153
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS PEKERJAAN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA WAYANG PROFESI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Arum Novitasari 23040-15-0117 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS PEKERJAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5504/1/SKRIPSI... · 2019. 4. 16. · peningkatan hasil belajar ips materi jenis pekerjaan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS PEKERJAAN

    MELALUI METODE SNOWBALL THROWING

    DENGAN MEDIA WAYANG PROFESI PADA SISWA KELAS IV

    SEMESTER 1 MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01

    KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2018/2019

    SKRIPSI

    Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Meraih Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh :

    Arum Novitasari

    23040-15-0117

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2019

  • i

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS PEKERJAAN

    MELALUI METODE SNOWBALL THROWING

    DENGAN MEDIA WAYANG PROFESI PADA SISWA KELAS IV

    SEMESTER 1 MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01

    KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2018/2019

    SKRIPSI

    Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Meraih Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh :

    Arum Novitasari

    23040-15-0117

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

    DEKLARASI

    Saya yangbertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Arum Novitasari

    NIM : 23040150117

    Fakultas : Tarbiyah

    Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

    saya sendiri, bukan jiplaksan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

    orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

    etika ilmiah.

    Salatiga, 18 Maret 2018

    Yang Mengetahui

    Arum Novitasari

  • v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN

    PUBLIKASI

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Arum Novitasari

    NIM : 23040150117

    Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis Pekerjaan Melalui

    Metode Snowball Throwing Dengan Media Wayang Profesi Pada

    Siswa Kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

    karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

    temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

    berdadarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh

    e-repository IAIN Salatiga

    Salatiga, 16 Maret 2019

    Yang menyatakan

    Arum Novitasari

  • vi

    MOTTO

    “Jangan mencari hidup untuk makan, tapi carilah makan untuk hidup”

    –Sayyidina Ali (ra)

    “Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang disadarkan pada ilmu

    pengetahuan” –Ali bin Abi Tholib

    “There is only one thing that makes a dream impossible to achieve: the fear of

    failure” -Paulo Coelho.

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Karya tuls ini ku persembahkan untuk:

    1. Ayah (Mujiono) dan Ibu (Isnaeni) atas do’a dan kasih sayang yang selama

    ini senantiasa tercurahkan. Malaikat tak bersayapku, semoga Allah SWT

    selelu memberi ridhlo-Nya kepada beliau berdua.

    2. Kakak-kakakku Riana Krama Dewi dan Dian Bagus Prastia atas

    bimbingan dalam setiap langkah

    3. Teman Hidupku Kelak, Danang Setyoko atas suport yang selalu diberikan

    dalam setiap hariku

    4. Almamater IAIN Salatiga

    5. Teman-teman PGMI seperjuangan periode 2015

    6. Semua sahabat-sahabat terdekat saya ( Desty Arinta, Umik Faridhotun,

    Rizky Nur Khasanah, Firda Yulianti, Tsania Umi Habibah) yang selalu

    memberikan dukungan

    7. Sahabat-sahabat (Farizka Anggraini, Olga Yosica, Riesta Anggraini, Niki

    Nirmala) khususnya Alumni SMA N 1 Bringin

    8. Keluarga besar MI Al-Mahmud kumpulrejo 01

    9. Keluarga besar SD N 1 Ngombak Kedungjati Grobogan

  • viii

    KATA PENGANTAR

    الرحيم الرحمن هللا بسم

    Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

    nikmat yang tiada tara. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

    waktunya. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung

    Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan yang benar, yang di Ridhoi

    Allah SWT. Semoga kita tergolong umat yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir

    nanti.

    Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi tugas dan

    melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul skripsi

    ini adalah Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis Pekerjaan Melalui

    Metode Snowball Throwing Dengan Media Wayang Profesi Pada Siswa Kelas

    IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota

    Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019

    Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

    pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

    itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

    1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi , M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

    2. Bapak Suwardi, S. Pd. M. Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

    3. Ibu Peni Susapti M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga

    4. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan

    meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan

    skripsi ini.

  • ix

    5. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

    yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, bimbingan dan pengalaman

    kepada penulis.

    6. Bapak Drs. H. Masyhudi, M. Pd. I selaku kepala sekolah MI Al-Mahmud

    Kumpulrejo 01 dan Ibu Nikmatul Fadhilah, S.PdI selaku guru kelas IV MI

    Al-Mahmud Kumpulrejo 01 yang telah memberikan izin dan berkenan

    bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini.

    7. Malaikat tak bersayapku, orang tua terhebat Ayah Mujiono dan Ibu Isnaeni,

    yang telah memberikan segala kasih sayang dan doa yang ikhlas untuk

    kesuksesan putrinya. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian dengan

    balasan yang lebih Amiin.

    8. Teman-teman IAIN Salatiga 2015 khusunya FTIK PGMI terima kasih atas

    Ilmu, persahabatan dan pengalamannya selama ini.

    9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga

    penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

    Teriring doa semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Penulis

    menyadari skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Akan tetapi penulis berharap

    semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Salatiga, 16 Maret 2019

    Penulis

    Arum Novitasari

  • x

    ABSTRAK

    Novitasari, Arum. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis Pekerjaan

    Melalui Metode Snowball Throwing Dengan Media Wayang Profesi

    Pada Siswa Kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.

    Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

    Salatiga. Pembimbing : Sutrisna, S.Ag., M.P.d

    Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Snowball Throwing dan Media Wayang

    Profesi

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

    IPS materi jenis pekerjaan melalui penerapan metode snowball throwing dengan

    media wayang profesi pada siswa kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud

    Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun pelajaran 2018/2019

    yang terdiri dari 30 siswa yaitu 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

    Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

    terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan,

    pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun Analisis data yang dilakukan adalah

    mengumpulkan semua data kemudian dianalisis dengan membuat tabulasi

    persentase yang disajikan dalam bentuk tabel selanjutnya menguji keberhasilan

    penelitian dengan cara membandingvkan hasil pengolahan data dengan inikator

    keberhasilan anatara pra siklus dan setiap siklusnya.

    Hasil penelitian ini metode snowball throwing dengan media wayang

    profesi terbukti dapat meningkatkan Hasil belajar siswa. Pada pra siklus siswa

    yang tuntas KKM sebanyak 18 siswa (60%) dan yang belum tuntas KKM

    sebanyak 12 siswa (40%) dengan rata-rata 67,67. Pada siklus I siswa yang sudah

    tuntas KKM meningkat 16,67% menjadi 23 siswa (76,67%) dan yang belum

    tuntas KKM sebanyak 7 siswa (23,33%) dengan rata-rata 71,67. Dan siklus II

    siswa yang tuntas KKM meningkat 13,33% menjadi 27 siswa (90%) dan siswa

    yang belum tuntas KKM sebanyak 3 siswa (10%) dengan rata-rata 81.

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................... .................. ....... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii

    PUBLIKASI .................................................................................................. v

    MOTTO ....................................................................................................... vi

    PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

    ABSTRAK .................................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

    C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................ 5

    E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6

    F. Metodologi Penelitian ........................................................................ 7

    G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 15

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori...................................................................................... 17

    1. Peningakatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi

    Jenis Pekerjaan ........................................................................... 17

    a. Peningkatan Hasil Belajar ................................................... 17

    b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi .................................... 18

    c. Klasifikasi Hasil Belajar ...................................................... 20

    d. Penilaian Hasil Belajar ......................................................... 21

    e. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial .................................... 22

  • xii

    f. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................... 23

    g. Materi Jenis Pekerjaan ......................................................... 24

    2. Metode Snowball Throwing Dengan Media Wayang Profesi .... 32

    a. Metode Pembelajran ............................................................. 32

    b. Snowball Throwing .............................................................. 33

    c. Pengertian Media Pembelajaran ........................................... 36

    d. Tujuan dan Manfaat media pembelajaran ............................ 37

    e. Media Wayang profesi ......................................................... 38

    B. Kajian Pustaka .................................................................................. 42

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 44

    B. Subjek Penelitian .............................................................................. 47

    C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 49

    D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pra Siklus ................................... 49

    E. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ....................................... 50

    F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ...................................... 55

    BAB IV PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Hasil Observasi Pra Siklus ............................................... 60

    B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ................................................... 63

    C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ................................................. 67

    D. Pembahasan ...................................................................................... 72

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan....................................................................................... 77

    B. Saran ................................................................................................. 78

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Daftar Identitas Madrasah ........................................................... 44

    Tabel 3.2 Daftar Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 .............................. 47

    Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 ... 48

    Tabel 4.1 Hasil Belajar IPS Siswa Pra Siklus .............................................. 65

    Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ......................................................... 67

    Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 71

    Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Per Siklus .......................................... 72

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Bagan Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK ................... 8

    Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Siswa Pra Siklus ........................................ 63

    Gambar 4.2 Grafik Ketuntaan Siswa Siklus I .............................................. 65

    Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II .......................................... 69

    Gambar 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Per Siklus....................................... 74

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Siklus I

    Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Siklus II

    Lampiran III Lembar Observasi Siswa Siklus I

    Lampiran IV Lembar Observasi Siswa Siklus II

    Lampiran V Lembar Observasi Guru Siklus I

    Lampiran VI Lembar Observasi Guru Siklus II

    Lampiran VII Soal Tes Tertulis Siklus I

    Lampiran VIII Soal Tes Tertulis Siklus II

    Lampiran IX Hasil Nilai Pra Siklus

    Lampiran X Hasil Nilai Siklus I

    Lampiran XI Hasil Nilai Siklus II

    Lampiran XII Dokumentasi Foto Penelitian

    Lampiran XIV Surat Ijin Penelitian

    Lampiran XV Surat Keterangan Penelitian

    Lampiran XVI Daftar Nilai SKK

    Lampiran XVII Lembar Konsultasi

    Lampiran XIX Daftar Riwayat Hidup

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

    cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekomoni,

    politik, hukum dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari

    kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-

    ilmu sosial (Trianto, 2015:171).

    Sedangkan pengetahuan sosial sendiri merupakan mata pelajaran

    yang mnegkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

    berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Arnie Fajar, 2009:110).

    Dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa

    dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan alam dan masyarakat.

    Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan kondisi

    setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Sosial secara nyata. Disamping itu, dengan mempelajari

    sosial atau masyarakat, siswa secara langsung dapat mengamati dan

    mempelajari norma-norma/ peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang

    berlaku dalam masyarakat tersebut sehingga siswa dapat pengalaman

    langsung adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara

    kehidupan pribadi dan masyarakat (Rudy Gunawan, 2011:41).

    Melihat begitu pentingnya pelajaran IPS, maka mata pelajaran ini

    diajarkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga

    perguruan tinggi. Namun masih rendahnya kualitas hasil belajar siswa

  • 2

    dalam IPS merupakan indikasi bahwa tujuan yang ditentukan dalam

    kurikulum belum tercapai secara optimal. Oleh karena itu, berbagai upaya

    untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus terus dilakukan. Upaya

    tersebut diperlukan motivasi belajar yang tinggi, semangat belajar yang

    besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Upaya dalam menumbuhkan

    semangat pada siswa khususnya pelajaran IPS dengan memilih metode

    pembelajran yang tepat sesuai materi yang akan disampaikan, penerapan

    metode yang bervariasi dapat mengurangi kejenuhan pada diri siswa

    dalam menerima pembelajaran.

    Hasil belajar memiliki peranaan penting dalam berlangsungnya

    proses pembelajaran. Hasil belajar sendiri dapat diartikan sebagai

    sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah

    kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan

    konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan,

    persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam

    keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.

    Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan

    informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai

    tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Maka dari itu jika hasil

    belajar siswa rendah tidak hanya menjadi beban untuk siswa saja

    melainkan beban juga bagi guru dan orang tua. Ada dua faktor yang dapat

    mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor yang tumbuh dari dalam

    setiap individu ( faktor internal ) dan faktor yang tumbuh dari luar /

    lingkungan ( faktor eksternal ) (Rusman, 2012:123).

  • 3

    Bersadarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru kelas, bahwa

    penyebab rendahnya hasil belajar IPS pada siswa di MI Al-Mahmud

    Kumpulrejo 01 diantarannya sebagian siswa kurang bersungguh-sungguh

    dalam menerima materi pelajaran IPS khususnya materi jenis pekerjaan.

    Hal ini terlihat dari sikap ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Saat

    guru menyampaikan materi, aktivitas siswa banyak terlihat mengobrol dan

    bercanda dengan temannya. Ada juga yang terlihat bosan dan melamun,

    bahkan ada yang asyik bermain sendiri. Ketika siswa diberikan soal

    latihan, ada yang menyepelekan dan kebanyakan siswa masih terlihat

    bingung dalam memecahkan masalah yang diberikan kalau soal tidak

    sama persis dengan contoh yang diberikan oleh guru. Diduga karena siswa

    belum memahami konsep yang diajarkan. Beberapa siswa hanya

    menengok kanan kiri dari pekerjaan temannya sehingga suasana kelaspun

    menjadi gaduh.

    Dapat disimpulkan dari hasil wawancara dengan guru kelas IV MI

    Al-Mahmud Kumpulrejo 01, bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran

    IPS masih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainya, rendahnya

    hasil belajar siswa ditandi dengan masih banyak siswa yang belum

    mencapai KKM ≤ 85%. KKM yang ditentukan pada pembelajarn IPS di

    kelas IV adalah 70. Diketahui dari 30 siswa kelas IV 18 orang (60%) yang

    mencapai KKM. Sedangkan sisanya 12 orang (40%) nilainya masih di

    bawah dari KKM yang ditentukan.

    Dari beberapa uraian penyebab rendahnya hasil belajar siswa di

    atas, peneliti berkeyakinan bahwa penyebabnya adalah kurang efektifnya

  • 4

    metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Akibatnya siswa merasa

    kesulitan dalam mengikuti pembelajaran IPS sehingga timbulah rasa jenuh

    ketika proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu peneliti akan

    menawarkan solusi yaitu dengan penggunaan metode Snowball Throwing

    dengan media wayang profesi.

    metode snowball throwing merupakan pengembangan dari metode

    pembelajaran diskusi dan merupakan bagian dari model pembelajaran

    kooperatif. Hanya saja, pada model ini, kegiatan belajar diatur sedemikian

    rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih

    menyenangkan. Melalui penerapan metode pembelajaran snowball

    throwing ini, siswa dapat menyampaikan pertanyaan atau

    permasalahannya dalam bentuk tertulis yang nantinya akan didiskusikan

    bersama (Aris Shoimin,2014:174).

    Penggunaan media pembelajaran juga akan mempermudah

    pemahaman sisiwa. Media pembelajaraan adalah sarana pendidikan yang

    dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk

    mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan

    pembelajaran (Hujair. 2009: 4). Misalnya saja penggunakan media wayang

    profesi pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan.

    Setelah mengetahui permasalahan pembelajaran IPS di kelas IV MI

    Al-Mahmud Kumpulrejo 01 dan keuntungan metode pembelajaran

    Snowball Throwing dengan media wayang profesi, sehingga peneliti

    tertarik untuk membahas hal tersebut dengan judul “PENINGKATAN

    HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS PEKERJAAN MELALUI

  • 5

    METODE SNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA WAYANG

    PROFESI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 MI AL-MAHMUD

    KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA

    TAHUN PELAJARAN 2018/2019”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka

    dapat dirumuskan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

    “Apakah penerapan metode snowball throwing dengan media wayang

    profesi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis pekerjaan pada

    siswa Kelas IV semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan

    Argomulyo Kota Salatiga Tahun pelajaran 2018/2019?”

    C. Tujuan Masalah

    Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini

    adalah: “Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi jenis

    pekerjaan melalui metode snowball throwing dengan media wayang

    profesi pada siswa kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun pelajaran 2018/2019”

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian yaitu: “Penerapan metode

    snowball throwing dengan media wayang profesi dapat meningkatkan

    hasil belajar IPS materi jenis pekerjaan pada siswa kelas IV MI Al-

    Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun

    pelajaran 2018/2019”

  • 6

    2. Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

    a. Secara Individual

    Adanya peningkatan hasil belajar IPS materi Jenis Pekerjaan

    mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) lebih dari 70

    b. Secara Klasikal

    Ketuntasan siswa secra klasikal dalam pembelajaran IPS materi

    Jenis Pekerjaan mencapai presentase 85% siswa di kelas dapat

    mencapai KKM

    E. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya :

    1. Manfaat Teoretis

    Sebagai dasar pengembangan kajian Ilmu Pengetahuan Sosial

    khususnya dalam materi jenis pekerjaan serta lebih membantu

    memahami teori-teori tentang penggunakan strategi pembelajaran

    untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

    2. Manfaat Prakerin

    a. Bagi Siswa

    Menumbuhkan minat belajar siswa dalam meningkatkan

    kemampuan untuk memahami materi jenis pekerjaan pada

    pembelajaran IPS.

    b. Bagi Guru

    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru untuk

    mengatasi kesulitan belajar IPS khususnya materi jenis pekerjaan

  • 7

    dengan menggunakan metode Snowball Throwing dengan media

    wayang profesi, sehingga siswa akan lebih aktif dan tercipta suatu

    proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan guna

    membantu perkembangan siswa secara optimal.

    c. Bagi Sekolah

    Sebagai referensi bagi sekolah dalam rangka untuk

    meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran IPS di MI Al-

    Mahmud Kumpulrejo 01

    d. Bagi Peneliti

    Dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa strategi

    dan langkah-langkah perbaikan pembelajaran melalui penerapan

    metode Snowball Throwing dengan media wayang profesi dalam

    pembelajaran IPS, khususnya dalam materi jenis pekerjaan

    F. Metodologi Penelitian

    1. Rencana Penelitian

    Rencana penelitian ini menggunkan Penelitian Tindakan Kelas

    (PTK). Tindakan yang direncanakan dalampenelitian berupa penerapan

    metode pembelajaran snowball throwing dengan media wayang profesi

    dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS padasiswa kelas

    IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01, Kecamatan Argomulyo Kota

    Salatiga.

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang

    dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan,

    (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secra kolaboratif

  • 8

    dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

    sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Wijaya Kusumah,

    2010:9).

    Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    dengan pertimbangan adanya permasalahan yang terjadi di kelas IV

    MI Kumpulrejo 01 yaitu renahnya hasil elajar siswa dalam

    pembelajaran IPS. Hal ini diketahui oleh peneliti dari hasil diskusi

    dengan guru kelas IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 bahwa

    penyebabnya adalah tidak efektifnya pelaksanaan proses pembelajaran.

    Jadi dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

    diharapkan peneliti mampu mengatasi permasalahan yang terjadi

    dalam pelaksanaan proses pembelajaran guna meningkatkan hasil

    belajar IPS di kelas IV Al-Mahmud MI Kumpulrejo 01, Kecamatan

    Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.

    Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakini perencanaan

    (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan

    refleksi (reflecting). Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam

    penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut:

  • 9

    Gambar 1.1 Bagan Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK

    (Suyadi, 2014:50).

    2. Lokasi dan Subyek Penelitian

    a. Lokasi

    Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Mahmud Kumpulreko

    01 sebuah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang

    pendidikan tingkat dasar. MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.

    b. Subjek

    Subyek penelitian ini adalah guru beserta siswa kelas IV

    MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01, Kecamatan Argomulyo Kota

    Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Siswa kelas IV ini berjumlah

    Perencanaan

    SIKLUS I

    Pengamatan

    Perencanaan

    SIKLUS II

    Refleksi Pelaksanaan

    Refleksi

    Pelaksanaan

    Pengamatan

    ?

  • 10

    30 terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempuan. Penelitian ini akan

    dilaksanakan pada bulan November 2018. Penelitian dilakukan

    dengan 2 siklus yaitu Siklus I dilanjutkan Siklus II yang di

    sesuaikan dengan situasi pembelajaran yang alamiah, artinya tidak

    mengubah jadwal pelajaran.

    3. Langkah-langkah Penelitian

    Dalam melakukan PTK ada beberapa langkah-langkah terperinci

    yang seharusnya diikuti oleh peneliti, yaitu :

    a. Perencanaan (Planning)

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tidak bedanya seperti

    penelitian-penelitian ilmiah lain yang selalu dipersiapkan secara

    matang. Langkah pertama adalah melakaukan perencanaan secra

    matang dan teliti. Dalam perencaan PTK, terdapat tiga kegiatan

    dasar, yaituidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan

    pemecahan masalah. Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-

    sub kegiatan yang sebaiknya dilakukan untuk menunjang

    sempurnanya tahap perencanaan.

    b. Pelaksanaan (Acting)

    Pelaksanaan adalah menerapkan apakah yang telah

    direncanakn pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Tindakan

    harus sesuai dengan rencana tetapi harus terkesan alamiah dan

    tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi

    ada tahap selanjutnya nanti dan hasilmnya dapat disinkronkan

    dengan maksud semula.

  • 11

    c. Pengamatan (Observation)

    Observasi dalah alat untuk memotret seberapa jauh efek

    tindakan telah mencapai sasaran. pada langkah ini peneliti harus

    harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan (Supardi dalam

    Suyadi,2014:63).

    d. Refleksi (Reflecting)

    Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

    yang telah dilakukan. Refleksi juuga sering disebut dengan istilah

    “memantul”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan

    pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas penglihatannya,

    baik kelemahan dan kekurangannya.

    4. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik atau strategi dalam penelitian merupakan langkah-langkah

    yang harus ditempuh dan diatur secara baik. Adapun strategi

    yangdipakai sebagai berikut:

    a. Observasi

    Penelitian melakukan observasi dengan cara melakukan

    pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di

    kelas. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi

    yang telah dipersiapkan. Lembar observais digunakan untuk

    mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas.

    Data diperoleh dari apa yang peneliti lihat, dialami dan didengar.

    Data yang diperoleh adalah bukti keterlaksanaan rencana-rencana

    tindakan yang telah disusun sebelumnya serta reaksi siswa

  • 12

    terhadap metode pembelajaran yang diterapkan dan perubahan

    yang terjadi dalam proses pembelajaran.

    b. Wawancara

    Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti

    terhadap guru dan beberapa siswa kelas IV MI Al-Mahmud

    Kumpulrejo 01. Wawancara dilakukan untuk menanyakan

    pendapat mereka tentang penerapan metode pembelajaran snowball

    throwing yang mana hasil dari wawancara tersebut akan dijadikan

    sebagai bahan evaluasi dan refleksi untuk kegiatan-kegiatan

    berikutnya.

    c. Test

    Peneliti memberikan soal pre test dan prost test yang harus

    dikerjakan secara individu oleh siswa setiap pertemuan disetiap

    siklus. Selain itu tes juga ada yang dikerjakan secara berkelompok.

    d. Dokumentasi

    Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    nilai hasil belajar siswa dan foto pada saat pembelajaran

    berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran snowball

    throwing dengan media wayang profesi

    5. Instrumen Penelitian

    a. Lembar Pengamatan/Observasi

    Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data

    dalam penelitian di mana peneliti dan pengamat melihat situasi

    penelitian. Observasi sangat sesuai dgunakan dalam penelitian

  • 13

    yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar-mengajar,

    tingkah laku, dan interaksi kelompok.

    b. Wawancara

    Salah satu cara untuk mengumpulakan data, yaitu dengan

    mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek penelitian.

    Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai

    fakta, keyakinan, perasaan, niat, dan sebagainya. Ada beberapa

    jenis pertanyaan lisan yaitu wawancara.Wawancara adalah metode

    pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan

    kepada subjek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat luwes,

    pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subjek.

    c. Tes

    Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam

    penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang

    diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan

    jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Wijaya

    Kusumah, 2010:66-78).

    d. Dokumentasi

    Melalui dokumentasi peneliti dapat mengetahui data-data

    dan informasi yang berkaitan dengan siswa sebagai pendukung

    penelitian. Dokumentasi juga menggambarkan situasi saat

    pembelajaran berlangsung.

  • 14

    6. Analisis Data

    Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna

    mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian

    untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2014:85).

    Dalam penelitian ini penulis menganalisa data dengan menyusun

    dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan

    observasi.untuk menghitung data-data yang berupa angka dari hasil post

    test peneliti akan menggunakan rumusan statistika ukuran rata-rata

    kelas. Rata-rata kelas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    𝑋 =∑ 𝑋

    N

    Keterangan:

    X : Nilai rata-rata siswa

    ∑x : Jumlah nilai keseluruhan siswa

    N : Jumlah siswa

    Untuk mencari presentase tiap-tiap kegiatan dengan menggunakan

    rumus peresentase sebagai berikut:

    𝑃 =F

    N x 100 %

    Keterangan:

    P : Jumlah nilai dalam persen

    F : Jumlah nilai keseluruhan siswa

    N : Jumlah seluruh siswa (Arikunto. 2010:49).

  • 15

    G. Sistematika Penulisan

    Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

    1. Bagian Awal

    Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,

    halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

    pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

    abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran

    2. Bagian Inti

    BAB I Pendahuluan Meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan

    Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,

    Hipotesis Tindakam dan Indikator Keberhasilan, Motode

    Penelitian, Sistematika Penulisan

    BAB II Landasan Teori meliputi: Hasil Belajar, Pembelajaran IPS,

    Materi Jenis Pekerjaan, Metode Snowball Throwing,

    Media Wayang Profesi

    BAB III Pelaksanaan Penelitian meliputi: Subyek Penelitian,

    Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pra Silkus, Deskripsi

    Pelaksanaan Penelitian Silkus I, Deskripsi Pelaksanaan

    Penelitian Siklus II,

    BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi: Hasil

    Penelitian Per-Siklus, Deskripsi Hasil Pra Siklus,

    Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I, Deskripsi Hasil

    Penelitian Siklus II,

    BAB V Penutup meliputi: Kesimpilan dan Saran

  • 16

    3. Bagian Akhir

    Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan

    daftar riwayat hidup penulis

  • 17

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori

    1. Peningakatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi

    Jenis Pekerjaan.

    a. Peningkatan Hasil Belajar

    Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan

    imbuhan pe-an. Kata “tingkat” sendiri memiliki arti tinggi

    rendahnya martabat (kedudukan,jabatan,kemajuan, pendapatan

    dsb) pangkat, derajat, taraf kelas (depdiknas,2007:1197) sehingga

    ketika dimasuki imbuhan pe-an menjadi kata peningkatan, yang

    memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,

    kegiatan, dsb) (depdiknas, 2007:1198).

    Jadi yang dimaksud dengan peningkatan disini ialah usaha

    seseorang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang

    sebelumnya dengan peraturan yang telah ditentukanSedangkan,

    Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh

    siswa yang mencakup ranah kogmitif, afektif dan

    psikomotorik.belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata

    pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi,

    kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam

    keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.

    Hal tersebut senada dengan pendapat Oemar Hamalik (dalam

    Rusman, 2016: 67) yang menyatakan bahwa “hasil belajar itu dapat

  • 18

    terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku,

    termasuk juga perbaikan perilaku”. Tolak ukur keberhasilan siswa

    biasnya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai ini diperoleh setelah

    siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan

    selanjutnya mengikuti tes akhir. Kemudian dari tes itulah guru

    menentukan prestasi belajar siswanya.

    Dari definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil

    belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang

    mencakup ranah kognitif, afektif, psikomotorik yang dapat terlihat

    dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku termasuk juga

    perbaikan perilaku siswa.

    b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Masukan mentah (raw input) merupakan bahan pengalaman

    belajar tertentu dalam proses belajar mengajar (learning teaching

    process) dengan harapan dapat berubah menjadi keluaran (output)

    dengan kualifikasi tertentu. Di dalam proses belajar mengajar itu

    ikut berpengaruh sejumlah faktor lingkungan, yang merupakan

    masukan dari lingkungan (environmental input) dan sejumlah

    faktor instrumental (instrumental input) yang dengan sengaja

    dirancang dan dimanipulasi guna menunjang tercapainya keluaran

    yang dikehendaki (Syaiful Bahri Djamaroh, 2011:176).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut

    Munadi (dalam Rusman, 2016:67) meliputi faktor internal dan

    eksternal, yaitu:

  • 19

    1.) Faktor Internal

    a) Faktor Fisiologis

    Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi

    kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan leleh dan

    capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebegainya.

    Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam

    menerima materi pelajaran.

    b) Faktor Psikologis

    Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya

    memiliki kondisi psikologi yang berbeda-beda, tentunya hal

    ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Ada beberapa

    faktor psikologis melipluti intelegeni (IQ), perhatian, minat

    bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar.

    2.) Faktor Eksternal

    a) Faktor Lingkungan

    Faktor lingkungan dapat mempengarhi hasil belajar,

    faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan

    lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu,

    kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di

    ruangan yang memiliki ventilasi udara yang kurang

    tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan belajar di

    pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruangan yang

    cukup mendukung untuk bernafas lega.

  • 20

    b) Faktor Instrumental

    Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang

    keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan

    hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan

    dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-

    tujuan belajar yang telah dirancang. Faktor-faktor

    instrumental ini berupa kurikulum sarana dan guru.

    Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa faktor internal

    dan eksternal sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.

    Faktor internal dan eksternal juga menjadi penentu ketercapaian

    keluaran (output) yang memuaskana atau sesuai dengan yang

    dikehendaki.

    c. Klasifikasi Hasil Belajar

    Taksonomi Bloom (dalam Rusman, 2016:68) mengatakan

    bahwa perumusan aspek-aspek kemampuan yang menggambarkan

    output peserta didik yang dihasilkan dari proses pembelajaran dapat

    digolongkan ke dalam tiga klasifikasi meliputi domain kognitif,

    domain afektif, doman psikomotor, yakni :

    1) Domain kognitif, berkenaan dengan kemampuan dan

    kecakapan-kecakapan intelektual berpikir yang terdiri atas

    enam kategori yakni: pengetahuan (knowlege), pemahaman

    (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis),

    sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).

  • 21

    2) Domain afektif, berkenaan dengan sikap, kemampuan dan

    penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap dan

    nilai.

    3) Domain psikomotor, berkenaan dengan suatu keterampilan-

    keterampilan atau gerakan-gerakan fisik

    d. Penilaian Hasil Belajar

    Pada umumnya, hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi

    tiga ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Secara

    eksplisit ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

    Setiap mata pelajaran selalu mengandung ketiga ranah tersebut,

    namun penekanannya selalu berbeda.

    1) Ranah Psikomotor

    Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar

    yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi, yang

    melibatkan otot dan kemampuan fisik. Ranah psikomotor

    adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik,

    misalnya menulis, memukul, melompat dan sebagainya.

    2) Ranah Kognitif

    Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan

    berpikir, termasuk kemampuan menghafal, memahami,

    mengaplikasi, menganalisis, menyintesis, dan kemampuan

    mengevaluasi.

  • 22

    3) Ranah Afektif

    Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap,

    minat, konsep diri, nilai dan moral. Ranah afektif dirasakan

    penting oleh semua orang, namun implementasinya masih

    kurang. Hal ini karena merancang pencapaian tujuan

    pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran

    kognitif dan psikomotor. Dengan stuan pendidikan harus

    merancang kegiatan pembelajaran yang tepat agar tujuan

    pembelajaran afektif dapat tercapai (Elis Ratnawulan &

    Rusdiana, 2015: 57-59).

    e. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari

    berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah,

    geografi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial

    dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

    mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-

    cabang ilmu-ilmu sosial (Trianto, 2015: 171).

    Sedangkan pembelajaran IPS adalah suatu bahan kajian yang

    terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan

    modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan

    keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, Dan

    Ekonomi (Rudy Gunawan, 2013: 48).

  • 23

    f. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

    Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai

    berikut :

    1) Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang

    berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat.

    2) Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

    menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah

    sosial yang terjadi dalam kehidupan masyakarat.

    3) Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang

    positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan

    hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.

    4) Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan

    pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

    kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa

    dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan alam dan masyarakat.

    Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan kondisi

    setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata

    pelajaraan Ilmu Pengetahuan Sosial secara nyata.

    Disamping itu, dengan mempelajari sosial atau masyarakat,

    siswa secara langsung dapat mengamati dan mempelajari norma-

    norma/ peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku

    dalam masyarakat tersebut sehingga siswa dapat pengalaman

    langsung adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi

  • 24

    antara kehidupan pribadi dan masyarakat (Rudy Gunawan, 2013:

    52-53).

    Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk

    mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa

    untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,

    kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa

    untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Etin

    Solihatin, 2012: 15).

    Sedangkan tujuan utama IPS ialah untuk mngembangkan

    potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi

    masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan

    segalaketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap

    masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya

    maupun yang menimpa masyarakat (Buchari Alma, 2010: 6).

    g. Materi Jenis Pekerjaan

    1.) Materi

    Materi merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan

    siswa jika materi pembelajaran yang diberikan menarik,

    kemungkinan besae keterlibatan siswa akan tinggi; sebaliknya,

    jika materi pelajaran tidak menarik, keterlibatan siswa akan

    rendah atau bahkan ia akan menarik diri dari proses

    pembelajaran dari materi yang digelar.

    Dalam kegiatan belajar, materi harus didesain sedemikian

    rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan dengan

  • 25

    memperhatikan komponen-komponen yang lain, terutama

    komponen peserta didik yang merupakan sentral sekaligus

    subyek pendidikan dan pembelajran (Heri Rahyubi, 2014: 243).

    2.) Jenis Pekerjaan

    Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang

    dilakukan oleh manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

    hidupnya. Setiap orang diperintahkan untuk bekerja, perintah ini

    telah disebutkan dalam Firman Allah dalam Surat At-Taubat

    ayat 105.

    Allah Bersabda

    "dan katakanlah: “ Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya

    serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan

    kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan

    yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu

    apa yang telah kamu kerjakan” QS At-Taubah 105

    Berikut adalah berbagai pekerjaan yang ada disekitar kita.

    a) Jenis Pekerjaan yang Menghasilkan Barang

    Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan atau

    profesi yang dalam kegiatannya membuat atau mengolah

    sesuatu yang mana hasilnya tampak berupa barang dan dapat

    dijadikan uang

  • 26

    i. Petani

    Petani merupakan pekerjaan yang menghasilkan barang.

    Barang yang dihasilkan pun juga bermacam bisa padi, buah-

    buahan, ataupun yang lainya. Tatapi pada umumunya barang

    yang dihasilkan petan diidentikan dengan padi.

    Petani sendiri adalah seseorang yang bekerja dibidang

    pertanian, biasanya mereka melakukannya dengan cara

    mengelola tanah dengan tujuan untuk menumbukan atau

    memlihara dengan harapan untuk memperoleh hasil dari apa

    yang mereka tanam untuk digunakan sendiri ataupun

    menjualnya kepada orang lain.

    ii. Nelayan

    Nelayan juga merupakan jenis pekerjaan yang

    menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan nelayan

    umumnya berupa ikan tetapi ada juga yang lainnya. Nelayan

    sendiri memiliki arti seseorang yang bekerja menangkap ikan

    ataupun biota lainya yang ada diwilayah perairan, baik itu di

    dasar, ataupun di permuakaan air.

    Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat

    berupa perairan air tawar, air payau, maupun air laut. Banyak

    cara dan bermacam alat yang digunakan nelayan untuk

    menagkap ikan baik itu dengan menggunakan bahan bakar

    seperti bensin, solar yang di dapat dari penjual

    https://halloyahya.com/jual-pertamini/https://halloyahya.com/jual-pertamini/https://halloyahya.com/jual-pertamini/

  • 27

    pertamini ataupun dengan cara manual. Baik itu secara

    tradisional maupun menggnakan alat yang modern.

    iii. Peternak

    Peternak merupakan kegiatan mengembangbiakkan

    ataupun membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan

    manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Berdasarkan ukuran

    hewan, peternakan dibagi menjadi 2 macam. Pertama

    peternakan hewan besar, seperti sapi, kuda, kerbau dan lain

    sebagainya. kedua, peternakan hewan kecil seperti ayam, ikan,

    kelinci dan lain sebagainya.

    Peternak juga merupakan jenis pekerjaan yang

    menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan dari beternak ini

    macam-macam bisa berupa daging, susu, telur dan masih

    banyak lagi.

    iv. Koki/Juru Masak

    Koki atau juru masak merupakan orang yang memasak

    serta menyiapkan makan untuk disajikan kepada sesorang.

    Koki juga sering dikenal dengan istilah cheff. Koki biasanya

    bekerja pada retoran-restoran ataupun di hotel yang tugasnya

    sebagai juru masak. Koki ini merupakan jenis pekerjaan yang

    menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan berupa makanan

    yang siap saji.

    https://halloyahya.com/jual-pertamini/https://halloyahya.com/jual-pertamini/

  • 28

    v. Penjahit

    Penjahit adalah orang yang pekerjaannya menjahitkan

    pakaian jadi untuk dapat digunakan seseorang. Untuk

    melakukan pekerjaanya, penjahit biasanya menggunakan

    mesin jahit baik itu secara manual ataupun dengan

    menggunakan tenaga listrik.

    Penjahit juga dikatakan sebgai jenis pekerjaan yang

    menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan seorang penjahit

    adalah pakaian. Baik itu berupa kemeja, baju, jas, rok, jaket

    seragam dan lain sebagainya. dan tidak terbatas untuk

    kalangan perempuan saja ataupun laki-laki saja.

    b) Jenis Pekerjaan yang menghasilkan Jasa

    i. Guru

    Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Tugas seorang

    guru ialah mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan,

    melatih, menilai, serta mengevaluasi peserta didiknya.

    Guru merupakan jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.

    Jasa yang dihasilkan berupa ilmu yang diberikan kepada

    murid-muridnya melalui proses belajar mengajar. Sehingga

    ilmu yang disampaikan oleh seorang guru dapat berguna baik

    peserta didiknya dikemudian hari.

    ii. Arsitek

    Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli

    rancang atau ahli lingkungan binaan. Istilah arsitek seringkali

    https://konveksi.me/jaket/https://konveksi.me/jaket/https://konveksi.me/jaket/https://konveksi.me/jaket/

  • 29

    diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan,

    adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan

    mengawasi konstruksi bangunan, yang peranannya untuk

    memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan.

    iii. Dokter

    Dokter adalah seorang yang karena ilmunya berusaha

    membantu pasien untuk menyembuhkan penyakitnya. Akan

    tetapi tidak semua orang yang dapat menyembukan orang

    disebut dokter. Dokter pada umumnya bekerja di rumah sakit

    ataupun membuka praktek sendiri di rumahnya.

    Untuk menjadi Dokter sseorang harus menempuh

    pendidikan dan pelatihan khusus serta mempunyai gelar dalam

    bidang kedokteran. Dokter merupakan jenis pekerjaan yang

    menghasilkan jasa. Jasa yang diberikan dokter ialah membantu

    menyembukan seseorang dari segala penyakit.

    iv. Tentara

    Tentara merupakan pekerjaan yang menghasilkan jasa.

    Banyak Jasa yang diberikan oleh tentara adalah mengamankan

    negara dari serangan yang dapat mengancam keamanan

    negara, membantu korban bencana alam dan lain sebagainya.

    Di Indonesia Sendiri Tentara disebut TNI (Tentara

    Nasional Indonesia). TNI dibagi menjadi tiga antara lain TNI

    AD (Angkatan Darat), TNI AL (Angkatan Laut), dan TNI AU

  • 30

    (Angkatan Udara). Yang kesemuannya memiliki tugas untuk

    menjaga keutuhan NKRI.

    v. Polisi

    Polisi merupakan salah satu penegak hukum yang bertugas

    menjaga ketertiban umum dan keamanan. Polisi termasuk jenis

    pekerjaan yang menghasilkan jasa. Jasa yang diberikan polisi

    ialah memlihara keamanan dan ketertiban masyarakat, serta

    memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada

    masyarakat.

    vi. Montir

    Montir merupakan seorang yang mempunyai keahlian

    dalam meperbaiki dan mengutak-atik mesin. Montir biasanya

    disebut juga sebagai tukang bengkel. Tugas dari montir ini

    adalah memperbaiki atau melakukan perawatan pada mesin

    yang mengalami kerusakan.

    Montir disebut pekerjaan yang memberikan jasa. Jasa

    yang diberikan adalah pelayanan dalam memperbaiki sesuatu

    yang berhubungan dengan mesin, baik itu mobil, motor dan

    lain sebgainya

    vii. Sopir

    Sopir adalah seseorang yang mempunyai keahlian serta

    pengetahuan dalam menjalankan kendaraan roda empat

    ataupun lebih. Sopir memberikan jasanya melalui keahliannya

    dalam menjalankan kendaraan. Keahlian seorang sopir dapat

  • 31

    diperoleh dengan cara belajar mengemudi di tempat kursus

    ataupun bisa secara otodidak. Tugas sopir sendiri ialah

    mengantarkan penumpang ke tempat yang dituju dengan

    menggunakan kendaraan roda empat atau lebih

    viii. Nahkoda

    Nahkda adalah seorang pemimpin kapal. Istilah kapten

    pula digunakan bagi seorang nahkoda yang pernah mengawal

    sebuah kapal. Menurut Kamus Besar Bagasa Indonesia,

    Nahkoda adalah perwira laut yang memegang komando

    tertinggi di atas kapal niaga/ kapten kapal. Nahkoda menjadi

    pemimpin tertinggi di kapal dan mempunyai wewenang dan

    tanggung jawab tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    ix. Astronot

    Astronot adalah orang yang terlatih dan terdidik yang

    disiapkan untuk bepergian ke luar angkasa. Astronot di dunia

    merupakan orang-orang pilihan dari beberapa latar pendidikan

    mulai dari tentara, dosen, guru, peneliti/ilmuan, dan lain-lain.

    x. Pilot

    Pilot, pengemudi pesawat terbang, penerbang atau juru

    terbang adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan atau

    mengawaki pesawat terbang. Sebagai sebuah profesi yang

    menuntut keahlian/skill dalam mengemudikan sebuah pesawat,

  • 32

    seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang diadakan oleh

    sekolah penerbangan dan otoritas penerbangan.

    2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Media Wayang

    Profesi

    a. Metode Pembelajaran

    Metode berasal dari bahasa Yunani “metodhos” yang berarti

    cara atau jalan yang ditempuh. Jadi, metode adalah suatu cara yang

    digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

    kegiatan pembelajaram, metode diperlukan untuk mendidik dan

    penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

    setelah pengajar berakhir. Seorang pendidik tidak akan dapat

    melaksanakan tugasnya jika ia tidak menguasai satupun metode

    mengajar yang telah dirumuskan.

    Murtadio (dalam Zainal Aqib 2016:11) menjelaskan bahwa

    metode pembelajaran merupakan prosedur, ukuran, langkah-

    langkah, dan cara yang digunakan pendidik untuk

    mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk

    kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

    Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cacar-cara

    mengajar yang dipergunakan pendidik.

    Sudjana (dalam Aqib & Ali Murtadino 2016: 11) juga

    mengemukana bahwa metode pembelajaran adalah cara yang

    digunakan pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta

    didik pada saat berlangsung pembelajaran. Dengan kata lain,

  • 33

    metode ini digunakan dalam konteks pendekatan secara personal

    antara pendidik dan peserta didik supaya peserta didik tertarik dan

    menyukai dengan materi yang diajarkan,. Suatu pembelajran tidak

    akan pernah berhasil jika tingkat antusias peserta didik berkurang.

    Sedangkan menurut Kusumah (dalam Jamal Ma’mur Asmani

    2011:30), metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh

    guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar di kelas, sebagai

    upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

    b. Snowball Throwing

    Menurut Ismail (2008) Snowball Throwing berasal dari dua

    kata yaitu “snowball” dan “throwing” . Snwoball dapat diartikan

    sebagai bola salju, sedangkan throwing berarti melempar. Jadi

    snwoball throwing adalah melempar bola salju. Di dalam

    pembelajaran snwoball throwing, siswa dibagi dalam beberapa

    kelompok heterogen, yang mana tiap anggota kelompok membuat

    sola yang berisi pertanyaan-pertanyaan. Secara teknis metode

    pembelajaran snwoball throwing dilaksanakan dengan membentuk

    kelompok-kelompok secara acak, lalu setiap kelompok menunjuk

    satu ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru yaitu

    memimpin anggotanya membuat pertanyaan dalam bentuk bola-

    bola pertanyaan untuk dilempar ke siswa lain. Penerapan metode

    snwoball throwing dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana

    pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi yang fiajarkan,

    dapat melatih jiwa kepemimpinan serta meningkatkan keterampilan

  • 34

    dalam membuat pertanyaan–pertanyaan analitis. Metode ini juga

    sangat menyenagkan karena dikolaborasikan dengan permainan

    menarik berupa membentuk dan melempar bola-bola kertas yang

    tentunya sangat disukai siswa, terutama TK dan SD (Nining

    Mariyaningsih, 2018:119).

    Metode pembelajaran Snowball Throwing merupakan

    pengembangan dari metode pembelajaran diskusi dan merupakan

    bagian dari model pembelajaran cooperatif learning. Hanya saja

    metode ini, kegiatan belajar diatur sedemikian rupa sehingga proses

    belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih menyenangkan.

    Dengan penerapan metode ini, diskusi kelompok dan interaksi

    antar siswa dari kelompok yang berbeda memungkinkan terjadinya

    saling sharing pengetahuan dan pengalaman dalam upaya

    menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul dalam diskusi

    yang berlangsung secara lebih interaktif dan menyenangkan

    (Miftahul Huda, 2017: 226).

    Salah satu permasalahan serius yang sering terjadi dalam

    proses belajar adalah adanya perasaan ragu pada diri siswa untuk

    menyampaikan permasalahan yang dialaminya dalam memahami

    materi pelajaran. Guru sering mengalami kesulitan dalam

    menangani masalah ini. Tapi, melalui penerapan metode

    pembelajaran snowball throwing ini, siswa dapat menyampaikan

    pertanyaan atau perasalahannya dalm bentuk tertulis yang nantinya

    akan didiskusikan bersama. Dengan demikian dapat

  • 35

    memungkinkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam

    memahami materi pelajaran. Dengan metode pembelajaran

    snowball throwing guru dapat melatih kesiapan siswa dalam

    menanggapi dan menyelesaikan masalah (Aris Shoimin, 2014:

    174).

    Metode pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap

    menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesaan tersebut

    kepada teman satu kelompoknya. Lemparan pertanyaan

    menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi

    sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain.

    Siswa yang mendapat bolakertas lalu membuka dan menjwab

    pertanyaan di dalamnya (Miftahul Huda, 2014: 226).

    Adapun langkah-langkah dalam metode snwoball throwing

    sebagai berikut:

    1. Penyampaian materi oleh guru

    2. Membentuk kelompok secara acak dan heterogen

    3. Setiap kelompok menentukkan ketua kelompok yang bertugas

    memimpin mencari informasi dari guru/sumber lain.

    4. Masing-masing ketua kelompok menjelaskan materi yang

    diperoleh kepada anggotanya.

    5. Masing-masing anggota diberi satu lempar kertas untuk

    menulis pertanyaan yang menyangkut materi yang telah

    diajarkan.

  • 36

    6. Kertas pertanyaan digulung seperti bola salju dan dilempar dari

    satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit sehingga

    satu siswa mendapat satu bola salju.

    7. Setiap siswa mendapat satu bola salju yang berisi pertanyaan

    untuk dijawab.

    8. Guru dan siswa mengkritisi jawaban yang benar dan salah

    untuk menuju suatu kesimpulan

    9. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang

    menjawab dengan benar.

    10. Guru memberikan evaluasi sebagai bahan penelitian bagi siswa

    (Nining Mariyaningsih, 2018:121).

    Dalam penerapan metode pembelajaran snwoball throwing

    memiliki kelebihan dan kekuurangan sebagai berikut:

    1) Kelebihan

    a) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena

    siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas

    kepada siswa lain.

    b) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan

    kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk

    membuat soal dan diberikan kepada siswa lain.

    c) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan

    karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya

    seperti apa.

    d) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

  • 37

    e) Pemdidik tidak terlalu repot membuat media karena

    siswa terjun langsung dalam praktik.

    f) Pembelajaran menjadi lebih efektif.

    g) Ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotor dapat

    tercapai.

    2) Kekurangan

    a) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam

    memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa

    hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat

    siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah

    dijelaskan atau seperti contoh soal yang diberikan.

    b) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan

    baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk

    memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak

    sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.

    c) Tidak ada kuis individu amaupun penghargaan

    kelompok sehingga siswa saat berkelompok kurang

    termotivasi untuk bekerja sama. Akan tetapi, tidak

    menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan

    pemberian kui individu dan penghargaan kelompok.

    d) Memerlukan waktu yang panjang.

    e) Murid yang nakal cenderung berbuat onar.

    f) Kelas seing kali gaduh karena kelompok dibuat oleh

    siswa (Aris Shoimin, 2014: 176-177).

  • 38

    c. Pengertian Media Pembelajaran

    Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari

    bahsa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari akata medium.

    Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara anatara

    sumber pesan (a spource) dengan penerima pesan (a receiver).

    (Gagne dalam Dina Indriana) menyatakan bahwa media

    merupakan wujud dari adanmya berbagai jenis komponen dalam

    lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

    Sedangkan (Miarso dalam Dina Indriana) menyatakan bahwa

    media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

    menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,

    perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. Media yang digunakan

    dengan baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi efektivitas

    program belajar dan mengajar (Brown dalam Dina Inriana,2011:13-

    15).

    (Bovee dalam Hujair AH Sanaky,2009: 3-4)berpendapat media

    pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat

    digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran

    adalah proses komunikasi anatara pembelajar, pengajar, dan bahan

    ajar. Maka dapat dikatakan bahwa bentuk komunikasi tidak akan

    berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.

  • 39

    d. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran

    1) Tujuan Media Pembelajaran

    Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran

    untuk:

    a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas,

    b) Meningkakan efisiensi proses pembelajaran,

    c) Menjaga releveansi antara materi pembelajaran dengan

    tujuan belajar,

    d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses

    pembelajaran.

    2) Manfaat Media Pembelajaran

    Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun

    khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan

    pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah:

    a) Pengajar lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat

    menumbuhkan motivasi belajar,

    b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga

    dapat lebih difahamipembelajar, serta memungkinkan

    pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik,

    c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya

    komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan

    pengajar, pembelajare tidak bosan, dan pengajar tidak

    kehabisan tenaga,

  • 40

    d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab

    tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja,

    tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati,

    melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain (Hujair AH

    Sanaky, 2013: 5).

    e. Media Wayang Profesi

    Daryanto mengatakan bahwa wayang adalah benda tiruan dari

    bentuk manusia atau binatang. Media wayang merupakan sebuah

    media yang termasuk ke dalam jenis media visual yang berbentuk

    tiga dimensi, karena media ini dapat dilihat dan dipegang

    (Daryanto dalam Widayati, Vol.2, 2017:2)

    Media wayang merupakan salah satu warisan budaya dunia

    dari Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 2008.

    Ruli Nasrullah mengatakan bahwa wayang merupakan media

    pendidikan asli Indonesia. Pada zaman dahulu, fungsi wayang

    adalah sebagai alat dakwah dan sebagai alat pendidikan (Ruli

    Nasrullah dalam Sumaryati,Vol.7, No.3, 2018:3)

    Dalam ranah pendidikan saat ini, wayang dapat dijadikan

    sebagai media pembelajaran. Hal ini dikarenakan keberdaan

    wayang yang semakin tersisihkan dengan kebudayaan lain serta

    kalah saingnya wayang jika dibandingkan dengan alat-alat modern

    lain yang dianggap sebagai alat sekoah seperti LCD dan Proyektor.

    Namun jika dilihat dan dimati lebih lanjut, alat seperti itu belum

    sepenuhnya tersedia disetiap sekolah dimana kelasna terdapat LCD

  • 41

    dan Proyektor sebagai media pembelajarannya ditambah lagi buku

    penunjang bimbingan dan konseling seperti modul dan LKS sudah

    tidak diberlakukan. Pada kesempatan kali ini peneliti memilih

    media wayang profesi. Media ini peneliti manfaatkan untuk

    mengebalkan jenis-jenis pekerjaan/profesi. Berdasarkan kategori

    pemilihan wayang merupakan media tradisional dan termasuk

    media visual karena membutuhkan indra penglihatan dalam

    menggunakan media tersebut. Pembuatan tokoh-tokoh pada

    wayang profesi sangatlah mudah. Hal ini dikarenakan tokoh yang

    digunakan adalah tokoh yang digunakan dalam media adalah

    tokoh-tokoh dalam versi kartun yang disesuaikan dengan tokoh

    kesukaan siswa maupun idolanya yang berkaitan dengan jenis-jenis

    pekerjaan, seperti jenis pekerjaan polisi, jenis pekerjaan guru,

    neyalan, petani, pilot, nahkoda, penjahit, dsb. Dipilihnya konsep

    tokoh yang berbeda dari konsep wayang itu sendiri agar siswa

    tertarik dalam mengikuti proses pemberian layanan. Tokoh kartu

    ini seperti halnya komik yaitu berhubungan dengan gambar dan

    dirancang untuk memberikan hiburan. Sanaky (2009:86)

    memaparkan bahwa kemampuan media kartun sangat besar sekali

    pengaruhnya, yaitu menaik perhatian dan mempengaruhi sikap

    maupun tingkah laku yang melihatnya. Kartun juga menggunakan

    simbol-simbol komunikasi yang karakternya mudah dikenal,

    mudah dimengerti secara tepat, dan sifatnya familier dengan situasi

    dan kondisi yang dikenal. Oleh karena itu media wayang profesi

  • 42

    dapat menghilangkan ras bosan dan memberikan rasa senang ketika

    sedang dlam proses belajar mengajar (Arviani, Vol.8, 2018:2).

    B. Kajian Pustaka

    Dalam penelitian skripsi ini, peneliti mencari informasi dari

    penelitian-penelitian terdahulu dengan judul skripsi yang relevan debagai

    bahan perbandingan baik ,dari segi kekurangan maupun kelebihan.

    Penelitia terdahulu yang peneliti ambil yaitu meliputi:

    11. Alfi Likhayati, Penerapan Metode Snowball Throwing Dalam

    Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Siswa

    Kelas XI Mipa 4 Di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Skripsi

    Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

    Salatiga. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa metode Snowball

    Thrwoing dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam

    (PAI) dilihat dari peningkatan nilai persentase siklus I sebesar 70,6%

    pada siklus II meningkat 6,6% menjadi 76,6%. Siklus II ke siklus III

    meningkat 20,4% menjadi 97% siswa yang tuntas KKM.

    12. Lilis Retnowati, penerapan metode Snowball Throwing untuk

    meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi perkembangan

    teknologi pada siswa kelas IV SDN 02 Mayong Lor Kabupaten Jepara.

    Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa metode Snowball Throwing

    dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas

    IV SDN 02 Mayong Lor Kabupaten Jepara. Hasil dari penelitian ini

    menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar pada siklus

  • 43

    I sebesar 72,41% dan setelah diberikan pembelajaran pada siklus II

    meningkat menjadi 86,l2% yang telah mencapai KKM.

    13. Hani’ah, penerapan metode Snowball Throwing dalam Peningkatan

    hasil belajar PAI pada siswa kelas XI Mekatronika 1 di SMK N 3

    Salatiga. Skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

    dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pada

    penelitian ini dapat dilihat bahwa metode Snowball Throwing dapat

    meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas XI Mekatronika 1 di

    SMK N 3 Salatiga. Dapat dilihat dari peningkatan nilai persentase

    siklus I sebesar 64% pada siklus II meningkat 28% menjadi 92% siswa

    yang tuntas KKM.

    Berdasarkan ketiga kajian pustaka di atas, terdapat berbedaan dan

    kesamaan anatara penelitian terdahulu dengan penelitian yang diteliti oleh

    peneliti. Perbedaan penelitian tersebut meliputi sasaran penelitian, obyek

    dalam penelitian, jumlah pelaksanaan siklus dan materi pembelajaran yang

    diteliti. Sedangkan persamaan penelitiannya yaitu menerapkan metode

    pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  • 44

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Bagian ini memaparkan tentang lokasi

    dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu karena untuk

    menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga

    sangat berpengaruh pada analisa data yang dilakukan. Secara garis besar

    lokasi penelitian sebagai berikut:

    a. Identitas Madrasah

    Tabel 3.1 Daftar Identitas Madrasah

    Nama Madrasah MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    NSM 111233730001

    NPSN 60713828

    Alamat Madrasah Promasam RT 04/02

    Desa/Kel Kumpulrejo

    Kecamatan Argomulyo

    Kabupaten/Kota Salatiga

    Provinsi Jawa Tengah

    Kode Pos 50734

    Status Madrasah SWASTA

    Naungan Kementrian Agama

    Tahun Pendiri 1964

  • 45

    Tgl. SK. Pendirian 01-03-1964

    No.SK. Pendirian 238/PW.11/LPNU/MI/IX/2015

    No.SK. Operasional 05/07

    Tgl. SK. Operasional 1970-01-01

    Akreditasi B

    Tgl. SK. Akreditasi 01-01-2012

    Latitude*) -7.36412

    Longitutde*) +110.490373

    b. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah

    1.) Visi

    Teguh Iman, dan Unggul Dalam Mutu

    Indikator Visi:

    a.) Dengan bertambahnya program pembelajaran maka

    bertambah ilmu

    b.) Dengan bertambahnya ilmu maka bertambahlah iman

    c.) Dengan ilmu dan iman mampu dan terbiasa mengaplikasikan

    dalam kehidupan nyata

    d.) Sederhana dalam berperilaku, tawadzuk dalam pergaulan

    serta santun dalam percakapan

    e.) Terbentuknya peserta didik yang taat beragama, santun dan

    unggul prestasi dalam akademik non-akademik sebagai bekal

    melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta bertanggung

    jawab dan bertaqwa, berilmu dan berakhlak mulia.

  • 46

    2.) Misi

    a) Peningkatan kualitas Pendidikan

    b) Pembinaan keagamaan dan Ekstra Kurikuler serta Intensif

    c) Transparan managemen Madrasah

    d) Peningkatan Kompetensi Pembelajaran serta profesional

    3.) Tujuan

    a) Terpenuhinya perangkat pembelajaran untuk semua mata

    pelajaran dengan mempetimbangkan pembelajaran nilai

    religius dan budi pekerti luhur

    b) Terwujudnya budaya gemar membaca , kerjasama, saling

    mrnghargai, disiplin, jujur kerjakeras, kreatif dan inovatif

    c) Terwujudnya pengimgkatan Prestasi dibidang Akademik dan

    non-Akademik

    d) Terwujudnya suasana pembelajaran yang menantang,

    menyenangkan, komunikatif, tenapa takut alah, dan demokratis

    e) Terwujudnya efesiensi waku belajar, optimalisasi penggunaan

    sumber belajar dilingkungan untuk meghasilkan karya dan

    prestasi yang maksimal

    f) Terwujudnya lingkungan sekolah yang memiliki kepedulian

    sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat

    kebangsaan, serta hidup demokratis

    c. Data Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    Jumlah guru yang mengajar di MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    seluruhnya berjumlah 13 orang dan memiliki 1 orang admin madrasah.

  • 47

    Untuk lebih jelasnya mengenai data guru dan karyawan MI Al-

    Mahmud Kumpulrejo 01 adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.2 Daftar Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    No

    .

    Nama L/P Pendidikan

    Terakhir

    Jabatan

    1 KH.Ds. Masyhudi, M.Pd. i L S2 Kepala MI

    2 Endah Wahyuningsih. S.Pd.i P S1 Guru

    3 Anis Novia Wulandari, S.Pd P S1 Guru

    4 Anjarinie Yustiningrum, S.Pd P S1 Guru

    5 Siti Qosidah, S.Pd.i P S1 Guru

    6 Rahman Supartono, S.Pd.i L S1 Guru

    7 Muhamad Ilham, S.Pd.i L S1 Guru

    8 Nikmatul Fadillah, S.Pd.i P S1 Guru

    9 Nur Asiyah, S.Ag P S1 Guru

    10 Zeny Maulida, S.Pd.i P S1 Guru

    11 Kholil Ikhwan, S.Pd.I L S1 Guru

    12 Siti Zulaekah, S.Pd.I P S1 Guru

    13 Nur Azizah, S.Pd P S1 Guru

    14 Muhlasin L Admin

    B. Subjek Penelitian

    Siswa kelas IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 berjumlah 30 siswa,

    terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempuan. Nama-nama siswa yang terdapat di

    kelas IV tersebut adalah sebagai berikut:

  • 48

    Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    Tahun 2018/2019

    No. No. Induk Nama Jenis

    Kelamin

    1 1738 Al-Hafiid Dzikri Damarjati L

    2 1741 Adre Septyan L

    3 1742 Arvin Ezar Pratama L

    4 1746 Arina Syakira Fitriasari P

    5 1740 Anggun Rafika Wibawa P

    6 1745 Adam Gifari L

    7 1748 Aditya Wahyu Ramadani L

    8 1751 Diah Ayu Melani P

    9 1755 Febriana Wahyu Handayani P

    10 1758 Fais Ananda Pratama L

    11 1762 Izzatul Laili P

    12 1763 Itsna Zahra Maulidina P

    13 1765 Kalista Rafa Kesya P P

    14 1771 Muhammad Haidar Alfahmi L

    15 1778 Muhammad Abdul Rokhim L

    16 1780 M Adidia Nasrul Fanani L

    17 1770 Maulana Syahrul Khikam L

    18 1776 M Shofa Barka Rojina L

    19 1777 Maulita Fatma Ningrum P

    20 1779 Muhammad Irfan Fahmi L

    21 1785 Muhamad Deni Setiawazan L

    22 1920 Martia Dewi Setyaningrum P

    23 1787 Nasihah Ashma' Amatullah P

    24 1788 Nizar Maulana L

    25 1921 Nur Aulia Alinazari P

    26 1797 Nur Ahmad Bintang R L

    27 1791 Rio Risman L

    28 1790 Rozak Fatahillah L

    29 1794 Zazaul Khoiriyah P

    30 1795 Zulfatul Amalia P

  • 49

    C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Sosial (IPS) materi jenis pekerjaan pada semester 1 tahun pelajaran

    2018/2019 dengan menggunakan kurikulum 2013. Subyek yang dikenai

    tindakan adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Penelitian tindakan

    kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini menggunakan

    pembelajaran yang terdapat mata pelajaran IPS yang di sesuaikan dengan

    jadwal pelajaran kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01

    Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu pelaksanaan penelitian adalah

    sebagai berikut:

    1. Kegiatan Pra Siklus 8 November 2018

    2. Kegiatan Siklus I 16 November 2018

    3. Kegiatan Siklus II 23 November 2018

    Penelitian ini merancang pembelajaran dalam pembelajaran yang selama

    ini berlangsung. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di

    sekolah dan kualitas proses pembelajaran. Peneliti menyadari bahwa proses

    pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang efektif digunakan pada

    siswa. Akhirnya hasil belajar siswa masih banyak yang rendah.

    D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pra Siklus

    Tahapan pra siklus dilakukan pada tanggal 8 November 2018. Tahap

    pra siklus ini merupakan tahap pengumpulan data pada saat sebelum

    dilakukannya penelitian. Pengumpulan data dan informasi peneliti lakukan

    dengan cara melakukan dialog dengan guru kelas IV dan melakukan

  • 50

    observasi awal. Dalam tahap ini peneliti memberikan soal materi jenis

    pekerjaan sebagai ulangan harian siswa dan juga sebagai tes untuk

    mengetahui tingkat pencapaian siswa pada tingkat materi yang sama sebelum

    penggunaan metode Snowball Throwing dengan media wayang profesi. Hasil

    tes tersebut menunjukkan bahwa dari 30 siswa baru 18 siswa (60%) yang

    mampu mencapai KKM. Sedangkan 12 siswa (40%) yang nilainya masih

    dibawah KKM yang telah ditentukan.

    E. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

    Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari tanggal 16 November 2018.

    Kegiatan ini berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi

    yang diajarkan pada pertemuan ini adalah jenis-jenis pekerjaan yang ada di

    lingkungan sekitar.Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini

    dideskripsikan sebagai berikut:

    1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

    a. Mempersiapkan materi IPS materi jenis pekerjaan yang ada

    dilingkungan sekitar

    b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran

    IPS materi jenis pekerjaan menggunakan metode Snowball

    Throwing

    c. Meyiapkan bola bola salju yang digunakan dalam metode Snowball

    Throwing

  • 51

    d. Membuat lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru

    dan siswa pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan

    metode Snowball Throwing

    e. Membuat instrumen berupa soal evaluasi/lembar tes yang

    digunakan untuk mengetahui dan menggali data hasil belajar siswa

    yang terkait dengan metari yang sedang diajarkan yaitu jenis

    pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar

    2. Tindakan (Action)

    Tindakan kelas Siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka (2

    x 35 menit). Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah jenis-

    jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar. Adapun langkah-

    langkah pembelajaran adalah sebagai berikut:

    a. Kegiatan awal

    Kegiatan awal meliputi salam do’a absensi, membacakan

    tujuan pembelajaran, apersepsi (guru memberikan semangat

    kepada anak-anak sebelum pelajaran dimulai), mengadakan pre

    test untuk mengenalkan materi kepada siswa sebelum pelajaran

    dimulai.

    b. Kegiatan Inti

    1.) Mengamati

    a) Siswa diminta mengamati guru menjelaskan dengan menulis

    dipapan tulis tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada

    dilingkungan sekitar

    b) Guru menjelaskan materi tentang jenis-jenis pekerjaan yang

    ada dilingkungan sekitar

  • 52

    2.) Menanya

    a) Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa

    b) Siswa diminta memberikan contoh jenis pekerjaan yang ada

    sekitar rumah

    3.) Mencoba

    a) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok

    b) Guru menunjuk salah satu siswa disetiap kelompok sebagai

    ketua kelompok tersebut.

    c) Setiap kelompok diberikan 1 bola salju yang berisi kertas soal

    yang berbeda-beda didalamnya.

    d) Kemudian bola salju dilempar kekelompok lain, dengan

    catatan setiap kelompok tidak boleh mendapatkan bola salju

    yang telah didapatnya.

    e) Kegiatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga

    semua kelompok mendapatkan giliran menjawab kertas soal

    yang berada di bola salju yang berbeda-beda

    4.) Menalar

    a) Setiap mendapatkan bola salju, siswa diberi waktu 2 menit

    untuk mengerjakan soal yang telah didapatnya

    b) Siswa diminta menalar dan mengerjakan secara berkelompok

    5.) Mengkomunikasikan

    a) Siswa bersama guru secara bersama-sama mengkoreksi soal

    yang telah dikerjakan

    b) Lembar jawab dikumpulkan ke guru

    c) Siswa dibagikan lembar soal post test untuk dikerjakan siswa

    sebagai evaluasi dan dikumpulkan

    c. Kegiatan Penutup

    1) Guru mengingatkan kepada siswa pertemuan selanjutnya

    masih menggunakan metode snowball throwing dengan

    media wayang profesi dengan materi jenis-jenis pekerjaan

    dan barang yang dihasilkan

  • 53

    2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada

    hari ini.

    3) Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang

    siswa.

    3. Pengamatan (Observation)

    Kegiatan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan guru dalam

    mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran

    melalui metode pembelajaran Snowball Throwing. Kegiatan observasi

    juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran

    menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing

    Observasi dilakukan secara langsung dengan menggunakan

    format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk

    mengetahui ketepatan dalam menerapkan metode Snwoball Throwing

    pada materi jenis pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar, baik bagi

    guru maupun siswa kelas IV di MI Al-Mahmdu Kumpulrejo 01.

    4. Refleksi (Reflecsion)

    Pada tahap ini hasil yang didapatkan dalam tahap pengamatan

    dikumpulkan serta dianalisis untuk mengetahui kekurangan dan

    kelebihan pada siklus I serta mengadakan perbaikan dan

    mempersiapkan perencanaan pada siklus II. Pengamatan mencatat hal-

    hal baik yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan

    pembelajaran dengan menggunakan metode Snwoball Throwing untuk

    dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya II. Refelksi ini dilakukan

    oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan

    situasi pembelajaran dan hasil tes. Berdasarkan hasil pengamatan

  • 54

    terhadap proses pembelajaran pada siklus I peneliti menemukan

    beberapa keberhasilan diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. Siswa

    1.) Siswa antusias mengikuti pembelajaran

    2.) Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru dengan benar

    3.) Ada beberapa siswa yang menunjukkan ketertarikan terhadap

    materi yang disampaikan dengan cara bertanya secara berulang

    kali

    4.) 23 (76,67 %) siswa sudah mencapai KKM.

    b. Guru

    1.) Penguasaan materi pada saat proses pembelajaran sudah baik.

    2.) Guru menjelaskan dengan runtut dengan suara yang jelas dan

    mudah dipahami siswa

    Selain itu peneliti juga menemukan kelemahan dianataranya adalah

    sebagai berikut:

    a. Siswa

    1.) Suasana kelas kurang kondusif saat penerapan metode

    Snwoball Throwing karena siswa asyik berdiskusi dan banyak

    bersuara

    2.) Nilai evaluasi masih rendah, hal ini disebabkan karena masih

    ada 7 siswa yang belum mencapai KKM.

    b. Guru

    1.) Kurang bisa mengkondisikan kelas

    2.) Pengaturan aloksi waktu kurang efektif

  • 55

    F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II

    Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari tanggal 23 November

    2018. Kegiatan ini berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit).

    Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah jenis-jenis pekerjaan dan

    barang yang dihasilkan. Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini

    dideskripsikan sebagai berikut:

    1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

    a. Mempersiapkan materi IPS materi jenis pekerjaan dan barang

    yang dihasilkan

    b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata

    pelajaran IPS materi jenis pekerjaan menggunakan metode

    Snowball Throwing dengan media wayang profesi.

    c. Meyiapkan bola bola salju yang digunakan dalam metode