Upload
vonguyet
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
BERMAIN JAWABAN PADA SISWA KELAS III
SD NEGERI 02 PANDEYAN TASIKMADU
KARANGANYAR TAHUN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh :
ANGGUN JUNI MAHARDANI
X7107007
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
BERMAIN JAWABAN PADA SISWA KELAS III
SD NEGERI 02 PANDEYAN TASIKMADU
KARANGANYAR TAHUN 2010/2011
Oleh :
ANGGUN JUNI MAHARDANI
X7107007
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERMAIN JAWABAN PADA
SISWA KELAS III SD NEGERI 02 PANDEYAN KECAMATAN
TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR.
NAMA : ANGGUN JUNI MAHARDANI
NIM : X7107007
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hari :
Tanggal :
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Drs. Kartono, M. Pd
NIP. 195401011977031 001
Pembimbing II
Siti Kamsiyati, M. Pd
NIP. 195806201983122 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERMAIN
JAWABAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 PANDEYAN
KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR.
NAMA : ANGGUN JUNI MAHARDANI
NIM : X7107007
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda tangan
Drs. Sukarno, M.Pd
Drs. Hasan Mahfud, M.Pd
Drs. Kartono, M.Pd
Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd
………………….
………………….
………………….
………………….
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Anggun Juni Mahardani. PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERMAIN JAWABAN PADA
SISWA KELAS III SD NEGERI 02 PANDEYAN TASIKMADU
KARANGANYAR. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta. April 2011.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adala model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada
siswa kelas III SD Negeri 02 Pandeyan, Tasikmadu tahun 20010/2011.
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SD Negeri 02
Pandeyan, Tasikmadu, Karanganyar Tahun Pelajaran 2010 / 2011 terdiri dari 27
siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, pada setiap siklus terdapat
dua kali pertemuan. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Bentuk tindakan yang diberikan adalah pembelajaran IPS
menggunakan model kooperatif tipe Bermain Jawaban. Untuk mengetahui hasil
belajar siswa, diadakan tes awal sebelum tindakan dan tes pada setiap akhir
pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi,
tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
diskriptif interaktif. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi metode dan
triangulasi data.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata hasil tes awal
sebelum tindakan yaitu 72,37, dengan ketuntasan klasikal 51,85%. Pada siklus I
menunjukkan nilai rata-rata kelas mencapai 77,81 dan ketuntasan klasikal
meningkat menjadi 70,37%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi
86,52 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 88,88%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
SD Negeri 02 Pandeyan, Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar tahun ajaran
2010/2011.
Kata kunci: hasil belajar IPS, model pembelajaran kooperatif tipe Bermain
Jawaban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Anggun Juni Mahardani. THE IMPROVEMENT OF THE SOCIAL SCIENCE
LEARNING OUTCOME THROUGH COOPERATIVE LEARNING IN TYPE
ANSWER PLAYING OF THE 3th
GRADE STUDENTS OF PRIMARY
SCHOOL OF 02 PANDEYAN, TASIKMADU, KARANGANYAR. Skripsi.
Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University
of Surakarta. April 2011.
The purposes of this Classroom Action Research are to the cooperative
learning in type Answer Playing on the social science can be increased on the 3th
grade students of primary school of 02 Pandeyan, Tasikmadu, Karanganyar in the
academic year of 2010/2011.
The subject of this Classroom Action Research are student of 3th
grade of
primary school of 02 Pandeyan in the academic year of 2010/2011 which consist
of 27 students. There are two cycles in this research, each cycle consist of two
sessions. Each of the cycle consists of planning stage, implementation stage,
observation stage, and reflection stage. The action form that given is social
science learning through cooperative learning in type Answer Playing. To know
the student‟s learning outcome there were a pre test before the action and post test
in the end of every session. Data collecting technique that used were interview,
observation, test and documentation. Data analizing technique that used was the
interactive descriptive analysis. Validity of the data that used was triangulation
method and triangulation data.
Based on results of the research, it was obtained that the average grade of
the pre test before the action was 72,37, with the classical completeness
was51,85%. In the first cycle, it indicates that average grade was up to 77,81 and
classical completeness was raising up to 70,37%. In the second cycle, average
grade was up to 86,52 with classical completeness was raising up to 88,88%.
Therefore, it can be concluded that social science learning through cooperative
learning in type Answer Playing can improve the study outcomet of the 3th
grade
of primary school of 02 Pandeyan in the academic year 2010/2011.
Keyword: the social science learning outcome, cooperative learning in type
Answer Playing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
نموكم يا أيمها الذين آمنوا اتمقوا اهلل وقولوا قموال سديدا . يصلح لكم أعمالكم ويمغفر لكمم ومن يطع اهلل ورسوله فمقد فاز فموزا عظيما
“Hai orang-orang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu
dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya,
sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang benar .”
(Q.S. Al Ahzab : 70-71)
Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan,
maka kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh
dan hanya kepada Alloh SWT kamu berharap.
(QS. Al-Insyirah: 6-8)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada :
Ayah dan Bunda Suharto tercinta yang telah berjasa besar bagiku,
membimbingku dalam meraih cita-cita, selalu memberikan doa, motivasi,
bimbingan dan kasih sayang yang tiada taranya kasihmu tak pernah
berkesudahan selalu menyertai setiap langkah hidupku
Terima kasih adikku Luhur IMM dan keluarga tersayang yang selalu
membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu ada dalam suka
maupun duka, selalu menjadi penolong dalam menghadapi setiap
rintangan
Terima kasih sahabat-sahabatku G‟O dan Tya Anisa D yang selalu menemani,
memberi perhatian, semangat dan memberiku bantuan
Terima kasih teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2007 dan SIBO7 atas
kebersamaan yang kuat dan selalu memberikan inspirasi dan ide
UNS yang selalu kubanggakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan
dalam menyelesaikan propsal skripsi ini, namun berkat rahmat-Nya akhirnya
skripsi ini dapat terselesaikan. Penulisan proposal skripsi ini disusun guna
memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi telah melibatkan
berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat:
1. Prof Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Kartono, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Ketua Program Studi PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengan sabar
mengarahkan dan membimbing selama penyelesaian penelitian ini.
5. Warti Siswati, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri 02 Pandeyan, Tasikmadu,
Kabupaten Karanganyar yang telah memberikan ijin untuk penelitian ini.
6. Sentot Pardiono, S. Pd. selaku guru kelas III SD Negeri 02 Pandeyan,
Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar yang telah membantu dalam kelancaran
pelaksanaan penelitian ini.
7. Guru-guru dan karyawan SD Negeri 02 Pandeyan, Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar.
8. Berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal skripsi ini.
Dalam penyusunan proposal skripsi ini penulis menyadari masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan dan dunia pendidikan pada umumnya.
Surakarta, April 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PENGAJUAN ................................................................................................. ii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iii
PENGESAHAN ............................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 9
A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 9
1. Hakekat Hasil Belajar IPS ................................................. 9
2. Hakekat IPS ....................................................................... 16
3. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Bermain Jawaban .............................................................. 26
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 36
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 37
D. Hipotesis .................................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
B. Subjek Penelitian .................................................................... 42
C. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................ 42
D. Sumber Data ........................................................................... 44
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 44
1. Observasi .......................................................................... 44
2. Wawancara ........................................................................ 45
3. Tes ..................................................................................... 45
4. Dokumentasi ..................................................................... 46
F. Validitas Data ......................................................................... 46
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 47
H. Indikator Kerja ........................................................................ 48
I. Prosedur Penelitian ................................................................. 48
1. Rancangan Siklus 1 ........................................................... 49
2. Rancangan Siklus II .......................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 54
A. Deskripsi Tempat Penelitian ................................................... 55
B. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 54
1. Tindakan Pra Siklus .......................................................... 55
2. Tindakan Siklus I .............................................................. 57
3. Tindakan Siklus II ............................................................. 73
C. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 89
1. Hasil Bermain Jawaban Pra Siklus .................................. 89
2. Hasil Bermain Jawaban Siklus I ..................................... 90
3. Hasil Bermain Jawaban Siklus II .................................... 90
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 91
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 96
A. Simpulan ................................................................................. 96
B. Implikasi .................................................................................. 96
C. Saran ........................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 99
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Paradigma Peristiwa Belajar ......................................................... 11
Gambar 2. Bagan Jenis-jenis Pekerjaan ........................................................... 22
Gambar 3. Kerangka Berpikir ......................................................................... 39
Gambar 4. Teknik Analisis Interaktif ............................................................. 48
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
Sebelum Tindakan ........................................................................ 57
Gambar 6. Grafik Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Pada Siklus I ............ 70
Gambar 7. Grafik Observasi Terhadap Kinerja Guru Pada Siklus I ................ 71
Gambar 8. Grafik Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
pada Siklus I .................................................................................. 73
Gambar 9. Grafik Observasi Terhadap Kinerja Guru Pada Siklus II .............. 86
Gambar 10. Grafik Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Pada Siklus II .......... 87
Gambar 11. Grafik Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
pada Siklus II ................................................................................ 88
Gambar 12. Grafik Rata-rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan Sebelum Tindakan, Setelah Tindakan Siklus I dan
Siklus II .......................................................................................... 92
Gambar 13. Grafik Prosentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan Sebelum Tindakan, Setelah Tindakan Siklus
I dan Siklus II ................................................................................. 93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pengubahan Perilaku dan Hasil Perubahan Perilaku ........................ 14
Tabel 2. Silabus Sekolah Dasar Kelas III Semester I ...................................... 22
Tabel 3. Daftar Pekerjaan Mengenai Jenis-jenis Pekerjaan Yang
Menghasilkan Barang dan Jasa .......................................................... 23
Tabel 4. Rubrik Dalam Observasi Kegiatan Siswa Oleh Suprijono ............... 31
Tabel 5. Jadwal Penelitian ................................................................................ 42
Tabel 6. Data Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan Sebelum Tindakan ............................................................. 56
Tabel 7. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa dalam Penggunaan Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan I ......... 65
Tabel 8. Observasi Terhadap Kinerja Guru dalam Penggunaan Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan I ......... 66
Tabel 9. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa dengan Model Kooperatif Tipe
Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan II .................................. 67
Tabel 10. Observasi Terhadap Kinerja Guru dalam Penggunaan Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan II ........ 67
Tabel 11. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa dengan Model Kooperatif Tipe
Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan III ................................. 68
Tabel 12. Observasi Terhadap Kinerja Guru dalam Penggunaan Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan III ...... 69
Tabel 13. Observasi Terhadap Kinerja Guru dan Hasil Observasi Kegiatan
Siswa dalam Penggunaan Model Kooperatif Tipe Bermain
Jawaban Pada Siklus I Pertemuan I, II dan III .................................. 70
Tabel 14. Data Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan Pada Siklus I ...................................................................... 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Tabel 15. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa dalam Penggunaan Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan I ........ 81
Tabel 16. Observasi Terhadap Kinerja Guru dalam Penggunaan Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan I ........ 82
Tabel 17. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa dengan Model Kooperatif Tipe
Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan II ................................. 83
Tabel 18. Observasi Terhadap Kinerja Guru dalam Penggunaan Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan II ...... 83
Tabel 19. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa dengan Model Kooperatif Tipe
Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan III ................................ 84
Tabel 20. Observasi Terhadap Kinerja Guru dalam Penggunaan Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan III ..... 85
Tabel 21. Observasi Terhadap Kinerja Guru dan Hasil Observasi Kegiatan
Siswa dalam Penggunaan Model Kooperatif Tipe Bermain
Jawaban Pada Siklus II Pertemuan I, II dan III ................................. 86
Tabel 22. Data Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan pada Siklus II .................................................................... 88
Tabel 23. Rata-rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
Sebelum Tindakan, Setelah Tindakan Siklus I dan Siklus II ............ 91
Tabel 24. Prosentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan Sebelum Tindakan, Setelah Tindakan Siklus I dan Siklus
II ........................................................................................................ 92
Tabel 25. Skor Perolehan Kelompok dalam Pembelajaran IPS Melalui Model
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban pada Siklus I dan Siklus II ....... 94
Tabel 26. Perbandingan Aktivitas Siswa dan Guru Pada Proses Pembelajaran
Siklus I dan Siklus II .......................................................................... 95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Panduan Wawancara untuk Guru Sebelum Diterapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban ..................... 99
Lampiran 2 Hasil Tes Awal Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan Pada
Mata Pelajaran IPS Tema Pekerjaan ........................................... 107
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................. 109
Lampiran 4a Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Oleh Guru Melalui
Model Kooperatif Tipe Bermain Jawaban pada Kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan pada Siklus I Pertemuan Pertama ............. 126
Lampiran 4b Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Oleh Guru Melalui
Model Kooperatif Tipe Bermain Jawaban pada Kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan pada Siklus I Pertemuan Kedua ................ 130
Lampiran 4c Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Oleh Guru Melalui
Model Kooperatif Tipe Bermain Jawaban pada Kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan pada Siklus I Pertemuan Ketiga ................ 134
Lampiran 5a Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses
Pembelajaran IPS Model Kooperatif Tipe Bermain Jawaban
pada Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan Siklus I Pertemuan
Pertama ....................................................................................... 138
Lampiran 5b Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses
Pembelajaran IPS Model Kooperatif Tipe Bermain Jawaban
pada Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan Siklus I Pertemuan
Kedua ......................................................................................... 139
Lampiran 5c Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses
Pembelajaran IPS Model Kooperatif Tipe Bermain Jawaban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
pada Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan Siklus I Pertemuan
Ketiga ......................................................................................... 140
Lampiran 6 Perolehan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan Setelah Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban pada Siklus I ..................... 141
Lampiran 7 Skor Perolehan Kelompok Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan pada Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif
Tipe Bermain Jawaban pada Siklus I ........................................ 143
Lampiran 8 Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I ......................................... 145
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 146
Lampiran 10a Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Oleh Guru Melalui
Model Kooperatif Tipe Bermain Jawabn pada Kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan pada Siklus II Pertemuan Pertama ............ 160
Lampiran 10b Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Oleh Guru Melalui
Model Kooperatif Tipe Bermain Jawabn pada Kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan pada Siklus II Pertemuan Kedua ............... 164
Lampiran 10c Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Oleh Guru Melalui
Model Kooperatif Tipe Bermain Jawabn pada Kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan pada Siklus II Pertemuan Ketiga .............. 168
Lampiran 11a Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses
Pembelajaran IPS Model Kooperatif Tipe Bermain Jawabn
pada Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan Siklus II Pertemuan
Pertama ....................................................................................... 172
Lampiran 11b Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses
Pembelajaran IPS Model Kooperatif Tipe Bermain Jawabn
pada Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan Siklus II Pertemuan
Kedua ......................................................................................... 173
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
Lampiran 11c Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses
Pembelajaran IPS Model Kooperatif Tipe Bermain Jawabn
pada Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan Siklus II Pertemuan
ketiga .......................................................................................... 174
Lampiran 12 Perolehan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan Setelah Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban pada Siklus II .................... 175
Lampiran 13 Skor Perolehan Kelompok Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan pada Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif
Tipe Bermain Jawaban pada Siklus II ....................................... 177
Lampiran 14 Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus II ........................................ 179
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum pembelajaran mempunyai karakteristik, yaitu : (1) Dalam
proses pembelajaran melibatkan proses mental peserta didik secara maksimal,
bukan hanya menuntut peserta didik sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi
menghadapi aktivitas peserta didik sekedar dalam proses berpikir. (2) Dalam
pembelajaran membangun suasana logika dan proses tanya jawab yang diarahkan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik untuk
memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi. Proses belajar mengajar yang
baik menuntut siswa untuk lebih aktif sehingga proses belajar mengajar
mencerminkan komunikasi dua arah, tidak semata-mata merupakan pemberian
informasi searah dari guru tanpa mengembangkan mental siswa. Begitu pula pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar.
Kenyataannya, sebagian besar pembelajaran yang dilakukan sangat kental
dengan suasana pembelajaran klasikal dimana guru monoton dan terpaku dengan
metode ceramah, hal ini tentu sangat jauh dari tuntutan seorang guru yang
professional, sehingga pembelajaran yang dilakukan berlangsung satu arah,
dimana siswa hanya berperan sebagai penerima informasi yang pasif.
Dalam setiap kegiatan manusia untuk mencapai tujuan selalu diikuti
dengan pengukuran dan penilaian. Demikian halnya di dalam proses kegiatan
belajar. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar juga diandalkan untuk membina
generasi penerus agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata
kehidupan dan pemahaman akan kondisi sekitar untuk berperan dilingkungannya
sebagai insan sosial dan warga negara yang baik, sementara sistem pembelajaran
IPS yang dilakukan pada saat ini lebih ditekankan pada segi praktis yang hanya
mempelajari materi yang bersifat umum. IPS masih bersifat elementer, dasar dan
fundamental belaka. Pelajaran cenderung kearah segi teoritis makro tanpa adanya
pembatasan ruang lingkup yang spesifik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Problema juga sering dihadapi para guru adalah begitu banyaknya bahan
pelajaran yang disajikan kepada siswa dalam waktu yang terbatas dan kesulitan
memilih serta mengorganisasikan materi yang akan diajarkan. Tiap guru
menganggap bahwa yang tergolong mata pelajaran exact adalah mata pelajaran
yang paling penting. Akibatnya siswa tidak memiliki kesatuan makna dan sulit
bagi mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak
mengherankan jika hasil belajar IPS di Sekolah Dasar mengalami penurunan dan
siswa merasa jenuh dengan pelajaran IPS pada saat pembelajaran.
Ketepatan dalam menentukan ruang lingkup harus senantiasa
dikembangkan. Ruang lingkup ini harus disesuaikan dengan kedudukan guru
sebagai sumber belajar, penyaji bahan, motivator, dan fasilitator yang dapat
berguna bagi anak didik, sehingga anak didik dapat menguasai pemahaman
konsep-konsep yang diajarkan.
Menurut Peraturan Pemerintah No.19/2005 pasal 19, proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif ,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sebagai guru yang kreatif agar pembelajaran di SD menyenengkan maka guru
perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang
meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik.
Penguasaan model pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik
dalam pembelajaran.
Sejalan dengan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP
), salah satu upaya yang dilaksanakan di sekolah ini adalah penggunaan media
pembelajaran dan strategi pembelajaran. Hal ini harus dilakukan agar kebutuhan
peserta didik dapat terlayani dengan baik sesuai dengan tuntutan KTSP. Pada
sistem pendidikan berbasis kompetensi, ilmu pengetahuan peserta didik
diharapkan bermakna dan bermanfaat bagi kehidupan siswa. Dengan kata lain
fungsi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), sebagai kerangka dasar dan
harus dijabarkan sendiri oleh guru dengan melihat potensi, situasi dan kondisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
masing-masing sekolah. Implementasi KTSP dalam proses pembelajaran harus
berjalan secara kreatif, inovatif, efektif, rnenyenangkan, dan bermakna bagi
peserta didik. Perubahan dan implementasi itu tidak hanya konsep, metode, dan
strategi guru dalam mengajar akan tetapi situasi dan kondisi siswa juga harus
kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa merasa nyaman belajar di sekolah.
Menurut Sarjiyo, dkk. (2009:59) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial yang
disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan
kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Pada dasarnya tujuan dari
pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar
kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan
dan lingkungannnya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Penekanan pembelajaran IPS bukan sebatas pada
upaya membekali siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka,
melainkan terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah
dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam menjalani
kehidupan di masyarakat, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan
jenjang pendidikan selanjutnya. Salah satu kompetensi dasar yang tercantum
dalam silabus mata pelajaran IPS kelas III semester dua adalah pada tema
“Pekerjaan” pokok bahasan Jenis-jenis pekerjaan dan semangat kerja. Pada tema
“Pekerjaan” siswa-siswa kelas III dikenalkan pada pentingnya Jenis-jenis
pekerjaan dan Semangat bekerja (Silabus IPS kelas III SD). Pentingnya siswa
dikenalkan pada tema “Pekerjaan” adalah agar siswa mengetahui jenis-jenis
pekerjaan dan semangat kerja.
Apabila tema “Pekerjaan” pada pokok bahasan jenis-jenis pekerjaan dan
semangat kerja tidak diajarkan secara mendalam, maka dampak pada siswa yaitu
tidak dapat meneladani pentingnya semangat kerja dan ciri-ciri orang bekerja
keras serta tidak dapat mengetahui jenis-jenis pekerjaan baik yang menghasilkan
barang maupun jasa. Dalam penyampaian tema “Pekerjaan” materi pokok bahasan
jenis-jenis pekerjaan dan semangat kerja guru dapat memulai dari contoh-contoh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
pekerjaan yang ada di sekitar lingkungan siswa seperti guru,pedagang dan lain-
lain.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara penulis dengan guru kelas III
dapat diketahui bahwa pembelajaran IPS di SD perlu diterapkan model
pembelajaran kooperatif agar hasil belajar dapat meningkat. Rata-rata nilai IPS
kelas III (tiga) SD Negeri 02 Pandeyan pada ulangan akhir semester I (Satu)
hanya 60. Dilihat dari nilai hasil ujian semester I (satu) IPS yang masih minim
dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Dengan jumlah siswa 27, nilai
tertinggi 89 dan terendah 50. Belajar siswa belum maksimal (belajar pada waktu
ada PR atau ulangan), kemampuan belajar hiterogen, minat terhadap pelajaran IPS
masih kurang, akibatnya pelajaran IPS tidak disukai oleh sebagian besar siswa.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran IPS. Hal ini
dikarenakan pembelajarannya masih teacher centered atau pembelajaran yang
berpusat pada guru (guru aktif sedangkan siswa pasif) sehingga siswa cenderung
pasif dalam pembelajaran. Hal ini dapat menyebabkan pembelajaran terkesan
membosankan dan dapat berakibat pada rendahnya motivasi siswa dalam
pembelajaran. Guru menyadari bahwa belum memahami betul serta kurang
adanya sosialisasi mengenai model pembelajaran inovatif. Dominasi kegiatan
selama proses pembelajaran berada pada guru. Siswa menjadi pasif, kurang
terlibat dalam proses pembelajaran, serta lebih banyak mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru. Menurut Taksonomi Bloom dalam Agus
Suprijono, (2009:6) hal itu mengakibatkan siswa cenderung bosan pada saat
proses pembelajaran dan siswa hanya menghafalkan materi pada saat menjelang
ulangan, sehingga hasil belajar IPS masih rendah. Padahal seharusnya kegiatan
belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi mencakup ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Permasalahan tersebut didukung dengan minimnya penggunaan
model maupun permainan pada proses pembelajaran sehingga pembelajaran
terkesan kurang menyenangkan bagi siswa. Padahal hakikat belajar mengajar
adalah komunikasi dari guru dan siswa.
Dalam ranah kognitif, pembelajaran IPS mengenai manusia dan
lingkungannya harus dapat dinalar agar dapat dijadikan alat pengambilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
keputusan yang rasional, jadi bahan kajian IPS bukan hanya sekedar hafalan.
Dalam ranah afektif, perolehan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki
siswa diharapkan dapat mendorong tindakan yang berdasarkan nalar, selanjutnya
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ranah psikomotorik,
pengetahuan, nilai, dan sikap yang telah dimiliki siswa dapat dikembangkan
dalam keterampilan-keterampilan seperti keterampilan berkomunikasi,
bersosialisasi, atau bekerjasama.
Menurut Zainal Aqib, (2006: 12) penelitian Tindakan Kelas merupakan
sarana yang sesuai untuk memperbaiki pembelajaran IPS dengan pendekatan yang
sistemik. Dengan melakukan inovasi pada pendekatan atau model pembelajaran
diharapkan kualitas proses maupun hasil belajar dapat ditingkatkan. Model
pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif tipe Bermain
Jawaban yang dikembangkan oleh Agus Suprijono pada tahun 2009. Menurut
Agus Suprijono, (2009 : 118-119) Model pembelajaran ini adalah menekankan
pada adanya permainan jawaban diantara siswa untuk saling memotivasi dan
saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang
maksimal. Suatu model yang memungkinkan siswa dapat berinteraksi, berdiskusi,
bertukar pendapat dan mengekspresikan ide-idenya secara lebih leluasa dengan
temannya bahkan kepada guru. Di dalam model ini guru lebih berperan sebagai
fasilitator dan pengarah daripada sebagai penguasa dan pemberi materi kepada
siswa. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan mencari jawaban dengan
teman satu timnya serta guru memberi klarifikasi jawaban atau menambahkan
penjelasan yang bersumber pada materi yang ada. Sementara itu, dalam
pembelajaran konvensional dengan metode ceramah interaksi antara guru dan
siswa hanya satu arah. Di sisi lain siswa lebih bersifat pasif, mendengarkan dan
memperhatikan guru, mencatat materi, dan menunggu perintah guru.
Kelebihan dari model pempelajaran ini adalah meningkatkan kepekaan dan
kesetiawanan sosial, berinteraksi, berdiskusi, bertukar pendapat dan
mengekspresikan ide-idenya secara lebih leluasa dengan temannya bahkan kepada
guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Setelah siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe bermain
jawaban dalam pembelajaran IPS pada tema “Pekerjaan” nilai siswa meningkat
dan siswa terlihat bersemangat dalam pembelajaran serta siswa merasa nyaman
dan menyenangkan belajar di sekolah. Selain itu kemampuan siswa dalam hasil
belajar IPS pada tema “Pekerjaan” ini dapat meningkatkan kecerdasan dan
kecepatan berpikir serta mempunyai daya tarik universal bagi siswa SDN 02
Pandeyan.
Salah satu cara untuk pembelajaran dalam rangka penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe bermain jawaban dapat menyenangkan siswa agar
termotivasi. Guru seharusnya memiliki metode mengajar yang dapat menggugah
minat siswanya. Salah satunya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
tipe bermain jawaban. Terlebih lagi untuk pembelajaran IPS di kelas III (tiga)
Sekolah dasar (SD), guru dituntut untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran
dengan disertai improvisasi, kreasi, menarik dan menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeinginan melakukan
penelitian tentang penggunaan model kooperatif tipe bermain jawaban pada
pembelajaran IPS dengan tema “Pekerjaan” dengan judul : “ Peningkatan Hasil
Belajar IPS Melaui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada
Siswa Kelas III SD N 02 Pandeyan Tahun 2010/2011.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah-
masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
“Apakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban dapat
meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan,
Tasikmadu tahun 20010/2011?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : model pembelajaran kooperatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
tipe Bermain Jawaban dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas III
SD Negeri 02 Pandeyan, Tasikmadu tahun 20010/2011.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang
diharapkan diantaranya yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Konsep-konsep yang dihasilkan ini merupakan masukan yang
berharga bagi dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan
pembelajaran IPS.
b. Hasil-hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan yang
penting bagi para peneliti bidang pendidikan dan hasil penelitian
dapat dijadikan rekomendasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Untuk memilih latihan menggunakan pendekatan baru atau
keterampilan baru dalam penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe bermain jawaban.
2) Meningkatnya wawasan dan kemampuan guru tentang model
pembelajaran yang tepat yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPS.
3) Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membimbing
anak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
bermain jawaban .
b. Bagi Siswa
1) Tumbuh minat siswa berperan aktif sebagai pelaku utama
pembelajaran dengan dasar suka, rela, riang dan gembira
2) Pelajaran akan lebih menarik karena berlangsung dalam situasi
yang nyaman dan menyenangkan.
c. Bagi Sekolah
1.) Menjadi inspirasi untuk teman-teman mencoba yang baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2.) Untuk Meningkatkan kualitas guru dan pada akhirnya
peningkatan kualitas sekolah dan meningkatnya hasil belajar
siswa.
3.) Meningkatnya kualitas pembelajaran IPS dengan diterapkannya
model pembelajaran kooperatif tipe bermain jawaban dalam
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakekat Hasil Belajar IPS
a. Pengertian Belajar
Menurut Purwanto, (2009 : 44) belajar adalah perubahan perilaku yang
menimbulkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Menurut beberapa pakar pendidikan Dalam Agus Suprijono, (2009 : 1-5)
mendefinisikan belajar sebagai berikut :
(1) Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas
(2) Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
(3) Cronbach
Learning is shown by a change in behavior as a result of experience.
(Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman).
(4) Harold Spears
Belajar adalah mengamati, membaca dan mengikuti arah tertentu.
(5) Geoch
Learning is change in performance as a result of practice. (Belajar
adalah perubahan performance sebagai hasil latihan).
(6) Morgan
Learning is any relatively permanent change in behavior that is a
result of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Belajar dalam idealisme
berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi
seutuhnya. Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam
praktiknya banyak dianut.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan Wetherington (http:// id.answers.yahoo.com, diakses pada
tanggal 24 Januari 2011) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
di dalam kepribadian yang mengatakan diri sebagai suatu pola baru dari
reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu
pengertian.
Analisis dari definisi-definisi belajar tersebut pada dasarnya belajar dapat
mempengaruhi tingkah laku seseorang yang berhubungan dengan belajar. Di
dalam proses belajar terdapat suatu perubahan. Untuk memperoleh suatu
perubahan, seseorang memerlukan suatu periode waktu dan harus dilatih
dalam berbagai tingkah laku sehingga diperoleh suatu pola tingkah laku yang
otomatis.
Berdasarkan beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil suatu
pengalaman seseorang dalam suatu periode waktu tertentu.
b. Prinsip Belajar
Menurut Agus Suprijono, (2009:4-5) ada tiga prinsip-prinsip belajar yaitu
prinsip perubahan perilaku, prinsip belajar merupakan proses, prinsip
belajar merupakan bentuk pengalaman. Dari uraian tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Prinsip perubahan perilaku dengan ciri-ciri antara lain :
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental.
b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c. Fungsional atau bermanfaat sebagi bekal hidup.
d. Positif atau berakumulasi.
e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f. Permanen atau tetap.
g. Bertujuan dan terarah.
h. Mencangkup keseluruhan potensi kemanusiaan.
2. Belajar merupakan proses
Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik.
Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajaar.
3. Belajar merupakan bentuk pengalaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara siswa dengan
lingkungannya.
Menurut Shaw dan Costanzo dalam Mulyono Abdurrahman (2003:33),
mengemukakan bahwa ada 4 prinsip yang mendasari semua proses belajar,
keempat prinsip tersebut adalah (1) dorongan, (2) isyarat, (3) jawaban(response),
dan (4) hadiah. Berdasarkan prinsip tersebut secara paradigmatik dapat dilihat
pada gambar 1 dibawah ini:
Paradigma Peristiwa Belajar Menurut
J.C. Dollard Dan N.E. Miller Dalam Mulyono Abdurrahman
Respon Respon
Isyarat Dorongan Hadiah
Internal Eksternal
Gambar 1.
Dalam suatu usaha belajar terdapat perubahan pada perilaku seseorang dan
memerlukan proses serta tahapan-tahapan tertentu. Belajar yang dilaksanakan
melalui praktik atau pengalaman seseorang secara langsung akan lebih efektif
mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis seseorang bila
dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi, seperti yang
disampaikan Sardiman (2009: 26) terdapat dua tujuan belajar yaitu
instructional effects dan nurturant effects. Berikut ini adalah penjabaran dari
tujuan-tujuan belajar tersebut:
1) Instructional effects adalah tujuan-tujuan belajar yang eksplisit
diusahakan untuk dicapai melalui tindakan instruksional dalam
bentuk pengetahuan dan keterampilan.
2) Nurturant effects adalah tujuan yang layaknya menyertai tujuan
tindakan instruksional, berupa kemampuan berpikir kritis dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
kreatif, bersikap terbuka dan demokratis, dapat menerima pendapat
orang lain, dan sebagainya.
Jadi dalam proses belajar, guru harus dapat merancang perencanaan
pembelajaran yang baik beserta strategi dalam penyampaiannya agar tujuan
belajar dapat dicapai dengan maksimal.
d. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Purwanto, (2009 : 44) hasil belajar dapat dijelaskan dengan
memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”.
Pengertian hasil (product) yaitu menunjuk pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya
input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan
karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi
(finished goods). Sedangkan Dahar, (1998 : 28) mengatakan bahwa belajar
adalah perubahan perilaku yang dapat diamati melalui kaitan antara stimulus
dan respons menurut prinsip yang mengkanistik. Belajar dilakukan untuk
mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar.
Winkel, (2009 : 56) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan
yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Sedangkan menurut Purwanto, (2009 : 44) hasil belajar merupakan perolehan
dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran (ends are being
attained).
Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar
merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses
belajar mengajar, sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung
kepada tujuan pendidikannya.
Sedangkan menurut Agus Suprijono, (2009 : 5-7) hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,sikap-sikap, apresiasi
dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
(1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons
secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut
tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun
penerapan aturan.
(2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-analitis fakta – konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
(3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
(4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Menurut Bloom dalam Agus Suprijono, (2009 : 5-7), hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi hasil belajar
adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusian saja yang dapat dilihat secara fragmentaris atau terpisah,
melainkan komprehensif. Masing-masing domain/ranah tersebut dirinci lagi
menjadi beberapa kemampuan sebagai berikut:
1) Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
berkenaan dengan ingatan atau pengetahuan dan kemampuan intelektual
serta keterampilan-keterampilan. Kawasan afektif menggambarkan
sikap,minat,dan nilai serta pengembangan pengertian atau pengetahuan
ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,
keterampilanmotorik, dan sikap.
2) Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi
dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3) Ranah Psikomotor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi
neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah
dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain:
kognitif, afektif dan psikomotorik. Potensi perilaku untuk diubah, pengubahan
perilaku dan hasil perubahan perilaku dapat digambarkan pada tabel 1 sebagai
berikut :
Tabel 1 Pengubahan perilaku dan hasil perubahan perilaku
INPUT PROSES HASIL
Siswa :
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotorik
Proses belajar mengajar
Siswa :
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotorik
Potensi perilaku yang dapat
diubah
Usaha mengubah
perilaku
Perilaku yang telah
berubah :
1. Efek pengajaran
2. Efek pengiring
Sumber Purwanto, (2009:49)
Hasil belajar adalah perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku
yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Hasil belajar atau perubahan perilaku yang
menimbulkan kemampuan dapat berupa hasil utama pengajaran (instructional
effect) maupun hasil sampingan pengiring (nurturant effect). Hasil belajar
merupakan komponen pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan
pendidikan, karena hasil belajar diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pendidikan melalui proses belajar mengajar.
Hasil belajar adalah sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh
mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan.
Mulyono Abdurrahman, (2003:37-40) mengatakan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut
Keller Dalam Mulyono Abdurrahman, (2003:39) hasil belajar adalah prestasi
aktual yang ditampilkan oleh anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan hasil belajar adalah keluaran dari
suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar yang mempengaruhi tingkat
perkembangan mental seseorang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi
menjadi 2 bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal (indra munawar,
http://indramunawar. blogspot.com/ 2010 /06 /, diakses tanggal 24 Oktober 2010).
a. Faktor Internal
(1) Faktor biologis (jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik
yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai
sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi
keadaan otak, panca indera, anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan
fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minum yang teratur,
olahraga serta istirahat yang cukup.
(2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar
meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.
Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah
kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi
intelegensi, kemauan, dan bakat. Pertama, intelegensi atau tingkat
kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar terhadap
keberhasilan belajar seseorang. Kedua, kemauan dapat dikatakan
faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat
tidak menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang,
melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan
seseorang dalam suatu bidang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
b. Faktor Eksternal
(1) Faktor lingkungan keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga merupakan lingkungan
pertama dan utama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang.
Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian
orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-
anaknya dapat mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
(2) Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan
keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi
keberhasilan belajar para siswa di sekolah mencakup metode
pembelajaran, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan
siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin
yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
(3) Faktor lingkungan masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat
yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan
faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena
keberadannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang
keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga-lembaga pendidikan
nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, organisasi
remaja dan lain-lain.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari
penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.
2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta
menganalisis gejala dan masalah sosial dimasyarakat ditinjau dari berbagai aspek
kehidupan secara terpadu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala
dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan
atau satu perpaduan.
Menurut Faqih dan Bunyamin (2001: 1), Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dari berbagai ilmu
sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan
dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Sedangkan Menurut
National Council for Social Studies dalam Agus Badrudin
(http://beduatsuko.blogspot.com/, diakses pada tanggal 24 Oktober 2010),
mendifisikan IPS sebagai berikut:
Social studies is the integrated study of the science and humanities to
promote civic competence. Within the school program, social studies
provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as
anthropology, economics, geography, history, law, philosophy, political
science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content
from the humanities, mathematics, and natural sciences. The primary
purpose of social studies is to help young people develop the ability to make
informed and reasoned decisions for the public good as citizen of a
culturally diverse, democratic society in an interdependent world.
Jadi, pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang
mempelajari, menelaah dan menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat
dinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu. Memang pengetahuan sosial
itu diperoleh secara alamiah dari kehidupan sehari-hari dan telah ada pada diri kita
masing-masing, namun hal ini belum cukup mengingat kehidupan masyarakat
dengan segala permasalahannya semakin berkembang. Untuk menghadapi
keadaan demikian pengetahuan sosial yang diperoleh secara alamiah tidak cukup.
Maka diperlukan pendidikan formal khususnya pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang
berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri ditengah-tengah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kekuatan fisik dan sosial, yang gilirannya akan menjadi warga negara yang baik
dan bertanggung jawab.
James G. Womack (2009:1.30) mengemukakan tentang konsep IPS yaitu
suatu kata atau ungkapan yang berhubungan dengan sesuatu yang menonjol, sifat
yang melekat dan memiliki pengertian denotatif dan konotatif.
Objek IPS dalam Sarjiyo (2009:1.32)antara lain : Aspek kehidupan
manusia dikaji berdasarkan satu kesatuan gejala sosial atau masalah sosial (tidak
melahirkan bidang ilmu). Dan Pendekatan IPS yang digunakan antara lain :
1. Pendekatan intersipliner/multidisipliner
2. Lintas sektoral
Bahwa tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar adalah untuk
mengenalkan dunia manusia kepada anak-anak. Siswa-siswa masuk sekolah
dengan pengetahuan dan pemikiran yang berbeda-beda tentang manusia. Mereka
mengetahui beberapa sejarah dan geografi, serta meraka mempunyai pengetahuan
mengenai pola budaya.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam Dekdiknas (2006:22),
mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Mengenai tujuan IPS para ahli dalam buku Etin Sholihatin (2005:29-30)
sering mengaitkannya dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari
program pendidikan tersebut. Menurut para ahli dalam buku Etin Sholihatin,
(2005:29-30) mendefinisikan tujuan pendidikan IPS sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
(a) Gross menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk
mempersiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang baik dalam
kehidupan di masyarakat, secara tegas ia mengakatakan “ to prepare
students to be well – functioning citizens in a democratic society”.
Tujuan lain dari IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan
mahasiswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan
setiap persoalan yang dihadapinya.
(b) Kosasih menyebutkan pendidikan IPS berusaha membantu mahasiswa
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan
menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial
masyarakatnya.
Jadi, tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mengenalkan konsep-konsep
kehidupan manusia dan lingkungannya dan untuk membekali siswa agar memiliki
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
c. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan Sekolah Dasar tahun 2006, ruang
lingkup mata pelajaran IPS sekolah dasar meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3) Sistem Sosial dan Budaya
4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
Aspek yang digunakan untuk materi pembelajaran dalam penelitian ini
adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan khususnya pada tema pekerjaan.
Selain itu dalam buku Etin Sholihatin juga terdapat konsep IPS di Indonesia,
konsep IPS itu antara lain :
1. Interaksi
2. Saling ketergantungan
3. Kesinambungan dan perubahan ( Continuity and Change )
4. Keragaman / kesamaan / perbedaan
5. Konflik dan konsensus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
6. Pola
7. Tempat
8. Kekuasaan
9. Nilai kepercayaan
10. Keadailan dan pemerataan
11. Kelangkaan ( Scarcity )
12. Kekhususan ( Specialitation )
13. Budaya ( kultur )
14. Nasionalisme
d. Fungsi IPS
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berfungsi untuk
mengembangkan nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa
dan negara Indonesia.
Menurut Sofa dalam http://massofa.wordpress.com /2007 /12/21/
hakekat -ips-sebagai –program -studi/, diakses pada tanggal 24 Oktober 2010)
fungsi IPS sebagai pendidikan adalah membekali anak didik dengan pengetahuan
sosial yang berguna, ketrampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian
serta kepedulian sosialnya sebagai sumber daya manusia yang bertanggung jawab
dalam merealisasikan tujuan nasional.
Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu mata
pelajaran di SD berfungsi mengembangkan pengetahuan sosial dan keterampilan
sosial siswa untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan
sehari-harinya.
e. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Karakteristik Pendidikan IPS terutama di sekolah dasar dapat dilihat dari
berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi
dan strategi penyampaiannya.
1) Materi IPS SD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Hidayati dkk, (2008: 26) mengemukakan bahwa materi IPS dapat
bersumber dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat.
Ada 5 macam sumber materi IPS untuk sekolah dasar, yaitu:
a) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar siswa
dimulai dari lingkup keluarga, sekolah, desa, kecamatan hingga
lingkungan yang lebih luas yaitu negara dan dunia dengan berbagai
permasalahannya.
b) Kegiatan-kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, ekonomi
pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi.
c) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan tempat tinggal siswa
yang terdekat sampai wilayah yang lebih jauh.
d) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah
yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,
tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang penting.
e) Siswa sebagai sumber materi belajar meliputi berbagai segi, dari
makanan, pakaian, permainan, keluarga, dan lain sebagainya.
2) Strategi Penyampaian Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Karkteristik penyampaian pengajaran IPS sebagaian besar adalah
didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam suatu urutan:
anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, daerah, negara,
hingga dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizons
or Expanding Environment Curriculum” (Mukminan dalam Agus
Badrudin, 2010: http:// beduatsuko. blogspot.com/, diakses pada tanggal
24 Oktober 2010).
f. Materi Pokok Pembelajaran IPS SD
Untuk memperjelas materi pembelajaran IPS di kelas III SD semester dua
berikut dikemukakan rincian berdasarkan silabus kelas III SD, pada tabel 2
dibawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Tabel 2. Silabus Sekolah Dasar kelas III semester satu
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami jenis pekerjaan dan
penggunaan uang
2.1 Mengenal jenis-jenis
pekerjaan
2.2 Memahami pentingnya
semangat kerja
Sumber : Silabus IPS Kelas III Sekolah Dasar
Uraian materi IPS dengan tema “Pekerjaan” pokok bahasan “jenis-jenis
pekerjaan dan semangat kerja” kelas III sebagai berikut:
1. Pengertian Pekerjaan
Bekerja adalah suatu kegiatan untuk untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan merupakan bagian dari kegiatan ekonomi.
2. Jenis-jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan bermacam-macam. Semua pekerjaan harus dilakukan
dengan sunguh-sungguh. Pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan
mendapatkan hasil yang maksimal. Pekerjaan yang ditekuni manusia dilakukan
untuk mendapatkan upah. Upah yang diperoleh dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Jenis-jenis pekerjaan dibagi menjadi dua yaitu
pekerjaan yang menghasilkan jasa dan yang menghasilkan barang.
Berikut bagan jenis-jenis pekerjaan pada gambar 2 yaitu sebagai berikut :
contoh contoh
Gambar 2.
Sumber BSE IPS Kelas 3, Muhammad Nursa’ban,dkk
Jenis - Jenis Pekerjaan
Menghasilkan Barang Menghasilkan Jasa
1. Petani
2. Penjahit
3. Nelayan
1. Guru
2. Dokter
3. Polisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Menjelaskan tentang jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan
jasa. Yang menghasilkan barang contohnya petani, penjahit, nelayan, dll.
Sedangkan yang menghasilkan jasa contohnya guru, dokter, polisi, dll.
Contoh-contoh yang menunjukkan bahwa pekerjaan yang ditekuni
manusia ada yang menghasilkan barang dan ada yang menghasilkan jasa.
Berdasarkan contoh-contoh itu dapat dibuat daftar mengenai jenis pekerjaan
yang menghasilkan barang dan jasa seperti berikut.
Tabel 3. Daftar pekerjaan mengenai jenis pekerjaan yang menghasilkan
barang dan jasa
No. NAMA ANAK PEKERJAAN ORTU MENGHASILKAN
1.
2.
3.
4.
Andi
Tina
Gunawan
Irfan
Koki perusahaan roti
Perias salon kecantikan
Sopir
Perajin
Barang
Jasa
Jasa
Barang
Sumber BSE Kelas III
Dengan membaca daftar pekerjaan orang tua, kita dapat membedakan jenis
pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa. Berbagai jenis pekerjaan
tersebut dilakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
3. Alasan Orang Bekerja
Orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan yang kita butuhkan
adalah makan, pakaian, dan tempat tinggal. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, manusia harus bekerja. Pekerjaan tersebut merupakan bagian dari
kegiatan ekonomi.
Setiap orang mempunyai kebutuhan. Kebutuhan dapat terpenuhi apabila
kita mempunyai penghasilan. Untuk mendapatkan penghasilan setiap orang
harus bekerja. Penghasilan dapat berupa uang yang dapat digunakan untuk
membeli berbagai barang dan jasa yang diperlukan.
Manusia memiliki banyak kebutuhan hidup. Kebutuhan itu, terutama
kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang harus terpenuhi.
Termasuk kebutuhan pokok adalah makanan, pakaian, dan tempat tinggal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
(rumah). Setiap hari kita butuh makan untuk tumbuh dan hidup. Kita butuh
pakaian untuk menutup badan serta butuh rumah untuk berteduh dan istirahat.
Agar pintar, kita juga butuh pendidikan dengan bersekolah.
Pepatah menyatakan, “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.” Jika
kita membiasakan hidup hemat dan rajin menabung, di masa depan kita akan
memiliki cadangan uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup kita.
4.) Pentingnya Memiliki Semangat Kerja
Orang harus mempunyai semangat dalam melakukan setiap pekerjaan.
Semangat kerja yang tinggi akan mendapatkan hasil yang maksimal. Semangat
kerja yang tinggi juga dapat meningkatkan prestasi. Prestasi kerja yang tinggi
akan mendatangkan upah yang tinggi pula. Kesungguhan dan semangat kerja
harus selalu kita jaga dan pelihara.
Semangat kerja merupakan dorongan kepada seseorang untuk giat bekerja.
Dorongan tersebut berasal dari dirinya sendiri atau dari luar. Semangat kerja
diperlukan oleh kita agar memperoleh hasil sesuai yang diinginkan. Jika ingin
pintar, maka kita harus belajar. Sedangkan jika ingin sehat, maka kita harus
rajin berolahraga.
Orang yang malas bekerja hasil kerjanya tidak sempurna. Hasil kerja yang
tidak baik menyebabkan tidak dipercaya orang lain. Dapat juga dipecat dari
pekerjaannya. Dalam bekerja kita harus memiliki semangat kerja. Dengan
keterampilan yang dimiliki, kita harus berusaha bekerja sebaik-baiknya.Orang
yang mempunyai semangat kerja akan bekerja keras.
Orang yang malas dan tak bersemangat akan gagal dalam pekerjaannya.
Seorang pegawai, jika malas bekerja juga dapat bernasib buruk. Ia akan
diperingatkan oleh atasannya dan mungkin saja dipecat dari kantor dan
akhirnya menganggur. Oleh karena itu, jika ingin menjadi orang sukses dalam
pekerjaan, orang harus punya semangat kerja yang tinggi. Semangat dalam
bekerja harus tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan. orang yang malas dan
tak bersemangat akan gagal dalam pekerjaannya. Seorang pegawai, jika malas
bekerja juga dapat bernasib buruk. Ia akan diperingatkan oleh atasannya dan
mungkin saja dipecat dari kantor dan akhirnya menganggur. Oleh karena itu,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
jika ingin menjadi orang sukses dalam pekerjaan, orang harus punya semangat
kerja yang tinggi. Semangat dalam bekerja harus tetap dipertahankan dan terus
ditingkatkan.
5.) Ciri-ciri Semangat Kerja
Seorang pekerja perlu memiliki semangat kerja yang tinggi, ciri-ciri
semangat kerja antara lain sebagai berikut :
a. Kerja Keras
Orang yang memiliki semangat kerja, akan bekerja keras. Dia tidak
mudah menyerah bila gagal. Selalu berusaha dengan sebaik-baiknya.
Ciri-ciri pekerja keras:
a. Kesulitan tidak membuat berhenti bekerja.
b. Mencari cara kerja baru.
c. Tidak malu bertanya.
b. Disiplin
Orang yang memiliki semangat kerja tentunya memiliki sikap disiplin.
Disiplin merupakan bentuk perhatian terhadap waktu. Dia akan menghargai
waktu. Dia tidak mudah mengingkari janji yang telah diberikan.
Ciri-ciri orang yang disiplin:
a. Tepat waktu
b. Tidak mengingkari janji
c. Jujur
Orang yang memiliki semangat kerja akan bersikap jujur. Jujur adalah
berkata dan berbuat apa adanya, tidak mengada-ada. Orang yang jujur mau
mengakui kekurangannya.
Ciri-ciri orang yang jujur:
a. Mau mengakui kekurangan
b. Tidak takut diolok-olok
c. Selalu mematuhi aturan
Berikut ini adalah kesimpulan dari tema “Pekerjaan” pada materi pokok
bahasan jenis-jenis pekerjaan dan semangat kerja.Untuk memenuhi kebutuhan
hidup, orang harus bekerja. Pekerjaan yang menghasilkan barang misalnya petani,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
peternak, penjahit, tukang kayu. Pekerjaan yang menghasilkan jasa atau layanan
misalnya guru dokter, polisi. Dalam bekerja, orang harus memiliki semangat
kerja. Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja antara lain kerja keras, jujur,
dan disiplin.
3. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Bermain Jawaban
a. Pengertian Model Pembelajaran
Mills dalam Agus Suprijono, (2009: 45) Model adalah bentuk representasi
akurat sebagai proes aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok
orang mencoba bertindak berdasarkan model itu.
Model pembelajaran menurut Joice dan Weil dalam Isjoni, (2010: 50)
adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan
digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi
petunjuk kepada pengajar di kelasnya. Agus Suprijono (2009: 46) mendefinisikan
model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
Menurut Muhammad Surya Dalam Isjoni, (2010:49) model pembelajaran
merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Model merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan
situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi
kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.
Untuk mencapai hal-hal tersebut maka guru harus dapat memilih dan
mengembangkan model pembelajaran yang tepat, efisien dan efektif sesuai
dengan kebutuhan siswa serta materi yang diajarkan. Pemilihan model
pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi belajar sehingga siswa benar-benar
memahami materi yang diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
adalah suatu cara efektif yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
b. Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif
Kooperatif Learning berasal dari kata Cooperative yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Kooperatif learning adalah suatu
model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan
belajar mengajar yang berpusat pada siswa (studend oriented), terutama untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang
tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli
pada yang lain.
Menurut Anita Lie Dalam Isjoni, (2010:16) Pembelajaran kooperatif yaitu
sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Agus Suprijono, (2010:54) pembelajaran kooperatif adalah konsep yang
lebih luas meliputi semua jenis kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih
dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran
kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas
dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang
dirancang untuk membantu peserta didik.
Dalam jurnal internasional yang ditulis oleh Johnson&Johnson (2000: 2,
diakses pada tanggal 27 Desember 2010) menyatakan bahwa ”cooperative
learning exists when students work together to accomplish shared learning
goals”. Diartikan bahwa pembelajaran kooperatif ada ketika siswa-siswa bekerja
bersama untuk berbagi dalam menyelesaikan tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran siswa dalam
kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda-beda. (Faiq
Dzaki, 2009: http://penelitian tindakankelas.blogspot.com/ diakses pada tanggal
19 Januari 2011). Dalam perbedaan itu siswa-siswa dapat saling asah, asih, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
asuh sehingga tercipta masyarakat belajar (Learning Community) yang saling
mencerdaskan. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja
sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Robert Slavin
(1984) dalam Sholihatin dan Raharjo (2008:4) mengatakan bahwa ”In
cooperative learning methods, students work together in four member teams to
master material initially presented by teacher”. Dapat diartikan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat
heterogen.
Dalam jurnal internasional yang ditulis Jacobs&Hannah (dalam
http://www.georgejacobs.net/ cooperative.html, diakses pada tanggal 29
Desember 2010) menyatakan bahwa “cooperative learning, also known as
collaborative learning, is a body of concepts and techniques for helping to
maximize the benefits of cooperation among students”. Artinya, pembelajaran
kooperatif yang juga dikenal sebagai pembelajaran kolaboratif, adalah suatu
bentuk dari konsep dan tehnik untuk membantu memaksimalkan keuntungan-
keuntungan kerjasama diantara siswa.
Sedangkan menurut John W.Santrock (2010:1) pembelajaran kooperatif
terjadi ketika siswa-siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling
membantu dalam belajar, sehingga bisa menjadi strategi yang efektif untuk
meningkatkan prestasi, terutama ketika dua kondisi terpenuhi.
Dengan demikian dapat disimpulkan cooperative learning mengandung
pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok.
Dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif
mempunyai tiga konsep sentral yang dikemukakan oleh Slavin dalam Winkel
(2009 : 26-28), tiga konsep tersebut yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1) Penghargaan Kelompok
Dalam pembelajaran kooperatif menggunakan tujuan-tujuan kelompok
untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh
jika kelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan
kelompok didasarkan pada perolehan individu sebagai anggota kelompok
dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling
membantu, dan saling peduli.
2) Pertanggungjawaban Individu
Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari
seluruh anggota kelompok untuk saling membantu pada saat belajar dalam
kelompok. Adanya pertanggungjawaban individu juga menjadikan setiap
anggota bersiap untuk mengerjakan tes individu tanpa bantuan dari anggota
kelompoknya.
3) Kesempatan yang Sama untuk Mencapai Keberhasilan
Di dalam pembelajaran kooperatif menggunakan metode skoring yang
mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang
diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Dengan menggunakan metode
skoring ini setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi
sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang
terbaik bagi kelompoknya.
Berdasarkan tiga konsep dalam model pambelajaran kooperatif tersebut
diharapkan para siswa memiliki persepsi bahwa mereka harus bersama-sama,
memiliki tanggung jawab diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi,
berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama, membagi
tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya diantara anggota kelompok,
serta mempertanggungjawabkan secara individu materi yang dipelajari.
c. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting. Menurut Ibrahim, et
al Dalam Isjoni, (2010:27) ada tiga tujuan pembelajarn kooperatif yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
1) Hasil Belajar Akademik
Dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan
perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.
2) Penerimaan terhadap Perbedaan Individu
Penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan
ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. Selain
itu akan belajar saling menghargai satu sama lain.
3) Pengembangan Keterampilan Sosial
Mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan
kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki siswa,
sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan
sosial.
d. Keterampilan dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Lundgren dalam Agus Suprijono, (2010:34) Dalam model pembelajaran
kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa juga harus
mempelajarai keterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan
kooperatif. Menurut Isjoni, (2009:46) keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk
melancarkan hubungan kerja dan tugas. Keterampilan-keterampilan tersebut
antara lain:
1) Keterampilan kooperatif tingkat awal, meliputi: menggunakan
kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi tugas,
berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong partisipasi,
mengundang orang lain, menyelesaikan tugas dalam waktunya, serta
menghormati perbedaan individu.
2) Keterampilan tingkat menengah, meliputi: menunjukkan penghargaan dan
simpati, mengungkapkan pendapat, mendengarkan dengan bijaksana,
bertanya, membuat ringkasan dan menafsirkan.
3) Keterampilan tingkat mahir, meliputi: berkolaborasi, memeriksa dengan
cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan dan berkompromi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
e. Observasi dalam Proses Pembelajaran Kooperatif
Menurut Agus Suprijono, (2009: 157) selama proses pembelajaran
kooperatif berlangsung, guru hendaknya juga mengamati kegiatan siswa untuk
menilai sikap kooperatif siswa dalam berdiskusi. Rubrik yang digunakan dalam
observasi kegiatan siswa dapat dalam bentuk sebagai berikut:
Tabel 4. Rubrik dalam observasi kegiatan siswa oleh Suprijono
No. Aspek Skor Bobot Skor
Maksimal
Kelompok
1 2 3
1.
Keaktifan
Sangat Aktif
Aktif
Pasif
9-10
6-8
< 5
4 45
2.
Kerja sama
Sangat Baik
Baik
Kurang
9-10
6-8
< 5
3 40
3.
Menghargai pendapat
orang lain :
Sangat
Cukup
Kurang
9-10
6-8
< 5
3 35
Total 120
Sumber: Agus Suprijono (2009: 160)
Apabila keaktifan siswa tiap kelompok >40 dan skor maksimal 45 maka
termasuk kelompok super sedangkan <40 maka kelompok hebat. Apabila
kejasama siswa tiap kelompok >35 dan skor maksimal 35 maka termasuk
kelompok super sedangkan <35 maka kelompok hebat. Menghargai pendapat
orang lain tiap kelompok >30 dan skor maksimal 35 maka termasuk kelompok
super dan <30 maka kelompok hebat.Rubrik observasi keterampilan kooperatif
siswa ini dapat dikembangkan sendiri oleh guru disesuaikan dengan pengalaman
yang dimiliki guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
f. Kelebihan dan Kekurangan dalam Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi belajar siswa sehingga
kekurangan yang mungkin terjadi dapat diminimalisirkan. Namun di samping
memiliki kelebihan, model pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa
kekurangan (Faiq Dzaki, http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2010/03/:
diakses tanggal 19 Januari 2011).
Beberapa kelebihan model pembelajaran kooperatif , antara lain:
1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan,
informasi, pandangan-pandangan, dan perilaku sosial.
3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial sehingga
memingkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan
komitmen bersama.
4) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.
5) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.
6) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa lebih
baik.
7) Mengembangkan hubungan antara pribadi yang positif antara siswa yang
berasal dari latar belakang yang berbeda.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif, yaitu:
1) Guru khawatir bila akan terjadi kekacauan di dalam kelas.
2) Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik
atau keunikan pribadi karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok.
3) Kemungkinan tugas tidak akan terbagi rata atau secara adil.
g. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban
Dalam Agus Suprijono, (2009: 118-119) Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Bermain Jawaban adalah salah satu metode pambelajaran yang
dikembangkan oleh Robert Slavin pada tahun 1970. Model pembelajaran ini
adalah menekankan pada adanya permainan jawaban diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
mencapai prestasi yang maksimal. Suatu model yang memungkinkan siswa dapat
berinteraksi, berdiskusi, bertukar pendapat dan mengekspresikan ide-idenya
secara lebih leluasa dengan temannya bahkan kepada guru. Di dalam model ini
guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pengarah daripada sebagai penguasa
dan pemberi materi kepada siswa. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan
mencari jawaban dengan teman satu timnya serta guru memberi klarifikasi
jawaban atau menambahkan penjelasan yang bersumber pada materi yang ada.
Menurut Hisyam Zaini, dkk, (2007:87) mengemukakan bahwa bermain
jawaban adalah sebuah permainan yang dapat melibatkan semua siswa dari awal
sampai akhir untuk mencari jawaban yang benar dan sekaligus bergantung pada
faktor keberuntungan. Dalam permainan ini guru mengajar dengan menggunakan
jawaban-jawaban yang ditemukan oleh siswa.
Dalam Mayke S. Tedjasaputra, (2003:15) Johnson et al mengemukakan
bahwa bermain merupakan konsep yang tidak mudah untuk dijabarkan, bahkan di
dalam Oxford English Dictionary, tercamtum 116 definisi tentang bermain. Model
pembelajaran kooperatif tipe bermain jawaban ini mencangkup tiga ranah yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu dalam pembagian kelompok harus
menyeluruh tanpa membeda-bedakan antara yang pintar maupun yang kurang.
Menurut Paul Ginnis (2008:214) menyatakan bahwa bermain jawaban itu
secara efektif mengubah dinamika kelas dan biasanya menciptakan kemauan yang
lebih besar untuk belajar dan bersikap. Manfaat ini adalah cara untuk menciptakan
beberapa aturan serius dengan sedikit kesenangan serius.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa bermain jawaban merupakan sebuah
pertanyaan yang memerlukan jawaban ringkas dan dikelompokkan jawaban
tersebut kemudian dimasukkan dalam kantong kertas lalu menempelkan jawaban
tadi pada papan yang digantung.
1) Persiapan dalam Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain
Jawaban
Menurut Agus Suprijono, (2009 : 118-119) hal-hal yang harus
dipersiapkan dalam mengembangkan metode pelajaran bermain jawaban adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1. Buatlah sejumlah pertanyaan yang memerlukan jawaban ringkas, dan
masing-masing ditulis pada selembar kertas.
2. Tulislah sejumlah kemungkinan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan no 1
diatas. Jumlah jawaban harus lebih banyak dari jumlah pertanyaan.
3. Kelompokkan jawaban-jawaban yang dibuat pada langkah kedua sesuai
dengan kategori tertentu.
4. Masukkan jawaban-jawaban tadi ke dalam kantong-kantong kertas. Setiap
kantong ditulisi nama kategori jawaban.
5. Tempelkan kantong-kantong kertas tadi pada lembar papan.
6. Tempel atau gantungkan kertas karton tadi di depan kelas.
Sedangkan menurut Hisyam Zaini, dkk. (2007:87-88) hal-hal yang harus
dipersiapkan dalam mengembangkan metode pelajaran bermain jawaban adalah :
1. Buatlah sebuah pertanyaan yang memerlukan jawaban ringkas, dan
masing-masing ditulis pada selembar kertas.
2. Tulislah sejumlah kemungkinan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan no 1
diatas. Jumlah jawaban harus lebih banyak dari jumlah pertanyaan.
3. Kelompokkan jawaban-jawaban yang dibuat pada langkah kedua sesuai
dengan kategori tertentu.
4. Masukkan jawaban-jawaban tadi ke dalam kantong-kantong kertas. Setiap
kantong ditulisi nama kategori jawaban.
5. Tempelkan kantong-kantong kertas tadi pada lembar papan.
6. Tempel atau gantungkan kertas karton tadi di depan kelas.
2) Langkah-langkah Pembelajaran dalam Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Bermain Jawaban
Menurut Agus Suprijono (2009:118-119) langkah-langkah permainan
bermain jawaban adalah sebagai berikut :
1. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Besar kelompok disesuaikan
dengan jumlah siswa. Usahakan jumlah siswa dalam tiap kelompok tidak
lebih dari 5 orang.
2. Kepada setiap kelompok diberikan lembar kerja berisi tentang kata-kata
atau kalimat, berikut media tentang tema “Pekerjaan”. Jumlah pertanyaan
yang berupa kata-kata atau kalimat untuk setiap kelompok adalah beda.
3. Mintalah masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang mana jawaban tersebut berada.
4. Mulai permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk
membacakan satu kata-kata atau kalimat dan dimasukkan dalam kantong,
kemudian salah satu anggota kelompok mengambil jawaban dari kantong
yang ada di depan kelas. Setelah selesai setiap kelompok menyusun
kalimat sudah jadi terus diurutkan untuk menjadi sebuah paragraf,
kemudian membacakan di depan kelas.
5. Langkah no.4 diulang untuk kelompok yang lain sampai kata-kata atau
kalimat habis, atau waktu tidak memungkinkan.
6. Guru memberi klarifikasi jawaban atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada dalam permainan tadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Menurut Hisyam Zaini, dkk.(2007:87-88) langkah-langkah permainan
bermain jawaban adalah sebagai berikut :
1. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Besar kelompok disesuaikan
dengan jumlah siswa. Usahakan jumlah siswa dalam tiap kelompok tidak
lebih dari 5 orang.
2. Kepada setiap kelompok diberikan lembar kerja berisi tentang kata-kata
atau kalimat, berikut media tentang tema “Pekerjaan”. Jumlah pertanyaan
yang berupa kata-kata atau kalimat untuk setiap kelompok adalah beda.
3. Mintalah masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang mana jawaban tersebut berada.
4. Mulai permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk
membacakan satu kata-kata atau kalimat dan dimasukkan dalam kantong,
kemudian salah satu anggota kelompok mengambil jawaban dari kantong
yang ada di depan kelas. Setelah selesai setiap kelompok menyusun
kalimat sudah jadi terus diurutkan untuk menjadi sebuah paragraf,
kemudian membacakan di depan kelas.
5. Langkah no.4 diulang untuk kelompok yang lain sampai kata-kata atau
kalimat habis, atau waktu tidak memungkinkan.
6. Guru memberi klarifikasi jawaban atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada dalam permainan tadi.
3) Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain
Jawaban
Pembelajaran IPS dapat dilaksanakan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban, karena di dalam kegiatan tim Bermain
Jawaban terdapat interaksi antar siswa yang dapat melatih siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, menumbuhkan tanggung jawab,
menghargai pendapat orang lain, meningkatkan kepekaan dan kesetiawanan
sosial, berinteraksi, berdiskusi, bertukar pendapat dan mengekspresikan ide-
idenya secara lebih leluasa dengan temannya bahkan kepada guru.
Menurut Stahl dalam Isjoni, (2010:23) dengan melaksanakan pembelajaran
cooperative learning dapat melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik
keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan social (social skill),
seperti keterampilan untuk mengemukakan pendapat, bekerja sama, dan setia
kawan.
Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain
Jawaban, berikut ini adalah langkah-langkah permainan yang digunakan dalam
Bermain Jawaban adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
1. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Besar kelompok disesuaikan
dengan jumlah siswa. Usahakan jumlah siswa dalam tiap kelompok tidak
lebih dari 5 orang.
2. Kepada setiap kelompok diberikan lembar kerja berisi tentang kata-kata
atau kalimat, berikut media tentang tema “Pekerjaan”. Jumlah pertanyaan
yang berupa kata-kata atau kalimat untuk setiap kelompok adalah beda.
3. Mintalah masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang mana jawaban tersebut berada.
4. Mulai permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk
membacakan satu kata-kata atau kalimat dan dimasukkan dalam kantong,
kemudian salah satu anggota kelompok mengambil jawaban dari kantong
yang ada di depan kelas. Setelah selesai setiap kelompok menyusun
kalimat sudah jadi terus diurutkan untuk menjadi sebuah paragraf,
kemudian membacakan di depan kelas.
5. Langkah no.4 diulang untuk kelompok yang lain sampai kata-kata atau
kalimat habis, atau waktu tidak memungkinkan.
6. Guru memberi klarifikasi jawaban atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada dalam permainan tadi.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berikut adalah hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara
lain:
1. Hasil Penelitian Tindakan Kelas oleh Sukarni dalam skripsinya dengan
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa
kelas V SD N 03 Lalung tahun pelajaran 2008/2009 terbukti rata-rata hasil
pratindakan 66,1 atau 72 % di atas KKM, pada siklus I menjadi 69,5 atau 86
% di atas KKM, pada siklus II menjadi 73,4 atau 90 % di atas KKM, dan pada
siklus III nilai rata-rata 80, atau 100 % di atas KKM.
2. Penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusrika
Firda Isnaini dengan judul “Peningkatan hasil belajar IPS melalui model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
pembelajaran kooperatif tipe students teams achievement division pada siswa
kelas IV B SD Muhammadiyah Wonorejo, Pulokarto kabupaten Sukoharjo
tahun pelajaran 2009/2010” yang menyatakan bahwa dengan penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi koperasi. Dengan rata-rata hasil petindakan 67 di bawah
KKM, pada siklus I menjadi 69,5 atau 70% diatas KKM, pada siklus II
menjadi 73,4 atau 80% di atas KKM.
3. Hasil penelitian Via Dwi Verawati dalam skripsinya dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
dilengkapi VCD pada sub pokok bahasan minyak bumi kelas X MAN 1
Surakarta tahun pelajaran 2008/2009 menunjukkan adanya peningkatan dari
44,1% pada siklus I dan 85,2% pada siklus II dengan rata-rata kelas 55,7 pada
siklus I dan 77,5 pada siklus II.
4. Selain itu, penelitian ini juga relevan dengan penelitian Jenifer Perdana
Kusuma yang berjudul “Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif dengan
metode Group Investigation sebagai upaya meningkatkan hasil belajar pada
mata diklat perhitungan statika bangunan kelas X TKK SMK N 5 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011” yang menyatakan bahwa dengan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe GI dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Menunjukkan adanya peningkatan dari 75% pada siklus I dan 85% pada
siklus II dengan rata-rata kelas 60,7 pada siklus I dan 77,5 pada siklus II.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang dikemukakan di atas maka dapat disusun
suatu kerangka pemikiran. Kondisi awal hasil belajar IPS siswa kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan masih rendah karena guru masih menggunakan metode
konvensional yaitu ceramah.
Hasil belajar IPS pada kondisi awal masih rendah ditunjukkan rata-rata
nilai pada ulangan akhir semester I (Satu) hanya 60. Dilihat dari nilai hasil ujian
semester I (satu) IPS yang masih minim dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
yaitu 70. Dengan jumlah siswa 27, nilai tertinggi 89 dan terendah 50 dan ada
sebagian siswa yang belum mencapai KKM.
Peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dalam pembelajaran IPS pada tema “Pekerjaan”
pokok bahasan jenis-jenis pekerjaan dan semangat kerja untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban adalah salah satu
metode pambelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin. Metode ini sebagai
salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada suatu model yang
memungkinkan siswa dapat berinteraksi, berdiskusi, bertukar pendapat dan
mengekspresikan ide-idenya secara lebih leluasa dengan temannya bahkan kepada
guru. Di dalam model ini guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pengarah
daripada sebagai penguasa dan pemberi materi kepada siswa. Siswa diberi
kesempatan untuk berdiskusi dan mencari jawaban dengan teman satu timnya
serta guru memberi klarifikasi jawaban atau menambahkan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada. Peneliti merencanakan dua siklus pada proses
tindakan. Target ketercapaian pada siklus I adalah terdapat 75% siswa
memperoleh nilai 70 (KKM) dan pada siklus II adalah terdapat 85% siswa
memperoleh nilai 75 (KKM).
Kondisi akhir setelah dilaksanakan tindakan dengan pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban, siswa menjadi lebih aktif, terjalin interaksi
antara guru dengan siswa maupun antar siswa, selain itu siswa mampu
menyelesaikan masalah dengan berbagai ide tau gagasan yang mereka miliki
sehingga dicapai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tema “Pekerjaan”
pokok bahasan jenis-jenis pekerjaan dan semangat kerja dapat ditingkatkan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pemikiran dapat
divisualisasikan pada gambar 3 dibawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Berikut bagan kerangka pemikiran pada gambar 3 dibawah ini :
Gambar 3. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian yang sedang diteliti, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul. Hipotesis penelitian ini diturunkan berdasarkan cara berfikir
deduktif, yakni menentukan jawaban sementara atas dasar analisis teori- teori
pengetahuan ilmiah yang relevan dengan permasalahn melalui penalaran.
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi
Akhir
Guru menggunakan
metode konvensional pada
pembelajaran IPS tema
“Pekerjaan” pada pokok
bahasan jenis-jenis
pekerjaan dan semangat
kerja
Hasil belajar IPS pada tema
“pekerjaan” pokok bahasan
jenis-jenis pekerjaan dan
semangat kerja siswa kelas
III rendah
Pembelajaran IPS pada
tema “Pekerjaan”
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif Tipe
Bermain Jawaban
Hasil belajar IPS pada tema
“Pekerjaan” siswa kelas III
SD Negeri 02 Pandeyan
dapat meningkat
Siklus I
Dengan target
ketercapaian 75 %
siswa memperoleh
nilai 70 (KKM)
Siklus II
Dengan target
ketercapaian 85 %
siswa memperoleh
nilai 75 (KKM)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan,
penelitian ini diharapkan dapat membawa perubahan kearah perbaikan dan
meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN 02 Pandeyan. Sehingga
dapat diajukan sebuah hipotesis tindakan sebagai berikut : Jika menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe bermain jawaban pada pembelajaran IPS,
maka hasil belajar IPS pada siswa kelas III SD Negeri 02 Pandeyan dapat
meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 02 Pandeyan,
Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Peneliti memilih SDN 02
Pandeyan. Alasan yang mendasari penelitian dilaksanakan di SDN 02 Pandeyan,
yaitu:
a. Situasi pembelajaran IPS di SDN 02 Pandeyan yang belum optimal karena
masih menggunakan metode ceramah dan penugasan.
b. Pembelajaran dengan Bermain Jawaban belum pernah diterapkan di SDN
02 Pandeyan, Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
c. Penghematan waktu dan biaya, karena lokasi penelitian dekat dengan
tempat tingggal peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dimulai pada bulan Januari sampai Juni tahun
ajaran 2010/ 2011. Perencanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Januari.
Sedangkan tahap pelaksanaan tindakan dilakukan pada bulan Februari dengan
perincian siklus I dilaksanakan pada minggu pertama selama 1 minggu sebanyak
tiga kali pertemuan yakni pada tanggal 8, 9 dan 10 Februari 2011. Sedangkan
siklus II dilaksanakan selama 1 minggu sebanyak tiga kali pertemuan yakni pada
minggu kedua tanggal 14, 16 dan 19 Februari 2011. Berikut ini Jadwal kegiatan
penelitian pada tabel 5 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel 5. Jadwal Penelitian
N
o
Kegiatan
Bulan
Jan Februari Maret April Mei
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi awal
sampai
penyusunan
proposal
x
x
2 Seleksi
informasi,
perencanaan
dan persiapan
Instrumen
xx
3 Pelaksaan
Siklus I
x
Siklus II x
4 Analisis Data x x x x
5 Penyusunan
Laporan
x x x
x
6 Revisi Laporan x x x
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas III
Sekolah Dasar Negeri 02 Pandeyan tahun ajaran 2010/ 2011. Kelas III tersebut
terdiri atas 27 siswa yakni 14 perempuan dan 13 laki-laki.
Objek yang digunakan adalah mata pelajaran IPS pada tema “Pekerjaan”
materi pokok “jenis-jenis pekerjaan dan semangat kerja”.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena
data yang akan diperoleh atau dikumpulkan berupa data yang langsung tercatat
dari kegiatan di lapangan. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan
kelas ini lebih menekankan pada perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran khususnya IPS kelas III
Sekolah Dasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan strategi dengan model
siklus. Setiap siklus memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Tahap-tahap tersebut
dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya secara ulang sampai permasalahan yang
dihadapi dapat teratasi/ terpecahkan.
a. Perencanaan (planning)
Pada tahap perencanaan ini rencana pelaksanaan pembelajaran yang disiapkan
sebelum pelaksanaan tindakan/ aksi.Perencanaan ini diantaranya adalah:
1. Membuat RPP
2. Membuat skenario pembelajaran
3. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, misalnya buku-
buku penunjang dan alat tulis
4. Menyiapkan peralatan dokumentasi, misalnya kamera
5. Menyiapkan media yang dipakai yakni gambar-gambar, kantong jawaban
dan media lain yang relevan.
6. Membuat cerita tematik tentang tema pekerjaan.
b. Tindakan (acting)
Tindakan ini sebagai implementasi dari perencanaan yang telah dibuat yakni
melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep IPS
dengan menggunakan model kooperatif tipe bermain jawaban.
c. Observasi (observing)
Kegiatan observasi/ pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Kegiatan observasi ini adalah penggunaan model kooperatif tipe
bermain jawaban yang dipraktekkan siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
d. Refleksi (reflecting)
Peneliti bersama dengan guru kelas membahas tingkat pemahaman konsep
IPS dengan menggunakan model pembelajaran tipe bermain jawaban selama
pembelajaran berlangsung. Hasil pembahasan inilah yang menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
diperlukan perbaikan lagi atau tidak. Jika perlu perbaikan maka dilanjutkan ke
siklus berikutnya.
D. Data dan Sumber Data
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang
peningkatan siswa terhadap pemahaman konsep pada pembelajaran khususnya
prembelajaran IPS pada tema Pekerjaan, dan penggunaan model kooperatif dalam
pembelajaran oleh guru. Penelitian ini memerlukan berbagai informasi data yang
akan digali dari berbagai macam sumber data. Data dan informasi yang paling
utama dikumpulkan dan dikaji diperoleh dari data kualitatif.
Data penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber yang meliputi:
1. Informasi data dari guru dan siswa kelas III SDN 02 Pandeyan. Guru
menjadi informan untuk mengetahui kondisi awal siswa dan sebagai
penentu langkah selanjutnya dalam proses pembelajaran. Sedangkan siswa
menjadi informan untuk mengetahui kondisi awal dan akhir selama proses
pembelajaran.
2. Arsip nilai semester I siswa kelas III SDN 02 Pandeyan.
3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban.
4. Dokumen atau arsip lainnya yang berupa data siswa, silabus, dan
kurikulum.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah dengan
observasi dan dokumentasi
1. Observasi
Menurut Suharsini Arikunto (2006:229) observasi adalah teknik
pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan. Observasi pada penelitian
ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dapat dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
tergantung proses pembelajaran itu berlangsung. Peneliti melakukan observasi
guru mengajar pada saat proses pembelajaran berlangsung dan observasi kegiatan
siswa pada saat pembelajaran. Dalam kegiatan observasi diharapkan gejala-gejala
ketidakberhasilan rencana dapat diketahui sedini mungkin untuk melakukan
modifikasi rencana tindakan sebelum dilaksanakan. Kegiatan observasi juga dapat
diteruskan sebagai evaluasi untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
informasi secara cermat guna mengambil keputusan untuk tindakan selanjutnya.
Langkah-langkah observasi meliputi perencanaan, pelaksanaan observasi kelas
dan pembahasan balikan. Observasi pada penelitian ini adalah observasi pada
guru kelas dan siswa kelas III SDN 02 Pandeyan dalam pembelajaran IPS melalui
model kooperatif tipe Bermain Jawaban.
Pengamatan guru tentang pelaksanaan pembelajaran sedangkan
pengamatan siswa tentang partisipasi dalam pembelajaran. Observasi dengan
menggunakan catatan untuk wawancara dan kamera, subtansi meliputi pada
lampiran.
2. Tes
Menurut Suharsini Arikunto (2006:223) tes adalah untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan akhir siswa dalam pembelajaran IPS khususnya pada
tema “Pekerjaan”. Tes akhir dilaksanakan untuk siswa kelas III SD Negeri 02
Pandeyan tentang hasil belajar IPS tema “Pekerjaan”. Dengan diketahui hasil tes
ini maka peneliti dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya
agar dapat memperbaiki proses pembelajaran. Selain itu, tes digunakan untuk
mengetahui perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan.
3. Wawancara
Menurut Suharsini Arikunto (2006: 227), wawancara adalah percakapan
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (yang mengajukan
pertanyaan) dan yang diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu). Hasil wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
mengajar pada saat proses pembelajaran IPS sebelum menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dan untuk mengetahui kegiatan
siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
4. Dokumentasi
Menurut Suharsini Arikunto (2006:231) dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal/variabel yang berupa catatan, transkip, agenda, notulen rapat,
dll. Dokumentasi ini dikerjakan dengan alat bantu berupa kamera untuk
mengabadikan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dan hasil
belajar siswa pada saat pembelajaran IPS. Dokumentasi ini juga berupa nilai-nilai
IPS siswa dalam pembelajaran. Dokumentasi yang berupa foto, diambil pada saat
proses pembelajaran di dalam kelas oleh peneliti dan guru kelas. Foto tersebut
untuk mengabadikan momen guru dan siswa dalam pembelajaran, selain sebagai
teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh suatu data dengan
melihat buku-buku atau arsip-arsip pendukung penelitian, juga digunakan sebagai
bukti pelaksanaan penelitian.
F. Validitas Data
Validitas data diperlukan dalam penelitian ini agar data-data yang
dikumpulkan adalah data yang sebenarnya diukur dan diteliti. Menurut Iskandar
(2008: 330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Menurut Iskandar (2008: 230) triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data.
Triangulasi Penelitian ini menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode
untuk menguji kesahihan data.
1. Triangulasi data (sumber) adalah data atau informasi yang diperoleh
selalu dikomparasikan dan diuji dengan data atau informasi tertentu dari
koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Dengan teknik ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih tepat sesuai keadaan
siswa. Data yang dikumpulkan adalah hasil wawancara dengan guru, hasil
observasi terhadap guru dan siswa, hasil belajar sesudah tindakan, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
hasil belajar pada siklus I dan siklus II yang bersumber dari guru dan
siswa kelas III SD N 02 Pandeyan.
2. Triangulasi metode adalah seorang peneliti dengan mengumpulkan data
sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda.
Yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau metode pengumpulan
data yang berbeda dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada
sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Peneliti
menggunakan metode pengumpulan data yang berupa wawancara yang
mendalam dari informan yang sama, melakukan observasi, dan
memberikan tes kemudian hasilnya diuji dengan pengumpulan data sejenis
dengan menggunakan teknik dokumentasi pada pelaku kegiatan. Dari data
yang diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda
tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang
lebih kuat validitasnya.
Dalam penelitian ini yang penulis lakukan adalah hasil dari data tentang
penggunaan model kooperatif tipe bermain jawaban baik yang berupa triangulasi
data maupun triangulasi metode, kemudian digali dengan metode ini dan
selanjutnya dibandingkan.
G. Analisis Data
Teknik analisi data dalam penelitian ini adalah analisis interaktif dan
mengalir. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Iskandar (2008: 254)
mendefinisikan analisis data sebagai proses yang mencari usaha secara formal
untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data
dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu. Tahapan
yang terdapat pada analisis interaktif menurut Iskandar (2008: 222) yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Reduksi data adalah proses pengumpulan data penelitian. Penyajian data
merupakan penyajian data yang telah diperoleh melalui seleksi, pemfokusan dan
pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Hasil observasi
dan dokumentasi tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ditulis dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
bentuk rekaman data, dikumpulkan, dirangkum dan dipilih-pilih hal yang pokok,
kemudian ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga mempermudah untuk
mencatat kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Kemudian penarikan
kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan penyajian data
sehingga data dapat disimpulkan.
Untuk lebih jelasnya proses analisis interaktif dapat dilihat pada gambar 4
sebagai berikut:
Gambar 4. Bagan Teknik Analisis Interaktif
Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman dalam Iskandar, (2008: 222)
H. Indikator Ketercapaian
Penelitian ini dikatakan berhasil jika penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS siswa kelas III SDN 02 Pandeyan yang dapat berinteraksi,
berdiskusi, bertukar pendapat dan mengekspresikan ide-idenya secara lebih
leluasa dengan temannya bahkan kepada guru. Di dalam model ini guru lebih
berperan sebagai fasilitator dan pengarah daripada sebagai penguasa dan pemberi
materi kepada siswa. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dan mencari
jawaban dengan teman satu timnya serta guru memberi klarifikasi jawaban atau
menambahkan penjelasan yang bersumber pada materi yang ada. Hingga
mencapai 75% siswa mendapat nilai rata-rata 70 pada siklus I, kemudian
meningkat mencapai 85% siswa mendapat nilai rata-rata 75 pada siklus II.
I. Prosedur Penelitian
Mekanisme kerja dalam penelitian / pelaksanaan PTK ini diwujudkan
dalam 2 siklus dimana setiap siklusnya mencakup 4 kegiatan, yaitu 1)
Pengumpulan data Sajian data
Reduksi data Penarikan kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Berikut adalah
gambaran rancangan tiap siklus.
1. Rancangan Siklus I
Siklus I ini direncanakan dalam tiga kali pertemuan selama 1 minggu yang
dilaksanakan pada bulan Februari minggu ke-1.
a. Perencanaan (Planing)
Langkah-langkah dalam persiapan penelitian yaitu:
1. Membuat skenario pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir)
3. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, misalnya buku-
buku penunjang, dan alat tulis
4. Menyiapkan peralatan dokumentasi, misalnya kamera
5. Menyiapkan media yang dipakai yakni gambar-gambar tentang tema
pekerjaan materi pokok jenis-jenis pekerjaan dan kantong jawaban.
6. Membuat cerita tematik tentang jenis pekerjaan yang menghasilkan barang
dan menghasilkan jasa.
7. Membuat teks lagu “Naik Delman” dan “Naik Kereta Api”.
b. Pelaksanaan (Action)
Pembelajaran di kelas III dilakukan secara tematik dengan memadukan
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan Matematika dan Seni Budaya
dan Kerajinan (SBK). Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan
Model pembelajaran Bermain Jawaban yang mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran dan skenario.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah:
1) Apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan:
a) Apakah kamu tahu pekerjaan orang tuamu?
b) Pekerjaan apa sajakah yang kalian ketahui di desamu?
c) Disebut apakah orang yang menjalankan delman?
2) Guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu “Naik Delman” bersama-sama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian memberi lembar
kerja kepada masing-masing kelompok.
5) Kepada setiap kelompok diberikan lembar kerja berisi tentang kata-kata
atau kalimat, berikut media tentang tema “Pekerjaan”. Jumlah pertanyaan
yang berupa kata-kata atau kalimat untuk setiap kelompok adalah beda.
6) Mintalah masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang mana jawaban tersebut berada.
7) Mulai permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk
membacakan satu kata-kata atau kalimat dan dimasukkan dalam kantong,
kemudian salah satu anggota kelompok mengambil jawaban dari kantong
yang ada di depan kelas. Setelah selesai setiap kelompok menyusun
kalimat sudah jadi terus diurutkan untuk menjadi sebuah paragraf,
kemudian membacakan di depan kelas.
8) Langkah no.7 diulang untuk kelompok yang lain sampai pertanyaan habis,
atau waktu tidak memungkinkan.
9) Guru memberi klarifikasi jawaban atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada dalam permainan tadi.
10) Jika terdapat jawaban yang salah atau kurang tepat maka dibahas bersama
guru.
11) Guru mempertegas hasil diskusi siswa dengan menunjukkan gambar-
gambar yang berhubungan dengan tema pekerjaan.
12) Siswa menyimpulkan jenis-jenis pekerjaan dibagi menjadi 2 yaitu
pekerjaan yang menghasilkan jasa dan menghasilkan barang.
13) Guru memberi pemantapan materi jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan jasa dan barang dengan menunjukkan pada gambar yang
dipasang dipapan tulis dan disertai contoh lainnya.
c. Pengamatan (Observation)
1) Melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan
model kooperatif tipe Bermain Jawaban dan lembar observasi oleh guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2) Melakukan pengamatan mengenai keefektivan model pembelajaran yang
dipakai yakni model kooperatif tipe Bermain Jawaban.
d. Refleksi (Reflection)
1) Membandingkan hasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban.
2) Jika ketika observasi ternyata diketahui terdapat kekurangan dalam
pelaksanaan pembelajaran, maka akan direncanakan pada siklus II.
2. Rancangan Siklus II
Siklus kedua ini direncanakan dimulai pada bulan februari minggu ke-2
selama 3 kali pertemuan.
a. Perencanaan (Planing)
Langkah-langkah dalam persiapan penelitian yaitu:
1) Membuat skenario pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir)
3) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, misalnya buku-
buku penunjang, dan alat tulis
4) Menyiapkan peralatan dokumentasi, misalnya kamera
5) Menyiapkan media yang dipakai yakni gambar-gambar pekerjaan
6) Membuat cerita tematik tentang semangat kerja
b. Pelaksanaan (Action)
Pembelajaran di kelas III dilakukan secara tematik dengan memadukan
pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan Pkn.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah:
1. Apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan:
a) Apa yang dimaksud semangat kerja?
b) Apa akibatnya orang malas kerja?
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian memberi lembar
kerja kepada masing-masing kelompok
4. Guru mengajak siswa keluar kelas kemudian membuat lingkaran untuk
permainan.
5. Kepada setiap kelompok diberikan lembar kerja berisi tentang kata-kata
atau kalimat, berikut media tentang tema “Pekerjaan”. Jumlah pertanyaan
yang berupa kata-kata atau kalimat untuk setiap kelompok adalah beda.
6. Mintalah masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang mana jawaban tersebut berada.
7. Mulai permainan dengan meminta salah satu kelompok untuk
membacakan satu kata-kata atau kalimat dan dimasukkan dalam kantong,
kemudian salah satu anggota kelompok mengambil jawaban dari kantong
yang ada di depan kelas. Setelah selesai setiap kelompok menyusun
kalimat sudah jadi terus diurutkan untuk menjadi sebuah paragraf,
kemudian membacakan di depan kelas.
8. Langkah no.7 diulang untuk kelompok yang lain sampai pertanyaan habis,
atau waktu tidak memungkinkan.
9. Guru memberi klarifikasi jawaban atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada dalam permainan tadi.
10. Jika terdapat jawaban yang salah atau kurang tepat maka dibahas bersama
guru.
11. Guru mempertegas hasil diskusi siswa dengan menunjukkan gambar-
gambar yang berhubungan dengan tema pekerjaan.
12. Siswa menyimpulkan jenis-jenis pekerjaan dibagi menjadi 2 yaitu
pekerjaan yang menghasilkan jasa dan menghasilkan barang dan ciri-ciri
orang yang memiliki semangat kerja.
13. Guru memberi pemantapan materi jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan jasa dan barang dengan menunjukkan pada gambar yang
dipasang dipapan tulis dan disertai contoh lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
c. Pengamatan (Observation)
a) Melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan
model kooperatif tipe Bermain Jawaban dan lembar observasi oleh guru.
b) Melakukan pengamatan mengenai keefektivan model pembelajaran yang
dipakai yakni model kooperatif tipe Bermain Jawaban.
d. Refleksi (Reflection)
a) Membandingkan hasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban.
b) Setelah diadakan observasi ternyata diketahui bahwa target peningkatan
hasil belajar siswa telah tercapai sehingga sudah selesai penelitiannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 02 Pandeyan. Sekolah
ini terletak di Dusun Nglano, Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar. Sekolah yang bernomor induk 101031310018 ini berdiri tahun 1971
dan status tanah ini adalah milik kas desa. Sekolah Dasar Negeri 02 Pandeyan ini
berdiri di atas tanah seluas 920m2 dengan luas bangunan 562m
2.
Bangunan yang ada adalah 17 ruangan. Sekolah tersebut mempunyai
halaman luas beralaskan lantai yang biasanya digunakan untuk upacara dan
tempat bermain para siswa ketika istirahat.
Sekolah ini secara keseluruhan memiliki 6 kelas, dengan jumlah seluruh
siswa yang terdaftar dalam institusi ini pada tahun ajaran 2010/2011 adalah
sebanyak 184 siswa, yang terdiri dari kelas I sebanyak 35, kelas II sebanyak 29
siswa, kelas III sebanyak 27 siswa, kelas IV sebanyak 34 siswa, kelas V sebanyak
27 siswa dan kelas VI sebanyak 32 siswa. Proses pembelajaran di SD tempat
penelitian ini ditunjang oleh personil ketenagaan SDN 02 Pandeyan ini berjumlah
11 tenaga pengajar dan 1 penjaga sekolah. Kelas yang digunakan penelitian
adalah kelas III yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan
dengan guru kelas yang bernama Bapak Sentot Pardiono, S. Pd.
Situasi pembelajaran IPS di SDN 02 Pandeyan yang sebelumnya masih
menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga siswa kurang terlibat
dalam pembelajaran dan cenderung pasif, setelah diadakan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban pembelajaran terkesan menyenangkan, dapat
menggugah minat siswa dan siswa dapat termotivasi. Selain itu nilai siswa juga
meningkat. Dalam Bermain Jawaban ini menggunakan media kantong jawaban
agar siswa berdiskusi dan berpikir cepat untuk mencari kira-kira dikantong yang
mana jawaban tersebut berada, sehingga siswa merasa bersemangat dan suasana
terlihat menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Pembelajaran dengan Bermain Jawaban yang tadinya belum pernah
diterapkan di SDN 02 Pandeyan setelah diterapkan dapat meningkatkan wawasan
dan kemampuan guru serta tumbuh minat siswa berperan aktif dalam
pembelajaran dengan senang, suka, riang dan gembira. Selain itu pada saat proses
pembelajaran berlangsung terlihat lebih menarik karena berlangsung dalam situasi
yang nyaman dan menyenangkan.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
1. Tindakan Pra Siklus
a. Hasil Wawancara dengan Guru
Pengamatan kondisi awal (pratindakan) dilakukan untuk mengetahui
keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses
penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan
guru dan siswa. Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan pada hari Senin, 4
Januari 2011. Peneliti sebagai pewawancara sedangkan guru kelas III bapak
Sentot Pardiono, S. Pd sebagai narasumber. Pada bagian ini peneliti akan
menjelaskan dari hasil wawancara kepada guru dan sebagai deskripsinya dapat
dilihat pada lampiran 1 halaman 102. Hasil wawancara tersebut diketahui bahwa
terjadi permasalahan dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas III SDN 02
Pandeyan masih menggunakan metode ceramah dan penugasan. Sehingga siswa
masih bersifat pasif, mendengarkan dan memperhatikan guru, mencatat materi,
dan menunggu perintah guru. Dalam hal ini siswa terkesan bosan dan berakibat
pada rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran serta rendahnya hasil belajar
siswa. Selain ceramah guru menyampaikan materi kepada siswa dengan
menggunakan buku IPS yang telah disediakan dan LKS serta menggunakan
metode penugasan seperti memberikan PR atau tugas di kelas.
Dalam berdiskusi siswa dibentuk kelompok hanya dalam satu deretan
meja yang biasanya terdiri dari 4 siswa atau kadang meja depan/meja belakang.
Pembelajaran IPS pada tema “Jenis-jenis Pekerjaan” sudah dilakukan
pembelajaran tetapi belum sampai akhir dan hasil belajar siswa masih rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Sehingga nilainya masih rendah dan banyak yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal).
b. Hasil Tes Awal
Sebelum diadakan tindakan siklus, peneliti telah melakukan tidakan pra
siklus sebagai tes awal. Hasil tes awal digunakan untuk mengetahui hasil belajar
awal siswa kelas III dalam mata pelajaran IPS serta sebagai dasar tolok ukur hasil
belajar setelah diadakan siklus I dan II. Selain itu, nilai awal juga digunakan
sebagai skor awal untuk menentukan perhitungan skor perkembangan individu
dan skor kelompok dalam model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban.
Dari lampiran 2 dibuat tabel hasil belajar IPS siswa kelas III sebelum diadakan
tindakan yang dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Data Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD 02 Pandeyan
Tasikmadu Sebelum Tindakan
Interval
Nilai
Nilai
Tengah (X)
Banyak
Siswa (f) f X
Prosentase
(%) Kategori
50 – 54 52 4 208 14,81 Di bawah KKM
55 – 59 57 2 114 7,40 Di bawah KKM
60 – 64 62 5 310 18,51 Di bawah KKM
65 – 69 67 1 67 3,70 Di atas KKM
70 – 74 72 2 144 7,40 Di atas KKM
75 – 79 77 1 77 3,70 Di atas KKM
80 – 84 82 5 410 18,51 Di atas KKM
85 – 89 87 5 435 18,51 Di atas KKM
90 – 94 92 2 184 7,40 Di atas KKM
95 – 99 97 0 0 0 Di atas KKM
Jumlah 27 1949 99,94
Nilai rata-rata 1949 : 27 = 72,18
Ketuntasan klasikal 14 : 27 x 100% = 51,85%
Tabel 6. dapat dijelaskan bahwa sebelum dilaksanakan tindakan tidak ada
siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 95 - 99 atau 0%. Siswa yang
memperoleh nilai dalam interval antara 90 - 94 hanya 2 siswa atau 7,40%, siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
yang memperoleh nilai dalam interval antara 85 – 89 hanya 5 siswa atau 18,51%,
siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 80 - 84 sebanyak 5 siswa atau
18,51%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 75 – 79 ada 1 siswa
atau 3,70%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 70 – 74 sebanyak
2 atau 7,40%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 65 – 69
sebanyak 1 atau 3,70%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 60 –
64 sebanyak 5 atau 18,51%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara
55 – 59 sebanyak 2 atau 7,40%, serta siswa yang memperoleh nilai dalam interval
antara 50 – 54 ada 4 siswa atau 14,81%.
Dari tabel 6. nilai hasil belajar IPS siswa kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
sebelum diadakan tindakan, dapat divisualisasikan dalam grafik pada Gambar 5.
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
Sebelum Tindakan
2. Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan tiga (3) pertemuan, yaitu pada tanggal 8,
9 dan 10 Februari 2011. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 2 x
35 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
0
1
2
3
4
5
6
50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 95-99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Kegiatan perencanaan siklus I dimulai dengan kegiatan pengamatan
terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Berdasarkan
pengamatan pada mata pelajaran IPS tema “Pekerjaan” dengan pokok bahasan
jenis-jenis pekerjaan dari keseluruhan siswa yang berjumlah 27 terdapat 14
siswa atau 51,85 % sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥
70. Setelah dilaksanakan pemeriksaan, sebagian besar siswa belum dapat
memahami dan memaknai materi jenis-jenis pekerjaan yang diajarkan oleh
guru. Dari hasil pengamatan tersebut, diadakan diskusi sekaligus konsultasi
dengan guru kelas III untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat
meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas III. Dari diskusi tersebut
diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan
dalam 3 pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 2 x 35 menit yaitu
pada hari Selasa tanggal 8 Februari 2011, hari Rabu tanggal 9 Februari 2011
dan tanggal 10 Februari 2011. Salah satu alternatif pemecahan yang dapat
dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran dengan mengaktifkan siswa,
yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban.
Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD
2006 Kelas III, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan
pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban sebagai berikut:
1) Memilih Kompetensi Dasar atau yang sesuai dengan tema “Pekerjaan”.
Alasan memilih Kompetensi Dasar atau indikator tersebut adalah :
a) Kompetensi dasar tema “Pekerjaan” tersebut nantinya dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari siswa.
b) Pemilihan kompetensi dasar tema “Pekerjaan” didasarkan pada
kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan harapan masyarakat
terhadap hasil belajar siswa.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pembelajaran disusun 3 kali pertemuan masing-masing
pertemuan 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit yang dilaksanakan pada
tanggal 18, 19 dan 20 Januari 2011. Perencanaan RPP mencakup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, dampak pengiring, media, metode, sumber pembelajaran,
langkah-langkah/ sekenario pembelajaran, dan sistem penilaian. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran terlampir.
3) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran adalah:
a) Ruang belajar
Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas yang biasa
digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau
bisa dibuat kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.
b) Buku sumber belajar
Buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang digunakan sebagai
buku acuan belajar adalah BSE Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI kelas 3
oleh Sunarso dan Anis Kusuma penerbit Depdiknas, BSE Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 3 oleh Muhammad Nur Saban, dkk
penerbit Depdiknas, dan buku IPS lain yang relevan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Siklus I
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.
1) Pertemuan I
Pertemuan ke I dilaksanakan hari Selasa tanggal 8 Februari 2011.
Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah jenis-
jenis pekerjaan yang menghasilkan barang.
Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
berdoa, lalu guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
apersepsi denganmenyanyi dan tanya jawab. Guru mengajak siswa untuk
menyanyi lagu “Naik Delman”.
Pada hari minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa, ku duduk dimuka
Kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kudanya gar baik jalannya
Tuk, tik, tak, tik, tuk, tik, tak, tik, tuk 2x
Suara sepatu kuda
Kemudian guru mengadakan tanya jawab tentang jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang kepada siswa. Misalnya dari lagu tadi “Disebut apa orang
mengemudikan delman?”. Setelah siswa menjawab guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai secara sederhana kepada siswa. Tujuan
pembelajaran pada pertemuan ini adalah memberikan contoh jenis-jenis pekerjaan
yang menghasilkan barang dilingkungan sekitar, memahami jenis pekerjaan dan
tugasnya. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang
telah dimiliki siswa melalui tanya jawab. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari guru. Guru membagi 27 siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen
(campuran menurut tinggi rendah prestasi siswa dan jenis kelamin).
Pada kegiatan inti terdapat 3 tahapan dalam pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban yaitu tahap penyajian materi, tahap kerja kelompok,
dan tahap tes individu. Pada tahap penyajian materi dilakukan guru secara
klasikal, kegiatannya adalah: guru melakukan tanya jawab dengan siswa
mengenai jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang; guru bercerita
mengenai pekerjaan yang menghasilkan barang dilingkungan sekitar; guru
menjelaskan jenis pekerjan dan tugasnya; serta guru memberi orientasi tugas
yang akan dikerjakan setiap kelompok dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban. Tahap kerja kelompok kegiatannya adalah setiap
kelompok Bermain Jawaban diberi lembar tugas sebagai bahan yang
dipelajari lalu semua anggota kelompok saling berdiskusi dan menjawab
pertanyaan yang diberikan guru pada lembar tugas. Dalam kerja kelompok,
setiap siswa saling berbagi tugas dan membantu memberikan penyelesaian
agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas. Hasil
diskusi ditulis pada lembar hasil diskusi atau lembar kerja siswa. Lembar hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
diskusi yang berisi pertanyaan berupa kata-kata atau kalimat yang sudah
dijawab dimasukkan dikantong jawaban dan mencari kira-kira dikantong yang
mana jawaban tersebut berada. Kemudian salah satu perwakilan kelompok
untuk mengambil jawaban tadi yang berada dikantong jawaban dan menyusun
kalimat untuk menjadi sebuah paragaraf dan dibacakan didepan kelas. Pada
tahap ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam membimbing
siswa selama diskusi berlangsung. Tahap selanjutnya yaitu tahap tes individu.
Guru membagikan soal tes individu mengenai materi yang telah dibahas pada
pertemuan ini. Siswa mengerjakan soal tes dengan kemampuan masing-
masing. Tahap perhitungan skor individu dan kelompok pada hasil tes ini
dilakukan guru setelah proses pembelajaran dan tahap pemberian penghargaan
kelompok akan diumumkan pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan pembahasan soal tes
individu, tanya jawab untuk mengulas kembali materi pembelajaran pada
pertemuan ini, penarikan kesimpulan dan guru memberikan refleksi materi
dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai tindak lanjut guru
memberikan pekerjaan rumah untuk siswa. Setelah itu, guru menutup
pembelajaran IPS.
2) Pertemuan II
Pertemuan ke II dilaksanakan hari Rabu tanggal 9 Februari 2011.
Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah jenis-
jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
berdoa, lalu guru melanjutkan dengan kegiatan presensi.Guru melakukan
tanya jawab berkaitan tentang materi pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
secara sederhana kepada siswa. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
adalah jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. Guru mengaitkan materi
yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
mengatur posisi tempat duduk kelompok, dan siswa duduk dengan anggota
kelompoknya masing-masing.
Pada kegiatan inti terdapat 3 tahapan dalam pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban yaitu tahap penyajian materi, tahap kerja kelompok,
dan tahap tes individu. Pada tahap penyajian materi dilakukan guru secara
klasikal, kegiatannya adalah: guru memberi penjelasan singkat mengenai
jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa dan guru memberi orientasi
tugas yang akan dikerjakan setiap kelompok dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban. Tahap kerja kelompok kegiatannya adalah
setiap kelompok Bermain Jawaban diberi lembar tugas untuk menjawab
pertanyaan yang berupa kata-kata atau kalimat dan semua anggota kelompok
saling berdiskusi mengenai jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Kemudian masing-masing kelompok mencari kira-kira dikantong mana
jawaban tersebut berada. Dalam kerja kelompok, setiap siswa saling berbagi
tugas dan membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok
dapat menjawab materi yang dibahas. Hasil diskusi ditulis pada lembar hasil
diskusi atau lembar kerja siswa. Kemudian salah satu perwakilan kelompok
untuk mengambil jawaban tadi yang berada dikantong jawaban dan menyusun
kalimat untuk menjadi sebuah paragaraf dan dibacakan didepan kelas. Pada
tahap ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam membimbing
siswa selama diskusi berlangsung. Tahap selanjutnya yaitu tahap tes individu.
Guru membagikan soal tes individu mengenai materi yang telah dibahas.
Siswa mengerjakan soal tes dengan kemampuan masing-masing. Tahap
perhitungan skor individu dan kelompok pada hasil tes ini dilakukan guru
setelah proses pembelajaran.
Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan pembahasan soal tes
individu, penarikan kesimpulan materi, guru memberikan refleksi materi
dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari, dan tahap pemberian
penghargaan kelompok pada pertemuan I. Sebagai tindak lanjut guru memberi
pesan-pesan agar selalu rajin belajar. Guru menutup pembelajaran IPS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
3) Pertemuan III
Pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2011.
Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah jenis-jenis
pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa.
Pada kegiatan awal guru memberikan tanya jawab kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan guru, lalu guru melanjutkan dengan
kegiatan presensi. Guru melakukan tanya jawab berkaitan tentang materi
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai secara sederhana kepada siswa. Tujuan
pembelajaran pada pertemuan ini adalah mengenali jenis-jenis pekerjaan orang
tua siswa dan ciri-ciri orang semangat kerja. Guru mengaitkan materi yang
akan dipelajari dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Guru mengatur
posisi tempat duduk kelompok, dan siswa duduk dengan anggota kelompoknya
masing-masing.
Pada kegiatan inti terdapat 3 tahapan dalam pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban yaitu tahap penyajian materi, tahap kerja kelompok, dan
tahap tes individu. Pada tahap penyajian materi dilakukan guru secara klasikal,
kegiatannya adalah: melakukan tanya jawab singkat dengan siswa mengenai
jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa serta guru memberi
orientasi tugas yang akan dikerjakan setiap kelompok dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban. Tahap kerja kelompok
kegiatannya adalah setiap kelompok Bermain Jawaban diberi lembar tugas
sebagai bahan yang dipelajari lalu semua anggota kelompok saling berdiskusi
mengenai jenis-jenis pekerjaan dan mengelompokkannya ke dalam lember
kerja yang termasuk barang ataupun jasa. Dalam kerja kelompok, setiap siswa
saling berbagi tugas dan membantu memberikan penyelesaian agar semua
anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas dan dapat menjawab
pertanyaan yang didiskusikan kemudian dimasukkan kedalam kantong
jawaban. Kemudian masing-masing kelompok mencari kira-kira dikantong
mana jawaban tersebut berada. Hasil diskusi ditulis pada lembar hasil diskusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
atau lembar kerja siswa lalu ditaruh dikantong jawaban. Kemudian salah satu
perwakilan kelompok untuk mengambil jawaban tadi yang berada dikantong
jawaban dan menyusun kalimat untuk menjadi sebuah paragaraf dan dibacakan
didepan kelas. Pada tahap ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator
dalam membimbing siswa selama berdiskusi. Tahap selanjutnya yaitu tahap tes
individu. Guru membagikan soal tes individu mengenai materi yang telah
dibahas. Siswa mengerjakan soal tes dengan kemampuan sendiri. Tahap
perhitungan skor individu dan kelompok pada hasil tes ini dilakukan guru
setelah proses pembelajaran.
Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan pembahasan soal tes
individu, tanya jawab untuk mengulas kembali materi pembelajaran pada
pertemuan ini, penarikan kesimpulan dan guru memberikan refleksi materi
dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu guru memberikan
penghargaan kelompok pada hasil diskusi siklus I pertemuan III. Sebagai
tindak lanjut guru memberi pesan-pesan agar selalu rajin belajar dan
memberikan pekerjaan rumah untuk siswa. Guru menutup pembelajaran IPS.
c. Observasi
Pada tahap observasi dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi,
perekam lapangan (kamera). Observer untuk pengamatan guru adalah guru
kelas III dan observer untuk siswa adalah peneliti dan guru kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan. Lembar observasi diarahkan pada poin-poin dalam
pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan guru kelas. Observasi
ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun serta untuk mengetahui seberapa besar
pembelajaran dengan model kooperatif tipe Bermain Jawaban dapat
menghasilkan perubahan pada hasil belajar IPS siswa kelas III SD Negeri 02
Pandeyan. Uraian observasi tiap pertemuan pada siklus I sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
1) Pertemuan I
a) Kegiatan Siswa
1) Kedisiplinan siswa dalam kriteria sangat baik, 2) keaktifan siswa
dalam kriteria baik, 3) kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kriteria
kurang, 4) keterampilan kooperatif siswa dalam kriteria baik, 5) kenampakan
sifat kooperatif pada saat melakukan diskusi dalam kriteria kurang, 6)
kemampuan siswa menjawab pertanyaan dalam diskusi dalam kriteria baik, 7)
keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria sangat baik, 8)
kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi dalam kriteria kurang.
Rata-rata hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan I
adalah 2,87. Tabel hasil observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada lampiran
5a halaman 138.
Hasil pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran IPS
dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus I
pertemuan I ditunjukkan pada tabel 6.
Tabel 7. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan I.
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap siswa 23
Rata-rata hasil pengamatan terhadap siswa 2,87
b. Proses Pembelajaran Oleh Guru
a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam kriteria
sangat baik, 2) kegiatan apersepsi dalam kriteria baik, 3) pengelolaan kelas
dalam kriteria sangat baik, 4) pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran
dalam kriteria baik, 5) kegiatan penyampaian materi melalui pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dalam kriteria sangat baik, 6) kegiatan tanya
jawab dalam kriteria baik, 7) diskusi dan penjelasan konsep dalam kriteria
sangat baik, 8) perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria sangat baik, 9)
pengembangan aplikasi dalam kriteria baik, 10) kemampuan menutup
pelajaran dalam kriteria sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Rata-rata hasil observasi proses pembelajaran oleh guru pada siklus I
pertemuan I adalah 2,9. Tabel hasil observasi proses pembelajaran oleh guru
dapat dilihat pada lampiran 4a halaman 126.
Hasil pengamatan terhadap kinerja guru selama mengikuti pembelajaran
IPS dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus I
pertemuan I ditunjukkan pada tabel 8.
Tabel 8. Observasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan I.
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap guru 34
Rata-rata hasil pengamatan terhadap guru 3,4
2) Pertemuan II
a. Kegiatan Siswa
1) Kedisiplinan siswa dalam kriteria sangat baik, 2) keaktifan siswa
dalam kriteria sangat baik, 3) kemampuan siswa melakukan diskusi dalam
kriteria baik, 4) keterampilan kooperatif siswa dalam kriteria kurang, 5)
kenampakan sifat kooperatif pada saat melakukan diskusi dalam kriteria baik,
6) kemampuan siswa menjawab pertanyaan dalam diskusi dalam kriteria baik,
7) keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria sangat baik, 8)
kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi dalam kriteria sangat baik.
Rata-rata hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan II adalah
3,00. Tabel hasil observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada lampiran 5b
halaman 139.
Hasil pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran IPS
dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus I
pertemuan II ditunjukkan pada tabel 9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tabel 9. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan II.
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap siswa 24
Rata-rata hasil pengamatan terhadap siswa 3,00
b) Proses Pembelajaran Oleh Guru
a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam kriteria
sangat baik, b) kegiatan apersepsi dalam kriteria baik, c) pengelolaan kelas
dalam kriteria sangat baik, d) pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran
dalam kriteria baik, e) kegiatan penyampaian materi melalui pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dalam kriteria sangat baik, f) kegiatan tanya
jawab dalam kriteria baik, g) diskusi dan penjelasan konsep dalam kriteria
sangat baik, h) perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria sangat baik, i)
pengembangan aplikasi dalam kriteria baik, j) kemampuan menutup pelajaran
dalam kriteria sangat baik.
Rata-rata hasil observasi proses pembelajaran oleh guru pada siklus I
pertemuan II adalah 3,4. Tabel hasil observasi proses pembelajaran oleh guru
dapat dilihat pada lampiran 4b halaman 130.
Hasil pengamatan terhadap kinerja guru selama mengikuti pembelajaran
IPS dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus I
pertemuan II ditunjukkan pada tabel 10.
Tabel 10. Observasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan II.
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap guru 38
Rata-rata hasil pengamatan terhadap guru 3,8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
3) Pertemuan III
a) Kegiatan Siswa
1) Kedisiplinan siswa dalam kriteria sangat baik, 2) keaktifan siswa
dalam kriteria baik, 3) kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kriteria
baik, 4) keterampilan kooperatif siswa dalam kriteria baik, 5) kenampakan
sifat kooperatif pada saat melakukan diskusi dalam kriteria baik, 6)
kemampuan siswa menjawab pertanyaan dalam diskusi dalam kriteria baik, 7)
keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria sangat baik, 8)
kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi dalam kriteria baik.
Rata-rata hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan III
adalah 3,25. Tabel hasil observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada lampiran
5c halaman 140.
Hasil pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran IPS
dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus I pertemuan
III ditunjukkan pada tabel 11.
Tabel 11. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan III.
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap siswa 26
Rata-rata hasil pengamatan terhadap siswa 3,25
2) Proses Pembelajaran Oleh Guru
a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam kriteria
sangat baik, b) kegiatan apersepsi dalam kriteria baik, c) pengelolaan kelas
dalam kriteria sangat baik, d) pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran
dalam kriteria baik, e) kegiatan penyampaian materi melalui pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dalam kriteria sangat baik, f) kegiatan tanya
jawab dalam kriteria baik, g) diskusi dan penjelasan konsep dalam kriteria
sangat baik, h) perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria sangat baik, i)
pengembangan aplikasi dalam kriteria sangat baik, j) kemampuan menutup
pelajaran dalam kriteria sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Rata-rata hasil observasi proses pembelajaran oleh guru pada siklus I
pertemuan III adalah 3,8. Tabel hasil observasi proses pembelajaran oleh guru
dapat dilihat pada lampiran 4c halaman 134.
Hasil pengamatan terhadap kinerja guru selama mengikuti pembelajaran
IPS dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus I
pertemuan III ditunjukkan pada tabel 12.
Tabel 12. Observasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus I Pertemuan III
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap guru 38
Rata-rata hasil pengamatan terhadap guru 3,8
Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I menunjukkan adanya
peningkatan pada keaktifan siswa dan kemampuan siswa melakukan diskusi. Itu
berarti peran dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran semakin
meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran
diharapkan siswa lebih memahami materi dan dapat menjawab dengan cepat
sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pembelajaran
IPS yang dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban pada siklus I dapat ditarik simpulan keaktifan siswa
sudah ada peningkatan namun belum maksimal, meskipun sudah ada
perubahan dari pertemuan I ke pertemuan II dan ke pertemuan III. Tetapi hasil
yang diharapkan belum dapat dicapai dengan baik.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui
observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk
mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan
tindakan pada pertemuan I belum menunjukkan perubahan yang berarti, baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
pada keaktifan siswa selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar.
Sedangkan untuk pertemuan II telah menunjukkan perubahan yang cukup.
Dan pertemuan III menunjukkan perubahan yang baik.
Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus I:
Berdasarkan hasil pengamatan observasi yang dilaksanakan selama
proses pelaksanaan tindakan pada pertemuan I, II dan III rata-rata hasil
observasi kegiatan siswa dan rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus
I pertemuan I, II dan III adalah sebagai berikut :
Tabel 13. Observasi Terhadap Kinerja Guru dan Hasil Observasi Kegiatan
Siswa Dalam Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain
Jawaban Pada Siklus I Pertemuan I, II dan III
Keterangan Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
hasil observasi kegiatan
siswa 2,87 3,00 3,25
hasil observasi kinerja
guru 2,9 3,4 3,8
Grafik Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada siklus I Pertemuan I, II
dan III adalah sebai berikut :
Gambar 6.
Grafik Observasi Terhadap Kegiatan Siswa
2.6
2.8
3
3.2
3.4
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Grafik Observasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada siklus I Pertemuan I, II
dan III adalah sebai berikut :
Gambar 7.
Grafik Observasi Terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran
menunjukkan sikap kerjasama kelompok sesuai teori model kooperatif tipe
Bermain Jawaban belum sepenuhnya tampak. Meskipun sudah dalam
kelompok, tetapi masih ada siswa yang belum ikut bekerjasama dalam
mempelajari tema “Pekerjaan” pada materi jenis-jenis pekerjaan sehingga
keterampilan kooperatif masih kurang terlihat. Hal ini mengakibatkan siswa
belum sepenuhnya memahami dengan baik tentang materi jenis-jenis
pekerjaan baik yang berupa barang maupun jasa, sehingga nilai yang
diperoleh siswa pada pertemuan ke I belum menunjukkan perubahan yang
cukup berarti dengan nilai rata-rata kelas mencapai 77,61. Siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 (KKM) yaitu 19 siswa atau 70, 37%.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar IPS siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 (KKM) mencapai 75%. Dengan demikian siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 (KKM) sebanyak 19 siswa atau 70% dari 27 siswa
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban belum berhasil. Dari lampiran
6 dapat dibuat data nilai hasil belajar IPS siswa kelas III pada siklus I
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 14.
0
1
2
3
4
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Tabel 14. Data Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan pada Siklus I
Interval
Nilai
Nilai
Tengah (X)
Banyak
Siswa (f) f X
Prosentase
(%) Kategori
56 – 60 58 4 232 14,81 Di bawah KKM
61 – 65 63 2 126 7,40 Di bawah KKM
66 – 70 68 2 136 7,40 Di bawah KKM
71 – 75 73 2 146 7,40 Di atas KKM
76 – 80 78 5 390 18,51 Di atas KKM
81 – 85 83 2 166 7,40 Di atas KKM
86 – 90 88 7 616 25,92 Di atas KKM
91 – 95 93 1 93 3,70 Di atas KKM
96 – 100 98 2 196 7,40 Di atas KKM
Jumlah 27 2101 100
Nilai rata-rata 2101 : 27 = 77,81
Ketuntasan klasikal 19 : 27 x 100% = 70,37%
Dari Tabel 14. dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada
siklus I ada 2 siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 96 – 100 atau
7,40%. Siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 91 – 95 hanya 1 siswa
atau 3,70%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 86 – 90 hanya 7
siswa atau 25,92%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 81 – 85
sebanyak 2 siswa atau 7,40%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara
76 – 80 ada 5 siswa atau 18,51%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval
antara 71 – 75 sebanyak 2 atau 7,40%, siswa yang memperoleh nilai dalam
interval antara 66 – 70 sebanyak 2 atau 7,40%, siswa yang memperoleh nilai
dalam interval antara 61 – 65 sebanyak 2 atau 7,40%, serta siswa yang
memperoleh nilai dalam interval antara 56 – 60 sebanyak 4 atau 14,81%. Pada
siklus I terdapat peningkatan nilai rata-rata yang sebelumnya 72,18 menjadi 77,81
dan adanya peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan jumlah siswa
yang mendapat nilai ≥ 70 (KKM) yang sebelumnya 14 siswa menjadi 19 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Dari tabel 14. nilai hasil belajar IPS siswa kelas III SD Negeri 02
Pandeyan setelah dilaksanakan tindakan siklus I yang telah diuraikan di atas,
dapat divisualisasikan ke dalam grafik pada Gambar 8.
Gambar 8. Grafik Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
Setelah Tindakan Siklus II.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar IPS
siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (KKM) belum mencapai 75%, sehingga
pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus II mengenai jenis-jenis pekerjaan,
alasan orang harus bekerja, pentingnya semangat kerja dan ciri-ciri orang
semangat kerja.
2. Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan tiga (3) pertemuan, yaitu pada tanggal
14, 16 dan 19 Februari 2011. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan
adalah 2 x 35 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui
bahwa sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS pokok
0
1
2
3
4
5
6
7
8
56-60 61-65 66-70 71-75 76-80 81-85 86-90 91-95 96-100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
bahasan jenis-jenis pekerjaan dan ciri-ciri orang semangat kerja pada siswa
kelas III SD Negeri 02 Pandeyan tetapi belum berhasil dengan maksimal. Hal
ini ditunjukkan masih ada 8 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran IPS.
Dari hasil tindakan siklus I, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan guru
kelas III untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat meningkatkan hasil
belajar IPS pada siswa kelas III SD Negeri 02 Pandeyan. Dari diskusi tersebut
diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan
dalam 3 pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 2 x 35 menit yaitu
pada hari Senin tanggal 14 Februari 2011, hari Rabu tanggal 16 Februari 2011
dan hari sabtu tanggal 19 Februari 2011. Hal yang perlu diperbaiki guru dalam
pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Bermain
Jawaban sebagai upaya untuk mengatasi kekurangan yang ada yaitu
menggunakan lembar kerja siswa yang lebih menarik.
Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD
2006 Kelas III, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan
pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban sebagai berikut:
1) Memilih indikator yang sesuai dengan tema “Pekerjaan”.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pembelajaran disusun 3 kali pertemuan masing-masing
pertemuan 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit yang dilaksanakan pada
tanggal 14, 16 dan 19 Februari 2011. Perencanaan RPP mencakup
penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, dampak
pengiring, media, metode, sumber pembelajaran, langkah-langkah/
sekenario pembelajaran, dan sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran terlampir.
3) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran adalah:
a) Ruang belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa
digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, bisa per individu atau
bisa dibuat kelompok, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.
b) Buku sumber belajar
Buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang digunakan
sebagai buku acuan belajar adalah BSE Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI
kelas 3 oleh Sunarso dan Anis Kusuma penerbit Depdiknas, BSE Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas 3 oleh Muhammad Nur Saban, dkk
penerbit Depdiknas, dan buku IPS lain yang relevan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya.
Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu tanggal 14, 16 dan 19
Februari 2011. Perbedaan siklus II dari siklus I adalah selain pada tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai juga pada Lembar Kerja Siswa yang akan
digunakan dalam diskusi dalam kelompok dibuat sedemikian rupa lebih
menarik sehingga membuat siswa lebih termotivasi untuk berdiskusi dalam
mempelajari materi.
1) Pertemuan I
Pertemuan ke I siklus ke-2 dilaksanakan hari Senin tanggal 14 Februari
2011. Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari adalah alasan
orang bekerja dan semangat kerja.
Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
berdoa, lalu guru melanjutkan dengan kegiatan presensi.. Guru melakukan
tanya jawab berkaitan tentang materi pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
secara sederhana kepada siswa. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
adalah mennjelaskan alasan orang harus bekerja dan orang yang memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
semangat kerja yang tinggi. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Guru mengatur posisi tempat
duduk kelompok, dan siswa duduk dengan anggota kelompoknya masing-
masing.
Pada kegiatan inti terdapat 3 tahapan dalam pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban yaitu tahap penyajian materi, tahap kerja kelompok,
dan tahap tes individu. Pada tahap penyajian materi dilakukan guru secara
klasikal, kegiatannya adalah: melakukan tanya jawab singkat dengan siswa
mengenai alasan orang harus bekerja serta guru memberi orientasi tugas yang
akan dikerjakan setiap kelompok dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban. Tahap kerja kelompok kegiatannya adalah setiap
kelompok Bermain Jawaban diberi lembar tugas sebagai bahan yang
dipelajari lalu semua anggota kelompok saling berdiskusi mengenai alasan
orang harus bekerja dan semangat kerja, lalu mengkelompokkannya ke dalam
lember kerja. Dalam kerja kelompok, setiap siswa saling berbagi tugas dan
membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat
memahami materi yang dibahas dan dapat menjawab pertanyaan yang
didiskusikan kemudian dimasukkan kedalam kantong jawaban. Kemudian
masing-masing kelompok mencari kira-kira dikantong mana jawaban tersebut
berada. Hasil diskusi ditulis pada lembar hasil diskusi atau lembar kerja siswa
lalu ditaruh dikantong jawaban. Kemudian salah satu perwakilan kelompok
untuk mengambil jawaban tadi yang berada dikantong jawaban dan menyusun
kalimat untuk menjadi sebuah paragaraf dan dibacakan didepan kelas.Pada
tahap ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam membimbing
siswa selama berdiskusi. Tahap selanjutnya yaitu tahap tes individu. Guru
membagikan soal tes individu mengenai materi yang telah dibahas. Siswa
mengerjakan soal tes dengan kemampuan sendiri. Tahap perhitungan skor
individu dan kelompok pada hasil tes ini dilakukan guru setelah proses
pembelajaran.
Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan pembahasan soal tes
individu, tanya jawab untuk mengulas kembali materi pembelajaran pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
pertemuan ini, penarikan kesimpulan dan guru memberikan refleksi materi
dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu guru memberikan
penghargaan kelompok pada hasil diskusi siklus II pertemuan I. Sebagai
tindak lanjut guru memberi pesan-pesan agar selalu rajin belajar dan
memberikan pekerjaan rumah untuk siswa. Guru menutup pembelajaran IPS.
2) Pertemuan II
Pertemuan ke II siklus ke-2 dilaksanakan hari Rabu tanggal 16
Februari 2011. Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari
adalah pentingnya orang semangat kerja dan ciri-ciri orang semangat kerja.
Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
berdoa, lalu guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru melakukan
tanya jawab sederhana tentang pentingnya orang semangat kerja. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai secara sederhana
kepada siswa. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah menjelaskan
pentingnya orang semangat kerja dan ciri-ciri orang semangat kerja. Guru
mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa. Guru mengatur posisi tempat duduk kelompok, dan siswa
duduk dengan anggota kelompoknya masing-masing.
Pada kegiatan inti terdapat 3 tahapan dalam pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban yaitu tahap penyajian materi, tahap kerja kelompok,
dan tahap tes individu. Pada tahap penyajian materi dilakukan guru secara
klasikal, kegiatannya adalah: guru memberi penjelasan singkat mengenai
pentingnya orang semangat kerja dan ciri-ciri orang semangat kerja serta guru
memberi orientasi tugas yang akan dikerjakan setiap kelompok dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban. Tahap kerja kelompok
kegiatannya adalah setiap kelompok Bermain Jawaban diberi lembar tugas
sebagai bahan yang dipelajari lalu semua anggota kelompok saling berdiskusi
mengenai pentingnya orang semangat kerja dan ciri-ciri orang semangat kerja.
Dalam kerja kelompok, setiap siswa saling berbagi tugas dan membantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami
materi yang dibahas dan dapat menjawab pertanyaan yang didiskusikan
kemudian dimasukkan kedalam kantong jawaban. Kemudian masing-masing
kelompok mencari kira-kira dikantong mana jawaban tersebut berada. Hasil
diskusi ditulis pada lembar hasil diskusi atau lembar kerja siswa lalu ditaruh
dikantong jawaban. Kemudian salah satu perwakilan kelompok untuk
mengambil jawaban tadi yang berada dikantong jawaban dan menyusun
kalimat untuk menjadi sebuah paragaraf dan dibacakan didepan kelas. Pada
tahap ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam membimbing
diskusi siswa. Tahap selanjutnya yaitu tahap tes individu. Guru membagikan
soal tes individu mengenai materi yang telah dibahas. Siswa mengerjakan soal
tes dengan kemampuan sendiri. Tahap perhitungan skor individu dan
kelompok pada hasil tes ini dilakukan guru setelah proses pembelajaran.
Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan pembahasan soal tes
individu, penarikan kesimpulan materi, guru memberikan refleksi materi
dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari, dan tahap pemberian
penghargaan kelompok terhadap hasil siklus II pertemuan II. Sebagai tindak
lanjut guru memberi pesan-pesan agar selalu rajin belajar dan memberikan
pekerjaan rumah. Guru menutup pembelajaran IPS.
3) Pertemuan III
Pertemuan ke III siklus ke-2 dilaksanakan hari Rabu tanggal 19
Februari 2011. Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban. Pada pertemuan ini materi yang dipelajari
adalah jenis-jenis pekerjaan, pentingnya orang semangat kerja dan ciri-ciri
orang semangat kerja.
Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
berdoa, lalu guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru melakukan
tanya jawab sederhana tentang pentingnya orang semangat kerja. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai secara sederhana
kepada siswa. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah jenis-jenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
pekerjaan, menjelaskan pentingnya orang semangat kerja dan ciri-ciri orang
semangat kerja. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Guru mengatur posisi tempat duduk
kelompok, dan siswa duduk dengan anggota kelompoknya masing-masing.
Pada kegiatan inti terdapat 3 tahapan dalam pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban yaitu tahap penyajian materi, tahap kerja kelompok,
dan tahap tes individu. Pada tahap penyajian materi dilakukan guru secara
klasikal, kegiatannya adalah: guru memberi penjelasan singkat mengenai
jenis-jenis pekerjaan, pentingnya orang semangat kerja dan ciri-ciri orang
semangat kerja serta guru memberi orientasi tugas yang akan dikerjakan setiap
kelompok dengan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban.
Tahap kerja kelompok kegiatannya adalah setiap kelompok Bermain Jawaban
diberi lembar tugas sebagai bahan yang dipelajari lalu semua anggota
kelompok saling berdiskusi mengenai jenis-jenis pekerjaan, pentingnya orang
semangat kerja dan ciri-ciri orang semangat kerja. Dalam kerja kelompok,
setiap siswa saling berbagi tugas dan membantu memberikan penyelesaian
agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas dan
dapat menjawab pertanyaan yang didiskusikan kemudian dimasukkan
kedalam kantong jawaban. Kemudian masing-masing kelompok mencari kira-
kira dikantong mana jawaban tersebut berada. Hasil diskusi ditulis pada
lembar hasil diskusi atau lembar kerja siswa lalu ditaruh dikantong jawaban.
Kemudian salah satu perwakilan kelompok untuk mengambil jawaban tadi
yang berada dikantong jawaban dan menyusun kalimat untuk menjadi sebuah
paragaraf dan dibacakan didepan kelas. Pada tahap ini guru berperan sebagai
motivator dan fasilitator dalam membimbing diskusi siswa. Tahap selanjutnya
yaitu tahap tes individu. Guru membagikan soal tes individu mengenai materi
yang telah dibahas. Siswa mengerjakan soal tes dengan kemampuan sendiri.
Tahap perhitungan skor individu dan kelompok pada hasil tes ini dilakukan
guru setelah proses pembelajaran.
Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan pembahasan soal tes
individu, penarikan kesimpulan materi, guru memberikan refleksi materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari, dan tahap pemberian
penghargaan kelompok terhadap hasil siklus II pertemuan III. Sebagai tindak
lanjut guru memberi pesan-pesan agar selalu rajin belajar dan memberikan
pekerjaan rumah. Guru menutup pembelajaran IPS.
c. Observasi
Pada tahap observasi dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi,
perekam lapangan (kamera). Lembar observasi diarahkan pada poin-poin
dalam pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan guru kelas.
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun serta untuk mengetahui
seberapa besar pembelajaran dengan model kooperatif tipe Bermain Jawaban
dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar IPS siswa kelas III SD
Negeri 02 Pandeyan.
1) Pertemuan I
a) Kegiatan Siswa
1) Kedisiplinan siswa dalam kriteria sangat sangat baik, 2) keaktifan
siswa dalam kriteria baik, 3) kemampuan siswa melakukan diskusi dalam
kriteria baik, 4) keterampilan kooperatif siswa dalam kriteria baik, 5)
kenampakan sifat kooperatif pada saat melakukan diskusi dalam kriteria
sangat baik, 6) kemampuan siswa menjawab pertanyaan dalam diskusi dalam
kriteria baik, 7) keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria
sangat baik, 8) kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi dalam kriteria
baik.
Rata-rata hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan I adalah
3,25. Tabel hasil observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada lampiran 11a
halaman 172.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Hasil pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran IPS
dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus II
pertemuan I ditunjukkan pada tabel 15.
Tabel 15. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan I
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap siswa 26
Rata-rata hasil pengamatan terhadap siswa 3,25
b) Proses Pembelajaran Oleh Guru
a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam kriteria
sangat baik, 2) kegiatan apersepsi dalam kriteria baik, 3) pengelolaan kelas
dalam kriteria sangat baik, 4) pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran
dalam kriteria baik, 5) kegiatan penyampaian materi melalui pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dalam kriteria sangat baik, 6) kegiatan tanya
jawab dalam kriteria baik, 7) diskusi dan penjelasan konsep dalam kriteria
sangat baik, 8) perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria sangat kurang, 9)
pengembangan aplikasi dalam kriteria sangat baik, 10) kemampuan menutup
pelajaran dalam kriteria sangat baik.
Rata-rata hasil observasi proses pembelajaran oleh guru pada siklus II
pertemuan I adalah 3,4. Tabel hasil observasi proses pembelajaran oleh guru
dapat dilihat pada lampiran 10a halaman 160.
Hasil pengamatan terhadap kinerja guru selama mengikuti pembelajaran
IPS dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus II
pertemuan I ditunjukkan pada tabel 16.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Tabel 16. Observasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan I
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap guru 34
Rata-rata hasil pengamatan terhadap guru 3,4
2) Pertemuan II
a. Kegiatan Siswa
a) Kedisiplinan siswa dalam kriteria sangat baik, 2) keaktifan siswa
dalam kriteria baik, 3) kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kriteria
baik, 4) keterampilan kooperatif siswa dalam kriteria baik, 5) kenampakan
sifat kooperatif pada saat melakukan diskusi dalam kriteria baik, 6)
kemampuan siswa menjawab pertanyaan dalam diskusi dalam kriteria sangat
baik, 7) keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria sangat
baik, 8) kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi dalam kriteria baik.
Rata-rata hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan II
adalah 3,37. Tabel hasil observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada lampiran
11b halaman 173.
Hasil pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran IPS
dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus II
pertemuan I ditunjukkan pada tabel 17.
Tabel 17. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan II
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap siswa 27
Rata-rata hasil pengamatan terhadap siswa 3,37
b) Proses Pembelajaran Oleh Guru
a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam kriteria
sangat baik, b) kegiatan apersepsi dalam kriteria baik, c) pengelolaan kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
dalam kriteria sangat baik, d) pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran
dalam kriteria baik, e) kegiatan penyampaian materi melalui pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dalam kriteria sangat baik, f) kegiatan tanya
jawab dalam kriteria baik, g) diskusi dan penjelasan konsep dalam kriteria
sangat baik, h) perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria sangat baik, i)
pengembangan aplikasi dalam kriteria sangat baik, j) kemampuan menutup
pelajaran dalam kriteria sangat baik.
Rata-rata hasil observasi proses pembelajaran oleh guru pada siklus II
pertemuan II adalah 3,6. Tabel hasil observasi proses pembelajaran oleh guru
dapat dilihat pada lampiran 10b halaman 164.
Hasil pengamatan terhadap kinerja guru selama mengikuti pembelajaran
IPS dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus II
pertemuan II ditunjukkan pada tabel 18.
Tabel 18. Observasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan II.
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap guru 36
Rata-rata hasil pengamatan terhadap guru 3,6
3) Pertemuan III
a. Kegiatan Siswa
a. Kedisiplinan siswa dalam kriteria sangat baik, 2) keaktifan siswa
dalam kriteria baik, 3) kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kriteria
baik, 4) keterampilan kooperatif siswa dalam kriteria baik, 5) kenampakan
sifat kooperatif pada saat melakukan diskusi dalam kriteria sangat baik, 6)
kemampuan siswa menjawab pertanyaan dalam diskusi dalam kriteria sangat
baik, 7) keadaan siswa dengan lingkungan belajarnya dalam kriteria sangat
baik, 8) kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi dalam kriteria baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Rata-rata hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan III
adalah 3,50. Tabel hasil observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada lampiran
11c halaman 174.
Hasil pengamatan terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran IPS
dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus II
pertemuan I ditunjukkan pada tabel 19.
Tabel 19. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan II.
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap siswa 28
Rata-rata hasil pengamatan terhadap siswa 3,50
b. Proses Pembelajaran Oleh Guru
a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam kriteria
sangat baik, b) kegiatan apersepsi dalam kriteria baik, c) pengelolaan kelas
dalam kriteria sangat baik, d) pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran
dalam kriteria baik, e) kegiatan penyampaian materi melalui pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dalam kriteria sangat baik, f) kegiatan tanya
jawab dalam kriteria baik, g) diskusi dan penjelasan konsep dalam kriteria
sangat baik, h) perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria sangat baik, i)
pengembangan aplikasi dalam kriteria sangat baik, j) kemampuan menutup
pelajaran dalam kriteria sangat baik.
Rata-rata hasil observasi proses pembelajaran oleh guru pada siklus II
pertemuan III adalah 3,8. Tabel hasil observasi proses pembelajaran oleh guru
dapat dilihat pada lampiran 10c halaman 168.
Hasil pengamatan terhadap kinerja guru selama mengikuti pembelajaran
IPS dengan menggunakan kooperatif tipe bermain jawaban pada siklus II
pertemuan III ditunjukkan pada tabel 20.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Tabel 20. Observasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada Siklus II Pertemuan III
KETERANGAN NILAI
Skor hasil pengamatan terhadap guru 38
Rata-rata hasil pengamatan terhadap guru 3,8
Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus I menunjukkan adanya
peningkatan pada keaktifan siswa dan kemampuan siswa melakukan diskusi.
Itu berarti peran dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran semakin
meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran
diharapkan siswa lebih memahami materi dan dapat menjawab dengan cepat
sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pembelajaran
IPS yang dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban pada siklus II dapat ditarik simpulan aktifitas siswa
sudah baik, sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai dengan baik.
d) Refleksi
Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui
observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk
mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan
tindakan pada indikator pentingnya semangat kerja, dan ciri-ciri semangat
kerja belum menunjukkan perubahan yang berarti, baik pada aktivitas siswa
selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar. Sedangkan untuk
indikator jenis-jenis pekerjaan, alasan orang bekerja dan ciri-ciri semangat
kerja telah menunjukkan perubahan yang cukup.
Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus II:
Berdasarkan hasil pengamatan observasi yang dilaksanakan selama
proses pelaksanaan tindakan pada pertemuan I, II dan III rata-rata hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
observasi kegiatan siswa dan rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus
II pertemuan I, II dan III adalah sebagai berikut :
Tabel 21. Observasi Terhadap Kinerja Guru dan Hasil Observasi Kegiatan
Siswa Dalam Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain
Jawaban Pada Siklus I Pertemuan I, II dan III
Keterangan Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
hasil observasi kegiatan
siswa 3,25 3,37 3,50
hasil observasi kinerja
guru 3,4 3,6 3,8
Grafik Observasi Terhadap Kinerja Guru Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada siklus II Pertemuan I,
II dan III adalah sebai berikut :
Gambar 9.
Grafik Observasi Terhadap Kinerja Guru
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Grafik Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban Pada siklus II Pertemuan I,
II dan III adalah sebai berikut :
Gambar 10.
Grafik Observasi Terhadap Kegiatan Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran
menunjukkan sikap kerjasama kelompok sesuai teori model kooperatif tipe
Bermain Jawaban sudah sepenuhnya tampak. Siswa yang dulu bekerja secara
individual menjadi lebih memperhatikan kerjasama dalam satu kelompoknya.
Hal ini mengakibatkan siswa telah memahami tentang tema “Pekerjaan”
dengan baik, sehingga nilai yang diperoleh siswa pada siklus II sudah
menunjukkan perubahan yang cukup berarti dengan nilai rata-rata kelas
mencapai 86,52. Siswa yang memperoleh nilai < 75 (KKM) ada 3 siswa atau
11,11% dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) yaitu 24 siswa atau
88,88%.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar IPS siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) mencapai 85%. Dengan demikian siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) sebanyak 24 siswa atau 88,88% dari 27 siswa
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban sudah berhasil. Dari lampiran
12 dibuat data nilai hasil belajar IPS siswa kelas III pada siklus II
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 22.
3.1
3.15
3.2
3.25
3.3
3.35
3.4
3.45
3.5
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Tabel 22. Data Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan pada Siklus II
Interval
Nilai
Nilai
Tengah (X)
Banyak
Siswa (f) f X
Prosentase
(%) Kategori
71 – 75 73 3 219 11,11 Di bawah KKM
76 – 80 78 4 312 14,81 Di bawah KKM
81 – 85 83 6 498 22,22 Di bawah KKM
86 – 90 88 3 264 11,11 Di atas KKM
91 – 95 93 7 651 25,92 Di atas KKM
96 – 100 98 4 392 14,81 Di atas KKM
Jumlah 27 2732,5 100
Nilai rata-rata 2336 : 27 = 86,52
Ketuntasan klasikal 24 : 27 x 100% = 88,88%
Dari Tabel 22. dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan
pada Siklus II jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai ≥75
sebanyak 24 siswa atau 88,88% dan tinggal 3 siswa yang belum memperoleh
nilai ≥75. Tabel 22 dapat dibuat ke dalam bentuk grafik pada Gambar 11.
Gambar 11.
Berdasarkan tabel 22. pembelajaran pada Siklus II menunjukkan
peningkatan rata-rata kelas dan peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai
≥75 sehingga pembelajaran pada siklus II sudah berhasil.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
71-75 76-80 81-85 86-90 91-95 96-100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian dan pengamatan yang peneliti
peroleh selama kegiatan pelaksanaan siklus I dan siklus II terdapat peningkatan
hasil belajar IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe bermain jawaban.
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perolehan bermain jawaban siswa kelas III
SD Negeri 02 Pandeyan. Hasil belajar siswa dapat meningkatkan bermain
jawaban adalah sebagai berikut:
1. Hasil Bermain Jawaban Pra Siklus
Sebelum diadakan tindakan siklus, peneliti telah melakukan tidakan pra
siklus sebagai tes awal. Hasil tes awal digunakan untuk mengetahui hasil belajar
awal siswa kelas III SDN 02 Pandeyan dalam mata pelajaran IPS serta sebagai
dasar tolok ukur hasil belajar setelah diadakan siklus I dan II. Selain itu, nilai awal
juga digunakan sebagai skor awal untuk menentukan perhitungan skor
perkembangan individu dan skor kelompok dalam model pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban. Hasil belajar IPS siswa kelas III sebelum diadakan
tindakan banyak siswa yang masih dibawah rata-rata KKM. Siswa yang
mendapatkan nilai ≤70 ada 14 siswa atau 51,85% dan nilai rata-ratanya 70,18.
Dapat dijelaskan bahwa sebelum dilaksanakan tindakan tidak ada siswa
yang memperoleh nilai dalam interval antara 95 - 99 atau 0%. Siswa yang
memperoleh nilai dalam interval antara 90 - 94 hanya 2 siswa atau 7,40%, siswa
yang memperoleh nilai dalam interval antara 85 – 89 hanya 5 siswa atau 18,51%,
siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 80 - 84 sebanyak 5 siswa atau
18,51%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 75 – 79 ada 1 siswa
atau 3,70%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 70 – 74 sebanyak
2 atau 7,40%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 65 – 69
sebanyak 1 atau 3,70%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 60 –
64 sebanyak 5 atau 18,51%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara
55 – 59 sebanyak 2 atau 7,40%, serta siswa yang memperoleh nilai dalam interval
antara 50 – 54 ada 4 siswa atau 14,81%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
2. Hasil Bermain Jawaban Siklus I
Pada pertemuan ke I belum menunjukkan perubahan yang cukup berarti
dengan nilai rata-rata kelas mencapai 77,81. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 70
(KKM) yaitu 19 siswa atau 70, 37%.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar IPS siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 (KKM) mencapai 75%. Dengan demikian siswa yang
memperoleh nilai ≥ 70 (KKM) sebanyak 19 siswa atau 70% dari 27 siswa
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban belum berhasil.
Dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I ada 2
siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 96 – 100 atau 7,40%. Siswa
yang memperoleh nilai dalam interval antara 91 – 95 hanya 1 siswa atau 3,70%,
siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 86 – 90 hanya 7 siswa atau
25,92%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 81 – 85 sebanyak 2
siswa atau 7,40%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 76 – 80 ada
5 siswa atau 18,51%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 71 – 75
sebanyak 2 atau 7,40%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 66 –
70 sebanyak 2 atau 7,40%, siswa yang memperoleh nilai dalam interval antara 61
– 65 sebanyak 2 atau 7,40%, serta siswa yang memperoleh nilai dalam interval
antara 56 – 60 sebanyak 4 atau 14,81%. Pada siklus I terdapat peningkatan nilai
rata-rata yang sebelumnya 72,18 menjadi 77,81 dan adanya peningkatan hasil
belajar siswa ditunjukkan dengan jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70 (KKM)
yang sebelumnya 14 siswa atau 51,85% menjadi 19 siswa atau 70,37%.
3. Hasil Bermain Jawaban Siklus II
Siswa telah memahami tentang tema “Pekerjaan” dengan baik, sehingga
nilai yang diperoleh siswa pada siklus II sudah menunjukkan perubahan yang
cukup berarti dengan nilai rata-rata kelas mencapai 86,52. Siswa yang
memperoleh nilai < 75 (KKM) ada 3 siswa atau 11,11% dan siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) yaitu 24 siswa atau 88,88%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar IPS siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) mencapai 85%. Dengan demikian siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75 (KKM) sebanyak 24 siswa atau 88,88% dari 27 siswa
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban sudah berhasil.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan pada setiap siklus berdasarkan nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal.
Peningkatan terlihat setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
bermain jawaban pada siklus I dan siklus II pada tabel 23.
Tabel 23. Rata-rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II.
Tindakan Nilai rata-rata
Pra Siklus 72,18
Siklus I 77,81
Siklus II 86,52
Dari tabel 23. dapat dilihat bahwa nilai rata-rata sebelum dilaksanakan
tindakan adalah 72,18, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 77,81, dan
siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 86,52. Tabel 23. dapat disajikan dalam
bentuk Gambar 12. sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Gambar 12. Grafik Rata-rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II
Selain terdapat peningkatan pada nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar
secara klasikal siswa kelas III SD Negeri 02 Pandeyan pada mata pelajaran IPS
juga semakin meningkat. Prosentase ketuntasan klasikal pada hasil belajar siswa
dapat dilihat pada tabel 24.
Tabel 24. Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II.
Dari tabel 24. dapat dilihat bahwa prosentase kentuntasan klasikal sebelum
tindakan hanya 51,85%. Pada siklus I terdapat peningkatan prosentase
kentuntasan klasikal menjadi 70,37% dan pada siklus II semakin meningkat
menjadi 88,88%. Tabel 24. dapat divisualisasikan dalam bentuk Gambar 13.
sebagai berikut:
Tindakan Prosentase (%)
Pra Siklus 51,85
Siklus I 70,37
Siklus II 88,88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Gambar 13. Grafik Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas III SD Negeri 02
Pandeyan Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II
Setelah mengolah data hasil observasi pada aktivitas dan hasil belajar IPS
secara formatif pada siswa kelas III SD Negeri 02 Pandeyan, peneliti juga
melakukan perhitungan skor kelompok pada siklus I dan II. Perhitungan skor
kelompok ini berdasar pada teori model pembelajaran kooperatif tipe Bermain
Jawaban. Pada siklus I dan II terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa
sehingga skor kelompok juga semakin meningkat.
Pra Siklus Siklus I Siklus II
51.85
70.37
88.88
Presentase Ketuntasan Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Tabel 26. Skor Perolehan Kelompok Bermain Jawaban
pada Siklus I dan Siklus II.
Nama
Kelompok Skor Rata-rata I Kategori Skor Rata-rata II Kategori
Kelompok 1 40 Kelompok
Super 39,33
Kelompok
Hebat
Kelompok 2 39 Kelompok
Hebat 39
Kelompok
Hebat
Kelompok 3 39,33 Kelompok
Hebat 39,33
Kelompok
Hebat
Kelompok 4 40 Kelompok
Super 40
Kelompok
Super
Kelompok 5 39,66 Kelompok
Hebat 40
Kelompok
Super
Selain hasil belajar siswa juga meningkat, kegiatan siswa dan guru selama
proses pembelajaran juga meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata
skor kegiatan siswa maupun guru yang selalu mengalami peningkatan.
Peningkatan terlihat setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban pada siklus I dan siklus II pada tabel 26.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Tabel 26. Perbandingan Aktivitas Siswa dan Guru pada Proses Pembelajaran
Siklus I dan Siklus II.
N
o Jenis
Siklus I Siklus II
Pertemuan
I
Pertem
uan II
Pertem
uan III
Pertem
uan I
Pertem
uan II
Pertemuan
III
1 Aktivitas
Siswa
2,87
(kurang)
3,00
(baik)
3,25
(baik)
3,25
(baik)
3,37
(baik)
3,50 (baik)
2 Aktivitas
Guru
2,90
(kurang)
3,40
(baik)
3,80
(baik)
3,40
(baik)
3,60
(baik)
3,80 (baik)
Pada tabel 26 siklus I pertemuan I kegiatan siswa dalam pembelajaran
rata-rata skornya adalah 2,87 (termasuk kategori kurang). Kinerja guru juga
dinilai dengan rata-rata skor 2,90 (termasuk kategori kurang). Pada pertemuan II
kegiatan siswa dalam pembelajaran rata-rata skornya adalah 3,00 (termasuk
kategori baik). Kinerja guru skornya adalah 3,40 (termasuk kategori baik). Dan
pada pertemuan III kegiatan siswa dalam pembelajaran rata-rata skornya adalah
3,25 (termasuk kategori baik). Kinerja guru skornya adalah 3,80 (termasuk
kategori baik).
Pada siklus II pertemuan I kegiatan siswa dalam pembelajaran meningkat
rata-rata skornya adalah 3,25 (termasuk kategori baik). Kinerja guru juga
meningkat dinilai dengan rata-rata skor 3,40 (termasuk kategori baik). Pada
pertemuan II kegiatan siswa dalam pembelajaran rata-rata skornya adalah 3,37
(termasuk kategori baik). Kinerja guru skornya adalah 3,60 (termasuk kategori
baik). Dan pada pertemuan III kegiatan siswa dalam pembelajaran rata-rata
skornya adalah 3,50 (termasuk kategori baik). Kinerja guru skornya adalah 3,80
(termasuk kategori baik).
Dengan demikian dapat diajukan suatu kesimpulan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar IPS pada siswa kelas III
SD Negeri 02 Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar tahun
ajaran 2010/2011 juga meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus
I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada
siswa kelas III B SD Negeri 02 Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar tahun ajaran 2010/2011. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
pada rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada setiap
siklus. Data awal yang diperoleh sebelum dilaksanakan tindakan yaitu rata-rata
kelas mencapai 72,37 dengan ketuntasan klasikal 51,85% atau 14 siswa, pada
siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 77,81 dan ketuntasan klasikal
meningkat menjadi 70,37% atau 19 siswa. Pada siklus II rata-rata kelas meningkat
menjadi 86,52 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 88,88% atau 24 siswa.
Kinerja guru dan siswa dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat
pada setiap pertemuan. Siklus I pertemuan I kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran rata-rata skornya adalah 2,87. Kinerja guru juga dinilai rata-rata
skornya adalah 2,9. Di akhir pertemuan siklus II kegiatan siswa dalam
pembelajaran rata-rata skornya adalah 3,00. Kinerja guru skornya adalah 3,34.
Dan pada pertemuan III kegiatan siswa dalam proses pembelajaran rata-rata
skornya adalah 3,50. Kinerja guru skornya adalah 3,8. Peningkatan skor pada
setiap pertemuan menunjukkan bahwa kegiatan siswa dan kinerja guru dalam
proses pembelajaran meningkat.
B. Implikasi
Prosedur dan penerapan pembelajaran IPS dalam penelitian ini
didasarkan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain
Jawaban. Berdasarkan kajian teori dan data-data temuan hasil penelitian ini
terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Pandeyan, Kecamatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2010/2011. Sehubungan dengan
penelitian ini maka dapat dikemukakan beberapa implikasi hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Memberikan informasi bagi guru bahwa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Pandeyan pada mata pelajaran IPS tema
“Pekerjaan”.
2. Mendorong siswa untuk memiliki keberanian dalam mengungkapkan
pendapat, bekerjasama dengan sesama anggota kelompoknya, dan
mengembangkan kreativitas, serta inisiatifnya untuk menunjang proses
pembelajaran.
3. Menunjukkan pentingnya menerapkan model-model pembelajaran yang
bervariasi dan inovatif, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Bermain Jawaban yang terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang
bermakna sehingga meningkatkan kualitas proses dan hasil pada
pembelajaran.
4. Menunjukkan peran siswa yang lebih aktif sebagai pusat pembelajaran dalam
mata pelajaran IPS melalui model kooperatif tipe Bermain Jawaban, sehingga
materi yang diperoleh siswa bukan hanya sekedar hafalan tetapi memaknai
sebuah pemahaman dalam mata pelajaran IPS.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, peneliti dapat memberikan
sara-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan atau sosialisasi bagi
guru mengenai model-model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif
dengan menggunakan model kooperatif tipe Bermain Jawaban untuk
dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai dengan harapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
2. Bagi Guru
a. Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan
merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga
peran siswa lebih besar dan pembelajaran akan menjadi lebih aktif dan
bermakna. Hal ini membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya
dapat meningkatkan pemahaman konsep pada materi pelajaran.
b. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Bermain Jawaban pada mata pelajaran yang lain bukan hanya pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Bagi Siswa
Siswa harus lebih berperan aktif dalam pembelajaran,
mengembangkan kreativitas, motivasi belajar dan mengembangkan
keberanian menyampaikan gagasan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban
untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti menyadari bahwa penelitian yang sudah dilakukan ini masih
memiliki kekurangan untuk itu bagi peneliti yang ingin mengkaji lebih
jauh tentang permasalahan yang sama dengan penelitian ini hendaknya
lebih cermat dan mengupayakan pengkajian teori-teori lebih dalam yang
berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban
guna melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif
dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa yang belum tercakup
dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
DAFTAR PUSTAKA
Agus Badrudin, 2009. Makalah Konsep Pendidikan IPS dan Karakteristik
Pendidikan IPS di SD. http://beduatsuko.blogspot.com/, diakses pada
tanggal 24 Oktober 2009
Agus Suprijono, 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
, 2010. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dr. Nana Sudjana, 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Dr. Purwanto, M. Pd, 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Pelajar
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Silabus IPS Kelas III Sekolah Dasar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi Kelas III Sekolah Dasar.
Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan
Etin Solihatin dan Harjo, 2008. Pembelajaran Cooperatif IPS. Jakarta : Bumi
Aksara
, 2009. Pembelajaran Cooperatif IPS. Jakarta : Bumi
Aksara
Faiq Dzaki, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. http://penelitian
tindakankelas.blogspot.com/2010/03/:, diakses pada tanggal 19 Januari
2011
H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Hisyam Zaini, dkk,2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : CTSD
Indra Munawar. 2009. Pengertian Belajar. http: //indramunawar. blogspot.
com/2009/06/pengertian-belajar.html, diakses pada tanggal 24 Januari
2011
Isjoni, 2010. Cooperatif Learning. Bandung : Alfabeta
Iskandar, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press
Jenifer Perdana, 2010. Pemanfatan Model Pembelajaran Kooperatif dengan
Metode GI Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diklat
Perhitungan Statika Bangunan Kelas X SMK N 5 Surakarta
John W. Santrock, 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika
Mayke S. Tedjasaputra, 2003. Bermain, Mainan Dan Permainan. Jakarta : PT
Grasindo
Mohammad Nur Saban, dkk. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD/MI
Kelas 3. Jakarta : Departemen Pendidikan, Pusat Perbukuan
Mulyono Abdurrahman, 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Paul Ginnis, 2009. Trik & Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian
Pengajaran di Kelas. Jakarta : Indeks
Peraturan Pemerintah No.19/2005 pasal 19.
Purwanto, 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Sarjiyo, dkk, 2009. Pendidikan IPS di SD. Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta : Universitas Terbuka
Sardiman, 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta : Buku Biru
St. Y. Slamet dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.
Surakarta: UNS Press
Sunarso dan Anisa Kusuma, 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI
Kelas 3. Jakarta : Departemen Pendidikan, Pusat Perbukuan
Sukarni, 2010. Menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menunjukkan
Adanya Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN 03 Lalung.
Suharsini Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Melalui Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Via Dwi Verawati, 2009. Menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dilengkapi VCD Pada Sub Pokok Bahasan Minyak Bumi Kelas X MAN 1
Surakarta
W.S. Winkel, 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Winataputra, Udin S. 2005. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Yusrika Firda Isnaini, 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model
Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah
Wonorejo, Pulokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011
Zainal Aqib, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Surya Abadi
http://beduatsuko.blogspot.com/, diakses pada tanggal 24 Oktober 2010
http:// id.answers.yahoo.com. diakses pada tanggal 24 Januari 2011
http://ideguru.wordress.com/2010/04/25/model pembelajaran pakem seri 7
http://Johnson&Johnson 2000: 2, diakses pada tanggal 27 Desember 2010
http://massofa.wordpress.com /2007 /12/21/ hakekat -ips-sebagai –program -
studi/, diakses pada tanggal 24 Oktober 2010
http://www.georgejacobs.net/ cooperative.html (Jacobs&Hannah), diakses pada
tanggal 29 Desember 2010
http://www.google.co.id/imgres.pekerjaan yang menghasilkan jasa/2011/03:
diakses tanggal 14 Maret 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA UNTUK GURU SEBELUM DITERAPKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERMAIN JAWABAN
Hari/ Tanggal : Senin/ 4 Januari 2010
Tempat : Ruang Tamu Guru
Jenis Kegiatan : Wawancara
Interviewer : Anggun Juni Mahardani (Peneliti)
Interviewee : Sentot Pardiono, S. Pd (Guru Kelas III)
Peneliti : “Selamat siang Pak?”
Guru Kelas III : “Selamat siang.”
Peneliti : “Maaf Pak, saya mengganggu sebentar. Perkenalkan nama
saya Anggun. Saya seorang mahasiswa S1 PGSD UNS
semester 8 yang akan melakukan Penelitian Tindakan kelas
di SD Negeri 02 Pandeyan.
Saya ingin melakukan wawancara dengan Bapak untuk
mengetahui sejauh mana pembelajaran IPS di kelas III
selama ini. Apakah Bapak bersedia meluangkan waktu
sebentar untuk wawancara ini?”
Guru Kelas III : “Ya, silakan mbak. Apa yang bisa saya bantu?”
Peneliti : “Sebelumnya saya ingin tahu bagaimanakah pembelajaran
IPS di kelas III selama ini Pak?”
Guru Kelas III : “Selama ini saya mengajar masih menggunakan metode
ceramah seperti biasa. Saya menyampaikan materi kepada
siswa dengan menggunakan buku IPS yang telah
disediakan dan LKS. Terkadang saya juga menggunakan
metode penugasan seperti memberikan PR atau tugas di
kelas, atau terkadang pada saat saya tidak dapat hadir untuk
mengajar.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Peneliti : “Apakah Bapak pernah mengajak siswa untuk berdiskusi
kelompok dalam proses pembelajaran? Dan bagaimana
model berkelompoknya?”
Guru Kelas III : “Ya berkelompok seperti biasa mbak. Hanya dalam satu
deretan meja yang biasanya terdiri dari 4 siswa. Kadang ya
meja depan dan meja belakangnya. Biasanya dalam
kelompok itu siswa saya beri soal dari buku, lalu siswa
berdiskusi. Setelah itu saya adakan tanya jawab.”
Peneliti : “Sudah berapa kali Bapak melakukan pembelajaran
dengan diskusi itu?”
Guru Kelas III : “Kalau selama dalam semester genap ini baru dua kali.”
Peneliti : “Lalu selama ini kegiatan siswa pada saat pembelajaran
bagaimana Pak?”
Guru Kelas III : “Ya hanya mendengarkan saya waktu menyampaikan
materi mbak. Atau terkadang juga ada tanya jawab antara
guru dengan siswa, selain itu ya siswa mengerjakan soal
LKS dan soal dari saya.”
Peneliti : “Berarti selama ini siswa masih cenderung pasif Pak?”
Guru Kelas III : “Iya mbak.”
Peneliti : “Apakah Bapak sudah mengajarkan materi Jenis-jenis
pekerjaan dan semangat kerja pada tema pekerjaan?
Bagaimana Bapak mengajarkan materi ini?”
Guru Kelas III : “ Sudah mbak, tapi belum sampai pada akhir materi. Saya
ya masih menggunakan ceramah biasa mbak..”
Peneliti : “Selama ini bagaimana hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS Pak? Lalu apakah sudah pernah diadakan
ulangan untuk tema pekerjaan pada pokok bahasan materi
jenis-jenis pekerjaan maupun semangat kerja?”
Guru Kelas III : “Hasilnya ya masih tergolong rendah mbak. Karena untuk
mata pelajaran IPS ini kan banyak hapalannya mbak. Saya
pernah mengadakan ulangan untuk pokok bahasan Jenis-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
jenis pekerjaan tetapi yang menghasilkan barang mbak
karena saya belum menerangkan sampai akhir.”
Peneliti : “Bapak, saya ingin mengambil data hasil belajar siswa,
bagaimana kalau nanti pada waktu ulangan tema Pekerjaan
materi jenis-jenis pekerjaan itu nilainya saya gunakan
sebagai nilai sebelum tindakan?”
Guru Kelas III : “Ya, silakan mbak. Boleh saja. Nanti kalau sudah ada data
mbak Anggun saya hubungi.”
Peneliti : “Iya, terima kasih sebelumnya Pak. O iya, kendala apa
saja yang dihadapi dalam proses pembelajaran IPS selama
ini Pak?”
Guru Kelas III : “Kendalanya ya itu, terkadang ada siswa yang ngantuk,
ada juga yang bicara sendiri dengan temannya, ada juga
yang mendengarkan tetapi tidak paham. Tapi selain itu
karena saya belum memakai model pembelajaran yang
inovatif, jadi proses pembelajaran masih berpusat pada
guru, dengan metode ceramah itu.”
Peneliti : “O begitu ya Pak..”
Guru Kelas III : “Ya seperti itulah dunia anak mbak. Kadang ada yang
memperhatikan, kadang ada juga yang masih asyik main
dengan temannya. Kalau sudah begitu ya paling saya
tegur.”
Peneliti : “Iya Pak, kurang lebih seperti itu. Apakah Bapak pernah
mengetahui tentang model pembelajaran kooperatif”
Guru Kelas III : “Pernah mendengar mbak, tapi saya belum memahami
model pembelajaran itu. Karena di SD ini juga belum
pernah diadakan penelitian seperti itu dan belum pernah ada
sosialisasi tentang model-model pembelajaran yang baru-
baru ini juga mbak.”
Peneliti : “Nah, akan mengadakan penelitian dengan model
pembelajaran kooperatif yang tipe Bermain Jawaban Pak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Model pembelajaran ini pada dasarnya juga belajar dalam
kelompok, tetapi ada prosedur tertentu dalam teorinya dan
model pembelajaran ini mengarahkan pada kegiatan
pembelajaran siswa yang lebih aktif dalam menjawab
pertanyaan.”
Guru Kelas III : “Ya malah bagus mbak. Saya nanti juga bisa mempelajari
itu.”
Peneliti : “Iya Pak, kalau begitu saya kira cukup sekian wawancara
ini Pak. Terima kasih atas informasi yang sudah diberikan.
Semoga dengan inovasi pembelajaran yang akan saya
berikan dapat meningkatkan hasil belajar IPS khususnya
pada tema Pekerjaan dan dapat berguna bagi guru dan
siswa di sini.”
Guru Kelas III : “Iya mbak, sama-sama. Nanti kalau membutuhkan data
atau informasi lagi jangan segan untuk menghubungi saya
mbak.”
Peneliti : “Iya Pak, terima kasih.”
Kesimpulan hasil wawancara dengan guru:
Dalam pembelajaran IPS guru masih menggunakan metode ceramah dan
penugasan. Dominasi pada proses pembelajaran berada pada guru. Kendala pada
saat guru menyampaikan materi IPS adalah siswa cenderung pasif karena hanya
mendengarkan penjelasan dari guru dan mengerjakan soal. Akibatnya saat
kegiatan pembelajaran terdapat siswa yang mengantuk.
Guru belum pernah melaksanakan pembelajaran yang inovatif khususnya
pembelajaran kooperatif tipe Bermain Jawaban karena kurang adanya sosialisasi
dari sekolah mengenai model pembelajaran yang inovatif. Model pembelajaran
kooperatif tipe Bermain Jawaban belum pernah dipraktikkan dalam proses
pembelajaran di SD Negeri 02 Pandeyan, Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Karanganyar, 24 Januari 2011
Interviewer Interviewee
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107001 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 2
Hasil Tes Awal Siswa Kelas III SD 02 Pandeyan pada Mata Pelajaran IPS
Tema Pekerjaan
No. Nama Nilai Keterangan
1. Imam Bayu Setyadi 50 Belum Tuntas
2. Yudha Fenanda 60 Belum Tuntas
3. Agil Candra Pamungkas 75 Tuntas
4. Andika Cahya Putra 60 Belum Tuntas
5. Didit Setiawan 80 Tuntas
6. Eliza Nur „Aini 70 Belum Tuntas
7. Halimah Nur Khasanah 85 Tuntas
8. Kherina Nur Faudila 85 Tuntas
9. Muhammad Fahreza Ibnu R 60 Belum Tuntas
10. Nasri Anita Arifah 85 Tuntas
11. Niken Nur Afidah 50 Belum Tuntas
12. Niswatin Putra Hasanah 80 Tuntas
13. Oghi Putra Wahana 60 Belum Tuntas
14. Pendi Tiarko 50 Belum Tuntas
15. Qodir Rahmadhani 85 Tuntas
16. Rizky Putra Pratama 65 Belum Tuntas
17. Sabna Nabila Khoirunisa 55 Belum Tuntas
18. Sekar Mufliha Adi utami 90 Tuntas
19. Sitta Haqiqi 80 Tuntas
20. Sunyo Agil Ardana 50 Belum Tuntas
21. Toriq Tito Satria 90 Tuntas
22. Twojar Shahrul K 80 Tuntas
23. VidaVida Romadhana 60 Belum Tuntas
24. Wanda Afrida Rahma 70 Belum Tuntas
25. Widono 80 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26. Fitri Eka Sari 85 Tuntas
27. Trianto 55 Belum Tuntas
Jumlah 1895
NIlai Rata-rata 1895 : 27 = 70,18
Ketuntasan Klasikal 14 : 27 x 100% = 51,85%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( Siklus I )
Sekolah : SD Negeri 02 Pandeyan
Kelas / Semester : III / 2
Mata Pelajaran : IPS, Bahasa Indonesia, SBK
Tema : Pekerjaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
IPS
2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
Bahasa Indonesia
8. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana
dan puisi
Seni Budaya dan Kerajinan
11. Mengekspresikan diri melalui karya seni musik
II. Kompetensi Dasar
IPS
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan
Bahasa Indonesia
8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan
pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan
ejaan, huruf kapital dan tanda titik.
Seni Budaya dan Kerajinan
11.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana
III. Indikator
2.1.1 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar kita
2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang
2.1.3 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.1.4 Menyusun kalimat/merangkai kalimat/mengurutkan gambar untuk menjadi
sebuah paragraf
2.1.5 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa
2.1.6 Membuat daftar pekerjaan orang tua kelas 3
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pekerjaan yang
ada dilingkungan sekitar dengan benar
b. Melalui ceramah siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa dengan benar
c. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan jenis pekerjaan dan tugasnya
dengan benar
d. Melalui demonstrasi siswa dapat menyanyikan lagu “Naik Delman”
e. Melalui penugasan siswa dapat mempresentasikan di depan kelas dengan
benar hasil diskusi dalam menyusun/merangkai kalimat/mengurutkan
gambar yang ada didalam kantong jawaban untuk dijadikan sebuah
paragraf dengan benar dan tepat
2. Pertemuan Kedua
a. Melalui demonstrasi siswa dapat membuat daftar pekerjaan orang tua dan
mengelompokkan yang termasuk barang dan jasa dengan benar
b. Melalui diskusi siswa dapat menyusun/merangkai kalimat/mengurutkan
gambar yang ada dalam kantong jawaban untuk dijadikan sebuah paragraf
dengan benar dan tepat serta mempresentasikan di depan kelas
3. Pertemuan Ketiga
a. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa dengan benar dan tepat
b. Melalui diskusi siswa dapat membuat daftar pekerjaan orang tua dengan
benar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Melalui diskusi siswa dapat menyusun/merangkai kalimat/mengurutkan
gambar yang ada dalam kantong jawaban untuk dijadikan sebuah paragraf
dengan benar dan tepat
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat memahami jenis-jenis pekerjaan
dalam kehidupan sehari-hari
VI. Materi Pembelajaran
1. Pengertian bekerja dan jenis-jenis pekerjaan
Bekerja adalah suatu kegiatan untuk untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan merupakan bagian dari kegiatan ekonomi. Jenis pekerjaan bermacam-
macam. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan sunguh-sungguh. Pekerjaan
yang dilakukan dengan baik akan mendapatkan hasil yang maksimal. Pekerjaan
yang ditekuni manusia dilakukan untuk mendapatkan upah. Upah yang
diperoleh dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jenis-jenis
pekerjaan dibagi menjadi dua yaitu pekerjaan yang menghasilkan jasa dan yang
menghasilkan barang.
2. Pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa
Pekerjaan yang menghasilkan barang misalnya petani, penjahit, peternak,
nelayan, dll. Sedangkan pekerjaan yang menghasilkan jasa misalnya guru,
dokter, polisi, pelawak, dll. Berikut contoh yang menghasilkan barang dan jasa.
Sumber: indonesiapride.blogspot.com Sumber: http://news.bbc.co.uk
Sumber: Dok. Penerbit Sumber: http://bbkpm-bandung.org
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Daftar contoh pekerjaan orang tua yang menghasilkan barang dan jasa
Daftar mengenai jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa
seperti berikut :
No Nama Anak Nama Orang Tua Menghasilkan
1.
2.
3.
4.
5.
Andi
Tina
Gunawan
Irfan
Medi
Koki perusahaan roti
Perias salon kecantikan
Sopir
Perajin
Penjahit
Barang
Jasa
Jasa
Barang
Barang
VII. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
d. Diskusi Bermain Jawaban
e. Penugasan
2. Model
Model pembelajaran Kooperatif tipe Bermain Jawaban
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
NO KEGIATAN WAKTU METODE
1.
PENDAHULUAN
a. Berdoa dan presensi
b. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
guru secara lisan, misal:
1. Apakah kamu tahu pekerjaan orang
tuamu?
2. Pekerjaan apa sajakah yang kalian
ketahui di desamu?
10 menit
Tanya Jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.
3. Disebut apakah orang yang
menjalankan Delman?
c. Siswa menyanyikan lagu “Naik Delman”
d. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
1. Siswa menyebutkan jenis-jenis
pekerjaan dilingkungan sekitar
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
tentang jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa
3. Guru membentuk 5 kelompok yang
heterogen
4. Setiap kelompok diberikan lembar
kerja berisi tentang kata-
kata/kalimat, berikut media tentang
tema “Pekerjaan” yang berhubungan
dengan jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang. Jumlah
pertanyaan yang berupa kata-kata
atau kalimat untuk setiap kelompok
adalah beda.
b. Elaborasi
1. Mintalah masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang
mana jawaban tersebut berada.
2. Mulai permainan dengan meminta
salah satu kelompok untuk
membacakan satu kata-kata atau
50 menit
Menyanyi
Ceramah
Tanya Jawab
Tanya Jawab
Penugasan
Diskusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kalimat dan dimasukkan dalam
kantong, kemudian salah satu
anggota kelompok mengambil
jawaban dari kantong yang ada di
depan kelas. Setelah selesai setiap
kelompok menyusun kalimat sudah
jadi terus diurutkan untuk menjadi
sebuah paragraf, kemudian
membacakan di depan kelas.
3. Langkah no.2 diulang untuk
kelompok yang lain sampai
pertanyaan habis, atau waktu tidak
memungkinkan.
4. Guru memberi klarifikasi jawaban
atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada
dalam permainan tadi.
5. Jika terdapat jawaban yang salah
atau kurang tepat maka dibahas
bersama guru.
6. Guru mempertegas hasil diskusi
siswa dengan menunjukkan gambar-
gambar yang berhubungan dengan
tema pekerjaan terutama yang
menghasilkan barang dan jasa.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama guru mengevaluasi
hasil pekerjaan
2. Siswa menyimak umpan balik yang
diberikan guru
PENUTUP
Penugasan
Ceramah
Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.
a. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
b. Siswa diberikan penguatan oleh guru
berdasarkan hasil pekerjaannya
c. Siswa menyimak materi pembelajaran
yang akan dipelajari berikutnya
10 menit
Penugasan
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
2. Pertemuan Kedua
NO KEGIATAN WAKTU METODE
1.
2.
PENDAHULUAN
a. Berdoa dan presensi
b. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
guru secara lisan, misal:
1. Dibedakan menjadi berapa jenis-jenis
pekerjaan, sebutkan!
2. Berikan contoh pekerjaan orang
tuamu yang menghasilkan barang
dan jasa!
c. Siswa menyanyikan lagu “Naik Kereta
Api”
d. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
1. Siswa menyebutkan jenis-jenis
10 menit
50 menit
Tanya Jawab
Menyanyi
Ceramah
Tanya Jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pekerjaan yang menghasilkan
barang dan jasa dilingkungan
sekitar.
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
tentang contoh pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa.
3. Guru membentuk 5 kelompok yang
heterogen.
4. Setiap kelompok diberikan lembar
kerja berisi tentang kata-
kata/kalimat, berikut media tentang
tema “Pekerjaan” yang
berhubungan dengan jenis
pekerjaan yang menghasilkan
barang dan jasa. Jumlah pertanyaan
yang berupa kata-kata atau kalimat
untuk setiap kelompok adalah beda.
b. Elaborasi
1. Mintalah masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang
mana jawaban tersebut berada.
2. Mulai permainan dengan meminta
salah satu kelompok untuk
membacakan susunan gambar acak
tadi dan dimasukkan dalam
kantong, kemudian salah satu
anggota kelompok mengambil
jawaban dari kantong yang ada di
depan kelas. Setelah selesai setiap
kelompok menyusun kalimat sudah
Tanya Jawab
Penugasan
Penugasan
Diskusi
Penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.
jadi terus diurutkan untuk menjadi
sebuah paragraf, kemudian
membacakan di depan kelas.
3. Langkah no.6 diulang untuk
kelompok yang lain sampai
pertanyaan habis, atau waktu tidak
memungkinkan.
4. Guru memberi klarifikasi jawaban
atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada
dalam permainan tadi.
5. Jika terdapat jawaban yang salah
atau kurang tepat maka dibahas
bersama guru.
6. Guru mempertegas hasil diskusi
siswa dengan menunjukkan gambar-
gambar yang berhubungan dengan
tema pekerjaan terutama contoh
jenis pekerjaan orang tua siswa yang
menghasilkan barang dan jasa.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama guru mengevaluasi
hasil pekerjaan
2. Siswa menyimak umpan balik yang
diberikan guru
PENUTUP
a. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
b. Siswa diberikan penguatan oleh guru
berdasarkan hasil pekerjaannya
c. Siswa menyimak materi pembelajaran
10 menit
Ceramah
Ceramah
Penugasan
Ceramah
Ceramah
Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang akan dipelajari berikutnya Ceramah
Ceramah
Ceramah
3. Pertemuan Ketiga
NO KEGIATAN WAKTU METODE
1.
2.
PENDAHULUAN
a. Berdoa dan presensi
b. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
guru secara lisan, misal:
1. Ada berapakah jenis-jenis pekerjaan
itu, berikan contohnya?
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
1. Siswa menyebutkan jenis-jenis
pekerjaan yang menghasilkan barang
dan jasa dilingkungan sekitar.
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
tentang jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan jasa.
3. Guru membentuk 5 kelompok yang
heterogen.
4. Siswa mengamati gambar dan kalimat
runpang(acak) yang di tempel di
depan.
10 menit
50 menit
Tanya Jawab
Ceramah
Tanya Jawab
Tanya Jawab
Penugasan
Demonstrasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Setiap kelompok diberikan lembar
kerja berisi tentang kata-
kata/kalimat, berikut media tentang
tema “Pekerjaan” yang
berhubungan dengan jenis
pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Jumlah pertanyaan yang berupa
kata-kata atau kalimat untuk setiap
kelompok adalah beda.
b. Elaborasi
1. Siswa mengurutkan gambar acak
tersebur menjadi susunan yang urut
2. Mintalah masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang
mana jawaban tersebut berada.
3. Mulai permainan dengan meminta
salah satu kelompok untuk
membacakan susunan gambar acak
tadi dan dimasukkan dalam
kantong, kemudian salah satu
anggota kelompok mengambil
jawaban dari kantong yang ada di
depan kelas. Setelah selesai setiap
kelompok menyusun kalimat sudah
jadi terus diurutkan untuk menjadi
sebuah paragraf, kemudian
membacakan di depan kelas.
4. Langkah no.3 diulang untuk
kelompok yang lain sampai
pertanyaan habis, atau waktu tidak
Penugasan
Demonstrasi
Diskusi
Penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.
memungkinkan.
5. Guru memberi klarifikasi jawaban
atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada
dalam permainan tadi.
6. Jika terdapat jawaban yang salah
atau kurang tepat maka dibahas
bersama guru.
7. Guru mempertegas hasil diskusi
siswa dengan menunjukkan gambar-
gambar yang berhubungan dengan
tema pekerjaan.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama guru mengevaluasi
hasil pekerjaan
2. Siswa menyimak umpan balik yang
diberikan guru
PENUTUP
a. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
b. Siswa diberikan penguatan oleh guru
berdasarkan hasil pekerjaannya
c. Siswa menyimak materi pembelajaran
yang akan dipelajari berikutnya
10 menit
Ceramah
Ceramah
Penugasan
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IX. Media Dan Sumber Belajar
a. Media Pembelajaran
1. Gambar-gambar tentang jenis-jenis pekerjaan
2. Kantong jawaban
3. Teks lagu “Naik Delman” dan “Naik Kereta Api”
b. Sumber Pembelajaran
1. Silabus kelas 3 SD
2. Buku BSE IPS kelas 3 SD semester 2, Sunarso dan Anis Kusuma, halaman 61-
72. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan : 2008.
3. Buku BSE IPS kelas 3 SD semester 2, Muhammad Nur Saban, dkk. Halaman
37-40. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan : 2008.
X. Penilaian
a. Prosedur : Tes Proses dan Post tes
b. Jenis : Tertulis
c. Bentuk : Uraian
d. Alat : Soal, kunci jawaban, dan kriteria penilaian
Soal tes individu pertemuan pertama
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Petani merupakan pekerjaan yang menghasilkan . . . .
2. Polisi memberikan layanan di bidang . . . .
3. Tuliskan 3 contoh pekerjaan yang menghasilkan barang!
4. Tuliskan 3 contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa!
5. Urutkan gambar tersebut dan susunlah menjadi paragraf !
Kain dijahit Gb.1 Pakaian jadi Gb.2 Kain Gb.3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari gambar diatas termasuk jenis pekerjaan yang menghasilkan barang atau
jasa ?
Urutkan gambar tersebut dan susunlah menjadi paragraf !
Soal tes individu pertemuan kedua
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Tulislah ke dalam daftar jenis pekerjaan orang tua temanmu yang
menghasilkan barang dan jasa, maksimal 5!
2. Perhatikan gambar dibawah ini!
Ayah Rina bekerja sebagai koki di perusahaan roti. Ia pandai membuat aneka
roti. Rina sering membawa roti ke sekolah untuk dibagikan kepada teman-
temannya. Dari gambar dan cerita di atas termasuk jenis pekerjaan yang
menghasilkan apa?
3. Tulislah ke dalam daftar, jenis pekerjaan orang tua temanmu yang
menghasilkan jasa, maksimal 5!
4. Apa pekerjaan orang tuamu!
5. Mengurutkan Gambar Acak / Rumpang dan dibuat karangan
Gambar 1. Padi Menguning Gambar 2. Panen Gambar 3. Padi Hijau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Soal tes individu pertemuan ketiga
1. Jenis-jenis pekerjaan dibagi menjadi dua, sebutkan!
2. Berilah contoh maksimal 5 jenis pekerjaan yang menghasilkan barang!
3. Berilah contoh maksimal 5 jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa!
4. Tulislah pekerjaan orang tua temanmu yang menghasilkan barang?
5. Tuliskan daftar pekerjaan orang tua teman sekelasmu yang menghasilkan barang dan
jasa, maksimal 5!
Kunci Jawaban
Siklus I pertemuan I
1. Barang
2. Jasa
3. Petani, penjahit, sopir, pembuat peralatan rumah tangga, pembuat kue, dll.
4. Guru, dokter, ABRI, percetakan, polisi, dll.
5.
Ini adalah gambar no.1 Ini adalah gambar no.2 Ini adalah gambar no.3
Sebuah Paragraf
Gambar no.3 berupa kain yang kemudian dijahit pada gambar no.1 untuk
dijadikan pakaian untuk kebutuhan kita yaitu untuk menutup aurat. Kemudian dari
sebuah pakaian yang sudah jadi pada gambar no.2 menjadi pakaian jadi untuk
dijual di toko-toko pakaian untuk dijual kepada pembeli.
Kunci Jawaban
Siklus I pertemuan II
1. Contoh Daftar pekerjaan orang tua siswa
No Nama Siswa Pekerjaan
Ortu Siswa Barang Jasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1.
2.
3.
4.
5.
Imam Bayu
Eliza Nur‟Aini
Didit Setiawan
Halimah Nur Khasanah
Oghi Putra Wahana
Petani
Guru
Pengrajin
ABRI
Polisi
√
─
√
─
─
─
√
─
√
√
2. Barang
3. Contoh daftar pekerjaan orang tua siswa yang menghasilkan jasa
No Nama Siswa Pekerjaan
Ortu Siswa Jasa
1.
2.
3.
4.
5.
Yudha
Eliza Nur‟Aini
Fitri Ekawati
Halimah Nur Khasanah
Oghi Putra Wahana
Perawat
Guru
Dokter
ABRI
Polisi
√
√
√
√
√
4. Siswa menulis sendiri pekerjaan orang tuanya
5.
No 1. Padi Hijau No 2. Padi Menguning No 3. Padi Dipanen
Sebuah Paragraf ( Kebijakan Guru )
Petani menanam padi di sawah, padi yang dirawat itu tumbuh dengan subur
dan terlihat hijau. Setelah beberapa bulan padi yang dirawat petani kini sudah
menguning dan siap dipanen. Padi yang menguning dipanen kemudian di
giling menjadi beras dan diolah menjadi nasi.
Kunci Jawaban
Siklus I pertemuan III
1. Barang dan jasa
2. Petani, peternak, tukang kayu, nelayan, penjahit, dll
3. Dokter, guru, polisi, tentara, pilot, pelawak, wartawan, dll
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Pengrajin, pedagang, petani, penjahit, dll.
5. Contoh pekerjaan ortu siswa yang menghasilkan barang dan jasa
Kriteria Penilaian :
Setiap nomor menjawab benar mendapatkan skor 2
Nilai = jumlah skor x 10
Kriteria perhitungan skor kelompok:
Kelompok dengan skor rata-rata < 40 sebagai kelompok hebat
Kelompok dengan skor rata-rata > 40 sebagai kelompok super
Karanganyar, Februari 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 02 Pandeyan Guru Kelas III
Warti Siswati, S.Pd. Sentot Pardiono, S.Pd
NIP. 195707111977012 005 NIP. 196506211991031 015
Lampiran 4a
No Nama Anak Nama Orang Tua Menghasilkan
1.
2.
3.
4.
5.
Andi
Tina
Gunawan
Irfan
Medi
Koki perusahaan roti
Perias salon kecantikan
Sopir
Perajin
Penjahit
Barang
Jasa
Jasa
Barang
Barang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN IPS TERHADAP
KINERJA GURU MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE BERMAIN
JAWABAN SDN 02 PANDEYAN, TASIKMADU, KARANGANYAR
PADA SIKLUS I PERTEMUAN I
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET
KRITERIA
S
K
K B SB
1 Persiapan
sebelum
kegiatan
pembelajaran
dimulai
1. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran telah
disiapkan
2. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
secara sederhana
3. Guru menyampaikan
garis besar materi
pelajaran
4. Guru memberikan
orientasi tugas dalam
kelompok Bermain
Jawaban
1
2
3
4
√
2 Kegiatan
Apersepsi
1. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pengetahuan awalnya
2. Guru menanyakan
kembali materi pada
pertemuan sebelumnya
3. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan
dengan konsep
4. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pendapat
1
2
4
√
3 Pengelolaan
kelas
1. Guru mengatur tempat
duduk siswa
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Guru mengelompokkan
siswa untuk berdiskusi
3. Guru membagikan
peralatan yang
digunakan untuk
diskusi.
4. Guru menjadi
motivator, fasilitator,
dan membimbing saat
siswa berdiskusi
2
4
√
4 Pengelolaan
waktu
dalam proses
pembelajaran
1. Pelajaran dimulai tepat
waktu
2. Guru memberikan batas
waktu dalam melakukan
diskusi
3. Guru menggunakan
waktu secara efisien
4. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
rencana
1
4
√
5 Kegiatan
penyampaian
materi dengan
model
pembelajaran
Bermain
Jawaban
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi
2. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang akan dibahas
dalam kelompok
diskusi.
3. Guru membimbing
siswa dalam situasi
diskusi.
4. Guru berkeliling
mengamati dan
membantu siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok diskusi
1
2
4
√
6 Kegiatan tanya
jawab
1. Guru memberikan
pertanyaan kepada
siswa
2. Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru
3. Guru berusaha
memancing siswa untuk
bertanya
4. Guru dapat menjawab
pertanyaan siswa
2
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7 Diskusi dan
penjelasan
konsep
1. Guru memusatkan
perhatian siswa untuk
diskusi
2. Guru menjelaskan
masalah/konsep yang
akan didiskusikan
3. Guru memberi
kesempatan siswa
untuk berpartisipasi
4. Guru menyuruh siswa
mempresentasikan
hasil diskusinya
1
2
3
4
√
8 Perhatian guru
terhadap siswa
1. Guru memusatkan
perhatian pada siswa
secara menyeluruh
2. Guru menghargai
perbedaan pendapat
siswa
3. Guru memberikan
arahan bagi siswa
yang mengalami
kesulitan
4. Guru menumbuhkan
motivasi siswa untuk
bekerja sama dengan
kelompok
1
2
√
9 Pengembangan
Aplikasi
1. Guru memberikan soal
tes individu
2. Guru membimbing
siswa dalam
mengerjakan soal
3. Guru memberikan
penguatan pemahaman
konsep
4. Guru memberi
motivasi pada siswa
untuk giat belajar
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kemampuan
menutup
pelajaran
1. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
materi
2. Guru memberikan
refleksi materi
3. Guru memberikan
motivasi siswa untuk
belajar
4. Guru berpesan pada
siswa untuk
mengulang pelajaran
dirumah yang telah
disampaikan di kelas
1
3
4
√
Skor rata-rata: (8 + 15 + 6) : 10 = 2,9 6 15 8
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107001 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 4b
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN IPS TERHADAP
KINERJA GURU MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE BERMAIN
JAWABAN SDN 02 PANDEYAN, TASIKMADU, KARANGANYAR
PADA SIKLUS I PERTEMUAN II
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET
KRITERIA
SK K B SB
1 Persiapan
sebelum kegiatan
pembelajaran
dimulai
a. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran telah
disiapkan
b. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
secara sederhana
c. Guru menyampaikan
garis besar materi
pelajaran
d. Guru memberikan
orientasi tugas dalam
kelompok Bermain
Jawaban
a
b
c
d
√
2 Kegiatan
Apersepsi
a. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pengetahuan awalnya
b. Guru menanyakan
kembali materi pada
pertemuan sebelumnya
c. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan
dengan konsep
d. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pendapat
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 Pengelolaan
kelas
a. Guru mengatur tempat
duduk siswa
b. Guru mengelompokkan
siswa untuk berdiskusi
c. Guru membagikan
peralatan yang
digunakan untuk
diskusi.
d. Guru menjadi motivator,
fasilitator, dan
membimbing saat siswa
berdiskusi
a
b
c
√
4 Pengelolaan
waktu
dalam proses
pembelajaran
a. Pelajaran dimulai tepat
waktu
b. Guru memberikan batas
waktu dalam melakukan
diskusi
c. Guru menggunakan
waktu secara efisien
d. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
rencana
b
c
d
√
5 Kegiatan
penyampaian
materi dengan
model
pembelajaran
Bermain
Jawaban
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi
b. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang akan dibahas
dalam kelompok
diskusi.
c. Guru membimbing
siswa dalam situasi
diskusi.
d. Guru berkeliling
mengamati dan
membantu siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok diskusi
a
b
c
√
6 Kegiatan tanya
jawab
a. Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
b. Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru
c. Guru berusaha
memancing siswa untuk
bertanya
d. Guru dapat menjawab
a
b
c
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pertanyaan siswa
7 Diskusi dan
penjelasan
konsep
a. Guru memusatkan
perhatian siswa untuk
diskusi
b. Guru menjelaskan
masalah/konsep yang
akan didiskusikan
c. Guru memberi
kesempatan siswa
untuk berpartisipasi
d. Guru menyuruh siswa
mempresentasikan
hasil diskusinya
a
b
c
√
8 Perhatian guru
terhadap siswa
a. Guru memusatkan
perhatian pada siswa
secara menyeluruh
b. Guru menghargai
perbedaan pendapat
siswa
c. Guru memberikan
arahan bagi siswa yang
mengalami kesulitan
d. Guru menumbuhkan
motivasi siswa untuk
bekerja sama dengan
kelompok
a
b
c
d
√
9 Pengembangan
Aplikasi
a. Guru memberikan soal
tes individu
b. Guru membimbing
siswa dalam
mengerjakan soal
c. Guru memberikan
penguatan pemahaman
konsep
d. Guru memberi
motivasi pada siswa
untuk giat belajar
a
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kemampuan
menutup
pelajaran
a. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
materi
b. Guru memberikan
refleksi materi
c. Guru memberikan
motivasi siswa untuk
belajar
d. Guru berpesan pada
siswa untuk
mengulang pelajaran
dirumah yang telah
disampaikan di kelas
a
b
c
d
√
Skor : (18 + 16) : 10 = 3,4 18 16
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107001 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 4c
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN IPS TERHADAP
KINERJA GURU MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE BERMAIN
JAWABAN SDN 02 PANDEYAN, TASIKMADU, KARANGANYAR
PADA SIKLUS I PERTEMUAN III
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET
KRITERIA
S
K
K B SB
1 Persiapan
sebelum kegiatan
pembelajaran
dimulai
a. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran telah
disiapkan
b. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
secara sederhana
c. Guru menyampaikan
garis besar materi
pelajaran
d. Guru memberikan
orientasi tugas dalam
kelompok Bermain
Jawaban
a
b
c
d
√
2 Kegiatan
Apersepsi
a. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pengetahuan awalnya
b. Guru menanyakan
kembali materi pada
pertemuan sebelumnya
c. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan
dengan konsep
d. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pendapat
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 Pengelolaan
kelas
a. Guru mengatur tempat
duduk siswa
b. Guru mengelompokkan
siswa untuk berdiskusi
c. Guru membagikan
peralatan yang
digunakan untuk
diskusi.
d. Guru menjadi motivator,
fasilitator, dan
membimbing saat siswa
berdiskusi
b
c
d
√
4 Pengelolaan
waktu
dalam proses
pembelajaran
a. Pelajaran dimulai tepat
waktu
b. Guru memberikan batas
waktu dalam melakukan
diskusi
c. Guru menggunakan
waktu secara efisien
d. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
rencana
b
c
d
√
5 Kegiatan
penyampaian
materi dengan
model
pembelajaran
Bermain
Jawaban
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi
b. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang akan dibahas
dalam kelompok
diskusi.
c. Guru membimbing
siswa dalam situasi
diskusi.
d. Guru berkeliling
mengamati dan
membantu siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok diskusi
a
b
c
d
√
6 Kegiatan tanya
jawab
a. Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
b. Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru
c. Guru berusaha
memancing siswa untuk
bertanya
d. Guru dapat menjawab
a
b
c
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pertanyaan siswa
7 Diskusi dan
penjelasan
konsep
a. Guru memusatkan
perhatian siswa untuk
diskusi
b. Guru menjelaskan
masalah/konsep yang
akan didiskusikan
c. Guru memberi
kesempatan siswa
untuk berpartisipasi
d. Guru menyuruh siswa
mempresentasikan
hasil diskusinya
a
b
c
d
√
8 Perhatian guru
terhadap siswa
a. Guru memusatkan
perhatian pada siswa
secara menyeluruh
b. Guru menghargai
perbedaan pendapat
siswa
c. Guru memberikan
arahan bagi siswa yang
mengalami kesulitan
d. Guru menumbuhkan
motivasi siswa untuk
bekerja sama dengan
kelompok
a
b
c
d
√
9 Pengembangan
Aplikasi
a. Guru memberikan soal
tes individu
b. Guru membimbing
siswa dalam
mengerjakan soal
c. Guru memberikan
penguatan pemahaman
konsep
d. Guru memberi
motivasi pada siswa
untuk giat belajar
a
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kemampuan
menutup
pelajaran
a. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
materi
b. Guru memberikan
refleksi materi
c. Guru memberikan
motivasi siswa untuk
belajar
d. Guru berpesan pada
siswa untuk
mengulang pelajaran
dirumah yang telah
disampaikan di kelas
a
b
c
d
√
Skor : (18 + 2) : 10 = 3,8 12 24
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107001 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5a
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus I Pertemuan I
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET KRITERIA
SK K B SB
1 Kedisiplinan siswa 1. Siswa tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran
dimulai
2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai
3. Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
4. Siswa bersikap sopan selama proses pembelajaran berlangsung
1
2
3
√
2 Keaktifan siswa 1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik
2. Siswa berani mengemukakan pendapatnya
3. Siswa berani bertanya bila mengalami kesulitan
4. Siswa berinteraksi aktif dengan kelompok diskusi
1
2
4
√
3 Kemampuan siswa
melakukan diskusi
1. Siswa melakukan diskusi sesuai dengan langkah-langkah yang ada
2. Siswa melakukan diskusi secara urut
3. Siswa melakukan diskusi dengan sempurna
4. Siswa melakukan diskusi dengan tepat waktu sesuai yang disediakan
1
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 Keterampilan
kooperatif siswa
1. Siswa mengambil giliran dalam tugas
2. Keberadaan siswa dalam tugas
3. Keberadaan siswa dalam kelompok
4. Siswa memeriksa kembali ketepatan dalam tugas
1
3
4
√
5 Kenampakan sifat
kooperatif pada saat
siswa melakukan
diskusi
1. Siswa saling membatu dalam mempelajari materi
2. Ada interaksi tatap muka 3. Ada tanggung jawab
individual 4. Siswa mendapat kesempatan
dalam mempelajari materi
2
3
√
6 Kemampuan siswa
menjawab
pertanyaan dalam
diskusi
1. Siswa menjawab pertanyaan secara tepat sesuai pertanyaan
2. Siswa menjawab pertanyaan secara logis
3. Siswa menjawab pertanyaan secara lengkap
4. Siswa menjawab pertanyaan dengan sempurna
1
2
3
√
7 Keadaan siswa
dengan lingkungan
belajar 1. Siswa merasa senang dengan
pembelajaran hari ini 2. Siswa merasa nyaman
dengan pembelajaran hari ini 3. Siswa cepat menerima
materi 4. Siswa mampu mengikuti
pelajaran dengan baik
1
2
3
√
8 Kemampuan siswa
mengerjakan post
test
1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuannya sendiri
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang disediakan
4. Siswa mengumpulkan
1
2
3
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
evaluasi tepat waktu
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107007 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5a
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus I Pertemuan I
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
No Kegiatan dalam pembelajaran Hasil Pengamatan
SB B K SK
1. Kedisiplinan siswa √
2. Keaktifan siswa √
3. Kemampuan siswa melakukan diskusi √
4. Keterampilan kooperatif siswa √
5. Kenampakan sifat kooperatif pada saat siswa
melakukan diskusi
√
6. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan
dalam diskusi
√
7. Keadaan siswa dengan lingkungan belajar √
8. Kemampuan siswa mengerjakan evaluasi √
Jumlah Skor 0 15 8 0
Rata-rata 2,87
Keterangan:
SB : sangat baik
B : baik
K : kurang
SK : sangat kurang
Kriteria penilaian
Diisi dengan tanda ceklis (√)
SB : 4
B : 3
K : 2
SK : 1
Rata-rata = Jumlah Skor
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5b
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus I Pertemuan II
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET KRITERIA
SK K B SB
1 Kedisiplinan siswa 1. Siswa tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran dimulai
2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai
3. Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
4. Siswa bersikap sopan selama proses pembelajaran berlangsung
1
2
3
√
2 Keaktifan siswa 1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik
2. Siswa berani mengemukakan pendapatnya
3. Siswa berani bertanya bila mengalami kesulitan
4. Siswa berinteraksi aktif dengan kelompok diskusi
1
2
3
4
√
3 Kemampuan siswa
melakukan diskusi
1. Siswa melakukan diskusi sesuai dengan langkah-langkah yang ada
2. Siswa melakukan diskusi secara urut
3. Siswa melakukan diskusi dengan sempurna
4. Siswa melakukan diskusi dengan tepat waktu sesuai yang disediakan
1
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 Keterampilan
kooperatif siswa
1. Siswa mengambil giliran dalam tugas
2. Keberadaan siswa dalam tugas
3. Keberadaan siswa dalam kelompok
4. Siswa memeriksa kembali ketepatan dalam tugas
1
3
√
5 Kenampakan sifat
kooperatif pada saat
siswa melakukan
diskusi
1. Siswa saling membatu dalam mempelajari materi
2. Ada interaksi tatap muka 3. Ada tanggung jawab
individual 4. Siswa mendapat
kesempatan dalam mempelajari materi
1
2
3
√
6 Kemampuan siswa
menjawab
pertanyaan dalam
diskusi
1. Siswa menjawab pertanyaan secara tepat sesuai pertanyaan
2. Siswa menjawab pertanyaan secara logis
3. Siswa menjawab pertanyaan secara lengkap
4. Siswa menjawab pertanyaan dengan sempurna
1
2
3
√
7 Keadaan siswa
dengan lingkungan
belajar
1. Siswa merasa senang dengan pembelajaran hari ini
2. Siswa merasa nyaman dengan pembelajaran hari ini
3. Siswa cepat menerima materi
4. Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik
1
3
4
√
√
8 Kemampuan siswa
mengerjakan post
test
1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuannya sendiri
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang disediakan
4. Siswa mengumpulkan evaluasi tepat waktu
1
2
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107007 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5b
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus I Pertemuan II
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
No Kegiatan dalam pembelajaran Hasil Pengamatan
SB B K SK
1. Kedisiplinan siswa √
2. Keaktifan siswa √
3. Kemampuan siswa melakukan diskusi √
4. Keterampilan kooperatif siswa √
5. Kenampakan sifat kooperatif pada saat siswa
melakukan diskusi
√
6. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan
dalam diskusi
√
7. Keadaan siswa dengan lingkungan belajar √
8. Kemampuan siswa mengerjakan evaluasi √
Jumlah Skor 8 15 1 0
Rata-rata 3,00
Keterangan:
SB : sangat baik
B : baik
K : kurang
SK : sangat kurang
Kriteria penilaian
Diisi dengan tanda ceklis (√)
SB : 4
B : 3
K : 2
SK : 1
Rata-rata = Jumlah Skor
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5c
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus I Pertemuan III
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET KRITERIA
SK K B SB
1 Kedisiplinan siswa 1. Siswa tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran dimulai
2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai
3. Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
4. Siswa bersikap sopan selama proses pembelajaran berlangsung
1
2
3
4
√
2 Keaktifan siswa 1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik
2. Siswa berani mengemukakan pendapatnya
3. Siswa berani bertanya bila mengalami kesulitan
4. Siswa berinteraksi aktif dengan kelompok diskusi
1
2
4
√
3 Kemampuan siswa
melakukan diskusi
1. Siswa melakukan diskusi sesuai dengan langkah-langkah yang ada
2. Siswa melakukan diskusi secara urut
3. Siswa melakukan diskusi dengan sempurna
4. Siswa melakukan diskusi dengan tepat waktu sesuai yang disediakan
1
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 Keterampilan
kooperatif siswa
1. Siswa mengambil giliran dalam tugas
2. Keberadaan siswa dalam tugas
3. Keberadaan siswa dalam kelompok
4. Siswa memeriksa kembali ketepatan dalam tugas
1
3
4
√
5 Kenampakan sifat
kooperatif pada saat
siswa melakukan
diskusi
1. Siswa saling membatu dalam mempelajari materi
2. Ada interaksi tatap muka 3. Ada tanggung jawab
individual 4. Siswa mendapat
kesempatan dalam mempelajari materi
1
2
3
√
6 Kemampuan siswa
menjawab
pertanyaan dalam
diskusi
1. Siswa menjawab pertanyaan secara tepat sesuai pertanyaan
2. Siswa menjawab pertanyaan secara logis
3. Siswa menjawab pertanyaan secara lengkap
4. Siswa menjawab pertanyaan dengan sempurna
1
2
3
√
7 Keadaan siswa
dengan lingkungan
belajar
1. Siswa merasa senang dengan pembelajaran hari ini
2. Siswa merasa nyaman dengan pembelajaran hari ini
3. Siswa cepat menerima materi
4. Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik
1
2
3
4
√
8 Kemampuan siswa
mengerjakan post
test
1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuannya sendiri
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang disediakan
1
2
3
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Siswa mengumpulkan evaluasi tepat waktu
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107007 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5c
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus I Pertemuan III
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
No Kegiatan dalam pembelajaran Hasil Pengamatan
SB B K SK
1. Kedisiplinan siswa √
2. Keaktifan siswa √
3. Kemampuan siswa melakukan diskusi √
4. Keterampilan kooperatif siswa √
5. Kenampakan sifat kooperatif pada saat siswa
melakukan diskusi
√
6. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan
dalam diskusi
√
7. Keadaan siswa dengan lingkungan belajar √
8. Kemampuan siswa mengerjakan evaluasi √
Jumlah Skor 8 18 0 0
Rata-rata 3,25
Keterangan:
SB : sangat baik
B : baik
K : kurang
SK : sangat kurang
Kriteria penilaian
Diisi dengan tanda ceklis (√)
SB : 4
B : 3
K : 2
SK : 1
Rata-rata = Jumlah Skor
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 6
Perolehan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
Setelah Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban pada Siklus I
No Nama Nilai
Rata – rata Keterangan Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
1. Imam Bayu Setyadi 60 65 70 65 Tidak tuntas
2. Yudha Fenanda 70 70 70 70 Tidak tuntas
3. Agil Candra P 75 80 85 80 Tuntas
4. Andika Cahya Putra 65 75 85 75 Tuntas
5. Didit Setiawan 80 85 90 85 Tuntas
6. Eliza Nur „Aini 80 80 80 80 Tuntas
7. Halimah Nur Khasanah 85 90 95 90 Tuntas
8. Kherina Nur Faudila 90 90 90 90 Tuntas
9. Muhammad Fahreza Ibnu
R 75 80 85 80 Tuntas
10. Nasri Anita Arifah 95 95 95 95 Tuntas
11. Niken Nur Afidah 60 60 60 60 Tidak tuntas
12. Niswatin Putra Hasanah 90 85 95 90 Tuntas
13. Oghi Putra Wahana 60 60 60 60 Tidak tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14. Pendi Tiarko 60 60 60 60 Tidak tuntas
15. Qodir Rahmadhani 85 85 85 85 Tuntas
16. Rizky Putra Pratama 80 80 80 80 Tuntas
17. Sabna Nabila K 65 65 65 65 Tidak tuntas
18. Sekar Mufliha Adi utami 100 100 100 100 Tuntas
19. Sitta Haqiqi 85 90 95 90 Tuntas
20. Sunyo Agil Ardana 60 60 60 60 Tidak tuntas
21. Toriq Tito Satria 100 100 100 100 Tuntas
22. Twojar Shahrul K 90 90 90 90 Tuntas
23. VidaVida Romadhana 65 75 85 75 Tuntas
24. Wanda Afrida Rahma 75 80 85 80 Tuntas
25. Widono 90 90 90 90 Tuntas
26. Fitri Eka Sari 85 90 95 90 Tuntas
27. Trianto 65 70 75 70 Tidak tuntas
Jumlah 2070 2140 2225 2145
Nilai rata-rata 2070:27=76,66 2140:27=79,25 2225:27=82,40 2145:27=79,44
Ketuntasan klasikal 19 : 27 x 100% = 70,37%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 7
Skor Perolehan Kelompok Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan pada
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban
Siklus I
Kelompok Anggota
Aspek Yang di Nilai
Untuk Skor Individu Kategori
Keaktifan Kerja
sama
Menghargai
Orang lain
Kelompok
1
Toriq 8 8 7
Kelompok
Super
Didit 7 7 7
Andika 7 6 7
Vida 7 7 7
Niken 8 6 7
Nasri 8 6 7
Jumlah 45 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (45 + 40 + 35) : 3 = 40
Kelompok
2
Fitri 8 8 7
Kelompok
Hebat
Wanda 10 8 7
Kherina 10 8 7
Halimah 7 8 7
Eliza 7 8 7
Jumlah 42 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (42 + 40 + 35) : 3 = 39
Kelompok
3
Arul 8 8 7
Kelompok
Hebat
Sekar 10 8 7
Dodo 8 8 7
Sitta 9 8 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sabna 8 8 7
Jumlah 43 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (43 + 40 + 35) : 3 = 39,33
Kelompok
4
Qodir 8 8 7
Kelompok
Super
Yuda 9 8 7
Reza 8 8 7
Tri 10 8 7
Imam 10 8 7
Jumlah 45 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (45 + 40 + 35) : 3 = 40
Kelompok
5
Agil 8 8 7
Kelompok
Hebat
Pendi 6 8 7
Niswatin 7 8 7
Rizky 7 8 7
Oghi 8 8 7
Ardan 8 8 7
Jumlah 44 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (44 + 40 + 35) : 3 = 39,66
Keterangan :
>40 adalah kelompok Super
<40 adalah kelompok Hebat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 8
Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Guru menyampaikan secara garis besar materi yang akan dipelajari siswa
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Siswa berdiskusi mengerjakan soal Bermain Jawaban
Siswa berdiskusi mengerjakan soal Bermain Jawaban bersama kelompoknya
dengan cepat dan tepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Perwakilan dari setiap kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi
Bermain Jawaban di depan kelas
Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tenang secara individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( Siklus II )
Sekolah : SD Negeri 02 Pandeyan
Kelas / Semester : III / 2
Mata Pelajaran : IPS, Bahasa Indonesia, Pkn
Tema : Pekerjaan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 pertemuan)
I. Standar Kompetensi
IPS
2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
Bahasa Indonesia
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana
dan puisi
Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn)
3 Memiliki harga diri sebagai individu
II. Kompetensi Dasar
IPS
1.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan
1.2 Memahami pentingnya semangat kerja
Bahasa Indonesia
8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan
pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan
ejaan, huruf kapital dan tanda titik.
Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn)
3.1 Mengenal pentingnya memiliki harga diri
III. Indikator
2.1.1 Mejelaskan alasan orang harus bekerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.1.2 Menyebutkan ciri-ciri orang semangat kerja
2.1.3 Mengidentifikasi pentingnya semangat kerja
2.1.4 Menjelaskan jenis-jenis pekerjaan
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Melalui tanya jawab siswa dapat menjelaskan alasan orang harus
bekerja dengan benar
b. Melalui diskusi siswa dapat menyusun/merangkai
kalimat/mengurutkan gambar yang ada dalam kantong jawaban untuk
dijadikan sebuah paragraf dengan benar dan tepat
2. Pertemuan Kedua
a. Melalui ceramah siswa dapat menjelaskan pentingnya semangat kerja
dengan benar
b. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan ciri-ciri orang semangat
kerja
c. Melalui diskusi siswa dapat menyusun/merangkai
kalimat/mengurutkan gambar yang ada dalam kantong jawaban untuk
dijadikan sebuah paragraf dengan benar dan tepat
3. Pertemuan Ketiga
a. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pekerjaan
yang menghasilkan barang dan jasa dengan benar
b. Melalui diskusi siswa dapat membuat daftar pekerjaan orang tua
dengan benar
c. Melalui diskusi siswa dapat menyusun/merangkai
kalimat/mengurutkan gambar yang ada dalam kantong jawaban untuk
dijadikan sebuah paragraf dengan benar dan tepat
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini diharapkan siswa dapat memahami jenis-jenis pekerjaan
dan pentingnya semangat kerja dalam kehidupan sehari-hari
VI. Materi Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap orang harus bekerja. Zaman
sekarang ini orang harus pandai-pandai mencari pekerjaan. Modal utama
seseorang untuk bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan keterampilan.
Contoh pekerjaan yang menghasilkan barang, misalnya orang yang tinggal di
dekat perkebunan kelapa bisa membuat sapu dan keset. Selain membutuhkan
barang, orang hidup juga membutuhkan jasa. Jasa diperoleh dari orang lain.
Untuk mendapatkan jasa, harus ada imbalan tertentu. Seseorang yang telah
memberikan jasa akan menerima imbalan. Imbalan atau upah biasanya berupa
uang.
2. Orang harus mempunyai semangat dalam melakukan setiap pekerjaan.
Semangat kerja yang tinggi akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Semangat kerja yang tinggi juga dapat meningkatkan prestasi. Prestasi
kerja yang tinggi akan mendatangkan upah yang tinggi pula.
Kesungguhan dan semangat kerja harus selalu kita jaga dan pelihara.
Semangat kerja merupakan dorongan kepada seseorang untuk giat
bekerja. Dorongan tersebut berasal dari dirinya sendiri atau dari luar.
Semangat kerja diperlukan oleh kita agar memperoleh hasil sesuai yang
diinginkan.
3. Seorang pekerja perlu memiliki semangat kerja yang tinggi, ciri-ciri
semangat kerja antara lain sebagai berikut :
a. Kerja Keras
b. Disiplin
c. Jujur
XI. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
d. Diskusi Bermain Jawaban
e. Penugasan
2. Model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Model pembelajaran Kooperatif tipe Bermain Jawaban
XII. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
NO KEGIATAN WAKTU METODE
1.
2.
PENDAHULUAN
a. Berdoa dan presensi
b. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
guru secara lisan, misal:
1. Mengapa orang perlu bekerja?
2. Apa akibatnya orang malas kerja?
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
1. Siswa menjelaskan alasan orang
harus bekerja dan akibat orang
malas kerja
2. Setiap kelompok diberikan lembar
kerja berisi tentang kata-
kata/kalimat, berikut media tentang
tema “Pekerjaan” yang berkaitan
dengan alasan orang harus kerja.
Jumlah pertanyaan yang berupa
kata-kata atau kalimat untuk setiap
kelompok adalah beda.
b. Elaborasi
1. Mintalah masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang
mana jawaban tersebut berada.
10 menit
50 menit
Tanya Jawab
Ceramah
Tanya Jawab
Penugasan
Diskusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Mulai permainan dengan meminta
salah satu kelompok untuk
membacakan satu kata-kata atau
kalimat dan dimasukkan dalam
kantong, kemudian salah satu
anggota kelompok mengambil
jawaban dari kantong yang ada di
depan kelas. Setelah selesai setiap
kelompok menyusun kalimat sudah
jadi terus diurutkan untuk menjadi
sebuah paragraf, kemudian
membacakan di depan kelas.
3. Langkah no.2 diulang untuk
kelompok yang lain sampai
pertanyaan habis, atau waktu tidak
memungkinkan.
4. Guru memberi klarifikasi jawaban
atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada
dalam permainan tadi.
5. Jika terdapat jawaban yang salah
atau kurang tepat maka dibahas
bersama guru.
6. Guru mempertegas hasil diskusi
siswa dengan menunjukkan gambar-
gambar yang berhubungan dengan
tema pekerjaan yang berkaitan
dengan alasan orang harus kerja.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama guru mengevaluasi
hasil pekerjaan
Penugasan
Ceramah
Ceramah
Penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.
2. Siswa menyimak umpan balik yang
diberikan guru
PENUTUP
1. Siswa bersama guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa diberikan penguatan oleh
guru berdasarkan hasil
pekerjaannya
3. Siswa menyimak materi
pembelajaran yang akan dipelajari
berikutnya
10 menit
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
2. Pertemuan Kedua
NO KEGIATAN WAKTU METODE
1.
2.
PENDAHULUAN
a. Berdoa dan presensi
b. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
guru secara lisan, misal:
1. Apa akibatnya orang malas kerja?
2. Ciri-ciri orang bekerja!
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
1. Siswa menjelaskan pentingnya
10 menit
50 menit
Tanya Jawab
Ceramah
Tanya Jawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
orang bekerja dan ciri-ciri orang
semangat kerja
2. Siswa menjawab pertanyaan guru
tentang Setiap kelompok diberikan
lembar kerja berisi tentang kata-
kata/kalimat, berikut media tentang
tema “Pekerjaan” yang
berhubungan tentang semangat
kerja dan ciri-ciri orang bekerja
keras. Jumlah pertanyaan yang
berupa kata-kata atau kalimat untuk
setiap kelompok adalah beda.
b. Elaborasi
1. Mintalah masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang
mana jawaban tersebut berada.
2. Mulai permainan dengan meminta
salah satu kelompok untuk
membacakan satu kata-kata atau
kalimat dan dimasukkan dalam
kantong, kemudian salah satu
anggota kelompok mengambil
jawaban dari kantong yang ada di
depan kelas. Setelah selesai setiap
kelompok menyusun kalimat sudah
jadi terus diurutkan untuk menjadi
sebuah paragraf, kemudian
membacakan di depan kelas.
3. Langkah no.2 diulang untuk
kelompok yang lain sampai
Tanya Jawab
Diskusi
Penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.
pertanyaan habis, atau waktu tidak
memungkinkan.
4. Guru memberi klarifikasi jawaban
atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada
dalam permainan tadi.
5. Jika terdapat jawaban yang salah
atau kurang tepat maka dibahas
bersama guru.
6. Guru mempertegas hasil diskusi
siswa dengan menunjukkan gambar-
gambar yang berhubungan dengan
tema pekerjaan yang berkaitan
dengan pentingnya memiliki
semangat kerja dan ciri-ciri orang
bekerja keras.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama guru mengevaluasi
hasil pekerjaan
2. Siswa menyimak umpan balik yang
diberikan guru
PENUTUP
1. Siswa bersama guru menyimpulkan
hasil pembelajaran
2. Siswa diberikan penguatan oleh
guru berdasarkan hasil
pekerjaannya
3. Siswa menyimak materi
pembelajaran yang akan dipelajari
berikutnya
10 menit
Ceramah
Ceramah
Penugasan
Ceramah
Ceramah
Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Ceramah
3. Pertemuan Ketiga
NO KEGIATAN WAKTU METODE
1.
2.
PENDAHULUAN
a. Berdoa dan presensi
b. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
guru secara lisan, misal:
1. Ada berapakah jenis-jenis pekerjaan
itu, berikan contohnya?
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
1. Siswa menjawab pertanyaan guru
tentang jenis-jenis pekerjaan yang
menghasilkan jasa.
2. Guru membentuk 5 kelompok yang
heterogen.
3. Siswa mengamati gambar dan
kalimat runpang(acak) yang di
tempel di depan.
4. Setiap kelompok diberikan lembar
kerja berisi tentang kata-
kata/kalimat, berikut media tentang
tema “Pekerjaan”. Jumlah
pertanyaan yang berupa kata-kata
atau kalimat untuk setiap kelompok
10 menit
50 menit
Tanya Jawab
Ceramah
Tanya Jawab
Demonstrasi
Penugasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
adalah beda.
b. Elaborasi
1. Siswa mengurutkan gambar acak
tersebur menjadi susunan yang urut
2. Mintalah masing-masing kelompok
untuk mendiskusikan jawaban dan
mencari kira-kira di kantong yang
mana jawaban tersebut berada.
3. Mulai permainan dengan meminta
salah satu kelompok untuk
membacakan susunan gambar acak
tadi dan dimasukkan dalam
kantong, kemudian salah satu
anggota kelompok mengambil
jawaban dari kantong yang ada di
depan kelas. Setelah selesai setiap
kelompok menyusun kalimat sudah
jadi terus diurutkan untuk menjadi
sebuah paragraf, kemudian
membacakan di depan kelas.
4. Langkah no.3 diulang untuk
kelompok yang lain sampai
pertanyaan habis, atau waktu tidak
memungkinkan.
5. Guru memberi klarifikasi jawaban
atau menambakan penjelasan yang
bersumber pada materi yang ada
dalam permainan tadi.
6. Guru mempertegas hasil diskusi
siswa dengan menunjukkan gambar-
gambar yang berhubungan dengan
Penugasan
Diskusi
Penugasan
Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.
tema pekerjaan.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama guru mengevaluasi
hasil pekerjaan
PENUTUP
a. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
b. Siswa diberikan penguatan oleh guru
berdasarkan hasil pekerjaannya
c. Siswa menyimak materi pembelajaran
yang akan dipelajari berikutnya
10 menit
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
IX. Media Dan Sumber Belajar
a. Media Pembelajaran
1. Gambar-gambar tentang jenis-jenis pekerjaan
2. Kantong jawaban
b. Sumber Pembelajaran
1. Silabus kelas 3 SD
2. Buku BSE IPS kelas 3 SD semester 2, Sunarso dan Anis Kusuma, halaman 61-
72. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan : 2008.
3. Buku BSE IPS kelas 3 SD semester 2, Muhammad Nur Saban, dkk. Halaman
37-40. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan : 2008.
X. Penilaian
a. Prosedur : Tes Proses dan Post tes
b. Jenis : Tertulis
c. Bentuk : Uraian
d. Alat : Soal, kunci jawaban, dan kriteria penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Soal tes individu
Siklus II pertemuan I
1. Apa alasan orang harus bekerja?
2. Apa arti semboyan “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”!
3. Apa yang terjadi seandainya orang tidak bekerja?
4. Jika kita bekerja dengan disiplin, hasilnya akan . . . . .
5. Sebutkan kebutuhan pokok apa saja yang harus dipenuhi !
Soal tes individu
Siklus II pertemuan II
1. Apa pentingnya orang bekerja?
2. Sebutkan ciri-ciri orang bekerja keras!
3. Ceritakan cara meraih sukses dalam belajar dan bekerja?
4. Bagaimana akibatnya bila seseorang tidak memiliki semangat kerja?
5. Sebagian upah dari hasil bekerja sebaiknya . . . . untuk menghadapi kebutuhan
pada masa depan.
Soal tes individu Siklus II pertemuan III
1. Kita harus … untuk mendapatkan penghasilan.
2. Jika kita bekerja dengan disiplin, hasilnya akan ….
3. Bekerja dengan jujur termasuk ….
4. Tukang semir adalah pekerjaan yang menghasilkan ….
5. Salah satu ciri orang yang berhasil adalah orang yang … bekerja.
6. Membuat mesin mobil adalah jenis pekerjaan yang menghasilkan ….
7. Upah atau gaji untuk orang yang bekerja biasanya diberikan dalam bentuk ….
8. Upah atau gaji yang diperoleh dari bekerja digunakan untuk mencukupi ….
9. Mengajar atau menjadi guru adalah termasuk pekerjaan yang menghasilkan ….
10. Pekerjaan yang berat akan terasa lebih ringan jika dikerjakan dengan . . . .
Kunci Jawaban
Siklus II pertemuan I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Agar terpenuhi kebutuhan hidupnya
2. Jika membiasakan hidup hemat dan rajin menabung, dimasa depan akan
memiliki cadangan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup
3. Kebutuhan hidupnya tidak akan tercukupi, akan dipecat dari pekerjaannya,
rugi, usahanya bisa bangkrut, dll
4. Baik dan memuaskan
5. Makan, pakaian dan tempat tinggal (rumah)
Siklus II pertemuan II
1. Agar tercukupi kebutuhan hidupnya
2. Kerja keras, disiplin, jujur, memiliki semangat tinggi, dll
3. Sukses dalam bekerja kita harus kerja keras, disiplin, jujur, memiliki semangat
yang tinggi,dll. Sedangkan sukses dalam belajar : rajin belajar, disiplin waktu,
ulet, tidak malas, dll
4. Pekerjaan akan terbengkalai, uasahanya akan hancur dan rugi, dipecat dari
perusahaan, kebutuhan hidup tidak akan tercukupi, dll
5. Ditabung
Siklus II pertemuan III
1. Rajin bekerja
2. Bagus dan memuaskan
3. Ciri-ciri orang bekerja keras
4. Jasa
5. Disiplin bekerja
6. Barang
7. Imbalan
8. Kebutuhan hidup
9. Jasa
10. Bekerja sama
Kriteria Penilaian :
Untuk pertemuan I dan II siklus kedua:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Setiap nomor menjawab benar mendapatkan skor 2
Nilai = jumlah skor x 10
Untuk pertemuan III:
Setiap nomor menjawab benar mendapatkan skor 1
Nilai = jumlah skor x 10
Kriteria perhitungan skor kelompok:
Kelompok dengan skor rata-rata < 40 sebagai kelompok hebat
Kelompok dengan skor rata-rata > 40 sebagai kelompok super
Karanganyar, Februari 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 02 Pandeyan Guru Kelas III
Warti Siswati, S.Pd. Sentot Pardiono, S.Pd
NIP. 195707111977012 005 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 10a
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN IPS TERHADAP
KINERJA GURU MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE BERMAIN
JAWABAN SDN 02 PANDEYAN, TASIKMADU, KARANGANYAR
PADA SIKLUS II PERTEMUAN I
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET
KRITERIA
S
K
K B SB
1 Persiapan
sebelum kegiatan
pembelajaran
dimulai
a. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran telah
disiapkan
b. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
secara sederhana
c. Guru menyampaikan
garis besar materi
pelajaran
d. Guru memberikan
orientasi tugas dalam
kelompok Bermain
Jawaban
a
b
c
d
√
2 Kegiatan
Apersepsi
a. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pengetahuan awalnya
b. Guru menanyakan
kembali materi pada
pertemuan sebelumnya
c. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan
dengan konsep
d. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pendapat
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 Pengelolaan
kelas
a. Guru mengatur tempat
duduk siswa
b. Guru mengelompokkan
siswa untuk berdiskusi
c. Guru membagikan
peralatan yang
digunakan untuk
diskusi.
d. Guru menjadi motivator,
fasilitator, dan
membimbing saat siswa
berdiskusi
b
c
d
√
4 Pengelolaan
waktu
dalam proses
pembelajaran
a. Pelajaran dimulai tepat
waktu
b. Guru memberikan batas
waktu dalam melakukan
diskusi
c. Guru menggunakan
waktu secara efisien
d. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
rencana
b
c
d
√
5 Kegiatan
penyampaian
materi dengan
model
pembelajaran
Bermain
Jawaban
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi
b. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang akan dibahas
dalam kelompok
diskusi.
c. Guru membimbing
siswa dalam situasi
diskusi.
d. Guru berkeliling
mengamati dan
membantu siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok diskusi
a
b
c
√
6 Kegiatan tanya
jawab
a. Guru memberikan
pertanyaan kepada
siswa
b. Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru
c. Guru berusaha
memancing siswa untuk
bertanya
b
c
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Guru dapat menjawab
pertanyaan siswa
d
7 Diskusi dan
penjelasan
konsep
a. Guru memusatkan
perhatian siswa untuk
diskusi
b. Guru menjelaskan
masalah/konsep yang
akan didiskusikan
c. Guru memberi
kesempatan siswa untuk
berpartisipasi
d. Guru menyuruh siswa
mempresentasikan hasil
diskusinya
a
b
c
d
√
8 Perhatian guru
terhadap siswa
a. Guru memusatkan
perhatian pada siswa
secara menyeluruh
b. Guru menghargai
perbedaan pendapat
siswa
c. Guru memberikan
arahan bagi siswa yang
mengalami kesulitan
d. Guru menumbuhkan
motivasi siswa untuk
bekerja sama dengan
kelompok
a
c
√
9 Pengembangan
Aplikasi
a. Guru memberikan soal
tes individu
b. Guru membimbing
siswa dalam
mengerjakan soal
c. Guru memberikan
penguatan pemahaman
konsep
d. Guru memberi motivasi
pada siswa untuk giat
belajar
a
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kemampuan
menutup
pelajaran
a. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
materi
b. Guru memberikan
refleksi materi
c. Guru memberikan
motivasi siswa untuk
belajar
d. Guru berpesan pada
siswa untuk
mengulang pelajaran
dirumah yang telah
disampaikan di kelas
a
b
c
d
√
Skor rata-rata: (2 + 15 + 16) : 10 = 3,4 2 15 16
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107001 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 10b
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN IPS TERHADAP
KINERJA GURU MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE BERMAIN
JAWABAN SDN 02 PANDEYAN, TASIKMADU, KARANGANYAR
PADA SIKLUS II PERTEMUAN II
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET
KRITERIA
S
K
K B SB
1 Persiapan
sebelum kegiatan
pembelajaran
dimulai
a. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran telah
disiapkan
b. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
secara sederhana
c. Guru menyampaikan
garis besar materi
pelajaran
d. Guru memberikan
orientasi tugas dalam
kelompok Bermain
Jawaban
a
b
c
d
√
2 Kegiatan
Apersepsi
a. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pengetahuan awalnya
b. Guru menanyakan
kembali materi pada
pertemuan sebelumnya
c. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan
dengan konsep
d. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pendapat
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 Pengelolaan
kelas
a. Guru mengatur tempat
duduk siswa
b. Guru mengelompokkan
siswa untuk berdiskusi
c. Guru membagikan
peralatan yang
digunakan untuk
diskusi.
d. Guru menjadi motivator,
fasilitator, dan
membimbing saat siswa
berdiskusi
b
c
d
√
4 Pengelolaan
waktu
dalam proses
pembelajaran
a. Pelajaran dimulai tepat
waktu
b. Guru memberikan batas
waktu dalam melakukan
diskusi
c. Guru menggunakan
waktu secara efisien
d. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
rencana
b
c
d
√
5 Kegiatan
penyampaian
materi dengan
model
pembelajaran
Bermain
Jawaban
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi
b. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang akan dibahas
dalam kelompok
diskusi.
c. Guru membimbing
siswa dalam situasi
diskusi.
d. Guru berkeliling
mengamati dan
membantu siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok diskusi
a
b
c
d
√
6 Kegiatan tanya
jawab
a. Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
b. Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru
c. Guru berusaha
memancing siswa untuk
bertanya
d. Guru dapat menjawab
a
b
c
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pertanyaan siswa
7 Diskusi dan
penjelasan
konsep
a. Guru memusatkan
perhatian siswa untuk
diskusi
b. Guru menjelaskan
masalah/konsep yang
akan didiskusikan
c. Guru memberi
kesempatan siswa untuk
berpartisipasi
d. Guru menyuruh siswa
mempresentasikan hasil
diskusinya
a
b
c
d
√
8 Perhatian guru
terhadap siswa
a. Guru memusatkan
perhatian pada siswa
secara menyeluruh
b. Guru menghargai
perbedaan pendapat
siswa
c. Guru memberikan
arahan bagi siswa yang
mengalami kesulitan
d. Guru menumbuhkan
motivasi siswa untuk
bekerja sama dengan
kelompok
a
b
c
d
√
9 Pengembangan
Aplikasi
a. Guru memberikan soal
tes individu
b. Guru membimbing
siswa dalam
mengerjakan soal
c. Guru memberikan
penguatan pemahaman
konsep
d. Guru memberi motivasi
pada siswa untuk giat
belajar
a
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kemampuan
menutup
pelajaran
a. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
materi
b. Guru memberikan
refleksi materi
c. Guru memberikan
motivasi siswa untuk
belajar
d. Guru berpesan pada
siswa untuk
mengulang pelajaran
dirumah yang telah
disampaikan di kelas
a
b
c
d
√
Skor : (24 + 12) : 10 = 3,6 12 24
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107001 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 10c
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN IPS TERHADAP
KINERJA GURU MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE BERMAIN
JAWABAN SDN 02 PANDEYAN, TASIKMADU, KARANGANYAR
PADA SIKLUS II PERTEMUAN III
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET
KRITERIA
S
K
K B SB
1 Persiapan
sebelum kegiatan
pembelajaran
dimulai
a. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran telah
disiapkan
b. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
secara sederhana
c. Guru menyampaikan
garis besar materi
pelajaran
d. Guru memberikan
orientasi tugas dalam
kelompok Bermain
Jawaban
a
b
c
d
√
2 Kegiatan
Apersepsi
a. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pengetahuan awalnya
b. Guru menanyakan
kembali materi pada
pertemuan sebelumnya
c. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan
dengan konsep
d. Guru mendorong siswa
untuk mengemukakan
pendapat
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 Pengelolaan
kelas
a. Guru mengatur tempat
duduk siswa
b. Guru mengelompokkan
siswa untuk berdiskusi
c. Guru membagikan
peralatan yang
digunakan untuk
diskusi.
d. Guru menjadi motivator,
fasilitator, dan
membimbing saat siswa
berdiskusi
b
c
d
√
4 Pengelolaan
waktu
dalam proses
pembelajaran
a. Pelajaran dimulai tepat
waktu
b. Guru memberikan batas
waktu dalam melakukan
diskusi
c. Guru menggunakan
waktu secara efisien
d. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai
rencana
b
c
d
√
5 Kegiatan
penyampaian
materi dengan
model
pembelajaran
Bermain
Jawaban
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi
b. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang akan dibahas
dalam kelompok
diskusi.
c. Guru membimbing
siswa dalam situasi
diskusi.
d. Guru berkeliling
mengamati dan
membantu siswa yang
mengalami kesulitan
dalam kelompok diskusi
a
b
c
d
√
6 Kegiatan tanya
jawab
a. Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
b. Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru
c. Guru berusaha
memancing siswa untuk
bertanya
d. Guru dapat menjawab
a
b
c
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pertanyaan siswa
7 Diskusi dan
penjelasan
konsep
a. Guru memusatkan
perhatian siswa untuk
diskusi
b. Guru menjelaskan
masalah/konsep yang
akan didiskusikan
c. Guru memberi
kesempatan siswa untuk
berpartisipasi
d. Guru menyuruh siswa
mempresentasikan hasil
diskusinya
a
b
c
d
√
8 Perhatian guru
terhadap siswa
a. Guru memusatkan
perhatian pada siswa
secara menyeluruh
b. Guru menghargai
perbedaan pendapat
siswa
c. Guru memberikan
arahan bagi siswa yang
mengalami kesulitan
d. Guru menumbuhkan
motivasi siswa untuk
bekerja sama dengan
kelompok
a
b
c
d
√
9 Pengembangan
Aplikasi
a. Guru memberikan soal
tes individu
b. Guru membimbing
siswa dalam
mengerjakan soal
c. Guru memberikan
penguatan pemahaman
konsep
d. Guru memberi motivasi
pada siswa untuk giat
belajar
a
b
c
d
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Kemampuan
menutup
pelajaran
a. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
materi
b. Guru memberikan
refleksi materi
c. Guru memberikan
motivasi siswa untuk
belajar
d. Guru berpesan pada
siswa untuk
mengulang pelajaran
dirumah yang telah
disampaikan di kelas
a
b
c
d
√
Skor : (18 + 20) : 10 = 3,8 12 24
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107001 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 11a
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus II Pertemuan I
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET KRITERIA
SK K B SB
1 Kedisiplinan siswa 1. Siswa tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran dimulai
2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai
3. Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
4. Siswa bersikap sopan selama proses pembelajaran berlangsung
1
2
3
4
√
2 Keaktifan siswa 1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik
2. Siswa berani mengemukakan pendapatnya
3. Siswa berani bertanya bila mengalami kesulitan
4. Siswa berinteraksi aktif dengan kelompok diskusi
2
3
4
√
3 Kemampuan siswa
melakukan diskusi
1. Siswa melakukan diskusi sesuai dengan langkah-langkah yang ada
2. Siswa melakukan diskusi secara urut
3. Siswa melakukan diskusi dengan sempurna
4. Siswa melakukan diskusi dengan tepat waktu sesuai yang disediakan
1
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 Keterampilan
kooperatif siswa
1. Siswa mengambil giliran dalam tugas
2. Keberadaan siswa dalam tugas
3. Keberadaan siswa dalam kelompok
4. Siswa memeriksa kembali ketepatan dalam tugas
1
3
4
√
5 Kenampakan sifat
kooperatif pada saat
siswa melakukan
diskusi
1. Siswa saling membatu dalam mempelajari materi
2. Ada interaksi tatap muka 3. Ada tanggung jawab
individual 4. Siswa mendapat
kesempatan dalam mempelajari materi
1
2
3
4
√
6 Kemampuan siswa
menjawab
pertanyaan dalam
diskusi
1. Siswa menjawab pertanyaan secara tepat sesuai pertanyaan
2. Siswa menjawab pertanyaan secara logis
3. Siswa menjawab pertanyaan secara lengkap
4. Siswa menjawab pertanyaan dengan sempurna
1
2
3
√
7 Keadaan siswa
dengan lingkungan
belajar
1. Siswa merasa senang dengan pembelajaran hari ini
2. Siswa merasa nyaman dengan pembelajaran hari ini
3. Siswa cepat menerima materi
4. Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik
1
3
4
√
8 Kemampuan siswa
mengerjakan post
test
1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuannya sendiri
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang disediakan
4. Siswa mengumpulkan evaluasi tepat waktu
1
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107007 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 11a
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus II Pertemuan I
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
No Kegiatan dalam pembelajaran Hasil Pengamatan
SB B K SK
1. Kedisiplinan siswa √
2. Keaktifan siswa √
3. Kemampuan siswa melakukan diskusi √
4. Keterampilan kooperatif siswa √
5. Kenampakan sifat kooperatif pada saat siswa
melakukan diskusi
√
6. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan
dalam diskusi
√
7. Keadaan siswa dengan lingkungan belajar √
8. Kemampuan siswa mengerjakan evaluasi √
Jumlah Skor 8 18 0 0
Rata-rata 3,25
Keterangan:
SB : sangat baik
B : baik
K : kurang
SK : sangat kurang
Kriteria penilaian
Diisi dengan tanda ceklis (√)
SB : 4
B : 3
K : 2
SK : 1
Rata-rata = Jumlah Skor
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 11b
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus II Pertemuan II
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET KRITERIA
SK K B SB
1 Kedisiplinan siswa 1. Siswa tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran dimulai
2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai
3. Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
4. Siswa bersikap sopan selama proses pembelajaran berlangsung
1
2
3
4
√
2 Keaktifan siswa 1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik
2. Siswa berani mengemukakan pendapatnya
3. Siswa berani bertanya bila mengalami kesulitan
4. Siswa berinteraksi aktif dengan kelompok diskusi
2
3
4
√
3 Kemampuan siswa
melakukan diskusi
1. Siswa melakukan diskusi sesuai dengan langkah-langkah yang ada
2. Siswa melakukan diskusi secara urut
3. Siswa melakukan diskusi dengan sempurna
4. Siswa melakukan diskusi dengan tepat waktu sesuai yang disediakan
1
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 Keterampilan
kooperatif siswa
1. Siswa mengambil giliran dalam tugas
2. Keberadaan siswa dalam tugas
3. Keberadaan siswa dalam kelompok
4. Siswa memeriksa kembali ketepatan dalam tugas
1
3
4
√
5 Kenampakan sifat
kooperatif pada saat
siswa melakukan
diskusi
1. Siswa saling membatu dalam mempelajari materi
2. Ada interaksi tatap muka 3. Ada tanggung jawab
individual 4. Siswa mendapat
kesempatan dalam mempelajari materi
1
2
3
√
6 Kemampuan siswa
menjawab
pertanyaan dalam
diskusi
1. Siswa menjawab pertanyaan secara tepat sesuai pertanyaan
2. Siswa menjawab pertanyaan secara logis
3. Siswa menjawab pertanyaan secara lengkap
4. Siswa menjawab pertanyaan dengan sempurna
1
2
3
4
√
7 Keadaan siswa
dengan lingkungan
belajar
1. Siswa merasa senang dengan pembelajaran hari ini
2. Siswa merasa nyaman dengan pembelajaran hari ini
3. Siswa cepat menerima materi
4. Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik
1
2
3
4
√
8 Kemampuan siswa
mengerjakan post
test
1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuannya sendiri
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang disediakan
4. Siswa mengumpulkan evaluasi tepat waktu
1
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107007 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 11b
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus II Pertemuan II
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
No Kegiatan dalam pembelajaran Hasil Pengamatan
SB B K SK
1. Kedisiplinan siswa √
2. Keaktifan siswa √
3. Kemampuan siswa melakukan diskusi √
4. Keterampilan kooperatif siswa √
5. Kenampakan sifat kooperatif pada saat siswa
melakukan diskusi
√
6. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan
dalam diskusi
√
7. Keadaan siswa dengan lingkungan belajar √
8. Kemampuan siswa mengerjakan evaluasi √
Jumlah Skor 12 15 0 0
Rata-rata 3,37
Keterangan:
SB : sangat baik
B : baik
K : kurang
SK : sangat kurang
Kriteria penilaian
Diisi dengan tanda ceklis (√)
SB : 4
B : 3
K : 2
SK : 1
Rata-rata = Jumlah Skor
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 11c
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus II Pertemuan III
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
Petunjuk : Sangat Kurang: bila 1 Indikator yang tampak
Kurang : bila 2 Indikator yang tampak
Baik : bila 3 Indikator yang tampak
Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak
NO VARIABEL INDIKATOR KET KRITERIA
SK K B SB
1 Kedisiplinan siswa 1. Siswa tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran dimulai
2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai
3. Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai
4. Siswa bersikap sopan selama proses pembelajaran berlangsung
1
2
3
4
√
2 Keaktifan siswa 1. Siswa mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik
2. Siswa berani mengemukakan pendapatnya
3. Siswa berani bertanya bila mengalami kesulitan
4. Siswa berinteraksi aktif dengan kelompok diskusi
2
3
4
√
3 Kemampuan siswa
melakukan diskusi
1. Siswa melakukan diskusi sesuai dengan langkah-langkah yang ada
2. Siswa melakukan diskusi secara urut
3. Siswa melakukan diskusi dengan sempurna
4. Siswa melakukan diskusi dengan tepat waktu sesuai yang disediakan
1
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 Keterampilan
kooperatif siswa
1. Siswa mengambil giliran dalam tugas
2. Keberadaan siswa dalam tugas
3. Keberadaan siswa dalam kelompok
4. Siswa memeriksa kembali ketepatan dalam tugas
1
3
4
√
5 Kenampakan sifat
kooperatif pada saat
siswa melakukan
diskusi
1. Siswa saling membatu dalam mempelajari materi
2. Ada interaksi tatap muka 3. Ada tanggung jawab
individual 4. Siswa mendapat
kesempatan dalam mempelajari materi
1
2
3
4
√
6 Kemampuan siswa
menjawab
pertanyaan dalam
diskusi
1. Siswa menjawab pertanyaan secara tepat sesuai pertanyaan
2. Siswa menjawab pertanyaan secara logis
3. Siswa menjawab pertanyaan secara lengkap
4. Siswa menjawab pertanyaan dengan sempurna
1
2
3
4
√
7 Keadaan siswa
dengan lingkungan
belajar
1. Siswa merasa senang dengan pembelajaran hari ini
2. Siswa merasa nyaman dengan pembelajaran hari ini
3. Siswa cepat menerima materi
4. Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan baik
1
2
3
4
√
8 Kemampuan siswa
mengerjakan post
test
1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi dengan kemampuannya sendiri
2. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan serius
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan waktu yang disediakan
4. Siswa mengumpulkan evaluasi tepat waktu
1
3
4
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan Skor Kriteria : SK = 1
K = 2
B = 3
SB = 4
Peneliti Observer
Anggun Juni Mahardani Sentot Pardiono, S. Pd
NIM X7107007 NIP. 196506211991031 015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 11c
Lembar Pengamatan Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Dalam
Penggunaan Model Pembelajaran Tipe Bermain Jawaban
Pada Siklus II Pertemuan III
SD Negeri 02 Pandeyan Tasikmadu Karanganyar
No Kegiatan dalam pembelajaran Hasil Pengamatan
SB B K SK
1. Kedisiplinan siswa √
2. Keaktifan siswa √
3. Kemampuan siswa melakukan diskusi √
4. Keterampilan kooperatif siswa √
5. Kenampakan sifat kooperatif pada saat siswa
melakukan diskusi
√
6. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan
dalam diskusi
√
7. Keadaan siswa dengan lingkungan belajar √
8. Kemampuan siswa mengerjakan evaluasi √
Jumlah Skor 16 12 0 0
Rata-rata 3,50
Keterangan:
SB : sangat baik
B : baik
K : kurang
SK : sangat kurang
Kriteria penilaian
Diisi dengan tanda ceklis (√)
SB : 4
B : 3
K : 2
SK : 1
Rata-rata = Jumlah Skor
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 13
Perolehan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan
Setelah Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban pada Siklus II
No Nama Nilai
Rata – rata Keterangan Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
1. Imam Bayu Setyadi 75 80 85 80 Tuntas
2. Yudha Fenanda 65 75 85 75 Tidak tuntas
3. Agil Candra P 85 90 95 90 Tuntas
4. Andika Cahya Putra 75 80 85 80 Tuntas
5. Didit Setiawan 95 95 95 95 Tuntas
6. Eliza Nur „Aini 80 85 90 85 Tuntas
7. Halimah Nur Khasanah 95 95 95 95 Tuntas
8. Kherina Nur Faudila 95 95 95 95 Tuntas
9. Muhammad Fahreza
Ibnu R 85 85 85 85 Tuntas
10. Nasri Anita Arifah 100 100 100 100 Tuntas
11. Niken Nur Afidah 75 80 95 85 Tuntas
12. Niswatin Putra
Hasanah 90 95 100 95 Tuntas
13. Oghi Putra Wahana 75 80 85 80 Tuntas
14. Pendi Tiarko 85 85 85 85 Tuntas
15. Qodir Rahmadhani 90 90 90 90 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16. Rizky Putra Pratama 90 85 90 85 Tuntas
17. Sabna Nabila K 75 75 75 75 Tidak tuntas
18. Sekar Mufliha Adi
utami 100 100 100 100 Tuntas
19. Sitta Haqiqi 90 95 100 95 Tuntas
20. Sunyo Agil Ardana 75 75 75 75 Tidak tuntas
21. Toriq Tito Satria 100 100 100 100 Tuntas
22. Twojar Shahrul K 95 90 100 95 Tuntas
23. VidaVida Romadhana 85 85 85 85 Tuntas
24. Wanda Afrida Rahma 85 90 95 90 Tuntas
25. Widono 100 100 100 100 Tuntas
26. Fitri Eka Sari 90 100 95 95 Tuntas
27. Trianto 80 80 80 80 Tuntas
Jumlah 2330 2385 2460 2390
Nilai rata-rata 2330:27=86,29 2385:27=88,33 2460:27=91,11 2390:27=88,51
Ketuntasan klasikal 24 : 27 x 100% = 88,88%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 13
Skor Perolehan Kelompok Kelas III SD Negeri 02 Pandeyan pada
Pembelajaran Kooperatif Tipe Bermain Jawaban
Siklus II Minggu Kedua dan Minggu Ketiga
Kelompok Anggota
Aspek Yang di Nilai
Untuk Skor Individu Kategori
Keaktifan Kerja
sama
Menghargai
Orang lain
Kelompok
1
Toriq 8 8 7
Kelompok
Hebat
Didit 6 7 7
Andika 7 6 7
Vida 6 7 7
Niken 8 6 7
Nasri 8 6 7
Jumlah 43 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (43 + 40 + 35) : 3 = 39,33
Kelompok
2
Fitri 8 8 7
Kelompok
Hebat
Wanda 10 8 7
Kherina 10 8 7
Halimah 7 8 7
Eliza 7 8 7
Jumlah 42 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (42 + 40 + 35) : 3 = 39
Kelompok
3
Arul 8 8 7
Kelompok
Hebat
Sekar 10 8 7
Dodo 8 8 7
Sitta 9 8 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sabna 8 8 7
Jumlah 43 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (43 + 40 + 35) : 3 = 39,33
Kelompok
4
Qodir 8 8 7
Kelompok
Super
Yuda 9 8 7
Reza 8 8 7
Tri 10 8 7
Imam 10 8 7
Jumlah 45 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (45 + 40 + 35) : 3 = 40
Kelompok
5
Agil 8 8 7
Kelompok
Super
Pendi 7 8 7
Niswatin 7 8 7
Rizky 7 8 7
Oghi 8 8 7
Ardan 8 8 7
Jumlah 45 40 35
Rata-rata (skor
kelompok) (45 + 40 + 35) : 3 = 40
Keterangan :
>40 adalah kelompok Super
<40 adalah kelompok Hebat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 15
Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus II
Guru menyampaikan secara garis besar materi yang akan dipelajari siswa
Siswa berdiskusi mengerjakan soal Bermain Jawaban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Siswa berdiskusi menyusun kalimat dan gambar rumpang/acak untuk menjadi
sebuah paragraf
Salah satu siswa mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi
Bermain Jawaban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Salah satu siswa meletakkan jawaban di kantong jawaban
Siswa mengerjakan soal individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user