Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP BILANGAN 1 – 5 MELALUI TEKNIK HIAS BAJU
PADA ANAK KELOMPOK A2 TK ISLAM TARBIYATUL
BANIN 22 TINGKIR LOR SALATIGATAHUN PELAJARAN
2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
LENNY PAKARTININGTYAS
NIM: 11614004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
78
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP BILANGAN 1 – 5 MELALUI TEKNIK HIAS BAJU
PADA ANAK KELOMPOK A2 TK ISLAM TARBIYATUL
BANIN 22 TINGKIR LOR SALATIGATAHUN PELAJARAN
2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
LENNY PAKARTININGTYAS
NIM: 11614004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
78
78
78
78
78
78
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua saya, Slamet Arifin dan Fitriah Darmawati yang telah
mendidik dan memeberikan dorongan baik materiil maupun spiritual, memberi
semangat dan setia menemani menyelesaikan skripsi hingga larut malam.
2. Semua Guru TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga, yang sudah
memberi ijin dan membantu penelitian.
3. Keluarga besarku yang dengan ikhlas mendo’akan dan mendukungku untuk
menyelesaikan skripsi.
4. Richo Adi Saputro yang menjadi penyemangat, memberikan motivasi dan
mengajarkanku untuk berani melakukan berbagai hal baru.
5. Keluarga besar PIAUD 2014 yang sedang berjuang bersama menyelesaikan
skripsi.
6. Saudara dan teman-temanku tercinta, Dewi Rahma, Annisa, Uswatun, Winda,
Indah, Rusdiana, Mami, Datur, Riska, Lestari, Maulina, yang tidak pernah
lelah menyemangatiku untuk segera menyelesaikan skripsi.
78
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Esa, Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan Syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik, sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah
SAW, keluarga , sahabat, serta para pengikut lainnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan, ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan
tenaganya untuk memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak
awal proses penyusunan dan penulisan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
berkenan, ikhlas dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan yang berguna
sejak awal semester perkuliahan sampai akhir semester perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
menyelesaikan skripsi ini.
78
7. Ibu Siti Munawwiroh selaku kepala TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor
Salatiga yang telah memberikan dukungan dan kesempatan penulis.
78
ABSTRAK
Ningtyas, Lenny. 2019. Peningkatanan Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan
1-5 Melalui Teknik Hias Baju Pada Anak Kelompok A2 TK Islam
Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019.Skripsi.Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini.Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen
Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: pemahaman konsep, konsep 1-5, teknik hias baju.
Menciptakan inovasi pembelajaran menggunakan media dan teknik
yang menarik sangat perlu dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses
pemahaman konsep 1-5 anak masih rendah. Anak belum dapat membilang
dengan benar, belum menguasai konsep angka 1-5. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan peneliti di kelompok A2 TK Islam Tarbiyatul
Banin 22 Tingkir Lor Salatiga, peneliti menemukan beberapa masalah
dalam pembelajaran konsep 1-5, ini terjadi karena media yang digunakan
biasa dipakai sehingga kurang menarik minat anak, penggunaan metode
dan tehnik yang tidak tepat, banyaknya anak yang kurang konsentrasi,
kurangnya kemampuan guru mengkondisikan anak saat pembelajaran.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman konsep 1-5 di
kelompok A2 TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga tahun
pelajaran 2018/2019, melalui teknik hias baju.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Subjek
penelitian ini adalah anak kelompok A2 di TK Islam Tarbiyatul Banin 22
Tingkir Lor Salatiga yang berjumlah 15 anak terdiri dari 7 anak laki-laki
dan 8 anak perempuan.Instrumen penelitian meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH), lembar observasi anak dan guru,
lembarevaluasi anak. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes,
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik hias baju dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep 1-5 anak kelompokA2 di
TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatigatahun pelajaran
2018/2019. Persentase keberhasilan siklus I terdapat 3 anak yang
mencapai kriteria tuntas dengan pencapaian kelas 64%.Siklus II diperoleh
data 13 anak yang mencapai kriteria tuntas dengan pencapaian kelas 81%.
Hasil data tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman konsep 1-5 anak
mengalami peningkatan melalui teknik hias baju pada anak kelompok A2
TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga dari siklus I ke siklus
II sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75%
dari jumlah seluruh anak sudah mencapai rata-rata 81% sehingga
penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus II ini.
78
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR LOGO IAIN ................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 8
2. Manfaat Praktis ........................................................................ 8
E. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 9
1. Hipotesis Tindakan .................................................................. 9
2. Indikator Keberhasilan ............................................................ 10
F. Metode Penelitian ....................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian .............................................................. 11
2. Subjek Penelitian ..................................................................... 11
78
3. Langkah-Langkah Penelitian ................................................... 12
4. Pengumpulan Data................................................................... 14
5. instrumen Penelitian…………………………………………. 15
6. Analisis Data .......................................................................... 16
7. Sistematika Penulisan...............................................................20
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Ahli……………………………………………………….22
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Lambang Bilangan 1-5
a. Pengertian Kemampuan ……………………………………. ...... 22
b. Pemahaman Konsep ...................................................................... 23
c. Pemahaman Konsep 1-5 ................................................................ 23
d. Mengenal Konsep Bilangan 1-5 .................................................... 25
e. Tahap Mengenal Lambang Bilangan 1-5 ...................................... 26
2. Kegiatan Bermain Bagi Anak
a. Bermain Bagi Anak ………………………………………….27
b. Manfaat Bermain Bagi Perkembangan Kognitif…………….. 30
3. Teknik Hias Baju……………………………………………. ..... 32
B. Kajian Pustaka ............................................................................. 34
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasidan Subjek Penelitian .................... 38
1. Profil Sekolah .......................................................................... 38
2. Letak Geografis TK Islam Tarbiyatul Banin 22 ....................... 38
3. Visi dan Misi TK Islam Tarbiyatul Banin 22 ........................... 39
4.Data Guru dan Siswa Kelompok A2 ........................................ 39
5. Strukutur Organisasi ................................................................ .40
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................. .42
1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ................................................ .42
2. Deskripsi Penelitian Siklus I ................................................... .43
3. Deskripsi Penelitian Siklus II ................................................... .47
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Per Siklus ................................................................... .52
1. Ketentuan Penilaian .................................................................. .52
2. Data Pra Siklus ......................................................................... .55
3. Data Hasil Pengamatan Siklus I ............................................... .56
4. Data Hasil Pengamatan Siklus II ................................................... .63
B. Pembahasan ................................................................................ .70
BAB V PENUTUP
78
A. Kesimpulan ................................................................................. .77
B. Saran ............................................................................................ .77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... .79
78
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Instrumen Kemampuan Memahami Konsep Bilangan 1-5 ............... 15
Tabel 1.2 Ketentuan Penilaian Kemampuan Memahami Konsep 1-5 ............... 16
Tabel 1.3 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus ........................ 19
Tabel 3.1 Data Guru TK Islam Tarbiyatul Banin 22 .......................................... 39
Tabel 3.2 Data Anak Kelompok A2 TK Islam Tarbiyatul Banin 22 ................. 40
Tabel 3.3 Indikator Yang Diamati Tiap Siklus ................................................. 51
Tabel 4.1 Rubrik Penilaian Kemampuan Pemahaman Konsep 1-5 ................. 52
Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Pra Siklus ..................................................... 55
Tabel 4.3 Data Hasil Pengamatan Siklus I ......................................................... 56
Tabel 4.4 Hasil Observasi Anak Siklus I ........................................................... 58
Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I ........................................................... 59
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Siklus II ..................................................................... 63
Tabel 4.7 Hasil Observasi Anak Siklus II .......................................................... 65
Tabel 4.8 Hasil Observasi Guru Siklus II ........................................................... 66
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Pencapaian Pra Siklus Dengan KKM ............... 70
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Pra Siklus ........................................................... 71
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I Dengan KKM ................. 72
Tabel 4.12 Rekapitulasi Data Siklus I ............................................................... 73
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II Dengan KKM ................. 73
Tabel 4.14 Rekap Data Siklus II ........................................................................ 70
78
DAFTAR GAMBAR
Gambar3.1 Struktur Organisasi Guru ............................................................... 41
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep 1-5 ........ 75
78
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Siklus II
Lampiran 3 Lembar Observasi Guru
Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa
Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 7 Surat Pengajuan Pembimbing
Lampiran 8 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 9 Dokumentasi
Lampiran 10 Skk
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup
78
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Taman kanak-kanak merupakan sebuah lembaga yang memberikan
layanan pendidikan kepada anak usia dini pada rentang usia 4-6 tahun. Para
pendidik di lembaga ini harus dapat memberikan layanan secara profesional
kepada anak didiknya dalam rangka peletakan dasar pengetahuan kearah
pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan, agar anak didiknya
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan serta untuk mempersiapkan diri
mereka memasuki pendidikan selanjutnya. Sebagai orang tua maupun guru
harus bisa memberikan stimulasi serta menciptakan lingkungan positif karena
anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungannya.
Rasulullah SAW, bersabda:
ى ا عن ابى بردة قا ل : قل رسىل الله صلى الله عليو و سلم : ما من مى لى د الا يى لد عل
سا نو را نو او يمج )متفق عليو(لفطر ة فا بىاه يهى دا نو او ينص
“Dari Abu Burda r.a, berkata, Rasulullah SAW bersabda tidaklah
dilahirkan seorang anak melainkan atas dasar fitrah, maka orang
tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani atau
Majusi”
( Razah & Rais, Terjemahan Hadist Shahih Muslim .1980: 226)
Dalam penjelasan hadits, menerangkan bahwa setiap anak yang terlahir di
dunia ini adalah dalam keadaan suci (fitrah) belum mempunyai dosa, seperti kain
putih yang belum ada goresan tinta sedikitpun. Maka dari
78
itu sebagai orang tua dan guru harus bisa menjaga dan memberikan pendidikan
untuk anak sesuai dengan potensi fitrahnya. Ayat tersebut menjelaskan bahwa
orangtua lah yang dapat menjadikan anak yahudi, nasrani atau majusi. Maka
orangtua harus menyadari pentingnya peran mereka, mampu memberikan dan
menciptakan hal-hal positif yang berguna bagi tumbuh kembang anak serta
memberikan bekal untuk kehidupan anak dimasa selanjutnya. Salah satu hal
penting yang harus orangtua sadari adalah tentang pendidikan anak. Menurut UU
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan
secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, membangun kepribadian,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Setiap anak yang lahir mempunyai potensi yang berbeda-beda, hal inilah
yang menyebabkan adanya perbedaan kemampuan setiap anak walaupun usia
mereka sama. Dengan adanya potensi tersebut maka sudah seharusnya guru perlu
memberikan kesempatan dan juga waktu yang berbeda untuk masing-masing
anak. Seorang anak akan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya
secara tuntas apabila ia mendapatkan kepercayaan, kesempatan dan juga waktu
yang memadai sesuai dengan kemampuannya. Apabila anak diberikan stimulasi
edukatif secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu menjalani
tugas perkembangannya dengan baik,
78
namun tidak dipungkiri bahwa dalam perkembangannya terdapat pula bahaya
potensi anak yang perlu diwaspadai pada rentang usia pra sekolah. Apabila orang
tua memberikan respon yang kurang baik terhadap tingkah laku anak-nya, maka
yang dikhawatirkan adalah anak tidak dapat mengembangkan potensinya secara
optimal.
Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age), dan juga
merupakan masa kritis dalam tahap perkembangan manusia. Menurut hasil
penelitian yang dilakukan oleh Dr Benjamin S. Bloom, Professor of Education in
University of Chicago, mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif anak
sangat pesat terjadi pada usia 0-8 tahun. Di usia 4 tahun mencapai 50%, pada usia
8 tahun telah mencapai 80% dan pada usia 18 tahun intelegensi seorang dewasa
telah komplit terbentuk. Dalam tahap usia emas ini diharapkan pendidikan
mampu mengoptimalkan perkembangan kapabilitas kecerdasan anak.
Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa masa usia dini
merupakan masa peletak dasar atau menjadi pondasi awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya. Artinya masa kanak-kanak yang bahagia merupakan
dasar bagi keberhasilan dimasa datang dan sebaliknya. Maka dibutuhkan situasi
dan kondisi yang tepat serta kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya-
upaya pendidikan yang sesuai kebutuhan anak.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar
78
ke arah aspek pertumbuhan dan perkembangan antara lain: (1) Nilai Nilai Agama
dan Moral, (2) Fisik Motorik, (3) Kognitif, (4) Sosial Emosional, (5) Bahasa, (6)
Seni. Aspek perkembangan yang perlu mendapat rangssngan dan perhatian
khusus adalah aspek perkembangan kognitif.
Sugiyanto (2013: 5) menjelaskan bahwa kemampuan kognitif diarahkan
agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang
dilihat, didengar, dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang
utuh dan komprehensif. Menurut Pedoman Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah (2013: 1) bahwa perkembangan kognitif seringkali diartikan sebagai
perkembangan kecerdasan, daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual. Faktor kognitif sangat penting dalam keberhasilan anak
dalam belajar, karena sebagian aktifitas dalam belajar menggunakan berpikir,
maka dari itu pengembangan kemampuan di TK harus diarahkan agar anak
mampu menyelesaikan masalah sederhana pada kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran kognitif pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan cara yang
menarik dan menyenangkan. Karena dunia anak adalah dunia bermain, maka
dalam pembelajaranpun harus menerapkan prinsip bermain sambil belajar dan
belajar melalui bermain.
Permainan untuk Anak Usia Dini sangat banyak ragam dan jenisnya,
setiap permainan harus mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar
alamiah anak, menurut Howard Gardner disebut multiple inteligences atau
kecerdasan majemuk, yang awalnya hanya tujuh kecerdasan sekarang sudah
berkembang menjadi sembilan kecerdasan meliputi musikal
78
(kecerdasan musik), linguistik (kecerdasan verbal/berbicara),
kinestetik(kecerdasan olah tubuh), visual spasial (kemampuan melihat gambar),
matematislogis (kecerdasan mengolah agka), interpersonal (kecerdasan
bersosialisasi), intrapersonal (kecerdasan memahami diri sendiri), naturalis
(kecerdasan mengenal alam), dan eksistensial (kecerdasan menjawab keberadaan
manusia)
Kecerdasan matematis merupakan jenis pengetahuan dan kemampuan
yang sangat dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Didalam Pendidikan Anak Usia Dini permainan matematika berhubungan dengan
persamaan dan perbedaan, memahami tentang angka, jumlah, pola-pola, ruang,
bentuk, perkiraan dan perbandingan. Untuk mengenalkan konsep angka pada anak
dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu: (1) membilang, menyebutkan bilangan
berdasarkan urutan, (2) mencocokan setiap angka dengan benda yang dihitung,
(3) membandingkan antara kelompok benda yang satu dengan kelompok benda
yang lain untuk mengetahui jumlah benda yang lebih banyak, lebih sedikit atau
sama.
Pada proses belajar anak, sebagai pendidik harus tau bahwa didalam
belajar anak mempunyai cara yang berbeda-beda, tingkat pemahaman terhadap
apa yang diterimapun juga berbeda, hal ini disebabkan karakteristik anak
berbeda. Begitu pula dalam kemampuan kognitif yang berkaitan dengan
kecerdasan matematis setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda.
Menurut Muhammad Alwi (2014: 124) bahwa ciri orang dengan
keceredasan matematis, ia senang bekerja dngan data, mengumpulkan dan
78
mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan
kemudian meramalkan.
Berdasarkan uraian , dapat disimpulkan bahwa pembelajaran untuk
mengenal lambang bilangan pada anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan
tahapan anak atau sesuai dengan tahap berpikir anak. Tahap mengenal
lambang bilangan dimulai dari mengenalkan konsep bilangan terlebih dahulu
dilanjutkan dengan mengenalkan lambang bilanagn 1-5 melalui peberian
stimulus serta bimbingan yang tepat diharapkan dapat meningkatkan seluruh
aspek perkembangan anak khususnya aspek kognitif dalam mengenal lambang
bilangan 1-5.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di TK Islam Tarbiyatul Banin
22 Tingkir Lor yang beralamat di Jalan Desa Tingkir Lor Kota Salatiga pada
17 juli 2018, dengan jumlah seluruh siswa kelas A2 ada 15 siswa, dengan
perbandingan 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Berdasarkan jumlah siswa tersebut kemampuan memahami konsep
angka / bilangan 1-5 masih minim, karena adanya beberapa faktor yaitu usia
anak kelompok A2 rata-rata 4 tahun, anak-anak masih dalam tahun
pembelajaran baru, mempunyai latar belakang pendidikan sebelumnya yang
berbeda, ada yang sudah pernah ikut PAUD dan ada yang belum. Dalam
proses pembelajaran guru sudah menggunakan sarana dan media untuk
mendukung proses pembelajaran, namun hasilnya dalam perkembangan
pemahaman konsep bilangan 1-5 masih sangat kurang, rata-rata anak sudah
78
bisa membilang namun belum mengetahui konsep angka, saat diminta untuk
mengurutkan angka 1-5 ada beberapa anak yang masih diam, anak juga masih
belum bisa menghubungkan gambar benda dengan lambang bilangannya,
selain itu antusias anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah mulai
muncul namun kadang anak bosan dengan pembelajaran yang monton, media
serta teknik yang digunakan belum bisa membuat anak aktif dalam
pembelajaran, perhatian anak mudah terpecah dan lebih sering banyak
bercanda dengan teman-temannya. Untuk itu diperlukan adanya cara cara baru
yang lebih menarik dan efektif untuk digunakan dalam peningkatan
kemampuan memahami bilangan pada anak, salah satunya yaitu dengan
mengajak anak belajar sambil bermain.
Dengan adanya permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-5 Melalui Teknik Hias Baju
Pada Anak Kelompok A2 TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Apakah dengan menggunakan Teknik Hias Baju (THB) dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5 di kelompok A2
TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019 ?
78
C. Tujuan Penelitian
Secara umun penelitian ini adalah “untuk mengetahui peningkatan
kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5 melalui teknik hias baju pada anak
kelompok A2 TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019”
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi dunia pendidikan pada
umumnya, terutama di sekolah taman kanak-kanak. Adapun manfaat tersebut
antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan
kepada guru dalam meningkatkan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
inovatif, serta bermanfaat untuk memperluas wawasan yang berkaitan
dengan pengembangan konsep angka / bilangan menggunakan teknik
pembelajaran yang baru.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk guru, siswa dan
sekolah:
a. Bagi Guru
1) Sebagai alat untuk memperbaiki proses pembelajaran
2) Meningkatkan kreatifitas guru dalam menentukan media dan teknik
pembelajaran yang menyenangkan
78
3) Menumbuhkan kerja sama yang solid antara guru untuk
pengembangan diri demi kemajuan anak didik
b. Bagi Siswa
1) Mengembangkan pemahaman dalam mengenal konsep 1-5 melalui
teknik pembelajaran edukatif secara konkrit
2) Mengembangkan potensi yang ada pada siswa
3) Meminimalkan kekurangan-kekurangan yang ada pada siswa
sehingga potensi belajar dapat meningkat
4) Meberi motivasi pada siswa untk berani memecahkan masalahnya
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
2) Bahan evaluasi pelaksanaan pembelajaran
3) Memberi masukan kepada sekolah untuk menyusun program
4) Mendorong guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan variasi
penggunaan teknik pembelajaran
5) Memberikan motivasi bagi para guru dalam proses belajar
menggnakan variasi teknik pembelajaran
E. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul (Arikunto, 2006: 71). Teknik hias baju dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5 siswa, sehingga dalam
78
penelitian ini “ Ada Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep
Bilangan 1-5 Melalui Teknik Hias Baju (THB) Pada Anak Kelompok A TK
Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019”.
2. Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan yang telah ditentukan adalah sebagai
berikut :
a) Individu
Hasil belajar siswa mencapai nilai KKM yaitu 75
b) Indikator Keberhasilan Klasikal
Tingkat keberhasilan siswa secara klasikal mencapai 85% dalam
penguasaan lambang bilangan lebih dari KKM ( 75)
Dekdibud dalam ( Trianto, 2010: 241). Dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), dapat dinyatakan berhasil apabila terjadi peningkatan dalam
kemampuan pemahaman bilangan 1-5 menggunakan teknik hias baju
mencapai kriteria ketuntasan minimal 85% yang disepakati peneliti dengan
pihak sekolah dari jumlah anak kelompok A2.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14
tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tanggal 17 September 2009 mengenai
indikator kegiatan konsep lambang bilangan, sebagai berikut:
78
a. Mengetahui konsep banyak dan sedikit
b. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh
c. Mengenal konsep bilangan
d. Mengenal lambang bilangan
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian TindakanKelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk kajian yan bersifat
reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan - tindakannya dalam melaksanakan tugas
dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik
pembelajaran (Muslich, 2012: 8).
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, namun jika siklus tersebut
belum memenuhi target pencapaian maka siklus selanjutnya akan dilakukan.
Setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Komponen-komponen tersebut terdapat pada
setiap pembelajaran berlangsung. Kegiatan pada siklus I dapat digunakan
sebagai acuan pada siklus selanjutnya.
2. Subyek Penelitian
Subjek dari penlitian ini adalah guru kelas sekaligus seluruh siswa
kelompok A TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga yang
berjumlah 15 siswa. Yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 7 siswa laki-
78
laki. Waktu yang diperlukan oleh peneliti untuk melakukan penelitian
adalah mulai bulan september sampai selesai.
Penelitian memilih kelompok A2 karena pada kelas tersebut
berhitung dan penguasaan konsep bilangan sangat diprioritaskan sejak dini
untuk memudahkan anak belajar ditahap selanjutnya,selain itu penggunaan
media dan teknik guru dalam pembelajaran pemahaman konsep 1-5 pada
anak belum efektif, untuk itu peneliti mencoba mencari solusi yang dapat
memecahkan masalah tersebut dalam hal peningkatan kemampuan
memahami konsep bilangan 1-5 dengan Tehnik Hias Baju.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Menurut Arikunto (2006: 16) secara umum, terdapat empat langkah
dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Berikut adalah penjelasan dari empat langkah dalam PTK:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan perencanaan antara
lain sebagai berikut : 1) Membuat konsep pembelajaran dengan media pola
baju, pias angka, lembar kerja dan alat pendukung lainnya,membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), 2) Membuat dan
menyiapkan pola baju yang akan digunakan dalam penelitian dan diajarkan
kepada anak didik, 3) Menyiapkan penugasan kepada anak didik, yang
nantinya akan diberi nilai dan akan dianalisis peneliti lebih lanjut, 4)
Membuat simulasi perbaikan
78
b. Tahap Tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat
berupa penerapan pembelajaran sesuai konsep dan skenario yang telah
tertulis pada RPPH.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran,
segala aktivitas anak didik diamati, dicatat, dan dinilai, dan dianalisis untuk
dijadikan umpan balik.
d. Tahap Refleksi
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian,
maka pada tahap refleksi ini peneliti melakukan :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran
2) Evaluasi terhadap hasil observasi
3) Analisis hasil observasi, apabila pada siklus 1 belum tercapai
indikatornya, maka peneliti akan melakukan perbaikan pada siklus 2.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas.
Refleksi merupakan kegiatan instropeksi atau evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Berikut adalah gambaran diagram
hubungan antara empat konsep tersebut :
78
Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart
(Suyadi, 2010: 50)
4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2005: 10) metode pengumpulan data adalah
alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Metode-metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a)
Observasi. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan kegiatan
belajar mengajar di TK Islam Tarbiyatul Banin 22. Dalam penilaian
dapat diketahui melalui lembar observasi, b) Tes hasil belajar, ini di
gunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa tersebut mengalami
peningkatan belajar, c) Dokumentasi. Hasil observasi akan lebih nyata
apabila didukung dengan adanya foto.
78
5. Instrumen Penelitian
Menurut (Sanjaya, 2010: 93) instrument penelitian digunakan
sebagai acuan untuk pelaksanaan pengumpulan data. Data yang diambil
dalam penelitian ini menggunakan checklist. Checklist atau daftar chek
adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang
akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda ada atau
tidak adanya dengan tanda cek (√) tentang aspek yang diobservasi.
Adapun indikator pencapaian yang akan dipelajari disini adalah:
a) Mengetahui konsep banyak dan sedikit, b) Membilang banyak benda
satu sampai sepuluh, c) Mengenal konsep bilangan, d)Mengenal
lambang bilangan. Di bawah ini merupakan kisi-kisi instrument dan
rubrik kemampuan memahami konsep angka 1-5 kepada anak kelompok
A dengan teknik hias baju.
Tabel 1.1 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Memahami Konsep Bilangan 1-5
Anak Kelompok A2
Variabel Indikator
Skor
1 2 3 4
Kemampuan
Memahami
Konsep Bilanagn
1-5
a. Mengetahui konsep banyak
dan sedikit
b. Membilang banyak benda satu
sampai sepuluh
c. Mengenal konsep bilangan
78
d. Mengenal lambang bilangan
Tabel 1.2 Rubrik Penilaian Kemampuan
Memahami Konsep Bilangan 1-5 Anak Kelompok A2
No Indikator Kriteria Penilaian Skor
1 Mengetahui konsep
banyak dan sedikit
Jika anak sudah mampu
membedakan konsep banyak-
sedikit pada beberapa kumpulan
benda
3
Jika anak dibantu dan diberi
jawaban teman dalam
membedakan konsep banyak
sedikit
2
Jika anak sama sekali belum
mampu membedakan konsep
banyak-sedikit, meskipun diulang-
ulang oleh guru
1
2 Membilang banyak
benda satu sampai
sepuluh.
Jika anak sudah mampu
membilang benda dan menunjuk
benda 1-10 ataupun sesuai jumlah
yang ditentukan
3
78
Jika anak sudah cukup lancar
dalam mengurutkan membilang
sesuai jumlah benda yang ada
2
Jika anak kurang lancar dalam
mengurutkan membilang jumlah
benda
1
3 Mengenal konsep
bilangan
Jika anak sudah mampu
mengetahui dan mampu
membedakan konsep bilangan
sesuai penugasan yang diberikan
guru
3
Jika anak kurang paham dan
belum lancar dalam
membedakan konsep bilangan
sesuai penugasan yang diberikan
guru
2
Jika anak sama sekali belum
memahami konsep bilangan dan
masih memerlukan bantuan
dalam mengerjakan penugasan
yang diberikan guru
1
4 Mengenal lambang
bilangan
Jika anak sudah mampu
membedakan lambang bilangan
dengan mengurutkan bilangan
3
78
Jika anak sudah cukup bisa
membedakan lambang bilangan
dengan mengurutkan bilangan
2
Jika anak belum lancar
dalam membedakan lambang
bilangan
1
6. Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses mengolah dan
menginterpresentasi data yang sudah terkumpul dengan tujuan untuk
memadukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga
memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian
(Sanjaya, 2010: 106), sehingga dapat diartikan analisis data adalah
proses mengolah data yang sudah terkumpul guna untuk mengetahui
seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan
belajar siswa.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis
yang bersifat diskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang
diperoleh melalui instrumen penelitian. Setelah data terkumpul
kemudian diklasifikasikan kedalam dua kelompok data yaitu kuantitatif
yang berbentuk angka dan data kualitatif yang dinyatakan dengan kata
dan symbol.
78
Menurut (Mulyasa, 2009: 101) analisis data terhadap anak dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1) Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.
2) Menghitung persentase peningkatan kemampuan memahami konsep
bilangan 1-5, persentase pencapaian kemampuan rumusnyayaitu :
3) Membuat tabulasi skor observasi, adapun rancangan tabel sebagai
berikut:
Tabel 1. 3. Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan
Indikator Keberhasilan
No. Nama Anak
Persentase
pencapaian
Persentase
Keberhasilan
Status Pencapaian
Persentase Keberhasilan Kelas = Total persentase pencapaian kelas x 100%
Jumlah siswa
Persentase Pencapaian Anak = Jumlah skor yang dicapai tiap amatan X 100 %
Jumlah skor maksimum
Jumlah Skor Maksimum = Skor Maksimum Butir Amatan x Jumlah Butir
78
Keterangan :
a) Persentase pencapaian: diperoleh dari perhitungan persentase
peningkatan kemampuan memahami konsep bilangan 1-5 pada
masing-masing anak.
b) Persentase keberhasilan: diperoleh dari persentase standar
ketuntasan belajar (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang
ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu KKM / standar keberhasilan
hasil belajar tiap anak sebesar 85%.
c) Status Pencapaian: diperoleh dari perbandingan antara skor
persentase pencapaian dengan KKM / standar keberhasilan
(85%). Jika hasil persentase pencapaian < (kurang dari)
persentase KKM/standar keberhasilan maka status pencapaian
yaitu “Belum Tuntas”. Dan bila persentase pencapaian ≥ (lebih
dari atau sama dengan) persentase KKM / standar keberhasilan
maka status pencapaian yaitu “Tuntas”.
4) Penelitian pada setiap Siklus akan berhasil bila anak sudah mencapai
persentase yang telah ditentukan.
G. Sistematika Penulisan
Dalam rangka mempermudah para pembaca untuk mengikuti uraian
penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematika skripsi secara
garis besar menjadi beberapa bagian:
78
Bagian awal yang terdiri dari Sampul, Lembar berlogo IAIN, Halaman
Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian
Tulisan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar
Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran.
BAB I Pendahuluan. Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Penelitian dan
Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian, Rancangan Penelitian, Subjek
Penelitian, Langkah-Langkah Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data dan Sistematika Penulisan.
BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi Kajian Teori dan Kajian Pustaka
tentang Kemampuan Pemahaman Konsep Lambang Bilangan 1-5, Kegiatan
Bermain Bagi Anak, Teknik Hias Baju.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini berisi Gambaran Umum Lokasi
dan Subjek Penelitian, Diskripsi Penelitian Pra Siklus, Diskripsi penelitian pada
Siklus I dan Siklus II.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi Diskripsi
Siklus I , Siklus II, dan Perbandingan Siklus I dan Siklus II.
BAB V Penutup. Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran.
Bagian akhir dari skripsi terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran
dan Riwayat Hidup Penulis.
78
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Ahli
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Lambang Bilangan 1-5
a. Pengertian Kemampuan
Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari
kata “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu,
dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah
suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Menurut Chaplin dalam
Muhibbin Syah (2009: 2). Ability (kemampuan, kecakapan,
ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga untuk melakukan
suatu perbuatan. Sedangkan menurut Robbins, kemampuan merupakan
kesanggupan bawaan sejak lahir, merupakan hasil latihan praktik.
Menurut Akhmat Sudrajat setiap individu memiliki kecakapan yang
berbeda-beda dalam melakukan suatu tindakan. Kecakapan inilah yang
mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu tersebut.
Dari beberapa definisi, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kemampuan merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan sesuatu.
78
b. Pemahaman Konsep
Pemahaman dalam kamus besar bahasa indonesia adalah proses
perbuatan, cara memahami atau memahamkan. Menurut Mulyasa (2005
: 78) pemahaman adalah pendalaman kognitif dan afektif yang dimiliki
oleh individu. Sedangkan menurut Rusman (2010 : 139) menyatakan
bahwa pemahaman merupakan proses individu menerima dan
memahami informasi yang diperoleh dari pembelajaran yang didapat
melalui perhatian. Selanjutnya untuk konsep diartikan sebagai
rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit.
Seperti kognitif sering kali diartikan sebagai kecerdasan atau cara
berpikir . Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah
suatu proses individu dalam menerima serta memahami suatu ide atau
rancangan secara abstrak.
c. Pemahaman konsep 1-5
Pada usi 3-4 dan 5-6 tahun anak mulai memasuki masa
prasekolah yang merupakan masa persiapan untuk memasuki
pendidikan formal di Sekolah Dasar. Menurut Montesori pada masa ini
ditandai dengan peka terhadap segala hal dan stimulus-stimulus yang
diberikan dan yang diterima menurut panca indra anak.
Pemahaman Konsep bilangan penting bagi anak karena pada usia
4-5 tahun merupakan masa belajar matematika. Dalam tahap ini anak
mulai belajar matematika sederhana, misalnya menyebutkan bilangan,
78
menghitung urutan bilangan, dan penguasaan jumlah kecil dari benda-
benda(Sujiono,2011:28).
Mengenai perkembangan kognitif piaget berpendapat bahwa
perkembangan kognitif anak terdiri dari empat tahapan , yaitu :
1. Tahap Sensori Motor (dimulai sejak lahir sampai kurang lebih 2
tahun)
2. Tahap Praoperasional (dimulai sejak 2 tahun hingga 6 atau 7 tahun)
3. Tahap Operasi Konkret (dimulai sejak 6 atau 7 tahun hingga kurang
lebih usia 11 atau 12 tahun)
4. Tahap Operasi Formal (dimulai sejak usia 11 atau 12 tahun hingga
dewasa)
Menurut teori piaget, usia anak pra sekolah, masuk dalam tahap
perkembangan praoprasional, dalam tahap ini apa yang sebelumnya
telah diperoleh anak dikembangkan kembali dalam bentuk representasi
mental yaitu anak mentransfer gagasan tentang objek, hubungan, sebab-
akibat, ruangan dan waktu kedalam perantara baru dan pada tahap ini
anak dapat mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah lewat dan
merangkai pengalaman pengalamannya. Pengenalan konsep angka 1-5
dalam tahap ini dapat dilakukan dengan dengan menggunakan
permainan simbolik dan diperlukan kemampuan pendidik dalam
berkata-kata, misalnya anak dikenalkan konsep “lebih banyak, lebih
sedikit” anak dikenalkan langsung pada proses
78
pembelajarannya dengan benda konkret dengan begitu pemahaman
anak akan terbentuk.
Menurut (Sujiono, 2011: 2.6) ciri anak pada usia ini, yaitu anak
dapat mengembangkan ketrampilan bahasa, menggambar, egois, tidak
bisa mengerti penalaran abstrak atau logika. Sehingga dalam pengenalan
konsep angka 1-5
d. Mengenal Konsep Bilangan 1-5
Pada tahap ini pengenalan konsep bilangan dimulai dari konsep
mudah dan sederhana menuju konsep yang agak sulit. Salah satu konsep
matematika yang paling penting dipelajari anak adalah pengembangan
kepekaan bilangan, peka terhadap bilangan berati bukan hanya sekedar
menghitung namun mempunyai rasa pemahaman terhadapa angka.
Ketika kepekaan terhadapa bilangan anak mulai berkembang,
mereka menjadi semakin tertarik pada kegiatan hitung menghitung, dan
menjadi landasan bagi pekerjaan dini anak dengan bilangan (Permainan
Matematika dan Sains, 2013: 4).
Pengenalan bilangan pada anak bisa dilakukan dengan
menggunakan benda-benda konkret, dengan begitu anak mendapat
pengalaman langsung sehingga daya nalar anak lebih berkembang, apa
yang dipelajari akan mudah diserap dan diingat. Misalnya dengan
dikenalkan konsep banyak sedikit, sama tidak sama dengan
menyesuaikan tema pembelajaran contohnya tema pakaian bisa
78
menggunakan pakaian langsung, kancing baju warna warni, penjepit
baju. Selain itu dalam tahap pengenalan ini penting dilakukan
pengulangan dan membuat variasi kegiatan agar anak tidak jenuh,
seperti permainan membedakan jumlah benda, menempel kancing baju
sesuai jumlah yang diminta, dengan begitu anak akan merasa senang
dalam pembelajaran, dan lebih menarik perhatian anak sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dan pemahaman konsep bilangan anak dapat
tertanam lebih lama.
e. Tahap Mengenal Lambang Bilangan 1-5
Pembelajaran matematika dan angka untuk anak dapat dibangun
pada saat usia mereka tiga tahun. Penerapan pembelajaran pada tahap ini
dilakukan dengan metode bermain yang bervariasi untuk konsep
lambang bilangan yang diperkenalkan. Untuk usia anak balita,
permainan sederhana dapat dilakukan dengan menghitung jari
tangannya, selain itu kita dapat memanfaatkan segala sesuatu di dalam
lingkungan anak, merangsang kesadaran anak terhadap angka yang
dapat dilakukan dengan hal-hal yang disukai anak karena pada usia tiga
tahun minat anak terhadap angka sangat besar.
Menurut (Metode Pengajaran Montessori,1999:12) pada awalnya
secara intelektual anak tidak mengerti konsep-konsep angka, tetapi anak
sedang menuju dalam tahap pemahaman kuantitas-kuantitas. Maka dari
78
itu di usia tiga tahun pertama anak, kita sudah bisa mengenalkan konsep
angka pada anak, karena angka merupakan dasar matematika.
Pengenalan bilangan penting bagi anak sebagaimana
dikemukakan oleh Gesel dan Amaratuda (dalam Westy Sumanto) bahwa
pada usia 4-5 tahun merupakan masa belajar matematika, dalam tahap
ini anak sudah mulai belajar matematika sederhana, anak sudah bisa
dibimbing untuk belajar menuliskan angka / lambang bilangan tanpa
harus memaksa.
Pada dasarnya setiap anak / individu berbeda antara satu dengan
yang lainnya, setiap individu mempunyai cara yang berbeda untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap dan juga keterampilannya.
Pendidik disekolah dan orang tua harus memahami setiap anak
mempunyai sisi menonjol dari aspek perkembangan pengetahuannya,
bila sisi tersebut diasah secara optimal bukan tidak mungkin hal itu akan
menjadi salah satu kecerdasan yang dimiliki anak.
Anak adalah makhluk yang unik dalam belajar, anak mempunyai
karakteristik yang berbeda dari belajarnya orang dewasa. Karakteristik
anak usia Taman Kanak-kanak yang dimaksud adalah unik, egosentrik,
aktif dan energik, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, esploratif dan
berjiwa petualang, kaya dengan fantasi, spontan, mudah frustasi, urang
pertimbangan dalam melakukan sesuatu, mempunyai daya perhatian
78
yang masih pendek, semangat belajar dari pengalaman-pengalaman
langsung.
Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa setiap
anak mempunyai dasar pekembangan dan potensi yang berbeda,
sehingga dalam tahap pengenalan dan pengembangan konsep bilangan
pada anak dapat dilakukan dengan membuat variasi kegiatan sebagai
stimulus dalam merangsang pemahaman dan potensi kecerdasan logika
matematis anak namun dengan tetap memperhatian karakteristik anak.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan dalam pengenalan lambang
bilangan 1-5 pada anak diantaranya : bernyanyi tentang angka,
mengenal konsep berhitung sederhana, pengenalan angka melalui
mengamati dan meraba testur bentuk angka 1-5, menjiplak, menempel
dan memasangkan anga sesuai jumlahnya. Selain itu guru dapat
meminta anak membantu menghitung benda, memilih dan
mengelompokan benda sesuai jumlah yang diminta, yang perlu diingat
adalah kegiatan harus sesuai dengan tema pembelajaran agar
pembelajaran menjadi lebih terarah dan tujuan npembelajaran dapat
tercapai dengan optimal.
2. Kegiatan Bermain Bagi Anak
a. Bermain Bagi Anak
Masa kanak-kanak salah satunya dikenal dengan masa
bermain. Hampir sebagian waktu anak adalah bermain, bahkan saat
anak beraktivitas, contohnya membangun balok warna warni,
78
menirukan sesuatu yang dilihat, bernyanyi, menggali tanah. Bermain
dapat berupa bergerak, seperti berlari, melempar bola, memanjat, dan
kegiatan berpikir seperti menyusun puzle, mengingat kata-kata dalam
lagu.
Menurut Herington dan Parke, yang dikutip oleh
Muslikatoen (1999) disebutkan bahwa bermain mempunyai fungsi
untuk perkembangan kognitif anak dan memungkinkan anak untuk
lebih mudah memecahkan masalah yang dihadapi. Melalui bermain
wawasan anak lebih terbuka dan dengan hal ini dapat mendukung
perkembangan anak dalam memahami suatu konsep.
Bermain mempunyai arti yang sangat penting dalam
kehidupan anak, bahkan dapat dikatakan setiap anak yang sehat selalu
mempunyai dorongan untuk bermain, dan dapat dipastikan bahwa anak
yang tidak bermain pada umumnya dalam keadaan sakit. Anak
mempunyai kebutuhan kebutuhan yang mendasar baik jasmaniah dan
rohaniah yang sebagian besar dapat dipenuhi melalui bermain, baik
bermain sendiri ataupun bermain dengan teman. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa bermain merupakan kebutuhan anak
(Montolulu,2012: 12)
Bermain mempunyai nilai pedagogis yang besar bagi
perkembangan aspek pribadi anak, karena dalam permainan anak dapat
menemukankesenangan sehingga apapun yang diajarkan dapat mudah
78
diterima oleh anak. H. Sunyoto (1999) menjelaskan bahwa kegiatan
bermain dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
Bermain Bebas
Dalam permainan ini anak bebas memilih jenis permainan tanpa
arahan dari guru dan kegiatan permainan berpusat pada
kesenangan anak. Beberapa aspek yang dapat dikembangkan
melalui permainan bebas diantaranya : aspek inteletual, aspek
sosial, aspek emosional.
Bermain Terpimpin
Dalam permaianan ini pola bermain mengikuti arahan dari guru,
karena anak tidak seedar bermain tetapi tanpa disadari mereka
sedang melaksanakan materi pembelajaran yang telah
direncanakan oleh guru.
Bermain Peran (Role Playing)
Anak dibimbiung untuk merencanakan tokoh atau benda disekitar
anak dengan tujuan mengembangkan daya imajinasi, melatih anak
berbicara, dalam kaitanya pembelajaran konsep matematika guru
dapat mengajak untuk bermain poeran penjual dan pembeli.
b. Manfaat Bermain Bagi Perkembangan Kognitif
Kegiatan bermainternyata mempunyai manfaat yang sangat
besar bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. beberapa ahli peneliti
mengungkapkan bahwa bermain mengandung nilai-nilai yang sangat
78
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa pendapat
para ahli tentang nilai bermain adalah sebagai berikut :
i.Vygotsky (1976) melihat bermain memiliki peranan langsung dalam
perkembangan kecerdasan kognitif anak, yaitu dengan cara bermain
simbolis. Bermain simbolis memiliki bagian yang menenntukan
dalam perkembangan berpikir abstrak.
ii.Bermain memberi anak-anak kesempatan untuk menguji tubuhnya,
melihat seberapa baik anggota tubuhnya berfungsi, membantu
mereka merasa percaya diri secara fisik, merasa aman, dan
mempunyai keyakinan diri. (Athey,1984 dan Hendrick, 1986)
iii. Barnett dan Storm (1981) menemukan adanya bukti psikologis
keterkaitan bermain dengan penurunan atau pengurangan kecemasan
dan kegelisahan anak. (Bermain dan Permainan Anak: 2012: 1.14)
Bermain dapat mengembangkan aspek kognitif, emosional,
moral dan fisik anak secara optimal. Selain itu juga bermanfaat untuk
menyalurkan keinginan, rasa ingin tahu, imajinasi dan kreatifitas.
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dapat dijadikan media dalam
proses berpikir karena dapat menunjang perkembangan intelektual,
memberikan kesempatan anak untuk dapat bereksplorasi dan
memperoleh pengetahuan dari pengalaman langsung.
Menurut (Montolulu, 2012: 1.16) mengungkapkan bahwa
melalui kegiatan bermain anak juga memperoleh banyak latihan untuk
mengamati sendiri, membandingkan, menyimpulkan, sehingga lama
78
kelamaan anak dapat menemukan cara-cara sendiri dalam memecahkan
/ menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Untuk anak usia taman
kanak-kanak makna bermain dapat diterapkan dengan pendekatan
belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar
3. Teknik Hias Baju
Kegiatan pembelajaran merupakan proses komunikasi, dalam proses
tersebut guru bertindak sebagai komunikator (Communicator) yang bertugas
menyampaikan pesan pembelajaran kepada penerima pesan ( communicant
), yaitu siswa atau anak. Dalam proses komunikasi pembelajaran, agar pesan
pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh anak diperlukan sarana
penyalur pesan yang disebut media pembelajaran.
Peran media dalam komunikasi pembelajaran dii Taman Kanak-
kanak sangat penting, mengingat salah satu prinsip pembelajaran di TK
adalah anak diharapkan dapat mempelajari sesuatu secara nyata (konkret).
Prinsip kekonkretan tersebut menunjukkan perlunya penggunaan media
sebagai penyalur / penyampai pesan dari guru kepada anak didik agar pesan
/ informasi dapat diterima dan diserap baik oleh anak. Dengan demikian
diharapkan dapat terjadi perubahan berupa kemampuan-kemampuan dalam
hal pengetahuan, sikap, dan juga ketrampilan ( Media dan Sumber Belajar,
2013: 4.3 ). Disamping media salah satu hal yang juga perlu diperhatikan
adalah teknik dalam pembelajaran, teknik berkaitan dengan metode, media
dan juga strategi.
78
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalnya, penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
banyak membutuhkan teknik tersendiri dan secara teknisnya akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah dalam kelas yang siswanya sedikit.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknik diartikan sebagai
metode atau sistem dalam mengerjakan sesuatu, cara membuat atau
melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni. Menurut Gerlach dan
Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa teknik adalah jalan, alat, atau
media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik
kearah tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat diartikan bahwa teknik
pembelajaran merupakan situasi proses pembelajaran yang digunakan
berbagai istilah yang pada dasarnya dimaksudkan untuk menjelaskan cara,
tahapan, atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5
dengan teknik hias baju.
Teknik hias baju adalah suatu teknik yang memanfaatkan /
menggunakan media kertas yang dibentuk pola baju berukuran besar yang
dijadikan sebagai papan dasar yang dilengkapi dengan hiasan bunga-bunga,
penjepit baju, kantong dari kertas warna , kancing baju, dan kartu angka 1-5.
78
Teknik hias baju akan lebih efektif apabila dilakukan dengan metode
bermain. Dengan menggunakan hias baju dapat membantu anak dalam
belajar mengenal lambang bilangan, mengurutkan benda berdasarkan besar
kecil, mengenal konsep banyak sedikit, serta memasangkan benda sesuai
lambang bilangan.
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang relevan dengan yang peneliti lakukan adalah:
a. Penelitian yang dilakukan Wykke Safitri (2017)menunjukkan bawa
kemampuan mengenal lambang bilangan dapat meningkat dengan
media kartu angka. Adapun proses pembelajarannya anak diajak
bercerita dan tanya jawab tentang angka 1-10, anak diberikan tugas
dan diberi kesempatan untuk melakukan permainan dengan kartu
angka yang menarik untuk anak dalam mengenal lambang bilangan.
Hasil penelitian meningkat secara bertahap, hal ini dapat dilihat dari
data hasil observasi pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II. Rata-rata
perolehan persentase pada Prasiklus yaitu 40%, meningkat di Siklus
I dengan persentase sebesar 65% dan meningkat mencapai 87% pada
Siklus II.
b. Penelitian diambil dari Iswanti (2014) dengan hasil bahwa anak
diharapkan mampumengenal bilangan, menyebutkan dan
menunjukkan bilangan 1-10, mengetahui konsep banyak sedikit,
menghubungkan jumlah dengan lambang bilangan, Penelitian ini
78
menggunakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian
yaitu anak kelompok A di TK Abdhu Sallam Banjarmasin yang
berjumlah 15 anak. Analisis data penelitian menggunakan analisis
deskriptif kualitatif. Hasil penelian ini dikatan berhasil karena
indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah mencapai lebih
71%. Peningkatan pemahaman konsep bilangan anak pada prasiklus
sebesar 45,5%, mengalami peningkatan pada siklus I menjadi
70,1%. Selanjutnya pada siklus II menjadi88,4%. Maka dapat
disimpulkan bahwa melalui permainan memasangkan dapat
meningkatkan pemahaman konsep bilangan anak kelompok A TK
Abdhu Sallam Banjarmasin.
c. Penelitian dariEli Misyati (2013)menunjukkan bahwa bermain kartu
angka bergambar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam
mengenal lambang bilangan 1-10. Adapun proses pembelajarannya
pertama anak diajarkan untuk mengenal konsep angka kemudian
dilanjutkan mengenal lambang bilangan. Pada Siklus I anak diajak
bermain dengan cara memasangkan benda-benda konkret dengan
kartu gambar dan kartu angka yang disediakan. Pada Siklus II
pembelajaran dilakukan dengan bermain peran, kartu angka dan
kartu gambar digunakan sebagai uang untuk berperan menjadi
penjual dan pembeli, selanjutnya untuk memantapkan pengenalan
lambang bilangan guru menyediakan kartu angka sensorik yang
angkanya dibuat timbul, agar anak dapat membedakan angka dengan
78
cara meraba. Hasil penelitian ini dikatakan berhasil karena
meningkat secara bertahap, hal ini dapat dilihat dari pencapaian Pra
Siklus 17%, Siklus I 50% dan Siklus II 83%.
2. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan 3
peneliti terdahulu
a. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yang pertama yaitu Wykke Safitri terletak
pada media yang digunakan dan konsep pengembangan bilangan
yang dilakukan. Meskipun sama-sama fokus terhadap
pengembangan bilangan, peneliti wykke Safitri fokus
mengembangkan konsep bilangan 1-10 dan menggunakan media
kartu angka sedangkan peneliti menggunakan teknik hias baju
dengan fokus pengembangan bilangan 1-5.
b. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yang kedua yaitu Iswanti terletak pada media
dan fokus pengembangan yang dilakukan. Meskipun sama-sama
mengembangkan aspek pemahaman bilangan, namun dalam
penelitian iswanti menggunakan permainan memasangkan benda
dan fokus pada pengembangan konsep bilangan 1-10. Sementara
peneliti menggunakan teknik hias baju dan lebih fokus dalam
pengembangan konsep bilangan 1-5.
78
c. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang
dilakukan oleh Eli Misyati terletak pada media dan fokus
pengembangan. Eli Misyati menggunakan kartu angka bergambar
dan metode bermain peran dengan fokus penelitian bilangan 1-10,
sementara peneliti menggunakan teknik hias baju dalam
pengembangan konsep bilangan dan fokus pada pengembangan
bilangan 1-5.
78
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Profil Sekolah
Profil atau identitas sekolah yang didapat peneliti dari wawancara
kepada Kepala Sekolah TK Islam Tarbiyatul Banin 22 adalah sebagai
berikut:
a. Nama Sekolah : TK Islam Tarbiyatul Banin 22
b. Nomor Statistik : 022 0362 04 013
c. Alamat : Jl. KH Asy Ari No.10 Tingkir Lor
d. Kode Pos : 50746
e. Provinsi : Jawa Tengah
f. Telepone : 085740625881
g. Status Sekolah : Swasta
h. Akreditasi : A (Tahun 2008)
i. Jumlah Peserta Didik : 87
j. Jumlah rombel : 5
k. Tahun Pendirian Sekolah : 1997
2. Letak Geografik TK Islam Tarbiyatul Banin 22
78
Lembaga pendidikan Tk Islam Tarbiyatul Banin 22 tepatnya berada
di Dsn Kriyan, Rt: 08 Rw: 01, Jln Kh Asy’ari No.10, Desa Tingkir Lor,
Kec. Tingkir, Kota Salatiga,
3. Visi dan Misi TK Islam Tarbiyatul Banin 22
a. Visi
Membentuk anak yang berakhlakul karimah, cerdas, terampil, mandiri yang
islami.
b. Misi
1. Membiasakan anak berperilaku baik, sopan, santun dengan
keteladanan
2. Melaksanakan pembelajaran yang kreatif aktif inovatif dengan
memadukan kurikulum pemerintah dan yayasan
3. Membiasakan anak belajar sendiri tanpa ditunggu orang tua
4. Melaksanakan pembelajaran agama dengan pembiasaan dan
kegiatan praktek
4. Data Guru dan Siswa Kelompok A
Adapun nama-nama guru di TK Islam Tarbiyatul Banin 22 terlihat
pada tabel dibawah ini
Tabel 3.1. Data Guru Tk Islam Tarbiyatul Banin 22
No Nama Tanggal Lahir Jabatan
1
Siti Munawwiroh
Kab. Semarang 9 September
1953
Kepala Sekolah
78
2
Nurul Djannah
Kab. Semarang 12 Desember
1969
Guru Kelompok A1
3 Siti Asyiyah Sragen 23 Maret 1968 Guru Kelompok B2
4 Sulistyanti Kab. Semarang 15 April 1990 TU
5 Wahyu Ernawati Salatiga 16 Juni 1971 Guru Kelompok B3
6 Wardatun Hidayati Salatiga 13 Juni 1968 Guru Kelompok A2
7 Nafa’ana Maulida Salatiga 14 Juli 1997 Guru Kelompok B1
Tabel 3.2. Data Anak Kelompok A2 TK Islam Tarbiyatul Banin 22
No Nama Anak Jenis Kelamin
1. Davan Khrisna Wijaya L
2. Muhammad Haidar Awar Setiawan L
3. Walad Syarif Muhammad L
4. Amidana Amira Dzakiyya Fashiha P
5. Nadin Anggi Wardana P
6. Ahsanti Ilyata Milla P
7. Albabul Lathof Muhammad L
8. Delisa Safana Ardinnaim P
9. Muhammad Arindra Zulfa L
10. Amailen Dwi Faiha P
11. Fayra Asadiya Zahida P
12. Adzkia Safiya Putrina P
78
13. Zuri Irfana Sauri L
14. Hiya Milladunka Rahma P
15. Muhammad Wildan Ilhamullah L
Jumlah 7 8
5. Struktur Organisasi
Adapun Struktur organisasi di Tk Islam Tarbiyatul Banin 22 terlihat
pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Guru
(Sumber : Dokumentasi TK Islam Tarbiyatul Banin 22 )
Ketua Yayasan
Drs.KH Affandi. Hdw
Kepala Sekolah
Siti Munawwiroh
Kepala Komite
Suali
Dewan Guru Kelas B
Kelas B1
Nafa’ana Maulida
Kelas B2
Asyiyah
Kelas B3
Wahyu Ernawati
Dewan Guru Kelas A
Kelas A1
Nurul Djannah
Kelas A2
Wardatun Hidayati
78
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu siklus I, dan siklus II. Rincian
pelaksanaan dalam tiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus
Pencarian fakta dan data dilakukan melalui diskusi dan wawancara
dengan kepala sekolah, guru kelas A2, dan anak kelompok A2 di TK Islam
Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga. Dari wawancara tersebut didapatkan
data hasil pra siklus dimana kemampuan pemahaman anak tentang konsep
bilangan masih sangat kurang, rata-rata anak sudah bisa membilang namun
dengan hafalan saja. Anak belum mengetahui konsep bilangan, hal tersebut
dapat dibuktikan pada saat guru memberikan pemberian tugas tentang konsep
bilangan seperti membedakan jumlah banyak sedikit, membilang sesuai jumlah
benda, kemampuan pemahaman anak belum terbentuk, dan rata-rata anak
merasa bosan karena pembelajaran kurang menarik.Berdasarkan hasil diskusi
dan wawancara peneliti dan kolaborator (guru kelas) Sepakat untuk
meningkatkan kemampuan pemahamn konsep bilangan 1-5 anak dengan Tenik
Hias Baju. Peneliti dan kolaborator untuk melaksanakan tindakan Siklus I pada
hari Senin-Selasa (3- 4 September 2018) dan Siklus II pada Rabu-Kamis ( 13-
14 September 2018).
Tindakan yang akan dilakukan yaitu melaksanakan kegiatan
pembelajaran meningkatan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5, dari
hasil wawancara peneliti dengan kolaborator, selama ini pembelajaran
78
pengenalan konsep bilangan di Tk Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor
sudah dilakukan, namun belum mencapai hasil yang optimal karena rata-rata
usia anak masih 4 tahun dan dalam pembelajaran anak masih belum bisa fokus,
masih mengandalkan majalah sehingga anak cepat jenuh bahkan minat anak
kurang, guru sudah melakukan variasi kegiatan dan penggunaan APE,
nyanyian, namun hasil yang dicapai belum sesuai dengan harapan. Sebelumnya
guru belum pernah menggunakan teknik hias baju dalam pengenalan konsep
bilangan pada anak.
Berdasaran hasil wawancara dengan guru kelas diperoleh data bahwa
sebagian anak kurang tertarik dan bosan belajar angka / bilangan dengan
majalah, rata-rata anak sudah mampu mebilang angka dengan hafalan namun
anak masih belum memahami konsep bilangan. Berdasarkan data pra siklus
anak, hasil belajar kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5 anak
kelompok A2 di TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga adalah
belum ada yang mencapai tuntas. Indikator dalam pembelajaran ini adalah 75%
sehingga perlu dilanjutkan tindakan pada siklus I.
2. Deskripsi Penelitian Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan tindakan dilakukan pada hari Sabtu, 01 September
2018. Kegiatan pembelajaran siklus I akan dilakukan 2 kali pada hari
Senin-Selasa ( 03-04 September 2018 ) pukul 07.30 WIB sampai dengan
10.00 WIB. Pada kesempatan tersebut peneliti berdiskusi dengan teman
78
sejawat terutama kegiatan yang akan dilakukan pada Siklus I. Hal-hal
yang didiskusikan antara lain:
1) Peneliti menyamakan persepsi dengan kolaborator mengenai
penelitian yang akan dilakukan.
2) Peneliti membuat lembar observasi sebagai instrumen penelitian
pengembangan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5
melalui teknik hias baju.
3) Peneliti mempersiapkan sumber belajar dan alat yang akan
digunakan untuk kegiatan pengembangan konsep bilangan 1-5.
Adapun tema yang digunakan yaitu Pakaian dan Sub Tema yang
digunakan yaitu Jenis-Jenis Pakaian.
4) Menyiapkan media dan peralatan yang akan digunakan dalam
pembelajaran konsep bilangan 1-5
b. Pelaksanaan (Acting)
1) RPPH Pertama
Kegiatan awal (30 menit), anak-anak berbaris didepan kelas,
kemudian masuk kelas duduk melingkar diatas tikar, berdo’a sebelum
kegiatan dan hafalan surat pendek serta doa memakai dan melepas
pakaian, absensi, pembahasan tentang tema “Pakaian Seragam”.
Dilanjutkan dengan pembahasan kegiatan yang akan dilakukan.
78
Kegiatan inti (60 menit), membilang benda 1-5 dengan kancing
baju, menempel potongan gambar baju sejumlah 2 sesuai warna,
praktik mengancingkan dan melipat baju seragam.
Istirahat (30 menit), anak-anak berdo’a, cuci tangan, makan
bekal kemudian dilanjutkan dengan bermain bebas didalam dan diluar
kelas.
Kegiatan akhir (30 menit), anak-anak menyanyikan lagu
“Seragamku”, mengulas kegiatan yang dilakukan hari ini, guru
menanyakan perasaan anak, dilanjutkan doa penutup, pesan dan salam
2) RPPH Kedua
Kegiatan awal (30 menit), anak-anak berbaris didepan kelas,
kemudian masuk kelas duduk melingkar diatas tikar, berdo’a sebelum
kegiatan, membaca asma’ul khusna, absensi, pembahasan tema tentang
“Pakaian Pesta”. Dilanjutkan dengan pembahasan kegiatan yang akan
dilakukan.
Kegiatan Inti (60 menit), menempel bentuk kancing baju sesuai
urutan angka 1-5, melingkari gambar balon sejumlah 5 menggunakan
crayon, permainan menghias baju pesta dengan cara menempel bentuk
bunga sejumlah 5
Istirahat (30 menit), anak-anak berdo’a, cuci tangan, makan
bekal dilanjutakan bermain bebas didalam dan diluar kelas.
78
Kegiatan akhir (30 menit), anak-anak menyanyikan lagu
“Selamat Ulang tahun”, mengulas kegiatan yang dilakukan hari ini,
guru menanyakan perasaan anak, dilanjutkan doa penutup, pesan dan
salam. .
c. Observasi
Guru melakukan pengamatan ketika anak sedang melakukan
kegiatan. Mengamati aspek perkembangan mengenai kemampuan
pemahaman konsep bilangan 1-5. Observasi pada penelitian ini
menggunakan lembar observasi siswa.
d. Refleksi
Tahap akhir dari siklus pertama ini peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai diantaranya;
1) Sebagian besar siswa mulai tertarik dan fokus dalam kegiatan
pembelajaran, mau mendengarkan dan memperhatikan guru
2) Sebagian siswa aktif dalam proses pembelajaran
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam
pembelajaran namun masih ada beberapa kekurangan dalam
pembelajaran, antara lain:
1) Dalam pembelajaran masih ada siswa yang pasif.
2) Masih ada siswa yang asik bermain dan mengganggu teman
3) Penggunaan waktu yang kurang efesien karena kurangnya
kemampuan guru mengelola dan mengkondisikan anak saat
pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai secara
78
optimal dan rancangan kegiatan tidak berjalan seperti yang
diharapkan.
4) Pengetahuan siswa terhadap bilangan masih sebatas hafalan, belum
paham konsep angka.
5) Beberapa siswa masih perlu bimbingan dari guru
Untuk mengatasi kekurangan sikus I peneliti melakukanide
perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi
kekurangan yang sama, antara lain:
1) Guru lebih terampil dalam mengkondisikan anak
2) Menentukan strategi yang dapat menarik perhatian anak
3) Guru mengelola waktu secara baik
4) Memotivasi anak
3. Deskripsi Penelitian Siklus II
a. Perencanaan ( planning )
Perencanaan tindakan dilakukan pada hari Sabtu, 08 September
2018. Kegiatan pembelajaran siklus II akan dilakukan 2 kali pada hari
Rabu-Kamis ( 13-14 September 2018 ) pukul 07.30 WIB sampai dengan
10.00 WIB. Pada kesempatan tersebut peneliti berdiskusi dengan teman
sejawat terutama kegiatan yang akan dilakukan pada Siklus I. Hal-hal
yang didiskusikan antara lain:
1) Peneliti menyamakan persepsi dengan teman sejawat mengenai
penelitian yang akan dilakukan.
78
2) Peneliti membuat lembar observasi sebagai instrumen penelitian
pengembangan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5
melalui teknik hias baju.
3) Peneliti mempersiapkan sumber belajar dan alat yang akan digunakan
untuk kegiatan pengembangan konsep bilangan 1-5. Adapun tema
yang digunakan yaitu Pakaian dan Sub Tema yang digunakan yaitu
Jenis-Jenis Pakaian.
4) Menyiapkan media dan peralatan yang akan digunakan dalam
pembelajaran konsep bilangan 1-5
b. Pelaksanaan ( Acting )
1) RPPH Pertama
Kegiatan awal (30 menit), anak-anak berbaris didepan kelas,
kemudian anak diajak menirukan gerakan olahraga sederhana, masuk
kelas duduk melingkar diatas tikar, berdo’a sebelum kegiatan dan
membaca sholawat nariyah, absensi, pembahasan tentang tema
“Pakaian Olahraga”. Dilanjutkan dengan pembahasan kegiatan yang
akan dilakukan.
Kegiatan inti (60 menit), membuat gambar kancing sesuai
dengan angka, membilang banyak benda dengan cara menempel
potongan baju sejumlah bilangan 1-5, menulis huruf “b” dan melingkari
gambar sesuai angka.
78
Istirahat (30 menit), anak-anak berdo’a, cuci tangan, makan
bekal kemudian dilanjutkan dengan bermain bebas didalam dan diluar
kelas.
Kegiatan akhir (30 menit), anak-anak menyanyikan lagu “Disini
Senang”, mengulas kegiatan yang dilakukan hari ini, guru menanyakan
perasaan anak, dilanjutkan doa penutup, pesan dan salam
2) RPPH Kedua
Kegiatan awal (30 menit), anak-anak berbaris didepan kelas,
kemudian masuk kelas duduk melingkar diatas tikar, berdo’a sebelum
kegiatan dan membaca hadits dilarang marah, absensi, pembahasan
tentang tema “Pakaian Muslim”. Dilanjutkan dengan pembahasan
kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan inti (60 menit), menulis urutan angka 1-5 dengan
spidol, mewarnai gambar yang jumlahnya lebih banyak dengan
menggunakan crayon, menempel potongan gambar baju sesuai pola
warna kuning merah biru.
Istirahat (30 menit), anak-anak berdo’a, cuci tangan, makan
bekal kemudian dilanjutkan dengan bermain bebas didalam dan diluar
kelas.
Kegiatan akhir (30 menit), mengulas kegiatan yang dilakukan
hari ini, guru menanyakan perasaan anak, dilanjutkan doa penutup,
pesan dan salam
78
c. Observasi
Dari observasi yang dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi, pada siklus II ini terjadi peningkatan dalam kemampuan
pemahaman konsep bilangan 1-5. Siswa sudah memahami tentang
konsep bilangan 1-5, sebagian besar siswa sudah tertarik untuk
menghitung jumlah benda, anak sudah mampu mengetahui konsep
banyak sedikit. Semangat anak dalam mengerjakan tugas semakin
berkembang. Kondisi kelas juga menjadi lebih kondusif dan siswa aktif
dalam mengikuti pembelajaran.
d. Refleksi
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, dapat
disimpulkanbahwa kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5 pada
siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena semua siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran secara aktif dengan menggunakan teknik
hias baju. Selain itu hasil nilai yang di dapat juga menunjukkan
perubahan hasil yang sangat baik. Siswa terlihat aktif, semangat dan
senang dalam proses pembelajaran, maka tidak diperlukan untuk siklus
selanjutnya.
e. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2008 : 101) instrument penelitian
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam kegiatan penelitian
untuk mengumpulkan data.
78
No Indikator Siklus I Siklus II
1. Mengetahui konsep banyak dan
sedikit
2. Membilang banyak benda satu sampai
sepuluh
3. Mengenal konsep bilangan
4. Mengenal lambang bilangan
Tabel 3.3 Indikator yang diamati tiap siklus
78
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Per Siklus
1. Ketentuan Penilaian
Adapun penilaian pada lembar kerja anak didik menggunakan
skor/angka (kuantitatif) yang akan diolah menjadi data kualitatif dengan
ketentuan sebagai berikut :
No Indikator Kriteria Penilaian Skor
1 Mengetahui konsep
banyak dan sedikit
Jika anak sudah mampu
membedakan konsep banyak-
sedikit pada beberapa
kumpulan benda
3
Jika anak dibantu dan
diberi jawaban teman
dalam membedakan
konsep banyak sedikit
2
Jika anak sama sekali
belum mampu
membedakan konsep banyak-
sedikit, meskipun diulang-
ulang oleh guru
1
78
2 Membilang
banyak benda
satu sampai sepuluh.
Jika anak sudah
mampu membilang benda
dan menunjuk benda
1-10 ataupun sesuai jumlah
yang ditentukan
3
Jika anak sudah cukup lancar
dalam mengurutkan
membilang sesuai jumlah
benda yang ada
2
Jika anak kurang lancar
dalam mengurutkan
membilang jumlah benda
1
3 Mengenal
konsep bilangan
Jika anak sudah mampu
Mengetahui dan
mampu membedakan
konsep bilangan
sesuai penugasan
yang diberikan guru
3
Jika anak kurang paham
dan belum lancar
dalam membedakan
konsep bilangan
sesuai penugasan yang
2
78
diberikan guru
Jika anak sama sekali
belum memahami
konsep bilangan dan
masih memerlukan
bantuan dalam
mengerjakan penugasan
yang diberikan guru
1
4 Mengenal
lambang bilangan
Jika anak sudah mampu
membedakan lambang
bilangan dengan mengurutkan
bilangan
3
Jika anak sudah cukup bisa
membedakan lambang
bilangan dengan
mengurutkan bilangan
2
Jika anak belum lancar dalam
membedakan lambang
bilangan
1
Tabel 4.1 Tabel Rubrik Penilaian
Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan 1-5
78
Dari hasil diskusi peneliti dengan kolaborator dan kepala sekolah, maka
diputuskan indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu sebesar
75%. Bila anak mampu mencapai nilai / hasil pencapaian lebih dari 75% pada
siklus II, anak dapat dikatakan sudah berhasil memahami konsep bilangan 1-5
dan sebaliknya apabila hasil pencapaian kurang dari 75% pada Siklus II,
maka anak dikatakan belum mampu menguasai pembelajaran kemampuan
mengenal lambang bilangan.
2. Data Pra Siklus
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Pra Siklus
No Nama
Indikator Pra Siklus
Mengeta
hui
konsep
banyak
dan
sedikit
Membila
ng
banyak
benda
satu
sampai
sepuluh
Mengenal
konsep
bilangan
Mengenal
lambang
bilangan
Nilai
atau
Skor
1 DKW 1 1 1 1 25
2 MHAS 1 2 2 1 38
3 WSM 1 1 2 1 30
4 AADF 2 1 1 1 30
5 NAW 2 2 2 2 50
6 AIM 1 1 1 1 25
7 ALM 1 2 1 1 30
8 DSA 1 2 1 2 38
9 MAZ 1 2 1 1 30
10 ADF 1 2 2 1 38
78
Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan
= 4 x 4 = 16
Persentase Keberhasilan Kelas = Total persentase pencapaian kelas x 100%
Jumlah siswa
= 487 X100% = 32,46% Dibulatkan 32%
15
11 FAZ 2 2 1 1 38
12 ASP 1 1 1 1 25
13 ZIS 1 2 1 1 30
14 HMR 1 2 1 1 30
15 MWI 1 1 2 1 30
Jumlah Nilai Total Satu Kelas 487
Keterangan :
Dari tabel tersebut, maka dapat diketahui persentase pencapaian tiap
anak, karena nilainya dibawah KKM/standar keberhasilan yaitu 75%,
maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak belum maksimal, dan
masih memerlukan perbaikan. Sedangkan rata–rata persentase
pencapaian kelas pada saat Pra Siklus yaitu sebesar 32%.
Persentase Pencapaian Anak = Jumlah skor yang dicapai tiap amatan X 100 %
Jumlah skor maksimum
Nama A T P = 4X 100% = 25%
16
78
3. Data Hasil Pengamatan Siklus I
b. Hasil Perkembangan Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan
data pada Siklus I, maka dapat disajikan kedalam tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Siklus I
No Nama
Indikator Siklus I
Mengetahui
konsep
banyak dan
sedikit
Membila
ng
banyak
benda
satu
sampai
sepuluh
Mengenal
konsep
bilangan
Mengenal
lambang
bilangan Nilai atau
Skor
1 DKW 2 3 2 3 63
2 MHAS 2 2 3 2 56
3 WSM 1 2 2 2 44
4 AADF 3 2 3 3 69
5 NAW 3 2 4 3 75
6 AIM 3 1 3 2 56
7 ALM 3 3 4 2 75
8 DSA 3 3 3 2 69
9 MAZ 2 3 3 3 69
10 ADF 3 3 4 3 81
11 MAZ 2 1 3 2 50
12 ASP 3 3 2 2 63
13 ZIS 2 3 3 2 63
14 HMR 2 2 3 3 63
15 MWI 3 3 3 2 69
Jumlah Nilai Total Satu Kelas 965
78
Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan
= 4 x 4 = 16
Persentase Keberhasilan Kelas = Total persentase pencapaian kelas x 100%
Jumlah siswa
= 964 X 100% = 64,33% Dibulatkan 64 %
15
Keterangan :
Dari tabel tersebut, maka diketahui persentase pencapaian tiap anak,
karena nilainya dibawah KKM/standar keberhasilan yaitu 75%, maka
dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak belum maksimal, dan masih
memerlukan perbaikan. Sedang rata–rata persentase pencapaian kelas
pada saat Siklus I yaitu sebesar 64%.
Persentase Pencapaian Anak = Jumlah skor yang dicapai tiap amatan X 100 %
Jumlah skor maksimum
Nama A T P = 10X 100% = 63%
16
78
c. Hasil Observasi Anak dan Guru
a) Hasil Observasi Anak Siklus I
No Aspek yang
diamati
Skor Keterangan
1 2 3 4
1. Merespon apersepsi
yang diberikan guru
Mulai
berkembang
2. Memperhatikan
penjelasan guru
Berkembang
sesuai
harapan
3. Menjawab
pertanyaan yang
diberikan guru
Mulai
berkembang
4. Berani bertanya dan
mengemukakan
pendapat
Mulai
berkembang
5. Mengungkapkan
informasi yang telah
diketahui
Berkembang
sesuai
harapan
6. Mampu
melaksanakan
kegiatan dalam
pembelajaran
dengan baik serta
Mulai
berkembang
78
bertanggung jawab
7. Mengerjakan
evaluasi
Berkembang
sesuai
harapan
Tabel 4.4 Hasil Observasi Anak Siklus I
Keterangan :
BB = Belum Berkembang (1)
MB = Mulai Berkembang (2)
BSH = Berkembang Sesuai Harapan (3)
BSB = Berkembang Sangat Baik (4)
b) Hasil Observasi Guru Siklus I
Tabel 4.5 Hasil Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
A. Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapann siswa
78
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi
(kaitannya dengan materi)
4.. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan
pelajaran yang akan dipelajari
B. Sikap Guru Dalam
Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan
tidak mengganggu perhatian siswa
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran
dengan menggunakan teknik
hias baju
10. Memberikan perhatian yang
sama antar kelompok
C. Penguasaan
Materi Pembelajaran
11. Bahan belajar disajikan
sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
78
12. Kejelasan dalam menjelaskan
materi ajar
13. Kejelasan dalam memberikan
contoh dari materi ajar
14. Mampu memberikan variasi
dalam menympaikan materi
tentang konsep bilangan
dengan teknik hias baju
D. Kegiatan Belajar Mengajar
15. Penyajian materi ajar sesuai
dengan tujuan dan indikator yang
telah ditetapkan
16. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar
melalui teknik hias baju
17. Memfasilitasi siswa selama
kegiatan belajar konsep
bilangan melalui teknik hias baju
18. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
E. Evaluasi Pembelajaran
19. Penilain relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
20. Penilaian yang diberikan
sesuai dengan RPP
78
F. Kemampuan Menutup
Kegiatan Pemebelajaran
21. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
22. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
Jumlah - 28 24 -
Total 52
Kategori Sedang
Keterangan :
Skor Nilai Rentang Nilai
4 = Sangat Baik 76 – 100 = Baik
3 = Baik 51 – 75 = Sedang
2 = Cukup 26 – 50 = Kurang
1 = Kurang Baik 01 – 25 = Sanagt Kurang
4. Data Hasil Pengamatan Siklus II
a. Hasil Perkembangan Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan
data pada Siklus II, maka dapat dilihat dalam tabel berikut:
78
Persentase Keberhasilan Kelas = Total persentase pencapaian kelas x 100%
Jumlah siswa
= 1201X 100% = 80.93% dibulatkan
15
menjadi 81%
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Siklus II
No Nama
Indikator Siklus II
Mengetahui
konsep
banyak dan
sedikit
Membilang
banyak
benda satu
sampai
sepuluh
Mengenal
konsep
bilangan
Mengenal
lambang
bilangan
Nilai
atau
Skor
1 DKW 3 3 4 3 81
2 MHAS 3 3 3 2 69
3 WSM 3 3 4 2 75
4 AADF 4 3 4 3 88
5 NAW 4 4 4 3 94
6 AIM 3 4 4 3 88
7 ALM 4 4 3 3 88
8 DSA 4 4 4 3 94
9 MAZ 4 3 3 3 81
10 ADF 3 3 2 3 69
11 MAZ 3 3 3 3 75
12 ASP 2 4 4 3 81
13 ZIS 3 3 3 3 75
14 HMR 3 2 4 3 75
15 MWI 3 3 4 3 81
Jumlah Nilai Total Satu Kelas 1214
Keterangan:
Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan
= 4 x 4 = 16
78
Dari tabel tersebut, maka diketahui persentase pencapaian tiap anak,
karena nilainya dibawah KKM/standar keberhasilan yaitu 75%, maka
dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak belum maksimal, dan masih
memerlukan perbaikan. Sedang rata–rata persentase pencapaian kelas
pada saat Siklus II yaitu sebesar 81%.
b. Hasil Observasi Anak dan Guru Siklus II
a) Hasil Observasi Anak Siklus II
No Aspek yang diamati Skor Keterangan
1 2 3 4
1. Merespon apersepsi
yang diberikan guru
Berkembang
sesuai
harapan
2. Memperhatikan
penjelasan guru
Berkembang
sesuai
harapan
3. Menjawab
pertanyaan yang
Berkembang
sangat baik
Persentase Pencapaian Anak = Jumlah skor yang dicapai tiap amatan X 100 %
Jumlah skor maksimum
Nama A T P = 13X 100% = 81,25% dibulatkan menjadi 81%
16
78
diberikan guru
4. Berani bertanya dan
mengemukakan
pendapat
Mulai
berkembang
5 Mengungkapkan
informasi yang telah
diketahui
Berkembang
sesuai
harapan
6 Mampu
melaksanakan
kegiatan dalam
pembelajaran dengan
baik serta
bertanggung jawab
Berkembang
sesuai
harapan
7 Mengerjakan evaluasi Berkembang
sesuai
harapan
Tabel 4.7 Hasil Observasi Anak Siklus II
Keterangan :
BB = Belum Berkembang (1)
MB = Mulai Berkembang (2)
BSH = Berkembang Sesuai Harapan (3)
BSB = Berkembang Sangat Baik (4)
78
b) Hasil Observasi Guru Siklus II
Tabel 4.8 Hasil Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
A. Kemampuan Guru
Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi
(kaitannya dengan materi)
4. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan
bahan pelajaran yang
akan dipelajari
B. Sikap Guru Dalam
Proses Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan
tidak mengganggu
perhatian siswa
8. Antusiasme dalam
penampilan
9. Menarik perhatian siswa dalam
78
proses pembelajaran
dengan menggunakan teknik
hias baju
10. Memberikan perhatian yang
sama antar kelompok
C. Penguasaan
Materi Pembelajaran
11. Bahan belajar disajikan
sesuai dengan langkah
-langkah yang
direncanakan dalam RPP
12. Kejelasan dalam
menjelaskan materi ajar
13. Kejelasan dalam
memberikan contoh dari
materi ajar
14. Mampu memberikan
variasi dalam
menympaikan materi
tentang konsep bilangan
dengan teknik hias baju
D. Kegiatan Belajar Mengajar
15. Penyajian materi ajar
sesuai dengan tujuan
78
dan indikator yang
telah ditetapkan
16. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar
melalui teknik hias baju
17. Memfasilitasi siswa
selama kegiatan belajar
konsep bilangan melalui
teknik hias baju
18. Ketepatan dalam
penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
E. Evaluasi Pembelajaran
19. Penilain relevan dengan
tujuan yang telah ditetapkan
20. Penilaian yang diberikan
sesuai dengan RPP
F. Kemampuan
Menutup Kegiatan
Pemebelajaran
21. Meninjau kembali materi
yang telah diberikan
22. Memberi kesempatan
untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
78
Jumlah - - 36 40
Total 76
Kategori Baik
Keterangan :
Skor Nilai Rentang Nilai
4 = Sangat Baik 76 – 100 = Baik
3 = Baik 51 – 75 = Sedang
2 = Cukup 26 – 50 = Kurang
1 = Kurang Baik 01 – 25 = Sanagt Kurang
B. Pembahasan
1. Ketentuan Hasil AkhirPeningkatan Kemampuan Pemahaman
KonsepBilangan 1-5
Apabila persentase pencapaian anak lebih kecil dari KKM / standar
keberhasilan yaitu 75%, maka anak tersebut dikatakan belum memahami
konsep bilangan 1-5 yang telah diajarkan dan dilambangkan “Belum Tuntas”.
Apabila persentase pencapaian anak sama atau lebih dari KKM / standar
keberhasilan yaitu 75%, maka anak tersebut dikatakan telah memahami dan
menguasai konsep bilangan 1-5, dilambangkan “Tuntas”.
78
2. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian dengan Persentase KKM
Pra Siklus
Adapun hasil pengolahan data dari penelitian Pra Siklus yang
didapatkan, hasil persentase pencapaian pemahaman konsep bilangan 1-5
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Pencapaian Pra Siklus dengan KKM
No Nama Persentase
Pencapaian
KKM (%) Status
Pencapaian
1 DKW 25 75 Belum Tuntas
2 MHAS 38 75 Belum Tuntas
3 WSM 30 75 Belum Tuntas
4 AADF 30 75 Belum Tuntas
5 NAW 50 75 Belum Tuntas
6 AIM 25 75 Belum Tuntas
7 ALM 30 75 Belum Tuntas
8 DSA 38 75 Belum Tuntas
9 MAZ 30 75 Belum Tuntas
10 ADF 38 75 Belum Tuntas
11 MAZ 38 75 Belum Tuntas
12 ASP 25 75 Belum Tuntas
13 ZIS 30 75 Belum Tuntas
14 HMR 30 75 Belum Tuntas
78
15 MWI 30 75 Belum Tuntas
Adapun rekapitulasi data pada pra siklus seperti terlihat diatas,
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Pra Siklus
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata kelas 32%
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 0
3 Standar keberhasilan kelas 75%
3. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian dengan Persentase KKM
Siklus I
Adapun hasil pengolahan data dari penelitian Siklus I yang
dilaksanakan pada hari 3-4 September 2018 didapatkan hasil pencapaian
kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5 sebagai berikut :
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I dengan KKM
No Nama Persentase
Pencapaian
KKM (%) Status
Pencapaian
1 DKW 63 75 Belum Tuntas
2 MHAS 56 75 Belum Tuntas
3 WSM 44 75 Belum Tuntas
4 AADF 69 75 Belum Tuntas
78
5 NAW 75 75 Tuntas
6 AIM 56 75 Belum Tuntas
7 ALM 75 75 Tuntas
8 DSA 69 75 Belum Tuntas
9 MAZ 69 75 Belum Tuntas
10 ADF 81 75 Tuntas
11 MAZ 50 75 Belum Tuntas
12 ASP 63 75 Belum Tuntas
13 ZIS 63 75 Belum Tuntas
14 HMR 63 75 Belum Tuntas
15 MWI 69 75 Belum Tuntas
Adapun rekapitulasi data pada siklus I seperti terlihat diatas, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.12 Rekapitulasi Data Siklus 1
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata kelas 64%
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 3
3 Standar keberhasilan kelas 75%
78
4. Perbandingam Hasil Persentase Pencapaian dengan Persentase KKM
Siklus II
Adapun hasil pengolahan data dari penelitian Siklus II yang
dilaksanakan Hari 13-14 September 2018 didapatkan hasil pencapaian
kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5 sebagai berikut.
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II dengan KKM
No Nama Persentase
Pencapaian
KKM (%) Status
Pencapaian
1 DKW 81 75 Tuntas
2 MHAS 69 75 Belum Tuntas
3 WSM 75 75 Tuntas
4 AADF 88 75 Tuntas
5 NAW 94 75 Tuntas
6 AIM 88 75 Tuntas
7 ALM 88 75 Tuntas
8 DSA 94 75 Tuntas
9 MAZ 81 75 Tuntas
10 ADF 69 75 Belum Tuntas
11 MAZ 75 75 Tuntas
12 ASP 81 75 Tuntas
13 ZIS 75 75 Tuntas
14 HMR 75 75 Tuntas
15 MWI 81 75 Tuntas
78
Adapun rekapitulasi data pada siklus II seperti terlihat diatas, dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.14 Rekapitulasi Data Siklus II
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata kelas 81%
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 13
3 Standar keberhasilan kelas 75%
Dari tabel diatas bahwa rata-rata penguasaan pemahaman konsep
bilangan 1-5 dalam satu kelas yaitu 81%, diatas KKM/standar keberhasilan
yang disepakati peneliti dengan pihak sekolah yaitu 75%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa adanya peningkatan kemampuan pemahaman konsep
bilangan 1-5 dengan sangat baik. Dari data diatas dapat disimpulkan
sebagian besar anak “Tuntas”, hanya ada 2 anak saja yang masih belum
tuntas.
Peningkatan data dari Pra siklus sampai Siklus II, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
78
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan kemampuan
Pemahaman Konsep Bilangan 1-5
Dari data yang telah di sajikan dapat disimpulkan bahwa dengan teknik
hias baju dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5
pada anak kelompok A TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
peningkatan rata-rata pencapain kelas dari Pra Siklus sebesar 32% meningkat
pada Siklus 1 yang rata-rata pencapaian kelas sebesar 64% dan semakin
meningkat pada Siklus II dimana rata-rata pencapaian kelas 81%.
Jadi teknik hias baju terbukti dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep bilangan 1-5 pada anak kelompok A2 di TK Islam
Tarbiyatul Banin 22 Tingkir Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan
sangat baik, seperti hasil penelitian Dewi Lestari (2014) yang menunjukkan
bahwa dengan permainan kartu angka dan penggunaan media yang nyata
dalam kegiatan membilang dapat meningkatkan kemampuan mengenal
lambang bilangan 1-10 dengan perolehan persentase pra siklus 55,55%,
meningkat pada siklus 1 sebesar 65% dan mencapai 86% pada siklus II.
0%
50%
100%
Pencapaian
Diagram Peningkatan Kemampuan Pemahaman
Konsep Bilangan 1-5
Pra Siklus Siklus I Siklus II
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik hias baju
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-5 anak
kelompok A TK Islam Tarbiyatul Banin 22 Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak terutama
dalam pemahaman konsep 1-5 dapat dilihat dari hasil data observasi
pembelajaran yang diperoleh, yaitu pada Pra Siklus kemampuan pemahaman
konsep bilangan 1-5 rata-rata pencapaian kelas anak didik sebesar 32%
meningkat pada Siklus 1 sebesar 64% dan dilanjutkan pada Siklus II meningkat
sebesar 81% . Total peningkatan yang terjadi dari sebelum tindakan (Pra Siklus)
sampai Siklus II sebesar 49%, yaitu dari 32% menjadi 81% dengan KKM 75 %.
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan
kreatifitasnya dalam mengajar, yaitu salah satunya melalui teknik hias baju.
2. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitifnya
terutama pemahaman konsep dengan teknik hias baju.
3. Bagi sekolah diharapkan dapat mendukung dan menyediakan sarana
prasarana yang bervariasi dalam proses pembelajaran
78
4. Bagi teman sejawat diharapkan bersedia bekerja sama dan mendukung
untuk upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak terutama dalam
pemahaman konsep bilangan 1-5 dengan teknik hias baju supaya
kemampuan anak dapat berkembang dengan maksimal.
5. Bagi teman sejawat dapat mengembangkan model, media dan kegiatan yang
bervariasi serta menarik untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak
di bidang lain, agar kemampuan anak dapat tercapai sesuai indikator yang
direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Muhammad. 2014. Anak Cerdas dan Bahagia Dengan Pendidikan Positif. Jakarta: PT Mizan Publika. Arikunto, Suharsimi,dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Depdiknas. 2009. Permendiknas No 58 Tahun 2009 Tentang Standar pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Pendidikan, Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Hainstock, Elisabeth G. 1999. Metode Pengajaran Montessori. Jakarta: PT Pustaka
Delapratas.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Depdikbud.
Montolulu.B.E.T. Dkk. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Muhibbin Syah. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2012. Manajemen PAUD. BANDUNG: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional.Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.
Razah, N.A & Rais Latief. 1980. Terjemah Hadist Shahih-Muslim. Jakarta: Balai
Pustaka Al Husna.
Rusman. 2010 Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme
Guru Edisi (Kedua). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Sujiono, Yuliani Nurani. Dkk. 2011.Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PT.
Bintang Pustaka Abadi.
UU No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Visimedia.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
SIKLUS 1 (Pertemuan 1)
Semester/Bulan/Minggu ke : 1/ September / 9
Hari, Tanggal : Selasa, 3 September 2018
Kelompok/Usia : A/ 4-5 tahun
Tema/Sub tema/Sub-sub tema : Kebutuhanku / Jenis-Jenis Pakaian /
Seragam Sekolah
KD : 1.1, 3.10-4.10, 2.8, 4.12.
Muatan / Materi Pembelajaran : Konsep-Konsep :
Membaca surat pendek, doa berpakaian - Moral : membaca doa berpakaian
Pengembangan motorik halus -MH : menempel potongan baju sesuai warna,
Praktik melipat dan mengancingkan baju
Konsep bilangan 1-5 - Kog : membilang benda dengan kancing baju
- Seni : menyanyi lagu seragamku
Alat dan Bahan :
Gambar pakaian seragam
Baju seragam anak
LK anak, kancing baju warna warni
LK anak, potongan bentuk baju warna (merah, kuning, hijau), lem
A. PEMBUKAAN (30 menit )
Penerapan SOP Pembukaan
Hafalan surat pendek, membaca doa memakai dan melepas pakaian (NA
1.1)
Absensi
Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang pakaian seragam (Bhs. 3.10-4.10)
Anak mengamati gambar pakaian seragam
Guru menerangkan dan memberikan contoh tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
B. INTI (60 menit )
Anak melaksanakan kegiatan sesuai yang diminatinya
1. Membilang benda 1-5 dengan kancing baju warna warni
2. Menempel potongan gambar baju sesuai dengan warna sejumlah 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
SIKLUS 1 (Pertemuan 2)
Semester/Bulan/Minggu ke : 1/ September / 9
Hari, Tanggal : Selasa, 4 September 2018
Kelompok/Usia : A/ 4-5 tahun
Tema/Sub tema/Sub-sub tema : Kebutuhanku/ Jenis-Jenis Pakaian/
Pakaian Pesta
KD : 1.1, 3.10-4.10, 2.8, 4.12.
Muatan / Materi Pembelajaran : Konsep-Konsep :
Membaca asma’ul khusna - Moral : membaca asma’ul Khusna
Pengembangan motorik halus - MH : menghias baju dengan menempel
Konsep bilangan 1-5 - Kog : melingkari benda sejumlah 5
- Seni : menyanyi lagu selamat ulang tahun
Alat dan Bahan :
Gambar pakaian pesta
Pola baju pesta ukuran besar, bentuk bunga, lem
Lembar kerja gambar balon, crayon
C. PEMBUKAAN (30 menit )
Penerapan SOP Pembukaan
Membaca Asma’ul khusna (NA 1.1)
Absensi
Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang pakaian pesta (Bhs. 3.10-4.10)
Anak mengamati gambar pakaian pesta
Guru menerangkan dan memberikan contoh tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
D. INTI (60 menit )
Anak melaksanakan kegiatan sesuai yang diminatinya
3. Menghias baju pesta dengan menempel bentuk bunga sejumlah 5
4. Melingkari gambar balon dengan crayon sejumlah 5
E. ISTIRAHAT/ CUCI TANGAN/ MAKAN/ BERMAIN (30 menit)
SOP cuci tangan, makan, bermain.
F. PENUTUP (30 menit)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
SIKLUS II (Pertemuan 1)
Semester/Bulan/Minggu ke : 1/ September / 11
Hari, Tanggal : Rabu, 13 September 2018
Kelompok/Usia : A/ 4-5 tahun
Tema/Sub tema/Sub-sub tema : Kebutuhanku / Jenis-Jenis Pakaian /
Pakaian Olahraga
KD : 1.1, 3.10-4.10, 2.8, 4.12.
Muatan / Materi Pembelajaran : Konsep-Konsep :
Membacasholawat nariyah - Moral : membaca sholawat nariyah
Pengembangan motorik halus - MH : membuat gambar kancing baju sejumlah
angka, menempel gambar baju,
menjiplak huruf “ b”
Konsep bilangan 1-5 - Kog : menyebutkan manfaat berolahraga
Pengembangan Fisik Motorik Kasar - FMK : Menirukan gerakan olahraga sederhana
Alat dan Bahan :
Gambar pakaian olahraga
LK, lem, potongan gambar baju
Pensil, buku anak
Crayon, LK
A. PEMBUKAAN (30 menit )
Penerapan SOP Pembukaan
Membaca sholawat nariyah (NA 1.1)
Absensi
Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang pakaian olahraga (Bhs. 3.10-4.10)
Anak mengamati gambar pakaian olahraga
Guru menerangkan dan memberikan contoh tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
B. INTI (60 menit )
Anak melaksanakan kegiatan sesuai yang diminatinya
1. Membuat kancing baju dengan crayon sesuai angka
2. Membilang benda 1-5 dengan menempel potongan gambar baju.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)
SIKLUS II (Pertemuan 2)
Semester/Bulan/Minggu ke : 1/ September / 11
Hari, Tanggal : Kamis, 14 September 2018
Kelompok/Usia : A/ 4-5 tahun
Tema/Sub tema/Sub-sub tema : Kebutuhanku / Jenis-Jenis Pakaian /
Pakaian muslim
KD : 1.1, 3.10-4.10, 2.8, 4.12.
Muatan / Materi Pembelajaran : Konsep-Konsep :
Membaca Hadits - Moral : membaca hadits
Pengembangan motorik halus - MH : menempel potongan gambarsesuai pola
Konsep bilangan 1-5 - Kog : mewarnai gambar yang jumlahnya
lebih banyak, mengurutkan pola,
menulis urutan angka 1-5
Alat dan Bahan :
Gambar baju muslim laki-laki dan perempuan
Spidol, LK,
Crayon, LK
Potongan gambar baju (merah, kuning, biru), lem
A. PEMBUKAAN (30 menit )
Penerapan SOP Pembukaan
Membaca hadits larangan marah(NA 1.1)
Absensi
Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang pakaian muslim, menutup aurat
(Bhs. 3.10-4.10)
Anak mengamati gambar pakaian muslim
Guru menerangkan dan memberikan contoh tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
G. Kemampuan Guru
Membuka Pelajaran
23. Memeriksa kesiapan siswa
24. Memberikan motivasi awal
25. Memberikan apersepsi
(kaitannya dengan materi)
26. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
27. Memberikan acuan bahan
pelajaran yang akan dipelajari
H. Sikap Guru Dalam Proses
Pembelajaran
28. Kejelasan artikulasi suara
29. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
30. Antusiasme dalam penampilan
31. Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran dengan
menggunakan teknik hias baju
32. Memberikan perhatian yang
sama antar kelompok
I. Penguasaan Materi
Pembelajaran
33. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
34. Kejelasan dalam menjelaskan
materi ajar
35. Kejelasan dalam memberikan
contoh dari materi ajar
36. Mampu memberikan variasi
dalam menympaikan materi
tentang konsep bilangan
dengan teknik hias baju
J. Kegiatan Belajar Mengajar
37. Penyajian materi ajar sesuai
dengan tujuan dan indikator
yang telah ditetapkan
38. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar
melalui teknik hias baju
39. Memfasilitasi siswa selama
kegiatan belajar konsep
bilangan melalui teknik hias
baju
40. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
K. Evaluasi Pembelajaran
41. Penilain relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
42. Penilaian yang diberikan
sesuai dengan RPP
L. Kemampuan Menutup
Kegiatan Pemebelajaran
43. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
44. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan
Jumlah - - 36 40
Total 76
Kategori Baik
Lembar Observasi Anak
No Aspek yang diamati Skor Keterangan
1 2 3 4
5. Merespon apersepsi
yang diberikan guru
Berkembang
sesuai harapan
6. Memperhatikan
penjelasan guru
Berkembang
sesuai harapan
7. Menjawab pertanyaan
yang diberikan guru
Berkembang
sangat baik
8. Berani bertanya dan
mengemukakan
pendapat
Mulai
berkembang
5 Mengungkapkan
informasi yang telah
diketahui
Berkembang
sesuai harapan
6 Mampu melaksanakan
kegiatan dalam
pembelajaran dengan
baik serta bertanggung
jawab
Berkembang
sesuai harapan
7 Mengerjakan evaluasi Berkembang
sesuai harapan
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
Nama Mahasiswa : LENNY PAKARTININGTYAS
N I M : 116-14-004
Dosen Pembimbing : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd
Judul Skripsi pada surat penunjukan pembimbing skripsi :
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN 1-5
MELALUI TEHNIK HIAS BAJU PADA ANAK KELOMPOK A2 TK ISLAM
TARBIYATUL BANIN 22 TINGKIR LOR SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2018/2019
No. Tanggal Isi Konsultasi Catatan Pembimbing Paraf
Dosen Pembimbing,
............................................ NIP......................................
Catatan:
Jika ada perubahan judul skripsi, harap dicantumkan dalam lembar konsultasi, tidak ada
penggantian Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi kecuali ada Surat dari Ketua Program
Studi tentang Penggantian Dosen Pembimbing Skripsi.
SATUAN KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Lenny Pakartiningtyas Jurusan : PIAUD
Nim : 116-14-004 Dosen Pembimbing Akademik : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1 OPAK STAIN SALATIGA 18-19 Agustus
2014
Peserta 3
2 ACHIEVEMENT MOTIVATION
TRAINING (AMT)
23 Agustus 2014 Peserta 3
3 UPT PERPUSTAKAAN 28 Agustus 2014 Peserta 2
4 SEMINAR PERAWATAN
JENAZAH BERSAMA KH AGUS
AL-GHOZALI JAWA TIMUR
10 September 2014 Panitia 4
5 SEMINAR DAN PELATIHAN “TO
BE CREATIVE TEACHER”
10 November 2014 Peserta 2
6 PENDIDIKAN ANGGOTA
DASAR (PAD) AL-KHIDMAH
KAMPUS KOTA SALATIGA
06-07 Desember
2014
Panitia 4
7 KEGIATAN FESTIVAL REBANA
BANJARI DAN MODERN SE-
JATENG TAHUN 2014
27 Desember 2014 Panitia 4
8 KEGIATAN PENGAJIAN AKBAR
PERINGATAN HAUL SYECH
ABDUL QODIR AL-JAELANI
27 Maret 2015 Panitia 4
9 KEGIATAN SEMINAR
RISALATUL MAHIDL
09 Juli 2015 Panitia 4
10 KEGIATAN FESTIVAL REBANA
BANJARI DAN MODERN SE-
JATENG TAHUN 2015
05 Desember 2015 Panitia 4
11 KEGIATAN LOMBA PILDACIL,
TILAWAH, ADZAN SE-KOTA
SALATIGA
22 Januari 2016 Peserta 2
12 KEGIATAN PENGAJIAN AKBAR
PERINGATAN HAUL SYECH
ABDUL QODIR AL-JAELANI
21 Maret 2016 Panitia 4
13 KEGIATAN SHOLAWAT
SHIMTUDDUROR
06 Mei 2016 Panitia 4
14 KEGIATAN NUSANTARA
MENGAJIN SE-INDONESIA
UNTUK KESELAMATAN
BANGSA INDONESIA 300.000
KHATAMAB AL-QUR’AN
07-08 Mei 2016 Panitia 4
15 KEGIATAN MUJAHADAH
NARIYAH SERENTAK SE-
INDONESIA
09 Mei 2016 Panitia 4
16 SARASEHAN REGIONAL
“MENGIKIS RADIKALISME
AGAMA DAN PENDIDIKAN
DENGAN AKAL SEHAT”
09 Juni 2016 Peserta 2
17 PELATIHAN SAFETY RIDING 11 November 2016 Peserta 2
18 KEGIATAN FESTIVAL REBANA
BANJARI DAN MODERN SE-
JATENG TAHUN 2016
10 Desember 2016 Panitia 4
19 KEGIATAN PENGAJIAN AKBAR
PERINGATAN HAUL SYECH
ABDUL QODIR AL-JAELANI
18 Maret 2017 Panitia 4
20 KEGIATAN PELATIHAN
BELADIRI PAGAR NUSA
07 Juni 2017 Peseta 2
21 PENGAJIAN AKBAR
RAMADHAN 1438 H DENGAN
TEMA MENYIAPKAN DIRI
MENJADI GENERASI KHAIRUL
UMMAH
14 Juni 2017 Peserta 2
22 LOMBA DA’I MUDA SE-KOTA
SALATIGA TAHUN 2017
28 Juli 2017 Pendamping
Lomba
4
23 LOMBA M,USABAQOH AL
LUGHOH AL AROBIYAH
25 September 2017 Pendamping
Lomba
4
24 PERINGATAN HARI SANTRI
NASIONAL KOTA SALATIGA
TAHUN 2017
25 Oktober 2017 Pendamping
Lomba
4
25 KEGIATAN FESTIVAL REBANA
BANJARI DAN MODERN SE-
JATENG TAHUN 2017
08 Desember 2017 Panitia 4
26 KEGIATAN PENGAJIAN AKBAR
PERINGATAN HAUL SYECH
ABDUL QODIR AL-JAELANI
09 Maret 2017 Panitia 4
27 SEMINAR NASIONAL
PERINGATAN “HARI HUTAN
DUNIA 2018” YANG
DISELENGGARAKAN OLEH
MAPALA MITAPASA
24 Maret 2018 Peserta 8
28 KEGIATAN MUSABAQOH
TILAWATIL QUR’AN TINGKAT
KOTA SALATIGA TAHUN 2018
11 April 2018 Pendamping
Lomba
4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Lenny Pakartiningtyas
Tempat Tanggal Lahir : Salatiga, 19 Agustus 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln. KH. Abdan, Krajan, Tingkir Lor
Salatiga
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
Sekolah Tahun
SDN TINGKIR LOR 02 2002-2008
MTS NEGERI SALATIGA 2008-2011
MAN SALATIGA 2011-2014
IAIN SALATIGA 2014-2018