Upload
others
View
79
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS KARTON
PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH
KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHOIRIYATUN KHOLIDIYAH
NIM. 115-13-080
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS KARTON
PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH
KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHOIRIYATUN KHOLIDIYAH
NIM. 115-13-080
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”
(Q.S. Al Insyirah: 5)
Persembahan
1. Bapakku Solikan dan Ibuku Dewi Robi’ah yang selalu mencurahkan kasih
sayang dan do’anya kepada saya.
2. Abah tercinta, Abah Mahfudz Ridwan, Lc. selaku pengasuh Pondok Pesantren
Edimancoro yang telah memberikan ilmu, suri tauladan, serta do’anya.
3. Kakak sepupuku yang saya anggap seperti orang tua sendiri, Mas M. Haris
dan Mbak Durrotun Nashihah yang telah mencurahkan kasih sayangnya
selama saya di Salatiga.
4. Kakakku tercinta, Mbak Fitriya Maghfiroh dan Kak Zainal Abidin yang selalu
memberikan dukungan dan semangat kepada saya.
5. Keponakan-keponakan tante tercinta Dik Lathifatul Mahfudzoh, Dik M. Alfun
Ni’am, dan Dik M. Fadlil Muhtarom.
6. Dosen pembimbing skripsiku, Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing saya dalam penyelesaian skripsi
ini.
vi
7. My big bos, Imam Ahmad Shodiqin, S.Pd. yang telah meluangkan waktu di
sela-sela kesibukannya untuk membantu saya dalam segala hal dari awal saya
masuk kuliah hingga skripsi ini selesai.
8. Teman seperjuangan sekaligus sahabatku yang selalu ada dalam suka
maupun duka dari semester satu hingga sekarang, Sabilatul Masruroh, Feni
Megawati, dan Khoirul Umam.
9. Sahabat-sahabatku tercinta Zainab, Niken Rinda Safitri, Qisthi Faradina,
Faiqotul Himmah, Arfias Wirda, Dwi Yuli Widiyawati, Annisak Nur Fauziyah
Aziz, Adi Yoga Pratama, dan Ubaidillah Ahmad yang selalu memberikan
dukungan dan semangat kepada saya.
10. Keluarga besar Ya Bismillah (Youth Association of Bidikmisi Limardhotillah)
IAIN Salatiga.
11. Madrasahku tercinta, Perguruan Islam Darul Falah Sirahan, Cluwak, Pati.
12. Pondokku tercinta, Pondok Pesantren Edimancoro Gedangan, Tuntang, Kab.
Semarang
13. Kampusku tercinta, IAIN Salatiga.
14. Teman seperjuanganku seluruh mahasiswa PGMI angkatan 2013.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkankepada Nabi
Agung Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya kelak
diyaumul qiyamah.
Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Kertas
Karton pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan SidomuktiKota
Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017” ini, adalah untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI
4. Bapak Rasimin, S.Pd.I.,M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan
arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
viii
5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai.
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.
8. Bapak Muhamad Muzaqi, S.Pd.I.selaku kepala madrasah MI Ma’arif Dukuh
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga sekaligus guru mata pelajaran
Matematikayang telah memberikan izin kepada penulisuntuk melakukan
penelitian.
9. Kepada seluruh siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti
Kota Salatigayang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan
penelitian.
10. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-
sama dan saling memberikan dukungan.
Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’
jazaan katsiran”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembacasangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun
hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penyusun pada khususnya.
Salatiga, 26 Mei 2017
ix
ABSTRAK
Kholidiyah, Khoiriyatun. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Kertas
Karton pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan
SidomuktiKota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Kertas Karton
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar
Matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas IV MI
Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Pertanyaan utama yang akan
dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan media kertas
karton dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi operasi penjumlahan
bilangan bulat pada siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka
penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak
dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan
meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan
cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai
peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil
belajar siswa untuk mata pelajaran Matematika materi operasi penjumlahan
bilangan bulat pada siswa kelas IV tahun 2017. Melalui media kertas karton ada
peningkatan hasil belajar, hal ini dapat dilihat kondisi awal yaitu 19% siswa yang
tuntas belajar dengan rata-rata 48,09. Pada siklus I rata-rata meningkat sebesar 20,
menjadi 68,09 dan ketuntasan klasikal meningkat sebesar 43%, menjadi62%. Pada
siklus II rata-rata meningkat sebesar 13,81, menjadi 81,90 dan ketuntasan klasikal
meningkat sebesar 23,71%, menjadi 85,71% siswa tuntas. Berdasarkan hasil
belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui media kertas karton dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika materi operasi penjumlahan bilangan
bulat pada siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2016/2017.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
F. Definisi Operasional............................................................................. 8
1. Hasil Belajar ................................................................................... 8
xi
2. Matematika ..................................................................................... 8
3. Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat ............................................ 9
4. Media Kertas Karton ...................................................................... 9
G. Metode Penelitian................................................................................. 10
1. Rancangan Penelitian ..................................................................... 10
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ........................................... 13
3. Instrumen Penelitian....................................................................... 15
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 15
5. Analisis Data .................................................................................. 16
H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ......................................................................................... 19
1. Belajar ............................................................................................ 19
2. Hasil Belajar ................................................................................... 26
B. Matematika ........................................................................................... 27
1. Pengertian Matematika................................................................... 27
2. Karakteristik Matematika ............................................................... 28
3. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD/MI ................................. 31
4. Ruang Lingkup Matematika untuk SD/MI .................................... 32
5. SK dan KD Mata Pelajaran Matematika Kelas IV D/MI ............... 34
6. Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat ................................. 35
C. Media Pembelajaran Kertas Karton ..................................................... 36
1. Pengertian Media ........................................................................... 36
xii
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran ......................... 37
3. Manfaat Media Pembelajaran ........................................................ 38
4. Macam-macam Media Pembelajaran ............................................. 43
5. Media Pembelajaran Kertas Karton untuk Operasi Penjumlahan
Bilangan Bulat ................................................................................ 45
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................................................. 48
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal ........................................ 48
2. Langkah-langkah Penetapan KKM ................................................ 50
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 51
1. Perencanaan Tindakan ................................................................... 51
2. Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 52
3. Pengamatan/Observasi ................................................................... 53
4. Refleksi .......................................................................................... 60
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 61
1. Perencanaan Tindakan ................................................................... 61
2. Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 63
3. Pengamatan/Observasi ................................................................... 64
4. Refleksi .......................................................................................... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 73
1. Deskripsi Pra Siklus ....................................................................... 73
2. Deskripsi Data Siklus I .................................................................. 75
xiii
3. Deskripsi Data Siklus II ................................................................. 77
B. Pembahasan .......................................................................................... 79
1. Siklus I ........................................................................................... 81
2. Siklus II .......................................................................................... 90
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II .............................. 100
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 102
B. Saran ..................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 104
LAMPIRAN ..................................................................................................... 106
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas IV...................................................................... 14
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .................................... 34
Tabel 3.1 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I ....................................... 54
Tabel 3.2 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I ...................................... 57
Tabel 3.3 Nilai Evaluasi Siklus I...................................................................... 59
Tabel 3.4 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II...................................... 64
Tabel 3.5 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II .................................... 69
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus II .................................................................... 70
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Kelas IV MI Ma’arif Dukuh ......................... 73
Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I...................................................................... 75
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II .................................................................... 77
Tabel 4.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ............................................ 80
Tabel 4.5 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I ...................................... 83
Tabel 4.6 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I ....................................... 84
Tabel 4.7 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II .................................... 92
Tabel 4.8 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II...................................... 93
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ............................... 100
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 13
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I .................................................................. 82
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II ................................................................ 91
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ................................................... 101
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................ 107
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 115
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ................................................................ 125
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................... 128
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II .................................................................. 129
Lampiran 6 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I .................................................... 130
Lampiran 7 Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ................................................... 131
Lampiran 8 Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas IV ................................ 132
Lampiran 9 Nilai Evaluasi Siklus I .................................................................. 133
Lampiran 10 Nilai Evaluasi Siklus II ............................................................... 134
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................ 135
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................... 139
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................... 143
Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Siklus II.............................................. 145
Lampiran 15 Profil Madrasah .......................................................................... 147
Lampiran 16 Lembar Konsultasi ...................................................................... 149
Lampiran 17 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi ...................................... 150
Lampiran 18 Surat Pengantar Lembaga ........................................................... 151
Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 152
Lampiran 20 Daftar Nilai SKK ........................................................................ 153
Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 162
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Bahkan matematika telah diajarkan di taman kanak-kanak. Matematika
merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian
masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa,
terutama sejak usia sekolah dasar (Susanto, 2013: 185).
Agar pembelajaran matematika tercapai sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, guru perlu memahami dan menguasai keterampilan yang dapat
mendukung kegiatan belajar mengajar. Selain itu guru juga dituntut memiliki
berbagai kompetensi yang dibutuhkan oleh siswa, antara lain menguasai
materi yang diajarkan, mampu mengggunakan metode yang tepat, serta
menggunakan media dan alat peraga yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar
mengajar. Selain memiliki tugas dalam pengembangan potensi siswa, guru
juga dituntut melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan.
Media sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran dipilih atas
dasar karakteristik materi dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2
Penggunaan media pembelajaran dapat mengkomunikasikan materi pelajaran
dengan lebih baik dan jelas. Media membantu siswa menyerap materi
pelajaran lebih mendalam dan utuh. Apabila hanya dengan mendengarkan
informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran dengan
baik. Tetapi jika penyampaian materi diperkaya dengan kegiatan melihat,
menyentuh, merasakan atau mengalami sendiri melalui media, maka
pemahaman siswa diharapkan lebih baik. Media juga dapat menarik rasa ingin
tahu pada diri siswa. Keingintahuan tersebut membuat anak lebih fokus
terhadap pembelajaran dan memiliki rasa senang terhadap pembelajaran
tersebut. Oleh karena itu, guru sebagai subjek pembelajaran harus memilih
media yang tepat. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan dan
membantu meningkatkan motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa.
Penggunaan media juga sangat diperlukan dalam pembelajaran
matematika, karena tingkat perkembangan kognitif siswa usia sekolah dasar
(7-8 tahun sampai 12-13 tahun), menurut teori kognitif Piaget termasuk pada
tahap operasional kongkret. Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka
anak usia sekolah dasar pada umumnya mengalami kesulitan dalam
memahami matematika yang bersifat abstrak. Karena keabstrakannya
matematika relatif tidak mudah untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar pada
umumnya (Susanto, 2013: 184). Maka di dalam menyajikan konsep-konsep
matematika seharusnya guru menggunakan media pembelajaran untuk
membantu siswa memahami konsep matematika.
3
Depdiknas (2003) menyebutkan bahwa “Standar kompetensi untuk
mata pelajaran matematika pada satuan Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah meliputi tiga aspek yaitu bilangan, pengukuran dan geometri, serta
pengolahan data”. Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, salah
satu materi yang berhubungan dengan bilangan adalah bilanganbulat. Ada 4
macam operasi yang berlaku pada bilangan bulat. Operasi yang dimaksud
adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (Karim, dkk.,
1996/1997: 184). Sistem operasi tersebut selalu berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Maka dari itu siswa diharapkan mampu mengoperasikan seluruh
sistem operasi tersebut dengan benar.
Berdasarkan hasil survei yang penulis lakukan pada hari Senin tanggal
17 Oktober 2016 kepada guru mata pelajaran matematika, beliau
mengungkapkan bahwa banyak siswa yang belum bisa mengoperasikan
sistem operasi tersebut dengan benar, terutama sistem operasi penjumlahan
bilangan bulat, masih banyak siswa yang bingung dalam mengoperasikan
penjumahan bilangan bulat. Dari 21 siswa hanya 4 (19%) siswa yang
mendapatkan nilai di atas KKM. Adapun KKM untuk pelajaran matematika
yaitu 65. Sedangkan 17 (81%) siswa lainnya nilainya masih di bawah
KKM. Padahal sistem operasi penjumlahan bilangan bulat sangat erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Maka siswa dituntut untuk bisa
mengoperasikannya dengan benar. Sistem operasi penjumlahan sudah ada
sejak zaman dahulu sebelum ilmu matematika ditemukan. Hal ini dibuktikan
dengan Al Qur’an surah Al A’raf ayat 142, yang berbunyi:
4
وَوَاعَدْوَا مُوسَى ثَلاثِيهَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْىَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِيهَ لَيْلَةً وَقَالَ
مُوسَى لأخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْىِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِيهَ
(142)
Artinya:
Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu
waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan
sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan
Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu
Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan
janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan."
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru matematika pada
tanggal 17 Oktober 2016, hal tersebut dikarenakan kurangnya media yang
digunakan dalam menyampaikan materi operasi penjumlahan bilangan bulat.
Biasanya guru hanya menggunakan garis bilangan untuk membantu
menyampaikan materi tersebut. Namun penggunaan garis bilangan tersebut
masih belum efektif, karena masih banyak siswa yang bingung bagaimana
cara mengoperasikan penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus menggunakan media
yang tepat. Adapun media yang dirasa tepat untuk membantu siswa dalam
memahami materi operasi penjumlahan bilangan bulat adalah kertas karton.
Dengan menggunakan media kertas karton ini diharapkan dapat
meningkatkan motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa pada materi operasi
5
penjumlahan bilangan bulat. Karena dengan penggunaan media kertas karton
ini dapat memudahkan siswa dalam menghitung penjumlahan bilangan
bulat.Biasanya siswa hanya bisa membayangkan secara abstrak ketika
menghitung penjumlahan bilangan bulat. Dengan media ini siswa dapat
melihat secara nyata bagaimana cara menghitungnya.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai hal tersebut dengan judul: “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PENJUMLAHAN
BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS
KARTONPADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH
KECAMATAN SIDOMUKTIKOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2016/2017.”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
Apakah dengan menggunakan media kertas karton dapat meningkatkan hasil
belajar Matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat pada siswa
kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2016/2017?
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar Matematika
materi operasi penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan mediakertas
karton pada siswa kelas IV MI Ma’arif DukuhKecamatan Sidomukti Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis menurut Sukardi (2004) yang dikutip oleh Ghony &
Fauzan (2009: 85) adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan
bersifat teoritis atau sering disebut dengan dugaan sementara.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan media
kertas karton dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi operasi
penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas IV MI Ma’arif
DukuhKecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indicator keberhasilan untuk
dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Matematika
pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat yang ditandai dengan:
a. Nilai yang diperoleh siswa dapat melebihi KKM yang sudah
ditentukan di sekolah tersebut, yakni 65 (Depdikbud dalam Trianto,
2009: 241).
7
b. Mencapai kriteria ketuntasan klasikal dari jumlah seluruh siswa, yakni
85% (Depdikbud dalam Trianto, 2009: 241).
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini selasai adalah sebagai
berikut :
1. Bagi guru Matematika:
a. Kreatif dalam mengemas pembelajaran.
b. Menerapkan model pembelajaran PAIKEM.
c. Memberikan inspirasi dalam penyampaian materi penjumlahan
bilangan bulat.
2. Bagi siswa:
a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat.
b. Menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran
Matematika.
c. Memberikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan kepada
siswa.
3. Bagi lembaga:
a. Dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas dan
mutu pendidikan melalui penggunaan media kertas karton dalam mata
pelajaran Matematika.
b. Meningkatkan mutu keberhasilan lembaga pendidikan.
8
c. Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan profesional guru
pada lembaga pendidikan.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (1989) dalam Subandi (2014: 39) hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Bloom dalam
Suprijono (2011: 6) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
Jadi, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara
kognitif, afektif, maupun psikomotorik.Dalam penelitian ini, hasil belajar
adalah nilai yang diperoleh siswa setelah pembelajaran yang dibuktikan
dengan nilai hasil evaluasi.
2. Matematika
Kata Matematika berasal dari bahasa Latin, mathanein atau
mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Sedangkan dalam
bahasa Belanda, Matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Susanto, 2013: 184).
Sedangkan menurut Karso, dkk. (2013: 1.40) Matematika
merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-
9
bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan diantara hal-hal
itu.
3. Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah gabungan dari bilangan-bilangan cacah (0, 1,
2, 3, ...) dengan bilangan asli yang negatif (-1, -2, -3, ...) (Karso, dkk.,
2013: 3.4).
Bilangan cacah
dst… -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, ...dst
Bilangan bulat negatif Bilangan bulat positif (bilangan asli)
Nol
(Bilangan yang tidak positif dan tidak negatif)
Operasi hitung penjumlahan pada bilangan bulat sering pula
disebut sebagai pengerjaan hitung penjumlahan bilangan bulat atau
penjumlahan bilangan bulat. Dalam penjumlahan bilangan bulat sama
halnya pada penjumlahan bilangan asli dan bilangan cacah, yaitu dengan
penggunaan tanda tambah atau plus dengan notasi (+) (Karso, dkk., 2013:
3.21).
4. Media Kertas Karton
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
10
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal (Arsyad, 2011: 3).
Media kertas karton yaitu alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan pelajaran yang berupa potongan-potongan kertas karton
dengan 2 warna yang berbeda, misalkan warna hitam dan putih. Potongan
kertas karton tersebut dimanipulasikan sebagai bilangan bulat negatif dan
positif, warna putih sebagai bilangan positif dan warna hitam sebagai
bilangan negatif (Karim, dkk., 1996/1997: 193).
G. MetodePenelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action
Research (CAR), yang artinya kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada
tiga pengertian yang dapat diterangkan. Pertama, penelitian merupakan
kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti. Kedua, tindakan merupakan kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk rangkaian siklus kegiatan
untuk siswa. Ketiga, kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu
yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dari
11
pengertian tiga kata inti tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama (Arikunto, dkk., 2014: 2-3).
Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2 siklus.Dari
masing-masingsiklusterdiridariperencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
danrefleksi.
a. Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
meningkatkan hasil belajar Matematika materi operasi penjumlahan
bilangan bulat dengan menggunakan media benda kongkret agar siswa
lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa
tidak mudah bosandan tidak membutuhkan terlalu banyak waktu
untuk menguasai materi ini. Adapun untuk pencapaian tujuan tersebut
dilakukan perencanaan untuk mengurangi masalah yang ada. Adapun
dalam perencanaan ini yang dilakukan adalah:
1) Menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran yang relevan. Misalnya penggunaan undian untuk
menentukan soal masing-masing kelompok.
4) Membuat instrumen observasi dan lembar evaluasi pembelajaran.
12
b. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan di dalam
kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah dibuat sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari
pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti guna mengetahui sejauh
mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa. Dalam proses ini peneliti mengumpulkan data
yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran untuk kemudian dijadikan bahan refleksi. Data tersebut
berupa hasil observasi terhadap guru dan siswa pada saat proses
pembelajaran.
d. Refleksi
Tahap refleksi adalah bagian penting sebagai bahan perenungan
mengenai keberhasilan atau kegagalan yang ada, baik dengan
prosedur, pelaku, sumber informasi dan cara analisisnya. Dalam tahap
ini digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak serta sebagai bahan
acuan untuk merancang perencanaan selanjutnya unuk memperbaiki
kelemahan pada siklus sebelumnya.
Berikut ini adalah gambaran rangkaian kegiatan dari setiap siklus
(Arikunto, dkk., 2014: 16):
13
Gambar 1.1 MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan di kelas IV MI Ma’arif Dukuh,
yang beralamat di Jl. Wisnu No. 04, RT 04 RW 01, Sidomukti,
Salatiga.
b. WaktuPenelitian
Penelitian dilakukan pada akhirsemester 2 tahun ajaran 2016/2017.
Siklus I dilaksanakan tanggal 09 Mei 2017.
Siklus II dilaksanakan tanggal 23 Mei 2017.
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
?
SIKLUS I
SIKLUS II
14
c. Subjek Penelitian
Peserta didik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh,
berjumlah 21 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa
perempuan.
Tabel 1.1
Daftar Siswa Kelas IV MI Ma’arif Dukuh
No Nama NIS Jenis Kelamin
1 Ahmad Arzaq Thaulani 728 Laki-Laki
2 Ahmad Naufal Abdullah 725 Laki-laki
3 Aini Latifah 708 Perempuan
4 Alfi Indra Saputra 716 Laki-Laki
5 Fenti Husnadia 733 Perempuan
6 Gilang Rangga Pamungkas 700 Laki-Laki
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih 729 Laki-Laki
8 Muhammad Abdillah Fajar K 737 Laki-Laki
9 Muhammad Bagus Pambudi 704 Laki-laki
10 Muhammad Dwi Apriyanto 678 Laki-Laki
11 Muhammad Rif’an Faiz 726 Laki-Laki
12 Muhammad Ryan Prakoso 707 Laki-Laki
13 Muhammad Zufar Sultoni 732 Laki-Laki
14 Naila Azka Aulia 731 Perempuan
15 Nurmanesa Apriliani 727 Perempuan
16 Rizka Devi Putri Yudiyani 734 Perempuan
15
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti 735 Perempuan
18 Saskia Indri Fitriyana 715 Perempuan
19 Satya Fitri Rahmawati 730 Perempuan
20 Siti Nur Musyarofah 699 Perempuan
21 Yoga Adi Nugraha 711 Laki-Laki
3. Instrumen Penelitian
a. Tes tertulis/soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
Matematika yang terkait dengan materi penjumlahan bilangan bulat.
b. Lembar Observasi, dalam observasi ini yang diamati yaitu kinerja
guru pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan media
kertas karton dan observasi terhadap siswa dalam mengikuti pelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang berupa foto
kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas
karton.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian
tindakan kelas ini yaitu:
16
a. Metode Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian
dimana peneliti melihat situasi penelitian (Kusumah dan Dwitagama,
2010: 66). Hal-hal yang dinilai dalam pengamatan adalah aktivitas
guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Tes/Evaluasi
Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-
jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Kusumah dan
Dwitagama, 2010: 78). Adapun tes yang peneliti lakukan untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik adalah melalui tes tertulis.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
peneliti gunakan untuk mengumpulkan foto kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media benda kongkret.
5. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 65. Oleh karena itu setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa
≥ 65. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum
mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 65. Selanjutnya, untuk
menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur
17
kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKL (Kriteria Ketuntasan Klasikal)
yang digunakan sebesar 85% (Trianto, 2009: 241).
Untuk menentukan kesimpulan akhir dari analisis data, maka dapat
menggunakan penghitungan dari statistik atau persentase sebagai berikut
(Trianto, 2009: 241):
Keterangan:
KB : Ketuntasan Belajar
T : Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt : Jumlah skor total
H. SistematikaPenulisan
Agar mudah dalam mengkaji isi skripsi hasil tindakan kelas ini,
penulis menguraikan sistematika pembahasan sebagai berikut:
Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, halaman judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan
dan kesediaan publikasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan,
manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, lokasi, waktu
18
dan subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab II Kajian Pustaka
Dalam bab ini berisi uraian tentang definisi hasil belajar, Matematika,
operasi penjumlahan bilangan bulat, media pembelajaran kertas karton, dan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Bab III Pelaksanan Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I dan
pelaksanaan siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang uraian hasil deskripsi persiklus yang
membahas mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan ataupun
kegagalan dan berisi pembahasan.
Bab V Penutup
Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang yang dilakukan oleh
seseorang dengan sengaja dan dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang tersebut berubah perilakunya, dan
perubahan tersebut relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun
bertindak (Susanto, 2013: 4).
Adapun menurut Burton dalam Usman dan Setiawati (1993: 3)
yang dikutip oleh Susanto (2013: 3) belajar diartikan sebagai
perubahan tingkah laku pada diri individu yang disebabkan karena
adanya interaksi antara individu dengan individu lainnya maupun
antara individu dengan lingkungannya, sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Chaplin (1972) dalam Syah (2010: 65) membatasi
belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi:
belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang relatif permanen
yang diakibatkan oleh latihan dan pengalaman. Rumusan kedua
berbunyi: belajar adalah sebuah proses untuk mendapatkan respon-
respon sebagai akibat dari adanya latihan khusus.
20
Menurut Greogy A. Kimble dalam Hergenhahn & Olson (1997)
yang dikutip oleh Sriyanti (2013: 17) belajar adalah perubahan tingkah
laku yang relatif permanen dalam diri individu yang diperoleh dari
pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisitubuh pada saat
tertentu semacam penyakit, kelelahan, dan obat-obatan.
Sedangkan menurut Kingsley (1957: 12) dalam Soemanto
(1990: 99) belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku individu
ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu secara
sengaja dan dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru yang mengakibatkan perubahan
tingkah laku pada diri individu, baik disebabkan karena adanya
interaksi antara individu dengan individu lainnya maupun antara
individu dengan lingkungannya, ataupun yang disebabkan oleh suatu
pengalaman maupun latihan, dan perubahan tersebut relatif permanen,
baik dalam berpikir, merasa, maupun bertindak.
b. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi belajar di atas, dapat disimpulkan
adanya beberapa ciri belajar (Djamarah, 2011: 15), yaitu:
1) Perubahan yang terjadi secara sadar. Ini berarti individu yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-
kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu
21
perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah,
kebiasaannya bertambah.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. Perubahan yang
terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak
statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan
berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses
belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar menulis,
maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis
menjadi dapat menulis. Perubahan itu berlangsung terus menerus
hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Dalam perbuatan
belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju
untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan
tingkah laku yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap
atau permanen. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam
memainkan alat musik setelah belajar, tidak akan hilang,
melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang bila
terus dipergunakan atau dilatih.
22
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa
perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan
dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku
yang beanr-benar disadari.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang
diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi
perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan, keterampilan,
pengetahuan, dan sebagainya.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Soekamto dan Winataputra (1997) dalam Baharuddin
dan Wahyuni (2008: 16) di dalam tugas melaksanakan proses belajar
mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar
berikut:
1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar.
4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
23
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ahmadi dan
Supriyono (2004: 78) dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor
eksternal dan faktorinternal. Kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi dalam proses belajar individu, sehingga menentukan
kualitas hasil belajar. Hal ini juga diperkuat oleh Suryabrata (2011:
233). Sedangkan menurut Islamuddin (2012: 181) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu faktor
internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
individu yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Faktor internal
terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi
dua macam:
(1) Keadaan tonus jasmani seacara umum yang ada dalam diri
individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Misalnya
tingkat kesehatan, kelelahan, mengantuk, dan kebugaran
fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar
24
dan sehat, maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya,
jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan
kurang sehat, maka akan menghambat hasil belajar.
(2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu, terutama yang
terkait dengan fungsi pancaindra dan kelengkapan anggota
tubuh yanga ada dalam diri individu (Suryabrata, 2011:
235).
b) Faktor psikologis
Banyak aspek yang yang termasuk dalam aspek psikologis
yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran siswa. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain
tingkat kecerdasan/intelegensi, sikap, bakat, minat, dan
motivasi siswa. Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa sangat
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Begitupun
dengan sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa juga
berpengaruh dalam keberhasilan belajar siswa. Sikap siswa
yang positif dalam menerima pelajaran akan menentukan
keberhasilan siswa dalam belajar. Bakat dan minat dalam suatu
pelajaran pun akan mendorong motivasi siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan (Islamuddin, 2012: 183).
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
individu yang berasal dari luar diri individu. Faktor eksternal
terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial(Sriyanti, 2013: 25).
25
a) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar, baik di
lingkungan sekolah, keluarga, maupun di masyarakat. Aspek
fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar,
gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan
rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana
transportasi yang tersedia, dan sejenisnya.
b) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
manusia. Faktor sosial bisa berasal dari keluarga, misalnya
keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga dan gaya
pengasuhan orang tua. Selain itu juga bisa berasal dari
lingkungan sekolah, misalnya gaya mengajar guru dan sikap
guru dalam mengajar. Dan yang terakhir, faktor sosial bisa
berasal dari lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan
anak), misalnya kedekatan hubungan antara anak dengan orang
lain.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Selain faktor internal
dan faktor internal, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh
26
terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut
(Islamuddin, 2012: 192).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).
MenurutSudjana (1989) dalam Subandi (2014: 39) hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya.
Sukmadinata (2011: 179) menegaskan bahwa hasil belajar bukan
hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan
keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah,
membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja, dengan demikian
produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini mendapatkan penilaian.
Menurut Bloom dalam Suprijono (2011: 6), hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).
Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi intiatory,
27
pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan,
produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif,
afektif, maupun psikomotorik.
B. Matematika
1. Pengertian Matematika
Kata “matematika” berasal dari bahasa Yunani Kuno mathema,
yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya
menyempit, dan arti teknisnya menjadi “pengkajian matematika”, bahkan
demikian juga pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah mathematikos,
berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti
matematis. Secara khusus mathematike tekhne, di dalam bahasa Latin ars
mathematica, berarti seni matematika (Khairunnisa, 2014: ix).
Depdiknas (2001: 7) dalam Susanto (2013: 184) mengemukakan
bahwa matematika berasal dari bahasa Latin mathanein atau mathema
yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”. Sedang dalam bahasa
Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran.
28
Menurut Karso, dkk. (2013: 1.40) matematika merupakan suatu
ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-bentuk atau struktur-
struktur yang abstrak dan hubungan diantara hal-hal itu.
Russel dalam Uno dan Umar (2009: 108) mendefinisikan bahwa
matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagian-
bagian yang sangat dikenal menuju arah yang tidak dikenal.
Menurut Soedjadi (1999/2000: 11) matematika didefinisikan
sebagai berikut:
a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematik.
b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan.
d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan
dibangun melalui penalaran deduktif.
2. Karakteristik Matematika
Matematika memiliki ciri-ciri khusus atau karakteristik sebagai
berikut (Soedjadi, 1999/2000: 13):
29
a. Memiliki objek kajian abstrak
Objek abstrak meliputi fakta, konsep, operasi, dan prinsip abstrak.
1) Fakta (abstrak) berupa konvensi-konvensi yang diungkap dengan
simbol tertentu. Misalnya simbol bilangan “3” secara umum sudah
dipahami sebagai bilangan “tiga”.
2) Konsep adalah idea abstrak yang dapat digunakan untuk
menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek.
Apakah objek tertentu merupakan contoh konsep ataukah bukan.
Misalnya “segitiga” adalah nama suatu konsep abstrak. Dengan
konsep itu sekumpulan objek dapat digolongkann sebagai contoh
segitiga atau bukan.
3) Operasi (abstrak) adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan
pengerjaan matematika yang lain. Misalnya “penjumlahan”,
“perkalian”, “gabungan”, “irisan”. Unsur-unsur yang dioperasikan
juga abstrak.
4) Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang komplek. Prinsip
juga dapat dikatakan sebagai hubungan antara berbagai objek dasar
matematika. Prinsip dapat berupa “aksioma”, “teorema”, “sifat”,
dan sebagainya.
b. Bertumpu pada kesepakatan
Dalam matematika kesepakatan merupakan tumpuan yang amat
penting. Kesepkatan yang paling mendasar adalah aksioma dan konsep
primitif. Aksioma diperlukan untuk menghindarkan berputar-putar
30
dalam pembuktian. Sedangkan konsep primitif diperlukan untuk
menghindarkan berputar-putar dalam pendefinisian.
c. Berpola pikir deduktif
Dalam matematika sebagai ilmu hanya diterima pola pikir
deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan
pemikiran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan
atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus.
d. Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika jelas terlihat banyak sekali simbol yang
digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf. Rangkaian simbol-
simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika.
Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, dsb.
Huruf-huruf yang dipergunakan dalam model persamaan, misalnya
x+y=z belum tentu bermakna bilangan, demikian dengan tanda +
belum tentu berarti operasi tambah untuk dua bilangan. Makna huruf
dan tanda itu tergantung dari permasalahan yang mengakibatkan
terbentuknya model itu. Jadi secara umum huruf dan tanda dalam
model x+y=z masih kosong dari arti, terserah kepada yang akan
memanfaatkan model itu.
e. Memperlihatkan semesta pembicaraan
Sehubungan dengan kosongnya arti dari simbol-simbol dan
tanda-tanda dalam matematika, menunjukkan dengan jelas bahwa
dalam menggunakan matematika diperlukan kejelasan dalam lingkup
31
apa model itu dipakai. Bila lingkup pembicaraannya bilangan, maka
simbol-simbol diartikan bilangan. Bila lingkup pembicaraannya
transformasi, maka simbol-simbol itu diartikan transformasi. Lingkup
pembicaraan itulah yang disebut dengan semesta pembicaraan. Benar
atau salahnya atau ada tidaknya penyelesaian suatu model matematika
sangat ditentukan oleh semesta pembicaraannya.
f. Konsisten dalam sistemnya
Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang
mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi juga ada sistem yang dapat
dipandang terlepas satu sama lain. Misal dikenal sistem-sistem aljabar,
sistem-sistem geometri. Sistem aljabar dan sistem geometri tersebut
dapat dipandang terlepas satu sama lain, tetapi di dalam sistem aljabar
sendiri terdapat beberapa sistem yang lebih kecil yang terkait satu
sama lain. Demikian juga dalam sistem geometri, terdapat beberapa
sistem yang lebih kecil yang terkait satu sama lain.
3. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD/MI
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagaimana
yang disajikan oleh Depdiknas dalam Susanto (2013: 190):
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
32
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Ruang Lingkup Matematika untuk SD/MI
Ruang lingkup matematika untuk SD/MI adalah sebagai berikut
(Depdiknas, 2003: 9):
a. Bilangan, meliputi:
1) Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan operasi hitung bilangan dalam pemecahan
masalah.
3) Menggunakan konsep bilangan cacah dan pecahan dalam
pemecahan masalah.
4) Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan bilangan
bulat dan pecahan serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah.
5) Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
33
b. Pengukuran dan geometri, meliputi:
1) Melakukan pengukuran, mengenal bangun datar dan bangun
ruang, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
seharihari.
2) Melakukan pengukuran, menentukan unsur bangun datar dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
3) Melakukan pengukuran keliling dan luas bangun datar dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
4) Melakukan pengukuran, menentukan sifat dan unsur bangun
ruang, menentukan kesimetrian bangun datar serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
5) Mengenal sistem koordinat pada bidang datar.
c. Pengelolaan data, meliputi: mengumpulkan, menyajikan, dan
menafsirkan data.
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika Kelas IV SD/MI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
matematika kelas IV SD/MI semester dua dalam struktur Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan:
34
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bilangan
5. Menjumlahkan dan
mengurangkan
bilangan bulat
5.1 Mengurutkan bilangan bulat
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
5.3 Mengurangkan bilangan bulat
5.3 Melakukan operasi hitung campuran
6.Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan masalah
6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk
pecahan
6.3 Menjumlahkan pecahan
6.4 Mengurangkan pecahan
6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pecahan
7. Menggunakan
lambang bilangan
Romawi
7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi
7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai
bilangan Romawi dan sebaliknya
Sumber: (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006: 154)
35
6. Materi Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
(Sumber: Buku BSE Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI kelas IV)
Penjumlahan bilangan bulat dapat menggunakan garis bilangan.
Ketentuannya adalah:
a. Penjumlahan dengan bilangan positif gunakan panah ke kanan,
b. Penjumlahan dengan bilangan negatif gunakan panah ke kiri,
c. Bilangan pertama mulai dari 0,
d. Bilangan kedua mulai dari ujung panah bilangan pertama, dan
e. Ujung panah terakhir menunjukkan hasil penjumlahan.
Contoh:
Gunakangaris bilangan pada penjumlahan berikut!
1) –2 + 6 = ...
Jawab:
2) 3 + 1 = ...
Jawab:
36
3) -3 + 6 = ...
Jawab:
4) 4 + (-7) = ...
Jawab:
C. Media Pembelajaran Kertas Karton
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti “tengah”, “perantara”, “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara (وَسَائِل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
37
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal (Arsyad, 2011: 3).
Menurut Criticos (1996) dalam Daryanto (2013: 4) media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
pesan dari komunikator menuju komunikan.
Menurut Djamarah (2006: 121) media adalah alat bantu apa saja
yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran.
Sedangkan menurut Usman dan Asnawir (2002: 11) media
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran kepada audien (siswa).
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu
harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya yang antara lain
(Usman dan Asnawir, 2002: 19):
a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian
yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai
38
alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila
dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang
digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam
proses belajar mengajar.
c. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu
media pengajaran yang digunakan,
d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu
media pengajaran.
e. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis,
bukan sembarang menggunakannya.
f. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam
media, maka guru dapat memanfaatkan multy media yang
menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga
dapat merangsang siswa dalam belajar.
3. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, dapat dikatakan media mempunyai manfaat, antara
lain (Daryanto, 2013: 5):
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistik.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
39
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu Kemp dan Dayton (1985: 3-4) dalam Arsyad (2011: 21)
mengemukakan beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran,
diantaranya yaitu:
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang
melihat atau mendengar penyajian melalui media, akan menerima
pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran
dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam
hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat
disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan,
dan aplikasi lebih lanjut.
b. Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai
penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan
memperhatikan. kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang
berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan
keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang
kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan
meningkatkan minat.
40
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, karena
kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup
banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan
gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan
elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan
dengan baik, spesifik, dan jelas.
f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau
diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk
penggunaan secara individu.
g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan.
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk
penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi
bahkan dihilangkan, sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada
aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai
konsultan atau penasihat siswa.
Arsyad (2011: 26) mengemukakan beberapa manfaat media
pembelajaran, antara lain:
41
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi, sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan
hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan
siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu:
1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio, atau model.
2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau
gambar.
3) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film,
foto, ataupun slide.
4) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau
simulasi komputer,
42
5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses
yang dalam kenyataannya memakan waktu lama, seperti proses
kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-
teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau
simulasi komputer.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya, misalnya melalui karya wisata, kunjungan-
kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat
media pembelajaran antara lain:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas dalam penyampaian pesan
atau informasi kepada siswa.
b. Media pembelajaran dapat menyingkat waktu dalam penyampaian
materi yang diajarkan.
c. Dengan penggunaan media pembelajaran dapat menjadikan
pembelajaran lebih menarik.
d. Media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
e. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang sama kepada
siswa.
43
4. Macam-macam Media Pembelajaran
Adapun macam-macam media pembelajaran adalah sebagai berikut
(Djamarah, 2006: 124):
a. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
1) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
2) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti
film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau
lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan
gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu.
3) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik, karena meliputi jenis media yang pertama dan kedua. Media
ini dibagi ke dalam:
a) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film
rangkai suara, dan cetak suara.
b) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak sperti film suara dan video
cassette.
c) Audiovisual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur
gambar berasal dari satu sumber seperti film video cassette.
44
d) Audiovisual tidak murni, yaitu yang unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film
bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides
proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.
Contoh lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.
b. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:
1) Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta
dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu
yang sama. Contoh: radio dan televisi.
2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat
yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus
menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
3) Media untuk pengajaran individul
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, yang termasuk
media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui
komputer.
c. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
1) Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah,
cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
45
2) Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunannya memerlukan keterampilan yang memadai.
5. Media Pembelajaran Kertas Karton untuk Operasi Penjumlahan
Bilangan Bulat
a. Pengertian Media Kertas Karton
Media kertas karton yaitu alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan pelajaran yang berupa potongan-potongan kertas
karton dengan 2 warna yang berbeda, misalkan warna biru dan merah.
Potongan kertas karton tersebut dimanipulasikan sebagai bilangan
bulat negatif dan positif, warna biru sebagai bilangan positif dan warna
merah sebagai bilangan negatif (Karim, dkk., 1996/1997: 193).
b. Langkah-langkah penggunaan media kertas karton untuk operasi
penjumlahan bilangan bulat (Karim, dkk., 1996/1997: 193) adalah
sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan potongan-potongan karton persegi berukuran
4x4 cm secukupnya sesuai kebutuhan.
2) Para siswa juga diminta untuk menyiapkan dan membawa ke kelas
pada saat pelajaran matematika.
3) Sebagian potongan karton tersebut diberi warna merah dan sisanya
diberi warna biru atau warna lain sesuai selera masing-masing
guru, yang penting kedua warna tersebut berbeda.
46
4) Karton warna merah dianggap mewakili bilangan bulat negatif dan
karton warna biru dianggap mewakili bilangan bulat positif.
Beberapa karton persegi tersebut kira-kira berwujud seperti
berikut:
Warna merah/negatif:
Warna biru/positif:
Atau bisa juga dengan memberi muatan pada karton tersebut
(Mutijah dan Novikasari, 2009: 89), sehingga menjadi seperti
berikut:
adalah menyatakan bilangan bulat positif.
adalah menyatakan bilangan bulat negatif.
Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
a) Misalkan kita ingin menghitung (-3) + (-5)
Penyelesaian:
Ambillah 3 karton merah, kemudian ambil lagi 5 karton merah.
Kumpulkan karton-karton tersebut pada satu wadah dan
hitunglah jumlah seluruh karton merah yang ada pada wadah
tersebut. Tentu ada 8 karton merah. Karena karton merah
+
-
47
menyatakan bilangan negatif, maka disimpulkan bahwa (-3) +
(-5) = -8.
b) Hitunglah 5 + (-3)!
Penyelesaian:
Ambillah 5 karton biru dan 3 karton merah. Pasangkan masing-
masing karton merah dengan satu karton biru, sehingga kira-
kira seperti keadaan berikut:
Selanjutnya hitunglah karton yang tidak memiliki pasangan.
Tentu saja ada dua karton biru yang tidak memiliki pasangan.
Maka dapat disimpulkan bahwa 5 + (-3) = 2.
c) Hitunglah 23 + (-35)!
Penyelesaian:
Untuk membedakan karton yang mewakili angka satuan dan
puluhan, maka kita beri notasi angka 10 untuk karton yang
mewakili puluhan. Sehingga jadilah seperti berikut:
Warna biru untuk positif dan warna merah untuk
negatif .
Untuk menyelesaikan soal di atas kita ambil 5 karton warna
biru, 2 karton untuk puluhan dan 3 karton untuk satuan.
Kemudian kita ambil 8 karton warna merah, 3 karton untuk
10
10
48
puluhan dan 5 karton untuk satuan. Pasangkan masing-masing
karton merah dan biru, puluhan dengan puluhan dan satuan
dengan satuan, sehingga kira-kira seperti keadaan berikut:
Selanjutnya hitunglah karton yang tidak memiliki pasangan.
Jelas ada 3 karton merah yang tidak memiliki pasangan, 1
puluhan dan 2 satuan, sehingga menjadi 12. Maka dapat
disimpulkan bahwa 23 + (-35) = -12.
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi
adalah menggunakan acuan kriteria, yaknimenggunakan kriteria tertentu
dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah
untukmenyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yangmelampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak
diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan
10 10
10 10 10
49
norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan
belajar peserta didik jika diperoleh hasilrata-rata kurang memuaskan. Nilai
akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan
sejumlahpeserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva.
Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang
tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi
yang belumtuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui
kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru matapelajaran di satuan pendidikan
atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hamper
sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapanKKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan denganangka maksimal 100 (seratus).
Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target
ketuntasansecara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan
pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasanminimal di bawah target
nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. Olehkarena itu pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya.Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
50
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang
tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta
didik. (Arifin, 2011: 2)
2. Langkah-langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah penetapan KKM adalahsebagai berikut (Arifin, 2011: 4):
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspekkriteria, yaitu kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik.
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untukdijadikan patokan guru dalam
melakukan penilaian.
c. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orangtua, dan dinas pendidikan.
d. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan
kepada orang tua/wali peserta didik.
51
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut:
a. Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran materi
operasi penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media kertas
karton berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran berlangsung yang berupa kertas karton warna
putih, kertas karton warna biru dan merah yang dipotong dengan
ukuran 4x4 cm yang dimanipulasikan sebagai bilangan positif dan
negatif, dan kartu dari kertas HVS berisi soal dan jawaban.
c. Mempersiapkan materi ajar yaitu materi tentang operasi penjumlahan
bilangan bulat.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kinerja guru
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas karton.
e. Mempersiapkan lembar observasi siswa untuk mengetahui aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas
karton.
52
f. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa dengan
menggunakan tes evaluasi.
g. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas
karton dalam menyampaikan materi operasi penjumlahan bilangan
bulat.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas karton adalah
sebagai berikut:
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru memeriksa kerapian berpakaian, posisi tempat duduk, serta
meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis.
c. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
d. Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa.
e. Guru mengabsen daftar kehadiran siswa.
f. Guru memotivasi siswa sebelum masuk ke proses pembelajaran.
g. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
i. Guru menjelaskan materi tentang operasi penjumlahan bilangan bulat.
53
j. Guru menyiapkan potongan-potongan karton persegi berwarna merah
dan biru berukuran 4x4 cm secukupnya sesuai kebutuhan.
k. Guru memberikan contoh cara menjumlahkan bilangan bulat
menggunakan media kertas karton.
l. Guru membagikan kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa.
m. Siswa yang mendapatkan kartu berisi soal kemudian maju ke depan
untuk mengerjakan soal tersebut.
n. Siswa yang mendapatkan jawaban, kemudian memasangkan
jawabannya kepada siswa yang mendapatkan soal dan telah
mengerjakannya di papan tulis.
o. Guru mengomentari hal-hal yang berlangsung saat proses
pembelajaran.
p. Sebelum pembelajaran berakhir guru memberikan soal evaluasi dan
siswa mengerjakannya.
q. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk menggali data yang
dilakukan dengan mengamati kinerja guru dan mengamatiaktivitas belajar
siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan kertas karton.
Selain itu, untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati kinerja guru selama proses pelaksanaan pembelajaran
54
dengan menggunakan media kertas karton. Berikut adalah aspek-aspek
yang digunakan untuk mengamati guru saat melaksanakan kegiatan
dengan media kertas karton:
Tabel 3.1
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
55
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar
yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespon pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
56
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media
dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam
penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
57
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus selalu
belajar
Keterangan:
Skor Nilai
A = 3 (Sangat baik)
B = 2 (Baik)
C = 1 (Cukup)
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi siswa merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media kertas karton. Berikut adalah aspek-aspek yang
digunakan untuk mengamati siswa saat mengikuti proses pembelajaran
dengan media kertas karton:
58
Tabel 3.2
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Perhatian
K C B K C B
1 Ahmad Arzaq Thaulani
2 Ahmad Naufal Abdullah
3 Aini Latifah
4 Alfi Indra Saputra
5 Fenti Husnadia
6 Gilang Rangga Pamungkas
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih
8 Muhammad Abdillah Fajar K
9 Muhammad Bagus Pambudi
10 Muhammad Dwi Apriyanto
11 Muhammad Rif’an Faiz
12 Muhammad Ryan Prakoso
13 Muhammad Zufar Sultoni
14 Naila Azka Aulia
15 Nurmanesa Apriliani
16 Rizka Devi Putri Yudiyani
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti
59
18 Saskia Indri Fitriyana
19 Satya Fitri Rahmawati
20 Siti Nur Musyarofah
21 Yoga Adi Nugraha
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
c. Nilai Evaluasi Siklus I
Untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi. Dari tes
evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi siklus I. Adapun
rincian nilai evaluasi siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Nilai
1 Ahmad Arzaq Thaulani 20
2 Ahmad Naufal Abdullah 80
3 Aini Latifah 70
4 Alfi Indra Saputra 50
5 Fenti Husnadia 90
6 Gilang Rangga Pamungkas 100
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih 80
60
8 Muhammad Abdillah Fajar K 80
9 Muhammad Bagus Pambudi 60
10 Muhammad Dwi Apriyanto 70
11 Muhammad Rif’an Faiz 80
12 Muhammad Ryan Prakoso 50
13 Muhammad Zufar Sultoni 90
14 Naila Azka Aulia 100
15 Nurmanesa Apriliani 80
16 Rizka Devi Putri Yudiyani 70
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti 60
18 Saskia Indri Fitriyana 40
19 Satya Fitri Rahmawati 50
20 Siti Nur Musyarofah 40
21 Yoga Adi Nugraha 70
Rata-rata 68,09
4. Refleksi
Pada tahap refleksi dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun
tingkat kelemahan dari kegiatan pembelajaran matematika materi operasi
penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media benda kongkret
yang dilakukan oleh guru pada siklus I. Sehingga dapat digunakan untuk
melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
61
Beberapa kendala yang terjadi pada proses pembelajaran dengan
media benda kongkret yang perlu diperhatikan untuk dijadikan perbaikan
pada siklus berikutnya yaitu kurangnya keaktifan dan perhatian siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun siswa yang keaktifannya
kurang terdapat 7 anak, sedangkan siswa yang perhatiannya kurang
terdapat 4 anak.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi saat proses
pembelajaran pada siklus I, peneliti melakukan ide perbaikan agar
keaktifan dan perhatian siswa meningkat. Adapun ide perbaikan tersebut
adalah dengan mengganti metode pembelajaran pada siklus II. Metode
yang peneliti ambil untuk mengatasi kendala tersebut yaitu metode
diskusi.
Pada siklus I ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan, maka
diharapkan adanya peningkatan pada siklus berikutnya sehingga hasilnya
lebih memuaskan.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut:
a. Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran materi
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi penjumlahan
62
bilangan bulat dengan menggunakan media kertas karton berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran berlangsung yang berupakertas karton warna
putih, kertas karton warna biru dan merah yang dipotong dengan
ukuran 4x4 cm yang dimanipulasikan sebagai bilangan positif dan
negatif, dan undian yang berisi soal.
c. Mempersiapkan materi ajar yaitu materi tentang menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan operasi penjumlahan bilangan bulat
d. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kinerja guru
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas karton.
e. Mempersiapkan lembar observasi siswa untuk mengetahui aktifitas
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas
karton.
f. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa dengan
menggunakan tes evaluasi.
g. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas
karton dalam menyampaikan materi operasi penjumlahan bilangan
bulat.
63
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas karton adalah
sebagai berikut:
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru memeriksa kerapian berpakaian, posisi tempat duduk, serta
meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis.
c. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
d. Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa.
e. Guru mengabsen daftar kehadiran siswa.
f. Guru memotivasi siswa sebelum masuk ke proses pembelajaran.
g. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
i. Guru mengulas pelajaran sebelumnya
j. Guru menjelaskan tentang penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan penjumlahan bilangan bulat.
k. Guru menyiapkan potongan-potongan karton persegi berwarna merah
dan biru berukuran 4x4 cm secukupnya sesuai kebutuhan.
l. Guru memberikan contoh cara penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media kertas
karton.
64
m. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 3 siswa.
n. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mengambil undian yang
berisi soal, kemudian mengerjakan soal tersebut di papan tulis sesuai
dengan contoh yang diberikan oleh guru.
o. Kelompok yang sudah maju kemudian menunjuk salah satu kelompok
lainnya untuk mengambil undian, begitu seterusnya hingga semua
kelompok mendapat bagian masing-masing.
p. Guru mengomentari hal-hal yang berlangsung saat proses
pembelajaran.
q. Sebelum pembelajaran berakhir guru memberikan soal evaluasi dan
siswa mengerjakannya.
r. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk menggali data yang
dilakukan dengan mengamati kinerja guru dan mengamati aktivitas belajar
siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan media kertas
karton. Selain itu, untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati kinerja guru selama proses pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan media kertas karton. Berikut adalah aspek-aspek
65
yang digunakan untuk mengamati guru saat melaksanakan kegiatan
dengan media kertas karton:
Tabel 3.4
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
66
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
67
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis
ragam penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
68
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus
selalu belajar
Keterangan:
Skor Nilai
A = 3 (Sangat baik)
B = 2 (Baik)
C = 1 (Cukup)
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi siswa merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media kertas karton. Berikut adalah aspek-aspek yang
digunakan untuk mengamati siswa saat mengikuti proses pembelajaran
dengan media kertas karton:
69
Tabel 3.5
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Perhatian
K C B K C B
1 Ahmad Arzaq Thaulani
2 Ahmad Naufal Abdullah
3 Aini Latifah
4 Alfi Indra Saputra
5 Fenti Husnadia
6 Gilang Rangga Pamungkas
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih
8 Muhammad Abdillah Fajar K
9 Muhammad Bagus Pambudi
10 Muhammad Dwi Apriyanto
11 Muhammad Rif’an Faiz
12 Muhammad Ryan Prakoso
13 Muhammad Zufar Sultoni
14 Naila Azka Aulia
15 Nurmanesa Apriliani
16 Rizka Devi Putri Yudiyani
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti
70
18 Saskia Indri Fitriyana
19 Satya Fitri Rahmawati
20 Siti Nur Musyarofah
21 Yoga Adi Nugraha
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
c. Nilai Evaluasi Siklus II
Untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi. Dari tes
evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi siklus II. Adapun
rincian nilai evaluasi siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Nilai
1 Ahmad Arzaq Thaulani 80
2 Ahmad Naufal Abdullah 80
3 Aini Latifah 80
4 Alfi Indra Saputra 80
5 Fenti Husnadia 100
6 Gilang Rangga Pamungkas 100
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih 80
71
8 Muhammad Abdillah Fajar K 100
9 Muhammad Bagus Pambudi 80
10 Muhammad Dwi Apriyanto 80
11 Muhammad Rif’an Faiz 80
12 Muhammad Ryan Prakoso 60
13 Muhammad Zufar Sultoni 100
14 Naila Azka Aulia 100
15 Nurmanesa Apriliani 80
16 Rizka Devi Putri Yudiyani 60
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti 80
18 Saskia Indri Fitriyana 80
19 Satya Fitri Rahmawati 80
20 Siti Nur Musyarofah 40
21 Yoga Adi Nugraha 100
Rata-rata 81,90
4. Refleksi
Pada siklus II, dapat diketahui adanya peningkatan dari siklus I dan
berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada pembelajaran siklus I.
Dengan metode diskusi, keaktifan dan perhatian siswa pada siklus II ini
meningkat. Namun masih ada 3 anak yang kurang aktif dan 1 anak yang
kurang memperhatikan.
72
Berdasarkan perolehan nilai evaluasi dapat diketahui bahwa nilai
yang didapatkan siswa lebih tinggi dibanding siklus I. yakni dari jumlah
keseluruhan siswa, 18 (85,71%) siswa mendapat nilai diatas 65 itu artinya
siswa telah mencapai KKM. Selain itu, ketuntasan klasikal pada
pembelajaran siklus II ini mencapai 85,71%. Sehingga dapat dikatakan
pembelajaran pada siklus II ini sudah mencapai apa yang diharapkan, dan
penelitian dirasa sudah cukup.
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa
kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga dengan
menggunakan media kertas karton. Media ini merupakan alat bantu untuk
mengerjakan operasi penjumlahan bilangan bulat, namun guru belum
pernah menggunakan media ini.
Sebagai acuan, selain menggunakan KKM mata pelajaran
Matematika kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota
Salatiga sebesar 65, peneliti juga menggunakan Kriteria Ketuntasan
Klasikal (KKL) yakni sebesar 85%. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan evaluasi formatif yang berupa tes subjektif.
Di bawah ini adalah data nilai ulangan harian mata pelajaran
Matematika siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota
Salatiga sebelum menggunakan media kertas karton:
Tabel 4.1
Nilai Ulangan Harian Kelas IV
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Ahmad Arzaq
Thaulani 65 10
74
2 Ahmad Naufal
Abdullah 65 70
3 Aini Latifah 65 50
4 Alfi Indra Saputra 65 10
5 Fenti Husnadia 65 50
6 Gilang Rangga
Pamungkas 65 80
7 M. Daffa Zaidane
Nur Fatih 65 60
8 Muhammad
Abdillah Fajar K 65 50
9 Muhammad Bagus
Pambudi 65 60
10 Muhammad Dwi
Apriyanto 65 60
11 Muhammad Rif’an
Faiz 65 40
12 Muhammad Ryan
Prakoso 65 30
13 Muhammad Zufar
Sultoni 65 80
14 Naila Azka Aulia 65 90
15 Nurmanesa
Apriliani 65 40
16 Rizka Devi Putri
Yudiyani 65 60
17 Rizki Devi Putri
Yudiyanti 65 50
75
18 Saskia Indri
Fitriyana 65 20
19 Satya Fitri
Rahmawati 65 30
20 Siti Nur
Musyarofah 65 40
21 Yoga Adi Nugraha 65 30
Jumlah 1.010 4 17
Rata-rata 48,09
Presentase Ketuntasan 19% 81%
2. Deskripsi Data Siklus I
Pada proses pembelajaran siklus I dengan penerapan media kertas
karton, sudah ada peningkatan nilai siswa dan hasil belajar siswa belum
memuaskan. Dari hasil tes evaluasi siklus I diperoleh data nilai 21 siswa
kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Adapun
rincian data nilai siswa mata pelajaran Matematika materi operasi
penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan media kertas karton
pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Ahmad Arzaq
Thaulani 65 20
2 Ahmad Naufal
Abdullah 65 80
76
3 Aini Latifah 65 70
4 Alfi Indra Saputra 65 50
5 Fenti Husnadia 65 90
6 Gilang Rangga
Pamungkas 65 100
7 M. Daffa Zaidane
Nur Fatih 65 80
8 Muhammad
Abdillah Fajar K 65 80
9 Muhammad Bagus
Pambudi 65 60
10 Muhammad Dwi
Apriyanto 65 70
11 Muhammad Rif’an
Faiz 65 80
12 Muhammad Ryan
Prakoso 65 50
13 Muhammad Zufar
Sultoni 65 90
14 Naila Azka Aulia 65 100
15 Nurmanesa Apriliani 65 80
16 Rizka Devi Putri
Yudiyani 65 70
17 Rizki Devi Putri
Yudiyanti 65 60
18 Saskia Indri
Fitriyana 65 40
77
19 Satya Fitri
Rahmawati 65 50
20 Siti Nur Musyarofah 65 40
21 Yoga Adi Nugraha 65 70
Jumlah 1.430 13 8
Rata-rata 68,09
Presentase Ketuntasan 62% 38%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 21 siswa
terdapat 13 (62%) siswa memperoleh nilai di atas 65 atau telah mencapai
KKM, sementara terdapat 8 (38%) siswa yang memperoleh nilai di bawah
65 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal yang dicapai
dalam siklus I ini, hanya sebesar 62%.
3. Deskripsi Data Siklus II
Pada siklus II hasil belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga pada mata pelajaran
Matematikamateri operasi penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan media kertas kartonsangat memuaskan, ditandai dengan
adanya peningkatan nilai siswa dari siklus I ke siklus II. Adapun rincian
nilai siswa pada siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.3
Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Ahmad Arzaq
Thaulani 65 80
78
2 Ahmad Naufal
Abdullah 65 80
3 Aini Latifah 65 80
4 Alfi Indra Saputra 65 80
5 Fenti Husnadia 65 100
6 Gilang Rangga
Pamungkas 65 100
7 M. Daffa Zaidane
Nur Fatih 65 80
8 Muhammad
Abdillah Fajar K 65 100
9 Muhammad Bagus
Pambudi 65 80
10 Muhammad Dwi
Apriyanto 65 80
11 Muhammad Rif’an
Faiz 65 80
12 Muhammad Ryan
Prakoso 65 60
13 Muhammad Zufar
Sultoni 65 100
14 Naila Azka Aulia 65 100
15 Nurmanesa Apriliani 65 80
16 Rizka Devi Putri
Yudiyani 65 60
17 Rizki Devi Putri
Yudiyanti 65 80
79
18 Saskia Indri
Fitriyana 65 80
19 Satya Fitri
Rahmawati 65 80
20 Siti Nur Musyarofah 65 40
21 Yoga Adi Nugraha 65 100
Jumlah 1.720 18 3
Rata-rata 81,90
Presentase Ketuntasan 85,71% 14,29%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 21 siswa
terdapat 18 (85,71%) siswa memperoleh nilai di atas 65 atau telah
mencapai KKM, hanya terdapat 3 (14,29%) siswa yang memperoleh nilai
di bawah 65 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal yang
dicapai dalam siklus II inisebesar 85,71%.
B. Pembahasan
Pembelajaran Matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat
dengan menggunakan media kertas karton mempunyai pengaruh terhadap
hasil belajar siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota
Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dari sebelum
menggunakan media benda kongkret, nilai evaluasi siklus I dan evaluasi siklus
II selalu mengalami peningkatan. Adapun data perbandingan nilai evaluasi
antar siklus sebagai berikut:
80
Tabel 4.4
Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus
No Nama
Nilai
Pra
Siklus
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Arzaq Thaulani 10 20 80
2 Ahmad Naufal Abdullah 70 80 80
3 Aini Latifah 50 70 80
4 Alfi Indra Saputra 10 50 80
5 Fenti Husnadia 50 90 100
6 Gilang Rangga Pamungkas 80 100 100
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih 60 80 80
8 Muhammad Abdillah Fajar K 50 80 100
9 Muhammad Bagus Pambudi 60 60 80
10 Muhammad Dwi Apriyanto 60 70 80
11 Muhammad Rif’an Faiz 40 80 80
12 Muhammad Ryan Prakoso 30 50 60
13 Muhammad Zufar Sultoni 80 90 100
14 Naila Azka Aulia 90 100 100
15 Nurmanesa Apriliani 40 80 80
16 Rizka Devi Putri Yudiyani 60 70 60
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti 50 60 80
18 Saskia Indri Fitriyana 20 40 80
81
19 Satya Fitri Rahmawati 30 50 80
20 Siti Nur Musyarofah 40 40 40
21 Yoga Adi Nugraha 30 70 100
Rata-rata 48,09 68,09 81,90
Ketuntasan Klasikal 19% 62% 85,71%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui ketuntasan klasikal dari pra
siklus ke siklus I mengalami peningkatanyakni dari 19% meningkat sebesar
43%, menjadi 62%. Begitu juga, dengan siklus II yang mengalami
peningkatan sebesar 23,71% dari ketuntasan klasikal siklus I yakni dari 62%
menjadi 85,71%. Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan
PTK dengan menggunakan media kertas karton ini berhasil meningkatkan
hasil belajar siswa.
Adapun penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siswa kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga
sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan
post-test dan lembar observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data
tentang nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
82
Pada pembelajaran siklus I diperoleh data nilai evaluasi
siswa, yaitu 13 (62%) siswa memperoleh nilai di atas 65 atau telah
mencapai KKM, sementara terdapat 8 (38%) siswa yang
memperoleh nilai di bawah 65 atau belum mencapai KKM. Dan
ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus I ini, hanya sebesar
62%. Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus I ini dapat dilihat
pada gambar:
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siklus I
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan media kertas karton yang
berlangsung pada siklus I:
Nilai Evaluasi Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
83
Tabel 4.5
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Perhatian
K C B K C B
1 Ahmad Arzaq Thaulani
2 Ahmad Naufal Abdullah
3 Aini Latifah
4 Alfi Indra Saputra
5 Fenti Husnadia
6 Gilang Rangga Pamungkas
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih
8 Muhammad Abdillah Fajar K
9 Muhammad Bagus Pambudi
10 Muhammad Dwi Apriyanto
11 Muhammad Rif’an Faiz
12 Muhammad Ryan Prakoso
13 Muhammad Zufar Sultoni
14 Naila Azka Aulia
15 Nurmanesa Apriliani
16 Rizka Devi Putri Yudiyani
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti
18 Saskia Indri Fitriyana
19 Satya Fitri Rahmawati
20 Siti Nur Musyarofah
84
21 Yoga Adi Nugraha
Jumlah 7 12 2 4 14 3
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus I masih tergolong dalam kategori cukup.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan media kertas karton yang berlangsung pada
siklusI:
Tabel 4.6
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
85
disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar
yang disampaikan
86
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespon pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media
dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam
penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
87
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus selalu
belajar
Jumlah 33 36 1
Total 70
Kategori Baik
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai: Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja
guru dalam proses pembelajaran pada siklus I berada dalam
kategori baik. Adapun penjabaran hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan
88
pembelajaran dengan menggunakan media kertas karton padasiklus
I adalah sebagai berikut:
a) Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Pertama, guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa,
kemudian guru membuka pelajaran dengan salam, memimpin
doa, dan mengabsen siswa. Setelah itu, guru memberi motivasi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta mengkaitkan
materi yang akan disampaikan.
b) Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran sikap guru perlu
diperhatikan, guru melakukan variasi gerakan badan namun
tidak mengganggu perhatian siswa guna memperjelas apa yang
disampaikan guru. Mobilitas posisi mengajar juga penting,guru
tidak hanya mengajar pada posisi yang menetap, misalnya
berjalan ke samping kanan, samping kiri ataupun belakang.
c) Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Guru dapat menerangkan materi tentang penjumlahan
bilangan bulat dengan baik dan jelas, serta jelas dan relevan
dalam memberikan contoh. Sehingga siswa dapat memahami
materi yang disampaikan oleh guru.
d) Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator
89
yang tertulis di RPP. Pada saat proses pembelajaran dengan
menggunakan media benda kongkret berlangsung, guru mampu
melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan
runtut dan mampu memanfaatkan alokasi waktu dengan baik.
