73
PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE-PLAYING) DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 24 GAJAHAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: HABIB FAIZIN NIM: X 7108679 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

  • Upload
    vandan

  • View
    276

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN

KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN

(ROLE-PLAYING) DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V

SD MUHAMMADIYAH 24 GAJAHAN SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

HABIB FAIZIN NIM: X 7108679

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut: (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya. (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.

(3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

(4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional maupun global (E. Mulyasa,

2007 : 125-126).

Dari pendapat ahli di atas Tujuan akan dapat terwujud manakala dilakukan

proses belajar mengajar. Sebagai suatu proses, belajar mengajar merupakan suatu

proses yang berkesinambungan dan tidak terbatas pada penyampaian materi pelajaran

di kelas. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana agar materi yang diterima

siswa di kelas dapat diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui proses belajar mengajar diharapakan tujuan-tujuan tersebut diatas

dapat tercapai. Proses belajar mengajar yang dapat mencapai tujuan diatas adalah

pross belajar-mengajar yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektifitas

layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan,

serta proses belajar mengajar yang melatih siswa baik secara individu maupun 1

Page 3: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan sendiri berbagai konsep yang

dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif.

Menurut Piaget dalam Nyimas Aisyah, dkk (2007:2-4) anak umur 2-7 tahun

berada pada pra-operasional, sedangkan anak atau siswa usia 7 sampai 12 tahun

berada pada tingkat operasional kongkret. Dalam periode ini disebut operasi kongkret

sebab berpikir logisnya didasarkan atas manipulasi fisik dari objek-objek. Menurut

Ingridwati Kurnia, dkk (2007:1.21) karakteristik perkembangan masa anak akhir 6-12

tahun adalah anak senang bermain dalam kelompoknya dengan melakukan permainan

yang konstruktif dan olahraga. Minat dan kegiatan bermain anak semakin meluas

dengan kegiatan yang semakin bervariasi.

Kenyataan menunjukkan bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar di

sekolah sebagian besar masih dilakukan secara konvensional dengan bercerita dan

mencatat. Hal ini tentu saja menghambat ketercapaian tujuan IPS itu sendiri yang

dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu

pendekatan interdisipliner dan cabang-cabang ilmu sosial. Maka dalam rangka

memenuhi ketercapaian tujuan diperlukan proses belajar mengajar alternatif dengan

menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak

Sekolah Dasar khususnya anak kelas V.

Keadaan di SD Muhammadiyah 24 Surakarta membuat peneliti sekaligus

sebagai pendidik merasa sangat berperan dalam mendidik siswa-siswi Sekolah Dasar

yang mana hasil dari siswa-siswi sekolah dasar banyak yang tidak mampu

memperoleh hasil belajar yang tuntas sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang

telah ditetapkan. Salah satu penyebab ketidakmampuan siswa dalam memperoleh

Page 4: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

hasil belajar yang optimal karena dalam menyajikan pembelajaran IPS masih sering

menggunakan metode ceramah dan siswa hanya disuruh mencatat bacaan.

Dengan alasan tersebut penulis menjadi tertarik untuk mengubah sistem

pembelajaran IPS di kelas V (lima) SD Muhammadiyah 24 Surakarta dengan

menyajikan pembelajaran IPS melalui metode bermain peran pada bab peran tokoh-

tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

Metode pada dasarnya adalah cara yang digunakan untuk menyampaiakan

pelajaran kepada siswa dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian materi dan

menjadikan siswa lebih mudah menyerap semua ilmu yang telah diterimanya.

Penggunaan metode dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, membantu

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.

Penggunaan metode bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,

tetapi juga membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila

hanya dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa mungkin kurang

memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan

melihat, mendengar, menyentuh dan mengalami sendiri, maka pemahaman siswa

pasti akan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar atau

prestasi belajar.

Bermain peran merupakan kegiatan menjadi orang lain sesuai dengan karakter

dan skenario yang ada. Siswa diajak untuk menjadi atau memerankan tokoh-tokoh

pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Siswa diberikan skenario

yang berisi diantaranya profil, karakter, peranan, hingga riwayat hidup sang tokoh.

Page 5: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Kemudian siswa bermain peran secara berkelompok yang dipentaskan secara

sederhana di depan kelas. Siswa akan memahami karakter, peranan, jabatan, hingga

riwayat hidup sang tokoh.

Dengan bermain peran siswa dapat secara aktif melakukan kegiatan melihat,

mendengar, menyentuh, dan mengalami sendiri. Masnur Muslich (2008 : 54)

menyatakan bahwa kita belajar: 10 % dari apa yang kita baca, 20 % dari apa yang

dengar-lihat, 30 % dari apa yang kita demonstrasikan, 50 % dari diskusi kelompok,

75 % dari apa yang kita kerjakan. Dari pendapat ahli di atas diharapkan pemahaman

meningkat, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan siswa tuntas dalam

belajar sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sementara itu Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) perlu mempertimbangkan tiga hal yaitu: kemampuan

akademis siswa, kompleksitas indikator, dan daya dukung (guru, sarana). Selajutnya

dikatakan bahwa jika siswa telah memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan

indikator yang telah ditentukan pada KKM maka siswa yang bersangkutan

dinyatakan telah tuntas belajar. Begitu pula sebalikya.

Berdasarkan uraian di atas, mendorong penulis untuk mengangkat masalah

ini menjadi bahan penelitian dengan judul “Peningkatan Pemahaman Peran

Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Bermain

Peran Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta Tahun

Pelajaran 2009/2010.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Page 6: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah

sebagai berikut :

1. Kurang antusiasnya siswa dalam pembelajaran

2. Minimnya pemanfaatan metode-metode pembelajaran

3. Masih menggunakan kebiasaan lama dalam pembelajaran dengan ceramah dan

mencatat

4. Kurangnya semangat guru untuk menciptakan metode pembelajaran

5. Masih kurang maksimal pembelajaran siswa

C. PEMBATASAN MASALAH

1. Pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa

kelas V SD Muhammadiyah 24 Surakarta. Diantaranya pada sidang BPUPKI,

PPKI, dan peristiwa Rengasdengklok.

2. Metode bermain peran yang dimaksud merupakan kegiatan menjadi orang lain

sesuai dengan karakter dan skenario yang ada agar anak mengalami sendiri seperti

kejadian yang sesungguhnya.

D. RUMUSAN MASALAH

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode bermain peran

di kelas dengan membandingkan hasil belajar siswa dari tiga siklus yang dilakukan

dalam pembelajaran IPS di SD Muhammadiyah 24 Surakarta tahun 2009/2010.

Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas peneliti merumuskan

permasalahan yaitu :

Page 7: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

1. Apakah proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode bermain peran

dapat meningkatkan pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta?

2. Apakah metode bermain peran dapat meningkatkan keaktifan siswa pada

peningkatkan pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta?

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang berorientasi pada pembelajaran IPS yang menggunakan

metode bermain peran sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia melalui metode bermain peran pada siswa kelas V SD Muhammadiyah

24 Gajahan Surakarta?

2. Untuk meningkatkan keaktifan siswa pada pemahaman peran tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan Indonesia melalui metode bermain peran siswa kelas V

SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta?

F. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempunyai beberapa manfaat

yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Manfaat hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat memberikan

sumbangan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan atau

pembelajaran, khususnya yang bersangkutan dengan “Peningkatan pemahaman siswa

Page 8: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

dalam mengenal tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran

IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

2. Manfaat Praktis

1) Bagi siswa :

a. Meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS khususnya materi

peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

b. Meningkatkan keaktifan siswa mengalami sendiri dalam pembelajaran IPS

melalui metode bermain peran.

c. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan

Surakarta.

2) Bagi guru :

a. Memberikan pengalaman langsung pada guru saat menerapkan metode bermain

peran dalam pembelajaran IPS.

b. Memberikan pengetahuan pada guru tentang pentingnya perpaduan antar metode

khususnya pada materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

3) Bagi sekolah, memberikan wawasan dan pengaruh kepada guru lainnya

untuk berupaya menciptakan pembelajaran yang berkualitas.

Page 9: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Hakikat Pemahaman IPS

a. Pengertian IPS

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) secara resmi mulai dipergunakan di

Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia untuk pengertian Social Studies

seperti di Amerika Serikat.

Ilmu Pengetahuan Sosial meupakan suatu program pendidikan yang

mengintegrasikan konsep-konsep terpilih dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk

Page 10: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

tujuan pembinaan warga Negara yang baik (Faqih Samiawi & Bunyamin Maftuh,

2001 : 1).

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang diberikan

mulai dari SD/MI/SD sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada

jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan

ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi

warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia

yang cinta damai ( E. Mulyasa, 2007 : 125).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah

dasar pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial

dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk tujuan pendidikan. Artinya, berbagai tradisi

dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode

maupun aspek nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara

psikologis, pedagogis, dan sosial-budaya untuk kepentingan pendidikan (Ridwan

Effendi, dkk, 2007:12).

Menurut Nasution dalam A. Dakir, dkk (2002:6) IPS adalah suatu program

pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan

manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya

diambil dari berbagai ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi,

antropologi, ilmu politik dan psikologi.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian

terhadap kehidupan manusia di masyarakat harus dibina dari usia yang paling muda

9

Page 11: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

sampai menjadi dewasa dengan harapan terciptanya manusia atau warga negara yang

baik. Oleh karena itu pengajaran tentang kehidupan manusia di masyarakat harus

dimulai dari tingkat sekolah dasar bahkan mungkin sebelumnya dengan menggunakan

strategi dan metode pembelajarannya yang harus disesuaikan dengan perkembangan

umur anak didik pada tingkat dan jenjangnya masing-masing.

b. Tujuan IPS

1) Tujuan Umum IPS

Tujuan pendidikan IPS di tingkat Sekolah Dasar (SD) ditujukan untuk

mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar siswa yang berguna untuk

kehidupan sehari harinya. IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik

untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat

dalam pergaulan masyarakat dunia (global society). IPS harus dilihat sebagai suatu

komponen penting dari keseluruhan pendidikan kepada anak. IPS memerankan

peranan yang signifikan dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-

nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa

kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang

interdependen (Ridwan Effendi, dkk, 2007:7-8).

Melalui mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat

memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan

humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di

lingkungannya, serta memilik keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-

masalah sosial tersebut. Melalui mata pelajaran IPS diharapkan para siswa dapat

Page 12: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

terbina menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab (Faqih Samlawi &

Bunyamin Maftuh, 2001 : 1).

Menurut Fenton dalam A. Dakir, dkk, (2002:9) dikemukakan ada 3 tujuan

utama IPS yaitu :

a) Mempersiapkan anak didik menjadi warga Negara yang baik.

b) Mengajar anak didik berkemampuan berpikir.

c) Agar anak dapat melanjutkan kebudayaan bangsa.

Melihat pada rumusan di atas nampak bahwa IPS di Indonesia secara

konseptual telah mencoba menganut pendekatan integrative yang mencakup paling

tidak ilmu-ilmu sosial yang pokok bahkan juga ilmu budaya dan filsafat. Hal itu

dengan sendirinya akan menuntut pendekatan-pendekatan dan pertimbangan-

pertimbangan tertentu dalam memilih metode belajar guna membantu siswa mencapai

Tujuan-tujuan tersebut.

2) Tujuan Pembelajaran IPS di Indonesia

a) Aspek pengetahuan dan pemahaman (kognitif)

(1) Pemahaman tentang sejarah kebudayaan bangsa sendiri dan umat manusia

(2) Lingkungan geografis tempat manusia hidup serta interaksi antara manusia

dan lingkungan fisiknya

(3) Cara manusia memerintah negaranya

(4) Struktur kebudayaan dan cara hidup manusia di Negara ssendiri dan di

Negara lain

(5) Cara manusia membudayakan lingkungannya untuk menjamin hidupnya

dan mempertinggi kesejahteraan bangsanya

Page 13: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

(6) Pengaruh perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia

(7) Pengaruh pertambahan penduduk terhadap lingkungan fisik dan sumber

tenaga alam

b) Aspek nilai dan sikap (afektif)

(1) Mengakui dan menghormati sikap harkat manusia

(2) Mengakui dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

(3) menghayati nilai-nilai dalam agama masing-masing

(4) Menghormati perbedaan adat istiadat, kebudayaan setiap suku bangsa dan

bangsa lain

(5) Bersikap positif terhadap bangsa dan negaranya, rela membangun dan

mempertahankannya

c) Aspek keterampilan

(1) Kecakapan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi

(2) Keterampilan berfikir, menginterpretasi dan mengorganisir informasi dari

berbagai sumber

(3) Kecakapan untuk meninjau informasi secara kritis, membedakan antara

fakta dan sumber

(4) Kecakapan untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pendapat

c. Pengertian Pemahaman

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:1103) pemahaman artinya

perihal menguasai (mengerti, menguasai). Memahami mengerti benar

(akan);mengetahui benar.

Page 14: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengertian ;

pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran ; pandangan, (4) mengerti

benar (akan) ; tahu benar (akan) ; (5) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat

imbuhan me-I menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan) ; mengetahui

benar, (2) memaklumi. Dan jika mendapat imbuhan pe-an menjadi pemahaman,

artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari

baik-baik supaya paham) (Depdikbud, 1994:74). Sehingga dapat diartikan bahwa

pemahaman adalah suatu proses, cara memahami atau cara mempelajari baik-baik

supaya paham dan memperoleh banyak pengetahuan.

Menurut Nana sudjana (1992:24) pemahaman dapat dibedakan dalam tiga

kategori antara lain ; (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari

menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan prinsip-prinsip, (2) tingkat

kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu bagian-bagian terendah dengan yang

diketahui berikutnya, atau yang menghubungkan kejadian, membedakan yang pokok

dengan yang bukan pokok, dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu

pemahaman ektrapolasi.

Bloomfield dalam Depdiknas (2008:688) mengemukakan bahwa

pemahaman adalah proses untuk mengetahui apa yang dikomunikasikan atau gagasan

yang terkandung di dalam baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pemahaman

meliputi penafsiran (interpretation) dan harapan (expectancy). Penafsiran adalah

proses menafsirkan terhadap apa yang diperoleh dari teks, dan harapan untuk

menemukan dan menggunakan hal-hal yang ditemukan dalam teks tersebut atau yang

diajarkan.

Page 15: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Weaver dalam Depdiknas (2008:688) mengemukakan bahwa pemahaman itu

mencakup ; (1) pemahaman literal, (2) pemahaman interpretative, (3) pemahaman

kritis, (4) pemahaman kreatif.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah proses

mengetahui, mengenal, mengerti benar tentang sesuatu yang dipelajari dengan baik-

baik dan sebenar-benarnya. Hal ini dapat dicapai oleh siswa jika didalam pengerjaan

evaluasi hasil belajar, tingkat kesalahan sedikit atau siswa dapat mengerjakan dengan

hasil dia atas KKM yaitu 60.

2. Hakikat Metode Bermain Peran

a. Pengertian Metode

Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid yang merupakan

proses pengajaran (proses belajar mengajar) itu dilakukan oleh guru di sekolah dengan

menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu. Cara-cara demikianlah yang

dimaksudkan sebagai metode pengajaran di sekolah (B. Suryosubroto, 2001:148).

Metode menurut Sagala dalam Ruminiati (2007:2-3), adalah cara yang

digunakan oleh guru/siswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data dan

konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi. Dalam

pembelajaran metode yang digunakan banyak sekali ragamnya. Sebagai guru harus

pandai menggunakan atau memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi dan

kondisi siswa.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode

merupakan suatu strategi di dalam pembelajaran yang digunakan baik guru atau siswa

Page 16: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

untuk menerima atau menyampaikan materi sesuai dengan materi, kondisi siswa atau

guru. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal diperlukan metode

pembelajaran yang tepat. Pada saat menetapkan metode yang digunakan guru harus

cermat memilih dan menetapkan metode yang sesuai.

Tujuan akan dapat tercapai secara optimal jika pemilihan strategi dan

metodenya tepat. Agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, dalam

pelaksanaan pembelajaran dapat dipilih satu atau lebih metode. Setiap metode

memilliki kelemahan dan kelebihan. Oleh karena itu diperlukan kombinasi beberapa

metode untuk menetralisir kelemahan-kelemahan yang ada.

b. Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran

Di dalam pembelajaran penggunaan metode pembelajaran yang baik dapat

secara optimal tercapai dengan mensinergikan satu atau lebih metode lainnya. Setiap

metode memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh karena itu diperlukan sinergi atau

kombinasi beberapa metode untuk melengkapi kelemahan-kelemahan yang ada yang

berupa strategi pembelajaran yang sesuai kriteria. Terdapat beberapa kriteria yang bisa

dijadikan acuan dalam pemilihan metode pembelajaran Walter E. Sistrunk dan Robert

C Maxson dalam Abdul Aziz Wahab (2007-85) antara lain:

1) The nature of the topic determines methods to some degree.

2) The needs of students and the class are the mayorfactor in identifying the proper

methodology.

3) Variety is a factor in selecting methods. Learning takes place when there is

interest.

4) Individual, small-group, and large group experience should be provided.

Page 17: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang terpenting bagi

seorang guru adalah mengetahui secara tepat dan sadar mengapa memilih

metode/teknik/strategi mengajar tersebut. Dalam penerapannya hendaknya

menghubungkan dirinya dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa. Selain itu

membutuhkan ketelitian, kecermatan, dan kesungguhan dengan melibatkan guru dan

siswa.

c. Pengertian Metode Bermain Peran

Menurut Ruminiati (2007:2) Metode bermain peran (role playing) adalah

suatu cara menyajikan bahan ajar dengan mendramasasikan tingkah laku dalam

hubungan sosial dengan suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan masalah

sosial. Metode bermain drama bertujuan untuk mempertunjukkan suatu perbuatan dari

suatu pesan yang ingin disampaikan dari peristiwa yang pernah dilihat. Metode ini

juga menjadikan siswa menjadi senang, sedih dan tertawa jika pemerannya dapat

menjiwai dengan baik.

Bermain peran adalah berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan

terlebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu seperti menghidupkan kembali suasana

historis misalnya mengungkapkan kembali perjuangan para pahlawan kemerdekaan

atau mengungkapkan kemungkinan keadaan yang akan datang … . (Abdul Aziz

Wahab, 2007:109).

Role-play ialah pemeranan sebuah situasi dalam hidup manusia dengan tanpa

diadakan latihan; dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan

analisa oleh kelompok (Slameto, 2003:102-103).

Page 18: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Menurut beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan metode bermain

peran merupakan kegiatan menjadi orang lain sesuai peran yang telah ditentukan

dengan tujuan mempertunjukkan peristiwa sosial yang berisi pesan-pesan sosial dan

dilakukan oleh dua orang atau lebih. Metode bermain peran dapat dilakukan dengan

latihan terlebih dahulu atau tanpa latihan pun dan dalam pelaksanaannya metode

bermain peran dapat menjadikan siswa menjadi senang, sedih dan tertawa jika

pemerannya dapat menjiwai dengan baik.

1) Kelebihan Metode Bermain Peran

Menurut Mansyur dalam Ruminiati (2007:2-8) menerangkan bahwa metode

bermain peran memiliki kelebihan seperti,

a) melatih siswa untuk berkreatif dan berinisiatif,

b) melatih siswa untuk memeahami sesuatu dan mencoba melakukannya,

c) memupuk siswa yang memiliki bakat seni dengan baik melalui bermain peran

yang sering dilakukannya dalam metode ini.

d) memupuk kerja sama antar teman dengan lebih baik pula,

e) membuat siswa merasa senang, karena dapat menghibur oleh fragmen teman-

temannya.

Menurut Slameto (2003:105) menerangkan keunggulan Role-Play,

a) Segera mendapat perhatian,

b) Dapat dipakai pada kelompok besar dan kecil,

c) Membantu anggota untuk menganalisa situasi,

d) menambah rasa percaya diri pada peserta,

e) Membantu anggota dan siswa untuk menyelami masalah,

Page 19: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

f) Membantu mendapatkan pengalaman dari pemikiran orang lain

g) Membangkitkan minat dan perhatian pada saat untuk pemecahan masalah.

2) Kekurangan Metode Bermain Peran

Kekurangan tersebut antara lain adalah :

a) pada umumnya yang aktif hanya yang berperan saja

b) ini cenderung dominan unsure rekreasinya dari pada kerjanya, karena untuk

berlatih bermain peran memerlukan banyak waktu dan tenaga,

c) membutuhkan ruang yang cukup luas,

d) sering mengganggu kelas di sebelahnya (Mansyur dalam Ruminiati, 2007:2-8).

Abdul Aziz Wahab (2007:111) sebagaimana metode-metode mengajar

lainnya metode ini mengandung beberapa kelemahan diantaranya:

a) Jika siswa tidak disiapkan dengan baik ada kemungkinan tidak akan melakukan

dengan sungguh-sungguh

b) Bermain peran mungkin tidak akan berjalan dengan baik jika suasana kelas tidak

mendukung

c) Bermain peran tidak selamanya menuju arah yang diharapkan seseorang yang

memainkannya. Bahkan juga mungkin akan berlawanan dengan apa yang

diharapkannya.

d) Siswa sering mengalami kesulitan untuk memerankan peran secara baik

khususnya jika siswa tidak diarahkan dengan baik. Siswa perlu mengenal

dengan baik apa yang akan diperankannya.

e) Bermain memerlukan waktu yang banyak.

Page 20: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

f) Untuk dapat berjalan dengan baik, dalam bermain peran diperlukan kelompok

yang sensitif, imajinatif, terbuka, saling mengenal sehingga dapat bekerjasama

dengan baik.

d. Fungsi Metode Bermain Peran

Untuk membantu guru dalam pembelajaran IPS khususnya dalam

mengenalkan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

1) Tujuan Penggunaan Metode Bermain Peran

Menurut Shaftel and Shaftel dalam Abdu Aziz Wahab (2007:109-110)

a) To help children understand that behavior is caused

b) To develop sensitivity to the feelings of others

c) To release tension and feelings

d) To diagnose the needs of chidren

e) To improve the child’s self concept

f) The explore roles

g) The explore the core values of American culture

Secara umum dalam penelitian ini tujuannya adalah :

a) Mengenal Tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

b) Mengenal peranan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

c) Menghargai jasa para tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

2) Penggunaan Metode Bermain Peran

a) Metode Bermain Peran digunakan secara berkelompok.

b) Metode Bermain Peran terdiri dari ringkasan cerita, profil tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan Indonesia beserta peranannya di dalam persiapan

Page 21: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

kemerdekaan Indonesia, dan naskah/skenario yang digunakan untuk simulasi

bermain peran.

c) Penggunaan metode bermain peran disesuaikan dengan materi pembelajaran

IPS.

3) Langkah-langkah bermain peran

a) Persiapan bermain peran

(1) Memilih permasalahan beserta pemecahannya

(2) Mengarahkan siswa pada situasi dan masalah yang akan dihadapi

b) Memilih Pemain

(1) Memilih secara sukarela, jangan dipaksa.

(2) Memilih pemain yang dapat mengenali peran yang dibawakannya

(3) Hindari pemain yang ditunjuk sendiri oleh siswa

(4) Memilih beberapa pemain agar tidak memainkan dua peran sekaligus

(5) Setiap kelompok pemain paling banyak 5 orang

(6) Hindari siswa membawakan peran yang dekat dengan kehidupan

sebenarnya

c) Mempersiapkan penonton

(1) Harus yakin bahwa penonton mengetahui tujuan bermain peran

(2) Mengarahkan penonton dalam berperilaku

d) Persiapan para pemain

(1) Biarkan siswa mempersiapkan dengan sedikit campur tangan guru

(2) Pemain harus sudah memahami apa yang diperankannya

Page 22: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

(3) Permainan harus lancar dan sebaiknya ada kata pembukdi awal cerita

tetapi hindari berlatih kembali saat akan mulai bermain peran

(4) Menyiapkan tempat dengan baik

(5) Kadang-kadang “kelompok kecil bermain peran” merupakan cara yang

baik untuk bermain peran

e) Pelaksanaan

(1) Upayakan agar singkat, bagi pemula lima menit sudah cukup, dan bermain

sampai habis, jangan diinterupsi

(2) Spontanitas menjadi kunci

(3) Jangan menilai aktingnya, bahasanya dan lain-lain

(4) Biarkan siswa bermain bebas

(5) Jika terjadi kemacetan hal yang dilakukan:

(a) Dibimbing dengan pertanyaan

(b) Mencari orang lain untuk peran itu

(c) Menghentikan dan melangkah ke tindak lanjut

(6) Jika pemain tersesat dilakukan:

(a) Rumuskan kembali keadaan dan masalah

(b) Simpulkan apa yang sudah dilakukan

(c) Hentikan dan arahkan kembali

(d) Mulai kembali setelah ada penjelasan singkat

(7) Jika siswa mengganggu :

(a) Tugasi dengan pean khusus

(b) Jangan pedulikan dia

Page 23: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

(c) Jika ada siswa yang tidak setuju dengan cara temannya memerankan

beri ia kesempatan untuk memerankannya.

f) Tindak lanjut

(1) Diskusi

(a) Diskusi tindak lanjut yang dapat memberi pengaruh yang besar

terhadap sikap dan pengetahuan siswa

(b) Diskusi juga dapat menganalisis, menafsirkan, member jalan keluar

atau merekreasi

(c) Di dalam diskusi sebaiknya dinilai apa yang telah dipelajari

(2) Melakukan bermain peran kembali

Memainkan kembali dapat memberi pemahaman yang lebih baik (Abdul

Aziz Wahab, 2007:112-113).

Page 24: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Ada beberapa penelitian yang dipandang relevan dengan penelitian ini yaitu :

Pujianti (2008) dalam penelitiannya berjudul: Pembelajaran Kuantum Pada

Pokok Bahasan Gerak Melalui Teknik Bermain Peran Dan Teka-Teki Silang Ditinjau

Dari Semangat Belajar Fisika Siswa SMPN I Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2008/2009.

Menyimpulkan bahwa dengan menggunakan teknik bermain peran dan teka-teki silang

terhadap prestasi belajar fisika pada sub pokok bahasan gerak memberikan perbedaan

prestasi belajar siswa, yaitu melalui teknik bermain peran prestasi belajar fisika lebih baik

dari pada melalui teka-teki silang.

Nularsih (2008) dalam penelitiannya berjudul: Studi Komparasi Antara Teknik

Pembelajaran Peta Konsep Dan Bermain Peran Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa

Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta Tahun 2008. Menyimpulkan bahwa teknik

bermain peran lebih baik dari pada teknik peta konsep. Hal ini ditunjukkan berdasarkan

hasil nilai rerata pada kelompok eksperimen sebesar 7,73 lebih tinggi daripada nilai rerata

kelompok kontrol sebesar 7,00.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di atas dapat dijadikan tolak ukur dan

pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu terbukti dengan penggunaan

metode bermain peran dalam pembelajaran mampu meningkatkan hasil pembelajaran.

Dalam penelitian ini peneliti lebih menekankan peningkatan pemahaman peran

tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia dengan metode bermain peran pada

pembelajaran IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta tahun

pelajaran 2009/2010.

Page 25: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

C. KERANGKA BERPIKIR

Pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia masih rendah,

hal ini disebabkan karena pembelajaran siswa kurang aktif. Pembelajaran lebih banyak

berpusat pada guru kemudian siswa hanya memperhatikan penjelasan guru. Siswa belum

Page 26: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

secara aktif dan mengalami sendiri di dalam pembelajaran. Dengan alasan tersebut

penulis menjadi tertarik untuk mengubah sistem pembelajaran IPS di kelas V (lima) SD

Muhammadiyah 24 Surakarta dengan menyajikan pembelajaran IPS melalui metode

bermain peran pada bab peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

Metode bermain peran sangat menarik banyak perhatian siswa SD. Sebagai suatu

pembelajaran di dalamnya dapat melibatkan aspek-aspek kognitif (problem solving,

pemecahan masalah) dan afektif (sikap, nilai-nilai pribadi atau orang lain,

membandingkan dan mempertentangkan nilai-nilai mengembangkan empati dan

sebagainya) atas dasar tokoh yang mereka perankan. Penggunaan metode bermain peran

(role playing) mendorong siswa dapat mengalami, merasakan, memahami sendiri

sehingga yang mereka pelajari dapat melekat dalam ingatan untuk meningkatkan

pemahaman pengenalan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu

dengan optimalisasi penggunaan metode bermain peran diharapkan dapat memperkuat

ingatan dan pemahaman siswa.

Dengan demikian, penggunaan metode bermain peran pada pembelajaran IPS

khususnya materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas diperoleh kerangka

pemikiran dalam penelitian pada gambar 1 :

Pembelajaran lebih

banyak berpusat pada

guru

Kondisi Awal

- Pemahaman siswa tentang

peran tokoh-tokoh persiapan

kemerdekan Indonesia

rendah.

- Nilai IPS masih di bawah

KKM yaitu nilai 60.

Page 27: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

BAB III

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan,

penelitian ini diharapkan dapat membawa perubahan ke arah perbaikan dan

peningkatan kualitas pembelajaran IPS khususnya pemahaman peran tokoh-

tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Muhammadiyah 24

Surakarta. Sehingga dapat diajukan sebuah hipotesis tindakan sebagai berikut:

Penerapan pembelajaran melalui metode bermain

peran.

Pemahaman siswa tentang peran tokoh-tokoh persiapan

kemerdekan Indonesia meningkat.

Kondisi Akhir

Tindakan

Siklus 1 dengan target siswa mampu memahami dan

mendeskripsikan 5 tokoh persiapan kemerdekaan.

siklus 2 dengan target siswa mampu memahami dan

mendeskripsikan 8 tokoh persiapan kemerdekaan.

Page 28: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Melalui metode bermain peran dapat meningkatkan pemahaman peran

tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V

SDMuhammadiyah 24 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta Kecamatan

Pasar Kliwon, kota Surakarta. Alasan memilih tempat penelitian adalah sebagai berikut:

Page 29: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

a. Peneliti sebagai guru di SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

b. Di SD Muhammadiyah 24 Surakarta khususnya kelas V dalam mata pelajaran IPS

pencapaian nilainya masih di bawah KKM.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester GENAP tahun pelajaran 2009/2010

selama 4 bulan yaitu bulan Februari sampai dengan Mei tahun 2010.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Data yang akan diperoleh atau dikumpulkan berupa data yang langsung tercatat

dari kegiatan di lapangan maka bentuk pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian

ini adalah deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) sebanyak dua siklus. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Trisno Martono dan

Pardjono (2009:2) action research is a form of collective self-reflective enquiry

undertaken by partisipans in social situations in order to improve the rationality and

justice of their own social or educational practices, as well as their understanding of

these practices and the situations in which these practices are carried out. Dari

pengertian yang diberikan ini ada beberapa hal yang bisa dijelaskan, yaitu (1) PTK

merupakan penelitian kolektif (2) peningkatan cara berpikir dan kepekaan terhadap rasa

keadilan dan komuitasnya, (3) PTK merupakan penelitian praktis dan kontekstual.

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian untuk mengatasi permasalahan terkait

dengan kegiatan belajar mengajar yang terjadi pada suatu kelas.

Adapun model Penelitian Tindakan Kelas ini menggambarkan sebagai

serangkaian langkah yang membentuk siklus atau putaran tindakan. Setiap langkah

planning acting

29

Page 30: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting) (Taggart dalam Zainal Aqib, 2006: 127). Langkah-

langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Tahapan PTK

Tahap-tahap di atas digambarkan sebagai siklus, yang dapat dilanjutkan ke siklus

berikutnya secara ulang sampai permasalahan yang dihadapi dapat teratasi/terpecahkan.

Pada tahap perencanaan berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang disiapkan

sebelum pelaksanaan tindakan/aksi. Kemudian dilakukan tindakan sebagai implementasi

perencanaan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24 Surakarta,

tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah 25 siswa. Dengan rincian: 9 siswa Laki-laki,

16 siswa Perempuan.

D. Sumber Data

Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam

penelitian ini sebagian besar berupa kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari

Page 31: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

berbagai sumber data dan jenis data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Informan atau nara sumber yaitu siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24 Surakarta,

Kecamatan Pasar Kliwon.

2. Arsip nilai ulangan harian hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan

metode bermain peran.

3. Informasi tentang kondisi sekolah tempat penelitian dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai bentuk Penelitian Tindakan Kelas dan jenis sumber data yang

dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Observasi

Bentuk observasi dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi, dimana peneliti

(pengamat) dalam penelitian ini, berperan aktif dalam semua pembelajaran di kelas.

Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai dasar

untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut, dan dengan observasi ini akan

diperoleh data mengenai seluruh aktivitas atau keaktifan siswa dalam pembelajaran

IPS materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia melalui metode

bermain peran SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

2. Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 53) (sebelum adanya Ejaan Yang

Disempurnakan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan test), adalah merupakan alat

atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam

Page 32: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes dalam penelitian

ini digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan pemahaman peran tokoh-

tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia melalui metode bermain peran siswa kelas V

SD Muhammadiyah 24 Gajahan secara tertulis. Data yang diperoleh dari pelaksanaan

tes adalah hasil nilai siswa.

3. Dokumen

(Slamet Widodo 2004:79-80) berpendapat bahwa teknik pengambilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen. Keuntungan menggunakan dokumentasi ialah

biayanya relative murah, waktu dan tenaga lebih efisien. Data-data yang diperoleh

dari dokumen yaitu keadaan administrasi siswa yang sudah ada yang akan digunakan

sebagai data awal keadaan siswa sebelum pelaksanaan siklus juga setelah pelaksanaan

siklus.

F. Validitas Data

Untuk menjamin validitas data dan pertanggungjawaban dapat dijadikan dasar

yang kuat untuk menarik kesimpulan, teknik yang digunakan yaitu triangulasi data atau

trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan agar di dalam mengumpulkan data, wajib

menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis,

akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

Dengan mengenali data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik pengumpulan

data yang berbeda itu pun data sejenis bisa tertuju kemantapan dan kebenarannya. Data

yang akan di triangulasi adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS materi peran

tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia melalui metode bermain peran pada siswa

kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta. Untuk soal-soal tes evaluasi akan

divalidasi dengan validasi isi yang disesuaikan dengan silabus.

Page 33: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif mempunyai tiga buah

komponen pokok yaitu; Reduksi data, Sajian data, Penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai

suatu proses siklus.

Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat digambarkan dengan skema

pada gambar 3

Gambar 3

Skema proses analisis interaktif

H. Indikator Pencapaian

Dengan adanya penelitian, maka akan adanya peningkatan kemampuan

pemahaman IPS, yaitu ;

Reduksi Data Sajian Data

Pengumpulan Data

Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Page 34: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

1. Siswa mampu mendeskripsikan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan dengan

menggunakan metode bermain peran. 5 tokoh pada siklus I dan 8 tokoh pada siklus II.

2. Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar IPS dengan adanya metode bermain

peran. Pada siklus I 60% dari jumlah siswa yang hadir dan pada siklus II 90% dari

jumlah siswa yang hadir.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap-tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah ada dalam

permasalahan yang diteliti. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan

rendahnya pemahaman belajar IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Surakarta

dilakukan observasi dan wawancara terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

siswa. Melalui langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam

rangka meningkatkan pemahaman pembelajaran IPS khususnya dalam peran tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan Indonesia.

Langkah yang paling tepat untuk meningkatkan pemahaman IPS adalah dengan

penanaman konsep melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan

konsep lain yang telah dikuasai siswa. Sehubungan hal tersebut, maka tindakan yang

diduga paling tepat adalah dengan menggunakan metode bermain peran dalam

pengenalan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS.

Page 35: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini meliputi; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi, dalam setiap siklus.

Secara rinci prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dijabarkan dalam

uraian berikut:

Pada siklus I

1) Tahap perencanaan

a. Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi

b. Merencanakan skenario pembelajaran IPS dengan cara membuat rencana

pembelajaran (RPP)

c. Merencanakan kegiatan pembelajaran penggunaan metode bermain peran yang

disimulasikan oleh guru.

d. Merencanakan kegiatan pembelajaran penggunaan metode bermain peran yang

dilaksanakan oleh siswa.

2) Tahap pelaksanaan tindakan

a. Memberikan materi pembelajaran tentang pengenalan tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia.

b. Menerapkan pembelajaran dengan penggunaan metode bermain peran

Setelah guru menerangkan tentang tokoh-tokoh persiapan kemerdakaan Indonesia

kemudian siswa mensimulasikan penggunaan metode bermain peran, agar siswa

lebih paham tentang cara penggunaan metode bermain peran. Dalam simulasi

Page 36: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

metode bermain peran yang dilaksanakan oleh guru, sebagian siswa diajak

langsung mensimulasikan metode bermain peran.

c. Siswa belajar dengan menggunakan metode bermain peran.

Setelah guru mensimulasikan metode bermain peran, kemudian secara

berkelompok siswa melaksanakan pembelajaran IPS tentang tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan Indonesia dengan bermain peran. Setelah siswa sudah

mampu bermain peran dengan benar, kemudian guru memberikan soal tentang

tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia dengan pemecahan masalah

berdasarkan pengetahuan yang didapat melalui bermain peran.

d. Membantu siswa jika menemui kesulitan

Membimbing kelompok siswa jika terlihat kesulitan dalam mensimulasikan

bermain peran dan dalam mengerjakan lembar kerja siswa, kemudian guru

membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa.

a. Setelah siswa sudah mampu bermain peran dengan benar, guru menilai hasil dari

siswa bermain peran melalui pelaksanaan mengerjakan soal IPS tentang tokoh-

tokoh persiapan kemerdekaan.

3) Tahap observasi

a. Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran

Melaksanakan pengamatan ketika siswa bermain peran dan dalam mengerjakan

lembar kerja siswa. Untuk aktifitas guru dalam pembelajaran akan diamati oleh

teman sejawat yang mengamati seluruh aktifitas guru dalam menerapkan metode

bermain peran kepada siswa. Saat melaksanakan pengamatan guru dan teman

sejawat bisa minyimpulkan bahwa siswa dan guru sudah tepat atau belum dalam

menggunakan metode bermain peran.

Page 37: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

b.Mengarahkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

Memberikan pengarahan kepada semua siswa ketika siswa merasa sedikit ada

kesulitan dalam bermain peran. Dengan pengarahan guru, siswa melanjutkan

pengetahuan yang didapat saat bermain peran dalam mengerjakan soal.

4) Tahap refleksi

Mengadakan refleksi dan evaluasi dari pembelajaran bila hasil refleksi dan evaluasi

siklus I menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mengenal tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan Indonesia. Siswa kelas V tidak perlu dilanjutkan dengan

menggunakan siklus II. Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan

pemahaman IPS maka dibuat siklus II yang meliputi tahap perencanaan tindakan,

tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan refleksi. Hal ini dilaksanakan untuk

memperbaiki kinerja siswa dan guru yang kurang tepat dalam penerapan metode

bermain peran. Sehingga dapat meningkatkan kinerja dari siswa dan guru sampai

pemahaman tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia meningkat.

Siklus II

1) Tahap perencanaan

a. Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi

b. Merencanakan skenario pembelajaran IPS dengan cara membuat rencana

pembelajaran (RPP)

c. Merencanakan kegiatan pembelajaran penggunaan metode bermain peran yang

disimulasikan oleh guru dengan menambah gambar peristiwa kemerdekaan

sebagai media.

Page 38: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

d. Merencanakan kegiatan pembelajaran penggunaan metode bermain peran yang

dilaksanakan oleh siswa.

2) Tahap pelaksanaan tindakan

a. Memberikan materi pembelajaran tentang pengenalan tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia menggunakan tambahan gambar peristiwa persiapan

kemerdekaan Indonesia.

b. Menerapkan pembelajaran dengan penggunaan metode bermain peran

Setelah guru menerangkan tentang tokoh-tokoh persiapan kemerdakaan Indonesia

kemudian guru menjelaskan tata cara bermain peran, agar siswa lebih paham

tentang cara penggunaan metode bermain peran. Dalam simulasi metode bermain

peran yang dilaksanakan oleh guru, sebagian siswa diajak langsung

mensimulasikan metode bermain peran.

c. Siswa belajar dengan menggunakan metode bermain peran.

Setelah guru mensimulasikan metode bermain peran, kemudian secara

berkelompok siswa melaksanakan pembelajaran IPS tentang tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan Indonesia dengan bermain peran. Untuk menarik

perhatian siswa, kelompok lain yang tidak bermain peran oleh guru diberi tugas

mengerjakan lembar kerja siswa tentang peran tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia dengan pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan

yang didapat melalui bermain peran dari kelompok di depan kelas.

d. Membantu siswa jika menemui kesulitan

Membantu kelompok siswa jika mengalami kesulitan dalam bermain peran dan

dalam mengerjakan lembar kerja. Kemudian guru membantu memecahkan

masalah sesuai yang dihadapi siswa.

Page 39: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

e. Setelah siswa sudah mampu bermain peran dengan benar guru menilai hasil dari

siswa bermain peran melalui pelaksanaan mengerjakan soal IPS tentang tokoh-

tokoh persiapan kemerdekaan.

5) Tahap observasi

a. Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran

Melaksanakan pengamatan ketika siswa bermain peran dan dalam mengerjakan

lembar kerja siswa. Untuk aktifitas guru dalam pembelajaran akan diamati oleh

teman sejawat yang mengamati seluruh aktifitas guru dalam menerapkan metode

bermain peran kepada siswa. Saat melaksanakan pengamatan guru dan teman

sejawat bisa minyimpulkan bahwa siswa dan guru sudah tepat atau belum dalam

menggunakan metode bermain peran.

b. Mengarahkan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

Memberikan pengarahan kepada semua siswa ketika siswa kurang mampu

bermain peran. Dengan pengarahan guru, siswa melanjutkan pengetahuan yang

didapat saat bermain peran dalam mengerjakan soal.

6) Tahap refleksi

Mengadakan refleksi dan evaluasi dari pembelajaran bila hasil refleksi dan evaluasi

siklus II menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mengenal tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan Indonesia sesuai dengan KKM yang ditentukan maka

pembelajaran siswa kelas V berhasil atau tuntas. Namun apabila belum

memperlihatkan adanya peningkatan pemahaman IPS yang sesuai KKM maka

penelitian yang dilakukan dinyatakan belum berhasil. Sehingga dapat disimpulkan

tepat atau tidaknya penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran IPS

khususnya peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

Page 40: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat digambarkan sebagai berikut

pada gambar 4

Gambar 4. Siklus I dan II

Sumber: Basuki Wibowo (2003: 17)

refleksi Tindakan

Observas

Rencana

Siklus I refleksi Tindakan

Observas

Rencana

Siklus II

Siklus

Rekomendas

Page 41: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian

Lembaga pendidikan yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah

Sekolah Dasar Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

SD Muhammadiyah 24 didirikan pada tahun 1979 berada di Jalan Nusa Indah I

No. 16 Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Surakarta. SD

Muhammadiyah dikelola oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gajahan, dan

merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Dasar yang menyiapkan generasi bangsa

yang mempunyai landasan aqidah yang kokoh dan berakhlak mulia, serta membekali

siswa dengan materi keilmuan secara mantap di tingkat pendidikan dasar untuk

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Lembaga ini selalu meningkatkan sarana dan

prasarana dengan gedung berlantai 2 yang terdiri : 6 ruang kelas, 1 kantor guru, 1 kantor

kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan dan laboratorium komputer, serta kantin. Dari

tahun ke tahun SD Muhammadiyah 24 Gajahan selalu mengalami peningkatan baik

kualitas maupun kuantitas. Jumlah siswa yang selalu bertambah, dan kualitas lulusan

yang cukup baik dan memuaskan. Diasuh oleh tenaga – tenaga muda yang professional di

bidangnya dan rata – rata sudah lulus Sarjana ( S1 ).

SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta dipimpin oleh seorang kepala sekolah

dengan jumlah tenaga pengajar seluruhnya ada 10 orang yaitu 6 guru kelas, 2 guru

Agama Islam, 1 guru bahasa Inggris, dan 1 karyawan.

Demi kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya mutu

42

Page 42: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

pendidikan di sekolah, maka segenap komponen pengelola baik kepala sekolah, komite

sekolah, guru, karyawan senantiasa melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab

masing-masing sebagaimana tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada

setiap tahun pelajaran. Mekanisme kerja segenap pengelola Sekolah Muhammadiyah 24

Gajahan Surakarta tersebut berada di bawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah.

Karakter siswa-siswi kelas V tidak jauh berbeda dengan kelas lain dalam

pembelajaran IPS. Kebanyakan siswa menganggap IPS sebagai suatu mata pelajaran yang

biasa dan kurang menantang, sehingga hasil belajar IPS dan partisipasi siswa dalam

pembelajaran IPS kurang optimal. Siswa masih banyak tergantung pada guru dalam

memahami materi, hal itu menyebabkan rendahnya kemampuan pemahaman serta hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya dalam pengenalan tokoh persiapan

kemerdekaan. Latar belakang ini yang dijadikan pangkal dalam upaya meningkatkan

kemampuan pemahaman IPS khususnya dalam pengenalan tokoh persiapan kemerdekaan

yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar IPS.

Dengan penelitian ini diharapkan siswa SD Muhammadiyah 24 Gajahan lebih

tertarik dan termotivasi untuk belajar IPS, sehingga pemahaman IPS siswa dapat

meningkat dengan ditandai meningkatnya hasil belajar siswa.

B. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian keadaan nyata yang ada di lapangan

antara lain:

Page 43: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

1. Rendahnya kemampuan pemahaman IPS khususnya dalam peran tokoh-

tokoh persiapan kemerdekaan yang ditunjukkan rendahnya nilai siswa.

Berdasarkan data hasil pengamatan langsung oleh peneliti pada bulan Maret

2010 dimana (peneliti juga sebagai guru di SD 24 Muhammadiyah),

terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas V dalam

menyampaikan pembelajaran IPS mengenai peran tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia, sebagai gambaran awal kegiatan pembelajaran di

kelas V masih terdapat banyak kekurangan, antara lain penyampaian materi

kurang diperhatikan siswa, karena guru dalam melaksanakan pembelajaran

belum menggunakan metode yang sesuai sehingga suasana belajar kurang

menyenangkan, aktivitas siswa kurang, dan ketuntasan belajar mengenai

materi peran tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD

Muhammadiyah 24 Surakarta belum berhasil.

Hasil tes awal materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia terdapat pada lampiran 6. Dari lampiran 6 diperoleh tabel 1 di

bawah ini :

Tabel 1. Frekuensi Nilai Hasil Belajar Peran Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan

Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24 Surakarta Sebelum

Tindakan:

Page 44: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Nomor Nilai Frekuensi Persentase 1 91 – 100 0 0% 2 81 – 90 3 12% 3 71 – 80 4 16% 4 61 – 70 6 24% 5 51 – 60 6 24% 6 41 – 50 1 4% 7 31 – 40 2 8% 8 21 – 30 2 8% 9 10 – 20 1 4%

Jumlah 25 100% Rata-rata 58,84 -

Berdasarkan tabel 1 persentase hasil belajar maka dapat digambarkan

pada grafik gambar 5.

1

2 2

1

6 6

4

3

00

1

2

3

4

5

6

Fre

kuen

si N

ilai

10 –20

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Nilai Siswa

Berdasarkan data nilai pada tabel 1 dapat dilihat bahwa sebelum

dilaksanakan tindakan, siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan

sebanyak 25 siswa hanya 13 siswa atau 52% yang memperoleh nilai sesuai

dan diatas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 12 siswa atau 48%

memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan yaitu 60. Maka peneliti

melaksanakan pembelajaran melalui metode yang sesuai yaitu menggunakan

metode bermain peran.

Gambar 5. Grafik Nilai Hasil Belajar Peran Tokoh-Tokoh Persiapan

Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah

24 Gajahan Surakarta Sebelum Tindakan

Page 45: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa pada tabel 1 diperoleh nilai

rata-rata pemahaman siswa menjawab soal dengan benar adalah 58,84 di

mana hasil tersebut masih di bawah rata-rata nilai yang diinginkan dari

pihak guru sekaligus peneliti, dan sekolah yaitu sebesar 70. Besarnya

persentase siswa tuntas pada materi peran tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan 52% saja, dari pihak sekolah ketuntasan siswa diharapkan

mencapai lebih dari 70%. Dari hasil analisis tes awal tersebut, maka

dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan Kemampuan pemahaman,

hasil belajar, aktivitas siswa pada kegiatan KBM, khususnya untuk materi

pokok peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

Dari hasil tes awal pada tabel di atas dapat disimpulkan sementara

bahwa pemahaman materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan oleh

siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan masih kurang. Adanya

beberapa indikator yang masih memiliki porsi jawaban yang kurang dari

70% memberikan indikasi bahwa siswa masih belum begitu paham pada

beberapa indikator belajar materi pokok pengenalan tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan.

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus 1 dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 19 April 2010

sampai 24 April 2010 (2 kali pertemuan). Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

Page 46: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

a. Perencanaan

Dengan berpedoman Kurikulum Pendidikan Dasar kelas V mengenai pengenalan

tokoh periapan kemerdekaan, peneliti melakukan langkah-langkah untuk merencanakan

pembelajaran melalui metode bermain peran antara lain:

1. Memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan pengenalan tokoh-tokoh

kemedekaan Indonesia. Alasan memilih pokok bahasan atau indikator tersebut adalah

:

a. Pokok bahasan/indikator tentang peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia belum menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik

perhatian siswa sehingga materi kurang dikuasai siswa, karena hal tersebut

pemahaman IPS siswa juga kurang.

b. Pokok bahasan /indikator tentang peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia tersebut nantinya dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator yang telah dibuat. Rencana

pembelajaran yang disusun oleh peneliti memuat 2 kali pertemuan, masing-masing

pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran. Mengenai langkah-langkah dan susunan

rencana pembelajaran terlampir pada lampiran 1.

3. Menyiapkan instrumen metode bermain peran yang akan digunakan dalam

pembelajaran antara lain, skenario dan ringkasan cerita.

4. Setiap kali akan mengadakan pembelajaran guru mempersiapkan kelompok dan meja

yang digunakan sebagai perlengkapan bermain peran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui metode bermain peran

Page 47: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran ini akan

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.

* Pertemuan ke - 1

Pada pertemuan ke -1 materi IPS yang diajarkan tentang peran tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan dengan indikator mendeskripsikan peran 5 tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia. Sebagai kegiatan awal guru mengajak bernyanyi dengan tujuan

untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat siswa untuk mengikuti

pembelajaran.

Kegiatan inti dimulai dengan membagi siswa untuk menjadi tiga kelompok

(jumlah siswa 25 anak). Siswa mendengarkan guru dalam menceritakan ringkasan cerita

persiapan kemerdekaan Indonesia. Skenario dibagikan kepada masing-masing siswa

untuk berlatih bermain peran dengan kelompoknya. Kemudian siswa bermain peran di

depan kelas menggunakan teks. Kegiatan demikian diulang beberapa kali dengan

menunjuk kelompok siswa maju ke depan kelas untuk bermain peran mengenai tokoh-

tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

Guru mulai memberi lembar kerja untuk masing-masing kelompok. Siswa

mengerjakan lembar kerja dengan menyimak kelompok yang bermain peran di depan

kelas. Guru membimbing siswa bermain peran sambil menerangkan jalannya cerita

kepada siswa lain yang sedang menyimak kegiatan bermain peran. Guru juga mengamati

aktivitas/partisipasi siswa dalam pembelajaran melalui lembar observasi yang telah

dipersiapkan. Sementara itu aktifitas guru dalam pembelajaran diamati oleh teman

sejawat. Setelah siswa mengerjakan lembar kerja dan dikumpulkan, guru memberikan

evaluasi dengan membagi lembar soal pada siswa. Soal evaluasi menggunakan instrumen

Page 48: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

pertemuan ke-1 siklus I.

Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi selama 15 menit kemudian dibahas

bersama (dicocokkan) dan setelah itu guru memberikan penilaian secara individu.

* Pertemuan ke -2

Pada pertemuan ke -2 materi IPS yang diajarkan tentang peran tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan dengan indikator mendeskripsikan peran 8 tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia. Sebagai kegiatan awal guru membagikan gambar urutan

persiapan kemerdekaan Indonesia. Guru juga menceritakan kembali ringkasan cerita

persiapan kemerdekaan Indonesia.

Kegiatan inti dimulai dengan membagikan nomor tokoh persiapan

kemerdekaan kepada siswa sesuai dengan yang diperankannya. Misalnya, 1 untuk Ir.

Sukarno, 2 untuk Moh. Hatta, 3 untuk Rajiman dan seterusnya. Kemudian siswa bermain

peran ke depan kelas tanpa membaca skenario. Kegiatan demikian diulang beberapa kali

dengan menunjuk kelompok siswa maju ke depan kelas untuk bermain peran mengenai

tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

Guru memadukan metode bermain peran dengan metode lainnya yaitu metode

pemberian tugas yaitu dengan memberi lembar kerja untuk masing-masing kelompok.

Siswa mengerjakan lembar kerja mengenai peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan dengan

menyimak kelompok yang bermain peran di depan kelas. Guru membimbing siswa

bermain peran sambil menerangkan jalannya cerita kepada siswa lain yang sedang

menyimak kegiatan bermain peran. Pada tahap kegiatan ini guru juga memadukan

metode bermain peran dengan metode tanya jawab. Guru akan memberikan pertanyaan

kepada siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam bermain peran. Kemudian guru

Page 49: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

mengamati aktivitas/partisipasi siswa dalam pembelajaran melalui lembar observasi yang

telah dipersiapkan. Sementara itu aktifitas guru dalam pembelajaran diamati oleh teman

sejawat. Setelah siswa mengerjakan lembar kerja dan dikumpulkan, guru memberikan

evaluasi dengan membagi lembar soal pada siswa. Soal evaluasi menggunakan

instrument pertemuan ke-2 siklus I.

Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi selama 15 menit kemudian dibahas

bersama (dicocokkan) dan setelah itu guru memberikan penilaian secara individu.

c. Observasi

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran dengan

menggunakan metode bermain peran yang dilaksanakan dengan menggunakan lembar

observasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data (1) Aktivitas siswa dalam

pembelajaran, (2) Hasil pembelajaran IPS mengenai pemahaman peran tokoh-tokoh

persiapan kemerdekaan.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data aktivitas siswa dalam

pembelajaran peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia melalui metode

bermain peran. Siswa dikatakan partisipasinya rendah apabila kurang dari 60% siswa

yang aktif dari seluruh siswa. Dikatakan sedang apabila antara 60% - 80% siswa aktif.

Dikatakan tinggi apabila ada 90% siswa yang aktif dari seluruh siswa.

Untuk aktivitas yang dilaksanakan oleh siswa dan ditunjukan pada lampiran 4 hasil

observasi yang dilaksanakan menunjukkan bahwa aktivitas dan keaktifan yang

dilaksanakan oleh siswa dikatakan sedang. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan rata-

rata skor yaitu 2,25. Penjelasan yang didapat dari lampiran 4 adalah sebagai berikut,

Page 50: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

keaktifan siswa dikatakan sedang yaitu: (1) Aktif bermain peran, (2) Aktif

memperhatikan kelompok lain bermain peran, (3) Aktif memperhatikan penjelasan guru

(4) Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, (5) Rasa ingin tahu siswa meningkat,

(6) Keaktifan dalam kelompok. Keaktifan siswa dikatakan tinggi yaitu: (1) Aktif

menjawab pertanyaan guru, (2) Kerjasama dalam kelompok.

Setelah dilaksanakan tindakan siklus I, dengan menerapkan metode bermain peran

dalam pembelajaran dan diperoleh kenaikan peningkatan keaktifan siswa maka diperoleh

data hasil penilaian belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta pada

lampiran. Dari lampiran 7 diperoleh data seperti terlihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Peran Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan

Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan pada Siklus I

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori 1 91 – 100 2 8 % Istimewa 2 81 – 90 3 12 % Baik sekali 3 71 – 80 8 32 % Baik 4 61 – 70 7 28 % Cukup 5 51 – 60 3 12 % Hampir cukup 6 41 – 50 2 8 % Kurang 7 31 – 40 0 0 % Kurang sekali 8 21 – 30 0 0 % Sangat kurang sekali

Jumlah 25 100 % - Rata-rata 70,92 - -

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I,

siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup sebanyak 3 siswa atau 12 %,

kategori cukup 7 siswa atau 28 % kategori baik 8 siswa atau 32 %, kategori baik sekali 3

siswa atau 12 %, kategori istimewa 2 siswa atau 8 %. Jumlah keseluruhan siswa yang

memperoleh nilai diatas 60 sebanyak 20 siswa atau 80 %. Data frekuensi nilai hasil

belajar peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD

Page 51: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta pada tabel 2 dapat digambarkan pada gambar 6 di

bawah ini.

0 0

23

78

32

012345678

Fre

kuen

si N

ilai

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Nilai Siswa

Gambar 6. Grafik Nilai Hasil Belajar Peran Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan

Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah pada siklus I

Berdasarkan lampiran 7, pelaksanaan pada siklus I ini dicapai nilai rata-rata kelas

72 mengenai materi peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan, nilai rata-rata kelas 69,84

mengenai materi peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan.

Pencapaian hasil yang diharapkan adalah tercapainya nilai

KKM yaitu nilai 60 atau lebih serta tercapainya nilai rata-rata kelas yaitu 70 atau lebih

pada materi yang diajarkan yaitu peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan. Dari hal tersebut

maka pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran untuk materi peran 5

tokoh persiapan kemerdekaan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Pada siklus I materi

peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan belum mencapai kriteria yang diharapkan. Maka

dari itu sesuai indikator pencapaian yang telah dibuat akan dilanjutkan pada siklus II

dengan target rata-rata kelas diatas 70 untuk materi peran 8 tokoh kemerdekaan.

d. Refleksi

Data yang diperoleh dari pembelajaran materi peran tokoh persiapan kemerdekaan

Page 52: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Indonesia melalui observasi kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan yang terlampir pada

lampiran 4 dan 5, pembelajaran IPS telah menunjukkan peningkatan pada keaktifan siswa

yaitu pada peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan. Dari hal pencapaian hasil belajar yaitu

mengenai peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan juga meningkat. Perubahan menjadi

lebih baik dikarenakan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada peran 5 tokoh

persiapan kemerdekaan sudah menggunakan metode bermain peran dengan baik serta

menggunakan langkah-langkah yang tepat, hal tersebut membuat siswa lebih mudah

memahami materi, karena siswa belajar dengan cara yang menyenangkan dan dapat

menarik perhatian. Selain itu siswa juga ikut aktif dalam pembelajaran untuk mengalami

sendiri dengan bermain peran menjadi tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian penggunaan metode bermain peran dalam

pembelajaran IPS mengenai peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan. Untuk materi peran 8

tokoh persiapan kemerdekaan belum menunjukkan perubahan yang berarti, hal tersebut

akan dituntaskan pada siklus berikutnya yaitu siklus II. Berdasarkan kegiatan siklus I

belum tuntasnya pembelajaran IPS peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan dikarenakan

siswa belum memahami sepenuhnya urutan cerita proses persiapan kemerdekaan

Indonesia. Siswa memerlukan waktu untuk pemahaman materi. Guru harus menggunakan

langkah-langkah yang mudah dipahami oleh siswa pada pembelajaran siklus II karena

materi peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan memerlukan pemahaman materi lebih

banyak dibandingkan siklus I. Hal tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertemuan : I (satu)

Page 53: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Indikator : 1. Mendeskripsikan peranan 5 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

2. Memberi contoh menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan.

Metode : Bermain peran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung siswa

cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan bermain peran, namun beberapa siswa

masih belum mendalami materi. Kemampuan pemahaman siswa dalam mendeskripsikan

peranan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan daikatakan baik, sehingga hasil belajar

siswa pada pertemuan ke -1 sudah menunjukkan perubahan yang berarti, karena nilai

rata-ratanya kelas mencapai 72, siswa yang memperoleh nilai > 60 adalah 18 siswa (72%)

dari 25 siswa kelas V.

Pembelajaran peran tokoh persiapan kemerdekaan dikatakan berhasil apabila

nilai rata-rata kelas lebih dari 70 dan siswa yang memperoleh nilai > 60 mencapai

persentase 70%. Dengan demikian nilai rata-rata kelas yang mencapai 72 dan siswa yang

memperoleh nilai > 6,0 sebanyak 72% menunjukkan bahwa pembelajaran yang

menggunakan metode bermain peran yang dilakukan sudah berhasil.

Pertemuan : ke -2

Indikator : Mendeskripsikan peranan 8 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

Metode : Bermain Peran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung siswa

cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan bermain peran, kerjasama dan

keberanian siswa meningkat. Begitu juga perasaan senang saat pembelajaran IPS terlihat

Page 54: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

pada sebagian besar siswa. Akan tetapi dari pemantauan hasil belajar diperoleh nilai nilai

rata-rata kelas mencapai 69,84 dan siswa yang memperoleh nilai > 60 sebanyak 19 siswa

(76%) dari 25 siswa kelas V. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang belum

memahami jalannya cerita persiapan kemerdekaan.

Pembelajaran berhasil apabila nilai rata-rata kelas lebih dari 70 dan siswa yang

memperoleh nilai > 60 mencapai persentase 70%. Dengan demikian data nilai rata-rata

kelas yang mencapai 67,32 dan siswa yang memperoleh nilai > 60 sebanyak 19 (76%)

menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan metode bermain peran yang

dilakukan belum berhasil untuk mencapai rata-rata kelas lebih dari 70. Daftar nilai dapat

dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Daftar nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-2

No Nilai No Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9

48 68 46 78 70 72 86 56 86

14 15 16 17 18 19 20 21 22

90 52 46 60 82 66 84 68 64

Page 55: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

10 11 12 13

70 72 92 78

23 24 25

76 74 62

Nilai rata-rata 69,84

Dari perhitungan rata-rata kelas dan jumlah siswa yang memperoleh nilai rata-rata

kelas dalam setiap pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran pada siklus

I dapat diketahui bahwa 1 (satu) dari 2 (dua) pertemuan telah menunjukkan perubahan

yang signifikan pada peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan siswa kelas V. Sebagai

catatan, untuk siswa yang memperoleh nilai kurang dari rata-rata kelas harus diberikan

perbaikan dengan menambah waktu belajar dan hafalan serupa supaya kemampuan

pemahaman siswa dalam peran 8 tokoh kemerdekaan dapat dikatakan tuntas.

Karena dari dua pertemuan pembelajaran yang menggunakan metode bermain

peran hanya satu pembelajaran yang telah dapat menunjukkan perubahan yang signifikan

pada peningkatan nilai belajar IPS mengenai pengenalan tokoh persiapan kemerdekaan

serta aktifitas guru dan siswa kelas V, maka harus dilanjutkan pada siklus ke-2 untuk

materi pengenalan 8 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

2. Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam waktu satu minggu mulai 10-15 Mei 2010 (2 kali

pertemuan). Tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi:

a. Perencanaan Tindakan

Page 56: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I

diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran yang

dilaksanakan pada pertemuan ke-2 tentang materi peran 8 tokoh kemerdekaan belum

berhasil (belum dapat meningkatkan kemampuan pemahaman materi). Oleh karena itu

peneliti kembali menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan metode Bermain

Peran untuk mengulang pembelajaran materi IPS yaitu dengan indikator mendeskripsikan

peranan 8 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia. Langkah-langkah penyusunan

rencana pembelajaran seperti siklus I. adapun indikator yang dibuat sebagai dasar

penyusunan rencana pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan peranan 8 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

2. Memberi contoh sikap cara menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam

mempersiapkan kemerdekaan.

Mengingat hasil analisis terhadap pekerjaan siswa pada siklus I tersebut sebagian

siswa masih mengalami kesalahan menjawab mengenai peran-peran 8 tokoh persiapan

kemerdekaan, maka rancangan kegiatan belajar mengajarnya menekankan pada

pemahaman cerita jalannya persiapan kemerdekaan sesuai peranan kedelapan tokoh

tersebut. Jadi segala kegiatan ditujukan untuk memantapkan dan memperluas

pengetahuan siswa tentang cerita 8 tokoh persiapan kemerdekaan yang telah dipelajari

sekaligus merupakan pengulangan dari kegiatan pada pertemuan ke-1 siklus I.

Pembelajaran direncanakan dalam dua kali pertemuan 2 jam pelajaran. Pertemuan

pertama siswa bermain peran dengan membaca skenario sedangkan pada pertemuan

kedua siswa bermain peran tanpa menggunakan skenario.

Page 57: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran IPS dengan penggunaan metode Bermain Peran sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah disusun.

Pertemuan ke-1

Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama, mengabsen siswa,

kemudian untuk memusatkan konsentrasi siswa diberikan cerita mengenai seorang tokoh

perjuangan kemerdekaan yaitu Ir. Sukarno. Sambil membagikan gambar urutan peristiwa

persiapan kemerdekaan Guru mengadakan tanya jawab tentang urutan cerita dan

beberapa tokoh yang berperan dalam peristiwa persiapan kemerdekaan. Siswa dengan

bimbingan guru bermain peran sesuai dengan peran yang telah ditunjuk oleh guru.

Kemudian siswa berlatih bermain peran dengan kelompok masing-masing.

Memasuki materi guru menunjuk kelompok siswa secara bergiliran untuk maju ke

depan kelas bermain peran dengan membaca skenario.

Langkah-langkah:

Langkah 1 : Menata bangku untuk setting bermain peran :

Mengatur meja dan kursi sesuai dengan kebutuhan cerita. Sebagian besar cerita

terdiri dari rapat dan pertemuan. Oleh karena itu meja dan kursi disusun sesuai dengan

bentuk rapat dan pertemuan.

Langkah 2 : Narator sebagai dalang dalam cerita.

Narator membacakan narasi cerita kemudian memanggil tokoh yang bersangkutan

sesuai peranan dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.

Page 58: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan guru membagi lembar kerja secara

kelompok untuk dikerjakan secara kelompok dengan memperhatikan kegiatan bermain

peran di depan kelas. Guru mengamati siswa bermain peran sambil menjelaskan cerita

yang sedang berlangsung. Guru juga memberikan bimbingan pada siswa yang

membutuhkan bimbingan dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Setelah selesai

mengerjakan soal-soal, kemudian dibahas bersama. Soal evaluasi menggunakan

instrument pertemuan ke-1 siklus II. Daftar nilai dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan ke-1

No Nilai No Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

70 70 60 80 70 90 90 65 95 80 80 100

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

90 65 50 70 85 70 90 70 70 75 75 75

Page 59: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

13 85

Rata-rata 76,8

Pertemuan ke-2

Pada kegiatan awal setelah berdoa dan mengabsen guru megajak siswa bernyanyi

lagu Maju Tak Gentar dan mengadakan tanya jawab pelajaran kemarin sebagai apersepsi.

langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah 1 : Membagikan gambar urutan persiapan kemerdekaan.

Guru membagikan gambar urutan persiapan kemerdekaan kepada kelompok

bermain peran. Gambar ini dimulai dengan pertentangan pendapat antara golongan muda

dengan golongan tua. Kemudian berlanjut dengan penculikan Bung Karno dan Hatta ke

Rengasdengklok hingga proklamasi kemerdekaan dilaksanakan. Pemahaman siswa

kurang dalam mendeskripsikan peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan khususnya

setelah terjadi pertentangan antara golongan tua dengan golongan muda. Setelah

dibagikan guru menceritakan urutan cerita berdasarkan gambar.

Langkah 2 : Siswa Bermain Peran tanpa membaca skenario :

Bermain peran tanpa membaca skenario membuat siswa harus menghafal urutan,

nama tokoh, dan hal-hal yang ada di cerita sehingga pemahaman siswa meningkat.

Langkah 3 :Guru membimbing siswa dalam bermain peran :

Karena dalam bermain peran siswa tidak membaca skenario, maka guru perlu

membimbing ketika siswa mengalami kebuntuan dalam bermain peran dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan atau pun boleh dengan melihat skenario

Kegiatan tersebut diulang bergantian dengan kelompok lain agar siswa

memahami betul mengenai peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia. Kegiatan

Page 60: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

dilanjutkan dengan membagi lembar kerja dan siswa mengerjakan secara kelompok

dengan menyimak kelompok bermain peran di depan kelas. Setelah selesai siswa

mengerjakan soal-soal evaluasi secara individu. Soal evauasi menggunakan instrument

pada RPP pertemuan ke-2 siklus II. Nilai dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan ke-2

No Nilai No Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

73 72 80 79 80 81 87 70 96 90 86 95 76

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

100 74 55 61 93 78 94 72 82 82 76 78

Rata-rata 80,4

c. Observasi

Dalam tahap ini guru kelas sekaligus peneliti melaksanakan observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran pada masing-

Page 61: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

masing pertemuan. Observasi ini ditujukan pada aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan

hasil pembelajaran peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan dan ditujukan untuk aktivitas siswa

dalam pelaksanaan pembelajaran sudah meningkat, hal tersebut dapat diketahui

Penjelasan yang didapat dari lampiran 7 sebagai berikut, keaktifan siswa dikatakan

sedang hanya satu kegiatan yaitu: Aktif memperhatikan kelompok lain bermain peran.

Keaktifan siswa dikatakan tinggi yaitu: (1) aktif bermain peran, (2) Aktif menjawab

pertanyaan guru, (3) Kerjasama dalam kelompok, (4) Aktif memperhatikan penjelasan

guru (5) Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, (6) Rasa ingin tahu siswa

meningkat, (7) Keaktifan dalam kelompok.

Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II dengan menerapkan pembelajaran

bermain peran pada pembelajaran IPS dengan diperoleh peningkatan aktifitas guru dan

siswa yang signifikan serta diperoleh data hasil penilaian hasil belajar siswa kelas V SD

Muhammadiyah 24 Gajahan yang terdapat pada lampiran 8. Berdasarkan lampiran 8

diperoleh data seperti terlihat pada tabel 6.

Tabel 6. Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Peran Tokoh-Tokoh Persiapan

Kemerdekaan Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan pada

Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori 1 91 – 100 3 12 % Istimewa 2 81 – 90 5 20 % Baik sekali 3 71 – 80 12 48 % Baik 4 61 – 70 4 16 % Cukup 5 51 – 60 1 4 % Hampir cukup 6 41 – 50 0 0 % Kurang 7 31 – 40 0 0 % Kurang sekali 8 21 – 30 0 0 % Sangat kurang sekali

Jumlah 25 100 % -

Page 62: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Rata-rata 78,6 - Baik

Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II,

maka didapat hasil keseluruhan nilai siswa di atas 60 sebanyak 24 siswa atau 96 % dan

hanya tinggal 1 siswa 4 % yang memperoleh kategori hampir cukup. Untuk kategori nilai

kurang sekali dan sangat kurang sekali sudah tidak ada siswa yang memperolehnya.

Data pada tabel 6 dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada gambar 7.

0 0 01

4

12

5

3

0

2

4

6

8

10

12

Fre

kuen

si N

ilai

21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Nilai Siswa

Gambar 7. Grafik Nilai Hasil Belajar Peran Tokoh-Tokoh Persiapan Kemerdekaan

Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan pada siklus II

Pelaksanaan pada siklus dua ini dicapai nilai rata-rata kelas 76,8 tentang peran 8

tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia pertemuan I, nilai rata-rata kelas 80,4 tentang

peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia pertemuan ke II. Dari kedua pertemuan

diperoleh rata-rata kelas keseluruhan yaitu 78,6.

Pencapaian hasil yang diharapkan adalah tercapainya KKM yaitu nilai 60 atau

bahkan lebih, serta tercapainya nilai rata-rata kelas yaitu 70 pada materi peran 8 tokoh

persiapan kemerdekaan. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk

pencatatan hasil tes akan digunakan sebagai bahan masukan untuk menganalisis

Page 63: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

perkembangan pemahaman siswa pada peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia.

d. Refleksi

Hasil analisis data dan diskusi balikan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode bermain peran pada siklus II, secara umum telah menunjukkan

perubahan yang signifikan, dimana keaktifan siswa dalam pembelajaran juga meningkat,

mereka lebih banyak memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih berinisiatif

dan kreatif. Pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia lebih

meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap materi peran 8 tokoh persiapan

kemerdekaan. Keaktifan siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana

kelas pun menjadi hidup dan lebih menyenangkan.

Dari analisis hasil tes pada siklus II diketahui bahwa pertemuan pertama

mencapai nilai rata-rata kelas 76,8 dan siswa yang memperoleh

nilai > 60 sebanyak 23 siswa (92%). Pertemuan ke-2 nilai rata-rata kelas mencapai 80,4

dengan jumlah siswa yang mendapat nilai > 60 sebanyak 24 siswa (96%). Dari kedua

pertemuan tersebut diperoleh rata-rata kelas 78,6 dengan jumlah siswa yang mendapat

nilai > 60 sebanyak 24 siswa.

Dari penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila

partisipasi siswa dalam pembelajaran peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan meningkat.

Selain itu hasil yang dicapai siswa melalui tes akhir pembelajaran mencapai nilai rata-rata

Page 64: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

kelas diatas 70 dan persentase siswa yang memperoleh nilai > 60 mencapai 70% atau

lebih dari 18 siswa.

Atas dasar ketentuan hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan, maka

pembelajaran melalui metode bermain peran dilaksanakan pada siklus II dikatakan

berhasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Namun guru harus tetap

melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikan hasil belajar siswa yang mendapatkan

dibawah rata-rata kelas dan melaksanakan pengayaan untuk siswa yang memperoleh nilai

diatas rata-rata kelas sebagai tindak lanjut.

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya

peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Selain keaktifan juga diperoleh

peningkatan hasil belajar materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Kecamatan Pasarkliwon Surakarta.

Berdasarkan lampiran 4 dan 5 Peningkatan aktivitas siswa dari siklus 1 ke siklus 2

dapat dilihat pada tabel 7.

Page 65: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Tabel 7. Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

No Aspek yang diamati Ren

dah

Se

dang

Ting

gi

Ren

Dah

Se

dang

Ting

gi

1. Aktif bermain peran ü ü

2. Aktif memperhatikan kelompok

lain bermain peran

ü ü

3. Aktif memperhatikan penjelasan

guru

ü ü

4. Aktif menjawab pertanyaan guru ü ü

5. Kesungguhan siswa dalam

mengikuti pelajaran

ü ü

6. Rasa ingin tahu siswa meningkat ü ü

7. Kerjasama dalam kelompok ü ü

8. Keaktifan dalam kelompok ü ü

Jumlah 18 23

Rata-rata 2,25 2,9

Dilihat dari tabel 7 diperoleh 6 aspek dengan kriteria sedang dan 2 aspek dengan

kriteria tinggi serta rata-rata 2,25 untuk siklus I. Pada siklus II diperoleh 7 aspek dengan

kriteria tinggi dan 1 aspek dengan kriteria sedang serta rata-rata 2,9. Dilihat dari tabel 8.

Dengan demikian maka keaktifan dalam pembelajaran siswa sudah ada peningkatan

kenaikan aktifitas.

Page 66: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Dari lampiran 4, 5, serta tabel 7 di atas, maka dapat diketahui peningkatan

aktifitas siswa dan guru dalam pembelajaran antara lain:

1. Peningkatan aktivitas siswa:

a. Aktif bermain peran

b. Aktif memperhatikan kelompok lain bermain peran

c. Aktif memperhatikan penjelasan guru

d. Aktif menjawab pertanyaan guru

e. Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran

f. Rasa ingin tahu siswa meningkat

g. Kerjasama dalam kelompok

h. Keaktifan dalam kelompok

2. Peningkatan aktivitas guru diantaranya :

a. Melakukan kegiatan apersepsi

b. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

c. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

d. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

e. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

Peningkatan pemahaman pada pengenalan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

dapat dilihat dengan adanya peningkatan persentase siswa memperoleh nilai di atas 60

serta tercapainya nilai rata-rata kelas 70 atau lebih seperti yang tercantum dalam tabel

frekuensi nilai peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia kelas V SD

Muhammadiyah 24 Gajahan sebelum tindakan, sesudah tindakan siklus I, dan sesudah

tindakan siklus II.

Page 67: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Secara lebih rinci perkembangan hasil belajar peran tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan dalam penelitian

dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kelas Materi Peran Tokoh-Tokoh Persiapan

Kemerdekaan Sebelum Tindakan, Sesudah Tindakan Siklus I dan Siklus II.

Rata-rata Nilai No Materi IPS

Sebelum Siklus I Siklus II 1 5 tokoh - 72 76,8 2 8 tokoh 58,84 69,84 80,4

Rata-Rata 58,84 70,92 78,6

Berdasarkan tabel 8 dapat dibuat grafik nilai rata-rata siswa sebelum tindakan,

siklus I, siklus II pada gambar 8.

58,84

70,9278,6

01020304050607080

Fre

kuen

si N

ilai

Nilai Siswa

Gambar. 8 Grafik Nilai Rata-rata Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II.

Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode

bermain peran yang dilaksanakan pada siklus I sudah memperlihatkan keberhasilan

pemahaman siswa pada peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V.

Hal ini secara klasikal dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata kelas diatas jumlah

Page 68: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

yang diharapkan yaitu 72 sehingga tidak dilanjutkan pada siklus II. Untuk materi peran 8

tokoh persiapan kemerdekaan secara klasikal dilihat dari nilai rata-rata kelas belum

memperlihatkan adanya peningkatan pemahaman peran tokoh-tokoh kemerdekaan.

Meskipun peningkatan tersebut belum maksimal, sesuai dengan indikator pencapaian

dalam penelitian ini, siklus I dikatakan berhasil. Dengan demikian penelitian dilanjutkan

pada siklus II untuk materi pengenalan 8 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

Setelah dilaksanakan tindakan untuk materi pengenalan 8 tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia pada siklus II yang menekankan pada pemahaman urutan

jalannya cerita persiapan kemerdekaan selama dua kali pertemuan, terlihat adanya

peningkatan pemahaman pada pengenalan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

dibandingkan siklus I.

Dari tabel 8 di atas pembelajaran melalui metode bermain peran yang

dilaksanakan pada siklus II untuk materi peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

dinyatakan berhasil, karena secara klasikal diperoleh rata-rata kelas 76,8 untuk pertemuan

I, 80,4 pada pertemuan II, dan 78,6 untuk rata-rata keseluruhan pertemuan.

Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan

bahwa peningkatan pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia

siswa kelas V dapat dilakukan melalui metode bermain peran. Hal ini nampak jelas

dengan adanya peningkatan aktifitas siswa dan peningkatan nilai rata-rata kelas pada

setiap siklus sebagaimana terlihat pada tabel 8.

Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan pemahaman peran tokoh-tokoh

Page 69: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

persiapan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan

Kecamatan Pasarkliwon Surakarta.

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua

siklus selama 4 kali pertemuan dapat disimpulkan pembelajaran menggunakan metode

bermain peran dapat meningkatkan pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Kecamatan

Pasarkliwon Surakarta hal ini dapat dibuktikan dengan data-data sebagai berikut :

1. Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan

pemahaman pada peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia dengan ditandai

meningkatnya hasil belajar IPS untuk materi peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia. Untuk materi peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia, nilai rata-

rata siswa mencapai 72 dengan persentase siswa yang mencapai nilai di atas 60

sebanyak 72%. Sementara untuk materi peran 8 tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia yang diulang pada siklus II juga menunjukkan peningkatan cukup berarti.

Semula nilai rata-rata pada siklus I 69,84 dengan persentase siswa yang mendapat

nilai diatas 60 sebanyak 76% pada akhir siklus II nilai rata-rata mencapai 78,6%

dengan persentase siswa yang memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 96%.

2. Penggunaan metode bermain peran dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman 72

Page 70: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia siswa kelas V SD

Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

II siklus selama 4 kali pertemuan yang terdiri dari 2 kali pertemuan pada siklus I dan 2

kali pertemuan pada siklus II tersebut di atas sesuai hipotesis yang dirumuskan telah

terbukti kebenarannya, artinya bahwa dengan menerapkan metode bermain peran dapat

meningkatkan pemahaman peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia siswa

kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Dengan

demikian pembelajaran IPS melalui metode bermain peran dapat dilaksanakan untuk

meningkatkan pembelajaran IPS materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia di kelas V SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta tahun ajaran 2009/2010.

B. Implikasi

Penetapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada

Page 71: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

pembelajaran dengan penggunaan metode bermain peran dalam pembelajaran IPS. Model

yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model siklus, adapun prosedur

penelitiannya terdiri dari 2 (dua) siklus. Siklus I dilaksanakan selama 1 (satu) minggu

untuk materi peran 5 tokoh persiapan kemerdekaan Indonesia dan 8 tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia, sedangkan siklus II dilaksanakan selama 1(satu) minggu untuk

mengulang satu materi IPS yang belum berhasil pada siklus I yaitu peran 8 tokoh

persiapan kemerdekaan. Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan kegiatan, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Sebelum melaksanakan tindakan dalam tahap siklus, perlu perencanaan.

Perencanaan ini selalu memperhatikan setiap perubahan yang dicapai pada siklus

sebelumnya terutama pada setiap tindakan yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Hal ini didasarkan pada hasil analisis perkembangan dari pertemuan yang satu ke

pertemuan yang lain dalam satu siklus pertama sampai kedua.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang

diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini layak dipergunakan untuk membantu guru

dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu perlu penelitian lanjut

tentang upaya guru mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan prestasi belajar

siswa. Pembelajaran melalui metode bermain peran pada hakikatnya layak digunakan dan

dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk

mengatasi masalah peningkatan pemahaman siswa. Adanya kendala yang dihadapi dalam

pembelajaran IPS melauli metode bermain peran harus diatasi semaksimal mungkin.

Oleh karena itu kreativitas dan keaktifan guru sangat diperlukan untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa.

Page 72: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan

sebagai bahan pertimbangan dan sebagai bahan uraian penutup skripsi ini antara lain :

1. Bagi Guru

Peneliti menyarankan kepada para guru untuk menggunakan metode bermain

peran dalam pembelajaran IPS pada materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

Indonesia pada Sekolah Dasar.

2. Bagi Siswa

Hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran melalui metode

bermain peran dan selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru serta

meningkatkan usaha belajar sehingga pemahaman pada peran tokoh-tokoh persiapan

kemerdekaan Indonesia dalam pembelajaran IPS dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi Sekolah

Peneliti menyarankan penggunaan metode bermain peran sebagai metode

alternatif materi peran tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahab. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Alfabeta.

Dakir. A, dkk. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Depdiknas. 2008. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Balitbang Depdiknas.

Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Bahasa Indonesia.

Masnur Muslich. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Page 73: PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH … · PENINGKATAN PEMAHAMAN PERAN TOKOH-TOKOH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN ... memiliki kemampuan dasar untuk

Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nyimas Aisyah. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Paul Suparno. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta : Kanisius.

Ridwan Effendi dkk. 2007. Pengembangan Pendidikan IPS SD PJJ S1-PGSD. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Bandung : Bumi Aksara.

Slamet Widodo. 2004. Metodologi Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Suharsimi Arikunto. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Suryosubroto, B. 2001. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta.