Upload
dohuong
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI
MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02
BORONGAN POLANHARJO KLATEN
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh
ADHI ANGGARA ARIA HUTAMA
K7108067
S1-PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ADHI ANGGARA ARIA HUTAMA
NIM : K7108067
Jurusan Program Studi : PIP Pendidika Guru Sekolah Dasar
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 02 BORONGAN POLANHARJO KLATEN
TAHUN AJARAN 2011/2012 ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dibuktikan skripsi ini hasil plagiasi, saya
bersdia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, September 2012
Yang Membuat Pertanyaan
Adhi Anggara Aria Hutama
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
iii
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI
MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02
BORONGAN POLANHARJO KLATEN
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh
ADHI ANGGARA ARIA HUTAMA
K7108067
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pedidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
iv
PERSETUJUAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS
DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 02 BORONGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN
Oleh :
Nama : ADHI ANGGARA ARIA HUTAMA
NIM : K7108067
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hari : Selasa
Tanggal : 02 Oktober 2012
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Usada, M.Pd Dra. Sularmi, M.Pd
NIP. 19461208 198203 1 001 NIP. 19491015 198301 2 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Selasa
Tanggal : 22 Januari 2013
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs.Hadi Mulyono, M.Pd _____________
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd _____________
Anggota I : Drs. Usada, M.Pd _____________
Anggota II : Dra. Sularmi, M.Pd _____________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
vi
MOTTO
Maka sesungguhnya sesudah kesulitan ini ada kemudahan
(Terjemahan Al-Insyirah: 5-6)
e
(Saadi Shiraz)
( Sinta Dwi Jayanti)
( Penulis)
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut Nama Allah SWT teiring doa dan ungkapan syukur
Alhamdullilsh, Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Ayahku dan Ibuku tercinta (Wahyudi & Titik Sutanti)
Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak
terbatas dan yang selalu memberikan semangat hidup dan motivasi untuk
menjadi orang yang lebih baik.
Adikku tercinta Muhammad Hakim Rafsanjani
Yang selalu menemaniku,membimbingku dan yang telah menjadi semangat ku
Dewi Mashitoh
Yang selalu memberi semangat dan setia padaku.
Teman-teman 8A
Andang, Afeq, Andrie, Dwi, Dewi, Tegar bersama kalian aku merasakan
apa itu sebuah perjuangan untuk meraih asa dan cita-cita.
Almamaterku, UNS,
Terimakasih telah mempertemukanku dengan orang-orang hebat
dan memberikanku banyak ilmu sebagai bekal
untuk menjalani kehidupanku kelak.
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
viii
ABSTRAK
Adhi Anggara Aria Hutama. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 BORONGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2013
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: meningkatkan hasil keterampilan menulis deskripsi melalui media poster pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan model siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten. Pengumpulan data digunakan dengan teknik dokumen untuk mengetahui seberapa besar prestasi sebelum dan setelah tindakan, observasi untuk mengetahui situasi kelas dan motivasi siswa, wawancara untuk mengetahui informasi tentang pembelajaran menulis deskripsi. Teknik analis data digunakan model analisis deskriptif komparatif dengan langkah pengolahan, penyajian, analisis dan penyimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yang pertama ada peningkatan hasil keterampilan menulis deskripsi menggunakan media poster pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan, hal ini dibuktikan hasil pada kondisi awal sebelum tindakan yaitu 43,75% atau 7 siswa tuntas dengan nilai rata-rata 65. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 62,5% atau 10 siswa tunts dengan nilai rata-rata 75. Siklus II meningkat menjadi 87,5% atau14 siswa tuntas dengan nilai rata-rata 78. Kedua, peningkatan kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis deskripsi menggunakan media poster pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan. Peningkatan kualitas proses pembelajaran tersebut dapat dibuktikan dari peningkatan proses pembelajaran dan kinerja guru. Peningkatan kinerja guru terbukti pada nilai rata-rata siklus I sebesar 65 atau 3,25% , siklus II mencapai 69 atau 3,45%. Peningkatan proses pembelajaran menulis deskripsi terbukti pada nilai rata-rata yang diperoleh pada setiap siklus. Pada siklus I nili rata-rata mencapai 75 , siklus II mengalami peningkatan menjadi 78. Dengan demikian, media poster dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.
Kata Kunci: Keterampilan menulis deskripsi dan media poster
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ix
ABSTRACT
Adhi Anggara Aria Hutama. DESCRIPTION SKILL THROUGH POSTER MEDIA TO THE FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 02 BORONGAN POLANHARJO KLATEN IN THE ACADEMIC YEAR 2011/ 2012. THESIS. SURAKARTA: TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY, OF SEBELAS MARET UNIVERSITY. 2012 This research aims are: improving the result of writing description skill through poster media to the fourth grade students of SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten in the academic year 2011/ 2012.
The method used in this research was Classroom Action Research (CAR) with cycle model. The subject research was the fourth grade students of SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten. The research data were collected by using technique of documentation to find out how much achievement before and after the action, technique of observation to find out how the classroom situation and students motivation, and technique of interview to find out the information about writing description learning. The data analysis technique was descriptive comparative analysis model with steps of processing, presentation, analysis and inference/ concluding.
Based on this research, it can be concluded that firstly, there was improvement in the result of writing description skill through poster media to the fourth grade students of SD Negeri 02 Borongan, it can be proved by the result in initial condition before the action, there was 43,75% or 7 students can pass with average score 65. In cycle I, it increased to 62,5% or 10 students can pass with average score 75. In cycle II, it increased again to 87,5% or 14 students can pass with
writing description skill through poster media to the fourth grade students of SD Negeri 02 Borongan. It can be proved by the improvement of learning process and teacher performance. The teacher performance improvement shown by the score in cycle I was 65 or 3,25%, in cycle II reached 69 or 3,45%. The improvement of writing description learning process can be shown from the average score in every cycle. In cycle I, the average score was 75. In cycle II, the average score reached
to the fourth grade of SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten in the academic year 2011/ 2012.
Keyword: writing description skill and poster media
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan segala rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENINGKATAN KETERAMPILAN
MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 02 BORONGAN POLANHARJO KLATEN
TAHUN AJARAN 2011/2012..
Penulis menyadari terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari bimbingan, arahan, petunjuk, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret.
4. Drs. Usada, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Sularmi, M. Pd, selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Sumarja, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 02 Borongan yang
telah memberikan izin penulis untuk melakukan observasi.
7. Ibu Sri Dadi,Ama.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri 02 Borongan yang telah
merelakan waktunya untuk wawancara dan memberi izin penulis
mengobservasi dan melaksanakan penelitian di kelas.
8. Para siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten yang telah
bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Semua pihak yang turut dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin
disebutkan satu persatu.
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
xi
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna penyempurnaan pada penyusunan skripsi ini,
sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
sendiri khususnya serta pembaca pada umumnya.
Surakarta, Januari 2013
Adhi Anggara Aria Hutama
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv
HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 6
A. Kajian Pustaka .............................................................. 6
1. Hakikat Keterampilan Menulis Deskripsi .............. 6
a. Pengertian Keterampilan .................................. 6
b. Pengertian Menulis............................................ 7
c. Keterampilan Menulis ....................................... 8
d. Tujuan Menulis ................................................. 10
e. Manfaat Menulis ............................................... 11
f. Gagasan dan Isi tulisan...................................... 12
g. Tahap-tahap Menulis ......................................... 13
h. Ragam Wacana Tulisan..................................... 15
i. Pengertian Menulis Deskripsi ........................... 16
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
xiii
j. Jenis-jenis Karangan Deskripsi ......................... 18
k. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi 19
l. Penilaian Keterampilan Menulis Deskripsi ....... 20
2. Hakikat Media Poster .............................................. 22
a. Pengertian Media .............................................. 22
b. Manfaat Media Dalam Pembelajaran ................ 22
c. Fungsi Media ..................................................... 24
d. Jenis-jenis Media .............................................. 24
e. Pengertian Poster .............................................. 26
f. Kriteria Kalimat Dalam Poster ......................... 26
g. Langkah-langkah menulis Poster ...................... 27
h. Pemanfaatan Poster Dalam Pembelajaran ........ 27
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................... 28
C. Kerangka Berpikir .......................................................... 29
D. Hipotesis Tindakan......................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 31
B. Subjek Penelitian .......................................................... 32
C. Sumber Data ............................ 32
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 32
E. Validitas Data ............................................................... 34
F. Teknik Analisis Data .................................................... 34
G. Indikator Kinerja .......................................................... 35
H. Prosedur Penelitian ....................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 40
A. Deskripsi Pratindakan .................................................. 41
B. Deskripsi Hasil Tindakan Setiap Siklus ....................... 43
C. Hubungan Antarsiklus ................................................... 64
D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................... 69
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ............................ 73
A. Simpulan ....................................................................... 73
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
xiv
B. Implikasi ....................................................................... 73
C. Saran .............................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 77
LAMPIRAN ......................................................................................
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .............................................................. 30
Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................. 36
Gambar 4.1 Grafik Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi
Siswa Kelas IV pada Kondisi Awal ................................... 42
Gambar 4.2 Grafik Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi
Siklus I................................................................................ 48
Gambar 4.3 Grafik Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi
Sebelum Tindakan dan Siklus 1 ......................................... 50
Gambar 4.4 Grafik Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi
Siklus II .............................................................................. 59
Gambar 4.5 Grafik Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi
Siklus I dan Siklus II .......................................................... 60
Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi
Antar Siklus ......................................................................... ... 65
Gambar 4.7 Grafik Rata-rata Keterampilan Menulis deskripsi Antar Siklus
... ........................................................................................... 66
Gambar 4.8 Grafik Presentase Ketutasan Klasikal Dalam Menulis Deskripsi
... ........................................................................................... 67
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Nilai rata-rata Hasil Aktivitas
Siswa Dan Kinerja Guru ..................................................... 68
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penilaian Kemampuan Menulis ......................................... 20 Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian ........................................ 31 Tabel 4.1 Daftar Distributif Nilai Pra Siklus Menulis deskripsi ....... 42 Tabel 4.2 Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Sebelum Tindakan 43 Tabel 4.3 Daftar Distributif Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus 1 ............................................................................... 47 Tabel 4.4 Nilai Keterampilan Menuls Deskripsi Siklus I .................. 49 Tabel 4.5 Peningktan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Sebelum Tindakan dan Siklus I ........................................................ 49 Tabel 4.6 Distributif Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus II .............................................................. 58 Tabel 4.7 Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus II ................ 59 Tabel 4.8 Peningkatan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus I dan Siklus II .......................................................... 60 Tabel 4.9 Pebandingan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Antar Silus .......................................................................... 64 Tabel 4.10 Rata-rata Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Antar Siklus .................................................................................. 65 Tabel 4.11 Presentase Ketuntasan Klasikal Menulis Deskripsi ........... 66 Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru ....................................................................... 68
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Wawancara Guru Sebelum Diterapkan
Pembelajaran Media Poster ............................................ 81
Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru Setelah Diterapkan
Pembelajaran Media Poster ............................................. 83
Lampiran 3 Lembar Wawancara Siswa Sebelum Dilaksanakan ........
Pembelajaran Gambar Poster .......................................... 85
Lampiran 4 Lembar Wawancara Siswa Setelah Diterapkan
Pembelajaran Media Poster ............................................. 86
Lampiran 5 Deskriptor Penilaian Kinrerja Guru................................. 87
Lampiran 6 Lembar Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I ..................... 96
Lampiran 7 Lembar KInerja Guru Siklus I Pertemuan II ................... 99
Lampiran 8 Rata-Rata Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ........... 102
Lampiran 9 Lembar Kinerja Guru Siklus II Pertemuan I ................... 104
Lampiran 10 Lembar KInerja Guru Siklus II Pertemuan II .................. 107
Lampiran 11 Rata-Rata Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II .......... 110
Lampiran 12 Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ................. 112
Lampiran 13 Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ............... 115
Lampiran 14 Rata-Rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ....... 119
Lampiran 15 Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ............... 121
Lampiran 16 Lembar Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II .............. 124
Lampiran 17 Rata-Rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...... 127
Lampiran 18 Silabus Bahasa Indoneia Kelas IV .................................. 129
Lampiran 19 RPP Siklus I Pertemuan I dan II ...................................... 131
Lampiran 20 RPP Siklus II Pertemuan I dan II .................................... 147
Lampiran 21 Deskriptor Penilaian Dalam Menulis Deskripsi ............. 163
Lampiran 22 Hasil Tes Keterampilan Menulis Deskripsi Pra Siklus ... 165
Lampiran 23 Hasil Tes Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus I ....... 166
Lampiran 24 Hasil Tes Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus II ...... 167
Lampiran 25 Perbandingan Hasil Tes Keterampilan Menulis
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
xviii
Deskripsi Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II ....... 168
Lampiran 26 Hasil Kerja Siswa Siklus I dan Siklus II ......................... 169
Lampiran 27 Foto-Foto Pembelajaran Menulis Deskripsi Melalui
Media Poster Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten .......................... 177
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang memiliki peranan penting
dalam dunia pendidikan. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008:1) dalam pengajaran
bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu: keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat
keterampilan tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Pengajaran bahasa Indonesia perlu dilakukan sejak dini, yakni mulai tingkat
sekolah dasar (SD) yang nantinya berguna sebagai landasan untuk jenjang tingkat lanjut
dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa tersebut.
Pembelajaran bahasa Indonesia ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang dapat dilihat dari penguasaan empat
keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca
dan menulis.
Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu antara keterampilan
yang satu dengan yang lain seperti keterampilan mendengar, berbicara, dan membaca,
yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Sedangkan kemampuan
atau keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat dan
perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia sering dijumpai siswa yang telah
menguasai bahasa Indonesia secara tertulis dan bagaimana menuliskannya. Siswa sering
kali merasa kesulitan untuk mengungkapkan ide dan gagasannya secara tertulis. Hal ini
dapat disebabkan kurangnya produktivitas siswa dalam menghasilkan suatu karya tertulis.
Keterampilan menulis deskripsi merupakan salah satu keterampilan dalam bidang
menulis yang perlu diajarkan pada siswa sekolah dasar sehingga mereka mempunyai
kemampuan dalam bidang menulis dengan baik. Apabila keterampilan menulis deskripsi
ini tidak diajarkan dengan baik, maka akan dapat berdampak pada daya imajinasi siswa
yang tidak akan berkembang secara maksimal, karena dalam menulis deskripsi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
diminta untuk menentukan kata-kata menjadi sebuah ragkaian kalimat untuk dapat
meyakinkan pembaca menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari
pengamatan, pengalaman, dan perasaan.
Pelajaran menulis diajarkan di kelas rendah maupun kelas tinggi. Pada kelas
rendah, menulis mulai diajarkan dari kelas I sekolah dasar. Pada kelas rendah siswa
diajarkan tentang menulis permulaan yaitu dengan menjiplak, menebalkan, menyalin, dan
melengkapi. Selanjutnya, pada kelas tinggi siswa diajarkan untuk menulis dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (tanda baca, huruf besar, tanda titik, dan tanda koma).
Akan tetapi, kemampuan siswa dalam menulis deskripsi sendiri masih rendah. Hal ini
diketahui beberapa faktor penyebab rendahnya pencapaian siswa dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia, antara lain (1) siswa masih merasa kesulitan untuk menyusun kata kata
untuk menjadi kalimat, (2) rendahnya atau sedikitnya penguasaan kosakata yang dimiliki
oleh siswa, (3) pilihan kata yang digunakan siswa kurang bervariasi, (4) siswa masih
mengalami kesulitan untuk menuangkan ide ide dan pemikirannya ke dalam bentuk
tulisan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti ditemukan fakta bahwa nilai
ulangan harian siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten dalam
pelajaran menulis karangan deskripsi menunjukkan ada 8 dari 16 siswa yang mendapat
nilai di atas KKM. Standar ketuntasan minimal untuk mata pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah tersebut adalah 70. Dengan kata lain, hanya 47 % siswa yang tuntas dalam
pelajaran menulis deskripsi dan 53% siswa yang belum tuntas dalam menulis deskripsi.
Berdasarkan data hasil ulangan harian siswa dalam menulis deskripsi ( Lampiran 22 hal
165), rata-rata nilai ulangan harian siswa sebesar 65. Hasil ulangan menunjukkan nilai
tertinggi 80 dan nilai terendah 48. Dari 17 siswa, 4 siswa mendapat nilai 50, 2 siswa
mendapat nilai 60, 3 siswa mendapat nilai 65, 4 siswa mendapat nilai 70, dan 3 siswa
mendapat niali 82.
Agar lemahnya keterampilan siswa dalam menulis deskripsi tidak berlanjut pada
jenjang selanjutnya, diperlukan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, kiranya
perlu dipilih media yang dapat mengajak siswa untuk berlatih menulis secara menarik,
mengasyikkan, variatif, kreatif, serta bermakna.Penggunaan media poster dalam
pembelajaran menulis deskripsi menjadi salah satu solusi inovatif untuk mengatasi
kelemahan siswa dalam menulis deskripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Menurut Tomi Rianto (2011: 190-181) menyebutkan bahwa poster adalah
salah satu alat komunikasi yang berupa tulisan dan gambar dan biasanya dipasang
pada tempat strategis agar dapat dibaca dan dipahami oleh khalayak ramai. Selain
itu, media poster memberikan kesan positif bagi siswa, dapat memberikan
motivasi dan menarik perhatian siswa serta dapat menumbuhkan minat belajar.
Media Poster merupakan media yang cukup unik untuk menyampaikan pesan atau
gagasan yang terkait dengan bahan ajar kepada para siswa. Hal tersebut
diharapkan mempermudah siswa dalam menuangkan ide ide dan pemikirannya
ke dalam bentuk tulisan.
Media poster merupakan media gambar yang dilengkapi dengan tulisan tulisan
yang berisikan pesan dan saran kepada pembaca. Sehingga diharapkan, dengan media
poster ini dapat menarik perhatian siswa dan mempermudah siswa untuk mendapatkan
informasi untuk dituangkan ke dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan paparan di atas peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul eningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi
Menggunakan Media Poster Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Borongan Polanharjo
Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten Tahun Ajaran
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah diuraikan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
menulis deskripsi siswa melalui media poster pada siswa kelas IV SD Negeri 02
Boron
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat
praktis maupun manfaat teoritis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Memperkaya khasanah teori/ilmu yang terkait dengan keterampilan
menulis secara efektif dengan menggunakan media poster.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Untuk menambah pemahaman siswa bahwa dengan menggunakan
media poster akan membantu dalam keterampilan menulis deskripsi
b. Bagi Guru
Untuk mengembangkan kemampuannya dalam pemilihan dan
penentuan media yang digunakan sehingga pembelajaran menulis dapat
berjalan menyenangkan dan bermakna serta menambah pengalaman guru
untuk melaksanakan PTK.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian bagi guru atau
sekolah lain sebagai inovasi pembelajaran bahsa Indonesia di SD
khususnya kompetensi dasar menulis.
d. Bagi peneliti lain
Untuk menambah pemahaman wawasan keilmuan dan penelitian
guna merancang penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian dan
fokus masalah yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Keterampilan Menulis Deskripsi
a. Pengertian Keterampilan
Keterampilan pada dasarnya sudah dimiliki oleh setiap manusia sejak
lahir dan berkembang seiring bertambanhya usia. Keterampilan diartikan sebagai
pengetahuan, kemampuan, dan nilai nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut Soemarjadi (2001: 2) terampil atau
cekatan adalah kepandaian melakukan suatu pekerjaan dengan cepat dan benar.
Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat, tetapi salah tidak dapat
dikatakan terampil demikian juga seseorang yang dapat melakukan sesuatu
dengan benar tetapi lama juga tidak dapat dikatakan terampil.
Oemar Hamalik (2010: 73) berpendapat bahwa keterampilan memiliki
karakteristik yakni menunjukan ikatan respon motorik, melibatkan koordinasi
gerakan tangan, mata, dan menuntut kaitan-kaitan organisasi menjadi suatu pola-
pola respon yang kompleks. Sehingga antara bagian yang satu dengan yang
lainnya saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu
keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Menurut Henry Guntur Tarigan
(1994: 1) setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan tiga
keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Keempat
keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan,
merupakan catur-tunggal. Setiap keterampilan itu erat pula berhubungan
dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang
mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat
diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan
Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang dimiliki oleh seseorang di
dalam melakukan suatu pekerjaan dengan cepat dan benar.
b. Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa.
Di dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus
dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik.
Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga mengespresikan pikiran dan
perasaan kedalam lambang-lambang tulisan.
Pendapat Henry Guntur Tarigan (1994: 21) menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seorang sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.
Menurut St. Y. Slamet (2008: 104) mengemukakan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media. Pesan (komunikasi)
yaitu berupa isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan
merupakan sebuah simbol atau lambang bahwa yang dapat dilihat dan
disepakati pemaikainya. sedangkan menurut Sabarti Akhadiah (1997: 27),
menulis adalah aktivitas mengekspresikan ide, gagasan, pikiran/perasaan
ke dalam lambang kebahasaan bahasa tulis .
De Porter dan Mike Hernacki (2007:179) menjelaskan bahwa
menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak
kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Dalam hal ini yang
merupakan bagian logika adalah perencanaan, outline, tata bahasa,
penyutingan, penulisan kembali, penelitian, dan tanda baca. Sementara itu
yang termasuk bagian emosional ialah semangat, spontanitas, emosi,
warna, imajinasi, gairah, ada unsur baru dan kegembiraan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
According to Silva (1990), the product theory of writing highlights
form and syntax and it emphasizes rhetorical drills. The product theory
focuse the written product rather than on how the learner should
approach the process of writing. In this theory, writing concerns the
knowledge about the structure of language, and writing development is the
result of the imitation on input.
Menurut Silva (1990), teori produk penulisan bentuk highlight dan
sintaks dan menekankan latihan retoris. Teori produk berfokus pada
produk tertulis lebih dari pada bagaimana pembelajar harus mendekati
proses penulisan. Dalam teori ini, menulis menyangkut pengetahuan
tentang struktur bahasa, dan pengembangan penulisan adalah hasil meniru
masukan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah aktivitas seluruh otak kanan dan kiri seseorang dalam melukiskan,
serta kemampuan mengungkapkan gagasan pikirannya berupa lambang
grafis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri
maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap
simbol-simbol bahasa tersebut.
c. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang paling tinggi tingkatannya. Pendapat Byrne (1979: 3)
dalam St. Y. Slamet (2008: 141) keterampilan menulis adalah kemampuan
menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat kalimat
yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran
tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
Pendapat tersebut sesuai dengan Tarigan (1994: 9)
mengungkapkan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan
menggunakan bahasa secara tertulis untuk menyampaikan informasi suatu
peristiwa sehingga timbul komunikasi.
Dari bebrapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan menulis merupakan kemampuan seseorang untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
menggunakan bahasa secara tertulis yang dituangkan dalam buah pikiran
ke dalam bahasa tulis melalui kalimat kalimat sesuai dengan kaidah
penulisan dalam bahasa Indonesia yang dikomunikasikan kepada pembaca.
Di dalam proses menulis sekurang kurangnya terdapat lima unsur
menulis. Atar Semi (1990: 38) mengungkapkan lima unsur menulis yaitu:
(1) isi karangan yang meliputi relevensi dengan judul dan gagasan yang
dikemukakan (2) bentuk karangan, yang meliputi susunan atau cara
menyajikan karangan, (3) tata bahasa yang meliputi keefektifan kalimat
dan ketepatan bentuk kata, (4) gaya, yang merupakan pilihan pilihan
struktur dan kosakata, (5) ejaan yang meliputi penulisan kata dan tanda
baca, sedangkan St. Y. Slamet (2008: 108) mengemukakan proses menulis
sekurang-kurangnya mencakup lima unsur yaitu: (1) isi karangan, (2)
bentuk karangan, (3) tata bahasa, (4) gaya, dan (5) ejaan dan tanda baca.
Menurut The Liang Gie dalam St. Y. Slamet (2008: 108)
mengemukakan bahwa proses menulis mencakup empat unsur yaitu:
(1) Gagasan
Merupakan topik atau tema yang akan dikemukakan.
(2) Tuturan
Bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami oleh
pembaca.
(3) Tuntunan
Merupakan tata tertib pengaturan dan penyusunan gagasan.
(4) Wacana
Merupakan sarana pengatur yang berupa bahasa tulis yang meliputi
kosakata, tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang
untuk menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat
kalimat sesuai dengan kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia yang
dikomunikasikan kepada pembaca. Dalam keterampilan menulis terdapat
beberapa unsur yaitu: isi, bentuk karangan, tata bahasa, gaya dan ejaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
d. Tujuan Menulis
Menulis sangat penting dalam berbagai segi kehidupan. Hal ini
tidak terlepas dari fungsi dan tujuan itu sendiri. Kegiatan menulis
mempunyai tujuan sesuai dengan jenis tulisan yang akan ia tulis
(Khaerudin Kurniawan, 2005). Pendapat ini diperjelas lagi oleh Hugo
Hartig dalam Henry Guntur Tarigan (1994: 24) yang mengemukakan 7
tujuan menulis, yaitu:
1. Tujuan penugasan (asigment purpose). Penulis melakukan kegiatan
menulis karena ditugaskan dan bukan kemauan sendiri.
2. Tujuan alturistik (alturustic purpose). Penulis melakukan kegiatan
menulis dengan tujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindari
kedukaan, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan
dan peralatan sehingga mereka menyenangi tulisan itu.
3. Tujuan informasional (informational purpose). Tulisan yang bertujuan
menerangkan dan memberi informasi.
4. Tujuan pernyataan diri (self ekspresive purpose). Tulisan yang
bertujuan untuk memperkenalkan pengarang.
5. Tujuan kreatif (creative purpose). Masih berkaitan dengan pernyataan
diri pengarang, tetapi secara kreatif pengarang menonjolkan idenya.
6. Tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose). Dalam tulisan
ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapinya.
7. Tujuan persuasif (persuasive purpose). Bertujuan menyalurkan
pembaca akan kebenaran gagasan yang akan dikemukakan.
Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut:
(1) memberitahukan atau menjelaskan, (2) meyakinkan atau mendesak, (3)
menceritakan sesuatu, (4) mempengaruhi pembaca, (5) menggambarkan
sesuatu. ( http://www.guru-umarbakri.com). Diakses tanggal 14 Februari
2012.
Berdasarkan uraian di atas di atas dapat disimpulkan bahwa dengan
menentukan tujuan dalam menulis, maka penulis akan dapat mengetahui
apa yang harus dilakukan dalam proses penulisannya, bahan apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
hendak diperlukan, bentuk ragam karangan macam apa yang hendak
dipilih, dan mungkin sudut pandang penulisan yang akan ditetapkan.
Singkatnya, dengan kalimat kunci berupa rumusan tujuan penulisan, maka
penulis bisa menentukan pijakan dari mana tulisan itu akan disusun dan
dimulai.
e. Manfaat Menulis
Kegiatan menulis memiliki banyak manfaat, seperti yang
diungkapkan Sabarti Akhadiah, dkk (1999: 1) yaitu :
1) Dapat mengenali kemampuan dan potensi pribadi yang berkaitan
dengan permasalahan yang sedang ditulis.
2) Dapat mengembangkan dan menghubung-hubungkan beberapa
gagasan atau pemikiran.
3) Dapat memperluas wawasan dan kemampuan berfikir, baik dalam
bentuk teoritis maupun dalam bentuk berfikir terapan.
4) Dapat menjelaskan dan mempertegas permasalahan yang kabur.
5) Dapat menilai gagasan sendiri secara objektif.
6) Dapat memotivasi diri untuk belajar dan membaca lebih giat.
7) Dapat membiasakan diri untuk berfikir dan bebrbahasa secara tertib
Graves dalam Sabarti Akhadiah, dkk (1997: 1.4) mengungkapkan 4
manfaat menulis di antaranya:
1) Menulis menyumbang kecerdasan.
2) Menulis menggembangkan daya insiatif dan kreativitas.
3) Menulis menumbuhkan keberanian.
4) Menulis mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan
informasi.
Suparno dan Mohamad Yunus ( 2007: 1.4), mengemukakan
beberapa manfaat yang dapat dipetik dari menulis. Kemanfaatan itu
diantaranya dalam hal:
1) Peningkatan Kecerdasan;
2) Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas;
3) Penumbuh keberanian; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4) Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi
Dari bebrapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis
memiliki banyak manfaat yaitu dapat mengenali potensi pribadi, dapat
mengembangkan kemampuan berfikir, menumbuhkan keberanian,
memperluas wawasan, kemampuan berfikir secara objektif selain itu dapat
memotivasi diri sendiri untuk belajar dan berfikir, dan dapat menyumbang
kecerdasan serta dapat meningkatkan kecerdasan, daya inisiatif dan
kreativitas, menumbuhkan keberanian, dan dapat menumbuhkan
kemampuan mengumpulkan informasi.
f. Gagasan dan Isi Tulisan
St.Y. Slamet (2008: 208) menyatakan bahwa pemahaman gagasan
meliputi maksud dan ide/ gagasan pokok, gagasan pendukung, hubungan
antar gagasan pendukung, dan menarik kesimpulan dan penalaran dengan
tepat. Menurut M. Atar Semi (2007: 24) secara teoritis gagasan tulisan
dapat digali dari empat sumber yaitu
1) Pengalaman
Pengalaman merupakan sumber topik tulisan yang paling penting.
Pengalaman yang diperoleh seseorang merupakan fakta dari kenyataan
hidup. Ia bisa dijadikan sebagai renungan, bahan perbandingan
maupun pengetahuan untuk orang lain, bila pengalaman itu dituliskan.
2) Pengamatan
Menyaksikan dan mengamati pengalaman hidup orang lain
merupakan salah satu yang dapat dijadikan sebagai bahan tulisan,
sebab ada banyak hal dalam kehidupan ini yang tidak bisa kita alami
secara langsung melainkan itu dialami oleh orang lain.
3) Khayalan atau Imajinasi
Berkhayal atau berimajinasi dimaksudkan mampu menciptakan
sesuatu dalam pikiran yang sebenarmya hal itu sudah terjadi. Hasil
berimajinasi ini dapat dijadikan bahan tulisan.
4) Pendapat dan Keyakinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Pendapat merupakan kemampuan yang dimiliki manusia normal
tentang kemampuan dalam berfikir dan kemampuan membedakan
yang baik dan tidak baik. Manusia memiliki naluri berfikir dan etika.
Kemampuan ini menyebabkan manusia memiliki pendapat,
pandangan dan keyakinan terhadap sesuatu. Setiap orang pula
memiliki pendapat tentang bagaimana menempatkan diri di dalam
pergaulannya segari-hari, memilih sesuatu yang ia senangi, mampu
menyelesaikan masalah dan sebagainya. Setiap orang pula memliki
keyakinan diri tentang kebaikan atas pilihan-pilihannya itu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gagasan menulis dapat
digali menjadi empat sumber yaitu: (1) pengalaman, (2) pengamatan. (3)
Khayalan atau Imajinasi, dan (4) pendapat dan keyakinan.
g. Tahap-tahap Menulis
Menurut St.Y. Slamet (2008: 97) tahapan-tahapan menulis secara
sederhana terdiri atas tiga tahap yaitu prapenulisan, tahap penulisan, dan
tahap pasacapenulisan (telah dan revisi atau penyempurnaan). Tahap
pramenulis mencakup kegiatan menentukan topik, mengungkapkan,
maksud atau tujuan penulisan, memperhatikan sasaran karangan
(pembaca), mengumpulkan informasi pendukung, mengorganisasikan ide
dan informasi. Tahap penulisan mencakup kegiatan menuangkan dan
mengembangkan ide ke dalam karangan. Selanjutnya adalah memeriksa,
menilai dan memperbaiki tulisan, Tahap terakhir adalah pasca tulisan atau
revisi. Tahap pasca penulisan merupakan tahap penghalusan dan
penyempurnaan buram (draft) yang kita hasilkan.
Weaver dalam St. Y. Slamet (2008: 112-115) mengemukakan bahwa
terdapat lima tahapan dalam menulis yaitu:
a) Prapenulisan (Prewriting)
Pada tahap ini merupakan langkah awal dalam menulis yang
mencakup kegiatan: (1) menentukan dan membatasi topik tulisan, (2)
merumuskan tujuan, (3) menentukan bentuk tulisan, (4) menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
pembaca yang akan dituju, (5) memilih bahan, (6) menentukan
generelisasi, (7) cara-cara mengorganisasi ide untuk tulisannya.
b) Pembuatan Draft (Drafting)
Pada tahap ini dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam bentuk
tulisan. Para siswa mula-mula mengembangkan ide perasaannya dalam
bentuk kata-kata, kalimat-kalimat sehingga menjadi sebuah wacana
sementara (draft). Pada tahap ini peserta didik dapat mengubah
keputusan-keputusan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya antara
lain yang berkaitan dengan tujuan, pembaca yang dituju bahkan pada
bentuk tulisan yang telah ditentukan.
c) Perevisian (Revising)
Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan
karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya
struktur karangan dan kebahasaan. Tahap revisi dalam pengajaran
menulis, peserta didik dapat meriksa rancangan tulisannya daris segi
isi untuk langkah perbaikan.
d) Pengeditan/Penyutingan (Editing)
Hasil tulisan/karangan perlu untuk dilakukan pengeditan
(penyutingan). Hal ini berarti siswa sudah hampir menghasilkan
sebuah bentuk hasil tulisan akhir. Pada tahap ini perhatian difokuskan
pada aspek mekanis bahasa sehingga peserta didik dapat memperbaiki
tulisannnya dengan membetulkan kesalahan penulisan kata maupun
kesalahan mekanis lainnya.
e) Pemublikasikan (Publishing/Sharing)
Publikasi mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama publikasi
berarti menyampaikan karangan kepada public dalam bentuk cetakan,
sedangkan pengertian kedua adalah menyampaikan dalam bentuk
noncetakan. Penyampaian noncetakan dapat berupa pementasan,
peragaan, penceritaan dan pembacaan.
Berpijak dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tahap-
tahap menulis itu meliputi empat tahap utama, yaitu: tahap perencanaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
tahap penulisan/menulis, tahap merevisi/revisi dan hasil tulisan/tulisan
akhir.
h. Ragam Wacana Tulisan
Suatu tulisan menyampaikan sesuatu yang ingin diungkapkan
penulisanya dalam menulis karangan dapat disajikan dalam lima ragam
wacana. Menurut Sabarti Akhadiah (1997: 1.14-1.15) mengungkapkan
lima ragam wacana diantaranya:
1) Deskripsi (Pemerian)
Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,
pengalaman,dan perasaan penulisanya. Sasaran wacana deskripsi adalah
menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal)
pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, atau merasakan
sendiri apa yang dialami penulisanya. Sehingga seseorang yang
membaca wacana deskripsi akan memiliki gambaran atau khayalan
tentang sesuatu hal yang dia seolah-olah melihat dan mengalami apa
yang dialami penulisanya.
2) Narasi (Penceritaan atau Pengisahan)
Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian
suatu peristiwa. Sasaran dari tulisan narasi adalah memberikan
gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase
langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya ssesuatu hal. Sehingga
seseorang yang membaca wacana narasi mendapatkan penjelasan
tentang langkah-langkah terjadinya sesuatu.
3) Eksposisi (Paparan atau Pemaparan)
Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk
menerangkan, menyampaikan atau menguraikan sesuatu hal yang dapat
memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.
Sasaranya dari tulisan eksposisi adalah untuk menerangkan sesuatu atau
memperluas pengetahuan kepada pembaca.
4) Argumentasi ( Pembahasan atau Pembuktian )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk
meyakinkan pembaca mengenai kebanaran yang disampaikan oleh
penulisnya. Sasaran dari tulisan argumentasi adalah meyakinkan
pembaca tentang kebenaran yang disampaikan untuk mengahus konflik
dan keraguan pembaca terhadap pendapat penulis. Membaca wacana
argumentasi dapat menghilangkan keraguan pembaca mengenai
kebenaran yang disampaikan oleh penulis.
5) Persuasi
Persuasi adalah ragam wacana yang ditujukan untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca menganai sesuatu hal yang
disampaikan penulisnya. Hanya saja dalam persuasi penulis
meyakinkan kepada pembaca bahwa apa yang disampaikan si penulis
itu benar. Seseorang yang terampil menulis wacana persuasi dapat
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain yang membaca wacana
tersebut.
Berdasarkan urain di atas maka dapat disimpulkan bahwa ragam
wacana tulisan disajaikan dalam lima ragam yaitu: (1) deskripsi, (2)
narasi, (3) eksposisi, (4) argumentasi, dan (5) persuasi. Adapun ragam
wacana menulis yang diteliti dalam penelitian ini adalah ragam wacana
deskripsi. Deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,
pengalaman,dan perasaan penulisanya
i. Pengertian Menulis Deskripsi
descriptive writing
was made up mainly of relational processes (is, are, has), which express a
state or attribute of being or existing. Artinya menulis deskripsi adalah
menulis yang menggambarkan mengenai sesuatu yang di dalamnya
menggunakan proses relasional dan ada beberapa kriteria di dalamnya yaitu
kata yang berfungsi untuk membentuk kalimat tanya atau memberi
informasi (tunggal), kata yang berfungsi membentuk kalimat tanya atau
memberi informasi (jamak), dan kata yang menunjukan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kepunyaan/kepemilikan yang mengungkapkan keadaan/atribut yang
terdapat pada obyek tersebut (misalnya orang, suatu tempat, benda, obyek,
tanaman/makhluk hidup)
Suparno dan Mohamad Yunus (2008: 4.6) menyatakan bahwa kata
deskripsi berasal dari kata bahasa Latin describere yang berarti menggambarkan
atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk
karangan yang melukiskan sesutu dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca
dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang
dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya.
Menurut M. Atar Semi (1990: 42), karangan deskripsi adalah tulisan
yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang obyek sehingga dapat
memberi pengaruh pada sensitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar,
seakan-akan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami
langsung obyek tersebut. Muchlisoh (1992:349) menyatakan bahwa deskripsi
adalah karya tulis yang melukiskan sesuatu. Artinya, apa yang dapat diamati oleh
penulis yang mungkin juga dirasakan oleh pembaca.
Sabarti Akhadiah (1997: 31) mengungkapkan bahwa karangan deskripsi
merupakan suatu tulisan yang berupaya untuk melukiskan sesuatu dengan kata-
kata untuk menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam kepada si pembaca.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa deskripsi adalah jenis
karangan yang isinya menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman atau
pegamatan seseorang terhadap suatu benda atau kejadian. Sehingga pembaca
dapat mencitrai apa yang yang dilukiskan oleh si penulisnya.
j. Jenis Jenis Karangan Deskripsi
Menurut Sabarti Akhadiah (1997: 7.35-7.46) menyatakan ada dua
jenis karangan deskripsi, yaitu: 1) Deskripsi tempat, 2) Deskripsi orang.
Sementara itu, M. Atar Semi ( 1990: 43) mengelompokan ada dua
jenis karangan deskripsi, yaitu deskripsi ekspositorik (deskripsi teknis) dan
deskripsi artistik (disebut juga literer, impresionistik, atau sugestif).
Deskripsi ekspositorik bertujuan menjelaskan sesuatu dengan perincian
yang jelas sebagaimana adanya tanpa menekankan unsur impresi atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
sugesti kepada pembaca, sedangkan deskripsi artistik adalah deskripsi
yang mengarah kepada pemberian pengalaman kepada pembaca, dengan
jalan menciptakan sugesti dan impresi melalui keterampilan penyampaian
dengan gaya yang memikat dan pilihan kata yang menggugah perasaan.
Kata deskripsi bersifat memaparkan sesuatu benda, alam, atau
manusia sebagaimana adanya. Oleh karena itu, ada beberapa ciri-ciri di
dalam karangan deskripsi, sebagaimana diungkapkan oleh M. Atar Semi
(1990: 43) yaitu :
1) Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang
obyek.
2) Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk
imajinasi pembaca.
3) Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan piliha
kata yang menggugah.
4) Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat
didengar, dilihat, dan dirasakan sehingga obyeknya pada umumnya
benda, alam, warna, dan manusia.
5) Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karangan
deskripsi ada 2 macam yaitu deskripsi tempat dan deskripsi orang dan
deskripsi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu deskripsi
ekspositorik dan deskripsi artistik dan karangan deskripsi itu sendiri
memiliki sifat lukisan faktual dan rekaan. Karangan deskripsi memiliki
ciri ciri yaitu memperlihatkan detail suatu obyek yang dapat dilihat dan
dirasakan. Adapun jenis karangan deskripsi yang diteliti dalam penelitian
ini adalah jenis karangan deskripsi ekspositorik yaitu deskripsi yang
bertujuan menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas sebagaimana
adanya tanpa menekankan unsur impresi atau sugesti kepada pembaca.
k. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun karangan
deskripsi yang dikemukakan oleh Sabarti Akhadiah (1997: 43), yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
1) Menentukan obyek yang akan di deskripsikan (orang, benda, tempat
atau suasana).
2) Merumuskan tujuan pendeskripsian.
3) Menetapkan bagian yang akan di deskripsikan (deskripsi ciri-ciri fisik,
watak, suasana hati, pikiran, atau latar waktu).
4) Merinci hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan di
deskripsikan.
Sejalan dengan pendapat Sabarti Akhadiah, langkah-langkah
menyusun karangan deskripsi menurut Wikipedia adalah sebagai berikut:
(1) Menententukan objek atau tema yang akan dideskripsikan; (2)
Menentukan tujuan; (3) Mengumpulkan data dengan mengamati objek
yang akan dideskripsikan; (4) Menyusun data tersebut ke dalam urutan
yang baik (menyusun kerangka karangan); (5) Menguraikan kerangka
karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.
Seperti dikemukakan oleh Suparno dan Mohamad Yunus (2008:
4.7 ) menyebutkan bahwa langkah-langkah menyusun karangan deskripsi
yaitu:
1) Menentukan apa yang yang akan dideskripsikan ( orang, tempat, benda
dan suasana).
2) Merumuskan tujuan pendeskripsian ( pendeskripsian dilakukan sebagai
alat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi).
3) Menetapkan bagian yang akan dideskripsikan ( apabila yang
dideskripsikan orang apakah akan dideskripsikan itu cirri-ciri fisik,
watak, gagasannya,atau benda-benda di sekitar tokoh)
4) Memerinci dan menyistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan
bagian yang akan dideskripsikan ( hal-hal apa saja yang akan
ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran yang
kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan)
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa langkah-
langkah menulis karangan deskripsi yaitu:(1) menentukan tema atau objek
yang akan dideskripsikan, (2) menentukan tujuan, (3) menetapkan bagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
yang akan dideskripsikan, dan (4) menyusun kerangka karangan deskripsi
sesuai dengan tema yang ditentukan.
l. Penilaian Keterampilan Menulis Deskripsi
Penilaian kemampuan menulis memiliki beberapa model. Salah
satu model yang memiliki kerincian dan ketelitian dalam memberikan skor
dan dapat dipertanggungjawabkan adalah model penilaian yang
dipergunakan pada program ESL (English a Second Language) Hal ini
dikemukakan oleh Burhan Nurgiyantoro (1995: 305-306). Penilaian
dengan model tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Penilaian Kemampuan Menulis
Aspek penilaian
Skor Kriteria
I
S
I
27-30
22-26
17-21
13-16
Sangat baik-Sempurna:padat informasi, substansif, pengembangan tesis tuntas, dan relevan dengan permasalahan dan tuntas.
Cukup-Baik: informasi cukup, substansi cukup, pengembangan tesis terbatas, dan relevan dengan masalah tetapi tidak lengkap.
Sedang-Cukup:informasi terbatas,substansi kurang, pengembangan tesis tidak cukup dan permasalahan tidak cukup.
Sangat-Kurang: tidak berisi, tidak ada substansi, tidak ada pengembangan tesis, dan tidak ada permasalahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
O
R
G
A
N
I
S
A
S
I
18-20
14-17
10-13
7 -9
Sangat baik-Sempurna: ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat, tertata dengan baik, urutan logis, dan kohesif.
Cukup-Baik: kurang lancar, kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, dan urutan logis tetapi tidak lengkap.
Sedang-Cukup: tidak lancar, gagasan kacau, terpotong-potong, urutan dan pengembangan tidak logis.
SangatKurang: tidak komunikatif, tidak terorganisir dan tidak layak nilai.
K
O
S
A
K
A
T
A
18-20
14-17
10-13
7-9
Sangat baik-Sempurna:pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan ungkapan tepat, dan menguasai pembentukan kata.
Cukup-Baik:pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu.
Sedang-Cukup: pemanfaataan potensi kata terbatas, sering terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna.
SangatKurang: pemanfaatan potensi kata asal-asalan, pengetahuan tentang kosakata rendah, dan tidak layak nilai.
P
E
N
G
B
22-25
18-21
11-17
Sangat baik-Sempurna: konstruksi kompleks tetapi efektif danhanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan
Cukup-Baik:konstruksi sederhana tetapi efektif, kesalahan kecil tetapi konstruksi kompleks, dan terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur.
Sedang-Cukup:terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat dan makna membingungkan atau kabur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
A
H
A
S
A
5-10 SangatKurang: tidak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, dan tak layak nilai.
M
E
K
A
N
I
K
5
4
3
2
Sangat baik-Sempurna:menguasai aturan penulisan dan hanya terdapat beberapakesalahan ejaan.
Cukup-Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna.
Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan dan maknamembingungkan atau kabur.
SangatKurang:tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca, dan tidak layak nilai.
Pembobotan yang dicontohkan oleh model di atas, tidak bersifat mutlak.
Setiap guru dapat membuat atau memilih model yag dianggap cocok dan sesuai
dengan kemampuan siswa. Akan tetapi, dalam menilai sebuah karangan
hendaknya seobjektif dan secermat mungkin agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan kemampuan siswa.
2. Hakikat Media Poster
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk
jamak dari medium. Sri Anitah (2009: 123) media adalah perantara atau
penghubung antara dua pihak yaitu sumber pesan dengan penerima pesan.
Cecep Kustandi (2011: 9) bahwa media adalah alat yang dapat membantu
proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan
yang disampaikan. Raharjo (1989: 25) media adalah wadah dari pesan
yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan
tersebut. Jadi media dapat disimpulkan sebagai perantara untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
menyampaikan pesan dari sumber pesan (yang dapat berupa orang atau
benda) kepada penerima pesan dan berfungsi sebagai alat komunikasi.
Dari pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan dari sumber pesan.
b. Manfaat media dalam pembelajaran
Menurut Hamalik dalam Azhar Arsyad (2011: 15) mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010; 2) mengemukakan ada
empat manfaat media pembelajaran yaitu:
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motiasi belajar.
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar
untuk setiap jam pelajaran; dan
4) Siswa tlebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak banyak
mendengarkan uraian guru, tetapi juga ativitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Pendapat Cecep Kustandi (2011: 25) mengatakan bahwa manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar siswa sekurang-kurangnya
terdapat 4 yaitu:
1) Memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2) Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antar
siswa dan lingkungannya.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan
waktu.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa
manfaat media pembeajaran yaitu; (1) pembelajaran akan lebih menarik
dan memperjelas penyajian pesan, (2) bahan pengajaran akan lebih jelas,
(3) metode mengajar akan lebih bervariasi dan media pembelajaran dapat
megatasi keterbatasan indra, dan (4) siswa akan lebih banyak melakukan
kegiatan beajar.
c. Fungsi Media
Sudjana dan Rivai dalam buku Azhar Arsyad (2011: 24)
mengemukakan fungsi media pembelajaran dalam proses belajar siswa,
yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Levis dan Lentz dalam Cecep kustandi (2011: 21) mengemukakan
empat fungsi media pembelajaran, khusunya media visual, yaitu:
1) Fungsi Atensi
Merupakan inti dari media visual, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran.
2) Fungsi afektif
Dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks
yang bergambar.
3) Fungsi Kognitif
Terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung.
4) Fungsi Kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomdasi siswa yang
lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaranyang
disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
fungsi media dalam proses belajar akan membantu siswa lebih menarik
perhatian siswa, bahan pembelajaran akan lebih jelas, metode mengajar
lebih bervariasi, dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar
dan terdapat empat fungsi yaitu: (1) fungsi atensi, (2) fungsi afektif, (3)
fungsi kognitif, dan (4) fungsi kompensatoris.
d. Jenis-Jenis Media
Azhar Arsyad (2011: 36) membagi media menjadi tiga yaitu: 1).
Media berbasis visual yang meliputi gambar, chart, grafik, transparansi,
dan slide. 2). Media berbasis audio-visual yang meliputi video dan audio-
tape, 3). Media berbasis komputer yang meliputi komputer dan video
interakti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
1) Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indra penglihatan. Misalnya : gambar diam, Media Grafis,
Model, OHP dan lain-lain.
1) Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk ,
auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar
misalnya : Kaset, Telepon
2) Media Audio Visual
Media audio visual adalah merupakan kombinasi antara audio dan
visual yaitu perpaduan antara media pandang dan dengar. Melalui media
ini, seseorang tidah hanya dapat melihat atau mendengar saja, tetapi dapat
melihat sekaligus mendengarkan sesuatu yang divisualisasikan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa jenis-
jenis media dapat digali menjadi tiga yaitu : (1) media visual. (2) media
audio, dan (3) media audio visual. Adapun media yang gunakan dalam
jenis penelitian ini adalah media poster.
e. Pengertian Poster
Denny Setiawan dkk (2011: 29) menyebutkan bahwa poster adalah
bersifat persuasif yang artinya bermaksud menarik perhatian dengan
menyatukan gambar, warna tulisan dan kata-kata. Agar afektif, maka
poster hendaknya berwarna dinamis.
Sri Anitah (2009: 133) mengemukakan bahwa poster adalah suatu
gambar yang mengombinasikan unsur-unsur visual seperti, garis, gambar
dan kata-kata, yang bermaksud menarik perhatian serta
mengkomunikasikan pesan secara singkat.
Sudjana dan Rivai (2010: 51) mengemukakan bahwa poster adalah
sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan
pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi
cukup lama menanamkan gagasan berarti di dalam ingatnnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Kustandi dan Sutjipto (2011: 50) Menyebutkan bahwa poster
adalah media yang diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi
tingkah laku orang yang melihatnya.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa poster
adalah merupakan salah satu alat komunikasi yang berupa tulisan dan
gambar yang kuat dalam menyampaikan pesan dan bersifat menonjol dari
poster adalah sederhana, menggunakan warna, menyajikan satu ide dalam
satu poster, slogan ringkas dan jelas, tulisannya jelas dan berani, motif dan
desainnya bervariasi, bahan-bahan disusun secara bervariasi.
f. Kriteria Kalimat dalam Poster
Tomi Rianto (2003: 182) menyebutkan bahwa terdapat 4 kriteria
kalimat dalam poster yaitu:
a. Singkat, yakni kalimat yang digunakan hendaknya tidak terlalu
panjang.
b. Padat, yakni kalimat yang digunakan serat dengan isi atau makna
(berbobot).
c. Jelas, yakni kalimat yang digunakan tidak mengandung unsur
keraguan atau memiliki makna ambigu.
d. Persuasif, yakni kalimat yang digunakan hendaknya dapat menarik
perhatian pembaca yang membaca poster tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kriteria
kalimat dalam poster dapat digai empat yaitu: (1) singkat, (2) padat, (3)
jelas, dan (4) persuasife.
g. Langkah-Langkah Menulis Poster
Ada 3 langkah untuk membuat karangan deskripsi dari gambar
poster sebagai berikut:
1. Menentukan Tema dari gambar Poster
2. Membuat kerangka karangan dari gambar poster
3. Dari kerangka karangan dibuat menjadi karangan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah menulis deskripsi dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(1) menentukkan tema, (2) membuat kerangka karangan, dan (3) dari
kerangka karangan dibuat menjadi karangan
h. Pemanfaatan Poster dalam Pembelajaran
Sudjana dan Rivai (2010; 56) ada tiga macam penggunaan poster
sebagai media pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
a. Untuk Motivasi
Penggunaan poster dalam pelajaran sebagai pendorong atau
motivasi kegiatan belajar siswa.
b. Sebagai Peringatan
Penggunaan poster yang kedua, diartikan sebagai suatu
peringatan atau menyadarkan.
c. Pengalaman Yang Kreatif
Sebagai alat bantu mengajar poster member kemungkinan
belajar kreatif dan partisipasi. Kehadiran poster dalam proses
belajar mengajar member kesempatan kepada siswa untuk
melukiskan tentang apa-apa yang dipelajari mereka.
Daryanto (2010: 129) menyebutkan penggunaan poster untuk
pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Digunakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar
Dalam hal ini poster digunakan saat guru menerangkan
sebuah materi kepada siswa, begitu halnya siswa dalam
mempelajari materi menggunakan poster yang disediakan oleh
guru.
b. Digunakan di luar pembelajaran
Yang be(rtujuan untuk memotivasi siswa, sebagai
peringatan, ajakan, propaganda atau ajakan untuk melakuakn
sesuatu yang positif dan penanaman nilai nilai sosial dan
keagamaan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menggunakan poster bahwa pembelajaran poster memiliki
manfaat : (1) untuk motivasi, (2) sebagai peringatan, dan (3) pengalaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
yang kreatif. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan media poster di harapkan siswa akan dapat lebih
memahami dan akan membuat siswa kreatif karena bisa meningkatnya
daya kreatifitas siswa dalam membuat ide, cerita karangan dari sebuah
poster.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1) Anton Purwanto PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA
GAMBAR SERI SISWA KELAS III SD NEGERI JAJAR I
SURAKARTA berkesimpulan
bahwa menulis karangan deskripsi, dapat ditingkatkan menggunakan
media gambar seri. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai
kemampuan menulis karangan deskripsi siswa pada setiap siklus yaitu:
sebelum tindakan (pra siklus) nilai rata-rata kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa 56,96 (57%), siklus I nilai rata-rata kemampuan menulis
karangan deskripsi siswa meningkat menjadi 65,77 (66%), dan siklus II
nilai rata-rata kemampuan menulis karangan deskripsi siswa meningkat
lagi menjadi 73,79 (74%). Yang menyimpukan bahwa keterampilan
menulis deskripsi sisiwa kelas III meningkat.
2)
Melalui Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
Sswa kelas IV SD Negeri Praon Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun
siswa kelas IV rendah.
C. Kerangka Berfikir
Kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan Polanharjo
Klaten pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khusunya pada materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
tentang menulis deskripsi masih banyak yang mendapatkan nilai dibawah
KKM ditemukan bahwa dari 16 siswa hanya 8 yang mendapat niai diatas
KKM. Rendahya nilai menulis deskripsi pada siswa disebabkan oleh siswa
masih sulit untuk menuangkan ide ide ke dalam bentuk tulisan selain itu
guru kurang memanfaatkan media untuk melatih keterampilan siswa
dalam menulis deskripsi. Hal ini menyebabkan kurangnya motivasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran menulis deskripsi sehingga menyebabkan
nilai deskripsi siswa masih rendah.
Berdasarkan kondisi awal tersebut kemudian dilakukan upaya
tindakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis deskripsi yaitu
dengan menggunakan media poster. Media poster merupakan salah satu alternatif
yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam menulis deskripsi. Media
poster merupakan media gambar yang dilengkapi dengan tulisan tulisan yang
berisikan pesan dan saran kepada pembaca. Sehingga diharapkan, dengan media
poster ini dapat menarik perhatian siswa dan mempermudah siswa untuk
mendapatkan informasi untuk dituangkan ke dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan kondisi awal tersebut kemudian dilakukan upaya
tindakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis deskripsi
yaitu dengan menggunakan media poster
Guru belum memanfaatkan media pembelajaran dalam
menulis deskripsi
Keterampilan menulis deskripsi rendah
Kondisi Awal
Siklus I Menggunakan
media poster
Tindakan
Siklus II
1. Perencanaan
2. Tindakaan
3. Observasi
4. Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas dapat
dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV
SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 20
Diduga dengan
menggunakan media
poster keterampilan
menulis deskripsi siswa
meningkat Kondisi Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 02
Borongan Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten tahun ajaran 2011/ 2012.
Peneliti memilih tempat ini dikarenakan beberapa alasan diantaranya
menghemat waktu, biaya, dan keberadaan sampel yang memudahkan peneliti
memperoleh data- data yang dibutuhkan, serta lokasinya mudah dijangkau
oleh peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2012
Juni 2012 s.d Mei 2012 yang terdiri dari beberapa tahap, dari tahap
penyusunan proposal sampai ujian skripsi.
Rincian waktu dan kegiatan dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1 : Rencana Pelaksanaan Penelitian
No Waktu
Jenis Keg
Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Jan 2013 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar dan Revisi Proposal
3 Pengajuan Surat Izin
4 Persiapan Penelitian
5 Pelaksanaan 1. Siklus I 2. Siklus II
6 Analisis data
7 Penyusunan laporan
8 Ujian Skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri 02 Borongan
Klaten tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 6 siswa laki
laki dan 10 siswa perempuan.
C. Sumber Data
Sumber data merupakan kegiatan yang sangat penting bagi peneliti karena
ketepatan memilih dan menetukkan jenis sumber data akan menentukan ketepatan
dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh (St. Y. Slamet dan Suwarto,
2007: 37). Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji
dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Data penelitian ini dikumpulkan
dari berbagai macam sumber. Adapun sumber data yang dimanfaatkan dalam
penelitian ini antara lain:
1. Sumber data primer
Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Adapun data yang tergolong sebagai sumber data primer ini adalah siswa dan
guru SD Negeri 02 Borongan Klaten.
2. Sumber data sekunder
Arsip atau dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa
Indonesia pada pokok bahasan menulis deskripsi yaitu silabus, RPP, daftar
nilai siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data tyang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Dokumentasi
Dokumen menurut Sugiyono adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya yang monumental
dari seseorang (2009: 329). Dalam penelitian ini peneliti menggunkan
dokumentasi yang berbentuk gambar yang diambil pada saat proses
pembelajaran berlangsung yaitu menggunakan foto dan video.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2. Observasi
Menurut H.B. Sutopo teknik observasi digunakan untuk menggali data
dari sumber yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan
benda, serta rekaman gambar (2002: 64). Observasi dapat dilakukan secra
langsung maupun tidak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan
dengan mengambil peran atau tak berperan. Dalam penelitian ini, observasi
yang dilakukan adalah observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan
secara langsumg terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan pada siswa
kelas IV SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klate untuk mengetahui
keterampilan menulis deskripsi siswa dan proses pembelajaran menulis
deskripsi siswa dengan menggunakan media poster.
3. Wawancara
Menurut St. Y. Slamet dan Suwarto wawancara bertujuan untuk
menyajikan konstruksi saat sekarang, dalam suatu konteks mengenai
tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan (2007: 48).
Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV SD negeri 02 Borongan
Polanharjo Klaten dan siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan Polanharjo
Klaten sebelum dan sesudah peneliti melakukan tindakan. Wawancara pada
guru bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran menulis
deskripsi yang dilakukan oleh guru, media yang digunakan, hambatan-
hambatan yang dialami oleh guru dalam pembelajran menulis deskripsi.
Sedangkan wawancara dengan siswa bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang kesulitan yang dihadapi dalam menulis deskripsi sebelum dan
sesudah tindakan.
4. Tes/evaluasi
Menurut Sarwiji Suwandi tes adalah kegiatan untuk mengukur
seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan
(2009: 59). Tes yang digunakan adalah tes bentuk uraian dalam menulis
deskripsi. Tes diberikan kepada siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan pada
saat akhir pertemuan dalam siklus I, dan Siklus II.
E. Validitas Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang
sebenarnya diukur atau diteliti. Agar data yang didapat valid maka pengujiannya
menggunakan validitas isi. Untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran yang diajarkan (Sugiyono 2010: 182).
Secara teknik, pengujian validitas isi dibantu dengan kisi-kisi instrumen.
Didalamnya terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan
nomor butir pernyataan yang dinyatakan dengan indikator.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif komparatif. Teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data
kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus (Sarwiji Suwandi
2008: 70). Langkah-langkahnya antara lain:
1) Pengolahan
Data diolah, misalnya penghitungan nilai interval, pengelompokan ke dalam
kelas interval sampai data tersebut siap untuk disajikan.
2) Penyajian.
Data selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik agar data mudah
untuk dibaca. Selanjutnya siap untuk dibandingkan dengan data yang lain.
3) Analisis.
Peneliti membandingkan hasil antar siklus. Hasil yang dibandingkan adalah
hasil sebelum penelitian dan hasil pada akhir setiap siklus. Dalam hal ini,
peneliti membandingkan hasil operasi hitung bilangan bulat prasiklus, setelah
siklus I, setelah siklus II, juga dibandingkan dengan kriteria keberhasilan
(indikator kinerja).
4) Penyimpulan.
Terakhir dibuat suatu kesimpulan berdasarkan perbandingan hasil antar siklus.
Sehingga dapat diketahui apakah hasil akhirnya sudah sesuai dengan tujuan
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
G. Indikator kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau
tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja
yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningktnya keterampilan
menulis deskripsi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas IV SD Negeri 02
Borongan.
Indikator keberhasilan meliputi kompetensi produk dan kompetensi proses.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila pada keterampilan menulis deskripsi secara
klasikal siswa yang memperoleh nilai mencapai 0% dari jumlah siswa. Hal ini
berdasarkan pada KKM di SD Negeri 02 Borongan Polanharjo Klaten untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesiakelas IV yaitu 70. Apabila dalam kelas tersebut hasil yang
diperoleh belum mencapai angka tersebut, penelitian akan terus dilanjutkan ke siklus
berikutnya sampai tercapai indicator yang ditentukan.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus pertama
yang terdiri dari empat kegiatan (Iskandar, 2009: 48), yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting). Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan
dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, maka peneliti menentukan
rancangan tindakan berikutnya pada siklus kedua. Tindakan pada siklus kedua
merupakan tindakan lanjutan dari siklus pertama, namun kegiatan pada siklus
kedua mempunyai berbagai tambahan untuk perbaikan pada siklus pertama.
Adapun langkah-langkah prosedur penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Gambar 3.1. Alur siklus penelitian tindakan kelas
Sumber: Suharsimi Arikunto (2010: 16)
Rancangan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Adapun langkah langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
1) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Menentukan pokok bahasan
3) Menyusun lembar kerja siswa (LKS)
4) Menyiapkan instrumen
5) Menyiapkan sumber belajar dan media
6) Menyusun lembar evaluasi
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru dan menerapkan
rencana yang telah dirancang yaitu melaksanakan pembelajaran dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
mengenalkan media poster. Dalam hal ini, pelaksanaan pembelajaran
dilakukan dalam 2 kali pertemuan.
Penerapan Media poster dilaksanakan ketika guru memberikan
penjelasan mengenai materi tentang narasi. Adapun langkah langkah
pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Eksplorasi
1) Guru bertanya jawab tentang siapa yang pernah melihat poster?
2) Guru menunjukkan gambar poster kepada siswa.
3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengertian karangan deskripsi
4) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang langkah-
langkah menulis karangan deskripsi menggunakan media poster
b. Elaborasi
1) Guru menampilkan media gambar poster didepan kelas.
2) Guru menjelaskan urutan atau langkah-langkah terjadinya
peristiwa digambar poster.
3) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat karangan
deskripsi melalui gambar poster.
4) Guru memberikan nilai.
c. Konfirmasi
1) Siswa yang belum mengerti diberi kesempatan untuk bertanya.
2) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan
c. Observasi
Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu mitra untuk mengamati
jalannya proses pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa. Selain itu,
dalam tahap ini peneliti juga menilai hasil belajar siswa dengan
menggunakan LKS yang telah disusun oleh peneliti dan pengumpulan data
pendukung.
d. Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran. Refleksi
dilaksanakan untuk mengetahui bagian yang sudah sesuai dengan tujuan
penelitian, masalah-masalah yang muncul saat kegiatan pembelajaran, dan
bagian yang masih perlu diperbaiki, berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti.Refleksi meliputi beberapa komponen yaitu:
menganalisis, mensintesa dan menerangkan. Pencapaian ketuntasan siswa
pada siklus I sebesar 62,5% dengan rata rata kelas 75%. Karena penelitian
yang dilakukan pada siklus I hanya mencapai 62,5% dan belum mencapai
siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah kegiatan yang
menindaklanjuti tindakan dari siklus I (bersumber dari tahap refleksi) yang
hasilnya masih kurang memuaskan. Kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah yang terjadi selama pelaksanaan siklus I
2) Penetapan alternatif pemecahan masalah yang dialami dalam siklus I
dengan menerapkan pembelajaran menggunkan media poster.
3) Menentukan pokok bahasan
4) Merencanakan pelaksanaan pembelajaran (RPP)
5) Menyusun LKS
6) Menyiapkan sumber belajar dan media
7) Menyusun lembar evaluasi
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menerapkan rencana yang
telah disusun pada tahap perencanaan siklus II yang meliputi:
a. Eksplorasi
1) Guru mengulas kembali tentang pengertian karangan deskripsi
2) Guru bertanya jawab langkah-langkah membuat karangan
deskripsi.
3) Guru menampilkan gambar postet di depan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b. Elaborasi
1) Guru mengulas kembali pengertian karangan deskripsi.
2) Guru menjelaskan urutan atau langkah-langkah membuat
karangan deskripsi melalui gambar poster.
3) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat
karangan deskripsi melalui gambar poster.
4) Siswa yang sudah selesai diberi kesempatan untuk
mempresentasikan didepan kelas dan siswa lain menanggapi.
c. Konfirmasi
1) Siswa yang belum mengerti diberi kesempatan untuk bertanya.
2) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan
c. Observasi
Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu mitra untuk
mengamati jalannya proses pembelajaran yang meliputi aktivitas guru dan
siswa. Selain itu, dalam tahap ini peneliti juga menilai hasil belajar siswa
dengan menggunakan LKS yang telah disusun oleh peneliti dan
pengumpulan data pendukung.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil pengamatan untuk
memperoleh gambaran tentang tindakan yang dilakukan.Untuk
mengetahui peningkatan penggunaan media poster bagi keterampilan
menulis deskripsi dan memperbaiki sikap atau perilaku siswa saat
mengikuti pembelajaran. Pencapaian ketuntasan siswa di siklus II sebesar
87,5% dengan rata rata kelas sebesar 78. Diputuskan bahwa siklus II
sudah berhasil sehingga tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 02 Borongan Kecamatan
Polanharjo Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini berdiri pada tahun
1972 dan berstatus negeri. Secara geografis SD Negeri 02 Borongan terletak di desa
Jimus, Kelurahan Borongan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
SD Negeri 02 Borongan memiliki 6 runag kelas yaitu kelas I, kelas II, kelas
III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI. Bangunan lain diantaranya adalah 1 ruang kepala
sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan dan 1 ruang UKS, 1 kantin,
tempat parkir, 2 kamar mandi siswa dan 1 kamar mandi guru. SD Negeri 02 Borongan
juga memiliki halaman sekolah yang cukup luas yang bisa digunakan sebagai tempat
upacara, olahraga, dan bermain siswa.
Kepala SD Negeri 02 Borongan saat ini adalah Bapak Sumardja, S.Pd personil
ketenagaan di SD ini terdiri dari satu kepala sekolah, enam guru kelas, satu guru
agama Islam, satu guru penjaskes, satu guru Bahasa Inggris, satu pegawai
perpustakaan, dan satu penjaga sekolah. Semua personil sudah melaksanakan tugasnya
dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing sehingga semua
kegiatan sekolah dapat berjalan dengan baik demi kemajuan di sekolah ini.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 02 Borongan, Polanharjo,
Klaten. Lokasi kelas IV berada di antara kelas V dan Kelas VI kondisi kelasnya cukup
baik. Pencahayaan dan siklus udaranya baik sehingga keadaannya nyaman jika
digunakan untuk belajar. Kondisi meja dan kursi yang ada di kelas IV tergolong baik
karena bersih dari coret-coretan. Dinding kelas banyak terdapat gambar-gamabr
pahlawan. Namun, tidaj ada alat peraga atau alat peraga atau media untuk
pembelajaran menulis deskripsi pada Bahasa Indonesia.
2. Deskripsi Kondisi Awal ( Prasiklus )
Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melaksanakan
kegiatan survei awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.
Berdasarkan hasil wawancara sebelum adanya tindakan (lampiran 1) dengan guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
yang dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Januari 2012, juga dengan siswa yang
dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Januari 2012, dapat diketahui pemahaman siswa
terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis karangan deskripsi
masih rendah. Keadaan seperti ini terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri 02
Borongan. Siswa masih mengalami kesulitan karena guru belum mengupayakan
media pembelajaran yang tepat dan menarik untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran sehingga hasil yang diperoleh pun juga belum
maksimal. Hal ini ditunjukkan pada nilai keterampilan menulis deskripsi siswa pada
kondisi awal (lampiran 22) masih adanya 9 siswa atau sekitar 56,25% siswa yang
nilainya belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dan
hanya 7 siswa atau 43,75% siswa yang nilainya diatas batas KKM. Sedangkan rata-
rata nilai kelas 65. Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti mengadakan penelitian
di kelas IV dengan menggunakan media poster diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan menulis deskripsi siswa.
Agar lebih jelas maka kondisi awal hasil belajar Keterampilan Menulis
Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Borongan dapat dilihat dari Tabel 4.1. dan
Gambar 4.1.
Tabel 4.1. Daftar distributif nilai pra siklus menulis deskripsi siswa kelas IV SD 02 Borongan
No Interval
Nilai Frekuensi
(fi) Nilai Tengah
(xi) fi.xi
Prosentase (%)
Ket.
1 48-54 4 51 204 25 BT
2 55-61 2 58 116 12,5 BT
3 62-68 3 65 195 18,75 BT
4 69-75 4 72 288 25 T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5 76-82 3 79 237 18,75 T
Jumlah 16 1040 100
Nilai rata-rata = 1040 : 16 = 65 Ketuntasan klasikal = (7:16) x 100 % = 43,75%
Nilai Di bawah KKM = (9:16) x 100% = 56,25% Nilai Tertinggi =80 Nilai Terendah = 48
Dari tabel nilai Bahasa Indonesia materi keterampilan menulis deskripsi pada
siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan sebelum diadakan tindakan melalui
penerapkan media poster, dapat disajikan dalam bentuk Grafik 4.1.
Gambar 4.1. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri
02 Borongan Kondisi Awal
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 tentang nilai keterampilan menulis
karangan deskripsi pada tahap pra siklus dan diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 65
dan pada gambar 4.1 yang ada grafik nilai menulis karangan deskripsi menunjukkan
bahwa siswa yang mendapatkan nilai 48-54 sebanyak 4 siswa atau sebesar 25 %.
Siswa yang mendapatkan nilai 55-61 sebanyak 2 siswa atau sebesar 12,5 %. Siswa
yang mendapatkan nilai 62-68 sebanyak 3 siswa atau sebesar 18,25 %. Siswa yang
mendapatkan nilai 69-75 sebanyak 4 siswa atau sebesar 25%. Siswa yang
Nilai Awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
mendapatkan nilai 76-82 sebanyak 3 siswa atau sebesar 18,25 %. Sehingga dapat
dibuat tabel ketuntasan belajar siswa seperti tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2. Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Sebelum Tindakan
No Keterangan Sebelum Tindakan
1 Nilai terendah 48
2 Nilai tertinggi 80
3 Rata-rata kelas 65
4 Siswa belajar tuntas 43,75%
Dari hasil nilai keterampilan siswa dapat disimpulkan bahwa nilai keterampilan
siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan dalam menulis deskripsi masih rendah.
Rendahnya nilai keterampilan siswa ini memerlukan suatu tindak lanjut agar tidak
terus berlanjut. Alternatif pemecahan yang dilakukan yaitu denagn penggunaan media
poster. Melalui penggunaan media ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
siswa dalam menulis deskripsi.
B. Deskipsi Hasil Tindakan Setiap Siklus
1. Siklus I
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dimana setiap siklusnya terdiri dari
2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi. Adapun tahapan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Informasi yang diperoleh dari data awal siswa sebagai subjek penelitian
sebanyak 9 siswa dari 16 siswa mendapatkan nilai keterampilan menulis deskripsi
dibawah 65, sehingga belum mencapai ketuntasan minimal yang telah ditetapkan
yaitu 70. Selain itu, hasil wawancara dengan guru kelas menyatakan bahwa
keterampilan menulis deskripsi siswa masih rendah. Oleh karena itu, perlu
diadakan pembelajaran dengan media gambar poster untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam keterampilan menulis deskripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tahap perencanaan ini dipersiapkan beberapa hal antara lain:
1) Mengidentifikasi masalah belajar siswa terutama dalam proses pembelajaran
menulis dskripsi.
2) Mengkaji materi pembelajaran menulis kelas IV semester II dengan indikator:
Menjawab pertanyaan berdasarkan teks karangan, mengidentifikasi unsur-unsur
karangan, dan menyimpulkan isi karangan.
3) Merumuskan rencana pembelajaran RPP siklus 1 terdapat pada (lampiran 19)
4) Merancang pelaksanaan kegiatan serta mempersiapkan sarana dan prasarana
yang digunakan untuk pembelajaran menulis deskripsi yang berupa: lembar
pengamatan kinerja guru (lampiran 6), menyiapkan teks karangan deskripsi,
menyiapkan tes formatif untuk penilaian hasil belajar. Kegiatan dirancang dan
dikoordinasi dengan guru kelas IV sebagai observer.
b. Pelaksanaan Tindakan
Setelah rencana tindakan dibuat, dilanjutkan tindakan penelitian dengan
melakukan pembelajaran bahasa Indonesia menulis deskripsi dengan media poster
untuk meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan menulis deskripsi.
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 25 dan 27 April 2012.
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama pada pelajaran menulis yang diajarkan yaitu
menulis deskripsi dengan indikator dapat menentukan tema, menyusun
kerangka karangan. Sebagai kegiatan awal guru mengkondisikan kelas dan
melakukan apersepsi.
Pada kegiatan inti:
a) Kegiatan Awal
1) Berdoa
2) Salam pembuka dan presensi
3) Mengondisikan kelas
4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah melihat
poster?
5) Motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
6) Orientasi
b) Eksplorasi
1) Guru menunjukkan contoh contoh karangan deskripsi
2) Guru menunjukkan gambar poster kepada siswa.
3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengertian karangan
deskripsi.
4) Guru melakukan Tanya jawab kepada siswa tentang langkah-
langkah menulis karangan dskripsi menggunakan media poster.
c) Elaborasi
1) Guru menunjukkan gambar-gambar poster tentang membuang
sampah sembarangan.
2) Guru membimbing siswa untuk menentukkan tema berdasarkan
gambar poster yang telah ditunjukkan oleh guru.
3) Siswa diminta untuk membuat kerangka karangan berdasarkan
gambar poster yang telah ditunjukkan oleh guru.
4) Konfirmasi
1) Siswa diberi kesempatan bertanya apabila terdapat materi yang
belum dipahami.
2) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi yang telah
dipelajari
3) Guru memberikan pengutana kepada siswa.
Selanjutnya, guru memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua guru memberikan pembelajaran dengan materi yang
sama namun kegiatannya yang berbeda. Pertemuan kedua, guru melanjutkan
kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu mengarang deskripsi dan
bertanya jawab tentang tanda baca yang benar dalam kalimat. Sebagai kegiatan
awal guru melakukan apersepsi tentang materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya yaitu tentang karangan deskripsi dengan tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
memberikan penguatan dan mengingat kembali pelajaran yang telah
dilaksanakan.
Kegiatan intinya sebagai berikut:
a) Kegiata Awal
1) Berdoa
2) Salam pembuka dan presensi
3) Mengondisikan kelas
4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa pengertian deskripsi.
5) Motivasi
6) Orientasi
b) Eksplorasi
1) Siswa menyebutkan tanda baca yang ada dan mereka kenal.
2) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai penggunaan huruf
kapital, tanda titik, tanda koma dalam kalimat
c) Elaborasi
3) Siswa diminta untuk mengeluarkan hasil pekerjaan berupa kerangka
karangan pada pertemuan sebelumnya
4) Siswa dibimbing untuk mengembangkan kerangka karangan
menjadi sebuah paragraf deskripsi yang baik sesuai dengan ejaan
dan tanda baca yang benar.
5) Guru membimbing siswa untuk mengerjakan tugas.
6) Beberapa siswa maju ke depan untuk membacakan hasil karangan
deskripsi yang telah dikerjakan.
d) Konfirmasi
7) Siswa bersama guru mengevaluasi hasil pekerjaan siswa yang maju.
8) Siswa yang aktif diberi penguatan baik lisan maupun hadiah.
9) Siswa yang belum aktif diberikan motivasi agar dapat berpartisipasi
Kegiatan akhir diberikan penguatan materi dan siswa diajak membuat
kesimpulan atas materi pembelajaran secara keseluruhan. Kemudian siswa
mengerjakan evaluasi secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
siswa dan guru memberikan tugas kepada siswa untuk mepelajari tentang
karangan anak lainnya.
Pertemuan 1 dan 2 di atas merupakan rangkaian kegiatan tindakan
pada siklus I. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai keterampilan siswa
dalam menulis deskripsi mengalami peningkatan yang cukup baik. Berdasarkan
daftar nilai keterampilan menulis deskripsi siklus I ( lampiran 23 ) dapat dibuat
tabel distributive frekuensi mengenai nilai keterampilan siswa dalam menulis
deskripsi pada siklus I seperti tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3. Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Kelas IV SD Negeri 02 Borongan Siklus I
No Interval Nilai
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah (xi)
fi.xi Persen
tase (%)
Ket.
1 53-61 2 57 114 12,5 BT
2 62-70 3 66 198 18,75 BT
3 71-79 6 75 450 37,5 T
4 80-88 3 84 252 18,75 T
5 89-97 2 93 186 12,5 T
Jumlah 16 1200 100
Nilai rata-rata = 1200 : 16 = 75 Ketuntasan klasikal = (10 : 16) x 100 % = 62,5% Nilai Di bawah KKM = (6: 16) x 100% = 37,5%
Nilai Tertinggi = 96 Nilai Terendah = 53
Jika dibuat menjadi sebuah grafik tentang hasil keterampilan siswa
dalam menulis deskripsi pada siklus I maka akan menjadi bentuk grafik seperti
pada gambar 4.2 berikut ini:.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.2. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus I
Tabel 4.3 dan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa nilai
keterampilan menulis deskripsi pada siklus 1 mencapai rata-rata klasikal
sebesar 72 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 53. Siswa yang
memperoleh nilai 53-61 sebanyak 2 siswa atau 12,5%. Siswa yang
memperoleh nilai 62-70 sebanyak 3 siswa atau 18,75%. Siswa yang
memperoleh nilai 71-79 paling banyak yakni sebanyak 6 siswa atau
37,5%. Siswa yang memperoleh nilai 80-88 sebanyak 3 siswa atau
18,75%. Siswa yang memperoleh nilai Nilai 89-97 sebanyak 2 siswa
12,5%. Jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 10 siswa atau
62,5%. Kemudian data tentang nilai menulis deskripsi siklus I tersebut
dapat dibuat tabel ketuntasan belajar siswa seperti tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4. Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus I No Keterangan Siklus I
1 Nilai terendah 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2 Nilai tertinggi 96
3 Rata-rata kelas 75
4 Siswa belajar tuntas 62,5 %
Data hasil perkembangan nilai siswa yang diambil dari tabel 4.1
yang berisi nilai hasil keterampilan menulis deskripsi sebelum tindakan
dan tabel 4.3 yang berisi nilai hasil keterampilan menulis deskripsi siklus
I dapat dibuat tabel perkembangan nilai siswa dan dapat dilihat pada tabel
4.5 sebagai berikut
Tabel 4.5. Peningkatan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Sebelum Tindakan dan Siklus I
Keterangan Sebelum tindakan Siklus I
Nilai terendah 48 53
Nilai tertinggi 80 96
Rata- rata nilai 65 75
Ketuntasan Klasikal 43,75% 62,5 %
Tabel 4.5 yang berisi data mengenai perkembangan nilai keterampilan
menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan,
Polanharjo,Klaten sebelum dilaksanakan tindakan menggunkana media poster
dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I di depan, kemudian dapat
digambarkan dalam grafik seperti pada gambar 4.3 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar 4.3. Grafik Peningkatan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Sebelum Tindakan dan siklus I
c. Observasi
Pada tahap observasi dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis deskripsi dengan menggunakan
media poster. Observasi dilkasanakan dengan mengguakan lembar observasi.
Lembar observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah
dirumuskan oleh peneliti dan guru kelas. Observasi ini dilakukan untuk
memperoleh data mengenai kesesuain pelaksanaan pembelajaran menggunkan
media poster dengan Rencana Pelakanaan Pembelajaran ( RPP ) yang telah
disusun serta untuk mengetahui seberapa besar pebelajaran dengan
menggunakan media poster dapat menghasilkan peubahan pada keterampilan
siswa dlam menulis deskripsi. Observasi dilakukan oleh guru kelas denga
melakukan penilaian terhadap aktivitas siswa serta terhadap peneliti sebagai
guru.
1) Kegiatan Siswa
Kegiatan siswa dalam pembelajaran doibservasi secara klasikal
atau keseluruhan. Observasi dilakukan pada berbagai aspek seperti yang
tercamtum pada (lampiran 12) dan ( lampiran 13) jika dibuat uraian
hasil observasi sebagai berikut:
48
80
65
43.7553
96
7562.5
0
20
40
60
80
100
120
Nilai Terendah Nilai tertinggi Rata-rata Nilai Ketuntasan Maksimal
Pra Siklus
Siklus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
a) Kedisplinan siswa mendapat nilai rata-rata 3,25 yang tergolong
dalam kategori baik. Siswa sudah dating tepat waktu dan
mematuhi tata tertib didalam kelas.
b) Perhatian siswa pada kegiatan pembelajaran mendapat nlai
rata-rata 3 yang tergolong dalam kategori cukup baik.
Sebagaian besar siswa memperhatikan saat guru
menyampaikan materi dan sudah memperhatikan saat guru
memberikan insteruksi.
c) Keaktifaan siswa dalam pembelajaran mendapat nilai rata-rata
3,25 yang tergolong dalam kategori baik. Siswa aktif dalam
memanfaatkan media pembelajaran dan siswa melaksanakan
dengan baik kegiatan yang telah dirancang oleh guru.
d) Interaksi siswa yaitu siswa-guru dan siswa-siswa dalam
kegiatan pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3. Yang
tergolong dalam kategori baik.
e) Kerjasama siswa dalam pembelajaran mendapat nilai rata-rata
3,5. Yang tergolong baik, siswa sudah dapat berdiskusi satu
sama lain meskipun kadang-kadang berdebat antara satu sama
lain.
f) Keberanian siswa mendapat nilai rata-rata 2,33. Sehingga
tergolong cukup baik. Sebagaian besar siswa sudah berani
menjawab pertanyaan yang diajukkan oleh guru secara
bersama-sama ataupun sendiri, akan tetapi meeka jarang
bertanya maupun berpendapat saat pembelajaran.
g) Kepatuhan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti
pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3. Yang tergolong dalam
kategori baik.
Rata-rata akhir hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I
adalah 3.05 sehingga tergolong dalam kategori baik. Hasil pengamatan
terhadap siswa pada siklus I menunjukkan bahwa peran dan keikutsertaan
siswa dalm proses pembelajaran sudah bertambah, meskipunada beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
hal yang masih kurang. Seiring meningkatnya keaktifan siswa pada
proses pembelajaran, diharapkan ada peningkatan keterampilan siswa
dalam hal menulis deskripsi.
2) Kinerja Guru
Pada kegiatan pembelajaran, kinerja peneliti sebagai guru juga
diobservasi untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran yang telah dirancang. Uraian hasil observasi kinerja guru
pada siklus I seperti yang tercamtum pada (lampiran 6) dan (lampiran
7) adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan pra pembelajaran yang mencakup salam dan doa,
persiapan ruang, alat, media, dan melakukan absensi mendapat nilai
rata-rata 3,67 . Yang tergolong baik.
b) Kinerja guru dalam mengelola kegiatan awal seperti melakukan
apersepsi, menyampaikan tujuan maupun melakukan orientasi
mendapat nilai rata-rata 3. Yang termasuk dalam kategori baik.
c) Kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran
mendapat nilai rata-rata 3,27. Yang tergolong dalam kategori baik.
Pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan
yang ingin dicapai, meskipun demikian ada beberapa hal yang
masih kurang maksimal, misalnya dalam hal pengelolaan waktu dan
melibatkan partisipasi aktif siswa dalam memanfaatkan waktu.
d) Kinerja guru dalam menghakiri kegiatan pembelajaran antara lain
melakukan refleksi, penilaian akhir, dan pemberian tindak lanjut
mendapat nilai rata-rata 3,17. Yang tergolong baik.
Rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus I adalah 3,28
Sehingga tergolong dalam kategori baik. Hasil pengamatan terhadap
kinerja peneliti sebagai guru pada siklus I menunjukkan bahwa guru
sudah berusaha untuk melaksanakan kinerjanya dengan baik, meskipun
pada pelaksanaanya masih ada beberapa hala yang perlu dibenahai.
Setelah melakukan pengamatan, dapat diketahui bahwa
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis deskripsi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
dilaksanakan dengan menggunakan media poster pada siklus I sudah
berjalan dengan cukup baik.
d. Refleksi
Analisis hasil tindakan pada siklus I direflesikan sesuai dengan
proses pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui
observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdaarkan hasil observasi
ynag dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan
refleksi sebagai berikut:
1) Seluruh siswa mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia pokok
bahasan menulis deskripsi. Hasil evaluasi rata-rata pada siklus I
yaitu 75.
2) Berdasarkan hasil evluasi menulis deskripsi pada siklus I ini, siswa
yang belum tuntas atau memperoleh nilai <70 ( KKM) ada 6 siswa
at
10 siswa atau 62,5 %. Setelah melihat hasil analisa data
perkembangan evaluasi siswa pada nilai awal sebelum tindakan
dengan tes siklus I dapat disimpulkan bahwa presentasi hasil tes
siswa yang tuntas naik 18, 75 %dengan nilai batas tuntas 70 ke
atas, siswa yang tuntas belajar di siklus I sebesar 62,5 % yang
semula pada pra siklus hanya terdapat 43,75% mencapai batas
tuntas . Besarnya nilai terendah pada pra siklus sebesar 48 dan pada
siklus I menjadi 53. Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan yaitu
dari nilai 80 naik menjadi 96 dan nilai rata-rata kelas yang pada pra
siklus sebesar 65 naik pada tes siklus I menjadi 75.
3) Meskipun terjadi peningkatan dalam nilai menulis deskripsi siswa,
akan tetapi indikator kinerja yang diharapkna sebesar 80% atau 16
siswa yang mencapai batas tuntas sebesar 37.5% Belum tercapai.
Ketuntasan klasikal baru mencapai 62,5% atau baru 10 siswa anak
saja yang telah tuntas atau memenuhi KKM. Masih terdapat
beberapa kekurangan dalam pembelajaran yang perlu dicari
solusinya. Permasalahanya tersebut antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
a) Keseriusan siswa mengikuti pembelajaran masih kurang. Hal
ini bisa dilihat dari adanya beberapa siswa yang ramai sendiri
saat pembelajaran berlangsung.
b) Beberapa siswa masih sulit untuk menentukan tema dari
gambar poster.
c) Siswa cenderung meniru teman sebangku atau menulis
seenaknya sendiri tanpa melihat gambar.
d) Sedangkan dalam hal keterampilan menulis deskripsi,
ditemukan beberapa permasalahan, yaitu: siswa kurang dapat
menggunakan kalimat-kalimat yang baik dalam menulis
deskripsi, siswa masih banyak menggunakan kalimat-kalimat
bermakna langsung atau kalimat yang biasa;ada beberapa
siswa mengunakan judul yang kurang sesuai dengan tema atau
isi dari gambar poster; dan masih ditemui penulisan deskripsi
dengan tata tulis yang kurang benar.
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan refleksi
dari kekerungan yang terdapat dalam proses pembelajaran , yaitu:
pembelajaran perlu dibuat lebih menarik lagi dengan memasukkan
permainan atau kegiatan yang menarik minat siswa sehingga tidak ramai
sendiri. Mendorong siswa untuk tidak malu-malu ketika membacakan
hasil pekerjaan di depan kelas; dan memberikan penekanan atau
pemberian penjelasan yang lebih pada bagian penggunaan kalimat,
pemilihan judul, dan penulisan deskripsi dengan tata tulis deskripsi yang
benar.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, tindakan yang
dilakukan pada siklus I belaum mencapai indikator kinerja yang
diharapkan penelitian dikatakan berhasil apabila indikator keberhasilan
ketuntasan siswa mencapai 80%,namun pada tindakan siklus I ini baru
mencapai 62,5%. Hasil yang diperoleh belum mencapai hasil yang
maksimal karena masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
masih ada hambatan pada pelaksanaan tindakan siklus I maka perlu
adanya perbaiakan yang dilanjutkan pada penelitian siklus II.
2. Siklus II
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dimana setiap siklusnya
terdiri dari 2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi. Adapun
tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa indikator ketercapaian
belum tercapai. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan ke siklius II. Siklus II
dilaksanakan dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan di siklus I. Hasil
penelitian siklus I memang sudah meningkat, tetapi belum memenuhi indikator
kinerja. Penelitian di siklus II dilaksanakan dengan indikator yang sama tetapi
dengan tahapan yang sudah disempurnakan. Berikut perencanaan yang
dilakukan:
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk pertemuan
1 dan pertemuan 2 siklus II. RPP siklus II (lihat lampiran 20).
2. Mempersiapkan lembar observasi seperti pada siklus I untuk
mengamati kegiatan aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran. (lembar observasi pada lampiran 9, 10,15 dan 16)
3. Membuat lembar evaluasi sebagai alat untuk mengevaluasi hasil
belajar siswa.
4. Mempersiapkan perlengkapan media yang akan digunakan, yaitu:
menyiapkan LCD, gambar poster tentang larangan merokok, dan
materi tentang karangan deskripsi yang sesuai dengan tingkat
pemahaman siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan mengadakan pembelajaran
sesuai dengan tahap perencanaan yaitu dalam satu siklus ada 2 kali tatap muka
(pertemuan) yang masing-masing 2 x 35 menit, sesuai skenario pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
dan RPP yang disusun. Langkah kegiatan pembelajaran pada masing-masing
pertemuan adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanaan pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2012.
Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama, mengabsen siswa
serta mengkondisikan kelas dan memberikan apersepsi mengingat pelajaran
sebelumnya dengan media poster.
a) Kegiatan Awal
a) Berdoa
b) Salam pembuka dan presensi
c) Mengkondisikan kelas
d)Apersepsi: Guru bertanya jawab kepada siswa siapa yang
masih ingat pengertian deskripsi?
e) Motivasi
f) Orientasi
b) Eksplorasi
1) Guru menunjukkan contoh-contoh. gambar poster di depan
kelas
2) Guru menunjukkan gambar poster kepada siswa yang berupa
larangan merokok.
3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengertian karangan
deskripsi.
4) Guru melakukan Tanya jawab kepada siswa tentang langkah-
langkah menulis karangan deskripsi
c) Elaborasi 1) Guru menunjukkan gambar poster tentang larangan merokok
2) Guru membimbing siswa untuk menentukkan tema
berdasarkan gambar poster yang telah ditunjukkan oleh guru.
3) Siswa diminta untuk membuat kerangka karangan berdasarkan
gambar poster yang telah ditunjukkan oleh guru
4) Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan di depan kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
d) Konfirmasi
1) Siswa diberi kesempatan bertanya apabila terdapat materi
yang belum dipahami
2) Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi yang
telah dipelajari
3) Guru memberikan penguatan kepada siswa
Pada kegiatan akhir, guru memberikan tugas kepada siswa yang berupa
ulasan materi yang berkaitan dengan karangan deskripsi.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hariKamis tanggal 12 April 2012.
Materi yang diberikan sama pada pertemuan pertama dengan indikator yaitu
mengarang deskripsi.
a) Kegiatan Awal
1) Berdoa
2) Guru mengkondisikan kelas dan presensi
3) Apersepsi: tanda baca apa yang digunakan untuk menghakiri
suatu kalimat?
4) Orientasi
5) Motivasi
b) Eksplorasi
1) Siswa menyebutkan tanda baca yang ada dan mereka kenal.
2) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai penggunaan
huruf kapital, tanda titik, tanda koma dalam kalimat
c) Elaborasi
1) Siswa diminta untuk mengeluarkan hasil pekerjaan berupa
kerangka karanga pada pertemuan sebelumnya
2) Siswa ditugaskan untuk mengembangkan kerangka karangan
menjadi karangan deskripsi
3) Guru membimbing siswa untuk mengerjakan tugas
d) Konfirmasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
1) Beberapa siswa membacakan hasil karangan di depan kelas
2) Siswa bersama guru mengevaluasi hasil pekerjaan siswa yang
maju.
3) Siswa yang aktif diberi penguatan baik lisan maupun hadiah.
4) Siswa yang belum aktif diberikan motivasi agar dapat
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran selanjutnya.
Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa. Setelah selesai siswa mengumpulkan hasil pekerjaanya.
Guru memberikan kesimpulan dan memberikan tugas rumah.
Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, didapatkan nilai keterampilan
siswa dalm menulis deskripsi yang tergolong baik ( lampiran 24). Data-data
mengenai nilai menulis deskripsi siklus II dapat dibuat menjadi tabel distributif
frekuensi nilai ketermpilan menulis deskripsi siswa pada siklus Ii seperti tabel
4.6 berikut:
Tabel 4.6. Distributif Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus II
No Interval Nilai
Frekuensi (fi)
Nilai Tengah (xi)
fi.xi Persentase (%)
Ket.
1 60-66 2 63 126 12,5 BT
2 66-73 2 70 140 12,5 BT
3 74-80 6 77 462 37,5 T
4 81-87 2 84 168 12,5 T
5 88-94 4 91 364 25 T
Jumlah 16 1190 100
Nilai rata-rata = 1260 : 16 = 78 Ketuntasan klasikal = (14 : 16) x 100 % = 87,5% Nilai Di bawah KKM = (2: 16) x 100% = 12,5%
Nilai Tertinggi = 96 Nilai Terendah = 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Jika dibuat menjadi sebuah grafik tentang hasil keterampilan siswa
dalam menulis deskripsi pada siklus II maka akan menjadi bentuk grafik seperti
pada gambar 4.4 berikut ini:.
Gambar 4.4. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus II
Tabel 4.6 dan gambar 4.4 dapat dijelaskan bahwa nilai keterampilan
menulis deskripsi pada siklus 1 mencapai rata-rata klasikal sebesar 78 dengan
nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 60. Siswa yang memperoleh nilai 60-66
sebanyak 2 siswa atau 12,5%. Siswa yang memperoleh nilai 67-3 sebanyak 2
siswa atau 12,5%. Siswa yang memperoleh nilai 74-80 paling banyak yakni
sebanyak 6 siswa atau 37,5%. Siswa yang memperoleh nilai 81-87 sebanyak 2
siswa atau 12,5%. Siswa yang memperoleh nilai Nilai 88-94 sebanyak 4 siswa
25%. Jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 14 siswa atau 87,5%.
Kemudian data tentang nilai menulis deskripsi siklus I tersebut dapat dibuat
tabel ketuntasan belajar siswa seperti tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7. Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
No Keterangan Siklus II
1 Nilai terendah 60
2 Nilai tertinggi 98
3 Rata-rata kelas 78
4 Siswa belajar tuntas 87,5 %
Data hasil perkembangan nilai siswa yang diambil dari tabel 4.3 yang
berisi nilai hasil keterampilan menulis deskripsi siklus I dan tabel 4.6 yang berisi
nilai hasil keterampilan menulis deskripsi siklus II dapat dibuat tabel
perkembangan nilai siswa dan dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8. Peningkatan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus I dan Siklus II
Keterangan Siklus I Siklus II
Nilai terendah 53 60
Nilai tertinggi 96 98
Rata- rata nilai 75 78
Ketuntasan Klasikal 62,5 % 87,5%
Tabel 4.8 yang berisi data mengenai perkembangan nilai keterampilan
menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan, Polanharjo,
Klaten pada siklus I menggunakan media poster dan pada siklus II di depan,
kemudian dapat digambarkan grafik seperti pada gambar 4.5 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Nilai Keterampilan Menulsi Deskripsi Siklus I dan Siklus II
c. Observasi
Pada tahap observasi dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis deskripsi dengan menggunakan
media poster. Observasi dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi.
Lembar observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah dirumuskan
oleh peneliti dengan guru kelas. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data
mengenai kesesuain penggunaan media poster dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ( RPP ) yang telah disusun serta untuk mengetahui seberapa besar
pembelajaran dengan menggunkan media poster dapat menghasilkan perubahan
pada keterampilan menulis deskripsi pada siswa. Observasi dilakukan oleh guru
kelas dengan melakukan penilaian terhadap aktivitas siswa serta terhadap peneliti
yang bertindak sebagai guru. Uraian observasi pada siklus II sebagai berikut:
1) Aktivitas Siswa
Kegiatan siswa diobservasi secara klasikal. Observasi dilakukan pada
berbagai aspek. Data hasil observasi seperti pada (lampiran 15 dan lampiran 16)
Dapat dibuat uraian hasil observasi sebagai berikut:
53
96
75
62.560
96
7887.5
0
20
40
60
80
100
120
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata Nilai
Ketuntasan Klasikal
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
a) Kedisiplinan siswa mendapat nilai rata 3,75. Yang termasuk dalam kategori
sangat baik. Siswa dating tepat waktu serta mematuhi tata tertib didalam kelas.
b) Perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3,5 yang
tergolong sangat baik. Sebagian besar siswa memperhatikan saat guru
memerikan intruksi maupun saat guru menyampaikan materi.
c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3,5 sehingga
termasuk dalam kategori sangat baik. Hampir semua siswa sudah aktif dalam
memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran serta melaksanakan kegiatan
yang telah dirancang oleh guru.
d) Interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3,75.Yang
tergolong dalam kategori sangat baik. Interaksi berjalan dengan baik dan
tercipta keakraban antara guru dan siswa maupun siswa dengan guru.
e) Kerjasama siswa dalam pembelajaran mendapat nilai rata-rata 4 yang tergolong
sangat baik.
f) Keberanian siswa mendapat nilai rata-rata 2,83 Yang tergolong baik. Siswa
sudah berani bertanya dan member jawaban serta pendapat.
g) Kepatuhan dan kesungguhan siswa dalm mengikuti pembelajaran mendapat nilai
rata-rata 3,25 sehingga tergolong dalam kategori baik. Siswa mematuhi guru
dan bersungguh-sungguh dalm menulis deskrpsi.
Rata-rata hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II adalah 3,51
Sehingga tergolong dalam kategori sangat baik. Hasil pengamatan terhadap
aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan bahwa peran dan keikutsertaan siswa
dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
aktivitas siswa pada siklus I. Seiring meningkatnya keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran ini diharapkan diiringi dengan meningkatnya keterampilan siswa
dalam hal menulis deskripsi .
2) Kinerja Guru
Pada Kegiatan pembelajaran, kinerja peneliti sebagai guru juga
diobservasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran yang telah dirancang. Uraian hasil observasi kinerja guru pada siklus
II (lampiran 9 dan lampiran 10) adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
a) Kegiatan pra pembelajaran mendapat nilai rata-rata 3,83yang tergolong
dalam kategori sangat baik. Guru melakukan kegiatan salam, berdoa,
persiapan ruang, dan absensi dengan baik.
b) Kinerja guru dalam mengelola kegiatan awal seperti melakukan
apersepsi, menyampaikan tujuan dan melakukan orientasi mendapat nilai
rata-rata 4 sehingga dikategorikan sangat baik.
c) Kinaerja guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran mendapat
nilai rata-rata 3,65 yang tergolong dalam kategori sangat baik.
Pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan
yang diharapkan, meskipun demikian ada beberapa hal yang masih
kurang maksimal, misalnya dalam hal mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain, dengan realitas kehidupan dan pengelolaan waktu.
d) Kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan akhir pembelajaran menda[at
nilai rata-rata 3,5 sehingga tergolong dalam kategori sangat baik.
Rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus II adalah 3,75
sehingga tergolong dalam kategori sangat baik. Hasil pengamatan terhadap
kinerja peneliti sebgai guru pada siklus II menunjukkan bahwa guru sudah
berupaya untuk melaksanakan kinerjanya dengan baik.
Dari pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis deskripsi yang dilaksanakan
dengan menggunakan media poster pada siklus II sudah berjalan dengan baik.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan observasi data-data yang diperoleh melalui
observasi dikumpilkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk
mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan
tindakan pada pertemuan I sudah menunjukkan perubahan yang berarti, baik
pada keaktifan siswa selam belajar maupun pada peningkatan keterampilan
menulis deskripsi siswa. Sedangkan untuk pertemuan II peruahan yang
terjadi semakin baik dan hasilnya meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Dari hasil analisa data perkembangan evaluasi siswa pada tes
siklus I dan tes Siklsu II pada tabel 48.di depan dapat disimpulkan bahwa
presentase hasil tes siswa yang tuntas naik 25 % dengan nilai atas tuntas 70
ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus II sebesar 87,5 % yang semula
pada siklus I terdapat 62,5 % siswa mencapai batas tuntas. Besarnya nilai
terendah pada siklus I sebesar 53 dan pada siklus II menjadi 60, Untuk nilai
tertinggi terdapat kenaikan yaitu dari nilai 96 naik menjadi 98 dan nilai rata-
rata kelas yang pada siklus I sebesar 75 naik pada tes siklus II menjadi 78.
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran
menunjukkan bahwa kendala-kendala yang dialami pada siklus I sudah
dapat ditangani dengan baik. Nilai siswa dalam menulis deskripsi pada
siklus II juga mengalami peingkatan. Pembelajaran dikatakan berhasil
70 (KKM) dalam menulis deskripsi
sebanyak 14 siswa atau 87,5 & dari 16 siswa yang menunjukkan bahwa
pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan media poster
dinyatakan berhasil.
C. Hubungan Antarsiklus
1. Keterampilan Menulis Deskripsi
Peningkatan keterampilan menulis deskripsi pada siswa terlihat
mulai dari nilai terendah siswa, nilai tertinggi, rata-rata kelas maupun
persentase ketuntasan. Peningkatan dapat dilihat dengan membandingkan
data-data sebelum diadakan tindakan, setelah tindakan siklus I, dan tindakan
siklus II yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Peningkatan
nilai hasil keterampilan menulis deskripsi seperti yang tercantum pada tabel
4.1 tentang nilai hasil keterampilan menulis deskripsi sebelum tindakan,
tabel 4.3 tentang nilai hasil keterampilan menulis deskripsi siklus I, dan
tabel 4.6 tentang nilai hasil keterampilan menulis deskripsi siklus II dapat
disajika dalam bentuk tabel perbandingan antar siklus tabel 4.9 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.9. Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Antarsiklus
No Ket KKM Nilai
Terendah
Nilai Terting
-gi
Rata-rata Nilai
Persenta-se
Ketuntas-an (%)
1 Sebelum Tindakan
70 48 80 65
43,75
2 Siklus I 70 53 96 75 62,5
3 Siklus II 70 60 98 78 87,5
Dari tabel 4.9 tentang perbandingan nilai keterampilan menulis
deskripsi sebelum dan setelah tindakan tersebut dapat digambarkan grafik
seperti pada gambar 4.6 berikut:
Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Antar Siklus
Nilai Rata-rata keterampilan menulis Deskripsi pada siswa mengalami
peningkatan antara sebelum diadakan tindakan dengan setelah diadakan siklus I dan
II. Adapun rinciannya digambarkan pada tabel 4.10 berikut:
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata Kelas
Presentase Ketuntasan
%
Sebelum Tindakan
Siklus I
Siklsu II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.10. Rata-rata Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Antar Siklus
No
Pelaksanaan Tindakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) Rata-rata Nilai
1 Sebelum Tindakan 70 65
2 Siklus I 70 75
3 Siklus II 70 78
Dari tabel 4.10 tentang rata-rata nilai sebelum dan setelah tindakan dapat
dilihat bahwa nilai rata-rata sebelum dilaksanakan tindakan adalah 65 pada siklus I
nilai rata-rata meningkat menjadi 75, dan siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi
78. Peningkatan rata-rata nilai keterampilan menulis deskripsi dapat digambarkan
ke dalam grafik seperti gambar 4.7 berikut:
Gambar 4.7. Grafik Rata-rata Keterampilan Menulis deskripsi Antar Siklus
Selain terdapat peningkatan pada nilai rata-rata kelas ketuntasan belajar
secara klasikal siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan dalm menulis deskripsi juga
semakin meningkat. Persentase ketuntasan klasikal pada hasil belajar siswa dapat
dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:
Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.11. Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas IV SD Negeri 02
Borongan dalam Menulis Deskripsi
No Pelaksanaan Tindakan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Persentase Ketuntasan
1 Sebelum Tindakan 70 43,75%
2 Siklus I 70 62,5%
3 Siklus II 70 87,5%
Dari tabel 4.11 tentang persentase ketuntasan klasikal sebelum dan
setelah tindakan dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan klasikal sebelum
tindakan hanya 43,75%. Pada siklus I terdapat peningkatan persentase ketuntasan
klasikal menjadi 62,5% dan pada siklus II semakin meningkat menjadi 87,5%.
Sehingga jika data-data tersebut dapat digambarkan ke dalam grafik menjadi seperti
pada gambar 4.8 berikut
Gambar 4.8. Grafik Presentase ketuntasan Klasikal Menulis Deskripsi
Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Keterampilan menulis deskripsi pada siswa mengalami peningkatan
dengan penggunaan media poster ( tercantum pada gambar 4.6 tentang
perbandingan nilai keterampilan menulis deskripsi antar siklus). Setelah
dilaksanakan tindakan berupa kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan media poster pada siklus I dan siklus II, juga didapatkan peningkatan
pada keaktifan siswa dan kinerja guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
kegiatan pembelajaran, dapat dilihat adanya peningkatan keaktifan siswa dan
kinerja guru dalam proses pembelajaran.
2. Kinerja Guru
Kinerja Guru dalam pembelajaran menulis deskripsi dinilai dengan
menggunakan lembar observasi yang terdiri dari aspek (1) (Pra pembelajaran, (2)
membuka pembelajaran, (3) kegiatan inti pembelajaran yang terdiri dari (a)
penguasaan materi pelajaran, (b) pendekatan/strategi pembelajaran,(c) pemanfaatan
sumber belajar/media pembelajaran, (d) pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa, (e) penilaian proses dan hasil , (f) penggunaan
bahasa, (4) penutup.
Berikut adalah tabel 4.12 tentang perbandingan rata-rata hasil observasi
kegiatan siswa secara klasikal serta kinerja guru untuk masing-masing siklus seperti
pada (lampiran 6,7, 12 dan 13.)
Tabel 4.12. Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru selama Pembelajaran Menulis Deskripsi
No Hal yang Diobservasi Pembelajaran
Siklus I Siklus II
1 Aktivitas siswa 3,05 3,51
2 Kinerja Guru 3,28 3,75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan Tabel 4.12 tentang perbandingan nilai rata-rata hasil
observasi siswa dan guru pada siklus I dan II dapat digambarkan dalam grafik
seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.9. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru selama Pembelajaran Menulis Deskripsi.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1 . Kondisi Awal
Kondisi keterampilan awal siswa dalam menulis deskripsi dapat
digolongkan masih rendah. Seperti yang tercantum pada tabel 4.1 dan gambar 4.1,
dapat dilihat perbandingan nilai siswa antara rentang nilai satu dengan yang lain.
3.053.28
3.51 3.75
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Aktivitas siswa Kinerja Guru
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Siswa yang mendapat nilai antara 48-54 sebanyak 4 siswa atau persentasenya 25%.
Siswa yang mendapat nilai antara 55-61 sebanyak 2 siswa atau persentasenya 12,5%.
Siswa yang mendapat nilai antara62-68 sebanyak 3 siswa atau 18,75%.Siswa yang
mendapat nilai antara 69-75 sebanyak 4 siswa atau 25%. Siswa yang mendapat nilai
antara 76-82 sebanyak 3 siswa atau 18,75%. Seperti yang tercantum pada (lampiran
22).dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai dibawah 70 ( KKM ) sebanyak
9 siswa atau persentasenya 56,25%. Siswa yang mendapatkan nilai sama dengan atau
di atas 70 yaitu sebanyak 7 siswa atau persentasenya 43,75%.
Setelah meninjau hasil analisis nilai hasil keterampilan siswa sebelum
tindakan ada beberapa hal yang diketahui. Nilai rata-rata siswa dalam menulis
deskripsi yaitu 65 dimana hasil tersebut masih di bawah KKM ( 70 ). Dari persentase
ketuntasan secara klasikal juga masih rendah, yaitu 43,75 %.
2. Siklus I
Seperti yang terdapat pada tabel 4.3 dan gambar 4.2, dapat dilihat
perbandingan nilai siswa antara rentang nilai satu dengan yang lain. Siswa yang
mendapat nilai antara 53-61 sebanyak 2 siswa atau persentasenya 12,5 %. Siswa yang
mendapat nilai antara 62-70 sebanyak 3 siswa atau persentasenya 18,75%. Siswa
yang mendapat nilai antara 71-79 sebanyak 6 siswa atau persentasenya 37,5%. Siswa
yang mendapat nilai antara 80-88 sebanyak 3 siswa atau persentasenya 18,75%.
Siswa yang mendapat nilai 89-97 sebanyak 2 siswa atau 12,5%.
Berdasarkan daftar nilai keterampilan menulis deskripsi siklus I (tecantum
pada lampiran 24) dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai dibawah 70
(KKM) yaitu sebanyak 6 siswa atau persentasenya 37,5%. Siswa yang mendapatkan
nilai sama dengan atau di atas 70 yaitu sebanyak 10 siswa atau 62,5%. Nilai rata-rata
siswa pada siklus I yaitu 75. Jika dibandingkan dengan hasil yang didapatkan siswa
sebelum tindakan maka pada siklus I ini sudah mengalami peningkatan.
Peningkatan hasil nilai siswa juga diikuti dengan aktivitas siswa serta
kinerja guru yang baik. Hasil observasi aktivitas siswa diperoleh hasil niali rata-rata
aktivitas siswa pada siklus I yaitu 3.05 sehingga tergolong dalam kategori baik.
Sedangkan nilai rata-rata kinerja peneliti sebagai guru pada siklus I yaiu 3,28 yang
termasuk dalam kategori baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
3. Siklus II
Seperti yang terdapat pada tabel 4.6 dan gambar 4.4, dapat dilihat
perbandingan nilai siswa antara rentang nilai satu dengan yang lain. Siswa yang
mendapat nilai antara 60-66 sebanyak 2 siswa atau persentasennya 12 ,5%. Siswa
yang mendapat nilai antara 66-73 sebanyak 2 siswa atau persentasennya 12,5%.
Siswa yang mendapat nilai antara 74-80 sebanyak 6 siswa atau persentasenya 37,5%.
Siswa yang mendapat nilai antara 81-87 sebanyak 2 siswa atau persentasennya
12,5%. Siswa yang mendapat nilai 88-94 sebanyak 4 siswa atau persentasenya 25%.
Berdasarkan daftar nilai keterampilan menulis deskripsi siklus II seperti
yang tercantum dalam (lampiran 24) dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat
nilai dibawah 70 (KKM) yaitu sebanyak 2 siswa atau persentasenya 12,5%. Setelah
melakukan wawncara dan pengamatan terhadap 2 siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM, dapat diketahui bahwa 2 siswa cenderung mengalami kesulitan dalm belajar
yang ditandai pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Penurunan tersebut
diakibatkan karena siswa tersebut kurang bersungguh-sungguh pada saat
pembelajaran siklus II. Kedua siswa tersebut yang belum mencapai KKM kemudian
diberi pengarahan dan nesehat secara singkat. Siswa yang mendapatkan nilai sama
dengan atau di atas 70 yaitu sebanyak 14 siswa atau persentasenya 87,5%. Nilai rata-
rata kelas pada siklus II juga mengalami kenaikan yaitu menjadi 78 %.
Peningkatan hasil nilai siswa juga diikuti dengan aktivitas siswa serta
kinerja guu yang baik. Hasil observasi aktivitas siswa diperoleh hasil niali rata-rata
aktivitas siswa pada siklus II yaitu 3,51 yang termasuk katagori sangat baik.
Sedangkan nilai rata-rata kinerja peneliti sebagai guru pada siklus I yaitu 3,75
sehingga masuk ke dalam katagori sangat baik.
4. Hubungan Antarsiklus
Keterampilan menulis deskripsi pada siswa mengalami peningkatan
dengan menggunakan media poster ( tercantum pada lampiran 25) siswa
yang sebelumnya kurang berminat dalam kegiatan pembelajaran menulis
deskripsi menjadi bersemangat untuk belajar, hal ini terjadi karena dukungan
media pembelajaran yang menarik seperti yang dipaparkan oleh Denny
Setiawan dkk (2011: 29) yaitu bahwa poster adalah bersifat persuasif yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
artinya bermaksud menarik perhatian dengan menyatukan gambar, warna
tulisan dan kata-kata. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa ( tercantum
pada lampiran 4) juga menyatakan bahwa mereka menyukai kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media poster.
Pembelajaran menulis deskripsi di kelas IV yaitu tentang menulis
karangan deskripsi yang diajarkan dengan menggunakan media poster
pelaksanaannya baik karena poster tersebut mempunyai manfat dalam
pembelajaran ( Sudjana dan Rivai 2010: 56 ) manfaat poster tersebut dalam
pembelajarn yaitu untuk motivasi, sebagai peringatan, dan pengalaman yang
kreatif. Pada pembelajaran menulis deskripsi menggunakan media poster,
materi menulis deskripsi ditampilkan dengan menarik, singkat, dan jelas.
Menarik karena disertai dengan gambar yang menarik perhatian siswa.
Singkat dan jelas karena langkah-langkah menulis deskripsi dan kata-kata
kunci diuraikan dengan singkat tetapi mudah dipahami siswa.
Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata hasil observasi aktivitas
siswa dan kinerja guru pada gambar 4.9, dapat diketahui bahwa baik aktivitas
siswa maupun kinerja guru pada masing-masing siklus mengalmi peningkatan
yang cukup baik. Setelah melaksanakan tindakan penelitian dilakukan juga
wawancara dengan guru kelas IV mengenai kegiatan pembelajaran yang
dilakukan serta prediksi keberhasilannya. Berdasarkan hasil wawancara (
tercantum pada lampiran 2) guru kelas IV juga menyampaikan jika aktivitas
siswa sudah mengalami banyak peningkatan dan peningktan keterampilan
menulis deskripsi pada siswa itu mungkin terjadi. Penggunaan media poster
untuk pembelajaran menulis deskripsi adalah langkah yang tepat karena dapat
meningkatkan keteramplan menulis deskripsi pada siswa sesuai dengan
hakikat manfaat media pembelajaran yang disampaikan oleh Hamalik dalam
Azhar Arsyad ( 2011: 15 ) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Berdasrkan hasil penilaian yang didapatkan,dapat diketahui bahwa
penggunaan media poster dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi
pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Borongan Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan pada siklus I
dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media poster dapat
meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas IV SD Negeri 02
Borongan tahun pelajaran 2011/2012. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan
dengan meningkatnya nilai keterampilan menulis deskripsi pada setiap siklus
yang dilaksanakan. Pada tahap prasiklus nilai rata-rata keterampilan menulis
deskripsi siswa yaitu 65% dengan persentase klasikal sebesar 43,75 % atau
sebanyak 7 siswa. Pada siklus I nilai rata-rata keterampilan menulis deskripsi
siswa mengalami peningkatan yaitu 75% dengan persentase ketuntasan klasikal
sebesar 62,5% atau sebanyak 10 siswa. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata
keterampilan menulis deskripsi siswa mengalami peningkatan kembali menjadi 78
dengan persentase ketuntasan kalsikal 87,5% atau sebanyak 14 siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya peningkatan ketuntasan klasikal dari tindakan pra
siklus ke tindakan siklus I sebesar 18,75%, peningkatan ketuntasan klasikal dari
tindakan siklus I ke tindakan siklus II sebesar 25%, dan penigkatan ketuntasan
klasikal dari tindakan pra siklus ke tindakan siklus II sebesar 43,75%. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media poster dapat digunakan untuk
meningktakan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas IV, khusunya
pada pembelajaran keterampilan menulis deskripsi.
B. Implikasi
Pada penelitian ini, penerapan media poster pada pembelajaran
keterampilan menulis deskripsi terdiri dari 2 siklus yang pada setiap siklusnya
dilaksanakan sebanyak dua pertemuan. Dalam peaksanaan siklus tersebut terdapat
empat tahapan yang dilakukan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaa
tindakan, tahap observasi, dan tahap analisis dan refleksi. Keberhasilan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
didapatkan, berasal dari refleksi pada siklus yang telah dilaksanakan dan
perencanaan yang matang untuk tindakan pada siklus selanjutnya.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, terbukti bahwa keteramplan menulis
deskripsi dapat ditingkatkan melalui media poster. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka implikasi yang didapatkan dari penelitian yang telah dilaksanakan,
antara lain:
1. Implikasi Teoritis
Penelitian ini mrnunjukkan bahwa penggunaan media poster dapat
meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD
Negeri 02 Borongan. Hal tersebut dapat ditinjau berdasarkan hal-hal berikut:
Pada saat penyampaian materi pembelajaran, pemilihan media yang tepat
dapat membantu siswa untuk menguasai konsep maupun materi yang
diberikan. Guru seharusnya bias memilih media yang sesuai dengan hierarki
belajar para siswa. Pembelajaran yang dilakukan dengan media poster dapat
meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa karena pada
media ini dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan, sehingga ada antusiasme untuk mengikuti pembelajaran dan
menerima materi yang disampaikan dengan baik, selain itu media poster juga
melatih siswa untuk berfikir secara logis dan sistematis mengenai suatu topic
dan membuat siswa lebih kreatif dalam menuangkan ide maupun gagasannya
baik melalui tulisan atau ucapan.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini, dapat digunakan oleh guru dalam menentukan media
yang tepat pada saat melaksanakan pembelajaran khusunya pada pembelajaran
bahasa Indonesia sehubungan dengn tujuan yang hendak dicapai oleh siska
kelas IV SD Negeri 02 Borongan. Berdasarkan pada hasil pembahasan
penelitian pada bab IV< maka penelitian ini juga dapat digunakan dan
dikembangkan guru untuk melaksanakan pembelajaran keterampilan menulis
karangan deskripsi atau digunakan guru untuk menghadapi permasalahan yang
sejenis. Adanyan kendala yang dihadapi pada pembelajaran keterampilan
menulis karangan deskripsi sebisa mungkin dapat diatasi, agar dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
mrnumbuhkanantusiasme dan motivasi dalam diri siswa serta tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
C, Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian ada beberapa saran
yang dapat digunakan untuk menyambungkan pemikiran bagi guru dalam
meningkatkan keyerampilan menulis karangan deskripsi, di antaranya:
1. Bagi Siswa
Pada pelaksanaan pembelajaran, siswa seharusnya lebih aktif,
kreatif, dan bisa mengembangkan ide maupun gagasannya baik berupa
tulisan maupun lisan dan membaca teks atau buku-buku untuk
memperbanyak kosakata sehingga dapat mengurangi kesulitan maupun
kesalahan ketika menulis. Mengingat aspek yang harus dikuasai oleh siswa
tidak hanya aspek kognitif saja melainkan juga aspek afektif dan
psikomotor. Apabila ketiga aspek tersebut dikuasai, kualitas siswa pada
proses pembelajaran dapat meningkat dengan baik.
2. Bagi Guru
a) Pemilihan media pembelajaran yang tepat berkaitan dengan materi
yang akan diberikan oleh guru kepada siswa sangat penting, karena
dengan media yang tepat sasaran dengan materi akan
mempermudah siswa dalam menerima materi yang disampaikan
oleh guru serta memperlancar proses pembelajaran. Oleh karena itu
hendaknya guru lebih selektif dalam menggunakan media
pembelajaran yang akan digunakan.
b) Guru hendaknya lebih banyak memberikan latihan dalam
pembelajaran menulis kepada siswa dengan menggunakan teknik,
metode, maupun media pembelajaran yang bervariatif, menarik, dan
menyenangkan agar siswa lebih termotivasi untuk belajar.
c) Sebaiknya ada tindak lanjut dari guru terhadap media poster agar
diterapkan dalam pembelajaran kebahasaan, khususnya dalam
pembelajaran menulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
3. Bagi Sekolah
Penerapan media disesuaikan dengan materi yang hendak
disampaikan oleh guru agar siswa lebih mudah dalam memahami materi
yang disampaikan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar para siswa tidak
cepat merasa bosan dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran yang
akhirnya dapat meningkatkan pemahaman materi siswa..
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti yang akan mengkaji permasalahan yang sama hendaknya
dapat mengembangkan penelitian ini lebih mendalam lagi dan lebih
mengupayakan teori yang berkaitan dengan media poster, mengingat
kajian teori tentang media poster belum banyak berkembang. Kajian teori
yang lebih mendalam dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan
dalam penerapannya sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan
keterampilan menulis karangan deskripsi agar dapat diperoleh hasil yang
lebih baik.