Upload
others
View
25
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
Peningkatan Kompetensi Berhitung Cepat
Materi Penjumlahan dan Pengurangan
untuk Mata Pelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II
MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
Unik Widyastuti
115 09 014
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
ii
iii
Peningkatan Kompetensi Berhitung Cepat
Materi Penjumlahan dan Pengurangan
untuk Mata Pelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II
MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
Unik Widyastuti
115 09 014
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara :
Nama : Unik Widyastuti
NIM : 11509014
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Peningkatan Kompetensi Berhitung Cepat Materi Penjumlahan
dan Pengurangan untuk Mata Pelajaran Matematika melalui
Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum
Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten
SemarangTaahun Ajaran 2013/2014
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 12 Pebruari 2014
Pembimbing
Eni Titikusumawati, M. Pd
NIP. 19750829 200912 2 003
v
SKRIPSI
PENINGKATAN KOMPETENSI BERHITUNG CEPAT
MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
UNTUK MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II
MI TARBIYATUL ULUM DESA JEMBRAK,
KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
DISUSUN OLEH
UNIK WIDYASTUTI
NIM : 11509014
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 03 Maret 2014 dan
telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI Pendidikan Islam
(S.Pd.I).
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Penguji : Suwardi, M. Pd. _____________
Sekretaris Penguji : Dra. Maryatin, M.Si. _____________
Penguji I : Dr. Budiyono Saputro, M. Pd. _____________
Penguji II : Peni Susapti, M. Si . _____________
Penguji III : Eni Titikusumawati, M. Pd . _____________
Salatiga, 03 Maret 2014
Ketua STAIN Salatiga,
Dr.Imam Sutomo, M.Ag.
NIP. 195808271983031002
vi
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini
Nama : Unik Widyastuti
Nim : 11509014
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri,
bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 12 Pebruari 2014
Yang menyatakan,
Unik Widyastuti
vii
MOTTO
Ada dua hal yang tak bisa kembali dalam hidup: WAKTU & PERKATAAN.
Pergunakanlah keduanya secara bijaksana agar bermanfaat
“Mario Teguh”
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Ayahanda (Sahudi) dan Ibunda tercinta (Ngafiyah), kakakku tersayang:
(Harumi Alfiyah, Syaeful Anwar, dan Puji Atuti)
Suami tercinta: Tri Bagus Harjanto.
Dosen Pembimbing Bu Eni Titikusumawati, S.Pd, M.Pd terimakasih telah
membimbing skripsi ini sampai selesai.
Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
MI Tarbiyatul Ulum yang telah membantu penelitian penulis dalam rangka
penyelesaian skripsi ini.
Teman-teman PGMI angkatan 2009 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu
Teman- Teman Seperjuangan (Umi Mushodiqoh, Yazida Asri D.A)
Teman-Teman Kontrakan ( Siti Ratna Sari, Dwi Vitrotul I, Hermiya Arita A,
Umi Herlita, Fitri N,Wahyu Isti, Dan Dwi A),
ix
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji dan syukur
senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Karena dengan segala limpahan taufik,
hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam
menyelesaikan skripsi ini, Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW. Keluarga, sahabat dan pengikut setianya.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis
sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun
spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga, beserta staf-stafnya,
yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan
kondusif.
2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Ketua program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah
3. Bapak Suwardi M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
4. Ibu Eni Titikusumawati, S. Pd. M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah tulus,
ikhlas dan menyempatkan waktunya untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan akademika yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
6. Ayahanda (Sahudi) dan Ibunda tercinta (Ngafiyah), kakak-kakakku tersayang:
(Harumi Alfiyah, Syaeful Anwar, dan Puji Astuti), dan beserta suamiku (Tri Bagus
Harjanto)
7. Kepala MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, guru dan karyawan serta semua siswa-siswi
yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
x
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu
penulisan skripsi ini.
Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima Allah
SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan yang berlipat ganda.
Demikian kiranya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana
ilmu bagi para pembaca. Sebagai manusia biasa penulis menyadari banyaknya
kekurangan, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 12 Pebruari 2014
Penulis
Unik Widyastuti
xi
ABSTRAK
Widyastuti, Unik. 2014. Peningkatan Kompetensi Berhitung Cepat Materi
Penjumlahan dan Pengurangan untuk Mata Pelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum
Desa Jembrak, Kecamatan Pabela, Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Eni Titikusumawati, S,Pd. M,Pd
Kata kunci: Jarimatika, Penjumlahan, Pengurangan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kompetensi berhitung cepat dalam
mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan siswa kelas II, MI
Tarbiyatul Ulum. Salah satu penyebab rendahnya kompetensi berhitung cepat adalah
pemahaman siswa tentang isi dan maksud yang terkait dengan penjumlahan dan
pengurangan masih relatif lemah. Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini
adalah apakah metode jarimatika dapat meningkatakan kompetensi berhitung cepat
penjumlahan dan pengurangan mata mata pelajaran matematika kelas II Madrasah
Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Jembrak Kec. Pabelan, Kab. Semarang Tahun 2013/2014?
Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas II MI Tarbiyatul Ulum Jembrak
Kec. Pabelan, Kab. Semarang yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-
laki dan 6 siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester satu pada tahun
2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode jarimatika.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan
kompetensi berhitung cepat materi penjumlahan dan pengurangan mata pelajaran
matematika kelas II MI Tarbiyatul Ulum.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Data dalam penelitian ini diambil dengan pedoman atau lembar pengamatan, soal tes/
evaluasi soal, pedoman dokumentasi, pedoman wawancara dan dan angket umpan balik
pada pembelajaran matematika menggunakan metode jarimatika.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa dengan metode jarimatika dapat meningkatkan kompetensi berhitung cepat kelas II MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Hasil tes siswa pada siklus I sebesar 50%, siklus II 60% dan siklus III sebesar 90%. Yang dibuktikan dengan adanya peningkatan kemampuan siswa dari sesudah penerapan metode jarimatika yaitu siklus I sebanyak 10 siswa, siklus II sebesar 12 siswa dan siklus III sebesar 18 siswa yang memenuhi KKM dengan nilai (70).
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL ...................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii
JUDUL ...................................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................. vii
MOTTO .................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
F. Definisi Operasional ........................................................................... 6
G. Metode Penelitian ............................................................................... 8
1. Rancangan Penelitian .................................................................. 8
2. Subjek Penelitian ........................................................................ 10
3. Langkah-langkah Penelitian ........................................................ 11
4. Instrument Penelitian .................................................................. 14
5. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 14
6. Analisis Data .............................................................................. 16
H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 17
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Kompetensi ..................................................................... .. 19
1. Pengertian Peningkatan ................................................................. 19
2. Pengertian Kompetensi ................................................................. 19
B. Berhitung Cepat ...................................................................... ........... 23
C. Materi Penjumlahan dan Pengurangan ................................................ 23
1. Membaca dan Menggunakan Simbol ............................................ 23
2. Mengingat Fakta Dasar Penjumlahan
dan Pengurangan .......................................................................... 24
3. Mengubah Kalimat Pengurangan Kebentuk
Penjumlahan ................................................................................ 24
4. Menjumlah Bilangan Sampai 500 ................................................. 24
D. Metode Jarimatika ............................................................................... 25
1. Pengertian Metode Jarimatika ..................................................... 25
2. Kelebihan dan Kelemahan Metode Jarimatika ............................. 27
E. Langkah-Langkah Jarimatika .............................................................. 28
1. Penggunaan Jaari-Jari Tangan Kanan ............................................ 28
2. Penggunaan Jari Jari Tangan Kiri .................................................... 30
F. Penerapan Jarimatika pada materi penjumlahan
dan pengurangan ................................................................................. 31
1. Operasi Matematika ...................................................................... 31
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian ................................................................................ 32
1. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Ulum ........................................... 32
a. Lokasi Penelitian ........................................................................ 32
b. Karakteristik Siswa Kelas II ....................................................... 33
2. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 34
B. Deskripsi Siklus I ................................................................................ 47
C. Deskripsi Siklus II .............................................................................. 39
D. Deskripsi Siklus III ............................................................................ 44
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 50
1. Pendahuluan ................................................................................... 50
2. Deskripsi Persiklus ......................................................................... 51
a. Siklus I ....................................................................................... 51
b. Siklus II ...................................................................................... 64
c. Siklus III ..................................................................................... 75
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 79
B. Saran ................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xv
Daftar Tabel
Hal
Tabel 3.1 Siswa Kelas II di MI Tarbiyatul Ulum 32
Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Kelas II MI
Tarbiyatul Ulum
48
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Jarimatika Siklus I
52
Tabel 4.3 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode jarimatika Siklus I
53
Tabel 4.4 Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode jarimatika Siklus I
54
Tabel 4.5 Data Nilai Matematika Sikls I 56
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Jarimatika Siklus II
59
Tabel 4.7 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Jarimatika Siklus II
61
Tabel 4.8 Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Jarimatika Siklus II
62
Tabel 4.9 Data Nilai Matematika Siklus II 63
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Jarimatika Siklus III
67
Tabel 4.11 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode jarimatika Siklus III
68
Tabel 4.12 Data Hasil Angket Siswa pda Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Jarimatika Siklus III
70
Tabel 4. 13 Data Nilai Matematika Siklus III 71
xvi
Tabel 4.14 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Persiklus
75
xvii
Daftar Gambar
Hal
Gambar 1. 1 Siklus PTK menurut Kamis dan McTaggart 13
Gambar 2.1 Contoh Penggunaan Simbol pada Materi Penjumlahan 23
Gambar 2.2 Contoh Penggunaan Simbol pada Materi Pengurangan 24
Gambar 2.3 Contoh Penggunaan Simbol pada Penjumlahan dan
Pengurangan
24
Gambar 2.4 Jari Tangan Kanan Melambangkan Satuan 28
Gambar 2.5 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan 29
Gambar 3.1 Aplikasi Penggunaan Barang-Barang Sekitar Memahami
Angka atau Bilangan
35
Gambar 3.2 Konsep Operasi Penjumlahan 35
Gambar 3.3 Konsep Operasi Pengurangan 36
Gambar 3.4 Jari Tangan Kanan Melangbangkan Satuan 39
Gambar 3.5 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan 40
Gambar 3.6 Jari Tanan Kanan Melambangkan Satuan 44
Gambar 3.7 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan 44
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Kelas II 49
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Persiklus 75
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
3. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
4. Lembar pre test dan post test siklus I
5. Lembar pre test dan post test siklus II
6. Lembar pre test dan post test siklus III
7. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
8. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
9. Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
10. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
11. Lembar Pengamatan Guru Siklus II
12. Lembar Pengamatan Guru Siklus III
13. Lembar Angket Siklus I
14. Lembar Angket Siklus II
15. Lembar Angket Siklus III
16. Lembar Catatan Lapangan Siswa Siklus I
17. Lembar Catatan Lapangan Siswa Siklus II
18. Lembar Catatan Laapangan Siswa Siklus III
19. Dokumentasi
20. Lembar Konsultasi Skripsi
21. Surat permohonan ijin penelitian
22. Surat keterangan penelitian
23. Nilai SKK mahasiswa
24. Riwayat hidup penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah salah satu pelajaran yang penting di sekolah dasar.
Mata pelajaran Matematika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I
Sekolah Dasar (SD). Secara rinci pada Permendiknas nomor 22 tahun 2006
tentang Standar Isi untuk mata pelajaran Matematika SD/MI dinyatakan bahwa
tujuan pembelajaran Matematika di SD adalah: melatih cara berpikir dan bernalar
dalam menarik kesimpulan, engembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan menyampaikan
informasi atau mengkomunikasikan gagasan.
Bagi sebagian anak bahkan mayoritas anak menganggap matematika
adalah salah satu mata pelajaran yang sangat menakutkan. Matematika sangat
lekat sekali dengan sosok guru yang otoriter dan selalu membawa tongkat rotan
yang setia mendampingi selama mengajar. Belum lagi matematika yang
menyajikan banyak sekali rumus menjadi rumusan masalah baru yang dihadapai
oleh para siswa. Padahal sebenarnya matematika dapat lebih disederhanakan cara
mempelajarinya karena matematika sangatlah lekat dengan kehidupan siswa
sehari-hari.
Permasalahan penggunaaan materi penjumlahan dan pengurangan di kelas
masih sulit, maka dilakukanobservasi pada 20 Juni 2013 dengan wali kelas II,
dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 60.
2
Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM, dari 20
siswa baru 5 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 25 sedangkan sisanya
masih berada di bawah KKM, rata-rata kelas hanya mencapai 47,65. Ini berarti
masih banyak siswa yang belum menguasai materi penjumlahan dan pengurangan.
Hal ini dikarenakan siswa kelas II di MI Tarbiyatul Ulum menganggap pelajaran
matematika itu sulit.
Hasil observasi yang telah peneliti lakukan, menemukan setidaknya 5 hal
yang menyebabkan mengapa kompetensi berhitung cepat rendah. Pertama,
pemahaman siswa tentang isi dan maksud soal yang terkait dengan penjumlahan
dan pengurangan masih relatif lemah. Kedua, sebagian siswa tidak bisa
mengawali jawaban atau dengan kata lain siswa tidak tahu harus dari mana untuk
menemukan jawaban. Ketiga, siswa terkadang lupa dengan aturan-aturan
matematis, rumus-rumus dan terkadang terjebak dengan syarat-syarat yang tidak
boleh dan harus dipenuhi oleh suatu penyederhanaan kalimat matematika atau
suatu persamaan. Keempat, seringnya terjadi kesalahan kalkulasi dalam jawaban
siswa yang tentunya mempengaruhi hasil akhir jawaban. Kelima, ada
kecenderungan siswa mengerjakan soal dengan satu cara saja, tidak kreatif dalam
mencari cara baru.
Upaya untuk mengatasi masalah yang ada dikelas diperlukan sebuah
metode pembelajaran yang tepat yang dapat memberikan semangat siswa dalam
belajar matematika khususnya pada berhitung cepat penjumlahan dan
pengurangan. Melalui proses belajar yang di alami siswa sendiri maka siswa
menjadi tertarik, sehingga tumbuh minat dan kreativitas untuk belajar.
3
Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan
pembelajaran yang ada adalah dengan metode jarimatika yaitu suatu metode
berhitung cepat dengan menggunakan jari-jari tangan. Harapan setelah
diterapkanmetode jarimatika, maka pemahaman siswa terhadap materi berhitung
cepat akan meningkat.
Sedangkan nilai lebih dari metode jarimatika yaitu:
a) Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung.. Haal ini akan
membuat anak mudah melakukannya.
b) Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat siswa. Mungkin anak
menganggapnya lucu, dengan begitu anak akan melakukannya
dengan gembira.
c) Jarimatika relatif tidak memberatkan memeori otak saat digunakan.
d) Alatnya tidak peru dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, atau
terlupa dimana menyimpanya.
e) Tidak dapat disita saat ujian.
Tidak hanya guru yang dapat menggunakan metode jarimatika ini, akan
tetapi orangtua juga dapat menggunakannya dalam pembelajaran dirumah. Atas
peran guru, orangtua, dan tentunya niat dari siswa, metode jarimatika ini
diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa pada mata
pelajaran matematika, terutama dalam berhitung penjumlahan dan pengurangan.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul: “Peningkatan Kompetensi Berhitung Cepat Materi Penjumlahan
dan Pengurangan untuk Mata Pelajaran Matematika melalui Metode Jarimatika
4
pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut: “Apakah metode jarimatika dapat meningkatkan kompetensi
berhitung cepat penjumlahan dan pengurangan mata pelajaran matematika kelas II
MI Tarbiyatul Ullum Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang,
tahun ajaran 2013/2014?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan kompetensi berhitung cepat materi penjumlahan dan pengurangan
mata pelajaran matematika kelas II MI Tarbiyatul Ullum Desa Jembrak,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, tahun ajaran 2013/2014.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64).
Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah:
“Penggunaan metode jarimatika dapat meningkatkan kompetensi berhitung
cepat penjumlahan dan pengurangan untuk mata pelajaran matematika kelas II MI
Tarbiyatul Ullum Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, tahun
Ajaran 2013/2014”.
5
Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat
peneliti tunjukkan sebagai berikut:
Indikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan
Peningkatan kompetensi
berhitung cepat dalam
pelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan
menggunakan metode
jarimatika.
- Siswa mampu mengetahui cara
menyelesaikan soal-soal matematika
penjumlahan dan pengurangan dengan
menggunakan jari-jari tangan.
- Siswa mampu menghitung cepat
penjumlahan dan pengurangan
menggunakan jari-jari tangan dengan
baik dan benar.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat memiliki beberapa
manfaat, diantaranya yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses
pembelajaran.
b. Memberikan solusi sebagai upaya perbaikan mutu proses pendidikan
khususnya kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Meningkatkan kemampuan berhitung penjumlahan dan
pengurangan sehingga peserta didik lebih menyenangi pembelajaran
berhitung.
b. Bagi Guru
Memberikan arahan dalam proses pembelajaran dan memberi
solusi untuk mengajarkan penambahan dan pengurangan yang
menyenangkan dalam mata pelajaran Matematika yaitu dengan metode
berhitung cepat dengan jari tangan atau jarimatika.
c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatnya
pembelajaran, karena dengan hasil penelitian ini dapat menjadi
pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan kemampuan berhitung
penjumlahan dan pengurangan.
F. Penjelasan dan Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan
persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberika definisi
operasional sebagai berikut:
a. Peningkatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1345)
pengertianpeningkatan secara epistemologi adalah menaikkan derajat taraf,
mempertinggi, memperhebat produksi, proses cara
7
perbuatanmeningkatkan usaha. Dalam pembelajaran perlunya
meningkatkan pembelajaran terutama mata pelajaran matematika agar
tercapai hasil yang maksimal.
b. Kompetensi berhitung cepat
Menurut Mc Acshan dalam Sutrisno (2010: 203) memberikan
pengertian kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif
dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Apabila kompetensi diartikan
sama dengan kemampuan, maka dapat diartikan pengetahuan memahami
tujuan bekerja, pengetahuan dalam melaksanakan kiat-kiat jitu dalam
melaksanakan pekerjaan yang tepat dan baik, serta memahami betapa
pentingnya disiplin dalam organisasi agar semua aturan dapat berjalan
dengan baik. (http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-
kompetensi.html) di akses pada tanggal 06 Juni 2013 pukul 14:05.
Berhitung cepat adalah suatu kemampuan untuk menghitung
operasi-operasi jaritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian
dan pembagian dengan cepat tanpa bantuan kalkulator bahkan untuk
bilangan-bilangan yang nilainya cukup besar.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kemampuan berhitung cepat adalah kemampuan tentang perihal hitung
menghitung dalam matematika yang mencakup penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian secara cepat, tepat dan sistematis.
8
Kemampuan berhitung cepat juga didukung oleh teorema-teorema, dalil-
dalil, sifat-sifat, definisi dan postulat, serta hal-hal lain yang mendukung
terjadinya suatu perhitungan yang berlaku secara wajar.
c. Penjumlahan dan pengurangan
Penjumlahan dalam penelitian diartikan sebagai operasi hitung
untuk menyatakan menjadi lebih banyak yang dalam bahasa matematika
dilambangkan dengan simbol (penjumlahan).
Pengurangan dalam penelitian diartikan sebagai operasi hitung
untuk menyatakan menjadi lebih sedikit yang dalam bahasa matematika
dilambangkan dengan simbol – .(http://repository.upi.edu/kampus-
daerah/fulltext/upload/s_pgsd_0811225_chapter1.pdf) diakses pada
tanggal 06 Juni 2013 pukul 14:10
d. Metode Jarimatika
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara
atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Jarimatika (jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan
menggunakan jari tangan. Meski hanya menggunakan jari-jari tangan,
tetapi dengan metode jarimatika mampu melakukan operasi bilangan
KaBaTaKu (Kali, Bagi, Tambah, Kurang) sampai dengan ribuan atau
mungkin lebih.
G. Metode Penelitian
9
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yaitu Class Room Action Research (penelitian dengan tindakan)
menurut beberapa pendapat beberapa ahli adalah sebagai berikut (Suyadi,
2010: 18):
a. Arikunto
Seorang ahli di bidang ini, yaitu Arikunto (2006) yang menjelaskan
pengertian PTK secara sistematis.
1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk
menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu
objek yang diamati.
2) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-
silkus kegiatan untuk peserta didik.
3) Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang
dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
Pengertian PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan
terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan.
b. Carr dan Kemmis
Sedikit berbeda dengan Arikunto, Carr dan Kemmis (McNiff, 991)
mendefinisikan PTK sebagai berikut:
10
“action research is a form of self-refective enquiry undertaken by
participants (teacher, student, or principals, of example) in social
(including educational) situation in order to improve the rationality and
justice of their own social or educational practices, their understanding of
these prastices, and the situation (and intitution) in which the practices
are carried out”. (penelitian tindakan adalah suatu
bentukpenyelidikandirireflektifdilakukan oleh peserta (guru, siswa, atau
kepala sekolah, untuk contoh) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan)
dalam rangka meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial
atau pendidikan mereka sendiri, pemahaman mereka terhadap praktisini,
dan situasi dimana praktek-praktek yang dilakukan).
Berdasar pengertian Carr dan Kemmis, dapat di garis bawahi
beberapa hal penting mengenai PTK, yakni:
1) PTK adalah bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan
melalui refleksi diri.
2) PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang
teliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah.
3) PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi
pendidikan.
4) Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan
kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki
pemahaman dari praktik belajar mengajar, serta memperbaiki
situasi atau lembaga praktik tersebut dilakukan.
11
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
b. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II di MI
Tarbiyatul Ullum yang berjumlah 20 anak, pada tahun 2013/2014.
c. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tahun ajaran
baru 2013/2014 yaitu pada 24 Oktober 2013 sampai selesai.
3. Langkah-langkah Penelitian
Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini penelitian menyiapkan beberapa hal yang dapat
mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya yaitu:
1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang
dijadikan sebagai bahan penelitian,
2) Menemukan masalah dalam materi, yang dijadikan sebagai
bahan untuk melaksanakan metode jarimatika.
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran metode jarimatika.
4) Menyiapkan lembar observasi dengan metode jarimatika
5) Menyiapkan alat evaluasi metode jarimatika.
12
b. Pelaksanaan (Acting)
Tahap ini, penelitian membuat rencana pembelajaran sesuai dengan
skenario pembelajaran.
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk metode
jarimatika mengajar dengan menggunakan lembar observasi jarimatika.
Demi untuk menjaga keabsahan data yang akan diperoleh, dalam
melakukan peneliti dibantu oleh teman sejawat.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan
dan dianalisis berdasarkan presentase. Dari observasi tersebut guru
melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan, untuk
selanjutnya dari hasil refleksi itu peneliti akan mengetahui adanya
keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru
sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus
berikutnya.
Komponen acting(tindakan) dengan observing (pengamatan)
dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut
disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan
observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya,
kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika
tindakan dilaksanakan begitu pola observasi juga harus dilaksanakan.
13
Untuk lebih lebih tepatnya, berikut dikemukakan bentuk desainnya
Kemmis & McTaggart
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & McTaggart.
Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya
berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat tersebut
dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah putaran
kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
(Kusumah, 2010: 20-21)
4. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah:
Siklus I
Acting
Refleksi
Planing
Observasi
Planing
Acting
Refleksi
Observasi
Siklus II
Siklus III ?
14
a. Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk
mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran matematika melalui metode jarimatika.
b. Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk
mengukur kompetensi berhitung cepat, terkait materi penjumlahan dan
pengurangan.
c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan
dalam proses pembelajaran melalui metode jarimatika.
d. Pedoman wawancara, digunakan untuk mengetahui mendapatkan keterangan
yang relevan mengenai data yang diperlukan.
e. Angket umpan balik, digunakan untuk mengambil sampling sikap atau
pendapat dari responden.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. (Nazir, 1983: 211). Dalam penelitian ini cara
peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah "Suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis",
(Arikunto, 1990: 27). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui
sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya
metode jarimatika.
15
b. Soal Tes/ Evaluasi Test
Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan
dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini
peneliti gunakan untuk mengukur kompetensi berhitung cepat sekaligus
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan
siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah
memperoleh minimal 80 % dari target pembelajaran.
c. Dokumentasi
Adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen
yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa,
presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini
peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang
pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai
hasil belajar.
d. Interview/ Wawancara
Menurut Denzin (dalam Goetz dan Le Compte : 1984 ),
"Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi
atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu". (Wiraatmadja, 2008: 117).
Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan keterangan yang relevan
mengenai data yang diperlukan terutama berkaitan dengan pemahaman
siswa tentang materi penjumlahan dan pengurangan.
16
e. Angket Umpan Balik
Merupakan angket yang berupa pertanyaan atau pernyataannya
memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban
dan pendapat menurut pilihan jawaban yang telah disediakan dengan
keinginan mereka.
6. Analisis data
"Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat digunakan
untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut pengolahan dan analisis
data", (Sudjana, 1988:76).
Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya
untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu
akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada
tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun
sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran
hipotesis yang telah dirumuskan.
Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan
analisis dengan:
a. Ketuntasan masing-masing siswa dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Presentase
17
F = Frekuensi yang dicari presentasinya
N = Jumlah siswa (Djamarah, : 222)
b. Ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:
Rumus tersebut digunakan untuk mengukur kompetensi siswa secara klasikal.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun
sistematika:
Bab I: Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat
penelitian penjelasan definisi operasional, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II: Kajian Pustaka
Berisi peningkatan kompetensi, definisi berhitung, materi penjumlahan dan
pengurangan, metode jarimatika, langkah-langkah jarimatika, penerapan metode
jarimatika pada materi penjumlahan dan pengurangan.
18
BAB III: Pelaksanaan dan Penelitian
Berisi gambaran situasi umum MI Tarbiyatul Ullum subjek penelitian dan
karakteristik objek penelitian serta deskripsi persiklus.
BAB IV: Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi deskripsi kondisi awal, hasil penelitian tiap siklus, analisis data dan
pembahasan.
BAB V: Penutup
Berisi kesimpulan dan saran.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Kompetensi
1. Pengertian Peningkatan
Pengertian peningkatan secara etimologi adalah menaikan derajat taraf
dan sebagainya mempertinggi, memperhebat, dan sebagainya, proses cara
perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan sebagainya.(http://digilib.sunan-
ampel.ac.id/files/disk1/203/jiptiain--safiinimfo-10122-5-babii.pdf) di akses
pada tanggal 08 Juni 2013 pukul 13:00.
2. Pengertian Kompetensi
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang direfleksikan dan kebiasaan berpikir dan bertindak,
McAshan (1981: 45) mengemukakan bahwa kompetensi: “... is a knowlegde,
skills, and abilities or capabilities that a person achives, which become part
of his or his or her being to the exent he or she can satisfactorily perform
particular cognitive, afective, and psychomotor behavior”. Dalam hal ini,
kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan
psikomotor dengan sebaik-baiknya.
Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi
disamping kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang ditetapkan dalam
20
prosedur dan profesi tertentu. Kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai
perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan infestigasi,
menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian dan mempersepsi
yang mengarahkan seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan
tertentu secara efektif dan efesien. Kompetensi bukanlah suatu titik akhir dari
suatu upaya melainkan suatu proses yang berkembang dan belajar sepanjang
hayat(lifelong learning proccess) (Mulyasa: 2008, 26).
Sejalan dengan itu, Finch dan Crunkilton (1979: 222) mengartikan
kompetensi sebagai sebagai penguasaan terhadap sebagai tugas, ketrampilan,
sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan
tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan (link) antara tugas-tugas yang
dipelajari peserta didik di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan oleh
dunia kerja.
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan
sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik
yang mengacu pada pengalaman langsung. Peserta didik perlu mengetahui
tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai
kriteria pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan, dan memiliki kontribusi terhadap kompetensi-
kompetensi yang telah dipelajari. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi
perlu dilakukan secara objektifis, berdasarkan kinerja peserta didik, dengan
bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap
21
sebagai hasil belajar. Dengan demikian dalam pembelajaran yang dirancang
berdasarkan kompetensi, penilaian tidak melakukan berdasarkan
pertimbangan yang bersikap subjektif.
Gordon (1988: 109) menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang
terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut:
a. Pengetahuan yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya seorang
guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan
sebagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai
dengan kebutuhannya.
b. Pemahaman yaitu kedalaman kognitif, dan efektif yang dimiliki oleh
individu. Misalnya seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran
harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi
peserta didik, agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan
efisien.
c. Kemampuan adalah sesuatu yang dimiliki oleh individuuntuk melakukan
tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan
guru dalam memilih dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi
untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik.
d. Nilai adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara
psikilogis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku
guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-
lain).
22
e. Sikap yaitu perasaan (senang tidak senang, suka tidak suka) atau reaksi
terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap
krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan gaji, dan lain sebagainya).
f. Minat adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu.(Mulyasa:
2004, 37-40)
Sedangkan menurut Lefanscois, kompetensi merupakan kapasitas untuk
melakukan sesuatu yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses beajar,
stimulus akan bergabung dengan isi memori dan menyebabkan terjadinya
perubahan kapasitas untuk melakukan sesuatu. Apabila individu sukses
mempelajari cara melakukan satu pekerjaan yang kompleks dari sebelumnya,
maka pada diri individu tersebut pasti sudah terjadi perubahan kompetensi.
Perubahan kompetensi tidak akan tampak apabila selanjutnya tidak ada
kepentingan atau kesempatan untuk melakukannya.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa kompetensi adalah
berlangsung lama yang menyebabkan individu mampu melakukan kinerja
tertentu. Kompetensi diartikan oleh Cowell sebagai suatu ketrampilan atau
kemahiran yang bersifat aktif. (Ma’mur: 2009, 37-38).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan peningkatan
kompetensi yaitu proses perbuatan untuk meningkatkan potensi, pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan profesi tertentu
23
berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan
dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu.
B. Berhitung Cepat
Muhammad Ali (1996) mengatakan, berhitung cepat adalah “perihal
menghitung, membilang penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian”,
sedangkan Nyoman Dantes (1992) mengatakan bahwa “numerik adalah
menghitung dalam matematika”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa berhitung
cepat adalah kemampuan tentang perihal hitung menghitung dalam matematika
yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkaliam dan pembagian secara
cepat, tepat dan sistematis. Kemampuan berhitung cepat juga didukung oleh
teorema-teorema, dalil-dalil, sifat-sifat, definisi dan postulat, serta hal-hal lain
yang mendukung terjadinya suatu perhitungan yang berlaku secara wajar.
C. Materi Penjumlahan dan Pengurangan
1. Membaca dan menggunakan simbol ( ) ( )
dan ( )
Contoh :
24
Gambar 2.1 Contoh Penggunaan Simbol pada Materi Penjumlahan
a.
Dua ditambah satu sama dengan tiga
2 1 = 3
Gambar 2.2 Contoh Penggunaan Simbol pada Pengurangan
b.
Tiga di kurangi dua sama dengan satu
3 2 = 1
2. Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan
Gambar 2.3 Contoh Penggunaan Penjumlahan dan Pengurangan
3 3 = 6
6 _ 3 = 3
25
3. Mengubah kalimat pengurangan ke bentuk penjumlahan
26 – 6 = 20 20 + 6 = 26
Atau
6 + 20 = 26
4. Menjumlah bilangan sampai dengan 500
42 + 3 = 45
12 + 10 =22
D. Metode Jarimatika
1. Pengertian metode jarimatika
Metode berasal dari bahasa yunani, yaitu methodos berasal dari kata
“meta” dan “bodos”. Meta berarti melalui, sedang bodos berarti jalan.
Sehingga, metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan
suatu prosedur (Nasution, 1995:2). Adapun dalam bahasa arab, metode bisa
bermakna “Minhaj, al- Wasilah, al-Kafiyah, al-Thariqah”. Semua kata ini
berarti jalan atau cara yang harus ditempuh (Asnely, 1995:30). Menurut para
ahli pendidikan, misalnya Winkel, menyebut metode dengan istilah prosedur
didaktik. Sedangkan Abdul Ghofur menggunakan istilah strategi dengan
intruksional.
Materi dan metode adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan. Materi tanpa metodologi dirasa kurang efektif dan metode tanpa
materi terasa hampa, karena tidak ada yang diolah dan yang dikembangkan.
Dua-duanya penting untuk dipelajari dan dikembangkan, agar pembelajaran
26
berjalan secara efektif dan berkualitas tinggi. Istilah yang hampir sama dengan
“metode” diatas adalah “teori”.
Menurut Winfred F. Hill (2009) teori adalah interprestasi sistematis atas
sebuah bidang pengetahhuan. Teori ini mempunyai fungsi.Dalam konteks
pembelajaran, biasanya teori mempunyai tiga fungsi yang berbeda-beda,
namun saling terkait erat. Pertama, teori pembelajaran adalah pendekatan
terhadap suatu bidang pengetahuan, status cara menganalisis, membicarakan,
dan meneliti pembelajaran.
Teori pembelajaran menggambarkan sudut pandang penelitian
mengenai aspek-aspek pembelajaran yang paling bernilai untuk dipelajari,
variabel-variabel yang independen yang harus dimanipulasi dan variabel-
variabel yang harus dikaji, teknik-teknik penelitian yang hendak digunakan
serta bahasa apa yang harus digunakan untuk mendeskripsikan temuan-
temuannya. Dengan demikian teori berfungsi sebagai petunjuk dan sumber
stimulasi bagi penelitian dan pemikiran ilmiah. (Asmani, 2010: 19)
Jarimatika (jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan
menggunakan jari tangan. Meskipun hanya menggunakan jari tangan, tapi
dengan metode jarimatika mampu melakukan operasi bilangan KaBuTaKu
(Kali, Bagi, Tambah, Kurang) sampai dengan ribuan atau mungkin lebih.
Jarimatika adalah sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajar
berhitung dasar kepada anak-anak. Dimulai dengan memahamkan secara benar
terlebih dahulu tentang konsep bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung
27
dasar, kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan. Proses
diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira. (Wulandani, 2007: 2).
Metode ini sangat mudah diterima anak. Mempelajarinya pun sangat
mengasyikan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan alatnya
selalu tersedia bahkan saat ujian karena alatnya adalah jari tangan kita sendiri.
Sebuah cara sederhana yangg menyenangkan mengajarkan berhitung dasar
kepada anak-anak menurut kaidah-kaidah berikut:
a. Dimulai dengan memahami konsep bilangan, lambang bilangan dan
kemudian operasi hitung dasar.
b. Barulah kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan
c. Proses diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira.
2. Kelebihan dan kelemahan
Setiap metode ada kelebihan dan kekurangan dalam penggunaanya,
berikut kelebihan dan kekurangan metode jarimatika:
a. Kelebihan jarimatika:
1) Memberika visualisasi proses berhitung
2) Menggembirakan anak saat digunakan
3) Tidak memberatkan memori otak anak
4) Alatnya gratis, selalu dibawa dan tidak dapat disita(Wulandani,
2008:1)
28
b. Kelemahan jarimatika:
1) Karena jumlah jari tangan terbatas maka operasi metematika yang bisa
di selesaikan juga terbatas
2) Jika kurang latihan menggunakan jari-jari tangan dalam menghitung
penjumlahan dan pengurangan akan agak lambat menghitung
dibandingkan dengan menggunakan sempoa.
Padahal seperti halnya keterampilan yang lain, untuk dapat berhitung dengan
baik diperlukan suatu proses:
1. Anak perlu untuk memahami bilangan dan proses membilang
2. Kemudian mulai dikenalkan dengan lambang bilangan
3. Setelah itu diajarkan konsep operasi hitung
4. Baru kemudian dikenalkan aneka cara dan metode melakukan
penghitungan.
Jarimatika merupakan salah satu cara melakukan operasi hitung. Jika
kita melakukan latihan berhitung secara berulang-ulang bersama dengan anak-
anak kita tidak perlu khawatir anak kita pasti menguasai keterampilan ini
dengan baik.
E. Langkah-langkah jarimatika
Dalam jarimatika, tangan kanan digunakan untuk melambangkan satuan,
sedangkan tangan kiri digunakan untuk melambangkan puluhan.
1. Penggunaan jari-jari tangan kanan.
29
Gambar 2.4 Jari Tangan Kanan untuk Melambangkan Satuan.
Keterangan:
a. Angka 1 diwakili oleh jari telunjuk kanan
b. Angka 2 diwakili oleh jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan
c. Angka 3 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengan, dan jari manis tangan
kanan.
d. Angka 4 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari
kelingkinng tangan kanan
e. Angka 5 diwakili oleh jari jempol tangan kanan.
f. Angka 6 diwakili oleh jari jempol dan jari telunjuk tangan kanan.
g. Angka 7 diwakili oleh jari jempol, jari telunjuk dan jari manis tangan
kanan.
h. Angka 8 diwakili oleh jari jempol, jari telunjuk, jari tengan dan jari
manis tangan kanan
i. Angka 9 diwakili oleh kelima jari tangan kanan.
2. Penggunaan jari-jari tangan kiri
30
Gambar 2.5 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
Keterangan:
a. Angka 10 diwakili oleh jari telunjuk tangan kiri.
b. Angka 20 diwakili oleh jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri.
c. Angka 30 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan
kiri.
d. Angka 40 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari
kelingking tangan kiri.
e. Angka 50 diwakili oleh jari jempol tangan kiri
f. Angka 60 diwakili oleh jari jempol dan jari telunjuk tangan kiri.
g. Angka 70 diwakili oleh jari jempol, jari telunjuk dan jari tengah tangan
kiri
h. Angka 80 diwakili oleh jari jempol, jari telunjuk, jari tengah, dan jari
manis tangan kiri.
i. Angka 90 diwakili oleh kelima jari tangan kiri.
31
F. Penerapan metode jarimatika pada materi penjumlahan dan pengurangan.
1. Operasi matematika
a. Operasi penjumlahan
Penjumlahan 13+11= 24
1) Tangan kiri dibuka jari telunjuk (10) dan tangan kanan dibuka jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis (3)
2) Tangan kiri dibuka jari tengah (+10) dan tangan kanan dibuka jari
kelingking (+1)
3) Hasilnya, tangan kiri terbuka dua jari (20) dan tangan kanan terbuka
empat (4) yang dibaca 24
b. Operasi pengurangan
Pengurangan 24-12= 12
1) 24 dilambangkan tangan kiri buka jari telunjuk dan jari tengah (20),
tangan kanan buka jari kelingking sampai jari telunjuk (4)
2) Dikurang 12: jari kiri: tutup jari tengah (-10), jari kanan: tutup jari
kelingking dan jari manis (-2)
3) Hasilnya, jari kiri terbuka hanya jari telunjuk (10) dan jari kanan
terbuka hanya jari telunjuk dan jari tengah (2) yang dibaca 12.
32
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran umum MI Tarbiyatul Ullum, Kec. Pabelan, Kab.
Semarang.
Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum merupakan salah satu
Madrasah Ibtidaiyah swasta yang berada di Desa Jembrak. Berdiri di
atas tanah wakaf dan merupakan gedung milik sendiri.
Sebagai tempat pendidikan agama menurut pengamatan kami
maka letaknya sangat mendukung karena jauh dari keramaian
sehingga akan lebih mudah untuk menanamkan nilai-nilai agama dan
sopan santun dengan didukung keadaan lingkungan masyarakat yang
agamis pula.
a. Lokasi penelitian
Tempat penelitian : MI Tarbiyatul Ullum, Kec. Pabelan,
Kab. Semarang
Alamat penelitian : Jl. Bastul biri, Kec. Pabelan, Kab.
Semarang. 50771
Mata pelajaran : Matematika
Materi pokok : Penjumlahan dan Pengurangan
Kelas/ Semester : II/I
33
b. Karakteristik Siswa Kelas II
Siswa kelas II MI Tarbiyatul Ullum berjumlah 20 siswa,
terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 3.1 Kemampuan Akademik Siswa Kelas II di MI Tarbiyatul Ullum
No. Nama L/P Kemampuan Akademik
1 Avrilia Callista L Sedang
2 Khoirul Efendi L Sedang
3 Abdhul Rahman L Bawah
4 Ahmad Syahid L Atas
5 Ahmad Reza D L Sedang
6 Ahmad Setyo W R L Sedang
7 Ahmad Thoha L Bawah
8 Anita Widya Wati P Bawah
9 Elva Dina M P Sedang
10 Erika Husna N P Sedang
11 Fajar Hamida L Bawah
12 Ferdian Wahyu P L Atas
13 Ihwina Naja K N P Atas
14 Khirunnisa P Sedang
15 Mubarok K L Sedang
16 M Duwi S L Bawah
17 M Tholib L Bawah
18 Rifai Setiawan L Bawah
19 Visia Milana P Atas
20 Nabil L Sedang
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika
semester I tahun ajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan dalam
beberapa siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran
matematika sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas II MI
Tarbiyatul Ullum, Kec. Pabelan, Kab. Semarang.
34
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
1) Kegiatan siklus I : 22 dan 24 Oktober 2013
2) Kegiatan siklus II : 29 dan 31 Oktober 2013
3) Kegiatan siklus III : 12 dan 14 November 2013
B. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan (Planing)
Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu
dilaksanakan pada tanggal 22 dan 24 Oktober 2013
b. Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan
digunakan pada siklus I. Adapun standar kompetensi dan
kompetensi dasar pada siklus ini adalah:
Standar Kompetensi : Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 500
Kompetesi Dasar : Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 500
Indikator Kompetensi :
Membaca dan menggunakan simbol + (penjumlahan), -
(pengurangan), = (sama dengan).
Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan.
35
c. Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi absensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan
untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun
dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses
kegiatan pembelajaran.
2. Tindakan
Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 2 kali tatap muka
(4 x 35 menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah
berhitung cepat penjumlahan dan pengurangan. Pembelajaran
dilaksanakan dengan menerapkan metode jarimatika. Berikut adalah
langkah kegiatan tindakan kelas siklus I.
a. Kegiatan Awal
1) Salam
2) Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan)
3) Absensi
4) Apersepsi
5) Guru mengingatkan penjumlahan dengan konsep dasar.
6) Siswa mengerjakan Pre Tes
36
b. Kegiatan Inti
1) Sebelum mempelajari jarimatika, siswa terlebih dahulu perlu
memahami angka atau bilangan.
Gambar 3.1 Aplikasi penggunaan barang-barang sekitar untuk
memahami angka atau bilangan.
1 2 3
2) Kenalkan siswa dengan konsep operasi penjumlahan dan
pengurangan.
a) Penjumlahan
Gambar 3.2 Konsep Operasi Penjumlahan
+ =
3 1 4
37
b) Pengurangan
Gambar 3.3 Konsep Operasi Pengurangan
- =
2 1 1
3) Ajak siswa untuk bernyanyi “suka hati”
4) Kenalkan lambang-lambang yang digunakan di dalam
jarimatika. Awali dengan tangan kanan yang menunjukan
satuan 1 – 9, dan tangan kiri menunjukan puluhan 10 – 90.
5) Ajak siswa untuk mendemonstrasikan formasi jari tangan yang
menunjukan angka-angka itu.
Contoh:
Satu... TU! Empat... TAP! Tujuh... BHEM!
Dua... CRESS! Lima... JOSS! Delapan... NYAM!
Tiga... CLEP! Enam... DORR! Sembilan... DAA!
38
6) Melakukan operasi tambahan Tambah – Kurang (TaKu)
dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri.
Contoh:
a) Penjumlahan
2 + 5 = 7
Dibaca: tambah dua BUKA, tambah lima BUKA, oke.
Hasilnya adalah 7
b) Pengurangan
4 – 2 = 2
Dibaca: tambah empat BUKA, kurang dua TUTUP, oke.
Hasinya adalah 2
7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum dipahami
8) Siswa mengerjakan Post Tes
c. Kegiatan Akhir
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran
2) Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.
3) Guru mengucapakan salam.
3. Observasi
Pada tahap observing peneliti mengamati jalannya proses
belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa
terhadap angka lambang bilangan, pengenalan siswa terhadap konsep
39
operasi hitung, pengenalan siswa terhadap lambang bilangan dalam
jarimatika, dan siswa dapat menggunakan jarimatika dalam
menghitung penjumlahan dan pengurangan.
4. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui metode
jarimmatika untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
C. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan (Planing)
Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu
dilaksanakan pada tanggal 29 dan 31 Oktober 2013.
b. Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan
digunakan pada siklus II. Adapun standar kompetensi dan
kompetensi dasar pada siklus ini adalah:
Standar Kompetensi : Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 500
Kompetesi Dasar : Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 500
40
Indikator Kompetensi :
Pengguanaan simbol + (penjumlahan), - (pengurangan), =
(sama dengan).
Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan.
c. Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi absensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan
untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun
dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses
kegiatan pembelajaran.
2. Tindakan
Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2 kali tatap muka
(4 x 35 menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah
berhitung cepat penjumlahan dan pengurangan. Pembelajaran
dilaksanakan dengan menerapkan metode jarimatika. Berikut adalah
langkah kegiatan tindakan kelas siklus II.
a. Kegiatan Awal
1) Salam
2) Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan)
3) Absensi
4) Apersepsi
5) Guru mengingatkan penjumlahan dengan konsep dasar.
6) Siswa mengerjakan Pre Tes
41
b. Kegiatan Inti
1) Sebelum mempelajari jarimatika, guru terlebih dahulu
mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan.
Kenalkan kembali lambang-lambang yang digunakan
dalam jarimatika
Tangan kanan digunakan untuk satuan1-9.
Gambar 3.4 Jari Tangan Kanan untuk Melambangkan Satuan.
K
emudian tangan kiri yang menunjukan puluhan 10-90
Gambar 3.5 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
2) Ajak anak untuk bergembira, dengan mendemonstrasikan
formasi tangan yang menunjukan angka-angka itu.
42
Contoh:
Satu... TU! Empat... TAP! Tujuh... BHEM!
Dua... CRES! Lima... JOSS! Delapan... NYAM!
Tiga... CLEP! Enam... DORR! Sembilan... DAA!
3) Melakukan operasi Tambah-Kurang (Ta-Ku).
a) Operasi Penambahan dan Pengurangan
(1) Penjumlahan
2 + 2 = 4
Dibaca: tambah dua BUKA, tambah dua Buka, oke.
Hasilnya adalah 4.
(2) Pengurangan
3 - 1 = 2
Dibaca: Tambah tiga BUKA, kurang satu TUTUP, oke.
Hasilnya adalah 2
(3) Campuran
3 + 1 – 2
Dibaca: Tambah tiga BUKA, tambah satu BUKA,
Kurang dua TUTUP, oke.
Hasillnya adalah 2.
43
b) Cara ini juga berlaku untuk puluhan.
(1) Penjumlahan
20 + 10
Dibaca: Tambah dua puluh BUKA, tambah sepuluh
BUKA, oke.
Ajarkan anak untuk bermain dengan kedua tangan.
(2) Campuran
21 + 13 – 2
Dibaca:
- tambah dua puluh satu(tambah dua puluh buka, tambah
satu buka)
- tambah tiga belas (tambah sepuluh buka, tambah tiga
buka)
- Kurang dua tutup, oke.
- Hasilnya adalah: 32
4) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum dipahami
5) Siswa mengerjakan Post Tes
c. Kegiatan Akhir
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran
2) Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.
3) Guru mengucapakan salam.
44
3. Observasi
Pada tahap observing peneliti mengamati jalannya proses
belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa
terhadap angka lambang bilangan, pengenalan siswa terhadap konsep
operasi hitung, pengenalan siswa terhadap lambang bilangan dalam
jarimatika, dan siswa dapat menggunakan jarimatika dalam
menghitung penjumlahan dan pengurangan.
4. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui metode
jarimmatika untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya
D. Deskripsi Siklus III
1. Perencanaan
Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a) Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu
dilaksanakan padatanggal 12 dan 14 November 2013.
b) Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan
digunakan pada siklus III. Adapun standar kompetensi dan
kompetensi dasar pada siklus ini adalah:
Standar Kompetensi : Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 500
45
Kompetesi Dasar : Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 500
Indikator Kompetensi :
Pengguanaan simbol + (penjumlahan), - (pengurangan), =
(sama dengan).
Dapat menjumlah dan mengurangi dengan satu bilangan
dan dua bilangan.
c) Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi absensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan
untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun
dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses
kegiatan pembelajaran.
2. Tindakan
Tindakan kelas siklus III berlangsung selama 2 kali tatap muka
(4 x 35 menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah
berhitung cepat penjumlahan dan pengurangan. Pembelajaran
dilaksanakan dengan menerapkan metode jarimatika. Berikut adalah
langkah kegiatan tindakan kelas siklus III.
a. Kegiatan Awal
1) Salam
2) Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan)
3) Absensi
46
4) Apersepsi
5) Guru mengingatkan penjumlahan dengan konsep dasar.
6) Siswa mengerjakan Pre Tes
b. Kegiatan Inti
1) Sebelum mempelajari jarimatika, guru terlebih dahulu
mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan.
Kenalkan lambang-lambang yang digunakan didalam
jarimatika.
Tangan kanan digunakan untuk satuan1-9.
Gambar 3.6 Jari Tangan Kanan untuk Melambangkan Satuan
Kemudian tangan kiri yang menunjukan puluhan 10-90
Gambar 3.7 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
47
2) Ajak anak untuk bergembira, dengan mendemonstrasikan
formasi tangan yang menunjukan angka-angka itu.
Satu... TU! Empat... TAP! Tujuh... BHEM!
Dua... CRES! Lima... JOSS! Delapan... NYAM!
Tiga... CLEP! Enam... DORR! Sembilan... DAA!
3) Melakukan operasi Tambah-Kurang (Ta-Ku).
1) Operasi penjumalahan dan pengurangan untuk satuan
a) Penjumlahan
2 + 2 = 4
Dibaca: tambah dua BUKA, tambah dua Buka, oke.
Hasilnya adalah 4.
b) Pengurangan
3 - 1 = 2
Dibaca: Tambah tiga BUKA, kurang satu TUTUP, oke.
Hasilnya adalah 2
c) Campuran
3 + 1 – 2
Dibaca: Tambah tiga BUKA, tambah satu BUKA,
Kurang dua TUTUP, oke.
Hasillnya adalah 2.
48
2) Operasi Penjumlahan dan pengurangan untuk puluhan.
a) Penjumlahan
20 + 10
Dibaca: Tambah dua puluh BUKA, tambah sepuluh
BUKA, oke.
b) Campuran
21 + 13 – 2
Dibaca:
- Tambah dua puluh satu(tambah dua puluh buka,
tambah satu buka)
- Tambah tiga belas (tambah sepuluh buka, tambah
tiga buka)
- Kurang dua tutup, oke.
- Hasilnya adalah: 32
4) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum dipahami
5) Siswa mengerjakan Post Tes
c. Kegiatan Akhir
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran
2. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.
3. Guru mengucapakan salam.
49
3. Observasi
Pada tahapobserving peneliti mengamati jalannya proses belajar
mengajar. Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa terhadap angka
lambang bilangan, pengenalan siswa terhadap konsep operasi hitung,
pengenalan siswa terhadap lambang bilangan dalam jarimatika, dan siswa
dapat menggunakan jarimatika dalam menghitung penjumlahan dan
pengurangan.
4. Refleksi
Refleksi siklus III yaitu didapatkan satu konsep metode pembelajaran
yang baru untuk pembelajaran matematik melalui metode jarimatika pada
materi penjumlahan dan pengurangan. Pada siklus III semua siswa aktif dan
berpartisipasi dalam pembelajaran. Dari segi evaluasipun menunjukkan
peningkatan yang nyata.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pendahuluan
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, kondisi awal
siswa dapat dilihat dari kebiasaan belajar matematika di kelas, yang
menunjukkan masih rendahnya kemampuan dalam berhitung
penjumlahan dan pengurangan. Kondisi awal ini sebagai acuan dalam
melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II MI
Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak, Kecamatan Pabelan.
Berdasar pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan
penelitian, menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih rendah
terhadap mata pelajaran matematika terutama pada materi
penjumlahan dan pengurangan pada semester I. Kemampuan siswa
dalam mengerjakan matematika dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Ketuntasan nilai matematika siswa kelas II MI Tarbiyatul
Ulum
No. Kategori Frekuensi Presentase Jumlah Nilai
1. Tuntas 5 25% 410
2. Belum Tuntas 15 75% 645
Jumlah 20 100%
51
Tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Kelas II
Berdasarkan tabel dan diagram tersebut dapat dijelaskan
bahwa siswa kelas II masih rendah dalam kemampuan berhitung cepat
penjumlahan dan pengurangan. Hal tersebut dapat dilihat dari data
nilai yang diperoleh siswa hanya 5 siswa (25%) yang mampu
mendapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70 dan
15 siswa (75%) masih di bawah KKM.
Data pengamatan terhadap siswa di atas yaitu sebagai dasar
diterapkannya metode jarimatika sebelum melakukan penelitian pada
siswa kelas II MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang.
2. Tahapan Penelitian
a. Siklus I
1) Perencanaan (Planing)
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I
dilaksanakan pada tanggal 22 dan 24 Oktober 2013 di kelas II
dengan jumlah 20 siswa dengan proses sebagai berkut:
0%
20%
40%
60%
80%
tuntas belum tuntas
belum tuntas
tuntas
52
Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk ruangan
kelas II yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti
mengucapkan salam, kemudian peneliti memperkenalkan diri
kepada siswa dan menanyakan kehadiran siswa pada hari itu.
Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode jarimatika, serta tahap-tahap
yang akan dilakukan dimulai dengan memahami konsep
bilangan, lambang bilangan dan kemudian operasi hitung,
kemudian baru mengajarkan kepada anak cara berhitung
dengan jari-jari tangan. Guru menyuruh siswa untuk
mengerjakan pretest sebagai tolak ukur kemampuan siswa
dalam mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan.
2) Tindakan (Action)
Setelah pretest selesai, siswa terlebih dahulu perlu
memahami angka dan lambang bilangan, contoh:
Gambar 4.1 Angka dan Lambang Bilangan
1 2 3
53
Kemudian guru menampilkan dan menjelaskan materi
penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan metode
jarimatika
Contoh:
a) Konsep operasi penjumlahan
Gambar 3.2 Konsep Operasi Penjumlahan
+ =
3 1 4
b) Konsep operasi pengurangan
Gambar 3.3 Konsep Operasi Pengurangan
- =
2 1 1
Guru menghitung penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda-benda yang ada di kelas kemudian
dilambangkan menggunakan jari-jari tangan seperti tangan
kanan dilambangkan sebagai satuan dan tangan kiri sebagai
puluhan
54
Gambar 3.4 Jari Tangan Kanan untuk Melambangkan Satuan.
Gambar 3.7 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
Yaitu sebagai media menghitung dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Observasi
Peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila
ada hal yang kurang mereka pahami seperti siswa
menanyakan “bagaimana melambangkan angka 7 dengan
menggunakan jarimatika?, bagaimana jika melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan?” seperti 2 + 2, dan 3 – 1,
selanjutnya guru menjelaskan angka tujuh yaitu dilambangkan
dengan tangan kanan dibuka ibu jari, jari telunjuk dan jari
55
manis, dan guru juga menjelaskan operasi penjumlahan dan
pengurangan dengan jarimatika, yaitu:
a) Penjumlahan
2 + 2 = 4
Dibaca: tangan kanan buka jari telunjuk dan jari manis,
ditambah 2, buka jari manis dan jari kelingking,
hasilnya keempat jari terbuka yang melambangkan
angka 4.
b) Pengurangan
3 – 1 = 2
Dibaca: buka jari telunjuk, jari tengah dan jari manis,
lalu tutup jari manis, hasilnya yang terbuka hanya jari
telunjuk dan jari tengah.
Selanjutnya peneliti menanyakan kepada siswa
mengenai metode jarimatika yang telah dipelajari, seperti
angka lambang bilangan, konsep operasi penjumlahan dan
pengurangan, dan formasi jari tangan yang menunjukan angka
1-9. Kemudian menyuruh siswa untuk menghitung soal
penjumlahan dan pengurangan secara individu dan acak
dengan menggunakan metode jarimatika. Tingkat kemampuan
siswa dinilai oleh peneliti setelah akhir pembelajaran,
kemampuan siswa dalam berhitung cepat penjumlahan dan
pengurangan dijadikan peneliti sebagai sumber data utama.
56
Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:
a) Lembar pengamatan guru
Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati
kegiatan pembelajaran pada keterampilan atau
kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran
matematika melalui metode jarimatika. (Data pada
Lampiran ke 10)
Berikut persentase hasil pengamatan guru dalam
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
jarimatika:
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika
No. Kemampuan guru dalam
mengajar
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 Persiapan guru dalam mengajar - - - 5 25%
2 Kemampuan guru dalam
menguasai kelas
2 10 1 5% - -
3 Kemampuan guru dalam
membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi mengenai
jarimatika
- - 3 15% 1 5%
4 Ketepatan guru menggunakan
metode jarimatika dalam
pembelajaran
- - 4 20% - -
5 Kemampuan guru dalam
menutup pelajaran
- - 3 15% 1 5%
Jumlah 2 10 11 55 7 35
57
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam
proses pembelajaran dapat dikategorikan sedang dalam
ketepatan menggunakan metode atau 55% guru dapat
menggunakan metode jarimatika pada pembelajaran
matematika kelas II karena masih beradaptasi terhadap
metode baru dan masih kurang dalam evaluasi
pembelajaran dan masih banyak siswa yang kurang
fokus ketika mempraktekkan berhitung dengan jari-jari
tangan. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pada
siklus berikutnya.
b) Lembar pengamatan siswa
Proses pembelajaran juga terdapat lembar
pengamatan siswa untuk mengukur aspek-aspek
keberhasilan dalam belajar. (Data pada Lampiran ke-7)
Berikut presentase hasil pengamatan siswa kelas
II MI Tarbiyatul Ulum pada pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode jarimatika:
58
Tabel 4.3 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika Secara Individu
No. Nama Siswa Kategori Jumlah
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 A 2 50% 2 50%
2 B 3 75% 1 25%
3 C 2 50% 1 25% 1 25%
4 D 3 75% 1 25%
5 E 2 50% 2 50%
6 F 1 25% 3 75%
7 G 1 25% 2 50% 1 25%
8 H 3 75% 1 25%
9 I 2 50% 1 25% 1 25%
10 J 3 75% 1 25%
11 K 2 50% 2 50%
12 L 3 75% 1 25%
13 M 1 25% 2 50% 1 25%
14 N 2 50% 2 50%
15 O 3 75% 1 25%
16 P 2 50% 2 50%
17 Q 3 75% 1 25%
18 R 3 75% 1 25%
19 S 3 75% 1 25%
20 T 3 75% 1 25%
47 1175 28 695
Rata-rata 2 50% 1 25% 1 25%
Secara individu yang masuk kategori rendah
yaitu 50%, sedangkan yang masuk dalam kategori
sedang sebanyak 25% dan yang termasuk dalam
kategori tinggi sebanyak 25%.
Hal ini menunjukan bahwa belum dapat
menggunakan metode jarimatika pada operasi
penjumlahan dan pengurangan.
59
Tabel 4.4 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika Secara Klasikal
No. Aspek yang Diamati Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 Memahami angka lambang
bilangan
15 75% 5 35%
2 Mengenal konsep operasi
hitung
9 45% 10 50% 1 5%
3 Mengenal lambang bilangan
dalam jarimatika
16 80% 4 20%
4 Dapat menggunakan
jarimatika dalam menghitung
20 100
%
Jumlah 45 29 6
Rata-rata 11,25 56% 7,25 36% 5, 25 36%
Berdasarkan lembar pengamatan siswa
menunjukan bahwa siswa masih rendah dalam
mengikuti pembelajaran matematika dengan metode
jarimatika.Terbukti secara klasikal 56% siswa masih
dalam kategori rendah.
c) Angket umpan balik
Sebagai umpan balik kepada siswa dalam proses
pembelajaran matematika menggunakan metode
jarimatia diberikan angket umpan balik. (Data pada
Lampiran Ke 13)
Berikut data presentase hasil angket yang telah
diberikan kepada siswa:
60
Tabel 4.5 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika Secara Individu
No. Nama Siswa Ya Tidak
F F
1 A 16 80% 3 15
2 B 19
3 C 15 75% 4 20%
4 D 18 90% 1 5%
5 E 18 90% 1 5%
6 F 18 90% 1 5%
7 G 16 80% 3 15%
8 H 17 85% 2 10%
9 I 17 85% 2 10%
10 J 17 85% 2 10%
11 K 15 75% 4 20%
12 L 17 85% 2 10%
13 M 16 80% 3 15%
14 N 18 90% 1 5%
15 O 17 85% 2 10%
16 P 14 70% 5 25%
17 Q 16 80% 3 15%
18 R 15 75% 4 20%
19 S 17 85% 2 10
20 T 18 90 1 5
Jumlah 334 1606 43 220
Rata-rata 16 80% 2 10%
61
Tabel 4.6 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan
Metode Jarimatika Secara Klasikal
No. Butir soal Ya Tidak
F F
1 A 20 100%
2 B 20
3 C 19 95% 1 5%
4 D 19 95% 1 5%
5 E 18 90% 2 10%
6 F 19 95% 1 5%
7 G 18 90% 2 10%
8 H 18 90% 2 10%
9 I 19 95% 1 5%
10 J 19 95% 1 5%
11 K 19 95% 1 5%
12 L 11 55% 9 45%
13 M 15 75% 5 25%
14 N 16 80% 4 20%
15 O 15 75% 5 25%
16 P 16 80% 4 20%
17 Q 18 90% 2 10%
18 R 12 60% 8 40%
19 S 20 100%
Jumlah 331 1655 49 245
17 90% 2 13%
Berdasarkan data angket di atas dapat terlihat
bahwa 17 siswa atau 90% menjawab “Ya” dan 2 siswa
atau 13% menjawab “Tidak”. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa anak menyukai dan senang berhitung
penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan
metode jarimatika
Pemberian angket diberikan setelah proses
pembelajaran matematika menggunakan metode
62
jarimatika selesai, dan peneliti dapat memperoleh data
mengenai keberhasilan dalam pemberian metode
jarimatika untuk materi penjumlahan dan pengurangan
pada mata pelajaran matematika kelas II.
d) Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai
Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) kelas II pada mata
pelajaran Matematika, yaitu 70.
Berdasarkan hasil pre test dan post test diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4. 7 Data Nilai Matematika Siswa Siklus I
Daftar Nilai Siklus I
No Nama Pre test Post test
1. A 75 80
2. B 60 65
3. C 50 60
4. D 75 85
5. E 60 70
6. F 80 85
7. G 55 60
8. H 40 55
9. I 70 75
10. J 60 70
11. K 30 45
12. L 65 70
13. M 70 80
14. N 50 60
15. O 55 70
16. P 40 55
17 Q 75 80
18 R 40 50
19 S 30 45
20 T 50 60
Jumlah 1185 1320
Nilai Rata-rata 59,25 66,0
Jumalah siswa yang tuntas 6 siswa/ 30% 10 siswa/ 50%
Peningkatan yang terjadi 4 siswa/ 20%
63
Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
perbandingan nilai pre test dan post test menunjukan
peningkatan yang belum begitu memuaskan. Dari nilai
pre test hanya 6 siswa siswa yang mencapai nilai KKM
yang ditetapkan, dan nilai post test terdapat peningkatan
terdapat 10 siswa yang mencapai nilai KKM, namun
rata-rata kelas yang didapat siswa kelas II masih belum
memuaskan yaitu hanya 66,0.
4) Refleksi
Penerapan metode jarimatika pada mata pelajaran
matematika siklus I masih kurang menarik bagi siswa. Hal
tersebut dikarenakan tidak fokusnya siswa dalam
pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan
kelemahan pembelajaran sebagai berikut:
Pelaksanaan post test belum sesuai dengan yang
diharapkan, karena perhatian siswa belum sepenuhnya
terfokus pada pembelajaran.
Siswa belum bisa mengikuti pembelajaran matematika
melalui metode jarimatika dengan baik.
64
Kemampuan siswa untuk memahami materi dan metode
jarimatika juga belum maksimal, sehingga guru harus
mengulang-ulang materi.
Guru lebih memahami kemampuan siswa secara individu.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II
dilaksanakan pada tanggal 29 dan 31 Oktober 2013 di kelas II
dengan jumlah 20 siswa.
Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk
ruangan kelas II yang dipilih sebagai objek penelitian.
Peneliti mengucapkan salam, kemudian peneliti
memperkenalkan diri kepada siswa dan menanyakan
kehadiran siswa pada hari itu. Sebelum mempelajari
jarimatika, guru terlebih dahulu mengingatkan pelajaran yang
telah diajarkan, mengingatkan lambang-lambang bilangan
yang ada dalam jarimatika
Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti
absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.
Kemudian siswa mengerjakan soal pretest yang telah
diberikan oleh guru.
2) Tindakan (Action)
65
Setelah pretest selesai, guru terlebih dahulu
mengingatkan pelajaran yang telah dipelajari, lambang-
lambang dalam bilangan jarimatika seperti tangan kanan
dilambangkan sebagai satuan.
a) Tangan kanan melambangkan satuan
Gambar 4. 7 Jari Tangan Kanan untuk Melambangkan Satuan
b) Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
Gambar 4. 7 Jari Tangan Kanan untuk Melambangkan Satuan
Kemudian guru mengajak anak untuk bergembira,
dengan mendemonstrasikan formasi tangan yang menunjukan
angka 1- 9.
66
Satu... TU! Empat... TAP! Tujuh... BHEM!
Dua... CRESS! Lima... JOSS! Delapan... NYAM!
Tiga... CLEP! Enam... DORR! Sembilan... DAA
Guru menjelaskan penambahan dan pengurangan
dengan menggunakan 3 angka, seperti 3 +1 – 2 = 2 ( dibaca:
tambah tiga BUKA, tambah satu buka, Kurang dua tutup.
Oke. Hasilnya 2)
3) Observasi
Peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya
bila ada hal yang kurang mereka pahami seperti siswa
menanyakan “bagaimana jika melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan dalam puluhan?” seperti 20 +
10, selanjutnya guru menjelaskan operasi penjumlahan dan
pengurangan dengan jarimatika dengan puluhan, yaitu:
Jika 20 + 10 = 10 ( dibaca: tangan kiri dibuka jari
telunjuk dan jari manis (20), kemudian buka jari manis (10),
hasilnya 30).
Selanjutnya peneliti menanyakan kepada siswa
mengenai metode jarimatika yang telah dipelajari, seperti
angka lambang bilangan, konsep operasi penjumlahan dan
pengurangan, dan formasi jari tangan yang menunjukan
angka 1-9 dan 10-90.
67
Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian:
a) Lembar pengamatan guru
Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati
kegiatan pembelajaran pada keterampilan atau
kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran
matematika melalui metode jarimatika. (Data pada
Lampiran Ke 11)
Berikut presentase hasil pengamatan guru dalam
pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
jarimatika:
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika
No. Kemampuan guru dalam
mengajar
Kategori
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 Persiapan guru dalam mengajar - - - - 5 25%
2 Kemampuan guru dalam
menguasai kelas
2 10% 1 5%
3 Kemampuan guru dalam
membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi mengenai
jarimatika
- - 2 10% 2 10%
4 Ketepatan guru menggunakan
metode jarimatika dalam
pembelajaran
- - 2 10% 2 10%
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
- - 2 10% 2 10%
Jumlah 8 12
68
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses
pembelajaran 60% dibanding dengan siklus I, dapat
dikategorikan guru sudah baik dalam ketepatan
menggunakan metode jarimatika namun masih terdapat
beberapa siswa yang tidak membawa alat tulis sehingga
mengganggu teman yang sedang memperhatikan
sehingga jalannya evaluasi masih sedikit terhambat. Oleh
karena itu perlu adanya perbaikan pada siklus
berikutnya.
b) Lembar pengamatan siswa
Proses pembelajaran juga terdapat lembar
pengamatan siswa untuk mengukur aspek-aspek
keberhasilan dalam belajar. (Data pada Lampiran Ke 8)
Berikut presentase hasil pengamatan siswa kelas
II MI Tarbiyatul Ulum pada pembelajaran matematika:
69
Tabel 4.9 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika secara individu
No. Nama Siswa Kategori
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 A 1 25% 3 75%
2 B 2 50% 2 50%
3 C 1 25% 3 25%
4 D 2 50% 2 25%
5 E 1 25% 3 25%
6 F 2 50% 1 25% 1 25%
7 G 4 100%
8 H 2 50% 2 50%
9 I 1 25% 3 75%
10 J 3 75% 1 25%
11 K 1 25% 3 75%
12 L 2 50% 2 50%
13 M 1 25% 2 50% 1 25%
14 N 1 25% 3 75%
15 O 2 50% 1 25% 1 25%
16 P 2 50% 2 50%
17 Q 3 75% 1 25%
18 R 2 50% 2 50%
19 S 1 25% 3 75%
20 T 2 50% 2 50%
Jumlah 32 36 5
Rata-rata 2 50% 1 25% 1 25%
70
Tabel 4.10 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatikasecara klasikal
No. Aspek yang Diamati Rendah Sedang Tinggi
1 2 3
F F F
1 Memahami angka lambang
bilangan
16 80% 4 20%
2 Mengenal konsep operasi
hitung
19 95% 1 5%
3 Mengenal lambang bilangan
dalam jarimatika
15 75% 5 35%
4 Dapat menggunakan
jarimatika dalam menghitung
15 75% 5 35%
Berdasarkan lembar pengamatan siswa
menunjukan bahwa 75% siswa belum mampu berhitung
cepat penjumlahan dan pengurangan dengan
menggunakan metode jarimatika dalam proses
pembelajaran
c) Angket umpan balik
Sebagai umpan balik kepada siswa dalam proses
pembelajaran matematika menggunakan metode
jarimatika diberikan angket umpan balik. (Data pada
Lampiiran Ke 14)
Berikut presentase hasil angket yang telah
diberikan kepada siswa kelas II MI Tarbiyatul Ulum:
71
Tabel 4.11 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika Secara individu
No. Nama siswa Ya Tidak
F F
1 A 16 80% 3 15%
2 B 19
3 C 15 75% 4 20%
4 D 19 95%
5 E 18 90% 1 5%
6 F 18 90% 1 5%
7 G 16 80% 3 15%
8 H 17 85% 2 10%
9 I 18 90% 1 10%
10 J 17 85% 2 10%
11 K `18 90% 1 5%
12 L 17 85% 2 10%
13 M 16 80% 3 15%
14 N 18 90% 1 5%
15 O 17 85% 2 10%
16 P 15 75% 4 20%
17 Q 15 75% 4 20%
18 R 15 75% 4 20%
19 S 19 95%
20. T 19 95%
Jumlah 342 1710 38 185
Rata-rata 17 85% 2 9,25%
72
Tabel 4.12 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika Secara Klasikal
No. Butir soal Ya Tidak
F F
1 A 20 100%
2 B 20
3 C 19 95% 1 5%
4 D 19 95% 1 5%
5 E 18 90% 2 10%
6 F 19 95% 1 5%
7 G 18 90% 2 10%
8 H 18 90% 2 10%
9 I 19 95% 1 5%
10 J 19 95% 1 5%
11 K 19 95% 1 5%
12 L 13 65% 7 35%
13 M 17 85% 3 15%
14 N 16 80% 4 20%
15 O 16 80% 4 20%
16 P 16 80% 4 20%
17 Q 18 90% 2 10%
18 R 14 70% 6 30%
19 S 20 100%
Jumlah 338 1690 42 300
Rata-rata 18 90% 2 10%
Hasil angket diatas menunjukan bahwa 90% atau
18 siswa senang menggunakan metode jarimatika dan
terdapat 2 siswa yang belum mampu memahami metode
jarimatika untuk menghitung operasi penjumlahan dan
pengurangan atau 10%.
73
d) Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai
Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) kelas II pada mata
pelajaran Matematika, yaitu 70.Berdasarkan hasil pre
test dan post test diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4. 13 Data Nilai Matematika Siswa Siklus II
Daftar Nilai Siklus II
No Nama Pre test Post test
1. A 80 85
2. B 65 75
3. C 65 65
4. D 85 90
5. E 65 75
6. F 80 90
7. G 65 75
8. H 60 65
9. I 75 80
10. J 70 80
11. K 50 60
12. L 70 75
13. M 80 80
14. N 60 65
15. O 65 65
16. P 60 65
17 Q 80 85
18 R 60 65
19 S 50 55
20 T 60 65
Jumlah 1345 1460
Nilai Rata-rata 67,25 73,00
Jumlah siswa yang tuntas 7 siswa/ 35% 12 siswa/ 60%
Peningkata yang terjadi 5 siswa/25%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa perbandingan nilai pre test dan post test
menunjukan peningkatan yang cukup memuaskan. Dari
nilai pre test terdapat 7 siswa yang mencapai nilai KKM
yang ditetapkan, dan nilai post test terdapat peningkatan
74
terdapat 12 siswa yang mencapai nilai KKM, dan rata-
rata kelas yang didapat siswa kelas II pada post test
73,00 sudah memenuhi KKM yg ditentukan, namun
belum mencapai keberhasilan jika masih terdapat siswa
yang belum tuntas dalam pembelajaran matematika,
minimal patokan yang peneliti harapkan 80% siswa
berhasil dalam proses pembelajaran menggunakan
metode jarimatika. Oleh sebab itu perlu diadakannya
siklus berikutnya.
4) Refleksi
Siswa yang mengikuti pembelajaran lebih meningkat
telah cukup memperhatikan pembelajaran.
Tidak hanya dari faktor metode saja yang
mempengaruhi peningkatan kompetensi berhitung cepat
penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan metode
jarimatika akan tetapi faktor individual siswa juga
berpengaruh.
Berdasarkan pengamatan pembelajaran pada siklus II
ini, peneliti menemukan peningkatan pemahaman siswa
dalam pembelajaran matematika menggunakan metode
jarimatika pada siswa kelas II MI Tarbiyatul Ulum Jembrak
sebagai berikut:
75
Hasil post test kedua lebih bagus dari hasil post test
pertama.
Pemahaman siswa dalam kompetensi berhitung cepat
dengan metode jarimatika sudah cukup baik.
c. Siklus III
1) Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III
dilaksanakan pada tanggal 12 dan 14 November 2013 di kelas
II dengan jumlah 20 siswa.
Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk
ruangan kelas II yang dipilih sebagai objek penelitian.
Peneliti mengucapkan salam, kemudian peneliti
memperkenalkan diri kepada siswa dan menanyakan
kehadiran siswa pada hari itu. Sebelum mempelajari
jarimatika, guru terlebih dahulu mengingatkan pelajaran yang
telah diajarkan, mengingatkan lambang-lambang bilangan
yang ada dalam jarimatika.
Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti
absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.
Kemudian siswa mengerjakan soal pretest yang telah
diberikan oleh guru.
76
2) Tindakan (Action)
Setelah pretest selesai, guru terlebih dahulu
mengingatkan pelajaran yang telah dipelajari, lambang-
lambang dalam bilangan jarimatika seperti tangan kanan
dilambangkan sebagai satuan.
a) Tangan Kanan Melambangkan Satuan
Gambar 4.10 Jari Tangan Kanan Melambangkan Satuan
T
b) Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
Gambar 4.10 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
Kemudian guru mengajak anak untuk bergembira,
dengan mendemonstrasikan formasi tangan yang menunjukan
angka 1- 9.
77
Satu... TU! Empat... TAP! Tujuh... BHEM!
Dua... TAP! Lima... JOSS! Delapan... NYAM!
Tiga... CRESS! Enam... DORR! Sembilan... DAA!
Guru menjelaskan penambahan dan pengurangan
dengan menggunakan 3 angka, seperti 3 +1 – 2 = 2 ( dibaca:
tambah tiga BUKA, tambah satu buka, Kurang dua tutup. Oke.
Hasilnya 2)
3) Observasi
Peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila
ada hal yang kurang mereka pahami seperti siswa
menanyakan “bagaimana jika melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan dalam puluhan?” seperti 20 + 10, selanjutnya
guru menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan
dengan jarimatika dengan puluhan, yaitu:
Jika 21 + 13 – 2,dibaca:
Tambah dua puluh satu (buka tangan kanan jari
telunjuk dan jari tengah dan tangan kanan buka jari
telunjuk)
Tambah tiga belas ( buka tangan kiri jari manis dan
buka tangan kanan jari tengah, jari manis dan jari
kelingking)
Kurang dua (tutup jari kelingkinng dan jari manis)
78
Hasilnya tangan kiri terbuka jari telunjuk, jari tengah
dan jari manis (30), dan tangan kiri terbuka jari
telunjuk dan jari tengah (2). Dibaca 32.
Adapun proses belajar mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan
instrumen penelitian diantaranya: lembar pengamatan guru dan
siswa,dan catatan lapangan serta menyebar angket kepada
siswa.
a) Lembar pengamatan guru
Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati
kegiatan pembelajaran pada keterampilan atau
kemampuan guru dalam mengajar mata pelajaran
matematika melalui metode jarimatika. (Data pada
Lampiran Ke 15)
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika
No. Kemampuan guru dalam
mengajar
Kategori
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 Persiapan guru dalam mengajar 5 25%
2 Kemampuan guru dalam
menguasai kelas
1 5% 2 10%
3 Kemampuan guru dalam
membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi mengenai
jarimatika
4 20%
79
4 Ketepatan guru menggunakan
metode jarimatika dalam
pembelajaran
4 20%
5 Kemampuan guru dalam
menutup pelajaran
1 5% 3 15%
Jumlah 2 18
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses
pembelajaran dapat dikategorikan guru baik dalam
ketepatan menggunakan metode jarimatika terlihat pada
hasil pengamatan guru 70% pada kategori tinggi dan siswa
sudah dapat beradaptasi dengan metode jarimatika yang
telah dipelajari.
b) Lembar pengamatan siswa
Proses pembelajaran juga terdapat lembar
pengamatan siswa untuk mengukur aspek-aspek
keberhasilan dalam belajar. (Data pad Lampiran Ke 9)
Berikut data hasil pengamatan siswa pada
pembelajaran matematika menggunakan metode
jarimatika:
80
Tabel 4.15 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika secara individu
No
.
Nama Siswa Kategori
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 A 4 100%
2 B 1 25% 2 50% 1 25%
3 C 4 100%
4 D 1 25% 3 75%
5 E 4 100%
6 F 1 25% 3 75%
7 G 1 25% 3 75%
8 H 4 100%
9 I 4 100%
10 J 4 100%
11 K 4 100%
12 L 4 100%
13 M 1 25% 3 75%
14 N 1 25% 3 75%
15 O 4 100%
16 P 1 25% 3 75%
17 Q 4 100%
18 R 2 50% 1 25% 1 25%
19 S 4 100%
20 T 4 100%
Jumlah 9 57
Rata-rata 1 25% 2 75% 1 %
81
Tabel 4.15 Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Metode Jarimatika secara klasikal
No
.
Aspek yang Diamati Rendah Sedang Tinggi
1 2 3
F F F
1 Memahami angka lambang
bilangan
13 65% 7 35%
2 Mengenal konsep operasi hitung % 16 80% 4 20%
3 Mengenal lambang bilangan dalam
jarimatika
7 35% 13 65%
4 Dapat menggunakan jarimatika
dalam menghitung
3 15% 13 65% 4 20%
Berdasarkan lembar pengamatan siswa
menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap angka
lambang bilangan terdapat 13 siswa masih tergolong
kategori sedang atau 65% sedangkan 7 siswa tergolong
kategori tinggi atau 35%, pada pengenlan konsep operasi
hitung masih terdapat 16 siswa atau 80% masuk dalam
kategori sedang dan 4 siswa tergolong kategori tinggi atau
20% belum dapat aktif dalam pembelajaran atau 15%,
pengenalan lambang bilangan dalam jarimatika terdapat 7
siswa atau 35% masuk dalam kategori rendah dan 13
siswa atau 65% masuk dalam kategori sedang, dan pada
aspek penggunaan jarimatika untuk menghitung
penjumlahan dan pengurangan terdapat 3 siswa atau 15%
masih tergolong kategori rendah dan 13 siswa atau 65%
masuk dalam kategori rendah, dan 4 siswa atau 20%
termasuk kategori tinggi.
82
c) Angket umpan balik
Sebagai umpan balik kepada siswa dalam proses
pembelajaran matematika menggunakan metode
jarimatika diberikan angket umpan balik. (Data pada
Lampiran Ke 15)
Berikut data hasil penyebaran angket kepada siswa
kelas II MI Tarbiyatul Ulum:
Tabel 4.16 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Jarimatika secara individu
No. Nama Siswa Ya Tidak
F F
1 A 16 80% 3 15%
2 B 19 95
3 C 15 75% 4 20%
4 D 19 95%
5 E 18 90% 1 5%
6 F 19 95%
7 G 17 85% 2 10%
8 H 18 90% 1 5%
9 I 18 90% 1 5%
10 J 17 85% 2 10%
11 K 18 90% 1 5%
12 L 17 85% 2 10%
13 M 16 80% 3 15%
14 N 18 90% 1 5%
15 O 17 85% 2 10%
16 P 15 75% 4 20%
17 Q 15 75% 4 20%
18 R 17 85% 2 10%
19 S 19 95%
20 T 19 95%
Jumlah 365 1735 33 165
Rata-rata 18,25 86,75% 1,65 8,25
83
Tabel 4.17 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Metode Jarimatika Secara Klasikal
No. Butir soal Ya Tidak
F F
1 A 20 100%
2 B 20
3 C 19 95% 1 5%
4 D 19 95% 1 5%
5 E 18 90% 2 10%
6 F 19 95% 1 5%
7 G 18 90% 2 10%
8 H 18 90% 2 10%
9 I 19 95% 1 5%
10 J 19 95% 1 5%
11 K 19 95% 1 5%
12 L 18 90% 2 20%
13 M 17 85% 3 15%
14 N 16 80% 4 20%
15 O 16 80% 4 20%
16 P 16 80% 4 20%
17 Q 18 90% 2 10%
18 R 16 80% 4 20%
19 S 20 100%
Jumlah 345 1635 35 185
Rata-rata 18 86% 2 10%
d) Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai
Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) kelas II pada mata
pelajaran Matematika, yaitu 70.Berdasarkan hasil pre test
dan post test diperoleh data sebagai berikut:
84
Tabel 4. 18 Data Nilai Matematika Siswa Siklus III
Daftar Nilai Siklus III
No Nama Pre test Post test
1. A 85 90
2. B 75 80
3. C 65 70
4. D 90 90
5. E 80 85
6. F 90 95
7. G 75 80
8. H 70 80
9. I 85 90
10. J 85 85
11. K 60 70
12. L 80 85
13. M 80 90
14. N 65 80
15. O 65 85
16. P 65 85
17 Q 85 85
18 R 60 65
19 S 60 65
20 T 75 80
Jumlah 1495 1635
Nilai Rata-rata 74, 75 81,75
Jumlah siswa yang tuntas 13 siswa/65% 18 siswa/ 90%
Peningkatan yang terjadi 5 siswa/ 25%
Terlihat bahwa pada siklus III terdapat
peningkatan, pada nilai pretest terdapat 13 siswa yang
tuntas, dan 18 siswa yang tuntas dalam pelaksanaan post
test, hal ini sudah menunjukan 90% siswa dapat mencapai
nilai KKM dan sudah sesuai dengan peneliti harapkan.
4) Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus III lebih meningkat
dibandingkan dengan siklus II. Pada siklus III masih ada 2
siswa yang belum tuntas. Siswa yang belum tuntas ini adalah
85
siswa yang sama pada siklus II. Siswa tersebut memang perlu
bimbingan belajar tentang mata pelajaran matematika.
Refleksi pada siklus III yaitu didapatkan metode
pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran matematika
yaitu metode jarimatika karena semua siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Jarimatika (jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan
menggunakan jari tangan. Meskipun hanya menggunakan jari tangan,
tetapi dengan metode jarimatika mampu melakukan operasi bilangan
KaBuTaKu (Kali, Bagi, Tambah, Kurang) sampai dengan ribuan atau
mungkin lebih.
Jarimatika adalah sebuah cara sederhana dan menyenangkan
mengajar berhitung dasar kepada anak-anak. Dimulai dengan
memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan,
lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian mengajarkan cara
berhitung dengan jari-jari tangan. Proses diawali, dilakukan dan diakhiri
dengan gembira (Wulandani, 2007: 2).
Metode ini sangat mudah diterima anak, karena mudah dibawa
kemana-mana, dan tidak akan disita ketika ujian. Mempelajarinya pun
sangat mengasyikan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan
86
alatnya selalu tersedia bahkan saat ujian karena alatnya adalah jari tangan
kita sendiri.
Pembelajaran matematika pada siswa kelas II dapat meningkatkan
kompetensi berhitung cepat pada materi penjumlahan dan pengurangan,
sebagai inovasi baru dalam menghitung dengan menggunakan jari-jari
tangan, selain sebagai media bermain siswa juga dapat belajar dengan
menyenangkan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang hasil nilai pretest dan post test
dapat meningkatan kompetensi berhitung cepat materi penjumlahan dan
pengurangan pada siswa kelas II MI Tarbiyatul Ulum.
Kemampuan siswa dapat dilihat dari meningkatnya siswa yang
mencapai nilai KKM, seperti meningkatnya diagram pada setiap siklus.
Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I,
siklus II dan siklus III diperoleh data nilai matematika menggunakan
metode jarimatika.
1. Siklus I
Jarimatika adalah cara berhitung KaBaTaKu (Kali, Bagi,
Tambah, Kurang) dengan menggunakan jari tangan. Biasanya, anak-
anak paling takut dan paling tidak senang dengan pelajaran berhitung.
Namun, jarimatika menurut penuturan Septi Wulandani memberikan
solusi yang lain, sehingga berhitung menjadi lebih mudah dan
87
menyenangkan. Jarimatika paling efektif diajarkan pada anak usia
kanak-kanan (4-6 tahun) dan usia sekolah dasar (6-12 tahun).
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I ini, hasil
pre test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 6 siswa atau 30%,
dengan rata-rata kelas 59, 25 sedangkan hasil post test siswa yang
dapat mencapai KKM sebanyak 10 siswa atau 50% dengan rata-rata
kelas 66,0. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa
peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke
post testsebanyak 4 siswa atau 20%. Namun demikian, masih ada
siswa yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau 50%. Pelaksanaan
siklus I terdapat 1 siswa yang tidak masuk dikarenakan sakit. Anak
yang tidak masuk tersebut akan menyusul teman-temanya mengejar
nilai matematika pada siklus II. Oleh karena itu, perlu adanya
perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.
2. Siklus II
Sebuah cara sederhana dan menyenangkan mengajarkan
berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah jarimatika :
Dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang
konsep bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar,
kemudian mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari
tangan.Prosesnya diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira
(Wulandani, 2007: 2).
88
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus II ini,
hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 7 siswa atau
35%, dengan rata-rata kelas 67, 25 sedangkan hasil post test siswa
yang dapat mencapai KKM sebanyak 11siswa atau 55% dengan rata-
rata kelas 73,0. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa
peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke
post test sebanyak 4 siswa atau 20%. Namun demikian, masih ada
siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa atau 45%. Oleh karena itu,
perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.
3. Siklus III
Menurut penuturan Septi Wulandani jarimatika dapat
membantu anak dalam pelajran matematika, sehingga siswa tidak
phobia terhadap matematika. Selain itu, siswa yang belajar jarimatika
menjadi lebih percaya diri dan lebih tekun, hal ini dapat
meningkatkan kemampuan dalam berhitung penjummlahan dan
pengurangan dalam
matematika.(http://rustamfresh.wordpress.com/2012/0619)/metode-
jarimatika-sebagai inovasi dalam pembelajaran-matematika/)
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus IIII ini,
hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 13 siswa
atau 65%, dengan rata-rata kelas 74,75, sedangkan hasil post test
89
siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 18siswa atau 90% dengan
rata-rata kelas 81,75. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa
peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke
post test sebanyak 5 siswa atau 25%.
4. Data peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM per siklus
Data ini diperoleh dari hasil pengamatan terhadap siswa
pada siklus I, II dan III. Dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.18 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus
Kegiatan Pre test Post test Peningkatan
Siklus I 6 siswa/ 30% 10 siswa/50% 4 siswa/20%
Siklus II 7 siswa/35% 12 siswa/60% 5 siswa/25%
Siklus III 13siswa/65% 18 siswa/90% 7 siswa/25%
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Persiklus
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa siklus I
peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 4 siswa atau 20%, siklus II
0%
50%
100%
siklus Isiklus II
siklus III
siklus I siklus II siklus III
Pretest 30% 35% 65%
post Test 50% 60% 90%
Peningkatan 20% 25% 25%
90
peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 5 siswa atau 25%. Siklus III
peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 7 siswa atau 25%.
Meningkatnya kompetensi berhitung cepat matematika pada materi
penjumlahan dan pengurangan karena motivasi siswa yang sangat tinggi
pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode jarimatika.
Diperlukan sebuah metode pembelajaran yang tepat yang dapat
memberikan semangat siswa dalam belajar matematika khususnya pada
berhitung cepat penjumlahan dan pengurangan. Melalui proses belajar
yang di alami siswa sendiri maka siswa menjadi tertarik, sehingga tumbuh
minat dan kreativitas untuk belajar.
Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan
permasalahanpembelajaran yang ada adalah dengan metode jarimatika
yaitu suatu metode berhitung cepat dengan menggunakan jari-jari tangan.
Harapan setelah diterapkanmetode jarimatika, maka pemahaman siswa
terhadap materi berhitung cepat akan meningkat.
Didapatkan siswa yang aktif pada setiap pembelajaran akan tetapi
siswa tersebut belum bisa mendapatkan nilai sesuai dengan KKM. Siswa
tersebut tetap harus mendapatkan remidial. Remidial dapat dilakukan
dengan menambah waktu belajar siswa atau memberikan soal-soal pada
siswa tersebut.
91
Setelah diterapkannya metode jarimatika kepada siswa kelas II
MI Tarbiyatul Ulum, peneliti menyebarkan angket umpan balikuntuk
memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan jawaban yang telah
disediakan dengan keinginan mereka setelah mendapat metode jarimatika
pada pelajaran matematika.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode jarimatika yang dilaksanakan pada siswa kelas II semester I
MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2013/2014, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
matematika menggunakan metode jarimatika dapat meningkatan kompetensi
berhitunga cepat materi penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas II.
Hal tersebut ditandai dengan peningkatan nilai matematika pada setiap siklus
yaitu siklus I rata-rata kelas dari nilai post testyang diperoleh adalah 66,00
dengan kategori kurang dari nilai KKM yang ditetapkan, pada siklus II rata-
rata kelas dari nilai post test yang diperoleh adalah 73, 00 dengan kategori
baik, dan pada siklus III rata-rata kelas dari nilai post test yang diperoleh
adalah 81, 75 dengan kategori sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang diperoleh, maka
terdapat beberapa saran diantaranya:
1. Bagi Guru
Setelah diterapkan metode jarimatika pada mata pelajaran matematika
guru dapat menggunakan metode jarimatika untuk menunjang
penjumlahan dan pengurangan maupun perkalian pada materi mata
pelajaran matematika yang lain, seperti menghitung bangun ruang,
dan lain sebagainya.
93
2. Bagi Siswa
a. Siswa bisa lebih aktif dalam pembelajaran matematika, bukan hanya
pada salah satu guru saja namun semua kepada guru pun harus bisa
memperhatikan dengan baik.
b. Siswa dapat meningkatkatkan kemampuan dalam berhitung
matematika.
3. Bagi Sekolah
4.
Melalui metode jarimatika pada siswa sekolah dapat mengikut sertakan
siswa dalam lomba kejuaraan olimpiade matematika sehingga siswa lebih
bersemangat dalam belajar
Daftar Pustaka
Asmani, Jamal M. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional.
Jogjakarta: Power Books (Ihdina)
____________. 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: Diva Press
Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Indeks
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
______. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi . Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
______. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Mustoha, Amin. 2008. Senang Matematika untuk SD/ MI Kelas II. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional
Mutijah. 2009. Bilangan dan Aritmatika PGMI dan PGSD. Purwokerto: PT.
Grafindo Litera Media
Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Rustam, 2012. Metode Jarimatika Sebagai Inovasi dalam Pembelajaran
Matematika (Online) (http://rustamfresh.wordpress.com/
2012/0619)/metode-jarimatika-sebagai inovasi dalam pembelajaran-
matematika/)
Sudjana, Nana. 1988. Metoda Statiska. Bandung: Rajawali Perss
Suharsimi, Arikunto. 1990. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Bumi Aksara
Suyadi. 2010. Panduan Peneitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press
Wiraatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Wulandani, Septi Peni. 2008. Jarimatika Penambahan dan Pengurangan. Jakarta:
PT Kawan Pustaka
Lampiran Ke- 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Siklus I
Madrasah : MI Tarbiyatul Ullum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu :4 35 menit
A. Standar Kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
B. Kompetensi Dasar
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Membaca dan menggunakan simbol (penjumlahan),
(pemgurangan) , dan (sama dengan).
2. Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru siswa dapat membaca simbol
(penjumlahan), (pengurangan), dan (sama dengan).
2. Dengan penjelasan guru siswa dapat menggunakan simbol
(penjumlahan), (pengurangan) , dan (sama dengan)
3. Dengan penjelasan guru, siswa diharapkan mampu mengingat fakta
dasar penjumlahan dan pengurangan.
4. Dengan berlatih mengerjakan soal-soal, siswa dapat berhitung cepat
dalam penjumlahan dan pengurangan.
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
1. Percaya diri
2. Tanggung jawab
3. Kreatif
4. Disiplin
F. Materi Ajar
Penjumlahan dan pengurangan bilangan.
- Membaca dan menggunakan simbol (penjumlahan),
(pengurangan) , dan (sama dengan)
Dua ditambah satu sama dengan tiga
2 tiga 1 = 3
Tiga dikurangi satu sama dengan dua
3 1 = 2
- Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan
2 1 = 3
2 1 = 1
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
4. Jarimatika
5. Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
1) Salam
2) Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan)
3) Absensi
4) Apersepsi
5) Guru mengingatkan penjumlahan dengan konsep dasar.
6) Siswa mengerjakan Pre Tes
2. Kegiatan Inti
1) Sebelum mempelajari jarimatika, siswa terlebih dahulu perlu
memahami angka atau bilangan.
1 2 3
2) Kenalkan siswa dengan komsep operasi penjumlahan dan
pengurangan.
+ =
3 1 4
- =
2 1 1
3) Ajak siswa untuk bernyanyi “suka hati”
4) Kenalkan lambang-lambang yang digunakan di dalam jarimatika.
Awali dengan tangan kanan yang menunjukan satuan 1 – 9, dan
tangan kiri menunjukan puluhan 10 – 90.
5) Ajak siswa untuk mendemonstrasikan formasi jari taangan yang
menunjukan angka-angka itu.
Contoh: satu....TU! dua... KRESS! tiga ...CREP!
empat... TAP! Lima...JOSS! enam ...DOR!
tujuh...BHEM! delapan...NYAM!
Sembilan..DAA !
6) Melakukan operasi tambahan Tambah – Kurang (TaKu) denagn
menggunakan tangan kanan.
7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal
yang belum dipahami
8) Siswa mengerjakan Post Tes
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran
b. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran.
c. Guru mengucapakan salam.
I. Sumber Belajar
- Terampil Berhitung Matematika untuk SD/ MI kelas II, hal. 25-27
J. Evaluasi
Teknik : tes tertulis
Bentuk soal instrument
Kerjakan soal dibawah ini!
Pertemuan pertama:
1. 13 + 11 = ....
2. 24 – 12 = ....
3. 10 + 3 = ....
4. Adi memiliki 1 kelinci, kemudian ayahnya membelikan adi 5
kelinci lagi. Berapakan kelinci adi sekarang?
5. Di meja ada 7 buah jeruk, dan ibu menambahkan 2 jeruk lagi ada
berapa jumlah jeruk yang ada di meja?
Pertemuan ke 2
1. 21 + 2 = ....
2. 54 – 4 = ....
3. Di kebun pak kumis terdapat 8 buah tomat, kemudian pak kumis
memetik 3 buah tomat. Berapa tomat yang ada di kebun pak
kumis?
4. Yani memiliki 9 pensil, kemudian Yani memberikan 4 pensil
kepada adiknya. Berapa pensil yang dimiliki Yani?
5. Unyil mempunyai 6 kelereng, kemudian pak ogah memberikan
unyil 3 kelereng. Unyil mempunyai berapa kelereng?
KUNCI JAWABAN
Pertemuan ke- 1
1. 13 + 11
Penjumlahan 13 + 11 = 24
a. Tangan kiri Tangan kiri dibuka jari telunjuk (10) dan tangan kanan
dibuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (3)
b. Tangan kiri dibuka jari tengah (+10) dan tangan kanan dibuka jari
kelingking (+1)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka dua jari (20) dan tangan kanan
terbuka empat (4) yang dibaca 24.
2. 24 – 12
Pengurangan 24-12= 12
a. 24 dilambangkan tangan kiri buka jari telunjuk dan jari tengah (20),
tangan kanan buka jari kelingking sampai jari telunjuk (4)
b. Dikurang 12: jari kiri: tutup jari tengah (-10), jari kanan: tutup jari
kelingking dan jari manis (-2)
c. Hasilnya, jari kiri terbuka hanya jari telunjuk (10) dan jari kanan
terbuka hanya jari telunjuk dan jari tengah (2) yang dibaca 12
3. 10 + 3
Penjumlahan 10 + 3 = 13
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk (+10).
b. Tangan kanan dibuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis
(3)
c. Hasilnya tangan kiri terbuka ibu jari dan tangan kanan terbuka
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (13)
4. 1 + 5
Penjumlahan 1 + 5 = 6
a. Tangan kanan dibuka jari telunjuk (+1), dan buka ibu jari (5)
b. Hasilnya, tangan kanan terbuka dua jari, jari telunjuk dan ibu
jari, melambangkan angka 6.
5. 7 + 2
Penjumlahan 7 + 2 = 9
a. Tangan kanan dibuka jari telunjuk, dan ibu jari (+7), dan buka
jari manis dan jari kelingking (2).
b. Hasilnya, tangan kannan terbuka lima jari, melambangkan
angka 9.
Pertemuan ke-2
1. 21 + 2
Penjumlahan 21 + 2 = 23
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk dan jari tengah dan tangan
kanan dibuka ibu jari (+21)
b. Tangan kanan dibuka jari tengah dan jari manis(2)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka, jari tengah dan jari telunjuk (20)
dan tangan kanan terbuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari
manis (3) yang dibaca 23.
2. 54 – 4
Pengurangan 54 – 4 = 50
a. Tangan kiri terbuka ibu jari (50) dan tangan kanan terbuka
jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking (4)
b. Di kurang 4: tangan kanan tutup jari telunjuk jari tengah, jari
manis, dan jari telunjuk(-4)
c. Hasilnya, hanya tangan kiri,ibu jari yang terbuka, dibaca 50.
3. 8 – 3
Pengurangan 8 – 3= 5
a. Tangan kanan dibuka, ibu jari, jari telujuk, jari manis, dan jari
manis (8), kemudian tutup jari manis, jari tengah, dan jari
telunjuk (-3).
b. Hasilnya, tangan kanan terbuka ibu jari, melambangkan angka
5.
4. 9 – 4
Pengurangan 9 – 4= 5
a. Tangan kanan terbuka semua jari-jari (9), kemudian tutup jari
kelingking, jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk (-4)
b. Hasilnya, tangan kanan hanya terbuka ibu jari, melambangkan
angka 5
5. 6 + 3
Penjumlahan 6 + 3= 9
a. Tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (+6) dan jari
tengah, jari manis, dan jari kelingking (3).
b. Hasilnya, tangan kanan semua terbuka, melambangkan angka
9.
Penilaian
Benar x 20 = 5 x 20 =100
Pabelan , 24 Oktober 2013
Guru Kelas Peneliti
Siti Kholidah S.Pd.I Unik Widyastuti
NIP. NIM. 115 090 14
Lampiran Ke- 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Siklus II
Madrasah : MI Tarbiyatul Ullum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu :4 35 menit
A. Standar Kompetensi : Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan
bilangan sampai 500
B. Kompetensi Dasar : Melakukan Penjumlahan dan Pengurangn bilangan
sampai 500
C. Indikator Kompetensi :
1. Penggunaan Simbol +(penjumlahan), - (pengurangan), dan = (sama
dengan)
2. Mengingat fakta dasar penjumlahan dan pengurangan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru siswa dapat menggunakan simbol
(penjumlahan), (pengurangan), dan (sama dengan).
2. Dengan penjelasan guru, siswa diharapkan mampu mengingat fakta
dasar penjumlahan dan pengurangan.
3. Dengan berlatih mengerjakan soal-soal, siswa dapat berhitung cepat
dalam penjumlahan dan pengurangan.
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
1. Percaya diri
2. Tanggung jawab
3. Kreatif
4. Disiplin
F. Materi Ajar
Penjumlahan dan pengurangan bilangan.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
4. Jarimatika
5. Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Salam
b. Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan)
c. Absensi
d. Apersepsi
e. Guru mengingatkan penjumlahan dengan konsep dasar.
f. Siswa mengerjakan Pre Tes
2. Kegiatan Inti
a. Sebelum mempelajari jarimatika, guru terlebih dahulu
mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan.
Kenalkan kembali lambang-lambang yang digunakan dalam jarimatika.
Tangan kanan digunakan untuk satuan1-9.
Kemudian tangan kiri yang menunjukan puluhan 10-90
b. Ajak anak untuk bergembira, dengan mendemonstrasikan
formasi tangan yang menunjukan angka-angka itu.
Satu... TU! Dua... KRESS! Tiga... CREP!
Empat... TAP! Lima... JOSS! Enam... DOR!
Tujuh... BHEM! Delapan... NYAM! Sembilan... DAA!
c. Melakukan operasi Tambah-Kurang (Ta-Ku).
2 + 2
Dibaca: tambah dua BUKA, tambah dua Buka, oke.
Hasilnya adalah 4.
3 - 1
Dibaca: Tambah tiga BUKA, kurang satu TUTUP, oke.
Hasilnya adalah 2
3 + 1 – 2
Dibaca: Tambah tiga BUKA, tambah satu BUKA, Kurang
dua TUTUP, oke.
Hasillnya adalah 2.
Cara ini juga berlaku untuk puluhan.
20 + 10
Dibaca: Tambah dua puluh BUKA, tambah sepuluh BUKA, oke.
- Ajarkan anak untuk bermain dengan kedua tangan.
21 + 13 – 2
Dibaca:
- tambah dua puluh satu(tambah dua puluh buka, tambah satu buka)
- tambah tiga belas (tambah sepuluh buka, tambah tiga buka)
- Kurang dua tutup, oke.
- Hasilnya adalah: 32
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal
yang belum dipahami
e. Siswa mengerjakan Post Tes
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran
b. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran.
c. Guru mengucapakan salam.
I. Sumber Belajar
- Terampil Berhitung Matematika untuk SD/ MI kelas II, hal. 25-27
J. Evaluasi
Teknik : tes tertulis
Bentuk soal instrument
Kerjakan soal dibawah ini!
Pertemuan pertama:
1. 37 + 25 = ....
2. 49 – 23 = ....
3. 10 + 34= ....
4. Pak Harto memetik 29 jambu,
5. diberikan kepada tetangga 16 jambu.
6. Berapa jambu yang masih ada?
7. Bu Ida membeli 87 roti,
8. untuk hidangan rapat 33 roti,
untuk hidangan rapat 41 roti.
Berapa roti yang masih dimiliki Ibu Ida?
Pertemuan ke 2
1. 75 – 27 + 36 = ....
2. 14 – 7 + 2 = ....
3. Pak Ardi mempunyai 63 sapi,
Dijual 16 sapi
4. Berapa sapi pak ardi sekarang?
5. Di toko Maju tersedia 86 jam,
Kemudian terjual sebanyak 27 jam
Toko tersebut mendapat kiriman 45 jam.
Berapa banyak jam tersedia di toko Maju?
E. Rafli mempunyai 38 kelereng
Kakaknya memberi 17 kelereng
kemudian diberikan temannya sebanyak 24 kelereng?
Berapa kelereng rafli sekarang?
KUNCI JAWABAN
Pertemuan ke- 1
1. 37 + 12 = ....
Penjumlahan 37 + 12= 49
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (30) dan
tangan kanan dibuka ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah (7)
b. Tangan kiri dibuka jari kelingking (10) dan tangan kanan dibuka jari
manis dan jari tengah (+2)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka empat jari (40) dan tangan kanan
terbuka lima jari (9) yang dibaca 49.
2. 49 – 23
Pengurangan 49 – 23 = 26
a. 49 dilambangkan tangan kiri buka jari telunjuk dan jari tengah, jari manis
dan jari kelingking(40), tangan kanan buka jari ibu jari sampai ibu jari (9)
b. Dikurang 23: jari kiri: tutup jari telunjuk dan jari tengah (-20), jari kanan:
tutup jari tengah, jari manis dan jari jari kelingking (3)
c. Hasilnya, jari kiri terbuka hanya jari jari manis dan jari kelingking (20)
dan jari kanan terbuka hanya ibu jari dan jari telunjuk (6) yang dibaca 26
3. 10 + 34
Penjumlahan 10 + 34 = 44
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk (+10).
b. Tangan kiri dibuka jari tengah, jari manis dan jari kelingking (30),
dan tangan kanan terbuka jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan
jari kelingking (4)
c. Hasilnya tangan kiri terbuka jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan
jari kelingking (40 )dan tangan kanan terbuka jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis dan jari kelingking (4) dibaca 44.
4. 29 - 16 = ....
Penjumlahan 29 - 16 = 13
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk dan jari tengah (20), dan jari kanan
terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari
kelingking (9)
b. Tangan kiri ditutup jari manis (10) dan tangan kanan tutup ibu jari
dan jari telunjuk (16)
c. Hasilnya, tangan kanan terbuka jari telunjuk (10), dan tangan kanan
terbuka tiga jari, jari tengah, jari manis dan jari kelingking (3)
dibaca 13
5. 87 – 10 - 11
Pengurangan 87 – 10 – 11 = 14
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telunjuk jari tengah dan jari manis
(80), dan tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah
(7)
b. Tangan kiri ditutup jari manis (10)
c. Tangan kiri di tutup jari tengah (10) tangan kanan tutup jari tengah
(1)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6), dibaca 66
Pertemuan ke-2
1. 75 – 20 + 12 = ...
Campuran 75 - 20 + 12 = 67
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telnjuk, dan jari tengah (70) dan tangan
kanan dibuka ibu jari (5)
b. Tangan kanan ditutup jari telunjuk dan jari tengah (-20)
c. Tangan kanan dibuka jari telunjuk (+10) dan tangan kiri dibuka jari
telunjuk dan jari manis (2)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka, ibu jari dan jari telunjuk (60) dan tangan
kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah (7) dibaca 67.
2. 14 – 10 + 2
Campuran 14 – 10 + 2 =6
a. Tangan kiri terbuka ibu jari (10) dan tangan kanan terbuka jari
telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking (4)
b. Di kurang 10: tangan kanan tutup ibu jari (-10)
c. Tangan kanan dibuka dua jari (+2)
d. Hasilnya tngan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk dibaca 6
3. 63 – 53 = ...
Pengurangan 63 – 53= 10
a. Tangan kanan dibuka, ibu jari, dan jari telunjuk (60), dan tangan kanan
terbuka jari telunjuk, jari tengah dan jari manis (3)
b. Di kurang 50: tangan kanan ditutup ibu jari (-50) dan tangan kanan
ditutup jari telunjuk, jari tengah dan jari manis (3)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka ibu jari, melambangkan angka 10.
4. 86 – 20 + 10
Campuran 86 – 20 + 10 = 76
a. Tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis
(80), kemudian tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6)
b. Dikurang 20: tangan kiri ditutup jari telunjuk dan jari tengah.
c. Tangan kiri dibuka jari telunjuk (+10)
d. Hasilnya terbuka ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah (70) dan tangan
kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6) dibaca 67
5. 26 – 21
Penjumlahan 26 + 21= 3
a. Tangan kanan terbuk jari telunjuk dan jari manis (+20) dan tangan
kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6)
b. Tangan kanan ditutup ibu jari dan jari manis(-20) dan tangan kanan
ditutup jari telunjuk (1)
c. Hasilnya, tangan kanan terbuka jari telunjuk, jari tengah dan jari manis
dibaca 3
Penilaian
Benar x 20 = 5 x 20 =100
Pabelan , 31 Oktober 2013
Guru Kelas Peneliti
Siti Kholidah S.Pd.I Unik Widyastuti
NIP. NIM. 115 090 14
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Sukron Hakim S. HI
NIP.
Lampiran ke- 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Siklus III
Madrasah : MI Tarbiyatul Ullum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu :4 35 menit
A. Standar Kompetensi
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
B. Kompetensi Dasar
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Penggunaan simbol ( ), (pengurangan), dan
(sama dengan)
2. Dapat menjumlah dan mengurangi dengan satu bilangan dan dua
bilangan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru siswa dapat membaca simbol
(penjumlahan), (pengurangan), dan (sama dengan).
2. Dengan penjelasan guru siswa dapat menggunakan simbol
(penjumlahan), (pengurangan) , dan (sama dengan)
3. Dengan penjelasan guru, siswa diharapkan mampu mengingat fakta
dasar penjumlahan dan pengurangan.
4. Dengan berlatih mengerjakan soal-soal, siswa dapat berhitung cepat
dalam penjumlahan dan pengurangan.
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
1. Percaya diri
2. Tanggung jawab
3. Kreatif
4. Disiplin
F. Materi Ajar
Penjumlahan dan pengurangan bilangan.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
4. Jarimatika
5. Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Salam
b. Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan)
c. Absensi
d. Apersepsi
e. Guru mengingatkan penjumlahan dengan konsep dasar.
f. Siswa mengerjakan Pre Tes
d. Kegiatan Inti
1. Sebelum mempelajari jarimatika, guru terlebih dahulu
mengingatkan pelajaran yang telah diajarkan.
Kenalkan lambang-lambang yang digunakan didalam jarimatika.
Tangan kanan digunakan untuk satuan1-9.
Kemudian tangan kiri yang menunjukan puluhan 10-90
2. Ajak anak untuk bergembira, dengan mendemonstrasikan formasi
tangan yang menunjukan angka-angka itu.
Satu... TU! Dua... KRESS! Tiga... CREP!
Empat... TAP! Lima... JOSS! Enam... DOR!
Tujuh... BHEM! Delapan... NYAM! Sembilan... DAA!
3. Melakukan operasi Tambah-Kurang (Ta-Ku).
2 + 2
Formasi jarimatikanya adalah:
Dibaca: tambah dua BUKA, tambah dua Buka, oke.
Hasilnya adalah 4.
3 - 1
Formasi Jarimatikanya adalah:
Dibaca: Tambah tiga BUKA, kurang satu TUTUP, oke.
Hasilnya adalah 2
3 + 1 – 2
Formasi jarimatikanya adalah:
Dibaca: Tambah tiga BUKA, tambah satu BUKA, Kurang
dua TUTUP, oke.
Hasillnya adalah 2.
Cara ini juga berlaku untuk puluhan.
20 + 10
Formasi jarimatikanya adalah
Dibaca: Tambah dua puluh BUKA, tambah sepuluh BUKA, oke.
- Ajarkan anak untuk bermain dengan kedua tangan.
21 + 13 – 2
Dibaca:
- Tambah dua puluh satu(tambah dua puluh buka, tambah satu buka)
- Tambah tiga belas (tambah sepuluh buka, tambah tiga buka)
- Kurang dua tutup, oke.
- Hasilnya adalah: 32
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal yang belum dipahami
b. Siswa mengerjakan Post Tes
4. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran
b. Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran.
c. Guru mengucapakan salam.
6. Sumber Belajar
- Terampil Berhitung Matematika untuk SD/ MI kelas II, hal. 25-27
7. Evaluasi
Teknik : tes tertulis
Bentuk soal instrument
Kerjakan soal dibawah ini!
Pertemuan pertama:
1. 54 – 4 = ....
2. 87 – 10 – 11 = ....
3. 18 + 11 – 5 = ....
4. 75 - 20 + 12 = ....
5. 13 + 11
Pertemuan ke 2
1. 25 – 10 = ....
2. 48 – 26 = ....
3. 87 – 10 – 11 = ....
4. 75 – 20 + 12 = ....
5. 86 – 20 + 10 = ....
KUNCI JAWABAN
Pertemuan ke- 1
1. 54 – 4
Pengurangan 54 – 4 = 50
a. Tangan kiri terbuka ibu jari (50) dan tangan kanan terbuka jari
telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking (4)
b. Di kurang 4: tangan kanan tutup jari telunjuk jari tengah, jari
manis, dan jari telunjuk(-4)
c. Hasilnya, hanya tangan kiri,ibu jari yang terbuka, dibaca 50.
2. 87 – 10 - 11
Pengurangan 87 – 10 – 11 = 66
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telunjuk jari tengah dan jari manis
(80), dan tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, dan jari
tengah (7)
b. Tangan kiri ditutup jari manis (10)
c. Tangan kiri di tutup jari tengah (10) tangan kanan tutup jari
tengah (1)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6), dibaca 66
3. 18 + 11 – 5 =
Campuran 18 + 11 – 5 = 2
a. tangan kiri di buka jari jari telunjuk (10) dan tangan kiri dibuka
ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis (8)
b. tangan kiri dibuka jari tengah dan tangan kanan dibuka jari
kelingking (11)
c. dikurang 5: tangan kiri ditutp ibu jari
d. hasilnya tangan kanan terbuka jari telunjuk dan jari tengah
dibaca 2
4. 75 - 20 + 12 = ....
Campuran 75 - 20 + 12 = 67
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telnjuk, dan jari tengah (70)
dan tangan kanan dibuka ibu jari (5)
b. Tangan kanan ditutup jari telunjuk dan jari tengah (-20)
c. Tangan kanan dibuka jari telunjuk (+10) dan tangan kiri dibuka
jari telunjuk dan jari manis (2)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka, ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah (7)
dibaca 67.
5. 13 + 11
Penjumlahan 13 + 11 = 24
a. Tangan kiri Tangan kiri dibuka jari telunjuk (10) dan tangan
kanan dibuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (3)
b. Tangan kiri dibuka jari tengah (+10) dan tangan kanan dibuka jari
kelingking (+1)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka dua jari (20) dan tangan kanan
terbuka empat (4) yang dibaca 24.
Pertemuan ke-2
1. 25 – 10 = ....
Pengurangan 25 – 10 = 15
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk dan jari tengah (20) dan
tangan kanan dibuka ibu jari (5)
b. Dikurang 10: tangan kiri ditutup jari tengah.
c. Hasilnya yang terbuka jari telunjuk dan tangan kanan
terbuka ibu jari dibaca 15.
2. 48 – 26 = ....
Pengurangan 48 – 26 = 22
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk, jari tengah, jari manis
dan jari kelingking (40) dan tangan kanan dibuka buka
ibu jari jari telunjuk, jari tengah dan jari manis (8)
b. Dikurang 26: tangan kiri ditutup jari kelingking dan jari
manis (20) dan tangan kanan ditutup ibu jari dan jari
telunjuk(6)
c. Hasilnya tangan kiri jari telunuk dan jari tengah terbuka
(20), dan tangan kiri terbuka jari tengah dan jari manis (2)
dibaca 22
3. 87 – 10 - 11
Pengurangan 87 – 10 – 11 = 14
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telunjuk jari tengah dan jari
manis (80), dan tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, dan
jari tengah (7)
b. Tangan kiri ditutup jari manis (10)
c. Tangan kiri di tutup jari tengah (10) tangan kanan tutup jari
tengah (1)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6), dibaca 66
4. 75 – 20 + 12 = ...
Campuran 75 - 20 + 12 = 67
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telnjuk, dan jari tengah (70)
dan tangan kanan dibuka ibu jari (5)
b. Tangan kanan ditutup jari telunjuk dan jari tengah (-20)
c. Tangan kanan dibuka jari telunjuk (+10) dan tangan kiri
dibuka jari telunjuk dan jari manis (2)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka, ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah (7)
dibaca 67.
5. 86 – 20 + 10
Campuran 86 – 20 + 10 = 76
a. Tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis
(80), kemudian tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6)
b. Dikurang 20: tangan kiri ditutup jari telunjuk dan jari tengah.
c. Tangan kiri dibuka jari telunjuk (+10)
d. Hasilnya terbuka ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah (70) dan tangan
kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6) dibaca 67
Penilaian
Benar x 20 = 5 x 20 =100
Pabelan ,14 November 2013
Guru Kelas Peneliti
Siti Kholidah S.Pd.I Unik Widyastuti
NIP. NIM. 115 090 14
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Sukron Hakim S. HI
Lampiran Ke 4
Soal Latihan Matematika Menggunakan Metode Jarimatika
Siklus I
Pertemuan pertama:
1. 13 + 11 = ....
2. 24 – 12 = ....
3. 10 + 3 = ....
4. Adi memiliki 1 kelinci, kemudian ayahnya membelikan adi 5 kelinci
lagi. Berapakan kelinci adi sekarang?
5. Di meja ada 7 buah jeruk, dan ibu menambahkan 2 jeruk lagi ada
berapa jumlah jeruk yang ada di meja?
Pertemuan ke 2
1. 21 + 2 = ....
2. 54 – 4 = ....
3. Di kebun pak kumis terdapat 8 buah tomat, kemudian pak kumis
memetik 3 buah tomat. Berapa tomat yang ada di kebun pak kumis?
4. Yani memiliki 9 pensil, kemudian Yani memberikan 4 pensil kepada
adiknya. Berapa pensil yang dimiliki Yani?
5. Unyil mempunyai 6 kelereng, kemudian pak ogah memberikan unyil
3 kelereng. Unyil mempunyai berapa kelereng?
KUNCI JAWABAN
Pertemuan ke- 1
1. 13 + 11
Penjumlahan 13 + 11 = 24
a. Tangan kiri Tangan kiri dibuka jari telunjuk (10) dan tangan kanan
dibuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (3)
b. Tangan kiri di buka jari tengah (+10) dan tangan kanan di buka jari
keling king (+1)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka dua jari (20) dan tangan kanan
terbuka empat (4) yang dibaca 24.
2. 24 – 12
Pengurangan 24-12= 12
a. 24 dilambangkan tangan kiri buka jari telunjuk dan jari tengah (20),
b. Tangan kanan buka jari kelingking sampai jari telunjuk (4)
c. Dikurang 12: jarikiri: tutupjaritengah (-10), jarikanan:
d. Tutup jari kelingking dan jari manis (-2)
e. Dan jari kanan terbuka hanya jari telunjuk dan jari tengah (2) yang
dibaca 12
3. 10 + 3
Penjumlahan 10 + 3 = 13
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk (+10).
b. Tangan kanan dibuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (3)
c. Hasilnya tangan kiri terbuka ibu jari dan tangan kanan terbuka jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis (13)
4. 1 + 5
Penjumlahan 1 + 5 = 6
a. Tangan kanan dibuka jari telunjuk (+1), dan buka ibu jari (5)
b. Hasilnya, tangan kanan terbuka dua jari, jari telunjuk dan ibu jari,
melambangkan angka 6.
5. 7 + 2
Penjumlahan 7 + 2 = 9
a. Tangan kanan dibuka jari telunjuk, dan ibu jari (+7), dan buka jari
manis dan jari kelingking (2).
b. Hasilnya, tangan kannan terbuka lima jari, melambangkan angka 9.
Pertemuan ke-2
1. 21 + 2
Penjumlahan 21 + 2 = 23
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk dan jari tengah dan tangan kanan
dibuka ibu jari (+21)
b. Tangan kanan dibuka jari tengah dan jari manis(2)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka, jari tengah dan jari telunjuk (20) dan
tangan kanan terbuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (3)
yang dibaca 23.
2. 54 – 4
Pengurangan 54 – 4 = 50
a. Tangan kiri terbuka ibu jari (50) dan tangan kanan terbuka jari
telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking (4)
b. Di kurang 4: tangan kanan tutup jari telunjuk jari tengah, jari manis,
dan jari telunjuk(-4)
c. Hasilnya, hanya tangan kiri,ibu jari yang terbuka, dibaca 50.
3. 8 – 3
Pengurangan 8 – 3= 5
a. Tangan kanan dibuka, ibu jari, jari telujuk, jari manis, dan jari manis
(8), kemudian tutup jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk (-3).
b. Hasilnya, tangan kanan terbuka ibu jari, melambangkan angka 5.
4. 9 – 4
Pengurangan 9 – 4= 5
a. Tangan kanan terbuka semua jari-jari (9), kemudian tutup jari
kelingking, jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk (-4)
b. Hasilnya, tangan kanan hanya terbuka ibu jari, melambangkan angka
5
5. 6 + 3
Penjumlahan 6 + 3= 9
a. Tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (+6) dan jari tengah,
jari manis, dan jari kelingking (3).
b. Hasilnya, tangan kanan semua terbuka, melambangkan angka 9.
Lampiran Ke- 5
Soal Latihan Matematika Menggunakan Metode Jarimatika
Siklus II
Pertemuan pertama:
1. 37 + 12 = ....
2. 49 – 23 = ....
3. 10 + 34= ....
4. Pak Harto memetik 29 jambu,
diberikan kepada tetangga 16 jambu.
Berapa jambu yang masih ada?
5. Bu Ida membeli 87 roti,
untuk hidangan rapat 10 roti,
untuk hidangan rapat 11 roti.
Berapa roti yang masih dimiliki Ibu Ida?
Pertemuan ke 2
1. 175 – 20 + 12 = ....
2. 14 – 7 + 2 = ....
3. Pak Ardi mempunyai 63 sapi,
Dijual 53 sapi
Berapa sapi pak ardi sekarang?
4. Di toko Maju tersedia 86 jam,
Kemudian terjual sebanyak 20 jam
Toko tersebut mendapat kiriman 10 jam.
Berapa banyak jam tersedia di toko Maju?
5. Rafli mempunyai 26 kelereng
Kakaknya memberi 21 kelereng
kemudian diberikan temannya sebanyak 24 kelereng?
Berapa kelereng rafli sekarang?
KUNCI JAWABAN
Pertemuan ke- 1
1. 37 + 12 = ....
Penjumlahan 37 + 12= 49
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (30) dan
tangan kanan dibuka ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah (7)
b. Tangankiridibukajarikelingking (10) dan
tangankanandibukajarimanis dan jari tengah (+2)
c. Hasilnya, tangankiriterbukaempatjari (40)
dantangankananterbukalima jari (9) yang dibaca49.
2. 49 – 23
Pengurangan49 – 23 = 26
a. 49 dilambangkan tangan kiri buka jari telunjuk dan jari tengah, jari
manis dan jari kelingking(40), tangan kanan buka jari ibu jari
sampai ibu jari (9)
b. Dikurang 23: jari kiri: tutupjari telunjuk dan jari tengah (-20), jari
kanan: tutup jari tengah, jari manis dan jari jari kelingking (3)
c. Hasilnya, jari kiri terbuka hanya jari jari manis dan jari kelingking
(20) dan jari kanan terbuka hanya ibu jari dan jari telunjuk (6) yang
dibaca 26
3. 10 + 34
Penjumlahan 10 + 34 = 44
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk (+10).
b. Tangan kiri dibuka jari tengah, jari manis dan jari kelingking (30),
dan tangan kanan terbuka jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan
jari kelingking (4)
c. Hasilnya tangan kiri terbuka jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan
jari kelingking(40 )dan tangan kanan terbuka jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis dan jari kelingking (4) dibaca 44.
4. 29 - 16 = ....
Penjumlahan 29 - 16 = 13
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk dan jari tengah (20), dan jari kanan
terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari
kelingking (9)
b. Tangan kiri ditutup jari manis (10) dan tangan kanan tutup ibu jari
dan jari telunjuk (16)
c. Hasilnya, tangan kanan terbuka jari telunjuk (10), dan tangan kanan
terbuka tiga jari, jari tengah, jari manis dan jari kelingking (3)
dibaca 13
5. 87 – 10- 11
Pengurangan 87 – 10 – 11 = 14
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telunjuk jari tengah dan jari manis
(80), dan tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah
(7)
b. Tangan kiri ditutup jari manis (10)
c. Tangan kiri di tutup jari tengah (10) tangan kanan tutup jari tengah
(1)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6), dibaca 66
Pertemuan ke-2
1. 75 – 20 + 12 = ...
Campuran 75 - 20+ 12 = 67
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telnjuk, dan jari tengah (70) dan
tangan kanan dibuka ibu jari (5)
b. Tangan kanan ditutup jari telunjuk dan jari tengah(-20)
c. Tangan kanan dibuka jari telunjuk (+10) dan tangan kiri dibuka jari
telunjuk dan jari manis (2)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka, ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah (7) dibaca
67.
2. 14 – 10 + 2
Campuran 14 – 10 + 2 =6
a. Tangan kiri terbuka ibu jari (10) dan tangan kanan terbuka jari
telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking (4)
b. Di kurang 10: tangan kanan tutup ibu jari (-10)
c. Tangan kanan dibuka dua jari (+2)
d. Hasilnya tngan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk dibaca 6
3. 63 – 53 = ...
Pengurangan 63 – 53= 10
a. Tangan kanan dibuka, ibu jari, dan jari telunjuk (60), dan tangan
kanan terbuka jari telunjuk, jari tengah dan jari manis (3)
b. Di kurang 50: tangan kanan ditutup ibu jari (-50) dan tangan kanan
ditutup jari telunjuk, jari tengah dan jari manis (3)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka ibu jari, melambangkan angka 10.
4. 86 – 20 + 10
Campuran 86 – 20 + 10 = 76
a. Tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan jari
manis (80), kemudian tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk
(6)
b. Dikurang 20: tangan kiri ditutup jari telunjuk dan jari tengah.
c. Tangan kiri dibuka jari telunjuk (+10)
d. Hasilnya terbuka ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah (70) dan
tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6) dibaca 67
5. 26 –21
Penjumlahan 26 + 21= 3
a. Tangan kanan terbuk jari telunjuk dan jari manis (+20) dan tangan
kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6)
b. Tangan kanan ditutup ibu jari dan jari manis(-20) dan tangan kanan
ditutup jari telunjuk (1)
c. Hasilnya, tangan kanan terbuka jari telunjuk, jari tengah dan jari
manis dibaca 3
Lampiran Ke- 6
Soal Latihan Matematika Menggunakan Metode Jarimatika
Siklus III
Pertemuan pertama:
1. 54 – 4 = ....
2. 87 – 10 – 11 = ....
3. 18 + 11 – 5 = ....
4. 75 - 20 + 12 = ....
5. 13 + 11 =....
Pertemuan ke 2
1. 25 – 10 = ....
2. 48 – 26 = ....
3. 87 – 10 – 11 = ....
4. 75 – 20 + 12 = ....
5. 86 – 20 + 10 = ....
KUNCI JAWABAN
Pertemuan ke- 1
1. 54 – 4
Pengurangan 54 – 4 = 50
a. Tangan kiri terbuka ibu jari (50) dan tangan kanan terbuka jari
telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking (4)
b. Di kurang 4: tangan kanan tutup jari telunjuk jari tengah, jari manis,
dan jari telunjuk(-4)
c. Hasilnya, hanya tangan kiri,ibu jari yang terbuka, dibaca 50.
2. 87 – 10 - 11
Pengurangan 87 – 10 – 11 = 66
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telunjuk jari tengah dan jari manis
(80), dan tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah
(7)
b. Tangan kiri ditutup jari manis (10)
c. Tangan kiri di tutup jari tengah (10) tangan kanan tutup jari tengah
(1)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6), dibaca 66
3. 18 + 11 – 5 =
Campuran 18 + 11 – 5 = 2
a. tangan kiri di buka jari jari telunjuk (10) dan tangan kiri dibuka ibu
jari, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis (8)
b. tangan kiri dibuka jari tengah dan tangan kanan dibuka jari
kelingking (11)
c. dikurang 5: tangan kiri ditutp ibu jari
d. hasilnya tangan kanan terbuka jari telunjuk dan jari tengah dibaca 2
4. 75 - 20 + 12 = ....
Campuran 75 - 20 + 12 = 67
e. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telnjuk, dan jari tengah (70)
dan tangan kanan dibuka ibu jari (5)
f. Tangan kanan ditutup jari telunjuk dan jari tengah (-20)
g. Tangan kanan dibuka jari telunjuk (+10) dan tangan kiri dibuka
jari telunjuk dan jari manis (2)
h. Hasilnya, tangan kiri terbuka, ibu jari dan jari telunjuk (60) dan
tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah (7)
dibaca 67.
5. 13 + 11
Penjumlahan 13 + 11 = 24
a. Tangan kiri Tangan kiri dibuka jari telunjuk (10) dan tangan kanan dibuka
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis (3)
b. Tangan kiri dibuka jari tengah (+10) dan tangan kanan dibuka jari
kelingking (+1)
c. Hasilnya, tangan kiri terbuka dua jari (20) dan tangan kanan terbuka empat
(4) yang dibaca 24.
Pertemuan ke-2
1. 25 – 10 = ....
Pengurangan 25 – 10 = 15
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk dan jari tengah (20) dan tangan kanan
dibuka ibu jari (5)
b. Dikurang 10: tangan kiri ditutup jari tengah.
c. Hasilnya yang terbuka jari telunjuk dan tangan kanan terbuka ibu jari
dibaca 15.
2. 48 – 26 = ....
Pengurangan 48 – 26 = 22
a. Tangan kiri dibuka jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking
(40) dan tangan kanan dibuka buka ibu jari jari telunjuk, jari tengah dan
jari manis (8)
b. Dikurang 26: tangan kiri ditutup jari kelingking dan jari manis (20) dan
tangan kanan ditutup ibu jari dan jari telunjuk(6)
c. Hasilnya tangan kiri jari telunuk dan jari tengah terbuka (20), dan tangan
kiri terbuka jari tengah dan jari manis (2) dibaca 22
3. 87 – 10 - 11
Pengurangan 87 – 10 – 11 = 14
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telunjuk jari tengah dan jari manis (80),
dan tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah (7)
b. Tangan kiri ditutup jari manis (10)
c. Tangan kiri di tutup jari tengah (10) tangan kanan tutup jari tengah (1)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka ibu jari dan jari telunjuk (60) dan tangan
kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6), dibaca 66
4. 75 – 20 + 12 = ...
Campuran 75 - 20 + 12 = 67
a. Tangan kiri dibuka ibu jari, jari telnjuk, dan jari tengah (70) dan tangan
kanan dibuka ibu jari (5)
b. Tangan kanan ditutup jari telunjuk dan jari tengah (-20)
c. Tangan kanan dibuka jari telunjuk (+10) dan tangan kiri dibuka jari
telunjuk dan jari manis (2)
d. Hasilnya, tangan kiri terbuka, ibu jari dan jari telunjuk (60) dan tangan
kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah (7) dibaca 67.
5. 86 – 20 + 10
Campuran 86 – 20 + 10 = 76
a. Tangan kanan terbuka ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis
(80), kemudian tangan kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6)
b. Dikurang 20: tangan kiri ditutup jari telunjuk dan jari tengah.
c. Tangan kiri dibuka jari telunjuk (+10)
d. Hasilnya terbuka ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah (70) dan tangan
kanan terbuka ibu jari dan jari telunjuk (6) dibaca 67
Lampiran Ke 7
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode
Jarimatika Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Ulum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / I
Hari / Tanggal : Kamis/ 24 Oktober 2013
No
Nama Siswa
Aspek yang Diamati
Jumlh Memahami
angka
lambang
bilangan
Mengenal
konsep
operasi
hitung
Mengena
llambang
bilangan
dalam
jarimatik
a
Dapat
menggunaka
n jarimatika
dalam
menghitung
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AvriliaCalista 6
2 KhoirulEfendi 5
3 AbdhulRahman 7
4 Ahmad Syahid 5
5 Ahmad Reza 6
6 Ahmad Setyo 7
7 Ahmad Thoha 8
8 Anita W 5
9 Elva Dina M 7
10 Erika Husna N 5
11 FajarHamida 6
12 FerdianWahyu P 6
13 IhwinaNaja K 8
14 Khairunnisa 6
15 Mubarok K 6
16 M Duwi S 5
17 M Tholib 6
18 RifaiSetiawan 5
19 VisiaMilana 5
20 Nabil 5
Jumlah 30 15 10 20 16 8 20 119
Hasil Presentase Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran
Matematika melalui Metode Jarimatika Secara Individu
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
No
.
Nama Siswa Kategori
Jumlah
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 A 2 50% 2 50%
2 B 3 75% 1 25%
3 C 2 50% 1 25% 1 25%
4 D 3 75% 1 25%
5 E 2 50% 2 50%
6 F 1 25% 3 75%
7 G 1 25% 2 50% 1 25%
8 H 3 75% 1 25%
9 I 2 50% 1 25% 1 25%
10 J 3 75% 1 25%
11 K 2 50% 2 50%
12 L 3 75% 1 25%
13 M 1 25% 2 50% 1 25%
14 N 2 50% 2 50%
15 O 3 75% 1 25%
16 P 2 50% 2 50%
17 Q 3 75% 1 25%
18 R 3 75% 1 25%
19 S 3 75% 1 25%
20 T 3 75% 1 25%
47 1175 28 695
Rata-rata 2 50% 1 25% 1 25%
Keterangan:
0,0 – 1,99 : SangatRendah
2,0 – 3, 39 : Rendah
4,0 –5,99 : Sedang
6, 0 –7,99 : Kuat
8,0 – 10,0 : SangatKuat
Rumus:
= 5, 95
Hasil Presentase Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika Secara Klasikal
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
No. Aspek yang Diamati Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 Memahamiangkalambangbilangan 15 75% 5 35%
2 Mengenalkonsepoperasihitung 9 45% 10 50% 1 5%
3 Mengenallambangbilangandalam
jarimatika
16 80% 4 20%
4 Dapatmenggunakanjarimatikadala
mmenghitung
20 100%
Rata-rata
Lampiran Ke 8
LembarPengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode
Jarimatika Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Ulum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / I
Hari / Tanggal : Kamis, 31 Oktober 2013
No
Nama Siswa
Aspek yang Diamati
Jumlah Memahami
angka
lambang
bilangan
Mengenal
konsep
operasi
hitung
Mengenal
lambang
bilangan
dalam
jarimatika
Dapat
menggunakan
jarimatika
dalam
menghitung
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 AvriliaCalista 7
2 KhoirulEfendi 6
3 AbdhulRahman 7
4 Ahmad Syahid 6
5 Ahmad Reza 7
6 Ahmad Setyo W R 7
7 Ahmad Thoha 8
8 Anita WidyaWati 6
9 Elva Dina M 7
10 Erika Husna N 6
11 FajarHamida 7
12 FerdianWahyu P 7
13 IhwinaNaja K N 8
14 Khairunnisa 7
15 Mubarok K 7
16 M Duwi S 6
17 M Tholib 7
18 RifaiSetiawan 6
19 VisiaMilana 7
20 Nabil 6
Jumlah 135
32 12 1 36 3 15 10 15 10 134
Hasil Presentase Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika Secara Individu
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
No
.
Nama Siswa Kategori
Jumlah
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 A 1 25% 3 75%
2 B 2 50% 2 50%
3 C 1 25% 3 25%
4 D 2 50% 2 25%
5 E 1 25% 3 25%
6 F 2 50% 1 25% 1 25%
7 G 4 100%
8 H 2 50% 2 50%
9 I 1 25% 3 75%
10 J 3 75% 1 25%
11 K 1 25% 3 75%
12 L 2 50% 2 50%
13 M 1 25% 2 50% 1 25%
14 N 1 25% 3 75%
15 O 2 50% 1 25% 1 25%
16 P 2 50% 2 50%
17 Q 3 75% 1 25%
18 R 2 50% 2 50%
19 S 1 25% 3 75%
20 T 2 50% 2 50%
32 36 5
Rata-rata 2 50% 1 25% 1 25%
Keterangan:
0,0 – 1,99 : SangatRendah
2,0 – 3, 39 : Rendah
4,0 –5,99 : Sedang
6, 0 –7,99 : Kuat
8,0 – 10,0 : SangatKuat
Rumus:
= 6, 75
Hasil Presentase Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika Secara Klasikal
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
No. Aspek yang Diamati Rendah Sedang Tinggi jumlah
1 2 3
F F F
1 Memahamiangkalambangbilangan 16 80% 4 20%
2 Mengenalkonsepoperasihitung % 19 95% 1 5%
3 Mengenallambangbilangandalamjari
matika 15 75% 5 35%
4 Dapatmenggunakanjarimatikadalam
menghitung 15 75% 5 35%
Lampiran Ke 9
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode
Jarimatika Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Ulum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II / I
Hari / Tanggal : Kamis, 14 November 2013
No
Nama Siswa
Aspek yang Diamati
Jml Memahami
angka lambang
bilangan
Mengenal
konsep
operasi hitung
Mengenal
lambang
bilangan
dalam
jarimatika
Dapat
menggunakan
jarimatika
dalam
menghitung
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Avrilia Calista 8
2 Khoirul Efendi 7
3 Abdhul Rahman 8
4 Ahmad Syahid 7
5 Ahmad Reza 8
6 Ahmad Setyo W R 9
7 Ahmad Thoha 9
8 Anita Widya Wati 8
9 Elva Dina M 8
10 Erika Husna N 8
11 Fajar Hamida 8
12 Ferdian Wahyu P 8
13 Ihwina Naja K N 9
14 Khairunnisa 9
15 Mubarok K 8
16 M Duwi S 7
17 M Tholib 8
18 Rifai Setiawan 7
19 Visia Milana 8
20 Nabil 8
Jumlah 156
26 18 30 12 7 26 3 26 12 160
Hasil Presentase Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika Secara Individu
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
No
.
Nama Siswa Kategori
Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 A 4 100%
2 B 1 25% 2 50% 1 25%
3 C 4 100%
4 D 1 25% 3 75%
5 E 4 100%
6 F 1 25% 3 75%
7 G 1 25% 3 75%
8 H 4 100%
9 I 4 100%
10 J 4 100%
11 K 4 100%
12 L 4 100%
13 M 1 25% 3 75%
14 N 1 25% 3 75%
15 O 4 100%
16 P 1 25% 3 75%
17 Q 4 100%
18 R 2 50% 1 25% 1 25%
19 S 4 100%
20 T 4 100%
9 57
Rata-rata 1 25% 2 75% 1 %
Keterangan:
0,0 – 1,99 : Sangat Rendah
2,0 – 3, 39 : Rendah
4,0 –5,99 : Sedang
6, 0 –7,99 : Kuat
8,0 – 10,0 : Sangat Kuat
Rumus:
= 8, 00
Hasil Presentase Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika Secara Klasikal
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
No
.
Aspek yang Diamati Rendah Sedang Tinggi Jumlah
1 2 3
F F F
1 Memahami angka lambang bilangan 13 65% 7 35%
2 Mengenal konsep operasi hitung % 16 80% 4 20%
3 Mengenal lambang bilangan dalam
jarimatika 7 35% 13 65%
4 Dapat menggunakan jarimatika
dalam menghitung 3 15% 13 65% 4 20%
Lampiran Ke- 10
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Jarimatika
di MI TarbiyatuL Ulum
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Ulum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/ I
Hari/ Tanggal :
No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
1 2 3
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran
b. Menyiapkan silabus
c. Menyiapkan absensi
d. Menyiapkan lembar observasi
e. Penguasaan terhadap materi penjumlahan dan
pengurangan dengan metode jarimatika
2 Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Siswa memperhatikan ketika pembelajran
matematika
b. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya
c. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
3 Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi mengenai jarimatika
a. Salam pembuka
b. Memotivasi siswa
c. Menarik perhatian siswa
d. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
4 Ketepatan guru menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran
a. Guru paham mengenai penggunaan metode
jarimatika dalam pembelajaran matematika
b. Guru mampu menggunakan jarimatika operasi
penjumlahan bilangan bulat dalam pembelajaran
matematika
c. Guru mampu menggunakan jari matika operasi
pengurangan bilangan bulat dalam pembelajaran
matematika
d. Guru dapat membedakan penggunaan jarimatika
dalam pembelajaran matematika
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Kesimpulan pembelajaran
b. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
c. Memberikan tidak lanjut
d. Salam penutup
Jumlah 2 11 7
Hasil Presentase Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika
melalui Metode Jarimatika di MI TarbiyatuL Ulum
No. Kemampuan guru dalam mengajar Rendah Sedang Tinggi
f F F
1 Persiapan guru dalam mengajar
- - - 5 25%
2 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
2 10 1 5% - -
3 Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apersepsi
mengenai jarimatika
- - 3 15% 1 5%
4 Ketepatan guru menggunakan metode
jarimatika dalam pembelajaran
- - 4 20% - -
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
- - 3 15% 1 5%
Jumlah - - - - -
Rata-rata 2 10 11 55 7 35
Lampiran Ke- 11
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Jarimatika
di MI TarbiyatuL Ulum
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Ulum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/ I
Hari/ Tanggal : Kamis/ 31 Oktober 2013
No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
1 2 3
1 Persiapan guru dalam mengajar
f. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran
g. Menyiapkan silabus
h. Menyiapkan absensi
i. Menyiapkan lembar observasi
j. Penguasaan terhadap materi penjumlahan dan
pengurangan dengan metode jarimatika
2 Kemampuan guru dalam menguasai kelas
d. Siswa memperhatikan ketika pembelajran
matematika
e. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya
f. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
3 Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi mengenai jarimatika
e. Salam pembuka
f. Memotivasi siswa
g. Menarik perhatian siswa
h. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
4 Ketepatan guru menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran
e. Guru paham mengenai penggunaan metode
jarimatika dalam pembelajaran matematika
f. Guru mampu menggunakan jarimatika operasi
penjumlahan bilangan bulat dalam pembelajaran
matematika
g. Guru mampu menggunakan jari matika operasi
pengurangan bilangan bulat dalam pembelajaran
matematika
h. Guru dapat membedakan penggunaan jarimatika
dalam pembelajaran matematika
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
e. Kesimpulan pembelajaran
f. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
g. Memberikan tidak lanjut
h. Salam penutup
Jumlah 8 12
Hasil Presentase PengamatanGuru Pembelajaran Matematika melalui
Metode Jarimatika di MI TarbiyatuL Ulum
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
No. Kemampuan guru dalam mengajar Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 Persiapan guru dalam mengajar
- - - - 5 25%
2 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
2 10% 1 5%
3 Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apersepsi
mengenai jarimatika
- - 2 10% 2 10%
4 Ketepatan guru menggunakan metode
jarimatika dalam pembelajaran
- - 2 10% 2 10%
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
- - 2 10% 2 10%
Jumlah 8 12
Lampiran Ke- 12
Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Jarimatika
di MI TarbiyatuL Ulum
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah : MI Tarbiyatul Ulum
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : II/ I
Hari/ Tanggal : Kamis/ 14 November 2013
No. Keterampilan/ kemampuan guru dalam mengajar Skor
1 2 3
1 Persiapan guru dalam mengajar
k. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran
l. Menyiapkan silabus
m. Menyiapkan absensi
n. Menyiapkan lembar observasi
o. Penguasaan terhadap materi penjumlahan dan
pengurangan dengan metode jarimatika
2 Kemampuan guru dalam menguasai kelas
g. Siswa memperhatikan ketika pembelajran
matematika
h. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya
i. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
3 Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi mengenai jarimatika
i. Salam pembuka
j. Memotivasi siswa
k. Menarik perhatian siswa
l. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
4 Ketepatan guru menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran
i. Guru paham mengenai penggunaan metode
jarimatika dalam pembelajaran matematika
j. Guru mampu menggunakan jarimatika operasi
penjumlahan bilangan bulat dalam pembelajaran
matematika
k. Guru mampu menggunakan jari matika operasi
pengurangan bilangan bulat dalam pembelajaran
matematika
l. Guru dapat membedakan penggunaan jarimatika
dalam pembelajaran matematika
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
i. Kesimpulan pembelajaran
j. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi
k. Memberikan tidak lanjut
l. Salam penutup
Jumlah 2 18
Hasil Presentase Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui
Metode Jarimatika di MI TarbiyatuL Ulum
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
No. Kemampuan guru dalam mengajar Rendah Sedang Tinggi
F F F
1 Persiapan guru dalam mengajar
5 25%
2 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
1 5% 2 10%
3 Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apersepsi
mengenai jarimatika
4 20%
4 Ketepatan guru menggunakan metode
jarimatika dalam pembelajaran
4 20%
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
1 5% 3 15%
Jumlah 2 18
Lampiran Ke- 13
Angket Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode
Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum Berilah tanda (cheklist) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini!
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 0
1. Saya paham tentang metode jarimatika
2.
Saya senang belajar matematika menggunakan metode
jarimatika
3. Saya dapat menggunakan jari-jari tangan saya untuk
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika
4. Saya dapat menggunakan jari-jari tangan saya untuk
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika
5. Saya paham tangan kanan saya gunakan untuk satuan dalam
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika
6. Saya paham tangan kanan saya gunakan untuk satuan dalam
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika
7. Saya paham tangan kiri saya gunakan untuk puluhan dalam
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika.
8. Saya paham tangan kiri saya gunakan untuk puluhan dalam
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika.
9. Saya paham mengenai operasi penjumlahan dalam metode
jarimatika
10. Saya paham mengenai operasi penguranggan dalam metode
jarimatika
11. Saya dapat mengerjakan 4+5 dengan menggunakan jari-jari
tangan melalui metode jarimatika
12. Saya dapat mengerjakan 10+30, dengan menggunakan jari-jari
tangan melalui metode jarimatika
13. Saya dapat mengerjakan 9 – 4 dengan jari-jari tangan melalui
metode jarimatika
14. Saya dapat mengerjakan 45 – 15 dengan jari-jari tangan
melalui metode jarimatika.
15. Saya dapat menyebutkan lambang-lambang yang digunakan
dalam metode jarimatika
16. Saya dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat dari 1
sampai 9.
17. Saya dapat melakukan pengurangan bilngan bulat dari 1
sampai 9
18. Saya dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat dari 10
sampai 90
19. Saya dapat melakukan pengurangan bilangan bulat 10 – 90
Jumlah
Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode
Jarimatika
Siklus I
Responden Nomor Pertanyaaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jml
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 16
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 15
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 16
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17
9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 15
12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
13 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 14
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 16
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 15
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
334
Jumlah 20 20 19 19 18 19 18 18 19 19 19 11 15 16 15 16 18 12 20 331
Hasil Presentase Angket Siswa Secara Individu
No. Nama Siswa Ya Tidak
F F
1 A 16 80% 3 15
2 B 19
3 C 15 75% 4 20%
4 D 18 90% 1 5%
5 E 18 90% 1 5%
6 F 18 90% 1 5%
7 G 16 80% 3 15%
8 H 17 85% 2 10%
9 I 17 85% 2 10%
10 J 17 85% 2 10%
11 K 15 75% 4 20%
12 L 17 85% 2 10%
13 M 16 80% 3 15%
14 N 18 90% 1 5%
15 O 17 85% 2 10%
16 P 14 70% 5 25%
17 Q 16 80% 3 15%
18 R 15 75% 4 20%
19 S 17 85% 2 10
20 T 18 90 1 5
Jumlah 334 1606 43 220
Rata-rata 16 80% 2 10%
Hasil Presentase Angket Siswa Secara Klasikal
No. Butir soal Ya Tidak
F F
1 A 20 100%
2 B 20
3 C 19 95% 1 5%
4 D 19 95% 1 5%
5 E 18 90% 2 10%
6 F 19 95% 1 5%
7 G 18 90% 2 10%
8 H 18 90% 2 10%
9 I 19 95% 1 5%
10 J 19 95% 1 5%
11 K 19 95% 1 5%
12 L 11 55% 9 45%
13 M 15 75% 5 25%
14 N 16 80% 4 20%
15 O 15 75% 5 25%
16 P 16 80% 4 20%
17 Q 18 90% 2 10%
18 R 12 60% 8 40%
19 S 20 100%
Jumlah 331 1655 49 245
17 90% 2 13%
Lampiran Ke- 14
Angket Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode Jarimatika pada
Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum
Berilah tanda (cheklist) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini!
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 0
1. Saya paham tentang metode jarimatika
2. Saya senang belajar matematika menggunakan metode
jarimatika
3. Saya dapat menggunakan jari-jari tangan saya untuk
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika
4. Saya dapat menggunakan jari-jari tangan saya untuk
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika
5. Saya paham tangan kanan saya gunakan untuk satuan dalam
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika
6. Saya paham tangan kanan saya gunakan untuk satuan dalam
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika
7. Saya paham tangan kiri saya gunakan untuk puluhan dalam
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika.
8. Saya paham tangan kiri saya gunakan untuk puluhan dalam
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika.
9. Saya paham mengenai operasi penjumlahan dalam metode
jarimatika
10. Saya paham mengenai operasi penguranggan dalam metode
jarimatika
11. Saya dapat mengerjakan 4+5 dengan menggunakan jari-jari
tangan melalui metode jarimatika
12. Saya dapat mengerjakan 10+30, dengan menggunakan jari-jari
tangan melalui metode jarimatika
13. Saya dapat mengerjakan 9 – 4 dengan jari-jari tangan melalui
metode jarimatika
14. Saya dapat mengerjakan 45 – 15 dengan jari-jari tangan
melalui metode jarimatika.
15. Saya dapat menyebutkan lambang-lambang yang digunakan
dalam metode jarimatika
16. Saya dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat dari 1
sampai 9.
17. Saya dapat melakukan pengurangan bilngan bulat dari 1
sampai 9
18. Saya dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat dari 10
sampai 90
19. Saya dapat melakukan pengurangan bilangan bulat 10 – 90
Jumlah
Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode
Jarimatika
Siklus II
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jml
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 16
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 15
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 16
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
13 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 15
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 15
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 15
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
342
Jumlah 20 20 19 19 18 19 18 18 19 19 19 13 17 16 16 16 18 14 20 338
Hasil Presentase Angket Secara indivudu
No. Nama siswa Ya Tidak
F F
1 A 16 80% 3 15%
2 B 19
3 C 15 75% 4 20%
4 D 19 95%
5 E 18 90% 1 5%
6 F 18 90% 1 5%
7 G 16 80% 3 15%
8 H 17 85% 2 10%
9 I 18 90% 1 10%
10 J 17 85% 2 10%
11 K `18 90% 1 5%
12 L 17 85% 2 10%
13 M 16 80% 3 15%
14 N 18 90% 1 5%
15 O 17 85% 2 10%
16 P 15 75% 4 20%
17 Q 15 75% 4 20%
18 R 15 75% 4 20%
19 S 19 95%
20. T 19 95%
Jumlah 342 1710 38 185
17 85% 2 9,25%
Hasil Presentase Angket Secara Klasikal
No. Butir soal Ya Tidak
F F
1 A 20 100%
2 B 20
3 C 19 95% 1 5%
4 D 19 95% 1 5%
5 E 18 90% 2 10%
6 F 19 95% 1 5%
7 G 18 90% 2 10%
8 H 18 90% 2 10%
9 I 19 95% 1 5%
10 J 19 95% 1 5%
11 K 19 95% 1 5%
12 L 13 65% 7 35%
13 M 17 85% 3 15%
14 N 16 80% 4 20%
15 O 16 80% 4 20%
16 P 16 80% 4 20%
17 Q 18 90% 2 10%
18 R 14 70% 6 30%
19 S 20 100%
Jumlah 338 1690 42 300
Rata-rata 18 90% 2 16%
Lampiran Ke- 15
Angket Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode Jarimatika pada
Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum
Berilah tanda (cheklist) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini!
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 0
1. Saya paham tentang metode jarimatika
2. Saya senang belajar matematika menggunakan metode
jarimatika
3. Saya dapat menggunakan jari-jari tangan saya untuk
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika
4. Saya dapat menggunakan jari-jari tangan saya untuk
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika
5. Saya paham tangan kanan saya gunakan untuk satuan dalam
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika
6. Saya paham tangan kanan saya gunakan untuk satuan dalam
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika
7. Saya paham tangan kiri saya gunakan untuk puluhan dalam
menghitung penjumlahan menggunakan metode jarimatika.
8. Saya paham tangan kiri saya gunakan untuk puluhan dalam
menghitung pengurangan menggunakan metode jarimatika.
9. Saya paham mengenai operasi penjumlahan dalam metode
jarimatika
10. Saya paham mengenai operasi penguranggan dalam metode
jarimatika
11. Saya dapat mengerjakan 4+5 dengan menggunakan jari-jari
tangan melalui metode jarimatika
12. Saya dapat mengerjakan 10+30, dengan menggunakan jari-jari
tangan melalui metode jarimatika
13. Saya dapat mengerjakan 9 – 4 dengan jari-jari tangan melalui
metode jarimatika
14. Saya dapat mengerjakan 45 – 15 dengan jari-jari tangan
melalui metode jarimatika.
15. Saya dapat menyebutkan lambang-lambang yang digunakan
dalam metode jarimatika
16. Saya dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat dari 1
sampai 9.
17. Saya dapat melakukan pengurangan bilngan bulat dari 1
sampai 9
18. Saya dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat dari 10
sampai 90
19. Saya dapat melakukan pengurangan bilangan bulat 10 – 90
Jumlah
Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode
Jarimatika
Siklus III
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jml
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 16
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 15
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18
10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
12 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
13 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 15
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 15
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 17
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
365
Jumlah 20 20 19 19 18 19 18 18 19 19 19 18 17 16 16 16 18 16 20 345
Hasil Prentase angket siswa secara individu
No. Nama Siswa Ya Tidak
F F
1 A 16 80% 3 15%
2 B 19 95
3 C 15 75% 4 20%
4 D 19 95%
5 E 18 90% 1 5%
6 F 19 95%
7 G 17 85% 2 10%
8 H 18 90% 1 5%
9 I 18 90% 1 5%
10 J 17 85% 2 10%
11 K 18 90% 1 5%
12 L 17 85% 2 10%
13 M 16 80% 3 15%
14 N 18 90% 1 5%
15 O 17 85% 2 10%
16 P 15 75% 4 20%
17 Q 15 75% 4 20%
18 R 17 85% 2 10%
19 S 19 95%
20 T 19 95%
Jumlah 365 1735 33 165
Rata-rata 18,25 86,75% 1,65 8,25
Hasil Presentase Angket Siswa Secara Klasikal
No. Butir soal Ya Tidak
F F
1 A 20 100%
2 B 20
3 C 19 95% 1 5%
4 D 19 95% 1 5%
5 E 18 90% 2 10%
6 F 19 95% 1 5%
7 G 18 90% 2 10%
8 H 18 90% 2 10%
9 I 19 95% 1 5%
10 J 19 95% 1 5%
11 K 19 95% 1 5%
12 L 18 90% 2 20%
13 M 17 85% 3 15%
14 N 16 80% 4 20%
15 O 16 80% 4 20%
16 P 16 80% 4 20%
17 Q 18 90% 2 10%
18 R 16 80% 4 20%
19 S 20 100%
Jumlah 345 1635 35 185
Rata-rata 18 86% 2 10%
Lampiran Ke 16
Catatan Lapangan Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode
Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum
Hari/ tanggal : 22 dan 24 Oktober 2013
Kelas/ semester : II/ 1
Siklus : I
Pertemuan : I dan II
Siswa yang hadir : 20 anak
Keadaan kelas ketika penelitian tindakan :
Setelah pretest selesai, siswa terlebih dahulu perlu memahami
angka dan lambang bilangan.
Kemudian guru menampilkan dan menjelaskan materi
penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan metode jarimatika.
a) Konsep operasi penjumlahan
b) Konsep operasi pengurangan
Guru menghitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan
benda-benda yang ada di kelas kemudian dilambangkan menggunakan
jari-jari tangan seperti tangan kanan dilambangkan sebagai satuan dan
tangan kiri sebagai puluhan
Yaitu sebagai media menghitung dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
Peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila ada hal
yang kurang mereka pahami seperti siswa menanyakan “bagaimana
melambangkan angka 7 dengan menggunakan jarimatika?, bagaimana jika
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan?” seperti 2 + 2, dan 3 –
1, selanjutnya guru menjelaskan angka tujuh yaitu dilambangkan dengan
tangan kanan dibuka ibu jari, jari telunjuk dan jari manis, dan guru juga
menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan jarimatika,
yaitu:
a) Penjumlahan
2 + 2 = 4
Dibaca: tangan kanan buka jari telunjuk dan jari manis, ditambah 2,
buka jari manis dan jari kelingking, hasilnya keempat jari terbuka
yang melambangkan angka 4.
b) Pengurangan
3 – 1 = 2
Dibaca: buka jari telunjuk, jari tengah dan jari manis, lalu tutup jari
manis, hasilnya yang terbuka hanya jari telunjuk dan jari tengah.
Selanjutnya peneliti menanyakan kepada siswa mengenai metode
jarimatika yang telah dipelajari, seperti angka lambang bilangan, konsep
operasi penjumlahan dan pengurangan, dan formasi jari tangan yang
menunjukan angka 1-9. Kemudian menyuruh siswa untuk menghitung
soal penjumlahan dan pengurangan secara individu dan acak dengan
menggunakan metode jarimatika. Tingkat kemampuan siswa dinilai oleh
peneliti setelah akhir pembelajaran, kemampuan siswa dalam berhitung
cepat penjumlahan dan pengurangan dijadikan peneliti sebagai sumber
data utama.
Lampiran Ke 17
Catatan Lapangan Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode
Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum
Hari/ tanggal : 29 dan 31 Oktober 2013
Kelas/ semester : II/ 1
Siklus : II
Pertemuan : I dan II
Siswa yang hadir : 20 anak
Keadaan kelas ketika penelitian tindakan :
Setelah pretest selesai, guru terlebih dahulu mengingatkan
pelajaran yang telah dipelajari, lambang-lambang dalam bilangan
jarimatika seperti tangan kanan dilambangkan sebagai satuan.
a) Tangan kanan melambangkan satuan
b) Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
Kemudian guru mengajak anak untuk bergembira, dengan
mendemonstrasikan formasi tangan yang menunjukan angka 1- 9.
Satu... TU! Empat... TAP! Tujuh... BHEM!
Dua... TAP! Lima... JOSS! Delapan... NYAM!
Tiga... CRESS! Enam... DORR! Sembilan... DAA
Guru menjelaskan penambahan dan pengurangan dengan
menggunakan 3 angka, seperti 3 +1 – 2 = 2 ( dibaca: tambah tiga BUKA,
tambah satu buka, Kurang dua tutup. Oke. Hasilnya 2)
Peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila ada hal
yang kurang mereka pahami seperti siswa menanyakan “bagaimana jika
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dalam puluhan?” seperti
20 + 10, selanjutnya guru menjelaskan operasi penjumlahan dan
pengurangan dengan jarimatika dengan puluhan, yaitu:
Jika 20 + 10 = 10 ( dibaca: tangan kiri dibuka jari telunjuk dan
jari manis (20), kemudian buka jari manis (10), hasilnya 30).
Selanjutnya peneliti menanyakan kepada siswa mengenai metode
jarimatika yang telah dipelajari, seperti angka lambang bilangan, konsep
operasi penjumlahan dan pengurangan, dan formasi jari tangan yang
menunjukan angka 1-9 dan 10-90.
Lampiran Ke 18
Catatan Lapangan Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode
Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tarbiyatul Ulum
Hari/ tanggal : 12 dan 14 Oktober 2013
Kelas/ semester : II/ 1
Siklus : III
Pertemuan : I dan II
Siswa yang hadir : 20 siswa
Keadaan kelas ketika penelitian tindakan :
Setelah pretest selesai, guru terlebih dahulu mengingatkan
pelajaran yang telah dipelajari, lambang-lambang dalam bilangan
jarimatika seperti tangan kanan dilambangkan sebagai satuan.
a) Tangan Kanan Melambangkan Satuan
b) Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
Kemudian guru mengajak anak untuk bergembira, dengan
mendemonstrasikan formasi tangan yang menunjukan angka 1- 9.
Satu... TU! Empat... TAP! Tujuh... BHEM!
Dua... TAP! Lima... JOSS! Delapan... NYAM!
Tiga... CRESS! Enam... DORR! Sembilan... DAA!
Guru menjelaskan penambahan dan pengurangan dengan
menggunakan 3 angka, seperti 3 +1 – 2 = 2 ( dibaca: tambah tiga BUKA,
tambah satu buka, Kurang dua tutup. Oke. Hasilnya 2)
Peneliti memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila ada hal
yang kurang mereka pahami seperti siswa menanyakan “bagaimana jika
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dalam puluhan?” seperti
20 + 10, selanjutnya guru menjelaskan operasi penjumlahan dan
pengurangan dengan jarimatika dengan puluhan, yaitu:
Jika 21 + 13 – 2, dibaca:
Tambah dua puluh satu (buka tangan kanan jari telunjuk dan jari
tengah dan tangan kanan buka jari telunjuk)
Tambah tiga belas ( buka tangan kiri jari manis dan buka tangan
kanan jari tengah, jari manis dan jari kelingking)
Kurang dua (tutup jari kelingkinng dan jari manis)
Hasilnya tangan kiri terbuka jari telunjuk, jari tengah dan jari
manis (30), dan tangan kiri terbuka jari telunjuk dan jari tengah (2).
Dibaca 32.
Adapun proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang
telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian diantaranya:
lembar pengamatan guru dan siswa,dan catatan lapangan serta menyebar
angket kepada siswa.
Lembar Dokumentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode
Guru Kelas Mengawasi
Jalannya Pembelajaran
Matematika
Siswa Kelas II Sedang
Mengerjakan Pre Test
Keadaan Siswa Ketika
Pembelajaran Matematika
Berlangsung
Keadaan Siswa Ketika
Pembelajaran Matematika
Berlangsung
Siswa Mendemonstrasikan
Cara Berhitung
Menggunakan Jari- jari
Tangan
Peneliti Mengawasi
Jalannya Pelaksanaan Post
Test
Keadaan Siswa Ketika Pembelajaran
Matematika Berlangsung
Siswa Mendemonstrasikan Cara
Berhitung Menggunakan Jari- jari
Tangan
Salah satu Siswa Mendemostrasikan
Cara Berhitung dengan Jarimatika Di
Depan Kelas
Salah Satu Siswa Mendemostrasikan
Cara Berhitung dengan Jarimatika Di
Depan Kelas
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Unik Widyastuti Jurusan / Prodi : Tarbiyah / PGMI
NIM : 11509014 Dosen Pengampu : Eni Titikusumawati, M.Pd
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
UNIK WIDYASTUTI
DATA PERSONAL
NIM : 11509014
TempatdanTanggalLahir : Banjarnegara, 06 Januari 1991
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Karangjati Rt 01/1, Kec. Susukan
Kab. Banjarnegara, Prov. Jawa Tengah,
Kode Pos 53475
PENDIDIKAN
1996-1997 : TK Darmarini Karangjati, Banjarnegara
1997-2003 : SDN 1 Karangjati, Banjarnegara
2003-2006 : MTs Riyadush Sholihin Purwareja Klampok
2006-2009 : SMA Negeri 1 Purwareja Klampok
2009-Sekarang : Masih menyelesaikan pendidikan S1 Tarbiyah
PGMI STAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup penulis, dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 12 Februari 2014
Penulis,
Unik Widyastuti
NIM. 11509 014