36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. SETTING PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Alamat sekolah di Jl. Sisingamangaraja III No. 3. Subjek penelitian yang diamati adalah kelas XI-IIA 3 semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011-2012 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Subyek penelitian ini dipilih karena di antara 6 kelas XI yang peneliti ajar, kelas XI-IIA 3 adalah rombongan yang paling besar jumlah siswanya namun kemandirian belajar siswa rendah. Penelitian ini adalah penelitian swadaya dengan berkolaborasi dengan salah satu guru Mata Pelajaran Pendidikan agama Kristen di sekolah yang sama yaitu Ibu Gantiani, S.PAK. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 pada tanggal 16, 23 dan 30 serta pada bulan Juni 2012 tanggal 6. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dengan harapan peningkatan kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen materi IPTEK dan Penyalahgunaannya serta Sikap Kristen terhadap IPTEK dapat terlihat. Jadwal penelitian disajikan pada tabel berikut. 20

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI-IIA3 SMA NEGERI 4 PALANGKA RAYA MELALU METODE THINK, PAIR AND SHARE

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penelitian dilakukan oleh esty havani, guru pendidikan agama kristen

Citation preview

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. SETTING PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Alamat sekolah di

Jl. Sisingamangaraja III No. 3. Subjek penelitian yang diamati adalah kelas XI-

IIA 3 semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011-2012 dengan jumlah siswa sebanyak

25 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Subyek penelitian

ini dipilih karena di antara 6 kelas XI yang peneliti ajar, kelas XI-IIA 3 adalah

rombongan yang paling besar jumlah siswanya namun kemandirian belajar siswa

rendah.

Penelitian ini adalah penelitian swadaya dengan berkolaborasi dengan salah

satu guru Mata Pelajaran Pendidikan agama Kristen di sekolah yang sama yaitu

Ibu Gantiani, S.PAK. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 pada tanggal

16, 23 dan 30 serta pada bulan Juni 2012 tanggal 6. Penelitian ini dilaksanakan

melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dengan

harapan peningkatan kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Kristen materi IPTEK dan Penyalahgunaannya serta Sikap

Kristen terhadap IPTEK dapat terlihat. Jadwal penelitian disajikan pada tabel

berikut.

TABEL 3.1JADWAL PENELITIAN

NO.

KEGIATANBULAN

APRIL MEI JUN JUL

AGT

1. Persiapan            a. Studi Literatur √          b. Identifikasi dan Perumusan Masalah √        

2. Penyusunan Laporan Awal   √      3. Pelaksanaan Penelitian            a. Siklus I   √        b. Siklus II   √ √    

4. Analisa Data     √    5. Refleksi     √    6. Penyusunan Laporan Akhir       √  

20

7. Pengesahan Laporan         √

B. PROSEDUR PENELITIANPenelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan

pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan perencanaan

(planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau

evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus.

Oleh karena penelitian ini bersifat partisipatif, maka peneliti melakukan

penelitian dengan berkolaborasi dengan rekan sejawat. Peran Kolabor adalah

menilai aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan menggunakan format observasi

yang disediakan, menuliskan temuan di luar format observasi pada catatan

lapangan dan sebagai rekan diskusi dalam proses analisis dan refleksi pelaksanaan

pembelajaran setiap siklus.

Di bawah ini dijelaskan langkah-langkah penelitian dalam tiap siklus.

Siklus I

Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45

menit untuk sekali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan refleksi awal berdasarkan hasil studi

pendahuluan. Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini

yaitu sebagai berikut :

a) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor

penelitian untuk mengidentifikasi masalah, merumuskan

masalah dan menentukan cara penyelesaian masalah;

b) Menyusun dan mempersiapkan RPP yang akan digunakan

dengan materi IPTEK dan Penyalahgunaannya;

c) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan;

d) Menyusun instrumen yang diperlukan dalam melaksanakan

tindakan seperti LKS, Pembobotan Nilai dan Indikator Jawaban,

21

lembar penilaian Jawaban Siswa, Lembar penilaian pengamatan

kemandirian belajar siswa, lembar penilaian presentasi lisan

siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan soal tes;

e) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang

diperoleh dalam proses dan hasil tindakan perbaikan.

f) Meminta guru lain menjadi kolabor untuk mengamati

berlangsungnya penelitian

g) Menentukan waktu dan jadwal penelitian

h) Meminta siswa menyiapkan Alkitab dan buku Suluh Siswa.

2. Implementasi Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yaitu penerapan

pembelajaran dengan Metode TPS dengan fokus pada peningkatan

kemandirian belajar siswa.

a) Pelaksanaan pada siklus pertama ini, diawali dengan apersepsi

dan pemberian motivasi dalam mengikuti pelajaran dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat dari

pembelajaran dengan Metode TPS;

b) Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama

berdasarkan jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat

tentang materi

c) Tahap Think.

Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang

pemahamannya tentang IPTEK dan perkembangannya, dampak

dan penyalahgunaan IPTEK. Selanjutnya guru memberikan

waktu bagi siswa untuk berpikir dan meminta siswa untuk

mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman. Jawaban siswa

dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara siswa

berpikir, guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

d) Tahap Pair

22

Guru meminta siswa duduk berhadap-hadapan dengan

pasangannya dan mendiskusikan jawaban pada LKS dimana

siswa telah mempunyai jawabannya sendiri pada tahap Think.

Setelah menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan

siswa menuliskan jawaban dalam lembar jawaban Pair.

Sementara siswa berdiskusi guru berkeliling untuk mengamati

dan memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi.

e) Tahap Share

Setiap pasangan setelah selesai memecahkan dan membahas

permasalahan diminta dengan pasangan lain sehingga

terbentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 pasangan (4 siswa)

dan ditugasi untuk saling berbagi pendapat / curah pendapat

(sharing) dari hasil pemecahan masalah dan pembahasan secara

berpasangan pada tahap Share. Setiap kelompok diminta

mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain

menanggapi.

f) Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang

keliru dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran.

Pembelajaran ditutup dengan doa

3. Analisis dan Refleksi

Tahap ini berisi diskusi dari peneliti, guru maupun kolabor. Materi

diskusi adalah tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus

menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika pencapaian

proses maupun hasil dirasa masih belum tercapai. Pada tahap ini juga

dilakukan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah

ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus

berikutnya atau tidak.

4. Perencanaan Tindak Lanjut

Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu

siklus maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan siklus kedua.

23

Pelaksanaan perbaikan pada siklus ke- 2 dirancang berdasarkan pada

hasil analisis dan refleksi dari observasi dan interpretasi pada siklus ke-

1. Dengan prosedur yang sama, penelitian tindakan kelas dilanjutkan ke

siklus berikutnya yaitu siklus ke-2.

Siklus II

Siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45

menit untuk sekali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan refleksi berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I.

Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini yaitu sebagai

berikut :

a) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor

penelitian untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan serta

permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran siklus I;

b) Menyusun dan mempersiapkan RPP perbaikan yang akan

digunakan dengan materi Sikap Kristen terhadap IPTEK;

c) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan;

d) Menyusun instrumen yang diperlukan dalam melaksanakan

tindakan seperti LKS, Pembobotan Nilai dan Indikator Jawaban,

lembar penilaian Jawaban Siswa, Lembar penilaian pengamatan

kemandirian belajar siswa, lembar penilaian presentasi lisan

siswa, lembar pengamatan aktivitas guru, soal tes dan angket

siswa;

e) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang

diperoleh dalam proses dan hasil tindakan perbaikan.

f) Meminta guru lain menjadi kolabor untuk mengamati

berlangsungnya penelitian

i) Menentukan waktu dan jadwal penelitian

j) Meminta siswa menyiapkan Alkitab dan buku Suluh Siswa.

24

2. Implementasi Tindakan

Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah

diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan refleksi pada Siklus I yaitu

penggunaan Metode TPS dengan fokus pada peningkatan kemandirian

belajar siswa.

a) Pelaksanaan pada siklus pertama ini, diawali dengan apersepsi

dan pemberian motivasi dalam mengikuti pelajaran dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat dari

pembelajaran dengan Metode TPS;

b) Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama

berdasarkan jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat

tentang materi

c) Tahap Think.

Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang

pemahamannya tentang IPTEK dan perkembangannya, dampak

dan penyalahgunaan IPTEK. Selanjutnya guru memberikan

waktu bagi siswa untuk berpikir dan meminta siswa untuk

mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman. Jawaban siswa

dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara siswa

berpikir, guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

d) Tahap Pair

Guru meminta siswa duduk berhadap-hadapan dengan

pasangannya dan mendiskusikan jawaban pada LKS dimana

siswa telah mempunyai jawabannya sendiri pada tahap Think.

Setelah menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan

siswa menuliskan jawaban dalam lembar jawaban Pair.

Sementara siswa berdiskusi guru berkeliling untuk mengamati

dan memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi.

e) Tahap Share

25

Setiap pasangan setelah selesai memecahkan dan membahas

permasalahan diminta dengan pasangan lain sehingga

terbentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 pasangan (4 siswa)

dan ditugasi untuk saling berbagi pendapat / curah pendapat

(sharing) dari hasil pemecahan masalah dan pembahasan secara

berpasangan pada tahap Share. Setiap kelompok diminta

mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain

menanggapi.

f) Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang

keliru dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran.

Pembelajaran ditutup dengan doa

3. Analisis dan Refleksi

Tahap ini berisi diskusi dari peneliti, guru maupun kolabor. Materi

diskusi adalah tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus

menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika pencapaian

proses maupun hasil dirasa masih belum tercapai. Pada tahap ini juga

dilakukan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah

ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus

berikutnya atau tidak.

C. METODE PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada tahap

Think, Pair and Share serta hasil tes siswa, aktivitas kemandirian belajar siswa,

aktivitas guru dan jawaban siswa terhadap angket pembelajaran dengan metode

TPS. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam

penelitian maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi lapangan untuk mengamati dan menilai aktivitas

kemandirian belajar siswa dalam tahap Think, Pair and Share . Lembar

observasi ini merupakan instrumen untuk memperoleh data tentang

kemandirian belajar siswa dalam tahap Think, Pair and Share. Lembar

26

observasi ini dikembangkan dengan mengacu kepada indikator

kemandirian belajar dari substansi dari TPS.

Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga

menggunakan catatan lapangan. Catatan lapangan yang dimaksud di sini

adalah semua catatan guru maupun kolabor tentang hal-hal yang terjadi

dalam pembelajaran di luar aspek yang dinilai dalam lembar

pengamatan baik itu yang terjadi di dalam ruang belajar maupun di luar

ruang belajar yang memberikan pengaruh pada proses pembelajaran.

2. Tes

Tes adalah Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok (Arikunto, 2006). Merujuk pengertian ini, peneliti

menggunakan tes tertulis berupa penugasan pada LKS dan tes perbuatan

(performance test) berupa presentasi lisan hasil diskusi. Tes ini

dilakukan untuk memperlihatkan hasil belajar dari penguasaan siswa

terhadap materi IPTEK dan Penyalahgunaannya serta Sikap Kristen

terhadap IPTEK.

3. Kajian Dokumen

Kajian dokumen dilakukan dalam berbagai dokumen atau arsip yang

digunakan dalam proses pembelajaran seperti: Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, buku ajar yang digunakan, foto

atau rekaman proses penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menyusun beberapa instrumen yang menjadi

alat ukur dan pendukung penelitian yaitu:

1. Lembar Pengamatan Kemandirian Belajar Siswa

Lembar pengamatan ini maksudkan untuk mengamati kemandirian

siswa dalam menyelesaikan tugas individu pada tahap Think dan dalam

bekerjasama pada tahap Pair dan Share seperti pada tabel 3.2 di bawah

ini.

TABEL 3.2LEMBAR PENGAMATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

TAHAP THINK

27

Berikan penilaian yang sesuai1 = Sangat Kurang2 = Kurang3 = Cukup4 = Baik5 = Sangat Baik

2. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Ada lima aspek dengan 19 subaspek utama yang dinilai adalah aktivitas

guru. Kemampuan membuka pelajaran, sikap guru, proses pembelajaran,

28

NO. N A M AINDIKATOR SIKAP

A B C D E1 Y          2 V          3 U          4 P          5 R          6 X          7 E          8 B          9 W          

10 K          11 J          12 C          13 L          14 M          15 O          16 T          17 G          18 Q          19 I          20 A          21 D          22 H          23 S          24 N          25 F          KETERANGAN:

A Memperlihatkan semangat dalam mengerjakan LKSB Memperlihatkan ketekunan dalam mengerjakan LKSC Mengerjakan LKS sendiri tanpa bantuan orang lain

DMenyelesaikan semua soal yang ada pada LKS tepat waktu

E Memperlihatkan keyakinan terhadap jawaban yang telah dituliskan pada LKS

kemampuan menggunakan metode TPS, dan kemampuan menutup

pelajaran menjadi fokus pengamatan kolabor seperti pada tabel berikut.

TABEL 3.3LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU

NO. HAL YANG DIAMATIPENILAIAN

CATATAN

1. Kemampuan membuka pelajaran  

  a. Menarik Perhatian Siswa    b. Menimbulkan Motivasi

2. Sikap guru dalam pembelajaran    a. Kejelasan Suara  

  b. Antusiasme penampilan  3. Proses pembelajaran    a. Kesesuaian metode dengan pokok bahasan  

 b. Kejelasan dalam menerangkan tahapan, cara penilaian dan manfaat TPS

 c. Antusiasme dalam tanggapan dan menggunakan respon

  d. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu4. Kemampuan menggunakan TPS  Tahap Think

  a. Membagikan LKS Think

 b. Meminta siswa mengerjakan LKS secara individu tanpa bantuan orang lain

 c. Mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan

  Tahap Pair

  a. Membagikan LKS Pair

 

b. Meminta siswa mengerjakan LKS dengan mendiskusikan secara berpasangan dengan siswa lain yang telah ditentukan

 c. Mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan

  Tahap Share   a. Membagikan LKS Share

 

b. Meminta siswa mengerjakan LKS dengan mendiskusikan secara berkelompok dengan kelompok yang telah ditentukan    

 c. Mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan    

5 Kemampuan Menutup Pelajaran    

  a. Meninjau kembali yang materi telah dipelajari    

  b. Memberikan kesempatan bertanya    

29

  c. Menginformasikan materi bahasan pada  pertemuan berikutnya

Jumlah sub aspek

Jumlah total

Persentase

3. LKS (Lembar Kerja Siswa)

LKS yang disusun peneliti berhubungan dengan materi IPTEK

dan Penyalahgunaannya serta Sikap Kristen terhadap

IPTEK. Ada tiga LKS dalam tiap siklus sesuai tahapan TPS.

LKS Think harus dikerjakan secara individu, LKS Pair

harus dikerjakan dengan pasangan dan LKS Share harus

dikerjakan dalam kelompok yang terdiri dari 2 pasangan

(kecuali kelompok terakhir terdiri dari 5 siswa). LKS

terlampir.

4. Lembar Penilaian Presentasi Lisan

Lembar penilaian presentasi lisan ini mengadopsi Penilaian Unjuk Kerja

P4TK Matematika yang dikembangkan oleh Iryanti (2004) yang tersaji

pada tabel berikut.

TABEL 3.4LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI LISAN

Skala Kriteria / Sub Kriteria

1 2 3 4 Skor

1. Kejelasan (Bobot 1)           a. Sistematika dan Organisasi           b. Bahasa yang digunakan           c. Suara          2. Pengetahuan (Bobot 2)           a. Penguasaan Materi Presentasi           b. Memberikan Contoh-contoh yang Relevan           c. Dapat menjawab Pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi          3. Penampilan (Bobot 1)           a. Presentasi menarik           b. Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri          

Jumlah Skor  Skor Maksimum  

30

Nilai  

5. Tes

Tes diberikan setiap akhir siklus. Tujuan pemberian tes ini dalah untuk

mengukur pemahaman siswa terhadap materi IPTEK dan

Penyalahgunaannya serta Sikap Kristen terhadap IPTEK.

Soal terlampir.

6. Angket Siswa

Angket yang disusun peneliti dengan tujuan untuk mengetahui

metode TPS yang diterapkan disenangi atau tidak oleh siswa. Penilaian

siswa terhadap pembelajaran dengan Pembelajaran dengan Metode TPS

ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang mereka

peroleh. Terdapat 11 item pernyataan yang disusun dalam angket ini

dengan penilaian menggunakan skala Guttman dimana siswa

memberikan angka 1(satu) pada kolom YA jika fakta yang dinyatakan

dirasakan atau 0 (nol) pada kolom TIDAK jika fakta yang dinyatakan

tidak dirasakan. Penggunaan skala ini karena peneliti ingin mendapatkan

jawaban yang tegas tentang keadaan yang diamati.

TABEL 3.5ANGKET SISWA

NO. PERNYATAAN YA TIDAK

1 Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan metode debat ini menarik bagi saya    

2 Saya senang dengan pembelajaran seperti ini    3 Pembelajaran seperti ini tidak membosankan dan bertele-tele    

4Pembelajaran ini memotivasi saya untuk yakin dengan kemampuan diri saya sendiri    

5Pembelajaran ini memotivasi saya untuk mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain    

6Pembelajaran ini memotivasi saya untuk mengelola waktu belajar dengan baik    

7Pembelajaran seperti ini mendorong saya untuk berbagi dengan memberikan masukan kepada pasangan atau kelompok saya    

8Pembelajaran seperti ini membantu saya memahami materi pelajaran    

9 Pembelajaran ini membuat saya lebih menghargai teman    

10Pembelajaran ini melatih saya untuk menyelesaikan beda pendapat    

31

11Pembelajaran ini melatih saya untuk membuat keputusan bersama    

D. METODE ANALISIS DATA

Data dalam suatu penelitian harus ditafsirkan atau dianalisis agar menjadi

suatu data yang bermakna. Analisis data menurut Moleong (2005) adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan ke dalam pola, kategori, satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Analisis

dan pengolahan data dilakukan selama penelitian dari awal sampai akhir.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data

kualitatif dan kuantitatif. Data tentang indikator aktivitas guru dan partisipasi

siswa untuk setiap siklus dilakukan dengan penyekoran dan persentase sedangkan

data tentang hasil belajar siswa dianalisa dengan menghitung rata-rata hasil

belajar setiap siklus. Data yang diperoleh dari catatan lapangan guru maupun

kolabor dianalisa dalam dua tahap analisis menurut Bogdan dan Biklen (1992)

yaitu analisis selama pengumpulan data dan analisis setelah pengumpulan data.

Analisis selama pengumpulan data merupakan analisis yang dilakukan sembari

mengumpulkan data sedangkan analisis setelah pengumpulan data merupakan

analisis yang dilakukan setelah proses pengumpulan data dikumpulkan.

 Ada empat teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah reduksi

data, penyajian data, dan penyajian kesimpulan atau verifikasi (Miles &

Huberman, 1984). Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan,

abstraksi, dan transformasi data mentah yang diperoleh di lapangan. Reduksi

dilakukan sepanjang penelitian dengan melakukan penajaman, penggolongan, dan

membuang hal yang tidak perlu. Sedangkan penyajian data adalah upaya

menyimpulkan data yang telah melalui proses reduksi.

Penyajian data dilakukan dengan bentuk naratif dan sesekali menyelipkan

kutipan observasi dan dokumentasi di dalamnya (Bogdan dan Biklen, 1992).

Peneliti hanya menggunakan thin description dari dua bentuk deskripsi menurut

Geertz (dalam Miles & Huberman, 1984) yang disebut dengan thick description

dan thin description. Thick description merupakan kutipan langsung dari orang

32

yang diwawancarai, observasi peneliti, dan dokumen. Thin description adalah

sajian data yang berupa narasi berdasarkan penafsiran peneliti. Melalui cara ini,

uraian dari fenomena yang ditemukan oleh peneliti dapat diringkas agar lebih

mudah diyakini kebenarannya. Setelah data dianalisis terus menerus, dilakukan

penarikan kesimpulan. Empat teknik analisis yaitu reduksi data, penyajian data,

dan penyajian kesimpulan atau verifikasi ini disebut Sutopo (2002:96) sebagai

model analisis interaktif.

GAMBAR 3.1 MODEL ANALISIS INTERAKTIF

1. Penilaian Hasil Pengamatan Kemandirian Belajar Siswa

Dalam menilai hasil pengamatan aktivitas siswa, peneliti melakukan

enam langkah:

a) Kolabor memberikan penilaian dengan mencantumkan skor 1 untuk

“Sangat Kurang”; skor 2 untuk “Kurang”; skor3 untuk “Cukup”;

skor 4 untuk Baik dan skor 5 untuk “Sangat Baik”;

b) Menghitung jumlah nilai untuk masing-masing aspek;

c) Menghitung rata-rata nilai untuk masing-masing aspek dengan

rumus :

M=Σxn

33

Keterangan :

Mean = Rata-Rata Aspek Pengamatan

x = Skor Total Masing-Masing Aspek

n = Jumlah siswa

d) Setelah itu, peneliti menghitung nilai perolehan siswa dan nilai akhir siswa dengan menggunakan rumus:

NP=∑ NAP

Keterangan :NP = Nilai Perolehan NAP = Nilai 5 Aspek Pengamatan

NA= NPNM

×100 %

Keterangan :NA = Nilai AkhirNP = Nilai PerolehanNM = Nilai Maksimal

e) Selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus persentase menurut Ali, M (2002: 187) sebagai berikut :

P= fn

x100 %

Keterangan :

P = Persentase

f = Frekuensi data

n = Jumlah responden

100%` = Bilangan tetap

f) Menafsirkan nilai persentase dengan menggunakan kriteria yang

dikembangkan oleh Ali, M (2002) yaitu:

34

TABEL 3.6PENAFSIRAN NILAI PRESENTASE

Penafsiran nilai persentase pada tabel 3.6 ini dilakukan untuk

menafsirkan makna nilai persentase ditinjau dari sudut jumlah

responden. Kemudian, untuk mempermudah menafsirkan makna nilai

persentase terhadap tingkat aktivitas siswa, peneliti menggunakan

patokan yang disusun oleh Djamarah dan Zain, A (2002).

Penggolongan nilai persentase tersebut dapat dilihat pada tabel 3.7 di

bawah ini:

TABEL 3.7PENGGOLONGAN NILAI PERSENTASE

Persentase Kategori  81%  -  100% Sangat Baik  61%  -  80% Baik    41%  -  60% Cukup Baik  21%  -  40% Kurang Baik  0%  -  20% Sangat Kurang Baik

2. Penilaian Jawaban Siswa pada LKS

Penilaian dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan bobot

masing-masing soal. Jumlah soal pada Siklus I adalah 5 dengan skor

masksimal 100 dan jumlah soal pada Siklus II adalah 4 dengan skor

maksimal 100. Pembobotan skor terlampir.

35

Penafsiran Nilai Persentase

0 Tidak ada

1% - 5% Hampir tidak ada

6% - 23% Sebagian kecil

24% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengahnya

76% - 95% Sebagian besar

96% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

3. Penilaian Presentasi Lisan

Presentasi lisan siswa dihitung dengan langkah:a. Guru memberikan skor terhadap penyajib. Skor yang diberikan dikalikan dengan bobot tiap sub aspekc. Menjumlahkan skor total yaitu menambahkan skor setiap aspekd. Menentukan Nilai presentasi lisan dengan rumus:

Nilai Akhir= Total Skorskor maksimal

x100

Skor maksimal adalah skor maksimum masing-masing aspek di kali bobot = Aspek 1 (3 x 4) x 1 + Aspek 2 (3 x 4) x 2 + Aspek 3 (3 x 4) x 2 = 44

Nilai presentasi lisan ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel 3.9 tentang kategori penilaian kognitif yang dikembangkan oleh guru dengan patokan KKM = 75.

TABEL 3.8PENGGOLONGAN NILAI KOGNITIF

4. Penilaian Tes

Tes terdiri dari 15 soal pilihan ganda (PG) dan 4 soal uraian pada tiap

akhir sikulus. Penilaian dilakukan dengan langkah berikut:

a. Guru menghitung jumlah jawaban benar pada soal PGb. Guru menilai jawaban siswa pada soal uraian sesuai dengan bobotc. Guru menjumlahkan nilai pada poin a dengan skor pada soal uraian

dengan rumus berikut:

NT =(S 1+S 2)

SI×100 %

Keterangan :

36

NILAI KATEGORI95 – 100 Sangat Baik85 – 94 Baik75 – 84 Cukup69 – 74 Kurang

≤ 68 Sangat Kurang

NT = Nilai TesS1 = Skor PGS2 = Skor UraianSI = Skor Ideal

5. Nilai Akhir (NA) Hasil Belajar Siswa

Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar siswa dalam tes digunakan

rumus:

NA=(LKS1+LKS 2+LKS 3+PL+T )

5

Keterangan :NA = Nilai AkhirLKS 1 = Nilai LKS Tahap ThinkLKS 2 = Nilai LKS Tahap PairLKS 3 = Nilai LKS Tahap SharePL = Nilai Presentasi LisanT = Tes

Perolehan hasil belajar ini selanjutnya dikonsultasikan pada kategorisasi

nilai yang dikembangkan peneliti

6. Penilaian Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Penilaian hasil observasi terhadap aktivitas guru dilakukan dengan:

a) Kolabor memberikan penilaian Kolabor memberikan penilaian

dengan mencantumkan skor 1 untuk “Sangat Kurang”; skor 2 untuk

“Kurang”; skor3 untuk “Cukup”; skor 4 untuk Baik dan skor 5

untuk “Sangat Baik”;

b) Menghitung jumlah nilai untuk masing-masing aspek;

c) Menghitung rata-rata nilai untuk masing-masing aspek dengan

rumus rata-rata;

37

d) Terhadap Hasil observasi terhadap aktivitas guru dianalisis dengan

menghitung total skor perolehan. Selanjutnya, skor tersebut dihitung

dengan rumus:

P=Σx

n . kx 100

Keterangan :

P = Persentase

x = Skor

n = Jumlah Aspek yang dinilai

k = Kriteria skor tertinggi (5)

Angka yang diperoleh kemudian dikonsultasikan pada Tabel 3.7.

7. Penilaian Hasil Angket Siswa

a) Kolabor memberikan penilaian Kolabor memberikan penilaian

dengan mencantumkan skor 1 untuk “YA” dan skor 0 untuk

“TIDAK”;

b) Menghitung jumlah nilai untuk masing-masing item pernyataan;

c) Menghitung rata-rata nilai untuk item pernyataan dengan rumus rata-

rata;

d) Menghitung persentase jawaban “YA” dan “TIDAK” dengan rumus

persentase;

e) Menafsirkan nilai persentase dengan menggunakan kriteria yang

dikembangkan oleh Ali, M (2002) pada tabel 3.6.

f) Menafsirkan nilai persentase dengan menggunakan kriteria yang

dikembangkan oleh Djamarah dan Zain, A (2002) pada tabel 3.7.

8. Validitas Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik trianggulasi

untuk memvalidasi data penelitian. Menurut Brody dalam Crabtree dan

Miller (1992) triangulasi digolongkan menjadi dua yaitu triangulasi

sumber data dan triangulasi alat pengumpul data. Triangulasi sumber

data dilakukan dengan menanyakan kebenaran informasi yang diterima

38

dari seorang informan dengan informan lainnya. Triangulasi alat

pengumpul data berarti peneliti membandingkan informasi yang

dikumpulkan dengan teknik tertentu dengan informasi dari teknik

lainnya. Misalnya informasi yang peneliti peroleh dari hasil studi

dokumentasi dibandingkan informasi yang direkam melalui observasi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data

yang berupa tes perbuatan (pertandingan debat) dan penyusunan

makalah dengan hasil observasi selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung dan catatan lapangan.

E. INDIKATOR KEBERHASILANIndikator keberhasilan penelitian ini menyangkut aspek kognitif dan afektif

yaitu:

1. Aspek Kognitif

Indikator keberhasilan jika nilai hasil belajar mencapai KKM = 75 dan

nilai ketuntasan klasikal mencapai 85%;

2. Aspek Afektif dilihat dari dua hal yaitu:

a. Aktivitas siswa.

Indikator keberhasilan dianggap tercapai jika hasil pengamatan

terhadap kemandirian belajar siswa dalam menerapkan metode TPS

sama dengan atau lebih dari 75% dan pada kategori “Baik”;

.

b. Sikap siswa terhadap melalui angket pembelajaran dengan metode

debat mencapai kategori “Baik”.

F. LANGKAH PENELITIANPenelitian seperti telah dijelaskan terdiri dari dua siklus dengan masing-

masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Pada tiap pertemuan diterapkan

tahapan pembelajaran TPS. Pada pertemuan pertama tiap siklus dilaksanakan

Tahap Think, Tahap Pair dan Penggalan Tahap Share atu dalam penelitian ini

diberi isitilah Tahap Share 1 dan Tahap Share 2. Secara rinci langkah

implementasi tindakan adalah sebagai berikut:

39

Siklus I Pertemuan 1

a) Guru mengawali dengan apersepsi dan pemberian motivasi dalam

mengikuti pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta

manfaat dari pembelajaran dengan Metode TPS;

b) Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan

jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi

c) Tahap Think.

Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya

tentang IPTEK dan perkembangannya, dampak dan penyalahgunaan

IPTEK. Selanjutnya guru memberikan waktu bagi siswa untuk berpikir

dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada

teman. Jawaban siswa dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara

siswa berpikir, guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

d) Tahap Pair

Guru meminta siswa duduk berhadap-hadapan dengan pasangannya dan

mendiskusikan jawaban pada LKS dimana siswa telah mempunyai

jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah menyepakati jawaban yang

dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan jawaban dalam lembar

jawaban Pair. Sementara siswa berdiskusi guru berkeliling untuk

mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi.

e) Tahap Share 1

Setiap pasangan setelah selesai memecahkan dan membahas

permasalahan diminta dengan pasangan lain sehingga terbentuk

kelompok kecil yang terdiri dari 2 pasangan (4 siswa) dan ditugasi untuk

saling berbagi pendapat / curah pendapat (sharing) dari hasil pemecahan

masalah dan pembahasan secara berpasangan pada tahap Share.

f) Guru meluruskan konsep-konsep yang keliru dan bersama-sama siswa

meninjau kembali pembelajaran.

g) Pada akhir pembelajaran menginformasikan bahwa presentasi kelompok

dilakukan pada pertemuan berikutnya dan ditutup berdoa.

40

Siklus I Pertemuan 2

a) Guru mengawali dengan apersepsi dan pemberian motivasi dalam

mengikuti pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta

menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran dengan Metode TPS;

b) Tahap Share 2

Hasil Pembahasan dalam kelompok dipresentasikan kepada kelas.

Pembagian tugas presentasi yaitu: 1) soal nomor 1 dibahas oleh

kelompok A, 2) soal nomor 2 dibahas oleh kelompok B; 3) soal nomor 3

dibahas oleh kelompok C; 4) soal nomor 4 dibahas oleh kelompok D dan

E; dan 5) soal nomor 5 dibahas oleh kelompok F. Kelompok yang belum

menyajikan diwajibkan memberikan tanggapan terhadap presentai

penyaji. Sementara presentasi berlangsung, guru memberikan penilaian.

c) Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan

atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat

d) Guru memberikan tes

e) Guru bersama-sama siswa siswa memeriksa jawaban dan memberikan

penilaian

f) Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran

g) Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi bahasan pada

pertemuan berikutnya dan ditutup berdoa.

Siklus II Pertemuan 3

a) Guru mengawali dengan apersepsi dan pemberian motivasi dalam

mengikuti pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta

manfaat dari pembelajaran dengan Metode TPS;

b) Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan

jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi

c) Tahap Think.

Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya

tentang IPTEK dan perkembangannya, dampak dan penyalahgunaan

IPTEK. Selanjutnya guru memberikan waktu bagi siswa untuk berpikir

41

dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada

teman. Jawaban siswa dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara

siswa berpikir, guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

d) Tahap Pair

Guru meminta siswa duduk berhadap-hadapan dengan pasangannya dan

mendiskusikan jawaban pada LKS dimana siswa telah mempunyai

jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah menyepakati jawaban yang

dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan jawaban dalam lembar

jawaban Pair. Sementara siswa berdiskusi guru berkeliling untuk

mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi.

e) Tahap Share 1

Setiap pasangan setelah selesai memecahkan dan membahas

permasalahan diminta dengan pasangan lain sehingga terbentuk

kelompok kecil yang terdiri dari 2 pasangan (4 siswa) dan ditugasi untuk

saling berbagi pendapat / curah pendapat (sharing) dari hasil pemecahan

masalah dan pembahasan secara berpasangan pada tahap Share.

f) Guru meluruskan konsep-konsep yang keliru dan bersama-sama siswa

meninjau kembali pembelajaran.

g) Pada akhir pembelajaran menginformasikan bahwa presentasi kelompok

dilakukan pada pertemuan berikutnya dan ditutup berdoa.

Siklus II Pertemuan 4

a) Guru mengawali dengan apersepsi dan pemberian motivasi dalam

mengikuti pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta

menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran dengan Metode TPS;

b) Tahap Share 2

Hasil Pembahasan dalam kelompok dipresentasikan kepada kelas.

Pembagian tugas presentasi yaitu: 1) soal nomor 1 dibahas oleh

42

kelompok A, 2) soal nomor 2 dibahas oleh kelompok B; 3) soal nomor 3

dibahas oleh kelompok C; 4) soal nomor 4 dibahas oleh kelompok D dan

E; dan 5) soal nomor 5 dibahas oleh kelompok F. Kelompok yang belum

menyajikan diwajibkan memberikan tanggapan terhadap presentai

penyaji. Sementara presentasi berlangsung, guru memberikan penilaian.

c) Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan

atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat

d) Guru memberikan tes

e) Guru bersama-sama siswa siswa memeriksa jawaban dan memberikan

penilaian

f) Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran

g) Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi bahasan pada

pertemuan berikutnya dan ditutup berdoa.

43