124
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS III SD N GEDANGAN 02 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: RIZA AMIRUDIN NIM 115 100 37 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/173/1/Riza...PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI MEDIA TIGA

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS

    MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

    MELALUI MEDIA TIGA DIMENSI

    PADA SISWA KELAS III SD N GEDANGAN 02

    TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan Islam

    Oleh:

    RIZA AMIRUDIN

    NIM 115 100 37

    JURUSAN TARBIYAH

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

    IBTIDAIYAH

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2015

  • KEMENTERIAN AGAMA RI

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

    Website: www.stainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

    Nama : Riza Amirudin

    NIM : 11510037

    Jurusan : Tarbiyah

    Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Judul Skripsi :

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI

    LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MALALUI MEDIA

    TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI

    GEDANGAN 02 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

    Salatiga, Januari 2015

    Pembimbing

    Rasimin, S.PdI.,M.Pd

    NIP: 197507132009011011

    http://www.stainsalatiga.ac.id/mailto:[email protected]

  • SKRIPSI

    PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS

    MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

    MELALUI MEDIA TIGA DIMENSI

    PADA SISWA KELAS III SD N GEDANGAN 02

    TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    DISUSUN OLEH

    RIZA AMIRUDIN

    NIM : 11510037

    Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,

    Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 21 Februari

    2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1

    Kependidikan Islam

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua Penguji : Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag

    Sekretaris Penguji : Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.

    Penguji I : Rovi‟in, M.Ag

    Penguji II : Drs. M. Choderin

    Salatiga, 21 Februari

    2015

    Ketua STAIN Salatiga

    Dr. Rahmat Hariyadi,

    M.Pd

  • NIP. 19670112 199203 1

    005

    KEMENTERIAN AGAMA RI

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

    Website: www.stainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Riza Amirudin

    NIM : 11510037

    Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

    sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

    lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

    ilmiah.

    Salatiga, Januari 2015

    Yang Menyatakan

    Riza Amirudin

    http://www.stainsalatiga.ac.id/mailto:[email protected]

  • MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Jika salah perbaiki

    Jika gagal coba lagi

    Tetapi jika kamu menyerah semuanya selesai

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

    1. Ibuku tercinta Rusiyem yang senantiasa mendukung dan mendoakanku.

    2. Bapak tercinta Akhmad Slamet yang tak henti-hentinya membantu dan memberiku semangat.

    3. Adik-adikku yang selalu memberikan dukungan dan doa.

    4. Seseorang yang senantiasa memberikan bantuan, doa, dan motivasi.

    5. Teman-teman PGMI 2010 seperjuangan yang memberikan motivasi dan doa.

    6. Teman-teman semua khususnya di Sukodono yang selalu memberi semangat.

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

    melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi

    guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    STAIN Salatiga. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

    junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang

    penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat

    menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri,

    jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan

    skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Kalaupun akhirnya skripsi dapat

    terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam

    penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada

    semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

    1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Ketua STAIN Salatiga.

    2. Suwardi, S.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

    3. Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah STAIN Salatiga.

    4. Rasimin, S.PdI.,M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

    saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan

    waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan

    skripsi ini.

  • 5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi

    Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

    6. Akhmad Slamet, S.Pd, SD , selaku kepala SD Negeri Gedangan 02, yang telah

    memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah.

    7. Bapak/Ibu Guru dan karyawan SD Negeri Gedangan 02 yang telah membantu

    penulis selama melakukan penelitian di sekolah tersebut.

    8. Murid-murid kelas III SD Negeri Gedangan 02 yang telah mendukung dan

    membantu penulis dalam melakukan penelitian.

    9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,

    baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka

    mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun

    di akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun

    dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap

    semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

    Salatiga, Januari 2015

    Penulis

    Riza Amirudin

  • ABSTRAK

    Amirudin, Riza. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Lingkungan

    Alam dan Buatan Melalui Media Tiga Dimensi Pada Siswa Kelas III

    SD Negeri Gedangan 02 Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan

    Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

    Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Rasimin,

    S.PdI.,M.Pd.

    Kata kunci: Prestasi Belajar IPS dan Media Tiga Dimensi

    Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

    kelas III SD Negeri Gedangan 02 pada mata pelajaran IPS materi Lingkungan

    Alam dan Buatan melalui media tiga dimensi. Masalah utama yang ingin dijawab

    dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan media tiga dimensi dapat

    meningkatkan prestasi belajar IPS materi lingkungan alam dan buatan pada siswa

    kelas III SD Negeri Gedangan 02 tahun pelajaran 2014/2015? Guna menjawab

    pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan

    dengan empat tahapan, yaitu tiga kali siklus dengan menggunakan metode diskusi,

    tanya jawab, demonstrasi dan pemberian tugas.

    Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1)

    Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan

    pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian lainnya. 2) Acting,

    melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS pokok bahasan Lingkungan

    Alam dan Buatan. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan

    lembar pengamatan. 4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek

    dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III SD Negeri Gedangan 02 yang

    berjumlah 14 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.

    Penelitian ini menerapkan media tiga dimensi pada saat pembelajaran IPS.

    Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa melalui media tiga

    dimensi dapat meningkatkan prestasi belajar IPS kelas III SD Negeri Gedangan

    02. Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu pada pra siklus ke siklus I, angka

    peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat sebanyak 3 siswa atau

    21%.Dari siklus I ke siklus II angka peningkatan jumlah siswa yang mencapai

    KKM meningkat sebanyak 4 siswa atau 29%. Dari siklus II ke siklus III angka

    peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat sebanyak 4 siswa atau

    29%. Data tersebut mnunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar dari

    siklus I, siklus II, dan siklus III yaitu menigkat 8 siswa atau 57%. Mengacu pada

    hasil penelitian peneliti menyarankan kepada tenaga pendidik supaya saling bahu

    membahu dalam menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan efektif.

  • DAFTAR ISI

    JUDUL…….………………………………………………………………… i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………… ii

    LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI..…………………………... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………… iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………… v

    KATA PENGANTAR……..………………………………………………… vi

    ABSTRAK…………………………………………………………………… viii

    DAFTAR ISI…….…………………………………………………………… ix

    DAFTAR TABEL…….……………………………………………………… xii

    DAFTAR GAMBAR…….…………………………………………………… xiii

    DAFTAR LAMPIRAN……….……………………………………………… xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah……………………………................... 1

    B. Rumusan Masalah ……………………………………………... 4

    C. Tujuan Penelitian ……………………………………………... 5

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………... 5

    E. Manfaat Penelitian ……......…………………………………… 6

    F. Definisi Operasional…….……………………………………... 7

    G. Metode Penelitian ……………………………………………... 9

    H. Sistematika Penulisan……………………………………......... 16

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Prestasi Belajar IPS……………………………………………. 18

  • 1. Prestasi Belajar…………………………………………….. 19

    2. Fungsi Prestasi Belajar……………………………………... 19

    3. Kegunaan Prestasi Belajar….……………………………… 20

    4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar…….… 20

    B. IPS Materi Lingkungan Alam dan Buatan…………………….. 27

    1. Pengertian IPS……………………………………………… 27

    2. Ruang Lingkup IPS………………………………………... 28

    3. Materi Lingkungan Alam dan Buatan……………………… 29

    C. Media Tiga Dimensi…………………………………………… 31

    1. Pengertian………………………………………………….. 31

    2. Kelebihan dan Kekurangan...………………………………. 31

    3. Macam-macam Media Tiga Dimensi………………………. 32

    4. Media Tiruan………………………………………………. 33

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Subyek Penelitian………………………………………………. 36

    1. Lokasi Penelitian…………………………………………… 36

    2. Keadaan Guru SD N Gedangan 02…...…………………… 36

    3. Karakteristis Siswa Kelas III……………………………….. 37

    4. Waktu Penelitian……………………………………………. 37

    B. Deskripsi Persiklus ..……………………………………………. 38

    1. Deskripsi Siklus I…………………………………..………… 38

    2. Deskripsi Siklus II……………………………………………. 42

  • 3. Deskripsi Siklus III……………..……………………………. 46

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Persiklus……………………………………………... 51

    1. Pra Siklus…………………………………………………… 51

    2. Siklus I……………………………………………………... 52

    3. Siklus II…………………………………………………….. 53

    4. Siklus III…………………………………………………… 54

    B. Pembahasan…………………………………………………… 55

    1. Siklus I…………………………………………………….. 55

    2. Siklus II……………………………………………………. 60

    3. Siklus III…………………………………………………… 66

    4. Data Peningkatan Prestasi Belajar Antar Siklus…………... 69

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan……………………………………………………… 71

    B. Saran……………………………………………………………… 71

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Guru SDN Gedangan 02 ……… ……………………………….. 36

    Tabel 3.2 Siswa Kelas III SDN Gedangan 02 … ……….…………………. 37

    Tabel 4.1 Data Prestasi Siswa Prasiklus …………………………………... 51

    Tabel 4.2 Data Prestasi Siswa Siklus I ……………………………………. 52

    Tabel 4.3 Data Prestasi Siswa Siklus II ……………………………………. 53

    Tabel 4.4 Data Prestasi Siswa Siklus III ………………………………….. 54

    Tabel 4.5 Data Ketuntasan Siswa Siklus I….……………………………… 55

    Tabel 4.6 Pengamatan Guru Siklus I ……………...……………………… 56

    Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ……………………………. 57

    Tabel 4.8 Data Ketuntasan Siswa Siklus II……. ………………………….. 60

    Tabel 4.9 Pengamatan Guru Siklus II …………….……………………….. 61

    Tabel 4.10 Pengamatan Siswa Siklus II …. ………………………………… 62

    Tabel 4.11 Data Ketuntasan Siswa Siklus III ……..………………………... 66

    Tabel 4.12 Pengamatan Guru Siklus III ……………………………….…….. 67

    Tabel 4.13 Pengamatan Siswa Siklus III ……………………………………. 68

    Tabel 4.14 Penigkatan Prestasi Belajar Antar Siklus………………………… 69

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Siklus PTK Kemmis & Mc. Taggart……………………….12

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Materi Pelajaran

    Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

    Lampiran 3 Soal Tes Formatif Siklus I

    Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

    Lampiran 5 Soal Tes Formatif Siklus II

    Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

    Lampiran 7 Soal Tes Formatif Siklus III

    Lampiran 8 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I

    Lampiran 9 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II

    Lampiran 10 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus III

    Lampiran 11 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

    Lampiran 12 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

    Lampiran 13 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

    Lampiran 14 Lampiran Dokumentasi

    Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi

    Lampiran 16 Surat Permohonan Ijin Peneltian

    Lampiran 17 Surat Balasan Ijin Penelitian

    Lampiran 18 Nilai SKK Mahasiswa

    Lampiran 19 Daftar Riwayat Hidup

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan seusia

    mausia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. Namun dalam praktik

    pendidikan yang universal , akan ditemukan keragaman sebanyak ragam

    komunitas manusia. Itulah sebabnya pendidikan hanya ditemukakan unsur

    universalnya saja. Keragaman pendidikan yang ada diatas bumi ini

    disebabkan karena perbedaan cara memberikan makna terhadap

    pendidikan itu sendiri sebagai gejala sosial (Jumali, 2008:15).

    Pendidikan di Indonesia dibagi dengan bermacam-macam dibidang

    studi, masing-masing bidang studi membahas tentang ilmu yang berbeda-

    beda. Salah satu bidang studi tersebut adalah Ilmu Pengetahuan Sosial

    (IPS). Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang

    berada di SD/MI . Di dalam materinya mengkaji tentang geografi, sejarah,

    sosiologi, dan ekonomi. Dalam pembelajarannya IPS identik dengan

    hafalan, pandangan itu sudah lama menjadi anggapan bagi siswa yang

    belajar di bangku sekolah. Pandangan itu tidaklah semua salah, karena

    kenyataan yang dipelajari dalam bidang studi IPS sebagian besar

    materinya menuntut siswa untuk hafal. Namun pada dasarnya IPS

    merupakan salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa

    untuk menjangkau penalaran, di samping aspek nilai dan norma.

  • Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah membentuk warga negara

    yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

    lingkungan kehidupan di masyarakat, juga memiliki fungsi aplikatif.

    Fungsi yang dimaksud adalah Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai

    Pendidikan. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai pendidikan, selain

    memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sosial dalam kehidupan

    sehari-hari. Yang dimaksud keterampilan sosial, yaitu keterampilan

    melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup

    bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong menolong

    sesama umat manusia, dan melakukan tindakan dalam memecahkan

    persoalan sosial di masyarakat (Rasimin, 2012:7).

    Di dalam ilmu pengetahuan sosial tidak semua materi dapat

    dipelajari langsung di masyarakat, hal ini dikarenakan pembahasan materi

    yang sangat luas sehingga dibutuhkan alat bantu atau media dalam

    mempelajari ilmu pengetahuan sosial agar lebih mudah dalam proses

    pembelajaran. Media merupakan alat bantu yang dapat digunakan dalam

    proses pembelajaran. Menurut Rasimin (2012:67) media pembelajaran

    adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

    (bahan atau isi materi pembelajaran), sehingga mampu mendorong atau

    merangsang perhatian, minat, pikiran, perasaan, dan kemauan pada diri

    peserta didik dalam proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

    Kesulitan dalam pembelajaran juga dikarenakan metode atau

    media pembelajaran yang kurang menarik atau membosankan bagi siswa,

  • sehingga siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran. Guru

    hanya menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media

    pembelajaran, sehingga siswa hanya pasif di dalam pembelajaran.

    Keterbatasan media pembelajaran juga menjadikan faktor utama ketidak

    berhasilan dalam proses belajar, sedangkan dalam materi lingkungan alam

    dan buatan diperlukan media sebagai pendukung keberhasilan

    pembelajaran. Sehinggga diperlukan media pembelajaran yang dapat

    membuat siswa tertarik dan mau mengikuti pelajaran dengan baik dan

    mendapatkan nilai yang maksimal. Sebenarnya banyak media yang dapat

    digunakan dan tidak memerlukan banyak dana untuk membuatnya, hanya

    memerlukan kreatifitas dari guru. Salah satu media tersebut adalah media

    tiga dimensi. Media tiga dimensi adalah sekelompok media tanpa proyeksi

    yang penyampaiannya secara visual tiga dimensional (Rasimin, 2012:133).

    Dengan menggunakan media tiga dimensi diharapkan objek yang tidak

    mungkin dihadirkan di dalam kelas dapat dihadirkan benda tiruannya di

    dalam kelas, sehingga guru lebih mudah dalam menjelaskan materi

    pelajaran yang disampaikan.

    Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti pada bulan September

    di SD Negeri Gedangan 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

    Masih terdapat banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran ilmu

    pengetahuan sosial khususnya pada materi lingkungan alam dan buatan.

    Dari 14 siswa di kelas III hanya 3 siswa yang berhasil memenuhi standar

    standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk Kriteria Ketuntasan

  • Minimal pada mata pelajaran tersebut adalah 65. Artinya masih ada 11

    siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan belum

    mencapai 50% dari jumlah siswa, sehingga perlu untuk memperbaiki

    keadaan tersebut karena pentingnya materi lingkungan alam dan buatan

    bagi siswa. Mengingat lingkungan alam maupun buatan berada di dalam

    wilayah atau kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga jika materi ini dapat

    tersapaikan dengan baik diharapkan siswa dapat menjaga dan merawat

    lingkungan.

    Dari latar belakang masalah di atas, penulis melaksanakan

    penelitian tindakan kelas yang mengupayakan terjadinya peningkatan

    prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial materi

    lingkungan alam dan buatan, dengan mengambil judul penelitian :

    ”Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Lingkungan Alam dan Buatan

    Melalui Media Tiga Dimensi pada Siswa Kelas III SD Negeri Gedangan

    02 Tahun Pelajaran 2014/2015”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

    masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: “Apakah

    pengguanaan media tiga dimensi dapat meningkatkan prestasi belajar IPS

    materi lingkungan alam dan buatan pada siswa kelas III SD Negeri

    Gedangan 02 tahun pelajaran 2014/2015?”

  • C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

    meningkatkan prestasi belajar IPS materi lingkuangan alam dan buatan

    pada siswa kelas III SD Negeri Gedangan 02 tahun pelajaran 2014/2015.

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian secara

    teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya.

    Namun, hipotesis tetap merupakan kebenaran yang masih lemah (hipo

    = di bawah (lemah), tesis = kebenaran) atau jawaban sementara atas

    masalah yang hendak dipecahkan karena belum diuji secara empiris

    (Basrowi, 2008:90). Dengan demikian hipotesis berarti dugaan

    sementara dari hasil penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis

    tindakan dalam penelitian ini adalah melalui penggunaan media tiga

    dimensi dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi lingkungan

    alam dan buatan pada siswa kelas III SD Negeri Gedangan 02 tahun

    pelajaran 2014/2015.

    2. Indikator Keberhasilan

    Penggunaan media pembelajaran tiga dimensi dapat dikatakan

    efektif apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator

    keberhasilan tersebut meliputi:

  • a. Siswa dapat membedakan lingkungan alam dan buatan di sekitar

    rumah dan sekolah.

    b. Siswa dapat menyebutkan macam-macam lingkungan alam dan

    buatan di sekitar rumah dan sekolah.

    c. Siswa dapat menjelaskan dan menceritakan lingkungan alam dan

    buatan di sekitar rumah dan sekolah.

    d. Siswa dapat mendeskripsikan cara memelihara lingkungan alam.

    e. Siswa dapat mendeskripsikan cara merawat lingkungan buatan.

    E. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritis

    dan praktis.

    1. Manfaat Toeritis

    Secara toristis penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana

    keilmuan pada program tarbiah khususnya Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah. Memberikan kontribusi bagi pengembangan media

    pembelajaran khususnya media tiga dimensi dan pengembangan

    kajian ilmu pengetahuan sosial khusunya materi lingkungan alam dan

    buatan.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Siswa

    1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi

    pelajaran.

  • 2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

    3) Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Sosial

    b. Bagi Guru

    1) Sebagai bahan pertimbangan penggunaan media pembelajaran

    tiga dimensi dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

    2) Untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam pembelajaran yang

    aktif dan menyenangkan.

    c. Bagi sekolah

    1) Untuk mewujudkan tercapainya visi dan misi sekolah.

    2) Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan

    pembelajaran, karena dengan hasil penelitian ini dapat menjadi

    pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan prestasi

    belajar siswa.

    F. Definisi Operasional

    1. Peningkatan

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:1198) peningkatan

    adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb).

    2. Prestasi Belajar IPS

    Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil

    yang telah dicapai (Poerwadarminta, 2006:910). Sedangkan belajar

    Menurut Hamalik (2011:37) adalah suatu proses perubahan tingkah

  • laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Prestasi belajar IPS

    adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

    dalam IPS yang di ukur dengan nilai tes atau angka nilai yang

    diberikan oleh guru.

    3. Media Tiga Dimensi

    Menurut Usman (2002:11) media merupakan sesuatu yang bersifat

    menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran perasaan, dan

    kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses

    belajar pada dirinya. Sedangkan menurut Rasimin (2012:133) media

    tiga dimensi adalah sekelompok media tanpa proyeksi yang

    penyampaiannya secara visual tiga dimensional.

    4. Siswa SD Negeri

    Siswa adalah anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk

    menjadi anggota masyarakat yang lebih baik (Hamalik, 2011:7). Di

    dalam pembelajaran siswa menjadi perhatain utama bagi guru,

    Keberhasilan sebuah pembelajaran yang dilakukan oleh guru diukur

    dengan tingkat pemahaman siswanya. Untuk membuat siswa berhasil

    dalam pembelajaran, guru melakukan upaya-upaya baik melalui

    metode mengajar ataupun media yang digunakan dalam pembelajaran.

    Jadi yang dimaksud dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPS

    Materi Lingkungan Alam dan Buatan Melalui Media Tiga Dimensi

    pada Siswa Kelas III SD Negeri Gedangan 02 Tahun Pelajaran

    2014/2015” adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi

  • belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya pada

    materi pelajaran lingkungan alam dan buatan dengan menggunakan

    perantara media pelajaran tiga dimensi yang diterapkan kepada siswa

    di kelas III SD Negeri Gedangan 02 tahun pelajaran 2014/2015.

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

    (PTK). Berbagai macam pengertian Penelitian Tindakan Kelas yang

    diutarakan oleh para ahli. Suyanto (1997) mengemukaan bahwa

    penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

    reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

    memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran

    dikelas secara lebih professional. Ebbut (1985) menjelaskan bahwa

    PTK merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya

    memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan

    tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut (Basrowi, 2008:

    26).

    Berdasarkan definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh

    beberapa pakar di atas, dapat dirumuskan pengertian PTK adalah

    penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam

    kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau

    meningkatkan kualitas pembelajaran (Basrowi, 2008:27).

  • 2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian

    a. Lokasi

    Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Gedangan

    02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

    2014/2015.

    b. Subjek

    Penelitian ini dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri

    Gedangan 02 yang berjumlah 14 siswa pada tahun pelajaran

    2014/2015.

    c. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian dilaksanakan pada semester awal tahun

    pelajaran 2014/2015. Lebih tepatnya adalah sebagai berikut:

    1. Kegiatan siklus I : 18 November 2014

    2. Kegiatan siklus II : 25 November 2014

    3. Kegiatan siklus III : 2 Desember 2014

    3. Langkah-Langkah Penelitian

    Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah: perencanaan,

    pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

    a. Perencanaan (Planning)

    Perencanaan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan

    peneliti adalah (1) Peneliti melakukan analisis standar isi untuk

    mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)

    dalam materi lingkungan alam dan buatan yang akan diajarkan

  • kepada peserta didik. (2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikator

    yang telah ditetapkan. (3) Mempersiapkan media pembelajaran

    yang digunakan dalam penelitian. (4) Menyiapkan lembar

    observasi yang akan digunakan dalam penelitian. (5) Menyiapkan

    alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indicator hasil belajar.

    b. Pelaksanaan (Acting)

    Pelaksanaan penelitian tindakan kelas mencangkup

    prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan

    yang akan dilakukan dalam pelaksanaan peneliti membuat rencana

    pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran.

    c. Pengamatan (Observing)

    Observasi merupakan instrument untuk mengadakan

    pengamatan terhadap aktivitas dan ktreativitas peserta didik dalam

    pembelajaran baik dikelas maupun di luar kelas (Mulyasa,

    2011:69). Kegiatan observasi dilakuakan dengan guru pengamat

    untuk mengamati tingkah laku siswa ketika penggunaan media tiga

    dimensi diterapkan dalam pembelajaran. Observasi juga dilakukan

    dengan guru yang menerapkan pembelajaran dengan menggunakan

    media tiga dimensi.

    d. Refleksi (Reflecting)

    Tahap ke empat atau yang terakhir adalah refleksi. Refleksi

    menurut Suyadi (2010:64) adalah kegiatan untuk mengemukakan

  • kembali apa yang telah dilakukan. Dari hasil observasi tersebut

    peneliti melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan,

    untuk mengetahui apakah kegiatan yang telah dilakukan berhasil

    atau gagal. Sehingga dari hasil tersebut dapat digunakan untuk

    menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

    Untuk lebih lebih tepatnya, berikut dikemukakan bentuk

    desainnya Kemmis & Mc. Taggart pada buku (Sam‟s, 2010:73).

    Gambar 1.1

    Siklus PTK Kemmis & Mc. Taggart

    Permasalahan

    Apabila

    permasalahan

    belum terselesaikan

    Permasalahan

    baru

    hasil refleksi I

    Perencanaan Tindakan I

    Pelaksanaan

    Tindakan I

    Refleksi I

    SIKLUS I

    Pengamatan II Refleksi II

    Pelaksanaan

    Tindakan II

    Perencanaan

    Tindakan II

    Pengamatan I

    SIKLUS II

    Dilanjutkan ke Siklus

    berikutnya

  • Desain Penelitian yang digunakan dari Kemmis dan Taggart

    berupa siklus spiral. Pengertian siklus disini adalah suatu putaran

    kegiatan yang meliputi tahap-tahap rancangan pada setiap

    putarannya, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan

    (acting). (3) observasi (observation); (4) refleksi (reflection)

    (Sam‟s, 2010:72).

    4. Instrumen Penelitian

    Bentuk-bentuk instrumen yang digunakan untuk memperoleh data

    adalah:

    a. Pedoman observasi digunakan untuk mengamati siswa dan guru

    saat pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan

    menggunakan media tiga dimensi berlangsung.

    b. Tes digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap

    materi lingkungan alam dan buatan yang telah diberikan oleh guru.

    Adapun tes yang digunakan adalah tes formatif yang dilakukan

    pada akhir pembelajaran.

    c. Pedoman dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambaran

    kegiatan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

    melalui media tiga dimensi dan memperoleh data dari guru atau

    sekolah..

    5. Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

    penelitian ini. Tanpa mengumpulkan data penelitian tidak dapat

  • dilakukan. Dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah, langkah-

    langkah tersebut adalah:

    a. Observasi

    Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data)

    untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai

    sasaran (Kunandar, 2013:143). Metode ini peneliti gunakan untuk

    mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Sosial dengan menggunakan media tiga dimensi.

    b. Soal Tes/ Evaluasi Test

    Menurut Kunandar (2013:186) tes adalah sejumlah

    pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang

    untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah

    satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya.

    Dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan tes untuk

    mengukur prestasi belajar peserta didik setelah diterapkan

    pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosisal dengan menggunakan

    media tiga dimensi. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan data

    kuantitatif dari siswa yang berupa nilai hasil tes formatif. Tes ini

    diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan

    untuk mengukur prestasi belajar siswa sekaligus mengetahui

    tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa

    dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah

    memperoleh minimal 80% dari target pembelajaran.

  • c. Dokumentasi

    Pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi ini

    adalah berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

    dan hasil dari observasi yang telah dilakukan dalam kegiatan

    pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan

    media tiga dimensi. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk

    mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa

    yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai prestasi

    belajar.

    6. Analisis Data

    Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis

    data yang dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam

    setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang terekam dalam

    catatan lapangan dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif

    dilakukan peneliti bersama guru kelas III SD Negeri Gedangan 02

    Kec. Tuntang Kab. Semarang, sebagai langkah menemukan program

    aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian

    tindakan kelas ini sudah tercapai tujuannya.

    Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Teknik deskriptif

    yang dipergunakan berupa presentase sebagai berikut;

  • Ket:

    P = Presentase

    X = Jumlah skor jawaban

    Xi= Jumlah skor maksimal (Sam‟s, 2010:93-94)

    Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diketahui persentase

    peningkatan prestasi belajar, sehingga mempermudah guru dalam

    menganalisis prestasi belajar.

    H. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

    Bagian muka skripsi yang memuat judul, persetujuan pembimbing,

    pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

    abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

    Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari 5 bab dengan uraian

    sebagai berikut:

    Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang

    masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan

    indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode

    penelitian, dan sistematika penulisan.

    Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini berisi tentang peningkatan

    prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial melalui media tiga dimensi

    meliputi: prestasi belajar IPS, IPS materi lingkungan alam dan buatan,

    media tiga dimensi.

  • Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi tentang subyek

    penelitian,dan diskripsi persiklus.

    Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi

    tentang deskripsi persiklus dan pembahasan.

    Bab V Penutup, pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari

    seluruh pembahasan skripsi dan saran-saran.

    Bagian akhir skripsi yang berisi daftar pustaka sebagai rujukan

    penulis dalam membuat landasan teori pada penelitian ini dan lampiran-

    lampiran yang berkaitan dengan penelitian.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Prestasi Belajar IPS

    Di dalam dunia pendidikan prestasi sering kali menjadi tolok ukur

    dari keberhasilan pembelajaran. Hal ini tidaklah dapat disalahkan, karena

  • prestasi menunjukkan bahwa seseorang atau siswa telah mendapat hasil

    belajar yang baik dan memuaskan. Akan tetapi untuk memperoleh prestasi

    yang baik perlu usaha yang cukup keras dan tekun dalam menimba ilmu.

    Seperti yang tertera dalam Al-Quran dalam surat Mujadillah ayat 11 yang

    berbunyi :

    Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

    "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

    akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah

    kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

    yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

    beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan

    (QS. Al Mujadillah ayat 11).

    1. Prestasi Belajar

    Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.

    Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi „prestasi‟ yang berarti

    „hasil usaha‟ (Arifin, 1990:2). Sedangkan belajar menurut Hamalik

    (2011:37) adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

    interaksi dengan lingkungan. Menurut Ahmadi (1991:15) belajar

  • adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Sedangkan prestasi

    belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:895) adalah

    penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

    melalui mapel, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai

    yang diberikan oleh guru.

    Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

    prestasi belajar adalah hasil yang telah di capai seseorang atau siswa

    dari pembelajaran yang telah di lakukan, kemudian di uji

    kemampuannya dengan tes untuk mengukur presatasi orang atau siswa

    tersebut.

    2. Fungsi Prestasi Belajar

    Dari pengertian tersebut dapat dikatan bahwa prestasi sangatlah

    penting, hal ini dikarenakan prestasi belajar memiliki fungsi utama.

    Menurut Arifin (1990:3) Fungsi utama tersebut adalah:

    a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

    pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

    b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

    c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

    d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

    institusi pendidikan.

    e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

    (kecerdasan) anak didik.

    3. Kegunaan Prestasi Belajar

  • Sedangkan kegunaan prestasi belajar menurut Cornbach (1960)

    adalah sebagai berikut:

    a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.

    b. Untuk keperluan diagnostik.

    c. Untuk keperluan bimbingan dalam penyuluhan.

    d. Untuk keperluan seleksi.

    e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.

    f. Untuk menentukan isi kurikulum.

    g. Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah (Arifin, 1990:4).

    4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Banyak hal yang mengganggu kemajuan belajar, bahkan sering

    juga menjadi suatu kegagalan. Menurut Ahmadi (1991:92) faktor-

    faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor

    indogen dan exogen.

    a. Faktor Indogen

    Faktor indogen, ialah faktor yang datang dari diri pelajar

    atau mahasiswa sendiri. Faktor indogen dibagi menjadi dua bagian

    yaitu:

    1) Faktor Biologis

  • Faktor biologis ialah faktor yang berhubungan dengan

    jasmani anak/belajar atau mahasiswa. Faktor ini meliputi:

    a) Kesehatan

    Kesehatan merupakan faktor penting di dalam

    belajar. Pelajar atau siswa yang tidak sehat badannya tentu

    tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

    Konsentrasinya akan terganggu, dan pelajaran sukar masuk.

    Begitu juga dengan anak yang badanyya lemah, sering

    pusing dan sebagainya tidak akan tahan lama dalam belajar

    dan lekas capai. Dalam keadaan ini jika kita memaksakan

    agar belajar dengan giat maka itu sebuah kesalahan, sebab

    bagaimanapun juga siswa tidak akan dapat menerima

    pelajaran dengan baik.

    b) Cacad Badan

    Cacad badan dapat menghambat belajar. Termasuk

    cacad badan misalnya: setengah buta, setengah tuli,

    gangguan bicara, tangan hanya satu dan cacad-cacad badan

    yang lain. Anak-anak seperti ini hendaknya dimasukkan

    dalam pendidikan khusus atau pendidikan luar biasa.

    2) Faktor Psychologis

    Faktor psycologis adalah faktor yang berhubungan dengan

    rohaniah. Faktor ini meliputi:

    a) Intelegensi

  • Faktor intelegensi adalah faktor indogen yang

    sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak.

    Bilamana pembawaan intelegensi anak memang rendah,

    maka anak tersebut akan sukar mencapai hasil belajar yang

    baik. Kendatipun anak sudah belajar dengan sebaik-

    baiknya, kalau memang intelegensinya rendah, maka ia

    akan mengalami kesukaran juga dalam belajarnya.

    b) Perhatian

    Perhatian juga merupakan faktor pentinga dalam

    usaha belajar anak. Untuk dapat menjamin belajar yang

    baik, anak harus ada perhatian tehadap bahan yang

    dipelajarinya. Agar anak tidak merasa bosan maka pendidik

    harus mengusahakan agar bahan pelajaran yang diberikan

    menarik perhatian anak. Namun perhatian juga harus

    disesuaikan dengan bakat anak tersebut.

    c) Minat

    Bahan pelajaran yang menarik minat/keinginan

    anak akan dapat dipelajari oleh anak dengan sebaik-

    baiknya. Minat sering kali timbul bila ada perhatian.

    Karena itu untuk menimbulkan minat kita juga harus

    menimbulkan perhatian, misalnya dengan menghubungkan

    pelajaran satu dengan pelajaran lainnya.

    d) Bakat

  • Bakat adalah hal yang juga menentukan dalam

    suksesnya belajar. Sering kali kita dengar bahwa pelajaran

    itu tidak sesuai dengan bakatnya, Fakultas ini tidak sesuai

    dengan bakatnya dan lain-lain. Oleh karena itu bakat harus

    sesuai dengan pembelajarannya, agar anak tersebut giat

    dalam pelajaran karena sesuai dengan bakatnya.

    e) Emosi

    Kadang-kadang ada sementara anak yang tidak

    begitu stabil emosinya, sehingga dapat menganggu

    belajarnya. Untuk membuat seorang anak agar tidak dalam

    kondisi emosi, maka pendidik harus mengusahakan situasi

    yang cukup tenang dan penuh perhatian agar belajarnya

    dapat lancar.

    b. Faktor Exogin

    Faktor exogin adalah faktor yang datang dari luar pelajar

    atau mahasiswa. Faktor ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

    1) Lingkungan Keluarga

    Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana rumah dan

    keadaan ekonomi keluarga.

    a) Faktor Orang Tua

  • Faktor orang tua merupakan faktor yang besar

    pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Orang tua

    yang dapat mendidik anak-anaknya dengan cara

    memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam

    belajarnya. Faktor lain yang masih ada hubungannya

    dengan faktor orang tua adalah hubungan orang tua dengan

    anak. Apakah hubungan itu bersikap acuh tak acuh atau

    diliputi suasana kebencian, atau sebaliknya diliputi oleh

    hubungan yang terlalu penuh kasih sayang dan sebagainya.

    b) Faktor Suasana Rumah

    Suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu ramai

    tidak akan memberikan anak belajar dengan baik. Begitu

    juga dengan suasana rumah tangga yang selalu tegang,

    selalu banyak cekcok di antara anggota-angotanya. Anak

    akan merasa sedih, bingung dan dirundung kekecewaan

    serta tekanan batin yang terus-menerus. Akhirnya anak

    malas belajar dan terhambat dalam belajarnya.

    c) Faktor Ekonomi Keluarga

    Faktor ekonomi keluarga banyak menentukan juga

    dalam belajar anak. Misalnya dengan alat yang serba tidak

    lengkap maka hati anak-anak akan kecewa, mundur, putus

    asa sehingga dorongan belajar mereka kurang sekali.

    d) Lingkungan Sekolah

  • Lingkungan sekolah kadang-kadang juga menjadi

    faktor hambatan bagi anak. Termasuk dalam faktor ini

    misalnya:

    (1) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik. Dalam hal

    ini misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang

    menguasai buku-buku pelajaran. Begitu pula metode

    dan sikap guru yang kurang baik dapat membosankan

    kepada siswa.

    (2) Hubungan guru dan murid yang kurang baik. Biasanya

    bila anak itu menyukai gurunya, akan suka pula

    pelajran yang diberikannya. Sebaliknya bila anak tidak

    suka dengan gurunya atau hubungan yang kurang baik,

    maka dia akan sukar juga terhadap pelajaran yang

    diberikan guru tersebut.

    (3) Hubungan anak dengan anak kurang menyenangkan.

    Hal ini terjadi pada anak yang terasingkan/dibenci oleh

    teman-temannya. Anak yang dibenci ini akan

    mengalami tekanan batin yang menghambat kemajuan

    belajarnya.

    (4) Bahan pelajaran yang tinggi diatas ukuran normal

    kemampuan anak.

    (5) Alat-alat belajar disekolah serba tidak lengkap.

  • (6) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya sekolah

    yang masuk siang di mana udara sangat panas

    mempunyai pengaruh yang melelahkan.

    e) Lingkungan Masyarakat

    Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat

    menghambat kemajuan belajar anak adalah:

    (1) Mass-media, seperti: bioskop-bioskop, radio, televisi,

    majalah dan sebagainya. Semua ini dapat memberi

    pengaruh yang tidak baik, sebab bila berlebihan

    menonton atau membaca menjadikan semagat belajar

    anak mundur sekali. Dalam hal ini pula pengawasan

    dan pengaturan waktu yang bijaksana.

    (2) Teman bergaul yang memberi pengaruh yang tidak

    baik. Misalnya anak sudah sembunyi-sembunyi untuk

    merokok atau pergi tanpa tujuan, sehingga tugas-tugas

    sekolahnya banyak ditinggalkan.

    (3) Adanya kegiatan-kegiatan dalam masyarakat. Misalnya

    tugas-tugas organisasi, belajar pencak silat dan

    sebagainya. Jika tugas ini berlebihan jelas menghambat

    belajar anak.

    (4) Corak kehidupan tetangga. Dalam hal ini apakah anak

    itu hidup dalam lingkungan tetangga yang suka judi,

  • atau lingkungan pedagang/buruh dan sebagainya. Sebab

    ini semua dapat mempengaruhi semangat belajar anak.

    B. IPS Materi Lingkungan Alam dan Buatan

    1. Pengertian IPS

    Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang-studi yang

    mempelajari manusia dalam lingkungan sosial dan lingkuangan

    fisiknya, dalam hubungan dengan kodratnya bahwa manusia hidup

    dengan kelompok membentuk lingkungan sosial (Daldjoeni,

    1981:215). Sedangkan menurut Ahmadi (1991:2-3) Ilmu Pengetahuan

    Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk

    tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan

    menengah. Dari Departemen Agama RI (2004:77) mengutarakan

    bahwa pengetahuan merupakan mata pelajaran yang mengaji

    seperangkat peristiwa fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

    isu sosial dan kewarganegaraan. Dengan demikian IPS ialah ilmu-ilmu

    sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program

    pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya, yang

    sederajat. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai program pendidikan

    memiliki nilai-nilai yang harus dikembangkan agar harapan tersebut

    dapat tercapai. Nilai-nilai yang dimaksud adalah nilai edukatif, nilai

    praktis, nilai teoristis, nilai filsafat, dan nilai ketuhanan (Rasimin,

    2012:7).

  • 2. Ruang Lingkup IPS

    Ilmu pengtahuan sosial sebagai program pendidikan tidak hanya

    menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan juga harus

    diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga

    negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama.

    Secara sederhana dapat sikatakan bahwa ruang lingkup ilmu

    pengetahuan sosial adalah manusia dalam konteks sosial. Karena ruang

    lingkup ilmu pengetahuan sosial berkaitan dengan masalah-masalah

    nyata dalam kehidupan bermasyarakat, maka pemantapan ilmu

    pengetahuan sosial dalam pendidikan secara langsung dapat

    dikembangkan pada beberapa mata pelajaran. Ilmu pengetahuan sosial

    memiliki harapan untuk terciptanya sumberdaya manusia (SDM)

    Indonesia yang memilikin pengetahuan, keterampilan, kepedulian,

    kesadaran, dan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap

    masyarakat, bangsa dan negara (Rasimin, 2012:5).

    Menurut Departemen Agama RI (2004:78) ruang lingkup

    pengetahuan sosial meliputi aspek:

    a. System sosial dan budaya.

    b. Manusia, tempat, dan lingkungan.

    c. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

    d. Waktu keberlanjutan dan pertumbuhan.

    e. System berbangsa dan bernegara.

    3. Materi Lingkungan Alam dan Buatan

  • Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita.

    Lingkungan juga dapat diartikan ruang yang ditempati makhluk hidup

    bersama segala pendukung yang ada di dalamnya. Lingkungan

    dibedakan menjadi dua macam yaitu lingkungan alam dan lingkungan

    buatan.

    a. Lingkungan Alam

    Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di alam

    dan diciptakan oleh Tuhan untuk manusia agar dapat dimanfaatkan

    dalam kehidupannya. Kenampakan alam di muka bumi ini

    berbeda-beda. Lingkungan alam di bagi menjadi dua macam, yaitu

    lingkungan darat dan lingkungan perairan. Contoh dari lingkungan

    darat adalah gunung, hutan, dataran rendah, dataran tinggi, dan

    pegunungan. Sedangkan contoh lingkungan perairan adalah danau,

    sungai, laut dan selat.

    b. Lingkungan Buatan

    Sedangkan lingkungan buatan adalah segala sesuatu yang

    dibuat oleh manusia dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

    hidup manusia. contoh lingkungan buatan adalah bandara, stasiun,

    sekolah, jalan, jembatan dll.

    Karena dalam kehidupannya, semua kegiatan manusia

    dilakukan dalam lingkungan alam dan buatan. Oleh karena itu kita

    sebagai manusia yang menikmati manfaat tersebut harus menjaga

  • dan memelihara lingkungan alam tersebut. Manusia memakai air

    untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Air yang

    digunakan untuk minum, memasak, mandi, dan mencuci tersebut

    harus bersih. Air bersih dapat menghindarkan kita dari berbagai

    penyakit. Maka dari itu, air tidak boleh kotor dan tercemar. Jika

    kita menggunakan air yang kotor dapar menyebabkan sakit,

    misalnya diare, sakit kulit dll. Beberapa lingkungan alam yang

    dapat di manfaatkan dan harus kita jaga antara lain hutan tropis,

    sungai atau danau. Sedangkan lingkungan buatan yang perlu kita

    jaga antara lain rumah, sawah, bendungan atau waduk, taman, dan

    pasar.

    C. Media Tiga Dimensi

    1. Pengertian

    Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang

    penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini

    dapat berwujud sebagai benda asli, baik hidup maupun mati, dan dapat

    pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya benda asli ketika

    akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung

    ke kelas, atau peserta didik dikerahkan langsung kedunia

  • sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda asli sulit

    dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke

    tempat dimana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula

    berfungsi sebagai media pembelaaran yang efektif. (Rasimin,

    2012:133)

    2. Kelebihan dan Kekurangan

    Menurut Moejiono (1992) media tiga dimensi memiliki kelebihan,

    yaitu:

    a. Memberikan pengalaman secara langsung.

    b. Penyajiannya secara konkret dan menghindari verbalisme.

    c. Dapat menunjukkan objek secara utuh baik konstruksi maupun

    cara kerjanya.

    d. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.

    e. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

    Disamping mempunyai kelebihan, media tiga dimensi juga

    mempunyai kekurangan, yaitu:

    a. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar.

    b. Penyampaian memerlukan ruang yang besar dan perawatannya

    rumit (Rasimin, 2012:133-134).

    3. Macam-Macam Media Tiga Dimensi

    Dalam penelitian ini, digunakan media tiga dimensi tiruan atau

    model, karena dilihat dari efektifitas media tersebut yang akan

    diterapkan pada materi lingkungan alam dan buatan. Sedangkan

  • menurut Rasimin (2012:134) ada beberapa bentuk cara pembelajaran

    dengan menggunakan media tiga dimensi, beberapa diantaranya

    sebagai berikut:

    a. Widya wisata

    Widya wisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan

    melalui kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai bagian

    integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian

    tujuan pembelajaran.

    b. Specimen

    Specimen adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli

    yang digunakn sebagi contoh.

    c. Tiruan

    Media tiruan sering disebut sebagai media model. Belajar

    melaui model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak

    mungkin dapat dilakukan melalui pengamalan langsung atau

    melalui benda sebenarnya.

    d. Peta Timbul

    Peta timbul yang secara fisik termasuk model lapangan

    adalah peta yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya permukaan

    bumi. Dengan melihat peta timbul, peserta didik memperoleh

    gambaran yang jelas tentang perbedaan letak suatu tempat, tepi

    pantai, daratan rendah, daratan tinggi, pegunungan, gunung berapi,

    dll.

  • e. Globe

    Globe (model perbandingan) adalah benda tiruan dari

    bentuk bumi yang diperkecil.

    f. Boneka

    Boneka yang merupakan suatu model perbandingan adalah

    benda tiruan dari bentuk manusia atau binatang.

    4. Media Tiruan

    Untuk meningkatkan prestasi belajar IPS materi lingkungan alam

    dan buatan pada siswa kelas III SD Negeri Gedangan 02 tahun ajaran

    2014/2015, peneliti menggunakan media tiga dimensi benda tiruan.

    Media tiruan sering disebut sebagai model. Model dapat diartikan

    sebagai suatu yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi, sehingga

    menyerupai benda aslinya untuk menjelaskan hal-hal yang tidak

    mungkin kita peroleh dari benda sebenarnya (Suleiman, 1981:136).

    Belajar melalui model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang

    tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau

    melalui benda sebenarnya.

    a. Media Evektif

    Menurut Suleiman (1981:136) media model merupakan alat

    visual yang efektif, berikut ini alasan mengapa media model

    dikatakan alat visual yang efektif:

    1) Model merupakan benda tiga dimensi.

  • 2) Model bisa berupa benda yang berukuran lebih kecil atau

    sebaliknya, lebih besar dari ukuran aslinya supaya mudah

    dipelajari.

    3) Model bisa memperlihatkan bagian dalam dari sebuah benda

    yang dalam keadaan sebenarnya selalu tertutup.

    4) Dalam membuat sebuah model, bagian-bagian tertentu dapat

    ditingkatkan, supaya orang dapat mempelajari bagian-bagian

    yang penting saja.

    5) Model yang baik adalah model yang dapat dibongkar dan

    dipasang kembali.

    6) Warna digunakan untuk memperjelas bagian-bangian yang

    penting.

    b. Tujuan Media Tiruan

    Tujuan belajar melalui media tiruan menurut Rasimin

    (2012:136) antara lain sebagai berikut:

    1) Mengatasi kesulitan yang meuncul ketika mempelajari objek

    yang terlalu besar.

    2) Untuk mempelajari obyek yang telah menjadi sejarah di masa

    lampau.

    3) Untuk mempelajari obyek-obyek yang tidak terjangkau secara

    fisik.

    4) Untuk mempelajari obyek yang mudah dijangkau tetapi tidak

    memberi keterangan yang tidak memadai.

  • 5) Untuk mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak.

    6) Untuk memperlihatkan proses dari obyek yang luas.

    c. Keuntungan Media Tiruan

    Beberapa keuntungan menggunakan model belajar melalui

    media tiruan menurut Rasimin (2012:136), yaitu:

    1) Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting

    saja.

    2) Dapat mempertunjukkan struktur dalam suatu obyek.

    3) Peserta didik memperoleh pengalaman yang konkret.

    Ditinjau dari cara membuatnya, peneliti menggunakan

    media tiruan model yang disederhanakan. Hal ini dikarenakan materi

    lingkungan alam dan buatan membutuhkan bentuk-bentuk yang

    sederhana akan tetapi sangat luas isinya. Sehingga dengan

    menggunakan media tiruan yang disederhanakan siswa diharapkan

    dapat lebih memahami materi tersebut.

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Subyek Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Tempat penelitian : SD Negeri Gedangan 02 Kec. Tuntang

    Kab. Semarang.

    Alamat penelitian : Jl. Salatiga-Muncul Km. 4, Gedangan

  • Kec. Tuntang Kab. Semarang 50773.

    Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

    Materi pokok : Lingkungan Alam dan Buatan

    Kelas/semester : III/I

    2. Keadaan Guru SD N Gedangan 02

    Tabel 3.1

    Guru SD N Gedangan 02

    No

    Nama L/P

    Ijazah

    Jabatan

    1 Akhmad Slamet, S.Pd.SD Nip. 19651015198911 1 002

    L S1 Kepala Sekolah

    2 Esti Sulistiyaningsih,S.Pd

    Nip196205121989032003 P S1 Guru Kelas

    3 Wiji,A.Ma.Pd

    Nip.195506011975122004 P DII Guru Kelas

    4 Abdul Rosid,A.Ma.Pd

    Nip.195507071978021005 L DII Guru Kelas

    5 Abdullah,S.Pd.I

    L S1 Guru Kelas

    6 Wasisto Adi Wbowo,S.Pd

    L S1 Guru PJOK

    7 Sri Muhimah,A.Ma

    Nip.195601291981042001 P DII Guru PAI

    3. Karakteristik Siswa Kelas III

    Subyek yang diteliti yaitu siswa kelas III SD Negeri Gedangan 02

    Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa ayang

    menjadi subyek dalam penelitian ini 14 orang, yang terdiri dari 10

    siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan

    pada semester awal tahun pelajaran 2014/2015.

    Tabel 3.2

    Siswa Kelas III SD N Gedangan 02

  • No

    Nama L/P

    1 Prima Fauzi Utomo L

    2 Ahmad Alfin L

    3 Dinal Islami L

    4 Lintang SW P

    5 M. Dwi Farhan L

    6 M.Kamal Hakiki L

    7 Royan Roikhan L

    8 Yoga Prasetyo L

    9 Dimas Bayu S L

    10 Alfa Fachri N L

    11 Bagas Yusuf S L

    12 Dahsya Setia Prameka Y I P

    13 Dhea Verlina K N P

    14 Riska Aulia P P

    4. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Negeri

    Gedangan 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dengan

    jumlah siswa 14 orang pada semester I tahun pelajaran 2014/2015

    dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian ini

    dilaksanakan dalam tiga siklus. Waktu yang digunakan disesuaikan

    dengan jadwal mata pelajaran IPS di SD Negeri Gedangan 02. Lebih

    tepatnya adalah sebagai berikut:

    1. Kegiatan siklus I : 18 November 2014

    2. Kegiatan siklus II : 25 November 2014

    3. Kegiatan siklus III : 2 Desember 2014

  • B. Deskripsi Persiklus

    Pembelajaran awal dilakukan pada hari Selasa, 18 November 2014.

    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini direncanakan dalam tiga siklus,

    setiap siklus 2 jam pelajaran. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahapan,

    yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan

    (observasing), refleksi (reflecting).

    1. Deskripsi Siklus I

    Siklus I ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18 November

    2014 pada jam keempat (09.30-11.00). Pada pelaksanaan siklus I ini

    terdiri dari empat tahapan, yaitu:

    a. Perencanaan (Planning)

    Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

    1) Mempersiapkan materi pelajaran IPS dengan sub materi

    lingkungan alam dan buatan.

    2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

    3) Mempersiapkan media pembelajaran tiga dimensi yang

    digunakan dalam penelitian.

    4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi

    kegiatan siswa

    5) Membuat lembar soal formatif untuk mengetahui tingkat

    prestasi belajar siswa

    b. Pelaksanaan (Acting),

  • Pelaksanaan siklus I dilakukan pada hari Selasa, tanggal 18

    November 2014 sesuai dengan jadwal pelajaran kelas III SD

    Negeri Gedangan 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

    Penerapan pelaksanaan tindakan mengacu pada pembelajaran yang

    tertulis di dalam RPP. Peneliti bertindak sebagai guru, target yang

    ingin dicapai adalah siswa dapat menguasai materi secara

    maksimal dibuktikan dengan perolehan nilai minimal sesuai

    dengan KKM yaitu 65.

    Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

    belajar mengajar. Pelaksanaan siklus I, meliputi:

    1) Kegiatan Awal

    a) Membuka pelajaran dengan salam.

    b) Guru menanyakan kabar siswa.

    c) Absensi kehadiran siswa.

    d) Guru bertanya, misalnya “di lingkungan sekolah terdapat

    apa saja?”

    e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

    dicapai oleh siswa

    2) Kegiatan Inti

    a) Guru meminta kepada siswa untuk menata meja menjadi

    huruf U.

    b) Guru meletakkan media tiga dimensi yang telah disiapkan

    dan di letakkan di tengah kelas.

  • c) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang media

    tiga dimensi tersebut.

    d) Siswa menanggapi media tiga dimensi.

    e) Guru menanyakan pengertian lingkungan alam dan

    lingkungan buatan.

    f) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

    g) Masing-masing kelompok mendapat tugas yang berbeda.

    h) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara

    bergantian.

    i) Guru memberikan tanggapan tentang hasil diskusi yang

    telah dilakukan oleh siswa dengan menggunakan media tiga

    dimensi.

    j) Siswa secara bergantian maju untuk menjelaskan

    lingkungan alam atau lingkungan buatan yang di tunjuk

    oleh guru.

    k) Guru menaggapi kegiatan pembelajaran yang telah

    berlangsung.

    l) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

    materi yang belum jelas.

    3) Kegiatan Akhir

    a) Guru memberikan soal tes formatif kepada siswa secara

    individu.

  • b) Siswa mengumpulkan soal tes formatif yang telah

    dikerjakan..

    c) Guru memberi penguatan materi yang telah disampaikan

    tentang lingkungan alam dan buatan.

    d) Guru menutup pelajaran dengan salam.

    c. Pengamatan (Observasing)

    Setelah tahap pelaksanaan, tahap selanjutnya adalah tahap

    observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan secara langsung

    dengan menggunakan format observasi yang telah disusun

    sebelumnya. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui

    sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses

    pembelajarannya. Dari hasil observasi terdapat faktor pendukung

    dan faktor penghambat dalam penelitian tindakan kelas dengan

    menggunakan media tiga dimensi pada mata pelajaran IPS.

    d. Refleksi (Reflecting)

    Tahap akhir dalam siklus ini adalah refleksi. Pada tahap

    refleksi peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat

    pada lembar observasi. Refleksi ini digunakan untuk memperbaiki

    dan mempersiapkan siklus berikutnya.

    2. Deskripsi Siklus II

    Siklus II ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 November

    2014 pada jam keempat (09.30-11.00). Pada pelaksanaan siklus II ini

    terdiri dari empat tahapan, yaitu:

  • a. Perencanaan (Planning)

    Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini,

    peneliti berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa

    serta prestasi dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam

    siklus ini adalah Memelihara Lingkungan Alam dan Buatan.

    Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

    1) Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pelaksanaan

    siklus I.

    2) Mempersiapkan materi pelajaran IPS dengan sub materi

    memelihara lingkungan alam dan buatan.

    3) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

    4) Mempersiapkan media pembelajaran tiga dimensi yang

    digunakan dalam penelitian.

    5) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi

    kegiatan siswa untuk mengetahui perkembangannya.

    6) Membuat lembar soal tes formatif untuk mengetahui tingkat

    prestasi belajar siswa

    b. Pelaksanaan (Acting),

    Pelaksanaan siklus II dilakukan pada hari Selasa, tanggal

    25 November 2014 sesuai dengan jadwal pelajaran kelas III SD

    Negeri Gedangan 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

    Penerapan pelaksanaan tindakan mengacu pada pembelajaran yang

    tertulis di dalam RPP. Peneliti bertindak sebagai guru, target yang

  • ingin dicapai adalah siswa dapat menguasai materi secara

    maksimal dibuktikan dengan perolehan nilai minimal sesuai

    dengan KKM yaitu 65.

    Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

    belajar mengajar. Pelaksanaan siklus II, meliputi:

    1) Kegiatan Awal

    a) Membuka pelajaran dengan salam.

    b) Guru menanyakan kabar siswa.

    c) Absensi kehadiran siswa.

    d) Guru bertanya, misalnya “Bagaimana cara merawat kelas

    agar tetap bersih ?”

    e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

    dicapai oleh siswa.

    2) Kegiatan Inti

    a) Guru meminta kepada siswa untuk menata meja menjadi

    huruf U.

    b) Guru meletakkan media tiga dimensi yang telah disiapkan

    dan di letakkan di tengah kelas.

    c) Guru memberikan pertanyaan tentang cara merawat

    lingkungan alam dan buatan dengan perantara media tiga

    dimensi.

    d) Guru menjelaskan cara merawat lingkungan alam dan

    buatan.

  • e) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

    f) Masing-masing kelompok mendapat tugas yang berbeda.

    g) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara

    bergantian.

    h) Guru memberikan tanggapan tentang hasil diskusi yang

    telah dilakukan oleh siswa dengan menggunakan media tiga

    dimensi.

    i) Siswa secara bergantian maju untuk mendiskripsikan

    lingkungan alam atau lingkungan buatan yang di tunjuk

    oleh guru.

    j) Siswa bersama guru menanggapi kegiatan pembelajaran

    yang telah berlangsung.

    k) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

    tentang materi yang belum jelas.

    l) Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi

    yang sudah dipelajari.

    3) Kegiatan Akhir

    a) Guru memberikan soal tes formatif kepada siswa secara

    individu.

    b) Siswa mengumpulkan soal tes formatif yang telah

    dikerjakan..

    c) Guru memberi penguatan materi yang telah disampaikan

    tentang lingkungan alam dan buatan.

  • d) Guru menutup pelajaran dengan salam.

    c. Pengamatan (Observasing)

    Pada tahap observasi atau pengamatan. Pengamatan

    dilakukan secara langsung dengan menggunakan format observasi

    yang telah disusun sebelumnya. Pengamatan ini dimaksudkan

    untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai

    guru dalam proses pembelajarannya. Dari hasil observasi terdapat

    faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penelitian

    tindakan kelas dengan menggunakan media tiga dimensi pada mata

    pelajaran IPS.

    d. Refleksi (Reflecting)

    Tahap akhir dalam siklus ini adalah refleksi. Pada tahap

    refleksi peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat

    pada lembar observasi. Refleksi ini digunakan untuk memperbaiki

    dan mempersiapkan siklus berikutnya.

    3. Deskripsi Siklus III

    Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada hari selasa

    tanggal 2 Desember 2014 pada jam keempat (09.30-11.00). Pada

    pelaksanaan siklus III ini terdiri dari empat tahapan, yaitu:

    a. Perencanaan (Planning)

    Rencana perbaikan untuk siklus III ini, peneliti berupaya

    meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa serta prestasi dalam

    pembelajaran. materi yang dibahas pada siklus ini sama dengan

  • materi pada siklus I, yaitu Lingkungan Alam dan Buatan. Dalam

    tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

    1) Mengidentifikasi hasil refleksi pada siklus II.

    2) Mempersiapkan materi pelajaran IPS dengan sub materi

    lingkungan alam dan buatan.

    3) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

    siklus III. RPP ini disusun dengan mempertimbangkan prestasi

    belajar atau kelamahan pada siklus II.

    4) Mempersiapkan media pembelajaran tiga dimensi yang

    digunakan dalam penelitian.

    5) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi

    kegiatan siswa.

    6) Membuat lembar soal tes formatif untuk mengetahui tingkat

    prestasi belajar siswa.

    7) Mengupayakan siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.

    b. Pelaksanaan (Acting),

    Pelaksanaan siklus III dilakukan pada hari Selasa, tanggal 2

    Desember 2014 sesuai dengan jadwal pelajaran kelas III SD Negeri

    Gedangan 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

    Penerapan pelaksanaan tindakan mengacu pada pembelajaran yang

    tertulis di dalam RPP. Peneliti bertindak sebagai guru, target yang

    ingin dicapai adalah siswa dapat menguasai materi secara

  • maksimal dibuktikan dengan perolehan nilai minimal sesuai

    dengan KKM yaitu 65.

    Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

    belajar mengajar. Pelaksanaan siklus III, meliputi:

    1) Kegiatan Awal

    a) Membuka pelajaran dengan salam.

    b) Guru menanyakan kabar siswa.

    c) Absensi kehadiran siswa.

    d) Guru meminta kepada siswa untuk menata meja menjadi

    huruf U.

    e) Guru bertanya, misalnya “di lingkungan sekolah terdapat

    apa saja?”

    f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

    dicapai oleh siswa

    2) Kegiatan Inti

    a) Guru meletakkan media tiga dimensi yang telah disiapkan

    dan di letakkan di tengah kelas.

    b) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang media

    tiga dimensi tersebut.

    c) Siswa menanggapi media tiga dimensi.

    d) Guru menanyakan pengertian lingkungan alam dan

    lingkungan buatan.

    e) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

  • f) Masing-masing kelompok mendapat tugas yang berbeda.

    g) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara

    bergantian.

    h) Guru memberikan tanggapan tentang hasil diskusi yang

    telah dilakukan oleh siswa dengan menggunakan media tiga

    dimensi.

    i) Siswa secara bergantian maju untuk menjelaskan

    lingkungan alam atau lingkungan buatan yang di tunjuk

    oleh guru.

    j) Guru menaggapi kegiatan pembelajaran yang telah

    berlangsung.

    k) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

    materi yang belum jelas.

    l) Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi

    yang sudah dipelajari.

    3) Kegiatan Akhir

    a) Guru memberikan soal tes formatif kepada siswa secara

    individu.

    b) Siswa mengumpulkan soal tes formatif yang telah

    dikerjakan..

    c) Guru memberi penguatan materi yang telah disampaikan

    tentang lingkungan alam dan buatan.

    d) Guru menutup pelajaran dengan salam.

  • c. Pengamatan (Observasing)

    Setelah tahap pelaksanaan, tahap selanjutnya adalah tahap

    observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan secara langsung

    dengan menggunakan format observasi yang telah disusun

    sebelumnya. Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui

    sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses

    pembelajarannya. Dari hasil observasi terdapat faktor pendukung

    dan faktor penghambat dalam penelitian tindakan kelas dengan

    menggunakan media tiga dimensi pada mata pelajaran IPS.

    d. Refleksi (Reflecting)

    Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III.

    Berdasarkan analisis dari hasil pengamatan pada siklus III, banyak

    terjadi peningkatan dan perubahan dalam proses pembelajaran. Pda

    siklus III ini semua siswa telah aktif dan berpartisipasi dalam

    pemebelajaran, dari segi evaluasi juga menunjukkan peningkatan

    yang signifikan. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap

    ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu

    kesimpulan apakah media tiga dimensi dapat atau tidak untuk

    meningkatkan prestasi belajar IPS materi Lingkungan Alam dan

    Buatan pada siswa kelas III SD Negeri Gedangan 02 tahun ajaran

    2014/2015.

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Persiklus

    1. Pra Siklus

    Dalam pengelolaan pembelajaran di kelas III SD Negeri Gedangan

    02, guru pada umumnya menggunakan metode ceramah sehingga

    pembelajaran kurang efektif. Dari hasil penelitian pra siklus yang

    diambil dari nilai harian siswa, masih terdapat banyak siswa yang

    kesulitan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial khususnya pada

    materi lingkungan alam dan buatan. Dari 14 siswa di kelas III hanya 3

    siswa yang berhasil memenuhi standar standar Kriteria Ketuntasan

    Minimal (KKM). Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata

    pelajaran tersebut adalah 65. Artinya masih ada 11 siswa yang masih

    mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan belum mencapai 50%

  • dari jumlah siswa, sehingga perlu untuk memperbaiki keadaan

    tersebut. Berikut data hasil dari penelitian pada kondisi awal atau pra

    siklus.

    Tabel 4.1

    Data Prestasi Siswa Pra Siklus

    No Nama Nilai

    1 A 60

    2 B 50

    3 C 50

    4 D 60

    5 E 60

    6 F 65

    7 G 50

    8 H 40

    9 I 70

    10 J 60

    11 K 40

    12 L 80

    13 M 55

    14 N 45

    Jumlah 785

    Nilai rata-rata 56,07

    Jumlah siswa tuntas 3 siswa/21%

    2. Siklus I

    Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan

    pada 18 November 2014 di kelas III dengan jumlah siswa 14. Adapun

    proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah

  • disiapkan. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai

    Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) kelas III pada mata pelajarn

    IPS, yaitu 65.

    Berdasarkan hasil tes formatif diperoleh data sebagai berikut:

    Tabel 4.2

    Data Prestasi Siswa Siklus I

    No Nama Nilai

    1 A 40

    2 B 30

    3 C 30

    4 D 60

    5 E 90

    6 F 70

    7 G 70

    8 H 20

    9 I 60

    10 J 65

    11 K 55

    12 L 70

    13 M 65

    14 N 30

    3. Siklus II

    Siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 November 2014 di kelas III

    SD Negeri Gedangan 02 dengan jumlah siswa 14 siswa. Berdasarkan

    hasil tes formatif diperoleh data sebagai berikut:

    Tabel 4.3

  • Data Prestasi Siswa Siklus II

    No Nama Nilai

    1 A 60

    2 B 80

    3 C 60

    4 D 90

    5 E 70

    6 F 100

    7 G 100

    8 H 70

    9 I 80

    10 J 80

    11 K 50

    12 L 70

    13 M 90

    14 N 60

    4. Siklus III

    Siklus III dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2014 di kelas III

    SD Negeri Gedangan 02 dengan jumlah siswa 14 siswa. Berdasarkan

    hasil tes formatif diperoleh data sebagai berikut:

    Tabel 4.4

    Data Prestasi Siswa Siklus III

    No Nama Nilai

    1 A 70

    2 B 80

    3 C 70

    4 D 75

  • 5 E 70

    6 F 80

    7 G 85

    8 H 95

    9 I 80

    10 J 90

    11 K 70

    12 L 80

    13 M 100

    14 N 65

    B. Pembahasan

    Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I,

    siklus II, dan siklus III, diperoleh data ketuntasan belajar Ilmu

    Pengetahuan Sosial. Berikut ini data hasil penelitian pada siklus I, siklus

    II, dan siklus III.

    1. Siklus I

    Tabel 4.5

    Data Ketuntasan Siswa Siklus I

    No Nama Post Test

    1 A 40

    2 B 30

    3 C 30

    4 D 60

    5 E 90

    6 F 70

  • 7 G 70

    8 H 20

    9 I 60

    10 J 65

    11 K 55

    12 L 70

    13 M 65

    14 N 30

    Jumlah 755

    Nilai rata-rata 53,92

    Jumlah siswa tuntas 6 siswa/43%

    a. Refleksi tindakan siklus I

    Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes formatif siswa

    yang dapat mencapai KKM sebanyak 6 siswa atau 43%, dengan

    rata-rata kelas 53,92. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui

    bahwa peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM dari

    pra siklus ke siklus I sebanyak 3 siswa atau 21%. Namun demikian

    masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau 57%.

    Untuk itu masih perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada

    siklus berikutnya.

    b. Hasil Pengamatan Guru Siklus I

    Table 4.6

    Pengamatan Guru Siklus I

    No Kegiatan Hasil Keterangan

    B C K

    1 Guru √ Sudah cukup jelas

  • mengucapkan

    salam dengan

    jelas

    2 Guru melakukan

    presensi

    kehadiran siswa

    dengan jelas

    √ Kurang jelas, siswa

    belum memperhatikan

    3 Guru melakukan

    apersepsi

    tentang materi

    yang terkait

    √ Kurang saat apresepsi

    4 Guru

    menjelaskan

    materi

    √ Sudah cukup dalam

    menjelaskan materi

    5 Guru

    memberikan

    pertanyaan

    kepada siswa

    √ Kurang dalam memberi

    pertanyaan

    6 Guru bersama

    siswa

    menyimpulkan

    materi yang

    telah dibahas

    Kurang saat

    menyimpulkan materi di

    akhir pelajaran

    7 Guru memberi

    kesempatan

    bertanya kepada

    siswa

    Sudah cukup dalam

    memberi kesempatan

    bertanya

    8 Guru

    memberikan soal

    formatif

    √ Sudah baik

    9 Guru

    mengucapkan

    salam

    √ Sudah cukup

    10 Pengelolaan

    kelas √

    Kurang dalam mengelola

    kelas

    11 Pengelolaan

    waktu √

    Kurang dalam mengelola

    waktu

    Keterangan:

    B = Baik C = Cukup K = Kurang

    c. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

    Tabel 4.7

    Pengamatan Siswa Siklus I

    No Kegiatan

    Hasil Keterangan

    B C K

  • 1 Siswa menjawab

    salam √

    Cukup saat menjawab

    salam

    2 Siswa merespon

    panggilan dari guru √

    Kurang merespon

    panggilan dari guru

    3 Siswa menanggapi

    apersepsi yang

    diberikan guru

    √ Kurang menanggapi

    apersepsi dari guru

    4 Siswa memperhatikan

    penjelasan pokok

    materi yang harus

    dipelajari dari guru

    Siswa kurang

    memperhatikan

    penjelasa materi dari

    guru

    5 Siswa memanfaatkan

    bertanya kepada guru √

    Kurang dalam bertanya

    kepada guru

    6 Siswa mennjawab

    pertanyaan dari guru √

    Cukup dalam menjawab

    pertanyaan dari guru

    7 Siswa menyimpulkan

    materi yang diajarkan √

    Kurang dalam

    menyimpulkan materi

    8 Siswa mengerjakan

    evaluasi √ Sudah bagus

    9 Siswa menjawab

    salam penutup √ Sudah cukup

    10 Siswa memperhatikan

    media tiga dimensi √

    Siswa sudah baik dalam

    memperhatikan media

    tiga dimensi

    Keterangan:

    B = Baik C = Cukup K = Kurang

    Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I di atas,

    terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat dari guru dan

    siswa beserta ide perbaikan yang akan dilakukan pada siklus

    berikutnya. Berikut adalah penjelasannya:

    1) Hal-hal yang mendukung

    Beberapa hal yang mendukung dari guru dan siswa saat

    pembelajaran siklus I berlangsung antara lain:

    a) Guru sudah cukup jelas dalam mengucapkan salam.

    b) Penjelasan dan penguasaan materi dari guru cukup baik.

  • c) Guru sudah cukup baik dalam memberikan kesempatan

    kepada siswa untuk bertanya.

    d) Soal evaluasi yang diberikan guru jelas.

    e) Siswa tertarik dengan media tiga dimensi, sehingga ada

    perhatian yang lebih terhadap media.

    f) Siswa cukup baik dalam memjawab pertanyaan dari guru.

    g) Siswa mengerjakan soal dengan tertib.

    2) Hal-hal yang menghambat

    Ada beberapa hal yang menghambat dari guru dan siswa

    keberhasilan pembelajaran siklus I, diantaranya:

    a) Guru kurang jelas dalam melakukan presensi kehadiran

    siswa.

    b) Guru kurang dalam melakukan apersepsi tentang materi

    yang terkait.

    c) Guru kurang dalam memberi pertanyaan kepada siswa.

    d) Guru kurang berhasil dalam menyimpulkan materi bersama

    dengan siswa.

    e) Pengelolaan kelas yang masih kurang sehingga kelas

    kurang kondusif.

    f) Pengelolaan waktu yang kurang pas sehingga seperti

    terburu-buru saat mengetahui waktu hampir habis.

    g) Siswa kurang dalam merespon panggilan dari guru.

  • h) Siswa kurang menanggapi apersepsi yang dilakukan oleh

    guru.

    i) Siswa kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru.

    j) Siswa kurang dalam memanfaatkan bertanya kepada guru

    tentang materi terkait.

    k) Siswa kurang dalam menyimpulkan materi yang diajarkan.

    l) Siswa mengerumuni media tiga dimensi, sehingga guru

    harus berulang kali siswa untuk duduk

    3) Ide perbaikan

    Setelah pembelajaran siklus I berlangsung, mengingat

    kurang berhasilnya pelaksaksanaan siklus I, peneliti membuat

    ide agar pada siklus yang selanjutnya pembelajaran lebih

    kondusif, beberapa perbaikan yang akan dilakukan antara lain:

    a) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.

    b) Melakukan presensi kehadiran dengan jelas.

    c) Guru dalam memberikan apersepsi tentang materi harus

    lebih jelas.

    d) Dalam penguasaan materi dan penjelasan harus

    ditingkatkan.

    e) Guru lebih sering dalam menanya kepada siswa.

    f) Guru harus membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

    g) Pengelolaan kelas lebih ditingkatkan.

    h) Pengelolaan waktu yang harus lebih tepat.

  • 2. Siklus II

    Tabel 4.8

    Data Ketuntasan Siswa Siklus II

    No Nama Nilai

    1 A 60

    2 B 80

    3 C 60

    4 D 90

    5 E 70

    6 F 100

    7 G 100

    8 H 70

    9 I 80

    10 J 80

    11 K 50

    12 L 70

    13 M 90

    14 N 60

    Jumlah 1060

    Rata-rata 75,71

    Jumlah siswa tuntas 10 siswa/71%

    a. Refleksi tindakan siklus II

    Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, dapat diketahui

    jika hasil tes formatif siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak

    10 siswa atau 71%, dengan rata-rata kelas 75,71. Berdasarkan data

    di atas, dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang

    mencapai nilai KKM dari siklus I ke siklus II sebanyak 4 siswa

  • atau 29%. Namun demikian masih ada siswa yang belum tuntas

    sebanyak 4 siswa atau 29%. Untuk itu masih perlu adanya

    perbaikan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya.

    b. Hasil Pengamatan Guru Siklus II

    Tabel 4.9

    Pengamatan Guru Siklus II

    No Kegiatan Hasil Keterangan

    B C K

    1 Guru

    mengucapkan

    salam dengan

    jelas

    √ Cukup jelas dalam

    mengucapkan salam

    2 Guru melakukan

    presensi

    kehadiran siswa

    dengan jelas

    √ Sudah cukup dalam

    presensi kehadiran siswa

    3 Guru melakukan

    apersepsi

    tentang materi

    yang terkait

    √ Sudah cukup dalam

    melakukan apersepsi

    4 Guru

    menjelaskan

    materi

    √ Cukup dalam

    menjelaskan materi

    5 Guru

    memberikan

    pertanyaan

    kepada siswa