69
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENEMUKAN IDE POKOK MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA KELAS VIII MTS PONDOK PESANTREN KELAUTAN PERAK KABUPATEN PANGKEP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan MUH. RIDAH MUSTAMAN AM. 105331113216 PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENEMUKAN

IDE POKOK MENGGUNAKAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA

KELAS VIII MTS PONDOK PESANTREN KELAUTAN PERAK

KABUPATEN PANGKEP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MUH. RIDAH MUSTAMAN AM.

105331113216

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

iv

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

v

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

vi

ABSTRAK

Muh. Ridah Mustaman, AM. 2021. Skripsi. Peningkatan Keterampilan

Membaca Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming Pada

Siswa Kelas VII MTs Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Muhammadiyah makassar. Pembimbing I Abd Rahman

Rahim Pembimbing II Andi Paida.

Masalah utama dalam penelitian ini yakni bagaimanakah keterampilan

membaca cepat untuk menemukan ide pokok menggunakan teknik Skimming

pada siswa kelas VIII MTS pondok pesantren kelautan Perak kabupaten Pangkep.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca melalui

penerapan peningkatan keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok

menggunakan teknik Skimming pada siswa kelas VIII MTS pondok pesantren

kelautan Perak kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas. Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTs Pondok Pesantren Kelautan

Perak Kabupaten Pangkep, sehingga data dalam penelitian ini yakni data dari

kelas VIII. Teknik pengumpulan data yakni dalam bentuk tes dan kriteria

penilaian siklus 1 dan 2 sama yaitu berbentuk tes objektif dengan memberikan

teks bacaan yang sama. Hasil penilaian diperoleh dari data yang telah di dapatkan

berupa skor.

Hasil penelitian Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I sebesar

70 juga belum dicapai karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk

kecepatan membaca yang dicapai baru sebesar 64,22% sedangkan untuk

pemahaman ide pokok mencapai 61,43%. Untuk mencapai nilai ketuntasan

sebesar 70, meskipun pada prasiklus ke siklus I pada kecepatan membaca terjadi

peningkatan 8,03 dan padapemahaman ide pokok mencapai I,67 namun nilai rata-

rata siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Makimal (KKM).

Hasil penelitian pada siklus 2 telah mencapai target yang ditentukan. Target

yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas keseluruhan setiap aspek

sebesar 70 berhasil dicapai. Bahkan nilai rata-ata siklus II melebihi target, yaitu

rata-rata kecepatan membaca siswa sebesar 268 kpm atau 70,67% dan

pemahaman ide pokok sebesar 73,05%. Berarti terjadi peningkatan kecepatan

yang semula ditargetkan 250 namun rata-rata kelas mencapai 268 kpm atau

70,67% atau meningkat 18 kpm atau 0,67%. Sedangkan untuk tes pemahaman

terjadi peningkatan 3,05%.

Kata kunci : Keterampilan Membaca Cepat, Ide Pokok, Teknik Skimming

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah segala puji penulis panjatkan kepada Allah Swt, atas

segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Selawat serta salam Allahumma

salli „ala muhammad wa‟ala ali muhammad senantiasa tercurah kepada Nabi

besar Muhammad Saw, Nabi yang telah membawa manusia dari alam kegelapan

menuju alam terang benderang seperti sekarang ini, tak lupa pula penulis

kirimkan selawat kepada keluarga Nabi, hingga kepada umatnya akhir zaman,

semoga semuanya khusnul khatimah. Penyusunan proposal ini dimaksudkan

untuk memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak dapat terselesaikan tanpa

adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan proposal ini terutama kepada :

1. Kedua orang tua, ayahanda tercinta Abdul Mi,in H dan ibunda Suriana

Suddin yang telah memberikan dukungan, motivasi, serta doa yang tiada

hentinya kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

viii

3. Bapak Erwin Akib, M.pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidkan, Universitas Muhammadiyah Makasaar.

4. Ibu Dr. Munirah, M.pd., selaku ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Bapak Dr. Muhammmad Akhir, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Bapak Dr. A. Rahman Rahim, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi, dan

arahan dengan penuh kesabaran dan ketulusan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini dan memberikan banyak ilmu serta solusi pada setiap

permasalahan dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Andi Paida, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan

dengan penuh kesabaran dan ketulusan kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini dan memberikan banyak ilmu serta solusi pada setiap

permasalahan dalam penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan yang telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

9. Seluruh staf dan karyawan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

10. Seluruh teman terkasih kelas D Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

telah memberikan semangat, kebersamaan dan kekompakan selama

menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

ix

11. Rekan-rekan seangkatan 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar, serta semua pihak yang tidak biasa

disebutkan namanya satu persatu yang terlibat dalam penyelesaian proposal

ini.

Pada penyusunan proposal ini, penulis menyadari masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman, kemampuan, dan pengetahuan

yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala

bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai

pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak

khususnya dalam bidang Bahasa. Amin Ya Robbal Alamin.

Makassar, Juli 2020

Penulis

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

x

DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAB ................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

BAB II. TINJAUJAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR .........................

A. Kajian Pustaka .......................................................................................... 6

1. Penelitian Relefan ................................................................................... 6

2. Keterampilan Berbahasa ......................................................................... 11

3. Keterampilan Membaca .......................................................................... 12

4. Keterampilan Efektif Membaca .............................................................. 17

5. Teknik Membaca Skimming .................................................................. 18

6. Ide pokok ................................................................................................ 21

B. Kerangka Pikir .......................................................................................... 22

C. Hipotis ....................................................................................................... 24

BAB III. METODE PENITIAN ........................................................................ 25

A. Jenis Penitian ............................................................................................ 25

B. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................. 26

C. Variabel Peneitian ..................................................................................... 26

D. Intrumen Pnelitian .................................................................................... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 30

F. Teknik Aanalisis Data ............................................................................... 31

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

xi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 32

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 32

1. Hasil Prasiklus ........................................................................................ 32

2. Hasil Penelitian Siklus 1 ......................................................................... 36

3. Hasil Penelitian Siklus 2 ......................................................................... 40

4. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Menemukan Ide Pokok ..... 45

B. Pembahasan ............................................................................................... 47

1. Teori Penelitian Relefan ......................................................................... 47

2. Penelitian Relefan ................................................................................... 51

BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 57

A. Simpulan ................................................................................................... 57

B. Saran ......................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan

masyarakat, sehingga pelajaran Bahasa Indonesia sangat penting bagi kehidupan

siswa sekarang maupun masa yang akan datang. Kedudukan bahasa Indonesia

sebagai bahasa pemersatu menjadi penting untuk menyatukan berbagai suku

bangsa. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia harus mencerminkan ciri masyarakat

Indonesia. Azis menyatakan (2016: 1). Jadi bahasa memiliki peranan penting

dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal tersebut terjadi

karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi dengan orang lain

sebagai wujud interaksi.

Hakikat Bahasa memiliki ciri, antara lain; (1) bahasa itu adalah sebuah

sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang , (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa

itu bersifat arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional,

(7) bahasa itu bersifat unik, ( 8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu

bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12)

bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial dan (13) bahasa itu merupakan

identitas penuturnya. Chaer Abdul ( 2014: 33).

Membaca adalah sebuah keterampilan.Setiap siswa memilki kecepatan

membaca yang berbeda.Namun yang jelas, semua siswa bisa membaca tetapi ada

yang lancar dan ada yang tidak lancar, dan meningkatkan kemampuan membaca

seorang siswa merupakan tugas bagi seorang guru atau calon guru (peneliti).

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

2

Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan berfungsi sebagai

sarana penerima informasi. Dalam Munir Abdul ( 2017: 2).Pendidikan berfungsi

membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan

semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik

bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar memberikan

pengetahuan,akan tetapi menanamkan nilai-nilai atau melatih ketrampilan.

Pendidikan berfungsi mengembangkan apa yang secara potensial dan aktual telah

dimiliki oleh peserta didik, sebab peserta didik bukanlah gelas kosong yang harus

disi dari luar.

Terkadang juga ada siswa yang datang ke perpustakaan untuk bemain

dengan temannya, seharusnya perpustakaan itu tempat untuk belajar.Pada

dasarnya membaca adalah sebuah keterampilan.Selain meningkatkan kerampilan

membaca siswa juga dapat menambah wawasan dan ilmu, dengan banyak

membaca maka makin banyak ilmu yang didapatkan.

Ada empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pengajaran

bahasa adalah: (1) keterampilan menyimak (listening skills); (2) keterampilan

berbicara (speaking skills); (3) keterampilan membaca (reading skills); dan (4)

keterampilan menulis (writing skills). Keempat keterampilan tersebut saling

berhubungan satu sama lain (Tarigan,2008: 257). Salah satu keterampilan yang

penting dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah keterampilan

menulis.Tetapi pada kenyataannya mata pelajaran Bahasa Indonesia dianggap

sulit bahkan membosankan.Hal ini disebabkan karena materi pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia sangat luas dan setiap saat dapat berubah sesuai dengan

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

3

perkembangan zaman.Di MTS Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep

mata pelajaran Bahasa Indonesia berada pada urutan menengah.Secara

keseluruhan dari kelas rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia semester 1 kurang dari

75%.

Lebih khusus lagi dari hasil observasi guru pada tanggal 16 April 2019 di

semester I dapat lihat pada hasil tes formatif mata pelajaran Bahasa Indonesia

dengan materi pokok menemkan ide pokok, dari 25 siswa hanya 14 siswa yang

mencapai ketuntasan belajar atau nilai 75 keatas, sedangkan 11siswa belum

mencapai target ketuntasan atau 75 ke bawah dan hasilnya belum

memuaskan.,Berdasarkan haltersebut,peneliti mencarisolusialternatifsebagai

upayameningkatkan keterampilanberbicarasiswauntuk mengantisipasi fenomena

yang ada seperti yang diuraikan. Sudah selayaknya dalam pengajaran bahasa

Indonesia dilakukan suatu inovasi, yaitu meningkatkan kemampuan berbicara

siswa melalui Teknik Skimming.

Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menemukan ide pokok, diterapkan

teknik skimming dan tes berupa beberapa paragraf, Dari hasil tes tersebut

diperoleh fakta kesulitan siswa dalam menemukan ide pokok.

Ketidakmampuan siswa dalam menemukan ide pokok berhubungan erat

dengan kemampuan siswa menggali informasi yang diterima.Hal itu disebabkan

konsep pembelajaran kurang melekat erat dalam memori siswa.Untuk mengatasi

hal tersebut, maka sebagai peneliti ingin mencoba untuk mengaitkan keterampilan

membaca dengan teknik skipping untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menemukan ide pokok.

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

4

Hal ini juga harus didukung dengan konsistensi guru dalam menerapkan

model yang dipilih dan sesuai dengan RPP yang disusun.Berdasarkan kondisi

tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Peningkatan

Keterampilan Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok Menggunakan

Teknik Skimmingpada Siswa Kelas VIII MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak

Kabupaten Pangkep”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok

menggunakan teknik Skimming pada siswa kelas VIII MTS pondok pesantren

kelautan Perak kabupaten Pangkep?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan yaitu untuk

meningkatkan keterampilan membaca melalui penerapan peningkatan

keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok menggunakan teknik

Skimming pada siswa kelas VIII MTS pondok pesantren kelautan Perak

kabupaten Pangkep.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat sebagai landasan teori dalam

menggunakan teknik pembelajaran Skimming dalam meningkatkan hasil

belajar siswa dibidang Bahasa Indonesia.

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

5

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak sekolah

Bagi pihak sekolah di MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak

Kabupaten Pangkep dapat dijadikan kebijakan untuk mendorong

para guru lebih inovatif dan kreatif dalam menyelenggarakan proses

pembelajaran di kelas.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dalam penggunaan

Teknik Skimming dalam pembelajaran di kelas.

c. Bagi Siswa

Sebagai pendekatan yang baik untuk memahami pelajaran Bahasa

Indonesia. Khususnya materi membaca cepat menemukan ide pokok

dan pada akhirnya Teknik Skimming dapat menjadi pola dan

kebiasaan belajar peserta didik.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman langsung bagi peneliti

dalam menggunakan Teknik Skimming dalam meningkatkan hasil

belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII MTS Pondok

Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Pustaka

Tinjauan pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya dijadikan

acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini yang dianggap dengan

penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Penelitian Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Zulela, MS, Endry Boeriswati dan

Kartika Ratnasari ( 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan

keterampilan membaca cepat peserta didik setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar. Penelitian ini

dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km 24 Pasar Rebo Jakarta

Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV yang berjumlah 25

peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian

tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan dengan

menggunakan metode siklus.

Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan persentase mulai

dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar 40%, pada akhir

siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II didapat peningkatan menjadi

84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada siklus II telah melampaui target.

Dengan demikian implikasi menggunakan metode resitasi ini dapat mengaktifkan

peserta didik dalam keterampilan membaca cepat dalam pelajaran bahasa

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

7

Indonesia serta mencapai tujuan yang diinginkan di kelas. Tujuan penelitian ini

adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca cepat peserta didik setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar.

Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km 24

Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV yang

berjumlah 25 peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode

penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksnakan dengan

menggunakan metode siklus.

Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan persentase mulai

dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar 40%, pada akhir

siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II didapat peningkatan menjadi

84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada siklus II telah melampaui target.

Dengan demikian implikasi menggunakan metode resitasi ini dapat mengaktifkan

peserta didik dalam keterampilan membaca cepat dalam pelajaran bahasa

Indonesia serta mencapai tujuan yang diinginkan di kelas.

Adapun persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini, yaitu sama-sama

meneliti dengan menggunakan PTK meningkatkan keterampilan membaca

cepat.Sedangkan perbedaan penelitian di atas dengan penelitian , yaitu; calon

peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat

Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS Pondok Pesantren

Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Penelitian relevan kedua dilaksanakan berdasarkan permasalahan pada KD

3.2 Menemukan gagasan utama dengan kecepatan membaca 75 kata per

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

8

menit.Siswa kelas V SDN Gudangkopi II mengalami kesulitan dalam

membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas dan kecepatan siswa dalam

membaca masih menunjukkan kriteria kurang.Hal ini terlihat dari nilai siswa

belum mampu mencapai KKM. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan

penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian yang mengacu

pada model Kemmis dan Taggart. Penerapan metode untuk mengatasi

permasalahan tersebut yaitu diterapkan metode Jigsaw dengan teknik permainan

BMW.

Teknik pengumpul data yang digunakan yakni observasi, wawancara,

angket, catatan lapangan, dan tes hasil belajar.Penelitian dilakukan dalam tiga

siklus, dimana setiap siklusnya mengalami peningkatan pada kinerja guru,

aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa melalui penerapan metode Jigsaw dengan teknik permainan BMW dapat

meningkatkan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada materi

menemukan gagasan utama.

Persamaan penelitian relevan kedua di atas dengan penelitian ini adalah

sama- sama menemukan gagasan utama. Adapun perbedaan dengan penelitian

peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat

Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS Kelautan Perak

Kabupaten Pangkep.

Penelitian relevan yang ketiga masalah yang diangkat pada penelitian ini

adalah masih rendahnya keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide

pokok pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Gemuh. Hal ini karena siswa

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

9

kurang tertarik dan kesulitan dalam membaca cepat, dan kesulitan menemukan

ide pokok tiap paragraf.Selain itu, guru masih menggunakan metode ceramah

sehingga siswa merasa bosan. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan

strategi membaca fleksibel dan metode think, pair, and share dalam

pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok ini. Hasil penelitian

menggunakan strategi dan metode pembelajaran tersebut menunjukkan adanya

peningkatan pada proses pembelajaran membaca cepat. Pada siklus I hasil nilai

mencapai 74,6 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,6

meningkat 6,0 atau sebesar 8,04%. Peningkatan keterampilan membaca cepat ini

juga diikuti dengan perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif.

Adapun persamaan penelitian relevan ketiga di atas dengan penelitian ini

sama-sama meningkatkan keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide

pokok dalam membaca cepat. Sedangkan Perbedaan dengan penelitian peneliti

mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Menentukan Ide

Pokok dengan Teknik Skimming pada Siswa kelas VIII MTS Pondok Pesantren

Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Penelitian relevan ke empat Suci Safitri, (2019). Kemampuan Membaca

Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok Melalui Teknik Skimming Ayunan Visual

Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 27 Sigi; Skipsi, Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (1) I Gusti Ketut Alit

Saputra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan membaca

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

10

cepat untuk menemukan ide pokok serta mendeskripsikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Sigi dengan

menerapkan teknik skipping ayunan visual.Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Negeri 27 Sigi tahun ajaran 2019/2020.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif,Sampel

penelitian ini siswa kelas.Bentuk instrumen yang digunakan berupa tes dan non-

tes, bentuk tes yaitu untuk mengukur keterampilan membaca cepat untuk

menemukan ide pokok yang berjumlah 5 soal.Hasil rata-rata pengolahan

datakecepatan membaca yang dicapai siswa dalam satu kelas adalah 271 kpm

atau 90.59%. Sedangkan data dalam bentuk nontes diperoleh melalui observasi,

jurnal, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan untuk pemenuhan

instrumen dan melihat sikap siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan

teknik skppingayunan visual.Hal ini menandakan bahwa teknik skpiing ayunan

visual terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca cepat.

Kata Kunci: Membaca Cepat, Ide Pokok, Skimming Ayunan Visual.

Adapun persamaan penelitian relevan keempat di atas sama-sama

meningkatkan kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dalam

membaca cepat menggunakan teknik Skimming.Adapun perbedaan dengan

penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca

Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming pada Siswa kelas

VIII MTS Pondok Kelautan Perak Kabupaten Pangkep. Sedangkan penelitian

keempat menggunakan audio visual.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

11

2. Keterampilan Berbahasa

Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan

kehidupan masyarakat, sehingga pelajaran Bahasa Indonesia sangat penting bagi

kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu menjadi penting

untuk menyatukan berbagai suku bangsa. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia harus

mencerminkan ciri masyarakat Indonesia. Azis ( 2016: 1). Jadi bahasa memiliki

peranan penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai sarana komunikasi. Hal

tersebut terjadi karena sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi

dengan orang lain sebagai wujud interaksi.

Hakikat Bahasa memiliki ciri, antara lain; (1) bahasa itu adalah sebuah

sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang , (3) bahasa itu berupa bunyi, (4)

bahasa itu bersifat arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat

konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik, ( 8) bahasa itu bersifat universal, (9)

bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu bersifat

dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial dan (13) bahasa

itu merupakan identitas penuturnya. Chaer Abdul ( 2014: 33).

Ketika mempelajari ilmu bahasa, kita mengenal yang namanya

keterampilan berbahasa. Dalam keterampilan berbahasa ini mengandung empat

aspek atau komponen. Keempat aspek ataupun komponen ini merupakan suatu

keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa itu adalah :

a) Keterampilan menyimak (listening skills)

b) Keterampilan berbicara (speaking skills)

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

12

c) Keterampilan membaca (reading skills)

d) Keterampilan menulis (writing skills)

(Tarigan, 1981 : 1).

Setiap keterampilan bahasa tersebut, memiliki hubungan atau keterkaitan

dengan keterampilan berbahasa yang lainnya. Dengan adanya keterkaitan itu,

menandakan bahwa dalam mempelajari keterampilan berbahasa tersebut, kita

harus memulai dengan cara yang berurutan atau sistematis. Keterampilan

berbahasa itu dimulai dari keterampilan yang diperoleh anak sejak lahir dan

dilanjutkan dengan pemerolehan keterampilan bahasa selanjutnya. Dalam

Tarigan, (1981 : 1).

3. Keterampilan Membaca

a. Pengertian Membaca

Keterampilan membaca adalah salah-satu dari empat keterampilan

berbahasa.Dalam Henry Guntur dan Tarigan ( 2015 : 7). Membaca adalah

suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata atau bahasa tulis. Henry Guntur dan Tarigan ( 2015 : 7).

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan penulis

untuk mendapatkan pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melaui

media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut supaya kelompok

kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan

sekilas dan makna-makna kata secara individual akan diketahui. Menurut

Hodgson (1960: 43-44) dalam Henry Guntur dan Tarigan (2015: 7).

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

13

Harjasujana (1996:4) mengemukakan bahwa membaca merupakan

proses. Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari

berbagai proses yang kemudian berakumulasi pada suatu perbuatan

tunggal. Membaca diartikan sebagai pengucapan kata-kata, mengidentifikasi

kata dan mencari arti dari sebuah teks.Membaca diawali dari struktur luar

bahasa yang terlihat oleh kemampuan visual untuk mendapatkan makna yang

terdapat dalam struktur dalam bahasa. Dengan kata lain, membaca berarti

menggunakan struktur dalam untuk menginterpretasikan struktur luar yang

terdiri dari kata-kata dalam sebuah teks.

b. Hakikat Membaca

Kridalaksana (1982:105) mengemukakan bahwa dalam kegiatan

membaca melibatkan dua hal, yaitu (1) pembaca yang berimplikasi adanya

pemahaman dan (2) teks yang berimplikasi adanya penulis. Syafi’ie (1994:6-

7) menyebutkan hakikat membaca adalah:

1) Pengembangan keterampilan, mulai dari keterampilan memahami

kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan sampai

dengan memahami secara kritis dan evaluatif keseluruhan isi bacaan.

2) Kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti

baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok

kata, melihat ulang kata dan kelompok kata untuk memperoleh

pemahaman terhadap bacaan.

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

14

3) Kegiatan mengamati dan memahami kata-kata yang tertulis dan

memberikan makna terhadap kata-kata tersebut berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunyai.

4) Suatu proses berpikir yang terjadi melalui proses mempersepsi dan

memahami informasi serta memberikan makna terhadap bacaan.

5) Proses mengolah informasi oleh pembaca dengan menggunakan

informasi dalam bacaan dan pengetahuan serta pengalaman yang telah

dipunyai sebelumnya yang relevan dengan informasi tersebut.

6) Proses menghubungkan tulisan dengan bunyinya sesuai dengan sistem

tulisan yang digunakan.

7) Kemampuan mengantisipasi makna terhadap baris-baris dalam tulisan.

Kegatan membaca bukan hanya kegiatan mekanis saja, melainkan

merupakan kegiatan menangkap maksud dari kelompok-kelompok

kata yang membawa makna.

Dari beberapa butir hakikat membaca tersebut, dapat dikemukakan

bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik dan

psikologis. Proses yang berupa fisik berupa kegiatan mengamati tulisan

secara visual dan merupakan proses mekanis dalam membaca. Proses

mekanis tersebut berlanjut dengan proses psikologis yang berupa kegiatan

berpikir dalam mengolah informasi.

Proses pskologis itu dimulai ketika indera visual mengirimkan hasil

pengamatan terhadap tulisan ke pusat kesadaran melalui sistem syaraf.

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

15

Melalui proses decoding gambar-gambar bunyi dan kombinasinya itu

kemudian diidentifikasi, diuraikan, dan diberi makna.

Proses decoding berlangsung dengan melibatkan Knowledge of The

World dalam skemata yang berupa kategorisasi sejumlah pengetahuan dan

pengalaman yang tersimpan dalam gudang ingatan.

c. Fungsi Membaca

Karena lewat membaca, Anda bisa memperoleh informasi apa saja yang

sebelumnya tidak Anda ketahui. Tidak hanya untuk menambah wawasan,

berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa membaca dapat melatih fungsi

otak, menjernihkan pikiran, dan memperkuat memori. Henry, Guntur dan

Tarigan (2015).

d. Jenis-Jenis Membaca

1) Membaca Survei

Membaca survei adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan

untuk mengetahui gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari

bahan bacaan yang hendak dibaca.Oleh karena itu, dalam perakteknya

pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang

dianggap penting saja.

2) Membaca Sekilas (Skipping)

Cara cepat yang pertama adalah skimming. Skimming dalam bahasa

Indonesia memiliki artian sekilas. Teknik membaca ini digunakan saat

kita ingin menemukan ide utama secara keseluruhan dari sebuah buku.

Dengan cara ini, berarti kita tidak membaca buku kata perkata melainkan

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

16

berlompatan dari satu bagian ke bagian lain untuk melihat pokok pikiran

utama dari topik yang dibaca. Kita bisa menentukan isi tulisan mana saja

yang perlu dibaca lebih lanjut secara detail. dengan skimming bisa

membantu membaca 3-4 kali lebih cepat dari membaca biasa . Bisa

hemat waktu untuk belajar dan bisa digunakan untuk kegiatan lainnya.

3) Membaca Dangkal

Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk

memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari

bahan bacaan yang dibaca.Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila

pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan.

e. Manfaat Membaca

1) Memperkuat Otak

2) Meningkatkan Kemampuan berimpati

3) Menambah Kemapuan berbahasa

f. Tujuan Membaca

Tujuan membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,

mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti ( meaning) erat sekali

hubungannya dengan maksud intensif dalam membaca. Dalam kutipan

Tarigan danHenry Guntur (2015: 7).

Tujuan Membaca Cepat, tujuan utama dalam membaca adalah mencari

serta memperoleh infomasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Albert

(dalam Harras, 1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat,

yaitu:

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

17

1) Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan

singkat.

2) Menemukan hal tertentu dari suatu bahab bacaan.

3) Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam

perpustakaan

4. Kecepatan Efektif Membaca

Pada pendahuluan telah dikemukakan bahwa kemampuan membaca ialah

kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Cara mengukur kemampuan

membaca ialah: Jumlah kata yang dapat dibaca per menit dikalikan dengan

persentase pemahaman isi bacaan. Msalnya, jika yang dapat Anda baca per

menit adalah 200 kata, dan jawaban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan isi

bacaan itu adalah 60%, maka kemampuan baca Anda adalah 200 X 60% = 120

kpm (kata per menit). Jika diterima bahwa lulusan SLTA diharapkan memiliki

kecepatan membaca minimum 250 kata per menit dengan pemahaman minimum

70%, maka kemampuan membaca minimum lulusan SLTA ialah 250 X 70% =

175 kpm.

Sebagaimana dikutip dari Modul 2 Kecepatan Efektif Membaca (Pusat

Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana), kecepatan efektif

membaca adalah perpaduan antara kecepatan mata (kemampuan visual) dengan

kecepatan pemahaman (kemampuan kognitif) dalam merespons suatu bacaan.

Kecepatan efektif membaca (KEM) sangat dibutuhkan dalam praktik lapangan.

Karena itu, siswa, dosen, manajer perusahaan, dan ilmuwan lainnya harus

mampu menyerap isi sebuah bacaan secara cepat dan efektif.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

18

Kecepatan ini harus dilatih sejak dini agar kita tidak terbiasa berperilaku

membaca secara salah.Misalnya, membaca dengan mulut berkomat-kamit,

membaca dengan suara berdengung seperti bebek atau mendesis seperti ular,

membaca dengan bantuan tangan, penggaris atau alat tulis lainnya, dan

sebagainya.Bagi kalangan mahasiswa, kecepatan efektif membaca ini sangat

penting.Sebab, membaca cepat yang digabungkan dengan pemahaman tinggi

bermanfaat bagi mereka yang tengah mencari rujukan akademis dari literatur-

literatur ilmiah.Dengan kata lain, kegiatan mahasiswa tak bisa bisa dilepaskan

dari aktivitas membaca.

Dikutip dari blog arinil.wordpress.com, ada rumus untuk membaca efektif

ini. YakniJumlah kata yang dibaca/jumlah detik untuk membaca) x 60 = jumlah

kata per menit (kpm).Berapa sih standar untuk kecepatan efektif membaca

(KEM) ini?Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari Modul 2 Kecepatan

Efektif Membaca.

Tingkat Sekolah dan KEM yang Standar

a. SD = 80–140 Kpm

b. SMP = 140–175 Kpm

c. SMA = 175–245 Kpm

d. PT = 245-280 Kpm

5. Teknik Membaca Skimming

a. Pengertian

Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang

membuat mata bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

19

tertulis untuk mencari dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan

mendapatkan informasi secara cepat. Ada tiga tujuan utama dalam membaca

sekilas dan kapan harus melakukannya, kita akan menghadapi kesulitan

dalam mengikuti serta menyelesaikan bacaan yang diinginkan.

Skimming adalah membaca dengan cepat untuk mendapatkan intisari/

gambaran umum dari sebuah wacana. Menurut Nurhadi (1989:101) dalam

kutipan ( Amma dkk, 2012)skimming artinya menyapu wacana untuk

menemukan sesuatu yang diperlukan. Sehingga tahu gambaran dari isi

wacana tersebut. Dengan kata lain, skimming merupakan sebuah istilah yang

mengacu pada proses atau aktivitas membaca yang hanya terpusat pada

mencari ide-ide pokok dalam sebuah teks bacaan dengan hanya melihat

sekilas terhadap bagian bacaan yang tidak memperlihatkan ide pokoknya

(Nuriadi, 2008). Fokuslah terhadap adegan yang mendukung jalannya cerita

atau yang mengubah dan menjadi inti dari cerita. Apabila kita tidak

membutuhkan fakta-fakta dan detailnya, maka lompati fakta dan detail itu dan

pusatkan perhatian untuk cepat menguasai ide pokoknya (Soedarso, 2001).

Teknik ini tepat digunakan ketika menjumpai teks yang panjang dan

dituntut untuk memahami teks, seperti menemukan ide pokok, tokoh, amanta,

dan unsur-unsur lain yang membangun teks tersebut. Penggunaan teknik

skimming diharapkan dapat memudahkan dan mempercepat dalam

menemukan unsur-unsur dalam bacaan tanpa harus membaca teks secara

detail kata per kata.Namun, hanya perlu menyapu keseluruhan teks secara

cepat.

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

20

b. Tujuan Teknik Skimming

Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas ini, yaitu:

1) untuk memperoleh suatu kesan umum dari buku, artikel, tulisan

singkat

2) untuk menemukan hal tertentu dari suatu bacaan;

3) untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam

perpustakaan. Sumber kutipan Albert et al (1961: 30), dalam Tarigan,

Henry Guntur ( 2015: 33).

c. Langkah – Langkah Teknik Skimming

Bagaimana cara melakukan skimming ikuti langkah-langkah ini:

1) Baca dari judul dan sub judul dari sebuah buku untuk mengetahui

ide utama yang dibahas.

2) Hindari membaca isi buku kata demi kata

3) Bila diperlukan, baca bagian awal dan akhir kalimat dari setiap

paragraf

4) Baca dengan teliti paragraf akhir yang biasanya berisi kesimpulan

5) Perhatikan juga ilustrasi seperti gambar atau foto kalau ada, untuk

memudahkan memahami isi bacaan lebih jauh

6) Setelah selesai, coba berhenti sejenak untuk memahami isi tulisan

d. Manfaat Teknik Skimming

Teknik skimming digunakan untuk menemukan ide utama dalam satu

paragraf tanpa harus membaca keseluruhan teks secara detail. Manfaat

membaca cepat yang pertama adalah mampu menangkap, menyerap dan

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

21

menguasai informasi dengan cepat.Kedua, membaca cepat dapat

meningkatkan kemampuan pemahama kita terhadap bacaan.Ketiga,

menelusuri halaman buku dan bacaan dalam waktu singkat.Keempat, tidak

banyak waktu yang terbuang dengan tidak membaca bagian-bagian yang

tidak penting(Sari dkk, 2017). Dari manfaat yang dikemukakan tersebut,

intinya, dalam membaca suatu teks kita tidak perlu membaca keseluruhan

teks secara detail.Namun, cukup membaca sekilas saja dengan

memperhatikan kata atau kalimat yang dianggap penting dan menjadi ide

pokok dalam bacaan tersebut.

Manfaat laindari teknik skimming antara lain: dapat menjawab dengan

cepat tanpa menghabiskan waktu, dapat menjelajahi wacana dalam waktu

yang singkat, dan bisa mencari informasi secara cepat dan efisien. Selain itu,

teknik ini juga dipakai untuk memaparkan atau menyajikan keseluruhan isi

teks kepada audiens sambil menunjukkan bagian-bagian penting dari isi teks

tersebut (Nuriadi, 2008).

6. Ide pokok

Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan

paragraf.Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama, gagasan pokok.Dalam satu

paragraf hanya ada satu ide pokok.Kalimat utama adalah kalimat yang di

dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama ini dijelaskan olah

kalimat-kalimat laindalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat

penjelas, dan nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topic, kalimat

penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

22

Adapun cara untuk menemukan ide pokok dalam suatu paragraf antata lain

yaitu sebagai berikut:

a) Membaca dari keseluruhan teks bacaan

b) Memahami isi teks bacaan tersebut

c) Menemukan ide pokok bacaan.

Biasanya ide pokok dinyatakan secara eksplisit dalam kalimat utama atau

kalimat topic.Paragraf yang ide pokoknya terdapat di awal paragraf disebut

paragraf deduktif, sedangkan paragraf yang ide pokoknya terdapat di akhir

paragraf disebut induktif.

B. Kerangka fikir

Alur penelitian ini dimulai dengan kurikulum 2013 .Kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu .UU No. 20 tahun 2003

tentang SPN. Dalam Widyastono Herry (2015: 119).

Dalam Kurikulum 2013 terdapat beberapa aspek yang meski dikuasai

pada pembelajaran bahasa Indonesia.Salah satunya adalah aspek Membaca.

Aspek membaca terbagi atas beberapa standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang diterapkan dalam proses pembelajaran secara runtut dan sistematis.

Kompetensi dasar pada aspek membaca yang terdapat dalam Kurikulum 2013

terjabarkan bahwa siswa mampu membaca.

Proses pembelajaran pada siswa kelas VIII MTS Kelautan Perak

Kabupaten Pangkep.yang merupakan tempat yang akan dijadikan lokasi

penelitian, terdapat permasalahan pembelajaran khususnya mata pelajaran

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

23

bahasa Indonesia. Adapun permasalahan yang ditemukan pada pembelajaran

bahasa Indonesia yaitu siswa tidak mampu mencari ide atau gagasan pokok

bacaan dan siswa takut mengungkapkan ide atau gagasan yang telah dibaca.

Kegiatan membaca pada siswa akan dilakukan dengan menggunakan

model pembelajaran Teknik Skipping Siswa dilatih untukdapat mencariide atau

gagasan, pendapat. Harapannya siswa dalam proses pembelajaran dengan

Teknik Skipping dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri atas beberapa tahap,

yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Namun, apabila hasil

yang diperoleh dari proses pembelajaran di dua siklus masih belum sempurna,

maka akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya hingga hasil yang diinginkan

tercapai.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka pikir sebagai

berikut :

Bagan2.1. Kerangka fikir

Membaca

Penerapan Teknik Skimming

Teknik Skimming

Siklus I dan II

Perencanaan

an

Penilaian

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

24

In this research, the researcher will use Quizizz Application as the media in

learning process and the output is the students’ improvement in Vocabulary

Mastery. The researcher want to know how the effectivenessof the quizizz

application. Quizizz Application will give the new experience in learning process

to the students in understanding new vocabulary. And the result will give impact

to the students improvement in vocabulary mastery.

C. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah penerapan teknik skipping dapat

menimgkatkan keterampilan membaca cepat menggunakan teknik skimming

untuk menemukan ide pokok dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas

VIIIMTS Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas

(PTK).Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka

masalah-masalah yang diteliti dalam PTK adalah masalah-masalah yang muncul

dalam kelas.Penelitian tindakan kelas adalah bentuk kajian yang bersifat refleksi

oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

seseorang dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas dan

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan dalam pembelajaran.

Dalam PTK peneliti mengupayakan perbaikan kondisi pembelajaran dan

menyelesaikan bermacam-macam permasalahan yang muncul dalam kelas.

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan dalam bentuk

proses pengkajian berdaur. Proses pengkajian terdiri atas empat tahap yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Keempat tahap atau siklus dalam

penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut ini.

3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

26

32

Keterangan :

P : Perencanaan O : Observasi

RP : Revisi Perencanaan R : Refleksi

T : Tindakan

Sebelum dilakukan penilitian tindakan siklus I, dilakukan kegiatan pretes

sebagai kegiatan awal.Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengethui keterailan

siswa terhadap materi membaca cepat untk menemukan ide pokok.Hasil tes

tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk perbaiakan pada siklus I dan siklus II.

B. Tempat dan Waktu Penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak

Kabupaten Pangkep.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan sejak bulan February – Maret 2021.

C. Variabel Penelitian

Keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok pada siswa kelas

VIII MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak kab.pangkep merupakan titik

persoalan atau yang menjadi intipermasalahan. Oleh karena itu, keterampilan

membaca cepat untuk menemukan idepokokdengan menggunakan teknik

skippingmerupakan variable yang terikat pada penelitian ini.

1. Variabel Pembelajaran Keterampilan Membaca Cepat untuk Menemukan

Ide Pokok.

Variabel peningkatan keterampilan membaca cepat untuk menemukan

idepokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses membaca bacaan

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

27

32

untukmemahami isi bacaan dengan cepat serta dapat menemukan ide pokok

dalambacaan dengan cepat pula. Membaca cepat memberi kesempatan untuk

membacasecara lebih luas, bagian-bagian yang sudah dikenal atau dipahami

tidak usahdihiraukan. Membaca cepat ini bertujuan agar siswa mampu

membaca bahanbacaan kisaran 70%. Siswa mengikuti serangkaian latihan

membaca cepat,mengukur kecepatan teman, menjawab soal pemahaman,

menyimpulkan isibacaan dengan cara merangkai pokok bacaan kegiatan

membaca cepat bermanfaatuntuk mengembangkan kemampuan siswa dengan

mambaca cepat dan memahamiisi bacaan serta mampu menemukan ide pokok

pada setiap paragraf.

2. Variabel Teknik Skipping

Variabel pembelajaran teknik skipping adalahpembelajaran membaca

cepat untuk menemukan ide pokok dengan menggunakan teknik skipping.

Pembelajaran teknik skipping yang dimaksud adalah pembelajaran yang

menekankan pada pemberian pelatihan yang aktif, teratur, dan mengacu pada

latihan mengayunkan bola mata secara cepat dan tepat. Perubaha tingkah laku

dan respon positif siswa juga diamati selama proses pembelajaran. Aspek

yang diamati dalam penelitian ini meliputi antusias siswa dalam menengarkan

penjelasan guru, keaktifan siswa dalam mengerkajan tugas, keaktifan dan

keseriusan dalam menghitung cepatan membaca teman, sikap atau tanggapan

siswa terhadap teknik pembelajaran.

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

28

32

D. Instrument penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data

dalampenelitian ini yaitu Bentuk instrumen yang berupa tes yaitu untuk

mengukur keterampilanmembaca cepat untuk menemukan ide pokok. Siswa

diberikan soal untukmengukur tingkat pemahaman siswa dalam menemukan ide

pokok setiap teksbacaan yang telah dibacanya. Bentuk tes ini berupa tes

pemahaman ide pokokdengan nilai maksimal 100. Soal terdiri atas satu jawaban.

Setiap jawabanmendapat skor dari 1-4 dengan kriteria sebagai berikut. Ide pokok

sesuai dengankalimat uatam diberi skor 4. Ide pokok cukup sesuai dengan

kalimat utama diberiskor 3. Ide pokok kurang sesuai dengan kalimat utama

diberi skor 2. Ide pokoktidak sesuai dengan kalimat utama diberi skor 1. Jadi,

skor maksimal 20 dan skorminimal 5. Dari skor yang diperoleh dapat diubah

dalam bentuk nilai denganrumus:

N =20

ejumlahscor x 100

Keterangan:

N : hasil akhir

Jumlah skor : hasil awal

Skor yang diperoleh siswa dalam menjawab pertanyaan bacaan digunakan

sebagai acuan untuk mengetahui tingkat pemahaman ide pokok bacaan. Aspek

dan skor penilaian dapat dilihat lebih jelas pada tabel di bawah ini.

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

29

32

Tabel 3.1 Aspek dan Penilaian Pemahaman Ide Pokok Bacaan

NO ASPEK NILAI MKASIMAL

Menemukan Ide Pokok Paragraf :

a. Ide Pokok bacaan 1

b. Ide Pokok bacaan 2

10

10

Jumlah 20

Keterangan :

8 – 10 : benar

6 – 8 : mendekati benar

4 – 6 : kurang tepat

3 – 4 : jauh dari benar

0 – 2 : salah

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Pemahaman Ide Pokok

NO Kategori Rentan Nilai Frekuensi

Sangat Baik 85 – 100

Baik 65 – 84

Cukup 45 – 64

Kurang 25 - 44

Sangat Kurang 0 – 24

Jumlah Siswa 15

Berdasarkan penghitungan kecepatan membaca yang dilakukan dapat

diperoleh penggolongan tingkat kecepatan membaca siswa. Penggolongan

tingkatkecepatan membaca didasarkan pada pedoman yang sudah dibuat yaitu :

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian kecepatan membaca

No Kecepatan Baca Kategori

1 300 – 349 kpm Sangat Cepat

2 250 – 299 kpm Cepat

3 200 – 249 kpm Sedang

4 150 – 199 kpm Lambat

5 100 – 149 kpm Sangat Lambat

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

30

32

Berdasarkan tabel 3.3 tersebut, siswa yang mempunyai kecepatan

membaca300 kpm sampai 349 kpm tergolong membaca sangat cepat. Siswa

yangmempunyai kecepatan membaca 250 kpm sampai 299 kpm tergolong

membacacepat. Siswa yang kecepatan membaca 200 kpm sampai 249 kpm

tergolongsedang. Siswa yang mempunyai kecepatan membaca 150 kpm sampai

199 kpmtergolong lambat dan siswa yang mempunyai kecepatan membaca 100

sampai 149

kpm tergolong sangat lambat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan mengadakan tes. Tes ini

dilakukansebanyak dua kali pada siklus pertama dan siklus kedua. Bentuk tes dan

criteria penilaian yang digunakan dalam siklus I dan siklus II sama yaitu

berbentuk tesobjektif dengan memberikan teks bacaan yang sama.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tes

adalah :

1. menyiapkan teks bacaan nonsastra

2. siswa diminta membaca teks bacaan yang telah disediakan

3. siswa mengukur kecepatan membaca

4. siswamencari ide pokok dengan menjawab soal yang diberikan oleh

guru.

5. gurumenilai dan mengolah data dari hasil pekerjaan siswa

6. guru mengukurkemampuan membaca siswa berdasarkan hasil tes pada

siklus I dan siklus II.

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

31

32

This research is using quantitative data, this type of data needs statistical

F. Teknik Analisis Data

Hasil analisis data tes diperoleh dari hasil tes siswa yang berupa skor.Nilai

hasil tiap-tiap tes dihitung jumlahnya dalam satu kelas (ΣN) kemudiandihitung

dalam persentase dengan menggunakan rumus:

Presentase Kemampuan Membaca Siswa :

nxs

Nx100%

Keterangan :

N = Jumlah Nilai dalam satu kelas

n = Jumlah maksimal soal tes

s = Banyaknya Siswa dalam satu kelas

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan membahas tentang hasil penelitian tindakan kelas yang

berupa hasil tes. Hasil tes berisi data tes yang diperoleh dari tes membaca cepat

dan menemukan ide pokok. Hasil tes disajikan secara kuantitatif berupa angka

angka dalam bentuk tabel, yang dilengkapi dengan uraian sebagai bentuk analisis

atau penjelasan dari laporan tabel tersebut.

Hasil penelitian ini akan dipaparkan dalam bab ini merupakan hasilpenelitian

pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil tes prasiklus merupakanhasil tes

keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok sebelumpembelajaran

membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknikskipping. Hasil tes

siklus I, siklus II siswa kelasVIII MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak

kab.pangkep dalam keterampilan membaca cepat untukmenemukan ide pokok

setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakanteknik skipping.

1. Hasil Prasiklus

a. Hasil tes prasiklus

Hasil tes prasiklus merupakn hasil tes awal siswa sebelum dilakukan

penelitian. Kondisi awal merupakan kondisi siswa sebelum dilakukan dalam

keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok sebelum

menggunakan teknik skipping. Ada dua aspek yang dinilai dalam prasiklus,

yakni(1) kecepatan membaca; (2) menemukan ide pokok pada bacaan. Hasil

tes prasiklus ini dijadikan dasar untuk melakukan tindakan disiklus 1.

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

33

32

Hasilketerampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok akan

dipaparkan pada table 4.1.

Table 4.1 Hasil Kecepatan Membaca Prasiklus

No Kategori Rentang nilai Frekuensi Bobot

skor %

Nilai Rata-rata

1 Sangat Cepat 300-349 kpm 0 0 0

15379

8306

xx 100%

= 56,19%

Kategori sedang

2 Cepat 250-299 kpm 2 1348 12,82

3 Sedang 200-249 kpm 5 3308 35,89

4 Lambat 150-199 kpm 7 3650 51,28

5 Sangat Lambat 100-149 kpm 0 0 0

Jumlah 15 8306 100%

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor kecepatan membaca

yang dicapai siswa pada prasiklus adalah 212 kpm atau 56,19% yang

termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa

kelas VIII sebanyak 15 siswa, belum ada siswa yang memperoleh kategori

sangat cepat dengan rentang nilai kecepatan 300-349 kpm, begitu pula

dengan kategori cepat dengan rentang nilai kecepatan 250-299 kpm ada 2

siswa atau 12,82% yang memperoleh nilai tersebut. Sebanyak 5 siswa atau

35,89% yang memperoleh kategori sedang dengan rentang nilai kecepatan

200-249 kpm. Kategori lambatdicapai oleh 7 siswa atau 51,28% dengan

rentang nilai kecepatan 150-199 kpm. Pada ketegori sangat lambat tidak ada

siswa atau atau dapat dikatakan 0% dengan rentang nilai kecepatan 100-149

kpm.

Di bawah ini penjabaran hasil tes menemukan ide pokok siswa kelas

VIII MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

34

32

Tabel 4.2 Hasil Pemahaman Ide Pokok Prasiklus

No Kategori Rentang

Nilai

Frekuensi Bobot

Skor

% Nilai Rata-

Rata

1 Sangat Baik 85-100 0 0 0

10015

2331

xx

100%

= 59,76 %

Kategori

Sedang

2 Baik 65-84 8 1099 41.02

3 Cukup 45-64 4 1108 51.28

4 Kurang 25-44 3 124 7.69

5 Sangat

Kurang

0-24 0 0 0

Jumlah 15 2331 100%

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor

menemukan ide pokok dicapai siswa adalah 60 atau 59,76% yang termasuk

dalam kategori sedang. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa kelas VIII

sebanyak 15 siswa, belum ada siswa yang memperoleh kategori sangat baik

dengan rentang nilai 85- 100 atau dapat dikatakan 0%. Ada 8 siswa yang

memperoleh kategori baik dengan rentang nilai 65-84. Sebanyak 4 siswa

memperoleh kategori cukup dengan rentang nilai 45-64. Siswa yang

memperoleh kategori kurang sebanyak 3 siswa dengan rentang nilai 25-44.

Tidak ada siswa yang memperoleh kategori sangat kurang dengan rentang

nilai 0-24 dapat dikatakan sebesar 0%.

b. Hasil Refleksi Prasiklus

Berdasarkan hasil tes yang diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai

komulatif aspek membaca cepat (kecepatan membaca) mencapai nilai rata-

rata212 kpm atau 56,19%. Sedangkan pada aspek menemukan ide pokok

nilai rata-rata yang diperoleh sisa kelas VIII adalah 60 atau 59,76%. Dalam

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

35

32

setiap aspek penelian yaitu kecepatan membaca, menemukan ide pokok pada

kelas VIII dinilai masih kurang. Hal tersebut dapat dibuktikan belum

tercapainya kriteria kentuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu

70.

Pada pembelajaran prasiklus, sebagian besar siswa belum dapat

membaca cepat, menemukan ide pokok. Permasalahan yang dihadapi

sebagian besar siswa pada saat membaca cepat untuk menemukan ide pokok,

antara lain siswa malas membaca, bacaan tidak menarik, sebagian besar

siswa kurang berkonsentrasi dalam menemukan ide pokok. Selain itu ketika

siswa diminta untuk mengerjakan soal teks pemahaman menemukan ide

pokok pada teks, siswa terlihat membolak balik teks untuk mencari jawaban

pertanyaan yang ada. Hal tersebut tentu saja tidak efektif karena

menimbulkan kebingugan bagi siswa. Selain itu, sebagian siswa masih malu

dan ragu-ragu untuk bertanya pada guru apabila menemui kesulitan.

Berdasarkan hasil tes pada prasiklus, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran siklus I harus dilakukan karena siswa kelas VIII MTS pondok

Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70 yang ditetapkan dan harus mengalami

perubahan prilaku kearah yang lebih positif.

2. Hasil penelitian siklus 1

a. Hasil tes siklus 1

Pada siklus satu hasil tes yang diperoleh merupakan data awal setelah

siswa mengunakan teknik skipping. Dari data tes inilah diperoleh hasil tes

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

36

32

siklus I yang dapat dijadikan tolok ukur keefektifan teknik skipping dalam

meningkatkan keterampilan membaca cepat untk menemukan ide pokok pada

siswa kelas VIII MTS pondok Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep.

Aspek-aspek penilaian komulatif ada dua aspek yaitu; (1) kecepatan

membaca; (2) menemukan ide pokok pada teks nonsastra. Masing-masing

aspek dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Secara umum, hasil

tes keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik

skipping pada siswa kelas VIII MTS pondok Pesantren Kelautan Perak

kabupaten Pangkep dapat dilihat pada tabel 4. 3 berikut ini.

Table 4. 3 Hasil Kecepatan Membaca siklus 1

No Kategori Rentang nilai Frekuensi Bobot

skor %

Nilai Rata-rata

1 Sangat Cepat 300-349 kpm 2 2703 20,51

15379

9493

xx 100%

= 64,22%

Kategori sedang

2 Cepat 250-299 kpm 2 2661 25,64

3 Sedang 200-249 kpm 6 1616 17,94

4 Lambat 150-199 kpm 5 2513 35,89

5 Sangat Lambat 100-149 kpm 0 0 0

Jumlah 15 9493 100%

Berdasarkan table 4. 3 diketahui tingkat kecepatan membaca siswa pada

siklus I mencapai 9493 dengan nilai rata-rata adalah 243 kpm atau 64,22%

yang termasuk kategori sedang. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa kelas

VIII sebanyak 15 siswa, berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 2 siswa

atau 20,51% yang mencapai kategori sangat cepat dengan rentang nilai

kecepatan 300-349 kpm. Ada 2 siswa atau 25,64 yang memperoleh rentang

nilai kecepatan 250-299 kpm. Pada kategori sedang dicapai oleh 6 siswa atau

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

37

32

17,94% dengan rentang nilai kecepatan 200-249 kpm. Sebanyak 5 siswa atau

35,89% memperoleh kategori lambat dengan rentang nilai kecepatan 150-199

kpm, sedangkan pada kategori sangat lambat ada tidak ada siswa yang

mendapatkan kategori tersebut atau dapat dikatakan 0%.

Hasil tes keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok

pada siklus 1 apabila dibandingkan dengan prasiklus mengalami peningkatan

sebesar 34. Nilai prasiklus mencapai rata-rata klasikal 212 atau 56,19%,

setelah peneliti menerapkan teknik skipping, nilai komulatif siswa pada

siklus I meningkat dengan nilai rata-rata klasikal mencapai 246 atau 64,22%,

masih rendahnya nilai komulatif keseluruhan siswa disebabkan siswa yang

kurang berlatih membaca, ketertarikan siswa terhadap bacaan.

Tabel 4.4 Hasil Pemahaman Ide Pokok siklus 1

No Kategori Rentang

Nilai

Frekuensi Bobot

Skor

% Nilai Rata-

Rata

1 Sangat Baik 85-100 0 0 0

10015

2396

xx

100%

= 61,43%

Kategori

Sedang

2 Baik 65-84 14 951 35,89

3 Cukup 45-64 25 1445 64,10

4 Kurang 25-44 0 0 0

5 Sangat

Kurang

0-24 0 0 0

Jumlah 15 2396 100%

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor

menemukan ide pokok dicapai siswa adalah 61,43% yang termasuk dalam

kategori cukup. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa kelas VIII sebanyak

15 siswa, belum ada siswa yang memperoleh kategori sangat baik dengan

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

38

32

rentang nilai 85-100 atau dapat dikatakan 0%. Ada 8 siswa yang memperoleh

kategori baik dengan rentang nilai 65-84. Sebanyak 7 siswa memperoleh

kategori cukup dengan rentang nilai 45-64. Tidak ada siswa yang

memperoleh kategori kurang dengan rentang nilai 25-44 dapat dikatakan 0%.

Tidak ada siswa yang memperoleh kategori sangat kurang dengan rentang

nilai 0-24 dapat dikatakan sebesar 0%.

b. Hasil Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil tes yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa pada

siklus I target penelitian masih belum tercapai secara maksimal. Pembelajaran

membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping pada

siklus I dapat diketahui bahwa teknik yang digunakan guru cukup disukai

siswa. Hal ini terlihat pada keantusias siswa pada saat mengikuti

pembelajaran. Berdasarkan hasil tes di akhir pembelajaran siklus I

membuktikan bahwa dengan teknik skipping yang diperoleh mengalami

peningkatan dari prasiklus. Hasil tes keterampilan membaca cepat secara

klasikal sudah menunjukkan ketegori cukup dari tiap aspeknya. Namun,

keterampilan siswa dalam membaca cepat perlu diperbaiki. Hal itu terlihat

ketika proses membaca cepat, siswa masih melakukan hal-hal yang harus

dihindari dalam membaca seperti mengangkat teks bacaan, membaca dengan

menggerakkan kepala, dan kurang konsentrasi terhadap teks bacaan. Kriteria

ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai

karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk kecepatan membaca

yang dicapai baru sebesar 64,22% sedangkan untuk pemahaman ide pokok

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

39

32

mencapai 61,43%. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70, meskipun

pada prasiklus ke siklus I pada kecepatan membaca terjadi peningkatan 8,03

dan padapemahaman ide pokok mencapai I,67 namun nilai rata-rata siswa

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Makimal (KKM). Untuk peneliti akan

lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan-kesulitan yang masih

dihadapi siswa pada pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide

pokok dengan teknik skipping pada siklus II. Peneliti juga akan menambah

waktu untuk latihan menggunakan teknik skipping serta memberikan cara

mudah untuk menemukan ide pokok bacaan kemudian siswa berlatih

menemukan ide pokok dari bacaan yang telah disiapkan oleh peneliti.

Berdasarkan hasil tes pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran siklus II harus dilakukan karena siswa kelas VIII MTS pondok

Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa harus

mampu menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Tindakan pada siklus II

juga akan menggunakan teknik skipping karena terbukti dapat meningkatkan

keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh.

Berdasarkan hasil tes dan nontes pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran siklus II harus dilakukan karena siswa kelas VIII MTS pondok

Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70 yang ditetapkan dan siswa harus mampu

menunjukkan perubahan perilaku positifnya. Tindakan pada siklus II juga akan

menggunakan teknik skipping karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan

membaca cepat untuk menemukan ide pokok.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

40

32

3. Hasil penelitian siklus 2

a. Hasil tes siklus 2

Hasil tes keterampilan mengungkapakan isi teks profil tokoh pada siklus II

merupakan hasil perbaikan dari siklus I. Penilaian tes keterampilan mengungkapkan

isi teks profil tokoh pada siklus II dilakukan dengan cara dan urutan yang sama

dengan pelaksanaan penilaian tes pada siklus I yaitu dilakukan dengan teknik tes

tertulis berbentuk soal uraian dan hasilnya dinilai menggunakan instrumen penilaian

yang telah disiapkan peneliti. Aspek-aspek penilaian kumulatif terdiri dari tiga

aspek, yaitu (1) kecepatan membaca; (2) menemukan ide pokok. Masing-masing

aspek dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Secara umum, hasil tes

kumulatif keterampilan mengungkapkan isi teks profil tokoh siklus I siswa kelas

VIII MTS pondok Pesantren Kelautan Perak kabupaten Pangkep, dapat dilihat

pada tabel 4.5 berikut ini.

Table 4. 5 Hasil Kecepatan Membaca siklus 2

No Kategori Rentang nilai Frekuensi Bobot

skor %

Nilai Rata-rata

1 Sangat Cepat 300-349 kpm 6 3777 30,76

15379

10447

xx 100%

= 70,67 %

Kategori Cepat

2 Cepat 250-299 kpm 5 4195 38,46

3 Sedang 200-249 kpm 2 1410 15,38

4 Lambat 150-199 kpm 2 1067 15,38

5 Sangat Lambat 100-149 kpm 0 0 0

Jumlah 15 10447 100%

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui tingkat kecepatan membaca siswa pada

siklus II mencapai 9791 dengan nilai rata-rata adalah 268 kpm atau 70,67%

yang termasuk kategori sedang. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa kelas

VIII sebanyak 15 siswa, berdasarkan tabel di atas menunjukkan ada 6 siswa

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

41

32

atau 30,76% yang mencapai kategori sangat cepat dengan rentang nilai

kecepatan 300- 349 kpm. Sebanyak 5 siswa 38,46% atau yang memperoleh

rentang nilai kecepatan 250-299 kpm. Pada kategori sedang dicapai oleh 2

siswa atau 15,38% dengan rentang nilai kecepatan 200-249 kpm. Sebanyak 2

siswa atau 15,38% memperoleh kategori lambat dengan rentang nilai

kecepatan 150-199 kpm sedangkan pada kategori sangat lambat tidak ada

siswa mendapatkan kategori tersebut atau rentan nilai 100-149 kpm jadi bisa

dikatakan 0%.

Hasil tes kecepatan membaca pada siklus II apabila dibandingkan dengan

siklus I mengalami peningkatan sebesar 6,45%. Nilai siklus I mencapai rata-rata

klasikal 246 atau 64,22%, setelah peneliti melakakan perbaikan dengan teknik

skipping, nilai komulatif siswa pada siklus II meningkat dengan nilai rata-rata

klasikal mencapai 268 atau 70,67%.

Tabel 4.6 Hasil Pemahaman Ide Pokok siklus 2

No Kategori Rentang

Nilai

Frekuensi Bobot

Skor

% Nilai Rata-

Rata

1 Sangat Baik 85-100 5 340 10,25

10015

2849

xx

100%

= 73,05%

Kategori Baik

2 Baik 65-84 7 2289 79,48

3 Cukup 45-64 3 220 10,25

4 Kurang 25-44 0 0 0

5 Sangat

Kurang

0-24 0 0 0

Jumlah 15 2849 100%

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata skor

menemukan ide pokok dicapai siswa adalah 73,05% yang termasuk dalam

kategori baik. Berdasarkan jumlah keseluruhan siswa kelas VIII sebanyak 15

siswa, sebanyak 5 siswa memperoleh kategori sangat baik dengan rentang

nilai 85-100 atau dapat dikatakan 10,25%. Ada 7 siswa yang memperoleh

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

42

32

kategori baik dengan rentang nilai 65-84 atau 79,48%. Sebanyak 3 siswa

memperoleh kategori cukup dengan rentang nilai 45-64. Tidak ada siswa

yang memperoleh kategori kurang dengan rentang nilai 25-44 dapat dikatakan

0%. Dan tidak ada siswa yang memperoleh kategori sangat kurang dengan

rentang nilai 0-24 dapat dikatakan sebesar 0%.

b. Hasil Refleksi Siklus 2

Hasil tes yang telah diperoleh pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan

kearah positif. Penelitian siklus II telah memenuhi target penelitian yang diharapkan.

Berdasarkan penelitian siklus II, hasil Pada pembelajaran siklus II, sebagian besar

siswa sudah dapat membaca cepat untuk menemukan ide pokok. Meskipun ada

beberapa siswa yang belum mampu untuk mebaca cepat untuk menemukan ide

pokok dengan tepat.

Target yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas keseluruhan setiap

aspek sebesar 70 berhasil dicapai. Bahkan nilai rata-ata siklus II melebihi target,

yaitu rata-rata kecepatan membaca siswa sebesar 268 kpm atau 70,67% dan

pemahaman ide pokok sebesar 73,05%. Berarti terjadi peningkatan kecepatan yang

semula ditargetkan 250 namun rata-rata kelas mencapai 268 kpm atau 70,67% atau

meningkat 18 kpm atau 0,67%. Sedangkan untuk tes pemahaman terjadi peningkatan

3,05%.

Berdasarkan hasil tes dan non tes siklus II, dapat disimpulkan bahwa penelitian

siklus II dapat dikatakan telah berhasil mencapai target atau sasaran. Dengan

demikian, penelitian siklus berikutnya tidak perlu dilakukan karena teknik skipping

mampu meningkatkan keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok

dan mengubah perilaku siswa kelas VIII MTS pondok Pesantren Kelautan Perak

kabupaten Pangkep ke arah yang lebih baik.

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

43

32

Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus

dilakukan dengan prosedur yang berdaur melalui beberapa tahap, yaitu

perencanaan, pengamatan, tindakan, dan refleksi. Siklus II dilakukan sebagai

wujud perbaikan dari pembelajaran siklus I. Hasil penelitian siklus I dan

siklus II dijaring menggunakan instrumen penjaring data. Dari hasil kedua

siklus tersebut diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam membaca

cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping serta perubahan

perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. Berikut ini uraian pelaksanaan

perolehan data pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.

4. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat untuk Menemukan Ide

Pokok

Pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil tes prasiklus, siklus I, dan

siklus II. Pembahasan hasil penelitian tiap siklusnya diperoleh dari data tes.

Hasil tes siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan

keterampilan siswa dalam membaca cepat untuk menemukan ide pokok

setelah dilakukan pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok

dengan teknik skipping. Sebelum dilakukan tes keterampilan membaca cepat

untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping, dilakukan tes prasiklus

untuk mengetahui seberapa besar keterampilan awal siswa dalam membaca

cepat untuk menemukan ide pokok. Hasil tes pada tes prasiklus menunjukkan

bahwa kemampuan awal siswa 30,17% pada kecepatan membaca sedangkan

untuk tes pemahaman ide pokok sebesar 59,76%. Hasil tes tersebut

menunjukkan bahwa tingkat keterampilan awal siswa dalam membaca cepat

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

44

32

untuk menemukan ide pokok masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditentukan yaitu sebesar 70.

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam membaca cepat

unutk menemukan ide pokok setelah dilakukan pembelajaran membaca cepat

untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping digunakan data tes yang

diperoleh dari tes siklus I dan siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II juga

akan dibandingkan dengan hasil tes prasiklus untuk mengetahui perubahan

keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dari kondisi awal

hingga setelah dilakukan pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide

pokok dengan teknik skipping pola horisontal. Pada siklus I dan silkus II

ditargetkan nilai rata-rata kelas keseluruhan sesuan dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal yaitu sebesar 70. Berikut ini penjabaran peningkatan

keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dengan teknik

skipping prasiklus, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.7 Peningkatan Kecepatan Membaca

No Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II

Nilai

% Nilai % Nilai %

1 Sangat

Cepat

0 0 625 5,12 1473 10,25

2 Cepat 0 0 0 0 2324 23,07

3 Sedang 430 5,13 2036 23,07 4876 51,28

4 Lambat 832 12,82 4008 58,97 1118 15,38

5 Sangat

Lambat

3374 82,05 665 12,82 0 0

Jumlah 4636

100% 7334 100% 10542 100%

Persentase rata-rata

30,17% 56,81% 75,84%

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

45

32

Tabel 4.7 menunjukkan tingkat kecepatan membaca siswa pada prasiklus,

siklus I dan siklus II. Rata-rata kecepatan membaca siswa pada prasiklus

sebesar 30,17% atau masuk dalam kategori lambat, sedangkan pada siklus I

kecepatan membaca siswa sebesar 56,81% dari jumlah keseluruhan siswa atau

masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil tes tersebut, terjadi adanya

peningkatan kecepatan membaca siswa sebesar 26,64%. Pada siklus II, hasil

tes kecepatan membaca siswa sebesar 75,84%. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan kecepatan membaca siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar

19,03%. Hasil tes siklus II sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70. Tabel berikutnya yaitu

penjabaran peningkatan pemahaman ide pokok.

Tabel 4.8 Peningkatan Pemahaman Ide Pokok No Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II

Nilai

% Nilai % Nilai %

1 Sangat Baik

0 0 0 0 340 10,25

2 Baik 1099 41,02 951 35,85 2289 79,48

3 Cukup 1108 51,28

1445 64,10 220 10,25

4 Kurang 124 7,69 0 0 0 0

5 Sangat

Kurang

0 0 0 0 0 0

Jumlah 2331 100% 2396 100% 2975 100%

Persentase rata-

rata

59,76% 61,43% 73,05%

Pada tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan

pemahaman ide pokok dari prasiklus ke siklus I. Hasil tes prasiklus

pemahaman ide pokok bacaan sebesar 59,76% atau masuk dalam kategori

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

46

32

cukup. Pada siklus I hasil tes pemahaman ide pokok sebesar 61,43% atau

masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil tes tersebut, adanya

peningkatan pemahaman ide pokok bacaan sebesar 1,67%. Pada hasil tes siklus

II juga mengalami peningkatan dari tes siklus I. Hasil tes siklus II sebesar

73,05% sehingga terjadi peningkatan sebesar 11,62%. Hal ini sudah memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70.

Berdasarkan hasil tes, terjadi peningkatan keterampilan membaca cepat untuk

menemukan ide pokok dengan teknik skipping.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, masing-masing siklus

dilakukan dengan prosedur yang berdaur melalui beberapa tahap, yaitu

perencanaan, pengamatan, tindakan, dan refleksi. Siklus II dilakukan sebagai

wujud perbaikan dari pembelajaran siklus I. Hasil penelitian siklus I dan siklus

II dijaring menggunakan instrumen penjaring data. Dari hasil kedua siklus

tersebut diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam membaca cepat

untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping serta perubahan perilaku

yang ditunjukkan oleh siswa. Berikut ini uraian pelaksanaan perolehan data

pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.

1. Teori Peneitian Relefan

Teori penelitian yang pertama dilakukan oleh Zulela, MS, Endry

Boeriswati dan Kartika Ratnasari ( 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan keterampilan membaca cepat peserta didik setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar.

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

47

32

Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km 24

Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV

yang berjumlah 25 peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan

metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang

dilaksanakan dengan menggunakan metode siklus.

Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan persentase

mulai dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar 40%, pada

akhir siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II didapat

peningkatan menjadi 84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada siklus II

telah melampaui target. Dengan demikian implikasi menggunakan metode

resitasi ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam keterampilan membaca

cepat dalam pelajaran bahasa Indonesia serta mencapai tujuan yang diinginkan

di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan

membaca cepat peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar.

Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km

24 Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas

IV yang berjumlah 25 peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan

metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang

dilaksnakan dengan menggunakan metode siklus.

Adapun persamaan teori penelitian di atas dengan penelitian ini, yaitu

sama-sama meneliti dengan menggunakan PTK meningkatkan keterampilan

membaca cepat.Sedangkan perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ,

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

48

32

yaitu; calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca

Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS Pondok

Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Teori penelitian relevan kedua dilaksanakan berdasarkan permasalahan

pada KD 3.2 Menemukan gagasan utama dengan kecepatan membaca 75 kata

per menit. Siswa kelas V SDN Gudangkopi II mengalami kesulitan dalam

membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas dan kecepatan siswa

dalam membaca masih menunjukkan kriteria kurang. Hal ini terlihat dari nilai

siswa belum mampu mencapai KKM. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan

penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian yang

mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Penerapan metode untuk

mengatasi permasalahan tersebut yaitu diterapkan metode Jigsaw dengan

teknik permainan BMW.

Persamaan teori penelitian relevan kedua di atas dengan penelitian ini

adalah sama- sama menemukan gagasan utama. Adapun perbedaan dengan

penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan

Membaca Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS

Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Teori penelitian relevan yang ketiga masalah yang diangkat pada

penelitian ini adalah masih rendahnya keterampilan membaca cepat untuk

menemukan ide pokok pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Gemuh. Hal ini

karena siswa kurang tertarik dan kesulitan dalam membaca cepat, dan

kesulitan menemukan ide pokok tiap paragraf. Selain itu, guru masih

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

49

32

menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan. Untuk

mengatasi masalah tersebut digunakan strategi membaca fleksibel dan metode

think, pair, and share dalam pembelajaran membaca cepat untuk menemukan

ide pokok ini. Hasil penelitian menggunakan strategi dan metode

pembelajaran tersebut menunjukkan adanya peningkatan pada proses

pembelajaran membaca cepat. Pada siklus I hasil nilai mencapai 74,6 dan

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,6 meningkat 6,0 atau

sebesar 8,04%. Peningkatan keterampilan membaca cepat ini juga diikuti

dengan perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif.

Adapun persamaan teori penelitian relevan ketiga di atas dengan

penelitian ini sama-sama meningkatkan keterampilan membaca cepat untuk

menemukan ide pokok dalam membaca cepat. Sedangkan Perbedaan dengan

penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan

Membaca Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming pada Siswa

kelas VIII MTS Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Teori penelitian relevan ke empat Suci Safitri, (2019). Kemampuan

Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok Melalui Teknik Skimming

Ayunan Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 27 Sigi; Skipsi, Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing

(1) I Gusti Ketut Alit Saputra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok serta

mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa kelas

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

50

32

VIII SMP Negeri 27 Sigi dengan menerapkan teknik skipping ayunan

visual.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 27 Sigi tahun ajaran

2019/2020.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif,Sampel

penelitian ini siswa kelas.Bentuk instrumen yang digunakan berupa tes dan

non-tes, bentuk tes yaitu untuk mengukur keterampilan membaca cepat untuk

menemukan ide pokok yang berjumlah 5 soal.Hasil rata-rata pengolahan

datakecepatan membaca yang dicapai siswa dalam satu kelas adalah 271 kpm

atau 90.59%. Sedangkan data dalam bentuk nontes diperoleh melalui

observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan untuk

pemenuhan instrumen dan melihat sikap siswa setelah dilakukan pembelajaran

dengan teknik skppingayunan visual.Hal ini menandakan bahwa teknik

skpiing ayunan visual terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam

membaca cepat. Kata Kunci: Membaca Cepat, Ide Pokok, Skimming Ayunan

Visual.

Adapun persamaan teori penelitian relevan keempat di atas sama-sama

meningkatkan kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok

dalam membaca cepat menggunakan teknik Skimming.Adapun perbedaan

dengan penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan

Membaca Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming

pada Siswa kelas VIII MTS Pondok Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Sedangkan penelitian keempat menggunakan audio visual.

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

51

32

2. Penelitian Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Zulela, MS, Endry Boeriswati

dan Kartika Ratnasari ( 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk

meningkatkan keterampilan membaca cepat peserta didik setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar.

Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor Km 24

Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV

yang berjumlah 25 peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan

metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang

dilaksanakan dengan menggunakan metode siklus.

Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan persentase

mulai dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar 40%, pada

akhir siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II didapat

peningkatan menjadi 84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada siklus II

telah melampaui target. Dengan demikian implikasi menggunakan metode

resitasi ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam keterampilan membaca

cepat dalam pelajaran bahasa Indonesia serta mencapai tujuan yang diinginkan

di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan

membaca cepat peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode resitasi di Sekolah Dasar.

Penelitian ini dilaksanakan di SDI PB Soedirman Jalan Raya Bogor

Km 24 Pasar Rebo Jakarta Timur.Subjek penelitian ini adalah peserta didik

kelas IV yang berjumlah 25 peserta didik.Penelitian ini dilaksanakan

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

52

32

menggunakan metode penelitian tindakan kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart

yang dilaksnakan dengan menggunakan metode siklus.

Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh peningkatan persentase

mulai dari prapenelitian peserta didik mendapatkan nilai 70 sebesar 40%, pada

akhir siklus I didapat sebesar 60% dan pada akhir siklus II didapat

peningkatan menjadi 84%. Hasil keterampilan membaca cepat pada siklus II

telah melampaui target. Dengan demikian implikasi menggunakan metode

resitasi ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam keterampilan membaca

cepat dalam pelajaran bahasa Indonesia serta mencapai tujuan yang diinginkan

di kelas.

Adapun persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini, yaitu sama-

sama meneliti dengan menggunakan PTK meningkatkan keterampilan

membaca cepat.Sedangkan perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ,

yaitu; calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca

Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS Pondok

Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Penelitian relevan kedua dilaksanakan berdasarkan permasalahan pada

KD 3.2 Menemukan gagasan utama dengan kecepatan membaca 75 kata per

menit.Siswa kelas V SDN Gudangkopi II mengalami kesulitan dalam

membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas dan kecepatan siswa

dalam membaca masih menunjukkan kriteria kurang.Hal ini terlihat dari nilai

siswa belum mampu mencapai KKM. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan

penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian yang

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

53

32

mengacu pada model Kemmis dan Taggart. Penerapan metode untuk

mengatasi permasalahan tersebut yaitu diterapkan metode Jigsaw dengan

teknik permainan BMW.

Teknik pengumpul data yang digunakan yakni observasi, wawancara,

angket, catatan lapangan, dan tes hasil belajar.Penelitian dilakukan dalam tiga

siklus, dimana setiap siklusnya mengalami peningkatan pada kinerja guru,

aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa melalui penerapan metode Jigsaw dengan teknik permainan BMW

dapat meningkatkan kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada

materi menemukan gagasan utama.

Persamaan penelitian relevan kedua di atas dengan penelitian ini

adalah sama- sama menemukan gagasan utama. Adapun perbedaan dengan

penelitian peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca

Cepat Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming di MTS Kelautan

Perak Kabupaten Pangkep.

Penelitian relevan yang ketiga masalah yang diangkat pada penelitian

ini adalah masih rendahnya keterampilan membaca cepat untuk menemukan

ide pokok pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Gemuh. Hal ini karena siswa

kurang tertarik dan kesulitan dalam membaca cepat, dan kesulitan menemukan

ide pokok tiap paragraf.Selain itu, guru masih menggunakan metode ceramah

sehingga siswa merasa bosan. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan

strategi membaca fleksibel dan metode think, pair, and share dalam

pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok ini. Hasil

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

54

32

penelitian menggunakan strategi dan metode pembelajaran tersebut

menunjukkan adanya peningkatan pada proses pembelajaran membaca cepat.

Pada siklus I hasil nilai mencapai 74,6 dan mengalami peningkatan pada

siklus II menjadi 80,6 meningkat 6,0 atau sebesar 8,04%. Peningkatan

keterampilan membaca cepat ini juga diikuti dengan perubahan perilaku siswa

ke arah yang lebih positif.

Adapun persamaan penelitian relevan ketiga di atas dengan penelitian

ini sama-sama meningkatkan keterampilan membaca cepat untuk menemukan

ide pokok dalam membaca cepat. Sedangkan Perbedaan dengan penelitian

peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat

Menentukan Ide Pokok dengan Teknik Skimming pada Siswa kelas VIII MTS

Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Penelitian relevan ke empat Suci Safitri, (2019). Kemampuan

Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok Melalui Teknik Skimming

Ayunan Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 27 Sigi; Skipsi, Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing

(1) I Gusti Ketut Alit Saputra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok serta

mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa kelas

VIII SMP Negeri 27 Sigi dengan menerapkan teknik skipping ayunan

visual.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 27 Sigi tahun ajaran

2019/2020.

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

55

32

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif,Sampel

penelitian ini siswa kelas.Bentuk instrumen yang digunakan berupa tes dan

non-tes, bentuk tes yaitu untuk mengukur keterampilan membaca cepat untuk

menemukan ide pokok yang berjumlah 5 soal.Hasil rata-rata pengolahan

datakecepatan membaca yang dicapai siswa dalam satu kelas adalah 271 kpm

atau 90.59%. Sedangkan data dalam bentuk nontes diperoleh melalui

observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan untuk

pemenuhan instrumen dan melihat sikap siswa setelah dilakukan pembelajaran

dengan teknik skppingayunan visual.Hal ini menandakan bahwa teknik

skpiing ayunan visual terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam

membaca cepat. Kata Kunci: Membaca Cepat, Ide Pokok, Skimming Ayunan

Visual.

Adapun persamaan penelitian relevan keempat di atas sama-sama

meningkatkan kemampuan membaca cepat untuk menemukan ide pokok

dalam membaca cepat menggunakan teknik Skimming.Adapun perbedaan

dengan penelitian calon peneliti mengambil judul” Peningkatan Keterampilan

Membaca Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming

pada Siswa kelas VIII MTS Pondok Kelautan Perak Kabupaten Pangkep.

Sedangkan penelitian keempat menggunakan audio visual

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

56

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan

bahwa keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok mengguakan

teknik Skimming pada siswa kelas VIII MTs pondok pesantran kelautan Perak

kabupaten Pangkep pada Siklus pertama berada pada kategori kurang. Setelang

diubah menggunakan teknik Skimming Pada Siklus kedua maka hasilnya

mengaamu peningkatan dan berada pada kategori baik.

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I sebesar 70 juga belum

dicapai karena, secara keseluruhan nilai rata-rata kelas untuk kecepatan

membaca yang dicapai baru sebesar 64,22% sedangkan untuk pemahaman ide

pokok mencapai 61,43%. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70,

meskipun pada prasiklus ke siklus I pada kecepatan membaca terjadi

peningkatan 8,03 dan padapemahaman ide pokok mencapai I,67 namun nilai

rata-rata siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Makimal (KKM).

Hasil penelitian pada siklus 2 telah mencapai target yang ditentukan.

Target yang ditetapkan pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas keseluruhan

setiap aspek sebesar 70 berhasil dicapai. Bahkan nilai rata-ata siklus II melebihi

target, yaitu rata-rata kecepatan membaca siswa sebesar 268 kpm atau 70,67%

dan pemahaman ide pokok sebesar 73,05%. Berarti terjadi peningkatan

kecepatan yang semula ditargetkan 250 namun rata-rata kelas mencapai 268

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

57

32

kpm atau 70,67% atau meningkat 18 kpm atau 0,67%. Sedangkan untuk tes

pemahaman terjadi peningkatan 3,05%.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penggunaan Teknik

Skimming yang efektif terhadap kemampuan membaca untuk menemukan ide

pokok siswa kelas VIII MTs pondok pesantran kelautan Perak kabupaten

Pangkep, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada guru dapat menggunakan Teknik Skimming sebagai metode

pembelajaran alternatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah

agar dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar khusus

dari segi kemampuan membaca.

2. Diharapkan guru lebih berkreasi lagi dalam menciptakan suasana belajar

yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa guna meningkatkan

kemampuan membaca menemukan ide pokok hasil belajar siswa.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi peneliti dan mengembangkan

penelitian ini dalam kemampuan membaca menemukan ide pokok.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

58

32

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Pratama Hangga Aria, Tommi Yuniawan. 2015. Peningkatan Keterampilan

Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok Dengan Menggunakan Strategi

Membaca Fleksibel Dan Metode Think, Pair, Dan Shere. Jurnal Pendidikan

Dasar.Vol 11. No 2. 2015.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT.

Bumi Aksara.

Azis. 2016. Pembinaan Bahasa Indonesia. Makassar: CV Pena Indis.

Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Evaluasi dan Penilaian; Proyek Peningkatan

Mutu Guru, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Guru,Ruang. 2016. Skimming Dan Scanning: “Rahasia Belajar dengan Membaca

Cepat”. ( Daring ). (https://blog.ruangguru.com/skimming-dan-scanning-membaca-

cepat/diakses 12 September 2020.

Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. 2003. Membaca dalam Teori dan Praktik.

Bandung: Mutiara.

Riadi, Muchlisin. 2014. Pengertian dan Hakikat Membaca.( Daring)

(https://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-hakikat-

membaca.html#:~:text=Syafi'ie%20(1994%3A6,dan%20evaluatif%20keseluruhan

%20isi%20bacaan/diakses 11 September 2020).

Kumalasari, I., Setiawan, B., & Saddhono, K. (2013). Penerapan Metode Quantum

Learning Dengan Teknik Pengepuisi Pada Siswa Sekolah Dasar, 2(April), 1–

13.(https://www.researchgate.net/publication/333156831_Teknik_Skimming_dala

m_Membaca_Cepat/link/5e97c41e92851c2f52a634de/download/diakses

Pada tanggal 15 September 2020).

Kridalaksana, Harimurti. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia:

Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan den Pengembangan Bahasa.

Munir, Abdul. 2017. Bahan Ajar Keterampilan Berbicara. Buku I. Modul. Makassar:

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Muslich, Masnur. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi aksara

Nasar, Nasla. 2013. “Aspek-aspek Ketermapilan Berbahasa”,

(Daring).(http://naslanasar.blogspot.com/2013/12/aspek-aspek-keterampilan-

berbahasa.html/diakses 11 September 2020).

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

59

32

Opini, Redaksi. 2014. “Kecepatan Efektif Membaca.”(Daring)

(https://wartakutim.co.id/2014/03/20/kecepatan-efektif-membaca/diakses 11

September 2020).

Paizaluddin dan Ermalinda. 2015. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Bandung Alfabeta.

Ratnasari, Kartika. dkk. 2017. Keterampilan Membaca Cepat Melalui

Metode Resitasi. Jurnal UNJ (Pendidikan Dasar). Vol 8. No 2. 2017.

Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif

dan Efisien. Bandung: Angkasa.

.2015. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. 1981. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

.1983. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :

Angkasa.

. 1984. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :

Angkasa.

.2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :

Angkasa.

.2015. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :

Angkasa.

Soedarso. (2001). Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Susetyo. 2010. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Tindakan Kelas. Bengkulu.

Syafi’ie, Imam. 1999. Pengajaran Membaca Terpadu. Bahan Kursus Pendalaman

Materi Guru Inti PKG Bahasa dan Sastra Indonesia. Malang: IKIP.

Safitri, Suci, 2019. “Kemampuan Membaca Cepat Untuk Menemukan Ide Pokok

Melalui Teknik Skipping Ayunan Visual Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 27

Sigi”.(Daring). (http://repository.untad.ac.id/3244/diakses 11 September 2020).

Widyastono, Herry. 2015. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT …

60

32

RIWAYAT HIDUP

MUH. RIDAH MUSTAMAN AM. dilahirkan di Kabupaten

Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 26 Juli

1999 dari pasangan Ayahanda Abd. Muin dan Ibunda

Suriana Suddin. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun

2004 di SD Negeri 3/37 Pulau Sabutung dan tamat tahun

2010, kemudian melanjutkan pendidikan di MTs Pondok Pesantren Lautan Perak

tahun 2013, dan tamat MA Pondok Pesantren Lautan Perak tahun 2016. Pada

tahun 2015 penulis melanjutkan jenjang pendidikan ke Universitas

Muhammadiyah Makassar sampai penulisan skripsi ini. Pada tahun 2021 penulis

melakukan penelitian sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Pendidikan dengan mengangkat judul “Peningkatan Keterampilan Membaca

Cepat Menemukan Ide Pokok Menggunakan Teknik Skimming Pada Siswa

Kelas Viii Mts Pondok Pesantren Kelautan Perak Kabupaten Pangkep”