204
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Ignatus Galih Prasetyo NIM: 121314042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Ignatus Galih Prasetyo

NIM: 121314042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

i

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Ignatus Galih Prasetyo

NIM: 121314042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persambahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan mencurahkan kasihnya

kepada saya.

2. Kedua orang tuaku “Brigita Jasmini dan Andreas Sukatmo” yang selalu

memberikan doa dan dukungan serta senantiasa mengasihi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

v

MOTTO

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling

mengasihi; seperti Aku telah mengasihi kamu dengan demikian pula kamu harus

saling mengasihi.

(Yohanes, 13:34)

Tidak peduli betapa kuat dirimu, jangan pernah mengatasi semua sendirian, jika

itu kau lakukan pasti kau akan gagal.

(Itachi Uchiha)

Jangan melupakan yang pernah kita dapat dari masa lalu, jadikan sebagai

pengajaran dan pembelajaran untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

(Ignatus Galih Prasetyo)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, penulis:

Nama : Ignatus Galih Prasetyo

NIM : 121314042

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI

BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD

TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA

NEGERI 2 NGAGLIK

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya dalam karya

ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ignatus Galih Prasetyo

NIM : 121314042

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK”

Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, dan

mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 04 Oktober 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK

Ignatus Galih Prasetyo

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) motivasi belajar sejarah

siswa melalui model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan (2)

prestasi belajar sejarah siswa melalui model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT).

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas model Kurt

Lewin. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik

yang berjumlah 31 siswa. Objek penelitian adalah motivasi belajar siswa, prestasi

belajar siswa dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Metode

penelitian meliputi 4 tahap yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi,

dan Refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) lembar

observasi, (2) lembar kerja siswa, (3) kuesioner, dan (4) tes. Analisis data dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dengan persentase.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan (1) motivasi belajar sejarah

siswa, hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata motivasi belajar sejarah keadaan

awal sebesar 73,34, meningkat menjadi 75,82 atau 2,48% pada siklus I, dan pada

siklus II meningkat menjadi 83,61 atau 7,79%. (2) prestasi belajar sejarah baik

dari segi rata-rata maupun KKM. Dari segi rata-rata, keadaan awal sebesar 72,61,

meningkat menjadi 82,19 atau 9,58% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat

menjadi 86,25 atau 4,09%. Dari segi KKM, keadaan awal siswa yang mencapai

KKM sebesar 41,93%, pada siklus I meningkat menjadi 90,32%, dan pada siklus

II meningkat menjadi 93,54%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

ix

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF THE MOTIVATION AND ACHIEVEMENT

OF LEARNING HISTORY THROUGH LEARNING MODEL TYPE

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TOWARD THE STUDENTS OF

THE XI GRADE OF SOCIAL 2 IN NGAGLIK 2 SENIOR HIGH SCHOOL

Ignatus Galih Prasetyo

Sanata Dharma University

2016

This study aims to improve: (1) students’ motivation to learn history

through Numbered Head Together (NHT) learning model and (2) students’

achievement to learn history through Numbered Head Together (NHT) learning

model.

This research uses Classroom Action Research model of Kurt Lewin. The

research subjects are the XI Grade of Social 2 the students of Ngaglik 2 Senior

High School which consists of 31 students. The research objects are students’

motivation, students’ achievement and Numbered Head Together (NHT) learning

model. The research methodology includes 4 phases: planning, action,

observation, and reflection.The instrument used in this research were (1) the

observation sheet, (2) the student work sheet, (3) questionnaire, and (4) test. Data

analysis using descriptive comparative analysis with percentages.

The results of the research show that the implementation of learning model

Numbered Head Together (NHT) can increase (1) students’ motivation to learn

the history shown by the average score of motivation to learn the history from

73.34, increasing to 75.82 or 2, 48% in the first cycle, and the second cycle

increased to 83.61 or 7.79%. (2) the achievement is good in terms of average and

minimum completeness criteria (KKM). In terms of average, from the initial state

72.61, increasing to 82.19 or 9.58% in the first cycle, and the second cycle

increased to 86.25 or 4.09%. In terms minimum completeness criteria, from the

initial state 41.93%, in the first cycle increasing to 90.32%, and the second cycle,

93.54%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan

Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana (S1) di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Dalam kesempatan

ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dukungan

kepada penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Sejarah.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan

tulus meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan serta memberikan

dorongan sampai skripsi ini selesai.

4. Seluruh dosen dan pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang

telah memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan studi di

Universitas Sanata Dharma.

5. Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungannya, baik

dukungan moral berupa semangat maupun dukungan finansial serta doa yang

selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus untuk saya.

6. Kepada adik saya Agustinus Sigit Prasojo yang selalu memberikan dukungan

dan doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xi

7. Kepada Kepala SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah memberikan izin kepada

saya untuk melakukan penelitian.

8. Kepada Ibu Siti Aptinah selaku guru sejarah SMA Negeri 2 Ngaglik yang

telah memberikan bimbingan kepada saya ketika penelitian berlangsung.

9. Kepada Dewi Asmarawati Gulo dan Mugianto yang mau berbagi pengalaman,

pengetahuan dan ilmu dalam melaksanakan penelitan sampai penyusunan

skripsi.

10. Teman-teman angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah

mendukung.

11. Kepada Agnes Wahyu I yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada

saya sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan masukan yang membangun. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.

Yogyakarta, 04 Oktober 2016

Penulis

Ignatus Galih Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PESEMBAHAN ........................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR BAGAN ....................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR DIAGRAM ................................................................. xviii

DAFTAR GAMBAR GRAFIK ......................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 5

C. Batasan Masalah...................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xiii

E. Pemecahan Masalah ................................................................................ 6

F. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

G. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

1. Manfaat bagi sekolah ........................................................................ 7

2. Manfaat bagi guru ............................................................................. 7

3. Manfaat bagi siswa ............................................................................ 7

4. Manfaat bagi peneliti......................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................................ 8

1. Motivasi ............................................................................................ 8

a. Pengertian Motivasi .................................................................... 8

b. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik ................................................ 9

c. Pentingnya Motivasi Belajar ..................................................... 10

2. Konsep Belajar ................................................................................ 10

3. Konsep Sejarah................................................................................ 12

4. Materi Pelajaran .............................................................................. 13

5. Prestasi Belajar Sejarah ................................................................... 14

6. Teori Konstruktivisme (Constructivism) ........................................ 15

7. Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sejarah................................ 17

8. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 19

9. Model Pembelajaran Numbered Head Together ............................. 21

B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 22

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 23

D. Hipotesis Kerja ...................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 26

B. Setting Penelitian .................................................................................. 27

1. Tempat Penelitian............................................................................ 27

2. Waktu .............................................................................................. 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xiv

C. Subjek Penelitian ................................................................................... 27

D. Obyek Penelitian ................................................................................... 27

E. Variabel-variabel Penelitian .................................................................. 27

F. Definisi Operasional.............................................................................. 28

G. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 29

1. Observasi ......................................................................................... 29

2. Tes ................................................................................................... 29

3. Wawancara ...................................................................................... 29

H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 29

1. Alat pengumpulan data ................................................................... 30

2. Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 30

3. Hasil Uji Coba Instrumen................................................................ 32

I. Desain Siklus Penelitian ........................................................................ 34

J. Teknik Analisis Data ............................................................................. 34

1. Data Kualitatif ................................................................................. 35

2. Data Kuantitatif ............................................................................... 36

K. Prosedur Penelitian................................................................................ 37

1. Pra Siklus ........................................................................................ 37

2. Rencana Tindakan ........................................................................... 38

a) Siklus 1 ...................................................................................... 38

b) Siklus 2 ...................................................................................... 39

L. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Observasi Pra Siklus ....................................................................... 41

2. Siklus I ............................................................................................ 48

a. Perencanaan Siklus I ................................................................. 49

1) Membuat Perangkat Pembelajaran ...................................... 49

2) Membuat Kuesioner ............................................................ 50

b. Tindakan Siklus I ...................................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xv

1) Tindakan Pertemuan I ......................................................... 51

2) Tindakan Pertemuan II ........................................................ 52

c. Pengamatan atau Observasi....................................................... 54

1) Aktivitas Kegiatan Siswa di Kelas Siklus I ........................ 54

2) Motivasi Belajar Siswa Siklus I .......................................... 55

3) Prestasi Belajar Siswa Siklus I ............................................ 58

d. Refleksi Siklus I ........................................................................ 60

3. Siklus II ........................................................................................... 62

a. Perencanaan Siklus II ................................................................ 62

b. Tindakan Siklus II ..................................................................... 62

1) Pertemuan I ......................................................................... 62

2) Pertemuan II ........................................................................ 64

c. Pengamatan atau Observasi....................................................... 65

1) Aktivitas Kegiatan Siswa di Kelas ...................................... 65

2) Motivasi Belajar Siklus II ................................................... 67

3) Prestasi Belajar Siklus II ..................................................... 69

d. Refleksi ..................................................................................... 72

B. Komparasi Aktivitas Belajar, Motivasi Belajar, dan

Prestasi Belajar ...................................................................................... 74

1. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas .................................. 74

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I ...................................... 74

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II ......................................... 75

2. Komparasi Motivasi Belajar ........................................................... 76

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I ...................................... 76

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II ......................................... 79

3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa ................................................... 82

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I ...................................... 82

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II ......................................... 85

C. Pembahasan ........................................................................................... 89

1. Motivasi Belajar Sejarah Siswa ...................................................... 89

2. Prestasi Belajar Sejarah Siswa ........................................................ 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xvi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 95

B. Saran ...................................................................................................... 96

1. Bagi Sekolah ................................................................................... 96

2. Bagi Peneliti Berikutnya ................................................................. 96

3. Bagi Guru ........................................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 97

LAMPIRAN ...................................................................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xvii

DAFTAR GAMBAR

BAGAN

Gambar I : Bagan Skema Kerangka Berpikir ............................................... 25

Gambar II : Bagan Rancangan Siklus Penelitian ........................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xviii

DAFTAR GAMBAR

DIAGRAM

Gambar III : Diagram Keadaan Awal Motivasi Belajar ............................. 45

Gambar IV : Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar ............................... 48

Gambar V : Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus I .............................. 57

Gambar VI : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus I ................................ 60

Gambar VII : Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus II ............................ 69

Gambar VIII : Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II ............................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xix

DAFTAR GAMBAR

GRAFIK

Gambar IX : Diagram Perbandingan Motivasi Belajar Pra Siklus dengan

Siklus I .................................................................................... 79

Gambar X : Diagram Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dengan

Siklus II ................................................................................... 82

Gambar XI : Diagram Perbandingan Prestasi Belajar Pra Siklus dengan

Siklus I ..................................................................................... 85

Gambar XII : Diagram Perbandingan Prestasi Belajar Siklus I dengan

Siklus II .................................................................................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kriteria penilaian hasil pengamatan aktivitas belajar .................... 36

Tabel 2 : Tingkat Penguasaan Kompetensi ................................................... 37

Tabel 3 : Target Indikator Keberhasilan ....................................................... 40

Tabel 4 : Ontas .............................................................................................. 42

Tabel 5 : Offtas.............................................................................................. 43

Tabel 6 : Data Keadaan Awal Motivasi Belajar............................................ 44

Tabel 7 : Data Tingkat Kriteria Keadaan Awal Motivasi Belajar ................. 45

Tabel 8 : Data Keadaan Awal Prestasi Belajar ............................................. 46

Tabel 9 : Data Persentase Keadaan Awal Prestasi Belajar ........................... 48

Tabel 10 : Data Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I ........................ 54

Tabel 11 : Data Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ........................... 55

Tabel 12 : Data Motivasi Belajar Siklus I ....................................................... 56

Tabel 13 : Data Keadaan Motivasi Belajar Siklus I ........................................ 57

Tabel 14 : Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................... 58

Tabel 15 : Data Presentase Prestasi Belajar Siklus I ....................................... 59

Tabel 16 : Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama Siklus II .......... 66

Tabel 17 : Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ............. 66

Tabel 18 : Data Motivasi Belajar Siswa Siklus II ........................................... 67

Tabel 19 : Data Keadaan Motivasi Belajar Siklus II....................................... 68

Tabel 20 : Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa ........................................ 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xxi

Tabel 21 : Data Persentase Prestasi Belajar Siklus II ..................................... 71

Tabel 22 : Komparasi Aktivitas Belajar Pra Siklus dengan Siklus I............... 74

Tabel 23 : Komparasi Aktivitas Belajar Siklus I dengan Siklus II ................. 75

Tabel 24 : Komparasi Motivasi Belajar Pra Siklus dengan Siklus I ............... 77

Tabel 25 : Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Pra Siklus dengan

Siklus II .......................................................................................... 78

Tabel 26 : Komparasi Motivasi Belajar Siklus I dengan Siklus II .................. 80

Tabel 27 : Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Siklus I

dengan Siklus II ............................................................................. 81

Tabel 28 : Komparasi Prestasi Belajar Pra Siklus dengan Siklus I ................. 83

Tabel 29 : Komparasi Tingkat Prestasi Pra Siklus dengan Siklus I ................ 84

Tabel 30 : Komparasi Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II ................... 86

Tabel 31 : Komparasi Tingkat Prestasi Belajar Siklus I

dengan Siklus II ............................................................................. 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1a : Surat Penelitian dari Universitas Sanata Dharma .................. 99

Lampiran 1b : Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian di

SMA Negeri 2 Ngaglik ....................................................... 100

Lampran 2 : Silabus ................................................................................. 101

Lampiran 3a : RPP Pertemuan I .................................................................. 112

Lampiran 3b : RPP Pertemuan II ................................................................ 120

Lampiran 3c : RPP Pertemuan III ............................................................... 129

Lampiran 3d : RPP Pertemuan IV ............................................................... 135

Lampiran 4 : Kisi-kisi Soal ....................................................................... 141

Lampiran 5a : Soal Uji Kompetensi Siklus I .............................................. 147

Lampiran 5b : Soal Uji Kompetensi Siklus II ............................................. 154

Lampiran 6 : Kisi-kisi Kuesioner Motivasi ............................................... 160

Lampiran 7 : Kuesioner Motivasi ............................................................. 161

Lampiran 8 : Presensi (Daftar Hadir) ........................................................ 164

Lampiran 9 : Lembar Kerja Siswa ............................................................ 166

Lampiran 10 : Lembar Jawaban .................................................................. 167

Lampiran 11a : Validitas Motivasi Pra Siklus .............................................. 168

Lampiran 11b : Validitas Instrumen Motivasi Siklus I ................................. 169

Lampiran 11c : Validitas Instrumen Motivasi Siklus II ................................ 170

Lampiran 12a : Reliabilitas Instrumen Motivasi Pra Siklus ......................... 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

xxiii

Lampiran 12b : Reliabelitas Instrumen Motivasi Siklus I ............................ 172

Lampiran 12c : Reliabilitas Instrumen Motivasi Siklus II ............................ 173

Lampiran 13a : Validitas Butir Soal Siklus I ................................................ 174

Lampiran 13b : Validitas Butir Soal Siklus II ............................................... 176

Lampirian 14a : Reliabilitas Butir Soal Siklus I ............................................ 178

Lampiran 14b : Reliabilitas Butir Soal Siklus II ........................................... 179

Lampiran 15 : Dokumentasi ........................................................................ 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses yang sangat penting dalam kehidupan.

Dengan pendidikan seseorang dapat manggapai cita-cita yang diinginkan dan

didamba-dambakan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001

mendefinisikan pendidikan sebagai berikut “pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, kepribadian,

kecerdasan, ahklah mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.1 Oleh karena itu pendidikan sangat penting untuk seluruh

bangsa khususnya bangsa Indonesia. Pentingnya pendidikan ini dikarenakan

pendidikan mempunyai tujuan yang harus dicapai demi pendidikan yang bermutu.

Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional di negara Indonesia adalah untuk

meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,

mandiri, tangguh, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmasi dan

rohani.2

Pendidikan di sekolah tidak lepas dari proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam proses ini melibatkan guru dan peserta didik yang keduanya tidak bisa

dipisahkan. Namun pada saat ini masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan

1 Ramlah Ahmadi, Pengantar Pendidkan: Asas dan Filsafat Pendidikan, Ar-Ruzz Media,

Yogyakarta, 2014, hlm. 38. 2 Ibid, hlm. 48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

2

adalah lemahnya proses pemebelajaran. Pembelajaran ialah suatu proses yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah prilaku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungan sekitar.3 Dalam proses pembelajaran ini siswa kurang

mampu mengembangkan keampuaan berpikir yang ada dalam dirinya. Untuk

mengatasi itu diperlukan adanya interaksi antara peserta didik dan guru maupun

peserta didik dengan peserta didik yang baik. Interaksi antara guru dan peserta

didik sangat penting, karena semua itu menentukan tercapainya tujuan

pembelajaran yang dilakukan. Proses pembelajaran terjadi karena adanya suatu

yang mendorong dan ada sesuatu tujuan yang akan dicapai4. Ketercapain tujuan

ini dapat dicapai bila ada intreksi yang baik antara guru dan peserta didik. Sama

halnya dengan pembelajaran sejarah, hendaknya dalam pembelajaran sejarah guru

mampu membangun interaksi dan komunukasi dengan peserta didik maupun

peserta didik dengan peserta didik.

Sejarah adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang peristiwa masa

lalu. Dari situ, banyak peserta didik yang kurang tertarik terhadap pelajaran

sejarah yang menyebabkan motivasi belajar menjadi rendah dan akhirnya akan

membuat prestasi belajar peserta didik menjadi rendah. Motivasi sangat penting

dalam proses pembelajaran karena dengan adanya motivasi peserta didik akan

lebih antusias dalam mengikuti semua proses pembelajaran. Dengan motivasi

belajar yang tinggi maka peserta didik akan bisa mendapatkan prestasi yang lebih

baik. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting bagi perkembangan

3 Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Pustaka Bani Quraisy, Bandung,

2014, hlm 7. 4 Ibid, hlm. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

3

peserta didik dalam proses pembelajaran. Melalui prestasi belajar seorang guru

bisa mengetahui tingakat keberhasilan peserta didik dalam menguasai materi

pelajaran yang telah disampaikan.

Pada saat ini banyak dari peserta didik mengganggap pelajaran sejarah

adalah pelajaran yang kurang menarik. Mereka juga beranggapan bahwa pelajaran

sejarah hanyalah pelajaran yang kurang penting karena hanya mempelajari tentang

masa lalu dan mengakibatkan peserta didik kurang aktif dalam proses

pembelajaran. Selain itu minat belajar yang rendah terhadap pelajaran sejarah juga

merupakan masalah tersendiri yang harus diatasi. Motivasi belajar yang kurang

juga menjadi permasalahan yang menyebabkan rendahnya prestasi dalam

pelajaran sejarah. Lalu pemilihan metode serta model pembelajaran yang kurang

sesuai juga merupakan salah satu faktor yang menyebebkan rendahnya minat dan

motivasi belajar perserta didik terhadap pelajaran sejarah yang nanti ujungnya

akan berpengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar peserta didik. Dilihat dari

berbagai permasalahan di atas dapat dikatagorikan dalam dua hal, yaitu faktor dari

dalam siswa itu sendiri seperti minat belajar rendah, motivasi belajar rendah,

peserta didik kurang aktif dan prestasi belajar yang rendah. Lalu faktor dari luar,

seperti pemilihan model belajar yang tidak tepat. Berdasarkan faktor-faktor di atas

mengakibatkan banyak peserta didik tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal).

Dalam penelitian ini, yang menjadi pokok permasalahan adalah prestasi

(nilai) dan motivasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 2

Ngaglik, Sleman yang rendah dan nilai berada di bawah KKM. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

4

observasi di kelas tingkat motivasi peserta didik dalam belajar sangat rendah. Hal

ini terlihat banyak dari peserta didik dalam proses pembelajaran mereka

cendurung pasif, jarang ada siswa yang mau bertanya serta mereka sibuk sendiri

dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Peserta didik juga malas untuk

mencatat hal-hal yang penting yang sudah disampaikan oleh guru.

Kemudian, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di

SMA Negeri 2 Ngaglik pada kelas XI IPS 2 prestasi belajar sejarah yang

diperoleh peserta didik rendah. Hal ini ditunjukkan dengan banyak peserta didik

yang melakukan perbaikan (remidi) dari hasil MID semester. Hampir semua dari

perseta didik melakukan perbaikan ini. Dari data tersebut menunjukkan bahwa

prestasi belajar sejarah masih rendah. Oleh kerena itu, perlu diadakan adanya

perbaikan dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar sejarah perlu

penggunaan model dan metode pembelajaran yang bisa membuat peserta didik

tertarik dalam proses pembelajaran serta melibatkan langsung peserta didik dalam

proses pembelajaran seterta menuntut agat peserta didik dapat aktif dan siap

dalam melakukan proses pembelajaran. Upaya yang dilakukan adalah menerapkan

model pembelajaran “Numbered Head Together” dalam proses pembelajaran di

kelas.

Model pembelajaran ini menuntut agar peserta didik lebih aktif dalam

proses pembelajaran. Peserta didik diharapkan mampu menguasai materi pelajaran

yang disajikan dalam bentuk diskusi, interaksi dan kerja sama dalam kelas yang

menarik dalam setiap proses pembelajaran, sehingga minat dan motivasi peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

5

didik dalam belajar menjadi lebik baik. Selain itu, model pembelajaran ini juga

mengajarkan kepada peserta didik agar siap dalam proses pembelajaran. Artinya

dengan menggunakan model pembelajaran ini peserta didik dituntut harus siap

dan melatih kesiapan mereka dalam belajar di kelas. Dalam setiap proses

pembelajaran, model pembelajaran ini memuat pemasalahan yang berkaitan

dengan materi pembelajaran yang harapannya akan membangkitkan ketertarikan

peserta didik terhadap pelajaran sejarah dan akan membangkitkan motivasi belajar

dan pada akhirnya akan meningkatakn pesertasi belajar peserta didik.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dalam penelitian ini

mengambil judul “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui

Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas XI IPS 2

SMA Negeri 2 Ngaglik”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat kita melihat permasalahan-permasalahan

yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi lemah yaitu:

1. Peserta didik mengganggap pelajaran sejarah adalah pelajaran yang kurang

menarik

2. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran

3. Motivasi belajar yang rendah

4. Pemilihan metode serta model pembelajaran yang kurang sesuai

5. Minat belajar sejarah yang rendah

6. Prestasi belajar sejarah yang rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

6

C. Batasan Masalah

Pada batasan masalah, penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran Numbered Head

Together.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil rumusan masalah:

1. Apakah melalui model pembelajaran Numbered Head Together dapat

meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 2

Ngaglik?

2. Apakah melalui model pembelajaran Numbered Head Together dapat

meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 2

Ngaglik?

E. Pemecahan Masalah

Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head

Together dalam pembelajaran mata pelajaran sejarah. Model pembelajaran ini

dapat melatih kesiapan siswa saat proses pembelajaran dan melatih kerja sama

antar siswa sehingga siswa akan mudah untuk bertukar pemikiran dan saling

berbagi pengetahuan.

F. Tujuan Penelitian

Adapun dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk:

1. Meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 2

Ngaglik melalui model pembelajaran Numbered Head Together.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

7

2. Meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 2

Ngaglik melalui model pembelajaran Numbered Head Together.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif mengajar di sekolah untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan acauan guru dalam memilih model pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang harus aktif dalam proses pembelajaran.

3. Manfaat bagi siswa

Penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dan bisa

dijadikan sebagai acuan untuk pemilihan model pembelajaran.

4. Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan peneliti dalam

menggunakan atau menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together

yang baik dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teori-teori yang akan

dijabarkan sebagai berikut.

1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak

(move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu,

membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam

menyelesaikan tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk

menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku

(usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya.

Motivasi sangat penting untuk mendorong kemauan seseorang (peserta didik)

untuk lebih aktif lagi untuk mempelajari berbagai hal. Dalam hal ini, motivasi

meliputi dalam dua hal: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari; (2) memahami

mengapa hal tersebut patut untuk dipelajari5.

Peserta didik belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan

mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang

menyebut kekuatan mental yang mendorong tejadinya belajar disebut motivasi

5 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta,

2008, hlm. 40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

9

belajar6. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,

menggerakkan dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar.

Siswa akan memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah

aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan.

Intinya motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan dan setrategi yang berkaitan

dalam mencapai tujuan belajar tersebut.

Memberikan motivasi kepada siswa, berarti menggerakkan siswa untuk

melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu7. Dengan memberikan motivasi

ini maka siswa akan merasa bahwa ada keinginan untuk melakukan proses belajar.

Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasi belajarnya8. Maka semakin tinggi motivasi siswa maka makin tinggi juga

keinginan siswa untuk belajar dan akhirnya akan menetukan pencapain prestasi

siswa.

b. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Dalam motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi yang bersifat

intrinsik dan ekstrinsik. Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-

motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam

setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.9 Sedangkan

motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik

adalah motif-motif yang akitf dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar10

.

6 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, PT. Reneka Cipta, Jakarta, 1998, hlm. 80.

7 Sardiman AM, op.cit., hlm. 77.

8 Ibid, hlm. 86.

9 Syaiful Bahri J, Psikologo Belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2011, hlm. 149.

10 Ibid, hlm. 151.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

10

c. Pentingnya Motivasi dalam Belajar

Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingya

motivasi belajar adalah sebagai berikut:11

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.

2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingakan

dengan teman sebaya.

3) Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi, setelah diketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius.

4) Membesarkan semangat belajar. Menyadarkan tentang adanaya perjalan

belajar dan kemudian bekerja yang bersinambungan.

2. Konsep Belajar

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi

atau materi pelajaran12

. Belajar tidak hanya seperti yang diungkapkan di atas.

Dalam belajar, di dalamnya terdapat proses yang penting yang harus dilalui

sehingga dapat memahami serta mengumpulkan fakta-fakta yang ada dalam setiap

proses belajar.

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna

yang terkandung dalam belajar. Selain itu, dangan kemapuan berubah melalui

belajar itu, manusia (peserta didik) secara bebas dapat mengeksplorasi, memilih,

dan memutuskan keputusan yang penting dalam setiap proses belajar. Oleh sebab

itu, belajar sangatlah penting dalam memahami segala sesuatu khususnya dalam

dunia pendidikan.

11

Dimyati, op.cit., hlm. 84. 12

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Roedakarya,

Bandung, 1997, hlm. 90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

11

Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahanan, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahan prilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam

bertindak13

. Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya

Educational Psychology: The Teacher-Learning Proces, berpendapat bahwa

belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang

berlangsung secara progresif14

. Witting dalam bukunya Psychology of Learning

mendefiniskan belajar sebagai: any relatively permanent change in an organism’s

behavioral repertoire that accurs as a result of experience. Belajar adalah

perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan

tingkah laku suatu organisme sebagai pengalaman15

. Kemudian belajar adalah key

term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga

tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan16

. Berdasarkan beberapa

pengertian di atas dapat disimpulkan belajar adalah usaha yang dilakukan

seseorang untuk memahami dan berdaptasi serta memperoleh suatu perubahan

tingkah laku berdasarakan pengalaman yang dialami.

Perubahan akibat belajar itu akan bertahan lama, bahkan, sampai taraf

tertentu, tidak menghilang.17

Perubahan yang diakibatkan oleh belajar ini bisa

benar-benar bertahan lama bila siswa mampu mengikuti proses pembelajaran

13

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar: Edisi Pertama,

Prenadamedia Group, Jakarta, 2014, hlm. 4. 14

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Roedakarya,

Bandung, 1997, hlm. 90. 15

Muhibbin Syah, loc.cit., hlm. 90. 16

Ibid, hlm. 94. 17

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Sketsa, Yogyakarta, 2014, hlm. 57.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

12

dengan baik. Oleh karena itu belajar harus selalu diarahkan pada hal-hal yang

positif, agar siswa mampu mengolah potensi yang ada dalam diri siswa secara

maksimal.

Belajar juga dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi

dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku18

. Oleh karnanya

belajar juga berkaitan erat dengan motivasi. Dalam membangun motivasi, belajar

ini bisa menjadi faktor penting dalam setiap proses dalam memperoleh

pengetahun.

Belajar itu meliputi tiga bidang belajar, yaitu belajar di bidang kognitif,

sensorik-motorik serta dinamika afektif.19

Melalui bidang kognitif, anak

memperoleh pengetahuan dan pemahan. Melalui bidang belajar sensorik-motorik

anak memperoleh berbagai ketrampilan yang melibatkan bagian tubuh yang

berupa motorik (penggerak) dan sensorik (indra), namun pemikiran, perasaan dan

kemauan juga berperan juga (psikomotorik). Melalui belajar dinamika-afektif,

anak memperoleh berbagai sikap dan perasaan yang ikut menentukan tindakan-

tindakan yang diambil oleh anak itu sendiri.

3. Konsep Sejarah

Sejarah merupakan bagian penting dalam hidup kita. Dengan sejarah kita

bisa belajar banyak dan menjadi lebih baik. Maka sejarah sangat lah penting untuk

dipelajari. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajara berarti terjadi, syajarah

berarti pohon, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah, bahasa Inggris history20

.

