95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN PERTANYAAN PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : Watik Sri Susilowati K7407155 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN

PERTANYAAN

PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

Watik Sri Susilowati

K7407155

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN

PERTANYAAN

PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

WATIK SRI SUSILOWATI

K7407155

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Watik Sri Susilowati. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI STRATEGI MEMULAI PEMBELAJARAN DENGAN

PERTANYAAN PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pada

pembelajaran melalui strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat

meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK

Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang dilaksanakan sebanyak dua siklus di mana masing-masing siklus dilalui

dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan;

(3) observasi tindakan; (4) refleksi tindakan. Subjek penelitian adalah seluruh

siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011

sebanyak 38 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti,

guru dan melibatkan partisipasi siswa, teknik pengumpulan data menggunakan

lembar observasi, instrumen tes dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan

strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat meningkatkan prestasi

belajar akuntansi pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini terbukti dengan fakta-fakta sebagai berikut: (1)

Motivasi belajar, pada siklus I sebesar 78,9% menjadi 78,7% pada siklus II; (2)

partisipasi siswa mengalami peningkatan, pada siklus I sebesar 52, 6% menjadi

80,9% pada siklus II; (3) prestasi belajr akuntansi yang dilihat dari ketuntasan

belajar siswa mengalami peningkatan, dari siklus I sebesar 78,9% menjadi 100%

pada siklus II.

Kata kunci: strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, motivasi belajar,

partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi

Page 7: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Watik Sri Susilowati. UPGRADING ACCOUNTING LEARNING

ACHIEVEMENT THROUGH LEARNING STARTS WITH A QUESTION

STRATEGY ON THE STUDENTS OF XI ACCOUNTING 1 SMK NEGERI 1

SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher

Training and Education. Sebelas Maret University Surakarta, June 2011.

The aim of this research is to determimine whether the application of

learning with learning start with a question strategy can upgrades accounting

learning achievement on XI accounting 1 SMK Negeri 1 Surakarta Academic

Year 2010/2011.

This research uses Classroom Action Research (CAR) method which

held two cycles in which each passed through four stages, that is: (1) action

planning; (2) action implementation; (3) action observation; and (4) action

reflection. The research subject is all of the XI Accounting 1 student on SMK

Negeri 1 Surakarta Academic Year 2010/2011 at rate of 38 students. This research

was held with the colaboration among researcher, the class teacher and involves

students‟s participation. Data collection technique using observation sheet, test

instrument, and documentation.

Based on the research result, it can be concluded that the application of

learning start with a question can upgrading accounting learning achievement on

XI Accounting 1 SMK Negeri 1 Surakarta Academic Year 2010/2011. This can

be proven by these following fact: (1) student‟s motivation from 78,9% on cycle I

become 78,7% on cycle II.(2) student‟s participation increased from 52,6% on

cycle I become 80,9% on cycle II. (3) learning achievement on accounting subject

that measured by evaluation test, showed by the completeness of student‟s

learning result indicates escalation that cycle I 78,9% become 100% on cycle II.

Key words: Learning start with a question strategy, motivation, students

participation and learning achievement.

Page 8: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”

(QS. Al ‘Alaq:1)

You can tell students what they need to know very fast

But they will forget what you tell them even faster

Melvin L Silberman

“If I had an hour to solve a problem and my life depended on

the solution, I would spend the first 55 minutes determining

the proper question to ask, for once I know the proper question,

I could solve the problem in less than five minutes.”

Albert Eintein

“Aku memutuskan untuk selalu memiliki kekuatan dan

keyakinan diri. Karena aku percaya, aku yakin, aku beriman,

bahwa cahaya kekuatan Tuhan yang menciptakan seluruh isi

alam semesta selalu mengalir dalam setiap keputusanku,

pikiranku, serta dalam semua tindakanku.

Sebab aku yakin bahwa sebenarnya aku hanyalah alat

bagi Tuhan untuk mewujudkan rencana-rencana-Nya.”

Erbe Sentanu

Kita tidak tahu, bahkan tidak akan pernah tahu

apa saja kehendak Allah yang berlaku untuk diri kita,

kecuali memang saat yang dirindu tiba.

Tapi satu hal yang harus kita tahu bahwa setiap rencana-Nya hanyalah indah

dan untuk kebaikan kita. So, positive thingking is well

Penulis

Page 9: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan untuk:

1. Ibu dan Babe yang selalu mendukung setiap keputusanku

2. Saudaraku Mbak Anik dan Joko atas segala kritik dan

do‟anya

3. To member “EMB”: Winda, Rini, Wahyu, TriSuk,

Taufiq Nurul, UmiSukri, Woro, dan Iska semangat

kalian memacuku menyelesaikan skripsi ini.

4. Santri Al Falah yang membuatku merasa hidup ini selalu

bermanfaat, Don‟t stop to learn.

5. Sahabatku cah Emotion, kakak-kakak dan adik-adik

tingkatku di Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

Bersama kalian, kenangan yang indah.

6. FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater

tercinta, kampus tempat kutimba ilmu.

Page 10: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini.

3. Drs. Sudiyanto M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dengan penuh inspirasi dan bijaksana.

4. Sri Sumaryati S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat, dan bimbingan dengan penuh inspirasi dan kesabaran.

5. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.

6. Drs. Suyono M.Si, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Surakarta yang

memberikan izin penelitian skripsi ini.

7. Dra. Budyani Wt selaku guru pamong yang memberikan bimbingan dan

bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf

karyawan.

8. Siswi XI Akuntansi 1 yang bersedia berjuang keras membantu kelancaran

penulisan skripsi ini.

9. Ibu, Babe, Mbak Anik dan Joko yang selalu setia mendukungku.

10. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi, Tri Sukarni, Taufiq Nurul,

Wahyu, Woro, Umi Syukriani, Iska, Winda dan Rini.

11. Mbak Ruru, Mbak Ana dan Anna, Jazakillah atas setiap nasehat dan

motivasinya.

Page 11: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

12. Rekan-rekan angkatan 2007.

13. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan

dari Alloh SWT, amin ya Rabb.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca maupun perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 12: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................... i

PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................................... ii

PERSETUJUAN ........................................................................................... iii

REVISI ........................................................................................................... iv

PENGESAHAN ............................................................................................. v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

MOTTO ......................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 9

1. Tinjauan Strategi Pembelajaran .................................................... 9

a. Pengertian Strategi Pembelajaran ............................................. 9

b. Komponen Strategi Pembelajaran ............................................. 11

c. Jenis Strategi Pembelajaran ...................................................... 13

2. Tinjauan Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan ..... 13

a. Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan ................. 13

b. Langkah-langkah Strategi Memulai Pembelajaran dengan

Page 13: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Pertanyaan ............................................................................... 15

c. Penerapan Strategi Pembelajaran Dimulai dari Pertanyaan

untuk Akuntansi ...................................................................... 17

3. Tinjauan Motivasi Belajar ............................................................ 18

a. Pengertian Motivasi Belajar ...................................................... 18

b. Fungsi Motivasi Belajar ............................................................ 20

c. Indikator Motivasi Belajar ........................................................ 20

4. Tinjauan Partisipasi Siswa ............................................................ 22

a. Pengertian Partisipasi ................................................................ 22

b. Indikator Partisipasi .................................................................. 23

5. Tinjauan Prestasi Belajar .............................................................. 25

a. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................... 25

b. Indikator Prestasi Belajar .......................................................... 26

6. Tinjauan Mata Diklat Akuntansi .................................................. 28

a. Pengertian Akuntansi ................................................................ 28

b. Mata Diklat Akuntansi .............................................................. 29

c. Tujuan Mata Diklat Akuntansi .................................................. 30

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 30

C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 31

D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 34

B. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 35

C. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 35

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 38

E. Sumber Data ....................................................................................... 39

F. Prosedur Penelitian ............................................................................. 39

G. Proses Penelitian ................................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 43

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................ 43

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Akuntansi 1

Page 14: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Di SMK Negeri 1 Surakarta ................................................................... 47

C. Deskripsi Hasil Penelitian ..................................................................... 49

D. Pembahasan ........................................................................................... 68

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN .................................................. 75

A. Simpulan ............................................................................................... 75

B. Implikasi ................................................................................................ 75

C. Saran ...................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 79

LAMPIRAN ..................................................................................................... 80

Page 15: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Nilai Hasil Ulangan Financial Statement .................................................. 2

2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ................................................... 34

3. Indikator ketercapaian Prestasi Belajar Akuntansi .................................... 42

4. Data Nilai Evaluasi Pra Siklus Materi Financial Statement ...................... 48

5. Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai Pembelajaran

dengan Pertanyaan Siklus I ....................................................................... 55

6. Motivasi Belajar akuntansi Siklus I ........................................................... 55

7. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus I .......................................... 56

8. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ............................................................. 56

9. Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai Pembelajaran

dengan Pertanyaan Siklus I ....................................................................... 64

10. Motivasi Belajar Akuntansi Siklus II ........................................................ 65

11. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Siklus II ........................................ 66

12. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ........................................................... 66

13. Peningkatan Hasil Penelitian Siklus I dan II ............................................. 69

14. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai

Pembelajaran dengan Pertanyaan .............................................................. 69

15. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ......................................................... 70

16. Peningkatan Partisipasi Siswa ................................................................... 72

17. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa ..................................................... 73

Page 16: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 32

2. Denah SMK Negeri 1 Surakarta .................................................................... 45

3. Struktur Organisasi SMK N 1 Surakarta ...................................................... 46

4. Grafik Hasil Penelitian ................................................................................. 69

Page 17: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Lembar Observasi Praktek Mengajar ........................................................ 81

2. Kisi-kisi Angket Mengajar ........................................................................ 84

3. Angket Motivasi Belajar ............................................................................ 85

4. Lembar Observasi Penilaian Partisipasi .................................................... 87

5. Catatan Lapangan 1 ................................................................................... 90

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 ............................................ 95

7. Materi Akuntansi Masuknya Sekutu Baru ............................................... 98

8. Pembagian Kelompok 1 .......................................................................... 101

9. Lembar Hasil Observasi Praktek Mengajar 1 .......................................... 102

10. Hasil Motivasi Belajar Siswa 1 ............................................................... 103

11. Analisis Hasil Motivasi 1 ........................................................................ 104

12. Lembar Hasil Observasi Partisipasi 1 ...................................................... 105

13. Soal Tugas Akuntansi Masuknya Sekutu Baru ...................................... 108

14. Kunci Jawaban Tugas 1 ........................................................................... 109

15. Kisi-kisi Soal Evaluasi 1 .......................................................................... 111

16. Soal Evaluasi 1 ........................................................................................ 112

17. Kunci Jawaban Evaluasi 1 ....................................................................... 113

18. Norma Penilaian Evaluasi 1 .................................................................... 116

19. Analisis Hasil Evaluasi 1 ........................................................................ 117

20. Lembar Jawaban Evaluasi Siswa 1 .......................................................... 128

21. Foto Kegiatan 1 ....................................................................................... 128

22. Catatan Lapangan 2 ................................................................................. 130

23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 .......................................... 134

24. Materi 2 ................................................................................................... 138

25. Pembagian Kelompok 2 .......................................................................... 142

26. Lembar Hasil Observasi Praktek Mengajar 2 ......................................... 143

27. Hasil Motivasi Belajar Siswa 2 ............................................................... 145

Page 18: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

28. Analisis Hasil Motivasi 2 ........................................................................ 147

29. Lembar Hasil Observasi Partisipasi 2 ...................................................... 148

30. Soal Tugas 2 ............................................................................................ 151

31. Kunci Jawaban Tugas 2 .......................................................................... 153

32. Kisi-kisi Soal Evaluasi 2 ......................................................................... 155

33. Soal Evaluasi 2 ......................................................................................... 156

34. Kunci Jawaban Evaluasi 2 ........................................................................ 157

35. Norma Penilaian Evaluasi 2 ..................................................................... 160

36. Analisis Hasil Evaluasi 1 ......................................................................... 161

37. Lembar Jawaban Evaluasi Siswa 1 ........................................................... 163

38. Foto Kegiatan 2 ........................................................................................ 169

39. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ................................................ 171

40. Surat Keterangan Penelitian ..................................................................... 172

41. Surat Permohonan Ijin Research / Try out ............................................... 173

42. Surat Keputusan Dekan FKIP .................................................................. 174

Page 19: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungan belajarnya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Perubahan perilaku ini mencakup perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan

kemahiran, pembentukan sikap dan kepercayaan pada diri peserta didik. Hal ini

sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk membantu dan memudahkan

peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan mengembangkan kemampuan

yang dimiliki. Maka dari itu, pembelajaran merupakan hal yang sangat penting

untuk segera diupayakan, sehingga perlu adanya pembelajaran yang berkualitas

agar keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.

Upaya peningkatan kualitas pembelajaran merupakan hal penting yang

harus diperhatikan dalam sebuah proses pembelajaran. Upaya ini merupakan tugas

bagi masing-masing sekolah, terutama guru sebagai pendidik. Guru dalam

pembelajaran merupakan tenaga pendidik yang secara langsung terlibat dalam

proses pembelajaran, maka sebagai pendidik, guru memegang peranan penting

dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas.

Pembelajaran yang berkualitas ditunjang oleh beberapa unsur-unsur

pembelajaran antara lain tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode

pembelajaran, materi pelajaran dan evaluasi hasil belajar. Keseluruhan unsur-

unsur pembelajaran tersebut sangat berpengaruh pada keberhasilan proses belajar

mengajar. Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah hasil dari proses

pembelajaran yang hendak dicapai, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

optimal perlu disusun suatu strategi. Strategi pembelajaran dapat dikatakan

sebagai pola umum yang berisi tentang rentetan kegiatan, yang dapat dijadikan

pedoman agar kompetensi dalam tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

optimal. Penerapan strategi pembelajaran yang inovatif oleh guru diharapkan

dapat memudahkan siswa dalam belajar, membangkitkan motivasi belajar siswa

dan menjadikan siswa berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran.

Penerapan ini dilakukan dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi

yang diajarkan. Metode pembelajaran merupakan pola atau cara yang ditetapkan

sebagai hasil dari kajian strategi tertentu. Selanjutnya materi pelajaran, dalam

Page 20: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pemilihan materi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran sekaligus dilaksanakan

secara runtut agar siswa mampu memahami materi secara jelas dan mudah.

Evaluasi hasil belajar, unsur ini dilakukan untuk mengetahui berhasil tidaknya

peserta didik dalam pembelajaran, tujuan dari evaluasi hasil belajar adalah untuk

mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran

berlangsung.

Kenyataan yang terjadi selama ini, guru belum dapat menciptakan

pembelajaran yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat dari kualitas proses maupun

hasil pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung kurang optimal yang

diindikasikan dengan kondisi siswa yang kurang antusias dalam pembelajaran

maupun kurangnnya partisipasi siswa. Lebih lanjut dampak yang dihasilkan dari

proses belajar tersebut adalah hasil pembelajaran yang kurang berkualitas pula.

Hasil ini dapat dilihat melalui prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan.

Secara lebih detail mengenai kondisi kualitas pembelajaran akuntansi di

SMK Negeri 1 Surakarta khususnya kelas XI AK 1 yang kurang optimal, salah

satunya dapat ditunjukkan dengan melihat prestasi belajar siswa yang masih

kurang optimal. Prestasi belajar siswa ini dapat diketahui dengan melihat Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM), untuk mata diklat akuntansi standar KKM yang

harus dicapai siswa cukup tinggi yakni 76,00. Hal inilah yang menyebabkan siswa

beranggapan bahwa mata diklat akuntansi sulit sehingga antusiasme belajar

akuntansi kurang, partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran rendah dan nilai

ulangan siswa kurang memuaskan. Berikut data hasil nilai ulangan akuntansi pada

materi Financial Statement:

Tabel 1. Nilai Hasil Ulangan Akuntansi Materi Financial Statement

No Interval Nilai Jumlah Siswa Keterangan

1. 0 – 50 6 Tidak Tuntas

2. 51 – 75 8 Tidak Tuntas

3. 76 – 100 24 Tuntas

Jumlah Siswa 38

Hasil ulangan siswa kelas XI AK 1 di SMK Negeri 1 Surakarta menunjukkan

bahwa ketuntasan hasil belajar hanya mencapai sekitar 63%, yaitu sebanyak 24

dari 38 siswa yang mampu memenuhi standar KKM, sedangkan pembelajaran

Page 21: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dikatakan berhasil apabila mencapai ketuntasan hasil belajar sekitar 75%, yaitu

sekitar 29 siswa yang mencapai nilai ketuntasan dari 38 siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa belum optimal.

Kualitas pembelajaran yang rendah juga nampak pada rendahnya tingkat

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Partisipasi ini terlihat dengan

kurangnya partisipasi siswa dalam bertanya terutama bila menghadapi masalah,

terlebih saat guru mengajukan pertanyaan, respon siswa untuk menjawab

pertanyaan juga sangat rendah, siswa juga tidak berani dalam menyampaikan

pendapat/gagasan maupun sanggahan, sehingga dalam proses pembelajaran siswa

begitu pasif dan hanya menerima materi yang disampaikan guru tanpa berani

memberikan respon. Hal ini juga tidak mutlak masalah bagi siswa, karena guru

juga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Guru kurang mampu

menerapkan strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa

merasakan kegiatan pembelajaran berjalan menegangkan, tidak rileks dan kurang

menyenangkan.

Masalah lain yang turut berpengaruh dalam kualitas pembelajaran adalah

sumber belajar yang kurang memadai. Salah satu sumber belajar yang biasa

digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa adalah buku. Kurangnya referensi di

perpustakaan terutama pada mata diklat akuntansi menjadi masalah tersendiri.

Mata diklat akuntansi kelas XI berisi materi berupa siklus akuntansi dalam bahasa

inggris, tetapi perpustakaan belum mampu menyediakan referensi yang cukup,

sehingga dalam proses penguasaan materi siswa lebih bertumpu pada proses

pembelajaran yang diberikan guru di kelas. Masalah ini juga berpengaruh pada

antusiasme siswa dalam pembelajaran menjadi kurang, siswa cepat merasa bosan

dan cenderung mudah menyerah bila menghadapi masalah dalam pembelajaran.

Jadi, nampak bahwa pembelajaran yang berlangsung di kelas belum berkualitas.

Upaya peningkatan kualitas pembelajaran tidak terlepas dari berbagai

faktor yang mempengaruhinya, oleh karena itu diperlukan guru yang kreatif dan

inovatif untuk menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan

agar dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga siswa

dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan mampu meningkatkan prestasi.

Page 22: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pembelajaran dapat dilaksanakan menjadi lebih menarik melalui variasi strategi

dalam bentuk strategi pembelajaran yang “baru”. Maka diperlukan strategi

pembelajaran yang bisa menarik perhatian siswa sehingga proses pembelajaran

menjadi menyenangkan dan kualitas pembelajaran akan meningkat.

Permasalahan dalam pembelajaran akuntansi yang terjadi di SMK Negeri

1 Surakarta khususnya kelas XI AK 1 dapat di atasi dengan sebuah strategi

pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa guna meningkatkan partisipasi

dan prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Ada berbagai alternatif strategi

pembelajaran yang bisa digunakan yang diharapkan mampu mengatasi masalah

ini, salah satunya adalah strategi pembelajaran aktif.

Strategi pembelajaran aktif merupakan strategi pembelajaran yang

mengutamakan partisipasi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

aktif akan menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehinggga siswa akan aktif

bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan, situasi pembelajaran akan

menjadi rileks tanpa perasaan tegang, penuh semangat, mendukung kelancaran

proses belajar mengajar, meningkatkan partisipasi siswa, serta membantu dalam

pencapaian hasil belajar yang memuaskan. Sehingga pada akhirnya diharapkan

akan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti akan mengadakan penelitian

mengenai strategi pembelajaran berkaitan dengan proses pembelajaran. Peneliti

dan guru akan menerapkan strategi “Pembelajaran Dimulai dari Pertanyaan“.

Strategi ini merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang diperkenalkan

oleh pakar psikologi pendidikan Melvin L Silberman, yang dikenal dengan

sebutan Learning Starts with a Question (LSQ), keunggulan strategi ini ialah

mampu untuk membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran terutama dalam

hal bertanya, sebagaimana menurut Melvin L Silberman (2007:144), “strategi

sederhana ini merangsang siswa untuk bertanya, kunci belajar”. Lebih lanjut,

melalui strategi ini siswa akan berpartisipasi aktif, prestasi siswa meningkat

sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas XI akuntansi 1.

Berdasarkan latar belakang yang telah duraikan diatas, maka peneliti

tertarik melakukan penelitian mengenai strategi Pembelajaran Dimulai dari

Page 23: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pertanyaan yang akan diberi judul "Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi

melalui Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan pada Siswa

Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah yang muncul sehubungan dengan pembelajaran

pada mata diklat akuntansi. Beberapa masalah yang muncul dapat dirinci sebagai

berikut:

1. Prestasi belajar siswa yang diukur melalui standar Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) belum optimal. Hal ini berdasarkan data yang

menunjukkan hanya sekitar 63% siswa yang mampu memenuhi KKM.

2. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran, siswa cenderung tidak

memanfaatkan kesempatan untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka

hadapi, bahkan bila guru memberikan pertanyaan, respon siswa untuk

menjawab sangat rendah.

3. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi

4. Referensi buku paket yang disediakan perpustakaan kurang memenuhi

kebutuhan siswa.

5. Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat terhadap mata diklat

akuntansi karena siswa menganggap mata diklat tersebut dianggap sebagai

mata diklat yang sulit, sehingga siswa mudah menyerah dan bosan.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dapat teridentifikasi dan dikaji secara lebih mendalam,

maka perlu adanya pembatasan masalah. Pada penelitian ini, peneliti membatasi

masalah pada peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan penerapan strategi

Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan pada mata diklat akuntansi. Beberapa

hal yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar ini adalah:

1. Penerapan strategi pembelajaran pada mata diklat akuntansi

2. Motivasi belajar akuntansi siswa

Page 24: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

4. Prestasi belajar akuntansi

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka

rumusan masalah secara umum yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut: Bagaimana strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan

dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata diklat akuntansi di kelas XI

Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?

Secara operasional rumusan masalah dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pada mata diklat

akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

2010/2011?

2. Bagaimana strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan dapat

meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran pada mata diklat

akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

2010/2011?

3. Bagaimana strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan dapat

meningkatkan prestasi belajar pada mata diklat akuntansi di kelas XI

Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka secara umum penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar pada mata diklat

akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

2010/2011 melalui penerapan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan.

Secara operasional tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan informasi mengenai peningkatan motivasi belajar

siswa dalam pembelajaran pada mata diklat akuntansi di kelas XI

Page 25: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 melalui

penerapan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan.

2. Untuk mendapatkan informasi mengenai peningkatan partisipasi siswa

dalam pembelajaran pada mata diklat akuntansi di kelas XI Akuntansi 1

SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 melalui penerapan

strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan.

3. Untuk mendapatkan informasi mengenai peningkatan prestasi belajar

pada mata diklat akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 1

Surakarta tahun ajaran 2010/2011 melalui penerapan strategi Memulai

Pembelajaran dengan Pertanyaan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi

dunia pendidikan yang bersifat teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran

maupun sebagai rujukan dalam bidang pendidikan khususnya mengenai strategi

pembelajaran aktif dalam usaha meningkatkan prestasi belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran

di kelas guna meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan guru tentang

variasi strategi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Bagi Siswa

Page 26: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Penerapan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan diharapkan

mampu meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa dalam mempelajari

akuntansi sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

d. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi peneliti

dalam hal penerapan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik

mata pelajaran akuntansi.

Page 27: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan

keberhasilan dalam mencapai tujuan. Pada lingkup pembelajaran, seorang

guru juga akan mengharapkan hasil yang baik dalam proses pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu disusun suatu strategi agar tujuan

itu tercapai dengan optimal.

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan. “Strategi

pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang

pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan

memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran,

yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya” (Hamzah B. Uno,

2009:2). Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan

kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang

dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Dilain pihak “...strategi mengajar dapat dikatakan sebagai ketrampil-

an-ketrampilan tertentu yang telah dikuasai guru dan dilakukan secara

berulang-ulang sehingga merupakan pola perilaku mengajar yang bertujuan

membantu siswa untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran” (Abdul Azis

Wahab, 2009:83).

Pada konteks pembelajaran, strategi pembelajaran adalah suatu pola

umum dalam kegiatan pembelajaran yang agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai secara efektif dan efisien, “Strategi merupakan garis besar haluan

bertindak dalam mengelola proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan

pengajaran secara efektif dan efisien” (Mulyani Sumantri, 2001:36). Garis

besar ini sama halnya dengan pola umum berarti bahwa suatu strategi pada

hakikatnya masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh. “...strategi

merupakan pola umum rentetan kegiatan yang dapat dijadikan pedoman

Page 28: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

(petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara optimal.” (Wina Sanjaya, 2008:99).

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk

mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving

something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something”. Jadi,

metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian,

metode pada dasarnya berangkat dari suatu strategi tertentu. Terdapat

beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meng-

implementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah; demonstrasi;

diskusi; simulasi; laboratorium; pengalaman lapangan; brainstorming; debat,

simposium, dan sebagainya.

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan

gaya pembelajaran. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang

dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara

spesifik. Misalnya, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah

siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas

yang jumlah siswanya terbatas.

Sementara taktik pembelajaran, merupakan gaya seseorang dalam

melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya

individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode

ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang

digunakannya. Pada penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi

dengan humor, sementara yang satunya lagi lebih banyak menggunakan alat

bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya

pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru,

sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang

bersangkutan.

Page 29: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Istilah yang lebih umum dari strategi pembelajaran adalah istilah

pendekatan (approach). Pendekatan memang tidak sama dengan strategi.

“Pendekatan adalah istilah yang diberikan untuk hal yang bersifat lebih

umum; dan strategi adalah penjabaran dari pendekatan yang digunakan itu.”

(Wina Sanjaya, 2008:100). Pendekatan dapat diartikan sebagai sudut pandang

kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.

Menurut Killen dalam Wina Sanjaya, 2008:100, “ada dua pendekatan

yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yaitu pendekatan

pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered approach) dan

pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru (teacher centered

approach). Maka tampak jelas, untuk menunjukkan proses pembelajaran dapat

dimulai dari istilah pendekatan, kemudian dijabarkan melalui strategi

pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan baru taktik.

Berdasarkan berbagai uraian diatas dapat disimpulkan, strategi

pembelajaran merupakan penjabaran dari pendekatan dan merupakan pola

umum yang berisi rentetan kegiatan yang dapat dijadikan pedoman agar

kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

b. Komponen Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan pengajaran dalam

mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan meteri secara

sistematis sehingga menghasilkan hasil belajar tertentu. Terdapat beberapa

pendapat mengenai komponen pembelajaran, sebagaimana diungkapkan Atwi

dalam Hamzah B Uno (2009:6) “secara garis besar strategi pembelajaran

mengandung komponen-komponen yaitu urutan kegiatan pembelajaran,

metode pembelajaran, media pembelajaran dan waktu pembelajaran”.

Komponen strategi juga dapat dilihat dalam prosedur pembelajaran,

sebagaimana dikemukakan Dick dan Carey dalam Hamzah B Uno, (2009:3)

“terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu kegiatan pembelajaran

pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes dan

kegiatan lanjutan”.

Page 30: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran

secara keseluruhan memegang peranan penting. Pada kegiatan pendahuluan

ini guru diharapkan dapat menarik minat peserta didik atas materi yang akan

disampaikan sehingga akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar peserta

didik.

Penyampaian informasi, kegiatan ini seringkali dianggap sebagai

kegiatan yang paling penting dalam proses pembelajaran, padahal kegiatan ini

juga merupakan salah satu komponen strategi pembelajaran. Artinya, tanpa

adanya kegiatan pendahuluan yang menarik atau dapat memotivasi peserta

didik dalam belajar maka kegiatan penyampaian informasi menjadi tidak

berarti.

Partisipasi, berdasarkan prinsip student centered, peserta didik

merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran. Maknanya bahwa proses

pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan

latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran.

Tes digunakan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah

tercapai pada diri peserta didik. Terakhir, kegiatan lanjutan. Kegiatan ini

dilakukan dengan tujuan agar siswa mampu mengembangkan kompetensi

yang telah diperoleh selama proses pembelajaran maupun untuk menguasai

sebagian kompetensi yang belum dikuasainya pada saat proses pembelajaran

berlangsung.

Berdasarkan pemaparan beberapa pendapat diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa strategi pembelajaran memiliki beberapa komponen yang

berfungsi dalam penyampaian isi/meteri pembelajaran yaitu adanya kegiatan

pembelajaran yang runtut mulai dari kegiatan pembelajaran pendahuluan,

penyampaian informasi yang meliputi metode maupun media pembelajaran,

adanya partisipasi peserta didik, serangkaian tes dan kegiatan lanjutan.

c. Jenis Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh

seorang guru dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa pendapat

mengenai jenis strategi pembelajaran. Menurut Rowntree dalam Wina

Page 31: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Sanjaya, 2008:104, “strategi pembelajaran dikelompokkan kedalam strategi

penyampaian penemuan (exposition–discovery learning); strategi pembelajar-

an kelompok–strategi pembelajaran invidual (group-individual learning)”.

Pada strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa

dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut.

Sedangkan dalam discovery bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh

siswa melalui berbagai aktifitas.

Selain itu, strategi pembelajaran juga dapat dilihat dari pembelajaran

secara individual dan secara kelompok. strategi belajar secara individual

dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasil-

an pembelajaran siswasangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa

sendiri. Sedangkan, pembelajaran berkelompok dilakukan secara beregu.

Bentuk pembelajaran kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar

atau siswa belajar dalam kelompok kecil. Strategi kelompok, tidak

memperhatikan kecepatan belajar individual, setiap individu dianggap sama.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi

pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang guru

dalam proses pembelajaran. Ada 2 jenis strategi yaitu strategi penyampaian-

penemuan dan strategi pembelajaran kelompok-individu.

2. Tinjauan Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan

a. Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan

Strategi pembelajaran merupakan keseluruhan proses pembelajaran

yang melibatkan berbagai komponen sebagai bagian dari prosedur yang

digunakan untuk menghasilkan hasil belajar tertentu. Bila dilihat dari

pengertian tersebut maka strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan

ini lebih mengarah pada strategi pembelajaran kelompok karena dalam strategi

ini siswa akan dibagi sebuah kelompok kecil dan berinteraksi didalamnya.

Strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan merupakan salah

satu strategi pembelajaran aktif yang diperkenalkan oleh pakar psikologi

pendidikan Melvin L Silberman. Pembelajaran ini memungkinkan siswa

Page 32: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar baik dalam hal

interaksi antar siswa maupun dengan guru terutama dalam hal bertanya.

“Strategi sederhana ini merangsang siswa untuk bertanya, kunci belajar”

(Silberman, 2007:145). Hal ini senada dengan “Pembelajaran aktif adalah

pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk melakukan sesuatu dan

berfikir mengenai apa yang dikerjakannya” (Haviluddin, 2010:29).

Selain itu, strategi pembelajaran aktif juga dapat memacu siswa

untuk memunculkan ide-ide yang kreatif melalui perubahan sikap siswa. Hal

ini sesuai dengan pernyataan “Active learning strategies encourage creative

application of knowledge by changing attitudes about the variety of

opportunities to use the material from class”. (Lightner, Benander, dan

Kramer, 2008:64). Strategi-strategi pembelajaran aktif mendorong penerapan

ide-ide kreatif yang dilakukan dengan merubah sikap yang berkaitan dengan

macam-macam peluang untuk menggunakan materi yang telah didapatkan di

dalam kelas.

