Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    1/11

    Peningkatan Interaksi Pembelajaran dengan Tehnik Pembelajaran Everyone is a Teacher Here

    dalam Pembelajaran Ekonomi di KelasXII IPSSMA YKP Monamas Kota Bontang

    oleh Antonilamini

    ABSTRAK

    Rendahnya percaya diri siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan berdampak pada

    kemampuan siswa berinteraksi dalam proses pembelajaran.Tujuan penelitian ini untuk

    meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa dalam proses pembelajaran materi Ekonomi di

    kelas XII IPS SMA YKP MONAMAS KOTA BONTANG. Penelitian Tindakan Kelas dipilih

    dalam rangka memperbaiki, meningkatkan kualitas/mutu interaksi pembelajaran dan hasil

    pembelajaran di kelas dengan fokus tehnik pembelajaran everyone is a teacher here.

    Sebagai indikator peningkatan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi

    ekonomi adalah siswa aktif saling berkomunikasi antar siswa dan guru, baik secara lisan

    maupun tertulis, dengan cara mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan memberikangagasan, siswa dapat berinteraksi/memanfaatkan sumber belajar secara maksimal dalam proses

    pembelajaran.

    Sumber data dikumpulkan dari siswa, guru dan dokumen yang terlibat dalam penelitian.Jenis

    data yang didapatkan adalah data kualitatif dan kuantitatifyang terdiri dari:, hasil observasi

    terhadap pelaksana proses pembelajaran, hasil wawancara dan hasil belajar. pada pra penelitian,

    siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga Analisis data dilakukan melalui teknik analisis

    deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tehnik pembelajaran everyone is a

    teacher here dapat meningkatkan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materai

    Ekonomi dan memperkecil tingkat kesulitan siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan

    mengemukakan gagasan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan

    kualitas/mutu interaksi pembelajaran dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

    Kata kunci : Interaksi pembelajaran, tehnik pembelajaran everyone is a teacher here

    BAB I

    1 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    2/11

    PENDAHULUAN.

    Proses Pembelajaran adalah kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif tersebut mewarnai

    interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan sumber

    belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.Harapan yang ada pada setiap

    guru adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didiknya dapatdipahami secara tuntas. Untuk memenuhi harapan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah,

    karena kita sadar bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi minat,

    potensi, kecerdasan dan usaha siswa itu sendiri.Dari keberagaman pribadi yang dimiliki oleh

    siswa tersebut, kita sebagai guru hendaknya mampu memberikan pelayanan yang sama

    sehingga siswa yang menjadi tanggung jawab kita di kelas itu merasa mendapatkan perhatian

    yang sama. Untuk memberikan pelayanan yang sama tentunya kita perlu mencari solusi dan

    strategi yang tepat, sehingga harapan yang sudah dirumuskan dalam setiap Rencana

    Pembelajaran dapat tercapai.Dari hasil penelitian dan pengalaman mengajar siswa untuk mata

    pelajaran ekonomi di SMA YKP MONAMAS KOTA BONTANG, dimana penulis telah

    menggunakan Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan

    mempergunakan lembar tugas siswa kreatif, disini terlihat keaktifan siswa tapi belum semuasiswa berani mengemukakan pendapat atau bertanya, dari hasil pengamatan kami dalam

    proses pembelajaran ini disebabkan karena tingkat berpikir siswa yang berbeda-beda, ada

    yang lambat dan ada yang cepat, sehingga dalam proses pembelajaran masih didominan oleh

    siswa yang pintar. Untuk mencapai harapan dan memecahkan persoalan ini kami akan

    mengembangkan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here ( semua orang adalah guru),

    sehingga jalannya pembelajaran dapat membuat siswa aktif bukan saja aktif secara fisik tetapi

    juga phisikisnya dan saling berinteraksi antar siswa, siswa dan guru, serta siswa dan sumber

    belajar.Tehnik pembelajaran ini penulis rancang dengan memberikan kartu index pada siswa

    untuk membuat pertanyaan sambil berdiskusi, mencari, menemukan dan memutuskan

    jawabannya secara individual dan didiskusikan dalam kelompoknya sendiri. Guru disini

    berfungsi sebagai fasilitator yang bertugas membimbing dan mengarahkan siswa di dalam

    kelompok belajarnya.Selain tersebut di atas, tehnik pembelajaran ini juga memberikan

    kebebasan pada siswa untuk melatih keberanian dalam mengungkapkan gagasan, pendapat,

    yang dapat berfungsi mengubah pola pembelajaran konvensional yang seluruh rangkaian

    belajar mengajar berpusat pada guru tanpa sedikitpun memberikan kesempatan pada siswa,

    sehingga kadang-kadang siswa terbelenggu oleh aturan dan penggunaan strategi yang monoton

    dan membosankan, yang akhirnya anak didik kita menjadi anak-anak yang penakut.Belajar

    dengan diskusi kelompok memudahkan bagi guru untuk memberikan bimbingan baik klasikal

    maupun individual, karena posisi duduk siswa sudah diatur dengan model kelompok.Didasari

    asumsi bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bisa memberi rasa senang

    kepada siswa sehingga membuat mereka asyik bernalar. Sebagaimana dikemukakan olehWilliam Anyers, ahli pendidikan dari Amerika; (dalam M. Sobry Sutikno, 2005) guru yang

    paling baik dari sepuluh mitos guru yang baik adalah guru yang mampu menciptakan

    keasyikan siswa dalam belajar.Penjabaran dari ide tersebut secara teknis dilakukan dengan

    tehnik pembelajaran everyone is a teacher here ( semua orang adalah guru), karena

    pembelajran everyone is a teacher here ( semua orang adalah guru) adalah pembelajaran yang

    memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat

    tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi, untuk mengembangkan

    Interaksi pembelajaran siswa dilakukan dengan siswa menulis pertanyaan dikartu index dan

    mempersiapkan jawabannya, dan berkomunikasi karena dengan berkomunikasi pembelajaran

    dititik beratkan pada hubungan antar individu dan sumber belajar yang lain dan berorientasi

    pada kemampuan individu untuk berhubungan dengan sumber belajar tersebut. Tehnikpembelajaran ini memotivasi semua siswa untuk aktif dan memberi kesempatan pada siswa

    untuk mengajar temannya dan mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, serta

    dapat membuat pertanyaan dan mengemukakan pendapat.

    BAB II

    2 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    3/11

    KERANGKA BERPIKIR.

    KONDISI AWAL

    PERLAKUAN/ TINDAKAN

    KONDISI AKHIR

    KONDISI AWAL

    1. Dalam proses pembelajaran sudah melaksanakan PAKEM.

    2. Belum semua siswa berani bertanya dan mengemukakan pendapat dalam proses

    pembelajaran

    3. Keaktifan siswa masih di dominan oleh siswa yang pintar

    4. Masih ada siswa yang malu mengakui bahwa mereka tidak tahu, sehingga ragu

    mengajukan pertanyaan dan takut ditertawakan.

    PERLAKUAN/ TINDAKAN

    1. Setiap siswa menulis pertanyaan pada kartu indek dan jawabannya pada kartu indexyang lain.

    2. Kartu indek ditukarkan ke siswa yang lain.

    3. Siswa yang mendapat kartu indek , membacakan soal, sambil menyiapkan jawabannya.

    4. Siswa yang soalnya dibacakan menjawab pertanyaan tersebut dan dipertegas oleh siswa

    yang membaca soal.

    KONDISI AKHIR

    1. Terdapat rasa percaya diri siswa dalam menjawab pertanyaan.

    2. Siswa berani berkomunikasi secara lisan maupun tertulis.3. Meningkatnya interaksi belajar antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan

    sumber belajar.

    4. Terdapat kenaikan hasil belajar walaupun tidak significant.

    Diskusi pemecahan masalah

    Penerapan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here.(3 siklus).

    Evaluasi awal

    Evaluasi efek

    Evaluasi akhir

    Hipotesis

    Untuk menguji hypotesa dilakukan dengan metode Analisa Peningkatan Interaksi

    Pembelajaran Siswa Dalam Pembelajaran ,Dengan Tehnik Pembelajaran Everyone Is A

    Teacher Here yaitu sebagai alat pengukur untuk menilai dan menganalisa hasil /prestasi

    belajar siswa.

    Sedangkan objek yang akan diteliti adalah dokumen lembar kerja siswa, Interaksi Pembelajaran

    Siswa Dalam Pembelajaran dan Tehnik Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here. Bertitik

    tolak dari asumsi penelitian tersebut, maka sebagai anggapan sementara terhadap permasalahan

    yang diteliti dihypotesakan sebagai berikut : Analisa Peningkatan Interaksi Pembelajaran

    Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi di Kelas XII IPS SMA YKP MONAMAS KotaBontang,Dengan Tehnik Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here.

    BAB III

    3 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    4/11

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dilaksanakan di SMA YKP MONAMAS KOTA BONTANG, sekolah ini dipilih

    karena sebagai bahan masukkan/evaluasi penulis sebagai guru pengampuh mata pelajaran

    Ekonomi dan sekaligus guru BP/BK , guna untuk menindak lanjuti penelitian tindakan kelas

    yang sebelumnya pada tahun 2007, dimana waktu itu, untuk mengaktifkan siswa, penelitimenggunakan pendekatan PAKEM, tapi belum semua siswa berani berkomunikasi. Untuk ini

    maka peneliti ingin melaksanakan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here, untuk

    memotivasi siswa berani berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan sesama siswa, guru

    dan sumber belajar, penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan semester Genap bulan Januari

    dan Februari tahun 2008, dengan alasan bahwa bulan tersebut sangat baik untuk digunakan

    sebagai penelitian karena siswa kelas XII akan menghadapi ujian akhir nasional ( UAN ),

    dimana hasil penelitian ini nanti dapat memotivasi siswa banyak bertanya terhadap materi

    pelajaran, yang belum mereka kuasai sehingga diwaktu menempuh ujian nasional diharapkan

    mereka sudah mampu menjawab terhadap materi yang belum dikuasainya Subyek penelitian

    dipilih siswa Kelas XII , dengan jumlah murid satu kelas 49 siswa. Mata pelajaran

    Ekonomi/Akuntansi dengan Standar kompetensi : Kemampuan memahamiPermintaan,Penawaran dan Ekuilibrium serta Laporan Keuangan.Sumber data yang digunakan

    dalam PTK yaitu data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah siswa dan guru. Sumber

    data sekunder adalah wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan tata usaha sekolah.

    Data Primeryang dihasilkan dalam PTK antara lain:

    1) data hasil wawancara dengan guru dan siswa,

    2) data nilai prestasi belajar siswa sesudah pelaksanaan PTK, dan

    3) data catatan observasi tindakan (proses pembelajaran), baik observasi untuk siswa maupun

    guru.

    Data Sekunderdalam PTK yaitu :

    1) nilai siswa sebelum PTK dilaksanakan yang diambil dari nilai hasil evaluasi yang dilakukan

    sejak awal penelitian hingga beberapa kali pembelajaran dengan kompetensi yang sama..

    2) dan laporan pengamatan hasil wawancara dengan siswa yang tidak secara langsung dalam

    proses pembelajaran.

    Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam PTK. Proses ini merupakan penentu baik

    tidaknya proses PTK. Apabila proses tidak baik, maka simpulan PTK yang dihasilkan akan

    bias. Akibatnya hasil kesimpulan PTK tidak bisa dipakai sebagai acuan dan pedoman dalam

    pengembangan tindakan kelas.

    Untuk mengumpulkan data-data tersebut digunakan beberapa teknik yaitu:

    Teknik wawancara dan pengisian angket untuk menggali informasi mengenai

    suasana pembelajaran dan tehnik pembelajaran yang diciptakan untuk meningkatkan

    interaksi dan komunikasi siswa serta kesulitan-kesulitan dalam membuat pertanyaan

    dalam pembelajaran. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan interaksi siswa dan

    pemunculan ketrampilan kerjasama siswa dalam berdiskusi, membuat pertanyaan dan

    menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan

    prestasi belajar siswa.

    Teknik dokumentasi bermanfaat dalam mengumpulkan nilai-nilai siswa, sebagai data

    sekunder untuk melihat kemajuan hasil belajar.

    Tes dilakukan untuk mengukur peningkatan prestasi hasil belajar siswa, yang

    diberikan sebelum penelitian dan setelah siswa mendapatkan tindakan dalam

    4 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    5/11

    pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.Alat yang digunakan untuk

    mengumpul data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : butir soal tes. Lembar

    observasi dan pedoman wawancara.

    Analisa data merupakan jiwa dari Penelitian Tindakan Kelas, langkah yang ditempuh setelah

    pengumpulan data adalah menganalisis data. Analisis data pada penelitian ini tidakmenggunakan uji data secara statistik, tetapi menggunakan analisis diskriptif. Data yang

    dianalisis adalah data kualitatif dan kwantitatif, data kuantitatif dari angket dan tes hasil belajar,

    dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antas siklus

    maupun dengan indikator kinerja. dan data kualitatif dari hasil wawancara, pengamatan

    (observasi) proses pembelajaran, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dianalisis

    dengan analisis diskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi.

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    5 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    6/11

    Belajar merupakan keharusan bagi siapapun, selama manusia itu masih hidup pasti

    membutuhkan belajar, karena belajar orang tidak tahu berubah menjadi tahu, orang yang tidak

    mengerti menjadi mengerti. Pendapat C.Asri Budiningsih, pengertian belajar adalah

    membangun makna, pengertian, pemahaman terhadap pengalaman, informasi oleh si

    pembelajar yang disaring melalui persepsi, pikiran dan perasaan, serta diberi kesempatan untuk

    didorong mengeluarkan ungkap pikiran , ungkap pendapat. Jadi belajar adalah memproduksigagasan bukan mengkonsumsi gagasan.

    Pembaharuan dalam bidang pendidikan harus dimulai dari Bagaimana anak belajar dan

    Bagaimana cara guru mengajar bukan dari ketentuan-ketentuan hasil (Abdul Majid, 2005).Di

    Indonesia, kemampuan cara mengajar di depan kelas masih kurang dimiliki guru-guru, padahal

    materi pelajaran dalam kurikulum yang dipelajari itu dimana-mana sama (Syaiful Bahri

    Djamarah,2002). Oleh karena itu ciptakan suasana yang menyenangkan

    1. Tidak kikir untuk memuji

    2. Tidak mempermalukan siswa

    3. Tanamkan rasa Tidak takut salah

    4. Tanamkan keyakinan Saya bisa atau Percaya diri

    5. Tidak menjawab langsung pertanyaan siswa lemparkan pertanyaan tersebut pada siswa lain

    Bagaimana seorang guru dapat menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan

    tanggung jawab belajar si pembelajar ke arah belajar seumur hidup dengan melalui komponen

    Belajar Aktif.

    Pembelajaran di dalam kelas, khususnya tidak akan terjadi dengan baik jika salah satu dari 3

    hal tidak ada yaitu : pendidik (pemberi pesan), pesan atau informasi dan peserta didik

    (penerima pesan). Winarno Surahmad (1994) dalam buku M. Sobry Sutikno,2005: menjelaskan

    bahwa di dalam proses pembelajaran selalu ditekankan pengertian interaksi yaitu hubungan

    aktif multi arah antara pendidik dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik yang

    lainnya, pendidik dan peserta didik dengan sumber belajar.. Tehnik pembelajaran interaksi

    merupakan kelompok tehnik pembelajaran yang menitik beratkan pada hubungan antar

    individu dengan individu lainnya.tekannannya pada proses realita atau sesungguhnya dan

    berorientasi pada prioritas terhadap kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang

    lain. Suasana kelas terasa hidup dan antara siswa dapat saling bertukar pikiran maupunpengalaman

    Dari pengalaman pada siklus I dan siklus II, tergambar bahwa Lembar tugas siswa mempunyai

    tingkat keterandalan yang tinggi sehingga apabila proses pembelajaran dikelola lebih baik dan

    lebih efektif dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa. Oleh karena itu diharapkan dapat

    mengurangi kesulitan-kesulitan pembelajaran.

    Dalam proses pembelajaran sebagaimana berlangsung dalam kelas, komponen proses

    pembelajaran adalah komponen sentral. Proses pembelajaran dapat diartikan secara luas dan

    secara sempit. Dalam arti luas, proses pembelajaran adalah aktifitas mental yang berlangsung

    dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalampengetahuan, pemahaman, keterampilan serta nilai sikap. Sedangkan dalam arti sempit proses

    pembelajaran menunjuk pada bentuk atau jenis pembelajaran tertentu (Sagala, Syaiful 2003).

    Setiap bentuk atau jenis pembelajaran memiliki ciri-ciri sendiri, yang membedakan dari bentuk

    atau jenis pembelajaran yang lain.

    Setiap jenis pembelajaran merupakan proses pembelajaran tersendiri yang memiliki

    kekhususan. Namum semua jenis pembelajaran merupakan suatu proses yang menunjukan

    gejala-gejala yang terdapat pada semua proses pembelajaran. Gejala tingkat kesulitan

    6 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    7/11

    pembelajaran dengan lembar tugas siswa terindikasi melalui strukturnya. bahasa yang

    digunakan dan alokasi waktu yang disediakan pada setiap kegiatan. Struktur lembar tugas siswa

    akan memudahkan penentuan langkah-langkah kegiatan, bahasa yang digunakan membantu

    pemahaman materi, alokasi waktu memberikan kelonggaran dalam penguasaan meteri yang

    dipelajari sehingga lembar tugas siswa dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam proses

    pembelajaran siswa.Lembar tugas siswa ternyata dapat mengurangi kesulitan belajar. Hal inidapat dijelaskan dari peningkatan jumlah siswa yang menyatakan tidak sulit belajar dengan

    lembar tugas siswa. Kecenderungan yang terjadi pada siklus I dan siklus II memberikan

    gambaran bahwa pembelajaran dengan Lembar tugas siswa mengurangi Dari pengalaman pada

    siklus I dan siklus II, tergambar bahwa Lembar tugas siswa mempunyai tingkat keterandalan

    yang tinggi sehingga apabila proses pembelajaran dikelola lebih baik dan lebih efektif dapat

    meningkatkan proses pembelajaran siswa.

    Oleh karena itu diharapkan dapat mengurangi kesulitan-kesulitan pembelajaran.Dalam proses

    pembelajaran sebagaimana berlangsung dalam kelas, komponen proses pembelajaran adalah

    komponen sentral. Proses pembelajaran dapat diartikan secara luas dan secara sempit. Dalam

    arti luas, proses pembelajaran adalah aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktifdengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

    keterampilan serta nilai sikap. Sedangkan dalam arti sempit proses pembelajaran menunjuk

    pada bentuk atau jenis pembelajaran tertentu (Sagala, Syaiful 2003). Setiap bentuk atau jenis

    pembelajaran memiliki ciri-ciri sendiri, yang membedakan dari bentuk atau jenis pembelajaran

    yang lain.

    Setiap jenis pembelajaran merupakan proses pembelajaran tersendiri yang memiliki

    kekhususan. Namum semua jenis pembelajaran merupakan suatu proses yang menunjukan

    gejala-gejala yang terdapat pada semua proses pembelajaran. Gejala tingkat kesulitan

    pembelajaran dengan lembar tugas siswa terindikasi melalui strukturnya. bahasa yang

    digunakan dan alokasi waktu yang disediakan pada setiap kegiatan. Struktur lembar tugas siswa

    akan memudahkan penentuan langkah-langkah kegiatan, bahasa yang digunakan membantu

    pemahaman materi, alokasi waktu memberikan kelonggaran dalam penguasaan meteri yang

    dipelajari sehingga lembar tugas siswa dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam proses

    pembelajaran siswa.Lembar tugas siswa ternyata dapat mengurangi kesulitan belajar. Hal ini

    dapat dijelaskan dari peningkatan jumlah siswa yang menyatakan tidak sulit belajar dengan

    lembar tugas siswa. Kecenderungan yang terjadi pada siklus I dan siklus II memberikan

    gambaran bahwa pembelajaran dengan Lembar tugas siswa mengurangi tingkat kesulitan yang

    terjadi atau mempermudah proses pembelajaran, hal ini tentunya disebabkan oleh fungsi lembar

    tugas siswa yang dapat sebagai media dan juga sebagai sumber belajar bagi siswa.Dengan

    pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Pakem) menggunakan lembar tugassiswa juga meningkatkan minat dan menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi,

    ini terlihat dari hasil analisis observasi pada siklus 1, 2 dan 3 bahwa siswa, tekun/antusias

    selama proses pembelajaran, aktif selama proses pembelajaran, dan aktif dalam mengerjakan

    tugas, serta disiplin dalam proses pembelajaran Proses pembelajaran yang lebih mudah dalam

    pemahaman materi ajar akan berdampak pada hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang

    menghasilkan perubahan-perubahan di pihak siswa dalam bentuk kemampuan di berbagai

    bidang yang sebelumnya tidak dimiliki. Kemampuan-kemampuan itu dihasilkan karena usaha

    pembelajaran namun merupakan kemampuan internal yang harus dinyatakan dalam bentuk

    hasil belajar. (Cornegie, 1986).Hasil belajar siswa sebagai akibat dari penerapan pembelajaran

    aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dengan lembar tugas siswa dapat dipakai

    acuan bahwa apabila proses pembelajaran dikelola dengan baik akan berdampak terhadap hasilbelajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa dari penerapan model pembelajaran PAKEM

    dengan lembar tugas siswa kreatif ternyata cukup prospektif. Hal ini dibuktikan adanya

    kecenderungan perubahan hasil belajar secara kuantitatif pada setiap siklus yang dilalui. Siklus

    I sebesar 72,53, sedang pada siklus II rata-rata nilai yang diperoleh 72,69. jumlah siswa yang

    memperoleh nilai di atas rata-rata pada siklus I mencapai 65,63%, sedang pada siklus II

    mencapai 68,75%. Berdasarkan capaian nilai rata-rata pada setiap siklus telah menggambarkan

    bahwa hasil yang diperoleh dari pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

    (PAKEM) dengan lembar tugas siswa kreatif telah mencapai kualifikasi baik.

    7 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    8/11

    Dengan demikian sebagian permasalahan pembelajaran terutama dalam peningkatan efektifitas

    belajar dan hasil belajar dapat diatasi melalui penerapan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan

    menyenangkan (PAKEM) dengan lembar tugas siswa. Dengan kata lain bahwa untuk

    meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan melalui PAKEM dengan menggunakan media

    Lembar tugas siswa Kreatif.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    8 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    9/11

    Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada dasarnya merupakan upaya

    peningkatan kualitas pendidikan khusus dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini mampu

    menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih menjanjikan dampak langsung dalam

    bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran

    dikelas, dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan dan kesulitan dalam proses

    pembelajaran pada guru dan hasil belajar yang terjadi pada siswaBerdasarkan hasil penelitiantindakan kelas dalam upaya Meningkatkan Interaksi Pembelajaran siswa dalam pembelajaran

    Ekonomi / Akuntansi di kelas XII SMA YKP MONAMAS Kota Bontang, dengan

    menggunakan tehnik pembelajaran everyone is a teacher here, dengan memvariasikan

    pengelolaan kelas, dari belajar berpasangan, menjadi belajar kelompok yang heterogen, dan

    menjadi kelompok homogen, dari interaksi hanya 2 arah antara guru dan siswa menjadi

    interaksi multi arah, siswa dan siswa, siswa dan guru serta guru dan siswa dengan sumber

    belajar..

    Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana guru memainkan peranannya sesuai

    fungsinya sebagai fasilitator, motivator, mediator, komunikator dan evaluator.. Dari perubahan

    proses pembelajaran ini dapat ditarik kesimpulan :

    1. Tehnik pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan interaksi

    pembelajaran ini dilihat dari keberanian siswa bertanya, mempertahankan jawabannya

    dan berani berargumentasi/pendapat.

    2. Tehnik pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan keberanian

    menjawab pertanyaan, dapat dilihat dari meningkatnya respon siswa untuk menjawab

    pertanyaan.

    3. Tehnik pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan hasil proses

    pembelajaran dan hasil belajar siswa walupun tidak siqnifikan, namun perlu menjadi

    perhatian bahwa nilai hasil rata-rata akhir siklus adalah 80,4.

    4. Tehnik pembelajaran everyone is a teacher here meningkatkan pemahaman siswa

    terhadap materi yang diajarkan ini terlihat dari meningkatnya hasil proses pembelajaran

    maupun hasil belajar siswa.

    5. Ada peningkatan Interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi ekonomi,

    dilihat dari siswa memanfaatkan sumber belajar dengan multi arah.

    6. Siswa yang kurang cerdas dapat membuat pertanyaan yang mengacu pada 4 elemen

    yaitu : 1). Pertanyaan dirumuskan dengan baik. 2). Pertanyaan ditulis secara logis, 3).

    Pertanyaan merupakan deskripsi dari buku. 4. Pertanyan penuh pemikiran dan relevan

    dengan bimbingan guru yang maksimal

    7. Siswa dapat menulis jawaban dari pertanyaan yang dibuatnya sendiri maupun dari

    siswa lain, yang dikatagorikan dalam : 1) Jawaban yang tepat. 2) Jawaban yang kurangtepat. 3). Jawaban tidak tepat dengan diberi penguatan/penegasan dari guru.

    8. Jadi tehnik pembelajaran everyone is a teacher here dengan membuat kartu index

    pertanyaan dan jawaban dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran siswa dan

    meningkatkan interaksi pembelajaran ekonomi/akuntansi di kelas XII SMA YKP

    MONAMAS, Kota Bontang.

    Agar proses pembelajaran ini dapat terus berlangsung dengan peningkatan interaksi

    pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa maka pihak sekolah dan guru perlu

    melakukan :

    1. Mengatur ruang kelas, dan denah tempat duduk siswa sesuai dengan karakteristik dankebutuhan siswa

    2. Guru selalu mensuport/membantu dan memotivasi siswa untuk terbiasa membuat

    pertanyaan dan menjawab pertanyaan agar siswa mempunyai percaya diri dalam

    berinteraksi dengan sesama siswa.

    3. Para guru harus memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritik dan saran

    terhadap kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran.

    9 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    10/11

    4. Mendukung guru-guru untuk mengembangkan macam-macam model pembelajaran

    dalam proses pembelajaran agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajaran baik dari

    proses maupun hasil belajar siswa.

    5. Memotivasi guru untuk menulis karya ilmiah dengan salah satu cara melaksanakan

    penelitian tindakan kelas.

    DAFTAR PUSTAKA

    10 of 11

  • 7/31/2019 Peningkatan Interaksi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi

    11/11

    Abdul Majid, 2005, Perencanaan Pembelajaran.mengembangkan standar kompetensi guru,

    Bandung, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

    Anita Lie, 2003, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

    C. Asri Budiningsih,DR, 2005, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, Jakarta.

    Hamidi.Dr.M.Si, 2004, Metode Penelitian Kualitatif, Malang,Universitas

    Muhammadiyah,Malang.

    Melvin.L. Silberman, 2006, Active Learning 101 cara belajar siswa aktif, Bandung, Penerbit

    Nusamedia, Bandung.

    M. Sobry Sutikno,2005. Pembelajaran Efektif apa dan bagaimana mengupayakannya,

    Mataram,NTP Pres, Mataram.

    Sardiman. A.M, 2004, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja GrafindoPersada, Jakarta.

    S. Nasution.Prof. Dr. M.A, 2003, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,

    Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta.

    Suharsini Arikunto.Prof, SuharDjono. Prof, Supardi.Prof, 2006, Penelitian Tindakan

    Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta.

    Sukidin, Basrowi, Suranto, 2002, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, PT Insan Cendekia,

    Bandung.

    Sudikin, Basrowi, Suranto, 2002, Psychologi Belajar, Bandung, Insan Cendekia, Bandung.

    Syaiful Bahri Djamarah. Drs, 2002, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta,

    Rineka Cipta, Jakarta.

    Syaiful Sagala,H. DR. M.Pd, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit ALFABETA,

    Bandung.

    Totok Djuroto.Drs.M.Si, Bambang Suprijadi.Drs. M.Si, 2003, Menulis Artikel dan Karya

    Ilmiah, Bandung, Remaja Resdokarya, Bandung.

    Sumber: http://antonilamini.wordpress.com/2008/05/18/peningkatan-interaksi-pembelajaran-

    siswa-dalam-pembelajaran-ekonomi-di-kelas-xii-ips-sma-ykp-monamas-bontang/

    11 of 11