Upload
phungtruc
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI
KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK
PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN
TAHUN AJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini
OLEH
SRI PURWANTI
A53B111015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 fax. 715448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir :
Nama : Drs. M. Yahya, M.Si
NIP/ NIK : 147
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa :
Nama : SRI PURWANTI
NIM : A53B111015
Program Studi : S1 PAUD PSKGJ
Judul Skripsi : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL
MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK
KELOMPOK A ABA AISYIYAH NGALAS II KLATEN
SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 28 Juni 2014
Pembimbing
Drs. M. Yahya, M.Si
NIP. 147
ii
PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI
KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK
PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN
TAHUN AJARAN 2013/2014
Sri Purwanti, A53B111015, Program Studi PG PAUD, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan kinestetik anak di
TK Pertiwi Ceporan I Gantiwarno Klaten tahun ajaran 2013/2014 terutama dalam
kegiatan gerak dan lagu. Kecerdasan kinestetik anak masih rendah berdasarkan
pengamatan dalam kegiatan harian dari 16 anak baru 5 anak yang kecerdasan
kinestetiknya cukup baik, sebagian besar masih perlu banyak bimbingan. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian tindakan kelas disebut juga Classroom Action Research
(CAR). Data tentang kecerdasan kinestetik anak diperoleh dari anak dan data
pelaksanaan kegiatan gerak dan lagu diperoleh dari guru . Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu dengan observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.
Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat
tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Siklus I dan Siklus II
dilakukan dalam empat kali pertemuan. Teknik analisa data menggunakan tehnik analisis
komparatif untuk membandingkan kecerdasan anak setiap siklus dengan indikator
kinerja yaitu dengan posentase keberhasilan. Triangulasi merupakan teknik untuk
validasi data. Hasil penelitian menunjukan peningkatan dari siklus ke siklus, ini dapat
dilihat dari posentase hasil observasi. Kecerdasan kinestetik anak pada pra siklus 30,5%
setelah dilakukan siklus I mencapai 59,8% dan siklus II meningkat sebesar 83,5 %,
Kecerdasan Kinestetik anak naik 23,7%. Ini menunjukan bahwa kecerdasan kinestetik
anak mengalami peningkatan melalui penerapan kegiatan gerak dan lagu
Kata kunci : kecerdasan kinestetik, kegiatan gerak dan lagu
2
A. PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kecerdasan kinestetik perlu ditingkatkan karena kecerdasan ini berkaitan
dengan kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan
ide/gagasan dan emosi melalui gerakan, termasuk di dalamnya kemampuan
mengefektifkan gerakannya dalam melakukan atau membuat sesuatu (Widyasari,
2011:71). Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik, seperti
koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan, dan
keakuratan menerima rangsang, sentuhan, dan tekstur.
Kecerdasan kinestetik pada anak didik di TK Pertiwi Ceporan masih
belum sesuai dengan apa yang diharapkan terutama dalam hal olah tubuh.
Kecerdasan kinestetik yang diperlihatkan anak masih rendah, kegiatan
pembelajaran masih menekankan pada kemampuan kognitif. Berdasarkan hasil
observasi awal, dari 18 anak hanya ada 4-5 anak atau sekitar 30% yang baik
kecerdasan fisiknya, 70% sisanya belum mampu mengembangkan olah
tubuhnya. Berdasarkan hasil studi longitudinal Bloom (Widhianawati, 2011)
menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan sudah mencapai
50% , pada masa usia dini merupakan masa terjadinya kematangan fungsi-fungsi
fisik dan psikis yang siap merespon stimualsi (rangsangan) yang diberikan oleh
lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam
mengembangkan potensi fisik (motorik), intelektual, emosional, sosial, bahasa,
seni dan moral spiritual.
3
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan
gerak dan lagu kelompok B TK Pertiwi Ceporan Gantiwarno Klaten tahun ajaran
2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
anak yaitu untuk menambah pengetahuan anak tentang pembelajaran gerak dan
lagu , anak lebih senang, ceria, dan antusias dalam pembelajaran, dan anak lebih
respek pada guru. Juga manfaat bagi guru maupun bagi sekolah
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Ceporan I Gantiwarno Klaten yang
telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional dengan nilai B yang terletak di
dukuh Ceporan, Desa Ceporan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten,
Propinsi Jawa Tengah. Peneliti memilih tempat ini karena peneliti sendiri
merupakan guru di TK ini sehingga peneliti lebih mudah mencari dan
mengumpulkan data-data yang diperlukan. Penelitian dilaksanakan pada
semester II tahun ajaran 2013/2014 selama 3 bulan mulai bulan April-Juni 2014.
Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap penelitian dari awal
sampai akhir penelitian. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas adalah melalui siklus. Penelitian terdiri dari 2 siklus yaitu siklus 1
dan siklus II. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Data yang digunakan dalam
penelitian adalah data kuantitatif yang berupa angka-angka atau lambang
bilangan, data ini diperoleh dari lembar tabulasi skor butir amatan kecerdasan
kinestetik anak dan data kualitatif yang berupa yang berupa narasi atau kata-kata.
Data ini diperoleh dari lembar observasi peningkatan kecerdasan kinestetik anak
dan lembar observasi penerapan kegiatan gerak dan lagu beserta lembar catatan
lapangan.
4
Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah Sumber Data
kecerdasan kinestetik anak. Sumber data ini langsung diperoleh dari anak
dengan cara melakukan pengamatan terhadap kecerdasan kinestetik anak sesuai
indikator pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dan Sumber data
penerapan kegiatan melalui gerak dan lagu. Sumber data ini diperoleh dari guru
saat menerapkan kegiatan gerak dan lagu untuk meningkatkan kecerdasan
kinestetik anak.
Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti untuk memperoleh data yang diinginkan dan dapat diolah menjadi suatu
data yang dapat disajikan sesuai dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian
ini. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tentang peningkatan
kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan gerak dan lagu. Pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini melalui observasi, dokumentasi, dan catatan
lapangan. Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk
mencatat atau mendapatkan data yang diperlukan baik dari guru kelas, kepala
sekolah maupun peneliti sendiri. Pembuatan instrumen disusun sebelum peneliti
terjun ke lapangan. Dalam penelitian, instrumen yang digunakan adalah: 1)
pedoman observasi yang terdiri dari Lembar observasi peningkatan kecerdasan
kinestetik anak dan Lembar Observasi Penerapan Kegiatan Melalui Gerak dan
Lagu, 2) Catatan lapangan ini dibuat oleh pengamat pada saat melakukan
pengamatan/observasi ketika kegiatan berlangsung. Catatan ini digunakan
untuk mencatat semua kejadian yang terjadi diluar perencanaan atau
permasalahan yang muncul pada waktu dilaksanakan kegiatan, 3) Foto kegiatan
dapat dijadikan dokumen sebagai bahan penunjang data-data yang ada dan untuk
membuat bukti waktu pembelajaran. Peneliti mendokumentasikan pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Teknik validitas data kecerdasan kinestetik anak yang dipakai dalam
penelitian ini dengan triangulasi Sumber. Sedangkan teknik validitas data
5
kegiatan gerak dan lagu dengan menggunakan triangulasi teknik. Triangulasi
data merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara
membandingkan berbagai data hingga menjadi valid (metode, sumber data yang
digunakan). Penelitian ini memanfaatkan sudut pandang guru dimana dapat
menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran, sudut pandang siswa yang
merespon terhadap guru.
Teknik analisis data merupakan tehnik yang digunakan untuk
menganalisis data hasil penelitian untuk membuktikan hipotesis yang telah
dirumuskan. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik analisis
komparatif dan teknik analisis kritis.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Diskrisi Penelitian Siklus I
a. Rencana Tindakan
Kegiatan pada siklus I dimulai pada hari rabu tanggal 28 Mei
2014 di TK Pertiwi Ceporan I. Hal-hal yang perlu didiskusikan pada
siklus I antara lain : 1) Peneliti mengusulkan idenya dalam melakukan
kegiatan melalui gerak dan lagu untuk meningkatkan kecerdasan
kinestetik anak, 3) Peneliti mengajukan rencana kegiatan harian (RKH),
4) Peneliti mengusulkan observasi sebagai instrumen penelitian
peningkatan kecerdasan kinestetik anak, 5) menentukan jadwal
pelaksanaan tindakan.
Alokasi waktu setiap pertemuan selama 30 menit. Adapun
tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam 2x pertemuan, yaitu
pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 28 Mei 2014, pertemuan
kedua pada hari Jumat 30 Mei 2014.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan
6
pada hari Rabu 28 Mei 2014 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
jumat tanggal 30 Mei 2014.
Langkah-langkah pelaksanaan tindakan penelitian adalah sebagai berikut:
Kegiatan awal Peneliti mengajak anak berbaris di depan kelas, masuk dan
berdoa, peneliti melakukan apersepsi, peneliti bersama anak membuat
aturan main tentang kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan inti Peneliti
mempersiapkan media dengan memutar CD dan mengajak anak untuk
melakukan gerakan sesuai lagu. Kegiatan akhir Guru menanyakan kesan
kepada anak selama kegiatan dilaksanakan dan menutup kegiatan.
c. Hasil Pengamatan/Observasi
Pelaksanaan observasi ditujukan pada guru sebagai pelaksana
proses pembelajaran serta ditujukan untuk siswa sebagai subyek yang
diteliti. Observasi dilakukan pada saat kegiatan gerak dan lagu
berlangsung untuk mengetahui peningkatan kecerdasan kinestetik anak..
Hasil observasi yang dilakukan peneliti dan guru adalah sebagi berikut: 1)
ada beberapa anak belum bisa mentaati peraturan, tidak mau menirukan
kegiatan gerak dan lagu, 2) ada beberapa anak yang hanya melihat teman-
temannya sambil tertawa, 3) ada beberapa anak yang malu-malu
melakukan kegiatan gerak dan lagu, 4) sebagian besar anak sudah bisa
melakukan kegiatan dengan senang, 5) hasil pengamatan sudah
menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan kinestetik anak, 6) pada
siklus ini rata-rata kecerdasan kinestetik anak baru mencapai 59,85%.
Dari 16 anak ada 10 anak yang sudah mencapai standar kegiatan
siklus I dan 6 anak yang belum mencapai standar keberhasilan. Hal ini
bisa terjadi karena kinerja guru pada siklus I ini juga belum maksimal.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan, peneliti dan
guru melaksanakan analisis terhadap proses kegiatan gerak dan lagu dan
7
analisis terhadap kecerdasan kinestetik. Adapun hasil analisis
menunjukkan bahwa: 1) adanya anak yang belum mau melakukan
kegiatan gerak dan lagu dikarenakan anak masih bingung dan malu, 2)
peneliti masih kurang dalam memotivasi anak dan pemberian contoh
gerakan yang terlalu sulit dilakukan oleh anak, 3) alokasi waktu yang
kurang sehingga anak tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
melakukan kegiatan gerak dan lagu, 4) sudah ada peningkatan pada
indikator keberhasilan jika dibandingkan sebelum tindakan, akan tetapi
hasil tersebut belum maksimal dan memuaskan.
Berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus I belum mencapai
target maksimal sehingga peneliti dan guru membuat perencanaan untuk
tindakan siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Proses tindakan pada siklus II rencana akan dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan yaitu pada hari selasa tanggal 3 Juni 2014 dan hari
kamis tanggal 5 Juni 2014. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam siklus
II antara lain: 1) peneliti lebih berinteraksi, memberi motivasi terhadap
anak yang belum mau melakukan kegiatan, 2) memberi reward agar
anak tetap percaya diri, 3) menambah alokasi waktu, 4) menyepakati
melaksanakan tindakan siklus II. Adapun prosedur pembelajaran pada
siklus II sama dengan yang telah dilakukan peneliti pada siklus I, yaitu:
Peneliti menyiapkan Rencana Bidang Pengembangan (RBP), Peneliti
mempersiapkan peralatan dan media yang akan digunakan untuk kegiatan
gerak dan lagu yaitu berupa Televisi, VCD Player, CD lagu anak-anak,
Peneliti membuka kegiatan pembelajaran dengan doa ,salam dan
bernyanyi, Peneliti bersama anak membuat aturan main tentang kegiatan
gerak dan lagu yang akan dilakukan, Peneliti mulai masuk kegiatan gerak
8
dan lagu dengan mengajak anak membuat lingkaran di luar kelas, Peneliti
dan anak bersama-sama melakukan gerakan pohon tertiup angin yang
sesuai dengan syair lagu, Peneliti melakukan pengamatan pada saat anak
melakukan kegiatan, Peneliti memberikan reward kepada anak yang
tertib mengikuti kegiatan, Peneliti melakukan tanya jawab tentang
kegiatan yang telah dilakukan dilanjutkan menutup pembelajaran dengan
berdoa dan salam.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Juni 2014 dan
Kamis tanggal 5 Juni 2014. Penelitian ini dilaksanakan di kelas
dengan alokasi waktu 45 menit, yaitu mulai pukul 08.00 sampai pukul
08.45 WIB. Adapun pelaksanaannya adalah berikut : Kegiatan awal
Peneliti menyiapkan media yang akan digunakan. Peneliti menyiapkan
anak untuk berbaris dan masuk kelas penelitian dan berdo’a. Peneliti
memberikan penjelasan gambaran umum pada anak tentang kegiatan
yang akan dilakukan. Kegiatan inti Peneliti bersama guru kelas
mengkondisikan anak untuk membuat lingkaran dan mengajak anak
untuk menari Kegiatan akhir Guru menanyakan kesan kepada anak
selama kegiatan dilaksanakan dan menutup kegiatan dengan salam.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 Juni 2014.
c. Hasil Pengamatan/Observasi
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus II ini
diperoleh hasil sebagai berikut: 1) perhatian anak saat kegiatan semua
antusias melakukan kegiatan gerak dan lagu, 2) anak lebih berani
melakukan gerak dan lagu, 3) situasi sudah terkondisi lebih baik dan anak
bisa konsentrasi mengikuti kegiatan sampai selesai, alokasi waktu 45
menit sudah cukup untuk melaksanakan tindakan, 4) hasil observasi
indikator keberhasilan menunjukkan peningkatan kecerdasan kinestetik
9
anak. Pada siklus II rata-rata kecerdasan kinestetik anak sudah mencapai
83,5%. Meskipun sudah ada 13 anak telah mencapai indikator kinerja
tetapi masih ada yang belum mencapai indikator kinerja yaitu 3 anak,
mungkin karena kinerja guru yang belum maksimal.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan, dalam siklus II
diperoleh hasil bahwa pelaksanaan tindakan berjalan dengan baik.
Kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah teratasi dengan baik pada
siklus II. Peneliti dan observer telah memaksimalkan dalam
meningkatkan kecerdasan kinestetik anak Kelompok B Taman Kanak-
Kanak Ceporan I Gantiwarno.
3. Pembahasan
Pembahasan ini merupakan kegiatan untuk menganalisa hasil
penelitian dengan Teknik Deskriptif Kualitatif Komparatif yaitu dengan
membandingkan hasil penelitian antara prasiklus , siklus I dan siklus II
dengan indikator. Kecerdasan kinestetik anak dari siklus I sampai siklus II
mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase rata-rata kecerdasan
kinestetik anak 59,8%, siklus II menjadi 83,5% atau meningkat sebesar
23,7%. Jumlah anak yang sudah mencapai target ketuntasan pada siklus I ada
10 anak (62,5%). Pada siklus II jumlah anak yang sudah mencapai target
ketuntasan adalah 13 anak (81,3%), masih ada 3 anak yang belum tuntas.
Kegiatan gerak dan lagu yang dipilih dan dilaksanakan sebagai upaya
peningkatan kecerdasan kinestetik pada anak kelompok B Tk Ceporan I
Gantiwarno Klaten tahun ajaran 2013/2014. Setelah dilaksanakan melalui
kegiatan gerak dan lagu dari siklus I dan siklus II pada bulan Mei dan Juni 2014
dapat diketahui keberhasilannya.
Hasil observasi penerapan gerak dan lagu yang dilakukan oleh guru
memperoleh hasil bahwa pada siklus I penerapan yang dilakukan guru 59,4%
dan pada siklus II naik menjadi 84,37%. Berdasarkan analisis yang
10
dilakukan oleh peneliti, Penerapan gerak dan lagu berpengaruh pada
peningkatan prosentase kecerdasan kinestetik anak .
Kecerdasan Kinestetik merupakan kemampuan dalam menggunakan
keseluruhan potensi tubuh untuk mengekspresikan ide-ide dan perasaan.
Menurut Darsinah (2011) kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan dimana
saat menggunakannya, kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang bagus
seperti modeling, dansa, menari dan olah raga.
Hal ini sesuai dengan eksperimen yang dilakukan Widhianawati
(2011) bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam kecerdasan kinestetik
pada anak yang memperoleh pembelajaran melalui kegiatan gerak dan lagu.
Pembelajaran gerak dan lagu ini dapat merangsang dan meningkatkan potensi
kecerdasan kinestetik. Potensi kecerdasan ini dapat distimulus melalui menari
dan olah raga yang menggunakan instrumen musik.
D. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam dua siklus,
kegiatan untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak melalui kegiatan gerak
dan lagu pada anak kelas B TK Pertiwi Ceporan I Gantiwarno Klaten dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya.
Artinya bahwa kecerdasan kinestetik anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan
gerak dan lagu. Hal ini dapat dilihat dari hasil prosentase observasi anak dari pra
siklus, siklus I dan siklus II terdapat peningkatan. Pra siklus 30,5 %, siklus I
sebesar 59,85% dan siklus II sebesar 83,5%. Sedangkan hasil prosentase
observasi penerapan kegiatan gerak dan lagu juga terdapat peningkatan dari
siklus I sebesar 59,4% dan siklus II sebesar 84,37%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa gerak dan lagu merupakan metode penerapan yang efektif untuk
meningkatkan kecerdasan kinestetik anak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Darsinah, 2010. Perkembangan Kognitif. Surakarta: Qinant
Hamdani, dkk. 2008. Classroom Action Research. Rahayasa Research and Training
Mulyasa, E.2011. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Permendiknas RI Nomor 58. 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional.
Widhianawati, N.2011. Pengaruh Pembelajaran Gerak dan Lagu dalam
Meningkatkan Kecerdasan Musikal dan Kecerdasan Kinestetik anak Usia
Dini. Studi Eksperimen Kuasai Pada Anak Kelompok Bermain Mandiri
SKB. Sumedang.
Widyasari, C.2011. Kreatifitas dan Keberbakatan. Surakarta: Qinant