Strategi ini dalam berbagai referensi dikenal dengan sebutan

Learning Starts with a Question (LSQ), merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan terus bertanya daripada

hanya menerima apa yang disampaikan guru. “Para peserta didik akan lebih

ditantang untuk membuat berbagai pertanyaan karena mereka mempunyai

kesempatan untuk memikirkan keseluruhan materi pelajaran”. (Melvin L

Silberman, 2007:143).

Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat siswa ini akan membangkitkan

minat, mendorong para siswa untuk berfikir lebih dalam dan menyediakan

peserta didik suatu keadaan belajar yang bermakna. Hal ini sesuai dengan

pernyataan “... Essential Questions (e.g., “Why do we need others?”) are

intriguing, open-ended questions that organize a project and are an effective

way to encourage students to think deeply and to provide them with a

meaningful context for learning...”(Light, 2009:14).

Berdasarkan pemahaman diatas strategi memulai pembelajaran

dengan pertanyaan ini merupakan strategi yang pelaksanaannya berfungsi

Page 33: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

membantu siswa agar bersedia menyampaikan berbagai pertanyaan sejak

awal dan membuat siswa aktif karena mereka akan berfikir mengenai

keseluruhan materi.

b. Langkah-langkah Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan

Strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan tersusun dari

beberapa prosedur yang sistematis. Berikut langkah-langkah strategi Memulai

Pembelajaran Pertanyaan menurut Agus Suprijono (2010:112) :

1) Pilih bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada siswa. dalam hal

ini bacaan tidak harus difotocopy. Cara lain adalah dengan cara

memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks. Usahakan

bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau bacaan yang

memberi peluang untuk ditafsirkan berbeda-beda.

2) Mintalah kepada siswa untuk mempelajari bacaan secara sendirian

atau dengan teman.

3) Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan

yang tidak dipahami. Anjurkan kepada mereka untuk memberi

tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan

pasangan belajar dengan pasangan yang lain, kemudian minta

mereka untuk membahas poin-poin yang tidak diketahui yang telah

diberi tanda.

4) Didalam pasangan atau kelompok kecil, minta kepada siswa untuk

menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.

5) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa.

6) Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut.

Prosedur strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan menurut

Melvin L Silberman (2007:145-146) sebagai berikut:

1) Distribusikan kepada peserta didik sebuah hand-out materi

pelajaran pilihan (Anda boleh menggunakan satu halaman dari satu

buku teks daripada satu hand-out). Kunci pemilihan materi adalah

kebutuhan untuk merangsang pertanyaan bagi sebagian pembaca.

Selebaran yang memberikan informasi luas tapi kurang detail atau

penjelasan yang dibatasi sangatlah sesuai. Sebuah grafik atau

diagram yang menaruk (sic) dan menggambarkan beberapa disiplin

ilmu merupakan pilihan yang baik. Teks yang terbuka untuk

diinterpretasi juga pilihan yang baik. Dengan harapan untuk

menimbulkan rasa ingin tahu.

Page 34: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Suruhlah peserta didik mempelajari selebaran tersebut dengan

seoarang (sic) teman. Mintalah pasanan tersebut membuat

pengertian hand-out sebanyak mungkin dan identifikasi apa yang

tidak mereka mengerti. Dengan memberi tAnda (sic) dokumen

dengan pertanyaan-pertanyaan pada informasi yang tidak mereka

mengerti, doronglah peserta didik memasukkan tanda tanya

sebanyak mungkin yang mereka harapkan. Jika waktu mengizinkan,

benuklah pasangan kedalam kwartet dan berikan waktu pada

masing-masing untuk saling membantu. Seorang pengajar fisika,

misalnya membagikan diagram yang menggambarkan bagaimana

energi potensial berubah menjadi kinetik dengan menampilkan

seorang penyelam sirkus yang melompat dari ketinggian 50 kaki.

Para peserta didik bekerja sama dengan seorang partner untuk

memberikan tinjauan dan menentukan pertanyaan (contoh: Ketika

energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Apa perbedaan

mendasar antara energi kinetik dan potensial?).

3) Berkumpul lagi di kelas, dan jawab pertanyaan peserta didik dengan

tangkas. Anda mengajar dengan jawaban Anda terhadap pertanyaan

peserta daripada melalui sebuah “preset lesson” atau jika Anda

ingin, dengarlah seluruh pertanyaan dan kemudian ajarkan sebuah

“presed lesson”, buatlah usaha khusus untuk meresponss (sic)

pertanyaan yang diajukan peserta.

VARIASI

1) Jika Anda rasa bahwa peserta didik. (sic) Anda tidak ingin mencoba

memahami seluruh materi mereka sendiri, berikan informasi yang

mengorientasikan mereka atau beri mereka pengetahuan dasar yang

mereka butuhkan agar dapaat (sic) menjawab pertanyaan mereka

sendiri. Kemudian didahului dengan beberapa kelompok belajar.

2) Mulailah prosedur dengan belajar sendiri daripada belajar dengan

teman.

Lebih lanjut langkah-langkah strategi pembelajaran dimulai dari

pertanyaan menurut Hisyam Zaini (2007: 46-47)

1) Pilih bacaan yang sesuai kemudian bagikan kepada

siswa/mahasiswa. Dalam hal ini bacaan tidak harus difotokopi

kemudian dibagi pada siswa/mahasiswa, akan tetapi dapat dilakukan

dengan memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks.

Usahakan bacaan itu bacaan yang memuat informasi umum atau

yang tidak detail, atau bacaan yang memberi peluang untuk

ditafsirkan dengan berbeda-beda.

2) Mintalah siswa/mahasiswa untuk mempelajari bacaan sendirian atau

dengan teman,

3) Minta siswa/mahasiswa untuk memberikan tanda pada bagian yang

tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak

mungkin, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain,

Page 35: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak

diketahui yang telah diberi tanda,

4) Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa/mahasiswa

untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka

baca,

5) Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh

siswa/mahasiswa,

6) Sampaikan pelajaran/perkuliahan dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan tersebut.

Berdasarkan beberapa uraian langkah-langkah pembelajaran diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa strategi Pembelajaran Dimulai dari

Pertanyaan memiliki prosedur yang mengharuskan siswa untuk membuat

pertanyaan sebanyak mungkin mengenai materi yang akan mereka pelajari

dalam pembelajaran, sehingga akhirnya melalui pertanyaan tersebut

pembelajaran akan dimulai atau berlangsung.

c. Penerapan Pembelajaran Dimulai dari Pertanyaan untuk Akuntansi

Penerapan strategi pembelajaran dimulai dari Pertanyaan dalam

penelitian ini akan memanfaatkan hand out materi sebagai sumber belajar

yang diperoleh dari buku paket perpustakaan. Langkah-langkah penerapan

strategi Pembelajaran dimulai dari Pertanyaan pada mata diklat akuntansi

adalah sebagai berikut:

1) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa.

2) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi dan terus memberikan

instruksi agar memberi tanda pada materi yang tidak dipahami sebanyak

mungkin.

3) Guru meminta siswa untuk membahas bersama kelompok poin-poin yang

belum diketahui yang telah diberi tanda.

4) Guru meminta setiap kelompok menuliskan pertanyaan. Masing-masing

kelompok diberi kesempatan untuk menuliskan pertanyaan sebanyak-

banyaknya.

Page 36: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

5) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kertas pertanyaan kemudian

merotasinya pada kelompok yang lain.

6) Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengutarakan jawaban

atas pertanyaan yang sebelumnya diterima, sehingga terjadi diskusi antar

kelompok.

7) Guru menyampaikan materi sebagai mediator maupun fasilitator.

Secara teknis, aplikasi dari strategi ini dimulai sejak awal

pembelajaran, yaitu membagi dalam beberapa kelompok secara heterogen

kemudian siswa mempelajari materi pelajaran. Setelah selesai siswa diminta

untuk menyampaikan pertanyaan melalui tulisan. Berdasarkan pertanyaan

tersebut, guru akan mengembangkannya dan selanjutnya akan digunakan

dalam proses pembelajaran.

3. Tinjauan Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan

sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan

individu tersebut bertindak atau berbuat. “Motif adalah daya seseorang

yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang

atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai

serangkaian tingkah laku atau perbuatan.” (Moh. Uzer Usman, 2005:28).

Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan

dalam tingkah laku, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga

sehingga muncul suatu tingkah laku tertentu.

“Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang

menyebabkan tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu.” (E.Mulyasa,

2006:58). Motivasi akan tumbuh dengan adanya dorongan untuk

melakukan sesuatu dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan. Seseorang

melakukan sesuatu kalau memiliki tujuan atas perbuatannya, demikian

halnya karena adanya tujuan yang jelas maka akan bangkit dorongan untuk

mancapainya. Motivasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi

Page 37: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

yang ada pada diri manusia, baik yang menyangkut kejiwaan, perasaan,

maupun emosi, dan kemudian bertindak atau melakukan sesuatu untuk

mencapai tujuan.

Dipandang dari faktor yang mempengaruhi, motivasi merupakan

suatu dorongan timbul dari dalam diri individu sendiri maupun timbul

akibat pengaruh dari luar dirinya yang biasa disebut dengan motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Hal ini senada dengan pendapat bahwa

”Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang

untuk mengadakan perubahan tingkah laku.” (Hamzah B. Uno, 2007:10).

Motivasi dan belajar memiliki kaitan yang erat, karena peserta

didik belajar dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi belajar

yang tinggi. Maka bila motivasi dan belajar dikaitkan, dapat diartikan

bahwa motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dalam diri

peserta didik untuk melakukan proses belajar. Hal ini senada dengan

pendapat yang menyatakan, “Hakikat motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung.” (Hamzah B. Uno, 2007:23).

Lebih jauh fokus motivasi belajar akan mengarah pada motivasi

berprestasi. Motivasi berprestasi ini mengacu standar keunggulan, bukan

hanya sekedar dorongan untuk bertindak, tetapi mengacu pada suatu

ukuran kebehasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan

seseorang. “Motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk

mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar

keunggulan. (Djaali, 2009:107).

Berdasarkan berbagai uraian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan-kekuatan yang mendorong

peserta didik dalam belajar yang berasal dari dalam diri pribadi maupun

luar peserta didik untuk mencapai tujuan berdasarkan standar tertentu.

Page 38: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi diperlukan dalam proses pembelajaran. Tujuan

pembelajaran akan semakin optimal bila didalamnya terdapat motivasi,

jadi dapat dikatakan bahwa motivasi berkaitan dengan tujuan yang hendak

dicapai oleh seseorang. Sardiman (2001:83) menyebutkan fungsi dari

motivasi, antara lain :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.

4) Sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

c. Indikator Motivasi Belajar

Tinggi rendahnya motivasi seseorang dapat diketahui dari tingkah

lakunya. Ada beberapa pendapat dalam menilai seberapa tinggi motivasi

seseorang. Menurut Sardiman (2001: 81) motivasi yang ada pada diri

seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam

waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untu berprestasi sebaik mungkin

(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk

orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik,

ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan

terhadap setiap tindakan kriminal, amoral dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan

sesuatu).

7) Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Page 39: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Peserta didik yang memikili ciri-ciri diatas, maka dapat dikatakan

siswa tersebut memiliki motivasi yang cukup tinggi. Kegiatan

pembelajaan akan berhasil baik apabila siswa bersemangat untuk belajar,

memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga guru diharapkan mampu

membangkitkan motivasi belajar peserta didik selanjutnya akan dapat

mencapai tujuan pembelajaran.

Motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

seseorang dalam belajar. Indikator atau unsur motivasi belajar dapat

diklarifikasikan. Menurut Hamzah B. Uno (2007:23) indikator motivasi

belajar adalah sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam belajar

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Pendapat lain mengungkapkan beberapa karakteristik individu

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi. Menurut Djaali (2009:109-110)

menyimpulkan bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab

pribadi atas hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-

untungan, nasib, atau kebetulan.

2) Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang

terlalu mudah dicapai atau terlalu besar risikonya.

3) Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan

balik dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau

tidaknya hasil pekerjaannya.

4) Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang

lain.

5) Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa

depan yang lebih baik.

6) Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau

keuntungan lainnya, ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut

merupakan lambang prestasi, suatu ukuran keberhasilan.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

indikator motivasi belajar dalam penelitian ini meliputi: adanya keinginan

Page 40: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, mempunyai

harapan akan masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya

kegiatan menarik dalam belajar dan adanya lingkungan yang kondusif

untuk belajar.

4. Tinjauan Partisipasi Siswa

a. Pengertian Partisipasi

Proses pembelajaran merupakan salah satu bagian yang penting

dalam pembelajaran karena didalam proses pembelajaran inilah peserta

didik akan belajar. Peserta didik akan memperoleh informasi yang

disampaikan guru, maupun akan dibimbing guru untuk memperolehnya

melalui tingkah laku mereka berupa keaktifan atau partisipasi dalam

proses pembelajaran.

Partisipasi dalam proses pembelajaran merupakan kondisi siswa

ikut terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Keterlibatan ini terjadi baik

secara fisik maupun mental. Hal ini senada dengan pendapat Benjamin S.

Bloom dalam Suhaenah Suparno (2001:81) menyatakan “Partisipasi atau

keterlibatan siswa diartikan sebagai kegiatan dimana subjek yang belajar

ikut serta mempraktekan sesuatu, baik secara terbuka (overt) maupun

secara tertutup (covert)”.

Mulyasa (2009:241) “Partisipasi siswa dalam pembelajaran sering

juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan, pelaksanaan,

dan evaluasi pembelajaran”. Pada setiap sesi dalam proses pembelajaran

partisipasi siswa sangat diperlukan, baik dalam hal kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti maupun kegiatan evaluasi pembelajaran.

Peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Hal ini

dikenal dengan istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang maknanya

bahwa pembelajaran akan berhasil bila peserta didiknya terlibat dalam

pembelajaran dalam bentuk partisipasi mereka pada proses pembelajaran.

Hamzah B. Uno (2009:6) “Terdapat beberapa hal penting yang berhubung-

Page 41: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

an dengan partisipasi peserta didik, yaitu 1) latihan dan praktik, 2) umpan

balik”.

Latihan dan praktik seharusnya dilakukan setelah peserta didik

diberi informasi tentang suatu pengetahuan, sikap dan ketrampilan

tertentu. Agar materi tersebut benar-benar terinternalisasi (relatif mantab

dan termantapkan dalam diri mereka) maka kegiatan selanjutnya adalah

hendakya peserta didik diberi kesempatan untuk berlatih atau mempraktik-

kan pengetahuan, sikap dan ketrampilan tersebut.

Umpan balik merupakan salah satu bagian penting partisipasi.

Segera setelah peserta didik menunjukkan perilaku sebagai hasil belajar-

nya, maka guru memberikan umpan balik terhadap hasil belajar tersebut.

Melalui umpan balik yang diberikan guru, peserta didik akan mengetahui

apakah jawaban yang merupakan kegiatan yang telah mereka lakukan

benar/salah, tepat/tidak tepat, ada sesuatu yang diperbaiki. Umpan balik

dapat berupa penguatan positif dan penguatan negatif. Melalui penguatan

positif diharapkan perilaku tersebut akan terus dipelihara atau ditunjukkan

oleh peserta didik. Sebaliknya, melalui penguatan negatif diharapkan

perilaku tersebut akan dihilangkan atau siswa tidak akan melakukan

kesalahan serupa.

Berdasarkan penjelasan yang telah diutarakan diatas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa partisipasi siswa merupakan keterlibatan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran, keterlibatan ini mengacu pada

pembelajaran lebih bersifa students center (pembelajaran berpusat pada

siswa).

b. Indikator Partisipasi

Partisipasi juga dapat diartikan sebagai keaktifan. Banyak jenis

partisipasi yang dapat dilakukan siswa di kelas. Partisipasi siswa tidak

cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti pada umumnya terdapat

di kelas-kelas.

Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam

kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:

Page 42: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

visual actifities, oral actifities, listening actifities, writing actifities,

drawing actifities, motor actifities, mental actifities, dan emotional

actifities (Sardiman, 2005:101).

1) Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk dalam kegiatan ini misalnya

partisipasi siswa dalam bentuk membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Kegiatan-kegiatan lisan, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,

diskusi, interupsi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, sebagai contoh kegiatan siswa

dalam bentuk mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, dan

pidato.

4) Kegiatan-kegiatan menulis, seperti misalnya aktifitas siswa dalam

bentuk menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5) Kegiatan-kegiatan menggambar, misalnya kegiatan siswa dalam

menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk didalamnya antara lain:

melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi,

bermain, berkebun, beternak.

7) Kegiatan-kegiatan mental, sebagai contoh misalnya, menanggapi,

mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan,

mengambil keputusan.

8) Kegiatan-kegiatan emosional seperti misalnya, menaruh minat, merasa

bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Penilaian proses belajar mengajar dapat dilakukan untuk melihat

sejauh mana partisipasi atau keaktifan siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar. Menurut Nana Sudjana (2009:61) Keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran dapat dilihat dalam hal:

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

2) Terlibat dalam pemecahan masalah

Page 43: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3) Bertanya kepada siswa lain atau kepada kepada guru apabila

tidak memahami persoalan yang dihadapinya

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah

5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru

6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang

diperolehnya

7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang

sejenis

8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang

dihadapinya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini indikator partisipasi siswa mengacu pada aktifitas atau

partisipasi dalam bentuk bertanya, mengeluarkan pendapat atau memberi-

kan sanggahan, mengerjakan tugas dan kerjasama dalam kelompok.

5. Tinjauan Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan salah satu bukti bahwa peserta didik telah

melakukan kegiatan belajar mengajar, melalui prestasi ini peserta didik

dapat mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dalam proses belajar

mengakar. “Prestasi belajar adalah hasil yang yang diperoleh berupa

kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai

hasil dari aktivitas dalam belajar”. (Syaiful Bahri Djamarah, 2002:88).

Pembelajaran merupakan proses yang didalamnya peserta didik akan

melakukan berbagai aktifitas fisik maupun mental, sehingga pada akhirnya

pada diri peserta didik akan mengalami berbagai perubahan.

“Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek

pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak

peserta didik” (Zainal Arifin, 2010:11), prestasi lebih mengarah pada

aspek kognitif siswa saja yang berhubungan dengan pengetahuan siswa

pada materi pelajaran, sedangkan hasil belajar lebih mengarah pada aspek

kognitif, afektif dan psikomotor.

Page 44: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Berdasarkan beberapa pengertian prestasi diatas, dapat disimpul-

kan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil usaha yang telah dicapai

siswa selama proses belajar yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka,

huruf maupun simbol pada periode tertentu.

b. Indikator Prestasi Belajar

Pembelajaran bertujuan agar terjadinya proses perubahan pada

tingkah laku peserta didik. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan

pengumpulan fakta-fakta semata, tetapi dalam bentuk ketrampilan, sikap

dan kepribadian, minat, ataupun perubahan-perubahan lainnya yang ber-

manfaat pada pribadi peserta didik dan pihak lain. Ketercapain tujuan

pembelajaran ini dapat dilihat dengan mengetahui sejauh mana keberhasil-

an siswa dalam pembelajaran.

Salah satu hal yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa

jauh tingkat keberhasilan siswa perlu diadakan kegiatan evaluasi sehingga

hal ini mampu menggambarkan prestasi siswa. hal ini senada dengan

pendapat, “evaluasi adalah suatu proses yang sitemetis dan berkelanjutan

untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan

pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan”.

(Zainal Arifin, 2005:5).

Tujuan diadakannya evaluasi ini untuk mengetahui keefektifan

dan keberhasilan kegiatan belajar mangajar, sehingga dapat dilakukan

evaluasi secara kontinue. Fungsi utama prestasi belajar menurut Zainal

Arifin (2005:12) antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi intern dan ekstern dari

suatu institusi pendidikan.

4) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

Secara lebih jelas untuk mengetahui seberapa tingkat

keberhasilan melalui kegiatan evaluasi yang melibatkan Kriteria

Page 45: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum

berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni

menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.

Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai

ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.

Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas

ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam

menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak

diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Acuan kriteria

mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap

hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang belum

tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria

ketuntasan minimal.

Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan

atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir

sama. Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target

ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpukan bahwa

prestasi merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui didalam

kegiatan pembelajaran. Pada penelitian ini, indikator pencapaian prestasi

belajar untuk mata diklat akuntansi dilihat dari ketuntasan hasil belajar

(standar nilai KKM 76,00) melalui kegiatan evaluasi berupa tes tertulis.

6. Tinjauan Mata Diklat Akuntansi

a. Pengertian Akuntansi

Menurut Soemarso (2004:3), dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Suatu Pengantar menjelaskan pengertian akuntansi menurut

AAA (American Accounting Association) yaitu : “…proses

pengidentifikasian, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk

Page 46: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi

mereka yang menggunakan informasi tersebut”. Pendapat lain

dikemukakan oleh beberapa ahli seperti yang dikutip oleh Akhmad

Widodo (2006:3) yaitu :

1) Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

menghasilkan suatu informasi yang digunakan untuk

pengambilan keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.

(Akuntansi Keuangan PPPA, DEPDIKBUD)

2) Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk

menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan.

Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan

keputusan dan tanggung jawab di bidang keuangan baik oleh

pelaku ekonomi swasta (Akuntansi Perusahaan), pemerintah

(Akuntansi Pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya

(Akuntansi Publik). (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2003)

3) Suatu proses pengidentifikasian atau pengkajian, pengukuran,

dan pengkomunikasian informasi dalam membuat pendapat-

pendapat dan keputusan-keputusan. (terjemahan bebas definisi

akuntansi “A Statemant basic accounting theory”, American

Accounting Accociation)

4) Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah

menyediakan data akuntatif, terutama yang bersifat keuangan

dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan ekonomi dalam pemilihan alternatif

suatu keadaan. (terjemahan bebas definisi akuntansi dari :

American Institute of Certified Public Accountant)

Pengertian akuntansi dapat disimpulkan dari segi hasil,

merupakan kegiatan yang menghasilkan informasi keuangan suatu unit

organisasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan, sedang dari segi

proses adalah proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dengan

cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang

umumnya bersifat keuangan. Maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi

merupakan keseluruhan sistem dan prosedur mengenai cara pencatatan,

penggolongan, peringkasan dan pelaporan transaksi keuangan dari entitas

ekonomi serta menafsirkan hasil laporan tersebut.

Page 47: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. Mata Diklat Akuntansi

Kurikulum Sekolah Menengah kejuruan (SMK), menyatakan

bahwa akuntansi merupakan salah satu mata diklat. Mata diklat akuntansi

merupakan mata diklat yang utama bagi program akuntansi di SMK yang

tersusun dari beberapa kompetensi yang harus dikuasai siswa. Lingkup

kompetensi akuntansi untuk kelas XI AK 1 semester genap tahun ajaran

2010/2011 adalah sebagai berikut:

1) Membukukan jurnal penyesuaian perusahaan Firma menggunakan

istilah akuntansi.

2) Menyusun laporan keuangan perusahaan Firma menggunakan istilah

akuntansi.

3) Membukukan jurnal penutupan perusahaan Firma menggunakan istilah

akuntansi.

4) Membukukan jurnal penyesuaian perusahaan Perseroan Terbatas (PT)

dengan menggunakan istilah akuntansi.

5) Menyusun laporan keuangan perusahaan Perseroan Terbatas (PT)

dengan istilah akuntansi.

6) Membukukan jurnal penutupan perusahaan Perseroan Terbatas dengan

istilah akuntansi.

Pada penelitian ini, ruang lingkup mata diklat akuntansi terfokus

pada kegiatan yang berlangsung pada perusahaan persekutuan Firma

diantaranya akuntansi masuknya sekutu baru, akuntansi keluarnya sekutu

baru, dan akuntansi likuidasi pada persekutuan Firma.

1) Akuntansi masuknya sekutu baru mencakup kegiatan bila sekutu baru

membeli sebagian dari penyertaan sekutu lama dan bila sekutu baru

menyerahkan aktiva sebagai penyertaan.

2) Akuntansi keluarnya sekutu Firma mencakup bila terjadi keluarnya

anggota sekutu pada saat pembayaran penyertaan terjadi kelebihan

yang diperlakukan sebagai bonus maupun goodwill.

3) Akuntansi likuidasi persekutuan firma mencakup bagaimana

pencatatan bila terjadi likuidasi ke dalam general journal.

Page 48: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

c. Tujuan Mata Diklat Akuntansi

Tujuan mempelajari akuntansi di SMK adalah untuk memberikan

pengetahuan dan ketrampilan pada siswa yang nantinya diharapakan dapat

langsung dimanfaatkan dalam masyarakat. Hal ini berbeda dengan tujuan

pada SMA yang mengacu pada pengetahuan mengenai dasar-dasar yang

akan dimanfaatkan pada perguruan tinggi. Mata diklat akuntansi yang

diajarkan di SMK berupa materi-materi yang banyak terdapat latihan

bukan hanya sekedar penguasaan konsep tapi lebih pada pengaplikasian

dalam kehidupan nyata atau akuntansi dalam perusahaan, yang meliputi

ketrampilan akuntansi yang berlaku pada beberapa perusahaan.

Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mata diklat

akuntansi di tingkat SMK bertujuan untuk memberikan kemampuan dalam

kompetensi akuntansi sehingga diharapkan siswa yang keluar dari sekolah

akan dapat langsung terjun ke dunia usaha atau dunia industri karena telah

memiliki kemampuan berupa ilmu akuntansi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Elvin Rangga Firmansyah (2010). Upaya Meningkatkan Kemampuan Afektif

siswa Kelas X-9 SMA Negeri 3 Surakarta Melalui Strategi Pembelajaran

Learning Start with a Questions disertai Modul Hasil Penelitian Zygomycota.

Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas

melalui penggunaan strategi pembelajaran Learning Start with a Questions

disertai modul hasil penelitian pada pokok bahasan Zygomycotina dapat

meningkatkan kemampuan afektif siswa dalam pembelajaran Biologi.

2. Rismawati Ratna Esti (2010). Peningkatan Keaktifan siswa dalam

pembelajaran Matematika melalui Metode Learning Start with a Question

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri 3 Wonogiri). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan Learning Starts with a

Question mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Page 49: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Persamaan penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian

sebelumnya adalah sama-sama melakukan penelitian tindakan kelas dengan

strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan (Learning Start with a

Question), sedangkan perbedaannya terletak pada objek pengamatan yakni pada

prestasi belajar siswa di dalam kelas dengan fokus pengamatan pada motivasi

belajar siswa, partisipasi siswa dan ketuntasan hasil belajar.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran untuk dapat memberikan

jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Kerangka berpikir ini

digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik, didasarkan pada kajian

teori dan hasil penelitian yang relevan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi di

SMK Negeri 1 Surakarta adalah guru belum menggunakan strategi pembelajaran

yang dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran

akuntansi. Perhatian dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran

akutansi masih sangat kurang, partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

belum terlalu terlihat. Banyak siswa yang masih ragu saat harus mengajukan

pertanyaan mengenai materi yang belum mereka pahami pada guru terlebih bila

guru mengajukan pertanyaan siswa, respon siswa sangatlah pasif sehingga

berdampak pada prestasi belajar mereka yang kurang optimal.

Pemilihan strategi yang tepat akan lebih memudahkan siswa menguasai

materi. Strategi yang dapat dijadikan alternatif dalam penelitian ini adalah strategi

memulai pembelajaran dengan pertanyaan. Strategi ini memberikan berbagai

kesempatan kepada siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

Melalui strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan siswa akan

diarahkan untuk membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai materi yang

belum dipahami saat awal pembelajaran. Siswa akan didorong secara terus

menerus untuk memikirkan isi materi selama pembelajaran. Kegiatan awal ini ini

diharapkan mampu menggugah dan selanjutnya memunculkan motivasi siswa

Page 50: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

untuk belajar. Motivasi yang meningkat ini diharapkan mampu meningkatkan

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, dalam tahap ini siswa akan selalu

didorong untuk berpartisipasi secara aktif dan selanjutnya, hasil yang diharapkan

pada penelitian ini adalah prestasi belajar akuntansi mengalami peningkatan.

Berdasarkan pada kajian teori dan tema yang diambil dalam masalah

penelitian di atas dan sesuai dengan judul masalah penelitian, maka dapat di-

gambarkan kerangka pemikiran secara holistik dan sistematis sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang sedang

diteliti. “Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara

teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.”

(Kasihani Kasbolah, 2001:36). Hipotesis penelitian ini diturunkan berdasarkan

Penerapan Strategi Memulai Pembelajaran dengan

Pertanyaan

pada mata diklat akuntansi

Motivasi belajar siswa meningkat

Prestasi belajar akuntansi meningkat yang dilihat dari

ketuntasan belajar siswa

Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat

Page 51: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

cara berfikir deduktif, yakni menentukan jawaban sementara atas dasar analisis

teori pengetahuan ilmiah yang relevan dengan permasalahan melalui penalaran.

Berdasarkan teori-teori yang dikaji, penelitian yang relevan, dan

kerangka berfikir maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: melalui penerapan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan

dalam mata diklat akuntansi dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa

kelas XI akuntansi 1.

Page 52: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Surakarta, yang beralamat

di Jalan Sungai Kapuas No.28 Surakarta. Sekolah ini dipimpin oleh Bapak Drs.

Suyono selaku kepala sekolah. Sekolah ini memiliki kelas yang terdiri atas:

a. Kelas X sebanyak 6 kelas, yang terdiri dari 2 kelas Akuntansi, 2 kelas

Administrasi Perkantoran dan 2 kelas Tata Niaga.

b. Kelas XI sebanyak 6 kelas, yang terdiri dari 2 kelas Akuntansi, 2 kelas

Administrasi Perkantoran dan 2 kelas Tata Niaga.

c. Kelas XII sebanyak 6 kelas, yang terdiri dari 2 kelas Akuntansi, 2 kelas

Administrasi Perkantoran dan 2 kelas Tata Niaga.

2. Waktu Penelitian

Peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Desember 2010

sampai Juni 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan

laporan penelitian dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Jenis Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

Kegiatan

1. Persiapan

Penelitian

a. Penyusunan

Judul

b. Penyusunan

Proposal

c. Perijinan

2. Perencanaan

Tindakan

3. Implementasi

Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

4. Review

5. Penyusunan

Laporan

Page 53: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian untuk

diambil datanya. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas XI

Akuntansi 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak

38 siswa. Alasan pemilihan kelas ini sebagai tempat penelitian adalah

a. Terdapat masalah dalam kelas tersebut yakni mengenai prestasi belajar siswa.

Hal ini terlihat dengan adanya ketuntasan belajar yang kurang optimal.

b. Sekolah terutama kelas tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek

penelitian sejenis, sehingga mampu terhindar dari kemungkinan penelitian

ulang.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata

diklat akuntansi yaitu Ibu Dra. Budyani W yang akan membantu dalam selama

penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa

terkontrol sekaligus menjaga validitas hasil penelitian.

2. Obyek Penelitian

Objek pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah berbagai kegiatan

yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran yang

terdiri dari:

a. Pemilihan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan

b. Pelaksanaan strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan

c. Suasana belajar saat berlangsungnya pembelajaran

d. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

e. Ketuntasan belajar siswa terhadap standar KKM (76,00)

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan

Kelas. Istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research (CAR)

yang mengandung pengertian suatu kegiatan penelitian yang dilakukan dalam

kelas. Pengertian disini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, namun se-

kelompok siswa yang dalam waktu yang lama, menerima pelajaran yang sama

dari guru yang sama pula. Hal ini senada dengan Suharsimi Arikunto (2009:3)

Page 54: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

“...penelitian tindakan kelas dapat dilakukan tidak hanya di ruang kelas, tetapi

dimana saja tempatnya, yang penting ada sekelompok anak yang sedang belajar”

dan yang menjadi indikator bahwa peserta didik belajar adalah otaknya aktif

berfikir, mencerna bahan yang sedang dipelajari.

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian tindakan

yang bersifat praktis, karena penelitian berhubungan dengan kegiatan yang

dipraktikkan guru dalam tugasnya sehari-hari. Dalam penelitian tindakan kelas,

peneliti melakukan penelitian untuk memperbaiki keadaan di kelas. “Disebut PTK

karena proses penelitian ini melakukan tindakan perbaikan dikelas yang diteliti”.

Husaini Usman (2008:147)

“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu cara memperbaiki dan

meningkatkan profesionalisme guru, karena guru merupakan orang yang paling

tahu mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran” E.Mulyasa

(2009:154). Kondisi ini memungkinkan seorang guru mampu melaksanakan PTK

secara efektif tanpa harus meninggalkan tugasnya sebagai guru, karena dengan

adanya PTK, guru dapat mengajar sekaligus memperbaiki kualitas pembelajaran

di kelas.

Untuk lebih mengetahui secara jelas mengenai penelitian tindakan kelas,

maka perlu diketahui terlebih dahulu tiga pengertian yang membentuk Penelitian

Tindakan Kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:2-3),

Ada tiga pengertian yang dapat diterangkan:

1. Penelitian -menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan -menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tjuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian

siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas -dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas

adalah sekelompok siswa yang dalam kurun waktu yang sama,

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Page 55: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Dengan menggabungkan ketiga kata diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk memperbaiki mutu

pembelajaran dalam sebuah tindakan yang dilakukan secara sadar.

Penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian formal. Bila dalam

penelitian formal bertujuan menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat

umum sedangkan dalam penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada untuk

memperbaiki kinerja dan sifatnya kontektual.

Penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan utama

yang ada dalam setiap siklus, “yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi”. (Suhardjono, 2009:75-80)

1. Perencanaan

Pada tahapan ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan

tantang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan

tersebut dilakukan.

Secara lebih rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai

berikut:

a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah

b. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan

melatarbelakangai PTK

c. Merumuskan masalah secara jelas

d. Merumuskan hipotesis sebagai penetapan cara yang akan dilakukan untuk

menemukan jawaban

e. Menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen

pendukung

f. Menbuat secara rinci rancangan tindakan.

2. Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran

diterapkan. Rancangan atau skenario tindakan yang dilakukan sebaiknya

dijabarkan serinci mungkin secara tertulis.

Page 56: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3. Pengamatan

Pengamatan berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait

dengan prosesnya. Tahap ini berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan

tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi

keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

4. Refleksi

“Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persisi

seperti yang telah dicatat dalam observasi”. (Suwarsih madya, 2007:63).

Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan dan kendala yang

nyata dalam tindakan. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara

mendalam tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah

terkumpul kemudian dievaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas dengan cara

observasi, dokumentasi dan tes.

1. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengamati proses

pembelajaran di kelas. “Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa

pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, seberapa proses

yang terjadi yang diharapkan”. (Basrowi & Suwandi, 2008:127). Observasi hanya

dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi dan mencatat apa kekurangan dan

kelebihan dalam proses pembelajaran. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud

dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa

atau untuk melukiskan suatu proses. Selain itu juga digunakan lembar observasi

untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan setiap indikator dalam penelitian ini

yang mencakup observasi mengenai partisipasi siswa dan motivasi belajar siswa.

2. Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah menggunakan

teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran

bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Dokumentasi ini mampu

Page 57: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

memperlihatkan peristiwa penting misalnya aspek kegiatan kelas. Data yang

dihasilkan dari kegiatan ini berupa gambar atau foto kegiatan pembelajaran.

3. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari

penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian berupa nilai yang diperoleh siswa

yang akan didasarkan pada standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga

akan diketahui seberapa jauh peningkatan ketuntasan belajar siswa selama

pembelajaran. Tes dilakukan dengan tes tertulis.

E. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam PTK berupa segala gejala atau peristiwa

yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang

telah ditetapkan. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber yang

meliputi:

1. Dokumen/arsip sekolah mengenai data siswa dan prestasi belajar siswa dilihat

dari nilai siswa.

2. Guru mata diklat laporan keuangan kelas XI akuntansi 1.

3. Siswa kelas XI akuntansi 1 sebagai subjek penelitian. Data yang diperoleh

berupa lembar motivasi dan partisipasi siswa, nilai tes akuntansi siswa saat

strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan diaplikasikan.

4. Proses kegiatan belajar mengajar akuntansi saat strategi Memulai Pembelajar-

an dengan Pertanyaan diaplikasikan.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penalitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:

a. Mengidentifikasi masalah

Page 58: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan bentuk tindakan yang sesuai dalam bentuk RPP

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu: siklus I dan siklus

II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan interprestasi, serta tahap analisis dan refleksi.

4. Tahap Implementasi tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan menerapkan

strategi Memulai Pembelajaran dengan Pertanyaan yaitu untuk meningkatkan

prestasi belajar pada mata diklat laporan akuntansi. Hal ini diukur dari tingkat

keaktifan siswa dan pemahaman siswa tearhadap materi dengan diadakannya

post tes.

5. Tahap Observasi dan Interprestasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang

sedang melakukan kegiatan belajar mengajar dibawah bimbingan guru.

Pengamatan dapat dilakukan secara beriringan bahkan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu

dikumpulkan dengnan sebaik-baiknya.

6. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan, kemudian bersama dengan guru mendiskusikan implementasi

rancangan tindakan. Dalam hal ni, guru merefleksikan pengalamannya kepada

peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan.

7. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang

telah dilakukan selama penelitian. Dalam kegiatan ni pertama-tama perlu

Page 59: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan

deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian teori.

G. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

prestasi akuntansi pada siswa akuntansi kelas XI akuntansi 1 SMK Negeri 1

Surakarta melalui pengoptimalan penerapan strategi Memulai Pembelajaran

dengan Pertanyaan. Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut

dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat

tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

interpretasi, dan analisis dan refleksi. Dalam penelitian ini, direncanakan dalam

tiga siklus dengan catatan bila dalam dua siklus pencapaian indikator telah

terpenuhi maka penelitian akan dianggap selesai dan dihentikan.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Hal-hal yang perlu disusun dalam tahap ini adalah:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Intrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis

3) Menetapkan indikator ketercapaian

Tabel 3. Indikator Ketercapaian Prestasi Belajar Siswa

Aspek yang diukur Target

Capaian

Cara Mengukur

Penerapan strategi

memulai pembelajaran

dengan pertanyaan

80% Diamati menggunakan lembar observasi

penerapan strategi memulai pembelajaran

dengan pertanyaan

Motivasi belajar siswa

dalam mengikuti proses

pembelajaran

75% Dinilai dari hasil pengolahan angket

motivasi siswa yang dibagikan.

Partisipasi siswa dalam

pembelajaran

80% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

Page 60: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

menunjukkan partisipasi saat

pembelajaran.

Ketuntasan hasil belajar 80% Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai diatas 76 keatas, untuk

siswa yang mendapat nilai 76 dianggap

telah mencapai ketuntasan belajar.

b. Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan RPP yang telah

direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap

dampak pelaksanaan tindakan.

c. Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan

menginterpretasikan aktifitas penerapan strategi Pembelajaran Dimulai

dengan Pertanyaan pada proses pembelajaran akuntansi tentang

kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan untuk mendapatkan data.

d. Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi

dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu

diperbaiki dan bagian mana yang memenuhi target.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan denngan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata diklat akuntansi, termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 61: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Surakarta

Tanggal 1 September 1946 di kota Surakarta telah berdiri sebuah

lembaga pendidikan dengan nama Sekolah Tinggi Ekonomi dengan lokasi di jalan

Simpon. Pada tahun 1947 sampai 1948 namanya berubah menjadi Sekolah

Ekonomi Menengah dengan alamat di jalan Tembaga II Surakarta. Pada tahun

1959 sampai dengan tahun 1960 nama sekolah diganti menjadi Sekolah

Menengah Ekonomi Atas (SMEA) yang tetap bertahan sampai tahun 1996. Pada

tanggal 1 Januari 1997, nama SMEA diubah menjadi Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Negeri I Surakarta yang berlokasi di jalan Sungai Kapuas No.28

Surakarta.

Sekolah ini pertama kali berdiri dipimpin oleh Drs. KRMT.

Prawironegoro dimulai 1 September 1946 sampai dengan 19 Desember 1948.

Seiring berjalannya waktu akhirnya sejak Januari 2011 jabatan kepala sekolah

SMK Negeri 1 Surakarta diemban oleh Drs. Suyono M.Si.

2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Surakarta

a. VISI

Penyelenggaan pendidikan dan pelatihan yang mampu menghasilkan

tamatan sesuai dengan tuntutan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI)

dimasa sekarang dan yang akan datang baik di lingkup nasional maupun

internasional.

b. MISI

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang memberikan

kompetensi siswa sesuai dengan program keahliannya, memiliki

ketrampilan dasar yang memadai.

2) Memiliki sikap ulet, jujur serta disiplin. Menyelenggarakan pendidikan

dan pelatihan yang mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

3) Menjalin kerjasama dengan DU/DI, masyarakat dalam melaksanakan

pendidikan sistem ganda (PSG), Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan

penyerapan/penyaluran tamatan.

Page 62: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3. Visi, Misi dan Tujuan Program Keahlian Akuntansi

a. VISI

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang mampu

menghasilkan tamatan sebagai pemegang buku tingkat pertama sesuai dengan

tuntutan DU/DI dimasa sekarang dan masa yang akan datang.

b. MISI

1) Menyelenggarakan diklat yang memberikan kompetensi pada siswa

dibidang program keahlian akuntansi yang memiliki ketrampilan dasar

yang memadai, ulet, jujur dan disiplin.

2) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

c. TUJUAN

Membekali peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap

agar kompeten:

1) Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional

dalam lingkup keahlian bisnis dan managemen khususnya akuntansi.

2) Mampu memiliki karir, mampu berkompetensi dan mampu

mengembangkan diri dalam lingkup keahlian bisinis dan managemen

khususnya akuntansi.

3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan DU/DI

pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian

bisinis dan managemen khususnya akuntansi.

4) Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

4. Kondisi Lingkungan SMK Negeri 1 Surakarta

SMK Negeri 1 Surakarta berada di jalan Kapuas No. 28 Surakarta, lokasi

yang sangat strategis karena berada dipusat kota Surakarta. Kondisi ini didukung

oleh beberapa bangunan penting di kota Surakarta diantaranya: Balai Kota

Surakarta, Keraton Surakarta, gedung Bank Indonesia wilayah surakara dan

beberapa pasar penting di kota Solo. Hal ini sangat mendukung karena sebagai

sekolah berbasis bisnis dan managemen lingkungan tersebut sangat tepat.

Selain itu, SMK Negeri 1 Surakarta berdiri dengan gedung kokoh dalam

keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.

Page 63: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Pada gedung ini terdapat berbagai ruangan yang sangat menunjang kegiatan

belajar mengajar. Berikut denah SMK Negeri 1 Surakarta:

Denah SMK Negeri 1 Surakarta

U

Gambar 2. Denah SMK Negeri 1 Surakarta

(Sumber: data bagian TU)

R. Karawitan

Kel

as

XM

B1

Ke

las

XA

P2

Lab.

Akuntansi

Per

pu

s

Lab

.

Men

geti

k R. TU R. KS

R. WS

Lab

.

Men

geti

k

Bah

asa

Ban

k M

ini

K. XTN2

XII A

K1

XI A

K 1

X

I AK

2

XII A

K 2

UKS

Lab. Sekretaris

R. Alat

XII A

P1

Lab. Penjualan

XI A

P1

XI A

P2

XI M

B1

R. WK BP

R. Guru

Lab. Komputer

Lab. Komputer

XII MB2 XII MB1 XII AP2

X AP1 X AK2 X AK1

Mushola

XI MB2

R. BP Toko

Karina Kantin R. BKK

Keterangan :

: Ruang Bawah

: Ruang Atas

Page 64: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

5. Struktur Organisasi SMK Negeri I Surakarta

Struktur organisasi SMK Negeri I Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011

Gambar 3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Surakarta

(Sumber: data bagian TU)

Kepala Sekolah

Drs. Suyono M.Si

MS BP₃

BP

Kepala Sub.

Bagian TU

Waka Kurikulum

Agus Suprapto S.Pd

Waka Ketenagakerja

Fatmawati, S.Pd

Waka Humas

Drs. Kuncahyo

Waka Kesiswaan

Drs. Daroji

Kaprodi

Penjualan

Kaprodi

Sekretaris

Kaprodi

Akuntansi

Guru

Siswa

Page 65: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Akuntansi 1

di SMK Negeri 1 Surakarta

Peneliti melakukan identifikasi masalah sebelum melaksanakan peneliti-

an. Proses identifikasi ini dilakukan peneliti melalui pengamatan dan wawancara

terhadap guru dan siswa. Kegiatan ini berlangsung saat peneliti menjadi

mahasiswa PPL ditambah pada bulan Januari 2011. Hasil dari identifikasi masalah

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

Partisipasi siswa merupakan salah satu hal penting dalam proses

pembelajaran. Partisipasi dalam mengikuti pembelajaran pada siswa kelas XI

akuntansi 1 sangatlah kurang. Kondisi ini tercermin dalam beberapa hal,

diantaranya siswa yang kurang siap dalam mengikuti proses pembelajaran

cukup banyak, tidak berani mengajukan pertanyaan padahal kondisi siswa

belum paham mengenai materi yang disampaikan guru, tidak berani

mengutarakan pendapat maupun sanggahan saat diberi kesempatan, meng-

gunakan kesempatan dikelas untuk ramai sendiri dan sering mengerjakan

tugas rumah di sekolah sesaat sebelum pembelajaran dimulai bahkan beberapa

siswa dengan sengaja tidak mengerjakan tugas.

b. Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat pada mata diklat akuntansi.

Kurangnya antusiasme ini dipengaruhi karena siswa menganggap

mata diklat tersebut dianggap sebagai mata diklat yang sulit. Mulai dari

akuntansi yang menggunakan istilah bahasa inggris, sampai pada KKM yang

cukup tinggi 76,0 sehingga siswa mudah menyerah dan bosan.

c. Kurangnya referensi buku

Buku paket merupakan salah satu sumber belajar penting bagi proses

pembelajaran akuntansi di kelas XI akuntansi 1. Namun, penyediaan ini masih

kurang memenuhi kebutuhan siswa. Siswa membutuhkan buku paket yang

menyediakan istilah akuntansi didalamnya karena materi pelajaran akuntansi

menggunakan istilah akuntansi (bahasa inggris). Sehingga, siswa hanya

terfokus pada penyampaian materi oleh guru untuk menguasai pelajaran.

Page 66: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

d. Prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang optimal.

Prestasi belajar akuntansi siswa belum menunjukkan hasil yang

optimal. Hal ini terlihat dari hasil survei awal yang dilakukan peneliti yang

menunjukkan bahwa prestasi siswa secara rata-rata telah menunjukkan nilai

yang sudah memenuhi standar ketuntasan minimal dengan nilai 7,7 dari

standar nilai KKM 7,6. Namun, dari nilai tersebut terdapat masalah bahwa

nilai tersebut tersebar dengan tidak merata, yakni beberapa siswa yang

memperoleh nilai hampir sempurna, banyak siswa yang sudah memenuhi

standar KKM tapi banyak pula siswa yang nilainya dibawah KKM. Ditinjau

dari standar KKM data survei awal menunjukkan bahwa terdapat 37% siswa

tidak lulus yakni 14 siswa dari 38 siswa. Data ini mengindikasikan bahwa

pembelajaran akuntansi yang selama ini dilaksanakan belum berhasil secara

optimal. Berikut tabel data nilai pra siklus:

Tabel 4. Data Nilai Evaluasi Pra Siklus Materi Financial Statement

No Interval Nilai Jumlah Siswa Keterangan

1. 0 – 50 6 Tidak Tuntas

2. 51 – 75 8 Tidak Tuntas

3. 76 – 100 24 Tuntas

Jumlah Siswa 38

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Metode yang digunakan guru kurang variatif

Pembelajaran akuntansi bisa dikatakan kurang hidup. Hal ini terlihat

dengan suasana pembelajaran yang terjadi di kelas yang kurang menyenang-

kan, menegangkan, dan monoton. Guru sangat sering menerapkan metode

ceramah dan penugasan. Pada awal pembelajaran guru langsung memberikan

pertanyaan pada siswa padahal siswa belum siap dalam mengikuti pembelajar-

an. Hal serupa terjadi saat pemberian materi, guru sering menggunakan

metode ceramah dilanjutkan pemberian tugas. Pada saat pemberian tugas ini,

guru sering meninggalkan kelas sehingga siswa cenderung lebih suka ramai

sendiri dalam kelas dari pada mengerjakan tugas.

Page 67: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b. Guru belum mampu meningkatkan partisipasi siswa pada pembelajaran

akuntansi.

Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang

penting. Pada saat pembelajaran guru sudah berusaha meminta siswa

mengajukan pertanyaan maupun guru yang mengajukan pertanyaan pada

siswa, tetapi semua usaha ini ditanggapi siswa dengan dingin. Banyak siswa

tidak berani mengajukan pertanyaan bahkan untuk sekedar mengutarakan

pendapat.

Intensitas guru dalam meningkatkan partisipasi siswa terutama dalam

hal siswa mengajukan pertanyaan dan mengutarakan pendapat juga sangat

kurang. Pada kondisi pembelajaran seperti ini maka tindakan guru akan

langsung mamberikan tugas pada siswa, langkah ini diharapkan guru agar

siswa mampu berpartisipasi secara aktif. Namun, hanya siswa-siswa tertentu

saja yang berpartisipasi.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui strategi memulai

pembelajaran dengan pertanyaan sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan dilaksanakan pada sabtu 2 April 2011

diruang guru SMK Negeri 1 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan

materi yang akan digunakan dalam penerapan strategi memulai pembelajaran

dengan pertanyaan, selain itu juga mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa

menemui permasalahan dalam membangun semangat belajar serta partisipasi

dalam kegiatan pembelajaran akuntansi. Setelah itu, disepakati bahwa

pelaksanaan tindakan pada siklus I akan menggunakan materi masuknya

Page 68: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

sekutu baru pada perusahaan firma dan dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan

(3 x 45 menit), yakni selasa 12 April 2011. Namun, dikarenakan ada beberapa

kendala akhirnya pelaksanaan siklus I ditunda menjadi selasa 26 April 2011

karena tanggal sebelumnya digunakan sebagai latihan penerapan strategi

memulai pembelajaran dengan pertanyaan sebelum memasuki siklus I.

Tahap perencanaan tindakan siklus I meliputi rangkaian kegiatan

sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

menggunakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, skenario

pembelajaran yang akan dilakukan guru adalah sebagai berikut:

a) Memusatkan perhatian siswa.

b) Memaparkan tujuan pembelajaran pada siswa.

c) Menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran.

d) Menjelaskan pokok-pokok materi.

e) Membagi siswa menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa.

f) Meminta siswa untuk mempelajari materi dan terus memberikan

instruksi agar memberi tanda pada materi yang tidak dipahami

sebanyak mungkin.

g) Meminta siswa untuk membahas bersama kelompok poin-poin yang

belum diketahui yang sebelumnya telah diberi tanda.

h) Meminta setiap kelompok menuliskan pertanyaan. Masing-masing

kelompok diberi kesempatan menuliskan pertanyaan sebanyak-

banyaknya.

i) Meminta siswa untuk mengumpulkan kertas pertanyaan kemudian

merotasinya pada kelompok yang lain.

j) Meminta masing-masing kelompok untuk mengutarakan jawaban atas

pertanyaan yang sebelumnya diterima sehingga terjadi diskusi antar

kelompok.

k) Menyampaikan materi sebagai mediator maupun fasilitator.

l) Guru bersama siswa merangkum materi.

Page 69: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

m) Guru memberi tugas untuk dikerjakan dirumah.

2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi

masukya sekutu baru pada perusahaan Firma dengan strategi memulai

pembelajaran dengan pertanyaan.

3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan non tes.

Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus)

sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati partisipasi dan sikap siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 1 x pertemuan

seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 26 April 2011 di ruang kelas XI

Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta. Pertemuan dilaksanakan selama 3 x 45

menit sesuai dengan skenario pembelajaran pada RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah akuntansi

masuknya sekutu baru pada perusahaan Firma. Pada pertemuan ini, guru

menerapkan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan. Urutan

pelaksanaan tindakan tersebut secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:

Kegiatan Awal Pembelajaran.

1) Guru mengawali pembelajaran dengan memusatkan perhatian siswa

dengan cara memberi salam dan mengabsen siswa, pada pertemuan ini

semua siswa hadir kecuali Nur Mahdyan izin karena harus mendapat

pengarahan walikelas untuk menghadapi lomba akuntansi tingkat SMK.

2) Guru memaparkan tujuan pembelajaran. Pada sesi ini hanya beberapa

siswa yang sudah mulai siap dengan pembelajaran, selebihnya tengah

asyik dengan urusan mereka sendiri. Pertanyaan yang guru ajukan untuk

membagkitkan partisipasi siswa belum ditanggapi secara serius.

3) Guru menjelaskan aturan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Pada

pertemuan ini siswa sudah mulai paham mengenai strategi memulai

pembelajaran dengan pertanyaan karena siswa sudah pernah melakukan

Page 70: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

latihan sebelumnya pada tanggal 10 April 2011 sehingga guru tidak

memerlukan usaha serius untuk memahamkan siswa.

4) Guru memaparkan pokok-pokok materi. Pada sesi ini, guru kembali

mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai materi sebelumnya agar para

siswa kembali mengingat pembelajaran sebelumnya selanjutnya guru

menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti Pembelajaran.

5) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok masing-masing kelompok terdiri

dari 4-5 siswa. Pembagian ini terjadi secara heterogen, pembagian ini

diputuskan secara bersama antara guru dan murid. Sistem pembagian ini

terjadi dengan cara siswa diminta berhitung dari angka 1 sampai dengan 9,

hitungan dimulai dari depan kebelakang berbentuk seperti ular, kemudian

siswa dengan nomor yang sama bergabung sehingga akhirnya terbentuklah

9 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa.

6) Guru menginstruksikan siswa untuk mempelajari materi dalam buku paket

secara berkelompok secara detail. Pada sesi ini siswa sudah mulai

terkondisi untuk memulai pembelajaran. Akan tetapi, beberapa kelompok

tampak kurang serius dalam mempelajari materi, hal ini dikarenakan

keterbatasan dalam penyediaan buku paket. Menurut aturan, siswa kelas

XI Akuntansi 1 masing-masing meja memperoleh pinjaman 1 buku paket,

tetapi ternyata ada beberapa siswa yang belum dapat maupun tidak

membawa buku paket. Akhirnya pada sesi ini suasana dalam kelompok

kurang terkondisi.

7) Selanjutnya siswa diminta untuk memberi tanda pada materi yang belum

dipahami.

8) Secara berkelompok, bagian materi yang telah diberi tanda siswa diminta

untuk dibahas bersama. Pada sesi ini, siswa sudah mulai berinteraksi antar

teman dan sesekali mengajukan pertanyaan pada teman 1 kelompok dan

bila sudah menemui jalan buntu akhirnya siswa berani bertanya pada guru.

9) Guru meminta masing-masing kelompok untuk menulis pertanyaan

sebanyak-banyaknya. Ada beberapa siswa yang merasa kebingungan jika

Page 71: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

harus menulis pertanyaan karena mereka sendiri tidak tahu materi mana

yang mereka belum paham. Ada pula beberapa siswa yang belum paham

seluruh meteri hingga siswa kebingungan harus menulis pertanyaan seperti

apa. Tindakan guru langsung mengarahkan siswa untuk menulis semua

pertanyaan tentang materi yang benar-benar tidak mereka kuasai.

10) Setelah semua pertanyaan ditulis, siswa mengumpulkan pertanyaan

tersebut pada guru untuk kemudian dirotasi pada kelompok lain. Pada sesi

ini guru dapat melihat secara menyeluruh dan sepintas bentuk pertanyaan

seperti apa yang akan terjadi dalam diskusi dan materi bagian mana yang

benar-benar tidak dikuasai hampir seluruh siswa.

11) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diterima

sehingga terjadi diskusi dan tanya jawab antar kelompok, baik untuk

menyampaikan pertanyaan lanjutan atau mengutarakan pendapat dan

sanggahan. Pada kesempatan ini guru mengklarifikasi jawaban siswa

dengan cara sebagai mediator maupun fasilitator.

Awalnya banyak siswa yang masih ragu untuk mengutarakan jawaban

maupun sanggahan, akan tetapi guru berusaha membangkitkan keberanian

siswa untuk mengutarakan jawaban tanpa takut mendapat teguran maupun

merasa dipermalukan teman sekelas. Pada sesi ini hanya beberapa siswa

yang mampu berpartisipasi secara aktif dalam diskusi sedangkan yang

lainnya belum berpartisipasi.

Tindakan guru langsung menegur siswa yang ramai agar bersedia

memperhatikan siswa lain yang berpartisipasi. Kegiatan diskusi pada

siklus I ini berjalan kurang hidup karena hanya siswa tertentu saja yang

berpartisipasi secara aktif walaupun guru sudah mamfasilitasi dan

berusaha menjadi mediator yang baik.

Kegiatan Akhir Pembelajaran

12) Guru merangkum materi. Sesi ini berjalan cukup baik walaupun guru

belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam merangkum materi.

Page 72: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

13) Guru memberi siswa beberapa soal sebagai pekerjaan rumah. Tugas pada

siklus ini berupa beberapa pertanyaan mengenai materi yang telah dibahas

pada hari itu.

14) Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam dan terima kasih serta

mengingatkan siswa harus mengerjakan tugas.

c. Observasi dan Tes Siklus I

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi melalui penerapan

strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan di kelas XI Akuntansi 1.

Pada siklus I ini peneliti mengambil posisi di dalam kelas sehingga dengan

leluasa dapat mengamati setiap kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.

Kegiatan observasi dilaksanakan pada selasa 26 April 2011 dan tes

dilaksanakan 3 Mei 2011. Pada kegiatan observasi guru menyampaikan materi

akuntansi masuknya sekutu baru perusahaan firma. Awalnya guru

menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan secara jelas, selanjutnya

siswa melakukan aktifitas sesuai dengan acuan strategi pembelajaran yang

sudah dirancang sampai akhirnya pada kegiatan akhir. Deskripsi tentang

jalannya proses kegiatan pembelajaran dengan strategi memulai pembelajaran

dengan pertanyaan sudah dijelaskan pada pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi pada selasa 26 April 2011 dan evaluasi dengan memberi

siswa soal ulangan pada selasa 3 Mei 2011, diperoleh informasi tentang

penerapan strategi yang dilaksanakan guru, motivasi, partisipasi siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung serta ketuntasan belajar yang telah dicapai

siswa setelah dilaksanakan evaluasi pembelajaran, semua hal yang telah

dicapai terpapar sebagai berikut:

1) Kemampuan guru dalam penerapan strategi memulai pembelajaran dengan

pertanyaan.

Hasil dari siklus I ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru telah

melaksanakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan secara

baik yakni rata-rata penerapan sebesar 87,5%. Berikut data secara rinci:

Page 73: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 5. Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai

Pembelajaran dengan Pertanyaan

No. Indikator/ Aspek yang Diamati Ketercapaian

1. Kegiatan Awal 75%

2. Kegiatan Inti 100%

3. Kegiatan Akhir 87,5%

Rata-rata 87,5%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

2) Motivasi belajar siswa.

Pada siklus I ini menunjukkan hasil yang “baik” yaitu rata-rata motivasi

belajar siswa sebesar 78,9 %. Hasil ini dipengaruhi beberapa indikator

yang dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 6. Motivasi Belajar Siswa

No. Indikator Ketercapaian

1. Keinginan untuk berhasil 87%

2. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 72%

3. Adanya harapan akan masa depan 81%

4. Adanya penghargaan dalam belajar 80%

5. Adanya kegiatan menarik dalam belajar 76%

6. Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar 78%

Rata-rata 78,9%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

3) Partisipasi Siswa

Hasil pengamatan pada siswa pada saat pembelajaran pada siklus

I menunjukkan bahwa partisipasi siswa “kurang” yaitu hanya mencapai

52,6 %. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator yang dapat dirinci

sebagai berikut:

Tabel 7. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran

Page 74: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

No. Indikator Ketercapaian

1. Mengajukan pertanyaan 21,1%

2. Memberikan pendapat/sanggahan 36,8%

3. Mengerjakan tugas 92,1%

4. Kerjasama dalam kelompok 60,5%

Rata-rata 52,6%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

4) Prestasi belajar akuntansi siswa

Prestasi belajar akuntansi dilihat dari ketuntasan belajar siswa.

Hasil dari evaluasi belajar yang telah dilaksanakan tanggal 3 Mei 2011

menunjukkan bahwa penerapan strategi memulai pembelajaran dengan

pertanyaan mampu meningkatkan ketuntasan belajar akuntansi siswa. Hal

ini ditunjukkan dengan data bahwa ketuntasan belajar siswa sebesar 78,9

% yakni sebanyak 30 siswa dengan nilai rata-rata kelas mencapai 83,6

sedangkan sisanya sebesar 8 siswa belum tuntas. Berikut data secara rinci:

Tabel 8. Ketuntasan Belajar Siswa

No. Interval

Nilai

Prosentase Jumlah

Siswa

Keterangan

1. 51 – 75 21,1% 8 Tidak Tuntas

2. 76 – 100 78,9% 30 Tuntas

Jumlah Siswa 38

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

d. Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk

kemudian dilakukan refleksi guna melihat apakah penerapan strategi dapat

meningkatkan motivasi belajar, partisipasi dan ketuntasan belajar siswa

pada mata diklat akuntansi. Hasil analisis data yang dilakukan pada tahap

ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Page 75: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus I, peneliti

melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus 1 adalah:

a) Guru belum melibatkan siswa secara optimal pada awal

pembelajaran yakni kegiatan apersepsi, penyampaian tujuan

pembelajaran, penyampaian aturan penerapan strategi memulai

pembelajaran dengan pertanyaan dan penyampaian pokok-pokok

materi.

b) Guru belum mampu membangkitkan partisipasi siswa saat kegiatan

diskusi. Hal ini terlihat hanya siswa tertentu saja yang berani

mengutarakan pendapat dan memberikan penyanggahan pendapat

siswa lain.

c) Guru belum melibatkan siswa pada kegiatan merangkum materi

sehingga saat pembelajaran berakhir guru belum bisa mengetahui

seberapa besar materi yang diserap siswa.

2) Beberapa kelemahan siswa dalam siklus 1 adalah :

a) Terbatasnya buku paket yang digunakan dalam awal pembelajaran,

hal ini disebabkan karena siswa dikelas XI akuntansi 1 hanya

memperoleh pinjaman 1 buku untuk 2 siswa dan ternyata ada

beberapa siswa yang tidak membawa buku paket sehingga pada

awal penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan

kondisi siswa kurang kondusif.

b) Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan awal penerapan strategi

pembelajaran dimulai dari pertanyaan masih kurang. Hal ini dapat

dilihat dari masih adanya beberapa siswa yang sibuk

membicarakan hal yang tidak ada hubungannya dengan materi.

Siswa yang pasif tersebut hanya mengandalkan temannya

berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran.

c) Ada beberapa siswa yang sengaja tidak mengerjakan tugas dengan

berbagai alasan selain.

Page 76: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

d) Hanya beberapa siswa yang bersedia mengajukan pertanyaan saat

mulai tidak paham mengenai materi.

e) Hanya beberapa siswa yang berani secara sukrela mengutarakan

pendapat maupun sanggahan, sedangkan yang lain berpartisipasi

setelah dimotivasi terus menerus oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan

guru melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:

1) Kondisi siswa yang sangat pasif ini sebaiknya mendorong guru untuk

selalu memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Peran guru sebagai mediator dan fasilitator sebaiknya lebih dipertegas

karena dalam kegiatan kegiatan diskusi hanya siswa tertentu saja yang

berpartisipasi, hal ini perlu dilakukan agar siswa yang belum

berpartisipasi tidak lantas patah semangat.

3) Guru sebaiknya menyusun materi dalam bentuk hand out untuk

mengantisipasi bila terjadi kekurangan buku paket saat pembelajaran.

Selain berguna untuk hal itu, hand out juga berfungsi untuk

memudahkan siswa dalam belajar sekaligus membangkitkan motivasi

siswa untuk belajar lebih serius.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui strategi

memulai pembelajaran dengan pertanyaan hampir sama dengan siklus I yakni

sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Guru bersama peneliti mendiskusikan materi yang akan digunakan

dalam penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, selain itu

juga mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian

ini. Pada kesempatan ini disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II

akan menggunakan materi keluarnya anggota sekutu pada perusahaan firma

Page 77: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

dan akan dilaksanakan sama dengan siklus I dalam 1 kali pertemuan (3x45

menit), yakni selasa 10 Mei 2011.

Tahap perencanaan tindakan siklus I meliputi rangkaian kegiatan

sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

menggunakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, skenario

pembelajaran yang akan dilakukan guru adalah sebagai berikut:

a) Memusatkan perhatian siswa.

b) Memaparkan tujuan pembelajaran pada siswa.

c) Menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran.

d) Menjelaskan pokok-pokok materi.

e) Membagi siswa menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa.

f) Meminta siswa untuk mempelajari materi dan terus memberikan

instruksi agar memberi tanda pada materi yang tidak dipahami

sebanyak mungkin.

g) Meminta siswa untuk membahas bersama kelompok poin-poin yang

belum diketahui yang sebelumnya telah diberi tanda.

h) Meminta setiap kelompok menuliskan pertanyaan. Masing-masing

kelompok diberi kesempatan menuliskan pertanyaan sebanyak-

banyaknya.

i) Meminta siswa untuk mengumpulkan kertas pertanyaan kemudian

merotasinya pada kelompok yang lain.

j) Meminta masing-masing kelompok untuk mengutarakan jawaban atas

pertanyaan yang sebelumnya diterima sehingga terjadi diskusi antar

kelompok.

k) Menyampaikan materi sebagai mediator maupun fasilitator.

l) Guru bersama siswa merangkum materi.Guru memberi tugas untuk

dikerjakan dirumah.

Page 78: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi

keluarnya anggota sekutu dan likuidasi pada perusahaan Firma dengan

menerapkan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan.

3) Peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan non tes.

Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus)

sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan mengamati partisipasi dan sikap siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 1 x pertemuan

seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 10 Mei 2011 di ruang kelas XI

Akuntansi 1 SMK Negeri 1 Surakarta. Pertemuan dilaksanakan selama 3 x 45

menit sesuai dengan skenario pembelajaran dalam RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah akuntansi

keluarnya anggota sekutu likuidasi perusahaan Firma. Pada pertemuan ini,

guru menerapkan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut secara rinci dapat diuraikan

sebagai berikut:

Kegiatan Awal Pembelajaran.

1) Guru mengawali pembelajaran dengan memusatkan perhatian siswa

dengan cara memberi salam dan mengabsen siswa. Pada pertemuan ini ada

siswa yang tidak masuk kelas tanpa keterangan yakni Novi Nur. Selain itu

ada pula siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran karena harus

bertugas sebagai penjaga bank mini yakni Nur Mahdyan dan Novia S L.

2) Guru memaparkan tujuan pembelajaran. Pada sesi ini beberapa siswa yang

sudah mulai siap dengan pembelajaran, selebihnya tengah asyik dengan

urusan mereka sendiri. Guna menghidupkan suasana guru mulai meminta

siswa untuk berpendapat mengenai materi sebelumnya dan hal tersebut

ditanggapi hangat oleh siswa.

3) Guru menjelaskan aturan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Pada

pertemuan ini siswa sudah memahami strategi memulai pembelajaran

Page 79: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dengan pertanyaan karena siswa sudah pernah melakukan latihan

sebelumnya pada 10 April 2011 dan siklus I pada 26 April 2011 sehingga

guru tidak memerlukan usaha serius untuk memahamkan siswa kembali.

4) Guru memaparkan pokok-pokok materi. Pada sesi ini, guru kembali

mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai materi sebelumnya agar para

siswa kembali mengingat pembelajaran sebelumnya selanjutnya guru

menjelaskan pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Keterlibatan siswa

dalam kegiatan ini sudah mulai nampak.

Kegiatan Inti Pembelajaran.

5) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok masing-masing kelompok terdiri

dari 4-5 siswa. Pembagian ini terjadi secara heterogen tanpa berpihak pada

keputusan guru maupun siswa secara sepihak, akan tetapi pembagian ini

diputuskan secara bersama antara guru dan murid. Sistem pembagian ini

terjadi dengan cara siswa diminta berhitung dari angka 1 sampai dengan 9,

kemudian siswa dengan nomor yang sama bergabung sehingga akhirnya

terbentuklah 9 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Guna

menghindari persamaan kelompok dengan pertemuan pada siklus I

hitungan dimulai dari belakang, melingkar seperti ular setelah sebelumnya

hitungan dimulai dari belakang.

6) Guru menginstruksikan siswa untuk mempelajari materi dalam buku paket

secara berkelompok secara detail. Pada sesi ini, guru membagikan hand

out pada siswa yang tidak membawa buku paket sehingga pada pertemuan

ini seluruh siswa dapat mempelajari materi secara lebih serius dibanding

pertemuan pada siklus I. Akhirnya pada sesi ini suasana dalam kelompok

sudah terkondisi dengan baik.

7) Selanjutnya siswa diminta untuk memberi tanda pada materi yang belum

dipahami.

8) Secara berkelompok, bagian materi yang telah diberi tanda siswa diminta

untuk dibahas bersama. Pada sesi ini, siswa sudah mulai berinteraksi antar

teman dan sesekali mengajukan pertanyaan pada teman 1 kelompok dan

bila sudah menemui jalan buntu akhirnya siswa berani bertanya pada guru.

Page 80: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Posisi Tindakan yang dilakukan guru tidak langsung memberikan jawaban

pada siswa melainkan memberikan pertanyaan balik dan meminta siswa

untuk lebih berfikir kembali maupun melempar pertanyaan tersebut pada

siswa lain untuk kemudian mencari solusi dengan diskusi dalam

kelompok.

9) Guru meminta masing-masing kelompok untuk menulis pertanyaan

sebanyak-banyaknya. Bila sebelumnya siswa masih kebingungan harus

menulis pertanyaan seperti apa, pada sesi ini siswa diminta untuk membuat

minimal 1 pertanyaan bagi masing-masing siswa sehingga siswa sudah

memiliki kewajiban untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

10) Setelah semua pertanyaan ditulis, siswa mengumpulkan pertanyaan

tersebut pada guru untuk kemudian dirotasi pada kelompok lain. Pada sesi

ini guru dapat melihat secara menyeluruh dan sepintas bentuk pertanyaan

seperti apa yang akan terjadi dalam diskusi dan materi bagian mana yang

benar-benar tidak dikuasai hampir seluruh siswa.

11) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diterima

sehingga terjadi diskusi dan tanya jawab antar kelompok, baik untuk

menyampaikan pertanyaan lanjutan atau mengutarakan pendapat dan

sanggahan. Pada kesempatan ini guru mengklarifikasi jawaban siswa

dengan cara sebagai mediator maupun fasilitator.

Awalnya banyak siswa yang masih ragu untuk mengutarakan jawaban

maupun memberikan sanggahan pada kelompok lain, akan tetapi guru

berusaha membangkitkan keberanian siswa untuk mengutarakan jawaban

tanpa takut mendapat teguran maupun merasa dipermalukan teman

sekelas. Pada sesi ini banyak siswa yang mampu berpartisipasi secara aktif

dalam diskusi, walaupun masih ada beberapa siswa yang sibuk dengan

urusan yang tidak hubungannya dengan akuntansi. Tindakan guru

langsung menegur siswa agar bersedia memperhatikan siswa lain yang

berpartisipasi.

Kegiatan diskusi pada siklus II ini berjalan hidup karena banyak siswa

yang berpartisipasi secara aktif, hal ini terlihat saat ada murid yang

Page 81: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

berpendapat kurang benar, siswa dalam kelompok lain langsung berupaya

memberikan sanggahan dan hal ini dilakukan anggota kelompok yang lain

lagi. Ada pula siswa yang sebelumnya kurang percaya diri karena takut

pendapat yang akan diutarakan salah, kemudian siswa lain memberikan

motivasi sehingga siswa tersebut mampu mengutarakan jawaban dengan

benar.

Kegiatan Akhir Pembelajaran

12) Guru merangkum materi. Sesi ini berjalan sangat baik guru bisa

sepenuhnya melibatkan siswa dalam merangkum materi. Antusias siswa

dalam merangkum materi juga sangat nampak sehingga guru juga

sedikitnya mampu mengukur seberapa besar materi yang telah diserap

siswa.

13) Guru memberi siswa beberapa soal sebagai pekerjaan rumah. Tugas pada

siklus ini berupa beberapa pertanyaan mengenai materi yang telah dibahas

pada siklus II dan untuk menghindari siswa yang mangkir dari tugas, guru

sengaja menulis tugas secara jelas pada papan tulis agar lebih diperhatikan

siswa.

14) Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam, terima kasih dan

mengingatkan siswa harus mengerjakan tugas serta mempersiapkan diri

untuk evaluasi pada pertemuan berikutnya.

c. Observasi dan Tes Siklus II

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan di kelas XI

Akuntansi 1. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas sehingga dengan

leluasa dapat mengamati setiap kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.

Selasa, 10 Mei 2011, guru menyampaikan materi akuntansi keluarnya

anggota sekutu dan likuidasi pada perusahaan firma dengan menerapkan

strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan. Pada awalnya guru

menjelaskan aturan strategi yang akan digunakan secara jelas, selanjutnya

siswa melakukan aktifitas sesuai dengan acuan strategi pembelajaran yang

Page 82: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

sudah dirancang sampai akhirnya pada kegiatan evaluasi. Deskripsi tentang

jalannya proses kegiatan pembelajaran dengan strategi memulai pembelajaran

dengan pertanyaan sudah dijelaskan pada pelaksanaan tindakan II.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi pada selasa 10 Mei 2011 dilanjutkan evaluasi dengan

memberi siswa soal ulangan pada selasa 24 Mei 2011, diperoleh informasi

tentang kemampuan guru dalam penerapan strategi yang dilaksanakan,

motivasi belajar siswa, partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung dan ketuntasan belajar yang dicapai siswa setelah evaluasi

pembelajaran, semua hal yang telah dicapai terpapar sebagai berikut:

1) Kemampuan guru dalam penerapan strategi memulai pembelajaran dengan

pertanyaan.

Hasil dari siklus II ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru telah

melaksanakan strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan dengan

“sangat baik” yaitu dengan rata-rata sebesar 96 %. Berikut data rincian

penerapan strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan:

Tabel 9. Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai

Pembelajaran dengan Pertanyaan

No. Indikator/ Aspek yang Diamati Ketercapaian

1. Kegiatan Awal 87,5%

2. Kegiatan Inti 100%

3. Kegiatan Akhir 100%

Rata-rata 96%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

2) Motivasi belajar siswa

Page 83: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Hasil pada siklus II ini menunjukkan hasil yang “baik” yaitu motivasi

belajar siswa sebesar 78,7%, hal ini ditunjukkan dengan beberapa

indikator yang dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 10. Motivasi Belajar Siswa

No. Indikator Ketercapaian

1. Keinginan untuk berhasil 84%

2. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 74%

3. Adanya harapan akan masa depan 79%

4. Adanya penghargaan dalam belajar 77%

5. Adanya kegiatan menarik dalam belajar 78%

6. Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar 80%

Rata-rata 78,7%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

3) Partisipasi siswa

Hasil pengamatan pada siswa pada saat pembelajaran pada siklus

II menunjukkan bahwa partisipasi siswa mengalami peningkatan dan

masuk kategori baik yaitu partisipasi siswa mencapai 80,7 %, hal ini

ditunjukkan melalui beberapa indikator yang dapat dirinci sebagai berikut:

Tabel 11. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran

No. Indikator Ketercapaian

1. Mengajukan pertanyaan 60%

2. Memberikan pendapat/sanggahan 74,3%

3. Mengerjakan tugas 91,4%

4. Kerjasama dalam kelompok 97,1%

Rata-rata 80,7%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Page 84: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

4) Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar akuntansi dilihat dari ketuntasan belajar siswa.

Hasil dari evaluasi belajar yang telah dilaksanakan selasa, 24 Mei 2011

menunjukkan bahwa penerapan strategi memulai pembelajaran dengan

pertanyaan mampu meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini

ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang tuntas dalam

evaluasi. Pada siklus II ini ketuntasan siswa dengan standar KKM 7,6

menunjukkan bahwa seluruh siswa mampu memenuhi standar KKM.

Tabel 12. Ketuntasan Belajar Siswa

No. Interval

Nilai

Prosentase Jumlah

Siswa

Keterangan

1. 51 – 75 0 % 0 Tidak Tuntas

2. 76 - 100 100 % 38 Tuntas

Jumlah Siswa 38

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

d. Analisis dan Refleksi

Hasil observasi siklus II yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa

penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat

meningkatkan motivasi belajar, partisipasi siswa selama pembelajaran. Siswa

sudah paham mengenai prosedur penerapan strategi memulai pembelajaran

dengan pertanyaan karena siswa mulai terbiasa dengan strategi yang

digunakan. Hal ini tentu saja menyebabkan pelaksanaan kegiatan pembelajar-

an dengan menggunakan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan

menjadi lebih efektif. Motivasi, partisipasi dan ketuntasan belajar siswa telah

mengalami peningkatan dan sudah mencapai skor indikator yang diharapkan.

Dari hasil refleksi tersebut, dapat diketahui bahwa penerapan

starategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan pada siklus II dinilai telah ber-

hasil dan dianggap sudah memuaskan sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi ke

siklus berikutnya.

Page 85: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Guru mampu meningkatkan keberanian siswa untuk berpartisipasi secara

aktif dalam pembelajaran.

2) Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengalami

peningkatan. Banyak siswa aktif dalam pembelajaran, bahkan dominasi

siswa tertentu pada saat diskusi cenderung berkurang banyak dan siswa

yang pasif hanya sebagian kecil.

3) Ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yang signifikan

yakni skor pencapaian indikator mencapai 100%.

Setiap siklus yang diterapkan pada proses pembelajaran dengan

strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan mampu meningkatkan

motivasi belajar siswa, partisipasi siswa selama pembelajaran dan ketuntasan

belajar siswa saat evaluasi. Peningkatan setiap indikator dalam penelitian

dapat sajikan sebagai berikut:

Tabel 13. Peningkatan Hasil Penelitian Siklus I dan II

No. Aspek yang diukur

Persentase

Target

Capaian

Prosentase

Peningkatan

Siklus I Siklus II

1. Penerapan Strategi 80 % 87,5 % 96 % 8,5%

2. Motivasi siswa 75% 78,9 % 78,7 % -0,2%

3. Partisipasi siswa

dalam pembelajaran 80% 52,6 % 80,7 % 28,1%

4. Ketuntasan hasil

belajar 80% 78,9 % 100 % 21,1%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Page 86: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan tabel data yang disajikan pada siklus I dan siklus II

diatas diperoleh bahwa hasil penelitian mengalami peningkatan, strategi

memulai pembelajaran dengan pertanyaan berdampak positif terhadap

kegiatan pembelajaran akuntansi.

D. Pembahasan

Penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan merupakan

penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar

akuntansi. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran

melalui strategi yang sama pada tiap siklusnya, yaitu menerapkan strategi

memulai pembelajaran dengan pertanyaan. Berdasarkan tabel data yang disajikan

pada siklus I dan siklus II pada deskripsi hasil penelitian dapat diperoleh

informasi bahwa hasil penelitian ini telah menunjukkan adanya peningkatan.

Peningkatan hasil penelitian ini disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4. Grafik Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus

yang dilaksanakan terdiri dari beberapa indikator ketercapaian yaitu penerapan

Page 87: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan, motivasi belajar siswa,

partisipasi siswa dan ketuntasan belajar siswa.

Penerapan strategi ini berjalan sangat optimal, terlihat bahwa dalam

penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan ini menunjukkan

bahwa rata-rata siklus I sebesar 87,5% kemudian terus meningkat menjadi sebesar

96% pada siklus II. Berikut tabel peningkatan hasil pada penerapan strategi

memulai pembelajaran dengan pertanyaan:

Tabel 14. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penerapan Strategi Memulai

Pembelajaran dengan Pertanyaan

No. Aspek yang Diamati Target

Capaian

Siklus

I

Siklus

II Peningkatan

1. Awal Pembelajaran 75% 87,5% 12,5%

2. Inti Pembelajaran 100% 100% 0%

3. Akhir Pembelajaran 87,5% 100% 12,5%

Rata-rata 80% 87,5% 96%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Penerapan strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan ini berjalan

dengan optimal, hal ini terbukti dengan pada siklus I mencapai 87,5% dan

mengalami peningkatan sebesar 8,5% pada siklus II yang mencapai rata-rata

sebesar 96%. Rata-rata pencapaian indikator pada tiap siklus ini sangat

dipengaruhi oleh indikator penerapan strategi pada kegiatan inti yaitu selama dua

siklus mencapai 100%.

Strategi ini berupaya untuk mengarahkan siswa agar memikirkan seluruh

materi yang ada, melalui hal ini maka akan membantu siswa memahami apa yang

sebenarnya mereka butuhkan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Melvin

L Silberman (2007:143), yang menyatakan “Para peserta didik akan lebih

ditantang untuk membuat berbagai pertanyaan karena mereka mempunyai

kesempatan untuk memikirkan seluruh materi pelajaran”, sehingga siswa akan

berupaya untuk melakukan yang terbaik dalam pembelajaran.

Page 88: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Motivasi belajar pada penerapan strategi ini sudah mencapai indikator

sebesar 75%. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata motivasi belajar siswa pada tiap

siklus yaitu 78,9% mencapai 78,7%. Berikut tabel peningkatan motivasi belajar:

Tabel 15. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

No. Aspek yang Diamati Target

Capaian Siklus I Siklus II Peningkatan

1. Keinginan untuk berhasil 87% 84% -3%

2. Dorongan dan kebutuhan

dalam belajar 72% 74% 2%

3. Harapan akan masa depan 81% 79% -2%

4. Penghargaan dalam belajar 80% 77% -3%

5. Kegiatan menarik dalam

belajar 76% 78% 2%

6. Lingkungan yang kondusif

untuk belajar 78% 80% 2%

Rata-rata 75% 78,9% 78,7% -0,2%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Tabel diatas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada kelas XI

Akuntansi 1 cukup tinggi, hal ini terbukti bahwa sejak siklus I motivasi belajar

siswa sudah mencapai target 75%, pada tiap siklus mencapai 78,9% dan 78,7%.

Pada pencapaian motivasi belajar siswa ini, terdapat 3 indikator yang

mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan yakni indikator

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, indikator kegiatan menarik dalam belajar

dan indikator lingkungan yang kondusif untuk belajar yaitu masing-masing 2%.

Hal ini mengindikasikan bahwa melalui penerapan strategi pembelajaran dimulai

dari pertanyaan mampu menjadikan siswa mulai bersemangat, antusias dan tidak

mudah menyerah dalam pembelajaran. Standar nilai KKM yang sebelumnya

dinilai cukup tinggi yaitu 7,6 setelah adanya penerapan strategi ini siswa sudah

tidak menganggapnya sebagai hal sulit.

Selain peningkatan pada tiap indikator, terdapat pula indikator yang

mengalami penurunan yaitu indikator keinginan untuk berhasil sebesar 3%,

harapan akan masa depan sebesar 2%, dan penghargaan dalam belajar sebesar

Page 89: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

3%. Bila diperhatikan secara keseluruhan capaian indikator ini sudah berjalan

secara optimal yaitu mencapai target capaian 75% dan pengaruh penurunan

sebesar 0,2% dari 78,9% menjadi 78,7% tidak terlalu signifikan pada motivasi

belajar siswa.

Motivasi belajar siswa mempunyai peranan besar dalam pembelajaran,

bila siswa telah memiliki motivasi tinggi untuk belajar maka siswa akan berusaha

menguasai materi dengan sungguh-sungguh hingga tujuan yang diharapkan

terwujud. Senada dengan Hamzah B. Uno, 2006:28 “Seorang anak yang telah

termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik,

tekun dengan harapan memperoleh hasil yang baik”. Sangat jelas bahwa bila

siswa memiliki motivasi, satu hal tersebut mampu mengantarkannya pada sesuatu

yang menjadi tujuan yang diharapkan.

Adanya motivasi yang tinggi pada diri siswa dalam penerapan strategi

pembelajaran dimulai dari pertanyaan mendorong siswa untuk ikut aktif dalam

proses pembelajaran, berpartisipasi dalam setiap sesi pembelajaran. Pada

penelitian ini partisipasi siswa mengalami peningkatan yang paling signifikan

diantara indikator capaian yang lain yaitu meningkat sebesar 28,1%. Hal ini

ditunjukkan oleh pada tiap siklus mencapai 52, 6% meningkat menjadi 80,7%.

Berikut data lengkap tiap indikator dalam partisipasi siswa:

Tabel 16. Peningkatan Partisipasi Siswa

No. Aspek yang Diamati Target

Capaian

Siklus

I

Siklus

II Peningkatan

1. Mengajukan pertanyaan 21,1% 80% 38,8%

2. Berpendapat/ sangahan 36,8% 74,3% 37,5%

3. Mengerjakan tugas 92,1% 91,4% 0,7%

4. Kerjasama dalam

berkelompok 60,5% 97,1% 36,6%

Rata-rata 80% 52,6% 80,7% 28,1%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Tabel diatas menunjukkan bahwa partisipasi siswa selama pembelajaran

mengalami peningkatan cukup besar dari 52,6% menjadi 80,7% dan telah

Page 90: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

mencapai target 80%. Tiga dari empat indikator dalam proses pembelajaran ini

meningkat cukup signifikan yaitu indikator mengajukan pertanyaan sebesar

38,9%, berpendapat sebesar 37,5% dan kerjasama dalam berkelompok sebesar

36,6%, sedangkan indikator mengerjakan tugas mengalami penurunan sebesar

0,7%.

Partisipasi dalam pembelajaran pada penelitian ini merupakan masalah

yang cukup berarti. Pada siklus I indikator mengajukan pertanyaan dan

mengutarakan pendapat sangat rendah, hanya mencapai 21,1% dan 37,5%, tapi

setelah dilakukan penerapan strategi dan siswa terus menerus didorong untuk

berpartisipasi akhirnya indikator ini mengalami peningkatan. Hal ini terjadi

disebabkan oleh tindakan guru yang selalu memberikan ruang pada siswa untuk

berpartisipasi secara aktif, guru selalu memberikan dorongan pada siswa bahwa

pendapat yang diutarakan siswa belum tentu salah dan tidak masalah bila terjadi

kesalahan karena guru bersama siswa sama-sama sedang belajar, melalui tindakan

ini, siswa merasa bahwa pembelajaran berjalan tanpa tekanan dan menyenangkan.

Diantara indikator yang meningkat, indikator mengerjakan tugas justru

mengalami penurunan. Pada siklus I sebesar 92,1% mengalami penurunan sebesar

0,7% menjadi 91,4% pada siklus II. Bila dilihat secara keseluruhan, pada siklus I

dan siklus II, indikator ini telah berjalan secara optimal dan sesuai target capaian,

maka penurunan pada indikator ini tidak terlalu berpengaruh pada keseluruhan

aspek partisipasi siswa dalam pembelajaran.

Secara keseluruhan, hal ini menunjukkan bahwa melalui penerapan

strategi yang inovatif pada penelitian ini mampu meningkatkan partisipasi siswa.

Partisipasi merupakan hal penting dalam pembelajaran, bila partisipasi siswa

tinggi maka suasana pembelajaran akan berjalan sangat menyenangkan, terbuka,

tidak menegangkan, rileks dan berakhir pada penguasaan materi. Hal ini sesuai

dengan Dick dan Carey dalam Hamzah B. Uno, (2006:6) yang menyatakan bahwa

“...proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif

melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang

sudah ditetapkan”.

Page 91: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini dilihat dari ketuntasan belajar

siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal pada penelitian ini mengacu pada aturan

sekolah yaitu sebesar 76,0. Pada penelitian ini ketuntasan belajar berhasil secara

optimal yakni pada siklus I ketuntasan belajar mencapai 78,9% sebanyak 30 siswa

lalu terus meningkat secara signifikan pada siklus II sebesar 100%. Berikut tabel

ketuntasan belajar:

Tabel 17. Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I dan II

No. Interval Nilai Target

Capaian

Siklus

I

Siklus

II Keterangan

1. 51 – 75 80% 21,1% 0% Tidak Tuntas

2. 76 - 100 80% 78,9% 100% Tuntas

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Data prestasi ini diperoleh melalui serangkaian tes, berdasarkan pada tes

tersebut akan diketahui apakah tujuan yang direncanakan sebelumnya telah

tercapai atau belum. Dari tabel diatas tujuan berupa standar ketuntasan minimal

sebesar 76,0 berhasil dicapai siswa secara optimal pada siklus II.

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dipaparkan melalui beberapa tabel

diatas tampak bahwa melalui penerapan strategi memulai pembelajaran dengan

pertanyaan yang dilakukan guru telah berhasil meningkatkan motivasi siswa,

selanjutnya mampu partisipasi siswa selama proses pembelajaran sehingga

prestasi belajar akuntansi dilihat dari ketuntasan belajar siswa meningkat dan telah

mencapai target.

Page 92: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan

strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan mampu meningkatkan prestasi

belajar akuntansi pada mata diklat akuntansi di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri

1 Surakarta, hal ini terbukti dari pencapaian setiap indikator yaitu sebagai

berikut:

1. Strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pada mata diklat akuntansi.

2. Strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat meningkatkan

partisipasi siswa dalam pembelajaran pada mata diklat akuntansi.

3. Strategi memulai pembelajaran dengan pertanyaan dapat meningkatkan

prestasi belajar yang dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran

pada mata diklat akuntansi.

Penerapan strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan secara rinci

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, partisipasi siswa dan prestasi belajar

akuntansi yang dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Strategi ini terdiri dari

kelompok diskusi yang diawali dengan pertanyaan sebagai awal pembelajaran

sehingga siswa akan memahami apa yang sedang mereka pelajari dan apa yang

seharusnya mereka pikirkan dalam pembelajaran. Selanjutnya siswa akan

menguasai materi pelajaran sehingga prestasi belajar akuntansi akan mengalami

peningkatan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka

dapat dikaji implikasinya, baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu

sebagai berikut

1. Implikasi Teoretis

Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa penerapan

strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan dapat meningkatkan kualitas

Page 93: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

pembelajaran akuntansi. Hasil penelitian tindakan kelas ini bermanfaat secara

teori yakni hasil penelitian ini dapat menambah khasanah dunia ilmu

pengetahuan khususnya ilmu pendidikan, dalam membantu meningkatkan

prestasi belajar akuntansi siswa agar lebih optimal. Hal ini juga mendukung

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yakni penelitian yang dilakukan Light

(2009:14) sebagai berikut:

“ In India, teachers found the “Essential Questions” strategy to be compelling. Essential Questions (e.g., “Why do we need others?”) are intriguing, open-ended questions that organize a project and are an effective way to encourage students to think deeply and to provide them with a meaningful context for learning ...While they could not do projects during the class period, they were, however, exploring the use of questioning strategies to push students’ critical thinking and to allow students to share their perspectives and formulate their own conceptual understandings of the content.”

Uraian di atas mengemukakan bahwa guru-guru di India menemukan

strategi membuat pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan esensi

materi. Pertanyaan-pertanyaan esensial dapat membangkitkan minat sekaligus

sebagai cara efektif mendorong para siswa untuk berfikir lebih dalam dan

menyediakan mereka suatu keadaan belajar yang bermakna...ketika mereka

tidak dapat mengerjakan pekerjaan pada saat pembelajaran berlangsung,

strategi membuat pertanyaan dapat memacu pemikiran kritis siswa dan

memungkinkan mereka mengemukakan pandangan dan memformulakan

pemahaman konsep mereka dari suatu materi. Rangkaian kegiatan ini mampu

mamacu motivasi belajar siswa, meningkatkan partisipasi siswa selama

pembelajaran dan ketuntasan belajar siswa. Upaya untuk meningkatkan prestasi

belajar akuntansi perlu terus diupayakan, salah satunya dengan menerapkan

strategi pembelajaran dimulai dari pertanyaan ini.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai bahan

masukan atau pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran ini

dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula dengan materi

Page 94: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

pembelajaran sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar akuntansi khusus-

nya. Hasil penelitian tindakan kelas melalui strategi ini diharapkan mampu

menciptakan kondisi yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran akuntansi

di kelas XI Akuntansi 1, sehingga produk pembelajaran ini nantinya memenuhi

kriteria yang berkualitas. Disamping itu dapat menjadikan siswa lebih aktif dan

menghapus pandangan siswa terhadap pembelajaran yang membosankan menjadi

pembelajar-an yang menarik dan menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dari penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti

dapat menyampaikan saran-saran antara lain:

1. Bagi Guru:

a. Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran yang

mendorong siswa untuk berpartisipasi secara lebih aktif dan lebih mudah

dalam memahami materi pembelajaran.

b. Guru yang belum menerapkan strategi memulai pembelajaran dimulai dari

pertanyaan dapat menerapkan strategi tersebut dalam pembelajaran

akuntansi dengan variasi pembelajaran yang menarik sehingga dapat

meningkatkan motivasi siswa untuk memahami materi yang disajikan

yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Guru diharapkan dapat lebih memanfaatkan sarana dan prasarana yang

sudah disediakan oleh pihak sekolah yang tidak terbatas pada buku paket

saja sebagai alat bantu dalam pengembangan media pembelajaran.

d. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus terus

berjalan sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif,

menyenangkan tanpa ketegangan dan siswa dapat lebih mudah memahami

materi pembelajaran.

2. Bagi siswa :

Page 95: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

a. Siswa meningkatkan ketrampilan berkomunikasi yang baik. Hal ini akan

bermanfaat bagi siswa terutama akan meningkatkan rasa percaya diri akan

kemampuan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan di masa yang akan

datang.

b. Siswa meningkatkan kerja sama dalam arti yang positif, baik dengan guru

maupun dengan siswa yang lain dalam proses pembelajaran.

c. Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran serta harus terbuka

dengan perkembangan zaman dengan memanfaatkan teman, buku, televisi

maupun internet sebagai sumber belajar dan tidak menganggap pusat

informasi adalah guru saja.

3. Bagi Sekolah :

a. Kepala Sekolah diharapkan dapat lebih memberikan kesempatan kepada

guru-guru untuk mengikuti pelatihan atau training yang berhubungan

dengan strategi pembelajaran variatif dan inovatif agar berlangsung

pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

b. Pihak sekolah perlu mengadakan peningkatan dalam hal pemanfaatan

semua fasilitas yang tersedia di sekolah terutama pemanfaatan fasilitas

perpustakaan dan laboratorium akuntansi guna menunjang tercapainya

tujuan pembelajaran akuntansi.