Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS IVA SD NEGERI NOGOPURO
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Agus Wakhid Santosa
NIM: 141134111
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS IVA SD NEGERI NOGOPURO
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Agus Wakhid Santosa
NIM: 141134111
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
skripsi ini. Dalam proses pembuatan skripsi ini tentulah banyak pihak yang selalu
mendukung baik secara langsung maupun tidak, untuk itu dengan rasa bangga saya
mempersembahkan skripsi ini kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, berkah dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan lancar.
2. Kedua orang tuaku terkasih Supriyono dan Triyati yang senantiasa mendoakan,
memberikan dukungan, semangat, kesabaran serta mencurahkan kasih sayang
dengan penuh ketulusan.
3. Adikku Isman Dwi Santoso yang selalu memberikan penghiburan di kala lelah.
4. Sahabat dan teman-teman yang selalu ada dan mendampingi selama ini.
5. Teman-teman satu payung atas keterbukaan dan kerja sama dalam proses
menyusun skripsi.
6. Teman-teman satu kelas dan satu angkatan 2014 yang selalu berdinamika
bersama selama proses perkuliahan di PGSD Universitas Sanata Dharma.
7. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang ikut andil
dalam penyelesaian skripsi ini semoga selalu dalam terang dan dilindungi
Tuhan. Amin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jika ada kemauan, niat, dan tekad sebanyak apapun rintangan yang
menghadang pasti bisa diterjang”
~Agus Wakhid Santosa~
“Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau
sudah selesai (mengerjakan yang lain). dan berharaplah kepada Tuhanmu.”
~Q.S Al-Insyirah: 6-8~
“Gaoleh putus asa rek. Ancene ngono urip iku. Masio lunyu kudu tetep menek”
~Cak Nun~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS IVA SD NEGERI NOGOPURO
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Agus Wakhid Santosa
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa
kelas IVA SDN Nogopuro. Penelitian bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan upaya
peningkatan keaktifan dan hasil belajar menggunakan model PBL siswa kelas IVA
SDN Nogopuro pada pembelajaran IPA; 2) meningkatkan keaktifan belajar pada
pembelajaran IPA menggunakan model PBL; dan 3) meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran IPA menggunakan model PBL.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc
Taggart, berlangsung selama dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IVA SDN
Nogopuro, tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 30 siswa. Objek penelitian adalah
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data diperoleh
dengan observasi, kuesioner, dan tes tertulis. Hasil uji coba instrumen tes tertulis
menunjukkan bahwa 5 soal valid pada setiap siklus, hasil reliabilitas untuk siklus I
0,713 dan siklus II 0,451. Data penelitian dianalisis dengan program SPSS 16.0.
Analisis data penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan (1) upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar
dengan menggunakan model PBL melalui langkah-langkah: orientasi siswa pada
masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah; (2) model pembelajaran PBL dapat
meningkatkan keaktifan belajar. Hal ini tampak pada peningkatan skor keaktifan
belajar dari kondisi awal 61 (cukup aktif), siklus I 70 (aktif), kemudian siklus II
menjadi 72 (aktif); (3) model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar. Hal
ini tampak pada peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 69,5, siklus I
76,7, kemudian siklus II meningkat menjadi 81. Persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM (75) dari kondisi awal sebesar 33,3%, siklus I 63,3%, dan siklus II
menjadi 82,7%.
Kata kunci: keaktifan, hasil belajar, Problem Based Learning (PBL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
INCREASING ACTIVITY AND LEARNING RESULT SAINS
FOR THE FOURTH A GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL
NOGOPURO
USING LEARNING MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Agus Wakhid Santosa
Sanata Dharma University
2018
The research is based on the background of low activity and learning result of
fourth grade elementary school Nogopuro. The research aims to (1) describe the effort
of increasing the activity and learning result for fourth grade elementary school
Nogopuro using problem based learning (PBL) model on science learning; (2) increase
learning activity in science learning using PBL model; (3) improve the learning results
on science learning using PBL model
This research was a Classroom Active Reseacrch (CAR) model Kemmis and
Mc. Taggart that consists of two cycles. Each cycle consists of plan, action,
observation, and reflection. The subject of this research was the fourth grade students
of elementary school Nogopuro, in academic year 2017/2018 consists of 30 students.
The object of this research was increasing students’ activity and finding the learning
result of student. The tecniques of the data collection were observation, interview, and
written test. The trial result of the instruments showed that 5 items valid in two cycle,
the realibility was 0,713 cycle I and 0,451 cycle II. The data were analyzed by using
SPSS program version 16.0. The techniques of research analysis were descriptive
quantitative and qualitative.
The results of the research showed: (1) the effort to increase the activity and
learning result by using problem based learning (PBL) model through the steps as
follows: student orientation on problem, organizes the students to study, guide
investigation both individuals and groups, develop and presents the results or work,
and analyze and evaluate the problem solving process; (2) the PBL model could
improve the active involvement. The evident could be seen in the learning activeness
score from initial condition 61 (quite active), in the first cycle 70 (active), then on the
second cycle up to 72 (active); (3) the PBL model improved the learning result. The
evident could be seen in the average repeat value of 69,5, on the first cycle 76,7, on
the second cycle up to 81. The persentage the number of students at KKM (65) from
baseline of 33,3%, on the first cycle 63,3%, and then on the second cycle up to 82,7%.
Keywords: Active Involvement, Learning Result, Problem Based Learning (PBL)
model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih dan
Maha Penyayang atas berkat, rahmat, karunia, penyertaan, dan bimbingan-Nya
sehngga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:
“Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IVA SD Negeri
Nogopuro Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)”
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini sangat melibatkan
banyak bantuan dari berbagai pihak baik. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan
hati dan disertai doa yang tulus, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah turut andil, yaitu:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD
4. Elisabeth Desiana Mayasari, S. Psi., M. A. selaku pembimbing I yang selalu
memberikan pengarahan, semangat, dan dukungan sehingga memotivasi
peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku pembimbing II yang selalu memberikan
arahan dan selalu terbuka untuk dimintai saran dan juga pendapat sehingga
memperkarya pengetahuan peneliti.
6. Tuwartini, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Nogopuro Yogyakarta yang telah
memberikan izin serta terbuka dan berkenan berdiskusi secara aktif selama
proses penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
1.5 Hipotesis ........................................................................................................... 6
1.6 Definisi Operasional ......................................................................................... 7
BAB 2 ...................................................................................................................... 8
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 8
2.1 Kajian Teori ....................................................................................................... 8
2.1.1 Teori Perkembangan Anak .............................................................................. 8
2.1.2 Keaktifan ...................................................................................................... 11
2.1.4 Hasil Belajar ................................................................................................. 14
2.1.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ................................ 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.6 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...................................................................... 19
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 24
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 29
2.4 Hipotesis Tindakan........................................................................................... 30
BAB III .................................................................................................................. 31
METODE PENELITIAN .................................................................................... 31
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................. 31
3.1.1 Perencanaan................................................................................................... 33
3.1.2 Tindakan ........................................................................................................ 33
3.1.3 Pengamatan ................................................................................................... 34
3.1.4 Refleksi ......................................................................................................... 34
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................. 34
3.2.1 Tempat penelitian .......................................................................................... 34
3.2.2 Subyek penelitian .......................................................................................... 35
3.2.3 Obyek penelitian ........................................................................................... 35
3.2.4 Waktu penelitian ........................................................................................... 35
3.3 Persiapan Penelitian ......................................................................................... 35
3.4 Rencana Tindakan Setiap Siklus ...................................................................... 36
3.4.1 Siklus I .......................................................................................................... 36
3.3.2 Siklus II ......................................................................................................... 41
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 47
3.5.1 Tes .......................................................................................................... 47
3.5.2 Non Tes ......................................................................................................... 48
3.6 Instrumen Penilaian ......................................................................................... 51
3.6.1 Tes Uraian ..................................................................................................... 51
3.6.2 Pedoman wawancara ..................................................................................... 54
3.6.3 Lembar Observasi ......................................................................................... 56
3.6.4 Kuesioner ...................................................................................................... 58
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................................ 61
3.7.1 Validitas ........................................................................................................ 61
3.7.2 Reliabilitas .................................................................................................... 69
3.7.3 Indeks Kesukaran .......................................................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................................ 74
3.8.1 Keaktifan Siswa ............................................................................................ 74
3.8.2 Hasil Belajar .................................................................................................. 75
3.9 Indikator Keberhasilan ..................................................................................... 77
BAB IV .................................................................................................................. 78
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 78
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 78
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................................ 84
4.3 Pembahasan .................................................................................................... 102
BAB V .................................................................................................................. 113
PENUTUP ........................................................................................................... 113
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 113
5.2 Keterbatasan ................................................................................................... 114
5.3 Saran ............................................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 116
LAMPIRAN ........................................................................................................ 120
CURRUCULUM VITAE .................................................................................... 260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ..................................... 32
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa ..................... 93
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Persentase Keaktifan Belajar Siswa ................... 93
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Siswa .......................... 101
Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa Mencapai KKM ........................ 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I (Sebelum Validasi) .............................. 51
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I (Setelah Validasi) ................................ 52
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II (Sebelum Validasi) ............................ 53
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II (Sesudah Validasi) ............................. 54
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara ............................................................................. 55
Tabel 3.6 Pedoman Observasi ................................................................................ 56
Tabel 3.7 Lembar Observasi .................................................................................. 57
Tabel 3.8 Kisi-kisi Keaktifan Belajar Siswa .......................................................... 58
Tabel 3.9 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa .......................................... 58
Tabel 3.10 Pengukuran Skala Likert ...................................................................... 60
Tabel 3.11 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar .................................................. 60
Tabel 3.12 Hasil Validasi RPP Siklus I ................................................................. 62
Tabel 3.13 Hasil Validasi RPP Siklus II ................................................................ 63
Tabel 3.14 Hasil Validasi Silabus .......................................................................... 64
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I ................................................... 65
Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II ................................................. 66
Tabel 3.17 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Siklus I ........................................ 69
Tabel 3.18 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 69
Tabel 3.19 Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................................. 70
Tabel 3.20 Hasil Reliabilitas Soal Siklus I............................................................. 71
Tabel 3.21 Hasil Reliabilitas Soal Siklus II ........................................................... 71
Tabel 3.22 Kriteria Indeks Kesukaran ................................................................... 73
Tabel 3.23 Hasil IK Siklus I ................................................................................... 73
Tabel 3.24 Hasil IK Siklus II ................................................................................. 74
Tabel 3.25 Indikator Keberhasilan ......................................................................... 77
Tabel 4.1 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal ........................................ 84
Tabel 4.2 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I .................................................. 87
Tabel 4.3 Hasil Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II ........................................ 89
Tabel 4.4 Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa .................................................. 92
Tabel 4.5 Nilai Kondisi Awal Siswa ...................................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................................... 96
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................................. 97
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa ......................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I Surat Izin Penelitian .......................................................................... 120
Lampiran II Resume Validasi Instrumen ............................................................. 123
Lampiran III Validasi Perangkat Pembelajaran ................................................... 126
Lampiran IV Perangkat Pembelajaran ................................................................. 137
Lampiran V Soal Evaluasi Siklus dan Kunci Jawaban ........................................ 193
Lampiran VI Rubrik Penilaian Soal Evaluasi Siklus ........................................... 201
Lampiran VII Hasil Kuesioner Keterbacaan ........................................................ 207
Lampiran VIII Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ..................... 212
Lampiran IX Daftar Nilai Siswa .......................................................................... 216
Lampiran X Hasil Kuesioner dan Observasi ........................................................ 223
Lampiran XI Hasil LKS Siklus I dan Siklus II .................................................... 240
Lampiran XII Hasil Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II..................................... 248
Lampiran XIII Data Tabulasi Soal Evaluasi Siklus ............................................. 253
Lampiran XIV Foto-foto Kegiatan....................................................................... 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat dan membawa pengaruh di
bidang pendidikan. Hal ini menuntut manusia untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan diri agar sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan
demikian, sangat penting perkembangan pendidikan di Indonesia. Menurut UU No. 20
Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta kemampuan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara (Triwiyanto 2014: 113). Pendidikan dapat dijelaskan
bahwa usaha sadar yang nyata dilakukan guru dan siswa dengan terencana di dalam
kelas untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan mengembangkan
potensi siswa yang dimilikinya. Dengan perencanaan pembelajaran berdasarkan
lingkungan belajar siswa dan penggunaan perangkat pembelajaran yang baik sehingga
pendidikan memiliki peran besar dalam perkembangan ilmu, pembentukan karakter
anak, dan menciptakan generasi muda yang cerdas.
Dalam proses pembelajaran yang efektif diperlukan kerjasama antara guru dan
siswa. Guru sebagai pendidik harus menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan
sesuai guna menyampaikan materi yang sesuai kepada siswa. Triwiyanto (2014: 114)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengemukakan bahwa, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh mutu proses
pembelajaran, sedangkan mutu proses pembelajaran ditentukan oleh berbagai
komponen yang saling terkait satu sama lain. Guru dan siswa bekerja sama dalam
proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Proses
pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif akan mengembangkan kemampuan
yang dimiliki siswa. Salah satu pembelajaran di Sekolah Dasar yaitu mata pelajaran
IPA, mata pelajaran ini menuntut siswa aktif dalam memecahkan masalah tentang
pengetahuan yang berhubungan dengan alam dan isinya.
Menurut Darmojo dalam Samatowa (2011: 2), Ilmu Pengetahuan Alam adalah
pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya.
Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut Depdiknas
(2006: 484), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari bagaimana berhubungan dengan cara mencari tahu tentang ilmu alam
secara sistematis, sehingga IPA tidak hanya berupa penguasaan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Mata pelajaran IPA juga memiliki tujuan
mengembangkan keterampilan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA sehingga
dapat meningkatkan potensi siswa dalam hal sikap, pengetahuan, dan karakter siswa.
Winaputra dalam Samatowa (2011: 3) juga berpendapat bahwa IPA bukan hanya
kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja,
cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Pelajaran IPA bukan pelajaran
menghafal, melainkan pelajaran yang membutuhkan keaktifan siswa untuk mencari
tahu dan memecahkan masalah dengan sikap ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kenyataannya keaktifan siswa belajar pelajaran IPA menjadi permasalahan di
kelas. Keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran IPA yang kurang maksimal
ditunjukan dengan perilaku pasif dan tidak antusias. Keaktifaan ini berpengaruh untuk
hasil belajar siswa dalam pelajaran khususnya IPA. Permasalahan tersebut peneliti
temukan saat kegiatan observasi dan wawancara di kelas IVA SDN Nogopuro
Yogyakarta. Dari hasil observasi dan mewawancarai guru IVA di SDN Nogopuro
Yogyakarta terdapat beberapa permasalahan yang peneliti temukan di kelas IVA.
Permasalahan yang peneliti temukan adalah siswa yang kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran IPA karena guru berpedoman pada buku paket dan penyampaian materi
yang terlalu banyak menggunakan metode ceramah dengan sesekali melakukan tanya
jawab. Dari hasil observasi siswa saat pembelajaran didapatkan 13 siswa (43,3%)
termasuk kategori kurang aktif, 8 siswa (26,7%) termasuk dalam kategori cukup aktif,
dan 9 siswa (30%) termasuk dalam kategori aktif kemudian untuk rata-rata
keaktifannya 61 termasuk dalam kategori cukup aktif. Pada pembelajaran IPA siswa
seharusnya terlibat langsung melakukan percobaan dan penelitian ilmiah untuk
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan materi. Siswa jarang dilibatkan
dalam proses pembelajaran karena guru menyuruh siswa membaca materi dan
kemudian disuruh mengerjakan LKS. Siswa dibantu guru melakukan penelitian
sederhana dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu
materi, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil dokumentasi
nilai ulangan tengah semester gasal 2017/2018 didapatkan siswa yang mencapai nilai
KKM hanya 33,3% yaitu ada 10 siswa dari 30 siswa dan 66,7% yaitu 20 siswa yang
memiliki nilai dibawah KKM yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Adanya siswa yang memiliki nilai dibawah KKM karena kurangnya keaktifan
siswa dalam pembelajaran IPA sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar. Cara yang
dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa IVA. Salah satu
model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran PBL merupakan pembelajaran
yang berbasis masalah, aktivitas pembelajarannya diarahkan untuk menyelesaikan
masalah. Model ini memiliki sejumlah rangkaian aktivitas kegiatan pembelajaran yang
harus dilakukan siswa, model ini tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengar,
mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, tetapi melalui model ini siswa dapat
aktif berpikir, berkomunikasi, mencari, serta mengolah data serta menyimpulkan
(Hamdayama, 2014: 209). Model pembelajaran PBL ini bertujuan untuk mengajak
siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan sikap ilmiah mereka. Sehingga dengan
menggunakan model pembelajaran PBL siswa dapat mengembangkan kemampuan
berpikir dalam memecahkan masalah melalui keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
Penelitian ini akan menggunakan model pembelajaran PBL karena dengan
model ini siswa dapat menemukan cara penyelesaian suatu masalah dalam
pembelajaran secara kelompok maupun individu yang sesuai dengan kehidupan atau
yang relevan dengan kehidupan siswa (Hamdayama, 2014: 210). Peneliti
mengharapkan dengan model pembelajaran tersebut, proses pembelajaran kelas IVA
di SDN Nogopuro dapat berjalan dengan efektif, menyenangkan, dan mencapai hasil
belajar siswa dengan maksimal serta keaktifan siswa di kelas dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan kondisi yang sudah dibahas sebelumnya, maka peneliti melakukan
penelitian yang berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas
IVA SDN Nogopuro Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)”.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah langkah-langkah peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA
siswa kelas IVA SDN Nogopuro Yogyakarta melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
1.2.1 Apakah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatan keaktifan belajar IPA siswa kelas IVA SDN Nogopuro?
1.2.2 Apakah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDN Nogopuro?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mendeskripsikan langkah-langkah peningkatan keaktifan dan hasil belajar
IPA siswa kelas IVA SDN Nogopuro Yogyakarta melalui penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
1.3.1 Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar IPA siswa kelas IVA SDN
Nogopuro tahun pelajaran 2017/2018.
1.3.2 Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDN Nogopuro
tahun pelajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diaharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Siswa
Membantu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
IPA kelas IVA SDN Nogopuro.
1.4.2 Bagi Guru
Guru dapat menerapkan model pembelajaran PBL sebagai salah satu alternatif
pembelajaran yang dapat digunakan di kelas dan dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa.
1.4.3 Bagi Sekolah
Membantu meningkatkan mutu dan efektivitas dalam pembelajaran IPA di SDN
Nogopuro.
1.4.4 Bagi Peneliti
Menambah wawasan baru mengenai model pembelajaran PBL yang digunakan
dan memiliki alternatif model pembelajaran yang bervariasi supaya pembelajaran
di kelas menyenangkan dan tidak monoton.
1.5 Hipotesis
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDN Nogopuro
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Keaktifan adalah kegiatan dimana siswa terlibat secara langsung dalam proses
pembelajaran, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir
dengan guru sebagai fasilitator.
1.6.2 Hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa
setelah melakukan pembelajaran melalui cara penghitungan hasil tes.
1.6.3 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran
yang menggunakan masalah pada dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk
belajar tentang cara berpikir ilmiah dan keterampilan memecahkan masalah, serta
memperoleh pengetahuan.
1.6.4 IPA adalah mata pelajaran yang mempelajari pengetahuan tentang makhluk hidup
dan gejala yang terjadi di alam semesta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini, landasan teori digunakan sebgai acuan mendasar untuk
memecahkan permasalahan dalam penelitian. Adapun uraian bahasan dari landasan
teori memuat empat bagian meliputi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka
berpikir, dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Teori Perkembangan Anak
Perkembangan adalah pola perubahan biologi, kognitif, dan sosioemosional
yang dimulai sejak pemubahan dan selama rentang hidup. Pola perkembangan anak
merupakan hal yang kompleks karena merupakan produk dari beberapa proses: biologi,
kognitif, dan sosioemosional. Proses biologis menghasilkan perubahan pada tubuh
anak yang mendasari perkembangan otak, tinggi, berat, keterampilan motorik, dan
perubahan hormonal pubertas. Proses sosioemosional melibatkan perubahan dalam
hubungan anak dengan orang lain, perubahan emosi, dan perubahan kepribadian.
Proses kognitif melibatkan perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak
(Santrock, 2014: 32-33).
Piaget membagi perkembangan kognitif anak ke dalam 4 tahap. Setiap tahapan
Piaget berhubungan dengan usia dan terdiri atas cara pemikiran yang berbeda. Berikut
tahapan perkembangan kognitif anak menurut Piaget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Tahap Sensorimotor
Tahap ini berlangsung dari lahir hingga sekitar 2 tahun. Pada tahap pertama ini
bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan
pengalaman sensorik mereka dengan tindakan motorik mereka. Pada awal tahap,
bayi lebih menunjukkan pola reflektif untuk beradaptasi dengan dunia, sementara
pada tahap akhir bayi akan menampilkan pola sensorimotor yang lebih kompleks.
2. Tahap Praoperasional
Tahap kedua Piaget ini berlangsung dari usia 2 sampai 7 tahun. Tahap ini dibagi
dalam dua sub-tahap yaitu fungsi simbolis dan sub-tahap pemikiran intuitif. Pada
sub-tahap fungsi simbolis (2-4 tahun), anak mendapatkan kemampuan untuk
merepresentasikan secara mental benda yang tidak ada. Anak-anak mulai
menggambarkan untuk merepresentasikan orang maupun benda-benda di dunia.
Hal ini menjadi tanda bahwa dunia mental mereka semakin luas yang kemudian
ditandai dengan perluasan penggunaan bahasa dan munculnya permainan berpura-
pura. Meskipun demikian, anak-anak masih memiliki sifat egosentrisme yaitu
ketidakmampuan untuk membedakan perspektif diri sendiri dan perspektif orang
lain. pada sub-tahap pemikiran intuitif (4-7 tahun), anak-anak mulai menggunakan
penalaran primitive dan ingin tahu jawaban atas segala macam pertanyaan. Anak-
anak merasa yakin dengan pengetahuan dan pemahaman mereka, namun belum
menyadari bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Tahapan Operasional Konkret
Tahap ini berlangsung pada usia sekitar 7 hingga 11 tahun. Pada tahap ini
penalaran logis menggantikan penalaran intuitif, namun hanya dalam situasi
konkret. Anak-anak mulai memiliki keterampilan untuk mengklasifikasi namun
masih kesulitan menghadapi masalah yang abstrak. Operasional konkret adalah
tindakan mental yang dapat dibalik yang berkaitan dengan benda nyata. Anak-anak
mampu mengkoordinasikan beberapa karakteristik daripada fkus pada satu obyek
sehingga mereka mampu melakukan secara mental apa yang dapat mereka lakukan
sebelumnya secara fisik.
4. Tahap Operasional Formal
Tahap ini berlangsung pada usia 11 tahun hingga dewasa. Pada tahap keempat ini,
individu dapat bergerak melampaui penalaran tentang pengalaman konkret dan
mulai berpikir dengan cara yang lebih abstrak, idealis, serta logis. Kualitas abstrak
dari pemikiran operasional formal nyata dalam menyelesaikan masalah verbal.
Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengidealkan dan membayangkan
kemungkinan-kemungkinan. Selain itu mereka juga mampu berpikir logis
misalnya mereka dapat bertindak sebagai ilmuad dengan menyusun rencana-
rencana untuk menyelesaikan masalah dan solusi pengujian sistematis (Santrock,
2014: 45-50).
Dengan demikian, pada tahapan perkembangan kognitif menurut Piaget, anak
usia Sekolah Dasar masuk ke dalam tahap operasional konkret dengan rata-rata umur
7-11 tahun, dimana anak-anak telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang
dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tahap operasional konkret ditandai dengan adanya intelegensi yang sudah maju namun
dengan cara berpikir yang masih terbatas, sehingga diperlukan model pembelajaran
yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2.1.2 Keaktifan
Menurut Yamin (2007: 81), belajar aktif merupakan fungsi interaksi antara
individu dan situasi di sekitarnya yang ditentukan oleh indikator pengembangan dari
kompetensi dasar. Belajar aktif ditandai bukan hanya melalui keaktifan siswa yang
belajar secara fisik, namun juga keaktifan mental. Belajar aktif adalah suatu usaha
manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajaran
terjadi perubahan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan
siswa baik ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Siswa perlu terlibat fan
berpartisipasi secara spontan. Keinginan siswa akan hal-hal yang belum diketahuinya
mendorong keterlibatan siswa dalam suatu proses pembelajaran.
Keaktifan menurut Yamin (2007: 77) adalah kegiatan selama proses
pembelajaran yang dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliki,
berpikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Belajar aktif merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk membangun
pengetahuan di dalam dirinya. Pendapat tidak jauh berbeda yaitu dari Aunurrahman
(2012: 119), bahwa keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan penting dan
mendasar yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru dalam
proses pembelajaran. Demikian pula berarti harus dapat diterapkan oleh siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
setiap bentuk kegiatan belajar. Keaktifan belajar juga ditandai oleh adanya keterlibatan
secara optimal, baik intelektual, emosional, dan fisik jika dibutuhkan. Berdasarkan
kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian keaktifan yaitu kegiatan
dimana siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, yang bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir dengan guru sebagai fasilitator.
Mahyuni (2009: 9) mengungkapkan pembelajaran aktif merupakan pengajaran
melibatkan pikiran siswa dan memungkinkan mereka mengubah apa-apa yang mereka
pelajari dari hal pasif menjadi hal aktif, dimana siswa bertindak sebagai penghasil ilmu
pengetahuan. Berdasarkan pendapat tersebut keaktifan memuat beberapa hal yaitu
melibatkan pikiran siswa ataupun pendapat siswa, siswa diharapkan mengumpukan
informasi berdasarkan berbagai strategi yang dimilikinya serta menggunakan cara
menjawab bergantian maupun bertanya dengan bergantian.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan keaktifan belajar adalah
usaha manusia untuk memperoleh pengetahuan dalam dirinya dengan melakukan
kegiatan seperti mencatat, bertanya, mengemukakan pendapat, mencari informasi,
bekerja sama, dan mengkomunikasikan hasil diskusi.
2.1.2.1 Indikator Keaktifan Belajar
Setiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam pembelajaran,
baik itu senang ataupun sedih. Terkadang siswa yang senang mengikuti pembelajaran
maka siswa akan menunjukan keaktifan dalam pembelajaran. Untuk mengetahui
apakah siswa menunjukkan keaktifan dalam belajar atau tidak diperlukan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
indikator. Keachie dalam Yamin (2007: 77) berpendapat bahwa aspek terjadi keaktifan
siswa yaitu partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, tekanan
pada aspek afektif dalam belajar, berpartisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Menururt Yamin (2007: 77), terdapat tujuh indikator yang mendukung terjadinya
keaktifan siswa, yaitu: 1) pertisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan
pembelajaran, 2) tekanan pada aspek afektif dalam belajar, 3) partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran, terutama berbentuk interaksi antar siswa, 4) kekompakan kelas
sebagai kelompok belajar, 5) kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, 6)
kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam pembelajaran, 7)
adanya pemberian waktu untuk mengatasi masalah siswa.
Keaktifan memiliki beraneka ragam bentuk. Bentuk keaktifan siswa berupa
kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.
Kegiatan fisik dapat berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan
sedangkan kegiatan psikis berupa berdiskusi dalam kelompok, melibatkan diri dalam
tanya jawab dan turut menyimpulkan pembelajaran. Sanjaya dalam Rusman (2013:
395) menyebutkan contoh kegiatan keaktifan meliputi: kegiatan mendengarkan,
berdiksusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan eksperimen, membuat
sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan praktik melakukan sesuatu.
Dengan demikian indikator keaktifan siswa dalam peneitian ini adalah
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar yang beraneka ragam meliputi: 1)
mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau instruksi guru; 2)
bekerjasama dalam kelompok; 3) bertanya pada guru atau teman apabila belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
memahami materi; 4) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk
memecahkan masalah; 5) menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari
guru; 6) melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal LKS; 7) mampu
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
2.1.4 Hasil Belajar
2.1.4.1 Pengertian Hasil belajar
Menurut Majid (2014: 27), hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan
perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai
hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.
Gronlund (dalam Khodijah 2014: 189), hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan
dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam perilaku tertentu. Sedangkan menurut
Sudijarto (dalam Khodijah 2014: 189), hasil belajar adalah tingkat pernyataan yang
dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan. Karena, hasil belajar siswa mencakup tiga aspek, yaitu:
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Sedangkan menurut Supratiknya
(2012: 5), hasil belajar adalah objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan
baru yang diperoleh murid sesudah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang
mata pelajaran tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti berpendapat bahwa hasil
belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh oleh siswa setelah
melakukan pembelajaran. Peneliti hanya memfokuskan pada aspek kognitif atau
pengetahuan, karena berdasarkan hasil belajar pada kondisi awal siswa sebanyak 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dari 30 siswa (66,7%) tidak tuntas KKM. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas
IVA, peneliti diminta untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
2.1.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Susanto (2012: 12), hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa
itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti kemampuan berpikir atau
tingkah laku, motivasi, minat, dan kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani. Kedua,
lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber
belajar, model serta dukungan lingkungan.
Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2012: 12),
hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi anatara berbagai faktor
yang memperngaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Secara perinci,
uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
siswa, yang memperngaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal meliputi:
kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasan
belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar, yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.1.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Tan dalam Rusman (2010: 232), problem based learning atau
pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan berbagai
macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan
dunia maya, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas
yang ada. Sedangkan Arends (2008: 41), problem based learning adalah pembelajaran
yang menyuguhkan berbagai situasi masalah yang autentik dan bermakna kepada
siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan.
Pendapat yang tidak jauh beda juga diungkapkan oleh Sanjaya (2006: 212) bahwa
model problem based learning dapat diartikan sebagai rangkaian aktifitas
pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
secara ilmiah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan model
pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah pada dunia
nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir ilmiah dan
keterampilan memecahkan masalah, serta memperoleh pengetahuan. Sehingga
menuntut siswa untuk belajar secara mandiri tidak bergantung dengan materi yang
diberikan oleh guru saja. Model ini juga bertujuan untuk melatih siswa agar dapat
memecahkan masalah yang dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.5.2 Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Karakteristik PBL menurut Tan dalam Amir (2009: 22) mengemukakan
karakteristik yang tercakup dalam proses PBL meliputi 1) masalah digunakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
awal pembelajaran, 2) masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang
disajikan secara mengambang (ill-structured), 3) masalah biasanya menuntut
perspective majemuk (multiple perspective), 4) masalah membuat pembelajaran
tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru, 5)
sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning), 6) memanfaatkan
sumber pengetahuan yang bervariasi tidak hanya dari satu sumber saja, 7)
pembelajaran kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Sedangkan menurut Amir
(2009: 12) karakteristik PBL antara lain: 1) pembelajaran diawali dengan pemberian
masalah; 2) siswa berkelompok secara aktif merumuskan masalah; 3) mempelajari dan
mencari sendiri materi yang berhubungan dengan masalah serta melaporkan solusinya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik PBL yaitu
masalah digunakan sebagai awal pembelajaran, masalah yang digunakan berhubungan
dnegan dunia nyata siswa, menggunakan kelompok kecil, memanfaatkan sumber
pengetahuan yang bervariasi, menuntut siswa untuk mendemonstrasikan yang telah
dipelajari, dan pembelajaran kolaboratif, komunikatif, serta kooperatif.
2.1.5.3 Langkah-langkah Pembelajaran PBL
Ibrahim dalam Rusman (2010: 243) langkah-langkah PBL adalah sebagai berikut:
a) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah.
b) Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c) Membimbing individual/kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam
merencakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu
siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses yang mereka lakukan.
2.1.5.4 Tujuan Problem Based Learning (PBL)
Ibrahim dalam Rusman (2010: 242) mengemukakan tujuan model
pembelajaran PBL secara lebih rinci yaitu membantu siswa mengembangkan
kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, belajar berbagai peran melalui
keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi para siswa yang mandiri.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan PBL melatih siswa
untuk berpikir dan memecahkan masalah.
2.1.5.5 Keunggulan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Sanjaya (2006: 218-219) model pembelajaran PBL memiliki
kelebihan dan kekurangan antara lain. Keunggulan PBL anatara lain: 1) PBL
merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami pelajaran; 2) PBL dapat
menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk mengemukakan
pengetahuan baru bagi siswa; 3) PBL dpaat meningkatkan aktifan pembelajaran; 4)
melalui PBL bisa memperlihatkan kepada siswa setip mata pelajaran pada dasarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
merupakan cara berpikir, dan sesuatu harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekeda
guru atau buku saja; 5) PBL dianggap lebih menyenangkan dan disukai oleh siswa; 6)
PBL dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis; 7) PBL dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki
dalam dunia nyata; 8) PBL dapat mengembangkan minat siswa untuk belajar secara
terus-menerus sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
2.1.6 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2.1.6.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan IPA
Salah satu mata pelajaran yang memerlukan kemampuan berpikir kritis adalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Menurut Darmojo dalam Samatowa (2011: 2) IPA
adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala
isinya. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan pengetahuan tentang gejala
alam sekitar yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang teruji
kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah Mariana
(2009: 13). Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan, IPA adalah mata
pelajaran yang mempelajari pengetahuan tentang makhluk hidup dan gejala yang
terjadi di alam semesta.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pemahaman tentang
pentingnya mempelajari alam sehingga akan membawa manusia pada kehidupan yang
bermakna dan bermartabat. IPA juga merupakan mata pelajaran yang memberikan
kesmepatan berpikir kritis, misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
“menemukan sendiri”. Dengan demikian anak dihadapkan pada suatu masalah
sehingga anak dapat mencari dan menyelidiki masalah tersebut Samatowa (2011: 4).
2.1.6.2 Materi tentang Energi
Menurut Susilawati (2013: 80), energi alternatif adalah energi pengganti yang
dapat menggantikan peranan minyak bumi. Rositawaty (2008: 138-140) berpendapat
energi alternatif yang sedang dikembangkan adalah energi matahari, energi angin,
energi air hujan, dan panas bumi.
1. Energi Matahari
Matahari merupakan sumber energi utama bagi bumi. Jika tidak ada matahari,
kehidupan akan musnah. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat manfaat
matahari. Padi yang baru dipanen dikeringkan menggunakan Matahari. Ibu
mengeringkan pakaian dengan manfaat matahari. Manfaat-manfaat yang telah
disebutkan merupakan manfaat langsung dar matahari. Dengan menggunakan
peralatan canggih, energi matahari dapat diubah menjadi energi bentuk lain.
Misalnya, sel surya yang dapat mngubah energi matahari menjadi energi listrik
(Rositawaty, 2008: 139)
2. Energi Angin
Angin merupakam sumber energi alternatif. Di negara Belanda, kincir sudah
menjadi energi utama. Meka memanfaatkan kincir untuk membangkitkan listrik.
Demikian juga di Jepang, mereka memanfaatkan angin untuk berbagai keperluan.
Di Belanda, bukan hanya fasilitas umum yang menggunakan energi angina, secara
perorangan mereka juga memanfaatkan kincir angina, misalnya untuk mengolah
hasil lading dan memompa air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Energi Air
Sebagian wilayah di Indonesia merupakan daerah pegunungan. Oleh karena itu, di
Indoensia air terjun banyak ditemukan. Air terjun dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga air disebut PLTA. Jika tenaga
air terjun terlalu kecil terlebih dahulu dibuat bendungan. Kemudian air di bendungan
dialirkan untuk memutar turbin. Putaran turbin tersebut digunakan untuk memutar
generator penghasil listrik.
4. Panas Bumi
Panas bumi juga merupakan sumber energi. Panas bumi dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga panas bumi disebut PLTU. Proses
pengolahan panas bumi menjadi listrik adalah sebagai berikut. Uap panas dari dalam
bumi dialirkan ke turbin melalui pipa sehingga turbin berputar. Di Indonesia,
pembangkit listrik tenaga uap terdapat di daerah Kamojang, Jawa Barat.
Energi Alternatif memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan.
Keuntungan sumber energi laternatif yaitu antara lain:
1) Tidak akan habis walaupun dipakai terus menerus.
2) Energi yang dihasilkan sangat besar.
3) Tidak mencemari lingkungan.
Kerugian sumber energi alternatif yaitu antara lain:
1) Membutuhkan biaya yang besar untuk memperolehnya.
2) Membutuhkan teknologi yang tinggi untuk mengubah energi alernatif menjadi
energi yang dapat digunakan.
3) Ketersediaan energi alternatif dipengaruhi oleh musim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Sumber energi adalah segala sesuatu yang dapat menghasilkan energi. Energi
yang dihasilkan dari sumber energi dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Sumber energi yaitu matahari, aliran air, aliran angin, minyak bumi dan gas, panas
bumi, baterai, serta makanan. Pada penelitian ini akan membahas sumber energi air,
angin, matahari, dan panas bumi sesuai dengan kompetensi dasar kurikulum 2013.
Energi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu energi cahaya, energi panas, energi gerak,
energi bunyi, energi listrik, energi kimia. Pada penelitian ini membahas energi gerak,
energi panas, dan energi listrik. Energi gerak dihasilkan oleh aliran angina dan airan
listrik yang dapat mengerakkan benda-benda. Energi listrik merupakan energi yang
dapat membuat benda-benda bekerja sehingga membantu manusia dalam melakukan
pekerjaan sehari-hari.
Energi listrik merupakan salah satu energi yang terpenting dalam kehidupan
manusia. Pengaruh energi listrik terlihat benda-benda di sekitar yang dapat bekerja
seperti lampu, televise, radio, mesin cuci, dan kipas angin. Hampir setiap orang
menggunakan energi listrik untuk membantu pekerjaan sehari-hari. Peralatan disekitar
yang menggunakan energi listrik misalnya kipas angina, kipas angina dapat bergerak
karena energi listrik mengalir ke kipas angin sehingga arus listrik diubah menjadi
energi gerak.
Energi sangat peting bagi kehidupan makhluk yang ada di Bumi. Kegiatan
sehari-hari banyak menggunakan energi yang tidak dapat diperbarui, seperti minyak
bumi, batu bara, dan gas alam. Sumber energi ini semaki lama semakin berkurang
jumlahnya di alam. Oleh karena itu, perlu dilakukan penghematan energi. Penghematan
energi adalah mengurangi jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan
negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan.
Penghematan energi dapat dilakukan mulai dari diri sendiri dalam kehidupan
sehari-hari. Penghematan energi tidak hanya dengan menghemat penggunaan listrik
saja, tetapi pada semua energi di bumi. Sumber energi yang ada di bumi dapat berupa
batu bara, minyak bumi, gas bumi, bahan makanan, dan air. Jumlah energi yang
terbatas, ada yang dapat diperbarui da nada yang tidak sehigga ketersediaannya tidak
sesuai dengan pengguna energi. Oleh karena itu, perlu dibiasakan perilaku hemat
energi. Berikut beberapa sikap atau perilaku yang termasuk dalam penghematan energi:
a. Penghematan listrik: menggunakan lampu tidur pada malam hari atau mematikan
lampu ketika tidur, mematikan lampu listrik pada siang hari, mematikan TV jika
sudah tidak ditonton, mematikan alat listrik jika sudah tidak digunakan,
menggunakan cahaya matahari sebagai sumber cahaya ketika pagi hari, dan
menggunakan lmapu hemat energi.
b. Penghematan air: mematikan kran jika bak mandi sudah penuh, menggunakan air
bekas untuk menyiram halaman, dan menggunakan air seperlunya.
c. Penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM): menggunakan komor minyak
seperlunya, mematikan kompor jika sudah tidak digunakan, mematikan mesin
motor atau mobil jika tidak digunakan, menggunakan sepeda atau jalan kaki jika
berpergian dalam jarak dekat, dan menggunakan kendaraan umum ketika
berpergian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang model pembelajaran PBL telah banyak dan dikaji oleh
beberapa peneliti. Hasil-hasil penelitian sebelumnya tentang model pembelajaran PBL
adalah sebagai berikut:
Rosanti (2016), melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keaktifan
dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada
Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta”. Tujuan
dari peneltian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar tentang
pelaksanaan pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran
matematika siswa kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta. Metode penelitian
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). dengan subyek penelitian
adalah siswa siswi kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di SDK Wirobrajan I Yogyakarta
sebelum menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) dalam kategori cukup
yaitu sebesar 70 pada siklus I meningkat menjadi 76. Kemudian pada sikus II
meningkat menjadi 83 setelah menggunakan metode Problem Based Learning (PBL).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar dapat ditingkatkan
dengan penerapan metode Problem Based Learning (PBL) pada pelajaran matematika
siswa kelas V SDK Wirobrajan I Yogyakarta.
Kurniawati (2014), melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Minat
dan Prestasi Belajar IPA dengan Menggunakan Pendekatan SCL Model PBL pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Siswa Kelas IV A SD Negeri Nogotirta Tahun Pelajaran 2013/2014” Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar IPA dengan menggunakan
pendekatan SCL (Student Centered Learning) model PBL (Problem Based Learning)
pada siswa kelas IVA SD Negeri Nogotirto semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
Metode penelitian menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). dengan
subyek penelitian siswa kelas IVA SD Negeri Nogotirto. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pembelajaran IPA di SD Negeri Nogotirto sebelum menggunakan pendekatan
SCL dan model PBL nilai KKM yang awalnya 57,2 %, meningkat menjadi 70,4 %
pada siklus I dan menjadi 100 % pada siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
minat dan prestasi belajar dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan SCL
model PBL pada pelajaran IPA siswa kelas IVA SD Negeri Nogotirto.
Winanti (2016), melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil
Belajar dan Kemampuan Kritis Matematika Kelas III A Materi Perkalian dan
Pembagian Melalui Pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis
matematika materi perkalian dan pembagian melalui pembelajan PBL pada siswa kelas
III A di SD Negeri Denggung. Metode penelitian menggunakan desain Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). dengan subjek penelitian siswa kelas III A SD Negeri
Denggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kondisi awal 77,92
meningkat pada siklus I sebesar 77,89 dan siklus II sebesar 90,82. Peningkatan
pencapaian KKM kondisi awal 64,28% dengan KKM 70, meningkat siklus I sebesar
85,18% dengan KKM 75, dan siklus II menjadi 82,14% dengan KKM 80. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dari penelitian ini adalah hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika
materi perkalian dan pembagian dapat ditingkatkan melalui pembelajaran PBL siswa
kelas III A SD Negeri Denggung.
Isnaeni (2016), melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keaktifan
dan Prestasi Belajar PKn Menggunakan Model PBL untuk Siswa Kelas III SD Negeri
Plaosan 1”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar PKn siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1. Metode penelitian ini
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek siswa kelas III
SD Negeri Plaosan 1. Hasil penelitian menunjukkan persentase keaktifan awal jumlah
siswa minimal cukup aktir yaitu 39,13 % dengan rata-rata nilai keaktifan 53,22
meningkat pada persentase jumlah siswa minimal cukup aktif pada siklus I 56,52
dengan nilai rata-rata nilai 55,94 dan siklus II meningkat menjadi 91,30 dengan rata-
rata nilai 63,51. Persentase jumlah lulus KKM pada kondisi awal 35,71% dengan nilai
rata-rata 70,02. Pada siklus satu menjadi 43,47% dengan nilai rata-rata 74,13. Oada
siklus II persentase meningkat menjadi 65,21% dengan nilai rata-rata
79,60.Kesimpulan dari penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar PKn dapat
ditingkatkan dengan mnggunakan model PBL untuk siswa kelas III SD Negeri Plaosan
I.
Penelitian-penelitian yang relevan diatas menggunakan variable keaktifan,
prestasi belajar, berpikir kritis, hasil belajar. Hasil penelitiannya menunjukkan model
pembelajaran PBL dapat meningkatkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
variable keaktifan dan hasil belajar siswa untuk mengadakan penelitian “Peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas IVA SDN Nogopuro Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kebaruan dalam penelitian ini
adalah peneliti menggunakan variable keaktifan dan hasil belajar. Dalam mata
pelajaran IPA peneliti mengambil materi Sumber Energi dalam penelitian ini. Peneliti
menggunakan siswa kelas IVA sebagai subjek penelitian dan menggunakan SDN
Nogopuro sebagai tempat penelitian.
Beberapa penelitian yang relevan tersebut menjadi acuan dan referensi sebuah
penelitian menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Berikut ini bagan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini.
Berdasarkan peta literatur di atas, peneliti melakukan penelitian pada variabel
keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IVA SDN Nogopuro pada mata pelajaran IPA
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti:
Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas IVA SDN Nogopuro Melalui Penerapan Model
Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
Rosanti (2016),
“Peningkatan Keaktifan dan
Prestasi Belajar Menggunakan
Pendekatan Problem Based
Learning (PBL) pada Mata
Pelajaran Matematika Siswa
Kelas V SDK Wirobrajan I
Yogyakarta”.
Kurniawati (2014)
“Peningkatan Minat dan Prestasi
Belajar IPA dengan
Menggunakan Pendekatan SCL
Model PBL pada Siswa Kelas
IV A SD Negeri Nogotirta
Tahun Pelajaran 2013/2014”
Isnaeni (2016)
“Peningkatan Keaktifan dan
Prestasi Belajar PKn
Menggunakan Model PBL untuk
Siswa Kelas III SD Negeri
Plaosan 1”
Winanti (2016)
“Peningkatan Hasil Belajar dan
Kemampuan Kritis Matematika
Kelas III A Materi Perkalian dan
Pembagian Melalui
Pembelajaran PBL di SD Negeri
Denggung”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.3 Kerangka Berpikir
Berpijak pada permasalahan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yaitu
kurangnya keaktifan dan hasil belajar siswa yang kurang maksimal. Padahal keaktifan
siswa sangat berpengaruh dengan hasil belajar siswa yang didapatkan. Pada umumnya
dalam proses pembelajaran IPA, siswa hanya mendengarkan penjelasan materi yang
disampaikan guru, sedangkan IPA adalah mata pelajaran yang memiliki tujuan supaya
siswa dapat lebih mengenal alam dan siswa dapat memiliki sikap ilmiah untuk
memecahkan masalah dalam pembelajaran.
Sistem pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga kurang maksimal, karena
siswa hanya membaca buku tanpa melakukan percobaan untuk memahami konsep
materi IPA. Padahal dengan melakukan percobaan dalam pembelajaran IPA akan
menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar, karena mereka tidak merasa bosan
dengan pembelajaran yang diajarkan guru dan siswa akan mudah memahami konsep
materi yang diajarkan, serta mengajarkan siswa untuk bersikap ilmiah dalam
memecahkan masalah yang ada dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang
melibatkan siswa dan membuat siswa untuk bersikap ilmiah dalam memecahkan
masalah yang ada dalam pembelajaran salah satunya model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), dalam pembelajaran IPA model ini sangat baik untuk
diterapkan karena siswa akan lebih mudah memahami materi, memecahkan masalah
melalui sikap ilmiah, dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Siswa
akan terlibat langsung dalam pembelajaran, ketika siswa mendapatkan masalah siswa
akan aktif untuk berpikir dan berimajinasi untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya..Keaktifan siswa yang dimaksud yaitu keterlibatan siswa dalam mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembelajaran untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Melalui proses ilmiah
dengan melakukan percobaan, dan menyajikan hasil laporan percobaan kepada teman
sekelasnya. Proses pembelajaran yang tidak hanya menghafal melainkan siswa terlibat
langsung dalam kegiatan belajar akan membuat siswa tertarik dan senang mengikuti
pelajaran IPA sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada dua variabel yang diteliti yaitu
keaktifan dan hasil belajar siswa. Melalui model Problem Based Learning (PBL),
keaktifan belajar siswa menjadi meningkat sehingga berpengaruh terhadap
meningkatnya hasil belajar siswa dan suatu tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.4 Hipotesis Tindakan
2.4.1 Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam upaya
peningkatan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDN Nogopuro
Yogyakarta yakni dengan langkah-langkah sebagai berikut (a) Orientasi siswa
pada masalah (b) Mengorganisasi siswa untuk belajar (c) Membimbing
pengalaman individual/kelompok (d) Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya (e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
2.4.2 Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatan keaktifan belajar IPA siswa kelas IVA SDN Nogopuro.
2.4.3 Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDN Nogopuro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini ada Sembilan hal yang akan dibahas oleh peneliti. Sembilan hal
tersebut adalah jenis penelitian, setting penelitian, rencana penelitian, indikator
keberhasilan, teknik pengumpulan data, intrumen penelitian, validitas, reliabilitas, dan
indeks kesukaran soal, teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Aqip
(2006: 13) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu
pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas. Pendapat tidak jauh berbeda dari Suhardjono dalam Arikunto (2010: 2)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakaan yang dilakukan di kelas
dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan penelitian tindakaan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Kemmis dan Mc.
Taggart dalam Kusumah (2010: 20-21). Bagan penelitian tindakan kelas (PTK) tersaji
pada gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Taggart dalam Kusumah (2010: 21)
Gambar 3.1 merupakan skema PTK menurut Kemmis dan Taggart yang
dilakukan dalam dua siklus dan terdiri dari empat tahap yaitu. Perencanaa, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Tahap tindakan dan pengamatan gambar di atas, berada
dalam waktu yang sama. Keempat tahap tersebut merupakan rangkaian tahapan dari
satu siklus PTK.
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Tindakan Refleksi
Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart pada hakikatnya berupa
perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perngakat terdiri dari empat
komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat
komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai kegiatan yang dipandang
sebagai satu siklus. Pada gambar 3.1, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua
perangkat komponen yang dapat disebut sebagai dua siklus.
Kusumah (2010: 25) mengemukakan bahwa penelitian tindakan secara garis
besar mengenal adanya empat langkah penting, yaitu perencanaan (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
3.1.1 Perencanaan
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah mengetahui masalah dalam
pembelajaran. Hal yang direncanakan terkait dengan model pembelajaran, teknik atau
strategi pembelajaran, media pembelajaran dan sebagainya.Perencanaan kuranglebih
hamper sama dengan menyiapkan suatu kegiatan belajar-mengajar.
3.1.2 Tindakan
Langkah kedua yang perlu diperhatikan yaitu langkah tindakan dari guru
berupa solusi tindakan sebelumnya. Tindakan dalam penelitian harus berhati-hati dan
serta merupakan kegiatan praktis yang terencana. Hal ini dapat terjadi jika tindakan
tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur. Realisasi
tindakan sebelumnya harus sudah direncanakan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.1.3 Pengamatan
Pengamatan pada penelitian tindakan kelas mempunyai fungsi yaitu
mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek. Observasi
ahrus memiliki beberapa unggulan misalnya orientasi prospektif, memiliki dasar-dasar
reflektif waktu sekarang dan masa yang akan datang. Observasi yang hati-hati dalam
hal ini sangat diperlukan untuk mengatasi keterbatasan yang diambil peneliti.
Observasi yang baik yaitu observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat
gejala yang muncul baik yang diharapkan ataupun tidak diharapkan.
3.1.4 Refleksi
Setelah langkah pengamatan, kemudian masuk langkah keempat yaitu langkah
refleksi. Tahap ini guru dapat melakukan refleksi dan dapat menyimpulkan apa yang
telah terjadi di dalam kelas. Langkah ini merupakan sarana untuk melakukan
pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah
dicatat dalam observasi.
3.2 Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi: subyek penelitian, obyek penelitian, tempat
penelitian dan waktu penelitian.
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Nogopuro yang beralamat di Jalan Nogopuro
No.3, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3.2.2 Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Nogopuro tahun ajaran
2017/2018 yang berjumlah 30 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 18 dan siswa
perempuan 12 orang.
3.2.3 Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas
IVA SDN Nogopuro semester ganjil menggunakan model pembelajaran PBL.
Kompetensi dasar yang diambil yaitu 3.5 mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatife (angin, air, matahari, panas
bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
3.2.4 Waktu penelitian
Penelitian ini berlangsung dari bulan Juli 2017 sampai bulan Desember 2017
tahun pelajaran 2017/2018 di SDN Nogopuro.
3.3 Persiapan Penelitian
Persiapan sebelum melakukan penelitian di SDN Nogopuro Yogyakarta yaitu
1) meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Nogopuro Yogyakarta untuk melakukan
penelitian di SDN Nogopuro Yogyakarta khususnya kelas IVA, 2) bertemu dengan
guru kelas IVA untuk informasi dan menanyakan jadwal pelajaran IPA, 3) melakukan
observasi pembelajaran IPA di kelas IVA, 4) melakukan wawancara dengan guru kelas
IVA, 5) mengidentifikasi masalah yang ada di kelas, 6) menganalisis masalah masalah
yang ada pada kelas IVA, 7) merumuskan masalah, 8) merumuskan hipotesis, 9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menyususn rencana penelitian dalam setiap siklus, 10) membuat gamabaran awal
tentang keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IVA, 11) mengkaji standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan materi pokoknya, 12) menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evalusi, dan instrument
penelitian.
3.4 Rencana Tindakan Setiap Siklus
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2
siklus. Apabila siklus I belum berhasil maka menggunakan siklus II. Model yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu model Kemmis dan Mc Taggert yang terdiri dari
empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan
(observing), refleksi (reflecting). Rencana tindakan ini membahas tentang tindakan
setiap siklus. Langkah pertama yang dilakukan peneliti setelah diperoleh gambaran
keadaan kelas adalah melaksankan tindakan kelas siklus I sebagai berikut:
3.4.1 Siklus I
Siklus I ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x
35 menit untuk 2 pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35 menit. Langkah-langkahnya
yaitu sebagai berikut:
3.4.1.1 Perencanaan
Pada Tahap perencanaan peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses penelitian. Perangkat pembelajaran yang akan digunakan
dalam penelitian yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lembar
Kerja Siswa (LKS), materi ajar, soal prestasi, dan media pembelajaran. Peneliti juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menyiapkan instrument penelitian untuk mengukur keaktifan siswa berupa lembar
observasi atau pengamatan dan lembar kuesioner tentang keaktifan belajar siswa dalam
proses pembelajaran IPA.
3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini, peneliti melakukan proses pembelajaran dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal
1. Guru menyapa siswa dengan salam.
2. Guru bersama siswa berdoa.
3. Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
4. Guru mengabsen kehadiran siswa.
5. Motivasi
Siswa bersama dengan guru menyaksikan video tentang sumber energi
listrik.
6. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya- jawab tentang sumber energi
listrik .
7. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sumber energi yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa mengamati video yang ada di depan kelas.
3. Siswa dibagi ke dalam kelompok oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4. Siswa mendapatkan permasalah pertama dari guru berupa pertanyaan
“Mengapa kipas angin dapat bergerak?”
“Apakah kita dapat melihat perubahan energi yang terjadi pada kipas
angin?” (Tahap 1: Mengorientasi-kan peserta didik terhadap masalah)
5. Siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru.
6. Siswa mendapat instruksi dari guru terkait kegiatan apa yang akan
dilakukan.
7. Siswa mencoba kegiatan seperti permasalahan yang disampaikan oleh guru
yaitu menguji perubahan energi yang terjadi pada alat-alat listrik yang ada
di dalam kelas.
(Tahap 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar)
8. Siswa melihat perubahan yang terjadi dan menyimpulkan dari perubahan
energi pada benda listrik.
(Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok)
9. Siswa berdiskusi dan menuliskan laporan hasil kerja.
10. Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan
kelas secara bergantian.
Tahap 4 : Mengembang-kan dan menyajikan hasil karya
11. Siswa menuliskan hasil kerja mereka lalu menuliskan di papan tulis.
12. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi siswa. (Tahap 5:
Menganalisis mengevaluasi proses pemecahan masalah)
13. Siswa menuliskan refleksi dan evaluasi kegiatan dengan dibantu oleh guru.
Kegiatan akhir
1. Menyimpulkan
Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi atau penyelidikan bersama-
sama.
2. Refleksi
Siswa melakukan refleksi atas kegiatan yang dilakukan.
Bagaimana perasaanmu pada saat pembelajaran hari ini?
Kesulitan apa yang kamu temukan saat pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Evaluasi
Guru melakukan evaluasi siklus 1 untuk mengetahui sejauh mana siswa
menangkap materi.
4. Guru menutup pembelajaran.
2. Pertemuan II
Kegiatan Awal
1. Guru menyapa siswa dengan salam.
2. Guru bersama siswa berdoa.
3. Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
4. Guru mengabsen kehadiran siswa.
5. Motivasi
Siswa bersama dengan guru menyaksikan video tentang perubahan sumber
energi alternatif.
6. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya- jawab tentang macam-macam
sumber energi yang ada di bumi.
7. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sumber energi yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa mengamati video yang ada di depan kelas.
3. Siswa dibagi ke dalam kelompok oleh guru.
4. Siswa mendapatkan permasalah pertama dari guru berupa pertanyaan
“Mengapa pakaian dapat kering saat dijemur dibawah sinar matahari?”
“Apakah sinar matahari termasuk dalam sumber energi alternatif?” (Tahap
1: Mengorientasi-kan peserta didik terhadap masalah.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
5. Siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru.
6. Siswa mendapat instruksi dari guru terkait kegiatan apa yang akan
dilakukan.
7. Siswa mencoba kegiatan seperti permasalahan yang disampaikan oleh guru
yaitu percobaan dengan menggunakan tissue dan kertas yang dibasahi
kemudian dijemur di bawah sinar matahari. (Tahap 2: Mengorganisasikan
peserta didik untuk belajar)
8. Siswa melihat perubahan yang terjadi dan berdiskusi menyimpulkan dari
percobaan yang telah dilakukan. (Tahap 3: Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok)
9. Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan
kelas secara bergantian.
Tahap 4 : Mengembang-kan dan menyajikan hasil karya
10. Siswa menuliskan hasil kerja mereka lalu menuliskan di papan tulis.
11. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi siswa. (Tahap 5:
Menganalisis mengevaluasi proses pemecahan masalah)
12. Siswa menuliskan refleksi dan evaluasi kegiatan dengan dibantu oleh guru.
Kegiatan akhir
1. Menyimpulkan
Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi atau penyelidikan bersama-
sama.
2. Refleksi
Siswa melakukan refleksi atas kegiatan yang dilakukan.
Bagaimana perasaanmu pada saat pembelajaran hari ini?
Kesulitan apa yang kamu temukan saat pembelajaran?
3. Evaluasi
Guru melakukan evaluasi siklus 1 untuk mengetahui sejauh mana siswa
menangkap materi.
4. Guru menutup pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.4.1.3 Observasi
Pada penelitian siklus I peneliti dibantu oleh teman kelompok studi yang
bertindak sebagai pengamat pembelajaran dan mencatat kejadian-kejadian selama
proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mengamati proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran IPA dengen model pembelajaran PBL.
3.4.1.4 Refleksi
Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi tentang tahap-tahap yang sudah
dilakukan mulai tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengamatan.
Refleksi dilakukan pada saat akhir siklus dengan mengidentifikasi kesulitan dan
hambatan selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Peneliti akan
mengevaluasi keberhasilan yang telah dicapai serta kesulitan dan hamabatan yang
dihadapi. Peneliti juga membandingkan hasil rata-rata keaktifan dan hasil belajar serta
persentase ketuntasan belajar sebelum menggunakan model pembelajaran PBL
maupun sesudah menggunakan model pembelajaran PBL. Peneliti kemudian meliahat
peningkatan rata-rata keaktifan, hasil belajar, persentase ketuntasan belajar siswa pada
siklus I.
3.3.2 Siklus II
Siklus II ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x
35 menit untuk 2 pertemuan dan setiap pertemuan 1 x 35 menit. Langkah-langkahnya
yaitu yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.3.2.1 Perencanaan
Pada Tahap perencanaan peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses penelitian. Perangkat pembelajaran yang akan digunakan
dalam penelitian yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lembar
Kerja Siswa (LKS), materi ajar, soal prestasi, dan media pembelajaran. Peneliti juga
menyiapkan instrument penelitian untuk mengukur keaktifan siswa berupa lembar
observasi atau pengamatan dan lembar kuesioner tentang keaktifan belajar siswa dalam
proses pembelajaran IPA.
3.3.2.2 Pelaksanaan
Tahap ini, peneliti melakukan proses pembelajaran dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal
1. Guru menyapa siswa dengan salam.
2. Guru bersama siswa berdoa.
3. Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
4. Guru mengabsen kehadiran siswa.
5. Motivasi
Siswa bersama dengan guru menyaksikan video tentang perilaku hemat
energi.
6. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya- jawab “Mengapa kita harus
menghemat energi?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
7. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang perilaku menghemat energi.
2. Siswa mengamati video yang ada di depan kelas.
3. Siswa mendapatkan permasalah pertama dari guru berupa pertanyaan
“Perilaku seperti apa saja yang dapat menghemat energi?” (Tahap 1:
Mengorientasi-kan peserta didik terhadap masalah)
4. Siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru.
5. Siswa mendapat instruksi dari guru terkait kegiatan apa yang akan
dilakukan.
6. Siswa mencoba kegiatan seperti permasalahan yang disampaikan oleh guru
yaitu perilaku untuk menghemat energi di kehidupan sekitar. (Tahap 2:
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar)
7. Siswa menyimpulkan perilaku untuk menghemat energi di kehidupan
sekitar.
(Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok)
8. Siswa berdiskusi dan menuliskan laporan hasil kerja.
9. Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan
kelas secara bergantian.
Tahap 4 : Mengembang-kan dan menyajikan hasil karya
10. Siswa menuliskan hasil kerja mereka lalu menuliskan di papan tulis.
11. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi siswa. (Tahap 5:
Menganalisis mengevaluasi proses pemecahan masalah)
12. Siswa menuliskan refleksi dan evaluasi kegiatan dengan dibantu oleh guru.
Kegiatan akhir
1. Menyimpulkan
Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi atau penyelidikan bersama-
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Refleksi
Siswa melakukan refleksi atas kegiatan yang dilakukan.
Bagaimana perasaanmu pada saat pembelajaran hari ini?
Kesulitan apa yang kamu temukan saat pembelajaran?
3. Evaluasi
Guru melakukan evaluasi siklus 2 untuk mengetahui sejauh mana siswa
menangkap materi.
4. Guru menutup pembelajaran.
2. Pertemuan II
Kegiatan Awal
1. Guru menyapa siswa dengan salam.
2. Guru bersama siswa berdoa.
3. Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
4. Guru mengabsen kehadiran siswa.
5. Motivasi
Siswa bersama dengan guru menyaksikan video tentang minyak jarak dan
buah jeruk sebagai sumber energi alternatif.
6. Apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya- jawab tentang macam-macam
sumber energi alternatif..
7. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sumber energi yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa mengamati video yang ada di depan kelas.
3. Siswa dibagi ke dalam kelompok oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4. Siswa mendapatkan permasalah pertama dari guru berupa pertanyaan
“kenapa minyak jarak dapat digunakan untuk sumber energi alternatif?”.
“apakah buah jeruk juga dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif
juga?” (Tahap 1: Mengorientasi-kan peserta didik terhadap masalah.)
5. Siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru.
6. Siswa mendapat instruksi dari guru terkait kegiatan apa yang akan
dilakukan.
7. Siswa mencoba kegiatan seperti permasalahan yang disampaikan oleh guru
yaitu membuktikan kandungan etanol dari kulit jeruk sebagai bahan bakar
alternatif.
(Tahap 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar)
8. Siswa melihat perubahan yang terjadi dan menyimpulkan dari percobaan
kandungan etanol dari kulit jeruk sebagai bahan bakar alternatif .
(Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok)
9. Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan
kelas secara bergantian.
Tahap 4 : Mengembang-kan dan menyajikan hasil karya
10. Siswa menuliskan hasil kerja mereka lalu menuliskan di papan tulis.
11. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi siswa. (Tahap 5:
Menganalisis mengevaluasi proses pemecahan masalah)
12. Siswa menuliskan refleksi dan evaluasi kegiatan dengan dibantu oleh guru.
Kegiatan akhir
1. Menyimpulkan
Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi atau penyelidikan bersama-
sama.
2. Refleksi
Siswa melakukan refleksi atas kegiatan yang dilakukan.
Bagaimana perasaanmu pada saat pembelajaran hari ini?
Kesulitan apa yang kamu temukan saat pembelajaran?
3. Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Guru melakukan evaluasi siklus 2 untuk mengetahui sejauh mana siswa
menangkap materi.
4. Guru menutup pembelajaran.
3.3.2.3 Observasi
Pada penelitian siklus II peneliti dibantu oleh teman kelompok studi yang
bertindak sebagai pengamat pembelajaran dan mencatat kejadian-kejadian selama
proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mengamati proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran IPA dengen model pembelajaran PBL.
3.3.2.4 Refleksi
Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi tentang tahap-tahap yang sudah
dilakukan mulai tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengamatan.
Refleksi dilakukan pada saat akhir siklus dengan mengidentifikasi kesulitan dan
hambatan selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Peneliti akan
mengevaluasi keberhasilan yang telah dicapai serta kesulitan dan hamabatan yang
dihadapi. Peneliti juga membandingkan hasil rata-rata keaktifan dan hasil belajar serta
persentase ketuntasan belajar sebelum menggunakan model pembelajaran PBL
maupun sesudah menggunakan model pembelajaran PBL. Peneliti kemudian meliahat
peningkatan rata-rata keaktifan, hasil belajar, persentase ketuntasan belajar siswa pada
siklus II, dari hasil siklus II peneliti dapat memutuskan siklus berikutnya perlu
dilanjutkan atau tidak serta menentukan perbaikan yang perlu dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan judul penelitian yaitu peningkatan keaktifan dan hasil belajar
menggunakan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran IPA siswa kelas IVA
SDN Nogopuro Yogyakarta, maka pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik
wawancara, observasi, kuesioner, tes, dan dokumentasi. Alat pengumpul data dapat
dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non tes.
3.5.1 Tes
Tes sebagai intrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti. Tes
adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang
untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa
aspek psikologis di dalam dirinya. Aspek psikologis dapat berupa prestasi atau hasil
belajar, minat, bakat, sikap, kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai aspek
kepribadian lainnya Kunandar (2008: 186). Hal tersebut tidak berbeda dengan pendapat
Sanjaya (2011: 99) bahwa tes adalah instrument pengumpulan data untuk mengukur
kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.
Kunandar (2008: 186-188) mengungkapkan bahwa tes sendiri dibagi menjadi
dua yaitu tes lisan (oral test) dan tes tertulis (writing test), tes lisan berbentuk sejumlah
pertanyaan yang disampaikan secara lisan dan dijawab secara lisan juga. Sedangkan
tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik
dalam bentuk tulisan, tes tertulis sendiri dari dua bentuk yaitu tes essai dan uraian dan
tes objektif. Kunandar (2008: 187) mengemukakan bahwa tes essay atau uraian adalah
tes uang terdiri dari sejumlah pertanyaan dalam bentuk uraian, yang harus dijawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dalam bentuk uraian tertulis pula atau berupa kalimat-kalimat bebas yang disusun
sendiri oleh testee.
Peneliti menggunakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Jenis tes yang
dilakukan yaitu tes uraian. Tes uraian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa besar dan rendahkah hasil belajar siswa kelas IVA SDN Nogopuro. Tes yang
diberikan berupa soal uraian, soal tes uraian akan diberikan pada akhir siklus I dan II.
3.5.2 Non Tes
Instrumen non tes digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki cakupan
luas, tidak mengandung unsur benar atau salah seperti pendapat, sikap, kepemilikan
pribadi, dll. Menurut Mulyatiningsih, Endang (2013: 26) metode pengumpul data non
tes mengandung pengertian ‘tidak ada jawaban yang benar atau salah’. Metode
pengumpulan data ini biasa digunakan untuk mengukur pendapat/opini, motivasi,
kinerja, dll. Dalam penelitian ini metode non test digunakan untuk mengukur keaktifan
belajar siswa.
Berikut penjelasan teknik pengumpulan data non tes dalam penelitian ini
meliputi wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi.
3.5.2.1 Wawancara
Wawancara adalah suatu cara mendapatkan data dengan wawancara langsung
terhadap orang yang diselidiki atau terhadap orang lain – guru, orang tua atau teman
intim anak – yang dapat memberikan informasi tentang orang yang diselidiki Djamarah
(2011:247). Pendapat tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 137),
wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data peneliti ingin melakukan studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang
yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan PTK, Kunandar (2008:157)
mengungkapkan bahwa bentuk pertanyaan wawancara dibagi menjadi tiga yatu bentuk
pertanyaan terstruktur, tak terstruktur, dan setengah tersetruktur. Peneliti akan
menggunakan bentuk pertanyaan setengah struktur karena peneliti mengajukan
pertanyaan sesuai dengan pertanyaan pada pedoman wawancara, namun pertanyaan
dapat berkembang sesuai dengan kedalaman informasi yang ingin diperoleh.
Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari guru
tentang keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Kegiatan
wawancara ini bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh pada kondisi awal yang
berkaitan dengan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
3.5.2.2 Observasi
Observasi adalah suatu cara memperoleh data dengan langsung mengamati
terhadap objek. Sambil melakukan observasi, dilakukan pencatatan terhadap gejala-
gejala yang tampak pada diri subjek, kemudian diseleksi untuk dipilih yang sesuai
dengan tujuan pendidikan Djamarah (2011:247). Sukmadinata (2008: 220)
mengungkatpak bahwa observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan
data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, serta aktifitas siswa
dalam mengikuti pembelajaran.
Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses
belajar mata pelajaran IPA yang telah dilakukan oleh guru dan siswa. Selain itu,
observasi ini bertujuan untuk mengamati siswa saat menyimak video, berdiskusi, dan
melakukan presentasi kelompok.
3.5.2.3 Kuesioner
Menurut Sugiyono (2010: 199) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan dan dikembangkan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan mengumpulkan data tentang keaktifan dan hasil
belajar siswa kelas IVA SDN Nogopuro Yogyakarta.
3.5.2.4 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental Sugiyono (2014: 396).
Dokumentasi adalah suatu cara untuk mengetahui sesuatu dengan melihat catatan-
catatan, arsip-arsip, dokumen-dokumen, yang berhubungan dengan orang yang
diselidiki. Teknik dokumentasi adalah suatu cara yang sering dipakai dalam upaya
mencari faktor-faktor penyebab anak didik mengalami kesulitan belajar melalui
dokumentasi anak didik itu sendiri Djamarah (2011:247). Dokumentasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk melengkapi penggunaan pengumpulan
data wawancara dan observasi.
3.6 Instrumen Penilaian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam suatu penelitian utuk
mengumpulkan data dengan cara pengukuran. Instrumen penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara, lembar observasi, lembar
kuesioner keaktifan belajar sswa selama proses pembelajaran, dan tes.
3.6.1 Tes Uraian
Jenis tes uraian digunakan dalam penelitian ini. Tes ini digunakan untuk
mengukur batasan atau definisi pengetahuan yang sudah jelas. Pada tabel 3.8 di bawah
ini adalah kisi-kisi soal prestasi yang akan digunakan dalam penelitian ini
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
(Sebelum Dilakukan Validasi)
Satuan : SDN Nogopuro
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 1
Kompetensi Dasar : 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternative (angina, air, matahari, panas bumi,
bahan bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.
No Indikator Kognitif Nomor
Soal
Jumlah
Soal
1 Mengetahui sumber energi alternatif. 1, 2 2
2 Pemanfaatan sumber energi alternatif. 3, 5 2
3 Menjelaskan macam-macam perubahan
energi listrik.
4 1
4 Menyebutkan contoh perilaku
menghemat energi.
6 1
Jumlah Soal 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.1 menunjukkan kisi-kisi soal prestasi siklus I, peneliti membuat 6 soal
yang akan diuji validitasnya. Soal tersebut akan diujikan kepada siswa kelas V yang
sudah ernah mendapatkan materi tersebut. Tes prestasi disajikan dalam bentuk soal
uraian. Pedoman penskoran yaitu a) Jawaban benar sekali dan sesuai dengan
pertanyaan skor 4, b) Jawaban benar skor 3, c) Jawaban benar tetapi ada yang tidak
sesuai dengan pertanyaan skor 2, d) jawaban salah skor 1.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
(Sesudah Dilakukan Validasi)
Satuan : SDN Nogopuro
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 1
Kompetensi Dasar : 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternative (angin, air, matahari, panas bumi,
bahan bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.
No Indikator Kognitif Nomor
Soal
Jumlah
Soal
1 Mengetahui sumber energi alternatif. 1 1
2 Pemanfaatan sumber energi alternatif. 3, 5 2
3 Menjelaskan macam-macam perubahan
energi listrik.
4 1
4 Menyebutkan contoh perilaku
menghemat energi.
6 1
Jumlah Soal 5
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa soal yang valid dan digunakan oleh peneliti
berjumlah 5. Berikut ini adalah kisi-kisi soal prestasi siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
(Sebelum Dilakukan Validasi)
Satuan : SDN Nogopuro
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 1
Kompetensi Dasar : 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternative (angin, air, matahari, panas bumi,
bahan bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.
No Indikator Kognitif Nomor
Soal
Jumlah
Soal
1 Mengetahui sumber energi alternatif. 1 1
2 Pemanfaatan sumber energi alternatif. 3, 6 2
3 Menjelaskan macam-macam perubahan
energi listrik.
2 1
4 Menyebutkan contoh perilaku
menghemat energi.
4, 5 2
Jumlah Soal 6
Tabel 3.3 menunjukkan kisi-kisi soal prestasi siklus II, peneliti membuat 6 soal
yang akan diuji validitasnya. Soal tersebut akan diujikan kepada siswa kelas V yang
sudah pernah mendapatkan materi tersebut. Tes evaluasi disajikan dalam bentuk soal
uraian. Pedoman penskoran yaitu a) Jawaban benar sekali dan sesuai dengan
pertanyaan skor 4, b) Jawaban benar skor 3, c) Jawaban benar tetapi ada yang tidak
sesuai dengan pertanyaan skor 2, d) jawaban salah skor 1. Soal prestasi tersebut akan
diberikan kepada siswa di akhir siklus I dan siklus II untuk mengukur kemampuan
siswa dalam penguasaan materi yang diperolehnya. Tabel 3.12 di bawah ini merupakan
kisi-kisi soal prestasi siklus II setelah divalidasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
(Sesudah Dilakukan Validasi)
Satuan : SDN Nogopuro
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 1
Kompetensi Dasar : 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternative (angin, air, matahari, panas bumi,
bahan bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.
No Indikator Kognitif Nomor
Soal
Jumlah
Soal
1 Mengetahui sumber energi alternatif. 1 1
2 Pemanfaatan sumber energi alternatif. 3, 6 2
3 Menjelaskan macam-macam perubahan
energi listrik.
2 1
4 Menyebutkan contoh perilaku
menghemat energi.
5 1
Jumlah Soal 5
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa terdapat 6 soal uraian yang akan diujikan oleh
peneliti. Soal yang valid dan digunakan oleh peneliti berjumlah 5 soal.
3.6.2 Pedoman wawancara
Wawancara merupakan proses pengambilan data dimana peneliti melakukan
wawancara dengan guru kelas IVA SDN Nogopuro Yogyakarta, mengenai kegiatan
pembelajaran IPA yang sudah berlangsung di kelas. Peneliti menanyakan beberapa hal
yang terkait dengan penggunaan media yang digunakan dalam pembelajaran IPA, hasil
belajar siswa, keaktifan belajar IPA siswa, masalah yang dapat membuat siswa merasa
kesulitan dalam pelajaran IPA dan cara mengatasi maslah siswa terhadap pelajaran
IPA. Peneliti juga menanyakan terkait dengan strategi pembelajaran yang sudah pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA dan hasil belajar siswa diatas
maupun dibawah KKM. Data-data hasil wawancara dengan guru akan digunakan oleh
peneliti sebagai salah satu pedoman dalam penelitian yang akan dilakukan. Tabel 3.5
berikut ini merupakan pedoman wawancara. Berikut ini adalah kisi-kisi wawancara
untuk dijadikan pedoman penyusunan pertanyaan wawancara oleh peneliti:
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara
No Indikator Keaktifan Pedoman Pertanyaan
Wawancara
1 Bagaimana proses pembelajaran
IPA di kelas IVA?
2 Apakah selalu menggunakan
media pembelajaran yang dapat
membantu dalam kegiatan
pembelajaran IPA?
3 Bagaimana hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA siswa
kelas IVA
4 Bagaimana keaktifan belajar IPA
siswa kelas IVA
5 Apa yang membuat siswa merasa
kesulitan dalam mengikuti dan
memahami materi pembelajaran
IPA?
6 Strategi apa yang digunakan
dalam mengatasi kesulitan siswa
terhadap materi yang diajarkan?
7 Berapa persentase hasil belajar
siswa yang diatas maupun
dibawah KKM?
8 Apakah sudah pernah
menerapkan model pembelajaran
PBL dalam proses pembelajaran
di dalam atau di luar kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3.6.3 Lembar Observasi
Lembar observasi disusun dan digunakan utnuk memperoleh data secara
langsung tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada
lembar observasi, observer memberikan check list. Apabila siswa melakukan perilaku
yang sesuai dengan lembar observasi, maka observer memberikan tanda check list.
Setiap check list bernilai satu sedangkan jika kosong atau tidak diberikan check list
bernilai nol.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Pengamatan (Observasi) Keaktifan Belajar Siswa
No Indikator No Item
1. Mencatat, memperhatikan, mendengarkan
penjelasan materi atau insruksi dari guru.
A
2. Bekerjasama dalam kelompok B
3. Bertanya kepada guru atau teman apabila belum
memahami materi.
C
4. Mencari informasi dari berbagai sumber belajar
untuk memecahkan masalah.
D
5. Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau
instruksi dari guru.
E
6. Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan
soal di LKS.
F
7. Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi. G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda centang (√) pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil
pengamatan!
Tabel 3.7 Lembar Observasi
No Nama Aspek yang diamati Skor
Total A B C D E F G
1
2
3
4
...
Keterangan:
A: Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi atau insruksi
dari guru.
B: Bekerjasama dalam kelompok
C: Bertanya kepada guru atau teman apabila belum memahami materi.
D: Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan
masalah.
E: Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru.
F: Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS.
G: Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3.6.4 Kuesioner
Kuesioner digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data keaktifan belajar
siswa. Pedoman kuesioner yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.8
Tabel 3.8 Kisi-kisi Keaktifan Belajar Siswa
Variabel No Indikator Nomor
Soal
Jumlah
Keaktifan 1. Memperhatikan penjelasan
guru
1, 5, 10 3
2. Bekerjasama memecahkan
masalah
2, 3, 4,
12, 13
5
3. Bertanya pada guru dan
teman apabila belum
memahami materi
6 1
4. Mencari informasi dari
berbagai sumber belajar
11 1
5. Menerapkan langkah-langkah
cara kerja
8 1
6. Mengerjakan soal 1, 14, 15 3
7. Mampu mengkomunikasikan
hasil diskusi
9 1
Pada kisi-kisi kuesioner keaktifan belajar siswa, terdapat 15 item yang
kemudian dikleompokkan menjadi 7 indikator. Pengelompokan item ini ertujuan untuk
mempermudah peneliti dalam melakukan penilaian untuk setiap siswa. Berikut ini
adalah lembar kuesioner keaktifan belajar siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa
No Perilaku yang Tampak Skor
SS S J SJ
1. Saya membaca materi pelajaran saat di
kelas.
2. Saya berani menyampaikan pendapat
dalam kelompok.
3. Saya dapat memecahkan masalah dalam
kelompok.
4. Saya mendengarkan pendapat teman saat
diskusi kelompok.
5. Saya mencatat semua hal penting saat
pelajaran berlangsung.
6. Saya bertanya pada guru dan teman
ketika mengalami kebingungan dalam
memahami materi pembelajaran.
7. Saya mengerjakan tes dengan
bersungguh-sungguh.
8. Saya menerapkan langkah-langkah cara
kerja atau instruksi dari guru.
9. Saya berani menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
10. Saya mencatat, memperhatikan,
mendengarkan penjelasan materi atau
instruksi dari guru.
11. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan
dari guru.
12. Saya menunjukkan sikap kerjasama
terhadap teman satu kelompok.
13. Saya memberikan respon atau bantuan
terhadap teman yang mengalami
kesulitan.
14. Saya melatih diri mengerjakan soal di
LKS.
15. Saya mengerjakan soal dengan sungguh-
sungguh.
Total
Tabel 3.9 menunjukkan indikator yang berjumlah 15 pernyataan. Pengisian
kuesioner ini dengan cara memberi tanda (√) pada tempat yang sesuai dengan item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pernyataan. Penilaian setiap item untuk nomer pernyataan pada kuesioner bergantung
pada pengukuran skala likert yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10 Pengukuran Skala Likert (Sugiyono, 2010: 135)
Keterangan Skor item
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (R) 3
Jarang (J) 2
Sangat Jarang (SJ) 1
Skala likert dalam penilitian ini digunakan untuk menghitung kuesioner, dalam
skala likert terdapat pernyataan positif (favorable). Sikap setuju ataupun tidak setuju
dinyatakan dalam lima tingkatan positif likert (Sugiyono, 2010: 93) yaitu pada sklala
Sangat Setuju (SS) bernilai 5, Setuju (S) bernilai 4, Ragu-ragu (R) bernilai 3, Jarang
(J) bernilai 2, dan Sangat Jarang (SJ) bernilai 1.
Peneliti akan menghilangkan sikap ragu-ragu (R), karena peneliti tidka ingin
nantinya angka 3 hanya akan jadi patokan dalam memilih sikpa. Skala sikpa yang ada
pada lembar kuesioner yaitu sikap Sangat Setuju (SS), bernilai 5, Setuju (S) bernilai 4,
Ragu-ragu (R) bernilai 3, Jarang (J) bernilai 2, dan Sangat Jarang (SJ) bernilai 1.
Tabel 3.11 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar
Rentang Nilai Tingkat Keaktifan
81-100 Sangat Tinggi
66-80 Tinggi
56-65 Cukup
46-55 Rendah
0-45 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel kriteria penskoran keaktifan belajar siswa di atas, peneliti
membuat tiga kategori tingkat keaktifan belajar siswa. Hal ini dibuat untuk
mempermudah peneliti untuk mengingat dan mudah digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
3.7.1 Validitas
Menurut Arikunto dalam Prijowuntato (2016: 130), validitas adalah tingkat
sesuatu tes mampu mengukur apa yang hendak diukur. Pendapat tidak jauh berbeda
juga dinyatakan oleh Masidjo (1995: 242), validitas suatu tes adalah taraf sampai
dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen dikatakan
valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat untuk mengukur apa yang hendak
diukur. Dengan kata lain vaiditas berkaitan dengan ketepatan alat ukur. Peneliti
menggunakan tiga validitas untuk mengukur ketepatan instrument yang digunakan
yaitu: validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empiris. Peneliti menggunakan tiga
validitas untuk mengukur ketepatan instrument yang digunakan yaitu: validitas isi,
validitas muka, dan validitas empiris.
3.7.1.1 Validitas Isi
Menurut Prijowuntato (2016: 131), validitas isi adalah derajat tes yang
menggambarkan esensi, topik-topik dan ruang lingkup tes yang terancang untuk
pengukuran. Validitas isi pada penelitian ini digunakan untuk instrumen pembelajaran
dan soal hasil belajar. Peneliti menggunakan validitas isi untuk mengukur apakah soal
yang dibuat sudah sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam menyusun soal peneliti
terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal. Setelah kisi-kisi disusun, peneliti menuliskan
butir soal berdasarkan kisi-kisi soal. Untuk menguji validitas dari soal yang sudah
disusun peneliti meminta bantuan guru kelas IVA dan IVB. Guru yang dipilih peneliti
merupakan guru yang ahli dalam bidang IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Beberapa ahli yang akan dipilih untuk melakukan validasi diharapkan memberi
skor dengan rentang antara 1 sampai 4 yang terdiri dari sangat baik, bik, cukup baik,
da kurang baik. Peneliti menggunakan skor 3 sebagai batasan dalam mengambil
keputusan bahwa instrument pembelajaran akan direvisi atau tidak.
1. Validitas Perangkat Pembelajaran
Peneliti membuat perangkat pembelajaran berupa: silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), materi dan soal evaluasi.
Peneliti menentukan kriteria penilaian perangkat pembelajaran yaitu 1= kurang baik,
2= cukup baik, 3= baik, 4= sangat baik. Peneliti juga menentukan bahwa skor 3 sebagai
target atau patokan untuk tidak revisi atau sudah bisa langsung digunakan. Peneliti
menargetkan rata-rata yang didapat yaitu lebih dari atau sama dengan 3 supaya tidak
dilakukan revisi apabila skor dibawah 3 maka dilakukan revisi. Penelitian ini, desain
perangkat pembelajaran divalidasi oleh 2 validator dari guru. Berikut hasil dari
beberapa validator:
1. Validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tabel 3.12 Hasil Validasi RPP Siklus I
Validator Komponen Rata-
rata A B C D E F G H I J
1 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3.5
2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3.7
Rata-
rata
4 3.5 3.5 3.5 3.5 4 3.5 4 3.5 3 3.6
Tabel 3.12 adalah hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I. Komponen validasi RPP terdiri dari 10 komponen yang ditentukan oleh
peneliti. Kesepuluh komponen tersebut adalah A: Kelengkapan RPP, B: Kesesuaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Indikator dengan SK dan KD, C: kesesuaian rumusan dengan tujuan pembelajaran
dengan indikator, D: kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD, E: kesesuaian langkah-
langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model pembelajaran, F:
kelengkapan instrument penilaian (soal, kunci, dan skoring), G: Kelengkapan sumber
belajar, H: kesesuaian media pembelajaran, I :kesesuaian LKS dengen kegiatan
pembelajaran, J: penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Berdasarkan hasil
validasi terdapat saran dan validator tersebut, peneliti memperbaiki kesalahan yang
terjadi dan menerima masukan yang diberikan oleh validator.
Peneliti menargetkan rata-rata yang didapat dari setiap komponen lebih atau
sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3 maka
dilakukan revisi. Penghitungan rata-rata validasi desain perangkat pembelajaran,
diperoleh rata-rata keseluruhan 3.6 sehingga perangkat pembelajaran bahan ajar tidak
perlu direvisi dan sudah bisa langsung digunakan.
Tabel 3.13 Hasil Validasi RPP Siklus II
Validator Komponen Rata-
rata A B C D E F G H I J
1 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3.6
2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3,7
Rata-
rata
3.5 4 3.5 3.5 4 3.5 3.5 4 3.5 3.5 3,6
Tabel 3.13 adalah hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II. Komponen validasi RPP terdiri dari 10 komponen yang ditentukan oleh
peneliti. Kesepuluh komponen tersebut adalah A: Kelengkapan RPP, B: Kesesuaian
Indikator dengan SK dan KD, C: kesesuaian rumusan dengan tujuan pembelajaran
dengan indikator, D: kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD, E: kesesuaian langkah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model pembelajaran, F:
kelengkapan instrument penilaian (soal, kunci, dan skoring), G: Kelengkapan sumber
belajar, H: kesesuaian media pembelajaran, I :kesesuaian LKS dengen kegiatan
pembelajaran, J: penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Berdasarkan hasil
validasi terdapat saran dan validator tersebut, peneliti memperbaiki kesalahan yang
terjadi dan menerima masukan yang diberikan oleh validator.
Peneliti menargetkan rata-rata yang didapat dari setiap komponen lebih atau
sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3 maka
dilakukan revisi. Penghitungan rata-rata validasi desain perangkat pembelajaran,
diperoleh rata-rata keseluruhan 3.6 sehingga perangkat pembelajaran bahan ajar tidak
perlu direvisi dan sudah bisa langsung digunakan.
2. Validitas Silabus
Tabel 3.14 Hasil Validasi Silabus
Validator Komponen Rata-
rata A B C D E
1 4 3 4 3 3 3.4
2 4 4 3 4 3 3.6
Rata-rata 4 3.5 3.5 3.5 3 3.5
Tabel 3.14 merupakan hasil validasi bahan ajar, Validasi bahan ajar terdiri dari
empat komponen yaitu untuk A: kelengkapan komponen silabus, B: Kesesuaian
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator C: Kesesuaian pemilihan model
pembelajaran D: penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku serta E: Kesesuaian
antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Adapun saran dan masukan dari
validator I yaitu dalam penggunaan media pembelajaran lebih ditingkatkan dan sumber
belajar juga lebih ditambahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan beberapa saran dan masukan dari validator tersebut, peneliti
memperbaiki kesalahan yang terjadi dan menerima masukan yang diberikan oleh
validator. Peneliti menargetkan rata-rata yang didapat dari setiap komponen lebih dari
3 atau sama dengan 3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3
maka dilakukan revisi.
Penghitungan rata-rata validasi desain perangkat pembelajaran, diperoleh rata-
rata keseluruhan 3.5 sehingga perangkat pembelajaran bahan ajar tidak perlu direvisi
dan sudah bisa langsung digunakan.
3. Validitas Isi Soal Evaluasi Siklus I dan II
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I
Validator Komponen Rata-
rata A B C D E F
1 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 3 4 4 3 3.5
3 4 4 4 3 4 4 3.8
Rata-rata 3.6 4 3.6 3.6 4 4 3.8
Tabel 3.15 adalah hasil validasi soal evaluasi siklus I, dalam penilaian validasi
terdiri dari 6 komponen. Validator tidak memberikan komentar ataupun saran kepada
peneliti. Peneliti menargetkan rata-rata yang didapat komponen lebih atau sama dengan
3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3 maka dilakukan revisi.
Perhitungan rata-rata validasi soal hasil belalajar siklus I. Setiap komponen
rata-rata mendapatkan skor 4, sehingga diperoleh rata-rata keseluruhan 3,8 dan sudah
bisa langsung digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II
Validator Komponen Rata-
rata A B C D E F
1 4 3 4 4 3 4 3.6
2 3 4 4 3 4 4 3.6
3 4 4 4 4 4 3 3.8
Rata-
rata
3.6 3.6 4 3.6 3.6 3.6 3.6
Tabel 3.16 adalah hasil validasi soal evaluasi siklus II, dalam penilaian validasi
terdiri dari 6 komponen. Validator tidak memberikan komentar ataupun saran kepada
peneliti. Peneliti menargetkan rata-rata yang didapat komponen lebih atau sama dengan
3 supaya tidak dilakukan revisi, dan apabila rata-rata dibawah 3 maka dilakukan revisi.
Perhitungan rata-rata validasi soal hasil belajar siklus II. Setiap komponen rata-
rata mendapatkan skor 4, sehingga diperoleh rata-rata keseluruhan 3,6 dan sudah bisa
langsung digunakan.
3.7.1.2. Validitas Tampang
Validitas muka adalah proses peninjauan intrumen secara sepintas dan
sederhana atau penilaian instrumen dari sisi muka tanpa kriteria yang mendalam, Arifin
(2011: 248). Validitas muka pada penelitian ini akan dilakukan untuk instrument
penelitian yaitu lembar kuesioner. Dasar penyimpulannya lebih banyak didasarkan
pada akal sehat. Kesimpulan ini dapat diperoleh oleh siapa saja, walaupun tentu tidak
semua orang diharapkan setuju menyatakan bahwa tes tertentu memiliki validitas
tampang yang baik. Menurut Margono (2003: 188) validitas muka menunjuk pada dua
arti yaitu menyangkut pengukuran atribut yang konkret dan menyangkut penilaian dari
para ahli maupun konsumen alat ukur tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Menurut Azwar (2008: 46) validitas tampang adalah validitas yang
berhubungan dan terlihat dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang
seharusnya hendak diukur. Validitas tampang merupakan penilaian terhadap formal
penampil tes, apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu
mengungkap apa yang hendak diukur maka dapat dikatakan bahwa validitas tampang
telah terpenuhi.
Validitas tampang dalam penelitian ini diperoleh dengan mengujicobakan
instrumen kepada 27 siswa kelas V SDN Deresan tahun ajaran 2017/2018. Pengerjaan
uji soal siklus I dan siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 17 November 2017 dengan
waktu masing-masing 2 x 35 menit.
Setelah melakukan uji soal pada setiap pertemuannya peneliti memberikan
kuesioner keterbacaan kepada 5 siswa kelas V SDN Deresan yang telah mengerjakan
soal evaluasi siklus I dan soal evaluasi siklus II. Kuesioner keterbacaan ini digunakan
untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami soal yang telah dikerjakan. Hasil
kuesioner keterbacaan siklus I menunjukkan pada aspek 1, 2, 3 mendapat rata-rata 4,2
indikator 4, 6 mendapat rata-rata 4,2 indikator 5 mendapat rata-rata 4,6 indikator 7
mendapat rata-rata 4. Sedangkan hasil kuesioner keterbacaan siklus II menunjukkan
pada aspek 1, 2, 3 mendapat rata-rata 4,4 indikator 4, 6 mendapat rata-rata 4, indikator
5 mendapat rata-rata 4,6 indikator 7 mendapat rata-rata 4. Hal ini menunjukkan bahwa
soal evaluasi siklus I dan II mudah dipahami dan sesuai dengan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3.7.1.3 Validitas Empiris
Arifin (2011: 246) menyatakan bahwa validitas empiris biasanya
menggunakan teknik statistic, yaitu analisis korelasi, hal ini disebabkan validitas
empiris mencari hubungan skor tes dan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu
tolok ukur di luar tes yang bersangkutan namun kriteria tersebut harus relevan dengan
yang akan diukur. Soal tes evaluasi yang sudah divalidasi guru, kemudian direvisi oleh
peneliti, lalu peneliti akan menguji cobakan instrumen soal evaluasi kepada siswa kelas
V di SDN Deresan Yogyakarta pada hari Jumat, 18 November 2017. Peneliti memilih
kelas V karena kelas tersebut telah menempuh materi sumber energi di kelas
sebelumnya. Soal ujicoba terdiri dari 6 soal uraian, soal tersebut dibuat berdasarkan
indikator. Soal evaluasi akan diujikan validitasnya dengan menggunakan teknik
korelasi point biseral dengan menggunakan program SPSS 16.0. Teknik korelasi point
biseral adalah teknik mencari korelasi antara dua variable dimana salah satu
variabelnya berbentuk kotinum dan variable lainnya berbentuk diskrit murni.
Validitas Empiris Soal Evaluasi Siklus I dan II
Validitas instrument soal evaluasi ditempuh dengan cara diujikan kepada siswa
yang sudah pernah mempelajari materi tersebut . Penelitian ini, instrument soal hasil
belajar diujikan kepada 27 siswa kelas V SDN Deresan Yogyakarta yang sudah pernah
mempelajari materi tentang sumber energi. Hasil soal evaluasi dihitung dengan
program SPSS 16.0 dengan taraf signifikan sebesar 5%. Program SPSS 16.0 digunakan
dengan tujuan mempercepat dalam perhitungan instrumen sekaligus mendapatkan data
yang lebih valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.17 Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus I
No Item Nilai
Korelasi (r)
Nilai r tabel Kesimpulan
Item no 1 0,450* 0,361 Valid
Item no 2 0,179 0,361 Tidak valid
Item no 3 0,431** 0,361 Valid
Item no 4 0.579** 0,361 Valid
Item no 5 0,520* 0,361 Valid
Item no 6 0,442* 0,361 Valid
Hasil validitas soal siklus I dengan 6 soal, ada 5 soal dinyatakan valid. Soal
dinyatakan valid karena dari 5 soal menghasilkan r hitung > r table. 5 soal yang
dinyatakan valid sudah memenuhi indikator di dalam soal tes yang akan diujikan
kepada siswa.
Tabel 3.18 Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus II
No Item Nilai
Korelasi (r)
Nilai r tabel Kesimpulan
Item no 1 0,442* 0,361 Valid
Item no 2 0,653** 0,361 Valid
Item no 3 0,622* 0,361 Valid
Item no 4 0,303 0,361 Tidak Valid
Item no 5 0,549** 0,361 Valid
Item no 6 0,565** 0,361 Valid
Hasil validitas soal siklus II dengan 6 soal, ada 5 soal dinyatakan valid. Soal
dinyatakan valid karena dari 5 soal menghasilkan r hitung > r table. 5 soal yang
dinyatakan valid sudah memenuhi indikator di dalam soal tes yang akan diujikan
kepada siswa.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas memiliki sebutan lain yaitu keterpercayaan, konsistensi, dan
kstabilan. Menurut Azwar (2007: 4), reliabilitas memiliki kunci pokok yaitu sejauh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan memiliki keterpercayaan
tinggi jika tes tersebut mendapatkan hasil yang tetap.
Arifin Zainal (2011: 248) reliabititas adalah derajat konsistensi instrumen yang
bersangkutan. Sugiyono (2010: 173) mengemukakan bahwa instrumen yang reliabel
adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama.
Berikut ini adalah kriteria instrumen sebagai acuan yang digunakan oleh
peneliti:
Tabel 3.19 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 3.19 dapat dilihat bahwa kualifikasi reliabilitas dibagi
menjadi lima. Reliabilitas soal dihitung dengan Cronbach’s Alpha. Soal-soal yang
telah di uji empiris dan dihitung validitas akan dilihat soal-soal yang valid. Setelah itu
dapat dihitung reliabilitasnya dari soal siklus I dan siklus II. Peneliti melakukan
penghitungan reliabilitas menggunakan program computer SPSS 16.0. Berikut adalah
hasil reliabilitas dari siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 3.20 Hasil Reliabilitas Soal Siklus I
Cronbach’s Alpha N of Items
,606 5
Pada hasil statistik reliabilitas pada soal siklus I menunjukkan reliabilitas untuk
6 soal dari siklus I adalah 0,606. Hasil pengolahan tersebut dibandingkan dengan tabel
klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas, angka 0,606 menunjukkan bahwa reliabilitas
6 soal tersebut termasuk dalam kategori cukup.
Tabel 3.21 Hasil Reliabilitas Soal Siklus II
Cronbach’s Alpha N of Items
,838 5
Pada hasil statistik reliabilitas menunjukkan reliabilitas untuk 5 soal yang valid
dari siklus II adalah 0,838. Hasil pengolahan tersebut dibandingkan dengan tabel
klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas, angka 0,838 menunjukkan bahwa reliabilitas
5 soal tersebut termasuk dalam kategori tinggi.
3.7.3 Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran (IK) suatu item dapat diketahui dari banyak siswa menjawab
benar. Taraf kesukaran item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut
indeks kesukaran (IK). Masidjo (1995: 189) berpendapat, indeks kesukaran adalah
bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh
degan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Untuk menghitung
bilangan indeks kesukaran item dipergunakan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
𝐈𝐊 = 𝑩
𝑵 𝒙 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Keterangan:
IK = Indeks kesukaran.
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap item
soal.
N = Kelompok siswa.
Skor Maksimal = Besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar
dari suatu item.
N x Skor Maksimal = Jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh
siswa dari suatu item.
Semakin kecil hasil indeksi yang diperoleh makan soal tersebut
dikategorikan semakin sulit, sedangkan semakin besar indeksnya maka soal tersebut
dapat dikategorikan semakin mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kriteria indeks kesukaran menurut Sudjana (2009: 137) sebagai berikut:
Tabel 3.22 Kriteria Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Kategori
0 - 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Berdasarkan tabel 3.20 kriteria indeks kesukaran ada tiga. Ketiga kriteria
tersebut adalah sukar, sedang, dan mudah. Di peroleh kriteria tersebut dilihat dari hasil
indeks kesukarannya. Berikut adalah hasil indeks kesukaran dari soal siklus I pada tabel
3.21 di bawah ini.
Tabel 3.23 Hasil Indeks Kesukaran Soal Siklus I
No B NxSkor
Maksimal
I Tingkat Kesukaran
1 81 108 0,75 Mudah
2 83 108 0,81 Mudah
3 63 108 0,58 Sedang
4 81 108 0,75 Mudah
5 76 108 0,70 Sedang
6 66 108 0,61 Sedang
Berdasarkan tabel 3.22, data yang sudah diujikan peneliti menentukan tingkat
kesukaran setiap soal. Setelah item nomor dihitung kesukaran soal, dari 6 soal siklus I
ada 3 nomor soal yang termasuk kategori sedang yaitu nomor 3, 5, 6. Ada 3 nomor soal
yang termasuk kategori mudah yaitu 1, 2, 4. Berikut ini adalah tabel 3.24 hasil indeks
kesukaran dari siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 3.24 Hasil Indeks Kesukaran Soal Siklus II
No B NxSkor
maksimal
I Tingkat Kesukaran
1 79 108 0,73 Mudah
2 70 108 0,65 Sedang
3 67 108 0,62 Sedang
4 88 108 0,81 Mudah
5 89 108 0,82 Mudah
6 65 108 0,60 Sedang
Berdasarkan tabel 3.22, data yang sudah diujikan peneliti menentukan tingkat
kesukaran setiap soal. Setelah item nomor dihitung kesukaran soal, dari 6 soal siklus I
ada 3 nomor soal yang termasuk kategori sedang yaitu nomor 2, 3, 6. Ada 3 nomor soal
yang termasuk kategori mudah yaitu 1, 4, 5.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Keaktifan Siswa
Analisis data keaktifan belajar siswa dihitung berdasarkan lembar kuesioner
keaktifan belajar yang telah diisi oleh siswa. Semua perolehan data kuesioner keaktifan
dijumlahkan dan dirata-rata. Penilaian keaktifan belajar siswa melalui kuesioner
dihitung dengan cara menghitung skor yang diperoleh siswa dari setiap pernyataan
yang diisi kemudian dibagi dengan skor maksimal, setelah itu dikalikan 100 agar skor
maksimal siswa yang mencapai nilai 100. Berikut merupakan rumus untuk menentukan
nilai keaktifan belajar siswa:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓𝑎𝑛 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
75 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hasil persentase keaktifan belajar siswa diperoleh dengan cara menghitung
jumlah siswa yang termasuk dalam kategori minimal cukup aktif dibagi jumlah seluruh
siswa kemudian dikalikan 100%. Berikut merupakan rumus untuk menentukan
persentase keaktifan belajar siswa:
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓𝑎𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑥 100%
Hasil yang diperoleh selanjutnya dibandingkan keaktifan siswa pada kondisi
awal dengan keaktifan siswa pada setiap siklus untuk mengetahui peningkatan
keaktifan belajar.
3.8.2 Hasil Belajar
Hasil belajar siswa diketahui menggunakan soal evaluasi. Soal evaluasi dikerjakan
oleh siswa pada akhir siklus. Hasil penilaian akan dibandingkan antara kondisi awal
dan setelah dilakukan siklus I dan siklus II. Setiap soal mendapatkan skor maksimal 4
dengan rentang skor 0-4.
Berikut cara menghitung nilai:
3.8.2.1 Menghitung nilai siswa
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝟐𝟎 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Jumlah skor perolehan maksimal= 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3.8.2.2 menghitung nilai rata-rata kelas
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
Jumlah siswa kelas IVA= 30 siswa
3.8.2.3 menghitung persentase ketuntasan belajar siswa
𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔 𝑲𝑲𝑴
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Jumlah siswa kelas IVA= 30 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan siswa dapat dilihat apabila terjadi peningkatan
dalam keaktifan dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II sesuai dengan yang
ditargetkan oleh peneliti sebelum pelaksanaan penelitian. Peneliti menyajikan
kriteria keberhasilan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.25 Indikator Keberhasilan
No Variabel Indikator
Kondisi Awal Target Siklus
I
Target Siklus
II
Keaktifan
Rata-rata keaktifan belajar
siswa 62 65 70
Persentase Jumlah siswa
yang aktif belajar 56,7% 73,3% 90%
Hasil Belajar
Rata-rata nilai ulangan
siswa (aspek kognitif) 69,5 75 80
Persentase siswa yang
mencapai KKM 33,3% 50% 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tiga hal yaitu deskripsi pelaksaan penelitian, hasil
penelitian dan pembahasan. Deskripsi penelitiam akan membahas tentang empat hal
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian membahas
tentang keaktifan dan hasil belajar siswa.
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Deskripsi penelitian terdiri dari empat hal yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Berikut akan diuraikan satu persatu dari keempat hal tersebut.
4.1.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mulai menyusun perangkat pembelajaran yang akan
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada akhir pertemuan siklus I. Peneliti
selain itu juga mempersiapkan instrument penelitian untuk memperoleh data keaktifan
belajar siswa seperti lembar pengamatan observasi dan juga lembar kuesioner. Berikut
ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS, soal
prestasi, serta media pembelajaran.
1. Menyusun Silabus
Silabus disusun dengan tujuan membantu membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Di dalam silabus mencakup standar kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
(SK), kompetensi dasar (KD), indikator, materi pokok, kegitaan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, dan media pembelajaran.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai
materi sumber energi khususnya energi alternatif dan perilaku hemat energi dengan
memilih Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan
Kurikulum 2013. Standar Kompetensi yang peneliti pilih yaitu sumber energi, dan
memilih Kompetensi Dasar yaitu mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber energi alternatife (angin, air, matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat menusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I didasarkan pada pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran PBL yaitu terdiri dari lima tahap.
Tahap pertama orientasi siswa pada situasi masalah, tahap kedua
mengorganisasi siswa untuk belajar, tahap ketiga membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok, tahap keempat mengmbangkan dan menyajikan hasil karya,
sedangkan tahap kelima menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan, pertemuan
yang pertama membahas tentang macam-macam sumber energi dan sumber energi
listrik. Pertemuaan kedua membahas tentang pengelompokan sumber energi dan
perilaku hemat energi. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 23 November 2017
pukul 07.00 sampai pukul 08.30 WIB. Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
hari Sabtu, 25 November 2017 pukul 07.00 sampai pukul 08.30 WIB. Rencana
pelaksanaan pembelajaran siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan, pertemuan yang
pertama membahas Perilaku hemat energi. Pertemuaan kedua membahas tentang
sumber energi alternatif . Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Desember 2017
pukul 07.00 sampai pukul 08.30 WIB. Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Senin, 4 Desember 2017 pukul 09.00 sampai pukul 10.30 WIB.
3. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa disusun peneliti sesuai dengan materi yang akan
disampaikan yaitu tentang sumber energi. Lembar kerja siswa dikerjakan berkelompok
karena dengan tujuan supaya siswa dapat berpendapat di dalam kelompok, bertukar
pikran dengan teman satu kelompok sehingga tujuan meningkatkan keaktifan dapat
tercapai.
4. Menyusun Soal prestasi dan Kunci Jawaban
Soal evaluasi disusun menggunakan bentuk soal uraian. Peneliti melakukan uji
validitas soal terlebih dahulu sebelum disajikan kepada siswa kelas IVA. Peneliti
menggunakan 5 soal yang valid untuk digunakan dalam penelitian.
5. Merancang Pembuatan Tim
Peneliti meminta bantuan guru dalam menyusun pembuatan tim. Peneliti
meminta tolong kepada guru supaya anggota dapat merata sesuai dengan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
siswa. Siswa kelas IVA berjumlah 30 orang dengan 18 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan, dibagi menjadi 5 kelompok setiap kelompok berjumlah 6 siswa.
6. Menyusun Penilaian
Peneliti menyusun penilaian untuk mnegetahui dan mengukur tingkat
pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan oleh guru. Peneliti
menggunakan penelitian untuk menilai soal prestasi yang diberikan setiap akhir siklus
dan penilaian soal pada LKS disetiap pertemuan. Penilaian soal prestasi digunakan
untuk mendapatkan hasil belajar siswa, sedangkan penilaian soal-soal pada LKS
disetiap pertemuan digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
7. Menyiapkan Media Pembelajaran
Peneliti menyiapkan media pembelajaran yaitu percobaan kandungan ethanol pada
kulit jeruk dan membuat lagu. Lagu dinyanyikan pada awal pembelajaran untuk
memotivasi siswa dan percobaan kulit jeruk pada saat pembelajaran.
4.1.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian mulai dari pertemuan pertama hingga pertemuaan ke
empat berjalan sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan oleh
peneliti. Materi yang diajarkan dalam penelitian yaitu tentang sumber energi dan
perilaku hemat energi dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Pada penelitian
ini, peneliti bertindak sebagai observatory bersama satu rekan peneliti untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mengobservasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung, sedangkan guru
kelas IVA bertindak sebagai pengajar.
Guru kelas melaksanakan pembelajaran berdasarkan perangkat pembelajaran
yang disusun peneliti. Setiap akhir siklus siswa mengerjakan tes hasil belajar ydan
mengisi lembar kuisioner keaktifan. Soal prestasi yang diberikan pada setiap akhir
siklus digunakan untuk mengetahi tingkat pemahaman siswa terhada materi
pembelajaran yang telah dipelajari, sedangkan lembar kuesioner yang telah diisi oleh
siswa digunakan peneliti untuk mengukur tingkat keaktifan belajar siswa.
4.1.3 Observasi
Selama kegaiatan pembelajaran berlangsunh peneliti melakukan pengamatan
dengan bantuan teman kelompok studi. Peneliti melakukan pengmatan terhadap
seluruh kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Pada observasi pertama
yang dilakukan oleh peneliti keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih
belum nampak hanya ada lima siswa yang mengangkat tangan untuk menjawab
pertanyaan, selain itu siswa masih belum mengembangkan kemampuan bertanya dan
menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Observasi kedua keaktifan belajar
siswa sudah sedikit meningkat hal itu terbukti dengan terdapat tiga belas siswa yang
sudah mau mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru, walaupun selain dari
tigabelas siswa tersebut masih berbicara dengan temannya.
Pada saat observasi yang ketiga setiap anggota kelompok sudah terlihat aktif
berdiskusi di dalam kelompoknya dan sudah tidak ada siswa yang hanya diam ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
bekerja kelompok, namun masih tetap terdapat beberapa siswa yang ramai saat
berdiskusi.
Observasi yang sebelumnya terdapat dua kelompok yang tidak mau maju
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya jika tidak disuruh guru, namun pada
observasi keempat yang dilakukan peneliti setiap kelompok sudah berani
mempresentasikan hasil diskusinya bahkan setiap kelompok berebut untuk maju
mempresentasikan.
4.1.4 Refleksi
Pada setiap akhir pembelajaran, peneliti melakukan refleksi tentang proses dan
hasil pembelajaran. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti. Pada kegiatan ini dilakukan untuk merefleksikan kelebihan dan
kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa kekurangan seperti pembagian kelompok
yang tidak merata sehingga terdapat kelompok yang beranggotakan siswa yang
tergolong kurang berprestas da nada kelompok yang beranggotakan siswa yang
tergolong berprestasi. Berdasarkan kendala yang ditemui peneliti melalui kegiatan
observais, selanjutnya peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas untuk melakukan
perubahan dalam pembagian kelompok. Supaya dalam pembelajaran yang selanjutnya
guru membagi kelompok secara heterogen sehingga tidak terdapat kelompok yang
beranggotan siswa yang tergolong berprestasi saja maupun siswa yang tergolong tidak
berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Selain terdapat kekurangan dalampembelajaran yang diaati oleh peneliti, juga
memiliki beberapa kelebihan yaitu dalam pembelajaran siswa terlihat bersemangat
dalam menyanyikan lagu, selain itu juga siswa yang awalnya pendiam selama
pembelajaran menjadi aktif berpendapat saat berdiskusi setelah dibentuk kelompok.
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian terdiri dari dua bagian yaitu hasil penelitian keaktifan belajar dan hasil
belajar. Berikut ini peneliti akan menguraikan dari kedua bagian tersebut.
4.2.1 Keaktifan Siswa
4.2.1.1 Kondisi Awal
Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk melihat keaktifan siswa.
Hasil dari kuesioner yang diberikan digunakan peneliti sebagai kondisi awal. Tabel 4.1
berikut ini merupakan data hasil kuesioner yang dilakukan oleh peneliti sebagai kondisi
awal keaktifan belajar siswa.
Tabel 4.1 Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa
No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori
1 AFA 80 Aktif
2 AFP 76 Aktif
3 APP 67 Aktif
4 AID 70 Aktif
5 DAF 65 cukup aktif
6 DOP 63 cukup aktif
7 DRC 54 Kurang Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
8 DSR 52 Kurang Aktif
9 ERY 55 Kurang Aktif
10 FRA 43 Kurang Aktif
11 FJA 67 Cukup Aktif
12 HN 52 Kurang Aktif
13 LAB 70 Aktif
14 MSA 45 Kurang Aktif
15 MAS 80 Aktif
16 MJA 82 Cukup Aktif
17 MFJ 55 Kurang Aktif
18 NAP 67 Cukup Aktif
19 NS 80 Aktif
20 NL 55 Kurang Aktif
21 RNA 52 Kurang Aktif
22 RKD 65 cukup aktif
23 RSC 43 Kurang Aktif
24 RAR 40 Kurang Aktif
25 RSA 70 Aktif
26 SPA 45 Kurang Aktif
27 YAR 55 Kurang Aktif
28 ZBS 65 cukup aktif
29 FAA 67 Aktif
30 NDN 65 cukup aktif
Jumlah 1844
Rata-rata 61 cukup aktif
Nilai Rata-rata 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Jumlah siswa
minimal cukup aktif 17
Persentase 56,7%
Berdasarkan tabel 4.1 data keaktifan belajar sebagai kondisi awal diketahui
terdapat 13 siswa (43,3% ) termasuk dalam kategori kurang aktif dan 8 (26,7%) siswa
termasuk dalam kategori cukup aktif. Siswa yang termasuk dalam kategori kurang aktif
dan kategori cukup aktif dapat dilihat dari hasil observasi di kelas saat pembelajaran
berlangsung, ada beberapa siswa di dalam kelompok yang asik mengobrol saat guru
menjelaskan. Kurang aktifnya siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber
belajar untuk membantu memecahkan masalah atau siswa hanya terpaku pada satu
buku paket saja. Pada saat penyampaian hasil diskusi dari pengerjaan LKS hanya
beberapa siswa saja yang mau menyampaikannya di depan kelas. Dan 9 (30%) siswa
dalam kategori aktif. 9 siswa yang termasuk dalam kategori aktif hampir memenuhi
indikator keaktifan yaitu mencatat dan mendengarkan guru saat pembelajaran,
bekerjasama dalam kelompok, bertanya kepada teman atau guru, mencari informasi
dari berbagai sumber belajar, menerapkan langkah kerja, memecahkan masalah pada
soal, dan mampu mengkomunikasikan hasil diskusi. Hasil tersebut adalah hasil
observasi pada saat pembelajaran IPA di kelas IVA berlangsung. Siswa memiliki
keaktifan belajar minimal cukup aktif 56,7 %. Sedangkan rata-rata kuesioner keaktifan
belajar siswa kelas IVA SDN Nogopuro pada kondisi awal yaitu 61. Rata-rata 61
termasuk dalam kategori cukup aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4.2.1.2 Siklus I
Pada siklus I peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran PBL untuk meningkatkan keaktifan siswa. Peningkatan keaktifan siswa
dilihat dengan memberikan kuesioner kepada setiap siswa setelah peneliti melakukan
penelitian pada siklus I pertemuan kedua.
Tabel 4.2 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori
1 AFA 91 Sangat Aktif
2 AFP 80 Aktif
3 APP 59 Cukup Aktif
4 AID 80 Aktif
5 DAF 63 Cukup Aktif
6 DOP 67 Aktif
7 DRC 76 Aktif
8 DSR 72 Aktif
9 ERY 82 Sangat Aktif
10 FRA 51 Kurang Aktif
11 FJA 71 Aktif
12 HN 65 Cukup Aktif
13 LAB 61 Cukup Aktif
14 MSA 52 Kurang Aktif
15 MAS 72 Aktif
16 MJA 83 Sangat Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
17 MFJ 83 Sangat Aktif
18 NAP 65 Cukup Aktif
19 NS 52 Kurang Aktif
20 NL 65 Cukup Aktif
21 RNA 71 Aktif
22 RKD 71 Aktif
23 RSC 52 Kurang Aktif
24 RAR 62 Cukup Aktif
25 RSA 84 Sangat Aktif
26 SPA 71 Aktif
27 YAR - -
28 ZBS 83 Sangat Aktif
29 FAA 83 Sangat Aktif
30 NDN 68 Aktif
Jumlah 2090
Rata-rata 70 Aktif
Nilai Rata-rata 70
Jumlah siswa minimal
cukup aktif 26
Persentase 86,6%
Berdasarkan tabel 4.2 data penghitungan keaktifan siswa siklus I, terdapat
peningkatan keaktifan siswa yaitu 4 siswa (16,7% ) termasuk dalam kategori kurang
aktif. 4 siswa yang termasuk dalam kategori kurang aktif dikarenakan pada saat
pembelajaran masih mengobrol dengan teman saat pembelajaran, belum menerapkan
langkah-langkah cara kerja atau instruksi guru, dan belum berani mengkomunikasikan
hasil diskusi kepada teman-teman. 7 siswa (23,3%) siswa termasuk dalam kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
cukup aktif, 11 siswa (36,7%) siswa dalam kategori aktif dan ada 7 siswa (23,3%)
termasuk dalam kategori sangat aktif. Pada siklus I sudah terlihat peningkatan
keaktifan siswa dalam pembelajaran. Siswa sudah terlihat aktif untuk mencari
informasi dari berbagai macam sumber, dan sudah menerapkan langkah-langkah kerja
guru, serta sudah mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kepada teman di kelas.
Siswa memiliki keaktifan belajar minimal cukup aktif 86,6 %. Sedangkan rata-rata
kuesioner keaktifan belajar siswa kelas IVA SDN Nogopuro pada kondisi awal yaitu
70. Rata-rata 70 termasuk dalam kategori aktif.
4.2.1.3 Siklus II
Penelitian dilakukan hingga siklus II dilihat dengan kuesioner pada pertemuan
kedua. Data Keaktifan belajar siswa terdapat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori
1 AFA 91 Sangat Aktif
2 AFP 76 Aktif
3 APP 67 Cukup Aktif
4 AID 84 Aktif
5 DAF 83 Cukup Aktif
6 DOP 82 Aktif
7 DRC 80 Aktif
8 DSR 76 Aktif
9 ERY 77 Sangat Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
10 FRA 79 Kurang Aktif
11 FJA 67 Aktif
12 HN 82 Cukup Aktif
13 LAB 80 Cukup Aktif
14 MSA 65 Kurang Aktif
15 MAS 76 Aktif
16 MJA 72 Sangat Aktif
17 MFJ 72 Sangat Aktif
18 NAP 63 Cukup Aktif
19 NS 61 Kurang Aktif
20 NL 52 Cukup Aktif
21 RNA 68 Aktif
22 RKD 85 Aktif
23 RSC 52 Kurang Aktif
24 RAR 70 Cukup Aktif
25 RSA 80 Sangat Aktif
26 SPA 79 Aktif
27 YAR - -
28 ZBS 80 Sangat Aktif
29 FAA 77 Sangat Aktif
30 NDN 80 Aktif
Jumlah 2159
Rata-rata 72 Aktif
Nilai Rata-rata 72
Jumlah siswa minimal
cukup aktif 28
Persentase 93,3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan tabel 4.3 data penghitungan keaktifan siswa siklus II, terdapat 2
siswa (6.9% ) termasuk dalam kategori kurang aktif hal ini menunjukkan peningkatan
siswa dari kondisi awal sampai pada siklus II. Kedua siswa ini masih kesulitan dalam
mencari informasi dari sumber lain dan menyimpulkan masalah yang dipecahkannya
dan belum berani untuk menyampaikan pendapat atau hasil diskusi kepada temannya.
4 siswa (13,8%) siswa termasuk dalam kategori cukup aktif, dalam kategori ini siswa
belum bisa untuk memecahkan masalah pada soal dan masih belum berani untuk
berpendapat menyampaikan hasil diskusi mereka. 17 siswa (56,6%) siswa dalam
kategori aktif dan ada 6 siswa (20,7%) termasuk dalam kategori sangat aktif. Siswa
memiliki keaktifan belajar minimal cukup aktif 86,6 % peningkatan pada siklus II.
Sedangkan rata-rata kuesioner keaktifan belajar siswa kelas IVA SDN Nogopuro pada
kondisi awal yaitu 72. Rata-rata 72 termasuk dalam kategori aktif.
Berdasarkan perencanaan awal, hasil siklus I, dan hasil siklus II yang meliputi
keaktifan belajar beserta target keberhasilan akan dibandingkan oleh peneliti. Tabel 4.4
merupakan data perbandingan keaktifan belajar kondisi awal, hasil siklus I, dan hasil
siklus II dengan target pencapaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 4.4 Perbandingan Kekatifan Belajar Siswa
No Keaktifan Indikator Kondisi
Awal
Target
Siklus
I
Hasil
Siklus
I
Target
Siklus
II
Hasil
Siklus
II
1 Keaktifan
Belajar
Rata-rata
keaktifan
belajar siswa
(kuesioner)
61 65 70 71 72
Persentase
jumlah siswa
yang aktif
belajar
56,7% 73,3% 86,6% 90% 93,3%
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil dari siklus II sudah mencapai
target pencapaian dari siklus I. Hasil keaktifan belajar siswa dengan indikator pada
siklus I adalah 70. Setelah pembelajaran siklus II dengan menggunakan model
pembelajaran PBL diharapkan dapat mencapai 71. Hasil belajar dari siklus II adalah
72, sedangkan hasil persentase jumlah siswa yang cukup aktif pada sikus I 86,6%.
Setelah pembelajaran siklus II denga menggunakan PBL diharapkan dapat mencapai
target yaitu 90%. Hasil persentase keaktifan belajar siswa dari siklus II adalah 93,3%.
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
PBL dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran siklus I dan siklus II sudah
meningkat dari target sebelumnya dan dapat dikatakan berhasil. Kekurangan dan
kendala dalam proses pembelajaran sudah diperbaiki oleh peneliti dan sudah terlihat
peningkatan secara signifikan pada keaktifan belajar dengan menggunakan model
pembelajaran PBL, maka dari itu proses pembelajaran berhenti pada siklus ke II.
Peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa juga dapat dilihat dalam gambar 4.1
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Keaktifan Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis keaktifan belajar siswa pada gambar 4.1 grafik
peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa, tingkatan rata-rata keaktifan belajar
siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan juga siklus II. Persentase
peningkatan keaktifan belajar dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Persentase Keaktifan Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisi keaktifan belajar dapat dilihat pada gambar 4.2,
tingkatan persentase keaktifan belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal,
siklus I, dan siklus II. Data awal sebelum menggunakan PBL rata-ratanya 62 dengan
persentase minimal cukup aktif adalah 56,7% dan msuk dalam kategori cukup aktif.
61
70
72
55
60
65
70
75
Peningkatan Rata-Rata Nilai Keaktifan Belajar SiswaKondisi Awal Siklus I Siklus II
56.7%
86.6%93.3%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Peningkatan Persentase Keaktifan Belajar Siswa
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Hasil siklus I setelah menggunakan model pembelajaran PBL rata-ratanya menjadi 68
dengan persentase 85,5%, sedangkan hasil siklus II masih menggunakan model
pembelajaran PBL rata-rata yang diperoleh 72 dengan persentase 93,3%.
4.2.2 Hasil Belajar
4.2.2.1 Kondisi Awal
Peneliti melihat hasil ujian tengah semester siswa SDN Nogopuro Yogyakarta
sebagai acuan peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar belajar.
Tabel 4.5 merupakan data hasil belajar siswa dalam hasil nilai ulangan tengah semester
tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 30.
Tabel 4.5 Nilai Ulangan Tengah Semester Matematika Tahun 2017/2018
NO Nama
Siswa Nilai
Ketuntasan (KKM=75)
Lulus
KKM
Tidak Lulus
KKM
1 AFA 65 √
2 AFP 60 √
3 APP 55 √
4 AID 70 √
5 DAF 90 √
6 DOP 65 √
7 DRC 60 √
8 DSR 70 √
9 ERY 80 √
10 FRA 80 √
11 FJA 70 √
12 HN 65 √
13 LAB 75 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
14 MSA 80 √
15 MAS 65 √
16 MJA 55 √
17 MFJ 80 √
18 NAP 65 √
19 NS 60 √
20 NL 60 v
21 RNA 70 √
22 RKD 75 √
23 RSC 60 √
24 RAR 70 √
25 RSA 80 √
26 SPA 90 √
27 YAR 65 √
28 ZBS 65 √
29 FAA 60 √
30 NDN 80 √
Jumlah 2085 10 20
Rata-rata 69.5
Nilai di atas KKM 33.3% 66.7%
Berdasarkan data nilai ulangan tengah semester IPA tahun pelajaran 2017/2018
dignakan sebagai kondisi awal hasil belajar siswa, yang diketahui bahwa siswa yang
belum lulus KKM ada 20 siswa (66,7%) sedangkan yang sudah lulus KKM hanya 10
siswa (33,3%). Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas IVA adalah 69,5 KKM di
sekolah tersebut adalah 75.
4.2.2.2 Siklus I
Hasil belajar siswa diukur dengan memberikan soal prestasi yang berupa soal
uraian dan diberikan diakhir pertemuan kedua siklus I. Tabel 4.6 adalah data hasil
belajar siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa Nilai
Ketuntasan (KKM=75)
Lulus
KKM
Tidak Lulus
KKM
1 AFA 95 √
2 AFP 80 √
3 APP 75 √
4 AID 85 √
5 DAF 90 √
6 DOP 50 √
7 DRC 85 √
8 DSR 95 √
9 ERY 75 √
10 FRA 65 √
11 FJA 60 √
12 HN 55 √
13 LAB 95 √
14 MSA 90 √
15 MAS 50 √
16 MJA 100 √
17 MFJ 70 √
18 NAP 45 √
19 NS 65 √
20 NL 65 v
21 RNA 80 √
22 RKD 85 √
23 RSC 80 √
24 RAR 60 √
25 RSA 70 √
26 SPA 75 √
27 YAR 90 √
28 ZBS 85 √
29 FAA 100 √
30 NDN 85 √
Jumlah 2300 19 11
Rata-rata 76.7
Nilai di atas KKM 63.3% 36.7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan hasil penghitungan data hasil belajar siklus I pada tabel 4.6
terdapat 19 siswa (63,3%) yang sudah lulus KKM dan 11 siswa (36,7%) yang belum
lulus KKM. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 76,7. Hal tersebut
membuktikan siswa dapat memahami materi yang disampikan oleh guru dengan model
pembelajaran PBL.
4.2.2.3 Siklus II
Tingkat pemahaman siswa dalam pertemuan kedua mengalami kenaikan. Hasil
belajar siswa diukur dengan memberikan soal prestasi diakhir pertemuan kedua siklus
II. Tabel 4.7 adalah data hasil belajar siklus II.
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama
Siswa Nilai
Ketuntasan (KKM=75)
Lulus
KKM
Tidak Lulus
KKM
1 AFA 95 √
2 AFP 95 √
3 APP 85 √
4 AID 75 √
5 DAF 95 √
6 DOP 55 √
7 DRC 90 √
8 DSR 80 √
9 ERY 85 √
10 FRA 80 √
11 FJA 85 √
12 HN 95 √
13 LAB 95 √
14 MSA 85 √
15 MAS 95 √
16 MJA 80 √
17 MFJ 85 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
18 NAP 70 √
19 NS 85 √
20 NL 65 √
21 RNA 95 √
22 RKD 75 √
23 RSC 90 √
24 RAR 70 √
25 RSA 50 √
26 SPA 100 √
27 YAR - - -
28 ZBS 95 √
29 FAA 95 √
30 NDN 85 √
Jumlah 2430 24 5
Rata-rata 81.0
Nilai di atas KKM 82,7% 17,3%
Berdasarkan hasil perhitungan data hasil belajar siklus II pada tabel 4.7 terdapat
24 (82,7%) siswa yang sudah lulus KKM dan ada 5 (17,3%) yang belum lulus KKm.
Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II adalah 81,0. Hal ini membuktikan bahwa
siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan
model pembelajaran PBL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Berdasarkan perencanaan awal, hasil siklus I, dan siklus II yang meliputi hasil
belajar siswa akan dibandingkan oleh peneliti. Tabel 4.8 merupakan perbandingan hasil
belajar siswa mulai dari kondisi awal, hasil siklus I, dan hasil siklus II dengan target
pencapaian.
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa
No Peubah Indikator Kondisi
Awal
Target
Siklus
I
Hasil
Siklus
I
Target
Siklus
II
Hasil
Siklus
II
1 Hasil
Belajar
Rata-rata
Nilai
Ulangan
Siswa
(kuesioner)
69,5 75 76,7 80 81
Persentase
jumlah siswa
yang
mencapai
KKM
33,3% 50% 63,3% 80% 82,7%
Hasil perbandingan hasil belajar siswa dilihat pada tabel 4.8 dengan rata-rata
ujian tengah semester pada kondisi awal 69,5. Setelah pembelajaran siklus I
menggunakan model pembelajaran PBL diharapkan dapat mencapai target 75, namun
pada kenyataannya hasil belajar siswa dari siklus I adalah 76,7. Hasil belajar siswa
dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal
adalah 33,3%. Setelah pembelajaran siklus I menggunakan model pembelajaran PBL
diharapkan dapat mencapai target yaitu 50% dan kenyataannya hasil belajar dari siklus
I adalah 63,3%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hasil belajar siswa dengan rata-rata ujian tengah semester pada siklus I adalah
76,7. Setelah pembelajaran siklus II menggunakan model pembelajaran PBL
diharapkan dapat mencapai target 80, namun pada kenyataannya hasil belajar siswa
dari siklus II adalah 81. Hasil belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM pada siklus I 63,3%. Setelah pembelajaran siklus II
menggunakan model pembelajaran PBL diharapkan dapat mencapai target yaitu 80%,
dan hasil belajar siswa dari siklus II adalah 82,7%.
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
PBL dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran mulai dari siklus I hingga siklus II
sudah meningkat dari target sebelumnya dan dapat dikatakan berhasil. Kekurangan dan
kendala dalam proses pembelajaran sudah diperbaiki oleh peneliti dan sudah terlihat
peningkatan hasil belajar secara signifikan dengan menggunakan model pembelajaran
PBL, maka dari itu proses pembelajaran berhenti pada siklus ke II. Gambar 4.3 dapat
digunakan unuk melihat grafik peningkatan rat-rata hasil belajar siswa, sedangkan
gambar 4.4 digunakan untuk melihat persentase tingkatan jumlah siswa yang mencapai
KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar siswa dan persentase jumlah siswa
yang sudah mencapai KKM, dapat dilihat pada gambar 4.3 dan gambar 4.4 bahwa nilai
rata-rata hasil belajar siswa dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
meningkat dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Nilai KKM mata pelajaran IPA di
SDN Nogopuro yaitu 75.
69.576.7
81
0
20
40
60
80
100
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
33.3%
63.6%
82.7%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
Peningkatan Persentase Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4.3 Pembahasan
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian tindakan kelas, pada
penelitian tindakan kelas terdapat dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan juga refleksi. Peneliti menggunakan penelitian ini dengan
dua siklus yang diujikan kepada siswa kelas IVA di SDN Nogopuro Yogyakarta.
Variabel yang digunakanh peneliti yaitu keaktifan dan hasil belajar. Kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan tujuan supaya meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan belajar siswa kelas IVA dengan menggunakan model pembelajaran PBL.
Penilaian yang digunakan oleh peneliti yaitu penilaian kognitif dan soal prestasi untuk
mendapatkan data hasil belajar, sedangkan untuk mendapatkan data keaktifan belajar
peneliti menggunakan lembar observasi dan kuesioner.
4.3.1 Penerapan Model Pembelajaran PBL
Pada penelitian ini peneliti menerapkan model pembelajaran PBL disetiap
pertemuan pada siklus I dan siklus II. Model pembelajaran ini digunakan peneliti dalam
penelitian yang terdiri dari 5 tahap yaitu tahap1: orientasi siswa pada situasi masalah;
tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar, tahap 3: membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok; tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya;
tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Pada siklus I yang dilakukan dua kali pertemuan tanggal 23 November 2017
untuk pertemuan pertama dan tanggal 25 November 2017 untuk pertemuan kedua.
Langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran PBL sudah
dijelaskan pada bab II. Siswa dijelaskan tentang model pembelajaran PBL yang artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
siswa didalam kelompok diberikan masalah atau diberikan soal untuk dipecahkan
bersama dengan teman satu kelompok. Tujuannya diterapkan di dalam pembelajaran
ini karena pembelajarannya berbasis masalah, jadi siswa diharapkan dapat aktif selama
pembelajaran. Sehingga siswa dapat memahami pembelajaran yang dilaksanakan
karena pada pembelajaran yang sebelumnya melalui observasi yang dilakukan peneliti,
guru menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi.
Siklus II dilakukan sama dengan siklus I yaitu dua kali pertemuan, pertemuan
yang pertama dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2017 dan pertemuaan kedua
dilakukan pada tanggal 4 Desember 2017. Pada sikls II langkah-langkah pembelajaran
hamper sama dengan pembelajaran siklus I, hanya yang membedakan indikator serta
tujuan pembelajaran yang disampaikan. Langkah-langkah pembelajaran dengan model
pembelajaran PBL yang dilakukan pada siklus I dan siklus II yaitu sebagai berikut:
1. Orientasi siswa pada situasi masalah.
Gambar 4.5 Guru mengorientasi siswa
Siklus I pertemuan pertama hingga siklus II pertemuan kedua, guru melakukan
tahap orientasi pada situasi masalah kurang lebih sama. Mulai dari guru membagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
kedalam kelompok berdasarkan hasil belajar siswa, kemudian di dalam kelompok guru
membagikan LKS yang di dalamnya terdapat soal untuk diselesaikan setiap kelompok
dengan bekerjasama dengan teman kelompoknya. Yang membedakan hanya soalnya
saja, soal yan diselesaikan pada siklus I pertemuan pertama tentang kegunaan energi
dan perubahan energi dalam bentuk soal cerita. Siklus I pertemuan kedua tentang
energi alternatif. Siklus II pertemuan pertama soal yang dikerjakan yaitu perilaku
hemat energi, sedangkan siklus II pertemuan kedua yaitu perilaku hemat energi dengan
memanfaatkan kulit jeruk.
2. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar
Gambar 4.6 Guru membagikan media atau alat peraga
Setiap pertemuan dalam dua siklus guru mengorganisasi siswa untuk belajar
dengan membagikan media atau alat peraga pada setiap kelompok. Media tersebut
digunakan untuk membantu siswa memudahkan dalam memahami materi. Pada siklus
I pertemuan pertama guru membagikan media alat-alat listrik yang ada di dalam kelas
contoh kipas angina. Tujuannya yaitu supaya siswa dapat memahami materi perubahan
energi pada benda yang ada disekitarnya. Siklus I pertemuan kedua guru membagikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
media berupa tissue yang dapat digunakan untuk praktikum energi alternatif cahaya
matahari, supaya siswa dapat membuktikan kegunaan energi alternatif yang ada di
bumi. Pada siklus II pertemuan pertama guru menampilkan video mengenai perilaku
hemat energi dan praktik di dalam kelas yang bertujuan untuk mendorong dan
mengorganisasi siswa belajar. Selanjutnya siklus II pertemuan kedua guru
membagikan media jeruk dan lilin untuk alat peraga dalam membuktikan kandungan
ethanol pada kulit jeruk sebagai energi alternatif. Guru juga memperbolehkan siswa
untuk mencari informasi dalam menyelesaikan soal tersebut dari buku.
3. Membimbing Penyelidikan Maupun Kelompok
Gambar 4.7 Guru membimbing siswa secara individu dan kelompok
Guru membimbing penyelidikan individual maupun kelompok dalam setiap
siklus dan setiap pertemuan juga sama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengerjakan dengan cara yang telah disepakati bersama. Selama diskusi
kelompok berlangsung guru berkeliling memberi motivasi, bimbingan, dan membantu
siswa ataupun kelompok yang memerlukan bantuan dalam mengerjakan soal. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
setiap pertemuan guru selalu memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika
merasa kesulitan.
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Gambar 4.8 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok
Langkah yang ke empat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
setiap pertemuan dalam siklus I dan siklus II sama saja. Guru memberikan kesempatan
setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas,
bedanya pada siklus I guru menunjuk setiap kelompok untuk maju mempresentasikan
di depan kelas. Namun pada siklus II siswa sudah tidak perlu lagi ditunjuk oleh guru,
siswa sudah maju di depan kelas dengan sendirinya bahkan berebut untuk maju terlebih
dahulu. Kegiatan presentasi ini bertujuan supaya siswa dapat mengembangkan
pemikirannya dan menyampaikan hasil diskusi kelompok kepada teman satu kelas,
selain itu supaya siswa lebih aktif dan berani mengemukakan pendapatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
5. Menganalisis dan Mengevalusai Proses Pemecahan Masalah
Gambar 4.9 Guru Membuat Kesimpulan Pembelajaran
Langkah yang terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah, guru melakukan langkah ini sama dari siklus I pertemuan pertama dan kedua
juga siklus II pertemuan pertama serta kedua. Setelah selesai mengerjakan soal
bersama kelompoknya dan sudah dipresentasikan di depan kelas kemudian siswa
bersama guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari itu. Guru meluruskan
kesalahpahaman siswa dalam mengerjakan soal maupun memahami materi.
4.3.2 Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar siswa diukur menggunakan lembar kuesioner dan lembar
pengamatan. Peneliti mengukur keaktifan belajar siswa dengan membagikan kuesioner
kepada setiap siswa sebelum menggunakan model pembelajaran PBL, akhir siklus I,
dan di akhir siklus II. Kuesioner disusun berdasarkan aspek keaktifan belajar, adapun
delapan aspek tersebut yaitu 1) turut seta dalam melaksanakan tugas belajarnya, 2)
terlibat dalam pemecahan masalah, 3) bertanya kepada siswa lain atau kepada guru
apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, 4) beusaha mencari berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, 5) melakukan diskusi kelompok
sesuai petunjuk guru, 6) menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperolehnya, 7)
melatih diri dalam memecahkan masalah yang sejenisnya, 8) kesempatan
menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan
tugas atau persoalan yang dihadapinya. Setelah pembagian kuesioner pada akhir siklus
I dan akhir siklus II, tampak bahwa peningkatan keaktifan belajar siswa daripada
dengan kondisi awal.
Keaktifan belajar siswa saat pembelajaran mengalami pentingkatan dengan
diterapkannya model pembelajaran PBL. Pada saat kegiatan pembelajaran siklus I
tampak 86,6% siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru, meskipun masih ada 13,4% siswa yang ramai dan
tidak memperhatikan. Siswa terlihat belum terbiasa dengan teman satu kelompoknya,
sehingga dalam diskusi kelompok beberapa siswa hanya berbicara dengan teman
kelompok yang lain. Dalam siklus I keaktifan siswa dalam kelompok belum terlihat,
siswa tidak aktif bertanya kepada teman satu kelompok. Namun ada kelompok yang
aktif berdiskusi dan mengerjakan soal latihan bersama-sama dan membahasnya
bersama kelompok.
Pada kegiatan tanya jawab siswa belum terlalu aktif mengangkat tangan untuk
menjawab pertanyaan, harus ditunjuk oleh guru terlebih dahulu sehingga siswa mau
menjawab, sedangkan siswa yang lain menjawab jika dengan serentak. Kegiatan
presentsi hasil pekerjaan siswa, guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk
maju ke depan kelas tanpa perlu untuk disuruh. Akan tetapi, tidak semua kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
bersedia maju dan harus ditunjuk oleh guru terlebih dahulu. Saat berdiskusi di dalam
kelompok siswa masih terlihat malu-malu ketika ingin bertanya kepada temannya atau
gurunya, untuk itu guru harus lebih mendorong siswa supaya bertanya. Ketika dibagi
kelompok ada siswa yang tidak mau bergabung dengan kelompoknya karena menurut
dia kelompoknya kurang adil, jadi guru harus lebih mempertegas lagi arti kleompok
dan pertemanan.
Siklus I pertemuan kedua pada kegiatan Tanya jawab siswa sudah terlihat aktif
mengakat tangan untuk menjawab pertanyaan, tanpa harus ditunjuk oleh guru terlebih
dahulu. Sekarang sudah lebih aktif dan siswa mengangkat tangan terlebih dahulu dan
menjawab dengan bergantian. Kegiatan presentasi hasil pekerjaan siswa, sudah lebih
baik ada 2 kelompok yang berinisiatif maju ke depan kelas untuk memprrsentasikan
hasilnya. Sedangkan 3 kelompok masih ditunjuk oleh guru supaya maju
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Saat berdiskusi kelompok sudah
ada 3 kelompok yang mulai bertanya kepada guru apabila kurang paham dan sudah ada
yang saling bertanya dengan teman satu kelompoknya. Ada 2 kelompok yang sudah
terlihat aktif membaca buku catatan ataupuan buku paket dalam menyelesaikan soal.
Keaktifan belajar siswa pada siklus II pertemuan pertama sudah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Kemampuan bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru sudah mulai terlihat ada peningkatannya. Saat
diskusi kelompok sudah terlihat kekompakan dalam mengerjakan soal. Pembagian
kelompok siklus II dirubah oleh guru supaya merata sehingga semua dapat berinteraksi
dengan sesame anggota kelompok berbeda dengan siklus I. Pada saat siswa akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas sudah ada kelompok yang maju ke
depan kelas.
Siklus II pertemuan kedua keaktifan belajar siswa sudah terlihat aktif, mereka
sudah mau mendengarkan penjelasan guru, mau bertanya dan menjawab jika guru
bertanya tanpa ditunjuk oleh guru. Ketika berdiksusi kelompok sudah terlihat banyak
siswa yang tidak malu bertanya dengan guru jika ada yang merasa kesulitan, bahkan
sudah ada siswa yang berani bertanya dengan teman satu kelompoknya dan sudah aktif
berpendapat di dalam kelompok. Ketika presentasi tanpa disuruh oleh guru setiap
kelompok sudah berebut untuk mengerjakannya di papan tulis. Hal ini sesuai dengan
pendapat Keachie dalam Yamin (2007: 77) berpendapat bahwa aspek terjadi keaktifan
siswa yaitu partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, tekanan
pada aspek afektif dalam belajar, berpartisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Ibrahim (dalam Rusman, 2010: 242)
mengemukakan tujuan model pembelajaran PBL secara lebih rinci yaitu membantu
siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, belajar
berbagai peran melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi para
siswa yang mandiri.
Hasil dari pembahasan diatas, maka dapat diketahui penerapan model
pembelajaran PBL yang disesuaikan dengan langkah-langkahnya dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa kelas IVA di SDN Nogopuro Yogyakarta. Dengan ini dapat
membuktikan bahwa hipotesis melalui model pembelajaran PBL dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
4.3.3 Hasil Belajar
Peneliti mengukur hasil belajar siswa menggunakan soal evaluasi yang
diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Siswa mengerjakan soal prestasi berupa soal
uraian yang berjumlah 5 soal. Hasil belajar siswa diperoleh dari soal prestasi yang
dikerjakan oleh siswa dan dikoreksi oleh peneliti. Pada SDN Nogopuro ini menetapkan
KKM untuk mata pelajaran IPA yaitu 75. Hasil belajar siswa pada kondisi awal
diperoleh dari nilai ulangan tengah semester tahun ajaran 2017/2018. Siswa yang
belum lulus KKM ada 20 siswa (66,7%) sedangkan yang sudah lulus KKM hanya 10
siswa (33,3%).
Setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL hasil belajar
siswa menjadi lebih meningkat. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 76,7
terdapat 19 siswa (63,3%) lulus KKM sedangkan 11 siswa (36,7) belum lulus KKM.
Berkaitan dengan nilai rata-rata tersebut maka peneliti masih ingin melanjukan pada
siklus II. Pembelajran siklus II tidak berbeda dengan kegiatan pembelajaran pada siklus
I, masih menggunakan model pembelajaran PBL. Hasil belajar pada siklus I terjadi
peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu siklus I. Nilai rata-rata hasil belajar siswa
siklus II yaitu 81 dari jumlah siswa 29, rata-rata tersebut melampaui target dari peneliti.
Berdasarkan perolehan nilai siswa, maka terdapat 24 siswa (82,7%) lulus KKM dan 5
siswa (17,3%) yang belum lulus KKM. Oleh karena rata-rata nilai hasil belajar siswa
pada siklus II mencapai 81 maka peneliti menghentikan kegiatan pembelajaran pada
siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Peningkatan hasil belaajr siswa dapat dilihat ketika pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran PBL. Siswa dalam kelompok mencari buku, dan
mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Siswa juga mampu menjelaskan
materi yang sudah dijelaskan guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2006: 218-
219) model pembelajaran PBL memiliki kelebihan yaitu PBL merupakan teknik yang
cukup bagus untuk lebih memahami pelajaran. Dalam langkah pembelajaran model
pembelajaran PBL yang dilakukan oleh guru, kegiatan mengorientasi siswa terhadap
masalah siswa termotivasi untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2006: 212) bahwa model
problem based learning dapat diartikan sebagai rangkaian aktifitas pembelajaran yang
menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Hasil dari pembahasan di atas, dapat diketahui penerapan model pembelajaran
PBL yang disesuaikan dengan langkah-langkahnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IVA di SDN Nogopuro Yogyakarta. Dengan ini dapat membuktikan bahwa
hipotesis penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB V
PENUTUP
Pada bab V ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan peneliti, dan juga
saran. Peneliti akan menguraikan masing-masing sub bab sebagai berikut.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasna yang telah diuraikan pada bab IV,
dapat disimpulkan bahwa:
5.1.1 Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam upaya
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa
kelas IVA SDN Nogopuro yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut (a)
Orientasi siswa pada masalah (b) Mengorganisasi siswa untuk belajar (c)
Membimbing pengalaman individu/kelompok (d) Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya (e ) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
5.1.2 Penerapan penggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IVA
SDN Nogopuro Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya
keaktifan belajar siswa dari kondisi awal 61 (cukup aktif), pada siklus I menjadi
70 (aktif), kemudian pada siklus II menjadi 72 (aktif). Persentase keaktifan siswa
dari kondisi awal sebesar 56,7%, pada siklus I menjadi 86,6%, dan pada siklus II
menjadi 93,3%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
5.1.3 Penerapan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas IVA
SDN Nogopuro Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya rata-
rata hasil belajar siswa mulai kondisi awal 69,5, pada siklus I meningkat menjadi
76,7, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 81. Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal (75) dari kondisi awal
sebesar 33,3%, pada siklus I menjadi 63,3%, dan pada siklus II menjadi 82,7%.
5.2 Keterbatasan
Terdapat keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diantaranya:
5.2.1 Peneliti memiliki keterbatasan dalam hasil reliabilitas pada soal evaluasi siklus I
yang menunjukkan reliabilitas 5 soal sebesar 0,606 yang termasuk dalam
kategori cukup.
5.2.2 Penelitian ini hanya dilakukan dilakukan oleh dua observer. Hal tersebut
membuat observer kesulitan, karena banyaknya siswa yang harus diamati oleh
setiap observer 15 siswa untuk setiap observer. Hal ini membuat observer tidak
mampu mengamati aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung secara
optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
5.3 Saran
Saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang telah dilakukan adalah:
5.3.1 Pada penelitian selanjutnya, diharapkan agar peneliti membuat soal evaluasi
dengan memperhatikan indikator yang digunakan, dan jumlah soal yang
diberikan. Hal tersebut bertujuan agar hasil reliabilitas soal dapat menunjukkan
kategori yang tinggi.
5.3.2 Penelitian selanjutnya, diharapkan agar peneliti menambah observer dalam
melakukan observasi siswa selama kegiatan pembelajaran. Hal tersebut bertujuan
agar observer lebih cermat dan optimal dalam mengamati aktifitas siswa selama
pembelajaran. Selain itu diharapkan setiap observer mampu mengamati semua
siswa yang menjadi tanggungjawab observer tanpa ada salah satu siswa yang
terlewatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M Taufiq.2008.Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.Jakarta:
Kencana
Aqib, Zaenal.2006.Penelitian TIndakan Kelas.Bandung: Yrama Widya
Arend, Richard I.2008.Learning to Teach.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Arifin, Zaenal. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suhasimi dkk.2015.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi Aksara
Aunurrahman.2012.Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
Azwar, Saifuddin.2009.Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Depdiknas.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta: Depdiknas
Djamarah, Syaiful B.2011.Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta
Hamdayama, Jumanta.2014.Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter.Jakarta: Ghalia Indonesia
Isnaeni, Umi Hajar. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn
Menggunakan Model PBL untuk Siswa Kelas III SD Negeri Plaosan 1.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Khodijah, Nyayu.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada
Kunandar.2008.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
profesi Guru.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kurniawati, Nova Margarita. 2014. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA
dengan Menggunakan Pendekatan SCL Model PBL pada Siswa Kelas IV A SD
Negeri Nogotirta Tahun Pelajaran 2013/2014. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma
Kusumah, Wijaya. 2010.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Indeks
Majid, Abdul. 2014. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mariana, M.2009.Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA.Bandung: PPPPTK IPA
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
Mulyatiningsih, Endang. 2011. METODE PENELITIAN TERAPAN BIDANG
PENDIDIKAN. Bandung: Alfabeta.
Prijowuntato, Widanarto.2016.Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press
Rosanti, Ratna. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Menggunakan
Pendekatan Problem Based Learning (PBL). Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Rositawaty, S.2008.Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV.Jakarta:Dapartemen Pendidikan Nasional
Rusman.2010.Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru.Bandung:Raja Gramedia Persada
Rusman.2013.Model-Model Pembelajaran.Jakarta: PT Grafido Persada
Samatowa, Usman.2011.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.Jakarta: Permata Puri
Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Samatowa, Usman.2011.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.Jakarta: PT Indeks
Sanjaya, Wina.2006.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana Presnada Media
Sanjaya, Wina.2011.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Prenada Media Group
Santrock, John W.2009.Psikologi Pendidikan.Bandung: Nusa Media
Sudjana, Nana. 2009.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Sugiyanto.2009.Model-Model Pembelajaran Inovatif.Surakarta: Yuma Pustaka
Sugiyono. 2010. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:
Alvabeta CV
Sugiyono.2014.Metode Penelitian Manajemen.Bandung: Alvabeta CV
Sukmadinata, Nana.2008.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Supratiknya A.2012.Penilaian Hasil Belajar dengan Menggunakan Teknik
Nontes.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Susanto, A.2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Susilawati, dkk.2013. Tematik terpadu tema: Selalu Berhemat Energi. Jakarta:
Erlangga
Triwiyanto, Teguh.2014.Pengantar Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
UU Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Indonesia
Winanti, Casula Ambar.2016.Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir
Kritis Matematika Kelas IIIA Materi Perkalian dan Pembagian Melalui
Pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Yamin, Martinis.2007.Kiat Membelajarkan Siswa.Jakarta: Gaung Persada Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran I
Surat Ijin Sebelum dan
Sesudah Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran II
Resume Validasi Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
1. Expert Judment Desain Observasi
No Komponen penilaian Validator Rerata
1 2
1. Pernyataan sesuai dengan indikator. 3 4 3,5
2. Pernyataan mudah dipahami oleh pengamat. 3 4 3,5
3. Pernyataan ditulis secara rinci sesuai dengan
perkembangan siswa.
4 2 3
4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
4 3 3,5
5. Terdapat kriteria penskoran dalam observasi. 4 4 4
6. Pernyataan sesuai dengan variabel yang akan
diteliti.
3 3 3
Jumlah 3,5 3,3 3,4
Kriteria:
1 - 1,9 = Perlu merubah
2 - 2,9 = Perlu merevisi atau memperbaiki
3 - 3,9 = Perlu sedikit merevisi dan bisa digunakan
4 = Bisa langsung digunakan
Berdasarkan hasil dari kedua validator menunjukkan jumlah rata-rata 3,4
sehingga desain observasi masuk dalam kriteria perlu sedikit revisi dan bisa digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
2. Expert Judment Kuesioner Keaktifan
No Komponen Penilaian Validator Rerata
1 2
1 Kesesuaian pernyataan dengan indikator keaktifan 3 4 3,5
2 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4 4 4
3 Kejelasan pernyataan dalam kuesioner 4 4 4
4 Terdapat pernyataan positif dan pernyataan negatif 3 3 3
5 Kejelasan perintah pengerjaan soal 4 4 4
Rata-rata 3,6 3,8 3,7
Kriteria:
1 - 1,9 = Perlu merubah
2 - 2,9 = Perlu merevisi atau memperbaiki
3 - 3,9 = Perlu sedikit merevisi dan bisa digunakan
4 = Bisa langsung digunakan
Berdasarkan hasil dari validator menunjukkan jumlah rata-rata 3,7 sehingga kuesioner
keaktifan masuk dalam kriteria perlu sedikit revisi dan bisa digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran III
Validasi Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
A. Expert Judment Silabus Siklus I
Variabel: Hasil Belajar
No Komponen yang dinilai Validator Rerata
1 2
1. Kelengkapan komponen silabus 4 4 4
2. Kesesuaian Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, dan Indikator
3 4 3,5
3. Kesesuaian pemilihan model
pembelajaran
4 3 3,5
4. Penggunaan bahasa dan tata tulis baku 3 4 3.5
5. Kesesuaian antara penilaian dengan
indikator yang dirumuskan
3 3 3
Jumlah 3,4 3,6 3,5
Kriteria:
1 - 1,9 = Perlu merubah silabus
2 - 2,9 = Perlu merevisi atau memperbaiki silabus
3 - 3,9 = Perlu sedikit merevisi dan bisa digunakan
4 = Silabus bisa langsung digunakan
Berdasarkan hasil dari kedua validator menunjukkan jumlah rata-rata 3,5
sehingga silabus masuk dalam kriteria perlu sedikit revisi dan bisa digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
B. Expert Judment Silabus Siklus II
Variabel: Hasil Belajar
No Komponen yang dinilai Validator Rerata
1 2
1. Kelengkapan komponen silabus 4 3 3,5
2. Kesesuaian Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, dan Indikator
4 4 4
3. Kesesuaian pemilihan model
pembelajaran
4 4 4
4. Penggunaan bahasa dan tata tulis baku 4 4 4
5. Kesesuaian antara penilaian dengan
indikator yang dirumuskan
3 3 3
Jumlah 3,8 3,6 3,7
Kriteria:
1 - 1,9 = Perlu merubah silabus
2 - 2,9 = Perlu merevisi atau memperbaiki silabus
3 - 3,9 = Perlu sedikit merevisi dan bisa digunakan
4 = Silabus bisa langsung digunakan
Berdasarkan hasil dari kedua validator menunjukkan jumlah rata-rata 3,5
sehingga silabus masuk dalam kriteria perlu sedikit revisi dan bisa digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
C. Expert Judment RPP Siklus I
No Aspek yang Dinilai Validator Rerata
1 2
1 Kelengkapan RPP 4 4 4
2 Kesesuaian Indikator dengan
SK dan KD
3 4 3,5
3 Kesesuaian rumusan dengan
tujuan pembelajaran dengan
indikator
3 4 3,5
4 Kesesuaian materi ajar dengan
SK dan KD
4 3 3,5
5 Kesesuaian langkah-langkah
pembelajaran dengan
indikator, tujuan, dan model
pembelajaran
3 4 3,5
6 Kelengkapan instrument
penilaian (soal, kunci, dan
skoring)
4 4 4
7 Kelengkapan sumber belajar 3 4 3,5
8 Kesesuaian media
pembelajaran
4 4 4
9 Kesesuaian LKS dengen
kegiatan pembelajaran
4 3 3,5
10 Penggunaan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku
3 3 3
3,5 3,7 3,6
Kriteria kelayakan RPP:
1 - 1,9 = Perlu merubah RPP
2 - 2,9 = Perlu merevisi atau memperbaiki RPP
3 - 3,9 = Perlu sedikit merevisi RPP dan bisa digunakan
4 = RPP bisa langsung digunakan
Berdasarkan hasil dari validator menunjukkan jumlah rata-rata didapatkan 3,6.
RPP memiliki rata-rata lebih dari 3 sehingga tidak perlu direvisi atau bisa langsung
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
D. Expert Judment RPP Siklus II
No Aspek yang Dinilai Validator Rerata
1 2
1 Kelengkapan RPP 4 3 3,5
2 Kesesuaian Indikator dengan
SK dan KD
4 4 4
3 Kesesuaian rumusan dengan
tujuan pembelajaran dengan
indikator
4 3 3,5
4 Kesesuaian materi ajar dengan
SK dan KD
3 4 3,5
5 Kesesuaian langkah-langkah
pembelajaran dengan
indikator, tujuan, dan model
pembelajaran
4 4 4
6 Kelengkapan instrument
penilaian (soal, kunci, dan
skoring)
4 4 4
7 Kelengkapan sumber belajar 4 4 4
8 Kesesuaian media
pembelajaran
4 4 4
9 Kesesuaian LKS dengen
kegiatan pembelajaran
4 4 4
10 Penggunaan bahasa Indonesia
dan tata tulis baku
3 3 3
3,6 3,7 3,6
Kriteria kelayakan RPP:
1 - 1,9 = Perlu merubah RPP
2 - 2,9 = Perlu merevisi atau memperbaiki RPP
3 - 3,9 = Perlu sedikit merevisi RPP dan bisa digunakan
4 = RPP bisa langsung digunakan
Berdasarkan hasil dari validator menunjukkan jumlah rata-rata didapatkan 3,6.
RPP memiliki rata-rata lebih dari 3 sehingga tidak perlu direvisi atau bisa langsung
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
E. Expert Judment Soal Evaluasi Siklus I
No. Soal Validator
Rerata 1 2 3
1.
Sebutkan 3 energi alternatif yang
sering dimanfaatkan di Indonesia!
4 3 4 3,6
2.
Sebutkan 3 energi alternatif yang
dimanfaatkan sebagai sumber tenaga
listrik!
4 4 4 4
3.
Jelaskan 3 pemanfaatan energi
alternatif yang dapat digunakan
sebagai sumber energi listrik!
4 3 4 3,6
4.
Jelaskan perubahan energi apa yang
terjadi pada :
a. Senter
b. Kipas Angin
c. Rice Cooker
4 4 3 3,6
5.
Sebutkan 3 contoh perilaku yang bisa
dilakukaan untuk menghemat energi
di rumah!
4 4 4 4
6.
Jelaskan 3 tujuan penggunaan energi
alternatif untuk kehidupan manusia!
4 3 4 4
Jumlah 4 3,5 3,8 3,8
Kriteria Kelayakan Skor
1. 32,5 – 40 : sangat layak
2. 25 – 32,5 : layak dengan perbaikan kecil
3. 17,5 – 25 : layak dengan perbaikan besar
4. 10 – 17,5 : tidak layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Berdasarkan hasil dari ketiga validator menunjukkan jumlah rata-rata 3,8
sehingga instrumen soal masuk dalam kriteria sangat layak untuk digunakan.
Expert Judgment Soal Evaluasi Siklus I
No Soal Validator Rerata
1 2 3
1. Kesesuaian indikator dengan butir
soal
4 3 4 3,6
2. Kalimat yang digunakan sederhana
dan tidak berlebihan
4 4 4 4
3. Bahasa jelas, baku, dan sederhana 4 3 4 3,6
4. Keluasan cakupan soal 4 4 3 3,6
5. Soal sesuai dengan materi yang
telah diajarkan
4 4 4 4
Jumlah 20 18 19 19
Komentar:
Validator 1: Instrumen layak digunakan.
Validator 2: Instrumen layak digunakan.
Validator 3: Instrumen layak digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
F. Expert Judment Soal Evaluasi Siklus II
No
.
Soal Validator rerat
a
1 2 3
1.
Saat siang hari sepulang sekolah Riko melihat ayahnya
sedang menonton berita tentang kelangkaan listrik. Beita
tersebut tentang pemerintah menganjurkan masyarakat untuk
melakukan penghematan listrik dengan memanfaatkan
berbagai sumber energi alternatif yang ada.
1. Berdasarkan kasus di atas,
a. Sebutkan 3 macam sumber energi alternatif yang
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kelangkaan
listrik!
....................................................................................
.....
b. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari sumber
energi alternatif! (masing-masing 1)
....................................................................................
.....
4 3 4 3,6
2.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
a.
Baling-baling kertas diletakkan menghadap
kedepan di stang sepeda kemudian sepedanya
dijalankan.
Baling-baling kertas diletakkan di ruang tertutup.
Perbedaan 2 dari akibat yang terjadi pada peristiwa
diatas adalah? Jelaskan!
....................................................................................
.....
b. Pada sore hari angin bertiup ke arah utara. Denis
menerbangkan layang-layangnya ke arah selatan.
Apakah yang dilakukan Denis sudah memanfaatkan
energi angin? Berikan 3 alasanmu!
………………………………………………………
…
3 4 4 3,6
3.
Pilihlah jawaban yang tepat dari pernyataan di bawah ini
dengan melingkari pilihan jawaban (Benar / Salah)
kemudian tuliskan alasannya!
a. Lampu pijar menghasilkan cahaya dan panas. (
Benar / Salah )
...................................................................................
4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
b. Ayah meminta Rino untuk tidak menggunakan alat
listrik ketika tangan basah. (Benar / Salah)
Alasan:
....................................................................................
....
4.
Perhatikan gambar di bawah ini!
a. Setujukah kamu dengan yang dilakukan Romi
seperti pada gambar?
Jelaskan alasanmu!
b. Sebutkan minimal 3 cara yang dapat kamu lakukan
untuk menghemat
energi di rumah!
4 3 4 3,6
5.
Kamu dan adikmu sedang menonton TV di siang hari
sambil menghidupkan kipas angin. Menonton TV terlalu
lama membuatmu bosan, kemudian kamu masuk ke kamar
untuk mendengarkan radio sambil menghidupkan AC dan
lampu kamar tanpa mematikan TV.
a. Apakah yang kamu lakukan sudah mencerminkan
perilaku hemat energi?
Jelaskan alasanmu!
....................................................................................
.....
b. Sebutkan 2 hal yang tidak menunjukkan perilaku
hemat energi pada cerita di atas!
....................................................................................
.....
3 4 4 3,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
c. Sebutkan minimal 2 cara yang seharusnya kamu
lakukan untuk menghemat energi sesuai dengan
cerita di atas!
....................................................................................
.....
6.
Setiap hari Sista menggunakan energi listrik di rumahnya,
yaitu radio dan kipas angin. Kedua alat elektronik tersebut
dinyalakan bersamaan dari siang sampai malam hari.
Dari kejadian tersebut, sebutkan 2 kerugian yang
disebabkan penggunaan energi alternatif yang berlebihan!
4 4 3 3,6
Jumlah 3,6 3,6 3,8 3,6
Kriteria Kelayakan Skor
1. 32,5 – 40 : sangat layak
2. 25 – 32,5 : layak dengan perbaikan kecil
3. 17,5 – 25 : layak dengan perbaikan besar
4. 10 – 17,5 : tidak layak
Berdasarkan hasil dari ketiga validator menunjukkan jumlah rata-rata 3,6
sehingga instrumen soal masuk dalam kriteria sangat layak untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Expert Judgment Soal Evaluasi Siklus II
No Soal Validator Rerata
1 2 3
1. Kesesuaian indikator dengan butir
soal
4 3 4 3,6
2. Kalimat yang digunakan sederhana
dan tidak berlebihan
3 4 4 3,6
3. Bahasa jelas, baku, dan sederhana 4 4 4 4
4. Keluasan cakupan soal 4 3 4 3,6
5. Soal sesuai dengan materi yang
telah diajarkan
3 4 4 3,6
Jumlah 18 18 20 3,6
Komentar:
Validator 1: Instrumen layak digunakan.
Validator 2: Instrumen layak digunakan.
Validator 3: Instrumen layak digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran IV
Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
A. Perangkat Pembelajaran Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
B. Perangkat Pembelajaran Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran V
Soal Evaluasi Siklus dan
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
A. Soal Evaluasi Siklus I
SIKLUS 1
Nama : Nilai:
Kelas/ No :
Kerjakan dengan teliti soal dibawah ini!
1. Sebutkan 5 energi alternatif yang dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Jelaskan 3 pemanfaatan energi alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber
energi listrik!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………… 3. Jelaskan perubahan energi apa yang terjadi pada :
a) Senter
………………………………………………………………………………
b) Kipas Angin
………………………………………………………………………………
c) Rice Cooker ………………………………………………………………………………
4. Sebutkan 3 contoh perilaku yang bisa dilakukaan untuk menghemat energi di
rumah!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
5. Jelaskan 3 tujuan penggunaan energi alternatif untuk kehidupan manusia!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
B. Soal Evaluasi Siklus II
SIKLUS 2
Nama : Nilai:
Kelas/ No :
Kerjakan dengan teliti soal dibawah ini!
1. Saat siang hari sepulang sekolah Riko, melihat ayahnya sedang menonton berita
tentang kelangkaan listrik. Berita tersebut tentang pemerintah menganjurkan
masyarakat untuk melakukan penghematan listrik dengan memanfaatkan berbagai
sumber energi alternatif yang ada.
Berdasarkan kasus di atas,
b. Sebutkan 3 macam sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi kelangkaan listrik!
.............................................................................................................................
...................……………………………………………………………………
b. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari sumber energi alternatif! (masing-
masing 1)
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
c.
Baling-baling kertas diletakkan menghadap kedepan di stang sepeda
kemudian sepedanya dijalankan.
Baling-baling kertas diletakkan di ruang tertutup.
Perbedaan 2 dari akibat yang terjadi pada peristiwa diatas adalah? Jelaskan!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
d. Pada sore hari angin bertiup ke arah utara. Denis menerbangkan layang-
layangnya ke arah selatan. Apakah yang dilakukan Denis sudah memanfaatkan
energi angin? Berikan 3 alasanmu!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
3. Pilihlah jawaban yang tepat dari pernyataan di bawah ini dengan melingkari pilihan
jawaban (Benar / Salah) kemudian tuliskan alasannya!
a. Lampu pijar menghasilkan cahaya dan panas. ( Benar / Salah )
Alasan:…………….……………………………………………………………
…………..……………………………………………………………………
b. Ayah meminta Rino untuk tidak menggunakan alat listrik ketika tangan basah.
(Benar / Salah)
Alasan:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Kamu dan adikmu sedang menonton TV di siang hari sambil menghidupkan kipas
angin. Menonton TV terlalu lama membuatmu bosan, kemudian kamu masuk ke
kamar untuk mendengarkan radio sambil menghidupkan AC dan lampu kamar tanpa
mematikan TV.
a. Apakah yang kamu lakukan sudah mencerminkan perilaku hemat energi?
Jelaskan alasanmu!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
b. Sebutkan 2 hal yang tidak menunjukkan perilaku hemat energi pada cerita di
atas!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
c. Sebutkan minimal 2 cara yang seharusnya kamu lakukan untuk menghemat
energi sesuai dengan cerita di atas!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Setiap hari Sista menggunakan energi listrik di rumahnya, yaitu radio dan kipas
angin. Kedua alat elektronik tersebut dinyalakan bersamaan dari siang sampai
malam hari.
Dari kejadian tersebut, sebutkan 5 kerugian yang disebabkan penggunaan energi
alternatif yang berlebihan!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
-SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
C. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
No. Soal Jawaban
1.
Sebutkan 5 energi alternatif yang
dimanfaatkan sebagai sumber tenaga
listrik!
Air, Gelombang Laut, Sinar
Matahari, Angin, Nuklir
2.
Sebutkan 3 energi alternatif yang
dimanfaatkan sebagai sumber tenaga
listrik!
Air sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)
Angin sebagai Pembangkit listrik
Tenaga Angin
Sinar Matahari sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS)
3.
Jelaskan perubahan energi apa yang
terjadi pada :
d. Senter
e. Kipas Angin
c. Rice Cooker
a. Senter
Baterai/kimia menjadi cahaya
b. Kipas Angin
Listrik menjadi gerak
c. Rice Cooker
Listrik menjadi panas
4.
Sebutkan 3 contoh perilaku yang bisa
dilakukan untuk menghemat energi
di rumah!
a) Mematikan alat-alat listrik saat
ridak digunakan.
b) Mematikan kran air saat tidak
digunakan
c) Mematikan lampu saat siang
hari.
5.
Jelaskan 3 tujuan penggunaan energi
alternatif untuk kehidupan manusia!
a) Energi alternatif ramah
lingkungan
b) Energi alternatif sebagai
pengganti energi yang ada
c) Penggunaan energi yang ramah
lingkungan.
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
C. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
No
.
Soal Jawaban
1.
Saat siang hari sepulang sekolah Riko
melihat ayahnya sedang menonton berita
tentang kelangkaan listrik. Beita tersebut
tentang pemerintah menganjurkan
masyarakat untuk melakukan
penghematan listrik dengan memanfaatkan
berbagai sumber energi alternatif yang ada.
. Berdasarkan kasus di atas,
a. Sebutkan 3 macam sumber energi
alternatif yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi kelangkaan listrik!
........................................................
.................................
b. Sebutkan keuntungan dan kerugian
dari sumber energi alternatif!
(masing-masing 1)
........................................................
a) Air, Angin, Sinar matahari,
gelombang laut.
b) Keuntungan:
Energi mudah didapatkan
Kerugian:
Biaya yang digunakan mahal
2.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini!
a
Baling-baling kertas diletakkan
menghadap kedepan di stang
sepeda kemudian sepedanya
dijalankan.
Baling-baling kertas diletakkan
di ruang tertutup.
Perbedaan 2 dari akibat yang
terjadi pada peristiwa diatas
adalah? Jelaskan!
........................................................
.................................
b. Pada sore hari angin bertiup ke arah
utara. Denis menerbangkan layang-
layangnya ke arah selatan. Apakah
yang dilakukan Denis sudah
memanfaatkan energi angin?
Berikan 3 alasanmu!
a) Baling-baling kertas akan
berputar, baling-baling kertas
yang diletakkan di ruang
tertutup tidak akan berputar.
b) Sudah,
karena arah angin dapat
menerbangkan layang-layang
Angin bertiup dapat
menggerakkan terbang
laying-layang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
3.
Pilihlah jawaban yang tepat dari
pernyataan di bawah ini dengan
melingkari pilihan jawaban (Benar /
Salah) kemudian tuliskan alasannya!
b. Lampu pijar menghasilkan cahaya
dan panas. ( Benar / Salah )
........................................................
...........................
b. Ayah meminta Rino untuk tidak
menggunakan alat listrik ketika
tangan basah. (Benar / Salah)
Alasan:
........................................................
................................
a) Benar, karena lampu pijar
dihasilkan dari energi listrik
kemudian berubah menjadi
energi panas/cahaya
b) Benar, karena ketika tangan
basah tidak boleh
menggunakan alat-alat
listrik yang dapat
menyebabkan tersetrum.
4.
Kamu dan adikmu sedang menonton TV
di siang hari sambil menghidupkan kipas
angin. Menonton TV terlalu lama
membuatmu bosan, kemudian kamu
masuk ke kamar untuk mendengarkan
radio sambil menghidupkan AC dan
lampu kamar tanpa mematikan TV.
d. Apakah yang kamu lakukan sudah
mencerminkan perilaku hemat
energi?
Jelaskan alasanmu!
........................................................
e. Sebutkan 2 hal yang tidak
menunjukkan perilaku hemat
energi pada cerita di atas!
........................................................
.
f. Sebutkan minimal 2 cara yang
seharusnya kamu lakukan untuk
menghemat energi sesuai dengan
cerita di atas!
........................................................
a) Belum, karena masih
menghidupkan alat listrik
yang tidak digunakan.
b) Membiarkan TV hidup
tanpa ada yang menonton.
Menghidupkan AC dan
lampu di kamr pada saat
siang hari.
c) Mematikan perlatan listrik
yang sudah tidak
digunakan, mematikan
lampu saat siang hari.
5
Setiap hari Sista menggunakan energi
listrik di rumahnya, yaitu radio dan kipas
angin. Kedua alat elektronik tersebut
dinyalakan bersamaan dari siang sampai
malam hari.
a) Biaya tagihan listrik akan
mahal
b) Menunjukkan perilaku tidak
hemat energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Dari kejadian tersebut, sebutkan 5
kerugian yang disebabkan penggunaan
energi alternatif yang berlebihan!
c) Menghabiskan pasokan
energi listrik
d) Alat elektronik akan cepat
rusak
e) Pemborosan energi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran VI
Rubrik Penilaian Soal Evaluasi Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
A. Rubrik Penilaian Soal Evaluasi Siklus I
Variabel Soal Kriteria Skor
Hasil
Belajar
1. Sebutkan 5 energi alternatif yang
dimanfaatkan sebagai sumber tenaga
listrik!
Jika menyebutkan 5
jawaban dengan
tepat
4
Jika menyebutkan 4
jawaban dengan
tepat
3
Jika menyebutkan 1
jawaban dengan
tepat
2
Jika menyebutkan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menyebutkan
jawaban
0
2. Sebutkan 3 energi alternatif yang
dimanfaatkan sebagai sumber tenaga
listrik!
Jika menyebutkan 3
jawaban dengan
tepat
4
Jika menyebutkan 2
jawaban dengan
tepat
3
Jika menyebutkan 1
jawaban dengan
tepat
2
Jika menyebutkan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menyebutkan
jawaban
0
3. Jelaskan perubahan energi apa
yang terjadi pada :
f. Senter
g. Kipas Angin
c. Rice Cooker
Jika menjelaskan 3
jawaban dengan
tepat
4
Jika menjelaskan 2
jawaban dengan
tepat
3
Jika menjelaskan 1
jawaban dengan
tepat
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Jika menjelaskan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menjawab
0
4. Sebutkan 3 contoh perilaku yang
bisa dilakukan untuk menghemat
energi di rumah!
Jika menjelaskan 3
jawaban dengan
tepat
4
Jika menjelaskan 2
jawaban dengan
tepat
3
Jika menjelaskan 1
jawaban dengan
tepat
2
Jika menjelaskan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menjawab
0
5. Jelaskan 3 tujuan penggunaan
energi alternatif untuk kehidupan
manusia!
Jika menjelaskan 3
jawaban dengan
tepat
4
Jika menjelaskan 2
jawaban dengan
tepat
3
Jika menjelaskan 1
jawaban dengan
tepat
2
Jika menjelaskan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menjawab
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
B. Rubrik Penilaian Soal Evaluasi Siklus II
Variabel Soal Kriteria Skor
Hasil
Belajar
1. Saat siang hari sepulang sekolah
Riko melihat ayahnya sedang
menonton berita tentang
kelangkaan listrik. Beita tersebut
tentang pemerintah menganjurkan
masyarakat untuk melakukan
penghematan listrik dengan
memanfaatkan berbagai sumber
energi alternatif yang ada.
Berdasarkan kasus di atas,
a. Sebutkan 3 macam sumber
energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan untuk
mengatasi kelangkaan
listrik!
b. Sebutkan keuntungan dan
kerugian dari sumber energi
alternatif! (masing-masing 1)
Jika menyebutkan 5
jawaban dengan
tepat
4
Jika menyebutkan 4
jawaban dengan
tepat
3
Jika menyebutkan 1
jawaban dengan
tepat
2
Jika menyebutkan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menyebutkan
jawaban
0
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini!
a
Baling-baling kertas
diletakkan menghadap
kedepan di stang sepeda
kemudian sepedanya
dijalankan.
Baling-baling kertas
diletakkan di ruang
tertutup.
Perbedaan 2 dari akibat yang
terjadi pada peristiwa diatas
adalah? Jelaskan!
b. Pada sore hari angin bertiup ke
arah utara. Denis
menerbangkan layang-
layangnya ke arah selatan.
Apakah yang dilakukan Denis
Jika menyebutkan 2
jawaban dan 3
alasan jawaban
dengan tepat
4
Jika menyebutkan 2
dan 2 alasan
jawaban dengan
tepat
3
Jika menyebutkan 1
jawaban dan 1
alasan dengan tepat
2
Jika menyebutkan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menyebutkan
jawaban
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
sudah memanfaatkan energi
angin? Berikan 3 alasanmu!
3. Pilihlah jawaban yang tepat dari
pernyataan di bawah ini dengan
melingkari pilihan jawaban
(Benar / Salah) kemudian tuliskan
alasannya!
c. Lampu pijar menghasilkan
cahaya dan panas. ( Benar
/ Salah )
b. Ayah meminta Rino untuk
tidak menggunakan alat listrik
ketika tangan basah. (Benar /
Salah)
Alasan:
Jika menjelaskan 2
jawaban dan 2
alasan dengan tepat
4
Jika menjelaskan 2
jawaban 1 alasan
dengan tepat
3
Jika menjelaskan 1
jawaban dengan
tepat
2
Jika menjelaskan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menjawab
0
4. Kamu dan adikmu sedang
menonton TV di siang hari
sambil menghidupkan kipas
angin. Menonton TV terlalu lama
membuatmu bosan, kemudian
kamu masuk ke kamar untuk
mendengarkan radio sambil
menghidupkan AC dan lampu
kamar tanpa mematikan TV.
g. Apakah yang kamu lakukan
sudah mencerminkan
perilaku hemat energi?
Jelaskan alasanmu!
h. Sebutkan 2 hal yang tidak
menunjukkan perilaku hemat
energi pada cerita di atas!
i. Sebutkan minimal 2 cara
yang seharusnya kamu
lakukan untuk menghemat
energi sesuai dengan cerita di
atas!
Jika menjelaskan 5
jawaban dengan
tepat
4
Jika menjelaskan 4
jawaban dengan
tepat
3
Jika menjelaskan 2
jawaban dengan
tepat
2
Jika menjelaskan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menjawab
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
5. Setiap hari Sista menggunakan
energi listrik di rumahnya, yaitu
radio dan kipas angin. Kedua alat
elektronik tersebut dinyalakan
bersamaan dari siang sampai
malam hari.
Dari kejadian tersebut, sebutkan 5
kerugian yang disebabkan
penggunaan energi alternatif yang
berlebihan!
Jika menyebutkan 5
jawaban dengan
tepat
4
Jika menyebutkan 4
jawaban dengan
tepat
3
Jika menyebutkan 1
jawaban dengan
tepat
2
Jika menyebutkan
namun tidak tepat
1
Jika tidak
menyebutkan
jawaban
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran VII
Hasil Kuesioner Keterbacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
A. Hasil Kuesioner Keterbacaan Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
B. Hasil Kuesioner Keterbacaan Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Lampiran VIII
Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan
Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
A. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 Skor Total
Soal1 Pearson Correlation 1 .365 -.108 -.102 -.091 .078 .450*
Sig. (2-tailed) .061 .591 .612 .651 .697 .018
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal2 Pearson Correlation .365 1 .119 .203 .156 -.191 .579**
Sig. (2-tailed) .061 .556 .309 .437 .340 .002
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal3 Pearson Correlation -.108 .119 1 -.265 .079 .178 .431*
Sig. (2-tailed) .591 .556 .182 .696 .374 .025
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal4 Pearson Correlation -.102 .203 -.265 1 .112 -.256 .179
Sig. (2-tailed) .612 .309 .182 .579 .197 .371
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal5 Pearson Correlation -.091 .156 .079 .112 1 .149 .520**
Sig. (2-tailed) .651 .437 .696 .579 .457 .005
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal6 Pearson Correlation .078 -.191 .178 -.256 .149 1 .442*
Sig. (2-tailed) .697 .340 .374 .197 .457 .021
N 27 27 27 27 27 27 27
Skor Total Pearson Correlation .450* .579** .431* .179 .520** .442* 1
Sig. (2-tailed) .018 .002 .025 .371 .005 .021
N 27 27 27 27 27 27 27
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
B. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Correlations
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 Skor Total
Soal1 Pearson Correlation 1 .365 .073 .123 -.238 .076 .442*
Sig. (2-tailed) .061 .717 .541 .232 .708 .021
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal2 Pearson Correlation .365 1 .319 .438* -.219 .188 .653**
Sig. (2-tailed) .061 .105 .022 .272 .347 .000
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal3 Pearson Correlation .073 .319 1 .268 .334 .088 .622**
Sig. (2-tailed) .717 .105 .177 .088 .662 .001
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal4 Pearson Correlation .123 .438* .268 1 -.097 .081 .549**
Sig. (2-tailed) .541 .022 .177 .629 .689 .003
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal5 Pearson Correlation -.238 -.219 .334 -.097 1 .145 .303
Sig. (2-tailed) .232 .272 .088 .629 .469 .124
N 27 27 27 27 27 27 27
Soal6 Pearson Correlation .076 .188 .088 .081 .145 1 .565**
Sig. (2-tailed) .708 .347 .662 .689 .469 .002
N 27 27 27 27 27 27 27
Skor Total Pearson Correlation .442* .653** .622** .549** .303 .565** 1
Sig. (2-tailed) .021 .000 .001 .003 .124 .002
N 27 27 27 27 27 27 27
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
C. Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,713 6
D. Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.451 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lampiran IX
Daftar Nilai Siswa
Tahun Ajaran 2017/2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
A. Daftar Nilai IPA Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
B. Daftar Nilai IPA Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
C. Daftar Nilai IPA Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Lampiran X
Data Hasil Kuesioner
dan Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
A. Angket Kuesioner Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
B. Angket Kuesioner Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
C. Lembar Observasi Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
D. Lembar Observasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
E. Lembar Observasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
F. Tabel Keaktifan Siswa Kondisi Awal
No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori
1 AFA 80
Aktif
2 AFP 76
Aktif
3 APP 67
Aktif
4 AID 70
Aktif
5 DAF 65
cukup aktif
6 DOP 63
cukup aktif
7 DRC 54
Kurang Aktif
8 DSR 52
Kurang Aktif
9 ERY 55
Kurang Aktif
10 FRA 43
Kurang Aktif
11 FJA 67
Cukup Aktif
12 HN 52
Kurang Aktif
13 LAB 70
Aktif
14 MSA 45
Kurang Aktif
15 MAS 80
Aktif
16 MJA 82
Cukup Aktif
17 MFJ 55
Kurang Aktif
18 NAP 67
Cukup Aktif
19 NS 80
Aktif
20 NL 55
Kurang Aktif
21 RNA 52
Kurang Aktif
22 RKD 65
cukup aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
23 RSC 43
Kurang Aktif
24 RAR 40
Kurang Aktif
25 RSA 70
Aktif
26 SPA 45
Kurang Aktif
27 YAR 55
Kurang Aktif
28 ZBS 65
cukup aktif
29 FAA 67
Aktif
30 NDN 65
cukup aktif
Jumlah 1844
Rata-rata 61
cukup aktif
Nilai Rata-rata 61
Jumlah siswa
minimal cukup aktif 17
Persentase 56,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
G. Tabel Keaktifan Siswa Siklus I
No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori
1 AFA 91 Sangat Aktif
2 AFP 80 Aktif
3 APP 59 Cukup Aktif
4 AID 80 Aktif
5 DAF 63 Cukup Aktif
6 DOP 67 Aktif
7 DRC 76 Aktif
8 DSR 72 Aktif
9 ERY 82 Sangat Aktif
10 FRA 51 Kurang Aktif
11 FJA 71 Aktif
12 HN 65 Cukup Aktif
13 LAB 61 Cukup Aktif
14 MSA 52 Kurang Aktif
15 MAS 72 Aktif
16 MJA 83 Sangat Aktif
17 MFJ 83 Sangat Aktif
18 NAP 65 Cukup Aktif
19 NS 52 Kurang Aktif
20 NL 65 Cukup Aktif
21 RNA 71 Aktif
22 RKD 71 Aktif
23 RSC 52 Kurang Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
24 RAR 62 Cukup Aktif
25 RSA 84 Sangat Aktif
26 SPA 71 Aktif
27 YAR - -
28 ZBS 83 Sangat Aktif
29 FAA 83 Sangat Aktif
30 NDN 68 Aktif
Jumlah 2090
Rata-rata 70 Aktif
Nilai Rata-rata 70
Jumlah siswa minimal
cukup aktif 26
Persentase 86,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
H. Tabel Keaktifan Siswa Siklus II
No Nama Siswa Skor Kuesioner Kategori
1 AFA 91 Sangat Aktif
2 AFP 76 Aktif
3 APP 67 Cukup Aktif
4 AID 84 Aktif
5 DAF 83 Cukup Aktif
6 DOP 82 Aktif
7 DRC 80 Aktif
8 DSR 76 Aktif
9 ERY 77 Sangat Aktif
10 FRA 79 Kurang Aktif
11 FJA 67 Aktif
12 HN 82 Cukup Aktif
13 LAB 80 Cukup Aktif
14 MSA 65 Kurang Aktif
15 MAS 76 Aktif
16 MJA 72 Sangat Aktif
17 MFJ 72 Sangat Aktif
18 NAP 63 Cukup Aktif
19 NS 61 Kurang Aktif
20 NL 52 Cukup Aktif
21 RNA 68 Aktif
22 RKD 85 Aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
23 RSC 52 Kurang Aktif
24 RAR 70 Cukup Aktif
25 RSA 80 Sangat Aktif
26 SPA 79 Aktif
27 YAR - -
28 ZBS 80 Sangat Aktif
29 FAA 77 Sangat Aktif
30 NDN 80 Aktif
Jumlah 2159
Rata-rata 72 Aktif
Nilai Rata-rata 72
Jumlah siswa minimal
cukup aktif 28
Persentase 93,3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Lampiran XI
Hasil LKS Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
A. Hasil LKS Siklus I Pertemuan I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
B. Hasil LKS Siklus I Pertemuan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
C. Hasil LKS Siklus II Pertemuan I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
D. Hasil LKS Siklus II Pertemuan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Lampiran XII
Hasil Soal Evaluasi
Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
A. Hasil Soal Evaluasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
B. Hasil Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
Lampiran XIII
Data Hasil Tabulasi
Soal Evaluasi Siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
A. Data Hasil Tabulasi Soal Evaluasi Siklus I
No Nama
Siswa item1 item2 item3 item4 item5 Skor
1 Abihima 4 4 3 4 4 19
2 Farras 4 2 4 4 2 16
3 Aldo 3 1 4 4 3 15
4 April 3 2 4 4 4 17
5 Daffa 3 4 3 4 4 18
6 Dekha 2 3 2 2 1 10
7 Vani 4 4 3 3 3 17
8 Dhamar 4 4 4 4 3 19
9 Evan 4 1 4 4 2 15
10 Fadhil 3 2 4 3 1 13
11 Fajar 4 2 4 1 1 12
12 Hanif 1 3 2 3 2 11
13 Aryo 4 4 3 4 4 19
14 Mahendra 4 2 4 4 4 18
15 Arjun 1 3 2 2 2 10
16 Mamad 4 4 4 4 4 20
17 Jovan 4 3 2 3 2 14
18 Amel 2 1 3 3 0 9
19 Nadia 4 2 3 2 2 13
20 Nisa 3 1 4 3 2 13
21 Rabicha 4 4 4 2 2 16
22 Rahmadhia 4 3 4 3 3 17
23 Raihan 4 2 4 2 4 16
24 Ridho 3 4 1 3 1 12
25 Satria 4 2 3 4 1 14
26 Shafa 4 2 4 4 1 15
27 Yolanda 4 4 4 4 2 18
28 Zyain 4 3 4 3 3 17
29 Adzka 4 4 4 4 4 20
30 Nathan 4 2 3 4 4 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
B. Data Hasil Tabulasi Soal Evaluasi Siklus II
No Nama
Siswa item1 item2 item3 item4 item5 Total
1 Abihima 4 4 4 4 3 19
2 Farras 4 4 3 4 4 19
3 Aldo 2 3 4 4 4 17
4 April 3 4 2 4 2 15
5 Daffa 4 4 4 4 3 19
6 Dekha 2 1 2 4 2 11
7 Vani 4 4 3 4 3 18
8 Dhamar 4 2 3 3 4 16
9 Evan 3 3 3 4 4 17
10 Fadhil 4 3 4 3 2 16
11 Fajar 4 4 2 4 3 17
12 Hanif 4 4 4 4 3 19
13 Aryo 4 4 4 3 4 19
14 Mahendra 4 2 3 4 4 17
15 Arjun 3 4 4 4 4 19
16 Mamad 3 4 3 4 2 16
17 Jovan 3 3 4 4 3 17
18 Amel 2 4 3 3 2 14
19 Nadia 4 4 4 4 1 17
20 Nisa 1 4 2 4 2 13
21 Rabicha 4 3 4 4 4 19
22 Rahmadhia 2 3 4 4 2 15
23 Raihan 4 3 4 4 3 18
24 Ridho 2 2 4 3 3 14
25 Satria 2 1 2 3 2 10
26 Shafa 4 4 4 4 4 20
27 Yolanda 0 0 0 0 0 0
28 Zyain 3 4 4 4 4 19
29 Adzka 4 4 4 4 3 19
30 Nathan 3 4 4 4 2 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
Lampiran XIV
Foto-Foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
CURRUCULUM VITAE
Agus Wakhid Santosa merupakan anak pertama dari pasangan
Supriyono dan Triyati. Lahir di Magelang, 8 Agustus 1995.
Pendidikan awal dimulai di TK Aisyiah Bustanul Athfal Banaran
pada tahun 2001-2002. Tahun 2002-2008 sekolah di SD Negeri
Sudimoro 2 kemudian melanjutkan di SMP Negeri 2 Muntilan
pada tahun 2008-2011. Tahun 2011-2014 melanjutkan di SMA N
1 Kota Mungkid kemudian melanjutkan pendidikan perguruan
tinggi di Universitas Sanata Dharma Fakulttas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Program Studi Sekolah Dasar pada tahun 2014 sampai sekarang. Masa pendidikan
akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi dengan judul: “Peningkatan
Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IVA SD Negeri Nogopuro Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)“. Semasa menempuh pendidikan
di Universitas Sanata Dharma penulis pernah mengikuti kegiatan diantaranya:
No Nama Kegiatan Peran Waktu
1. Seminar “Reinventing Chilhood
Education”
Peserta 27-28 Oktober 2015
2. Pengajar Aktif Kali Code Peserta November 2014-
November 2015
3. Kepengurusan UKM Pengabdian
Masyarakat
Devisi Sosial November 2014-
November 2015
4. Kuliah Umum “Pendidikan Berbasis
Montessori”
Peserta 20 Maret 2015
5. Dies Natalis UKM Pengabdian
Masyarakat ke 15
CO Acara Sosial 5-25 Oktober 2015
6. Kuliah Umum “Masa Depan Toleransi di
Tangan Guru”
Peserta 23 Agustus 2016
7. Seminar Kurikulum untuk
Terstandarisasi (Cambridge)
Peserta 22 Oktober 2016
8. Inisiasi UKM Pengabdian Masyarat CO Devisi
Acara
21 November 2016
9. Kepengurusan UKM Pengabdian
Masyarakat
Ketua November 2015-
November 2016
10. Kuliah Umum “Implementasi Kurikulum
Tiga Belas di Sekolah Dasar”
Peserta 20 April 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI