Upload
marini-budiarti
View
374
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penelitian dilakukan oleh esty havani, guru pendidikan agama kristen
Citation preview
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Alamat sekolah di
Jl. Sisingamangaraja III No. 3. Subjek penelitian yang diamati adalah kelas XI-
IIA 3 semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011-2012 dengan jumlah siswa sebanyak
25 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Subyek penelitian
ini dipilih karena di antara 6 kelas XI yang peneliti ajar, kelas XI-IIA 3 adalah
rombongan yang paling besar jumlah siswanya namun kemandirian belajar siswa
rendah.
Penelitian ini adalah penelitian swadaya dengan berkolaborasi dengan salah
satu guru Mata Pelajaran Pendidikan agama Kristen di sekolah yang sama yaitu
Ibu Gantiani, S.PAK. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 pada tanggal
16, 23 dan 30 serta pada bulan Juni 2012 tanggal 6. Penelitian ini dilaksanakan
melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan dengan
harapan peningkatan kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Kristen materi IPTEK dan Penyalahgunaannya serta Sikap
Kristen terhadap IPTEK dapat terlihat. Jadwal penelitian disajikan pada tabel
berikut.
TABEL 3.1JADWAL PENELITIAN
NO.
KEGIATANBULAN
APRIL MEI JUN JUL
AGT
1. Persiapan a. Studi Literatur √ b. Identifikasi dan Perumusan Masalah √
2. Penyusunan Laporan Awal √ 3. Pelaksanaan Penelitian a. Siklus I √ b. Siklus II √ √
4. Analisa Data √ 5. Refleksi √ 6. Penyusunan Laporan Akhir √
20
7. Pengesahan Laporan √
B. PROSEDUR PENELITIANPenelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan
pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan perencanaan
(planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau
evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus.
Oleh karena penelitian ini bersifat partisipatif, maka peneliti melakukan
penelitian dengan berkolaborasi dengan rekan sejawat. Peran Kolabor adalah
menilai aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan menggunakan format observasi
yang disediakan, menuliskan temuan di luar format observasi pada catatan
lapangan dan sebagai rekan diskusi dalam proses analisis dan refleksi pelaksanaan
pembelajaran setiap siklus.
Di bawah ini dijelaskan langkah-langkah penelitian dalam tiap siklus.
Siklus I
Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45
menit untuk sekali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan refleksi awal berdasarkan hasil studi
pendahuluan. Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini
yaitu sebagai berikut :
a) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor
penelitian untuk mengidentifikasi masalah, merumuskan
masalah dan menentukan cara penyelesaian masalah;
b) Menyusun dan mempersiapkan RPP yang akan digunakan
dengan materi IPTEK dan Penyalahgunaannya;
c) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan;
d) Menyusun instrumen yang diperlukan dalam melaksanakan
tindakan seperti LKS, Pembobotan Nilai dan Indikator Jawaban,
21
lembar penilaian Jawaban Siswa, Lembar penilaian pengamatan
kemandirian belajar siswa, lembar penilaian presentasi lisan
siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan soal tes;
e) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang
diperoleh dalam proses dan hasil tindakan perbaikan.
f) Meminta guru lain menjadi kolabor untuk mengamati
berlangsungnya penelitian
g) Menentukan waktu dan jadwal penelitian
h) Meminta siswa menyiapkan Alkitab dan buku Suluh Siswa.
2. Implementasi Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yaitu penerapan
pembelajaran dengan Metode TPS dengan fokus pada peningkatan
kemandirian belajar siswa.
a) Pelaksanaan pada siklus pertama ini, diawali dengan apersepsi
dan pemberian motivasi dalam mengikuti pelajaran dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat dari
pembelajaran dengan Metode TPS;
b) Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama
berdasarkan jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat
tentang materi
c) Tahap Think.
Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang
pemahamannya tentang IPTEK dan perkembangannya, dampak
dan penyalahgunaan IPTEK. Selanjutnya guru memberikan
waktu bagi siswa untuk berpikir dan meminta siswa untuk
mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman. Jawaban siswa
dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara siswa
berpikir, guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan
motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
d) Tahap Pair
22
Guru meminta siswa duduk berhadap-hadapan dengan
pasangannya dan mendiskusikan jawaban pada LKS dimana
siswa telah mempunyai jawabannya sendiri pada tahap Think.
Setelah menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan
siswa menuliskan jawaban dalam lembar jawaban Pair.
Sementara siswa berdiskusi guru berkeliling untuk mengamati
dan memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi.
e) Tahap Share
Setiap pasangan setelah selesai memecahkan dan membahas
permasalahan diminta dengan pasangan lain sehingga
terbentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 pasangan (4 siswa)
dan ditugasi untuk saling berbagi pendapat / curah pendapat
(sharing) dari hasil pemecahan masalah dan pembahasan secara
berpasangan pada tahap Share. Setiap kelompok diminta
mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain
menanggapi.
f) Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang
keliru dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran.
Pembelajaran ditutup dengan doa
3. Analisis dan Refleksi
Tahap ini berisi diskusi dari peneliti, guru maupun kolabor. Materi
diskusi adalah tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus
menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika pencapaian
proses maupun hasil dirasa masih belum tercapai. Pada tahap ini juga
dilakukan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus
berikutnya atau tidak.
4. Perencanaan Tindak Lanjut
Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu
siklus maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan siklus kedua.
23
Pelaksanaan perbaikan pada siklus ke- 2 dirancang berdasarkan pada
hasil analisis dan refleksi dari observasi dan interpretasi pada siklus ke-
1. Dengan prosedur yang sama, penelitian tindakan kelas dilanjutkan ke
siklus berikutnya yaitu siklus ke-2.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45
menit untuk sekali pertemuan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan refleksi berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I.
Adapun tahap yang dilakukan dalam perencanaan ini yaitu sebagai
berikut :
a) Melakukan diskusi dengan rekan sejawat dalam hal ini kolabor
penelitian untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan serta
permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran siklus I;
b) Menyusun dan mempersiapkan RPP perbaikan yang akan
digunakan dengan materi Sikap Kristen terhadap IPTEK;
c) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan;
d) Menyusun instrumen yang diperlukan dalam melaksanakan
tindakan seperti LKS, Pembobotan Nilai dan Indikator Jawaban,
lembar penilaian Jawaban Siswa, Lembar penilaian pengamatan
kemandirian belajar siswa, lembar penilaian presentasi lisan
siswa, lembar pengamatan aktivitas guru, soal tes dan angket
siswa;
e) Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang
diperoleh dalam proses dan hasil tindakan perbaikan.
f) Meminta guru lain menjadi kolabor untuk mengamati
berlangsungnya penelitian
i) Menentukan waktu dan jadwal penelitian
j) Meminta siswa menyiapkan Alkitab dan buku Suluh Siswa.
24
2. Implementasi Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah
diperbaiki dan disempurnakan berdasarkan refleksi pada Siklus I yaitu
penggunaan Metode TPS dengan fokus pada peningkatan kemandirian
belajar siswa.
a) Pelaksanaan pada siklus pertama ini, diawali dengan apersepsi
dan pemberian motivasi dalam mengikuti pelajaran dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat dari
pembelajaran dengan Metode TPS;
b) Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama
berdasarkan jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat
tentang materi
c) Tahap Think.
Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang
pemahamannya tentang IPTEK dan perkembangannya, dampak
dan penyalahgunaan IPTEK. Selanjutnya guru memberikan
waktu bagi siswa untuk berpikir dan meminta siswa untuk
mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada teman. Jawaban siswa
dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara siswa
berpikir, guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan
motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
d) Tahap Pair
Guru meminta siswa duduk berhadap-hadapan dengan
pasangannya dan mendiskusikan jawaban pada LKS dimana
siswa telah mempunyai jawabannya sendiri pada tahap Think.
Setelah menyepakati jawaban yang dianggap tepat, pasangan
siswa menuliskan jawaban dalam lembar jawaban Pair.
Sementara siswa berdiskusi guru berkeliling untuk mengamati
dan memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi.
e) Tahap Share
25
Setiap pasangan setelah selesai memecahkan dan membahas
permasalahan diminta dengan pasangan lain sehingga
terbentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 pasangan (4 siswa)
dan ditugasi untuk saling berbagi pendapat / curah pendapat
(sharing) dari hasil pemecahan masalah dan pembahasan secara
berpasangan pada tahap Share. Setiap kelompok diminta
mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain
menanggapi.
f) Pada akhir pembelajaran guru meluruskan konsep-konsep yang
keliru dan bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran.
Pembelajaran ditutup dengan doa
3. Analisis dan Refleksi
Tahap ini berisi diskusi dari peneliti, guru maupun kolabor. Materi
diskusi adalah tentang kelebihan dan kekurangan tindakan, sekaligus
menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika pencapaian
proses maupun hasil dirasa masih belum tercapai. Pada tahap ini juga
dilakukan analisis data, untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus
berikutnya atau tidak.
C. METODE PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada tahap
Think, Pair and Share serta hasil tes siswa, aktivitas kemandirian belajar siswa,
aktivitas guru dan jawaban siswa terhadap angket pembelajaran dengan metode
TPS. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam
penelitian maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi lapangan untuk mengamati dan menilai aktivitas
kemandirian belajar siswa dalam tahap Think, Pair and Share . Lembar
observasi ini merupakan instrumen untuk memperoleh data tentang
kemandirian belajar siswa dalam tahap Think, Pair and Share. Lembar
26
observasi ini dikembangkan dengan mengacu kepada indikator
kemandirian belajar dari substansi dari TPS.
Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga
menggunakan catatan lapangan. Catatan lapangan yang dimaksud di sini
adalah semua catatan guru maupun kolabor tentang hal-hal yang terjadi
dalam pembelajaran di luar aspek yang dinilai dalam lembar
pengamatan baik itu yang terjadi di dalam ruang belajar maupun di luar
ruang belajar yang memberikan pengaruh pada proses pembelajaran.
2. Tes
Tes adalah Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok (Arikunto, 2006). Merujuk pengertian ini, peneliti
menggunakan tes tertulis berupa penugasan pada LKS dan tes perbuatan
(performance test) berupa presentasi lisan hasil diskusi. Tes ini
dilakukan untuk memperlihatkan hasil belajar dari penguasaan siswa
terhadap materi IPTEK dan Penyalahgunaannya serta Sikap Kristen
terhadap IPTEK.
3. Kajian Dokumen
Kajian dokumen dilakukan dalam berbagai dokumen atau arsip yang
digunakan dalam proses pembelajaran seperti: Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, buku ajar yang digunakan, foto
atau rekaman proses penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menyusun beberapa instrumen yang menjadi
alat ukur dan pendukung penelitian yaitu:
1. Lembar Pengamatan Kemandirian Belajar Siswa
Lembar pengamatan ini maksudkan untuk mengamati kemandirian
siswa dalam menyelesaikan tugas individu pada tahap Think dan dalam
bekerjasama pada tahap Pair dan Share seperti pada tabel 3.2 di bawah
ini.
TABEL 3.2LEMBAR PENGAMATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
TAHAP THINK
27
Berikan penilaian yang sesuai1 = Sangat Kurang2 = Kurang3 = Cukup4 = Baik5 = Sangat Baik
2. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Ada lima aspek dengan 19 subaspek utama yang dinilai adalah aktivitas
guru. Kemampuan membuka pelajaran, sikap guru, proses pembelajaran,
28
NO. N A M AINDIKATOR SIKAP
A B C D E1 Y 2 V 3 U 4 P 5 R 6 X 7 E 8 B 9 W
10 K 11 J 12 C 13 L 14 M 15 O 16 T 17 G 18 Q 19 I 20 A 21 D 22 H 23 S 24 N 25 F KETERANGAN:
A Memperlihatkan semangat dalam mengerjakan LKSB Memperlihatkan ketekunan dalam mengerjakan LKSC Mengerjakan LKS sendiri tanpa bantuan orang lain
DMenyelesaikan semua soal yang ada pada LKS tepat waktu
E Memperlihatkan keyakinan terhadap jawaban yang telah dituliskan pada LKS
kemampuan menggunakan metode TPS, dan kemampuan menutup
pelajaran menjadi fokus pengamatan kolabor seperti pada tabel berikut.
TABEL 3.3LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU
NO. HAL YANG DIAMATIPENILAIAN
CATATAN
1. Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik Perhatian Siswa b. Menimbulkan Motivasi
2. Sikap guru dalam pembelajaran a. Kejelasan Suara
b. Antusiasme penampilan 3. Proses pembelajaran a. Kesesuaian metode dengan pokok bahasan
b. Kejelasan dalam menerangkan tahapan, cara penilaian dan manfaat TPS
c. Antusiasme dalam tanggapan dan menggunakan respon
d. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu4. Kemampuan menggunakan TPS Tahap Think
a. Membagikan LKS Think
b. Meminta siswa mengerjakan LKS secara individu tanpa bantuan orang lain
c. Mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan
Tahap Pair
a. Membagikan LKS Pair
b. Meminta siswa mengerjakan LKS dengan mendiskusikan secara berpasangan dengan siswa lain yang telah ditentukan
c. Mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan
Tahap Share a. Membagikan LKS Share
b. Meminta siswa mengerjakan LKS dengan mendiskusikan secara berkelompok dengan kelompok yang telah ditentukan
c. Mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan
5 Kemampuan Menutup Pelajaran
a. Meninjau kembali yang materi telah dipelajari
b. Memberikan kesempatan bertanya
29
c. Menginformasikan materi bahasan pada pertemuan berikutnya
Jumlah sub aspek
Jumlah total
Persentase
3. LKS (Lembar Kerja Siswa)
LKS yang disusun peneliti berhubungan dengan materi IPTEK
dan Penyalahgunaannya serta Sikap Kristen terhadap
IPTEK. Ada tiga LKS dalam tiap siklus sesuai tahapan TPS.
LKS Think harus dikerjakan secara individu, LKS Pair
harus dikerjakan dengan pasangan dan LKS Share harus
dikerjakan dalam kelompok yang terdiri dari 2 pasangan
(kecuali kelompok terakhir terdiri dari 5 siswa). LKS
terlampir.
4. Lembar Penilaian Presentasi Lisan
Lembar penilaian presentasi lisan ini mengadopsi Penilaian Unjuk Kerja
P4TK Matematika yang dikembangkan oleh Iryanti (2004) yang tersaji
pada tabel berikut.
TABEL 3.4LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI LISAN
Skala Kriteria / Sub Kriteria
1 2 3 4 Skor
1. Kejelasan (Bobot 1) a. Sistematika dan Organisasi b. Bahasa yang digunakan c. Suara 2. Pengetahuan (Bobot 2) a. Penguasaan Materi Presentasi b. Memberikan Contoh-contoh yang Relevan c. Dapat menjawab Pertanyaan yang berhubungan dengan materi presentasi 3. Penampilan (Bobot 1) a. Presentasi menarik b. Kerapian, kesopanan dan rasa percaya diri
Jumlah Skor Skor Maksimum
30
Nilai
5. Tes
Tes diberikan setiap akhir siklus. Tujuan pemberian tes ini dalah untuk
mengukur pemahaman siswa terhadap materi IPTEK dan
Penyalahgunaannya serta Sikap Kristen terhadap IPTEK.
Soal terlampir.
6. Angket Siswa
Angket yang disusun peneliti dengan tujuan untuk mengetahui
metode TPS yang diterapkan disenangi atau tidak oleh siswa. Penilaian
siswa terhadap pembelajaran dengan Pembelajaran dengan Metode TPS
ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang mereka
peroleh. Terdapat 11 item pernyataan yang disusun dalam angket ini
dengan penilaian menggunakan skala Guttman dimana siswa
memberikan angka 1(satu) pada kolom YA jika fakta yang dinyatakan
dirasakan atau 0 (nol) pada kolom TIDAK jika fakta yang dinyatakan
tidak dirasakan. Penggunaan skala ini karena peneliti ingin mendapatkan
jawaban yang tegas tentang keadaan yang diamati.
TABEL 3.5ANGKET SISWA
NO. PERNYATAAN YA TIDAK
1 Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan metode debat ini menarik bagi saya
2 Saya senang dengan pembelajaran seperti ini 3 Pembelajaran seperti ini tidak membosankan dan bertele-tele
4Pembelajaran ini memotivasi saya untuk yakin dengan kemampuan diri saya sendiri
5Pembelajaran ini memotivasi saya untuk mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain
6Pembelajaran ini memotivasi saya untuk mengelola waktu belajar dengan baik
7Pembelajaran seperti ini mendorong saya untuk berbagi dengan memberikan masukan kepada pasangan atau kelompok saya
8Pembelajaran seperti ini membantu saya memahami materi pelajaran
9 Pembelajaran ini membuat saya lebih menghargai teman
10Pembelajaran ini melatih saya untuk menyelesaikan beda pendapat
31
11Pembelajaran ini melatih saya untuk membuat keputusan bersama
D. METODE ANALISIS DATA
Data dalam suatu penelitian harus ditafsirkan atau dianalisis agar menjadi
suatu data yang bermakna. Analisis data menurut Moleong (2005) adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan ke dalam pola, kategori, satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Analisis
dan pengolahan data dilakukan selama penelitian dari awal sampai akhir.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data
kualitatif dan kuantitatif. Data tentang indikator aktivitas guru dan partisipasi
siswa untuk setiap siklus dilakukan dengan penyekoran dan persentase sedangkan
data tentang hasil belajar siswa dianalisa dengan menghitung rata-rata hasil
belajar setiap siklus. Data yang diperoleh dari catatan lapangan guru maupun
kolabor dianalisa dalam dua tahap analisis menurut Bogdan dan Biklen (1992)
yaitu analisis selama pengumpulan data dan analisis setelah pengumpulan data.
Analisis selama pengumpulan data merupakan analisis yang dilakukan sembari
mengumpulkan data sedangkan analisis setelah pengumpulan data merupakan
analisis yang dilakukan setelah proses pengumpulan data dikumpulkan.
Ada empat teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah reduksi
data, penyajian data, dan penyajian kesimpulan atau verifikasi (Miles &
Huberman, 1984). Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan,
abstraksi, dan transformasi data mentah yang diperoleh di lapangan. Reduksi
dilakukan sepanjang penelitian dengan melakukan penajaman, penggolongan, dan
membuang hal yang tidak perlu. Sedangkan penyajian data adalah upaya
menyimpulkan data yang telah melalui proses reduksi.
Penyajian data dilakukan dengan bentuk naratif dan sesekali menyelipkan
kutipan observasi dan dokumentasi di dalamnya (Bogdan dan Biklen, 1992).
Peneliti hanya menggunakan thin description dari dua bentuk deskripsi menurut
Geertz (dalam Miles & Huberman, 1984) yang disebut dengan thick description
dan thin description. Thick description merupakan kutipan langsung dari orang
32
yang diwawancarai, observasi peneliti, dan dokumen. Thin description adalah
sajian data yang berupa narasi berdasarkan penafsiran peneliti. Melalui cara ini,
uraian dari fenomena yang ditemukan oleh peneliti dapat diringkas agar lebih
mudah diyakini kebenarannya. Setelah data dianalisis terus menerus, dilakukan
penarikan kesimpulan. Empat teknik analisis yaitu reduksi data, penyajian data,
dan penyajian kesimpulan atau verifikasi ini disebut Sutopo (2002:96) sebagai
model analisis interaktif.
GAMBAR 3.1 MODEL ANALISIS INTERAKTIF
1. Penilaian Hasil Pengamatan Kemandirian Belajar Siswa
Dalam menilai hasil pengamatan aktivitas siswa, peneliti melakukan
enam langkah:
a) Kolabor memberikan penilaian dengan mencantumkan skor 1 untuk
“Sangat Kurang”; skor 2 untuk “Kurang”; skor3 untuk “Cukup”;
skor 4 untuk Baik dan skor 5 untuk “Sangat Baik”;
b) Menghitung jumlah nilai untuk masing-masing aspek;
c) Menghitung rata-rata nilai untuk masing-masing aspek dengan
rumus :
M=Σxn
33
Keterangan :
Mean = Rata-Rata Aspek Pengamatan
x = Skor Total Masing-Masing Aspek
n = Jumlah siswa
d) Setelah itu, peneliti menghitung nilai perolehan siswa dan nilai akhir siswa dengan menggunakan rumus:
NP=∑ NAP
Keterangan :NP = Nilai Perolehan NAP = Nilai 5 Aspek Pengamatan
NA= NPNM
×100 %
Keterangan :NA = Nilai AkhirNP = Nilai PerolehanNM = Nilai Maksimal
e) Selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus persentase menurut Ali, M (2002: 187) sebagai berikut :
P= fn
x100 %
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi data
n = Jumlah responden
100%` = Bilangan tetap
f) Menafsirkan nilai persentase dengan menggunakan kriteria yang
dikembangkan oleh Ali, M (2002) yaitu:
34
TABEL 3.6PENAFSIRAN NILAI PRESENTASE
Penafsiran nilai persentase pada tabel 3.6 ini dilakukan untuk
menafsirkan makna nilai persentase ditinjau dari sudut jumlah
responden. Kemudian, untuk mempermudah menafsirkan makna nilai
persentase terhadap tingkat aktivitas siswa, peneliti menggunakan
patokan yang disusun oleh Djamarah dan Zain, A (2002).
Penggolongan nilai persentase tersebut dapat dilihat pada tabel 3.7 di
bawah ini:
TABEL 3.7PENGGOLONGAN NILAI PERSENTASE
Persentase Kategori 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup Baik 21% - 40% Kurang Baik 0% - 20% Sangat Kurang Baik
2. Penilaian Jawaban Siswa pada LKS
Penilaian dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan bobot
masing-masing soal. Jumlah soal pada Siklus I adalah 5 dengan skor
masksimal 100 dan jumlah soal pada Siklus II adalah 4 dengan skor
maksimal 100. Pembobotan skor terlampir.
35
Penafsiran Nilai Persentase
0 Tidak ada
1% - 5% Hampir tidak ada
6% - 23% Sebagian kecil
24% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Lebih dari setengahnya
76% - 95% Sebagian besar
96% - 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
3. Penilaian Presentasi Lisan
Presentasi lisan siswa dihitung dengan langkah:a. Guru memberikan skor terhadap penyajib. Skor yang diberikan dikalikan dengan bobot tiap sub aspekc. Menjumlahkan skor total yaitu menambahkan skor setiap aspekd. Menentukan Nilai presentasi lisan dengan rumus:
Nilai Akhir= Total Skorskor maksimal
x100
Skor maksimal adalah skor maksimum masing-masing aspek di kali bobot = Aspek 1 (3 x 4) x 1 + Aspek 2 (3 x 4) x 2 + Aspek 3 (3 x 4) x 2 = 44
Nilai presentasi lisan ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel 3.9 tentang kategori penilaian kognitif yang dikembangkan oleh guru dengan patokan KKM = 75.
TABEL 3.8PENGGOLONGAN NILAI KOGNITIF
4. Penilaian Tes
Tes terdiri dari 15 soal pilihan ganda (PG) dan 4 soal uraian pada tiap
akhir sikulus. Penilaian dilakukan dengan langkah berikut:
a. Guru menghitung jumlah jawaban benar pada soal PGb. Guru menilai jawaban siswa pada soal uraian sesuai dengan bobotc. Guru menjumlahkan nilai pada poin a dengan skor pada soal uraian
dengan rumus berikut:
NT =(S 1+S 2)
SI×100 %
Keterangan :
36
NILAI KATEGORI95 – 100 Sangat Baik85 – 94 Baik75 – 84 Cukup69 – 74 Kurang
≤ 68 Sangat Kurang
NT = Nilai TesS1 = Skor PGS2 = Skor UraianSI = Skor Ideal
5. Nilai Akhir (NA) Hasil Belajar Siswa
Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar siswa dalam tes digunakan
rumus:
NA=(LKS1+LKS 2+LKS 3+PL+T )
5
Keterangan :NA = Nilai AkhirLKS 1 = Nilai LKS Tahap ThinkLKS 2 = Nilai LKS Tahap PairLKS 3 = Nilai LKS Tahap SharePL = Nilai Presentasi LisanT = Tes
Perolehan hasil belajar ini selanjutnya dikonsultasikan pada kategorisasi
nilai yang dikembangkan peneliti
6. Penilaian Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
Penilaian hasil observasi terhadap aktivitas guru dilakukan dengan:
a) Kolabor memberikan penilaian Kolabor memberikan penilaian
dengan mencantumkan skor 1 untuk “Sangat Kurang”; skor 2 untuk
“Kurang”; skor3 untuk “Cukup”; skor 4 untuk Baik dan skor 5
untuk “Sangat Baik”;
b) Menghitung jumlah nilai untuk masing-masing aspek;
c) Menghitung rata-rata nilai untuk masing-masing aspek dengan
rumus rata-rata;
37
d) Terhadap Hasil observasi terhadap aktivitas guru dianalisis dengan
menghitung total skor perolehan. Selanjutnya, skor tersebut dihitung
dengan rumus:
P=Σx
n . kx 100
Keterangan :
P = Persentase
x = Skor
n = Jumlah Aspek yang dinilai
k = Kriteria skor tertinggi (5)
Angka yang diperoleh kemudian dikonsultasikan pada Tabel 3.7.
7. Penilaian Hasil Angket Siswa
a) Kolabor memberikan penilaian Kolabor memberikan penilaian
dengan mencantumkan skor 1 untuk “YA” dan skor 0 untuk
“TIDAK”;
b) Menghitung jumlah nilai untuk masing-masing item pernyataan;
c) Menghitung rata-rata nilai untuk item pernyataan dengan rumus rata-
rata;
d) Menghitung persentase jawaban “YA” dan “TIDAK” dengan rumus
persentase;
e) Menafsirkan nilai persentase dengan menggunakan kriteria yang
dikembangkan oleh Ali, M (2002) pada tabel 3.6.
f) Menafsirkan nilai persentase dengan menggunakan kriteria yang
dikembangkan oleh Djamarah dan Zain, A (2002) pada tabel 3.7.
8. Validitas Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik trianggulasi
untuk memvalidasi data penelitian. Menurut Brody dalam Crabtree dan
Miller (1992) triangulasi digolongkan menjadi dua yaitu triangulasi
sumber data dan triangulasi alat pengumpul data. Triangulasi sumber
data dilakukan dengan menanyakan kebenaran informasi yang diterima
38
dari seorang informan dengan informan lainnya. Triangulasi alat
pengumpul data berarti peneliti membandingkan informasi yang
dikumpulkan dengan teknik tertentu dengan informasi dari teknik
lainnya. Misalnya informasi yang peneliti peroleh dari hasil studi
dokumentasi dibandingkan informasi yang direkam melalui observasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data
yang berupa tes perbuatan (pertandingan debat) dan penyusunan
makalah dengan hasil observasi selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung dan catatan lapangan.
E. INDIKATOR KEBERHASILANIndikator keberhasilan penelitian ini menyangkut aspek kognitif dan afektif
yaitu:
1. Aspek Kognitif
Indikator keberhasilan jika nilai hasil belajar mencapai KKM = 75 dan
nilai ketuntasan klasikal mencapai 85%;
2. Aspek Afektif dilihat dari dua hal yaitu:
a. Aktivitas siswa.
Indikator keberhasilan dianggap tercapai jika hasil pengamatan
terhadap kemandirian belajar siswa dalam menerapkan metode TPS
sama dengan atau lebih dari 75% dan pada kategori “Baik”;
.
b. Sikap siswa terhadap melalui angket pembelajaran dengan metode
debat mencapai kategori “Baik”.
F. LANGKAH PENELITIANPenelitian seperti telah dijelaskan terdiri dari dua siklus dengan masing-
masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Pada tiap pertemuan diterapkan
tahapan pembelajaran TPS. Pada pertemuan pertama tiap siklus dilaksanakan
Tahap Think, Tahap Pair dan Penggalan Tahap Share atu dalam penelitian ini
diberi isitilah Tahap Share 1 dan Tahap Share 2. Secara rinci langkah
implementasi tindakan adalah sebagai berikut:
39
Siklus I Pertemuan 1
a) Guru mengawali dengan apersepsi dan pemberian motivasi dalam
mengikuti pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta
manfaat dari pembelajaran dengan Metode TPS;
b) Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan
jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi
c) Tahap Think.
Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya
tentang IPTEK dan perkembangannya, dampak dan penyalahgunaan
IPTEK. Selanjutnya guru memberikan waktu bagi siswa untuk berpikir
dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada
teman. Jawaban siswa dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara
siswa berpikir, guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan
motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
d) Tahap Pair
Guru meminta siswa duduk berhadap-hadapan dengan pasangannya dan
mendiskusikan jawaban pada LKS dimana siswa telah mempunyai
jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah menyepakati jawaban yang
dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan jawaban dalam lembar
jawaban Pair. Sementara siswa berdiskusi guru berkeliling untuk
mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi.
e) Tahap Share 1
Setiap pasangan setelah selesai memecahkan dan membahas
permasalahan diminta dengan pasangan lain sehingga terbentuk
kelompok kecil yang terdiri dari 2 pasangan (4 siswa) dan ditugasi untuk
saling berbagi pendapat / curah pendapat (sharing) dari hasil pemecahan
masalah dan pembahasan secara berpasangan pada tahap Share.
f) Guru meluruskan konsep-konsep yang keliru dan bersama-sama siswa
meninjau kembali pembelajaran.
g) Pada akhir pembelajaran menginformasikan bahwa presentasi kelompok
dilakukan pada pertemuan berikutnya dan ditutup berdoa.
40
Siklus I Pertemuan 2
a) Guru mengawali dengan apersepsi dan pemberian motivasi dalam
mengikuti pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta
menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran dengan Metode TPS;
b) Tahap Share 2
Hasil Pembahasan dalam kelompok dipresentasikan kepada kelas.
Pembagian tugas presentasi yaitu: 1) soal nomor 1 dibahas oleh
kelompok A, 2) soal nomor 2 dibahas oleh kelompok B; 3) soal nomor 3
dibahas oleh kelompok C; 4) soal nomor 4 dibahas oleh kelompok D dan
E; dan 5) soal nomor 5 dibahas oleh kelompok F. Kelompok yang belum
menyajikan diwajibkan memberikan tanggapan terhadap presentai
penyaji. Sementara presentasi berlangsung, guru memberikan penilaian.
c) Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan
atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat
d) Guru memberikan tes
e) Guru bersama-sama siswa siswa memeriksa jawaban dan memberikan
penilaian
f) Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran
g) Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi bahasan pada
pertemuan berikutnya dan ditutup berdoa.
Siklus II Pertemuan 3
a) Guru mengawali dengan apersepsi dan pemberian motivasi dalam
mengikuti pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta
manfaat dari pembelajaran dengan Metode TPS;
b) Guru bersama-sama siswa membangun konsep bersama berdasarkan
jawaban siswa dan memberikan penjelasan singkat tentang materi
c) Tahap Think.
Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan tentang pemahamannya
tentang IPTEK dan perkembangannya, dampak dan penyalahgunaan
IPTEK. Selanjutnya guru memberikan waktu bagi siswa untuk berpikir
41
dan meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tanpa bertanya pada
teman. Jawaban siswa dituliskan pada lembar jawaban Think. Sementara
siswa berpikir, guru berkeliling untuk mengamati dan memberikan
motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
d) Tahap Pair
Guru meminta siswa duduk berhadap-hadapan dengan pasangannya dan
mendiskusikan jawaban pada LKS dimana siswa telah mempunyai
jawabannya sendiri pada tahap Think. Setelah menyepakati jawaban yang
dianggap tepat, pasangan siswa menuliskan jawaban dalam lembar
jawaban Pair. Sementara siswa berdiskusi guru berkeliling untuk
mengamati dan memberikan arahan jika ada hambatan dalam diskusi.
e) Tahap Share 1
Setiap pasangan setelah selesai memecahkan dan membahas
permasalahan diminta dengan pasangan lain sehingga terbentuk
kelompok kecil yang terdiri dari 2 pasangan (4 siswa) dan ditugasi untuk
saling berbagi pendapat / curah pendapat (sharing) dari hasil pemecahan
masalah dan pembahasan secara berpasangan pada tahap Share.
f) Guru meluruskan konsep-konsep yang keliru dan bersama-sama siswa
meninjau kembali pembelajaran.
g) Pada akhir pembelajaran menginformasikan bahwa presentasi kelompok
dilakukan pada pertemuan berikutnya dan ditutup berdoa.
Siklus II Pertemuan 4
a) Guru mengawali dengan apersepsi dan pemberian motivasi dalam
mengikuti pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran serta
menyampaikan kembali manfaat dari pembelajaran dengan Metode TPS;
b) Tahap Share 2
Hasil Pembahasan dalam kelompok dipresentasikan kepada kelas.
Pembagian tugas presentasi yaitu: 1) soal nomor 1 dibahas oleh
42
kelompok A, 2) soal nomor 2 dibahas oleh kelompok B; 3) soal nomor 3
dibahas oleh kelompok C; 4) soal nomor 4 dibahas oleh kelompok D dan
E; dan 5) soal nomor 5 dibahas oleh kelompok F. Kelompok yang belum
menyajikan diwajibkan memberikan tanggapan terhadap presentai
penyaji. Sementara presentasi berlangsung, guru memberikan penilaian.
c) Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang telah dipahami dan
atau pelurusan terhadap konsep yang kurang tepat
d) Guru memberikan tes
e) Guru bersama-sama siswa siswa memeriksa jawaban dan memberikan
penilaian
f) Guru bersama-sama siswa meninjau kembali pembelajaran
g) Pada akhir pembelajaran menginformasikan materi bahasan pada
pertemuan berikutnya dan ditutup berdoa.
43