Upload
vuongthien
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
Yunita Tudameha Kondanamu
NIM : 131314042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK MENGGUNAKAN MODEL
PE1\'ffiELAJARA.N STUDENT TEAM ACHIEVEMENTDIVISION (STAD)
Oleh:
Yunita Tudameha Kondanamu
endra Kurniawan, M.Pd
II
Tanggal, 9 lanuari 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENTDIVISION (STAD)
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Yunita Tudameha Kondanamu
NIM : 131314042
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
cia tangan
........~..
"'., ~ .
Yogyakarta, 23 Januari 2018
Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
~~ekan,,r-r' ~
1/<'1 5f.!~tl ~-
.t:;;'<-' &~~ ~~";) _ /I
«:! ..~~
~;t~1:~~Ph.D
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua saya ”Yiwa Kondanamu dan Yublina Mehe”
Kakak saya”Yulianti D. Kondanamu dan Adik saya Anselmus R. Kondanamu”
yang senantiasa mendukung dan menyayangi tiada henti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,
orang yang memperoleh kepandaian.
Karena Keuntungannya melebihi keuntungan perak,
dan hasilnya melebihi emas.
(Amsal 3 : 13-14)
Belajarlah dari kesalahan-kesalahan yang telah kau buat, dengan memperhatikan
kembali apa yang salah dalam pekerjaan kita,
Kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaikinya.
(Bill Gates)
Kerjakan Bagianmu dengan tekun dan Allah akan mengerjakan Bagian-Nya
(Yunita Kondanamu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Januari 201830
Oktober 2017
Penulis,
Yunita Tudameha Kondanamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yunita Tudameha Kondanamu
Nomor Mahasiswa : 131314042
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 2 Ngaglik Menggunakan Model Pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD)
Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan saya ini, saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 23 Januari 2018ktober 2017
Yang menyatakan,
Yunita Tudameha Kondanamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
Yunita Tudameha Kondanamu
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan: (1) minat belajar
sejarah siswa melalui model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) dan (2) prestasi belajar sejarah siswa melalui model pembelajaran
Student Team Achievement Division (STAD). Penelitian ini menggunakan
metode Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin. Subjek penelitian adalah
siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik yang berjumlah 32 siswa. Objek
penelitian adalah minat belajar siswa, prestasi belajar siswa dan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Metode penelitian
meliputi 4 tahap yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan
Refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) lembar
observasi, (2) lembar kerja siswa, (3) kuesioner, dan (4) tes. Analisis data dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif komparasi dalam bentuk prosentase
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran
Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan (1) minat
belajar siswa, hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata minat belajar sejarah
keadaan awal 65,74 meningkat pada siklus II menjadi 75 atau 9,26% pada
keadaan akhir. (2) prestasi belajar sejarah siswa meningkat. Dari segi rata-rata,
pada keadaan awal 80,13 meningkat menjadi 82,44 atau 2,31% pada siklus I, dan
pada siklus II meningkat menjadi 86,63 atau 4,19%. Siswa yang mencapai KKM
pada keadaan awal sebesar 90,62%, pada siklus I meningkat menjadi 93,75%,
dan pada siklus II meningkat menjadi 100%.
Kata kunci: Minat Belajar, Prestasi Belajar dan Student Team Achievement
Division (STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF STUDENTS LEARNING INTERES AND
ACHIEVEMENT IN HISTORY LESSON OF STUDENTS GRADE XI IPS 2
CLASS OF SMA NEGERI 2 NGAGLIK USING STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
Yunita Tudameha Kondanamu
Sanata Dharma University
2018
The research method used in this research was action class research by
Kurt Lewin. The Subjects of this research were 32 students of grade XI IPS 2
class of SMA Negeri 2 Ngaglik. The research objects were students „learning
interest, student‟, learning achievement and Student Team Division (STAD)
learning model. The research method covered 4 steps including Planning,
Implementation, Observation and Reflection. The instrument used in this research
were (1) observation sheets, (2) student worksheets, (3) quistionnaires, and (4)
test. The data was analysed by using descriptive-comparative analysis with
percentage technique.
The result of this research showed that the implementation of Student
Team Achievement Division (STAD) learning model could improve: (1) student‟s
learning interest. This was shown by the average score of learning interest in
history lesson in the early stage was 65,74, and then increased by 9,26% into 75
points in cycle II. (2) students learning achievement in History increased in the
average score as well as the minimum criteria of mastery learning score. From
the average score aspect, it was 80,13 points in the early stage. It increased by
2,31% into 82,44 points in cycle I, and then increased by 4,19% or 86,63 points in
cycle II. From the minimum criteria of mastery learning score aspect, students
early stage achieved 90,62%, 93,75% in cycle I and then became 100% in cycle
II.
Keywords: Interest learning, Learning achievement and Student Team
Achievemnt Division (STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu penulis ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, atas rahmat dan berkat yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis
dapat melewati berbagai proses dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 2 Ngaglik Menggunakan Model Pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar sarjana (S1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (FKIP).
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan dukungan dan kemudahan bagi penulis selama belajar di
Program Studi Pendidikan Sejarah.
3. Drs. Y.R. Subakti, M.Pd. Selaku dosen pembimbing I yang selalu sabar
memberi arahan dan bimbingan serta dukungan yang sangat berharga bagi
penulis.
4. Hendra Kurniawan M.Pd. Selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar
memberi arahan dan bimbingan serta dukungan yang sangat berharga bagi
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Seluruh dosen dan pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang
telah memberikan dukungan, bimbingan, dan arahan selama penulis
menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Kepala SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah mengizinkan penulis untuk
melaksanakan penelitian di SMA Negeri 2 Ngaglik.
7. Guru Sejarah SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah membantu selama
melaksanakan penelitian di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik.
8. Kedua orang tua, kakak dan adik saya yang selalu memberikan dukungan,
semangat dan doa untuk saya.
9. Teman-teman angkatan 2013 Prodi Pendidikan Sejarah yang telah
memberikan banyak kenangan bagi penulis selama berdinamika di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Sebagaimana dalam skripsi ini, penulis menyadari banyaknya kekurangan
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
baik dalam skripsi ini maupun bagi penulis sendiri. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi pembacanya.
Yogyakarta, 23 Januari 2018
Penulis,
Yunita Tudameha Kondanamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 7
C. Batasan Masalah .............................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
E. Pemecahan Masalah ................................................................................. 8
F. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 10
A. Kajian Teori ............................................................................................ 10
1. Pendekatan Konstruktivisme ............................................................ 10
2. Pengertian Belajar ............................................................................. 13
3. Pembelajaran Kooperatif .................................................................. 16
4. Pembelajaran Sejarah ........................................................................ 19
5. Pendekatan Saintifik ......................................................................... 20
6. Pengertian Minat ............................................................................... 24
7. Pengertian Prestasi ............................................................................ 26
8. Pengertian STAD .............................................................................. 29
B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 33
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 35
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 37
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 37
B. Setting Penelitian .................................................................................... 38
C. Subjek Penelitian .................................................................................... 39
D. Objek Penelitian ..................................................................................... 39
E. Variabel-variabel Penelitian .................................................................. 39
F. Definisi Operasional .............................................................................. 39
G. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 41
H. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 42
I. Desain Penelitian .................................................................................... 50
J. Analisis Data .......................................................................................... 51
K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 57
L. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 62
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 62
B. Komparasi Aktivitas Belajar, Minat dan Prestasi Belajar Sejarah ......... 89
C. Pembahasan .......................................................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 107
A. Kesimpulan ........................................................................................... 107
B. Saran ..................................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 110
LAMPIRAN ......................................................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD................................ 32
Tabel 2 : Keterangan Penilaian Acuan PAP I .................................................. 51
Tabel 3 : Analisis Minat Belajar Sejarah Siswa ................................................ 53
Tabel 4 : Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa ............................................ 54
Tabel 5 : Analisis Komparasi Aktivitas Belajar Siswa .................................... 55
Tabel 6 : Analisis Komparasi Minat Belajar Siswa ......................................... 56
Tabel 7 : Analisis Komparasi Prestasi Belajar Siswa ....................................... 56
Tabel 8 : Indikator Keberhasilan ....................................................................... 61
Tabel 9 : On Task .............................................................................................. 63
Tabel 10 : Off Task .............................................................................................. 64
Tabel 11 : Data Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus... ................................. 65
Tabel 12 : Data Kriteria Minat Belajar Siswa Pra Siklus ................................... 66
Tabel 13 : Data Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa ......................... 67
Tabel 14 : Data Kriteria Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus .................... 69
Tabel 15 : Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus I ......... 75
Tabel 16 : Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I ......... 76
Tabel 17 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I ..................................... 76
Tabel 18 : Data Kriteria Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I ........................ 78
Tabel 19 : Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus II ....... 82
Tabel 20 : Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus II ....... 83
Tabel 21 : Data Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II ........................................ 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 22 : Data Kriteria Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II ........................ 85
Tabel 23 : Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II .................................... 86
Tabel 24 : Data Kriteria Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ..................... 87
Tabel 25 : Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I ........ 90
Tabel 26 : Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II .......... 92
Tabel 27 : Komparasi Minat Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus II ........... 93
Tabel 28 : Komparasi Tingkat Minat Belajar Pra Siklus dengan Siklus II ......... 95
Tabel 29 : Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I .......... 97
Tabel 30 : Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus I ........ 98
Tabel 31 : Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II ........... 100
Tabel 32 : Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I dengan Siklus II .......... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I : Kerangka Berpikir ....................................................................... 36
Gambar II : Bagan Siklus Penelitian ............................................................. 50
Gambar III : Diagram Minat Belajar Siswa Pra Siklus ................................... 67
Gambar IV : Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus ................... 70
Gambar V : Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I ....................... 78
Gambar VI : Diagram Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II ........................ 85
Gambar VII : Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ..................... 88
Gambar VIII : Komparasi Minat Belajar Pra Siklus dengan Siklus II. ............... 96
Gambar IX : Diagram Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I ...... 99
Gambar X : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II ...... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ................. 114
Lampiran 1b Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian di SMA ............. 115
Lampiran 2 Silabus .......................................................................................... 116
Lampiran 3a Lembar Wawancara Guru Mata Pelajaran ................................... 125
Lampiran 3b Lembar Wawancara Siswa ........................................................... 127
Lampiran 4a Lembar On task dan Off task ........................................................ 129
Lampiran 4b Lembar Observasi Kooperatif ...................................................... 131
Lampiran 5a Kisi-kisi Instrumen Minat ........................................................... 132
Lampiran 5b Kuesioner Minat ........................................................................... 136
Lampiran 6a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................... 141
Lampiran 6b Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi I ................................................... 156
Lampiran 6c Soal Uji Kompetensi I .................................................................. 163
Lampiran 7a Lembar Diskusi Kelompok .......................................................... 173
Lampiran 7b Lembar Jawaban........................................................................... 174
Lampiran 8a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 175
Lampiran 8b Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi II .................................................. 190
Lampiran 8c Soal Uji Kompetensi II................................................................. 199
Lampiran 9 Validitas Minat ............................................................................. 210
Lampiran 10 Reliabilitas Minat ......................................................................... 211
Lampiran 11 Validitas Soal PG Siklus I ........................................................... 212
Lampiran 12 Reliabilitas Soal PG Siklus I ........................................................ 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 13 Validitas Soal PG Siklus II .......................................................... 216
Lampiran 14 Reliabilitas Soal PG Siklus II ....................................................... 217
Lampiran 15 Validitas Soal Essay Siklus I........................................................ 220
Lampiran 16 Reliabilitas Soal Essay Siklus I .................................................... 221
Lampiran 17 Validitas Soal Essay Siklus II ...................................................... 225
Lampiran 18 Reliabilitas Soal Essay Siklus II .................................................. 228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses pematangan kualitas hidup. Melalui proses
tersebut diharapkan manusia dapat memahami arti dan hakikat hidup, serta untuk
apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara benar. Untuk
itulah fokus pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian unggul dengan
menitikberatkan pada proses pematangan kualitas logika, hati, keterampilan,
akhlak dan keimanan. Dalam pengertian dasar, pendidikan adalah proses
menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat,
watak, kemampuan dan hati nurani secara utuh, pendidikan tidak dimaksudkan
untuk mencetak karakter dan kemampuan peserta didik sama seperti gurunya.
Proses pendidikan diarahkan pada proses berfungsinya semua potensi peserta
didik secara manusiawi agar mereka menjadi dirinya sendiri yang mempunyai
kemampuan dan kepribadian unggul.1
Dalam proses pembelajaran peran guru sebagai pendidik sangat
menentukan ketertarikan dan keberhasilan peserta didik dalam mempelajari
sejarah, guru harus menciptakan interaksi yang baik dengan peserta didik dalam
proses pembelajaran, tujuannya agar apa yang disampaikan dapat diterima dan
dipahami oleh siswa. Selain itu guru harus menciptakan proses pembelajaran yang
inovatif, kreatif dan menyenangkan, salah satunya dengan menggunakan model
1 Hermen Malik, Fajar Kebangkitan Pendidikan Daerah Tertinggal, Jakarta, LP3ES, 2013, hlm. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pembelajaran yang bervariasi tetapi kenyataannya di sekolah menunjukkan bahwa
dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah sehingga
siswa cenderung kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. akibatnya
pembelajaran menjadi kurang menarik, siswa terlihat kurang antusias, malas
mengikuti pembelajaran, minat belajar rendah, aktivitas rendah yang akhirnya
dapat berpengaruh pada hasil belajarnya.
Hasil wawancara terhadap beberapa siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2
Ngaglik mereka mengatakan metode yang digunakan oleh guru mata pelajaran
sejarah masih menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan variasi model
pembelajaran, guru sejarah lebih banyak bercerita tanpa memperhatikan
kelanjutan dari materi yang sedang dibahas, selain itu guru sejarah juga
menayangkan power point tetapi tidak dijelaskan secara detail kepada peserta
didik apa yang telah ditayangkan tentang materi yang sedang dibahas sehingga
siswa cenderung tidak mengerti materi yang telah diberikan, akibatnya siswa
cenderung malas untuk mendengarkan penjelasan guru. Hal inilah yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan demikian ada beberapa siswa yang
belum mencapai KKM.
Dalam proses belajar mengajar model pembelajaran menjadi salah satu
faktor pemicu munculnya minat belajar siswa. Melalui penggunaan metode
pembelajaran yang menarik, maka akan merangsang timbulnya minat belajar yang
tinggi dalam proses pembelajaran. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada paksaan. Minat pada dasarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
dirinya untuk mengetahui sesuatu.
Belajar sejarah adalah mempelajari peristiwa-peristiwa penting di masa
lampau. Sejarah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena sejarah
sangat berguna untuk kehidupan dimasa sekarang atau kehidupan selanjutnya.
Sejarah dianggap oleh siswa sebagai mata pelajaran yang bersifat hafalan dan
sangat membosankan sehingga pelajaran sejarah kurang menarik perhatian siswa.
Padahal sejarah merupakan mata pelajaran yang mengandung nilai-nilai
kehidupan dalam pengembangan potensi dan kepribadian yang unggul untuk
menjadikan manusia yang mampu berpikir kritis dan menerapkannya dalam
kehidupan nyata agar peserta didik menjadi pribadi yang cerdas. Mempelajari
sejarah juga mengajarkan siswa agar mampu menghargai setiap proses dan
memaknai setiap peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi. Dalam hal ini
keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan
guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran
merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan minat belajar, sikap
belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, dan pencapaian hasil
pembelajaran yang lebih optimal.2
Hasil wawancara dengan guru sejarah di SMA Negeri 2 Ngaglik, pada
tanggal 7 April 2017, kendala yang dialami yaitu ketidaksiapan siswa dalam
mengikuti pelajaran. Setiap siswa mendapat buku paket sejarah wajib yang
dipinjamkan dari pihak sekolah, tetapi tidak semua siswa membawa buku
2 Moh Arif dan Ismail Isjoni, Model-model pembelajaran Mutakhir, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,
2008, hlm. 146.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tersebut. Inilah kendala yang dialami oleh guru sejarah sehingga proses
pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Dampak dari siswa tidak membawa
buku paket yaitu kegiatan belajar jadi terhambat. Ketika guru sejarah menyuruh
peserta didik untuk mengerjakan tugas, mereka beralasan tidak membawa buku
paket dan meminta tugas tersebut untuk dijadikan tugas rumah. Dengan demikian
proses belajar tidak berjalan dengan baik dikarenakan rendahnya minat peserta
didik dan akan mempengaruhi prestasi peserta didik.
Ketika penulis melakukan observasi secara langsung di kelas XI IPS 2
SMA Negeri 2 Ngaglik. Peneliti melihat siswa kurang tertarik mempelajari
sejarah. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa yang kurang saat berlangsungnya
proses pembelajaran. Beberapa siswa membuka LKS dan membaca sesuai dengan
materi yang dibahas, selebihnya mereka bermain handphone, ada yang tidur di
dalam kelas, berbicara dengan teman sebangkunya dan asyik sendiri tanpa
memperhatikan penjelasan guru di depan kelas. Ketika guru bertanya sejauh mana
peserta didik memahami materi yang diberikan dan meminta pendapat kepada
siswa, semuanya diam dan mau berbicara ketika ditunjuk oleh guru.
Peneliti melihat peserta didik akan aktif jika siswa dituntut untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi aktivitas siswa di dalam kelas.
Salah satunya dengan cara berdiskusi dengan teman sebangku maupun kelompok
untuk membahas materi yang diberikan oleh guru. Materi yang akan dibahas
bersifat kontekstual, guru akan menyampaikan materi secara garis besar kemudian
meminta siswa untuk menghubungkan dengan kondisi aktual dengan begitu
peserta didik akan tertarik dan akan mencoba membangun pengetahuannya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kemudian menghubungkan kedalam konsep yang dibahas. Dengan demikian
peserta didik dilatih untuk berpikir kritis, saling bertukar pendapat dan akan
menentang siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang telah dibentuknya.
Ketika peserta didik diberikan masukan maupun dorongan terhadap pentingnya
mempelajari sejarah secara terus menerus bahwa sejarah merupakan pelajaran
yang syarat dengan pendidikan moral, dan akan melatih peserta didik untuk
melihat sesuatu masalah dari banyak segi. Dengan demikian keinginan untuk
mempelajari sejarah akan tumbuh bukan karena sebuah tuntutan dari guru maupun
orang lain melainkan suatu kebutuhan.
Untuk itu, peneliti mengusulkan untuk menerapkan model pembelajaran
Student Teams Achievement Division yang diharapkan dapat mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran sejarah. Model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) merupakan model pembelajaran tipe kooperatif
yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal.
Model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pernah
diterapkan oleh peneliti lain yaitu, Pratomo mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)” pada
pelajaran Akuntansi siswa kelas XI IPS 4 SMA N 1 Pengasih. Dalam penelitian
tersebut dinyatakan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa dapat ditingkatkan
melalui model pembelajaran STAD. Jumlah siswa yang memenuhi Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Ketuntasan Belajar siswa kelas XI IPS 4 SMAN 1 Pengasih Tahun Ajaran
2012/2013 yang dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang
memenuhi KKM. Sebelum penerapan Model Pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) jumlah siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak
30%. Pada Siklus I, siswa yang mencapai KKM sebanyak 35%, pada siklus II
sebanyak 95%, peningkatan hasil belajar dari siklus I sebesar 14,28%, siklus II
sebesar 14,55% dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mugianto
Mahasiswa Sanata Dharma yang melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Menggunakan Model Pembelajaran Student
Team Achievement Division Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik”
menunjukkan adanya peningkatan terhadap prestasi belajar pada keadaan awal
prestasi belajar sejarah siswa yaitu 73,94, meningkat pada siklus I menjadi 78,75
atau 4,81%, pada siklus II meningkat 89,56 atau 10,88%. Penelitian lain yang
dilakukan oleh Limni Dahnianti mahasiswa Universitas Lampung yang
melakukan penelitian di SMA Muhammahdiyah 1 Palembang menggunakan
model pembelajaran STAD untuk meningkatkan prestasi belajar siswa geografi
kelas XI mengalami peningkatan yaitu dari siklus I 41,67%, siklus II 66,76%, dan
siklus III 88,89%.
Jadi, berdasarkan penelitian yang relevan dengan menggunakan variabel
yang sama yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah
kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa identifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariatif
2. Minat belajar sejarah siswa yang rendah
3. Metode ceramah yang membuat siswa bosan dalam pembelajaran
4. Ketidaksiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
5. Siswa bermain handphone di kelas
6. Siswa bercerita dengan teman sebangku
7. Siswa asyik sendiri
8. Kurangnya aktivitas dalam proses pembelajaran
9. Prestasi belajar yang rendah.
C. Batasan Masalah
Pada batasan masalah ini penulis memfokuskan untuk meningkatkan minat
dan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 2 Ngaglik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Apakah penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 2 Ngaglik?
E. Pemecahan Masalah
Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah rendahnya minat dan
prestasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik pada mata pelajaran
sejarah. Pemecahan masalah yang digunakan oleh peneliti untuk memecahkan
masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division (STAD). Alasan peneliti memilih model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) karena model tersebut
menuntut agar siswa bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru kemudian mereka mencari jawaban dan berdiskusi untuk mempertegas
jawaban bahkan menganalisis agar dapat dimengerti oleh seluruh anggota
kelompok, sehingga dinamika dalam kelas menjadi hidup.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 2 Ngaglik dengan menggunakan model pembelajaran Student
Team Achievement Division (STAD).
2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 2 Ngaglik dengan menggunakan model pembelajaran Student
Team Achievement Division (STAD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif mengajar di sekolah dalam
upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.
2. Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan alternatif seorang guru sejarah dalam memilih
model pembelajaran yang efektif serta efisien dan mendukung kreativitas guru
dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik sehingga siswa tidak
merasa bosan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan dalam
menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
pada pembelajaran sejarah dan untuk menambah pengalaman peneliti sebagai
calon guru sejarah dalam memilih model pembelajaran sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan siswa, sehingga pembelajaran di dalam kelas tidak
membosankan bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pendekatan Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus
kepada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini
disajikan supaya lebih merangsang dan memberi peluang kepada peserta didik
untuk berpikir inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal.3
Konstruktivisme juga merupakan proses pembelajaran yang menerangkan
bagaimana pengetahuan disusun dalam diri manusia dalam arti peserta didik harus
menemukan sendiri pengetahuan baru yang lahir dari pandangan, dan gambaran
serta inisiatif peserta didik.4 Bagi kaum Konstruktivis, mengajar bukanlah
memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang
memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya.5
Teori lain mengemukakan Kontruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan
yang berpendapat bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan hasil konstruksi
(bentukan) dari orang yang sedang belajar. Maksudnya setiap orang membentuk
pengetahuannya sendiri. Kukla secara tegas mengatakan bahwa sesungguhnya
3 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung, Refika Aditama,
2009, hlm. 62. 4 Y.R. Subakti,” Paradigma Pembelajaran Sejarah”, Historia Vitae vol24nol,(online),
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1April2010/PARA
DIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Subakti.pdf, diunduh pada hari kamis,
27 Juli 2017, pukul 13:58.
5 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 1997,
hlm. 65.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
setiap orang adalah konstruktivis. Pengetahuan bukanlah “ sesuatu yang sudah
ada” dan tinggal mengambilnya,tetapi merupakan suatu bentukan terus-menerus
dari orang yang belajar dengan setiap kali mengadakan reorganisasi karena
adanya pemahaman baru.6
Konstruktivisme dapat mendukung proses pembelajaran untuk tercapainya
tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan konstruktivisme memiliki prinsip-
prinsip sebagai berikut :7
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri baik secara personal maupun sosial.
b. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali hanya dengan
keaktifan siswa itu sendiri untuk menganalisis dan mendapatkan jawabannya.
c. Siswa aktif mengkonstruksi terus-menerus sehingga selalu terjadi perubahan
konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep
ilmiah.
d. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi
siswa berjalan dengan baik.
e. Evaluasi dalam pembelajaran menekankan pada penyusunan makna secara
aktif yang melibatkan keterampilan menggunakan masalah dalam konteks
nyata.
6 Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter, Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi
Pendekatan Pembelajaran Afektif, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2012, hlm. 161-162. 7 Y.R. Subakti,” Paradigma Pembelajaran Sejarah”, Historia Vitae vol24nol,(online),
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1April2010/PARA
DIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Subakti.pdf, diunduh pada hari kamis,
27 Juli 2017, pukul 13:58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Adapun ciri pembelajaran sejarah secara konstruktivis yakni8:
a. Siswa terlibat secara aktif dalam belajarnya. Keterlibatan ini tidak sekedar
perintah atau petunjuk dari guru, tetapi siswa diberi kesempatan untuk
berkreativitas mengusulkan suatu topik, masalah, atau berargumentasi.
b. Siswa belajar materi sejarah secara bermakna dalam bekerja dan berfikir. Agar
siswa dapat memberi makna tentang materi sejarah yang sedang dibahas.
Materi tidak bisa diberikan yang bersifat hafalan, tetapi harus diangkat dari
kehidupan sehari-hari dan kemudian dihubungkan dengan fakta sejarah yang
pernah terjadi.
c. Siswa belajar melalui pembelajaran yang bersifat kontekstual maka diharapkan
siswa mampu belajar memahami, menerapkan dan kemudian mampu bersikap
terhadap hasil analisis permasalahan. Dengan demikian siswa tidak hanya
menghafal, tetapi sunguh dihadapkan tuntutan kemampuan analisis.
d. Informasi baru harus dikaitkan dengan informasi lain sehingga menyatu dengan
skema yang dimiliki siswa agar pemahaman terhadap informasi (materi)
kompleks terjadi. Informasi yang diberikan jangan hanya tunggal, tetapi harus
terkait dengan informasi. Dengan demikian siswa akan mendapatkan informasi
yang utuh.
e. Permasalahan yang diajukan seharusnya mampu menimbulkan rangsangan
pada siswa untuk melakukan penelitian, pengamatan atau menuntut suatu
analisis. Dengan demikian siswa selalu dirangsang atau dapat menghubungkan
8 Y.R. Subakti,” Paradigma Pembelajaran Sejarah”, Historia Vitae vol24nol,(online),
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1April2010/PARA
DIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Subakti.pdf, diunduh pada hari kamis,
27 Juli 2017, pukul 13:58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berbagai informasi yang diterimanya dan kemudian mampu mengedepankan
dalam pemikirannya.
f. Berorientasi pada pemecahan masalah. Sejarah bukan hanya deretan fakta,
namun berdasarkan waktu, kontinuitas dan perubahan. Masalah yang muncul di
dalam masyarakat sebenarnya memiliki hubungan dengan fakta sejarah yang
lalu. Oleh sebab itu, permasalahan yang muncul untuk dikaji oleh siswa adalah
permasalahan kekinian yang harus dicari logika kausalitasnya dengan masa
lalu.
Dari paparan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa melalui teori
konstruktivisme siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran dalam
menemukan pengetahuan yang baru pada saat berinteraksi dengan teman
kelompoknya, siswa juga akan menemukan pengetahuan dari pendapat peserta
didik yang lainnya dan pendapat-pendapat tersebut dapat dipadukan menjadi suatu
kesimpulan dari materi yang mereka bahas dan akan menjadi pengetahuan baru.
2. Belajar
Menurut James O. Whittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai proses di
mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Sedangkan menurut Cronbach dalam bukunya yang berjudul Education
Psychologi mengatakan belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Dalam
proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan obyek belajar dengan
menggunakan semua alat inderanya dan Howard L. Kingsley yang dikutip oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Abu Ahmadi dan Supriyono, berpendapat belajar adalah proses di mana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan.9
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Slameto,
belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.10
Dengan demikian dapat disimpulkan belajar merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan. Seseorang harus dilatih dalam berbagai aspek
tingkah laku sehingga diperoleh suatu pola tingkah laku yang otomatis. Oleh
karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan
berbagai bentuk perbuatan yang menyangkut kegiatan kognitif, afektif,
pskimotorik untuk mencapai suatu tujuan.
Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan suasana belajar
yang menarik bagi siswa, kegiatan belajar siswa merupakan akibat dari kegiatan
mengajar seorang guru. Sehingga siswa mengalami proses dan meningkatkan
kemampuannya. Dari suatu proses belajar siswa memperoleh suatu hasil belajar
yang didapat dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
9 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta, 1991, hlm. 119-
120. 10
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta, Bina Aksara, 1998, hlm. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar sedangkan
dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya proses belajar. Belajar
merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka
belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau
tidak terjadinya proses belajar. Siswa memperoleh hasil belajar dan pengalaman
hidup.
Belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu kearah sudah
mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu. Adanya
perubahan dalam pola perilaku yang menandakan telah terjadi belajar. Makin
banyak kemampuan yang diperoleh makin banyak pula perubahan yang telah
dialami. Kemampuan-kemampuan itu digolongkan menjadi kemampuan kognitif
yang meliputi pengetahuan dan pemahaman, kemampuan sensorik-psikomotorik
yang meliputi keterampilan melakukan rangkaian gerak-gerik dalam urutan
tertentu, kemampuan dinamik-afektif yang meliputi sikap dan nilai, yang
meresapi perilaku dan tindakan. Perubahan akan belajar itu akan bertahan lama
bahkan sampai taraf tertentu, tidak menghilang lagi. Kemampuan yang telah
diperoleh, menjadi milik pribadi yang tidak akan dihapus begitu saja.11
Jadi, dapat disimpulkan belajar adalah perubahan pada individu yang terjadi
melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan
tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.
11
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta, PT Gramedia, 1987, hlm. 34-35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif berasal dari kata “Cooperative” yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai suatu kelompok atau satu tim.12
Pembelajaran ini mampu
membangun keberagaman dan mendorong koneksi antar siswa. Pembelajaran
kooperatif dapat meningkatkan cara belajar siswa menjadi lebih baik, sikap
tolong-menolong dalam beberapa perilaku sosial. Dengan demikian mereka akan
membutuhkan teman untuk bertukar pemikiran guna membangun pemikirannya
dan juga sebagai upaya untuk mempertegas pemikirannya.
Menurut Slavin pembelajaran koperatif adalah pembelajaran yang dilakukan
secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari 4-5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.13
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting
kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota
kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan suatu masalah
melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan
dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi Pembelajaran kooperatif
12
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif; meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta didik,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009, hlm 22. 13
Tukiran Taniredja, Model-Model Pembelajaran Inovatif Dan Efektif, Bandung, PT Alfabeta,
Hlm 56.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran.14
Pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif membutuhkan partisipasi dan
kerja sama dalam kelompok pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong
menolong dalam beberapa perilaku sosial. Tujuan utama dalam penerapan
pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara
berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat
dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya
dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.15
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya empat sampai enam orang dengan struktur
kelompok heterogen.16
Tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif
adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan
pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masayarakat
yang bahagia dan konstribusi.17
Dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif, siswa
memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar, selain itu juga bisa
melatih siswa untuk memiliki keterampilan berpikir (thinking skill) maupun
14
Doantara Yasa,” Metode Pembelajaran Kooperatif” (online),
http://www.google.co.id/amp/s/ipotes.wordpress.com . diunduh pada hari Kamis, 20 Juli 2017,
pukul 09:43 WIB 15
ibid, hlm. 33. 16
Rusman, Model-model Pembelajaran;Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta,
RajaGrafindo Persada, 2011, hlm. 202. 17
Slavin, Cooperative Learning, Bandung, Nusa Media, 2008, hlm. 33.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
keterampilan untuk mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari
orang lain, bekerja sama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku
yang menyimpang dalam kehidupan kelas.18
Adapun ciri-ciri yang ada dalam pembelajaran kooperatif yaitu19
:
1. Saling ketergantungan Positif
Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling
membutuhkan. Saling bergantungan untuk mencapai tujuan dalam
pembelajaran. Dalam arti siswa harus membagi perannya dalam kerja
keompok.
2. Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok
sehingga mereka dapat berdialog.
3. Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok.
Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya
disampaikan oleh guru kepada kelompok agar anggota kelompok mengetahui
siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat
memberi bantuan.
4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman,
mengkritek ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran
18
Isjoni, op,cit., hlm 35. 19
Sugiyanto, model-model pembelajaran Inovatif, Surakarta, Yuma Pustaka, 2010, hlm 40-42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
logis, tidak mendminasi orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang
bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi.
4. Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran sejarah merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik yang tidak bisa dipisahkan dalam mengedepankan nilai-nilai kehidupan
dan kemajuan suatu bangsa. Dalam pembelajaran sejarah, peran penting
pembelajaran terlihat jelas bukan hanya sebagai proses transfer ide, akan tetapi
juga proses pendewasaan peserta didik untuk memahami identitas, jati diri dan
kepribadian bangsa melalui pemahaman terhadap peristiwa sejarah.20
Pelajaran Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di
Sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas yang dibagi menjadi
sejarah wajib dan peminatan. Pelajaran sejarah bertujuan untuk menciptakan
wawasan historis atau perspektif sejarah. Wawasan historis lebih menonjolkan
kontinuitas segala sesuatu. Pelajaran sejarah juga mempunyai fungsi sosio-
kultural, membangkitkan kesadaran historis, berdasarkan kesadaran historis
dibentuk kesadaran nasional. Dalam mempelajari sejarah dapat membangkitkan
inspirasi dan aspirasi kepada generasi muda bagi pengabdian kepada Negara
dengan penuh dedikasi dan kesediaan berkorban.21
Pembelajaran sejarah sebagai sarana pendidikan bangsa, terutama dalam
upaya membangun karakter bangsa. Sartono Kartodirjo (1988) berpendapat
20
Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah; Isu, Gagasan Dan Strategi Pembelajaran,
Yogyakarta, Aswaja Pressindo, 2014, hlm. 56. 21
Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Ombak, 2011, hlm. 31.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bahwa dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata-mata
berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi
fakta sejarah tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan
kesadaran sejarahnya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka sejarah yang
diajarkan haruslah sejarah yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan, bukan
sejarah hafalan yang hanya menyuguhkan nama, tempat, angka tahun dan
peristiwa semata.22
Dapat disimpulkan bahwa pelajaran sejarah memiliki peran penting dalam
menumbuhkan jiwa nasionalisme siswa, siswa juga dituntut untuk berpikir kritis
terhadap peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan melihat penyebab terjadinya
suatu masalah dari berbagai segi, selain itu, sejarah juga sejarah sebagai
pendidikan moral, pendidikan politik, pendidikan perubahan, dan pendidikan
masa depan.
5. Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep.
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
22
Heri Susanto, op.cit., hlm. 35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan
ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung
pada informasi searah dari guru.23
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan
keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,
menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut,
bantuan dari guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin
berkurang dengan semakin bertambahnya wawasan siswa atau semakin tingginya
tingkatan kelas siswa.24
Adapun aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran saintifik, yaitu:25
1. Melakukan Pengamatan atau Observasi
Observasi adalah menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi.
Sebuah benda dapat diobservasi untuk mengetahui karakterikstiknya. Pengamatan
dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif. Pengamatan kualitatif
mengandalkan panca indra dan hasilnya dideskripsikan secara naratif. Sementara
itu, pengamatan kuantitatif untuk melihat karakteristik benda pada umumnya
menggunakan alat ukur karena dideskripsikan menggunakan angka. Pengamatan
kuantitatif untuk melihat perilaku manusia atau hewan dengan menggunakan
hitungan banyaknya kejadian.
2. Mengajukan Pertanyaan
23
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta, PT Gava Media,
2014, hlm. 51. 24
ibid, hlm. 51. 25
Ridwan Abdilah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk implementasi kurikulum 2013, Jakarta, PT
Bumi Aksara, 2014, hlm. 51-72.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Siswa perlu dilatih untuk merumuskan pertanyaan terkait dengan topik
yang akan dipelajari. Aktivitas belajar ini sangat penting untuk meningkatkan
keingintahuan dalam diri siswa dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
terus belajar. Guru perlu mengajukan pertanyaan dalam upaya memotivasi siswa
untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan dapat menggiring siswa
untuk melakukan sebuah pengamatan yang lebih teliti.
Siswa perlu dimotivasi untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan
pengetahuan yang telah dipelajarinya. Siswa juga dapat dilatih untuk mengajukan
pertanyaan dalam upaya menetapkan tujuan pembelajaran sehingga proses belajar
lebih terarah. Tujuan pembelajaran bisa dirumuskan dengan menganalisis hal-hal
penting yang dapat dipelajari dalam proses menyelesaikan permasalahan.
Kegiatan untuk mengaktifkan siswa untuk bertanya dapat dilakukan dengan
berbagai metode atau teknik, misalnya dengan meminta mereka merumuskan
beberapa pertanyaan yang akan digunakan dalam melakukan pengumpulan data
melalui wawancara.
3. Melakukan Eksperimen atau Memperoleh Informasi
Belajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah akan melibatkan siswa
dalam melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu
permasalahan. Guru dapat menugaskan siswa untuk mengumpulkan data atau
informasi dari berbagai sumber. Guru perlu mengarahkan siswa dalam
merencanakan aktivitas, melaksanakan aktivitas, dan melaporkan aktivitas yang
telah dilakukan. Pada tahap persiapan pembelajaran, guru bertindak sebagai
pengarah atau pengelola kegiatan belajar dengan melakukan hal-hal antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Mengembangkan keingintahuan dan minat siswa dalam mempelajari topik
kajian.
b. Mengajukan pertanyaan atau membantu siswa mengembangkan pertanyaan
yang relevan dengan topik dan harus diselesaikan dengan melaksanakan
kegiatan penyelidikan atau percobaan
c. Mengarahkan pengembangan rencana penyelidikan atau percobaan oleh siswa
d. Mendeskripsikan atau membantu siswa memilih atau mencari peralatan dan
bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan penyelidikan atau
percobaan
e. Menyatakan lamanya waktu dan hasil yang diharapkan dengan pelaksanaan
kegiatan penyelidikan atau percobaan. Metode utama yang digunakan dalam
membantu siswa melaksanakan kegiatan penyelidikan adalah dengan
mengajukan pertanyaan yang dapat mengembangkan ide mereka dan
membantu siswa berpikir secara mendalam.
4. Mengasosiasi atau Menalar
Kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional
merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. Informasi yang
diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan
pola dari keterkaitan informasi dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola
yang ditemukan. Pengolahan informasi membutuhkan kemampuan logika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Menalar adalah aktivitas mental khusus dalam melakukan inferensi. Upaya untuk
melatih siswa dalam melakukan penalaran dapat dilakukan dengan meminta
mereka untuk menganalisis data yang telah diperoleh sehingga mereka dapat
menemukan hubungan antar variabel atau menjelaskan tentang data berdasarkan
teori yang ada, menguji hipotesis yang telah diajukan dan membuat kesimpulan.
5. Membangun/ Mengembangkan Jaringan dan Berkomunikasi
Kemampuan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi perlu dimiliki
oleh siswa karena kompetensi tersebut sama pentingnya dengan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman. Bekerja sama dalam sebuah kelompok merupakan
salah satu cara membentuk kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan
dan berkomunikasi. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk berbicara dengan
orang lain, menjalin persahabatan yang potensial, mengenal orang yang dapat
memberi nasihat atau informasi.
6. Minat
Secara umum pengertian minat adalah suatu keadaan mental yang
menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang
menyenangkan. Minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan
berbuat bila ada stimulasi khusus sesuai dengan keadaan tersebut.26
Suatu minat
dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa
lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, siswa yang memiliki minat
26
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Bina Aksara, 1988, hlm 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tersebut.
Minat merupakan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek yang
disertai dengan perasaan senang yang timbul akibat dari adanya partisipasi,
pengalaman, dan kebiasaan pada waktu belajar. Sehingga untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya setiap orang harus mempunyai ketertarikan dan
minat pada objek tersebut.27
Slameto mengatakan minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar
minat. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat
terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta
mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu
merupakan hasil belajar yang menyokong belajar selanjutnya.28
Berikut ini merupakan faktor pendorong minat menurut Sadirman29
:
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.
2) Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa
lampau.
3) Menggunakan berbagai macam cara mengajar supaya siswa tidak merasa
bosan.
27
Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta, Kencana Prenada
Media Group, 2013, hlm. 57. 28
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta, Bina Aksara, 1998, hlm. 180. 29
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta, Rajawali, hlm. 93-94.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang
lebih baik.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong minat
dapat terjadi apabila dalam proses belajar guru mampu menggunakan berbagai
macam cara agar siswa dapat memiliki minat belajar yang tinggi. Hal tersebut
dapat terlaksana apabila guru sudah memenuhi keempat faktor pendorong minat
di atas.
Minat siswa dapat diketahui dari kecenderungannya terpikat atau tertarik
terhadap suatu pengalaman dan ingin untuk melestarikan pengalaman tersebut.
jadi minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang
menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan
dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan
lama kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya.
7. Prestasi
Prestasi merupakan hasil belajar yang diperoleh seseorang setelah
menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakikatnya merupakan usaha
sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.30
Selain itu
prestasi juga merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melalui proses
belajar yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
yaitu keberhasilan yang diperoleh siswa terhadap pemahaman dan pengetahuan
30
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung, 2013, hlm. 189.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dalam mempelajari suatu pelajaran yang ditunjukkan dengan prestasi (hasil yang
dicapai) setelah melalui kegiatan belajar.
Keberhasilan dari prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.31
1) Faktor Internal
Prestasi belajar seseorang akan ditentukan oleh faktor diri (internal), baik
secara fisiologis maupun secara psikologis, beserta usaha yang dilakukannya.
Faktor fisiologis, berkaitan dengan kondisi jasmani atau fisik seseorang, yang
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu konsisi jasmani pada umumnya dan
kondisi yang berkaitan dengan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama panca
indera, sedangkan faktor psikologis, berasal dari dalam diri seseorang seperti
intelegensi, minat dan sikap.
Intelegensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya prestasi belajar. Intelegensi merupakan dasar ptensial bagi pencapaian
hasil belajar, artinya hasil belajar yang dicapai tidak akan melebihi tingkat
intelegensinya.semakin tinggi tingkat intelegensinya, makin tinggi pula
kemungkinan tingkat hasil belajar yang dapat dicapai. Jika intelegensinya rendah,
maka kecenderungan hasil yang dicapainya pun rendah.
Minat (interest), yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu, minat dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu. Sikap
adalah gejala internal yang berdimensi afektif, berupa kecenderungan untuk
31
Ibid, hlm. 191-193.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
meraksi atau merespon dengan cara yang relatif terhadap obyek orang, barang dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
Selain faktor-faktor di atas , presatsi belajar juga dipengaruhi oleh waktu
dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu
berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta
didik. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki banyak waktu dan
kesempatan untuk belajar cenderung `memiliki prestasi yang tinggi daripada yang
hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk belajar.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik
dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non-sosial. Faktor sosial
menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial.
Ke dalam faktor ini termasuk lingkungan keluarga, sekolah, teman dan
masyarakat pada umumnya. Sedangkan faktor non-sosial adalah faktor-faktor
lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan alam dan fisik misalnya:
keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan
sebagainya. Di samping itu, di antara beberapa faktor eksternal yang
mempengaruhi proses dan prestasi belajar ialah peranan faktor guru atau
fasilitator. Dalam system pendidikan dan khususnya dalam pembelajaran yang
berlaku, peranan guru dan keterlibatannya masih menempati posisi yang penting.
Dalam hal ini efektivitas pengelolaan faktor bahan, lingkungan, dan instrumen
sebagai faktor-faktor utama yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar,
hampir seluruhnya bergantung pada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
8. Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
Model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) ini
merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan
menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-
5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan
pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan
kelompok.32
Model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD) termasuk
salah satu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif memiliki
karakteristik atau indikator yaitu bekerja sama dalam kelompok, mendengarkan
teman saat diskusi kelompok, mengkomunikasikan jawaban kepada anggota
kelompok, dan menghargai pendapat teman. Dari penjelasan di atas
mengidentifikasikan Student Team Achievement Division (STAD) adalah model
pembelajaran kooperatif hal ini berdasarkan ciri-ciri yang sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif yaitu33
:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok agar meningkatkan keaktifan serta
pemahaman terhadap materi yang dipelajari.
2. Meningkatkan cara belajar menuju belajar yang lebih baik.
3. Meningkatkan sikap tolong menolong dalam beberapa perilaku sosial.
4. Agar peserta didik saling menghargai pendapat teman kelompoknya.
5. Memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk mengemukakan
gagasannya.
32
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta, Kencana Prenada Media
Group. 2009. Hlm. 58. 33
Isjoni, op,cit., hlm 62.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gagasan utama dari Student Team Achievement Division (STAD) adalah
menjadikan peserta didik aktif, mendoron dan membantu satu sama lainnya untuk
menguasi keterampilan-keterampilan yang diajarkan oleh guru, mereka harus
membantu teman sekelompoknya mempelajari materi yang diberikan, mereka
harus mendorong teman mereka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan
suatu norma belajar itu merupakan suatu hal yang penting, berharga dan
menyenangkan.34
Slavin menyatakan bahwa pada pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotan 4-5 orang
yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.
Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka
memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.
Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini
mereka tidak diperbolehkan saling membantu.
Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD
juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Persiapaan-persiapan tersebut antara lain 35
:
a. Perangkat Pembelajaran
Meliputi Rencana Program Pembelajaran (RPP), buku siswa, Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.
b. Membentuk Kelompok Kooperatif
34
Jumanta Hamdayana, Model dan Metode; Pembelajaran Kreatif Berkarakter, Jakarta, Ghalia
Indonesia, 2014. Hlm. 117. 35
Trianto, op.cit., hlm.68.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam
kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan
kelompok lainnya relatif sama. Apabila memungkinkan kelompok kooperatif
perlu memerhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang sosial.
Apabila dalam kelas terdiri atas ras dan latar belakang yang relatif sama, maka
pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik. Siswa
dalam kelas terlebih dahulu di-rangking sesuai kepandaian dalam mata
pelajaran sejarah.
c. Menentukan skor awal
Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan
sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis. Misalnya pada
pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes. Maka hasil tes masing-
masing individu dapat dijadikan skor awal.
d. Pengaturan Tempat Duduk
Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan
baik, hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif
apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan
yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif.
e. Kerja Kelompok
Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD,
terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk
lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Adapun Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team
Achievement Division menurut Ibrahim yang dikutip oleh Trianto, sebagai
berikut36
:
Tabel 1. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1:
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar
Fase 2:
Menyajikan/menyampaikan
informasi
Menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan.
Fase 3:
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara
efisien.
Fase 4:
Membimbing kelompok bekerja
dan belajar
Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas
mereka.
Fase 5:
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah
diajarkan atau masing-masing
kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya
Fase 6:
Memberikan penghargaan
Mencari cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok
Adapun kelebihan dari model pembelajaran ini adalah Siswa bekerja sama
dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, siswa
aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, aktif berperan
sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok dan
36
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif Dan
Kontekstual: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik
Integrative/KTI) hlm. 121.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat.37
Adapun kekurangan dari model pembelajaran ini adalah Konstribusi dari
siswa berprestasi rendah menjadi kurang , Siswa berprestasi tinggi akan mengarah
pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan, Penggunaan
waktu yang lebih lama dapat diatasi dengan menyediakan lembar kegiatan siswa
(LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien.38
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan ini digunakan untuk mendukung penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti mengambil penelitian yang
relevan yang dilakukan oleh Pratomo mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada pelajaran
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 4 SMA N 1 PENGASIH”. Dalam penelitian tersebut
dinyatakan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa dapat ditingkatkan melalui
model pembelajaran STAD. Jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan
Belajar siswa kelas XI IPS 4 SMAN 1 Pengasih Tahun Ajaran 2012/2013 yang
dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM.
Sebelum penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) jumlah siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 30%. Pada Siklus I,
37
Jumanta Hamdayana, op.cit., hlm. 118. 38
Ibid, hlm. 118.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
siswa yang mencapai KKM sebanyak 35%, pada siklus II sebanyak 95%,
peningkatan hasil belajar dari siklus I sebesar 14,28%, siklus II sebesar 14,55%.
Penelitian dengan penerapan model Student Team Achievement Division
yang dilakukan oleh Mugianto mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
pada tahun ajaran 2016/2017 di SMA Negeri 2 Ngaglik juga menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa yaitu keadaan awal 73,94, meningkat pada siklus I
menjadi 78,75 atau 4,81%, pada siklus II meningkat 89,56 atau 10,88 %.39
Penelitian lain yang dilakukan oleh Limni Dahnianti mahasiswa Universitas
Lampung yang melakukan penelitian di SMA Muhammahdiyah 1 Palembang
menggunakan model pembelajaran STAD untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa geografi kelas XI mengalami peningkatan yaitu dari siklus I 41,67%, siklus
II 66,76%, dan siklus III 88,89%.
Ketiga penelitian yang telah dijabarkan tersebut relevan dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti karena memiliki variabel yang sama yaitu
menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division di dalam
pembelajaran. Berdasarkan hasil ketiga penelitian tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Student Team
Achievemnt Division dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar.
39
Jurnal : https://repository.usd.ac.id/7919/2/121314024_full.pdf., Diakses pada 20 Juli 2017,
pukul 10:56 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran ini dirancang untuk mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran. Dengan aktifnya siswa di dalam kelas akan memudahkan siswa
memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga dinamika di dalam kelas
menjadi hidup. Pembelajaran ini bertujuan untuk melatih siswa menjadi aktif
didalam kelas, melatih siswa agar saling membantu dalam kerja kelompok, dan
mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Student Team Achievement Division (STAD) yaitu salah satu model
pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa agar menguasai materi yang
diajarkan, saling membantu sesama teman dalam memahami materi yang
dipelajari, saling bertukar pendapat guna mengembangkan jawaban yang telah
diperoleh, melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya serta melatih
tanggung jawab siswa belajar untuk dirinya dan teman kelompoknya agar siap
dalam proses pembelajaran. Dengan catatan mereka tidak boleh saling membantu
saat diadakan kuis sehingga siswa harus menguasai materi tersebut, dan siswa
juga dilatih agar mampu menganalisis masalah dalam materi pembelajaran.
Dengan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dalam kelas
maka suasana pembelajaran di kelas menjadi hidup dan diharapkan dapat
meningkatkan minat belajar siswa. Meningkatnya minat belajar siswa diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari penjelasan di atas, dapat
digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar I : Kerangka berpikir penelitian dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division (STAD).
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dijabarkan di atas
maka hipotesis dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah :
1. Penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
dapat meningkatkan minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 Negeri 2
Ngaglik
2. Penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri
2 Ngaglik.
Pembelajaran
Sejarah
Model pembelajaran Student
Team Achievement Division
(STAD)
Proses Pembelajaran:
1. Siswa akan aktif dalam kelompok
2. Siswa menganalisis masalah dalam
materi pelajaran
3. siswa bertukar pendapat dengan
anggota kelompok
4. Siswa dapat mengungkapkan
pendapat
Peningkatan Minat
dan Prestasi
Belajar Sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah tindakan (action research) yang
dilaksanakan guru di dalam kelas dengan tujuan memperbaiki praktek
pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif
dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat.40
Ciri dan karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah
partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dan anggota kelompok sasaran.
Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang
terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.41
Dalam penelitian Tindakan Kelas, guru harus bertindak sebagai pengajar
sekaligus peneliti. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya dan
biasanya interaksi yang terjadi antara guru dan siswa berlangsung secara unik.
Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan kreatif dan inovatif yang bersifat
40
Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, PT
Indeks, 2010, hlm. 9. 41
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Tindakan suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2010, hlm. 129.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pengembangan mengharuskan guru mampu melakukan PTK di kelasnya. Metode
paling utama adalah merefleksikan diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah
yang sudah baku dan bukan tradisional.
Adapun manfaat PTK secara umum bagi guru yaitu42
:
1. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran di dalam kelas
2. Meningkatkan profesionalitas guru dalam mendidik
3. Meningkatkan rasa percaya diri guru
4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018 di semester 2
(genap) yaitu pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2017. Penentuan waktu
ini berdasarkan kalender akademik dari sekolah dan mengikuti kebijakan dari
sekolah maupun guru mata pelajaran sejarah. Penentuan waktu ini sangat penting
karena penelitian tindakan kelas ini memerlukan dua siklus yang membutuhkan
proses pembelajaran yang efektif di kelas.
42
Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, op.cit.,hlm. 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPS 2
yang berjumlah 32 orang.
D. Objek Penelitian
Objek dari penilitian ini adalah model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) , minat belajar sejarah dan prestasi belajar sejarah.
E. Variabel-variabel Penelitian
Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel
bebas dan variabel terikat, yaitu:
1. Variabel bebas (X): Model pembelajaran Student Team Division
(STAD).
2. Variabel terikat (Y): Minat Belajar Sejarah dan Prestasi Belajar
Sejarah
F. Definisi Operasional
Berikut ini merupakan definisi operasional yang diambil peneliti, antara
lain sebagai berikut :
1. Minat merupakan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek yang disertai
dengan perasaan senang yang timbul akibat dari adanya partisipasi,
pengalaman, dan kebiasaan pada waktu belajar. Sehingga untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya setiap orang harus mempunyai ketertarikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
minat pada objek tersebut.43
. Oleh karena itu, minat dapat mempengaruhi
pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran sejarah. Dalam penelitian ini
minat ditunjukkan dengan adanya perasaan senang siswa dalam mempelajari
sejarah, perhatian siswa dalam memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran
sejarah berlangsung, dan ketertarikan siswa untuk mempelajari sejarah.
2. Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai seseorang dalam
suatu bidang sebagai hasil dari proses belajar. Dalam penelitian ini prestasi
belajar ditunjukkan dengan hasil ulangan siswa (kognitif), hasil diskusi
kelompok setiap siswa (Afektif) dan kelengkapan jawaban dan nilai yang
dapat diambil dari hasil presentasi siswa (Psikomotorik).
3. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok heterogen.44
Tujuan yang paling penting dari pembelajaran
kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep,
kemampuan dan pemahaman yang mereka butuhkan. Aspek pembelajaran
kooperatif antara lain, bekerja sama dalam kelompok, mengkomunikasikan
jawaban kepada anggota kelompok, penguasaan materi, mendengar teman saat
diskusi kelompok, memberikan argumentasi saat diskusi, dan mencatat hal
penting saat diskusi.
4. Student Team Achievement Division (STAD) adalah model pembelajaran yang
mementingkan kerja sama dalam tim dan mengupayakan semua anggota
43
Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta, Kencana Prenada
Media Group, 2013, hlm. 57. 44
Rusman, op.cit., hlm. 202.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kelompok memahami materi yang dipelajari dan menghargai pendapat tiap
anggota kelompok.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian bersumber dari interaksi antara guru
dan peserta didik dalam pembelajaran yakni dengan :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan, kondisi dan situasi awal
kelas sebelum menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) maupun setelah menerapkan model pembelajaran tersebut.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan pemahaman siswa
yaitu sebelum dimulainya pembelajaran maupun sesudah pembelajaran
berlangsung. Tes yang digunakan peneliti dalam melakukan tindakan kelas adalah
tes tertulis untuk mengetahui prestasi (kognitif).
3. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan
keberhasilan siswa dalam penerapan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD)
4. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengetahui peningkatan minat belajar sejarah.
Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner pada siswa kemudian
mengumpulkan kuesioner yang telah dijawab siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih muda
diolah.45
Beberapa instrumen akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Alat Pengumpulan Data
a) Observasi
Observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Alat-alat untuk mengobservasi yaitu lembar observasi
aktivitas siswa di kelas.
b) Tes hasil belajar
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD). Adapun alat-alat dalam tes hasil belajar (prestasi) yaitu soal-
soal pilihan ganda dan uraian (essay) serta tugas diskusi di kelas.
c) Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan minat dan prestasi siswa.
Wawancara ini akan dilakukan kepada guru pelajaran sejarah dan beberapa
peserta didik yang telah ditunjuk oleh peneliti. Alat dalam wawancara yaitu
daftar pertanyaan wawancara.
45 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 203.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
d) Kuesioner minat belajar
Kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Alat
dalam kuesioner ini adalah lembar kuesioner minat belajar siswa, yang akan
dibagikan pada siswa sebanyak dua kali yaitu pada pra siklus dan siklus II.
Penentuan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 kategori. Pada
pernyataan positif, pilihan jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor 4, “Setuju”
(S) skor 3, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 2 dan “Sangat Tidak Setuju” (STS)
diberi skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu “Sangat Setuju” (SS)
diberi skor 1, “Setuju” (S) diberi skor 2, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 3 dan
Pernyataan “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 4.46
2. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah.47
Suatu Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Apabila peneliti ingin mengukur tingkat
minat seseorang dalam mempelajari sejarah maka instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data haruslah dapat mengukur minat. Dengan demikian
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung, Penerbit Alfabeta,
2012, hlm. 93. 47
ibid, hlm 211.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
instrumen tersebut dikatakan valid.48
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.49
Untuk mengetahui tingkat validitas atas uji coba instrumen maka peneliti
menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukan oleh Person
yaitu:50
√{ }{ }
Keterangan :
koefisien antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang korelasikan.
N = jumlah peserta tes
X = skor item
Y = skor total
X2
= Kuadrat dari X
Y2
= Kuadrat dari Y
Untuk mengetahui besar taraf signifikan butir soal digunakan rumus.51
√
√
Keterangan :
t = taraf signifikan
r = korelasi
n = jumlah butir item
48
Ronny Kountour, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta, Penerbit PPM,
2003, hlm. 152 49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktif. Jakarta, PT. Rineka Cipta,
2006. hlm 211 50
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta, PT Bina
Aksara.1989. hlm. 213. 51
Nana Sudjana, Metode Statistika, Bandung, Tarsito hlm. 380.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reabilitas tes, berhubungan dengan
masalah ketetapan tes.52
Reliabilitas mengarah pada suatu pengertian bahwa
sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah
dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.53
Dalam mencari reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan dua rumus
yaitu rumus belah dua (Sperman Brown) untuk bentuk soal pilihan ganda karena
rumus tersebut hanya dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang
skornya 1 dan 0. Sedangkan rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya bentuk soal uraian dan angket.
Selain itu rumus Alpha sangat cocok digunakan pada skor yang mempunyai
rentangan antara beberapa nilai misalnya 0-10 atau 0-100 atau yang terbentuk
skala 1-3, 1-5, atau 1-7 atau seterusnya.54
a. Rumus Belah Dua (Spearman-Brown)
Untuk mencari reliabilitas dari tes pilihan ganda menggunakan rumus belah
dua:
Rumus:
Rxy =
√{ }{ }
52
Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 100. 53 Suharsimi Arikunto, op.cit hlm. 178. 54
Ibid, hlm. 196.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Keterangan :
∑X = Jumlah dari X
∑Y = Jumlah dari Y
∑X2
= Jumlah Kuadrat dari X
∑Y2
= Jumlah Kuadrat dari Y
∑XY = Jumlah X dan Y
N = Jumlah siswa
Rumus :
=
⁄⁄
⁄⁄
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen
⁄⁄ = yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrumen
b. Rumus Alpha
Untuk mencari reliabilitas dari tes uraian dan angket menggunakan rumus
Alpha
1) Langkah 1. Mencari setiap item
Keterangan :
= Varians item
= Jumlah kuadrat skor total
= Kuadrat dari jumlah skor total
N = Jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2) Langkah 2. Mencari jumlah varians semua item
Dalam mencari jumlah varian semua item adalah dengan menjumlahkan
semua item
Contoh : (2)+ (3)+ (4)+ (5) =
3) Langkah 3. Mencari Varian Total
Keterangan :
= Varians total
= Jumlah kuadrat skor total
= Kuadrat dari jumlah skor total
N = Jumlah siswa
4) Langkah 4. Dimasukkan kedalam rumus Alpha
(
)(
)
Keterangan :
= Reliabilitas yang dicari
n = Jumlah butir soal
= Jumlah varian semua item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Hasil Uji Coba Instrumen
Berikut ini merupakan hasil pengujian instrumen penelitian yang terdiri
dari kuesioner minat dan soal uji kompetensi (tes) yang dilakukan oleh peneliti
a) Validitas
Instrumen dinyatakan valid jika mencapai taraf signifikan 0.70 ke atas.
Bila taraf signifikan instrumen tersebut berada di bawah 0,70 maka instrumen
dinyatakan gugur. Berikut ini merupakan hasil pengujian validitas di lapangan.
1) Minat
Berdasarkan hasil pengujian instrumen di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2
Ngaglik, dari 50 item kuesioner yang valid berjumlah 46 dan yang gugur 4 item,
yaitu nomor 2, 32, 47, dan 50
2) Prestasi
Berdasarkan hasil pengujian soal tes (instrumen) di lapangan pada siklus I
terdapat 20 item dan item yang valid berjumlah 18 item, sedangkan item yang
gugur berjumlah 2 item, yaitu nomor 1 dan 20. Pada siklus II terdapat 20 item dan
item yang valid berjumlah 18 item, sedangkan item yang gugur berjumlah 2 item,
yaitu nomor 4 dan 17.
b) Reliabilitas Insrumen
Instrumen dinyatakan tetap atau reliabel jika taraf signifikan mencapai
0,70 ke atas. Bila taraf signifikan instrumen tersebut dibawah 0,70 maka
instrumen dinyatakan tidak reliabel. Berikut ini merupakan hasil pengujian
reliabel di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1) Minat
Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan tingkat reliabilitas
instrumen minat adalah r= 0,848 dengan taraf signifikan 0,90 dari 46 item.
2) Prestasi
Berdasarkan hasil pengujian instrumen prestasi di lapangan, tingkat
reliabilitas soal pilihan ganda siklus I adalah r= 0,405 dengan taraf signifikan 0,95
dan tingkat reliabilitas soal esai siklus I adalah r= 0,846 dengan taraf signifikan
0,95. Tingkat reliabilitas instrumen prestasi pada siklus II pilihan ganda adalah r=
0,549 dengan taraf signifikan 0,95 dan untuk soal esai siklus II adalah r= 0,862
dengan taraf signifikan 0,95. Berdasarkan hasil dari pengujian instrumen
penelitian ini layak digunakan untuk melakukan penelitian jika dibandingkan
dengan taraf signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
I. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain yang
akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut55
:
Gambar II. Bagan siklus penelitian menurut Kemmis & Mc. Taggart
yang diadopsi oleh Suharsimi Arikunto.
55
ibid, hlm. 137.
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
J. Analisis Data
Setelah pengumpulan data, hal yang perlu dilakukan adalah analisis data.
Analisis data memiliki peran penting dalam penelitian tindakan kelas. Analisis
data ini dilakukan dalam setiap aspek penelitian. Analisis data yang digunakan
yaitu teknik analisis deskriptif dan teknik analisis komparasi.
Teknik analisis deskriptif digunakan untuk data kualitatif yaitu, dengan
mengungkapkan kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran mulai dari pra
siklus, siklus I dan siklus II. Sedangkan teknik komparasi digunakan pada data
kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus I dan siklus
II. Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti dapat mengumpulkan data yang
berupa data kuantitatif dan kualitatif dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan pada data observasi kegiatan belajar, minat
dan prestasi belajar siswa. Minat dan prestasi belajar sejarah siswa dianalisis
menggunakan PAP I (Penilaian Acuan Patokan 1). PAP I digunakan untuk
mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria
keberhasilan.56
Berikut ini tabel PAP I (Penilaian Acuan Patokan):
Tabel 2 : Keterangan Penilaian Acuan PAP I
Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria
90%-100% Sangat Tinggi
80%-89% Tinggi
70%-79% Cukup
60-69% Kurang
0%-59% Sangat Kurang
56
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009, hlm 236.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
a. Data observasi kegiatan siswa
Untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar siswa maka data kegiatan
belajar siswa dianalisis dengan menggunakan persentase. Kegiatan belajar siswa
merupakan salah satu bagian dalam penilaian karena melalui kegiatan belajar
siswa dapat menunjang peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.
Aspek yang diamati berupa on task, off task dan kooperatif dalam pembelajaran,
untuk melihat lembar observasi dapat dilihat pada lampiran.
Adapun cara menghitung nilai kegiatan belajar siswa adalah :
Nilai =
x 100
Keterangan :
N = Nilai hasil pengamatan
∑skor perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
∑skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang diamati.
b. Data minat belajar siswa
Pada penelitian ini, data minat belajar siswa keadaan awal sebelum
tindakan maupun data siklus II dianalisis dengan menggunaan Penilaian Acuan
Patokan I (PAP I). Minat belajar sejarah siswa diukur berdasarkan kuesioner anatu
angket minat belajar sejarah yang diisi siswa. Adapun rumus yang digunakan
untuk menganalisis data minat belajar siswa adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
N = nilai hasil pengamatan
skor perolehan = hasil perolehan dari aspek yang dinilai
skor maksimal = hasil skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek yang
diamati.
Selanjutnya pada tahap analisis dimasukkan dalam tabel analisis minat
belajar sejarah siswa yang sesuai dengan kriteria PAP I seperti pada tabel berikut
ini:
Tabel 3. Analisis Minat Belajar Sejarah Siswa
c. Data Prestasi belajar siswa
Pada data prestasi belajar siswa, baik kondisi awal sebelum tindakan
maupun siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan Penilaian Acuan
Patokan I (PAP I).
Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data prestasi belajar
siswa adalah sebagai berikut:
N =
x 100
N = Nilai hasil pengamatan
∑skor perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai
∑skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang diamati.
No. Kriteria Skala
Minat Frekuensi Kriteria
Prosentase
(%)
Rata-
rata
1. Sangat
Tinggi
90-100 Sangat Tinggi
2. Tinggi 80-89 Tinggi
3. Cukup 70-79 Cukup
4. Kurang 60-69 Kurang
5. Sangat
kurang
0-59 Sangat
Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1) Menghitung tingkat prestasi belajar siswa
Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan
Penialain Acuan Patokan I (PAP I) dengan KKM 70.
Berikut cara untuk menen tukan tingkat prestasi belajar siswa :
Tabel 4 : analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa
2) Menghitung Prosentase
Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat melalui
prosentase siswa yang mencapai KKM.
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :
a. Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM
N =
b. Menghitung persentase jumlah siswa yang tidak mencapai KKM
N =
2. Analisis Data Kualitatif
Analisis kualitatif adalah analisis data yang dilakukan secara deskriptif yaitu
untuk menjelaskan hal-hal apa saja yang diamati
No Kriteria Skala
Minat F Kriteria
Prosentase
(%)
Rata-
rata
1. Sangat Tinggi 90-100 Sangat Tinggi
2. Tinggi 80-89 Tinggi
3. Cukup 70-79 Cukup
4. Kurang 60-69 Kurang
5. Sangat kurang 0-59 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
a. Kegiatan pra penelitian yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa
selama pembelajaran berlangsung.
b. Kegiatan siklus I dan siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi dari kegiatan pebelajaran yang telah beralangsung
dan tingkat keberhasilan dari penerapan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) pada pelajaran sejarah.
3. Analisis Komparasi
Analisis komparasi, yaitu analisis yang membandingkan hasil pengamatan
kegiatan belajar, minat belajar dan prestasi belajar siswa antara pra tindakan
dengan pada saat tindakan dan prestasi belajar siswa antara pra tindakan dengan
pada saat tindakan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD). Analisis komparasi ini bertujuan untuk melihat peningkatan
kegiatan belajar, minat dan prestasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan
model Student Team Achievement Division (STAD) dengan menggunakan analisis
persentase.
a. Tabel analisis komparasi aktivitas belajar siswa
Tabel 5: Analisis Komparasi Aktivitas Belajar Siswa
No.
Aspek
Kooperatif
yang diamati
Pra
siklus
Siklus
I Siklus II
Sel
Ket.
N T
J % J % J %
1.
Bekerja sama
dalam
kelompok
2.
Mengkomunik
asikan jawaban
kepada
anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kelompok
3. Penguasaan
materi
4.
Mendengarkan
teman saat
diskusi
kelompok
5.
Memberikan
argumentasi
saat diskusi
6.
Mencatat hal
penting dalam
diskusi
b. Tabel analisis komparasi minat belajar sejarah siswa
Tabel 6: Analisis Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa
No. Nama
Minat Selisih ket Prosentase
Pra
siklus
Siklus
II
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
Rata-rata
Tertinggi
Terendah
c. Tabel analisis komparasi prestasi belajar sejarah siswa
Tabel 7: Analisis Komparasi Prestasi Belajar
No. Nama
Pra siklus Siklus I Prosentase
Nilai Tuntas
Nilai
Tuntas Naik Turun
1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
5.
Jumlah
Prosentase
Rata-rata
Tertinggi
Terendah
K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Proses penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui dua siklus
pada setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observasi), dan refleksi (reflection).
Berikut prosedur pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut :
1) Pra Siklus
a. Permintaan Izin
Permintaan izin kepada Kepala SMA Negeri 2 Ngaglik dan Dekan FKIP
Universitas Sanata Dharma.
b. Observasi
Kegiatan observasi bertujuan untuk mengumpulkan data dan mengamati
situasi maupun kondisi di dalam kelas. Observasi akan dilakukan di kelas XI IPS
2 SMA Negeri 2 Ngaglik yang berjumlah 32 siswa. Observasi ini dilakukan untuk
mengetahui model pembelajaran serta media yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran, sebelum peneliti mererapkan model pembelajaran Student
Team Achievement Division (STAD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas terlebih dahulu akan
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan
materi pokok beserta indikatornya.
d. Menyiapkan Media Pembelajaran
Media yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah power point dan
video.
e. Menyiapkan Instrumen peneltian
Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan instrumen yaitu soal tes,
lembar pengamatan kegiatan belajar siswa, kuesioner minat belajar, lembar
diskusi dan lembar untuk wawancara.
2. Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan dengan proses empat tahapan
yaitu merencanakan, melakukan tindakan, observasi dan refleksi. Tahap-tahap ini
dilaksanakan pada setiap siklus. Siklus yang dilakukan minimal dua siklus dan
penelitian tindakan kelas ini masih bisa dilanjutkan ke siklus berikutnya jika hasil
yang diharapkan belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
a. Siklus I
1) Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun semua instrumen yang dibutuhkan untuk
melakukan penelitian, seperti bahan ajar, maupun media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2) Tindakan
Setelah melakukan perencanaan, langkah selanjutnya peneliti akan
melaksanakan tindakan penelitian di kelas. Pada pelaksanaan tindakan, pertama
peneliti menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai, menyampaikan
materi, membagi kelompok, memberikan tugas diskusi kepada setiap kelompok,
guru membagikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok, siswa
mendiskusikan pertanyaan yang telah diberikan, siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
bertanya dan memberi tanggapan.
3) Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kerja sama kelompok yang
terkait dengan pembelajaran kooperatif. Selain itu, peneliti mengamati kegiatan
belajar siswa dengan menggunakan instrumen observasi meliputi on task dan off
task.
4) Refleksi
Untuk mengetahui berhasil dan tidaknya pembelajaran maka peneliti
memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Setelah dilakukan tes, peneliti mengetahui hasilnya dan hasil dari tes ini peneliti
membuat rencana untuk perbaikan pada siklus kedua untuk menganalisis apa saja
yang perlu ditingkatkan pada siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Siklus II
Kegiatan dari tahap-tahap yang akan dilakukan pada siklus kedua pada
dasarnya sama dengan siklus pertama. Namun tindakan pada siklus dua ini
ditentukan berdasarkan hasil dari refleksi yang dilakukan pada siklus pertama.
1) Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada
siklus pertama dan merupakan rencana tindakan selanjutnya pada siklus kedua.
2) Tindakan
Peneliti melaksanakan model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) berdasarkan rencana pembelajaran atas hasil refleksi pada siklus
pertama.
3) Observasi
Tim peneliti yaitu peneliti dan kolaborator (teman peneliti) melakukan
pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran atas hasil refleksi pada siklus
pertama.
4) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua,
menganalisis apakah ada peningkatan minat dan prestasi dalam proses
pembelajaran dibandingkan siklus pertama.
L. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan menilai
tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
perbaikan mutu proses pembelajaran didalam kelas. Dalam penelitian ini, peneliti
mempunyai target keberhasilan dari aspek prestasi dan minat. Adapun target yang
hendak dicapai adalah sebagai berikut :
Tabel 8: Indikator Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar Sejarah
Variabel Pra Siklus Siklus I Siklus II
Minat 70,64% - 85%
Prestasi (KKM 70) 80,12% 85% 95%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik
pada mata pelajaran sejarah wajib yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. pada
setiap siklus terdapat tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua
digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan pertemuan ketiga atau terakhir
digunakan untuk uji kompetensi atau tes. Sebelum kegiatan penelitian dilakukan,
peneliti melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi awal
aktivitas siswa di kelas. Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan selama
5 minggu yaitu tanggal 15 April 2017 sampai dengan 20 Mei 2017. Hasil
observasi pra penelitian hingga penerapan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) pada siklus I dan siklus II diuraikan sebagai
berikut:
1. Observasi Pra Siklus
Observasi pra siklus dilakukan pada tanggal 15 April 2017 di kelas XI IPS
2 SMA Negeri 2 Ngaglik pada mata pelajaran sejarah wajib pada jam pelajaran
pertama dan kedua. Adapun jumlah siswa kelas XI IPS 2 secara keseluruhan
berjumlah 32 siswa. Guru mata pelajaran dikelas ini adalah Dra. SitiAptinah
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai Ibu Siti menyapa siswa terlebih dahulu,
menanyakan kehadiran siswa, memberikan apersepsi sebelum masuk ke materi
selanjutnya, terlihat beberapa siswa mengeluarkan dan membaca LKS dan
mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh Ibu Siti. Namun kebanyakan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mereka masih berbicara dengan teman sebangkunya bahkan ada yang bermain
handphone dan hanya sedikit yang mau bertanya tentang materi yang telah
dibahas. Sebelum masuk ke materi selanjutnya guru menyiapkan power point.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang
terlambat masuk kelas kemudian guru menyuruh mereka duduk dan malanjutkan
penjelasan materi tentang Revolusi Menegakkan Kesatuan Republik Indonesia
secara garis besar dengan didominasi metode ceramah. Ketika guru menjelaskan
materi terdapat beberapa siswa sibuk sendiri, tidur-tiduran, membuka laptop dan
menonton film yang tidak berkaitan dengan materi yang sedang dibahas, dan
kemudian ada salah satu siswa yang bertanya tentang materi yang telah dibahas
kemudian guru melemparkan pertanyaan kepada siswa yang bisa menjawab
pertanyaan, mereka cenderung diam dan mau menjawab ketika ditunjuk.
Kemudian guru menyuruh siswa untuk membaca kembali LKS yang telah
dipelajari. Berikut ini merupakan tabel hasil observasi kegiatan pembelajaran
siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik sebelum melakukan tindakan
penelitian.
a. Keadaan Awal Kegiatan Belajar Sejarah Siswa
Tabel 9: On Task
No. Aspek yang Diamati Jumlah
Siswa
Prosentase
(%)
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 20 62,5%
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 25 78,12%
3. Mendengarkan teman saat presentasi 20 62,5%
4. Siswa mencatat hal-hal penting 10 31,25%
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 22 68,75%
6. Siswa bertanya pada guru 8 25%
7. Siswa membawa buku paket 22 68,75%
8. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 6 18,75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
9. Siswa aktif bekerja sama dalam proses
pembelajaran 12 37,5%
10. Siswa berani mengemukakan pendapat di depan
kelas 8 25%
Tabel 10: Off Task
No Aspek yang Diamati Jumlah
Siswa
Prosentasi
(%)
1. Siswa mengobrol di dalam kelas 20 62,5%
2. Siswa yang mengantuk di dalam kelas 5 15,62%
3. Siswa sibuk bermain Handphone 12 37,5%
4. Siswa keluar masuk saat pelajaran berlangsung 2 6,25%
5. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru 15 48,87%
6. Siswa terlambat masuk kelas 1 3,12%
7. Siswa kurang aktif menjawab pertanyaan guru 15 48,87%
8. Siswa tidak aktif bekerja sama dalam kelompok
diskusi 19 59,37%
9. Siswa tidak mengumpulkan tugas tepat waktu 2 6,25%
10. Siswa tidak membawa buku paket dan LKS 5 15,62%
Dari hasil observasi pra penelitian di atas menunjukkan bahwa siswa yang
bertanya kepada guru berjumlah 8 siswa atau 25%. Siswa yang berani
mengemukakan pendapat berjumlah 8 siswa atau 25%. Siswa aktif bekerja sama
dalam proses pembelajaran berjumlah 12 atau 37,5 % dan masih banyak siswa
yang kurang memperhatikan penjelasan guru berjumlah 15 Siswa atau 48,87%.
Siswa kurang aktif menjawab pertanyaan guru berjumlah 15 atau 48,87%. Siswa
tidak membawa buku paket berjumlah 5 atau 15,62% dan Berdasarkan data di
atas, menunjukkan bahwa siswa masih pasif dalam proses pembelajaran.
Seharusnya siswa diharapkan aktif dalam proses pembelajaran dikelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b. Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
Pada observasi pra siklus, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap
minat belajar sejarah siswa. Pengamatan minat siswa ini dilakukan dengan
memberikan kuesioner pada siswa yang tujuannya untuk mengetahui kondisi awal
minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik. Berikut ini
tabel kondisi awal minat belajar siswa:
Tabel 11: Data Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
No. Nama Skor
1 AYU KRISTIANINGSIH 54,5
2 DEVIKA PUTRI KUNTARI 55
3 DINA CHRISTNARI AMELIA 53
4 GIGIH PRAKOSO 55,5
5 MUHAMMAD FATHUR 47
6 NADYA SEPTIVIANI PUTRI 61
7 NAHLA SANIA ULYA 74
8 NISA FATMAWATI 75
9 NUR RIZKI RAHMADANI 64
10 NUR SETO BAYU PAMUNGKAS 69,5
11 RACHMY AUSTIN 65
12 RAZAN ARVIN PRADIPA 64
13 RICHA ANNISA 48
14 RIDWAN WAHYU GARDANI 50,5
15 RINI DWI ASTUTI 71
16 RISA MIFTAHUL JANNAH 76,5
17 RIZKI AMELIA LUTFHI 76
18 SALSABILA ATHALLA 80
19 SALWA NADHIRA 76,5
20 SATRIA BOBBY FERNANDO 77
21 SEPTIA NUR WULAN 74
22 SHOFI HANY NURAISYAH 58
23 SITI ISTIQOMAH 71,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
24 TANTYO DHANU A. 63
25 TIARA HERDIANA 77
26 TRISTANIA 69,5
27 ULFA IRZA LABIBA 69,5
28 YARRA AZZAHRA 70,5
29 YASMIN HAMIDA GHANIYYA 65,5
30 YETI INDAH PRATIWI 73,5
31 YONATHAN ADITYA 67
32 YUNUS EKA LAKSONO 74,5
Rata-rata 65.74
Skor Tertinggi 77
Skor Terendah 47
Untuk melihat tinggi atau rendahnya minat belajar siswa digunakan skala
kriteria penilaian sebagai berikut:
Tabel 12: Data Kriteria Minat Belajar Siswa Pra Siklus
No. Kriteria Skala
Minat Frekuensi
Prosentase
(%)
Rata-
rata
1. Sangat Tinggi 90-100 0 0
65,74
2. Tinggi 80-89 1 3,12
3. Cukup 70-79 13 40,62
4. Rendah 60-69 16 50
5. Sangat Rendah 0-59 2 6,25
Jumlah 32
Berdasarkan tabel di atas, minat awal belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 2 Ngaglik menunjukkan 0 % untuk kategori sangat tinggi, 1 siswa
atau 3,12% pada kategori tinggi, kategori cukup 13 siswa atau 40,62 %, kategori
rendah ada 16 siswa atau 50 % dan kategori sangat rendah adalah 2 siswa atau
6,25%. Dapat disimpulkan bahwa minat belajar sejarah siswa harus ditingkatkan.
Berikut ini adalah diagram awal minat belajar sejarah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar III: Diagram Minat Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
c. Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
pada pra siklus peneliti juga melakukan observasi terhadap keadaan awal
prestasi siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik. Data prestasi belajar sejarah
diperoleh berdasarkan nilai ulangan tengah semester yang diberikan oleh guru
mata pelajaran sejarah. Data prestasi belajar tersebut diperoleh berdasarkan
pembelajaran sejarah yang dilakukan oleh guru mata pelajaran sebelum
menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).
Berikut ini tabel keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2
SMA Negeri 2 Ngaglik:
Tabel 13: Data Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa kelas XI IPS 2
No. Nama Nilai
Keterangan
Lulus Tidak
Lulus
1. AYU KRISTIANINGSIH 70
2 DEVIKA PUTRI KUNTARI 70
3 DINA CHRISTNARI AMELIA 70
4 GIGIH PRAKOSO 70
5 MUHAMMAD FATHUR 66
6 NADYA SEPTIVIANI PUTRI 70
3%
41%
50%
6%
1. Sangat Tinggi 90-100
2. Tinggi 80-89
3. Cukup 70-79
4. Rendah 60-69
5. Sangat Rendah 0-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
7 NAHLA SANIA ULYA 78
8 NISA FATMAWATI 82
9 NUR RIZKI RAHMADANI 70
10 NUR SETO BAYU PAMUNGKAS 70
11 RACHMY AUSTIN 72
12 RAZAN ARVIN PRADIPA 70
13 RICHA ANNISA 62
14 RIDWAN WAHYU GARDANI 66
15 RINI DWI ASTUTI 74
16 RISA MIFTAHUL JANNAH 88
17 RIZKI AMELIA LUTFHI 82
18 SALSABILA ATHALLA 92
19 SALWA NADHIRA 94
20 SATRIA BOBBY FERNANDO 92
21 SEPTIA NUR WULAN 94
22 SHOFI HANY NURAISYAH 70
23 SITI ISTIQOMAH 94
24 TANTYO DHANU A. 94
25 TIARA HERDIANA 96
26 TRISTANIA 84
27 ULFA IRZA LABIBA 92
28 YARRA AZZAHRA 86
29 YASMIN HAMIDA GHANIYYA 84
30 YETI INDAH PRATIWI 84
31 YONATHAN ADITYA 88
32 YUNUS EKA LAKSONO 90
Jumlah 2564 29 3
Prosentase 90,62 9,37
Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 62
Rata-rata 80,13
Berdasarkan tabel di atas, keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa kelas
XI IPS 2 sebelum diterapkannya model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) menunjukkan siswa yang mencapai KKM yang ditentukan dari
sekolah adalah 29 siswa atau 90,62%. Sedangkan siswa yang masih dibawah
KKM berjumlah 3 siswa atau 9,37%. Rata-rata nilai siswa adalah 80,13 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 62. Dari data tersebut menunjukkan bahwa
prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik masih perlu
dilakukan perbaikan. Untuk mengetahui kriteria keadaan awal prestasi belajar
siswa ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 14: Data Kriteria Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
No
Kriteria
Skala
Prestasi Frekuensi
Prosentase
(%)
Rata-
rata
1. Sangat Tinggi 90-100 9 28,12
80,13
2. Tinggi 80-89 4 12,5
3. Cukup 70-79 12 37,5
4. Rendah 60-69 3 9,37
5. Sangat Rendah 0-59 0 0
Jumlah 32 100
Berdasarkan data di atas, siswa dengan kriteria prestasi belajar sangat
tinggi berjumlah 9 siswa atau 28,12%, kriteria tinggi berjumlah 4 siswa atau
12,5%, kriteria cukup berjumlah 12 siswa atau 37,5 % , kriteria rendah berjumlah
3 siswa atau 9,37 % dan sangat rendah adalah 0. Untuk mengetahui jumlah
prosentase keadaan awal tingkat prestasi belajar sejarah siswa dapat dilihat pada
diagram dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar IV: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan
kedua digunakan untuk pembelajaran yang dimulai pada tanggal 15 April dan 22
April 2017, sedangkan pertemuan ketiga pada tanggal 29 April 2017 digunakan
untuk ulangan atau tes dengan materi pembelajaran tentang “Perjuangan Bangsa
Indonesia ”. pada pertemuan ini semua siswa hadir, sedangkan pertemuan kedua
lebih kepada siswa bekerja sama dalam kelompok, pada pertemuan kedua semua
siswa hadir hanya saja pada saat ulangan atau tes dua orang siswa tidak hadir.
Pada siklus pertama ini mulai diterapkan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) yang akan diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus I
Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan penyusunan tindakan
berupa perangkat pembelajaran di kelas. Adapun kegiatan yang dilakukan pada
tahap perencanaan siklus I, yaitu:
32%
14% 43%
11%
1. Sangat Tinggi 90-100
2. Tinggi 80-89
3. Cukup 70-79
4. Rendah 60-69
5. Sangat Rendah 0-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan rancangan kegiatan pembelajaran di kelas yang berupa
langkah-langkah peneliti dalam menentukan proses pembelajaran. RPP dibuat
dengan menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division.
Dalam perencanaan siklus I ini peneliti membuat dua RPP untuk pertemuan
pertama dan pertemuan kedua. Dalam penyusunan RPP ini peneliti melakukan
konsultasi dengan dosen pembimbing maupun guru bidang studi.
2) Mempersiapkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang digunakan pada siklus I ini adalah Perjuangan
Bangsa Indonesia yang diambil dari Kompetensi Dasar (KD) 3.11
Menganalisis perjuangan Bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
3) Membuat Lembar Kerja Siswa
Pada penelitian ini, lembar kerja siswa yang digunakan siswa yaitu berupa
pertanyaan atau soal yang harus didiskusikan dalam kelompok yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh setiap anggota kelompok.
4) Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division
adalah gambar-gambar tokoh pahlawan yang akan ditayangkan dalam power
point sebagai penjelasan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Tindakan Siklus I
Tindakan yang dilakukan pada siklus pertama ini mengacu pada RPP.
Dalam tahap ini peneliti menerapkan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) dalam proses pembelajaran. Pada siklus I tindakan
dilakukan sebanyak dua kali. Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan yang
dilakukan pada siklus I:
1) Tindakan Pertemuan I
Pada tindakan pertemuan I ini, penerapan model pembelajaran Student
Team Achievement Division (STAD) mulai diterapkan. Tindakan I ini dilakukan
pada hari sabtu, 15 April 2017 pukul 7.00-08.30 WIB. Materi yang diajarkan
adalah tentang “Perjuangan Bangsa Indonesia” pertemuan I ini diawali dengan
mengucapkan salam dan doa, melakukan presensi serta menanyakan kesiapan
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan awal peneliti menanyangkan
ppt dan menjelaskan meteri secara garis besar kemudian peneliti menayangkan
video tentang “Perjuangan Bangsa Indonesia” dan peneliti menjelaskan materi
terkait dengan video yang telah ditayangkan. Peneliti juga mengaitkan materi
perjuangan bangsa Indonesia jika dikaitkan dengan masa sekarang, terlihat siswa
kurang antusias dalam menanggapi penjelasan dari peneliti, tiga orang siswa yang
aktif menjawab pertanyaan. Peneliti kemudian berusaha membuat pertanyaan dan
melempar kepada siswa yang kurang antusias agar mereka mau mencari jawaban
yang sesuai dengan soal yang diberikan oleh peneliti, beberapa siswa mencoba
menjawab pertanyaan yang di lemparkan kepada mereka, siswa yang berhasil
menjawab pertanyaan berhak menunjuk salah satu temannya untuk mejawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pertanyaan yang diberikan. Peneliti membimbing proses pembelajaran jikalau ada
soal yang tidak dimengerti oleh peserta didik, peneliti juga dibantu oleh
kolaborator.
Pada pertemuan pertama Peneliti membagi siswa kedalam 8 kelompok
yang beranggotakan 4 siswa untuk tiap kelompoknya dan peneliti menayangkan
pertanyaan untuk dikerjakan masing-masing kelompok, peneliti menjelaskan cara
kerja kelompok dengan menggunakan model pembelajaran Student Team
Achievement Division (STAD) bahwa setiap siswa harus aktif dalam mengerjakan
pertanyaan, kemudian peneliti menanyangkan 8 pertanyaan dan menjelaskan
kepada siswa setiap kelompok mengerjakan 1 pertanyaan.
Pada saat diskusi kelompok, peneliti mengamati jalannya diskusi masih
ada siswa yang kurang aktif berdiskusi dengan teman kelompoknya, kemudian
peneliti menjelaskan kepada semua peserta didik bahwa peneliti akan menilai
keaktifan dalam kelompok masing-masing. Selanjutnya peneliti memanggil
kelompok yang sudah selesai menjawab pertanyaan. Pada pertemuan pertama ini
ada empat kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi bersama anggota
kelompoknya, nampak beberapa siswa bertanya kepada kelompok yang sedang
mempresentasikan jawaban diskusi mereka.
Pada akhir pembelajaran, peneliti bersama siswa menarik kesimpulan
terkait materi yang sudah dipelajari. Selain itu peneliti menunjuk salah satu siswa
untuk menyimpulkan materi yang sudah diperoleh dalam pembelajaran tersebut.
Kemudian peneliti memberikan penguatan dan memberikan apresiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2) Tindakan Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 22 April 2017, pada pukul
07.00-08.30 WIB materi pembelajaran yang dibahas masih sama tentang
“Perjuangan Bangsa Indonesia” awal kegiatan peneliti membuka dengan salam
dan doa, menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, setelah itu
peneliti melakukan presensi dan melakukan apersepsi tentang materi yang telah
dibahas minggu lalu.
Dalam pertemuan kedua ini melanjutkan presentasi kelompok, terlihat
beberapa siswa bertanya dan salah satu anggota kelompok menjawab pertanyaan
tersebut. Pada pertemuan kedua ini siswa lebih banyak memperhatikan ketika
anggota kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan terlihat
beberapa siswa aktif bertanya, beberapa siswa mencatat hal-hal penting yang
didapat dari penjelasan kelompok maupun anggota kelompok lain yang
menambahkan jawaban kelompok.
Pada kegiatan penutup peneliti meminta siswa untuk merefleksikan hal-hal
penting apa saja yang didapat dari pertemuan hari ini, terlihat tiga orang
merefleksikan di depan kelas. Kemudian peneliti memberi penguatan terhadap
materi yang dipelajari hari ini.
c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Observasi atau pengamatan belajar siswa dilakukan untuk mengetahui
aktivitas atau kegiatan siswa pada proses pembelajaran sejarah. Peneliti juga
melakukan pengamatan terhadap prestasi belajar sejarah siswa. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
merupakan penjabaran dari hasil observasi dan pengamatan yang telah dilakukan
peneliti:
1) Aktivitas Siswa Kelas XI IPS 2 Siklus I
Observasi atau pengamatan aktivitas siswa dilakukan pada pertemuan
pertama dan kedua dengan digunakannya lembar observasi kooperatif yang
didalamnya terdapat indikator yang sudah dibuat oleh peneliti. Hasil observasi
aktivitas belajar sejarah siswa selama pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 15: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus I
No. Aspek Kooperatif Yang Diamati Jumlah Prosentase
(%)
1. Bekerja sama dalam kelompok 18 56,25
2. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota
kelompok 12 37,5
3. Penguasaan materi 8 25
4. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 18 56,25
5. Memberikan argumentasi saat diskusi 15 46,87
6. Mencatat hal penting dalam diskusi 14 43,75
Pada pertemuan pertama di siklus I, terlihat siswa bekerja sama dalam
kelompok adalah 18 siswa atau 56,25%, siswa yang mengkomunikasikan jawaban
kepada anggota kelompoknya berjumlah 12 siswa atau 37,5%, siswa yang
menguasai materi dalalm mempresentasikan hasil diskusi 8 siswa atau 25%, siswa
yang mendengarkan teman saat diskusi kelompok berjumlah 18 siswa atau
56,25%, memberikan argumnetasi saat diskusi berjumlah 15 siswa atau 46,87%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dan siswa yang mencatat hal penting saat diskusi berjumlah 14 siswa dengan
prosentase 43,75%.
Tabel 16: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I
No. Aspek Kooperatif yang Diamati Jumlah
Siswa
Prosentase
(%)
1. Bekerja sama dalam kelompok 24 75
2. Mengkomunikasikan jawaban kepada
anggota kelompok 19 59,37
3. Penguasaan materi 14 43,75
4. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 24 75
5. Memberikan argumentasi saat diskusi 19 59,37
6. Mencatat hal penting dalam diskusi 20 62,5
Pada pertemuan kedua siklus I, terlihat siswa berkerja sama dalam
kelompok 24 siswa atau 75%, mengkomunikasikan jawaban kepada anggota
kelompok 19 siswa atau 59,37%, penguasaan materi saat mempresentasikan hasil
diskusi berjumlah 14 siswa atau 43,75%, mendengarkan teman saat diskusi
kelompok 24 siswa atau 75%, memberikan argumentasi saat diskusi 19 siswa atau
59,37%, mencatat hal penting dalam diskusi 20 siswa atau 62,5%.
2) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I
Tabel 17: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I
No. Nama Nilai
Keterangan
Lulus Tidak
Lulus
1. AYU KRISTIANINGSIH 93
2 DEVIKA PUTRI KUNTARI 91
3 DINA CHRISTNARI AMELIA 92
4 GIGIH PRAKOSO 83
5 MUHAMMAD FATHUR 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
6 NADYA SEPTIVIANI PUTRI 75
7 NAHLA SANIA ULYA 83
8 NISA FATMAWATI 65
9 NUR RIZKI RAHMADANI 70
10 NUR SETO BAYU 83
11 RACHMY AUSTIN 88
12 RAZAN ARVIN PRADIPA 76
13 RICHA ANNISA 73
14 RIDWAN WAHYU GARDANI 79
15 RINI DWI ASTUTI 87
16 RISA MIFTAHUL JANNAH 76
17 RIZKI AMELIA LUTFHI 87
18 SALSABILA ATHALLA 82
19 SALWA NADHIRA 77
20 SATRIA BOBBY FERNANDO 61
21 SEPTIA NUR WULAN 89
22 SHOFI HANY NURAISYAH 79
23 SITI ISTIQOMAH 88
24 TANTYO DHANU A. 84
25 TIARA HERDIANA 92
26 TRISTANIA 78
27 ULFA IRZA LABIBA 81
28 YARRA AZZAHRA 93
29 YASMIN HAMIDA
GHANIYYA 88
30 YETI INDAH PRATIWI 96
31 YONATHAN ADITYA 89
32 YUNUS EKA LAKSONO 87
Jumlah 2638 30 2
Prosentase 93,75 6,25
Nilai Tertinggi 96
Nilai Terendah 61
Rata-rata 82,44
Berdasarkan data prestasi belajar sejarah siswa pada siklus I, siswa yang
mencapai KKM berjumlah 30 siswa atau 93,75% dan siswa yang belum mencapai
KKM berjumlah 2 atau 6,25%. Rata-rata yang dicapai pada siklus I ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
82,44, pada siklus ini telah terjadi peningkatan terhadap prestasi belajar sejarah
siswa. Berikut ini tabel yang merupakan kriteria prestasi belajar sejarah siswa:
Tabel 18: Data Kriteria Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No. Kriteria Skala
Prestasi Frekuensi
Prosentase
(%)
Rata-
rata
1. Sangat Tinggi 90-100 6 18,75
82,44
2. Tinggi 80-89 14 43,75
3. Cukup 70-79 10 31,25
4. Rendah 60-69 2 6,25
5. Sangat Rendah 0-59 0 0
Jumlah 32 100
Pada siklus I peningkatan terlihat pada kriteria prestasi belajar sejarah
siswa setelah diterapkan model pembelajaran Student Team Achievement
Division. Prestasi siswa pada siklus I pada kriteria tinggi mengalami kenaikan
yaitu 43,75%, kriteria cukup mengalami penurunan menjadi 31,25%, dan kriteria
rendah mengalami penurunan yaitu 6,25%. Untuk melihat prestasi belajar sejarah
siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar V: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I
19%
44%
31%
6% 1. Sangat Tinggi 90-
100
2. Tinggi 80-89
3. Cukup 70-79
4. Rendah 60-69
5. Sangat Rendah 0-
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
d. Refleksi Siklus I
Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses pembelajaran sejarah di kelas,
pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD) pada siklus ini berjalan cukup baik, meskipun
masih terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran. Kendala yang masih
terjadi pada siklus I yaitu masih ada siswa yang kurang aktif dan melakukan hal-
hal lain yang tidak berkaitan dengan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena
kurangnya kesiapan dari peneliti dalam melaksanakan pembelajaran di dalam
kelas. Adapun yang harus ditingkatkan peneliti dalam mengelola kelas dengan
baik, memanajemen waktu dengan baik dan tegas dalam proses pembelajaran.
Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efisien.
Pada pertemuan pertama saat penerapan model pembelajaran Student
Team Achievement Division (STAD), peneliti menjelaskan dalam penerapan
model pembelajaran STAD siswa harus aktif dalam diskusi kelompok, siswa
harus menguasai materi dan bekerja sama dalam kelompok tetapi harus ada upaya
dari peneliti agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dengan cara peneliti
harus berupaya agar siswa lebih berantusias dalam mempelajari materi yang
diberikan, peneliti harus membuat suasana di dalam kelas lebih menyenangkan.
Dengan demikian siswa akan senang mempelajari sejarah tanpa adanya paksaan.
Berdasarkan hasil refleksi di atas, diharapkan dalam siklus selanjutnya
dalam penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) siswa lebih bersemangat, timbulnya kesadaran dan kemauan dalam
belajar sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Siklus II
Penelitian siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan I
digunakan untuk pemaparan materi yang dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2017
dan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2017 digunakan untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dan pertemuan ketiga digunakan untuk
ujian atau tes yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2017. Tahapan-tahapan
yang dilakukan pada siklus II merupakan pengulangan dari siklus I untuk
memperbaiki minat dan prestasi belajar sejarah siswa. Adapun tahap-tahap
pelaksanaan siklus kedua dengan menggunakan model pembelajaran Student
Team Achievement Division (STAD) diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan Siklus II
Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, dilakukan
tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Perencanaan pada siklus II hampir sama
dengan siklus I, yakni menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP, materi
pembelajaran, media pembelajaran dan kuesioner minat.
b. Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Mei 2017 pukul
07.00-08.30 WIB. Materi pembelajaran pada siklus II melanjutkan materi minggu
lalu. Pada pelaksanaan tindakan siklus II peneliti menggunakan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Proses pembelajaran
diawali dengan salam dan doa dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar, melakukan presensi dan melakukan apersepsi materi yang telah
dibahas minggu lalu, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tahap berikutnya peneliti menayangkan video singkat tentang perjuangan
bangsa Indonesia dan kemudian menayangkan ppt. Peneliti menjelaskan secara
garis besar materi perjuangan bangsa Indonesia. Selanjutnya peneliti membagi
peserta didik ke dalam kelompok yang berjumlah 8 kelompok yang setiap anggota
kelompoknya terdiri dari 4 siswa. Setelah semua siswa masuk kedalam
kelompoknya masing-masing, peneliti menayangkan 8 pertanyaan dan
menjelaskan bahwa satu kelompok mengerjakan satu soal dan kembali peneliti
mengingatkan cara kerja model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) yang menekankan pada keaktifan seluruh anggota kelompok karena
akan dinilai. Pada saat diskusi kelompok tampak hampir semua siswa
mendiskusikan dengan serius dan saling membagi tugas dan saling membantu satu
sama lainnya. Selanjutnya kelompok yang sudah selesai menjawab soal yang
diberikan, kemudian mempresentasikan di depan kelas, terlihat sebagian siswa
menanggapi dan mengajukan pertanyaan kepada setiap kelompok yang
mempresentasikan jawabannya.
Pada bagian penutup, peneliti meminta beberapa siswa untuk memberikan
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari, dan meminta mengemukakan nilai-
nilai moral apa saja yang dapat diambil untuk diterapkan didalam kehidupan
sehari-hari. Selanjutnya peneliti memberikan penguatan atas materi yang telah
disampaikan siswa.
c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Observasi yang dilakukan pada siklus II hampir sama dengan yang
dilakukan pada siklus I yaitu melihat aktivitas kegiatan siswa di kelas, melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
tingkat minat belajar sejarah pada siklus II serta melihat hasil prestasi belajar
sejarah yang dicapai oleh siswa. Berikut ini merupakan deskripsi hasil
pengamatan atau observasi terhadap siklus kedua:
1) Aktivitas Siswa Kelas XI IPS 2 Siklus II
Observasi atau pengamatan aktivitas siswa diukur dengan menggunakan
lembar observasi kooperatif yang didalamnya terdapat indikator yang sudah
dibuat oleh peneliti. Hasil observasi aktivitas belajar sejarah siswa selama
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Student
Team Achievement Division (STAD) pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 19: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus II
No. Aspek Kooperatif yang Diamati Jumlah Prosentase
(%)
1. Bekerja sama dalam kelompok 27 84,37
2. Mengkomunikasikan jawaban kepada
anggota kelompok 18 56,25
3. Penguasaan materi 23 71,87
4. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 21 65,62
5. Memberikan argumentasi saat diskusi 25 78,12
6. Mencatat hal penting dalam diskusi 16 50
Berdasarkan data di atas aktivitas atau kegiatan belajar siswa
menunjukkan siswa bekerja sama dalam kelompok berjumlah 27 siswa atau
84,37%, mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok sebanyak 18
siswa atau 56,25%, penguasaan materi berjumlah 23 siswa atau 71,87%,
mendengarkan teman saat diskusi kelompok berjumlah 21 siswa atau 65,62%,
memberikan argumentasi saat diskusi sebanyak 25 siswa atau 78,12% dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
mencatat hal penting dalam diskusi berjumlah 16 siswa atau 50%. Pada pertemuan
pertama ini aktivitas belajar siswa yang paling dominan adalah mendengarkan
teman saat diskusi kelompok sedangkan mencatat hal penting masih rendah.
Tabel 20: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus II
No. Aspek Kooperatif Yang Diamati Jumlah Prosentase
(%)
1. Bekerja sama dalam kelompok 28 87,5
2. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota
kelompok 18 56,25
3. Penguasaan materi 26 81,25
4. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 29 90,62
5. Memberikan argumentasi saat diskusi 16 50
6. Mencatat hal penting dalam diskusi 24 75
Pada pertemuan 2 pada siklus II, terlihat siswa bekerja sama dalam
kelompoknya berjumlah 28 siswa atau 87,5%, mengkomunikasikan jawaban
kepada anggota kelompok berjumlah 18 siswa atau 56,25%, siswa yang
menguasai materi pada saat mempresentasikan jawaban berjumlah 26 siswa atau
81,25%, siswa mendengarkan teman saat diskusi berjumlah 29 siswa atau 90,62%,
memberikan argumentasi saat diskusi 16 siswa atau 50% dan siswa yang mencatat
hal penting saat diskusi berjumlah 24 siswa atau 75%.
2) Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II
Pada siklus II peneliti melakukan pengematan kembali terhadap minat
belajar sejarah siswa XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik. Hasil perolehan minat
sejarah didapatkan dengan membagikan kuesioner. Berikut ini merupakan tabel
minat belajar sejarah siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 21: Data Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II
No.
Nama
Skor
1 AYU KRISTIANINGSIH 72,28
2 DEVIKA PUTRI KUNTARI 73,91
3 DINA CHRISTNARI AMELIA 65,21
4 GIGIH PRAKOSO 66,30
5 MUHAMMAD FATHUR 64,13
6 NADYA SEPTIVIANI PUTRI 71,73
7 NAHLA SANIA ULYA 74,45
8 NISA FATMAWATI 80,43
9 NUR RIZKI RAHMADANI 69,56
10 NUR SETO BAYU 73,36
11 RACHMY AUSTIN 70,65
12 RAZAN ARVIN PRADIPA 75
13 RICHA ANNISA 73,91
14 RIDWAN WAHYU GARDANI 57,06
15 RINI DWI ASTUTI 77,17
16 RISA MIFTAHUL JANNAH 81,52
17 RIZKI AMELIA LUTFHI 80,97
18 SALSABILA ATHALLA 84,23
19 SALWA NADHIRA 79,89
20 SATRIA BOBBY FERNANDO 83,15
21 SEPTIA NUR WULAN 81,52
22 SHOFI HANY NURAISYAH 75
23 SITI ISTIQOMAH 71,73
24 TANTYO DHANU A. 75,54
25 TIARA HERDIANA 90,21
26 TRISTANIA 71,73
27 ULFA IRZA LABIBA 73,36
28 YARRA AZZAHRA 83,15
29 YASMIN HAMIDA GHANIYYA 83,69
30 YETI INDAH PRATIWI 76,63
31 YONATHAN ADITYA 81,52
32 YUNUS EKA LAKSONO 78,80
Rata-rata 75
Skor Tertinggi 90,21
Skor Terendah 57,06
Untuk mengetahui tinggi atau rendahnya minat belajar siswa digunakan
skala kriteria penelitian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 22: Data Kriteria Minat Belajar Siswa Siklus II
No. Kriteria Skala
minat Frekuensi
Prosentase
(%)
Rata-
rata
1. Sangat Tinggi 90-100 1 3,13
75
2. Tinggi 80-89 9 28,12
3. Cukup 70-79 17 53,12
4. Rendah 60-69 4 12,5
5. Sangat Rendah 0-59 1 3,13
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel di atas, minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 2 Ngaglik sedudah dilaksanakan siklus II menujukkan bahwa pada kriteria
sangan tinggi terdapat 1 siswa atau 3,13%, kriteria tinggi sebanyak 9 siswa atau
28,12%, kriteria cukup sebanyak 17 siswa atau 53,12%, kriteria rendah berjumlah
4 siswa atau 12,5% dan sangat rendah 1 siswa atau 3,13%. Dapat disimpulkan
bahwa minat belajar sejarah siswa setelah siklus II terjadi peningkatan. Berikut ini
adalah diagram keadaan minat belajar sejarah siklus II:
Gambar VI: Diagram Minat Belajar Sejarah Siswa Siklus II
3%
28%
53%
13%
3%
1. Sangat Tinggi 90-100
2. Tinggi 80-89
3. Cukup 70-79
4. Rendah 60-69
5. Sangat Rendah 0-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3) Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II
Prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik
diperoleh setelah dilakukan tindakan siklus II. Pengukuran yang dilakukan pada
siklus II berupa soal pilihan ganda dan soal essay sesuai dengan materi yang telah
diajarkan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh pihak
sekolah pada siklus II ini sama dengan siklus I yaitu 70. Prestasi belajar sejarah
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 23: Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II
No.
Nama Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1. AYU KRISTIANINGSIH 84
2 DEVIKA PUTRI KUNTARI 90
3 DINA CHRISTNARI AMELIA 85
4 GIGIH PRAKOSO 85
5 MUHAMMAD FATHUR 87
6 NADYA SEPTIVIANI PUTRI 82
7 NAHLA SANIA ULYA 86
8 NISA FATMAWATI 86
9 NUR RIZKI RAHMADANI 86
10 NUR SETO BAYU PAMUNGKAS 84
11 RACHMY AUSTIN 89
12 RAZAN ARVIN PRADIPA 75
13 RICHA ANNISA 79
14 RIDWAN WAHYU GARDANI 85
15 RINI DWI ASTUTI 89
16 RISA MIFTAHUL JANNAH 82
17 RIZKI AMELIA LUTFHI 91
18 SALSABILA ATHALLA 85
19 SALWA NADHIRA 91
20 SATRIA BOBBY FERNANDO 73
21 SEPTIA NUR WULAN 89
22 SHOFI HANY NURAISYAH 86
23 SITI ISTIQOMAH 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
24 TANTYO DHANU A. 88
25 TIARA HERDIANA 97
26 TRISTANIA 85
27 ULFA IRZA LABIBA 82
28 YARRA AZZAHRA 94
29 YASMIN HAMIDA GHANIYYA 93
30 YETI INDAH PRATIWI 94
31 YONATHAN ADITYA 93
32 YUNUS EKA LAKSONO 89
Jumlah 2772 32 0
KKM 70 100% 0%
Prosentase
Nilai Tertinggi 97
Nilai Terendah 73
Rata-rata 86,63
Berdasarkan data prestasi belajar sejarah siswa pada siklus II, siswa yang
mencapai KKM berjumlah 32 siswa atau 100%. Rata-rata nilai siswa secara
keseluruhan yang dicapai pada siklus II adalah 86,63. Nilai tertinggi yaitu 97 dan
nilai terendah yaitu 73, sehingga dapat dikatakan bahwa pada siklus II ini terjadi
peningkatan terhadap prestasi belajar sejarah siswa. Berikut ini tabel yang
merupakan kriteria prestasi belajar sejarah siswa:
Tabel 24: Data Kriteria Prestasi Belajar Siklus II siswa
No. Kriteria Skala
Prestasi Frekuensi
Prosentase
(%)
Rata-
rata
1. Sangat Tinggi 90-100 8 25
86,63
2. Tinggi 80-89 21 65,62
3. Cukup 70-79 3 9,38
4. Rendah 60-69 0
5. Sangat Rendah 0-59 0
Jumlah 32 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pada siklus II ini terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah
diterapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).
Prestasi belajar sejarah siswa pada siklus II kriteria sangat tinggi mengalami
peningkatan menjadi 8 siswa atau 25%. Kriteria tinggi juga mengalami
peningkatan menjadi 21 siswa atau 65,62% dan kriteria cukup mengalami
penurunan dari siklus I yaitu 4 siswa atau 12,5% sedangkan siklus II menjadi 3
siswa atau 9,38%. Untuk melihat prestasi belajar sejarah siswa pada siklus II
dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Gambar VII: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II
d. Refleksi Siklus II
Refleksi pada siklus II dilakukan terhadap proses pembelajaran sejarah di
kelas, hasil observasi, minat belajar sejarah dan prestasi belajar sejarah siswa
dengan menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division.
Refleksi siklus II bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang
diperoleh pada siklus II.
25%
66%
9% 1. Sangat Tinggi 90-100
2. Tinggi 80-89
3. Cukup 70-79
4. Rendah 60-69
5. Sangat Rendah 0-59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD). Pada siklus II berlangsung baik karena peneliti lebih bersemangat pada
siklus II, hal ini ditunjukkan dari penyampaian meteri, menciptakan suasana kelas
yang lebih menyenangkan, mengelola kelas dengan baik, cara pembagian
kelompok, dan memanajemen waktu dengan baik sehingga dinamika kelas
menjadi hidup.
Minat belajar sejarah siswa XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik pada siklus II
mengalami peningkatan dari Pra siklus. Peningkatan minat belajar terlihat pada
suasana pembelajaran di kelas saat proses pembelajaran. Siswa terlihat antusias
bertanya kepada kelompok yang sedang memperesentasikan hasil diskusi,
berdiskusi dengan anggota kelompok, serta memberikan argumentasi terhadap
materi yang telah dipelajari, sehingga dapat dikatakan suasana pembelajaran
berhasil.
Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dilihat dari nilai rata-rata
keseluruhan pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan observasi yang kemudian
yang dilakukan peneliti, terbukti bahwa pembelajaran dengan menggunkan model
pembelajaran Student Team Achievement Division mampu meningkatkan minat
dan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik.
B. Komparasi Aktivitas Belajar, Minat dan Prestasi Belajar sejarah
Untuk melihat peningkatan aktivitas belajar siswa, minat belajar siswa dan
prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Student Team Achievement Division (STAD) maka diperlukan adanya Komparasi.
Komparasi merupakan perbandingan hasil pengamatan kegiatan belajar, minat dan
prestasi belajar sejarah siswa pra tindakan dengan saat tindakan menggunakan
model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Berikut ini
merupakan penjabaran Komparasi aktivitas belajar siswa, minat dan prestasi
belajar sejarah siswa:
1. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas
Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas sebelum
dan sesudah diterapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) perlu dianalisis menggunakan perbandingan disetiap siklusnya. Berikut
ini hasil Komparasi atau perbandingan aktivitas belajar siswa di kelas.
a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I
Berikut ini merupakan hasil Komparasi aktivitas belajar siswa pra siklus
dengan siklus I sebagai berikut:
Tabel 25: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan siklus I
No Aspek Kooperatif
yang diamati
Pra Siklus Siklus I Sel Ket
J % J % N T
1. Bekerja sama dalam
kelompok 0 0 16 50 16 50% -
2.
Mengkomunikasikan
jawaban kepada
anggota kelompok
0 0 12 37,5 12 37,5% -
3. Penguasaan materi 6 18,75 8 25 2 6,25% -
4. Mendengarkan teman
saat diskusi kelompok 0 0 20 62,5 20 62,5% -
5. Memberikan 4 12,5 15 46,87 11 34,37% -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
argumentasi saat
diskusi
6. Mencatat hal penting
dalam diskusi 8 25 14 43,75 6 18,75% -
Berdasarkan tabel Komparasi di atas menunjukkan terjadi peningkatan
terhadap aktivitas belajar di kelas. Peningkatan terjadi setelah diterapkannya
model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada setiap
aspek kegiatan kooperatif saat pembelajaran sejarah. Perbandingan pada aktivitas
belajar sejarah siswa di kelas pada pra siklus dengan siklus I terlihat pada seluruh
aspek kooperatif yang diamati. Peningkatan yang paling besar adalah
mendengarkan teman saat diskusi kelompok yang pada pra siklus tidak ada
perhatian pada saat diskusi kelompok atau 0% menjadi 62,5% pada siklus I, aspek
mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok pada siklus I berjumlah
37,5%, aspek memberikan argumentasi saat diskusi kelompok pada pra siklus
12,5% menjadi 46,87%, siswa mencatat hal penting dalam diskusi juga terjadi
penigkatan pada pra siklus 25% menjadi 43,75% pada siklus I, aspek penguasaan
materi pada pra siklus 18,75% menjadi 25% pada siklus I. secara umum
peningkatan pada aktivitas belajar siswa terjadi karena pada siklus I diterapkan
model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II
Berikut ini merupakan hasil Komparasi aktivitas belajar siswa di kelas
pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 26: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II
No
Aspek Kooperatif yang
diamati
Siklus I Siklus II Sel Ket
J % J % N T
1. Bekerja sama dalam
kelompok 22 68,75 24 75 2 6,25 -
2. Mengkomunikasikan
jawaban kepada anggota
kelompok
15 46,87 21 65,62 6 18,75 -
3. Penguasaan materi 10 31,25 27 84,37 17 53,12 -
4. Mendengarkan teman saat
diskusi kelompok 22 68,75 25 78,12 3 9,37 -
5. Memberikan argumentasi
saat diskusi 18 56,25 27 84,37 9 28,12 -
6. Mencatat hal penting
dalam diskusi 17 53,12 20 62,5 3 9,37 -
Berdasarkan tabel diatas, terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar
siswa di kelas ketika diterapkan model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) pada setiap aspek kegiatan kooperatif saat pembelajaran sejarah.
Perbandingan pada aktivitas belajar sejarah siswa pada siklus I dengan siklus II
yang dominan mengalami peningkatan adalah aspek memberikan argumentasi
saat diskusi. Pada siklus I berjumlah 56,25% kemudian pada siklus II menjadi
84,37% ini berarti pada aspek memberikan argumentasi saat diskusi mengalami
peningkatan sebesar 28,12%. Peningkatan yang cukup dominan juga terjadi pada
aspek penguasaan materi. Pada siklus I 31,25% kemudian siklus II menjadi
84,37% ini berarti pada aspek penguasaan materi mengalami peningkatan
sebanyak 53,12%. Peningkatan juga terjadi pada aspek mengkomunikasikan
jawaban kepada anggota kelompok. Pada siklus I prosentasenya 46,87% menjadi
65,62 pada siklus II ini berarti terjadi peningkatan sebanyak 18,75%. Peningkatan
juga terjadi pada aspek bekerja sama dalam kelompok dengan peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
sebanyak 6,25%, aspek mendengarkan teman saat diskusi kelompok terjadi
peningkatan sebanyak 9,37% dan aspek mencatat hal penting juga menjadi
meningkat. Pada siklus I 53,12% menjadi 62,5% pada siklus II ini berarti pada
aspek mencatat hal penting terjadi peningkatan dnegan jumlah prosentasenya
9,37%.
2. Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa sebelum dan sesudah
penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) perlu
dianalisis menggunakan analisis komparasi atau perbandingan untuk mengetahui
adanya peningkatan minat belajar sejarah siswa pada pra siklus dan setelah
diterapkannya model pembelajaran Student Team Achievemnt Division (STAD).
Berikut ini merupakan penjelasan analisis komparasi minat belajar siswa pada pra
siklus dengan siklus II:
Tabel 27: Komparasi Minat Belajar Sejarah Siswa pra Siklus dan Siklus II
No
. Nama
Minat
Sel Ket Prosentase Pra
Siklus
Siklus
II
1. AYU K 54,5 72,28 17,78 Meningkat 17,78%
2 DEVIKA PUTRI 55 73,91 18,91 Meningkat 18,91%
3 DINA CHRISTNARI 53 65,21 12,21 Meningkat 12,21%
4 GIGIH PRAKOSO 55,5 66,30 10,08 Meningkat 10,08%
5 MUHAMMAD 47 64,13 17,13 Meningkat 17,13%
6 NADYA SEPTIVIANI 61 71,73 10,73 Meningkat 10,73%
7 NAHLA SANIA 74 74,45 0,45 Meningkat 0,45%
8 NISA FATMAWATI 75 80,43 5,43 Meningkat 5,43%
9 NUR RIZKI 64 69,56 5,56 Meningkat 5,56%
10 NUR SETO BAYU P 69,5 73,36 3,86 Meningkat 3,86%
11 RACHMY AUSTIN 65 70,65 5,65 Meningkat 5,65%
12 RAZAN ARVIN 64 75 11,00 Meningkat 11,00%
13 RICHA ANNISA 48 73,91 25,91 Meningkat 25,91%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
14 RIDWAN WAHYU 50,5 57,06 6,56 Meningkat 6,56%
15 RINI DWI ASTUTI 71 77,17 6,17 Meningkat 6,17%
16 RISA MIFTAHUL 76,5 81,52 5,02 Meningkat 5,02%
17 RIZKI AMELIA 76 80,97 4,97 Meningkat 4,97%
18 SALSABILA A 80 84,23 4,23 Meningkat 4,23%
19 SALWA NADHIRA 76,5 79,89 3,39 Meningkat 3,39%
20 SATRIA BOBBY F 77 83,15 6,15 Meningkat 6,15%
21 SEPTIA NUR 74 81,52 7,52 Meningkat 7,52%
22 SHOFI HANY N 58 75 17,00 Meningkat 17,00%
23 SITI ISTIQOMAH 71,5 71,73 0,23 Meningkat 0,23%
24 TANTYO DHANU 63 75,54 12,54 Meningkat 12,54%
25 TIARA HERDIANA 77 90,21 13,21 Meningkat 13,21%
26 TRISTANIA 69,5 71,73 2,23 Meningkat 2,23%
27 ULFA IRZA LABIBA 69,5 73,36 3,86 Meningkat 3,86%
28 YARRA AZZAHRA 70,5 83,15 12,65 Meningkat 12,65%
29 YASMIN HAMIDA G 65,5 83,69 18,19 Meningkat 18,19%
30 YETI INDAH P 73,5 76,63 3,13 Meningkat 3,13%
31 YONATHAN A 67 81,52 14,52 Meningkat 14,52%
32 YUNUS EKA 74,5 78,80 4,03 Meningkat 4,03%
Jumlah 1249 2417
Rata-rata 65,74 75
Tertinggi 77 90,21
Terendah 47 57,06
Berdasarkan analisis komparasi terhadap minat belajar sejarah siswa
secara individu menunjukkan bahwa setelah penerapan model pembelajaran
Student Team Achievement Division pada pra siklus dan siklus II hasil yang
diperoleh siswamengalami peningkatan. Pada pra siklus rata-rata yang diperoleh
adalah 65,74 kemudian pada siklus II meningkat menjadi 75. Skor tertinggi yang
diperoleh pada pra siklus adalah 77 sedangkan skor tertinggi yang diperoleh pada
siklus II adalah 90,21. Untuk skor terendah pada pra siklus adalah 47 sedangkan
pada siklus II adalah 57,06. Untuk mengatahui secara rinci keadaan minat siswa
pada pra siklus dan siklus II dapat dilihat melalui tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 28: Komparasi Tingkat Minat Belajar Pra Siklus dengan Siklus II
No. Kriteria Skala
Minat
Pra Siklus Siklus II
F % Rata-
rata F %
Rata-
rata
1. Sangat Tinggi 90-100 0 0
65,74
1 3,12
75
2. Tinggi 80-89 1 3,12 9 28,12
3. Cukup 70-79 13 40,62 17 53,12
4. Rendah 60-69 16 50 4 12,5
5. Sangat
Rendah 0-59 2 6,25 1 3,13
Jumlah 32 100 32 100
Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan minat
belajar sejarah siswa. Peningkatan minat belajar ditunjukkan dengan rata-rata
keadaan pra siklus 65,74 dan meningkat menjadi 75 pada siklus II. Selain itu
peningkatan minat belajar siswa juga terlihat dari tabel minat belajar. Terlihat
pada kriteria tinggi pada keadaan awal hanya berjumlah 3,12% dan mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 28,12%. Pada kriteria cukup juga mengalami
peningkatan pada keadaan awal berjumlah 40,62% menjadi 53,12% pada siklus II.
sedangkan kriteria rendah mengalami penurunan pada pra siklus 50% sedangkan
siklus II menjadi 12,5%, kriteria sangat rendah juga mengalami penurunan pada
keadaan awal 6,25% pada siklus II menjadi 3,13%. Dan kriteria sangat tinggi
mengalami peningkatan pada keadaan awal 0% menjadi 3,13% pada siklus II.
Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada diagram
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Gambar VIII: Diagram Komparasi Minat Belajar Pra Siklus dengan Siklus II
3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa sebelum dan
sesudah dilakukan penerapan model pembelajara Student Team Achievement
Division (STAD) perlu dianalisis menggunakan analisis komparasi atau
dibandingkan pada setiap siklusnya. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai
analisis komparasi prestasi belajar siswa.
a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I
Komparasi hasil penelitian pra siklus dengan siklus I digunakan untuk
melihat peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Berikut ini
merupakan hasil Komparasi antara pra siklus dengan siklus I prestasi belajar
siswa.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
90-100 80-89 70-79 60-69 0-59
Sangat
Tinggi
Tinggi Cukup Rendah Sangat
Rendah
1. 2. 3. 4. 5.
Pra Siklus
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tabel 29: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus Dengan Siklus I
No Nama Pra siklus Siklus I Prosentase
Nilai T TT Nilai T TT N T
1 AYU 70 93 23%
2 DEVIKA 70 91 20%
3 DINA 70 92 18%
4 GIGIH 70 83 13%
5 MUHAMAD 66 73 7%
6 NADYA 70 75 5%
7 NAHLA S 78 83 5%
8 NISA 82 65 17%
9 NUR RIZKI 70 70 0%
10 NUR SETO 70 83 13%
11 RACHMY 72 88 16%
12 RAZAN A 70 76 6%
13 RICHA 62 73 11%
14 RIDWAN 66 79 10%
15 RINI DWI 74 87 14%
16 RISA 88 76 12%
17 RIZKI A 82 87 5%
18 SALSABILA 92 82 10%
19 SALWA 94 77 17%
20 SATRIA 92 61 31%
21 SEPTIA NUR 94 89 5%
22 SHOFI HANY 70 79 9%
23 SITI 94 88 6%
24 TANTYO 94 84 10%
25 TIARA 96 92 4%
26 TRISTANIA 84 78 6%
27 ULFA IRZA 92 81 11%
28 YARRA 86 93 7%
29 YASMIN 84 88 4%
30 YETI INDAH 84 96 12%
31 YONATHAN 88 89 1%
32 YUNUS EKA 90 87 3%
Jumlah 2564 29 3 2638 30 2
Prosentase 90,62 9,37 93,75 6,25
Rata-rata 80,13 82,44
Tertinggi 96 96
Terendah 62 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Berdasarkan hasil perbandingan di atas, terlihat terjadi peningkatan dan
penurunan terhadap nilai siswa kelas XI IPS 2. Pada pra siklus rata-rata nilai
adalah 80,13 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 62. Kemudian siswa
yang mencapai KKM berjumlah 29 siswa atau 90,62%, sedangkan yang belum
mencapai KKM berjumlah 3 siswa atau 9,37%. Setelah diterapkan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada siklus pertama
terjadi peningkatan terhadap prestasi belajar siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh
siswa pada siklus I adalah 82,44. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I
96 dan nilai terendah 61. Kemudian yang mencapai KKM 30 siswa atau 93,75%,
sedangkan yang belum mencapai berkurang menjadi 2 siswa atau 6,25%. Untuk
melihat perbandingan dari pra siklus dengan siklus I dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 30: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus I
No. Kriteria Skala Prestasi
Pra Siklus Siklus I
F % Rata-
rata F %
Rata-
rata
1. Sangat
Tinggi 90-100 9 28,12
80,13
6 18,75
82,44
2. Tinggi 80-89 4 12,5 14 43,75
3. Cukup 70-79 12 37,5 10 31,25
4. Rendah 60-69 3 9,37 2 6,25
5. Sangat
Rendah 0-59 0 0 0 0
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, peningkatan yang lebih dominan terlihat pada
kriteria prestasi belajar tinggi ini ditunjukkan dengan jumlah persentase yang
mencapai 43,75% pada siklus I sedangkan pada pra siklus hanya 12,5%, kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
prestasi belajar sangat tinggi mengalami penurunan dari 28,12% pada pra siklus
menjadi 18,75% pada siklus I, kriteria prestasi belajar cukup mengalami
penuruanan pada pra siklus 37,5% menjadi 31,25%, kriteria prestasi belajar
rendah juga mengalami penurunan pada pra siklus 9,37% menjadi 6,25% pada
siklus I. Sedangkan kriteria sangat rendah tidak ada perubahan. Untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada grafik
di bawah ini:
Gambar IX: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dengan
Siklus I
b. Komparasi Siklus I dan Siklus II
Komparasi hasil penelitian siklus I dengan siklus II digunakan untuk
mengetahui peningkatan pada prestasi belajar siswa ketika diterapkan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Berikut ini
0
2
4
6
8
10
12
14
90-100 80-89 70-79 60-69 0-59
Sangat
Tinggi
Tinggi Cukup Rendah Sangat
Rendah
1. 2. 3. 4. 5.
Prs Siklus
Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
merupakan hasil Komparasi prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2
Ngaglik:
Tabel 31: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II
No Nama Siklus I Siklus II Keterangan
N T TT N T TT N T
1. AYU 93 84 9%
2 DEVIKA 91 90 1%
3 DINA 92 85 7%
4 GIGIH 83 85 2%
5 MUHAMAD 73 87 14%
6 NADYA 75 82 7%
7 NAHLA S 83 86 1%
8 NISA 65 86 21%
9 NUR RIZKI 70 86 16%
10 NUR SETO 83 84 1%
11 RACHMY 88 89 1%
12 RAZAN A 76 75 1%
13 RICHA 73 79 6%
14 RIDWAN 79 85 6%
15 RINI DWI 87 89 2%
16 RISA 76 82 6%
17 RIZKI A 87 91 4%
18 SALSABILA 82 85 3%
19 SALWA 77 91 14%
20 SATRIA 61 73 12%
21 SEPTIA N 89 89 0%
22 SHOFI H 79 86 7%
23 SITI 88 88 0%
24 TANTYO 84 88 4%
25 TIARA 92 97 5%
26 TRISTANIA 78 85 7%
27 ULFA IRZA 81 82 1%
28 YARRA 93 94 1%
29 YASMIN 88 93 5%
30 YETI I 96 94 2%
31 YONATAN 89 93 4%
32 YUNUS E 87 89 2%
Jumlah 2638 30 2 30 0
Prosentase 93,75 6,25 100 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Rata-rata 82,44 86,63
Tertinggi 96 97
Terendah 61 73
Berdasarkan hasil perbandingan di atas, terjadi peningkatan dan penurunan
terhadap nilai siswa kelas XI IPS 2. Namun, secara keseluruhan mengalami
peningkatan hal ini terlihat pada rata-rata nilai siswa. Pada siklus I rata-rata nilai
adalah 82,44 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 61. Kemudian siswa
yang mencapai KKM berjumlah 30 atau 93,75%, sedangkan yang belum
mencapai KKM berjumlah 2 atau 6,25%. Selanjutnya, nilai rata-rata yang
diperoleh siswa pada siklus II adalah 86,63. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 97 dan nilai terendah 73. Siswa yang mencapai KKM mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 32 siswa atau 100%. Perbandingan dari pra
siklus dengan I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 32: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I dengan Siklus II
No. Kriteria
Skala
Prestasi
Siklus I Siklus II
F %
Rata-
rata F %
Rata-
rata
1. Sangat
Tinggi 90-100 6 18,75
82,44
8 25
86,63
2. Tinggi 80-89 14 43,75 21 65,62
3. Cukup 70-79 10 31,25 3 9,38
4. Rendah 60-69 2 6,25 0
5. Sangat
Rendah 0-59 0 0 0
Jumlah 32 100 32 100
Berdasarkan tabel di atas, peningkatan yang cukup dominan dapat dilihat
pada kriteria prestasi belajar tinggi. Pada siklus I kriteria prestasi belajar tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
berjumlah 18,75% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 65,62%.
Perubahan juga terjadi pada kriteria prestasi belajar tinggi dimana pada siklus I
berjumlah 18,75% meningkat menjadi 25% pada siklus II. Kemudian pada kriteria
prestasi belajar cukup menurun pada siklus I berjumlah 31,25% pada siklus II
menjadi 9,38%. Selanjutnya terjadi penurunan pada kriteria prestasi belajar rendah
pada siklus I berjumlah 6,25% sedangkan pada siklus II prosentasenya adalah 0%.
Kemudian pada kriteria prestasi belajar sangat rendah tidak mengalami perubahan
atau 0%. Untuk melihat peningkatan prestasi belajar belajar siswa pada siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar X: Diagram Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dengan Siklus
II
0
5
10
15
20
25
90-100 80-89 70-79 60-69 0-59
Sangat
Tinggi
Tinggi cukup Rendah Sangat
Rendah
1. 2. 3. 4. 5.
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penerapan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan
minat belajar dan prestasi belajar siswa serta mampu meningkatkan aktivitas
belajar siswa di kelas. Berikut ini merupakan pembahasan mengenai minat belajar
serta prestasi belajar siswa.
1. Minat Belajar Sejarah Siswa
Pada penelitian ini, tujuan dari minat belajar sejarah untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah. Peningkatan minat belajar
sejarah diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas serta
dengan kuesioner yang diberikan kepada siswa pada pra siklus dan siklus II.
Peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada saat proses pembelajaran di
kelas. Pada siklus kedua minat belajar siswa meningkat, hal ini sesuai dengan
pengertian minat yaitu kecenderungan seseorang terhadap suatu objek yang
disertai dengan perasaan senang yang timbul akibat dari adanya partisipasi,
pengalaman, dan kebiasaan pada waktu belajar.57
Ketika peserta didik masuk
dalam kelompok diskusi untuk menjawab pertanyaan terlihat peserta didik telah
mampu bertukar pendapat, dan memberikan kesempatan kepada masing-masing
anggota kelompok untuk mengutarakan pendapat dan membagi tugas dalam
kelompok agar semua anggota kelompok aktif. Hal ini serupa dengan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) yang dikemukakan
oleh Jumanta Hamdayana yaitu untuk memotivasi peserta didik untuk mendorong
57
Dewa Ketut Sukardi, op.cit., hlm. 61.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dan membantu satu sama lainnya untuk menguasai keterampilan-keterampilan
yang diajarkan oleh guru, diwajibkan untuk membantu teman kelompoknya
mempelajari materi yang diberikan, harus mendorong teman kelompok untuk
melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma belajar itu merupakan suatu
hal yang penting, berharga dan menyenangkan.58
Pada saat melakukan observasi peneliti membagikan kuesioner kepada
siswa, guna mengetahui minat peserta didik sebelum diterapkan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Minat siswa terhadap
materi sejarah pada pra siklus tergolong rendah diketahui pada saat pembelajaran
terlihat siswa masih pasif, tidak adanya perhatian terhadap penjelasan guru, tidak
adanya ketertarikan terhadap pembelajaran sejarah di kelas. Hal ini didukung
dengan perolehan skor rata-rata dari data kuesioner pada pra siklus, yaitu 65,74
yang didominasi kriteria rendah frekuensi 16 atau 50%. Setelah diterapkan model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), pada siklus II
mengalami peningkatan rata-rata skor minat belajar siswa menjadi 75 dengan
dominasi kriteria cukup dengan frekuensi 17 atau 53,12%. Jadi dapat
disimpulkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
dapat meningkatkan minat belajar siswa dikarenakan model pembelajaran tersebut
menekankan pada keaktifan siswa dan saling membantu dalam mengerjakan kuis
yang diberikan oleh guru. Apabila dalam kelompok ada anggota kelompok yang
tidak menguasai materi maka kelompok tersebut akan dinyatakan gagal. Sehingga
siswa akan berusaha untuk menguasai materi dan akan mengemukakan
58
Jumanta Hamdayana, op.cit., hlm. 117.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
pendapatnya serta menjawab pertanyaan yang diberikan.
Secara umum pengertian minat adalah suatu keadaan mental yang
menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang
menyenangkan. Minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan
berbuat bila ada stimulasi khusus sesuai dengan keadaan tersebut.59
Suatu minat
dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa
lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, siswa yang memiliki minat
terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tersebut. Hal ini terlihat ketika siswa memperhatikan penjelasan
teman kelompoknya serta mengemukakan pendapat mereka dan mencatat hal
penting yang didapat dari pembelajaran di dalam kelas.
2. Prestasi Belajar Sejarah Siswa
Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Pada pra
siklus skor rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 80,13 dengan 29 siswa
mencapai KKM dan 3 siswa yang belum mencapai KKM. Kemudian, setelah
diterapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada
siklus I rata-rata nilai yang diperoleh siswa meningkat menjadi 82,44 dengan 30
siswa yang mencapai KKM dan 2 siswa yang tidak mencapai KKM. Pada siklus II
juga mengalami peningkatan menjadi 86,63 dengan 32 siswa yang mencapai
KKM. Peningkatan prestasi belajar disebabkan adanya perbaikan pada model
belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas kegiatan
pembelajaran di kelas dan minat belajar siswa yang tinggi.
59
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Bina Aksara, 1988, hlm 61.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor dari dalam dan dari luar diri siswa. Faktor dari dalam artinya timbulnya
minat dari dalam siswa untuk semakin memiliki ketertarikan terhadap pelajaran
sejarah, memperhatikan penjelasan guru, menghargai pendapat teman, hal ini
dibuktikan dengan keinginan untuk mendapatkan prestasi yang baik. Sedangkan
faktor dari luar yaitu model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD).60
Model pembelajaran ini menitikberatkan pada adanya kerja sama
dalam kelompok, setiap siswa harus menguasai materi dan bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan, model pembelajaran ini mengajarkan agar siswa saling
membantu satu sama lain ketika berada dalam kelompok, bertukar pendapat tetapi
pada saat ujian atau tes tidak boleh saling membantu.61
Pada awal menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) siswa kurang antusias dikarenakan mereka selalu masuk dalam
kelompok, namun setelah peneliti merancang pembelajaran tersebut dengan
menambahkan games pada saat presentasi maupun anggota kelompok diacak
mereka mulai terbiasa dan antusias mengikuti pembelajaran ini.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan atau
penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
secara baik dan benar dengan langkah-langkah yang ada dapat meningkatkan
minat dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik.
60
Mulyasa, op.cit., hlm. 191. 61
Jumanta Hamdayana, op.cit., hlm. 117.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMA Negeri 2
Ngaglik pada kelas XI IPS 2 secara umum dapat dikatakan mencapai
keberhasilan. Hal ini dikarenakan dalam penerapan model pembelajaran Student
Team Achievement Division (STAD) berjalan dengan baik meskipun masih ada
beberapa kekurangan selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik dengan
diterapkannya model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
dapat meningkatkan minat belajar sejarah siswa. Peningkatan minat belajar
tersebut ditunjukkan dari keadaan pra siklus dimana skor rata-rata minat
belajar sejarah siswa adalah 65,74. Selanjutnya pada siklus II mengalami
peningkatan skor rata-rata menjadi 75 dengan prosentase peningkatan sebesar
9,26 %.
2. Penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri
2 Ngaglik. Peningkatan prestasi ini dapat dilihat dari nilai rata-rata prestasi
belajar sejarah siswa dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Prestasi belajar sejarah pada keadaan awal diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
nilai rata-rata siswa yaitu 80,13 kemudian meningkat pada siklus I menjadi
82,44 atau 2,31% dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu, 86,63 atau
4,19%. Siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningkatan pada setiap
siklusnya. Pada pra siklus siswa yang mencapai KKM berjumlah 29 siswa
dengan prosentase 90,62%. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 30
siswa atau 93,75% dan pada siklus II menjadi 32 siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disampaikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam memilih model
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) untuk diterapkan.
Melalui penerapan model pembelajaran Student Team Achievement Division
(STAD) siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Bagi Guru
Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dapat
dijadikan sebagai masukan dalam menentukan model pembelajaran yang
menarik dan inovatif agar menjadikan siswa lebih aktif dalam dalam proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Bagi Peneliti Selanjutnya `
Hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai masukan untuk
mengembangkan penelitian lanjutan dengan model pembelajaran yang sama
untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kuriklulum 2013.
Yogyakarta: Gaya Media.
Dewa Ketut Sukardi. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara
Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah; Isu, Gagagasan, dan Strategi
Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Hermen Malik. 2013. Fajar Kebangkitan Pendidikan Daerah Tertinggal. Jakarta:
LP3ES.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif; Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jumanta Hamdayana. 2014. Model dan Metode: Pembelajaran Kreatif
Berkarakter. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurukulum 2013. Bandung.
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Nana Sudjana. 2002. Metode Statiskika. Bandung: Tarsito.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Paul, Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: PT
Kanisius.
Ridwan Abdilah Sani. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Ronny Kountour. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta: Penerbit PPM.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sadirman. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Sigit Mangun Wardoyo. 2013. Pembelajaran dan Kontruktivisme : Teori dan
Aplikasi Pembelajaran dalam Pembentukan Karakter. Bandung: PT
Alfabeta.
Slameto. 1998. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Bina
Aksara.
Slavin, Robert E.2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Tindakan Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2006. Prosedur Penilitian Tindakan Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sutarjo Adisusilo. 2012. Pembelajaran Nilai-nilai Karakter, Konstruktivisme dan
VCT sebagai Inovasi pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif . Jakarta: PT
Kencana Prenada.
Trianto Ibnu Ba dar al-Tabany. 2009. Mendesain Model Pembelajran Inovatif,
Progresif dan Kontekstual:Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada
Kurikulum 2013(Kurikulum Tematik Integratif/KTI) Jakarta: Kencana
Prenada.
Tukiran Taniredja. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: PT
Alfabeta.
Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Winkel W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Sumber Internet:
Doantara Yasa,” Metode Pembelajaran Kooperatif” (online),
http://www.google.co.id/amp/s/ipotes.wordpress.com . diunduh pada hari
Kamis, 20 Juli 2017, pukul 09:43 WIB
Subakti, Y.R.” Paradigma Pembelajaran Sejarah”, Historia Vitae
vol24nol,(online),
https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol
24no1April2010/PARADIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH%
20YR%20Subakti.pdf, diunduh pada hari kamis, 27 Juli 2017, pukul 13:58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 1a
(Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 1b
(Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 1 Ngaglik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 2
(Silabus)
I. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, MATERI
PEMBELAJARAN,
DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung (direct teaching) dan
tidak langsung (indirect teaching). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran
yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan
menggunakan pengetahuan melalui interaksi langsung dengan sumber belajar
yang menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung yang disebut
dengan dampak pembelajaran (instructional effect). Pembelajaran tidak
langsung adalah pembelajaran melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan
proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan memiliki
dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pembentukan sikap dan perilaku
peserta didik. Pembelajaran langsung dilaksanakan dalam proses pembelajaran
Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti-3 dan Kompetensi Inti 4.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran kelas X,
XI, dan XII disajikan pada tabel berikut.
A. Kelas XI
Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.1 Menganalisis
proses masuk dan
perkembangan
penjajahan
Perkembangan
Kolonialisme dan
Imperialisme Eropa
Proses masuk
Membaca buku teks, melihat
gambar-gambar peristiwa-
peristiwa penting dan
peninggalan-peninggalan masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
bangsa Eropa
(Portugis,
Spanyol, Belanda,
Inggris) ke
Indonesia
3.2 Menganalisis
strategi
perlawanan
bangsa Indonesia
terhadap
penjajahan
bangsa Eropa
(Portugis,
Spanyol, Belanda,
Inggris) sampai
dengan abad ke-
20
4.1 Mengolah
informasi tentang
proses masuk dan
perkembangan
penjajahan
bangsa Eropa
(Portugis,
Spanyol, Belanda,
Inggris) ke
Indonesia dan
menyajikannya
dalam bentuk
cerita sejarah
4.2 Mengolah
informasi tentang
strategi
perlawanan
bangsa Indonesia
terhadap
penjajahan
bangsa Eropa
(Portugis,
Spanyol, Belanda,
Inggris) sampai
dan
perkembangan
penjajahan
bangsa Eropa
Perebutan
politik
hegemoni
bangsa Eropa
Strategi
perlawanan
bangsa
Indonesia
terhadap
penjajahan
bangsa Eropa
sampai awal
abad ke-20
penjajahan Eropa, serta peta
lokasi perlawanan bangsa
Indonesia terhadap pejajahan
Barat
Membuat dan mengajukan
pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang
belum dipahami/ingin diketahui
sebagai klarifikasi tentang
proses masuk dan
perkembangan penjajahan
bangsa Eropa, serta strategi
perlawanan bangsa Indonesia
terhadap penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) sampai
dengan abad ke-20
Mengumpulkan informasi
terkait dengan pertanyaan
tentang proses masuk dan
perkembangan penjajahan
bangsa Eropa, serta strategi
perlawanan bangsa Indonesia
terhadap penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) sampai
dengan abad ke-20 melalui
bacaan, dan sumber-sumber
lain
Menganalisis informasi yang
didapat dari sumber tertulis
dan sumber-sumber lain untuk
mendapatkan kesimpulan
tentang proses masuk dan
perkembangan penjajahan
bangsa Eropa, serta strategi
perlawanan bangsa Indonesia
terhadap penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) sampai
dengan abad ke-20
Melaporkan hasil analisis
dalam bentuk tulisan cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
dengan abad ke-
20 dan
menyajikannya
dalam bentuk
cerita sejarah
sejarah tentang proses masuk
dan perkembangan penjajahan
bangsa Eropa, serta strategi
perlawanan bangsa Indonesia
terhadap penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris) sampai
dengan abad ke-20
3.3 Menganalisis
dampak politik,
budaya, sosial,
ekonomi, dan
pendidikan pada
masa penjajahan
bangsa Eropa
(Portugis,
Spanyol, Belanda,
Inggris) dalam
kehidupan bangsa
Indonesia masa
kini
4.3 Menalar dampak
politik, budaya,
sosial, ekonomi,
dan pendidikan
pada masa
penjajahan
bangsa Eropa
(Portugis,
Spanyol, Belanda,
Inggris) dalam
kehidupan bangsa
Indonesia masa
kini dan
menyajikannya
dalam bentuk
cerita sejarah
Dampak Penjajahan
Bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol,
Belanda, Inggris)
bagi Bangsa
Indonesia
Politik,
Budaya
Sosial-
ekonomi,dan
Pendidikan
Membaca buku teks, melihat
gambar-gambar kehidupan
politik,budaya, sosial, ekonomi
dan pendidikan pada zaman
penjajahan Eropa di Indonesia
Membuat dan mengajukan
pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang
belum dipahami/ingin
diketahui sebagai klarifikasi
tentang dampak politik,
budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa
penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) dalam kehidupan
bangsa Indonesia masa kini.
Mengumpulkan informasi
terkait dengan pertanyaan
tentang dampak politik,
budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa
penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) dalam kehidupan
bangsa Indonesia masa kini
melalui bacaan, dan sumber-
sumber lain
Menganalisis informasi dan
data-data yang didapat baik
dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait untuk
mendapatkan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
tentang dampak politik,
budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa
penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) dalam kehidupan
bangsa Indonesia masa kini
Melaporkan dalam bentuk
cerita sejarah tentang dampak
politik, budaya, sosial,
ekonomi, dan pendidikan pada
masa penjajahan bangsa Eropa
(Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris) dalam kehidupan
bangsa Indonesia masa kini
3.4 Menghargai nilai-
nilai Sumpah
Pemuda dan
maknanya bagi
kehidupan
kebangsaan di
Indonesia pada
masa kini
4.4 Menyajikan
langkah-langkah
dalam penerapan
nilai-nilai Sumpah
Pemuda dan
maknanya bagi
kehidupan
kebangsaan di
Indonesia pada
masa kini dalam
bentuk tulisan
dan/atau media
lain
Pendidikan dan
Pergerakan
Nasional
Munculnya
golongan elite
baru Indonesia
Tumbuhnya
kesadaran awal
kebangsaan
Organisasi-
organisasi
kebangsaan
Sumpah
Pemuda
Membaca buku teks, melihat
gambar-gambar aktifitas
organisasi pergerakan nasional,
tokoh pergerakan nasional dan
pelaksanaan Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928
Membuat dan mengajukan
pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang
belum dipahami/ingin
diketahui sebagai klarifikasi
tentang munculnya golongan
elite baru Indonesia,
tumbuhnya kesadaran awal
kebangsaan, organisasi-
organisasi kebangsaan, dan
Sumpah Pemuda.
Mengumpulkan informasi
terkait dengan pertanyaan
tentang munculnya golongan
elite baru Indonesia,
tumbuhnya kesadaran awal
kebangsaan, organisasi-
organisasi kebangsaan, dan
Sumpah Pemuda melalui
bacaan, dan sumber-sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
lain
Menganalisis informasi dan
data-data yang didapat baik
dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait untuk
mendapatkan kesimpulan
tentang munculnya golongan
elite baru Indonesia,
tumbuhnya kesadaran awal
kebangsaan, organisasi-
organisasi kebangsaan, dan
Sumpah Pemuda
Melaporkan dalam bentuk
tulisan langkah-langkah dalam
penerapan nilai-nilai Sumpah
Pemuda dan maknanya bagi
kehidupan kebangsaan di
Indonesia pada masa kini
3.5 Menganalisis
sifat pendudukan
Jepang dan
respon bangsa
Indonesia
4.5 Menalar sifat
pendudukan
Jepang dan
respon bangsa
Indonesia dan
menyajikannya
dalam bentuk
cerita sejarah
Pendudukan Jepang
di Indonesia
Kedatangan
Jepang
Sifat
pendudukan
Jepang
Respon bangsa
Indonesia
terhadap
pendudukan
Jepang
Membaca buku teks, melihat
gambar-gambar peristiwa
penting zaman pemerintahan
pendudukan Jepang di
Indonesia
Membuat dan mengajukan
pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang
belum dipahami/ingin
diketahui sebagai klarifikasi
tentang proses kedatangan,
sifat, dan respon bangsa
Indonesia terhadap
pendudukan Jepang
Mengumpulkan informasi
terkait dengan proses
kedatangan, sifat, dan respon
bangsa Indonesia terhadap
pendudukan Jepang melalui
bacaan, internet dan sumber-
sumber lainnya
Menganalisis informasi dan
data-data yang didapat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
dari bacaan maupun dari
sumber-sumber lain untuk
mendapatkan kesimpulan
tentang proses kedatangan,
sifat, dan respon bangsa
Indonesia terhadap
pendudukan Jepang
Melaporkan hasil analisis
dalam bentuk cerita sejarah
tentang proses kedatangan,
sifat, dan respon bangsa
Indonesia terhadap
pendudukan Jepang
3.6 Menganalisis
peran tokoh-
tokoh nasional
dan daerah
dalam
memperjuangka
n kemerdekaan
Indonesia
4.6 Menulis sejarah
tentang satu
tokoh nasional
dan tokoh dari
daerahnya yang
berjuang
melawan
penjajahan
Tokoh-Tokoh
Nasional dan
Daerah Dalam
Memperjuangkan
Kemerdekaan
Membaca buku teks, melihat
gambar-gambar tokoh-tokoh
nasional dan daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia
Membuat dan mengajukan
pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang
belum dipahami/ingin
diketahui sebagai klarifikasi
tentang peran tokoh-tokoh
nasional dan daerah dalam
memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia
Mengumpulkan informasi
terkait dengan peran tokoh-
tokoh nasional dan daerah
dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia
melalui bacaan, internet dan
sumber-sumber lainnya
Menganalisis informasi dan
data-data yang didapat baik
dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait untuk
mendapatkan kesimpulan
tentang peran tokoh-tokoh
nasional dan daerah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia
Melaporkan hasil analisis
dalam bentuk tulisan sejarah
tentang satu tokoh nasional
dan tokoh dari daerahnya yang
berjuang melawan penjajahan
3.7 Menganalisis
peristiwa
proklamasi
kemerdekaan dan
maknanya bagi
kehidupan sosial,
budaya, ekonomi,
politik, dan
pendidikan
bangsa Indonesia
3.8 Menganalisis
peristiwa
pembentukan
pemerintahan
pertama Republik
Indonesia pada
awal
kemerdekaan dan
maknanya bagi
kehidupan
kebangsaan
Indonesia masa
kini
3.9 Menganalisis
peran dan nilai-
nilai perjuangan
Bung Karno dan
Bung Hatta
sebagai
proklamator serta
tokoh-tokoh
lainnya sekitar
proklamasi
Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia
Peristiwa
proklamasi
Kemerdekaa
Pembentukan
pemerintahan
pertama RI
Tokoh
proklamator dan
tokoh lainnya
sekitar
proklamasi
Membaca buku teks, melihat
gambar peristiwa-peristiwa
penting sekitar proklamasi
kemerdekaan, gambar tokoh-
tokoh proklamasi
kemerdekaan, dan
mengunjungi objek sejarah
terdekat
Membuat dan mengajukan
pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang
belum dipahami/ingin
diketahui sebagai klarifikasi
tentang peristiwa proklamasi
kemerdekaan, pembentukan
pemerintahan pertama,dan
tokoh-tokoh proklamasi
Indonesia
Mengumpulkan informasi
terkait dengan peristiwa
proklamasi kemerdekaan,
pembentukan pemerintahan
pertama, dan tokoh-tokoh
proklamasi Indonesia. melalui
bacaan, internet dan sumber-
sumber lainnya
Menganalisis informasi dan
data-data yang didapat baik
dari bacaan maupun dari
sumber-sumber terkait untuk
mendapatkan kesimpulan
tentang peristiwa proklamasi
kemerdekaan, pembentukan
pemerintahan pertama, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
4.7 Menalar peristiwa
proklamasi
kemerdekaan dan
maknanya bagi
kehidupan sosial,
budaya, ekonomi,
politik, dan
pendidikan
bangsa Indonesia
dan
menyajikannya
dalam bentuk
cerita sejarah
4.8 Menalar peristiwa
pembentukan
pemerintahan
Republik
Indonesia pada
awal
kemerdekaan dan
maknanya bagi
kehidupan
kebangsaan
Indonesia masa
kini dan
menyajikannya
dalam bentuk
cerita sejarah
4.9 Menuliskan peran
dan nilai-nilai
perjuangan Bung
Karno dan Bung
Hatta serta tokoh-
tokoh lainnya
sekitar
proklamasi
tokoh-tokoh proklamasi
Indonesia
Melaporkan hasil analisis
dalam bentuk cerita sejarah
tentang peristiwa proklamasi
kemerdekaan, pembentukan
pemerintahan pertama, dan
menulis sejarah perjuangan
Bung Karno dan Bung Hatta
3.10 Menganalisis
strategi dan
bentuk
perjuangan
Perjuangan
Mempertahankan
Kemerdekaan dari
Ancaman Sekutu
Membaca buku teks dan
melihat gambar-gambar
peristiwa penting dan
mengunjungi objek sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
bangsa Indonesia
dalam upaya
mempertahankan
kemerdekaan
dari ancaman
Sekutu dan
Belanda
4.10 Mengolah
informasi
tentang strategi
dan bentuk
perjuangan
bangsa Indonesia
dalam upaya
mempertahankan
kemerdekaan
dari ancaman
Sekutu dan
Belanda dan
menyajikannya
dalam bentuk
cerita sejarah
dan Belanda
Bentuk dan
strategi
perjuangan
menghadapi
ancaman
Sekutu
Bentuk dan
strategi
perjuangan
menghadapi
ancaman
Belanda
terdekat berkaitan dengan
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan
Membuat dan mengajukan
pertanyaan/tanya
jawab/berdiskusi tentang
informasi tambahan yang
belum dipahami/ingin
diketahui sebagai klarifikasi
tentang bentuk dan strategi
perjuangan bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman
Sekutu dan Belanda
Mengumpulkan informasi
terkait dengan bentuk dan
strategi perjuangan bangsa
Indonesia dalam menghadapi
ancaman Sekutu dan Belanda
melalui bacaan dan/atau
internet, serta sumber lainnya
Menganalisis informasi dan
data-data yang didapat dari
bacaan maupun dari sumber-
sumber terkait lainya untuk
mendapatkan kesimpulan
tentang bentuk dan strategi
perjuangan bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman
Sekutu dan Belanda
Melaporkan hasil analisis
dalam bentuk cerita sejarah
tentang bentuk dan strategi
perjuangan bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman
Sekutu dan Belanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 3a
(Lembar Wawancara Guru Mata Pelajaran)
Satuan Pendidikan : ……………………………….
Narasumber : ……………………………….
Guru Mata Pelajaran : ……………….......................
Tanggal : ………………………………
1. Ada berapa kelas yang ibu ampu untuk mata pelajaran sejarah ?
2. Apa saja yang disiapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung ?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pelajaran sejarah ?
4. Apa saja model pembelajaran yang ibu gunakan dalam pembelajaran
sejarah?
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang ibu
gunakan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
6. Media pembelajaran apa saja yang ibu gunakan dalam proses
pembelajaran ?
7. Apakah ada penugasan atau PR yang ibu berikan setelah pembelajaran
sejarah berakhir ?
8. Bagaimana cara ibu mengatasi siswa yang ribut di kelas ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 3b
(Lembar Wawancara Siswa)
Satuan Pendidikan : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Narasumber : ……………………………….
No. Presensi :………………………………..
1. Apakah anda menyukai pelajaran sejarah ?
2. Bagaimana pendapat anda tentang model pembelajaran yang digunakan
guru sejarah ?
3. Apakah anda rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
sejarah ?
4. Apakah anda tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan oleh
guru ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
5. Bagaimana respon siswa saat proses pembelajaran sejarah berlangsung?
6. Apa kendala yang anda alami selama proses pembelajaran berlangsung ?
7. Dalam pembelajaran sejarah materi apa yang menurut anda sulit untuk
dimengerti?
8. Bagaimana hasil belajar yang anda peroleh dengan model pembelajaran
yang diterapkan oleh guru ?
9. Bagaimana cara belajar anda terhadap mata pelajaran sejarah?
10. Apakah anda sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal
sejarah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 4a
(Lembar Observasi On Task dan Off Task)
Lembar Observasi Siswa On Task
No. Aspek Yang Diamati Jumlah
Siswa
Prosentase
(%)
1. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan guru
3. Mendengarkan teman saat presentasi
4. Siswa mencatat hal-hal penting
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6. Siswa bertanya pada guru
7. Siswa membawa buku paket
8. Siswa menjawab pertanyaan guru
dengan baik
9. Siswa aktif bekerja sama dalam proses
pembelajaran
10. Siswa berani mengemukakan pendapat
di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lembar Observasi Siswa Off Task
No. Aspek Yang Diamati Jumlah
Siswa
Prosentase
(%)
1. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
3. Mendengarkan teman saat presentasi
4. Siswa mencatat hal-hal penting
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6. Siswa bertanya pada guru
7. Siswa membawa buku paket
8. Siswa menjawab pertanyaan guru
dengan baik
9. Siswa aktif bekerja sama dalam proses
pembelajaran
10. Siswa berani mengemukakan pendapat
di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 4b
(Lembar Observasi Kooperatif)
Satuan Pendidikan :………………………...
Mata Pelajaran :…………………………
Kelas :…………………………
Alokasi Waktu :…………………….......
No. Aspek Kooperatif yang Diamati
Jumlah
Siswa
Prosentase
(%)
1. Bekerja sama dalam kelompok
2. Mengkomunikasikan jawaban kepada
anggota kelompok
3. Penguasaan materi
4. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok
5. Memberikan argumentasi saat diskusi
6. Mencatat hal penting dalam diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 5a
(Kisi-kisi Instrumen Minat)
KISI-KISI MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA
Variabel Indikator Item No Item
(+) (-)
Minat
Belajar
Senang
Membaca buku-buku pelajaran sejarah
sangat menyenangkan
Membaca buku-buku pelajaran sejarah
membosankan 3,10
Menonton video yang terdapat di internet
tentang tokoh sejarah menyenangkan
Membaca ringkasan materi sejarah
membosankan. 14,5
Menonton berita sejarah di TV sangat
menyenangkan
Tidur di kelas lebih menyenangkan
dari pada mendengarkan penjelasan
guru
16,13
Membaca puisi-puisi perjuangan sangat
menyenangkan
Saya merasa bosan ketika melihat
gambar tokoh-tokoh sejarah yang
ditayangkan oleh guru di depan kelas
18,15
Saya senang menonton cerita sejarah dan
tarian daerah
Saya tidak senang menonton film
dokumenter sejarah 24,23
Menanyangkan video yang berkaitan
dengan materi sejarah sangat
menyenangkan
Saya sering bolos ketika pelajaran
sejarah 45,31
Saya antusias apabila apabila tugas
sejarah dijadikan sosiodrama
Berita di social media lebih menarik
ketimbang materi sejarah 46,47
Perhatian Bertanya kepada guru tentang materi
pelajaran sejarah menyenangkan
Saya tidak suka mengerjakan tugas
yang diberikan guru sejarah 6,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Mendengarkan teman-teman
mempresentasikan hasil diskusi tentang
perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan Belanda
menyenangkan
Saya merasa bosan ketika guru
bertanya tentang Perjuangan Bangsa
Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan
Belanda
19, 39
Saya selalu menanggapi hasil diskusi
kelompok lain mengenai materi sejarah
yang dibahas
Saya tidak memperhatikan pendapat
kelompok lain ketika
mempresentasikan hasil diskusi
22,35
Selalu bertanya apabila materi yang
dijelaskan guru sejarah belum saya
pahami
Saya lebih memilih bercerita dari pada
mendiskusikan tugas kelompok
bersama teman
33,43
Saya lebih memilih tidur ketika guru
menjelaskan materi Sejarah
1,44
Ketertarikan Pelajaran sejarah penting karena
mempelajari kisah-kisah yang bermakna
Sejarah tidak perlu dipelajari karena
hanya mengungkap kejadian-kejadian
dimasa lalu
2,12
Belajar sejarah mendapatkan pengetahuan
yang banyak karena materi sejarah bukan
untuk dihafal
Mengerjakan tugas rumah mata
pelajaran sejarah sangat membosankan 8,21
Materi revolusi menegakkan kesatuan
NKRI sangat penting dipelajari karena
dapat menumbuhkan semangat
Nasionalisme
34
Saya antusias apabila guru sejarah
menayangkan video tentang upaya bangsa 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
Mempelajari perjuangan bangsa Indonesia
dalam melawan Sekutu dan Belanda
menyenangkan karena memberi motivasi
terhadap saya
Mendengarkan penjelasan dari guru
sejarah membosankan 4,7
Keterlibatan
Mencatat penjelasan guru sejarah
menyenangkan
Belajar sejarah membosankan karena
bersifat hafalan 9,11
Saya aktif bertanya pada saat pelajaran
sejarah Objek-objek sejarah hanya untuk selfie 17,20
Berdiskusi dengan teman tentang Revolusi
menengakkan kesatuan NKRI dapat
menambah wawasan
Membuat dokumentasi video dan foto
candi-candi serta koleksi benda-benda
sejarah tidak menyenangkan
25,28
Membaca ringkasan materi sejarah dari
LKS menyenangkan
Mengerjakan tugas kelompok mata
pelajaran sejarah membosankan 27,30
Mengerjakan tugas kelompok mata
pelajaran sejarah menyenangkan
Mengerjakan tugas individu mata
pelajaran sejarah membosankan 29,26
Saya senang bertanya pada teman
mengenai materi sejarah
Bermain Intagram lebih
menyenangkan dari pada
mendengarkan penjelasan guru
32,48
Mengunjungi museum dan makam para
pahlawanan sangat menyenangkan
32
Mengumpulkan tugas sejarah selalu tepat
waktu
41
Mendiskusikan jawaban bersama teman
kelompok menyenangkan karena dapat
menambah wawasan dan dapat
mengutarakan pendapat
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Mengisi LKS untuk mengisi waktu luang 49
Mengemukakan pendapat di depan kelas
tentang materi sejarah yang sedang
dibahas sangat menyenangkan
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 5b
(Kuisioner Minat)
Nama :………………………………..
No. Presensi :………………………………..
Kelas :………………………………..
Petunjuk
1. Bacalah setiap pernyataan dalam kuesioner ini dengan teliti dan jawablah
setiap pernyataan tersebut.
2. Beri tanda centang () pada satu pilihan anda ke dalam kolom yang tersedia
(SS) = Sangat Setuju
(S) = Setuju
(TS) = Tidak Setuju
(STS) = Sangat Tidak Setuju
Contoh :
Saya ingin pergi ke pasar membeli bahan makanan untuk Ibu
SS S TS STS
3. Bila kamu ingin memperbaiki jawaban, coret jawaban lama dengan dua garis
lurus horizontal (=), kemudian beri tanda () pada pilihan yang anda anggap
tepat.
4. Kuesioner ini harap dikembalikan jika sudah selesai mengerjakan !
5. Selamat mengerjakan dan terimakasih.
No. Bentuk Pernyataan SS S TS STS
1 Pelajaran sejarah penting karena mempelajari
kisah-kisah yang bermakna
2 Belajar sejarah mendapatkan pengetahuan yang
banyak karena materi sejarah tidak untuk dihafal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
3 Membaca buku - buku pelajaran sejarah sangat
menyenangkan
4 Mencatat penjelasan guru sejarah sangat
menyenangkan
5 Membaca ringkasan materi sejarah membosankan
6 Bertanya kepada guru tentang materi pelajaran
sejarah menyenangkan
7 Mendengarkan penjelasan materi sejarah dari guru
sejarah membosankan
8
Materi revolusi menegakkan kesatuan NKRI sangat
penting dipelajari karena dapat menumbuhkan
semangat Nasionalisme
9 Aktif bertanya pada saat proses pelajaran sejarah
10 Membaca buku – buku pelajaran sejarah tidak
menyenangkan
11 Belajar sejarah membosankan karena bersifat
hafalan
12 Sejarah tidak perlu dipelajari karena hanya
mengungkap kejadian-kejadian dimasa lalu
13 Tidur di kelas lebih menyenagkan dari pada
mendengarkan penjelasan guru sejarah
14 Menonton video-video yang terdapat di internet
tentang tokoh-tokoh sejarah menyenangkan
15 Bosan ketika melihat gambar tokoh-tokoh sejarah
yang ditayangkan oleh guru di depan kelas
16 Menonton berita sejarah di TV sangat
menyenangkan
17 Berdiskusi dengan teman tentang Revolusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
menegakkan kesatuan NKRI dapat menambah
wawasan
18 Membaca puisi – puisi perjuangan sangat
menyenangkan
19
Mendengarkan teman-teman mempresentasikan
hasil diskusi tentang perjuangan bangsa Indonesia
dalam mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan Belanda sangat
menyenangkan
20 Obyek-obyek sejarah hanya untuk selfie
21 Mengerjakan tugas rumah mata pelajaran sejarah
sangat membosankan
22 Saya selalu menanggapi hasil diskusi kelompok
lain mengenai materi sejarah yang dibahas
23 Saya tidak senang menonton film dokumenter
sejarah
24 Saya senang menonton tarian daerah, dan cerita
sejarah
25 Membaca ringkasan materi sejarah dari LKS
menyenangkan
26 Mengerjakan tugas individu mata pelajaran sejarah
membosankan
27 Mengerjakan tugas kelompok mata pelajaran
sejarah menyenangkan
28
Membuat dokumentasi video dan foto candi –
candi serta koleksi benda – benda sejarah tidak
menyenangkan
29 Bertanya pada teman mengenai materi sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
sangat menyenangkan
30 Mengerjakan tugas kelompok mata pelajaran
sejarah membosankan
31 Saya sering membolos ketika pelajaran sejarah
32 Mengunjungi museum dan makam para
pahlawanan sangat menyenangkan
33 Saya senang bertanya apabila materi yang
dijelaskan belum saya pahami
34
Saya antusias apabila guru sejarah menayangkan
video tentang upaya bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
35 Saya tidak memperhatikan pendapat kelompok lain
ketika mempresentasikan hasil diskusi
36 Saya tidak suka mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru sejarah
37
Menonton tayangan film yang berkaitan dengan
sejarah menegakkan kesatuan Republik Indonesia
menyenangkan
38
Saya senang melihat tayangan gambar perjuangan
bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
39
Saya merasa bosan ketika guru bertanya tentang
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman
Sekutu dan Belanda.
40
Mempelajari perjuangan bangsa Indonesia dalam
melawan Sekutu dan Belanda menyenangkan
karena memberi motivasi terhadap saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
41 Mengumpulkan tugas sejarah selalu tepat waktu
42
Mendiskusikan jawaban bersama teman kelompok
menyenangkan karena mengutarakan pendapat
sendiri
43 Saya lebih memlilih bercerita dari pada
mendiskusikan tugas kelompok bersama teman
44 Saya lebih memilih tidur ketika guru bercerita
tentang materi sejarah
45 Menayangkan video yang berkaitan dengan materi
sejarah sangat menyenangkan
46 Tugas sejarah dijadikan sosiodrama sangat
menyenangkan
47 Berita di Sosial Media lebih menarik ketimbang
materi sejarah
48 Saya lebih memilih bermain Intagram ketimbang
mendengarkan penjelasan guru
49 Saya sering mengerjakan LKS untuk mengisi
waktu luang
50
Mengemukakan pendapat di depan kelas tentang
materi sejarah yang sedang dibahas sangat
menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 6a
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Ngaglik
Kelas/ Semester : XI IPS 2/ Genap
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan dari Ancaman Sekutu dan
Belanda
Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
3.10 Menganalisis perjuangan Bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
3.10.1 Menganalisis berbagai perundingan dan perjanjian: perundingan
Linggajati, perundingan Renville, Perundingan Roem-Royen,
Konverensi inter-Indonesia, KMB
3.10.2 Menganalisis terjadinya Agresi Militer Belanda I, Agresi Militer
Belanda II,PDRI, Serangan Umum 1 Maret 1949.
3.10.3 Menganalisis pergerakan yang dilakukan dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
4.10 Mengolah Informasi tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu, Belanda dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
4.10.1 Menyajikan hasil penalaran berupa laporan tertulis tentang makna
perundingan dan perjanjian
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca buku Sejarah Indonesia kelas XI peserta didik
mampu menganalisis berbagai perundingan dan perjanjian dalam menegakkan
Negara Kesatun Republik Indonesia.
2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis makna dari
perundingan dan perjanjian yang dilakukan pemerintah Indonesia.
3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis peran tokoh-
tokoh proklamator dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari ancaman Sekutu dan Belanda.
D. Materi Pelajaran
1. Perundingan Linggajati
2. Agresi Militer Belanda I dan Perjanjian Renville
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
3. Agresi Militer Belanda II
4. PDRI
5. Serangan Umum 1 Maret 1949
6. Perjanjian Roem-Royen
7. Konferensi Inter-Indonesia
8. KMB (Konverensi Meja Bundar)
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Saintifik
2. Strategi Pembelajaran : Cooperative Learning
3. Model Pembelajaran : Student Team Achievement Division (STAD)
F. Kegiatan Pembelajaran (2jp)
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan
a. Kelas dipersiapkan agar lebih
kondusif untuk proses
pembelajaran belajar mengajar
(kerapian dan kebersihan ruangan
kelas, presensi, menyiapkan media
serta buku yang diperlukan, serta
berdoa menurut ajaran agama
peserta didik.
b. Guru menyampaikan tujuan dan
kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik, guru menekankan
pelajaran ini lebih pada
pemaknaan dan penerapan bukan
hafalan.
c. Guru menyampaikan garis besar
materi yang akan dipelajari.
d. Peserta didik dibagi atas
kelompok-kelompok (8 kelompok)
15 Menit
Kegiatan Inti Mengamati 60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
a. Guru menayangkan ppt berupa
penjelasan Perjuangan Bangsa
Indonesia.
b. Peserta didik membaca buku teks
tentang perjuangan Bangsa
Indonesia.
Menanya
a. Peserta didik menanyakan hal-hal
yang terkait dengan video dan ppt
yang ditayangkan tentang
perjuangan Bangsa Indonesia.
b. Peserta didik berdiskusi untuk
mendapatkan pendalaman materi
perjuangan Bangsa Indonesia
c. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa lainnya untuk
menjawab pertanyaan yang
diperoleh melalui buku paket dan
LKS.
Mengumpulkan Informasi
(Mengeksplorasi)
a. Peserta didik mengumpulkan
informasi terkait dengan
perjuangan Bangsa Indonesia
dalam mempertahankan NKRI dari
buku paket, LKS dan Internet.
b. Guru mengarahkan siswa agar
aktif dalam mengumpulkan
jawaban dari buku maupun dari
pendapat teman kelompok,
membagi tugas dalam
mengerjakan diskusi kelompok,
kemudian melaporkan hasil diskusi
di depan kelas.
Mengasosiasi
a. Guru mengarahkan peserta didik
untuk menganalisis hasil informasi
yang didapat dari materi
perjuangan Bangsa Indonesia
berdasarkan buku paket dan LKS.
b. Guru memberikan arahan agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
peserta didik bekerja sama dalam
kelompok bertugar pendapat,
gagasan atau ide terhadap materi
yang sedang dipelajari.
c. Peserta didik mencoba mengaitkan
berbagai perjuangan yang
dilakukan di berbagai wilayah
demi mempertahankan NKRI.
d. Kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan setiap
anggota kelompok dapat
mengerjakan atau mengetahui
jawaban yang baik
Mengkomunikasikan
a. Kelompok 1,2,3 dan 4 melaporkan
hasil diskusi kelompok di depan
kelas melalui ppt.
b. Kelompok lain menambahkan atau
bertanya tentang Perjuangan
Bangsa Indonesia mengenai
Perjuangan mempertankan wilayah
NKRI.
c. Guru memberikan kesimpulan dari
kegiatan diskusi.
Penutup
a. Guru bertanya kepada peserta
didik mengenai pemahaman materi
yang sudah disampaikan.
b. Sebagai refleksi guru dan siswa
bersama-sama menyimpulkan
tentang semangat juang para
pahlawan mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman
Belanda dan Sekutu
15 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan
a. Kelas dipersiapkan agar lebih
kondusif untuk proses
pembelajaran belajar mengajar
(kerapian dan kebersihan
ruangan kelas, presensi,
menyiapkan media serta buku
yang diperlukan, serta berdoa
menurut ajaran agama peserta
didik)
b. Guru menyampaikan tujuan
dan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik, guru
menekankan pelajaran ini lebih
pada pemaknaan dan penerapan
bukan hafalan.
c. Guru menyampaikan garis
besar materi yang akan
dipelajari.
15 Menit
Kegiatan Inti
Mengamati
a. Guru menayangkan video dan
ppt berupa penjelasan
Perjuangan Bangsa Indonesia.
b. Peserta didik membaca buku
teks tentang perjuangan Bangsa
Indonesia.
Menanya
a. Peserta didik menanyakan hal-
hal yang terkait dengan video
dan ppt yang ditayangkan
tentang perjuangan bangsa
Indonesia.
b. Peserta didik berdiskusi untuk
mendapatakan pendalaman
materi perjuangan Bangsa
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Indonesia
c. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa lain untuk
menjawab pertanyaan yang di
diperoleh melalui buku paket
dan LKS.
Mengumpulkan Informasi
(Mengeksplorasi)
a. Peserta didik mengumpulkan
informasi terkait dengan
perjuangan Bangsa Indonesia
dalam mempertahankan NKRI
dari buku paket, LKS dan
Internet.
b. Guru mengarahkan siswa agar
aktif dalam mengumpulkan
jawaban, membagi tugas dalam
mengerjakan diskusi kelompok,
kemudian melaporkan hasil
diskusi di depan kelas.
Mengasosiasi
a. Guru mengarahkan peserta
didik untuk menganalisis hasil
informasi yang didapat dari
materi perjuangan bangsa
Indonesia berdasarkan buku
paket dan LKS.
b. Guru memberikan arahan agar
peserta didik bekerja sama
dalam kelompok bertukar
pendapat, gagasan atau ide
terhadap materi yang sedang di
pelajari.
c. Peserta didik mencoba
mengaitkan berbagai
perjuangan yang dilakukan
demi mempertahankan NKRI
dari berbagai wilayah.
d. Kelompok mendiskusikan
jawaban yang benar dan
memastikan setiap anggota
kelompok dapat mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
atau mengetahui jawaban
dengan baik.
Mengkomunikasikan
a. Kelompok 5,6,7, dan 8
melaporkan hasil diskusi
kelompok mengenai
perjuangan bangsa Indonesia
diberbagai wilayah NKRI.
b. Kelompok lain menambahkan
atau bertanya tentang meteri
yang dibahas.
c. Guru memberikan kesimpulan
dari kegiatan diskusi.
Penutup
a. Guru bertanya kepada peserta
didik mengenai pemahaman
materi yang sudah
disampaikan.
b. Sebagai refleksi guru dan siswa
bersama-sama menyimpulkan
tentang semangat juang para
pahlawan demi menjaga
kesatuan NKRI.
15 Menit
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Media Pembelajaran : Power Point (PPT), Video dan Gambar
2. Alat Pembelajaran : Laptop, LCD dan Speaker
3. Sumber Pembelajaran :
a. --------- . 2014. Sejarah Indonesia Kelas XI. Jakarta. Kemendikbud.
b. --------- . 2013. Sejarah Indonesia kelas XI Semester 2. Jakarta. Viva
Pakarindo.
c. Internet.
E. TEKNIK PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
1) Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
b. Penilaian Pengetahuan
2) Penugasan
3) Tanya Jawab
4) Observasi terhadap kegiatan diskusi
2. Instrumen Penilaian Sikap (Afektif)
a. Penilaian sikap diskusi kelompok setiap siswa
No. Aspek Kooperatif yang Diamati Skor (1-10)
1. Bekerja sama dalam kelompok
2. Mengkomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok
3. Penguasaan materi
4. Mendengar teman saat diskusi kelompok
5 Memberikan argumentasi saat diskusi
6. Mencatat hal penting saat diskusi
Skor Perolehan
N = Nilai hasil pengamatan
skor perolehan = hasil perolehan dari aspek yang dinilai
skor maksimal = hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang diamati
b. Instrumen Penilaian Keterampilan (Psikomotorik)
(Hasil Diskusi)
No Nama Aspek Penilaian
Kelengkapan
Jawaban
Keteladanan
yang dapat
diambil
Jumlah
skor
Nilai
1
2
3
4
5
Keterangan Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria sebagai sebagai berikut:
Nilai tertinggi 50
Nilai terendah 0
c. Soal Uji Kompetensi (Terlampir)
d. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian
bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 70 dengan
mengerjakan kembali soal uji kompetensi
Pengayaan dilaksanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas
70 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai perundingan
Linggajati, Agresi Militer Belanda I danperjanjian Renville, Agresi
Militer Belanda II
Yogyakarta, Mei 2017
Peneliti
Yunita Tudameha Kondanamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran Materi
A. Perjuangan Bangsa Indonesia
1. Perundingan Linggajati
Perundingan antara Indonesia dan Belanda dilanjutkan di Linggajati, Cirebon
pada tanggal 10 November 1946. Hal tersebut terjadi karena dalam perundingan
Hooge Veluwe tidak diperoleh kesepakatan. Sebagai penengah perundingan dari
pihak Inggris diwakili oleh Lord Killearn, dari Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir,
Mohammad Roem, Mr. Susanto Tirtoprojo, S.H dan Dr. A.K. Gani, serta dari
Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhorn, De Boer, dan Van Pool.
Hasil perundingan tersebut diumumkan pada tanggal 15 November 1949
dengan menghasilkan sebuah naskah persetujuan yang terdiri dari 17 pasal antara lain
sebagai berikut.
a. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura.
b. Belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto paling lambat pada tanggal
1 Januari 1949.
c. Pemerintah Republik Indonesia dan Belanda bersama-sama menyelenggarakan
berdirinya sebuah Negara berdasrkan federasi yang dinamai Negara Indonesia
Serikat.
d. Pemerintah RIS akan bekerja sama dengan pemerintah Belanda membentuk
Uni Indonesia-Belanda dengan ratu Belanda sebagai ketuanya.
2. Agresi Militer Belanda I dan Perjanjian Renville
Adanya Agresi Militer Belanda I telah menimbulkan reaksi dari berbagai
Negara di dunia. Pada tangga 30 Juli 1947, pemerintah India dan Australia
mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam
daftar agenda Dewan Keamanan PBB.Untuk melaksanakan tugas yang dibebankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Dewan Keamanan PBB, pada pertemuannya di Sydney pada tanggal 20 Oktober 1947
KTN memutuskan bahwa tugas KTN di Indonesia adalah membantu menyelesaikan
Sengketa antara Belanda dan Indonesia dengan cara damai. KTN berusaha
mendekatkan kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan-persoalan militer
dan politik yang dapat memberikan dasar bagi perundingan selanjutnya.
Perundingan-perundingan terus dilanjutkan sampai akhirnya tercapai suatu
persetujuan yang dikenal sebagai Perjanjian Renville. Berikut adalah beberapa hasil
perjanjian Renville.
a. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS
b. RI sejajar kedudukannya dengan Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda
c. Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada
pemerintah federal sementara.
d. Republik Indonesia merupakan Negara bagian RIS
e. Antara enam bulan sampai satu tahun akan diadakanpemilu untuk
membentuk konstituante RIS
f. Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah kantung) harus
dipindahkan ke daerah RI
3. Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 17 Desember 1948, Belanda mengultimatum RI dan ultimatum
tersebut haru dijawab pada tanggal 18 Desember 1948 hari Sabtu, pukul 10.00 WIB
di Jakarta. Setelah belanda mengeluarkan pernyataan tersebut, kemudian Belanda
membombardir lapangan terbang Maguwo (Bandara Adisucipto, Yogyakarta) dengan
pesawat-pesawat pembom Mitchel B-25 yang diikuti dengan penerjenun satu
battalion pasaukan Barat Hijau. Dibawah pimpinan Kadet Kasmiran (satu kompi
AURI) berusaha mempertahankan tempat tersebut tetapi mereka gugur.
4. PDRI
Agresi Militer Belanda II berhasil mengusai kota Yogyakarta. Hal tersebut
membuat presiden dan anggota kebinet memberikan mandate kepada Menteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Kemakmuran (Syarifuddin Prawiranegara) yang sedang di Sumatra untuk membentuk
PDRI. Apabila perintah tersebut gagal dilaksanakan, MR. A.A. Marawis, dr.
Sudarsono, dan L.N Palar yang sedang berada di India diperintahkan untuk
membentuk pemerintahan pelarian di sana.
Dengan terbentuknya PDRI, perjuangan masih tetap dapat dilaksanakan sebab
hubungan dengan alat Negara di tempat lain dapat dilaksanakan dan dikoordinasi
melalui pemancar yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara Republik Indonesia.
5. Serangan Umum 1 Maret 1949
Setelah Belanda menguasai Yogyakarta, pemerintah Belanda melakukan
propaganda terhadap dunia internasional dengan menyebutkan bahwa pemerintah
Republik Indonesia dan TNI sudah hancur. Untuk menunjukkan bahwa pemerintah
dan TNI masih ada, maka TNI merencanakan serangan terhadap Yogyakarta pada
tanggal 1 Maret 1949 dipimpin oleh Letkol Soeharto. Perencanaan perebutan
Yogyakarta mendapat dukungan penuh dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Sesuai
dengan rencana (menjelang tanggal 1 Maret 1949) pasukan TNI menyusup mamasuki
Yogyakarta. Pada pagi hari tanggal1 Maret 1949 tepat pukul 06.00 sewaktu Sirene
Belanda berbunyi sebagai tanda berakhirnya jammalam, serangan dilakukan ke
seluruh kota. Dalam waktu singkat pasukan TNI berhasil menguasai kota Yogyakarta.
6. Perjanjian Roem-Royen
Pada tanggal 28 januari 1949, dewan keamanan PBB memutuskan bahwa
tugas KTN digantikan oleh UNCI. Anggota UNCI yaitu Australia diwakili oleh
Chritchley, Belgia diwakili oleh Herremans, dan Amrika Serikat diwakili oleh Merle
Cochran. Dengan disepakati prinsip-prinsip Roem-Royen tersebut, Pemerintah
Darurat Republik Indonesia di Sumatra memerintahkan Sultan Hamengku Buwono
IX untuk mnegambil alih pemerintah di Yogyakarta apabila Belanda mulai mundur
dari Yogyakarta. Pada tanggal 22 Juli 1949 sebagai tindak lanjut dari perundingan
Roem-Royen diadakan perundingan antara RI, BFO, dan Belanda. Perundingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
tersebut diawasi PBB yang dipimpin oleh Chritchley dari Australia dengan hasil
perundingan sebagai berikut:
a. Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta yang akan dilaksanakan pada
tanggal 24 Juni 1949.
b. Perintah penghentian perang gerilya
c. KMB akan dilaksanakan di Den Haag
7. Konferensi Inter-Indonesia
Sebelum berlangsungnya KMB, terlebih dahulu dilakukan pendekatan dan
koordinasi dengan Negara-negara Bagian (BFO) terutama berkaitan dengan
pembentukan Republik Indonesia Serikat. Konferensi Inter-Indonesia ini sangat
penting dilakukan untuk menciptakan kesamaan pandangan dalam menghadapi
Belanda di KMB.
Kesepakatan dalam Konferensi Inter-Indonesia mempunyai arti penting sebab
perpecahan yang telah dilakukan oleh Belanda sebelumnya melalui bentuk-bentuk
Negara bagian telah dihapuskan. Kesepakatan ini juga sebagai bakal yang sangat
berharga untuk menghadapi Belanda dalam perundingan-perundingan yang akan
diadakan selanjutnya.
8. KMB (Konverensi Meja Bundar)
Setelah bangsa Indonesia berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri dalam
konferensi inter-Indonesia, maka secara keseluruhan bangsa Indonesia telah siap
mengahdapi Konferensi Meja Bundar (KMB). Akhir setelah melalui perundingan
yang berlarut-larut, pada tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuan KMB. Hasil-
hasil yang dicapai dalam KMB antara lain sebagai berikut.
a. Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat.
b. Status Irian Barat akan diselesaikan dalam waktu setahun sebelum pengakuan
kedaulatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
c. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan
sederajad.
d. RIS mengembalikan hak milik Belanda serta memberikan hak konsensi dan
ijin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
e. RIS harus membayar utang Belanda yang dibuat sejak tahun 1942.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 6b
(Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi 1)
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat JL. Besi Jangkang, Ngaglik, Telp. (0274)896375, Sleman 55581
KISI-KISI SOAL
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 25 Soal
Kelas/Semester : XI/ IPS Peneliti : Yunita T.Kondanamu
No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar materi Indikator Bentuk
soal
No.
soal
Tingkatan
soal
1. Memahami, menerapkan
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
Menganalisis
perjuangan bangsa
Indonesia dalam
upaya
mempertahankan
kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan
Belanda
Perjuangan
Bangsa
Indonesia
Siswa dapat
menentukan wilayah
RI yang diakui
Belanda dalam
perjanjian Linggajati PG 1 C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
seni, budaya, dan
humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
Siswa dapat
menyebutkan yang
menjadi penengah dari
pihak Indonesia dalam
perjanjian Linggajati
PG 2
C1
Siswa dapat
menganalisis alasan
Indonesia memilih cara
diplomasi ketimbang
perlawanan fisik dalam
menghadapi Belanda
E 1
C4
Siswa dapat
menguraikan gagalnya
perjanjian Linggajati
dalam diplomasi antara
Republik Indonesia
dengan Belanda
E 2 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Siswa dapat
menyebutkan yang
diutus PBB dalam
penyelesaian masalah
Indonesia dan Belanda
dalam Agresi Militer
Belanda I
PG 3 C1
Siswa dapat
menafsirkan perbedaan
terhadap pasal-pasal
yang dijadikan alasan
oleh Belanda untuk
menggagalkan
Perjanjian Linggajati
PG 4 C2
Siswa dapat
mengemukakan alasan
terjadinya Agresi
Militer Belanda I
E 3 C2
Siswa dapat
menyebutkan dimana
perjanjian Linggajati
ditandatangani
PG 5 C1
Siswa dapat
menentukan Negara
yang mengajukan agar
permasalahan
Indonesia dimasukkan
PG 6 C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
dalam daftar agenda
keamanan PBB pada
Agresi Militer
Belanda I
Siswa dapat
menguraikan tugas dari
KTN yang dibebankan
oleh PBB
PG 7 C2
Siswa dapat
menyebutkan Negara
yang menjadi
penengah dalam upaya
pendamaian antara
Indonesia dan belanda
PG 8 C1
Siswa dapat
mengurutkan hasil
perjanjian Linggajati
PG 9 C3
Siswa dapat
menguraikan penyebab
dari ditandatanganinya
perjanjian Renville
PG 10 C2
Siswa dapat
menganalisis gagalnya
perjanjian Renville
dalam pelaksanaanya
E 4 C4
Siswa dapat
menyebutkan nama
yang diberikan
mandate oleh Presiden
PG 11 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
dan anggota kabinet
pada saat Agresi
Militer Belanda II
Siswa dapat
mengemukan dimana
presiden Soekarno
diasingkan pada saat
Agresi Militer Belanda
II
PG 12 C2
Siswa dapat
mengemukakan
mandat yang diberikan
presiden Soekarno
kepada Syarifudin
Prawiranegara dalam
bentuk radiogram
PG 13 C2
Siswa dapat
mengemukakan
dimana wakil presiden
Moh.Hatta diasingkan
oleh oleh Belanda pada
saat Agresi Militer
Belanda II
PG 14 C2
Siswa dapat
mengurutkan hasil dari
perjanjian Renville
PG 15 C3
Siswa dapat
menganalisis peran
dari Sri Sultan
E 5 C4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Hamengku Buwono IX
dalam Serangan
Umum 1 Maret 1949
Siswa dapat
menyebutkan jabatan
Syarifuddin
Prawiranegara yang
dipercaya oleh
presiden Soekarno
dalam membentuk
PDRI
PG 16 C1
Siswa dapat
mengemukakan
propaganda terhadap
dunia internasional
yang dilakukan
pemerintah Belanda
PG 17 C2
Siswa dapat
mengemukakan
pemimpin dalam
rencana pemerintah
bahwa TNI Masih ada
dan merencanakan
akan menyerang
Yogyakarta
PG 18 C2
Siswa dapat
menyebutkan sebutan
Komisi yang dibentuk
Dewan Keamanan
PG 19 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PBB dalam Agresi
Militer Belanda I
Siswa dapat
mengurutkan hasil
yang dicapai dalam
KMB
PG
20
C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 6c
(Soal Uji Kompetensi 1)
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat JL. Besi Jangkang, Ngaglik, Telp. (0274)896375, Sleman 55581
LATIHAN HARIAN 1 SEMESTER GENAP
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : XI IPS 2
Waktu : 90 Menit
Hari/tanggal : Sabtu, 29 April 2017
A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN
MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA HUTUF A, B, C, D ATAU E PADA
LEMBAR JAWABAN YANG TERSEDIA UNTUK NOMOR 1 S/D 20
1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan meliputi….
A. Madura, Papua, Sumatra
B. Jawa, Madura, Sumatra
C. Sumatra, Jawa, Makassar
D. Bali, Sulawesi, Papua
E. Jawa, Kalimantan, Madura
2. Dalam perundingan Linggajati yang tidak termasuk penengah dari pihak
Indonesia adalah….
A. Sutan Syahrir
B. Moh.Hatta
C. Mr. Susanto Tirtoprojo
D. Dr. A.K. Gani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
E. Mohammad Roem
3. Pada tanggal 1 Agustus 1947 PBB mengeluarkan seruan kepada Indonesia
dan Belanda untuk mencari penyelesaian masalah dengan cara damai yang
diketuai oleh Konsul Jenderal Amerika yang bernama….
A. Dr. Walfer Foote
B. Lord Killearn
C. Prof. Schermerhorn
D. De Boer
E. Van Pool
4. Gagalnya perjanjian Linggajati dikarenakan adanya penafsiran yang berbeda
terhadap pasal-pasalnya hal tersebut di jadikan alasan oleh Belanda untuk
mengadakan….
A. Perjanjian Renville
B. Agresi Militer Belanda II
C. Agresi Militer Belanda I
D. Perjanjian Roem-Royen
E. Konverensi Meja Bundar
5. Setelah melalui perdebatan dalam masyarakat dan dalam lingkungan KNIP,
pada tanggal 25 Maret 1947 perjanjian Linggajati ditandatangani di….
A. Istana Bogor
B. Istana merdeka
C. Balai Kota
D. Kantor Gubernur
E. Monas
6. Agresi Militer Belanda I telah menimbulkan reaksi dari berbagai Negara di
dunia, pemerintah manakah yang mengajukan permintaan resmi agar
permasalahan Indonesia segera dimasukkan dalam daftar agenda Dewan
Keamanan PBB…..
A. Australia dan Inggris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
B. Amerika dan Australia
C. Inggris dan Cina
D. Autralia dan Belgia
E. India dan Australia
7. Dalam melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Dewan Keamanan PBB
kepada KTN (Komisi Tiga Negara) di Indonesia adalah….
A. Membantu menyelesaikan sengketa antara Belanda dan Indonesia dengan
cara gencatan senjata
B. Menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Inggris
C. Turun tangan dalam sengketa antara Inggris dan Belanda
D. Membantu menyelesaikan sengketa antara Belanda dan Indonesia dengan
cara damai
E. Ikut serta dalam gencatan senjata
8. Dalam upaya pendamaian Indonesia dan Belanda diberikan kesempatan untuk
memilih satu Negara untuk menjadi penengah bagi kedua Negara
tersebut,Negara yang dipilih yaitu….
A. Australia
B. Belgia
C. Amerika
D. Austria
E. Cina
9. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!
1) Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS
2) Republik Indonesia sejajar kedudukannya dengan Belanda dalam Uni
Indonesia-Belanda
3) Belanda mengakui secara de fakto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan jawa, Madura, Sumatra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
4) Belanda sudahharus meninggalkan daerah de facto paling lambat pada
tanggal1 Januari 1949
Hasil perjanjian Linggajati ditunjukkan pada nomor….
A. 1) dan 3)
B. 3) dan 4)
C. 2) dan 4)
D. 1) dan 2)
E. 2) dan 3)
10. Perjanjian Renville yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948
menyebabkan….
A. Daerah wilayah RI semakin sempit
B. Daerah wilayah RI semakin luas
C. Daerah jajahan Hindia-belanda menjadi milik RI
D. Masuknya Papua dalam RI
E. Pemerintah Belanda akan bekerja sama dengan RI demi kemakmuran
bersama
11. Pada saat Agresi Militer Belanda II berhasil menguasai Yogyakarta presiden
dan anggota kabinet memberikan mandat kepada….
A. Syafruddin Prawiranegara
B. Mr. A.A. Maramis
C. dr. Sudarsono
D. L.N. Palar
E. Sutan Syahrir
12. Pada saat agresi Militer Belanda II Presiden Soekarno diasingkan oleh
pemerintah Belanda ke….
A. Bangka Belitung
B. Semarang
C. NTT
D. Prapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
E. Kalimantan
13. Pengiriman radiogram dari presiden Soekarno yang berisi mandat kepada
Syarifuddin Prawiranegara tujuannya adalah
A. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat
B. Membentuk Komisi Tiga Negara
C. Membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
D. Membentuk Negara Indonesia Serikat
E. Membentuk Republik Indonesia Serikat
14. Pada saat Agresi Militer Belanda II wakil Presiden Moh. Hatta diasingkan
oleh pemerintah Belanda ke pulau….
A. Bangka
B. Semarang
C. NTT
D. Prapat
E. Kalimantan
15. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!
1) Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS
2) Republik Indonesia sejajar kedudukannya dengan Belanda dalam Uni
Indonesia-Belanda
3) Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan jawa, Madura, Sumatra
4) Belanda sudahharus meninggalkan daerah de facto paling lambat pada
tanggal1 Januari 1949
Hasil perjanjian Linggajati ditunjukkan pada nomor….
A. 1) dan 3)
B. 3) dan 4)
C. 2) dan 4)
D. 1) dan 2)
E. 2) dan 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
16. Syarifuddin Prawiranegara yang berada di Sumatra dipercayai oleh presiden
Soekarno dalam membentuk PDRI pada saat itu yang menjabat sebagai….
A. Manteri Pertahanan
B. Manteri Kemakmuran
C. Manteri Kelautan
D. Manteri Luar Negeri
E. Manteri Keuangan
17. Pemerintah Belanda yang menguasai Yogyakarta melakukan propaganda
terhadap dunia internasional dengan menyebutkan….
A. RI dan TNI sudah hancur
B. TNI dan PDRI sudah hancur
C. Republik Indonesia sudah menjadi wilayah kekuasaan Belanda
D. Belanda dan RI berdamai
E. RI menyerah kepada pihak Belanda
18. Untuk menunjukkan bahwa Tentara Nasional Indonesia masih ada, maka TNI
merencanakan akan menyerang Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 yang
dipimpin oleh….
A. Presiden Soekarno
B. Ali Sastroamijoyo
C. A.A Marawis
D. Letkol Soeharto
E. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
19. Pada tanggal 18 September 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk
sebuah komisi Jasa Baik yang kemudian dikenal dengan sebutan….
A. AFNEI
B. KTN
C. UNCI
D. KNIL
E. PDRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
20. Perhatikan Keterangan-keterangan Berikut!
1) Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat
2) Status Irian Barat akan diselesaikan dalam waktu setahun sebelum
pengakuan kedaulatan
3) Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan Kerja sama sukarela
dan sederajat
4) KMB akan dilaksanakan di Den Haag
5) Perintah penghentian perang gerilya
Hasil yang dicapai dalam KMB ditunjukkan pada nomor….
A. 1), 2), dan 3)
B. 3), 4), dan 5)
C. 2), 4), dan 5)
D. 1), 2), dan 4)
E. 5), 1), dan 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
B. ESSAY
1. Jelaskan Indonesia melakukan diplomasi ketimbang genjatan Senjata dalam
mengahadapi Belanda !
2. Jelaskan gagalnya perjanjian Linggajati dalam diplomasi antara Republik
Indonesia dan Belanda !
3. Jelaskan alasan terjadinya Agresi Militer Belanda I
4. Mengapa perjanjian Renville gagal dalam perundingan?
5. Jelaskan secara singkat peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam
Serangan Umum 1 Maret 1949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
KUNCI JAWABAN ULANGAN SIKLUS I
A. PILIHAN GANDA
1. B 6. E 11. A 16. B
2. B 7. D 12. D 17. A
3. A 8. C 13. C 18. D
4. C 9. B 14. A 19. B
5. B 10. A 15. D 20. A
B. ESSAY
1. Indonesia merupakan Negara yang baru saja merdeka apalagi sebelumnya
telah ada perjuangan rakyat diberbagai daerah. Telah banyak korban jiwa
dalam pertempuran tersebut, sehingga pemerintah menghidari banyaknya
korban jiwa yang berjatuhan, dan juga sejata yang dimiliki Indonesia tidak
sebanding dengan senjata milik Belanda, dan juga agar mendapat perhatian
dari dunia Internasional bahwa bangsa Indonesia adalah Negara yang cinta
damai.
2. Gagalnya perjanjian Linggajati dikarenakan adanya partai politik yang
menentang perjanjian tsb diantara yaitu PNI, Partai Wanita, Angkatan
Comunis Muda, Partai Rakyat Indonesia, Laskar Rakyat Jawa Barat, dan
Partai Rakyat Jelata. Isi perjanjian linggajati tidak sesuai dengan keinginan
bangsa Indonesia. Isi perjanjian tersebut yaitu :
a. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura
b. Belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto paling lambat pada
tanggal 1 Januari 1949.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
c. Pemerintah Republik Indonesia dan Belanda bersama-sama
menyelenggarakan berdirinya sebuah Negara berdasrkan federasi yang
dinamai Negara Indonesia Serikat.
d. Pemerintah RIS akan bekerja sama dengan pemerintah Belanda
membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan ratu Belanda sebagai
ketuanya.
3. Alasan terjadinya Agresi Militer Belanda I adalah karena adanya perbedaan
tafsiran terhadap pasal-pasal perjanjian Linggajati, Indonesia akan sangat rugi
jika wilayah kekuasaan RI hanya meliputi Sumatra, Jawa, Madura dan dan
rakyat yang berada di daerah kantung harus segera hijrah ke daerah yang
termasuk dalam wilayah RI
4. Perjanjian Renville gagal dalam pelaksanaanya karena dengan adanya
perjanjian tersebut Republik Indonesia semakin tersudut, daerahnya semakin
sempit akibat harus diakuinya garis van mook sebagai garis baru hasil
AgresiMiliter Belanda I, dengan begitu Belanda akan semakin kuat. Wilayah
Indonesia yang pada perjanjian Linggajati meliputi Jawa, Sumatra danMadura
harus diambil alih oleh Belanda kecuali Jawa yang akan menjadi wilayah RI
Jawapun dibagi menjadi dua bagian yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang
dibatasi oleh garis Van Mook sedangkan Jawa Barat telah dikuasai Belanda
karena merupakan pusat pemerintahan Republik Indonesia.
5. Peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX yaitu mendukung perencanaan
perebutan kota Yogyakarta dari tangan Belanda karena Belanda melakukan
propaganda dengan mengatakan bahwa RI dan TNI sudah hancur, Sri Sultan
Hamengku Buwono mendukung dengan memberikan dana untuk kebutuhan
perang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 7a
(Lembar Diskusi Kelompok)
LEMBAR DISKUSI KELOMPOK
NAMA KELOMPOK:
1. _________________________(No. Absen___)
2. _________________________(No. Absen___)
3. _________________________(No. Absen___)
4. _________________________(No. Absen___)
1. _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
2. _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
3. _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
4. _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 7b
(Lembar Jawaban)
Nama : ____________________________
No. Absen :_____________________________
Kelas :_____________________________
I.PILIHAN GANDA
1 A B C D E
11 A B C D E
2 A B C D E 12 A B C D E
3 A B C D E 13 A B C D E
4 A B C D E 14 A B C D E
5 A B C D E 15 A B C D E
6 A B C D E 16 A B C D E
7 A B C D E 17 A B C D E
8 A B C D E 18 A B C D E
9 A B C D E 19 A B C D E
10 A B C D E 20 A B C D E
II. URAIAN
1. _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
2 _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
3 _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
4 _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 8a
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Ngaglik
Kelas/ Semester : XI IPS 2/Genap
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan dari Ancaman Sekutu dan
Belanda
Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, tekonologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalambidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di Sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
3.10. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
3.10.1. Menganalisis berbagai perundingan dan perjanjian : perundingan
Linggajati, perundingan Renville, Perundingan Roem-Royen,
konverensi inter-Indonesia, KMB
3.10.2. Menganalisis terjadinya Agresi Militer Belanda I, Agresi Militer
Belanda II, PDRI, Serangan Umum 1 Maret 1949.
3.10.3. Menganalisis pergerakan yang dilakukan dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
4.10. Mengolah Informasi tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu, Belanda dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
4.10.1. Menyajikan hasil penalaran berupa laporan tertulis dan makna
perundingan dan perjanjian
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca buku Sejarah Indonesia kelas XI peserta didik
mampu menganalisis berbagai perundingan dalam menegakkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis makna dari
perundingan dan perjanjian yang dilakukan pemerintah Indonesia.
3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menganalisis peran tokoh-
tokoh proklamator dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari ancaman Sekutu dan Belanda.
D. Materi Pelajaran
1. Perundingan Linggajati
2. Agresi Militer Belanda I dan perjanjiang Renville
3. Agresi Militer Belanda II
4. PDRI
5. Serangan Umum 1 Maret 1949
6. Perjanjian Roem-Royen
7. Konferensi Inter-Indonesia
8. KMB (Konverensi Meja Bundar)
F. Metode Pembelajaran
3. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Saintifik
4. Strategi Pembelajaran : Cooperative Learning
5. Model Pembelajaran : Student Team Achievement Division (STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
G. Kegiatan Pembelajaran (2jp)
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
e. Kelas dipersiapkan agar lebih
kondusif untuk proses
pembelajaran belajar mengajar
(kerapian dan kebersihan ruangan
kelas, presensi, menyiapkan
media serta buku yang
diperlukan, serta berdoa menurut
ajaran agama peserta didik.
f. Guru menyampaikan tujuan dan
kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik, guru menekankan
pelajaran ini lebih pada
pemaknaan dan penerapan bukan
hafalan.
g. Guru menyampaikan garis besar
materi yang akan dipelajari.
h. Peserta didik dibagi atas
kelompok-kelompok (8
kelompok)
15 Menit
Kegiatan Inti
Mengamati
c. Guru menayangkan ppt berupa
penjelasan Perjuangan Bangsa
Indonesia.
d. Peserta didik membaca buku teks
tentang perjuangan Bangsa
Indonesia.
Menanya
d. Peserta didik menanyakan hal-hal
yang terkait dengan video dan ppt
yang ditayangkan tentang
perjuangan Bangsa Indonesia.
e. Peserta didik berdiskusi untuk
mendapatkan pendalaman materi
perjuangan Bangsa Indonesia
f. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa lainnya untuk
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
menjawab pertanyaan yang
diperoleh melalui buku paket dan
LKS.
Mengumpulkan Informasi
(Mengeksplorasi)
c. Peserta didik mengumpulkan
informasi terkait dengan
perjuangan Bangsa Indonesia
dalam mempertahankan NKRI
dari buku paket, LKS dan
Internet.
d. Guru mengarahkan siswa agar
aktif dalam mengumpulkan
jawaban dari buku maupun dari
pendapat teman kelompok,
membagi tugas dalam
mengerjakan diskusi kelompok,
kemudian melaporkan hasil
diskusi di depan kelas.
Mengasosiasi
e. Guru mengarahkan peserta didik
untuk menganalisis hasil
informasi yang didapat dari
materi perjuangan Bangsa
Indonesia berdasarkan buku paket
dan LKS.
f. Guru memberikan arahan agar
peserta didik bekerja sama dalam
kelompok bertugar pendapat,
gagasan atau ide terhadap materi
yang sedang dipelajari.
g. Peserta didik mencoba
mengaitkan berbagai perjuangan
yang dilakukan di berbagai
wilayah demi mempertahankan
NKRI.
h. Kelompok mendiskusikan
jawaban yang benar dan
memastikan setiap anggota
kelompok dapat mengerjakan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
mengetahui jawaban yang baik
Mengkomunikasikan
d. Kelompok 1,2,3 dan 4
melaporkan hasil diskusi
kelompok di depan kelas melalui
ppt.
e. Kelompok lain menambahkan
atau bertanya tentang Perjuangan
Bangsa Indonesia mengenai
Perjuangan mempertankan
wilayah NKRI.
f. Guru memberikan kesimpulan
dari kegiatan diskusi.
Penutup
c. Guru bertanya kepada peserta
didik mengenai pemahaman
materi yang sudah disampaikan.
d. Sebagai refleksi guru dan siswa
bersama-sama menyimpilkan
tentang semangat juang pera
pahlawan demi menjaga keutuhan
NKRI.
15 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan
d. Kelas dipersiapkan agar lebih
kondusif untuk proses
pembelajaran belajar mengajar
(kerapian dan kebersihan
ruangan kelas, presensi,
menyiapkan media serta buku
yang diperlukan, serta berdoa
menurut ajaran agama peserta
didik)
e. Guru menyampaikan tujuan dan
kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik, guru menekankan
pelajaran ini lebih pada
pemaknaan dan penerapan
bukan hafalan.
f. Guru menyampaikan garis
besar materi yang akan
dipelajari.
15 Menit
Kegiatan Inti
Mengamati
c. Guru menayangkan video dan
ppt berupa penjelasan
Perjuangan Bangsa Indonesia.
d. Peserta didik membaca buku
teks tentang perjuangan Bangsa
Indonesia
Menanya
d. Peserta didik menanyakan hal-
hal yang terkait dengan video
dan ppt yang ditayangkan
tentang perjuangan bangsa
Indonesia.
e. Peserta didik berdiskusi untuk
mendapatakan pendalaman
materi perjuangan Bangsa
Indonesia
f. Guru memberikan kesempatan
60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
kepada siswa lain untuk
menjawab pertanyaan yang di
diperoleh melalui buku paket
dan LKS.
Mengumpulkan Informasi
(Mengeksplorasi)
c. Peserta didik mengumpulkan
informasi terkait dengan
perjuangan Bangsa Indonesia
dalam mempertahankan NKRI
dari buku paket, LKS dan
Internet.
d. Guru mengarahkan siswa agar
aktif dalam mengumpulkan
jawaban, membagi tugas dalam
mengerjakan diskusi kelompok,
kemudian melaporkan hasil
diskusi di depan kelas.
Mengasosiasi
e. Guru mengarahkan peserta
didik untuk menganalisis hasil
informasi yang didapat dari
materi perjuangan bangsa
Indonesia berdasarkan buku
paket dan LKS.
f. Guru memberikan arahan agar
peserta didik bekerja sama
dalam kelompok bertukar
pendapat, gagasan atau ide
terhadap materi yang sedang di
pelajari.
g. Peserta didik mencoba
mengaitkan berbagai
perjuangan yang dilakukan
demi mempertahankan NKRI
dari berbagai wilayah.
h. Kelompok mendiskusikan
jawaban yang benar dan
memastikan setiap anggota
kelompok dapat mengerjakan
atau mengetahui jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
dengan baik.
Mengkomunikasikan
d. Kelompok 5,6,7, dan 8
melaporkan hasil diskusi
kelompok mengenai perjuangan
bangsa Indonesia diberbagai
wilayah NKRI.
e. Kelompok lain menambahkan
atau bertanya tentang meteri
yang dibahas.
f. Guru memberikan kesimpulan
dari kegiatan diskusi.
Penutup
c. Guru bertanya kepada peserta
didik mengenai pemahaman
materi yang sudah disampaikan.
d. Sebagai refleksi guru dan siswa
bersama-sama menyimpulkan
tentang semangat juang para
pahlawan demi menjaga
kesatuan NKRI.
15 Menit
H. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
4. Media Pembelajaran : Power Point (PPT), Video dan Gambar
5. Alat Pembelajaran : Laptop, LCD dan Speaker
6. Sumber Pembelajaran :
d. --------- . 2014. Sejarah Indonesia Kelas XI. Jakarta. Kemendikbud.
e. --------- . 2013. Sejarah Indonesia kelas XI Semester 2. Jakarta. Viva
Pakarindo.
f. Internet.
I. TEKNIK PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
c. Penilaian Sikap
1) Observasi
d. Penilaian Pengetahuan
2) Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
3) Tanya Jawab
4) Observasi terhadap kegiatan diskusi
2. Instrumen Penilaian
e. Penilaian sikap diskusi kelompok setiap siswa No. Aspek Kooperatif yang Diamati Skor
1.
2.
3.
4.
5
6.
Skor Perolehan
N = Nilai hasil pengamatan
skor perolehan = hasil perolehan dari aspek yang dinilai
skor maksimal = hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek
yang diamati.
f. Instrumen Penilaian Pengetahuan
(Hasil Diskusi)
No Nama Aspek Penilaian
Kelengkapan
Jawaban
Keteladanan
yang dapat
diambil
Jumlah
skor
skor
1
2
3
4
5
6.Dst
Keterangan Penilaian
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria sebagai sebagai berikut:
Nilai tertinggi 50
Nilai terendah 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Soal Uji Kompetensi (Terlampir)
g. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian
bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 70 dengan
mengerjakan kembali soal uji kompetensi
Pengayaan dilaksanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas
70 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai perundingan
Linggajati, Agresi Militer Belanda I danperjanjian Renville, Agresi
Militer Belanda II.
Yogyakarta, Mei 2017
peneliti
Yunita Tudameha Kondanamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran Materi
A. Perjuangan Bangsa Indonesia
1. Perundingan Linggajati
Perundingan antara Indonesia dan Belanda dilanjutkan di Linggajati, Cirebon
pada tanggal 10 November 1946. Hal tersebut terjadi karena dalam perundingan
Hooge Veluwe tidak diperoleh kesepakatan. Sebagai penengah perundingan dari
pihak Inggris diwakili oleh Lord Killearn, dari Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir,
Mohammad Roem, Mr. Susanto Tirtoprojo, S.H dan Dr. A.K. Gani, serta dari
Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhorn, De Boer, dan Van Pool.
Hasil perundingan tersebut diumumkan pada tanggal 15 Novemver 1949
dengan menghasilkan sebuah naskah persetujuan yang terdiri dari 17 pasal antara lain
sebagai berikut.
e. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura.
f. Belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto paling lambat pada tanggal
1 Januari 1949.
g. Pemerintah Republik Indonesia dan Belanda bersama-sama menyelenggarakan
berdirinya sebuah Negara berdasrkan federasi yang dinamai Negara Indonesia
Serikat.
h. Pemerintah RIS akan bekerja sama dengan pemerintah Belanda membentuk
Uni Indonesia-Belanda dengan ratu Belanda sebagai ketuanya.
2. Agresi Militer Belanda I dan Perjanjian Renville
Adanya Agresi Militer Belanda I telah menimbulkan reaksi dari berbagai
Negara di dunia. Pada tangga 30 Juli 1947, pemerintah India dan Australia
mengajukan permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam
daftar agenda Dewan Keamanan PBB.Untuk melaksanakan tugas yang dibebankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Dewan Keamanan PBB, pada pertemuannya di Sydney pada tanggal 20 Oktober 1947
KTN memutuskan bahwa tugas KTN di Indonesia adalah membantu menyelesaikan
Sengketa antara Belanda dan Indonesia dengan cara damai. KTN berusaha
mendekatkan kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan-persoalan militer
dan politik yang dapat memberikan dasar bagi perundingan selanjutnya.
Perundingan-perundingan terus dilanjutkan sampai akhirnya tercapai suatu
persetujuan yang dikenal sebagai Perjanjian Renville. Berikut adalah beberapa hasil
perjanjian Renville.
a. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS
b. RI sejajar kedudukannya dengan Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda
c. Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya kepada
pemerintah federal sementara.
d. Republik Indonesia merupakan Negara bagian RIS
e. Antara enam bulan sampai satu tahun akan diadakanpemilu untuk membentuk
konstituante RIS
f. Tentara Indonesia di daerah pendudukan Belanda (daerah kantung) harus
dipindahkan ke daerah RI
3. Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 17 Desember 1948, Belanda mengultimatum RI dan ultimatum
tersebut haru dijawab pada tanggal 18 Desember 1948 hari Sabtu, pukul 10.00 WIB
di Jakarta. Setelah belanda mengeluarkan pernyataan tersebut, kemudian Belanda
membombardir lapangan terbang Maguwo (Bandara Adisucipto, Yogyakarta) dengan
pesawat-pesawat pembom Mitchel B-25 yang diikuti dengan penerjenun satu
battalion pasaukan Barat Hijau. Dibawah pimpinan Kadet Kasmiran (satu kompi
AURI) berusaha mempertahankan tempat tersebut tetapi mereka gugur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
4. PDRI
Agresi Militer Belanda II berhasil mengusai kota Yogyakarta. Hal tersebut
membuat presiden dan anggota kebinet memberikan mandate kepada Menteri
Kemakmuran (Syarifuddin Prawiranegara) yang sedang di Sumatra untuk membentuk
PDRI. Apabila perintah tersebut gagal dilaksanakan, MR. A.A. Marawis, dr.
Sudarsono, dan L.N Palar yang sedang berada di India diperintahkan untuk
membentuk pemerintahan pelarian di sana.
Dengan terbentuknya PDRI, perjuangan masih tetap dapat dilaksanakan sebab
hubungan dengan alat Negara di tempat lain dapat dilaksanakan dan dikoordinasi
melalui pemancar yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara Republik Indonesia.
5. Serangan Umum 1 Maret 1949
Setelah Belanda menguasai Yogyakarta, pemerintah Belanda melakukan
propaganda terhadap dunia internasional dengan menyebutkan bahwa pemerintah
Republik Indonesia dan TNI sudah hancur. Untuk menunjukkan bahwa pemerintah
dan TNI masih ada, maka TNI merencanakan serangan terhadap Yogyakarta pada
tanggal 1 Maret 1949 dipimpin oleh Letkol Soeharto. Perencanaan perebutan
Yogyakarta mendapat dukungan penuh dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Sesuai
dengan rencana (menjelang tanggal 1 Maret 1949) pasukan TNI menyusup mamasuki
Yogyakarta. Pada pagi hari tanggal1 Maret 1949 tepat pukul 06.00 sewaktu Sirene
Belanda berbunyi sebagai tanda berakhirnya jammalam, serangan dilakukan ke
seluruh kota. Dalam waktu singkat pasukan TNI berhasil menguasai kota Yogyakarta.
6. Perjanjian Roem-Royen
Pada tanggal 28 januari 1949, dewan keamanan PBB memutuskan bahwa
tugas KTN digantikan oleh UNCI. Anggota UNCI yaitu Australia diwakili oleh
Chritchley, Belgia diwakili oleh Herremans, dan Amrika Serikat diwakili oleh Merle
Cochran. Dengan disepakati prinsip-prinsip Roem-Royen tersebut, Pemerintah
Darurat Republik Indonesia di Sumatra memerintahkan Sultan Hamengku Buwono
IX untuk mnegambil alih pemerintah di Yogyakarta apabila Belanda mulai mundur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
dari Yogyakarta. Pada tanggal 22 Juli 1949 sebagai tindak lanjut dari perundingan
Roem-Royen diadakan perundingan antara RI, BFO, dan Belanda. Perundingan
tersebut diawasi PBB yang dipimpin oleh Chritchley dari Australia dengan hasil
perundingan sebagai berikut:
a. Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta yang akan dilaksanakan pada tanggal
24 Juni 1949.
b. Perintah penghentian perang gerilya
c. KMB akan dilaksanakan di Den Haag
7. Konferensi Inter-Indonesia
Sebelum berlangsungnya KMB, terlebih dahulu dilakukan pendekatan dan
koordinasi dengan Negara-negara Bagian (BFO) terutama berkaitan dengan
pembentukan Republik Indonesia Serikat. Konferensi Inter-Indonesia ini sangat
penting dilakukan untuk menciptakan kesamaan pandangan dalam menghadapi
Belanda di KMB.
Kesepakatan dalam Konferensi Inter-Indonesia mempunyai arti penting sebab
perpecahan yang telah dilakukan oleh Belanda sebelumnya melalui bentuk-bentuk
Negara bagian telah dihapuskan. Kesepakatan ini juga sebagai bakal yang sangat
berharga untuk menghadapi Belanda dalam perundingan-perundingan yang akan
diadakan selanjutnya.
8. KMB (Konverensi Meja Bundar)
Setelah bangsa Indonesia berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri dalam
konferensi inter-Indonesia, maka secara keseluruhan bangsa Indonesia telah siap
mengahdapi Konferensi Meja Bundar (KMB). Akhir setelah melalui perundingan
yang berlarut-larut, pada tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuan KMB. Hasil-
hasil yang dicapai dalam KMB antara lain sebagai berikut.
a. Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
b. Status Irian Barat akan diselesaikan dalam waktu setahun sebelum pengakuan
kedaulatan.
c. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan
sederajad.
d. RIS mengembalikan hak milik Belanda serta memberikan hak konsensi dan
ijin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
e. RIS harus membayar utang Belanda yang dibuat sejak tahun 1942.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 8b
(Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi 2)
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat JL. Besi Jangkang, Ngaglik, Telp. (0274)896375, Sleman 55581 KISI-KISI SOAL
Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 25 Soal
Kelas/Semester : XI/ IPS Peneliti : Yunita T. Kondanamu
No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Bentuk
soal
No.
soal
Tingkatan
soal
1. Memahami,
menerapkan dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, dan
prosedural
berdasarkan rasa
Menganalisis
perjuangan bangsa
Indonesia dalam
upaya
mempertahankan
kemerdekaan dari
ancaman Sekutu
dan Belanda
Perjuangan
Bangsa
Indonesia
Siswa dapat menentukan
rencana dari pemerintah
India dan Australia
untuk menyelesaikan
masalah Indonesia PG 1 C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab
fenomena dan
kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan
masalah
Siswa dapat
mengidentifikasikan
permintaan resmi dari
pemerintahan India dan
Australia terhadap
masalah Indonesia dan
Belanda dalam Agresi
Militer Belanda I
E 1 C1
Siswa dapat menentukan
komisi jasa baik yang
dibentuk oleh Dewan
Keamanan PBB PG 2 C3
Siswa dapat
menyebutkan hasil dari
perundingan Linggajati
atas pengambilan
wilayah Republik
Indonesia
PG 3 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Siswa dapat
menganalisis pentingnya
Konferensi Inter-
Indonesia dilaksanakan E 2 C4
Siswa dapat
mengemukakan tujuan
Konferensi Inter-
Indonesia dilakukan
demi menciptakan
kesamaan pendangan
dalam menghadapi
Belanda
PG 4 C2
Siswa dapat menentukan
tujuan dari Komisi Tiga
Negara
PG 5 C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Siswa dapat
mengemukakan alasan
terjadinya Agresi Militer
Belanda I E 3 C2
Siswa dapat menentukan
tujuan dari Agresi
Militer Belanda II
PG 6 C3
Siswa dapat
menyebutkan pemimpin
penyerangan terhadap
Yogyakarta untuk
membuktikan bahwa
TNI masih ada
PG 7 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Siswa dapat
menjelaskan alasan
presiden Soekarno
memberikan mandat
kepada Syarifuddin
Parwiranegara untuk
membentuk PDRI
E 4 C1
Siswa dapat menentukan
hasil dari perundingan
Roem-Royen
PG 8 C3
Siswa dapat
menyebutkan yang
mewakili Jakarta dalam
perundingan yang
dilakukan di Hotel Des
Indes
PG 9 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Siswa dapat
menyebutkan
perundingan sebagai
tindak lanjut dari
perundingan Roem-
Royen
PG 10 C1
Siswa dapat
menguraikan hasil yang
dicapai dalam KMB
E 5 C2
Siswa dapat
menyebutkan ketentuan
dalam Konverensi Meja
Bundar khususnya
dalam bidang militer PG 11 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Siswa dapat menentukan
tugas dari panitia
persiapan nasional
dalam konferensi Inter-
Indonesia PG 12 C3
Siswa dapat
menyebutkan istilah dari
kern kabinet atau
kabinet inti menteri pada
konstitusi RIS PG 13 C1
Siswa dapat
menguraikan faktor-
faktor yang
menyebabkan dorongan
pembubaran RIS PG 14 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Siswa dapat
menyebutkan pemimpin
dalam serangan umum 1
Maret PG 15 C1
Siswa dapat menentukan
hasil dari Undang-
Undang Darurat yang
dikeluarkan pemerintah
RIS PG 16 C3
Siswa dapat
menyebutkan wilayah
yang akan dipilih
Indonesia Timur dalam
pembentukan wilayah
Negara Kesatuan
PG 17 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Siswa dapat
membedakan partai
politik yang menentang
persetujuan Linggajati PG 18 C2
Siswa menyebutkan
kota-kota yang
menuntut pembubaran
Negara-negara nagian PG 19 C1
Siswa dapat
menyebutkan anggota
kabinet RIS yang
mendukung sistem
federal di Indonesia PG 20 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 8c (Soal Uji Komptensi 2)
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK
Alamat JL. Besi Jangkang, Ngaglik, Telp. (0274)896375, Sleman 55581
LATIHAN HARIAN 2 SEMESTER GENAP
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : XI IPS 2
Waktu : 90 Menit
Hari/tanggal : Sabtu, 20 Mei 2017
A. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN
MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA HUTUF A, B, C, D ATAU E PADA
LEMBAR JAWABAN YANG TERSEDIA UNTUK NOMOR 1 S/D 20!
1. Pada tanggal 30 Juli 1947, pemerintah India dan Australia mengajukan
permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar….
A. Agenda Dewan Keamanan LBB
B. Agenda Dewan Keamanan PBB
C. Agenda Dewan Keamanan Rakyat
D. Agenda Dewan Keamanan Bersama
E. Agenda Dewan Keamanan Belanda
2. Pada tanggal 18 September 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk sebuah
komisi Jasa Baik (Good Will Commision) yang kemudian dikenal dengan
sebutan….
A. Komisi Konsuler
B. Komisi Tiga Negara (KTN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
C. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
D. Komisi Legislatif
E. Komisi Eksekutif
3. Adanya perjanjian Linggajati bagi Indonesia ada segi positif dan negatifnya.
Segi positifnya adalah adanya pengakuan secara de facto atas Republik
Indonesia meliputi….
A. Sumatera, Jawa, Madura
B. Madura dan Kalimantan
C. Jawa dan Sulawesi
D. Sumatera dan Kalimantan
E. Jawa, Kalimantan, Sulawesi
4. Konferensi Inter-Indonesia sangat penting dilakukan untuk menciptakan
kesamaan pandangan dalam menghadapi Belanda di….
A. Perundingan Linggajati
B. KMB
C. Perundingan Hooge Veluwe
D. Perjanjian Roem-Royen
E. Perjanjian Renville
5. Tugas Komisi Tiga Negara (KTN) di Indonesia adalah….
A. Membantu menyelesaikan sengketa antara Belanda dan Indonesia dengan
cara damai
B. Membantu Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS
C. Mmebantu pemindahan tentara Indonesia dari daerah pendudukan Belanda
(daerah kantung ) ke daerah Republik Indonesia
D. Membentu pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda bersama-sama
menyelenggrakan berdirinya sebuah Negara berdasarkan federasi yang
dinamai Negara Indonesia Serikat
E. Membantu pemerintah menghentikan perang gerilya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
6. Tujuan Agersi Militer Belanda II adalah….
A. Memusnahkan Belanda dengan cara apapun dan menawan para
pemimpinnya
B. Memusnahkan RI dengan cara menguasaiibu kota Republik Indonesia dan
menawan para pemimpinnya
C. Agar RI sejajar kedudukannya dengan Belanda dalam Uni Indonesia-
Belanda
D. Agar Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS
E. Terjadinya pengembalian pemerintah RI
7. Untuk mengajukan bahwa pemerintah dan TNI masih ada, maka TNI
merencanakan serangan terhadap Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949
dipimpin oleh….
A. Letkol Soeharto
B. Ir. Juanda
C. Mr. Nasrun
D. Dr. J. Leimena
E. Jendral Sudirman
8. Perhatikan keterangan-keterangan berikut ini!
1) Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat
2) Perintah penghentian perang gerilya
3) Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS
4) KMB akan dilaksanakan di Den Haag
5) Belanda mengakui secara defacto RI dengan wilayah kekuasaan
meliputi, Sumatera, Jawa, Madura
Hasil dari perundingan Roem-Royen ditujukkan pada nomor….
A. 1) dan 3)
B. 2) dan 4)
C. 4) dan 5)
D. 2) dan 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
E. 1) dan 5)
9. UNCI berhasil membawa Indonesia dan Belanda ke meja perundingan. Pada
tanggal 17 April 1948 perundingan dilakukan di Hotel Des Indes Jakarta
dipimpin oleh….
A. J.H Maarseveen
B. Herremans
C. W. Dress
D. Chritchley
E. Merle Cochran
10. Pada tanggal 22 Juli 1949 sebagai tindak lanjut dari perundingan Roem-
Royen diadakan perundingan antara….
A. RI,BFO, dan Belanda
B. BFO, PBB, dan Amerika Serikat
C. Belanda, PBB dan Inggris
D. RI, Belanda, dan Amerika Serikat
E. RI, BFO dan PBB
11. Dalam Konverensi Meja Bundar khususnya dalam bidang militer persetujuan
KMB memuat ketentuan mengenai pembentukan…..
A. Apris dengan TNI
B. PRRI Permesta dengan TNI
C. KNIL dengan APRIS
D. TNI dengan KNIL
E. PRRI dengan KNIL
12. Dalam Konferensi inter-Indonesia yang diadakan di Jakarta, kedua belah
pihak setuju membentuk panitia persiapan nasional yang bertugas sebagai…..
A. Menghadapi Belanda di KMB
B. Menjaga suasana tertib sebelum dan sesudah KMB
C. Menjaga suasana tertib sebelum diadakan perjanjian Renville
D. Menjaga suasana tertib sebelum diadakan perjanjian Roem-Royen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
E. Menciptakan kesamaan pandangan dalam menghadapi BFO
13. Pada konstitusi RIS dikenal dengan adanya kern kabinet atau kabinet inti,
menteri dalam kern kabinet disebut sebagai….
A. Zaken kabinet
B. Kabinet Sastroamijoyo
C. Kabinet Amir Syarifuddin
D. Kabinet RIS
E. Kabinet Sultan Hamid II
14. Perhatikan keterangan-keterangan berikut!
1) Anggota kebinet RIS pada umumnya orang-orang Republik
pendukung NKRI
2) Pembentukan RIS tidak mendapatkan dukungan rakyat banyak
3) Ada anggapan dikalangan rakyat Indonesia bahwa penbentukan sistem
federal (RIS)
4) RIS akan mengembalikan hak milik Belanda serta memberikan hak
konsesi dan izin baru perisahaan-perusahaan Belanda
5) RIS harus membayar semua hutang Belanda yang dibuat sejak tahun
1942
Faktor-faktor yang menyebabkan semakin kuatnya dorongan
pembubaran RIS ditujukan pada nomor….
A. 1), 4) dan 3)
B. 2), 3) dan 5)
C. 1), 2) dan 3)
D. 3), 4) dan 1)
E. 3), 4) dan 5)
15. Untuk menunjukkan tentara Nasional Indonesia masih ada, maka TNI
merencanakan akan menyerang Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 yang
dipimpin oleh….
A. A.A Marawis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
B. Letkol Soeharto
C. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
D. Presiden Soekarno
E. Moh. Hatta
16. Semakin kuatnya tuntutan pembubaran RIS pada tanggal 8 Maret 1950
pemerintah RIS mengeluarkan Undang-Undang Darurat Nomor 11 tahun
1950 tentang….
A. Tata cara perubahan susunan kenegaraan RIS
B. Tata cara pengembalian RI
C. Tata cara pembekuan sistem Negara RIS
D. Tata cara pembubaran RI
17. Dalam pembentukan Negara Kesatuan Pemerintah Negara Indonesia Timur
menyatakan keinginanya untuk kembali bergabung kembali ke wilayah….
A. RIS
B. NST
C. NKRI
D. Uni Indonesia-Belanda
E. NIT
18. Dari isi perjanjian Linggajati ternyata mendapat tanggapan beragam dari
masyarakat Indonesia yang paling tepat partai politik manakah yang
menentang persetujuan Linggajati….
A. PKI, BTI, Laskar Rakyat, PNI dan Partai Wanita
B. PNI dan Partai Wanita, BTI, Pesindo dan Parkindo
C. PKI, Pesindo, BTI, Laskar Rakyat, Partai Buruh, Parkindo dan Partai
Katolik
D. PNI, Partai Wanita, Acoma, Laskar Rakyat, Partai Buruh, Parkindo dan
Partai Katolik
E. PNI, Partai Wanita, Acoma, Partai Rakyat Indonesia, Laskar Rakyat Jawa
Barat, Partai Rakyat Jelata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
19. Demonstrasi menuntut pembubaran Negara-negara bagian dan tuntutan untuk
kembali ke Negara kesatuan terjadi di berbagai kota di Indonesia seperti….
A. Bandung, Kalimantan, Sulawesi
B. Maluku, Aceh, Pasudan
C. Irian Barat, Jawa, Kalimantan
D. Bandung, Maluku, Makassar
E. Makassar, Aceh, Maluku
20. Dalam kabinet RIS hanya dua orang yang mendukung sistem federal di
Indonesia, yaitu….
A. Sultan Hamid II dan Andi Aziz
B. Anak Agung Gede Agung dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX
C. Arnold Mahutu dan Sultan Hamid II
D. Agung Gede Agung dan Andi Aziz
E. Sultan Hamid II dan Anak Agung Gede Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
B. ESSAY
1. Identifikasikan permintaan resmi dari pemerintah India dan Australia terhadap
masalah Indonesia dan Belanda dalam Agresi Militer Belanda I!
2. Analisislah seberapa pentingnya Inter-Indonesia sangat penting dilakukan!
3. Kemukakan alasan terjadinya Agresi Militer Belanda !
4. Jelaskan alasan presiden Soekarno memberikan mandate kepada Syarifuddin
Prawiranegara untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia!
5. Uraikan hasil-hasil yang dicapai dalam KMB !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
KUNCI JAWABAN ULANGAN SIKLUS II
A. PILIHAN GANDA
1. B 6. B 11. A 16. A
2. B 7. A 12. B 17. C
3. A 8. B 13. A 18. E
4. B 9. E 14. C 19. D
5. A 10. A 15. B 20. E
B. ESSAY
1. Permintaan resmi dari pemerintah India dan Australia adalah adanya Agresi
Militer Belanda I telah menimbulkan reaksi dari berbagai Negara di dunia.
Pada tanggal 30 juli 1947, pemerintah India dan Australia mengajukan
permintaan resmi agar masalah Indonesia segera dimasukkan dalam daftar
agenda Dewan Keamanan PBB.
2. Konferensi Inter-Indonesia berlangsung dua kali. Konferensi Inter-Indonesia I
diadakan di Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 1949 dipimpin Moh. Hatta,
sedangkan Konferensi Inter-Indonesia II diadakan di Jakarta pada tanggal 31
Juli-2 Agustus 1949 dipimpin oleh Sultan Hamid II (ketua BFO). Konferensi
dihadiri oleh wakil-wakil dari Republik Indonesia dan para pemimpin BFO.
Konferensi Inter-Indonesia sangat penting dilakukan untuk menciptakan
kesamaan pandangan dalam menghadapi Belanda di KMB.
3. Alasan terjadinya Agresi Militer Belanda
a. Agresi Militer Belanda I
Perundingan antara Indonesia dan Belanda dilanjutkan di Linggajati,
Cirebon pada tanggal 10 November 1946. Hal tersebut terjadi karena pada
perundingan Hooge Veluwe tidak diperoleh kesepakatan. Salah satu isi
perjanjian dari Linggajati yaitu Belanda mengakui secara defacto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa,
Madura. Isi persetujuan Linggajati tersebut mendapat tanggapan yang
beragam dari masyarakat Indonesia. Setelah melalui perdebatan dalam
masyarakat dan dalam lingkungan KNIP, akhirnya pada tanggal 25 Maret
1947 perjanjian Linggajati ditandatangani di Istana Riswijk (sekarang
Istana Merdeka, Jakarta). Tetapi hubungan Indonesia-Belanda kurang
begitu baik walaupun telah ditandatangani Perjanjian Linggajati. Hal
tersebut terjadi karena adanya perbedaam penafsiran terhadap pasal-pasal
dalam naskah perjanjian tersebut. Dengan adanya perbedaan penafsiran
tersebut dijadikan alasan oleh Belanda untuk mengadakan Agresi Militer
Belanda I pada tanggal 21Juli 1947.
b. Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 17 Desember 1948, Belanda mengultimatum Republik
Indonesia dan ultimatum tersebut harus dijawab pada tanggal 18
Desember 1948 hari Sabtu, pukul 10.00 WIB di Jakarta. Dr. Beel (wakil
tinggi mahkota Belanda) dalam pidatonya tanggal 18 Desember 1948
mengatakan bahwa Belanda tidak lagi terikat atas perjanjian Renville, hal
ini dikarenakan Belanda tidak puas atau tidak mendapat keuntungan dari
perjanjian Renville hingga pada akhirnya Belanda menyatakan bahwa
wilayah Republik hanya meliputi Jawa dan Madura saja sedangkan
Sumatera masuk dalam wilayah kekuasaan Belanda, Jawa pun dibagi
menjadi dua yaitu jawa barat masuk dalam wilayah kekuasaa Belanda
sedangkan ibu kota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Setelah Belanda mengeluarkan pernyataan tersebut, kemudian Belanda
membombardir lapangan terbang Maguwo (Bandara Adisucipto).
4. Alasan presiden Soekarno dan anggota kabinet memberikan mandat kepada
menteri Kemakmuran (Syarifuddin Prawiranegara) untuk membentuk
Pemerintah Darurat Republik Indonesia karena adanya Agresi Militer Belanda
II yang menyerbu kota Yogyakarta untuk itu presiden Soekarno memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
mandat kepada Syarifuddin Prawiranegara yang sedang berada di Sumatera
untuk membentuk PDRI. Dengan terbentuknya PDRI, perjuangan masih tetap
dapat dilaksanakan dan dikoordinasi melalui pemancar yang dilaksanakan
oleh Angkatan Udara Republik Indonesia.
5. Hasil-hasil yang dicapai dalam KMB adalah
a. Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat
b. Status Irian Barat akan diselesaikan dalam waktu setahun sebelum
pengakuan kedaulatan
c. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela
dan sederajat
d. RIS mengembalikan hak milik Belanda serta memberikan hak konsesi dan
izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
e. RIS harus membayar semua utang Belanda yang dibuat sejak tahun 1942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Lampiran 9
(Validitas Minat) JLH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 25 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 AK 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 3 2 3 1 1 2 2 4 2 1 3 1 3 2 2 4 2 3 2 4 3 2 1 2 1 3 2 2 3 3 1 1 2 2 109
2 DPK 3 3 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 1 2 3 1 1 2 3 2 2 1 3 3 4 2 1 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 1 2 1 2 110
3 DCAP 2 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 1 2 3 3 2 3 1 3 1 1 2 2 2 1 2 3 3 1 3 3 3 1 2 1 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 1 1 1 3 106
4 GP 4 3 2 2 2 3 2 4 3 2 2 1 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 1 2 111
5 MFRA 1 2 2 1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 3 1 2 1 2 3 1 2 3 3 2 1 1 3 3 4 2 2 1 1 2 1 2 3 2 1 1 2 3 1 2 3 3 1 1 1 4 94
6 NSP 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 2 2 4 3 4 2 2 3 4 3 2 2 3 122
7 NSU 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 1 3 3 4 148
8 NF 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 2 4 150
9 NRR 3 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 4 1 3 3 3 1 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 1 2 2 4 128
10 NSPB 2 4 2 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 4 2 3 3 4 2 3 1 4 4 3 3 3 4 3 1 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 139
11 RAW 1 2 2 2 2 4 2 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2 4 1 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 1 3 1 4 130
12 RAPWH 1 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 2 2 3 1 3 1 1 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 4 2 4 1 3 3 3 4 3 3 2 2 4 128
13 RA 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 1 3 2 3 1 1 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 3 4 1 1 1 2 96
14 RWG 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 3 2 2 1 2 2 4 2 1 1 2 1 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 3 101
15 RDA 3 2 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 1 3 3 2 142
16 RMJ 4 2 3 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 1 1 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 2 3 1 3 153
17 RAL 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 1 1 4 1 152
18 SAF 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 2 4 3 3 1 4 4 3 2 4 3 2 160
19 SNGN 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 1 4 3 2 2 4 3 3 1 3 2 4 153
20 SBF 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 2 1 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 2 1 154
21 NSW 4 3 1 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 1 2 4 3 4 4 1 4 3 3 2 3 4 2 3 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 3 2 2 2 4 148
22 SHN 1 2 1 2 3 4 4 3 4 3 1 2 2 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 1 2 3 1 116
23 SI 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 4 1 3 3 4 3 4 2 3 3 3 143
24 TDA 4 1 4 3 4 2 1 1 1 1 3 2 2 4 3 2 4 3 3 3 2 1 3 1 2 3 1 1 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 2 4 1 3 2 3 4 3 2 2 2 3 126
25 TH 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 1 1 4 2 154
26 T 3 1 2 3 2 4 3 4 3 3 2 1 3 4 3 2 4 3 4 4 2 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 4 1 2 4 3 3 3 3 1 3 3 3 139
27 UILZ 2 1 3 3 2 4 1 4 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 139
28 YA 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 1 2 3 4 3 3 4 2 3 1 3 4 3 3 4 2 4 2 2 4 3 1 3 3 1 141
29 YHG 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 1 3 1 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 1 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 4 3 3 3 4 1 3 4 2 131
30 YIP 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 1 4 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 3 2 4 3 3 147
31 YAM 1 1 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 3 3 4 2 4 2 2 4 3 3 1 1 3 3 2 4 1 4 3 3 2 2 4 4 3 1 2 4 3 3 3 4 1 3 3 3 134
32 YELB 3 4 2 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 4 2 1 1 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 1 3 2 3 149
rxy 0.556 0.030 0.258 0.308 0.494 0.220 0.115 0.119 0.244 0.352 0.302 0.375 0.323 0.163 0.137 0.144 0.206 0.238 0.083 0.169 0.260 0.313 0.249 0.082 0.176 0.514 0.466 0.458 0.353 0.586 0.021 0.050 0.540 0.532 0.399 0.402 0.258 0.549 0.557 0.438 0.621 0.258 0.551 0.422 0.282 0.290 0.042 0.517 0.579 0.016
t 4634 207 1852 2219 3937 1563 801 828 1740 2606 2196 2805 2367 1147 961 1006 1456 1695 574 1190 1866 2285 1784 569 1241 4148 3649 3574 2616 5010 5010 348 4446 4353 3015 3038 1853 4549 4649 3378 5492 4580 4580 3225 2033 2101 289 4183 4915 110
sig 0.995 * 0.95 0.975 0.995 0.925 0.75 0.75 0.95 0.993 0.975 0.99 0.975 0.90 0.90 0.75 0.925 0.925 0.70 0.90 0.95 0.95 0.90 0.70 0.90 0.995 0.995 0.995 0.99 0.995 0.995 * 0.995 0.995 0.99 0.99 0.95 0.995 0.995 0.99 0.995 0.995 0.995 0.995 0.95 0.95 * 0.995 0.995 *
N %
Valid 32 100
Exclu
deda 0 0
Total 32 100
Cron
bach'
N of
Items
0.848 50
Reliability
Statistics
NODATA MINAT PRA SIKLUS
Case Processing
Summary
Case
s
a. Listwise deletion based
on all variables in the
NAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Lampiran 10
(Reliabilitas Minat)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 32 100
Excludeda 0 0
Total 32 100
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
0.848 50
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lampiran 11
(Validitas Soal PG Siklus I)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 AK 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16
2 DPK 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 15
3 DCAP 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16
4 GP 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
5 MFRA 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 15
6 NSP 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
7 NSU 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 16
8 NF 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16
9 NRR 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16
10 NSPB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
11 RAW 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 15
12 RAPWH 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17
13 RA 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16
14 RWG 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 14
15 RDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 16
16 RMJ 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16
17 RAL 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
18 SAF 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
19 SNGN 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14
20 SBF 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16
21 NSW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
22 SHN 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15
23 SI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
24 TDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16
25 TH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
26 T 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14
27 UILZ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 15
28 YA 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16
29 YHG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 17
30 YIP 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
31 YAM 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16
32 YELB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18
r xy 0.054 0.325 0.138 0.259 0.136 0.126 0.210 0.210 0.252 0.259 0.234 0.163 0.292 0.198 0.200 0.136 0.127 0.292 0.307 0.062
t 230 1455 590 1136 580 540 910 910 1106 1136 1022 700 1293 859 867 580 545 1293 1367 262
Sig * 0.925 0.90 0.90 0.70 0.70 0.90 0.90 0.90 0.90 0.75 0.70 0.90 0.75 0.90 0.70 0.70 0.90 0.925 *
NAMANO JLH
SKO R PILIHAN GANDA SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Lampiran 12
(Reliabilitas Soal PG Siklus I)
No Nama skor total
awal akhir X² Y² XY
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 AK 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 7 9 49 81 63
2 DPK 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 14 7 7 49 49 49
3 DCAP 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 8 7 64 49 56
4 GP 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 7 9 49 81 63
5 MFRA 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 6 8 36 64 48
6 NSP 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 8 9 64 81 72
7 NSU 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 15 8 7 64 49 56
8 NF 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 7 8 49 64 56
9 NRR 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 7 8 49 64 56
10 NSPB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 9 8 81 64 72
11 RAW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 15 9 6 81 36 54
12 RAPWH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 8 8 64 64 64
13 RA 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15 7 8 49 64 56
14 RWG 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 13 8 5 64 25 40
15 RDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 15 9 6 81 36 54
16 RMJ 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 7 8 49 64 56
17 RAL 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 5 9 25 81 45
18 SAF 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 7 9 49 81 63
19 SNGN 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 5 8 25 64 40
20 SBF 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15 8 7 64 49 56
21 NSW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 9 8 81 64 72
22 SHN 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14 7 7 49 49 49
23 SI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 81 81 81
24 TDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16 9 7 81 49 63
25 TH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 81 81 81
26 T 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 13 7 6 49 36 42
27 UILZ 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 14 8 6 64 36 48
28 YA 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 8 7 64 49 56
29 YHG 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 9 7 81 49 63
30 YIP 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 8 9 64 81 72
31 YAM 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15 8 7 64 49 56
32 YELB 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 9 8 81 64 72
JUMLAH 27 24 27 30 28 29 29 26 27 30 31 29 28 15 30 27 29 25 491 247 183 1945 1898 1874
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
X = 247 X2 = 1945
Y = 183 Y2 =1898
XY = 1874
√{( ) }{ }
√{ }{ }
√{ }{ }
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Masukkan rumus Spearman- Brown: =
⁄⁄
⁄⁄
√
√
√
√
√
√
√
Sig = 0,95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lampiran 13
(Validitas Soal PG Siklus II)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 AK 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
2 DPK 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
3 DCAP 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
4 GP 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 15
5 MFRA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
6 NSP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 18
7 NSU 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 16
8 NF 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17
9 NRR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
10 NSPB 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16
11 RAW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 18
12 RAPWH 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
13 RA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18
14 RWG 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18
15 RDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19
16 RMJ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
17 RAL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
18 SAF 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
19 SNGN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
20 SBF 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 16
21 NSW 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 15
22 SHN 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 17
23 SI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
24 TDA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
25 TH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
26 T 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
27 UILZ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18
28 YA 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
29 YHG 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 17
30 YIP 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
31 YAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
32 YELB 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 15
r xy 0.203 0.277 0.274 0.094 0.277 0.203 0.198 0.277 0.345 0.218 0.343 0.281 0.156 0.291 0.405 0.156 0.121 0.281 0.218 0.198
t 881 1222 1209 398 1222 881 857 1222 1559 949 1549 1240 669 1290 1880 669 516 1240 949 857
Sig 0.90 0.90 0.90 * 0.90 0.90 0.90 0.90 0.925 0.90 0.925 0.90 0.75 0.90 0.95 0.70 * 0.90 0.90 0.90
NAMANO JLH
SKO R PILIHAN GANDA SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lampiran 14
(Realibilitas Soal PG Siklus II)
No. Nama Butir Pernyataan soal pilihan ganda
skor
total awal akhir X² Y² XY
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20
1 AK 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 7 9 49 81 63
2 DPK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 9 8 81 64 72
3 DCAP 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 14 7 7 49 49 49
4 GP 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 14 8 6 64 36 48
5 MFRA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 8 9 64 81 72
6 NSP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 9 7 81 49 63
7 NSU 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 7 7 49 49 49
8 NF 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 8 8 64 64 64
9 NRR 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 8 8 64 64 64
10 NSPB 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14 7 7 49 49 49
11 RAW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 9 7 81 49 63
12 RAPWH 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 8 8 64 64 64
13 RA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 9 7 81 49 63
14 RWG 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 8 9 64 81 72
15 RDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 9 8 81 64 72
16 RMJ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 81 81 81
17 RAL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 81 81 81
18 SAF 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 81 81 81
19 SNGN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 9 8 81 64 72
20 SBF 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 14 8 6 64 36 48
21 NSW 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 13 7 6 49 36 42
22 SHN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 8 8 64 64 64
23 SI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 81 81 81
24 TDA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 7 8 49 64 56
25 TH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 81 81 81
26 T 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 7 8 49 64 56
27 UILZ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 16 9 7 81 49 63
28 YA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 8 8 64 64 64
29 YHG 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 8 8 64 64 64
30 YIP 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14 7 7 49 49 49
31 YAM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 9 81 81 81
32 YELB 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 13 7 6 49 36 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Menggunakan Rumus Belah Dua (Awal-Akhir)
X = 260 X2
= 2134
Y = 249 Y2
= 1969
XY = 2033
√{( ) }{ }
{ }{ }
{ }{ }
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Masukkan rumus Spearman- Brown: =
⁄⁄
⁄⁄
√
√
√
√
√
√
√
Sig = 0,975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Lampiran 15
(Validitas Soal Essay Siklus I No.1)
NO NAMA X Y X2 Y
2 XY
1 AK 15 75 225 5625 1125
2 DPK 16 75 256 5625 1200
3 DCAP 16 75 256 5625 1200
4 GP 15 65 225 4225 975
5 MFRA 10 58 100 3364 580
6 NSP 15 57 225 3249 855
7 NSU 15 66 225 4356 990
8 NF 5 49 25 2401 245
9 NRR 10 54 100 2916 540
10 NSPB 16 64 256 4096 1024
11 RAW 16 70 256 4900 1120
12 RAPWH 5 59 25 3481 295
13 RA 14 57 196 3249 798
14 RWG 14 65 196 4225 910
15 RDA 15 70 225 4900 1050
16 RMJ 5 60 25 3600 300
17 RAL 15 71 225 5041 1065
18 SAF 14 64 196 4096 896
19 SNGN 14 63 196 3969 882
20 SBF 15 45 225 2025 675
21 NSW 16 72 256 5184 1152
22 SHN 15 64 225 4096 960
23 SI 16 68 256 4624 1088
24 TDA 14 61 196 3721 854
25 TH 16 72 256 5184 1152
26 T 14 64 196 4096 896
27 UILZ 16 76 256 5776 1216
28 YA 16 76 256 5776 1216
29 YHG 14 70 196 4900 980
30 YIP 12 74 144 5476 888
31 YAM 15 72 225 5184 1080
32 YELB 12 68 144 4624 816
436 2099 6264 139609 29023
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 16
(Realibilitas Esai Siklus I)
NO NAMA KKM SKOR PERBUTIR SOAL
SKOR TOTAL
KUADRAT
SKOR TOTAL
1 2 3 4 5
1 AK 70 15 14 16 15 15 75 5625
2 DPK 70 16 15 15 14 15 75 5625
3 DCAP 70 16 15 14 15 15 75 5625
4 GP 70 15 10 10 15 15 65 4225
5 MFRA 70 10 12 12 10 14 58 3364
6 NSP 70 15 10 10 10 12 57 3249
7 NSU 70 15 12 9 15 15 66 4356
8 NF 70 5 10 14 15 5 49 2401
9 NRR 70 10 12 12 5 15 54 2916
10 NSPB 70 16 10 9 14 15 64 4096
11 RAW 70 16 10 15 15 14 70 4900
12 RAPWH 70 5 10 14 15 15 59 3481
13 RA 70 14 8 15 10 10 57 3249
14 RWG 70 14 12 10 14 15 65 4225
15 RDA 70 15 10 15 15 15 70 4900
16 RMJ 70 5 14 10 16 15 60 3600
17 RAL 70 15 12 15 15 14 71 5041
18 SAF 70 14 5 16 15 14 64 4096
19 SNGN 70 14 10 12 12 15 63 3969
20 SBF 70 15 10 10 5 5 45 2025
21 NSW 70 16 14 15 15 12 72 5184
22 SHN 70 15 12 10 15 12 64 4096
23 SI 70 16 15 10 12 15 68 4624
24 TDA 70 14 12 5 15 15 61 3721
25 TH 70 16 12 15 15 14 72 5184
26 T 70 14 12 14 10 14 64 4096
27 UILZ 70 16 14 16 15 15 76 5776
28 YA 70 16 14 15 16 15 76 5776
29 YHG 70 14 12 14 15 15 70 4900
30 YIP 70 12 16 16 14 16 74 5476
31 YAM 70 15 12 15 15 15 72 5184
32 YELB 70 12 14 14 14 14 68 4624
JUMLAH 436 380 843 431 440 2099 139609
JUMLAH KUADRAT 190096 144400 710649 185761 193600 4405801
Rxy 0.537 0.539 0.484 0.637 0.670
T 1103 1108 975 1430 1563
Sig 0.90 0.90 0.75 0.90 0.90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Rumus :
Jumlah Varians Semua Item
Jumlah Varian Total ( )
Rumus Alpha
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Jumlah Varians Item
Jumlah Varian Total (
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Rumus Alpha :
(
)
(
)
t = √
√
√
√
√
√
√
Sig : 0,95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Lampiran 17
(Validitas Esai Siklus II No.1)
NO NAMA X Y X2 Y
2 XY
1 AK 16 66 256 4356 1056
2 DPK 16 73 256 5329 1168
3 DCAP 16 69 256 4761 1104
4 GP 16 68 256 4624 1088
5 MFRA 16 68 256 4624 1088
6 NSP 14 64 196 4096 896
7 NSU 16 68 256 4624 1088
8 NF 14 70 196 4900 980
9 NRR 16 68 256 4624 1088
10 NSPB 15 68 225 4624 1020
11 RAW 16 60 256 3600 960
12 RAPWH 16 58 256 3364 928
13 RA 16 62 256 3844 992
14 RWG 16 66 256 4356 1056
15 RDA 16 70 256 4900 1120
16 RMJ 14 62 196 3844 868
17 RAL 16 72 256 5184 1152
18 SAF 15 65 225 4225 975
19 SNGN 16 72 256 5184 1152
20 SBF 12 58 144 3364 696
21 NSW 16 70 256 4900 1120
22 SHN 16 68 256 4624 1088
23 SI 16 68 256 4624 1088
24 TDA 16 60 256 3600 960
25 TH 16 77 256 5929 1232
26 T 16 68 256 4624 1088
27 UILZ 16 64 256 4096 1024
28 YA 16 76 256 5776 1216
29 YHG 5 55 25 3025 275
30 YIP 16 70 256 4900 1120
31 YAM 16 73 256 5329 1168
32 YELB 15 61 225 3721 915
488 2137 7576 143575 32769
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
1.
√{( ( )) }{( (
) )}
Dik :
N = 32 XY = 32769
X = 488 X2
= 7576
Y = 2137 Y2
= 143575
√{ }{ }
√{ }{ }
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
√
√
√
√
√
√
√
Sig = 0,90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Lampiran 18
(Realibilitas Soal Essay Siklus II)
NO NAMA KKM SKOR PERBUTIR SOAL
SKOR
TOTAL
KUADRAT
SKOR TOTAL
1 2 3 4 5
1 AK 70 16 10 14 10 16 66 4356
2 DPK 70 16 12 14 15 16 73 5329
3 DCAP 70 16 10 12 16 15 69 4761
4 GP 70 16 10 12 14 16 68 4624
5 MFRA 70 16 10 14 12 16 68 4624
6 NSP 70 14 12 12 14 12 64 4096
7 NSU 70 16 14 12 10 16 68 4624
8 NF 70 14 12 14 14 16 70 4900
9 NRR 70 16 10 14 12 16 68 4624
10 NSPB 70 15 15 14 12 12 68 4624
11 RAW 70 16 10 10 10 14 60 3600
12 RAPWH 70 16 10 10 12 10 58 3364
13 RA 70 16 10 14 10 12 62 3844
14 RWG 70 16 14 14 10 12 66 4356
15 RDA 70 16 12 14 12 16 70 4900
16 RMJ 70 14 10 12 10 16 62 3844
17 RAL 70 16 14 10 15 16 71 5041
18 SAF 70 15 10 14 12 14 65 4225
19 SNGN 70 16 14 14 14 14 72 5184
20 SBF 70 12 10 10 10 16 58 3364
21 NSW 70 16 14 14 12 14 70 4900
22 SHN 70 16 10 12 14 16 68 4624
23 SI 70 16 10 12 14 16 68 4624
24 TDA 70 16 12 10 12 10 60 3600
25 TH 70 16 15 14 16 16 77 5929
26 T 70 16 12 12 14 14 68 4624
27 UILZ 70 16 10 12 10 16 64 4096
28 YA 70 16 14 15 16 15 76 5776
29 YHG 70 5 10 12 12 16 55 3025
30 YIP 70 16 10 14 14 16 70 4900
31 YAM 70 16 12 15 15 15 73 5329
32 YELB 70 15 12 10 12 12 61 3721
JUMLAH 488 370 811 405 467 2136 143432
JUMLAH KUADRAT 238144 136900 657721 164025 218089 4562496
Rxy 0.528 0.553 0.634 0.680 0.402
T 1076 1083 1420 1605 760
Sig 0.90 0.90 0.90 0.90 0.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Rumus Alpha :
Jumlah Varians Semua Item
Jumlah Varian Total ( )
Rumus Alpha
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Jumlah Varians Item
Jumlah Varian Total (
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Rumus Alpha :
(
)
(
)
√
√
√
√
√
√
√
Sig: 0,95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI