179
i PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten Jawa Tengah Tahun Ajaran 2015/2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh : Rani Prihana 131114007 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

i

PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA

MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa Kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten Jawa Tengah

Tahun Ajaran 2015/2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Rani Prihana

131114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

i

HALAMAN MOTTO

Orang bijak bergembira karena belajar dari bahaya yang dialami oranglain

(P. Mercator)

The measure of love is to love without measure

(St. Francis de Sales)

Acta virum probant

(Fr. Hendrik Ardiyanto Scj)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan bagi Tuhan Yesus

dan Bunda Maria yang selalu memberkati dan memberikan berkat

tepat pada waktunya

Sang teladan yang menjadi kekuatan dan ketenangan

dalam setiap rencana-rencana yang sudah DIA persiapkan.

Kupersembahkan kepada kedua orang tua tercinta,

Bapak Yohanes Jumadi dan Ibu Agnes Surati.

Kakak-kakakku,

Yusuf Wiji Pitoyo dan Andreas Sabar Wihono

Semua orang yang telah memberikan kasih sayang dan perhatian

dan cintanya dalam mendampingi dan memotivasi sampai

sekarang.

Semua teman-teman BK angkatan 2013 yang selalu mendukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

vii

ABSTRAK

PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA

MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER

BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa Kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten Jawa Tengah Tahun Ajaran 2015/2016)

Rani Prihana

Universitas Sanata Dharma

2017

Tujuan utama penelitian adalah meningkatkan karakter ksatria siswa kelas

VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 melalui pendidikan

karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning. Tujuan khusus adalah 1) mendeskripsikan rencana dan upaya pelaksanaan

peningkatan karakter ksatria siswa; 2) mengukur tingkat karakter ksatria siswa

sebelum dan sesudah; 3) menganalisis peningkatan karakter ksatria siswa periklus-

tindakan; 4) mengukur signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa sebelum dan

sesudah dan mengukur signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa antar siklus; 5)

mengetahui efektivitas layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling

(PTBK) yang terlaksana dalam tiga siklus dengan pendekatan experiential learning.

Setiap siklus terlaksana dalam satu kali pertemuan. Subjek penelitian berjumlah 22

siswa. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Tes Karakter Ksatria,

Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria, wawancara tidak tersktruktur, observasi dan

Kuesioner Validasi Efektivitas Program. Koefisien reliabilitas Tes Karakter Ksatria

senilai 0,59, Koefisiensi Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria senilai 0,81 dan

koefisiensi reliabilitas Kuesioner Validasi Program senilai 0,621. Teknik analisis data

yang digunakan adalah desktiptif fakta pelaksanaan bimbingan klasikal, norma

kategorisasi, deskriptif dan presentase, uji hipotesis tindakan dengan uji t Wilcoxon.

Temuan penelitian menunjukan bahwa, karakter ksatria siswa dapat

ditingkatkan melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning. Temuan khusus penelitian adalah 1) upaya

peningkatan karakter ksatria dimulai dari perencanaan, pelaksanaan layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning meliputi concret

experience, reflection observation, abstract concetualitation, active experimentation;

2) terdapat peningkatan karakter ksatria sebelum-sesudah tindakan, dan sebagian

besar siswa berada pada ketegori sangat tinggi dan tinggi; 3) terdapat peningkatan

karakter siswa antar siklus; 4) terdapat peningkatan secara signifikan karakter siswa

setiap siklusnya; 5) menurut siswa program ini efektif untuk meningkatkan karakter

ksatria.

Kata kunci: pendidikan karakter, bimbingan klasikal, experiential learning,

karakter ksatria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

viii

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF SPORTSMANSHIP CHARACTER

THROUGH A CHARACTER EDUCATION

BASED ON CLASS GUIDANCE SERVICE

USING THE EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH

(A Guidance and Counseling Action Research to THE Eighth Grade Students

SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten Central Java Academic Year 2015/2016)

Rani Prihana

Sanata Dharma University

2017

The main purpose of research is to improve the eighth grade students’

sportsmanship character class VIII A at SMP Pangudi Luhur Bayat Academic Year

2015/2016 through character education based on class guidance services using the

experiential learning approach. The specific objectives are 1) to describe the plans

and efforts to implement the increase in students’ sportsmanship character; 2)

measure the level of students’ sportsmanship character before and after the action; 3)

analyze the increase of students’ sportsmanship character between cycles of action; 4)

measure the significance of the increase of students’ sportsmanship character before

and after the action and measure the significance of the increase between cycles; 5)

assess the effectiveness of class counseling services using the experiential learning

approach.

This type of research is the Guidance and Counseling Action Research

(PTBK) completed in three cycles with the experiential learning approach. Each cycle

is accomplished in one meeting. The subjects of the research were 22 students. The

data collection instrument in this study is the Sportsmanship Character Test,

Sportsmanship Character Self-Assessment Scale, unstructured interviews, observation

and questionnaire of the Validation of the Program Effectiveness. The reliability

coefficient of the Sportsmanship Character Test was 0.59, the reliability coefficient of

the Sportsmanship Character Self-Assessment Scale was 0.81 and the reliability

coefficient of the Questionnaire on the Program Validation was at 0.621. The data

analysis technique used was descriptive facts on the implementation of the class

guidance service, norms of categorization, description and percentages, action

hypothesis testing with the Wilcoxon t test.

The research findings show that the students’ sportsmanship character can be

enhanced through a character education based on class guidance service using the

experiential learning approach. The specific findings of the research are 1) efforts to

improve the sportsmanship character start from planning, implementation of class

guidance services using the experiential learning approach includes concrete

experience, reflection and observation, abstract conceptualization, active

experimentation; 2) there is an increase in the students’ sportsmanship character

before and after the action, and most students are at very high and high category; 3)

There is an increase of students’ sportsmanship character between cycles; 4) there is a

significant increase in the students’ character in each cycle; 5) according to the

students, this program can effectively improve the character of sportsmanship.

Kata kunci: pendidikan karakter, bimbingan klasikal, experiential learning, karakter ksatria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah sumber segala rahmat dan kekuatan. Berkat

kemurahan dan kasih-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir

dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Bayat Klaten Jawa Tengah Tahun Ajaran 2015/2016)” dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

Selama penulisan tugas akhir ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak

yang ikut terlibat guna membimbing, dan mendampingi, dan mendukung setiap

proses yang peneliti jalani. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati, selalu

memberikan motivasi, saran, dan petunjuk kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas bimbingan

dan pendampingan selama peneliti menempuh studi.

5. Stefanus Priyatmoko (Mas Moko) selaku petugas administrasi di Sekertariat

Program Studi Bimbingan dan Konseling atas pelayanan yang diberikan

dengan baik selama peneliti menempuh studi.

6. Bapak Fx. Heru Cahyono selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Bayat

yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur

Bayat.

7. Siswa-siswi kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran

2015/2016 yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu peneliti dalam

proses pengumpulan data digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........................................vii

ABSTRAK ..........................................................................................................viii

ABSTRACT...........................................................................................................ix

KATA PENGANTAR .........................................................................................x

DAFTAR ISI ........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xv

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...........................................................................6

C. Pembatasan Masalah ..........................................................................7

D. Rumusan Masalah ..............................................................................7

E. Tujuan Penelitian ...............................................................................8

F. Manfaat Penelitian ...........................................................................10

G. Definisi Istilah ..................................................................................11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................13

A. Hakikat Pendidikan Karakter ...........................................................13

1. Pengertian Karakter ...................................................................13

2. Pengertian Pendidikan Karakter ................................................13

3. Tujuan Pendidikan Karakter ......................................................14

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter .........................................15

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter .................................................16

6. Komponen Pembentukan Karakter ............................................21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

xii

B. Hakikat Karakter Ksatria..................................................................19

1. Pengertian Ksatria......................................................................27

2. Karakteristik Karakter Ksatria...................................................27

3. Upaya Pembentukan Karakter Ksatria.......................................28

C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal .............................................29

1. Pengertian Bimbingan Klasikal ................................................29

2. Tujuan Bimbingan Klasikal ......................................................30

3. Tahap Layanan Bimbingan Klasikal.........................................30

D. Hakikat Pendekatan Experiential Learning .....................................31

1. Pengertian Pendekatan Experiantial Learning .........................31

2. Karakteristik Experiential Learning..........................................32

3. Tujuan Experiential Learning....................................................33

4. Tahapan Pendekatan Experiantial Learning..............................34

5. Aktifitas Inti Experiential Learning...........................................37

6. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Exeriantial

Learning ....................................................................................38

E. Hakikat Remaja Sebagai Peserta Didik SMP ...................................39

1. Pengertian Remaja .....................................................................39

2. Karakteristik Remaja sebagai Peserta Didik SMP.....................40

3. Tujuan Perkembangan Remaja sebagai

Peserta Didik SMP ....................................................................41

4. Perkembangan Karakter Ksatria pada Remaja...........................42

F. Kerangka Berpikir ............................................................................43

G. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan..................................................45

H. Hipotesis Tindakan ...........................................................................45

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................47

A. Jenis penelitian ...............................................................................47

B. Setting Penelitian.............................................................................50

1. Lokasi dan Waktu.....................................................................50

2. Mitra Kolaboratif......................................................................51

C. Subjek Penelitian.............................................................................51

D. Jenis dan Tindakan Penelitian ........................................................52

1. Jenis Tindakan .........................................................................52

2. Indikator keberhasilan .............................................................54

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .....................................54

1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................54

2. Instrumen .................................................................................56

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen................................................61

1. Validitas....................................................................................61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

xiii

2. Reliabilitas................................................................................64

3. Uji Normalitas..........................................................................67

G. Prosedur Penelitian .........................................................................68

1. Desain Prosedur Penenlitian.....................................................68

2. Rencana Siklus Penelitian........................................................70

H. Teknik Analisis Data ......................................................................76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................84

A. Deskripsi Keterlaksanaan Tindakan Penelitian ..............................84

1. Proses Keterlaksanaan Tindakan

Bimbingan dan Konseling........................................................84

2. Tingkat Karakter Siswa Sebelum dan Sesudah........................97

3. Peningkatan Karakter Siswa antar Siklus...............................101

4. Signifikansi Peingkatan Karakter Siswa.................................106

5. Efektifitas Pendidikan Karakter..............................................110

6. Hasil Observasi Pelaksanaan Peningkatan..............................113

B. Pembahasan ...................................................................................115

BAB V PENUTUP ............................................................................................122

A. Kesimpulan ...................................................................................122

B. Keterbatasan Penelitian .................................................................123

C. Saran ..............................................................................................124

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : 88 Butir Karakter yang Baik..............................................................17

Tabel 3.1 : Kegiatan Penelitian............................................................................49

Tabel 3.2 : Mitra Kolaboratif...............................................................................50

Tabel 3.3 : Subjek Penelitian ............................................................................... 50

Tabel 3.4 : Capaian Rata-rata Skor Siswa ............................................................ 53

Tabel 3.5 : Kisi-kisi Tes Karakter Ksatria ........................................................... 56

Tabel 3.6 : Kisi-kisi Skala Penilaian diri Karakter Ksatria..................................57

Tabel 3.7 : Kisi-kisi Panduan Wawancara...........................................................58

Tabel 3.8 : Kisi-kisi Panduan Observasi..............................................................59

Tabel 3.9 : Kriteria Guilford ...............................................................................65

Tabel 3.10 : Hasil Uji Reliabilitas Tes Karakter Ksatria ....................................65

Tabel 3.11 : Hasil Uji Reliabilitas Skala Penilaian diri Karakter Ksatria ............66

Tabel 3.12 : Hasil Uji Normalitas..........................................................................67

Tabel 3.13 : Norma Kategori Tingkat Karakter Ksatria .......................................78

Tabel 3.14 : Kategorisasi Skor Pemahaman Siswa ..............................................79

Tabel 3.15 : Kategorisasi Skala Penilaian diri Karakter Ksatria .........................80

Tabel 4.1 : Tingkat Karakter Ksatria Sebelum dan Sesudah ..............................98

Tabel 4.2 : Peningkatan Karakter Ksatria Persiklus..........................................101

Tabel 4.3 : Uji T Wilcoxon pretest-posttest.....................................................106

Tabel 4.4 : Hasil T Wilcoxon Peningkatan Karakter Ksatria............................108

Tabel 4.5 : Hasil Validasi Efektivitas Program ................................................110

Tabel 4.6 : Item Validasi Program Presentas 100%..........................................112

Tabel 4.7 : Item Validasi Program Presentase antara 90%-100%.....................112

Tabel 4.8 : Item Validasi Program Presentase kurang dari 90%.........................113

Tabel 4.9 : Hasil Observasi Pelaksanaan Peningkatan Karakter ksatria.............113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Komponen Pembentukan Karakter yang Baik ............................... 22

Gambar 2.2 : Fase Pendekatan Experiential Learning.........................................35

Gambar 2.3 : Tahapan Pembelajaran Experiential Learning...............................37

Gambar 2.4 : Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................... 43

Gambar 3.1 : Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Model Kemmis & Mc. Taggart ........................................................................... 47

Gambar 3.2 : Proses Tindakan Bimbingan dan Konseling..................................52

Gamabr 3.3 : Prosedur Penelitian Tindakan Bimbingan dan

Konseling...............................................................................................................69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.2 : Tingkat Karakter Ksatria Sebelum dan Sesudah..............................98

Grafik 4.3 : Tingkat Karakter Ksatria Setiap Siswa..........................................100

Grafik 4.4 : Peningkaran Skor Rata-rata Karakter Ksatria................................102

Grafik 4.5 : Peningkatan Karakter Ksatria Setiap Siklus..................................103

Grafik 4.6 : Peningkatan Karakter Ksatria Setiap Siswa..................................105

Geafik 4.7 : Hasil Observasi Peningkatan Karakter Ksatria.............................114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tes Karakter Ksatria.....................................................................128

Lampiran 2 Skala Penilaian Karakter Ksatria...................................................135

Lampiran 3 Lembar Penilaian Siswa ...............................................................138

Lampiran 4 Wawancara....................................................................................139

Lampiran 5 Lembar Observasi.........................................................................140

Lampiran 6 Tabulasi Data Pre-test...................................................................141

Lampiran 7 Tabulasi Data Post-test..................................................................143

Lampiran 8 Tabulasi Data Pra-tindakan............................................................143

Lampiran 9 Tabulasi Data Siklus I....................................................................144

Lampiran 10 Tabulasi Data Siklus II.................................................................145

Lampiran 11 Tabulasi Data Siklus III................................................................146

Lampiran 12 Tabulasi Data Validasi Model..... ................................................147

Lampiran 13 Tabulasi Hasil Validitas Tes.......... ..............................................148

Lampiran 14 Tabulasi Hasil Validitas Skala......................................................150

Lampiran 15 Tabulasi Hasil Observasi..............................................................152

Lampiran 16 Hasil Uji Wilcoxon.......................................................................153

Lampiran 17 Dokumentasi Pelasksanaan...........................................................154

Lampiran 18 Hasil Uji Reliabilitas Tes..............................................................157

Lampiran 19 Hasil Uji Reliabilitas Skala...........................................................158

Lampiran 20 Hasil Uji Reliabilitas Model.........................................................159

Lampiran 21 Hasil Uji Validitas Model.............................................................160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan

nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik, sehingga mereka memiliki

nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai

tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan

warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.

Menurut Suyanto (Wibowo & Purnama, 2013: 35), karakter adalah

cara pikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk

hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat,

bangsa dan negara. Adapun individu yang berkarakter baik ini, adalah

individu yang bisa membuat keputusan dan siap

mempertanggungjawabkan apa yang diperbuatnya atau berani secara

ksatria mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang

dibuatnya.

Mengingat pentingnya pendidikan karakter bagi peserta didik,

pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional, menyelenggarakan

kembali pembangunan karakter bangsa. Undang-undang No 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3, telah

mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

2

kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Suyanto,

2010). Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, Sehat, Berilmu, Cakap, Kreatif,

Mandiri dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggung jawab

(UU No.20, 2003).

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional jelas bahwa

pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama

(SMP) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan

tersebut. Sesuai dengan tujuan dan fungsi pembentukan pendidikan

karakter peserta didik agar mampu beretika, bermoral, membantu orang

lain, mau belajar dari orang lain, dan mampu menghargai nilai-nilai

kemanusiaan. Menurut Wakil Menteri Pendidikan Nasional, dalam

Kabinet Indonesia Bersatu II, Fasli Jalal (Kompas.com), pendidikan

karakter yang didorong pemerintah untuk dilaksanakan di sekolah-

sekolah tidak akan membebani guru dan siswa. Sebab, hal-hal yang

terkandung dalam pendidikan karakter sebenarnya sudah ada dalam

kurikulum, namun selama ini tidak dikedepankan dan diajarkan secara

tersurat.

"Kita mintakan pada guru supaya nilai-nilai yang terkandung

dalam mata pelajaran maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler itu

disampaikan dengan jelas pada siswa. Pendidikan karakter itu

bisa terintegrasi juga menjadi budaya sekolah. Jadi, pendidikan

karakter yang hendak kita terapkan secara nasional tidak

membebani kurikulum yang ada saat ini," jelas Fasli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

3

Menurut Faturohman & Fatriyani (2013), karakter ksatria yaitu

kemampuan untuk menerima keunggulan orang lain serta menerima

kekurangan diri sendiri. Melihat kenyataan yang terjadi, banyak

permasalahan yang dialami remaja dalam taraf pendidikan di SMP maka

perlunya penanganan yang serius tentang masalah ini. Hal ini nampak dari

fenomena kenakalan remaja yang perlu dikendalikan. Menurut Ketua

Komisi Perlindungan Anak (KPAI) (Republika.co.id) jumlah anak sebagai

pelaku kekerasan (bullying) di sekolah mengalami kenaikan dari 67 kasus

pada 2014 menjadi 79 kasus di tahun 2015. Anak sebagai pelaku tawuran

juga mengalami kenaikan dari 46 kasus di 2014 menjadi 103 kasus di

2015. Fenomena ini menandakan bahwa kurangnya nilai karakter dan

moral dalam diri seseorang.

Pendidikan karakter di Indonesia saat ini baru sampai dalam

tingkat pengenalan norma-norma atau nilai-nilai dan belum tindakan nyata

dalam kehidupan sehari-hari (Suyanto, 2011). Persoalannya adalah para

guru Bimbingan dan Konseling sudah terbiasa menggunakan metode

ceramah sedangkan metode ceramah sudah sangat lama di gunakan dan

kurang sesuai untuk pendidikan karakter. Oleh karena itu, para guru

hendaknya memiliki kompetensi untuk melaksanakan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning di kelas. Dengan demikian

peserta didik dapat mengalami langsung dan mempraktikannya dalam

kehidupan sehari-hari. Itulah alasan peneliti menggunakan pendekatan

experiential learning untuk meningkatkan karakter ksatria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

4

SMP Panggudi Luhur Bayat adalah sekolah swasta yang berkarya

dalam bidang pendidikan yang bertempat di Lemah Miring Paseban

Bayat. Peserta didik yang mengenyam pendidikan di SMP Pangudi Luhur

Bayat sebagian besar berasal dari keluarga menengah ke bawah. Sebagian

besar orang tua bekerja sebagai buruh, petani, dan pedagang.

Berdasarkan observasi dan wawancara kepada wali kelas yang

sudah dilakukan, ditemukan fenomena rendahnya karakter ksatria. Ada

beberapa peserta didik ketika melakukan kesalahan belum mampu untuk

langsung meminta maaf, takut untuk mengungkapkan pendapatnya.

Selain itu peneliti juga wawancara terhadap dua peserta didik kelas VIII

A bahwa ketika melakukan kesalahan peserta didik takut untuk mengakui

kesalahan karena takut untuk dihukum dan malu dengan teman-

temannya.

Menyadari masalah tersebut maka, perlu ditanamkan nilai karakter

ksatria dalam diri seseorang. Karakter ksatria yaitu kemampuan untuk

menerima keunggulan orang lain serta menerima kekurangan diri sendiri.

Seseorang dikatakan ksatria apabila mau mengakui kesalahan dan

menghindari sikap ingkar dan berbohong. Terbiasa menyadari kelebihan

orang lain dan tidak segan belajar dari contoh yang ada, menghindari

sikap angkuh, bersikap jujur dan bertanggung jawab, selalu mengatakan

yang benar dengan benar dan yang salah tetap salah. Berani melakukan

intropeksi dan bertanggung jawab terhadap segala yang dilakukan dan

selalu menghindari sikap tidak licik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

5

Faktor yang menyebabkan rendahnya sikap ksatria peserta didik,

salah satunya adalah faktor eksternal individu yang meliputi keluarga,

teman, guru pembimbing dan masyarakat. Untuk membantu peserta didik

memiliki karakter ksatria maka perlu dilakukan strategi pembelajaran

yang efektif kepada peserta didik. Dalam hal ini konselor atau guru

Bimbingan dan Konseling memiliki peran penting dan didukung dengan

pelayanan yang dapat membantu peserta didik memiliki karakter ksatria.

Salah satu pelayanan yang menarik potensi peserta didik dalam

mengembangkan karakter ksatria peserta didik adalah Bimbingan

Klasikal dengan pendekatan Experiential Learning. Proses bimbingan

klasikal memiliki ciri-ciri khusus dalam pendekatan, metode dan strategi

penyampaianya. Dalam layanan bimbingan klasikal, pendekatan

experiential learning lebih ditekankan aspek afeksi (nilai, sikap) perilaku

dan nilai-nilai karakter. Experiential Learning adalah suatu pendekatan

dalam penyelenggaraan bimbingan kelompok, dengan menggunakan

dinamika kelompok yang efektif. Suatu dinamika kelompok dikatakan

efektif apabila dapat menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat diantara

peserta kegiatan, spontanitas, munculnya perasaan (seperti senang, rileks,

gembira, menikmati dan bangga), meningkatkan minat atau gairah untuk

terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan terjadinya katarsis, serta

meningkatkannya pengetahuan, dan ketrampilan sosial (Prayitno, dkk

1998:90).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

6

Berdasarkan hasil penelitian Kristina Betty Artati (2015) di SMP

Kanisius Kalasan terdapat peningkatan karakter tanggung jawab siswa

secara signifikan senilai Sig. (2 tailed) (0,001) < (0,05) ketika

menggunakan pendekatan experiential learning. Selain itu Clara Vania

(2015) juga menggunakan pendekatan experiential learning dalam

meneliti karakter kepemimpinan demokratis di SMP N 6 Surakarta dan

hasilnya pun efektif. Terjadi peningkatan karakter kepemimpinan

demokratis siswa secara signifikan (sig 2 tailed) (0,000) < (0,05). Jadi,

pendekatan experiential learning adalah salah satu pendekatan yang tepat

untuk mengatasi rendahnya karakter ksatria.

Berdasarkan hal di atas, maka peneliti bergabung dengan penelitian

Stranas (Strategis Nasional) untuk mengimplementasikan modul dengan

topik karakter ksatria kepada peserta didik dan mengangkat judul

“Peningkatan Karakter Ksatria Melalui Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa Kelas VIII A

Smp Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016”

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut.

1. Sebagian siswa SMP Panggudi Luhur Bayat kurang memiliki

karakter ksatria sebagai siswa sehingga kurang mampu menjalin

relasi yang baik dengan teman sebaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

7

2. Beberapa peserta didik kurang berani dalam mengungkapkan

pendapat.

3. Beberapa peserta didik belum mampu meminta maaf secara

langsung ketika melakukan kesalahan.

4. Belum pernah diterapkan layanan bimbingan klasikal berbasis

experiential learning di SMP maka diterapkan layanan bimbingan

klasikal berbasis experiential learning di SMP Pangudi Luhur

Bayat.

5. Beberapa peserta didik masih menjadi pelaku bullying di sekolah.

6. Pendidikan karakter baru sampai tingkat pengenalan norma-norma

atau nilai-nilai dan belum tindakan nyata dalam kehidupan sehari

hari.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab

masalah-masalah yang teridentifikasi khususnya masalah mengenai

kurangnya sikap ksatria sebagai peserta didik. Maka peneliti fokus pada,

“Peningkatan Karakter Ksatria Melalui Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Pendekatan Experiential Learning

Pada Siswa Kelas VIII A di SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran

2015/2016”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah

utama penelitian ini adalah apakah karakter ksatria siswa kelas VIII A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

8

SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 dapat ditingkatkan

melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning. Selanjutnya rumusan masalah utama

tersebut dijabarkan menjadi rumusan masalah khusus sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan upaya peningkatan

karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat

Tahun Ajaran 2015/2016 melalui pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experintial learning?

2. Seberapa tinggi peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum dan

sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning?

3. Seberapa tinggi peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 setiap siklus

melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan expriential learning?

4. a. Apakah terdapat peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 yang signifikan

sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning?

b. Apakah terdapat peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

9

signifikan antar siklus pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan dengan pendekatan experiential learning?

5. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter ksatria berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran

2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Secara utama penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat melalui

pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

menggunakan pendekatan experiential learning.

Sedangkan secara khusus, peneilitan ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan rencana dan pelaksanaan upaya peningkatan

karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat

Tahun Ajaran 2015/2016 melalui pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experintial

learning.

2. Mengukur peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII SMP

Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum dan

sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.

3. Menganalisis peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 setiap siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

10

melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan expriential learning.

4. a. Mengukur signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa kelas

VIII A A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016

sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning.

b. Mengukur signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa kelas

VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016

antar siklus pendidikan karakter berbasis layanan bimbingam

klasikal dengan pendekatan experiential learning.

5. Mengetahui seberapa efektif implementasi pendidikan karakter

ksatria berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Bayat Tahun Ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul

beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

kepada pengembangan ilmu bimbingan dan konseling

khususnya tentang karakter ksatria dan implementasi layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

11

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini menjadi pedoman

dalam melaksanakan pendidikan karakter di sekolah

bersama guru mata pelajaran yang lain.

b. Bagi guru Bimbingan dan Konseling hasil penelitian ini

dapat menjadi acuan untuk melaksanakan pendidikan

karakter berbasis layanan bimbingan klasikal secara tepat.

c. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman

tentang karakter ksatria pada diri peserta didik dan

melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

d. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan pengalaman dan

ketrampilanan baru dalam melakukan bimbingan klasikal.

Hasil penelitian ini juga menambah wawasan baru dan

peneliti dapat mengusulkan penyusunan modul pendidikan

karakter yang sesuai guna meningkatkan nilai-nilai karakter

dalam diri peserta didik.

G. Definisi Istilah

Adapun definisi istilah dalam penelitian ini yaitu:

1. Pendidikan karakter adalah usaha yang sungguh-sungguh untuk

membantu orang memahami, peduli, dan bertindak sesuai

dengan nilai- nilai etika inti.

2. Karakter adalah sifat alami seseorang dalam merespon situasi

secara bermoral. Sifat alami ini diwujudkan dalam tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

12

nyata melalui tingkah laku baik, jujur, menghormati orang lain,

berani minta maaf dan karakter mulia yang lainnya.

3. Karakter ksatria adalah kemampuan untuk menerima

keunggulan orang lain dan menerima kekurangan diri sendiri.

4. Bimbingan klasikal adalah suatu layanan bimbingan dan

konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru

bimbingan dan konseling (Guru BK) atau konselor kepada

sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di

dalam kelas.

5. Experiential Learning adalah model pembelajaran yang

menekankan pada pengalaman dan menciptakan proses belajar

yang melibatkan langsung peserta didik. Pengalaman yang

dialami peserta didik akan menjadikan pelajaran untuk proses

belajar menuju perubahan ke arah yang lebih positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan hakikat pendidikan karakter, hakikat karakter ksatria,

layanan bimbingan klasikal, hakikat pendekatan experiential learning, dan hakikat

remaja sebagai peserta didik.

A. Hakikat Pendidikan Karakter

1. Pengertian Karakter

Dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (2008:337), karakter

didefinisikan sebagai sifat–sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Budi pekerti merupakan

alat batin yang merupakan panduan akal dan perasaan untuk menimbang baik

buruk, tabiat, akhlak, watak, perbuatan baik, daya upaya dan akal. Perilaku

yang diartikan sbagai tanggapan atau reaksi individu yang berwujud dalam

gerakan (sikap) tidak hanya badan tetapi juga ucapan.

Menurut Prayitno, & Manullang (2010 : 47), karakter adalah sifat

pribadi yang relatif stabil pada diri yang menjadi landasan bagi penampilan

perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Dari beberapa definisi di

atas dapat di simpulkan bahwa karakter merupakan sifat relatif stabil pada diri

seseorang untuk menimbang baik buruk perilaku dan menjadi landasan

berperilaku.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Ramli (Wibowo 2013), pendidikan karakter memiliki esensi

dan makna yang sama dengan pendidikan moral atau pendidikan akhlak.

Pendidikan karakter yaitu pendidikan yang melibatkan aspek pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

14

(cognitive), perasaan (afeksi), dan tindakan (action). Melalui tiga aspek ini

diuraikan, serta diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan maka peserta

didik akan menjadi cerdas emosinya Suyanto (Wibowo 2013: 38).

Kementrian Pendidikan Nasional (2010), menjelaskan bahwa

pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang

baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak

berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan kata lain,

pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik,

perasaan yang baik, dan perilaku yang baik sehingga terbentuknya

perwujudan kesatuan perilaku dan sikap peserta didik. Berdasarkan pendapat

yang di kemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter

merupakan usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan

melibatkan aspek pengetahuan, perasaan maupun perilaku agar menjadi

pribadi yang baik di lingkungan masyarakat.

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Kementrian Pendidikan Nasional (2011), mengatakan bahwa

pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan

hasil pendidikan di sekolah yang mengarahkan pada pencapaian pembentuk

karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, seimbang sesuai

dengan standar kompetensi kelulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan

peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan

pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-

nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujudnya perilaku sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

15

Menurut Ramli (Wibowo 2013), tujuan pendidikan karakter adalah

membentuk peserta didik, agar menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat

menjadi warga yang baik, jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga

negara yang baik. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam

pembentukan karakter dan menggunakan pengetahuan yang baik dalam

melakukan kegiatan sehari-hari sehingga menjadi warna negara baik.

4. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter

Kementrian Pendidikan Nasional (2010), mengungkapkan bahwa

pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika/akhlaq mulia sebagai basis

karakter;

b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan, dan perilaku;

c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk

membangun karakter;

d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian;

e. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan perilaku

yang baik;

f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang

yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan

membantu meraka untuk sukses;

g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada peserta didik;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

16

h. Menfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi

fungsi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai

dasar yang sama;

i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam

membangun inisiatif pendidikan karakter;

j. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru

karakter, dan manifestasikan positif dalam kehidupan peserta didik.

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merujuk pada nilai-nilai agama, nilai-nilai yang

terkandung dalam UUD 1945, dan nilai-nilai hidup, tumbuh dan berkembang

dalam adat istiadat masyarakat indonesia yang bhineka tunggal ika telah

teridentifikasi 88 butir nilai karakter yang dikelompokan menjadi lima yaitu

nilai karakter dalam (1) hubungannya dengan Tuhan, (2) diri sendiri, (3)

sesama manusia, (4) lingkungan, (5) Kebangsaan. Oleh karena itu, pada tingkat

SMP di pilih 20 nilai karakter (Faturohman, Suryana, & Fatriyani, F 2013).

Setelah diadakan pengkajian terhadap nilai- nilai tersebut, dirumuskan 88 butir

nilai karakter sebagai berikut:

Tabel 2.1

88 Butir Karakter yang Baik

1. Adil

2. Amarah

3. Amal saleh

4. Antisipatif

5. Beriman dan bertaqwa

6. Berani memikul resiko

7. Berdisiplin

8. Bekerja keras

9. Berhati lembut

45. Mawas diri

46. Menghargai orang lain

47. Menghargai kesehatan

48. Menghargai waktu

49. Menghargai pendapat

orang lain

50. Menusiawi

51. Mencintai ilmu

52. Pemaaf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

17

Menurut Sedyawati (Fathurrohman 2013), terdapat 16 nilai karakter yang

harus dikembangkan untuk peserta didik di indonesia. Keenam belas nilai beserta

deskripsi untuk masing-masing nilai dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Jujur, yaitu sikap dan perilaku yang tidak suka berbohong dan berbuat

curang, berkata apa adanya dan berani mengakui kesalahan.

10. berinisiatif

11. Berpikir matang

12. Berpikir jauh kedepan

13. Bersahaja

14. Bersemangat

15. Bersikap konstruktif

16. Bersyukur

17. Bertanggung jawab

18. Bijaksana

19. Berkemauan keras

20. Bertenggang rasa

21. Beradap

22. Baik sangka

23. Berani berbuat benar

24. Berkepribadian

25. Cerdas

26. Cermat

27. Dinamis

28. Demokrasi

29. Efisien

30. Empati

31. Gigih

32. Hemat

33. Ihklas

34. Jujur

35. Kreatif

36. Kukuh hati

37. Ksatria

38. Komitmen

39. Koopratif

40. Kosmopolitan

( mendunia)

41. Lugas

42. Lapang dada

43. Lembut hati

44. Mandiri

53. Pemurah

54. Pengabdian

55. Pengendalian dri

56. Produktif

57. Prioritik

58. Rasa keterikatan

59. Rajin

60. Ramah

61. Rasa kasih sayang

62. Rasa percaya diri

63. Rela berkorban

64. Rendah hati

65. Rasa indah

66. Rasa memiliki

67. Rasa malu

68. Sabar

69. Setia

70. Sikap adil

71. Sikap hormat

72. Sikap tertib

73. Sopan santun

74. Sportif

75. Susila

76. Sikap nalar

77. Sikap mental

78. Kebersamaan

79. Tangguh

80. Tegas

81. Tekun

82. Tegar

83. Terbuka

84. Taat asas

85. Taat janji

86. Takut bersalah

87. Tawakal

88. Ulet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

18

b. Tahu Berterimakasih, yaitu menyatakan kepada orang lain melalui perkataan

dan tindakan atas jasanya terhadap kehidupan kita.

c. Tertib, yaitu kemampuan untuk mengatur diri dan sekitar untuk mencapai

efisiensi yang terbaik.

d. Penuh perhatian, yaitu kemampuan untuk menunjukan penghargaan pada

seseorang dengan jalan memberikan perharian penuh pada apa yang

diaktakannya.

e. Baik hati, yaitu memenuhi kebutuhan dasar orang lain tanpa mengharapkan

pamrih.

f. Tanggung jawab, yaitu mengetahui dan melakukan apa yang diharapkan.

g. Pemaaf, yaitu sikap untuk memaafkan dan melupakan kesalahan orang lian

tanpa menaruh dendam.

h. Peduli, yaitu kemampuan untuk memperhatikan kebutuhan orang lain.

i. Mengahargai waktu, yaitu sikap dan perilaku yang mampu memanfaatkan

waktu yang tersedia secara efisien dan efektif sehingga berhasil guna.

j. Sabar, yaitu sikap dan perilaku yang menunjukan kemampuan dalam

mengendalikan gejolak diri dan tetap bertahan dalam menghadapi berbagai

rangsangan atau masalah.

k. Cermat/teliti, yaitu sikap dan perilaku yang menunjukan ketelitian,

keseksamaan penuh minat dan kehati-hatian.

l. Pengendalian diri, yaitu kemampuan untuk menahan diri terhadap keadaan

diri/situasi/lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

19

m. Tenggang rasa (toleransi), yaitu sikap untuk menghargai dan menghormati

perbedaan.

n. Sopan santun yaitu kemampuan untuk mengikuti norma yang ada di

masyarakat.

o. Rela berkorban, yaitu kesediaan dan kerelaan untuk berkorban dan membanru

orang lain.

p. Sportif/berjiwa kesatria/berjiwa besar, yaitu kemampuan untuk menerima

keunggulan orang lain dan menerima kekurangan diri sendiri.

6. Komponen Pembentukan Karakter

Beberapa komponen yang merupakan pembentukan karakter menurut

Lickona (2013) adalah keterkaitan antara pengetahuan moral, perasaan moral dan

tindakan moral. Komponen pembentukan karakter divisualisasikan dalam gambar

sebagai berikut.

PENGETAHUAN

MORAL

1. Kesadaran moral

2. Menetahui nilai-nilai

moral

3. Pengambilan prespektif

4. Penalaran moral

5. Pengambilan keputusan

6. Pengetahuan diri

AKSI MORAL

1. Kompetensi

2. Kemauan

3. Kebiaasaan

PERASAAN MORAL

1. Hati nurani

2. Penghargaan diri

3. Empati

4. Menyukai kebaikan

5. Kontrol diri

6. Kerendahan hati

Gambar 2.1

Komponen Pembentukan Karakter yang Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

20

Ada beragam pengetahuan moral yang dapat kita memanfaatkan ketika kita

berhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup. Berikut adalah

penjelasan dari enam hal yang menjadi bagian dari pengetahuan moral:

a. Kesadaran moral

Ketidaksadaran moral yang sering terjadi pada diri manusia dalam

sebuah tingkatan usia adalah kebutaan moral, kondisi di mana orang tak

mampu melihat situasi yang sedang ia hadapi melibatkan masalah moral

dan membutuhkan pertimbangan lebih jauh. Remaja khususnya sangat

rentan terhadap kegagalan seperti ini bertindak tanpa mempertanyakan

“Apakah ini benar?”

Aspek pertama yang perlu di miliki oleh remaja dalam kesadaran

moral adalah remaja harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral

pertama mereka adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan

sebuah situasi membutuhkan penilaian moral. Kemudian memikirkan

dengan cermat pertimbangan apakah yang benar untuk bertindak tersebut.

Aspek kedua dari kesadaran moral adalah kendala untuk biasa

mendapatkan informasi. Remaja perlu mencari informasi dan memastikan

fakta terlebih dahulu sebelum membuat pertimbangan moral.

b. Mengetahui nilai-nilai

Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana

menerapkannya dalam berbagai situasi. Apa artinya “tanggung jawab”

ketika melihat siswa tidak mengerjakan PR dari Guru? Ketika melihat

siswa terlambat masuk kelas? Nilai-nilai moral yang perlu diketahui siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

21

dalam kehidupan ini diantaranya adalah menghormati kehidupan,

bertanggung jawab, berani minta maaf, berani mengakui kesalahan dan

toleransi. Semua ini merupakan faktor penentu dalam membentuk pribadi

yang baik.

c. Pengambilan prespektif

Pengambilan prespektif adalah kemampuan untuk mengambil

sudut pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain,

membayangkan bagaimana meraka akan berpikir, bereaksi, dan merasa.

d. Penalaran moral

Penalaran moral adalah memahami makna sebagai orang yang

bermoral dan mengapa harus bermoral. Seiring dengan perkembangan

penalaran moral anak-anak dan riset perkembangan penalaran moral

terjadi secara bertahap, mulai dari mempelajari mana yang termasuk

sabagai nalar moral dan mana yang tidak termasuk sebagai nalar moral

ketika akan melakukan sesuatu, pada tingkat tertinggi, penalaran moral

juga melibatkan pemahaman terhadap beberapa pinsip klasik, seperti:

“Hormatilah martabat setiap individu”, “Perbanyak berbuat baik”, dan

“Bersikaplah sebagimana engkau mengharapkan orang lain bersikap

kepadamu”. Prinsip-prinsip semacam ini dapat menuntun perubahan

perbuatan moral remaja dalam berbagai macam situasi.

e. Pengambilan keputusan

Dalam membuat keputusan seseorang dapat melakukan dengan

mempertimbangkan melalui pertanyaan kepada dirinya, seperti “apa saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

22

pilihanku?” apa konsekuensi yang kira-kira harus di hadapi orang lain

karena keputusan yang ku buat?”. Mampu memikirkan langkah yang

mungkin akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan

moral tersebut sebgai ketrampilan pengambilan keputusan reflektif.

f. Pengetahuan diri

Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang paling

sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi perkembangan karakter.

Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap kekuatan dan

kelemahan karakter diri dan mengetahui cara untuk memperbaiki

kelemahan tersebut. Kesadaran moral, pengetahuan terhadap nilai-nilai

moral, pengambilan prespektif, penalaran moral, pembuatan keputusan,

dan memahami diri sendiri merupakan kualitas-kualitas pemikiran yang

membentuk pengetahuan moral.

Dilihat dari sisi perasaan moral atau sisi emosional terdapat beberapa

faktor yang membentuk karakter pada seseorang. Faktor-faktor tersebut

adalah

a. Hati nurani

Hati nurani memiliki dua sisi: sisi kognitif dan sisi emosional. Sisi

kognitif menuntun seseorang dalam menentukan hal yang benar,

sedangkan sisi emosional menjadikan seseorang merasa berkewajiban

untuk melakukan hal yang benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

23

b. Penghargaan diri (Self-esteem)

Jika seseorang memiliki peghargaan diri yang sehat, maka

seseorang tersebut dapat menghargai diri sendiri. Dan jika seseorang

mampu menghargai dirinya sendiri, maka seseorang tersebut akan

menghormati dirinya sendiri. Dengan demikian, kecil kemungkinan

bagi seseorang untuk merusak tubuh atau pikirannya sendiri atau

membiarkan orang lain merusaknya.

Kemudian jika remaja yang memiliki penghargaan diri

yang sehat akan mempu memandang diri secara positif, cenderung

memperlakukan orang lain secara positif juga, tidak tergantung pada

pendapat orang lain, mampu bertahan diri dari tekanan teman

sebayanya, mempu mengikuti pertimbangan pribadi, dan lebih

bertanggungjawab terhadap diri, sesama, lingkungan dan kepada

Tuhan.

c. Empati

Empati merupakan kemampuan mengenali, atau merasakan, keadaan

yang tengah dialami orang lain. Empati merupakan sisi emosional dari

pengambilan prespektif.

d. Mencintai kebaikan

Jika seseorang mencintai kebaikan, mereka akan merasa senang

melakukan kebaikan. Cinta akan melahirkan hasrat, bukan hanya

kewajiban. Potensi ini merupakan potensi moral manusia yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

24

ada sejak usia kanak-kanak dan dapat terus dikembangkan dalam tiap

tahap perkembangan.

e. Kontrol diri

Kontrol diri merupakan pekerti yang penting untuk mengendalikan

emosional maupun perilaku diri seseorang. Kontrol diri membantu

seseorang untuk bersikap etis disaat seseorang sedang tidak

mengingikannya. Kontrol diri juga penting untuk mengekang

keterlenaan kita.

f. Kerendahan hati

Kerendahan hati merupakan bagian dari pemahaman diri.

Suatu bentuk keterbukaan murni terhadap kebenaran sekaligus

kehendak untuk berbuat sesuatu demi memperbaiki kegagalan.

Kerendahan hati juga membantu seseorang mengatasi kesombongan

diri. Kerendahan hati adalah pelindung terbaik dari perbuatan jahat.

Hati nurani, penghargaan diri, empati, mencintai kebaikan,

kontrol diri, dan kerendahan hati adalah komponen-komponen yang

membentuk sisi emosional moral seseorang. Perasaan seseorang

terhadap diri sendiri, orang lain, dan hal-hal yang baik bila

digabungkan dengan pengetahuan moral akan membentuk sumber

motivasi moral dalam diri seseorang tersebut. Ada atau tidaknya

perasaan moral dalam diri seseorang menjelaskan banyak hal

mengenai mengapa ada orang yang mempraktikan prinsip-prinsip

moral mereka dan ada yang tidak. Inilah alasan mengapa pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

25

nilai yang hanya sampai pada tataran intelektual, yang hanya

menyentuh pikiran dan bukan perasaan, kehilangan bagian penting

dari karakter.

Tindakan moral adalah produk dari dua bagian karakter

diatas. Jika seseorang memiliki kualitas moral intelektual dan

emosional maka mereka memiliki kemungkinan tindakan yang

menurut pengetahuan dan perasaan mereka adalah tindakan yang

benar. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakan

seseorang sehingga mampu melakukan tindakan bermoral atau

menghalanginya maka perlu melihat lebih dalam dari ketiga aspek

dari tindakan moral berikut.

a. Kompetensi

Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan

dan perasaan moral ke dalam tindakan moral efektif.

b. Kehendak

Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap

terkendali oleh akal. Kehendak juga dibutuhkan untuk dapat

melihat dan memikirkan suatu keadaan melalui seluruh dimensi

moral. Kehendak dibutuhkan untuk mendahulukan kewajiban,

bukan kesenangan. Kehendak dibutuhkan untuk menahan godaan,

bertahan dari tekanan teman sebaya, dan melawan gelombang.

Kehendak merupakan inti keberanian moral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

26

c. Kebiasaan

William Bennett (Lickona, 2014:87) mengatakan: “orang-

orang yang memiliki karakter yang baik bertindak dengan

sungguh-sungguh, loyal, berani, berbudi, dan adil tanpa banyak

tergoda oleh hal-hal sebaliknya.” Mereka melakukan yang benar

karena kebiasaan.

Dari penjelasan di atas, mengenai faktor-faktor

pembentukan karakter yang baik dapat disimpulkan bahwa dalam

diri seseorang yang berkarakter baik, pengetahuan, perasaan, dan

tindakan moral akan bekerja secara bersama-sama untuk saling

mendukung. Tentu saja tidak selalu demikian, orang yang sangat

baik sekalipun sering kali gagal menunjukan moral terbaik

mereka. Hal ini nampak bahwa pembentukan karakter merupakan

suatu proses seumur hidup dalam kehidupan setiap orang.

Kehidupan bermoral yang dijalani setiap orang termasuk remaja

secara bertahap dapat memadukan pertimbangan, perasaan, dan

pola-pola tingkah laku yang benar.

Dengan ini seseorang dapat terus berproses dalam

membentuk karakter yang baik. Dalam komponen karakter yang

baik yang telah dijelaskan di atas, juga merupakan faktor

pembentukan karakter ksatria remaja/peserta didik. Dimana

karakter ksatria merupakan salah satu nilai karakter yang menjadi

bagian dari komponen karakter yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

27

B. Pengertian Karakter Ksatria

1. Pengertian Karakter Ksatria

Menurut Fathurrahman & Fatriyani (2013:134), karakter ksatria yaitu

kemampuan untuk menerima keunggulan orang lain serta menerima

kekurangan diri sendiri. Dari definisi tersebut ada dua unsur yang penting

yaitu kemampuan menerima keunggulan orang lain dan menerima

kekurangan diri sendiri. Dalam berbagai literatur karakter kesatria juga

disebut karakter berjiwa besar atau sportif.

Menurut Samani dan Hariyanto (2013), menjelaskan karakter sportif

memiliki makna menghargai dan menaati aturan main, dapat menerima

kemenangan dan kekalahan apa adanya secara terbuka. Namun dalam

penelitian ini peneliti menggunakan istilah karakter ksatria. Dari beberapa

pendapat yang di kemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa karakter

ksatria adalah individu yang memiliki sifat pemberani dan memiliki

kemampuan menerima keunggulan orang lain serta menerima kekurangan diri

sendiri.

2. Karakteristik Karakter Ksatria

Menurut Fathurrahman & Fatriyani (2013:134), ciri-ciri individu yang

memiliki karakter ksatria adalah sebagai berikut.

a. Mengakui kesalahan

Individu yang memiliki karakter ksatria akan berani mengakui bila

melakukan kesalahan (baik di rumah, sekolah maupun dalam pergaulan),

menghindari sikap ingkar dan bohong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

28

b. Menghargai orang lain

Individu yang memiliki karakter ksatria akan menghargai orang lain

dengan cara terbiasa menyadari kelebihan orang lain dan tidak segan

belajar dari contoh yang ada (baik dalam ilmu maupun pengalaman)

menghindari sikap angkuh, bersikap jujur, dan bertanggung jawab, selalu

mengatakan yang benar dengan benar dan yang salah tetap salah.

c. Mawas diri

Individu yang memiliki karakter ksatria memiliki sikap mawas diri

dengan berani melakukan intropeksi dan bertanggung jawab terhadap

segala yang dilakukan (baik di sekolah, dalam pergaulan, organisasi

maupun masyarakat luas), dan selalu menghindari sikap dan tindakan

licik.

3. Upaya Pengembangan Karakter Ksatria

Buchori (Fathurrahman, dkk, 2013), menyebutkan bahwa upaya

pengembangan karakter salah satunya karakter ksatria seharusnya mampu

membawa siswa ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara

afektif, akhirnya ke pengalaman nilai secara nyata dalam kehidupan sehari-

hari. Menurut Fathurrahman, dkk (2013), karakter dikembangkan melalui

tahap pengalaman (knowling), pelaksanaan, (acting), kebiasaan (habit).

Pengalaman karakter dalam suatu sistem pendidikan keterkaitan antar

komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang

dapat dilakukan atau tidak secara bertahap dan saling berhubungan antara

pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

29

melaksanakannya baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama,

lingkungan, bangsa dan negara.

C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan Klasikal

Depdiknas (2008), menjelaskan bahwa layanan bimbingan klasikal

adalah salah satu pelayanan dasar yang dirancang konselor untuk melakukan

kontak langsung dengan para peserta didik di kelas secara terjadwal. Kegiatan

ini dilaksanakan melalui pemberian materi bimbingan yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik itu sendiri.

Menurut Makhrifah & Nuryono ( 2014:1), mengemukakan bimbingan

klasikal merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang di berikan

kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling kepada sejumlah

peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas.

Bimbingan diberikan untuk mencegah (preventif) terjadinya masalah dan

pengembangan (developmental) kemampuan peserta didik. Dari pendapat di

atas dapat disimpulkan bahwa, bimbingan klasikal adalah satu pelayanan

dasar yang dirancang konselor dengan memberikan materi yang sesuai

dengan kebutuhan peserta didik dalam satuan kelas.

2. Tujuan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Klasikal

Winkel & Sri Hastuti (2004:31-32), menjelaskan bahwa tujuan

penyelenggaraan layanan bimbingan yaitu, supaya sesama manusia mengatur

kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal

mungkin, menggunakan kebebasannya sebagai manusia dewasa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

30

berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik

padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini

secara memuaskan.

Layanan bimbingan mempunyai tujuan supaya orang yang dilayani

dapat mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri akibat dan

konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tujuan bantuan itu diberikan yaitu

supaya orang atau kelompok yang dilayani menjadi mampu menghadapi

semua tugas perkembangan hidupnya secara dasar dan bebas.

Menurut Makhrifah dan Nuryono (2004:2), tujuan penyelenggaraan

bimbingan yaitu untuk meluncurkan aktifitas-aktifitas pelayanan yang

mengembangkan potensi siswa atau mencapai tugas-tugas perkembangannya

sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. Dari penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa tujuan penyelenggaraan bimbingan klasikal adalah supaya

sesama manusia dapat mengatur kehidupannya sendiri, menjamin

perkembangan dirinya sendiri secara optimal dan dapat mengembangkaan

potensi siswa.

3. Tahapan Layanan Bimbingan Klasikal

Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2016), langkah-langkah

bimbingan klasikal sebagai berikut.

a. Persiapan

1) Mempersiapkan topik materi bimbingan klasikal, yang dirumuskan

berdasarkan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

31

(SKKPD) (Ditjen PMPTK, 2007), masalah yang dihadapi peserta

didik diungkap melalui instrumen yang relevan.

2) Menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal yang akan

diberikan

3) Mendokumentasikan rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal

yang akan diberikan

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan layanan bimbingan klasikal sesuai jadwal dan materi

yang telah dirancang

2) Mendokumentasikan rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal

yang telah diberikan

3) Mencatat peristiwa dan hal-hal yang perlu perbaikan dan tindak lanjut

setelah layanan bimbingan klasikal dilaksanakan

c. Evaluasi

1) Melakukan evaluasi proses layanan bimbingan klasikal

2) Melakukan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal yang telah

diberikan

D. Hakikat Pendekatan Experiential Learning

1. Pengertian Pendekatan Experiential Learning

Menurut Prayitno, dkk (1998: 90) experiential learning adalah sebuah

pendekatan dalam penyelenggaraan bimbingan dinamika kelompok, dikatakan

efektif ketika dapat menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat diantara

peserta kegiatan, meningkatkan spontanitas, munculnya perasaan positif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

32

meningkatkan minat atau gairah untuk lebih terlibat dalam proses kegiatan,

memungkinkan terjadinya katarsis, serta meningkatnya pengetahuan dan

ketrampilan sosial.

Kolb (1984) menjelaskan : “experiential learning: expericence as the

source of learning and development”. Dari pernyataan tersebut terdapat

makna bahwa metode experiential learning adalah pembelajaran yang

memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik. Peserta didik secara aktif

mengeksplorasi, dan membuat catatan tentang peristiwa yang terjadi.

Experiential learning dipahami sebagai tindakan untuk mencapai sesuatu

berdasarkan pengalaman yang secara terus menerus mengalami perubahan

guna meningkatkan keefektivan hasil belajar.

Dengan kata lain experiential learning merupakan model

pembelajaran yang membuat peserta didik terlibat langsung dalam proses

belajar dan peserta didik mendapatkan pengalaman-pengalaman yang menjadi

suatu pengetahuan. Pengalaman yang dialami secara langsung oleh peserta

didik dalam proses belajar akan mengalami perubahan, guna meningkatkan

efektivitas hasil belajar.

2. Karakteristik Experiential Learning

Menurut Kolb (1984), ada 6 karakteristik experiential learning yakni:

a. Pembelajaran terbaik itu dipahami sebagai proses bukan terbatas

pengetahuan, belajar tidak berakhir pada hasil pengalaman membentuk

kembali pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

33

b. Belajar adalah pengalaman membentuk kembali pengetahuan.

Pembelajaran difasilitasi oleh proses yang mampu membuat siswa

membangun gambaran mengenai keyakianan-keyakinan dan ide-ide

terhdap suatu topik sehingga dapat dijelaskan, diujikan, dan diintegrasikan

dengan ide-ide baru.

c. Belajar membutuhkan resolusi dari konflik antara cara dialektikal yang

bertentangan dengan adaptasi dunia. Konflik, perbedaan dan ketidak

setujuan yang menuntun proses belajar. Pergerakan ke belakang dan empat

cara berlawanan antar refleksi, tindakan, perasaan dan pikiran.

d. Belajar adalah proses menyeluruh dari adaptasi. Belajar bukan hanya hasil

dari kognisi tetapi keterlibatan yang terintegrasi pada keseluruhan fungsi

individu: berpikir, merasakan, penerimaan dan bertindak.

e. Hasil belajar berasal dari sinergi transaksi antara manusia dengan

lingkungan. Pembelajaran terjadi melalui keseimbangan proses dialektikal

asimilasi pengalaman baru ke dalam konsep yang sudah ada dan

mengakomodasikan konsep yang sudah ada pada pengalaman baru.

3. Tujuan Experiential Learning

Tujuan model experiential learning adalah untuk mempengaruhi siswa dengan

tiga cara yaitu mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap siswa dan

memperluas ketrampilan yang telah ada pada siswa. Ketiga hal ini kemudian

menjadi fokus metode experiential learning (Baharuddin dan Wahyuni, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

34

4. Tahapan Pembelajaran Experiential Learning

David Kolb menyampaikan pendekatan experiential learning adalah

sebuah poses yang melingkar dan terdiri dari empat fase sebagai berikut.

a. Concrete Experience

Merupakan fase menggunakan pengalaman yang sudah dilalui peserta atau

pengalaman yang disediakan untuk pembelajar yang lebih lanjut.

b. Reflective Obsevation

Merupakan fase menggunakan pengalaman yang sudah dilalui peserta atau

pengalaman yang disediakan untuk pembelajaran yang lebih lanjut.

c. Abstract Conceptualization

Merupakan fase dimana proses menemukan tren yang umum dan

keebnaran dalam pengalaman yang telah dilalui peserta atau membentuk

reaksi pada pengalaman yang baru menjadi sebuah kesimpulan atau

konsep baru.

d. Active Experimentation

Merupakan fase modifikasi perilaku lama dan mempraktikan pada situasi

keseharian para peserta.

Efektivitas proses pembelajaran experiential learning akan terdukung

apabila peserta didik memiliki kemampuan mengikuti proses dari masing-

masing fase tersebut. Keempat fase tersebut divisualisasikan pada gambar

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

35

Gambar 2.2 Fase Pendekatan Experiential Learning Menurut Kolb

Sejalan dengan pendapat Kolb, Pfeiffer (Supratiknya, 2011) menjelaskan

bahwa dalam belajar experiential learning peserta didik memiliki

pengalaman yang bertahap yakni:

a. Mengalami

Peserta didik terlibat atau dilibatkan dalam kegiatan tertentu, seperti

melakukan tugas tertentu atau mengamati objek atau rekaman

kejadian tertentu, entah secara sendiri-sendiri atau bersama.

b. Membagikan pengalaman

Peserta didik membagikan hasil pelaksanaan tugas atau hasil

pengamatannya teradap objek atau kejadian tertentu pada tahap

sebelumnya termasuk reaksi pribadinya baik berupa tanggapan

pemikiran maupun tanggapan perasaanya, kepada peserta lain baik

dalam kelompok-kelompok kecil maupun kepada seluruh peserta.

c. Memproses pengalaman

Peserta mengolah data yang baru dibagikan dengan cara

mendiskusikan atau memikirkannya bersama, memaknai atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

36

menafsirkannya, membandingkan tanggapan peserta yang satu dengan

yang lain, menemukan hubungan antar makna atau tanggapan yang

muncul.

d. Merumuskan kesimpulan

Peserta didik diajak dan dibantu untuk menyimpulkan prinsip-prinsip,

merumuskan hipotesis-hipotesis, dan merumuskan manfaat untuk

didiskusikan atau dipikirkan bersama.

e. Menerapkan

Peserta didik sungguh-sungguh menangkap relevansi atau makna

manfaat dari penelitian atau bimbingan yang baru dijananinya, serta

memiliki tekad untuk menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan

sehari-hari.

Gambar 2.3 Tahapan Pembelajaran Experintial Learning

Menurut Pfieiffer

Mengalami

Membagikan

MemprosesMerumuskan

Menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

37

5. Aktivitas Inti dalam Experiential Learning

Supratiknya (2011:78-80) ada beberapa jenis aktivitas atau kegiatan

inti yang lazim di praktikkan pada berbagai tahapan proses belajar dalam

siklus pembelajaran eksperiensial yaitu:

a. Refleksi

Hakikat refleksi adalah memantulkan atau lebih tepat

menghadirkan kembali dalam batin individu aneka pengalaman yang

sudah terjadi, untuk menemukan makna dan nilainya yang lebih dalam.

Maka ada yang menyatakan bahwa refleksi selalu bertujuan mendidik,

dalam arti berperan sebagai jembatan yang menghubungkan pengalaman

pribadi dan belajar.

b. Sharing

Sharing adalah membagikan pikiran dan atau perasaan yang

muncul sebagai hasil refleksi, kepada orang lain dalam kegiatan belajar

bersama. Dalam sharing bersama atau saling berbagi hasil refleksi,

masing-masing peserta saling mendengarkan, saling membantu

menangkap makna dan nilai yang semakin mendalam dari berbagai

pengalaman hidupnya, serta saling meneguhkan.

Supaya dalam kegiatan refleksi dan sharing berjalan efektif dan baik,

fasilitator atau guru BK perlu memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam

apa yang disebut lingkaran refleksi Reed & Koliba (Supratiknya, 2011).

Peserta diminta duduk membentuk lingkaran. Fasilitator atau guru BK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

38

sebaikya ikut membaur duduk dalam lingkaran bersama siswa, jangan

berdiri atau duduk di depan.

6. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Experiential Learning

Pendekatan Experiential Learning memiliki kelebihan yakni dapat

meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantu terciptanya suasana

belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar,

mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif, dan mendorong

siswa untuk melihat sesuatu dari prespektif yang berbeda. Selain beberapa

kelebihan yang telah disebutkan, terdapat pula kekurangan dari pendekatan

experiential learning yakni dibutuhkan alokasi waktu yang relatif lama dalam

proses pembelajaran (Sinaga, 2013).

Dari kelebihan dan kekurangan yang ada pada pendekatan experiential

learning tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan experiential learning

dapat efektif apabila diberikan kepada peserta didik dengan memperhatikan

materi yang akan diberikan, persiapan, strategi yang akan digunakan dan

alokasi waktu yang disediakan. Dengan begitu pembelajaran dengan

pendekatan experiential learning dapat efektif diberikan kepada peserta didik

sehingga tercapailah tujuan dari pendekatan experiential learning yakni

mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap siswa dan memperluas

ketrampilan-ketrampilan siswa yang telah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

39

E. Hakikat Remaja sebagai Peserta didik SMP

1. Pengertian Remaja

Istilah adolencene (Inggris) berasal dari Bahasa Latin adolescere

yang artinya tumbuh ke arah kematangan Sarwono (1989:8). Kematangan

di sini tidak hanya kematangan fisik tetapi kematangan psikologis. Word

Health Organization (WHO) Sarwono (1989:9) mendefinisikan remaja

sebagai suatu masa ketika

a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda

seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari

kanak-kanak menjadi dewasa.

c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

Berdasarkan beberapa pengertian remaja di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa remaja individu yang sedang berada dalam suatu

masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang ditandai

dengan perkembangan aspek fisik, psikis, dan sosial-ekonomi.

Remaja sebagai peserta didik merupakan salah satu komponen

manusiawi yang menepati posisi sentral. Peserta didik menjadi pokok

persoalan dari tumpuan perhatian semua proses transformasi yang disebut

pendidikan. Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem

pendidikan, peserta didik sering di sebut sebagai “raw material” (bahan

mentah). Dalam prespektif pedagogis, peserta didik dipandang sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

40

manusia yang memiliki potensi yang bersifat laten, sehingga

membutuhkaan binaan dan bimbingan untuk mengaktualisasikannya agar

ia dapat menjadi manusia yang cakap.

Dalam prespektif Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4, “pesarta didik diartikan sebagai anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan drinya melalui proses

pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu” (Desmita,

2009:39).

2. Karakteristik Remaja sebagai Peserta didik SMP

Menurut Desmita (2009:36), dilihat dari tahapan perkembangannya

remaja sebagai peserta didik usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)

berada pada tahapan perkembangan pubertas (10-14 tahun). Beberapa

karakteristik yang menonjol pada remaja sebagai peserta didik usia SMP

adalah sebagai berikut:

a. Terjadinya ketidak seimabungan porsi tinggi dan berat badan;

b. Mulai timbulnya seks skunder

c. Kecenderungan ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan

keinginan bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan

kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua;

d. Senang membandingkan kaidah-kaidah, nila-nilai etika atau norma

dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa;

e. Mulia mempertanyakan secara spesifik mengenai eksistensi dan sifat

kemurahan dan keadilan Tuhan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

41

f. Rekasi dan ekspresi emosi labil;

g. Mulai mengembangkan standard harapan terhadap perilaku diri sendiri

yang sesuai dengan dunia sosial;

h. Kecenderunagn minat dan pilihan karier relatif sudah jelas.

3. Tugas Perkembangan Remaja sebagai Peserta Didik SMP

Tugas perkembangan remaja difokuskan pada perubahan sikap

dan perilaku kekanak-kanakan dan berusaha mencapai kemampuan

bersikap dan berperilaku secara dewasa. Tugas–tugas perkembangan

remaja menurut Hurlock (Ali & Ashori, 2009), sebagai berikut.

a. Mampu menerima keadaan fisik

b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia remaja

c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang

berlainan jenis

d. Mencapai kemandirian emosional

e. Mencapai kemandirian ekonomi

f. Mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat

diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat

g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan

orang tua

h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan

untuk memasuki dunia dewasa

i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

42

j. Memahami dan mempersiapkan sebagai tanggung jawab kehidupan

keluarga.

4. Perkembangan Karakter Ksatria pada Remaja

Karkater ksatria dapat membentuk remaja menjadi pribadi yang berani

mengakui kesalahan yang dilakukan, menghargai orang lain, serta memiliki

sikap mawas diri. Akan tetapi, dalam perkembangannya tidak selalu

berjalan dengan baik, sebagai remaja yang berada pada masa transisi anak-

anak menuju dewasa, mereka mengalami perubahan dari berbagai aspek

yang mempengaruhi nilai-nilai karakter dalam diri.

Fathurrahman, dkk (2013) mengungkapkan bahwa terdapat tiga

komponen karakter yang baik yaitu pengetahuan tentang moral, perasaan

atau penguatan emosi dan perbuatan (moral knowling, moral feeling, dan

moral action). Sejalan dengan pedapat Lickona (2013), komponen

pembentukan karakter baik memiliki keterkaitan antara pengetahuan moral,

perasaan moral dan tindakan moral. Remaja SMP yang sedang mengalami

transisi moralitas. Transisi ini adalah peralihan dari moralitas anak yang

berorientasi menghindari hukuman dan berorientasi mengejar ganjaran

(preconventional reasonng) ke arah moralitas yang lebih dewasa (post

conventional reasoning). Sering kali, dalam transisi moralitas ini terjadi

pelanggaran terhadap standar norma lingkungan sosial, baik pelanggaran

aturan di rumah, sekolah maupun pelanggaran hukum (Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2014). Dengan ini diharapkan dapat menjadi

perhatian bagi seluruh pihak baik orang tua maupun guru di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

43

F. Kerangka Pikir

Karakter ksatria adalah kemampuan untuk menerima keunggulan

orang lain serta menerima kekurangan diri sendiri. Ada beberapa siswa yang

memiliki karakter ksatria tetapi masih rendah sehingga tindakan yang

mencerminkan karakter ksatria juga kurang diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari, akibatnya kerap muncul permasalahan yang ada di sekolah.

Melalui penelitian tindakan bimbingan dan konseling maka dirancang

sebuah tindakan berupa upaya meningkatkan karakter ksatria dalam diri siswa.

Kegiatan yang sudah dirancang adalah layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning. Bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning yang menggunakan dinamika kelompok agar siswa

mengalami sendiri sehingga meningkatkan spontanitas atau gairah untuk

terlibat dalam proses belajar, mungkinkan terjadinnya katarsis serta

meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan sosial. Bimbingan dilakukan

selama tiga kali dengan topik yang berbeda tetapi sesuai dengan karakter

ksatria. Penggunaan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning akan memberikan perubahan berupa pemahaman dan

penerapan karakter ksatria yang semakin baik dalam diri siswa sehingga

terlihat dalam perilaku sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

44

Peningkatan Karakter Ksatria Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016

Rendahnya Karakter Ksatria siswa

Pendidikan Karakter

Pembelajaran Kegiatan Pembinaan Siswa Manajemen Sekolah

Evaluasi

Model Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan

Pendekatan Experiential Learning

a. Belum efektif

b. Belum menunjukan

karakter siswa

Kegiatan inti

Kegiatan Penutup

Gambar 2.4

Kerangka Pikir Penelitian

Lay

anan

bim

bin

gan

kla

sik

al

Kegiatan Pembukaan

Refletive

Observation Active

Experimenta

tion

Abstrak

Conceptualizat

ion

Conccret

Experience

a. Fasilitator memberikan pengantar tentang

kegiatan.

b. Siswa melakukan kegiatan untuk mendapatkan

pengalaman

a. Siswa secara pribadi/ kelompok membuat kesimpulan dari

pengalaman yang di refleksikan

b. Siswa secara pribadi/ kelompok mensharingkan kesimpulan

c. Fasilitator memberikan materi kegiatan atas kesimpulan

siswa

a. Siswa secara pribadi

atau kelompok

membagikan refleksi

berdasarkan

pengalaman

b. Siswa

mengungkapkan hasil

pengalaman

c. Fasilitator

memberikan feedback

atas refleksi

a. Siswa secara

pribadi/kelompok

merumuskan niat

untuk dilakukan

dalam kehidupan

sehari-hari

berdasarkan konsep

dan kesimpulan b. Fasilitator

membrikan

bombongan atas niat

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

45

G. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian pendidikan terintegrasi Barus (2015)

SMP di 5 kota menemukan bahwa hasil implementasi pendidikan karakter

terintegrasi efektivitasnya belum menggembirakan. Temuan evaluatif secara

empirik menunjukan 36,4% dari 653 siswa SMP di 5 kota yang terteliti masih

berada pada kategori kurang baik dan beberapa di antaranya buruk dalam

capaian skor karakternya. Hanya 12,3% dari 653 siswa yang masuk kategori

baik dengan capaian skor ≥ 7 pada skala stannine.

Melihat hasil yang kurang maksimal maka Ervin Aprilianti (2016)

melakukan penelitian di SMP Negeri 4 Wates menemukan bahwa pemahaman

karakter berjiwa besar terdapat perkembangan semakin membaik dengan

menggunakan metode dinamika kelompok yang diaplikasikan dalam

permainan. Serta terdapat peningkatan karkater berjiwa besar secara signifikan

senilai (Sig 2 tailed) sebesar (0,002) ˂ (0,05) sebelum dan sesudah diberikan

tindakan. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitiaan tentang

peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experienatial learning.

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan, maka hipotesis

tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho : Karakter Ksatria tidak dapat ditingkatkan melalui pendidikan

karakter berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

46

Hi : Karakter Ksatria dapat ditingkatkan melalui pendidikan karakter

berbasis bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning pada

siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

47

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan beberapa hal yang akan diteliti meliputi: jenis

penelitian penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen

pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Penelitian tindakan

bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah

pemberian layanan bimbingan di dalam kelas dan upaya memecahkan

masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang sesuai

(Hidayat & Badrujaman, 2012). Penelitian ini tergolong dalam PTBK karena

penelitian ini mengkaji masalah karakter ksatria yang masih rendah sehingga

ingin ditingkatkan dengan tindakan bimbingan klasikal. Tindakan tersebut

menggunakan pendekatan experiantial learning untuk meningkatkan karakter

ksatria pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis & Mc.

Taggart (Hidayat, 2012). Pelaksanaan penelitian tindakan model ini terdiri

dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi

dalam satu siklus. Siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada setiap tindakan.

Model Kemmis & Mc. Taggart digambarkan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

48

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc. Taggart

Pada tahap pertama peneliti melakukan perencanaan yaitu

menyusun langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan

permasalahan dalam penelitian. Peneliti juga menyiapkan alat dan bahan

yang diperlukan dalam proses tindakan, menyusun instrumen, dan

pedoman observasi.

Tahap kedua yang dilakukan oleh peneliti yaitu memberikan

tindakan kepada siswa sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti.

PELAKSANAAN

PERRENCANAAN

REFLEKSI

PENGAMATAN SIKLUS 1

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

REFLEKSI

PERRENCANAAN

SIKLUS 3

PERRENCANAAN

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PELAKSANAAN

SIKLUS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

49

Pada penelitian ini pokok permasalahan yang diteliti adalah meningkatkan

karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat melalui

layanan bimbingan klasikal melalui pendekatan experiential learning

dalam meningkatkan karakter ksatria dalam diri siswa.

Peneliti menyampaikan tiga topik bimbingan dalam tiga siklus

penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Ketiga topik tersebut adalah

berani mengakui kesalahan, berani meminta dan memberi maaf, serta

berani mengungkapkan pendapat di depan umum.

Tahap ketiga yaitu pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh

pengamat. Melalui oservasi ini, pengamat mengumpulkan informasi

tentang kelebihan serta kekurangan dalam melaksanakan tindakan.

Informasi tersebut digunakan untuk membuat perencanaan ulang tindakan

pada siklus berikutnya.

Tahap terakhir yang dilakukan peneliti adalah peneliti membuat

refleksi tentang hal-hal yang didapatkan selama proses tindakan, hal yang

menjadi kekuatan dan hal yang perlu ditingkatkan dalam tindakan

selanjutnya. Selain itu, peneliti juga melihat hasil refleksi yang dituliskan

oleh siswa setelah mengikuti proses bimbingan klasikal. Jika pada tahap

ini peneliti belum mencapai tujuan yang telah dibuat maka peneliti akan

melaksanakan siklus berikutnya dengan perbaikan yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

50

B. Setting Penelitian (Lokasi, Waktu, Mitra Kolaboratif)

1. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini di lakukan di SMP Pangudi Luhur Bayat yang terletak di

depan Gereja Santa Maria Ratu Bayat. Ruang kelas VIII A yang terletak

bersebelahan dengan ruang kelas VIII B. Fasilitas di ruang kelas VIII A

meliputi: LCD, Sound, meja, kursi, papan tulis, kipas angin, salib, papan data

administrasi kelas, meja guru dan bendera. Suasana kelas nyaman untuk belajar

jauh dari keramaian. Waktu pengumpulan data di SMP Pangudi Luhur Bayat

kelas IX sedang persiapan ujian jadi yang masuk sekolah hanya kelas VII dan

VIII.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 13 Mei, 16 Mei, 23 Mei

2016. Terdiri dari pemberian pra-tindakan, pretest sebelum pemberian

treatment, tiga kali perlakuan (treatment) dengan tiga topik bimbingan yakni

“Berani Mengakui Kesalahan”, “Berani Minta dan Memberi maaf”, “Berani

Berpendapat di Depan Umum”, dan satu kali posttest setelah treatment. Selain

itu peneliti melakukan persiapan, penyusunan modul, kuesioner dan

pengolahan data di Kampus III Pingan. Berikut rincian kegiatan penelitian.

Tabel 3.1

Kegiatan dalam Penelitian

No Jenis kegiatan Waktu

1 Persiapan dan penyusunan modul Februari – Mei 2016

2

Pengumpulan data

1. 13 Mei 2016

2. 16 Mei 2016

3. 23 Mei 2016

3 Pengolahan data dan kesimpulan Mei – Januari 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

51

2. Mitra Kolaboratif Penelitian

Dalam penelitian ini melibatkan mitra sekolah yaitu Wali Kelas VIII A

dan Pengamat.

Tabel 3.2

Mitra Kolaboratif

No Mitra Peran Deskripsi Tugas

1 Wali Kelas Pendidik a. Membantu peneliti

dalam mengamati

pelaksanaan layanan

bimbingn klasikal

b. Memberikan masukan

dan saran pelaksanaan

layanan bimbingan

klasikal

2 Elisabet

Dwi Retno

(131114050)

Mitra Kolaborator a. Membantu peneliti

dalam mengamati

pelaksanaan layanan

bimbingn klasikal

b. Sebagai mitra peneliti

saat proses dinamika

kelompok

c. Membantu membagikan

instrumen dan

mengamati siswa

C. Subjek Penelitian

Siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat tahun ajaran 2015/2016,

peserta berjumlah 22 orang. Rincian subjek tampak dalam tabel berikut.

Tabel 3.3

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian

Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

Siswa-siswi kelas VIII A 14 8

Jumlah 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

52

D. Jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Jenis Tindakan

Jenis tindakan dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning. Pelaksanaan layanan

bimbingan klasikal dengan experiential learning terdiri dari tiga siklus.

Setiap siklus akan diberikan satu topik bimbingan yang relevan untuk

meningkatkan karakter ksatria. Siklus I dengan topik “Berani Mengakui

Kesalahan” bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa ketika

mengakui kesalahan yang diperbuat. Siklus II dengan topik “Berani

Meminta dan Memberi Maaf” bertujuan untuk meningkatkan

keberanian siswa dalam meminta dan memberi maaf. Siklus III dengan

topik “Berani Mengungkapkan Pendapat Di depan Umum” pemilihan

topik ini sesuai dengan karakter ksatria. Ketika individu berani untuk

mengakui kesalahan maka akan berani juga untuk meminta maaf atas

kesalahan yang diperbuatnya. Individu yang memiliki karakter ksatria

akan menerima kekurangan diri sendiri dan mau belajar dari

pengalaman orang lain sehingga meningkatkan keberanian

mengungkapkan pendapat di depan umum. Topik tiap siklus

divisualisasikan dalam gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

53

Siklus : I

Tujuan : Meningkatkan keberanian untuk mengakui kesalahan

Topik : Berani mengakui kesalahan

Skenario : Dinamika kelompok dengan permainan

pesan berantai. Setelah selesai siswa membagikan

pengalaman. Menonton video berani mengakui

kesalahan. Refleksi dan merumuskan niat yang akan dilakukan.

Siklus : II

Tujuan : Meningkatkan kebernaian untuk meminta

maaf

Topik : Berani meminta maaf dan memberi maaf

Skenario : Dinamika kelompok dengan permainan

menara berapi. Menonton video berani meminta dan

membari maaf. Refleksi dan merumuskan niat yang akan dilakukan

Siklus : III

Tujuan : Meningkatkan keberanian berpendapat di depan umum

Topik : Berani berpendapat di depan umum

Skenario : Setiap siswa membuat simbol diri dan

mensharingkan kepada teman-temannya. Memberikan

bombongan. Refleksi dan merumuskan niat yang akan dilakukan..

RO AE

AC

CE

a. Fasilitator memberikan pengantar tentang

kegiatan.

b. Siswa melakukan kegiatan untuk

mendapatkan pengalaman

a. Siswa membuat kesimpulan dari pengalaman

yang di refleksikan

b. Siswa secara pribadi/ kelompok mensharingkan

kesimpulan

c. Fasilitator memberikan materi penguatan

a. Siswa

membagikan

refleksi

berdasarkan

engalaman

b. Siswa

mengungkapkan

hasil pengalama

c. Fasilitator

memberikan

feedback

a. Siswa

merumuskan

niat untuk

dilakukan

dalam

kehidupan

sehari-hari

b. Fasilitator

memberikan

bombongan

atas niat siswa

Gambar 3.2 Proses Tindakan Bimbingan dan Konseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

54

2. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini memiliki indikator keberhasilan pemberian tindakan

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

untuk meningkatkan karakter ksatria siswa melalui capaian skor tes dan

skala peningkatan karakter ksatria sebagai berikut.

Tabel 3.4

Capaian Rata-Rata Skor Siswa

No Indikator Rata-Rata Skor Siswa

1 Pre-Test 63.00

2 Siklus I 65.00

3 Siklus II 68.00

4 Siklus III 70.00

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan

utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan. Data merupakan suatu bahan

yang sangat diperlukan untuk diteliti atau dianalisis, maka dari itu

diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan

penelitian.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

Tes, Skala Penilaian Diri, Wawancara dan Observasi. Tes adalah

kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam pilihan ganda diberikan

pada awal dan akhir siklus. Skala adalah suatu proses reviu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

55

melibatkan pembelajar dalam: (a) merefleksikan pengalaman, (b)

mengingat dan memahami apa yang terkait dengan pengalaman yang

dipelajari, dan (c) mencoba menambah ide yang lebih jelas tentang apa

yang telah dipelajari atau dicapai (Supratiknya, 2014). Wawancara tidak

terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Observasi adalah

suatu proses kompleks, suatu proses tersusun dari pelbagai proses

biologis dan psikologis. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2013).

Tes Karakter Ksatria diberikan diawal siklus dan di akhir siklus

dengan tujuan untuk mendapatkan data dari hasil pre-test dan post-test

peningkatan karakter ksatria. Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria

bertujuan untuk mengungkap maximal performance yang mampu

ditunjukan oleh subjek baik dalam melakukan kecakapan tertentu

maupun dalam melaksanakan pola tingkah laku (Supratiknya, 2014).

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih dalam

tentang responden. Observasi bertujuan untuk mengetahui perilaku

peserta didik. Tujuan menggunakan Kuesioner Validasi Model agar

peserta didik memberikan penilaian mengenai efektivitas implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

56

pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning.

2. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 5 instrumen yaitu Tes

Karakter Ksatria, Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria, Wawancara,

Observasi dan Kuesioner Validasi Model. Penjelasan 5 instrumen adalah

sebagai berikut.

a. Tes Karakter Ksatria

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Tes Karakter

Ksatria yang disebarkan dalam bentuk multiple-choice question.

Supratiknya (2015) mengemukakan bahwa multiple-choice question

adalah pertanyaan pilihan ganda yang menyajikan lebih dari dua

alternatif jawaban. Tes karakter ksatria memiliki alternatif jawaban

pilihan ganda yang bergradasi mulai dari 1 sampai 4. Keempat

jawaban tersebut memiliki nilai kebenaran masing-masing alternatif

pilihan jawaban. Skor 4 diberikan untuk alternatif jawaban yang

sungguh mewakili pengaplikasian nilai karakter ksatria. Sedangkan

skor 1 untuk mewakili alternatif jawaban yang sangat kurang

mewakili nilai karakter ksatria.

Tes Karakter Ksatria disusun oleh peneliti sendiri dengan

arahan tim dosen Strategi Nasional, dalam hal ini berperan Dr.

Gendon Barus, M.Si. Tes Karakter Ksatria diberikan kepada 22

siswa kelas VIII A sebelum kegiatan bimbingan klasikal (pre-post)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

57

dan diberikan sesudah kegiatan bimbingan klasikal (post-test). Pre-

test dimaksud untuk mengetahui gambaran umum tingkat

pemahaman dan penerapan karakter ksatria siswa. Sedangkan post-

test dimaksud untuk mencari data yang diperlukan guna mengetahui

efektivitas layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning dalam usaha meningkatkan karakter ksatria

bagi siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat. Berikut ini kisi-

kisi Tes Karakter Ksatria pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Tes Karakter Ksatria

No Aspek Indikator Item Jumlah

1 Berani

mengakui

kesalahan

a. Mau mengakui

kesalahan

1, 2, 6, 17 4

b. Berani meminta

maaf

3, 8,13,14,

16

5

2 Menghargai

orang lain

a. Mampu bersikap

jujur

10 1

b. Mau menerima

kekalahan

12 1

c. Mengakui

keunggulan orang

lain

15, 19 2

3 Mawas diri a. Berani mengambil

keputusan

4, 20 2

b. Mampu

mengungkapkan

pendapat

5, 7, 9, 18 4

c. Menerima

konsekuensi dari

keputusan yang di

ambil

11 1

Total 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

58

b. Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria

Skala penilaian diri karakter ksatria dalam penelitian ini

berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala liket.

Sugiyono (2013:134), menjelaskan bahwa skala liket digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini

telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya

disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item dalam Skala

Karakter Ksatria ini memiliki gradasi dari sangat positif sampai

negatif, yang dapat berupa kata-kata sangat sering (ss), sering (s),

jarang (jr), tidak pernah (tp).

Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria dibagikan kepada

peserta didik setiap akhir siklus. Skala ini digunakan untuk melihat

pengaruh dari model pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

terhadap karakter ksatria yang menjadi fokus penelitian. Berikut

Kisi-kisi Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria dalam tabel 3.6

Tabel 3.6

Kisi-kisi Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria

No Aspek Indikator No item Jumlah

1 Berani

mengakui

kesalahan

a. Mau mengakui

kesalahan

1, 2, 6,13 4

b. Mau menerima kritik

dari orang lain

8 1

2 Menghargai

orang lain

a. Bersikap jujur 3 1

b. Menghargai orang lain 19,21,22 3

c. Menerima keunggulan 4, 7 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

59

orang lain

d. Mau memberi maaf

kepada orang lain

9,10,11,

12,14,15

3

3

3 Mawas diri a. Menerima

konsekuensi dari

keputusan yang

diambil

5, 25 2

b. Berani

mengungkapkan

pendapat

16,17,18,

20,23,24

6

Total

25

c. Wawancara Tidak Terstruktur

Sugiyono (2013) mengatakan wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang

digunakan hanya berupa garis-garis besar tentang karakter ksatria

tampak sebagai berikut.

Tabel 3.7

Pedoman Wawancara

No Narasumber Pertanyaan

1 Wali Kelas 1. Menurut ibu apa yang membuat

siswa menjadi aktif dan manfaat apa

yang siswa peroleh?

2 Siswa 1. Apa yang kamu dapatkan setelah

mengikuti bimbingan klasikal dari

awal hinga akhir ini?

d. Observasi

Hadi (Sugiyono 2013:203) menjelaskan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Observasi yang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

60

lakukan peneliti adalah observasi terstruktur. Observasi terstruktur

adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang

apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya.

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Panduan Observasi

Aspek Indikator Jumlah

Nilai karakter

ksatria yang

muncul selama

proses

kegiatan

bimbingan

berlangsung

a. Perilaku siswa yang

menunjukan nilai karakter

ksatria selama kegiatan

bimbingan berlangsung

5,6,10,11,

12,13,15,

b. Perilaku siswa yang tidak

menunjukan nilai karkater

ksatria selama kegiatan

bimbingan berlangsung

1,2,3,4,

7,8,9,14,16,

17,18,19,20

Total 20

e. Kuesioner Validasi Efektivitas Model

Kuesoner Validasi Model dengan responden siswa berbentuk

pernyataan checklist with guttman scale. Sugiyono (20013:141)

menjelaskan bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan

jawaban tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak

pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan alternatif jawaban “ya-tidak”. Guttman scale

digunakan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap

suatu permasalahan yang ditanyakan atau ingin diketahui oleh

peneliti.

Validasi Efektivitas Model dengan responden siswa. Tujuan

menggunakan kuesioner efektivitas model agar peserta didik

memberikan penilaian mengenai efektivitas implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

61

pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter

ksatria sehingga diketahui keefektifannya berdasarkan penilaian

siswa.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang artinya ketetapan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes

atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut

(Azwar, 2009:5).

Uji validitas Tes Karakter Ksatria dan Skala Penilaian Diri

Karakter Ksatria menggunakan validitas isi dan validasi empiris.

Validitas isi merupakan validitas yang dinilai melalui pengujian terhadap

isi alat ukur dengan analisis rasional yang dilakukan oleh penilai yang

kompeten atau expert judgment (Azwar, 2009:45). Peneliti menyusun

instrumen berdasarkan aspek karakter ksatria, konstruk pengembangan

instrumen kemudian dikonsultasikan kepada ahli, yaitu Dr. Gendon

Barus, M. Si.

Instrumen yang telah dianalisis oleh ahli dan dinyatakan layak

untuk dipakai, langsung diberikan kepada subjek penelitian, sehingga

tidak dilakukan uji coba terlebih dahulu karena keterbatasan waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

62

Peneliti melakukan uji coba terpakai pada instrumen yang dibuat. Uji

coba terpakai adalah instrumen diberikan langsung kepada subjek

penelitian bersamaan dengan waktu pelaksanaan penelitian. Uji validitas

Tes Karakter Ksatria dan Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria dianalisis

menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai

berikut:

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌−∑ 𝑋 ∑ 𝑌

√𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2.√𝑁 ∑ 𝑌−(∑ 𝑌)2

Keterangan

𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi

𝑋 : skor item

𝑌 : skor total

𝑁 : banyaknya subjek

Nilai koefisien validitas yang kurang dari 0,30 dianggap tidak

memuaskan. Koefisien yang berkisaran antara 0,30 sampai 0,50 telah

dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu

lembaga penelitian (Azwar 2009: 158). Bersadarkan perhitungan SPSS

16.0 pada korelasi product-moment dengan subjek (N) sebanyak 22

siswa diperoleh uji validitas dari 20 item Tes Karakter Ksatria,

sebanyak 9 item memiliki nilai koefisien validitas di bawah 0,30, dan

sebanyak 11 item memiliki nilai koefisien validitas sama dengan atau

lebih besar dari 0,30. Walaupun tidak semua item Tes Karakter Ksatria

memiliki nilai koefisien validitas sama atau lebih besar dari 0,30

berdasarkan konsultasi dengan ahli, semua item Tes Karakter Ksatria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

63

tetap digunakan sebagai item instrumen penelitian. Hasil uji validitas

empiris Tes Karakter Ksatria dapat dilihat pada lampiran 13.

Berdasarkan uji validitas empiris pada Skala Penilaian Diri

Karakter Ksatria menggunakan korelasi product moment diperoleh hasil

7 item memiliki nilai koefisien validitas di bawah 0,30 dan 18 item

sama dengan atau lebih dari 0,30. Dengan demikian 18 item dinyatakan

valid dan 7 item tidak valid. Walaupun demikian berdasarkan

pertimbangan hasil konsultasi dengan ahli diputuskan semua butir item

Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria digunakan sebagai instrumen

penelitian. Hasil uji validitas empiris Skala Karakter Ksatria dapat

dilihat pada lampiran 14.

Sedangkan untuk mengetahui Validitas Kuesioner Model

digunakan teknik Korelasi Point Biserial, karena skor yang diperoleh

instrumen tersebut berbentuk dikotomi (Mansyur, Rasyid, Suratno

2015:321). Adapun rumus Korelasi Point Biserial adalah sebagai

berikut.

rpbis = 𝑋𝑖̅̅ ̅ − 𝑋𝑡̅̅̅̅

𝑆𝑡√

𝑝

𝑞

Keterangan :

𝑋𝑖̅̅ ̅ = Mean skor subjek yang dapat nilai 1 pada butir i

𝑋𝑡̅̅̅̅ = Mean skor seluruh subjek

St = Deviasi standar skor seluruh subjek

P = Proporsi subjek yang dapat dinilai 1 pada butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

64

Q = 1- P

Berdasarkan uji validitas empiris pada Validitas Kuesioner Model

menggunakan digunakan teknik Korelasi Point Biserial, diperoleh hasil

29 item memiliki nilai koefisien validitas di bawah 0,423 dan 1 item

kurang dari 0,423. Dengan demikian 29 item dinyatakan valid dan 1

item tidak valid. Walaupun demikian berdasarkan pertimbangan hasil

konsultasi dengan ahli diputuskan semua butir item digunakan teknik

Korelasi Point Biserial digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil

uji validitas empiris Validitas Kuesioner Model dapat dilihat pada

lampiran 21.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah hasil suatu pengukuran yang dapat dipercaya

(Azwar, 2009). Pengukuran yang miliki reliabilitas tinggi disebut sebagai

pengukuran reliabel, atau terpercaya atau daya keajegannya tinggi. Nilai

reliabilitas Tes Karakter Ksatria, Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria

dan Kuesioner Validasi Model menggunakan Metode Internal

Consistency. Metode ini hanya memerlukan satu kali penyajian

pengumpulan data saja (Single-Trial Administration) (Mansyur, Rasyid,

Suratno, 2015). Sejalan dengan pendapat Supratiknya, (2014: 157) untuk

mengatahui hasil reliabilitas Tes Karakter Ksatria dan Skala Penilaian

Diri Karakter Ksatria dilakukan prosedur estimasi reliabilitas belah-dua

(Split-Half). Karena belum mengetahui pasti keterkaitan antara hasil

belah satu dengan belah dua maka digunakan korelasi koefisien Alpha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

65

Cronbach’s. Hasil perhitungan korelasi koefisien Alpha dengan rumus

sebagai berikut.

α = 𝟐 [𝑆𝑥

2−(𝑆12+𝑆2

2)]

𝑺𝒙𝟐

Keterangan :

𝑆𝑗2 = Varians skor subjek pada belahan j : j = 1,2

𝑆𝑥2 = Varians skor pada keseluruhan test X

𝛼 = Koefisien reliabilitas alpha

Penghitungan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan kriteria Guilford

(Masidjo, 1995) sebagai berikut.

Tabel 3.9

Kriteria Guilford

Kriteria Skor Kriteria

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah

Melalui kriteria tersebut, hasil reliabilitas karakter ksatria tersaji dalam

tabel berikut.

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Tes Karakter Ksatria

Cronbach’s

Alpha

Kesimpulan

0,59 Cukup

Bersadarkan perhitungan SPSS diperoleh perhitungan hasil uji

reliabilitas Tes Karakter Ksatria senilai 0,59. Nilai tersebut

dikonsultasikan pada Skala Realibilitas Guilford maka uji reliabilitas Tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

66

Karakter Ksatria dapat disimpulkan bahwa Tes masuk dalam kategori

cukup.

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Skala Karakter Ksatria

Cronbach’s

Alpha

Kesimpulan

0,81 Tinggi

Bersadarkan perhitungan SPSS diperoleh perhitungan hasil uji

reliabilitas Skala Karakter Ksatria senilai 0,81. Nilai tersebut

dikonsultasikan pada skala realibilitas Guilford maka uji reliabilitas

Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria dapat disimpulkan bahwa masuk

dalam kategori tinggi.

Sedangkan untuk menghitung nilai reliabilitas Kuesioner Validasi

Model digunakan Formula Kuder-Richardson. Penggunaan formula ini

apabila setiap belahan tes merupakan butir skor dikotomi (Mansyur,

2015: 360). Karena skor Koesioner Validasi Model berupa angka 0 dan 1

maka digunakan rumus

KR-20 = 𝐽

𝐽−1[1 −

∑𝑃𝑖 (1−𝑃𝑖)

𝑠2 𝑥]

Keterangan :

Pi = Proporsi subjek yang mendapat skor 1 pada butir i, yaitu banyaknya

subjek mendapat skor 1 dibagi dengan banyaknya seluruh subjek.

Sx2

= Varians skor tes X

J = Banyaknya butir tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

67

Berdasarkan perhitungan reliabilitas menggunakan Formula

Kuder-Richardson diperoleh nilai reliabilitas Kuesioner Validasi Model

sebesar 0,621 nilai tersebut selanjutnya dikonsultasikan kepada kriteria

Guilford dan termasuk dalam kategori cukup. Dengan demikian

reliabilitas Kuesioner Validasi Model dinyatakan reliabel.

3. Uji Normalitas

Menurut Nurgiyantoro dkk (2002: 110) uji normalitas adalah

salah satu bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum

melakukan analisis data sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di

uji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah

unutk mengetahui apakah data dalam variabel yang akan dianalisis

distribusi normal.

Tabel 3. 12

Hasil Uji Normalitas

Pada tabel 3.12 hasil uji normalitas Kolmogorof-Smirnov

menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,072 > 0,05 dengan

demikian sampel penelitian berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal. Apa bila ditinjau dari hasil uji normalitas

Shapiro-Wilk menunjukan nilai signifikansi 0,133 > 0,05 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

68

demikian sampel penelitian berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal.

Bila data tidak normal, maka teknik statistik Parametris tidak

dapat digunakan untuk alat analisis. Sebagai gantinya digunakan

teknik statistik lain yang tidak harus berasumsi bahwa data

berdistribusi normal. Teknik statistik itu adalah Statistik

Nonparametris. Untuk itu sebelum peneliti akan menggunakan teknik

statistik parametris sebagai analisisnya, maka peneliti harus

membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu

berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan Statistik Nonparametris

tidak mensyaratkan perlunya uji normalitas data.

G. Prosedur Penelitian

1. Desain Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian PTBK. Prosedur penelitian tampak pada gambar

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

69

Gambar 3.3 Prosedur Penelitian Tindakan

Bimbingan dan Konseling

Kondisi awal tampak bahwa karakter ksatria siswa rendah. Kemudian

peneliti memberikan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning dalam tiga siklus untuk meningkatkan karakter

ksatria siswa kelas VIII A. Setelah diberikan tindakan diduga tingkat

karakter ksatria seswa kelas VIII A meningkat.

Kondisi

awal

Tindakan

Kondisi

akhir

a. Pendidikan karakter terintegrasi pada mata

pelajaran

b. Guru BK belum terlibat dalam

implementasi pendidikan karakter

c. Pendidikan karakter baru sampai pada ranah

kognitif

d. Karkater ksatria siswa kelas VIII A rendah

Model pendidikan karkater berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning

Siklus I

Implementasi bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning dengan topik

“Berani Mengakui Kesalahan”.

Siklus II

Implementasi bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning dengan topik

“Berani Meminta dan Memberi Maaf”.

Siklus III

Implementasi bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning dengan topik

“Berani Mengungkapkan Pendapat di Depan

Umum”.

Peningkatan

pemahaman,

penghayatan dan

pengalaman karakter

ksatria sebagai siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

70

2. Rencana Siklus penelitian

a. Siklus 1

1) Tahap perencanaan

a) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dan

materi layanan bimbingan klasikal dengan topik “Berani

Mengakui Kesalahan”

b) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar

Observasi, Tes Karakter Ksatria, serta Skala Penilaian Diri

Karakter Ksatria.

c) Mempersiapkan waktu dan cara pelaksanaan penelitian

d) Mempersiapkan alat untuk dokumentasi berupa kamera

e) Membuat lembar refleksi siswa

2) Tahap pelaksanaan

a) Pengenalan awal dan menjelaskan tujuan bimbingan

klasikal

b) Menjelaskan peneliti akan membagikan kartu refleksi dan

pengumpulan poin berupa bintang jika aktif dalam kelas

maka akan diberikan satu bintang dan akan ditukarkan

dengan hadiah diakhir pertemuan yang ke tiga.

c) Mengisi Tes Karakter Ksatria

d) Memutarkan video tentang “ Berani Mengakui Kesalahan”

Video yang diputar berdurasi 1 menit. Setelah

menonton video siswa merefleksikan hal-hal yang mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

71

dapatkan setelah menonton video dengan menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Bagi siswa yang

ingin menjawab pertanyaan dipersilahkan angkat tangan

dan akan diberikan satu bintang.

e) Berdinamika kelompok dengan permainan “Pesan

berantai” tentang “Aku berani mengakui kesalahan”

Peneliti meminta siswa berhitung untuk membuat

kelompok. Kemudian peneliti menjelaskan tujuan

permainan. Setiap kelompok berbaris kebelakang orang

pertama akan mendapatkan kertas yang berisi pesan

singkat yang akan disampaikan kepada teman-temannya.

Waktu yang diberikan peneliti untuk menyelesaikan

permainan ini adalah 1 menit. Kelompok dinyatakan

menang jika orang terakhir dapat menyampaikan pesan

dengan benar maka kelompok akan di beri bintang satu

setiap orangnya. Peneliti merefleksikan pesan moral dari

permainan tersebut dan memberikan umpan balik dengan

mengaitkan apa yang siswa sampaikan dalam kehidupan

sehari-hari.

f) Penyampaian materi bimbingan

Peneliti menyampaikan materi tentang “Berani

Mengakui Kesalahan” dengan menampilkan slide dalam

Microsoft Power Point. Pengertian berani mengakui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

72

kesalahan, cara mengakui kesalahan yang tepat, perasaan-

perasaan setelah bisa mengakui kesalahan. Peneliti

meminta siswa untuk menuliskan hasil belajar dan niat

yang akan dilakukan dalam kartu refleksi pribadi.

g) Mengisi skala karakter ksatria

3) Tahap pengamatan

Tahap ini pengamat mengamati proses jalannya

bimbingan klasikal. Pengamatan dilakukan untuk mendapat

informasi mengenai proses layanan bimbingan klasikal yang

telah dilaksanakan.

4) Tahap refleksi

Tahap ini peneliti dan pengamat berdiskusi mengenai

proses jalannya bimbingan klasikal yang telah dilaksanakan.

Selanjutnya peneliti melakukan refleksi untuk mendapatkan

umpan balik sebagai upaya perbaikan siklus selanjutnya.

b. Siklus II

1) Tahap Perencanaan

a) Menyiapkan RPL dengan tema “Berani Meminta dan

Memberi maaf”.

b) Menyiapkan instrumen penelitian berupa Skala Penilaian

Diri Karakter ksatria dan lembar Observasi.

c) Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

73

2) Tahap Pelaksanaan

a) Peneliti menanyakan terkait dengan niat yang sudah

dituliskan

b) Menayangkan video tentang “Berani minta maaf”

c) Berdinamika kelompok dengan permainan “Saling

memaafkan”. Peneliti membagi menjadi 3 kelompok

dengan membagikan 3 kertas yang berbeda warna. Peneliti

menjelaskan tujuan dari permainan saling memaafkan.

Pada permainan ini setiap kelompok diminta untuk

membuat menara dari korek kayu diatas botol minum yang

sudah peneliti sediakan. Waktu yang diberikan adalah 5

menit.

Setiap siswa dalam kelompok wajib meletakan satu

batang korek api kayu hingga semakin lama tumpukan

korek api kayu menjadi sebuah menara. Apabila salah satu

siswa dalam kelompok melakukan kesalahan sehingga

menyebabkan menara yang telah dibuat roboh, maka

aktivitas permainan harus berhenti, siswa yang melakukan

kesalahan berdiri dan mengakui kesalahan dan meminta

maaf dengan teman kelompok. Apabila teman dalam

kelompok memberi maaf maka permainan dapat

dilanjutkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

74

Kelompok yang dinyatakan menang adalah

kelompok yang mampu membuat menara lebih cepat dari

waktu yang sudah di tentukan. Setelah selesai bermaian

peneliti mengajak siswa untuk merefleksikan pesan moral

dari permainan tersebut kemudian memberikan umpan

balik dengan mengaitkan apa yang siswa sampaikan dalam

kehidupan sehari-hari.

d) Menyampaikan materi tentang “Berani Meminta dan

Memberi Maaf” dengan menampilkan slide dalam

Microsoft Power Point. Materi yang ditayangkan dalam

slide berisi tentang makna meminta maaf dan memberi

maaf, cara untuk meminta maaf yang tepat, 4 janji

memberi maaf. Peneliti meminta siswa menuliskan hasil

belajar dan membuat niat yang akan dilakukan dalam

kartu refleksi pribadi.

e) Mengisi Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria

3) Tahap Pengamatan

Tahap ini pengamat mengamati proses kegiatan layanan

bimbingan klasikal.

4) Tahap Refleksi

Seperti upaya perbaikan siklus 1, peneliti dan pengamat

melakukan diskusi untuk mendapatkan umpan balik dari upaya

perbaikan yang telah dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

75

c. Siklus III

1) Tahap Perencanaan

a) Menyiapkan RPL dengan tema “Berani berpendapat

didepan umum”.

b) Menyiapkan intrumen berupa Tes Karakter Ksatria, Skala

Penilaian Diri Karakter Ksatria, lembar Observsi, serta

Kuesioner Validasi Model untuk siswa.

c) Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera.

2) Tahap Pelaksanaan

a) Peneliti menanyakan niat yang sudah dibuat apakah sudah

dilakukan

b) Menonton video tentang berani mengungkapkan pendapat

di depan umum. Peneliti merefleksikan isi dari video

tersebut dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa

terkait tema.

c) Peneliti membagikan kertas kosong dan meminta siswa

untuk menggambarkan simbol diri. Kemudian masing-

masing siswa mengungkapkan arti dan simbol diri yang

mereka buat. Tujuan dari aktivitas ini adalah agar anak

mampu mengungkapkan pendapat di depan umum.

Setelah selesai peneliti mengajak siswa untuk diskusi

tentang sebuah kisah inspiratif dan siswa merefleksikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

76

pesan moral dari kisah inspiratif tersebut. Kisah inspiratif

dibacakan oleh seorang siswa.

d) Menyampaikan materi

Peneliti menyampaikan materi tentang “Berani

Berpendapat di Depan Umum” dengan menampilkan slide

dalam Microsoft Power Point. Materi yang ditayangkan

dalam slide berisi tentang cara yang tepat dalam

berpendapat di depan umum, manfaat berbicara di depan

umum dan cara memaknai.

e) Mengisi instrumen Skala Penilaian Diri Karakater Ksatria,

Tes Karakter Ksatria sebagai post-test, serta mengisi

Kuesioner Validasi Model untuk siswa.

3) Tahap Pengamatan

Sama dengan tahap sebelumnya, tahap ini pengamat

mengamati proses jalannya kegiatan layanan bimbingan

klasikal.

4) Tahap Refleksi

Seperti upaya perbaikan siklus 1 dan 2, peneliti bersama

pengamat melakukan diskusi untuk mendapatkan umpan

balik dari upaya perbaikan yang telah dilaksanakan.

H. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2013:207), menjelaskan bahwa analisi data merupakan

kegiatan mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

77

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tabel variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah. Berikut rincian teknik analisis data dalam

penelitian ini.

1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama mengenai

perencanaan dan pelaksanaan upaya peningkatan karakter ksatria

siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat melalui pendidikan

karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning. Peneliti mendeskripsikan fakta pelaksanaan

proses bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

yang terdiri dari siklus I, siklus II dan siklus III.

2. Untuk rumusan masalah yang kedua tentang tingkat peningkatan

karakter ksatria sebelum dan sesudah mendapat pendidikan karakter

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning, menggunakan teknik analisis data deskriptif dengan kategori

distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan

individu kedalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang

menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar,

2014:147). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat

rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Kategorisasi

ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.13

berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

78

Tabel 3. 13

Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Ksatria

Norma/Kriteria Skor Kategori

µ+ 1,8σ < x Sangat Tinggi

µ + 0,6σ < x ≤ μ + 1,8σ Tinggi

µ ˗ 0,6σ < x ≤ μ + 0,6σ Sedang

µ ˗ 1,8σ < x ≤ μ ˗ 0,6σ Rendah

μ ≤ ˗ 1,8σ Sangat Rendah

Keterangan :

Skor maksimum teoritik : Skor tinggi yang diperoleh subjek penelitian

berdasarkan perhitungan skala

Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek penelitian

menurut perhitungan skala.

Standar deviasi (σ/sd) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan

deviasi sebaran

µ ( mean teoritik) : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi

rendah tingkat karakter ksatria dengan jumlah item 20 diperoleh unsur

perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut.

Skor maksimum teoritik (Xmax) = 20 × 4 = 80

Skor minimum teoritik (Xmin) = 20 × 1 = 20

Range (luas jarak) = 80 – 20 = 60

Mean teoritik (µ) = 80+20

2 = 50

Simpangan baku (σ) = 80−20

6 = 10

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka diperoleh kategorisasi tingkat

karakter ksatria siswa di SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun ajaran

2015/2016 sebagai berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

79

Tabel 3.14

Kategorisasi Skor Pemahaman Siswa Tentang Kepemilikan Kerakter

Ksatria di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun

Ajaran 2015/2016

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

µ+ 1,8σ < x > 68

Sangat Tinggi

µ + 0,6σ < x ≤ μ + 1,8σ 56 – 68 Tinggi

µ ˗ 0,6σ < x ≤ μ + 0,6σ 44 – 55 Sedang

µ ˗ 1,8σ < x ≤ μ ˗ 0,6σ 32 – 43 Rendah

μ ≤ ˗ 1,8σ < 32 Sangat Rendah

3. Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga tentang peningkatan

karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat antar

siklus melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning, digunakan teknik

analisis deskriptif kategorisasi distribusi normal. Peneliti melakukan

penskoran data skala karakter ksatria dengan memberikan skor pada

butir positif (+) 4 untuk jawaban sangat sering, 3 untuk jawaban

sering, 2 untuk jawaban jarang dan 1 untuk jawaban tidak pernah.

Pada butir negatif (-) diberi skor 1 untuk jawaban sangat sering, 2

untuk jawaban sering, 3 untuk jawaban jarang dan 4 untuk jawaban

tidak pernah.

Peneliti ingin mengetahui skor subjek pada siklus I, siklus II,

siklus III dengan menyajikan sebuah grafik garis. Peneliti menghitung

frekuensi siswa yang mengalami peningkatan, tidak mengalami

peningkatan, serta siswa yang tidak menunjukan perubahan apapun

(tetap). Peneliti membuat kategorisasi untuk lebih mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

80

mengelompokan skor subjek (siswa). Kategorisasi skor didapatkan

berdasarkan perhitungan berikut ini.

Skor maksimum teoritik (Xmax) = 25 × 4 = 100

Skor minimum teoritik (Xmin) = 25 × 1 = 25

Range (luas jarak) = 100 – 25 = 75

Mean teoritik (µ) = 100+25

2 = 62,5

Simpangan baku (σ) = 100−25

6 = 12,5

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh kategorisasi seperti

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.15

Kategorisasi Skor Skala Karakter Ksatria oleh Siswa Kelas VIII

A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

µ+ 1,8σ < x 85˂ x

Sangat Tinggi

µ + 0,6σ < x ≤ μ + 1,8σ 70 ˂ x ≤ 85 Tinggi

µ ˗ 0,6σ < x ≤ μ + 0,6σ 55 ˂ x ≤ 70 Sedang

µ ˗ 1,8σ < x ≤ μ ˗ 0,6σ 40 ˂ x ≤ 55 Rendah

μ ≤ ˗ 1,8σ x ≤ 40 Sangat Rendah

4. a. Untuk melihat signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa kelas

VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat sebelum dan sesudah mendapatkan

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

diukur menggunakan uji T Wilcoxon.

b. Untuk melihat signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa kelas

VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat antar siklus layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning diukur

menggunakan uji T Wilcoxon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

81

5. Untuk menjawab rumusan masalah yang ke lima mengenai efektivitas

implementasi pendidikan karakter ksatria berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning, digunakan teknik

analisis data deskriptif dengan presentase.

Peneliti memberikan skor pada alternatif jawaban yang dipilih

siswa sebagai responden dalam validasi model untuk siswa. Jika siswa

memilih “ya” maka diberikan skor 1, dan jika memilih “tidak”

diberikan skor 0. Tetapi jika memilih “tidak tahu” maka tidak akan

diberikan skor. Lalu peneliti menghitung jumlah siswa yang memilih

alternatif jawaban pada setiap item yang terdapat pada lembar

penilaian (validasi) kemudian membuat presentasenya. Peneliti

menggunakan rumus sebagai berikut.

Pep = ∑𝑓

N x 100 %

Keterangan :

Pep : Presentase efektivitas model

∑f : Jumlah jawaban tiap item

N : Jumlah responden

6. Data observasi

Data observasi karakter ksatria siswa yang diperoleh pada saat

pelaksanaan bimbingan, dianalisis dengan menggunakan metode

turus. Menurut Supratiknya (2015) pada metode turus semua alternatif

jawaban atau opsi jawaban pada masing-masing item yang

ditampilkan dalam lembar ringkasan (lembar observasi), selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

82

frekuensi atau jumlah kali masing masing opsi yang dituliskan oleh

responden (pengamat) dapat dituruskan atau di-tally pada ruang atau

kolom yang disediakan. Manfaat metode turus ini adalah

menunjukkan distribusi atau sebaran jawaban seluruh responden pada

masing-masing item di lembar observasi.

7. Untuk melihat efektivitas model pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

meningkatkan karakter ksatria digunakan teknik analisis data

wilcoxon signed ranks test.

Uji tanda dimaksud untuk melihat perbedaan tanpa melihat

besarannya perbedaan (Suhadi & Purwanto, 2016). Frank Wilcoxon

merupakan statistisi yang pertama kali memperkenalkan uji bertanda

ini pada tahun 1940an. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan

Wilcoxon signed ranks test. Selain itu, ada juga yang menuliskan

Wilcoxon Matched Pairs Test merupakan alat uji statistik yang

digunakan untuk menguji hipotesis komparatif (uji beda) bila datanya

berskala ordinal (ranking) pada dua sampel berhubungan (related). Uji

ini menggunkan simbol “T” (Martono, 2010). Uji Wilcoxon ini pun

merupakan t-test untuk kelompok nonparametris. Uji hipotesis

penelitian ini menggunakan teknik Wilcoxon dengan rumus berikut.

Z=𝑻−

𝑵(𝑵+𝟏)

𝟒

√𝑵(𝑵+𝟏)(𝟐𝑵+𝟏)

𝟐𝟒

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

83

Keterangan:

T : Jumlah rangking bertanda terkecil

N : Banyaknya pasangan yang tidak sama nilainya

Selain menggunakan Formula Wilcoxon, untuk mengetahui

efektivitas model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiantial learning untuk meningkatkan

karkater ksatria digunakan perhitungan selisih antara posttest dan

pretest dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

O2 = Pretest

O1 = Posttest

Pengaruh = O2 – O1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

84

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

A. Deskripsi Keterlaksanaan Tindakan Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK)

a. Pra-Tindakan

Sebelum melakukan tindakan bimbingan dan konseling

peneliti terlebih dahulu membagikan Tes Karakter Ksatria kepada

seluruh siswa kelas VIII A untuk mengetahui kondisi awal.

Jumlah siswa yang hadir sebanyak 22 orang. Berdasarkan hasil

Tes Karakter Ksatria memperoleh rata-rata 69,5. Siswa yang

memperoleh jumlah skor di atas 70 yaitu nomor 1, 3, 4, 6, 8, 13,

14, 20, 21. Selain itu ada 11 siswa yang memperoleh jumlah skor

sama dengan 60 atau lebih dari.

b. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus 1

1) Perencanaan

Peneliti menyiapkan Rencana Pelayanan Layanan

(RPL) dan materi layanan bimbingan klasikal dengan topik

“Berani Mengakui Kesalahan”, menyiapkan instrumen

penelitian berupa lembar observasi, lembar refleksi siswa,

Tes Karakter Ksatria serta Skala Penilaian Diri Karakter

Ksatria (terlampir) dan menyiapkan alat dokumentasi berupa

kamera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

85

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Rekaman Fakta

(1) Pembukaan

Setelah berdoa bersama peneliti masuk

dalam kelas untuk memperkenalkan diri dan

menjelaskan tujuan bimbingan klasikal. Peneliti

juga menjelaskan bahwa setelah mengikuti

bimbingan siswa diminta untuk mengisi kartu

refleksi serta sistem point bagi yang aktif akan

mendapatkan satu bintang. Lalu peneliti

membagikan Tes karakter ksatria kepada seluruh

siswa.

(2) Kegiatan Inti

Peneliti mengawali bimbingan klasikal

dengan memutarkan video tentang “Berani

Mengakui Kesalahan”. Video berisi tentang

seorang anak laki-laki dan perempuan yang sedang

duduk berdua didepan mereka ada minuman ketika

sedang bercarita tidak sengaja anak laki-laki

tersebut menyenggol minuman temannya. Laki-

laki itu merasa bersalah dan mengakui kesalahan

kepada temannya sehingga dia minta maaf. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

86

antusias dan mudah memahami isi dari video serta

dapat mengambil pesan moralnya.

Hal ini dapat dilihat dari refleksi siswa

dalam kartu pribadi. Siswa menyimak video yang

ditayangkan suasana kelas menjadi kondusif.

Contoh refleksi siswa:

“saya menjadi tahu bahwa kita harus mengakui

kesalahan yang kita perbuat” ungkap salah

seorang siswa kelas VIII A. Selain itu siswa lain

mengatakan “saya menjadi tahu bahwa mengakui

kesalahan menjadikan diri lega dan nyaman”,

“saya menjadi tahu bahwa harus berani minta

maaf, mau mengakui kesalahan, tidak

mengulanginya lagi, menjadikan orang jujur dan

sportif”.

Kegiatan selanjutnya peneliti membagi

siswa menjadi 3 kelompok untuk bermain pesan

berantai. Selama bermain siswa tampak serius dan

kompak. Setelah terbentuk kelompok maka setiap

kelompok berbaris kebelakang kemudian orang

yang paling depan akan diberikan satu kertas yang

berisi pesan dan harus disampaikan kepada teman

dibelakangnya dengan waktu yang telah

ditentukan. Peneliti keliling setiap kelompok untuk

mengamati jalannya permainan.

Setelah waktu yang ditentukan habis peneliti

merefleksikan dengan memberikan pertanyaan

supaya mendapat umpan balik. Siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

87

menemukan pesan moral dari permainan yang

sudah mereka lakukan karena mereka mengalami

secara langsung. Peneliti pun memberikan

bombongan “awalnya sulit untuk berani mengakui

kesalahan tetapi jika kamu terbiasa maka akan

mudah dan kamu akan menjadi orang yang jujur”

dan mengaitkan apa yang siswa sampaikan

kedalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti menyampaikan materi tentang

“Berani Mengakui Kesalahan” dengan

menampilkan slide dalam Microsoft Power Point.

Beberapa kali peneliti memberikan pertanyaan

kepada siswa dan memberikan bintang kepada

siswa yang menjawab. Contoh pertanyaan, “siapa

yang pernah melakukan kesalahan dan berani

mengakuinya boleh coba ceritakan?”. Contoh

respon siswa kelas VIII A

“Saya kak pernah lupa mengerjakan PR terus saya

gak berani ngomong sama gurunya, beberapa hari

kemudian saya ngumpulin PR dan baru

mengumpulkan sekarang”.

(3) Penutup

Peneliti meminta siswa menuliskan hasil

belajar dan niat yang akan dilakukan satu minggu

kedepan dalam kartu pribadi. Saat siswa sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

88

selesai semua peneliti membagikan Skala Penilaian

diri Karakter Ksatria dan meminta mereka untuk

mengisinya. Lalu peneliti menutup kegiatan

dengan menyimpulkan materi bimbingan klasikal

hari ini dan mengucapkan terimakasih atas

kerjasamanya.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi yang dilakukan pengamat

menunjukan bahwa ada 9 siswa yang menanggapi

pertanyaan dari peneliti, ada 10 siswa menunjukan sikap

tolong menolong. Selain itu siswa yang menunjukan

karakter ksatria ada 5 siswa yang terlihat dalam bentuk

perilaku memaafkan kesalahan orang lain dan ada 7

siswa yang menunjukan sikap tanggung jawab. Selama

proses bimbingan pengamat masih melihat siswa yang

malu bertanya, enggan mengungkapkan pendapat, tidak

mendengarkan teman yang sedang berbicara, dan masih

ada yang mengejek temannya.

3) Hasil Refleksi Siklus I

Melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning, siswa didorong utnuk meningkatkan

karakter ksatria yang ada dalam dirinya bukan hanya dari segi

pengetahuan, tetapi juga penerapannya. Hasil diskusi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

89

pengamat menunjukan bahwa bimbingan ini menarik dan

siswa antusias dalam mengikuti kegiatan. Namun masih ada

kekurangan yang dirasakan oleh peneliti yaitu merasa gelisah

jika waktu yang diberikan tidak cukup untuk menyelesaikan

kegiatan hingga akhir, butuh waktu untuk menyesuaikan

dengan suasana kelas. Peneliti merasa bahwa siklus I perlu

ada perbaikan untuk memperoleh hasil yang memuaskan.

Contoh perbaikan yang akan dilakukan silkus II, penguasaan

materi yang akan disampaikan dan manajemen waktu dalam

melakukan kegiatan bimbingn klasikal.

c. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II

1) Perencanaan

Peneliti menyiapkan RPL dengan tema “Berani Meminta dan

Memberi maaf”, Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria,

lembar Observasi (terlampir) dan menyiapkan alat

dokumentasi berupa kamera. Peneliti menuliskan rencana

bimbingan siklus II dalam kertas kecil agar sesuai dengan

rencana dan waktu yang diberikan dapat efektif.

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Rekaman Fakta

(1) Pembukaan

Peneliti mengawali bimbingan dengan menanyakan

niat yang sudah dituliskan dan akan dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

90

Contoh niat seorang siswa kelas VIII A, “aku

berniat untuk mengakui semua kesalahan,

bertanggung jawab, sportif dan jujur”. Peneliti juga

menjelaskan tema pada penelitian siklus ke II ini

dan tujuan bimbingan dari materi tersebut.

(2) Kegiatan Inti

Peneliti menayangkan video tentang

“berani minta maaf”. Video berisi tentang seorang

anak laki-laki yang sedang bermain sepeda bersama

Rafa. Ketika sedang asyik mengayun sepeda dari

belakang ada teman-teman yang lain dengan

kecepatan tinggi dan salah satu dari mereka

menabrak Rafa. Dengan berani teman Rafa pun

meminta maaf. Siswa pun langsung memperhatikan

tayangan video dan mudah memahami isi dari video

serta dapat mengambil pesan moralnya. Hal ini

dapat dilihat dari refleksi siswa dalam kartu pribadi.

Contoh refleksi siswa kelas VIII A

“Berani untuk memaafkan orang-orang yang

mempunyai salah kepada kita”. Sejalan dengan

pendapat siswa yang lain “Saya akan memaafkan

teman yang melakukan salah meskipun teman saya

belum meminya maaf kepada saya. Jika saya

bersalah saya akan segera minta maaf kepada

teman saya dan mau menanggung resikonya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

91

Kegiatan selanjutnya peneliti membagi

siswa menjadi 3 kelompok dan membagikan 3

kertas yang berbeda warna. Pada permainan ini

setiap kelompok diminta membuat menara dari

korek api kayu dan membuat menaranya diatas

botol kosong. Nama permainan ini adalah menara

berapi. Peneliti menjelaskan tujuan dari permainan

saling memaafkan. Setelah waktu yang ditentukan

habis maka peneliti merefleksikan dengan

memberikan pertanyaan sebagai umpan balik dan

siswa menemukan sendiri pesan moral dari

permainan saling memaafkan. Peneliti memberikan

bombongan dan mengaitkan apa yang siswa

ungkapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti menyampaikan materi tentang

“Berani Meminta dan Memberi Maaf” dengan

menampilkan slide dalam Microsoft Power Point.

Peneliti beberapa kali memberikan pertanyaan dan

memberi bintang kepada siswa yang aktif

menjawab. Beberapa contoh pertanyaan yang

diberikan kepada siswa “Apa yang kamu lakukan

ketika melakukan kesalahan?”, “Ketika teman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

92

melakukan kesalahan kepada kamu dan meminta

maaf apa yang akan kamu lakukan?”

(3) Penutup

Peneliti meminta siswa menuliskan hasil

belajar dan niat yang akan dilakukan satu minggu

kedepan dalam kartu pribadi. Saat siswa sudah

selesai semua peneliti membagikan Skala Penilaian

Diri Karakter Ksatria dan meminta mereka untuk

mengisinya. Lalu peneliti menutup kegiatan

dengan menyimpulkan materi bimbingan klasikal

hari ini dan mengucapkan terimakasih atas

kerjasamanya.

b) Hasil Observasi

Hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat

masih ada siswa yang malu bertanya, enggan

menyampaikan pendapat, tidak memperhatikan peneliti,

tidak mendengarkan teman yang sedang berbicara, tetapi

ada siswa yang menunjukan perilaku karakter ksatria yaitu

sikap tanggung jawab, sikap tolong menolong, memaafkan

kesalahn orang lain, dapat menerima orang lain dalam

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

93

3) Hasil Refleksi Siklus II

Pelaksanaan siklus ke II mengalami beberapa

kelemahan yaitu peneliti kurang dalam untuk merefleksikan

dan membantu siswa merumuskan niat yang akan dilakukan

sehingga masih ada siswa yang kurang mampu mengakui

kesalahan yang diperbuat maka perlu diingatkan dari peneliti

bukan secara langsung dari dalam diri siswa sendiri. Dalam

pelaksanan siklus ke II belum maksimal maka perlu dilakukan

perbaikan di siklus ke III. Hal-hal yang perlu diperbaiki

meliputi: Peneliti akan membantu siswa merefleksikan

pengalaman dengan memberikan pertanyaan yang memperoleh

umpan balik dan membantu merumuskan niat siswa dengan

memberikan contoh-contoh niat agar siswa mudah dalam

membuat niat yang akan dilakukan.

d. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus III

1) Perencanaan

d) Peneliti menyiapkan RPL dengan tema “Berani

berpendapat didepan umum”, menyiapkan intrumen

berupa Tes Karakter Ksatria, Skala Penilaian Diri Karakter

Ksatria, lembar Observsi, serta Kuesioner Validasi Model

untuk siswa (terlampir). Peneliti juga menyiapkan alat

dokumentasi berupa kamera. Peneliti menyiapkan

pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

94

membuat contoh-contoh. Contoh pertanyaan yang akan

diajukan kepada siswa “Apa yang kamu rasakan setelah

menceritakan simbol diri yang kamu gambarkan?”.

Contoh niat yang akan dilakukan siswa “Saya akan aktif

untuk menjawab pertanyaan dari guru mata pelajaran”

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Rekaman Fakta

(1) Pembukaan

Peneliti menanyakan niat yang sudah dibuat apakah

sudah dilakukan dan menjelaskan tema dari

bimbingan pada siklus ke III ini.

(2) Kegiatan Inti

Peneliti menayangkan video tentang Berani

mengungkapkan pendapat di depan umum. Siswa

antusias dan mudah memahami isi dari video serta

dapat mengambil pesan moralnya. Hal ini dapat

dilihat dari refleksi siswa dalam kartu pribadi.

Contoh refleksi siswa

“Setelah saya menceritakan simbol dari diri saya

menjadi lega” ungkap seorang siswa. Selain itu

siswa lain mengatakan “Saya menjadi tahu tentang

diri saya sendiri”.

Kegiatan selanjutnya peneliti membagikan

kertas HVS kepada setiap siswa dan meminta

siswa untuk menggambarkan simbol diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

95

Kemudian masing-masing siswa mengungkapkan

arti dan simbol diri yang mereka buat. Ada siswa

yang membuat simbol diri dengan lambang pohon,

lilin, bunga, rumah. Peneliti memberikan

bombongan kepada siswa yang berani untuk

menceritakan simbol yang dibuatnya.

Peneliti menyampaikan materi tentang

“Berani Berpendapat di Depan Umum” dan

beberapa kali memberikan pertanyaan dan

memberi bintang kepada siswa yang aktif

menjawab.

(3) Penutup

Peneliti memberikan instrumen dalam

bentuk Skala Penilaian Diri Karakater Ksatria, Tes

Karakter Ksatria sebagai post-test, serta mengisi

Kuesioner Validasi Model untuk diisi oleh siswa.

Lalu peneliti menutup kegiatan dengan

menyimpulkan materi bimbingan klasikal hari ini

dan mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya.

b) Hasil Observasi

Pada siklus III, pengamat menemukan bahwa ada 13

siswa yang menanggapi pertanyaan dari peneliti, ada 11

siswa yang menunjukan sikap menolong, ada 10 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

96

yang bersikap tanggung jawab. Tetapi masih di temukan 2

siswa yang tidak menunjukan karakter ksatria seperti

ngobrol bersama teman.

3) Hasil Refleksi Siklus III

Upaya meningkatkan karakter ksatria melalui bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning mampu

mengembangkan pemahaman serta tingkat karakter ksatria

pada siswa. Peneliti merasa pada siklus III ini siswa sudah

menunjukan karakter ksatria terwujud dari perilaku di dalam

kelas. Tetapi masih ada kendala dalam pelaksanaan yaitu ada

beberapa siswa yang belum mampu mewujudkan karakter

ksatria terlihat dari perilaku di kelas. Adanya kendala tersebut

tidak menghalangi proses bimbingan klasikal yang sudah

direncanakan peneliti. Dikarenakan keterbatasan waktu dan

hasil yang dipeoleh sudah cukup, maka peneliti menghentikan

penelitian pada siklus III.

e. Hasil Wawancara

Setelah siklus III peneliti melakukan wawancara terhadap

wali kelas dan dua siswa setelah bimbingan berakhir. Hasil

wawancara menunjukan bahwa pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning adalah layanan yang menarik dan membuat siswa aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

97

“Adanya permainan membuat kegiatan menjadi menarik dan

menjadikan siswa lebih aktif. Siswa menjadi berani mengakui

kesalahan kepada teman-temannya” ungkap seorang Guru Wali

Kelas VIII A.

Senada dengan pernyataan Wali Kelas VIII A, dua siswa

mengatakan bahwa kegiatan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning membuat mereka lebih berani

dan tidak malu. “Saya menjadi berani minta maaf, tidak malu

untuk mengungkapkan pendapat” kata seorang siswa kelas VIII

A. Siswa yang lain mengatakan “Saya jadi berani untuk

mengakui kesalahan dan bersedia menanggung resikonya”.

2. Tingkat Karakter Ksatria Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Bayat Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

Tahun Ajaran 2015/2016

Berdasarkan data pretest dan posttest tentang karakter ksatria

dan analisis dengan teknik kategorisasi model distribusi normal,

tingkat karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat

Tahun Ajaran 2015/2016 ditampilkan pada tabel 4.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

98

Tabel 4.1

Tingkat Karakter Ksatria Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Bayat Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

Tahun Ajaran 2015/2016

Rentang

skor

Kategori

Pretest Posttest Selisih

F % F % ∑ %

>68 Sangat

tinggi

5 22,71 5 22,71 0 0

56-58 Tinggi 16 72,71 17 77,28 1 4,53

44-55 Sedang 1 4,53 0 0 -1 -4,53

32-43 Rendah 0 0 0 0 0 0

<32 Sangat

rendah

0 0 0 0 0 0

Berdasarkan data tabel di atas, jika dilihat dalam bentuk

grafik tampak sebagai berikut.

Grafik 4.2 Tingkat Karakter Ksatria Siswa Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Bayat Sebelum dan Sesudah Mendapatkan

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning Tahun Ajaran 2015/2016

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Sangat Tinggi >68

Tinggi 56 - 68 Sedang 44 - 55 Rendah 32 - 43 Sangat Rendah< 32

5

16

10 0

5

17

0 0 0

Pretest Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

99

Tingkat karakter ksatria pada siswa kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Bayat sebelum diberikan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan

karakter ksatria (pre-test) jika dilihat berdasarkan tabel dan grafik

di atas menunjukan bahwa ada 5 siswa (22,71 %) memiliki

karakter ksatria pada kategori sangat tinggi, ada 16 siswa (72,71

%) memiliki karakter ksatria pada kategori tinggi, ada 1 siswa

(4,53) memiliki karakter ksatria pada kategori sedang, kemudian

tidak ada siswa (0 %) memiliki karakter ksatria pada kategori

rendah dan sangat rendah.

Tingkat karakter ksatria pada siswa kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Bayat sesudah diberikan layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

meningkatkan karakter ksatria (posttest) jika dilihat dari tabel dan

grafik di atas menunjukan bahwa ada 5 siswa (22,71 %) memiliki

karakter ksatria pada kategori sangat tinggi, ada 17 siswa (77,28

%) memiliki karakter ksatria pada kategori tinggi, kemudian tidak

ada siswa (0 %) memiliki karakter ksatria pada kategori sedang,

rendah dan sangat rendah.

Selain dalam bentuk kategorisasi, tingkat karakter ksatria

siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat, dideskripsikan

persiswa seperti tampak pada grafik dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

100

Grafik 4.3 Distribusi Karakter Ksatria Setiap Siswa

Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Sebelum dan

Sesudah Mendapatkan Layanan Bimbingan Klasikal

dengan Pendekatan Experiential Learning Tahun

Ajaran 2015/2016

Tingkat karakter setiap siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

bayat jika dilihat dari grafik garis terdapat beberapa siswa yang

mengalami kenaikan setelah di berikan bimbingan klasikal. Siswa

yang mengalami kenaikan yaitu nomor 2, 4, 6, 9, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 19, 21, 22. Tetapi, ada juga siswa yang mengalami penurunan

setelah diberikan bimbingan klasikal. Siswa yang mengalami

penurunan yaitu nomor 1, 3, 5, 7, 8, 10, 11, 18, 20. Kenaikan tingkat

karakter ksatria juga dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.

Faktor external meliputi metode penyampaian materi, materi, peneliti.

Faktor internal meliputi peserta didik sendiri.

64 62

6963

7167 65

7064

7165

58 6066 64

55

7064 66 66

6367

6366 64 65

7166

59

6965

7165

68

59

7165 65 67

63

73

65 65 66

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

pre_test post_test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

101

3. Peningkatan Karakter Ksatria Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Bayat Setiap Siklus Melalui Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning.

Peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A pada siklus I,

II dan III yang diukur menggunakan instrumen Skala Karakter Ksatria

tapak pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.2

Peningkatan Karakter Ksatria Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Bayat Setiap Siklus Melalui Pendidikan karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning Tahun Ajaran 2015/2016

Rentang

Skor

Kategori

Siklus I Siklus II Siklus III

F % F % F %

85˂ x Sangat

tinggi

0 0 0 0 1 4,53

70 ˂ x ≤ 85 Tinggi 8 36,37 14 63,62 12 54,53

55 ˂ x ≤ 70 Sedang 14 63,62 8 36,37 9 40,90

40 ˂ x ≤ 55 Rendah 0 0 0 0 0 0

x ≤ 40 Sangat

rendah

0 0 0 0 0 0

Skor Rata-rata 69,09 69,81 70,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

102

Grafik 4.4 Peningkatan Skor Rata-Rata Karakter Ksatria Siswa Kelas

VIII A SMP Pengudi Luhur Bayat Setiap Siklus Melalui Pendidikan

Karakter Berbasis Layanan Bimbingna Kasikal dengan Pendekatan

Experiential Learning Tahun Ajaran 2015/2016

Berdasarkan grafik di atas tampak bahwa skor rata rata siklus I

senilai 69,09 dan mengalami penurunan pada siklus II sehingga diperoleh

skor rata-rata sebesar 69,81. Lalu peneliti melakukan evaluasi dan

membuat perbaikan untuk siklus III dan berhasil perbaikan memperoleh

skor rata-rata sebesar 70,09.

Berdasarkan data tabel kategori di atas, jika dilihat dalam bentuk

grafik tampak sebagai berikut.

69,9

69,81

70,05

69,65

69,7

69,75

69,8

69,85

69,9

69,95

70

70,05

70,1

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Chart Title

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

103

Grafik 4.5 Peningkatan Karakter Ksatria Siswa Kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Setiap Siklus Melalui Pendidikan

karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan

Pendekatan Experiential Learning Tahun Ajaran 2015/2016

Berdasarkan tabel dan grafik diatas tampak bawa tingkat

karakter ksatria pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Bayat pada siklus I setelah diberikan layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning sebagai berikut: ada 8

siswa (36,37 %) memiliki karakter ksatria pada kategori tinggi, ada

14 siswa (63, 62 %) memiliki karakter ksatria pada kategori

sedang. Sedangkan pada kategori sangat tinggi, rendah, sangat

rendah tidak ada siswa (0 %) memiliki karakter ksatria. Jika

ditinjau dari skor rata-rata siklus I yaitu sebesar 69,09 maka hasil

siklus I sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu sebesar 65,00.

Pada siklus II setelah diberikan layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning tingkat karakter ksatria

siswa kelas VIII A sebagai berikut: ada 14 siswa (63,62 %)

memiliki karakter ksatria pada kategori tinggi, ada 8 siswa (36,37

0

2

4

6

8

10

12

14

85˂ x 70 ˂ x ≤ 85 55 ˂ x ≤ 70 40 ˂ x ≤ 55 x ≤ 40

0

8

0 0 00

14

8

0 01

12

9

0 0

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

104

%) memiliki karakter ksatria pada kategori sedang dan tidak ada

siswa (0 %) memiliki karakter ksatria pada kategori sangat tinggi,

rendah dan sedang. Skor rata-rata siklus II yaitu sebesar 69,81

sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu sebesar 68,00.

Setelah siklus III tingkat karakter ksatria siswa kelas VIII A

sebagai berikut: 1 siswa (4,53%) berada pada kategori “sangat

tinggi”, 12 siswa (54,53%) berada pada kategori “tinggi”, 9 siswa

(40,90%) berada pada ketegori “Sedang”, dan tidak ada siswa yang

berada pada kategori “rendah” dan “sangat rendah”. Jika melihat

peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A antar siklus I, II,

III, terjadi pergeseran distribusi kategori, secara khusus pada akhir

siklus III. Skor rata-rata siklus III yaitu sebesar 70,09 sesuai

dengan indikator keberhasilan yaitu sebesar 70,00.

Capaian skor karakter ksatria setiap siswa kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 persiklus

divisualisasikan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

105

Grafik 4.6 Distribusi Skor Karakter Ksatria Setiap Siswa Kelas

VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Setiap Siklus Melalui

Pendidikan karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal

dengan Pendekatan Experiential Learning Tahun Ajaran

2015/2016

Tingkat karakter ksatria pada siswa kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur jika dilihat dari grafik garis di atas ada siswa yang

mengalami kenaikan. Siswa yang mengalami kenaikan yaitu nomor

3, 4, 6, 8, 11, 14, 17, 20. Ada siswa yang mengalami penurunan

yaitu nomor 1, 2, 5, 7, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 21, 22. Tetapi, ada

juga siswa yang relatif meningkat dari siklus I sampai siklus III.

Berarti bahwa upaya peningkatan karakter ksatria pada siswa kelas

VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat melalui pendidikan karakter

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning berhasil meningkatkan karakter ksatria.

72

64

74

67

74

68

58

7066

85

67 65 67 67

76

60

75

6669

8479

65

71 7376

70

6164

80

6570

79

66

75

61

70 72

58

71 72

64

83

71

6468

7176

7166

73

57

7470

81

6871

63

72 70

57

80

6864

90

72

60

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

106

4. Signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 melalui

pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan Experiential Learning.

a. Untuk melihat signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat sebelum dan sesudah

mendapatkan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning diukur menggunakan uji T Wilcoxon.

Hasil uji T Wilcoxon tampak pada tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.3

Uji T Wilcoxon pretest-posttest Siswa Kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Bayat

Tahun Ajaran 2015/2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

107

Dari data di atas tampak bahwa skor mean atau rata-rata

dari 22 siswa karakter ksatria siswa kelas VIII A sebelum adanya

perlakuan (pretest) sebesar yaitu 65,00 dan sesudah diberikan

perlakuan (posttest) sebesar 65,95. Berdasarkan data rata-rata skor

karakter ksatria sebelum dan sesudah diberikan pendidikan

karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning terdapat selisih rata-rata skor sebesar 0,95.

Bila dilihat dari standar deviasi untuk pretest yaitu 4,027 dan

posttest yaitu 3,552, ditemukan selisih sebesar 0,95. Artinya terjadi

peingkatan karakter ksatria sebelum dan sesudah diberikan layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.

Hasil perhitunagan Two Related Sample Test (Wilcoxon)

memperoleh nilai Z sebesar -,713 dengan p value (Asymp. Sig 2

tailed) sebesar 0,476 > 0,05. Nilai signifikansi tersebut

menunjukan Ho diterima. Artinya, terdapat peningkatan tetapi

tidak signifikan karakter ksatria pada siswa kelas VIII A SMP

Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016.

b. Hasil perhitungan signifikansi peningkatan karakter ksatria siswa

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016

antar siklus pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning tampak pada

tabel 4.4 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

108

Tabel 4.4

Hasil Uji T Wilcoxon Peningkatan Karakter Ksatria

No Perbandingan Z Sig (2-tailed)

1 Pra – siklus I -,168 ,866

2 Siklus 1 – II -,602 ,547

3 Siklus II – III -,607 ,544

4 Siklus 1 – III -,196 ,845

Berdasarkan data pada tabel di atas tampak sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil uji T Wilcoxon dengan perhitungan SPSS

16, pada Pra-siklus – siklus I diperoleh z hitung = -0,168 dan

sig. (2-tailed) = 0, 866. Berdasarkan tabel XIV untuk n = 22

taraf kesalahan 5% (uji 2 pihak) maka z tabel = 0,44

(Sugiyono 2015:372). Artinya z hitung = -0,168 lebih kecil

dari pada z tabel = 0,44 maka terdapat peningkatan signifikan

karakter ksatria secara signifikan antara pra-siklus dengan

siklus I melalui layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning.

2. Berdasarkan hasil uji T Wilcoxon dengan perhitungan SPSS

16, pada siklus I – siklus II diperoleh z hitung = -,602 dan

sig. (2-tailed) = ,547. Berdasarkan tabel XIV untuk n = 22

taraf kesalahan 5% (uji 2 pihak) maka z tabel = 0,25

(Sugiyono 2015:372). Artinya z hitung = -,602 lebih kecil

dari pada z tabel = 0,25 maka terdapat peningkatan signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

109

karakter ksatria secara signifikan antara siklus I dengan siklus

II melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning.

3. Berdasarkan hasil uji T Wilcoxon dengan perhitungan SPSS

16, pada siklus I – siklus III diperoleh z hitung = -,607 dan

sig. (2-tailed) = ,544. Berdasarkan tabel XIV untuk n = 22

taraf kesalahan 5% (uji 2 pihak) maka z tabel = 0,25

(Sugiyono 2015:372). Artinya z hitung = -,607 lebih kecil

dari pada z tabel = 0,25 maka terdapat peningkatan signifikan

karakter ksatria secara signifikan antara siklus I dengan siklus

III melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning.

4. Berdasarkan hasil uji T Wilcoxon dengan perhitungan SPSS

16, pada siklus I – siklus III diperoleh z hitung = -,196 dan

sig. (2-tailed) = ,845. Berdasarkan tabel XIV untuk n = 22

taraf kesalahan 5% (uji 2 pihak) maka z tabel = 0,44

(Sugiyono 2015:372). Artinya z hitung = -,196 lebih kecil

dari pada z tabel = 0,44 maka terdapat peningkatan signifikan

karakter ksatria secara signifikan antara siklus I dengan siklus

III melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

110

5. Efektifitas Pendidikan Karakter Ksatria Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning di

SMP Pangudi Luhur Bayat

Selain memberikan Tes Karakter Ksatria dan Skala Penilaian

Diri Karakter Ksatria, pada akhir bimbingan peneliti juga memberikan

Kuesioner Validasi Efektivitas Model dengan jumlah 30 item yang

diisi oleh siswa dengan jumlah 22 siswa. Tujuan menggunakan

kuesioner validasi efektivitas model agar siswa memberikan penilaian

mengenai efektivitas implementasi pendidikan karakter ksatria

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning. Penilaian siswa disajikan dalam bentuk presentase (%) di

tiap itemnya dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5

Hasil Validasi Efektivitas Model

NO Dalam kegiatan bimbingan karakter ini,

saya mengalami/ memperoleh/ merasa: YA %

1 Semangat dalam mengikuti kegiatan 22 100

2

Keberanian untuk tampil/melakukan

sesuatu 21 95

3

Gembira/senang dalam melaksanakan

kegiatan 22 100

4 Berani berpendapat 16 73

5 Lebih kreatif 21 95

6 Berani mencoba 21 95

7 Takut salah dalam melakukan permainan* 6 27

8 Malu dalam permainan kelompok* 2 9

9 Dihargai oleh teman teman 18 82

10 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan 19 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

111

11

Kemudahan bagi siswa dalam menangkap

kegiatan 20 91

12 Manfaat bagi perbaikan perilaku 22 100

13

Kemudahan bagi siswa dalam menangkap

materi 20 91

14 Keinginan untuk menolong orang lain 22 100

15

Puas dalam terhadap bimbingan yang

diberikan 19 86

16 Tertantang untuk mencoba 17 77

17

Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua

kegiatan * 2 9

18 Berkesan terhadap kegiatan yang di ikuti 22 100

19 Terdorong untuk terlibat aktif 22 100

20 Berani bertanggung jawab 22 100

21 Menghargai teman 22 100

22 Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim 21 95

23

Mempererat rasa

persaudaraan/persahabatan 22 100

24

Ketaatan terhadap

norma/peraturan/petunjuk 21 95

25

Memotivasi siswa untuk berusaha/daya

juang 21 95

26 Membangun kepedulian/kesetiakawanan 21 95

27 Peningkatan keingintahuan siswa 20 91

28

Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki

diri 22 100

29 Mendorong siswa lebih disiplin 22 100

30

Membuat hubungan guru-siswa

akrap/hangat/dekat 21 95

Keterangan: *) Item negatif

Dari hasil validitas model yang diisi oleh siswa menunjukan bahwa:

a. Terdapat 11 item dari 30 item dijawab “ya” oleh semua siswa.

Artinya perolehan presentasenya 100%. Adapun 11 item tersebut

adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

112

Tabel 4.6

Item Validasi Efektivitas Model yang Memperoleh Presentase

100%

No

Item

Pernyataan

1. Semangat dalam mengikuti kegiatan

3. Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan

12. Manfaat bagi perbaikan perilaku

14. Keinginan untuk menolong orang lain

18. Berkesan terhadap kegiatan yang di ikuti

19. Terdorong untuk terlibat aktif

20. Berani bertanggung jawab

21. Menghargai teman

23. Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan

28. Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri

29. Mendorong siswa lebih disiplin

b. Terdapat 11 item dari 30 mendapat presentase antara 90%.

Adapun 11 item tersebut sebagai berikut.

Tabel 4.7

Item Validasi Efektivitas Model yang Memperoleh

Presentase antara 90-100%

No

Item

Pernyataan

2. Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu

5. Lebih kreatif

6. Berani mencoba melakukan sesuatu

11. Kemudahan bagi siswa dalam menangkap kegiatan

13. Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi

22. Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim

24. Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk

25. Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang

26. Membangun kepedulian/kesetiakawanan

27. Peningkatan keingintahuan siswa

30. Membuat hubungan guru-siswa akrap/hangat/dekat

c. Terdapat 8 item dari 30 item mendapatkan presentase dibawah

90%. Adapun 8 item tersebut sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

113

Tabel 4.8

Item Validasi Efektivitas Model yang Memperoleh

Presentase dibawah 90%

No

Item

Pernyataan

4. Berani berpendapat

7. Takut salah dalam melakukan permainan*

8. Malu dalam permainan kelompok*

9. Dihargai oleh teman-teman

10. Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan

15. Puas dalam terhadap bimbingan yang diberikan

16. Tertantang untuk mencoba

17. Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan *

Keterangan: *) Item negatif

6. Hasil Observasi

Hasil observasi perilaku siswa dihitung dan dianalisis. Hasil analisis

antar siklus digunakan untuk melihat perkembangan perilaku siswa

selama diberikan tindakan. Hasil observasi tampak sebagai berikut

Tabel 4.9

Hasil Observasi Pelaksanaan Peningkatan Karakter Ksatria

Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Batar Melalui

Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal

Dengan Pendekatan Experiential Learning

No

Item

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

PENGAMAT

1 7 5 3

2 7 4 2

3 0 0 0

4 4 2 0

5 9 11 13

6 10 12 11

7 5 4 2

8 4 4 0

9 4 3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

114

10 7 9 10

11 5 7 9

12 4 4 0

13 4 5 6

14 0 0 0

15 5 7 4

16 4 5 4

17 0 0 0

18 5 2 0

19 3 0 0

20 4 2 2

Berdasarkan data tabel di atas, jika dilihat dalam bentuk grafik

tampak sebagai berikut.

Grafik 4.7 Hasil Observasi Peningkatan Karakter Ksatria Siswa

Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Batar Melalui Pendidikan

Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Dengan

Pendekatan Experiential Learning

7 7

0

4

910

54 4

7

54 4

0

54

0

5

34

54

0

2

1112

4 43

9

7

45

0

7

5

0

2

0

23

2

0 0

13

11

2

0

2

109

0

6

0

4 4

0 0 0

2

0

2

4

6

8

10

12

14

SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

115

Berdasarkan grafik dan tabel di atas tampak bahwa hasil

observasi pada siklus I menunjukan ada 7 siswa yang malu atau malas

bertanya, ada 7 siswa yang enggan menyampaikan pendapat, ada 4

siswa yang tidak mendengarkan teman yang sedang berbicara, ada 4

siswa yang menyalahkan orang lain. Tetapi ada beberapa siswa yang

menunjukan karakter ksatria yaitu ada 9 siswa yang menanggapi

pertanyaan peneliti. Ada 10 siswa yang menunjukan sikap menolong

dan ada 7 siswa yang menunjukan sikap tanggung jawab.

Pada siklus II setelah diberikan layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning tampak bahwa ada 5 siswa

yang malu atau malas bertanya, ada 4 siswa yang enggan

menyampaikan pendapat, 2 siswa tidak memperhatikan fasilitator.

Tetapi sikap karakter siswa meningkat bahwa ada 11 siswa yang

menanggapi pertanyaan peneliti, 12 siswa bersikap tolong menolong,

9 siswa menunjukan sikap tanggung jawab.

B. Pembahasan

Peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

berjalan sesuai dengan rencana. Penelitian tindakan yang terdiri dari tiga

siklus memperoleh data tentang siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Bayat Tahun Ajaran 2015/2016. Hasil penelitian tindakan mengungkap

adanya peningkatan karaketr ksatria sebelum dan sesudah, serta

peningkatan setiap siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

116

Berdasarkan siklus I dengan topik bimbingan “Berani Mengakui

Kesalahan” menunjukan hasil bahwa sebagian besar siswa memiliki

karakter ksatria dengan kategori sedang berjumlah 14 siswa dan 8 siswa

yang berada pada kategori tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa siswa

sudah menerapkan karakter ksatria dengan baik. Penerapan karakter

ksatria yang telah dilakukan dengan baik dipengaruhi adanya pendidikan

karakter yang sudah diterima baik dalam keluarga, sekolah dan lingkungan

masyarakat sehingga secara tidak langsung siswa sudah menerapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan pendapat Kementrian

Pendidikan Nasional (2010), pendidikan karakter terkait erat dengan habit

atau kebiasaan yang terus menerus dipraktikan atau dilakukan.

Pada siklus II dengan topik bimbingan “Berani Meminta dan

Memberi Maaf” menunjukan hasil bahwa sebagian besar siswa memiliki

karakter ksatria dengan kategori tinggi berjumlah 14 siswa sedangkan

siswa yang memiliki karakter ksatria pada kategori sedang berjumlah 8

orang. Jika dibandingkan dengan siklus I terjadi peningkatan pada siswa

yang berada pada kategori sedang di siklus ke II meningkat menjadi

kategori tinggi. Peningkatan jumlah siswa yang berada dalam kategori

sedang menjadi tinggi diduga karena telah mengikuti layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning. Hal tersebut didukung

oleh data observasi yang menunjukan ada 9 siswa yang bersikap tanggung

jawab dapat diluhat pada grafik 4.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

117

Pada siklus III dengan topik bimbingan “Berani Mengungkapkan

Pendapat Didepan Umum” yang menekankan pada upaya perbaikan dari

siklus II menunjukan hasil bahwa meningkatnya siswa pada kategori

tinggi menjadi sangat tinggi berjumlah 1 siswa, pada kategori tinggi

berjumlah 12 siswa sedangkan pada kategori sedang berjumlah 9 siswa.

Jika ditinjau dari rata-rata siklus II 69,81 meningkat pada siklus III

menjadi 70,09.

Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat karakter ksatria siswa

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum

(pretest) dan sesudah (posttest) diberikan layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter

ksatria adalah sebagian besar memiliki karakter ksatria sanggat tinggi dan

tinggi. Hal ini diduga karena telah memperoleh pendidikan karakter yang

cukup, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat, sehingga

mereka memiliki sikap ksatria dalam peranannya sebagai peserta didik.

Selain itu karakter ksatria siswa meningkat dikarenakan siswa telah

memiliki sikap berani mau mengakui kesalahan, menghargai orang lain

sehingga mau belajar dari pengalaman orang lain dan mau bertanggung

jawab dengan segala keputusan yang sudah diambil. Hal ini sesuai dengan

pendapat Fathurrahman & Fatriyani (2013), yang menjelaskan bahwa

karakter ksatria merupakan kemampuan menerima keunggulan orang lain

dan menerima kekurangan diri sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

118

Buchori (Fathurrahman, dkk, 2013) menyebutkan bahwa upaya

pengembangan karakter salah satunya karakter ksatria seharusnya mampu

membawa siswa ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai

secara afektif, akhirnya ke pengalaman nilai secara nyata dalam kehidupan

sehari-hari. Terbentuknya karakter ksatria juga dipengaruhi oleh pola asuh

orang tua yang terwujud dalam bentuk cara mendidik anak. Orang tua

yang melatih anak sejak dini untuk bersikap berani dalam mengakui

kesalahan, bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil dan

belajar dari pengalaman orang lain. Peran guru dalam membentuk karakter

ksatria juga sangat diperlukan ketika peserta didik di lingkungan sekolah

maka guru dapat mengontrol jika siswa bersikap tidak sesuai dengan nilai-

nilai yang ada dan mendukung sikap siswa yang mencerminkan karakter

ksatria. Lingkungan masyarakat yang kondusif dan saling menghargai

merupakan faktor pendorong perkembangan peserta didik.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dipahami bahwa banyak

faktor yang mempengaruhi terbentuknya karakter ksatria siswa kelas VIII

A SMP Pangudi Luhur Bayat. Dalam prespektif pedagogis, peserta didik

dipandang sebagai manusia yang memiliki potensi yang bersifat laten,

sehingga membutuhkaan binaan dan bimbingan untuk

mengaktualisasikannya agar ia dapat menjadi manusia yang cakap

Desmita (2009). Oleh karena itu, peranan orang tua dan guru sangat

diperlukan untuk membantu peserta didik mengenal, memahami dan

melakukan nilai nilai karakter ksatria dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

119

Proses implementasi layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning mendapatkan penilaian secara langsung

dari siswa. Siswa memberikan penilaian dan hasil penilaian ada 11 item

dari 30 item yang berada pada presentase 100%. 11 item tersebut adalah

semangat dalam mengikuti kegiatan, senang melakukan kegiatan, manfaat

bagi perbaikan perilaku, berani bertanggung jawab, menghargai teman,

keinginan untuk menolong orang lain, terdorong untuk lebih aktif,

mempererat persaudaraan, mendorong untuk lebih disiplin. Siswa merasa

senang dalam mengikuti bimbingan berarti model ini dapat diterima oleh

siswa sehingga lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan

peneliti.

Sesuai dengan pendapat Prayitno dkk (1989), tentang pendekatan

experietial learning adalah suatu pendekatan dalam penyelenggaraan

dinamika kelompok, dikatakan efektif ketika dapat menghadirkan suasana

kejiwaan yang sehat diantara peserta kegiatan, meningkatkan spontanitas,

munculnya perasaan positif, meningkatnya minat atau gairah untuk lebih

terlibat dalam proses kegiatan, memungkinkan terjadinya katarsis, serta

meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan sosial.

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning, telah disusun menjadi tema besar yaitu,

“Pendidikan Karakter Ksatria sebagai Peserta didik” dengan tiga topik

bimbingan yakni Berani Mengakui Kesalahan, Berani Meminta dan

Memberi Maaf, Berani Berpendapat di Depan Umum. Bimbingan klasikal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

120

dengan pendekatan experiential learning bertujuan untuk membantu

mengoptimalkan proses belajar siswa dalam mengenal, memahami,

menginternalisasikan nilai karakter khususnya karakter ksatria sebagai

peserta didik yang ditemukan selama mengikuti pendidikan karakter

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning. Pendekatan experiential learning menekankan pada munculnya

perasaan positif dalam diri siswa. Perasaan positif yang muncul akan

meningkatkan karakter ksatria sehingga siswa dapat berani mengakui

kesalahan, dan belajar dari pengalaman orang lain.

Hasil perhitungan uji T Wilcoxon menunjukan bahwa

implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning dalam meningkatkan karakter

ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran

2015/2016 sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terdapat peningkatan

tetapi tidak signifikan. Namun, jika ditinjau berdasarkan selisih mean

posttest dan pretest terjadi peningkatan karakter ksatria siswa setelah

mengikuti bimbingan klasikal. Hal ini diduga karena keterbatasan pada

aspek-aspek yang ada pada instrumen sehingga tidak benar-benar

mengungkap karakter ksatria pada siswa. Selain itu karena tidak

berdistribusi normal.

Berdasarkan tiga data yaitu (1) Tes Ksarakter Ksatria, (2) Skala

Penilaian Diri Karakter Ksatria, (3) Kuesioner Validasi Model Hasil uji T

Wilcoxon pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

121

dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter

ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan tidak signifikan meningkatkan karakter

ksatria pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat. Berdasarkan

hasil data Skala Penilaian Diri Karakter Ksatria siklus I dan II sebagian

besar siswa memiliki karakter ksatria dalam kategori sedang dan sangat

tinggi sedangkan pada siklus III ada siswa yang meningkat pada kategori

sangat tinggi dan tinggi. Jika ditinjau berdasarkan dari hasil Validasi

Efektivitas Model yang diisi oleh siswa, program ini mampu

meningkatkan karakter ksatria pada siswa. Oleh karena itu, model ini

sangat baik digunakan untuk meningkatkan karakter ksatria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

122

BAB V

PENUTUP

Bab ini dipaparkan kesimpulan, keterbatasan, dan saran terhadap hasil

penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kesimpulan penelitian

adalah karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun

Ajaran 2015/2016 dapat ditingkatkan melalui pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.

Kesimpulan utama tersebut disimpulkan berdasarkan kesimpulan-kesimpulan

khusus sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 melalui pendidikan karakter

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experintial

learning melalui tahapan kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup. Pendekatan experiential learning tampak dalam tahap kegiatan

inti, yang meliputi: mengalami, membagikan pengalaman, memproses

pengalaman, merumuskan kesimpulan, dan menerapkan.

2. Karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat sebelum

dan sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk

meningkatkan karakter ksatria adalah sebagian siswa berada pada

kategori sangat tinggi dan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

123

3. Karakter ksatria siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat

mengalami peningkatan pada siklus I, menurun pada siklus II, dan

meningkat tajam pada siklus III. Akan tetapi, ditemukan beberapa siswa

yang tingkat karakter ksatrianya menurun dan ada siswa yang tingkat

karakter ksatrianya tetap.

4. a.Terdapat peningkatan tetapi tidak signifikan karakter ksatria siswa

kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016

sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.

b. Ada peningkatan secara signifikan karakter ksatria siswa kelas VIII A

SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran 2015/2016 antar siklus

pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiantial learning.

5. Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning efektif meningkatkan karakter

ksatria Siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Bayat Tahun Ajaran

2015/2016.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki

dan ditingkatkan lagi untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Alat instrumen belum dilakukan uji coba, sebelum digunakan sebagai

perolehan data sehingga hasil validitas lebih besar dari 0,05 dan

reliabilitas mendapat kategori cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

124

2. Jumlah item yang terlalu sedikit mempengaruhi perolehan skor tidak

maksimal.

3. Wawancara yang dilakukan dengan pihak guru dan siswa masih sedikit

sehingga peneliti kurang mendapatkan data tentang perubahan dalam diri

siswa, apakah ada perkembangan karakter ksatria dalam diri siswa

setelah mengikuti bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning.

C. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipaparkan oleh peneliti

agar dapat mengoptimalkan dan mengembangkan pendidikan karakter.

1. Bagi Kepala Sekolah

Program pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning efektif untuk meningkatkan

karakter ksatria siswa, maka hal ini juga memungkin dapat digunakan

untuk meningkatkan karakter-karakter yang lain sesuai dengan kebutuhan

siswa. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu memberikan perhatian

khusus dalam menggunakan metode ini untuk membentuk karakter siswa

secara menyeluruh hingga terwujudnya tindakan positif dalam kehidupan

sehari-hari di sekolah maupun dalam keluarga. Untuk melaksanakan

program perlu bekerjasama dengan seluruh guru terutama guru

bimbingan dan konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

125

2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Pembimbing yang memiliki kompeten untuk mengetahui kebutuhan-

kebutuhan siswa melalui need assesment akan membantu dalam

memberikan layanan bimbingan klasikal dengan topik layanan

bimbingan klasikal sesuai kebutuhan dan sasaran yang akan diberikan

layanan. Penelitian ini diberikan kepada siswa kelas VIII A SMP Pangudi

Luhur Bayat dimana siswa-siswi tersebut termasuk dalam katergori

memiliki karakter ksatria yang baik, dan program ini terbukti efektif.

Maka guru bimbingan konseling dapat menggunakan pendidikan karakter

berbasis layanna bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning pada siswa-siswi yang termasuk dalam kategori rendah, utnuk

meningkatkan karakter ksatria maupun karakter–karakter lain yang

dibutuhkan.

3. Bagi para Peneliti lain

Dalam penelitian ini peneliti belum melakukan uji coba instrumen yang

digunakan untuk penelitian, sehingga belum pasti setiap item instrumen

dapat mewakili karakter ksatria. Oleh karena itu, bagi para peneliti

selanjutnya dapat melakukan uji coba alat instrumen yang akan

digunakan dalam penelitian. Selain itu juga perlu mempertimbangkan

banyaknya item yang akan digunakan karena dapat mempengaruhi hasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

126

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad & Mohammad Asrori. (2009). Psikologi Remaja: Perkembangan

Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Artati, Kristina Beti. (2015). Efektifitas Implementasi Pendidikan Karakter

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Tanggung Jawab.

(Studi Pra Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP Kanisius Kalasan

Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015). Skripsi (Tidak Diterbitkan).

Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

Aprilianti, Ervin. (2016). Upaya Pegembangan Karakter Berjiwa Besar Melalui

Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif Menggunakan Metode Dinamika

Kelompok yang Diaplikasikan dalam Permainan. (Penelitian Tindakan

Bimbingan dan Konseling Pada Siswa SMP Negeri 4 Wates Tahun Ajaran

2104/2015). Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Baharuddin, Wahyuni, E. N. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Barus, Gendon. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Di

SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th XXXIV, No.2 Juni 2015.

Desmita. (2009). Psikologi Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Depdiknas. (2004). Bimbingan dan Konseling. Pedoman Bimbingan dan

Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

. (2008). Bimbingan dan Konseling di sekolah. Jakarta: Direktorat Tenaga

Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Kependidikan.

Fathurrohman, Suryana, & Fatriani, F. (2013). Pengembangan Pendikan

Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Hidayat, Dede Rahmat & Badrujaman, Aip. (2012). Penelitian Tindakan dalam

Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Indeks.

Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Desain Induk Pendidikan Karakter.

Jakarta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Panduan Oprasional

Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengan Pertama

(SMP). Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

127

Kolb. (1998). Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and

Development. New Jersley: Prentice Hall.

Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa

Menjadi Pintar dan Baik. Bandung : Nusa Media.

. (2014). Pendidikan karakter panduan lengkap mendidik siswa menjadi

pintar dan baik. Bandung : Nusa Media.

Mansyur, Rasyid, Harun & Suratno. (2015). Assesmen Pembelajaran di Sekolah:

Panduan bagi Guru dan Calon Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Markrifah, Farstikan Lailatul & Wiryo Nuryono. (2014). Pengembangan Paket

Perminatan dalam Layanan Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP. Jurnal

BK, Vol, 04, No 3, 1-18.

Masidjo, Ign. (1995). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurgiyantoro, dkk. (2002). Statistik Terapan (Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial).

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prayitno, dkk. (2010). Pendidikan Karakter dalam Pengembangunan Bangsa.

Jakarta: Grasindo.

Samani, Muchlas & Hariyanto. (2011). Konsep dan Model: Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina H. (2009). Penelitian indakan Kelas. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Sinaga, Juster Donal. (2013). Efektifitas Program Bimbingan Pribadi-Sosial

Berbasis Experiential learning Untuk Meningkatkan Karakter Humanis

Siswa Sekolah Menengah Pertaman (SMP). Widya Dharma Jurnal

Kependidikan, Vol.25, No.1, 104-121.

Sarwono, Sarlito W. (1989). Psikologi remaja. Jakarta. Rajawali.

Suhadi & Purwanto S.K. (2016). Statistika untuk Ekonomi Modern dan Keuangan

Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Afabeta.

Sugiyono. (2014). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

128

Sugiyono. (2015). Statistik Nonparametris untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supratiknya, A. (2011). Merancang Program dan Modul Psikoedukasi edisi

revisi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Reality, Tim. (2008). Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality

Publisher.

Vania, Clara. (2015). Efektifitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential

Learning untuk Meningkatkan Karakter Kepemimpinan Demokaraktis.

(Studi Pra Eksperimen Pada Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP

N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015). Skripsi (Tidak Diterbitkan)

Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

Wibowo. (2012). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wibowo, A. & Purnama, S. (2013). Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winkel, W.S & Hastuti, Sri, M.M (2004). Bimbingan dan Konseling di Institut

Pendidikan edisi revisi. Yogyakarta: Media Abadi.

http://bola.kompas.com/read/2010/08/31/19585479/pendidikan.karakter.diintegras

ikan diunduh pada tanggal 6 oktober 2016 jam 09.16 WIB.

http://m.repubika.co.id/berita/nasional/umum/15/12/30/o067zt280-kpai-kasus-

bullying-di-sekolah-meningkat-selama-2015 diunduh pada tanggal 19 september

2016 jam 22.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

128

TES

KARAKTER KSATRIA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

LAMPIRAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

129

Petunjuk Pengisian:

1. Isilah identitas diri terlebih dahulu

2. Bacalah 20 pertanyaan di bawah ini dengan teliti!

3. Plihlah jawaban A, B, C atau D yang sesuai dengan keadaan dirimu sebenarnya

4. Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini kamu bisa melingkari jawaban yang

menurut kamu sesuai dengan keadaanmu.

5. Tidak ada jawaban yang dianggap paling benar dan salah

6. Kerjakan inventori pada lembar tes secara langsung, untuk itu tidak di sediakan

lembar jawaban

Identitas Diri

NAMA :

KELAS :

JENIS KELAMIN :

NO ABSENT :

1. Ketika ada seseorang yang membuat kesalahan dan meminta maaf kepada

saya, yang saya lakukan...

a. Memaafkan dengan menunggu di sarankan teman

b. Memaafkan tetapi masih mengingat kesalahannya

c. Memaafkan dan menerima kembali

d. Memberikan maaf dengan tulus hati

2. Della melakukan kesalahan terhadap teman satu kelas karena lupa

membawa materi yang dia fotocopy, yang della lakukan adalah...

a. Langsung meminta maaf di depan teman teman

b. Berani menceritakan dengan jujur

c. Tidak memperdulikan tanggapan teman

d. Meminta maaf karena di suruh teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

130

3. Ketika saya menyadari kesalahan yang membuat orang lain tersakiti, yang

saya lakukan adalah ...

a. Berani mengakui kesalahan yang saya lakukan

b. Bertanggungjawab atas tindakan yang saya lakukan

c. Malu untuk mengakui dihadapan teman

d. Menunggu sampai saya siap untuk meminta maaf

4. Ketika saya di pilih untuk menjadi pemimpin kelompok, yang saya

lakukan adalah...

a. Menerima karena sudah terbiasa menjadi pemimpin

b. Menerima karena takut di laporkan guru

c. Meminta teman untuk menggantikan

d. Menerima dan menjalankan tugas dengan tanggung jawab

5. Dalam diskusi kelompok saya sebagai anggota bersama teman-teman,

yang saya lakukan adalah..

a. Memberikan ide karena di minta teman

b. Saya takut mengungkapkan pendapat

c. Memberikan ide setelah tidak ada yang berpendapat

d. Mengajak teman-teman untuk menyelesaikan tugas kelompok

6. Setelah saya mengakui kesalahan saya di depan teman-teman, saya

merasa..

a. Menyesal dengan kesalahan yang saya lakukan

b. Lega dan berusaha tidak mengulaginya lagi

c. Tidak terbebani oleh kesalahan yang saya perbuat

d. Hubungan saya dengan teman-teman menjadi baik

7. Ketika saya berbicara di depan umum, yang saya rasakan adalah...

a. Saya merasa takut dengan orang yang lebih pintar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

131

b. Saya merasa susah untuk mengungkapkan ide

c. Saya sudah terbiasa berbicara di depan umum

d. Awalnya saya merasa gerogi, lama kelamaan sudah menjadi nyaman

8. Della merasa bahwa ia melakukan kesalahan dan akan berencana

mengakui kesalahannya serta meminta maaf kepada Anni, yang dilakukan

Anni....

a. Mendiamkan Della selama beberapa hari

b. Memberi maaf dengan tulus hati

c. Masih marah terhadap Della

d. Memberi maaf karena Della teman dekatnya

9. Ketika diskusi kelas dan setiap anak diminta untuk mengukapkan

pendapatnya, yang saya lakukan...

a. Setuju dengan pendapat teman

b. Mengungkapkan yang saya rasakan

c. Berpendapat seadanya

d. Memberikan masukan kepada teman

10. Dito diajak teman temannya untuk membolos. Keesokan harinya Dito di

panggil guru BK untuk di minta keterangan, yang Dito lakukan...

a. Takut menceritakan karena nanti jika guru BK tahu, maka Dito dan

teman temannya di beri hukuman

b. Membuat cerita baru untuk melindungi teman-temannya

c. Menceritakan kejadian dengan jujur

d. Menceritakan kejadiannya tapi tidak semua

11. Ketika kamu berbuat salah dan sudah meminta maaf atas kesalahanmu

terhadap teman, tetapi dia belum memaafkan, apa yang kamu rasakan saat

itu...

a. Merasa sedih karena penyesalanku belum diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

132

b. Merasa kesal karena temanku keras hati

c. Merasa kecewa karena permintaan maafku ditolak

d. Merasa menyesal karena saya sudah meminta maaf tetapi tidak

dimaafkan

12. Dalam sebuah lomba olimpiade biologi kamu di dalam satu kelompok

bersama teman mu, tetapi temanmu melakukan kesalahan membuat

kelompok menjadi kalah, yang saya lakukan...

a. Saya belajar dari kekalahan dan melupakannya

b. Saya tetap menghargai kerja keras yang dilakukan teman-teman

c. Saya tidak menyalahkan teman

d. Saya menerima kekalahan dengan lapang dada

13. Cara yang saya lakukan untuk meminta maaf....

a. Saya mengakui kesalahan lalu segera meminta maaf

b. Saya meminta maaf dengan rendah hati

c. Saya mengakui kesalahan lalu meminta maaf dan siap menanggung

resiko

d. Saya segera meminta maaf dan berusaha tidak mengulanginya lagi

14. Saya membuat kesalahan terhadap teman sekelas, kapan waktu yang tepat

untuk meminta maaf...

a. Saya segera meminta maaf

b. Saya menunggu teman saya sampai tidak marah lagi

c. Saya menunggu sampai siap untuk meminta maaf

d. Saya menunggu di beri saran oleh teman yang lain

15. Ada teman yang lebih pintar dari kamu, maka yang saya lakukan...

a. Belajar dari pengalaman teman yang pintar

b. Saya merasa bangga mepunyai teman pintar

c. Mengakui kelebihan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

133

d. Berteman dengan dia supaya membantu saya mengerjakan tugas

16. Menurutku manfaat meminta maaf adalah...

a. Menjadikan saya orang yang jujur

b. Membuat perasaan saya nyaman

c. Membuat permasalahan cepat selesai

d. Saya dapat menghargai orang lain

17. Sikap mau meminta maaf dan memaafkan kesalahan orang lain diperlikan

untuk menciptakan....

a. Bekerja sama

b. Berjiwa besar

c. Kerukunan

d. Menghargai orang lain

18. Dalam diskusi di kelas semua anak mengungkapkan pendapatnya. Tetapi

kamu tidak setuju dengan salah satu pendapat teman, yang saya lakukan...

a. Langsung mengungkapakan ketidak setujuan mu

b. Memotong pembicaraan

c. Mengungkapkan kritik dengan sopan

d. Mendengarkan pendapat orang lain lalu memberi tanggapan

19. Sikap rendah hati untuk meminta maaf perlu saya lakukan dalam

kehidupan sehari-hari karena....

a. Menjadikan saya orang yang berani mengakui kesalahan

b. Menjadikan saya orang yang bertanggung jawab atas perbuatan yang

saya lakukan

c. Menjadikan saya orang yang terbuka

d. Menjadikan saya orang yang menghargai orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

134

20. Sebelum meminta maaf yang saya lakukan..

a. Menyusun kata-kata yang akan saya katakan

b. Meminta saran kepada teman

c. Berdoa terlebih dahulu

d. Mengumpulkan keberanian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

135

SKALA PENINAIAN DIRI

KARAKTER KSATRIA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

LAMPIRAN 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

136

SKALA KARAKTER KSATRIA

Nama :

Jenik Kelamin :

No Absent :

Petunjuk Pengisian:

Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berikan jawaban mu pada

kolom alternatif jawaban dengan cara mencentang (√) sesuai dengan situasi dan

kepribadian kamu dengan sejujur-jujurnya.

Keterangan:

SS : Sangat Sering JR : Jarang

S : Sering TP : Tidak Pernah

No Pernyataan SS SR JR TP

1 Setelah melakukan kesalahan, saya langsung

mengakui kesalahan saya.

2 Saya berani mengakui kesalahan di depan teman

teman.

3 Saya berani berkata jujur tentang kesalahan yang

saya lakukan.

4 Saya mengakui kelebihan orang lain.

5 Saya mau bertanggung jawab terhadap segala

kesalahan yang saya lakukan.

6 Saya merasa gelisah jika menyembunyikan kesalahan

yang saya lakukan.

7 Saya mau belajar dengan teman yang lebih pintar.

8 Saya mau menerima kritik dari orang lain.

9 Saya memaafkan kesalahan orang lain tanpa

mengingatnya lagi.

10 Saya menunggu teman untuk meminta maaf kepada

saya.

11 Saya dengan mudah memaafkan kesalahan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

137

lain.

12 Saya mau memaafkan kesalahan orang lain agar

orang lain juga mau memaafkan kesalahan saya.

13 Saya merasa malu untuk minta maaf.

14 Saya memaafkan orang lain tanpa merasa sakit hati

lagi.

15 Saya merasa jengkel ketika orang lain membuat

kesalahan kepada saya.

16 Saya lancar berbicara di depan kelas ketika

menyampaikan pendapat.

17 Saya berani bertanya tanpa di tunjuk oleh guru.

18 Saya mengungkapkan pendapat kalau di minta oleh

guru

19 Saya mendengarkan dengan baik orang yang sedang

berbicara

20 Saya merasa gerogi ketika berbicara di depan umum.

21 Saya menerima perbedaan pendapat orang lain.

22 Saya menghindari kebiasaan memotong pembicaraan

orang lain.

23 Setelah mengungkapkan pendapat saya merasa

nyaman.

24 Saya takut ketika pertama kali berbicara di depan

umum.

25 Saya merasa kecewa ketika pendapat saya tidak di

setujui orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

138

LEMBAR PENILAIAN SISWA

Pengantar

Anak-anak yang budiman, kalian telah mengikuti serangkaian kegiatan kelas yang

bermuatan pendidikan karakter. Ada banyak kegiatan yang mengasyikkan yang

telah kalian ikuti dari Kakak-kakak Fasilitator. Kegiatan ini telah selesai, terima

kasih atas kesediaan kalian berpartisipasi. Sekarang, kami mohon kesediaan

kalian untuk memberi kesan-kesan atau penilaian atas pelaksanaan kegiatan

tersebut. Berilah tanda centang (ⱱ) pada kolom yang sesuai dengan apa yang

kamu alami/kamu peroleh dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

NO

Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya

mengalami/ memperoleh/ merasa :

Ya

Tidak

Tidak

tahu

1 Semangat dalam mengikuti kegiatan

2 Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu

3 Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan

4 Berani berpendapat

5 Lebih kreatif

6 Berani mencoba

7 Takut salah dalam melakukan permainan

8 Malu dalam permainan kelompok

9 Dihargai oleh teman teman

10 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan

11 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap

kegiatan

12 Manfaat bagi perbaikan perilaku

13 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap

materi

14 Keinginan untuk menolong orang lain

15 Puas dalam terhadap bimbinganyang diberikan

16 Tertantang untuk mencoba

17 Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua

kegiatan

18 Berkesan terhadap kegiatan yang di ikuti

19 Terdorong untuk terlibat aktif

20 Berani bertanggung jawab

21 Menghargai teman

22 Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim

23 mempererat rasa persaudaraan/persahabatan

LAMPIRAN 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

139

24 ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk

25 Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang

26 Membangun kepedulian/kesetiakawanan

27 Peningkatan keingintahuan siswa

28 Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri

29 Mendorong siswa lebih disiplin

30 Membuat hubungan guru-siswa

akrap/hangat/dekat

Nama & Tanda Tangan

Wawancara tidak Terstruktur

Kepada Wali Kelas

2. Menurut ibu apa yang membuat siswa menjadi aktif dan maanfaat

apa yang siswa peroleh?

Kepada siswa

4. Apa yang kamu dapatkan setelah mengikuti bimbinagan klasikal

dari awal hinga akhir ini?

LAMPIRAN 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

140

LEMBAR OBSERVASI

Sekolah :

Kelas :

Hari/tanggal :

Petunjuk :

Mohon observer memebrikan tanda tally (//) pada setiap perilaku yang muncul

selama proses bimbingan berlangsung.

No Sikap/perilaku/tindakan yang diamati Frekuensi Jumlah

1. Malu atau malas bertanya

2. Enggan menyampaikan pendapat

3. Tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan

bimbingan

4. Tidak memperhatikan fasilitator

5. Menanggapi atau menjawab pertanyaan dari

peneliti

6. Menunjukan sikap tolong menolong

7. Bersikap tidak jujur (seperti menyembunyikan

kesalahan)

8. Tidak mendengarkan teman yang sedang

berbicara atau menyampaikan pendapat

9. Menyalahkan orang lain

10. Menunjukan sikap tanggung jawab

11. Memaafkan kesalahan orang lain

12. Dapat menerima siapa saja yang menjadi

anggota kelompok

13. Memberikan bombongan atau semangat untuk

teman

14. Tidak mengikuti instruksi peneliti

15. Memberikan pujian terhadap teman

16. Mengejek atau merendahkan teman

17. Berteriak saat orang lain sedang berbicara

18. Tidak melaksanakan tugas dari peneliti

19. Menunjukan perilaku tidak sopan santun

20. Berbicara sendiri atau ngobrol di kelas

Yogyakarta, ...................

Observer

LAMPIRAN 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

141

TABULASI DATA PENELITIAN PRETEST

NAMA

Nomor Item

JUMLAH NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 AGUSTINA F 4 4 4 4 1 4 3 4 1 4 1 3 3 4 4 3 3 4 4 2 64

2 AMBROSIUS A 4 4 4 4 1 4 3 4 1 1 1 4 4 3 4 4 3 4 4 1 62

3 ANDREA N 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 69

4 ARYAWAN 4 3 3 4 4 2 3 4 1 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 2 63

5 BAGAS I 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 3 3 71

6 FERY A 4 3 4 4 1 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 67

7 IKHSAN .R 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 1 4 4 4 1 2 3 3 4 65

8 INDAH O 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 70

9 IVAN RISZKY 4 3 3 4 1 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 1 4 3 2 64

10 KRISWANTO N 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 1 71

11 NURLINA AYU 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 3 4 3 3 4 4 1 65

12 PRADIPTA G.A 2 4 3 4 4 3 3 4 1 4 1 4 4 4 2 3 4 1 1 2 58

13 RIZKY D.C 3 4 4 4 1 4 3 1 3 1 1 4 2 4 4 4 3 4 4 2 60

14 ROBET S 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 1 3 3 3 2 66

15 SAFITRI H 4 3 3 4 1 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 1 64

16 SAMI ASIH 4 4 3 4 4 4 2 1 3 4 1 1 4 3 1 2 3 3 3 1 55

17 SENTIA BR.S 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 70

18 TOYA M.T 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 2 4 3 4 1 64

19 YOHANA A.F 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 3 2 4 3 3 66

20 YULIUS V.P.N 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 1 4 4 4 4 3 3 4 3 1 66

21 YUSTA T.W 2 4 3 4 1 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 4 63

LAMPIRAN 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

142

22 YUDISTIRA F.S 3 4 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

143

TABULASI DATA PENELITIAN POSTTEST

NAMA

Nomor Item

JUMLAH NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 AGUSTINA F 3 4 4 4 1 4 3 4 1 4 1 4 2 4 4 3 3 4 3 3 63

2 AMBROSIUS A 3 4 4 4 1 4 3 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 66

3 ANDREA N 2 3 3 4 1 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 64

4 ARYAWAN 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 1 4 4 4 2 3 4 4 3 2 65

5 BAGAS I 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 71

6 FERY A 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 1 1 4 3 4 4 66

7 IKHSAN .R 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 1 2 2 4 3 3 2 3 3 1 59

8 INDAH O 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 69

9 IVAN RISZKY 3 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 1 3 3 3 3 65

10 KRISWANTO N 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 4 3 71

11 NURLINA AYU 3 3 3 4 1 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 65

12 PRADIPTA G.A 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 1 2 4 4 3 4 4 4 3 68

13 RIZKY D.C 3 1 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 1 4 2 3 1 2 4 4 59

14 ROBET S 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 71

15 SAFITRI H 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1 65

16 SAMI ASIH 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 3 1 2 3 4 4 3 65

17 SENTIA BR.S 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 67

18 TOYA M.T 4 4 3 4 1 4 2 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 3 4 1 63

19 YOHANA A.F 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 73

20 YULIUS V.P.N 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 1 4 4 4 2 2 2 4 3 3 65

21 YUSTA T.W 3 4 3 3 1 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 65

22 YUDISTIRA F.S 3 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 66

LAMPIRAN 7

LAMPIRAN 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

144

TABULASI DATA PENELITIAN SIKLUS I

NAMA

Nomor Item

JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

AGUSTINA F 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 2 2 3 2 2 2 4 3 4 2 4 4 2 72

AMBROSIUS A 3 4 2 2 1 3 4 3 2 2 3 1 1 2 4 3 2 3 3 4 3 1 2 3 3 64

ANDREA N 2 3 3 3 3 4 4 2 2 1 2 4 4 1 4 1 2 3 4 4 2 4 4 4 4 74

ARYAWAN 3 2 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 67

BAGAS I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 74

FERY A 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 0 3 2 3 3 2 3 68

IKHSAN .R 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 58

INDAH O 3 3 3 4 3 2 3 3 3 1 2 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 70

IVAN RISZKY 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 66

KRISWANTO N 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 85

NURLINA AYU 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 67

PRADIPTA G.A 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 65

RIZKY D.C 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 67

ROBET S 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 2 4 1 4 4 3 3 3 67

SAFITRI H 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 76

SAMI ASIH 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 60

SENTIA BR.S 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 0 4 3 3 3 4 3 2 75

TOYA M.T 2 2 3 4 3 2 3 3 3 1 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 66

YOHANA A.F 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 69

YULIUS V.P.N 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 1 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 84

YUSTA T.W 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 2 79

YUDISTIRA F.S 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 4 65

LAMPIRAN 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

145

TABULASI DATA PENELITIAN SIKLUS II

NAMA

Nomor Item

JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

AGUSTINA F 2 3 4 2 4 3 4 3 3 2 1 4 2 3 3 2 2 2 4 4 3 2 4 3 2 71

AMBROSIUS A 2 2 3 3 2 4 4 3 2 1 2 3 3 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 3 73

ANDREA N 3 3 3 2 3 4 4 2 2 1 2 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 76

ARYAWAN 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 70

BAGAS I 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 61

FERY A 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 3 3 2 64

IKHSAN .R 4 3 3 4 3 2 4 2 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 80

INDAH O 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 65

IVAN RISZKY 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 70

KRISWANTO N 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 79

NURLINA AYU 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 66

PRADIPTA G.A 2 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 75

RIZKY D.C 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 2 3 2 3 2 4 1 2 61

ROBET S 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 70

SAFITRI H 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 4 3 2 72

SAMI ASIH 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 58

SENTIA BR.S 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 3 71

TOYA M.T 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 72

YOHANA A.F 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 64

YULIUS V.P.N 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 1 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 1 83

YUSTA T.W 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 71

YUDISTIRA F.S 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 64

LAMPIRAN 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

146

TABULASI DATA PENELITIAN SIKLUS III

NAMA

JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

AGUSTINA F 3 3 3 2 4 2 4 3 2 1 2 4 1 2 3 2 3 2 4 3 2 2 4 4 3 68

AMBROSIUS A 2 2 2 4 3 3 4 4 3 1 2 4 3 3 3 4 2 1 4 4 4 1 3 3 2 71

ANDREA N 3 3 3 2 3 4 4 2 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 76

ARYAWAN 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 71

BAGAS I 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 66

FERY A 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 73

IKHSAN .R 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 57

INDAH O 3 3 3 4 3 3 4 3 2 1 2 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 74

IVAN RISZKY 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 70

KRISWANTO N 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 2 4 1 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 81

NURLINA AYU 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 68

PRADIPTA G.A 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 2 4 3 4 3 2 4 3 4 71

RIZKY D.C 4 1 2 3 2 1 3 3 2 3 3 4 1 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 4 63

ROBET S 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 72

SAFITRI H 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 70

SAMI ASIH 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 57

SENTIA BR.S 3 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 2 2 2 2 4 3 4 4 3 4 3 80

TOYA M.T 2 2 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 68

YOHANA A.F 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 64

YULIUS V.P.N 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 90

YUSTA T.W 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 72

YUDISTIRA F.S 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 60

LAMPIRAN 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

147

VALIDAS MODEL UNTUK SISWA

NO NAMA

Item yang dinilai

JMH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 AGUSTINA F 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

2 AMBROSIUS 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

3 ANDREA N 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

4 ARYAWAN 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

5 BAGAS I 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

6 FERY A 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

7 IKHSAN .R 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

8 INDAH O 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

9 IVAN RISZKY 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

10 KRISWANTO 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

11 NURLINA A 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

12 PRADIPTA G 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

13 RIZKY D.C 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

14 ROBET S 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

15 SAFITRI H 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

16 SAMI ASIH 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

17 SENTIA BR.S 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

18 TOYA M.T 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

19 YOHANA A.F 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

20 YULIUS V.P.N 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

21 YUSTA T.W 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

22 YUDISTIRA F 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

LAMPIRAN 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

148

VALIDITAS

TES KARAKTER KSATRIA

NO

Item

Parameter Hasil Hitung Keputusan

1 Person Correlation ,331

Valid Sig. (2-tailed) ,132

N 22

2 Person Correlation -,068

Revisi

Sig. (2-tailed) ,763

N 22

3 Person Correlation ,079

Revisi Sig. (2-tailed) ,727

N 22

4 Person Correlation -,378

Revisi Sig. (2-tailed) ,082

N 22

5 Person Correlation ,221

Valid Sig. (2-tailed) ,322

N 22

6 Person Correlation ,161

Valid Sig. (2-tailed) ,273

N 22

7 Person Correlation ,564

Valid Sig. (2-tailed) ,006

N 22

8 Person Correlation ,611

Revisi Sig. (2-tailed) ,003

N 22

9 Person Correlation ,221

Valid Sig. (2-tailed) ,323

N 22

10 Person Correlation ,129

Revisi Sig. (2-tailed) ,568

N 22

11 Person Correlation ,546

Valid Sig. (2-tailed) ,009

N 22

12 Person Correlation ,173

Valid Sig. (2-tailed) ,442

N 22

13 Person Correlation -,213

Revisi Sig. (2-tailed) ,342

N 22

14 Person Correlation ,221

Valid Sig. (2-tailed) ,322

N 22

LAMPIRAN 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

149

15 Person Correlation ,447

Revisi Sig. (2-tailed) ,037

N 22

16 Person Correlation ,131

Revisi Sig. (2-tailed) ,560

N 22

17 Person Correlation -,171

Revisi Sig. (2-tailed) ,447

N 22

18 Person Correlation ,361

Valid Sig. (2-tailed) ,099

N 22

19 Person Correlation ,344

Valid Sig. (2-tailed) ,177

N 22

20 Person Correlation ,335

Valid Sig. (2-tailed) ,177

N 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

150

HASIL UJI VALIDITAS SKALA

KARAKTER KSATRIA

NO

Item

Parameter Hasil Hitung Keputusan

1 Person Correlation ,557

Valid Sig. (2-tailed) ,005

N 22

2 Person Correlation ,248

Valid Sig. (2-tailed) ,266

N 22

3 Person Correlation ,759

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 22

4 Person Correlation ,601

Valid Sig. (2-tailed) ,034

N 22

5 Person Correlation ,541

Valid Sig. (2-tailed) ,009

N 22

6 Person Correlation ,455

Valid Sig. (2-tailed) ,034

N 22

7 Person Correlation ,391

Revisi Sig. (2-tailed) ,072

N 22

8 Person Correlation ,594

Valid Sig. (2-tailed) ,004

N 22

9 Person Correlation ,646

Valid Sig. (2-tailed) ,001

N 22

10 Person Correlation -,020

Revisi Sig. (2-tailed) ,928

N 22

11 Person Correlation ,507

Valid Sig. (2-tailed) ,016

N 22

12 Person Correlation ,629

Valid Sig. (2-tailed) ,002

N 22

13 Person Correlation ,267

Valid Sig. (2-tailed) ,229

N 22

14 Person Correlation ,678

Valid Sig. (2-tailed) ,001

N 22

15 Person Correlation -,028

LAMPIRAN 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

151

Sig. (2-tailed) ,903 Revisi

N 22

16 Person Correlation ,303

Revisi Sig. (2-tailed) ,170

N 22

17 Person Correlation ,495

Valid Sig. (2-tailed) ,019

N 22

18 Person Correlation ,327

Revisi Sig. (2-tailed) ,137

N 22

19 Person Correlation ,691

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 22

20 Person Correlation ,312

Revisi Sig. (2-tailed) ,157

N 22

21 Person Correlation ,606

Valid Sig. (2-tailed) ,003

N 22

22 Person Correlation ,650

Valid Sig. (2-tailed) ,001

N 22

23 Person Correlation ,409

Valid Sig. (2-tailed) ,059

N 22

24 Person Correlation ,272

Valid Sig. (2-tailed) ,221

N 22

25 Person Correlation ,005

Revisi Sig. (2-tailed) ,981

N 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

152

TA HASIL OBSERVASI (Dilihat dari Jumlah Siswa)

No

Item Perilaku yang Diamati

SIKLUS

1

SIKLUS

2

SIKLUS

3

PENGAMAT

1. Malu atau malas bertanya 7 5 3

2. Enggan menyampaikan pendapat 7 4 2

3. Tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan

bimbingan

0 0 0

4. Tidak memperhatikan fasilitator 4 2 0

5. Menanggapi atau menjawab pertanyaan

dari peneliti

9 11 13

6. Menunjukan sikap tolong menolong 10 12 11

7. Bersikap tidak jujur (seperti

menyembunyikan kesalahan)

5 4 2

8. Tidak mendengarkan teman yang sedang

berbicara atau menyampaikan pendapat

4 4 0

9. Menyalahkan orang lain 4 3 2

10. Menunjukan sikap tanggung jawab 7 9 10

11. Memaafkan kesalahan orang lain 5 7 9

12. Dapat menerima siapa saja yang menjadi

anggota kelompok

4 4 0

13. Memberikan bombongan atau semangat

untuk teman

4 5 6

14. Tidak mengikuti instruksi peneliti 0 0 0

15. Memberikan pujian terhadap teman 5 7 4

16. Mengejek atau merendahkan teman 4 5 4

17. Berteriak saat orang lain sedang berbicara 0 0 0

18. Tidak melaksanakan tugas dari peneliti 5 2 0

19. Menunjukan perilaku tidak sopan santun 3 0 0

20. Berbicara sendiri atau ngobrol di kelas 4 2 2

LAMPIRAN 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

153

Uji T Wilcoxon pretest-posttest Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur

Bayat Tahun Ajaran 2015/2016

LAMPIRAN 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

154

DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN KARAKTER

KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

PADA SISWA KELAS VIII A SMP PANGUDI LUHUR BAYAT

TAHUN AJARAN 2015/2016

LAMPIRAN 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

157

HASIL UJI RELIABILITAS

TES KARAKTER KSATRIA

Cronbach’s

Alpha

Kesimpulan

0,59

Cukup

LAMPIRAN 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

158

HASIL UJI RELIABILITAS

SKALA PENILAIAN DIRI

KARAKTER KSATRIA

Cronbach’s

Alpha

Kesimpulan

0,81 Tinggi

LAMPIRAN 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

159

HASIL UJI RELIABILITAS MODEL

LAMPIRAN 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN KARAKTER KSATRIA MELALUI PENDIDIKAN … · dengan judul “Peningkatan Karakter Ksatria melalui Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

160

HASIL VALIDITAS KOESIONER MODEL

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI