15
1 PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN BAKARAN KULON 01 JUWANA PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ITA PUJIYARTININGSIH A54E090093 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

  • Upload
    vanque

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

1

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR

MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA

KELAS V SDN BAKARAN KULON 01 JUWANA PATI

TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

ITA PUJIYARTININGSIH

A54E090093

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

2

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT- SIFAT BANGUN DATAR

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PADA SISWA KELAS V SDN BAKARAN KULON 01 JUWANA PATI

TAHUN AJARAN 2012/2013

Ita Pujiyartiningsih, A54E090093, Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2013 , 65 halaman.

ABSTRAK

Penerapan strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran mempengaruhi

pemahaman materi pada siswa. Hal ini akan menciptakan keberhasilan belajar

dengan tercapainya hasil belajar yang optimal.Tujuan penelitian ini adalah

meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar melalui strategi pembelajaran

group investigation pada siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur penelitian terdiri

atas siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian diperoleh

dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan tes. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data komparatif

dan kritis serta analisis data interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar ditunjukkan melalui peningkatan

jumlah siswa yang memiliki nilai tuntas KKM ≥ 70. Hal ini ditunjukkan pada data

saat kondisi pra siklus hanya 10 % dari 30 siswa yang memiliki nilai tuntas KKM.

Pada siklus I jumlah siswa tuntas KKM menjadi 60 % dan pada siklus II

sebanyak 80 % siswa tuntas KKM. Hasil tersebut menunjukkan bahwa strategi

pembelajaran group investigation dapat meningkatkan pemahaman sifat-sifat

bangun datar pada siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati.

Kata kunci : pemahaman sifat-sifat bangun datar, group investigation

Page 3: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

3

Page 4: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

4

PENDAHULUAN

Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu

pendidikan. Pendidikan merupakan sarana dan wahana strategis di dalam

pengembangan sumber daya manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang

pesat dewasa ini berpengaruh di segala bidang dimensi kehidupan khususnya

dalam matematika, karena matematika sebagai ilmu dasar yang memiliki

keterkaitan dengan bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi.

Matematika sebagai ilmu yang universal dan merupakan salah satu mata

pelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu

pemahaman siswa terhadap pemanfaatan dan penerapan pembelajaran

matematika di masyarakat perlu ditingkatkan. Pembelajaran matematika yang

saat ini dilaksanakan di sekolah dasar lebih didominasi oleh guru sehingga

siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang

hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan

mengaplikasikan konsep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan

sehari-hari.

Fakta menunjukkan bahwa mata pelajaran matematika sering dihubungkan

dengan kebosanan, keengganan, dan kegagalan bagi sebagian siswa.

Matematika juga diklasifikasikan ke dalam kelompok mata pelajaran yang sulit

dan abstrak sehingga banyak siswa takut untuk mempelajarinya.

Dengan suasana yang demikian, siswa akan sulit menerima materi yang

diajarkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang variatifnya strategi

pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga pembelajaran matematika

dianggap tidak menarik bagi para siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa siswa di

SDN Bakaran Kulon 01 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, diperoleh fakta

bahwa pelajaran matematika masih dirasakan sulit bagi sebagian siswa

khususnya pada materi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi

panjang, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat dan layang-layang.

Pada dasarnya dalam mempelajari materi tersebut siswa memerlukan

pemahaman konsep yang saling berhubungan secara bermakna, bukan hanya

dengan hafalan. Pembelajaran matematika memerlukan variasi strategi

pembelajaran salah satunya karena materinya memang bervariasi.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru matematika

kelas V diperoleh hasil dengan permasalahan pemahaman pada materi sifat-

sifat bangun datar rendah.Hal ini didukung oleh hasil ulangan siswa kelas V

pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi sifat – sifat bangun

datar, memperoleh hasil 90 % siswa mendapat nilai kurang dari KKM ,

sedangkan hanya 10 % siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penulis bersama guru

mata pelajaran matematika kelas V memiliki gagasan untuk menerapkan

strategi pembelajaran Group investigation.

Page 5: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

5

LANDASAN TEORI

1. Pemahaman Sifat-Sifat Bangun Datar

a. Matematika

Matematika adalah suatu ilmu yang mempelajari bilangan, bangun dan

konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika,

menggunakan simbol-simbol yang umum serta dapat diaplikasikan dalam

bidang lainnya (Raudatul Jannah,2011:26).

b. Pengertian Pemahaman

Menurut kamus ilmiah, kata “paham” diartikan “tanggap” atau “mengerti

dengan benar” (Al-Barry & Pius, 2009: 142). Pemahaman merupakan salah

satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan kegiatan belajar mengajar. Aspek

ini merupakan aspek yang sangat penting, bahkan dalam kegiatan belajar

mengajar ini sangat ditonjolkan. Bila kita melakukan kegiatan belajar mengajar

yang pertama-tama adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari.

c. Sifat-Sifat Bangun Datar

Menurut Ian ( http://ian.wordpress.com.2010) menjelaskan bahwa bangun

datar adalah sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa

ruas garis lurus atau lengkung, memiliki dua dimensi yaitu panjang dan lebar

tetapi tidak memiliki tinggi atau tebal. Jumlah dan model ruas garis yang

membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar

d. Indikator Pemahaman

Pemahaman merupakan kompetensi yang dimiliki siswa dalam

memahami suatu materi dan dalam melakukan prosedur secara luwes, akurat,

efisien dan tepat. Indikator yang menunjukkan pemahaman antara lain:

1) Menyatakan ulang sebuah konsep.

2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu.

3) Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.

4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

6) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

7) Mengaplikasikan pemecahan masalah (Jihad dan Haris, 2008:149).

Selanjutnya Kilpatrick dan Findell (Dasari, 2008: 71) mengemukakan

indikator pemahaman konsep, yaitu:

1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.

2)Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau

tidaknya persyaratan yang membentuk materi.

3) Kemampuan menerapkan konsep.

4)Kemampuan memberikan contoh dan counter example dari konsep yang

telah dipelajari.

5) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi

matematika.

6)Kemampuan mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal

matematika).

7) Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman sebagai bagian

dari ranah kognitif yang merupakan kemampuan untuk menyerap makna dan

Page 6: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

6

arti dari bahan yang telah dipelajari. Kemampuan seseorang dalam memahami

sesuatu dapat dilihat dari kemampuannya dalam menerima suatu materi

kemudian mengkomunikasikannya dalam bentuk lainnya dengan kata-kata

sendiri.

Indikator pemahaman dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1) Siswa mampu menyebutkan kembali mengenai konsep yang dipelajari.

2) Siswa mampu menjelaskan konsep yang dipelajari.

3) Siswa mampu memberikan contoh dari konsep yang dipelajari.

4) Siswa mampu memperluas atau mengembangkan konsep yang dipelajari.

5) Siswa mampu mengaitkan konsep yang dipelajari.

6) Siswa mampu menyimpulkan konsep yang dipelajari.

2. Strategi Pembelajaran Group Investigation

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Group Investigation

Group Invsetigation adalah strategi pembelajaran yang melibatkan siswa

sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk

mempelajarinya melalui investigasi atau penyelidikan. Strategi ini menuntut

siswa agar memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun

dalam ketrampilan proses kelompok.

Eggen & Kauckhak mengemukakan Group investigation adalah strategi

belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk

melakukan investigasi terhadap suatu topik.

b. Ciri Khas Group Investigation

1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri informasi

melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau

internet.

2) Siswa dituntut memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi

maupun dalam ketrampilan proses kelompok.

3) Keterlibatan siswa secara aktif dimulai dari tahap pertama sampai tahap

akhir pembelajaran.

4) Peran guru dalam group investigation sebagai pembimbing, konsultan dan

memberi kritik yang membangun.

c. Tujuan Stategi Pembelajaran Group Investigation

Stategi Pembelajaran Group Investigation memiliki tiga tujuan yang saling

terkait,yaitu :

1) Pengembangan ketrampilan penemuan.

2) Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik.

3) Melatih siswa untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan masalah.

Jadi, strategi group investigation dapat mencapai tiga hal, yaitu siswa dapat

belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerja secara

kooperatif sebagai bekal ketrampilan hidup (life skill).

d. Langkah – langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Group Investigation

Sharan membagi langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran

group investigation sebagai berikut:

1). Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.

2). Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

Page 7: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

7

3). Guru memanggil ketua setiap kelompok untuk satu materi tugas, sehingga

satu kelompok memperoleh tugas yang berbeda dengan kelompok lainnya.

4). Setiap kelompok membahas materi secara kooperatif.

5). Setelah selesai diskusi dan memperoleh pengetahuan baru, lewat juru bicara

kelompok menyajikan hasil kegiatan kelompok.

6). Guru memberikan penjelasan singkat dan memberikan kesimpulan.

7). Evaluasi

8). Penutup.

e. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Group Investigation

1). Kelebihan Strategi Pembelajaran Group Investigation sebagai berikut :

a). Melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa memandang perbedaan status,

prestasi, agama, suku, dan jenis kelamin.

b). Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.

c). Berpikir dan bertindak kreatif.

d). Menumbuhkan tanggung jawab dan kerjasama siswa.

2). Kekurangan Strategi Pembelajaran Group Investigation sebagai berikut:

a). Memerlukan alokasi waktu yang relatif lama.

b). Siswa yang memiliki kemampuan akademik lemah memberikan

kontribusi yang kurang dalam kelompok.

METODE PENELITIAN

A. Seting Penelitian

Tempat Penelitian ini adalah SDN Bakaran Kulon 01, Juwana Pati dan Waktu

Penelitian dilaksanakan pada semester II yang pelaksanaannya mulai bulan

Januari sampai bulan Maret 2013

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru sebagai pelaku peneliti dan kolabulator,

dan siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana dengan jumlah 30, terdiri dari

laki – laki 16 siswa dan siswa perempuan sebanyak 14 siswa .

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini diawali dengan tahap perencanaan (planning), pelaksanaan

tindakan (acting), pengamatan (observing) dan melakukan refleksi (reflecting).

Prosedur yang akan dilaksanakan pada penelitian ini mengacu pada

penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Banyaknya siklus yang akan

dilaksanakan sebanyak 2 siklus.

Refleksi pada siklus II merupakan tahapan akhir dalam penelitian ini. Dari

hasil observasi dan wawancara pada siklus II peneliti dapat mengetahui

bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selain

itu dapat diketahui adanya peningkatan hasil tes. Indikator keberhasilan siklus II

adalah sekurang-kurangnya sebanyak 75% siswa mencapai nilai di atas KKM.

Untuk lebih memperjelas uraian yang telah disampaikan di atas, berikut

merupakan gambar skema prosedur penelitian yang akan dilakukan:

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Page 8: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

8

a. Data kualitatif yaitu data yang berupa hasil pengamatan observer terhadap

pemahaman materi sifat-sifat bangun datar dan penerapan strategi pembelajaran

group investigation.

b. Data kuantitatif yaitu data yang berupa hasil belajar siswa atau nilai

ulangan yang diperoleh siswa.

2. Sumber Data

Ditinjau dari sumber data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:

a. Data primer yaitu data dari guru dan data yang diperoleh secara langsung

oleh siswa.

b.Data sekunder yaitu data dari observer atau dari hasil kolaborasi dengan

teman sejawat.

E. Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data adalah Wawancara,observasi,dokumentasi dan tes

F. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi,RPP,

dan tes formatif

G.Validitas Data

Peneliti menggunakan 2 jenis triangulasi yaitu triangulasi sumber dan

triangulasi waktu. Triangulasi sumber merupakan teknik pengumpulan data

yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda, yaitu data tersebut

dilakukan recek kebenarannya dari sumber lain yang dianggap paham dengan

data.Triangulasi waktu artinya data tersebut dicek pada responden pertama

pada waktu yang berbeda.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Komparatif dan Kritis

Analisis Data Komparatif, digunakan untuk data kuantitatif hyakni

membandingkan hasil antar siklus.Analisis kritis digunakan untuk

mengungkap kelebihan dan kekurangan kinerja guru dan siswa dalam

proses pembelajaran.

2. Analisis Data Interaktif

Suwandi (2011:29) mengemukakan bahwa data yang diperoleh dalam

PTK, secara umum dianalisis melalui deskriptif kualitatif. Analisis data

dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun

data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan cara

kuantitatif sederhana, yakni dengan persentase (%) dan data kualitatif

dianalisis dengan membuat penilaian kualitatif (kategori).

I. Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini, peneliti membuat indikator kinerja sebagai berikut:

Penerapan strategi pembelajaran group investigation dinyatakan dapat

meningkatkan pemahaman materi sifat-sifat bangun datar apabila 75 % dari

jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70.

HASIL PENELITIAN

Adapun Hasil Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sebagai

berikut :

Page 9: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

9

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas dengan penerapan

strategi pembelajaran group investigation, guru sudah baik dalam

mengkondisikan kelas dan memberikan apersepsi pada kegiatan awal

pembelajaran, tetapi pada kegiatan inti pembelajaran guru sedikit menggali

pengetahuan dari siswa sehingga kegiatan eksplorasi hanya sedikit dilakukan.

Pada saat pembagian kelompok guru juga kurang heterogen dalam pembagian

kelompok, siswa yang memiliki kemampuan inteligen lebih kurang disebar

merata pada setiap kelompok sehingga ada kelompok yang belum mampu

memahami materi dengan baik. Demikian pula pada saat kegiatan konfirmasi,

guru kurang memberikan penjelasan dari presentasi setiap kelompok, akibatnya

siswa belum mengetahui pasti kebenaran penemuan konsep yang dihasilkan

dari hasil kegiatan kelompok.Demikian pula pada kegiatan akhir pembelajaran,

guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang

belum dipahami. Hal ini menyebabkan siswa yang belum paham memiliki

pemahaman yang masih rendah pada materi pembelajaran sifat-sifat bangun

datar.

Adapun hasil capaian nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur hasil

pemahaman sifat-sifat bangun datar siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01

pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Daftar Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Kriteria

1. Ahmad Sahri 50 Belum Tuntas

2. Aswin Abdul Rohim 73 Tuntas

3. Bagas Indarto 70 Tuntas

4. Chika Lestari 53 Belum Tuntas

5. Dani Mahendra 75 Tuntas

6. Duaja Adijaya 62 Belum Tuntas

7. Ega Meilandri 58 Belum Tuntas

8. Eka Indriana 52 Belum Tuntas

9. Eksida Dwi Tyas 45 Belum Tuntas

10. Elvin Yanuar 85 Tuntas

11. Erika Nur Fahjati 84 Tuntas

12. Ervina Nurul Sari 80 Tuntas

13. Fadhil Muarif 60 Belum Tuntas

14. Finna Luthfiah 72 Tuntas

15. Gilang Ariyanto 65 Belum Tuntas

16. Istiqomah 71 Tuntas

17. Jhony Maulana 70 Tuntas

18. Listya Rini 60 Belum Tuntas

19. Muhammad Fauzi Wibowo 70 Tuntas

20. Muhammad Hidayat 73 Tuntas

21. Puput Safitri 74 Tuntas

22. Rias Arvianti 73 Tuntas

23. Runik Ariani 89 Tuntas

24. Shellya Arvintya 87 Tuntas

Page 10: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

10

25. Shofi Ardina 77 Tuntas

26. Siti Aisyah 65 Belum Tuntas

27. Tholif Vian Pratama 71 Tuntas

28. Wibisono Aji 82 Tuntas

29. Winoto 60 Belum Tuntas

30. Yuni Susanti 65 Belum Tuntas

Jumlah siswa tuntas KKM 18

Persentase siswa tuntas KKM 60 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan tabel frekuensi nilai

pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siklus I sebagai berikut :

Tabel 4.8 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I

No. Skor f % Keterangan Kategori

1. > 90 0 0 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 6 20 Tuntas Baik

3. 70 – 79 12 40 Tuntas Cukup

4. < 70 12 40 Belum Tuntas Kurang

Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I terdapat

18 siswa telah memenuhi KKM sehingga didapatkan persentase pencapaian

KKM 60 %, namun masih ada 12 siswa atau 40 % siswa belum mencapai

KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman

siswa pada materi sifat-sifat bangun datar, tetapi masih belum memenuhi

indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga harus

dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus II) untuk memperbaiki dan

meningkatkan pemahaman siswa sesuai dengan indikator kinerja yang telah

ditetapkan.

e. Hasil Pelaksanaan Siklus II

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan penerapan strategi

pembelajaran group investigation lebih baik daripada siklus I. Hal ini dapat

dilihat dari langkah pembelajaran yang telah sesuai dengan perencanaan

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun dari kegiatan awal hingga

akhir pembelajaran.

Demikian pula pada hasil belajar siswa, menunjukkan

peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa siklus II telah memenuhi indikator kinerja yang

ditetapkan maka proses penelitian telah berhenti pada siklus II. Hasil capaian

nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur peningkatan pemahaman sifat-sifat

bangun datar pada siswa adalah sebagai berikut

:

Page 11: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

11

Tabel 4.9 Daftar Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II

No. Nama Siswa Nilai Kriteria

1. Ahmad Sahri 65 Belum Tuntas

2. Aswin Abdul Rohim 75 Tuntas

3. Bagas Indarto 72 Tuntas

4. Chika Lestari 60 Belum Tuntas

5. Dani Mahendra 76 Tuntas

6. Duaja Adijaya 71 Tuntas

7. Ega Meilandri 63 Belum Tuntas

8. Eka Indriana 70 Tuntas

9. Eksida Dwi Tyas 64 Belum Tuntas

10. Elvin Yanuar 89 Tuntas

11. Erika Nur Fahjati 90 Tuntas

12. Ervina Nurul Sari 75 Tuntas

13. Fadhil Muarif 70 Tuntas

14. Finna Luthfiah 73 Tuntas

15. Gilang Ariyanto 67 Belum Tuntas

16. Istiqomah 81 Tuntas

17. Jhony Maulana 73 Tuntas

18. Listya Rini 75 Tuntas

19. Muhammad Fauzi Wibowo 70 Tuntas

20. Muhammad Hidayat 82 Tuntas

21. Puput Safitri 80 Tuntas

22. Rias Arvianti 75 Tuntas

23. Runik Ariani 98 Tuntas

24. Shellya Arvintya 96 Tuntas

25. Shofi Ardina 80 Tuntas

26. Siti Aisyah 70 Tuntas

27. Tholif Vian Pratama 73 Tuntas

28. Wibisono Aji 85 Tuntas

29. Winoto 63 Belum Tuntas

30. Yuni susanti 70 Tuntas

Jumlah siswa tuntas KKM 28

Persentase nilai tuntas KKM 80 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan tabel frekuensi pemahaman

sifat-sifat bangun datar pada siklus II sebagai berikut :

Tabel 4.10 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II

No. Skor f % Keterangan Kategori

1. > 90 3 10 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 6 20 Tuntas Baik

3. 70 – 79 15 50 Tuntas Cukup

4. < 70 6 20 Belum Tuntas Kurang

Page 12: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

12

Pada tabel frekuensi di atas terlihat bahwa terdapat 80 % siswa yang tuntas

KKM, yang terdiri dari 10 % siswa memiliki katagori nilai sangat baik, 20 %

siswa memiliki katagori nilai baik, 50 % siswa memiliki katagori nilai cukup,

sedangkan 20 % siswa belum tuntas KKM. Data diatas sebagai bukti

peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar dibandingkan pada hasil

pelaksanaan siklus I. Karena pada siklus II telah memenuhi indikator kinerja

yang direncanakan yaitu minimal 75 % dari jumlah siswa telah mencapai ≥ nilai

KKM yaitu 70, bahkan hasil penelitian menunjukkan hasil melebihi indikator

kinerja maka penelitian berhenti pada siklus II.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembelajaran dengan strategi group investigation dengan 2 siklus telah

menunjukkan perubahan yang berarti. Pembelajaran dengan strategi group

investigation pada siklus I memiliki kekurangan yang dijelaskan pada hasil

pelaksanaan siklus I dan diperbaiki pada siklus II. Setelah diadakan perbaikan

pada siklus II maka diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan strategi group

investigation berhasil dengan baik. Hal ini didasarkan pada adanya peningkatan

pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V.

Dalam meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa, guru

selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses

pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih menggunakan

model pembelajaran konvensional. Guru menjelaskan materi dengan ceramah

dan siswa mendengarkan tanpa adanya inovasi dalam pembelajaran sehingga

kurang aktif dan pembelajaran kurang menarik. Tindakan yang dilakukan guru

dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat bangun datar

bagi siswa kelas V dengan penerapan strategi pembelajaran group

investigation.

Adapun peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas

V SD Negeri Bakaran Kulon 01 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.11 Daftar Hasil Evaluasi Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Ahmad Sahri 45 50 65

2. Aswin Abdul Rohim 55 73 75

3. Bagas Indarto 50 70 72

4. Chika Lestari 40 53 60

5. Dani Mahendra 50 75 76

6. Duaja Adijaya 49 62 71

7. Ega Meilandri 45 58 63

8. Eka Indriana 48 52 70

9. Eksida Dwi Tyas 40 45 64

10. Elvin Yanuar 60 85 89

11. Erika Nur Fahjati 79 84 90

12. Ervina Nurul Sari 58 80 75

13. Fadhil Muarif 50 60 70

Page 13: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

13

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan dalam tabel frekuensi nilai

pemahaman sifat-sifat bangun datar pada pra siklus, siklus I,dan siklus II sebagai

berikut :

Tabel 4.12 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa Pra Siklus,Siklus I,dan Siklus II

No. Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II Keterangan Kategori

f % f % f %

1. >90 0 0 0 0 3 10 Tuntas Sangat baik

2. 80-90 2 6,7 6 20 6 20 Tuntas Baik

3. 70-79 1 3,3 12 40 15 50 Tuntas Cukup

4. <70 27 90 12 40 6 20 Belum Tuntas Kurang

Dari tabel daftar frekuensi di atas, lebih jelasnya digambarkan pada grafik

sebagai berikut :

14. Finna Luthfiah 55 72 73

15. Gilang Ariyanto 47 65 67

16. Istiqomah 60 71 81

17. Jhony Maulana 58 70 73

18. Listya Rini 58 60 75

19. Muhammad Fauzi Wibowo 68 74 80

20. Muhammad Hidayat 69 73 75

21. Puput Safitri 77 77 83

22. Rias Arvianti 80 85 87

23. Runik Ariani 88 89 93

24. Shellya Arvintya 87 89 96

25. Shofi Ardina 60 70 80

26. Siti Aisyah 76 76 91

27. Tholif Vian Pratama 55 73 85

28. Wibisono Aji 55 75 77

29. Winoto 50 60 63

30. Yuni susanti 51 65 70

Jumlah siswa yang memenuhi nilai KKM 3 18 28

Persentase nilai tuntas KKM 10 % 60 % 80 %

Page 14: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

14

Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Nilai Hasil Evaluasi Siswa Pra

Siklus,Siklus I,dan Siklus II PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa: "Penerapan strategi pembelajaran Group Investigation

dapat meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V

SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati tahun ajaran 2012/2013”. Hal tersebut

didukung oleh hasil penelitian bahwa > 75% siswa berhasil menuntaskan nilai

KKM yang telah ditentukan dalam indikator kinerja.

Peningkatan pemahaman konsep bangun datar siswa dapat ditunjukkan

dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 70.

Adapun peningkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.Pada pra siklus, siswa yang memenuhi KKM adalah 3 siswa dari 30 siswa

atau sebanyak 10 %.

2.Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 18 siswa dari 30 siswa

atau sebanyak 60 %.

3.Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 24 siswa dari 30 siswa

atau sebanyak 80 %.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep bangun datar siswa di

kelas melalui strategi pembelajaran group investigation, maka diajukan

sejumlah saran sebagai berikut :

1. Saran Bagi Guru

Sebagai bahan masukan guru untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat

dalam meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V.

Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran group investigation.

2. Saran Bagi Peneliti Berikutnya

0

5

10

15

20

25

30

>90 80-90 70-79 <70

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Page 15: PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR …eprints.ums.ac.id/23637/17/11._Naskah_Publikasi.pdf · Ciri Khas Group Investigation 1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

15

Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, hendaknya

mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan strategi

pembelajaran yang lebih variatif, sehingga pemahaman siswa dapat

ditingkatkan melalui berbagai strategi pembelajaran yang inovatif.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Barry, M Dahlan dan Pius Partanto. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:

Arkola.

Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar. Surakarta: PSKGJ-

FKIP UMS.

Catharina. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Dasari,D.2002. Pengembangan Pembelajaran Matematika Berdasarkan

Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Proceeding National Science

Education Seminar. Malang: Universitas Negeri Malang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah

Pertama, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi

Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran Matematika. Jakarta:

Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdiknas.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008 . Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi

Pressindo.

Joko Suwandi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.Surakarta: PSKGJ-FKIP UMS.

Kilpatrick, J. Dan Findell. 2001. Adding + It Up Helping Children Learn

Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.

Kunandar.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Press.

Raudatul Jannah. 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya.

Yogyakarta: Diva Press.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Surabaya:

Rajawali Press.

Sri Hartini.2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGJ-FKIP UMS.

Suwandi, Sarwiji dan Rohmadi, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah Bibliografi. Surakarta: Yuma Pustaka

– FKIP UNS.

Budimansyah.2007.”Belajar Kooperatif Model Penyelidikan Kelompok dalam

Pembelajaran Membaca Pemahaman untuk Meningkatkan Ketrampilan

Membaca Siswa Kelas V SD”(Tesis S-2).Malang:Univ.Negeri Malang.

Maimunah. 2005. “Pembelajaran Volume Bola dengan Belajar Kooperatif Model

GI pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM”. Malang: Pascasarjana

Universitas Negeri Malang.

http://arinil.wordpress.com.2011.

http://ian.wordpress.com.2010.

http://id.shvoong.com/-sciences/education.2007.

www.kajianpustaka.com/2012/10/model-pembelajaran-group-

investigation.html#.uqp-xqcynkq. Diakses tanggal 18 Januari 2013 jam

19.00.