18

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar: Edisi Pertama,

Prenadamedia Group, Jakarta, 2014, hlm. 1. 19

W.S. Winkel, op.cit., hlm. 23. 20

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Bentang Pustaka, Yogyakarta, 1995, hlm. 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

13

Pada istilah “history” tekanan pengertian diletakkan pada usaha/keinginan untuk

mengetahui apa yang telah terjadi sebelum kehidupan kita, atau keinginan untuk

mengetahui perjalanan waktu21

. Sedangkan menurut I Gede Widja dalam bukunya

menjelaskan sejarah suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah

dialami manusia di waktu yang lampau dan yang telah meninggalkan jejak-

jejaknya di waktu sekarang, dimana tekanan perhatian diletakkan terutama pada

aspek peristiwanya sendiri dalam hal yang bersifat khusus dan segi-segi urutan

perkembanganya yang kemudian disusun dalam ceritera sejarah22

.

Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan cara: (1) perkembangan

dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam

ilmu-ilmu lainnya, dan (4) perkembangan dalam metode sejarah. Perkembangan

sejarah selalu berarti berubah bahwa sejarah selalu responsif terhadap kebutuhan

masyarakat akan informasi23

. Dalam hal ini juga, pembelajaran sejarah juga harus

bisa menyesuaikan dengan perkembangan yang ada supaya pembelajaran sejarah

tidak membosankan dan masih tetap relevan dengan perkembangan zaman.

4. Materi Pelajaran

Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut ini:

a. Akar-akar Nasionalisme Indonesia

KD 3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya

dan pengaruhnya bagi masa kini.

21

I Gede Widja, Pengantar Ilmu Sejarah: Sejarah Dalam Perspektif Pendidikan, Satya Wacana,

Semarang, 1988, hlm. 7. 22

Ibid, hlm. 9. 23

Kuntowijoyo, op.cit., hlm. 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

14

1) Materi pembelajaran

Akar-akar nasionalisme Indonesia

b. Peristiwa Sekitar Proklamasi

KD 3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945

dan arti penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan saat

ini.

1) Materi pembelajaran

Peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan

5. Prestasi Belajar Sejarah

Dalam pembelajaran, prestasi sangat lah penting untuk mengetahui

seberapa berhasil kah proses pembelajaran itu sendiri. Maka harus dipahami

seperti apa itu prestasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)24

. Sedangkan

belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk memahami dan beradaptasi

serta memperoleh suatu perubahan tingkah laku berdasarakan pengalaman yang

dialami. Maka prestasi belajar sejarah dapat disimpulkan bahwa suatu yang

diperoleh atau dicapai berdasarkan usaha yang dilakukan seseorang dalam

melakukan adaptasi (proses pembelajaran) dengan lingkungan (kelas) sehingga

memperoleh suatu perubahan prestasi (nilai) berdasarkan pengalaman belajar di

kelas yang dialami.

Dalam bukunya Winkel menyatakan bahwa “hasil belajar” tidak jauh sama

dengan “prestasi” (performance); di dalam prestasi hasil belajar menampakkan

24

Depdikud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2010, Jakarta, hlm. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

15

diri.25

Maka yang menentukan baiknya prestasi siswa adalah hasil belajar yang

didapat siswa harus juga baik. Karena dengan hasil belajar yang baik siswa akan

lebih mudah dalam mengikuti tes untuk menguji hasil belajar yang telah diperoleh

ketika proses pembelajaran berlangsung dan hasilnya prestasinya pun akan

menjadi baik.

6. Teori Konstruktivisme (Contructivism)

Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan

baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman26

. Menurut

konstruktivisme, pengetahuan itu memang berasal dari luar, tetapi dikonstruksi

dari dalam diri seseorang.

Muslich mengemukakan, konstruktivisme adalah proses pembelajaran

yang menekankan terbangunnya pemahanan sendiri secara aktif, kreatif, dan

produktif berdasarkan pengetahuan yang terdahulu dan dari pengalaman belajar

yang bermakna. Pengetahuan bukanlah serangkaian fakta konsep, dan kaidah yang

siap dipraktikkan. Manusia harus mengkonstruksinya terlebih dahulu pengetahuan

itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam konstruktivisme ada

beberapa hal-hal sebagai berikut.

1. Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik

membangun sendiri pengetahuannya.

2. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengkonstruksi pengetahuan, bukan

menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui

peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan (konsep, prinsip)

baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari strategi belajar

yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan kepuasan atas

penemuan (discovery).

25

W.S. Winkel, op.cit., hlm. 59. 26

M. Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad XII: Kunci

Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hlm. 270.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

16

3. Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi

pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan

sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan

masuk akal sesuai dengan kerangka berfikir yang dimiliki.

Kemudian Kukla memberikan pandangan konstruktivismenya dengan

menyatakan “all our concept are constructed”. Hal tersebut dapat diartikan

bahwa semua konsep yang didapat oleh setiap organisme merupakan suatu hasil

dari proses konstruksi.27

Richarson menyatakan bahwa constructivism as the position that

“individual create their own understanding, based upon the interaction of what

the already know and believe, dan the phenomena or ideas which they come in

concept” menurutnya konstruktivisme merupakan sebuah keadaan di mana

individu menciptakan pemahaman mereka sendiri berdasarkan pada apa yang

mereka ketahui dan percayai, serta ide dan fenomena di mana mereka

berhubungan28

. Maka di sini peserta didik bisa mengambangkan potensi yang ada

dalam diri mereka khususnya dalam proses pembelajaran.

Maka dapat disimpulkan pembelajaran konstruktivisme merupakan suatu

pendekatan dalam proses pembelajaran yang menuntut agar individu bisa

menemukan dan membuat konsepnya sendiri yang muncul dari pendangan dan

gamabaran individu itu sendiri serta berdasarkan inisiatif individu.

27

Sigit Mangun Wardoyo, Pembelajaran Konstruktivisme, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 22. 28

Ibid, hlm. 23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

17

7. Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sejarah

Telah diuraikan di atas, konstruktivisme merupakan suatu pendekatan dalam

proses pembelajaran yang menuntut agar individu bisa menemukan dan membuat

konsepnya sendiri yang muncul dari pendangan dan gamabaran individu itu

sendiri serta berdasarkan inisiatif individu, seperti yang telah dinyatakan oleh

Brooks bahwa “the constructivism approach stimulates learning only around

concept in whicht the students have a prekindled interst29

.

Pembelajaran sejarah yang membahas tentang masa lalu sangat berkaitan

dengan waktu. Sejarah ialah ilmu tentang waktu30

. Maka konstruktivisme sangat

penting untuk proses pembelajaran sejarah. Dengan pendekatan konstruktivisme

ini pembelajaran sejarah akan menjadi lebih menarik karena siswa dapat

menemukan dan membuat konsep pemahaman mereka sendiri untuk memahami

pelajaran sejarah. Dengan konsrtuktivisme dalam pembelajaran sejarah, siswa

dituntut untuk bergerak lebih aktif dan mengoptimalkan serta memaksimalkan

potensi yang ada dalam diri siswa itu sendiri sehingga siswa mampu mengolah

dan mengembangkan potensi yang ada dalam proses pembelajaran. Bagi kaum

konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru

ke murid, melainkan sesuatu kegiatan yang memungkinkan bisa membangun

pengetahuannya sendiri.31

Berikut ini merupakan prinsip-prinsip dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme:

29

Sigit Mangun Wardoyo, op.cit., hlm. 23. 30

Kuntowijoyo, op.cit., hlm. 14. 31

Paul Suparno, Filasafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Kanisius, Yogyakarta, 2012, hlm.

65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

18

1. Siswa membawa pengetahuan awal yang khas dan keyakinan-keyakinan pada

situasi pembelajaran;

2. Pengetahuan dibangun secara unik dan individu/personal dalam berbagai cara,

lewat berbagai perangkat, sumber-sumber, dan konteks;

3. Belajar merupakan proses yang aktif dan reflektif;

4. Belajar adalah proses membangun. Kita dapat mempertimbangkan keyakinan

dengan mengasimilasi, mengakomodasi, atau bahkan menolak informasi baru;

5. Interaksi sosial mengenalkan perspektif ganda pada pembelajaran; Belajar

dikendalikan secara internal dan dimediasi oleh siswa32

.

Dalam pembelajaran sejarah, siswa perlu untuk mampu mengkonstruksi

pengetahuannya agar ilmu yang disampaikan dapat mereka pahami dengan

mudah. Di sisi lain agar siswa mampu mengkonstruksi pengetahuannya dengan

baik, guru juga harus mampu memberikan contoh yang konkret agar siswa

semakin mudah dalam mengolah daya pikirnya. Maka di sini tugas guru adalah

membantu agar siswa mampu mengkonstruksi pengetahuannya sesuai situasi yang

konkret maka strategi mengajar perlu juga disesuaikan dengan kebutuhan dan

situasi siswa.33

Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah suatu proses organik untuk

menemukan sesuatu, bukan suatu proses mekanik untuk mengumpulkan fakta.

Belajar itu suatu perkembangan pemikiran dengan membuat kerangka pengetian

yang berbeda.34

Siswa harus punya pengalaman dengan membuat pemahaman

mereka sendiri dengan dalam proses belajar. Mereka harus bisa membuat

hipotesis, memahami konsep-konsep dengan pemikiran mereka sendiri,

memecahkan persoalan serta mengadakan atau membuat refleksi untuk

membentuk konstruksi yang baru.

32

Moh Yamin, Teori dan Metodologi Pembelajaran, Madani, Malang, 2015, hlm. 71. 33

Paul Suparno, op.cit., hlm. 69. 34

Ibid, hlm. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

19

Dalam aliran konstruktivisme, guru bukanlah seorang yang mahatahu dan

siswa bukanlah yang belum tahu dan karena itu harus diberi tahu. Dalam proses

pembelajaran siswa aktif mencari tahu dengan membentuk pengetahuannya,

sedangkan guru membantu agar pencarian itu berjalan baik. Dalam banyak hal

guru dan murid bersama-sama membangun pengetahuan. Dalam artian inilah

hubungan guru dan murid lebih sebagai mitra yang bersama-sama membangun

pengetahuan.35

8. Pembelajaran Kooperatif

Slavin mengemukakan, “In cooperative learning methods, student work

together in four member teams to master material initially presented by the

teacher”. Dari urain tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative learning

adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga

dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar36

.

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem

pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama

dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur37

. Pembelajaran

kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar

kooperatif lebih dari sekedar belajar berkelompok karena dalam pembelajaran ini

ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga

35

Ibid, hlm. 71. 36

Tukaran Taniredja, Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif, Alfabeta, Bandung, 2011, hlm.

55. 37

Tukaran Taniredja, Dkk, loc.cit., hlm. 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

20

memungkinkan akan terjadinya interaksi secara terbuka antara sesama siswa

maupun dengan guru.

Model pembelajaran kooperatif dirancang untuk membantu terjadinya

pembagian tanggung jawab ketika peserta didik mengikuti pembelajaran dan

berorientasi menuju membentuk manusia sosial38

. Maka diharapkan dengan

diterpakannya model pembelajaran kooperatif ini bisa menumbuhkan rasa sosial

peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif

dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab peserta didik akan lebih

banyak belajar melalu proses pembentukan (contrucing) dan penciptaan, kerja

dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap

merupakan kunci keberhasilan pembelajaran39

. Maka diharapkan dalam penerapan

pembelajaran kooperatif ini peserta didik dapat lebih aktif dalam kelas karena

seharusnya dalam proses pembelajaran peserta didik lah yang harus lebih aktif.

Guru berperan sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan dalam proses

pembelajaran. Serta mambantu siswa dalam menggali dan mengembangkan

potensi-potensi yang ada dalam diri siswa.

Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori

konstruktivisme.40

Maka dalam pembelajaran kooperatif siswa menjadi sentral.

Siswa harus mampu mengolah fakta-fakta yang diperoleh dari hasil berbagi dalam

pembelajaran kooperatif dan selanjutnya siswa harus mengkonstruksi serta

38

Daryanto dan Mulyo Harajo, Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Gava Media, Yogyakarta,

2012, hlm. 229. 39

Daryanto dan Mulyo Harajo, loc.cit., hlm. 229. 40

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT.

Rajagrafindo Persada, Depok, hlm. 201.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

21

mengolah fakta-fakta itu dalam pemikiran dan pemahaman mereka agar mereka

bisa merasakan pengalaman belajar secara langsung.

9. Model Pembelajaran Numbered Head Together

Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu dari strategi

pembelajaran kooperatif. Numbered Head Together pertama kali dikembangkan

oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah

materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pelajaran tersebut41

.

Numbered Head Together merupakan suatu model pembelajaran

berkelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas

kelompoknya, sehingga tidak ada pemisahan antar siswa yang satu dengan yang

lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima satu dengan yang

lainya42

. Model pembelajaran ini cocok untuk melatih kedisiplian setiap siswa

karena setiap proses pembelajaran siswa dituntut untuk bertanggung jawab atas

kerjaanya atau pun tugas yang diberikan dalam kelompoknya.

a. Langkah-langakah dalam Model Pembelajaran Numbered Head

Together43

1) Setiap siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok

mendapat nomor.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

41

Trianto Ibnu Badar Al-Tabani, Mendesain Model Pemebelajaran Inovatif, Progresif, dan

Kontekstual: Konsep Landasan an Implementasi pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik

Integratif/TIK), Prendamedia, Jakarta, 2014, hlm. 131. 42

Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media,

Yogyakarta, 2014, hlm. 108. 43

Ibid, hlm. 108.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

22

3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya dengan

baik.

4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil keluar

dari kelompoknya melaporkan atu menjelaskan hasil kerja sama mereka.

5) Tanggapan dari teman yang lainya, kemudian guru menunjuk nomor yang

lain.

6) Kesimpulan.

b. Kelebihan Model Pembelajaran Numbered Head Together

Adapun kelebihan dari model pembelajaran ini adalah setiap siswa

menjadi siap, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. Siswa yang

pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, terjadi interaksi secara intens

antarsiswa dalam menjawab soal dan tidak ada murid yang mendominasi dalam

kelompok karena ada nomor yang membatasi.

c. Kekurangan Model Pembelajaran Numbered Head Together

Adapun kekurangan dari model pembelajaan ini adalah tidak terlalu cocok

untuk diterapkan dalam jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu

yang lama dan tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru karena

kemungkinan waktu yang terbatas.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan ini digunakan untuk mendukung penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti. Maka dalam penelitian yang relevan ini dipilih

sesuai dengan apa yang menjadi variabel-variabel yang ada pada judul penelitian

ini. Peneltian yang relevan juga dapat dijadikan acuan peneliti dalam menentukan

bagaimana kedepanya penelitian ini akan dilaksanakan. Dalam hal ini peneliti

mengambil penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Italia mahasiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

23

Universitas Sanata Dharma dengan judul “Peningkatan Keaktivan dan Prestasi

Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together Siswa Kelas X-D SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu”. Dalam

penelitian tersebut dinyatakan bahwa prestasi belajar sejarah siswa dapat

ditingkatkan melalui model pembelajaran Numbered Head Together. Dari rata-

rata awal 50,52 pada siklus pertama meningkat menjadi 78,74 atau 34,85%

kemudian di siklus dua mengalami peningkatan menjadi 80,75 atau 11, 33%.

Selain itu penelitan yang sama yang dilakukan oleh Rusto dengan judul

“Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Head Together Dalam Upaya

Meningkatkan Motivasi Dalam Belajar IPS (Sejarah) Siswa Kelas VII.2 Pada

Semester Ganjil di SMP Negeri 2 Sumberejo Tahun Pelajaran 2013/2014” juga

berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian tindakan kelas ini

menunjukkan bahwa motivasi siswa mengalami peningkatan dari tiap siklus. Pada

siklus I terdapat 55,56 % aktivitas siswa yang sudah cukup baik. Siklus II terdapat

63,89 % aktivitas siswa yang sudah cukup baik dan siklus III terdapat 71,42 %

aktivitas yang sudah baik.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran ini dirancang untuk mengaktifkan siswa dalam proses

pembelajaran. Bila siswa dapat aktif dalam pembelajaran maka siswa akan mudah

untuk memahami materi pelajaran yang diberikan. Pembelajaran ini juga

dirancang untuk menumbuhkan rasa kerja sama siswa dalam proses pembelajaran.

Dengan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran siswa juga dapat

mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

24

Numbered Head Together merupakan model pembelajaran yang

memanfatkan media nomor/angka dalam pembelajaran yang dibagiakan kepada

siswa yang dibentuk dalam kelompok. Melalui model pembejaran ini siswa

dituntut untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan melatih kerja sama

dalam megerjakan tugas atau soal yang telah diberikan kepada setiap kelompok.

Dalam kelompok siswa dapat saling bertukar pikiran dan berbagi informasi untuk

menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Model pembelajaran ini juga dapat

meningkatkan kesiapan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

menggunakan Numbered Head Together dapat mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran dan melatih kerja sama setiap siswa serta dapat melatih kesiapan

siswa dalam pembelajaran yang berdampak akan meningkatnya motivasi dan

prestasi belajar sejarah siswa. Selain itu, model pembelajaran ini juga melatih

tanggung jawab siswa terhadap tugas mereka masing-masing karena adanya

tuntutan setiap siswa harus siap dalam proses pembelajaran. Untuk lebih mudah

memahami kerangka berpikir tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

25

Pembelajaran

Sejarah

Peningkatan Motivasi dan

Prestasi Belajar Sejarah

Proses Pembelajaran:

1) Siswa aktif dalam

kelas

2) Siswa bekerja sama

dengan anggota

kelomponya untuk

memecahkan masalah

atau menjawab

pertanyaan

3) Siswa akan siap

belajar dalam setiap

proses pembelajaran

4) Siswa saling berbagi

pemikiran dalam

proses pembelajaran

Model

Pembelajaan

Number Head

Together

Gambar I: Bagan Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Kerja

Adapaun hipotesis kerja dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan model pembelajaran Numbered Head Together dapat

meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2

Ngaglik.

2. Pelaksanaan model pembelajaran Numbered Head Together dapat

meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2

Ngaglik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) model Kurt Lewin. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan

dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan di

kelas.44

Maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

meningkatkan dan memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa

meningkat.45

Dalam bukunya yang berjudul “Penelitian Tindakan 2010”,

Suharsimi menjelasakan PTK dilaksanakan paling sedikit dua siklus dan dalam

satu siklus terdiri atas empat langkah yaitu, (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3)

Observasi, dan (4) Refleksi.46

PTK ini sangat bermanfaat untuk peneliti karena bisa melakukan inovasi

dalam pembelajaran dengan menerapkan model pemebajaran yang lebih baik dan

untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Melalui PTK juga peneliti dapat

berperan langsung di dalamnya sehingga peneliti bisa merasakan dan

mengangamati seluruh proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Berikut

ini akan dijelaskan tentang metodologi penelitian yaitu:

44

Amirudin Hatibe, Meodologi Penelitian Tindakan Kelas, Suka Press, Yogyakarta, 2012, hlm.

13. 45

Ibid, hlm. 14. 46

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan 2010, Aditya Media, Yogyakarta, 2010, hlm. 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

27

B. Setting Penelitian

Penjelasan mengenai setting penelitian ini akan dibahas sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik untuk

mata pelajaran sejarah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015/2016 di semester II,

yaitu pada bulan April – Mei 2016. Waktu penelitian disesuaikan dengan kalender

akademik dari sekolah.

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian tindakan kelas untuk mengatasi peningkatan

motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa menggunakan model pembelajaran

Numbered Head Together adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik.

Adapun jumlah siswa kelas XI IPS 2 adalah berjumlah 31 siswa.

D. Obyek Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah model pembelajaran Numbered Head

Together, motivasi dan prestasi belajar sejarah siswa.

E. Variabel-variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan

variabel terikat.

1. Variabel bebas (X) : model pembelajaran Numbered Head Together

2. Variabel terikat (Y) : motivasi dan prestasi belajar sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

28

F. Definisi Operasional Variabel

1. Belajar

Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahanan, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahan prilaku yang relative tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam

bertindak dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Motivasi

Penggerak (daya dorong suatu keinginan) seseorang (peserta didik) untuk

melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah belajar. Sehingga membuat peserta didik

menjadi mempuanyai keingin untuk belajar secara terus menerus.

3. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya). Dalam hal ini hasil yang dicapai adalah nilai yang berupa nilai

kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses pembelajaran.

4. Konstruktivisme

Proses menyusun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang didapat

peserta didik dalam proses pembelajaran.

5. Pembelajaran Kooperatif

Sebuah metode pembelajaran yang menekankan agar peserta didik saling

bekerja sama dalam kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

29

6. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Numbered Head Together merupakan model pembelajaran berkelompok

yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya,

sehingga tidak ada pemisahan antar siswa yang satu dengan yang lain dalam satu

kelompok untuk saling memberi dan menerima satu dengan yang lainnya.

G. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi awal keadaan

kelas sebelum penerapan model pembelajaran Numbered Head Together maupun

setelah penerapan model pembelajaran tersebut.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

pelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa antara sebelum

maupun sesudah pembelajaran berlangsung.

3. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi awal siswa yang

digunakan untuk menentukan model pembelajaran yang tepat untuk melakukan

PTK ini.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatan untuk mengumpulkan data agar kegiatan tesebut

menjadi sistematis dan memudahkan dalam memperoleh data tersebut47

.

47

Suharsimi Arikunto, Managemen Penelitian, Renika Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

30

1. Alat pengumpulan data

a) Observasi

Obrsevasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

di kelas. Adapun alat-alat dalam observasi adalah lembar observasi aktivitas siswa

di kelas serta lembar kuesioner untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa.

b) Tes hasil belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum

dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Numbered Head Together.

Adapun alat-alat dalam tes hasil belajar adalah seperti soal-soal pilihan ganda dan

essay dan serta tugas diskusi di kelas.

c) Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan awal motivasi dan prestasi

siswa. Adapun alat dalam wawancara ini adalah lembar pertanyaan untuk guru

mata pelajaran dan peserta didik.

2. Validitas dan Reliabilitas

a) Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat sahihnya sebuah

tes. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam

arti memiliki kesejajaran antara tes dan kreteria48

.

Untuk mengetahui tingkat validitas atas uji coba instrumen maka peneliti

menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang

dikemukakan oleh Pearson.

48

Suharsismi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi Akasara, Jakarta,

2013, hlm. 65.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

31

Keterangan:

rxy = koofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan

N = jumlah siswa tes

XY = jumlah perkalian antara X dengan Y

X2 = kuadrat dari X

Y2 = kuadrat dari Y

Untuk mengetahui besar taraf signifikansi butir soal digunakan rumus49

:

Keterangan:

t = taraf signifikan

r = korelasi skor item dengan skor total

n = jumlah butir item

Setelah didapat taraf signifikannya, kemudian dikonsultasikan pada tabel t

signifikan50

.

b) Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes. Konsep

reliabilitas ini tidak akan sulit dimengerti apabila peneliti sudah memahami

konsep validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid sebaliknya,

sebuah tes yang valid biasanya reliabel.51

Dalam mencari reliabilitas instrumen,

peneliti menggunakan rumus Spearman-Brown yakni dengan teknik belah dua.

49

Nana Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 2002, hlm. 380. 50

Ibid, hlm, 491. 51

Suharsismi Arikunto, op.cit., hlm. 101.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

32

Keterangan:

r1/21/2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r11 = koefesien reliabilitas yang sudah disesuaikan

3. Hasil Uji Coba Instrumen

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian instrumen penelitian di

lapangan yang dilakukan oleh peneliti.

a) Validitas

Instrumen dinyatakan valid jika mencapai taraf signifikan 0,75 ke atas.

Bila taraf signifikan instrumen tersebut di bawah 0,75 maka instrumen dinyatakan

gugur. Berikut ini merupakan hasil pengujian validitas di lapangan.

1) Motivasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, dari 40 item yang

valid berjumlah 37 item, dan instrumen yang gugur berjumlah 3, yaitu nomer 4,

11 dan 16.

2) Prestasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, dari 30 item yang

valid berjumlah 25 item dan instrumen yang gugur berjumlah 5 item yaitu nomer

2, 7, 11, 22 dan 25 pada siklus I. Kemudian pada siklus II, dari 30 item yang

valid berjumlah 25 item dan instrumen yang gugur berjumlah 5 item yaitu nomer

5, 7, 11, 21 dan 25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

33

b) Reliabilitas

Instrumen dinyatakan reliabel jika mencapai taraf signifikan 0,75 ke atas.

Bila taraf signifikan instrumen tersebut di bawah 0,75 maka instrumen dinyatakan

tidak reliabel. Berikut ini merupakan hasil pengujian reliabilitas di lapangan.

1) Motivasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, tingkat reliabilitas

instrumen adalah r= 0,748 atau taraf signifikansinya adalah 0,995 dari 40 item

pada pra siklus. pada siklus I, tingkat reliabilitas instrumen adalah r= 0,742 atau

taraf signifikansinya adalah 0,995 dari 40 item. Pada siklus II, tingkat reliabilitas

instrumen adalah r= 0,714 atau taraf signifikansinya adalah 0,995 dari 40 item.

2) Prestasi

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di lapangan, tingkat reliabilitas

instrumen adalah r= 0,646 atau taraf signifikansinya adalah 0,995 dari 30 item

pada siklus I. Pada siklus II, tingkat reliabilitas instrumen adalah r= 0,678 atau

taraf signifikansinya adalah 0,995 dari 30 item.

Berdasarkan hasil dari pengujian instrumen di atas, maka dapat

disimpulkan instrumen penelitian ini layak untuk digunakan untuk melakukan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

34

I. Desain Siklus Penelitian

Berikut ini merupakan desain penelitian tindakan kelas yang akan digunakan:

Gambar II: Bagan Siklus Rancangan Penelitian52

J. Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya setelah pengumpulan data adalah melakukan analisis

data. Analisis data ini dilakukan dalam setiap aspek penelitian. Pada saat

pengambilan data di lapangan melalui observasi tentang proses ataupun kegiatan

pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat langsung menganalisis mengenai hal

yang diamati seperti situasi dan kondisi di kelas, cara guru mengajar, interaksi

antar siswa dengan siswa, interaksi guru dengan siswa dan lain sebagainya.

Analisis data itu sendiri mempunyai peranan yang penting dalam penelitian

52

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta, 2006, hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

35

tindakan kelas. Oleh karena itu peneliti harus memahami analisis data dengan baik

dan tepat agar manfaat penelitian mempunyai nilai ilmiah yang tinggi.

Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti dapat mengumpulkan data yang

berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis kualitatif, dimana data

hasil observasi dianalisis dengan mendeskripsikan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Number Head Together.

Aspek yang diamati meliputi berani mengkomunikasikan jawaban, mengambil

giliran, mendengarkan teman saat diskusi, memberikan argumentasi atau

pendapat, dan mencatat hal-hal penting pada saat diskusi kelompok. Selain itu,

kerja sama dalam kelompok juga dapat dilihat dan dinilai saat proses kegiatan

diskusi dalam kelompok berlangsung. Pengamatan aspek-aspek di atas bertujuan

untuk mengetahui keaktifan siswa dalam kelas. Kemudian hasil pengamatan

dianalsis dengan membandingkan (analisis komparatif) aspek-aspek pengamatan

pada setiap siklus.

Kriteria penilaian menggunakan skala likert 1 – 5 dengan kriteria:

Skor 1 = Sangat Rendah

Skor 2 = Rendah

Skor 3 = Cukup

Skor 4 = Baik

Skor 5 = Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

36

Tabel 1: Kriteria penilaian hasil pengamatan aktifitas belajar

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif

90-100 Sangat Tinggi

80-89 Tinggi

70-79 Cukup

60-69 Rendah

<59 Sangat Rendah

Penilaian dilihat pada lebar observasi akitvitas siswa dalam kelas melalui

model pembelajaran Number Head Together. Skor maksimal dalam penelitian

aktivitas siswa dalam kelas yang didapat dari aspek pengamatan dikalikan kriteria

penilaian menggunaan skala likert 1 – 5.

Cara memperoleh skor sebagai berikut:

Keterangan:

N = nilai hasil pengamatan

skor perolehan = hasil perolehan skor dari aspek yang dinilai

skor maksimal = hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah aspek

yang diamati

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analis komparatif. Data-

data yang diperoleh dari pengamatan dan tes dianalisis dengan analisis

komparatif. Data kuantitatif dianalisis dengan membandingkan rata-rata dan

persentase skor tiap siklusnya. Analisis tiap siklus didasarkan pada hasil

pengamatan atau obeservasi dari pra siklus. Setelah kondisi awal sudah diketahui

kemudian tahap selanjutnya adalah peneliti menuju ke siklus pertama. Jika pada

siklus pertama prestasinya masih kurang, maka peneliti melanjutkan ke siklus

yang kedua. Berikut ini adalah tabel tingkat penguasaaan kompetensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

37

Tabel 2: Tingkat Penguasaan Kompetensi

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria

90-100 Sangat Tinggi

80-89 Tinggi

70-79 Cukup

60-69 Rendah

<59 Sangat Rendah

Cara memperoleh skor sebagai berikut

Keterangan:

N = nilai hasil pengamatan

skor perolehan = hasil perolehan skor dari aspek yang dinilai

skor maksimal = hasil kali skor kriteria maksimal dengan jumlah

aspekyang diamati

K. Posedur Penelitian

Dalam proses penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan melalui dua

siklus dan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan

(action), pengamatan (observasi), dan refleksi (reflection). Adapun prosedur

pelaksanaanya diuraikan sebagai berikut:

1. Pra Siklus

a) Permintaan Izin

Permintaan izin kepada Kepala Sekolah dan kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2

Ngaglik dan Ketua Jurusan IPS Universitas Sanata Dharma.

b) Observasi

Observasi dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik dengan

jumlah 31 siswa yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa sebelum

dilakukan penelitian dan mengatahui model pembelajaran serta media yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

38

digunakan oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas

sebelum peneliti menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together.

c) Menysun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun sebanyak 4 kali dalam dua siklus. dua RPP digunakan untuk

siklus I dan dua RPP digunkan untuk siklus II.

d) Mempersiapkan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam penelitian adalah power point, kartu angka,

dan lembar kerja siswa.

e) Menyiapkan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen yaitu soal test,

lembar pengamatan siswa, lembar diskusi, kuesioner motivasi dan lembar

observasi wawancara.

2. Rencana Tindakan

PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian dalam 4 tahap yaitu

merencanakan, melakukan tindakan, observasi dan refleksi. Tahap-tahap ini

diterapkan pada setiap siklus, di mana siklus yang dijalankan minimal dua siklus,

dan PTK ini masih bisa dilanjutkan ke dalam siklus berikutnya jika hasilnya

belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.

a) Siklus 1

1) Perencanaan

Dalam tahap ini, peneliti menyusun semua instrumen yang dibutuhkan untuk

melakukan penelitian, seperti bahan ajar maupun alat peraga yang dibutuhkan saat

melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

39

2) Tindakan

Setalah melakukan perencanaan, peneliti melaksanakan tindakan penelitian

di kelas. Dalam pelaksanaan tindakan ini, pertama peneliti menyampaikan

kompetensi yang ingin dicapai, menyampaikan materi pengantar, peneliti

membagi siswa kedalam kelompok, setiap siswa mendapatkan nomor, peneliti

memberikan pertanyaaan kepada setap kelompok, setiap kelompok mendiskusikan

pertanyaan yang telah diberikan, peneliti memanggil siswa berdasarkan nomor

yang telah dibagikan dan siswa mempresentasikan hasil diskusi, memberi

kesempatan siswa lain memberikan tanggapan, dan kesimpulan.

3) Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap setiap kelompok, mengamati

kerja sama kelompok dalam menjawab pertanyaan. Dalam pengamatan ini dibantu

dengan mengunakan instrumen observasi.

4) Refleksi

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran maka peneliti

memberikan tes untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Setelah dilakukan tes, peneliti mengetahui hasilnya dan hasil dari tes ini peneliti

membuat rencana untuk perbaikkan pada siklus kedua dan menganalisis apa saja

yang perlu ditingkatkan pada siklus kedua.

b) Siklus 2

Tahap-tahap dalam siklus yang kedua ini pada dasarnya sama dengan tahap

yang dilakukan pada siklus yang pertama. Hanya saja tindakan pada siklus dua ini

ditentukan berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan siklus satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

40

1) Perencanaan

Peneliti membuat perencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada

siklus pertama dan merupakan renacana tindakan selanjutnya pada siklus kedua.

2) Pelaksanaan

Peneliti mengimplementasikan model pembelajaran Numbered Head

Together berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

3) Pengamatan

Tim peneliti yaitu peneliti dan kolaborator (teman peneliti), melakukan

pengamatan terhadap akitivitas pembelajaran model Numbered Head Together.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua. Kemudian

melihat adakah peningkatan dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan

siklus 1.

L. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan untuk menilai

tingakat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam

melakukan peningkatan mutu proses pembelajaran di dalam kelas. Dalam

penelitian ini, peneliti mempunyai target keberhasilan yaitu sebagai berikut:

Tabel 3: Target Indikator Keberhasilan

Variabel Keadaan Awal Siklus 1 Siklus 2

Motivasi 54,84% 70% 75%

Prestasi 41,93% 80% 85%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik,

Sleman yang terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdapat 3 kali pertemuan.

Pertemuan pertama dan kedua digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan

pertemuan ketiga atau terakhir digunakan untuk uji kompetensi atau tes. Sebelum

kegiatan penelitian dilakukan, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu untuk

mengetahui kondisi awal aktivitas siswa di kelas. Dalam penelitian ini,

pengambilan data dilakukan selama 3 minggu tepatnya pada 12 April – 3 Mei

2016. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik

dengan jumlah 31 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak juga sebagai

pengajar di kelas (guru).

1. Observasi Pra Siklus

Observasi pra siklus dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 di kelas IPS 2

SMA Negeri 2 Ngaglik pada mata pelajaran sejarah. Observasi pra siklus ini

dilakukan pada jam pelajaran ke-7 dan 8. Guru mata pelajaran sejarah di kelas ini

adalah Ibu Siti Aptinah.

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai telihat banyak siswa yang

mengeluarkan buku pelajaran sejarah. Ketika guru memberikan apersepsi sebelum

masuk ke materi pelajaran terlihat beberapa siswa kurang memperhatikan apa

yang diberikan oleh guru. Pada saat apersepsi juga guru sempat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

42

pertanyaan kepada siswa namun hanya sedikit yang berani mengemukakan

jawaban di kelas.

Ketika kegiatan belajar mengajar guru membentuk kelompok-kelompok

untuk mendiskusikan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dalam diskusi

kelompok terlihat hanya beberapa siswa yang aktif dalam diskusi. Banyak dari

mereka yang mengobrol dengan teman satu kelompok. Setelah selesai diskusi

kelompok, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya, yang

diwakilkan oleh salah seorang anggota kelompok. Dalam hal ini, terlihat banyak

siswa yang tidak mau mempresentasikan dan cenderung saling tunjuk untuk maju

ke depan kelas. Dalam proses pembelajaran juga hanya sedikit siswa yang mau

bertanya. Berikut ini merupakan tabel hasil observasi kegiatan pembelajaran siswa

SMA Negeri 2 Ngaglik di kelas.

Tabel 4: Ontas

No. Aspek yang Diamati Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran 15 48,38%

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru 13 41,93%

3. Mendengarkan teman saat presentasi 10 32,25%

4. Siswa mencatat hal-hal penting 10 32,25%

5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik 18 58,06%

6. Siswa bertanya kepada guru 6 19,35%

7. Siswa membawa buku paket 31 100%

8. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan baik 9 29,03%

9. Siswa aktif berkerja sama dalam proses

pembelajaran 16 51,61%

10. Siswa berani mengemukakan pendapat di

depan kelas 7 22,58%

11. Siswa mengambil giliran 15 48,38%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

43

Tabel 5: Offtas

No. Aspek yang Diamati Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Siswa mengobrol dalam kelas 15 48,38%

2. Siswa banyak yang mengantuk 7 22,58%

3. Siswa sibuk bermain Handphone 6 19,35%

4. Siswa keluar masuk kelas 4 12,90%

5. Siswa kurang memperhatikan proses

pembelajaran 19 61,29%

Berdasarkan obeservasi pra siklus di atas, menunjukkan siswa yang

bertanya kepada guru hanya berjumlah 6 siswa atau 19,35%. Siswa yang berani

mengemukakan pendapat berjumlah 7 siswa atau 22,58%. Dan masih banyak

siswa yang kurang memperhatikan ketika proses pembelajar berjumlah 19 siswa

atau 61,29%. Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa siswa cenderung

masih pasif dalam proses pembelajaran. Seharusnya yang diharapkan adalah siswa

harus mampu aktif dalam proses pembelajaran di kelas.

Dalam observasi pra siklus peneliti juga melakukan pengamatan terhadap

motivasi siswa. Pengamatan motivasi siswa ini dilakukan dengan memberikan

kuesioner pada siswa yang tujuannya untuk mengetahui motivasi belajar siswa di

kelas. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal motivasi belajar

sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMAN 2 Ngaglik. Berikut ini tabel kondisi awal

motivasi belajar siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

44

Tabel 6: Data Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2

NO. NAMA SKOR

1 GGP 67.50

2 IL 66.00

3 KNK 61.00

4 KAY 78.00

5 LSZ 69.50

6 LII 68.00

7 MBB 97.50

8 MFK 69.00

9 MM 88.00

10 MSS 78.50

11 NUN 74.00

12 PP 60.00

13 PNS 66.50

14 PWO 85.00

15 RR 67.00

16 RAP 76.50

17 RP 65.50

18 SH 60.00

19 SER 84.50

20 SSS 81.00

21 SRA 82.50

22 SAS 67.00

23 TK 65.00

24 TWS 84.00

25 TP 77.00

26 VFAS 75.00

27 WSC 69.00

28 YPN 69.00

29 YPR 69.50

30 YP 72.00

31 ZD 80.50

Rata-rata 73.34

Skor Tertinggi 97,50

Skor Terendah 60,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

45

Untuk melihat tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa dapat

menggunakan skala kriteria penilaian sebagai berikut:

Tabel 7: Data Kriteria Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%)

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 1 3,23

73,34

2. Tinggi 80 – 89 7 22,58

3. Cukup 70 – 79 9 29,03

4. Rendah 60 – 69 14 45,16

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0

Jumlah 31 100

Berdasarkan data di atas, motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2

masih rendah. Ini ditunjukkan dengan adanya data menyebutkan 45,16% motivasi

belajar sejarah siswa yang rendah. Hampir dari setengah jumlah siswa yang

memiliki motivasi rendah sisanya adalah 3,32% motivasi belajar sejarah sangat

tinggi, 22,58% motivasi belajar tinggi, dan 29,03% motivasi belajar cukup.

Berikut ini merupakan diagram persentasi keadaan awal motivasi belajar siswa:

Gambar III: Diagram Keadaan Awal Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 2

3,23%

22,58%

29,03%

45,16%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

46

Selain observasi terhadap motivasi belajar siswa, peneliti juga melihat

keadaan awal prestasi siswa. Ini dilakukan karena salah satu tujuan PTK ini

adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil data prestasi belajar siswa

diambil dari nilai MID semester genap. Berikut ini tabel keadaan awal prestasi

belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMAN 2 Ngaglik:

Tabel 8: Data Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 2

NO. Nama Nilai Keterangan

Lulus Tidak Lulus

1 GGP 72

2 IL 80

3 KNK 86

4 KAY 72

5 LSZ 68

6 LII 80

7 MBB 84

8 MFK 68

9 MM 75

10 MSS 72

11 NUN 80

12 PP 75

13 PNS 65

14 PWO 76

15 RR 78

16 RAP 76

17 RP 65

18 SH 73

19 SER 64

20 SSS 68

21 SRA 72

22 SAS 68

23 TK 62

24 TWS 72

25 TP 68

26 VFAS 72

27 WSC 75

28 YPN 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

47

29 YPR 76

30 YP 66

31 ZD 68

Jumlah 13 18

KKM 75

Persentase 41,93% 58, 06%

Nilai Tertinggi 86

Nilai Terendah 64

Rata-rata 72,61

Berdasarkan tabel di atas, keadaan awal prestasi belajar sejarah siswa kelas

XI IPS 2 sebelum diterpakannya model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) menunjukkan siswa yang mencapai KKM yang ditentukan dari sekolah

adalah 13 siswa atau 41,93%. Sedangkan siswa yang masih di bawah KKM

berjumlah 18 siswa atau 58,06%. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan

bahwa sebelum diterapkannya model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) sebagian besar siswa kelas XI IPS 2 pada pelajaran sejarah yaitu ada

58,06% siswa yang masih berada di bawah KKM. Berdasarkan data di atas,

pretasi belajar siswa masih rendah ditunjukkan dengan setengah lebih dari jumlah

siswa belum mencapai KKM dan harus dilakukan perbaikkan.

Untuk mengetahui kriteria keadaan awal prestasi belajar siswa ditunjukkan

dalam tabel sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

48

Tabel 9: Data Persentase Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa Kelas

XI IPS 2

No. Kriteria Skala

Prestasi Frekuensi

Persentase

(%)

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 0 0

72,61

2. Tinggi 80 – 89 5 16,13

3. Cukup 70 – 79 15 48,39

4. Rendah 60 – 69 11 35,48

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0

Jumlah 31 100%

Berdasarkan data di atas, siswa dengan kriteria pretasi belajar rendah

masih cukup banyak yaitu berjumlah 35,48%. Sedangkan siswa dengan prestasi

belajar tinggi hanya berjumlah 16,13% dan siswa dengan kriteria prestasi belajar

sangat tinggi 0%. Untuk mengetahi jumlah persentase tingkat prestasi belajar

siswa dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Gambar IV: Diagram Keadaan Awal Prestasi Belajar Siswa

2. Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan sebanyak tiga pertemuan yaitu pada pertemuan

pertama dan kedua digunakan untuk mengajar yaitu pada tanggal 12 dan 15 April

2016 sedangkan pertemuan terakhir untuk tes yaitu pada tanggal 22 April 2016.

Pada pertemuan pertama materi pelajarannya tentang “Akar-akar Nasionalisme

16,13%

48,39%

35,48%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

49

Indonesia” dan pada pertemuan ini semua siswa hadir saat kegiatan belajar

mengajar. Sedangkan pada pertemuan kedua materinya membahas “Peristiwa

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan” dan pada pertemuan ini ada 3 siswa yang

tidak hadir. Pada siklus pertama ini mulai diterapkannya model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindikan siklus I adalah

sebagai:

1) Peneliti membuat perangkat pembelajaran meliputi, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa, media

pembelajaran. Urain dari setiap perangkat dijabarkan sebagai berikut:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan rancangan kegiatan pembalajaran di kelas yang berupa

langkah-langkah kita dalam menentukan proses pembelajaran. RPP dibuat

dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together. Dalam

perencanaan siklus I ini peneliti membuat dua RPP untuk pertemuan pertama

dan pertemuan kedua. Dalam penyusunan RPP ini peneliti melakukan

konsultasi dengan dosen pembimbing maupun guru bidang studi.

b) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang digunakan pada siklus I ini adalah tentang akar-

akar nasionalisme Indonesia dan pristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia tepatnya peristiwa sebelum Proklamasi Kemerdekaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

50

c) Lembar Kerja Siswa

Dalam penelitian ini, lembar kerja siswa yang digunakan siswa yaitu berupa

pertanyaan-pertanyaan atau soal yang harus didiskusikan dalam kelompok

yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas.

d) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together adalah kartu

bernomor, yang akan diberikan kepada semua siswa yang gunanya untuk

memanggil siswa untuk presentasi kedepan kelas. Selain itu peneliti juga

menggunakan media pembelajaran berupa Power Point untuk mempermudah

menyampaikan pengantar materi kepada siswa.

2) Membuat Kuesioner Motivasi

Dalam penelitian ini tidak hanya prestasi saja yang ditingkatkan namun

motivasi belajar juga ditingkatkan. Dalam tahap persiapan ini peneliti membuat

kuesioner tentang motivasi yang berjumlah 40 pernyataan yang akan diberikan

ketika siklus pertama telah selesai.

b. Tindakan Siklus I

Tindakan yang dilakukan pada siklus pertama ini mengacu pada RPP.

Dalam tahap ini peneliti menerapkan model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT) dalam proses pembelajaran. Pada siklus I tindakan dilakukan

sebanyak dua kali. Berikut ini merupakan uraian pelaksanaan tindakan yang

dilakukan pada siklus pertama:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

51

1) Pertemuan I

Dalam tindakan pertemuan I ini, penerapan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) mulai dilakukan. Pertemuan pertama ini

dilakukan pada tanggal 14 April 2016, jam pelajaran 7 – 8 (12.15-13.30 WIB).

Materi pembelajaran yang dibahas adalah tentang “Akar-akar Nasionalisme

Indonesia”.

Pertemuan pertama ini dibuka dengan salam dan menanyakan kehadiran

siswa dan menanyakan kesiapan siswa untuk belajar serta mengecek kebersihan

kelas. Pada kegiatan awal peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan

tayangan gambar-gambar yang terkait dengan materi. Dalam kegiatan apersepsi,

masih banyak siswa yang belum termotivasi untuk menjawab maupun

menanggapi gambar-gambar yang ditayangkan. Pada pertemuan pertama ini

hanya beberapa siswa saja yang antusias untuk menanggapi gambar-gambar yang

ditayangkan. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan secara singkat mengenai materi

tentang akar-akar nasionalisme Indonesia. Setelah itu, siswa dibagi dalam 8

kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Setelah semua siswa berada

dalam kelompoknya masing-masing, kemudian peneliti memberikan kartu nomor

kepada semua siswa. Lalu peneliti memberikan soal-soal untuk didiskusikan

setiap kelompok. Pada awalnya, siswa kebingungan dengan model pembelajaran

yang digunakan karena semua siswa mendapatkan nomor. Namun setelah

diberikan penjelasan oleh peneliti, siswa pun mulai paham dengan model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

52

pembelajaan Number Head Together. Pada saat diskusi kelompok siswa masih

banyak yang kurang aktif. Hanya sebagian siswa yang semangat dalam kegiatan

pembelajaran. Masih banyak yang mengobrolkan hal yang bukan dari materi

pelajaran. Setelah selesai berdiskusi, peneliti memanggil secara acak nomor-

nomor yang telah dibagikan kepada semua siswa. Siswa yang nomornya disebut

mempresentasikan hasil diskusinya di dapan kelas. Setelah selesai

mempresentasikan hasilnya kemudian peneliti memanggil kembali nomor secara

acak lalu siswa mempresentasikan hasil diskusinya begitu seterusnya. Pada sesi

presentasi pada pertemuan pertama ini masih banyak siswa yang dipanggil

nomornya untuk presentasi tidak mau. Siswa yang berani untuk presentasi ke

depan kelas hanya sedikit saja.

Pada kegiatan penutup peneliti memberikan tugas lanjutan dan meminta

kepada siswa agar merefleksikan meteri pembelajaran yang telah didapat dalam

kehidupan mereka.

2) Pertemuan II

Pada pertemuan kedua, tindakan yang dilakukan hampir sama dengan

pertemuan yang pertama. Pertemuan kedua ini dilakukan pada tanggal 15 April

2016, jam pelajaran ke 3-4 (08.30-10.30 WIB). Materi pembelajaran yang dibahas

pada pertemuan kedua ini adalah tentang “Peristiwa Sebelum Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia”.

Pada awal pembelajaran peneliti memberi salam dan menanyakan

kesiapan siswa untuk belajar serta mengecek kebersihan kelas. Kemudian

menanyakan kehadiran siswa. Pada pertemuan kedua ini, ada tiga siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

53

tidak masuk karena mengikuti lomba. Kemudian guru memberikan apersepsi dan

selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada

pertemuan kedua mulai ada perubahan. Siswa yang awalnya banyak yang kurang

aktif dalam menanggapi apersepsi yang berupa gambar yang diberikan peneliti,

pada pertemuan kedua ini banyak siswa yang mulai aktif dalam menanggapi

gambar-gambar yang ditayangkan.

Pada kegiatan inti peneliti memberikan sedikit penjelasan mengenai

peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan. Kemudian membagi siswa kedalam 7

kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Setelah semua siswa

berada dalam kelompoknya masing-masing, kemudian peneliti memberikan kartu

nomor kepada semua siswa. Lalu peneliti memberikan soal-soal untuk

didiskusikan setiap kelompok. Pada pertemuan kedua ini terjadi perubahan. Siswa

yang awalnya banyak yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi, pada pertemuan

kedua ini mulai banyak yang aktif. Ini terlihat dari siswa mulai berani untuk

mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan diskusi di dalam kelas. Setelah

selesai berdiskusi, peneliti memanggil secara acak nomor-nomor yang telah

dibagikan kepada semua siswa. Siswa yang nomornya disebut mempresentasikan

hasil diskusinya di dapan kelas. Pada pertemuan kedua ini siswa mulai berani

presentasi ke depan kelas. Namun masih ada beberapa siswa yang belum berani

untuk presentasi ke depan kelas. Setelah selesai mempresentasikan hasilnya

kemudian guru memanggil kembali nomor secara acak lalu siswa

mempresentasikan hasil diskusinya dan begitu seterusnya. Pada kegiatan penutup

peneliti memberikan tugas lanjutan kepada siswa untuk belajar di rumah karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

54

minggu depan ada uji kompetensi untuk siklus I dan meminta kepada siswa agar

merefleksikan meteri pembelajaran yang telah didapat dalam kehidupan mereka.

Setelah tindakan pertemuan kedua selesai kemudian peneliti memberikan

lembar observasi motivasi yang berupa kuesioner untuk mengetahui tingkat

motivasi belajar siswa.

c. Pengamatan atau Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan siswa di kelas. Selain itu,

pengamatan juga dilakukan terhadap prestasi belajar dan motivasi belajar. Berikut

ini merupakan penjabaran dari hasil observasi atau pengamatan:

1) Aktivitas Kegiatan Siswa di Kelas Siklus I

Aktivitas kegiatan siswa di kelas diukur dengan indikator yang telah

dibuat di RPP pada kegiatan diskusi. Indikator yang digunakan untuk menilai

aktivitas diskusi siswa di kelas adalah mengkomunikasikan, mengambil giliran,

mendengarkan, berargumen, mencatat hal penting dalam diskusi. Berikut ini

merupakan tabel aktivitas siswa di kelas pada pertemuan pertama dan kedua di

siklus I.

Tabel 10: Data Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus I

No. Aspek Model NHT yang Diamati Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Mengkomunikasikan jawaban kepada

anggota kelompok 12

38,70

2. Menggambil giliran saat diskusi 24 77,41

3. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 18 58,06

4. Memberikan argumentasi saat diskusi 18 58,06

5. Mencatat hal penting dalam diskusi 20 64,51

Pada pertemuan pertama di siklus I, terlihat siswa yang

mengkomunikasikan jawabanya saat diskusi adalah 38,70%. Siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

55

mengambil giliran sebanyak 32,25%. Lalu siswa yang mau mendengarkan teman

yang sedang memberikan argumentasinya adalah 58,06%. Siswa yang

memberikan agumentasi dan mencatat hal penting saat diskusi kelompok yaitu

58,06%. Pada pertemuan pertama dari semua indikator masih sangat rendah

terlihat pada persentase tabel di atas. Indikator yang paling rendah persentasenya

adalah mengambil giliran.

Tabel 11: Data Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus I

No. Aspek Model NHT yang Diamati Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Mengkomunikasikan jawaban kepada

anggota kelompok 18

58,06

2. Menggambil giliran saat diskusi 22 70,96

3. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 18 58,06

4. Memberikan argumentasi saat diskusi 20 64,51

5. Mencatat hal penting dalam diskusi 22 70,98

Pada pertemuan kedua di siklus I, terlihat siswa yang mengkomunikasikan

jawabanya saat diskusi adalah 58,06%. Siswa yang mengambil giliran sebanyak

70,96%. Lalu siswa yang mau mendengarkan teman yang sedang memberikan

argumentasinya adalah 58,06%. Siswa yang memberikan agumentasi sebanyak

64,51% dan mencatat hal penting saat diskusi kelompok yaitu 58,06%. Pada

pertemuan kedua terjadi perubahan yang mencolok pada indikator mengambil

giliran dan memberkan argumentasi saat diskusi.

2) Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Motivasi belajar pada siklus I dinilai berdasarkan hasil kuesioner yang

telah dikerjakan oleh siswa di kelas. Adapun hasil motivasi belajar siswa dapat

dilihat melalui tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

56

Tabel 12: Data Motivasi Belajar Siklus I Siswa Kelas XI IPS 2

NO. NAMA SKOR

1 GGP 64.57

2 IL 74.29

3 KNK 60.57

4 KAY 80.00

5 LSZ 73.14

6 LII 72.00

7 MBB 97.14

8 MFK 74.86

9 MM 88.57

10 MSS 84.57

11 NUN 69.71

12 PP 82.29

13 PNS 72.57

14 PWO 71.43

15 RR 71.43

16 RAP 78.29

17 RP 70.29

18 SH 79.43

19 SER 81.71

20 SSS 74.86

21 SRA 80.57

22 SAS 73.71

23 TK 73.71

24 TWS 80.57

25 TP 77.71

26 VFAS 79.43

27 WSC 72.57

28 YPN 72.00

29 YPR 72.57

30 YP 68.00

31 ZD 77.71

Rata-rata 75,82

Nilai Tertinggi 97,14

Nilai Terendah 60,57

Untuk melihat tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa dapat

menggunakan skala kriteria penilaian sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

57

Tabel 13: Data Keadaan Motivasi Belajar Siklus I Siswa Kelas XI IPS 2

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%)

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 1 3,23

75,82

2. Tinggi 80 – 89 9 29,03

3. Cukup 70 – 79 18 58,06

4. Rendah 60 – 69 3 9,68

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0

Jumlah 31 100%

Berdasarkan tabel di atas, motivasi belajar sejarah siswa mulai mengalami

peningkatan. Jumlah siswa yang motivasi belajarnya rendah adalah 9,68%.

Kemudian motivasi belajar siswa dengan kriteria cukup berjumlah 58,06%, siswa

dengan motivasi belajar tinggi presentasenya adalah 29,03% dan siswa dengan

motivasi belajar sangat tinggi hanya 3,23%. Berikut ini merupakan diagram

tingkat motivasi belajar siswa pada siklus I. Pada siklus I ini terdapat perubahan

terhadap motivasi belajar siswa ditunjukkan pada kriteria motivasi belajar cukup.

Ini menunjukkan terjadinya peningkatan terhadap motivasi belajar siswa. Untuk

mengetahui tingkat motivasi sangat rendah sampai dengan sangat tinggi dapat

dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar V: Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus I

3,23%

29,03%

58,06%

9,68%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

58

3) Prestasi Belajar Siswa Siklus I

Prestasi belajar siswa diukur berdasarkan hasil penelitian proses dan hasil

penilaian produk. Hasil penilain proses yaitu berupa hasil penilaian terhadap

tugas-tugas kelompok dan pengamatan keterampilan kooperatif siswa saat diskusi.

Sedangkan hasil penilaian produk adalah berupa hasil tes. Adapun prestasi belajar

pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 14: Data Ketuntasan Pretasi Belajar Siswa Siklus I Kelas XI IPS 2

NO.

Nama Nilai Keterangan

Lulus Tidak

Lulus

1 GGP 84

2 IL 80

3 KNK 88

4 KAY 84

5 LSZ 76

6 LII 82

7 MBB 86

8 MFK 74

9 MM 82

10 MSS 88

11 NUN 88

12 PP 80

13 PNS 76

14 PWO 82

15 RR 86

16 RAP 80

17 RP 78

18 SH 84

19 SER 82

20 SSS 72

21 SRA 86

22 SAS 88

23 TK 64

24 TWS 88

25 TP 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

59

26 VFAS 88

27 WSC 88

28 YPN 80

29 YPR 84

30 YP 84

31 ZD 82

Jumlah 28 3

KKM 75

Persentase 90,32% 9,67%

Nilai Tertinggi 88

Nilai Terendah 64

Rata-rata 82,19

Berdasarkan tabel di atas, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumalah

28 siswa atau 90,32%. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM hanya

berjumalah 3 siswa atau 9,67%. Dan rata-rata yang dicapai pada siklus pertama ini

adalah 82,19. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus pertama terdapat

peningkatan terhadap prestasi siswa.

Untuk mengetahui kriteria keadaan awal prestasi belajar siswa ditunjukkan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 15: Persentase Prestasi Belajar Siklus I Siswa Kelas XI IPS 2

No. Kriteria Skala Pretasi Frekuensi Persentase

(%)

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 0 0

82,19

2. Tinggi 80 – 89 25 85,65

3. Cukup 70 – 79 5 16,13

4. Rendah 60 – 69 1 3,23

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0

Jumlah 31 100%

Pada siklus I peningkatan begitu terlihat pada kriteria prestasi belajar

tinggi. Siswa yang masuk dalam kriteria prestasi belajar rendah mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

60

penurunan. Untuk melihat prestasi belajar siswa dari yang sangat tinggi sampai

sangat rendah dapat dilihat pada diagram di dibawah ini:

Gambar VI: Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus I

d. Refleksi Siklus I

Refleksi siklus I dilakukan terhadap proses kegiatan pembelajaran, hasil

observasi terhadap motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan

model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

Berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan

bahwa proses pembelajaran pada siklus I yang menggunakan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) sudah berjalan dengan baik, meskipun masih

terdapat beberapa kekurangan dan hambatan. Kekurangan dalam siklus I ini

seperti pengelolaan waktu yang kurang sesuai dengan yang telah dialokasikan

dalam RPP. Selain itu, pada saat proses pembelajaran masih ada siswa yang

kurang aktif serta masih ada beberapa siswa yang mengobrolkan hal selain tugas

diskusi sehingga waktu untuk berdiskusi menjadi berkurang dan akibatnya ada

beberapa kelompok yang belum siap untuk presentasi.

81,65%

16,13%

3,23%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

61

Pada pertemuan pertama saat penerapan model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) pada siklus I ini tujuannya adalah untuk meningkatkan

motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik.

Pada awal pelaksanaan proses pembelajaran siswa masih kebingungan dengan

diterapkannya model pembelajaran ini karena semua siswa diberikan nomor oleh

peneliti. Namun setelah ada penjelasan dari peneliti, siswa paham dengan model

yang digunakan saat pembelajaran. Pada pertemuan yang kedua, mulai nampak

terlihat motivasi belajar siswa mengalami peningkatan meskipun dalam kriteria

yang cukup, ini terlihat dari proses pembelajaran di kelas siswa mulai banyak aktif

dalam kegiatan diskusi dan siswa mulai berani presentasi di depan kelas.

Dapat disimpulkan bahwa pada siklus I, penerapan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) mampu meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar sejarah siswa. Namun hasil yang diperoleh sudah cukup baik dari segi

motivasi belajar maupun prestasi belajar. Namun ada beberapa hal yang menjadi

perhatian yang nantinya perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya seperti:

1) Masih ada beberapa siswa yang mengobrolkan hal yang bukan menjadi materi

diskusi kelompok.

2) Beberapa siswa juga masih ada yang bermain Handphone saat proses

pembelajaran.

Berdasarkan hasil refleksi di atas, diharapkan dalam siklus selanjutunya

dalam penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat

ditingkatkan dengan mengacu pada hasil refleksi pada siklus I ini. Diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

62

pada siklus selanjutnya motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dapat

ditingkatkan lagi.

3. Siklus II

Penelitian siklus II didasari dari siklus I. Dalam siklus II dilakukan sebanyak

dua kali. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 26 April 2016, ada dua siswa

yang tidak hadir. Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 29 April 2016 dan

semua siswa hadir. Tahapan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan yang

dilakukan pada siklus I. Berikut ini merupakan tahapan penerapan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada siklus II:

a. Perencanaan Siklus II

Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada siklus I maka diadakan

tindakan selanjutnya, yaitu siklus II. Perencanaan pada siklus II hampir sama

dengan yang dilakukan pada siklus I yaitu menyusun RPP, lembar kerja siswa,

menyiapakan materi pelajaran, menyiapkan media pembelajaran dan kuesioner

motivasi.

b. Tindakan Siklus II

Tindakan yang dilakukan pada siklus II pada dasarnya sama dengan yang

dilakukan pada siklus I. Tindakannya juga dilakukan sebanyak 2 kali. Berikut ini

uraian pelaksanaan tindakan pada siklus II.

1) Pertemuan I

Tindakan pertama pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016

pada jam pelajaran ke 3-4 (8.30-10.30 WIB). Pada pertemuan pertama ini materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

63

pelajaran yang dibahas adalah tentang “Peristiwa-peristiwa Sesudah Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia”.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam kemudian

menanyakan kehadiran siswa. Lalu mengecek kebersihan kelas dan menanyakan

kesiapan siswa untuk belajar. Kemudian peneliti memberikan apersepsi dan

selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada

pertemuan pertama ini siswa sudah semakin aktif dan antusias dalam menanggapi

gambar-gambar yang ditayangkan pada saat apersepsi.

Pada kegiatan inti peneliti memberikan sedikit penjelasan mengenai

peristiwa-peristiwa sesudah proklamasi kemerdekaan. Kemudian membagi siswa

ke dalam 8 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Setelah semua

siswa berada dalam kelompoknya masing-masing, kemudian peneliti memberikan

kartu nomor kepada semua siswa. Lalu peneliti memberikan soal-soal untuk

didiskusikan setiap kelompok. Kegiatan diskusi pada pertemuan ini sudah berjalan

dengan baik. Siswa semakin aktif dalam kegiatan diskusi yang ditunjukkan

dengan siswa saling berkerja sama dengan baik. Setelah selesai berdiskusi,

peneliti memanggil secara acak nomor-nomor yang telah dibagikan kepada semua

siswa. Siswa yang nomornya disebut mempresentasikan hasil diskusinya di dapan

kelas. Setelah selesai mempresentasikan hasilnya kemudian peneliti memanggil

kembali nomor secara acak lalu siswa mempresentasikan hasil diskusinya begitu

seterusnya. Pada pertemuan pertama ini siswa sudah semakin banyak yang berani

untuk presentasi ke depan kelas. Pada kegiatan penutup peneliti memberikan tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

64

lanjutan serta meminta kepada siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang

didapat pada pertemuan pertama di siklus II ini.

2) Pertemuan II

Tindakan pertama pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016

pada jam 30-10.30 WIB. Pada pertemuan kedua ini materi pelajaran yang dibahas

adalah tentang “Penegakan Kedaulatan Negara”.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam kemudian

menanyakan kehadiran siswa. Lalu mengecek kebersihan kelas dan menanyakan

kesiapan siswa untuk belajar. Kemudian peneliti memberikan apersepsi berupa

gambar-gambar mengenai materi pada pertemuan pertama dan selanjutnya

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan apersepsi

siswa semakin aktif ditunjukkan dengan siswa semakin banyak yang

menganggapi gambar bahkan banyak yang bertanya.

Peda kegiatan inti peneliti memberikan sedikit penjelasan mengenai

penegakan kedaulatan negara. Kemudian membagi siswa kedalam 8 kelompok

dan setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Setelah semua siswa berada dalam

kelompoknya masing-masing, kemudian peneliti memberikan kartu nomor kepada

semua siswa. Lalu peneliti memberikan soal-soal untuk didiskusikan setiap

kelompok. Pada pertemuan ini kegiatan diskusi berjalan dengan baik. Siswa

semakin banyak yang saling berkerja sama yang ditunjukkan dengan saling

berbagi pendapat atau argumentasi serta mencatat hal-hal yang penting. Lalu

mendengarkan teman yang sedang presentasi. Setelah selesai berdiskusi, peneliti

memanggil secara acak nomor-nomor yang telah dibagikan kepada semua siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

65

Siswa yang nomornya disebut mempresentasikan hasil diskusinya di dapan kelas.

Setelah selesai mempresentasikan hasilnya kemudian peneliti memanggil kembali

nomor secara acak lalu siswa mempresentasikan hasil diskusinya begitu

seterusnya.

Pada kegiatan penutup peneliti memberikan tugas lanjutan yaitu meminta

siswa untuk belajar karena pertemuan selanjutnya diadakan uji kompetensi atau

tes serta meminta kepada siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang didapat

pada pertemuan pertama di siklus II ini.

Setelah tindakan pertemuan kedua selesai kemudian peneliti memberikan

lembar observasi motivasi yang berupa kuesioner untuk mengetahui tingkat

motivasi belajar siswa.

c. Pengamatan atau Observasi

Observasi yang dilakukan pada silkus II sama dengan yang dilakukan pada

siklus I yaitu melihat aktivitas kegiatan siswa di kelas, melihat tingkat motivasi

belajar sejarah pada siklus II serta melihat hasil prestasi belajar yang dicapai oleh

siswa. Berikut ini merupakan deskripsi hasil pengamatan atau observasi terhadap

siklus II.

1) Aktivitas Kegiatan Siswa di Kelas

Pada siklus II, observasi yang dilakukan sama halnya dengan yang

dilakukan pada siklus I. Aktivitas kegiatan siswa di kelas diukur dengan indikator

yang telah dibuat di RPP pada kegiatan diskusi. Indikator yang digunakan untuk

menilai aktivitas diskusi siswa di kelas adalah mengkomunikasikan, mengambil

giliran, mendengarkan, memberikan argumentasi atau pendapat, mencatat hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

66

penting dalam diskusi. Berikut ini merupakan tabel aktivitas siswa di kelas pada

pertemuan pertama dan kedua di siklus I:

Tabel 16: Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus II

No. Aspek Model NHT yang Diamati Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Mengkomunikasikan jawaban kepada

anggota kelompok 20 64, 51

2. Menggambil giliran saat diskusi 24 77,41

3. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 20 64,51

4. Memberikan argumentasi saat diskusi 21 67,74

5. Mencatat hal penting dalam diskusi 21 67,74

Pada pertemuan pertama di siklus II, terlihat siswa yang

mengkomunikasikan jawabanya saat diskusi adalah 64,52%. Siswa yang

mengambil giliran sebanyak 77,41%. Lalu siswa yang mau mendengarkan teman

yang sedang memberikan argumentasinya 64,51%, siswa yang memberikan

argumentasi saat diskusi adalah 67,74%. Siswa yang mencatat hal penting saat

diskusi kelompok yaitu 67,74%. Pada pertemuan pertama ini aktivitas belajar

siswa yang paling dominan adalah mengambil giliran sedangkan

mengkomunikasikan jawaban masih rendah.

Tabel 17: Data Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus II

No. Aspek Model NHT yang Diamati Jumlah

Siswa

Persentase

(%)

1. Mengkomunikasikan jawaban kepada

anggota kelompok 24 77,41

2. Menggambil giliran saat diskusi 26 83,87

3. Mendengarkan teman saat diskusi kelompok 26 83,87

4. Memberikan argumentai saat diskusi 25 80,64

5. Mencatat hal penting dalam diskusi 23 74,19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

67

Pada pertemuan kedua di siklus II, terlihat siswa yang

mengkomunikasikan jawabanya saat diskusi adalah 77,41%. Siswa yang

mengambil giliran dan mau mendengarkan teman yang sedang memberikan

argumentasinya sebanyak 83,87%. Lalu siswa yang mau memberikan

agumentasinya 80,64%. Siswa yang mencatat hal penting saat diskusi kelompok

yaitu 74,19%. Pada pertemuan kedua yang paling dominan adalah mengambil

giliran mendengarkan teman dan memberikan argumentasi.

2) Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Penilaian motivasi belajar siswa pada siklus II ini cara melihatnya sama

dengan siklus I. Hasil motivasi belajar diperoleh dari penilaian terhadap kuesioner

yang diberikan saat tindakan dua pada setiap siklus sudah selesai. Berikut ini

merupakan tabel motivasi siswa:

Tabel 18: Data Motivasi Belajar Siklus II Siswa Kelas XI IPS 2

NO. NAMA SKOR

1 GGP 81.71

2 IL 80.57

3 KNK 84.57

4 KAY 80.00

5 LSZ 81.71

6 LII 82.86

7 MBB 99.43

8 MFK 80.57

9 MM 90.29

10 MSS 95.43

11 NUN 80.00

12 PP 82.29

13 PNS 83.43

14 PWO 86.29

15 RR 82.29

16 RAP 82.86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

68

17 RP 80.00

18 SH 84.57

19 SER 85.14

20 SSS 86.86

21 SRA 80.00

22 SAS 80.57

23 TK 86.29

24 TWS 84.57

25 TP 82.29

26 VFAS 80.57

27 WSC 80.57

28 YPN 82.86

29 YPR 82.86

30 YP 80.57

31 ZD 80.00

Rata-rata 83,61

Nilai Tertinggi 99,43

Nilai Terendah 80

Untuk mengetahui tinggi atau rendahnya motivasi belajar siswa dapat

menggunakan skala kriteria penilaian sebagai berikut.

Tabel 19: Data Keadaan Motivasi Belajar Siklus II Siswa Kelas XI IPS 2

No. Kriteria Skala

Motivasi Frekuensi

Persentase

(%)

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 3 9,68

83,61

2. Tinggi 80 – 89 28 90,32

3. Cukup 70 – 79 0 0

4. Rendah 60 – 69 0 0

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0

Jumlah 31 100%

Berdasarkan tabel di atas, motivasi belajar sejarah siswa mulai mengalami

peningkatan. Jumlah siswa yang motivasi belajarnya rendah adalah 0%.

Kemudian motivasi belajar siswa dengan kriteria cukup berjumlah 0%, siswa

dengan motivasi belajar tinggi persentasenya adalah 90,32% dan siswa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

69

motivasi belajar sangat tinggi hanya 9,68%. Berikut ini diagram persentase

keadaan motivasi belajar siswa siklus II:

Gambar VII: Diagram Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Berdasarkan diagram di atas, peningkatan paling dominan terjadi pada motivasi

tinggi dan motivasi sangat tinggi juga terdapat peningkatan dari siklus

sebelumnya.

3) Prestasi Belajar Siswa Siklus II

Pengukuran prestasi belajar siswa pada siklus II sama dengan yang

dilakukan pada siklus I. Adapun prestasi belajar pada siklus I dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

9,68%

90,32%

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

70

Tabel 20: Data Ketuntasan Prestasi Belajar Sejarah Siklus II Kelas XI IPS 2

NO. Nama Nilai Keterangan

Lulus Tidak Lulus

1 GGP 90

2 IL 90

3 KNK 88

4 KAY 74

5 LSZ 90

6 LII 90

7 MBB 90

8 MFK 84

9 MM 86

10 MSS 88

11 NUN 88

12 PP 80

13 PNS 82

14 PWO 90

15 RR 90

16 RAP 74

17 RP 86

18 SH 82

19 SER 90

20 SSS 80

21 SRA 90

22 SAS 86

23 TK 82

24 TWS 86

25 TP 88

26 VFAS 88

27 WSC 90

28 YPN 90

29 YPR 90

30 YP 86

31 ZD 86

Jumlah 29 2

KKM 75

Persentase 93,54% 6,45%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 74

Rata-rata 86,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

71

Berdasarkan tabel di atas, siswa yang nilainya mencapai KKM berjumlah

29 siswa atau 93,54%. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM hanya

berjumalah 2 siswa atau 6,45%. Dan rata-rata yang dicapai pada siklus pertama ini

adalah 86,25. Nilai tertingginya adalah 90 dan nilai terendahya adalah 74. Maka

dapat disimpulkan bahwa pada siklus kedua terdapat peningkatan terhadap

prestasi siswa. Untuk mengetahui kriteria keadaan awal prestasi belajar siswa

ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 21: Data Persentasi Prestasi Belajar Siklus II Siswa Kelas XI IPS 2

No. Kriteria Skala

Prestasi Frekuensi

Persentase

(%) Rata-rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 12 38,71

86,25

2. Tinggi 80 – 89 17 54,84

3. Cukup 70 – 79 2 6,45

4. Rendah 60 – 69 0 0

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0

Jumlah 31 100%

Berdasarkan tabel di atas, prestasi belajar sangat tinggi mengalami

peningkatan mejadi 38,71%. Prestasi belajar tinggi berjumlah 54,84%. Prestasi

belajar cukup tinggi adalah 6,45%. Untuk prestasi belajar rendah dan sangat

rendah adalah 0%. Pada siklus kedua ini tejadi peningkatan dimana ditunjukkan

dengan persentase siswa dengan prestasi sangat rendah dan rendah menjadi 0%.

Untuk melihat tingkat prestasi yang sangat rendah sampai prestasi sangat tinggi

dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

72

Gambar VIII: Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus II

d. Refleksi Siklus II

Seperti halnya dengan siklus yang pertama, pada siklus II juga dilakukan

refleksi terhadap proses pembelajaran, hasil observasi, motivasi dan prestasi

belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

pada siklus II berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari aktivitas belajar

siswa di kelas. Dalam proses pembelajaran siswa semakin terlibat aktif dalam

setiap kegiatan diskusi. Walaupun demikian, masih ada kekurangan-kekurangan

dalam pelaksanaan model pembelajaran ini.

Refleksi terhadap pelaksanaan siklus II ini juga mengacu pada refleksi yang

sudah dilakukan pada siklus I. Kekurangan pada siklus I seperti alokasi waktu

yang tidak sesuai dengan yang di RPP sudah bisa diatasi. Kemudian siswa yang

mengorolkan hal yang bukan materi diskusi sudah berkurang.

Refleksi terhadap pengunaan atau penerapan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) pada siklus II sudah mengalami peningkatan.

Hal ini terlihat siswa mulai nyaman dengan penerapan model pembelajaran ini.

38,71%

54,84%

6,45% Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

73

Pada awal penerapan siswa masih kebingungan kemudian siswa menjadi terbiasa

dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ini ditunjukkan dengan siswa

banyak yang memberikan argumentasinya dan bertanya serta mereka saling

bekerja sama dalam kegiatan diskusi untuk menjawab pertanyaan. Siswa juga

mulai terbiasa presentasi ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi

kelompok mereka masing-masing.

Pada siklus II prestasi belajar yang diperoleh siswa juga mengalami

peningkatan dibandingkan dengan siklus yang pertama. Siswa yang tidak tuntas

atau belum mencapai KKM mulai berkurang bahkan hanya beberapa siswa yang

belum mencapai KKM. Selain prestasi, motivasi belajar siswa juga mengalami

peningkatan. Ini terlihat dari hasil kuesioner yang telah diberikan menunjukkan

rata-rata nilai yang diperoleh pada siklus II ini lebih tinggi dibandingkan dengan

siklus I. Dari hasil di atas, menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan

motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

74

B. Komparasi Aktivitas Belajar, Motivasi dan Prestasi Belajar

Untuk melihat peningkatan aktivitas belajar siswa, motivasi belajar siswa

dan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) maka diperlukan adanya

komparasi atau perbadingan hasil dari setiap siklusnya. Berikut ini merupakan

penjabaran komparasi aktivitas belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.

1. Komparasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas

Untuk mengetahui peningkatan atiktivitas belajar siswa di kelas sebelum

dan sesudah diterpapkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

perlu dianalisis menggunakan perbandingan disetiap siklusnya. Berikut ini hasil

komparasi atau perbandingan aktivitas belajar siswa di kelas.

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I

Berikut ini merupakan hasil komparasi yang dilakukan pada aktivitas

belajar siswa di kelas pada pra siklus dan siklus I.

Tabel 22: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Aspek Model NHT

yang Diamati

Pra Siklus Siklus I

Selisih

Keterangan

Jmh % Jmh % Naik Turun

1.

Mengkomunikasikan

jawaban kepada

anggota kelompok

7 22,58 15 48,38 8 25,80

% -

2. Menggambil giliran

saat diskusi 15 48,38 23 74,19 8

25,80

% -

3. Mendengarkan teman

saat diskusi kelompok 10 32,25 18 58,06 8

25,80

% -

4. Memberikan

argumentai saat diskusi 7 22,58 19 61,29 12

38,70

% -

5. Mencatat hal penting

dalam diskusi 10 32,25 21 67,74 11

35,48

% -

Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar di

kelas ketika diterpakannya model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

75

pada setiap aspeknya. Ini terlihat terjadi peningkatan pada setiap siklusnya.

Komparasi terhadap aktivitas siswa di kelas pada pra siklus dengan siklus pertama

yang dominan mengalami peningkatan adalah pada aspek mengambil giliran.

Pada pra siklus hanya berjumlah 48,38% kemudian pada siklus pertama menjadi

74,19% ini berarti pada aspek mengambil giliran mengalami peningkatan sebesar

25,80%. Peningkatan yang cukup dominan juga terjadi pada aspek mencatat hal

penting. Pada pra siklus hanya berjumlah 32,25% kemudian pada siklus pertama

menjadi 67,74% ini berarti pada aspek mencatat hal penting mengalami

peningkatan sebanyak 35,48%. Begitu juga pada aspek memberikan argumentasi,

pada pra siklus hanya 22,58% pada siklus pertama menjadi 61,29% ini berarti

pada aspek memberikan argumentasi mengalami peningkatan sebanyak 38,70%.

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II

Berikut ini merupakan hasil komparasi yang dilakukan pada aktivitas

belajar siswa di kelas pada siklus I dan siklus II.

Tabel 23: Komparasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Aspek Model NHT

yang Diamati

Siklus I Siklus II

Selisih

Keterangan

Jmh % Jmh % Naik Turun

1.

Mengkomunikasikan

jawaban kepada

anggota kelompok

15 48,38 22 70,96 6 19,35

% -

2. Menggambil giliran

saat diskusi 23 74,19 25 80,64 2

6,45

% -

3. Mendengarkan teman

saat diskusi kelompok 18 58,06 23 74,19 5

16,12

% -

4. Memberikan

argumentai saat diskusi 19 61,29 23 74,19 4

12,90

% -

5. Mencatat hal penting

dalam diskusi 21 67,74 22 70,96 1

3,25

% -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

76

Berdasarkan tabel di atas, terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar di

kelas ketika diterapkannya model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

pada setiap aspeknya. Ini terlihat terjadi peningkatan pada setiap siklusnya. Pada

aspek mengkomunikasikan jawaban terjadi peningkatan sebesar 19,35%. Ini

dikarenakan pada siklus I jumlah persentasenya adalah 48,38% kemudian pada

siklus II menjadi 70,96%. Kumudian pada aspek mengambil giliran mengalami

peningkatan sebesar 6,45% terlihat pada siklus I persentasenya sebesar 74,19%

menjadi 80,64% pada siklus II. Peningkatan juga terjadi pada aspek

mendengarkan teman saat diskusi sebesar 16,12%, ditunjukkan dengan pada

siklus I sebesar 58,06% kemudian pada siklus II menjadi 74,19%. Pada aspek

memberikan argumentasi juga mengalami peningkatan sebesar 12,90%, terlihat

pada siklus pertama sebesar 61,29% meningkat pada siklus II menjadi 74,19%.

Aspek mencatat hal-hal penting juga mengalami peningkatan sebesar 3,25%

2. Komparasi Motivasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa sebelum dan

sesudah penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) perlu

dianalisis menggunakan analisis komparatif atau dibandingkan pada setip

siklusnya. Berikut ini merupakan penjelasan analisis komparatif motivasi belajar

siswa.

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I

Komparasi hasil penelitian pra siklus dengan siklus I digunakan untuk

melihat peningkatan motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

77

pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Berikut ini merupakan hasil

komparasi motivasi belajar siswa antara pra siklus dengan siklus I:

Tabel 24: Komparasi Motivasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Nama

Motivasi

Selisih Ket Persentase

Pra Siklus Siklus I

1. GGP 67.50 64.57 -2.93 Menurun 2.93 %

2. IL 66.00 74.29 8.29 Meningkat 8.29 %

3. KNK 61.00 60.57 -0.43 Menurun 0.43 %

4. KAY 78.00 80.00 2.00 Meningkat 2.00 %

5. LSZ 69.50 73.14 3.64 Meningkat 3.64 %

6 LII 68.00 72.00 4.00 Meningkat 4.00 %

7 MBB 97.50 97.14 -0.36 Menurun 0.36 %

8 MFK 69.00 74.86 5.86 Meningkat 5.86 %

9 MM 88.00 88.57 0.57 Meningkat 0.57 %

10 MSS 78.50 84.57 6.07 Meningkat 6.07 %

11 NUN 74.00 69.71 -4.29 Menurun 4.29 %

12 PP 60.00 82.29 22.29 Meningkat 22.29 %

13 PNS 66.50 72.57 6.07 Meningkat 6.07 %

14 PWO 85.00 71.43 -13.57 Menurun 13.57 %

15 RR 67.00 71.43 4.43 Meningkat 4.43 %

16 RAP 76.50 78.29 1.79 Meningkat 1.79 %

17 RP 65.50 70.29 4.79 Meningkat 4.79 %

18 SH 60.00 79.43 19.43 Meningkat 19.43 %

19 SER 84.50 81.71 -2.79 Menurun 2.79 %

20 SSS 81.00 74.86 -6.14 Menurun 6.14 %

21 SRA 82.50 80.57 -1.93 Menurun 1.93 %

22 SAS 67.00 73.71 6.71 Meningkat 6.71 %

23 TK 65.00 73.71 8.71 Meningkat 8.71 %

24 TWS 84.00 80.57 -3.43 Menurun 3.43 %

25 TP 77.00 77.71 0.71 Meningkat 0.71 %

26 VFAS 75.00 79.43 4.43 Meningkat 4.43 %

27 WSC 69.00 72.57 3.57 Meningkat 3.57 %

28 YPN 69.00 72.00 3.00 Meningkat 3.00 %

29 YPR 69.50 72.57 3.07 Meningkat 3.07 %

30 YP 72.00 68.00 -4.00 Menurun 4.00 %

31 ZD 80.50 77.71 -2.79 Menurun 2.79 %

Jumlah 2273,5 2350

Rata-rata 73,34 75,82

Tertinggi 97,5 97,14

Terendah 60,00 60,57

Berdasarkan analisis komparatif terhadap motivasi belajar siswa secara

individu menunjukkan bahwa setelah penerapan model pembelajaran Numbered

Head Together pada pra siklus dan siklus I hasil yang diperoleh siswa mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

78

peningkatan dan penurunan. Pada pra siklus rata-rata yang diperoleh adalah 73,34

kemudian pada siklus I meningkat menjadi 75,82. Skor tertinggi yang diperoleh

pada pra siklus adalah 97,5 sedangkan skor tertinggi yang diperoleh pada siklus I

adalah 97,14. Untuk skor terendah, pada pra siklus adalah 60,00 dan pada siklus I

adalah 60,57. Untuk mengetahui secara rinci keadaan motivasi siswa pada setiap

siklusnya dapat dilihat melalui tabel berikut ini.

Tabel 25: Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Pra Siklus dengan Siklus I

No. Kriteria Skala

Motivasi

Pra Siklus Siklus I

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 1 3,23

73,34

1 3,23

75,82

2. Tinggi 80 – 89 7 22,58 9 29,03

3. Cukup 70 – 79 9 29,03 18 58,06

4. Rendah 60 – 69 14 45,16 3 9,68

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0 0 0

Jumlah 31 100 31 100

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar ini ditunjukkan dengan rata-

rata keadaan awal 73,34 pada siklus I meningkat menjadi 75,82. Selain itu

peningkatan motivasi belajar juga terlihat dari tabel motivasi belajar. Terlihat pada

kriteria motivasi rendah pada pra siklus jumlahnya mencapai 45,16% kemudian

setelah diterapkannya model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada

siklus I menjadi berkurang pada siklus I menjadi 9,68%. Peningkatan yang cukup

mencolok terlihat pada kriteria motivasi cukup tinggi di mana pada pra siklus

adalah 29,03%, pada siklus I menjadi 58,06. Untuk kriteria motivasi tinggi juga

mengalami peningkatan, pada pra siklus 22,58% mengalami peningkatan pada

siklus I menjadi 29,03%. Namun pada kriteria motivasi belajar sangat tinggi tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

79

mengalami peningkatan. Persentasennya adalah 3.23% dan pada siklus I dan pada

pra siklus sama. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dapat

dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar IX: Grafik Komparasi Tingkat Motivasi belajar siswa Pra Siklus dengan

Siklus I

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II

Komparasi hasil penelitian siklus I dengan siklus II digunakan untuk

mengetahui peningkatan pada motivasi belajar siswa ketika diterapkan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Berikut ini merupakan hasil

komparasi motivasi belajar siswa siklus I dengan siklus II:

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Pra Siklus Siklus I

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

80

Tabel 26: Komparasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Nama

Motivasi

Selisih Ket Persentase

Siklus I Siklus II

1. GGP 64.57 81.71 17.14 Meningkat 17.14 %

2. IL 74.29 80.57 6.28 Meningkat 6.28 %

3. KNK 60.57 84.57 24.00 Meningkat 24.00 %

4. KAY 80.00 80.00 0.00 Tetap 0.00 %

5. LSZ 73.14 81.71 8.57 Meningkat 8.57 %

6 LII 72.00 82.86 10.86 Meningkat 10.86 %

7 MBB 97.14 99.43 2.29 Meningkat 2.29 %

8 MFK 74.86 80.57 5.71 Meningkat 5.71 %

9 MM 88.57 90.29 1.72 Meningkat 1.72 %

10 MSS 84.57 95.43 10.86 Meningkat 10.86 %

11 NUN 69.71 80.00 10.29 Meningkat 10.29 %

12 PP 82.29 82.29 0.00 Tetap 0.00 %

13 PNS 72.57 83.43 10.86 Meningkat 10.86 %

14 PWO 71.43 86.29 14.86 Meningkat 14.86 %

15 RR 71.43 82.29 10.86 Meningkat 10.86 %

16 RAP 78.29 82.86 4.57 Meningkat 4.57 %

17 RP 70.29 80.00 9.71 Meningkat 9.71 %

18 SH 79.43 84.57 5.14 Meningkat 5.14 %

19 SER 81.71 85.14 3.43 Meningkat 3.43 %

20 SSS 74.86 86.86 12.00 Meningkat 12.00 %

21 SRA 80.57 80.00 -0.57 Menutun 0.57 %

22 SAS 73.71 80.57 6.86 Meningkat 6.86 %

23 TK 73.71 86.29 12.58 Meningkat 12.58 %

24 TWS 80.57 84.57 4.00 Meningkat 4.00 %

25 TP 77.71 82.29 4.58 Meningkat 4.58 %

26 VFAS 79.43 80.57 1.14 Meningkat 1.14 %

27 WSC 72.57 80.57 8.00 Meningkat 8.00 %

28 YPN 72.00 82.86 10.86 Meningkat 10.86 %

29 YPR 72.57 82.86 10.29 Meningkat 10.29 %

30 YP 68.00 80.57 12.57 Meningkat 12.57 %

31 ZD 77.71 80.00 2.29 Meningkat 2.29 %

Jumlah 2350 5992,02

Rata-rata 75,82 83,61

Tertinggi 97,14 99,43

Terendah 60,57 80

Berdasarkan analisis komparatif terhadap motivasi belajar siswa secara

individu menunjukkan bahwa setelah penerapan model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) pada siklus I dan siklus II hasil yang diperoleh siswa

mengalami peningkatan dan hanya sedikit sekali yang mengalami penurunan.

Pada siklus I rata-rata yang diperoleh adalah 75,82 kemudian pada siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

81

meningkat menjadi 83,61. skor tertinggi yang diperoleh pada pra siklus adalah

97,14 sedangkan skor tertinggi yang diperoleh pada siklus I adalah 99,43. Skor

terendah pada pra siklus adalah 60,57 dan pada siklus I adalah 80,00. Untuk

mengetahui secara rinci keadaan motivasi siswa pada setiap sisklusnya dapat

dilihat melalui tabel berikut ini.

Tabel 27: Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Siklus I dengan Siklus II

No. Kriteria Skala

Motivasi

Siklus I Siklus I

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 1 3,23

75,82

3 9,68

83,61

2. Tinggi 80 – 89 9 29,03 28 90,32

3. Cukup 70 – 79 18 58,06 0 0

4. Rendah 60 – 69 3 9,68 0 0

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0 0 0

Jumlah 31 100 31 100

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar ini ditunjukkan dengan rata-

rata pada siklus I 75,82 pada siklus II meningkat menjadi 83,61. Selain itu

peningkatan motivasi belajar juga terlihat dari tabel motivasi belajar. Terlihat pada

kriteria motivasi rendah pada siklus I jumlahnya 9,68% kemudian pada siklus I

menjadi 0%. Peningkatan yang cukup dominan terlihat pada kriteria motivasi

tinggi di mana pada siklus I adalah 29,03%, pada siklus II menjadi 90,32. Untuk

kriteria motivasi sangat tinggi juga mengalami peningkatan. Pada siklus I

berjumlah 3,23% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 9,68. Untuk

mengetahi peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

82

Gambar X: Grafik Komparasi Tingkat Motivasi belajar siswa Siklus I dengan

Siklus II

3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah

penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) perlu dianalisis

menggunakan analisis komparatif atau dibandingkan pada setip siklusnya. Berikut

ini merupakan penjelasan analisis komparatif prestasi belajar siswa.

a. Komparasi Pra Siklus dengan Siklus I

Komparasi hasil penelitian pra siklus dengan siklus I digunakan untuk

melihat peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model

pembelajara Numbered Head Together (NHT). Berikut ini merupakan hasil

komparasi antara pra siklus dengan siklus I prestasi belajar siswa.

0

5

10

15

20

25

30

Siklus I Siklus II

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

83

Tabel 28: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Nama

Pra Siklus Siklus I Keterangan

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Naik Turun

1 GGP 72 84 12%

2 IL 80 80 0%

3 KNK 86 88 2%

4 KAY 72 84 12%

5 LSZ 68 76 8%

6 LII 80 82 2%

7 MBB 84 86 2%

8 MFK 68 74 6%

9 MM 75 82 7%

10 MSS 72 88 16%

11 NUN 80 88 8%

12 PP 75 80 5%

13 PNS 65 76 11%

14 PWO 76 82 6%

15 RR 78 86 8%

16 RAP 76 80 4%

17 RP 65 78 13%

18 SH 73 84 18%

19 SER 64 82 11%

20 SSS 68 72 4%

21 SRA 72 86 14%

22 SAS 68 88 20%

23 TK 62 64 2%

24 TWS 72 88 16%

25 TP 68 84 16%

26 VFAS 72 88 16%

27 WSC 75 88 13%

28 YPN 75 80 5%

29 YPR 76 84 8%

30 YP 66 84 18%

31 ZD 68 82 14%

Jumlah 13 18 28 3

Persentase 41,93 % 58,06% 90,32

% 9,67%

Rata-rata 72,61 82,19

Tertinggi 86 88

Terendah 64 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

84

Berdasarkan hasil analisis komparatif di atas, terlihat terjadinya

peningkatan. Pada pra siklus rata-rata nilai adalah 72,61 dengan nilai tertinggi

adalah 86 dan nilai terendahnya 64. Kemudian siswa yang mencapai KKM

berjumalah 41,93% sedangkan yang belum mencapai KKM adalah 58,06%.

Setelah diterapkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada

siklus pertama terjadi peningkatan. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada

siklus I adalah 82,19. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 88 dan nilai

terendahnya 64. Kemudian siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan

pada siklus I menjadi 90,32% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM

jumlahnya berkurang menjadi 9,67%. Pada pra siklus, dari segi prestasi individu

juga semua siswa mengalami peningkatan dari pra siklus dibandingkan dengan

siklus I. Untuk melihat perbandingan tingkat pretasi siswa pada pra siklus dan

siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 29: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

No. Kriteria Skala

Pretasi

Pra Siklus Siklus I

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 0 0

72,61

0 0

82,19

2. Tinggi 80 – 89 5 16,13 25 85,65

3. Cukup 70 – 79 15 48,39 5 16,13

4. Rendah 60 – 69 11 35,48 1 3,23

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0 0 0

Jumlah 31 100 31 100

Berdasarkan tabel di atas, peningkatan yang cukup mencolok terlihat pada

kriteria pretasi belajar tinggi ini ditunjukkan dengan jumlah persentase yang

mencapai 85,65% pada siklus I sedangkan pada pra siklus hanya 16%. Perubahan

yang mencolok juga terlihat pada kriteria prestasi rendah, di mana pada pra siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

85

berjumlah 35,48% menurun pada siklus I menjadi 3,23%. Sedangkan kriteria

cukup tinggi pada pra siklus adalah 48,39% dan pada siklus I adalah 16,13%.

Pada kriteria pretasi sangat tinggi dan sangan rendah tidak ada perubahan. Untuk

mengetahui peningkatan prestasi belajar pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat

pada grafik di bawah ini.

Gambar XI: Grafik Komparasi Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II

Komparasi hasil penelitian siklus I dengan siklus II digunakan untuk

mengetahui peningkatan pada pretasi belajar siswa ketika diterapkan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Berikut ini merupakan hasil

komparasi prestasi belajar siswa siklus I dengan siklus II:

0

5

10

15

20

25

30

Pra Siklus Siklus I

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

86

Tabel 30: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Nama

Siklus I Siklus II Keterangan

Nilai Tuntas Tidak

Tuntas Nilai Tuntas

Tidak

Tuntas Naik Turun

1 GGP 84 90 6%

2 IL 80 90 10%

3 KNK 88 88 0%

4 KAY 84 74 10%

5 LSZ 76 90 14%

6 LII 82 90 8%

7 MBB 86 90 4%

8 MFK 74 84 10%

9 MM 82 86 4%

10 MSS 88 88 0%

11 NUN 88 88 0%

12 PP 80 80 0%

13 PNS 76 82 6%

14 PWO 82 90 8%

15 RR 86 90 4%

16 RAP 80 74 6%

17 RP 78 86 8%

18 SH 84 82 2%

19 SER 82 90 8%

20 SSS 72 80 8%

21 SRA 86 90 4%

22 SAS 88 86 2%

23 TK 64 82 18%

24 TWS 88 86 2%

25 TP 84 88 4%

26 VFAS 88 88 0%

27 WSC 88 90 2%

28 YPN 80 90 10%

29 YPR 84 90 6%

30 YP 84 86 2%

31 ZD 82 86 4%

Jumlah 28 3 29 2

Perentase 90,32

% 9,67%

93,54

% 6,45%

Rata-rata 82,19 86,25

Tertinggi 88 90

Terendah 64 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

87

Pada siklus II terjadi pula peningkatan pada prestasi belajar siswa. Siklus

II rata-rata nilai yang diperoleh siswa meningkat menjadi 86,25 sedangkan pada

siklus I rata-rata yang diperoleh 82,19. Nilai tertinggi yang yang dicapai siswa

pada siklus II adalah 90 sedangkan pada siklus I adalah 88. Dan nilai terendah

pada siklus II adalah 74 sedangkan pada siklus I adalah 64. Kemudian siswa yang

mencapai KKM pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 93,54% dan yang

belum mencapai KKM 6,45%. Sedangkan pada siklus I siswa yang mencapai

KKM sebanyak 90,32% dan yang belum mencapai KKM adalah 9,67%. Ini

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dari

siklus I ke Siklus II. Berdasarkan data di atas, penggunaan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan pretasi belajar karena pada

setiap siklus terjadi peningkatan hasil prestasi belajar. Untuk melihat

perbandingan tingkat pretasi siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 31: Komparasi Tingkat Prestasi Siswa Siklus I dengan Siklus II

No. Kriteria Skala

Pretasi

Siklus I Siklus II

F % Rata-

rata F %

Rata-

rata

1. Sangat Tinggi 90 – 100 0 0

82,19

12 37,71

86,25

2. Tinggi 80 – 89 25 85,65 17 54,84

3. Cukup 70 – 79 5 16,13 2 6,45

4. Rendah 60 – 69 1 3,23 0 0

5. Sangat Rendah 0 – 59 0 0 0 0

Jumlah 31 100 31 100

Berdasarkan tabel di atas, peningkatan yang cukup dominan dapat dilihat

pada kriteria pretasi belajar sangat tinggi. Ini dapat dilihat pada siklus I kriteria

prestasi belajar sangat tinggi berjumlah 0% sedangkan pada siklus II meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

88

menjadi 37,71%. Perubahan juga terjadi pada kriteria prestasi belajar rendah pada

siklus I memang sudah mengalami perubahan, yaitu hanya 3.23% sedangkan pada

siklus II persentasenya adalah 0%. Kemudian pada kriteria prestasi belajar tinggi

pada siklus I adalah 85,65% sedangkan pada siklus II adalah 54,84%. Pada

kriteria prestasi belajar sangat rendah pada siklus I dan II adalah 0%. Untuk

melihat peningkatan pretasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada grafik berikut ini:

Gambar XII: Grafik Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II

Berdasarkan data-data di atas, dapat disimpulkan terjadi peningkatan

prestasi belajar siswa. Ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada rata-rata

nilai yang diperoleh siswa XI IPS 2. Rata-rata nilai awal siswa adalah 72,61.

Kemudian diterapkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada

siklus I meningkat menjadi 82,19 dan pada siklus II menjadi 85,25.

0

5

10

15

20

25

30

Siklus I Siklus II

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

89

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penerapan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi

belajar dan prestasi belajar siswa serta mampu meningkatkan aktivitas belajar

siswa di kelas. Berikut ini merupakan pembahasan mengenai motivasi belajar

serta prestasi belajar siswa.

1. Motivasi Belajar Sejarah Siswa

Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat secara langsung pada saat

proses pembelajaran di kelas. Pada siklus pertama dan kedua motivasi belajar

siswa mengalami peningkatan. Ini berarti penggunaan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

karena dalam implementasinya menekankan kepada siswa untuk siap dalam

proses pembelajaran dan saling bekerja sama dalam menyelesaikan pertanyaan

dari guru. Selain itu penerapan model pembelajaran ini juga meningatkan aktivitas

belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin banyak siswa yang

bertanya serta mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan yang

diberikan.

Peningkatan aktivitas belajar ini merupakan bentuk dari motivasi belajar

siswa yang semakin tinggi. Pada pra siklus rata-rata skor motivasi siswa kelas XI

IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik adalah 73,34, setelah diterapkannya model

pembelajaran Numbered Head Together pada siklus pertama terjadi peningkatan

rata-rata skor motivasi belajar siswa menjadi 75,82. Lalu pada siklus kedua juga

terjadi peningkatan rata-rata skor motivasi belajar siswa menjadi 83,61. Jadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

90

dapat simpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 2 Ngaglik.

Terjadinya peningkatan ini dikarenakan siswa sudah paham dengan cara

kerja model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan siswa mulai

merasakan nyaman dalam setiap proses kegiatan pembelajarannya. Kondisi ini

membuat situasi kelas menjadi kondusif serta siswa menjadi aktif dalam proses

pembelajaran. Ini ditunjukkan dengan siswa banyak yang bertanya, siswa

mengambil giliran saat proses pembelajaran, dan siswa berani mengemukakan

pendapat serta siswa mau menghargai teman yang sedang berbicara atau

mengemukakan pendapat. Penerapan model pembelajaran ini juga menuntut siswa

agar selalu siap saat proses pembelajaran, hal ini menyebabkan siswa termotivasi

agar selalu menyiapkan diri ketika kegiatan pembelajaran dimuai di kelas.

Menurut Syaiful Bahri, tumbuhnya motivasi berasal dari dalam diri pribadi

seseorang yang disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar

diri seseorang yang disebut “motivasi ekstrinsik”.53

Peningkatan motivasi pada

siklus pertama dan kedua tidak terlepas dari kedua faktor tersebut. Pada siklus

pertama faktor ekstrinsik lebih dominan dari pada faktor intrinsik. Faktor

ekstrinsik itu adalah penerapan model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) yang menekankan pada kerja sama dan kesiapan siswa dalam proses

pembelajaran. Pada awal pertemuan siswa masih bingung, namun setelah paham

dengan model pembelajaran ini siswa mulai antusias dalam kegiatan pembelajaran

53

Syaiful Bahri J, op.cit., hlm. 149.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

91

serta motivasi belajar siswa mulai muncul. Peningkatan ini ditunjukkan dengan

siswa banyak yang mengambil giliran, mencatat hal penting serta mengemukakan

pendapat. Pada siklus kedua peningkatan motivasi belajar yang berasal dari dalam

diri mereka sendiri atau intrinsik adalah siswa merasa terdorong untuk selalu siap

dalam kegiatan pembelajaran, ini membuat peningkatan motivasi siswa semakin

baik karena dengan kesiapan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran siswa

akan bisa lebih mendalam dalam mengeksplor kemampuan dan potensi dalam diri

mereka. Selain model pembelajaran faktor ekstrinsik yang mempengaruhi

meningkatnya motivasi belajar siswa adalah materi pelajaran yang membahas

tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Siswa sangat antusias dalam

menanggapi materi ini sehingga dalam proses pembelajaran siswa banyak yang

mengajukan pertanyaan. Materi ini juga menumbuhkan motivasi siswa untuk

menemukan nilai-nilai yang penting yang terdapat dalam setiap materi, seperti

sikap nasionalisme, patriotisme dan persatuan. Hal ini ditunjukkan dengan ketika

siswa diminta untuk menyebutkan dan menjelaskan nilai-nilai apa saja yang dapat

dipelajari dari materi, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan nilai-nilai

yang terdapat dalam materi pelajaran. Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi

meningkatnya motivasi belajar adalah model pembelajaran yang diterapkan

membuat mereka nyaman dalam proses pembelajaran. Selain itu dalam kegiatan

pembelajaran siswa dituntut untuk saling bekerja sama sehingga siswa merasa

saling dihargai satu dengan yang lainnya. Dampaknya adalah mereka merasa

percaya diri untuk mengemukakan pendapat ataupun mengajukan pendapat saat

proses pembelajaran. Peningkatan motivasi ini telihat dari banyaknya siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

92

mengambil giliran, banyak siswa yang mencatat hal penting dan siswa yang

berani mengemukakan pendapat serta mendengarkan teman ketika mengeluarkan

pendapatnya.

2. Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Pada siklus pertama dan siklus kedua, prestasi belajar siswa mengalami

peningkatan yang signifikan. Pada pra siklus rata-rata nilai yang diperoleh siswa

adalah 72,61. Kemudian, setelah diterapkannya model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) pada siklus pertama rata-rata nilai yang diperoleh siswa

meningkat menjadi 82,19. Pada siklus kedua juga mengalami peningkatan

terhadap prestasi belajar siswa. Rata-rata nilai pada siklus kedua meningkat

menjadi 86,25. Peningkatan prestasi belajar siswa ini disebabkan adanya

perbaikan pada kualitas pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan

aktivitas kegiatan pembelajaran di kelas dan motivasi belajar siswa yang tinggi.

Peningkatan prestasi belajar siswa juga tidak terlepas dari beberapa faktor

yang mempengaruhi. Faktor dari dalam atau faktor intrinsik adalah timbulnya

motivasi dari dalam diri siswa untuk semakin mendalam dalam mempelajari

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu, siswa semakin

termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik agar bisa memperoleh prestasi yang

baik. Sedangkan faktor dari luar atau faktor ekstrinsik lebih kepada penerapan

model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran ini

menuntut agar siswa lebih siap dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu

model pembelajaran ini juga mengajarkan kepada siswa agar saling bekerja sama

dalam menyelesaikan persoalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

93

Pada awal penerapan siswa memang agak kebingungan dengan model

pembelajaran ini. Namun setelah meraka paham mereka mulai nyaman dengan

langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran ini, salah satu ciri khas

medel pembelajaran ini adalah menuntut kesiapan siswa dalam proses

pembelajaran. Maka, dengan penerapan model pembelajaran ini siswa dilatih

untuk semakin disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga mereka

mudah memahami materi-materi yang diberikan dan akan meningkatkan prestasi

belajar siswa. Ini ditunjukkan siswa semakin kritis dalam setiap proses

pembelajaran. Siswa semakin berani mengemukakan pendapat di kelas serta siswa

semakin aktif bertanya kepada teman maupun kepada guru. Selain melatih

kesiapan model pembelajaran ini juga dalam penerapannya mengajarkan kepada

siswa untuk saling bekerja sama. Keadaan ini memungkinkan setiap siswa untuk

saling bertukar informasi dan pengetahun dalam menyelesaikan persoalan yang

diberikan pada saat diskusi kelompok. Ini memberi peluang kepada semua siswa

untuk mengeksplorasi kemampuan mereka agar potensi-potensi yang ada dalam

diri siswa semakin keluar. Siswa akan lebih mudah dalam menemukan hal-hal

baru serta lebih mudah dalam memahami materi pelajaran yang diberikan karena

adanya kerja sama dalam kelompok dan berdampak pada peningkatan pretasi

belajar siswa.

Selain model pembelajaran materi pelajaran juga memicu peningkatan

prestasi belajar siswa. Materi pelajaran yang membehas Akar-akar Nasionalisme

dan Proklmasi Kemerdekaan membuat siswa semakin tertarik untuk mendalami

materi yang disampaikan oleh guru. Mereka semakin ingin mengetahui nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

94

yang terdapat dalam materi pelajaran serta memaknai setiap materi yang

diberikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan atau penerapan model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) secara baik dan benar sesuai dengan langkah-langkah yang ada dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2

Ngalik. Berdasarkan hasil penelitian, setiap indikator pada setiap siklusnya sudah

tercapai. Maka penelitian tidak melanjutkan ke siklus yang selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik

secara umum dapat dikatakan baik. Penerapan model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) juga berjalan dengan baik meskipun masih ada beberapa

kekurangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI IPS

2 SMA Negeri 2 Ngaglik dengan diterapkannya model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat

meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa. Hal ini dapat ditunjukkan

dengan peningkatan rata-rata skor motivasi yang diperoleh setiap siklusnya.

Pada keadaan pra siklus skor rata-rata motivasi belajar sejarah siswa adalah

sebesar 73,34, kemudian setelah diterapkannya model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) pada siklus I mengalami peningkatan

menjadi 75,82 atau 2,48%. Pada siklus kedua motivasi belajar sejarah siswa

juga mengalami peningkatan menjadi 83,61 atau 7,79%.

2. Pelaksanaan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat

meningkatkan prestasi belajar sejarah baik dalam hal nilai rata-rata maupun

KKM. Dalam hal nilai rata-rata, ditunjukkan dengan peningkatan yang

diperoleh setiap siklusnya. Nilai rata-rata prestasi belajar pada pra siklus

adalah 72,61, setelah penerapan model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT) pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 82,1 atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

96

9,58% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 85,25 atau 4,09%.

Dalam hal pencapaian KKM, pada pra siklus siswa yang mencapai KKM

hanya 41,93%. Setelah diterapkannya model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT), jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi

90,32% pada siklus I, kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi

93,54%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan kepala sekolah sebagai acuan

dalam memilih model pembelajaran Numbered Head Together untuk diterapkan

di sekolah. Dengan penerapan model pembelajaran ini, siswa akan selalu aktif

dalam proses pembelajaran, sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran

siswa di sekolah dan juga akan meningkatkan mutu sekolah tersebut.

2. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai kajian untuk

mengembangkan penelitian lanjutan yang menggunakan model pembelajaran

yang sama terhadap variabel yang berbeda.

3. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan guru sebagai acuan untuk menentukan

model pembelajaran yang menarik dan inovatif agar mampu meningkatkan

kualitas pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

97

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar: Edisi

Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.

Amirudin Hatibe. 2012. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Suka Press.

Aris Shihomin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Daryanto dan Harjo Mulyono. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

Penerbit Gava Media.

Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian

Tindakan Sekolah Beserta contoh-concohnya. Yogyakarta:

Gava Media.

Depdikud. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Renika Cipta.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Konstektual Dalam Pembelajaran

Abad XII: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia

Indonesia.

I Gede Widja. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah: Sejarah Dalam Perspektif

Pendidikan. Semarang: Satya Wacana.

Kontowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Benteng Pustaka.

Mohamad Surya. 2014. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:

Pustaka Bani Quraisy.

Mohammad Yamin. 2015. Teori dan Metodologi Pembelajaran. Malang: Madani.

Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Remaja Roedakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

98

Nana Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Ramlah Ahmadi. 2014. Pengantar Pendidkan: Asas dan Filsafat Pendidikan.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Sardiman A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT.

Raja GrafindoPersada.

Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

________________. 2010 Penelitian Tindakan 2010. Yogyakarta: Aditya Media.

________________. 2010. Managemen Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.

________________. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: Bumi Akasara.

Suparno, Paul. 2012. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Taniredja Tukaren dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung:

Alfabeta.

Trianto Ibnu Badar Al-Tabani. 2014. Mendesain Model Pemebelajaran Inovatif,

Progresif, dan Kontekstual: Konsep Landasan an Implementasi pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/TIK). Jakarta:

Prendamedia.

Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

99

Lampiran 1a

Surat Penelitian dari Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

100

Lampiran 1b

Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitan di SMAN 2 Ngaglik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

101

Lampiran 2

SILABUS

MATA PELAJARAN SEJARAH (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 NGAGLIK

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas : XI

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

1.1 Menghayati nilai-nilai

peradaban dunia yang

menghargai perbedaan

sebagai karunia Tuhan yang

Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

102

2.1 Mengembangkan sikap

jujur, rasa ingin tahu,

tanggungjawab, peduli,

santun, cinta damai dalam

mempelajari peristiwa

sejarah sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan

dunia.

2.2 Menunjukan sikap cinta

tanah air, nilai-nilai rela

berkorban dan kerjasama

yang dicontohkan para

pemimpin pada masa

pergerakan nasional, meraih

dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.

3.1 Menganalisis sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia pada

masa kerajaan-kerajaan

besar Hindu-Buddha untuk

menentukan faktor yang

berpengaruh dalam

kehidupan masyarakat

Indonesia pada masa itu dan

masa kini.

3.2 Menganalisis sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia pada

masa kerajaan-kerajaan

besar Islam untuk

menentukan faktor yang

berpengaruh pada kehidupan

Kerajaan-

Kerajaan Besar

Indonesia pada

Masa Kekuasaan

Hindu-Buddha

dan Islam

Sistem

pemerintahan,

sosial, ekonomi,

dan kebudayaan

masyarakat

Indonesia pada

masa kerajaan-

kerajaan besar

Hindu-Buddha

yang

berpengaruh

pada kehidupan

masyarakat

Indonesia masa

Mengamati:

Membaca buku teks tentang sistem

pemerintahan, sosial, ekonomi, dan

kebudayaan masyarakat Indonesia pada

masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam yang berpengaruh pada

kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan klarifikasi

dan perluasan bahan analisis mengenai

sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan

kebudayaan masyarakat Indonesia pada

masa kerajaan-kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam yang berpengaruh pada

kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan data dan informasi terkait

dengan sistem pemerintahan, sosial,

Tugas: Membuat analisis

mengenai sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam yang

berpengaruh pada

kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini.

Peserta didik boleh

memilih salah satu pokok

bahasan yang tercantum

dalam Materi Pokok ini.

Observasi: mengamati kegiatan

peserta didik dalam proses

16 jp Buku Teks

Pelajaran Sejarah

Kelas XI

Buku-buku

lainnya

Sumber lain yang

tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

103

masyarakat Indonesia pada

itu dan masa kini.

4.1 Menyajikan warisan sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia pada

masa kerajaan-kerajaan

besar Hindu-Buddha yang

berpengaruh pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa

kini, dalam bentuk tulisan

dan media lain.

4.2 Menyajikan hasil

identifikasi warisan sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia pada

masa kerajaan-kerajaan

besar Islam di Indonesia

yang berpengaruh pada

kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini, dalam

bentuk tulisan dan media

lain.

kini.

Sistem

pemerintahan,

sosial, ekonomi,

dan kebudayaan

masyarakat

Indonesia pada

masa kerajaan-

kerajaan besar

Islam di

Indonesia yang

berpengaruh

pada kehidupan

masyarakat

Indonesia masa

kini.

ekonomi, dan kebudayaan masyarakat

Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan

besar Hindu-Buddha dan Islam yang

berpengaruh pada kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini, melalui bacaan dan

sumber lain yang tersedia.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data yang

didapat dari bacaan dan sumber lain yang

terkait mengenai sistem pemerintahan,

sosial, ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-

kerajaan besar Hindu-Buddha dan Islam

yang berpengaruh pada kehidupan

masyarakat Indonesia masa kini.

Mengomunikasikan:

Membuat laporan hasil analisis dalam

bentuk tulisan dan atau media lain

mengenai sistem pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan kebudayaan masyarakat

Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan

besar Hindu-Buddha dan Islam yang

berpengaruh pada kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini.

pengumpulan data,

analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio: Menilai laporan tertulis

hasil analisis mengenai

sistem pemerintahan,

sosial, ekonomi, dan

kebudayaan masyarakat

Indonesia pada masa

kerajaan-kerajaan besar

Hindu-Buddha dan Islam

yang berpengaruh pada

kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini.

Tes:

Menilai menganalisis

tentang sistem

pemerintahan, sosial,

ekonomi, dan kebudayaan

masyarakat Indonesia

pada masa kerajaan-

kerajaan besar Hindu-

Buddha dan Islam yang

berpengaruh pada

kehidupan masyarakat

Indonesia masa kini.

3.3 Menganalisis keterkaitan

antara pemikiran dan

peristiwa-peristiwa penting

di Eropa antara lain:

Merkantilisme, Renaissance,

Reformasi Gereja, Revolusi

Industri dan pengaruhnya

bagi kehidupan bangsa

Indonesia dan bangsa lain di

Peristiwa di Eropa

yang Berpengaruh

terhadap

Kehidupan Umat

Manusia

Pemikiran dan

peristiwa-

peristiwa

penting di Eropa

Mengamati:

Membaca buku teks tentang pemikiran dan

peristiwa-peristiwa penting di Eropa antara

lain: Merkantilisme, Renaissance,

Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan

pengaruhnya bagi kehidupan bangsa

Indonesia dan bangsa lain di dunia pada

masa itu dan masa kini.

Tugas: Membuat karya tulis

tentang salah satu

pemikiran dan peristiwa-

peristiwa penting di Eropa

antara lain:

Merkantilisme,

Renaissance, Reformasi

Gereja, Revolusi Industri

16 jp

Buku Teks

Pelajaran Sejarah

Kelas XI

Buku-buku

lainnya

Sumber/ media

lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

104

dunia pada masa itu dan

masa kini.

4.3 Membuat karya tulis tentang

pemikiran dan peristiwa-

peristiwa penting di Eropa

antara lain: Merkantilisme,

Renaissance, Reformasi

Gereja, Revolusi Industri

yang berpengaruh bagi

Indonesia dan dunia.

antara lain:

Merkantilisme,

Renaissance,

Reformasi

Gereja, Revolusi

Industri dan

pengaruhnya

bagi kehidupan

bangsa

Indonesia dan

bangsa lain di

dunia pada masa

itu dan masa

kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan klarifikasi

dan pendalaman pemahaman tentang

pemikiran serta peristiwa-peristiwa penting

di Eropa antara lain: Merkantilisme,

Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi

Industri dan pengaruhnya bagi kehidupan

bangsa Indonesia dan bangsa lain di dunia

pada masa itu dan masa kini.

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data dan informasi terkait

dengan pemikiran dan peristiwa-peristiwa

penting di Eropa antara lain:

Merkantilisme, Renaissance, Reformasi

Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya

bagi kehidupan bangsa Indonesia dan

bangsa lain di dunia pada masa itu dan

masa kini, melalui bacaan dan sumber-

sumber lainnya yang terkait sesuai dengan

pertanyaan yang diajukan peserta didik

yang bersangkutan.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data yang

didapat dari bacaan dan sumber lain yang

terkait mengenai pemikiran dan peristiwa-

peristiwa penting di Eropa antara lain:

Merkantilisme, Renaissance, Reformasi

Gereja, Revolusi Industri dan pengaruhnya

bagi kehidupan bangsa Indonesia dan

bangsa lain di dunia pada masa itu dan

masa kini.

Mengomunikasikan:

Membuat karya tulis mengenai pemikiran

dan peristiwa-peristiwa penting di Eropa

antara lain: Merkantilisme, Renaissance,

dan pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa

Indonesia dan bangsa lain

di dunia pada masa itu

dan masa kini.

Observasi :

Mengamati kegiatan

peserta didik dalam proses

pengumpulan data,

analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio: Menilai karya tulis peserta

didik tentang pemikiran

dan peristiwa-peristiwa

penting di Eropa antara

lain: Merkantilisme,

Renaissance, Reformasi

Gereja, Revolusi Industri

dan pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa

Indonesia dan bangsa lain

di dunia pada masa itu

dan masa kini.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis tentang

pemikiran dan peristiwa-

peristiwa penting di Eropa

antara lain:

Merkantilisme,

Renaissance, Reformasi

Gereja, Revolusi Industri

dan pengaruhnya bagi

kehidupan bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

105

Reformasi Gereja, Revolusi Industri dan

pengaruhnya bagi kehidupan bangsa

Indonesia dan bangsa lain di dunia pada

masa itu dan masa kini.

Indonesia dan bangsa lain

di dunia pada masa itu dan

masa kini.

3.4 Menganalisis keterkaitan

antara revolusi-revolusi

besar dunia (Perancis,

Amerika, Cina, Rusia dan

Indonesia) dan kehidupan

umat manusia pada masa itu

dan masa kini.

4.4 Menyajikan hasil analisis

tentang revolusi-revolusi

besar dunia (Perancis,

Amerika, Cina, Rusia dan

Indonesia) serta

pengaruhnya terhadap

kehidupan umat manusia

dalam bentuk tulisan dan

media lain.

Revolusi Besar

Dunia dan

Pengaruhnya

Terhadap Umat

Manusia

Revolusi-

revolusi besar

dunia (Perancis,

Amerika, Cina,

Rusia dan

Indonesia) dan

kehidupan umat

manusia pada

masa itu dan

masa kini.

Mengamati:

Membaca buku teks mengenai keterkaitan

antara revolusi-revolusi besar dunia

(Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan

Indonesia) dan kehidupan umat manusia

pada masa itu dan masa kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan klarifikasi

dan pendalaman pemahaman mengenai

keterkaitan antara revolusi-revolusi besar

dunia (Perancis, Amerika, Cina, Rusia dan

Indonesia) dan kehidupan umat manusia

pada masa itu dan masa kini.

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan data dan informasi

mengenai keterkaitan antara revolusi-

revolusi besar dunia (Perancis, Amerika,

Cina, Rusia dan Indonesia) dan kehidupan

umat manusia pada masa itu dan masa kini,

melalui bacaan dan sumber-sumber lainnya

yang terkait, sesuai dengan pertanyaan

yang diajukan peserta didik.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data yang

didapat mengenai keterkaitan antara

revolusi-revolusi besar dunia (Perancis,

Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan

kehidupan umat manusia pada masa itu dan

masa kini, melalui bacaan dan sumber-

Tugas: Membuat tulisan dan atau

media lain mengenai

keterkaitan antara

revolusi-revolusi besar

dunia (Perancis, Amerika,

Cina, Rusia dan

Indonesia) dan kehidupan

umat manusia pada masa

itu dan masa kini sesuai

dengan pertanyaan yang

diajukan oleh peserta

didik. Peserta didik

memilih peristiwa yang

sesuai dengan pertanyaan

yang diajukannya.

Observasi: Mengamati kegiatan

peserta didik dalam proses

pengumpulan data,

analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio:

Menilai tulisan dan atau

media lain mengenai

keterkaitan antara

revolusi-revolusi besar

dunia (Perancis, Amerika,

Cina, Rusia dan

Indonesia) dan kehidupan

umat manusia pada masa

itu dan masa kini.

20 jp

Buku Teks

Pelajaran Sejarah

Kelas XI

Buku-buku

lainnya

Gambar Revolusi-

revolusi besar

dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

106

sumber lainnya.

Mengomunikasikan:

Membuat laporan dalam bentuk tulisan dan

media lain mengenai keterkaitan antara

revolusi-revolusi besar dunia (Perancis,

Amerika, Cina, Rusia dan Indonesia) dan

kehidupan umat manusia pada masa itu dan

masa kini, melalui bacaan dan sumber-

sumber lainnya.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis keterkaitan

antara revolusi-revolusi

besar dunia (Perancis,

Amerika, Cina, Rusia dan

Indonesia) dan kehidupan

umat manusia pada masa

itu dan masa kini.

3.5 Menganalisis hubungan

perkembangan faham-faham

besar seperti nasionalisme,

liberalisme, sosialisme,

demokrasi, Pan Islamisme

dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika

pada masa itu dan masa kini.

4.5 Menyajikan hasil analisis

tentang hubungan

perkembangan faham-faham

besar seperti nasionalisme,

liberalisme, sosialisme,

demokrasi, Pan Islamisme

dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika

dalam bentuk tulisan dan

media lain.

Ideologi, Perang

Dunia dan

Pengaruhnya

terhadap Gerakan

Kemerdekaan di

Asia dan Afrika.

Perkembangan

faham-faham

besar seperti

nasionalisme,

liberalisme,

sosialisme,

demokrasi, Pan

Islamisme

dengan gerakan

nasionalisme di

Asia-Afrika

pada masa itu

dan masa kini.

Mengamati:

Membaca buku teks mengenai hubungan

perkembangan faham-faham besar seperti

nasionalisme, liberalisme, sosialisme,

demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu

dan masa kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan klarifikasi

dan pendalaman pemahaman mengenai

hubungan perkembangan faham-faham

besar seperti nasionalisme, liberalisme,

sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme

dengan gerakan nasionalisme di Asia-

Afrika pada masa itu dan masa kini.

Mengeksplorasikan:

Mengumpulkan data dan informasi terkait

dengan pertanyaan dan materi mengenai

hubungan perkembangan faham-faham

besar seperti nasionalisme, liberalisme,

sosialisme, demokrasi, Pan Islamisme

dengan gerakan nasionalisme di Asia-

Afrika pada masa itu dan masa kini, sesuai

dengan pertanyaan yang diajukannya.

Tugas: Membuat tulisan dan atau

media lain mengenai

hubungan perkembangan

faham-faham besar seperti

nasionalisme, liberalisme,

sosialisme, demokrasi,

Pan Islamisme dengan

gerakan nasionalisme di

Asia-Afrika pada masa itu

dan masa kini. Peserta

didik membuat tulisan

mengenai salah satu

peristiwa yang dipilihnya.

Observasi:

mengamati kegiatan

peserta didik dalam proses

pengumpulan data,

analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio:

Menilai tulisan dan atau

media lain mengenai

hubungan perkembangan

faham-faham besar seperti

12 jp

Buku Teks

Pelajaran Sejarah

Kelas XI

Buku-buku

lainnya

Sumber lain yang

tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

107

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data yang

didapat dari bacaan dan sumber lain yang

terkait mengenai hubungan perkembangan

faham-faham besar seperti nasionalisme,

liberalisme, sosialisme, demokrasi, Pan

Islamisme dengan gerakan nasionalisme di

Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini.

Mengomunikasikan:

Membuat laporandalam bentuk tulisan dan

atau media lain mengenai hubungan

perkembangan faham-faham besar seperti

nasionalisme, liberalisme, sosialisme,

demokrasi, Pan Islamisme dengan gerakan

nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu

dan masa kini.

nasionalisme, liberalisme,

sosialisme, demokrasi,

Pan Islamisme dengan

gerakan nasionalisme di

Asia-Afrika pada masa itu

dan masa kini.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis hubungan

perkembangan faham-

faham besar seperti

nasionalisme, liberalisme,

sosialisme, demokrasi,

Pan Islamisme dengan

gerakan nasionalisme di

Asia-Afrika pada masa itu

dan masa kini.

3.6 Menganalisis pengaruh PD

I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-

ekonomi dan hubungan

internasional (LBB, PBB),

pergerakan nasional dan

regional.

4.6 Menyajikan hasil evaluasi

tentang pengaruh PD I dan

PD II terhadap kehidupan

politik, sosial-ekonomi dan

hubungan internasional

(LBB, PBB), pergerakan

nasional dan regional dalam

bentuk tulisan dan media

lain.

Perang Dunia dan

Kelembagaan

Dunia

Pengaruh PD I

dan PD II

terhadap

kehidupan

politik, sosial-

ekonomi dan

hubungan

internasional

(LBB, PBB),

pergerakan

nasional dan

regional.

Mengamati:

Membaca buku teks mengenai pengaruh

PD I dan PD II terhadap kehidupan politik,

sosial-ekonomi dan hubungan internasional

(LBB, PBB), pergerakan nasional dan

regional.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan klarifikasi

dan pendalaman pemahaman mengenai

pengaruh PD I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-ekonomi dan

hubungan internasional (LBB, PBB),

pergerakan nasional dan regional.

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan informasi mengenai

Tugas:

Membuat tulisan dan atau

media lain mengenai

pengaruh PD I dan PD II

terhadap kehidupan

politik, sosial-ekonomi

dan hubungan

internasional (LBB, PBB),

pergerakan nasional dan

regional, sesuai dengan

pilihannnya.

Observasi:

Mengamati kegiatan

peserta didik dalam proses

pengumpulan data,

analisis data dan

pembuatan laporan.

20 jp

Buku Teks

Pelajaran Sejarah

Kelas XI

Buku-buku

lainnya

Sumber/media

lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

108

pengaruh PD I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-ekonomi dan

hubungan internasional (LBB, PBB),

pergerakan nasional dan regional, melalui

bacaan serta sumber-sumber lain yang

terkait, sesuai dengan pertanyaannya.

Mengasosiasi:

Menganalisis informasi dan data yang

didapat dari bacaan dan sumber lain yang

terkait untuk menyimpulkan keterkaitan

pengaruh PD I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-ekonomi dan

hubungan internasional (LBB, PBB),

pergerakan nasional dan regional.

Mengomunikasikan:

Menyajikan dalam bentuk tulisan dan atau

media lain mengenai pengaruh PD I dan

PD II terhadap kehidupan politik, sosial-

ekonomi dan hubungan internasional

(LBB, PBB).

Portofolio:

Menilai tulisan dan atau

media lain mengenai

pengaruh PD I dan PD II

terhadap kehidupan

politik, sosial-ekonomi

dan hubungan

internasional (LBB, PBB),

pergerakan nasional dan

regional.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis pengaruh PD

I dan PD II terhadap

kehidupan politik, sosial-

ekonomi dan hubungan

internasional (LBB, PBB),

pergerakan nasional dan

regional.

3.7 Menganalisis pengaruh

imperialisme dan

kolonialisme Barat di

Indonesia dalam bidang

politik, ekonomi, sosial-

budaya, pendidikan dan

agama serta perlawanan

kerajaan Indonesia

terhadap imperialisme dan

kolonialisme Barat.

3.8 Menganalisis peran

Sumpah Pemuda bagi

kehidupan kebangsaan di

Indonesia pada masa itu

Kebangkitan

Heroisme dan

Kesadaran

Kebangsaan

Pengaruh

imperialisme

dan kolonialisme

Barat di

Indonesia

Sumpah Pemuda

Pendudukan

meliter Jepang

di Indonesia.

Akar-akar

nasionalisme

Mengamati:

Membaca buku teks dan mengamati

sumber lain mengenai Imperialisme dan

Kolonialisme Barat, Sumpah Pemuda,

pendudukan militer Jepang dan akar-akar

nasionalisme Indonesia.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan klarifikasi

dan pendalaman pemahaman mengenai

Imperialisme dan Kolonialisme Bartat,

Sumpah Pemuda, pendudukan militer

Jepang dan akar-akar nasionalisme

Indonesia, sesuai dengan pertanyaan yang

diajukan peserta didik.

Tugas:

Membuat tulisan dan atau

media lain mengenai salah

satu pokok bahasan :

Imperialisme dan

Kolonialisme Barat,

Sumpah Pemuda,

pendudukan militer

Jepang dan akar-akar

nasionalisme Indonesia.

Observasi: Mengamati kegiatan

peserta didik dalam proses

pengumpulan data,

28 jp

Buku Teks

Pelajaran Sejarah

Kelas XI

Buku-buku

lainnya

Sumber/media

lain yang tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

109

dan masa kini.

3.9 Menganalisis kehidupan

sosial, ekonomi, budaya,

militer dan pendidikan di

Indonesia pada zaman

pendudukan Jepang.

3.10 Menganalisis akar-akar

nasionalisme Indonesia

pada masa kelahirannya

dan pengaruhnya bagi

masa kini.

4.7 Menyajikan hasil evaluasi

tentang pengaruh

imperialisme dan

kolonialisme Barat di

Indonesia dalam bidang

politik, ekonomi, sosial-

budaya, pendidikan dan

agama serta perlawanan

kerajaan Indonesia dalam

bentuk tulisan dan media

lain.

4.8 Menyajikan hasil evaluasi

penerapan semangat

Sumpah Pemuda dalam

kehidupan generasi muda

Indonesia dan dalam

kehidupan bernegara

bangsa Indonesia masa

kini, dalam bentuk tulisan

atau media lain.

4.9 Membuat kliping tentang

kehidupan sosial,

yang terkandung

dalam Sarekat

Islam, Indische

Partij, dan Budi

Oetomo,

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan data atau informasi

melalui bacaan dan sumber-sumber lain

yang terkait mengenai Imperialisme dan

Kolonialisme Barat, Sumpah Pemuda,

pendudukan militer Jepang dan akar-akar

nasionalisme Indonesia.

Mengasosiasi:

Menganalisis dan menyimpulkan pengaruh

Imperialisme dan Kolonialisme Barat di

Indonesia, peran Sumpah Pemuda bagi

kehidupan kebangsaan di Indonesia,

kehidupan sosial, ekonomi, budaya, militer

dan pendidikan pada zaman pendudukan

Jepang, serta akar-akar nasionalisme

Indonesia

Mengomunikasikan:

Menyajikan dalam bentuk tulisan dan atau

media lain tentang kajian yang dilakukan

pada kegiatan menanya dan mengexplorasi

tentang: Imperialisme dan Kolonialisme

Barat, Sumpah Pemuda, pendudukan

militer Jepang dan akar-akar nasionalisme

Indonesia.

analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio: Menilai tulisan dan atau

media lain mengenai

Imperialisme dan

Kolonialisme Barat,

Sumpah Pemuda,

pendudukan militer

Jepang dan akar-akar

nasionalisme Indonesia.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis mengenai

Imperialisme dan

Kolonialisme Barat,

Sumpah Pemuda,

pendudukan militer

Jepang dan akar-akar

nasionalisme Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

110

ekonomi, budaya, militer

dan pendidikan di

Indonesia pada zaman

pendudukan Jepang.

4.10 Menyajikan berbagai

peristiwa yang

menunjukkan akar-akar

nasionalisme Indonesia

seperti Sarekat Islam,

Indische Partij, Budi

Utomo, dalam bentuk

tulisan dan media lain.

3.11 Menganalisis peristiwa-

peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan

bernegara pada masa itu

dan masa kini.

4.11 Menyajikan gambaran

peristiwa-peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan

bernegara dalam bentuk

media visual.

Proklamasi

Kemerdekaan

sebagai Penegakan

Hak Bangsa

Indonesia

Peristiwa-

peristiwa sekitar

Proklamasi 17

Agustus 1945

dan artinya bagi

kehidupan

berbangsa dan

bernegara pada

masa itu dan

masa kini.

Mengamati:

Membaca buku teks dan mengamati

sumber lain mengenai peristiwa-peristiwa

sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara pada masa itu dan masa kini.

Menanya:

Menanya untuk mendapatkan klarifikasi

dan pendalaman pemahaman mengenai

peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan

berbangsa dan bernegara pada masa itu dan

masa kini.

Mengeksplorasi:

Mengumpulkan data dan informasi melalui

bacaan dan sumber-sumber lain yang

terkait mengenai peristiwa-peristiwa

sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara pada masa itu dan masa kini.

Mengasosiasi:

Menganalisis dan menyimpulkan mengenai

Tugas:

Membuat media gambar

mengenai peristiwa-

peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan

bernegara pada masa itu

dan masa kini.

Observasi: Mengamati kegiatan

peserta didik dalam proses

pengumpulan data,

analisis data dan

pembuatan laporan.

Portofolio: Menilai media gambar

karya peserta didik

tentang peristiwa-

peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan

bernegara pada masa itu

24 jp

Buku Teks

Pelajaran Sejarah

Kelas XI

Buku-buku

lainnya

Internet (jika

tersedia)

Gambar-gambar

peristiwa

proklamasi

kemerdekaan RI

17 Agustus 1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

111

peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi 17

Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan

berbangsa dan bernegara pada masa itu dan

masa kini.

Mengomunikasikan:

Menyajikan dalam bentuk media gambar

hasil penalaran mengenai peristiwa-

peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa

dan bernegara pada masa itu dan masa kini.

dan masa kini.

Tes:

Menilai kemampuan

peserta didik dalam

menganalisis materi

peristiwa-peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan

bernegara pada masa itu

dan masa kini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

112

Lampiran 3a

RPP Pertemuan Pertama

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375, Slaman 55581

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik

Mata pelajaran : Sejarah (Peminanatan Ilmu-Ilmu Sosial)

Kelas/ Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Akar-akar Nasionalisme di Indonesia

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, cinta damai) santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

1.1. Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan

sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

113

2. KD pada KI-2

2.2. Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan

kerjasama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan

nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3. KD pada KI-3

3.10. Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa

kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini.

4. KD pada KI-4

4.10. Menyajikan berbagai peristiwa yang menunjukkan akar-akar

nasionalisme Indonesia seperti Sarekat Islam, Indische Partij, Budi

Utomo, dalam bentuk tulisan dan media lain.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI-1

Peserta didik dapat menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan

YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Indikator KD pada KI-2

Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja sama serta tanggung

jawab dalam kegiatan diskusi mengenai akar-akar nasionalisme

Indonesia pada masa kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini

Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan mengenai akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa

kelahirannya dan pengaruhnya bagi masa kini.

3. Indikator KD pada KI-3

Peserta didik mampu menjelaskan sebab-sebab munculnya akar-akar

nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya

Peserta didik mampu menganalisis peranan organisasi-organisasi

seperti Sarekat Islam, Budi Oetomo, Indische Partij dan lainya dalam

melahirkan nasionalisme di Indonesia

Peserta didik mampu menganalisis pengaruh akar-akar nasionalisme

Indonesia bagi masa kini

4. Indikator KD pada KI-4

Peserta didik dapat membuat membuat laporan tentang berbagai

peristiwa yang menunjukkan akar-akar nasionalisme Indonesia seperti

Sarekat Islam, Indische Partij, Budi Utomo, dalam bentuk tulisan

maupun presentasi

D. Materi Pembelajaran

1. Akar-Akar Nasionalisme Indonesia

Budi Oetomo, Indische Partij, dan Sarekat Islam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

114

E. Kegiatan Pembelajaran (2JP)

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas

Mengucapkan salam dan doa sebelum

pembelajaran

Menayakan kehadiran peserta didik

(presensi)

Menanyakan kesiapan peserta didik dalam

proses pembelajaran

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

10

Menit

Inti

Mengamati

a. Peserta didik mengamati tayangan

gambar tokoh masa pergerakan Nasional

Menanya

a. Setelah mengamati beberapa gambar

yang ditayangkan diharapakan peserta

didik akan akan mengajukan pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang

disampaikan

Menalar/Mengeksplorasi

Peserta didik melakukan eksplorasi dengan

diskusi kelompok

a. Peserta didik dibagi kedalam 7

kelompok. Setiap peserta didik dalam

kelompok mendapatkan nomor

b. Guru memberikan tugas dan masing-

masing kelompok mengerjakannya

Tugas kelompok : Menyebutkan Latar

belakang berdirinya, Tujuan, Kontribusi,

pembelajaran yang dapat diambil dari

Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische

Partij

c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota

kelompok dapat

mengerjakan/mengetahui jawaban

dengan baik

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

115

Mencoba/Mengasosiasikan

a. Guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan nomor yang dipanggil

keluar dari kelompok melaporkan atau

menjelaskan hasil kerja sama mereka

b. Tanggapan dari teman yang lain,

kemudian guru menunjuk nomor yang

lain

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan

diskusi

Penutup

Peserta didik merefleksikan pembelajaran

yang didapat hari ini

Guru memberikan tugas lanjutan membuat

tulisan tetang nilai

Memberikan kesimpulan dari semua

pertemuan hari ini

20

Menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap

- Observasi

b. Penilaian Pengetahuan

- Penugasan

- Tanya jawab

- Observasi terhadap kegiatan diskusi

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian sikap kegiatan diskusi kelompok

No Nama Mengkom

unikasikan

Mengambi

l giliran

Mendeng

arkan

Berargu

mentasi

Mencat

at

Jumlah

Skor

1

2

Dst

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Skor 1 = Sangat Rendah

Skor 2 = Rendah

Skor 3 = Cukup

Skor 4 = Baik

Skor 5 = Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

116

b. Instrument Penilaian Pengetahuan

1) Hasil Diskusi

No Nama

Aspek Penilaian

Jumlah Skor Kelengkapan

Jawaban

Keteladanan Yang

Dapat Diambil

1

2

Dst.

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut

Nilai tertinggi 50

Nilai terendah 0

2) Soal Uji Kompetensi

(Terlampir)

3) Lembar Penilaian Tugas Lanjutan

No Nama EYD Isi Tulisan Nilai yang penting

yang diambil

Jumlah

Skor

1

2

Dst

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Skor 1 = Sangat Rendah

Skor 2 = Rendah

Skor 3 = Cukup

Skor 4 = Baik

Skor 5 = Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

117

3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan

penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai dibawah 75 dengan

mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas

75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai peranan

Budi Utomo, Sarekat Islam dan Indische Partij.

G. Media, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media

a. Laptop

b. Viewer

c. Spidol

d. Papan tulis

2. Bahan

a. Lembar Kerja

3. Sumber Belajar

a. ---------. 2014. Sejarah Indonesia Kelas xi. Jakarta. Kemendikbud.

b. Ratna Hapsar. 2012. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Erlangga

c. Buku – buku lain yang relevan

d. Internet

Yogyakarta, April 2015

Mengetahui,

Ignatius Galih Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

118

LAMPIRAN

A. Materi Pelajaran

1. Budi Utomo

Organisasi Budi Utomo (BU) didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh

para mahasiswa STOVIA di Batavia dengan Sutomo sebagai ketuanya.

Terbentuknya organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin Sudirohusodo yang

sebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan idenya membentuk

Studiefounds.

Tujuan tersebut ingin dicapai dengan usaha-usaha sebagai berikut:

1. memajukan pengajaran;

2. memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan;

3. memajukan teknik dan industry

4. menghidupkan kembali kebudayaan.

Dilihat dari tujuannya, Budi Utomo bukan merupakan organisasi politik

melainkan merupakan organisasi pelajar dengan pelajar STOVIA sebagai intinya.

Sampai menjelang kongresnya yang pertama di Yogyakarta telah berdiri tujuh

cabang Budi Utomo, yakni di Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta,

Surabaya, dan Ponorogo. Untuk mengonsolidasi diri (dengan dihadiri 7

cabangnya), Budi Utomo mengadakan kongres yang pertama di Yogyakarta pada

tanggal 3-5 Oktober 1908. Kongres memutuskan hal-hal sebagai berikut.

1. Budi Utomo tidak ikut dalam mengadakan kegiatan politik.

2. Kegiatan Budi Utomo terutama ditujukan pada bidang pendidikan dan

kebudayaan.

3. Ruang gerak Budi Utomo terbatas pada daerah Jawa dan Madura.

4. Memilih R.T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar sebagai ketua.

5. Yogyakarta ditetapkan sebagai pusat organisasi.

2. Sarekat Islam

Tiga tahun setelah berdirinya Budi Utomo, yakni tahun 1911 berdirilah

Sarekat Dagang Islam ( SDI ) di Solo oleh H. Samanhudi, seorang pedagang batik

dari Laweyan Solo.

Organisasi Sarekat Dagang Islam berdasar pada dua hal berikut ini.

a. Agama Islam.

b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat diri dari pedagang Cina yang berperan

sebagai leveransir (seperti kain putih, malam, dan sebagainya).

c. Atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto, nama Sarekat Dagang Islam kemudian

diubah menjadi Sarekat Islam ( SI ), dengan tujuan untuk memperluas anggota

sehingga tidak hanya terbatas pada pedagang saja.

Mengingat perkembangan Sarekat Islam yang begitu pesat maka timbullah

kekhawatiran dari pihak Gubernur Jenderal Indenberg sehingga

permohonan Sarekat Islam sebagai organisasi nasional yang berbadan hukum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

119

ditolak dan hanya diperbolehkan berdiri secara lokal. Pada tahun 1914 telah

berdiri 56 Sarekat Islam lokal yang diakui sebagai badan hukum.

Pada tahun 1915 berdirilah Central Sarekat Islam (CSI) yang

berkedudukan di Surabaya. Tugasnya ialah membantu menuju kemajuan dan

kerjasama antar Sarekat Islam lokal. Pada tanggal 17–24 Juni 1916 diadakan

Kongres SI Nasional Pertama di Bandung yang dihadiri oleh 80 Sarekat

Islam lokal dengan anggota 360.000 orang anggota. Dalam kongres tersebut

telah disepakati istilah "nasional", dimaksudkan bahwa Sarekat

Islam menghendaki persatuan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia menjadi

satu bangsa.

3. Indiche Partij

Indische Partij (IP) didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912

oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto

Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).

Organisasi ini mempunyai cita-cita untuk menyatukan semua golongan

yang ada di Indonesia, baik golongan Indonesia asli maupun golongan Indo, Cina,

Arab, dan sebagainya. Mereka akan dipadukan dalam kesatuan bangsa dengan

membutuhkan semangat nasionalisme Indonesia. Cita-cita Indische Partij banyak

disebar-luaskan melalui surat kabar De Expres.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

120

Lampiran 3b

RPP Pertemuan Kedua

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375, Slaman 55581

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik

Mata pelajaran : Sejarah (Peminanatan Ilmu-Ilmu Sosial)

Kelas/ Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Preistiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, cinta damai) santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

1.2. Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan

sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

121

2. KD pada KI-2

4.2. Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan

kerjasama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan

nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3. KD pada KI-3

3.11. Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa

itu dan masa kini.

4. KD pada KI-4

4.11. Menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

dalam bentuk media visual.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI-1

Peserta didik dapat menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan

YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Indikator KD pada KI-2

Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja sama serta tanggung

jawab dalam kegiatan diskusi mengenai peristiwa-peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus 1945.

Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945.

3. Indikator KD pada KI-3

Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa penting sebelum

proklamasi kemerdekaan

Peserta didik mampu menganalisis peranan tokoh-tokoh dalam

menyiapkan proklamasi kemerdekaan

Peserta didik mampu menjelaskan peranan BPUPK dan pembentukan

PPKI

Peserta didik mempu menganalisis peristiwa-peristiwa menjelang

proklamasi kemerdekaan

4. Indikator KD pada KI-4

Peserta didik dapat membuat membuat laporan tentang peristiwa-

peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini

dalam bentuk tulisan maupun presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

122

D. Materi Pembelajaran

Akar-Akar Nasionalisme Indonesia

a. Peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan

b. Peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan

E. Kegiatan Pembelajaran (2JP)

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas

Mengucapkan salam dan doa sebelum

pembelajaran

Menayakan kehadiran peserta didik

(presensi)

Menanyakan kesiapan peserta didik dalam

proses pembelajaran

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

10

Menit

Inti

Mengamati

a. Peserta didik mengamati tayangan

gambar sekitar proklamasi kemerdekaan

Menanya

a. Setelah mengamati beberapa gambar

yang ditayangkan diharapakan peserta

didik akan akan mengajukan pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang

disampaikan

Menalar/Mengeksplorasi

Peserta didik melakukan eksplorasi dengan

diskusi kelompok

a. Peserta didik dibagi kedalam 7

kelompok. Setiap peserta didik dalam

kelompok mendapatkan nomor

b. Guru memberikan tugas dan masing-

masing kelompok mengerjakannya

Tugas kelompok : Peseta didik

menganalisis dan mendiskusikan tentang

dan pembelajaran yang penting yang

dapat diambil dari peristiwa-peristiwa di

bawah ini

1) Pembentukan BPUPKI

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

123

2) Sidang-sidang BPUPKI

3) Pembentukan PPKI

4) Landasan Dasar Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia

5) Peristiwa Rengasdengklok

6) Perumusan teks proklamasi

kemerdekaan

7) Detik-detik proklamasi kemerdekaan

c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota

kelompok dapat

mengerjakan/mengetahui jawaban

dengan baik

Mencoba/Mengasosiasikan

a. Guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan nomor yang dipanggil

keluar dari kelompok melaporkan atau

menjelaskan hasil kerja sama mereka

b. Tanggapan dari teman yang lain,

kemudian guru menunjuk nomor yang

lain

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan

diskusi

Penutup

Peserta didik merefleksikan pembelajaran

yang didapat hari ini

Guru memberikan tugas lanjutan untuk

mempelajari kisi-kisi soal uji kompetensi

Memberikan kesimpulan dari semua

pertemuan hari ini

20

Menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap

- Observasi

b. Penilaian Pengetahuan

- Penugasan

- Tanya jawab

- Observasi terhadap kegiatan diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

124

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian sikap kegiatan diskusi kelompok

No Nama Mengkomu

nikasikan

Mengamb

il giliran

Mendeng

arkan

Berargu

mentasi

Mencat

at

Jumlah

Skor

1

2

Dst

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Skor 1 = Sangat Rendah

Skor 2 = Rendah

Skor 3 = Cukup

Skor 4 = Baik

Skor 5 = Sangat Baik

b. Instrument Penilaian Pengetahuan

1) Hasil Diskusi

No Nama

Aspek Penilaian

Jumlah Skor Kelengkapan

Jawaban

Keteladanan Yang

Dapat Diambil

1

2

Dst.

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 0

2) Soal Uji Kompetensi

(Terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

125

3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan

penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai dibawah 75 dengan

mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas

75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai peristiwa-

peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945.

G. Media, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media

a. Laptop

b. Viewer

c. Spidol

d. Papan tulis

2. Bahan

a. Lembar Kerja

3. Sumber Belajar

a. ---------. 2014. Sejarah Indonesia Kelas xi. Jakarta. Kemendikbud.

b. Ratna Hapsar. 2012. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Erlangga

c. Buku – buku lain yang relevan

d. Internet

Yogyakarta, April 2016

Mengetahui,

Ignatius Galih Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

126

LAMPIRAN

A. Materi Pelajaran

1. Pembentukan BPUPKI

Jepang membentuk sebuah badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha

kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI). Pada hari itu juga diumumkan nama-nama ketua, wakil

ketua, serta para anggotanya, sebagai berikut :

1. Ketua: Dr.K. R. T.Radjiman Wediodininingrat.

2. Wakil ketua : Itibangase Yosio dan R. P. Soeroso.

3. Anggota :Sejumlah 60 orang tidak termasuk ketua dan wakil ketua.

Dari 60 orang anggota, tidak termasuk ketua dan wakil ketua, bangsa

Indonesia kebanyakannya berasal dari pulau Jawa, tetapi terdapat beberapa dari

Sumatra, Maluku, Sulawesi, dan beberapa orang peranakan Eropa, China,

Arab.Semuanya itu bertempat tinggal di Jawa, karena Badan Penyelidik Itu

diadakan oleh Sikikan di Jawa. Jadi, BPUPKI bukanlah badan yang dibentuk atas

dasar pemilihan yang demokratis, meskipun Soekarno dan Muhammad Hatta

berusaha agar anggota dalam badan ini cukup representative mewakili berbagai

golongan dalam masyarakat Indonesia.

2. PPKI

PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk pada

tanggal 7 Agustus 1945 beranggotakan 21 orang. 12 orang Jawa, 3 orang dari

Sumatera, 3 orang dari Sulawesi, sedangkan Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku

dan Tionghua diwakili masing-masing 1 orang.

PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, wakil ketua Dr. Moh. Hatta, dan

penasihat Ahmad Soebardjo.Anggota PPKI dipilih langsung oleh Jenderal

Terauchi selaku penguasa perang tertinggi Jepang di Asia Tenggara.

Tanpa sepengetahuan Jepang, PPKI menambah 6 orang lagi anggota yakni

R.A.A. Wiranatakoesoema, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo,

Sayuti Melik, Iwa Koesumasumantri, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Dengan

demikian, PPKI diambil alih oleh bangsa Indonesia dari badan bentukan Jepang

menjadi alat perjuangan rakyat Indonesia sendiri.

PPKI dibentuk sesaat setelah BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada

tanggal 7 Agustus 1945, karena BPUPKI dianggap terlalu cepat mewujudkan

kehendak Indonesia merdeka, dan juga menolak adanya keterlibatan pemimpin

pendudukan Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.

1. Peristiwa menjelang Proklamasi

Penyerahan Jepang kepada Sekutu menyebabkan reaksi yang berbeda di

antara para tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para anggota PPKI,

seperti Soekarno dan Hatta tetap menginginkan proklamasi dilakukan sesuai

mekanisme PPKI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

127

Alasannya kekuasaan Jepang di Indonesia belum diambil alih.

Tetapi, golongan muda, seperti Tan Malaka dan Sukarni

menginginkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin.

Para pemuda mendesak agar Soekarno dan Hatta

memproklamasikan kemerdekaan secepatnya. Alasan mereka adalah Indonesia

dalam keadaan vakum atau kekosongan kekuasaan. Pertentangan pendapat antara

golongan tua dan golongan muda inilah yang melatarbelakangi terjadinya

peristiwa Rengasdengklok.

Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan pikiran Soekarno Hatta.

Mereka telah menyetujui bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus segera

dikumandangkan. Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta pada pukul 23.00. Setelah

singgah di rumah masing-masing, mereka langsung menuju rumah kediaman

Laksamada Maeda. Hal ini dilakukan karena pertemuan Soekarno dengan

Mayjen Nishimura dalam rangka membahas Proklamasi Kemerdekaan yang akan

dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 tidak membuahkan hasil. Soekarno baru

sadar bahwa berbicara dengan penjajah tidak ada gunanya. Nishimura melarang

Soekarno dan Hatta untuk melaksanakan rapat PPKI dalam rangka melaksanakan

Proklamasi Kemerdekaan.

Berdasarkan pembicaraan antara Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo,

diperoleh rumusan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno yang

berbunyi:

Proklamasi Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan

kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan

tjara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, 17-8-’05

Wakil-wakil bangsa Indonesi.

3. Detik-detik Proklamasi

Pada waktu fajar tanggal 17 Agustus 1945, para perumus teks proklamasi

baru keluar dari rumah laksamana Maeda. Beberapa jam berikutnya, mereka

berkumpul kembali dikediaman Soekarno untuk melaksanakan upacara

proklamasi kemerdekaan Indonesia. Orang-orang kemudian sibuk mempersiapkan

segala sesuatu yang diperlukan untuk upacara.

Sudiro, Sekretaris Ir. Soekarno menugasi S. Suhud (Komandan pengawal

rumah Bung Karno dan pemimpin barisan pelopor) agar menyiapkan tiang

bendera dari bambu. Bendera merah putih yang dijahit ibu Fatmawati telah

disiapkan. Pasukan PETA dibawah komandan Syudanco Latief Hendraningrat dan

Syudanco Abdurrahman, dengan senjata lengkap telah berjaga disekitar rumah

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

128

Menjelang pukul 10.00, tokoh-tokoh nasional telah hadir ditempat

upacara. Diantaranya Dr. Buntaran, M. Sam Ratulangi, A.A. Maramis, Ki Hajar

Dewantara, K.H. Mas Mansyur, Mr. Sartono, S.K. Trumurti, M. Tabrani, Dr.

Muwardi, Sayuti Melik, A.G. Pringgodigdo, Pandu Kartawiguna dan para tokoh

pemuda.

Para hari Jum’at, bulan Ramadhan tanggal 17 Agustus 1945, tepat pukul

10.00 wib dilaksanakan upacara Proklamasi kemerdekaan indonesia dengan

susunan acara:

a. Pembacaan teks Proklamasi.

b. Pengibaran bendera merah putih.

c. Sambutan walikota Jakarta Suwirjo dan Dr. Muwardi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

129

Lampiran 3c

RPP Pertemuan Ketiga

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375, Slaman 55581

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik

Mata pelajaran : Sejarah (Peminanatan Ilmu-Ilmu Sosial)

Kelas/ Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, cinta damai) santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

1.3. Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan

sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

130

2. KD pada KI-2

4.3. Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan

kerjasama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan

nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3. KD pada KI-3

3.12. Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa

itu dan masa kini.

4. KD pada KI-4

4.12. Menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

dalam bentuk media visual.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI-1

Peserta didik dapat menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan

YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Indikator KD pada KI-2

Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja sama serta tanggung

jawab dalam kegiatan diskusi mengenai peristiwa-peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus 1945.

Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945.

3. Indikator KD pada KI-3

Peserta didik mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa penting sesudah

proklamasi kemerdekaan

Peserta didik mampu menganalisis peranan tokoh-tokoh dalam

menyebar-luaskan proklamasi kemerdekaan

Peserta didik mempu menganalisis tindakan-tindakan Heroik di

berbagai daerah setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

4. Indikator KD pada KI-4

Peserta didik dapat membuat membuat laporan tentang peristiwa-

peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini

dalam bentuk tulisan maupun presentasi

D. Materi Pembelajaran

Peristiwa Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

1. Penyeberluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

2. Peristiwa Heorik di Berbagai Daerah Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

131

E. Kegiatan Pembelajaran (2JP)

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas

Mengucapkan salam dan doa sebelum

pembelajaran

Menayakan kehadiran peserta didik

(presensi)

Menanyakan kesiapan peserta didik dalam

proses pembelajaran

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

10

Menit

Inti

Mengamati

a. Peserta didik mengamati tayangan

gambar pristiwa proklamasi kemerdekaan

Menanya

a. Setelah mengamati beberapa gambar

yang ditayangkan diharapakan peserta

didik akan akan mengajukan pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang

disampaikan

Menalar/Mengeksplorasi

Peserta didik melakukan eksplorasi dengan

diskusi kelompok

a. Peserta didik dibagi kedalam 7

kelompok. Setiap peserta didik dalam

kelompok mendapatkan nomor

b. Guru memberikan tugas dan masing-

masing kelompok mengerjakannya

Tugas kelompok : Peseta didik

menganalisis dan mendiskusikan serta

mengambil nilai-nilai penting tentang:

1) Penyebarluasan berita Proklamasi

Kemerdekaan

2) Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

3) Pernyataan Sri Sultan HB IX dan

tindakan Heroik di Yogyakarta

4) Tindakan heroik di Surabaya, Sulsel,

Bali

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

132

5) Tindakan heroik di Banda Aceh,

Sumbawa, Palembang

c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota

kelompok dapat mengerjakan/mengetahui

jawaban dengan baik

Mencoba/Mengasosiasikan

a. Guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan nomor yang dipanggil

keluar dari kelompok melaporkan atau

menjelaskan hasil kerja sama mereka

b. Tanggapan dari teman yang lain,

kemudian guru menunjuk nomor yang

lain

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan

diskusi

Penutup

Peserta didik merefleksikan pembelajaran

yang didapat hari ini

Memberikan kesimpulan dari semua

pertemuan hari ini

20

Menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap

- Observasi

b. Penilaian Pengetahuan

- Penugasan

- Tanya jawab

- Observasi terhadap kegiatan diskusi

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian sikap kegiatan diskusi kelompok

No Nama Mengkom

unikasikan

Mengambi

l giliran

Mendeng

arkan

Berargu

mentasi

Mencat

at

Jumlah

Skor

1

2

Dst

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

133

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Skor 1 = Sangat Rendah

Skor 2 = Rendah

Skor 3 = Cukup

Skor 4 = Baik

Skor 5 = Sangat Baik

b. Instrument Penilaian Pengetahuan

1) Hasil Diskusi

No Nama

Aspek Penilaian

Jumlah Skor Kelengkapan

Jawaban

Keteladanan Yang

Dapat Diambil

1

2

Dst.

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 0

3. Soal Uji Kompetensi

(Terlampir)

4. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan

penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai dibawah 75 dengan

mengerjakan kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas

75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai peristiwa-

peristiwa sesuadah Proklamasi 17 Agustus 1945.

G. Media, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media

a. Laptop

b. Viewer

c. Spidol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

134

d. Papan tulis

2. Bahan

a. Lembar Kerja

3. Sumber Belajar

a. ---------. 2014. Sejarah Indonesia Kelas xi. Jakarta. Kemendikbud.

b. Ratna Hapsar. 2012. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Erlangga

c. Buku – buku lain yang relevan

d. Internet

Yogyakarta, April 2016

Mengetahui,

Ignatius Galih Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

135

Lampiran 3d

RPP Pertemuan Keempat

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375, Slaman 55581

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik

Mata pelajaran : Sejarah (Peminanatan Ilmu-Ilmu Sosial)

Kelas/ Semester : XI / Genap

Materi Pokok : Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, cinta damai) santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

1.4. Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan

sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

136

2. KD pada KI-2

4.4. Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan

kerjasama yang dicontohkan para pemimpin pada masa pergerakan

nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3. KD pada KI-3

3.13. Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa

itu dan masa kini.

4. KD pada KI-4

4.13. Menyajikan gambaran peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

dalam bentuk media visual.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI-1

Peserta didik dapat menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan

YME dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara

2. Indikator KD pada KI-2

Peserta didik dapat menunjukkan prilaku kerja sama serta tanggung

jawab dalam kegiatan diskusi mengenai peristiwa-peristiwa sekitar

Proklamasi 17 Agustus 1945.

Peserta didik menunjukkan sikap jujur dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan mengenai peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17

Agustus 1945.

3. Indikator KD pada KI-3

Peserta didik mampu menganalisis hasil sidang Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Peserta didik mampu menganalisis pembentukan KNIP, Kabinet, dan

pembentukan Provinsi pada awal kemerdekaan Indonesia

Peserta didik mempu menganalisis pemebentukan parpol, dan badan

keamanan negara awal kemerdekaan Indonesia.

4. Indikator KD pada KI-4

Peserta didik dapat membuat membuat laporan tentang peristiwa-

peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi

kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini

dalam bentuk tulisan maupun presentasi

D. Materi Pembelajaran

2. Akar-Akar Nasionalisme Indonesia

a. Penegakkan Kedaulatan Negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

137

E. Kegiatan Pembelajaran (2JP)

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas

Mengucapkan salam dan doa sebelum

pembelajaran

Menayakan kehadiran peserta didik

(presensi)

Menanyakan kesiapan peserta didik dalam

proses pembelajaran

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai

10

Menit

Inti

Mengamati

a. Peserta didik mengamati tayangan

gambar pristiwa proklamasi kemerdekaan

Menanya

a. Setelah mengamati beberapa gambar

yang ditayangkan diharapakan peserta

didik akan akan mengajukan pertanyaan

mengenai materi pelajaran yang

disampaikan

Menalar/Mengeksplorasi

Peserta didik melakukan eksplorasi dengan

diskusi kelompok

a. Peserta didik dibagi kedalam 7

kelompok. Setiap peserta didik dalam

kelompok mendapatkan nomor

b. Guru memberikan tugas dan masing-

masing kelompok mengerjakannya

Tugas kelompok : Peseta didik

menganalisis dan mendiskusikan tentang

6) Hasil sidang Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

7) Pembentukan KNIP, Kabinet, dan

pembentukan Provinsi pada awal

kemerdekaan Indonesia

8) Pemebentukan parpol, dan badan

keamanan negara awal kemerdekaan

Indonesia

60

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

138

c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota

kelompok dapat

mengerjakan/mengetahui jawaban

dengan baik

Mencoba/Mengasosiasikan

a. Guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan nomor yang dipanggil

keluar dari kelompok melaporkan atau

menjelaskan hasil kerja sama mereka

b. Tanggapan dari teman yang lain,

kemudian guru menunjuk nomor yang

lain

Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan

diskusi

Penutup

Peserta didik merefleksikan pembelajaran

yang didapat hari ini

Memberikan kesimpulan dari semua

pertemuan hari ini

20

Menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian Sikap

- Observasi

b. Penilaian Pengetahuan

- Penugasan

- Tanya jawab

- Observasi terhadap kegiatan diskusi

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian sikap kegiatan diskusi kelompok

No Nama Mengkom

unikasikan

Mengambi

l giliran

Mendeng

arkan

Berargu

mentasi

Mencat

at

Jumlah

Skor

1

2

Dst

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria

Skor 1 = Sangat Rendah

Skor 2 = Rendah

Skor 3 = Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

139

Skor 4 = Baik

Skor 5 = Sangat Baik

b. Instrument Penilaian Pengetahuan

1) Hasil Diskusi

No Nama

Aspek Penilaian

Jumlah Skor Kelengkapan

Jawaban

Keteladanan Yang

Dapat Diambil

1

2

Dst.

Keterangan Skor

Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 0

2) Soal Uji Kompetensi

(Terlampir)

c. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan penilaian

bagi peserta didik yang mendapat nilai dibawah 75 dengan mengerjakan

kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas 75

dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai penegakan

kedaulatan negara Indonesia.

G. Media, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media

a. Laptop

b. Viewer

c. Spidol

d. Papan tulis

2. Bahan

a. Lembar Kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

140

3. Sumber Belajar

a. ---------. 2014. Sejarah Indonesia Kelas xi. Jakarta. Kemendikbud.

b. Ratna Hapsar. 2012. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.

Jakarta: Erlangga

c. Buku – buku lain yang relevan

d. Internet

Yogyakarta, April 2016

Mengetahui,

Ignatius Galih Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

141

Lampiran 4

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375, Slaman 55581

KISI-KISI SOAL

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial) Jumlah Soal : 30 Soal

Kelas/Semester : XI/IPS Penulis :

No Kompetensi Inti Kompetensi

Dasar Materi Indikator Soal

Bentuk

Tes

No.

Soal

Tingkatan

Soal

1. 3. Memahami,

menerapkan, dan

menganalisis

pengetahuan

faktual,

konseptual,

prosedural, dan

3.10

Menganalisis

akar-akar

nasionalisme

Indonesia pada

masa

kelahirannya dan

pengaruh bagi

1. Budi Utomo

Siswa dapat menentukan haluan organisasi Budi Utomo PG 1 C3

2. Siswa dapat menyebutkan penyelenggaraan kongres

pertama BU PG 2 C1

3. Siswa dapat menjelaskan tujuan organisasi BU dan

menganlisis nilai yang dapat diambil E 1 C4

4. 2. Serikat Islam

Siswa dapat mengemukakan tujuan dibentuknya Serikat

dagang Islam PG 3 C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

142

5. metakognitif

berdasarkan rasa

ingin tahunya

tentang ilmu

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya, dan

humaniora dengan

wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab

fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian

yang spesifik

sesuai dengan

bakat dan

minatnya untuk

memecahkan

masalah.

masa kini. Siswa dapat menyebutkan tokoh yang mengubah Serikat

Dagang Islam menjadi Serikat Islam PG 4 C1

6. Siswa dapat menentukan tujuan dari serikat Islam PG 5 C3

7. Siswa dapat menyebutkan penyebab pecahnya Serikat

Islam PG 6 C1

8.

3. Indische Partij

(PI)

Siswa dapat menyebutkan tanggal berdirinya Indische

Partij PG 7 C1

9. Siswa dapat menguraiakan program kerja Indiche Partij PG 8 C2

10. Siswa dapat menyebutkan tokoh pendiri Indiche Partij PG 9 C1

11. Siswa dapat menyebutkan organisasi pertama yang terang-

terangan menyebut diri sebagai partai politik PG 10 C1

12. 3.11 Mengalisis

peristiwa-

peristiwa sekitar

Proklamasi 17

Agustus 1945 dan

artinya bagi

kehidupan bangsa

dan bernegara

pada masa itu dan

masa kini

4. Pembentukan

Bandan

penyelidik usaha-

usaha Persiapan

Kemerdekaan

Kemerdekaan

Indonesia

(BPUPKI)

Siswa dapat menyebutkan kota di Jepang yang di bom

oleh sekutu PG 11 C1

13. Siswa dapat menyebutkan tanggal dibentuknya BPUPKI PG 12 C1

14. Siswa dapat menyebutkan ketua BPUPKI PG 13 C1

15. Siswa dapat menentukan topik kedua pada pembahasan

BPUPKI PG 14 C3

16. Siswa dapat mengemukakan tujuan panitia Sembilan PG 15 C2

17. Siswa dapat menganalisis Piagam Jakarta E 2 C4

18. Siswa dapat menyebutkan tempat menerima informasi

tentang kemerdekaan Indonesia PG 16 C1

19. siswa dapat menyebutkan radio yang mengumumkan

tentang kekalahlan Jepang terhadap sekutu. PG 17 C1

20. siswa dapat menyebutkan Landasan Dasar Nasional dalam

menentukan proklamasi kemerdekaan PG 18 C1

21. Siswa dapat menjelaskan Piagam Atlantik PG 19 C2

22. Peristiwa

Menjelang

Proklamasi

Kemerdekaan

Siswa dapat menyebutkan rumah tempat pegasingan

Soekarno dan Moh. Hatta PG 20 C1

23. Siswa dapat menganalsis hasil sidang PPKI E 3 C4

24. Siswa dapat menjelaskan perdaan pendapat tentang E 4 C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

143

Proklamasi antara golongan muda dan golongan muda

25. Siswa dapat menyebutkan tokoh yang mengetik naskah

proklamasi PG 21 C1

26. Siswa dapat menganalsis Rengasdengklok menjadi tempat

pengasingan Soekarno dan Moh Hatta E 5 C4

27. Siswa dapat megidentifikasi rumah yang menjadi tempat

perumusan PG 22 C2

28. Siswa dapat menyebutkan penjahit bendera Merah Putih PG 23 C1

29. Siswa dapat menyebutkan tempat proklamasi PG 24 C1

30. Siswa dapat menyebutkan pengibar bendera pada saat

Proklamasi PG 25 C1

Yogyakarta, 29 Aprl 2016

Ig. Galih Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

144

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375, Slaman 55581

KISI-KISI SOAL

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial) Jumlah Soal : 30 Soal

Kelas/Semester : XI/IPS Penulis :

No. Kopetensi Inti Kompetesi

Dasar Materi Indikator

Bentuk

Soal No. Soal

Tingkatan

Soal

1. 3. Mengolah, menalar

dan menyajikan

daesuai kaidah

keilmuanlam ranah

kongkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari

dipelajarinya disekolah

secara mandiri

bertindak secara

efektif dan kreatif serta

mampu mengunakan

metode

3.11

Menganalisis

peristiwa-

peristiwa

sekitar

Proklamasi 17

Agustus 1945

dan artinya

bagi kehidupan

berbangsa dan

bernegara pada

masa itu dan

masa kini.

Peristiwa-

peristiwa

setelah

proklamasi

kemerdekaan

Siswa dapat menentukan nama surat kabar yang

menyebarkan berita kemerdekaan PG 1 C3

2.

Siswa dapat menyebutkan kantor berita yang

menyiarkan dan menyebarluaskan berita

Proklamasi Kemerdekaan

PG 2 C1

3. Siswa dapat menyebutkan inti pidato Presiden

Soekarno dilapangan Ikada PG 3 C1

4. Siswa dapat menganalisis hasil rapat raksasa di

Lapangan Ikada E 1 C4

5.

Siswa dapat memahami penyataan Sri Sultan

Hamengku Buwono IX terhadap dukungan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

PG 4 C2

6. Tindakan

heroik

diberbagai

daerah

Siswa dapat menyebutkan insiden bendera di

Surabaya PG 5 C1

7. Siswa dapat menyebutkan kelompok yang

menyusun kekuatan di Sulawesi selatan PG 6 C1

8. Siswa dapat menganalisis tindakan Heroik E 2 C4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

145

pemuda di Surabaya yang berani melawan NICA

dan Belanda

9. Siswa dapat menyebutkan tanggal pemuda Bali

merebut kekuasaan dari tangan Jepang. PG 7 C1

10. Siswa dapat menunjukan tempat terbentuknya

Angkatan Muda Indonesia PG 8 C1

11. Siswa dapat menentukan syarat terbentuknya

negara PG 9 C3

12.

Penegakan

Kedaulatan

Negara

Indonesia

Siswa dapat membedakan unsur-unsur

pembentuk sebuah negara secara konstituf

maupun deklaratif

PG 10 C2

13. Siswa dapat menyebutkan ketua dari PPKI PG 11 C1

14. Siswa dapat membedakan hasil siding PPKI 1, 2,

dan 3 PG 12 C2

15. Siswa dapat menganalisis hasil sidang PPKI 1 E 3 C4

16. Siswa dapat membedakan hasil siding PPKI 1, 2,

dan 3 PG 13 C2

17. Siswa dapat menganalisis daerah yang menjadi

wilayah dari NKRI E 4 C4

18. Pembentukan

Komite

Nasional

Indonesia

Siswa dapat menyebutkan Maklumat Wapres RI

nomor X PG 14 C1

19. Siswa dapat menentukan hasil sidang KNIP

pertama PG 15 C3

20. Siswa dapat menyebutkan isi Maklumat

Pemerintah No. 3 tanggal 3 November 1945 PG 16 C1

21. Siswa dapat menyebutkan angota KNID PG 17 C1

22. Pembentukan

kabinet Pertama

Republik

Indonesia

Siswa dapat menyebutkan ketua Departeman

Keamanan rakyat PG 18 C1

23. Siswa dapat menyebutkan ketua departeman

Kehakiman PG 20 C1

24.

Siswa dapat menyebutkan ketua Departeman

Mahkamah Agung dalam empat alat

kelengkapan negara

PG 21 C1

25. Siswa mampu menyebutkan tanggal PG 19 C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

146

pembentukan Parpol berasarkan usul BP-NIP

26. Pembentukan

provinsi

Siswa dapat menyebutkan perwakilan dari

Provinsi Maluku PG 22 C1

27. Badan-Badan

Perjungan

Siswa dapat menyebutkan Markas Komite Van

Aksi PG 24 C1

28.

Pembentukan

tentara

Keamanan

Siswa dapat menyebutkan tanggal pemilihan

pemimpin TKR yang baru PG 25 C1

29. Siswa dapat menunjukkan tempat markas

tertinggi TKR PG 23 C1

30. Siswa dapat menganalisis latar belakang

terbentuknya TKR dan peranannya E 5 C4

Yogyakarta, 29 April 2016

Ig. Galih Prasetyo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

147

Lampiran 5a

Soal Uji Kompetensi I

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375, Slaman 55581

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/Jurusan : XI/IPS

Hari/Tanggal : Selasa, 19 April 2016

Waktu : 90 Menit

Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis akar-akar nasionalisme Indonesia pada masa kelahirannya dan

pengaruh bagi masa kini

3.11 Mengalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)

pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk

nomor 1-25

1. Perhatikan sifat haluan organisasi di bawah ini!

1) Bidang Agama

2) Bidang Sosial

3) Bidang Ekonomi

4) Bidang Kebudayaan

5) Bidang Politik

Berdasarkan data-data di atas, 3 bidang yang menjadi haluan organisasi

Budi Utomo adalah nomor ….

A. 1), 2), 3)

B. 2), 3), 4)

C. 3), 4), 5)

D. 4), 5), 1)

E. 5), 1), 2)

2. Kongres pertama Budi Utomo diselenggarakan pada bulan Oktober

1908 bertempat di ….

A. Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

148

B. Semarang

C. Jakarta

D. Surabaya

E. Bandung

3. Tujuan dari dibentuknya Sarekat Dagang Islam oleh H. Samanhudi

adalah ….

A. Melawan pemerinah Hindia Belanda

B. Membentuk sebuah negara Islam

C. Melakukan perlawanan terhadap monopoli China dalam

perdaganan dan membentuk kemandirian ekonomi pengusaha

bumiputra.

D. Bekerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda dalam

perdaganagan

E. Mendukung komunisme

4. Sarekat Dagang Islam yang dibentuk oleh H. Samanhudi kemudian pada

tahun 1912 diubah menjadi Sarekat Islam. Tokoh yang mengubah

perkumpulan ini adalah ….

A. Soekarno

B. Ki Hajar Dewantoro

C. Haji H.O.S. Tjokroaminoto

D. Semaun

E. Alimin

5. Perhatikan pernyataan di bawah ini !

1) Mendukung pemerintah Hindia Belanda

2) Menjalankan usaha dagang pribumi

3) Melakukan perlawanan terbuka terhadap pemerintah Hindia Belanda

4) Memperbaiki pendapat yang keliru dalam praktik agama Iaslam

Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan tujuan dari Sarekat

Islam ditunjukkan oleh nomor ….

A. 1) dan 2)

B. 2) dan 3)

C. 3) dan 4)

D. 1) dan 3)

E. 2) dan 4)

6. Dalam perkembanganya Sarekat Islam (SI) mengalami perpecahan

sehingga muncul SI Merah dan SI Putih. Penyebab dari perpecahan

tersebut adalah ….

A. Rendanya semangat berorganisasi para anggota SI

B. Perbedaan pendapat di antara anggota-anggota SI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

149

C. Sistem Organisasi yang kurang kuat

D. Masuknya pengaruh komunis ke dalam SI

E. Adanya praktik korupsi di dalam organisasi

7. Selain Budi Utomo dan Sarekat Islam, ada salah satu organisasi penting

dalam menumbuhkan akar-akar nasionalisme Indonesia yaitu Indische

Partij (IP) yang didirikan pada tanggal ….

A. 21 Desember 1912

B. 22 Desember 1912

C. 23 Desember 1912

D. 24 Desember 1912

E. 25 Desember 1912

8. Perhatikan pernyaraan di bawah ini!

1) Menanamkan cita-cita persatuan nasional Indonesia

2) Mempererat hubungan dengan pemerintah Hindia Belanda

3) Memberanta segala bentuk tindakan yang membangkitkan kebencian

antaragama dan ras

4) Mendukung adanya komunisme di Indonesia

Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan program kerja dari

Indische Partij adalah ….

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (3) dan (4)

D. (1) dan (3)

E. (2) dan (4)

9. Indische Patij didirikan oleh tiga tokoh penting yang disebut dengan

“Tiga Serangkai”. Tokoh-tokoh tersebut adalah ….

A. Ki Hajar Dewantaro, Douwes Deker, dan Soekarno

B. H. Samanhudi, Cipto Mangunkusumo, dan H.O.S Tjokroaminoto

C. Douwes Deker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara

D. Cipto Mangunkusumo, Soekarno, dan Douwes Deker

E. H. Samanhudi, H.O.S Tjokroaminoto, dan Soekarno

10. Organisai pertama yang terang-terangan meyebut sebagai partai politik

pada masa pergerakan nasional yaitu ….

A. Indische Partij

B. Sarekat Dagang Islam

C. Budi Utomo

D. Jong Java

E. Sarekat Islam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

150

11. Kekalahan Jepang terhadap sekutu ditandai dengan dibomnya dua kota

di Jepang yang mengakibkan dampak yang luar biasa bagi Jepang.

Nama kedua kota tersebut adalah ….

A. Tokyo dan Kyoto

B. Hiroshima dan Tokyo

C. Nagasaki dan Kyoto

D. Tokyo dan Osaka

E. Hiroshima dan Nagasaki

12. Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk lah

Badan Penyelidikan Usuah-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI) yang terbentuk pada tanggal ….

A. 25 Mei 1945

B. 26 Mei 1945

C. 27 Mei 1945

D. 28 Mei 1945

E. 29 Mei 1945

13. Pada tanggal 29 April diumumkan pengangkatan pengurus BPUPKI,

dan ketua terpilihnya adalah ….

A. Ir. Soekarno

B. Drs. Moh. Hatta

C. Dr. K.R.T Radjiman Widyodingnrat

D. Ichibangase

E. Mr. Moh. Yamin

14. Sidang BPUPKI yang kedua yang dilangsungkan pada 10-17 Juli 1945

membahas tentang ….

A. rancangan undang-undang dasar

B. rumusan dasar negara

C. presiden dan wakil presiden

D. naskah proklamasi kemerdekaan

E. susunan lambaga negara

15. Dalam siding BPUPKI Pertama terbentuklah panitia kecil yang diebut

Panitia Sembilan yang mempaunyai tugas untuk ….

A. merancang dasar negara

B. merancang Udang-Undang Dasar

C. membentuk lembaga-lembaga negara

D. merancang teks proklamasi

E. merancang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

151

16. Tugas PPKI adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan

pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia.

Tokoh yang ditunjuk sebagai penasehat PPKI adalah ….

A. A.A Maramis

B. Wongsonegoro

C. Ahmad Subarjo

D. Singgih

E. Agus Salim

17. Pada tanggal 15 Agustus 1945, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat

kepada pihak sekutu. Berita tersebut dirahasiakan oleh tentara Jepang

yang ada diwilayah Indonesia. Di bawah ini nama radio yang

menyiarkan berita kekelahan Jepang terhadap sekutu adalah ….

A. BBC

B. Soeara Fadjar

C. Times

D. RRI

E. Asia News

18. Yang merupakan landasan dasar nasional Republik Indonesia dalam

menentukan proklamasi kemerdekaan adalah ….

A. Pancasila

B. Bhinika Tunggal Ika

C. Pembukaan UUD 1945

D. Demokrasi

E. Reformasi

19. Perhatikan penyataan berikut:

1. Tidak ada perluasan daerah tanpa persetujuan dari penduduk asli.

2. Hubungan kerjasama antar negara harus terjalin dengan baik

3. Setiap bangsa berhak menentukan dan menetapkan bentuk

pemerintahannya sendiri

4. Setiap bangsa berhak mendapat kesempatan untuk bebas rasa dari

rasa takut dan bebas dari kemiskinan.

5. Semua sumber daya alam harus dimanfaatkan sebaik mungkin

Dari pernyataan diatas, yang merupakan isi Piagam Atlantik ditunjukkan

oleh nomor ….

A. (1), (2), (3)

B. (2), (3), (4)

C. (3), (4), (5)

D. (4), (5), (1)

E. (3), (1), (4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

152

20. Ketika diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno dan Moh Hatta di

tempatkan di rumah milik warga keturunan Tionghoa yang bernama ….

A. Laksamana Maeda

B. Soe Hok Gie

C. Zhang li

D. Djiaw Kie Siong

E. Wang Young

21. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi kemerdekaan

adalah ….

A. Sayuti Melik

B. Sukarni

C. Ahmad Subarjo

D. Sudiro

E. Sutan Syahrir

22. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut!

1) Merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia mencapai

Kermerdekaan

2) Lahirnya negara republik Indonesia

3) Indonesia terlepas belenggu penjajahan asing

4) Indonesia menjadi negara yang maju

5) Indonesia menjadi Macan Asia

Makna adanya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

ditunjukan pada nomor ….

A. 1), 2) dan 3)

B. 1), 3) dan 5)

C. 1), 3) dan 4)

D. 2), 3) dan 5)

E. 1), 3) dan 4)

23. Setelah pembacaan naskah proklamsi, acara dilanjutkan dengan

pengibarkan bendara Merah Putih. Siapakah yang menjahit bendera

Bedera Merah Putih tersebut ….

A. Inggit Ganarsih

B. Fatmawati

C. Hartini

D. Kartini Manoppo

E. Haryati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

153

24. Pengibaran bendera Merah Putih di halaman Gedung Pegangsaan Timur

dilakukan oleh ….

A. Syahrir dan Sayuti Melik

B. Ahmad Subarjo dan Sukarni

C. Latief dan Arifin

D. Sudarsih dan Harsimi

E. Suhud dan Latief

25. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilangsanakan di ….

A. Jalan Pegangsaan Barat No. 45

B. Jalan Pegangsaan Barat No. 50

C. Jalan Pegangsaan Timur No. 56

D. Jalan Pegangsaan Timur No. 59

E. Jalan Pegangsaan Selatan No. 70

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas !

1. Jelaskan tujuan organisasi Budi Utomo dan analsislah nilai apa yang

dapat diambil dari organisasi Budi Utomo!

2. Panitia Sembilan menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan

negara Indonesia merdeka. Dokumen tersebut dikenal sebagai Piagam

Jakarta atau Jakarta Charter. Analsislah isi Jakarta Charter tersebut!

3. Jelaskan hasil sidang kedua PPKI 19 Agustus 1945!

4. Jelaskan pebedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda

mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan!

5. Analisislah mengapa rengasdengklok menjadi tempat pengasingan bagi

Soekarno dan Moh Hatta!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

154

Lampiran 5b

Soal Uji Kompetensi II

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK

Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. (0274) 896375, Slaman 55581

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/Jurusan : XI/IPS

Hari/Tanggal : Selasa, 3 Mei 2016

Waktu : 90 Menit

Kompetensi Dasar

3.12 Mengalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan

artinya bagi kehidupan bangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)

pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk

nomor 1-25

1. Perhatikan nama surat kabar berikut ini !

1) Tjahaja

2) Kompas

3) Tempo

4) Soeara Asia

Berdasarkan data-data di atas, surat kabar yang menyiarkan berita Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia adalah ….

A. 1) dan 2)

B. 2) dan 3)

C. 1) dan 4)

D. 3) dan 4)

E. 1) dan 5)

2. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, berita tentang peristiwa penting ini segera

menyebar luas ke seluruh negeri. Namun ada kantor berita yang dilarang Jepang

untuk menyiarkan dan menyebarluaskan berita ini. Nama kantor berita tersebut

adalah ….

A. Domei

B. Suara Fadjar

C. RRI

D. Kedaulatan Rakyat (KR)

E. Ramayana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

155

3. Berikut ini adalah hasil pidato singkat Ir. Soekarno dalam rapat raksasa di

Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) adalah, kecuali ….

A. Mememinta dukungan rakyat Indonesia

B. Meminta rakyat agar mematuhi kebijakan pemerintah dengan disiplin

C. Menyerang tentarang Jepang yang menghalang-halangi rapat raksasa

D. Meminta kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Republik Indonesia

E. Memerintahkan rakyat untuk meninggalkan Lapangan Ikada dengan tenang

4. Setelah berita Proklamasi Kemerdekaan tersebar di berbagai daerah, tanggapan

dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah ….

A. Tetap memilih untuk menjadi kerajaan yang independen

B. Menyatakan negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bergabung menjadi

bagian dari RI

C. Tidak ikut campur dengan apa yang sedang terjadi di Republik Indonesia

D. Mendukung kemerdekaan Indonesia tanpa ikut bergabung di dalamnya

E. Negri Ngayogyakarta bergabung dengan RI dan melebur sistem kerajaan.

5. Insiden Bendera adalah peristiwa yang terjadi karena tindakan orang-orang

Belanda bekas tawanan tentara Jepang mengibarkan bendera belanda di suatu

hotel di Surabaya. Akibatnya para pemuda Indonesia tersulut emosinya dan

merobek bendera belanda yang warnanya biru sehingga tinggalah hanya warna

merah dan putih saja. Nama hotel yang menjadi saksi bisu peristiwa pemting ini

adalah ….

A. Hotel Melati

B. Hotel Surabaya

C. Hotel Perdjuangan

D. Hotel Yamato

E. Hotel Benteng

6. Rombongan Dr. Sam Ratulangi pada tanggal 19 Agustus 1945 datang di Sapura

Bulukumba, kemudian Sam Ratulangi menusun pemeritahan dan menegakan

kedaulatan Indonesi namun di tentang oleh pemuda. Mengapa para pemuda

menentang rombongan Dr. Sam Ratulangi ….

A. Terlalu berhati-hati dalam mengambil tindakan

B. Terlalu radikal melawan para penjajah

C. Kebanyakan rembukan ketimbang tindakan

D. Tidak bergerak sama sekali

E. Sangat otoriter dalam megambil keputusan

7. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Jepang masih menggangap mereka

mempunyai kekuasaan di sana sehingga menimbulkan tindakan-tindakan Heorik

di berbagai daerah. Di Bali, terdapat gerakan pemuda yang bertujuan untuk

merebut kekuasaan dari tangan Jepang yang terjadi pada tanggal ….

A. 13 Desember 1945

B. 14 Desember 1945

C. 15 Desember 1945

D. 16 Desember 1945

E. 17 Desember 1945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

156

8. Pada tanggal 6 Oktober 1945, terdapat sekelompok pemuda dan tokoh

masyarakat yang membentuk Angkatan Pemuda Indonesi (API). Berikut ini yang

merupakan tempat pembentukan API adalah ….

A. Medan

B. Palembang

C. Surabaya

D. Jakarta

E. Aceh

9. Perhatikan unsur-unsur pembentuk negara di bawah ini!

1) Rakyat

2) Wilayah

3) Pemerintah yang berdaulat

4) Pengakuan dari negara lain

Berdasarkan data di atas, yang merupakan 3 unsur pokok (konstitutif) syarat

berdirinya sebuah negara adalah pada nomor …

A. 1), 2), dan 3)

B. 2), 3), dan 4)

C. 3), 4) dan 1)

D. 4), 1), dan 2)

E. 3), 2), dan 4)

10. Berikut ini unsur pembentuk negara yang bersifat deklaratif adalah ….

A. Rakyat

B. Pemerintah yang berdaulat

C. Pengakuan dari negara lain

D. UUD

E. Wilayah

11. Setelah dibubarkannya BPUPKI, kemudian dibentuk lah Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh ….

A. Ki Hajar Dewantoro

B. Ir. Soekarno

C. Ahmad Subarjo

D. Moh. Hatta

E. Otto Iskandardinata

12. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1) Mensahkan UUD

2) Menetapkan kementrian negara

3) Mengangkat presiden dan wakil presiden

4) Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi

5) Membentuk komite nasional

Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan hasil dari sidang PPKI yang

pertama pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah ….

A. 1) dan 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

157

B. 2) dan 3)

C. 3) dan 4)

D. 4) dan 5)

E. 1) dan 3)

13. Berdasarkan pernyatan nomor 12, yang merupakan hasil dari sidang kedua PPKI

adalah ditunjukkan oleh nomor ….

A. 1) dan 2)

B. 2) dan 3)

C. 1) dan 3)

D. 2) dan 4)

E. 4) dan 5)

14. Pada tanggal 16 Oktober 1945, Wakil Presiden RI mengeluarkan Maklumat no.

X. berikut ini yang merupakan isi dari maklumat tersebut adalah ….

A. Pembentukan Badan Pekerja Komite Nasional

B. Merumuskan haluan politik negara

C. Pemberian kekuasaan legislatif

D. Membantu tugas para mentri

E. Melakukan peyempurnaan UUD

15. Setalah terbentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), badan ini

menyelenggarakan beberapa sidang. Berikut ini yang merupakan hasil dari sidang

KNIP adalah ….

A. Menetapkan dua belas kementrian yang membantu presiden

B. Membagi wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi

C. Membentuk badan keaman rakyar

D. Mengusulkan kepada presiden supaya KNIP diberikan hak kekuasaan

legislatif selama lembaga MPR/DPR belum terbentuk

E. Membentuk partai nasional

16. Pada tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat No. 3 yang

isinya tentang ….

A. anjuran pembentukan partai-partai politik

B. ajuran pembentukan badan keamanan

C. anjuran pembentukan kementrian negara

D. anjuran untuk merevisi UUD

E. anjuran pembentukan DPR/MPR

17. Secara resmi anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1925 di Gedung

Kesenian, Pasar Baru, Jakarta. Sisapakah yang menjadi ketua pada sidang KNIP

pertama ….

A. Kasman Singodimejo

B. Mr. Ahmad Subarjo

C. Abiskusno Cokrosuyono

D. Wahid Hasyim

E. Prof. Dr. Supomo

18. Sebagai realisasi dari sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 tentang

pembentukan dua belas kementrian, maka pada tanggal 2 September 1946

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

158

dibentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. Siapakah yang menjadi ketua

Departemen Keamanan rakyat ….

A. R.A.A Riranatakusuma

B. Otto Iskandardinata

C. Mr. R.M Sartono

D. Mr. Amir Syarifudin

E. Supriyadi

19. Berdasarkan usul BP-NIP menyetujuai pembentukan partai-partai politik

sebagai wadah pergerakan dan aspirasi rakyat Indonesia. Berikut ini yang

merupakan tanggal persetujauan pembentukan partai-partai politik adalah ….

A. Tanggal 3 November 1945

B. Tanggal 4 November 1945

C. Tanggal 5 November 1945

D. Tanggal 6 November 1945

E. Tanggal 7 November 1945

20. Sebagai realisasi dari sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 tentang

pembentukan dua belas kementrian, maka pada tanggal 2 September 1946

dibentuk Kabinet Pertama Republik Indonesia. berikut ini yang menjadi ketua

Departemen Kehakiman rakyat adalah ….

A. Mr. Ahmad Subarjo

B. Mr. Amir Syarifudin

C. Prof. Dr Supomo

D. Supriadi

E. Wahid Hasyim

21. Bersamaan dengan penetapan delapan provinsi, maka di tetapkan pula empat alat

perlengkapan negara lainnya. Berikut ini yang nama tokoh yang menjadi ketua

Mahkamah Agung adalah ….

A. Dr. Kusumah Atmadja

B. Gatot Tarumaniharja

C. A.G. Pringgodigdo

D. Sukarjo Wiryopronto

E. Mahmud

22. Berdasarkan keputusan PPKI tanggal 19 Agustus, maka Presiden menugaskan

Mr. Ahmad Suba rjo dan kawan-kawan membentuk suatu panitia kecil. Tugas

panitia kecil adalah membentuk departemen dan membeagi wilayah Indonesia ke

dalam provinsi-provinsi. Berikut ini yang menjadi perwakilan provinsi Maluku

adalah ….

A. Teuku Moh. Hassan

B. R. Panji Suroso

C. R.A Suryo

D. G.S.S.J. Ratulangi

E. I Latuharhary

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

159

23. Berdasarkan Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 dibentuk lah Markas

Tertinggi TKR. Berikut ini yang merupakan tempat Markas Tinggi TKR di

Indonesia adalah …

A. Jakarta

B. Bandung

C. Yogyakarta

D. Blitar

E. Surabaya

24. Pembentukan BKR tidak berkalan mulus. Hal tersebut terjadi karena adanya

keinginan untuk membentuk Tentara Keamanan Rakyat namun ditolak oleh

pemerintah. Penolakan tersebut membuat membentuk Komite Van Aksi. Berikut

ini yang merupakan markas Komite Van Aksi adalah ….

A. Jalan Menteng No. 30 Jakarta

B. Jalan Menteng No. 31 Jakarta

C. Jalan Pahlawan No. 32 Surabaya

D. Jalan Pahlawan No. 33 Surabaya

E. Jalan Pahlawan No. 34 Surabaya

25. Terbentuknya lascar-laskar perjuangan diberbagai daerah menyebabkan situasi

keamanan Indonesia menjadi kacau. Hal tersebut diakibatkan tidak terkendalinya

perlawanan melawan sekutu dan NICA. Maka dikeluarkanlah maklumat

pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Tanggal berapakah

dikeluarkannya maklumat tersebut ….

A. 1 Oktober 1945

B. 2 Oktober 1945

C. 3 Oktober 1945

D. 4 Oktober 1945

E. 5 Oktober 1945

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan jelas !

1. Analisislah hal-hal yang penting yang terjadi pada saat rapat besar di Lapangan

Ikada dan berilah sebutkan nilai yang perlu dicontoh dari hal tersebut!

2. Analisalah tindakan yang dilakukan para pemuda di Surabaya ketika insiden

Bendera! dan sikap apa yang bisa dijadikan contoh sebagai generasi muda

penerus bangsa?

3. Analisilah hasil sidang PPKI yang pertama!

4. Sebutkan daerah yang menjadi wilayah dari NKRI, dan jelaskan mengapa

daerah-daerah itu dijadikan sebagai wilayah dari NKRI!

5. Jelaskan latar belakang terbentuknya TKR dan jelaskan sebarapa penting kah

peranan TKR bagi Indonesia yang baru merdeka!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

160

Lampiran 6

Kisi-kisi Instrumen Motivasi

KISI-KISI MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA

No Variabel Indikator

Komponen Sikap

Total Persen

tase Kognitif Afektif Konatif

(+) (-) (+) (-) (+) (-)

1. Motivasi

merupakan

penggerakkan

(daya dorong

suatu

keinginan)

seseorang

(peserta didik)

untuk

melakukan

sesuatu, dalam

hal ini adalah

belajar.

Sehingga

membuat

peserta didik

menjadi

mempuanyai

keingin untuk

belajar.

Antusias 1 2 3 4 5 6 6

Perhatian 7 8 9 10 11 12 6

Inisiatif 13 14 15 16 17 18 6

Komitmen 19 20 21 22 23 24 6

Kepuasan 25 26 27 28 29 30 6

TOTAL 5 5 5 5 5 5 30 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

161

Lampiran 7

Instrumen Penilaian Motivasi

Nama :

No. Absen :

Kelas/Jurusan :

Petunjuk Pengisian

1) Tulislah identitas anda pada tempat yang tersedia.

2) Bacalah pernyataan – pernyataan dalam Kuisioner ini secara teliti dan

cermat.

3) Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang

sebenarnya, dengan cara memberi tanda ( ) pada kolom pilihan.

4) Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan yang

diambil dari data ini bisa benar.

5) Periksa kembali nomor pernyataan, jangan sampai ada yang terlewatkan.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

S = Setuju TS = Tidak Setuju

No Pernyataan Pilihan

STS TS S SS

1. Saya merasa terdorong untuk membaca buku sejarah

2. Saya kurang semangat untuk membaca buku sejarah

3. Saya merasa terdorong untuk mengetahui sejarah

bangsa Indonesia

4. Saya kurang tertarik dalam mempelajari sejarah

bangsa Indonesia

5. Saya merasa terdorong untuk mempelajari nilai-nilai

penting yang terdapat dalam pelajaran sejarah

6. Saya kurang paham tentang nilai-nilai yang terdapat

dalam pelajaran sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

162

7. Saya merasa terdorong untuk belajar sejarah karena

dapat menumbuhkan nasionalisme

8. Saya kurang semangat dalam belajar sejarah karena

hanya mempelajari tentang masa lalu

9. Saya merasa terdorong untuk membaca sumber-

sumber tetang sejarah

10. Saya merasa membaca sumber-sumber tentang

sejarah membosankan

11. Saya merasa terdorong untuk selalu memahi

pelajaran sejarah pada saat belajar

12. Saya merasa sulit untuk mengerti pada saat

penjelasan tentang pelajaran sejarah

13. Saya merasa terdorong untuk menyelesaikan tugas

pelajaran sejarah

14. Saya merasa tugas sejarah sangat sulit untuk

dikerjakan

15.

Saya merasa terdorong untuk mempelajari topik

pelajaran selanjutnya karena saya menyukai pelajaran

ini

16. Saya merasa pelajaran sejarah dalam pembelajaranya

membosankan dan tidak menarik

17. Saya merasa pelajaran sejarah mengandung banyak

informasi yang penting untuk dipelajari

18. Saya merasa banyaknya informasi dalam pelajaran

sejarah membuat saya sukar mengambil kesimpulan

19.

Saya merasa terdorong untuk membuat catatan-

catatan penting setelah mempelajari topik bahasan

mengenai pelajaran sejarah

20.

Saya merasa pelajaran sejarah terlalu banyak

mempelajari hal-hal yang sulit sehingga sulit untuk

membuat catatan-catatan penting.

21. Saya merasa terdorong untuk mengambil hikmah dari

segala peristiwa sejarah yang terjadi

22. Saya merasa peristiwa sejarah kurang penting karena

sudah berlalu

23.

Saya merasa terdorong belajar sejarah karena

menyenagkan bisa mengetahui berbagai

perkembangan dunia

24.

Saya merasa tidak terlalu paham dengan berbagai

perkembangan dunia yang termuat dalam pelajaran

sejarah

24. Saya merasa terdorong untuk mengetahui peranan

tokoh-tokoh bangsa dengan membanca buku-buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

163

sejarah

26. Saya meresa bosan membaca biografi tentang para

tokoh-tokoh dalam sejarah

27. Saya merasa terdorong untuk selalu mencari

kebenaran tetang sejarah masa lalu

28. Saya merasa sejarah tidak perlu diungkap lagi

kebenarannya

29. Saya merasa terdorong untuk selalu aktif dalam

setiap pembelajaran sejarah

30. Saya merasa pasif dalam pembelajaran sejarah

31. Saya merasa terdorong untuk beratanya kepada guru

pada saat pelajaran sejarah

32. Saya merasa kurang tertarik untuk mengajukan

pertanyaan kepada guru pada saat pelajaran sejarah

33.

Saya merasa terdorong untuk maju kedepan kelas

untuk menyampaikan pendapat saya tentang materi

pelajaran sejarah

34.

Saya merasa takut bila dipanggil guru untuk

menyampaikan pendapat saya tentang materi

pelajaran sejarah

35.

Saya merasa terdorong untuk saling berbagi

pemikiran saat diskusi kelompok pada pelajaran

sejarah

36. Saya merasa bila sudah memahami materi pelajaran

tidak perlu berdiskusi dengan teman lagi

37.

Saya merasa terdorong untuk selalu mempelajari

materi pelajaran sejarah sebelum guru ajarkan di

sekolah

38. Saya merasa belajar sejarah saat diajarkan di sekolah

saja

39. Saya merasa terdorong untuk langsung mengerjakan

tugas pelajaran sejarah setelah pulang sekolah

40. Saya merasa mengerjakan tugas sejarah nanti-nanti

saja karena kurang penting dibanding pelajaran lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

164

Lampiran 8

Daftar Hadir Siswa (Presensi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

166

Lampiran 9

Lembar Kerja Siswa

LEMBAR HASIL DISKUSI

Nama Anggota Kelomok :_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

Kelas/Jurusan :

Hari, Tanggal :

Topik Pembahasan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

167

Lampiran 10

Lembar Jawaban

LEMBAR JAWABAN

Nama Tanda Tangan

Kelas/Jurusan

No. Absen

I. PILIHAN GANDA

No A B C D E

No A B C D E

No A B C D E

1 A B C D E

11 A B C D E

21 A B C D E

2 A B C D E

12 A B C D E

22 A B C D E

3 A B C D E

13 A B C D E

23 A B C D E

4 A B C D E

14 A B C D E

24 A B C D E

5 A B C D E

15 A B C D E

25 A B C D E

6 A B C D E

16 A B C D E

26 A B C D E

7 A B C D E

17 A B C D E

27 A B C D E

8 A B C D E

18 A B C D E

28 A B C D E

9 A B C D E

19 A B C D E

29 A B C D E

10 A B C D E

20 A B C D E

30 A B C D E

II. Uraian

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

168

Lampiran 11a

Validitas Motivasi Pra Siklus

Keterangan:

*gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

169

Lampiran 11b

Validitas Motivasi Siklus I

Keterangan:

*gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

170

Lampiran 11c

Validitas Motivasi Siklus II

Keterangan:

*gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

171

Lampiran 12a

Reliabilitas Motivasi Pra Siklus

RELIABILITAS MOTIVASI PRA SIKLUS

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 31 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 31 100.0

Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.748 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

172

Lampiran 12b

Reliabilitas Motivasi Siklus I

RELIABILITAS MOTIVASI SIKLUS I

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 31 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.742 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

173

Lampiran 12c

Reliabilitas Motivasi Siklus II

RELIABILITAS MOTIVASI SISWA SIKLUS II

Case Processing Summary N %

Cases

Valid 31 100.0 Excluded

a 0 0.0

Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.716 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

174

Lampiran 13a

Validitas Butir Soal Siklus I

Keterangan:

*gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

175

VALIDITAS BUTIR SOAL URAIAN SIKLUS I

NO. NAMA SOAL URAIAN SIKLUS I

JUMLAH 1 2 3 4 5

1 GGP 3 5 3 3 4 18

2 IL 3 5 3 4 3 18

3 KNK 4 4 3 5 4 20

4 KAY 3 4 4 4 4 19

5 LSZ 3 3 3 4 5 18

6 LII 3 3 3 4 5 18

7 MBB 4 4 3 5 5 21

8 MFK 4 3 3 3 4 17

9 MM 3 4 3 3 4 17

10 MS 4 5 3 4 4 20

11 NUN 3 5 3 5 3 19

12 RP 3 5 3 4 5 20

13 PRS 3 4 3 3 3 16

14 PWO 3 4 3 5 4 19

15 RR 4 4 3 4 5 20

16 RAP 3 5 3 3 2 16

17 RP 3 4 3 4 2 16

18 TK 4 5 3 5 4 21

19 SER 3 4 3 4 5 19

20 SD 3 4 3 3 3 16

21 SRA 3 3 3 4 5 18

22 SAS 3 5 3 4 5 20

23 TK 3 3 2 3 3 14

24 TWS 3 5 3 4 5 20

25 TR 3 4 3 5 5 20

26 VSAF 3 4 3 5 4 19

27 WSC 4 5 3 4 5 21

28 YP 4 3 3 4 4 18

29 YPR 3 5 3 5 4 20

30 YP 3 5 3 4 4 19

31 ZD 3 3 3 4 5 18

rxy 0.417 0.452 0.373 0.722 0.645

T 2.47 2.73 2.17 5.62 4.54

Sig 0,99 0,99 0,975 0,995 0,99

Keterangan:

*gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

176

Lampiran 13b

Validitas Butir Soal Siklus II

Keterangan:

*gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

177

VALIDITAS BUTIR SOAL URAIAN SIKLUS II

NO. NAMA SOAL URAIAN SIKLUS II

JUMLAH 1 2 3 4 5

1 GGP 4 5 4 4 4 21

2 IL 4 4 5 4 4 21

3 KNK 4 4 4 4 4 20

4 KAY 3 3 4 3 3 16

5 LSZ 5 4 5 4 5 23

6 LII 4 5 4 4 4 21

7 MBB 5 5 4 4 5 23

8 MFK 4 4 4 5 4 21

9 MM 4 4 4 3 4 19

10 MS 4 4 4 4 4 20

11 NUN 4 4 4 4 4 20

12 RP 4 4 4 3 4 19

13 PRS 4 4 4 4 4 20

14 PWO 5 4 4 4 4 21

15 RR 4 4 5 4 4 21

16 RAP 3 3 3 4 3 16

17 RP 4 4 4 3 4 19

18 TK 4 3 4 4 4 19

19 SER 4 4 5 4 4 21

20 SD 4 4 4 3 3 18

21 SRA 4 4 4 5 4 21

22 SAS 4 4 4 4 4 20

23 TK 4 4 4 4 4 20

24 TWS 4 4 4 3 4 19

25 TR 4 4 4 4 4 20

26 VSAF 4 4 4 4 4 20

27 WSC 4 4 4 5 4 21

28 YP 4 5 4 4 4 21

29 YPR 4 5 4 4 4 21

30 YP 4 4 4 4 4 20

31 ZD 4 4 4 4 5 21

Rxy 0.795 0.670 0.532 0.536 0.825

T 7.06 4.86 3.38 3.41 7.87

Sig 0,995 0,995 0,995 0,99 0,995

Keterangan:

*gugur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

178

Lampiran 14a

Reliabilitas Butir Soal Siklus I

RELIABILITAS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 31 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.612 26

RELIABILITAS BUTIR SOAL URAIAN SIKLUS I

Case Processing Summary N % Cases Valid 31 100.0 Excluded

a 0 0.0

Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.680 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

179

Lampiran 14b

Reliabilitas Butir Soal Siklus II

RELIABILITAS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II

Case Processing Summary N %

Cases

Valid 31 100.0 Excluded

a 0 0.0

Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.473 26

RELIABILITAS BUTIR SOAL URAIAN SIKLUS II

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 31 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.763 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR ...PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI

180

Lampiran 15

Dokumentasi Pengambilan Data di SMA Negeri 2 Ngaglik

Proses Kegiatan Pembelajaran di Kelas Proses Diskusi Kelompok di Kelas

Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Siswa Menjawab Pertanyaan

SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 NGAGLIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI