PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENEMUKAN IDE POKOK MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII MTS PONDOK PESANTREN KELAUTAN PERAK KABUPATEN PANGKEP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan MUH. RIDAH MUSTAMAN AM. 105331113216 PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021
IDE POKOK MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA
KELAS VIII MTS PONDOK PESANTREN KELAUTAN PERAK
KABUPATEN PANGKEP
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana
Pendidikan pada prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MUH. RIDAH MUSTAMAN AM.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Membaca Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming
Pada
Siswa Kelas VII MTs Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten
Pangkep.
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan
dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah makassar. Pembimbing I Abd
Rahman
Rahim Pembimbing II Andi Paida.
Masalah utama dalam penelitian ini yakni bagaimanakah
keterampilan
membaca cepat untuk menemukan ide pokok menggunakan teknik
Skimming
pada siswa kelas VIII MTS pondok pesantren kelautan Perak kabupaten
Pangkep.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca
melalui
penerapan peningkatan keterampilan membaca cepat untuk menemukan
ide pokok
menggunakan teknik Skimming pada siswa kelas VIII MTS pondok
pesantren
kelautan Perak kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan
kelas. Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTs Pondok Pesantren
Kelautan
Perak Kabupaten Pangkep, sehingga data dalam penelitian ini yakni
data dari
kelas VIII. Teknik pengumpulan data yakni dalam bentuk tes dan
kriteria
penilaian siklus 1 dan 2 sama yaitu berbentuk tes objektif dengan
memberikan
teks bacaan yang sama. Hasil penilaian diperoleh dari data yang
telah di dapatkan
berupa skor.
Hasil penelitian Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I
sebesar
70 juga belum dicapai karena, secara keseluruhan nilai rata-rata
kelas untuk
kecepatan membaca yang dicapai baru sebesar 64,22% sedangkan
untuk
pemahaman ide pokok mencapai 61,43%. Untuk mencapai nilai
ketuntasan
sebesar 70, meskipun pada prasiklus ke siklus I pada kecepatan
membaca terjadi
peningkatan 8,03 dan padapemahaman ide pokok mencapai I,67 namun
nilai rata-
rata siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Makimal (KKM).
Hasil penelitian pada siklus 2 telah mencapai target yang
ditentukan. Target
yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas
keseluruhan setiap aspek
sebesar 70 berhasil dicapai. Bahkan nilai rata-ata siklus II
melebihi target, yaitu
rata-rata kecepatan membaca siswa sebesar 268 kpm atau 70,67%
dan
pemahaman ide pokok sebesar 73,05%. Berarti terjadi peningkatan
kecepatan
yang semula ditargetkan 250 namun rata-rata kelas mencapai 268 kpm
atau
70,67% atau meningkat 18 kpm atau 0,67%. Sedangkan untuk tes
pemahaman
terjadi peningkatan 3,05%.
vii
Syukur Alhamdulillah segala puji penulis panjatkan kepada Allah
Swt, atas
segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat
menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Selawat serta salam
Allahumma
salli „ala muhammad waala ali muhammad senantiasa tercurah kepada
Nabi
besar Muhammad Saw, Nabi yang telah membawa manusia dari alam
kegelapan
menuju alam terang benderang seperti sekarang ini, tak lupa pula
penulis
kirimkan selawat kepada keluarga Nabi, hingga kepada umatnya akhir
zaman,
semoga semuanya khusnul khatimah. Penyusunan proposal ini
dimaksudkan
untuk memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar
sarjana
Pendidikan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan
dan Ilmu
Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak dapat terselesaikan
tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu
dalam penyusunan proposal ini terutama kepada :
1. Kedua orang tua, ayahanda tercinta Abdul Mi,in H dan ibunda
Suriana
Suddin yang telah memberikan dukungan, motivasi, serta doa yang
tiada
hentinya kepada penulis.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag., selaku Rektor
Universitas
Muhammadiyah Makassar.
viii
3. Bapak Erwin Akib, M.pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu
Pendidkan, Universitas Muhammadiyah Makasaar.
4. Ibu Dr. Munirah, M.pd., selaku ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Dr. Muhammmad Akhir, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris
Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah
Makassar.
6. Bapak Dr. A. Rahman Rahim, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang
telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi,
dan
arahan dengan penuh kesabaran dan ketulusan kepada penulis
selama
penyusunan skripsi ini dan memberikan banyak ilmu serta solusi pada
setiap
permasalahan dalam penulisan skripsi ini.
7. Ibu Dr. Andi Paida, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah
bersedia
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi, dan
arahan
dengan penuh kesabaran dan ketulusan kepada penulis selama
penyusunan
skripsi ini dan memberikan banyak ilmu serta solusi pada
setiap
permasalahan dalam penulisan skripsi ini.
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan
yang telah
memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa
perkuliahan.
9. Seluruh staf dan karyawan Universitas Muhammadiyah Makassar yang
telah
memberikan bantuan kepada penulis.
10. Seluruh teman terkasih kelas D Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia yang
telah memberikan semangat, kebersamaan dan kekompakan selama
menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
ix
ini.
Pada penyusunan proposal ini, penulis menyadari masih jauh dari
kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman, kemampuan, dan
pengetahuan
yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari
berbagai
pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semua pihak
khususnya dalam bidang Bahasa. Amin Ya Robbal Alamin.
Makassar, Juli 2020
A. Kajian Pustaka
..........................................................................................
6
1. Penelitian Relefan
...................................................................................
6
2. Keterampilan Berbahasa
.........................................................................
11
3. Keterampilan Membaca
..........................................................................
12
6. Ide pokok
................................................................................................
21
B. Kerangka Pikir
..........................................................................................
22
A. Jenis Penitian
............................................................................................
25
C. Variabel Peneitian
.....................................................................................
26
D. Intrumen Pnelitian
....................................................................................
28
xi
A. Hasil Penelitian
.........................................................................................
32
1. Hasil Prasiklus
........................................................................................
32
4. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Menemukan Ide Pokok .....
45
B. Pembahasan
...............................................................................................
47
2. Penelitian Relefan
...................................................................................
51
BAB V. PENUTUP
............................................................................................
57
masyarakat, sehingga pelajaran Bahasa Indonesia sangat penting bagi
kehidupan
siswa sekarang maupun masa yang akan datang. Kedudukan bahasa
Indonesia
sebagai bahasa pemersatu menjadi penting untuk menyatukan berbagai
suku
bangsa. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia harus mencerminkan ciri
masyarakat
Indonesia. Azis menyatakan (2016: 1). Jadi bahasa memiliki peranan
penting
dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal
tersebut terjadi
karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi dengan
orang lain
sebagai wujud interaksi.
Hakikat Bahasa memiliki ciri, antara lain; (1) bahasa itu adalah
sebuah
sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang , (3) bahasa itu berupa
bunyi, (4) bahasa
itu bersifat arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu
bersifat konvensional,
(7) bahasa itu bersifat unik, ( 8) bahasa itu bersifat universal,
(9) bahasa itu
bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu
bersifat dinamis, (12)
bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial dan (13) bahasa
itu merupakan
identitas penuturnya. Chaer Abdul ( 2014: 33).
Membaca adalah sebuah keterampilan.Setiap siswa memilki
kecepatan
membaca yang berbeda.Namun yang jelas, semua siswa bisa membaca
tetapi ada
yang lancar dan ada yang tidak lancar, dan meningkatkan kemampuan
membaca
seorang siswa merupakan tugas bagi seorang guru atau calon guru
(peneliti).
2
Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi
sebagai
sarana penerima informasi. Dalam Munir Abdul ( 2017: 2).Pendidikan
berfungsi
membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu
pengembangan
semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah
yang positif, baik
bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar
memberikan
pengetahuan,akan tetapi menanamkan nilai-nilai atau melatih
ketrampilan.
Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial dan
aktual telah
dimiliki oleh peserta didik, sebab peserta didik bukanlah gelas
kosong yang harus
disi dari luar.
Terkadang juga ada siswa yang datang ke perpustakaan untuk
bemain
dengan temannya, seharusnya perpustakaan itu tempat untuk
belajar.Pada
dasarnya membaca adalah sebuah keterampilan.Selain meningkatkan
kerampilan
membaca siswa juga dapat menambah wawasan dan ilmu, dengan
banyak
membaca maka makin banyak ilmu yang didapatkan.
Ada empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam
pengajaran
bahasa adalah: (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2)
keterampilan
berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading
skills); dan (4)
keterampilan menulis (writing skills). Keempat keterampilan
tersebut saling
berhubungan satu sama lain (Tarigan,2008: 257). Salah satu
keterampilan yang
penting dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah
keterampilan
menulis.Tetapi pada kenyataannya mata pelajaran Bahasa Indonesia
dianggap
sulit bahkan membosankan.Hal ini disebabkan karena materi pada mata
pelajaran
Bahasa Indonesia sangat luas dan setiap saat dapat berubah sesuai
dengan
3
keseluruhan dari kelas rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia
semester 1 kurang dari
75%.
Lebih khusus lagi dari hasil observasi guru pada tanggal 16 April
2019 di
semester I dapat lihat pada hasil tes formatif mata pelajaran
Bahasa Indonesia
dengan materi pokok menemkan ide pokok, dari 25 siswa hanya 14
siswa yang
mencapai ketuntasan belajar atau nilai 75 keatas, sedangkan 11siswa
belum
mencapai target ketuntasan atau 75 ke bawah dan hasilnya
belum
memuaskan.,Berdasarkan haltersebut,peneliti
mencarisolusialternatifsebagai
yang ada seperti yang diuraikan. Sudah selayaknya dalam pengajaran
bahasa
Indonesia dilakukan suatu inovasi, yaitu meningkatkan kemampuan
berbicara
siswa melalui Teknik Skimming.
Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menemukan ide pokok,
diterapkan
teknik skimming dan tes berupa beberapa paragraf, Dari hasil tes
tersebut
diperoleh fakta kesulitan siswa dalam menemukan ide pokok.
Ketidakmampuan siswa dalam menemukan ide pokok berhubungan
erat
dengan kemampuan siswa menggali informasi yang diterima.Hal itu
disebabkan
konsep pembelajaran kurang melekat erat dalam memori siswa.Untuk
mengatasi
hal tersebut, maka sebagai peneliti ingin mencoba untuk mengaitkan
keterampilan
membaca dengan teknik skipping untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam
menemukan ide pokok.
Hal ini juga harus didukung dengan konsistensi guru dalam
menerapkan
model yang dipilih dan sesuai dengan RPP yang disusun.Berdasarkan
kondisi
tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul
“Peningkatan
Keterampilan Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok
Menggunakan
Teknik Skimmingpada Siswa Kelas VIII MTS Pondok Pesantren Kelautan
Perak
Kabupaten Pangkep”.
menggunakan teknik Skimming pada siswa kelas VIII MTS pondok
pesantren
kelautan Perak kabupaten Pangkep?
penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
yaitu untuk
meningkatkan keterampilan membaca melalui penerapan
peningkatan
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok menggunakan
teknik
Skimming pada siswa kelas VIII MTS pondok pesantren kelautan
Perak
kabupaten Pangkep.
belajar siswa dibidang Bahasa Indonesia.
5
Kabupaten Pangkep dapat dijadikan kebijakan untuk mendorong
para guru lebih inovatif dan kreatif dalam menyelenggarakan
proses
pembelajaran di kelas.
b. Bagi Guru
Teknik Skimming dalam pembelajaran di kelas.
c. Bagi Siswa
dan pada akhirnya Teknik Skimming dapat menjadi pola dan
kebiasaan belajar peserta didik.
belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII MTS Pondok
Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
6
A. Kajian Pustaka
Tinjauan pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya
dijadikan
acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini yang dianggap
dengan
penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
1. Penelitian Relevan
Penelitian yang pertama dilakukan oleh Zulela, MS, Endry Boeriswati
dan
Kartika Ratnasari ( 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan
keterampilan membaca cepat peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran
dengan menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar. Penelitian
ini
dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km 24 Pasar Rebo
Jakarta
Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV yang
berjumlah 25
peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode
penelitian
tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan
dengan
menggunakan metode siklus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan persentase
mulai
dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar 40%,
pada akhir
siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II didapat
peningkatan menjadi
84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada siklus II telah
melampaui target.
Dengan demikian implikasi menggunakan metode resitasi ini dapat
mengaktifkan
peserta didik dalam keterampilan membaca cepat dalam pelajaran
bahasa
7
Indonesia serta mencapai tujuan yang diinginkan di kelas. Tujuan
penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca cepat peserta didik
setelah
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi di
Sekolah Dasar.
Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km
24
Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas IV yang
berjumlah 25 peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan
metode
penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang
dilaksnakan dengan
menggunakan metode siklus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan persentase
mulai
dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar 40%,
pada akhir
siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II didapat
peningkatan menjadi
84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada siklus II telah
melampaui target.
Dengan demikian implikasi menggunakan metode resitasi ini dapat
mengaktifkan
peserta didik dalam keterampilan membaca cepat dalam pelajaran
bahasa
Indonesia serta mencapai tujuan yang diinginkan di kelas.
Adapun persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini, yaitu
sama-sama
meneliti dengan menggunakan PTK meningkatkan keterampilan
membaca
cepat.Sedangkan perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ,
yaitu; calon
peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca
Cepat
Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS Pondok
Pesantren
Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
3.2 Menemukan gagasan utama dengan kecepatan membaca 75 kata
per
8
membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas dan kecepatan
siswa dalam
membaca masih menunjukkan kriteria kurang.Hal ini terlihat dari
nilai siswa
belum mampu mencapai KKM. Untuk mengatasi hal tersebut,
dilakukan
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian yang
mengacu
pada model Kemmis dan Taggart. Penerapan metode untuk
mengatasi
permasalahan tersebut yaitu diterapkan metode Jigsaw dengan teknik
permainan
BMW.
angket, catatan lapangan, dan tes hasil belajar.Penelitian
dilakukan dalam tiga
siklus, dimana setiap siklusnya mengalami peningkatan pada kinerja
guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.Dengan demikian, dapat
disimpulkan
bahwa melalui penerapan metode Jigsaw dengan teknik permainan BMW
dapat
meningkatkan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa
pada materi
menemukan gagasan utama.
Persamaan penelitian relevan kedua di atas dengan penelitian ini
adalah
sama- sama menemukan gagasan utama. Adapun perbedaan dengan
penelitian
peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca
Cepat
Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS Kelautan
Perak
Kabupaten Pangkep.
Penelitian relevan yang ketiga masalah yang diangkat pada
penelitian ini
adalah masih rendahnya keterampilan membaca cepat untuk menemukan
ide
pokok pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Gemuh. Hal ini karena
siswa
9
kurang tertarik dan kesulitan dalam membaca cepat, dan kesulitan
menemukan
ide pokok tiap paragraf.Selain itu, guru masih menggunakan metode
ceramah
sehingga siswa merasa bosan. Untuk mengatasi masalah tersebut
digunakan
strategi membaca fleksibel dan metode think, pair, and share
dalam
pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok ini. Hasil
penelitian
menggunakan strategi dan metode pembelajaran tersebut menunjukkan
adanya
peningkatan pada proses pembelajaran membaca cepat. Pada siklus I
hasil nilai
mencapai 74,6 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi
80,6
meningkat 6,0 atau sebesar 8,04%. Peningkatan keterampilan membaca
cepat ini
juga diikuti dengan perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih
positif.
Adapun persamaan penelitian relevan ketiga di atas dengan
penelitian ini
sama-sama meningkatkan keterampilan membaca cepat untuk menemukan
ide
pokok dalam membaca cepat. Sedangkan Perbedaan dengan penelitian
peneliti
mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Menentukan
Ide
Pokok dengan Teknik Skimming pada Siswa kelas VIII MTS Pondok
Pesantren
Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok Melalui Teknik Skimming Ayunan
Visual
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 27 Sigi; Skipsi, Program Studi
Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, Fakultas
Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (1) I Gusti Ketut
Alit
Saputra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan
membaca
10
mempengaruhi kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Sigi
dengan
menerapkan teknik skipping ayunan visual.Penelitian ini
dilaksanakan di SMP
Negeri 27 Sigi tahun ajaran 2019/2020.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif,Sampel
penelitian ini siswa kelas.Bentuk instrumen yang digunakan berupa
tes dan non-
tes, bentuk tes yaitu untuk mengukur keterampilan membaca cepat
untuk
menemukan ide pokok yang berjumlah 5 soal.Hasil rata-rata
pengolahan
datakecepatan membaca yang dicapai siswa dalam satu kelas adalah
271 kpm
atau 90.59%. Sedangkan data dalam bentuk nontes diperoleh melalui
observasi,
jurnal, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan untuk
pemenuhan
instrumen dan melihat sikap siswa setelah dilakukan pembelajaran
dengan
teknik skppingayunan visual.Hal ini menandakan bahwa teknik skpiing
ayunan
visual terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca
cepat.
Kata Kunci: Membaca Cepat, Ide Pokok, Skimming Ayunan Visual.
Adapun persamaan penelitian relevan keempat di atas sama-sama
meningkatkan kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok
dalam
membaca cepat menggunakan teknik Skimming.Adapun perbedaan
dengan
penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan
Membaca
Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming pada Siswa
kelas
VIII MTS Pondok Kelautan Perak Kabupaten Pangkep. Sedangkan
penelitian
keempat menggunakan audio visual.
kehidupan masyarakat, sehingga pelajaran Bahasa Indonesia sangat
penting bagi
kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu menjadi
penting
untuk menyatukan berbagai suku bangsa. Oleh sebab itu, bahasa
Indonesia harus
mencerminkan ciri masyarakat Indonesia. Azis ( 2016: 1). Jadi
bahasa memiliki
peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana
komunikasi. Hal
tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu
berkomunikasi
dengan orang lain sebagai wujud interaksi.
Hakikat Bahasa memiliki ciri, antara lain; (1) bahasa itu adalah
sebuah
sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang , (3) bahasa itu berupa
bunyi, (4)
bahasa itu bersifat arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa
itu bersifat
konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik, ( 8) bahasa itu
bersifat universal, (9)
bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11)
bahasa itu bersifat
dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial
dan (13) bahasa
itu merupakan identitas penuturnya. Chaer Abdul ( 2014: 33).
Ketika mempelajari ilmu bahasa, kita mengenal yang namanya
keterampilan berbahasa. Dalam keterampilan berbahasa ini mengandung
empat
aspek atau komponen. Keempat aspek ataupun komponen ini merupakan
suatu
keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa itu adalah
:
a) Keterampilan menyimak (listening skills)
b) Keterampilan berbicara (speaking skills)
12
(Tarigan, 1981 : 1).
dengan keterampilan berbahasa yang lainnya. Dengan adanya
keterkaitan itu,
menandakan bahwa dalam mempelajari keterampilan berbahasa tersebut,
kita
harus memulai dengan cara yang berurutan atau sistematis.
Keterampilan
berbahasa itu dimulai dari keterampilan yang diperoleh anak sejak
lahir dan
dilanjutkan dengan pemerolehan keterampilan bahasa selanjutnya.
Dalam
Tarigan, (1981 : 1).
3. Keterampilan Membaca
a. Pengertian Membaca
berbahasa.Dalam Henry Guntur dan Tarigan ( 2015 : 7). Membaca
adalah
suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca
untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media
kata-kata atau bahasa tulis. Henry Guntur dan Tarigan ( 2015 :
7).
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan
penulis
untuk mendapatkan pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melaui
media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut supaya
kelompok
kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan
sekilas dan makna-makna kata secara individual akan diketahui.
Menurut
Hodgson (1960: 43-44) dalam Henry Guntur dan Tarigan (2015:
7).
13
proses. Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis
dari
berbagai proses yang kemudian berakumulasi pada suatu
perbuatan
tunggal. Membaca diartikan sebagai pengucapan kata-kata,
mengidentifikasi
kata dan mencari arti dari sebuah teks.Membaca diawali dari
struktur luar
bahasa yang terlihat oleh kemampuan visual untuk mendapatkan makna
yang
terdapat dalam struktur dalam bahasa. Dengan kata lain, membaca
berarti
menggunakan struktur dalam untuk menginterpretasikan struktur luar
yang
terdiri dari kata-kata dalam sebuah teks.
b. Hakikat Membaca
membaca melibatkan dua hal, yaitu (1) pembaca yang berimplikasi
adanya
pemahaman dan (2) teks yang berimplikasi adanya penulis. Syafi’ie
(1994:6-
7) menyebutkan hakikat membaca adalah:
1) Pengembangan keterampilan, mulai dari keterampilan
memahami
kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan
sampai
dengan memahami secara kritis dan evaluatif keseluruhan isi
bacaan.
2) Kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam
mengikuti
baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan
kelompok
kata, melihat ulang kata dan kelompok kata untuk memperoleh
pemahaman terhadap bacaan.
memberikan makna terhadap kata-kata tersebut berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunyai.
4) Suatu proses berpikir yang terjadi melalui proses mempersepsi
dan
memahami informasi serta memberikan makna terhadap bacaan.
5) Proses mengolah informasi oleh pembaca dengan menggunakan
informasi dalam bacaan dan pengetahuan serta pengalaman yang
telah
dipunyai sebelumnya yang relevan dengan informasi tersebut.
6) Proses menghubungkan tulisan dengan bunyinya sesuai dengan
sistem
tulisan yang digunakan.
merupakan kegiatan menangkap maksud dari kelompok-kelompok
kata yang membawa makna.
Dari beberapa butir hakikat membaca tersebut, dapat
dikemukakan
bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu proses yang bersifat
fisik dan
psikologis. Proses yang berupa fisik berupa kegiatan mengamati
tulisan
secara visual dan merupakan proses mekanis dalam membaca.
Proses
mekanis tersebut berlanjut dengan proses psikologis yang berupa
kegiatan
berpikir dalam mengolah informasi.
15
kemudian diidentifikasi, diuraikan, dan diberi makna.
Proses decoding berlangsung dengan melibatkan Knowledge of
The
World dalam skemata yang berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan
dan
pengalaman yang tersimpan dalam gudang ingatan.
c. Fungsi Membaca
Karena lewat membaca, Anda bisa memperoleh informasi apa saja
yang
sebelumnya tidak Anda ketahui. Tidak hanya untuk menambah
wawasan,
berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa membaca dapat melatih
fungsi
otak, menjernihkan pikiran, dan memperkuat memori. Henry, Guntur
dan
Tarigan (2015).
untuk mengetahui gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup
dari
bahan bacaan yang hendak dibaca.Oleh karena itu, dalam
perakteknya
pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan
yang
dianggap penting saja.
kita ingin menemukan ide utama secara keseluruhan dari sebuah
buku.
Dengan cara ini, berarti kita tidak membaca buku kata perkata
melainkan
16
berlompatan dari satu bagian ke bagian lain untuk melihat pokok
pikiran
utama dari topik yang dibaca. Kita bisa menentukan isi tulisan mana
saja
yang perlu dibaca lebih lanjut secara detail. dengan skimming
bisa
membantu membaca 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa .
Bisa
hemat waktu untuk belajar dan bisa digunakan untuk kegiatan
lainnya.
3) Membaca Dangkal
memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam
dari
bahan bacaan yang dibaca.Membaca jenis ini biasanya dilakukan
bila
pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan.
e. Manfaat Membaca
1) Memperkuat Otak
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti ( meaning) erat
sekali
hubungannya dengan maksud intensif dalam membaca. Dalam
kutipan
Tarigan danHenry Guntur (2015: 7).
Tujuan Membaca Cepat, tujuan utama dalam membaca adalah
mencari
serta memperoleh infomasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Albert
(dalam Harras, 1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca
cepat,
yaitu:
17
1) Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau
tulisan
singkat.
3) Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam
perpustakaan
kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Cara mengukur
kemampuan
membaca ialah: Jumlah kata yang dapat dibaca per menit dikalikan
dengan
persentase pemahaman isi bacaan. Msalnya, jika yang dapat Anda baca
per
menit adalah 200 kata, dan jawaban yang benar atas
pertanyaan-pertanyaan isi
bacaan itu adalah 60%, maka kemampuan baca Anda adalah 200 X 60% =
120
kpm (kata per menit). Jika diterima bahwa lulusan SLTA diharapkan
memiliki
kecepatan membaca minimum 250 kata per menit dengan pemahaman
minimum
70%, maka kemampuan membaca minimum lulusan SLTA ialah 250 X 70%
=
175 kpm.
Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana), kecepatan
efektif
membaca adalah perpaduan antara kecepatan mata (kemampuan visual)
dengan
kecepatan pemahaman (kemampuan kognitif) dalam merespons suatu
bacaan.
Kecepatan efektif membaca (KEM) sangat dibutuhkan dalam praktik
lapangan.
Karena itu, siswa, dosen, manajer perusahaan, dan ilmuwan lainnya
harus
mampu menyerap isi sebuah bacaan secara cepat dan efektif.
18
Kecepatan ini harus dilatih sejak dini agar kita tidak terbiasa
berperilaku
membaca secara salah.Misalnya, membaca dengan mulut
berkomat-kamit,
membaca dengan suara berdengung seperti bebek atau mendesis seperti
ular,
membaca dengan bantuan tangan, penggaris atau alat tulis lainnya,
dan
sebagainya.Bagi kalangan mahasiswa, kecepatan efektif membaca ini
sangat
penting.Sebab, membaca cepat yang digabungkan dengan pemahaman
tinggi
bermanfaat bagi mereka yang tengah mencari rujukan akademis dari
literatur-
literatur ilmiah.Dengan kata lain, kegiatan mahasiswa tak bisa bisa
dilepaskan
dari aktivitas membaca.
Dikutip dari blog arinil.wordpress.com, ada rumus untuk membaca
efektif
ini. YakniJumlah kata yang dibaca/jumlah detik untuk membaca) x 60
= jumlah
kata per menit (kpm).Berapa sih standar untuk kecepatan efektif
membaca
(KEM) ini?Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari Modul 2
Kecepatan
Efektif Membaca.
a. SD = 80–140 Kpm
b. SMP = 140–175 Kpm
c. SMA = 175–245 Kpm
d. PT = 245-280 Kpm
5. Teknik Membaca Skimming
19
tertulis untuk mencari dan memperhatikan bahan tertulis untuk
mencari dan
mendapatkan informasi secara cepat. Ada tiga tujuan utama dalam
membaca
sekilas dan kapan harus melakukannya, kita akan menghadapi
kesulitan
dalam mengikuti serta menyelesaikan bacaan yang diinginkan.
Skimming adalah membaca dengan cepat untuk mendapatkan
intisari/
gambaran umum dari sebuah wacana. Menurut Nurhadi (1989:101)
dalam
kutipan ( Amma dkk, 2012)skimming artinya menyapu wacana
untuk
menemukan sesuatu yang diperlukan. Sehingga tahu gambaran dari
isi
wacana tersebut. Dengan kata lain, skimming merupakan sebuah
istilah yang
mengacu pada proses atau aktivitas membaca yang hanya terpusat
pada
mencari ide-ide pokok dalam sebuah teks bacaan dengan hanya
melihat
sekilas terhadap bagian bacaan yang tidak memperlihatkan ide
pokoknya
(Nuriadi, 2008). Fokuslah terhadap adegan yang mendukung jalannya
cerita
atau yang mengubah dan menjadi inti dari cerita. Apabila kita
tidak
membutuhkan fakta-fakta dan detailnya, maka lompati fakta dan
detail itu dan
pusatkan perhatian untuk cepat menguasai ide pokoknya (Soedarso,
2001).
Teknik ini tepat digunakan ketika menjumpai teks yang panjang
dan
dituntut untuk memahami teks, seperti menemukan ide pokok, tokoh,
amanta,
dan unsur-unsur lain yang membangun teks tersebut. Penggunaan
teknik
skimming diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat dalam
menemukan unsur-unsur dalam bacaan tanpa harus membaca teks
secara
detail kata per kata.Namun, hanya perlu menyapu keseluruhan teks
secara
cepat.
20
1) untuk memperoleh suatu kesan umum dari buku, artikel,
tulisan
singkat
3) untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam
perpustakaan. Sumber kutipan Albert et al (1961: 30), dalam
Tarigan,
Henry Guntur ( 2015: 33).
Bagaimana cara melakukan skimming ikuti langkah-langkah ini:
1) Baca dari judul dan sub judul dari sebuah buku untuk
mengetahui
ide utama yang dibahas.
2) Hindari membaca isi buku kata demi kata
3) Bila diperlukan, baca bagian awal dan akhir kalimat dari
setiap
paragraf
4) Baca dengan teliti paragraf akhir yang biasanya berisi
kesimpulan
5) Perhatikan juga ilustrasi seperti gambar atau foto kalau ada,
untuk
memudahkan memahami isi bacaan lebih jauh
6) Setelah selesai, coba berhenti sejenak untuk memahami isi
tulisan
d. Manfaat Teknik Skimming
21
meningkatkan kemampuan pemahama kita terhadap bacaan.Ketiga,
menelusuri halaman buku dan bacaan dalam waktu singkat.Keempat,
tidak
banyak waktu yang terbuang dengan tidak membaca bagian-bagian
yang
tidak penting(Sari dkk, 2017). Dari manfaat yang dikemukakan
tersebut,
intinya, dalam membaca suatu teks kita tidak perlu membaca
keseluruhan
teks secara detail.Namun, cukup membaca sekilas saja dengan
memperhatikan kata atau kalimat yang dianggap penting dan menjadi
ide
pokok dalam bacaan tersebut.
Manfaat laindari teknik skimming antara lain: dapat menjawab
dengan
cepat tanpa menghabiskan waktu, dapat menjelajahi wacana dalam
waktu
yang singkat, dan bisa mencari informasi secara cepat dan efisien.
Selain itu,
teknik ini juga dipakai untuk memaparkan atau menyajikan
keseluruhan isi
teks kepada audiens sambil menunjukkan bagian-bagian penting dari
isi teks
tersebut (Nuriadi, 2008).
6. Ide pokok
paragraf.Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama, gagasan
pokok.Dalam satu
paragraf hanya ada satu ide pokok.Kalimat utama adalah kalimat yang
di
dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama ini dijelaskan
olah
kalimat-kalimat laindalam paragraf tersebut, yang disebut dengan
kalimat
penjelas, dan nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topic,
kalimat
penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
22
Adapun cara untuk menemukan ide pokok dalam suatu paragraf antata
lain
yaitu sebagai berikut:
c) Menemukan ide pokok bacaan.
Biasanya ide pokok dinyatakan secara eksplisit dalam kalimat utama
atau
kalimat topic.Paragraf yang ide pokoknya terdapat di awal paragraf
disebut
paragraf deduktif, sedangkan paragraf yang ide pokoknya terdapat di
akhir
paragraf disebut induktif.
B. Kerangka fikir
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .UU No. 20
tahun 2003
tentang SPN. Dalam Widyastono Herry (2015: 119).
Dalam Kurikulum 2013 terdapat beberapa aspek yang meski
dikuasai
pada pembelajaran bahasa Indonesia.Salah satunya adalah aspek
Membaca.
Aspek membaca terbagi atas beberapa standar kompetensi dan
kompetensi dasar
yang diterapkan dalam proses pembelajaran secara runtut dan
sistematis.
Kompetensi dasar pada aspek membaca yang terdapat dalam Kurikulum
2013
terjabarkan bahwa siswa mampu membaca.
Proses pembelajaran pada siswa kelas VIII MTS Kelautan Perak
Kabupaten Pangkep.yang merupakan tempat yang akan dijadikan
lokasi
penelitian, terdapat permasalahan pembelajaran khususnya mata
pelajaran
23
bahasa Indonesia. Adapun permasalahan yang ditemukan pada
pembelajaran
bahasa Indonesia yaitu siswa tidak mampu mencari ide atau gagasan
pokok
bacaan dan siswa takut mengungkapkan ide atau gagasan yang telah
dibaca.
Kegiatan membaca pada siswa akan dilakukan dengan menggunakan
model pembelajaran Teknik Skipping Siswa dilatih untukdapat
mencariide atau
gagasan, pendapat. Harapannya siswa dalam proses pembelajaran
dengan
Teknik Skipping dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri atas
beberapa tahap,
yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Namun,
apabila hasil
yang diperoleh dari proses pembelajaran di dua siklus masih belum
sempurna,
maka akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya hingga hasil yang
diinginkan
tercapai.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir
sebagai
berikut :
Perencanaan
an
Penilaian
24
In this research, the researcher will use Quizizz Application as
the media in
learning process and the output is the students’ improvement in
Vocabulary
Mastery. The researcher want to know how the effectivenessof the
quizizz
application. Quizizz Application will give the new experience in
learning process
to the students in understanding new vocabulary. And the result
will give impact
to the students improvement in vocabulary mastery.
C. Hipotesis
menimgkatkan keterampilan membaca cepat menggunakan teknik
skimming
untuk menemukan ide pokok dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada
kelas
VIIIMTS Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
25
oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan
seseorang dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas
dan
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan dalam
pembelajaran.
Dalam PTK peneliti mengupayakan perbaikan kondisi pembelajaran
dan
menyelesaikan bermacam-macam permasalahan yang muncul dalam
kelas.
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan dalam
bentuk
proses pengkajian berdaur. Proses pengkajian terdiri atas empat
tahap yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Keempat tahap atau
siklus dalam
penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut
ini.
3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
26
32
Keterangan :
T : Tindakan
sebagai kegiatan awal.Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk
mengethui keterailan
siswa terhadap materi membaca cepat untk menemukan ide pokok.Hasil
tes
tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk perbaiakan pada siklus I
dan siklus II.
B. Tempat dan Waktu Penelitian.
1. Tempat Penelitian
Kabupaten Pangkep.
C. Variabel Penelitian
Keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok pada siswa
kelas
VIII MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak kab.pangkep merupakan
titik
persoalan atau yang menjadi intipermasalahan. Oleh karena itu,
keterampilan
membaca cepat untuk menemukan idepokokdengan menggunakan
teknik
skippingmerupakan variable yang terikat pada penelitian ini.
1. Variabel Pembelajaran Keterampilan Membaca Cepat untuk
Menemukan
Ide Pokok.
idepokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses membaca
bacaan
27
32
untukmemahami isi bacaan dengan cepat serta dapat menemukan ide
pokok
dalambacaan dengan cepat pula. Membaca cepat memberi kesempatan
untuk
membacasecara lebih luas, bagian-bagian yang sudah dikenal atau
dipahami
tidak usahdihiraukan. Membaca cepat ini bertujuan agar siswa
mampu
membaca bahanbacaan kisaran 70%. Siswa mengikuti serangkaian
latihan
membaca cepat,mengukur kecepatan teman, menjawab soal
pemahaman,
menyimpulkan isibacaan dengan cara merangkai pokok bacaan
kegiatan
membaca cepat bermanfaatuntuk mengembangkan kemampuan siswa
dengan
mambaca cepat dan memahamiisi bacaan serta mampu menemukan ide
pokok
pada setiap paragraf.
cepat untuk menemukan ide pokok dengan menggunakan teknik
skipping.
Pembelajaran teknik skipping yang dimaksud adalah pembelajaran
yang
menekankan pada pemberian pelatihan yang aktif, teratur, dan
mengacu pada
latihan mengayunkan bola mata secara cepat dan tepat. Perubaha
tingkah laku
dan respon positif siswa juga diamati selama proses pembelajaran.
Aspek
yang diamati dalam penelitian ini meliputi antusias siswa dalam
menengarkan
penjelasan guru, keaktifan siswa dalam mengerkajan tugas, keaktifan
dan
keseriusan dalam menghitung cepatan membaca teman, sikap atau
tanggapan
siswa terhadap teknik pembelajaran.
dalampenelitian ini yaitu Bentuk instrumen yang berupa tes yaitu
untuk
mengukur keterampilanmembaca cepat untuk menemukan ide pokok.
Siswa
diberikan soal untukmengukur tingkat pemahaman siswa dalam
menemukan ide
pokok setiap teksbacaan yang telah dibacanya. Bentuk tes ini berupa
tes
pemahaman ide pokokdengan nilai maksimal 100. Soal terdiri atas
satu jawaban.
Setiap jawabanmendapat skor dari 1-4 dengan kriteria sebagai
berikut. Ide pokok
sesuai dengankalimat uatam diberi skor 4. Ide pokok cukup sesuai
dengan
kalimat utama diberiskor 3. Ide pokok kurang sesuai dengan kalimat
utama
diberi skor 2. Ide pokoktidak sesuai dengan kalimat utama diberi
skor 1. Jadi,
skor maksimal 20 dan skorminimal 5. Dari skor yang diperoleh dapat
diubah
dalam bentuk nilai denganrumus:
sebagai acuan untuk mengetahui tingkat pemahaman ide pokok bacaan.
Aspek
dan skor penilaian dapat dilihat lebih jelas pada tabel di bawah
ini.
29
32
NO ASPEK NILAI MKASIMAL
Menemukan Ide Pokok Paragraf :
10
10
0 – 2 : salah
NO Kategori Rentan Nilai Frekuensi
Sangat Baik 85 – 100
tingkatkecepatan membaca didasarkan pada pedoman yang sudah dibuat
yaitu :
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian kecepatan membaca
No Kecepatan Baca Kategori
2 250 – 299 kpm Cepat
3 200 – 249 kpm Sedang
4 150 – 199 kpm Lambat
5 100 – 149 kpm Sangat Lambat
30
32
membaca300 kpm sampai 349 kpm tergolong membaca sangat cepat.
Siswa
yangmempunyai kecepatan membaca 250 kpm sampai 299 kpm
tergolong
membacacepat. Siswa yang kecepatan membaca 200 kpm sampai 249
kpm
tergolongsedang. Siswa yang mempunyai kecepatan membaca 150 kpm
sampai
199 kpmtergolong lambat dan siswa yang mempunyai kecepatan membaca
100
sampai 149
Peneliti mengumpulkan data dengan mengadakan tes. Tes ini
dilakukansebanyak dua kali pada siklus pertama dan siklus kedua.
Bentuk tes dan
criteria penilaian yang digunakan dalam siklus I dan siklus II sama
yaitu
berbentuk tesobjektif dengan memberikan teks bacaan yang
sama.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik
tes
adalah :
2. siswa diminta membaca teks bacaan yang telah disediakan
3. siswa mengukur kecepatan membaca
4. siswamencari ide pokok dengan menjawab soal yang diberikan
oleh
guru.
siklus I dan siklus II.
31
32
This research is using quantitative data, this type of data needs
statistical
F. Teknik Analisis Data
Hasil analisis data tes diperoleh dari hasil tes siswa yang berupa
skor.Nilai
hasil tiap-tiap tes dihitung jumlahnya dalam satu kelas (ΣN)
kemudiandihitung
dalam persentase dengan menggunakan rumus:
Presentase Kemampuan Membaca Siswa :
n = Jumlah maksimal soal tes
s = Banyaknya Siswa dalam satu kelas
32
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan membahas tentang hasil penelitian tindakan kelas
yang
berupa hasil tes. Hasil tes berisi data tes yang diperoleh dari tes
membaca cepat
dan menemukan ide pokok. Hasil tes disajikan secara kuantitatif
berupa angka
angka dalam bentuk tabel, yang dilengkapi dengan uraian sebagai
bentuk analisis
atau penjelasan dari laporan tabel tersebut.
Hasil penelitian ini akan dipaparkan dalam bab ini merupakan
hasilpenelitian
pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil tes prasiklus
merupakanhasil tes
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok
sebelumpembelajaran
membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknikskipping.
Hasil tes
siklus I, siklus II siswa kelasVIII MTS Pondok Pesantren Kelautan
Perak
kab.pangkep dalam keterampilan membaca cepat untukmenemukan ide
pokok
setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakanteknik
skipping.
1. Hasil Prasiklus
Hasil tes prasiklus merupakn hasil tes awal siswa sebelum
dilakukan
penelitian. Kondisi awal merupakan kondisi siswa sebelum dilakukan
dalam
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok sebelum
menggunakan teknik skipping. Ada dua aspek yang dinilai dalam
prasiklus,
yakni(1) kecepatan membaca; (2) menemukan ide pokok pada bacaan.
Hasil
tes prasiklus ini dijadikan dasar untuk melakukan tindakan disiklus
1.
33
32
dipaparkan pada table 4.1.
skor %
15379
8306
5 Sangat Lambat 100-149 kpm 0 0 0
Jumlah 15 8306 100%
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor kecepatan
membaca
yang dicapai siswa pada prasiklus adalah 212 kpm atau 56,19%
yang
termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan jumlah keseluruhan
siswa
kelas VIII sebanyak 15 siswa, belum ada siswa yang memperoleh
kategori
sangat cepat dengan rentang nilai kecepatan 300-349 kpm, begitu
pula
dengan kategori cepat dengan rentang nilai kecepatan 250-299 kpm
ada 2
siswa atau 12,82% yang memperoleh nilai tersebut. Sebanyak 5 siswa
atau
35,89% yang memperoleh kategori sedang dengan rentang nilai
kecepatan
200-249 kpm. Kategori lambatdicapai oleh 7 siswa atau 51,28%
dengan
rentang nilai kecepatan 150-199 kpm. Pada ketegori sangat lambat
tidak ada
siswa atau atau dapat dikatakan 0% dengan rentang nilai kecepatan
100-149
kpm.
Di bawah ini penjabaran hasil tes menemukan ide pokok siswa
kelas
VIII MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
34
32
No Kategori Rentang
10015
2331
5 Sangat
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor
menemukan ide pokok dicapai siswa adalah 60 atau 59,76% yang
termasuk
dalam kategori sedang. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa kelas
VIII
sebanyak 15 siswa, belum ada siswa yang memperoleh kategori sangat
baik
dengan rentang nilai 85- 100 atau dapat dikatakan 0%. Ada 8 siswa
yang
memperoleh kategori baik dengan rentang nilai 65-84. Sebanyak 4
siswa
memperoleh kategori cukup dengan rentang nilai 45-64. Siswa
yang
memperoleh kategori kurang sebanyak 3 siswa dengan rentang nilai
25-44.
Tidak ada siswa yang memperoleh kategori sangat kurang dengan
rentang
nilai 0-24 dapat dikatakan sebesar 0%.
b. Hasil Refleksi Prasiklus
rata212 kpm atau 56,19%. Sedangkan pada aspek menemukan ide
pokok
nilai rata-rata yang diperoleh sisa kelas VIII adalah 60 atau
59,76%. Dalam
35
32
setiap aspek penelian yaitu kecepatan membaca, menemukan ide pokok
pada
kelas VIII dinilai masih kurang. Hal tersebut dapat dibuktikan
belum
tercapainya kriteria kentuntasan minimal (KKM) yang telah
ditentukan yaitu
70.
Pada pembelajaran prasiklus, sebagian besar siswa belum dapat
membaca cepat, menemukan ide pokok. Permasalahan yang
dihadapi
sebagian besar siswa pada saat membaca cepat untuk menemukan ide
pokok,
antara lain siswa malas membaca, bacaan tidak menarik, sebagian
besar
siswa kurang berkonsentrasi dalam menemukan ide pokok. Selain itu
ketika
siswa diminta untuk mengerjakan soal teks pemahaman menemukan
ide
pokok pada teks, siswa terlihat membolak balik teks untuk mencari
jawaban
pertanyaan yang ada. Hal tersebut tentu saja tidak efektif
karena
menimbulkan kebingugan bagi siswa. Selain itu, sebagian siswa masih
malu
dan ragu-ragu untuk bertanya pada guru apabila menemui
kesulitan.
Berdasarkan hasil tes pada prasiklus, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran siklus I harus dilakukan karena siswa kelas VIII MTS
pondok
Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep belum mencapai
kriteria
ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70 yang ditetapkan dan harus
mengalami
perubahan prilaku kearah yang lebih positif.
2. Hasil penelitian siklus 1
a. Hasil tes siklus 1
Pada siklus satu hasil tes yang diperoleh merupakan data awal
setelah
siswa mengunakan teknik skipping. Dari data tes inilah diperoleh
hasil tes
36
32
siklus I yang dapat dijadikan tolok ukur keefektifan teknik
skipping dalam
meningkatkan keterampilan membaca cepat untk menemukan ide pokok
pada
siswa kelas VIII MTS pondok Pesantren Kelautan Perak kabupaten
Pangkep.
Aspek-aspek penilaian komulatif ada dua aspek yaitu; (1)
kecepatan
membaca; (2) menemukan ide pokok pada teks nonsastra.
Masing-masing
aspek dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Secara
umum, hasil
tes keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan
teknik
skipping pada siswa kelas VIII MTS pondok Pesantren Kelautan
Perak
kabupaten Pangkep dapat dilihat pada tabel 4. 3 berikut ini.
Table 4. 3 Hasil Kecepatan Membaca siklus 1
No Kategori Rentang nilai Frekuensi Bobot
skor %
15379
9493
5 Sangat Lambat 100-149 kpm 0 0 0
Jumlah 15 9493 100%
Berdasarkan table 4. 3 diketahui tingkat kecepatan membaca siswa
pada
siklus I mencapai 9493 dengan nilai rata-rata adalah 243 kpm atau
64,22%
yang termasuk kategori sedang. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa
kelas
VIII sebanyak 15 siswa, berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 2
siswa
atau 20,51% yang mencapai kategori sangat cepat dengan rentang
nilai
kecepatan 300-349 kpm. Ada 2 siswa atau 25,64 yang memperoleh
rentang
nilai kecepatan 250-299 kpm. Pada kategori sedang dicapai oleh 6
siswa atau
37
32
17,94% dengan rentang nilai kecepatan 200-249 kpm. Sebanyak 5 siswa
atau
35,89% memperoleh kategori lambat dengan rentang nilai kecepatan
150-199
kpm, sedangkan pada kategori sangat lambat ada tidak ada siswa
yang
mendapatkan kategori tersebut atau dapat dikatakan 0%.
Hasil tes keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide
pokok
pada siklus 1 apabila dibandingkan dengan prasiklus mengalami
peningkatan
sebesar 34. Nilai prasiklus mencapai rata-rata klasikal 212 atau
56,19%,
setelah peneliti menerapkan teknik skipping, nilai komulatif siswa
pada
siklus I meningkat dengan nilai rata-rata klasikal mencapai 246
atau 64,22%,
masih rendahnya nilai komulatif keseluruhan siswa disebabkan siswa
yang
kurang berlatih membaca, ketertarikan siswa terhadap bacaan.
Tabel 4.4 Hasil Pemahaman Ide Pokok siklus 1
No Kategori Rentang
10015
2396
5 Sangat
menemukan ide pokok dicapai siswa adalah 61,43% yang termasuk
dalam
kategori cukup. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa kelas VIII
sebanyak
15 siswa, belum ada siswa yang memperoleh kategori sangat baik
dengan
38
32
rentang nilai 85-100 atau dapat dikatakan 0%. Ada 8 siswa yang
memperoleh
kategori baik dengan rentang nilai 65-84. Sebanyak 7 siswa
memperoleh
kategori cukup dengan rentang nilai 45-64. Tidak ada siswa
yang
memperoleh kategori kurang dengan rentang nilai 25-44 dapat
dikatakan 0%.
Tidak ada siswa yang memperoleh kategori sangat kurang dengan
rentang
nilai 0-24 dapat dikatakan sebesar 0%.
b. Hasil Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil tes yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
pada
siklus I target penelitian masih belum tercapai secara maksimal.
Pembelajaran
membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping
pada
siklus I dapat diketahui bahwa teknik yang digunakan guru cukup
disukai
siswa. Hal ini terlihat pada keantusias siswa pada saat
mengikuti
pembelajaran. Berdasarkan hasil tes di akhir pembelajaran siklus
I
membuktikan bahwa dengan teknik skipping yang diperoleh
mengalami
peningkatan dari prasiklus. Hasil tes keterampilan membaca cepat
secara
klasikal sudah menunjukkan ketegori cukup dari tiap aspeknya.
Namun,
keterampilan siswa dalam membaca cepat perlu diperbaiki. Hal itu
terlihat
ketika proses membaca cepat, siswa masih melakukan hal-hal yang
harus
dihindari dalam membaca seperti mengangkat teks bacaan, membaca
dengan
menggerakkan kepala, dan kurang konsentrasi terhadap teks bacaan.
Kriteria
ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I sebesar 70 juga belum
dicapai
karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk kecepatan
membaca
yang dicapai baru sebesar 64,22% sedangkan untuk pemahaman ide
pokok
39
32
mencapai 61,43%. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70,
meskipun
pada prasiklus ke siklus I pada kecepatan membaca terjadi
peningkatan 8,03
dan padapemahaman ide pokok mencapai I,67 namun nilai rata-rata
siswa
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Makimal (KKM). Untuk peneliti
akan
lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang
masih
dihadapi siswa pada pembelajaran membaca cepat untuk menemukan
ide
pokok dengan teknik skipping pada siklus II. Peneliti juga akan
menambah
waktu untuk latihan menggunakan teknik skipping serta memberikan
cara
mudah untuk menemukan ide pokok bacaan kemudian siswa
berlatih
menemukan ide pokok dari bacaan yang telah disiapkan oleh
peneliti.
Berdasarkan hasil tes pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran siklus II harus dilakukan karena siswa kelas VIII MTS
pondok
Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep belum mencapai
Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa
harus
mampu menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Tindakan pada
siklus II
juga akan menggunakan teknik skipping karena terbukti dapat
meningkatkan
keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh.
Berdasarkan hasil tes dan nontes pada siklus I, dapat disimpulkan
bahwa
pembelajaran siklus II harus dilakukan karena siswa kelas VIII MTS
pondok
Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep belum mencapai
Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa harus
mampu
menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Tindakan pada siklus II
juga akan
menggunakan teknik skipping karena terbukti dapat meningkatkan
keterampilan
membaca cepat untuk menemukan ide pokok.
40
32
3. Hasil penelitian siklus 2
a. Hasil tes siklus 2
Hasil tes keterampilan mengungkapakan isi teks profil tokoh pada
siklus II
merupakan hasil perbaikan dari siklus I. Penilaian tes keterampilan
mengungkapkan
isi teks profil tokoh pada siklus II dilakukan dengan cara dan
urutan yang sama
dengan pelaksanaan penilaian tes pada siklus I yaitu dilakukan
dengan teknik tes
tertulis berbentuk soal uraian dan hasilnya dinilai menggunakan
instrumen penilaian
yang telah disiapkan peneliti. Aspek-aspek penilaian kumulatif
terdiri dari tiga
aspek, yaitu (1) kecepatan membaca; (2) menemukan ide pokok.
Masing-masing
aspek dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Secara
umum, hasil tes
kumulatif keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh siklus I
siswa kelas
VIII MTS pondok Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep, dapat
dilihat
pada tabel 4.5 berikut ini.
Table 4. 5 Hasil Kecepatan Membaca siklus 2
No Kategori Rentang nilai Frekuensi Bobot
skor %
15379
10447
5 Sangat Lambat 100-149 kpm 0 0 0
Jumlah 15 10447 100%
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui tingkat kecepatan membaca siswa
pada
siklus II mencapai 9791 dengan nilai rata-rata adalah 268 kpm atau
70,67%
yang termasuk kategori sedang. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa
kelas
VIII sebanyak 15 siswa, berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 6
siswa
41
32
atau 30,76% yang mencapai kategori sangat cepat dengan rentang
nilai
kecepatan 300- 349 kpm. Sebanyak 5 siswa 38,46% atau yang
memperoleh
rentang nilai kecepatan 250-299 kpm. Pada kategori sedang dicapai
oleh 2
siswa atau 15,38% dengan rentang nilai kecepatan 200-249 kpm.
Sebanyak 2
siswa atau 15,38% memperoleh kategori lambat dengan rentang
nilai
kecepatan 150-199 kpm sedangkan pada kategori sangat lambat tidak
ada
siswa mendapatkan kategori tersebut atau rentan nilai 100-149 kpm
jadi bisa
dikatakan 0%.
Hasil tes kecepatan membaca pada siklus II apabila dibandingkan
dengan
siklus I mengalami peningkatan sebesar 6,45%. Nilai siklus I
mencapai rata-rata
klasikal 246 atau 64,22%, setelah peneliti melakakan perbaikan
dengan teknik
skipping, nilai komulatif siswa pada siklus II meningkat dengan
nilai rata-rata
klasikal mencapai 268 atau 70,67%.
Tabel 4.6 Hasil Pemahaman Ide Pokok siklus 2
No Kategori Rentang
10015
2849
5 Sangat
menemukan ide pokok dicapai siswa adalah 73,05% yang termasuk
dalam
kategori baik. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa kelas VIII
sebanyak 15
siswa, sebanyak 5 siswa memperoleh kategori sangat baik dengan
rentang
nilai 85-100 atau dapat dikatakan 10,25%. Ada 7 siswa yang
memperoleh
42
32
kategori baik dengan rentang nilai 65-84 atau 79,48%. Sebanyak 3
siswa
memperoleh kategori cukup dengan rentang nilai 45-64. Tidak ada
siswa
yang memperoleh kategori kurang dengan rentang nilai 25-44 dapat
dikatakan
0%. Dan tidak ada siswa yang memperoleh kategori sangat kurang
dengan
rentang nilai 0-24 dapat dikatakan sebesar 0%.
b. Hasil Refleksi Siklus 2
Hasil tes yang telah diperoleh pada siklus II menunjukkan adanya
peningkatan
kearah positif. Penelitian siklus II telah memenuhi target
penelitian yang diharapkan.
Berdasarkan penelitian siklus II, hasil Pada pembelajaran siklus
II, sebagian besar
siswa sudah dapat membaca cepat untuk menemukan ide pokok. Meskipun
ada
beberapa siswa yang belum mampu untuk mebaca cepat untuk menemukan
ide
pokok dengan tepat.
Target yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas
keseluruhan setiap
aspek sebesar 70 berhasil dicapai. Bahkan nilai rata-ata siklus II
melebihi target,
yaitu rata-rata kecepatan membaca siswa sebesar 268 kpm atau 70,67%
dan
pemahaman ide pokok sebesar 73,05%. Berarti terjadi peningkatan
kecepatan yang
semula ditargetkan 250 namun rata-rata kelas mencapai 268 kpm atau
70,67% atau
meningkat 18 kpm atau 0,67%. Sedangkan untuk tes pemahaman terjadi
peningkatan
3,05%.
Berdasarkan hasil tes dan non tes siklus II, dapat disimpulkan
bahwa penelitian
siklus II dapat dikatakan telah berhasil mencapai target atau
sasaran. Dengan
demikian, penelitian siklus berikutnya tidak perlu dilakukan karena
teknik skipping
mampu meningkatkan keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide
pokok
dan mengubah perilaku siswa kelas VIII MTS pondok Pesantren
Kelautan Perak
kabupaten Pangkep ke arah yang lebih baik.
43
32
dilakukan dengan prosedur yang berdaur melalui beberapa tahap,
yaitu
perencanaan, pengamatan, tindakan, dan refleksi. Siklus II
dilakukan sebagai
wujud perbaikan dari pembelajaran siklus I. Hasil penelitian siklus
I dan
siklus II dijaring menggunakan instrumen penjaring data. Dari hasil
kedua
siklus tersebut diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam
membaca
cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping serta
perubahan
perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. Berikut ini uraian
pelaksanaan
perolehan data pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.
4. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat untuk Menemukan Ide
Pokok
Pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil tes prasiklus, siklus
I, dan
siklus II. Pembahasan hasil penelitian tiap siklusnya diperoleh
dari data tes.
Hasil tes siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui
peningkatan
keterampilan siswa dalam membaca cepat untuk menemukan ide
pokok
setelah dilakukan pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide
pokok
dengan teknik skipping. Sebelum dilakukan tes keterampilan membaca
cepat
untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping, dilakukan tes
prasiklus
untuk mengetahui seberapa besar keterampilan awal siswa dalam
membaca
cepat untuk menemukan ide pokok. Hasil tes pada tes prasiklus
menunjukkan
bahwa kemampuan awal siswa 30,17% pada kecepatan membaca
sedangkan
untuk tes pemahaman ide pokok sebesar 59,76%. Hasil tes
tersebut
menunjukkan bahwa tingkat keterampilan awal siswa dalam membaca
cepat
44
32
untuk menemukan ide pokok masih di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal
(KKM) yang telah ditentukan yaitu sebesar 70.
Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam membaca
cepat
unutk menemukan ide pokok setelah dilakukan pembelajaran membaca
cepat
untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping digunakan data tes
yang
diperoleh dari tes siklus I dan siklus II. Hasil tes siklus I dan
siklus II juga
akan dibandingkan dengan hasil tes prasiklus untuk mengetahui
perubahan
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dari kondisi
awal
hingga setelah dilakukan pembelajaran membaca cepat untuk menemukan
ide
pokok dengan teknik skipping pola horisontal. Pada siklus I dan
silkus II
ditargetkan nilai rata-rata kelas keseluruhan sesuan dengan
Kriteria
Ketuntasan Minimal yaitu sebesar 70. Berikut ini penjabaran
peningkatan
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan
teknik
skipping prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Tabel 4.7 Peningkatan Kecepatan Membaca
No Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II
Nilai
2 Cepat 0 0 0 0 2324 23,07
3 Sedang 430 5,13 2036 23,07 4876 51,28
4 Lambat 832 12,82 4008 58,97 1118 15,38
5 Sangat
Jumlah 4636
Persentase rata- rata
30,17% 56,81% 75,84%
Tabel 4.7 menunjukkan tingkat kecepatan membaca siswa pada
prasiklus,
siklus I dan siklus II. Rata-rata kecepatan membaca siswa pada
prasiklus
sebesar 30,17% atau masuk dalam kategori lambat, sedangkan pada
siklus I
kecepatan membaca siswa sebesar 56,81% dari jumlah keseluruhan
siswa atau
masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil tes tersebut,
terjadi adanya
peningkatan kecepatan membaca siswa sebesar 26,64%. Pada siklus II,
hasil
tes kecepatan membaca siswa sebesar 75,84%. Hal ini menunjukkan
adanya
peningkatan kecepatan membaca siswa dari siklus I ke siklus II,
yaitu sebesar
19,03%. Hasil tes siklus II sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70. Tabel berikutnya
yaitu
penjabaran peningkatan pemahaman ide pokok.
Tabel 4.8 Peningkatan Pemahaman Ide Pokok No Kategori Prasiklus
Siklus I Siklus II
Nilai
2 Baik 1099 41,02 951 35,85 2289 79,48
3 Cukup 1108 51,28
1445 64,10 220 10,25
5 Sangat
Jumlah 2331 100% 2396 100% 2975 100%
Persentase rata-
Pada tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan
pemahaman ide pokok dari prasiklus ke siklus I. Hasil tes
prasiklus
pemahaman ide pokok bacaan sebesar 59,76% atau masuk dalam
kategori
46
32
cukup. Pada siklus I hasil tes pemahaman ide pokok sebesar 61,43%
atau
masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil tes tersebut,
adanya
peningkatan pemahaman ide pokok bacaan sebesar 1,67%. Pada hasil
tes siklus
II juga mengalami peningkatan dari tes siklus I. Hasil tes siklus
II sebesar
73,05% sehingga terjadi peningkatan sebesar 11,62%. Hal ini sudah
memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 70.
Berdasarkan hasil tes, terjadi peningkatan keterampilan membaca
cepat untuk
menemukan ide pokok dengan teknik skipping.
B. Pembahasan
dilakukan dengan prosedur yang berdaur melalui beberapa tahap,
yaitu
perencanaan, pengamatan, tindakan, dan refleksi. Siklus II
dilakukan sebagai
wujud perbaikan dari pembelajaran siklus I. Hasil penelitian siklus
I dan siklus
II dijaring menggunakan instrumen penjaring data. Dari hasil kedua
siklus
tersebut diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam membaca
cepat
untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping serta perubahan
perilaku
yang ditunjukkan oleh siswa. Berikut ini uraian pelaksanaan
perolehan data
pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.
1. Teori Peneitian Relefan
Boeriswati dan Kartika Ratnasari ( 2017). Tujuan penelitian ini
adalah untuk
meningkatkan keterampilan membaca cepat peserta didik setelah
mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi di Sekolah
Dasar.
47
32
Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km
24
Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas IV
yang berjumlah 25 peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan
menggunakan
metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart
yang
dilaksanakan dengan menggunakan metode siklus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan
persentase
mulai dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar
40%, pada
akhir siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II
didapat
peningkatan menjadi 84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada
siklus II
telah melampaui target. Dengan demikian implikasi menggunakan
metode
resitasi ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam keterampilan
membaca
cepat dalam pelajaran bahasa Indonesia serta mencapai tujuan yang
diinginkan
di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
keterampilan
membaca cepat peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
dengan
menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar.
Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor
Km
24 Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta
didik kelas
IV yang berjumlah 25 peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan
menggunakan
metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart
yang
dilaksnakan dengan menggunakan metode siklus.
Adapun persamaan teori penelitian di atas dengan penelitian ini,
yaitu
sama-sama meneliti dengan menggunakan PTK meningkatkan
keterampilan
membaca cepat.Sedangkan perbedaan penelitian di atas dengan
penelitian ,
48
32
Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS
Pondok
Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
Teori penelitian relevan kedua dilaksanakan berdasarkan
permasalahan
pada KD 3.2 Menemukan gagasan utama dengan kecepatan membaca 75
kata
per menit. Siswa kelas V SDN Gudangkopi II mengalami kesulitan
dalam
membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas dan kecepatan
siswa
dalam membaca masih menunjukkan kriteria kurang. Hal ini terlihat
dari nilai
siswa belum mampu mencapai KKM. Untuk mengatasi hal tersebut,
dilakukan
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian
yang
mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Penerapan metode untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu diterapkan metode Jigsaw
dengan
teknik permainan BMW.
Persamaan teori penelitian relevan kedua di atas dengan penelitian
ini
adalah sama- sama menemukan gagasan utama. Adapun perbedaan
dengan
penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan
Keterampilan
Membaca Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di
MTS
Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
Teori penelitian relevan yang ketiga masalah yang diangkat
pada
penelitian ini adalah masih rendahnya keterampilan membaca cepat
untuk
menemukan ide pokok pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Gemuh. Hal
ini
karena siswa kurang tertarik dan kesulitan dalam membaca cepat,
dan
kesulitan menemukan ide pokok tiap paragraf. Selain itu, guru
masih
49
32
mengatasi masalah tersebut digunakan strategi membaca fleksibel dan
metode
think, pair, and share dalam pembelajaran membaca cepat untuk
menemukan
ide pokok ini. Hasil penelitian menggunakan strategi dan
metode
pembelajaran tersebut menunjukkan adanya peningkatan pada
proses
pembelajaran membaca cepat. Pada siklus I hasil nilai mencapai 74,6
dan
mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,6 meningkat 6,0
atau
sebesar 8,04%. Peningkatan keterampilan membaca cepat ini juga
diikuti
dengan perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif.
Adapun persamaan teori penelitian relevan ketiga di atas
dengan
penelitian ini sama-sama meningkatkan keterampilan membaca cepat
untuk
menemukan ide pokok dalam membaca cepat. Sedangkan Perbedaan
dengan
penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan
Keterampilan
Membaca Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming pada
Siswa
kelas VIII MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten
Pangkep.
Teori penelitian relevan ke empat Suci Safitri, (2019).
Kemampuan
Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok Melalui Teknik
Skimming
Ayunan Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 27 Sigi; Skipsi,
Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan
Seni,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.
Pembimbing
(1) I Gusti Ketut Alit Saputra. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan
kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok serta
mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa
kelas
50
32
VIII SMP Negeri 27 Sigi dengan menerapkan teknik skipping
ayunan
visual.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 27 Sigi tahun
ajaran
2019/2020.
penelitian ini siswa kelas.Bentuk instrumen yang digunakan berupa
tes dan
non-tes, bentuk tes yaitu untuk mengukur keterampilan membaca cepat
untuk
menemukan ide pokok yang berjumlah 5 soal.Hasil rata-rata
pengolahan
datakecepatan membaca yang dicapai siswa dalam satu kelas adalah
271 kpm
atau 90.59%. Sedangkan data dalam bentuk nontes diperoleh
melalui
observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan
untuk
pemenuhan instrumen dan melihat sikap siswa setelah dilakukan
pembelajaran
dengan teknik skppingayunan visual.Hal ini menandakan bahwa
teknik
skpiing ayunan visual terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa
dalam
membaca cepat. Kata Kunci: Membaca Cepat, Ide Pokok, Skimming
Ayunan
Visual.
meningkatkan kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide
pokok
dalam membaca cepat menggunakan teknik Skimming.Adapun
perbedaan
dengan penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan
Keterampilan
Membaca Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming
pada Siswa kelas VIII MTS Pondok Kelautan Perak Kabupaten
Pangkep.
Sedangkan penelitian keempat menggunakan audio visual.
51
32
meningkatkan keterampilan membaca cepat peserta didik setelah
mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi di Sekolah
Dasar.
Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km
24
Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas IV
yang berjumlah 25 peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan
menggunakan
metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart
yang
dilaksanakan dengan menggunakan metode siklus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan
persentase
mulai dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar
40%, pada
akhir siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II
didapat
peningkatan menjadi 84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada
siklus II
telah melampaui target. Dengan demikian implikasi menggunakan
metode
resitasi ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam keterampilan
membaca
cepat dalam pelajaran bahasa Indonesia serta mencapai tujuan yang
diinginkan
di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
keterampilan
membaca cepat peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
dengan
menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar.
Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya
Bogor
Km 24 Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta
didik
kelas IV yang berjumlah 25 peserta didik.Penelitian ini
dilaksanakan
52
32
menggunakan metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc.
Taggart
yang dilaksnakan dengan menggunakan metode siklus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan
persentase
mulai dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar
40%, pada
akhir siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II
didapat
peningkatan menjadi 84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada
siklus II
telah melampaui target. Dengan demikian implikasi menggunakan
metode
resitasi ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam keterampilan
membaca
cepat dalam pelajaran bahasa Indonesia serta mencapai tujuan yang
diinginkan
di kelas.
Adapun persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini, yaitu
sama-
sama meneliti dengan menggunakan PTK meningkatkan
keterampilan
membaca cepat.Sedangkan perbedaan penelitian di atas dengan
penelitian ,
yaitu; calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan
Membaca
Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS
Pondok
Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
Penelitian relevan kedua dilaksanakan berdasarkan permasalahan
pada
KD 3.2 Menemukan gagasan utama dengan kecepatan membaca 75 kata
per
menit.Siswa kelas V SDN Gudangkopi II mengalami kesulitan
dalam
membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas dan kecepatan
siswa
dalam membaca masih menunjukkan kriteria kurang.Hal ini terlihat
dari nilai
siswa belum mampu mencapai KKM. Untuk mengatasi hal tersebut,
dilakukan
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian
yang
53
32
mengatasi permasalahan tersebut yaitu diterapkan metode Jigsaw
dengan
teknik permainan BMW.
angket, catatan lapangan, dan tes hasil belajar.Penelitian
dilakukan dalam tiga
siklus, dimana setiap siklusnya mengalami peningkatan pada kinerja
guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.Dengan demikian, dapat
disimpulkan
bahwa melalui penerapan metode Jigsaw dengan teknik permainan
BMW
dapat meningkatkan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa pada
materi menemukan gagasan utama.
penelitian peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan
Membaca
Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS
Kelautan
Perak Kabupaten Pangkep.
Penelitian relevan yang ketiga masalah yang diangkat pada
penelitian
ini adalah masih rendahnya keterampilan membaca cepat untuk
menemukan
ide pokok pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Gemuh. Hal ini karena
siswa
kurang tertarik dan kesulitan dalam membaca cepat, dan kesulitan
menemukan
ide pokok tiap paragraf.Selain itu, guru masih menggunakan metode
ceramah
sehingga siswa merasa bosan. Untuk mengatasi masalah tersebut
digunakan
strategi membaca fleksibel dan metode think, pair, and share
dalam
pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok ini.
Hasil
54
32
menunjukkan adanya peningkatan pada proses pembelajaran membaca
cepat.
Pada siklus I hasil nilai mencapai 74,6 dan mengalami peningkatan
pada
siklus II menjadi 80,6 meningkat 6,0 atau sebesar 8,04%.
Peningkatan
keterampilan membaca cepat ini juga diikuti dengan perubahan
perilaku siswa
ke arah yang lebih positif.
Adapun persamaan penelitian relevan ketiga di atas dengan
penelitian
ini sama-sama meningkatkan keterampilan membaca cepat untuk
menemukan
ide pokok dalam membaca cepat. Sedangkan Perbedaan dengan
penelitian
peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca
Cepat
Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming pada Siswa kelas VIII
MTS
Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.
Penelitian relevan ke empat Suci Safitri, (2019). Kemampuan
Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok Melalui Teknik
Skimming
Ayunan Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 27 Sigi; Skipsi,
Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan
Seni,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.
Pembimbing
(1) I Gusti Ketut Alit Saputra. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan
kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok serta
mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa
kelas
VIII SMP Negeri 27 Sigi dengan menerapkan teknik skipping
ayunan
visual.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 27 Sigi tahun
ajaran
2019/2020.
55
32
penelitian ini siswa kelas.Bentuk instrumen yang digunakan berupa
tes dan
non-tes, bentuk tes yaitu untuk mengukur keterampilan membaca cepat
untuk
menemukan ide pokok yang berjumlah 5 soal.Hasil rata-rata
pengolahan
datakecepatan membaca yang dicapai siswa dalam satu kelas adalah
271 kpm
atau 90.59%. Sedangkan data dalam bentuk nontes diperoleh
melalui
observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan
untuk
pemenuhan instrumen dan melihat sikap siswa setelah dilakukan
pembelajaran
dengan teknik skppingayunan visual.Hal ini menandakan bahwa
teknik
skpiing ayunan visual terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa
dalam
membaca cepat. Kata Kunci: Membaca Cepat, Ide Pokok, Skimming
Ayunan
Visual.
dalam membaca cepat menggunakan teknik Skimming.Adapun
perbedaan
dengan penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan
Keterampilan
Membaca Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming
pada Siswa kelas VIII MTS Pondok Kelautan Perak Kabupaten
Pangkep.
Sedangkan penelitian keempat menggunakan audio visual
56
bahwa keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok
mengguakan
teknik Skimming pada siswa kelas VIII MTs pondok pesantran kelautan
Perak
kabupaten Pangkep pada Siklus pertama berada pada kategori kurang.
Setelang
diubah menggunakan teknik Skimming Pada Siklus kedua maka
hasilnya
mengaamu peningkatan dan berada pada kategori baik.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I sebesar 70 juga
belum
dicapai karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk
kecepatan
membaca yang dicapai baru sebesar 64,22% sedangkan untuk pemahaman
ide
pokok mencapai 61,43%. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar
70,
meskipun pada prasiklus ke siklus I pada kecepatan membaca
terjadi
peningkatan 8,03 dan padapemahaman ide pokok mencapai I,67 namun
nilai
rata-rata siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Makimal
(KKM).
Hasil penelitian pada siklus 2 telah mencapai target yang
ditentukan.
Target yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas
keseluruhan
setiap aspek sebesar 70 berhasil dicapai. Bahkan nilai rata-ata
siklus II melebihi
target, yaitu rata-rata kecepatan membaca siswa sebesar 268 kpm
atau 70,67%
dan pemahaman ide pokok sebesar 73,05%. Berarti terjadi
peningkatan
kecepatan yang semula ditargetkan 250 namun rata-rata kelas
mencapai 268
57
32
kpm atau 70,67% atau meningkat 18 kpm atau 0,67%. Sedangkan untuk
tes
pemahaman terjadi peningkatan 3,05%.
Skimming yang efektif terhadap kemampuan membaca untuk menemukan
ide
pokok siswa kelas VIII MTs pondok pesantran kelautan Perak
kabupaten
Pangkep, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada guru dapat menggunakan Teknik Skimming sebagai
metode
pembelajaran alternatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di
sekolah
agar dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar
khusus
dari segi kemampuan membaca.
2. Diharapkan guru lebih berkreasi lagi dalam menciptakan suasana
belajar
yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa guna meningkatkan
kemampuan membaca menemukan ide pokok hasil belajar siswa.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi peneliti dan
mengembangkan
penelitian ini dalam kemampuan membaca menemukan ide pokok.
58
32
Membaca Fleksibel Dan Metode Think, Pair, Dan Shere. Jurnal
Pendidikan
Dasar.Vol 11. No 2. 2015.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta PT.
Bumi Aksara.
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Evaluasi dan Penilaian; Proyek
Peningkatan
Mutu Guru, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Guru,Ruang. 2016. Skimming Dan Scanning: “Rahasia Belajar dengan
Membaca
Cepat”. ( Daring ).
(https://blog.ruangguru.com/skimming-dan-scanning-membaca-
Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. 2003. Membaca dalam Teori
dan Praktik.
Bandung: Mutiara.
(https://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-hakikat-
%20isi%20bacaan/diakses 11 September 2020).
Kumalasari, I., Setiawan, B., & Saddhono, K. (2013). Penerapan
Metode Quantum
Learning Dengan Teknik Pengepuisi Pada Siswa Sekolah Dasar,
2(April), 1–
13.(https://www.researchgate.net/publication/333156831_Teknik_Skimming_dala
m_Membaca_Cepat/link/5e97c41e92851c2f52a634de/download/diakses
Kridalaksana, Harimurti. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa
Indonesia:
Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan den Pengembangan Bahasa.
Munir, Abdul. 2017. Bahan Ajar Keterampilan Berbicara. Buku I.
Modul. Makassar:
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Muslich, Masnur. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
aksara
Nasar, Nasla. 2013. “Aspek-aspek Ketermapilan Berbahasa”,
(Daring).(http://naslanasar.blogspot.com/2013/12/aspek-aspek-keterampilan-
(https://wartakutim.co.id/2014/03/20/kecepatan-efektif-membaca/diakses
11
September 2020).
Research). Bandung Alfabeta.
Ratnasari, Kartika. dkk. 2017. Keterampilan Membaca Cepat
Melalui
Metode Resitasi. Jurnal UNJ (Pendidikan Dasar). Vol 8. No 2.
2017.
Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca
Efektif
dan Efisien. Bandung: Angkasa.
Bandung: Angkasa.
Angkasa.
Angkasa.
Angkasa.
Angkasa.
Angkasa.
Soedarso. (2001). Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif.
Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Syafi’ie, Imam. 1999. Pengajaran Membaca Terpadu. Bahan Kursus
Pendalaman
Materi Guru Inti PKG Bahasa dan Sastra Indonesia. Malang:
IKIP.
Safitri, Suci, 2019. “Kemampuan Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide
Pokok
Melalui Teknik Skipping Ayunan Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 27
Sigi”.(Daring). (http://repository.untad.ac.id/3244/diakses 11
September 2020).
Widyastono, Herry. 2015. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi
Daerah.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 26 Juli
1999 dari pasangan Ayahanda Abd. Muin dan Ibunda
Suriana Suddin. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun
2004 di SD Negeri 3/37 Pulau Sabutung dan tamat tahun
2010, kemudian melanjutkan pendidikan di MTs Pondok Pesantren
Lautan Perak
tahun 2013, dan tamat MA Pondok Pesantren Lautan Perak tahun 2016.
Pada
tahun 2015 penulis melanjutkan jenjang pendidikan ke
Universitas
Muhammadiyah Makassar sampai penulisan skripsi ini. Pada tahun 2021
penulis
melakukan penelitian sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana
Pendidikan dengan mengangkat judul “Peningkatan Keterampilan
Membaca
Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming Pada
Siswa
Kelas Viii Mts Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten
Pangkep”