162
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOLABORASI MODEL QUANTUM TEACHING DAN SNOWBALL THROWING PADA MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA MATA PELAJARAN IPS KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh : WAHID NUR ARIFIN 115-13-060 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOLABORASI

MODEL QUANTUM TEACHING DAN SNOWBALL

THROWING PADA MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA

DAN BUDAYA DI INDONESIA MATA PELAJARAN IPS

KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGASINAN

KECAMATAN WONOSEGORO

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

WAHID NUR ARIFIN

115-13-060

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOLABORASI

MODEL QUANTUM TEACHING DAN SNOWBALL

THROWING PADA MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA

DAN BUDAYA DI INDONESIA MATA PELAJARAN IPS

KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGASINAN

KECAMATAN WONOSEGORO

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

WAHID NUR ARIFIN

115-13-060

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Skripsi saudara:

Nama : Wahid Nur Arifin

NIM : 115-13-060

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Kolaborasi Model

Quantum Teaching dan Snowball Throwing pada Materi

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia Mata

Pelajaran IPS Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kec.

Wonosegoro Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

vi

DEKLARASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wahid Nur Arifin

NIM : 115-13-060

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang

terdapat dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini

diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

vii

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah: 6)

“Usaha dan do’a itu mutlak. Mereka adalah pasangan yang tidak bisa ditolak”.

(Penulis)

“Be your self and always be positive”. (Penulis)

“Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun ke lautan yang dalam”.

(Ir. Soekarno)

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Muslih dan Ibu Siti Tadlikroh serta kedua

mertuaku Bapak Ngateri dan Ibu Siti Giyanti sebagai wujud baktiku

kepadanya, yang senantiasa mencintai dan menyayangiku, mendoakanku,

dan menyemangatiku.

2. Istriku tercinta Winda Listyaningsih yang telah memberi motivasi,

semangat dan selalu mendoakanku.

3. Anakku tercinta Akmal Syarief Firdaus yang membuatku semangat dalam

menyusun skripsi ini.

4. Adik-adikku tercinta Tsani Nur Rahman, Tsalis Alfi Farhan, Farida

Rachma Arrabi’, dan Muhammad Agus Widiyanto.

5. Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga.

6. Bpk. Drs. Soemarno Widjadipa, M.Pd. yang selalu membimbing dan

memotivasi penulis.

7. Teman-teman PGMI seangkatan yang telah berjuang bersama.

8. Keluarga besarku yang senantiasa memberi semangat, dukungan serta

turut mendoakanku.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya dan sholawat serta salam penulis

panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju

zaman yang penuh keterangan ini, penyusunan skripsi yang berjudul “Peningkatan

Hasil Belajar Siswa dengan Metode Pembelajaran Kolaborasi Model Quantum

Teaching dan Snowball Throwing pada Materi Keragaman Suku Bangsa dan

Budaya di Indonesia Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan

Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018” dapat

diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai

pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi

tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan kepada kedua orang tuaku yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan

ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi,

arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun

skripsi.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

x

3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.

4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku Dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan

bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga

akhir penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan

bimbingannya kepada penulis.

6. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan dan bantuan.

7. Ayah dan Ibu yang telah membimbing serta memotivasi kepada penulis,

baik moral maupun spiritual.

8. Bapak Ali Musyafak, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah MI Muhammadiyah

Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, yang telah

mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Kusroni S.Pd.I, selaku wali kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan

Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang ikut membantu

jalannya penelitian.

10. Peserta didik kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan

Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang telah mendukung peneliti untuk

melakukan penelitian.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dukungannya hingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

xi

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

dibutukan guna menyempurnakan penulisan laporan skripsi ini. Semoga laporan

skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.

Salatiga, 19 Maret 2018

Wahid Nur Arifin

NIM 115-13-060

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

xii

ABSTRAK

Nur, Arifin, Wahid. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode

Pembelajaran Kolaborasi Model Quantum Teaching dan Snowball

Throwing pada Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia

Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan

Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/ 2018. Skripsi.

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Quantum Teaching dan Snowball Throwing,

IPS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan kolaborasi

model Quantum Teaching dan Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia mata

pelajaran IPS kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kec. Wonosegoro Kab.

Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek dalam penelitian ini adalah guru

mata pelajaran IPS dan siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kec.

Wonosegoro Kab. Boyolali yang terdiri 15 siswa yaitu 8 siswa laki-laki dan 7

siswa perempuan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari

3 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas (PTK)

ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi

dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor

nilai setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah

ditetapkan yaitu 70 (sesuai dengan KKM yang diberlakukan di MI

Muhammadiyah Ngasinan Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali) sekaligus dengan

ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan

kolaborasi model Quantum Teaching dan Snowball Throwing dapat meningkatkan

hasil belajar IPS materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia siswa kelas

V MI Muhammadiyah Ngasinan Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali Tahun Pelajaran

2017/2018. Hal ini dibuktikan pada pra siklus rata-rata kelas mencapai 58,67 dengan

jumlah siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa atau 33,33% dari 15 siswa, pada siklus I

rata-rata kelas mencapai 63,67 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa

atau 46,67%, kemudian pada siklus II rata-rata kelas mencapai 71,33 dengan jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau 66,67% dari 15 siswa, dan pada siklus III

rata-rata kelas mencapai 80,80 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa

atau 93,33% dari 15 siswa.

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL

LOGO

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... v

LEMBAR DEKLARASI ....................................................................................... vi

MOTTO ................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 6

1. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 6

2. Indikator Keberhasilan .................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian................................................................................ 7

F. Definisi Operasional ............................................................................. 9

G. Metodologi Penelitian ........................................................................ 11

H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 18

A. Hasil Belajar ....................................................................................... 18

1. Pengertian Belajar ......................................................................... 18

2. Pengertian Hasil Belajar ................................................................ 19

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ...................................... 19

4. Penilaian Keberhasilan Belajar ...................................................... 20

5. Instrumen Dalam Penilaian Hasil Belajar ..................................... 22

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

xiv

B. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................................... 25

1. Pengertian IPS ............................................................................... 25

2. Tujuan dan Fungsi IPS .................................................................. 26

3. Ruang Lingkup .............................................................................. 26

4. Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya ............................... 26

C. Model Quantum Teaching dan Snowball Throwing .......................... 33

1. Model Pembelajaran ...................................................................... 33

2. Model Quantum Teaching ............................................................. 34

3. Model Snowball Throwing ............................................................ 42

D. Penerapan Kolaborasi Model Quantum Teaching dan Snowball

Throwing ............................................................................................ 44

E. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) .............................................. 46

1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .......................... 46

2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ................................ 47

3. Prinsip Penetapan KKM ................................................................ 49

4. Langkah-langkah Penetapan KKM ............................................... 51

5. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal ....................................... 51

6. Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .............................. 53

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................... 55

A. Subyek Penelitian ............................................................................... 55

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 55

2. Keadaan Guru dan Siswa MI Muhaammadiyah Ngasinan ............ 56

3. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 57

B. Deskripsi Pelaksanaan ........................................................................ 58

1. Pra Siklus ....................................................................................... 58

2. Siklus I ........................................................................................... 58

3. Siklus II ......................................................................................... 63

4. Siklus III ........................................................................................ 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 71

A. Deskripsi Per Siklus ........................................................................... 71

1. Pra Siklus ....................................................................................... 71

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

xv

2. Siklus I ........................................................................................... 73

3. Siklus II ......................................................................................... 78

4. Siklus III ........................................................................................ 84

B. Analisis Data Akhir ............................................................................ 88

BAB V PENUTUP............................................................................................... 90

A. Kesimpulan......................................................................................... 90

B. Saran ................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................95

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persebaran Suku Bangsa di Indonesia ................................................. 27

Tabel 3.1 Daftar Guru MI Muhammadiyah Ngasinan ......................................... 56

Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan .......................... 56

Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus ......................................................................... 71

Tabel 4.2 Daftar Nilai Siklus I ............................................................................. 73

Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ...................................................... 74

Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..................................................... 76

Tabel 4.5 Daftar Nilai Siklus II ............................................................................ 78

Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..................................................... 79

Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ................................................... 81

Tabel 4.8 Daftar Nilai Siklus III .......................................................................... 83

Tabel 4.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III ................................................... 84

Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ............................................... 86

Tabel 4.11Data Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, Siklus III ............. 88

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus III

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 11 Surat Penunjuk Pembimbing Skripsi

Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 13 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

Lampiran 14 Surat Keterangan KKM

Lampiran 15 Daftar Nilai SKK

Lampiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan

manusia. Belajar tidak hanya melibatkan penguasaan suatu kemampuan atau

masalah akademik baru, tetapi juga perkembangan emosi, interaksi sosial, dan

perkembangan kepribadian sosial. Belajar merupakan proses dalam diri

individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan

dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena

kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil

pengalaman (Purwanto, 2009:38-39). Menurut Slameto (1991:2) secara

psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam

tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan

dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana terdapat dalam Undang-

Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV, pasal

3, yang berbunyi “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

2

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk mengembangkan

potensi siswa” (Munib, 2009:21). Salah satu perwujudannya melalui

pendidikan yang bermutu pada setiap satuan pendidikan.

Tujuan pendidikan nasional dapat tercapai bilamana dalam pembelajaran

saling mendukung baik dari segi media maupun metode. Mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar berfungsi untuk mengembangkan

pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa,

dan negara Indonesia. Terkait dengan tujuan mata pelajaran IPS yang

sedemikian fundamental maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang

holistik dalam upaya mewujudkan pencapaian tujuan tersebut. Tujuan dari

pembelajaran IPS harus dikaitkan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan

tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi anak. (Dewa Putu

Cahyadi, 2014:3). Metode pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di sekolah dasar memiliki hubungan logis dengan aktifitas

guru. Penggunaan metode cukup berpengaruh terhadap peningkatan hasil

belajar siswa. Metode yang digunakan guru dapat menarik perhatian siswa dan

tepat dalam arti sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Guru

menggunakan metode dalam pembelajaran tentunya tidak sekedar metode

sebagai cara mengajar, melainkan hendaknya mengetahui ruang lingkup

metode itu sendiri.

Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman

belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

3

berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari

pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami

dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan

siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Keterlibatan guru

hanya sebagai fasilitator dan moderator dalam proses pembelajaran tersebut.

Pada usia kelas tinggi (kelas IV-VI) berkisar 9-12 tahun, anak masih tertarik

dengan berbagai permainan. Oleh karena itu, dalam membelajarkan siswa

diperlukan suatu strategi dan metode pembelajaran yang baik, tepat dan

bervariasi agar materi pembelajaran yang diajarkan dapat dipahami oleh

siswa. Namun demikian tetap menarik perhatian, menyenangkan dan tidak

membuat siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada tujuan pendidikan nasional

tentunya memerlukan berbagai macam perencanaan dan persiapan yang

matang, baik mengenai metode pembelajaran maupun kesiapan guru ketika

akan mengadakan pembelajaran. Dalam pembelajaran metode merupakan

bagian dari komponen pembelajaran yang menduduki posisi penting, selain

tujuan, guru, siswa, media, lingkungan dan evaluasi. Proses pemilihan metode

tidak kalah penting dengan metode itu sendiri. Pemilihan metode yang tepat,

bervariasi akan mudah dan cepat bagi siswa untuk memahami mata pelajaran

yang disampaikan guru.

Berdasarkan hasil dokumentasi ulangan harian dan pengamatan awal

terhadap proses pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Ngasinan diperoleh

informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

4

seluruh potensi dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu

mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran

lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman.

Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan

gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat

menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah

sehari-hari yang kontekstual.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tidak luput dari kecenderungan

proses pembelajaran teacher centered. Kondisi demikian tentu membuat

proses pembelajaran hanya dikuasai guru. Apalagi pembelajaran IPS

merupakan mata pelajaran sarat materi sehingga siswa dituntut memiliki

pemahaman yang holistik terhadap materi yang disampaikan guru.

Upaya untuk membangkitkan motivasi siswa kelas V MI Muhammadiyah

Ngasinan dalam pembelajaran IPS sudah dilakukan guru kelas dengan

berbagai macam cara, seperti memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan

mengemukakan gagasan, serta mendesain pembelajaran dalam bentuk diskusi

kelompok. Namun demikian, hasil pembelajaran IPS pada Ulangan Harian

Semester I Tahun Pelajaran 2017-2018 belum begitu memuaskan. Hal tersebut

dapat dilihat dari rata-rata nilai IPS yang hanya 58,67 dengan jumlah siswa

yang tuntas 5 siswa dari 15 siswa yang ada atau 33,33% dari angka

ketuntasan.

Terkait belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas V MI

Muhammadiyah Ngasinan maka penulis berupaya untuk menerapkan model

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

5

pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing secara kolaborasi

sebagai salah satu alternatif pembelajaran bermakna yang bermuara pada

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.

Quantum Teaching dengan demikian adalah penggubahan bermacam-macam

interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi

ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi

kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat

alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan

orang lain (De Porter, 2009:5). Snowball artinya bola salju sedangkan

throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat

diartikan melempar bola salju.

Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis tergerak untuk melakukan

penelitian tindakan kelas yang berfokus pada masalah seperti telah diuraikan

di atas dengan judul: “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOLABORASI MODEL

QUANTUM TEACHING DAN SNOWBALL THROWING PADA

MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI

INDONESIA MATA PELAJARAN IPS KELAS V MI

MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian ini : Apakah kolaborasi model Quantum Teaching

dan Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia mata pelajaran IPS Kelas

V MI Muhammadiyah Ngasinan Tahun Pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah penerapan kolaborasi model Quantum

Teaching dan Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia mata pelajaran

IPS kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali

Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah, “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”

(Arikunto, 2010:71). Adapun menurut Sugiyono (2010:96), “Hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta yang empiris yang dperoleh melalui pengumpulan

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

7

data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.

Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis

adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan

masalah yang masih perlu dibuktikan di lapangan atau masih perlu diuji

melalui penelitian. Dalam penelitian ini, dapat dirumuskan hipotesis

“Penggunaan kolaborasi model Quantum Teaching dan Snowball

Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi keragaman

suku bangsa dan budaya di Indonesia mata pelajaran IPS kelas V MI

Muhammadiyah Ngasinan Tahun Pelajaran 2017/2018”.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan kolaborasi Quantum Teaching dan Snowball Throwing

dapat dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan dapat dicapai sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Adapun indikator keberhasilan dalam

penelitian ini adalah:

a. Meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Keragaman

Suku Bangsa dan Budaya pada siswa kelas V.

b. Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70.

c. Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) Ilmu Pengetahuan Sosial

materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya siswa kelas V, yaitu 70

minimal 85% dari total siswa.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memerikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

8

Adapun manfaat tersebut sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Bagi program studi pendidikan guru sekolah dasar, sebagai referensi

atau acuan tentang upaya meningkatkan hasil belajar IPS dengan

kolaborasi model Quantum Teaching dan Snowball Throwing.

b. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya

yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Bagi peneliti calon pendidik, dapat menjadi bekal untuk terjun di

dunia pendidikan.

b. Bagi guru

Sebagai masukan bagi guru untuk dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam menggunakan model pembelajaran yang

sesuai dan efektif.

c. Bagi Siswa

Memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga

meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar yang baik.

d. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang berharga

terhadap upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang

tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa yang diharapkan.

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

9

Karena prestasi belajar siswa yang baik dapat menambah

kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.

F. Definisi Operasional

Untuk mendapatkan kejelasan judul di atas, peneliti memberikan

definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada.

Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Hasil Belajar

Menurut Susanto (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut

aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor

(keterampilan) sebagai hasil dari kegiatan belajar. Perubahan tersebut

dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang

lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

2. Model Quantum Teaching dan Snowball Throwing

Model Quantum merupakan bentuk inovasi dari pengubahan

bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen

belajar (De Porter, 2009:5). Pendapat lain menyatakan pembelajaran

Quantum merupakan cara baru yang memudahkan proses belajar, yang

memadukan unsur seni dan pencapaian yang terarah (Wena, 2011:160).

Jadi model Quantum Teaching yang dimaksud adalah kerangka

konseptual yang digunakan sebagai pedoman, acuan, atau contoh di dalam

pengubahan proses belajar yang memadukan unsur seni sehingga proses

belajar menyenangkan.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

10

Kerangka perancangan pembelajaran Quantum dikenal dengan konsep

TANDUR singkatan dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan,

Ulangi, dan Rayakan (De Porter dalam Sugiyanto, 2009:83).

Sedangkan Model pembelajaran Snowball Throwing merupakan model

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dimaksudkan adalah

pembelajaran yang disusun melalui kelompok kecil siswa yang saling

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai

tujuan belajar. Konsep belajar berkelompok, tingkat keberhasilannya

tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara

individual maupun secara kelompok.

Menurut Fauzi Maufur (2009:34) bahwa model pembelajaran Snowball

Throwing adalah suatu model pembelajaran yang diawali dengan

pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat

tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang

dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang

masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Quantum Teaching dan Snowball Throwing adalah model

pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik segi fisik, mental,

dan emosionalnya dengan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan) yang diramu dengan kegiatan

melempar pertanyaan seperti "melempar bola salju".

Jadi yang dimaksud dengan kolaborasi model Quantum Teaching dan

Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS adalah upaya guru untuk

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

11

mengoptimalkan proses pembelajaran IPS secara holistik, baik aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor pada siswa kelas V MI Muhammadiyah

Ngasinan.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang

mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintegrasikan

bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora (Rasimin, 2012:11).

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal

dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru

yang dilakukan oleh siswa (Arikunto,dkk, 2007:3).

Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat

empat tahap, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan

Refleksi.

2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian dilaksanakan 15 Januari 2018 s/d selesai. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Ngasinan Kec.

Wonosegoro Kab. Boyolali.

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

12

3. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa

kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan. Siswa kelas V MI Muhammadiyah

Ngasinan dipilih sebagai subjek penelitian karena dinilai perlu adanya

pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi

dan pemahaman belajar merekapun menjadi meningkat. Penelitian ini

terdiri dari satu kelas yang siswanya berjumlah 15 anak, 8 laki-laki dan 7

perempuan.

4. Langkah-langkah Penelitian

Arikunto (2007:16) mengemukakan bahwa untuk melaksanakan PTK,

dibutuhkan tahapan yang lazim dilaliui, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi. Lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses pengembangan rencana yang akan

dilaksanakan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada

dikelas. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita

mengetahui masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan

adalah:

1) Mengadakan pertemuan dengan guru kelas V MI Muhammadiyah

Ngasinan Wonosegoro untuk berdiskusi tentang persiapan

penelitian

2) Menyiapkan materi

3) Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

13

4) Membuat lembar soal untuk mengetahui hasil belajar siswa

5) Memberi instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan

guru

6) Memberi instrumen penelitan berupa lembar observasi kegiatan

siswa

b. Pelaksanaan

Tahap ke 2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

mengenakan tindakan kelas.

c. Pengamatan

Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan

pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

14

Model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai

berikut:

Gambar 1.1

Skema Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2007:16)

5. Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah:

a. Pedoman atau lembar pengamatan (observasi) yang digunakan untuk

mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses

pembelajaran.

b. Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan untuk mendapatkan data

kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target

kompetensi.

c. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mendapatkan keterangan atau

data mengenai gambaran umum kegiatan penelitian.

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

15

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan digunakan

dalam pengumpulan data adalah observasi, tes, dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap

keadaan atau perilaku objek sasaran (Fathoni, 2011:104). Observasi

juga disebut pengamatan. Pada tahap ini peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi

selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hal yang diamati adalah

aktifitas belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan prestasi siswa dalam

pembelajaran IPS.

b. Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa

yang berupa nilai hasil post test. Post test adalah tes yang diberikan

setelah pembelajaran berakhir.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ini penulis gunakan untuk mendapatkan gambaran

umum sekolah, keadaan guru, dan keadaan siswa.

7. Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis maka proses penelitian yang dilakukan

selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah terkumpul dengan

lengkap untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian tersebut. Kemudian

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

16

dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang

telah diuji.

a. Penlaian Rata-rata

Penilaian rata-rata digunakan untuk mengukur prestasi belajar

siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

b. Prosentase

Penghitungan prosentase digunakan untuk mengetahui

pencapaian KKM siswa. Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan: P = nilai dalam persen

F = Frekuensi siswa yang tuntas belajar

N = Jumlah keseluruhan (Aqib, 2006:40-41)

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, maka peneliti susun

dengan sistematika sebagai berikut :

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

17

Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II Kajian pustaka, terdiri dari hasil belajar, hakikat pembelajaran IPS,

model Quantum Teaching dan Snowball Throwing, dan penentuan KKM.

Bab III Pelaksanaan penelitian, terdiri dari gambaran umum MI

Muhammadiyah Ngasinan, deskripsi pelaksanan siklus I, deskripsi

pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III.

Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan, terdiri dari deskripsi kondisi

awal (pra-siklus), analisis data per siklus, dan pembahasan.

Bab V Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk

menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu,

oleh karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk

menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan

belajar, dimana didalamnya termasuk memahami diri sendiri, orang lain,

dan perkembangan globalisasi.

Menurut Slameto (1991:2) belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dan lingkungannya.

Bukti bahwa seorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah

laku orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak

mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku manusia terdiri dari beberapa

aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek

tersebut. Adapun aspek tersebut menurut Oemar Hamalik (2001:30)

adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, apresiasi, emosional,

hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

19

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil Belajar Siswa menurut Nana Sudjana (2011:22) Hasil belajar

siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Asep Jihad dan

Abdul Haris (2008:14) hasil belajar merupakan pencapaian bentuk

perubahan perilaku yang cenderung menetap dari proses belajar. Jadi dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang relatif menetap

yang dimiliki oleh siswa akibat dari pengalaman belajar nya. Hasil belajar

mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. proses penilaian

terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang

kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar. Selanjutnya

dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-

kegiatan siswa lebih lanjut.

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Slameto (1991:56-74) Proses dan hasil belajar dipengaruhi

oleh dua kelompok faktor, yaitu faktor yang ada dari dalam individu yang

sedang belajar (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar individu

tersebut (faktor eksternal).

Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis. Faktor

jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh sedangkan faktor psikologis

meliputi faktor intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan

dan kelelahan.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

20

Faktor eksternal yang berpengaruh dalam belajar meliputi faktor

keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Faktor keluarga dapat

meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana

rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar meliputi mertode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran

dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan

tugas rumah.

Faktor masyarakat dapat berupa kegiatan siswa dan masyarakat, teman

bergaul, bentuk kehidupan dalam masyarakat dan media massa. Oleh

karena itu, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru diharapkan

memperhatikan faktor-faktor tersebut agar hasil belajar yang dicapai oleh

siswa dapat optimal.

4. Penilaian Keberhasilan Belajar

Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar.

Menurut Yamin (2005:146) penilaian keberhasilan belajar siswa dapat

dilakukan dengan:

a. Pertanyaan Lisan di Kelas

Dalam teknik ini guru memberikan pertanyaan yang dilemparkan

kepada siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk berfikir kemudian

menjawab pertanyaan tersebut. Jika seorang siswa salah, maka

pertanyaan dilemparkan ke siswa lain, dan berhenti pada siswa yang

menjawab benar.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

21

Materi yang ditanyakan berupa pemahaman konsep, prinsip atau

teori. Dengan pertanyaan lisan siswa dapat diberi kesempatan

mengeluarkan gagasannya.

b. Kuis

Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam waktu

yang terbatas (kurang dari 15 menit). Pertanyaan dalam teknik

penilaian melalui kuis dapat berupa pilihan atau jawaban singkat.

Waktu pelaksanaan kuis pada umumnya dilakukan diawal

pembelajaran. Kuis digunakan untuk mendapatkan gambaran materi

sebelumnya, yaitu apakah siswa sudah menguasai materi sebelumnya

atau belum. Jika sebagian siswa ada yang belum menguasai, guru bisa

menjelaskan kembali secara singkat.

c. Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan ulangan periodik yang dapat dilakukan

oleh guru setiap 1 atau 2 materi pokok selesai diajarkan. Dalam

ulangan harian guru bisa membuat soal dalam bentuk objektif maupun

non-objektif. Ulangan dalam bentuk objektif dapat berupa pilihan

ganda, benar-salah, atau menjodohkan. Sedangkan ulangan dalam

bentuk non-objektif dapat berupa jawaban singkat dan uraian.

d. Ulangan Semester

Ulangan semester merupakan ujian yang dilakukan pada akhir

semester. Cakupan materi dalam ulangan ini lebih luas dari ulangan

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

22

harian. Adapun bentuk soal dalam ujian semester ini bisa berupa

pilihan ganda atau uraian.

e. Tugas Individu

Tugas individu adalah tugas yang diberikan pada setiap siswa

untuk mengetahui tingkat pemahaman materi pelajaran. Tugas individu

ini dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas untuk kerja

lapangan atau soal tertulis. Tugas individu dalam bentuk kerja bisa

berupa tugas membuat sesuatu atau tugas observasi lapangan.

Sementara untuk tugas individu dalam bentuk soal tertulis, dapat

berupa soal uraian objektif maupun non-objektif.

f. Tugas Kelompok

Tugas kelompok adalah tugas yang diberikan untuk menilai

kemampuan kerja kelompok. Pola dasar tugas ini hampir mirip dengan

tugas individu, bedanya dalam tugas ini pekerjaan dilakukan bersama

dengan siswa lainnya dalam kelompok-kelompok tertentu, yaitu guru

bisa membuat kelompok dan memberi tugas kepada mereka untuk

dikerjakan bersama-sama.

5. Instrumen Dalam Penilaian Hasil Belajar

Arifin (2009:123) dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran

menyebutkan ada dua jenis instrumen yang dapat digunakan untuk menilai

hasil belajar siswa, yaitu instrumen tes objektif dan non-objektif.

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

23

a. Instrumen Penilaian secara Objektif

1) Pilihan Ganda

Soal tes bentuk pilihan ganda dapat dipakai untuk mengukur

hasil belajar yang lebih kompleks berkenaan dengan aspek ingatan,

pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. Pilihan ganda

merupakan jenis instrumen yang paling sering digunakan dalam

evaluasi pendidikan. Bentuk soal terdiri dari item (pokok soal) dan

opsi (pilihan jawaban). Soal terdiri dari pertanyaan yang tidak

lengkap, kemungkinan jawaban atas pertanyaan itu disebut pilihan.

Dalam pilihan terdapat jawaban yang terdiri dari kunci jawaban

dan pengecoh (diktator).

2) Benar-Salah

Bentuk tes benar-salah (B-S) adalah pernyataan yang

mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah.

Contoh soal benar-salah seperti Gedung Monumen Nasional

berada di Jakarta.

3) Menjodohkan

Bentuk instrumen ini cocok untuk mengetahui fakta dan

konsep. Cakupan materinya bisa banyak namun tingkat berfikir

yang terlibat cenderung rendah karena sudah terdapat pilihan

jawaban tanpa mengecoh seperti yang ada pada pilihan ganda.

Guru membuat konsep atau pernyataan dengan jumlah soal dan

pilihan jawaban sama banyak.

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

24

b. Instrumen Penilaian secara Non-Objektif

1) Jawaban Singkat atau Isian Singkat

Soal tes jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk

pertanyaan, namun ada juga yang berbentuk melengkapi atau isian.

Tes bentuk jawaban singkat dibuat dengan menyediakan tempat

kosong yang disediakan bagi siswa untuk menuliskan jawaban.

2) Uraian Objektif

Dalam uraian objektif pertanyaan yang biasa digunakan adalah

urutkan, simpulkan, tafsirkan dan sebagainya. Langkah untuk

membuat tes uraian objektif ini adalah guru membuat soal

berdasarkan indikator pada kisi-kisi. Adapun contoh soal uraian

objektif adalah sebutkan lima sila dalam pancasila secara urut!

3) Uraian Bebas

Instrumen uraian bebas menuntut siswa untuk mengingat dan

mengorganisasikan (menguraikan dan memadukan)

gagasangagasan pribadi atau hal-hal yang telah dipelajarinya

dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan

tersebut dalam bentuk uraian tertulis sehingga dalam penskorannya

sangat memungkinkan adanya unsur subjektifitas.

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

25

B. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertian IPS

IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep, generalisasi, yang berkaitan dengan isu sosial serta berfungsi

untuk mengembangkan pengatahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa

tentang masyarakat, bangsa, dan negara indonesia (Permendiknas,

2006:582).

Menurut Wahidmurni (2010:216) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dari SD/MI/SDLB

sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang

SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi,

dan Ekonomi. Sedangkan menurut Rasimin (2012:11) Ilmu Pengetahuan

Sosial merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial,

dimana dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial

dan humaniora.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, disimpulkan pengertian IPS

adalah suatu disiplin ilmu sosial atau bidang kajian sosial kemasyarakatan

yang mempelajari manusia pada konteks sosialnya atau manusia dengan

anggota masyarakat. Bidang kajian IPS adalah mempelajari kehidupan

manusia dan interaksinya dalam masyarakat.

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

26

2. Tujuan dan Fungsi IPS

Secara umum tujuan IPS (Permendiknas, 2006:583) adalah sebagai

berikut:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

global.

Mata pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah (MI) berfungsi untuk

mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan siswa

tentang masyarakat, bangsa, negara Indonesia.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelajaran IPS (Permendiknas, 2006:583) meliputi

aspek-aspek sebagai berikut:

a. Sistem sosial dan budaya

b. Manusia, tempat, dan lingkungan

c. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

d. Waktu, keberlanjutan dan perubahan

e. Sistem berbangsa dan bernegara

4. Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya

a. Keragaman Suku Bangsa di Indonesia

Perbedaan adalah sesuatu yang alami dan wajar. Pernahkah kalian

mengamati tentang sekeliling kalian? Adakah perbedaan atau

persamaan di antara kalian dan teman yang lain? Dalam satu kelas,

mungkin ada anak yang berambut keriting, berkulit putih, cokelat atau

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

27

hitam. Perbedaan warna kulit atau bentuk fisik jangan dijadikan

sumber perpecahan. Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam

budaya dan suku bangsa. Ada suku Bali, Jawa, Banjar, Madura,

Toraja, dan sebagainya. Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan

sendiri-sendiri. Semua itu merupakan kekayaan budaya bangsa

Indonesia.

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan kata suku di sini? Kata

suku di sini maksudnya suku bangsa. Suku bangsa adalah bagian atau

golongan dari suatu bangsa. Suku bangsa sangat berkaitan dengan asal

usul, tempat asal, dan kebudayaan.

Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Keanekaragaman suku

bangsa di Indonesia disebabkan oleh dua faktor, yaitu sebagai berikut:

1) Lingkungan Geografis

Lingkungan geografis yaitu tempat atau wilayah yang

mencakup keragaman lingkungan alam. Lingkungan geografis ini

sangat memengaruhi corak kehidupan bangsa Indonesia. Misalnya,

ada penduduk yang tinggal di pegunungan. Ada juga penduduk

yang tinggal di daerah pantai. Perbedaan tempat tinggal itu

menimbulkan perbedaan adat dan kebiasaan.

2) Induk Suku Bangsa

Induk suku bangsa di Indonesia berasal dari daratan Asia.

Induk suku bangsa tersebut antara lain ras melayu dan ras

melanosoid. Induk suku bangsa melahirkan berbagai suku bangsa

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

28

di Indonesia. Di Indonesia, terdapat beraneka ragam suku bangsa

yang tersebar ke seluruh penjuru tanah air.

Sumber: Indonesian Heritage, 9

Gambar 1.1 Peta Indonesia

Berikut ini tabel persebaran suku bangsa di beberapa provinsi

di Indonesia.

Tabel 2. 1 Persebaran suku bangsa di Indonesia

No Provinsi Suku Bungsa

1 Nanggroe Aceh Darussalam Aceh, Gayo, Alas, Tamiang,

Simelu, Kluet, Ulu Singkil.

2 Sumatra Utara Batak, Nias, Melayu.

3 Sumatera Barat Minangkabau, Piliang,

Sikumbang, Guci.

4 Riau

Melayu, Sakai, Anak Dalam,

Talang Mamak, Bonai Laut,

Melayu.

5 Sumatera Selatan Melayu, Palembang

6 DKI Jakarta Betawi, Sunda, Cina, Arab.

7 Jawa Barat Sunda, Badui, Betawi, Banten.

8 Jawa Tengah Jawa, Samin, Karimun.

9 Daerah Istimewa Yogyakarta Jawa

10 Jawa Timur Jawa, Madura, Tengger, Osing.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

29

11 Bali Bali, Baliaga, Jawa, Madura.

12 Nusa Tenggara Barat Bali, Sasak, Sumbawa, Mbojo.

13 Kalimantan Barat Melayu, Dayak, Ngaju, Murut,

Punan, Apa Kayan.

14 Kalimantan Timur

Melayu, Dayak, Kutai, Abai,

Berusuh, Kayan, Tidung,

Bulungan.

15 Sulawesi Selatan Bugis, Makassar, Toraja,

Mandar.

16 Sulawesi Utara dan Gorontalo

Gorontalo, Bolaang,

Mongondow,

Minahasa, Sangir Talaud.

17 Maluku dan Maluku Utara Ambon, Ternate, Kei, Tanimbar,

Furuaru, Rana.

18 Papua

Sentani, Biak, Asmat, Senggi,

Dani,

Iban, Manen, Mooi, dan Kaure.

b. Keragaman Budaya di Indonesia

Kalian sudah mengetahui ada bermacam-macam suku bangsa yang

ada di negara kita, bukan? Keanekaragaman suku bangsa tentu juga

menjadikan beranekaragamnya budaya yang ada. Setiap suku bangsa

memiliki budaya yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Tahukah kamu apa itu budaya? Budaya adalah hasil pikiran, daya

cipta, dan karya manusia melalui proses belajar. Sementara itu,

kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang

di daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah

mempunyai ciri khas kedaerahan yang dapat dibedakan dengan daerah

lain. Kebudayaan-kebudayaan daerah ini menjadi akar dari

kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional tumbuh dan berkembang

secara nasional akibat berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia.

Bentuk keragaman budaya di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

30

1) Bahasa Daerah

Setiap daerah memiliki bahasa sendiri. Contoh:

o Jawa Barat; bahasa Sunda, bahasa Cirebon, bahasa Melayu

dialek Betawi, bahasa Banten.

o Jawa Tengah; bahasa Jawa standar , bahasa Jawa Ngapak-

ngapak (Banyumasan).

o Jawa Timur; bahasa Jawa Timuran, bahasa Madura, bahasa

Osing, bahasa Tengger.

2) Adat Istiadat/ Kebiasaan Masyarakat Setempat

Kebiasaan suatu masyarakat merupakan bagian dari budaya.

Setiap daerah memiliki kebbiasaan-kebiasaan yang mungkin tidak

terdapat di daerah lain. Oleh karena itu kebiasaan dapat menjadi

ciri khas suatu daerah. Kebiasaan-kebiasaan tersebut antara lain

upacara perkawinan, upacara keagamaan, kematian, dll.

Contoh:

o Tedhak Siten adalah suatu upacara dalam tradisi budaya Jawa

yang dilakukan ketika anak pertama belajar jalan dan

dilaksanakan pada usia sekitar tujuh atau delapan bulan.

o Injak telur saat prosesi pernikahan ini dimaknai harapan dan

lambang kesetiaan.

o Upacara Brobosan adalah berjalan di bawah keranda jenazah

yang bertujuan untuk menunjukkan penghormatan dari sanak

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

31

keluarga kepada orang tua dan leluhur mereka yang telah

meninggal dunia.

Gambar 2.3 Upacara Brobosan

Sumber: www.boombastis.com

3) Kesenian Daerah

Kesenian daerah, meliputi seni tari, rumah adat, lagu daerah,

seni musik dan alat musik daerah, cerita rakyat, serta seni

pertunjukan daerah.

Contoh kesenian daereah :

o Gamelan adalah alat musik dari Bali dan Jawa.

o Gambang Suling adalah lagu daerah Jawa Tengah

o Reog adalah pertunjukan daerah dari Ponorogo Jawa Timur

o Cerita rakyat Joko Kendil dari Jawa Tengah

o Cerita Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan.

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

32

c. Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia

Tahukah kamu dengan ungkapan “Bhineka Tunggal Ika”?

Tentu kamu suka melihat ungkapan tersebut dalam garuda yang

menjadi lambang negara Indonesia. Ungkapan tersebut menjadi

semboyan negara Indonesia. Ungkapan “Bhineka Tunggal Ika”

diambil dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Kitab tersebut di

tulis pada masa Kerajaan Majapahit.

Bhineka Tunggal Ika berarti walaupun bereda-beda namun tetap

satu. Semboyan tersebut digunakan untuk menggambarkan keragaman

suku bangsa dan budaya di Indonesia. Namun, keberagaman tersebut

bersatu dalam sebuah negara, yaitu negara Indonesia. Sebagai

penduduk Indonesia, kita tidak boleh mejadikan keragaman itu sebagai

perpecahan. Sebaliknya, keragaman itu harus kita syukuri dan

dijadikan kekayaan bangsa Indonesia. Bahkan, keragaman suku bangsa

dan budaya dapat dijadikan modal untuk mempertahankan kesatuan

bangsa Indonesia.

Berikut ini ada beberapa manfaat keragaman budaya Indonesia.

1) Mempererat tali persaudaraan.

2) Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan bagi

negara.

3) Memperkaya kebudayaan nasional.

Pada subbab sebelumnya, kamu sudah mengenal perbedaan suku

bangsa dan budaya di Indonesia. Kamu harus belajar menghargai dan

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

33

menghormati perbedaan itu. Kamu tidak boleh membedabedakannya.

Misalnya, di sekolahmu ada teman dari suku bangsa yang berbeda

dengan kamu. Kamu harus tetap berteman dengan temanmu itu. Kamu

juga harus ikut melestarikan budaya daerah lain.

Menghormati budaya daerah lain dapat diwujudkan melalui

beberapa sikap berikut.

1) Tidak menonjolkan budaya daerah sendiri.

2) Tidak menjelek-jelekan budaya daerah lain.

3) Mau menonton pertunjukan budaya daerah lain.

4) Mau mempelajari budaya daerah lain.

5) Bersikap baik terhadap budaya daerah lain.

C. Model Quantum Teaching dan Snowball Throwing

1. Model Pembelajaran

Winataputra (Sugiyanto, 2009:3) mengemukakan model pembelajaran

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas

pembelajaran.

Joyce dan Weil (2009:450), menyatakan bahwa model merupakan

semacam metode untuk membantu siswa mengembangkan gaya-gaya

pendekatan masalah yang mereka hadapi pada saat ini maupun di masa depan.

Memilih model pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa mencapai

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

34

tujuan pembelajaran. Selanjutnya Joyce dan Weil (Trianto, 2010:2)

menyatakan bahwa dengan model pembelajaran, guru dapat membantu

siswa untuk mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan,

cara berpikir, dan mengekspresikan ide sendiri. Dengan demikian model

pembelajaran berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan belajar

siswa.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas

daripada strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur.

Ciri-ciri tersebut menurut Kardi dan Nur (Trianto, 2010:23) adalah:

a. Rasional teoretik logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai).

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran merupakan kerangka yang berisi prosedur dan

langkah-langkah teknis yang berurutan dan menggambarkan segala

aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa sehingga mencapaisuatu

tujuan pembelajaran.

2. Model Quantum Teaching

a. Pengertian Model Quantum Teaching

Menurut De Porter (2009:4) Quantum Teaching pertama kali

dimulai di SuperCamp, sebuah program percepatan Quantum Learning

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

35

yang ditawarkan Learning Forum, yaitu sebuah perusahaan pendidikan

internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis

dan keterampilan pribadi.Quantum Teaching adalah “pengubahan

bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen

belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar

efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa” (Bobbi DePorter,

2009:5).

Yatim Riyanto (2009:199) juga menyampaikan pendapat yang

sama bahwa Quantum Teaching adalah pengubahan belajar yang

meriah, dengan segala nuansanya, serta menyertakan segala kaitan,

interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Quantum

Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif, baik dari segi fisik, mental maupun emosionalnya

dengan memperhatikan dua unsur pokok konteks dan isi seperti yang

telah dijelaskan di atas.

b. Asas Utama Model Quantum Teaching

Asas utama Quantum Teaching bersandar pada konsep “Bawalah

Dunia Mereka Ke Dunia Kita, Dan Antarkan Dunia Kita Ke Dunia

Mereka” (De Porter, 2009:6). Maksud dari pernyataan tersebut adalah

pentingnya guru untuk memasuki dunia siswa dengan menjembatani

interaksi yang baik diantara guru dan siswa. Guru harus membangun

jembatan yang sama untuk memasuki dunia siswa. Memahami dunia

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

36

dan kehidupan siswa dapat membantu guru dalam memimpin,

menuntun, dan memudahkan siswa dalam meraih hasil belajar yang

optimal.

Salah satu cara yang yang bisa digunakan dalam hal ini misalnya

mengaitkan apa yang akan diajarkan dengan peristiwa-peristiwa,

pikiran atau perasaan, tindakan yang diperoleh siswa dalam kehidupan

baik di rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Siswa dapat

membawa apa yang dipelajari ke dalam dunianya dan menerapkan

pada situasi baru. Asas Quantum Teaching melibatkan semua aspek

kepribadian manusia yang meliputi pikiran, perasaan, bahasa tubuh,

pengetahuan, sikap, keyakinan sebelumnya serta persepsi

mendatang.Belajar akan berhasil apabila dengan cara mengaitkan yang

diajarkan dengan suatu peristiwa, pikiran, atau perasaan yang

diperoleh dari kehidupan rumah, di sekolah, maupun di lingkungan

masyarakat.

Sesuai dengan uraian diatas, belajar akan berhasil apabila guru

mengaitkan pelajaran dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan

yang diperoleh dari kehidupan rumah dan sosial. Keberhasilan dalam

belajar dapat tercapai dengan memahami keadaan siswa, sehingga

materi yang diajarkan dapat memiliki makna tersendiri dan melekat

lebih lama.Pengertian yang lebih luas siswa mampu menerapkan yang

dipelajarinya dalam kehidupan.

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

37

c. Prinsip-prinsip Model Quantum Teaching

De Porter (Sugiyanto, 2009:80-81) Quantum Teaching berprinsip

pada:

1) Segalanya Berbicara

Seluruh lingkungan kelas hendaknya dirancang untuk dapat

membawa pesan belajar yang dapat diterima oleh siswa.

Rancangan kurikulum, dan rancangan pembelajaran guru,

informasi, bahasa tubuh, kata-kata, tindakan, gerakan, dan seluruh

kondisi lingkungan harus dapat berbicara membawa pesan-pesan

belajar bagi siswa.

2) Segalanya Bertujuan

Tidak ada kejadian yang tidak bertujuan. Baik pembelajar

maupun pengajar harus menyadari bahwa kejadian yang dibuatnya

selalu bertujuan.

3) Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

Sebelum siswa belajar memberi nama (mendefinisikan,

mengkonseptualisasi, membedakan, mengkategorikan) hendaknya

telah memiliki pengalaman informasi yang terkait dengan upaya

pemberian nama tersebut.

4) Mengakui Setiap usaha

Semua usaha belajar yang telah dilakukan oleh siswa harus

memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya. Pengakuan ini

penting agar siswa selalu berani melangkah ke bagian berikutnya

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

38

dalam pembelajaran. Bahkan sekalipun mereke berbuat kesalahan,

perlu diberi pengakuan atas usaha yang mereka lakukan.

5) Merayakan keberhasilan

Setiap usaha dan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran

pantas dirayakan. Perayaan ini diharapkan dapat memberi umpan

balik dan motivasi untuk kemajuan dan peningkatan hasil belajar

berikutnya.

d. Kerangka Perancangan Model Quantum Teaching

Dalam mempermudah mengingat serta keperluan operasional

pembelajaran QuantumTeaching dikenalkan konsep TANDUR yang

merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan,

dan Rayakan. Unsur-unsur ini membentuk struktur yang melandasi

Model Pembelajaran Quantum Teaching. Kerangka TANDUR dapat

membawa siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran

terutama, kerangka ini juga memastikan bahwa siswa mengalami

pembelajaran, berlatih dan menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka

sendiri, dan akhirnya dapat mencapai kesuksesan dalam belajar (De

Porter, 2009: 88).

Kerangka perancangan model pembelajaran Quantum Teaching

adalah sebagai berikut :

1) Tumbuhkan Minat

Kekuatan penanaman dalam diri AMBAK Apa Manfaatnya

BagiKu? yaitu sebuah cara untuk menimbulkan motivasi dari

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

39

dalam diri sendiri. AMBAK sama saja dengan menciptakan minat

dalam apa yang sedang dipelajari dan menghubungkan dengan

dunia nyata. Maksudnya adalah guru menumbuhkan minat siswa

terhadap pembelajaran.

Saat siswa menciptakan minat pada suatu objek, maka siswa

akan sering menemukan bahwa minat tersebut menuju pada minat

baru, menciptakan rekreasi rantai yang terus menerus. Disaat

seseorang bertanggung jawab atas kehidupan dirinya, maka orang

tersebut akan mulai mengupayakan agar segalanya terlaksana dan

bukan sekedar membiarkannya.

2) Alami

Guru menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang

dapat dimengerti semua pelajar. Unsur ini memberi pengalaman

kepada siswa, dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk

menjelajah. Pengalaman memberikan kesempatan mengajar untuk

memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan mereka. Informasi

pengalaman ini membuat yang abstrak menjadi konkret. Hal

tersebut sejalan dengan pendapat Hamzah B. Uno (2010: 46) yang

mengungkapkan “siswa harus menghayati informasi dalam

pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran secara aktif

melalui keikutsertaan lebih disukai siswa daripada mendengar dan

menonton secara pasif”.

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

40

3) Namai

Penamaan merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran,

tempat, dan sebagainya. Sediakan kata kunci, konsep, model,

rumus, strategi, sebuah “masukan”. Setelah siswa melalui

pengalaman belajar pada kompetensi dasar tertentu, maka mereka

di ajak untuk menulis di kertas, menamai apa saja yang telah

mereka peroleh, baik itu informasi, rumus, pemikiran, tempat dan

sebagainya.

4) Demonstrasi

Pada saat pengalaman dan penamaan bersatu. Berikan

kesempatan kepada mereka untuk membuat kaitan, berlatih dan

menunjukkan apa yang mereka ketahui. Karena siswa akan mampu

mengingat 90% jika siswa itu mendengar, melihat dan

melakukannya. Melalui pengalaman belajar siswa akan mengerti

dan mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan dan informasi

yang cukup.

5) Ulangi

Setelah menunjukkan bahwa mereka tahu, maka beri

kesempatan mereka untuk mengulangi apa yang telah

dipelajarinya. Sehingga setiap siswa merasakan langsung dinama

kesulitan akhirnya datang kesuksesan, kami bisa karena kami

memang bisa. Pengulangan ini memperkuat koneksi saraf dan

menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini!” Pengulangan

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

41

sebaiknya dilakukan dengan menggunakan konsep multimodalitas

dan multikecerdasan, lebih baik dalam konteks yang berbeda

dengan adanya (permainan, pertunjukkan, drama, dan sebagainya).

6) Rayakan

Rayakan sebagai respon pengakuan yang proporsional.

Perayaan dapat memberikan rasa rampung dengan menghormati

usaha, ketekunan dan kesuksesan dan akhirnya dapat memberi

kepuasan dan kegembiaraan (Sugiyanto, 2009:92). Hal tersebut

sejalan dengan pernyataan Syaiful Sagala (2010:101) yang

mengungkapkan bahwa:

“apabila guru memberikan pujian atau hadiah bagi siswa yang

telah menunjukkan usaha, memberikan angka tinggi terhadap

pencapaian prestasi, tidak menyalahkan pekerjaan atau jawaban

siswa secara terbuka sekalipun jawabannya belum memuaskan,

tidak menghukum siswa di depan kelas, menciptakan suasana

belajar yang memberi kepuasan dan kesenangan pantas dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan belajar dan dipandang dapat

menambah motivasi dalam belajar.”

Hamzah B. Uno (2010:168) juga berpendapat bahwa

“keterampilan memberikan penguatan memiliki arah untuk

memberikan dorongan, tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar

dalam mengikuti proses pembelajaran merasa dihormati dan

diperhatikan. Penghargaan mempunyai pengaruh positif dalam

kehidupan siswa”.

Peneliti dapat menyimpulkan model Quantum Teaching adalah

model yang menjadikan proses pembelajaran menyenangkan dan

bermakna melalui interaksi yang ada dalam lingkungan belajar.

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

42

Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan kerangka rancangan

TANDUR (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi,

rayakan) yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan hasil

belajar terlebih pada pembelajaran IPS.

e. Kelebihan Quantum Teaching

Menurut Sri Anitah dkk, (2008:37) ada beberapa kelebihan

menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching, yaitu:

1) Suasana kelas menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk

belajar.

2) Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada disekelilingnya

sebagai pendorong belajar.

3) Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

4) Apapun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai.

Model Quantum Teaching mengharuskan guru membangun

hubungan dengan siswa yaitu menjalin rasa simpati dan saling

pengertian. Hubungan akan membangun jembatan menuju kehidupan

siswa yang menyenangkan, membuka jalan memasuki dunia baru

siswa, dan memudahkan melibatkan siswa dalam pembelajaran.

3. Model Snowball Throwing

Menurut Ismail, (2008:27) Snowball Throwing berasal dari dua kata

yaitu “snowball” dan “throwing”. Kata snowball berarti bola salju,

sedangkan throwing berarti melempar, jadi Snowball Throwing adalah

melempar bola salju. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah

satu model dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Snowball

Throwing merupakan model pembelajaran yang membagi murid di dalam

beberapa kelompok, yang dimana masing-masing anggota kelompok

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

43

membuat bola pertanyaan. Dalam pembuatan kelompok, siswa dapat

dipilih secara acak atau heterogen. Hal ini diungkapkan oleh para ahli

berikut ini.

Menurut Suprijono, (2011:8) Snowball Throwing adalah suatu cara

penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa

kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih

ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing

murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan)

kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab

pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Snowball

Throwing adalah suatu model pembelajaran yang membagi murid dalam

beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok

membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya

seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama

durasi waktu yang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid

menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya.

Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dam model

pembelajaran Snowball Throwing diantaranya ada unsur permainan yang

menyebabkan metode ini lebih menarik perhatian murid.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

44

Sementara menurut Asrori (2010:3) dalam model pembelajaran

Snowball Throwing terdapat beberapa manfaat yaitu:

a. Dapat meningkatkan keaktifan belajar murid.

b. Dapat menumbuh kembangkan potensi intelektual sosial, dan

emosional yang ada di dalam diri murid.

c. Dapat melatih murid mengemukakakn gagasan dan perasaan.

Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dalam melaksanakan

Model Snowball Throwing sebagaimana dikemukakan Suprijono

(Hizbullah, 2011:10) adalah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing

ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi

pembelajaran.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada teman kelompoknya.

4) Kemudian masing-masing murid diberi satu lembar kerja untuk

menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah

dijelaskan oleh ketua kelompok.

5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu

murid ke murid yang lain selama kurang lebih 5 menit.

6) Setelah tiap murid mendapat satu bola/satu pertanyaan, diberikan

kesempatan kepada murid untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7) Guru bersama dengan murid memberikan kesimpulan atas meteri

pembelajaran yang diberikan.

8) Guru memberikan evaluasi sebagai bahan penilaian pemahaman

muridakan materi pembelajaran.

D. Penerapan Kolaborasi Model Quantum Teaching dan Snowball Throwing

Dalam penelitian ini akan diterapkan langkah-langkah pembelajaran

dengan kolaborasi model Quantum Teaching dan Snowball Throwing dalam

pembelajaran IPS kelas V MI materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di

Indonesia, dengan kerangka pembelajaran Quantum yang dikenal dengan

istilah TANDUR.

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

45

1. Tumbuhkan

Guru menunjukkan gambar-gambar berbagai keragaman suku, bangsa

dan budaya yang ada, misalnya gambar suku Betawi, gambar rumah adat

Jawa . Ini dilakukan untuk menciptakan minat terhadap pembelajaran.

2. Alami

Guru menciptakan pengalaman umum yang dapat dimengerti siswa.

Misalnya dengan menanyakan siapa yang pernah memakan kerak telor?

Berasal darimanakah makanan itu? Setelah siswa mengerti dan rasa

penasaran, barulah guru mengajak siswa masuk ke tahap selanjutnya yaitu

“Namai”.

3. Namai

Guru menggunakan gambar tentang berbagai suku, bangsa dan budaya.

Kemudian guru mengajak siswa untuk menamainya.

4. Demonstrasikan

Siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan di selembar

kertas yang dibuat menjadi seperti bola kemudian dilempar kepada teman

untuk dijawabnya (Snowball Throwing).

5. Ulangi

Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan apa yang telah

dipelajari. Guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada

siswa agar mereka lebih paham tentang materi tersebut.

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

46

6. Rayakan

Setelah selesai tahap “Ulangi” maka perlu adanya perayaan. Siswa dan

guru dapat merayakannya dengan bernyanyi bersama, atau meneriakkan

yel-yel kelas.

E. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi

adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu

dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk

menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.

Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampui batas

ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam

menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak

diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan

norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan

belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan.

KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil

musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa

satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.

Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi

pertimbangan utama penetapan KKM.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

47

KKM menunjukkan presentase tingkat pencapaian kompetensi

sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100. Angka maksimal 100

merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional

diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari

kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian

ditingkatkan secara bertahap.

KKM menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua

peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan

perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah

oleh peserta didik dan atau orang tuanya. KKM harus dicantumkan dalam

Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar

peserta didik.(Buku KKM, 2008:4)

2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Fungsi kriteria ketuntasan minimal menurut Buku KKM (2008:4)

yaitu:

a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik

sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap

kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM

yang ditetapkan. Pendidik harus memberi respon yang tepat terhadap

pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan

remidial atau layanan pengayaan.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

48

b. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti

penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator

ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik.

Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti

penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut

tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum

tuntas dan perlu perbaikan.

c. Dapat digunkan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan

evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi

keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari

keberhasilan pencapaian KKM sebagi tolak ukur. Oleh karena itu,

hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu

dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata

pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses

pembelajaran maupun pemenuhan sarana prasarana belajar di sekolah.

d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik

dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan

pencapaiaan KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama

antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang

tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan

memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik

melakukan upaya pencapaian KKM dengan pro aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

49

didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan

motivasi dan dukungan penuh bagi putra putrinya dalam mengikuti

pembelajaran, sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya

memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung

terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di skolah.

e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi

tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal

mungkin untuk melampui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan

pencapaian KKM merupakan salah satu tolak ukur kinerja satuan

pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan

pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara

bertanggungjawab dapat menjadi tolak ukur kualitas mutu pendidikan

bagi masyarakat.

3. Prinsip Penetapan KKM

Penetapan KKM menurut Buku KKM (2008:7) perlu

mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:

a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang

dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Metode

kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh

pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan

pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran disekolahnya.

Sedangkan metode kuantitatif dilakuakan dengan tentang angka yang

disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan.

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

50

b. Penetapan nilai KKM dilakuakan melalui analisis ketuntasan belajar

minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas,

daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan

kompetensi dasar dan standar kompetensi.

c. KKM setiap mempelajari kompetensi dasar (KD) merupakan rata-rata

dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut. Peserta

didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan untuk KD tertentu apabila

yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang

telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.

d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)

merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat

dalam SK tersebut.

e. KKM mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang

terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan

dicantumkan dalam laporan hasil belajar (LHB/Rapor) peserta didik.

f. Indikator merupakan acuan atau rujukan bagi pendidik untuk membuat

soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah

Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal

ualngan ataupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan atau

menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian,

pendidik tidak perlu melakuakan pembobotan seluruh hasil ulangan,

karena semuanya memiliki hasil yang setara.

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

51

g. Pada setiap indikator atau Kompetensi Dasar dapat dimungkinkan

adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.

4. Langkah-langkah Penetapan KKM

Penetapan KKM menurut Buku KKM (2008:8) dilakuakan oleh guru

atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah

sebagai berikut:

a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan

mempertimbangkan tiga aspek kriteria yaitu, kompleksitas, daya

dukung dan intake peserta.

b. Hasil penetapan KKM Indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM

mata pelajaran.

c. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran

disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam

melakukan penilaian.

d. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu pesrta didik, orang tua dan dinas pendidikan.

e. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan

kepada orang tua atau wali peserta didik.

5. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Hal-hal yang harus diperhatiakan dalam penentuan kriteria ketuntasan

minimal menurut Buku KKM (2008:9) adalah:

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

52

a. Tingkat kompleksitas, kesulitan atau kerumitan setiap indikataor,

kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh

peserta didik.

Suatu indikator memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila

dalam pencapaiaannya didikung oleh sekurang kurangnya satu dari

sejumlah kondisi sebagai berikut:

1) Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus

dibelajarkan pada peserta didik.

2) Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang

bervariasi.

3) Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang

yang diajarkan.

4) Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi.

5) Peserta didik yang cakap atau terampil menerapkan konsep.

6) Peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian

tugas atau pekerjaan.

7) Waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena

memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga

dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan atau

latihan.

8) Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar

peserta didik dapt mencapai ketuntasan belajar.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

53

b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan

pembelajaran pada masing-masing sekolah.

1) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan

kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan,

laboratorium, dan alat atau bahan untuk proses pembelajaran.

2) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian

stakeholders sekolah.

c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang

bersangkutan.

d. Penetapan intake berdasarkan kemampuan peserta didik dikelas

sebelumnya.

6. Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Pencapaian kriteria ketuntasan minimal perlu dianalisis untuk dapat

ditindaklanjuti sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak lanjut

diperlukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam

pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian. Hasil analisis juga dijadikan

sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada semester atau tahun

pembelajaran-berikutnya. Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal

bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah

ditetapkan. Setelah selesai melaksanakan penilaian setiap KD harus

dilakukan analisis pencapain KKM. Kegiatan ini dimaksud untuk

melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik I, II, sampai VI

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

54

terhadap KKM yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran. Melalui

analisi ini akan diperoleh data antara lain:

a. KD yang dapat dicapai oleh 75%-100%dari jumlah peserta didik pada

kelas I, II sampai VI.

b. KD yang dapat dicapai oleh 50%-74% dari jumlah peserta didik pada

kelas I, II sampai VI.

c. KD yang dapat dicapai oleh ≤ 49% dari jumlah siswa peserta didik

kelas I, II sampai VI.

Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk meningkatkan KKM

pada semester atau tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian

KKM dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data perolehan nilai setiap

peserta didik per mata pelajaran. (Buku KKM, 2008:9).

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

55

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Muhammadiyah Ngasinan

Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Bagian ini memaparkan

tentang lokasi dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu karena

untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang

nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang dilakukan. Secara

garis besar lokasi penelitian sebagai berikut:

Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Ngasinan

No. Idntitas Sekolah : 111233090191

NPSN : 60711612

Alamat : Dsn. Ngasinan, Ds. Garangan,

Kec. Wonosegoro, Kab. Boyolali, 57382

No. Telepon : +62 85226331088

Visi :

1) Terwujudnya generasi umat yang

mampu membaca Al-Qur’an dengan

baik dan benar (tartil).

2) Terwujudnya genenerasi umat yang

tekun melaksanakan ibadah wajib

maupun sunah.

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

56

3) Terwujudnya generasi umat yang santun

dalam bertutur dan berperilaku.

4) Terwujudnya generasi umat yang unggul

dalam prestasi akademik dan non

akademik sebagai bekal melanjutkan

kependidikan yang lebih dan atau hidup

mandiri.

Misi :

1) Mengembangkan Kemampuan Dasar

Siswa.

2) Mengembangkan Kemampuan Berfikir

Dalam Menghadapai Perkembangan

Agama Islam.

3) Mengembangkan Budaya Madrasah

sebagai ciri khas Agama Islam.

2. Keadaan Guru dan Siswa MI Muhaammadiyah Ngasinan

a. Keadaan Guru MI Muhammadiyah Ngasinan

Jumlah guru atau staf pengajar pada MI Muhammadiyah Ngasinan

Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2017/2018 berjumlah 9 orang.

Adapun nama-nama pengajar atau guru pada MI Muhammadiyah

Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2017/2018 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

57

Tabel 3. 1 Daftar Guru MI Muhammadiyah Ngasinan

No Nama Guru Jenis

Kelamin Jabatan

1. Ali Musafak, S.Pd.I L Kepala Sekolah

2. Kasiran L Guru Kelas

3. Muslih, S.Pd.I L Guru Agama

4. Sanggrok, S.Pd.I L Guru Kelas

5. Dewi Masithoh, S.Pd.I P Guru Kelas

6. Muhammad Kusroni, S.Pd.I L Guru Kelas

7. Handogo, S.Pd.I L Guru Kelas

8. Anas, S.Pd.I L Guru Kelas

9. Wahid Nur Arifin L Guru Penjaskes

b. Keadaan Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan

Siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan berjumlah 15 siswa,

terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. Nama-nama siswa yang

terdapat di kelas V tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Daftar Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan

No No. Induk Nama Jenis Kelamin

1. 111233090191131252 Abdi Manaf L

2. 111233090191131261 Abdul Rohman L

3. 111233090191131261 Ahmad Nurul Huda L

4. 111233090191131254 Ali Muzamil L

5. 111233090191131256 Dea Dahlia Oktaviana P

6. 111233090191131255 Dinasa Arumsari P

7. 111233090191131257 Galih Sukmajati L

8. 111233090191131259 Ida Putri Aristia P

9. 111233090191131260 Lia Ismawati P

10. 111233090191131258 M. Iqbal Maulana L

11. 111233090191131262 Nabila Putri Nur Romadhani P

12. 111233090191131263 Panji Dermawan L

13. 111233090191131264 Restu Keisha L

14. 111233090191131265 Wiwit Rahayu P

15. 111233090191131266 Yunita Restinawati P

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia kelas V

MI Muhammadiyah Ngasinan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

58

Waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

a. Pra Siklus, 29 Januari 2018

b. Kegiatan Siklus I, 10 Februari 2018

c. Kegiatan Siklus II, 12 Februari 2018

d. Kegiatan Siklus III, 14 Februari 2018

B. Deskripsi Pelaksanaan

1. Pra Siklus

Kegiatan pra siklus peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan

(observasi) kegiatan pembelajaran yang ada di MI Muhammadiyah

Ngasinan. Kegiatan pengamatan dilaksanakan sebanyak 1 kali pada

tanggal 29 Januari 2018.

Pengamatan ini dilakukan pada saat pembelajaran IPS berlangsung.

Diharapkan dari 1 kali pengamatan yang peneliti dapat mengetahui

bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran yang ada dan apa metode

yang digunakan guru pada saat mengajar.

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Februari 2018. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1) Menyusun RPP siklus I materi Keragaman Suku Bangsa di

Indonesia melalui kolaborasi model pembelajaran quantum

teaching dan snowball throwing.

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

59

2) Menyiapkan Perangkat Pembelajaran

Perangkat yang disiapkan dalam sklus I meliputi absensi,

media pembelajaran, lembar pengamatan dan lembar kerja siswa

(LKS).

b. Pelaksanaan (Action)

Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Februari

2018 jam ke 3-4 selama 70 menit, dengan materi Kergaman Suku

Bangsa di Indonesia dengan melakukan langkah-langkah sebagai

berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Pendahuluan

(1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam.

(2) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

(3) Guru melakukan presensi

b) Apersepsi

(1) Guru menanyakan kepada siswa “Pernahkah kalian

mengamati tentang sekeliling kalian? Adakah perbedaan

atau persamaan di antara kalian dan teman yang lain?”

(2) Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

(3) Motivasi: memberikan pengetahuan manfaat mempelajari

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia.

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

60

2) Kegiatan Inti

a) Guru memperlihatkan berbagai gambar suku bangsa.

b) Siswa mengamati beberapa gambar suku bangsa yang ada di

Indonesia

c) Menjelaskan dengan menggunakan peta persebaran daerah asal

suku bangsa di Indonesia

d) Guru bertanya kepada siswa terhadap gambar peta tersebut. “Di

manakah kamu tinggal?”, Apakah kamu mengetahui asal suku

kamu?. (T=Tumbuhkan)

e) Siswa secara bergantian menjawab pertanyaan guru, sesuai

dengan pengetahuan yang dimiliki. Kemudian guru meminta

siswa untuk mencari informasi lebih jauh. (A=Alami)

f) Siswa dengan bimbingan guru diminta mengidentifikasi dan

menamai gambar-gambar suku bangsa, yang dimaksud

menamai dalam pembelajaran ini yaitu menyebutkan asal

daerah, nama, atau deskripsi suku bangsa tersebut. (N=Namai).

g) Siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan di

selembar kertas yang dibuat menjadi seperti bola kemudian

dilempar kepada teman untuk dijawabnya.

(D=Demonstrasikan).

h) Guru memberi kesempatan siswa menjawab pertanyaan yang

didapat dari bola salju di depan kelas.

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

61

i) Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan apa yang

telah dipelajari. Guru juga dapat memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa agar mereka lebih paham tentang

materi tersebut. (U=Ulangi)

j) Siswa yang berani maju kedepan untuk menyampaikan materi

yang telah disampaikan diberikan penghargaan berupa kata

motivasi dan pujian sebagai tanda keberhasilannya.

(R=Rayakan)

k) Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan materi

yang belum jelas. (U=Ulangi)

3) Kegiatan Akhir

a) Bersama-sama dengan peserta didik membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c) Menutup pelajaran dengan berdo’a bersama dan salam.

c. Pengamatan (Observation)

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan observasi didasarkan pada lembar observasi guru dan siswa

yang telah disiapkan. Ternyata guruh masih belum familiar dengan model

pembelajaran tersebut dan masih banyak siswa yang belum mengerti cara

bermain Snowball Throwing.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

62

d. Refleksi (Reflection)

Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan

pembelajaran serta dijadikan bahan perbaikan rencana siklus

selanjutnya. Hasil observasi pada siklus I terdapat beberapa hal yang

menghambat dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran dan

memerlukan pembenahan untuk siklus selanjutnya.

1) Hal-hal yang menghambat, antara lain :

a) Guru

(1) Penggunaan waktu tidak sesuai dengan yang tercantum di

dalam RPP.

(2) Guru masih belum menguasai model pembelajaran.

(3) Kurangnya penguasaan kelas.

b) Siswa

(1) Siswa kurang paham antara penggunaan model

pembelajaran dan permainan.

(2) Beberapa anak yang merasa tidak cocok dengan

kelompoknya, sehingga kegiatan kelompok banyak

menghabiskan waktu.

(3) Siswa takut dalam menjawab pertanyaan

2) Alternatif Pemecahan

Setelah mengetahui adanya beberapa faktor pendukung dan

penghambat dalam pembelajaran, perlu diadakan evaluasi dan

perbaikan kekurangan maupun tindakan yang belum berhasil

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

63

sehingga dapat memperkecil munculnya faktor penghambat.

Alternatif perbaikan untuk dilakuakan pada siklus berikutnya

antara lain:

a) Membimbing siswa langkah demi langkah melaksanakan

permainan snowball throwing.

b) Memperbaiki cara penyampaian materi, yakni penyampaiannya

lebih padat, tidak berbelit-belit, dan lebih runtut.

c) Meningkatkan penguasaan kelas, dan guru berkeliling saat

berjalannya permainan.

d) Membuat media pendukung yang lebih menarik mengenai

keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

3. Siklus II

Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 12 Februari 2018. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1) Menyusun RPP siklus II materi Keragaman Budaya di Indonesia

melalui kolaborasi model pembelajaran quantum teaching dan

snowball throwing.

2) Menyiapkan Perangkat Pembelajaran

Perangkat yang disiapkan dalam sklus II meliputi absensi,

media pembelajaran, lembar pengamatan dan lembar kerja siswa

(LKS).

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

64

b. Pelaksanaan (Action)

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 12 Februari

2018 jam ke 5-6 selama 70 menit, dengan materi Kergaman Budaya di

Indonesia dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

a) Pendahuluan

(1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam.

(2) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

(3) Guru melakukan presensi

b) Apersepsi

1) Guru menanyakan kepada siswa “Pernahkah kalian melihat

pertunjukan Reog? Tahukah kalian Reog itu berasal dari

daerah mana?”

2) Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

3) Motivasi: memberikan pengetahuan manfaat mempelajari

Keragaman budaya di Indonesia.

2) Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan pengertian budaya.

b. Guru memperlihatkan contoh gambar keragaman budaya di

Indonesia.

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

65

c. Guru bertanya kepada siswa terhadap gambar tersebut.

“Gambar apakah itu?” Apakah kalian pernah melihatnya di

daerahmu?. (T=Tumbuhkan)

d. Siswa secara bergantian menjawab pertanyaan guru, sesuai

dengan pengetahuan yang dimiliki. Kemudian guru meminta

siswa untuk mencari informasi lebih jauh tentang budaya yang

ada di daerah tempat tinggal. (A=Alami)

e. Guru memperlihatkan berbagai gambar budaya di Indonesia.

f. Siswa dengan bimbingan guru diminta mengidentifikasi dan

menamai gambar-gambar suku bangsa, yang dimaksud

menamai dalam pembelajaran ini yaitu menyebutkan asal

daerah, nama, atau deskripsi budaya tersebut. (N=Namai).

g. Siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan di

selembar kertas yang dibuat menjadi seperti bola kemudian

dilempar kepada teman untuk dijawabnya.

(D=Demonstrasikan).

h. Guru memberi kesempatan siswa menjawab pertanyaan yang

didapat dari bola salju di depan kelas.

i. Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan apa yang

telah dipelajari. Guru juga dapat memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa agar mereka lebih paham tentang

materi tersebut. (U=Ulangi)

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

66

j. Siswa yang berani maju kedepan untuk menyampaikan materi

yang telah disampaikan diberikan penghargaan berupa kata

motivasi dan pujian sebagai tanda keberhasilannya.

(R=Rayakan)

k. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan materi

yang belum jelas. (U=Ulangi)

3) Kegiatan Akhir

a) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

d) Menutup pelajaran dengan berdo’a bersama dan salam.

c. Pengamatan (Observation)

Observasi dilakukan sesuai format yang sudah disiapkan

sebelumnya. Berdasarkan pengamatan, hasil yang didapat antara lain

masih terdapat faktor-faktor pendukung dan penghambat. Pada siklus

II, faktor pendukung lebih banyak terlihat dibandingkan faktor

penghambat.

d. Refleksi (Reflection)

Setelah data terkumpul kemudian penelitian melakukan analisis,

ada beberapa hal yang perlu dibahas yaitu:

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

67

1) Hal-hal yang menghambat pada siklus II, yakni:

(a) Guru:

(1) Guru masih berbelit-belit dalam menyampaikan materi.

(2) Pengondisian kelas masih kurang.

(b) Siswa

(1) Masih ada beberapa siswa yang ramai.

(2) Siswa kurang aktif saat dijelaskan.

(3) Dalam permainan masih ada siswa yang pasif.

2) Alternatif Pemecahan

(a) Guru meringkas materi, sehingga siswa lebih mudah dalam

memahami materi.

(b) Guru memberi kalimat-kalimat memancing saat menjelaskan

materi agar siswa lebih aktif.

(c) Siswa yang pasif dalam permainan, diberi tugas sebagai ketua

kelompok. Sehingga siswa lebih bertanggung jawab atas tugas

bersama yang diberikan.

4. Siklus III

Pelaksanaan tindakan pada siklus III di laksanakan pada tanggal 14

Februari 2018.

a. Perencanaan (Planning)

1) Menyusun RPP siklus II materi Keragaman Budaya di Indonesia

melalui kolaborasi model pembelajaran quantum teaching dan

snowball throwing.

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

68

2) Menyiapkan Perangkat Pembelajaran

(a) Absensi,

(b) Media pembelajaran,

(c) Lembar pengamatan

(d) Lembar kerja siswa (LKS).

b. Pelaksanaan (Action)

1) Kegiatan Awal

a) Pendahuluan

(1) Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam.

(2) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

(3) Guru melakukan presensi

b) Apersepsi

(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

(2) Motivasi: memberikan pengetahuan manfaat mempelajari

keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

2) Kegiatan Inti

a) Guru memperlihatkan gambar keragaman suku bangsa dan

budaya.

b) Siswa mengamati gambar keragaman suku bangsa dan budaya,

kemudian guru bertanya kepada siswa tentang sikap yang

sebaiknya ditunjukkan dengan adanya keragaman suku bangsa

dan budaya di Indonesia”(T=Tumbuhkan)

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

69

c) Siswa bersama guru mempelajari materi tentang cara

menghormati suku bangsa dan budaya di Indonesia. (A=Alami)

d) Siswa dibagi kelompok ke dalam bebrapa kelompok, dengan

masing-masing kelompok beranggotakan 3-4 orang.

e) Guru memberikan materi kepada ketua kelompok untuk

disampaikan kepada anggotanya. Setiap kelompok bertugas

menulis tanggapan berdasarkan pernyataan dalam tabel yang

sudah disediakan. (N=Namai).

f) Setelah selesai berdiskusi, siswa diberi kesempatan untuk

membuat pertanyaan di selembar kertas yang dibuat menjadi

seperti bola kemudian dilempar kepada teman untuk

dijawabnya. Guru memberi kesempatan siswa menjawab

pertanyaan yang didapat dari bola salju di depan kelas.

(D=Demonstrasikan).

g) Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan apa yang

telah dipelajari. Guru juga dapat memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa agar mereka lebih paham tentang

materi tersebut. (U=Ulangi)

h) Siswa yang berani maju kedepan untuk menyampaikan materi

yang telah disampaikan diberikan penghargaan berupa kata

motivasi dan pujian sebagai tanda keberhasilannya.

(R=Rayakan)

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

70

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

d) Menutup pelajaran dengan berdo’a bersama dan salam.

c. Pengamatan (Observation)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dan pemberian soal tes

formatif saat pembelajaran telah selesai.

d. Refleksi (Reflection)

Berdasarkan pengamatan hasil yang didapat antara lain

peningkatan hasil belajar yang sangat baik . Pada siklus III, kini siswa

juga sudah mulai terbuka wawasannya bahwa belajar tidak selamanya

bersumber dari buku saja. Siswa kini juga faham bagaimana proses

pembelajaran dengan kolaborasi model pembelajaran Quantum

Teaching dan Snowball Throwing yang berlangsung sehingga hasil

belajar dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran

mengalami peningkatan. Kondisi kelas juga sudah kondusif dan siswa

aktif juga gembira dalam mengikuti pembelajan.

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

Hasil penelitian ini menguraikan tentang peningkatan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di

Indonesia pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Tahun Pelajaran

2017/2018 dapat diketahui dengan melihat peningkatan hasil belajar yang

dialami peserta didik setelah melakukan pembelajaran dengan kolaborasi

model Quantum Teaching dan Snowball Throwing selama tiga siklus

pertemuan. Hal itu dibuktikan dengan nilai hasil evaluasi belajar peserta didik

yang mengalami peningkatan pada setiap siklus pertemuan. Selain itu ada

beberapa aspek yang diamati baik dari kegiatan guru, kegiatan siswa, dan

kegiatan selama proses pembelajaran. Uraian selengkapnya dapat dilihat pada

deskripsi siklus berikut ini.

1. Pra Siklus

Dalam pembelajaran di kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kec.

Wonosegoro Kab. Wonosegoro guru umumnya menggunakan metode

ceramah. Guru hanya sebagai pemberi materi sedangkan siswa hanya

sebagai pendengar yang selesai mendengar kemudian mengerjakan latihan.

Hal itu membuat siswa merasa bosan dan kurang tertarik, apalagi materi

IPS sebagian besar materinya banyak dan sering hafalan sehingga

pembelajaran kurang efektif.

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

72

Dari hasil penelitian pra siklus yang diambil dari nilai harian siswa,

masih terdapat banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial khususnya pada materi Keragaman Suku Bangsa dan

Budaya di Indonesia. Dari 15 siswa di kelas V hanya 5 siswa yang berhasil

memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk Kriteria

Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran IPS adalah 70. Artinya masih ada

10 siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan belum

mencapai 85% dari jumlah siswa, sehingga perlu untuk diperbaiki. Berikut

data hasil dari penelitian pada kondisi awal atau pra siklus:

Tabel 4. 1 Daftar Nilai Pra Siklus

No. Nama Jenis

Kelamin Nilai

KKM

Individual

(70)

Nasional

(75)

1. Abdi Manaf L 90 √ √

2. Abdul Rohman L 50

3. Ahmad Nurul Huda L 40

4. Ali Muzamil L 80 √ √

5. Dea Dahlia Oktaviana P 60

6. Dinasa Arumsari P 60

7. Galih Sukmajati L 80 √ √

8. Ida Putri Aristia P 50

9. Lia Ismawati P 70 √

10. M. Iqbal Maulana L 70 √

11. Nabila Putri Nur Romadhani P 60

12. Panji Dermawan L 40

13. Restu Keisha L 50

14. Wiwit Rahayu P 40

15. Yunita Restinawati P 40

Jumlah 880 5 3

Rata-rata 58,67 33,33% 20%

Berdasarkan tabel 4.1 didapat bahwa nilai rata-rata kelas baru

mencapai 58,67 dengan jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 5 anak,

sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 10 anak. Hasil ini

membuktikan bahwa masih rendahnya nilai siswa yang tidak sesuai

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

73

dengan kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan. Sementara yang

diharapkan guru adalah angka ketuntasan siswa sama dengan atau lebih

dari 85%. Dengan hasil pengamatan kondisi awal siswa terhadap

pembelajaran IPS materi Keragaman Suku Bangsa di Indonesia tersebut,

maka peneliti menyusun dan melaksanakan serangkaian perencanaan

tindakan guna mengatasi hambatan-hambatan tersebut, yang diakhiri pada

sebuah kegiatan analisis atau refleksi.

Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan dengan rencana pembelajaran

yang telah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan ini

menekankan pada penggunaan kolaborasi model Quantum Teaching dan

Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Siklus I

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I dilaksanakan pada

tanggal 10 Februari 2018 di kelas V dengan jumlah 15 siswa. Adapun

proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah

disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar.

pengamatan guru dan siswa. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan

nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas V pada mata pelajaran IPS

yaitu 70. Data hasil belajar siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

74

Tabel 4.2 Daftar Nilai Siklus I

No. Nama Jenis

Kelamin Nilai

KKM

Individual

(70)

Nasional

(75)

1. Abdi Manaf L 90 √ √

2. Abdul Rohman L 70 √

3. Ahmad Nurul Huda L 50

4. Ali Muzamil L 85 √ √

5. Dea Dahlia Oktaviana P 60

6. Dinasa Arumsari P 60

7. Galih Sukmajati L 80 √ √

8. Ida Putri Aristia P 50

9. Lia Ismawati P 70 √

10. M. Iqbal Maulana L 80 √ √

11. Nabila Putri Nur Romadhani P 70 √

12. Panji Dermawan L 60

13. Restu Keisha L 40

14. Wiwit Rahayu P 40

15. Yunita Restinawati P 50

Jumlah 955 7 4

Rata-rata 63,67 46,67% 26,67%

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil yang diperoleh, dapat diketahui

bahwa pada siklus I hasil belajar siswa mengalami penigkatan. Pada siklus

I hasil belajar siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator

keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 dari KKM atau nilai di atas 70

adalah 46,67%. Dari 15 siswa, baru ada 7 siswa atau sebesar 46,67% yang

mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 63,67 dan yang belum

mencapai ketuntasan sebanyak 8 siswa atau sebesar 53,33%. Pada siklus I

ini masih ada kelemahan yakni, guru belum menguasai model

pembelajaran, pengguanaan waktu yang tidak sesuai dengan yang

direncanakan di RPP, kurangnya penguasaan kelas, siswa kurang paham

antara model pembelajaran dan permainan, dan masih ada siswa yang

takut dalam menjawab pertanyaan.

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

75

Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan tabel 4.2 nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I

mengalami peningkatan sebesar 13,34% dari kondisi awal sebesar 33,33%

menjadi 46,67%, dan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan

belajar pada pra siklus sebesar 5 anak menjadi 7 anak pada siklus I, berarti

terdapat kenaikan sebanyak 2 anak. Perlu adanya perbaiakan karena masih

banyak faktor penghambat yang terdapat dalam pembelajaran siklus I.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk perbaikan siklus selanjutnya

antara lain:

a. Membimbing siswa langkah demi langkah melaksanakan permainan

snowball throwing.

b. Memperbaiki cara penyampaian materi, yakni penyampaiannya lebih

padat, tidak berbelit-belit, dan lebih runtut.

c. Meningkatkan penguasaan kelas, dan guru berkeliling saat berjalannya

permainan.

d. Membuat media pendukung yang lebih menarik mengenai keragaman

suku bangsa dan budaya di Indonesia.

Berikut ini tabel hasil pengamatan guru dan siswa:

a. Hasil Pengamatan Guru Siklus I

Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang

Mendukung

Hal yang

Menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Mengucapkan salam √

Suara guru

kurang jelas

Melakukan presensi

kehadiran siswa √

Guru belum

bisa

mengkondisik

Guru harus

bisa

mengkondisi-

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

76

an kelas pada

saat presensi

kan kelas

terlebih

dahulu

Menyampaikan

tujuan pembelajaran √

Guru tidak

menyebutkan

tujuan

pembelajaran

Guru harus

menyampai-

kan tujuan

pembelajaran

Melakukan tanya

jawab tentang materi

yang terkait

Guru tidak

memancing

perhatian

siswa untuk

bertanya

Guru harus

bisa

memancing

perhatian

siswa untuk

bertanya

Penggunaan media

pembelajaran √

Guru kurang

bisa

menggunakan

media

pembelajaran

Guru harus

menguasai

media

pembelajaran

Menguasai materi

pembelajaran √

Penguasaan

materi cukup

baik, akan

tetapi perlu

ditingkatkan

lagi

Menjelaskan

aturan

penggunaan

model Quantum

Teaching dan

Snowball Throwing

Guru

menjelaskan

penggunaan

model

pembelajaran

terlalu singkat

padat

dan kurang

jelas

Penjelasaan

penggunaan

model

pembelajaran

lebih

diperjelas lagi

Penerapan model

Quantum Teaching

dan Snowball

Throwing

Guru kurang

paham dalam

peneraan

metode

Guru harus

paham model

pembelajaran

yang

digunakan

Guru membimbing

siswa dalam

menjawab pertanyaan

Guru sudah

bisa

membimbin

g siswa

dalam

menjawab

pertanyaan

Memberi siswa

kesempatan untuk

bertanya

Guru sudah

cukup

memberikan

kesempatan

kepada siswa

guru harus

meningkatkan

rasa keingin

tahuan siswa

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

77

tapi kurang

menarik

keingintahuan

siswa

Guru dan siswa

membuat kesimpulan

materi

Guru kurang

berinteraksi

dengan siswa.

Guru harus

bisa

membimbing

siswa dalam

membuat

kesimpulan

Pelaksanaan evaluasi

pembelajaran √

Evaluasi

pembelajaran

sudah berjalan

dengan baik

Mengucap salam

penutup √

Suara guru

sudah jelas

dalam

menutup

pelajaran

Mengelola kelas saat

pembelajaran √

Guru tidak

bisa

mengelola

kelas. Masih

banyak siswa

yang bermain

sendiri

Pengelolaan

kelas perlu

diperhatiakan

lagi

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Siswa

menjawab salam

Masih banyak

siswa yang

tidak

menjawab

salam

Siswa

menjawab

presensi yang

dilakukan guru √

Masih ada

siswa yang

bermain

sendiri dan

tidak

mendengar-

kan presensi

Guru harus

menegur

siswa agar

mendengar

kan

presensi

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

78

Siswa bertanya

tentang materi

yang terkait √

Belum ada

siswa yang

bertanya

Guru harus

memancing

siswa agar

bertanya

Siswa

mengamati

media yang

dibawa guru √

Siswa sangat

antusias dan

tertarik

dengan

media yang

dibawa guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru √

Masih banyak

siswa yang

tidak

memperhatika

n penjelasan

guru

Guru

menegur

siswa

dengan

bijaksana

Siswa

menanggapi/me

njawab

pertanyaan

Siswa sudah

cukup bisa

menjawab

pertanyaan

Siswa aktif

dalam kegiatan

mencari

pasangan √

Masih banyak

yang kurang

aktif dalam

pelajaran

Meningkatk

an suasana

yang aktif

dalam

pembelaja-

ran

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa kurang

paham dan

kurang tertarik

Peningkat-

an dalam

membimb-

ing

menyimpul

kan materi

Siswa

mengerjakan soal

evaluasi

Siswa sudah

paham

dalam

mengerjakan

soal evaluasi

Siswa menjawab

salam

Masih banyak

siswa yang

sibuk sendiri.

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

3. Siklus II

Siklus II dilaksanaakn pada tanggal 12 Februari 2018 di kelas V

dengan jumlah 15 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

79

rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen

penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Data hasil belajar

siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Daftar Nilai Siklus II

No. Nama Jenis

Kelamin Nilai

KKM

Individual

(70)

Nasional

(75)

1. Abdi Manaf L 90 √ √

2. Abdul Rohman L 70 √

3. Ahmad Nurul Huda L 60

4. Ali Muzamil L 90 √ √

5. Dea Dahlia Oktaviana P 70 √

6. Dinasa Arumsari P 80 √ √

7. Galih Sukmajati L 80 √ √

8. Ida Putri Aristia P 50

9. Lia Ismawati P 80 √ √

10. M. Iqbal Maulana L 80 √ √

11. Nabila Putri Nur Romadhani P 80 √ √

12. Panji Dermawan L 70 √

13. Restu Keisha L 60

14. Wiwit Rahayu P 60

15. Yunita Restinawati P 50

Jumlah 1070 10 7

Rata-rata 71,33 66,67% 46,67%

Berdasarkan Tabel 4.5 hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa

pada siklus II hasil belajar siswa mengalami penigkatan. Pada siklus II

hasil belajar siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator

keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 dari KKM atau nilai di atas 70

adalah 66,67%. Dari 15 siswa, baru ada 10 siswa atau sebesar 66,67%

yang mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 71,33 dan yang

belum mencapai ketuntasan sebanyak 5 siswa atau sebesar 33,33%. Pada

siklus II ini masiha ada beberapa kelemahan, diantaranya; guru masih

berbelit-belit dalam menyampaikan materi, kondisi kelash masih kurang

kondusif, masih ada siswa yang pasif saat melakukan permainan.

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

80

Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan tabel 4.5 nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II

mengalami peningkatan sebesar 20% dari siklus I sebesar 46,67% menjadi

66,67%. Dan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar

pada siklus I sebesar 7 anak menjadi 10 anak pada siklus II, berarti

terdapat kenaikan sebanyak 3 anak. Perlu adanya perbaiakan karena masih

banyak faktor penghambat yang terdapat dalam pembelajaran siklus II.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah guru meringkas materi, sehingga

siswa lebih mudah dalam memahami materi, guru memberi kalimat-

kalimat yang memamncing saat menjelaskan materi agar siswa lebih aktif.

Berikut ini tabel hasil pengamatan guru dan siswa:

a. Hasil Pengamatan Guru Siklus II

Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang

Mendukung

Hal yang

Menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Mengucapkan salam √

Suara guru

sudah jelas

Melakukan presensi

kehadiran siswa √

Guru belum

bisa

mengkondisik

an kelas pada

saat presensi

Guru harus

bisa

mengkondi-

sikan kelas

terlebih

dahulu

Menyampaikan

tujuan pembelajaran √

Guru

menyebutkan

tujuan

pembelajaran

tapi kurang

jelas

Guru

menyampai

kan tujuan

pembelajar-

an dengan

jelas

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

81

Melakukan tanya

jawab tentang materi

yang terkait

Guru tidak

memancing

perhatian

siswa untuk

bertanya

Guru harus

bisa

memancing

perhatian

siswa untuk

bertanya

Penggunaan media

pembelajaran √

Guru sudah

bisa

menggunakan

media dengan

baik

Menguasai materi

pembelajaran √

Penguasaan

materi cukup

baik, akan

tetapi perlu

ditingkatkan

lagi

Menjelaskan

aturan

penggunaan

model Quantum

Teaching dan

Snowball Throwing

Guru sudah

cukup baik

dalam

menjelaskan

penggunaan

model

pembelajaran

Penjelasan

model

pembelajar-

an

diperjelas

lagi

Penerapan model

Quantum Teaching

dan Snowball

Throwing

Dapat

diterapkan

dalam

pembelajaran

Guru membimbing

siswa dalam

menjawab pertanyaan

Guru sudah

bisa

membimbing

siswa dalam

menjawab

pertanyaan

Memberi siswa

kesempatan untuk

bertanya

Guru sudah

cukup

memberikan

kesempatan

kepada siswa

tapi kurang

menarik

keingintahuan

siswa

guru harus

meningkat-

kan rasa

keingin

tahuan

siswa

Guru dan siswa

membuat kesimpulan

materi

Guru dan siswa

sudah bisa

membuat

kesimpulan

materi

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

82

Pelaksanaan evaluasi

pembelajaran √

Evaluasi

pembelajaran

sudah berjalan

dengan baik

Mengucap salam

penutup √

Suara guru

sudah jelas

dalam menutup

pelajaran

Mengelola kelas saat

pembelajaran √

Pengelolaan

kelas perlu

diperhatikan

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Siswa

menjawab salam

Siswa sudah

menjawab

salam

dengan baik

Siswa

menjawab

presensi yang

dilakukan guru √

Masih ada

siswa yang

bermain

sendiri dan

tidak

mendengar-

kan presensi

Guru harus

menegur

siswa agar

mendengar-

kan presensi

Siswa bertanya

tentang materi

yang terkait

Banyak

siswa yang

bertanya

tentang

materi yang

sedang

diajarkan

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

83

Siswa

mengamati

media yang

dibawa guru √

Siswa sangat

tertarik

dengan

media yang

dibawa guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Masih ada

sebagian siswa

yang tidak

memperhatika

n penjelasan

guru

Guru

menegur

siswa

dengan

bijaksana

Siswa

menanggapi/me

njawab

pertanyaan √

Siswa sudah

banyak yang

menjawab

pertanyaan

guru

Siswa aktif

dalam kegiatan

mencari

pasangan √

Sebagian

siswa yang

aktif dalam

pelajaran

Lebih

ditingkat-

kan dalam

kegiatan

pembelajar-

an

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa sedikit

bisa

menyimpulkan

materi

Siswa

mengerjakan soal

evaluasi

Siswa sudah

paham

dalam

mengerjakan

soal evaluasi

Siswa menjawab

salam

Hampir

semua Siswa

menjawab

Keterangan

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

84

4. Siklus III

Siklus III dilaksanaakn pada tanggal 14 Februari 2018 di kelas V

dengan jumlah 15 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada

rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen

penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Data hasil belajar

siswa pada siklus III dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8

Daftar Nilai Siklus III

No. Nama Jenis

Kelamin Nilai

KKM

Individual

(70)

Nasional

(75)

1. Abdi Manaf L 100 √ √

2. Abdul Rohman L 73 √

3. Ahmad Nurul Huda L 80 √ √

4. Ali Muzamil L 100 √ √

5. Dea Dahlia Oktaviana P 73 √

6. Dinasa Arumsari P 80 √ √

7. Galih Sukmajati L 93 √ √

8. Ida Putri Aristia P 73 √

9. Lia Ismawati P 80 √ √

10. M. Iqbal Maulana L 87 √ √

11. Nabila Putri Nur Romadhani P 80 √ √

12. Panji Dermawan L 73 √

13. Restu Keisha L 80 √ √

14. Wiwit Rahayu P 73 √

15. Yunita Restinawati P 67

Jumlah 1203 14 9

Rata-rata 80,80 93,33% 60%

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas hasil yang diperoleh, dapat diketahui

bahwa pada siklus III hasil belajar siswa mengalami penigkatan. Pada

siklus III hasil belajar siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator

keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 dari KKM atau nilai di atas 70

adalah 93,33%. Dari 15 siswa, sudah ada siswa sebesar 93,33% yang

mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 80,80 dan yang belum

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

85

mencapai ketuntasan sebanyak 1 siswa atau sebesar 6,67%, sudah sedikit

sekali siswa yang belum tuntas.

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil

belajar pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 26,66% dari siklus

II sebesar 66,67% menjadi 93,33%. Dan jumlah siswa yang telah

mencapai tingkat ketuntasan belajar pada siklus II sebanyak 10 anak

meningkat menjadi 14 anak pada siklus III, berarti terdapat kenaikan

sebanyak 4 anak.

Melihat hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

menunjukkan hasil rata-rata 80,80 dan ketuntasan belajar sebesar 93,33%.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tersebut telah memenuhi

indikator yang diharapkan yaitu siswa yang mencapai ketuntasan belajar

85% (KKM kelas) sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan

berhasil dan tuntas pada pelaksanaan siklus III.

Berdasarkan pengamatan terdapat faktor pendukung, sedangkan faktor

penghambat sangat sedikit pada pelaksanaan siklus III ini. Berikut ini tabel

hasil pengamatan guru dan siswa:

a. Hasil Pengamatan Guru Siklus III

Tabel 4.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III

Kegiatan Hasil Hal yang

Mendukung

Hal yang

Menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Mengucapkan salam √

Suara guru

sudah jelas

Melakukan presensi

kehadiran siswa √

Guru sudah

jelas dalam

presensi

Menyampaikan

tujuan pembelajaran √

Guru sudah

menyampaikan

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

86

tujuan

pembelajaran

dengan baik

dan jelas

Melakukan tanya

jawab tentang materi

yang terkait

Guru sudah

cukup baik

akan tetapi

perlu

ditingkatkan

Penggunaan media

pembelajaran √

Guru sudah

bisa

menggunakan

media dengan

baik

Menguasai materi

pembelajaran √

Penguasaan

materi sangat

baik

Menjelaskan

aturan

penggunaan

model Quantum

Teaching dan

Snowball Throwing

Guru

menjelaskan

penggunaan

metode sudah

sangat baik

Penerapan model

Quantum Teaching

dan Snowball

Throwing

Dapat

diterapkan

dalam

pembelajaran

Guru membimbing

siswa dalam

menjawab pertanyaan

Guru sudah

bisa

membimbing

siswa dalam

menjawab

pertanyaan

Memberi siswa

kesempatan untuk

bertanya

Guru sudah

cukup

memberikan

kesempatan

kepada siswa

tapi kurang

menarik

keingintahuan

siswa

guru harus

meningkat-

kan rasa

keingin

tahuan

siswa

Guru dan siswa

membuat kesimpulan

materi

Guru dan siswa

sudah bisa

membuat

kesimpulan

materi

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

87

Pelaksanaan evaluasi

pembelajaran √

Evaluasi

pembelajaran

sudah berjalan

dengan baik

Mengucap salam

penutup √

Suara guru

sudah jelas

dalam menutup

pelajaran

Mengelola kelas saat

pembelajaran √

Pengelolaan

kelas meningat

baik

Keterangan

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Siswa

menjawab salam

Siswa sudah

menjawab

salam

dengan baik

Siswa

menjawab

presensi yang

dilakukan guru

Presensi

dijawab

dengan

tenang dan

baik

Siswa bertanya

tentang materi

yang terkait

Banyak

siswa yang

bertanya

tentang

materi yang

sedang

diajarkan

Siswa

mengamati

media yang

dibawa guru

Siswa sangat

tertarik

dengan

media yang

dibawa guru

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

88

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

√ Siswa sudah

bisa

memperhatia

kan

penjelasan

guru dengan

baik

Siswa

menanggapi/me

njawab

pertanyaan

√ Siswa sudah

banyak yang

menjawab

pertanyaan

guru

Siswa aktif

dalam kegiatan

mencari

pasangan

√ Sebagian siswa

yang aktif

dalam

pelajaran

Lebih

ditingkat-

kan dalam

kegiatan

pembelajar-

an

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

√ Siswa sudah

terbiasa

menyimpulk

an materi

Siswa

mengerjakan soal

evaluasi

√ Siswa sudah

paham

dalam

mengerjakan

soal evaluasi

Siswa menjawab

salam

√ Hampir

semua Siswa

menjawab

salam

dengan baik

dan keras

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

B. Analisis Data Akhir

Data ini diperoleh dari data siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan

pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III. Berikut data rekapitulasi

hasil belajar siswa antar siklus:

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

89

Tabel 4.11

Data Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, Siklus III

No. Tahap

Hasil Belajar

Rata-rata

Nilai Tuntas Prosentase

Belum

Tuntas Prosentase

1. Pra SIklus 58,67 5 33,33% 10 66,67%

2. Siklus I 63,67 7 46,67% 8 53,33%

3. Siklus II 71,33 10 66,67% 5 33,33%

4. Siklus III 80,80 14 93,33% 1 6,67%

Dari tabel 4.11 di atas dapat dinyatakan bahwa hasil belajar dari pra siklus,

siklus I, siklus II dan siklus III selalu meningkat dan itu dapat dilihat dari

prosentase siswa yang tuntas dalam mengikuti pembelajaran pada waktu pra

siklus ada 33,33% dengan rata-rata 58,67, kemudian siklus I ada 46,67%

dengan rata-rata 63,67, siklus II ada 66,67% dengan rata-rata 71,33 dan siklus

III ada 93,33% dengan rata-rata 80,80. Dari hasil pada siklus III secara

keseluruhan maka dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan di MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 telah berhasil mencapai

indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 85% . Dengan demikian

siklus selanjutnya dapat dihentikan atau tidak perlu dilaksanakan. Sehingga

hipotesis tindakan yang menyatakan “Melalui kolaborasi model Quantum

Teaching dan Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia mata pelajaran

IPS kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Tahun Pelajaran 2017/2018” dapat

diterima.

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil-hasil penelitian, maka

dapat disimpulkan bahwa penggunaan kolaborasi model pembelajaran Quantum

Teaching dan Snowball Throwing terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS

materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia siswa kelas V MI

Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan pada pra siklus rata-rata kelas yang

hanya 58,67 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 5 anak atau 33,33%

dari 15 siswa, pada siklus III terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas menjadi

80,80 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 14 anak atau 93,33% dan

dapat memenuhi pencapaian target KKM kelas yaitu 85% dari total siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disampaikan beberapa saran sebagai

berikut. Bagi siswa, penggunaan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching

dan Snowball Throwing pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar

IPS kelas V MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Bagi guru, penggunaan kolaborasi model

pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing pada mata pelajaran

merupakan salah satu alternatif pertimbangan dalam mengunakan model

pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam mencapai hasil belajar yang

maksimal. Bagi kepala sekolah, penggunaan kolaborasi model pembelajaran

Quantum Teaching dan Snowball Throwing pada mata pelajaran IPS hendaknya

merupkan salah satu acuan dalam membimbing dan mengambil kebijakan untuk

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

91

melakukan perbaikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang

dipimpinnya. Bagi peneliti lain, hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai salah satu acuan kepustakaan dalam melakukan penelitian yang sejenis atau

penelitian dengan variabel yang berbeda.

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Derektorat Jendral

Pendidikan Islam.

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

______. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Asep, J. & Abdul, H. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Asrori, M. 2010. Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing dalam

Meningkatkan Keaktifan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bruce Joyce dan Marsha Weil. (2009). Model of Teaching: Model-model

Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Buku Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas V Semester 1&2. 2008.

Cahyadi, Dewa Putu. 2014. “Implementasi Model Quantum Teaching Berbantuan

Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar”. Jurnal Mimbar

PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1

Tahun 2014)

De Porter, Bobbi. 1999. Quantum teaching: mempraktikkan quantum learning di

ruang kelas.Terjemahan oleh Ary Nilandari. 2009. Bandung: Kaifa PT

Mizan Pustaka.

Fathoni, Abdurrahmat. 2011. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hizbullah. 2011. Prinsip Fungsi dan Kriteria dalam Pemilihan Media

Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ismail, Arif. 2008. Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta Pustaka

Pelajar.

Maufur, Fauzi. 2009. Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikan. Semarang: PT Sindua

Press.

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Munib, Achmad, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT

UNNES Press.

Permendiknas, R. I. 2006. No 24 Tahun 2006. “Tentang Pelaksanaan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006”. Jakarta: Depdiknas.

(Online),

(https://awidyarso65.files.wordpress.com/2008/08/permendiknas-no-24-th-

2006-ttg-kurikulum-ips-sd.pdf, diakses 11 Januari 2018).

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Trust Media Publishing.

Rey, Mahessa. 2014. Kata-Kata Mutiara dari Bung Karno Presiden Pertama RI,

(Online), (https://mahessa83.blogspot.com/2014/11/kata-kata-mutiara-

dari-bung-karno-presiden-pertama-ri.html, diakses 22 Februari 2018).

Riyanto, Y. 2010. Paradigma baru pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto, H., Si, M., & Si, M. 2010. Model-model Pembelajaran inovatif.

Surakarta: FKIP UNS Surakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penulisan Penelitian Pendekatan Kualitatif, kuantitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suprijono. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Susanto, Ahmadi. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 “Tentang Sistem

Pendidikan Nasional”.

Uno, Hamzah B. 2010. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahidmurni. 2010. Pengembangan Kurikulum IPS dan Ekonomi di Sekolah/

Madrash. Malang: UIN Maliki Press.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Gaung Persada Press.

https://tafsirq.com/94-al-insyirah/ayat-6

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS I

Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Ngasinan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas I Semester : V/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Menghargai berbagal peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada

masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia

B. Kompetensi Dasar

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

C. Indikator Kompetensi

1. Menemutunjukkan pada peta persebaran daerah asal suku bangsa di

Indonesia

2. Menyebutkan macam-macam suku bangsa di Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kerja kelompok siswa dapat menemutunjukkan pada peta

persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia

2. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan macam-macam suku bangsa di

Indonesia

Karakter siswa yang diharapkan : Cinta tanah air , Gemar membaca.

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

E. Materi Pokok

Keragaman Suku Bangsa di Indonesia

Perbedaan adalah sesuatu yang alami dan wajar. Pernahkah kalian

mengamati tentang sekeliling kalian? Adakah perbedaan atau persamaan di

antara kalian dan teman yang lain? Dalam satu kelas, mungkin ada anak yang

berambut keriting, berkulit putih, cokelat atau hitam. Perbedaan warna kulit

atau bentuk fisik jangan dijadikan sumber perpecahan. Indonesia adalah

negara yang kaya akan ragam budaya dan suku bangsa. Ada suku Bali, Jawa,

Banjar, Madura, Toraja, dan sebagainya. Setiap suku bangsa memiliki

kebudayaan sendiri-sendiri. Semua itu merupakan kekayaan budaya bangsa

Indonesia.

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan kata suku di sini? Kata suku di

sini maksudnya suku bangsa. Suku bangsa adalah bagian atau golongan dari

suatu bangsa. Suku bangsa sangat berkaitan dengan asal usul, tempat asal, dan

kebudayaan.

Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Keanekaragaman suku bangsa

di Indonesia disebabkan oleh dua faktor, yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan Geografis

Lingkungan geografis yaitu tempat atau wilayah yang mencakup

keragaman lingkungan alam. Lingkungan geografis ini sangat

memengaruhi corak kehidupan bangsa Indonesia. Misalnya, ada penduduk

yang tinggal di pegunungan. Ada juga penduduk yang tinggal di daerah

pantai. Perbedaan tempat tinggal itu menimbulkan perbedaan adat dan

kebiasaan.

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

2. Induk Suku Bangsa

Induk suku bangsa di Indonesia berasal dari daratan Asia. Induk suku

bangsa tersebut antara lain ras melayu dan ras melanosoid. Induk suku

bangsa melahirkan berbagai suku bangsa di Indonesia. Di Indonesia,

terdapat beraneka ragam suku bangsa yang tersebar ke seluruh penjuru

tanah air.

Sumber: Indonesian Heritage, 9

Gambar 1.1 Peta Indonesia

Berikut ini tabel persebaran suku bangsa di beberapa provinsi di

Indonesia.

No Provinsi Suku Bungsa

1 Nanggroe Aceh Darussalam Aceh, Gayo, Alas, Tamiang,

Simelu, Kluet, Ulu Singkil.

2 Sumatra Utara Batak, Nias, Melayu.

3 Sumatera Barat Minangkabau, Piliang,

Sikumbang, Guci.

4 Riau Melayu, Sakai, Anak Dalam,

Talang Mamak, Bonai Laut, Melayu.

5 Sumatera Selatan Melayu, Palembang

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Sasak Makasar Jawa

Tengah

Betawi Minangkabau Asmat

6 DKI Jakarta Betawi, Sunda, Cina, Arab.

7 Jawa Barat Sunda, Badui, Betawi, Banten.

8 Jawa Tengah Jawa, Samin, Karimun.

9 Daerah Istimewa Yogyakarta Jawa

10 Jawa Timur Jawa, Madura, Tengger, Osing.

11 Bali Bali, Baliaga, Jawa, Madura.

12 Nusa Tenggara Barat Bali, Sasak, Sumbawa, Mbojo.

13 Kalimantan Barat Melayu, Dayak, Ngaju, Murut,

Punan, Apa Kayan.

14 Kalimantan Timur Melayu, Dayak, Kutai, Abai,

Berusuh, Kayan, Tidung, Bulungan.

15 Sulawesi Selatan Bugis, Makassar, Toraja, Mandar.

16 Sulawesi Utara dan Gorontalo Gorontalo, Bolaang, Mongondow,

Minahasa, Sangir Talaud.

17 Maluku dan Maluku Utara Ambon, Ternate, Kei, Tanimbar,

Furuaru, Rana.

18 Papua Sentani, Biak, Asmat, Senggi, Dani,

Iban, Manen, Mooi, dan Kaure.

Contoh gambar keanekaragaman suku bangsa di Indonesia

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Kolaborasi model Quantum Teaching dan Snowball Throwing

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5 menit)

Pendahuluan

a. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam.

b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

c. Guru melakukan presensi

Apersepsi

a. Guru menanyakan kepada siswa “Pernahkah kalian mengamati tentang

sekeliling kalian? Adakah perbedaan atau persamaan di antara kalian

dan teman yang lain?”

b. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

c. Motivasi: memberikan pengetahuan manfaat mempelajari Keragaman

Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Guru memperlihatkan berbagai gambar suku bangsa.

b. Siswa mengamati beberapa gambar suku bangsa yang ada di Indonesia

c. Menjelaskan dengan menggunakan peta persebaran daerah asal suku

bangsa di Indonesia

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

d. Guru bertanya kepada siswa terhadap gambar peta tersebut. “Di

manakah kamu tinggal?”, Apakah kamu mengetahui asal suku kamu?.

(T=Tumbuhkan)

e. Siswa secara bergantian menjawab pertanyaan guru, sesuai dengan

pengetahuan yang dimiliki. Kemudian guru meminta siswa untuk

mencari informasi lebih jauh. (A=Alami)

f. Siswa dengan bimbingan guru diminta mengidentifikasi dan menamai

gambar-gambar suku bangsa, yang dimaksud menamai dalam

pembelajaran ini yaitu menyebutkan asal daerah, nama, atau deskripsi

suku bangsa tersebut. (N=Namai).

g. Siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan di selembar

kertas yang dibuat menjadi seperti bola kemudian dilempar kepada

teman untuk dijawabnya. (D=Demonstrasikan).

h. Guru memberi kesempatan siswa menjawab pertanyaan yang didapat

dari bola salju di depan kelas.

i. Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan apa yang telah

dipelajari. Guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada

siswa agar mereka lebih paham tentang materi tersebut. (U=Ulangi)

j. Siswa yang berani maju kedepan untuk menyampaikan materi yang

telah disampaikan diberikan penghargaan berupa kata motivasi dan

pujian sebagai tanda keberhasilannya. (R=Rayakan)

k. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan materi yang

belum jelas. (U=Ulangi)

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

Dalam kegiatan penutup, guru:

a. Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan

pelajaran;

b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c. Menutup pelajaran dengan berdo’a bersama dan salam.

H. Alat Dan Sumber Bahan

Alat Peraga : Gambar keanekaraman suku bangsa di Indonesia

Peta/atlas Indonesia

Sumber : Buku IPS kelas V yang relevan

I. Penilaian

Nilai Budaya

Dan Karakter

Bangsa

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrum

en

Instrumen/

Soal

Cinta tanah

air : Cara berfikir,

bersikap, dan

berbuat yang

menunjukkan

kesetiaan,

kepedulian,

dan

penghargaan

yang tinggi

terhadap

bahasa,

lingkungan

fisik, sosial,

budaya,ekono

mi, dan politik

bangsa

Gemar

membaca:

Kebiasaan

menyediakan

Menemutunjukka

n pada peta

persebaran daerah

asal suku bangsa

di Indonesia

Menyebutkan

macam-macam

suku bangsa di

Indonesia

Tes tertulis Soal

uraian

Terlampir

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

waktu untuk

membaca

berbagai

bacaan yang

memberikan

kebajikan bagi

dirinya.

Instrumen/ Soal

Isilah titik-titk berikut dengan tepat dan jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan suku bangsa?

2. Sebutkan dua faktor yang menyebabkan perbedaan suku bangsa di

Indonesia!

Amati Peta berikut! (No. 3-7)

3. Suku Asmat, Dani, Dera, Morwap adalah suku bangsa yang ada di

Provinsi... .

4. Persebaran suku bangsa yang ditunjukkan pada peta no. 6 adalah... .

5. Pada peta Suku Jawa, Samin ditunjukkan oleh nomor... .

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

6. Pada peta, suku bangsa yang termasuk Banten ditunjukkan oleh nomor...

7. Suku bangsa yang terdapat pada no.7 adalah... .

8. Apa saja suku bangsa yang ada di provinsimu!

9. Suku bangsa apa saja yang ada di Kalimantan Timur?

10. Sebutkan suku bangsa yang ada di Sumatera Selatan!

Jawaban

1. Suku bangsa adalah bagian atau golongan dari suatu bangsa.

2. Lingkungan geografis, induk suku bangsa.

3. Papua

4. Melayu, Dayak, dan Ngaju.

5. Nomor 5

6. Nomor 4

7. Makasar, Bugis, Toraja.

8. Jawa, Samin. (Kondisional)

9. Melayu, Dayak, Kutai, Abai.

10. Melayu, Palembang.

Skor Penilaian : Jawaban benar = 2

Jawaban salah = 1

Tidak menjawab = 0

Skor Max : 20

Nilai = Skor perolehan x 100

Skor Max

= 20 x 100

20

= 100

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lembar Penilaian

No.

Nama

Skor Nilai

1 Abdi Manaf 18 90

2 Abdul Rohman 14 70

3 Ahmad Nurul Huda 10 50

4 Ali Muzamil 17 85

5 Dea Dahlia Oktaviana 12 60

6 Dinasa Arumsari 12 60

7 Galih Sukmajati 16 80

8 Ida Putri Aristia 10 50

9 Lia Ismawati 14 70

10 M. Iqbal Maulana 16 80

11 Nabila Putri Nur Romadhani 14 70

12 Panji Dermawan 12 60

13 Restu Keisha 8 40

14 Wiwit Rahayu 8 40

15 Yunita Restinawati 10 50

Ngasinan, 10 Februari 2018

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS II

Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Ngasinan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas I Semester : V/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada

masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia

B. Kompetensi Dasar

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

C. Indikator Kompetensi

Mengidentifikasi keragaman budaya yang terdapat di Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui ceramah siswa dapat mengetahui arti budaya.

2. Melalui kerja kelompok siswa dapat mengidentifikasi keragaman budaya

di Indonesia

3. Melalui permainan lempar bola salju siswa dapat menyebutkan berbagai

keragaman budaya di Indonesia.

Karakter siswa yang diharapkan : Semangat kebangsaan

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

E. Materi Pokok

Keragaman Budaya di Indonesia

Kalian sudah mengetahui ada bermacam-macam suku bangsa yang ada di

negara kita, bukan? Keanekaragaman suku bangsa tentu juga menjadikan

beranekaragamnya budaya yang ada. Setiap suku bangsa memiliki budaya

yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Tahukah kamu apa itu budaya? Budaya adalah hasil pikiran, daya cipta,

dan karya manusia melalui proses belajar. Sementara itu, kebudayaan daerah

adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah seluruh

wilayah Indonesia. Kebudayaan daerah mempunyai ciri khas kedaerahan yang

dapat dibedakan dengan daerah lain. Kebudayaan-kebudayaan daerah ini

menjadi akar dari kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional tumbuh dan

berkembang secara nasional akibat berdirinya negara kesatuan Republik

Indonesia.

Bentuk keragaman budaya di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.

1. Bahasa Daerah

Setiap daerah memiliki bahasa sendiri. Contoh:

o Jawa Barat; bahasa Sunda, bahasa Cirebon, bahasa Melayu dialek

Betawi, bahasa Banten.

o Jawa Tengah; bahasa Jawa standar , bahasa Jawa Ngapak-ngapak

(Banyumasan).

o Jawa Timur; bahasa Jawa Timuran, bahasa Madura, bahasa Osing,

bahasa Tengger.

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

2. Adat Istiadat/ Kebiasaan Masyarakat Setempat

Kebiasaan suatu masyarakat merupakan bagian dari budaya. Setiap

daerah memiliki kebbiasaan-kebiasaan yang mungkin tidak terdapat di

daerah lain. Oleh karena itu kebiasaan dapat menjadi ciri khas suatu

daerah. Kebiasaan-kebiasaan tersebut antara lain upacara perkawinan,

upacara keagamaan, kematian, dll.

Contoh:

a. Tedhak Siten adalah suatu upacara dalam tradisi budaya Jawa yang

dilakukan ketika anak pertama belajar jalan dan dilaksanakan pada

usia sekitar tujuh atau delapan bulan.

Gambar 2.1 Upacara Tedak Siten

Sumber: https://www.nyonyamelly.com/blogs/news/tedhak-siten-

tradisi-jawa-yang-penuh-warna

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

b. Injak telur saat prosesi pernikahan ini dimaknai harapan dan

lambang kesetiaan.

Gambar 2.1 Upacara Injak Telur

Sumber: noviarimuko.com

c. Upacara Brobosan adalah berjalan di bawah keranda jenazah yang

bertujuan untuk menunjukkan penghormatan dari sanak keluarga

kepada orang tua dan leluhur mereka yang telah meninggal dunia.

Gambar 2.3 Upacara Brobosan

Sumber: www.boombastis.com

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

3. Kesenian Daerah

Kesenian daerah, meliputi seni tari, rumah adat, lagu daerah, seni

musik dan alat musik daerah, cerita rakyat, serta seni pertunjukan daerah.

Contoh alat musik daereah :

a. Gamelan adalah alat musik dari Bali dan Jawa.

b. Gambang Suling adalah lagu daerah Jawa Tengah

c. Reog adalah pertunjukan daerah dari Ponorogo Jawa Timur

d. Cerita rakyat Joko Kendil dari Jawa Tengah

e. Cerita Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan.

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Kolaborasi model Quantum Teaching dan Snowball Throwing

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5 menit)

Pendahuluan

a. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam.

b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

c. Guru melakukan presensi

Apersepsi

a. Guru menanyakan kepada siswa “Pernahkah kalian melihat

pertunjukan Reog? Tahukah kalian Reog itu berasal dari daerah

mana?”

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

b. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

c. Motivasi: memberikan pengetahuan manfaat mempelajari Keragaman

budaya di Indonesia.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Guru menjelaskan pengertian budaya.

b. Guru memperlihatkan contoh gambar keragaman budaya di Indonesia.

c. Guru bertanya kepada siswa terhadap gambar tersebut. “Gambar

apakah itu?” Apakah kalian pernah melihatnya di daerahmu?.

(T=Tumbuhkan)

d. Siswa secara bergantian menjawab pertanyaan guru, sesuai dengan

pengetahuan yang dimiliki. Kemudian guru meminta siswa untuk

mencari informasi lebih jauh tentang budaya yang ada di daerah

tempat tinggal. (A=Alami)

e. Guru memperlihatkan berbagai gambar budaya di Indonesia.

f. Siswa dengan bimbingan guru diminta mengidentifikasi dan menamai

gambar-gambar budaya bangsa, yang dimaksud menamai dalam

pembelajaran ini yaitu menyebutkan asal daerah, nama, atau deskripsi

budaya tersebut. (N=Namai).

g. Siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan di selembar

kertas yang dibuat menjadi seperti bola kemudian dilempar kepada

teman untuk dijawabnya. (D=Demonstrasikan).

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

h. Guru memberi kesempatan siswa menjawab pertanyaan yang didapat

dari bola salju di depan kelas.

i. Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan apa yang telah

dipelajari. Guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada

siswa agar mereka lebih paham tentang materi tersebut. (U=Ulangi)

j. Siswa yang berani maju kedepan untuk menyampaikan materi yang

telah disampaikan diberikan penghargaan berupa kata motivasi dan

pujian sebagai tanda keberhasilannya. (R=Rayakan)

k. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan materi yang

belum jelas. (U=Ulangi)

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

Dalam kegiatan penutup, guru:

a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

d. Menutup pelajaran dengan berdo’a bersama dan salam.

H. Alat Dan Sumber Bahan

Alat Peraga : Gambar keanekaraman budaya di Indonesia

Sumber : Buku IPS kelas V yang relevan

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

I. Penilaian

Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen/

Soal

Semangat

kebangsaan :

Cara berpikir,

bertindak, dan

berwawasan

yang

menempatkan

kepentingan

bangsa dan

negara di atas

kepentingan diri

dan

kelompoknya

Mengidentifikasi

keragaman

budaya yang

terdapat di

Indonesia

Menyebutkan

keragaman budaya

di Indonesia

Tes

tertulis

Soal uraian

Terlampir

Lembar Kegiatan

Carilah informasi tentang berbagai budaya yang ada di daerah tempat tinggalmu.

Kemudian, tulislah informasi yang kamu dapatkan!

Nama :

Alamat :

Informasi yang didapatkan tentang budaya yang ada di daerah tempat tinggal.

1. Alat musik : _____________________________________________

2. Lagu daerah : _____________________________________________

3. Tarian daerah : _____________________________________________

4. Senjata tradisional: ____________________________________________

5. Rumah adat : ____________________________________________

Instrumen/ Soal

Marilah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan daerah?

2. Bahasa yang digunakan suku bangsa berbeda-beda. Bahasa apa yang

digunakan oleh penduduk asli daerah Jawa Tengah?

3. Apa yang kamu ketahui tentang upacara “Mbrobos”?

4. Sebutkan makanan khas yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta!

5. Sebutkan lima jenis kesenian daerah yang kalian ketahui dan daerah asalnya!

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Jawaban

1. kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di

daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia.

2. Bahasa Jawa.

3. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat dalam agama Hindu di Bali.

4. Gudeg, Bakpia

5. Gamelan adalah alat musik dari Bali dan Jawa.

Gambang Suling adalah lagu daerah Jawa Tengah

Reog adalah pertunjukan daerah dari Ponorogo Jawa Timur

Cerita rakyat Joko Kendil dari Jawa Tengah

Cerita Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan.

Skor Penilaian : Jawaban benar = 2

Jawaban salah = 1

Tidak menjawab = 0

Skor Max : 10

Nilai = Skor perolehan x 100

Skor max

= 10 x 100

10

= 100

Lembar Penilaian

No.

Nama

Skor Nilai

1 Abdi Manaf 9 90

2 Abdul Rohman 7 70

3 Ahmad Nurul Huda 6 60

4 Ali Muzamil 9 90

5 Dea Dahlia Oktaviana 7 70

6 Dinasa Arumsari 8 80

7 Galih Sukmajati 8 80

8 Ida Putri Aristia 5 50

9 Lia Ismawati 8 80

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

No.

Nama

Skor Nilai

10 M. Iqbal Maulana 8 80

11 Nabila Putri Nur Romadhani 8 80

12 Panji Dermawan 7 70

13 Restu Keisha 6 60

14 Wiwit Rahayu 6 60

15 Yunita Restinawati 5 50

Ngasinan, 12 Februari 2018

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS III

Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Ngasinan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas I Semester : V/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada

masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia

B. Kompetensi Dasar

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

C. Indikator Kompetensi

Mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa dan budaya

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

Karakter siswa yang diharapkan : Semangat kebangsaan, Cinta tanah

air , Gemar membaca.

E. Materi Pokok

Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia

Tahukah kamu dengan ungkapan “Bhineka Tunggal Ika”?

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Tentu kamu suka melihat ungkapan tersebut dalam garuda yang menjadi

lambang negara Indonesia. Ungkapan tersebut menjadi semboyan negara

Indonesia. Ungkapan “Bhineka Tunggal Ika” diambil dari Kitab Sutasoma

karangan Mpu Tantular. Kitab tersebut di tulis pada masa Kerajaan Majapahit.

Bhineka Tunggal Ika berarti walaupun bereda-beda namun tetap satu.

Semboyan tersebut digunakan untuk menggambarkan keragaman suku bangsa

dan budaya di Indonesia. Namun, keberagaman tersebut bersatu dalam sebuah

negara, yaitu negara Indonesia. Sebagai penduduk Indonesia, kita tidak boleh

mejadikan keragaman itu sebagai perpecahan. Sebaliknya, keragaman itu

harus kita syukuri dan dijadikan kekayaan bangsa Indonesia. Bahkan,

keragaman suku bangsa dan budaya dapat dijadikan modal untuk

mempertahankan kesatuan bangsa Indonesia.

Berikut ini ada beberapa manfaat keragaman budaya Indonesia.

1. Mempererat tali persaudaraan.

2. Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan bagi negara.

3. Memperkaya kebudayaan nasional.

Pada subbab sebelumnya, kamu sudah mengenal perbedaan suku bangsa

dan budaya di Indonesia. Kamu harus belajar menghargai dan menghormati

perbedaan itu. Kamu tidak boleh membedabedakannya. Misalnya, di

sekolahmu ada teman dari suku bangsa yang berbeda dengan kamu. Kamu

harus tetap berteman dengan temanmu itu. Kamu juga harus ikut melestarikan

budaya daerah lain.

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Menghormati budaya daerah lain dapat diwujudkan melalui beberapa

sikap berikut.

1. Tidak menonjolkan budaya daerah sendiri.

2. Tidak menjelek-jelekan budaya daerah lain.

3. Mau menonton pertunjukan budaya daerah lain.

4. Mau mempelajari budaya daerah lain.

5. Bersikap baik terhadap budaya daerah lain.

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Kolaborasi model Quantum Teaching dan Snowball Throwing

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (5 menit)

Pendahuluan

a. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam.

b. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa.

c. Guru melakukan presensi

Apersepsi

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Motivasi: memberikan pengetahuan manfaat mempelajari keragaman

suku bangsa dan budaya di Indonesia.

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Guru memperlihatkan gambar keragaman suku bangsa dan budaya.

b. Siswa mengamati gambar keragaman suku bangsa dan budaya,

kemudian guru bertanya kepada siswa tentang sikap yang sebaiknya

ditunjukkan dengan adanya keragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia”(T=Tumbuhkan)

c. Siswa bersama guru mempelajari materi tentang cara menghormati

suku bangsa dan budaya di Indonesia. (A=Alami)

d. Siswa dibagi kelompok ke dalam bebrapa kelompok, dengan masing-

masing kelompok beranggotakan 3-4 orang.

e. Guru memberikan materi kepada ketua kelompok untuk disampaikan

kepada anggotanya. Setiap kelompok bertugas menulis tanggapan

berdasarkan pernyataan dalam tabel yang sudah disediakan.

(N=Namai).

f. Setelah selesai berdiskusi, siswa diberi kesempatan untuk membuat

pertanyaan di selembar kertas yang dibuat menjadi seperti bola

kemudian dilempar kepada teman untuk dijawabnya. Guru memberi

kesempatan siswa menjawab pertanyaan yang didapat dari bola salju di

depan kelas. (D=Demonstrasikan).

g. Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan apa yang telah

dipelajari. Guru juga dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada

siswa agar mereka lebih paham tentang materi tersebut. (U=Ulangi)

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

h. Siswa yang berani maju kedepan untuk menyampaikan materi yang

telah disampaikan diberikan penghargaan berupa kata motivasi dan

pujian sebagai tanda keberhasilannya. (R=Rayakan)

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

Dalam kegiatan penutup, guru:

a. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

d. Menutup pelajaran dengan berdo’a bersama dan salam.

H. Alat Dan Sumber Bahan

Alat Peraga : Gambar keanekaraman budaya di Indonesia

Sumber : Buku IPS kelas V yang relevan

I. Penilaian

Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen/

Soal

Semangat

kebangsaan :

Cara berpikir,

bertindak, dan

berwawasan

yang

menempatkan

kepentingan

bangsa dan

negara di atas

kepentingan diri

dan

kelompoknya

Cinta tanah air

: Cara berfikir,

Mengembangkan

sikap

menghormati

keragaman suku

bangsa dan

budaya

Tes

tertulis

Soal uraian

Terlampir

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

bersikap, dan

berbuat yang

menunjukkan

kesetiaan,

kepedulian, dan

penghargaan

yang tinggi

terhadap bahasa,

lingkungan fisik,

sosial,

budaya,ekonomi

, dan politik

bangsa

Gemar

membaca:

Kebiasaan

menyediakan

waktu untuk

membaca

berbagai bacaan

yang

memberikan

kebajikan bagi

dirinya.

Lembar Kegiatan Kelompok

Tulislah tanggapanmu terhadap penyataan dalam tabel

tersebut dengan memilih setuju atau tidak setuju!

Nama :

Nomor :

No. Sikap Tanggapan

1 Ali suka belajar tari saman, padahal ia

berasal dari Madura.

2 Rina suka menyombongkan tarian yang

berasal dari daerahnya.

3 Di sekolah, Riki tidak mau bergaul dengan

orang dari luar daerahnya.

4 Pak Guru mengajarkan tari Recak dan

Barong.

5 Putu suka menyanyikan lagu Butet dan

Apuse.

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Instrumen/ Soal

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan baik!

1. Diambil dari manakah ungkapan Bhineka Tunggal Ika?

2. Apa arti Bhineka Tunggal Ika?

3. Sebutkan manfaat keragaman budaya Indonesia!

4. Bagaimana cara menghormati kebudayaan daerah lain?

5. Apa yang akan kamu lakukan jika di sekolahmu ada teman yang berasal dari

suku bangsa yang berbeda dengan kamu?

Jawaban

1. Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular

2. Walaupun bereda-beda namun tetap satu.

3. Mempererat tali persaudaraan.

Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan bagi negara.

Memperkaya kebudayaan nasional.

4. Tidak menonjolkan budaya daerah sendiri, tidak menjelek-jelekan budaya

daerah lain, mau menonton pertunjukan budaya daerah lain, mau mempelajari

budaya daerah lain dan bersikap baik terhadap budaya daerah lain.

5. Menerima dan menghargainya sebagai teman

Skor Penilaian : Jawaban Benar : 3

Hampir benar : 2

Jawaban Salah : 1

Tidak dijawab : 0

Skor max = 15

Nilai = skor perolelan x 100

Skor max

= 15 x 100

15

= 100

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lembar Penilaian

No.

Nama

Skor Nilai

1 Abdi Manaf 15 100

2 Abdul Rohman 11 73

3 Ahmad Nurul Huda 12 80

4 Ali Muzamil 15 100

5 Dea Dahlia Oktaviana 11 73

6 Dinasa Arumsari 12 80

7 Galih Sukmajati 14 93

8 Ida Putri Aristia 11 73

9 Lia Ismawati 12 80

10 M. Iqbal Maulana 13 87

11 Nabila Putri Nur Romadhani 12 80

12 Panji Dermawan 11 73

13 Restu Keisha 12 80

14 Wiwit Rahayu 11 73

15 Yunita Restinawati 10 67

Ngasinan, 14 Februari 2018

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 4

Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang

Mendukung

Hal yang

Menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Mengucapkan salam √ Suara guru

kurang jelas

Melakukan presensi

kehadiran siswa √

Guru belum

bisa

mengkondisik

an kelas pada

saat presensi

Guru harus

bisa

mengkondisi-

kan kelas

terlebih

dahulu

Menyampaikan tujuan

pembelajaran √

Guru tidak

menyebutkan

tujuan

pembelajaran

Guru harus

menyampai-

kan tujuan

pembelajaran

Melakukan tanya jawab

tentang materi yang terkait √

Guru tidak

memancing

perhatian

siswa untuk

bertanya

Guru harus

bisa

memancing

perhatian

siswa untuk

bertanya

Penggunaan media

pembelajaran √

Guru kurang

bisa

menggunakan

media

pembelajaran

Guru harus

menguasai

media

pembelajaran

Menguasai materi

pembelajaran √

Penguasaan

materi cukup

baik, akan

tetapi perlu

ditingkatkan

lagi

Menjelaskan

aturan

penggunaan

model Quantum Teaching

dan Snowball Throwing

Guru

menjelaskan

penggunaan

model

pembelajaran

terlalu singkat

padat

dan kurang

jelas

Penjelasaan

penggunaan

model

pembelajaran

lebih

diperjelas lagi

Penerapan model Quantum

Teaching dan Snowball

Throwing

Guru kurang

paham dalam

peneraan

metode

Guru harus

paham model

pembelajaran

yang

digunakan

Guru membimbing siswa

dalam menjawab

pertanyaan

Guru sudah bisa

membimbing

siswa dalam

menjawab

pertanyaan

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Memberi siswa

kesempatan untuk bertanya √

Guru sudah

cukup

memberikan

kesempatan

kepada siswa

tapi kurang

menarik

keingintahuan

siswa

guru harus

meningkatkan

rasa keingin

tahuan siswa

Guru dan siswa membuat

kesimpulan materi √

Guru kurang

berinteraksi

dengan siswa.

Guru harus

bisa

membimbing

siswa dalam

membuat

kesimpulan

Pelaksanaan evaluasi

pembelajaran √

Evaluasi

pembelajaran

sudah berjalan

dengan baik

Mengucap salam penutup √

Suara guru

sudah jelas

dalam menutup

pelajaran

Mengelola kelas saat

pembelajaran √

Guru tidak

bisa

mengelola

kelas. Masih

banyak siswa

yang bermain

sendiri

Pengelolaan

kelas perlu

diperhatiakan

lagi

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

Ngasinan, 10 Februari 2018

Pengamat

Wahid Nur Arifin

NIM : 11513060

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 5

Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Siswa

menjawab salam

Masih banyak

siswa yang tidak

menjawab salam

Siswa

menjawab

presensi yang

dilakukan guru √

Masih ada siswa

yang bermain

sendiri dan tidak

mendengar-kan

presensi

Guru harus

menegur

siswa agar

mendengar

kan

presensi

Siswa bertanya

tentang materi

yang terkait

√ Belum ada siswa

yang bertanya

Guru harus

memancing

siswa agar

bertanya

Siswa

mengamati

media yang

dibawa guru √

Siswa sangat

antusias dan

tertarik

dengan media

yang dibawa

guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Masih banyak

siswa yang tidak

memperhatikan

penjelasan guru

Guru

menegur

siswa

dengan

bijaksana

Siswa

menanggapi/me

njawab

pertanyaan √

Siswa sudah

cukup bisa

menjawab

pertanyaan

Siswa aktif

dalam kegiatan

mencari

pasangan √

Masih banyak

yang kurang

aktif dalam

pelajaran

Meningkatk

an suasana

yang aktif

dalam

pembelaja-

ran

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Siswa ikut

menyimpulkan materi

Siswa kurang

paham dan

kurang tertarik

Peningkat-

an dalam

membimb-

ing

menyimpul

kan materi

Siswa mengerjakan

soal evaluasi

Siswa sudah

paham dalam

mengerjakan

soal evaluasi

Siswa menjawab salam

Masih banyak

siswa yang sibuk

sendiri.

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

Ngasinan, 10 Februari 2018

Pengamat

Wahid Nur Arifin

NIM : 11513060

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 6

Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang

Mendukung

Hal yang

Menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Mengucapkan salam √

Suara guru sudah

jelas

Melakukan presensi

kehadiran siswa √

Guru belum bisa

mengkondisikan

kelas pada saat

presensi

Guru harus

bisa

mengkondi-

sikan kelas

terlebih

dahulu

Menyampaikan

tujuan pembelajaran √

Guru

menyebutkan

tujuan

pembelajaran

tapi kurang jelas

Guru

menyampaika

n tujuan

pembelajar-an

dengan jelas

Melakukan tanya

jawab tentang materi

yang terkait

Guru tidak

memancing

perhatian siswa

untuk bertanya

Guru harus

bisa

memancing

perhatian

siswa untuk

bertanya

Penggunaan media

pembelajaran √

Guru sudah bisa

menggunakan

media dengan baik

Menguasai materi

pembelajaran √

Penguasaan

materi cukup

baik, akan tetapi

perlu

ditingkatkan

lagi

Menjelaskan

aturan

penggunaan

model Quantum

Teaching dan

Snowball Throwing

Guru sudah

cukup baik

dalam

menjelaskan

penggunaan

model

pembelajaran

Penjelasan

model

pembelajar-an

diperjelas lagi

Penerapan model

Quantum Teaching

dan Snowball

Throwing

Dapat diterapkan

dalam pembelajaran

Guru membimbing

siswa dalam

menjawab pertanyaan

Guru sudah bisa

membimbing siswa

dalam menjawab

pertanyaan

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Memberi siswa

kesempatan untuk

bertanya

Guru sudah

cukup

memberikan

kesempatan

kepada siswa

tapi kurang

menarik

keingintahuan

siswa

guru harus

meningkat-

kan rasa

keingin

tahuan siswa

Guru dan siswa

membuat kesimpulan

materi

Guru dan siswa

sudah bisa

membuat

kesimpulan materi

Pelaksanaan evaluasi

pembelajaran √

Evaluasi

pembelajaran sudah

berjalan

dengan baik

Mengucap salam

penutup √

Suara guru sudah

jelas dalam

menutup pelajaran

Mengelola kelas saat

pembelajaran √

Pengelolaan

kelas perlu

diperhatikan

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

Ngasinan, 12 Februari 2018

Pengamat

Wahid Nur Arifin

NIM : 11513060

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 7

Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Siswa

menjawab salam √

Siswa sudah

menjawab salam

dengan baik

Siswa

menjawab

presensi yang

dilakukan guru √

Masih ada siswa

yang bermain

sendiri dan tidak

mendengar-kan

presensi

Guru harus

menegur siswa

agar

mendengar-kan

presensi

Siswa bertanya

tentang materi

yang terkait √

Banyak siswa yang

bertanya tentang

materi yang sedang

diajarkan

Siswa

mengamati

media yang

dibawa guru √

Siswa sangat

tertarik dengan

media yang dibawa

guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Masih ada sebagian

siswa yang tidak

memperhatikan

penjelasan guru

Guru menegur

siswa dengan

bijaksana

Siswa

menanggapi/me

njawab

pertanyaan √

Siswa sudah banyak

yang menjawab

pertanyaan guru

Siswa aktif

dalam kegiatan

mencari

pasangan √

Sebagian siswa

yang aktif dalam

pelajaran

Lebih ditingkat-

kan dalam

kegiatan

pembelajaran

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

Siswa sedikit bisa

menyimpulkan

materi

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Siswa

mengerjakan

soal evaluasi √

Siswa sudah paham

dalam mengerjakan

soal evaluasi

Siswa

menjawab salam √

Hampir semua

Siswa menjawab

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

Ngasinan, 12 Februari 2018

Pengamat

Wahid Nur Arifin

NIM : 11513060

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 8

Lembar Pengamatan Guru Siklus III

Kegiatan Hasil

Hal yang Mendukung Hal yang

Menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Mengucapkan salam √ Suara guru sudah jelas

Melakukan presensi

kehadiran siswa √

Guru sudah jelas dalam

presensi

Menyampaikan

tujuan pembelajaran √

Guru sudah

menyampaikan tujuan

pembelajaran dengan

baik dan jelas

Melakukan tanya

jawab tentang materi

yang terkait

Guru sudah cukup baik

akan tetapi perlu

ditingkatkan

Penggunaan media

pembelajaran √

Guru sudah bisa

menggunakan media

dengan baik

Menguasai materi

pembelajaran √

Penguasaan materi

sangat baik

Menjelaskan

aturan

penggunaan

model Quantum

Teaching dan

Snowball Throwing

Guru menjelaskan

penggunaan metode

sudah sangat baik

Penerapan model

Quantum Teaching

dan Snowball

Throwing

√ Dapat diterapkan dalam

pembelajaran

Guru membimbing

siswa dalam

menjawab pertanyaan

Guru sudah bisa

membimbing siswa

dalam menjawab

pertanyaan

Memberi siswa

kesempatan untuk

bertanya

Guru sudah

cukup

memberikan

kesempatan

kepada siswa

tapi kurang

menarik

keingintahuan

siswa

guru harus

meningkat-

kan rasa

keingin

tahuan

siswa

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Guru dan siswa

membuat kesimpulan

materi

Guru dan siswa sudah

bisa membuat

kesimpulan materi

Pelaksanaan evaluasi

pembelajaran √

Evaluasi pembelajaran

sudah berjalan dengan

baik

Mengucap salam

penutup √

Suara guru sudah jelas

dalam menutup

pelajaran

Mengelola kelas saat

pembelajaran √

Pengelolaan kelas

meningat baik

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

Ngasinan, 14 Februari 2018

Pengamat

Wahid Nur Arifin

NIM : 11513060

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 9

Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

Kegiatan Hasil Hal yang

mendukung

Hal yang

menghambat

Rencana

Perbaikan B C K

Siswa

menjawab salam

Siswa sudah

menjawab salam

dengan baik

Siswa

menjawab

presensi yang

dilakukan guru

Presensi dijawab

dengan tenang dan

baik

Siswa bertanya

tentang materi

yang terkait

Banyak siswa yang

bertanya tentang

materi yang sedang

diajarkan

Siswa

mengamati

media yang

dibawa guru

Siswa sangat

tertarik dengan

media yang dibawa

guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

√ Siswa sudah bisa

memperhatiakan

penjelasan guru

dengan baik

Siswa

menanggapi/me

njawab

pertanyaan

√ Siswa sudah banyak

yang menjawab

pertanyaan guru

Siswa aktif

dalam kegiatan

mencari

pasangan

√ Sebagian siswa

yang aktif

dalam

pelajaran

Lebih

ditingkat-

kan dalam

kegiatan

pembelajar-

an

Siswa ikut

menyimpulkan

materi

√ Siswa sudah

terbiasa

menyimpulkan

materi

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Siswa mengerjakan

soal evaluasi

√ Siswa sudah paham

dalam mengerjakan

soal evaluasi

Siswa menjawab

salam

√ Hampir semua

Siswa menjawab

salam dengan baik

dan keras

Keterangan:

B = Baik C = Cukup K = Kurang

Ngasinan, 14 Februari 2018

Pengamat

Wahid Nur Arifin

NIM : 11513060

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 10

Dokumentasi Penelitian

Guru menjelaskan peta persebaran suku bangsa

Siswa menamai gambar

Siswa mempersiapkan kertas untuk dibuat bola salju

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Siswa melempar bola salju yang berisi pertanyaan

Siswa membaca pertanyaan di depan kelas

Siswa mengerjakan soal

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 11

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 12

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 13

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 14

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 15

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Wahid Nur Arifin

NIM : 115-13-060

Fakultas/ Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ PGMI

Dosen PA : Peni Susapti, M.Si

No.

Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Skor

1.

SK Pengangkatan Guru

Muhammadiyah Kabupaten

Boyolali Majelis Pendidikan Dasar

Menengah Daerah

Muhammadiyah Boyolali.

01 Juli 2013

GTY MI

Muhammadiyah

Ngasinan

8

2.

Opak STAIN Salatiga dengan

tema “Rekonstruksi Mahasiswa

Yang Cerdas, Peka dan Peduli”

26-27 Agustus

2013 Peserta 3

3.

Opak Tarbiyah dengan tema

“Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai

Kearifan Lokal Sebagai Identitas

Pendidikan Indonesia”

29 Agustus 2013 Peserta 3

4.

Sertifikat User Education UPT

Perpustakaan Salatiga.

16 September

2013 Peserta 2

5.

Piagam Penghargaan LDK Darul

Amal “Kajian Intensif Mahasiswa

(KISMIS)”.

10 Oktober 2013 Peserta 2

6.

Sertifikat Public Hearing III

dengan tema “Optimalisasi Kinerja

Lembaga untuk Mewujudkan

Kampus yang Amanah”.

20 Oktober 2013 Peserta 2

7.

Seminar Nasional HMJ Tarbiyah

STAIN Salatiga dengan Tema

“Guru Kreatif Dalam

Implementasi Kurikulum 2013”

18 November

2013 Peserta 8

8.

Piagam Penghargaan dalam Acara

IPSI (Islamic Public Speaking

Training)

09 Juni 2014 Peserta 2

9.

SK Pengangkatan Guru

Muhammadiyah Kabupaten

Boyolali Majelis Pendidikan Dasar

01 Juli 2014

GTY MI

Muhammadiyah

Ngasinan

8

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

No.

Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Skor

Menengah Daerah

Muhammadiyah Boyolali.

10.

Surat Keterangan Mengajar

Madrasah Diniyah Al-ikhlas

Dusun Sokokerep Garangan

Wonosegoro Boyolali Periode

Agustus 2014 s/d Juli 2015.

05 September

2014 Penagajar 7

11.

SK Pengangkatan Guru

Muhammadiyah Kabupaten

Boyolali Majelis Pendidikan Dasar

Menengah Daerah

Muhammadiyah Boyolali.

01 Juli 2015

GTY MI

Muhammadiyah

Ngasinan

8

12.

Surat Keterangan Mengajar

Madrasah Diniyah Al-ikhlas

Dusun Sokokerep Garangan

Wonosegoro Boyolali Periode

Agustus 2015 s/d Juli 2016.

05 September

2015 Pengajar 7

13.

Seminar Nasional dengan tema

“Indonesia Budayaku Indonesia

Warisanku (Salatiga Kota

Pusaka)” yang diselenggarakan

PGMI IAIN Salatiga.

02 Juni 2016 Peserta 8

14.

SK Pengangkatan Guru

Muhammadiyah Kabupaten

Boyolali Majelis Pendidikan Dasar

Menengah Daerah

Muhammadiyah Boyolali.

01 Juli 2016

GTY MI

Muhammadiyah

Ngasinan

8

15.

Surat Keterangan Mengajar

Madrasah Diniyah Al-ikhlas

Dusun Sokokerep Garangan

Wonosegoro Boyolali Periode

Agustus 2016 s/d Juli 2017.

05 September

2016 Pengajar 7

16.

Seminar Nasional “MEDISis

Training & Workshop” yang

diselenggarakan di Bandung.

28 Oktober 2016 Peserta 8

17.

SK Pengangkatan Guru

Muhammadiyah Kabupaten

Boyolali Majelis Pendidikan Dasar

Menengah Daerah

Muhammadiyah Boyolali.

01 Juli 2017

GTY MI

Muhammadiyah

Ngasinan

8

18.

Sertifikat Talk Show “FIND

YOUR PASSION, LETS’S

MAKE YOUR CREATION” yang

13 November

2017 Peserta 2

Page 160: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

No.

Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Skor

diselenggarakan HMJ DIII PS.

19.

Seminar Nasional dengan tema

“Strategi Pemberdayaan

Masyarakat Menuju Desa Wisata”

yang diselenggarakan oleh HMJ

Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

17 November

2017 Peserta 8

20.

Piagam Penghargaan kegiatan

“Baitul Arqom” yang

diselenggarakan oleh Pimpinan

Cabang Muhammadiyah

Wonosegoro.

17 Desember

2017 Peserta 2

21.

Seminar Nasional dengan tema

“Mahasiswa Zaman Now” yang

diselenggarakan oleh Karima

Institute.

02 Januari 2018 Peserta 8

Jumlah Skor

119

Page 161: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 16

Page 162: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4031/1/SKRIPSI WAHID NUR ARIFI… · dengan metode pembelajaran kolaborasi model quantum teaching

Lampiran 17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:

1. Nama : Wahid Nur Arifin

2. Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 10 Maret 1992

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia

6. Alamat : Getaskrikil Rt/Rw: 03/04 Kecamatan Wonosegoro

Kabupaten Boyolali, 57382

7. Riwayat Pendidikan :

a. MI Muhammadiyah Ngasinan, lulus tahun 2003

b. MTs Negeri Andong, lulus tahun 2006

c. MAN Suruh, lulus tahun 2009

Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 19 Maret 2018

Wahid Nur Arifin