Upload
others
View
44
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT)
PADA SISWA KELAS VIII B MTs NURUL QUR’AN
TEGALWERO KEC. PUCAKWANGI KAB. PATI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
A MAHMUD ROSYIDI
NIM : 111-12-155
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan
koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:
Nama : Amin Udin
NIM : 21113009
Judul : IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUS
NOMOR46/PUU-VIII/2010 TERHADAP KEWARISAN
ANAK LUAR KAWIN.
dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam
sidang munaqasyah.
Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan
digunakan sebagimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salatiga, ....,......................,.......
Pembimbing,
---------------------------
NIP.
iv
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT)
PADA SISWA KELAS VIII B MTs NURUL QUR’AN
TEGALWERO KEC. PUCAKWANGI KAB. PATI TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
A MAHMUD ROSYIDI
NIM : 111-12-155
telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji skripsi Program Studi PAI,
Falkutas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,
pada hari Selasa, tanggal 02 Oktober 2018, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu
syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Pendidikan.
Susunan Dewan Penguji
Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag, M.Phil.
Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.Pd.I
Penguji I : Siti Rukhayati, M.Ag.
Penguji II : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
Salatiga, 03 Oktober 2018
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP.19670121 199903 1 002
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jalan Lingkar Selatan Km 02, Kel. Pulutan, Sidorejo Salatiga 50716, Telp.(0298)
Website : http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.id/ E-mail : [email protected]
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : A Mahmud Rosyidi
NIM : 111-12-155
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERi
PUASA MELALUI METODE TEAM GAME
TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VIII B
MTs NURUL QUR’AN TEGALWERO KEC.
PUCAKWANGI KAB. PATI TAHUN PELAJARAN
2017/2018
menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan
jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Naskah skripsi ini
diperkenankan untuk di publikasikan pada e-repository IAIN SALATIGA.
Yang menyatakan
A Mahmud Rosyidi
NIM: 111-12-155
vi
MOTTO
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
8. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Al-Insyirah: 6-8)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT kelimpahan rahmat dan karunia-Nya skripsi ini
penulis persembahkan untuk :
1. Yang tercinta dan tersayang kedua orang tuaku Saifuddin Zamzuri dan sunisih
yang selalu berusaha sekuat tenaga mendidik memberi motivasi dan dukungan
baik moril maupun materi, serta do‟a yang tulus tanpa putus asa untukku.
2. Kepada kakak terbaik A Mahfudh Rosyidi yang selalu memberikan motivasi
semangat untuk segera menyelesaikan studi.
3. Keluarga besar MTs Nurul Qur‟an atas dukungan serta do‟anya.
4. Untuk teman, sahabat serta saudara–saudara serta keluarga seperjuangan HMI
(Mas Fauzi Ahmad, Mas Ubet Zaman, Mas Fendi, Pak Aref, MK Washaq,
Alm. Arfan Imam Pamungkas, Gus Naj, Nur Shokif, DU Tamagola, DM
Syukur, Imam Uye, MD Nugroho, Mas MQ Alwi) dan semua yang
memotivasi saya
5. Pengurus Indobarca Salatiga yang memberikan semangat dan do‟anya.
6. Sahabat-sahabatku seangkatan seperjuangan.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur penulis ucapkan untuk tetap
bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh sang Maha Kuasa. Panjatkan kepada Allah
SWT, sang Maha Kuasa pemilik hidup dan mati yang selalu memberikan rahmat serta
hidayah dan taufiq-Nya kepada penulis, atas ijin-Nya dan ridho-Nya telah
memberikan nikmat jasmani dan rohani, sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH
MATERI PUASA MELALUI METODE TEAM GAME
TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VIII B MTs NURUL
QUR’AN TEGALWERO KEC. PUCAKWANGI KAB. PATI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018” tanpa halangan yang berarti. Mudah-
mudahan Allah selalu meridhoi setiap perjalanan hidup, Aamiin.
Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga, sahabat dan pengikutnya yang selalu senantiasa setia dan menjadikannya
suri tauladan. Beliau merupakan sosok pencerah kehidupan di dunia maupun di
akhirat nanti dan semoga kita semua senantiasa mendapatkan Syafaatnya min hadza
ila yaumil qiyamah, Aamiin Yaa Robbal’alamin.
Tentunya, penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini terdapat banyak yang
harus dikerjakan selama proses penulissan skripsi ini. Akan tetapi semua itu tidak
akan tercapai jika tidak dikerjakan dan tidak akan terwujud atas ijin pertolongan
Allah SWT. Alhamdulillah, atas ijin Allah dan bimbingan-Nya skripsi ini dapat
terselesaikan. Skripsi ini adalah salah satu karya ilmiah yang penulis kerjakan guna
memenuhi tugas akhir untuk menempuk gelar Sarjana Pendidikan. Penulisan skripsi
ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang
ix
telah tulus ikhlas membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Falkutas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan;
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam;
4. Bapak Imam Mas Arum, S. Pd., M. Pd Sebagai dosen pembimbing yang dengan
ikhlas dan sabar membimbing, mengarahkan, serta mencurahkan waktu, tenaga
dan pikirannya sehingga skripsi ini terselesaikan;
5. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M. Pd selaku dosen Pembimbing Akademik;
6. Seluruh Dosen dan Staff IAIN Salatiga, yang telah memberikan banyak waktu
untuk ilmu pengetahuan yang sangatberguna dan bermanfaat;
7. Seluruh karyawan/karyawati yang telah memberikan pelayanan dalam memenuhi
administrasi;
8. Kepada Ibuku dan Keluarga Besar di rumah yang selalu memberikan semangat,
dukungan, doa dan kasih sayang yang tak terbatas;
9. Kepala Madrasah MTs Nurul Qur‟an Bapak Parjo, S.Ag, M.A. yang telah
berkenan memberikan ijin dan restunya dalam melaksanakan penelitian dan
tentunya kepada guru-guru yang mengajar di MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec.
Pucakwangi Kab. Pati;
10. Siswa siswi MTs Nurul Qur‟an Tegalwero khususnya kelas VIII yang telah turut
membantu dalam pelaksanaan dalam menyelesaikan skripsi ini;
11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi
ini.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari hal yang benar
dan kesempurnaan, karena ini hanya di buat oleh manusia biasa yyang jauh dari kata
sempurna, tentunya tidak lepas dari luput dan salah. Maka dari itu, diperlukan kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Agar penulis senantiasa
dapat memperbaiki dan mendekati kepada perbaikan. Mudah-mudahan apa yang
x
penulis tuangkan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta
kepada pembaca pada umumnya. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salatiga, 17 September 2018
Penulis
A Mahmud Rosyidi
NIM: 111-12-155
xi
Abstrak
Rosyidi, Mahmud. 2018. “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Melalui
Metode Team Game Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VIII B MTs Nurul
Qur’an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati Tahun Pelajaran
2017/2018”. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing Imam Mas Arum, S.Pd., M.Pd .
Kata Kunci: peningkatan, hasil belajar, dan metode team game tournament.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
Fiqih materi Puasa dapat diupayakan melalui metode Team Game Tournament (TGT)
pada siswa kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati
Tahun Pelajaran 2017/2018. Berdasarkan tujuan tersebut dibuatlah rumusan masalah
yaitu, apakah metode Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil
belajar Fiqih materi Puasa pada siswa kelas VIII MTs Nurul Qur‟an Tegalwero kec.
Pucakwangi Kab. Pati?
Penelitian ini mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan metode
observasi, pengumpulan data, tes, dokumentasi dan analisis data. Penelitian ini
mengunakan dua siklus untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran Fiqih
Materi Puasa pada siswa kelas VIII MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi
kab. Pati tahun Pelajaran 2017/2018.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Team Game Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Qur‟an
Tegalwero. Adapun hasilnya, dapat dilihat hasil belajar pada pra siklus dan pada
siklus I dan II. Adapun hasil belajar siswa pada pra siklus hanya 12 siswa (44%)
tuntas, pada siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 20 siswa (74%) tuntas
(meningkat 30%) dan pada siklus II menjadi 27 siswa (100%) tuntas (meningkat
26%).
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LOGO ................................................................................................................... ii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLAIAN .......................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
F. Definisi Operasional ................................................................................ 7
G. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 10
xiii
H. Metode Penelitian .................................................................................... 10
I. Sistematika Penulisan ............................................................................. 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 18
A. KAJIAN TEORI...................................................................................... 18
1. Proses Belajar .................................................................................... 18
a. Pengertian Belajar....................................................................... 18
b. Pengertian mengajar ................................................................... 21
c. Tujuan belajar ............................................................................. 22
2. Hasil Belajar ...................................................................................... 22
3. Fiqih .................................................................................................... 24
a. Pengertian Fiqih .......................................................................... 24
b. Definisi Fiqih ................................................................................ 26
4. Materi Puasa.................................................................. .................... 28
a. Pengertian Puasa ......................................................................... 28
b. Macam-macam Puasa ................................................................. 29
c. Syarat Sahnya Puasa ................................................................... 35
d. Ruun-rukun Puasa ...................................................................... 35
e. Yang Membatalkan Puasa .......................................................... 35
f. Sunat-sunat Puasa ....................................................................... 36
g. Hikmah Puasa .............................................................................. 37
5. Metode Team Game Tournament................................................... . 38
a. Pengertian Team Game Tournament .......................................... 38
xiv
b. Komponen Team Game Tournament ......................................... 39
c. Langkah Memulai Team Game Tournament ............................. 41
d. Skenario Permainan Team Game Tournament ......................... 42
e. Kelebihan dan Kekurangan Team Game Tournament ............. 44
B. KERANGKA BERPIKIR ...................................................................... 45
C. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 46
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 50
A. Deskripsi Awal ......................................................................................... 50
1. Gambaran Umum MTs Nurul Qur’an ........................................... 50
2. Lokasi Penelitian ............................................................................... 51
3. Visi dan Misi MTs Nurul Qur’an .................................................... 52
4. Struktur Organisasi MTs Nurul Qur’an ........................................ 53
5. Data Guru dan Karyawan MTs Nurul Qur’an .............................. 54
6. Data Siswa MTs Nurul Qur’an ........................................................ 56
7. Karakteristik Siswa ........................................................................... 56
8. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 58
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .............................................................. 58
1. Perencanaan ...................................................................................... 58
2. Pelaksanaan ...................................................................................... 59
3. Observasi ........................................................................................... 61
4. Refleksi .............................................................................................. 61
xv
C. deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................. 61
1. Perencanaan ...................................................................................... 61
2. Pelaksanaan ...................................................................................... 62
3. Observasi ........................................................................................... 63
4. Refleksi .............................................................................................. 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 65
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 65
1. Pra Siklus .......................................................................................... 65
2. Siklus I ............................................................................................... 69
3. Siklus II ............................................................................................. 77
B. Pembahasan ............................................................................................. 84
1. Pra Siklus .......................................................................................... 87
2. Siklus I ............................................................................................... 88
3. Siklus II ............................................................................................. 89
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 92
A. Kesimpulan .............................................................................................. 92
B. Saran......................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MTs Nurul Qur‟an Tegalwero ............. 54
TABEL 3.2 Data Siswa MTs Nurul Qur‟an Tegalwero ....................................... 56
TABEL 3.3 Data Siswa Kelas VIII MTs Nurul Qur‟an Tegalwero ..................... 57
TABEL 4.1 Nilai Pra Siklus Hasil Belajar Siswa ................................................ 66
TABEL 4.2 Nilai Siklus I Hasil Belajar Siswa .................................................... 70
TABEL 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ................................................... 72
TABEL 4.4 Pengamatan Siswa Siklus I ............................................................... 75
TABEL 4.5 Pengamatan Guru Siklus II ............................................................... 77
TABEl 4.6 Nilai Siklus II Hasil Belajar Siswa..................................................... 81
TABEl 4.7 Pengamatan Siswa Siklus II ............................................................... 83
TABEL 4.8 Nilai Per Siklus Hasil Belajar Siswa ................................................ 85
TABEL 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Pre Test ..................................................... 87
TABEL 4.10 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I .................................................... 89
TABEL 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II................................................... 90
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan pokok pada zaman sekarang tidak hanya makan, sandang, dan
pangan, tapi pendidikan juga merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia.
Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh semakin berkualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperoleh. Pendidikan merupakan salah satu
kegiatan yang mampu meningkatkan potensi manusia dalam kedewasaan,
kemandirian dan juga kemapanan dalam kehidupan.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia,
memperbaiki masyarakat dan membangun bangsa yang beradab. Menyadari akan
hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab
dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa
yang berkualitas dan mampu meyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Apalagi dalam dunia pendidikan yang sekarang
dituntut bagi generasi penerus untuk memiliki pendidikan yang tinggi sehingga
mampu menciptakan persaingan dalam dunia pendidikan.
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah salah satu diantara bidang studi
yang diwajibkan dalam Sekolah maupun Madrasah yang memiliki andil besar
dalam tercapainya tujuan pendidikan nasional. Hal ini sesuai tercantum dalam
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang berbunyi “Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia,
18
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab”. Pendidikan Agama
Islam (PAI) sendiri dalam pendidikan di madrasah mencakup beberapa Mata
Pelajaran diantaranya Al Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan
Islam (SKI), Fiqih, Bahasa Arab. Dalam hal ini, peneliti hanya memfokuskan
pada Mata Pelajaran Fiqih dengan materi Puasa.
Perkembangan pendidikan saat ini Pendidikan Agama Islam (PAI)
diantara salah satunya adalah Fiqih mengalami suatu permasalahan. Salah satu
masalah yang terjadi adalah banyaknya para pendidik yang masih mengajar
dengan metode konvensional. Dengan kata lain masih menerapkan metode
ceramah dan sebatas tanya jawab. Sehingga para siswa mengalami kejenuhan dan
kebosanan dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), akibatnya para
siswa tidak maksimal dalam memperoleh hasil belajar. Sehingga banyak siswa
yang tidak dapat menunjukan keaktifan saat pembelajaran berlangsung baik itu
afektif, psikomotorik maupun kognitif yang masih kurang.
Kenyataan seperti itu menimbulkan kecemasan dalam dunia pendidikan
sekarang ini. Guru sebagai pendidik harus menciptakan terobosan baru untuk
mengangkat nilai siswa sebagai generasi yang memiliki masa depan maupun
memiliki kecerdasan, memberikan pengalaman belajar dan mendidik siswa
mempunyai sikap yang baik, berketerampilan baik dan berakhlak karimah.
Dengan menciptakan suatu hal yang kreatif dan mampu menjawab masalah yang
teruji pada dunia pendidikan sekarang ini. Sehingga dapat terciptanya pendidikan
yang berkualitas dengan hasil yang memuaskan.
Kenyataannya dalam praktek pembelajaran mata pelajaran di MTs Nurul
Qur‟an. Guru masih memgunakan metode konvensional yang mana mampu
memberikan kejenuhan dan kebosanan bagi para siswa untuk mengikuti
19
pembelajaran mata pelajaran Fiqih. Sehingga peneliti memiliki motivasi untuk
melakukan penelitian dengan mengunakan metode Team Games Tournamet
(TGT) pada pembelajaran Fiqih, agar mampu memberikan nilai hasil belajar yang
baik maupun memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam pembelajaran
berlangsung sehingga siswa tidak lagi merasa jenuh maupun bosan mengikuti
pembelajaran Fiqih.
Dari hasil observasi yang dilakukan di MTs Nurul Qur‟an kelas VIII B
Tegalwero, Kec. Pucakwangi kab. Pati, nampak bahwa 56% atau siswa 12 dari
27 siswa hasil belajar memiliki nilai kentuntasan sesuai dengan KKM yang
ditetapkan oleh Madrasah yaitu 70 dan Hanya 44% atau 15 dari 27 siswa yang
memiliki nilai kentuntasan jauh dari KKM yang telah ditetapkan. Atas dasar
itulah dilakukannya penilitian untuk mununjang nilai hasil belajar yang sesuai
dengan KKM yang ditetapkan oleh Madrasah. Sehingga dalam penilitian ini
penulis merasa perlu mengunakan metode pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) untuk memecahkan permasalahan yang terjadi diatas. Penulis
ingin menerapkan metode ini untuk meningkatkan hasil belajar dan juga
mengembangkan pontesi belajar siswa.
Berangkat dari permasalahan diatas maka dalam penilitian ini peneliti
mengunakan metode pembelajaran kooperatif Team Game Tournament (TGT),
sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran Fiqih yang mampu membawa
siswa merasa nyaman dan menyenangkan dalam suasana belajar berlangsung.
Untuk lebih jelasnya peneliti mencoba meneliti secara dekat dilapangan dan akan
dituangkan dalam judul skripsi “PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH
MATERI PUASA MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT
20
(TGT) PADA SISWA KELAS VIII B MTs NURUL QUR’AN TEGALWERO
KEC. PUCAKWANGI KAB. PATI TAHUN PELAJARAN 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan sebagai berkut: “Apakah metode Team Game Tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar fiqih melalaui materi puasa pada siswa kelas
VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati Tahun
Pelajaran 2017/2018?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Fiqih Materi Puasa dapat melalui metode Team Game Tournament (TGT) pada
siswa kelas VIII B MTs. Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati
Tahun Pelajaran 2017/2018?”
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalaui data yang terkumpul
(Arikunto, 2002: 64)
Dalam penelitian ini peneliti mengambil hipotesis tindakan berdasarkan
pembahasan di atas, peningkatan hasil belajar Fiqih materi Puasa pada siswa
kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati Tahun
Pelajaran 2017/2018 diduga dapat melalui metode Team Game Tournament
(TGT).
E. Manfaat Penelitian
21
Hasil dari penelitian ini mampu memberikan informasi yang bermanfaat
bagi peneliti. Adapun manfaat yang diharapkan mampu memberikan manfaat
praktis pada masyarakat luas khususnya dibidang dunia pendidikan.
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat mengembangkan model pembelajaran TGT yang jarang digunakan
dalamsproses pembelajaran dan hasil belajar Fiqih.
b. Mendukung kajian teori dengan memberikan langsung pengalaman belajar
dengan metode TGT kepada siswa.
c. Menambah khazanah keilmuan khusuhnya dalam pembelajaran Fiqih.
d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian-
penelitian selanjutnya serta dapat memberikan masukan dan wawasan
kepada guru dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Madrasah dapat mengunakan metode ini untuk mata pelajaran lain yang
telah diuji obakan pada mata pelajaran Fiqih.
b. Metode ini dapat menjadi acuan peneliti maupun pembaca untun menunjang
tujuan pendidikan.
3. Manfaat Bagi Siswa
Menumbuhkan motivasi siswa mengikuti kegiatan belajar dengan
suasana pembelajaran yang menyenangkan. Proses dalam pembelajaran
dengan mengunakan metode TGT dapat memberikan pengalaman bagi siswa
untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memiliki semangat yang tinggi
untuk meningkatkan hasil belajar.
4. Manfaat Bagi Guru
22
Terutama bagi guru Fiqih di MTs Nurul qur‟an dapat memberikan
arahan dan keterampilan guru untuk mengatasi kesulitan dalam proses
pembelajaran fiqih khususnya pada meteri puasa dengan mengunakan metode
Team Game Tournament (TGT). Sehingga memberikan pelajaran dengan
suasana yang nyaman dan tenang agar siswa dapat memahami dan mengerti
dengan pembelajaran yang berlangsung.
5. Manfaat Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui
kegiatan penelitian. Agar peneliti sebagai calon guru Agama yang siap dalam
dunia pendidikan.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari dari penafsiran dan pemahaman yang salah atau
berbeda dari judul tersebut, maka peneliti perlu menjelaskan istilah dan juga
sebagai pembatas dalam melakukan penelitian.
1. Peningkatan
WJS Poerwadarminto (2014: 628 dan 1078) menyimpulkan bahwa
“peningkatan adalah suatu bentuk hasil usaha mempertinggi atau membuat
lebih, sedang kemampuan adalah kesanggupan, ketrampilan, atau kekuatan.
2. Hasil belajar
Kemampuan yang dimiliki siswa dalam memperoleh nilai setelah
menerima pengalaman pembelajaran. Hasil belajar Fiqih mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomontorik. Hasil belajar yang diperoleh tidak hanya
23
nilai afektif melainkan juga nilai moral dan pengalaman sosial dalam
mengikuti pembelajaran.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalaui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap (Susanto,
2013: 5)
Dalam keegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru
menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang
berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
3. Metode Team Game Tournament (TGT)
Team Game Tournament (TGT) merupakan salah satu bentuk
pembelajaran kooperatif pada pelaksanaan pembelajaran, TGT ini
mengunakan turnamen akademik dan mengunakan kuis-kuis dan sistem skor
kemajuan individu. Para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan
anggota tim lain yang kinerja akademik sebenarnya setara seperti mereka. Tim
yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan sebuah penghargaan dari
guru (Robert E. slavin terjemahan Nurulita, 2009: 170). Salah satu metode
pembelajaran kooperatif yang melibatkan semua aktivitas siswa tanpa adanya
perbedaan, dan melibatkan siswa dalam tutor sebaya dengan permainan.
4. Mata Pelajaran Fiqih
Pelajaran fiqih merupakan salah satu bagian pendidikan agama Islam
yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan
pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dari ketentuan dan tata
caranya (Saebani, 2009: 24).
24
5. Puasa
Arifin, (2009: 112) mengatakan bahwa puasa adalah ritual keagamaan
yang sudah ada sejak dahulu bahkan sebelum Islam (Nabi Muhammad SAW),
puasa pun dikenal sebagai keharusan bagi agama-agama lain atau bahkan bagi
suku-suku tertentu, seperti puasa para bikhu Budha, para Pastor/Zuster,
puasanya para penganut aliran kepercayaan dan lain-lain.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria yang paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) di tetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan.
G. Indikator Keberhasilan
Komponen yang menjadi indikator keberhasilan penelitian ini adalah
meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar. Peningkatan nilai ini diambil dalam
post test yang dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Prestasi siswa dianggap
berhasil apabila nilai siswa mencapai nilai rata-rata KKM yaitu 70. Menurut
Trianto (2009: 241) secara klasikal pembelajaran PAI dapat dianggap tuntas
apabila sudah mencapai 85% siswa dikelas.
H. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dari data diatas peneliti melakukan dengan penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto 2006: 52).
25
Salah satu ciri khas PTK adalah kerja sama antara praktisi dan peneliti
dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, dan pengambilan
keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan. Kerja sama antara
guru dengan peneliti merupakan hal yang sangat penting dalam menggali dan
mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi oleh guru atau siswa disekolah
(Yanto 2013: 28)
Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah
guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap
berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang melakukan
tindakan. Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan
cara bergantian mengamati. Ketika sedang mengajar, dia adalah guru, ketik
sedang mengamati, dia adalah seorang peneliti. (Arikunto dkk, 2010:17).
Adapun alasan mengunakan penilitian tindakan kelas, adalah:
a. Dengan mengunakan PTK, guru akan lebih peka dan tanggap dalam
melakukan proses pembelajaran.
b. Dalam tahapan PTK, guru akan lebih mudah untuk mengevaluasi
dan memperbaiki proses pembelajaran melalui rangkaian kegiatan
untuk menujang pembelajaran yang memiliki kualitas.
Penelitian ini mengunakan PTK dengan pertimbangan adanya
permasalahan yang terjadi di kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero yaitu
rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih. Hal ini diketahui
oleh peneliti yang disebabkan kurangnya efektifnya pelaksanaan proses
pembelajaran. Tujuan dari pelaksanaan PTK adalah untuk perbaikan dan
peningkatan layanan professional pendidikan dalam menangani proses belajar
mengajar (Arikunto, 2008; 106)
26
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas
VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati Tahun
Pelajaran 2017/2018.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto Dkk (2010: 16), mengemukakan bahwa ada beberapa
ahli yang menyatakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang
berbeda namun secara garis besar ada 4 tahapan yang digunakan yaitu : (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan (3) Pengamatan dan (4) Refleksi.
a. Perencanaan
Tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut itu dilakukan.
b. Pelaksanaan
Pada tahapan ini, pelaksanaan yang merupakan implementasi
atau penerapan isi rancangan. peneliti menerapkan dan melaksanakan
isi dari rancangan, yakni menerapkan metode Team Game Tournament
(TGT) dalam pembelajaran Fiqih materi Puasa.
c. Pengamatan
Tahapan ini dilakukan tindakan pengamatan terhadap proses
pelaksanaannya. Peneliti melakukan pengamatan terhadap peserta
didik disaat pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
berlangsung.
d. Refleksi
27
Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi
dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan persentase. Dari observasi
tersebut guru melakukan refleksi itu peneliti akan mengetahui adanya
keberhasilan dan kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh
guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada
siklus berikutnya. peneliti mengemukakan apa yang sudah dilakukan
selama proses penelitian tindakan kelas berlangsung.
Suharsimi Arikunto (2006: 16) mengemukakan penelitian tindakan kelas
ini terdiri dari empat tahapan, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
(observasi) dan refleksi. Berikut skema dari proposal penelitian:
28
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
4. Instrumen Penelitian
a. Pedoman Pengamatan
Pedoman pengamatan di gunakan peneliti untuk mengamati
peningkatan hasil belajar siswa, dan juga keteranagan yang relevan
mengenai data yang diperlukan.
b. Soal Tes
Instrumen dalam pengunaan soal tesadalah berkaitan dengan materi
puasa sebagai tolok ukur peningkatan hasil belajar siswa.
c. RPP dan Silabus
Instrumen ini digunakan saat penelitian sedang berlangsung.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 1983: 211). Dalam penelitian ini
cara peneliti mengumpulkan data yaitu mengunakan metode sebagai berikut:
SIKLUS I Refleksi pelaksanaan
pengamatan
perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
?
Refleksi pelaksanaan
perencanaan
29
a. Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis
(Arikunto, 1990: 27). Setiap mengunakan siklus peneliti melakukan
pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana peningkatan
hasil belajar terjadi.
b. Soal Tes
Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan
dengan materi puasa. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaraan
berlangsung. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur keberhasilan
belajar siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan mencapai
tingkat ketuntasan apabila telah mencapai KKM.
c. Dokumentasi
Kegiatan untuk mengumpulkan data dengan mengunakan dokumen
yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa,
presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini
peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang
pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai pada hasil
belajar.
6. Analisis Data
Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat
digunakanuntuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut
pengolahan dan analisis data (Sudjana, 1988: 76). Analisis data digunakan
peneliti untuk menganalisis dan menganalisa data dengan menyusun dan
mengelola data yang sudah ada. Analisis digunakan secara terus menerus
30
selama penelitian berlangsung, sehingga dalam pembuatan laporan penelitian
akan menghasilkan data dan kesimpulan. Data kegiatan akan di analisis
dengan mengunakan rumus persentase, yaitu:
x 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Nilai tes siswa
N = Jumlah siswa
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berfungsi untuk menyatakan garis-garis besar dari
masing-masing bab, dalam sistematika penulisan terdiri dari 5 (Lima) bab, yaitu:
I, Pendahuluan : Bab ini, berisi pendahuluan yang didalamnya akan
diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian
dan sistematika penulisan
II : BAB ini, berisi tentang teori-teori yang menjadi landasan penelitian,
khususnya berisi tentang hasil belajar dan metode Team Game Tournament
(TGT).
III : BAB ini, berisi mengenai sejarah berdirinya MTs Nurul Qur‟an, visi
dan misi MTs Nurul Qur‟an, data siswa kelas VIII B, data guru, struktur
organisasi, fasilitas dan data penelitian.
IV : berisi ini, hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang hasil
penelitian dan pembahasan mengenai hasil belajar Fiqih materi Puasa melalui
metode Team Game Tournament (TGT) pada siswa kelas VIII B MTs Nurul
Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati.
31
V : Bab ini, berisi penutup yang didalamnya berisi kesimpulan dan saran-
saran.
32
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Proses Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang untuk mencapai
kepandaian atau ilmu yang tidak dimiliki sebelumnya (Rahyubi, 2014: 2).
Pengertian belajar menurut W.S Winkel (2002) adalah suatu aktivitas mental
yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Jadi,
kalau orang dikatakan belajar adalah apabila pada diri seorang ini terjadi suatu
kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan
dengan pembelajaran. Perubahan ini terjadi dari tidak tahu menjadi tahu konsep
ini, dan mampu mengunakannya dalam materi lanjut dalam kehidupan sehari-
hari. (Susanto 2013:4)
menurut Sadiman Dkk yang dikutip Bambang Warsita (2008: 62) bahwa
belajar (Learning) adalah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang
dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti.
Proses belajar bersifat individual dan konstektual, artinya proses belajar
terjadidalam peserta didik sesuai dengan perkembangan lingkungan. Proses itu
33
ditandai dengan adanya perubahan-perubahan pada diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahamannya, daya reaksinya, daya penerimaannya
dan lain-lain. Dengan belajar manusia jadi tahu, memahami, mengerti, serta dapat
melaksanakan dan memiliki sesuatu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk memperoleh
konsep, pemahaman dan pengetahuan dari suatu yang diapahami, yang akan
menimbulkan reaksi dari untuk bertingkah laku yang relatif baik dalam berpikir,
merasa, mengetahui maupun bertindak.
Secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan ini
sendiri memerlukan sesuatu yang baik berasal dari peserta didik maupun dari
pengaruh luar peserta didik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
peserta didik untuk belajar, diantara lain:
1) Faktor guru
Guru adalah pengelola pembelajaran atau disebut pembelajar. Pada
faktor ini yang perlu diperhatikan adalah keterampilan mengajar,
mengelola tahapan pembelajaran, danmemanfaatkan metode.
2) Faktor Siswa
siswa adalah subyek yang belajar atau disebut pelajar. Pada faktor siswa
yang harus diperhatikan adalah karakteristik siswa baik karakteristik
umum maupun karakteristik khusus.
3) Faktor Kurikulum
Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dan siswa dalam
mengorganisasikan tujuan isi pelajaran. Pada faktor ini perlu
34
diperhatikan bagaimana merumuskantujuan pembelajaran dan
mengorganisasikan isi pelajaran.
4) Faktor Lingkungan
lingkungan atau latar adalah konteks terjadinya pengalaman belajar.
Pada faktor ini perlu diperhatikan lingkungan fisik dan lingkungan non
fisik yang menunjang situasi interaksi belajar mengajar optimal
(Suprayekti :10-11).
Sedangkan menurut Wasliman (2007:158) hasil belajar ang dicapai oleh
peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Secara perinci,
uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta
didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini
meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan,
sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktot Eksternal
Faktor yang berasal dariluar peserta didik yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit
keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang
kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang
35
kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh
terhadap peserta didik (Susanto 2013:12-13).
b. Pengertian Mengajar
Mengajar adalah menolong siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, sikap, serta ide dan apreasi yang menjerumus kepada perubahan
tingkah laku dan pertumbuhan siswa (Subiyanto dalam Trianto, 2009: 17). Salah
satu unsur yang paling pokok dalam mengajar adalah merangsang dan
mengarahkan siswa belajar. Cara mengajar guru yang baik dalm pembelajaran
dikelas dan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolahan menjadi kunci dan
prasyarat siswa untuk belajar dengan menyenangkan maupun baik.
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar
yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim
dinamakan instructional effects, yang terbiasa terbentuk pengetahuan dan
keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan
instriksional lazim yang disebut nurturant effects. Benuknya berupa, kemampuan
berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain,
dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik
“menghidupi” suatu sistem lingkungan tertentu (Suprijono, 2009: 5)
2. Hasil Belajar
Dimiyati dan Mudjiono (2006 : 3-4) mengemukakan bahwa hasil belajar
merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru,
tindak mengajar di akhiri proses evaluasi. Dari siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pembelajaran dan proses belajar.
36
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia
menerma pengalaman belajar. Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a)
informasi verbal, (b) keterampilan intelektua, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e)
keterampilan montoris. (Sudjana, 1990 : 22).
Benyamin Bloom seperti yang dikutip oleh Sudjana (1990 : 22) membagi hasil
belajar menjadi tiga ranah yaitu sebagai berikut :
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek
berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, akni penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga
ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah
karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan
pengajaran.
Berdasarkan dari pengertian beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil belajar adalah usaha tersendiri yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai
37
hal yang memuaskan setelah siswa menerima pengalaman dan pengetahuan dalam
melakukan pembelajaran. Hasil belajar dapat diketahui melalui darikegiatan evaluasi,
evaluasi bertujuan untuk mendapatkan data yang menunjukan tingkat kemampuan
siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Hasil belajar
adalahtujuan yang dicapai dalam pembelajaran.
3. Fiqih
a. Pengertian Fiqih
Kata Fiqih secara arti kata berarti : “paham yang mendalam”. Semua kata “fa
qa ha” yang terdapat dalam Al Qur‟an mengandung arti ini (Syarifuddin, 2005: 4).
Di dalam Alqur‟an tidak kurang dari 19 ayat yang berkaitan dengan kata
fiqih dan semuanya dalam bentuk kata kerja, seperti di dalam surat At-Tawbah ayat
122: “hendaklah dari tiap-tiap golongan mereka ada serombongan orang yang pergi
untuk memahami (mempelajari) Agama agar memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya”.
Di dalam Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan:
“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik di sisi-Nya niscaya
diberikan kepadanya pemahaman (yang mendalam) dalam pengetahuan agama”.
Dari ayat dan Hadits ini, dapat ditarik satu pengertian bahwa fiqih itu berarti
mengetahui, memahami, dan mendalami ajaran-ajaran agama secara keseluruhan.
Jadi pengertian fiqih dalam arti yang sangat luas sama dengan pengertiah syariah
dalam arti yang sangat luas. Inilah pengertian fiqih pada masa sahabat atau pada
abab pertama Islam.
Ibnu khaldun mengatakan bahwa: “pada permulaan Islam orang-orang yang
ahli di dalam agama yang selalu mengembalikan persoalan kepada Al Qur‟an, tahu
38
tentang nasikh dan mansukh, tahu tentang ayat yang mutasyabih dan muhkamah
serta tahu tentang pemahaman-pemahamannya yang mereka dapatkan dari
Rasulullah SAW disebut dengan al-qurra‟. Mereka disebut al qurra‟karena mereka
membaca Al Qur‟an dan masih jarang pada masa itu orang yang dapat membaca”.
Fiqih diartikan dengan; “sekumpulan hokum syara‟ yang berhubungan
dengan perbuatan yang diketahui melalui dalil-dalilnya yang terperinci dan
dihasilkan dengan jalan ijtihad”. Atau lebih jelas lagi seperti yang dikemukan oleh
al-Jurjani berikut ini:
“fiqih menurut bahasa berarti paham terhadap tujuan seseorang pembicara.
Menurut istilah: fiqih ialah mengetahui hokum-hukum syara yang amaliah
(mengenai perbuatan, perilaku)dengan melalui dalil-dalilnya yang
terperinci. Fiqih adalah ilmu yang dihasilkan oleh pikiran serta ijtihad
(penelitian) dan memerlukan wawasan serta perenungan. Oleh sebab itu
Allah tidak bias disebut sebagai “faqih” (ahli dalam fiqih), karena bagi-Nya
tidak ada sesuatu yang jelas”.
Pada masa ini orang yang ahli dalam fiqih disebut dengan Faqih atau dengan
mengunakan bentuk jama‟ yaitu Fuqaha. Fuqaha ini termasuk dalam kategori
Ulama, meski tidak setiap Ulama adalah Fuqaha, ilmu fiqih disebut dengan ilmu
furu, ilmu alhal, ilmu halal wa al-haram, syara’I wa al-ahkam (Djazuli, 2010: 4-
5).
b. Definisi Fiqih
Al-ghazali dari Mazhab Syafi‟I mendefinisikan fiqih dengan faqih itu berarti
mengetahui dan memahami, akan tetapi dalam tradisi para ulama, faqih diartikan
dengan suatu ilmu tentang hukum-hukum syara‟ yang tertentu bagi perbuatan para
39
mukalaf, seperti wajib, haram, mubah (kebolehan), sunah, makruh, sah, fasid,
batal, qadla, ada’an dan sejenisnya.
Jelas bahwa pengertian faqih itu berkembang. Mula-mula faqih meliputi
keseluruhan ajaran agama, kemudian faqih diartikan dengan ilmu tentang
perbuatan mukalaf, sehingga tidak termasuk ilmu kalam dan ilmu tasawuf, dan
terakhir ilmu faqih dipersempit lagi, yaitu khusus hasil ijtihad para mujtahid
(Djazuli, 2010: 6).
Kata “tafsili” dalam difinisi ini menjelaskan tentang dalil-dalil atau petunjuk
yang digunakan oleh mujtahid dalam penggalian dan penemuannya. Karena itu,
ilmu yang diperoleh orang awam dari seorang mujtahid yang terlepas dari dalil
tidak termasuk ke dalam pengertian fiqih.
Saifuddin al-Amidiy memberikan definisi fiqih yang berbeda dengan definisi
diatas yaitu: “ilmu tentang seperangkat hukum-hukum syara‟ yang bersifat
furu‟iyah yang berhasil didapat melalui penalaran atau istidlal”. Kata furu‟iyah
dalam definisi al-Amidi ini menjelaskan bahwa ilmu tentang dalil dan macam-
macamnya sebagai hujjah bukanlah fiqih menurut artian ahli Ushul, sekalipun yang
diketahui itu adalah hokum yang bersifat nazhari.
Dengan menganalisa kedua definisi diatas dapat dirumuskan hakikat dari
fiqih itu sebagai berikut:
1) Fiqih itu adalah ilmu tentang hukum Allah.
2) Yang dibicarakan adalah hal-hal yang bersifat amaliyah furu‟iyah.
3) Pengertian tentang hukum Allah itu didasarkan kepada dalil tafsili.
4) Fiqih itu digali dan ditemukan melalui penalaran dan istidlal seorang
mujtahid atau faqih.
40
Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa fiqih itu adalah
dugaan kuat yang dicapai seseorang mujtahid dalam usahanya menemukan Allah
(Syarifuddin, 2005: 7).
4. Materi Puasa
a. Pengertian Puasa
Puasa adalah ritual keagamaan yang sudah ada sejak dahulu bahkan sebelum
Islam (Nabi Muhammad SAW), puasa pun dikenal sebagai keharusan bagi agama-
agama lain atau bahkan bagi suku-suku tertentu, seperti puasanya para bikhu
Budha, para Pastor/Zuster, puasanya para penganut aliran kepercayaan dan lain-
lain (Arifin. 2009: 112).
Dalam bahasa Arab, puasa disebut shaum atau shiyam. Kata shiyam berasal
dari kata shana yasumu shiyaman, yang artinya adalah menahan diri dari sikap
pasif. Menurut istilah, puasa (shaum) adalah menahan makan, minum, dan
menahan nafsu serta hal-hal yang membatalkannya, mulai terbit fajar hingga
terbenamnya matahari dengan niat ikhlas karena Allah semata (Purwanto &
safuroh. 2007: 66).
Jadi bisa dikatakan juga Puasa adalah menahan segala sesuatu yang
berhubungan dengan masuknya sesuatu melalui lobang tubuh dan menahan hawa
nafsu hingga terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari
Puasa merupakan bentuk kataatan agung untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Dengan puasa seorang mukmin mendapatkan pahala yang tiada
batasnya, diampuni dosanya yang lalu maupun yang akan datang, dijauhkanya dari
41
api neraka, berhak masuk Surga melalui pintu khusus, dan mendapatkan
kebahagiaan saat bertemu dengan Rabbnya.
Puasa merupakan basis pendidikan moral yang besar. Melalui puasa seorang
mukmin dididik dengan akhlak yang banyak. Yaitu jihad melawan hawa nafsu dan
berbagai gangguan setan. Terbiiasa bersabar dengan sesuatu yang diharamkan, dan
sabar dengan berbagai bentuk kesengsaraan yang ia hadapi. Belajar disiplin dan
menaati peraturan. Menumbuhkan dalam diri sifat kasih sayang, persaudaraan dan
perasaan solidaritas erat tolong menolong yang memperkkoh kaum muslimin (Zain
Habib, 2011: 23)
b. Macam-macam Puasa
Puasa dilihat dari aspek hukumnya, menurut sebagian ulama, puasa terdiri
atas dua macam, yakni puasa Fardhu (wajib) dan puasa Sunah (Tathawwu’).
1) Puasa Fardhu (wajib)
Puasa Fardhu adalah puasa yang hukumnya wajib, yakni apabila
dikerjakan mendapat pahala, sebaliknya apabila tidak dikerjakan/ditinggalkan
mendapat dosa. Yang termasuk puasa Fardhu sebagai berikut:
a) Puasa Ramadhan, yaitu puasa yang diwajibkan kepada seluruh umat islam,
baik laki-laki maupun perempuan, khusus pada bulan Ramadhan.
b) Puasa Qadla, yaitu puasa yang dikerjakan/dilakukan karena berbuka ketika
di bulan Ramadhan, sebab udzur syar‟I, seperti sakit, safar, atau
disebabkan datang haid, nifas, dan lainnya.
c) Puasa kafarat, yaitu puasa yang wajib dilakukam oleh seseorang apabila ia
berbuka dengan sengaja pada bulan Ramadhan (dalam hal ini ada unsur
khilaf), bukan karna ada uzdur syar‟i seperti melakukan hubungan
persetubuhan di siang hari di bulan Ramadhan. Atau, disebabkan seseorang
42
membunuh secara tidak sengaja, atau karena ia melanggar sumpah. Hal ini
sesuai dengan petunjuk Nabi SAW, “Dari Abu Hurairah r.a bekata,
seseorang laki-laki datang kepada Nabi SAW, lalu berkata, “Celaka saya
ya Rasulullah!, “Kenapa kamu celaka?” tanya Rasul. Laki-laki itu
menjawab, “Saya telah bersetubuh dengan istri saya pada siang hari
Ramadhan.” Rasul bertanya, “Sanggupkah kamu memerdekakan budak?”
“Tidak,” jawab laki-laki itu. “Kuatkah kamu berpuasa dua bulan berturut-
turut?” tanya Rasul pula. “Tidak,” jawabnya. “Sanggupkah kamu memberi
makan kepada enam puluh orang miskin?” tanya Rasul. Dan laki-laki itu
tetap menjawab, “Tidak”. Kemudian ia pun duduk, dan Rasulullah SAW
memberinya sekeranjang kurma serta bersabda, “Bersedekahlah dengan
kurma ini.” Ia berkata, “Apakah saya harus menyedekahkan kepada orang
yang paling fakir diantara kami? Karena tidak ada keluarga diantara dua
batu hitam di Madinah yang paling membutuhkannya selain keluarga
kami.” Nabi SAW tertawa, sehingga kelihatan gigi gerahannya, kemudian
Beliau bersabda, “Pergilah dan berilah makan keluargamu dengannya.”
(HR. muslim)
d) Puasa Nadzar, yaitu puasa yang harus dilakukan oleh seseorang yang
disebakan ia bernadzar mau melakukan puasa apabila hajat atau
keinginannya terpenuhi. Puasa Nadzar wajib hukumnya sesuai apa yang
dinadzarkan. Barang siapa yang bernadzar puasa sehari atau beberapa hari,
secara terus menerus atau tidak, maka wajib baginya untuk menunaikan
nadzarnya itu, yakni berpuasa selama tidak jatuh pada hari-hari
diharamkannya berpuasa. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT, “Dan
hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka,” (QS. Al-Hajj
43
(22): 29). Hal ini sejalan dengan petunjuk Nabi SAW, “Barang siapa
bernadzar mentaati Allah, hendaklah melakukannya. Dan barang siapa
yang bernadzar mengerjakan maksiat kepada Allah maka janganlah
melakukannya.” (HR. bukhari dan Muslim) (Syarbini & Afgandi, 2010:41-
43)
2) Puasa Sunah (Tathawwu’)
a) Puasa sepuluh (10) hari bulan Dzulhijah (haji), yaitu puasa dari tanggal 1
sampai 10 Dzulhijah (hari Idul Adha). Akan tetapi pada hari kesepuluh,
puasanya hanya sampai pada selesainya sholat Idul Adha. Artinya sebelum
selesai Sholat Id disunatkan puasa (imsak), dan sepulangnya dari sholat Id
langsung berbuka. Tidak boleh diteruskan lagi. Kalau diteruskan juga, maka
hukumnya haram. Karena dua hari raya haram melakukan puasa.
Dalam sepuluh hari pertama bulan Haji (Dzulhijah) sudah termasuk disana
hari Arafahnya dan tarwiyahnya. Hari Arafah ialah hari kesembilan bulan
Haji (Dzulhijah), sedangkan hari Tarwiyah adalah hari kedelapannya.
Rasulullah SAW, bersabda “puasa hari Arafah menghapuskan dua tahun
dosa, setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang. Dan puasa
Asyura menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR. Jamaah).
b) Puasa „Asyura (10 Muharram) dan (9 Muharram), salah seorang sahabat
bertanya kepada Rasulullah tentang Puasa „Asyura. Rasulullah menjawab,
“menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. ibnu Abu Syaibah dari Abu
Hurairah r.a). sebaiknya bagi orang yang hendak berpuasa pada tnggal 10
Muharram („Asyura), supaya mengawalinya dengan puasa Tasu‟a, yakni
tanggal 9 Muharram. Sebab kalau hanya mengambil „Asyuranya saja sam
dengan orang Yahudi. Karena orang Yahudi pun berpuasa pada hari
44
tersebut. Untuk membedakan syari‟at Islam dengan syari‟at Yahudi, maka
sebaiknya kita berpuasa sehari sebelumnya, yakni hari Tasu‟a (tanggal 9
Muharram).
c) Puasa Senin dan Kamis,
d) Puasa hari-hari Putih (tanggal 13,14,15) setiap bulan, sabda Rasulullah
SAW,: “barang siapa berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka
sesungguhnya ia telah berpuasa satu tahun.” (HR. ahmad dan Tarmidzi)
(Syihab. 2009: 16-21)
3) Puasa Haram
Puasa haram yaitu puasa yang dilakukan pada waktu-waktu yang
diharamkan. Berikut waktu puasa yang diharamkan.
a) Hari Idul Fitri dan Hari Idul Adha, Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal
dan Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Oleh sebabitu, haram hukumnya
puasa pada waktu-waktu tersebut.
b) Hari Tasyriq yaitu hari untuk makan, minum, dan menyebut (mengingat
Allah SWT). Hari Tasyriq jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
(setelah Idul Adha). Sebagaimana diriwayatkan oleh Nabisiyah Al-Hadzali,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “hari-hari tasyriq adalah hari untuk
makan, minum, dan berdzikir kepada Allah.” (HR. muslim). Dari Amr ibn
„Ash, ia meriwayatkan, “bahwa hari-hari Tasyriq itu merupakam hari
ketika Rasulullah memerintahkan kita untuk berbuka dan melarang kita
puasa.”
c) Puasa Khusus pada Hari Sabtu, kita dilarang mengkhususkan puasa pada
hari Sabtu (HR. Ahmad), kecuali niat untuk membayar qadha, niat puasa
daud, atau niat puasa sunah lainnya.
45
d) Puasa Khusus pada Hari Jum‟at, kita dilarang mengkhususkan puasa pada
hari jum‟at (HR. bukhari dan Muslim), kecuali dengan niat membayar
qadha, niat puasa daud, atau niat puasa sunah lainya.
e) Puasa di Arafah, orang yang sedang melaksanakan haji (wukuf di Arafah,
tanggal 9 Dzulhijjah) diharamkan melaksanakan puasa (HR. Abu Daud dan
Nasa‟i).
f) Puasa pada Hari yang Meragukan, sebelum melaksankan puasa Ramadhan,
kita harus mendapatkan kepastian apakah sudah masuk Ramadhan atau
belum. Kalau belum ada kepastian, sebaiknya kita tidak melaksanakannya,
karena puasa pada hari yang meragukan itu dilarang (HR. Tirmidzi)
g) Puasa Mendahului Ramadhan, jika hari pertama puasa adalah besok, hari
ini dan kemarin dilarang puasa. Namun, bagi orang-orang yang terbiasa
melaksanakan puasa sunah, larangan ini tidak berlaku (HR. Bukhari
Muslim). (Syarbini & Afgandi, 2010: 44-45)
4) Puasa Makruh
Puasa makruh yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan.
Menurut Syekh Muhammad „Uwaid (1998: 241-243), yang termasuk puasa
makruh antara lain puasa seorang istri tanpa izin suami, puasa tanpa berbuka
(wishal), puasa puasa setahun penuh (dahr), dan puasa pada dua hari terakhir
bulan Sya‟ban.
c. Syarat Sahnya Puasa
Syarat wajib puasa ialah Islam, dewasa (baligh), berakal, suci dari haid, nifas,
wiladah, kuat untuk berpuasa,sehat dan menetap dikampung.
d. Rukun-rukun puasa
1) Niat di malam hari sebelum terbit fajar
46
2) Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
e. Yang Membatalkan Puasa
1) Sengaja memasukkan sesuatu benda kedalam rongga terbuka, meskipun benda
itu sekecil apapun. Rongga terbuka seperti mulut, hidung, telinga dan kemaluan.
2) Keluar sesuatu dari perut, seperti muntah walaupun sedikit dengan secara
sengaja. Tetapi jika tidak sengaja, maka puasanya tidak batal. Adapun menarik
dahak dari bagian dalam untuk diludahkan, tidak mengapa. Karena demikian itu
perlu. Namun apabila dahak itu sampai kemulutnya dan dibiarkan disana lalu di
telan lagi, maka puasanya batal.
3) Bersetubuh disiang hari,
4) Keluar mani jika disengaja. Adapun keluar mani akibat bermimpi (mimpi
basah) maka puasa tidak batal.
5) Kedatangan Haid atau Nifas, apabila seseorang sedang berpuasa, kemudian
kedatangan Haid atau Nifas, meskipun diakhir siang (menjelang waktu
berbuka), maka menurut ijma‟ ulama dapat membatalkan puasa seseorang.
6) Niat Berbuka Puasa, siapa saja yang berniat berbuka secara sengaja padahal ia
sedang berpuasa, maka puasanya batal, meskipun ia tidak memakan atau
meminum apapun. Hal ini karena niat adalah rukun puasa.
7) Murtad (keluar) dari Islam, seseorang yang tadinya muslim kemudian ia murtad
atau keluar dari islam secara sadar dan sengaja, padahal ia sedang berpuasa
maka batallah puasanya itu.
f. Sunat-sunat Berpuasa
1) Sahur
47
2) Mengakhirkan makan sahur, jika sudah mendengar adzan sedang ia masih
memegang makanan atau minuman hendaknya ia selesaikan makan minumnya
terlebih dahulu.
3) Meyegerakan berbuka
4) Berbuka dengan kurma basah (ruthab), atau kurma kering (tamr), atau air
5) Berdo‟a ketika berbuka
6) Dermawan, membaca Al Qur‟an dan mempelajarinya
7) Menghindarkan diri dari dari kemaksiatan zhahir maupun batin yang
menghilangkan pahala puasa.
8) Hendaknya mengatakan “saya puasa” pada saat orang mencacinya.
g. Hikmah Berpuasa
1) Sebagai pernyataan syukur kepada Allah SWT, atas segala macam nikmat-Nya
yang telah diberikan kepada manusia.
2) Dengan berpuasa, maka sedikit banyaknya sifat-sifat hewaniyah seperti makan,
minum, bersetubuh, dan lain-lain yang melekat pada diri manusia menjadi
terkekang, tidak sebebas orang yang tidak puasa.
3) Sebagai latihan dan uji coba untuk menguji seseorang, sampai dimana ketaatan,
dan ketahanan jiwanya, serta kejujuran dalam menjalani tugasnya sebagai
seorang hamba terhadap perintah Allah SWT.
4) Puasa dapat menambah kesehatan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah
SAW, “berpuasalah kamu niscaya akan sehat”. Secara fisik, puasa memiliki
manfaat bagi kesehatan, seperti membangun sistem kekebalan tubuh, sistem
percenaan, dan sistem reproduksi.
5) Puasa dapat meningkatkan kecerdasan emosional.
6) Puasa dapat meningkatkan kecerdasan spiritual.
48
7) Puasa dapat menekan dan mengendalikan hawa nafsu.
8) Orang yang telah menjalankan puasa, pasti merasakan betapa perihnya perut
keroncongan. Karena tidak makan dan minum, maka ia akan mudah tergugah
jika diajak unuk bersedekah kepada fakir miskin, ia akan mudah peduli kepada
masalah-masalah sosial yang ada disekelilingnya.
5. Metode Team Game Tournament (TGT)
a. Pengertian Metode Team Game Tournament (TGT)
Team Game Tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh David
DeVries dan Keith Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari
John Hopkins. Metode ini mengunakan pelajaran yang sama yang disampaikan
guru dan tim kerja yang sama seperti STAD, tetapi menggantikan kuis dengan
turnsmen mingguan, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota
lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya (Slavin 2008 : 13).
Menurut Isjoni (2009 : 83) TGT adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin suku
kata atau ras yang berbeda.
Pembelajaran metode Team Game Tournament (TGT) adalah suatu model
pembelajaran yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa adanya perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur
permainan dan reinforcement (Hamdani, 2011: 92).
Sedangkan menurut Slavin sendiri metode Team Game Tournament (TGT)
adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mengunakan turnamen
akademik, dan mengunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana
49
para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang
kinerja akademik sebelumnya setaraseperti mereka.
Bisa disimpulkan Team Game Tournament (TGT) adalah sebuah turnamen
yang melibatkan semua aktivitas siswa dengan kelompok yang terdiri dari 5 sampai
6 untuk melibatkan mereka dalam pembelajaran dengan sistem permainan yang
menyenangkan. Tanpa adanya perbedaan status, ras, agama dan lain-lain. Demi
tercapainya anggota tim yang memiliki kemampuan akademik yang setara.
b. Komponen Metode Team Game Tournament (TGT)
1) Presentasi di Kelas
Materi dalam Team Game Tournament (TGT) pertama-tama
diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran
langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang
dipimpin oleh guru, tetapi bisajuga memasukan presentasi audiovisual. Bedanya
presentasi kelas dengan pengajaranbiasanya hanyalah bahwa prsentasi
tersebutharuslah benar-benar berfokus pada unit Team Game Tounament (TGT).
Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar
memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan
sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka
menentukanskor tim mereka (Robert E. Slavin dalam Narulita Yusron, 2008:
143-144).
2) Tim
Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim
benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan
anggotanya untuk bisa mengerjakan game dengan baik. Yang ditekankan adalah
membuat anggota tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk
50
membantu tiap anggotanya (Robert E. Slavin dalam Narulita Yusron, 2008:
144).
3) Game
Terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang
dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi
dikelasdan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimaikan di atas meja tim,
yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game hanya
berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis di lembar yang sama. Seorang
siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawabpertanyaan sesuai
nomor tertera pada kartu tersebut (Robert E. Slavin dalam Narulita Yusron,
2008: 166).
4) Turnamen
Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung, setelah guru
memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok
terhadap lembar kegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk
berada pada meja turnamen, tiga siswa berpretasi tinggi sebelumnya di meja 1,
tiga berikutnya dimeja 2, begitu seterusnya.
Setelah turnamen petama, para siswa akan bertukar meja tergantung
padakinerja merekapada turnamen terakhir. Pemenang pada tiap meja “naik
tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi, skor tertinggi kedua tetap tinggal
pada meja yang sama, dan yang skornya paling rendah “diturunkan.” Dengan
cara ini, jika pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya
mereka akan terus dinaikan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat
kinerja mereka yang sesungguhnya (Robert E. Slavin dalam Narulita Yusron,
2008: 166-167).
51
5) Rekognisi Tim
Tim akan mendapat sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila
skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga
digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka (Robert
E. Slavin dalam Narulita Yusron, 2008: 146).
c. Langkah Memulai Team Game Tournament (TGT)
Hitunglah jumlah siswa di dalam kelas. Mintalah siswa untuk berhitung dari
angka 1 sampai 5 hingga terbentuk 5 kelompok, sehingga ada beberapa kelompok
yang memiliki anggota sama dengan jumlah anggota lain dan juga ada kelompok
yang memiliki jumlah anggota yang lebih dari kelompok lain, kelompok yang
memiliki anggota lebih ditempatkan pada kelompok nomer satu begitu kelompok
seterusnya. Dan mintalah masing angota kelompok dari tiap untuk menjadi
pembaca penulis dan juga pemberi pendapat atau jawaban.
Setelah mengajarkan pelajaran, umumkan pembagian tim dan mintalah para
siswa untuk memindahkan meja mereka bersama untuk membuat meja tim.
Katakan kepada para siswa bahwa mereka akan bekerja dalam tim selama beberapa
putaran dan bermain game akademik untuk menambah poin pada skor tim mereka,
dan tim yang mimiliki poin yang tinggi akan menerima penghargaan.
d. Skenario Permainan Team Game Tournament (TGT)
Untuk memulai permainan, para siwa menarik kartu untuk menentukan
pembaca pertama-tama yaitu siswa yang menarik nomor tinggi. Pembaca pertama
mengocok kartu dan mengambil kartu yang teratas. Dia lalu membacakan dengan
keras soal yang berhubungan dengan nompor yang ada dikartu. Setelah pembaca
memberikan jawaban, siswa yang ada disebelah kiri atau kanannya (penantang
pertama) punya opsi untuk menantang dan memberikan jawaban yang berbeda.
52
Apabila semua peserta punya jawaban, ditantang, atau melewati pertanyaan,
penantang kedua (atau peserta yang kanan pembaca) memeriksa jawaban dan
membacakan jawaban yang benar dan keras. Si pemain yang membacakan jawaban
yang benar akan menyimpan kartunya. Jika kedua penantang memberikan jawaban
yang salah, mereka harus mengembalikan kartu yang telah dimenangkan.
Gambar 2.1 Skenario Permainan TGT
Pembaca
1. Ambil kartu bernomor dan carilah soal yang berhubungan dengan
nomor tersebut pada lembar permainan.
2. Bacalah pertanyaan dengan keras
3. Cobalah untuk menjawab
Penatang I
Menantang jika memang
Dia mau (dan memberikan
Jawaban berbeda) atau
Boleh melewatinya.
Penantang II
Boleh menantang jika penantang I melewati, dan jika dia memang mau.
Apabila semua penantang sudah menantang atau melewati, penantang II
Pembaca
Penantang II Penantang I
53
memeriksa lembar jawaban. Siapapun yang jawabannya benar berhak
menyimpan kartunya. Jika si pembaca salah, tidak ada sanksi, tapi jika
kedua penantangnya yang salah, maka dia harus mengembalikan kartu
yang dimenangkannya.
e. Kelebihan dan Kekurangan Team game Tournament (TGT)
1) Kelebihan metode Team Game Tournament (TGT)
a) Meningkatkan perasaan/persepsi peserta didik bahwa hasil yang mereka
peroleh tergantung dari kinerja bukan dari keberuntungan.
b) Rasa kepercayaan pada diri murid meningkat.
c) Dengan waktu sedikit siswa mampu menelaah lebih dalam mengenai materi
yang disampaikan guru.
d) Meningkatkan rasa jiwa sosial yang tinggi kepada siswa.
e) Proses belajar berlangsung dengan keaktifan para siswa.
f) Menciptakan rasa kegembiraan dan kenyaman dalam proses belajar.
g) Keterlibatan yang amat tinggi pada peserta didik dalam belajar bersama
dengan mengunakan waktu yang relatif banyak.
h) Lebih mencurahkan sebagian waktu untuk tugas.
2) Kekurangan metode Team Game Tournament (TGT)
a) Bagi pemula metode ini menggunakan waktu yang relatif banyak.
b) Sulitnya mengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen
dari segi akademis.
54
c) Membutuhkan waktu yang banyak dalam berdiskusi, sehingga tidak sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
d) Siswa sudah terbiasa belajar dengan ceramah dan tanya jawab.
e) Membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai menggunakan metode
ini.
B. Kerangka Berpikir
Dalam melakukan penelitian dibutuhkannya sebuah observasi yang memiliki
tujuan untuk menemukan permasalahan yang sedang dihadapi. Latar belakang
permasalahan yang terjadi di MTs Nurul Qur‟an kelas VIII B pada mata pelajaran Fiqih
materi Puasa hasil belajar dan minat belajar yang kurang memuasakan. Faktor ini
disebabkan oleh penggunaan model belajar yang kurang bervariasi atau kurangnya
sarana media yang menunjang semangat siswa sehingga siswa tidak antusias dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas. Siswa juga juga kurang termotivasi dalam
pemahaman materi yang disampaikan oleh guru dan begitu pula guru belum optimal
dalam penyampaian. Guru dalam pembelajaran ini juga masih mengunakan metode
ceramah satu arah.
Metode konvensional seperti metode ceramah yang masih banyak digunakan oleh
sebagian dalam proses pembelajaran akan membawa dampak yang kurang baik baik bagi
siswa. Yakni guru akan dijadikan pusat perhatian oleh siswanya, siswa akan lebih banyak
dan juga mencatat, sehingga siswa akan menjadi pasif dalam proses pembelajaran seperti
ini. Salah satu kemapuan guru yang harus dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut adalah
guru harus memilih dan mengusai metode yang tepat bagi siswanya.
Setiap metode pasti membawa pengaruh yang berbeda-beda bagi guru maupun
siswa. Oleh karena itu guru harus mampu memilih metode yang pas untuk siswanya agar
dapat menunjang hasil belajar dan juga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan
55
efektif. Salah satunya dengan mengunakan metode Team Game Tournament (TGT).
Metode ini lebih mengedepankan kerjasama tim dan juga keaktifan siswa untuk
memahami materi pembelajaran. Pem belajaran TGT (Team Game Tournament)
memiliki sifat yang menyenangkan karena pembelajaran ini mengacu pada kerjasama
tim, diskusi kelompok dan juga turnamen permainan.
Dengan demikian diharapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team
Game Tournament) diharapakan meningkatakan hasil belajar dan minat belajar siswa
pada mata pelajaran Fiqih materi Puasa kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero.
C. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Riyanti, 2016 dengan judul “Peningkatan prestasi
belajar IPA materi struktur tumbuhan melalui model kooperatif tipe Team Game
Tournament (TGT) pada siswa kelas IV MI Perwanida Salatiga tahun Pelajaran
2016/2017”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah penerapan model kooperatif
tipe Team Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi
struktur tumbuhan pada siswa kelas IV MI Perwanida Salatiga Tahun Pelajaran
2016/2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: meningkatkan prestasi belajar IPA
melalui model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) materi struktur
tumbuhan pada siswa kelas IV MI Perwanida Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model kooperatif tipe Team Game
Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi struktur tumbuhan
pada siswa kelas IV MI Perwanida Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
56
Hal ini dibuktikan melalui siklus I mencapai KKM sebanyak 74% atau 14 siswa
tuntas dari 19 siswa di kelas IV dengan rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa 72.
Pada siklus II sebanyak 95 % atau 18 siswa dengan nilai rata-rata kelas 77.
Penelitian ini dilakukan oleh Riyanti sama dengan peneliti yaitu pengunaan
metode Team Game Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
penelitian sama-sama mengunakan Penelitian Tindakan kelas (PTK), namun
perbedaannya adalah subyek, mata pelajaran, materi, dan waktu pelaksanaan.
2. Penelitian yang dilakukkan oleh Fitri Nur‟aini, 2015 dengan judul “Peningkatan hasil
belajar IPA materi hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungannya
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) pada
siswa kelas V MI Salafiyah Kendal Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun
pelajaran 2014/2015”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “apakah melalui Team Game
Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
IPA materi Hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungannya di kelas
V MI Salafiyah Kendal Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun pelajaran
2014/2015?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: “mengetahui peningkatan hasil
belajar IPA materi hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungannya
mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT)
pada siswa kelas V MI Salafiyah Kendal Kecamatan Ampel Kabupaten boyolali
tahun pelajaran 2014/2015.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran Team
Game Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPA materi
hubungan antara ciri-ciri makhluk hidup dengan lingkungannya di kelas V MI
Salafiyah Kendal Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.
57
Hal ini di buktikan dari hasil siklus I siswa yang tuntas KKM sebanyak 10 siswa atau
66,67% dan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 5 siswa atau 33,34% sedangkan
pada siklus II siswa yang tuntas KKM sebanyak 13 siswa atau 86,67% dan siswa yang
belum tuntas KKM sebanyak 2 siswa atau 13,34%.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Nur‟aini sama dengan yang peneliti yaitu
mengunakan metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT) untuk
meningkatkan hasil belajar Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang membedakan
terdapat pada subyek, mata pelajaran, materi, tempat dan waktu pelaksanaan
penelitian.
Berdasarkan pada dua penelitian di atas terdapat perbedaan dalam materi ajar
yang dilakukan dua peneliti diatas meski masih dalam satu mata pelajaran yang sama.
Penelitian Riyanti mengunakan materi pelajaran struktur tumbuhan, sedangkan
penelitian Fitri Nur‟aini mengunakan materi pelajaran hubungan antara ciri-ciri
makhluk hidup dengan lingkungannya. Namun, kedua materi diatas menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar melalaui metode pembelajaran Team Game
Tournament (TGT) pada mata pelajaran IPA. Penelitian yang akan dilakukan peneliti
adalah metode penelitian diatas untuk meningkatkan hasil belajar fiqih dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Melalui Metode Team Game
Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec.
Pucakwangi Kab. Pati Tahun Pelajaran 2017/2018.
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESKRIPSI AWAL
1. Gambaran Umum MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati.
Madrasah Tsanawiyah Nurul Qur‟an adalah satu lembaga setingkat dengan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten
Pati. MTs Nurul Qur‟an ini berdiri pada Tahun 1997 di bawah naungan Yayasan
Perguruan Ilmu Al-Qur‟an (YPIQ) yang telah berdiri sebelumnya pada Tahun
1990.
Perguruan Ilmu Al-Qur‟an (YPIQ) adalah sebuah yayasan swasta yang
dijalankan oleh pengurus yayasan. Pada tahun 1990-1997 yayasan ini berawal
dengan melakukan kegiatan dibidang pendidikan Islam berupa Taman Pendidikan
Al-Qur‟an (TPQ) juga melakukan kegiatan santunan kepada anak yatim piatu dan
kaum dhuafa yang melibatkan masyarakat luas, dan yayasan ini mendapatkan
respon yang positif dari masyarakat, khususnya masysarakat desa Tegalwero.
Yayasan Perguruan Ilmu Al-Qur‟an (YPIQ) dalam melaksanakan
kegiatannya bergerak dibidang keagamaan, pendidikan, dan bidang sosial. Selain
itu juga YPIQ memiliki tujuan membangun dan memajukan masyarakat dibidang
pendidikan agar menjadi warga Negara yang cakap, terampil, serta memiliki
tanggung jawab terhadap agama, bangsa dan Negara.
Untuk memperkuat pengelolaannya pada semua jenis unit pendidikan yang
ada, maka pada tanggal 23 Agustus 1999 pengurus YPIQ mengajukan yayasan ini
ke Akte Notaris Suharyanto, SH. untuk mendapatkan status yayasan yang berbadan
hukum. Dan pada tanggal 24 Agustus 1999 Yayasan Perguruan Ilmu Al-Qur‟an
59
(YPIQ) telah resmi berbadan hukum dengan Akte Notaris Suharyanto, SH. Nomor
01 Tahun 1999
Yayasan Perguruan Ilmu Al-Qur‟an (YPIQ) membawahi unit pendidikan
sebagai berikut:
a. Pra sekolah atau Taman Kanak-kanak
b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Qur‟an status Terakreditasi A.
c. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Qur‟an status Terakreditasi A.
d. Madrasah Aliyah (MA) Nurul Qur‟an status Terakreditasi B.
e. Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) Nurul Qur‟an
f. Madrasah Diniyah (Madin) Nurul Qur‟an.
g. Pondok pesantren putra/putri Nurul Qur‟an
2. Lokasi Penelitian.
a. Alamat penelitian : MTs Nurul Qur‟an. Jl. Raya Juwana-Pucakwangi Km.13
Tegalwero Pucakwangi Pati.
b. Mata Pelajaran : Fiqih
c. Materi : Puasa
d. Kelas : VIII B
3. Visi dan Misi MTs Nurul Qur‟an Ds. Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati.
a. Visi.
Terwujudnya Peserta Didik yang unggul dalam prestasi berdasarkan iman
dan taqwa, berbudi pekerti luhur dan berjiwa Qur‟ani (Religius, Disiplin, dan
Peduli Lingkungan)
b. Misi.
60
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi
akademik dan non akademik.
2) Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu mengaktualisasikan
ibadah wajib dan sunah.
3) mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan mengucapkan salam setiap
bertemu pendidik maupun non pendidik.
4) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan membaca Sholawat dan Asmaul
Husna.
5) Mewujudkan generasi umat yang mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik
dan benar (Tartil)
6) Mewujudkan generasi umat yang mampu menjadi juara MTQ Tingkat
Kabupaten maupun tingkat Provinsi.
7) mewujudkan/mencetak generasi umat yang mampu menghafal Al-Qur‟an
maupun dalam MHQ.
4. Struktur Organisasi MTs Nurul Qur‟an Ds. Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati.
MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Pucakwangi Pati memiliki susunan organisasi
dalam mengatur jalannya proses pendidikan yang ada. Adapun truktur organisasi
MTs NUrul Qur‟an Tahun pelajaran 2017/2018, adalah sebagai berikut:
Ketua Yayasan : H. Moh. Thohir, S.Pd.I
Ketua Komite : Moh. Yasir
Kepala Madrasah : Parjo, S.Ag,MA
Bendahara : Abdul Salam, S.Pd.I
Kepala Tata Usaha : Teguh Pramono, S.Pd.I
Waka Kurikulum : Kharisun, S.Pd
Waka Kesiswaan : Sulaiman, S.Pd
61
Waka Humas : M. akri
Waka Sarpras : Mat Rasid, S.Pd.I
BP / BK : Supriyati, S.Pd
Pembina OSIS : Sulaiman, S.Pd.I
Seksi Perpustakaan : Abdul Salam, A.Ma
Seksi Lab. Computer : Teguh Pramono, S.Pd
Seksi Lab. IPA : Aris Puji Astutik, S.Pd
Wali Kelas VIIA : Retni Dwi Lestari, M.Pd
Wali Kelas VIIB : Luluk Suharto
Wali Kelas VIIIA : M. Zuliana, S.Ag
Wali Kelas VIIIB : Sudiyanto, S.Pd
Wali Kelas IXA : Aris Puji Astutik, S.Pd
Wali Kelas IXB : Teguh Pramono, S.Pd
5. Data Guru dan Karyawan MTs Nurul Qur‟an
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MTs Nurul Qur’an
No. Nama
Pendidikan
Terakhir
Jabatan
1. Parjo, S.Ag,MA S2 Kepala
Madrasah
2. Kharisun, S.Pd S1 Guru/Waka
Kurikulum
3. Abdul Salam, S.Pd.I S1 Guru/Bendahara
4. Sulaiman, S.Pd.I S1 Guru/Waka
Kesiswaan
62
5. Mat Rasid, S.Pd.I S1 Guru/Waka
Sarpras
6. Moh. Akri SLTA Guru/Waka
Humas
7. Teguh Pramono, S.Pd S1 Guru/Kepala
TU
8. M. Allamul Huda,
S.Pd
S1 Staf Tata Usaha
9. Supriyati, S.Pd S1 Guru/BK
10. Retno Dwi Lestari,
M.Pd
S2 Guru/Wali
Kelas7A
11. Lilin Hartutik, S.Pd S1 Guru/Wali
Kelas 7B
12. Wartono, S.Pd S1 Guru/Wali
Kelas 8A
13. M. Zuliana, S.Ag S1 Guru/Wali
Kelas 8B
14. Ummi Nur Sholihah,
S.Pd
S1 Guru/Wali
Kelas 9A
15. Aris Puji Astutik, S.Pd S1 Guru/Wali
Kelas 9B
16. Abdul Salam, A.Ma D2 Petugas
Perpustakaan
17. M. Ali Kholis Udin,
S.Pd
S1 Guru
63
18. Karyanto, S.Pd S1 Guru
19. Luluk Suharto S1 Guru
20. Ali Musthofa PONPES Guru
21. Syafi‟i PONPES Guru
20. Imam Thosin PONPES Guru
21. Kharitsah PONPES Guru
22. Zaenal Abidin SLTA Guru
23. Moh. Misbahussudur SLTA Guru
24. Hanik Rohmawati,
S.Pd.I
S1 Guru
25. Ni‟matul Muflihah,
S.Pd.I
S1 Pembina
Pramuka
26. Fuadtus Sholihin SLTA Satpam
27. Suyoto SLTA Tukang Kebun
6. Data Siswa Tahun Pelajaran 2017/2018
Table 3.2 data Siswa MTs. Nurul Qur’an
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Total
L P JML L P JML L P JML L P JML
28 27 55 33 31 64 25 26 51 86 79 170
7. Karakteristik Siswa
64
Siswa kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab.
Pati Tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 27 siswa terdiri dari Laki-laki 16 dan
Perempuan 11. Data siswa MTs Nurul Qur‟an sebagai berikut:
Tabel 3.3
Data Siswa Kelas VIII B MTs Nurul Qur’an
No Nama Siswa Keterangan
Laki-laki Perempuan
1 Abdul Rozaq √
2 Abdulloh Hadziq √
3 Ahmad Miftahul Ilmi √
4 Ahmad Rosyidi √
5 Aidar Alfiyanto √
6 Arfi Alfian √
7 Aufal Lutfiyatul Hana √
8 Faizal Hafizudin Firmansyah √
9 Iffatul Habibah √
10 Izzatul Puji N √
11 Khofidatur Rofiah √
12 M. Afif Hamdani √
13 M. Haidar Yahya √
14 M. Syaiful Ihsan Syafi”i √
15 M. Mas‟ud √
16 Maftuchah A R √
17 Moh. Deny Prasetyo √
65
18 Rafli Davin √
19 Retno Tri Hastuti √
20 Rizky Syifa √
21 Shokif Faizal √
22 Shofyan N A √
23 Siti Rofi‟atun Ni‟mah √
24 Tia Febrianti Putri √
25 Viky Agustian √
26 Wahyu Setiawan √
27 Zulfatus Sa‟adah √
8. Pelaksanaan Peneitian
Penelitian ini lakukan ketika pembelajaran Fiqih materi Puasa yang
berlangsung dikelas VIII B. Mts Nurul Qur‟an Tegalwero Tahun ajaran 2017/2018.
Penelitian ini terbagi menjadi 2 siklus, siklus pertama pada hari minggu tanggal 13
Mei 2018 dan siklus kedua pada tanggal 20 Mei 2018. Sebelum melakukan
tindakan penelitian kelas peneliti melakukan observasi mengenai seluk beluk kelas
yang akan penulis teliti.
B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I
1. Perencanaan
beberapa hal yang dilakukan dan dipersiapkan pada tahap perencanaan ini
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam siklus pertama
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
66
c. Menyiapkan alat pendukung
d. Menyiapkan lembar soal formatif
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus I ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 13 Mei
2018. Penerapan tindakan kelas ini mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat. Dalam penelitian ini peneliti bertindak
sebagai pengamat dan yang menjalankan penerapan Team Game Tournament
(TGT) adalah guru mata pelajaran Fiqih kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini
terbagi beberapa langkah :
a. Kegiatan Awal
1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dengan
membaca Basmalah
2) Guru memulai pelajaran dengan membaca surat pendek bersama
3) Guru menyampaikan materi pembelajaran yang lalu
4) Siswa diminta mendengarkan dan memahami yang disampaikan oleh guru
b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan materi yang disampaikan mengenai Puasa
2) Siswa diberikan waktu untuk bertanya kepada guru
3) Guru memberikan pemahaman materi untuk menjawab pertanyaan siswa
4) Guru membentuk kelompok terdiri dari 4-6 siswa
5) Siapkan meja dan kursi untuk kelompok
6) Guru menyiapkan meja turnamen jika diperlukan
7) Penentuan tiap siswa adalah kesepakatan oleh kelompok
8) Selanjutnya pelaksanaan turnamen, setiap kelompok memberikan pertanyaan
untuk kelompok lain
67
9) Kelompok bisa langsung menjawab pertanyaan yang diajukan untuk
kelompok lain
10) Guru memberikan batas waktu tertentu setiap menjawab pertanyaan (3
Menit)
11) Kelompok yang banyak memperoleh nilai adalah kelompok pemenang
12) Guru memberikan Reward kepada kelompok yang menang
c. Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan kembali pembelajaran yang telah
dilaksanakan mengenai materi Puasa
2) Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai
pembelajaran materi Puasa
3) Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan do‟a
4) Guru mengucapkan salam
3. Observasi
Pada tahapan ini peneliti mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan
tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran melalui metode Team Game
Tournament (TGT). Kegiatan ini juga mengamati siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran untuk mengetahui keaktifan siswa dikelas.
observasi ini mengetahui ketepatan dalam menerapkan model pembelajaran
Team Game Tournament (TGT) pada materi pelajaran Puasa bagi guru maupun
siswa MTs Nurul Qur‟an Tegalwero.
4. Refleksi
Pada tahapan ini peneliti menemukan hal yang mendukung dan kurang
mendukung dalam penerapan metode pembelajaran. Teams Game Tournament
68
(TGT) untuk dilakukan pada siklus selanjutnya agar penerapan metode
pembelajaran mampu memberikan hasil yang maksimal.
C. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS II
1. Perencanaan
beberapa hal yang dilakukan dan dipersiapkan pada tahap perencanaan ini
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam siklus pertama
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
c. Menyiapkan alat pendukung
d. Menyiapkan lembar soal formatif
2. Pelaksanaan
Siklus I ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 13 Mei 2018. Penerapan
tindakan kelas ini mengaci pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
sudah dibuat. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat dan yang
menjalankan penerapan Team Game Tournament (TGT) adalah guru mata
pelajaran Fiqih kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terbagi beberapa langkah :
a. Kegiatan Awal
1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dengan
membaca Basmalah
2) Guru memulai pelajaran dengan membaca surat pendek bersama-sama
3) Guru menanyakan pembelajaran yang lalu
4) Siswa diminta mendengarkan dan memahami yang disampaikan oleh guru
b. Kegiatan Inti
1) Guru menjelaskan materi yang disampaikan mengenai puasa
69
2) Siswa diberikan waktu untuk bertanya kepada guru mengenai pembelajaran
yang sedang berlangsung
3) Guru memberikan pemahaman materi untuk menjawab pertanyaan siswa
4) Guru membentuk kelompok terdiri dari 4-6 siswa
5) Siswa menyiapkan meja dan kursi untuk kelompok
6) Guru menyiapkan meja turnamen jika diperlukan
7) Penentuan tiap siswa adalah kesepakatan kelompok
8) Setiap kelompok memberikan pertanyaan kepada kelompok lain
9) Kelompok yang menerima pertanyaan bisa langsung menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh kelompok penanya
10) Guru memberikan batas waktu bagi kelompok untuk menjawab pertanyaan
11) Kelompok yang memperoleh nilai tertinggi adalah pemenangnya
12) Guru memberikan Reward kepada kelompok yang menjadi pemenangnya
13) Guru memberikan evaluasi materi tentang puasa
c. Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan kempali pembelajaran yang telah
berlangsung mengenai materi puasa
2) Guru memberi kesempatan bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan
mengenai materi puasa
3) Guru dan siswa bersama-sama menutup pelajaran dengan do‟a
4) Guru mengucapkan salam
3. Observasi
Pada tahapan ini peneliti mengamati kegiatan guru dalam mengajar untuk
mengetahui proses pembelajaran melalui metode Team Game Tournament (TGT).
70
Kegiatan ini juga mengamati siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran unt6uk
mengetahui keaktifan siswa dikelas.
observasi ini mengetahui ketepatan dalam menerapkan model pembelajaran
Team Game Tournament (TGT) pada materi pelajaran Puasa bagi guru maupun
siswa MTs Nurul Qur‟an Tegalwero.
4. Refleksi
Hasil dari penelitian dan pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis.
Hasil analisis digunakan untuk melihat keberhasilan proses pembelajaran dengan
penerapan metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT). Dalam hasil
analisis ini dibandingkan dengan hasil analisis siklus pertama, dan hasilnya
mengalami peningkatan dalam keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih materi Puasa.hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat
keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
71
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Tahap pra siklus memberikan pandangan kepada peneliti dalam mengambil
langkah yang akan ditempuh pada tahap siklus 1. Pada tahap ini, dibantu oleh guru
pengampu mata pelajaran Fiqih, dalam memberikan pelajaran materi puasa.
Sedangkan peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran materi
puasa dikelas. Dalam pengamatan tersebut peneliti menemukan adanya kesulitan bagi
siswa dalam pemahaman materi puasa. Hal ini dapat dilihat dari kurang aktifnya siswa
kelas VIII B dalam mengikuti proses belajar berlangsung. Dan juga tidak adanya
keberanian siswa untuk mengajukan pertanyyan kepada guru. Al hasil siswa kurang
begitu aktif dalam mengikuti pembelajaran dikelas karna siswa lebih cenderung
berbicara sendiri dengan teman sebangku.
Hal ini, menjadi kelemahan bagi guru untuk memberikan pembelajaran yang
baik. Apalagi dalam pembelajaran guru hanya mengunakan metode pembelajaran
klasik dengan penyampaian materi dengan metode pembelajaran yakni metode
ceramah. Guru hanya menyuruh siswa mendengarkan dan mencatat hal-hal penting
yang disampaikan oleh guru. Kemudian guru memberikan penugasan pada siswa.
Sehingga dalam kegiatan proses belajar ini banyak didominasi oleh guru. Siswa tidak
diberikan ruang oleh guru untuk bertanya ataupun berdiskusi. Sehingga dalam proses
pembelajaran tersebut siswa cenderung pasif. Guru juga tidak memberikan atau
menambahkan metode pembelajaran yang baru agar siswa begitu aktif dalam proses
72
pembelajaran. sehingga pada kesempatan pembelajaran ini guru menerapkan metode
Team Game Tournament (TGT) untuk menunjang hasil belajar siswa.
Peneliti melakukan pre-test mata pelajaran Fiqih materi Puasa untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai materi Puasa sebelum dilakukan
tindakan mengunakan metode Team Game Tounament (TGT). Kemudian diadakan
pos-test setiap akhir siklus.untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam
mengikuti pembelajaran Fiqih di kelas. Adapun nilai pra siklus sebagai berikut :
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus Hasil Belajar Siswa
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Abdul Rozaq 70 60 Belum Tuntas
2 Abdullah Hadziq 70 65 Belum Tuntas
3 Ahmad Miftahul Ilmi 70 70 Tuntas
4 Ahmad Rosyidi 70 75 Tuntas
5 Aidar Alfiyanto 70 70 Tuntas
6 Arfi Alfian 70 75 Tuntas
7 Aufal Lutfiyatul Hana 70 70 Tuntas
8
FaizalHafizudin
Firmansyah
70 55 Belum Tuntas
9 Iffatul Habibah 70 70 Tuntas
10 Izzatul Puji N 70 50 Belum Tuntas
11 Khofidatur Rofiah 70 60 Belum Tuntas
12 M. Afif Hamdani 70 65 Belum Tuntas
13 M. Haidar Yahya 70 50 Belum Tuntas
73
14 M. Syaiful Ihsan
Syafi”i
70 65 Belum Tuntas
15 M. Mas‟ud 70 60 Belum Tuntas
16 Maftuchah A R 70 80 Tuntas
17 Moh. Deny Prasetyo 70 50 Belum Tuntas
18 Rafli Davin 70 60 Belum Tuntas
19 Retno Tri Hastuti 70 80 Tuntas
20 Rizky Syifa 70 75 Tuntas
21 Shokif Faizal 70 65 Belum Tuntas
22 Shofyan N A 70 60 Belum Tuntas
23 Siti Rofi‟atun Ni‟mah 70 80 Tuntas
24 Tia Febrianti Putri 70 70 Tuntas
25 Viky Agustian 70 60 Belum Tuntas
26 Wahyu Setiawan 70 65 Belum Tuntas
27 Zulfatus Sa‟adah 70 75 Tuntas
jumlah
Jumlah
Persentase
ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1780
65,92 44% 56%
Belum Tuntas : 15 Siswa
Tuntas : 12 Siswa
74
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
( )
Sedangkan untuk menghitung nilai rata-rata berdasarkan rumus sebagai
berikut :
Hasil belajar pra siklus bisa peneliti simpulkan ada beberapa siswa yang
belum tuntas dalam mata pelajaran sesuai KKM yang sudah ditetapkan pada MTs
Nurul Qur‟an. Ada sekitar 56% (15 siswa) yang belum memenuhi standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dan sekitar 44% (12 siswa) sudah mencapai standar
KKM mata pelajaran Fiqih kelas VIII B. Dengan nilai rata-rata 65,92, dengan nilai
rata tersebut masih jauh dari nilai KKM 70 yang ditetapkan dikelas VIII B.
dengan KKM tersebut peneliti memiliki inisiatif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa mencapai nilai KKM. Maka dari itu, peneliiti menggunakan metode
Team Game Tournament (TGT) agar dalam hasil belajar siswa ada peningkatan yang
signifikan dalam mencapai KKM.
2. Siklus I
Pada tahap Siklus I ini peneliti melakukan tindakan dengan mengunakan
metode Team Game Tournament (TGT) dengan harapan ada peningkatan hasil belajar
pada mata pelajaran Fiqih materi Puasa. Pelaksanaan siklus 1 ini dilaksanakan pada
hari Minggu tanggal 13 Mei 2018 dikelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero
dengan diikuti 27 siswa yang hadir. Pada siklus 1 ini peneliti hanya sebagai pengamat
sekaligus membantu guru menerapkan metode pembelajaran, dan guru bertindak
75
dalam pemberian materi dan juga melaksanakan metode pembelajaran Team Game
Tournament (TGT).
Dalam pengamatan peneliti menemukan bahwa siswa masih belum menguasai
jalannya metode pembelajaran, terutama ketika siswa diberi pertanyaan oleh
kelompok lain. Dalam menerapkan metode tersebut guru memberikan materi pokok
yakni pengertian puasa dan macam-macam puasa sebagaimana yang mengacu pada
rancangan pembelajaran yang telah disiapkan. Berikut ini adalah data dari hasil
penelitian siklus I :
Tabel 4.2
Nilai Siklus I Hasil Belajar Siswa
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Abdul Rozaq 70 70 Tuntas
2 Abdullah Hadziq 70 70 Tuntas
3 Ahmad Miftahul Ilmi 70 70 Tuntas
4 Ahmad Rosyidi 70 70 Tuntas
5 Aidar Alfiyanto 70 65 Tuntas
6 Arfi Alfian 70 70 Tuntas
7 Aufal Lutfiyatul Hana 70 70 Tuntas
8
Faizal Hafizudin
Firmansyah
70 70 Tuntas
9 Iffatul Habibah 70 70 Tuntas
10 Izzatul Puji N 70 60 Belum Tuntas
11 Khofidatur Rofiah 70 65 Belum Tuntas
76
12 M. Afif Hamdani 70 75 Tuntas
13 M. Haidar Yahya 70 70 Tuntas
14
M. Syaiful Ihsan
Syafi”i
70 55 Belum Tuntas
15 M. Mas‟ud 70 70 Tuntas
16 Maftuchah A R 70 75 Tuntas
17 Moh. Deny Prasetyo 70 60 Belum Tuntas
18 Rafli Davin 70 65 Belum Tuntas
19 Retno Tri Hastuti 70 75 Tuntas
20 Rizky Syifa 70 75 Tuntas
21 Shokif Faizal 70 85 Tuntas
22 Shofyan N A 70 70 Tuntas
23 Siti Rofi‟atun Ni‟mah 70 85 Tuntas
24 Tia Febrianti Putri 70 75 Tuntas
25 Viky Agustian 70 60 Belum Tuntas
26 Wahyu Setiawan 70 65 Belum Tuntas
27 Zulfatus Sa‟adah 70 80 Tuntas
Jumlah
Persentase ketuntasan
Tuntas
Belum
Tuntas 1890
70 74% 26%
Belum Tuntas : 7 Siswa
Tuntas : 20 Siswa
77
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
( )
Sedangkan untuk menghitung nilai rata-rata berdasarkan rumus sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan dipelajari
Penguasaan bahan ajar
6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
Kegiatan belajar mengajar
8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan
78
belajar yang disampaikan
9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
10. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
11. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang
disediakan
Kemampuan guru dalam menggunakan metode
Team Game Tournament (TGT)
12. Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari
dengan tepat
13. Memberikan penjelasan kepada siswa terkait materi
pembelajaran
14. Melibatkan siswa ikut aktif dalam pembelajaran
15. Mampu memberikan timbal balik terkait materi
pembelajaran
16. Mampu memberikan penguatan terkait hasil materi
17. Memiliki keterampilan membangkitkan semangat
anak dan menjelaskan tata cara metode Team Game
Tournament (TGT)
18. Memiliki keterampilan membagi kelompok dan
menunjuk siswa untuk menjadi tim ahli untuk
mendiskusikan terkait pembagian materi
pembelajaran
79
19. Melanjutkan diskusi masing-masing sub materi tiap
kelompoknya
Evaluasi pembelajaran
20. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
21. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut/follow up
24. Memberi tugas kepada siswa
25. Menginformasikan materi bahan ajar yang akan
dipelajari selanjutnya
Jumlah 2 18 5 0
Total 8 54 10 0
Total Kinerja Guru 72
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori Total Kinerja Guru:
76-100 = Baik
80
51-75 = Sedang
25-50 = Kurang
Bedasarkan tabel diatas peneliti menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari hasil
penelitian siklus I mencapai 70 siswa kelas VIII B mecapai nilai ketuntasan yang
sudah ditetapkan di Madrasah Nurul Qur‟an yakni dengan KKM 70. Adapun siswa
yang mecapai ketuntasan nilai KKM sebanyak 74% (20 siswa), sedangkan siswa yang
belum mencapai ketuntasan nilai KKM sebanyak 26% (7 siswa). Siklus I ini dalam
pembelajaran masih ada kekurangan dalam penyampaian materi atau pemahaman
materi yang diajarkan. Sehingga masih ada siswa yang belum mencapai nilai
ketuntasan KKM sebanyak 26% dari siswa keseluruhan di kelas VIII. Jadi peneliti
mengharuskan melaksanakan siklus II agar siswa mencapai nilai KKM.
Tabel 4.4
Pengamatan Siswa Siklus I
No. Jenis Keterlibatan
Skor
1 2 3 4
1. Antusias dan perhatian siswa ketika
pembelajaran
2. Perhatian terhadap media
3. Memperhatikan materi yang disampaikan
4. Keaktifan dalam bertanya
5. Keaktifan menjawab pertanyaan
6. Keaktifan siswa pada saat turnamen
7. Antusias dalam melaksanakan metode
pembelajaran team Game Tournament (TGT)
81
8. Kesungguhan menjawab pertanyaan evaluasi
9. Kemandirian mengerjakan soal
Jumlah 1 8 9 4
Total 22
Keterangan:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kategori Pengamatan Siswa:
1-12 : Kurang
13-24 : Cukup
35-36 : Baik
3. Siklus II
Pada siklus II peneliti melanjutkan pembelajaran pada siklus I materi puasa
dengan metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT). Siklus II ini peneliti
memfokuskan untuk meningkatkan hasil belajar untuk mencapai ketuntasan yang
mana dengan KKM 70 dan juga belum mencapai target secara klasikal sebesar 85%.
Sehingga siklus II ini guru memperbaiki pemahaman dalam materi dan metode
pembelajaran TGT agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran ini,
sehingga kedepannya guru mampu mengaplikasikan metode ini di pembelajaran
berlangsung.
82
Table 4.5
Pengamatan Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5.
Memberikan acuan bahan belajar yang akan
dipelajari
Penguasaan bahan ajar
6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
Kegiatan belajar mengajar
8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan
belajar yang disampaikan
9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
10. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
11. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang
disediakan
83
Kemampuan guru dalam menggunakan metode
Team Game Tournament (TGT)
12. Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari
dengan tepat
13. Memberikan penjelasan kepada siswa terkait materi
pembelajaran
14. Melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran
15. Mempu memberikan umpan balik terkait materi
pembelajaran
16. Mampu memberikan penguatan terkait hasil diskusi
siswa
17. Mampu memberikan penguatan terkait materi
18. Memiliki keterampilan membagi kelompok dan
menunjuk siswa untuk menjadi tim ahli untuk
mendiskusikan terkait pembagian materi
pembelajaran
19. Melanjutkan diskusi masing-masing sub materi tiap
kelompoknya
Evaluasi pembelajaran
20. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
21. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
84
23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
H. Tindak lanjut/follow up
24. Memberi tugas kepada siswa
25. Menginformasikan materi bahan ajar yang akan
dipelajari selanjutnya
Jumlah 22 3 0 0
Total 88 9 0 0
Total Kinerja Guru 97
Kategori Baik
Keterangan :
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori Total Kinerja Guru:
76-100 = Baik
51-75 = Sedang
25-50 = Kurang
Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Minggu , 20 Mei 2018
di kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Kab. Pati Tahun
Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 27. Pembelajaran dilaksanakan oleh guru
mata pelajaran fiqih dengan materi pelajaran Puasa yang mengacu pada RPP. peneliti
hanya sebagai pengamat sekaligus membantu guru menerapkan metode pembelajaran,
85
dan guru bertindak dalam pemberian materi dan juga melaksanakan metode
pembelajaran Team Game Tournament (TGT). Adapun hasil pembelajaran siswa pada
siklus II sebagaimana berikut :
Tabel 4.6
Nilai Siklus II Hasil Belajar Siswa
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Abdul Rozaq 70 90 Tuntas
2 Abdullah Hadziq 70 70 Tuntas
3
Ahmad Miftahul
Ilmi
70 80 Tuntas
4 Ahmad Rosyidi 70 75 Tuntas
5 Aidar Alfiyanto 70 80 Tuntas
6 Arfi Alfian 70 90 Tuntas
7
Aufal Lutfiyatul
Hana
70 80 Tuntas
8
Faizal Hafizudin
Firmansyah
70 80 Tuntas
9 Iffatul Habibah 70 80 Tuntas
10 Izzatul Puji N 70 80 Tuntas
11 Khofidatur Rofiah 70 85 Tuntas
12 M. Afif Hamdani 70 80 Tuntas
13 M. Haidar Yahya 70 70 Tuntas
86
14 M. Syaiful Ihsan
Syafi”i
70 70 Tuntas
15 M. Mas‟ud 70 80 Tuntas
16 Maftuchah A R 70 90 Tuntas
17 Moh. Deny Prasetyo 70 75 Tuntas
18 Rafli Davin 70 80 Tuntas
19 Retno Tri Hastuti 70 85 Tuntas
20 Rizky Syifa 70 80 Tuntas
21 Shokif Faizal 70 90 Tuntas
22 Shofyan N A 70 75 Tuntas
23
Siti Rofi‟atun
Ni‟mah
70 90 Tuntas
24 Tia Febrianti Putri 70 90 Tuntas
25 Viky Agustian 70 80 Tuntas
26 Wahyu Setiawan 70 85 Tuntas
27 Zulfatus Sa‟adah 70 90 Tuntas
Jumlah
Persentase ketuntasan
Tuntas
Belum
Tuntas 2200
81,48 100% 0%
Belum Tuntas : 27 Siswa
Tuntas : 0 Siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
87
( )
Sedangkan untuk menghitung nilai rata-rata berdasarkan rumus sebagai
berikut :
Tabel 4.7
Pengamatan Siswa Siklus II
No. Jenis Keterlibatan
Skor
1 2 3 4
1. Antusias dan perhatian siswa ketika
pembelajaran
2. Perhatian terhadap media
3. Memperhatikan materi yang disampaikan
4. Keaktifan dalam bertanya
5. Keaktifan menjawab pertanyaan
6. Keaktifan siswa pada saat berdiskusi
7. Antusias siswa dalam pelaksanaan metode
pembelajaran Team Game Tournament (TGT)
8. Kesungguhan menjawab pertanyaan evaluasi
9. Kemandirian mengerjakan soal
Jumlah 36
Total 36
88
Keterangan:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kategori Pengamatan Siswa:
1-12 : Kurang
13-24 : Cukup
35-36 : Baik
Table 4.6 menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari seluruh jumlah siswa kelas
VIII B adalah 81,48. Pada siklus II ini siswa mencapai target ketuntasan dalam KKM
yakni mencapai 100% dengan nilai rata-rata 81. Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa pada siklus II ini sudah mencapai target ketuntasan yang sudah
ditetapkan. Sehingga peneliti memutuskan untuk mengakhiri penelitian ini sampai
tahap siklus II.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dikelas VIII B MTs Nurul Qur‟an
Tegalwero Kec. Pucakwangi yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Dari data 2 siklus diatas
dapat dilihat peningkatan hasil belajar siwa yang cukup baik. Sehingga dengan
diterapkannya metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT) yang diterapkan
pada mata pelajaran Fiqih dengan materi Puasa dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar Fiqih melaui penerapan metode Team Game Tournament (TGT) adalah
89
sebagai bukti keberhasilan pengunaan metode ini dalam pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan penelitian tersebut:
Tabel 4.8
Nilai Per Siklus Hasil Belajar Siswa
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Abdul Rozaq 60 70 90
2 Abdullah Hadziq 65 70 70
3 Ahmad Miftahul Ilmi 70 70 80
4 Ahmad Rosyidi 75 70 75
5 Aidar Alfiyanto 70 65 80
6 Arfi Alfian 75 70 90
7 Aufal Lutfiyatul Hana 70 70 80
8
Faizal Hafizudin
Firmansyah
55 70 80
9 Iffatul Habibah 70 70 80
10 Izzatul Puji N 50 60 80
11 Khofidatur Rofiah 60 65 85
12 M. Afif Hamdani 65 75 80
13 M. Haidar Yahya 50 70 70
14 M. Syaiful Ihsan Syafi”i 65 55 70
15 M. Mas‟ud 60 70 80
16 Maftuchah A R 80 75 90
17 Moh. Deny Prasetyo 50 60 75
18 Rafli Davin 60 65 80
90
19 Retno Tri Hastuti 80 75 85
20 Rizky Syifa 75 75 80
21 Shokif Faizal 65 85 90
22 Shofyan N A 60 70 75
23 Siti Rofi‟atun Ni‟mah 80 85 90
24 Tia Febrianti Putri 70 75 90
25 Viky Agustian 60 60 80
26 Wahyu Setiawan 65 65 85
27 Zulfatus Sa‟adah 75 80 90
Jumlah 1780 1890 2200
Rata-rata 65.92 70 81,48
Prosentase ketuntasan siswa
diatas KKM
44% 74% 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar dengan rata-rata nilai
pada pra siklus 65,92, siklus I menjadi 70 dan pada siklus II mengalami peningkatan
hasil belajar menjadi 81,48. Berdasarkan data perolehan hasil belajar tersebut dapat
diketahui bahawa pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode
Team Game Tournament (TGT) berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B
MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi Tahun Pelajaran 2017/2018.
Hasil penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil sebagaimana sudah
disampaikan. Berikut ini akan dijabarkan hasil penelitian dari pra siklus ke siklus I dan
siklus II:
1. Pra Siklus
91
Sebelum penerapan metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT),
hasil belajar siswa melalui Pre Test menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum
mencapai kriteria batas KKM, dengan nilai keseluruhan 1780 dengan rata 65,92.
Sebanyak 15 siswa belum tuntas hasil belajar mencapai batas KKM. Batas KKM
MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi untuk mata pelajaran Fiqih adalah
70. Sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 12 siswa. Adapun
rekapitulasi nilai ketuntasan siswa sebagai berikut:
Tabel 4.9
Rekapitulasi Ketuntasan Pre Test
Tuntas Tidak Tuntas
12 15
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa guru jarang menggunakan
metode pembelajaran yang bervariasi dan menarik sehingga siswa tidak monoton
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini menjadi salah satu
faktor kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka
dari itu perlu adanya inovasi belajar yang dapat meningkatkan keaktifan siswa
sehingga adanya peningkatan prestasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini peneliti
malakukan penelitian tindakan kelas dengan mengunakan metode pembelajaran
Team Game Tournament (TGT) pada siklus I dan siklus II.
2. Siklus I
Proses pembelajaran yang terlaksana pada siklus I, peneliti menerapakan
metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT) agar dapat meningkatkan
92
hasil belajar siswa. Dalam penelitian siklus I ini mencakup 4 tahapan yakni tahap
perencanaan, tahap observasi atau pengamatan dan tahap refleksi.
Pada siklus I ini mengalami peningkatan hasil belajar dibanding pada hasil
belajar pre test. Hal ini dapat terjadi karna pengunaan metode pembelajaran Team
Game Tournament (TGT). Dengan hasil belajar siswa dengan nilai keseluruhan
mencapai 1890 dengan nilai rata-rata 70. Hal ini, terjadi peningkatan hasil belajar
sesudah mengunakan metode pembalajaran dibandingkan sebelum pengunaan
metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT) pra siklus yaitu dari 1780.
Adapun ketuntasan siswa mencapai 74% atau 20 siswa tuntas, tapi masih ada 26%
atau 7 siswa yang hasil belajarnya dibawah KKM dari jumlah 27 siswa dikelas VIII
B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero Kec. Pucakwangi. Adapun rekapitulasi nilai
sebagai berikut:
Table 4.10
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I
No Skor Nilai Jumlah Siswa
1 50 0
2 55 1
3 60 3
4 65 4
5 70 11
6 75 5
7 80 1
8 85 2
93
9 90 0
10 95 0
Jumlah 27
3. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti menutupi kekurangan
maupun kendala yang terjadi selama proses pembelajaran siklus I. proses
pembelajaran siklus II masih sama dengan siklus I dengan mengunakan metode
pembelajaran Team Game Tournament (TGT) dengan materi puasa. Data yang
diperoleh pada pembelajaran siklus II dapat dilihat adanya peningkatan yang
signifikan pada hasil belajar sebesar 26% dari siklus I. hasil belajar siswa kelas VIII
B pada siklus II yaitu 100% (27 siswa) tuntas. Dengan persentase hasil siswa yang
diperoleh siswa pada siklus II telah memenuhi target mencapai nilai kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di MTs Nurul Qur‟an Tegalwero
Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati dan juga sudah mencapai target secara
klasikal sebesar 85%. Adapun rekapitulasi nilai sebagai berikut:
Table 4.11
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II
No Skor Nilai Jumlah Siswa
1 50 0
2 55 0
3 60 0
4 65 0
94
5 70 3
6 75 3
7 80 11
8 85 3
9 90 7
10 95 0
Jumlah 27
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hasil penelitian tindakan kelas (PTK) di MTs Nurul Qur‟an Tegalwero
Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
pembelajaran Team Game Tournament (TGT) pada mata pelajaran Fiqih materi Puasa
dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas VIII B MTs Nurul Qur‟an Tegalwero
Kec. Pucakwangi Kab. Pati Tahun Pelajaran 2007/2018. Hal ini, dapat dibuktikan
dengan hasil belajar siswa di tiap siklus mengalami peningkatan hasil belajar. Mulai dari
pra siklus sampai ke siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dalam hasil
belajar.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya pecapaian persentase hasil belajar Mata
Pelajaran fiqih secara klasikal sudah melampui batas ketuntasan yang terbukti pada
siklus II. Dengan rincian: pada pra siklus siswa yang tuntas hasil belajar sebanyak 12
siswa dari 27 siswa dengan persentase ketuntasan sebanyak 44%, kemudian siklus I
siswa yang tuntas hasil belajar sebanyak 20 siswa dari 27 siswa dikelas VIII B dengan
persentase ketuntasan sebanyak 74% dan siklus II siswa yang tuntas hasil belajar
sebanyak 27 siswa dikelas VIII B dengan persentase ketuntasan hasil belajar sudah
melampui batas pencapaian secara klasikal yaitu 100%.
B. Saran
Sebagaimana Madrasah yang berada di dalam lingkungan masyarakat tentunya
memiliki kelebihan dan kekurangan baik dalam fasilitas, system pendidikan, model
pembelajaran, sarana prasarana maupun upaya untuk mencapai tujuan dari Madrasah.
Didalam sebuah pendidikan tentunya terdapat permasalahan terkait dengan
pembelajaran maupun pendidikan. Terkait hal tersebut tentunya peneliti memiliki saran
96
untuk memajukan pembelajaran pendidikan yang ada di Madrasah tersebut, adapun saran
dari peneliti yaitu:
1. Bagi guru
a. Guru diharapkan memiliki beberapa metode pembelajaran untuk menyampaikan
materi yang mudah dimengerti siswa.
b. Guru mampu menguasai metode pembelajaran dan mampu menepatkan metode
pembelajaran yang tepat pada penyampaian materi.
c. Kemampuan dalam menguasai kelas perlu adanya peningkatan agar siswa dapat
dengan mudah memahami dan mengerti materi yang disampaikan guru.
d. Perlunya memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
kemampuanya dikelas dengan bimbingan guru.
e. Guru hendaknya menerapkan kembali metode Team Game Tournament (TGT)
pada materi yang lain khususnya mata pelajaran fiqih karena terbukti dengan
penerapan metode ini pembelajaran lebih optimal dan menyenangkan.
2. Bagi Siswa
a. Siswa diharapkan mampu lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Siswa dapat mengasah kemampuanya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik.
c. Siswa diharapkan bersemangat dalam berkompetisi atau pelajaran berlangsung.
d. Siswa diharuskan percaya diri dengan kemampuannya sendiri untu bertanya
maupun berinteraksi.
3. Bagi Madrasah
a. Seyogyanya Madrasah mengadakan pembinaan tentang peningkatan kreativitas
guru dalam mengajar, sehingga proses kegiatan belajar mengajar bervariasi
tidak monoton
97
b. Perlunya ada simulasi pada guru untuk penerapan metode pembelajaran didalam
kelas.
98
DAFTAR PUSTAKA
Afifudin, dan Beni Ahmad Saebeni. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arifin. 2009. Puasa Ramadhan Bagi Orang Sibuk. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Djazuli, A. 2010. Ilmu Fiqih: Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam.
Jakarta: Prenada Media
Edi Purwanto & siti safuroh. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Piranti Darma
Kalokatama.
Hamdani, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Johnson, W. David dkk. 2004. COLABORATIVE LEARNING. Terjemahan oleh Narulita
Yusron. 2010. Bandung: Nusa Media
Lie, Anita. 2002. COOPERATIVE LEARNING mempratikkan Cooperative Learning Di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo
Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
99
Poerwadarminto, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning : theory, research and practice. Terjemahan
oleh NarulitaYusron. 2008. Bandung: Nusa Media.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suprayekti. Tanpa tahun. Interaksi Belajar mengajar.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
Syarbini & Afgandi. 2010. Dahsyatnya Puasa Sunah Kunci Meraih Sukses Dunia dan
Akhirat. Jakarta: Ruang Kata.
Syarifuddin, Amir. 2005. Garis-garis Besar Fiqih. Jakarta: Prenada Media
Syihab. 2009. Tuntunan Puasa Praktis. Sinar Grafika Oflset.
Trianto. 2008. Model-model Pembelajaran Kontruktivistik. Malang: Prestasi Pustaka.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif. Jakarta: Kencana.
Yanto, Medi. 2013. Jadi Guru yang Jago Penilitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Andi
Offset.
Zain, Habib Abu. 2011. Menggapai Pahala Puasa Wajib & Sunah Setahun. Solo: Taqwa
Media
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
DATA GURU DAN KARYAWAN MTs NURUL QUR’AN TEGALWERO
No. Nama Pendidikan
Terakhir Jabatan
1. Parjo, S.Ag,MA S2 Kepala
Madrasah
2. Kharisun, S.Pd S1 Guru/Waka
Kurikulum
3. Abdul Salam, S.Pd.I S1 Guru/Bendahara
4. Sulaiman, S.Pd.I S1 Guru/Waka
Kesiswaan
5. Mat Rasid, S.Pd.I S1 Guru/Waka
Sarpras
6. Moh. Akri SLTA Guru/Waka
Humas
7. Teguh Pramono, S.Pd S1 Guru/Kepala
TU
8. M. Allamul Huda, S.Pd S1 Staf Tata Usaha
9. Supriyati, S.Pd S1 Guru/BK
10. Retno Dwi Lestari, M.Pd S2 Guru/Wali
Kelas7A
11. Lilin Hartutik, S.Pd S1 Guru/Wali
Kelas 7B
12. Wartono, S.Pd S1 Guru/Wali
Kelas 8A
13. M. Zuliana, S.Ag S1 Guru/Wali
Kelas 8B
14. Ummi Nur Sholihah,
S.Pd
S1 Guru/Wali
Kelas 9A
15. Aris Puji Astutik, S.Pd S1 Guru/Wali
Kelas 9B
16. Abdul Salam, A.Ma D2 Petugas
Perpustakaan
17. M. Ali Kholis Udin, S.Pd S1 Guru
18. Karyanto, S.Pd S1 Guru
19. Luluk Suharto S1 Guru
20. Ali Musthofa PONPES Guru
21. Syafi‟i PONPES Guru
20. Imam Thosin PONPES Guru
21. Kharitsah PONPES Guru
22. Zaenal Abidin SLTA Guru
23. Moh. Misbahussudur SLTA Guru
24. Hanik Rohmawati, S.Pd.I S1 Guru
25. Ni‟matul Muflihah,
S.Pd.I
S1 Pembina
Pramuka
26. Fuadtus Sholihin SLTA Satpam
27. Suyoto SLTA Tukang Kebun
26. Fuadtus Sholihin SLTA Satpam
27. Suyoto SLTA Tukang Kebun
LAMPIRAN 2
DATA SISWA MTs NURUL QUR’AN TEGALWERO
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Total
L P JML L P JML L P JML L P JML
28 27 55 33 31 64 25 26 51 86 79 170
LAMPIRAN 3
DATA SISWA KELAS VIII MTs NURUL QUR’AN TEGALWERO
No Nama Siswa Keterangan
Laki-laki Perempuan
1 Abdul Rozaq √
2 Abdulloh Hadziq √
3 Ahmad Miftahul Ilmi √
4 Ahmad Rosyidi √
5 Aidar Alfiyanto √
6 Arfi Alfian √
7 Aufal Lutfiyatul Hana √
8 Faizal Hafizudin Firmansyah √
9 Iffatul Habibah √
10 Izzatul Puji N √
11 Khofidatur Rofiah √
12 M. Afif Hamdani √
13 M. Haidar Yahya √
14 M. Syaiful Ihsan Syafi”i √
15 M. Mas‟ud √
16 Maftuchah A R √
17 Moh. Deny Prasetyo √
18 Rafli Davin √
19 Retno Tri Hastuti √
20 Rizky Syifa √
21 Shokif Faizal √
22 Shofyan N A √
23 Siti Rofi‟atun Ni‟mah √
24 Tia Febrianti Putri √
25 Viky Agustian √
26 Wahyu Setiawan √
27 Zulfatus Sa‟adah √
LAMPIRAN 4
DATA HASIL BELAJAR PRA SIKLUS MTs NURUL QUR’AN TEGALWERO
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Abdul Rozaq 70 60 Belum Tuntas
2 Abdullah Hadziq 70 65 Belum Tuntas
3 Ahmad Miftahul Ilmi 70 70 Tuntas
4 Ahmad Rosyidi 70 75 Tuntas
5 Aidar Alfiyanto 70 70 Tuntas
6 Arfi Alfian 70 75 Tuntas
7 Aufal Lutfiyatul Hana 70 70 Tuntas
8 FaizalHafizudin
Firmansyah 70 55 Belum Tuntas
9 Iffatul Habibah 70 70 Tuntas
10 Izzatul Puji N 70 50 Belum Tuntas
11 Khofidatur Rofiah 70 60 Belum Tuntas
12 M. Afif Hamdani 70 65 Belum Tuntas
13 M. Haidar Yahya 70 50 Belum Tuntas
14 M. Syaiful Ihsan
Syafi”i 70 65 Belum Tuntas
15 M. Mas‟ud 70 60 Belum Tuntas
16 Maftuchah A R 70 80 Tuntas
17 Moh. Deny Prasetyo 70 50 Belum Tuntas
18 Rafli Davin 70 60 Belum Tuntas
19 Retno Tri Hastuti 70 80 Tuntas
20 Rizky Syifa 70 75 Tuntas
21 Shokif Faizal 70 65 Belum Tuntas
22 Shofyan N A 70 60 Belum Tuntas
23 Siti Rofi‟atun Ni‟mah 70 80 Tuntas
24 Tia Febrianti Putri 70 70 Tuntas
25 Viky Agustian 70 60 Belum Tuntas
26 Wahyu Setiawan 70 65 Belum Tuntas
27 Zulfatus Sa‟adah 70 75 Tuntas
jumlah
Jumlah Persentase
ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas
1780
65,92 44% 56%
LAMPIRAN 5
DATA HASIL BELAJAR SIKLUS I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Abdul Rozaq 70 70 Tuntas
2 Abdullah Hadziq 70 70 Tuntas
3 Ahmad Miftahul Ilmi 70 70 Tuntas
4 Ahmad Rosyidi 70 70 Tuntas
5 Aidar Alfiyanto 70 65 Tuntas
6 Arfi Alfian 70 70 Tuntas
7 Aufal Lutfiyatul Hana 70 70 Tuntas
8 Faizal Hafizudin
Firmansyah 70 70 Tuntas
9 Iffatul Habibah 70 70 Tuntas
10 Izzatul Puji N 70 60 Belum Tuntas
11 Khofidatur Rofiah 70 65 Belum Tuntas
12 M. Afif Hamdani 70 75 Tuntas
13 M. Haidar Yahya 70 70 Tuntas
14 M. Syaiful Ihsan
Syafi”i 70 55 Belum Tuntas
15 M. Mas‟ud 70 70 Tuntas
16 Maftuchah A R 70 75 Tuntas
17 Moh. Deny Prasetyo 70 60 Belum Tuntas
18 Rafli Davin 70 65 Belum Tuntas
19 Retno Tri Hastuti 70 75 Tuntas
20 Rizky Syifa 70 75 Tuntas
21 Shokif Faizal 70 85 Tuntas
22 Shofyan N A 70 70 Tuntas
23 Siti Rofi‟atun Ni‟mah 70 85 Tuntas
24 Tia Febrianti Putri 70 75 Tuntas
25 Viky Agustian 70 60 Belum Tuntas
26 Wahyu Setiawan 70 65 Belum Tuntas
27 Zulfatus Sa‟adah 70 80 Tuntas
Jumlah
Presentase ketuntasan
Tuntas Belum
Tuntas 1890
70 74% 26%
LAMPIRAN 6
DATA HASIL BELAJAR SIKLUS II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Abdul Rozaq 70 90 Tuntas
2 Abdullah Hadziq 70 70 Tuntas
3 Ahmad Miftahul
Ilmi 70 80 Tuntas
4 Ahmad Rosyidi 70 75 Tuntas
5 Aidar Alfiyanto 70 80 Tuntas
6 Arfi Alfian 70 90 Tuntas
7 Aufal Lutfiyatul
Hana 70 80 Tuntas
8 Faizal Hafizudin
Firmansyah 70 80 Tuntas
9 Iffatul Habibah 70 80 Tuntas
10 Izzatul Puji N 70 80 Tuntas
11 Khofidatur Rofiah 70 85 Tuntas
12 M. Afif Hamdani 70 80 Tuntas
13 M. Haidar Yahya 70 70 Tuntas
14 M. Syaiful Ihsan
Syafi”i 70 70 Tuntas
15 M. Mas‟ud 70 80 Tuntas
16 Maftuchah A R 70 90 Tuntas
17 Moh. Deny Prasetyo 70 75 Tuntas
18 Rafli Davin 70 80 Tuntas
19 Retno Tri Hastuti 70 85 Tuntas
20 Rizky Syifa 70 80 Tuntas
21 Shokif Faizal 70 90 Tuntas
22 Shofyan N A 70 75 Tuntas
23 Siti Rofi‟atun
Ni‟mah 70 90 Tuntas
24 Tia Febrianti Putri 70 90 Tuntas
25 Viky Agustian 70 80 Tuntas
26 Wahyu Setiawan 70 85 Tuntas
27 Zulfatus Sa‟adah 70 90 Tuntas
Jumlah
Presentase ketuntasan
Tuntas Belum
Tuntas 2200
81,48 100% 0%
LAMPIRAN 7
Pengamatan Siswa Siklus I
No. Jenis Keterlibatan
Skor
1 2 3 4
1. Antusias dan perhatian siswa ketika
pembelajaran
2. Perhatian terhadap media
3. Memperhatikan materi yang disampaikan
4. Keaktifan dalam bertanya
5. Keaktifan menjawab pertanyaan
6. Keaktifan siswa pada saat Turnamen
7. Antusias dalam melaksanakan metode
pembelajaran Team Game Tournament (TGT)
8. Kesungguhan menjawab pertanyaan evaluasi
9. Kemandirian mengerjakan soal
Jumlah 1 8 9 4
Total 22
LAMPIRAN 8
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan belajar yang akan dipelajari
Penguasaan bahan ajar
6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
Kegiatan belajar mengajar
8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan
belajar yang disampaikan
9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
10. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
11. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang
disediakan
Kemampuan guru dalam menggunakan metode
Team game Tournament (TGT)
12. Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari
dengan tepat
13. Memberikan penjelasan kepada siswa terkait materi
pembelajaran
14. Melibatkan siswa ikut aktif dalam pembelajaran
15. Mampu memberikan timbal balik terkait materi
pembelajaran
16. Mampu memberikan penguatan terkait hasil materi
17. Memiliki keterampilan membangkitkan semangat
anak dan menjelaskan tata cara metode Team Game
Tournament (TGT)
18. Memiliki keterampilan membagi kelompok dan
menunjuk siswa untuk menjadi tim ahli untuk
mendiskusikan terkait pembagian materi
pembelajaran
19. Melanjutkan diskusi masing-masing sub materi tiap
kelompoknya
Evaluasi pembelajaran
20. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
21. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut/follow up
24. Memberi tugas kepada siswa
25. Menginformasikan materi bahan ajar yang akan
dipelajari selanjutnya
Jumlah 2 18 5 0
Total 8 54 10 0
Total Kinerja Guru 72
Kategori Sedang
LAMPIRAN 9
DATA HASIL BELAJAR PER SIKLUS
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Abdul Rozaq 60 70 90
2 Abdullah Hadziq 65 70 70
3 Ahmad Miftahul Ilmi 70 70 80
4 Ahmad Rosyidi 75 70 75
5 Aidar Alfiyanto 70 65 80
6 Arfi Alfian 75 70 90
7 Aufal Lutfiyatul Hana 70 70 80
8 Faizal Hafizudin
Firmansyah 55 70 80
9 Iffatul Habibah 70 70 80
10 Izzatul Puji N 50 60 80
11 Khofidatur Rofiah 60 65 85
12 M. Afif Hamdani 65 75 80
13 M. Haidar Yahya 50 70 70
14 M. Syaiful Ihsan Syafi”i 65 55 70
15 M. Mas‟ud 60 70 80
16 Maftuchah A R 80 75 90
17 Moh. Deny Prasetyo 50 60 75
18 Rafli Davin 60 65 80
19 Retno Tri Hastuti 80 75 85
20 Rizky Syifa 75 75 80
21 Shokif Faizal 65 85 90
22 Shofyan N A 60 70 75
23 Siti Rofi‟atun Ni‟mah 80 85 90
24 Tia Febrianti Putri 70 75 90
25 Viky Agustian 60 60 80
26 Wahyu Setiawan 65 65 85
27 Zulfatus Sa‟adah 75 80 90
Jumlah 1780 1890 2200
Rata-rata 65.92 70 81,48
Prosentase ketuntasan siswa
diatas KKM 44% 74% 100%
LAMPIRAN 10
Pengamatan Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (berkaitan dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5.
Memberikan acuan bahan belajar yang akan
dipelajari
Penguasaan bahan ajar
6. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
7. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
Kegiatan belajar mengajar
8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan bahan
belajar yang disampaikan
9. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
10. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
11. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang
disediakan
Kemampuan guru dalam menggunakan metode
Team Game Tournament (TGT)
12. Menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari
dengan tepat
13. Memberikan penjelasan kepada siswa terkait materi
pembelajaran
14. Melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran
15. Mempu memberikan umpan balik terkait materi
pembelajaran
16. Mampu memberikan penguatan terkait hasil diskusi
siswa
17. Mampu memberikan penguatan terkait materi
18. Memiliki keterampilan membagi kelompok dan
menunjuk siswa untuk menjadi tim ahli untuk
mendiskusikan terkait pembagian materi
pembelajaran
19. Melanjutkan diskusi masing-masing sub materi tiap
kelompoknya
Evaluasi pembelajaran
20. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
21. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
22. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
23. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
H. Tindak lanjut/follow up
24. Memberi tugas kepada siswa
25. Menginformasikan materi bahan ajar yang akan
dipelajari selanjutnya
Jumlah 22 3 0 0
Total 88 9 0 0
Total Kinerja Guru 97
Kategori Baik
LAMPIRAN 11
Pengamatan Siswa Siklus II
No. Jenis Keterlibatan
Skor
1 2 3 4
1. Antusias dan perhatian siswa ketika
pembelajaran
2. Perhatian terhadap media
3. Memperhatikan materi yang disampaikan
4. Keaktifan dalam bertanya
5. Keaktifan menjawab pertanyaan
6. Keaktifan siswa pada saat berdiskusi
7. Antusias siswa dalam pelaksanaan metode
pembelajaran Team Game Tournament (TGT)
8. Kesungguhan menjawab pertanyaan evaluasi
9. Kemandirian mengerjakan soal
Jumlah 36
Total 36
LAMPIRAN 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : MTs Nurul Qur‟an
Mata Pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Puasa
Alokasi Waktu : 1 X 60 (2 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan ketentuan puasa. Peserta didik mampu menjelaskan
pengertian puasa.
Peserta didik mampu menjelaskan macam-
macam puasa.
2. Peserta didik mampu memahami hal yang
membatalkan puasa.
Peserta didik dapat memahami sunat-sunat
puasa.
Peserta didik dapat mengetahui hikmah dari
puasa dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik mampu memahami syarat sah
dan wajibnya puasa
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
Pertemuan Pertama
1. Menjelaskan pengertian puasa.
2. menjelaskan macam-macam puasa.
D. Materi Pembelajaran
1. Ketentuan puasa
2. Macam-macam puasa
3. Yang membatalkan puasa
4. Sunat-sunat puasa
5. Hikmah puasa
E. Metode Pembelajaran
1. Metode : Team Game Turnament (TGT)
2. Teknik : ceramah, diskusi, tanya jawab dan Team Game Turnament
(TGT)
3. Pendekatan : Sceintific
F. Sumber Pembelajaran
1. LKS Kelas VIII
2. Kementrian Agama Republik Indonesia, buku Siswa Fiqh kelas VIII
G. Media Pembelajaran
Papan tulis, buku, dll
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
1) Kegiatan Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dengan
membaca basmalah.
b. Guru memulai pelajaran dengan membaca surat pendek bersama
c. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang lalu
d. Siswa diminta mendengarkan dan memahami yang disampaikan oleh
guru
2) Kegiatan Inti (30 Menit)
a. Guru menjelaskan materi yang disampaikan mengenai puasa
b. Siswa diberikan waktu untuk bertanya kepada guru
c. Guru memberikan pemahaman materi untuk menjawab pertanyaan
siswa
d. Guru membentuk kelompok terdiri dari 4-6 siswa
e. Siapkan meja dan kursi untuk kelompok.
f. Guru menyiapkan meja turnamen jika diperlukan
g. Penentuan tiap siswa adalah kesepakatan oleh kelompok
h. Selanjutnya pelaksanaan turnamen, setiap kelompok memberikan
pertanyaan kepada kelompok lain.
i. Kelompok bisa langsung menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok lain.
j. Guru memberikan batas waktu tertentu setiap menjawab pertanyaan (
3 Menit).
k. Kelompok yang banyak memperoleh nilai adalah kelompok yang
menang
l. Guru memberikan Reward kepada kelompok yang menang.
3) Penutup
a. Siswa bersama guru menyimpulkan kembali pembelajaran yang telah
dilaksanakan mengenai puasa
b. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai
materi puasa
c. Guru dan siswa bersama menutup pelajaran dengan do‟a.
d. Guru mengucapkan salam.
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Pertemuan Pertama
a. Aspek Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Bentuk Tes : pilihan ganda dan uraian
c. Instrumens
Pilihan Ganda
1) Puasa nadzar termasuk keadaan puasa wajib. Puasa ini dikerjakan
karena...
a) Berada di bulan Muharram
b) Menyambut bulan Dzulhijjah
c) Menepati janji yang diucapkan
d) Menyambut bulan Hijriyah
2) Berikut ini yang bukan termasuk puasa wajib adalah...
a) Puasa Kifarat
b) Puasa Syawal
c) Puasa Ramadhan
d) Puasa Senin Kamis
3) Keutamaan puasa ini dapat menghapus dosa satu Tahun yang lalu.
Puasa ini disebut...
a) Puasa Sya‟ban
b) Puasa Syawal
c) Puasa Asyura
d) Puasa Nadzar
4) Puasa tengah bulan Hijriyah dikerjakan setiap tanggal...
a) 9, 10, 11
b) 10, 11, 12
c) 12, 13, 14
d) 13, 14, 15
5) Yang mempunyai arti menahan atau mencegah adalah...
a) Shama
b) Shima
c) Shaum
d) shuma
6) Salah satu dari puasa wajib dibawah ini adalah...
a) Puasa Daud
b) Puasa Senin Kamis
c) Puasa Kifarat
d) Puasa Arafah
7) Berikut ini merupakan hari yang diharamkan untuk berpuasa, kecuali...
a) Hari raya Idul Adha
b) Hari raya Idul Fitri
c) Hari Tasyrik
d) Hari Senin Kamis
8) Puasa pada hari raya Idul Fitri hukumnya...
a) Halal
b) Wajib
c) Haram
d) Sunah
9) Puasa yang dilakukan secara berselang seling satu hari puasa satu hari
berbuka disebut puasa...
a) Daud
b) Arafah
c) Asyura
d) Sya‟ban
10) Seseorang yang berpergian jauh sehingga tidak dapat mengerjakan
puasa Ramadhan maka ia berkewajiban...
a) Memberi sedekah
b) Memberi infak
c) Menganti puasa pada hari lain
d) Membayar denda
Uraian
11) Sebutkan 5 (Lima) macam puasa wajib dan sunah!
d. Rubrik penilaian
1. Pilihan ganda setiap nomor mendapat 1 poin
2. Jumlah pilihan ganda dibagi dua menjadi 5 poin
3. Soal uraian mendapat 5 poin jika sempurna, 4,5 dan 4 hampir sempurna,
3,5 dan 3 betul setengah, 2,5 kurang sempurna
4. Jumlah nilai dalam soal ini menjadi 10 poin
Guru Mata Pelajaran peneliti
Sulaiman S, Pd. I A Mahmud Rosyidi
NIP: NIM :111-12-155
Mengetahui,
Kepala MTs Nrul Qur‟an
Parjo, S.Ag,MA
NIP :
LAMPIRAN 13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : MTs Nurul Qur‟an
Mata Pelajaran : Fiqh
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi Pokok : Puasa
Alokasi Waktu : 1 X 60 (2 kali pertemuan)
J. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
K. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan ketentuan puasa. Peserta didik mampu menjelaskan
pengertian puasa.
Peserta didik mampu menjelaskan macam-
macam puasa.
2. Peserta didik mampu memahami hal yang
membatalkan puasa.
Peserta didik dapat memahami sunat-sunat
puasa.
Peserta didik dapat mengetahui hikmah dari
puasa dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik mampu memahami syarat sah
dan wajibnya puasa
L. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
Pertemuan Kedua
1. mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa
2. memahami syarat sah dan wajibnya puasa
3. memahami sunat-sunat melakukan puasa
4. mengetahui hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari
M. Materi Pembelajaran
6. Ketentuan puasa
7. Macam-macam puasa
8. Yang membatalkan puasa
9. Sunat-sunat puasa
10. Hikmah puasa
N. Metode Pembelajaran
4. Metode : Team Game Turnament (TGT)
5. Teknik : ceramah, diskusi, tanya jawab dan Team Game Turnament
(TGT)
6. Pendekatan : Sceintific
O. Sumber Pembelajaran
3. LKS Kelas VIII
4. Kementrian Agama Republik Indonesia, buku Siswa Fiqh kelas VIII
P. Media Pembelajaran
Papan tulis, buku, dll
Q. Langkah-langkah Pembelajaran
2. Pertemuan Kedua
1) Kegiatan Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama dengan
membaca basmalah.
b. Guru memulai pelajaran dengan membaca surat pendek bersama
c. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang lalu
d. Siswa diminta mendengarkan dan memahami yang disampaikan oleh
guru
2) Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi yang disampaikan mengenai puasa
b. Siswa diberikan waktu untuk bertanya kepada guru
c. Guru memberikan pemahaman materi untuk menjawab pertanyaan
siswa
d. Guru membentuk kelompok terdiri dari 4-6 siswa
e. Siapkan meja dan kursi untuk kelompok
f. Guru menyiapkan meja turnamen jika diperlukan
g. Penentuan tiap siswa adalah kesepakatan oleh kelompok
h. Selanjutnya pelaksanaan turnamen, setiap kelompok memberikan
pertanyaan kepada kelompok lain
i. Kelompok bisa langsung menjawab pertanyaan yang diajukan
kelompok lain
j. Guru memberikan batas waktu tertentu setiap menjawab pertanyaan (3
Menit)
k. Kelompok yang memperoleh nilai adalah pemenangnya.
l. Guru memberikan Reward kepada kelompok yang menjadi
pemenangnya
3) Penutup
a. Siswa bersama guru menyimpulkan kembali pembelajaran yang telah
dilaksanakan mengenai puasa
b. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai
materi puasa
c. Guru dan siswa bersama menutup pelajaran dengan do‟a
d. Guru mengucapkan salam
R. Penilaian Hasil Belajar
2. Pertemuan Kedua
a. Aspek Pengetahuan : Tes Tertulis
b. Bentuk Tes : Esai
c. Instrumen :
1) Sebutkan 3 (tiga) syarat sah dan wajib Puasa...!
2) Sebutkan 3 (tiga) hal-hal yang membatalkan puasa...!
3) Sebutkan 4 (empat) hikmah puasa dalam kehidupan sehari-
hari...!
d. Rubrik penilaian
1. Nilai nomor 1 = 3 poin
2. Nilai nomor 2 = 3 poin
3. Nilai nomor 3 = 4 poin
4. Jumlah keseluruhan menjadi 10 poin
Guru Mata Pelajaran peneliti
Sulaiman S, Pd. I A Mahmud
Rosyidi
NIP: NIM :111-12-
155
Mengetahui,
Kepala MTs Nrul Qur‟an
LAMPIRAN 14
DUKUMENTASI PENELITIAN SIKLUS I
LAMPIRAN 15
DOKUMENTASI PENELITIAN SIKLUS II
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Lengkap : A Mahmud Rosyidi
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 10 januari 1995
Telepon : 085659505058
Email : [email protected]
Nama Orang Tua ;
a. Bapak : M. Saifuddin Jamzuri
b. Ibu : Sumisih
Alamat Lengkap ;
a. Kelurahan/Desa : Dk. Blao, Ds. Tegalarum RT 02 RW 03
b. Kecamatan : Jaken
c. Kabupaten : Pati
d. Provinsi : Jawa Tengah
Jenjang Pendidikan ;
1. SD Negeri Tegalarum lulus Tahun 2006
2. MTs Nurul Qur’an Tegalwero lulus Tahun 2009
3. MA Nurul Qur’an Tegalwero lulus Tahun 2012
Pengalaman Organisasi :
1. OSIS Tahun 2010
2. HMJ PAI STAIN Salatiga Tahun 2015
3. HMI Cabang Salatiga 2014 sampai sekarang
4. Indobarca Salatiga 2017 sampai sekarang