74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS 01 KEC. BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : WAHYU NUGROHO X4610118 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SEPTEMBER 2012

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

  • Upload
    ngonhi

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM PERMAINAN

SEPAK TAKRAW MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI JETIS 01 KEC. BAKI

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

WAHYU NUGROHO

X4610118

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

SEPTEMBER 2012

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Wahyu Nugroho

NIM : X4610118

Jurusan / Program Studi : POK / Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW MELALUI

PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI JETIS 01 KEC. BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar –

benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, September 2012

Yang membuat pernyataan

Wahyu Nugroho

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM PERMAINAN

SEPAK TAKRAW MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI JETIS 01 KEC. BAKI

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :

WAHYU NUGROHO

X4610118

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

SEPTEMBER 2012

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, September 2012

Pembimbing I,

Drs. Agus Margono, M.Kes.

NIP. 19580822 198403 1 002

Pembimbing II,

Drs. Budhi Satyawan, M.Pd.

NIP. 19650909 199403 1 003

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Bermalas - malasan akan menuai menuju pintu kegagalan. Kalau bisa dimulai

sekarang kenapa harus ditunda-tunda.

(Penulis)

Yakin, percaya diri, disiplin, jadi jati diri sendiri dan optimis merupakan kunci

keberhasilan, dengan semua itu hal yang sulit bisa dikerjakan dengan mudah.

(Penulis)

“Man Jadda Wajada”

Siapa yang bersungguh – sungguh akan berhasil

(Kata Mutiara)

“Allah meninggikan orang yang beriman dari antara kamu dan orang – orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad”

(Terjemahan Q.S. Al – Mujaadalah : 11)

Tiga hal yang akan membuat bahagia di dunia ini, yaitu; seseorang untuk dicintai,

sesuatu untuk dilakukan, dan sesuatu untuk diharapkan.

(Tom Bodett)

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu

menyesali apa yang belum kita capai.

(Schopenhauer)

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada – MU, kupersembahkan karya ini untuk :

“ Ayahanda dan Ibunda Tercinta”

Ayah dan Ibu doamu tiada terputus, kerja keras-Mu tiada henti, dan kasih

sayangmu tiada batas. Semuanya membuatku bangga memiliki kalian. Tiada kasih

sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu, Ayah dan Ibu, aku mencintaimu

selalu.

“Kakak – kakakku Tersayang (Mbak Ratna, Fitri & Dyah)”

I wish you all the best.

“My Beloved Latifah Nur Afrida”

Who support me

“Temen – temen Transfer Angkatan 2010”

Terima kasih atas dukungan dan doa kalian semua, semoga kita menjadi

orang yang sukses selalu.

Untuk Guru SD Negeri Jetis 01 Baki

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Almamater JPOK UNS

tercinta.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Wahyu Nugroho. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM

PERMAINAN SEPAK TAKRAW MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU

PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS 01 KEC.

BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, September. 2012.

Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan hasil belajar sepak sila

dalam permainan sepak takraw pada siswa kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan

Baki Tahun Ajaran 2011/2012 melalui penggunaan alat bantu pembelajaran.

Sepak takraw merupakan jenis olahraga yang bermula dari permainan

tradisional. Dalam perkembangannya olahraga ini sudah banyak dikenal oleh seluruh

lapisan masyarakat, walaupun masih banyak orang yang belum bisa memainkannya.

Sebagai cabang olahraga permainan, olahraga ini termasuk olahraga yang menarik,

karena didalamnya terdapat gerakan – gerakan yang bersifat akrobatik yang enak

untuk ditonton. Untuk bermain sepak takraw dengan baik, seorang pemain harus

mampu menguasai kemampuan dasar sepak takraw. Sepak takraw merupakan salah

satu permainan yang menjadi olahraga pilihan disamping sepak bola pada siswa kelas

V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki Tahun Ajaran 2011/2012 masih belum baik.

Kondisi riil tentang kemampuan sepak sila kelas V SD Negeri Jetis 01 Kec. Baki

Tahun Ajaran 2011/2012 yang bisa melakukan / tuntas 45% atau 15 siswa yang tuntas

dari jumlah keseluruhan 35 siswa. Hal ini disebabkan kurang terprogramnya kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga proses pembelajaran kurang efektif,

masih banyak guru belum memberdayakan seluruh potensinya dalam mengelola

pembelajaran baik dalam menguasai materi maupun dalam menggunakan media

pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan pada satu siklus.

Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar

sepak sila dalam mengikuti pembelajaran sepak takraw melalui penggunaan alat

bantu pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus, yang terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V

SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 35 siswa

yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Sumber data berasal dari

Kepala Sekolah, guru pendidikan jasmani dan siswa. Teknik pengumpulan data

dengan menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data

menggunakan teknik trianggulasi data. Teknis analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif

dengan prosentase. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Jetis 01

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai Juni 2012 .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan alat bantu pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepak takraw pada siswa kelas

V SD Negeri Jetis 01 Kabupaten Sukoharjo. Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal tersebut

terlihat pada adanya peningkatan hasil belajar siswa, pada pertemuan I nilai rata-rata

kelas 65 dengan persentase ketuntasan belajar 55 % yang tuntas belajar sebanyak 19

siswa. Kemudian terjadi peningkatan pada akhir penelitian, diatas indikator

keberhasilan dengan persentase ketuntasan belajar 75 %, siswa yang tuntas belajar

sebanyak 27 siswa dari 35 siswa. Adapun beberapa saran yang dapat peneliti berikan

untuk peningkatan hasil belajar adalah sebagai berikut, Pembelajaran olahraga

melalui metode pembelajaran dengan melakukan inovasi perlu dilaksanakan oleh

guru. Karena melalui metode pembelajaran tersebut siswa terlatih untuk

mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi permasalahan sehingga siswa dapat

mengembangkan daya nalarnya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Simpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar sepak sila dalam

permainan sepak takraw pada siswa kelas V SDN Jetis 01 Kecamatan Baki

Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012

Kata Kunci : Sepak Takraw; Alat Bantu Pembelajaran, Sepak Sila, Prestasi Belajar.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi

ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA

DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW MELALUI PENGGUNAAN ALAT

BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS 01

KEC. BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan

Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd., M.Or., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., selaku pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Budhi Satyawan, M.Pd., selaku pembimbing II, yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, yang

telah memberikan kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam

penelitian.

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Adit Kurniawan, selaku guru Penjasorkes SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki,

Kabupaten Sukoharjo, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam

penelitian dan para guru staf pengajar.

8. Para siswa kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo,

yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Kedua Orangtua penulis yang tercinta, Ayahanda Sandimin dan Ibunda Suratmi

yang selalu memberikan doa, semangat, dan kasih sayangnya yang tak akan

terlupakan sampai akhir hayat.

10. Kakak – kakak ku tersayang mbak Ratna, mbak Fitri, mbak Dyah terima kasih

atas kasih sayang kalian, yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan

mensupport saya.

11. My beloved bunda Latifah Nur Afrida, yang selalu memberiku semangat, doa,

dan kasih sayang yang penuh, seperjuangan dari mulai awal kuliah sampai akhir

kuliah, dan karena disinilah di kampus POK Universitas Sebelas Maret kita

dipertemukan dan bisa bersatu.

12. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, September 2012

Penulis

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……………………….. .......................................................................... i

PERNYATAAN ……………………………………………………………….. ii

PENGAJUAN ………………………………………………………………….. iii

PERSETUJUAN …. ............................................................................................ iv

PENGESAHAN ….. ............................................................................................ v

MOTTO ………………………………………………………………………… vi

PERSEMBAHAN ………………………………………………………………. vii

ABSTRAK ……………. ..................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ………. .......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… xvii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI……………………………………………… 7

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Permainan Sepak Takraw ..................................................... 7

a. Teknik Dasar Permainan Sepak Takraw ……………….. 8

b. Teknik Dasar Menyepak Bola …………………………... 9

2. Sepak Sila ............................................................................. 10

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

a. Definisi Sepak Sila ……………………………………... 10

b. Pelaksanaan Teknik Sepak Sila ………………………… 11

c. Metode Pembelajaran Sepak Sila ……………………….. 13

3. Hakekat Belajar dan Pembelajaran ...................................... 14

4. Hasil Belajar ……………………………………………… 16

5. Alat Bantu Pembelajaran ..................................................... 16

a. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik ……………. 17

b. Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Sepak Sila ……… 17

1. 6. PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ……………….......... 19

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 20

BAB III. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ……………………… .. 22

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 22

1. Tempat Penelitian ................................................................ 22

2. Waktu Penelitian .................................................................. 22

3. Siklus PTK .......................................................................... 23

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 23

C. Subyek Penelitian ........................................................................ 23

D. Sumber Data ................................................................................ 23

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 24

F. Analisis Data .............................................................................. 25

1. Uji Validitas Data …………………………………………… 25

2. Analisis Deskriptif ………………………………………….. 25

G. Prosedur Penelitian...................................................................... 25

1. Rancangan Siklus I …………………………………………. 26

a. Tahap Perencanaan ………………………………………. 26

b. Tahap Pelaksanaan ………………………………………. 26

c. Pengamatan Tindakan/Observasi ………………………… 26

d. Tahap Evaluasi (Refleksi) ………………………………… 26

2. Rancangan Siklus II …………………………………………. 27

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB IV. HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN……………………. . 28

A. Hasil Tindakan ............................................................................ 28

1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Permainan

Sepak Sila dengan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran

di SD Negeri Jetis 01 Kec. Baki Tahun Ajaran 2012/2012 ... 28

a. Prapertemuan (Kondisi Awal) ……………………………. 28

b. Pertemuan I (Pertama) …………………………………… 32

c. Pertemuan II (Kedua) …………………………………….. 36

d. Pertemuan III (Ketiga) …………………………………… 40

2. Peningkatan Hasil Pembelajaran Sepak Takraw dengan Sub

Pokok Bahasan Sepak Sila di SD Negeri Jetis 01 Kec.Baki .. . 44

a. Prapertemuan ……………………………………………. 44

b. Peretemuan I (Pertama) …………………………………. 45

c. Pertemuan II (Kedua) ……………………………………. 46

d. Pertemuan III (Ketiga) …………………………………… 47

B. Pembahasan ................................................................................. 47

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ..................................... 51

A. Simpulan ..................................................................................... 52

B. Implikasi ...................................................................................... 51

C. Saran ........................................................................................... 55

DaftarPustaka ……. ...................................................................................... ….. 56

Lampiran……………………………………………………………………… . 57

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan ………………………… 22

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………… 24

Tabel 3. Persentase Target Capaian ………………………………………….... 26

Tabel 4. Data Aktifitas Belajar Siswa (Prapertemuan) ………………………... 31

Tabel 5. Data Aktifitas Belajar Siswa Pertemuan I (Pertama) ………………… 34

Tabel 6. Perbandingan Motivasi Belajar Pra Pertemuan dengan Pertemuan I … 35

Tabel 7. Data Aktifitas Belajar Siswa Pertemuan II (Kedua) ………………….. 38

Tabel 8. Perbandingan Aktifitas Belajar Pertemuan I dengan Pertemuan II …… 39

Tabel 9. Data Aktifitas Belajar Siswa Pertemuan III (Ketiga) ………………….. 42

Tabel 10. Perbandingan Aktifitas Belajar Pertemuan II dengan Pertemuan III ….. 43

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pelaksanaan Teknik Sepak Sila ……………………………………. 12

Gambar 2. Alur Kerangka Berfikir……………………………………………... 21

Gambar 3. Peningkatan Hasil Belajar Sepak Sila ……………………………… 45

Gambar 4. Perbandingan Hasil Belajar Pertemuan I dengan Pertemuan II …… 46

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas V SDN Jetis 1 Baki ………………….. 58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ………. 59

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ………. 76

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 3 ………. 91

Lampiran 5. Lembar Observasi Data Awal (Afektif) ………………………….. 105

Lampiran 6. Lembar Observasi Data Awal (Psikomotor) …………………….. 106

Lampiran 7. Lembar Observasi Data Awal (Kognitif) ………………………… 107

Lampiran 8. Rekapitulasi Nilai Data Awal …………………………………….... 108

Lampiran 9. Lembar Observasi Pertemuan I Guru Terhadap Siswa (Kognitif)… 109

Lampiran 10. Lembar Observasi Pertemuan I Guru Terhadap Siswa (Afektif) … 110

Lampiran 11. Lembar Observasi Pertemuan I Guru Terhadap Siswa

(Psikomotor) ……………………………………………………… 111

Lampiran 12. Lembar Observasi Pertemuan I Obsever Terhadap Siswa

(Psikomotor)………………………………………………………. 113

Lampiran 13. Lembar Observasi Pertemuan I Obsever Terhadap Siswa

(Kognitif)………………………………………………………….. 114

Lampiran 14. Lembar Observasi Pertemuan I Obsever Terhadap Siswa

(Afektif) …………………………………………………………… 115

Lampiran 15. Lembar Observasi Pertemuan I Peneliti Terhadap Siswa

(Psikomotor) ………………………………………………………. 117

Lampiran 16. Lembar Observasi Pertemuan I Peneliti Terhadap Siswa

(Kognitif) ………………………………………………………….. 118

Lampiran 17. Lembar Observasi Pertemuan I Peneliti Terhadap Siswa

(Afektif) …………………………………………………………… 119

Lampiran 18. Rekapitulasi Nilai Pertemuan I ……………………………………. 121

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 19. Lembar Observasi Guru Terhadap Siswa Pertemuan II

(Kognitif) ………………………………………………………….. 122

Lampiran 20. Lembar Observasi Guru Terhadap Siswa Pertemuan II

(Psikomotor) ……………………………………………………. 123

Lampiran 21. Lembar Observasi Guru Terhadap Siswa Pertemuan II (Afektif) 124

Lampiran 22. Lembar Observasi Obsever Terhadap Siswa Pertemuan II

(Psikomotor) ……………………………………………………. 126

Lampiran 23. Lembar Observasi Obsever Terhadap Siswa Pertemuan II

(Kognitif) ……………………………………………………….. 127

Lampiran 24. Lembar Observasi Obsever Terhadap Siswa Pertemuan II (Afektif) 128

Lampiran 25. Lembar Observasi Peneliti Terhadap Siswa Pertemuan II

(Psikomotor) …………………………………………………….. 130

Lampiran 26. Lembar Observasi Peneliti Terhadap Siswa Pertemuan II

(Kognitif) ………………………………………………………… 131

Lampiran 27. Lembar Observasi Peneliti Terhadap Siswa Pertemuan II

(Afektif)…………………………………………………………... 132

Lampiran 28. Rekapitulasi Nilai Pertemuan II ………………………………… 134

Lampiran 29. Lembar Observasi Guru Terhadap Siswa (Kognitif) Pertemuan III..135

Lampiran 30. Lembar Observasi Guru Terhadap Siswa (Afektif) Pertemuan III.. 136

Lampiran 31. Lembar Observasi Guru Terhadap Siswa (Psikomotor)

Pertemuan III ……………………………………………………. 137

Lampiran 32. Lembar Observasi Obsever Terhadap Siswa (Psikomotor)

Pertemuan III……………………………………………………. 139

Lampiran 33. Lembar Observasi Obsever Terhadap Siswa (Kognitif)

Pertemuan III …………………………………………………… 140

Lampiran 34. Lembar Observasi Obsever Terhadap Siswa (Afektif)

Pertemuan III……………………………………………………. 141

Lampiran 35. Lembar Observasi Peneliti Terhadap Siswa (Kognitif)

Pertemuan III……………………………………………………. 143

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran 36. Lembar Observasi Peneliti Terhadap Siswa (Psikomotor)

Pertemuan III…………………………………………………….. 144

Lampiran 37. Lembar Observasi Peneliti Terhadap Siswa (Afektif)

Pertemuan III…………………………………………………….. 145

Lampiran 38. Rekapitulasi Nilai Pertemuan III ……………………………... 147

Lampiran 39. Daftar Presensi Kelas V SD NegeriJ etis 01 Pertemuan I………. 148

Lampiran 40. Daftar Presensi Kelas V SD Negeri Jetis 01 Pertemuan II……… 149

Lampiran 41. Daftar Presensi Kelas V SD Negeri Jetis 01 Pertemuan III…….. 150

Lampiran 42. Surat Pengajuan Judul ………………………………………….. 151

Lampiran 43. Surat Validasi Proposal Penelitian ……………………………… 152

Lampiran 44. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out Rektor UNS ……… 153

Lampiran 45. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten Sukoharjo ……………………………… 154

Lampiran 46. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out Kepala UPTD

Pendidikan KecamatanBaki ……………………………………. 155

Lampiran 47. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out Kepala Sekolah SDN

Jetis 01 …………………………………………………………… 156

Lampiran 48. Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi …………………… 157

Lampiran 49. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Ijin Penyusunan Skripsi … 158

Lampiran 50. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian …………………… 159

Lampiran 51. Dokumentasi Pembelajaran ………………………………………. 160

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepak takraw merupakan jenis olahraga yang bermula dari permainan

tradisional. Dalam perkembangannya olahraga ini sudah banyak dikenal oleh seluruh

lapisan masyarakat, walaupun masih banyak orang yang belum bisa memainkannya.

Sebagai cabang olahraga permainan, olahraga ini termasuk olahraga yang menarik,

karena didalamnya terdapat gerakan – gerakan yang bersifat akrobatik yang enak

untuk ditonton. Sepak takraw memiliki karakter permainan sendiri bila dibanding

dengan olahraga permainan yang lain, seperti: sepak bola, bola voli, dan lain – lain.

Untuk itu bagi seorang pemain yang baik harus memiliki penguasaan dan kematangan

tekhnik yang benar dalam bermain sepak takraw.

Sesungguhnya permainan sepak takraw cukup menarik dan sangat baik

untuk dijadikan sebagai media pendidikan. Tetapi sayang olahraga permainan sepak

takraw ini kurang popular dan kurang diminati para siswa di sekolah. Oleh karena itu,

diperlukan peningkatan sosialisasi permainan sepak takraw pada siswa di sekolah.

Permainan sepak takraw merupakan kombinasi dari permainan bola voli dan

sepak bola, karena bola harus tetap di udara dan dimainkan dengan seluruh anggota

badan kecuali tangan. Persamaan antara sepak bola dan sepak takraw begitu Nampak

sekali dalam kedua permainan itu, seperti menyundul bola, menendang bola dengan

kaki bagian dalam, menedang bola dengan kaki bagian luar atau punggung kaki,

mengontrol bola dengan dada dan kaki, jadi tidak heran kalau pemain sepak bola

dapat bermain sepak takraw dengan baik. Pada permainan sepak takraw bukan saja

ada unsur – unsur olahraga, tetapi juga mangandung unsur – unsur kesenian,

disebabkan dalam permainan tersebut terdapat bermacam – macam variasi menyepak

dan memainkan bola.

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sepak takraw merupakan jenis permainan khusus. Contoh seorang tekong

atau server biasanya tidak akan dapat memainkan sebagai pemain depan atau apit

baik apit kanan atau kiri, begitu juga sebaliknya kita jarang menemukan atau

mendapatkan pemain – pemain yang menguasai dan dapat memainkan ketiga posisi

tersebut dengan baik dan seimbang. Salah satu ciri perbedaan dalam sepak takraw

adalah jika seorang pemain memberikan operan kepada kawannya, bola harus tetap di

udara dan tidak boleh menyentuh tanah.

Untuk bermain sepak takraw dengan baik, seorang pemain harus mampu

menguasai kemampuan dasar sepak takraw.Kemampuan yang dimaksud adalah

menyepak dengan menggunakan bagian – bagian kaki, memainkan bola dengan

kepala, memainkan bola dengan dada, memainkan bola dengan paha dan memainkan

bola dengan bahu.Kamampuan tersebut, antara satu dengan uang lainnya merupakan

kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.Tanpa menguasai kemampuan dasar atau teknik

dasar bermain sepak takraw, permainan sepak takraw tidak dapat dimainkan dengan

baik.Penguasaan teknik – teknik tersebut dapat dikuasai dengan baik jika dipelajari

dan dilatih secara kontinyu di bawah penguasaan Pembina, pelatih atau guru

pendidikan jasmani yang berkualitas.Namun tidak berarti bahwa prestasi sepak

takraw hanya ditentukan oleh penguasaan teknik dasar saja.

Permainan sepak takraw memerlukan unsur – unsur yang bersifat

khusus.Permainan sepak takraw harus ditujukan pada peningkatan unsur – unsur yang

diperlukan dalam permainan sepak takraw.Unsur – unsur yang diperlukan dalam

permainan sepak takraw adalah penguasaan teknik fisik, taktik dan mental yang baik.

Teknik merupakan faktor yang fundamental yang harus dikuasai oleh setiap

siswa agar dapat bermain sepak takraw secara baik.Permainan sepak takraw dapat

lebih menarik atau menyenangkan jika tiap pemain menguasai teknik dasar yang

memadai.Teknik dasar yang ada dalam permainan sepak takraw cukup banyak,

diantaranya yaitu sepak sila, sepak kuda, sepak cukil, memaha, heading, smash dan

servis. Salah satu penguasaan teknik dasar yang sangat besar pengaruhnya dalam

permainan sepak takraw yaitu menyepak / menimang bola. Dari bermacam – macam

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

teknik menyepak / menimang, salah satu diantaranya yaitu dengan teknik sepak

sila.Sepak sila adalah usaha menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam

yang bertujuan untuk menerima atau menimang bola, menguasai bola, mengoper bola

ke teman dan menyelamatkan serangan lawan.

Sepak takraw merupakan salah satu permainan yang menjadi olahraga

pilihan disamping sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki

Tahun Ajaran 2011/2012 masih belum baik.Kondisi riil tentang kemampuan sepak

sila kelas V SD Negeri Jetis 01 Kec. Baki Tahun Ajaran 2011/2012 yang bisa

melakukan / tuntas 45% atau 15 siswa yang tuntas dari jumlah keseluruhan 35 siswa.

Hal ini disebabkan kurang terprogramnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru sehingga proses pembelajaran kurang efektif, masih banyak guru belum

memberdayakan seluruh potensinya dalam mengelola pembelajaran baik dalam

menguasai materi maupun dalam menggunakan media pembelajaran. Dalam praktek

di lapangan sering sekali didapati pembelajaran Penjas yang kurang efektif dan

efisien. Dalam pengajaran materi, guru tidak menggunakan media atau alat bantu.

Padahal jika dikaji lebih mendalam, dengan menggunakan alat bantu informasi/pesan

yang akan disampaikan akan lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh siswa sehingga

proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Hal ini disinyalir karena tidak

tersedianya alat bantu tersebut dan kurangnya kreativitas para guru. Tidak tersedianya

media pembelajaran/alat bantu di sekolah menjadi salah satu faktor penyebab guru

malas dan kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran.

Disamping faktor guru, faktor siswa juga sangat mempengaruhi, diantaranya

disebabkan karena kurangnya motivasi dan pengetahuan pada siswa tentang materi

sepak takraw, sehingga siswa menjadi jenuh dan bahkan tidak suka pada permainan

sepak takraw maka dari itu dirubah model pembelajarannya agar siswa tertarik. Disisi

lain dikarenakan tidak adanya alat bantu, seperti alat bantu untuk materi sepak takraw

yang standar sehingga seringkali didapati masalah dalam pengajaran materi ini,

sehingga siswa kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran sepak takraw. Namun

dalam hal ini, menurut Peneliti perlu adanya suatu pemikiran yang inovatif dan

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kreatif dari guru Penjas. Alat pembelajaran tidak harus standar, tetapi dapat

dimodifikasi atau direkayasa sedemikian rupa yang menyerupai aslinya agar siswa

tertarik dan senang untuk mengikuti pembelajaran permainan sepak takraw.

Jadi hal ini sangat perlu dikaji dan benar–benar diperhatikan karena sangat

besar manfaatnya baik bagi kelancaran proses KBM maupun pengembangan

pengetahuan siswa mengenai materi - materi dalam Pendidikan Jasmani secara

menyeluruh. Oleh sebab itu, peneliti tertarik dan berniat untuk berkreasi dalam

melancarkan proses pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif dan efisien

dengan menggunakan alat bantu tali. Sebagai gagasan, untuk membatu proses

pembelajaran materi sepak takraw dapat diusahakan dengan menggunakan alat bantu

tali yang diatur sedemikian rupa.

Keterbatasan - keterbatasan yang ada dapat menyebabkan kurangnya

kualitas hasil pembelajaran. Salah satu kemampuan yang masih kurang dimiliki siswa

kelas V SD Negeri Jetis01 Kecamatan Baki Tahun Ajaran 2011/2012 dan masih perlu

ditingkatkan diantaranya adalah kemampuan hasil belajar sepak sila. Untuk

meningkatkan kemampuan bermain sepak takraw pada siswa kelas V SD Negeri Jetis

01 Kecamatan Baki Tahun Ajaran 2011/2012 diperlukan pembelajaran yang

ditujukan pada peningkatan hasil belajar sepaksila.

Dalam permainan sepak takraw, untuk dapat melakukan sepak sila dengan

baik memerlukan latihan secara intensif. Untuk meningkatkan hasil belajar sepak sila,

diperlukan metode – metode pembelajaran yang efektif. Ada beberapa metode latihan

yang dapat meningkatkan kemampuan menimang bola menggunakan kaki bagian

dalam antara lain adalah: menimang menggunakan alat bantu tali, bantuan lemparan

dari teman, melempar sendiri, latihan dengan tembok dan sebagainya. Dari proses

pembelajaran tersebut mempunyai tingkat kesulitan dan tingkat keefektifan yang

berbeda – beda. Disamping faktor – faktor tersebut peneliti yang dulu Praktek

Kemantapan Mengajar (PKM) berdiskusi dengan guru bisa menyimpulkan

permasalahan yang terjadi yaitu kurangnya kemampuan tentang sepak takraw

khususnya sepak sila.

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berangkat dari permasalahan tersebut diatas, peneliti akan mengkaji

mengenai “Peningkatan Hasil Belajar Sepak Sila Dalam Permainan Sepak Takraw

Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jetis

01 Kecamatan Baki Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah, maka masalah yang ada dapat

dirumuskan sebagai berikut “Bagaimanakah penggunaanalat bantu pembelajaran

dapat meningkatkan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw pada

siswa kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki tahun ajaran 2011/2012?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini

bertujuan:

Untuk meningkatkan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw

pada siswa kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki Tahun Ajaran

2011/2012 melalui penggunaan alat bantu pembelajaran.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw. Setelah

dilakukan penelitian ini diharapakan terdapat suatu peningkatan dan nilai tambah

yang menjadikan proses pembelajaran Penjasorkes menjadi lebih baik lagi, sehingga

tujuan pelaksanaan Penjasorkes untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan

gerak dasar dan berbagai aktifitas jasmani dapat terpenuhi.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Manfaat penelitian ini secara lebih rinci adalah :

1. Bagi Guru Penjas di SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki

a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam menggunakan media bantu

pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran terutama materi sepak sila

dalam sepak takraw.

b. Untuk membantu memilih pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil

belajar sepak sila dalam sepak takraw.

c. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memberikan pembelajaran yang lebih

menarik dan mudah dipahami siswa.

2. Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan sehingga siswa

dapat lebih mudah menerima materi pelajaran yang diajarkan.

b. Mempermudah siswa dalam menyerap segala informasi yang disampaikan oleh

guru dalam pembelajaran.

c. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran sepak sila

sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

3. Bagi Lembaga Pendidikan (Instansi)

Sebagai bahan masukan, saran, dan informasi terhadap sekolah, instansi,

lembaga pendidikan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat

dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan kualitas kemampuan belajar

siswa.

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Sepak Takraw

Permainan Sepak Takraw adalah permainan yang pelaksanaannya seperti

pada permainan dengan net, sederhana dan unik. Dikatakan unik karena

mengandung unsur – unsur seni. Sepak takraw dimainkan diatas lapangan empat

persegi panjang (panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m), rata, baik terbuka maupun

tertutup serta bebas dari semua rintangan. Lapangan dibatasi oleh net. Bola terbuat

dari rotan atau plastik (syntetic febrae) yang dianyam bulat. Cara memainkan bola

pada sepak takraw dengan menggunakan kaki, kepala atau badan asalkan dalam

keadaan memantul. Untuk dapat mengembalikan bola ke lapangan lawan, maka

setiap regu diperkenankan menyentuh / menendang / menyundul bola tiga kali,

apakah dimainkan oleh ketiga pemain regu tersebut ataupun hanya salah satu

anggotanya, yang penting setiap regu berhak menyentuh bola sebanyak tiga kali

dan bola ketiga harus sudah menuju kearah lapangan lawan.

Permainan sepak takraw merupakan kombinasi dari permainan sepak bola

dan bola voli, karena bola harus selalu tetap di udara dan dimainkan dengan

seluruh anggota badan kecuali tangan. Salah satu ciri perbedaan dalam sepak

takraw adalah jika seorang pemain memberikan operan atau passing kepada

lawannya, bola harus selalu tetap di udara dan tidak boleh menyentuh tanah.

Antara sepak bola dan takraw. Nampak sekali persamaan ketrampilan dan skill

yang digunakan kedua peramainan ini. Menyundul bola, menendang dengan kaki

bagian bagian dalam, dengan punggung kaki, mengontrol dengan dada dan paha,

jika tidak heran kalau pemain sepak takraw juga dapat bermain sepak bola dengan

baik. Untuk mencapai prestasi yang maksimal dalam permainan sepak takraw,

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

harus didukung oleh pemain – pemain berkualitas. Dalam hal ini pemain dituntut

untuk menguasai seluruh unsur dasar yang mendukung dalam permainan sepak

takraw seperti teknik, fisik, taktik dan kematangan juara.

a. Teknik Dasar Permainan Sepak Takraw

Untuk bermain sepak takraw yang baik, maka perlu diajarkan dahulu

teknik dasar, teknik dasar merupakan unsur dasar bagi para pemain.

Menurut Soegih Harjono dan Goesmardaus (1984 : 4-5) mengemukakan

bahwa :

Teknik dasar bermain sepak takraw antara lain :

(1) Sepakan.

(a) Sepak sila.

(b) Sepak kuda (punggung kaki).

(c) Sepak cungkil (ujung kaki).

(d) Telapak kaki.

(2) Mengkop.

(a) Bagian dahi.

(b) Bagian kiri kepala.

(c) Bagian kanan kepala.

(d) Bagian belakang kepala.

(3) Menahan dengan dada.

(4) Menahan dengan paha.

(5) Menahan dengan bahu.

Kemampuan teknik dasar diatas, antara yang satu dengan lainnya

merupakan satu keasatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pemain sepak takraw

idealnya menguasai seluruh teknik – teknik tersebut dengan mahir, namun sulit

dilakukan, sebab kemampuan pemain biasanya terbatas. Oleh karena itu tiap

pemain sudah harus memiliki seluruh teknik dengan mahir. Namun setidaknya

harus bias melakukan teknik – teknik tersebut. Tetapi tiap pemain harus

memiliki spesialisasi atau keahlian yang khusus. Misalnya pemain spesialis

smash atau spesialis umpan dan sebagainya.

Salah satu teknik penting pada sepak takraw adalah teknik dasar

menyepak bola. Permainan sepak takraw sebagian besar gerakannya adalah

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

terdiri dari gerakan menyepak bola. Salah satu teknik sepakan ujung harus

dimiliki oleh seorang pemain sepak takraw adalah sepak sila. Sepak sila besar

manfaatnya untuk mengontrol dan menimang, untuk membuat umpan atau

operan dan untuk menyelamatkan bola dari serangan.

b. Teknik Dasar Menyepak Bola

Teknik dasar menyepak bola merupakan teknik dasar terpenting pada

permainan sepak takraw. Teknik dasar menyepak bola ini terutama berguna

untuk melakukan passing atau menimang bola. Yang dimaksud dengan passing

atau menimang bola adalah tindakan memberikan bola dengan tujuan mengoper

bola ke lawan regunya untuk dimainkan lagi oleh regunya termasuk sebagai

umpan untuk dismash.

Kemampuan menyepak bola merupakan suatu syarat mutlak yang

harus dikuasai seorang pemain sepak takraw. Menurut Sudrajat Prawirasaputra

(2000: 23):

Kemampuan menyepak atau ketrampilan menimang merupakan ibu dari

permainan sepak takraw, karena peran utama dalam memainkan bola

pada permainan sepak takraw adalah dimainkan terbanyak disepak

dengan bagian kaki, jadi jelas untuk menjadi pemain sepak takraw yang

baik harus menguasai teknik menyepak bola disamping teknik – teknik

dasar yang lain.

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh pemain sepak

takraw agar memiliki kemampuan menyepak bola dengan baik. Menurut

Sudrajat Prawirasaputra (2000: 23) dikemukakan bahwa :

Prinsip – prinsip yang perlu diperhatikan oleh pemain sepak takraw antara

lain sebagai berikut :

(1) Kaki pemain harus berada bersama- sama bola takraw.

(2) Keseimbangan tubuh dan agilitas, kalau tidak maka pemain akan

sulit menyepak bola karena dia harus bisa berdiri pada satu kaki.

(3) Ambil keputusan segera tentang cara yang hendak dilakukan.

(4) Pemain senantiasa dapatkan bola takraw dan harus mampu

memprediksi jatuhnya bola.

(5) Pemain harus memiliki kemampuan fleksibilitas agar hasil sepakan

bolanya keras kearah lawan.

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Prinsip – prinsip tersebut dapat dilatihkan dengan penanaman konsep

gerakan dan kemudian dipraktekkan. Dalam permainan sepak takraw ada

beberapa jenis sepakan yang dapat digunakan. Macam – macam teknik

menyepak bola atau dasar – dasar sepakan bola pada permainan sepak takraw

menurut Sudrajat Prawirasaputra (2000: 7) diantaranya sebagai berikut :

(1) Sepak sila adalah teknik menyepak bola dengan kaki bagian dalam.

(2) Sepak kuda/kura adalah teknik menyepak bola dengan kura – kura

kaki ata menyepak dengan punggung kaki.

(3) Sepak badek atau sepak sepuh adalah teknik menyepak bola dengan

kaki bagian luar.

(4) Sepak belakang adalah teknik menyepak bola dengan tumit.

(5) Sepak cungkil adalah teknik menyepak bola dengan ujung kaki.

Berbagai jenis sepakan tersebut perlu dipelajari oleh setiap pemain

sepak takraw. Sejak awal belajar sepak takraw, pemain perlu ditekankan pada

penguasaan teknik sepakan tersebut. Salah satu teknik sepakan yang harus

dimiliki oleh semua pemain sepak takraw adalah sepak sila. Teknik sepak sila

besar manfaatnya untuk menyelamatkan bola dari serangan.

2. Sepak Sila

a. Definisi Sepak Sila

Dinamakan sepak sila karena posisi saat perkenaan bola seperti orang

bersila. Menurut Densusnadi (http://densusnadi.blogspot.com/2010/08/teknik-

dasar-permainan-sepak-takraw.html) mengemukakan bahwa pengertian sepak

sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam gunanya

untuk menerima dan menimang bola, mengumpan dan menyelamtkan serangan

lawan. Permukaan kaki yang digunakan untuk menyepak adalah bagian kaki

yang dibatasi oleh dasar ibu jari yang lebar, tumit dan pergelangan kaki. Teknik

sepak sila cukup besar manfaatnya selama permainan sepak takraw. Berkaitan

dengan kegunaan sepak sila, Sulaiman & Soegih Harjono & Goesmardaus

berpendapat bahwa, “Sepak sila digunakan untuk menerima bola, mengontrol

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

atau menimang bola dan memberikan umpan kepada teman serta untuk

menyelamatkan bola dari serangan lawan” (1984:4). Teknik dasar sepak sila

juga merupakan teknik yang sangat bermanfaat untuk melakukan umpan

(operan) kepada teman untuk dismash. Dalam pertandingan diperlukan operan

yang baik dan tidak menyusahkan teman sendiri. Dengan operan yang baik

akan dapat diatur pola penyerangan secara mantap sehingga dapat memperoleh

kemenangan dalam suatu pertandingan. Untuk itulah pemain sepak takraw

harus menguasai teknik sepak sila dengan baik.

b. Pelaksanaan Teknik Sepak Sila

Kemampuan teknik sepak sila besar perannya dalam usaha

peningkatan kualitas pemain dan permainan secara menyeluruh. Untuk itu para

pemaian harus bisa menguasai permainan terhadap bola, maka akan semakin

tinggi pula kemampuan pemain dalam mengelola bola. Keberhasilan seorang

pemain dalam melakukan sepak sila tergantung pada penguasaan teknik

dasarnya. Menurut kumpulan bahan Penataran Pelatih Sepak Takraw, Sulaiman

(2009/2010) dikemukakan bahwa :

Pelaksanaan teknik dasar sepak sila diantaranya yaitu :

(1) Segera tempatkan kaki penyepaknya dengan posisi melipat di

bawah bola.

(2) Pengenaan bola dengan kaki penyepak berada diantara kedua paha

atau dekat lutut yang berdiri.

(3) Lutut yang berdiri agak menekuk.

(4) Badan agak membungkuk.

(5) Bola disepak oleh bagian kaki di bawah mata kaki.

(6) Pergelangan kaki difizor (dibakukan).

Berkaitan dengan teknik sepak sila ini, Sudrajat Prawirasaputra (2000:

24) berpendapat bahwa :

Teknik melakukan sepak sila :

(1) Berdiri pada kedua kaki menghadap kearah datangnya bola.

(2) Berdiri pada satu kaki, pada kaki kiri atau kanan.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

(3) Bila berdiri pada kaki kiri, maka kaki kanan ditarik ke atas dan

telapak kakinya menghadap lutut kaki kiri kemudian diturunkan

setinggi mata kaki kaki kiri ditarik lagi ke atas sampai setinggi lutut

berulang-ulang.

(4) Pemain berdiri pada dua kaki, kaki kiri di depan kaki kanan, berat

badan bertumpu pada kaki kiri, menghadap pelambung bola.

(5) Bola lambungan diikuti dengan pandangan mata.

(6) Kedatangan bola disambut oleh kaki dengan posisi kaki sepak sila.

Teknik - teknik dasar gerakan tersebut harus dipahami oleh setiap

pemain sepak takraw. Teknik - teknik dasar gerakan tersebut dapat dilatihkan

dengan penanaman konsep gerakan dan kemudian dipraktekkan, secara lebih

jelas pelaksanaan teknik sepak sila adalah sebagai berikut :

Gambar. 1 : Pelaksanaan teknik Sepak Sila

(Sumber: Buku Paket Penjasorkes SD Kelas 5 Yudhistira, 2007 : 70)

Pelaksanaan gerakan sepakan menurut pada koordinasi gerakan yang

baik. Baik ayunan kaki yang menyepak bola kaki tumpu, posisi badan, ayunan

kaki maupun sikap tubuh lainnya yang mendukung gerakan sepakan. Pemain

harus mampu menggabungkan beberapa sub – sub gerakan menjadi rangkaian

gerakan yang uruh dan terpadu. Dalam melakukan sepakan diperlukan

penguasaan terhadap rangkaian dan pola gerak yang merupakan dasar dari

gerakan menyepak bola. Rangkaian dan pola gerak menyepak bola yang baik

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

hanya dapat dicapai dengan pembelajaran dengan teknik yang benar.

Penguasaan teknik sepak sila sangat menentukan hasil sepakan.

c. Metode Pembelajaran Sepak Sila

Sepak sila merupakan gerakan keterampilan yang bersifat khusus yang

memiliki karakteristik yang bersifat spesifik. Untuk mengembangkan

keterampilan sepak sila perlu dipahami krakteristik dan klasifikasi gerakan

sepak sila. Penggunaan metode mengajar teknik dasar pembelajaran yang sesuai

ikut menentukan keberhasilan dalam pembelajaran sepak sila. Ada beberapa

metode mengajar teknik dasar pembelajaran yang bisa dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar sepak sila. Menurut Soegih Harjono dan

Goesmardaus (1984 : 6) diantaranya adalah :

Metode mengajar teknik dasar pembelajaran sepak sila

(1) Latihan kontrol dan timangan individu.

(2) Latihan operan berteman atau berpasangan (satu lawan satu).

(3) Latihan operan bebas dalam lingkungan.

(4) Latihan operan zig – zag.

(5) Latihan satu lawan banyak.

(6) Latihan operan bintang.

(7) Latihan dalam lingkaran.

(8) Latihan operan keliling.

(9) Latihan operan segitiga bergerak.

Disamping metode mengajar teknik dasar diatas masih banyak lagi

metode teknik dasar pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pembelajaran

sepak sila. Bentuk lain yaitu pembelajaran sepak sila dengan menggunakan alat

bantu tali.

Pengajar harus memberikan pembelajaran dengan pendekatan yang

baik agar dapat mengantarkan siswanya kepada penguasaan ketrampilan sepak

sila secara optimal. Agar pembelajaran sepak takraw mencapai hasil optimal

program pembelajaran diperlukan berbagai modifikasi.

Modifikasi yang diterapkan dalam pembelajaran sepak sila pada

penelitian ini adalah modifikasi lingkungan belajar siswa. Pembelajaran sepak

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

sila dengan menggunakan alat bantu tali merupakan bentuk modifikasi kondisi

lingkungan pembelajaran. Modifikasi lingkungan pembelajaran diantarnya

yaitu dengan modifikasi peralatan dan penataan ruang gerak dalam berlatih.

Guru dapat mengurangi dan menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan

tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk

melakukan skill itu. Misalnya, berat ringannya, besar kecilnya, tinggi

rendanhya, panjang pendeknya peralatan yang digunakan, perubahan ukuran

lapangan dipersempit atau tinggi jarring diperendah. Tujuan dari modifikasi itu

sendiri adalah :

1) Untuk memudahkan siswa menguasai teknik dasar dan memperoleh

pengalaman sukses.

2) Untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa, sehingga

kegiatan pembelajaran itu tidak hanya dimonopoli oleh siswa yang lebih

mampu. Berdasarkan kajian diatas peneliti memilih pembelajaran sepak sila

dengan menggunakan alat bantu tali.

3. Hakekat Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran mempunyai kaitan erat yang terjadi antara guru

dan siswa dan tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi dalam pola

hubungan antara dua subyek. Dalam hal ini Husdarta (2000) menjelaskan bahwa

”Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada

perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru

untuk memfasilitasi proses belajar. Kedua peranan itu tidak akan terlepas dari

situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan antara dua subyek” (1).

Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar

terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi

sosial-kultural dalam lingkungan masyarakat. Proses pembelajaran merupakan inti

dari proses pendidikan. Dalam proses pendidikan tersebut guru mempunyai

peranyang sangat besar dalam menggerakkan kemajuan dan perkembangan untuk

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

mencapai tujuan pendidikan. Tugas utama guru adalah membimbing, mengajar,

mendidik dan melatih. Oleh sebab itu guru mempunyai tanggung jawab yang besar

terhadap kebehasilan pendidikan. Pembelajaran adalah bagaimana guru

mengajarkan sesuatu kepada peserta didik dan juga bagaimana peserta didik

mempelajarinya. Pada tahap baru mengenal substansi yang dipelajari, baik yang

menyangkut aspek pembelajaran kognitif, afektif maupun psikomotor, bagi siswa

materi pembelajaran itu menjadi sesuatu yang asing pada mulanya. Namun setelah

guru berusaha untuk memusatkan dan menangkap perhatian siswa pada peristiwa

pembelajaran, maka sesuatu yang asing itu menjadi berangsur-angsur berkurang.

Siswa sangat peduli dengan apa yang dilakukan oleh gurunya. Oleh karena itu,

guru harus mengupayakan semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan

perncanaan materi agar terjadi proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

Jadi dalam peristiwa pembelajaran terjadi dua kejadian secara bersamaan

yaitu satu pihak memberi dan pihak kedua menerima. Oleh sebab itu dapat

dikatakan terjadi proses interaksi edukatif. Menurut Moh. Uzer Usman (2001)

mengemukakan bahwa “Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal

balik, berlangsung untuk mencapai tujuan tertentu” (62). Dari pernyataan tersebut

terkandung pengertian bahwa syarat utama berlangsungnya proses belajar-

mengajar yaitu adanya interaksi. Sedangkan proses interaksi edukatif memiliki

ciri-ciri sebagai berikut: (1). Ada tujuan yang jelas yang harus dicapai, (2). Ada

bahan yang menjadi isi proses, (3) Ada peserta didik yang aktif mengikuti, (4).

Ada guru yang melaksanakan, (5). Ada metode tertentu untuk mencapai tujuan,

(6). Proses interaksi tersebut berlangsung dalam ikatan situasional, dan (7). Ada

penilaian hasil interaksi.

Agar proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan meningkat,

diperlukan ketrampilan untuk mengolah dan mengembangkan komponen-

komponen dalam proses pembelajaran sehingga menjadikan pembelajaran

menarik, menyenangkan namun berhasil mencapai tujuan pendidikan. Guru

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sebagai juru mudi dalam proses pembelajaran dituntut untuk memiliki wawasan

pengetahuan dan ketrampilan dalam mengolah dan mengembangkan proses

pembelajaran secara kreatif dan inovatif.

4. Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah “Suatu

kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut

mengalami aktivitas belajar”.

Menurut Sudjana (1990:22), hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses

belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang

rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya.

b. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan

dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari

orang lain.

c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan

kreativitasnya.

d. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),

yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif

(sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.

5. Alat Bantu Pembelajaran

Pengertian alat / media bantu menurut Soepartono (2000: 3-8) adalah

“Media bantu yang digunakan dalam menyampaikan materi bahan ajar atau

pembelajaran”. Media sering juga disebut sebagai perangkat lunak yang bukan

saja memuat pesan atau bahan ajar untuk disalurkan melalui alat tertentu tetapi

juga dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Media bantu ini lebih juga

sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan

sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Jelas pula pengertian dan pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan

lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin

suatu objek sehingga mempermudah persepsi.

Menurut Soepartono (2000: 14-17) diantaranya adalah :

Manfaat alat bantu pembelajaran Manfaat alat bantu pembelajaran

(1) Proses komunikasi menjadi lebih mudah dalam penyampaian bahan

ajar dalam pembelajaran.

(2) Untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi dalam

sarana pendidikan.

(3) Menarik perhatian untuk berkonsentrasi pada materi ajar yang sedang

disajikan.

(4) Membangkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar.

(5) Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.

(6) Membantu meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi belajar

maupun terhadap proses pembelajarannya.

(7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi oleh para

pendidik pelaku pendidikan.

(8) Peran pendidik dapat berubah kearah yang lebih positif dan

produktif.

a. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik

Suatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan

pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-

konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan

yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaanya, dalam

waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan

tidak terlalu luas. Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar

dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna

yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang

belajar sedangkan yang dimaksud dengan komunikatif ialah bahwa media

tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa mejadi

lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.

b. Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Sepak Sila

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dalam membelajarkan pendidikan jasmani harus diterapkan model

pembelajaran yang baik dan tepat. Banyaknya model pembelajaran menuntut

seorang guru pendidikan jasmani harus menguasai dan memahami model-

model pembelajaran pendidikan jasmani. Model pembelajaran pendidikan

jasmani yang sering digalakkan sekarang ini adalah model pembelajaran

inovatif.

Model pembelajaran ini dengan penggunaan alat bantu sehingga

pembelajaran sepak sila dapat dirancang oleh guru sedemikian rupa untuk dapat

membuat siswa aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga lebih efektif

dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran aktif yaitu pembelajaran

yang mencakup dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran inovatif bersifat menyenangkan dan membutuhkan

kreativitas guru dalam proses pembelajaran untuk dapat membuat siswa agar

aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga lebih efektif dalam pencapaian

tujuan pembelajaran. Sehingga pembelajaran aktif memberikan peluang siswa

untuk bersifat aktif dan mandiri dilakukan dengan berbagai cara misalnya

dengan menggunakan tali (bola digantung dengan tali), tali yang dapat

digunakan berupa tali raffia, tampar (dadung yang diurai jadi kecil-kecil), irisan

karet ban. Penggunaan alat bantu pembelajaran juga dapat menggunakan bola,

bola dapat di modifikasi dengan bola plastik, bola karet dan bola digantung

dengan modifikasi ini dapat mempermudah pembelajaran. Cara ini memberikan

motivasi kepada siswa untuk melakukan dengan sungguh-sungguh.

1) Pembelajaran Sepak Sila Dengan Memodifikasi Sarana Dan Prasarana.

Pembelajaran sepak sila dengan memodifikasi sarana dan prasarana

yaitu dengan menggunakan tali, tali yang digunakan yaitu tali rafia.

Pelaksanaan pembelajarannya yaitu bola digantung dengan tali dan

menyuruh siswa untuk melakukan sepak sila secara bertahap. Selain dengan

tali penggunaan alat bantu pembelajaran yaitu dengan bola. Bola yang

sebenarnya diganti menggunakan menggunakan bola plastik, bola karet dan

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

bola digantung. Pelaksanaan pembelajarannya yaitu dengan menyuruh siswa

melakukan sepak sila, secara bertahap. Dimana siswa dituntut untuk

melakukan sepak sila dengan bola yang dimodifikasi. Metode keseluruhan

merupakan cara mempraktekan seluruh rangkaian gerakan yang dipelajari.

Apabila keterampilan olahraga yang diajarkan itu sifatnya sederhana dan

mudah dimengerti maka keterampilan tersebut sebaiknya diajarkan secara

keseluruhan, dan setiap teknik bagian hanya dilatih secara khusus apabila

siswa atau objek membuat kesalahan pada teknik dasar tersebut.

2) Adapun kelebihan dari pembelajaran dengan memodifikasi sarana dan

prasarana yaitu :

a) Siswa lebih tertarik dengan materi yang akan diajarkan.

b) Siswa menjadi lebih termotivasi karena sarana dan prasarana yang

digunakan berbeda.

3) Sedangkan kelemahan dari pembelajaran dengan memodifikasi sarana dan

prasarana adalah :

Siswa melakukan Sepak sila menggunakan bola plastik dan bola

karet dan bola digantung sehingga berat bola belum sesuai dengan bola

sesungguhnya.

6. PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yaitu:

Terdiri atas satu siklus yang terdiri atas empat komponen, keempat komponen

tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4)

refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah

adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang

dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Penelitian tindakan dapat

dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya

mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan

masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang

dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan

jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi pelajaran.

Sering kali materi yang diajarkan oleh guru kurang tertanam kuat dalam benak siswa.

Khususnya dalam pembelajaran praktik teknik dasar sepak sila. Siswa kurang mampu

menganalisis gerakan yang telah diajarkan oleh guru, sebab guru hanya

menyampaikan materi secara verbal, adapun memberikan demonstrasi atau contoh

kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru bukanlah satu-satunya

sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk

mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam menyelesaikan masalah yang sesuai

dengan materi pembelajaran..

Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara langsung

oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.

Model nyata yang dimaksud adalah media pembelajaran, penggunaan modifikasi

pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan seperti,

melihat, menyentuh, merasakan, melalui modifikasi alat bantu tersebut.

Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya

disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar modifikasi

yang digunakan antara lain berupa alat bantu yaitu, menggunakan tali, bola plastik,

dan bola karet yang digunakan untuk pembelajan dalam teknik dasar sepak sila.

Secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut dijabarkan dalam RPP, setiap pertemuan.

Kurang kreatifnya guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar

siswa antara lain kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani disekolah dalam

membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru kurang akan

model-model pembelajaran,.

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Pemanfaatan alat bantu sederhana, tali, bola plastik, dan bola karet, sebagai

sarana membantu guru dalam pembelajaran teknik dasar sepak sila pada siswa.

Melalui alat bantu sederhana tersebut guru dapat memperlihatkan, dan memberikan

penjelasan yang mendetail mengenai teknik dasar sepak sila.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar. 2 Alur Kerangka Berpikir

Kondisi awal

Guru kurang kreatif,

inovatif, efektif dan

efisien dalam proses

pembelajaran penjas

a. Siswa kurang

senang/tertarikdengan

pelajaran penjas

b. Tingkat kesegaran

jasmani rendah

c. Dan yang paling utama

hasil belajar sepak sila

rendah

Tindakan Menerapkan model

pembelajaran dengan

penggunaan alat bantu

pembelajaran

Siklus I:guru dan peneliti

menyusun bentuk

pengajaran yang bertujuan

untuk meningkatkan

kemampuan dan

ketrampilan dasar sepak

sila, melalui pembelajaran

dengan alat bantu (tali dan

bola plastik, bola karet).

Lapangan yang diperkecil)

Siklus II :upaya perbaikan

dari siklus I sehingga

meningkatkan kemampuan

dan ketrampilan dasar

sepak sila takraw,melalui

pembelajaran inovatif

dengan memodifikasi

sarana dan prasarana yang

ada.

Kondisi akhir Melalui penggunaan alat

bantu pembelajaran dapat

meningkatkan kesegaran

jasmani siswa (siswa lebih

bersemangat dan penguasaan

siswa terhadap pembelajaran

teknik dasar sepak sila

meningkat sehingga

menjadikan prestasi belajar

meningkat) serta partisipasi

siswa dalam mengikuti

pembelajaran meningkat

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SD Negeri Jetis 01

Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan mulai bulan Mei

2012 sampai Juni 2012.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan

No Rancangan Kegiatan Waktu ( Bulan )

Mar

2012

Apr

2012

Mei

2012

Jun

2012

Juli

2012

Agts

2012

Sept

2012

Okt

2012

1. Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Ijin Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar proposal

b. Pengumpulan data penelitian

/ pelaksanaan tindakan.

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan

b. Ujian dan Revisi

c. Penggandaan dan

pengumpulan laporan

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3. Siklus PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada satu siklus. Satu

siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar

sepak sila dalam mengikuti pembelajaran sepak takraw melalui peggunaan alat

bantu pembelajaran.

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Persiapan sebelum penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dan dibuat

berbagai input instrumental yang akan dikenakan untuk memberikan perlakuan dalam

PTK, yaitu:

(1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dengan kompetensi dasar mempraktekkan variasi gerak dasar ke dalam

modifikasi permainan bola besar, serta nilai kerja sama, sportifitas, dan

kejujuran.

(2) Perangkat pembelajaran yang berupa: lembaran pengamatan siswa berupa

lembaran penilaian dan lembar evaluasi.

(3) Dalam persiapan juga diurutkan siswa sesuai absen.

C. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan

Baki Tahun Ajaran 2011/2012, yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 siswa

laki-laki dan 17 siswa perempuan.

D. Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang sepak sila dalam permainan sepak takraw

melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Jetis

01 Kec. Baki Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan alat

bantu pembelajaran dalam pembelajaran sepak sila dalam permainan sepak takraw

di SD Negeri Jetis 01 Tahun Ajaran 2011/2012.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah

dengan observasi, dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar saat penggunaan alat bantu

pembelajaran dalam pembelajaran sepak sila dalam permainan sepak takraw.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sebagai

berikut :

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data

No Sumber Data Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1. Siswa Kemampuan

melakukan

rangkaian

gerakan

keterampilan

sepak sila.

Pengamatan

selama proses

pembelajaran

sedang

berlangsung.

Lembar

penilaian

keterampilan

sepak sila

F. Analisis Data

1. Uji Validitas Data

Teknik pengujian validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan triangulasi, yaitu teknik uji validitas data dengan cara melakukan dan

pengecekan data yang ada, memisahkan data yang bisa digunakan dan tidak bisa

digunakan dan terakhir mengolah dan menganalisis data yang dipergunakan sehingga

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dapat menjawab permasalahan yang diajuka dalam penelitian.. Teknik triangulasi

yang digunakan berupa triangulasi sumber data dan triangulasi model pengumpulan

data. Yang mana terdiri dari siswa, guru sebagai kolaborator dan peneliti itu sendiri.

2. Analisis Deskriptif

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan

melakukan rangkaian gerakan keterampilan sepak sila dengan menganalisis rata-rata.

Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan dalam RPP.

G. Prosedur Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil

belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw kelas V SD Negeri Jetis 01 Kec.

Baki tahun ajaran 2011/2012. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut

dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap,

yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan

interprestasi, (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian

ini dilaksanakan dalam 2 siklus :

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru penjas / pengajar menyusun scenario

pembelajaran yang terdiri dari:

(1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)

yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran sepak sila.

(2) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian

sepak sila..

(3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilaksanakan dengan melaksanakan scenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut:

(1) Melaksanakan kegiatan awal dan menjelaskan kegiatan belajar mengajar

secara umum.

(2) Melakukan pemanasan dengan bermain.

(3) Melakukan sepak sila kemudian diterapkan dalam bentuk permainan.

(4) Melaksanakan kegiatan akhir dan penenangan / pendinginan.

c. Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap hasil belajar keterampilan sepak sila

pada saat proses pembelajaran.

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur anlisis terhadap hasil

penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan

yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.

Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:

Table 3. Persentase Target Capaian

Aspek yang diukur

Persentase Target

Capaian

Cara mengukur

Kondisi

awal

Target

Capaian

Hasil belajar

keterampilan sepak sila.

45 %

70 %

Diukur pada saat guru

memberikan tes sepak

sila pada awal

pembelajaran.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2. Rancangan Siklus II

Pada saat siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai

pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian

juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan refleksi yang juga

mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tindakan

1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Permainan Sepak Sila Dengan

Mempergunakan Alat Bantu Pembelajaran di SD Negeri Jetis 01 Kecamatan

Baki Tahun Ajaran 2012/2012

a. Prapertemuan

Prapertemuan merupakan keadaan sebelum tindakan

dilaksanakan dan dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan yang

timbul sebelum dilakukan pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas

belajar dan hasil belajar sepak sila, dan sekaligus sebagai pengantar

menuju pertemuan pertama. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan

pada tanggal 2 Mei 2012, peneliti mendapati permasalahan-permasalahan

yang timbul dalam pembelajaran konvensional yang digunakan sebelum

adanya tindakan. Permasalahan tersebut antara lain kurang aktifnya siswa

dalam pembelajaran, suasana pembelajaran menjenuhkan bagi siswa dan

prestasi belajar siswa yang masih dibawah standar ketuntasan pelajaran

prakter olahraga khususnya sepak takraw sepak sila.

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil tindakan prapertemuan diperoleh

identifikasi permasalahan yaitu aktivitas belajar siswa di bawah rata-

rata ketuntasan minimal 70%, kondisi awal yang didapat pada

pembelajaran ini dilakukan dengan tindakan-tindakan sebagai berikut:

a) Guru mempersiapkan rencana pembelajaran sepak sila dengan

teori dan praktek yang telah direncanakan sebelumnya.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b) Indikator pencapaian hasil belajar dan aktivitas belajar mengacu

pada Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tentang

penguasaan materi sepak sila berdasarkan kurikulum tahun

2011/2012 SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki, yaitu minimal 70.

Apabila hasil belajar dan aktivitas belajar telah tercapai, maka

rencana tindakan pertemuan 1 tidak dilanjutkan.

c) Guru menggunakan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan pada saat pengajran.

d) Menyiapkan skenario pelaksanaan tindakan dan penyediaan

sarana atau media yang diperlukan, yaitu silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran prakter olahraga khususnya sepak

takraw dengan kompetensi dasar sepak sila.

e) Menyiapkan instrumen yang berupa lembar tes hasil belajar dan

lembar pengamatan keaktifan siswa seperti pada lampiran

(lampiran 1).

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran prakter olahraga khususnya sepak

takraw dengan kompetensi dasar sepak sila di SD Negeri Jetis 01

Kecamatan Baki dilakukan oleh guru dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Kegiatan awal

(1) Memulai pembelajaran dengan menyampaikan salam

(2) Mengecek daftar hadir siswa (lampiran 2)

(3) Melakukan apersepsi dengan menanyakan pembelajaran yang

lalu

(4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

(5) menjelaskan tentang cara melakukan sepak sila, dengan guru

memberikan contoh, sesuai dengan dasar dan target yang ingin

dicapai oleh guru.

(6) Siswa secara langsung mempraktekkan apa yang menjadi

tujuan dari pembelajaran sepak sila ini.

3) Observasi

Dalam melakukan observasi guru yang sekaligus sebagai

peneliti dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dengan

melakukan pencatatan-pencatatan terhadap siswa sesuai dengan

indikator yang telah ditetapkan, yaitu dengan melakukan pencatatan-

pencatatan menganai gerakan yang dapat dilakukan oleh siswa dengan

baik dan benar. Kemampuan siswa dalam melakukan geakan teesebut

menjadi pedoman guru untuk memberikan penilaian dan menentukan

terpenuhi atau tidaknya KBM yang ingin dicapai oleh guru.

Berdasarkan data-data yang terkumpul selanjutnya dilakukan

rekapitulasi untuk menentukan ketercapaian aktivitas belajar. Dari

jumlah siswa yang mempunyai aktivitas sesuai dengan indikator

aktivitas belajar, selanjutnya dapat diketahui prosentasi ketercapaian

aktivitas belajar siswa.

4) Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran pra

pertemuan tentang kemampuan siswa dalam melakukan gerakan

gerakan dasar sepak sila dapat diketahui data tentang hasil belajar dan

aktivitas belajar siswa kelas V, pada pembelajaran praktek olahraga

khususnya sepak takraw kompetensi dasar sepak sila sebagai berikut:

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Berdasarkan hasil penilaian aktivitas belajar sepak sila pada

siswa kelas Kelas V SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Bakipada tahap

prapertemuan berdasarkan pengamatan dalam proses pembelajaran

yang dilakukan pada kelas V, dapat dilihat pada berikut ini:

Tabel 4. Data Aktivitas Belajar Siswa (Prapertemuan )

No Indikator Ketercapaian

Jumlah %

1 Siswa lebih bersemangat 16 45,71

2 berani mencoba contoh yang diberikan oleh

guru dan mempraktekkan secara langsung

dengan benar

16 45,71

3 Memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas 15 42.85

4 Mempunyai inisiatif 16 45,71

5 Berani bertanya 16 45,71

6 Aktif dalam mengikuti pembelajaran 15 42.85

Rata –Rata 15.75 45%

Berdasarkan tabel 4 di atas, menunjukkan bahwa data aktivitas

belajar siswa pada tahap prapertemuan adalah sebanyak 15 siswa (45%).

Data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih di bawah

rata-rata ketuntasan minimal 70%. Rendahnya aktivitas belajar siswa

dikarenakan pembelajaran yang deterapkan guru masih konvensional yaitu

menggunakan metode contoh dan praktek. Guru mendominasi dalam

kegiatan pembelajaran, sehingga guru menjadi satu-satunya sumber

belajar, informasi tidak dibangun dengan melibatkan guru dengan siswa

maupun siswa dengan siswa. Peran siswa dalam pembelajaran sangat

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

rendah. Berdasarkan kondisi riil tersebut maka sangat diperlukan tindakan

pertemuan 1, karena aktivitas belajar siswa masih di bawah rata-rata

ketuntasan minmal 70%.

Selanjutnya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa peneliti

menggunakan metode pembelajaran yang dikembangkan dalam satu

pertemuan dengan menggunakan tiga pertemuan. Uraian selanjutnya

mengenai hal tersebut dapat dilihat dalam pembahasan dibawah ini

dimana dalam satu pertemuan dibagi menjadi tiga pertemuan.

b. Pertemuan I

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil tindakan prapertemuan diperoleh

identifikasi permasalahan yaitu aktivitas belajar siswa di bawah rata-

rata ketuntasan minimal 70%, maka perlu dilakukan tindakan pada

pertemuan 1, kegiatan pada pertemuan 1 diawali dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a) Guru mempersiapkan rencana pembelajaran sepak sila dengan

teori dan praktek yang telah direncanakan sebelumnya.

b) Indikator pencapaian hasil belajar dan aktivitas belajar mengacu

pada Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tentang

penguasaan materi sepak sila berdasarkan kurikulum tahun

2011/2012 SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki, yaitu minimal 70,

dengan prosentase ketuntasan rata-rata minimal 70%. Apabila hasil

belajar dan aktivitas belajar telah tercapai, maka rencana tindakan

pertemuan 2 tidak dilanjutkan.

c) Guru menggunakan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan pada saat pengajaran.

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

d) Menyiapkan skenario pelaksanaan tindakan dan penyediaan

sarana atau media yang diperlukan, yaitu silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran prakter olahraga khususnya sepak

takraw dengan kompetensi dasar sepak sila.

e) Menyiapkan instrumen yang berupa lembar tes hasil belajar dan

lembar pengamatan keaktifan siswa seperti pada lampiran

(lampiran 1).

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran prakter olahraga khususnya sepak

takraw dengan kompetensi dasar sepak sila di SD Negeri Jetis 01

Kecamatan Baki dilakukan oleh guru dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Kegiatan awal

(1) Memulai pembelajaran dengan menyampaikan salam

(2) Mengecek daftar hadir siswa (lampiran 2)

(3) Melakukan apersepsi dengan menanyakan pembelajaran yang

lalu

(4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan

(5) menjelaskan tentang cara melakukan sepak sila, dengan guru

memberikan contoh, sesuai dengan dasar dan target yang ingin

dicapai oleh guru.

(6) Siswa secara langsung mempraktekkan apa yang menjadi

tujuan dari pembelajaran sepak sila ini.

3) Observasi

Dalam melakukan observasi guru yang sekaligus sebagai

peneliti dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dengan

melakukan pencatatan-pencatatan terhadap siswa sesuai dengan

indikator yang telah ditetapkan, yaitu dengan melakukan pencatatan-

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pencatatan menganai gerakan yang dapat dilakukan oleh siswa dengan

baik dan benar. Kemampuan siswa dalam melakukan geakan teesebut

menjadi pedoman guru untuk memberikan penilaian dan menentukan

terpenuhi atau tidaknya KBM yang ingin dicapai oleh guru.

Berdasarkan data-data yang terkumpul selanjutnya dilakukan

rekapitulasi untuk menentukan ketercapaian aktivitas belajar. Dari

jumlah siswa yang mempunyai aktivitas sesuai dengan indikator

aktivitas belajar, selanjutnya dapat diketahui prosentasi ketercapaian

aktivitas belajar siswa.

4) Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran

pertemuan 1 tentang kemampuan siswa dalam melakukan gerakan

gerakan dasar sepak sila dapat diketahui data tentang hasil belajar dan

aktivitas belajar siswa kelas V, pada pembelajaran prakter olahraga

khususnya sepak takraw kompetensi dasar sepak sila sebagai berikut:

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada pertemuan 1

tanggal 3 Mei 2012, dengan kompetensi dasar sepak sila dengan

materi penilaian posisi kaki ditekuk (sila); pandangan ke arah bola dan

lutut yang berdiri aga menekuk, dan dengan mencatat semua kegiatan

siswa berpedoman pada penilaian aktivitas, aktivitas belajar prakter

olahraga khususnya sepak takraw di kelas V SD Negeri Jetis 01

Kecamatan Baki pada tahap pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel 5

berikut:

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 5 Data aktivitas belajar siswa Pertemuan 1

No Indikator Ketercapaian

Jumlah %

1 Siswa lebih bersemangat 14 30%

2 berani mencoba contoh yang diberikan oleh

guru dan mempraktekkan secara langsung

dengan benar

13 25%

3 Memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas 22 55%

4 Mempunyai inisiatif 23 58%

5 Berani bertanya 19 38%

6 Aktif dalam mengikuti pembelajaran 21 53%

Rata –Rata 19.25 55%

Berdasarkan tabel 5, terlihat bahwa aktivitas belajar siswa

pada pertemuan 1 adalah sebanyak 19 siswa (55%), dengan demikian

hasil pembelajaran pada pertemuan 1 telah mengalami peningkatan

17,17% dari rata-rata prapertemuan 45%. Secara rinci peningkatan

aktivitas belajar dari prapertemuan ke pertemuan 1 terlihat seperti

tabel berikut:

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 6: Perbandingan Motivasi Belajar

Pra Pertemuan dengan Pertemuan 1

No Indikator

Ketercapaian

Peningkatan Pra pertemuan

Pertemuan

1

1 Siswa lebih bersemangat 18% 30% 12%

2 berani mencoba contoh

yang diberikan oleh guru

dan mempraktekkan secara

langsung dengan benar

15% 25% 10%

3 Memiliki tanggung jawab

dalam menyelesaikan tugas 25% 55% 30%

4 Mempunyai inisiatif 23% 58% 35%

5 Berani bertanya 25% 38% 13%

6 Aktif dalam mengikuti

pembelajaran 20% 53% 33%

Rata –Rata 21% 55% 34%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas belajar

siswa pada prapertemuan sebesar 21% dan pada pertemuan 1 sebesar

55%, yang berarti terjadi peningkatan aktivitas belajar sebesar 34%.

Dari hasil observasi dan wawancara tersebut di atas dapat

diketahui bahwa aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran

pertemuan 1 adalah sebesar 43%, walaupun dibanding dengan aktivitas

belajar pada kegiatan prapertemuan terjadi peningkatan aktivitas belajar

pada semua indikator dengan rata-rata peningkatan sebesar 22% namun

jika dilihat dari rata-rata keseluruhan aktivitas belajar siswa yang masih di

bawah rata-rata ketuntasan minimal 70%, maka perlu dilakukan rencana

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

tindakan pertemuan 2. Upaya guru untuk meningkatkan aktivitas belajar

pada proses pembelajaran dilakukan dengan mengelola waktu secara

efektif dan efisien saat diskusi dan presentasi, memberikan pujian berupa

kata-kata sanjungan dan memberikan hukuman yang mendidik sesuai

dengan kompetensi yang diajarkan guru.

c. Pertemuan II

1) Perencanaan

Perencanaan pertemuan II dibuat berdasarkan hasil tindakan

pada pertemuan I, dengan menerapkan metode pembelajaran

penggunaan alat bantu lebih efisien dan efektif, memberikan pujian

dan hukuman yang mendidik, serta memberikan tambahan nilai bagi

yang berhasil melakukan gerakan yang diminta oleh guru. Rencana

tindakan pada pertemuan II adalah sebagai berikut:

a) Guru mempersiapkan rencana pembelajaran dengan kompetensi

dasar sepak sila.

b) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar dan aktivitas

belajar berdasarkan KKM yaitu minimal 70, dengan prosentase

ketuntasan minimal 70%.

c) Mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode penggunaan alat bantu pembelajaran

d) Menyiapkan skenario pelaksanaan tindakan dan menyediakan

sarana atau media yang diperlukan yaitu: silabus, RPP

pembelajaran prakter olahraga khususnya sepak takraw.

2) Tindakan

Pelaksanaan program tindakan II yaitu melakukan identifikasi

masalah yang muncul pada pertemuan I yang belum teratasi dan

melakukan pemecahan masalah, dimana aktivitas belajar siswa pada

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

proses pembelajaran masih tergolong rendah. Selanjutnya tindakan

dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a) Guru melakukan apersepsi

b) Guru menjelaskan permasalahan yang timbul pada kegiatan

pertemuan I, dengan menyebutkan hasil penilaian per indikator.

c) Guru memberi contoh dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk melakukan gerakan yang diinginkan sesuai dengan apa yang

telah ditetapkan oleh guru.

d) Guru memberikan hasil penelitian berdasarkan kemampuan yang

ditunjukkan oleh siswa.

e) Guru melakukan penilaian terhadap aktivitas belajar siswa sesuai

dengan format yang telah ditetapkan (format penilaian terlampir).

f) Guru memberikan evaluasi hasil pembelajaran

3) Pengamatan (Observasi)

a) Guru dan observer melakukan observasi dengan memakai format

observasi yang meliputi keberanian siswa dalam bertanya dan

mengemukakan pendapat,

b) Guru mengamati interaksi siswa dengan siswa lain terutama yang

berhubungan dengan aktifitas siswa dalam mempraktekkan contoh

yang diberikan.

c) Guru mengamati interaksi siswa dengan guru selama kegiatan

pembelajaran,

d) Guru sebagai fasilitator berupaya menjaga hubungan baik antara

siswa dengan siswa lain selama pembelajaran (dalam kerja

kelompok),

e) Guru dan observer mengamati partisipasi siswa dalam

pembelajaran/keaktifan siswa dalam kelompok.

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

f) Guru dan observer memperhatikan dan melakukan pencatatan

terhadap siswa yang melakukan kegiatan yang tidak relevan

dengan aktivitas belajar meliputi: perhatian siswa, sikap siswa

dalam mengikuti pelajaran (ngobrol dengan teman lain,

menerjakan tugas lain)

g) Guru dan observer melakukan penilaian terhadap aktivitas belajar

siswa dalam proses pembelajaran.

4) Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa pada pertemuan 2

pembelajaran prakter olahraga khususnya sepak takraw dikelas V SD

Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki pada tahap pertemuan 2 dapat dilihat

pada tabel 7 berikut:

Tabel 7. Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2

No Indikator Ketercapaian

Jumlah %

1 Siswa lebih bersemangat 21 53%

2 berani mencoba contoh yang diberikan oleh

guru dan mempraktekkan secara langsung

dengan benar

24 60%

3 Memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas 28 70%

4 Mempunyai inisiatif 26 65%

5 Berani bertanya 22 55%

6 Aktif dalam mengikuti pembelajaran 28 70%

Rata –Rata 24.83 65%

Dari tabel 7 di atas, terlihat bahwa data motivasi belajar siswa

pada tahap pertemuan 2 rata-rata sebanyak 22 siswa (65%). Jika

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dibanding dengan pertemuan 1 dengan rata-rata 17 siswa (43%)

berarti terjadi peningkatan aktivitas sebesar 19%. Secara rinci

peningkatan tersebut terjadi pada setiap indikator, seperti terlihat pada

tabel 8 berikut:

Tabel 8. Perbandingan Aktivitas Belajar

Pertemuan I dengan pertemuan II

No Indikator

Ketercapaian

Peningkatan Pertemuan

1

Pertemuan

2

1 Siswa lebih bersemangat 30% 53% 23%

2 berani mencoba contoh yang

diberikan oleh guru dan

mempraktekkan secara langsung

dengan benar

25% 60% 35%

3 Memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas 55% 70% 15%

4 Mempunyai inisiatif 58% 65% 8%

5 Berani bertanya 38% 55% 18%

6 Aktif dalam mengikuti

pembelajaran 53% 70% 18%

Rata –Rata 43% 62% 19%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata

aktivitas belajar siswa pada pertemuan 1 sebesar 55% dan pada

pertemuan 2 sebesar 65%, yang berarti terjadi peningkatan dari rata-

rata aktivitas belajar siswa yang mencapai ketuntasan minimal 70%,

maka tujuan penelitian telah tercapai. Sehingga rencana tindakan

pertemuan berikutnya tidak diperlukan.

Pada kegiatan pertemuan II guru terlihat memulai

pembelajaran dengan memeriksa daftar hadir siswa, dan menjelaskan

kompetensi dasar yang akan dibahas, dilanjutkan dengan memberikan

aktivitas pada siswa. Persiapan pembelajaran pada pertemuan 2

diawali dengan membagi siswa menjadi 8 kelompok masing-masing

terdiri dari 5 siswa. Langkah berikutnya siswa mendiskusikan tentang

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

sepak sila yang baik dan menjiwai. Diskusi dilakukan selama 20 menit

dilanjutkan dengan presentasi di depan kelas oleh masing-masing

kelompok. Guru memberikan tes. Untuk lebih jelasnya dibawah ini

ditampilkan grafik peningkatan hasil belajar pra pertemuan ,

pertemuan I dan Pertemuan II. Berdasarkan pengamatan dan

wawancara terhadap proses pembelajaran pada pertemuan II dapat

diketahui bahwa aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran

mencapai 62%. Dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya terjadi

peningkatan motivasi sebesar 19%.

d. Pertemuan III

1) Perencanaan

Perencanaan pertemuan II dibuat berdasarkan hasil tindakan

pada pertemuan I, dengan menerapkan metode pembelajaran

penggunaan alat bantu lebih efisien dan efektif, memberikan pujian

dan hukuman yang mendidik, serta memberikan tambahan nilai bagi

yang berhasil melakukan gerakan yang diminta oleh guru. Rencana

tindakan pada pertemuan II adalah sebagai berikut:

a) Guru mempersiapkan rencana pembelajaran dengan kompetensi

dasar sepak sila.

b) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar dan aktivitas

belajar berdasarkan KKM yaitu minimal 70, dengan prosentase

ketuntasan minimal 70%.

c) Mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode penggunaan alat bantu pembelajaran

d) Menyiapkan skenario pelaksanaan tindakan dan menyediakan

sarana atau media yang diperlukan yaitu: silabus, RPP

pembelajaran prakter olahraga khususnya sepak takraw.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Tindakan

Pelaksanaan program tindakan III yaitu melakukan identifikasi

masalah yang muncul pada pertemuan II yang belum teratasi dan

melakukan pemecahan masalah, dimana aktivitas belajar siswa pada

proses pembelajaran masih tergolong rendah. Selanjutnya tindakan

dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a) Guru melakukan apersepsi

b) Guru menjelaskan permasalahan yang timbul pada kegiatan

pertemuan II, dengan menyebutkan hasil penilaian per indikator.

c) Guru memberi contoh dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk melakukan gerakan yang diinginkan sesuai dengan apa yang

telah ditetapkan oleh guru.

d) Guru memberikan hasil penelitian berdasarkan kemampuan yang

ditunjukkan oleh siswa.

e) Guru melakukan penilaian terhadap aktivitas belajar siswa sesuai

dengan format yang telah ditetapkan (format penilaian terlampir).

f) Guru memberikan evaluasi hasil pembelajaran

3) Pengamatan (Observasi)

a) Guru dan observer melakukan observasi dengan memakai format

observasi yang meliputi keberanian siswa dalam bertanya dan

mengemukakan pendapat,

b) Guru mengamati interaksi siswa dengan siswa lain terutama yang

berhubungan dengan aktifitas siswa dalam mempraktekkan contoh

yang diberikan.

c) Guru mengamati interaksi siswa dengan guru selama kegiatan

pembelajaran,

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

d) Guru sebagai fasilitator berupaya menjaga hubungan baik antara

siswa dengan siswa lain selama pembelajaran (dalam kerja

kelompok),

e) Guru dan observer mengamati partisipasi siswa dalam

pembelajaran/keaktifan siswa dalam kelompok.

f) Guru dan observer memperhatikan dan melakukan pencatatan

terhadap siswa yang melakukan kegiatan yang tidak relevan

dengan aktivitas belajar meliputi: perhatian siswa, sikap siswa

dalam mengikuti pelajaran (ngobrol dengan teman lain,

menerjakan tugas lain)

g) Guru dan observer melakukan penilaian terhadap aktivitas belajar

siswa dalam proses pembelajaran.

4) Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa pada pertemuan III

pembelajaran prakter olahraga khususnya sepak takraw dikelas V SD

Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki pada tahap pertemuan III dapat

dilihat pada tabel 9 berikut:

Tabel 9 Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan III

No Indikator Ketercapaian

Jumlah %

1 Siswa lebih bersemangat 21 63%

2 berani mencoba contoh yang diberikan oleh

guru dan mempraktekkan secara langsung

dengan benar

24 70%

3 Memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas 28 80%

4 Mempunyai inisiatif 26 75%

5 Berani bertanya 22 65%

6 Aktif dalam mengikuti pembelajaran 28 80%

Rata –Rata 24.83 75%

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari tabel 9 di atas, terlihat bahwa data motivasi belajar siswa

pada tahap pertemuan III rata-rata sebanyak 29 siswa (75%). Jika

dibanding dengan pertemuan II dengan rata-rata 22 siswa (55%)

berarti terjadi peningkatan aktivitas sebesar 19%. Secara rinci

peningkatan tersebut terjadi pada setiap indikator, seperti terlihat pada

tabel 10 berikut:

Tabel 10. Perbandingan Aktivitas Belajar

Pertemuan II dengan pertemuan III

No Indikator

Ketercapaian

Peningkatan Pertemuan

2

Pertemuan

3

1 Siswa lebih bersemangat 53% 63% 23%

2 berani mencoba contoh yang diberikan

oleh guru dan mempraktekkan secara

langsung dengan benar

60% 70% 35%

3 Memiliki tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas 70% 80% 15%

4 Mempunyai inisiatif 65% 75% 8%

5 Berani bertanya 55% 65% 18%

6 Aktif dalam mengikuti pembelajaran 70% 80% 18%

Rata –Rata 62% 72% 19%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata

aktivitas belajar siswa pada pertemuan II sebesar 65% dan pada

pertemuan 3 sebesar 75%, yang berarti terjadi peningkatan dari rata-rata

aktivitas belajar siswa yang mencapai ketuntasan minimal 70%, maka

tujuan penelitian telah tercapai. Sehingga rencana tindakan pertemuan

berikutnya tidak diperlukan.

Pada kegiatan pertemuan III guru terlihat memulai pembelajaran

dengan memeriksa daftar hadir siswa, dan menjelaskan kompetensi dasar

yang akan dibahas, dilanjutkan dengan memberikan aktivitas pada siswa.

Persiapan pembelajaran pada pertemuan 3 diawali dengan membagi siswa

menjadi 8 kelompok masing-masing terdiri dari 5 siswa. Langkah

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

berikutnya siswa mendiskusikan tentang sepak sila yang baik dan

menjiwai. Diskusi dilakukan selama 20 menit dilanjutkan dengan

presentasi di depan kelas oleh masing-masing kelompok. Guru

memberikan tes. Untuk lebih jelasnya dibawah ini ditampilkan grafik

peningkatan hasil belajar pra pertemuan , pertemuan I dan Pertemuan II.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara terhadap proses pembelajaran

pada pertemuan II dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa dalam

proses pembelajaran mencapai 75%. Dibandingkan dengan pertemuan

sebelumnya terjadi peningkatan motivasi sebesar 19%.

2. Peningkatan Hasil Pembelajaran Sepak Takraw dengan Sub Pokok

Bahasan Sepak Sila di SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki

a. Prapertemuan

Berdasarkan observasi yang pada kegiatan prapertemuan dengan

dengan standart kompetensi dasar sepak sila. Pada awal pembelajaran

guru menyampaikan salam kepada siswa, dilanjutkan dengan memeriksa

daftar hadir. Langkah berikutnya menyampaikan tujuan pembelajaran

yang diteruskan dengan menyampaikan apersepsi dan aktivitas.

Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode

contoh dan praktek, pada saat guru menyampaikan contoh dan praktek,

pada menit ke 20 terlihat adanya antusias siswa, namun pada menit-menit

berikutnya beberapa siswa telah menunjukan kebosanan, dengan sering

ijin ke belakang, bahkan beberapa siswa terlihat ngantuk, menguap, anak

bermain sendiri, dan beberapa siswa meletakan kepala di atas meja.

Guru mengambil tindakan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mempraktekkan contoh yang diberikan kepada beberapa

siswa agar siswa kembali memperhatikan, pertanyaan lisan disampaikan

kepada beberapa siswa. Dari kesempatan tersebut yang diberikan oleh

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

guru, siswa mulai memperhatikan kembali kepada guru, namun hal

tersebut tak dapat berlangsung lama.

Berdasarkan hasil belajar pada tindakan prapertemuan diketahui

bahwa rata-rata hasil belajar sepak sila dari prapertemuan adalah 65

dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 (45%) siswa dan yang tidak

tuntas 20 siswa (55%).

b. Pertemuan 1

Peningkatan hasil belajar dari prapertemuan ke pertemuan I

seperti terlampir (lampiran 7) terlihat bahwa rerata hasil belajar sepak sila

pada prapertemuan adalah 65, dengan ketuntasan 45% dan pada

pertemuan 1 adalah 75 dengan ketuntasan sebanyak 19 siswa (55%).

Dengan adanya pembelajaran dengan menggunakan alat bantu terbukti

prestasi belajar siswa meningkat, sedangkan peningkatan ketuntasan

sebanyak 8 siswa. Peningkatan hasil belajar sepak sila tersebut terlihat

seperti grafik berikut:

Gambar 4: Peningkatan Hasil Belajar Sepak sila

Memperhatikan grafik tersebut di atas, peningkatan hasil belajar dari

prapertemuan ke pertemuan 1, baik dilihat dari jumlah rerata peningkatan

nilai dan peningkatan ketuntasan terlihat cukup menyolok. Dimana pada

prapertemuan rerata nilai hasil test adalah 65 sedangkan

-

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

prasiklus siklus 1

tuntas

tidak tuntas

Persen (%)

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pada pertemuan 1 rerata nilai hasil tes adalah 75, yang berarti terjadi

kenaikan 10. Demikian pula dengan angka ketuntasan dari 7 siswa

menjadi 14 siswa yang berarti terjadi peningkatan ketuntasan sebanyak 7

siswa. Dengan adanya rata-rata nilai yang masih di bawah KKM 70 maka

perlu diadakan tindakan berikutnya.

3. Pertemuan 2

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada pertemuan 2, diketahui

pada pertemuan 2 guru mengulang kembali cara-cara seperti yang dilakukan

pada pertemuan 1, namun standar kompetensi yang disampaikan kepada

siswa adalah sepak sila.

Berdasarkan tes hasil belajar pertemuan 1 dan pertemuan 2 dapat

diketahui bahwa rerata hasil belajar sepak sila dari pertemuan 2 adalah 8

dengan ketuntasan sebanyak 22 siswa (65%).

Untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar pembelajaran prakter

olahraga khususnya sepak takraw sepak sila pada pertemuan 2, dengan

standar kompetensi sepak sila, terlihat seperti di bawah ini:

Gambar 5. Perbandingan Hasil Belajar Pertemuan 1

dengan Pertemuan 2

-

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

siklus 1 siklus 2

tuntas

tidak tuntas

Persen (%)

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Memperhatikan grafik tersebut di atas, diketetahui bahwa

peningkatan angka ketuntasan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 meningkat

cukup banyak, dan bila dilihat dari nilai rata-rata ketercapaian pertemuan 1

adalah 75 dan pertemuan 2 menjadi 80, hal ini berarti hasil prestasi belajar

siswa telah melampui nilai KKM (70). Dengan demikian tidak diperlukan

tindakan berikutnya.

4. Pertemuan 3

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada pertemuan 3, diketahui

pada pertemuan 3 guru mengulang kembali cara-cara seperti yang dilakukan

pada pertemuan 2, namun standar kompetensi yang disampaikan kepada siswa

adalah sepak sila.

Berdasarkan tes hasil belajar pertemuan 2 dan pertemuan 3 dapat

diketahui bahwa rerata hasil belajar sepak sila dari pertemuan 3 adalah 22

dengan ketuntasan sebanyak 27 siswa (75%).

Untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar pembelajaran prakter

olahraga khususnya sepak takraw sepak sila pada pertemuan 3, dengan

standar kompetensi sepak sila, terlihat seperti di bawah ini:

Memperhatikan grafik tersebut di atas, diketetahui bahwa

peningkatan angka ketuntasan dari pertemuan 2 ke pertemuan 3 meningkat

cukup banyak, dan bila dilihat dari nilai rata-rata ketercapaian pertemuan 1

adalah 75 dan pertemuan 2 menjadi 80, hal ini berarti hasil prestasi belajar

siswa telah melampui nilai KKM (70). Dengan demikian tidak diperlukan

tindakan berikutnya.

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

B. Pembahasan

1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Sepak Sila Dengan Penggunaan

Alat Bantu Pembelajaran di SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki

a. Prapertemuan

1) Aktivitas belajar siswa yang diukur dengan indikator semangat siswa,

keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat dan mendiskusikan

permasalahan, tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas,

inisiatif siswa, keberanian bertanya, keaktifan dalam mengikuti

pembelajaran masih tergolong rendah yaitu sebesar 21%.

2) Dengan menggunakan metode contoh dan praktek siswa kurang

mempunyai aktivitas belajar yang lebih baik.

3) Rendahnya aktivitas belajar siswa pada prapertemuan disebabkan oleh

kebosanan siswa mendengarkan contoh dan praktek.

b. Pertemuan 1

1) Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 22%, dimana pada

prapertemuan rata-rata siswa sebanyak 8 siswa (21%) pada pertemuan

1 rata-rata siswa sebanyak 17 siswa (43%).

2) Dengan menggunakan metode penggunaan alat bantu pembeljaran

siswa lebih beraktivitas, karena siswa terlibat langsung untuk

memecahkan permasalahan

3) Meningkatkan aktivitas belajar pada pertemuan 1 disebabkan siswa

mendapatkan cara-cara belajar yang baru

c. Pertemuan 2

1) Terjadi peningkatan aktivitas belajar sebesar 18%

2) Aktivitas belajar siswa pada pertemuan 2, terjadi karena guru dapat

mengelola waktu secara efisien, adanya pujian dan hukuman yang

bersifat mendidik dan pemberian tambahan nilai bagi siswa yang

mampu melaksanakan tiga gerakan dasar yang diberikan oleh guru.

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

d. Pertemuan 3

1) Terjadi peningkatan aktivitas belajar sebesar 19%.

2) Aktivitas belajar siswa pada pertemuan 3, terjadi karena guru dapat

mengelola waktu secara efisien, adanya pujian dan hukuman yang

bersifat mendidik dan pemberian tambahan nilai bagi siswa yang

mampu melaksanakan tiga gerakan dasar yang diberikan oleh guru.

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sepak Sila Dengan Penggunaan Alat

Bantu Pembelajaran di SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki

a. Prapertemuan

1) Hasil pembelajaran sepak sila di SD Negeri Jetis 01 Kecamatan Baki

rata-rata 6,7 dengan ketuntasan sebanyak 17 siswa (45%)

2) Nilai maksimal yang dicapai oleh siswa adalah 80 dan nilai terendah

50.

3) Rendahnya nilai pada kegiatan prapertemuan disebabkan oleh

aktivitas belajar siswa yang rendah.

b. Pertemuan 1

1) Nilai rata-rata pada pertemuan 1 sebesar 65, dengan ketuntasan 14

siswa, dengan demikian terjadi kenaikan nilai rata-rata sebesar 10 dan

ketuntasan sebanyak 7 siswa.

2) Nilai tertinggi pada pertemuan 1 adalah 70 dan nilai terendah 55

3) Terjadi peningkatan nilai rata-rata, jumlah ketuntasan, nilai tertinggi

dan nilai terendah

4) Peningkatan hasil belajar disebabkan siswa mempunyai aktivitas yang

lebih tinggi dari pada menggunakan metode contoh dan praktek.

5) Nilai KKM dan ketercapaian aktivitas belajar belum sesuai dengan

yang direncanakan, maka perlu dilakukan tindakan berikut.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c. Pertemuan 2

1) Nilai rata-rata pada pertemuan 2 adalah 70, dengan ketuntasan

sebanyak 30 siswa (65%).

2) Terjadi peningkatan nilai rata-rata 10 dan ketuntasan meningkat 16

siswa.

3) Nilai hasil belajar maksimal 80 dan minimal 65

4) Peningkatan hasil belajar disebabkan oleh peningkatan aktivitas

belajar.

5) Dikarenakan nilai KKM dan aktivitas belajar telah tercapai maka tidak

dilakukan tindakan selanjutnya.

d. Pertemuan 3

1) Nilai rata-rata pada pertemuan 2 adalah 70, dengan ketuntasan

sebanyak 27 siswa (75%).

2) Terjadi peningkatan nilai rata-rata 10 dan ketuntasan meningkat 16

siswa.

3) Nilai hasil belajar maksimal 80 dan minimal 65

4) Peningkatan hasil belajar disebabkan oleh peningkatan aktivitas

belajar.

5) Dikarenakan nilai KKM dan aktivitas belajar telah tercapai maka tidak

dilakukan tindakan selanjutnya.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapat hasil bahwa pada

pra pertemuan dari 35 siswa yang memenuhi ketuntasan adalah 15 siswa (45%),

kemudian terjadi peningkatan pada pertemuan I, 19 siswa (55%), pertemuan II, 22

siswa (65%) dan hingga pada pertemuan III tercapai syarat ketuntasan minimal yaitu

keterpenuhan ketuntasan sebesar 29 siswa atau 75%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar sepak sila dalam permainan sepak takraw.

B. Implikasi

Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa penerapan metode

pembelajaran dengan bantuan alat bantu dapat meningkatkan prestasi siswa dalam

proses pembelajaran sepak sila sebagai bagian dari sepak takraw.. Pembelajaran

dilakukan dengan mencontoh dan mempraktekkan secara langsung peuntjuk dan

contoh yang diberikan oleh guru. Peningkatan prestasi siswa dalam proses

pembelajaran dapat dilakukan dengan cara mengajak siswa untuk berperan aktif dan

memberi kesempatan kepada siswa untuk dapt mencoba langsung.

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

suatu proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan.

Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan materi,

kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola

kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta teknik yang

digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari

siswa yaitu minat dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat juga membantu motivasi

siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal dan baik.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru dan

siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di lapangan.

Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan materi dan

dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan prasarana yang

sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik. Materi tersebut

akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat dan antusias yang

tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

penggunaan alat bantu pembelajaran dalam pembelajaran sepak takraw dapat

meningkatkan ketangkasan, kemampuan, serta hasil belajar siswa dalam

pembelajaran sepak takraw (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat

digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin mengembangkan proses

pembelajaran sepak takraw kepada para siswanya. Bagi guru bidang studi Pendidikan

Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif

dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang berkaitan dengan

peningkatan hasil belajar melompat bagi pemula yang lebih efektif. Apalagi bagi guru

yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model

pembelajaran yang lebih banyak.

Melalui penggunaan alat bantu pembelajaran dalam pembelajaran sepak

takraw, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses

pembelajaran Penjas. Siswa mampu mencermati lebih jelas konsep gerak yang ada

pada gerak dasar sepak sila, sehingga mampu memahami dan menirukan dengan baik.

Pemberian tindakan dari siklus I di pertemuan ke-1, ke-2, dan ke-3

memberikan deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi

selama proses pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari

pelaksanaaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran

Penjas (baik proses maupun hasil) dan peningkatan motivasi belajar siswa. Dari segi

proses pembelajaran Penjas, penggunaan alat bantu pembelajaran ini dapat

merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan

kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan

mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam

pendidikan jasmani.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon

guru untuk mengoptimalkan peran siswa dalam belajar. Jika siswa sudah dapat

menunjukan bahwa mereka dapat menganggap dirinya sebagai guru untuk temannya

dan teman mereka sebagai guru maka hasil belajar berupa kemampuan siswa dapat

meningkat.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bagi:

1. Kepala Sekolah di SD Negeri Jetis 01 Baki

Selalu memotivasi guru agar meningkatkan keterapilan dalam

menggunakan berbagai media yang inovatif dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Guru Penjasorkes di SD Negeri Jetis 01 Baki

Pembelajaran olahraga melalui metode pembelajaran dengan melakukan

inovasi perlu dilaksanakan oleh guru. Karena melalui metode pembelajaran

tersebut siswa terlatih untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi

permasalahan sehingga siswa dapat mengembangkan daya nalarnya untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi.

3. Siswa Kelas V SD Negeri Jetis 01 Baki

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM …... · Satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan, untuk melihat peningkatan hasil belajar sepak sila dalam mengikuti pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

a. Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran

apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk

mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru.

b. Siswa perlu lebih meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai

metode belajar sekaligus sebagai sarana memperluas pengetahuan dan

wawasannya. Belajar secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas dari guru untuk

berlatih mempraktikan teknik dan gerakan yang ada dalam pelajaran.

c. Siswa hendaknya lebih disiplin dalam menerima pelajaran dari guru. Selain dari

guru siswa dapat mencari sumber belajar lain berupa buku dan lain sebagainya,

dan pembelajaran tidak hanya sebatas jam pelajaran di sekolah saja, sehingga

prestasi belajar yang dicapai dapat lebih optimal.