127
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU-BUDDHA DAN ISLAM MELALUI COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI THOLABIYAH TEGARON KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: IRMA FATMAWATI NIM 115-12-031 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN

SEJARAH HINDU-BUDDHA DAN ISLAM MELALUI COOPERATIVE

LEARNING TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI THOLABIYAH TEGARON

KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

IRMA FATMAWATI

NIM 115-12-031

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

iii

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

1. “Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi. Tindakan tanpa visi

hanyalah membuang waktu. Visi dengan tindakan akan mengubah dunia”

(Joel Arthur Barker).

2. “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya

yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ ”

(QS. Al-Baqarah, 2: 45).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Sutarto dan Ibu Ariyani Wahyuningsih, kedua orang tua tercinta

yang telah memberikan fasilitas pendidikan untuk saya serta do’a yang

melimpah penuh keikhlasan.

2. Segenap keluarga yang telah membantu dan mendo’akan.

3. Guntur Antono Putro, seseorang yang turut memberikan motivasi serta

do’a.

4. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2012 IAIN Salatiga.

5. Seluruh Dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu

dan pelayanan akademik.

6. Pembaca yang budiman.

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Allhamdulilah, kepasrahan, kepatuhan tetap dalam sisi Allah

SWT yang selalu hadir dan memberi memberi rahmat, taufiq dan hidayah di

dalam roh kita, Amin. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi

muahammad SAW yang kami nanti-nantikan syafaatnya di akhir zaman, Amin.

Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab serta kewajiban penulis dalam

rangka melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), maka penulis membuat karya

ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi

Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha Dan Islam Melalui Cooperative Learning

Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Siswa Kelas V

Semester I Mi Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2016/2017.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga, serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat.

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK).

3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI).

4. Ibu Eni Titikusumawati, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik

5. Bapak Rasimin, S.Pd.I, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya guna memberikan bimbingan dan

arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penulisan skripsi

ini.

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu dan bimbingannya kepada penulis.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

vii

7. Bapak Muklis, S.Ag selaku Kepada Sekolah MI Tegaron Kecamatan

Banyubiru Kabupaten Semarang yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian.

8. Ibu Siti Mukaromah, S.Pd.I. selaku walikelas V MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang turut membantu dalam

penelitian.

9. Seluruh siswa-siswi kelas V MI Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten

Semarang yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan

penelitian.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungannya hingga penulis dapat ,menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat

dibutukan guna menyempurnakan penulisan laporan skripsi ini. Semoga laporan

skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Salatiga, 15 Agustus 2016

Penulis,

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

viii

ABSTRAK

Fatmawati, Irma. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Peninggalan Sejarah Hindu-

Buddha dan Islam Melalui Cooperative Learning Type Student Teams

Achievement Divisions Student (STAD) Pada Siswa Kelas V Semester I MI

Tholabiyah Tegaron Kecamamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2016/2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK).

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.

Kata kunci: Cooperative Learning, Type (STAD), Hasil Belajar dan IPS

Pembelajaran IPS pada umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk

menghafal materi pelajaran. Sehingga guru sebagai pengajar haruslah kreatif dan

inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran supaya pembelajaran menjadi

aktif menyenangkan. Namun dewasa ini masih terdapat guru yang mengajar

menggunakan strategi pembelajaran yang monoton. Hal ini membuat siswa

menjadi cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran yang berpengaruh

terhadap hasil belajar IPS menjadi rendah. Masalah utama yang ingin dijawab

dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan Cooperative Learning Type Student

Teams Achievement Divisions Student (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

IPS materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam pada siswa kelas V MI

Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang 2016/2017?.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I,

dan siklus II. Tiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan

meliputi post tes lembar pengamatan dan dokumentasi.

Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Cooperative

Learning Type Student Teams Achievement Divisions Student (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar IPS materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan

Islam pada siswa kelas V MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru

Kaabupaten Semarang. Dapat dilihat dari hasil analisis data akhir yaitu nilai rata-

rata hasil belajar siswa pada pra siklus 64.04% kemudian sedikit meningkat

menjadi 67.85% pada siklus I, selanjutnya meningkat secara signifikan pada

siklus II menjadi 75.90%. Untuk angka ketuntasan dari Pra Siklus ke siklus naik

menjadi 13 siswa atau sebesar 61.91% dan pada siklus II menjadi 21 siswa atau

sebesar 100%.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

F. Definisi Operasional .......................................................................... 8

G. Metode Penelitian .............................................................................. 9

H. Sistematika Penulisan ........................................................................ 15

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 17

A. Hasil Belajar....................................................................................... 17

1. Pengertian Belajar ......................................................................... 17

2. Pengertian Hasil Belajar ................................................................ 18

3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................... 20

B. IPS materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam ............... 21

1. Pengertian IPS .............................................................................. 21

2. RunagLingkup IPS ....................................................................... 21

3. Fungsi IPS di dalamPendidikan ................................................... 22

4. Tujuan IPS ................................................................................... 22

5. Materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam ................ 23

6. Standar Kompetensi ..................................................................... 31

C. Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

Student (STAD) ................................................................................. 36

1. Pengertian .................................................................................... 36

2. Langkah-langkah .......................................................................... 37

3. Kelebihan dan Kekurangan .......................................................... 39

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................. 40

A. Gambaran Umum MI Tholabiyah Tegaron ....................................... 40

1. Lokasi Penelitian .......................................................................... 40

2. Visi Misi Sekolah ......................................................................... 41

3. Keadaan Guru dan Siswa MI Tholabiyah Tegaron ...................... 42

4. Subyek Penelitian ......................................................................... 43

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

xi

B. Deskripsi PelaksanaanSiklus I ........................................................... 44

C. DeskripsiPelaksanaanSiklus II ........................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 52

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) .................................................. 52

B. Analisis data per siklus......................................................................... 52

1. Hasil penelitian siklus I .................................................................. 54

2. Hasil Penelitian siklus II ................................................................ 56

C. Pembahasan .......................................................................................... 56

1. Analisis siklus I .............................................................................. 57

2. Analisis siklus II ............................................................................. 59

3. Perbandingan antar siklus .............................................................. 61

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 62

A. Kesimpulan ...................................................................................... 62

B. Saran ............................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

xii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan

2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS

3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI Tholabiyah Tegaron

4. Tabel 3.2 Jumlah Siswa MI Tholabiyah Tegaron

5. Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas V MI Tholabiyah Tegaron

6. Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus IPS kelas V MI Tholabiyah Tegaron

tahun pelajaran 2016/2017

7. Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

8. Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siklus II

9. Tabel 4.4 Data Analisis Hasil Belajar Siklus I

10. Tabel 4.5 Data Analisis Hasil Belajar Siklus II

11. Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahap-tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

Lampiran 2 rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

Lampiran 3 lembar hasil belajar siklus I

Lampran 4 lembar pengamataan siklus I

Lampiran 5 lembar hasil belajar siklus II

Lampiran 6 lembar pengamatan pada siklus II

Lampiran 7 hasil tes formatif siswa siklus I

Lampiran 8 hasil tes formatif siswa siklus II

Lampiran 9 surat tugas pembimbing

Lampiran 10 lembar konsultasi skripsi

Lampiran 11 surat permohonan ijin penelitian

Lampiran 12 surat bukti penelitian

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis,

intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri,

kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya

berguna di masyarakat. Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan

seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki

karir yang baik serta dapat bertingkah laku sesuai norma-norma yang berlaku.

IPS adalah ilmu pengetahuan yang terdiri dari integrasi berbagai cabang

ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi dan antropologi yang

mempelajari masalah-masalah sosial. Jadi pada hakekatnya IPS merupakan

kesatuan disiplin ilmu yang berkaitan langsung dengan kehidupan manusia.

Hal itu didasarkan pada paradigma bahwa manusia merupakan makhluk sosial

yang mana selalu terdapat interaksi dalam kegiatan sehari-hari baik interaksi

manusia dengan manusia maupun interaksi manusia dengan lingkungannya.

Sehingga sebenarnya ilmu pengetahuan sosial sudah didapat sejak lahir

meskipun seringkali beranggapan ilmu tersebut, baru didapat setelah mulai

memasuki sekolah formal. Dengan bermacam-macam karakter masyarakat

dan interaksinya dapat disadari betapa pentingnya pengarahan yang terdidik

dalam sosial. Maka dijadikanlah Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai program

pendidikan. Dalam program pendidikan tersebut disajikan sebagaimana

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

2

kebutuhan masyarakat, yang diatur dalam kurikulum pendidikan sekolah

kemudian dibingkis rapi dalam pembelajaran di kelas. Program pendidikan

ilmu pengetahuan dimulai pada jenjang Sekolah Dasar atau Madrasah

Ibtidaiyah. Dalam kurikulum pendidikan dasar tahun 1993, disebutkan bahwa

IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan

pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata

negara. Khusus di sekolah lanjutan tingkat pertama program pembelajaran IPS

hanya mencakup bahan kajian geografi, ekonomi dan sejarah (Hamdani, 2011:

139).

Pendidikan IPS di sekolah dasar merupakan bidang studi dalam semua

aspek kehidupan dan interaksinya dengan masyarakat. Tujuan pengajaran IPS

tentang kehidupan masyarakat manusia dilakukan secara sistematik. Dengan

demikian, peranan IPS sangat penting untuk mendidik siswa mengembangkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara

aktif dalam kehidupannya kelak sebagai aggota masyarakat dan warga negara

yang baik (Hamdani, 2011: 143).

Dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar materi Peninggalan Sejarah

Hindu-Buddha dan Islam menjadi salah satu rumpun mata pelajaran yang

sudah diatur dalam kurikulum pembelajaran IPS kelas V semester 1, yang

tertuang pada KD 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang

berskala nasional dari masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia yang mana

di dalamnya siswa diharapkan mengetahui apa dan bagaimana peninggalan

sejarah yang bercorak Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Sehingga

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

3

tumbuhlah wawasan, pengetahuan, rasa cinta tanah air, sikap ingin menjaga

serta sikap menghargai sejarah atau kisah di masa lampau karena mengetahui

dan memahami maknanya. Selanjutnya peserta didik dapat mengaplikasikan

pada kehidupan sehari-hari.

Dalam pembelajaran IPS, dewasa ini sudah banyak pembaharuan yang

artinya guru dituntut untuk dapat mengajar dengan cara yang inovatif dan

kreatif. Sehingga menggugah antusias siswa begitupun dengan

pemahamannya terhadap materi itu sendiri. Salah satu model pembelajaran

inovatif adalah Cooperative Learning Type Student Teams Achievement

Divisions (STAD). Cooperative learning mengandung pengertian sebagai

suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara

sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri

dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh

keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning

juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana

kebersamaan diantara sesama anggota kelompok (Solihatin, 2011:4). Student

Teams Achievement Division (STAD) dikembangkan oleh Robert Slavin dan

teman-temannya di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan

pembelajaran cooperative yang paling sederhana. Guru yang menggunakan

STAD juga mengacu pada belajar kelompok siswa dan menyajikan informasi

akademik baru kepada siswa setiap minggu dengan menggunakan presentasi

verbal atau teks. Siswa dalam kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan

jumlah anggota 4-5 orang. Setiap kelompok harus heterogen, terdiri atas

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

4

perempuan dan laki-laki, berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang,

dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau peragkat

pembelajaan yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya. Kemudian

saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui

tutorial, dengan siswa diberi kuis (Hamdani, 2011: 35).

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,

baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil

dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan

di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam buku K. Brahim yang menyatakan

bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto,

2013: 5). Tinggi rendah hasil belajar siswa dipengaruhi oleh keberhasilan

pembelajaran secara keseluruhan, yang dilihat melalui pengamatan proses

pembelajaran maupun dari data yang diambil dari daftar nilai. Berdasarkan

pengamatan dan pengalaman mengajar guru, berbagai permasalahan yang

dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, khususnya pada

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) antara lain model pembelajaran yang

digunakan kurang sesuai. Hal ini mengakibatkan peserta didik merasa jenuh

atau bosan dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat menyebabkan

menurunnya prestasi belajar. Materi yang dirasa terlalu banyak juga dapat

menyebabkan siswa malas untuk belajar.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

5

Terkait dengan kondisi tersebut, untuk menciptakan suasana belajar

yang disukai oleh peserta didik, guru perlu melakukan suatu inovasi-inovasi

agar peserta didik dapat lebih antusias dan memiliki pemahaman yang tinggi

dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat lebih memahami materi ajar

yang disampaikan sehingga kompetensi dapat tercapai.

Berdasarkan pada masalah tersebut di atas maka untuk meningkatkan

hasil belajar siswa, peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut

melalui penelitian dengan judul: “Peningkatan hasil belajar IPS materi

Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam melalui Cooperative Learning

Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas V

semester 1 MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Rumusan Masalah

Apakah penerapan Cooperative Learning Type Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi

Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam pada siswa kelas V semester 1

MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2016/2017?.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi

Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam melalui Cooperative Learning

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

6

Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas V

semester 1 MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dapat diartikan sebagai, “suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul” (Arikunto, 2010: 71).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah melalui Cooperative

Learning Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar IPS materi Peninggalan Sejarah Hindu Buddha

dan Islam di Indonesia di kelas V semester 1 MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat peneliti tunjukkan

pada tabel berikut:

Tabel: 1.1

Indikator Keberhasilan

Indikator

Keberhasilan

Sub Indikator Keberhasilan

Peningkatan Hasil

Belajar IPS materi

Peningglan Sejarah

Hindu-Buddha dan

Islam melalui

penerapan STAD

Siswa mampu menyusun dan membuat tabel

peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia.

Siswa mampu menyebutkan peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.

Siswa mampu menyebutkan kerajaan-kerajaan

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa yang

mengalami kesulitan belajar pelajaran IPS.

2. Bagi Guru

a. Temuan penelitian ini secara teoritik diharapkan dapat memberi

manfaat sebagai dasar bagi pengembangan kajian keilmuan yang

berkaitan dengan implementasi model pembelajaran.

b. Temuan penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberi manfaat

yang berupa masukan bagi guru untuk melakukan perbaikan kualitas

pelaksanaan pembelajaran melalui implementasi model pembelajaran

pada mata pelajaran IPS.

3. Bagi Sekolah

Temuan penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberi

manfaat bagi madrasah, pengawas madrasah dan instansi terkait dalam

melakukan pembinaan kompetensi profesional guru khususnya

Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.

Siswa mampu menjelaskan peristiwa berdirinya dan

runtuhnya kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia.

Siswa mampu menyebutkan kebermaknaan peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia.

Siswa mampu menyebutkan cara menghargai peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

8

implementasi model pembelajaran dan menambah pengalaman penulis

khususnya dalam penyusunan karya tulis ilmiah.

F. Definsi Operasional

Berikut ini akan penulis uraikan mengenai beberapa istilah yang ada

dalam judul untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pengertian

judul antara lain:

1. Hasil belajar

Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,

baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai

hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana hasil belajar dapat diartikan

sebagai kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar

(Susanto, 2013: 5).

2. IPS

IPS adalah suatu kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu

kemanusiaan untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic

competence) (Susanto, 2013: 143).

3. Cooperative Learning Type STAD

Model cooperative learning adalah istilah dalam bahasa inggris yang

artinya model pembelajaran kooperatif. Dalam buku (Hamdani, 2011:

30). STAD yang artinya (Pembagian pencapaian tim siswa) (Slavin, 2005:

143).

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

9

G. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas.

Penelitian Tindakan kelas (yang biasa disingkat dengan PTK) dikenal dan

ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa inggris PTK

diartikan dengan Classroom Action Research, disingkat CAR. Namanya

sendiri sebetulnya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya.

Oleh karena ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada

tiga pengertian pula yang dapat diterangkan.

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik

minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian

siklus kegiatan.

c. Kelas adalah kelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru. Batasan yang ditulis untuk

pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk

melumpuhkan pengertian yang salah dan dipahami secara luas oleh

umum dengan “ruangan tempat guru mengajar’’. Kelas bukan wujud

ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar dapat

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

10

kerja di lab, lapangan olahraga, workshop dan lain-lain (Aqib, 2006:

12).

Pengertian Tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau

praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk

memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas

(Basrowi dan Suwardi, 2008: 25).

Ditetapkannya penelitian tindakan kelas yang didasarkan pada

permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS kelas V di MI

Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2016/2017. Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri

dari tiga siklus. Setiap sikulus dilaksanakan sesuai dengan perubahan

yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang

telah diselidiki. Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang selama ini dilkukan, mengidentifikasi

permasalahan, mendiskusikan dengan teman sejawat, serta mengkaji

teori ataupun metode yang relevan. Berdasarkan refleksi awal serta

diskusi yang dilakukan dengan rekan tersebut, maka langkah yang

dianggap paling tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam

peajaran IPS adalah dengan Cooperative Learning Type Student Teams

Achievement Divisions (STAD). Dengan berpedoman pada refleksi

awal tersebut maka prosedur peaksanaan PTK ini meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, refleksi.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

11

2. Subjek Penelitian

a. Siswa

Untuk mengukur peningkatan Hasil belajar siswa kelas V dalam

mengikuti pembelajaan IPS dan penerapan Cooperative Learning Type

Student Teams Achievement Divisions (STAD) di MI Tholabiyah

Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2016/2017.

b. Guru

Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui

Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

(STAD) agar siswa tertarik terhadap pembelajaran tersebut.

3. Langkah-Langkah Penelitian

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan yang sangat matang agar

pembelajaran IPS dapat tercapai, kegiatan ini meliputi:

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajarann

yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini diakukan proses beajar,

apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses

pembelajaran, guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang

tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan guru akan

menerapkan pembelajaran dengan Cooperative Learning Type Student

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

12

Teams Achievement Divisions (STAD), kemudian dipadukan dengan

memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

c. Observasi

Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses

pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan

siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dalam tahap

ini, secepatnya dilakukan analisis dan pemaknaan dengan maksud

untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai

tujuan yang diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil observasi terebut,

guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Sehingga dapat disajikan landasan untuk melakukan

tindakan kelas pada siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya tahap-

tahapan tersebut di atas dapat digambarkan dalam model hubungan

antar tahapan dalam siklus sebagai berikut:

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

13

Gambar 1.1

Tahap-Tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas

4. Instrumen penelitian

a. Tes

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun

sesuai dengan kandungan materi, baik berupa pretes maupun post tes.

Dengan menggunakan lembar jawaban, siswa mengerjakan tugas

seperti yang dikehendaki muatan soal.

b. Pedoman Dokumentasi

Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses

pembelajaran belangsung. Dokumen ini dilihat setiap akhir pertemuan,

sehingga dapat mengelompokkan siswa sesuai kecerdasannya.

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

14

c. Observasi

Digunakan untuk mendapatakan data tentang perubahan yang

terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan Cooperative

Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD).

5. Teknik Pengumpulan data

a. Tes

Bentuk tes yang dipakai adalah tes objektif. Tes objektif adalah

tes yang hanya satu jawaban dianggap benar.

b. Dokumentasi

Merupakan salah satu alat pengumpul data. Dapat berupa buku,

notulen rapat, majalah, foto, rapor, buku transkip, agenda, buku, kitab

dan lain-lainnya. Dokumentasi digunakan untuk menemukan

karakteristik puasi dan sampel. Disamping itu juga, berguna sebagai

bukti pelaksanaan tindakan yaitu melalui pemotretan dan untuk

menemukan gambaran tentang eksistensi MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2016/2017.

c. Observasi

Digunakan untuk mendapatkan data tentang perubahan yang

terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan Cooperative

Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

15

6. Analisis Data

Untuk mengetahui keefekifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu dilakukan analisis data yaitu:

a. Untuk menilai ulangan atau tes formatif, peneliti melakukan sejumlah

nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah

siswa yang ada di kelas tersebut sehingga dipeeroleh rata-rata tes

formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:

M =

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

X = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar siswa,

digunakan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan:

P = Jumlah Nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225-226).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Dari pembahasan di atas dapat disusun sistematika penulisan skripsi

sebagai berikut.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

16

BAB 1: Pendahuluan, menggambarkan secara global tentang bab-bab

berikutnya yang meliputi: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat penelitian, Hipotesis Penelitian, Definisi operasional,

Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II: Kajian Pustaka yang memuat tentang: Hasil Belajar, Ilmu

Pengetahuan Sosial materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam,

dan Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

(STAD).

BAB III: Pelaksanaan penelitian yang meliputi: Subjek penelitian berisi

tentang Tempat dan Waktu penelitian, Deskripsi Siklus 1 dan Siklus II.

BAB IV: Hasil Penelitian meliputi: Deskripsi per Siklus dan

Pembahasan.

BAB V: Penutup meliputi: Kesimpulan dan Saran.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar bukan lagi hal baru yang dikenal oleh masyarakat luas. Namun

pembahasan tentang belajar menimbukan berbagai macam pendapat.

Walaupun secara sederhana masyarakat sudah sangat mengerti tentang hal

tersebut.

Menurut pengertian secara Psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya ( Slameto,

1991: 2).

Untuk menghindari pemahaman yang beragam, berikut definisi belajar

dari para ahli:

a. Menurut R. Gagne (1989), belajar didefinisikan sebagai suatu proses

di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman.

b. Menurut W.S. Winkel (2002), belajar adalah suatu aktifitas mental

yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan

lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai yang bersifat relatif

konstan dan berbekas.

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

18

c. Menurut Hamalik (2003) bahwa beajar adalah memodifikasi atau

memperteguh perilaku melalui pengalaman (Susanto, 2013: 3).

d. Menurut Aliran Pieget, Belajar adalah adaptasi yang holistik dan

bermakna yang datang dari dalam diri seseorang terhadap situasi baru,

sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen (Semiawan,

2008: 11).

e. Menurut Teori Ilmu Jiwa Gestall Belajar adalah jika seseorang

mendapat “insighf”. Dan insighf diperoleh apabila seseorang terlihat

hubungan antara berbagai unsur dalam situasi itu, sehingga hubungan

itu menjadi jelas baginya dan dengan demikian akan dapat

memecahkan masalah itu (Soetomo, 1933: 126).

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar siswa adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.

a. Macam Macam Hasil Belajar

1) Pemahaman Konsep

Dalam buku Susanto yang mengutip dari Bloom (1979: 89)

diartkan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau

bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah

seberapa besar siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia

baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil

penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan (Susanto, 2013:

62).

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

19

2) Keterampilan Proses

Dalam buku Susanto yang dikutip dari buku Usman dan

Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa keteampilan proses

merupakan keteramplan yang mengarah kepada pembangunan

kemamuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai

penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

Keterampilan berarti kemamuan menggunakan pikiran, nalar, dan

perbuatan secara efectif dan efisien untuk mencapai suatu hasil

tertentu, termasuk kreativitanya.

Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan

dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti

kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai

dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan. (Susanto,

2013: 8).

3) Keterampilan Sikap

Menurut Lange dalam Azwae (1998:3), sikap tidak hanya

merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek

respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental

dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan,

maka belum tentu tampak secara jelas sikap seseorang yang

ditunjukkannya. Selanjutnya, Azwar mengungkapkan tentang

struktur sikap terdiri atas tiga komonen yang saling menunjang,

yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

20

merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik

sikap; komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut

emosional; dan komponen konatif merupakan aspek

kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang

dimiliki seseorang (Susanto, 2013: 10).

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam

belajar. Faktor itu meliputi faktor internal (yang bersumber dari diri

sendiri) maupun eksternal (yang bersumber dari luar atau lingkungan).

a. Faktor Internal

Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi aga belajarnya berhasil.

Syarat-syarat itu meliputi fgisik dan psikis. Yang termasuk syarat fisik

adalah nutrisi, kesehatan dan fungsinya pancaindera. Sementara faktor

internal berupa psikis, diantaranya kecerdasan, motivasi, minat, sitkap

kebiasaan belajar dan emosi. Apabila kedua faktor itu mengalami

gangguan maka kemungkinan besar individu tersebut akan mengalami

kesulitan belajar.

b. Faktor Eksternal

Faktor ini meliputi aspek sosial dan non-sosial. Yang dimaksud

faktor sosial adalah faktor manusia, baik yang hadir secara langsung

(bertatap muka atau komunikasi langsung), maupun kehadirannya

secara tidak langsung, seperti: berupa foto, televisi dan tape recorder.

Sedangkan faktor non-sosial adalah keadaan suhu, udara (panas,

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

21

dingin), waktu (pagi, siang dan malam), suasana (sepi dan bising),

keadaan tempat (kualitas gedung, luas ruangan, kebersihan, ventilasi,

dan kelengkapan) (Yusuf dan Nurihsan, 2008: 222).

B. IPS Materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam

1. Pengertian IPS

Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS,

adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial

dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang

mendalam kepada peserta didik, khususnya ditingkat dasar dan

menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang

beraspek majemuk baik hubugan sosial, eknomi, psikologi, budaya,

sejarah, maupun politik, semuanya dielajari dalam ilmu sosial.

(Susanto, 2013: 137).

IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan

sosial, dimana dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu

sosial dan humanioran (Rasimin, 2012: 11)

2. Ruang Lingkup IPS

Adapun ruang lingkup pembelajaran IPS yaitu :

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

22

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal,

nasional dan global (Rasimin, 2012: 38).

3. Fungsi IPS di dalam Pendidikan

IPS berperan penting dalam pendidikan karena kelak pendidikan

lah yang akan melahirkan generasi-generasi penerus yang berkualitas

sesuai bentukan dari pendidikan itu sendiri. Seperti definisi yang

dikutip oleh (Susanto, 2013: 141) dari buku Jarolimek (1982: 78) yang

menyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan IPS berhubungan erat

dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang

memungkinkan siswa berperan serta dalam kelompok masyarakat di

mana ia tinggal.

4. Tujuan Pendidikan IPS

Tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar secara terperinci

disebutkan dalam kutipan (Hamdani, 2011: 145) dalam bukunya

yang diambil dari Mutakin (1998) sebagai berikut:

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

23

a. Memiliki kesadaran adan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosialyang

kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah

sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosoial

serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu

mengambil tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar suvive yang kemudian bertanggung

jawab membangun masyarakat.

5. Materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam

Di indonesia ada banyak sekali peninggalan sejarah. Diantaranya

ada yang berasal dari masa kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam.

a. Kerajaan dan peninggalan sejarah Hindu di Indonesia

Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia yaitu agama hindu

yang dibawa dari India berpengaruh di Indonesia. Salah satu

bentuknya adalah munculnya kerajaan-kerajaan Hindu, seperti

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

24

Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri, Singasari, dan

Majapahit.Kerajaan Kutaiadalah kerajaan Hindu tertua di

Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi.

Letaknya di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja

pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah

Mulawarman.Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam

suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor

sapi kepada Brahmana. Untuk memperingarti upacara itu maka

didirikan Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai kerajaan

Kutai.

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di

Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke 5 masehi.

Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang

terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama

Hindu yang menyembah Dewa Wisnu. Pada zaman

Purnawarman, kerajaan Tarumanegara telah mampu membuat

saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu

berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.

Kerajaan Kediri terletak disekitar Kali Berantas, Jawa

Timur. Kerajaan kediri berjaya pada pemerintahan Raja

Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara.

Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah

jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar di Kediri. Ia begitu

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

25

terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja

Kediri terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222.

Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa

Ganter, Malang.

Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur.

Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari

didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M.

Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), panji Tohjaya

(1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268-1292).

Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:

Candi jago/jajaghu, sebagai makam Wisnuwardhana,Candi

Singasari dan candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,Candi

kidal, sebagai makam Anusapati. Berikut adalah Peninggalan

Bangunan Sejarah Bercorak Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia:

1) Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian,

yaitu kaki, tubuh, dan atap. Candi peninggalan Hindu terkenal

adalah Candi prambanan atau candi Loro Jonggrang. Candi

prambanan dibangun pada abad ke-9 di perbatasan

Yogyakarta dan Surakarta. Di dalam candi ini terdapat patung

Trimurti dan relief yang mengisahkan cerita Ramayana.

Tokoh dalam cerita Ramayana adalah Rama, Shinta, dan

Burung Jatayu.Candi-candi agama Hindu: Candi Prambanan

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

26

(Yogyakarta), Dieng (Dieng, Jawa Tengah), Badut (Malang,

Jawa Timur), Canggal (Jawa Tengah), Gedong Sanga (Jawa

Tengah), Penataran (Blitar, Jawa Timur), Sawentar (Blitar,

Jawa Timur), Candi Kidal (Jawa Timur), Singasari (Jawa

Timur), Sukuh (Karang Anyar, Jawa Tengah).

2) Prasasti adalah benda peninggalan sejarah yang berisi tulisan

dari masa lampau. Tulisan itu dicatat di atas batu, logam,

tanah liat, dan tanduk binatang. Prasasti peninggalan Hindu

ditulis dengan huruf pallawa dan berbahasa Sansekerta.

Prasasti tertua adalah prasasti yupa, dibuat sekitar tahun 350-

400 M. Prasasti Yupa berasal dari kerajaan Kutai. Prasasti-

prasasti peninggalan kebudayaan Hindu antara lain: Prasasti

Kutai (Kutai, Kaltim), Ciaruteun (Bogor, Jabar), Tugu

(Cilincing, Jakut), Jambu (Bogor, Jabar), Kebon kopi (Bogor,

Jabar), Cidanghiang (Pandeglang), Pasir Awi (Leuwiliang,

Jabar), Muara Cianten (Bogor, Jabar), Canggal (Magelang,

Jateng), Kalasan (Yogyakarta), Dinoyo (Malang, Jatim), Kedu

(Temanggung, Jateng), Sanur (Bali).

3) Wujud Patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung

berupa hewan karena hewan tersebut dianggap memiliki

kesaktian. Sedangkan patung berupa manusia dibuat untuk

mengabdikan tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa

dewi. Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu yang

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

27

terkenal adalah patung Airlangga sedang menunggang garuda.

Dalam patung itu, Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan

Dewa Wisnu.

4) Karya sastra (Kitab) yaitu peninggalan kerajaan Hindu

berbentuk kitab. Kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah.

Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan

kitab Arjunawiwaha. Kitab baratayuda dikarang Empu Sedah

dan Empu Panuluh.

5) Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih

dijalankan oleh masyarakat hingga saat ini. Contohnya Tradisi

Hindu yang masih kental berkembang di Bali: Upacara

Nelubulanin ketika bayi berumur 3 bulan, Upacara potong

gigi (mapandes), Upacara pembakaran mayat yang disebut

Ngaben, Ziarah yaitu mengunjungi makam orang suci dan

tempat suci leluhur seperti candi.

6) Kerajaan Majapahit dan Gajah Mada berikut adalah raja-raja

yang pernah memerintah di kerajaan Majapahit: Pemerintahan

Raden Wijaya (1293-1309), Pemerintahan Jayanegara (1309-

1328), Pemerintahan Tribuanatunggadewi (1328-1350),

Pemerintah Hayam Wuruk (1334-1389), Kusumawardhani-

Wirakramawardhana (1389-1429).

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

28

b. Kerajaan dan Peninggalan Agama Buddha

Kejayaan sriwijaya pusat agama Buddha. Kerajaan sriwijaya

sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi,

dekat palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil.

Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin

oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah

kekuasaannya dengan menakhlukkan kerajaan-kerajaan

disekitarnya.Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika

diperintah oleh Raja Balaputradewa. Letaknya sangat strategis

bagi pelayaran, yaitu di dekat Selat Malaka dan Selat Sunda.

Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan dilengkapi

dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat

banyak kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat

itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan. Kerajaan Sriwijaya

juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal itu diceritakan

seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di

Palembang. Banyak candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di

Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru

yang terkenal adalah Sakyakirti. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin

kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di India. Kerajaan

Sriwijaya banyak mengrimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya

membantu memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke-

11. Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

29

Cola-mandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan

Majapahit. Tahun 1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja

Sanggarma Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275,

Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga

menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.

Agama Buddha masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau

Jawa, sekitar abad ke-5 Masehi. Pada tahun 423 Bhiksu

Gunawarman datang ke jawa untuk menyebarluaskan ajaran

Buddha. Ia memperoleh perlindungan dan penguasa setempat.

Usaha Bhiksu Gunawarman berjalan lancar.

Agama Buddha berasal dari India. Agama Buddha masuk ke

Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Hindu. Agama

Hindu berkembang setelah agama Buddha. Namun, persebaran

agama Hindu lebih cepat dari persebaran agama Buddha. Hal ini

terbukti dari lebih banyaknya kerajaan Hindu dari pada kerajaan

Buddha. Pusat-pusat kerajaan Buddha hanya terdapat di Sumatra

dan beberapa daerah di Jawa. Di bawah ini akan dibahas tentang

peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Buddha dan kerajaan

Sriwijaya sebagai pusat penyebaran agama Buddha pada waktu

itu. Berikut adalah peninggalan bangunan sejarah bercorak

Buddha:

1) Candi Buddha adalah adanya Stuoa dan patung Sang Budha

Gautama. Stupa adalah bangunan dari batu tempat

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

30

menyimpan patung Sang Buddha. Beberapa Candi Buddha

yaitu: Candi Sewu (Jawa Tengah), Plaosan (Jawa Tengah),

Mendut (Jawa Tengah), Borobudur (Jawa Tengah), Muara

Takus (Sumatra Selatan), Jago (Malang, Jawa Timur), Sari

(jawa Tengah), Pawon (Jawa Tengah), Tikus (Mojokerto,

Jawa Timur).

2) Di sumatra Selatan ditemukan beberapa prasasti warisan

kerajaan Sriwijaya. Di sekitar palembang ditemukan Prasasti

Telaga Batu, Prasasti Talang Tuwo, dan Prasasti Kedukan

Bukit. Ketiganya menceritakan berdirinya kerajaan Sriwijaya.

Kemudian Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Kota Kapur

ditemukan di Jambi dan Bangka. Kedua prasasti itu

menceritakan wilayah kekuasaan Sriwijaya.

3) Patung yang bercorak Buddha biasanya berupa arca sang

Buddha Gautama. Arca Sang Buddha Gautama pertama kali

ditemukan di Sikendeng, Sulawesi Selatan. Arca peninggalan

sejarah Buddha antara lain: Patung Buddha (Sikendeng), Arca

Bhumisparsa Mudra (Jawa Tengah), arca Abhaya Mudra

(Jawa Tengah), Arca Vitarka Mudra (Jawa Tengah),

Dharmacakra Mudra (Jawa Tengah), Arca Vara Mudra (Jawa

Tengah), Arca Buddha (Palembang).

4) Karya Sastra (Kitab), kitab-kitab peninggalan sejarah bercorak

Buddha: Kitab Negara Kertagama (Jawa Timur), Sutasoma

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

31

(Jawa Timur), Pararaton (Jawa Timur), Ranggalawe (Jawa

Timur), Arjunawiwaha (Jawa Timur).

5) Tradisi agama Buddha yang sekarang ini kita jumpai banyak

dipengaruhi oleh budaya Cina. Tradisi agama Buddha yang

ada, misalnya berdo’a di Wihara. Tradisi lain agama Buddha

yang masih ada adalah Ziarah.

c. Kerajaan dan Peninggalan Agama Islam di Indonesia

Agama dan kebudayaan Islam yang mewariskan banyak

sekali peninggalan sejarah. Peninggalan-peninggalan sejarah

bercorak Islam antara lain masjid, Kaligrafi, Karya sastra, dan

tradisi keagamaan. Berikut ini akan dibahas satu per satu

peninggalan sejarah Islam di Indonesia.

1) Masjid merupakan seni arsitektur Islam yang paling menonjol.

Masjid adalah tempat peribadatan umat Islam. Berbeda

dengan masjid-masjid yang sekarang. Atap masjid

peninggalan sejarah biasanya beratap tumpang bersusun.

Semakin ke atas atapnya makin kecil. Jumlah atao tumpang

itu biasanya ganjil, yaitu tiga atau lima. Atap yang paling atas

berbentuk limas. Di dalam masjid terdapat empat tiang utama

yang menyangga atap tumpang. Pada bagian barat masjid

terdapat mihrab. Di sebelah kanan mihrab ada mimbar. Di

halaman masjid biasanya terdapat menara. Keberadaan

menara tidak hanya untuk menambah keindahan bangunan

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

32

masjid. Fungsi menara adalah sebagai tempat muazin

mengumandangkan azan ketika tiba waktu sholat. Sebelum

azan dikumandangkan, dilakukan pemukulan tabuh atau

beduk. Contoh masjid peninggalan sejarah Islam adalah

masjid Agung Demak dan Masjid Kudus. Masjid Agung

Demak dibangun atas perintah Wali Songo. Pembangunan

masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Masjid

Demak tidak memiliki menara. Sementara masjid Kudus

didirikan oleh Sunan Kudus. Masjid-masjid peninggalan

sejarah kerajaan Islam antara lain: Masjid Agung Demak

(Demak, Jateng), Masjid Ternate (Ternate, Ambon), Masjid

Sunan Ampel (Surabaya, Jatim), Masjid Kudus (Kudus,

Jateng), Masjid Banten (Banten), Masjid Cirebon (Cirebon,

Jabar), Masjid Raya Baiturrahman (Banda Aceh), Masjid

Katangga (Katangga, Sulsel).

2) Kaligrafi adalah tulisan Indah dalam huruf arab. Tulisan

tersebut biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran.

Kaligrafi digunakan sebagai hiasan dinding masjid, batu

nisan, gapura masjid dan gapura pemakaman. Batu nisan

pertama yang ditemukan di Indonesia adalah batu nisan pada

makam Fatimah binti Maimun di Leran, Surabaya. Sedangkan

kaligrafi pada gapura terdapat di gapura makam sunan

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

33

Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja Mataram, Demak,

dan Gowa.

3) Istana adalah tempat tinggal raja atau Sultan beserya

keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

Adanya istana sebenarrnya karena pengaruh Hindu dan

Buddha. Seelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana

masih berlangsung. Akibatnya pada bangunan istana yang

bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Buddha masih tampak.

Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal

beberapa saja.

4) Kesusastraan Islam berkembang di Jawa dan sumatra.

Peninggalan karya sastra yang bercorak Islam adalah suluk

dan hikayat. Suluk dan hikayat ada yang ditulis dalam bahasa

daerah dan juga yang ditulis dalam bahasa Arab. Ada juga

suluk yang diterjemahkan dalam bahasa melayu, suluk dan

hikayat dibuat untuk mempermudah masyarakat Indonesia

menangkap ajaran Islam.Hikayat adalah cerita atau dongeng

yang isinya diambil dari kejadian sejarah. Di pulau jawa,

hikayat dikenal dengan nama babad. Babad tanah jawa

menceritakan kerajaan-kerajaan yang terdapat di jawa. Cerita

tersebut dimulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan

Islam.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

34

5) Pesantren sejak masuknya Islam ke Indonesia, pesantren

merupakan lembaga yang mengajarkan Islam. Pesantren

pertama kali dibangun pada masa Sunan Ampel yaitu pada

masa pemerintahan Prabu Kertawijaya dari Majapahit.

Pesantren kemudian berkembang pesat dan melahirkan

kelompok-kelompok terpelajar. Para santri belajar bahasa

Arab, Kitab Kuning, Fiqih, Pendalaman Al Quran, Tauhid,

akhlak, dan tradisi tasawuf.Beberapa pesantren besar yang ada

di Indonesia antara lain pesantren Tebuireng di Jombang,

Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren As-

Shiddiqiyyah di Jakarta, Al-Kautsar Medan.

6) Beberapa tradisi Islam yang diwariskan sampai sekarang,

antara lain adalah Ziarah, Sedekah, Sekaten.

Kemudian setelah siswa mempelajari materi tersebut dapat

disimpulkan bahwa karakteristik materi Peninggalan Sejarah Hindu-

Buddha dan Islam lebih cenderung menuntut siswa untuk menghafal,

baik peristiwa, tokoh dan macam-macam peninggalan sejarah pada

masa itu. Untuk itu maka materi tersebut sangat cocok dengan

Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

Student Teams Achievement Divisions STAD. Dengan pembelajaran

yang mengedepankan diskusi dan juga tutor sebaya secara tidak

langsung juga mengajarkan siswa siswa akan sikap sosial dengan

belajar bersama, memahami materi dengan bekerja sama namun tidak

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

35

meninggalkan aspek kemandirian karena setelah proses diskusi tetap

dilakukan penilaian secara individu melalui kuis atau tes individu,

sehingga siswa mengerti tentang tanggung jawab (Ariyanto, 2016: 3).

6. Standart Kompetensi IPS kelas V SD/MI

Dalam silabus kelas V Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI

Departemen Pendidikan Nasional terdapat standart kompetensi untuk

mata pelajaran IPS. Standart Kompetensi yaitu kompetensi yang harus

dikuasai oleh siswa setelah melalui proses pembelajaran. Standar

kompetensi IPS untuk kelas V SD/MI adalah sebagai berikut:

Tabel: 2.1

Standar Kompetensi IPS

Semester Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

2 (Dua) 1. Menghargai

berbagai

peninggalan

dan sejarah

yang berskala

nasional pada

Hindu-

buddha dan

Islam,

keragaman

kenampakan

alam dan

suku bangsa

serta kegiatan

ekonomi di

Indonesia.

1.1 Mengenal

makna

Peninggalan-

peninggalan

sejarah yang

berskala

nasional dan

masa Hindu-

Buddha dan

Islam di

Indonesia.

Menyusun dan membuat tabel

peninggalan

sejarah Hindu-

Buddha dan

Islam di

Indonesia.

Menyebutkan Peninggalan

Sejarah Hindu-

Buddha dan

Islam di

Indonesia

Menyebutkan

kerajaan-

kerajaan Hindu-

Buddha dan Islam di

Indonesia.

Menjelaskan

peristiwa

berdirinya dan

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

36

runtuhnya

kerajaan Hindu-

Buddha dan

Islam di

Indonesia.

Menyebutkan

kebermaknaan

peninggalan

sejarah Hindu-

Buddha dan

Islam di

Indonesia.

C. Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

(STAD)

1. Pengertian Cooperative Learning Type Student Teams Achievement

Divisions (STAD)

Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

(STAD) adalah cara penyajian pembelajaran menggunakan model

pembelajaran diskusi. Seperti yang diungkapkan Hamdayama (2014:

117) dalam bukunya, “gagasan utama dibalik model STAD adalah

untuk memotivasi para siswa untuk mendorong dan membantu satu

sama lain untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan

oleh guru. Jiks para siswa menginginkan agar kelompok mereka

memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman

sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus

mendorong teman mereka untuk melakukan yang terbaik dan

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

37

menyatakan suatu norma bahwa belajar itu merupakan suatu yang

penting, berharga dan menyenangkan”.

2. Langkah-langkah pembelajaran

a. Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan

kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual

sehingga akan diperoleh skor awan.

c. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas

4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang

dan rendah). Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras,

budaya, suku yang berbeda serta kesetaran jender.

d. Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam

kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. Cooperative

Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD),

biasanya digunakan untuk penguatan pemahaman materi.

e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,

mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi

pembelajaran yang telah dipelajari.

f. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual.

g. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan

perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar

ke skor kuis berikutnya (Hamdayama, 2014: 117).

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

38

3. Kelebihan dan kelemahan

Suatu strategi pembelajaran mempunyai keunggulan dan

kekurangan. Demikian pula dengan pembelajaran Cooperative

Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Keunggulan pembelajaran STAD, antara lain sebagai berikut:

a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung

tinggi norma-norma kelompok.

b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil

bersama.

c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok.

d. Interaksi antarsiswa seiring dengan peningkatan kemampuan

mereka dalam berpendapat.

e. Meningkatkan kecakapan individu.

f. Meningkatkan kecakapan kelompok.

g. Tidak bersifat kompetitif.

h. Tidak memiliki rasa dendam.

Kekurangan metode pembelajaran STAD, antara lain seperti berikut:

a. Kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.

b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena

peran anggota yang pandai lebih dominan.

c. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit

mencapai target kurikulum.

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

39

d. Membutuhkan waktu yang lama untuk guru sehingga pada

umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.

e. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua

guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.

f. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja

sama (Hamdayama, 2014: 118).

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

40

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Tholabiyah Tenggaron

1. Lokasi Peneletian

a. Letak Geografis MI Tholabiyah Tegaron

MI Tholabiyah terletak di desa Tegaron, dusun Krajan 1,

Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Letak MI bisa dikatakan

strategis karena bersebelahan dengan RA, yang terletak di sebelah

barat MI, sedangkan disebelah selatan MI adalah mushola, dan sebelah

timur merupakan pemukiman penduduk.

b. Identitas MI Tholabiyah Tegaron

Berdasarkan data dokumentasi MI Tholabiyah Tegaron ditemukan

adanya data yang menjelaskan identitas Madrasah tersebut. Adapun

identitas MI sebagai berikut:

1) Nama Madrasah : MI Tholabiyah Tegaron.

2) No. Statistik Madrasah : 112332207049-111233220082.

3) Akreditasi Madrasah : Peringkat A.

4) Tahun Pendirian : 1 Mei 1957.

5) Waktu Pembelajaran : Pagi 07-30 sampai siang 13.00.

6) Alamat : Desa Tegaron, Dusun Krajan 1,

Kecamatan Banyubiru, Kabupaten

Semarang.

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

41

7) NPWP Madrasah : 02 254-010-6-505-000

8) Nama Kepala Madrasah : Muklis

9) Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan Islam Bustanuth

Tholibin

10) Kepemilikan Tanah : Yayasan

11) Status Tanah : Sertifikasi Wakaf

12) Luas Tanah : 866

c. Keadaan Gedung MI Tholabiyah Tegaron

Keadaan gedung yang dimiliki MI Tholabiyah Tegaron antaralain,

yaitu:

1) 6 lokal kelas dari kelas I-VI.

2) 1 lokal kelas untuk ruang Kepala Sekolah dan Guru.

3) 2 lokal wc untuk siswa dan 1 untuk guru.

4) 1 lokal ruang untuk perpustakaan.

5) 1 lokal ruang untuk koperasi.

2. Visi Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Kecamatan Banyubiru

Kabupaten Semarang sebagai lembaga pendidikan dasar berdiri khas

Islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid,

lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat dalam

merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang juga diharapkan

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

42

merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat

cepat, Madrasah Ibtidaiyah Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru

Kabupaten Semarang ingin mewujudkan harapan dan respon dalam

visi berikut: Membangun Madrasah yang berkualitas, kuat serta

mandiri demi terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas

dibidang IPTEK dan IMTAQ berdasarkan faham ahlussunah

waljamaah.

b. Misi Sekolah

Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan mengupayakan

keunggulan yang bersifat menyeluruh yaitu dalam bidang

pemahaman nilai-nilai agama islam dan intelektual. Mencintai

kebenaran, keadilan, kejujuran, dan keindahan untuk menjawab

kebutuhan masyarakat.

3. Keadaan Guru dan Siswa MI Tholabiyah Tegaron

a. Keadaaan Guru MI Tholabiyah

Adapun jumlah guru di MI Tholabiyah Tegaron berjumlah 8 yang

terdiri dari 3 laki-laki, dan 5 perempuan. Untuk lebih jelas mengenai

data guru MI dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel: 3.1

Daftar Guru MI Tholabiyah Tegaron

No Nama Jenis

kelamin Ijazah Jabatan

1 Muklis, S.Ag Laki-laki S.1 Kepala sekolah

2 Anik Sri, S.Ag Perempuan S.1 Wali kelas 1

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

43

3. Nur Hamidah, S.pdi Perempuan S.1 Wali kelas II

3 Ana Nur J, S.pdi Perempuan S.1 Wali kelas III

4 M.Nurokhim, S.Ag Laki-laki S.1 Wali kelas IV

5 S.Mukaromah, S.Pdi Perempuan S.1 Wali kelas V

6 Etien M, S.Ag Perempuan S.1 Wali kelas VI

7 Ali Mahfud Laki-laki SMA Guru Penjaskes

b. Keadaan Siswa Tholabiyah MI Tholabiyah Tegaron

Adapun jumlah peserta didik MI Tholabiyah Tegaron pada

tahun pelajaran 2016/2017 dari kelas I-V berjumlah 124 siswa.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 3.2 berikut:

Tabel: 3.2

Jumlah siswa MI Tholabiyah Tegaron

No. Kelas Siswa Jumlah

Rom Bel

Jumlah

Siswa I-

VI

1. I 20 1 20

2. II 20 1 20

3. III 23 1 23

4. IV 18 1 18

5. V 21 1 21

6. VI 22 1 22

Total: 124

4. Subyek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V. Berdasarkan dokumen MI

Tholabiyah Tegaron ditemukan data siswa kelas V, dengan jumlah 21

yang terdiri dari 11 laki-laki dan 9 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini :

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

44

Tabel: 3.3

Daftar Siswa kelas V MI Tholabiyah Tegaron

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Retno Dwi Astuti P

2. Ana Rofi’ah P

3. Malikatun Uma P

4. Mufti Ngainul Khakim L

5. Nabila Mahira Aghna P

6. Agnie Najwa Mutia P

7. Ahmad Bagas Muntaha L

8. Budi Santoso L

9. Dwi khoerul Anwar L

10. Etika Aisy Rabbani P

11. Faizal Wisnu Ramadhani L

12. Mukhammad Qosim L

13. Muhammad Syafiq L

14. Miftachul Chasanah P

15. Muhammad Miskan L

16. Riko Ferdi Saputra L

17. Wiwik Mei P

18. Ananda Bima Saputra L

19. Salsabila Madihah P

20. Muhammad Firdaus L

21. Khogi Irystaad L

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan penelitian siklus I kelas V MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dilaksakan pada taggal 25 Juli

2016 jam pelajaran 3-4.

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

45

b. Menyusun alat observasi berupa lembar pengamatan guru, siswa dan

alat evaluasi berupa lembar soal.

c. Merancang dan membuat kartu sesuai dengan jumlah siswa.

d. Sebagian kartu berisi pertanyaan sebagian berisi jawaban.

2. Tindakan

Dalam siklus ini peneliti sudah menggunakan Cooperative Learning

Type Student Teams Achievement Divisions (STAD). Tahap-tahap yang

dilakukan sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

1) Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan berdo’a

bersama.

2) Guru mengabsen kehadiran siswa dengan menanyakan siapa saja

yang tidak berangkat.

3) Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang peninggalan sejarah

Hindu-Buddha di Indonesia (guru menjelaskan secara garis besar).

2) Guru menggali pengetahuan siswa mengenai peninggalan sejarah

Hindu-Buddha di Indonesia.

3) Guru meminta siswa mengamati gambar peninggalan sejarah

Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

46

4) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri atas 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda) dan

pembagian kelompok telah ditentukan oleh guru.

5) Meminta anggota tim bekerja sama mengatur meja dan kursi, serta

memberikan siswa sekitar 5 menit untuk memilih nama tim mereka

atau ditentukan menurut kesesuaian.

6) Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk memahami materi

diskusi kemudian membantu anggota kelompoknya yang belum

memahami bahan diskusi.

7) Guru memberikan kuis dalam bentuk soal latihan kepada setiap

kelompok, namun dalam pengerjaan kuis tersebut setiap anggota

kelompok bekerja secara individual, setelah selesai pengerjaan kuis

dikumpulkan.

8) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil kerja masing-masing

tim.

9) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan kepada kelompok yang berhasil mendapat skor tertinggi.

10) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif atau

belum berpartisipasi aktif dalam tim.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

47

c. Kegiatan Akhir

1) Guru memotivasi siswa untuk lebih sungguh-sungguh dalam

belajar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama- sama

3) Guru mengucapkan salam.

3. Observasi

Setelah dilakukan tahap pelaksanaan dilanjutkan dengan tahap

observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan secara langsung dengan

menggunakan format observasi. Pengamatan ini dimaksudkan untuk

mengukur sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses

observasi. Dari hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan

faktor penghambat dalam pelaksaan tindakan kelas dengan Cooperative

Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata

pelajaran IPS.

4. Refleksi

Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses

pelaksanaan pembelajaran untuk dianalisis dan dilakukan perbaikan pada

siklus berikutnya. Berikut penjelasannya:

a. Hal-hal yang mendukung

1) Guru sudah cukup jelas, dalam menjelaskan tujuan pembelajaran

dengan model Cooperative Type (STAD).

2) Guru sudah dapat menarik perhatian siswa dalam penyampaian

materi.

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

48

3) Penguasaan materi sudah cukup baik.

4) Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

(STAD) diterapkan dalam materi pelajaran.

b. Hal-hal yang menghambat

1) Guru belum dapat mengkondisikan kelas.

2) Guru kurang jelas dalam menyampaikan aturan penggunaan model

pembelajaran.

3) Guru menghabiskan banyak waktu dalam pembentukan kelompok

c. Ide perbaikan

1) Guru hendaknya dapat mengkondisikan kelas dengan mengenal

lebih banyak karakter siswa.

2) Guru harus menyiapkan kelompok terlebih dahulu dengan melihat

daftar nilai siswa karena dalam kelompok tersebut harus heterogen.

3) Guru harus menyampaikan intruksi dengan jelas sehingga dapat

mengendalikan waktu dalam pembelajaran.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan penelitian siklus II kelas V MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang dilaksakan pada tanggal 28 Juli

2016 jam pelajaran 3-4.

Dalam pelaksanaan siklus II, peneliti menekankan kepada guru supaya

dapat mengarahkan siswa untuk lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran

IPS dengan Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

49

(STAD) supaya indikator pembelajaran tercapai. Peneliti melakukan tahapan

di bawah ini:

1. Pencanaan

a. Menentukan pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal 28 juli 2016.

b. Menyusun RPP dilakukan setelah adanya pertimbangan dan evaluasi

yang dilakukan siklus I.

c. Menyusun alat observasi berupa lembar pengamatan guru dan siswa

juga alat evaluasi berupa lembar soal tanya jawab.

2. Tindakan

Tindakan di siklus II ini dilaksanakan dengan lebih maksimal dari

siklus I, yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

1) Guru memberi salam.

2) Guru mengabsen kehadiran siswa.

3) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama.

4) Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Guru sedikit mengulang materi sebelumnya.

2) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang peninggalan sejarah

Islam di Indonesia (guru menjelaskan secara garis besar).

3) Guru menggali pengetahuan siswa mengenai peninggalan sejarah

Islam di Indonesia.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

50

4) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (setiap kelompok

terdiri atas 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda) dan

pembagian kelompok telah ditentukan oleh guru.

5) Meminta anggota tim bekerja sama mengatur meja dan kursi, serta

memberikan siswa sekitar 5 menit untuk memilih nama tim mereka

atau ditentukan menurut kesesuaian.

6) Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk memahami materi

diskusi kemudian membantu anggota kelompoknya yang belum

memahami bahan diskusi.

7) Guru memberikan kuis dalam bentuk soal latihan kepada setiap

kelompok, namun dalam pengerjaan kuis tersebut setiap anggota

kelompok bekerja secara individual, setelah selesai pengerjaan kuis

dikumpulkan.

8) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil kerja masing-masing

tim.

9) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan kepada kelompok yang berhasil mendapat skor tertinggi.

10) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif atau

belum berpartisipasi aktif dalam tim.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama- sama.

2) Guru mengucapkan salam

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

51

3. Observasi

Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dalam

pelaksanaan tindakan kelas pada kelas V MI Tholabiyah Tegaron

sedangkan faktor penghambat pada siklus I berkurang.

4. Refleksi

Refleksi siklus III yaitu didapatkan satu konsep model pembelajaran

yang baru untuk pembelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah Hindu-

Buddha dan Islam di Indonesia. Pada siklus II semua siswa telah aktif dan

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dilihat dari evaluasi yang sudah

dilakukan, itu menunjukkan peningkatan yang nyata (lihat bab IV).

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus)

Dalam pengelolaan pembelajaran kelas V MI Tholabiyah Tegaron

kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, guru umumnya menggunakan

metode ceramah dalam menyampaikan materi pada mata pelajaran IPS yang

sebagian besar memiliki materi yang luas, cenderung membutuhkan hafalan

dan penalaran. Sedangkan dengan menggunakan metode ceramah siswa hanya

menjadi pendengar dari penjelasan materi yang luas dapat menyebabkan

kejenuhan dan hilangnya antusias siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Dari hasil penelitian pra siklus yang diambil dari nilai harian siswa,

masih terdapat banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran IPS terutama

pada materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Dari

21 siswa di kelas V hanya 7 siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Untuk KKM pada mata pelajaran IPS adalah 62. Itu berarti

masih ada 14 siswa yang masing mengalami kesulitan dalam memahami

maupun menyerap materi pembelajaran sehingga belum mencapai 50% dari

jumlah siswa. Maka dari itu perlu adanya perbaikan terkait keadaan tersebut.

Berikut adalah hasil penelitian pada kondisi awal atau pra siklus.

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

53

Tabel 4.1

Daftar Nilai Pra Siklus IPS kelas V tahun pelajaran 2016/2017

No Nama siswa KKM Nilai Kondisi

Awal

Keterangan

Tuntas Belum

Tuntas

1. Retno Dwi Astuti 62 60

2. Ana Rofi’ah 62 55

3. Malikatun Uma 62 55

4. Mufti Ngainul Khakim 62 80

5. Nabila Mahira Aghna 62 70

6. Agnie Najwa Mutia 62 70

7. Ahmad Bagas Muntah 62 55

8. Budi Santoso 62 60

9. Dwi khoerul Anwar 62 70

10. Etika Aisy Rabbani 62 75

11. Faizal Wisnu Ramadhani 62 60

12. Mukhammad Qosim 62 55

13. Muhammad Syafiq 62 55

14. Miftachul Chasanah 62 80

15. Muhammad Miskan 62 60

16. Riko Ferdi Saputra 62 60

17. Wiwik Mei 62 85

18. Ananda Bima Saputra 62 60

19. Salsabila Madihah 62 60

20. Muhammad Firdaus 62 60

21. Khogi Irystaad 62 60

Jumlah 1345 7 14

Nilai Rata-rata 64.04% 33.33% 66.67%

Berdasarkan tabel 4.1 di atas didapat bahwa nilai rata-rata kelas baru

mencapai 64.04% dengan jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 7 siswa

dengan presentase sebesar 33.33% kemudian siswa yang belum tuntas

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

54

sebanyak 14 siswa dengan presentase sebesar 66.67%. Hal tersebut

membuktikan bahwa masih kurangnya kesesuaian dan rendahnya nilai

ketuntasan dengan KKM yang diharapkan. Sedangkan target yang diinginkan

oleh guru minimal nilai rata-rata adalah lebih dari 70% dan nilai ketuntasan

minimal 85%. Dari hasil pengamatan kondisi awal siswa dalam pembelajaran

atau Pra Siklus pada materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam

peneliti menyusun dan melaksanakan serangkaian perencanaan tindakan

untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut yang diakhiri dengan

sebuah kegiatan analisis.

Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan dengan rencana pembelajaran

yang telah dirumuskan sebelumnya. Pelasanaan tindakan yang ditekankan

pada penggunaan Cooperative Learning Type Student Teams Achievement

Divisions (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang diupayakan

dan dikondisikan melalui tahapan-tahapan yang telah direncakan atau

disiapkan sebelumnya dalam tahap perencanaan dengan

mengimplementasikan rencana tersebut yang dirumuskan oleh peneliti.

B. Analisis Data Per Siklus

1. Hasil Penelitian Siklus 1

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan

pada tanggal 25 Juli 2016 di kelas V dengan jumlah 21 siswa. Proses yang

dilaksanakan disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat

dan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru,

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

55

lembar pengamatan siswa. Berikut hasil implementasi penelitian siklus 1

yang disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 4.2

Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama siswa KKM Nilai

Keterangan

Tuntas Belum

Tuntas

1. Retno Dwi Astuti 62 75

2. Ana Rofi’ah 62 70

3. Malikatun Uma 62 60

4. Mufti Ngainul Khakim 62 80

5. Nabila Mahira Aghna 62 70

6. Agnie Najwa Mutia 62 70

7. Ahmad Bagas Muntah 62 60

8. Budi Santoso 62 60

9. Dwi khoerul Anwar 62 70

10. Etika Aisy Rabbani 62 75

11. Faizal Wisnu Ramadhani 62 75

12. Mukhammad Qosim 62 70

13. Muhammad Syafiq 62 60

14. Miftachul Chasanah 62 80

15. Muhammad Miskan 62 55

16. Riko Ferdi Saputra 62 55

17. Wiwik Mei 62 85

18. Ananda Bima Saputra 62 55

19. Salsabila Madihah 62 70

20. Muhammad Firdaus 62 70

21. Khogi Irystaad 62 60

Jumlah 1425 13 8

Nilai Rata-rata 67.85% 61.91% 38.09%

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

56

2. Hasil Penelitian Siklus II

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan

pada tanggal 28 Juli 2016 di kelas V dengan jumlah 21 siswa. seperti

halnya penelitian pada siklus 1, pada siklus II mengacu pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disiapkan beserta lembar

pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa. berikut data hasil belajar

siswa pada siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 4.3

Data hasil belajar siswa siklus II

No Nama siswa KKM Nilai

Keterangan

Tuntas Belum

Tuntas

1. Retno Dwi Astuti 62 80

2. Ana Rofi’ah 62 70

3. Malikatun Uma 62 70

4. Mufti Ngainul Khakim 62 90

5. Nabila Mahira Aghna 62 75

6. Agnie Najwa Mutia 62 80

7. Ahmad Bagas Muntah 62 75

8. Budi Santoso 62 62

9. Dwi khoerul Anwar 62 70

10. Etika Aisy Rabbani 62 85

11. Faizal Wisnu Ramadhani 62 90

12. Mukhammad Qosim 62 90

13. Muhammad Syafiq 62 62

14. Miftachul Chasanah 62 90

15. Muhammad Miskan 62 62

16. Riko Ferdi Saputra 62 75

17. Wiwik Mei 62 70

18. Ananda Bima Saputra 62 60

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

57

19. Salsabila Madihah 62 85

20. Muhammad Firdaus 62 70

21. Khogi Irystaad 62 85

Jumlah 1594 21

Nilai Rata-rata 76% 100%

C. Pembahasan

Setelah dilaksanakan berbagai kegiatan pada siklus 1 maupun siklus II,

diperoleh data hasil belajar siswa kelas V MI Tholabiyah Tegaron Kecamatan

Banyubiru Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPS materi Peninggalan

Sejarah Hindu-Buddha dan Islam dengan menekankan konsep penerapan

model Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions

(STAD). Berikut pembahasan tentang penelitian siklus I dan siklus II:

1. Analisis Siklus I

Tabel 4.4

Analisis Data Hasil Belajar Siklus I

No Nama siswa KKM Nilai

Ket

Tuntas Belum

Tuntas

1. Retno Dwi Astuti 62 75

2. Ana Rofi’ah 62 70

3. Malikatun Uma 62 60

4. Mufti Ngainul Khakim 62 80

5. Nabila Mahira Aghna 62 70

6. Agnie Najwa Mutia 62 70

7. Ahmad Bagas Muntah 62 60

8. Budi Santoso 62 60

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

58

9. Dwi khoerul Anwar 62 70

10. Etika Aisy Rabbani 62 75

11. Faizal Wisnu Ramadhani 62 75

12. Mukhammad Qosim 62 70

13. Muhammad Syafiq 62 60

14. Miftachul Chasanah 62 80

15. Muhammad Miskan 62 55

16. Riko Ferdi Saputra 62 55

17. Wiwik Mei 62 85

18. Ananda Bima Saputra 62 55

19. Salsabila Madihah 62 70

20. Muhammad Firdaus 62 70

21. Khogi Irystaad 62 60

Jumlah 1425 13 8

Nilai Rata-rata 67.85% 61.91% 38.09%

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa pada siklus 1

hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I hasil belajar

siswa diharapkan mencapai nilai sesuai dengan indikator keberhasilan

yaitu minimal 62 yang diambil dari KKM. Sementara dari 21 siswa, baru

terdapat 13 siswa atau sebesar 61.91% yang mencapai ketuntasan dengan

nilai rata-rata 67.85% dan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 8

siswa atau sebesar 38.09% oleh karena hal tersebut dirasa perlu adanya

tindakan perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

59

2. Analisis Siklus II

Tabel 4.5

Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama siswa KKM Nilai

Ket

Tuntas Belum

Tuntas

1. Retno Dwi Astuti 62 80

2. Ana Rofi’ah 62 70

3. Malikatun Uma 62 70

4. Mufti Ngainul Khakim 62 90

5. Nabila Mahira Aghna 62 75

6. Agnie Najwa Mutia 62 80

7. Ahmad Bagas Muntah 62 75

8. Budi Santoso 62 62

9. Dwi khoerul Anwar 62 70

10. Etika Aisy Rabbani 62 85

11. Faizal Wisnu Ramadhani 62 90

12. Mukhammad Qosim 62 90

13. Muhammad Syafiq 62 62

14. Miftachul Chasanah 62 90

15. Muhammad Miskan 62 62

16. Riko Ferdi Saputra 62 75

17. Wiwik Mei 62 70

18. Ananda Bima Saputra 62 60

19. Salsabila Madihah 62 85

20. Muhammad Firdaus 62 70

21. Khogi Irystaad 62 85

Jumlah 1596 19

Nilai Rata-rata 76% 100%

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II

hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 38.09% dari siklus I

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

60

sebesar 61.91% menjadi 100% dan jumlah siswa yang telah mencapai

tingkat ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 13 siswa menjadi 21 siswa

pada siklus II, berarti terdapat kenaikan sebanyak 8 siswa.

Melihat hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

menunjukkan hasil rata-rata 76% dengan ketuntasan 100% sehingga proses

perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada pelaksanaan

siklus II.

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II ini, guru telah

menerapkan Cooperative Learning Type Student Teams Achievement

Divisions (STAD) dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa, dalam

siklus II ini sebagian besar siswa telah aktif dan berpartisipasi dalam

pembelajaran, dari evaluasi menunjukkan banyak peningkatan. Sehingga

dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa model Cooperative Learning Type

Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam kegiatan

pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Data ini diperoleh dari hasil belajar siswa kelas V pada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II. Berikut data rekapitulasi hasil belajar siswa antar

siklus:

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

61

Tabel 4.6

Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Tahap

Hasil Belajar

Nilai Tuntas Presentase Belum

Tuntas Presentase

1. Pra

Siklus 1345 7 33.33% 14 66.67%

2. Siklus I 1425 13 61.91% 8 38.09%

3. Siklus II 1595 21 100% 0 0

Dari tabel 4.6 tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil belajar dari Pra

Siklus, Siklus I, dan Siklus II meningkat dan hal itu dapat dilihat dari naiknya

presentase dari tahap ke tahap. Ketuntasan hasil belajar siswa pada Pra Siklus

menunjukkan 33.33% kemudian pada siklus I menjadi 61.91% dan

selanjutnya meningkat kembali pada siklus II menjadi 100%. Selanjutnya dari

hasil pada siklus II secara keseluruhan maka dapat dinyatakan bahwa

penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiruu Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 telah

berhasil mencapai indikator ketuntasan hasil belajar yang telah ditelah

ditetapkan yaitu minimal 85%.

Dengan demikian siklus selanjutnya dapat dihentikan dan dinyatakan

selesai. Sehingga hipotesis tindakan yang menyatakan “melalui model

Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan

materi Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam pada siswa kelas V MI

Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2016/2017 dapat diterima.

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas di kelas V MI

Tholabiyah Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan: Dalam penggunaan model

Cooperative Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD)

mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPS pada materi Peninggalan Sejaran Hindu-Buddha dan

Islam. Yaitu dengan meningkatnya rata-rata Pra Siklus 64.04% kemudian

meningkat menjadi 67.85% pada siklus I, selanjutnya meningkat secara

signifikan pada siklus II menjadi 75.90%. Untuk angka ketuntasan dari Pra

Siklus ke siklus naik menjadi 13 siswa atau sebesar 61.91% dan pada siklus II

menjadi 21 siswa atau sebesar 100%. hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai rata-rata 62

dan ketuntasan KKM kelas minimal 85% yang menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar yang signifikan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan peneliti terhadap kegiatan peneliti yang telah

dilakukan, maka terdapat beberapa saran bagi guru, siswa, serta sekolah

diantaranya sebagai berikut:

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

63

1. Bagi Guru

Dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPS selain menggunakan

metode ceramah sebaiknya juga dapat menggunakan metode yang sesuai

dengan materi. Seperti yang peneliti coba terapkan dan terbukti berhasil

meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan Cooperative

Learning Type Student Teams Achievement Divisions (STAD), sehingga

hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi Siswa

Dalam proses pembelajaran sebaiknya siswa lebih memperhatikan

penjelasan guru, mengurangi kegaduhan kelas supaya proses pembelajaran

menjadi lebih efektif.

3. Bagi Sekolah

Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan peneliti mengharapkan agar

sekolah memperhatikan kemampuan para guru dalam mengajar dan untuk

dapat melaksanakan penelitian dengan variabel yang lebih banyak

sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan secara umum maupun

bidang studi IPS pada khusus

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Islam.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ariyanto. 2016. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Semester 1. Surakarta:

CV Surya Badra.

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya.

Suwandi & M. Basrowi. 2008. Prosedure Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hamdayama. 2014. Model dan Metode Prmbelajaran Kreatif Berkarakter.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Solihatin, Etin & Raharjo. 2011. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha

Nasional.

Yusuf, Syamsu dan Nur Ikhsan. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yamin, Martinis. 2005. Strategi Berbasis Kompetensi. Ciputat: Gaung Persada

Press.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP )

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MI Tholabiyah Tegaron

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : V / 1

A. Standar Kompetensi :

1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang

berskala nasional pada masa Hindu-Buddha dan Islam,

keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta

kegiatam ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar :

1.1 mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang

berskala nasional dan masa Hindu-buddha, dan Islam di

Indonesia.

C. Indikator :

1. Menyusun dan membuat tabel peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan

Islam di Indonesia.

2. Menyebutkan Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia

3. Menyebutkan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia.

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 pertemuan )

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan model cooperative learning tipe STAD, Siswa dapat Menyusun

daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu Buddha dan Islam

yang ada di Indonesia.

2. Dengan model cooperative learning tipe STAD, siswa dapat membuat

daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Buddha dan Islam yang

ada di Indonesia.

3. Dengan model cooperative learning tipe STAD, siswa dapat membuat

daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Buddha dan Islam yang

ada di Indonesia.

E. Materi Pembelajaran

Peninggalan Sejarah Hindu-Buddha dan Islam

Di indonesia ada banyak sekali peninggalan sejarah. Diantaranya ada yang

berasal dari masa kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam.

A. Kerajaan dan peninggalan sejarah Hindu di Indonesia

1. Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia

Agama hindu yang dibawa dari India berpengaruh di Indonesia. Salah

satu bentuknya adalah munculnya kerajaan-kerajaan Hindu, seperti

Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri, Singasari, dan Majapahit.

a. Kerajaan Kutai

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan

Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi sungai

Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama

Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.

Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu

upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi

kepada Brahmana. Untuk memperingarti upacara itu maka

didirikan Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai kerajaan

Kutai.

b. Kerajaan Tarumanegara

Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.

Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke 5 masehi. Lokasi

kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal

adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang

menyembah Dewa Wisnu. Pada zaman Purnawarman, kerajaan

Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari

sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan

pertanian dan menahan banjir.

c. Kerajaan Kediri terletak disekitar Kali Berantas, Jawa Timur.

Kerajaan kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang

bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal

pada tahun 1130. Penggantinya adalah jayabaya. Jayabaya adalah

raja terbesar di Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri terakhir adalah Kertajaya

yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan

oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.

d. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur.

Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari

didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M.

Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), panji Tohjaya

(1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268-1292).

Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara

lain:

1. Candi jago/jajaghu, sebagai makam Wisnuwardhana,

2. Candi Singasari dan candi Jawi, sebagai makam

Kertanegara,

3. Candi kidal, sebagai makam Anusapati,

4. Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes.

2. Peninggalan Sejarah Hindu di Indonesia

Kebudayaan Hindu di masa lampau mewariskan bermacam-macam

peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah yang bercorak kebudayaan

Hindu anatara lain candi, prasasti, patung, karya sastra (kitab), dan

tradisi. Antara lain:

a. Candi

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu

kaki, tubuh, dan atap. Candi peninggalan Hindu terkenal adalah

Candi prambanan atau candi Loro Jonggrang. Candi prambanan

dibangun pada abad ke-9 di perbatasan Yogyakarta dan Surakarta.

Di dalam candi ini terdapat patung Trimurti dan relief yang

mengisahkan cerita Ramayana. Tokoh dalam cerita Ramayana

adalah Rama, Shinta, dan Burung Jatayu.

Candi-candi agama Hindu: Candi Prambanan (Yogyakarta), Dieng

(Dieng, Jawa Tengah), Badut (Malang, Jawa Timur), Canggal

(Jawa Tengah), Gedong Sanga (Jawa Tengah), Penataran (Blitar,

Jawa Timur), Sawentar (Blitar, Jawa Timur), Candi Kidal (Jawa

Timur), Singasari (Jawa Timur), Sukuh (Karang Anyar, Jawa

Tengah).

b. Prasasti

Prasasti adalah benda peninggalan sejarah yang berisi tulisan

dari masa lampau. Tulisan itu dicatat di atas batu, logam, tanah liat,

dan tanduk binatang. Prasasti peninggalan Hindu ditulis dengan

huruf pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti tertua adalah

prasasti yupa, dibuat sekitar tahun 350-400 M. Prasasti Yupa

berasal dari kerajaan Kutai. Prasasti-prasasti peninggalan

kebudayaan Hindu antara lain: Prasasti Kutai (Kutai, Kaltim),

Ciaruteun (Bogor, Jabar), Tugu (Cilincing, Jakut), Jambu (Bogor,

Jabar), Kebon kopi (Bogor, Jabar), Cidanghiang (Pandeglang),

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Pasir Awi (Leuwiliang, Jabar), Muara Cianten (Bogor, Jabar),

Canggal (Magelang, Jateng), Kalasan (Yogyakarta), Dinoyo

(Malang, Jatim), Kedu (Temanggung, Jateng), Sanur (Bali).

c. Patung

Wujud patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung

berupa hewan karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian.

Sedangkan patung berupa manusia dibuat untuk mengabdikan

tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa dewi. Contoh

patung peninggalan kerajaan Hindu yang terkenal adalah patung

Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam patung itu,

Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.

d. Karya sastra (Kitab)

Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kitab. Kitab

peninggalan itu berisi catatan sejarah. Karya sastra yang terkenal

antara lain Kitab Baratayuda dan kitab Arjunawiwaha. Kitab

baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh.

e. Tradisi

Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan

oleh masyarakat hingga saat ini. Contohnya Tradisi Hindu yang

masih kental berkembang di Bali: Upacara Nelubulanin ketika bayi

berumur 3 bulan, Upacara potong gigi (mapandes), Upacara

pembakaran mayat yang disebut Ngaben, Ziarah yaitu

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti

candi.

f. Kerajaan Majapahit dan Gajah Mada

Berikut adalah raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan

Majapahit:

a. Pemerintahan Raden Wijaya (1293-1309)

b. Pemerintahan Jayanegara (1309-1328)

c. Pemerintahan Tribuanatunggadewi (1328-1350)

d. Pemerintah Hayam Wuruk (1334-1389)

e. Kusumawardhani-Wirakramawardhana (1389-1429)

B. Kerajaan dan Peninggalan Agama Buddha

Agama Buddha masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa,

sekitar abad ke-5 Masehi. Pada tahun 423 Bhiksu Gunawarman datang

ke jawa untuk menyebarluaskan ajaran Buddha. Ia memperoleh

perlindungan dan penguasa setempat. Usaha Bhiksu Gunawarman

berjalan lancar.

Agama Buddha berasal dari India. Agama Buddha masuk ke

Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Hindu. Agama Hindu

berkembang setelah agama Buddha. Namun, persebaran agama Hindu

lebih cepat dari persebaran agama Buddha. Hal ini terbukti dari lebih

banyaknya kerajaan Hindu dari pada kerajaan Buddha. Pusat-pusat

kerajaan Buddha hanya terdapat di Sumatra dan beberapa daerah di

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Jawa. Di bawah ini akan dibahas tentang peninggalan-peninggalan

sejarah bercorak Buddha dan kerajaan Sriwijaya sebagai pusat

penyebaran agama Buddha pada waktu itu.

1. Peninggalan Sejarah Bercorak Buddha

Peninggalan sejarah Buddha dan Hindu hampir sama, yaitu candi,

prasasti, patung, dan kitab.

a. Candi

Ciri candi Buddha adalah adanya Stuoa dan patung Sang Budha

Gautama. Stupa adalah bangunan dari batu tempat menyimpan

patung Sang Buddha. Beberapa Candi Buddha yaitu: Candi Sewu

(Jawa Tengah), Plaosan (Jawa Tengah), Mendut (Jawa Tengah),

Borobudur (Jawa Tengah), Muara Takus (Sumatra Selatan), Jago

(Malang, Jawa Timur), Sari (jawa Tengah), Pawon (Jawa Tengah),

Tikus (Mojokerto, Jawa Timur).

b. Prasasti

Di sumatra Selatan ditemukan beberapa prasasti warisan kerajaan

Sriwijaya. Di sekitar palembang ditemukan Prasasti Telaga Batu,

Prasasti Talang Tuwo, dan Prasasti Kedukan Bukit. Ketiganya

menceritakan berdirinya kerajaan Sriwijaya. Kemudian Prasasti

Karang Berahi dan Prasasti Kota Kapur ditemukan di Jambi dan

Bangka. Kedua prasasti itu menceritakan wilayah kekuasaan

Sriwijaya.

c. Patung

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Patung yang bercorak Buddha biasanya berupa arca sang Buddha

Gautama. Arca Sang Buddha Gautama pertama kali ditemukan di

Sikendeng, Sulawesi Selatan. Arca peninggalan sejarah Buddha

antara lain: Patung Buddha (Sikendeng), Arca Bhumisparsa Mudra

(Jawa Tengah), arca Abhaya Mudra (Jawa Tengah), Arca Vitarka

Mudra (Jawa Tengah), Dharmacakra Mudra (Jawa Tengah), Arca

Vara Mudra (Jawa Tengah), Arca Buddha (Palembang).

d. Karya Sastra (Kitab)

Kitab-kitab peninggalan sejarah bercorak Buddha: Kitab Negara

Kertagama (Jawa Timur), Sutasoma (Jawa Timur), Pararaton

(Jawa Timur), Ranggalawe (Jawa Timur), Arjunawiwaha (Jawa

Timur).

e. Tradisi

Tradisi agama Buddha yang sekarang ini kita jumpai banyak

dipengaruhi oleh budaya Cina. Tradisi agama Buddha yang ada,

misalnya berdo’a di Wihara. Tradisi lain agama Buddha yang

masih ada adalah Ziarah.

2. Kejayaan sriwijaya pusat agama Buddha

Kerajaan sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di

muara Sungai Musi, dekat palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan

kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh

Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah

kekuasaannya dengan menakhlukkan kerajaan-kerajaan disekitarnya.

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja

Balaputradewa. Letaknya sangat strategis bagi pelayaran, yaitu di dekat

Selat Malaka dan Selat Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang

besar dan dilengkapi dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi

pelayaran membuat banyak kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya.

Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan.

Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal

itu diceritakan seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di

Palembang. Banyak candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya

terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah

Sakyakirti. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan

Tinggi Nalanda di India. Kerajaan Sriwijaya banyak mengrimkan

mahasiswanya. Raja Sriwijaya membantu memperbaiki kuil di Kanton,

Cina pada awal abad ke-11.

Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan

Cola-mandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit.

Tahun 1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma

Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang

Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga menyerang Sriwijaya pada tahun

1377.

F. Metode Pembelajaran

Ceramah

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Diskusi

Tanya jawab

G. Langkah langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

1. Kegiatan Awal

Apersepsi

a. Guru memberi salam.

b. Guru mengabsen kehadiran siswa.

c. Guru mengajak siswa membaca basmalah

bersama.

d. Guru memberikan motivasi dan menjelaskan

tujuan pembelajaran.

10 Menit

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru meminta siswa mengamati media gambar.

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Indonesia

(guru menjelaskan secara garis besar).

c. Guru menggali pengetahuan siswa mengenai

peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Indonesia..

Elaborasi

a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

(setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa dengan

kemampuan yang berbeda) dan pembagian

kelompok telah ditentukan oleh guru.

b. Meminta anggota tim bekerja sama mengatur meja

dan kursi, serta memberikan siswa sekitar 5 menit

untuk memilih nama tim mereka atau ditentukan

menurut kesesuaian.

c. Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk

memahami materi diskusi kemudian membantu

anggota kelompoknya yang belum memahami

bahan diskusi.

d. Guru memberikan kuis dalam bentuk soal latihan

kepada setiap kelompok, namun dalam pengerjaan

kuis tersebut setiap anggota kelompok bekerja

secara individual, setelah selesai pengerjaan kuis

dikumpulkan.

1. Buatlah daftar peninggalan sejarah Hindu-

Buddha di Indonesia!

2. Kerjakan soal latihan di bawah ini!

3.

55 Menit

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Konfirmasi

a. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil kerja

masing-masing tim.

b. Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan kepada kelompok

yang berhasil mendapat skor tertinggi.

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang

kurang aktif atau belum berpartisipasi aktif dalam

tim.

3. Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama- sama

Guru mengucapkan salam

5 Menit

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

( RPP )

SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : MI Tholabiyah Tegaron

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : V / 1

A. Standar Kompetensi :

1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang

berskala nasional pada masa Hindu-Buddha dan Islam,

keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta

kegiatam ekonomi di Indonesia.

B. Kompetensi Dasar :

1.1 mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah

yang berskala nasional dan masa Hindu-buddha, dan Islam

di Indonesia.

C. Indikator :

1. Menjelaskan peristiwa berdirinya dan runtuhnya kerajaan Hindu-

Buddha dan Islam di Indonesia.

2. Menyebutkan kebermaknaan peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan

Islam di Indonesia

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 pertemuan )

D. Tujuan Pembelajaran

4. Dengan model cooperative learning tipe STAD, Siswa dapat Menyusun

daftar peninggalan sejarah Islam yang ada di Indonesia.

5. Dengan model cooperative learning tipe STAD, siswa

dapat mempresentasikan hasil diskusi tentang

peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia.

E. Materi Pembelajaran.

3. Kerajaan dan Peninggalan Agama Islam di Indonesia.

a. Peninggalan sejarah bercorak Islam di Indonesia

Agama dan kebudayaan Islam mewariskan banyak sekali peninggalan

sejarah. Peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam antara lain

masjid, Kaligrafi, Karya sastra, dan tradisi keagamaan. Berikut ini

akan dibahas satu per satu peninggalan sejarah Islam di Indonesia.

1. Masjid

Masjid merupakan seni arsitektur Islam yang paling menonjol.

Masjid adalah tempat peribadatan umat Islam. Berbeda dengan

masjid-masjid yang sekarang. Atap masjid peninggalan sejarah

biasanya beratap tumpang bersusun. Semakin ke atas atapnya

makin kecil. Jumlah atao tumpang itu biasanya ganjil, yaitu tiga

atau lima. Atap yang paling atas berbentuk limas. Di dalam masjid

terdapat empat tiang utama yang menyangga atap tumpang.

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Pada bagian barat masjid erdapat mihrab. Di sebelah kanan

mihrab ada mimbar. Di halaman masjid biasanya terdapat menara.

Keberadaan menara tidak hanya untuk menambah keindahan

bangunan masjid. Fungsi menara adalah sebagai tempat muazin

mengumandangkan azan ketika tiba waktu sholat. Sebelum azan

dikumandangkan, dilakukan pemukulan tabuh atau beduk.

Contoh masjid peninggalan sejarah Islam adalah masjid

Agung Demak dan Masjid Kudus. Masjid Agung Demak dibangun

atas perintah Wali Songo. Pembangunan masjid dipimpin langsung

oleh Sunan Kalijaga. Masjid Demak tidak memiliki menara.

Sementara masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus. Masjid-

masjid peninggalan sejarah kerajaan Islam antara lain: Masjid

Agung Demak (Demak, Jateng), Masjid Ternate (Ternate, Ambon),

Masjid Sunan Ampel (Surabaya, Jatim), Masjid Kudus (Kudus,

Jateng), Masjid Banten (Banten), Masjid Cirebon (Cirebon, Jabar),

Masjid Raya Baiturrahman (Banda Aceh), Masjid Katangga

(Katangga, Sulsel)

2. Kaligrafi

Kaligrafi adalah tulisan Indah dalam huruf arab. Tulisan tersebut

biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran. Kaligrafi digunakan

sebagai hiasan dinding masjid, batu nisan, gapura masjid dan

gapura pemakaman. Batu nisan pertama yang ditemukan di

Indonesia adalah batu nisan pada makam Fatimah binti Maimun di

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Leran, Surabaya. Sedangkan kaligrafi pada gapura terdapat di

gapura makam sunan Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja

Mataram, Demak, dan Gowa.

3. Istana

Istana adalah tempat tinggal raja atau Sultan beserya keluarganya.

Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana

sebenarrnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Seelah Islam

masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya

pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan

Buddha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa

Istana tinggal beberapa saja.

4. Kitab

Kesusastraan Islam berkembang di Jawa dan sumatra. Peninggalan

karya sastra yang bercorak Islam adalah suluk dan hikayat. Suluk

dan hikayat ada yang ditulis dalam bahasa daerah dan juga yang

ditulis dalam bahasa Arab. Ada juga suluk yang diterjemahkan

dalam bahasa melayu, suluk dan hikayat dibuat untuk

mempermudah masyarakat Indonesia menangkap ajaran Islam.

Hikayat adalah cerita atau dongeng yang isinya diambil dari

kejadian sejarah. Di pulau jawa, hikayat dikenal dengan nama

babad. Babad tanah jawa menceritakan kerajaan-kerajaan yang

terdapat di jawa. Cerita tersebut dimulai dari kerajaan Hindu-

Buddha sampai kerajaan Islam.

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

5. Pesantren

Sejak masuknya Islam ke Indonesia, pesantren erupakan

lembaga yang mengajarkan Islam. Pesantren pertama kali dibangun

pada masa Sunan Ampel yaitu pada masa pemerintahan Prabu

Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren kemudian berkembang pesat

dan melahirkan kelompok-kelompok terpelajar. Para santri belajar

bahasa Arab, Kitab Kuning, Fiqih, Pendalaman Al Quran, Tauhid,

akhlak, dan tradisi tasawuf.

Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain

pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di

Situbondo, Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta, Al-Kautsar

Medan.

6. Tradisi

Beberapa tradisi Islam yang diwariskan sampai sekarang, antara

lain adalah Ziarah, Sedekah, Sekaten.

b. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Setelah kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha surut, mulai berdiri kerajaan-

kerajaan Islam di tanah air. Kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia

antara lain: Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Demak, Kerajaan

Mataram, Kerajaan Banten, Kerajaan Gowa-Tallo (Makasar), Kerajaan

Ternate dan Tidore.

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

F. Metode Pembelajaran

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

G. Langkah langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu

4. Kegiatan Awal

Apersepsi

e. Guru memberi salam.

f. Guru mengabsen kehadiran siswa.

g. Guru mengajak siswa membaca basmalah

bersama.

h. Guru memberikan motivasi dan menjelaskan

tujuan pembelajaran.

10 Menit

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

5. Kegiatan Inti

Eksplorasi

d. Guru sedikit mengulang materi sebelumnya.

e. Siswa mengamati media gambar.

f. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

peninggalan sejarah Islam di Indonesia (guru

menjelaskan secara garis besar).

g. Guru menggali pengetahuan siswa mengenai

peninggalan sejarah Islam di Indonesia.

Elaborasi

e. Guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok (setiap kelompok terdiri atas 4-5

siswa dengan kemampuan yang berbeda) dan

pembagian kelompok telah ditentukan oleh

guru.

f. Meminta anggota tim bekerja sama mengatur

meja dan kursi, serta memberikan siswa sekitar

5 menit untuk memilih nama tim mereka atau

ditentukan menurut kesesuaian.

g. Siswa diberikan waktu beberapa menit untuk

memahami materi diskusi kemudian membantu

anggota kelompoknya yang belum memahami

bahan diskusi.

55 Menit

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

h. Guru memberikan kuis dalam bentuk soal

latihan kepada setiap kelompok, namun dalam

pengerjaan kuis tersebut setiap anggota

kelompok bekerja secara individual, setelah

selesai pengerjaan kuis dikumpulkan.

4. Buatlah daftar peninggalan sejarah Islam di

Indonesia!

5. Presentasikan hasil diskusi kelompok

tentang materi peninggalan sejarah Hindu-

Buddha dan Islan menurut pemahaman

kalian!

Konfirmasi

d. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

kerja masing-masing tim.

e. Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan kepada

kelompok yang berhasil mendapat skor

tertinggi.

f. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang

kurang aktif atau belum berpartisipasi aktif

dalam tim.

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

6. Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-

sama

Guru mengucapkan salam

5 Menit

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Latihan soal siklus I

Kerjakan soal latihan di bawah ini, diskusikan bersama kelompokmu, kerjakan

secara individu (Sendiri-sendiri)!

1. Buatlah daftar yang berbentuk tabel peninggalan sejarah Hindu dan

Buddha yang kamu ketahui!

2. Kerjakan soal latihan di bawah ini!

Soal latihan

1) Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah...

a. Majapahit

b. Mataram lama

c. Kutai

d. Singasari

2) Berikut ini candi peninggalan agama Hindu adalah...

a. Borobudur

b. Prambanan

c. Mendut

d. Jago

3) Kerajaan yang bercorak Buddha adalah kerajaan...

a. Kutai

b. Majapahit

c. Sriwijaya

d. Banten

4) Berikut ini candi peninggalan agama Buddha adalah...

a. Borobudur

b. Prambanan

c. Gedong Songo

d. Dieng

5) Yang merupakan kerajaan pusat penyebaran agama Buddha adalah...

a. Kerajaan Majapahit

b. Kerajaan Kediri

c. Kerajaan Singasari

d. Kerajaan Sriwijaya

Kunci jawaban:

1. C

2. B

3. C

4. A

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

5. D

Latihan soal siklus II

Kerjakan soal latihan di bawah ini, diskusikan bersama kelompokmu, kerjakan

secara individu (Sendiri-sendiri)!

1. Candi Hindu di Indonesia adalah ...

a. Kalasan

b. Penataran

c. Mendut

d. Borobudur

2. Kerajaan tertua di Indonesia adalah...

a. Tarumanegara

b. Majapahit

c. Sriwijaya

d. Kutai

3. Pendiri kerajaan Majapahit adalah...

a. Raden Wijaya

b. Gajah Mada

c. Ken Arok

d. Hayam Wuruk

4. Patih yang berhasil mempersatukan Nusantara di bawah kerajaan

Majapahit adalah...

a. Mapala

b. Gajah Mada

c. Fatih Nola

d. Patih Narubi

5. Peninggalan sejarah berikut ini yang bercorak Islam adalah...

a. Candi

b. Stupa

c. Patung

d. Kaligrafi

6. Raja mataram Islam yang terkenal adalah...

a. Sanjaya

b. Sanna

c. Sultan Agung

d. Raden Patah

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

7. Dibawah ini yang bukan tradisi Islam adalah...

a. Ziarah

b. Sedekah

c. Sekaten

d. Ngaben

8. Candi prambanan dibangun pada masa Raja...

a. Syailendra

b. Samaratungga

c. Sanjaya

d. Kameswara

9. Kitab yang bukan peninggalan agama Hindu adalah...

a. Bharatayudha

b. Pararaton

c. Negarakertagama

d. Sutasoma

10. Berikut ini yang bukan termasuk candi peninggalan agama Buddha

adalah...

a. Candi Prambanan

b. Candi Borobudur

c. Candi Sewu

d. Candi Plaosan

Kunci jawaban:

1. C

2. A

3. A

4. B

5. D

6. D

7. D

8. A

9. A

10. B

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Data Hasil Belajar Siklus I

No Nama siswa KKM Nilai

Ket

Tuntas Belum

Tuntas

1. Retno Dwi Astuti 62 75

2. Ana Rofi’ah 62 70

3. Malikatun Uma 62 60

4. Mufti Ngainul Khakim 62 80

5. Nabila Mahira Aghna 62 70

6. Agnie Najwa Mutia 62 70

7. Ahmad Bagas Muntah 62 60

8. Budi Santoso 62 60

9. Dwi khoerul Anwar 62 70

10. Etika Aisy Rabbani 62 75

11. Faizal Wisnu Ramadhani 62 75

12. Mukhammad Qosim 62 70

13. Muhammad Syafiq 62 60

14. Miftachul Chasanah 62 80

15. Muhammad Miskan 62 55

16. Riko Ferdi Saputra 62 55

17. Wiwik Mei 62 85

18. Ananda Bima Saputra 62 55

19. Salsabila Madihah 62 70

20. Muhammad Firdaus 62 70

21. Khogi Irystaad 62 60

Jumlah 1425 13 8

Nilai Rata-rata 67.85% 61.91% 38.09%

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama siswa KKM Nilai

Ket

Tuntas Belum

Tuntas

1. Retno Dwi Astuti 62 80

2. Ana Rofi’ah 62 70

3. Malikatun Uma 62 70

4. Mufti Ngainul Khakim 62 90

5. Nabila Mahira Aghna 62 75

6. Agnie Najwa Mutia 62 80

7. Ahmad Bagas Muntah 62 75

8. Budi Santoso 62 62

9. Dwi khoerul Anwar 62 70

10. Etika Aisy Rabbani 62 85

11. Faizal Wisnu Ramadhani 62 90

12. Mukhammad Qosim 62 90

13. Muhammad Syafiq 62 62

14. Miftachul Chasanah 62 90

15. Muhammad Miskan 62 62

16. Riko Ferdi Saputra 62 75

17. Wiwik Mei 62 70

18. Ananda Bima Saputra 62 60

19. Salsabila Madihah 62 85

20. Muhammad Firdaus 62 70

21. Khogi Irystaad 62 85

Jumlah 1596 19

Nilai Rata-rata 76% 100%

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

Kegiatan

Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Mengucapkan

salam

Suara kurang

jelas.

Melakukan

presensi

kehadiran siswa

Guru belum bisa

mengkondisikan

kelas

Guru harus

terlebih dahulu

menguasai kelas

sehingga dapat

mengkondisikan

siswa

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Guru sudah

jelas dalam

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Melakukan

tanya jawab

tentang materi

yang terkait

Guru kurang

tepat

mengkaitkan

pertanyaan

dengan materi

Guru harus

dapat

menguasai

materi sehingga

dapat

mengkaitkan

pertanyaan

dengan materi

Penggunaan

media

pembelajaran

Media sudah

bagus dan

menarik

antusias siswa

Menguasai

materi

pembelajaran

Penguasaan

materi sudah

cukup namun

perlu

ditingkatkan

Menjelaskan

aturan

penggunaan

model

cooperative

learning tipe

STAD

Guru kurang

jelas dalam

menyampaikan

aturan

penggunaan

model

pembelajaran

Guru harus

terlebih dahulu

menguasai

model

pembelajaran

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Penerapan

Model

cooperative

learning tipe

STAD

Sudah dapat

diterapkan

dalam materi

pelajaran

Guru membuat

kelompok

sesuai langkah-

langkah model

cooperative

learning tipe

STAD

Guru terlalu

banyak

menghabiskan

waktu dalam

pembuatan

kelompok

guru harus

membuat

konsep

kelompok

terlebih dahulu.

Guru memberi

intruksi kepada

siswa untuk

bergabung

bersama

kelompok

Guru belum bisa

mengkondisikan

kelas.

Intruksi harus

jelas sehingga

siswa tidak

bnayak bertanya

lagi dan

membuat kelas

gaduh.

Guru dan siswa

membuat

kesimpulan

materi

Guru sudah

dapat

berinteraksi

dengan siswa.

Pelaksanaan

evaluasi

pembelajaran

Perintah dan

soal sudah

jelas.

Mengucap

salam penutup

Suara sudah

jelas dalam

menutup

pelajaran dan

mengucapkan

salam

Mengelola

kelas saat

pembelajaran

Guru belum

dapat

mengkondisikan

kelas.

Pengelolaan

kelas harus

ditingkatkan

lagi.

Keterangan: B = Baik C = Cukup K= Kurang

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Kegiatan

Hasil Hal yang

Mendukung

Hal yang

Menghambat

Kegiatan

Perbaikan B C K

Siswa

menjawab salam

Beberapa siswa

tidak menjawab

salam

Guru harus

mengulangi

salam

Siswa

menjawab

presensi yang

dilakukan guru

Siswa

menjawab

kehadiran satu

per satu

Siswa bertanya

tentang materi

yang terkait

Masih ada siswa

yang berbicara

sendiri ketika

yang lainnya

bertanya

Guru menegur

siswa tersebut

Siswa

mengamati

media yang

dibawa guru

Siswa antusias

mengamati

dan bertanya

tentang yang

mereka amati.

Siswa

memperhatikan

Siswa masih ada

yang tidak

Guru harus

menegur siswa

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

penjelasan guru memperhatikan. tersebut.

Siswa

menanggapi/me

njawab

pertanyaan

Siswa kurang

antusias dalam

menanggapi

pertanyaan dari

guru.

Guru harus

lebih dapat

menarik

perhatian siswa

terkait dengan

materi.

Siswa aktif

dalam kegiatan

diskusi.

Siswa sudah

cukup aktif

dalam kegiatan

diskusi.

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa kurang

tertarik dalam

menyimpulkan

materi.

Guru harus bisa

membimbing

siswa dalam

menyimpulkan

materi.

Siswa

mengerjakan soal

evaluasi

Siswa paham

dengan

perintah yang

diberikan guru.

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Keterangan: B = Baik C = Cukup K = Kurang

Siswa menjawab

salam

Beberapa siswa

tidak menjawab

salam.

Guru

mengulang

sampai semua

siswa menjawab

salam.

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

Kegiatan

Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

perbaikan B C K

Mengucapkan

salam

Suara sudah

jelas dalam

mengucapkan

.

Melakukan

presensi

kehadiran siswa

Guru sudah

dapat

mengkondisikan

kelas dengan

baik

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Guru sudah jelas

dalam

menyampaikan

tujuan

pembelajaran

Melakukan tanya

jawab tentang

materi yang

terkait

Guru sudah

dapat

mengkaitkan

pertanyaan

dengan materi

Penggunaan Media sudah

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

media

pembelajaran

bagus dan

menarik

Menguasai

materi

pembelajaran

Penguasaan

materi sudah

cukup namun

perlu

ditingkatkan

Menjelaskan

aturan

penggunaan

model

cooperative

learning tipe

STAD

Guru sudah jelas

dalam

menyampaikan

aturan

penggunakaan

model

pembelajaran

Penerapan

Model

cooperative

learning tipe

STAD

Sudah dapat

diterapkan

dalam materi

pelajaran

Guru membuat

kelompok sesuai

langkah-langkah

Guru sudah

dapat terlebih

menyiapkan

.

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

model

cooperative

learning tipe

STAD

nama-nama

kelompok

sebelum

pelajaran

dimulai

Guru memberi

intruksi kepada

siswa untuk

bergabung

bersama

kelompok

Guru sudah

dapat

mengkondisikan

kelas dan

memberi

intruksi jelas.

Guru dan siswa

membuat

kesimpulan

materi

Guru sudah

dapat

berinteraksi

dengan siswa.

Pelaksanaan

evaluasi

pembelajaran

Perintah dan

soal sudah jelas.

Mengucap salam

penutup

Suara sudah

jelas dalam

menutup

pelajaran dan

mengucapkan

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

salam

Mengelola kelas

saat

pembelajaran

Guru sudah

lebih baik dalam

pengelolaan

kelas dari

sebelumnya.

Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

Kegiatan

Hasil Hal yang

Mendukung

Hal yang

Menghambat

Kegiatan

Perbaikan B C K

Siswa

menjawab salam

Keseluruhan

siswa sudah

menjawab

salam

Siswa

menjawab

presensi yang

dilakukan guru

Siswa

menjawab

kehadiran satu

per satu

Siswa bertanya

tentang materi

yang terkait

Siswa sudah

interaktif

dengan guru

dalam tanya

jawab tentang

materi

Siswa

mengamati

media yang

dibawa guru

Siswa antusias

mengamati dan

bertanya

tentang yang

mereka amati.

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Siswa sudah

keseluruhan

memperhatikan

Siswa

menanggapi/me

njawab

pertanyaan

Siswa sudah

terlihat

antusias dalam

menanggapi

pertanyaan

guru walaupun

harus lebih

ditingkatkan.

Siswa aktif

dalam kegiatan

diskusi.

Siswa sudah

cukup aktif

dalam kegiatan

diskusi.

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Dengan

bimbingan

guru siswa

sudah dapat

menyimpulkan

materi.

.

Siswa

mengerjakan soal

Siswa paham

dengan

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

evaluasi perintah yang

diberikan guru.

Siswa menjawab

salam

Secara

keseluruhan

siswa sudah

menjawab

salam dengan

baik.

.

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI
Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Lampiran gambar kegiatan siklus I

25/07/2016 MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang 2016/2017

25/07/2016 MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang 2016/2011

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1222/1/FIX GABUNG.pdf · 2. Tabel 2.1 Standar Kompetensi IPS 3. Tabel 3.1 Daftar Guru MI

Lampiran siklus II

28/07/2016 MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang 2016/2017

28/07/2016 MI Tholabiyah Tegaron

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang 2016/2017