Upload
fridrachman
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
1/11
Peningkatan Interaksi Pembelajaran dengan Tehnik Pembelajaran Everyone is a Teacher Here
dalam Pembelajaran Ekonomi di KelasXII IPSSMA YKP Monamas Kota Bontang
oleh Antonilamini
ABSTRAK
Rendahnya percaya diri siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan berdampak pada
kemampuan siswa berinteraksi dalam proses pembelajaran.Tujuan penelitian ini untuk
meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa dalam proses pembelajaran materi Ekonomi di
kelas XII IPS SMA YKP MONAMAS KOTA BONTANG. Penelitian Tindakan Kelas dipilih
dalam rangka memperbaiki, meningkatkan kualitas/mutu interaksi pembelajaran dan hasil
pembelajaran di kelas dengan fokus tehnik pembelajaran everyone is a teacher here.
Sebagai indikator peningkatan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi
ekonomi adalah siswa aktif saling berkomunikasi antar siswa dan guru, baik secara lisan
maupun tertulis, dengan cara mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan memberikangagasan, siswa dapat berinteraksi/memanfaatkan sumber belajar secara maksimal dalam proses
pembelajaran.
Sumber data dikumpulkan dari siswa, guru dan dokumen yang terlibat dalam penelitian.Jenis
data yang didapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatifyang terdiri dari:, hasil observasi
terhadap pelaksana proses pembelajaran, hasil wawancara dan hasil belajar. pada pra penelitian,
siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga Analisis data dilakukan melalui teknik analisis
deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tehnik pembelajaran everyone is a
teacher here dapat meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materai
Ekonomi dan memperkecil tingkat kesulitan siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan
mengemukakan gagasan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
kualitas/mutu interaksi pembelajaran dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : Interaksi pembelajaran, tehnik pembelajaran everyone is a teacher here
BAB I
1 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
2/11
PENDAHULUAN.
Proses Pembelajaran adalah kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif tersebut mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber
belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.Harapan yang ada pada setiap
guru adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didiknya dapatdipahami secara tuntas. Untuk memenuhi harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah,
karena kita sadar bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi minat,
potensi, kecerdasan dan usaha siswa itu sendiri.Dari keberagaman pribadi yang dimiliki oleh
siswa tersebut, kita sebagai guru hendaknya mampu memberikan pelayanan yang sama
sehingga siswa yang menjadi tanggung jawab kita di kelas itu merasa mendapatkan perhatian
yang sama. Untuk memberikan pelayanan yang sama tentunya kita perlu mencari solusi dan
strategi yang tepat, sehingga harapan yang sudah dirumuskan dalam setiap Rencana
Pembelajaran dapat tercapai.Dari hasil penelitian dan pengalaman mengajar siswa untuk mata
pelajaran ekonomi di SMA YKP MONAMAS KOTA BONTANG, dimana penulis telah
menggunakan Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan
mempergunakan lembar tugas siswa kreatif, disini terlihat keaktifan siswa tapi belum semuasiswa berani mengemukakan pendapat atau bertanya, dari hasil pengamatan kami dalam
proses pembelajaran ini disebabkan karena tingkat berpikir siswa yang berbeda-beda, ada
yang lambat dan ada yang cepat, sehingga dalam proses pembelajaran masih didominan oleh
siswa yang pintar. Untuk mencapai harapan dan memecahkan persoalan ini kami akan
mengembangkan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here ( semua orang adalah guru),
sehingga jalannya pembelajaran dapat membuat siswa aktif bukan saja aktif secara fisik tetapi
juga phisikisnya dan saling berinteraksi antar siswa, siswa dan guru, serta siswa dan sumber
belajar.Tehnik pembelajaran ini penulis rancang dengan memberikan kartu index pada siswa
untuk membuat pertanyaan sambil berdiskusi, mencari, menemukan dan memutuskan
jawabannya secara individual dan didiskusikan dalam kelompoknya sendiri. Guru disini
berfungsi sebagai fasilitator yang bertugas membimbing dan mengarahkan siswa di dalam
kelompok belajarnya.Selain tersebut di atas, tehnik pembelajaran ini juga memberikan
kebebasan pada siswa untuk melatih keberanian dalam mengungkapkan gagasan, pendapat,
yang dapat berfungsi mengubah pola pembelajaran konvensional yang seluruh rangkaian
belajar mengajar berpusat pada guru tanpa sedikitpun memberikan kesempatan pada siswa,
sehingga kadang-kadang siswa terbelenggu oleh aturan dan penggunaan strategi yang monoton
dan membosankan, yang akhirnya anak didik kita menjadi anak-anak yang penakut.Belajar
dengan diskusi kelompok memudahkan bagi guru untuk memberikan bimbingan baik klasikal
maupun individual, karena posisi duduk siswa sudah diatur dengan model kelompok.Didasari
asumsi bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bisa memberi rasa senang
kepada siswa sehingga membuat mereka asyik bernalar. Sebagaimana dikemukakan olehWilliam Anyers, ahli pendidikan dari Amerika; (dalam M. Sobry Sutikno, 2005) guru yang
paling baik dari sepuluh mitos guru yang baik adalah guru yang mampu menciptakan
keasyikan siswa dalam belajar.Penjabaran dari ide tersebut secara teknis dilakukan dengan
tehnik pembelajaran everyone is a teacher here ( semua orang adalah guru), karena
pembelajran everyone is a teacher here ( semua orang adalah guru) adalah pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat
tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi, untuk mengembangkan
Interaksi pembelajaran siswa dilakukan dengan siswa menulis pertanyaan dikartu index dan
mempersiapkan jawabannya, dan berkomunikasi karena dengan berkomunikasi pembelajaran
dititik beratkan pada hubungan antar individu dan sumber belajar yang lain dan berorientasi
pada kemampuan individu untuk berhubungan dengan sumber belajar tersebut. Tehnikpembelajaran ini memotivasi semua siswa untuk aktif dan memberi kesempatan pada siswa
untuk mengajar temannya dan mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, serta
dapat membuat pertanyaan dan mengemukakan pendapat.
BAB II
2 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
3/11
KERANGKA BERPIKIR.
KONDISI AWAL
PERLAKUAN/ TINDAKAN
KONDISI AKHIR
KONDISI AWAL
1. Dalam proses pembelajaran sudah melaksanakan PAKEM.
2. Belum semua siswa berani bertanya dan mengemukakan pendapat dalam proses
pembelajaran
3. Keaktifan siswa masih di dominan oleh siswa yang pintar
4. Masih ada siswa yang malu mengakui bahwa mereka tidak tahu, sehingga ragu
mengajukan pertanyaan dan takut ditertawakan.
PERLAKUAN/ TINDAKAN
1. Setiap siswa menulis pertanyaan pada kartu indek dan jawabannya pada kartu indexyang lain.
2. Kartu indek ditukarkan ke siswa yang lain.
3. Siswa yang mendapat kartu indek , membacakan soal, sambil menyiapkan jawabannya.
4. Siswa yang soalnya dibacakan menjawab pertanyaan tersebut dan dipertegas oleh siswa
yang membaca soal.
KONDISI AKHIR
1. Terdapat rasa percaya diri siswa dalam menjawab pertanyaan.
2. Siswa berani berkomunikasi secara lisan maupun tertulis.3. Meningkatnya interaksi belajar antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan
sumber belajar.
4. Terdapat kenaikan hasil belajar walaupun tidak significant.
Diskusi pemecahan masalah
Penerapan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here.(3 siklus).
Evaluasi awal
Evaluasi efek
Evaluasi akhir
Hipotesis
Untuk menguji hypotesa dilakukan dengan metode Analisa Peningkatan Interaksi
Pembelajaran Siswa Dalam Pembelajaran ,Dengan Tehnik Pembelajaran Everyone Is A
Teacher Here yaitu sebagai alat pengukur untuk menilai dan menganalisa hasil /prestasi
belajar siswa.
Sedangkan objek yang akan diteliti adalah dokumen lembar kerja siswa, Interaksi Pembelajaran
Siswa Dalam Pembelajaran dan Tehnik Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here. Bertitik
tolak dari asumsi penelitian tersebut, maka sebagai anggapan sementara terhadap permasalahan
yang diteliti dihypotesakan sebagai berikut : Analisa Peningkatan Interaksi Pembelajaran
Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi di Kelas XII IPS SMA YKP MONAMAS KotaBontang,Dengan Tehnik Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here.
BAB III
3 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
4/11
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMA YKP MONAMAS KOTA BONTANG, sekolah ini dipilih
karena sebagai bahan masukkan/evaluasi penulis sebagai guru pengampuh mata pelajaran
Ekonomi dan sekaligus guru BP/BK , guna untuk menindak lanjuti penelitian tindakan kelas
yang sebelumnya pada tahun 2007, dimana waktu itu, untuk mengaktifkan siswa, penelitimenggunakan pendekatan PAKEM, tapi belum semua siswa berani berkomunikasi. Untuk ini
maka peneliti ingin melaksanakan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here, untuk
memotivasi siswa berani berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan sesama siswa, guru
dan sumber belajar, penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester Genap bulan Januari
dan Februari tahun 2008, dengan alasan bahwa bulan tersebut sangat baik untuk digunakan
sebagai penelitian karena siswa kelas XII akan menghadapi ujian akhir nasional ( UAN ),
dimana hasil penelitian ini nanti dapat memotivasi siswa banyak bertanya terhadap materi
pelajaran, yang belum mereka kuasai sehingga diwaktu menempuh ujian nasional diharapkan
mereka sudah mampu menjawab terhadap materi yang belum dikuasainya Subyek penelitian
dipilih siswa Kelas XII , dengan jumlah murid satu kelas 49 siswa. Mata pelajaran
Ekonomi/Akuntansi dengan Standar kompetensi : Kemampuan memahamiPermintaan,Penawaran dan Ekuilibrium serta Laporan Keuangan.Sumber data yang digunakan
dalam PTK yaitu data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah siswa dan guru. Sumber
data sekunder adalah wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan tata usaha sekolah.
Data Primeryang dihasilkan dalam PTK antara lain:
1) data hasil wawancara dengan guru dan siswa,
2) data nilai prestasi belajar siswa sesudah pelaksanaan PTK, dan
3) data catatan observasi tindakan (proses pembelajaran), baik observasi untuk siswa maupun
guru.
Data Sekunderdalam PTK yaitu :
1) nilai siswa sebelum PTK dilaksanakan yang diambil dari nilai hasil evaluasi yang dilakukan
sejak awal penelitian hingga beberapa kali pembelajaran dengan kompetensi yang sama..
2) dan laporan pengamatan hasil wawancara dengan siswa yang tidak secara langsung dalam
proses pembelajaran.
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam PTK. Proses ini merupakan penentu baik
tidaknya proses PTK. Apabila proses tidak baik, maka simpulan PTK yang dihasilkan akan
bias. Akibatnya hasil kesimpulan PTK tidak bisa dipakai sebagai acuan dan pedoman dalam
pengembangan tindakan kelas.
Untuk mengumpulkan data-data tersebut digunakan beberapa teknik yaitu:
Teknik wawancara dan pengisian angket untuk menggali informasi mengenai
suasana pembelajaran dan tehnik pembelajaran yang diciptakan untuk meningkatkan
interaksi dan komunikasi siswa serta kesulitan-kesulitan dalam membuat pertanyaan
dalam pembelajaran. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan interaksi siswa dan
pemunculan ketrampilan kerjasama siswa dalam berdiskusi, membuat pertanyaan dan
menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan
prestasi belajar siswa.
Teknik dokumentasi bermanfaat dalam mengumpulkan nilai-nilai siswa, sebagai data
sekunder untuk melihat kemajuan hasil belajar.
Tes dilakukan untuk mengukur peningkatan prestasi hasil belajar siswa, yang
diberikan sebelum penelitian dan setelah siswa mendapatkan tindakan dalam
4 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
5/11
pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.Alat yang digunakan untuk
mengumpul data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : butir soal tes. Lembar
observasi dan pedoman wawancara.
Analisa data merupakan jiwa dari Penelitian Tindakan Kelas, langkah yang ditempuh setelah
pengumpulan data adalah menganalisis data. Analisis data pada penelitian ini tidakmenggunakan uji data secara statistik, tetapi menggunakan analisis diskriptif. Data yang
dianalisis adalah data kualitatif dan kwantitatif, data kuantitatif dari angket dan tes hasil belajar,
dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antas siklus
maupun dengan indikator kinerja. dan data kualitatif dari hasil wawancara, pengamatan
(observasi) proses pembelajaran, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dianalisis
dengan analisis diskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi.
BAB IV
PEMBAHASAN
5 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
6/11
Belajar merupakan keharusan bagi siapapun, selama manusia itu masih hidup pasti
membutuhkan belajar, karena belajar orang tidak tahu berubah menjadi tahu, orang yang tidak
mengerti menjadi mengerti. Pendapat C.Asri Budiningsih, pengertian belajar adalah
membangun makna, pengertian, pemahaman terhadap pengalaman, informasi oleh si
pembelajar yang disaring melalui persepsi, pikiran dan perasaan, serta diberi kesempatan untuk
didorong mengeluarkan ungkap pikiran , ungkap pendapat. Jadi belajar adalah memproduksigagasan bukan mengkonsumsi gagasan.
Pembaharuan dalam bidang pendidikan harus dimulai dari Bagaimana anak belajar dan
Bagaimana cara guru mengajar bukan dari ketentuan-ketentuan hasil (Abdul Majid, 2005).Di
Indonesia, kemampuan cara mengajar di depan kelas masih kurang dimiliki guru-guru, padahal
materi pelajaran dalam kurikulum yang dipelajari itu dimana-mana sama (Syaiful Bahri
Djamarah,2002). Oleh karena itu ciptakan suasana yang menyenangkan
1. Tidak kikir untuk memuji
2. Tidak mempermalukan siswa
3. Tanamkan rasa Tidak takut salah
4. Tanamkan keyakinan Saya bisa atau Percaya diri
5. Tidak menjawab langsung pertanyaan siswa lemparkan pertanyaan tersebut pada siswa lain
Bagaimana seorang guru dapat menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan
tanggung jawab belajar si pembelajar ke arah belajar seumur hidup dengan melalui komponen
Belajar Aktif.
Pembelajaran di dalam kelas, khususnya tidak akan terjadi dengan baik jika salah satu dari 3
hal tidak ada yaitu : pendidik (pemberi pesan), pesan atau informasi dan peserta didik
(penerima pesan). Winarno Surahmad (1994) dalam buku M. Sobry Sutikno,2005: menjelaskan
bahwa di dalam proses pembelajaran selalu ditekankan pengertian interaksi yaitu hubungan
aktif multi arah antara pendidik dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik yang
lainnya, pendidik dan peserta didik dengan sumber belajar.. Tehnik pembelajaran interaksi
merupakan kelompok tehnik pembelajaran yang menitik beratkan pada hubungan antar
individu dengan individu lainnya.tekannannya pada proses realita atau sesungguhnya dan
berorientasi pada prioritas terhadap kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang
lain. Suasana kelas terasa hidup dan antara siswa dapat saling bertukar pikiran maupunpengalaman
Dari pengalaman pada siklus I dan siklus II, tergambar bahwa Lembar tugas siswa mempunyai
tingkat keterandalan yang tinggi sehingga apabila proses pembelajaran dikelola lebih baik dan
lebih efektif dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa. Oleh karena itu diharapkan dapat
mengurangi kesulitan-kesulitan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran sebagaimana berlangsung dalam kelas, komponen proses
pembelajaran adalah komponen sentral. Proses pembelajaran dapat diartikan secara luas dan
secara sempit. Dalam arti luas, proses pembelajaran adalah aktifitas mental yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalampengetahuan, pemahaman, keterampilan serta nilai sikap. Sedangkan dalam arti sempit proses
pembelajaran menunjuk pada bentuk atau jenis pembelajaran tertentu (Sagala, Syaiful 2003).
Setiap bentuk atau jenis pembelajaran memiliki ciri-ciri sendiri, yang membedakan dari bentuk
atau jenis pembelajaran yang lain.
Setiap jenis pembelajaran merupakan proses pembelajaran tersendiri yang memiliki
kekhususan. Namum semua jenis pembelajaran merupakan suatu proses yang menunjukan
gejala-gejala yang terdapat pada semua proses pembelajaran. Gejala tingkat kesulitan
6 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
7/11
pembelajaran dengan lembar tugas siswa terindikasi melalui strukturnya. bahasa yang
digunakan dan alokasi waktu yang disediakan pada setiap kegiatan. Struktur lembar tugas siswa
akan memudahkan penentuan langkah-langkah kegiatan, bahasa yang digunakan membantu
pemahaman materi, alokasi waktu memberikan kelonggaran dalam penguasaan meteri yang
dipelajari sehingga lembar tugas siswa dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam proses
pembelajaran siswa.Lembar tugas siswa ternyata dapat mengurangi kesulitan belajar. Hal inidapat dijelaskan dari peningkatan jumlah siswa yang menyatakan tidak sulit belajar dengan
lembar tugas siswa. Kecenderungan yang terjadi pada siklus I dan siklus II memberikan
gambaran bahwa pembelajaran dengan Lembar tugas siswa mengurangi Dari pengalaman pada
siklus I dan siklus II, tergambar bahwa Lembar tugas siswa mempunyai tingkat keterandalan
yang tinggi sehingga apabila proses pembelajaran dikelola lebih baik dan lebih efektif dapat
meningkatkan proses pembelajaran siswa.
Oleh karena itu diharapkan dapat mengurangi kesulitan-kesulitan pembelajaran.Dalam proses
pembelajaran sebagaimana berlangsung dalam kelas, komponen proses pembelajaran adalah
komponen sentral. Proses pembelajaran dapat diartikan secara luas dan secara sempit. Dalam
arti luas, proses pembelajaran adalah aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktifdengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan serta nilai sikap. Sedangkan dalam arti sempit proses pembelajaran menunjuk
pada bentuk atau jenis pembelajaran tertentu (Sagala, Syaiful 2003). Setiap bentuk atau jenis
pembelajaran memiliki ciri-ciri sendiri, yang membedakan dari bentuk atau jenis pembelajaran
yang lain.
Setiap jenis pembelajaran merupakan proses pembelajaran tersendiri yang memiliki
kekhususan. Namum semua jenis pembelajaran merupakan suatu proses yang menunjukan
gejala-gejala yang terdapat pada semua proses pembelajaran. Gejala tingkat kesulitan
pembelajaran dengan lembar tugas siswa terindikasi melalui strukturnya. bahasa yang
digunakan dan alokasi waktu yang disediakan pada setiap kegiatan. Struktur lembar tugas siswa
akan memudahkan penentuan langkah-langkah kegiatan, bahasa yang digunakan membantu
pemahaman materi, alokasi waktu memberikan kelonggaran dalam penguasaan meteri yang
dipelajari sehingga lembar tugas siswa dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam proses
pembelajaran siswa.Lembar tugas siswa ternyata dapat mengurangi kesulitan belajar. Hal ini
dapat dijelaskan dari peningkatan jumlah siswa yang menyatakan tidak sulit belajar dengan
lembar tugas siswa. Kecenderungan yang terjadi pada siklus I dan siklus II memberikan
gambaran bahwa pembelajaran dengan Lembar tugas siswa mengurangi tingkat kesulitan yang
terjadi atau mempermudah proses pembelajaran, hal ini tentunya disebabkan oleh fungsi lembar
tugas siswa yang dapat sebagai media dan juga sebagai sumber belajar bagi siswa.Dengan
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Pakem) menggunakan lembar tugassiswa juga meningkatkan minat dan menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi,
ini terlihat dari hasil analisis observasi pada siklus 1, 2 dan 3 bahwa siswa, tekun/antusias
selama proses pembelajaran, aktif selama proses pembelajaran, dan aktif dalam mengerjakan
tugas, serta disiplin dalam proses pembelajaran Proses pembelajaran yang lebih mudah dalam
pemahaman materi ajar akan berdampak pada hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang
menghasilkan perubahan-perubahan di pihak siswa dalam bentuk kemampuan di berbagai
bidang yang sebelumnya tidak dimiliki. Kemampuan-kemampuan itu dihasilkan karena usaha
pembelajaran namun merupakan kemampuan internal yang harus dinyatakan dalam bentuk
hasil belajar. (Cornegie, 1986).Hasil belajar siswa sebagai akibat dari penerapan pembelajaran
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dengan lembar tugas siswa dapat dipakai
acuan bahwa apabila proses pembelajaran dikelola dengan baik akan berdampak terhadap hasilbelajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa dari penerapan model pembelajaran PAKEM
dengan lembar tugas siswa kreatif ternyata cukup prospektif. Hal ini dibuktikan adanya
kecenderungan perubahan hasil belajar secara kuantitatif pada setiap siklus yang dilalui. Siklus
I sebesar 72,53, sedang pada siklus II rata-rata nilai yang diperoleh 72,69. jumlah siswa yang
memperoleh nilai di atas rata-rata pada siklus I mencapai 65,63%, sedang pada siklus II
mencapai 68,75%. Berdasarkan capaian nilai rata-rata pada setiap siklus telah menggambarkan
bahwa hasil yang diperoleh dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAKEM) dengan lembar tugas siswa kreatif telah mencapai kualifikasi baik.
7 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
8/11
Dengan demikian sebagian permasalahan pembelajaran terutama dalam peningkatan efektifitas
belajar dan hasil belajar dapat diatasi melalui penerapan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAKEM) dengan lembar tugas siswa. Dengan kata lain bahwa untuk
meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan melalui PAKEM dengan menggunakan media
Lembar tugas siswa Kreatif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
8 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
9/11
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada dasarnya merupakan upaya
peningkatan kualitas pendidikan khusus dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini mampu
menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih menjanjikan dampak langsung dalam
bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran
dikelas, dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan dan kesulitan dalam proses
pembelajaran pada guru dan hasil belajar yang terjadi pada siswaBerdasarkan hasil penelitiantindakan kelas dalam upaya Meningkatkan Interaksi Pembelajaran siswa dalam pembelajaran
Ekonomi / Akuntansi di kelas XII SMA YKP MONAMAS Kota Bontang, dengan
menggunakan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here, dengan memvariasikan
pengelolaan kelas, dari belajar berpasangan, menjadi belajar kelompok yang heterogen, dan
menjadi kelompok homogen, dari interaksi hanya 2 arah antara guru dan siswa menjadi
interaksi multi arah, siswa dan siswa, siswa dan guru serta guru dan siswa dengan sumber
belajar..
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana guru memainkan peranannya sesuai
fungsinya sebagai fasilitator, motivator, mediator, komunikator dan evaluator.. Dari perubahan
proses pembelajaran ini dapat ditarik kesimpulan :
1. Tehnik pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan interaksi
pembelajaran ini dilihat dari keberanian siswa bertanya, mempertahankan jawabannya
dan berani berargumentasi/pendapat.
2. Tehnik pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan keberanian
menjawab pertanyaan, dapat dilihat dari meningkatnya respon siswa untuk menjawab
pertanyaan.
3. Tehnik pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan hasil proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa walupun tidak siqnifikan, namun perlu menjadi
perhatian bahwa nilai hasil rata-rata akhir siklus adalah 80,4.
4. Tehnik pembelajaran everyone is a teacher here meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan ini terlihat dari meningkatnya hasil proses pembelajaran
maupun hasil belajar siswa.
5. Ada peningkatan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi ekonomi,
dilihat dari siswa memanfaatkan sumber belajar dengan multi arah.
6. Siswa yang kurang cerdas dapat membuat pertanyaan yang mengacu pada 4 elemen
yaitu : 1). Pertanyaan dirumuskan dengan baik. 2). Pertanyaan ditulis secara logis, 3).
Pertanyaan merupakan deskripsi dari buku. 4. Pertanyan penuh pemikiran dan relevan
dengan bimbingan guru yang maksimal
7. Siswa dapat menulis jawaban dari pertanyaan yang dibuatnya sendiri maupun dari
siswa lain, yang dikatagorikan dalam : 1) Jawaban yang tepat. 2) Jawaban yang kurangtepat. 3). Jawaban tidak tepat dengan diberi penguatan/penegasan dari guru.
8. Jadi tehnik pembelajaran everyone is a teacher here dengan membuat kartu index
pertanyaan dan jawaban dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran siswa dan
meningkatkan interaksi pembelajaran ekonomi/akuntansi di kelas XII SMA YKP
MONAMAS, Kota Bontang.
Agar proses pembelajaran ini dapat terus berlangsung dengan peningkatan interaksi
pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa maka pihak sekolah dan guru perlu
melakukan :
1. Mengatur ruang kelas, dan denah tempat duduk siswa sesuai dengan karakteristik dankebutuhan siswa
2. Guru selalu mensuport/membantu dan memotivasi siswa untuk terbiasa membuat
pertanyaan dan menjawab pertanyaan agar siswa mempunyai percaya diri dalam
berinteraksi dengan sesama siswa.
3. Para guru harus memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritik dan saran
terhadap kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran.
9 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
10/11
4. Mendukung guru-guru untuk mengembangkan macam-macam model pembelajaran
dalam proses pembelajaran agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajaran baik dari
proses maupun hasil belajar siswa.
5. Memotivasi guru untuk menulis karya ilmiah dengan salah satu cara melaksanakan
penelitian tindakan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
10 of 11
7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi
11/11
Abdul Majid, 2005, Perencanaan Pembelajaran.mengembangkan standar kompetensi guru,
Bandung, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Anita Lie, 2003, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
C. Asri Budiningsih,DR, 2005, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamidi.Dr.M.Si, 2004, Metode Penelitian Kualitatif, Malang,Universitas
Muhammadiyah,Malang.
Melvin.L. Silberman, 2006, Active Learning 101 cara belajar siswa aktif, Bandung, Penerbit
Nusamedia, Bandung.
M. Sobry Sutikno,2005. Pembelajaran Efektif apa dan bagaimana mengupayakannya,
Mataram,NTP Pres, Mataram.
Sardiman. A.M, 2004, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.
S. Nasution.Prof. Dr. M.A, 2003, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta.
Suharsini Arikunto.Prof, SuharDjono. Prof, Supardi.Prof, 2006, Penelitian Tindakan
Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta.
Sukidin, Basrowi, Suranto, 2002, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, PT Insan Cendekia,
Bandung.
Sudikin, Basrowi, Suranto, 2002, Psychologi Belajar, Bandung, Insan Cendekia, Bandung.
Syaiful Bahri Djamarah. Drs, 2002, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta,
Rineka Cipta, Jakarta.
Syaiful Sagala,H. DR. M.Pd, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit ALFABETA,
Bandung.
Totok Djuroto.Drs.M.Si, Bambang Suprijadi.Drs. M.Si, 2003, Menulis Artikel dan Karya
Ilmiah, Bandung, Remaja Resdokarya, Bandung.
Sumber: http://antonilamini.wordpress.com/2008/05/18/peningkatan-interaksi-pembelajaran-
siswa-dalam-pembelajaran-ekonomi-di-kelas-xii-ips-sma-ykp-monamas-bontang/
11 of 11