Upload
phamdat
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI
KEGIATAN BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN DI
KELOMPOK B TK PERWANIDA SAMBIREJO SRAGEN
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mancapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
SUNARSI
NIM : A53H111029
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUIKEGIATAN BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN DI
KELOMPOK B TK PERWANIDA SAMBIREJO SRAGENTAHUN AJARAN 2014/2015.
Sunarsi, A53H111029,Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Penelitian tindakan kelas dalam pengembangan bahasa anak ini bertujuan untukmeningkatkan kemampuan berbahasa anak melalui kegiatan bercerita denganmedia boneka tangan kelompok B Taman Kanak-kanak (TK) PerwanidaSambirejo kabupaten Sragen semester gasal tahun pelajaran 2014/2015. Jenispenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua sikluspembelajaran dan setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan tindakan,pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah guru dananak kelompok B Taman Kanak-kanak (TK) Perwanida Sambirejo kabupatenSragen semester gasal tahun pelajaran 2014/2015 yang erjumlah 20 anak.Penelitian ini bersifat kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan temansejawat. Data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuanberrbahasa anak maupun proses pembelajaran dikumpulkan melalui observasi dancatatan lapangan. Data dianalisis dengan teknik perbandingan yaitumembandingkan antara hasil yang dicapai oleh anak dengan indikator kinerja.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan boneka tangan dapatmeningkatkan kemampuan berbahasa anak kelompok B Taman Kanak-kanak(TK) Perwanida Sambirejo Sambirejo kabupaten Sragen yaitu rata-rata persentasehasil belajar anak pada kondisi awal hanya 61,5%, pada siklus I hasil belajar anak75 % dan pada siklus II hasil belajar meningkat lagi menjadi 82 %.
Kata kunci : Kemampuan Berbahasa, Bercerita, Boneka Tangan.
I. Pendahuluan
Pada anak usia Taman Kanak-kanak (5-6 tahun), kemampuan berbahasa
paling umum dan efektif digunakan adalah berbicara. Hal ini sesuai dengan
karkteristik umum kemampuan berbahasa anak pada usia tersebut, antara lain
meliputi kemampuan anak untuk dapat berbicar dengan baik, melaksanakan
tiga perintah lisan secara urut dan benar, mendengarkan dan menceritakan
kembali cerita sederhana dengan urutan yang mudah dipahami.
Belajar berbicara dapat dilakukan anak dengan bantuan orang dewasa
atau teman sebaya yaitu dengan kegiatan percakapan dan bercerita. Melalui
kegiatan bercerita anak akan menemukan pengalaman yang bermanfaat untuk
mengembangkan atau meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam
berbicara sebagai salah satu keterampilan dasar berbahasa. Setelah anak mulai
masuk usia taman kanak-kanak akan mulai bertambah pengalaman dari teman
bermain dan orang dewasa lainnya, anak akan mulai bertambah kosakatannya.
Dalam interaksi dengan teman dan guru maka anak akan menggunakan
bahasa, maka pada kesempatan ini masa penting untuk dilatih dan dibiasakan
berkomunikasi dengan bahasa sederhana dengan cara yang benar. Hal ini akan
membentuk kemampuan berbahasa anak. Kemampuan berbahasa anak pada
hakikatnya dapat dijadikan sebagai pertanda kemampuan berpikir anak karena
bahasa yang diucapkan seseorang merupakan beuah dari pemikiran atau
gagasan yang terdapat pada alam pikirnya.
Hasil observasi awal atau kondisi awal selama ini dalam
pengembangan bahasa khususnya bercerita di kelompok B TK Perwanida
Sambirejo menemui banyak kesulitan dan dapat dikatakan kurang berhasil
karena rata-rata anak yang mendapat penilaian dengan kategori baik pada
kondisi awal hanya 40 %. Kondisi tersebut menunjukkan kurang berhasilnya
kegiatan pengembangan bahasa khususnya dalam hal bercerita di Taman
Kanak-kanak (TK) Perwanida Sambirejo.
Mengingat pentingnya masalah tersebut maka perlu dikaji secara
khusus dalam sebuah penelitian, sehingga penulis berniat melakukan
peneletian tindakan kelas guna memperbaiki proses dan hasil belajar anak
yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan menerapkan metode
bercerita dengan media boneka tangan. Penggunaan media atau alat peraga
berupa boneka tangan akan dapat menarik perhatian anak dan membuat anak
merasa senang dalam belajar sehingga secara langsung akan dapat
meningkatkan minat dan kemampuan mereka dalam berbahasa khususnya
kegiatan bercerita.
II. Metode Penelitian
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B Taman Kanak-kanak
Perwanida kecamatan Sambirejo kabupaten Sragen.
2. Waktu penelitian :
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2014/2015
pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.
B. Subyek Penelitian
Subyek yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh anak
kelompok B TK Perwanida Sambirejo yang berjumlah 22, terdiri dari 12
anak perempuan dan 10 anak laki-laki. Adapaun subyek yang melakukan
tindakan adalah peneliti,alasan penulis memilih kelas tersebut karena
penulis adalah pengajar di kelas tersebut sehingga mempermudah penulis
dalam melakukan segala tindakan penelitian.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, sesuai dengan
bentuk penelitan tersebut, maka prosedur penelitian tindakan kelas ini,
meliputi : (1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan tindakan (acting),
(3) Pengamatan (observing), dan (4) Refleksi (reflecting).
D. Teknik Pengumpulan data
Teknik untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :
Observasi, tes/penugasan unjuk kerja, dan dokumentasi,
E. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data dengan teknik triangulasi, yaitu teknik
pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu.
Jenis triangulasi yang digunakan adalah trianggulasi metode yaitu
mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan metode
pengumpulan data yang berbeda dan diusahakan mengarah pada sumber
data yang sama untuk menguji kebenaran informasinya.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian dimulai sejak awal sampai
berakhirnya pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan
diolah dan dianalisis yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknis analisis data
dilakukan dengan membandingkan data berupa hasil observasi aktivitas
siswa dan hasil belajar siswa (hasil tes akhir siklus), semua data yang
diperoleh dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dipaparkan kemudian
diperbandingkan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil
yang dicapai anak (keaktifan dan nilai hasil belajar) untuk selanjutnya
ditarik kesimpulan.
G. Indikator Pencapaian
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah apabila terjadi
peningkatan kemampuan berbahasa anak khususnya dalam hal bercerita
yaitu jumlah anak dapat berkembang sesuai harapan (BSH) mencapai 80%
dari seluruh anak yang menjadi subyek penelitian.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Rendahnya hasil belajar anak pada kegiatan pengembangan bhasa
khususnya bercerita di atas merupakan dasar bagi peneliti untuk
melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas
atau PTK yaitu menggunakan media boneka tangan sebagai upaya
meningkatkan kemampuan berbahasa anak di kelompok B TK Perwanida
Sambirejo Sambirejo Sragen.
Penggunaan media boneka tangan pada siklus I berdampak positif
terhadap hasil belajar anak yang ditunjukkan dengan meningkatnya hasil
belajar anak yaitu untuk seluruh indicator mencapai nilai rata-rata 75 %.
Pada siklus I memang sudah terjadi peningkatan hasil belajar anak, namun
peningkatan tersebut belum mencapai indikator keberhasilan tindkaan
sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.
Perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus II berjalan
dengan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar anak dalam hal unjuk
kerja bercerita yaitu hasil belajar anak yaitu untuk seluruh indicator
mencapai nilai rata-rata 82 %.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan selama pembelajaran dan dilanjutkan
berdiskusi dengan teman sejawat, dapat diketahui bahwa penggunaan
media boneka tangan dalam pengembangan bahasa anak khususnya
bercerita dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar anak. Hal ini
dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan anak dalam setiap indikator
pengembangan bahasa yang disampaikan yaitu bercerita menggunakan
kata ganti aku/saya, kamu, bercerita menggunakan kata ganti dia dan
mereka, bercerita tentang binatang, dapat menjawab pertanyaan guru,
dapat mengekspresikan sesuai yang diceritakan, dan dapat membedakan
perilaku baik dan buruk sesuai cerita.
Peningkatan kemampuan berbahasa anak kelompok B Taman
Kanak-kanak (TK) Perwanida Sambirejo Sambirejo kabupaten Sragen
melalui media boneka tangan, apabila dirata-rata persentase hasil belajar
anak pada kondisi awal hanya 61,5%, pada siklus I hasil belajar anak
75% dan pada siklus II hasil belajar meningkat lagi menjadi 82 %.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan keseluruhan hasil peneltian yang telah dilaksanakan,
dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Penggunaan boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa
anak kelompok B Taman Kanak-kanak (TK) Perwanida Sambirejo
Sambirejo kabupaten Sragen
2. Peningkatan kemampuan berbahasa anak kelompok B Taman Kanak-
kanak (TK) Perwanida Sambirejo Sambirejo kabupaten Sragen melalui
media boneka tangan, apabila dirata-rata persentase hasil belajar anak pada
kondisi awal hanya 61,5%, pada siklus I hasil belajar anak 75 % dan pada
siklus II hasil belajar meningkat lagi menjadi 82 %
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad Azhar. 2000. Media Pembelajaran. Bandung : Mizan
Depdikbud.1980. Kamus Ensiklopedia Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Depdiknas. 2000. Kurikulum Taman Kanak-kanak. Jakarta : Pusat Perbukuan.
Hartono.2002. Perkembangan Umum Anak Suia Dini. Jakarta : Rineka Cipta.
Gunawan, 2010. Alat Peraga Pendidikan Anak Usia Dini. Yogjakarta: Andi Ofset
Gunarti, 2010. Aspek-aspek Pengembangan PendidikaAnak Usia Dini. Jakarta:Grasindo
Latuheru.1988. Model-model dan Media Pembelajaran. Yogjakarta : SanataDharma
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai.2002. Media Pendidikan. Bandung : YramaWidya
Nurbiana Dieni.2005. Perkembangan Bahasa Anak. Surakarta: Tiga Serangkai
Nurzubaini. 2012. Metode dan Media Pembelajaran untuk PAUD. Jakarta :Rajawali Press.
Tarigan, Henry Guntur.2008. Berbicara Sebagai Kemampuan Berbahasa.Bandung : Angkasa
Sadiman,2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Gramedia
Sinta Nirwana. 2009. Pengembangan Berbahasa Anak.
Suyanto. 2007. Penelitian TIndakan Kelas. Surakarta : Pabelan
Yus Badudu. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka