Upload
vanque
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR
MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA
KELAS V SDN BAKARAN KULON 01 JUWANA PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
ITA PUJIYARTININGSIH
A54E090093
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
2
PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT- SIFAT BANGUN DATAR
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
PADA SISWA KELAS V SDN BAKARAN KULON 01 JUWANA PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
Ita Pujiyartiningsih, A54E090093, Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013 , 65 halaman.
ABSTRAK
Penerapan strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran mempengaruhi
pemahaman materi pada siswa. Hal ini akan menciptakan keberhasilan belajar
dengan tercapainya hasil belajar yang optimal.Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar melalui strategi pembelajaran
group investigation pada siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur penelitian terdiri
atas siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian diperoleh
dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan tes. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data komparatif
dan kritis serta analisis data interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar ditunjukkan melalui peningkatan
jumlah siswa yang memiliki nilai tuntas KKM ≥ 70. Hal ini ditunjukkan pada data
saat kondisi pra siklus hanya 10 % dari 30 siswa yang memiliki nilai tuntas KKM.
Pada siklus I jumlah siswa tuntas KKM menjadi 60 % dan pada siklus II
sebanyak 80 % siswa tuntas KKM. Hasil tersebut menunjukkan bahwa strategi
pembelajaran group investigation dapat meningkatkan pemahaman sifat-sifat
bangun datar pada siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati.
Kata kunci : pemahaman sifat-sifat bangun datar, group investigation
3
4
PENDAHULUAN
Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu
pendidikan. Pendidikan merupakan sarana dan wahana strategis di dalam
pengembangan sumber daya manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang
pesat dewasa ini berpengaruh di segala bidang dimensi kehidupan khususnya
dalam matematika, karena matematika sebagai ilmu dasar yang memiliki
keterkaitan dengan bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi.
Matematika sebagai ilmu yang universal dan merupakan salah satu mata
pelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
pemahaman siswa terhadap pemanfaatan dan penerapan pembelajaran
matematika di masyarakat perlu ditingkatkan. Pembelajaran matematika yang
saat ini dilaksanakan di sekolah dasar lebih didominasi oleh guru sehingga
siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang
hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan
mengaplikasikan konsep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan
sehari-hari.
Fakta menunjukkan bahwa mata pelajaran matematika sering dihubungkan
dengan kebosanan, keengganan, dan kegagalan bagi sebagian siswa.
Matematika juga diklasifikasikan ke dalam kelompok mata pelajaran yang sulit
dan abstrak sehingga banyak siswa takut untuk mempelajarinya.
Dengan suasana yang demikian, siswa akan sulit menerima materi yang
diajarkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang variatifnya strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga pembelajaran matematika
dianggap tidak menarik bagi para siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa siswa di
SDN Bakaran Kulon 01 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, diperoleh fakta
bahwa pelajaran matematika masih dirasakan sulit bagi sebagian siswa
khususnya pada materi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi
panjang, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat dan layang-layang.
Pada dasarnya dalam mempelajari materi tersebut siswa memerlukan
pemahaman konsep yang saling berhubungan secara bermakna, bukan hanya
dengan hafalan. Pembelajaran matematika memerlukan variasi strategi
pembelajaran salah satunya karena materinya memang bervariasi.
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru matematika
kelas V diperoleh hasil dengan permasalahan pemahaman pada materi sifat-
sifat bangun datar rendah.Hal ini didukung oleh hasil ulangan siswa kelas V
pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi sifat – sifat bangun
datar, memperoleh hasil 90 % siswa mendapat nilai kurang dari KKM ,
sedangkan hanya 10 % siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penulis bersama guru
mata pelajaran matematika kelas V memiliki gagasan untuk menerapkan
strategi pembelajaran Group investigation.
5
LANDASAN TEORI
1. Pemahaman Sifat-Sifat Bangun Datar
a. Matematika
Matematika adalah suatu ilmu yang mempelajari bilangan, bangun dan
konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika,
menggunakan simbol-simbol yang umum serta dapat diaplikasikan dalam
bidang lainnya (Raudatul Jannah,2011:26).
b. Pengertian Pemahaman
Menurut kamus ilmiah, kata “paham” diartikan “tanggap” atau “mengerti
dengan benar” (Al-Barry & Pius, 2009: 142). Pemahaman merupakan salah
satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan kegiatan belajar mengajar. Aspek
ini merupakan aspek yang sangat penting, bahkan dalam kegiatan belajar
mengajar ini sangat ditonjolkan. Bila kita melakukan kegiatan belajar mengajar
yang pertama-tama adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari.
c. Sifat-Sifat Bangun Datar
Menurut Ian ( http://ian.wordpress.com.2010) menjelaskan bahwa bangun
datar adalah sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa
ruas garis lurus atau lengkung, memiliki dua dimensi yaitu panjang dan lebar
tetapi tidak memiliki tinggi atau tebal. Jumlah dan model ruas garis yang
membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar
d. Indikator Pemahaman
Pemahaman merupakan kompetensi yang dimiliki siswa dalam
memahami suatu materi dan dalam melakukan prosedur secara luwes, akurat,
efisien dan tepat. Indikator yang menunjukkan pemahaman antara lain:
1) Menyatakan ulang sebuah konsep.
2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu.
3) Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.
4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.
6) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
7) Mengaplikasikan pemecahan masalah (Jihad dan Haris, 2008:149).
Selanjutnya Kilpatrick dan Findell (Dasari, 2008: 71) mengemukakan
indikator pemahaman konsep, yaitu:
1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.
2)Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau
tidaknya persyaratan yang membentuk materi.
3) Kemampuan menerapkan konsep.
4)Kemampuan memberikan contoh dan counter example dari konsep yang
telah dipelajari.
5) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi
matematika.
6)Kemampuan mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal
matematika).
7) Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman sebagai bagian
dari ranah kognitif yang merupakan kemampuan untuk menyerap makna dan
6
arti dari bahan yang telah dipelajari. Kemampuan seseorang dalam memahami
sesuatu dapat dilihat dari kemampuannya dalam menerima suatu materi
kemudian mengkomunikasikannya dalam bentuk lainnya dengan kata-kata
sendiri.
Indikator pemahaman dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1) Siswa mampu menyebutkan kembali mengenai konsep yang dipelajari.
2) Siswa mampu menjelaskan konsep yang dipelajari.
3) Siswa mampu memberikan contoh dari konsep yang dipelajari.
4) Siswa mampu memperluas atau mengembangkan konsep yang dipelajari.
5) Siswa mampu mengaitkan konsep yang dipelajari.
6) Siswa mampu menyimpulkan konsep yang dipelajari.
2. Strategi Pembelajaran Group Investigation
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Group Investigation
Group Invsetigation adalah strategi pembelajaran yang melibatkan siswa
sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi atau penyelidikan. Strategi ini menuntut
siswa agar memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun
dalam ketrampilan proses kelompok.
Eggen & Kauckhak mengemukakan Group investigation adalah strategi
belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk
melakukan investigasi terhadap suatu topik.
b. Ciri Khas Group Investigation
1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri informasi
melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau
internet.
2) Siswa dituntut memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam ketrampilan proses kelompok.
3) Keterlibatan siswa secara aktif dimulai dari tahap pertama sampai tahap
akhir pembelajaran.
4) Peran guru dalam group investigation sebagai pembimbing, konsultan dan
memberi kritik yang membangun.
c. Tujuan Stategi Pembelajaran Group Investigation
Stategi Pembelajaran Group Investigation memiliki tiga tujuan yang saling
terkait,yaitu :
1) Pengembangan ketrampilan penemuan.
2) Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik.
3) Melatih siswa untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan masalah.
Jadi, strategi group investigation dapat mencapai tiga hal, yaitu siswa dapat
belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerja secara
kooperatif sebagai bekal ketrampilan hidup (life skill).
d. Langkah – langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Group Investigation
Sharan membagi langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran
group investigation sebagai berikut:
1). Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
2). Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
7
3). Guru memanggil ketua setiap kelompok untuk satu materi tugas, sehingga
satu kelompok memperoleh tugas yang berbeda dengan kelompok lainnya.
4). Setiap kelompok membahas materi secara kooperatif.
5). Setelah selesai diskusi dan memperoleh pengetahuan baru, lewat juru bicara
kelompok menyajikan hasil kegiatan kelompok.
6). Guru memberikan penjelasan singkat dan memberikan kesimpulan.
7). Evaluasi
8). Penutup.
e. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Group Investigation
1). Kelebihan Strategi Pembelajaran Group Investigation sebagai berikut :
a). Melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa memandang perbedaan status,
prestasi, agama, suku, dan jenis kelamin.
b). Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
c). Berpikir dan bertindak kreatif.
d). Menumbuhkan tanggung jawab dan kerjasama siswa.
2). Kekurangan Strategi Pembelajaran Group Investigation sebagai berikut:
a). Memerlukan alokasi waktu yang relatif lama.
b). Siswa yang memiliki kemampuan akademik lemah memberikan
kontribusi yang kurang dalam kelompok.
METODE PENELITIAN
A. Seting Penelitian
Tempat Penelitian ini adalah SDN Bakaran Kulon 01, Juwana Pati dan Waktu
Penelitian dilaksanakan pada semester II yang pelaksanaannya mulai bulan
Januari sampai bulan Maret 2013
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru sebagai pelaku peneliti dan kolabulator,
dan siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana dengan jumlah 30, terdiri dari
laki – laki 16 siswa dan siswa perempuan sebanyak 14 siswa .
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini diawali dengan tahap perencanaan (planning), pelaksanaan
tindakan (acting), pengamatan (observing) dan melakukan refleksi (reflecting).
Prosedur yang akan dilaksanakan pada penelitian ini mengacu pada
penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Banyaknya siklus yang akan
dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
Refleksi pada siklus II merupakan tahapan akhir dalam penelitian ini. Dari
hasil observasi dan wawancara pada siklus II peneliti dapat mengetahui
bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selain
itu dapat diketahui adanya peningkatan hasil tes. Indikator keberhasilan siklus II
adalah sekurang-kurangnya sebanyak 75% siswa mencapai nilai di atas KKM.
Untuk lebih memperjelas uraian yang telah disampaikan di atas, berikut
merupakan gambar skema prosedur penelitian yang akan dilakukan:
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
8
a. Data kualitatif yaitu data yang berupa hasil pengamatan observer terhadap
pemahaman materi sifat-sifat bangun datar dan penerapan strategi pembelajaran
group investigation.
b. Data kuantitatif yaitu data yang berupa hasil belajar siswa atau nilai
ulangan yang diperoleh siswa.
2. Sumber Data
Ditinjau dari sumber data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
a. Data primer yaitu data dari guru dan data yang diperoleh secara langsung
oleh siswa.
b.Data sekunder yaitu data dari observer atau dari hasil kolaborasi dengan
teman sejawat.
E. Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data adalah Wawancara,observasi,dokumentasi dan tes
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi,RPP,
dan tes formatif
G.Validitas Data
Peneliti menggunakan 2 jenis triangulasi yaitu triangulasi sumber dan
triangulasi waktu. Triangulasi sumber merupakan teknik pengumpulan data
yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda, yaitu data tersebut
dilakukan recek kebenarannya dari sumber lain yang dianggap paham dengan
data.Triangulasi waktu artinya data tersebut dicek pada responden pertama
pada waktu yang berbeda.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Komparatif dan Kritis
Analisis Data Komparatif, digunakan untuk data kuantitatif hyakni
membandingkan hasil antar siklus.Analisis kritis digunakan untuk
mengungkap kelebihan dan kekurangan kinerja guru dan siswa dalam
proses pembelajaran.
2. Analisis Data Interaktif
Suwandi (2011:29) mengemukakan bahwa data yang diperoleh dalam
PTK, secara umum dianalisis melalui deskriptif kualitatif. Analisis data
dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun
data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan cara
kuantitatif sederhana, yakni dengan persentase (%) dan data kualitatif
dianalisis dengan membuat penilaian kualitatif (kategori).
I. Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini, peneliti membuat indikator kinerja sebagai berikut:
Penerapan strategi pembelajaran group investigation dinyatakan dapat
meningkatkan pemahaman materi sifat-sifat bangun datar apabila 75 % dari
jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70.
HASIL PENELITIAN
Adapun Hasil Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sebagai
berikut :
9
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas dengan penerapan
strategi pembelajaran group investigation, guru sudah baik dalam
mengkondisikan kelas dan memberikan apersepsi pada kegiatan awal
pembelajaran, tetapi pada kegiatan inti pembelajaran guru sedikit menggali
pengetahuan dari siswa sehingga kegiatan eksplorasi hanya sedikit dilakukan.
Pada saat pembagian kelompok guru juga kurang heterogen dalam pembagian
kelompok, siswa yang memiliki kemampuan inteligen lebih kurang disebar
merata pada setiap kelompok sehingga ada kelompok yang belum mampu
memahami materi dengan baik. Demikian pula pada saat kegiatan konfirmasi,
guru kurang memberikan penjelasan dari presentasi setiap kelompok, akibatnya
siswa belum mengetahui pasti kebenaran penemuan konsep yang dihasilkan
dari hasil kegiatan kelompok.Demikian pula pada kegiatan akhir pembelajaran,
guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang
belum dipahami. Hal ini menyebabkan siswa yang belum paham memiliki
pemahaman yang masih rendah pada materi pembelajaran sifat-sifat bangun
datar.
Adapun hasil capaian nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur hasil
pemahaman sifat-sifat bangun datar siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01
pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7 Daftar Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Kriteria
1. Ahmad Sahri 50 Belum Tuntas
2. Aswin Abdul Rohim 73 Tuntas
3. Bagas Indarto 70 Tuntas
4. Chika Lestari 53 Belum Tuntas
5. Dani Mahendra 75 Tuntas
6. Duaja Adijaya 62 Belum Tuntas
7. Ega Meilandri 58 Belum Tuntas
8. Eka Indriana 52 Belum Tuntas
9. Eksida Dwi Tyas 45 Belum Tuntas
10. Elvin Yanuar 85 Tuntas
11. Erika Nur Fahjati 84 Tuntas
12. Ervina Nurul Sari 80 Tuntas
13. Fadhil Muarif 60 Belum Tuntas
14. Finna Luthfiah 72 Tuntas
15. Gilang Ariyanto 65 Belum Tuntas
16. Istiqomah 71 Tuntas
17. Jhony Maulana 70 Tuntas
18. Listya Rini 60 Belum Tuntas
19. Muhammad Fauzi Wibowo 70 Tuntas
20. Muhammad Hidayat 73 Tuntas
21. Puput Safitri 74 Tuntas
22. Rias Arvianti 73 Tuntas
23. Runik Ariani 89 Tuntas
24. Shellya Arvintya 87 Tuntas
10
25. Shofi Ardina 77 Tuntas
26. Siti Aisyah 65 Belum Tuntas
27. Tholif Vian Pratama 71 Tuntas
28. Wibisono Aji 82 Tuntas
29. Winoto 60 Belum Tuntas
30. Yuni Susanti 65 Belum Tuntas
Jumlah siswa tuntas KKM 18
Persentase siswa tuntas KKM 60 %
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan tabel frekuensi nilai
pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siklus I sebagai berikut :
Tabel 4.8 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I
No. Skor f % Keterangan Kategori
1. > 90 0 0 Tuntas Sangat Baik
2. 80 – 89 6 20 Tuntas Baik
3. 70 – 79 12 40 Tuntas Cukup
4. < 70 12 40 Belum Tuntas Kurang
Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I terdapat
18 siswa telah memenuhi KKM sehingga didapatkan persentase pencapaian
KKM 60 %, namun masih ada 12 siswa atau 40 % siswa belum mencapai
KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman
siswa pada materi sifat-sifat bangun datar, tetapi masih belum memenuhi
indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga harus
dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus II) untuk memperbaiki dan
meningkatkan pemahaman siswa sesuai dengan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
e. Hasil Pelaksanaan Siklus II
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan penerapan strategi
pembelajaran group investigation lebih baik daripada siklus I. Hal ini dapat
dilihat dari langkah pembelajaran yang telah sesuai dengan perencanaan
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun dari kegiatan awal hingga
akhir pembelajaran.
Demikian pula pada hasil belajar siswa, menunjukkan
peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa siklus II telah memenuhi indikator kinerja yang
ditetapkan maka proses penelitian telah berhenti pada siklus II. Hasil capaian
nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur peningkatan pemahaman sifat-sifat
bangun datar pada siswa adalah sebagai berikut
:
11
Tabel 4.9 Daftar Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Kriteria
1. Ahmad Sahri 65 Belum Tuntas
2. Aswin Abdul Rohim 75 Tuntas
3. Bagas Indarto 72 Tuntas
4. Chika Lestari 60 Belum Tuntas
5. Dani Mahendra 76 Tuntas
6. Duaja Adijaya 71 Tuntas
7. Ega Meilandri 63 Belum Tuntas
8. Eka Indriana 70 Tuntas
9. Eksida Dwi Tyas 64 Belum Tuntas
10. Elvin Yanuar 89 Tuntas
11. Erika Nur Fahjati 90 Tuntas
12. Ervina Nurul Sari 75 Tuntas
13. Fadhil Muarif 70 Tuntas
14. Finna Luthfiah 73 Tuntas
15. Gilang Ariyanto 67 Belum Tuntas
16. Istiqomah 81 Tuntas
17. Jhony Maulana 73 Tuntas
18. Listya Rini 75 Tuntas
19. Muhammad Fauzi Wibowo 70 Tuntas
20. Muhammad Hidayat 82 Tuntas
21. Puput Safitri 80 Tuntas
22. Rias Arvianti 75 Tuntas
23. Runik Ariani 98 Tuntas
24. Shellya Arvintya 96 Tuntas
25. Shofi Ardina 80 Tuntas
26. Siti Aisyah 70 Tuntas
27. Tholif Vian Pratama 73 Tuntas
28. Wibisono Aji 85 Tuntas
29. Winoto 63 Belum Tuntas
30. Yuni susanti 70 Tuntas
Jumlah siswa tuntas KKM 28
Persentase nilai tuntas KKM 80 %
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan tabel frekuensi pemahaman
sifat-sifat bangun datar pada siklus II sebagai berikut :
Tabel 4.10 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II
No. Skor f % Keterangan Kategori
1. > 90 3 10 Tuntas Sangat Baik
2. 80 – 89 6 20 Tuntas Baik
3. 70 – 79 15 50 Tuntas Cukup
4. < 70 6 20 Belum Tuntas Kurang
12
Pada tabel frekuensi di atas terlihat bahwa terdapat 80 % siswa yang tuntas
KKM, yang terdiri dari 10 % siswa memiliki katagori nilai sangat baik, 20 %
siswa memiliki katagori nilai baik, 50 % siswa memiliki katagori nilai cukup,
sedangkan 20 % siswa belum tuntas KKM. Data diatas sebagai bukti
peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar dibandingkan pada hasil
pelaksanaan siklus I. Karena pada siklus II telah memenuhi indikator kinerja
yang direncanakan yaitu minimal 75 % dari jumlah siswa telah mencapai ≥ nilai
KKM yaitu 70, bahkan hasil penelitian menunjukkan hasil melebihi indikator
kinerja maka penelitian berhenti pada siklus II.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran dengan strategi group investigation dengan 2 siklus telah
menunjukkan perubahan yang berarti. Pembelajaran dengan strategi group
investigation pada siklus I memiliki kekurangan yang dijelaskan pada hasil
pelaksanaan siklus I dan diperbaiki pada siklus II. Setelah diadakan perbaikan
pada siklus II maka diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan strategi group
investigation berhasil dengan baik. Hal ini didasarkan pada adanya peningkatan
pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V.
Dalam meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa, guru
selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses
pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih menggunakan
model pembelajaran konvensional. Guru menjelaskan materi dengan ceramah
dan siswa mendengarkan tanpa adanya inovasi dalam pembelajaran sehingga
kurang aktif dan pembelajaran kurang menarik. Tindakan yang dilakukan guru
dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat bangun datar
bagi siswa kelas V dengan penerapan strategi pembelajaran group
investigation.
Adapun peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas
V SD Negeri Bakaran Kulon 01 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.11 Daftar Hasil Evaluasi Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Ahmad Sahri 45 50 65
2. Aswin Abdul Rohim 55 73 75
3. Bagas Indarto 50 70 72
4. Chika Lestari 40 53 60
5. Dani Mahendra 50 75 76
6. Duaja Adijaya 49 62 71
7. Ega Meilandri 45 58 63
8. Eka Indriana 48 52 70
9. Eksida Dwi Tyas 40 45 64
10. Elvin Yanuar 60 85 89
11. Erika Nur Fahjati 79 84 90
12. Ervina Nurul Sari 58 80 75
13. Fadhil Muarif 50 60 70
13
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan dalam tabel frekuensi nilai
pemahaman sifat-sifat bangun datar pada pra siklus, siklus I,dan siklus II sebagai
berikut :
Tabel 4.12 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa Pra Siklus,Siklus I,dan Siklus II
No. Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II Keterangan Kategori
f % f % f %
1. >90 0 0 0 0 3 10 Tuntas Sangat baik
2. 80-90 2 6,7 6 20 6 20 Tuntas Baik
3. 70-79 1 3,3 12 40 15 50 Tuntas Cukup
4. <70 27 90 12 40 6 20 Belum Tuntas Kurang
Dari tabel daftar frekuensi di atas, lebih jelasnya digambarkan pada grafik
sebagai berikut :
14. Finna Luthfiah 55 72 73
15. Gilang Ariyanto 47 65 67
16. Istiqomah 60 71 81
17. Jhony Maulana 58 70 73
18. Listya Rini 58 60 75
19. Muhammad Fauzi Wibowo 68 74 80
20. Muhammad Hidayat 69 73 75
21. Puput Safitri 77 77 83
22. Rias Arvianti 80 85 87
23. Runik Ariani 88 89 93
24. Shellya Arvintya 87 89 96
25. Shofi Ardina 60 70 80
26. Siti Aisyah 76 76 91
27. Tholif Vian Pratama 55 73 85
28. Wibisono Aji 55 75 77
29. Winoto 50 60 63
30. Yuni susanti 51 65 70
Jumlah siswa yang memenuhi nilai KKM 3 18 28
Persentase nilai tuntas KKM 10 % 60 % 80 %
14
Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Nilai Hasil Evaluasi Siswa Pra
Siklus,Siklus I,dan Siklus II PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa: "Penerapan strategi pembelajaran Group Investigation
dapat meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V
SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati tahun ajaran 2012/2013”. Hal tersebut
didukung oleh hasil penelitian bahwa > 75% siswa berhasil menuntaskan nilai
KKM yang telah ditentukan dalam indikator kinerja.
Peningkatan pemahaman konsep bangun datar siswa dapat ditunjukkan
dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 70.
Adapun peningkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Pada pra siklus, siswa yang memenuhi KKM adalah 3 siswa dari 30 siswa
atau sebanyak 10 %.
2.Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 18 siswa dari 30 siswa
atau sebanyak 60 %.
3.Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 24 siswa dari 30 siswa
atau sebanyak 80 %.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep bangun datar siswa di
kelas melalui strategi pembelajaran group investigation, maka diajukan
sejumlah saran sebagai berikut :
1. Saran Bagi Guru
Sebagai bahan masukan guru untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat
dalam meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V.
Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran group investigation.
2. Saran Bagi Peneliti Berikutnya
0
5
10
15
20
25
30
>90 80-90 70-79 <70
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
15
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, hendaknya
mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan strategi
pembelajaran yang lebih variatif, sehingga pemahaman siswa dapat
ditingkatkan melalui berbagai strategi pembelajaran yang inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Barry, M Dahlan dan Pius Partanto. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:
Arkola.
Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar. Surakarta: PSKGJ-
FKIP UMS.
Catharina. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Dasari,D.2002. Pengembangan Pembelajaran Matematika Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Proceeding National Science
Education Seminar. Malang: Universitas Negeri Malang.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah
Pertama, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi
Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran Matematika. Jakarta:
Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdiknas.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008 . Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi
Pressindo.
Joko Suwandi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.Surakarta: PSKGJ-FKIP UMS.
Kilpatrick, J. Dan Findell. 2001. Adding + It Up Helping Children Learn
Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.
Kunandar.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Press.
Raudatul Jannah. 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya.
Yogyakarta: Diva Press.
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Surabaya:
Rajawali Press.
Sri Hartini.2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGJ-FKIP UMS.
Suwandi, Sarwiji dan Rohmadi, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah Bibliografi. Surakarta: Yuma Pustaka
– FKIP UNS.
Budimansyah.2007.”Belajar Kooperatif Model Penyelidikan Kelompok dalam
Pembelajaran Membaca Pemahaman untuk Meningkatkan Ketrampilan
Membaca Siswa Kelas V SD”(Tesis S-2).Malang:Univ.Negeri Malang.
Maimunah. 2005. “Pembelajaran Volume Bola dengan Belajar Kooperatif Model
GI pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM”. Malang: Pascasarjana
Universitas Negeri Malang.
http://arinil.wordpress.com.2011.
http://ian.wordpress.com.2010.
http://id.shvoong.com/-sciences/education.2007.
www.kajianpustaka.com/2012/10/model-pembelajaran-group-
investigation.html#.uqp-xqcynkq. Diakses tanggal 18 Januari 2013 jam
19.00.