Namun, keterampilan guru dalam mengatur siswa saat
berlangsungnya pembelajaranbelum maksimal, dan guru masih
kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
e) Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran ini guru sudah menggunkan media
secara efektif dan efisien, dan telah melibatkan siswa dalam
penggunaan media tersebut.
f) Evaluasi Pembelajaran
Proses evaluasi pembelajaran berjalan kurang lancar,
karena terdapat beberapa siswa yang belum mampu
mengerjakan tes evaluasi secara mandiri. Namun guru mampu
menilai hasil evaluasi sesuai dengan RPP.
g) Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan
kesimpulan materi dengan baik, memberi kesempatan bagi
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
menjawab pertanyaan siswa dengan baik, dan
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
90
berikutnya. Selain itu, guru juga memberikan tugas kepada
siswa baik individu maupun kelompok dan meninjau kembali
materi yang telah diberikan. Yang terakhir guru menutup
pembelajaran dengan salam dan doa.
2. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti
mempertimbangkan beberapakekurangan maupun kendala yang muncul
selama proses pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran yang
dilakukan masih sama dengan siklus I yaitu denganmenggunakan media
kertas karton.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Pada pembelajaran siklus II diperoleh data nilai evaluasi
siswa, yaitu 18 (85,71%) siswa memperoleh nilai di atas 65 atau
telah mencapai KKM, sementara terdapat 3 (14,29%) siswa yang
memperoleh nilai di bawah 65 atau belum mencapai KKM, dan
ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus II ini sebesar
85,71%.
Perolehan nilai hasil tes evaluasi siklus II ini dapat dilihat
pada gambar:
91
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan media kerta karton yang
berlangsung pada siklus II:
Tabel 4.7
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Perhatian
K C B K C B
1 Ahmad Arzaq Thaulani
2 Ahmad Naufal Abdullah
3 Aini Latifah
4 Alfi Indra Saputra
Nilai Evaluasi Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
92
5 Fenti Husnadia
6 Gilang Rangga Pamungkas
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih
8 Muhammad Abdillah Fajar K
9 Muhammad Bagus Pambudi
10 Muhammad Dwi Apriyanto
11 Muhammad Rif’an Faiz
12 Muhammad Ryan Prakoso
13 Muhammad Zufar Sultoni
14 Naila Azka Aulia
15 Nurmanesa Apriliani
16 Rizka Devi Putri Yudiyani
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti
18 Saskia Indri Fitriyana
19 Satya Fitri Rahmawati
20 Siti Nur Musyarofah
21 Yoga Adi Nugraha
Jumlah 3 8 10 1 4 16
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
93
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus II tergolong dalam kategori baik.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan media kertas karton yang berlangsung pada
siklusII:
Tabel 4.8
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
f. Menarik perhatian siswa
g. Memberikan motivasi awal
h. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
i. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
j. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
94
2. Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
e. Kejelasan artikulasi suara
f. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
g. Antusiasme dalam penampilan
h. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
e. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
f. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
g. Kejelasan dalam memberikan contoh
h. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
e. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
f. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
95
ditetapkan
g. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
h. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
e. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
f. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
g. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
h. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
d. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
e. Menggunakan bentuk dan jenis
ragam penilaian
f. Penilaian yang diberikan sesuai
96
dengan RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
d. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
e. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
f. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
d. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
e. Menginformasikan materi/bahan
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
f. Memberikan motivasi untuk terus
selalu belajar
Jumlah 54 20 2
Total 76
Kategori Baik
97
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja
guru dalam proses pembelajaran pada siklus II berada dalam
kategori baik. Adapun penjabaran hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media kertas karton pada
siklus II adalah sebagai berikut:
a) Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Pertama, guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa,
kemudian guru membuka pelajaran dengan salam, memimpin
doa, dan mengabsen siswa. Setelah itu, guru memberi motivasi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta mengkaitkan
materi yang akan disampaikan.
b) Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran sikap guru perlu
diperhatikan, guru melakukan variasi gerakan badan namun
tidak mengganggu perhatian siswa guna memperjelas apa yang
disampaikan guru. Mobilitas posisi mengajar juga penting,guru
98
tidak hanya mengajar pada posisi yang menetap, misalnya
berjalan ke samping kanan, samping kiri ataupun belakang.
c) Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Guru dapat menerangkan materi tentang penjumlahan
bilangan bulat dengan baik dan jelas, serta jelas dan relevan
dalam memberikan contoh. Sehingga siswa dapat memahami
materi yang disampaikan oleh guru.
d) Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator
yang tertulis di RPP. Pada saat proses pembelajaran dengan
menggunakan media benda kongkret berlangsung, guru mampu
melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan
runtut dan mampu memanfaatkan alokasi waktu dengan baik.
Keterampilan guru dalam mengatur siswa saat berlangsungnya
pembelajaran sudah maksimal, hingga proses pembelajaran
berjalan dengan lancar. Dan guru mampu menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran.
e) Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran ini guru sudah menggunkan media
secara efektif dan efisien, dan telah melibatkan siswa dalam
penggunaan media tersebut.
99
f) Evaluasi Pembelajaran
Proses evaluasi pembelajaran berjalan lancar, semua
siswa mengerjakan tes evalausi siklus II dengan mandiri. Guru
juga mampu menilai hasil evaluasi siklus II sesuai dengan RPP.
g) Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan
kesimpulan materi dengan baik, memberi kesempatan bagi
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
menjawab pertanyaan siswa dengan baik, dan
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya. Guru juga memberikan tugas kepada siswa secara
individu. Yang terakhir guru menutup pembelajaran dengan
salam dan doa.
Berdasarkan data-data di atas penggunaan media kertas karton
pada siklus II ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran Matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Hal
ini dibuktikan dengan data nilai setiap siklus. Media ini juga
menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan dapat
menciptakann pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa
memiliki pemahaman yang mendalam mengenai materi yang
disampaikan oleh guru.
100
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Tabel 4.9
Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Siklus Kategori Jumlah Presentase Rata-rata Peningkatan
Pra
Siklus
Tuntas 4 19%
48,09
Tidak Tuntas 17 81%
Siklus I
Tuntas 13 62%
68,09 20
Tidak Tuntas 8 38%
Siklus II
Tuntas 18 85,71%
81,90 13,81
Tidak Tuntas 3 14,29%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I hasil belajar
mengalami peningkatan sebesar 43%, dari 4 (19%) siswa yang tuntas
menjadi 13 (62%) siswa yang tuntas. Dan pada siklus II hasil belajar
meningkat sebesar 23,71% dari 13 (62%) siswa yang tuntas menjadi 18
(85,71%) siswa yang tuntas.
101
Hal ini dapat digambarkan menggunakan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Gambar tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika
materi operasi penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas IV MI Ma’arif
Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga meningkat setelah
penggunaan media kertas karton.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah ketuntasan
siswa
Jum
lah s
isw
a
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yg penulis lakukan di MI Ma’arif Dukuh
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga media kertas karton dapat meningkatkan
hasil belajar Matematika materi operasi penjumlahan bilangan bulat pada
siswa kelas IV. Peningkatan ditandai dengan nilai siswa yang mencapai KKM
sebesar 65, yakni pada pra siklus nilai dari 21 siswa diketahui hanya 4 (19%)
yang tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 48,09. Kemudian pada siklus I rata-
rata meningkat sebesar 20, menjadi 68,09 dan ketuntasan klasikal meningkat
sebesar 43 %, menjadi 13 (62%) siswa tuntas. Pada siklus II rata-rata
meningkat sebesar 13,81, menjadi 81,90 dan ketuntasan klasikal meningkat
sebesar 23,71%, yaitu sebanyak 18 (85,71%) siswa tuntas. Pencapaian KKM
kelas pada siklus II sebesar 85,71% > 85% (KKM kelas). Jadi Penelitian
Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
sekolah adalah:
1. Guru
Hendaknya guru lebih kreatif dalam mengajar, misalnya
menggunakan media pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung
103
agar siswa tidak mudah bosan pada saat mengikuti pelajaran.Selain itu
hendaknya guru juga melibatkan siswa secara aktif, sehingga siswa tidak
cenderung pasif dan sebaiknya guru tidak menjadikan siswa sebagai objek
penerima saja.
2. Siswa
Diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan
lebih memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar, khususnya pada mata pelajaran Matematika.
3. Sekolah
Bagi pihak sekolah sebaiknya menyediakan dana untuk media
pembelajaran. Karena dengan media pembelajaran dapat meningkatkan
minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran.
104
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Al-Qur’an dan Terjemahnya. 1984. Departemen Agama RI.
Arifin. 2011. Penetapan KKM. Jurnal.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Basrowi, M. & Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
___________________dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SD & MI.
Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Dekdiknas.
Ghony, M. Djunaidi & Fauzan Almanshur. 2009. Metodologi Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN Malang Press.
Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Karim, Muchtar A., dkk. 1996/1997. Pendidikan Matematika I. Malang:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Karso, dkk. 2013. Pendidikan Matematika I. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
105
Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Indeks.
Mutijah & Ifada Novikasari. 2009. Bilangan dan Aritmatika. Purwokerto: STAIN
Purwokerto Pers.
Soedjadi. 1999/2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Konstatasi
Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan). Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak.
Subandi. 2014. Upaya peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan
Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match Siswa Kelas V MI
Ma’arif Grabag 1 Grabag Magelang TA 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem).
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uno, Hmazah B. & Masri Kudrat Umar. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran (Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan).
Jakarta: PT Bumi Aksara
Usman, M. Basyiruddin & Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers.
106
LAMPIRAN-LAMPIRAN
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
SIKLUS I
Nama Madrasah : MI Ma’arif Dukuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/2
Materi Pokok : Bilangan
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
B. Kompetensi Dasar
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
C. Indikator
Menjumlahkan bilangan bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjumlahkan bilangan bulat
E. Materi
Penjumlahan Bilangan Bulat
Contoh:
Gunakan media kertas karton pada penjumlahan berikut!
5) 3 + 1 = ...
108
Jawab:
Ambil 3 karton biru , kemudian ambil 1 karton
biru , jumlahkan seluruh karton biru tersebut, maka hasilnya ada 4
karton , jadi 3 + 1 = 4.
6) 4 + (-7) = ...
Jawab:
Ambil 4 karton biru, kemudian ambil 7 karton merah. Pasangkan masing-
masing karton biru dengan satu karton merah, sehingga kira-kira seperti
keadaan berikut:
Selanjutnya hitunglah karton yang tidak memiliki pasangan. Tentu saja
ada tiga karton merah yang tidak memiliki pasangan. Maka dapat
disimpulkan bahwa 4 + (-7) = -3.
7) -2 + (-3) = ...
Jawab:
Ambil 2 karton merah , kemudian ambil 3 karton merah
, jumlahkan seluruh karton merah tersebut, maka
hasilnya ada 5 karton merah .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa -2 + (-3) = -5.
8) 5 + (-17) = ...
Jawab:
109
Ambil 5 karton biru untuk satuan dan 8 karton merah, 1 karton merah
untuk puluhan dan 7 lainnya untuk satuan. Pasangkan masing-masing
karton merah dan biru sesuai nilainya, sehingga kira-kira seperti keadaan
berikut:
Selanjutnya hitunglah karton yang tidak memiliki pasangan. Tentu saja
ada tiga karton merah yang tidak memiliki pasangan, 1 karton merah
mewakili puluhan dan karton merah mewakili satuan. Maka dapat
disimpulkan bahwa 5 + (-17) = -12.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, mencari pasangan, tanya jawab, penugasan.
G. Media Pembelajaran
Media kertas karton berbentuk persegi ukuran 4 x 4 cm warna merah dan
biru
Kartu yang berisi soal dan jawaban
H. Sumber Pembelajaran
Buku BSE Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI kelas IV
10
110
I. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Menyiapkan siswa
Guru memeriksa kerapian berpakaian, posisi tempat duduk, serta
meminta siswa menyiapkan alat tulis.
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdo’a.
Guru menyapa siswa dengan bertanya: “Selamat pagi anak–anak?
Apa kabar hari ini?”
Guru mengabsen siswa.
b. Memotivasi siswa
Menghubungkan materi pelajaran dengan lingkungan sekitar.
Guru memotivasi siswa akan manfaat/kerugian.
c. Menjelaskan tujuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah belajar hari ini
anak-anak diharapkan dapat:
1) Memahami konsep bilangan bulat
2) Menjumlahkan bilangan bulat dengan media benda kongkret
2. Kegiatan Inti (55 menit)
a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tentang konsep bilangan bulat.
Guru menjelaskan tentang penjumlahan bilangan bulat.
Siswa mengamati penjelasan dari guru.
111
b. Elaborasi
Guru menyiapkan potongan-potongan karton persegi berwarna
merah dan biru berukuran 4x4 cm secukupnya sesuai kebutuhan.
Karton warna merah dianggap mewakili bilangan bulat negatif dan
karton warna biru dianggap mewakili bilangan bulat positif.
Beberapa karton persegi tersebut kira-kira berwujud seperti
berikut:
Warna merah/negatif:
Warna biru /positif:
Untuk membedakan karton yang mewakili angka satuan dan
puluhan, maka kita beri notasi angka 10 untuk karton yang
mewakili puluhan. Sehingga jadilah seperti berikut:
Warna biru untuk positif
Warna merah untuk negatif
Guru memberikan contoh cara menjumlahkan bilangan
bulatmenggunakan media kertas karton.
10
10
112
Guru membagikan kartu yang berisi soal dan jawaban kepada
siswa.
Siswa yang mendapatkan kartu berisi soal kemudian maju ke
depan untuk mengerjakan soal tersebut.
Siswa yang mendapatkan jawaban,kemudian memasangkan
jawabannya kepada siswa yang mendapatkan soal dan telah
mengerjakannya di papan tulis.
Guru memfasilitasi siswa untuk mengerjakan tugas individual.
Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami oleh
siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman
dan memberikan penguatan.
3. Penutup (8 menit)
Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini.
Menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama-sama.
J. Penilaian
1. Jenis Penilaian
Tes tertulis
113
2. Instrumen Penilaian
a. Nilai =
x 100
b. Kriteria Nilai:
Masing-masing soal memiliki skor 1
3. Bentuk Soal
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. 40 + 17 = ... 6. 49 + (-19) = ...
2. -18 + 10 = ... 7. 13 + 12 = ...
3. 12 + (-16) = ... 8. -25 + (-23) = ...
4. -14 + (-24) = ... 9. -35 + 20 = ...
5. -15 + 9 = ... 10. 17 + (-15) = ...
114
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
SIKLUS II
Nama Madrasah : MI Ma’arif Dukuh
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/2
Materi Pokok : Bilangan
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
B. Kompetensi Dasar
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
C. Indikator
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan
bulat
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan
bilangan bulat
116
E. Materi
Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan
bulat
Contoh:
Gunakan media kertas karton untuk mengerjakan soal cerita di bawah ini!
1) Seekor lumba-lumba mula-mula berada pada kedalaman 4 m di bawah
permukaan air laut. Lumba-lumba tersebut kemudian melompat ke atas
setinggi 9 m. Berapa ketinggian yang dicapai lumba-lumba tersebut pada
permukaan air laut?
Jawab:
Diketahui:
a) Lumba-lumbaberada pada kedalaman 4 m di bawah permukaan air
laut, karena di bawah permukaan air laut maka bentuk matematikanya
-4.
b) Lumba-lumba melompat ke atas setinggi 9 m, karena melompat ke atas
maka bentuk matematikanya 9.
Ditanya:
Ketinggian yang dicapai lumba-lumba tersebut pada permukaan air laut.
Penyelesaian:
-4 + 9 = ...
117
Ambil 4 karton merah, kemudian ambil 9 karton biru. Pasangkan masing-
masing karton merah dengan satu karton biru, sehingga kira-kira seperti
keadaan berikut:
Selanjutnya hitunglah karton yang tidak memiliki pasangan. Tentu saja
ada 5 karton biru yang tidak memiliki pasangan. Maka dapat disimpulkan
bahwa -4 + 9 = 5.
Jadi, lumba-lumba tersebut berada pada ketinggian 5 m di atas permukaan
air laut.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan.
G. Media Pembelajaran
Media kertas karton berbentuk persegi ukuran 4 x 4 cm warna merah dan
biru
Kertas undian
H. Sumber Pembelajaran
Buku BSE Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI kelas IV
118
I. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Menyiapkan siswa
Guru memeriksa kerapian berpakaian, posisi tempat duduk, serta
meminta siswa menyiapkan alat tulis.
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdo’a.
Guru menyapa siswa dengan bertanya: “Selamat pagi anak–anak?
Apa kabar hari ini?”
Guru mengabsen siswa.
b. Memotivasi siswa
Menghubungkan materi pelajaran dengan lingkungan sekitar.
Guru memotivasi siswa akan manfaat/kerugian.
c. Menjelaskan tujuan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah belajar hari ini
anak-anak diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan bilangan bulat.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
a. Eksplorasi
Guru mengulas pelajaran sebelumnya
Guru menjelaskan tentang penyelesaian masalah yang berkaitan
dengan penjumlahan bilangan bulat.
Siswa mengamati penjelasan dari guru.
119
b. Elaborasi
Guru menyiapkan potongan-potongan karton persegi berwarna
merah dan biru berukuran 4x4 cm secukupnya sesuai kebutuhan.
Karton warna merah dianggap mewakili bilangan bulat negatif dan
karton warna biru dianggap mewakili bilangan bulat positif.
Beberapa karton persegi tersebut kira-kira berwujud seperti
berikut:
Warna merah/negatif:
Warna biru /positif:
Untuk membedakan karton yang mewakili angka satuan dan
puluhan, maka kita beri notasi angka 10 untuk karton yang
mewakili puluhan. Sehingga jadilah seperti berikut:
Warna biru untuk positif
Warna merah untuk negatif
Guru memberikan contoh cara penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan bilangan bulat denganmenggunakan
media kertas karton.
10
10
120
Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 3 siswa.
Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mengambil undian
yang berisi soal, kemudian mengerjakan soal tersebut di papan tulis
sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru.
Kelompok yang sudah maju kemudian menunjuk salah satu
kelompok lainnya untuk mengambil undian, begitu seterusnya
hingga semua kelompok mendapat bagian masing-masing.
Guru memfasilitasi siswa untuk mengerjakan tugas individual.
Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual.
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami oleh
siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman
dan memberikan penguatan.
3. Penutup (8 menit)
Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini.
Menutup pelajaran dengan membaca hamdalah bersama-sama.
K. Penilaian
1. Jenis Penilaian
Tes tertulis
2. Instrumen Penilaian
a. Nilai =
x 100
121
b. Kriteria Nilai:
Masing-masing soal memiliki skor 2
3. Bentuk Soal
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Suhu di sebuah ruangan mula-mula -25C. Karena dirasa terlalu
dingin, suhu dinaikkan 5C. Berapakah suhu di ruangan tersebut
sekarang?
2. Seorang penyelam berada pada kedalaman -5 m di bawah permukaan
laut. Kemudian ia berenang ke atas sejauh 3 m. Berada di meter
berapakah penyelam tersebut sekarang?
3. Suhu di sebuah freezer mula-mula -32C. Kemudian suhu dinaikkan
10C. Berapakah suhu di freezer tersebut sekarang?
4. Seekor ikan paus berada pada kedalaman -17 m di bawah permukaan
laut. Kemudian ikan tersebut berenang ke atas sejauh 5 m. Berada di
meter berapakah ikan paus tersebut sekarang?
5. Suhu di puncak gunung Merbabu 25C. Kemudian suhu di gunung
tersebut naik sebesar 4C. Berapakah suhu di gunung tersebut
sekarang?
4. Kunci Jawaban
1. Diketahui:
- Suhu awal di suatu ruangan -25C
- Suhu dinaikkan 5C
122
Ditanya:
Suhu ruangan tersebut sekarang
Jawab:
-25 + 5 = -20
Jadi, suhu di ruangan tersebut sekarang adalah -20C.
2. Diketahui:
- Seorang penyelam berada pada kedalaman -5 m di bawah
permukaan laut.
- Berenang ke atas sejauh 3 m.
Ditanya:
Posisi penyelam sekarang
Jawab:
-5 + 3 = -2
Jadi, penyelam tersebut sekarang berada pada kedalaman -2 m di
bawah permukaan laut.
3. Diketahui:
- Suhu awal sebuah freezer -32C
- Suhu dinaikkan 10C
Ditanya:
Suhu freezer tersebut sekarang
Jawab:
-32 + 10 = -22
Jadi, suhu di freezer tersebut sekarang adalah -22C.
123
4. Diketahui:
- Seekor ikan paus berada pada kedalaman -17 m di bawah
permukaan laut.
- Berenang ke atas sejauh 5 m.
Ditanya:
Posisi ikan paus sekarang
Jawab:
-17 + 5 = -12
Jadi, ikan paus tersebut sekarang berada pada kedalaman -12 m di
bawah permukaan laut.
5. Diketahui:
- Suhu di puncak gunung Merbabu 25C
- Suhu dinaikkan 4C
Ditanya:
Suhu di puncak gunung Merbabu sekarang
124
125
DOKUMENTASI PENELITIAN
Guru membuka pelajaran
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
126
Siswa mengerjakan soal dengan menggunakan media kertas karton (Siklus I)
Siswa mengerjakan tes evaluasi siklus I
127
Siswa mengerjakan soal dengan menggunakan media kertas karton (Siklus II)
Siswa mengerjakan tes evaluasi siklus II
128
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan benar!
1. 40 + 17 = ... 6. 49 + (-19) = ...
2. -18 + 10 = ... 7. 13 + 12 = ...
3. 12 + (-16) = ... 8. -25 + (-23) = ...
4. -14 + (-24) = ... 9. -35 + 20 = ...
5. -15 + 9 = ... 10. 17 + (-15) = ...
129
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Nama :
Kelas :
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan benar!
1. Suhu di sebuah ruangan mula-mula -25C. Karena dirasa terlalu dingin, suhu
dinaikkan 5C. Berapakah suhu di ruangan tersebut sekarang?
2. Seorang penyelam berada pada kedalaman -5 m di bawah permukaan laut.
Kemudian ia berenang ke atas sejauh 3 m. Berada di meter berapakah
penyelam tersebut sekarang?
3. Suhu di sebuah freezer mula-mula -32C. Kemudian suhu dinaikkan 10C.
Berapakah suhu di freezer tersebut sekarang?
4. Seekor ikan paus berada pada kedalaman -17 m di bawah permukaan laut.
Kemudian ikan tersebut berenang ke atas sejauh 5 m. Berada di meter
berapakah ikan paus tersebut sekarang?
5. Suhu di puncak gunung Merbabu 25C. Kemudian suhu di gunung tersebut
naik sebesar 4C. Berapakah suhu di gunung tersebut sekarang?
130
JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
131
JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II
132
NILAI ULANGAN HARIAN KELAS IV
No Nama Nilai
1 Ahmad Arzaq Thaulani 10
2 Ahmad Naufal Abdullah 70
3 Aini Latifah 50
4 Alfi Indra Saputra 10
5 Fenti Husnadia 50
6 Gilang Rangga Pamungkas 80
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih 60
8 Muhammad Abdillah Fajar K 50
9 Muhammad Bagus Pambudi 60
10 Muhammad Dwi Apriyanto 60
11 Muhammad Rif’an Faiz 40
12 Muhammad Ryan Prakoso 30
13 Muhammad Zufar Sultoni 80
14 Naila Azka Aulia 90
15 Nurmanesa Apriliani 40
16 Rizka Devi Putri Yudiyani 60
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti 50
18 Saskia Indri Fitriyana 20
19 Satya Fitri Rahmawati 30
20 Siti Nur Musyarofah 40
21 Yoga Adi Nugraha 30
Rata-rata 50,95
133
NILAI EVALUASI SIKLUS I
No Nama Nilai
1 Ahmad Arzaq Thaulani 20
2 Ahmad Naufal Abdullah 80
3 Aini Latifah 70
4 Alfi Indra Saputra 50
5 Fenti Husnadia 90
6 Gilang Rangga Pamungkas 100
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih 80
8 Muhammad Abdillah Fajar K 80
9 Muhammad Bagus Pambudi 60
10 Muhammad Dwi Apriyanto 70
11 Muhammad Rif’an Faiz 80
12 Muhammad Ryan Prakoso 50
13 Muhammad Zufar Sultoni 90
14 Naila Azka Aulia 100
15 Nurmanesa Apriliani 80
16 Rizka Devi Putri Yudiyani 70
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti 60
18 Saskia Indri Fitriyana 40
19 Satya Fitri Rahmawati 50
20 Siti Nur Musyarofah 40
21 Yoga Adi Nugraha 70
Rata-rata 68,09
134
NILAI EVALUASI SIKLUS II
No Nama Nilai
1 Ahmad Arzaq Thaulani 80
2 Ahmad Naufal Abdullah 80
3 Aini Latifah 80
4 Alfi Indra Saputra 80
5 Fenti Husnadia 100
6 Gilang Rangga Pamungkas 100
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih 80
8 Muhammad Abdillah Fajar K 100
9 Muhammad Bagus Pambudi 80
10 Muhammad Dwi Apriyanto 80
11 Muhammad Rif’an Faiz 80
12 Muhammad Ryan Prakoso 60
13 Muhammad Zufar Sultoni 100
14 Naila Azka Aulia 100
15 Nurmanesa Apriliani 80
16 Rizka Devi Putri Yudiyani 60
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti 80
18 Saskia Indri Fitriyana 80
19 Satya Fitri Rahmawati 80
20 Siti Nur Musyarofah 40
21 Yoga Adi Nugraha 100
Rata-rata 81,90
135
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
Nama Guru : Muhamad Muzaqi, S.Pd.I.
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
Kelas/Semester : IV (Empat)/2 (Dua)
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
136
d. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar
yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespon pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
137
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media
dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam
penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
138
139
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
Nama Guru : Muhamad Muzaqi, S.Pd.I.
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat
Kelas/Semester : IV (Empat)/2 (Dua)
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang akan
diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
140
d. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar
(materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang
disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi dan
merespon pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan
media
141
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media
dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar yang
akan dipelajari berikutnya
142
143
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Perhatian
K C B K C B
1 Ahmad Arzaq Thaulani
2 Ahmad Naufal Abdullah
3 Aini Latifah
4 Alfi Indra Saputra
5 Fenti Husnadia
6 Gilang Rangga Pamungkas
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih
8 Muhammad Abdillah Fajar K
9 Muhammad Bagus Pambudi
10 Muhammad Dwi Apriyanto
11 Muhammad Rif’an Faiz
12 Muhammad Ryan Prakoso
13 Muhammad Zufar Sultoni
14 Naila Azka Aulia
15 Nurmanesa Apriliani
16 Rizka Devi Putri Yudiyani
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti
144
145
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Keaktifan Perhatian
K C B K C B
1 Ahmad Arzaq Thaulani
2 Ahmad Naufal Abdullah
3 Aini Latifah
4 Alfi Indra Saputra
5 Fenti Husnadia
6 Gilang Rangga Pamungkas
7 M. Daffa Zaidane Nur Fatih
8 Muhammad Abdillah Fajar K
9 Muhammad Bagus Pambudi
10 Muhammad Dwi Apriyanto
11 Muhammad Rif’an Faiz
12 Muhammad Ryan Prakoso
13 Muhammad Zufar Sultoni
14 Naila Azka Aulia
15 Nurmanesa Apriliani
16 Rizka Devi Putri Yudiyani
17 Rizki Devi Putri Yudiyanti
146
147
PROFIL MADRASAH
A. Sejarah Berdirinya MI Ma’arif Dukuh
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh didirikan pada tahun 1969 oleh
Yayasan Ma’arif bersama masyarakat. Adapun lokasi Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Dukuh berada di jalan Wisnu RT 04 RW I Dukuh Kec. Sidomukti
Kota Salatiga.
Yang mendorong berdirinya MI Ma’arif Dukuh adalah keinginan
masyarakat Dukuh dan sekitarnya untuk mendirikan lembaga pendidikan yang
berlandaskan agama Islam. Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh mendapat
pengesahan dari Perwakilan Departemen Agama Jawa Tengah pada tanggal 1
Januari 1975 dengan nomor Induk 2036. MI Ma’arif Dukuh mendapat piagam
terdaftar no LK/3.c/96/pgm/MI/1978 dan berstatus Diakui dengan nomor
Mk.02/5/PP.03.2/888/1998 yang ditetapkan pada tanggal 20 Juli1998.MI
Ma’arif Dukuh setatus Akreditasi adalah B tahun 2012.
Adapun nomor setatistik dan Nomor Induk MI Ma’arif Dukuh adalah :
- Nomor Statistik Madrasah : 111233730009
- Nomor Induk Madrasah : 110020
- Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20328494
Menempati areal lahan tanah waqaf
HM : No.1880
Luas : + 677 m2
B. Visi dan Misi MI Ma’arif Dukuh
1. Visi
“HEBBAT”
Terwujudnya peserta didik yang handal, cerdas dan berakhlakul
karimah, bertaqwa, aktif dan bertehnologi.
148
2. Misi
”Belajar Enjoy Sepanjang Hayat”
Rincian Misi :
1. Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar Sepanjang Hayat.
2. Mengembangkan model pembelajaran yang ENJOY
(Efektif, Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islamy)
3. Membentuk pribadi yang handal dalam segala hal.
4. Membangun rasa cinta dan bangga terhadap agama, bangsa dan tanah
air.
5. Membentuk pribadi berahlak mulia dan berprestasi tinggi dan
bertaqwa.
6. Membentuk pribadi yang selalu aktif dalam segala hal.
7. Membekali sains- tehnologi tepat guna
149
LEMBAR KONSULTASI
150
SURAT KETERANGAN PEMBIMBING SKRIPSI
151
SURAT PENGANTAR LEMBAGA
152
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
153
DAFTAR NILAI SKK
Nama : KHOIRIYATUN KHOLIDIYAH
NIM : 115-13-080
Fakultas/Jurusan : FTIK/PGMI
Dosen PA : Rasimin, S.Pd.I., M.Pd.
NO JENIS KEGIATAN TANGGAL
PELAKSANAAN KEIKUTSERTAAN SKOR
1. OPAK STAIN
SALATIGA 2013 dengan
Tema: “Rekonstruksi
Paradigma Mahasiswa
Yang Cerdas, Peka dan
Peduli”
26-27 Agustus 2013 Peserta 3
2. OPAK TARBIYAH 2013
dengan Tema:
“Menjunjung Tinggi Nilai-
Nilai Kearifan Lokal
Sebagai Identitas
Pendidikan Indonesia”
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. LIBRARY USER
EDUCATION
(Pendidikan Pemakai
Perpustakaan) UPT
PERPUSTAKAAN
STAIN Salatiga
16 September 2013 Peserta 2
154
4. PUBLIC HEARING
dengan Tema:
“Optimalisasi Kinerja
Lembaga untuk
Mewujudkan Kampus
yang Amanah” yang
diselenggarakan oleh
Senat Mahasiswa STAIN
Salatiga
20 Oktober 2013 Peserta 2
5. Training SIBA-SIBI
Semester Gasal 2013-2014
yang diselenggarakan oleh
CEC dan ITTAQO
30 Oktober 2013 Peserta 2
6. SIBA-SIBI Training UAS
Semester Ganjil 2013-
2014 diselenggarakan oleh
CEC dan ITTAQO
10-11 Januari 2014 Peserta 2
7. KURSUS PEMBINA
PRAMUKA MAHIR
TINGKAT DASAR
(KMD) yang
diselenggarakan oleh
Kwartir Cabang Kota
Salatiga
08 Maret 2014 Peserta 8
8. SARASEHAN AKBAR
BERSAMA TOKOH
NASIONAL dengan
Tema: “Komitmen Politik
Islam dalam Menata Arah
15 Maret 2014 Peserta 8
155
Masa Depan Bangsa
Indonesia” yang
diselenggarakan oleh
Lembaga Dakwah
Mahasiswa Islam (LDMI)
dan Pengurus Besar
Himpunan Mahasiswa
Islam (PB HMI)
9. BASIC TRAINING (LK1)
HIMPUNAN
MAHASISWA ISLAM
(HMI) dengan Tema:
“Mewujudkan Kader yang
Militan dengan Iman,
Ilmu, dan Amal”
29 April 2014 Peserta 2
10. PUBLIC HEARING
dengan Tema: “STAIN
Menuju IAIN dari
Mahasiswa oleh
Mahasiswa untuk
Mahasiswa” yang
diselenggarakan oleh
Senat Mahasiswa (SEMA)
2014 STAIN Salatiga
10 Juni 2014 Peserta 2
11. TRAINING
PEMBUATAN
MAKALAH yang
diselenggarakan oleh
Lembaga Dakwah
17 September 2014 Peserta 2
156
Kampus (LDK) Darul
Amal STAIN Salatiga
12. SEMINAR NASIONAL
dengan Tema: “Peran
Mahasiswa dalam
Mengawal Masa Depan
Indonesia Pasca Pilpres
2014.” Yang
diselenggarakan oleh
Dewan Mahasiswa
(DEMA) STAIN Salatiga
25 September 2014 Peserta 8
13. SEMINAR NASIONAL
ENTERPRENEURSHIP
yang diselenggarakan oleh
Gerakan Pramuka Kusuma
Dilaga-Woro Srikandi
STAIN Salatiga
16 November 2014 Peserta 8
14. SURVIVAL ENGLISH
PROGRAM at Survival
English Course in
Tulungrejo, Pare, Kediri,
Jawa Timur
13 Jan-7 Feb 2015 Peserta 2
15. KURSUS PEMBINA
PRAMUKA MAHIR
TINGKAT LANJUTAN
(KML) yang
diselenggarakan oleh
Kwartir Cabang Kota
10 Januari 2015 Peserta 8
157
Salatiga
16. AGENDA NASIONAL
“Diskusi Publik dan
Dengar Pendapat” dengan
Tema: “Memperkokoh
Pondasi Kebangsaan”
yang diselenggarakan oleh
Barisan Pemuda Bangsa
(BPB) Kota Salatiga
07 Maret 2015 Panitia 8
17. SEMINAR
KEPEMUDAAN
TINGKAR REGIONAL
JATENG-DIY dengan
Tema: “Membumikan
Peran dan Tantangan
Pemuda dalam Masyarakat
Ekonomi ASEAN” yang
diselenggarakan oleh
Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Cabang
Salatiga Komisariat
Karnoto Zarkasyi
22 April 2015 Peserta 4
18. BEDAH NOVEL GUS
DUR DAN SINTA dengan
Tema: “Sebuah Romansa
Tentang Buku, Bunga, dan
Cinta” yang
diselenggarakan oleh UPT
Perpustakaan Pondok
17 Mei 2015 Peserta 2
158
Pesantren Edimancoro
Gedangan, Tuntang, Kab.
Semarang
19. PELATIHAN
MANAJEMEN TPQ
dengan Tema:
“Mendongeng Cerita
Islam dan Membuat Alat
Peraga Edukatif (APE)”
yang diselenggarakan oleh
Youth Association of
Bidikmisi Limardlotillah
(Ya Bismillah) IAIN
Salatiga
04 Juli 2015 Peserta 2
20. SURAT TUGAS Dekan
Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan (FTIK)
IAIN Salatiga untuk
melakukan monitoring dan
pengawasan pelaksanaan
OPAK FTIK IAIN
Salatiga
13-14 Agustus 2015 Devisi Sosial 4
21. TALK SHOW dengan
Tema: “Be Scholarship
Hunter of Home Country
(Indonesia) and Abroud
University!” yang
diselenggarakan oleh
Youth Association of
29 September 2015 Peserta 2
159
Bidikmisi Limardlotillah
(Ya Bismillah) IAIN
Salatiga
22. SEMINAR NASIONAL
dengan Tema “Perbankan
Syari’ah di Indonesia:
Antara Teori dan Praktik”
yang diselenggarakan oleh
Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) Hukum
Ekonomi Syari’ah (HES)
04 November 2015 Peserta 8
23. SEMINAR MOTIVASI
dengan Tema:
“Menumbuhkan Semangat
Berprestasi sebagai Wujud
Pengabdian Bangsa di Era
Global” yang
diselenggarakan oleh
Youth Association of
Bidikmisi Limardlotillah
(Ya Bismillah) IAIN
Salatiga
24 Desember 2015 Peserta 2
24. PROGRAM KILATAN
MEMPELAJARI
METODE AMTSILATI di
Pondok Pesantren Darul
Falah Bangsri Jepara
04 Jan-04 Feb 2016 Peserta 4
25. IJAZAH KULLIYATUD
DIROSAH AL
14 Mei 2016 Peserta 2
160
ISLAMIYAH WAL
IJTIMA’IYAH (KDII)
Pondok Pesantren
Edimancoro Gedanga,
Tuntang, Kab. Semarang
Tahun Ajaran 2015/2016
26. SURAT KETERANGAN
Telah Khatam Al Qur’an
Juz 30 Bilghoib pada
Angkatan ke V di Pondok
Pesantren Edimancoro
Gedangan, Tuntang, Kab.
Semarang
14 Mei 2016 Peserta 3
27. ASRAMANISASI
RAMADHAN 1437 H
dengan Tema:
“Meningkatkan
Kreativitas, Intelektualitas,
dan Spiritualitas di Bulan
Berkualitas” yang
diselenggarakan oleh
Panitia Asramanisasi
Pondok Pesantren
Edimancoro Gedangan,
Tuntang, Kab. Semarang
6-27 Juni 2016 Peserta 2
28. ESQ LEADERSHIP
TRAINING-CHAMPION
MENTALITY
MAHASISWA BIDIK
13 Juni 2016 Peserta 6
161
162
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Khoiriyatun Kholidiyah
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tgl lahir : Pati, 27 Juli 1995
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama ayah : Solikan
Nama Ibu : Dewi Robi’ah
Alamat : Dk. Lemahjobo, Ds. Medani RT 04/03 Kec. Cluwak
Kab. Pati
No.HP : 085727717147
Email : [email protected]
Pendidikan
1. SDN Medani 02 Tahun 2001-2007
2. MTs Darul Falah Sirahan Tahun 2007-2010
3. MA Darul Falah Sirahan Tahun 2010-2013
4. Mahasiswa PGMI IAIN Salatiga Tahun 2013-Sekarang