Upload
tranxuyen
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
FADLIATUN NURUR RIZKI
12509001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2014
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
FADLIATUN NURUR RIZKI
12509001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
2014
iv
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Salatiga 50721 http//www.salatiga.ac.id e-mail: [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:
Nama : Fadliatun Nurur Rizki
NIM : 125 09 001
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung
Campuran Melalui Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) Pada Siswa Kelas V di
MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2014/2015
Telah kami setujui untuk dimonaqosahkan.
Salatiga, 28 November 2014
Dosen Pembimbing
Eni Titikusumawati, M.Pd.
NIP. 19750829 200912 2 003
v
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PBM)PADA SISWA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH
FADLIATUN NURUR RIZKI
12509001
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 Februari
2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
sarjana SI Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag.
Sekretaris Penguji : Eni Titikusumawati, M.Pd.
Penguji I : Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.
Penguji II : Jaka Siswanta, M.Pd.
Salatiga, 3 Maret 2015
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi,
M.Pd.
NIP. 19670112 199203 1
005
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fadliatun Nurur Rizki
NIM : 125 09 001
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 28 November 2014
Yang menyatakan
Fadliatun Nurur Rizki
NIM. 12509001
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
اذاصدقالعزموضحالسبيل
“Jika ada kemauan pasti ada jalan”
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkan dan mendidik dengan
penuh kasih sayang.
2. Keluarga besarku yang selalu memberi semangat dan dukungannya.
3. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah bersedia memberikan
bekal ilmu.
4. Kepala sekolah dan segenap guru MI Muhammadiyah Suruh 02 yang telah
memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.
5. Teman dekatku yang selalu mendo’akan, memberi semangat dan motivasi
dalam keadaan apapun.
6. Sahabat dan teman-teman tercinta, terimakasih atas dukungan kalian.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirobil’alamin, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap
dilimpahkan pada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan
kebenaran, beserta keluarga dan sahabatnya.
Skripsi ini peneliti susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini
adalah “Peningkatan Hasil Pembelajaran Operasi Hitung Campuran Melalui
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Pada Siswa Kelas V di MI
Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015”
Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Progdi PGMI STAIN Salatiga.
4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Dosen dan karyawan STAIN Salatiga.
6. Bapak dan ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a dan dukungan
kepada penulis.
ix
7. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Muhammadiyah Suruh 02 yang
telah memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 yang telah membantu
peneliti dalam mengumpulkan data.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, dan
mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umunnya bagi
para pembaca .
Salatiga, 28 November 2014
Peneliti
Fadliatun Nurur Rizki
NIM. 12509001
x
ABSTRAK
Rizki, Fadliatun Nurur. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung
Campuran Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Pada
Siswa Kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dosen
Pembimbing Eni Titikusumawati, M. Pd.
Kata kunci: Meningkatkan, Hasil Belajar dan Model PBM
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V
di MI Muhammadiyah Suruh 02 pada materi operasi hitung campuran.
Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata siswa kelas V pada materi
operasi hitung campuran yaitu 48,6 dengan KKM 63. Salah satu penyebab
rendahnya hasil belajar yaitu kurangnya perencanaan dalam mengolah materi
yang akan diajarkan.Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah
apakah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM)dapat
meningkatkan hasil belajar operasi hitung campuran pada siswa kelas V di MI
Muhammadiyah Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V MI Muhammadiyah
Suruh 02 dengan jumlah 15 siswa. Data pada penelitian ini diperoleh dari lembar
pengamatan, soal evaluasi berupa essay, pedoman dokumentasi, pedoman
wawancara dan angket umpan balik pada pembelajaran operasi hitung campuran
melalui model PBM.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas V MI
Muhammadiyah merasakan perubahan dalam menyelesaikan masalah dengan
menggunakan model PBM dan menunjukkan bahwa model PBM mampu
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dalam operasi hitung campuran dengan
dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar. Siklus I presentase ketuntasan
mencapai 26,67% dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥ 70 baru 4 siswa. Siklus
II presentase ketuntasannya mencapai 60% dengan siswa yang tuntas dengan nilai
≥ 70 mencapai 9 siswa dan siklus III presentase ketuntasan mencapai 93,33%
dengan siswa yang tuntas dengan nilai ≥ 70 mencapai 14 siswa.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii
JUDUL ......................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... Xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................
E. Kegunaan Penelitian ..................................................................
F. Definisi Operasional ..................................................................
G. Metode Penelitian ......................................................................
1
3
4
4
5
6
7
xii
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar ...........................................................
1. Belajar ..................................................................................
2. Hasil Belajar ........................................................................
B. Operasi Hitung Campuran .........................................................
1. Operasi Hitung .....................................................................
2. Operasi Hitung Campuran ...................................................
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) .........................
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah ........................
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah ....................
3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ..............................
4. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah .............
5. Keunggulan dan Kelemahan PBM ......................................
6. Contoh Penerapan PBM dalam Operasi Hitung Campuran..
16
16
21
25
25
29
30
30
31
32
34
35
38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..........................................
1. Identitas Madrasah ...............................................................
2. Visi dan Misi Madrasah .......................................................
3. Keadaan Siswa dan Guru .....................................................
B. Subjek Penelitian .......................................................................
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ..............................................
1. Siklus I .................................................................................
40
40
41
42
43
44
44
xiii
2. Siklus II ................................................................................
3. Siklus III ..............................................................................
47
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus ....................................
B. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................
1. Siklus I .................................................................................
2. Siklus II ................................................................................
3. Siklus III ..............................................................................
C. Pembahasan ...............................................................................
55
56
56
63
70
77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ..........................................................................................
84
85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENELITI
xiv
DAFTAR TABEL
3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Muhammadiyah Suruh 02 ................... 43
3.2 Daftar Guru MI Muhammadiyah Suruh 02 ................................. 44
3.3 Daftar Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 .................. 44
4.1 Ketuntasan Nilai Siswa Kelas V Tahap Pra Siklus ..................... 56
4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ....................... 59
4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus I ......................... 60
4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I .......................................................... 61
4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ...................... 66
4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus II ....................... 67
4.7 Hasil Tes Formatif Siklus II ........................................................ 67
4.8 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ..................... 72
4.9 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Siklus III ...................... 73
4.10 Hasil Tes Formatif Siklus III ....................................................... 74
4.11 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa ................................... 75
4.12 Perbandingan Nilai Tes Formatif Siswa ...................................... 77
4.13 Perbandingan Persentase Hasil Belajar ....................................... 80
xv
DAFTAR GAMBAR
1.1 Skema Siklus Penelitian .............................................................. 9
4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa ........................... 78
4.2 Perbandingan Perubahan Persentase Hasil Belajar Siswa ........... 80
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 7 Lembar Pengamtan Guru Siklus I
Lampiran 8 Lembar Pengamtan Guru Siklus II
Lampiran 9 Lembar Pengamtan Guru Siklus III
Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Pengamtan Siswa Siklus I
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Pengamtan Siswa Siklus II
Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Pengamtan Siswa Siklus III
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Pengamtan Guru Siklus I
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Pengamtan Guru Siklus II
Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Pengamtan Guru Siklus III
Lampiran 16 Angket Umpan Balik Siswa
Lampiran 17 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siswa
Lampiran 18 Lembar Test Formatif/ Evaluasi siswa
Lampiran 19 Foto Kegiatan
Lampiran 20 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 21 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 22 Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 23 Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 24 Daftar Riwayat Hidup
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah
dasar serta sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting
dalam pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, masih banyak siswa yang
menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat sulit,
sehingga mereka tidak bersemangat atau kadang-kadang merasa takut
untuk mengikuti pelajaran tersebut. Pelajaran matematika dianggap
banyak orang sebagai momok yang menakutkan, oleh karena itu
diperlukan kreatifitas guru dalam mengolah pembelajaran agar siswa
merasa nyaman dan dapat menerima pelajaran dengan baik.
Sebuah pembelajaran akan terasa nyaman dan menyenangkan
apabila pemilihan konsep pembelajaran yang digunakan sesuai dengan
materi yang akan diajarkan. Konsep belajar menurut guru adalah sangat
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar (Soetomo, 1993: 118).
Kreatifitas seorang guru dinilai sangat penting dalam mengolah
pembelajaran, kreatifitas yang dimiliki guru akan menimbulkan kerjasama
yang baik antara siswa dan guru sehingga pembelajaran akan berlangsung
dengan baik.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan peran
aktif siswa-siswanya karena dengan keaktifannya siswa akan lebih mudah
18
memahami pelajaran yang disampaikan dan tujuan pembelajaran akan
dicapai dengan baik. Guru harus mampu memberikan ruang bagi siswanya
untuk mengembangkan kreatifitas dan kemandiriannya sesuai dengan
bakat dan minat siswa sehingga hasil yang akan dicapai dapat memuaskan.
Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai
salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang sesuai. Guru
dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat
setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya
(Rusman, 2010: 229)
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru di MI Muhammadiyah
Suruh 02 hasil nilai matematika yang diperoleh dari dokumen guru
khususnya dalam materi operasi hitung campuran kelas V sekitar 80%
masih di bawah standar dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 48,6.
Adapun nilai KKM yang diterapkan di MI ini adalah 63, sehingga
diperlukan sebuah rancangan pembelajaran yang menarik bagi siswa agar
dapat mencapai nilai yang baik di atas KKM yang telah ditentukan
sekolah.
Salah satu alternatif rancangan pembelajaran yang harus diterapkan
dalam operasi hitung campuran menurut peneliti dan guru kelas V di MI
Muhammadiyah Suruh 02, untuk mengembangkan keterampilan berpikir
siswa dalam materi ini yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah (PBM). Model pembelajaran berbasis masalah
19
merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni
penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan
yang nyata (Trianto, 2009: 90). Berdasarkan Arends (dalam Warsono,
2013: 147) pada esensisnya pembelajaran berbasis masalah adalah model
pembelajaran yang berlandaskan konstruktivisme dan mengakomodasikan
keterlibatan siswa dalam belajar serta terlibat dalam pemecahan masalah
yang kontekstual.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis
mengadakan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) PADA SISWA
KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KECAMATAN
SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “apakah dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat meningkatkan hasil belajar
operasi hitung campuran pada siswa kelas V di MI Muhammadiyah Suruh
02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015?”.
20
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui hasil belajar operasi hitung campuran dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) pada siswa
kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat
untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa,
2011: 63). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada
peningkatkan hasil belajar operasi hitung campuran setelah
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) pada
siswa kelas V di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang 02 tahun pelajaran 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dikatakan
berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai, dalam
penelitian ini peneliti tidak menggunakan KKM yang ditentukan MI
Muhammadiyah Suruh 02 sebagai tolak ukur keberhasilan siswa.
Peneliti menggunakan indikator ketuntasan yang ditentukan peneliti
sendiri dengan alasan sebagai penelitian dan untuk memaksimalkan
21
hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran agar menjadi
lebih baik. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah:
a. Secara individu
Siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi
hitung campuran.
b. Secara klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥70.
E. Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik
secara teoritis maupun praktis.
1. Secara Teoritis
a. Untuk menambah wawasan keilmuan sebagai pedoman dalam
mengembangkan model pembelajaran berbasis masalah (PBM)
dalam pembelajaran.
b. Sebagai bahan referensi pembelajaran dalam penggunaan model
pembelajaran matematika di sekolah
2. Secara Praktis
a. Bagi guru
Untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar sebagai
wujud inovasi pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran matematika.
22
b. Bagi siswa
Untuk meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa sehingga
tertarik untuk mempelajari matematika serta dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
c. Bagi sekolah
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.
d. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
penggunaan model-model pembelajaran yang dikombinasikan
menjadi model yang praktis dan menyenangkan.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas penggunaan judul, maka
akan dijelaskan definisi istilah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22)
sedangkan menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar adalah suatu
kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat
dari latihan atau pengalaman yang diperoleh.
2. Operasi Hitung Campuran
Operasi hitung campuran adalah adalah operasi atau pengerjaan
hitungan yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu
operasi (Heruman, 2010: 30).
23
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal (Trianto, 2009: 21).
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangakat-perangkat pembelajaran (Hamruni, 2012: 5) sedangkan
menurut Hamruni (2012: 151) pembelajaran berbasis masalah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan adalah jenis penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang
sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang
lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas)
proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment)
tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2011: 45).
24
Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas
kolaboratif karena peneliti ikut berperan dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini menjadikan kelas sebagai objek penelitian.
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Suruh 02
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2014/2015.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran
2014/2015.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI
Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
yang berjumlah 15 siswa.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2006: 16) dalam bukunya memaparkan secara garis
besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam PTK, yaitu:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan/ Observasi
d. Refleksi
Penelitian operasi hitung campuran melalui model pembelajaran
berbasis masalah (PBM) akan dilalui dalam siklus-siklus, setiap siklus
25
memuat empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Berikut adalah gambaran keempat langkah yang
dilakukan dalam penelitian operasi hitug campuran:
Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006: 16).
a. Perencanaan
Perencanaa (planning) merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Menyiapkan materi operasi hitung campuran.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
operasi hitung campuran melalui model PBM.
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perecanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan
?
26
3) Menyiapkan lembar soal latihan dan soal evaluasi operasi
hitung campuran melalui model PBM untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
4) Menyiapkan instrumen
a) Lembar pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran
operasi hitung campuran melalui model PBM.
b) Lembar pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran
operasi hitung campuran melalui model PBM.
c) Angket umpan balik siswa untuk mengetahui perubahan
dan perkembangan siswa pada materi operasi hitung
campuran setelah belajar menggunakan model PBM.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan (acting) adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan, dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
desain pembelajaran yang di dalamnya terdiri dari tiga kegiatan,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti (Elaborasi, Eksplorasi dan
Konfirmasi) dan kegiatan penutup.
c. Pengamatan/ observasi
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing)
yang mengamati semua peristiwa ketika tindakan berlangsung.
Segala aktivitas yang dilakukan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai kemudian dianalisis
untuk dijadikan umpan balik.
27
d. Refleksi
Refleksi (reflecting) adalah kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Data-data yang diperoleh dari
pembelajaran diamati, kemudian dievalusi untuk mengetahui hasil
yang akan dipergunakan untuk memperbaiki siklus selanjutnya
sampai mencapai hasil yang diinginkan.
4. Instrumen Penelitian
a. Pedoman/ lembar observasi
Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran operasi hitung campuran kelas V melalui model
PBM.
b. Tes/ soal uraian
Tipe soal yang digunakan adalah soal uraian, menurut
Asmawi Zaenul dan Noehi Nasution (dalam Widoyoko, 2012: 83)
tes bentuk uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan
atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus
dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dalam
proses pembelajaran yang dilakukan siswa kelas V di dalam kelas.
28
5. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi digunakan peneliti untuk mengamati dan menggali
data-data yang berhubungan dengan keaktifan siswa yaitu
mengamati perilaku siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
b. Tes
Tes digunakan peneliti untuk menggali data-data yang
berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan
cara pemberian tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan
pemahaman siswa terhadap materi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dalam
proses pembelajaran yang dilakukan siswa kelas V di MI
Muhammadiyah Suruh 02 .
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian, setelah data terkumpul
lengkap maka data dianalisis berdasarkan tolak ukur yang ditentukan
peneliti untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian.
29
a. Ketuntasan individu
Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam
mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung campuran dapat
dilihat dari nilai hasil tes evaluasi, untuk mengetahui nilai setiap
siswa dapat diperoleh sebagai berikut:
N = jumlah skor x 2
b. Ketuntasan klasikal
Presentase ketuntasan belajar siswa yang peneliti harapkan
adalah ≥80% dari jumlah total siswa satu kelas. Untuk mengukur
persentase kompetensi siswa secara klasikal dapat digunakan
rumus sebagai berikut:
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
30
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Kegunaan Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Instrumen Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Belajar
2. Hasil Belajar
B. Operasi Hitung Campuran
1. Operasi Hitung
2. Operasi Hitung Campuran
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
4. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
5. Keunggulan dan Kelemahan PBM
6. Contoh Penerapan PBM dalam Operasi Hitung Campuran
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian
B. Subyek penelitian
C. Deskripsi pelaksanaan penelitian prasiklus
31
D. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I
E. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
daftar riwayat hidup penulis.
32
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Menurut Rusman (2010:
134) belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai
hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya,
sedangkan belajar menurut Hamalik (1990: 21) adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan.
Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan,
ketrampilan dan sikap (Gredler, 1994: 1). Belajar adalah suatu proses
aktif di mana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid
dengan lingkungannya (Ahmadi, 1991:17).
Kesimpulannya bahwa belajar adalah proses mendapatkan
pengetahuan yang lebih baik. Proses belajar yang didapat tidak hanya
ilmu pengetahuan saja, tetapi belajar juga merubah tingkah laku
individu berupa kecakapan, ketrampilan, sikap, nilai, dll. Pengetahuan
33
dan perubahan tingkah laku dapat diperoleh dari lingkungan
disekitarnya.
b. Prinsip Belajar
Menurut Ahmadi (1991: 17) prinsip-prinsip belajar antara lain:
1) Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya
dalam belajar untuk mencapai harapan-harapan.
2) Belajar memerlukan bimbingan. Baik bimbingan dari guru atau
buku pelajaran itu sendiri.
3) Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari
sehingga diperoleh pengertian-pengertian.
4) Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah
dipelajari dapat dikuasai.
5) Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling pengaruh
secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.
6) Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk
mencapai tujuan.
7) Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke
dalam bidang praktek sehari-hari.
Slameto (2010: 28) juga berpendapat bahwa prinsip-prinsip
belajar sesuai hakikat belajar dibagi menjadi 3:
1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
34
2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery.
3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian
yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan
menimbulkan response yang diharapkan.
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Sardiman (2009: 26- 28) ada tiga jenis:
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai hal yang
tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,
sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar.
2) Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan
suatu ketrampilan. Jadi soal ketrampilan yang bersifat jasmani
maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-
keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan
menitikberatkan pada keterampilan gerak/ penampilan dari
anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan
keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan
35
dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat
bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut
persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta
kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah
atau konsep.
3) Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak
didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.
Pembentukan sikap mental dn perilaku anak didik, tidak akan
terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Dengan dilandasi nilai-
nilai itu, anak didik/ siswa akan tumbuh kesadaran dan
kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah
dipelajarinya.
d. Ciri-ciri Belajar
Ciri-ciri umum belajar berdasarkan Dimyati (2009: 8) yaitu:
1) Pelaku: siswa yang bertindak belajar atau pebelajar
2) Tujuan: memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup
3) Proses: internal pada diri pembelajar
4) Tempat: sembarang tempat
5) Lama waktu: sepanjang hayat
6) Syarat terjadi: motivasi belajar kuat
7) Ukuran keberhasilan: dapat memecahkan masalah
8) Faedah: bagi pembelajar mempertinggi martabat pribadi
36
9) Hasil: hasil belajar sebagai dampak pengajaran dan pengiring.
Oemar Hamalik mengemukakan dalam bukunya Rusyan (1989:
12-13) bahwa ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:
1) Proses belajar ialah mengalami, berbuat, mereaksi, dan
melampaui.
2) Proses itu berjalan melalui bermacam-macam pengalaman dan
mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu.
3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan
tertentu.
4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan peserta
didik sendiri yang mendorong motivasi secara kesinambungan.
5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh diri sendiri dan
lingkungan.
6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material dipengaruhi
oleh perbedaan-perbedaan individu di kalangan peserta didik.
7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-
pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan
kematangan peserta didik.
8) Proses belajar yang terbaik ialah apabila peserta didik mengetahui
status dan kemajuannya.
9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai
prosedur.
37
10) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain,
tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
11) Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan
yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.
12) Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbutan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
keterampilan.
13) Hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi
kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna
baginya.
14) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaiaan
pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan
yang baik.
15) Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi
kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.
16) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat
berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010: 33). Hasil belajar dapat
diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan
38
yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran,
sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013:
22).
Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak
tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk memperlihatkan
kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil belajar
merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam
perilaku, sikap dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 34).
b. Klasifikasi Hasil Belajar
Menurut Sam’s (2010: 37) klasifikasi hasil belajar meliputi tiga
ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
Sudjana (2013: 22) Horward Kingley membagi tiga macam hasil
belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan
pengertian, sikap dan cita-cita. Sistem pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotorik.
1) Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek
39
pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek
berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik,
yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan
kompleks, dan gerakan ekspresif dan intepretatif.
c. Penilaian Hasil Belajar
1) Pengertian Penilaian
Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses
pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa
dengan kriteria tertentu.
2) Fungsi dan Tujuan Penilaian
Fungsi penilian sebagai berikut:
a) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.
b) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
c) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa
kepada para orang tuanya.
40
Tujuan penilaian adalah sebagai berikut:
a) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
b) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah
tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang
diharapkan.
c) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan
dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
d) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
3) Jenis dan Sistem Penilaian
Menurut Djamarah (2006: 106) berdasarkan tujuan dan ruang
lingkupnya, penilaian prestasi belajar dapat digolongkan menjadi:
a) Penilaian formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau
beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk
memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap
pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam
waktu tertentu.
41
b) Penilaian subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang
telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk
memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan
tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
diperhitungkan dalam menentukan nilai rapot.
c) Penilaian sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa
terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan
selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya
adalah untuk menetapakan tingkat atau taraf keberhasilan
belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari
tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun
peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.
B. Operasi Hitung Campuran
1. Operasi Hitung
Firmanawaty (2003: 16- 31) dalam bukunya mengemukakan
maksud “operasi” adalah pengerjaan. Operasi hitung atau pengerjaan
hitung dapat dilakukan terhadap semua jenis bilangan. Pengerjaan
hitung mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
42
a. Notasi (simbol)
Notasi (simbol) yaitu lambang atau tanda yang mewakili
suatu pernyataan dalam matematika, baik menyangkut bilangan
maupun operasi dalam suatu kalimat matematika. Notasi yang
dimaksud adalah penggunaan simbol untuk menjalankan operasi
penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), dan pembagian
(:).
1) Penjumlahan
Penjumlahan merupakan kegiatan menggabungkan atau
menyatukan dua bilangan hingga diperoleh bilangan ketiga
sebagai hasil hitung, contohnya 3 + 2, kalimat tersebut
merupakan kalimat penjumlahan yang memiliki dua suku, yaitu
3 dan 2.
2) Pengurangan
Operasi pengurangan merupakan kebalikan operasi
penjumlahan. Jika suatu operasi penjumlahan diketahui
jumlahnya dan salah satu sukunya maka penyelesaiannya dapat
dilakukan dengan operasi pengurangan, contohnya 5 + ... = 9
dapat diselesaikan dengan 9 – 5 = ....
3) Perkalian
Perkalian merupakan penjumlahan berulang, misalnya 2 +
2 + 2 atau bentuk lain 3 x 2. Pada kalimat 3 x 2 = 6, 3 dan 2
43
disebut faktor dari 6, sedangkan 6 merupakan hasil perkalian 2
dan 3.
4) Pembagian
Operasi pembagian merupakan kebalikan operasi
perkalian. Pembagian digunakan untuk mencari suatu faktor
jika hasil kali dan faktor lain diketahui, misalnya 3 x ... = 6.
Pada contoh tersebut, 6 sebagai hasil kali dan 3 sebagai faktor
dari 6 telah diketahui. Dengan pemanfaatan operasi pembagian,
faktor lain dari 6 bisa diketahui. Kalimat diatas dapat diubah
menjadi 6 : 3 = ....
Pembagian juga dapat didefinisikan sebagai pengurangan
berulang sehingga diperoleh hasil akhir 0. Contohnya, 12 : 2
bisa dimaknakan berapa kali mengurangkan 12 dengan 2
sehingga hasil akhirnya 0. Contoh tan 12 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2
= 0. Untuk mendapatkan hasil akhir 0, 12 harus dikurangi
dengan 2 sebanyak 6 kali.
b. Sifat Operasi Hitung
1) Sifat komutatif
Sifat komutatif (pertukaran) hanya berlaku pada
pengerjaan penjumlahan dan perkalian.
Contoh:
2 + 3 = 3 + 2 (komutatif penjumlahan)
2 x 5 = 5 x 2 (komutatif perkalian)
44
2) Sifat asosiatif
Sifat asosiatif (pengelompokan) berlaku pada operasi
penjumlahan dan perkalian.
Contoh:
2 + 3 + 6
Sifat asosiatifnya: (2 + 3) + 6 =2 + (3 + 6)
5 + 6 = 2 + 9
11 = 11
2 x 3 x 6
Sifat asosiatifnya: (2 x 3) x 6 = 2 x (3 x 6)
6 x 6 = 2 x 18
36 = 36
3) Sifat distributif
Sifat distributif yaitu sifat yang menghubungkan operasi
perkalian terhadap penjumlahan atau operasi perkalian terhadap
pengurangan.
Contoh:
Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
2 x (5 + 2) = (2 x 5) + (2 x 2)
2 x 7 = 10 + 4
14 = 14
Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
2 x (7 – 5) = (2 x 7) – (2 x 5)
45
2 x 2 = 14 – 10
4 = 4
2. Operasi Hitung Campuran
Heruman (2010: 30) operasi hitung campuran adalah operasi
atau pengerjaan hitungan yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan
lebih dari satu operasi. Pengerjaan operasi hitung campuran merujuk
pada perjanjian tertentu.
Aturan penting dalam pengerjaan operasi hitung campuran
menurut Marwiyanto (2008: 46) adalah sebagai berikut:
a. Perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan
pengurangan.
Lebih kuat daripada
b. Perkalian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada
penjumlahan dan pengurangan.
c. Perkalian dan pembagian sama kuat, maka dikerjakan berurutan
dari kiri.
d. Penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka dikerjakan
berurutan dari kiri.
Surawa (2008: 14) juga berpendapat yang perlu diperhatikan
dalam penyelesaian operasi hitung campuran antara lain:
a. Operasi pada tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
b. Perkalian dan pembagian adalah setara, maka yang lebih dahulu
harus dikerjakan terlebih dahulu.
x : + -
46
c. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, mana yang lebih
dahulu harus dikerjakan lebih dahulu.
d. Perkalaian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu, baru
penjumlahan atau pengurangan.
Contoh:
1) 26 + (7 – (-13)) = 26 + 20 = 46
2) -17 x 50 : (-5) = -850 : (-5) = 170
C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Tan (dalam Rusman, 2011: 232) pembelajaran
berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan
yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan
dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru
dan kompleksitas yang ada. Pembelajaran berbasis masalah diartikan
sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah (Hamruni,
2012: 151).
Model pembelajaran berbasis masalah menyajikan kepada
siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat
memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan
penyelidikan dan inkuiri (Trianto: 2009: 91). Jadi model pembelajaran
berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
47
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah,
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep dari materi
pelajaran.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Rusman (2010: 232-233) karakteristik pembelajaran
berbasis masalah adalah sebagai berikut:
a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di
dunia nyata yang tidak terstruktur.
c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple
perspective).
d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,
sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi
kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya
dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial
dalam PBM.
g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
h. Pengembangan keterampilan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari
solusi dari sebuah permasalahan.
48
i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi
dari sebuah proses belajar.
j. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan
proses belajar.
Karakteristik atau ciri pembelajaran berbasis masalah menurut
Hamruni (2012: 151) dibagi menjadi tiga:
a. PBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam
implementasi PBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan
siswa. Melalui pembelajaran berbasis masalah siswa aktif
berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan
akhirnya menyimpulkan.
b. Aktifitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.
Menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses
pembelajaran, artinya tanpa masalah tidak mungkin ada proses
pembelajaran.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berpikir secara ilmiah. Proses berpikir dialakukan secara
sistematis dan empiris melalui tahapan-tahapan tertentu dan
proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang
jelas.
3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan pembelajaran berbasis masalah menurut Trianto (2009:
94-96) antara lain:
49
a. Ketrampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah
Memberikan dorongan kepada peserta didik untuk tidak
hanya sekedar berpikir sesuai yang bersifat konkret, tetapi lebih
berpikir terhadap ide-ide yang abstrak dan kompleks. Dengan
kata lain PBM melatih peserta didik untuk memiliki keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
b. Belajar peranan orang dewasa yang autentik
Menurut Resnick (dalam Trianto, 2009: 95), bahwa model
pembelajaran berdasarkan masalah amat penting untuk
menjembatani gap antara pembelajaran di sekolah formal dengan
aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah.
Berdasarkan pendapat di atas, maka PBM memiliki implikasi:
1) Mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
2) Memiliki elemen-elemen belajar magang, mendorong
pengamatan dan dialog dengan orang lain, sehingga secara
bertahap siswa dapat memahami peran orang yang diamati.
3) Melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri,
sehingga memungkinkan mereka menginterpresentasikan dan
menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun
pemahaman terhadap fenomena tersebut secara mandiri.
c. Menjadi pembelajar yang mandiri
PBM berusaha membantu siswa menjadi pembelajaran
yang mandiri dan otonom, dengan bimbingan guru yang secara
50
berulang-ulang mendorong dan mengarahkan mereka untuk
mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah
nyata mereka sendiri.
4. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Secara umun menurut Hamruni (2012: 155-157), langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran berbasis masalah
antara lain:
a. Menyadari masalah
Implementasi PBM harus dimulai dengan kesadaran adanya
masalah yang harus dipecahkan. Siswa dapat menentukan atau
menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena
yang ada.
b. Merumuskan masalah
Memfokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji,
siswa dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji,
merinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya
muncul rumusan masalah yang jelas, spesifik dan dapat
dipecahkan.
c. Merumuskan hipotesis
Siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang
ingin diselesaikan dan akhirnya siswa diharapkan dapat
menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
51
d. Mengumpulkan data
Penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan
harus sesuai dengan data yang ada, dalam tahapan ini siswa
didorong untuk mengumpulkan data yang relevan. Kemampuan
yang diharapkan pada tahap ini adalah kecakapan siswa untuk
mengumpulkan dan memilih data, kemudian memetakan dan
menyajikannya dalam berbagai tampilan sehingga mudah
dipahami.
e. Menguji hipotesis
Siswa menentukan hipotesis mana yang diterima dan mana
yang ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dlam
tahapan ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus
membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang
dikaji, sehingga bisa mengambil keputusan dan kesimpulan.
f. Menentukan pilihan penyelesaian
Kemampuan yang diharapkan dari tahapan ini adalah
kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan
dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkianan
yang akan terjadi atau memperhitungkan akibatnya.
5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Keunggulan PBM
Keunggulan PBM menurut Hamruni (2012: 157-158) di
antaranya:
52
1) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami
isi pelajaran.
2) Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4) Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka
untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5) Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya
dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.
6) Mendorong siswa untuk melakukan evaluasi sendiri, baik
terhadap hasil maupun proses belajarnya.
7) Memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran
pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang
harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari
guru atau dari buku-buku saja.
8) Lebih menyenangkan dan disukai siswa.
9) Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan
baru.
10) Memberi kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
53
11) Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus
belajar meskipun belajar pada pendidikan formal telah
berakhir.
Sedangkan keunggulan PBM menurut Trianto (2009: 96-97)
adalah sebagi berikut:
1) Realistic dengan kehidupan siswa.
2) Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa.
3) Memupuk sifat inkuiri siswa.
4) Retensi konsep menjadi kuat.
5) Memupuk kemampuan problem solving.
b. Kelemahan PBM
Hamruni (2012: 158) mengemukakan bahwa di samping
keunggulan, PBM juga memiliki kelemahan, di antaranya:
1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit bisa
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
2) Keberhasilan pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka
tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
54
Menurut Trianto (2009: 97) kelemahan pembelajaran berbasis
masalah antara lain:
1) Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang
kompleks.
2) Sulitnya mencari problem yang relevan.
3) Sering terjadi miss konsepsi.
4) Memerlukan waktu yang cukup dalam proses penyelidikan.
6. Contoh Penerapan PBM dalam Operasi Hitung Campuran
Peningkatan hasil belajar dalam penelitian operasi hitung
campuran melalui model PBM dapat dicontohkan sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan guru
merancang beberapa masalah berupa soal-soal tentang operasi
hitung campuran yang diberikan kepada setiap kelompok.
Misalnya kelompok A mendapatkan soal-soal sebagai berikut:
20 + (-18) : 3 = ... -50 : 25 + (-36 : 9) = ...
-2 x 6 – (-12) : 4 = ... 100 + (-36) – 8 x (-25) = ...
b. Kelompok A memilih satu masalah/ soal tentang operasi hitung
campuran yang dirasa mampu untuk diselesaikan anggota
kelompoknya. Misalnya kelompok A memilih soal:
-50 : 25 + (-36 : 9) = ...
55
c. Setiap anggota dalam kelompok A memilah-milah operasi
hitung mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu jika soal
yang dipilih terdiri dari operasi pembagian, penjumlahan dan
terdapat operasi hitung yang terletak di dalam kurung.
d. Anggota kelompok A berdiskusi untuk memperoleh data
tentang operasi mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu.
e. Kemudian kelompok A menentukan operasi hitung yang akan
dikerjakan terlebih dahulu.
-50 : 25 + (-36 : 9) = ...
Yang dikerjakan terlebih dahulu operasi hitung yang terdapat di
dalam kurung, kemudian operasi pembagian dan yang terakhir
operasi penjumlahan.
f. Kelompok A mengerjakan soal dan dipresentasikan proses
pengerjaan soal dan hasilnya di depan kelas.
-50 : 25 + (-36 : 9)
= -50 : 25 + (-4)
= (- 50 : 25) + (-4)
= -(50- 25- 25) + (-4)
= (-2) + (-4)
= (-6)
56
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang. Peneliti ingin memaparkan lokasi
dilaksanakannya penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari
persepsi yang salah tentang lokasi penelitian. Paparan lokasi penelitian secara
garis besar sebagai berikut:
1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
NSM : 111233220050
Propinsi : Jawa Tengah
Otonomi : Semarang
Kecamatan : Suruh
Desa/Kelurahan : Suruh
Jalan : Suruh-Dadapayam km 2
Kode POS : 50776
Status Sekolah : Swasta
Akreditasi : B/2010
Surat Keputusan : NO:4055/I-/Jtg-27/1982 Tgl:24 Nopember
1982
Penerbit SK : PPM Majelis Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan
57
Tahun Berdiri : 01 Januari 1957
Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
Luas Bangunan : 1545 m²
Lokasi Sekolah : Dusun Morangan RT 01/ RW 10 Suruh
2. Visi dan Misi Madrasah
MI Muhammadiyah Suruh 02 memiliki visi dan misi yang
bertujuan untuk memajukan lembaga pendidikan di MI Muhammadiyah
Suruh 02, visi dan misi madrasah adalah sebagai berikut:
a. Visi Madrasah
1) Terwujudnya generasi umat yang mampu membaca Alqur’an
dengan baik dan benar (tartil).
2) Terwujudnya generasi umat yang tekun melaksanakan ibadah
wajib maupun sunah.
3) Terwujudnya generasi umat yang santun dalam bertutur dan
berperilaku.
4) Terwujudnya generasi umat yang unggul dalam prestasi akademik
dan non akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi dan atau hidup mandiri.
5) Terwujudnya generasi umat yang mampu menghargai budaya,
adat istidat yang tidak bertentangan dengan syariat islam.
b. Misi Madrasah
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian
prestasi akademik dan non akademik.
58
2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari
Alqur’an dan menjalankan ajaran agama islam.
3) Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mampu
mengaktualisasikan diri dalam masyarakat.
4) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
5) Menyelenggarakan tata tertib madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
3. Keadaan Siswa dan Guru
Jumlah siswa di MI Muhammadiyah Suruh 02 pada tahun pelajaran
2014/2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Muhammadiyah Suruh 02 Desa Suruh,
Kecamatan suruh, Kabupaten Semarang
No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah
Laki-laki (L) Perempuan (P)
1. I 8 7 15
2. II 12 6 18
3. III 4 7 11
4. IV 12 8 20
5. V 11 4 15
6. VI 14 4 18
Jumlah 61 36 97
Jumlah guru yang mengajar di MI Muhammadiyah suruh 02
seluruhnya berjumlah 8 guru yang bertugas secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar. Secara lengkap data guru di MI Muhammadiyah Suruh
02 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
59
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru MI Muhammadiyah Suruh 02 Tahun
2014/2015
No. Nama NIP L/P Jabatan
1. Badrudin, S.Pd.I - L Kepala Madrasah
2. Muh Lutfil Hakim,
S.Pd.I
197506292005011002 L Guru
3. Nurhayati, S.Pd.I - P Guru
4. Isni Farida ,S.Ag - P Guru
5. Wahid Hasyim,
S.Pd.I
- L Guru
6. Alif Istianah R,
S.Pd.I
- P Guru
7. Lismonowati, S.Pd.I - P Guru
8. Laila Mardhiyah,
S.Pd
- P Guru
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Muhammadiyah
Suruh 02 yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 4 siswa
perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah sebagai
berikut:
60
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 Tahun
2014/2015
No. Nama Jenis Kelamin
1. Aldiyanto Laki-laki
2. Eko Nur Alimin Laki-laki
3. Farid Bagus Pangestu Laki-laki
4. Muhammad Mustofa Laki-laki
5. Muhammad Ramadhan Laki-laki
6. Risa Yousri Sadana Laki-laki
7. Afif Wahyu Lestari Perempuan
8. Aziz Alfurqon Laki-laki
9. Eka Maulina Perempuan
10. Erlina Bintang Rahma Perempuan
11. Risky Eka Saputra Laki-laki
12. Hammam Falaq Mu'Ammar Laki-laki
13. Kefin Nur Afrian Laki-laki
14. Muhammad Aditiya Saputra Laki-laki
15. Tsalis Kurnia Rakhmayanti Perempuan
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
Siklus I dilakukan dalam empat tahap, tahapan-tahapan yang
dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) operasi
hitung campuran melalui model pembelajaran berbasis masalah
(PBM).
2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
61
3) Menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa
dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif
operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa
sehingga hasil belajar pada siklus I dapat diketahui.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung
campuran melalui model PBM yang digunakan untuk pengamati
kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung
campuran melalui model PBM guna mengetahui kegiatan guru
dalam proses belajar mengajar.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I pada materi operasi hitung campuran dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1) Guru mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
2) Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran operasi hitung campuran.
3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi
hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa.
4) Guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan
kelompoknya masing-masing.
62
5) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok.
6) Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari empat soal
yang diberikan guru untuk diselesaikan.
7) Guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang
dipilih dan setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi
hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu.
8) Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian
soal yang dipilihnya.
9) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara
berkelompok.
10) Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian.
11) Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok.
12) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas.
13) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
14) Guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa
untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan.
15) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar.
16) Guru menutup pelajaran dengan salam.
63
c. Pengamatan/ Observasi
Peneliti dibantu seorang observer yaitu guru kelas untuk
melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran operasi
hitung campuran melalui model PBM yang mencakup:
1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat
pembelajaran operasi hitung campuran berlangsung dengan
menggunakan model PBM.
2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran operasi hitung
campuran melalui model PBM berlangsung.
d. Refleksi
Penelitian dinyatakan berhasil jika hasil belajar siswa sesuai
dengan indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti. Hasil
penelitian akan dianalisa guna mengetahui seberapa jauh tingkat
perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan penelitian.
Bahan yang direfleksikan adalah hasil catatan pengamatan selama
pelaksanaan penelitian siklus I baik dari peneliti maupun dari observer
yang kemudian akan didiskusikan bersama-sama. Kegiatan refleksi
akan diperoleh masukan untuk menentuakan langkah yang akan
dilakukan selanjutnya pada siklus II sehingga dapat memperbaiki
penelitian berikutnya.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan karena hasil dari siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti, serta berdasarkan
64
hambatan-hambatan pada siklus I yang harus direfleksikan pada siklus
berikutnya, maka siklus II akan dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-
tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
operasi hitung campuran melalui model PBM.
2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
3) Menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa
dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif
operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa
sehingga hasil belajar pada siklus II dapat diketahui.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung
campuran melalui model PBM yang digunakan untuk pengamati
kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung
campuran melalui model PBM yang bertujuan mengetahui
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II pada materi operasi hitung campuran
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, langkah-
langkahnya sebagai berikut:
65
1) Guru mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
2) Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran.
3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi
hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa.
4) Guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan
kelompoknya masing-masing.
5) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok.
6) Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari empat soal
yang diberikan guru untuk diselesaikan.
7) Guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang
dipilih dan setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi
hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu.
8) Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian
soal yang dipilihnya.
9) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara
berkelompok.
10) Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian.
11) Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok.
12) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas.
66
13) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
14) Guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa
untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan.
15) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan
membagikan angket umpan balik untuk diisi siswa.
16) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Peneliti dibantu seorang observer yaitu guru kelas untuk
melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran operasi
hitung campuran melalui model PBM yang mencakup:
1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat
pembelajaran operasi hitung campuran berlangsung dengan
menggunakan model PBM.
2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran operasi hitung
campuran berlangsung.
d. Refleksi
Penelitian dinyatakan berhasil jika terdapat peningkatan hasil
belajar siswa dari siklus I. Hasil penelitian siklus II akan dianalisa
guna mengetahui seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa
sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Bahan yang direfleksikan
adalah hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan penelitian siklus
II baik dari peneliti maupun dari observer yang kemudian akan
didiskusikan bersama-sama. Kegiatan refleksi akan diperoleh
67
masukan untuk menentuakan langkah yang akan dilakukan
selanjutnya pada siklus III sehingga dapat memperbaiki penelitian
berikutnya.
3. Siklus III
Siklus III perlu dilakukan karena hasil dari siklus II belum mencapai
indikator keberhasilan serta masih ada hambatan-hambatan pada siklus II
yang harus direfleksikan di siklus III. Siklus ini dilakukan dalam empat
tahap, tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus III adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
operasi hitung campuran melalui model PBM.
2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
3) Menyiapkan soal operasi hitung campuran untuk dikerjakan siswa
dalam proses pemecahan masalah dan merancang tes formatif
operasi hitung campuran untuk mengetahui kemampuan siswa
sehingga hasil belajar pada siklus III dapat diketahui.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung
campuran malalui model PBM yang digunakan untuk pengamati
kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
68
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi hitung
campuran dengan model PBM guna mengetahui kegiatan guru
dalam proses belajar mengajar.
6) Merancang angket umpan balik pembelajaran operasi hitung
campuran yang diberikan kepada semua siswa pada saat
pembelajaran selesai yaitu untuk mengetahui perubahan dan
perkembangan siswa setelah belajar menggunakan model PBM.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus III pada materi operasi hitung campuran
melalui model pembelajaran berbasis masalah, langkah-langkah
pelaksanaannya sebagai berikut:
1) Guru mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk
memimpin doa.
2) Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran.
3) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi
hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa.
4) Guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan
kelompoknya masing-masing.
5) Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap kelompok.
6) Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari dua soal
yang diberikan guru untuk diselesaikan.
69
7) Guru meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang
dipilih dan setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi
hitung mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu.
8) Setiap kelompok diminta untuk berdiskusi tentang penyelesaian
soal yang dipilihnya.
9) Setelah berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara
berkelompok.
10) Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian.
11) Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok.
12) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas.
13) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
14) Guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa
untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan.
15) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan
membagikan angket umpan balik untuk diisi siswa.
16) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Peneliti dibantu seorang observer yaitu guru kelas untuk
melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran operasi
hitung campuran melalui model PBM yang mencakup:
70
1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat
pembelajaran operasi hitung campuran berlangsung dengan
menggunakan model PBM.
2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran operasi hitung
campuran melalui model PBM berlangsung.
3) Mengamati angket umpan balik pada materi operasi hitung
campuran dengan menggunakan model PBM.
d. Refleksi
Penelitian dinyatakan berhasil jika terdapat peningkatan hasil
belajar siswa pada siklus II. Hasil penelitian akan dianalisa guna
mengetahui seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum
dan sesudah dilakukan penelitian. Bahan yang direfleksikan adalah
hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan penelitian.
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus
Pembelajaran yang dilakukan di MI Muhammadiyah Suruh 02 sebelum
dilakukan penelitian yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang
kurang dikemas dengan baik dan tidak disesuaikan dengan materi yang
dipelajari sehingga hasil pembelajaran di MI Muhammadiyah Suruh 02 masih
kurang memuaskan.
Berdasarkan pengamatan terhadap siswa kelas V sebelum dilaksanakan
penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan siswa terhadap
materi operasi hitung campuran. Hal ini dapat dibuktikan pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Operasi Hitung Campuran Kelas V MI
Muhammadiyah Suruh 02
No. Kategori Frekuensi Presentase
1. Tuntas 3 20%
2. Belum Tuntas 12 80%
Jumlah 15 100%
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa MI Muhammadiyah Suruh 02
yang tuntas dengan nilai diatas KKM berjumlah 3 siswa dengan presentase
20% dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM berjumlah 12 siswa
dengan presentase 80%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran operasi
72
hitung campuran di MI Muhammadiyah Suruh 02 memerlukan perbaikan
pengajaran sehingga hasil yang diperoleh siswa dapat memuaskan.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 17 Oktober 2014
dengan jumlah siswa yang hadir ada 15 anak. Siklus I dilakukan dalam
empat tahap dan tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Langkah pertama yang dilakukan sebelum melaksanakan
penelitian adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) operasi hitung campuran melalui model pembelajaran berbasis
masalah (PBM). Selanjutnya menyiapkan absensi untuk mengetahui
kehadiran siswa, tidak lupa menyiapkan soal operasi hitung campuran
untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah dan
merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk mengetahui
kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I dapat diketahui.
Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung
campuran melalui model PBM yang digunakan untuk pengamati
kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti juga tidak lupa mempersiapkan lembar
pengamatan guru pada operasi hitung campuran melalui model PBM
guna mengetahui kegiatan guru dalam proses belajar mengajar.
73
b. Pelaksanaan
Proses pembelajaran pada siklus I pada materi operasi hitung
campuran melalui model PBM dapat dijelaskan sebagai berikut: yang
pertama dilakukan dalam pembelajaran adalah guru mengkondisikan
kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa, kemudian guru
memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
operasi hitung campuran.
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi
hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa, setelah tanya jawab
guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya
masing-masing, dan siswa berkumpul dengan kelompoknya yang
pertemuan sebelumnya telah dibagi.
Guru membagikan permasalahan berupa soal kepada setiap
kelompok. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari
empat soal yang diberikan guru untuk diselesaikan, selanjutnya guru
meminta setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan
setiap anggota diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang
akan diselesaikan terlebih dahulu. Setiap kelompok diminta untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. Setelah
berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian
masalahnya ke depan kelas secara bergantian, selanjutnya guru
bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. Setelah semua
74
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
jelas. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Kegiatan akhir guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif
kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan.
Setelah waktu untuk mengerjakan tes formatif habis, lembar
dikumpulkan di meja guru. Selanjutnya guru memberikan motivasi
kepada siswa untuk rajin belajar, dan menutup pelajaran dengan
salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Proses pelaksanaan pembelajaran operasi hitung campuran
melalui model PBM di atas dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil
pengamatan siswa, pengamatan guru dan hasil tes formatif. Hasil
pengamatan siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi
bahwa penggunaan model PBM dapat meningkatkan hasil belajar dan
dapat menggali pengetahuan siswa. Hasil rekapitulasi data tersebut
dapat dilihat sebagai berikut:
75
Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Jumlah Rata-rata Kriteria
1. Aldiyanto (A) 30,07 6,01 K
2. Eko Nur Alimin (B) 33,1 6,62 K
3. Farid Bagus Pangestu (C) 33,6 6,72 K
4. Muhammad Mustofa (D) 33,23 6,65 K
5. Muhammad Ramadhan (E) 30,6 6,12 K
6. Risa Yousri Sadana (F) 33,93 6,79 K
7. Afif Wahyu Lestari (G) 36,97 7,39 K
8. Aziz Alfurqon (H) 37,3 7,46 K
9. Eka Maulina (I) 32,6 6,52 K
10. Erlina Bintang Rahma (J) 33,97 6,79 K
11. Risky Eka Saputra (K) 33,97 6,79 K
12. Hammam Falaq. M (L) 34,13 6,83 K
13. Kefin Nur Afrian (M) 33,3 6,66 K
14. Muhammad Aditiya. S (N) 33,47 6,69 K
15. Tsalis Kurnia. R (O) 33,43 6,69 K
Jumlah 100,73
Rata-rata 6,72 K
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
Rekapitulasi data pengamatan siswa (Instrumen di Lampiran 4)
di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktivitas siswa
pada operasi hitung campuran melalui model PBM siklus I memiliki
kriteria kuat dengan perolehan nilai rata-rata 6,72. Siswa pada siklus I
masih beradaptasi dengan penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah, sedangkan data hasil pengamatan aktivitas guru (Instrumen
di Lampiran 7) dapat dilihat sebagai berikut:
76
Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
No. Kemampuan guru dalam
mengajar
Jumlah Rata-
rata
Kriteria
1 Kemampuan guru dalam kegiatan
awal pembelajaran
22 7,2 K
2 Kemampuan guru dalam kegiatan
eksplorasi
15 7,5 K
3 Kemampuan guru dalam kegiatan
elaborasi
44 7,33 K
4 Kemampuan guru dalam kegiatan
konfirmasi
23 7,67 K
5 Kemampuan guru dalam kegiatan
akhir pembelajaran
21 7 K
Jumlah 139 36,7
Rata-rata 7,33
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
Aktivitas guru pada rekspitulasi pada tabel 4.2 dapat diketahui
bahwa kriteria aktivitas guru dalam pembelajaran operasi hitung
campuran melalui model PBM memiliki kriteria aktivitas kuat dengan
nilai rata-rata 7,33 pada siklus ini guru masih beradaptasi
menggunakan model pembelajaran baru. Data untuk nilai hasil
evaluasi siswa dapat dilihat sebagai berikut:
77
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. Aldiyanto (A) 70 0 Belum Tuntas
2. Eko Nur Alimin (B) 70 30 Belum Tuntas
3 Farid Bagus Pangestu (C) 70 20 Belum Tuntas
4 Muhammad Mustofa (D) 70 36 Belum Tuntas
5 Muhammad Ramadhan (E) 70 35 Belum Tuntas
6 Risa Yousri Sadana (F) 70 66 Belum Tuntas
7 Afif Wahyu Lestari (G) 70 90 Tuntas
8 Aziz Alfurqon (H) 70 100 Tuntas
9 Eka Maulina (I) 70 60 Belum Tuntas
10 Erlina Bintang Rahma (J) 70 58 Belum Tuntas
11 Risky Eka Saputra (K) 70 62 Belum Tuntas
12 Hammam Falaq. M (L) 70 72 Tuntas
13 Kefin Nur Afrian (M) 70 84 Tuntas
14 Muhammad Aditiya. S (N) 70 46 Belum Tuntas
15 Tsalis Kurnia. R (O) 70 60 Belum Tuntas
Jumlah 819
Rata-rata 54,6
Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I baru mencapai 54,6
dengan siswa yang tuntas baru 4 anak, sehingga presentase ketuntasan
dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jadi perolehan presentase ketuntasan belajar pada siklus I
26,67% dari jumlah siswa.
78
d. Refleksi Siklus I
Proses pembelajaran yang dilakukan siswa pada siklus I masih
ada kekurangan-kekurangan yang mengakibatkan hasil pada siklus ini
kurang maksimal. Kekurangan dari siswa antara lain: pertama pada
saat guru memberikan pertanyaan masih sedikit siswa yang malu
menjawab pertanyaan yang diberikan guru dikarenakan masih banyak
siswa yang belum jelas tentang aturan operasi hitung. Kedua pada saat
melakukan diskusi kelompok untuk menyelesaikan masalah operasi
hitung campuran berupa soal, banyak siswa yang tidak berdiskusi
mereka malah berbicara dan bermain sendiri.
Kekurangan yang ketiga yaitu pada saat mempresentasikan hasil
diskusinya kedepan kelas, siswa malah saling tunjuk siapa yang akan
mempresentasikannya. Kekurangan siswa yang keempat yaitu ketika
guru memberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
dipahami, siswa malah cenderung untuk diam.
Kekurangan yang berasal dari guru antara lain: guru kurang
tegas dalam menasehati siswa agar tidak ramai sendiri, dan tidak tegas
dalam menasehati siswa untuk bekerjasama menyelesaikan soal,
sehingga dari kekurangan-kekurangan yang berasal dari siswa maupun
guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Nilai yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan karena
baru 4 siswa dari 15 anak yang dinyatakan tuntas dengan indikator
keberhasilan yang ditentukan peneliti sebesar ≥70. Sebelas anak
79
dinyatakan masih belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran operasi
hitung campuran. Rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I ini
adalah 54,6 dan dengan presentase kelulusan baru mencapai 26,67%.
Perbaikan yang harus dilakukan untuk melaksanakan siklus
berikutnya antara lain: guru harus lebih tegas dalam menasehati siswa
agar tidak bermain sendiri, kemudian yang harus dilakukan guru
adalah meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipelajari dahulu di rumah. Guru memberi motivasi dan nasehat
kepada siswa untuk saling bekerjasama antar kelompok agar hasil
diskusi memuaskan, serta guru meminta siswa untuk tidak takut
menanyakan hal yang belum jelas.
Guru membagi kelompok baru untuk siklus II, setiap kelompok
memiliki anggota yang sudah paham/mengerti materi operasi hitung
campuran, hal ini bertujuan untuk membantu siswa yang belum jelas/
tuntas dalam belajar operasi hitung campuran. Diskusi pada siklus II
diharapkan berjalan dengan baik karena siswa dalam menyelesaikan
masalah dapat berdiskusi dengan anggota kelompoknya, sehingga
siswa yang belum tuntas dapat meningkatkan hasil belajarnya dan
siswa yang sudah tuntas pada siklus I dapat meningkatkan/
mempertahankan ketuntasan belajarnya.
2. Siklus II
Hasil penelitian pada siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan, maka dilanjutkan dalam siklus II yang dilaksanakan pada
80
hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014, dengan siswa jumlah siswa 15 anak.
Tahapan-tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan dalam melaksanakan siklus II yaitu pertama
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada operasi
hitung campuran melalui model PBM dan menyiapkan absensi untuk
mengetahui kehadiran siswa. Menyiapkan soal operasi hitung
campuran untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah
dan merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk
mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus II
dapat diketahui.
Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung
campuran melalui model PBM yang digunakan untuk pengamati
kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung dan tidak lupa mempersiapkan lembar pengamatan guru
pada operasi hitung campuran melalui model PBM yang bertujuan
mengetahui kegiatan guru dalam proses belajar mengajar.
b. Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah dalam menjalankan proses
pembelajaran adalah sebagai berikut: guru mengkondisikan kelas agar
siswa tidak ramai dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran.
81
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai operasi
hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa, kemudian guru
mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya
masing-masing dan dilakukan dengan tertib.
Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap
kelompok. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari
empat soal yang diberikan guru untuk diselesaikan. Guru meminta
setiap anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan setiap
anggota diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan
diselesaikan terlebih dahulu. Setiap kelompok diminta untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. Setelah
berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian, selanjutnya guru
bersama siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan
materi operasi hitung campuran yang telah dipelajari.
Dikegiatan akhir guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif
kepada siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan,
setelah selesai lembar tes formatif dikumpulkan kepada guru dan tidak
lupa pada kegiatan akhir guru selalu memberikan motivasi kepada
siswa untuk rajin belajar serta guru menutup pelajaran dengan salam.
82
c. Pengamatan/ Observasi
Data pelaksanaan proses pembelajaran operasi hitung
campurang malalui model PBM pada siklus II dapat diperkuat dengan
rekapitulasi data-data hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan
siswa yang mana data tersebut digunakan sebagai tambahan informasi
bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, adapun datanya sebagai berikut:
Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Jumlah Rata-rata Kriteria
1. Aldiyanto (A) 31,17 6,23 K
2. Eko Nur Alimin (B) 33,3 6,66 K
3. Farid Bagus Pangestu (C) 34,13 6,83 K
4. Muhammad Mustofa (D) 33,57 6,71 K
5. Muhammad Ramadhan (E) 32,03 6,41 K
6. Risa Yousri Sadana (F) 35,1 7,02 K
7. Afif Wahyu Lestari (G) 39,2 7,84 K
8. Aziz Alfurqon (H) 39,57 7,91 K
9. Eka Maulina (I) 34,13 6,83 K
10. Erlina Bintang Rahma (J) 34,67 6,93 K
11. Risky Eka Saputra (K) 35,97 7,19 K
12. Hammam Falaq. M (L) 34,53 6,91 K
13. Kefin Nur Afrian (M) 35,17 7,03 K
14. Muhammad Aditiya. S (N) 34,37 6,87 K
15. Tsalis Kurnia. R (O) 35,07 7,01 K
Jumlah 104,38
Rata-rata 6,96 K
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
Rekapitulasi dari tabel pengamatan aktivitas (Instrumen di
Lampiran 5) yang dilakukan siswa pada siklus II kriteria yang
83
dipeloleh yaitu kuat masih sama pada siklus I tetapi nilai rata-rata
kelas sudah meningkat menjadi 6,96. Siswa pada siklus II sudah mulai
beradaptasi dan dapat mengikuti pembelajaran operasi hitung
campuran dengan menggunakan model PBM, sedangkan hasil dari
pengamatan guru (Instrumen di Lampiran 8) dapat dilihat pada
rekapitulasi data dibawah ini:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
No. Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam
mengajar
Jumlah Rata-
rata
Kriteria
1 Kemampuan guru dalam kegiatan awal
pembelajaran
24 8 K
2 Kemampuan guru dalam kegiatan
eksplorasi
16 8 K
3 Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi 48 8 K
4 Kemampuan guru dalam kegiatan
konfirmasi
24 8 K
5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran
15 7,5 K
Jumlah 127 39,5
Rata-rata 7,9 K
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
Pengamatan aktivitas guru pada siklus II ini juga mengalami
peningkatan pada rata-ratanya. Rata-rata yang diperoleh pada siklus II
ini mencapai 7,9 dengan kriteria kuat, sedangkan perolehan nilai
operasi hitung campuran pada siklus II dapat dilihat di bawah ini:
84
Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif Siklus II
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. Aldiyanto (A) 70 12 Belum Tuntas
2. Eko Nur Alimin (B) 70 56 Belum Tuntas
3 Farid Bagus Pangestu (C) 70 50 Belum Tuntas
4 Muhammad Mustofa (D) 70 70 Tuntas
5 Muhammad Ramadhan (E) 70 58 Belum Tuntas
6 Risa Yousri Sadana (F) 70 74 Tuntas
7 Afif Wahyu Lestari (G) 70 96 Tuntas
8 Aziz Alfurqon (H) 70 100 Tuntas
9 Eka Maulina (I) 70 68 Belum Tuntas
10 Erlina Bintang Rahma (J) 70 72 Tuntas
11 Risky Eka Saputra (K) 70 80 Tuntas
12 Hammam Falaq. M (L) 70 82 Tuntas
13 Kefin Nur Afrian (M) 70 86 Tuntas
14 Muhammad Aditiya. S (N) 70 66 Belum Tuntas
15 Tsalis Kurnia. R (O) 70 70 Tuntas
Jumlah 1040
Rata-rata 69,33
Tes formatif yang diperoleh pada siklus ini juga mengalami
peningkatan hasil. Siswa yang lulus dengan ketuntasan yang
ditentukan sudah bertambah menjadi 9 siswa dengan nilai rata-rata
kelas mencapai 69,33. Presentase ketuntasan belajar pada siklus II
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Presentase ketuntasan pada siklus II mengalami peningkatan,
perolehan presentasenya sebesar 60% dari jumlah siswa kelas V.
85
d. Refleksi
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sudah mulai
ada perubahan yang baik, perubahan yang terjadi pada siklus ini
antara lain: siswa sudah banyak yang menjawab pertanyaan yang
diberikan guru tentang aturan operasi hitung dikarenakan siswa
sebelumnya telah belajar di rumah. Nasehat guru yang terus menerus,
pada siklus ini sudah banyak siswa yang tidak ramai. Proses
pembelajaran yang terjadi pada siklus II yaitu siswa yang belum
paham sudah mau menanyakan hal-hal yang dirasa belum jelas dan
mereka sudah tidak merasa malu untuk bertanya.
Perubahan aktivitas guru dan siswa di atas, dalam proses
pembelajaran operasi hitung campuran melalui model PBM yang
masih sulit diperbaiki yaitu siswa masih mengandalkan teman yang
dirasa pandai untuk menyelesaikan masalah berupa soal operasi
hitung campuran, siswa yang lain hanya melihat, hal itu dikarenakan
masih kurangnya rasa percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya,
sehingga hasil yang didapat juga kurang maksimal.
Rekapitulasi yang diperoleh dari data nilai di atas dapat dilihat
pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai KKM ≥ 70
sudah bertambah menjadi 9 siswa yang tuntas dan 6 siswa yang lain
belum tuntas. Perolehan rata-rata kelas mencapai 69,33 dan presentase
ketuntasannya sudah bertambah menjadi 60%.
86
Perbaikan yang dilakukan pada siklus berikutnya yaitu guru
harus memotivasi dan memberi nasehat bahwa sebenarnya semua
siswa memiliki kemampuan yang sama, dan harus yakin akan
kemampuannya, sehingga dalam menyelesaikan masalah dapat
dikerjakan bersama-sama agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.
Perbaikan terhadap siswa yang belum tuntas pada siklus II yaitu guru
memberi masalah berupa soal untuk dikerjakan 6 siswa yang belum
tuntas pada akhir jam sekolah. Hal ini bertujuan agar siswa dapat
meningkatkan hasil belajarnya.
3. Siklus III
Siklus III dilaksanakan karena hasil dari siklus II belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti maka siklus III
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014 dan dilakukan
dalam empat tahap dengan jumlah siswa 15 anak. Tahapan-tahapan yang
dilakukan pada siklus III adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
operasi hitung campuran melalui model PBM dan menyiapkan absensi
untuk mengetahui kehadiran siswa. Menyiapkan soal operasi hitung
campuran untuk dikerjakan siswa dalam proses pemecahan masalah
dan merancang tes formatif operasi hitung campuran untuk
mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus III
dapat diketahui.
87
Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada operasi hitung
campuran malalui model PBM yang digunakan untuk pengamati
kegiatan yang dilakukan semua siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung. Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada operasi
hitung campuran dengan model PBM guna mengetahui kegiatan guru
dalam proses belajar mengajar. Merancang angket umpan balik
pembelajaran operasi hitung campuran yang diberikan kepada semua
siswa pada saat pembelajaran selesai yaitu untuk mengetahui
perubahan dan perkembangan siswa setelah belajar menggunakan
model PBM.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus III adalah sebagai berikut: guru
mengkondisikan kelas dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa.
Guru memberi salam dan menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran.
Tahap awal guru melakukan tanya jawab dengan siswa
mengenai operasi hitung untuk menggali pengetahuan awal siswa.
Kemudian guru mempersilahkan siswa untuk berkumpul dengan
kelompoknya masing-masing.
Guru membagikan masalah berupa soal kepada setiap
kelompok. Setiap kelompok diminta untuk memilih satu soal dari dua
soal yang diberikan guru untuk diselesaikan. Guru meminta setiap
anggota kelompok untuk melihat soal yang dipilih dan setiap anggota
88
diminta untuk mengira-ngira operasi hitung mana yang akan
diselesaikan terlebih dahulu. Setiap kelompok diminta untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal yang dipilihnya. Setelah
berdiskusi setiap kelompok mengerjakan soal secara berkelompok.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian
masalahnya kedepan kelas secara bergantian. Guru bersama siswa
mengoreksi pekerjaan setiap kelompok. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Guru
bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru membagikan lembar evaluasi/ tes formatif kepada siswa
untuk dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Guru
memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin belajar dan
membagikan angket umpan balik mengenai pembelajaran operasi
hitung campuran melalui model PBM untuk diisi siswa, selanjutnya
guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Pelaksanaan proses pembelajaran operasi hitung campuran
malalui model PBM pada siklus III diperoleh data-data pengamatan
tentang aktivitas guru dan siswa dan data tersebut digunakan sebagai
tambahan informasi dalam penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah, data yang diperoleh sebagai berikut:
89
Tabel 4.8 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III
No. Nama Siswa Jumlah Rata-rata Kriteria
1. Aldiyanto (A) 32,3 6,46 K
2. Eko Nur Alimin (B) 35,83 7,16 K
3. Farid Bagus Pangestu (C) 36,87 7,37 K
4. Muhammad Mustofa (D) 35,8 7,16 K
5. Muhammad Ramadhan (E) 34,17 7,83 K
6. Risa Yousri Sadana (F) 36,2 7,24 K
7. Afif Wahyu Lestari (G) 40,43 8,09 SK
8. Aziz Alfurqon (H) 41,97 8,39 SK
9. Eka Maulina (I) 36,07 7,21 K
10. Erlina Bintang Rahma (J) 36,27 7,25 K
11. Risky Eka Saputra (K) 37,2 7,44 K
12. Hammam Falaq. M (L) 36,27 7,25 K
13. Kefin Nur Afrian (M) 37,2 7,44 K
14. Muhammad Aditiya. S (N) 35,7 7,14 K
15. Tsalis Kurnia. R (O) 36,43 7,29 K
Jumlah 110,72
Rata-rata 7,38 K
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
Rekapitulasi data pengamatan aktivitas siswa (Instrumen di
Lampiran 6) di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa di kelas
mengalami peningkatan yaitu dengan bertambahnya nilai rata-rata
kelas yang diperoleh pada siklus III mencapai 7,38 dengan kriteria
kuat. Rata-rata siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan
sehingga siswa sudah mulai nyaman belajar dengan menggunakan
model PBM. Sedangkan data pengamatan guru (Instrumen di
Lampiran 9) dapat dilihat di bawah ini:
90
Tabel 4.9 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III
No. Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam
mengajar
Jumlah Rata-
rata
Kriteria
1 Kemampuan guru dalam kegiatan awal
pembelajaran
24 8 SK
2 Kemampuan guru dalam kegiatan
eksplorasi
17 8,5 SK
3 Kemampuan guru dalam kegiatan
elaborasi
50 8,33 SK
4 Kemampuan guru dalam kegiatan
konfirmasi
26 8,67 SK
5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran
17 8,5 SK
Jumlah 134 42
Rata-rata 8,4 SK
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
Pengamatan yang dilakukan terhadap guru pada siklus III juga
mengalami peningkatan yang semakin bagus. Rata-rata yang diperoleh
guru pada siklus ini mencapai 8,4 dengan kriteria sangat kuat.
Sehingga persiapan dan pelaksanaan pembelajaran operasi hitung
campuran melalui model PBM sudah matang.
Perolehan nilai hasil belajar melalui test evaluasi pada siklus III
dapat dilihat di bawah ini:
91
Tabel 4.10 Hasil Tes Formatif Siklus III
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. Aldiyanto (A) 70 34 Belum Tuntas
2. Eko Nur Alimin (B) 70 73 Tuntas
3 Farid Bagus Pangestu (C) 70 75 Tuntas
4 Muhammad Mustofa (D) 70 76 Tuntas
5 Muhammad Ramadhan (E) 70 70 Tuntas
6 Risa Yousri Sadana (F) 70 78 Tuntas
7 Afif Wahyu Lestari (G) 70 100 Tuntas
8 Aziz Alfurqon (H) 70 100 Tuntas
9 Eka Maulina (I) 70 75 Tuntas
10 Erlina Bintang Rahma (J) 70 82 Tuntas
11 Risky Eka Saputra (K) 70 84 Tuntas
12 Hammam Falaq. M (L) 70 80 Tuntas
13 Kefin Nur Afrian (M) 70 90 Tuntas
14 Muhammad Aditiya. S (N) 70 70 Tuntas
15 Tsalis Kurnia. R (O) 70 80 Tuntas
Jumlah 1167
Rata-rata 77,8
Perolehan nilai siswa pada siklus III juga mengalami
peningkatan. Data dari rekapitulasi tabel di atas, rata-rata yang
diperoleh siswa mencapai 77,8 dengan siswa yang tuntas ada 14
siswa. Presentase ketuntasan belajar pada siklus III dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Jadi perolehan persentase ketuntasan belajar pada siklus III
mencapai 93,33% dari jumlah siswa kelas V. Presentase
92
ketuntasannya setiap siklus mengalami peningkatan, dan pada
pembelajaran yang dilakukan di akhir siklus III siswa diminta untuk
mengisi angket upan balik (Instrumen di Lampiran 16) dengan tujuan
untuk mengetahui kenyamanan siswa terhadap model yang digunakan
dalam pembelajaran, dan hasil perolehan datanya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.11 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus III
No. Nama Siswa Jumlah % Kriteria
1. Aldiyanto (A) 10 66,67 S
2. Eko Nur Alimin (B) 12 80 S
3 Farid Bagus Pangestu (C) 12 80 S
4 Muhammad Mustofa (D) 11 73,33 S
5 Muhammad Ramadhan (E) 12 80 S
6 Risa Yousri Sadana (F) 13 86,67 SS
7 Afif Wahyu Lestari (G) 15 100 SS
8 Aziz Alfurqon (H) 15 100 SS
9 Eka Maulina (I) 14 93,33 SS
10 Erlina Bintang Rahma (J) 12 80 SS
11 Risky Eka Saputra (K) 13 86,67 SS
12 Hammam Falaq. M (L) 15 100 SS
13 Kefin Nur Afrian (M) 14 86,67 SS
14 Muhammad Aditiya. S (N) 12 80 S
15 Tsalis Kurnia. R (O) 13 86,67 SS
Jumlah 1113,34
Rata-rata 74,23 SS
Kriteria:
Tidak Senang : ≤ 32,99% (TS)
Senang : 33% - 66,99% (S)
Sangat Senang : 67% - 100% (SS)
Rekapitulasi data angket umpan balik siswa di atas dapat dilihat
bahwa siswa merasa sangat senang dengan pembelajaran operasi
hitung campuran melalui model pembelajaran PBM dengan presentase
93
74,23%, sehingga siswa nyaman dengan penggunaan model
pembelajaran berbasis masalah dalam materi operasi hitung campuran
sehingga menghasilkan nilai yang terus meningkat.
d. Refleksi
Proses pembelajaran yang terjadi pada siklus III sudah bagus.
Hal ini ditandai dengan perubahan siswa yang mau bekerjasama
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi kelompoknya. Siswa
sudah percaya akan kemampuan yang dimilikinya dan siswa sudah
matang akan aturan dalam operasi hitung. Presentase ketuntasan yang
diperoleh pada siklus III sudah mencapai 93,33% dengan rata-rata
kelas yaitu 77,8 dan nilai siswa sudah mencapai indikator
keberhasilan yang ditentukan peneliti.
Siklus III masih ada satu siswa yang belum tuntas tetapi
indikator keberhasilan secara klasikal yang ditentukan peneliti yaitu
≥80% sudah tercapai, sehingga tidak perlu diadakan penelitian lagi.
Dan untuk satu siswa yang belum tuntas, yang perlu dilakukan guru
yaitu memberinya masalah berupa soal latihan untuk diselesaikannya,
dengan banyak latihan diharapkan hasil belajar siswa dapat
meningkat.
C. Pembahasan
Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang
berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 34).
Hasil belajar dengan menggunakan model PBM dipengaruhi oleh proses
94
belajarnya seperti kata Harumni (2012: 151) bahwa pembelajaran berbasis
masalah diartikan sebagai aktivitas pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Proses pembelajaran operasi hitung campuran dengan menggunkan
model PBM setiap siklusnya mengalami perubahan yang lebih baik, pada
siklus I setiap kelompok masih bingung dan berebut dalam menentukan
soal yang akan dikerjakan, serta pada siklus I setiap kelompok masih
mengandalkan salah satu anggota kelompoknya untuk mengerjakan soal.
Siklus yang ke II setiap kelompok sudah mulai berdiskusi untuk memilih
soal yang akan diselesaikan namun setiap kelompok masih mengandalkan
anggotanya untuk menyelesaikan soal.
Siklus III pada materi operasi hitung campuran melalui model PBM
setiap kelompok sudah berdiskusi untuk memilih salah satu soal yang
diberikan guru untuk diselasaikan bersama-sama. Setiap anggota
kelompok membaca soal yang dipilihnya dan mengira-ngira cara untuk
menyelesaikan soal tersebut, setelah membacanya kemudian mereka
berdiskusi untuk menyelesaikan soal tersebut. Soal yang dipilih setiap
kelompok dikerjakan secara bersama-sama, dengan kekompakan antar
anggota kelompok maka penyelesaikan soal operasi hitung campuran
dengan menggunakan model PBM akan menghasilkan hasil yang baik.
Hasil belajar siswa yang meningkat setiap siklusnya dapat dibuktikan
dengan rekapitulasi data sebagai berikut:
95
Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Tes Formatif Siswa
No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Siklus III
1. Aldiyanto (A) 0 12 34
2. Eko Nur Alimin (B) 30 56 73
3 Farid Bagus Pangestu (C) 20 50 75
4 Muhammad Mustofa (D) 36 70 76
5 Muhammad Ramadhan (E) 35 58 70
6 Risa Yousri Sadana (F) 66 74 78
7 Afif Wahyu Lestari (G) 90 96 100
8 Aziz Alfurqon (H) 100 100 100
9 Eka Maulina (I) 60 68 75
10 Erlina Bintang Rahma (J) 58 72 82
11 Risky Eka Saputra (K) 62 80 84
12 Hammam Falaq. M (L) 72 82 80
13 Kefin Nur Afrian (M) 84 86 90
14 Muhammad Aditiya. S (N) 46 66 70
15 Tsalis Kurnia. R (O) 60 70 80
Jumlah 819 1040 1167
Rata-rata 54,6 69,33 77,8
Rekapitulasi data perolehan nilai siswa dari siklus I, II dan III di atas
dapat digambarkan perubahan perolehan nilai dengan gambar diagram di
bawah ini:
Gambar 4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
0
20
40
60
80
100
120
A B C D E F G H I J K L M N O
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
96
Berdasarkan data tabel atau diagram di atas dapat diketahui bahwa
setiap siklus siswa mengalami perubahan dalam meningkatan hasil
pembelajaran. Rata-rata kelas yang diperoleh kelas V juga meningkat,
pada siklus I rata-rata kelas mencapai 54,6 dengan siswa yang tuntas
dengan nilai ≥70 baru mencapai 4 siswa dan siswa yang mendapat nilai
≤70 atau belum tuntas ada 11 siswa, yang dilakukan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa yang belum tuntas adalah guru membagi kelompok baru
untuk siklus II, setiap kelompok memiliki anggota yang sudah paham/
mengerti materi operasi hitung campuran, hal ini bertujuan untuk
membantu siswa yang belum jelas/ tuntas dalam belajar operasi hitung
campuran. Diskusi pada siklus II diharapkan dapat berjalan dengan baik
karena siswa dalam menyelesaikan masalah dapat berdiskusi dengan
anggota kelompoknya, sehingga siswa yang belum tuntas dapat
meningkatkan hasil belajarnya dan siswa yang sudah tuntas pada siklus I
dapat meningkatkan/ mempertahankan ketuntasan belajarnya.
Siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata kelas meningkat
menjadi 69,33. Siswa yang tuntas dengan mendapat nilai ≥70 bertambah
menjadi 9 siswa dan siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai ≤70 ada
6 siswa. Perbaikan terhadap hasil belajar siswa yang belum tuntas pada
siklus II, guru memberi masalah berupa soal untuk dikerjakan 6 siswa
yang belum tuntas pada akhir jam sekolah. Hal ini bertujuan agar siswa
dapat meningkatkan hasil belajarnya, dengan banyak latihan
97
menyelesaikan masalah siswa akan lebih siap dalam menghadapi
permasalahan yang ada.
Siklus yang ke III rata-rata kelas sudah mencapai 77,8 dan siswa
yang memperoleh nilai ≥70 mencapai 14 siswa dan yang belum tuntas
atau mendapat nilai ≤70 ada satu siswa, yang perlu dilakukan guru yaitu
dengan memberinya masalah berupa soal latihan untuk diselesaikannya,
dengan banyak latihan memecahkan masalah diharapkan hasil belajar
siswa dapat meningkat.
Sedangkan perbandingan persentase ketuntasan yang diperoleh siswa
kelas V dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.13 Perbandingan Presentase Hasil Belajar Siswa
No. Pelaksanaan
Penelitian
Jumlah Rata-rata
kelas
% Ketuntasan
Tuntas Belum
Tuntas
1. Siklus I 819 54,6 26,67% 4 siswa 11 siswa
2. Siklus II 1040 69,33 60% 9 siswa 6 siswa
3. Siklus III 1167 77,8 93,33% 14 siswa 1 siswa
Tabel 4.13 yaitu tentang perbandingan dapat digambarkan dalam
diagram di bawah ini:
Gambar 4.2 Perbandingan Perubahan Presentase Hasil Belajar Siswa
0
20
40
60
80
100
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
Presentase
98
Rekapitulasi presentase ketuntasan yang diperoleh setiap siklus juga
mengalami peningkatan. Kriteria yang digunakan peneliti dalam penelitian
operasi hitung campuran melalui model PBM yaitu apabila jika presentase
ketuntasan klasikal mencapai ≥80% maka penelitian dikatakan berhasil.
Siklus I presentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 26,67%
dengan siswa yang tuntas dengan indikator keberhasilan ≥70 baru ada 4
siswa. Siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi 9 siswa dengan
presentase 60%. Siklus yang ke III presentase ketuntasan sudah mencapai
93,33% dengan siswa yang tuntas berjumlah 14 siswa, walaupun pada
siklus III masih ada satu siswa yang belum tuntas, tetapi indikator yang
ditentukan peneliti sudah tercapai maka tidak perlu diadakan penelitian
lagi. Penelitian menggunaan model PBM dalam pembelajaran operasi
hitung campuran dikatakan berhasil dengan baik karena presentase sudah
melebihi indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti.
Berdasarkan data-data yang terkumpul dalam penelitian operasi
hitung campuran, maka diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran
berbasis masalah (PBM) pada pembelajaran operasi hitung campuran
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan model PBM ini
ternyata siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dan dapat
menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru dengan baik.
Hasil belajar dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar.
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
99
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013:
22).
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran berbasis masalah (PBM) yang diterapkan dalam operasi
hitung campuran pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Suruh 02 telah
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, yang mana meningkatnya hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang mengalami
peningkatan disetiap siklusnya.
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Muhammadiyah
Suruh 02, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah
(PBM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI
Muhammadiyah Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2014/2015. Model pembelajaran berbasis masalah yang
menekankan pada penggunaan masalah yang ada sebagai suatu konteks
bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan.
Hasil belajar operasi hitung campuran melalui model PBM
dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar setiap siklus. Indikator
keberhasilan yang ditentukan peneliti yaitu ≥70, pada siklus I siswa yang
tuntas berjumlah 4 siswa dengan presentase ketuntasan sebanyak 26,67%.
Siklus II siswa yang tuntas bertambah menjadi 9 siswa dengan presentase
ketuntasan mencapai 60%. Siklus III siswa yang tuntas mencapai 14 siswa
dengan presentase ketuntasan mencapai 93,33%. Berarti dengan
menggunakan model PBM siswa dapat mencapai indikator keberhasilan
yang ditentukan peneliti.
101
B. Saran
1. Guru harus lebih kreatif, inovatif dan variatif dalam menggunakan
model pembelajaran dan harus mampu melakukan inovasi dalam
melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang
akan diajarkan.
2. Guru harus mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran, agar pemikiran siswa dapat berkembang dan dapat
meningkatkan perilaku belajar yang baik.
3. Pihak sekolah atau komite harus mampu memberikan dukungan
kepada guru-guru dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif.
102
103
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Firmanawaty. 2003. Mahir Matematika Melalui Permainan. Jakarta: Pustaka Tiga
Kelana.
Gredler, Margaret E Bell. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar. 1990. Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar.
Bandung: Tarsito.
Hamruni. 2012. Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan.
Yogyakarta: Investidaya.
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Marwiyanto. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: Piranti Darma
Kalokatama.
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Poerwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi ke-3.
Jakarta: Balai Pustaka.
Roestiyah dan Yumiati Suharto. 1985. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bima
Aksara.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
104
Rusyan, Tabrani, dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung:Remadja Karya.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Karya.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional.
Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Surawa, dkk. 2008. Modul Pembelajaran Matematika. Pustaka Bengawan.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Warsono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
105
RPP Siklus I
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (Lima) / I (Ganjil)
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
Materi Pokok : Operasi Hitung Campuran
A. Standar Kompetensi
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan dan perkalian
bilangan bulat.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM), siswa dapat
menentukan masalah dalam penjumlahan, pengurangan dan
perkalian.
2. Melalui model PBM, siswa dapat menentukan aturan operasi hitung
penjumlahan, pengurangan dan perkalian.
3. Melalui kegiatan PBM, siswa dapat menyelesaikan masalah
penjumlahan, pengurangan dan perkalian dengan benar.
E. Karakteristik siswa yang di harapkan
1. Disiplin
2. Tekun
3. Tanggung jawab
4. Percaya diri
5. Ketelitian
6. Religius
7. Kreatif
106
F. Materi ajar
Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
Di kelas 4 kamu telah belajar operasi hitung campuran pada bilangan
positif. Pada bagian ini, kamu akan belajar operasi hitung campuran
bilangan bulat.
Ingat
Contoh penyelesaiannya:
1. 15 + (-8) – 9 kerjakan mana yang lebih dulu / kerjakan
= 7 – 9 dari kiri ke kanan karena penjumlahan
= -2 dan pengurangan sama kuat.
2. -5 + 9 x (-12) – 16
= -5 + (-12 + -12 + -12 + -12 + -12 + -12 + -12 + -12 + -12) - 16
= -5 + (-108) – 16 bila ada pembagian, maka yang dikerjakan
= -113 – 16 pembagian dulu kemudian penjumlahan/
= -129 pengurangan dari kiri ke kanan.
G. Model
1. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
H. Metode
1. Tanya jawab
2. Diskusi
3. Pengamatan
4. Penugasan
Urutan pengerjaan operasi
hitung campuran, yaitu
operasi kali/ bagi dikerjakan
dahulu lalu operasi
penjumlahan/ pengurangan
dari kiri ke kanan
107
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan kelas
b. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa
c. Guru memberi salam dan menanyakan
kabar
d. Apersepsi
e. Guru menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
a) Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang operasi hitung untuk
menggali pengetahuan awal dari siswa.
b) Guru mempersilahkan siswa berkumpul
dengan kelompoknya masing-masing.
10 menit
b. Elaborasi
a) Guru membagikan masalah berupa soal
kepada setiap kelompok.
b) Setiap kelompok diminta memilih
masalah/ soal yang akan diselesaikan.
c) Setiap anggota kelompok diminta
melihat soal yang dipilih dan diminta
untuk mengira-ngira operasi hitung
mana yang akan dikerjakan terlebih
dahulu.
d) Setiap kelompok diminta untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal
25 menit
108
yang dipilih.
e) Setelah berdiskusi setiap kelompok
mengerjakan atau menyelesaikan soal
secara bersama-sama.
f) Setiap kelompok mempresentasikan
proses dan hasil penyelesaian masalah
kedepan kelas secara bergantian.
c. Konfirmasi
a) Guru bersama siswa mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok.
b) Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal yang
belum jelas.
c) Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
10 menit
3. Kegiatan Akhir (20 menit)
a. Guru membagikan lembar evaluasi kepada
siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang
ditentukan.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk selalu rajin belajar.
c. Guru menutup pelajaran dengan membaca
hamdalah bersama dan salam.
20 menit
J. Sumber Pembelajaran
1. sumanto, dkk. 2008. Gemar Matematika 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
2. Surawa, dkk. 2008. Modul Pembelajaran Matematika. Pustaka
Bengawan.
3. Marwiyanto, dkk. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 5.
Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
109
K. Evaluasi
a. Bentuk tes : tertulis
b. Bentuk soal : uraian
Soal Evaluasi
Nama : .....................
Nomer : .....................
Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!
1. 11 x (-5) + 11 = ....
2. -2 x 6 – (-12) : 4 = ....
3. 300-(-5) x 15 + 6 = ....
4. 100 + (-36) – 8 x (-25) = ....
5. (-4 x 125) + (-5 x (-70)) = ....
6. 8 x 29 + (-25) = ....
7. 32 + (974.261 – 974.249) x 7 = ....
8. -10 x (-258 + 269) – 547 = ....
9. 59 – (765 – 796) + 8 x -11 = ....
10. -120 + 8 x (-40) + 134 = ....
L. Kunci jawaban
No. Uraian Skor
1 11 x (-5) + 11
= (-5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5 + -5
+ -5) + 11
= -55 + 11
= (-44)
1
2
2
2 -2 x 6 – (-12) x 4
= -(6 + 6) – -(4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 +
4 + 4 + 4)
= -12 – -48
= -12 + 48
= 36
1
1
1
2
110
3 300- (-5) x 15 + 6
= 300 – - (15 + 15+ 15 + 15 + 15) + 6
= 300 – -75 + 6
= 300 + 75 + 6
= 381
1
1
1
2
4 100 + (-36) – 8 x (-25)
= 100 + (-36) – (-25 + -25 + -25 + -25 + -25
+ -25 + -25 + -25)
=100 + (-36) – (-200)
= 64 + 200
= 264
1
1
1
2
5 (-4 x 125) + (-5 x (-70))
= -(125 + 125 + 125 + 125) + (70 + 70 + 70 + 70
+ 70)
= -500 + 350
= -150
1
2
2
6 8 x 29 + (-25)
= (29 + 29 + 29 + 29 + 29 + 29 + 29 + 29) + (-
25)
= 232 - 25
= 207
1
2
2
7 32 + (974.261 – 974.249) x 7
= 32 + (12 x 7)
= 32 + ( 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7
+ 7)
= 32 + 84
= 116
1
1
1
2
8 -10 x (-258 + 269) – 547
= (-10) x 11- 547
= -(11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11 + 11
+ 11) – 547
= -110 – 547
= -657
1
1
1
2
9 59 – (765 – 796) + 8 x -11
= 59 – (-31) + 8 x (-11)
= 59 – (-31) + (-11 + -11 + -11 + -11 + -11 + -11
+ -11 + -11)
= 59 + 31 + (-88)
= 90 - 88
1
1
1
1
111
= 2 1
10 -120 + 8 x (-40) + 134
= -120 + (-40 + -40 + -40 + -40 + -40 + -40 + -40
+ -40)
= -120 + (-320) + 134
= -440 + 134
= -306
1
1
1
2
Jumlah 50
M. Penilaian
Nilai = Jumlah skor x 2
= 50 x 2
= 100
Guru Kelas
Alif Istianah R, S.Pd.I
Suruh, 17 Oktober 2014
Peneliti
Fadliatun N. R
Mengetahui
Kepala Madrasah
Badrudin, S.Pd.I
112
RPP Siklus II
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (Lima) / I (Ganjil)
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
Materi Pokok : Operasi Hitung Campuran
N. Standar Kompetensi
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.
O. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat.
P. Indikator Pencapaian Kompetensi
2. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian bilangan bulat.
Q. Tujuan Pembelajaran
4. Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM), siswa dapat
menentukan masalah dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian.
5. Melalui model PBM, siswa dapat menentukan aturan operasi hitung
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
6. Melalui kegiatan PBM, siswa dapat menyelesaikan masalah
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan benar.
R. Karakteristik siswa yang di harapkan
8. Disiplin
9. Tekun
10. Tanggung jawab
11. Percaya diri
12. Ketelitian
13. Religius
14. Kreatif
113
S. Materi ajar
Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
Di kelas 4 kamu telah belajar operasi hitung campuran pada bilangan
positif. Pada bagian ini, kamu akan belajar operasi hitung campuran
bilangan bulat.
Ingat
Contoh penyelesaiannya:
3. 15 + (-8) – 9 kerjakan mana yang lebih dulu / kerjakan
= 7 – 9 dari kiri ke kanan karena penjumlahan
= -2 dan pengurangan sama kuat.
4. 20 : 5 x (-4)
= 4 x (-4) kerjakan dari kiri ke kanan karena perkalian
= (-4 + -4 + -4 + -4) dan pembagiam sama kuat
= -8
5. -5 + (-56) : 7 – 16
= -5 + -( 56 -7 -7 -7 -7 -7 -7 -7 -7) - 16
= -5 + (-8) – 16 bila ada pembagian, maka yang dikerjakan
= -13 – 16 pembagian dulu kemudian penjumlahan/
= -29 pengurangan dari kiri ke kanan.
T. Model
2. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
U. Metode
5. Tanya jawab
6. Diskusi
Urutan pengerjaan operasi
hitung campuran, yaitu
operasi kali/ bagi dikerjakan
dahulu lalu operasi
penjumlahan/ pengurangan
dari kiri ke kanan
114
7. Pengamatan
8. Penugasan
V. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal
f. Guru mengkondisikan kelas
g. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa dan membaca surat-surat
pendek dalam Al-Qur’an
h. Guru memberi salam dan menanyakan
kabar
i. Apersepsi
j. Guru menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
c) Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang operasi hitung untuk
menggali pengetahuan awal dari siswa.
d) Guru mempersilahkan siswa berkumpul
dengan kelompoknya masing-masing.
10 menit
e. Elaborasi
g) Guru membagikan masalah berupa soal
kepada setiap kelompok.
h) Setiap kelompok diminta memilih
masalah/ soal yang akan diselesaikan.
i) Setiap anggota kelompok diminta
melihat soal yang dipilih dan diminta
untuk mengira-ngira operasi hitung
mana yang akan dikerjakan terlebih
25 menit
115
dahulu.
j) Setiap kelompok diminta untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal
yang dipilih.
k) Setelah berdiskusi setiap kelompok
mengerjakan atau menyelesaikan soal
secara bersama-sama.
l) Setiap kelompok mempresentasikan
proses dan hasil penyelesaian masalah
kedepan kelas secara bergantian.
f. Konfirmasi
d) Guru bersama siswa mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok.
e) Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal yang
belum jelas.
f) Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
10 menit
3. Kegiatan Akhir (20 menit)
d. Guru membagikan lembar evaluasi kepada
siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang
ditentukan.
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk selalu rajin belajar.
f. Guru menutup pelajaran dengan membaca
hamdalah bersama dan salam.
20 menit
116
W. Sumber Pembelajaran
4. sumanto, dkk. 2008. Gemar Matematika 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
5. Surawa, dkk. 2008. Modul Pembelajaran Matematika. Pustaka
Bengawan.
6. Marwiyanto, dkk. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 5.
Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
X. Evaluasi
c. Bentuk tes : tertulis
d. Bentuk soal : uraian
Soal Evaluasi
Nama : .....................
Nomer : .....................
Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!
1. -2 + (-9) x (-4) = ....
2. -10 : 2 x 3 - 8 = ....
3. -15 : 3 + 2 x (-75) = ....
4. (-6 x (-2) : 4) + 15 – (-7) = ....
5. -14 – (-12) : 6 x 4 = ....
6. -9 x 2 – (-25) : 5 = ....
7. -75 : 25 + (-9) x (-4) = ....
8. 19 -15 + (-3) x 16 = ....
9. -7 x ((-9) + 12 – (-6)) = ....
10. 10 + (15 – (4 x (-8)) : 4) = ....
Y. Kunci jawaban
No. Uraian Skor
1. -2 + (-9) x (-4)
= -2 + - ( -4 + -4 +-4 + -4 +-4 + -4 +-4 + -4 + -4)
= -2 + - (-36)
= -2 + 36
= 34
1
1
1
2
117
2. -10 : 2 x 3 - 8
= -( 10 -2 -2 -2 -2 -2) x 3 - 8
= -5 x 3 – 8
= -( 3 + 3 + 3 + 3 + 3) - 8
= -15 – 8
= -23
1
1
1
1
1
3. -15 : 3 + 2 x (-75)
= - ( 15 -3 -3 -3 -3 -3 ) + ( -75 + -75 )
= -5 + (-150)
= -155
1
2
2
4. (-6 x (-2) : 4) + 15 – (-7)
= ( - ( -2 + -2 + -2 + -2 + -2 + -2) : 4 ) + 15 + 7
= (- (-12) : 4) + 15 + 7
= (12 : 4) + 15 + 7
= (12 -4 -4 -4) + 15 + 7
= 3 + 15 + 7
= 25
1
1
1
1
1
5. -14 – (-12) : 6 x 4
= -14 - -(12 -6 -6) x 4
= -14 – -2 x 4
= -14 + 2 x 4
= -14 + (4 + 4)
= -14 + 8
= 6
1
1
1
1
1
6. -9 x 2 – (-25) : 5
= -9 x 2 - -(25 -5 -5 -5 -5 -5)
= -18 – (-5)
= -18 + 5
= -13
1
1
1
2
118
7. -75 : 25 + (-9) x (-4)
= - ( 75 -25 -25 -25 ) + - (-4 + -4 + -4 + -4 + -4 +
-4 + -4 + -4 + -4)
= -3 + - (-36)
= -3 + 36
= 33
1
1
1
2
8. 19 -15 + (-3) x 16
= 19 – 15 + - ( 16 + 16 + 16)
= 19 – 15 + -(48)
= 4 – 48
= -44
1
1
1
2
9. -7 x ((-9) + 12 – (-6))
= -7 x (3 + 6)
= -7 x 9
= - ( 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 9 )
= -63
1
1
1
2
10. 10 + (15 – (4 x (-8)) : 2)
= 10 + ( 15 – (-8 + -8 + -8 + -8) : 2)
= 10 + (15 – (-32) : 2)
= 10 + ( 15 + 32 : 4 )
= 10 + ( 15 + (32 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -4 -4))
= 10 + ( 15 + 8)
= 10 + 23
= 33
1
1
1
1
1
Jumlah 50
119
Z. Penilaian
Nilai = Jumlah skor x 2
= 50 x 2
= 100
Guru Kelas
Alif Istianah R, S.Pd.I
Suruh, 23 Oktober 2014
Peneliti
Fadliatun N. R
Mengetahui
Kepala Madrasah
Badrudin, S.Pd.I
120
RPP Siklus III
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (Lima) / I (Ganjil)
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
Materi Pokok : Operasi Hitung Campuran
AA. Standar Kompetensi
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.
BB. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat.
CC. Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian bilangan bulat yang berhubungan dengan masalah sehari-
hari/ soal cerita.
DD. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM), siswa dapat
menentukan masalah dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian yang berhubungan dengan masalah sehari- hari/ soal
cerita.
2. Melalui model PBM, siswa dapat menentukan aturan operasi hitung
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang
berhubungan dengan masalah sehari- hari/ soal cerita.
3. Melalui kegiatan PBM, siswa dapat menyelesaikan masalah
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang
berhubungan dengan masalah sehari- hari/ soal cerita dengan benar.
EE. Karakteristik siswa yang di harapkan
15. Disiplin
16. Tekun
17. Tanggung jawab
121
18. Percaya diri
19. Ketelitian
20. Religius
21. Kreatif
FF. Materi ajar
Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
Dikehidupan sehari- hari, banyak contoh penggunaan bilangan bulat.
Contoh:
1. Pedagang beras memunyai 40 kg beras C4 dan 25 kg beras Rajalele.
Harga 1 kg beras C4 adalah Rp8.000,00. Harga 1 kg beras Rajalele
Rp9.000,00. Bila semua beras terjual, berapa hasil penjualan beras
yang diperoleh?
Diketahui:
Mempunyai beras C4 40 kg
Mempunyai beras Rajalele 25 kg
1 kg C4 Rp 8.000,00
1 kg Rajalele Rp 9.000,00
Ditanya:
Hasil penjualan beras seluruhnya
Jawab:
(40 x 8000) + (25 x 9000)
= 320000 + 225000
= 545000
Jadi hasil penjualan beras seluruhnya Rp545.000,00
GG. Model
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
HH. Metode
9. Tanya jawab
10. Diskusi
11. Pengamatan
12. Penugasan
122
II. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal
k. Guru mengkondisikan kelas
l. Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin doa dan membaca surat-surat
pendek dalam Al-Qur’an
m. Guru memberi salam dan menanyakan
kabar
n. Apersepsi
o. Guru menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan Inti
g. Eksplorasi
e) Guru melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang operasi hitung untuk
menggali pengetahuan awal dari siswa.
f) Guru mempersilahkan siswa berkumpul
dengan kelompoknya masing-masing.
10 menit
h. Elaborasi
m) Guru membagikan masalah berupa soal
kepada setiap kelompok.
n) Setiap kelompok diminta memilih
masalah/ soal yang akan diselesaikan.
o) Setiap anggota kelompok diminta
melihat soal yang dipilih dan diminta
untuk mengira-ngira operasi hitung
mana yang akan dikerjakan terlebih
dahulu.
p) Setiap kelompok diminta untuk
25 menit
123
berdiskusi tentang penyelesaian soal
yang dipilih.
q) Setelah berdiskusi setiap kelompok
mengerjakan atau menyelesaikan soal
secara bersama-sama.
r) Setiap kelompok mempresentasikan
proses dan hasil penyelesaian masalah
kedepan kelas secara bergantian.
i. Konfirmasi
g) Guru bersama siswa mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok.
h) Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal yang
belum jelas.
i) Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari.
10 menit
3. Kegiatan Akhir (20 menit)
g. Guru membagikan lembar evaluasi kepada
siswa untuk dikerjakan dengan waktu yang
ditentukan.
h. Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk selalu rajin belajar.
i. Guru menutup pelajaran dengan membaca
hamdalah bersama dan salam.
20 menit
JJ. Sumber Pembelajaran
7. sumanto, dkk. 2008. Gemar Matematika 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
8. Surawa, dkk. 2008. Modul Pembelajaran Matematika. Pustaka
Bengawan.
124
9. Marwiyanto, dkk. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas 5.
Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
KK. Evaluasi
e. Bentuk tes : tertulis
f. Bentuk soal : uraian
Soal Evaluasi
Nama : .....................
Nomer : .....................
Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!
1. Sebuah kapal selam berada pada kedalaman 75 m di bawah
permukaan laut. Kapal itu kemudian bergerak ke bawah lagi
sejauh 36 m. Berada pada kedalaman berapakah kapal itu
sekarang?
2. Pak Ali membeli 3 kg apel, satu kg apel harganya Rp12.450,00.
Untuk membayarnya, pak Ali memberikan selembar uang lima
puluhan ribu. Berapa rupiah kembalian yang harus diberikan
kepada pak Ali?
3. Ibu mencampurkan 14 kg duku biasa dan 6 kg duku super.
Harga 1 kg duku biasa Rp3.000,00 dan harga 1 kg duku super
Rp4.500,00. Berapa harga duku seluruhnya?
4. Ibu membawa uang Rp200.000,00 yang akan dibelikan 2
kranjang buah mangga dan jeruk. 1 kranjang berisi 25kg mangga
dan 32 kg jeruk. Harga setiap 1 kg mangga Rp 3.000,00 dan 1 kg
jeruk Rp4.200,00. Berapa rupiahkah kekeurangan uang ibu?
5. Harga 1 kg jeruk Rp 12.500,00 dan harga 1 kg salak Rp3.500,00.
Seorang ibu membeli jeruk 6 kg dan 10 kg salak. Ibu tersebut
membayar dengan uang seratus limapuluh ribu. Berapa
kembalian yang diterima ibu tersebut?
125
LL. Kunci Jawaban
No. Uraian Skor
1 Diketahui:
75 m dibawah permukaan laut
Turun lagi sejauh 36 m
3
Ditanya:
Kedalaman kapal selam sekarang
1
Jawab:
-75 + (-36)
= -111
5
Jadi kedalaman kapal selam sekarang 111
dibawah permukaan laut
1
2 Dikeahui:
Membeli 3 kg apel
1 kg Rp 12.450,00
Membayar dengan uang Rp50.000,00
3
Ditanya:
Kembalian yang diterima pak Ali
1
Jawab:
50000 – (3 x 12450)
=50000 – 37350
= 12650
5
Jadi kembalian yang diterima pak Ali sebanyak
Rp 12.650,00
1
3 Diketahui:
14 kg duku biasa
6 kg duku super
1 kg duku biasa Rp3.000,00
1 kg duku super Rp4.500,00
3
126
Ditanya:
Harga duku seluruhnya
1
Jawab:
(14 x 3000) + (6 x 4500)
= 42000 + 27000
= 69000
5
Jadi harga duku seluruhnya Rp 69.000,00 1
4 Diketahui:
Uang ibu Rp200.000,00
Membeli 2 kranjang buah
1 kranjang berisi 25 kg mangga
1 kranjang berisi 32 kg jeruk
1 kg mangga Rp3.000,00
1 kg jeruk Rp 4.200,00
3
Ditanya:
Kekurangan uang ibu
1
Jawab:
200000 – ((25 x 3000) + (32 x 4200))
= 200000 – (75000 + 134400)
=200000 – 209400
= 9400
5
Jadi kekurangan uang ibu Rp9400,00 1
5. Diketahui:
1 kg jeruk Rp 12.500,00
1 kg salak Rp 3.500,00
Ibu membeli 6 kg jeruk
Dan membeli 10 kg salak
Uang ibu Rp150.000,00
3
Ditanya:
Kembalian yang diterima ibu
1
127
Jawab:
150000 – ((12500 x 6) + (3500 x 10))
= 150000 - (75000 + 35000)
= 150000 – 110000
= 40000
5
Jadi kebalian yang diterima ibu Rp 40.000,00 1
Jumlah 50
MM. Penilaian
Nilai = Jumlah skor x 2
= 50 x 2
= 100
Guru Kelas
Alif Istianah R, S.Pd.I
Suruh, 24 September 2014
Peneliti
Fadliatun N. R
Mengetahui
Kepala Madrasah
Badrudin, S.Pd.I
128
Lampiran 4
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ I
Hari/ Tanggal : Jum’at/ 17 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
Keterampilan/ kemampuan guru
dalam mengajar
Nama Siswa
A B C D E F G H I J K L M N O Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1. Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
a. Siswa tidak ramai
b. Membaca doa
6
7
7
7
7
8
7
7
6
7
7
8
8
8
8
8
6
7
7
7
8
8
7
8
7
7
6
7
7
7
Jumlah 13 14 15 14 13 15 16 16 13 14 16 15 14 13 14
Rata-rata 6.5 7 7,5 7 6,5 7,5 8 8 6,5 7 8 7,5 7 6,5 7
2. Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
a. Menjawab pertanyaan guru
b. Berkumpul dengan
kelompoknya
6
7
6
7
6
7
6
7
6
7
6
7
8
7
8
7
6
7
6
7
8
7
6
7
6
7
6
7
6
7
Jumlah 13 13 13 13 13 13 15 15 13 13 15 13 13 13 13
Rata-rata 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 7,5 7,5 6,5 6,5 7,5 6,5 6,5 6,5 6,5
3. Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
129
a. Siswa memilih masalah yang akan diselesaikan
b. Melihat soal yang dipilih dan
mengira-ngira operasi mana
yang dikerjakan terlebih
dahulu.
c. Berdiskusi tentang
penyelesaian soal
d. Menyelesaikan soal
e. Presentasi hasil diskusi
pemecahan masalah
5
4
4
4
5
7
6
7
6
7
7
6
7
7
6
6
7
6
7
6
5
4
4
5
5
6
7
7
7
6
7
8
8
8
8
8
7
8
8
8
7
6
7
7
6
7
7
7
6
7
6
7
6
7
7
7
6
6
7
8
7
7
7
6
7
7
7
6
7
7
6
7
7
7
6
Jumlah 22 33 33 32 23 33 39 39 33 34 33 34 34 34 33
Rata-rata 4.4 6,6 6,6 6,4 4,6 6,6 7,8 7,8 6,6 6,8 6,6 6,8 6,8 6,8 6,6
4. Kemampuan siswa dalam kegiatan
konfirmasi
a. Mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok bersama guru
a. Bertanya hal yang belum jelas
b. Menyimpulkan materi bersama
guru
5
6
6
6
6
6
6
6
6
7
6
6
6
6
6
6
6
7
7
6
7
7
6
8
6
6
6
7
6
7
7
6
7
7
6
6
6
6
6
7
6
7
6
6
7
Jumlah 17 18 18 19 18 19 20 21 18 20 20 19 18 20 19
Rata-rata 5,67 6 6 6,33 6 6,33 6,67 7 6 6,67 6,67 6,33 6 6,67 6,33
5. Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
a. Mengerjakan lembar evaluasi
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
Observer
Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
130
Lampiran 5
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ I
Hari/ Tanggal : Sabtu/ 18 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
Keterampilan/ kemampuan guru
dalam mengajar
Nama Siswa
A B C D E F G H I J K L M N O Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1. Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
c. Siswa tidak ramai
d. Membaca doa
7
7
7
7
7
8
7
7
7
7
7
8
8
9
8
8
6
8
7
8
8
8
7
8
7
7
6
8
7
7
Jumlah 14 14 15 14 14 15 17 16 14 15 16 15 14 14 14
Rata-rata 7 7 7,5 7 7 7,5 8,5 8 7 7,5 8 7,5 7 7 7
2. Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
c. Menjawab pertanyaan guru
d. Berkumpul dengan
kelompoknya
6
7
6
7
6
7
6
7
6
7
7
7
8
7
8
7
7
7
6
7
8
7
6
7
8
7
6
7
7
7
Jumlah 13 13 13 13 13 14 15 15 14 13 15 13 15 13 14
Rata-rata 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 7 7,5 7,5 7 6,5 7,5 6,5 7,5 6,5 7
3. Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
131
f. Siswa memilih masalah yang akan diselesaikan
g. Melihat soal yang dipilih dan
mengira-ngira operasi mana
yang dikerjakan terlebih
dahulu.
h. Berdiskusi tentang
penyelesaian soal
i. Menyelesaikan soal
j. Presentasi hasil diskusi
pemecahan masalah
6
5
5
4
5
7
7
7
6
7
7
6
7
7
7
6
7
6
7
6
5
6
5
5
5
6
7
7
7
6
8
8
8
9
8
8
9
9
9
8
7
6
7
7
7
7
7
8
6
7
6
7
7
7
7
7
7
6
8
8
7
7
7
7
7
8
7
7
7
7
7
7
8
7
8
Jumlah 25 34 34 32 26 33 41 42 34 35 34 36 35 36 37
Rata-rata 5 6,8 6,8 6,4 5,2 6,6 8,2 8,4 6,8 7 6,8 7,2 7 7,2 7,4
4. Kemampuan siswa dalam kegiatan
konfirmasi
b. Mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok bersama guru
c. Bertanya hal yang belum jelas
d. Menyimpulkan materi bersama
guru
5
6
6
6
6
6
7
6
6
7
7
6
7
6
6
7
7
7
7
7
7
8
7
8
7
6
6
7
6
7
7
6
7
7
6
6
8
6
6
7
6
7
7
6
7
Jumlah 17 18 19 20 19 21 21 23 19 20 20 19 20 20 20
Rata-rata 5,67 6 6,33 6,67 6,33 7 7 7,67 6.33 6,67 6,67 6,33 6,67 6,67 6,67
5. Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
b. Mengerjakan lembar evaluasi
7
7
7
7
7
7
8
8
7
7
7
7
7
7
7
Observer
Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
132
Lampiran 6
Lembar Pengamatan Siswa Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ I
Hari/ Tanggal : Kamis/ 23 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No.
Keterampilan/ kemampuan guru
dalam mengajar
Nama Siswa
A B C D E F G H I J K L M N O Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1. Kemampuan siswa dalam kegiatan
awal pembelajaran
e. Siswa tidak ramai
f. Membaca doa
7
7
7
8
7
8
8
8
7
8
8
8
8
9
9
9
7
8
8
8
8
8
8
8
7
8
7
8
7
8
Jumlah 14 15 15 16 15 16 17 18 15 16 16 16 15 15 15
Rata-rata 7 7,5 7,5 8 7,5 8 8,5 9 7,5 8 8 8 7,5 7,5 7,5
2. Kemampuan siswa dalam kegiatan
eksplorasi
e. Menjawab pertanyaan guru
f. Berkumpul dengan
kelompoknya
6
7
7
7
7
8
7
7
6
8
7
7
8
8
8
9
7
8
7
7
8
8
6
8
8
7
7
7
7
7
Jumlah 13 14 15 14 14 14 16 17 15 14 16 14 15 14 14
Rata-rata 6,5 7 7,5 7 7 7 8 8,5 7,5 7 8 7 7,5 7 7
3. Kemampuan siswa dalam kegiatan
elaborasi
133
k. Siswa memilih masalah yang akan diselesaikan
l. Melihat soal yang dipilih dan
mengira-ngira operasi mana
yang dikerjakan terlebih
dahulu.
m. Berdiskusi tentang
penyelesaian soal
n. Menyelesaikan soal
o. Presentasi hasil diskusi
pemecahan masalah
6
6
6
6
5
7
7
7
7
7
8
7
7
7
7
7
7
6
7
7
7
6
6
6
5
8
7
7
7
7
9
8
9
9
8
8
9
9
9
9
8
7
7
7
8
8
7
8
7
8
7
7
7
7
8
8
7
7
8
8
8
7
7
7
7
8
7
7
7
7
8
7
8
7
8
Jumlah 29 35 36 34 30 36 43 44 37 38 36 38 36 36 38
Rata-rata 5,8 7 7,2 6,8 6 7,2 8,6 8,8 7,4 7,6 7,2 7,6 7,2 7,2 7,6
4. Kemampuan siswa dalam kegiatan
konfirmasi
c. Mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok bersama guru
e. Bertanya hal yang belum jelas
f. Menyimpulkan materi
bersama guru
6
6
6
6
6
7
7
6
7
7
7
7
7
6
7
7
7
7
7
7
8
8
7
8
7
6
7
7
6
7
7
7
7
7
6
7
8
6
7
7
7
7
7
7
8
Jumlah 18 19 20 21 20 21 22 23 20 20 21 20 21 21 22
Rata-rata 6 6,33 6,67 7 6,67 7 7,33 7,67 6.67 6,67 7 6,67 7 7 7,33
5. Kemampuan siswa dalam kegiatan
akhir pembelajaran
c. Mengerjakan lembar evaluasi
7
8
8
7
7
7
8
8
7
7
7
7
8
7
7
Observer
Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
134
Lampiran 7
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui
Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ I
Hari/ Tanggal : Jum’at/ 17 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
1. Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran
a. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri
b. Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran
7
8
7
Jumlah 22
Rata-rata 7,2
2. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
g. Melakukan tanya jawab
h. Meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya
8
7
Jumlah 15
Rata-rata 7,5
3. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
a. Guru mampu merancang masalah yang akan diberikan siswa
b. Guru mampu mengarahkan siswa untuk memilih masalah
yang akan diselesaikan
c. Guru mampu menyuruh setiap anggota kelompok untuk
melihat soal yang dililih dan mengira-ngira operasi mana
yang dikerjakan terlebih dahulu.
d. Guru mampu mengarahkan setiap kelompok untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal
e. Guru mampu menyuruh setiap kelompok untuk
menyelesaikan soal
f. Guru mampu meminta setiap kelompok untuk presentasi
hasil diskusinya secara bergantian
7
8
7
7
8
7
Jumlah 44
Rata-rata 7,33
4. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi
g. Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok
h. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
i. Menyimpulkan materi
8
7
8
Jumlah 23
Rata-rata 7,67
135
5. Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran
a. Membagi lembar evaluasi
b. Memberi motivasi untuk selalu belajar
7
7
Jumlah 14
Rata-rata 7
Observer
Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
136
Lampiran 13
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran
memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
No. Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam
mengajar
Jumlah Rata-
rata
Kriteria
1 Kemampuan guru dalam kegiatan awal
pembelajaran
22 7,2 K
2 Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi 15 7,5 K
3 Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi 44 7,33 K
4 Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi 23 7,67 K
5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran
21 7 K
Jumlah 139 36,7
Rata-rata 7,33 K
Rumus Rata-rata tiap poin
Rumus Rata-rata keseluruhan
=
= 7,33
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
137
Lampiran 8
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui
Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ I
Hari/ Tanggal : Sabtu/ 18 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
1. Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran
d. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri
e. Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran
8
8
8
Jumlah 24
Rata-rata 8
2. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
i. Melakukan tanya jawab
j. Meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya
8
8
Jumlah 16
Rata-rata 8
3. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
g. Guru mampu merancang masalah yang akan diberikan siswa
h. Guru mampu mengarahkan siswa untuk memilih masalah
yang akan diselesaikan
i. Guru mampu menyuruh setiap anggota kelompok untuk
melihat soal yang dililih dan mengira-ngira operasi mana
yang dikerjakan terlebih dahulu.
j. Guru mampu mengarahkan setiap kelompok untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal
k. Guru mampu menyuruh setiap kelompok untuk
menyelesaikan soal
l. Guru mampu meminta setiap kelompok untuk presentasi
hasil diskusinya secara bergantian
8
8
8
8
9
7
Jumlah 48
Rata-rata 8
4. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi
j. Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok
k. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
l. Menyimpulkan materi
8
8
8
Jumlah 24
Rata-rata 8
138
5. Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran
c. Membagi lembar evaluasi
d. Memberi motivasi untuk selalu belajar
7
8
Jumlah 15
Rata-rata 7,5
Observer
Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
139
Lampiran 14
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran
memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
No. Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam
mengajar
Jumlah Rata-
rata
Kriteria
1 Kemampuan guru dalam kegiatan awal
pembelajaran
24 8 K
2 Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi 16 8 K
3 Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi 48 8 K
4 Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi 24 8 K
5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran
15 7,5 K
Jumlah 127 39,5
Rata-rata 7,9 K
Rumus Rata-rata tiap poin
Rumus Rata-rata keseluruhan
=
= 7,9
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
140
Lampiran 9
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran memalui
Model Pembelajaran Berbasis Masalah di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Suruh 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ I
Hari/ Tanggal : Kamis/ 23 Oktober 2014
Berilah nilai antara 0 sampai 10 pada kolom skor!
No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
1. Kemampuan guru dalam kegiatan awal pembelajaran
g. Mengkondisikan kelas agar siswa tidak ramai sendiri
h. Mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari
i. Menjelaskan tujuan pembelajaran
8
8
8
Jumlah 24
Rata-rata 8
2. Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi
k. Melakukan tanya jawab
l. Meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya
9
8
Jumlah 17
Rata-rata 8,5
3. Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi
m. Guru mampu merancang masalah yang akan diberikan siswa
n. Guru mampu mengarahkan siswa untuk memilih masalah
yang akan diselesaikan
o. Guru mampu menyuruh setiap anggota kelompok untuk
melihat soal yang dililih dan mengira-ngira operasi mana
yang dikerjakan terlebih dahulu.
p. Guru mampu mengarahkan setiap kelompok untuk
berdiskusi tentang penyelesaian soal
q. Guru mampu menyuruh setiap kelompok untuk
menyelesaikan soal
r. Guru mampu meminta setiap kelompok untuk presentasi
hasil diskusinya secara bergantian
9
8
8
8
9
8
Jumlah 50
Rata-rata 8,33
4. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi
m. Mengoreksi pekerjaan setiap kelompok
n. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
o. Menyimpulkan materi
9
8
9
Jumlah 26
Rata-rata 8,67
5. Kemampuan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran
141
e. Membagi lembar evaluasi
f. Memberi motivasi untuk selalu belajar
8
9
Jumlah 17
Rata-rata 8,5
Observer
Guru Kelas V
Alif Istianah R, S.Pd.I
142
Lampiran 15
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Operasi Hitung Campuran
memalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
di MI Muhammadiyah Suruh 02
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
No. Ketrampilan/ Kemampuan guru dalam
mengajar
Jumlah Rata-
rata
Kriteria
1 Kemampuan guru dalam kegiatan awal
pembelajaran
24 8 SK
2 Kemampuan guru dalam kegiatan eksplorasi 17 8,5 SK
3 Kemampuan guru dalam kegiatan elaborasi 50 8,33 SK
4 Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi 26 8,67 SK
5 Kemampuan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran
17 8,5 SK
Jumlah 134 42
Rata-rata 8,4 SK
Rumus Rata-rata tiap poin
Rumus Rata-rata keseluruhan
=
= 8,4
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
143
Lampiran 10
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Mengenai Operasi Hitung
Campuran
melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
No. Nama
Siswa
Rata-rata setiap Nomer Pertanyaan Jml Rata-
rata
Kriteria
1 2 3 4 5
1. A 6,5 6,5 4,4 5,67 7 30,07 6,01 K
2. B 7 6,5 6,6 6 7 33,1 6,62 K
3. C 7,5 6,5 6,6 6 7 33,6 6,72 K
4. D 7 6,5 6,4 6,33 7 33,23 6,65 K
5. E 6,5 6,5 4,6 6 7 30,6 6,12 K
6. F 7,5 6,5 6,6 6,33 7 33,93 6,79 K
7. G 8 7,5 7,8 6,67 7 36,97 7,39 K
8. H 8 7,5 7,8 7 7 37,3 7,46 K
9. I 6,5 6,5 6,6 6 7 32,6 6,52 K
10. J 7 6,5 6,8 6,67 7 33,97 6,79 K
11. K 8 7,5 6,6 6,67 7 33,97 6,79 K
12. L 7,5 6,5 6,8 6,33 7 34,13 6,83 K
13. M 7 6,5 6,8 6 7 33,3 6,66 K
14. N 6,5 6,5 6,8 6,67 7 33,47 6,69 K
15. O 7 6,5 6,6 6,33 7 33,43 6,69 K
Jumlah 100,73
Rata-rata 6,72
Kriteria K
Rumus Rata-rata Individu
Rumus Rata-rata Kelas
=
= 6,72
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
144
Lampiran 11
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Mengenai Operasi Hitung
Campuran
melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
No. Nama
Siswa
Rata-rata setiap Nomer Pertanyaan Jml Rata-
rata
Kriteria
1 2 3 4 5
1. A 7 6,5 5 5,67 7 31,17 6,23 K
2. B 7 6,5 6,8 6 7 33,3 6,66 K
3. C 7,5 6,5 6,8 6,33 7 34,13 6,83 K
4. D 7 6,5 6,4 6,67 7 33,57 6,71 K
5. E 7 6,5 5,2 6,33 7 32,03 6,41 K
6. F 7,5 7 6,6 7 7 35,1 7,02 K
7. G 8,5 7,5 8,2 7 8 39,2 7,84 K
8. H 8 7,5 8,4 7,67 8 39,57 7,91 K
9. I 7 7 6,8 6,33 7 34,13 6,83 K
10. J 7,5 6,5 7 6,67 7 34,67 6,93 K
11. K 8 7,5 6,8 6,67 7 35,97 7,19 K
12. L 7,5 6,5 7,2 6,33 7 34,53 6,91 K
13. M 7 7,5 7 6,67 7 35,17 7,03 K
14. N 7 6,5 7,2 6,67 7 34,37 6,87 K
15. O 7 7 7,4 6,67 7 35,07 7,01 K
Jumlah 104,38
Rata-rata 6,96
Kriteria K
Rumus Rata-rata Individu
Rumus Rata-rata Kelas
=
= 6,96
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
145
Lampiran 12
Rekapitulasi Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Mengenai Operasi Hitung
Campuran
melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
No. Nama
Siswa
Rata-rata setiap Nomer Pertanyaan Jml Rata-
rata
Kriteria
1 2 3 4 5
1. A 7 6,5 5,8 6 7 32,3 6,46 K
2. B 7,5 7 7 6,33 8 35,83 7,16 K
3. C 7,5 7,5 7,2 6,67 8 36,87 7,37 K
4. D 8 7 6,8 7 7 35,8 7,16 K
5. E 7,5 7 6 6,67 7 34,17 7,83 K
6. F 8 7 7,2 7 7 36,2 7,24 K
7. G 8,5 8 8,6 7,33 8 40,43 8,09 SK
8. H 9 8,5 8,8 7,67 8 41,97 8,39 SK
9. I 7,5 7,5 7,4 6.67 7 36,07 7,21 K
10. J 8 7 7,6 6,67 7 36,27 7,25 K
11. K 8 8 7,2 7 7 37,2 7,44 K
12. L 8 7 7,6 6,67 7 36,27 7,25 K
13. M 7,5 7,5 7,2 7 8 37,2 7,44 K
14. N 7,5 7 7,2 7 7 35,7 7,14 K
15. O 7,5 7 7,6 7,33 7 36,43 7,29 K
Jumlah 110,72
Rata-rata 7,38
Kriteria K
Rumus Rata-rata Individu
Rumus Rata-rata Kelas
=
= 7,38
Kriteria Rata-rata:
0, 0 – 1, 99 : Sangat Rendah (SR)
2, 0 – 3, 39 : Rendah (R)
4, 0 – 5, 99 : Sedang (S)
6, 0 – 7, 99 : Kuat (K)
8, 0 – 10, 0 : Sangat Kuat (SK)
146
Lampiran 16
Angket Umpan Balik Mengenai Operasi Hitung Campuran
melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
pada Siswa Kelas V di MI Muhammadiyah Suruh 02
Nama Siswa : Risa Yousri Sadana
No Absen : 6
Berilah tanda √ (chek list) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini!
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 0
1 Saya senang dengan pelajaran matematika. √
2 Pelajaran matematika merupakan mata pelajaran kesukaan saya. √
3 Saya paham macam operasi hitung matematika. √
4 Saya paham aturan dalam operasi hitung bilangan. √
5 Saya paham lebih kuat mana antara perkalian dan pembagian
dengan penjumlahan dan pengurangan.
√
6 Saya paham mana yang dikerjakan terlebih dahulu antara perkalian
dan pembagian dengan penjumlahan dan pengurangan.
√
7 Saya paham mana yang dikerjakan terlebih dahulu antara perkalian
dan pembagian yang sama kuat.
√
8 Saya paham mana yang dikerjakan terlebih dahulu antara
penjumlahan dan pengurangan yang sama kuat.
√
9 Saya paham mana yang dikerjakan terlebih dahulu jika ada operasi
hitung yang terdapat dalam kurung.
√
10 Saya senang belajar operasi hitung campuran dengan menggunakan
model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
√
11 Saya senang dapat memilih masalah dengan model PBM. √
12 Saya senang dapat memecahkan masalah dengan menggunakan
model PBM.
√
13 Dengan penggunaan model PBM saya selalu termotivasi untuk
memecahkan masalah/ menyelesaikan soal matematika.
√
14 Dengan melakukan refleksi di akhir pertemuan saya semakin
memahami pelajaran yang diajarkan.
√
15 Dengan menggunakan model PBM saya akan meningkatkan
kerjasama saat menemukan kesulitan pembelajaran.
√
Jumlah 13 2
147
Lampiran 17
Rekapitulasi Angket Umpan Balik Mengenai Operasi Hitung Campuran
melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
No Nama
siswa
Nomer Pertanyaan Jml % Kri-
teria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 A 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 10 66,67 S
2 B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 12 80 S
3 C 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 12 80 S
4 D 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 11 73,33 S
5 E 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 12 80 S
6 F 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 86,67 SS
7 G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 SS
8 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 SS
9 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 93,33 SS
10 J 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 12 80 SS
11 K 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 13 86,67 SS
12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 SS
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 86,67 SS
14 N 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 12 80 S
15 O 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 86,67 SS
Jumlah 1113,3
4
% 74,23 SS
Pedoman Penilaian:
Keterangan:
P = Presentase individu
F = Frekuensi jumlah skor individu
N = Jumlah pertanyaan
=
= 74,23
P = Presentase seluruh siswa
F = Frekuensi jumlah persentase
individu
N = Jumlah siswa
Kriteria:
Tidak Senang : ≤ 32,99% (TS)
Senang : 33% - 66,99% (S)
Sangat Senang : 67% - 100% (SS)
148
149
150
151
152
153
154
155
FOTO KEGIATAN
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang
operasi hitung
Siswa berkumpul dengan kelompoknya
Setiap kelompok memilih masalah untuk
diselesaikan
Siswa mengira-ngira operasi hitung mana
yang akan dikerjakan terlebih dahulu
156
Siswa berdiskusi menyelesaikan masalah
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya
Observer mengamati proses pembelajaran
Siswa mengerjakan soal evaluasi
157
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fadliatun Nurur Rizki
TTL : Kab. Semarang, 04 September 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat :Dsn. Morangan Suruh RT 01 RW 11 Kec Suruh,
Kab.Semarang
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenjang Pendidikan :
a. TK Bustanul Atfal Morangan Suruh, lulus tahun 1997
b. SD Muhammadiyah Suruh, lulus tahun 2003
c. SMP Muhammadiyah Suruh, lulus tahun 2006
d. SMA Negeri 01 Tengaran, lulus tahun 2009
e. Masih menyelesaikan pendidikan SI Tarbiyah PGMI
STAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 28 November 2014
Peneliti
Fadliatun Nurur Rizki
158