185
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: AG. Toto Marsanto NIM: 131314007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

  • Upload
    leanh

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA

SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

AG. Toto Marsanto

NIM: 131314007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA

SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

AG. Toto Marsanto

NIM: 131314007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,

Skirpsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua-ku “Bapak Mateus Maryunanto dan Ibu Caterina Sulasmi”

dan Adik-ku “Bernadheta Lely Utami” yang selalu mendukung serta

mendoakan-ku.

2. Semua sahabat, teman, dan sanak saudara yang telah mendoakan yang terbaik

untuk-ku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

v

MOTTO

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena

mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia

tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

(Ulangan 31:6)

Pengetahuan adalah senjata paling hebat untuk mengubah dunia.

(Nelson Mandela)

Tak ada satupun di dunia ini yang bisa diperoleh dengan mudah. Kerja keras dan

Doa merupakan langkah-langkah untuk dapat mempermudahnya.

(AG. Toto Marsanto)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2017

Penulis,

AG. Toto Marsanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : AG. Toto Marsanto

NIM : 131314007

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA

SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN”

Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, dan

mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian peryataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 24 Juli 2017

Yang menyatakan,

AG. Toto Marsanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA

SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN

AG. Toto Marsanto

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) motivasi belajar sejarah

siswa selama penerapan model pembelajaran Snowball Throwing, (2) prestasi

belajar sejarah siswa setelah penerapan model pembelajaran Snowball Throwing.

Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model

Kurt Lewin yang dilakukan dalam dua siklus. Metode penelitian ini meliputi

empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan

tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 siswa. Selain itu, objek penelitiannya

adalah motivasi belajar sejarah, prestasi belajar sejarah dan model pembelajaran

Snowball Throwing. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi, dokumentasi, wawancara, kuesioner dan tes. Analisis data dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan persentase.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat peningkatan motivasi

belajar sejarah siswa selama penerapan model pembelajaran Snowball Throwing.

Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata motivasi belajar sejarah siswa pada pra

siklus sebesar 68,57 meningkat menjadi 76,54 atau 7,97% pada siklus II. (2)

Terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah penerapan model

pembelajaran Snowball Throwing. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor

rata-rata maupun persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM. Dari segi rata-

rata, keadaan awal sebesar 77,78 meningkat menjadi 78,98 atau 1,2% pada siklus

I dan pada siklus II meningkat menjadi 82,51 atau 3,53%. Dari segi KKM,

keadaan awal siswa yang mencapai KKM sebesar 74,07%, pada siklus I

meningkat menjadi 81,48% dan pada siklus II meningkat menjadi 96,30%.

Kata kunci : Motivasi belajar, Prestasi Belajar dan Snowball Throwing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

ix

ABSTRACT

IMPROVING MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN LEARNING

HISTORY THROUGH SNOWBALL THROWING LEARNING MODEL

ON STUDENTS OF CLASS X IPS 1 SMA NEGERI 1 KASIHAN

AG. Toto Marsanto

Sanata Dharma University

2017

This study aims to improve: (1) students’ motivation to learn history

during the implementation of the Snowball Throwing learning model, (2)

students’ achievement after the application of Snowball Throwing learning model.

The research method used is Kurt Lewin’s Classroom Action Research

(PTK) model conducted in two cycles. This research method includes four stages,

namely planning, action implementation, observation, and reflection. The subjects

in this study were students of class X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan during

academic year 2016/2017 which consist of 27 students. Besides the object of

research is the motivation to learn history, achievement in learning history and

Snowball Throwing learning model. The data collection instruments used were

observation, interview, questionnaire and test. The data analysis was conducted by

using comparative descriptive analysis technique with percentage.

The results of this research showed that (1) there is an increase in students’

learning motivation during the application of Snowball Throwing learning model.

This is indicated by the average score of students learning motivation in the pre

cycle of 68,57 increased to 76,54 or 7,97% in cycle II. (2) There is an increase in

students’ learning achievement after the application of Snowball Throwing

learning model. This is indicated by the increase of the average score as well as

the percentage is of students who reached the KKM. In terms of average, the

initial state of 77,78 is increased to 78,98 or 1,2% in cycle I, and in cycle II is

increased to 82,51 or 3,53%. In terms of KKM, the initial percentage of students

who reached KKM amounted to 74,07%, in the first cycle is increased to 81,48%

and in the second cycle is increased to 96,30%.

Keywords : Learning Motivation, Learning Achievement and Snowball

Throwing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan

Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Snowball Throwing

Pada Siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan” ini dapat terselesaikan

dengan baik. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini telah memberikan banyak ilmu

dan pengalaman yang sangat berguna dalam penyusunan sebuah karya ilmiah.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan kemudahan

bagi penulis selama menuntut ilmu di Program Studi Pendidikan Sejarah.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis dengan segala kasih, perhatian, kesabaran dan selalu

memotivasi selama penulisan skripsi ini.

4. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungannya baik dukungan

moral berupa semangat maupun dukungan finansial serta doa yang selalu

dipanjatkan kepada Tuhan Yesus untuk saya.

5. Adik saya yang selalu memberikan dukungan dan doa.

6. Kepala SMA Negeri 1 Kasihan yang telah memberikan izin kepada saya untuk

melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xi

7. Bapak Tavip Wahyudi Raharja, M.Pd., selaku guru sejarah SMA Negeri 1

Kasihan yang telah memberikan bimbingan kepada penulis ketika penelitian

berlangsung.

8. Seluruh siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan Tahun Ajaran 2016/2017.

9. Teman-teman angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Sejarah yang selama

ini memberi semangat dan motivasi.

10. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu.

Penulis menyadari penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 24 Juli 2017

Penulis,

AG. Toto Marsanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5

C. Batasan Masalah .................................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5

E. Pemecahan Masalah............................................................................................. 6

F. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6

G.Manfaat Penelitian................................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8

A. Kajian Teori......................................................................................................... 8

1. Konsep Motivasi .............................................................................................. 8

2. Konsep Belajar .............................................................................................. 10

3. Konsep Sejarah .............................................................................................. 11

4. Pembelajaran Sejarah .................................................................................... 12

5. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah ....................................... 13

6. Prestasi belajar ............................................................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xiii

7. Teori Konstruktivisme ................................................................................... 15

8. Pembelajaran Kooperatif ............................................................................... 17

9. Model Pembelajaran Snowball Throwing ..................................................... 19

B. Materi Pembelajaran .......................................................................................... 23

C. Penelitian yang Relevan .................................................................................... 24

D. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 25

E. Hipotesis ............................................................................................................ 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 27

A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 27

B. Setting Penelitian ............................................................................................... 28

1. Tempat Penelitian .......................................................................................... 28

2. Waktu Penelitian ........................................................................................... 28

C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 28

D. Objek penelitian ................................................................................................ 29

E. Variabel-variabel Penelitian .............................................................................. 29

F. Definisi Oprasional Variabel ............................................................................. 29

G. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 30

1. Observasi ....................................................................................................... 30

2. Dokumentasi .................................................................................................. 30

3. Tes ................................................................................................................. 30

4. Wawancara .................................................................................................... 31

5. Kuesioner ....................................................................................................... 31

H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................... 31

1. Alat Pengumpulan Data ................................................................................. 31

2. Validitas dan Reliabilitas ............................................................................... 33

3. Hasil Uji Coba Instrumen .............................................................................. 35

I. Desain Penelitian ................................................................................................ 37

J. Analisis Data ...................................................................................................... 37

1. Data Kuantitatif .............................................................................................. 38

2. Data Kualitiatif ............................................................................................... 44

3. Analisis Komparatif ........................................................................................ 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xiv

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 46

1. Pra Siklus ........................................................................................................ 46

2. Rencana Tindakan .......................................................................................... 47

L. Indikator Keberhasilan....................................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 50

A. Deskripsi Pelaksanaan ....................................................................................... 50

1. Observasi Pra Siklus ....................................................................................... 50

2. Siklus I ............................................................................................................ 58

a. Perencanaan Siklus I .................................................................................. 58

b. Tindakan Siklus I ....................................................................................... 59

c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa ............................................................. 62

d. Refleksi Siklus I ......................................................................................... 67

3. Siklus II .......................................................................................................... 68

a. Perencanaan Siklus II ................................................................................. 69

b. Tindakan Siklus II...................................................................................... 69

c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa ............................................................. 71

d. Refleksi Siklus II ....................................................................................... 76

B. Komparasi Aktivitas Belajar, Motivasi dan Prestasi Belajar ............................ 78

1. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas ................................................. 78

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I ....................................................... 78

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II ......................................................... 79

2. Komparasi Motivasi Belajar Siswa ............................................................... 80

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus II ..................................................... 80

3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa ................................................................. 83

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I ....................................................... 83

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II ......................................................... 85

C. Pembahasan ....................................................................................................... 88

1. Motivasi Belajar Siswa .................................................................................. 88

2. Prestasi Belajar Siswa .................................................................................... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 92

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xv

B. Saran .................................................................................................................. 93

1. Bagi Sekolah ................................................................................................... 93

2. Bagi Guru ....................................................................................................... 93

3. Bagi Siswa ...................................................................................................... 94

4. Bagi Peneliti Berikutnya ................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 95

LAMPIRAN ........................................................................................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Kerangka Berpikir ...................................................................... 26

Gambar II : Siklus Penelitian ......................................................................... 37

Gambar III : Diagram Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ....................... 55

Gambar IV : Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ......................... 57

Gambar V : Diagram Prestasi Belajar Siswa Kelas X IPS 1 Siklus I............. 66

Gambar VI : Diagram Keadaan Akhir Motivasi Belajar Siswa....................... 74

Gambar VII : Diagram Prestasi Belajar Siswa Kelas X IPS 1 Siklus II ........... 76

Gambar VIII : Diagram Komparasi Motivasi Belajar Sejarah Pra Siklus

dengan Siklus II .......................................................................... 82

Gambar IX : Diagram Komparasi Prestasi Belajar Pra Siklus dengan

Siklus I ........................................................................................ 85

Gambar X : Diagram Komparasi Prestasi Belajar Siklus I dengan

Siklus II ....................................................................................... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) ...................................... 38

Tabel 2: Penilaian Kegiatan Belajar Siswa ............................................................ 39

Tabel 3: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa ................................................. 40

Tabel 4: Contoh Angket Motivasi Belajar Siswa ................................................... 41

Tabel 5: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) ...................................... 42

Tabel 6: Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa ................................................. 42

Tabel 7: Keterangan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) ...................................... 43

Tabel 8: Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa ................................................... 43

Tabel 9: Analisis Komparatif Aktivitas Belajar Siswa .......................................... 44

Tabel 10: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa ......................................... 45

Tabel 11: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa .......................................... 45

Tabel 12: Indikator Keberhasilan ........................................................................... 49

Tabel 13: On Task .................................................................................................. 51

Tabel 14: Off Task .................................................................................................. 51

Tabel 15: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pra Siklus .............................. 53

Tabel 16: Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa ......................................... 54

Tabel 17: Data Kriteria Keadaan Motivasi Belajar Siswa ..................................... 54

Tabel 18: Data Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ........................................... 56

Tabel 19: Data Kriteria Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa ............................. 57

Tabel 20: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus I ............. 63

Tabel 21: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I ............. 64

Tabel 22: Data Prestasi Belajar Siswa Kelas X IPS 1 Siklus I .............................. 65

Tabel 23: Data Kriteria Prestasi Belajar Siswa Siklus I ......................................... 66

Tabel 24: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Siklus II ................................ 71

Tabel 25: Data Motivasi Belajar Siswa Kelas X IPS 1 Siklus II ........................... 72

Tabel 26: Data Kriteria Motivasi Belajar Siswa Kelas X IPS 1 Siklus II .............. 73

Tabel 27: Data Prestasi Belajar Siswa Kelas X IPS 1 Siklus II ............................. 74

Tabel 28: Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Kelas X IPS 1 Siklus II ........... 75

Tabel 29: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I ............ 78

Tabel 30: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II ............... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xviii

Tabel 31: Komparasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus II ........... 80

Tabel 32: Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Pra Siklus dengan Siklus II ........ 82

Tabel 33: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I .............. 83

Tabel 34: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus I ............. 84

Tabel 35: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II ................. 85

Tabel 36: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I dengan Siklus II ................ 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian ................................................................................ 98

Lampiran 2a Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ...................... 99

Lampiran 2b Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ...... 100

Lampiran 2c Surat Izin Penelitian dari DISDIKPORA ....................................... 101

Lampiran 2d Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian di SMA ................ 102

Lampiran 3 Silabus .............................................................................................. 103

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 111

Lampiran 5a Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi I ..................................................... 128

Lampiran 5b Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi II ................................................... 130

Lampiran 6a Soal Uji Kompetensi I..................................................................... 132

Lampiran 6b Soal Uji Kompetensi II ................................................................... 139

Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Motivasi ............................................................ 147

Lampiran 8 Kuesioner Motivasi .......................................................................... 149

Lampiran 9 Daftar Hadir Siswa Kelas X IPS 1.................................................... 152

Lampiran 10 Lembar Diskusi Kelompok ............................................................. 153

Lampiran 11 Lembar Jawaban ............................................................................. 154

Lampiran 12 Validitas Motivasi .......................................................................... 155

Lampiran 13 Reliabilitas Motivasi ....................................................................... 156

Lampiran 14a Validitas Soal PG Siklus I ............................................................ 157

Lampiran 14b Validitas Soal Essay Siklus I ........................................................ 158

Lampiran 14c Validitas Soal PG Siklus II ........................................................... 159

Lampiran 14d Validitas Soal Essay Siklus II ....................................................... 160

Lampiran 15a Reliabilitas Soal PG Siklus I ......................................................... 161

Lampiran 15b Reliabilitas Soal Essay Siklus I .................................................... 162

Lampiran 15c Reliabilitas Soal PG Siklus II ....................................................... 163

Lampiran 15d Reliabilitas Soal Essay Siklus II ................................................... 164

Lampiran 16 Dokumentasi ................................................................................... 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMA Negeri 1 Kasihan atau yang biasa disebut SMA Tirtonirmolo adalah

sekolah yang berada di Kabupaten Bantul, daerah perbatasan kota, tepatnya

berada di Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta. SMA Negeri 1 Kasihan resmi berdiri

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 0292/0/1978 pada tanggal 2 September 1978 terhitung mulai

tanggal 1 April 1978.

Dalam perkembangan dan perjalanannya selama 39 tahun mengarungi

dunia pendidikan, SMA Negeri 1 Kasihan telah menorehkan berbagai macam

prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Salah satu prestasi

di bidang akademik yang sangat baik adalah jarangnya peserta didik SMA Negeri

1 Kasihan yang tidak naik kelas. Selain itu, SMA Negeri 1 Kasihan pernah meraih

Juara I Olimpiade Sains SMA Bidang Astronomi tingkat Kabupaten Bantul.

Adapun prestasi di bidang non akademik yang pernah diraih SMA Negeri 1

Kasihan adalah Juara 3 OOSN Basket Putra dan Putri DIY, Juara 2 FLSSN

Nasional Seni Tari dan menjadi Juara 1 Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional

tahun 2016.

Di sisi lain, meski memiliki prestasi yang sangat baik, SMA Negeri 1

Kasihan memiliki beberapa kekurangan terutama dalam proses pembelajaran di

dalam kelas. Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

2

Negeri 1 Kasihan pada kelas X IPS 1, masih terlihat kurang adanya antusias siswa

terhadap mata pelajaran sejarah. Dalam mengikuti pembelajaran sejarah, hanya

beberapa siswa saja yang mengikuti proses pembelajaran dengan serius,

sedangkan siswa yang lainnya terlihat sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti

mengobrol, bermain handphone dan tidur ketika proses pembelajaran

berlangsung. Walaupun terkadang guru menerapkan diskusi kelompok, namun

metode ceramah masih mendominasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa

tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran sejarah. Hal ini menunjukkan bahwa

motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 sangat kurang, kondisi ini diperkuat

berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar yang menunjukkan skor rata-rata

68,57. Dengan motivasi belajar yang kurang, maka akan berpengaruh pada

prestasi belajar siswa tersebut.

Keadaan ini diperkuat berdasarkan hasil ujian sisipan pada materi

“Indonesia Zaman Hindu dan Budha” yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata

yang didapat adalah 77,78. Berdasarkan ujian sisipan yang dilakukan pada materi

tersebut dinyatakan bahwa 7 siswa belum mencapai KKM dan 20 siswa sudah

mencapai KKM yang ditentukan, yaitu 75.

Dari data tersebut terlihat bahwa prestasi belajar siswa kelas X IPS 1

masih perlu ditingkatkan. Untuk itu, diperlukan suatu pembelajaran yang dapat

menumbuhkan peran aktif atau memberikan kontribusi secara maksimal kepada

siswa dalam proses pembelajaran dan dapat menumbuhkan motivasi siswa

terhadap pembelajaran sejarah di dalam kelas sehingga tidak ada lagi siswa yang

sibuk sendiri dan tidak aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

3

daya tarik suatu mata pelajaran atau pembelajaran ditentukan oleh dua hal,

pertama oleh mata pelajaran itu sendiri dan kedua adalah cara mengajar guru.

Oleh karena itu, tugas profesional seorang guru adalah menjadikan pelajaran yang

sebelumnya tidak menarik menjadi menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah,

yang tadinya tidak berarti menjadi bermakna.1

Dalam hal ini seorang guru harus kreatif dalam mengembangkan model

pembelajaran supaya siswa dapat serius dan aktif dalam pembelajaran. Salah satu

caranya adalah dengan menggunakan model pembelajaran kreatif dan inovatif

sesuai dengan materi yang diajarkan serta didukung sarana dan prasarana sebagai

penunjang pembelajaran.

Dari permasalahan tersebut maka tercetuslah sebuah gagasan dari peneliti

bahwa seorang guru perlu menentukan model pembelajaran yang tepat agar

mencapai tujuan yang diharapkan. Model pembelajaran yang tepat adalah model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran,

bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur dan saling

berinteraksi satu sama lain secara aktif dan efektif melalui model pembelajaran

kooperatif. Untuk mengatasi permasalahan pada mata pelajaran sejarah, peneliti

menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing yang diharapkan dapat

mengatasi permasalahan yang ada pada pembelajaran sejarah terutama dalam

meningkatkan motivasi dan prestasi siswa pada mata pelajaran sejarah.

Model pembelajaran Snowball Throwing ini menuntut agar peserta didik

lebih aktif dan bekerja sama dalam proses pembelajaran. Peserta didik didorong

1 Sugiyanto, Model-model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Yuma Pustaka, 2009, hlm. 1-2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

4

untuk menguasai materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk diskusi kelompok,

interaksi dan bekerja sama dalam kelompok yang menarik dalam setiap proses

pembelajaran, sehingga peserta didik menjadi termotivasi dalam proses

pembelajaran sejarah.

Snowball Throwing adalah suatu model pembelajaran yang diawali dengan

pembentukan kelompok, yang diwakili oleh ketua kelompok untuk mendapatkan

tugas dari guru yang kemudian masing-masing kelompok membuat pertanyaan

yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke kelompok lain dan

masing-masing kelompok bekerja sama untuk menjawab pertanyaan dari bola

yang diperoleh dari kelompok lain. Melempar di sini maksudnya adalah menukar

kertas berisi soal yang telah dibuat siswa ke siswa lain untuk diselesaikan.

Melalui penerapan model Snowball Throwing diharapkan siswa dapat

lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan diharapkan juga siswa tidak

hanya mampu memahami apa yang telah didiskusikan dengan anggota

kelompoknya, tetapi juga mampu memahami informasi yang didapat melalui bola

soal yang dilempar atau ditukarkan dari kelompok lain. Selain itu, model

pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk saling menghormati teman atau

anggota kelompok apabila terjadi perbedaan pendapat diantara mereka ketika

melakukan diskusi.

Berdasarkan manfaat dan kelebihan yang dapat diperoleh dari model

pembelajaran Snowball Throwing, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dalam pembelajaran sejarah guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

sejarah pada siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan, dengan judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

5

“Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model

Pembelajaran Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 1

Kasihan”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas terdapat beberapa masalah dalam penelitian ini.

Adapun masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Rendahnya motivasi yang dimiliki siswa untuk belajar sejarah.

2. Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi.

C. Batasan Masalah

Pada batasan masalah ini penulis memfokuskan untuk meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model pembelajaran

Snowball Throwing.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengambil rumusan :

1. Apakah penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat

meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1

Kasihan?

2. Apakah penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat

meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1

Kasihan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

6

E. Pemecahan Masalah

Cara pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dalam

proses pembelajaran sejarah. Dikarenakan melalui model pembelajaran tersebut

dapat melibatkan siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran sehingga

diyakini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 di SMA

Negeri 1 Kasihan dengan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing.

2. Untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 di SMA

Negeri 1 Kasihan dengan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwimg.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi sekolah

Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat

digunakan sebagai alternatif mengajar di sekolah untuk meningkatkan motivasi

dan prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

7

2. Manfaat bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau refrensi bagi

guru khususnya guru mata pelajaran sejarah dalam mengembangkan berbagai

model pembelajaran yang bervariasi untuk menyampaikan materi pembelajaran

sejarah kepada siswa.

3. Manfaat bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan

menambah pemahaman siswa dalam mempelajari pelajaran sejarah, sehingga

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Manfaat bagi peneliti

Memberikan sebuah pengalaman dan pengetahuan peneliti dalam

menerapkan model-model pembelajaran Snowball Throwing pada pembelajaran

sejarah dan untuk menambah pengalaman peneliti sebagai calon guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan

beberapa teori yang akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Konsep Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa Inggris, yakni motivation yang berarti

dorongan, pengalasan dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti

mendorong, menyebabkan dan merangsang. Di dalam kegiatan belajar mengajar,

dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan

belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu sendiri

untuk mencapai suatu tujuan.

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah,

semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi

tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.

Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya

dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya.2

Selain itu, Hamzah B. Uno mengartikan motivasi sebagai kekuatan yang

terdapat dalam individu yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau

2 Ali Imron, Belajar & Pembelajaran, Jakarta, PT Dunia Pustaka Jaya, 1996, hal. 87-88.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

9

berbuat sesuatu.3 Jadi, motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan seseorang yang

dapat menimbulkan tingkat antusiasme dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik

yang bersumber dari dalam individu itu sendiri (intrinsik) maupun dari luar

individu (ekstrinsik) seperti kepuasan maupun pujian yang didapatkan dari orang

lain.

b. Jenis Motivasi

Secara garis besar, motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik.4 Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal

dari dalam tanpa ada rangsangan dari luar karena di dalam setiap individu sudah

ada dorongan atau rangsangan untuk melakukan sesuatu seperti antusias dan

ketertarikan yang berasal dari dalam diri untuk bertindak atau melakukan sesuatu.

Selanjutnya adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah

motivasi yang berasal dari luar.5 Secara umum motivasi ekstrinsik bisa didapat

dari luar diri individu tersebut seperti guru, orang tua, maupun teman sebaya.

c. Pentingnya Motivasi Belajar

Penelitian psikologi banyak menghasilkan teori-teori motivasi tentang

perilaku. Para ahli berpendapat bahwa motivasi perilaku manusia berasal dari

kekuatan mental, dorongan, kebutuhan, proses kognitif, dan interaksi.

Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar

menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain. Motivasi belajar dan motivasi

3 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2007, hlm. 3. 4 Ali Imron, op. cit., hlm. 88. 5 Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 151.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

10

bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat. Kedua motivasi tersebut

perlu dimiliki oleh siswa SLTP dan SLTA.

Motivasi belajar sangat penting bagi siswa maupun guru ketika dilakukan

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar

adalah sebagai berikut:

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir

2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan

teman sebaya.

3) Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius.

4) Membesarkan semangat belajar.

5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang

bersinambungan.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan

dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru. Salah

satu manfaatnya adalah guru dapat membangkitkan, meningkatkan, dan

memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.6

2. Konsep Belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam

kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai

akhir hayat. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting

yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai

keuntungan baik bagi individu maupun bagi masyarakat.

Belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia.

Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan untuk menjadi lebih

6 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1998, hlm. 84-85.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

11

baik sehingga tingkahlakunya berkembang.7 Secara umum dapat dikatakan bahwa

belajar adalah perubahan yang terjadi dari keadaan belum tahu menjadi tahu, yang

belum mengerti menjadi mengerti dan pada intinya perubahan yang terjadi

mengarah ke tujuan yang lebih baik.

Perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama, bahkan sampai taraf

tertentu dan tidak mengulang. Perubahan yang diakibatkan oleh belajar ini bisa

benar-benar bertahan lama bila peserta didik mampu mengikuti proses

pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu belajar harus selalu diarahkan terhadap

hal-hal yang sifatnya positif, agar peserta didik mampu mengolah potensi yang

ada di dalam diri mereka secara maksimal.8

3. Konsep Sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti

pohon, keturunan, asal-usul, yang kemudian menjadi kata sejarah dalam bahasa

Indonesia. Kata sejarah sama dengan kata history dalam bahasa Inggris yang

berasal dari istoria dalam bahasa Yunani yang berarti ilmu.9 Dalam

perkembangannya kata istoria diperuntukan bagi pengkajian terhadap segala

sesuatu mengenai manusia secara kronologis.

Sejarah adalah gambaran tentang masa lalu manusia dan sekitarnya

sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah meliputi

urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberikan

7 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, PT Bina Aksara, 1984, hlm. 99. 8 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta, Sketsa, 2014, hlm. 57. 9 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Noto Susanto, Jakarta, UI Press, 1975,

hlm.103.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

12

pengertian serta pemahaman tentang apa yang telah berlalu.10 Selain itu, sejarah

menjadi salah satu hal yang penting untuk dipelajari oleh semua orang.

Mempelajari sejarah akan membantu kita untuk mengetahui perjalanan bangsa

Indonesia dan akan membantu kita untuk membangun bangsa kita pada masa kini

maupun masa yang akan datang.

4. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran sejarah adalah perpaduan antara aktivitas belajar dan

mengajar yang di dalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat

hubungannya dengan masa kini.11 Pembelajaran sejarah yang baik akan

membentuk pemahaman sejarah. Pemahaman sejarah merupakan kecenderungan

berpikir yang merefleksikan nilai-nilai positif dari peristiwa sejarah dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga kita menjadi lebih bijak dalam melihat dan

memberikan respon terhadap berbagai masalah kehidupan.12 Pembelajaran sejarah

seharusnya dapat menjadi suatu pembelajaran yang imajinatif yang akan

mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan berbangsa. Selain itu, pembelajaran

sejarah seharusnya mampu menjadi pengikat konstruksi nasionalisme bangsa

Indonesia. Bukan sekedar menghafalkan fakta, pembelajaran sejarah pada

hakekatnya mempunyai beberapa manfaat dalam menanamkan nasionalisme.13

10 Sartono Kartodirjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia, Jakarta, PT

Gramedia, 1982, hlm. 12. 11 I Gede Widja, Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah, Jakarta,

Depdikbud, 1989, hlm. 23. 12 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Aswaja Pressindo, 2014, hlm. 36. 13 Ibid., hlm. 43-44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

13

5. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi

langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.

Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan

terbudayakannya kecakapan berpikir ilmiah, terkembangkannya “sense of

inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran yang

dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar, bukan

saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang

lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu

diperoleh peserta didik.

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai

muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena

itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model

pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model

pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem

penyajian materi secara terpadu. Model ini menekankan pada proses pencarian

pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai

subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru

hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan

belajar.

Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian

pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses

sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

14

ilmiah dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri

berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk

kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada sebuah pengembangan

keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan

mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan.14

Dengan demikian, pendekatan saintifik sangat dibutuhkan dalam

pembelajaran sejarah. Hal ini dikarenakan, pendekatan saintifik mengajak siswa

untuk aktif melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

6. Prestasi Belajar

Menurut Winkel, prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar

atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya.15 Menurut Oemar Hamalik, prestasi belajar

merupakan sesuatu yang dibutuhkan seseorang untuk mengetahui kemampuan

setelah melakukan kegiatan yang bersifat belajar, karena prestasi adalah hasil

belajar yang mengadung penilaian, hasil usaha kerja dan ukuran kecakapan yang

dicapai siswa.16

Pada dasarnya, hasil belajar atau prestasi belajar siswa sangat tergantung

dengan siswa itu sendiri. Hasil belajar tersebut sangat dipengaruhi oleh dua faktor

14 Direktorat Pembinaan SMA, Pembelajaran Sejarah Melalui Pendekatan Saintifik, Jakarta,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, hlm. 6-7. 15 W.S. Winkel, op.cit., hlm. 162. 16 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hlm.68.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

15

utama, yaitu dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau

faktor lingkungan.17

a) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, misalnya:

1) Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan.

2) Faktor biologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan

fisik.

b) Faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalnya:

1) Faktor lingkungan keluarga.

2) Faktor lingkungan sekolah.

3) Faktor masyarakat sekitar.

Faktor-faktor tersebut ada pengaruhnya dalam membantu peningkatan

prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa terkait dengan mata pelajaran sejarah

yang sering kali rendah. Selain itu, rendahnya prestasi belajar siswa ini salah

satunya dipengaruhi oleh metode mengajar konvensional yang dilakukan oleh

guru.

7. Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sejarah

Konstruktivisme merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran

yang menuntut agar individu bisa menumbukan dan membuat konsepnya sendiri

yang muncul dari pandangan dan gambaran individu itu sendiri.18 Unsur-unsur

konstruktivisme telah lama dipraktekkan dalam proses belajar dan pembelajaran

baik di tingkat sekolah dasar, menengah dan universitas. Berikut ini merupakan

langkah pembelajaran sejarah berdasarkan teori konstruktivisme:

a) Dalam proses pembelajaran, pengetahuan dibangun oleh siswa secara individu

maupun kelompok.

17 Angkowo dan Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta, Grasindo, 2007, hlm. 50. 18 Sigit Mangun Wardoyo, Pembelajaran Konstruktivisme, Bandung, Alfabeta, 2013, hlm. 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

16

b) Pengetahuan tidak bisa dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan

keatifan siswa itu sendiri untuk menalar.

c) Siswa aktif mengkonstruksi terus menerus sehingga terjadi perubahan konsep

menuju yang lebih rinci, lengkap dan sesuai konsep ilmiah.

d) Ketika proses pembelajaran guru hanya membantu menyediakan sarana agar

proses membangun pengetahuan dapat berjalan dengan baik.

e) Evaluasi pembelajaran menekankan pada penyusunan makna yang melibatkan

keterampilan yang terhubung dengan menggunakan masalah dalam konteks

nyata. Selain itu, evaluasi harus diintegrasikan ke dalam tugas-tugas yang

menuntut aktivitas belajar menjadi bermakna.19

Berdasarkan paham konstruktivisme dalam proses belajar mengajar, guru

tidak serta merta memindahkan pengetahuan kepada peserta didik dalam bentuk

yang serba sempurna. Dengan kata lain, peserta didik harus membangun suatu

pengetahuan itu berdasarkan pengalamannya masing-masing. Pembelajaran

adalah hasil dari usaha peserta didik itu sendiri. Selain itu, John Dewey

menguatkan teori konstruktivisme ini dengan mengatakan bahwa pendidik yang

cakap harus melaksanakan pengajaran dan pembelajaran sebagai proses menyusun

atau membina pengalaman secara berkesinambungan. Ia juga menekankan

kepentingan keikutsertaan peserta didik di dalam segala aktivitas pengajaran dan

pembelajaran.

Dengan konstruktivisme dalam pembelajaran sejarah, siswa dituntut untuk

bergerak lebih aktif dan mengoptimalkan serta memaksimalkan potensi yang ada

dalam diri siswa itu sendiri sehingga siswa mampu mengolah dan

mengembangkan potensi yang ada dalam proses pembelajaran. Bagi kaum

kontruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke

19 Y. R. Subakti, Paradigma Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme, Jurnal Online,

http://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f113/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no 1 april

2010/PARADIGMA%20 PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Subakti.pdf, diakses

pada 23 Maret 2017, pukul 11.27 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

17

murid, melainkan sesuatu kegiatan yang memungkingkan bisa membangun

pengetahuannya sendiri.20

Ciri-ciri pembelajaran sejarah secara konstruktivis adalah:

a) Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

b) Siswa belajar sejarah secara bermakna dengan bekerja dan berfikir. Hal ini

agar siswa dapat memberi makna tentang materi sejarah yang sedang dibahas,

maka perlu sebuah materi yang bersifat analisis yang berdasar pada hukum

kausalitas.

c) Siswa belajar bagaimana belajar itu. Melalui pemberian masalah yang

berbobot masalah, diharapkan siswa mampu belajar memahami, menerapkan

dan mampu bersikap terhadap hasil analisis permasalahan.

d) Informasi baru harus dikaitkan dengan informasi lain sehingga menyatu

dengan skema yang dimiliki siswa agar pemahaman terhadap informasi

(materi) menjadi kompleks.

e) Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan (inkuiri).

f) Berorientasi pada pemecahan masalah. Sejarah bukan hanya deretan fakta,

namun berdasarkan waktu, kontinyuitas dan perubahan. Oleh sebab itu,

permasalahan yang dimunculkan untuk dikaji oleh siswa adalah permasalahan

kekinian yang harus dicari logika kausalitasnya dengan masa lalu.21

8. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pada dasarnya teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori

konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan suatu pendekatan yang melibatkan

siswa secara personal ataupun kelompok utnuk menemukan, membangun,

mengkonstruksi dan mentrasformasikan informasi atau sebuah pengetahuan

secara kompleks. Hal ini diperkuat dengan pendapat Slavin bahwa pembelajaran

kooperatif membuat siswa berinteraksi secara aktif dalam kelompok dan

20 Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Yogyakarta, Kanisius, 2012, hlm. 65. 21 Y. R. Subakti, Paradigma Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme, Jurnal Online,

http://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f113/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no 1 april

2010/PARADIGMA%20 PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Subakti.pdf, diakses

pada 23 Maret 2017, pukul 11.27 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

18

memperbolehkan siswa untuk bertukar ide untuk membangun sebuah pengetahuan

dalam proses pembelajaran sesuai dengan pendekatan konstruktivisme.

Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran yang mana

siswa dituntut aktif, bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu

dalam proses pembelajaran. Anggota kelompok bertanggung jawab atas

ketuntasan tugas-tugas kelompok dan untuk mempelajari maupun

mentransformasikan materi itu sendiri kepada siswa lain.22

b. Konsep Pokok Pembelajaran Kooperatif

Manusia memiliki derajat, potensi, latar belakang historis, serta harapan

masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan itu, manusia dapat saling asah,

asih, dan asuh atau saling mencerdaskan. Pembelajaran kooperatif menciptakan

interaksi yang asah, asih dan asuh sehingga tercipta masyarakat belajar. Siswa

tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama siswa.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan

sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk mengindari

ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan,

sebagai latihan hidup di masyarakat atau lingkungan sekitar.23

c. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat

elemen-elemen yang saling terkait.

22 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran : Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, Ar-Ruzz

Media, 2016, hlm. 191. 23 Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta, Yuma Pustaka bekerja sama dengan

FKIP UNS, 2010, hlm. 40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

19

Elemen-elemen dalam pembelajaran kooperatif menurut Anita Lie yang

dikutip oleh Sugiyono adalah:

1) Saling ketergantungan positif. Hal ini dimaksudkan dalam pembelajaran

kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa

saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang

dimaksud dengan saling ketergantungan positif.

2) Interaksi tatap muka. Elemen ini akan memaksa siswa saling tatap muka

dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya

dilakukan dengan guru. Interaksi semacam itu sangat penting karena siswa

merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga mencerminkan konsep

pengajaran teman sebaya.

3) Akuntabilitas individual. Maksudnya adalah pembelajaran kooperatif

menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditunjukkan untuk

mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual.

Hasil penilaian secara individual selanjutnya disampaikan oleh guru kepada

kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok

yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.

4) Keterampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi. Elemen ini dimaksudkan

setiap siswa harus memiliki keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap

sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani

mempertahankan ide gagasan logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri,

dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar

pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang

tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari

guru juga dari sesama siswa.24

9. Model Pembelajaran Snowball Throwing

a. Pengertian Model Snowball Throwing

Snowball Throwing secara etimologi berarti bola salju, sedangkan

throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan dapat

diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball Throwing, bola

salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian

dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab. Menurut Bayor (2010),

Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang dalam

24 Ibid., hlm. 40-42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

20

pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru disini hanya sebagai

pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya, penertiban

terhadap jalannya pembelajaran.

Snowball Throwing adalah paradigma pembelajaran efektif yang menjadi

rekomendasi UNESCO. Hal ini dikarenakan model ini termuat aspek belajar

mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do) dan belajar hidup

bersama (learning to be). Model ini adalah suatu pembelajaran yang diawali

dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk membuat

pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa

lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.25

b. Langkah-Langkah Pelaksanaan Snowball Throwing26

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai.

2) Guru membentuk siswa dalam berkelompok maksimal 4-5 siswa, lalu

memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan

tentang materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,

kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah

dijelaskan oleh ketua kelompok. 5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan

dilemparkan dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 3 menit. 6) Setelah siswa dapat satu bola atau satu pertanyaan, diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas

berbentuk bola tersebut dalam diskusi kelompok. Jika sudah dijawab, maka

bola tersebut dilempar kembali ke kelompok yang lain.

7) Guru memberikan evaluasi sebagai bahan pemahaman materi. 8) Penutup.

25 Jumanta Hamdayama, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, Bogor, Ghalia

Indonesia, 2014, hlm. 158. 26 Ibid., hlm. 159-160.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

21

Untuk melaksanakan model pembelajaran dengan menggunakan Snowball

Throwing, pendidik perlu melakukan beberapa persiapan. Persiapan/langkah yang

harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan pertanyaan-pertanyaan, (lebih banyak, lebih baik).

2) Guru menyiapkan bola kecil (bisa bola karet atau bola kain) yang akan

digunakan sebagai alat lempar. 3) Guru menerangkan cara bermain Snowball Throwing.

c. Kelebihan Model Snowball Throwing

Model ini mempunyai beberapa kelebihan yang semuannya melibatkan

dan keikutsertaan siswa dalam pembelajaran. Kelebihan dari model Snowball

Throwing adalah (a) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa

seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain. (b) Siswa

mendapat kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain. (c)

Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal

yang dibuat temannya seperti apa. (d) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. (e)

Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam

praktik. (f) Pembelajaran menjadi lebih efektif. (g) Aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor dapat tercapai. (h) Menjadikan siswa untuk saling menghargai di

dalam perbedaan yang ada.

d. Kekurangan atau Kelemahan Model Snowball Throwing

Di samping terdapat kelebihan tentu saja model ini juga mempunyai

kelemahan. Kelemahan dari model ini adalah (a) Sangat bergantung pada

kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa

hanya sedikit. (b) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik

tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

22

diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.

(c) Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok. (d) Memerlukan

waktu yang panjang. (e) Murid nakal cenderung untuk berbuat gaduh. (f) Kelas

sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.

Namun, kelemah dalam menggunakan model ini dapat tertutupi dengan

melakukan, (a) Guru menerangkan terlebih dahulu materi yang akan

didemonstrasikan secara singkat dan jelas disertai dengan aplikasinya. (b)

Mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam pembuatan

kelompok dan pembuatan pertanyaan. (c) Guru ikut serta dalam pembuatan

kelompok sehingga kegaduhan bisa diatasi. (d) Memisahkan grup anak yang

dianggap sering membuat gaduh dalam kelompok yang berbeda. (e) Tidak

menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberian kuis dan

penghargaan kelompok agar siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran.27

e. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif Model Snowball Throwing

Ciri-ciri pembelajaran kooperatif model Snowball Throwing mempunyai

beberapa karakteristik yang membedakan dari model-model pembelajaran lain,

yaitu:

1) Siswa bekerja secara kooperatif dalam kelompok-kelompok (yang sering

disebut tim) untuk menguasai suatu materi yang diberikan.

2) Model ini menuntut seluruh siswa untuk aktif, bertatap muka dan

berkomunikasi secara langsung.

3) Anggota tim harus memiliki keberagaman kemampuan akademik yang tinggi,

sedang maupun rendah.

4) Bila memungkinkan, setiap anggotanya harus heterogen dan dapat ditinjau

dari segi ras (suku, budaya, jenis kelamin, dsb).

27 Ibid., hlm. 161.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

23

Seperti yang disebutkan oleh Anita Lie, bahwa model pembelajaran

kooperatif model Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang

memungkinkan guru untuk mendorong siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran, baik berupa tujuan akademik, penerimaan terhadap keberagaman

maupun sebagai suatu sarana untuk mengembangkan keterampilan sosial.

Sedangkan beberapa karakter yang dimiliki oleh kerja kelompok antara lain:

1) Telah banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model pembelajaran

kooperatif model ini sangat efektif untuk mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran akademik. Melalui pembelajaran koooperatif ini, siswa

difasilitasi untuk memahami konsep-konsep sulit dan berlatih kritis.

2) Model pembelajaran kooperatif model Snowball Throwing mengharuskan

siswa untuk selalu berada dalam kondisi bergantung satu sama lain antar sema

anggota kelompok yang terdiri dari berbagai karakter seperti tingkat

kecerdasan, jenis kelamin dan ras.

3) Ada banyak keterampilan sosial yang bisa untuk dikuasai siswa melalui model

pembelajaran kooperatif model Snowball Throwing. Model ini contohnya

mengharuskan untuk berbagi tugas dengan anggota kelompok, aktif bertanya,

aktif mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, memancing teman

untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, membantu teman, dsb.28

B. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini diambil dari:

3.8 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan dan budaya

pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukkan bukti-

bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Materi pokok dalam pembelajaran ini adalah “Islamisasi dan Silang

Budaya” di Nusantara. Dalam materi tersebut, akan membahas tentang “Proses

Islamisasi di Wilayah Nusantara (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa

28 Ibid., hlm. 163.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

24

Tenggara dan Papua). Selain itu, membahas juga tentang “Jaringan Keilmuan di

Nusantara, Akulturasi dan perkembangan Budaya Islam dan Proses Integrasi di

Nusantara).

C. Penelitian yang Relevan

Peneliti mengambil penelitian yang relevan guna mendukung penelitian

yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang relevan dapat dijadikan acuan

peneliti dalam menentukan bagaimana kedepannya penelitian ini akan

dilaksanakan. Dalam hal ini peneliti mengambil penelitian yang relevan oleh

Selpa Wiwit Kurniawati Mahasiswi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata

Dharma dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

Throwing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Bangun Ruang Sisi Datar Limas Kelas VII-B SMP Budi Mulia Minggir Sleman

Tahun Ajaran 2015/2016. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa prestasi

belajar siswa meningkat melalui model Snowball Throwing. Peningkatan terlihat

pada siklus pertama dengan rata-rata 39,4 atau 10%, kemudian pada siklus kedua

mengalami peningkatan menjadi 75,9 atau 75%.

Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti

karena memiliki variabel yang sama yaitu menggunakan model Snowball

Throwing di dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa penggunaan model Snowball Throwing diharapkan dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Kasihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

25

D. Kerangkan Berpikir

Keberhasilan dalam pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan

dalam pelaksanaan pendidikan. Agar pembelajaran menjadi berhasil, guru harus

membimbing siswa sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuannya

sesuai dengan struktur pengetahuan bidang studi yang dipelajarinya. Untuk

mencapai keberhasilan tersebut seorang guru harus dapat menggunakan model

pembelajaran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran. Salah

satunya dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.

Peranan guru dalam model pembelajaran ini hanyalah sebagai fasilitator

dan motivator. Snowball Throwing adalah model pembelajaran kooperatif yang

diawali dengan pembentukan kelompok, yang diwakili oleh ketua kelompok

untuk mendapatkan tugas dari guru yang kemudian masing-masing siswa

membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar

ke kelompok lain dan masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang

diperoleh. Melempar di sini maksudnya adalah menukar kertas berisi soal yang

telah dibuat siswa ke siswa lain untuk diselesaikan.

Pada dasarnya model pembelajaran Snowball Throwing ini dirancang

untuk melibatkan dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini

dikarenakan, jika siswa menjadi aktif maka siswa akan menajdi mudah untuk

memahami materi pelajaran sejarah yang diberikan. Adanya keterlibatan dan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat membangun potensi yang ada di

dalam diri siswa. Selanjutnya, hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

26

dan kemudian meningkatkan prestasi belajar sejarah pada siswa kelas X IPS 1

SMA Negeri 1 Kasihan.

Dari penjelasan di atas, kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan

pada bagan berikut ini:

Gambar I: Kerangka Berpikir

E. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas, maka peneliti mengemukakan hipotesis

sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X IPS 1 SMA

Negeri 1 Kasihan.

2. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X IPS 1 SMA

Negeri 1 Kasihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt

Lewin yang terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan (planning),

pelaksanaan rindakan (action), observasi/pengamatan (observing), dan refleksi

(reflecting)29. Penilitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang

bersifat relatif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki

atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas atau PTK30, yaitu (a) untuk

memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami

langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar serta

meningkatkan profesionalisme guru dan menumbuhkan budaya dikalangan guru,

(b) peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus

mengingat masyarakat berkembang secara cepat, (c) peningkatan relevansi

pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran, (d) sebagai

alat traning in-service, yang melengkapi guru dengan skill dan metode baru,

mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya, (e)

sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem

pemebelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan

29 Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, PT Gelora Aksara Pratama, 2014, hlm.

27. 30 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,

Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

28

perubahan, (f) meningkatkan sikap profesionalisme guru dan tenaga

kependidikan.

PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru dengan cara (1)

merencanakan, (2) melaksanakan tindakan, (3) mengobservasi, (4) merefleksi

tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.31 Berkaitan dengan ini, penelitian

tindakan kelas (PTK) yang dilakukan memiliki tujuan untuk meningkatkan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan

untuk motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1

Kasihan.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kasihan,

Kabupaten Bantul, DIY untuk mata pelajaran sejarah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/2017 di semester

genap, yaitu pada bulan Maret hingga Mei 2017. Waktu penelitian disesuaikan

dengan kalender akademik dari sekolah.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas X

IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan yang berjumlah 27 orang.

31 Wijaya Kusumah, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Indeks, 2010, hlm. 199.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

29

D. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah model pembelajaran Snowball Throwing

untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa.

E. Variabel-variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas dan

variabel terikat.

1. Variabel bebas (X) : model pembelajaran Snowball Throwing

2. Variabel Terikat (Y) : motivasi dan prestasi belajar sejarah

F. Definisi Oprasional Variabel

Berikut ini merupakan definisi operasional yang peneliti ambil, antara lain

sebagai berikut:

1. Motivasi adalah dorongan atau keseluruhan daya penggerak dari dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu

sendiri untuk mencapai suatu tujuan.

2. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang ditandai dengan kegiatan belajar

seperti mendengarkan, menonton, menulis, membaca, mengunjungi dan

mengihtisar atau merangkum.32

32 Wasty Soemanto, op. cit., hlm. 106.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

30

3. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Dalam hal ini, hasil yang dicapai

berupa nilai angka yang didapat dari proses pembelajan sesuai dengan KD

yang diajarkan.

4. Pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran dengan menggunakan

sistem pengelompokan yang terdiri antara 4-5 orang yang memilik latar

belakang kemampuan akademik maupun jenis kelamin yang berbeda.

5. Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif

yang dalam pelaksanaannya menggunakan media bola salju (kertas soal yang

dibuat seperti bola) dan banyak melibatkan siswa di dalam kelas.

G. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal keadaan kelas

sebelum penerapan model pembelajaran Snowball Throwing maupun setelah

penerapan model pembelajaran tersebut.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan mengambil foto, video

atau rekaman saat proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.

3. Tes

Tes yang digunakan guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas

(PTK) ini adalah tes tertulis yang dilakukan untuk mengetahui prestasi kognitif

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

31

4. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui informasi dari guru dan siswa

sendiri tanpa melalui perantara apapun, sehingga didapat data yang akurat.

5. Kuesioner

Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menyebarkan dan

mengumpulkan kuesioner yang telah dijawab oleh siswa. Kuesioner ini nantinya

akan digunakan pada pra siklus dan akhir siklus untuk mengetahui motivasi siswa

di dalam kelas.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan mudah memperoleh data tersebut.33

1. Alat pengumpulan data

Instrumen penelitian terdiri dari:

a) Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara

langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap suatu gejala di suatu

tempat. Teknik observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung. Adapun

alat yang digunakan, yaitu lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi

terikait pembelajaran kooperatif di dalam kelas.

33 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hlm. 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

32

b) Tes hasil belajar

Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa selama menempuh proses pembelajaran. Hasil tes belajar ini dijadikan tolak

ukur untuk mengetahui perbedaan antara kondisi awal sebelum penelitian dengan

sesudah penelitian yang tercermin dalam dua siklus dengan materi yang

digunakan.

c) Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan awal motivasi dan

prestasi siswa. Adapun alat dalam wawancara ini adalah lembar pertanyaan untuk

guru mata pelajaran dan peserta didik.

d) Kuesioner Motivasi

Menggunakan lembar kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar siswa

di mana dalam penelitian ini kuesioner disebarkan sebanyak dua kali, yakni pada

pra siklus dan akhir siklus. Pernyataan dalam kuesioner terdiri dari dua aspek,

yaitu aspek positif dan negatif.

Penentuan skor menggunakan skala likert yang terdiri dari lima kategori,

yaitu pertanyaan positif dengan pilihan jawaban “Sangat Setuju” (SS) diberi skor

5, “Setuju” (S) diberi skor 4, “Ragu-ragu” (R) diberi skor 3, “Tidak Setuju” (TS)

diberi skor 2 dan “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 1. Sebaliknya untuk

pertanyaan negatif dengan pilihan jawaban “Sangat Setuju” (STS) diberi skor 1,

“Setuju” (S) diberi skor 2, “Ragu-ragu” (R) diberi skor 3, “Tidak Setuju” (TS)

diberi skor 4 dan “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 5.34

34 Sugiyono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2012, hlm. 93.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

33

2. Validitas dan Reabilitas

a) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu

tes. Sebuah instrumen atau tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila

butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir

seperti ingatan (pengetahuan), pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan

evaluasi. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi

apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam

standar kompetensi, KD, maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum.35

Untuk mengetahui tingkat validitas uji coba instrumen, maka peneliti

menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang

dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

Rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

akan dikorelasikan

N = Jumlah Siswa

∑XY = Jumlah X dengan Y

X² = Kuadrat dari X

Y² = Kuadrat dari Y

Setelah dihitung dengan rumus tersebut, maka untuk mengetahui besar

taraf signifikan butir item dihitung dengan rumus:

Keterangan :

t = Taraf signifikan

r = Korelasi skor item dengan skor total

n = Jumlah butir item

35 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara, 1999, hlm.

58-59.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

34

b) Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan, keajegan atau konsistensi

suatu tes, yakni suatu tes yang dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang

ajeg, relatif tidak berubah walaupun diujikan pada situasi yang berbeda. Situasi tes

dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut

memberikan hasil yang tetap. Maka reliabilitas tes berhubungan dengan ketetapan

hasil tes.

Rumus Alpha atau Koofesien Alpha merupakan rumus dasar untuk

menerapkan koofesien reliabilitas dalam pendekatan konsistensi-internal, dan

rumus ini menghasilkan suatu estimasi reliabilitas yang tepat dalam semua

situasi.36 Selain itu, teknik Koofesien Alpha sangat cocok digunakan pada skor

berbentuk skala (misalnya 1-4 atau 1-5) dan skor (0-20 dan 0-50). Teknik

Koofesien Alpha dapat juga digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) seperti soal

tes pilihan ganda.37 Dalam mencari reliabilitas instrumen, rumus yang digunakan

adalah rumus Koofesien Alpha38, berikut ini:

1) Langkah 1. Mencari σ2 setiap item

2) Langkah 2. Mencari jumlah varian semua item (∑σ2)

Dalam mencari jumlah varian semua item adalah dengan menjumlahkan σ2

semua item.

Contoh σ2(1) + σ2 (2) + σ2(3) + ...

36 Samsi Haryanto, Pengantar Teori Pengukuran Kepribadian, Surakarta, Sebelas Maret

University Press, 1994, hlm. 35. 37 Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008, hlm. 77. 38 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009, hlm. 109-112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

35

3) Langkah 3. Mencari Varian Total

Keterangan simbol langkah 1 sampai langkah 3, sebagai berikut:

σ2 : Varian item

∑σ2 : Jumlah varian semua item

σt2 : Varian total

∑X2 : Jumlah kuadrat skor total

(∑X)2 : Kuadrat dari jumlah skor total

N : Jumlah Siswa

4) Langkah 4. Memasukan ke dalam rumus r11 (Alpha)

Keterangan:

r11 : Reliabilitas yang dicari

n : Jumlah butir soal

∑σ2 : Jumlah varian semua item

3. Hasil Uji Coba Instrumen

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian instrumen penelitian di

lapangan yang dilakukan oleh peneliti.

a) Validitas

Intrumen dinyatakan valid jika mencapai taraf signifikan 0,70 ke atas. Bila

taraf signifikan intrumen tersebut berada di bawah 0,70 maka instrumen

dinyatakan gugur. Berikut ini merupakan hasil pengujian validitas di lapangan.

1) Motivasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan pada pra siklus, dari 40

item kuesioner yang valid berjumlah 39 item dan instrumen yang gugur berjumlah

1 item, yaitu item nomor 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

36

2) Prestasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan pada siklus I, terdapat

30 item dan item yang valid berjumlah 23 item serta instrumen yang gugur

berjumlah 7 item, yaitu nomor 5, 7, 12, 13, 15, 21 dan 22. Kemudian pada siklus

II, terdapat 30 item dan item yang valid berjumlah 27 item serta instrumen yang

gugur berjumlah 3 item, yaitu nomor 6, 21 dan 22.

b) Reliabilitas

Instrumen dinyatakan reliabel jika taraf signifikannya mencapai 0,70 ke

atas. Bila taraf signifikan instrumen tersebut dibawah 0,70 maka instrumen

dinyatakan tidak reliabel. Berikut ini merupakan hasil pengujian reliabilitas di

lapangan.

1) Motivasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, tingkat reliabilitas

instrumen motivasi adalah r= 0,906 atau taraf signifikannya 0,993.

2) Prestasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, tingkat reliabilitas

instrumen Pilihan Ganda (PG) pada siklus I adalah r= 0,448 atau taraf

signifikannya 0,975 dari 25 item dan tingkat reliabilitas instrumen Essay pada

siklus I adalah 0,378 atau taraf signifikannya 0,90 dari 5 item. Selanjutnya, tingkat

reliabilitas instrumen Pilihan Ganda (PG) pada siklus II adalah r= 0,514 atau taraf

signifikannya 0,993 dari 25 item dan tingkat reliabilitas instrumen essay pada

siklus II adalah r= 0,573 atau taraf signifikannya 0,90 dari 5 item. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

37

hasil dari pengujian instrumen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen

penelitian ini layak digunkan untuk melakukan penelitian.

I. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah desain penelitian tindakan kelas (PTK).

Desain yang akan digunakan pada penelitian ini mengadaptasi dari Suharsimi

Arikunto, sebagai berikut:

Gambar II: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)39

J. Analisis Data

Pengambilan data di lapangan dilakukan melalui observasi terhadap proses

maupun kegiatan pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat langsung

menganalisis mengenai hal yang diamati seperti situasi dan kondisi kelas, cara

guru mengajar, interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi guru dengan siswa

39 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2015, hlm. 42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

38

dan lain sebagainya. Analisis data mempunyai peranan yang sangat penting dalam

melakukan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh karena itu, peneliti harus

memahami analisis data dengan baik dan tepat agar manfaat penelitian

mempunyai nilai ilmiah yang tinggi.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti dapat mengumpulkan data

berupa data kuantitatif dan kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dilakukan pada data observasi kegiatan belajar, motivasi,

dan prestasi belajar siswa. Data kuantitatif ini dinyatakan dalam bentuk angka dan

dianalisis dengan teknik statistik.40 Kemudian, data tersebut dianalisis

menggunakan PAP I (Penilaian Acuan Patokan I).41

Tabel 1: Keterangan Penilaian Acuan Patokan (PAP I)

Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria

90% - 100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

0% - 59% Sangat Kurang

a) Data observasi kegiatan siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan

Untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar siswa kelas X IPS 1 SMA

Negeri 1 Kasihan, maka data kegiatan belajar siswa dianalisis dengan

menggunakan persentase. Kegiatan belajar siswa merupakan salah satu bagian

dalam penelitian, karena melalaui kegiatan belajar siswa dapat menunjang

40 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2011, hlm. 199. 41 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 236.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

39

peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah. Hal yang diamati berupa on

task, off task dan aspek kooperatif dalam pembelajaran.

On task meliputi proses positif dalam pembelajaran, memperhatiakan

penjelasan guru, mengajukan pertanyaan, mencatat hal-hal penting, mengerjakan

tugas dengan baik, membawa buku paket, bekerja sama dalam kelompok,

mengambil giliran, mengemukakan pendapat di depan kelas dan menyelesaikan

tugas. Sementara off task meliputi mengobrol di dalam kelas, mengantuk di dalam

kelas, bermain handphone (HP), keluar masuk kelas dan kurang memperhatikan

proses pembelajaran.

Tabel 2: Penilaian Kegiatan Belajar Siswa

1. On Task

No Aspek yang Diamati Jumlah Persentase

1 Siswa mengikuti proses pembelajaran

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

3 Siswa mengajukan pertanyaan

4 Siswa mencatat hal-hal yang penting pada saat

pembelajaran berlangsung

5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik

6 Siswa membawa buku paket sejarah

7 Siswa bekerja sama dalam kelompok

8 Siswa mengambil giliran

9 Siswa mengemukakan pendapat di depan kelas

10 Siswa menyelesaikan tugas

2. Off Task

No Aspek yang Diamati Jumlah Persentase

1 Siswa mengobrol di dalam kelas

2 Siswa mengantuk di dalam kelas

3 Siswa bermain handphone (HP)

4 Siswa keluar masuk kelas

5 Siswa kurang memperhatikan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

40

N = Nilai hasil pengamatan

∑ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

∑ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

Selain itu, peneliti melakukan pengamatan atau observasi terhadap

kegiatan siswa dalam aspek kooperatif belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1

Kasihan. Berikut ini merupakan tabel aspek kooperatif belajar siswa:

Tabel 3: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa

No. Aspek Kooperaif yang Diamati Jumlah Persentase

1. Bekerja sama dengan anggota kelompok

2. Mendengarkan penjelasan teman saat diskusi

kelompok

3. Menghargai pendapat teman

4. Membantu anggota kelompok dalam

menyelesaikan masalah saat pembelajaran

5. Mengomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok

6. Mengambil giliran saat diskusi kelompok

7. Mempresentasikan hasil kerja kelompok

N = Nilai hasil pengamatan

∑ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

∑ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

b) Data motivasi belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan

Dalam penelitian ini, data motivasi belajar siswa baik keadaan awal

sebelum tindakan, maupun data siklus I dan siklus II dianalisis dengan

menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP I) sebagaimana yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

41

dalam pengukuran prestasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis

data motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

N = Nilai hasil pengamatan

∑ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

∑ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

1) Tabel motivasi belajar siswa

Untuk mengetahui motivasi belajar sejarah siswa, peneliti membuat skala

sikap dalam bentuk pernyataan berjumlah 40 butir. Contoh tabel skala sikap

sebagai berikut:

Tabel 4: Contoh Angket Motivasi Belajar Siswa

No Pernyataan Pilihan

STS TS R S SS

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

dst.

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

R : Ragu-ragu

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

2) Menghitung tingkat motivasi belajar siswa

Adapun cara untuk menentukan tingkat motivasi belajar siswa, yaitu

dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

42

a. Menentukan skala motivasi belajar siswa

Tabel 5: Keterangan Penilaian Acuan Patokan (PAP I)

Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria

90% - 100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

0% - 59% Sangat Kurang

b. Tabel tingkat motivasi belajar siswa

Tabel 6. Analisis Motivasi Belajar Sejarah Siswa

No Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%) Rata-Rata

1 Sangat Tinggi 90-100

2 Tinggi 80-89

3 Cukup 70-89

4 Rendah 60-69

5 Sangat Rendah 0-59

c) Data prestasi belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan

Pada data prestasi belajar siswa, baik kondisi awal sebelum tindakan

maupun siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan Penelitian Acuan

Patokan I (PAP I). Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data

prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

N = Nilai hasil pengamatan

∑ Skor Perolehan = Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

∑ Skor Maksimal = Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

1) Menghitung tingkat prestasi belajar siswa

Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa baik pada kondisi awal

maupun pada siklus I dan siklus II, peneliti menggunakan PAP I dengan KKM 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

43

yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Berikut cara untuk menentukan tingkat

prestasi belajar siswa:

a. Menentukan skala prestasi belajar siswa

Tabel 7: Keterangan Penilaian Acuan Patokan (PAP I)

Tingkat Kegiatan Belajar Kriteria

90% - 100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

0% - 59% Sangat Kurang

b. Tabel tingkat prestasi belajar siswa

Tabel 8. Analisis Prestasi Belajar Sejarah Siswa

No Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%) Rata-Rata

1 Sangat Tinggi 90-100

2 Tinggi 80-89

3 Cukup 70-89

4 Rendah 60-69

5 Sangat Rendah 0-59

2) Menghitung persentase

Untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa, dapat dilihat melalui

presentase siswa yang mencapai KKM berdasarkan ketentuan dan tidak mencapai

KKM. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

a. Menghitung persentase jumlah siswa mencapai KKM

b. Menghitung persentase jumlah siswa tidak mencapai KKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

44

2. Data Kualitatif

Data kualitatif dinyatakan secara deskriptif atau dalam bentuk verbal tanpa

menggunakan teknik statistik.42 Data kualitatif pada dasarnya digunakan untuk

menjelaskan atau memaparkan data tentang suatu gejala yang diamati ketika

penelitian dilakukan serta digunakan untuk memaknai tingkat kategori motivasi

serta prestasi belajar sejarah siswa.

a) Kegiatan pra penelitian yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa

selama pemebelajaran berlangsung.

b) Kegiatan siklus I dan siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi dari kegiatan pembelajaran serta tingkat keberhasilan

dari penerapan model pembelajaran Snowball Throwing.

3. Analisis Komparatif

Pada penelitian ini analisis komparatif, yaitu membandingkan hasil

pengamatan kegiatan belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa antara pra

tindakan dan saat tindakan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing. Analisis komparatif ini bertujuan untuk melihat peningkatan kegiatan

belajar, motivasi, dan prestasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model

Snowball Throwing dengan analisis persentase.

a. Tabel analisis komparatif aktivitas belajar siswa

Tabel 9: Analisis Komparatif Aktivitas Belajar Siswa

No. Aspek Kooperatif

yang Diamati

Pra Siklus Siklus I Siklus II Selisih

Ket.

Jmh % Jmh % Jmh % Naik Turun

1. Bekerja sama

dengan anggota

kelompok

42 Sugiyono, op.cit., hlm. 306.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

45

2.

Mendengarkan

penjelasan teman

saat diskusi

kelompok

3. Menghargai

pendapat teman

4.

Membantu anggota

kelompok dalam

menyelesaikan

masalah saat

pembelajaran

5. Mengomunikasikan

jawaban kepada

anggota kelompok

6. Mengambil giliran

saat diskusi

kelompok

7. Mempresentasikan

hasil kerja

kelompok

b. Tabel analisis komparatif motivasi belajar siswa

Tabel 10: Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa

No. Nama Motivasi

Selisih Ket Persentase Pra Siklus Siklus II

1.

2.

dst.

Jumlah

Rata-rata

Tertinggi

Terendah

c. Tabel analisis komparatif prestasi belajar siswa

Tabel 11: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa

No. Nama

Pra Siklus Siklus I Persentase

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Naik Turun

1.

2.

dst.

Jumlah

Persentase

Rata-rata

Tertinggi

Terendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

46

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Pra Siklus

a) Permintaan Izin

Permintaan izin kepada Ketua Jurusan PIPS Universitas Sanata Dharma,

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) DIY, Kepala Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DIKPORA) DIY dan Kepala SMA Negeri 1

Kasihan.

b) Observasi

Observasi dilakukan di kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan dengan

jumlah siswa yang digunakan untuk memperoleh hasil berlajar siswa sebelum

dilakukan penelitian dan mengetahui model pembelajaran serta media yang

digunakan oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas

sebelum peneliti menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing.

c) Menyusun Silabus

Peneliti menyusun silabus untuk kegiatan pembelajaran sejarah pada siswa

kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan.

d) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun sebanyak 3 pertemuan untuk dua siklus penelitian.

e) Mempersiapkan Media Pembelajaran

Media yang akan digunakan peneliti adalah power point, gambar, video,

dan papan tulis.

f) Menyiapkan Instrumen Penlitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa soal tes,

lembar pengamatan siswa dan lembar diskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

47

2. Rencana Tindakan

PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian dalam 4 tahap, yaitu

merencanakan, melakukan tindakan, mengamati (observasi) dan refleksi. Tahap-

tahap ini diterapkan di setiap siklus, dimana siklus yang dijalankan minimal dua

siklus, dan penelitian ini masih bisa dilanjutkan ke dalam siklus berikutnya jika

hasilnya belum menunjukan kemajuan yang signifikan.

a) Siklus 1

1) Perencanaan

Dalam tahap ini, peneliti menyusun semua instrumen yang dibutuhkan

untuk melakukan penelitian, seperti bahan ajar maupun alat peraga yang

dibutuhkan saat melakukan penelitian.

2) Tindakan

Setelah melakukan perencanaan, guru melaksanakan tindakan penelitian di

kelas. Dalam penalaksanaan tindakan, pertama guru memberikan apersepsi,

menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyampaikan materi pengatar.

Selanjutnya guru masuk ke dalam kegiatan inti pembelajaran dengan membagi

siswa ke dalam kelompok, memanggil ketua kelompok, setiap kelompok

membuat pertanyaan yang kemudian dibuat seperti bola, lalu melemparnya ke

kelompok lain, siswa dalam kelompok mengerjakan soal dari kelompok lain,

siswa mempresentasikan hasil diskusi, guru memberikan kesempatan kepada

kelompok lain untuk bertanya dan memberikan tanggapan ataupun kesimpulan

dan terakhir guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan

kesimpulan mengenai materi yang diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

48

3) Pengamatan

Peneliti dan guru melakukan pengamatan terhadap setiap kelompok

maupun siswa, serta mengamati kerja sama kelompok dalam mengutarakan

pendapat ataupun menjawab pertanyaan. Dalam pengamatan ini, peneliti dibantu

dengan menggunakan instrumen observasi.

4) Refleksi

Untuk mengetahui berhasilnya tindakan pembelajaran, maka peneliti dan

guru memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran. Hasil dari tes tersebut untuk menjadi ukuran awal siklus I. Selanjutnya

peneliti dan guru membuat rencana untuk perbaikan pada siklus II dan

menganalisis apa saja yang perlu ditingkatkan pada siklus II.

b) Siklus II

Tahap-tahap dalam siklus II ini pada dasarnya sama dengan tahap yang

dilakukan pada siklus I. Hanya saja tindakan pada siklus II ditentukan berdasarkan

hasil refleksi pada pelaksanaan siklus I.

1) Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada

siklus I dan merupakan rencana tindakan selanjutnya pada siklus II.

2) Tindakan

Guru mengimplementasikan model pembelajaran Snowball Throwing

berdasarkan rencana pembelajaran refleksi siklus I yang terdiri dari pendahuluan,

kegiatan inti dan penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

49

3) Pengamatan

Peneliti dan guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran

model Snowball Throwing di dalam kelas.

4) Refleksi

Peneliti dan guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II.

Selanjutnya, melihat adakah peningkatan dalam proses pembelajaran yang telah

dilakukan dari siklus pertama ke siklus kedua.

L. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat

tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas. Dalam aspek prestasi

dan motivasi target keberhasilan yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 12: Indikator Keberhasilan

Variabel Pra Siklus Siklus I Siklus II

Motivasi 29,63% - 75%

Prestasi (75) 74,07% 85% 95%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2017 di

SMA Negeri 1 Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY dan penelitian ini dilakukan

sebanyak dua siklus. Dalam setiap siklusnya terdapat tiga kali pertemuan.

Pertemuan pertama dan kedua digunakan untuk kegiatan pembelajaran di dalam

kelas dan pertemuan ketiga digunakan untuk uji kompetensi atau tes. Sebelum

kegiatan penelitian dilakukan, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu untuk

mengetahui kondisi awal aktivitas siswa di dalam kelas.

Dalam penelitan ini, pengambilan data dilakukan selama enam minggu,

tepatnya pada 4 April 2017 hingga 23 Mei 2017. Pelaksanaan penelitian ini

dilakukan pada siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan, Kabupaten Bantul,

DIY dengan jumlah 27 siswa.

1. Observasi Pra Siklus

Observasi dilakukan pada tanggal 4 April 2017 di kelas X IPS 1 SMA

Negeri 1 Kasihan pada mata pelajaran Sejarah Indonesia Wajib. Observasi pra

siklus ini dilakukan pada jam pelajaran ke 7 dan 8. Guru mata pelajaran sejarah di

kelas ini adalah Bapak Tavip Wahyudi Raharja, M.Pd.

Sebelum pelajaran dimulai, guru menyapa siswa dan mengecek presensi

kehadiran siswa. Selanjutnya, guru mulai menjelaskan materi yang akan dipelajari

pada hari tersebut. Setelah itu, guru memberi arahan kepada siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

51

membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Kemudian, guru memberikan

intruksi kepada siswa untuk berdisikusi kelompok dan membuat PPT tentang

materi yang sedang dipelajari. Setelah kurang lebih 20 menit, hasil diskusi dan

PPT kelompok dipresentasikan di depan kelas.

Ketika proses pembelajaran, terlihat beberapa siswa yang tidak mau

terlibat (sibuk mengobrol dengan teman) dalam diskusi kelompok dan ketika

waktu presentasi dimulai, peserta didik cenderung saling tunjuk menunjuk teman

kelompoknya untuk maju ke depan. Setelah dilakukan presentasi kelompok,

hanya sedikit siswa yang memiliki inisiatif untuk bertanya kepada kelompok yang

sedang mempresentasikan hasil diskusinya. Berikut ini adalah tabel hasil

observasi kegiatan pembelajaran siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan:

Tabel 13: On Task

No Aspek yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Siswa mengikuti proses pembelajaran 10 37,04%

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 13 48,15%

3. Siswa mengajukan pertanyaan 3 11,11%

4. Siswa mencatat hal-hal yang penting pada saat

pembelajaran berlangsung 11 40,74%

5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 11 40,74%

6. Siswa membawa buku paket sejarah 20 74,07%

7. Siswa bekerja sama dalam kelompok 13 48,15%

8. Siswa memperhatikan penjelasan teman 6 22,22%

9. Siswa mengemukakan pendapat di depan kelas 5 18,52%

10. Siswa menyelesaikan tugas 10 37,04%

Tabel 14: Off Task

No Aspek yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Siswa mengobrol di dalam kelas 9 33,33%

2. Siswa mengantuk/tidur di dalam kelas 6 22,22%

3. Siswa bermain Handphone (HP) 6 22,22%

4. Siswa keluar masuk kelas 4 14,82%

5. Siswa kurang memperhatikan pembelajaran 17 62,96%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

52

Berdasarkan hasil observasi pra siklus di atas, menunjukkan bahwa 10

siswa atau 37,04% mengikuti proses pembelajaran, 13 siswa atau 48,15%

memperhatikan penjelasan guru, 3 siswa atau 11,11% mengajukan pertanyaan, 11

atau 40,74% mencatat hal-hal penting pada saat pembelajaran berlangsung, 11

atau 40,74% siswa mengerjakan tugas dengan baik, 20 siswa atau 74,07%

membawa buku paket sejarah, 13 siswa atau 48,15% bekerja sama dengan

kelompok, 6 siswa atau 22,22% memperhatikan penjelasan teman, 5 siswa atau

18,52% mengemukakan pendapat di depan kelas, dan 10 siswa atau 37,04%

mengumpulkan tugas. Dari hasil observasi tersebut, kegiatan belajar siswa yang

menonjol adalah siswa membawa buku paket sejarah, memperhatikan penjelasan

guru dan bekerja sama dengan kelompok.

Di sisi lain, terdapat 9 siswa atau 33,33% mengobrol di dalam kelas, 6

siswa atau 22,22% mengantuk atau tidur di dalam kelas, 6 siswa atau 22,22%

bermain HP, 4 siswa atau 14,82% keluar masuk kelas, 17 siswa atau 62,96%

siswa kurang memperhatikan pembelajaran. Kondisi tersebut dimungkinkan

karena jam pelajaran sejarah yang dijadwalkan pada jam ke 7 dan 8. Dari hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat kegiatan belajar siswa kelas X IPS 1

sebelum penerapan model pembelajaran Snowball Throwing masih perlu

ditingkatkan.

Adapun dalam observasi pada pra siklus, peneliti melakukan pengamatan

terhadap kegiatan siswa dalam aspek kooperatif belajar siswa kelas X IPS 1 SMA

Negeri 1 Kasihan. Indikator yang digunakan untuk menilai aspek pembelajaran

kooperatif diantaranya, yaitu bekerja sama, mendengarkan penjelasan teman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

53

menghargai pendapat teman, membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan

masalah, mengomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok, mengambil

giliran, dan mempresentasikan hasil kerja kelompok. Berikut ini adalah tabel

aspek kooperatif belajar siswa di kelas X IPS 1 pada pra siklus:

Tabel 15: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pra Siklus

No. Aspek Kooperaif yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Bekerja sama dengan anggota kelompok 13 48,14

2. Mendengarkan penjelasan teman saat diskusi

kelompok 10 37,03

3. Menghargai pendapat teman 15 55,56

4. Membantu anggota kelompok dalam

menyelesaikan masalah saat pembelajaran 9 33,33

5. Mengomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok 10 37,03

6. Mengambil giliran saat diskusi kelompok 5 18,51

7. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 5 18,51

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa 13 siswa atau 48,14%

bekerja sama dengan anggota kelompok, 10 siswa atau 37,03% mendengarkan

penjelasan teman saat diskusi kelompok, 15 siswa atau 55,56% menghargai

pendapat teman, 9 siswa atau 33,33% membantu anggota kelompok dalam

menyelesaikan masalah saat pembelajaran, 10 siswa atau 37,03%

mengomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok, 5 siswa atau 18,51%

mengambil giliran saat diskusi kelompok, dan 5 siswa atau 18,51%

mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Selain itu, dalam observasi pra siklus ini, peneliti juga melakukan

pengamatan terhadap motivasi siswa dengan memberikan angket atau kuesioner

pada siswa yang bertujuan untuk mengetahui keadaan awal motivasi belajar

sejarah siswa kelas X IPS 1. Berikut ini tabel kondisi awal motivasi belajar siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

54

Tabel 16: Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa

No. Nama Skor

1. AK 66,50

2. AM 72,50

3. AS 63,00

4. AFM 78,50

5. ARO 76,00

6. ANQ 66,50

7. ER 62,00

8. EAI 68,50

9. FAA 77,50

10. FRM 65,50

11. FNA 56,00

12. HNA 67,50

13. LS 61,50

14. LFM 81,50

15. MNS 68,50

16. MDR 60,00

17. NAD 79,00

18. NMW 75,00

19. NL 71,50

20. PWA 63,00

21. RSA 62,00

22. REA 77,00

23. SA 78,00

24. SHA 69,50

25. SAL 57,00

26. YZW 64,00

27. ZAA 64,00

Rata-rata 68,57

Skor Tertinggi 81,50

Skor Terendah 56,00

Untuk melihat tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa dapat

meggunakan skala kriteria penelitian sebagai berikut:

Tabel 17: Data Kriteria Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

68,57

2. Tinggi 80-89 1 3,70

3. Cukup 70-79 9 33,30

4. Rendah 60-69 15 55,60

5. Sangat Rendah 0-59 2 7,40

Jumlah 27 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

55

Berdasarkan data tersebut, motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1

masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya data yang

menunjukkan bahwa 15 siswa atau 55,60% motivasi belajar sejarah siswa yang

rendah dan 2 siswa atau 7,40% motivasi belajar sejarah siswa yang sangat rendah.

Setengah dari jumlah siswa yang memiliki motivasi rendah sisanya adalah 1 siswa

atau 3,70% motivasi belajar sejarah tinggi dan 9 siswa atau 33,30% motivasi

belajar sejarah cukup.

Berikut ini merupakan diagram persentase keadaan awal motivasi belajar siswa:

Gambar III: Diagram Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa

Selain melakukan observasi terhadap motivasi belajar siswa, peneliti juga

melihat keadaan awal prestasi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan. Hal

ini dilakukan karena salah satu tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil data prestasi belajar

siswa diambil dari nilai Ujian Tengah Semester yang dilakukan oleh guru mata

pelajaran sejarah pada semester genap. Berikut ini merupakan tabel keadaan awal

prestasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

56

Tabel 18: Data Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa

No. Nama Nilai KKM Keterangan

Lulus Tidak Lulus

1. AK 77

75

2. AM 80 √

3. AS 74 √

4. AFM 81 √

5. ARO 78 √

6 ANQ 80 √

7. ER 74 √

8. EAI 78 √

9. FAA 88 √

10. FRM 80 √

11. FNA 76 √

12. HNA 85 √

13. LS 84 √

14. LFM 79 √

15. MNS 78 √

16. MDR 72 √

17. NAD 77 √

18. NMW 79 √

19. NL 78 √

20. PWA 74 √

21. RSA 78 √

22. REA 78 √

23. SA 78 √

24. SHA 78 √

25. SAL 74 √

26. YZW 70 √

27. ZAA 72 √

Jumlah 2100 20 7

Nilai Tertinggi 88 Persentase

Nilai Terendah 70 74,07% 25,93%

Rata-rata 77,78

Berdasarkan tabel di atas, keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa kelas

X IPS 1 sebelum diterapkan model pembelajaran Snowball Throwing

menunjukkan siswa yang mencapai KKM yang sudah ditentukan dari sekolah

adalah 20 siswa atau 74,07%. Sedangkan siswa yang berada di bawah KKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

57

berjumlah 7 siswa atau 25,93%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa prestasi

belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan masih perlu

ditingkatkan untuk menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan masih terdapat

beberapa siswa yang belum mencapai KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah.

Untuk mengetahui kriteria keadaan awal prestasi belajar siswa ditunjukkan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 19: Data Kriteria Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

77,78

2. Tinggi 80-89 7 25,93

3. Cukup 70-79 20 74,07

4. Rendah 60-69 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 27 100

Berdasarkan data di atas, siswa dengan kriteria prestasi tinggi hanya

berjumlah 7 siswa atau 25,93%. Selain itu, siswa dengan kriteria prestasi cukup

berjumlah 20 siswa atau 74,07%. Sedangkan untuk kriteria sangat tinggi, rendah

dan sangat rendah tidak ada. Untuk mengetahui jumlah persentase keadaaan awal

tingkat prestasi belajar sejarah siswa dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar IV: Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

58

2. Siklus I

Siklus I dilaksanakan sebanyak tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan

kedua digunakan untuk mengajar yang dimulai pada tanggal 18 dan 25 April

2017, sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk ujian atau tes yang

dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2017. Pada pertemuan pertama dan kedua materi

pelajaran yang diajarkan mengenai “Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia”. Pada

siklus I ini, guru mulai menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing yang

akan dijelaskan sebagai berikut ini:

a. Perencanaan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I, yaitu:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan

rancangan kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang berisikan langkah-

langkah dalam melakukan proses pembelajaran. RPP dibuat dengan

menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing dan disusun

sebanyak dua RPP untuk pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dalam

penyusunan RPP ini peneliti melakukan konsultasi dengan dosen

pembimbing dan guru pelajaran sejarah yang bersangkutan.

2) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang digunakan pada siklus I ini adalah

tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, khususnya mengenai proses

Islamisasi di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

59

3) Membuat Lembar Kerja Siswa

Dalam penelitian ini, lembar kerja siswa dibuat dan digunakan

untuk menuliskan hasil atau laporan diskusi kelompok yang nantinya

dipresentasikan di depan kelas.

4) Membuat Media Pembelajaran

Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan dalam

proses pembelajaran adalah model pembelajaran Snowball Throwing atau

bola salju yang di dalamnya terdapat soal atau pertanyaan yang nantinya

dijawab oleh kelompok-kelompok. Selain itu, peneliti juga menggunakan

media pembelajaran berupa Power Point (PPT) untuk mempermudah

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

b. Tindakan Siklus I

Pada tahap ini, pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP yang telah dibuat

guru dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing. Pada siklus I

tindakan dilakukan sebanyak dua kali.

Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I:

1) Tindakan Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model

pembelajaran Snowball Throwing. Pada tindakan pertama ini dilakukan pada hari

Selasa, 18 April 2017 pukul 12.30-14.00 WIB. Materi yang diajarkan adalah

proses Islamisasi di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.

Pada pertemuan pertama ini dibuka dengan mengucapkan salam dan

menanyakan kehadiran siswa serta menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

60

proses pembelajaran. Pada kegiatan awal, guru terlebih dahulu melakukan

apresepsi dengan memberikan tayangan video yang berkaitan dengan materi.

Dalam kegiatan apersepsi, terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan

terkesan belum termotivasi. Pada pertemuan ini, hanya beberapa siswa saja yang

memiliki atusias untuk menanggapi dan memperhatikan tayangan video yang

ditayangkan. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih

dahulu agar siswa mengerti tujuan dari pembelejaran yang akan disampaikan.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan secara singkat tentang materi proses

Islamisasi di Indonesia. Selanjutnya, siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setelah semua siswa bergabung dengan

kelompoknya masing-masing, kemudian guru memanggil setiap ketua kelompok

untuk mendapatkan penjelasan tentang pembagian materi, penjelasan model

pembelajaran Snowball Throwing dan penjelasan membuat soal yang nantinya

akan dijadikan bola salju.

Pada kegiatan diskusi kelompok, beberapa siswa masih banyak yang

kurang berpartisipasi dalam kelompok, hanya sebagian siswa yang memiliki

antusias dalam proses pembelajaran. Setelah diskusi dan membuat soal, guru

memberi arahan untuk melemparkan bola salju (soal pertanyaan) agar siswa

menjadi teratur dalam menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing.

Setelah mendapatkan soal-soal dari kelompok lain, seluruh siswa langsung

mengerjakan soal-soal yang sudah dibuat oleh kelompok lain.

Setelah seluruh kelompok selesai mengerjakan semua soal dalam bola

salju tersebut, guru memanggil beberapa kelompok untuk maju ke depan kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

61

menjelaskan hasil dari tugas kelompok tersebut. Pada sesi ini, masih banyak siswa

yang malu-malu bahkan tidak mau untuk maju ke depan kelas.

Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa menarik kesimpulan terkait

materi yang sudah dipelajari. Selain itu, guru dan siswa bersama menemukan

nilai-nilai kehidupan yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung.

2) Tindakan Pertemuan Kedua

Tindakan kedua pada siklus I dilaksanakan pada 25 April 2017. Materi

yang diajarakan pada pertemuan kedua ini merupakan kelanjutan dari materi

minggu lalu, yakni proses Islamisasi di Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa

Tenggara.

Pada awal pembelajaran akan dimulai, guru memberi salam dan

menanyakan kesiapan dan presensi kehadiran siswa. Kemudian, guru memberikan

apersepsi berupa gambar-gambar yang berkaitan dengan proses Islamisasi dan

menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu. Pada pertemeuan kedua ini mulai ada

sedikit perubahan dalam perilaku atau sikap siswa. Siswa yang ketika pertemuan

pertama tidak memperhatikan, pada pertemuan kedua ini banyak siswa yang

mulai memperhatikan dan mulai aktif menanggapi seperti halnya bertanya tentang

gambar-gambar yang ditayangkan oleh guru.

Kemudian, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang

beranggotakan 5-6 siswa. Setelah semua siswa masuk ke dalam kelompoknya

masing-masing, guru memanggil setiap ketua kelompok untuk mendapatkan

penjelasan tentang pembagian materi, penjelasan model pembelajaran Snowball

Throwing dan penjelasan membuat soal yang nantinya akan dijadikan bola salju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

62

Selanjutnya, ketika melakukan diskusi kelompok, mulai terlihat sedikit

perubahan, yakni berapa siswa mulai terlihat aktif dalam kelompok, meskipun

masih ada yang pasif atau diam saja. Setelah setiap kelompok selesai melakukan

diskusi kelompok dan membuat soal, guru memberi arahan untuk melemparkan

bola salju (soal pertanyaan) agar siswa menjadi teratur dalam menerapkan model

pembelajaran Snowball Throwing. Setelah mendapatkan soal-soal dari kelompok

lain, semua kelompok langsung mengerjakan soal-soal yang sudah dibuat oleh

kelompok lain.

Pada saat seluruh kelompok sudah mengerjakan semua soal dalam bola

salju tersebut, guru memanggil beberapa kelompok untuk maju ke depan kelas

menjelaskan hasil dari tugas kelompok tersebut. Pada pertemuan ini, terjadi

sedikit perubahan, yakni siswa mulai berani untuk menjelaskan hasil diskusi

kelompok yang diperoleh di depan kelas.

Saat kegiatan penutup, guru bersama siswa menarik kesimpulan terkait

materi yang sudah dipelajari. Selain itu, peneliti juga memberi tugas kepada siswa

untuk belajar di rumah, karena minggu depan akan dilaksanakan ujian atau tes

tentang materi-materi yang sudah diajarkan.

c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kegiatan atau aktivitias siswa di

dalam kelas. Selain itu, pengamatan dilakukan juga terhadap prestasi belajar

siswa. Berikut ini merupakan uraian dari hasil pengamatan atau observasi yang

telah peneliti lakukan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

63

1) Aktivitas Siswa Kelas X IPS 1 Siklus I

Aktivitas siswa di kelas diukur dengan menggunakan indikator yang sudah

dirancang. Indikator yang digunakan untuk menilai aspek pembelajaran kooperatif

diantaranya bekerja sama, mendengarkan penjelasan teman, menghargai pendapat

individu atau teman, membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah,

mengomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok, mengambil giliran, dan

mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Tabel 20: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus I

No. Aspek Kooperaif yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Bekerja sama dengan anggota kelompok 14 51,85

2. Mendengarkan penjelasan teman saat diskusi

kelompok 11 40,74

3. Menghargai pendapat teman 16 59,26

4. Membantu anggota kelompok dalam

menyelesaikan masalah saat pembelajaran 11 40,74

5. Mengomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok 12 44,44

6. Mengambil giliran saat diskusi kelompok 6 22,22

7. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 5 18,52

Pada pertemuan pertama di siklus I, secara keseluruhan aspek yang

diamati mengalami peningkatan dari pra siklus hingga pertemuan pertama siklus I

ini. Aspek siswa bekerja sama dengan anggota kelompok sebanyak 14 siswa atau

51,85%, aspek mendengarkan penjelasan teman saat diskusi kelompok sebanyak

11 siswa atau 40,74%, menghargai pendapat teman sebanyak 16 siswa atau

59,26%, membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah saat

pembelajaran sebanyak 11 siswa atau 40,74%, mengomunikasikan jawaban

kepada anggota kelompok sebanyak 12 siswa atau 44,44%, mengambil giliran

saat diskusi kelompok sebanyak 6 siswa atau 22,22% dan mempersentasikan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

64

kerja kelompok sebanyak 5 siswa atau 18,52%. Namun, aspek yang paling

dominan adalah aspek menghargai pendapat teman dengan jumlah 16 siswa atau

59,26%.

Tabel 21: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I

No. Aspek Kooperatif yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Bekerja sama dengan anggota kelompok 16 59,26

2. Mendengarkan penjelasan teman saat diskusi

kelompok 13 48,15

3. Menghargai pendapat teman 18 66,67

4. Membantu anggota kelompok dalam

menyelesaikan masalah saat pembelajaran 13 48,15

5. Mengomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok 14 51,85

6. Mengambil giliran saat diskusi kelompok 8 29,63

7. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 7 25,93

Pada pertemuan kedua di siklus I, terlihat sedikit peningkatan dalam setiap

aspeknya. Aspek bekerja sama dengan anggota kelompok sebanyak 16 siswa atau

59,26%, aspek mendengarkan penjelasan teman saat diskusi kelompok sebanyak

13 siswa atau 48.15%, menghargai pendapat teman sebanyak 18 siswa atau

66,67%, membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah saat

pembelajaran sebanyak 13 siswa atau 48,15%, mengomunikasikan jawaban

kepada anggota kelompok sebanyak 14 siswa atau 51,85%, mengambil giliran

saat diskusi kelompok sebanyak 8 siswa atau 29,63% dan mempresentasikan hasil

kerja kelompok sebanyak 7 siswa atau 25.93%. Namun, aspek yang paling

dominan adalah aspek bekerja sama dengan anggota kelompok. Hal ini

dikarenakan, siswa mulai aktif dan mengerti terhadap model pembelajaran yang

diterapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

65

2) Prestasi Belajar Siswa Siklus I

Prestasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan diukur

berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal essay yang

dilakukan setelah penerapan model pembelajaran Snowball Throwing. Prestasi

belajar sejarah siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 22: Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No. Nama Nilai KKM Keterangan

Lulus Tidak Lulus

1. AK 77

75

2. AM 81 √

3. AS 79 √

4. AFM 72 √

5. ARO 72 √

6 ANQ 88 √

7. ER 70 √

8. EAI 79 √

9. FAA 77 √

10. FRM 84 √

11. FNA 77 √

12. HNA 81 √

13. LS 84 √

14. LFM 91 √

15. MNS 81 √

16. MDR 70 √

17. NAD 81 √

18. NMW 81 √

19. NL 79 √

20. PWA 77 √

21. RSA 77 √

22. REA 79 √

23. SA 77 √

24. SHA 77 √

25. SAL 72 √

26. YZW 86 √

27. ZAA 84 √

Jumlah 2133 22 5

Nilai Tertinggi 91 Persentase

Nilai Terendah 70 81,48% 18,52%

Rata-rata 78,98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

66

Berdasarkan tabel di atas, siswa yang mencapai KKM berjumlah 22 siswa

atau 81,48%. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM berjumlah 5 siswa

atau 18,52%. Adapun rata-rata yang dicapai pada siklus I ini adalah 78,98. Maka

dapat disimpulkan bahwa pada siklus I terdapat peningkatan terhadap prestasi

belajar siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan. Untuk mengetahui kriteria

keadaan awal prestasi belajar siswa ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 23: Data Kriteria Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 1 3,70

78,98

2. Tinggi 80-89 10 37,04

3. Cukup 70-79 16 59,26

4. Rendah 60-69 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 27 100

Pada siklus I ini peningkatan mulai terlihat setelah diterapkan model

pembelajaran Snowball Throwing. Siswa yang masuk dalam kriteria prestasi

belajar cukup mengalami penurunan dan sebaliknya siswa yang berada di kriteria

tinggi dan sangat tinggi mengalami peningkatan. Untuk melihat prestasi belajar

siswa dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

Gambar V: Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

67

d. Refleksi Siklus I

Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses kegiatan pembelajaran, hasil

observasi, dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Snowball Throwing yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

pada siklus I.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada siklus I ini

berjalan dengan baik dan lancar. Keadaan ini dibuktikan dengan adanya

perubahan, yaitu peningkatan pada proses pembelajaran maupun prestasi belajar

sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan. Dalam aspek kooperatif,

siswa bekerja sama dengan anggota kelompok pada pra siklus berjumlah 13 siswa

atau 48,14%, lalu meningkat menjadi 14 siswa atau 51,85% pada pertemuan

pertama siklus I dan meningkat kembali menjadi 16 siswa atau 59,26% pada

pertemuan kedua siklus I. Selain aspek bekerja sama dengan anggota kelompok,

terdapat aspek yang mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu membantu

anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah saat pembelajaran. Pada pra

siklus aspek tersebut berjumlah 9 siswa atau 33,33%, lalu pada pertemuan

pertama siklus I meningkat menjadi 11 siswa atau 40,74% dan kembali meningkat

menjadi 13 siswa atau 48,15% pada pertemuan kedua siklus I. Adapun

peningkatan prestasi belajar sejarah siswa ditunjukkan dari nilai rata-rata yang

diperoleh siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan. Pada keadaan awal atau

pra siklus rata-rata prestasi belajar siswa adalah 77,78 dan meningkat menjadi

78,98 atau 1,2% pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

68

Penggunaan atau penerapan model pembelajaran Snowball Throwing ini

pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah

siswa. Dari hasil refleksi, peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I, penerapan

model pembelajaran ini mampu menunjukkan peningkatan prestasi belajar sejarah

siswa, namun hasil yang diperoleh dapat dikatakan belum maksimal. Hemat

peneliti, keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal yang diantaranya:

1) Siswa masih ketergantungan terhadap teman di dalam kelompok ketika

mengerjakan tugas kelompoknya.

2) Siswa masih menganggap sepele terhadap tugas kelompok yang diberikan.

3) Siswa berbuat gaduh ketika penerapan model pembelajaran Snowball

Throwing.

4) Siswa masih terlihat pasif ketika berdinamika dalam kelompok.

Dari hasil relfeksi tersebut, peneliti berinisiatif untuk melakukan perbaikan

terhadap proses pembelajaran di siklus I ini guna mendapatkan hasil yang baik

sesuai dengan indikator keberhasilan yang sudah ditargetkan yakni motivasi 75%

dan prestasi 95%, serta mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

sejarah dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. Jadi,

untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan maksimal, penelitian tindakan kelas

ini dilanjutkan pada siklus II.

3. Siklus II

Penelitian siklus II didasarkan oleh hasil refleksi siklus I. Siklus II

dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama digunakan untuk

mengajar yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2017, sedangkan pertemuan kedua

digunakan untuk ujian atau tes yang dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017.

Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

69

yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berikut ini merupakan

tahapan penerapan model pembelajaran Snowball Throwing pada siklus II:

a. Perencanaan Siklus II

Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, maka diadakan

tindakan selanjutnya, yaitu siklus II. Perencanaan pada siklus II hampir sama

dengan siklus I, yakni menyusun perangkat pemebelajaran berupa RPP, materi

pembelajaran, media pembelajaran dan kuesioner motivasi.

b. Tindakan Siklus II

Tindakan yang dilakukan pada siklus II pada dasarnya sama dengan yang

dilakukan pada siklus I. Namun, pelaksanaan tindakan siklus II ini hanya

dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dikarenakan pada bulan Mei ini

bertepatan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) pada tanggal 30 Mei 2017,

sehingga tindakan siklus II ini sebanyak dua kali pertemuan.

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Mei

2017 pukul 12.30-14.00 WIB. Materi pembelajaran pada siklus II adalah

Akulturasi Kebudayaan Budaya Islam dan Proses Integrasi di Nusantara. Pada

tindakan siklus II, guru menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.

Proses pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam, mengecek

kebersihan kelas, kehadiran dan kesiapan siswa. Selanjutnya, guru melakukan

apersepsi dengan menayangkan video dan gambar tentang akulturasi kebudayaan,

serta menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat dan jelas.

Selanjutnya, guru menjelaskan secara singkat tentang materi proses

Islamisasi di Indonesia. Selanjutnya, siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

70

kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setelah semua siswa bergabung dengan

kelompoknya masing-masing, kemudian guru memanggil setiap ketua kelompok

untuk mendapatkan penjelasan tentang pembagian materi, penjelasan model

pembelajaran Snowball Throwing dan penjelasan membuat soal yang nantinya

akan dijadikan bola salju.

Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat aktif dalam diskusi

kelompok. Setelah diskusi dan membuat soal, guru memberi arahan untuk

melemparkan bola salju (soal pertanyaan) agar siswa menjadi teratur dalam

menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing. Setelah mendapatkan soal-

soal dari kelompok lain, seluruh siswa langsung mengerjakan soal-soal yang

sudah dibuat oleh kelompok lain. Ketika menjawab pertanyaan dari kelompok

lain, siswa terlihat berpartisipasi dalam membantu dan bekerja sama dengan

anggota kelompok.

Ketika seluruh kelompok sudah mengerjakan semua soal dalam bola salju

tersebut, guru memanggil beberapa kelompok untuk maju ke depan kelas

menjelaskan hasil dari tugas kelompok tersebut. Pada sesi ini, banyak siswa yang

antusias maju ke depan kelas untuk mengutarakan hasil diskusi yang sudah

dikerjakan dalam kelompok.

Pada akhir pembelajaran, guru memberi kesempatan pada siswa untuk

menarik kesimpulan dan menemukan nilai-nilai kehidupan yang diperoleh selama

pembelajaran berlangsung. Setelah menyimpulkan dan menemukan nilai-nilai,

guru memberikan penguatan atas kesimpulan dan nilai-nilai yang telah siswa

sampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

71

c. Observasi Kegiatan Belajar Siswa

Observasi yang dilakukan pada siklus II hampir sama dengan yang

dilakukan pada siklus I, yaitu melihat aktivitas siswa di kelas, melihat tingkat

motivasi belajar sejarah dan melihat hasil prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

Berikut ini merupakan deskripsi hasil observasi terhadap siklus II:

1) Aktivitas Siswa Kelas X IPS 1 Siklus II

Aktivitas siswa di dalam kelas diukur dengan menggunakan indikator

yang sudah dirancang. Indikator yang digunakan untuk menilai aspek

pembelajaran kooperatif diantaranya bekerja sama, mendengarkan penjelasan

teman, menghargai pendapat teman, membantu anggota kelompok dalam

menyelesaikan masalah, mengomunikasikan jawaban kepada anggota kelompok,

mengambil giliran, dan mempresentasikan hasil kerja kelompok. Berikut ini

merupakan tabel aktivitas siswa di kelas pada siklus II:

Tabel 24: Data Kegiatan Kooperatif Belajar Siswa Siklus II

No. Aspek Kooperaif yang Diamati Jumlah Persentase

%

1. Bekerja sama dengan anggota kelompok 24 88,89

2. Mendengarkan penjelasan teman saat diskusi

kelompok 20 74,07

3. Menghargai pendapat teman 22 81,48

4. Membantu anggota kelompok dalam

menyelesaikan masalah saat pembelajaran 26 96,30

5. Mengomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok 25 92,59

6. Mengambil giliran saat diskusi kelompok 20 74,07

7. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 15 55,56

Pada siklus II ini, semua aspek mengalami peningkatan dari siklus

sebelumnya. Hal ini terlihat dalam setiap aspeknya, seperti bekerja sama dengan

anggota kelompok sebanyak 24 atau 88,89%, mendengarkan penjelasan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

72

saat diskusi kelompok sebanyak 20 atau 74,07%, menghargai pendapat teman

sebanyak 22 atau 81,48%, membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan

masalah saat pembelajaran sebanyak 26 atau 96,30%, mengomunikasikan

jawaban kepada anggota kelompok sebanyak 25 atau 92,59%, mengambil giliran

saat diskusi kelompok sebanyak 20 atau 74,07% dan mempresentasikan hasil

kerja kelompok sebanyak 15 atau 55,56%. Namun, aktivitas belajar siswa yang

paling dominan pada siklus II adalah aspek mengomunikasikan jawaban kepada

anggota kelompok sebanyak 26 siswa atau 96,30%.

2) Keadaan Akhir Motivasi Belajar Siswa

Penilaian motivasi belajar siswa pada siklus akhir ini cara melihatnya

sama dengan keadaan awal atau pra siklus. Hasil motivasi belajar diperoleh dari

penilaian terhadap angket atau kuesioner yang diberikan saat siklus II. Berikut ini

merupakan tabel motivasi belajar siswa:

Tabel 25: Data Keadaan Akhir Motivasi Belajar Siswa

No. Nama Skor

1. AK 86,00

2. AM 80,00

3. AS 73,00

4. AFM 78,00

5. ARO 78,50

6. ANQ 77,00

7. ER 76,50

8. EAI 76,00

9. FAA 76,00

10. FRM 75,50

11. FNA 71,50

12. HNA 77,00

13. LS 71,50

14. LFM 78,00

15. MNS 71,00

16. MDR 71,50

17. NAD 82,50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

73

18. NMW 80,50

19. NL 75,00

20. PWA 75,50

21. RSA 76,00

22. REA 77,00

23. SA 80,50

24. SHA 77,00

25. SAL 73,50

26. YZW 72,50

27. ZAA 79,50

Rata-rata 76,54

Skor Tertinggi 86,00

Skor Terendah 71,00

Untuk mengetahui tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa dapat

menggunakan skala kriteria penelitan sebagai berikut:

Tabel 26: Data Kriteria Keadaan Akhir Motivasi Belajar Siswa

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

76,54

2. Tinggi 80-89 5 18,52

3. Cukup 70-79 22 81,48

4. Rendah 60-69 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 27 100

Berdasarkan tabel di atas, motivasi belajar sejarah siswa mengalami

peningkatan. Jumlah siswa pada kriteria rendah dan sangat rendah tidak ada atau

0%. Selain itu, jumlah siswa pada kriteria cukup berjumlah 81,48%, siswa dengan

motivasi belajar dengan kriteria tinggi berjumlah 18,52% dan siswa dengan

motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi tidak ada atau 0%. Berikut ini

diagram persentase motivasi belajar pada siklus II atau keadaan akhir:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

74

Gambar VI: Diagram Keadaan Akhir Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan diagram di atas, peningkatan paling dominan terjadi pada

motivasi kriteria tinggi dan cukup. Keadaan ini menunjukkan perubahan motivasi

belajar siswa kelas X IPS 1 dari keadaan awal hingga keadaan akhir penelitian.

3) Prestasi Belajar Siswa Siklus II

Pengukuran prestasi belajar siswa pada siklus II tidak berbeda dengan

pengukuran pada siklus I, yaitu hasil evaluasi berupa soal pilihan ganda dan soal

essay. Adapun prestasi belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 27. Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Nilai KKM Keterangan

Lulus Tidak Lulus

1. AK 77

75

2. AM 81 √

3. AS 83 √

4. AFM 77 √

5. ARO 77 √

6 ANQ 89 √

7. ER 77 √

8. EAI 77 √

9. FAA 83 √

10. FRM 87 √

11. FNA 85 √

12. HNA 87 √

13. LS 85 √

14. LFM 89 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

75

15. MNS 83 √

16. MDR 77 √

17. NAD 96 √

18. NMW 87 √

19. NL 77 √

20. PWA 79 √

21. RSA 81 √

22. REA 79 √

23. SA 85 √

24. SHA 77 √

25. SAL 72 √

26. YZW 94 √

27. ZAA 89 √

Jumlah 2228 26 1

Nilai Tertinggi 96 Persentase

Nilai Terendah 72 96,30% 3,70%

Rata-rata 82,51

Berdasarkan data tabel di atas, siswa yang mencapai KKM berjumlah 26

siswa atau 96,30%. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM hanya 1 siswa

atau 3,70%. Rata-rata yang diperoleh pada siklus II ini adalah 82,67. Selain itu,

nilai tertinggi yang peroleh adalah 96 dan nilai terendah, yaitu 74. Dengan adanya

data ini, dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini terdapat peningkatan terhadap

prestasi siswa. Untuk mengetahui kriteria prestasi belajar siswa ditunjukkan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 28: Data Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus II

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90-100 2 7,44

82,51

2. Tinggi 80-89 14 51,82

3. Cukup 70-79 11 40,74

4. Rendah 60-69 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 0 0

Jumlah 27 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

76

Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar dengan kriteria sangat tinggi

mengalami peningkatan menjadi 7,44%. Selain itu, prestasi belajar dengan kriteria

tinggi berjumlah 51,82% dan prestasi belajar dengan kriteria cukup berjumlah

40,74% serta prestasi belajar kriteria rendah dan sangat rendah adalah 0%. Untuk

melihat tingkat prestasi belajar siswa dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar VII: Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II

d. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dan siklus II dengan menerapkan

model pembelajaran Snowball Throwing, peneliti melihat bahwa sebagian besar

siswa sudah terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Motivasi dan prestasi

belajar siswa juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan pra siklus dan

siklus I.

Setelah diterapkannya model pembelajaran Snowball Throwing pada

siklus II, terlihat bahwa motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa mengalami

peningkatan. Melalui penerapan model yang digunakan dalam proses

pembelajaran, menjadikan siswa untuk aktif dan terlibat dalam proses

pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, siswa juga didorong untuk menjalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

77

komunikasi dengan baik terhadap teman, menghargai pendapat teman dan bekerja

sama dengan teman satu kelompok.

Pelaksanaan siklus II ini dinyatakan berhasil terbukti dari proses kegiatan

pembelajaran, motivasi dan prestasi belajar siswa yang menunjukkan peningkatan

dibandingkan pada siklus pertama. Dalam aspek kooperatif secara keseluruhan

mengalami peningkatan dan terdapat satu indikator yang mengalami peningkatan

secara signifikan saat siklus I dan siklus II, yaitu aspek membantu anggota

kelompok dalam menyelesaikan masalah. Pada siklus I indikator tersebut

jumlahnya adalah 13 siswa atau 48,14%, lalu meningkat menjadi 26 siswa atau

96,30% pada siklus II.

Selain itu, peningkatan juga terlihat pada motivasi belajar siswa dari pra

siklus dan siklus II yang ditunjukkan dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa

kelas X IPS 1. Pada keadaan awal, skor rata-rata motivasi belajar siswa adalah

68,57 dan meningkat menjadi 76,54 pada keadaan siklus akhir. Adapun

peningkatan prestasi belajar sejarah siswa ditunjukkan dari nilai rata-rata yang

diperoleh siswa kelas X IPS 1. Pada siklus I skor rata-rata prestasi belajar siswa

adalah 78,98 dan meningkat menjadi 82,51 pada siklus II.

Berdasarkan data yang sudah diperoleh dari keadaan awal, siklus I dan

siklus II ini, maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran

Snowball Throwing pada siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan pada siklus

I dan siklus II dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dan sudah

mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditargetkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

78

B. Komparasi Aktivitas Belajar, Motivasi dan Prestasi Belajar

1. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas

Untuk melihat kegiatan belajar sejarah siswa sebelum dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelejaran Snowball

Throwing, peneliti melakukan analisis komparatif terhadap aktivitas belajar siswa.

Hasil analisis komparatif kegiatan belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 dapat

dilihat melalui tabel berikut ini:

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I

Berikut ini merupakan hasil komparasi yang dilakukan pada aktivitas

belajar siswa di kelas pada pra siklus dan siklus I:

Tabel 29: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Aspek Kooperatif

yang Diamati

Pra Siklus Siklus I Selisih

Keterangan

Jmh % Jmh % Naik Turun

1. Bekerja sama

dengan anggota

kelompok

13 48,14 15 55,56 2 7,41% -

2.

Mendengarkan

penjelasan teman

saat diskusi

kelompok

10 37,03 12 44,44 2 7,41% -

3. Menghargai

pendapat teman 15 55,56 17 62,96 2 7,41% -

4.

Membantu anggota

kelompok dalam

menyelesaikan

masalah saat

pembelajaran

9 33,33 12 44,44 3 11,11% -

5. Mengomunikasikan

jawaban kepada

anggota kelompok

10 37,03 13 48,15 3 11,11% -

6. Mengambil giliran

saat diskusi

kelompok

5 18,51 7 25,93 2 7,41% -

7. Mempresentasikan

hasil kerja

kelompok

5 18,51 6 22,22 1 3,70% -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

79

Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar di

kelas ketika diterapkannya model pembelajaran Snowball Throwing pada setiap

aspeknya. Komparasi terhadap aktivitas siswa di kelas pada pra siklus dengan

siklus I yang dominan mengalami peningkatan adalah aspek membantu anggota

kelompok dalam menyelesaikan masalah dan mengomunikasikan jawaban kepada

anggota kelompok dengan persentase kenaikan 11,11%. Selain itu, terdapat juga

aspek yang mengalami peningkatan yang rendah, yaitu aspek mempresentasikan

hasil kerja kelompok dengan persentase kenaikan 3,70%. Keadaan yang rendah

ini dikarenakan siswa belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan

cenderung untuk menunjuk teman ketika mempresentasikan hasil kerja kelompok.

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II

Berikut ini merupakan hasil komparasi yang dilakukan pada aktivitas

belajar siswa di kelas pada siklus I dan siklus II:

Tabel 30: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Aspek Kooperatif yang

Diamati

Siklus I Siklus II Selisih

Keterangan

Jmh % Jmh % Naik Turun

1. Bekerja sama dengan

anggota kelompok 15 55,56 24 88,89 9 33,33 -

2. Mendengarkan penjelasan

teman saat diskusi

kelompok

12 44,44 20 74,07 8 29,63 -

3. Menghargai pendapat

teman 17 62,96 22 81,48 5 18,52 -

4.

Membantu anggota

kelompok dalam

menyelesaikan masalah

saat pembelajaran

12 44,44 26 96,30 14 51,85 -

5. Mengomunikasikan

jawaban kepada anggota

kelompok

13 48,15 25 92,59 12 44,44 -

6. Mengambil giliran saat

diskusi kelompok 7 25,93 20 74,07 13 48,15 -

7. Mempresentasikan hasil

kerja kelompok 6 22,22 15 55,56 9 33,33 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

80

Dari tabel di atas, terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa di

kelas ketika diterapkan model pembelajaran Snowball Throwing pada setiap

aspeknya. Keadaan ini terlihat dari ketujuh aspek kooperatif yang mengalami

peningkatan. Selain itu, peningkatan yang sangat tinggi terjadi pada aspek

membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah saat pembelajaran

dengan persentase kenaikan sebesar 51,85%. Adapun peningkatan yang rendah

terlihat pada aspek menghargai pendapat teman dengan persentase kenaikan

18,52%. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran terdapat beberapa siswa

yang memiliki sifat menang sendiri dan hanya ingin pendapatnya saja yang harus

didengarkan.

2. Komparasi Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan

sesudah penerapan model pembelajaran Snowball Throwing perlu dianalisis

menggunakan analisis komparatif. Berikut ini merupakan penjelasan analisis

komparatif motivasi belajar siswa.

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus II

Komparasi hasil penelitian pra siklus dengan siklus II digunakan untuk

melihat peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkan model Snowball

Throwing. Berikut ini merupakan hasil komparasi motivasi belajar siswa antara

pra siklus dengan siklus II:

Tabel 31: Komparasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus II

No. Nama Motivasi

Selisih Ket Persentase Pra Siklus Siklus II

1. AK 66,50 86,00 19,5 Meningkat 19,5%

2. AM 72,50 80,00 7,5 Meningkat 7,5%

3. AS 63,00 73,00 10 Meningkat 10%

4. AFM 78,50 78,00 -0,5 Menurun 0,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

81

5. ARO 76,00 78,50 2,5 Meningkat 2,5%

6. ANQ 66,50 77,00 10,5 Meningkat 10,5%

7. ER 62,00 76,50 14,5 Meningkat 14,5%

8. EAI 68,50 76,00 7,5 Meningkat 7,5%

9 FAA 77,50 76,00 -1,5 Menurun 1,5%

10. FRM 65,50 75,50 10 Meningkat 10%

11. FNA 56,00 71,50 15,5 Meningkat 15,5%

12. HNA 67,50 77,00 9,5 Meningkat 9,5%

13. LS 61,50 71,50 10 Meningkat 10%

14. LFM 81,50 78,00 -3,5 Menurun 3,5%

15. MNS 68,50 71,00 2,5 Meningkat 2,5%

16. MDR 60,00 71,50 11,5 Meningkat 11,5%

17. NAD 79,00 82,50 3,5 Meningkat 3,5%

18. NMW 75,00 80,50 5,5 Meningkat 5,5%

19. NL 71,50 75,00 3,5 Meningkat 3,5%

20. PWA 63,00 75,50 12,5 Meningkat 12,5%

21. RSA 62,00 76,00 14 Meningkat 14%

22. REA 77,00 77,00 0 Tetap 0%

23. SA 78,00 80,50 2,5 Meningkat 2,5%

24. SHA 69,50 77,00 7,5 Meningkat 7,5%

25. SAL 57,00 73,50 16,5 Meningkat 16,5%

26. YZW 64,00 72,50 8,5 Meningkat 8,5%

27. ZAA 64,00 79,50 15,5 Meningkat 15,5%

Jumlah 1851,5 2066,5

Rata-rata 68,57 76,54

Tertinggi 81,50 86,00

Terendah 56,00 71,00

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa antara pra siklus dengan siklus II

dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing, motivasi belajar

siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan. Namun, jika dilihat secara

perorangan atau individu, motivasi belajar sejarah siswa mengalami peningkatan,

penurunan maupun terdapat juga siswa yang motivasinya cenderung tetap. Jumlah

siswa yang mengalami peningkatan motivasi berjumlah 23 siswa, sedangkan yang

mengalami penurunan berjumlah 3 siswa dan yang tetap berjumlah 1 siswa. Pada

pra siklus rata-rata yang diperoleh adalah 68,57 dan pada siklus II meningkat

menjadi 76,54. Selanjutnya, untuk mengetahui secara rinci perbandingan keadaan

motivasi siswa pada setiap siklusnya dapat dilihat melalui tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

82

Tabel 32: Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Pra Siklus dan Siklus II

No. Kriteria Skala

Motivasi

Pra Siklus Siklus II

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

68,57

0 0

76,54

2. Tinggi 80-89 1 3,70 5 18,52

3. Cukup 70-79 8 29,63 22 81,48

4. Rendah 60-69 15 55,56 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 3 11,11 0 0

Jumlah 27 100 27 100

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

motivasi belajar siswa. Terlihat pada kriteria motivasi sangat rendah pra siklus

jumlahnya 11,11% sedangkan pada siklus II 0%. Selanjutnya, pada kriteria rendah

saat pra siklus jumlahnya 55,56% dan ketika siklus II 0%. Selain itu, pada kriteria

cukup pra siklus jumlahnya 29,63% dan ketika siklus II jumlahnya meningkat

menjadi 81,48%. Adapun pada kriteria tinggi mengalami peningkatan dari pra

siklus yang jumlahnya 3,70% menjadi 18,52% pada siklus II. Untuk mengetahui

peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

Gambar VIII: Diagram Komparasi Motivasi Belajar Pra Siklus dengan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

83

3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa

Umtuk mengetahui peningkatatan prestasi belajar siswa sebelum (pra

siklus) dan sesudah penerapan model pembelajaran Snowball Throwing perlu

dianalisis menggunakan analisis komparatif atau perbandingan setiap siklusnya.

Berikut ini merupakan penjelasan analisis komparatif prestasi belajar siswa:

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I

Tabel 33: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Nama

Pra Siklus Siklus I Persentase

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Naik Turun

1. AK 77 √ 77 √ 0%

2. AM 80 √ 81 √ 1%

3. AS 74 √ 79 √ 5%

4. AFM 81 √ 72 √ 9%

5. ARO 78 √ 72 √ 6%

6. ANQ 80 √ 88 √ 8%

7. ER 74 √ 70 √ 4%

8. EAI 78 √ 79 √ 1%

9. FAA 88 √ 77 √ 11%

10. FRM 80 √ 84 √ 4%

11. FNA 76 √ 77 √ 1%

12. HNA 85 √ 81 √ 4%

13. LS 84 √ 84 √ 0%

14. LFM 79 √ 91 √ 12%

15. MNS 78 √ 81 √ 3%

16. MDR 72 √ 70 √ 2%

17. NAD 77 √ 81 √ 4%

18. NMW 79 √ 81 √ 2%

19. NL 78 √ 79 √ 1%

20. PWA 74 √ 77 √ 3%

21. RSA 78 √ 77 √ 1%

22. REA 78 √ 79 √ 1%

23. SA 78 √ 77 √ 1%

24. SHA 78 √ 77 √ 1%

25. SAL 74 √ 72 √ 2%

26. YZW 70 √ 86 √ 16%

27. ZAA 72 √ 84 √ 12%

Jumlah 2100 20 7 21333 22 5

Persentase 74,07% 25,93% 81,48% 18,52%

Rata-rata 77,78 78,98

Tertinggi 88 91

Terendah 70 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

84

Berdasarkan hasil analisis komparatif di atas, terlihat peningkatan terhadap

nilai siswa, meskipun ada beberapa siswa yang nilainya menurun. Namun, secara

keseluruhan nilai siswa mengalami peningkatan. Pada pra siklus rata-rata nilai

adalah 77,78 dengan nilai tertinggi 88 dan terendah 70. Kemudian siswa yang

mencapai KKM berjumlah 74,07% sedangkan yang belum mencapai KKM

25,93%. Setelah diterapkan model pembelajaran Snowball Throwing pada siklus I

terjadi peningkatan. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada siklus I adalah

78,98 dengan nilai tertinggi 91 dan terendah 70. Pada siklus I siswa yang

mencapai KKM meningkat menjadi 81,48% sedangkan yang belum mencapai

KKM berkurang menjadi 18,52%. Untuk melihat perbandingan tingkat prestasi

siswa pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 34: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Kriteria Skala

Prestasi

Pra Siklus Siklus I

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90-100 0 0

77,78

1 3,70

78,98

2. Tinggi 80-89 7 25,93 10 37,04

3. Cukup 70-79 20 74,07 16 59,26

4. Rendah 60-69 0 0 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 0 0 0 0

Jumlah 27 100 27 100

Berdasarkan tabel tersebut, peningkatan yang cukup mencolok terlihat

pada kriteria prestasi belajar tinggi, hal ini ditunjukkan dengan jumlah persentase

yang mencapai 55,56% pada siklus I, sedangkan pada pra siklus hanya 25,93%.

Selain itu, perubahan juga terjadi pada kiriteria perstasi belajar cukup yang pada

pra siklus mencapai 74,07% menjadi berkurang di siklus I yang mencapai

44,44%. Pada kriteria sangat tinggi, rendah dan sangat rendah tidak mengalami

perubahan. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas X IPS 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

85

SMA Negeri 1 Kasihian pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada diagram

berikut ini:

Gambar IX: Diagram Komparasi Prestasi Belajar Pra Siklus dengan Siklus I

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II

Komparasi hasil penelitian siklus I dan siklus II digunakan untuk

mengetahui peningkatan pada prestasi belajar siswa ketika diterapkannya model

pembelajaran Snowball Throwing. Berikut ini adalah hasil komparasi prestasi

belajar siswa siklus I dengan siklus II:

Tabel 35: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Nama

Siklus I Siklus II Persentase

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Naik Turun

1. AK 77 √ 77 √ 0%

2. AM 81 √ 81 √ 0%

3. AS 79 √ 83 √ 4%

4. AFM 72 √ 77 √ 5%

5. ARO 72 √ 77 √ 5%

6. ANQ 88 √ 89 √ 1%

7. ER 70 √ 77 √ 7%

8. EAI 79 √ 77 √ 2%

9. FAA 77 √ 83 √ 6%

10. FRM 84 √ 87 √ 3%

11. FNA 77 √ 85 √ 8%

12. HNA 81 √ 87 √ 6%

13. LS 84 √ 85 √ 1%

14. LFM 91 √ 89 √ 2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

86

15. MNS 81 √ 83 √ 2%

16. MDR 70 √ 77 √ 7%

17. NAD 81 √ 96 √ 15%

18. NMW 81 √ 87 √ 6%

19. NL 79 √ 77 √ 2%

20. PWA 77 √ 79 √ 2%

21. RSA 77 √ 81 √ 4%

22. REA 79 √ 79 √ 0%

23. SA 77 √ 85 √ 8%

24. SHA 77 √ 77 √ 0%

25. SAL 72 √ 72 √ 0%

26. YZW 86 √ 94 √ 8%

27. ZAA 84 √ 89 √ 5%

Jumlah 2133 22 5 2228 26 1 Persentase 81,48% 18,52% 96,30% 3,70%

Rata-rata 78,98 82,51 Tertinggi 91 96

Terendah 70 72

Berdasarkan hasil analisis komparatif di atas, terlihat peningkatan terhadap

nilai siswa dari siklus I ke siklus II, meskipun terdapat tiga siswa yang nilainya

menurun. Namun, secara keseluruhan nilai siswa mengalami peningkatan. Pada

siklus I rata-rata nilai adalah 78,98 dengan nilai tertinggi 91 dan terendah 70.

Kemudian siswa yang mencapai KKM berjumlah 81,48% sedangkan yang belum

mencapai KKM 18,52%. Selanjutnya, nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada

siklus II mencapai 82,51 dengan nilai tertinggi 96 dan terendah 72. Pada siklus II

siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 96,30% sedangkan yang belum

mencapai KKM berkurang menjadi satu siswa atau 3,70%. Untuk melihat

perbandingan tingkat prestasi siswa pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

87

Tabel 36: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Kriteria Skala

Prestasi

Siklus I Siklus II

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90-100 1 3,70

78,98

2 7,44

82,51

2. Tinggi 80-89 10 37,04 14 51,82

3. Cukup 70-79 16 59,26 11 40,74

4. Rendah 60-69 0 0 0 0

5. Sangat Rendah 0-59 0 0 0 0

Jumlah 27 100 27 100

Dari tabel tersebut, peningkatan yang sangat signifikan terlihat pada

kriteria prestasi belajar tinggi, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah

persentase yang mencapai 51,82% pada siklus II, sedangkan pada siklus I 37,04%.

Selain itu, perubahan juga terjadi pada kiriteria perstasi belajar sangat tinggi dan

cukup. Pada kriteria sangat tinggi pada siklus I adalah 3,70% meningkat menjadi

7,44%. Adapun pada kriteria cukup, mengalami perubahan dari 59,26% berkurang

menjadi 40,74%. Sedangkan untuk kriteria rendah dan sangat rendah berjumlah

0%. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar X: Diagram Komparasi Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

88

C. Pembahasan

1. Motivasi Belajar Siswa

Pada dasarnya motivasi belajar siswa dapat dilihat selama proses

pembelajaran berlangsung terutama dalam aktivitas atau kegiatan belajar di dalam

kelas. Aktivitas atau kegiatan belajar siswa dalam penelitian ini mengalami

peningkatan yang baik atau signifikan pada siklus II. Peningkatan tersebut terlihat

dalam aspek pembelajaran kooperatif seperti bekerja sama, mendengarkan

penjelasan teman, menghargai pendapat individu atau teman, membantu anggota

kelompok dalam menyelesaikan masalah, mengomunikasikan jawaban kepada

anggota kelompok, mengambil giliran, dan mempresentasikan hasil kerja

kelompok.

Peningkatan aktivitas atau kegiatan belajar siswa pada dasarnya sangat

berpengaruh terhadap motivasi belajar sejarah siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Jika aktivitas atau kegiatan belajar siswa mengalami peningkatan,

maka dapat dipastikan motivasi belajar siswa juga akan mengalami peningkatan.

Hal ini dikarenakan, aktivitas atau kegiatan belajar siswa tersebut merupakan

wujud dari motivasi belajar siswa itu sendiri.

Berdasarkan data yang sudah peneliti dapatkan dari kuesioner yang telah

dibagikan, bahwa pada pra siklus skor rata-rata motivasi belajar siswa kelas X IPS

1 SMA Negeri 1 Kasihan adalah 68,57 dan setelah diterapkan model

pembelajaran Snowball Throwing terjadi peningkatan dengan skor rata-rata

motivasi belajar siswa menjadi 76,54 atau 7,97%. Hal ini dikarenakan, model

pembelajaran ini dalam aplikasinya sangat mengedepankan siswa untuk menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

89

aktif seperti memiliki inisiatif bertanya, bekerja sama dengan anggota kelompok,

mengemukakan pendapat, menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan

mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang sudah dikerjakan.

Hemat peneliti, bahwa penerapan model pembelajaran Snowball Throwing

mampu meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1

Kasihan. Terjadinya peningkatan motivasi tersebut, tidak lepas dari faktor

intrinsik maupun ekstrinsik selama proses pembelajaran berlangsung serta

didukung oleh paham pemahaman siswa terhadap langkah-langkah pembelajaran,

sehingga siswa menjadi mudah untuk mengikuti proses pembelajaran di dalam

kelas.

Menurut Ali Imron, timbulnya motivasi pada diri seseorang pada dasarnya

dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi yang berasal dari dalam atau

intrinsik dan yang berasal dari luar atau ekstrinsik.43 Peningkatan motivasi yang

terjadi pada siklus akhir atau siklus II ini dapat disebabkan oleh faktor dari dalam

siswa dan dari luar diri siswa. Faktor pendorong peningkatan motivasi belajar dari

dalam diri siswa tersebut disebabkan oleh kemauan atau dorongan dari dalam diri

siswa itu sendiri untuk belajar dan menyebabkan siswa menjadi siap ketika

mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas sehingga tanpa disadari terjadi

peningkatan motivasi belajar siswa yang semakin baik. Sementara faktor

pendorong dari luar diri siswa tersebut disebabkan oleh cara mengajar guru yang

tidak monoton dan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing yang

mengutamakan keaktifan dan kerja sama dengan anggota kelompok, sehingga

43 Ali Imron, op. cit., hlm. 88.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

90

dengan adanya kerja sama yang baik diantara siswa yang satu dengan siswa lain

dapat menimbulkan dorongan untuk belajar serta dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa, sehingga nantinya dapat menentukan tingkat pencapaian prestasi

belajar siswa tersebut.44

2. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar pada dasarnya dimaknai sebagai bukti keberhasilan yang

telah dicapai oleh seseorang atau individu. Prestasi belajar ini diukur berdasarkan

nilai yang dicapai siswa pada saat penelitian berlangsung dari siklus I hingga

siklus II. Dari data perbadingan atau komparasi nilai yang ada, dapat diketahui

naik atau tidaknya prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran Snowball Throwing berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan. Pada pra siklus nilai rata-rata prestasi

belajar siswa adalah 77,78 dengan 20 siswa yang mencapai KKM dan 7 siswa

yang tidak mencapai KKM. Setelah menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing, pada siklus I nilai rata-rata prestasi belajar siswa meningkat menjadi

78,98 atau 1,2% dengan 22 siswa yang mencapai KKM dan 5 siswa yang tidak

mencapai KKM. Selanjutnya, pada siklus II nilai rata-rata prestasi belajar siswa

meningkat kembali menjadi 82,51 atau 3,53% dengan 26 siswa yang mencapai

KKM dan 1 siswa yang tidak mencapai KKM.

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat disebabkan oleh dua faktor, yakni

faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan berasal dari luar diri siswa. Faktor

44 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada 2008,

hlm. 86.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

91

yang berasal dari dalam diri siswa dapat disebabkan oleh dorongan untuk

mendapatkan nilai yang baik dengan berbagai usaha baik melalui buku pelajaran

maupun bertanya kepada guru.45 Selain itu, faktor yang berasal dari luar diri siswa

dapat disebabkan oleh dorongan dari orang tua, teman dan juga model

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah model

pembelajaran Snowball Throwing. Dikarenakan model pembelajaran ini sangat

mengedepankan siswa untuk aktif, saling membantu dan bekerja sama dengan

anggota kelompok.

Dengan penerapan model pembelajaran Snowball Throwing tersebut,

diyakini dapat merangsang kemampuan berpikir siswa melalui diskusi kelompok,

karena melalui diskusi siswa dapat mengemukakan pendapat, bekerja sama

memecahkan masalah yang ada, mengambil giliran, berkomunikasi dengan

anggota kolompok, bertanya pada guru dan menyelesaikan tugas. Berdasarkan

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing secara baik dan benar sesuai

dengan prosedur atau langkah-langkahnya terbukti dapat meningkatkan motivasi

dan prestasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan.

45 Angkowo dan Kosasih, op.cit., hlm. 50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakuakan di SMA Negeri 1

Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY secara keseluruhan dapat dikatakan baik. Begitu

pula dengan penerapan model pembelajaran Snowball Throwing juga berjalan

dengan baik meskipun terdapat beberapa kekurangan. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan pada siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan, Kabupaten

Bantul, DIY dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran sejarah dengan menerapkan model pembelajaran Snowball

Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1

SMA Negeri 1 Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peningkatan ini dapat dilihat dari skor rata-rata motivasi belajar sejarah siswa

pada keadaan awal atau pra siklus dan siklus II. Pada keadaan awal atau pra

siklus skor rata-rata motivasi belajar sejarah siswa adalah 68,57, kemudian

setelah diterapkan model pembelajaran Snowball Throwing pada siklus akhir

atau siklus II meningkat menjadi 76,54 atau 7,97%.

2. Pembelajaran sejarah dengan menerapkan model pembelajarn Snowball

Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X IPS 1

SMA Negeri 1 Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal

ini dapat ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar sejarah

siswa dan jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Pada keadaan awal nilai rata-rata siswa adalah 77,78, pada siklus I meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

93

menjadi 78,98 atau 1,2% dan pada siklus II meningkat menjadi 82,51 atau

3,53%. Berdasarkan jumlah siswa yang memenuhi KKM, pada keadaan awal

berjumlah 20 siswa atau 74,07%, pada siklus I meningkat menjadi 22 siswa

atau 81,48% dan pada siklus II meningkat menjadi 26 siswa atau 96,30%.

Dengan demikian, penerapan model Snowball Throwing terbukti dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran dengan baik dari segi proses maupun hasil

yang terlihat pada peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah pada siswa

kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

B. Saran

Adapun saran bagi guru dan peneliti yang akan melakukan penelitian

berikutnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam memilih model

pembelajaran untuk diterapkan dalam pembelajaran di dalam kelas. Melalui

penerapan model pembelajaran Snowball Throwing ini, siswa akan menjadi

aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran.

2. Bagi Guru

Model pembelajaran Snowball Throwing ini dapat digunakan sebagai

alternatif pembelajaran untuk mengembangkan keaktifan dan kerjasama siswa

dalam pembelajaran sejarah. Selain itu, guru perlu memilih model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

94

pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran sejarah sesuai dengan kondisi

dan kebutuhan siswa.

3. Bagi Siswa

Siswa diharapkan untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran di dalam

kelas. Dengan terlibat aktif, tidak menutup kemungkinan siswa akan

memperoleh tambahan kemampuan akademik maupun non akademik.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Bagi peneliti berikutnya yang hendak melakukan penelitian, hasil penelitian

ini dapat digunakan sebagai pijakan terhadap model pembelajaran maupun

variabel yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

95

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Angkowo dan Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:

Grasindo.

Ali Imron. 1996. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Dimyati. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Direktorat Pembinaan SMA. 2014. Pembelajaran Sejarah Melalui Pendekatan

Saitifik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Noto Susanto.

Jakarta: UI Press.

Hamzah B. Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

I Gede Widja. 1989. Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode

Pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud.

Jamil Suprihatiningrum. 2016. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Jumanta Hamdayama. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Oemar Hamalik. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Akasara.

Saifuddin Azwar. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

96

Samsi Haryanto. 1994. Pengantar Teori Pengukuran Kepribadian. Surakarta:

Sebelas Maret University Press.

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Sartono Kartodirjo. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia.

Jakarta: PT Gramedia.

Saur Tampubolon. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Gelora Aksara

Pratama.

Sigit Mangun Wardoyo. 2013. Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung:

Alfabeta.

Sofian Siregar. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenedemia Group.

Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka

bekerja sama dengan FKIP UNS.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

________. 2012. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

________________. 2009. Manajemen Penlitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

________________. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Kepala

Sekolah & Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media.

________________. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

97

Suparno, Paul. 2012. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

UU Sisdiknas. 2003. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta.

Wasty Soemanto. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Bina Aksara.

Wijaya Kusuma. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.

Zainal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumber Internet:

Subakti, Y. R. Paradigma Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme. Jurnal Online.

http://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f113/Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1april

2010/PARADIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH%20YR%20Subakti.pdf

(diunduh pada hari Kamis, 23 Maret 2017, pukul 11.27 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

98

Lampiran 1

(Jadwal Penelitian)

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan

Bulan

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1. Persiapan

2. Observasi

3. Siklus I

4. Siklus II

5. Pengolahan Data

6. Penyusunan Laporan

7. Keperluan Administrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

99

Lampiran 2a

(Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

100

Lampiran 2b

(Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

101

Lampiran 2c

(Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

102

Lampiran 2d

(Surat Pernyataan Sudah Melakukan Penelitian di SMA Negeri 1 Kasihan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

103

Lampiran 3

(Silabus)

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN,

DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung (direct teaching) dan tidak

langsung (indirect teaching). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan

menggunakan pengetahuan melalui interaksi langsung dengan sumber belajar

yang menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung yang disebut dengan

dampak pembelajaran (instructional effect). Pembelajaran tidak langsung adalah

pembelajaran melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses

pembelajaran pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan memiliki dampak

pengiring (nurturant effect) terhadap pembentukan sikap dan perilaku peserta

didik. Pembelajaran langsung dilaksanakan dalam proses pembelajaran

Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti-3 dan Kompetensi Inti 4.

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi

Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan

budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta

kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru

dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran kelas X, XI,

dan XII disajikan pada tabel berikut.

A. Kelas X

Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.1 Memahami

konsep berpikir

kronologis,

diakronik,

sinkronik,

ruang, dan

waktu dalam

sejarah

Cara Berpikir Sejarah

Cara berpikir

kronologis dalam

mempelajari sejarah

Cara berpikir

diakronik dalam

mempelajari sejarah

Cara berpikir

sinkronik dalam

mempelajari sejarah

Membaca buku teks

dan/melihat tayangan film

pendek tentang aktivitas

manusia sehari-hari

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

104

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

4.1 Menyajikan

hasil penerapan

konsep berpikir

kronologis,

diakronik,

sinkronik,

ruang, dan

waktu dalam

peristiwa

sejarah dalam

bentuk tulisan

atau bentuk lain

klarifikasi tentang konsep

berpikir kronologis,

diakronik, sinkronik,

ruang, dan waktu dalam

sejarah

Mengumpulkan informasi

terkait dengan konsep

berpikir kronologis,

diakronik, sinkronik,

ruang, dan waktu dalam

sejarah dari sumber

tertulis, sumber lainnya

dan/atau internet.

Menganalisis hasil

informasi mendapatkan

kesimpulan tentang konsep

berpikir kronologis,

diakronik, sinkronik,

ruang, dan waktu dalam

sejarah

Menyajikan secara tertulis

kesimpulan tentang konsep

berpikir kronologis,

diakronik, sinkronik,

ruang, dan waktu dalam

sejarah

3.2 Memahami

konsep

perubahan dan

keberlanjutan

dalam sejarah

4.2 Menerapkan

konsep

perubahan dan

keberlanjutan

dalam mengkaji

peristiwa sejarah

Konsep Perubahan dan

Keberlanjutan

Makna perubahan

Makna keberlanjutan

Membaca buku teks

dan/melihat tayangan film

pendek tentang aktivitas

manusia sehari-hari

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai

klarifikasi tentang konsep

perubahan dan

keberlanjutan dalam

sejarah

Mengumpulkan informasi

terkait dengan konsep

perubahan dan

berkelanjutan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

105

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

sejarah dari sumber

tertulis, sumber lainnya

dan/atau internet

Menganalisis hasil

informasi mendapatkan

kesimpulan tentang konsep

perubahan dan

berkelanjutan dalam

sejarah

Menyajikan secara tertulis

kesimpulan tentang konsep

perubahan dan

berkelanjutan dalam

sejarah

3.3 Menganalisis

kehidupan

manusia purba

dan asal-usul

nenek moyang

bangsa Indonesia

(Melanesoid,

Proto, dan

Deutero Melayu)

3.4 Memahami hasil-

hasil dan nilai-

nilai budaya

masyarakat

praaksara

Indonesia dan

pengaruhnya

dalam kehidupan

lingkungan

terdekat

4.2 Menyajikan

informasi

mengenai

kehidupan

manusia purba

dan asal-usul

nenek moyang

bangsa Indonesia

Indonesia Zaman

Praaksara: Awal

Kehidupan Manusia

Indonesia

Manusia purba

Asal-usul nenek

moyang bangsa

Indonesia

Corak kehidupan

masyarakat

Hasil-hasil budaya

masyarakat

Nilai-nilai budaya

masyarakat

Membaca buku teks

dan/atau melihat gambar-

gambar tentang aktifitas

kehidupan masyarakat

zaman praaksara, peta

persebaran asal-usul nenek

moyang bangsa Indonesia

dan peninggalan hasil

kebudayaan pada zaman

praaksara.

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai

klarifikasi tentang

kehidupan manusia purba,

asal-usul nenek moyang

bangsa Indonesia, hasil-

hasil budaya dan nilai-nilai

budaya zaman praaksara

Mengumpulkan informasi

terkait dengan pertanyaan

mengenai kehidupan

manusia purba, asal-usul

nenek moyang bangsa

Indonesia, hasil-hasil dan

nilai-nilai budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

106

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

(Melanesoid,

Proto, dan

Deutero Melayu)

dalam bentuk

tulisan

4.3 Menyajikan

hasil-hasil dan

nilai-nilai budaya

masyarakat

praaksara

Indonesia dan

pengaruhnya

dalam kehidupan

lingkungan

terdekat dalam

bentuk tulisan

masyarakat praaksara

melalui bacaan sumber-

sumber yang ada di

museum atau peninggalan-

peninggalan yang ada di

lingkungan terdekat

Menganalisis informasi dan

data-data yang didapat baik

dari bacaan maupun dari

sumber-sumber lain yang

terkait untuk mendapatkan

kesimpulan tentang

kehidupan manusia purba,

asal-usul nenek moyang

bangsa Indonesia, hasil-

hasil dan nilai-nilai budaya

masyarakat praaksara

Indonesia

Menyajikan informasi

dalam bentuk laporan

tertulis mengenai ;

kehidupan manusia purba,

asal-usul nenek moyang

bangsa Indonesia, hasil-

hasil dan nilai-nilai budaya

masyarakat praaksara

Indonesia dan pengaruhnya

dalam kehidupan

lingkungan terdekat

3.5 Menganalisis

berbagai teori

tentang proses

masuknya

agama dan

kebudayaan

Hindu dan

Buddha ke

Indonesia

3.6 Menganalisis

perkembangan

kehidupan

masyarakat,

Indonesia Zaman Hindu

dan Buddha: Silang

Budaya Lokal dan

Global Tahap Awal

Teori-teori

masuknya agama

dan kebudayaan

Hindu dan Buddha

Kerajaan-kerajaan

Hindu dan Buddha

Bukti-bukti

kehidupan pengaruh

Hindu dan Buddha

yang masih ada

Membaca buku teks

dan/atau melihat gambar-

gambar peninggalan zaman

Hindu dan Buddha di

Indonesia

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai

klarifikasi tentang teori

masuknya agama dan

kebudayaan Hindu dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

107

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

pemerintahan,

dan budaya

pada masa

kerajaan-

kerajaan Hindu

dan Buddha di

Indonesia serta

menunjukkan

contoh bukti-

bukti yang

masih berlaku

pada kehidupan

masyarakat

Indonesia masa

kini

4.4 Mengolah

informasi

tentang proses

masuknya

agama dan

kebudayaan

Hindu dan

Buddha ke

Indonesia serta

pengaruhnya

pada kehidupan

masyarakat

Indonesia masa

kini serta

mengemukakan

nya dalam

bentuk tulisan

4.5 Menyajikan

hasil penalaran

dalam bentuk

tulisan tentang

nilai-nilai dan

unsur budaya

yang

berkembang

pada masa

kerajaan Hindu

sampai masa kini

Buddha, perkembangan

masyarakat, pemerintahan

dan budaya kerajaan-

kerajaan Hindu dan

Buddha, serta bukti-bukti

pengaruh Hindu dan

Buddha yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa

kini.

Mengumpulkan informasi

terkait dengan pertanyaan

mengenai teori masuknya

agama dan kebudayaan

Hindu dan Buddha,

perkembangan masyarakat,

pemerintahan dan budaya

kerajaan-kerajaan Hindu

dan Buddha, serta bukti-

bukti pengaruh Hindu dan

Buddha yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa

kini melalui bacaan,

pengamatan terhadap

sumber-sumber zaman

Hindu dan Budha yang ada

di museum atau

peninggalan-peninggalan

yang ada di lingkungan

terdekat

Menganalisis informasi dan

data-data yang didapat dari

bacaan maupun sumber-

sumber lain yang terkait

untuk mendapatkan

kesimpulan tentang teori

masuknya agama dan

kebudayaan Hindu dan

Buddha, perkembangan

masyarakat, pemerintahan

dan budaya kerajaan-

kerajaan Hindu dan

Buddha, serta bukti-bukti

pengaruh Hindu dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

108

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

dan Buddha

yang masih

berkelanjutan

dalam

kehidupan

bangsa

Indonesia pada

masa kini

Buddha yang masih berlaku

pada kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini

Menyajikan informasi

dalam bentuk laporan

tertulis mengenai teori

masuknya agama dan

kebudayaan Hindu dan

Buddha, perkembangan

masyarakat, pemerintahan

dan budaya kerajaan-

kerajaan Hindu dan

Buddha, serta bukti-bukti

pengaruh Hindu dan

Buddha yang masih berlaku

pada kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini

3.7 Menganalisis

berbagai teori

tentang proses

masuknya

agama dan

kebudayaan

Islam ke

Indonesia

3.8 Menganalisis

karakteristik

kehidupan

masyarakat,

pemerintahan

dan budaya pada

masa kerajaan-

kerajaan Islam

di Indonesia

serta

menunjukkan

contoh bukti-

bukti yang

masih berlaku

pada kehidupan

masyarakat

Indonesia masa

Zaman Kerajaan-

Kerajaan Islam di

Indonesia

Teori-teori

masuknya agama

dan kebudayaan

Islam

Kerajaan-kerajaan

Islam

Bukti-bukti

kehidupan pengaruh

Islam yang masih

ada sampai masa kini

Membaca buku teks dan

melihat gambar-gambar

peninggalan zaman

kerajaan Islam di Indonesia

Membuat dan mengajukan

pertanyaan/tanya

jawab/berdiskusi tentang

informasi tambahan yang

belum dipahami/ingin

diketahui sebagai

klarifikasi tentang teori

masuknya agama dan

kebudayaan Islam,

perkembangan kehidupan

masyarakat, pemerintahan

dan budaya pada masa

kerajaan-kerajaan Islam di

Indonesia serta

menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa

kini

Mengumpulkan informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

109

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

kini

4.6 Mengolah

informasi teori

tentang proses

masuknya

agama dan

kebudayaan

Islam ke

Indonesia

dengan

menerapkan

cara berpikir

sejarah, serta

mengemukakan

nya dalam

bentuk tulisan

4.7 Menyajikan

hasil penalaran

dalam bentuk

tulisan tentang

nilai-nilai dan

unsur budaya

yang

berkembang

pada masa

kerajaan Islam

dan masih

berkelanjutan

dalam

kehidupan

bangsa

Indonesia pada

masa kini

terkait dengan pertanyaan

tentang teori masuknya

agama dan kebudayaan

Islam, perkembangan

kehidupan masyarakat,

pemerintahan dan budaya

pada masa kerajaan-

kerajaan Islam di

Indonesia serta

menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia

masa kini melalui bacaan,

pengamatan terhadap

sumber-sumber zaman

kerajaan-kerajaan Islam

yang ada di museum atau

peninggalan-peninggalan

yang ada di lingkungan

terdekat

Menganalisis informasi

dan data-data yang didapat

baik dari bacaan maupun

dari sumber-sumber lain

yang terkait untuk

mendapatkan kesimpulan

tentang teori masuknya

agama dan kebudayaan

Islam, perkembangan

kehidupan masyarakat,

pemerintahan dan budaya

pada masa kerajaan-

kerajaan Islam di

Indonesia serta

menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa

kini

Menyajikan informasi

dalam bentuk laporan

tertulis tentang teori

masuknya agama dan

kebudayaan Islam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

110

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

perkembangan kehidupan

masyarakat, pemerintahan

dan budaya pada masa

kerajaan-kerajaan Islam di

Indonesia serta

menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa

kini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

111

Lampiran 4

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kasihan

Kelas/Semester : X IPS 1 / 2

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Materi Pokok : Zaman Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 Menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI. 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang

spesifik untuk memecahkan masalah.

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

3.8 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan

budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta

menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

3.8.1 Menganalisis perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di

Nusantara.

3.8.2 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan

dan budaya pada masa kerajaan Islam di Indonesia.

3.8.3 Menemukan bukti-bukti kehidupan pengaruh Islam yang masih

ada sampai masa kini.

4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan

unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih

berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

4.8.1 Membuat laporan tertulis berbentuk artikel tentang teori

masuknya agama dan kebudayaan Islam, perkembangan

kehidupan masyarakat, pemerintahan dan budaya pada masa

kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukkan contoh

bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

112

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:

1. Menganalisis perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.

2. Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan

budaya pada masa kerajaan Islam di Indonesia.

3. Menemukan bukti-bukti kehidupan pengaruh Islam yang masih ada

sampai masa kini.

4. Membuat laporan tertulis berbentuk artikel tentang teori masuknya agama

dan kebudayaan Islam, perkembangan kehidupan masyarakat,

pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Proses Islamisasi di Sumatra

2. Proses Islamisasi di Jawa

3. Proses Islamisasi di Kalimantan

4. Proses Islamisasi di Sulawesi

5. Proses Islamisasi di Maluku Utara

6. Proses Islamisasi di Papua

7. Proses Islamisasi di Nusa Tenggara

8. Akulturasi Kebudayaan

9. Proses Integrasi Nusantara

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Saintifik

2. Strategi Pembelajaran : Cooperative Learning

3. Model Pembelajaran : Snowball Throwing

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru mengadakan presensi untuk siswa

c. Guru mengadakan tanya jawab, berhubungan

dengan materi yang akan dipelajari

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan melalui PPT

e. Guru memberi motivasi tentang manfaat

mempelajari materi yang akan dibahas

15

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

113

f. Guru menyampaikan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang akan dilaksanakan

B. Kegiatan Inti Mengamati

a. Guru menayangkan video tentang proses

Islamisasi di “Sumatra, Jawa, dan Kalimanatan”

b. Peserta didik mengamati video dengan seksama

c. Guru menayangkan sebuah gambar “Keraton

Yogyakarta”

d. Peserta didik memperhatikan gambar yang

ditampilkan oleh guru

Menanya

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan

dengan Islamisasi di “Sumatra, Jawa dan

Kalimantan”

b. Peserta didik membuat pertanyaan yang belum

jelas dari informasi yang diperoleh, baik itu dari

gambar maupun video yang ditampilkan oleh

guru

Mengumpulkan Informasi

a. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses

pelaksanaan model pembelajaran Snowball

Throwing dari guru

b. Guru membentuk 5 kelompok dengan anggota

5-6 siswa

c. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing

d. Guru memanggil setiap ketua kelompok

e. Guru menjelaskan materi kepada setiap ketua

kelompok

f. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing

g. Anggota kelompok mendapatkan penjelasan

dari ketua kelompok tentang materi yang

dijelaskan oleh guru

h. Guru menugaskan kelompok untuk membuat

pertanyaan menyangkut materi yang sudah

dijelaskan di sebuah kertas

i. Siswa membuat kertas yang berisikan

pertanyaan menjadi seperti bola dan

dilemparkan dari satu kelompok ke kelompok

lain secara kontinyu

j. Siswa yang mendapat bola kertas diberikan

kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang

sudah didapatkan melalui diskusi kelompok

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

114

Mengasosiasi

a. Setiap anggota kelompok berperan dalam

menjawab pertanyaan dari kelompok lain

b. Guru memfasilitasi dengan menggunakan buku

pelajaran

Mengkomunikasikan

a. Setiap perwakilan kelompok secara bergiliran

menyampaikan jawaban atas soal-soal yang

sudah dikerjakan

b. Kelompok lain menyimapk dengan baik

c. Guru memberi arahan atas jawaban yang telah

dikemukakan siswa

C. Penutup a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran secara bersama

b. Guru memberikan penguatan terhadap

pencapaian kompetansi peserta didik

c. Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran tentang materi yang telah

diberikan

15

Menit

Pertemuan kedua

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru mengadakan presensi untuk siswa

c. Guru mengadakan tanya jawab, berhubungan

dengan materi yang akan dipelajari

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan melalui PPT

e. Guru memberi motivasi tentang manfaat

mempelajari materi yang akan dibahas

f. Guru menyampaikan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang akan dilaksanakan

15

Menit

B. Kegiatan Inti Mengamati

a. Guru menayangkan video tentang proses

Islamisasi di “Sulawesi, Maluku Utara, Papua,

dan Nusa Tenggara”

b. Peserta didik mengamati video dengan seksama

c. Guru menayangkan sebuah gambar mengenai

Islamisasi di “Sulawesi, Masjid Bau-Bau”

d. Peserta didik memperhatikan gambar yang

ditampilkan oleh guru

Menanya

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan

dengan Islamisasi di “Sulawesi, Maluku Utara,

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

115

Papua dan Nusa Tenggara”

b. Peserta didik membuat pertanyaan yang belum

jelas dari informasi yang diperoleh, baik itu dari

gambar maupun video yang ditampilkan oleh

guru

Mengumpulkan Informasi

a. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses

pelaksanaan model pembelajaran Snowball

Throwing dari guru

b. Guru membentuk 5 kelompok dengan anggota

5-6 siswa

c. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing

d. Guru memanggil setiap ketua kelompok

e. Guru menjelaskan materi kepada setiap ketua

kelompok

f. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing

g. Anggota kelompok mendapatkan penjelasan

dari ketua kelompok tentang materi yang

dijelaskan oleh guru

h. Guru menugaskan kelompok untuk membuat

pertanyaan menyangkut materi yang sudah

dijelaskan di sebuah kertas

i. Siswa membuat kertas yang berisikan

pertanyaan menjadi seperti bola dan

dilemparkan dari satu kelompok ke kelompok

lain secara kontinyu

j. Siswa yang mendapat bola kertas diberikan

kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang

sudah didapatkan melalui diskusi kelompok

Mengasosiasi

a. Setiap anggota kelompok berperan dalam

menjawab pertanyaan dari kelompok lain

b. Guru memfasilitasi dengan menggunakan buku

pelajaran

Mengkomunikasikan

a. Setiap perwakilan kelompok secara bergiliran

menyampaikan jawaban atas soal-soal yang

sudah dikerjakan

b. Kelompok lain menyimapk dengan baik

c. Guru memberi arahan atas jawaban yang telah

dikemukakan siswa

C. Penutup a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran secara bersama

b. Guru memberikan penguatan terhadap

15

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

116

pencapaian kompetansi peserta didik

c. Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran tentang materi yang telah

diberikan

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru mengadakan presensi untuk siswa

c. Guru mengadakan tanya jawab, berhubungan

dengan materi yang akan dipelajari

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan melalui PPT

e. Guru memberi motivasi tentang manfaat

mempelajari materi yang akan dibahas

f. Guru menyampaikan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang akan dilaksanakan

15

Menit

B. Kegiatan Inti Mengamati

a. Guru menayangkan video mengenai “akulturasi

kebudayaan Islam & proses integrasi di

Nusantara”

b. Peserta didik mengamati video dengan seksama

c. Guru menayangkan sebuah gambar mengenai

“Masjid Kudus”

d. Peserta didik memperhatikan gambar yang

ditampilkan oleh guru

Menanya

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan

dengan “akulturasi kebudayaan Islam”

b. Peserta didik membuat pertanyaan yang belum

jelas dari informasi yang diperoleh, baik itu dari

gambar maupun video yang ditampilkan oleh

guru

Mengumpulkan Informasi

a. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses

pelaksanaan model pembelajaran Snowball

Throwing dari guru

b. Guru membentuk 5 kelompok dengan anggota

5-6 siswa

c. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya

masing-masing

d. Guru memanggil setiap ketua kelompok

e. Guru menjelaskan materi kepada setiap ketua

kelompok

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

117

f. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya

masing-masing

g. Anggota kelompok mendapatkan penjelasan

dari ketua kelompok tentang materi yang

dijelaskan oleh guru

h. Guru menugaskan kelompok untuk membuat

pertanyaan menyangkut materi yang sudah

dijelaskan di sebuah kertas

i. Siswa membuat kertas yang berisikan

pertanyaan menjadi seperti bola dan

dilemparkan dari satu kelompok ke kelompok

lain secara kontinyu

j. Siswa yang mendapat bola kertas diberikan

kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang

sudah didapatkan melalui diskusi kelompok

Mengasosiasi

a. Setiap anggota kelompok berperan dalam

menjawab pertanyaan dari kelompok lain

b. Guru memfasilitasi dengan menggunakan buku

pelajaran

Mengkomunikasikan

a. Setiap perwakilan kelompok secara bergiliran

menyampaikan jawaban atas soal-soal yang

sudah dikerjakan

b. Kelompok lain menyimapk dengan baik

c. Guru memberi arahan atas jawaban yang telah

dikemukakan siswa

C. Penutup a. Guru dan peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran secara bersama

b. Guru memberikan penguatan terhadap

pencapaian kompetansi peserta didik

c. Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran.

15

Menit

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran : PPT (Power Point), Gambar dan Video

2. Alat Pembelajaran : LCD, Laptop, dan Speaker

3. Sumber Pembelajaran :

1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, Sejarah Indonesia

untuk SMA Kelas X, Jakarta: Kemendikbud

2) http://www.gurusejarah.com/2015/07/pendapat-pendapat-tentang-

proses-awal.html

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

118

H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMIDIAL, DAN PENGAYAAN

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian sikap

1) Observasi

b. Penilaian Pengetahuan

1) Penugasan

2) Tanya Jawab

3) Observasi terhadap kegiatan diskusi

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian sikap diskusi

No. Aspek Kooperaif yang Diamati Skor (1-10)

1. Bekerja sama dengan anggota kelompok

2. Mendengarkan penjelasan teman saat diskusi

kelompok

3. Menghargai pendapat teman

4. Membantu anggota kelompok dalam menyelesaikan

masalah saat pembelajaran

5. Mengomunikasikan jawaban kepada anggota

kelompok

6. Mengambil giliran saat diskusi kelompok

7. Mempresentasikan hasil kerja kelompok

Skor Perolehan

N = Nilai hasil pengamatan

= Hasil perolehan dari aspek yang dinilai

= Hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan

(Hasil Diskusi)

No Nama Skor

Jml Skor Nilai 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7 dst.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

119

Keterangan Penilaian:

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria sebagai berikut:

Skor setiap soal memiliki bobot yang berbeda, yaitu;

Nomor 1-3 diberi skor 10

Nomor 4 dan 5 diberi skor 20

(Soal Uji Kompetensi) Terlampir

b. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remidial dilaksanakan segera setelah diadakan

penilai bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan

mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilaksanakan peserta didik yang mendapatkan nilai di

atas 75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai

proses integrasi nusantara.

Yogyakarta, 4 Mei 2017

Peneliti,

AG. Toto Marsanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

120

Materi Pembelajaran

1. Kerajaan Islam di Sumatra

Sejak awal kedatangan Islam, Pulau Sumatra termasuk daerah pertama dan

terpenting dalam pengembangan agama Islam di Indonesia. Dikatakan

demikian mengingat letak Sumatra yang strategis dan berhadapan langsung

dengan jalur perdangan dunia, yakni Selat Malaka. Berdasarkan catatan Tomé

Pires dalam Suma Oriental (1512-1515) dikatakan bahwa di Sumatra,

terutama di sepanjang pesisir Selat Malaka dan pesisir barat Sumatra terdapat

banyak kerajaan Islam, baik yang besar maupun yang kecil.

a. Sumdra Pasai

Samudra Pasai diperkirakan tumbuh berkembang antara tahun

1270 dan 1275, atau pertengahan abad ke- 13. Kerajaan ini terletak lebih

kurang 15 km di sebelah timur Lhokseumawe, Nanggroe Aceh

Darussalam, dengan sultan pertamanya bernama Sultan Malik as-Shaleh

(wafat tahun 696 H atau 1297 M). Dalam kitab Sejarah Melayu dan

Hikayat Raja-Raja Pasai diceritakan bahwa Sultan Malik as-Shaleh

sebelumnya hanya seorang kepala Gampong Samudra bernama Marah

Silu. Setelah menganut agama Islam kemudian berganti nama dengan

Malik as-Shaleh.

b. Kesultanan Aceh Darussalam

Pada 1520 Aceh berhasil memasukkan Kerajaan Daya ke dalam

kekuasaan Aceh Darussalam. Tahun 1524, Pedir dan Samudera Pasai

ditaklukkan. Kesultanan Aceh Darussalam di bawah Sultan Ali Mughayat

Syah menyerang kapal Portugis di bawah komandan Simao de Souza

Galvao di Bandar Aceh. Pada 1529 Kesultanan Aceh mengadakan

persiapan untuk menyerang orang Portugis di Malaka, tetapi tidak jadi

karena Sultan Ali Mughayat Syah wafat pada 1530 dan dimakamkan di

Kandang XII, Banda Aceh. Di antara penggantinya yang terkenal adalah

Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar (1538-1571).

c. Kerajaan Islam di Riau

Kerajaan Islam yang ada di Riau dan Kepulauan Riau menurut

berita Tome Pires (1512-1515 ) antara lain Siak, Kampar, dan Indragiri.

Kerajaan Kampar, Indragiri, dan Siak pada abad ke-13 dan ke-14 dalam

kekuasaan Kerajaan Melayu dan Singasari-Majapahit, maka kerajaan-

kerajaan tersebut tumbuh menjadi kerajaan bercorak Islam sejak abad ke-

15. Pengaruh Islam yang sampai ke daerah-daerah itu mungkin akibat

perkembangan Kerajaan Islam Samudera Pasai dan Malaka. Jika kita

dasarkan berita Tome Pires, maka ketiga Kerajaan Kampar, Indragiri dan

Siak senantiasa melakukan perdagangan dengan Malaka bahkan

memberikan upeti kepada Kerajaan Malaka. Ketiga kerajaan di pesisir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

121

Sumatra Timur ini dikuasai Kerajaan Malaka pada masa pemerintahan

Sultan Mansyur Syah (wafat 1477).

d. Kerajaan Islam di Jambi

Berdasarkan temuan-temuan arkeologis kemungkinan kehadiran

Islam di daerah Jambi diperkirakan dimulai sejak abad ke-9 atau abad ke-

10 sampai abad ke-13. Kemungkinan pada masa itu proses Islamisasi

masih terbatas pada perorangan. Karena proses Islamisasi besar-besaran

bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya Kerajaan Islam Jambi

sekitar 1500 M di bawah pemerintahan Orang Kayo Hitam yang juga

meluaskan “Bangsa XII” dari “Bangsa IX”, anak Datuk Paduka Berhala.

Konon menurut Undang-Undang Jambi, Datuk Paduka Berhala adalah

orang dari Turki yang terdampar di Pulau Berhala yang kemudian dikenal

dengan sebutan Ahmad Salim. Ia menikah dengan Putri Salaro Pinang

Masak yang sudah Muslim, turunan raja-raja Pagarruyung yang kemudian

melahirkan Orang Kayo Hitam, Sultan Kerajaan Jambi yang terkenal.

Karena itu kemungkinan besar penyebaran Islam sudah terjadi sejak

sekitar tahun 1460 atau pertengahan abad ke-15.

e. Kerajaan Islam di Sumatra Selatan

Sejak Kerajaan Sriwijaya mengalami kelemahan bahkan runtuh

sekitar abad ke-14, mulailah proses Islamisasi sehingga pada akhir abad

ke-15 muncul komunitas Muslim di Palembang. Palembang pada akhir

abad ke-16 sudah merupakan daerah kantong Islam terpenting atau bahkan

pusat Islam di bagian selatan “Pulau Emas”. Bukan saja karena

reputasinya sebagai pusat perdagangan yang banyak dikunjungi pedagang

Arab/Islam pada abad-abad kejayaan Sriwijaya, tetapi juga dibantu oleh

kebesaran Malaka yang tak pernah melepaskan keterlibatannya dengan

Palembang sebagai tanah asalnya.

f. Kerajaan Islam di Sumatra Barat

Islam di daerah Lampung tidak akan dibicarakan karena daerah ini

sudah sejak awal masuk kekuasaan Kesultanan Banten, karena itu yang

akan dibicarakan pada bagian ini ialah Kerajaan Islam di Sumatra Barat.

Mengenai masuk dan berkembangnya Islam di daerah Sumatra Barat

masih sukar dipastikan. Berdasarkan berita Cina dari Dinasti T’ang yang

menyebutkan sekitar abad ke-7 (674 M) ada kelompok orangorang Arab

(Ta’shih) dan disebutkan oleh W.P. Goeneveldt, wilayah perkampungan

mereka berada di pesisir barat Sumatra. Islam yang datang dan

berkembang di Sumatra Barat diperkirakan pada akhir abad ke-14 atau

abad 15, sudah memperoleh pengaruhnya di kerajaan besar Minangkabau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

122

2. Kerajaan Islam di Jawa

a. Kerajaan Demak

Para ahli memperkirakan Demak berdiri tahun 1500. Sementara

Majapahit hancur beberapa waktu sebelumnya. Menurut sumber sejarah

lokal di Jawa, keruntuhan Majapahit terjadi sekitar tahun 1478. Hal ini

ditandai dengan candrasengkala, Sirna Hilang Kertaning Bhumi yang

berarti memiliki angka tahun 1400 Saka. Raja pertama Kerajaan Demak

adalah Raden Fatah, yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Raden

Fatah memerintah Demak dari tahun 1500-1518. Menurut cerita rakyat

Jawa Timur, Raden Fatah merupakan keturunan raja terakhir dari Kerajaan

Majapahit, yaitu Raja Brawijaya V.

b. Kerajaan Mataram

Setelah Kerajaan Demak berakhir, berkembanglah Kerajaan Pajang

di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya. Di bawah kekuasaannya,

Pajang berkembang baik. Bahkan berhasil mengalahkan Arya Penangsang

yang berusaha merebut kekuasaannya. Tokoh yang membantunya

mengalahkan Arya Penangsang di antaranya adalah Ki Ageng Pemanahan

(Ki Gede Pemanahan). la diangkat sebagai bupati (adipati) di Mataram.

Kemudian putranya, Raden Bagus (Danang) Sutawijaya diangkat anak

oleh Sultan Hadiwijaya dan dibesarkan di istana. Sutawijaya

dipersaudarakan dengan putra mahkota, bernama Pangeran Benowo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

123

c. Kesultanan Banten

Kerajaan Banten berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan

Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa,

dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian

menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan.

Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan dalam

penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin

atau lebih sohor dengan sebutan Fatahillah, mendirikan benteng

pertahanan yang dinamakan Surosowan, yang kemudian hari menjadi

pusat pemerintahan, yakni Kesultanan Banten.

d. Kesultanan Cirebon

Menurut berita Tome Pires sekitar 1513 diberitakan Cirebon sudah

termasuk ke daerah Jawa di bawah kekuasaan Kerajaan Demak. Penguasa

di Cirebon ialah Lebe Usa sebagai bawahan Pate Rodim. Cirebon terutama

mengekspor beras dan banyak bahan makanan lainnya. Kota ini

berpenduduk sekitar 1.000 orang. Menurut Tome Pires Islam sudah hadir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

124

di kota Cirebon 40 tahun sebelum kehadiran Tome Pires sendiri. Perkiraan

kehadiran Islam di kota Cirebon menurut sumber lokal Tjarita Purwaka

Tjaruban Nagari karya Pangeran Arya Cerbon pada 1720 M, dikatakan

bahwa Syarif Hidayatullah datang ke Cirebon pada 1470 M, dan

mengajarkan Islam di Gunung Sembung, bersama-sama Haji Abdullah

Iman atau Pangeran Cakrabumi. Syarif Hidayatullah kawin dengan

Pakungwati dan pada 1479 ia menggantikan mertuanya sebagai Penguasa

Cirebon, lalu mendirikan keraton yang diberi nama Pakungwati di sebelah

timur Keraton Sultan Kasepuhan kini.

3. Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan

a. Kerajaan Pontianak

Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah Kalimantan Barat antara

lain Tanjungpura dan Lawe. Kedua kerajaan tersebut pernah diberitakan

Tome Pires (1512-1551). Tanjungpura dan Lawe menurut berita musafir

Portugis sudah mempunyai kegiatan dalam perdagangan baik dengan

Malaka dan Jawa, bahkan kedua daerah yang diperintah oleh Pate atau

mungkin adipati kesemuanya tunduk kepada kerajaan di Jawa yang

diperintah Pati Unus. Tanjungpura dan Lawe (daerah Sukadana)

menghasilkan komoditi seperti emas, berlian, padi, dan banyak bahan

makanan. Banyak barang dagangan dari Malaka yang dimasukkan ke

daerah itu, demikian pula jenis pakaian dari Bengal dan Keling yang

berwarna merah dan hitam dengan harga yang mahal dan yang murah.

b. Kerajaan Banjar (Banjarmasin)

Kerajaan Banjar (Banjarmasin) terdapat di daerah Kalimantan

Selatan yang muncul sejak kerajaan-kerajaan bercorak Hindu yaitu Negara

Dipa, Daha, dan Kahuripan yang berpusat di daerah hulu Sungai Nagara di

Amuntai. Kerajaan Nagara Dipa masa pemerintahan Putri Jungjung Buih

dan patihnya Lembu Amangkurat, pernah mengadakan hubungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

125

Kerajaan Majapahit. Mengingat pengaruh Majapahit sudah sampai di

daerah Sungai Nagara, Batang Tabalung, Barito, dan sebagainya tercatat

dalam kitab Nagarakertagama. Hubungan tersebut juga dibuktikan dalam

cerita Hikayat Banjar dan Kronik Banjarmasin. Pada waktu menghadapi

peperangan dengan Daha, Raden Samudera minta bantuan Kerajaan

Demak sehingga mendapat kemenangan.

4. Kerajaan Islam di Sulawesi

a. Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa-Tallo sebelum menjadi kerajaan Islam sering

berperang dengan kerajaan lainnya di Sulawesi Selatan, seperti dengan

Luwu, Bone, Soppeng, dan Wajo. Kerajaan Luwu yang bersekutu dengan

Wajo ditaklukan oleh Kerajaan Gowa-Tallo. Kemudian Kerajaan Wajo

menjadi daerah taklukan Gowa menurut Hikayat Wajo. Dalam serangan

terhadap Kerajaan Gowa-Tallo, Karaeng Gowa meninggal dan seorang

lagi terbunuh sekitar pada 1565. Ketiga Kerajaan Bone, Wajo, dan

Soppeng mengadakan persatuan untuk mempertahankan kemerdekaannya

yang disebut perjanjian Tellumpocco, sekitar 1582. Sejak Kerajaan Gowa

resmi sebagai kerajaan bercorak Islam pada 1605, Gowa meluaskan

pengaruh politiknya, agar kerajaan-kerajaan lainnya juga memeluk Islam

dan tunduk kepada Kerajaan Gowa-Tallo.

b. Kerajaan Wajo

Berita tentang tumbuh dan berkembangnya Kerajaan Wajo terdapat

pada sumber hikayat lokal. Di hikayat lokal tersebut ada cerita yang

menghubungkan tentang pendirian Kampung Wajo yang didirikan oleh

tiga orang anak raja dari kampung tetangga Cinnotta’bi yaitu berasal dari

keturunan dewa yang mendirikan kampung dan menjadi raja-raja dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

126

ketiga bagian (limpo) bangsa Wajo: Bettempola, Talonlenreng, dan Tua.

Kepala keluarga dari mereka menjadi raja di seluruh Wajo dengan gelar

Batara Wajo. Batara Wajo yang ketiga dipaksa turun tahta karena

kelakuannya yang buruk dan dibunuh oleh tiga orang Ranreng. Menarik

perhatian kita bahwa sejak itu raja-raja di Wajo tidak lagi turun temurun

tetapi melalui pemilihan dari seorang keluarga raja menjadi arung-matoa

artinya raja yang pertama atau utama.

5. Kerajaan Islam di Maluku Utara

a. Kerajaan Ternate

Pada abad ke-14 dalam kitab Negarakartagama, karya Mpu

Prapanca tahun 1365 M menyebut Maluku dibedakan dengan Ambon yaitu

Ternate. Hal itu juga dapat dihubungkan dengan Hikayat Ternate yang

antara lain menyebutkan Moeloka (Maluku) artinya Ternate, Tidore,

Jailolo, dan Bacan. Pada abad ke-14, masa Kerajaan Majapahit hubungan

pelayaran dan perdagangan antara pelabuhan-pelabuhan terutama Tuban

dan Gresik dengan daerah Hitu, Ternate, Tidore bahkan Ambon sendiri

sudah sering terjadi. Pada abad tersebut pelabuhan-pelabuhan yang masih

di bawah Majapahit juga sudah didatangi para pedagang Muslim. Untuk

memperoleh komoditi berupa rempah-rempah terutama cengkeh dan pala,

para pedagang Muslim dari Arab dan Timur Tengah lainnya itu juga sangat

mungkin mendatangi daerah Maluku.

6. Kerajaan Islam di Papua

Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Papua

sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, berdasarkan bukti sejarah terdapat

sejumlah kerajaan-kerajaan Islam di Papua, yakni: (1) Kerajaan Waigeo (2)

Kerajaan Misool (3) Kerajaan Salawati (4) Kerajaan Sailolof (5) Kerajaan

Fatagar (6) Kerajaan Rumbati (terdiri dari Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi,

Arguni, dan Wertuar) (7) Kerajaan Kowiai (Namatota) (8). Kerajaan Aiduma

(9) Kerajaan Kaimana.

7. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara

a. Kerajaan Lombok dan Sumbawa

Selaparang merupakan pusat kerajaan Islam di Lombok di bawah

pemerintahan Prabu Rangkesari. Pada masa itulah Selaparang mengalami

zaman keemasan dan memegang hegemoni di seluruh Lombok.

b. Kerajaan Bima

Bima merupakan pusat pemerintahan atau kerajaan Islam yang

menonjol di Nusa Tenggara dengan nama rajanya yang pertama masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

127

Islam ialah Ruma Ta Ma Bata Wada yang bergelar Sultan Bima I atau

Sultan Abdul Kahir. Sejak itu pula terjalin hubungan erat antara Kerajaan

Bima dengan Kerajaan Gowa, lebih-lebih sejak perjuangan Sultan

Hasanuddin kandas akibat perjanjian Bongaya.

8. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam

Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia telah

menambah khasanah budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan

menentukan corak kebudayaan bangsa Indonesia. Akan tetapi karena

kebudayaan yang berkembang di Indonesia sudah begitu kuat di lingkungan

masyarakat maka berkembangnya kebudayaan Islam tidak menggantikan atau

memusnahkan kebudayaan yang sudah ada.

Dengan demikian terjadi akulturasi antara kebudayaan Islam dengan

kebudayaan yang sudah ada. Hasil proses akulturasi antara kebudayaan

praIslam dengan ketika Islam masuk tidak hanya berbentuk fisik kebendaan

seperti seni bangunan, seni ukir atau pahat, dan karya sastra tetapi juga

menyangkut pola hidup dan kebudayaan non fisik lainnya.

9. Proses Integrasi Nusantara

a. Peran Ulama dalam Proses Integrasi

Agama Islam yang masuk dan berkembang di Nusantara

mengajarkan kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam

kehidupan beragama. Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal

kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat.

b. Peran Perdagangan Antarpulau

Proses integrasi juga terlihat melalui kegiatan pelayaran dan

perdagangan antarpulau. Sejak zaman kuno, kegiatan pelayaran dan

perdagangan sudah berlangsung di Kepulauan Indonesia. Pelayaran dan

perdagangan itu berlangsung dari daerah yang satu ke daerah yang lain,

bahkan antara negara yang satu dengan negara yang lain.

c. Peran Bahasa

Perlu juga kamu pahami bahwa bahasa juga memiliki peran yang

strategis dalam proses integrasi. Kamu tahu bahwa Kepulauan Indonesia

terdiri atas beribu-ribu pulau yang dihuni oleh aneka ragam suku bangsa.

Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa masing-masing. Untuk

mempermudah komunikasi antarsuku bangsa, diperlukan satu bahasa yang

menjadi bahasa perantara dan dapat dimengerti oleh semua suku bangsa.

Jika tidak memiliki kesamaan bahasa, persatuan tidak akan terjadi karena

di antara suku bangsa timbul kecurigaan dan prasangka lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

128

Lampiran 5a

(Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi I)

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI I

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kasihan Hari / Tanggal : 9 Mei 2017

Mata Pelajaran : Sejarah Wajib Waktu : 60 Menit

Kelas / Program : X IPS 1 Tahun Pelajaran : 2016-2017

No KD Materi Pokok Indikator Bentuk

Soal

No.

Soal

Tgkt.

Soal

1. Menganalisis

karakteristik

kehidupan

masyarakat,

pemerintahan

dan budaya

pada masa

kerajaan-

kerajaan Islam

di Indonesia

serta

menunjukkan

contoh bukti-

bukti yang

masih berlaku

pada

kehidupan

masyarakat

Indonesia masa

kini.

Proses Islamisasi

di Sumatra

Siswa dapat menganalisis letak kerajaan Samudra Pasai PG 1 C4

2. Siswa dapat menganalisis urutan para raja di Kesultanan Samudra Pasai PG 2 C4

3. Siswa dapat menguraikan asal-usul nama sultan di Kerajaan Samudra Pasai PG 3 C2

4. Siswa dapat menunjukan waktu kejayaan kesultanan Samudra pasai PG 4 C1

5. Siswa dapat menentukan pemimpin kaum padri di Sumatra Barat PG 5 C3

6.

Proses Islamisasi

di Jawa

Siswa dapat menunjukan waktu berdirinya Kerajaan Demak PG 6 C1

7. Siswa dapat mengurutkan wilayah kekuasaan Kerajaan Demak pada masa

pemerintahan Raden Fatah PG 7 C3

8. Siswa dapat menguraikan peranan dari Para Wali dalam menyebarkan agama

Islam Essay 1 C2

9. Siswa dapat menjelaskan akhir dari Kerajaan Demak PG 8 C1

10. Siswa dapat menganalisis peran Sultan Agung dalam bidang politik di Mataram PG 9 C4

11. Siswa dapat mencontohkan tradisi kerajaan mataram yang masih ada hingga saat

ini PG 10 C2

12. Proses Islamisasi

di Kalimantan

Siswa dapat menentukan letak daerah kerajaan Islam di Kalimantan Barat PG 11 C2

13. Siswa dapat menunjukan peninggalan Kesultanan Banjar PG 12 C1

14.

Proses Islamisasi

di Sulawesi

Siswa dapat menganalisis munculnya kerajaan Islam di Sulawesi Essay 2 C4

15. Siswa dapat menyebutkan kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi PG 13 C1

16. Siswa dapat menganalisis islamisasi di Sulawesi Selatan Essay 3 C4

17. Siswa dapat menjelaskan maksud dari perjanjian Tellumpocco PG 14 C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

129

18. Siswa dapat menjunjukan bukti adanya penyebar agama islam di Sulawesi Selatan PG 15 C1

19. Siswa dapat menganalisis tentang hikayat lokal kerajaan Wajo Essay 4 C4

20.

Proses Islamisasi

di Maluku Utara

Siswa dapat menyimpulkan kerajaan yang bercorak Islam di Maluku PG 16 C4

21. Siswa dapat menyelidiki tanda-tanda awal kehadiran Islam ke daerah Maluku PG 17 C3

22. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara Maluku dengan Jawa PG 18 C1

23. Siswa dapat menganalisis julukan “Penguasa 72 Kepulauan” Essay 5 C4

24. Siswa dapat menjelaskan akhir dari orang-orang potugis di Ternate PG 19 C1

25.

Proses Islamisasi

di Papua

Siswa dapat mengidentifikasi kerajaan Islam di Papua PG 20 C3

26. Siswa dapat menganalisis pendapat kedatangan Islam di Papua PG 21 C4

27. Siswa dapat menunjukan waktu awal proses Islamisasi di Papua PG 22 C1

28. Siswa dapat menjelaskan berbagai faktor proses Islamisasi di Papua PG 23 C1

29. Proses Islamisasi

di Nusa

Tenggara

Siswa dapat menunjukan awal kehadiran Islam di Nusa Tenggara PG 24 C1

30. Siswa dapat menemukan pusat pusat kerajaan Islam di Lombok PG 25 C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

130

Lampiran 5b

(Kisi-Kisi Soal Uji Kompetensi II)

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI II

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kasihan Hari / Tanggal : 23 Mei 2017

Mata Pelajaran : Sejarah Wajib Waktu : 60 Menit

Kelas / Program : X IPS 1 Tahun Pelajaran : 2016-2017

No KD Materi Pokok Indikator Bentuk

Soal

No.

Soal

Tgkt.

Soal

1. Menganalisis

karakteristik

kehidupan

masyarakat,

pemerintahan

dan budaya

pada masa

kerajaan-

kerajaan

Islam di

Indonesia

serta

menunjukkan

contoh bukti-

bukti yang

masih berlaku

pada

kehidupan

masyarakat

Akulturasi

Kebudayaan

Siswa dapat mengartikan pengertian akulturasi kebudayaan PG 1 C2

2. Siswa dapat menguraikan hasil proses akulturasi antara kebudayaan pra-

Islam PG 2 C2

3. Siswa dapat membedakan pengertian masjid dari beberapa bahasa PG 3 C2

4. Siswa dapat menjelaskan fungsi masjid secara universal PG 4 C1

5. Siswa dapat menganalisis ciri-ciri yang dimiliki masjid kuno di Indonesia Esai 1 C4

6. Siswa dapat menjelaskan mengenai atap tumpang sebagai ciri masjid kuno

di Indonesia PG 5 C1

7. Siswa dapat menunjukan bukti akulturasi kebudayaan Islam di Nusantara PG 6 C1

8. Siswa dapat menguraikan alasan masjid dianggap keramat PG 7 C2

9. Siswa dapat mencontohkan makam yang berdekatan dengan masjid agung PG 8 C2

10. Siswa dapat menganalisis alasan makam-makam terletak di tempat tinggi Esai 2 C4

11. Siswa dapat menentukan salah satu makam yang paling dihormati yang

letaknya di atas bukit PG 9 C3

12. Siswa dapat menjelaskan pengertian “cungkup” PG 10 C1

13. Siswa dapat menganalisis akulturasi dalam hal upacara keagamaan atau

doa Esai 3 C4

14. Siswa dapat memperkirakan kapan seni ukir zaman Islam sudah mulai

berkembang PG 11 C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

131

15. Indonesia

masa kini.

Siswa dapat menjelaskan kemunculan kreasi baru dalam seni ukir di masa

Islam PG 12 C1

16. Siswa dapat menunjukan bukti akulturasi kebudayaan Islam dalam bidang

seni ukir PG 13 C1

17. Siswa dapat mengklasifikasikan beberapa jenis sastra yang berkembang

pada zaman Islam PG 14 C1

18. Siswa dapat menjelaskan perkembangan seni sastra di zaman Islam PG 15 C1

19. Siswa dapat menyimpulkan pengertian dari hikayat PG 16 C4

20. Siswa dapat menyeleksi contoh karya sastra “Suluk” PG 17 C4

21. Siswa dapat menjelaskan tujuan kesenian yang bernafaskan islam PG 18 C1

22. Siswa dapat menentukan ciri permainan debus PG 19 C3

23. Siswa dapat menjelaskan perkembangan wayang menurut Amir Hamzah PG 20 C1

24. Siswa dapat mengartikan yang dimaksud komariyah PG 21 C2

25. Siswa dapat menunjukan bukti perkembangan sistem penanggalan

menurut Sultan Agung PG 22 C1

26. Siswa dapat menguraikan penetapan awal kalender Sultan Agung PG 23 C2

27.

Proses

Integrasi

Nusantara

Siswa dapat menjelaskan peran ulama dalam proses integrasi PG 24 C1

28. Siswa dapat menyebutkan 3 proses proses integrasi di nusantara pada

masa Islam PG 25 C1

29. Siswa dapat menganalisis peranan bahasa dalam proses integrasi di

Nusantara Esai 4 C4

30. Siswa dapat menguraikan nilai-nilai yang didapat dari materi akulturasi

dan perkembangan budaya Islam di Nusantara Esai 5 C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

132

Lampiran 6a

(Soal Uji Kompetensi 1)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta Telepon (0274)376067 Pos Kasihan 55181

Website : www.sma-tirtonirmolo.sch.id email : [email protected]

Mata Pelajaran : Sejarah Wajib

Kelas / Program : X IPS 1

W a k t u : 60 Menit

A. PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN MEMBERI

TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, D ATAU E PADA LEMBAR

JAWAB YANG TERSEDIA UNTUK NOMOR 1 S/D 25 !

1. Kerajaan Samudra Pasai terletak lebih kurang 15 km di sebelah ....

A. Timur Lhokseumawe, NAD

B. Selatan Lhokseumawe, NAD

C. Barat Lhokseumawe, NAD

D. Utara Lhokseumawe, NAD

E. Barat Laut Lhokseumawe, NAD

2. Dalam kitab Sejarah Melayu, diceritakan bahwa sultan pertama Kerajaan

Samudra Pasai ialah ....

A. Sultan Malik Ahmad

B. Sultan Malik Ilham

C. Sultan Malih Badaruhin

D. Sultan Malih Abab

E. Sultan Malik As-Shaleh

3. Nama sultan Kerajaan Samudra Pasai diketahui terdapat dalam sumber

Sejarah Melayu. Dari ketujuh nama Sultan tersebut, ada satu nama yang

terdapat dalam mata uang emas, yakni ....

A. Mahmud Malik Ahmad

B. Mahmud Zakir Naik

C. Malikush Shaleh

D. Abu Zain Malik

E. Zainal Abidin

4. Kesultanan Samudra Pasai mencapai puncaknya pada awal abad ke ....

A. 11

B. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

133

C. 13

D. 16

E. 12

5. Tokoh padri yang berjasa dalam perlawan Padri ialah ....

A. Tuanku Imam Bonjol

B. Tuanku Lubuk Aer

C. Tuanku Nan Renceh

D. Tuanku Bansa

E. Tuanku Galung

6. Para ahli sejarah memperkirakan Kerajaan Demak berdiri pada tahun ....

A. 1300

B. 1400

C. 1500

D. 1550

E. 1600

7. Pada masa pemerintahan Raden Fatah, wilayah kekuasaan demak meliputi ....

A. Jambi, Lampung, Aceh, dan Padang

B. Jepara, Sedayu, Palembang, Jambi

C. Lubuk, Sekayu, Banten, dan Nias

D. Jepara, Kudus, Bali, dan Toraja

E. Jepara, Lampung, Metro, dan Yogyakarta

8. Setalah lama berkuasa dan mengibarkan panji-panjinya, akhirnya Kerajaan

Demak lemah dan muncul kerajaan baru yang bernama ....

A. Kerajaan Mataram

B. Kerajaan Singasari

C. Kerajaan Cirebon

D. Kerajaan Pajang

E. Kerajaan Gowa

9. Dalam bidang politik pemerintahan, Sultan Agung berhasil memperluas

wilayah Mataram ke berbagai daerah, yaitu ....

A. Surabaya, Lasem, Pasuruan dan Tuban

B. Cilacap, Purwokerto, Banten dan Tuban

C. Surabaya, Kalimantan, Pasuruan dan Tuban

D. Cilacap, Magelang, Ngawi dan Pasuruan

E. Surabaya, Majalengka, Tuban dan Malang

10. Tradisi yang masih dijalankan sejak Kerajan Mataram hingga kini adalah ....

A. Tradisi Sekaten

B. Tradisi Minang

C. Tradisi Sesembahan

D. Tradisi Gunungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

134

E. A, B, C, D Salah Semua

11. Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah Kalimantan Barat yang memiliki

kegiatan dalam perdagangan baik dengan Malaka dan Jawa adalah ....

A. Gowa dan Tallo

B. Tanjung pura dan Pangkalan Bun

C. Tanjung pura dan Pangkal Pinang

D. Tanjung Pura dan Lawe

E. Lawe dan Bontang

12. Kerajaan Banjar yang sudah masuk dalm pengaruh Mataram pada abad ke 16

meninggalkan bukti bahwa Islam sudah masuk. Bukti tersebut adalah ....

A. Masjid Agung Banten

B. Masjid Raya Demak

C. Masjid Agung Sambas

D. Masjid Raya Pontianak

E. Masjid Raya Kalbar

13. Kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi diantaranya adalah ....

A. Gowa-Tallo, Bone dan Wajo

B. Soppeng, Kudus dan Buton

C. Maluku dan Bone

D. Demak dan Bone

E. Gowa-Tallo, Bone dan Mataram

14. Tellumpocco adalah pernjanjian mengenai ....

A. Tiga kerajaan yang mengadakan persatuan untuk mempersatukan

kemerdekaanya

B. Pembagian tanah kekuasaan kerajaan Islam di Sulawesi

C. Penetapan raja-raja yang berkuasa di Sulawesi

D. Perjanjian untuk mengadakan peperangan dengan kerajaan-kerajaan

E. Kesepakatan damai antara kerajaan yang sedang bertentangan

15. Di daerah Sulawesi Selatan proses Islamisasi makin mantap dengan adanya ....

A. Para Mubalig yang disebut Dato’

B. Para Wali dari Jawa

C. Para Da’i dari Sumatra

D. Kaum Padri dari Sumatra

E. Kaum Intelektual dari Arab

16. Sejak awal diketahui bahwa di daerah Maluku terdapat dua kerajaan Islam,

yaitu ....

A. Ternate dan Gowa-Tallo

B. Ternate dan Tidore

C. Ternate dan Serawak

D. Tidore dan Gowa-Tallo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

135

E. Tidore dan Arung-Patoa

17. Tanda-tanda awal kehadiran Islam ke daerah Maluku dapat diketahui dari

sumber-sumber berupa ....

A. Naskah kuno

B. Sabda raja

C. Naskah modern

D. Surat

E. Pepatah

18. Menurut Tome Pires, Maluku dan Jawa memiliki hubungan dalam hal ....

A. Pertanian

B. Perindustrian

C. Perdagangan

D. Pendidikan

E. Budaya

19. Orang-orang Portugis berhasil diusir dan menyingkir ke pulau dekat Tahula

tidak jauh dari Tidore oleh ....

A. Sultan Hasanudin

B. Sultan Syarir

C. Sultan Baabullah

D. Sultan Khadir

E. Sultan Khairun

20. Berdasarkan bukti sejarah terdapat 9 kerajaan Islam di Papua, salah satunya

adalah ....

A. Kerajaan Salman

B. Kerajaan Kimona

C. Kerajaan Anatoa

D. Kerajaan Misool

E. Kerajaan Wahigo

21. Ada pendapat mengenai kedatangan Islam di Papua, yaitu ....

A. Islam datang di Papua pada 1360 disebarkan oleh mubaligh Aceh

B. Islam datang di Papua pada tahun 1360 disebarkan oleh Kaum Padri

C. Islam datang di Papua pada tahun 1360 disebarkan oleh Ulama

D. Islam datang di Papua berasal dari Persia

E. Islam datang di Papua berasal dari Turki

22. Proses Islamisasi tanah Papua, terutama di daerah pesisir barat dilakukan pada

pertengahan abad ke ....

A. 13

B. 14

C. 15

D. 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

136

E. 17

23. Faktor Islamisasi Papua didukung oleh ....

A. Faktor geografis

B. Faktor ekonomis

C. Faktor sosiologis

D. Faktor ekologis

E. Faktor religiusitas

24. Kehadiran Islam ke daerah Nusa Tenggara antara lain ke Lombok diperkirakan

terjadi pada abad ke-16 yang diperkenalkan oleh ....

A. Sultan Baabullah

B. Sultan Khairun

C. Sultan Mohammad

D. Sultan Perapen

E. Sunan Giri

25. Pusat kerajaan Islam di Lombok di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari

adalah ....

A. Bima

B. Flores

C. Selaparang

D. Senggigi

E. Dewata

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas !

1. Jelaskan peranan Para Wali dalam menyebarkan agama Islam !

2. Jelaskan proses munculnya kerajaan Islam di Sulawesi !

3. Jelaskan proses islamisasi di Sulawesi Selatan !

4. Analisislah tentang hikayat lokal kerajaan Wajo !

5. Jelaskan apa yang dimaksud julukan “Penguasa 72 Kepulauan” !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

137

Kunci Jawaban

A. Pilihan Ganda (PG)

1. A 11. D 21. A

2. E 12. C 22. C

3. C 13. A 23. A

4. D 14. A 24. D

5. A 15. A 25. C

6. C 16. B

7. B 17. A

8. D 18. C

9. A 19. C

10. A 20. D

B. Esai

1. Para wali yang merupakan tokoh penting pada perkembangan Kerajaan

Demak ini, memanfaatkan posisinya untuk lebih menyebarkan Islam kepada

penduduk Jawa. Para wali juga berusaha menyebarkan Islam di luar Pulau

Jawa.

2. Di daerah Sulawesi juga tumbuh kerajaan-kerajaan bercorak Islam.

Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi tidak terlepas dari

perdagangan yang berlangsung ketika itu. Berikut ini adalah beberapa

kerajaan Islam di Sulawesi di antaranya Gowa-Tallo, Bone, Wajo dan

Soppeng, dan Kesultanan Buton.

3. Di daerah Sulawesi Selatan proses Islamisasi makin mantap dengan adanya

para mubalig yang disebut Dato’ Tallu (Tiga Dato), yaitu Dato’ Ri Bandang

(Abdul Makmur atau Khatib Tunggal) Dato’ Ri Pattimang (Dato’ Sulaemana

atau Khatib Sulung), dan Dato’ Ri Tiro (Abdul Jawad alias Khatib Bungsu),

ketiganya bersaudara dan berasal dari Kolo Tengah, Minangkabau. Para

mubalig itulah yang mengislamkan Raja Luwu yaitu Datu’ La Patiware’

Daeng Parabung dengan gelar Sultan Muhammad pada 15-16 Ramadhan 1013

H (4-5 Februari 1605 M). Kemudian disusul oleh Raja Gowa dan Tallo yaitu

Karaeng Matowaya dari Tallo yang bernama I Mallingkang Daeng Manyonri

(Karaeng Tallo) mengucapkan syahadat pada Jumat sore, 9 Jumadil Awal 1014

H atau 22 September 1605 M dengan gelar Sultan Abdullah. Selanjutnya

Karaeng Gowa I Manga’ rangi Daeng Manrabbia mengucapkan syahadat pada

Jumat, 19 Rajab 1016 H atau 9 November 1607 M.

4. Berita tentang tumbuh dan berkembangnya Kerajaan Wajo terdapat pada

sumber hikayat lokal. Di hikayat lokal tersebut ada cerita yang

menghubungkan tentang pendirian Kampung Wajo yang didirikan oleh tiga

orang anak raja dari kampung tetangga Cinnotta’bi yaitu berasal dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

138

keturunan dewa yang mendirikan kampung dan menjadi raja-raja dari ketiga

bagian (limpo) bangsa Wajo: Bettempola, Talonlenreng, dan Tua. Kepala

keluarga dari mereka menjadi raja di seluruh Wajo dengan gelar Batara Wajo.

Batara Wajo yang ketiga dipaksa turun tahta karena kelakuannya yang buruk

dan dibunuh oleh tiga orang Ranreng. Menarik perhatian kita bahwa sejak itu

raja-raja di Wajo tidak lagi turun temurun tetapi melalui pemilihan dari

seorang keluarga raja menjadi arung-matoa artinya raja yang pertama atau

utama.

5. Julukan tersebut diberikan kepada Sultan Baabullah sebagai “Penguasa 72

Kepulauan”. Hal ini dikarenakan Sultan Baabullah mampu menguasai

berbagai daerah yang sangat luas dan sangguh mustahil untuk dilakukan,

namun hal tersebut dapat dibuktikan Sultan Baabullah dalam menguasai

wilayah yang sangat luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

139

Lampiran 6b

(Soal Uji Kompetensi 2)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan Yogyakarta Telepon (0274)376067 Pos Kasihan 55181

Website : www.sma-tirtonirmolo.sch.id email :

[email protected]

Mata Pelajaran : Sejarah Wajib

Kelas / Program : X IPS 1

W a k t u : 60 Menit

A. PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN MEMBERI

TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, D ATAU E PADA LEMBAR

JAWAB YANG TERSEDIA UNTUK NOMOR 1 S/D 25 !

1. Berkembangnya kebudayaan di Indonesia telah memberikan corak

kebudayaan yang amat beragam. Keadaan ini pada dasarnya disebabkan oleh

akulturasi kebudayaan. Berkaitan dengan hal tersebut yang dimaksud

akulturasi kebudayaan adalah ....

A. Perkembangan dua kebudayaan secara bersamaan

B. Perkembangan dua kebudayaan tanpa mempengaruhi kebudayaan lain

C. Perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih tanpa menghilangkan sifat

aslinya

D. Penggabungan dua kebudayaan dengan menghilangkan salah satu sifat

kebudayaan yang ada

E. Penggabungan dua kebudayaan dengan menghilangkan kedua ciri

kebudayaan tersebut

2. Hasil akulturasi kebudayaan pra-Islam dengan Islam dapat kita temui dalam

wujud ....

A. Seni bangunan, seni ukir atau pahat dan karya sastra

B. Seni bangunan, Masjid, dan Gereja

C. Seni ukir atau pahat, dan kaligrafi

D. Karya Sastra, Babad, dan Hikayat

E. Seni bangunan, seni ukir, dan Babad

3. Seni bangunan Islam yang menonjol adalah masjid. Masjid atau Mesjid dalam

bahasa Arab munkin berasal dari bahasa ….

A. Turki

B. Aramik

C. Ethiopia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

140

D. Arabian

E. Iran

4. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1. Sebagai pusat untuk menyelenggarakan keagamaan Islam

2. Pusat untuk mempraktikan ajaran-ajaran persamaan hak dan persahabatan

di kalangan umat muslim

3. Sebagai tempat ibadah umat muslim

4. Tempat untuk diskusi keagamaan di antara sesama umat muslim

Dari pernyataan tersebut yang menunjukan fungsi masjid secara luas atau

universal adalah ….

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 2 dan 4

C. 2 dan 4

D. 3 dan 4

E. 1 dan 2

5. Banyak masjid kuno di Indonesia memiliki ciri-ciri beratap tumpang. Atap

yang seperti itu sering juga disebut sebagai ….

A. Mahameru

B. Semeru

C. Meru

D. Merapi

E. Merbabu

6. Bentuk akulturasi kebudayaan Pra-Islam dengan Islam yang ada saat ini, salah

satunya adalah ….

A. Masjid Kudus dan Masjid Kedu

B. Masjid Demak dan Masjid Kudus

C. Masjid Agung Serang dan Masjid Kudus

D. Masjid Demak dan Masjid Raya Jakarta

E. Masjid Agung Semarang dan Masjid Kudus

7. Masjid umumnya didirikan di ibukota dekat keraton. Ada juga masjid yang

dipandang keramat. Alasan dikatakan keramat, karena ….

A. Dibangun oleh Wali Songo

B. Dibangun oleh Para Raja

C. Dibangun oleh Sesepuh kerajaan

D. Dibangun di atas bukit atau dekat makam

E. Dibangun dekat dengan wilayah keratin

8. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1. Makam raja-raja Mataram Islam Kota Gede

2. Makam sultan-sultan Palembang

3. Makam sultan-sultan Demak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

141

4. Makam sultan-sultan Aceh

5. Makam sultan-sultan Lampung

Dari pernyataan tersebut, makam-makam yang lokasinya di dataran dekat

masjid agung, kecuali …

A. 1, 2 dan 3

B. 1, 2 dan 5

C. 1 dan 4

D. 2 dan 5

E. 5

9. Makam-makam yang lokasinya di atas bukit khususnya yang paling atas

adalah yang dianggap paling dihormati, misalnya ….

A. Sunan Gunung Jati di Gunung Semeru

B. Sultan Agung Hanyokrokusumo di pemakaman Imogiri

C. Sultan-sultan Palembang di bukit

D. Sunan Bonan di Gunung Sembung

E. Sunan Kalijaga di Gunung Sembung

10. Makam walisongo dan sultan-sultan pada umumnya ditempatkan di dalam

bangunan yang disebut cungkup. Cungkup adalah ….

A. Batu Nisan yang ada di makam

B. Tempat untuk menaruh sesaji

C. Tempat untuk berziarah

D. Semacam makam yang terdapat jirat

E. Semacam rumah yang didirikan di atas makam

11. Berkembangnya ajaran seni ukir, patung dan melukis makhluk hidup sudah

ada pada masa perkembangan Islam di zaman ….

A. Sejarah

B. Kuno

C. Madya

D. Modern

E. Post Modern

12. Walaupun seni patung untuk menggambarkan makhluk hidup secara nyata

tidak diperbolehkan, akan tetapi lambat laun muncul kreasi baru dalam seni

ukir ataupun patung, yaitu ….

A. Lukisan makhluk hidup meskipun disamarkan dengan berbagai hiasan

B. Seni hias dengan huruf arab (Kaligrafi)

C. Seni ukir kaligrafi

D. Lukisan tumbuh-tumbuhan dengan menambahkan huruf Arab

E. Lukisan makhluk hidup yang secara terang-terangan diukir

13. Banyak bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan motif-motif ukiran,

contohnya ….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

142

A. Ukiran pada jendela bangunan keraton

B. Ukiran pada jendela bangunan masjid

C. Ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan masjid atau keraton

D. Ukiran pada langit-langit keraton

E. Ukiran pada dinding keraton

14. Tersebarnya Islam di Indonesia membawa pengaruh dalam bidang aksara dan

tulisan. Dilihat dari corak dan isinya, ada beberapa jenis sastra, yaitu ….

A. Hikayat, Babad, Dongeng, dan Syair

B. Hikayat Amir Hamzah, Legenda, dan Babad

C. Babad Mataram, Syair dan Lirik

D. Hikayat, Babad, Syair dan Suluk

E. Hikayat, Babad, Syair, dan Mitos

15. Pada umumnya seni sastra di zaman Islam berkembangan di daerah …

A. Sulawesi dan Jawa

B. Melayu dan Jawa

C. Kalimantan dan Jawa

D. Sumatra dan Kalimantan

E. Melayu dan Kalimantan

16. Karya sastra yang berisi tentang dongeng ataupun cerita yang berkaitan

dengan sejarah adalah ….

A. Lantunan

B. Babad

C. Suluk

D. Legenda

E. Hikayat

17. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1. Suluk Sukarsa

2. Suluk Wujil

3. Suluk Malang Sumirang

4. Suluk Malang Bumirang

5. Suluk Surakarta

Dari pernyataan diatas yang bukan merupakan contoh suluk adalah nomor ….

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4 dan 5

E. Semua pernyataan benar

18. Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian yang bernafaskan Islam yang

bertujuan ….

A. Untuk mencari pengikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

143

B. Untuk dakwah

C. Untuk menyebarkan pengaruh Islam

D. Untuk menyebarkan ajaran Islam

E. Untuk mengembangkan karya seni

19. Kesenian yang berasal dari kebudayaan Islam salah satunya adalah debus. Ciri

dari permainan debus adalah ….

A. Para pemain menusukan benda tajam ke tubuh boneka peraga

B. Para pemain menari selama tujuh hari tujuh malam

C. Para penari menusukan benda tajam ke dalam tubuhnya tanpa luka

D. Para penari membaca Al Quran bersama

E. Para penari membaca salawat nabi

20. Perhatiakan gambar berikut ini!

Gambar disamping merupakan kesenian pada

zaman Islam. Kemudian berdasarkan cerita Amir

Hamzah kesenian ini dikembangkan pertunjukan

….

A. Wayang Golek

B. Wayang Kulit

C. Wayang Orang

D. Wayang Potehi

E. Wayang Cina

21. Perhitungan tahun yang dipakai atas dasar peredaran bulan disebut ….

A. Hijriah

B. Masehi

C. Komariyah

D. Peredaran Binang

E. Tanggalan Jawa

22. Bukti perkembanga sistem kalender yang diciptakan oleh Sultan Agung

adalah ….

A. Bulan Muharam diganti dengan Pasa

B. Bulan Ramdhan diganti dengan Sura

C. Bulan Puasa diganti dengan Muharam

D. Bulan Muharam diganti dengan Sura

E. Bulan Hijriah diganti dengan Masehi

23. Kalender Sultan Agung dimulai pada tanggal 1 Sura tahun 1555 Jawa. Pada

kalender biasa tanggal tersebut sama saja dengan tanggal ….

A. 8 Agustus 1633

B. 9 Agustus 1633

C. 8 September 1633

D. 9 September 1633

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

144

E. 9 November 1633

24. Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara mengajarkan ….

A. Kebersamaan dan mengembangkan toleransi

B. Kebersamaan dan gotong royong

C. Persamaan dan kerjasama

D. Persatuan dan kebersamaan

E. Kebersamaan dan persatuan

25. Proses Integrasi Nusantara dilakukan melalui peranan ….

A. Ulama, Perdagangan, dan Perkawinan

B. Ulama, Pendidikan, dan Perdagangan Antarpulau

C. Ulama, Pendidikan, dan Bahasa

D. Ulama, Perdagangan, dan Bahasa

E. Ulama, Pendidikan, dan Perkawinan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas !

1. Analisislah ciri-ciri yang dimiliki masjid-masjid kuno di Indonesia!

2. Jelaskan alasan makam-makam berada di tempat-tempat tinggi atau diatas

bukit!

3. Analisislah akulturasi kebudayaan Islam dengan Pra-Islam dalam upacara

keagamaan atau doa!

4. Jelaskan peranan bahasa dalam proses integrasi Nusantara!

5. Uuraikan nilai-nilai yang terkandung dalam akulturasi dan perkembangan

budaya Islam di Nusantara!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

145

Kunci Jawaban

A. Pilihan Ganda

1. C 6. B 11. C 16. E 21. C

2. A 7. D 12. A 17. D 22. D

3. B 8. E 13. C 18. D 23. A

4. E 9. B 14. D 19. C 24. A

5. C 10. E 15. B 20. A 25. D

B. Esai

1. Bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia memiliki ciri-ciri; pertama,

Atapnya betupa atap tumpang, yaitu atap bersusun, semakin ke atas semakin

kecil dan tingkat yang paling atas berbentuk limas. Jumlah tumpang biasanya

selalu gasal/ ganjil, ada yang tiga, ada juga yang lima. Kedua, Tidak ada

menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan. Berbeda

dengan masjid-masjid di luar Indonesia yang umumnya terdapat menara. Pada

masjidmasjid kuno di Indonesia untuk menandai datangnya waktu salat

dilakukan dengan memukul beduk atau kentongan. Ketiga, Masjid umumnya

didirikan di ibukota atau dekat istana kerajaan. Ada juga masjid-masjid yang

dipandang keramat yang dibangun di atas bukit atau dekat makam. Masjid-

masjid di zaman Wali Sanga umumnya berdekatan dengan makam.

2. Alasan makam-makam berada di tempat tinggi dikarenakan tempat-tempat

tinggi atau bukit-bukit masih menunjukkan kesinambungan tradisi yang

mengandung unsur kepercayaan pada ruh-ruh nenek moyang yang sebenarnya

sudah dikenal dalam pengejawantahan pendirian punden-punden berundak

Megalitik.

3. Akulturasi kebudayaan Islam dengan Pra-Islam dalam upacara keagamaan

atau doa terlihat dalam beberapa bentuk akulturasi, misalnya upacara

kelahiran perkawinan dan kematian. Masyarakat Jawa juga mengenal berbagai

kegiatan selamatan dengan bentuk kenduri. Selamatan diadakan pada waktu

tertentu. Misalnya, selamatan atau kenduri pada 10 Muharam untuk

memperingati Hasan-Husen (putra Ali bin Abu Thalib), Maulid Nabi (untuk

memperingati kelahiran Nabi Muhammad), Ruwahan (Nyadran) untuk

menghormati para leluhur atau sanak keluarga yang sudah meninggal.

4. Pada dasarnya bahasa memiliki peran yang strategis dalam proses integrasi.

Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa masing-masing. Untuk mempermudah

komunikasi antarsuku bangsa, diperlukan satu bahasa yang menjadi bahasa

perantara dan dapat dimengerti oleh semua suku bangsa. Jika tidak memiliki

kesamaan bahasa, persatuan tidak akan terjadi karena di antara suku bangsa

timbul kecurigaan dan prasangka lain. Pada dasarnya, bahasa memiliki

peranan yang amat penting untuk mempermudah komunikasi antar bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

146

5. Nilai Toleransi Dalam hal ini, toleransi menjadi nilai yang teramat penting

dalam proses akulturasi di Nusantara, dikarenakan sejak dahulu sikap maupun

sifat saling menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat pun sudah

tertanam dengan baik. Keadaan ini ditunjukan dari bukti-bukti yang sudah ada

seperti akulturasi pada Masjid Kudus yang di dalamnya terdapat perpaduan

dua kebudayaan ataupun agama yakni Hindu dan Islam yang dapat berjalan

seiringan tanpa mengubah atau menghilangkan sifat aslinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

147

LAMPIRAN 7

(Kisi-kisi Instrumen Motivasi)

KISI-KISI MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA

Variabel Sub

Variabel Aspek Indikator

Item No

Item (+) (-)

Motivasi

Belajar Motivasi

Motivasi

Intrinsik

Antusias

Saya sangat antusias untuk mendengarkan

penjelasan dari teman

Saya merasa mengantuk saat teman

menjelasakan materi di depan kelas 1, 27

Saya sangat antusias untuk membaca

artikel sejarah

Saya tidak suka membaca artikel sejarah 4, 11

Saya sangat antusias untuk menulis catatan Saya malas untuk menulis catatan 16, 36

Saya sangat antusias ketika menonton film

tentang sejarah

Saya merasa bahwa film sejarah

membosankan 26, 3

Keyakinan

Saya yakin terhadap kebenaran sejarah

setelah membaca jurnal sejarah

Saya merasa ragu tentang kebenaran

akan sejarah 37, 15

Saya yakin bisa menulis artikel populer

tentang sejarah

Saya enggan untuk menulis artikel

tentang sejarah 2, 28

Saya yakin kebenaran dari pembelajaran

sejarah di kelas

Saya tidak mengerti terhadap

pembelajaran yang djelaskan oleh guru 38, 39

Saya terdorong untuk meyakini

pembelajaran sejarah setelah menonton

film sejarah

Menonton film sejarah membuat saya

menjadi bingung 12, 29

Inisatif

Saya berinisiatif mendengarkan berita

sejarah untuk menambah wawasan

Saya memilih menonton film kartun

ketimbang berita sejarah 14, 13

Saya selalu berinisiatif untuk membaca

komik sejarah agar dapat memahami

pelajaran sejarah

Membaca novel lebih menyenangkan

dan mengasyikan daripada membaca

buku sejarah

5, 17

Saya berinisiatif menulis laporan Field

Trip karena sudah menjadi tanggung jawab

saya

Saya akan menulis laporan jika sudah

mendekati batas waktu yang ditentukan 31, 32

Saya berinisiatif mengunjungi museum Saya memilih bertamasya daripada 18, 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

148

untuk mengenal lebih jauh kejadian sejarah

di masa lalu

berkunjung ke museum

Motivasi

Ekstrinsik

Ketertarikan

Saya tertarik ketika mendengarkan siaran

radio tentang sejarah

Saya memilih tidur ketimbang

mendengarkan siaran radio tentang

sejarah

40, 6

Saya tertarik ketika membaca koran

sejarah karena dapat menambah wawasan

Saya tidak tertarik untuk membaca koran

sejarah karena menghabiskan waktu 20, 25

Saya tertarik menyaksikan acara di TV

tentang sejarah seperti (Melawan Lupa di

Metro TV)

Saya memilih menonton sinetron

ketimbang berita 33, 19

Saya tertarik untuk mengunjungi candi di

Yogyakarta

Lebih baik mengunjungi mall daripada

candi karena panas 7, 22

Kemandirian

Bertindak

Saya selalu membaca majalah tentang

sejarah tanpa disuruh

Bagi saya membaca majalah tentang

sejarah itu tidak penting 21, 34

Saya secara mandiri mengunjungi situs

sejarah di sekitar rumah saya

Saya sangat malas mengunjungi situs

sejarah walaupun dekat 24, 8

Penghargaan

Ketika saya berpendapat, mendorong saya

untuk mencintai sejarah

Saya cenderung diam ketika proses

pembelajaran sejarah 9, 23

Saya terdorong untuk membuat ringkasan

materi agar mendapat pujian

Saya enggan untuk membuat ringkasan

karena guru tidak pernah memuji saya 10, 35

Belajar Kegiatan

Belajar

Mendengarka

n

Menonton

Menulis

Membaca

Mengunjungi

Mengihtisar/

Meringkas

Total Item 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

149

Lampiran 8

(Kuesioner Motivasi)

Nama :

No. Absen :

Kelas/Jurusan : X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan

Petunjuk Pengisian

1) Tulislah identitas anda pada tempat yang tersedia.

2) Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kuisioner ini secara teliti dan

cermat.

3) Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang

sebenarnya, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom pilihan.

4) Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan yang

diambil dari data ini bisa benar

5) Periksa kembali nomor pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju RR = Ragu-ragu STS = Sangat Tidak Setuju

S = Setuju TS = Tidak Setuju

No Pernyataan Pilihan

STS TS RR S SS

1 Saya sangat antusias untuk mendengarkan

penjelasan dari teman

2 Saya yakin bisa menulis artikel populer

tentang sejarah

3 Saya merasa bahwa film sejarah

membosankan

4 Saya sangat antusias untuk membaca artikel

sejarah

5

Saya selalu berinisiatif untuk membaca

komik sejarah agar dapat memahami

pelajaran sejarah

6 Saya memilih tidur ketimbang

mendengarkan siaran radio tentang sejarah

7 Saya tertarik untuk mengunjungi candi-

candi di Yogyakarta

8 Saya sangat malas mengunjungi situs

sejarah walaupun dekat

9 Ketika saya berpendapat, mendorong saya

untuk mencintai sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

150

No Pernyataan Pilihan

STS TS RR S SS

10 Saya terdorong untuk membuat ringkasan

materi agar mendapat pujian dari guru

11 Saya tidak suka membaca artikel sejarah

12

Saya terdorong untuk meyakini

pembelajaran sejarah setelah menonton film

sejarah

13 Saya memilih menonton film kartun

ketimbang berita sejarah

14 Saya berinisiatif mendengarkan berita

sejarah untuk menambah wawasan

15 Saya merasa ragu tentang kebenaran akan

sejarah

16 Saya sangat antusias untuk menulis catatan

17

Membaca novel lebih menyenangkan dan

mengasyikan daripada membaca buku

sejarah

18

Saya berinisiatif mengunjungi museum

untuk mengenal lebih jauh kejadian sejarah

di masa lalu

19 Saya memilih menonton sinetron ketimbang

berita

20 Saya tertarik ketika membaca koran sejarah

karena dapat menambah wawasan

21 Saya selalu membaca majalah tentang

sejarah tanpa disuruh

22 Lebih baik mengunjungi mall daripada

candi karena panas

23 Saya cenderung diam ketika proses

pembelajaran sejarah

24 Saya secara mandiri mengunjungi situs

sejarah di sekitar rumah saya

25 Saya tidak tertarik untuk membaca koran

sejarah karena menghabiskan waktu

26 Saya sangat antusias ketika menonton film

tentang sejarah

27 Saya merasa mengantuk saat teman

menjelasakan materi di depan kelas

28 Saya enggan untuk menulis artikel tentang

sejarah

29 Menonton film sejarah membuat saya

menjadi bingung

30 Saya memilih bertamasya daripada

berkunjung ke museum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

151

No Pernyataan Pilihan

STS TS R S SS

31 Saya berinisiatif menulis laporan Field Trip

karena sudah menjadi tanggung jawab saya

32 Saya akan menulis laporan jika sudah

mendekati batas waktu yang ditentukan

33

Saya tertarik menyaksikan acara di TV

tentang sejarah seperti (Melawan Lupa di

Metro TV)

34 Bagi saya membaca majalah tentang sejarah

itu tidak penting

35 Saya enggan untuk membuat ringkasan

karena guru tidak pernah memuji saya

36 Saya malas untuk menulis catatan

37 Saya yakin terhadap kebenaran sejarah

setelah membaca jurnal sejarah

38 Saya yakin kebenaran dari pembelajaran

sejarah di kelas

39 Saya tidak mengerti terhadap pembelajaran

yang djelaskan oleh guru

40 Saya tertarik ketika mendengarkan siaran

radio tentang sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

152

Lampiran 9

(Daftar Hadir Siswa Kelas X IPS 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

153

Lampiran 10

(Lembar Diskusi Kelompok)

LEMBAR DISKUSI KELOMPOK

NAMA KELOMPOK:

1. _______________________________ (No. Absen ___)

2. _______________________________ (No. Absen ___)

3. _______________________________ (No. Absen ___)

4. _______________________________ (No. Absen ___)

5. _______________________________ (No. Absen ___)

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

154

Lampiran 11

(Lembar Jawaban)

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL

SMA NEGERI 1 KASIHAN Jl Bugisan Selatan Yogyakarta Telepon (0274)376067 Pos Kasihan 55181

Website : www.sma-tirtonirmolo.sch.id email : [email protected]

Nama :

No. Absen :

Kelas :

I. PILIHAN GANDA

1 A B C D E 11 A B C D E 21 A B C D E

2 A B C D E 12 A B C D E 22 A B C D E

3 A B C D E 13 A B C D E 23 A B C D E

4 A B C D E 14 A B C D E 24 A B C D E

5 A B C D E 15 A B C D E 25 A B C D E

6 A B C D E 16 A B C D E 26 A B C D E

7 A B C D E 17 A B C D E 27 A B C D E

8 A B C D E 18 A B C D E 28 A B C D E

9 A B C D E 19 A B C D E 29 A B C D E

10 A B C D E 20 A B C D E 30 A B C D E

II. URAIAN

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

155

Lampiran 12

(Validitas Motivasi)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 AK 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 133

2 AM 2 3 3 4 4 2 5 5 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 1 5 2 5 3 4 5 5 5 5 3 2 3 5 5 3 5 3 4 3 145

3 AS 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 1 4 3 4 3 126

4 AFM 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 5 3 3 4 5 4 4 3 5 3 4 2 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 157

5 ARO 5 3 5 4 3 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 5 4 4 3 2 3 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 3 5 5 3 4 152

6 ANQ 4 3 4 4 3 2 5 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 133

7 ER 4 2 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 5 3 4 3 3 4 2 124

8 EAI 5 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 137

9 FAA 3 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 3 4 3 5 4 4 3 5 3 4 4 4 3 5 2 3 4 3 5 3 5 4 3 3 3 155

10 FRM 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 131

11 FNA 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 112

12 HNA 4 3 4 3 2 3 5 5 3 5 3 4 4 4 4 1 3 4 1 4 3 5 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 3 3 5 2 4 3 4 3 135

13 LS 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 2 123

14 LFM 4 3 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 4 5 4 3 5 5 5 3 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 163

15 MNS 4 3 4 4 5 3 5 2 4 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 137

16 MDR 3 2 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 2 3 2 4 2 3 5 4 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 120

17 NAD 5 3 4 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 158

18 NMW 4 3 5 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 150

19 NL 4 4 4 3 4 2 5 3 5 2 4 5 3 5 3 4 4 5 4 5 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 143

20 PWA 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 126

21 RSA 1 4 1 1 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 5 2 4 3 3 2 4 3 4 1 2 1 3 5 3 4 2 3 2 5 4 3 4 124

22 REA 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 154

23 SA 4 3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 2 4 3 4 4 4 3 4 4 5 2 3 4 3 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 156

24 SHA 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 139

25 SAL 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 114

26 YZW 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 128

27 ZAA 4 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 128

0,190 0,396 0,594 0,626 0,336 0,415 0,319 0,516 0,480 0,052 0,803 0,390 0,454 0,617 0,639 0,305 0,592 0,473 0,516 0,455 0,501 0,478 0,482 0,495 0,691 0,511 0,545 0,414 0,630 0,576 0,296 0,415 0,516 0,340 0,398 0,495 0,407 0,370 0,490 0,551

1,192 2,656 5,646 6,331 2,196 2,811 2,180 4,329 3,370 0,320 8,298 2,610 3,138 4,828 5,118 1,972 5,714 3,306 3,712 3,148 3,567 3,353 3,377 3,512 5,886 3,663 4,005 2,808 4,993 4,342 1,908 2,811 3,712 2,227 2,672 3,512 2,745 2,453 3,468 4,069

0,90 0,99 0,993 0,993 0,975 0,993 0,975 0,993 0,993 * 0,993 0,973 0,993 0,993 0,993 0,95 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,993 0,95 0,993 0,993 0,975 0,975 0,993 0,993 0,975 0,993 0,993

* = gugur

JMLSkor Pernyataan Motivasi Pra Siklus

Sig

No Nama

t

Ket: * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

156

Lampiran 13

(Reliabilitas Motivasi)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 27 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 27 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,906 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

157

Lampiran 14a

(Validitas Soal PG Siklus I)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AK 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 21

2 AM 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

3 AS 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23

4 AFM 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22

5 ARO 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 22

6 ANQ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 22

7 ER 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 22

8 EAI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23

9 FAA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22

10 FRM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 22

11 FNA 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22

12 HNA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23

13 LS 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

14 LFM 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23

15 MNS 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

16 MDR 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

17 NAD 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

18 NMW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23

19 NL 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 21

20 PWA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 22

21 RSA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

22 REA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22

23 SA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 22

24 SHA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22

25 SAL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 23

26 YZW 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24

27 ZAA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23

0.209 0.177 0.177 0.141 -0.283 0.098 -0.196 0.354 0.098 0.098 0.098 -0.038 -0.071 0.392 -0.196 0.098 0.098 0.098 0.401 0.365 -0.196 -0.377 0.141 0.423 0.098

1.024 0.861 0.861 0.755 -1.413 0.472 -0.973 1.814 0.492 0.492 0.492 -0.183 -0.341 2.042 -0.937 0.472 1.472 2.472 2.098 1.879 -0.943 -1.653 0.755 2.296 0.496

0.90 0.90 0.90 0.75 * 0,70 * 0.95 0,70 0,70 0,70 * * 0.975 * 0,70 0,95 0,975 0.925 0.95 * * 0.75 0.975 0,70Sig

JMLSkor Pilihan Ganda Siklus I

NamaNo

r xy

t- hitung

Ket : * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

158

Lampiran 14b

(Validitas Soal PG Siklus I)

1 2 3 4 5

1 AK 4 5 3 3 4 19

2 AM 4 4 4 3 4 19

3 AS 3 4 3 3 4 17

4 AFM 2 4 3 3 3 15

5 ARO 3 4 3 3 3 16

6 ANQ 4 4 4 4 5 21

7 ER 3 4 2 3 3 15

8 EAI 3 4 2 3 4 16

9 FAA 3 4 4 3 4 18

10 FRM 4 5 3 3 5 20

11 FNA 5 4 3 2 4 18

12 HNA 4 3 3 3 4 17

13 LS 4 4 3 4 5 20

14 LFM 4 5 3 4 5 21

15 MNS 4 4 2 3 4 17

16 MDR 3 2 3 2 5 15

17 NAD 3 4 3 2 5 17

18 NMW 4 3 3 3 4 17

19 NL 4 4 3 3 5 19

20 PWA 4 4 3 3 4 18

21 RSA 5 4 4 0 3 16

22 REA 4 4 3 3 4 18

23 SA 4 3 3 3 4 17

24 SHA 4 3 3 3 4 17

25 SAL 3 3 2 3 3 14

26 YZW 4 4 3 4 4 19

27 ZAA 4 5 3 2 4 18

0,511 0,536 0,461 0,486 0,701

1,030 1,099 0,889 0,931 1,702

0,90 0,90 0,75 0,75 0,925

NamaNo JMLSoal Essay Siklus I

r xy

t- hitung

Sig

Ket : * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

159

Lampiran 14c

(Validitas Soal PG Siklus II)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 AK 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 16

2 AM 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21

3 AS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

4 AFM 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

5 ARO 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20

6 ANQ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

7 ER 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

8 EAI 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 19

9 FAA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

10 FRM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

11 FNA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23

12 HNA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 22

13 LS 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

14 LFM 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22

15 MNS 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

16 MDR 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

17 NAD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

18 NMW 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23

19 NL 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 19

20 PWA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 19

21 RSA 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

22 REA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 21

23 SA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

24 SHA 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

25 SAL 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21

26 YZW 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

27 ZAA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25

0.035 0.418 0.284 0.347 0.348 -0.042 0.227 0.099 0.246 0.169 0.418 0.529 0.511 0.069 0.511 0.511 0.511 0.511 0.511 0.337 0.287 0.005 0.035 0.511 0.389

0.167 2.204 0.766 1.771 1.778 -0.225 1.116 0.476 1.215 0.821 2.204 2.987 2.848 0.342 2.848 2.848 2.848 2.848 2.848 1.625 1.434 0.023 0.167 2.848 2.022

0.925 0.95 0.75 0.95 0.95 * 0.90 0,70 0.90 0.75 0.975 0.993 0.993 0.700 0.993 0.993 0.993 0.993 0.993 0.925 0.925 * * 0.993 0.975Sig

No NamaSkor Pilihan Ganda Siklus II

JML

r xy

t

Ket: * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

160

Lampiran 14d

(Validitas Soal Essay Siklus II)

1 2 3 4 5

1 AK 4 5 3 3 4 19

2 AM 4 4 4 3 4 19

3 AS 3 4 3 3 4 17

4 AFM 2 4 3 3 3 15

5 ARO 3 4 3 3 3 16

6 ANQ 4 4 4 4 5 21

7 ER 3 4 2 3 3 15

8 EAI 3 4 2 3 4 16

9 FAA 3 4 4 3 4 18

10 FRM 4 5 3 3 5 20

11 FNA 5 4 3 2 4 18

12 HNA 4 3 3 3 4 17

13 LS 4 4 3 4 5 20

14 LFM 4 5 3 4 5 21

15 MNS 4 4 2 3 4 17

16 MDR 3 2 3 2 5 15

17 NAD 3 4 3 2 5 17

18 NMW 4 3 3 3 4 17

19 NL 4 4 3 3 5 19

20 PWA 4 4 3 3 4 18

21 RSA 5 4 4 0 3 16

22 REA 4 4 3 3 4 18

23 SA 4 3 3 3 4 17

24 SHA 4 3 3 3 4 17

25 SAL 3 3 2 3 3 14

26 YZW 4 4 3 4 4 19

27 ZAA 4 5 3 2 4 18

0,511 0,536 0,461 0,486 0,701

1,030 1,099 0,889 0,931 1,702

0,90 0,90 0,75 0,75 0,925

NamaNo JMLSoal Essay Siklus I

r xy

t- hitung

Sig

Ket: * gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

161

Lampiran 15a

(Reliabilitas Soal PG Siklus I)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 27 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 27 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alphaa

N of

Items

,448 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

162

Lampiran 15b

(Reliabilitas Soal Essay Siklus I)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 27 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 27 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,378 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

163

Lampiran 15c

(Reliabilitas Soal PG Siklus II)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 27 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 27 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,514 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

164

Lampiran 15d

(Reliabilitas Soal Essay Siklus II)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 27 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 27 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,573 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR … · KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Peningkatan

165

Lampiran 16

(Dokumentasi)

Proses Pembelajaran di Kelas

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan Diskusi Kelompok

(Sumber: Dokmentasi Pribadi)

Penerapan Model Snowball Throwing

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Mengerjakan Soal Kelompok Lain

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Siswa Kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Kasihan

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI