149
Bab. Menjelaskan al-Jinayah (Perkara Pidana) Jamak dari kata jinayah, bentuk kata benda dari kata jana al- dzanaba, yajanihi, jinayatan. Yakni menarik ekornya. Jinayah ini bisa terjadi pada jiwa (pembunuhan), bisa juga pada anggota badan, ia juga kadang disengaja kadang kesalahan. ْ نَ عِ نْ ب ا دْ وُ عْ سَ مَ يِ ضَ رُ َ اِ ُ هْ نَ عَ لَ اَ ق: َ الَ قُ ولُ سَ رِ َ ا يَ لَ صُ َ اِ هْ نَ لَ عَ مَ لَ سَ و اَ لُ ِ حَ يُ مَ د2 3 ِ ْ م ا2 مِ لْ . سُ مُ دَ هْ : ........ شَ يْ نَ 3 ا اَ لَ ه........ َ لِ ? ا اَ لِ ? اُ َ ا يِ نَ 3 اَ وُ ولُ ........ سَ رِ َ ا اَ لِ ? ا َ د........ ْ حِ D ِ F ب2 : اثَ لَ : بُ بِ يَ : ث ل ا يِ ن اَ ز........ ل اُ سْ فَ ن ل اَ وِ سْ فَ ن ل ........ ِ بُ T كِ ارَ ت ل اَ وِ هِ نW يِ دِ لُ قِ ارَ فُ مْ ل اِ هَ اعَ مَ جْ لِ لُ قَ فَ نُ مِ هْ نَ لَ ع( 1188 ) Maksudnya: Dari Abdullah bin Mas'ud ra. Beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda: tidak halal darah seseorang muslim yang sudah menyatakan tiada tuhan selain Allah dan Aku adalah Rasulullah kecuali dengan salahsatu yang tiga; pertama, yang pernaha nikah kemudian berzina, kedua, orang yang membunuh yang lain tanpa alas an, ketiga, orang yang murtad dari agamanya yang menjauhi kelompknya. َ وْ نَ عَ هَ : ش..ِ3 ي اَ عَ يِ .. ضَ رُ َ ا اَ هْ نَ عَ ع نَ ْ ولُ .. سَ رِ ِ َ ا يَ لَ .. صُ َ اِ .. هْ نَ لَ عَ مَ لَ .. سَ وَ .. الَ ق اَ لُ .. لِ حَ يُ مَ د2 3 ِ ..رْ م ا2 مِ لْ .. سُ م اَ لِ ? ا َ ... دْ حِ D ِ F بِ : اثَ لَ : ب2 الَ ص...ِ خ2 انَ رٌ نَ ... صْ حُ مُ مَ جْ ...رُ يْ وَ 3 اٌ ... لُ حَ رَ ... لَ تَ ق اً لُ حَ ر اً ... دِ مَ عَ نُ مُ ... لَ تْ فُ نَ قْ وَ 3 اٌ ... لُ حَ رُ جُ ...رْ خَ يْ نِ مِ امَ لْ ...... سِ ? اْ الُ ثِ ار...... َ حُ يَ َ اَ ر...... َ عَ ل...... َ حَ وُ هَ ولُ ...... سَ رَ وُ ل...... َ تْ فُ نَ قْ وَ 3 اُ بَ لْ ...... صُ يْ وَ 3 ا يَ فْ نُ يْ نِ مِ ضْ رَ 3 اْ الُ اهَ وَ ر وُ بَ 3 ا دُ اوَ د ي3 ن اَ سَ لن اَ و هَ حَ حَ صَ وُ مِ ك اَ حْ ل ا( 1189 ) Maksudnya: Dari 'Aisyah ra. Dari Rasulullah saw. bersabda: tidak hala darah orang muslim kecuali dengan salahsatu yang tiga; orang yang berzina muhshan, maka harus dirajam, atau seseorang yang membunuh yang lain dengan sengaja, maka harus dibunuh, atau seseorang yang keluar dari Islam dengan memerangi Allah Azza wa Jalla dan rasul-Nya, maka dibunuh atau disalib atau dibuang dari tanah" Makna Global: Terlindunginya darah seorang muslim dan haram mengalirkannya kecuali bila dia melakukan salasatu dari tiga hal di bawah ini: 1) Melakukaan zina, padahal dia sedang atau pernah punya pasangan yang halal, maka harus di rajam. 2) Melakuakan pembunuhan terhadap orang muslim dengan sengaja, maka dia harus dibunuh. 3) Murtad dari agama Islam, maka harus dibunuh. Analisa Lafadz:

Penjelasan Perkara Pidana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penjelasan Perkara Pidana

Bab. Menjelaskan al-Jinayah (Perkara Pidana)Jamak dari kata jinayah, bentuk kata benda dari kata jana al-dzanaba, yajanihi, jinayatan. Yakni menarik ekornya. Jinayah ini bisa terjadi pada jiwa (pembunuhan), bisa juga pada anggota badan, ia juga kadang disengaja kadang kesalahan.

ع�و�د اب�ن� ع�ن� ي� م�س� ض� ا�ل� ع�ن�ه�� الل�ه� ر� ال�: ق� ول� ق� س� ل�ى الل�ه� ر� ه� ص� ��� اللل�م� ع�ل�ي�ه� ل# ال� و�س� ل�م) ام�ر�ئ) د�م� ي�ح� د� م�س� ه� �ل�ه� ال� أ�ن� ي�ش� ه� إ�ال� إ ����ن1ي الل أ و�

ول� ���س ه� ر� ���د�ى إ�ال� الل ���ث) ب�إ�ح ان�ي الث�ي1ب� ث�ال� �ز��الن�ف�س� ال الن�ف�س� و� ��� بالت�ار�ك� ار�ق� ل�د�ين�ه� و� اع�ة� ال�م�ف� م� ق� ل�ل�ج� ت�ف� (1188) ع�ل�ي�ه� م�

Maksudnya: Dari Abdullah bin Mas'ud ra. Beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda: tidak halal darah seseorang muslim yang sudah menyatakan tiada tuhan selain Allah dan Aku adalah Rasulullah kecuali dengan salahsatu yang tiga; pertama, yang pernaha nikah kemudian berzina, kedua, orang yang membunuh yang lain tanpa alas an, ketiga, orang yang murtad dari agamanya yang menjauhi kelompknya.

ة� ع�ن�و� ي� ع�ائ�ش� ض� ه� ر� ��ا الل ��ول ��نع� ع�ن�ه ��س ه� �ر� ��ل�ى الل ��ه� ص ��ه� الل �� ع�ل�يل�م� ال� و�س� ل# ال� ق� ر�ئ) د�م� ي�ح� ���ل�م) ام ���د�ى إ�ال� م�س ���ث� ب�إ�ح ال) ث�ال� ���ان) خ�ص ز�

Mن ص� م� م�ح� ج� و� ي�ر�لM أ� ج� ت�ل� ر� الO ق� ج� دOا ر� ت�ع�م1 ت�ل� م� ي�ق� و� ف�

لM أ� ج� ج� ر� ر� م�ن� ي�خ�

م� ال� �س� ار�ب� اإل� ل� ع�ز� الل�ه� ي�ح� ول�ه� و�ج� س� ل� و�ر� ���ت ي�ق� و� ف�ل�ب� أ� ��و� ي�ص

ى أ� ي�ن�ف�ض� م�ن� ر�

� و�اه� األ� �ب�و ر� ائى د�او�د أ الن�س� م� و�ص�ح�ح�ه و� ح�اك (1189) الMaksudnya: Dari 'Aisyah ra. Dari Rasulullah saw. bersabda: tidak hala darah orang muslim kecuali dengan salahsatu yang tiga; orang yang berzina muhshan, maka harus dirajam, atau seseorang yang membunuh yang lain dengan sengaja, maka harus dibunuh, atau seseorang yang keluar dari Islam dengan memerangi Allah Azza wa Jalla dan rasul-Nya, maka dibunuh atau disalib atau dibuang dari tanah"Makna Global:Terlindunginya darah seorang muslim dan haram mengalirkannya kecuali bila dia melakukan salasatu dari tiga hal di bawah ini:

1) Melakukaan zina, padahal dia sedang atau pernah punya pasangan yang halal, maka harus di rajam.

2) Melakuakan pembunuhan terhadap orang muslim dengan sengaja, maka dia harus dibunuh.

3) Murtad dari agama Islam, maka harus dibunuh.

Analisa Lafadz:امرئ دم : Yakni, menghilangkan nyawanya, karena bisa saja membunuh tanpa harus

mengalirkan darahnya, ini dijelaskan dalam riwayat kedua. Bersyahadat dengan segala konsekuensinya, seperti mengesakan Allah dan iman :يشهد

terhadap Rasul-rasul-Nya sebagai penjelasan terhadap sabdanya " "مسلمDengan melanggar salahsatu, atau melakukan salasatuباحدى:

Yang menikah :الثيب

Yakni yang membunuh jiwa :والنفس

Jama'ah orang-orang musim :للجماعة

Yang menikah :محصن

Dilempari batu sampai meninggal :فيرجم

Diasingkan atau dipenjara :ينفى

Fikih Hadis:

Page 2: Penjelasan Perkara Pidana

1. Dilindunginya darah orang muslim dan tidak halal diaganggu, keculai bila dia melanggar salahsatu dari tiga hal beserta syarat-syaratnya yang akan dijelaskan pada masing-masing tempatnya.

2. Sesungguhnya kafir murni tidak bolah dibunuh karena dipaksa untuk beriman, tapi boleh dibunuh karena menolak bahayanya. Imam As-Shan'ani berkata "dan ini perlu dipikirkan lagi"

Penjelasan Tambahan:As-Shan'ani berkata:

Sabda Rasulullah " �ار�ب ل� ع�ز� الل�ه� ي�ح� ول�ه� و�ج� س� و�ر� " setelah sabdanya " �ج ر� ي�خ�م� م�ن� ال� �س� اإل� " menjelaskan hukum khusus bagi orang yang keluar dari Islam secara

khusus, yaitu orang yang memerangi, dan ia mempunyai hukum khusus yaitu yang telah dijelaskan tasdi;

1) dibunuh2) disalib atau di buang3) . dengan demikian lebih khusus daripada yang dipahami dari hadis sebelumnya

Dibuang sama dengan dipenjara –menurut Abu Hanifah- dan dibuang dari sebuah daerah kedaerah lain, terus-menerus dicari dalam keadaan kabur dan takut, ada juga yang mengatakan dibuang dari daerahnya saja.

Iman Shan'ani mengatakan, "secara tektual hadis dan ayat "Hanyasanya balasan orang-orang yang memerangi Allah dan RasulNya [5.33] bahwa seorang khalifah bisa memilih antara hukuman-hukuman ini dalam setiap orang yang memerangi baik terhadap orang muslim atau orang kafir.

ال� مسعود بن الل�ه� ع�ب�د� ع�ن� ���ال� ق ���ول� ق ���س ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ���ه� الل ��� ع�ل�يل�م� و�ل� و�س�

ا أ� ى م� ���ض اس� ب�ي�ن� ي�ق� ���و�م� الن ���ة� ي ���ي�ام اء� ف�ي ال�ق� �د1م��ق� ال ���ت�ف م�(1190) ع�ل�ي�ه�

Maksudnya:"Dari Abdullah bin Mas'ud ra. Belaiu berkata: Rasululah bersabda: Yan gpalin gpertama akan diselesaikan dari masalah persengketaan adalah yang berkaitan dengan darah"Makna Global:Tidak diragukan lagi, bahwa setiap mendahulukan segala sesuatu mesti mempunyai keistimewaan dan ada sebab yang mendorong pendahuluan ini.Demikian juga mendahulukan keputusan sengketa antara manusia pada hari kiamat dalam masalah pidana, hal itu karena sesuatu yang besar, yaitu haramnya darah orang muslim, seperti sabda Rasulullah saw. Ketika beliau melihat Ka'bah, "sungguh agung engkau, apa yang membuat engkau agung dan demi Allah sesungguhnya darah orang mukmin –atau muslim- lebih agung keharamannya dibandingkan engkau"

Analisa Lafadz:اء� ف�ي الد1م� : yakni yang terjadi antara sesama manusia di dunia

Fikih Hadis:1. Sengketa paling pertama yang akan diselesaikan pada hari kiamat adalah sengketa

pidana yang terjadi antara manusia.Sepintas seperti ada terjadi kontradiksi dengan hadis riwayat Abu Hurairah rh. Yang dikeluarkan oleh para penyusun Sunan yang bermkana, "paling pertama yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat…"

Page 3: Penjelasan Perkara Pidana

Tapi bisa dijawab bahwa paling pertama yang akan diselesaikan yang berkaitan dengan hak orang lain adalah yang berkaitan dengan darah (pidana). Sedangakan yang berkaitan dengan hubungan hamba dengan Allah swt. adalah shalat.Bisa jiga dengan jawaban yang lain, bahwa maksudnya prioritas yang pertama adalah menyangkut sengketa dan prioritas yang akhir adalah perhitungan.Penggabungan pemahaman ini dikuatkan dengan hadis Ibn Mas'ud yang dikeluarkan oleh Imam Nasai yang maksudnya, "Yang paling pertama dihisab bagi seorang hamba adalah shalatnya, dan yang paling pertama diselesaikan diantara sengketa adalah pidana"

Penjelasan Tamabhan:Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya mengeluarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ali ra. Bahwa yang paling pertama berkumpul pada hari kiamat karena persengketaan dalam perang Badar-yakni dia dan dua kawannya; Hamzah dan 'Ubaidah dengan musuh mereka; 'Utbah dan Syaibah dua putra Rubai'ah dan Wulaid bin 'Utbah yang telah melawan mereka di perang badar.

ة� ع�ن� ر� م� ي� س� ض� ال� ع�ن�ه�� الل�ه� ر� :ق� ال� و�ل� ق� س� ل�ى �الل�ه� ل� ر� ه� ص� ���ه� الل ��� ع�ل�يل�م� ت�ل� م�ن� :و�س� ت�ل�ن�اه� ع�ب�د�ه� ق� د�ع� و�م�ن� ق� د�ع�ن�اه� ع�ب�د�ه� ج� �د, " رواهج�� أحم

�ة��نه واألربع��ذى وحس��و الترم��ة من وه��ن رواي��رى الحس� عن البص�ة منه. وفى سماعه فى واختلف سمرة��ائى داود أبى رواي� والنسي�ن�اه� ع�ب�د�ه� خ�ص�ى م�ن�: " بزيادة ص� �ححخ���اكم " وص��ذه الح��ادة ه�) الزي1191)

Sabda Rasulullah maksudnya:"Dari Samurah ra. Beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda: siapa yang membunuh udaknya, maka kami akan membunuhnya, dan siapa yng mencopot giginya, maka akan kami copot pula giginya". Dalam riwayat Abu Daus an-Nasai terdapat tambahan "Siapa yang mengeluarkan biji dzakar budaknya, maka kami keluarkan pula bijinya"

Makna global:Seprtinya firman Alalh swt. (yang merdeka karena yang merdeka) berarti bahwa seorang majikan tidak harus membayar karena tindak pidananya terhadap budaknya. Dan hadis ini berarti sebaliknya, karena menunjukan bahwa setiap yang membunuh budaknya harus dibunuh juga, demikian juga sama dalam qishas organ tubuh. Maka penulis disini sengaja menuliskan hadis ini agar menunjukan perbedaan yang terjadi yang disebabkan hadis ini.

Analisa Lafaz:

د�ع� :ج� Dengan huruf awal jim, kemudian dal. Al-Jad'u artinya memotong hidung atau sebagiannya, tapi juga kadang diungkapkan untuk menunjukan memotong telinga, bibir dan yang lainnya…

منه سماعه فى واختلف : Perbedaan ini telah kita bahas di atas beberapa kali dan terdapat tiga pendapat yang masyhur:Pertama, menyebutkan bahwa Hasan Bashri sama sekali tidak mendengar hadis ini dari Samurah. Ini pendapatnya Ibn Ma'in.Kedua, mengatkan bahwa Hasan Bashri mendengar hadis dari Samurah, hanya hadis yang berkaitan dengan 'Aqiqah saja.Ketiga, memang diakuai bahwa Hasan Bashri mendengar hadis dari Samurah tapi secara umum. Ini merupakan pendapat Ibnul Madini. د�ه� خ�ص�ى ���ع�ب : Yakni mengeluarkan dua biji tostetoran budaknya. Al-Khushiyyah merupakan alat reproduksi, yaitu dua biji yang ada dibawah dzakar. Dan kalu itu dicabut maka hilanglah kemampuan ber-jima'

Page 4: Penjelasan Perkara Pidana

Fikih Hadis:Sesungguhnya seorang majikan harus di-qishas karena perlakuannya terhadap budaknya, baik dalam membunuh atau melukai.Pendapat ini dipilih oleh imam Nakho'i dan beliu berargumen dengan hadis tadi dan dengan umumnya firaman Allah swt. "bahawa jiwa dibalas dengan jiwa". Sedangkan Abu Hanifah berpendapat bahwa harus di-qishas itu kalau bukan majikannya, karena menggunakan umumnya ayat dan di-takhshih dengan hadis Rasulullah saw. yang maksudnya " tidak harus membayar seorang majikan karena budaknya dan seorang ayah karena anaknya" diriwayatkan oleh imam Baihaqi, namun dalam hadis ini terdapat komentar karena Umar bin 'Isa. Dan juga di-tkhsish dengan hadis yang bermaksud "siapa yang menyiksa budaknya dan membakarnya dengan api, maka dia bebes, karena merupakan kekasih Allah dan Rasul-Nya". Hadis ini banyak riwayatnya tapi tidak luput dari komentar.

Sedangkan imam Malik, Syafi'i dan imam Ahmad berpendapat bahwa mutlak seorang yang merdeka tidak di-qishash kerena perlakuannya terhadap seorang budak. Mereka berargumen dengan firman Allah yang maksudnya "yang merdeka dengan yang merdeka", karena me-ma'rifat-kan mubtada1 menunjukan hashr (hukum khusus- menurut jumhur-, dan Karena Allah dalam awal ayat berfirman "diwajibkan kepada kalian Qishas…" yaitu sebanding dan yang merdeka dengan yang merdeka" merupakan rincian dan penjelasan bagi kalimat sebelumnya.Mereka juga memberikan jawaban terhadap mereka yang berhujjah dengan firman Allah "jiwa dengan jiwa" bahwa ini mutlak, maka harus digabungkan dengan ayat yang muqoyyad (ada batasannya).Mereka juga menguatkan pendapatnya dengan amalan para sahabat; Abu Bakar, Umar, karean mereka juga tidak pernah meng-qishash orang merdeka gara-gara budak, seperti yang diriwayatkan oleh Ibn Syaibah dan yang lainnya.Hal yang sama juga diriwayatkan dari Ali dan Ibn Abbas, walaupun dalanm sanadnya terdapat komentar.Sedangkan mengani hadis Samurah mereka menganggap bisa jadi Dha'if atau telah disalin.Demikian, sebaliknya telah menjadi sebuah kesepakatan kalau budak membunuh orang merdeka, maka harus dibunuh.

Penjelasan tambahan: Imam Baghawi berkata:Secara umum para ulama memilih bahwa anggota tubuh orang merdeka tidak usah dipotong karena dia memotong anggota tubuh budak.Sedangkan sebagian ulama berpendapat bahwa qishash terhadap anggota tubuh itu berjalan sesuai dengan kesehatannya, lelaki harus dipotong karena memotong wanita demikian sebaliknya sedangkan seorang muslim jangan dipotong karena memotong kafir dzimi2, sedangakan kafir dzimi harus dipotong karena memotong orang Islam, seoarang budak juga harus dipotong karena memotong seorang budak, walaupun harga mereka berdua berbeda, ini merupakan pendapat Imam Syafi'i juga diriwayatkan dari Umar dan imam Nakhao'i juga sekelompok lainnya.Sedangkan para ualam ahli logika mengatakan bahwa qishash itu tidak berlaku dalam anggota tubuh antara laki-laki dan perempuan, antara para budak juga tidak diantara orang merdeka dengan budak. Tapi ini berlaku antara antara laki-laki merdeka dengan laki-laki merdeka atau wanita merdeka dengan wanita merdeka.

Imam Baghawi mengatakan:Adapaun kalau anggota tubuhnya berbeda dalam kenormalannya, seperti tangan yang dipotong itu mati, sedangkan tangan yang memotong hidup, maka sepakat tidak usah di-qishash, sedangkan kalau sebaliknya orang dipotong boleh memilih.1 Maksudnya mubtanya lafadz al-hurr merupakan isim ma'rifat2 Kafir Dzimi adalah kafir yang hidup dinegara Islam dan membayar uang keamanan

Page 5: Penjelasan Perkara Pidana

Penjelasan lainnya:Ulama yang mengatakan bahwa orang merdeka tidak di-qishash karena budak, bahwa diyat itu tetap wajib walaupun harganya sampai senilai diyat orang merdeka

ر� ع�ن� اب� ب�ن� ع�م� ���ال� ال�خ�ط ���ع�ت� ق م� ���ول� س ���س ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ���ه� الل ��� ع�ل�يل�م� ول� و�س� اد� ال� ي�ق� ال�د� ي�ق� ل�د� ال�و� �ذى أحمد رواه ب�ال�و���ه وابن والترم� ماج

�ه الترمذى وقال والبيهقى الجارود ابن وصححه��طرب". ) "ان�مض1192)

Sabda Rasulullah saw. maksudnya:"Tidak diqishash ayah karena membunh anaknya"

Makana Gobal:Hadis ini di beberapa kelompok ulama yang dijadikan sandaran penulis teknya panjang, Maksudnya: "diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, beliau berkata: seorang laki-laki dari Bani Mudlij pernah menggauli seroang budak perempuan sampai mempunyai anak. Laki-laki itu masih menjadikannya sebagai budak. Suatu ketika saat anaknya sudah besar sang laki-laki memrintah budaknya untuk melakukan sesuatu, anaknya kemudian berkata, " jangan! Sejak kapan anda menjadikan ibu saya sebgai budak, marahlah lelaki itu, kemudian menebasnya dengan pedangnya dan mengenai kakinya hingga ananknya itu meniggal dan larilah laki-laki itu bersama teman-temannya menuju Sayyidina Umar ra. Umar berkata, "Wahai musuh dirinya sendiri! Engkau yang memebunuh anak engkau sendiri. Andai saya tidak mendengar sabda Rasulullah saw. "tidak dibunuh seorang ayah karena anaknya", niscaya saya akan membunuh anda, kesinikan diyatnya…!""

Analisa Lafadz: اد� dari kara al-Qawad artinya disiksa karena membunuh, maksudnya dibunuh lagi :ي�ق�Iamam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini Mudhtharib (simpang siur), karena kontradiksi dengan riwayat 'Amru bin Syu'aib, kadang dia mengatakan "Dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya". Kadang juga ditambah dengan dari Umar, bahkan kadang mengatakan dari Suraqah bin Malik sebagai pengganti Umar ra.Komentar saya: Mayoritas sanadnya tidak selamat dari kritikan, walaupun kadang kritikan yang sedikit itu tidak berarti apa-apa, namun tetap saja terjadi perbedaan.Namun hadis ini juga mempunyai penguat dari riwayat Ibn Abbas yang dikeluarkan oleh sebagaian pemilik Sunan dan yang lainnya, namun juga tidak selamat dari komentar yang diingatkan oleh imam Tirmidzi.

Demikianlah, sekelompok ulama menyatakan bahwa seluruh jalan hadis ini tidak selamat dari pembicaraan, seperti imam Syafi'i dan Abdul Haqq juga yang lainya. Namun sekumpulan hadis ini menunjukan ada landasan atau asalnya.

Fikih Hadis:1. Seorang ayah jangan dibunuh karena dia membunuh anaknya

Pendapat ini yang dipilih oleh jumhur ulama dari para sahabat, Syafi'iyah, Hanafiyah, hanabilah dan Ishak juga kelompok lain. Mereka mengatakan karena ayah itu merupakan sebab adanya anak, maka seorang anak jangan menjadi sebab tidak adanya ayah.

Imam Malik mengatakan: seorang ayah harus dibunuh kalau dia membunuh anaknya dalam keadaan membaringkannya dan kemudian menyembelihnya, karena ini jelas-jelas disengaja tidak mungkin tidak sengaja.

Page 6: Penjelasan Perkara Pidana

Penjelasan Tambahan:Ibu, kakek dan nenek menurut jumhur sama hukumnya seperti ayah dalam hal tidak usah dibunuh.

ب�ي ع�ن�:� ة� أ ي�ف� ح� ي� ج� ض� ال� ع�ن�ه� الل�ه� ر� ل�ت� ق� ي� ل�ع�ل�يl ق� ض� ع�ن�ه� الل�ه� ر�

ن�د�ك�م� ه�ل� ءM ع� ي� ���ي� م�ن� ش و�ح� ���ر� ال ���آن� غ�ي ر� ���ال� ال�ق ���ذ�ي ال� ق ���ال ق� و� ���ل ف�ة� ���ب � ال�ح� أ ر� ���ب ة� و� م� ���ا الن�س ���ه� م ���ا إ�ال� أ�ع�ل�م O��م ه� �ه� ف��ه� ي�ع�ط�ي ���الO الل ج� ف�ي ر�

آن� ر� ���ا ال�ق ���ذ�ه� ف�ي و�م ���ة� ه يف� ح� ���ل�ت� الص ا ق� ���ة� ف�ي و�م يف� ح� ���ال� الص ��� قل� ك�اك� ال�ع�ق� ير� و�ف� ����س أ�ن� األ� ل� ال� و� ���ت ل�مM ي�ق� ���ر) م�س اف� ���) البخ44ارى رواه ب�ك1194)

Sabda Rasululah, Maksudnya:Dari Abi Juhaifah, beliau berkata: saya nbvertanyakepada Ali ra. Apakah anda mempunyai sesuatu wahyu selain al-quran. Ali menjawab, demi Allah yang telah menciptakan jiwa dan menumbuhkan tumbuhan, kecuali pemahaman terhadap kitab Allah dan paayang ada dalam lembaran ini. Saya bertanya "apa yang ada dalam lemabaran ini?" Ali menjawab qishahsh, membebaskan tawanan dan seorang muslim jangan dibunh karena membunh orang kafir"

ه� ج� ر� أ�خ� د� و� م� �ب�و أ�ح� أ د� و� ائ�ى د�او� ���الن�س ه� م�ن و� ���ر� �وج ���ي�,ع�ل�ىr ع�ن� آخ ���ض ر�ال� ع�ن�ه� الل�ه� ي�ه�: و�ق� ف�

�عى ، دماؤهم تتكافأ المؤمنون��ذمتهم ويس��اهم ب��د وهم أدن� على يح�ح�ه« عهده في عهد ذو وال بكافر مؤمن يقتل ال ، سواهم من و�ص�444

( . م� ح�اك (1194الSabda Rasululah, Maksudnya:Orang-orang mukmin darahnya sebanding, orang yang paling rendah bisa menyelamatkan dan mereka saling membantu denga yang lainnya, jangan dibunuh seorang mukmin karena seorang kafir juga orang yang sudah berjanji pada janjinya"

Makna Gobal:Terjadi keragu-raguan pada Abu Juhaifah, yaitu apakah Rasulullah telah mengistimewakan Ali diantara sahabatnya karena keduduakan dan kedekatannya, maka beliau ingin meyakinkan hal itu dengan mempunyai landasan yang kuat, datanglah dia kepada Amirul Mukminin ra. Menayakan hal itu.Namun, Rasulullah tidak pernah mengistimewakan seseorang diantara para sahabatnya ra. Dengan satu hal dari urusan agama, karena beliau tidak diperintah Allah untuk itu, bahkan Allah mengatakan "Tidaklah bagi seorang Rasul kecuali segabagai penyampai yang menjelasakan" . Rahasia-rahasi semacam ini tidak layak bagi seorang penyampai risalah.

Dan inilah yang dijadikan jawaban oleh Ali ra. Bahwa sesungguhnya tidak ada keistimewaaan bagi dia terhadap yang lainnya, bedanya hanya dia diberi kefahaman dalam al-Quran sebagai kelebihan dari pada yang lainnya, buktinya apa yang ada dalam lemabran ini yang dia tulis atau dituliskan yang didalamnya ada masalah diyat, pelepasan tawanan, seorang muslim tidak boleh dibunh karena membunuh kafir, senilainya darah orang mukmin, mereka satu jama'ah, salahsatu mereka berlindung kepada mereka dan mereka dilarang membunuh orang yang telah menyepakati janji dengan mereka. Dan jelas segala hal yang diceritakan Ali ra. Juga ada pada orang lainnya dari para sahabat. Bukan keistimewaan Ali.mungkin Ali ra. Mengabarkan isi dari lemabran ini ingin mengatakan bahwa apa yang dianggap sesuatu yang tidak jelas dari penanya sebenarnya hal yang sudah jelas dan tidak samar lagi. Atau karena dia bertanya mengenai apa yang aada dalam al-quran seperti dalam beberapa riwayat Shahih hadis ini.

Page 7: Penjelasan Perkara Pidana

Analisa Lafaz:ن� ي� م� آن� غ�ي�ر� ال�و�ح� ر� ال�ق� : ’Mksudnya hadis-hadis, karena sunah juga merupakan wahyu,

seperti firman Allah "Dan ia tidak memperkatakan (sesuatu yang berhubung dengan ugama Islam) menurut kemahuan dan pendapatnya sendiri".

ل�ق� ب�ة� ف� ال�ح� : Maka mengeluarkan tumbuhan dari tanah

�z� أ Yang telah menciptakan :ب�ر�

ة� م� Jiwa :الن�س�

�ال� ا إ Oم ه� ف� : Dalam satu riwayat dibaca dhommah sebagai badal, sedangkan ini adalah Istitsna Munqoti', karena kefahaman bukan wahyu

ة� يف� ح� embaran yang terdapat tulisa/ :الص�

ل� Yaitu :ال�ع�ق� Diyat . disebut 'aql karena biasanya mereka mengikat unta mereka untuk membayar diyat di taman rumah orang yang terbunuh

ك�اك� Dibaca fathah atau fa daiambil dari kata al-Fakk dan al-Hall : و�ف�

Senilai :تتكافأ

دماؤهم تتكافأ : Yakni senilai dalam qishash, maka harus diqishahsh orang yang mulia karena membunuh orang yang rendah, orang besar karena orang kecil dan orang pintar karena orang bodoh berbeda dengan budaya orang jahiliyah

أدناهم بذمتهم يسعى : al-Sa'yu artinya berjalan, disini merupakan kiasan . al-Dzimmah artinya sumpah dan janji, al-adna lawan dari yang tinggi. Yang dimaksud disini adalah orang yang paling rendah derajatnya dari orang muslim bilamana mengamankan orang kafir, maka haram bagi seluruh orang Islam mengganggu darah orang kafir tersebut, walaupun orang yang mengamankan orang kafir tadi adalah budak yang beragama Islam atau wanita muslim atau pekerja muslim. Dalam hadis ini pada beberapa riwayat terjadi penambahan "dan melindungi orang yang palimng rendah" ini maksudnya sama dengan yang sebelumnya, namun orang yang jauh misalnya diartikan sebagai orang yang fakir, maka menyelamatkan orang yang jauh dari rumah seperti yang dekat.Disini juga terdapat tambahan lafaz yang dimuat oleh imam Baghawi dalam Syarah as-Sunnah dan kemudian dia membeikan catatan.

يد وهم : al-yadd artinya perlindiungan dan pertolongan dengan peperangan dengan seluruh pemeluk agamaDari bebrbagai macam agama lain :سواهم

عهد ذو : Orangyang telah menyepakati janji dengan orang Islam dan mereka telah menyetujui bahwa dia jangan dibunuh: عهده في Selama dalam tempo waktu perjanjian tersebut dan pada daerah yang telah dituliskan, maka tidak boleh diawali diserang kecuali kalau dia menyerang pertama, maka dibunuh.

Fikih Hadis:1. Harus menghilangkan yang ragu dengan yang yakin2. Dianggap baik menjawab dengan jawaban yang lebih dari apa yang ditanya, kalau itu

membantu menguatkan pemahaman penanya3. Boleh menuliskan sunnah dan ilmu4. Seorang ulama boleh menunjukan ilmu yang ada padanya5. Diyat itu telah ada nash yang menjelaskannya dari Nabi saw. Hal itu nanti akan

dijelaskan6. Sunnah membebaskan para tawanan dari musuh dan itu mempunyai landasan yang

harus diikuti7. seorang Muslim tidak boleh dibunuh karena membunuh orang kafir

Page 8: Penjelasan Perkara Pidana

Hal ini berbeda dengan pendapat imam Sya'bi, al-Nakaho'i, dan ulam Hanafiyah, mereka mengatakan orang muslim harus dibunuh karena dia membunuh kafir Dzimmi.Dan mereka telah men-Takwilakan hadis yang berbunyi "seorang muslim tidak dibunuh karean membunuh orang kafir" dengan maksud kafir harby (yang memerangi orang muslim) dalilnya kalimat tadi diikuti dengan kata "dan orang yang punya janji dalam janjinya" dan orang yang berjanji dibunuh apabila membunuh yang puya ikatan janji, tidak dibunuh itu kalau gara-gara membunuh kafir harby. Mereka juga mengatakan lengkapnya perkataan itu "orang mukmin dan orang yang punya perjanjian dalam perjanjiannya tidak boleh dibunuh kalau mereka membunuh orang kafir harby.Mereka juga berhujjah dengan hadis yang diriwayatkan dengan oleh Abdurrahman bin al-Yamani bahwa seorang lelaki dari orang muslim pernah membunuh seoerang ahli dzimmah, kemudian hal itu disampaikan kepada Rasulullah. Rasulullah bersabda "Saya lebih berhak membela orang yang memenuhi janjinya" kemudian orang tadi didtangkan dan dibunuhlah. Dalam sebuah riwayat hadis ini riwayatnya tersambung sampai Umar ra.Argumentasi mereka mungkin dijawab bahwa sabda Rasulullah "seorang muslim tidak boleh dibunuh karena membunuh orang kafir" adalah sebuah perkataan yang sempurna dan berdiri sendiri, jadi tidak ada alasan untuk digabungkan dengan perkataan setelahnya kemudian membatalkan hukum dari zahir nash-nya. Hal ini ditunjukan dengan riwayat yang seperti ini diriwayatkan oleh imam Bukhari dan yang lainnya. Dan tidak menuturkan orang yang punya akad perjanjian. Dengan demikian jelas penggabungan pini dengan sebelumnya tidak benar dan masing-masing mempunyai makna tersendiri.Juga bisa dikatakan kepada mereka bahwa men-takwil3-kan itu berarti memaksa mengambil makan yang tersembunyi. Makan yang tersembunyi itu kontradiksi dengan makna aslinya, dan tidak boleh mengambil makna tersembunyi keculai memang terpaksa. Dan tidak ada ketrpaksaan dalam hal ini. Juga masih banyak jawaban-jawaban lain.Adapaun hadis-hadis Ibnul bilmani imam al-Darul Quthni sebagai periwayat hadis ini setelah belaiu meriwayatkannya kemudian mengatakan, "Hadis ini tidak ada yang meriwayatkan kecuali Ibrahinm bin Abi Yahya dan beliau ini tidak dipakai hadis-hadisnya, yang benar hadis ini Mursal dari Ibnul Bilmani. Sedangkan Ibul Bilmani sudah jelas dalam setiap riwayatnya yang tidak terputus dho'if dan tidak layak dijadikan hujah, apalagi kalau terputus.Imam Baihaqi mengatakan riwayat ini salah.Abu 'Ubaid sebelumnya mengatakan, hadis ini tidak bersambung rawinya, dengan demikian tidak sah dijadikan landasan untuk mengalirkan darah umat Islam.Imam Syafi'i setelah mengatakan hadis Ibnul Bilmani mengatakan, kalaupun hadis ini ada, pasti sudah disalin, karena hadis "seorang muslim tidak boleh dibunuh karena seorang kafir" itu merupkan khutbah Rasulullah saw. pada hari futuh Makkah seperti dalam riwayat Amru bin Syu'aib sedangkan kisah Amru bin Umayah –yang ada pada riwayat Ibnul Bilmani- jauh-jauh sebelum itu.Setelah hadsi Ibnul Bilmani dan menilai dho'ifnya penulis karena dihubungakan dengan nomor (16)

8. Bila seorang muslim mengamankan orang kafir, maka orang kafir tidak boleh mengganggunya, baik yang mengamankannya orang mukmin terhormat atau tidak, orang jauh atau orang dekat, lelaki atau perempuan.

9. Orang-orang muslim wajib saling tolong menolong diantara mereka dalam mengahadapi musuhnya samapi terwsa cukup aman semuanya.

10. Orang kafir yang telah berjanji tidak boleh diawali diserang

3 Takwil artinya mengambil makna yang kedua karena ada alas an lain atau ada dalil lain

Page 9: Penjelasan Perkara Pidana

�ن�س� ع�ن� ك) ب�ن� أ ���ال ةO أ�ن� م� ���ار�ي د� ج� ���ا و�ج ه� ���أ�س د� ر� ���ض� ق ي�ن� ب�ي�ن� ر� ر� ���ج ح�ا أ�ل�وه� س� ن� ف� ن�ع� م� ذ�ا ص� ك� ه� ���نM ب ال� نM ف� ال� ت�ى ف� وا ح� ر� ���ا ذ�ك }��ود�ي و�م�ت� ي�ه�

أ� ��� فا ه� أ�س� ذ� ب�ر� أ�خ� ود�ي# ف� ر� ال�ي�ه� أ�ق� ر� ف� م�

أ� ول� ب�ه� ف� س� ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ���ه� الل ��� ع�ل�يل�م� ض� أ�ن� و�س� ه ي�ر� س�

أ� ق� �ب�ي�ن ر� ت�ف� " م� ي�ن� ر� ج� ه ح� ����ظ �ع�ل�ي�ل�م واللف ���) ل�م�س1195)

Sabda Rasululah, Maksudnya:"Sesungguhnya kepala seoerang wanita telah ditemukan ada diantara dua batu, kemudian mereka bertanya-tanya tentang siapa yang melakukannya, akhirnya mereka menunjukan seorang yahudi, kemudain perempuan itu berisyarat dengan kepalanya, kemudian ditangkaplah yahudi tersebut dan dia juga mengaku. Kemudian Rasululah memerintah agar kepalanya juga dijepit dengan dua batu"

Makan Global:Hadis ini mengandung beberapa hal:

1) Sesungguhnya lelaki harus di-qishahsh karena wanita.2) Kafir dzimi harus di-qishash kalau dia melakuakn pidana.3) Pembunuhan terhadap pelaku harus sesuai dengan cara dia membunuh.Dalam banyak riwayat hadis ini menunjukan bahwa penyebab orang yahudi embunuh wanita ini karena dia ingin merampas perhiasan yang dipakai perempuan tersebut.

Analisa Lafaz:ض� Dengan menggunakan kata kerja pasif, yakni kepalanya diletakan diantara dua :ر�batu kemudian dijepitkan.

و�م�ت�أ� .Mengisyaratkan :ف�

Fikih Hadis:1. Boleh menggunakan isyarat dan bisa menggantikan perkataan bilamana isyarat itu

bisa dipahami dan tidak meragukan.2. Wajib meng-qishahsh dengan yang sebanding, jadi orang yang membunuh dengan

cara dijatuhkan, dibakar atau ditenggelamkan, maka dia juga diperlakukan yang sama4. Ini adalah pendapat imam Sya'bi, umar bin Abdul Aziz, imam Malik, imam Syafi'i, imam Ahmad, imam Ishak dan sekelompok yang lainnya.

Tetapi ada sekelompok ulama mengatakan qishahash itu hanya dengan satu cara, yaitu dengan pedang. Pendapat ini adalah pendapat Imam 'Atho, al-Tsauri dan ulama-ulama Hanafiyah mereka berdalil dengan hadis yang diriwayatkan oleh Nu'man bin Basyir bahwasannya Rasulullah bersabda, maksudnya, "Apapun salah selain pedang. Dan setiap kesalahan kesalahan mesti ditutupi" padahal hadis ini sangat lemah sekali dalam sanadnya terdapat Jabir al-Ju'fi dan Qois bin Rubai'.

Mereka juga berdalil dengan hadis yang maksudnya, "tidak ada qishash kecuali dengan pedang". Hadis ini diriwyatkan oleh imam al-Bazzar, Ibn 'Adi dan mereka juga menilai dho'if hadis ini. Ibn 'Adi mengatakan setiap periwayatan hadis ini dho'if. Al-Bazzar mengatakan hadis ini Dho'if dan terdapat cacat.Mereka juga berdalil dengan hadis yang melarang qishash sebanding, padahal hadis telah dikhususkan dengan hadis Anas ini.3. Sesungguhnya membunuh dengan batu yang biasanya dapat mematikan itu

mewajibkan harus di -qishash dan termasuk pembunuhan disengaja.

4 Tetapi mereka mengecualikan beberapa cara yang dilarang dipergunakan oleh syariat, seperti dengan arak, melakukan kekejian, dan sihir, maka tidak usah sama dalam hal seperti ini. Juga terjadi perbedaan dikalangan ulama syafiiyah dalam masalah dibakar

Page 10: Penjelasan Perkara Pidana

Penadapat ini diambil oleh imam Malik, Sayafi'i dan jumhur, berbeda dengan pendapat ulama-ulama Kufah dan beberpa ulama lainnya.

4. seorang laki-laki harus dibunuh, karena dia membunuh wanita. Dan ini merupakan pendapat kebanyakan para ulama, kecuali yang dikisahkan dari imam Hasan dan imam 'Atho.

ان� ع�ن� ر� ����ي�ن) ب�ن� ع�م ����ا أ�ن� ح�ص O���م اس) غ�ال� �����ن أل�اء� ر� ق� ع� ف� ���م) أ�ذ�ن� ق�ط اس) غ�ال� ����ن اء� أل� ���ا أ�غ�ن�ي أ�ت�و� ��� فل�ى الن�ب�ي� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ل�م� و�س� ل� ف� ���ع م� ي�ج� ل�ه�ي�ئOا ��ي�ح) )ش ح� ��ن�اد) ص ��ة� با�س ��الث�ال�ث د� و� ��م و�اه� أ�ح� . ر�1196)

Sabda Rasulullah. Saw:"Sesungguhnya seorang pemuda anak orang fakir pernah meotong telinga paemuda anak orang kaya, kemudian mereka dating kepada Rasulullah saw.Rasulullah tidak menjadikan bagi suatu apapun"Makna Global: Sepintas dari alur hadis ini pemuda yang melakukan kejahatan adalah orang merdeka dan tindakannya secara tidak disengaja, sedangkan keluarganya adalah keluarga pakir, padahal kewajiban membayar ini hanya dari orang kaya dan punya kemampuan untuk membayar, maka orang yang tidak mampu tidak apa-apa. Oleh sebab itu denda itu bebas. Wallahu 'Alam

Analisa Lafaz:

ا أ�ن� Oم غ�ال� : Sepintas seperti dibahas tadi bahwa pelaku ini orang merdeka. Kenapa saya mengatakan demikian? Karena kalau dia seorang budak dan melakuakan tindak pidana, baik kepada budak lagi atau kepada orang merdeka, maka tanggungjawab majikannya. Namun penyebab dibebaskannya disini bukan itu, seperti yang ditunjukan oleh hadis dengan ditujukan kepada orang-orang fakir.Namun imam Abu Daud membuat bab tersendiri dengan nama bab "Pidana Budak Untuk Orang-Orang Pakir" dan ini bisa saja bagi beliau, karena teksnya berbunyi "tidak dijadikan apa-apa bagi dia"Namun dalam beberapa tulisan tertulis "kepada mereka" dengan tambahamn mim yang menunjukan plural, dan ini menguatkan apa yang telah kita artikan.

ع�ي�ب) ب�ن� ع�م�ر�و ع�ن� ����ه� ع�ن� ش�ب�ي� د1ه� ع�ن� أ ���O أ�ن� ج ال ج� O ط�ع�ن� ر� ال ج� ن) ر� ر� ��� ب�ق

ك�ب�ت�ه� ف�ى اء� ر� ج� ال�- وسلم عليه الله صلى- الن�ب�ى1 إ�ل�ى ف� ق� ول� ي�ا ف� س� ر�د�ن�ى الل�ه� ال�. أ�ق� ت�ى » ق� � ح� أ اء� ث�م�. « ت�ب�ر� �ل�ي�ه� ج� ال� إ ���ق د�ن�ى ف� ���اد�ه� أ�ق ���أ�ق ف�

اء� ث�م� �ل�ي�ه� ج� ال� إ ق� ول� ي�ا ف� س� ت� الل�ه� ر� ج� ال� ع�ر� د� » ق� ي�ت�ك� ق� ي�ت�ن�ى ن�ه� ���ع�ص ف��ب�ع�د�ك� أ ب�ط�ل� الل�ه� ف� ك� و� ج� ول� ن�ه�ى ث�م�. « ع�ر� س� علي�ه الل�ه صلى- الل�ه� ر�

�لم��ت�ص� أ�ن�- وس ن� ي�ق� ح) م� ر� ����ت�ى ج � ح� أ ر� ����ب�ه� ي�ب اح� ����و�اه�.ص د� ر� ����م أ�ح�ق�ط�ن�ى ل� والدrار� ال� و�أع� س� (1197) ب�اال�ر�

SAbda Rasulullah saw:"sesungguhnya seorang lelaki pernah menusuk lutut lealki lain dengan tanduk, kemudian dia dating kepada Nabi saw. dia berkata: Wahai Rasulullah bayarlah qishash saya! Rasulullah menjawab, sampai anda sembuh. Kemudian di datang lagi semabri mengatkan: bayarlah

Page 11: Penjelasan Perkara Pidana

qishahsh saya! Kemudian Rasulullah mengamblkan hak qishashnya. Tak laam kemudian datang lagi sambil mengatakan: Wahai Rasulullah Saya pincang. Rasulullah menjawab saya telah melarang mutapi anda tidak taat, maka Allah menjauhkan mu dan tidak dihitung kepincanganmu. Kemudian Rasulullah melarang seseorang di-qishahsh sampai kemudian semuh orang yang dilukainya. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan al-Darul-quthni dengan hadis mursal)

Makan Global:Banyak sekali luka dan pecah tulang yang tidak tampak akibatnya secara langsung saat kena, atau ketika awal-awal sembuh, karena anggota badan yang mengandung pertahanan yang diberikan oleh Allah swt, sehingga mamapu melakukan peneyeimbangan, sehingga dalam beberapa waktu mampu mengalahkan pengaruh dan dampak penyakit sesuai dengan jenis penyakit dan tempatnya.Sedangkan qishahash disyariatkan untuk memnuhi hak orang yang diluaki dari orang yang melakukan. Nah, kalau orang yang terkena luka tergesa-gesa melakuakan balasan, memungkinkan ada dampak luka yang belum terlihat, sehingga dia meng-qishash kepada pelakunya sesuai yang terlihat saat itu. Dengan demikian telah terjadi perbedaan. Oleh sebab itu, syariat menekankan agar terjadi infeksi terlebih dahulu dan sampai sembuh.

Analisa Lafaz:د�ن�ى Diambil dari kata al-Qawad, artinya qishash :أ�ق�

�z �ب�ع�د�ك� الل�ه أ : sebagai doa untuk dia karena dia telah berdosa kepada Rasulullah saw. Artinya semoga Allah menjauhkan anda dari rahmat-Nya. Mungkin doa disini seperti yang disabdakan beliau, yang maksudnya "Siapa hamba yang didoakan jelek oleh ku, maka jadikanlah sebagai pengampunan.Atau bisa jadi maksudnya, semoga Allah tidak menyempurnakan kebaikan yang akan sampai pada anda karena anda berdosa pada saya.Bisa juga seperti kata-kata beliau "Taribbat Yadak" dan semisalnya yang pada hakikatnya tidak berarti doa. Wallahu 'Alam..Menghancurkan :ب�ط�ل�

�z ال أع�ل� س� ب�اال�ر� : Imam al-Shan'ni mengatakan, dengan alasan bahwa Syu'aib tidak bertemu dengan kakeknya, tapi kadang juga dianggap hadis yang marfu', karena ada yang menyebutkan Syu'aib bertemu kakenya.Pendapat saya bukan seperti itu, tapi lebih karena Ayub meriwayatkan dari 'Amru bin Syu'aib dari Nabi Muhammad saw.Bagaimanapun, ini bukan peyebab kelemahan hadis ini secara keseluruhan, karena hadis ini masih ada beberapa yang menguatkan. Diantranya hadis riwayat Jabir. Hadis ini juga ada yang diriwayatkan sampai kenabi ada yang hanya sampai ke sahabat saja. Yang diriwayatkan hanya sampai ke sahabat yaitu dari al-Sya'bi dan lainnya juga seperti dalam al-Sunan al-Kubro karya imam Baihaqi.

Fikih Hadis:1.Dalam qishash disunnahkan menunggu dan jangan dulu dilakukan qishash sebelum orang yang dilukai benar-benar sembuh. Ini merupakan pendapat al-Safi'i dan sekelompok ulama.Ada juga yang mengatakan bahwa menunggu itu hukumnya wajib, karena menolak kemafsadatan itu wajib. Namun pendapat ini bisa diajwab, kalau seandainya ini wajib, maka Nabi saw tidak akan mengizinkan qishahsh sebelum sempurna kesembuhannya.

ب�ى ع�ن�ة أ� ر� ���ي ر� ى� ه� ���ض �ه ر��ه� الل ���ال� �ع�ن ���ت�ت�ل�ت� ق ان� اق� ����ت أ ر� ن� ام� ذ�ي�ل) م� ��� ه

م�ت� ر� ا ف� م� د�اه� ى إ�ح� ر� �خ� ر) األ� ج� ا ب�ح� ت�ل�ت�ه� ق� ا ف� ���ا ف�ي و�م ���م�وا ب�ط�ن�ه ���ت�ص اخ� ف��ل�ى ول� إ س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ى و�س� ���ض ق� ول� ف� ���س ه� ر� ���ل�ى الل ��� صل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ���ة� أ�ن� و�س ���ا د�ي ���ن�ين�ه ةM ج� ر� ���دM غ ���و� ع�ب

� �د�ةM أ�ل�ي ى و� ���ة� و�ق�ض ��� ب�د�ي

Page 12: Penjelasan Perkara Pidana

�ة� أ ر� ���ا ع�ل�ى ال�م ���ل�ت�ه ا ع�اق� ���ث�ه ا و�و�ر� د�ه� ���ل م� و�م�ن� و� ع�ه� ال� م� ���ق ل� ف� ���م ب�ن� ح�ذ�ل�ي# الن�اب�غ�ة� ول� ي�ا ال�ه� س� م� ك�ي�ف� الل�ه� ر� ر� ���ن� أ�غ ر�ب� ال� م� ���ال� ش ل� و� ���ال� أ�ك و�

ال� ن�ط�ق� ل� و� ت�ه� ث�ل� اس� م� ال� ي�ط�ل# ذ�ل�ك� ف� ق� ول� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص�ل�م� ا و�س� �ن�م� ذ�ا إ ���ن� ه و�ان� م� ���ان� إ�خ ���ن� ال�ك�ه ل� م� ���ع�ه� أ�ج ج� ���ذ�ي س ���ع� ال ج� ��� .سMق ت�ف� (1198) ع�ل�ي�ه� م�

Sabda Rasulullah saw:Dari Abu Hurairah ra. Beliau berkata dua perempuan dari Hudzail bertengkar kemudian yang satu melmpar yang satu lagi dengan batu sampai wanita itu terbunuh beserta kandungannya. Kemudian mereka mengadukan masalah ini kepada Rasulullah, kemudaian Rasululah menetapkan bahwa diyat jainnya dengan budak, baik laki-laki atau perempuan, dan Rasulullah mnetapkan diyat perempuannya kepada keluarga, ahli waris dan anaknya dan orang-orang yang bersama mereka. Hamal bin al-Nabighah al-Hudzaili berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana harus dibayar anak janin yang belum minum, belum makan, belum berbicara dan belum bersuara. Hal seperti itu……. .Rasulullah saw.menjawab: sungguh orang ini mseperti dukun, karena sajak-sajaknya" (disiriwayatkan oleh iama Bukhari dan Muslim) Makna Global:Haml bin Malik bin Mabighah al-dzuhli mempunyai dua isteri, Malikah dan Ummu 'Afif, kemudian terjadi sengketa antara keduanya seperti sengketanya wanita-wanita yang buta, dan Ummu 'Afif melempari Malikah dengan batu, ada yang mengatakan dilemparnya dengan yang tidak tajam, ada juga yang mengatakan dengan kayu, padahal dia sedang hamil, meninggalah Malikah dan bayi yang ia kandung.Kemudian Nabi menghukumi bahwa keluarga pembunuh harus membayar diyatnya ditambha dengan ghurroh sebagai pengganti bayi yang masih dalam kandungan. Saat inilah Haml merasa aneh kalau bayi yang masih dalam kandungan harus dibayar diyatnya, sehingga dia mengadu kepada Rasulullah. Rasulullah menjawab

Analisa lafaz:Mة :غ�ر� dibaca dengan dhommah ghin dan tsydid ra, untuk mengartikannya lihat penjelasan sesudahnya, yaitu budak atau………………………asal arti ghurrah biasanya digunakan menunjuk terhadap sesuatu yang berharga, baik manusia atau bukan, laki-laki atau perempuan.Ketika dibaca dengan tanwin diakhirnya, maka terjadi perbedaan didalam mengartikannya. Al-Ismaili mengatakan kebanyakan ulama membacanya dengan di-idhofatkan, sedangkan yang lain dengan tanwin. Qhodhi 'Iyadh menuturkan perbedaan ini, beliau mengatakan dibaca dengan tanwin itu lebih terarah, karena berarti menjelaskan apa itu ghurroh? Sedangkan idhofat alasannya sesuatu kadang di-idhofatkan terhadap dirinya sendiri.

Dari Abi Amr bin al-"ala, beliau mengatakan, al-ghurroh artinya budak yang putih, atau amat yang putih. Pendapat saya semua ahli fikih tidak mensyaratkan itu

Mل�يد�ة .Artinya budak perempuan (amat), seperti dalam riwayat lain :و�

ا ل�ت�ه� – Yakni keluarga sang pembunuh. Al-aqilah artinya keluarga dari pihak bapak :ع�اق�dalam hal ini terjadi perbedaan yang…………………..- (hal 17)ا ث�ه� Untuk diyat atau pembunuh : و�و�ر�

ا ل�د�ه� Yakni anak orang yang dibunuh :و�

م�ي� غ�ر� : Menyerahkan denda

ل� ت�ه� :اس� al-istihlal artinya meninggika suara, maksudnya sesungguhnya hisupnya tidak diketahui dengan suara, ungkapan dan tangisan.

Page 13: Penjelasan Perkara Pidana

:ي�ط�ل# Denga dhomah ya, fathah tho dan tasydid lam, karena sebagai fiil mudhori' majhul (kata kerja fasif) dari kata tholla artinya menghancurkan dan membatalkan denda.

و�ان� ان� إ�خ� ال�ك�ه� : Biasanya dikatakan wahai saudara arab, artinya dia seperti mereka orang arab, seperti dalam firman Allah swt. "wahai saudara Harun" Maksudnya mirip dalam ketakwaannya, padahal Harun dikatakan sebagai saudara Musa, as. Maksudnya, wahai orang yang mirip dengan dukun dalam ungkapan anda ini. Hal ini dikuatkan dalam riwayat lain yang shahih "berkata seperti perkataan orang jahiliyah dan dukun-dukunnya"

Fikih Hadis:1. Sesungguhnya kalau janin wafat karena sebuah pelanggaran, maka wajib dibayar

dengan budak, baik bayi itu keluar dari kandungan ibunya atau meninggal dalam rahimnya. Namun kalau bayi itu keluar terlebih dahulu dan kemudian mati, maka wajib dibayar diyat secara sempurna. Namun perlu diketahui bahwa itu benar-benar janin, misalnya dengan diketahui karena tangan atau kakinya kaluar. Kalau tidak diketahui, maka kembali kepada hukum asal yaitu tidak ada beban dan tidak harus membayar dengan budak. al-Ghurrah seperti dijelaskan dalam hadis adalah budak, baik laki-laki atau perempuan.Imam al-Sya'bi mengatakan al-ghurrah artinya lima ratus dirham. Sedangkan dalam riwayat Abu Daud dan imam Nasai dari hadis Buraidah maksudnya seratus kambing. Semua ini bila janinnya janin orang merdeka. Adapun janin budak ada yang berpendapat di-qiyas-kan dengan diyatnya yaitu lima persen dari diyat

2. Tidak ada qishash atas sebuah pembunuhan yang dilakukan dengan benda yang biasanya tidak bisa mematikan, atau biasanya tidak dimaksudkan membunuh. Inilah yang menentukan pembunuhan yang mirip disengaja antara yang disengaja dan yang kesalahan. Dalam hal ini hala wajib diyat dan tidak wajib qishahsh.

3. Diyat ini wajib dibayar oleh al-Aqila. Definisi aqilah sudah dibahas diatas. Ada yang mengatakan bahwa aqilah adalah keluarga selain anak dan dzawil arham . Jumhur ulama juga memilih bahwa diyat ini wajib kepada al-aqilah. Ada juga yang mengatakan diyat tidak wajib bagi keluarga pelaku, dan tidak bisa seorang keluarga harus membayar atas keluarganya. Alasan mereka adalah hadis yang ada di musnad imam Ahmad dan Abu Daud yang maksudnya, " Sesungguhnya Rasulullah bersabda kepada seorang laki-laki dalam masalah anaknya, tidak ada beban pidana bagi anda karena dia, dan tidak ada beban pidanan kepada dia karena anda" juga dengan sebuah hadis yang masih dari dua imam ini dari hadis riwayat 'Amru bin al-Ahwash "tidak ada beban tindak pidana kecuali kepada dirinya sendiri".Dalil ini bisa dijawab dengan bahwa maksud hadis ini adalah tidak ada itu kalau balasan diakhirat. Jawaban lain menurut ulama yang tidak memasukan ayah dan anak dalam aqilah bahwa hadis ini tidak bisa dipakai dalil.

4. Makruh ber-sajak' Sebagain ulama mengatakan, Rasulullah membenci saja dalam hal ini karena dua hal:Pertama, karena dengan ini bertentangan dengan hukum syara'Kedua, karena akan menyusahkan kepada selain lawan bicara.Para ulam mengatakan adapun sajak yang dibawa oleh Rasulullah itu bukan termasuk dalam dua kategori ini. Hal yang seperti ini tidak dipakai menjelasan kesalahan dan menguatkannya atau menentang kebenaran, juga tidak dibuat-buat, bahkan dia timbul dari watak bahasa arab sendiri, maka tidak apa-apa.

5. Diyat harus diberikan kepada anak dan ahli waris orang yang terbunuh, bukan kepada suaminya kareana suami nya dalam hal ini merupakan suai isteri yang membunuh juga suami yang terbunuh.

Page 14: Penjelasan Perkara Pidana

ه� ج� ر� أ�خ� �ب�و� و� د� أ ائ�ى د�او� النrس� د�ي�ث� �ن�م� و� ���اس) اب�ن� ح ���ر أ�ن� ع�ب ���ى� � ع�م ���ض ر�أ�ل� �ع�ن�ه� الله ن� س� د� م� ه� اء� ش� و�ل� ق�ض� س� ه� ر� ��ل�ى الل ��ه� ص ��ه� الل ��ل�م� ع�ل�ي �� و�سن�ي�ن� ف�ى ام� ؟�ال�ج� ���ق ل� ف� ���م : بن� ح� ال� ���ق ة�, ف� ����ت�ي�ن� ب�ي�ن� ك�ن�ت� الن�اب�غ أ ر� ��� ام

ب�ت� ر� ا ف�ض� م� د�اه� ���ى إ�ح ر� ����خ ه�األ� ذ�ك�ر� ���ه . ف ح� ح� ���را, و�ص ���ت�ص �ب�ن� م�خ� ان� ا ���ب ح�( . اك�م� ال�ح� (1199و�

Sabda Rasulullah saw:Dikeluarkan oleh Abu Daud dan imam Nasai dari hadis Ibnu Abbas ra. Sesungguhnya Umar ra. Bertanya"Siapa yang menghadiri keputusan Rasulullah dalam masalah janin yang dibunh? Hamal bin Nabighoh berdiri sambil berkata: Sya yang tahu tentang dua perempuan yang membunuh satu perempuan lagi…Kemudian dia menuturkan kisahnya secara irngkas. Hadis ini Dianggap shaih oleh Ibn Hibban dan imam Hakim.Hal ini telah dibahas sebelumnya.

�ن�س) ع�ن� ى� أ ض� ب�ي1ع� أ�ن� �ع�ن�ه� الله ر� ت�ه� الر# ت� ع�م� ر� ي�ة) ث�ن�ي�ة� ك�س� ار� ف�ط�ل�ب�وا ج�ا �ل�ي�ه� و� إ ا ال�ع�ف� �ب�و� أ وا ف� ض� ع�ر� ش� ف� ر�

� ا األ� �ب�و� أ ا ف� �ت�و� أ ول� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� الل�ه� ص�ل�م� ع�ل�ي�ه� ا و�س� �ب�و� أ �ال� و� اص� إ ص� ر� ال�ق� م�

أ� ول� ف� ���س ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ���ه� الل ��� ع�ل�يل�م� اص� و�س� ص� ال� ب�ال�ق� ق� �ن�س� ف� ر� ب�ن� أ ول� ي�ا الن�ض� س� ه� ر� ���ر� الل ����ت�ك�س ة� أ ��� ث�ن�ي

ب�ي1ع� ال�ذ�ي ال� الر# ق1 ب�ع�ث�ك� و� ر� ال� ب�ال�ح� ا ت�ك�س� ال� ث�ن�ي�ت�ه� ق� ول� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� ص�ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� �ن�س� ي�ا و�س� اص� الل�ه� ك�ت�اب� أ ص� ي� ال�ق� ض� ر� و�م� ف� ���ا ال�ق و� ���ع�ف ف�

ال� ق� ول� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� ه� الل�ه� ص� ���ل�م� ع�ل�ي ���ن� إ�ن� و�س اد� م� ���ب ه� ع� ���ن� الل و� م� ��� لم� ه� الل�ه� ع�ل�ى أ�ق�س� �ب�ر� قMأل� ت�ف� ظ� . م� اللrف� ار�ى ع�ل�ي�ه�, و� (1200) ل�لب�خ�

Sabda Rasulullah saw:Dari Anas ra. Sesungguhnya Ruba'I pamannya telah memecahkan gigi seorang perempuan, kemudian keluarganya meminta mamaf kepada keluarga perempuan tadi. Namun mereka tidak mau, akhirnya perkara ini kepada Rasulullah saw.dan mereka hanya ingin qisahash, maka Rasulullah memerintahkan untuk diqishash. Anas bin Nadhir berkata: Wahai Rasulullah, Apakah harus dipecahkan pula giginya Ruba'i? demi Allah yang telah mengutus engkau dengan benar tidak dipecahkan giginya Ruba'i. Rasulullah saw. bersabda, Wahai Anas, Kitab Allah telah memerintahkan untuk qishash, maka meridhailah dan memeaafkan kaumnya. Rasulullah bersabda, Sesungguhnya diantara hamba Allah ada hambanya yang kalau dia bersumpah, niscaya Allah tidak akanmenjadikannya melanggar sumpah".Makan Gobal:Sesungguhnya memcahkan gigi itu termasuk dalam qishahs anggota tubuh, maka barang siapa yang mematahkan gigi orang lain dengan sengaja, maka dia harus dipatahkan juga kecuai kalau yang dipatahkan giginya memaafkan dan ridha, kemudian diganti dengan harta sebagai bayaran dari giginya yang patah.

Analisa Lafaz:ب�ي1ع� :الر# Merupakan bentuk tashghir dari kata robi'un artinya saluran air yang kesil. Dia adalah saudarinya Anas, bukan anas perawi hadis. Karena dia bibi dari periwayat hadis. Dia adalah Anas bin Malik bin Nadhir

ي�ة) ار� Seorang gadis dari Anshar :ج�

Gigi depan baik sebelah kanan atau sebelah kiri, geraham atas atau bawah :ث�ن�ي�ة�

'Yakni para kerabat Rubai :ف�ط�ل�ب�وا

ا �ل�ي�ه� Kepada gadis: إ

و� Pemaafan tanpa pengganti apapun :ال�ع�ف�

ا �ب�و� أ Menolak :ف�

ش� ر�� Harta :األ�

Page 15: Penjelasan Perkara Pidana

ا �ت�و� أ 'Mungkin yang datang itu kerabatnya Rubai :ف�

اص� الل�ه� ك�ت�اب� ص� ال�ق� : Yang masyhur dalam membaca ini adalah dengan dibaca dhommah, tapi ada juga yang membaca fathah sebagai ighro. Kemudian terjadi perbedaan dalam pemaknaan. Ada yang mengatakan maksudnya dalah hukum kitab Allah, yang dijelaskan lewat lisan Nabi-Nya.Ada juga yang mengatkan sebagai isyarat akan firman Allah yang bermaksud " Dan kami telah tetapkan atas mereka di dalam kitab Taurat itu bahawa jiwa dibalas dengan jiwa " sampai firman Allah " dan gigi dibalas dengan gigi,"

Ada juga yang mengatakan sebagai isyarat terhardap firman Allah yang maksudnya "bahawa jiwa dibalas dengan jiwa" Sampai firman-Nya " dan luka-luka hendaklah dibalas (seimbang)"

ه� �ب�ر� Tidak menjadikannay melanggar sumpahnya :أل�

Fikih Hadis:1.Boleh meminta maaf kepada orang yang cacat atau keluarganya ketika proses penghukuaman atau sebelumnya.2. Boleh menawarkan uang pengganti dan menyebutnya tanpa memastikannya3. Wajib ada qishash dala gigi, kalau giginya sempurnya berarti berlandaskan firman Allah " dan gigi dibalas dengan gigi,".Ijma ulama menetapkan harus dicabut gigi karena mencabut gigi secara sengaja. Demikian juga memcahkan gigi seperti yang ditunjukan oleh hadis. Para ulama mengatakan selama mungkin sebanding, dan mungkin merealisasikannya tanpa akan merembet kepada yang bukan wajib.Imam Ahmad mengatakan dalam kasus seperti ini giginya harus didinginkan sampi gigi ini seperti yang dipecahkan. Adapun tulang yang bukan gigi dan ditakutkan akan menghilangakn nyawa bila dipotong, maka tidak harus di-qishahsh menurut ijma para ulama, kalaupun tidak bisa sebanding, maka diganti dengan emas. Imam al-Laists, Syafi'i dan ulama Hanafiyah mengatakan tidak ada qishash dalam tulang selain gigi.Imam Malik mengatakan harus -dalam setiap tulang- kecuali kalau tulangnya yang kering.Imam Thahawi mengatakan, sepakat para ulama bahwa tidak ada qishash dalam tulang kepala-dalam apa yang dia katakan perlu dipikirkan lagi-

2. Ketika menceritakan sebuah masalah, maka disunahkan menuturkan dalilnya walaupun secara global

3. Mengingatkan dengan ayat al-quran kepada orang yang sedang bersengketa 4. menetapkan keutamaan Anas bin Nadhir

Faidah:Penolakan Anas bin Nadhir ra. merupakan masalah pelik, karena itu merupakan menlak setelah Rasulullah saw. memberikan ketetapan. Hal ini bisa dijawab dengan bebrapa jwaban:Pertama, memang dia bersumpah, tapi sebelum dia tahu bahwa qishash itu wajib, kalau keluarga mereka tidak memaafkanKedua, sumpah dia bukan merupakan penilakan terhadap hukum, tetapi dia mengangap tidak terjadi, karena Anas menganggap bahwa Beliau dihadapan Allah mempunyai kelembutan dan kepercayaan dan sesungguhnya Allah tidak akan menghinakannya dengan sumpahnya. Maka orang-orang yang mempunayi hak memahami ini sebagai pemaafanKetiga, dia bersumpah bukan apa-apa, dia hanya ingin menguatkan adanya syafaat, tidak lebih dari itu.Menurut hemat saya, ada beberapa pengecualian dalam beberapa riwayat hadis, sehingggga kesulitan memahami ini bisa hilang, seperti kata "hari ini" dan hal-hal seperti itu, silahkan diteliti.

Page 16: Penjelasan Perkara Pidana

Sdghhhjjkklkjl;jkj;kjkj;jklk;saehfsadhfjkahf;lkafasfkjsdahfjklashfasl;kjflkasfl;khsakdjfh;kaljshfkjlashdfkjhklsjhf

ى� ع�ب�اس) اب�ن� ع�ن� ض� ا الل�ه� ر� م� ال� ع�ن�ه� : ق� ال� و�ل� ق� س� �ه ر��لى الل O���ه �ص� الل�ه��لم علي�ن� وس ل� م� ���ت �� ف�ي ق��ي م1 و� اع�

� �� أ�ي ر) )ار�م1 ���ج و� ب�ح�� و�ط) أ ���و� س

� ا أ O�� ع�صل�ه� ع�ق� ل� ف� � ع�ق� ط�إ ت�ل� و�م�ن� ال�خ� دOا ق� و� ع�م� ه� دM ف� و� ال� و�م�ن� ق� ه� ح� ���ه� ب�ي�ن ���ب�ي�ن و�ع�ل�ي�ه� ه�الل�ه� ل�ع�ن�ة� ف� ج� ر� �ب�و . أ�خ� د� أ اب�ن� د�او� ائ�ى, و� الن�س� ه� و� اج� (1201) م�

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Ibnu Abbas ra. Beliau bersabda, Rasulullah saw. bersabda Siapa yang dibunuh dalam keadaan tidak diketahui pelakunya, atau dilempar dengan batu atau dengan cemeti atau dengan tongkat, maka diyatnya seperti diyat pembunuhan kesalahan. Dan siapa yang membunuh disengaja, maka harus diqishash. Dan siapa yang berusaha menghalangi hukum Allah, maka laknat Allah baginya.(Diriwayatkan oleh Abu Daud, Imam NAsai dan Ibnu Majah)

Makna Gobal:Seungguhnya korban yang tidak ketahuan pelakunya tidak bebas dari diyatnya, dan ini dianggap seperti pembunuhan tidak disengaja (kahato), baik dipukul dengan cemeti, dengan tongkat atau dengan batu. Terbunuhnya orang yang dipukul tanpa diketahui pelakunya, diyatnya harus dibayar seperti bayaran pembunuhan yang tidak disengaja. Dan orang yang memebunuh secara disengaja, maka dia harus dibunuh lagi -dengan catan keluarga korban tidak menerima bayaran diyat-. Dan laknat Allah untuk setiap orang yang berusaha membatalakan hukum Allah yang telah menjadi keniscayaan.

Analisa Lafaz:ي� ف�ي م1 اع� : Dibaca dengan kasrah 'ain, tasydid mim dan ya tanpa mad. Pola kalimatnya

adalah Fu'aila dari al-'ama aua al-'uma, yakni orang yang dibunnuh dalam suatu kondisi dimana tidak diketahui pelkunya. : و�

� ي� أ ر) )ار�م1 ج� و� ب�ح�� و�ط) أ ��و� س

� ا أ O�ع�ص Dalam riwayat Abu Daud terdapat kata "dilempari dengan batu atau dengan cemeti atau dipukul dengan tongkat, maka itu termasuk pembunuhan kesalahan dan diyatnya diyat pembunuhan kesalahan". Teks ini lebih jelas tujuannya.

Mد و� Dibaca fathah qof dan wawu artinya qishash :ق�

Menjadi penghalang :ح�ال

ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ع�ن�ة� ف� : Abu Daud yang lainnya menambahkan "dan marah-Nya dan tidak akan diterima seluruh amal ibadahnya, baik wajib, maupun sunnah".

FIkih Hadis:1. Sesungguhnya bila orang yang membunuhnya tidak tahu, maka diyatnya seperti diyat pembunuhan kesalahan.2. Imam al-Khotobi mengatakan bahwa para ulama berbeda pendapat tentang siapa yang harus membayar diyat ini.Sedangkan imam Malik mengatakan bahwa diyatnya harus dibayar oleh mereka yang sedang bermusuhan dengan mereka –dalam sebuah riwayat dikatakan tidaka ada diyatnya-.Sedangkan imam Ahmad berpendapat bahwa, diyatnya harus dibayar oleh kelaurga yang lain, keculai kalau mereka mengaku ada orang terttentu yang jelas melakukannya, dengan demikian harus disumpah, ini merupakan pendapatnya imam Ishak.Imam Ibnu Abi Laila dan imam Abu Yusuf mengatakan diyatnya harus dibayar oleh kedua belah pihak.

Page 17: Penjelasan Perkara Pidana

Imam Syafi'i melihat bahwa harus disumpah agar diketahui siapa yang melakuakan secara pasti, baik perorangna atau kelompok, kalau tidak ada, maka tidak ada diyat dan tidak ada qishash sama sekali.Sedangkan imam Abu Hanifah mengatakan bahwa diyatnya harus dibayar oleh mereka yang mayat itu terdapat ditempat mereka, ini kalau keluarga mayat tidak menuduh oranglain.

2. sesungguhnya orang yang membunuh dengan sengaja, maka harus qishash. Ini merupakan pendapat imam al-Hasan, al-Nakha'i dan Malik dalam salahsatu riwayat imam dan ulama-ulama ahli ra’ yu yang mengatakan tidak ada lagi selain harus qishash, kalaupun keluarganya memaafkan, maka tidak ada diyat kecuali atas ridha yang membunuh.

Sedangkan Ibnu Abbas, Ibnul Musayyab, al-Sya'bi, Ibnu Sirin, ‘Atho, Qotadah, al-Syafi'I, Imam Ahmad, imam Malik, imam Ishak dan sekelompok lainnya mengatakan bahwa keluarga korban boleh memilih antara qishash dan diyat, dan ketika keluarga korban memaafkan dan memilih mengambil diyat, maka pelaku harus memenuhi kewajiban diyatnya.Hujjah mereka adalah hadis yang dikeluarkan oleh imam Bukhari dan Muslim juga yang lainnya yang maksudnya, "siapa yang kelaurganya dibunuh, maka dia mempunyai dua pilihan; bisa membalas bunuh lagi atau memminta bayaran diyat"Mereka juga berdalil dengan hadis yang dikeluarkan oleh imam Ahmad, Abu Daud dan yang lainnya dari hadis riwayat Abi Syuraih yang artinya, "Siapa yang terkena musibah dengan pembunuhan atau diluakai, maka dia bisa memilih satu diantara tiga; bisa mengambil qishash,mengambil diyat atau memaafkan total…"

ر� اب�ن� ع�ن� ى� ع�م� ���ض ه� ر� ���ا الل ���م �لى- الن�ب�ى1 ع�ن� ع�ن�ه���ه ص��ه الل� عليال�- وسلم �ذ�ا » ق� ك� إ م�س�

ل� أ� ج� ل� الر� ج� ت�ل�ه� الر� ر� و�ق� ل� اآلخ� ���ت ذ�ى ي�ق� ��� الت�ل� ب�س� ق� ي�ح� ك� ال�ذ�ى و� م�س�

�ححه موصوال الدارقطنى رواه.« أ�� وص�ان ابن��ه القط��ات ورجال��بيهقى أن اال ثق��ل رجح ال�) المرس

1202)Sabda Rasulullah, saw:Dari Ibnu Umar ra. Dari Nabi saw. beliau bersabda "kalau seseorang menahan atau mengikat seseorang yang lian, kemudain dibunuh oleh orang yang berbeda, maka orang yang membunuh harus dibunuh dan orang yang menahannya harus dipenjara" (Diriwayatkan oleh imam Darul Quthni dengan sanad bersambung, disahihkan oleh Ibnu Qotthon, perawi-perawinya terpercaya, namun imam Baihaaqi mengunggulkan bahwa hadis ini hadis mursal)

Makna Global:Sesungguhnya kerjasama dalam membunuh orang tidak menyebabkan qishash yang sama, tapi hanya pada orang yang membunuh saja, kemudian hakim menetapkan hukuman penjara bagi orang-orang yang membantu pembunuhan dengan masa penjara yang layak.

Analisa Lafaz:المرسل رجح البيهقى أن اال : Tetapi Abu Daud al-Hafri meriwayatkan dari imam

at-Tsauri dari Ismail bin Umayah, dari Nafi' dari Ibnu Umar tanpa terputus. Sedangkan selain Abu Daud meriwayatkan dari ats-Tsauri dan yang lainnya dari Ismail bin Umayah sampai kesahabat saja.

Fikih Hadis:1) Kerjasama dalam melakuakan pembunuhan tidak mengakibatkan harus diqishash

dengan dibunuh semua, tapi yang dibunuh hanya yang secara langsung membunuh, sedangkan yang memabantu hanya dipenjara. Ini merupkan pendapat kebanyakan

Page 18: Penjelasan Perkara Pidana

ulama madzhab Hanafi dan Syafi'i dan mereka menyerahkan masa waktu penahanan kepada imam. Sedangkan imam Malik, an-Nakho'i dan Ibnu Abi Laila berpendapat semuanya harus dibunuh.

Penjelasana Tambahan:Masalah ini berbeda dengan masalah kalau orang-orang yang kerjasama ini semuany benar-benar membunuha, misalanya korban ditusuk oleh dua orang sama-sama, sehingga tidak diketahui tusukan siapa yang membunuh. Dan ini akan dijelaskan lagi dalam menjelaskan hadis Umar bin Khatab, walaupun dengan beberapa komentar, silahkan lihat.

�ه صلى النبي أن البيلماني الرحمن عبد عن��ه الل��لم علي��ل وس� قت ال�رزاق عبد أخرجه هبذمت ىوف من أحق أنا: قالبمعاهد. و مسلما�ذا��ال هك��له مرس��دارقطنى ووص��ذكر ال��ر ابن ب��ناد عم� فيهواس

(1203) واه الموصول

Sabda Rasulullah saw:Dari Abdurrahman bin Bailmani. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah mengqishash orang muslim karena membunuh orang yang telah menyepakati perjanjian damai dengan orang Islam, Nabi mengatakan, "Saya orang yang paling utama memenuhi beban tanggungjawabnya" (Diriwayatkan oleh imam Abdurrazaq seperti ini dalam keadaan mursal. Sedangkan imam Darul Quthni menyambungkannya dengan menyebutkan Ibnu Umar)

Pendapat saya, Abdurrahman sendiri lemah dan telah kita bahas masalah hadisnya diatas. Saya juga telah menceritakan alasan ulama yang menggunakan hadis ini, dan sesungguhnya tidak bisa dipakai hujjah karena dha'ifnya dan saya juga telah menuturkan bahwa para ulama telah menganggap lemah hadis ini.

ر� اب�ن� ع�ن� ي� ع�م� ض� ا الل�ه� ر� م� ا أ�ن� ع�ن�ه� Oم ت�ل� غ�ال� ةO ق� ���يل ال� غ� ���ق ر� ف� ���و� ع�م ��� لك� ت�ر� ا اش� يه� ل� ف� ن�ع�اء� أ�ه� م� ص� ت�ل�ت�ه� البخارى . أخرجه ل�ق�

Sabda Rasulullah saw:Dari Abdullah bin Umar ra. Sesungguhnya seorang pemuda telah dibunuh secara dzalim. Uamr ra. Berkata, seandainya orang shan 'a kerjasama membunhnya, maka akau akan bunuh semuanya". (Diriwayatkan oleh imam Bukhari)

Makna Global:Telah kita dahulukan dalam hadis Ibnu Umar, disana telah dijelaskan tentang salah satu orang yang kerjasama dalam melakukan pembunuhan. Sedangakan masalah yang sekarang ini adalah masalah bilamana semuanya memang melakuakan pembunuhan. Jadi jelas beda antara masalah ini dengan maslah sebelumnya. Oleh sebab itu, kami jelaskan perbedaan antara dua masalah tersebut.Namun sekelompok ulama menganggap tidak ada perbedaan antara apakah yang memebunuh langsung semuanya atau salahsatunya saja. Alasan mereka adalah apa yang diceritakan secara rinci dalam sebab menceritakan perkataan ini dari Umar ra. Rincian ini juga dalam riwayat imam Thahawi imam Baihaqi dari Ibnu Wahab, Ibnu Wahab mengatakan:Jariri bin Hazim telah menceritakan kepada saya, bahwsanya Mughirah bin Hakim al-Shan'ani menceritakan dari ayahnya, bahwasanya seorang wanita Shan'a pernah kehilangan suaminya dan meniggalakan seorang anak bukan dari wanita itu, seorang anak itu bernama Ashil. Kemudian wanita itu berganti suami setelah kepergian suaminya, dan wanita itu mengatakan, Anak ini telah menghina saya, bunuhlah! Namaun suaminya ini tidak mau, maka wanita tetap memaksa, akhirnya suaminya mau melakukannya dengan bantuan lelaki lain. jadi yang

Page 19: Penjelasan Perkara Pidana

membunuh menjadi empat orang dua laki-laki dan wanita itu beserta pembantunya, bahkan mereka memutilasi, kemudian diwadahi dan dibuang jauh dari kampunya yang tidak terdapat air….-beliau menceritakan kisah ini-didalam kisah ini dikatakan bahwa kekasih wanita ini ditangkap dan mengaku, kemudian yang lain juga mengaku. Kemudain Ya'la sebagai pemimpin disana akhirnya mengirim surat kepada Umar, ra. Mengenai kondisi mereka, maka Umar membalas surat itu dengan isi surat harus dibunuh semua pelaku tadi, Umar mengatakan, seandainya…..sampi selesai.

Para ulama kelompok ini megatakan, jelas padahal tidak semuanya yang melakukan pemunuhan.Pendapat saya ini tidak secara jelas dan mungkin tidak begitu, apalagi seperti dalam riwayat Ibnu Syaibah bahwa pelakunya tujuh orang.

Fikih Hadis:1. Membunuh banyak orang gara-gara mereka membunuh satu orang. Dalam hal ini ada

beberapa pendapat:Pertama, pendapat ini yang dipilih oleh Umar, Ali, Ibnu Abbas, Ibnul-Musayyab. Hasan, Atho, Malik, Syafi'i, Auza'i, Ahmad, Ishak dan sekelompok ulama hanafiyah.Kedua, Ahli waris korban memilih satu diantara pelaku itu. Pendapat ini diriwayatkan dari Mu'adz, Ibnu Zuhri dan pendapat Azzuhri juga, Ibnu Sirin, imam Malik dalam satu riwayat juga pendapat imam Syafi'i.Ketiga, Diundi satu diantara mereka, siapa yang terkena undian itu yang dibunuh, sedangkan yang lainnya harus membayar diyat. Keempat, dalam kasus seperti ini tidak ada qishahsh, tapi diyat. Pendapat ini diriwayatkan dari Rubai'ah dan ulama Ahli zhair.

ي�ح) ع�ن� ر� ول� ال�ك�ع�ب�ي� ش� ال� ي�ق� ول� ق� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� �ال� و�س� أ�ن�ك�م� ر� ي�ا إ ع�ش� اع�ة� م� ز� ت�ل�ت�م� خ� ذ�ا ق� ت�يل� ه� ن� ال�ق� ذ�ي�ل) م� إ�ن1ي ه� ل�ه� و� م�ن� ع�اق� ف�ت�ل� ال�ت�ي ب�ع�د� ل�ه� ق� ق� ذ�ه� م� ت�يلM ه� ل�ه� ق� أ�ه� ت�ي�ن� ب�ي�ن� ف� ي�ر� ذ�وا أ�ن� خ� ل� ي�أ�خ� ال�ع�ق�

و�ت�ل�وا أ� ي�ق�

Sabda Rasulullah, saw:Dari Syuraih al-Ka’bi beliau mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, wahai orang-orang khuza’ah kalian telah membunuh korban ini dari kelompok Hudzail dan aku adalah keluarganya, maka siapa yang membunuh setelah ini, maka keluarganya boleh memilih antara dua opsi; mengambil diyat atau membunuh pelakunya (Diriwayatkan oleh ………..

Makna Global:Sesungguhnya keluarga terbunuh bisa memilih antara qishahsh dan diyat, baik pembunuhnya rela atau tidak. Ini merupkan pendapat jumhur ulama. Hal ini telah kita bahas sebelumnya, berikut pendapat ulama-ulama yang tidak setuju dengan pendapat jumhur ketika kita membahas hadis Ibnu Abbas no.14. Silahkan llihat!

Pertanyaan-pertanyaan dari Bab ini:Apa arti Jinayah?Sempurnakan, jelaskan lafaz-lafaz yang asing dari hadis Aisyah “ اال مسلم امرئى قتل اليحل ”Apakah shahih atau tidak hadis yang berbunyi, “ فى القيام44ة يوم الناس بين يقضى ما أول ?”الدماءApakah orang merdeka harus diqishahs karena membunuh budak? Ceritakan perbedaan para ulama dalam masalah ini!Apakah hadis “… بالولد الوالد اليقاد ” shahih?Bagaimana pendapat para ulama dalam masalah qishash bapak karena membunuh anaknya?Bacakan teks hadis Abi Juhaifah dalam pertanyaannya kepada Ali, ra. Dan jelaskan hal-hal yang asingnya?

Page 20: Penjelasan Perkara Pidana

Apakah orang muslim harus diqishash karena orang kafir. Mana pendapat yang benar dalam masalah ini?Bagaiman pendapat para ulama dalam qishash yang harus sebanding?Apakah seorang laki-laki dibunuh karena membunuh seorang perempuan?Ceritakan hadis yang menjelaskan jangan dilakukan qishash dulu sampai lukanya sembuh? Dan bahaslah lafaz-lafaznya?Apa arti kalimat-kalimat yang ada dalam hadis saling bunuh dua wanita, sekaligus beri syakal;

- :غرة- وليدة- عاقلة- يغرم- استهل- يطلBerapa diyatnya janin?Bagaimana hokum bersajak-bersajak dalam berbicara? Boleh atau makruh?Jelaskan kalimat-kalimat yang ada dalam hadis Anas tentang memecahkan gigi budak perempuan, sekaligus beri syakal!:البيع-ثنية-:ابوا-:االرش-:أبره-Bagaimana pendapat para ulama tentang qishash tulang?Bagaimana hukumnya bila tidak diketahui siapa pelaku pembunuhan, dan korbannya tegeletak diantara dua kelompok?Bagaimana qishash bisa bebas dari pelakunya yang secara disengaja. Jelaskan pendapat para ulama?Bagaima hukum dua orang yang satu memegang dan satu membunuh?

I. BAB DIYATKata ad-diyat dibaca tanpa tsydid ya-nya, merupakan bentuk plural dari kata diyat, seperti 'iddah menjadi 'iddatin. Kalimat diyat berasal dari kata al-widyah mashdar dari wada al-qotilu yadaihi, artinya dia memberikan diyat kepada keluarga korban. Kemudian fa fi'i-lnya dibuang dan digantikan dengan ta tanda perempuan, seperti kata 'iddah.Ini merupakan kata benda yang mengandung makna lebih luas termasuk didalamnya qishash atau tidak qishash.

ب�ي ع�ن�ر� أ� ���د� ب�ن� ب�ك ���م ر�و ب�ن� م�ح� ���م) ب�ن� ع�م ز� ����ه� ع�ن� ح�ب�ي

� د1ه� ع�ن� أ ��� أ�ن� جول� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ���ل� إ�ل�ى ك�ت�ب� و�س ���ا ال�ي�م�ن� أ�ه O���ه� ك�ت�اب�ي ف�

ائ�ض� ر� ن�ن� ال�ف� �د1ي�ات� و�الس#�ال ب�ع�ث� و� ه� و� ���ع� ب ���ر�و م ���م) ب�ن� ع�م ز� ���ر�ئ�ت� ح ���ق ف�ل� ع�ل�ى ���ذ�ه� ال�ي�م�ن� أ�ه ���ا ه ت�ه� خ� ���ن� ن�س د) م� ���م ل�ى الن�ب�ي1 م�ح� ���ه� ص ���ه� الل ��� ع�ل�ي

ل�م� ب�يل� إ�ل�ى و�س� ح� ر� ل) ع�ب�د� ب�ن� ش� ن�ع�ي�م� ك�ال� ل) ع�ب�د� ب�ن� و� ار�ث� ك�ال� ���ال�ح ب�ن� و�ل) ع�ب�د� ي�ل� ك�ال� ع�ي�ن) ذ�ي� ق� ر� ر� ع�اف� د�ان� و�م� م� ا و�ه� م�

د� أ� ���ان� ب�ع ���ه� ف�ي و�ك ��� ك�ت�ابن� أ�ن� نOا اع�ت�ب�ط� م� ؤ�م� ت�الO م� ة) ع�ن� ق� ���ه� ب�ي1ن ���إ�ن دM ف� و� ����ال� ق ى أ�ن� إ ���ض اء� ي�ر� ���ل�ي و�

� أول� ���ت أ�ن� ال�م�ق� س� ف�ي و� ة� الن�ف� ���ةO الد1ي ���ائ ن� م� ل� م� ����ب ف� و�ف�ي اإل� ����ن �ذ�ا األ� إ

د�ع�ه� أ�وع�ب� ان� و�ف�ي الد1ي�ة� ج� ���ة� الل1س ���ت�ي�ن� و�ف�ي الد1ي ف� ���ة� الش ��� و�ف�ي الد1ي

Page 21: Penjelasan Perkara Pidana

ت�ي�ن� ل�ب� و�ف�ي الد1ي�ة� الذ�ك�ر� و�ف�ي الد1ي�ة� ال�ب�ي�ض� #��ة� الص ��� ال�ع�ي�ن�ي�ن� و�ف�ي الد1يل� و�ف�ي الد1ي�ة� ج� د�ة� الر1 ف� ال�و�اح� ��ة� ن�ص ���ة� و�ف�ي الد1ي ��م�وم

أ� ة� ث�ل�ث� ال�م� ��� الد1ية� و�ف�ي ائ�ف� ل�ة� و�ف�ي الد1ي�ة� ث�ل�ث� ال�ج� ن�ق1 م�س� ال�م� ة� خ� ر� ن� ع�ش� �ب�ل� م� و�ف�ي اإل�

ب�ع) ك�ل1 ص�ن� أ� اب�ع� م� ص�

ل� ال�ي�د� أ� ج� الر1 رM و� ن� ع�ش� �ب�ل� م� ن1 و�ف�ي اإل� م�سM الس1 خ��ب�ل� م�ن� ة� و�ف�ي اإل� ح� م�سM ال�م�وض� ن� خ� �ب�ل� م� أ�ن� اإل� ل� و� ج� ت�ل� الر� �ة� ي�ق� أ ر� ب�ال�م�

ل� و�ع�ل�ى �ل�ف� الذ�ه�ب� أ�ه� د�ين�ار) أSabda Rasulullah, saw:Diriwayatkan dari Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazam dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah saw. mengirim surat kepada ahli Yaman yang didalamnya terdapat keawajiban-kewajiban dan sunnah-sunnah juga diyat-diyat. Surat ini dikirimkan dibawa oleh Amru bin Hazam dan kemudian dibacakan kepada penduduk Yamanisinya: Dari Muhammad seorang Nabi saw. untuk Syarahbil bin Abdu Kula, Nu'aim bin Abdi Kulal dan Harits bin Abdi Kulal ada yang mengatakan yang menguasai Ru'ain Ma'afir dan Hamdan.Selanjutnya, dana didalam suratnya tertulis: Siapa yang membunuh seorang mukmin tanpa dosa dengan sengaja, maka dia harus diqishash, kecuali kalau puhak korban rela dengan diyat. Setiap jiwa dengan seratus unta. Demikian juga hidung ada diyatnya kalu dipotong, lidah, bibir dan dua testoteron, dzakar dan tulang rusuk, dua mata, dan satu kaki harus setengah diyat, dalma luka yang sampai kepala sepertiga diyat, oragan tubuh yang tidak normal sepertiga diyat, luka yagn mengeluarkan tulang kecil dari tulang besar lima belas unta, setiap jari, baik tangan ataupun kaki sepuluh unta, satu gigi lima unta, luka yang dapat memperlihatkan tulang lima unta. Dan sesungguhnya seorang laki-laki dibunuh karena membunuh seorang perempuan. Dan kepada para pemilik emas harus membayar dengan seribu dinar. Makan Global:Permulan hadis ini adalah "sesungguhnya Rasulullah mengirim surat kepada orang Yaman dengan sebuah surat yang didalamnya terdapat permasalahan kewajiban, sunnah-sunnah dan diyat, kemudian surat ini dikirim oleh Amru bin Hazam dan dia membacakan surat ini kepada orang Yaman. Inilah tulisan suratnya:"Dari Muhammad; Nabi saw. untuk Syarahbil bin Abdu Kilal, Harits Abdu Kila, Nu'aim Abdu Kilal –ada yang mengatakan yang menguasai Ro’in, ma’afir dan Hamdan. Telah datang utusaan kalian…dan dia menuturkan hadisnya dengan panjang, diantaranya potongan hadis yang ditulisakan oleh penyusun. Bab ini mengandung banyak permasalahan yang akan dijelaskan oleh penyusun. Diantaranya diyat yang akan dijelaskan dibawah ini.

Analisa Lafaz:.Dengan ain, kemudian ta terus nun dan diakhiri dengan tha :اع�ت�ب�ط� Artinya melakukan pembunuhan tanpa dosa dan tanpa alasan yang mengharuskan dia dibunuh.

Mد و� dibaca dengan fathah qof. Yankni qishash :ق�

:أ�وع�ب� dibaca dhommah hamzah dan sukun ra, kasrah ain yang diikuti ba. Artinya

menyeluruh dan universal.د�ع�ه� :ج� Artinya mematahkan. Biasanya dikatakan untuk menunjukan hidung yang dipotong. Maksudnya kalau hidung dipotong semuanya, mak diyatnya harus dipotong lagi.

ت�ي�ن� Ada dibawah dzakar : ال�ب�ي�ض�

ل�ب� tulang yang ada dibelakang yang apabila salasatunya ada yang patah, maka akan :الص#terjadi kecacatan.

ة� م�وم�أ� sebuah pidanan yang samapai pada pusat kepala yaitu otak atau kulit tipis yang :ال�م�

membungkusnya.

ة� ائ�ف� .Tusukan yang sampai perut :ال�ج�

Page 22: Penjelasan Perkara Pidana

ل�ة� ن�ق1 :ال�م� Bentuk isim fail dai kata naqqola, yaitu organ tubuh dimana tulang kecil bisa keluar dari sana. Ada juga yang mengatakan yang memecahkan tulang.

ة� ح� :ال�م�وض� Isim fail dari kata audhaha artinya menjelaskan. Yaitu yang bisa membuka tulang sehingga kelihatan.

Para ualam berbeda pendapat tentang kesahihan hadis ini:Abu Daud dalam kitabnya al-Marosil mengatakan isnadnya tidak sahih. Yang mengatakn dalam sandanya terdapat Sualiman bin Daud itu salah, yang benar adalah Ibnu Abil-Arqom.Abu Zur’ah mengatkan saya tanyakan kepada imam Ahmad. Kata beliau Sulaiman bin Daud itu bukan kan apa-apa.Ibnu Hibban mengatakan bahwa Sulaiman bin Daud al-Yamani itu dho’if, sedangkan Sulaiman bin Daud al-Khullani itu terpercaya. Dua-duanya meriwayatkan dari Zuhri. Jadi yang meriwayatkan hadis sedeka itu al-Khullani, orang yang mendho’ifkan hadis sedekah karena mengira al-Yamani.

Imam Syaafi’i mengatakan mereka tidak akan meriwayatkan hadis ini kecuali mereka yakin bahwa ini adalah tulisan Rasulullah saw.Ibnu abdil Bar mengatakan surat ini terkenal dikalangan ahli syrah, isinya juga dikenal dikalangan ulama, sehingga kemasyhurannya tidak membutuhkan sanad, karena sudah mirip dengan hadis mutawatir yang oleh setiap orang akan diterima. Al-‘Uqailil mengatakan hadis ini ada dan terjaga.Pendapat saya, telah disahihkan oleh imam Ahmad, Ibnu Hibban, al-Hakim, Ibnul JArud, al-BAihaqi dan kelompok lainnya yang tidak bisa diceritakan secara rinci.

Fikih Hadis:1. Sesungguhnya pembunuhan disengaja menyebabkan, dan ini telah kita

jelaskan sebelumnya.2. Diyat orang merdeka adalah seratus unta. Dan yang menjadi kewajiban

adalah unta, sedangkan yang lainnya tidak bisa dijadikan patokan syar’i, namun termasuk saling berdamai. Ini pendapatnya imam Syafi’i dan sekelompok ulama. Sedangkan usia untanya akan dijelaskan nanti.

3. Diyat orang-orang yang mempunyai emas adalah seribu dinar, ini memang yang seharusnya untuk mereka, bukan unta. Atau mungkin juga kalau tidak ada unta. Dan ini merupakan pendapat paling kuat sehingga tidak terjadi bebrepa diyat dalam satu tempat.

4. Memotong telinga seluruhnya mewajibkan diyat secara sempurna. Telinga terdiri dari empat hal:

-Al-qoshbah: yaitu tulang yang mempertemukan dua alis-Al-Marin:Yaitu tulang rawan aygn menghubungakan antara dua lubang hidung. -Al-rautsah: Ujung hidung-Al-arnabah: Ujungnya dari atas.ada yang mengatakan kalau ada yang memotong salahsatu dari yang empat bagian tadi, maka seorang hakim boleh memutuskan dengan yang semestinya.

Jumhur berpendapat bahwa al-marin dan al-rautsah adalah setengah diyat. Ada juga ya5. Memotong lidah mengharuskan diyat secara sempurna.

Page 23: Penjelasan Perkara Pidana

Mereka mengatakan kalau dipotongnya sebagian saja, maka diyatnya sesuai dengan yang rusak dari pinggirnya dikiaskan dengan seluruhnya6. Memotong dua bibir juga mewajibkan diyat secara sempurna.

Kalau dipotong salahsatu bibirnya, jumhur mengatakan wajib setengah diyat.Zaid bin Tsabit mengatakan, kalau aatasnya wajib sepertiga, sedangkan bawahnya dua pertiga.7. Memutuskan dzakar mengharuskan diyat, baik dippotong semuanya atau

kepalanya saja.Imama Syafi’i mengatakan., dalam hal ini tidak ada bedanya anatara orang dewasa dengan anak kecil, orang yang normal dengan yang tidak. Namun jumhur mengatakan dalam hal ini memerlukan keputusan dari seorang hakim.8. Memotong tostestoran, mengeluarkan atau menusuknya juga

mengharskan diyat.Jumhur mengatakan satu bijinya dihargakan dengan setengah diyat. Diriwayatkan dari Ali dan Ibnul Musayyab bahwa biji yang sebelah kiri dua pertiga diyat dan biji yang kanan sepertiga diyat9. Sesungguhnya wajib diyat karena tulang rusuk.

Para ulama mengatakan kalau sepermanya sampai tidak ada maka jadi dua kali lipat diyatnya10. Pada Dua mata juga terdapat diyat, ini kalau dua matanya normal.

Mereka mengatakan satu mata berarti setengah diyat. Sedangkan imam Ahamad berpendapat satu mata adalah satu diyat secara sempurna.

11.memotong satu kaki harus membayar setengah diyat. Mereka mengatakan ini kalau memotongnya dari persendian kaki, maka kalaudipotong dari lutut, maka harus bayar diyat plus tambahan sesuai dengan kesepakatan atau keteapan.

12. Melukai yang sampai kepala atau sampi perut juga harus diyat. Dua luka ini telah kita jelaskan sebelumnya. Imam Syafi’i mengatakan, setahu saya dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat.

13. pada al-munaqqolah terdapat diyat -maksud dari kata ini telah kita jelaskan diatas- lima belas unta.

14. Setiap jemari yang dipotong wajib diyat sebanyak sepuluh unta, baik jemari kaki atau tangan, seluruh jemari oleh jumhur dianggap sama, hal ini didasarkan pada hadis riwayat imam Ahmad dan Abu Daud, Yang maksudnya

“seluruh jemari itu sama”

15. memecahkan gigi atau mencabutnya –namun ada sedikit perbedaan pendapat- harus dibayar dengan lima unta menurut pendapat jumhur.

16. Melukai yang menyebabkan tulang terbuka –maksudnya telah dibahas diatas- mengharuskan bayar diyat liam unta. Walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam masalah ini, namun pendapat yang kuat adalah pendapat ini.

Page 24: Penjelasan Perkara Pidana

ع�ود) اب�ن� ع�ن� ا م�س� Oي�ض� ول� ق�ض�ى أ س� ه� ر� ����لى- الل��ه ص��ه الل��لم علي� -وس� د�ي�ة� ف�ى ط�إ ا ال�خ� Oم�اس ا أ�خ� Oس�م ذ�اعOا خ� ا ج� Oس�م ا و�خ� O��اق ق� ا ح� O��م�س ات� و�خ� ��� ب�ن

ا ل�ب�ون) Oس�م اض) ب�ن�ات� و�خ� ا م�خ� Oس�م قطنى الدار . أخرجهل�ب�ون) ب�ن�ى و�خ�

�ه��ة وأخرج��رون األربع��ظ: وعش��نى بلف��دل ب��اض" ب��ون" مخ� "لب�ناد��ه أول األول واس��وى, وأخرج��يبة أبى ابن أق��ه من ش��ر وج� أخ

(1207المرفوع. ) من أصح موقوفا, وهو

عن أبي�ه عن ش�عيب بن عم�ر طري�ق من والترم�ذى داود وأخرج�ه�ا الله رضى جده��ة عنهم��ه: الدي��ون رفع��ة ثالث��ون حق��ة وثالث� جدع

(1208أوالدها. ) بطونها فى خلفة وأربعونSabda Rasulullah saw:Dari Abdullah bin Mas'ud ra. Juga bahwasanya Rasulullah saw. telah menetapkan keputusan dalam diyat khata terdiri dari lima kategori; seperlima unta jad'ah, seperlima unta hiqqoh, seperlima unta bintu Labun, seperlima unta bintu makhodh dan seperlima unta banu labun.Imam yang empat mengeluarkan hadis ini dengan teks “dua puluh unta banu labun” pengganti dari kata “labun”. Isnad pertama lebih kuat. Imam Ibnu Abi Syaibah meriwaytkan hadis ini dari jalan lain dengan hadis yang mauquf, dan ini lebih sahih disbanding ahdis yang marfunya.Imam Abu Daud mengeluarkan hadis ini dari jalan Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari kakenya ra. Dengan marfu, “diyat itu tiga puluh unta hiqqoh, tiga puluh unta jadza’ah dan empat empat puluh unta khilfah yang dalam perutnya mengandung”.

Makna Global:Para ulama sepakat bahwa diyat orang muslim yang merdeka adalah seratus unta. Kemudian diyat dalam pembunuhan yang disengaja mughollazhoh (diberatkan) dan diambil dari harta pelaku. Sedangkan dalam pembunuhan mirip disengaja juga diberatkan, namun dari harta keluarganya dan bisa ditangguhkan. Sedangkan dalam pembunuhan kesalahan diyat-nya mukhoffafah (diringankan) dan diambil dari harta keluarganya dan bisa ditangguhkan.

Pemberatan dan peringanan ini akan berpengaruh pada usia unta.Diyat yang diberatkan terdiri dari tiga katagori, seperti dijelaskan dalam hadis Amru bin Syu’aib yang kedua; tiga puluh unta hiqqoh5, tiga puluh jad’ah dan empat puluh unta khilfah yang sedang mengandung anak dalam perutnya.Sedangkan diyat kesalahan yang mukhoffafah adalah yang dijelaskan dalam hadis pertama; terdiri dari lima katagori, seperti dijelaskan dalam hadis dan akan dijelaskan secara detail mengenai pendapat para ulama dan perbedaan mereka.

Analisa Lafaz:ا Oم�اس Yakni seratus itu dibagi lima. Sperlima dari seratus berarti dua puluh :أ�خ�

.Dibaca dengan kasrah ha, yaitu unta yang sudah berusia tiga tahun :حقة

:جذعة Tiga huruf pertama dibaca fathah. Al-jadza'u artinya jatuh, dianami demikian karena sudah jatuh giginya. Unta seperti ini sudah sempurna usia empat tahun dan memasuki usia kelima tahun

مخاض بنت : Unta yagn sudah sempurn ausia satu tahun dan masuk tahun kedua.

لبون بنت : Unta yang berusia dua tahun dan memasuki tahun ketiga.

أقوى األول واسناد : maksudnya riwayat imam Darul Quthni lebih kuat dari pada riwayat iamam yagn empat, karena dalam sanad mereka terdapat Khosyaf bin Malik at-Thoi dan Hajaj bin Arthoh. Dalam hal ini imam baihaqi tidak setuju.5

Page 25: Penjelasan Perkara Pidana

المرفوع من أصح وهو : demikianlah yagn diunggulkan oleh imam Baihaqi dan kelompok lainnya..Diartikan dengan unta yang sedang mengandung anak dalam perutnya :خلفة

Fikih Hadis:1. Sesungguhnya diyat pembunuhan kesalahan diambil dengan lima

katagori, seperti yang telah dijelaskan. Pendapat ini dipilih oleh Umar bin Abdul Aziz, Sualaiman bin Yasar, imam Zuhri, rubai’ah, al-Laits, imam Malik dan imam Syafi’i, mereka berpegang teguh pada riwayat yang terdapat banu labun, seperti yang diunggulkan oleh penulis.

Yangberpendapat yang sama juga ibnu Mas’ud, Ahmad, Ishak dan ulama hanafiyah, bedanya ulama hanafi menggantikan banu labun dengan banu makhodh. Alasan mereka teks yang ada pada empat riwayat. Ada yang mengatakan bahwa ini juga asalnya pendapat imam Syafi’i, namun kemudian diganti lagi.

Sedangkan yang tidak sependapat dengan ini adalah imam Ali bin Abi Thalib, dengan ini juga imam Sya’bi, an-Nakho’i, Hasan Bashri. Mereka mengatakan diyat pembunuhan kesalahan teridiri dari empat katagori; 25 unta bintu makhodh, 25 unta bintu labun, 25 unta hiqqah dan 25 unta jadza’ah. Dalam hal ini memang ada hadis yang dijadikan sandaran, namun para ualama hadis menganggap dho’if.

2. Sesungguhnya diyat yang diberatkan adalah seperti yang dijelaskan dalam hadis Amru bin Syu’aib; 30 hiqqah. sedangkan Ibnu Mas’ud mengatakan, 30 jadza’ah dan empat puluh khilfah yang sedang mengandung anak.

Hal itu telah diriwayatkan dari Umar, Zaid bin Tsabit dan Abu Musa juga imam Syafi’i. sedangkan Zaid bin Tsabit mengatakan bahwa diyat yang diberatkan adalah terdiri dari empat unsur persis seperti yang diriwayatkan Ali dan as-Sya’bi juga yang lainnya dalam diyat kesalahan. Pendapat ini juga pendapatnya imam Malik, Ahmad, ulama hanafiyah, imam Ishak dan sekelompok ulama lainnya.

أعتى إنق44ال: وس44لم عليه الله صلى النبى عنهما: عن الله رضى عمر ابن وعن�ه غير قتل أو ، الله حرم في قتل من: ثالثة الله ىلع الناس� ، قاتل

�ذحل قتل أو��ة ل��ه« الجاهلي��ان ابن أخرج��ديث فى حب��ححه ح�) ص1209)

Sabda Rasulullah saw:"Dari Abdullah bin Umarra. Dari Nabi Muhamad Saw. bahwasanya beliau bersabda, sesungguhnya orang yagn palin gmembangkang kepada Allah adalah tidga kelompok; pertama, orang yang melakukan pembunhan ditanah haram. Kedua, yang membunuh orang yang yagn tidak membunuh korban. Ketiga, orang yeng membunuuh karena balas dendam ketika masa jahiliyah".(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam hadis yang dia angggap Shahih)

Makna Global:Dalam riwayat Ibnu Hibban, diawal hadis ini dijealskan bahwa kaum Khuza'ah –para pembela Rasulullah saw. Mengadakan perjanjian dengan Banu Bakr –para pembela kaum Quraisy.

Page 26: Penjelasan Perkara Pidana

Namun ternyata banu Bakar tidak mengindahkan perjanjian itu, bahkan mereka menyerang kaum Khuza'ah dan Abnu Khuza'ah akhirnya meminta bantuan kepada Rasullah saw. Diakhir bulan Ramadan Rasulullah mengirimkan bantuan, dan waktu itu juga saat pembebasan Makah, Rasulullahpun masuk Makah sambil mengatakan, "Gencatan senajta, kecuali Banu Khuza'ah kepada Banu Bakr ". Akhirnya datang seorang lelaki mengatakan bahwa ada seorang lelaki yang terbunuh di Muzdalifah, saat itulah Rasululah saw. mengatakan "Sesungguhnya orang yang paling mebangkang...".

Rasulullah melarang berperang di tanah haram, atau seseorang dibunuh padahal bukan dia yang membunuh atau seseorang dibunuh karena balas dendam saat jahiliyah.

Analisa lafaz::أعتى Dibaca fathah hamzah dan sukun 'ain, kemudian didikuti dengan ta dan alif maqshurah. Merupakan bentuk superlatif dari kata al-'utuww artinya sombong atau membangkang. Maksudnya mereka itu orang yang paling parah siksaanya.

الله حرم : Sepintas umum baik diharam Madinah atau di Makah, Karena yang dijadikan pegangan adalah umumnya lafaz bukan sebabnya yang memang khusus, seperti telah kita jelaskan pada penyebab kenapa Rasulullah bersabda seperti ini.:لذحل Dibaca fathah dzal dan sukun ha. Yakni karena balas dendam. Ada juga yang mengatakan permusuhan.

Fikih Hadis:1) Diberatkannya hukum pembunhan yang dilakuakan di tanah haram lebih daripada

ditempat lain. Imam Syafi'i mengatakan siapa yang membunuh dibulan-bulan haram atau ditanah haram atau dia sedang ihram, maka diyat-nya diyat yang diberatkan, yaitu diyat yang harus terdiri dari lima katagori –seperti yang telah siahas diatas-.

2) Membunuh orang yang bukan pelaku pembunuhannya termasuk dosa yang sangat besar.

3) Pembunuhan yang dilakukan karena balas dendam atas kemarahan dimasa jahiliyah termasuk dosa yang sangat besar.

ال� العاص بن ع�م�ر)و ب�ن� الل�ه� ع�ب�د� ع�ن� �ال� ق� � د�ي�ة� إ�ن� أ ط�إ ب�ه�و ال�خ� د� ش� ال�ع�م�ا و�ط� ك�ان� م� ا ب�الس� ال�ع�ص� ائ�ةM و� ن� م� ل� م� ����ب ا اإل� ���ن�ه ون� م� ���ب�ع ر�

� ا ف�ي أ ��� ب�ط�ون�ها د�ه� و�ال�

�ححه ماجه وابن والنسائى داود أبو . أخرجهأ���ان. ابن وص� حب(1211)

Sabda Rasulullah saw:"Dari Abdulah bin Amru bin Ash beliau berkata, wahai ingatlah sesungguhnya diyat pembunuhan kesalahan dan yang mirip disengaja, ketika dengan cemeti dan tongkat adalah seratus unta, diamana empat puluh darinya mengandung anak dalam perutnya".(diriwayatkan oleh Abu Daud, An-Nasai dan Ibnu Majah dan telah disahihkan oleh Ibnu Hibban)

Hadis ini telah dibahas dua kali diatas.ل�ى الن�ب�ي1 ع�ن� ع�ب�اس) اب�ن� ع�ن�و ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ��ال� و�س ���ذ�ه� ق ���ذ�ه� ه ��� و�ه

Mو�اء �����ر� ي�ع�ن�ي س �����ن�ص ام ال�خ� ������ب�ه �ارى . رواه و�اإل���� داوج وألبى البخ�نان األصابع والترمذى: دية��واء, واألس��واء س��ة س��رس الثني� والض

سواء.

االبل من عشرة سواء والرجلين الراليدين أصابع : دية حبان والبن(1211) أصبع لكل

Page 27: Penjelasan Perkara Pidana

Sabda Rasulullah saw:Dari Abdullah bin Abbas ra. Dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda, ini dan ini sama, yakni kelingking dan ibu jari. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Sedangkan riwayta Abu Daud dan Tirmizi berbunyi, "Diyat semua jari itu sama, semua gigi sama, baik graham ataupun gusi".

Sedangkankan teks Ibnu Hibban berbunyi, "Diyat jemari dua tangan dan dua kaki sama; yaitu sepuluh unta dari setiap jemari"Hadis ini juga telah dibahas diawal bab diyat.

ع�ي�ب) ب�ن� ع�م�ر�و ع�ن� ب�يه� ع�ن� ش�� د1ه� ع�ن� أ ال� ج� ال� ق� ول� ق� س� �لى– الل�ه� ر�� ص

�ه الله��لم علي�ل�م� ت�ط�ب�ب� م�ن� »- وس الط1ب1 ي�ك�ن� و� ���ا ب O��وف ع�ر� اب� م� ���صأ� ف�

ا Oس ا ن�ف� م� ا ف� و� د�ون�ه� ه� نM ف� ام� �اكم وصححه الدارقطنى أخرجه« ض�� الح�له من أن اال وغيرهما والنسائى داود أبى عند وهو��وىممن أرس� أق

( 1212وصله. )Sabda Rasulullah saw:Dari Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bersabda, Rasulullah saw bersabda, siapa yang praktek kesehatan , padahal dia tidak punya pengetahuan yagn cukup tentang kedokteran, maka dia harus bertanggungjawab. (Diriwayatkan oleh imam Darul Quthni dan disahihkan oleh imam Hakim, hadis ini juga ada pada Abu Daud dan An-Nasai juga yang lainnya, namun ulama yang menganggap hadis mursal lebih kuat dari pada yang menganggap sampai keapda Rasulullah)

Makna Global:Mamang jelas setiap ilmu mempunyai dasar-dasr yang tidak bisa layak kecuali dengan dasar-dasr itu, bahkn tidak ada ilmu tanpa itu orang yang ingin memebrikan ilmu yang tidak dia kuasai itu sangat berlebihan, apalagi seorang dokter yang bodoh ketika dia ingin melakukan kegiatan medis (praktek), padahal dia tidak bisa, maka dengan kebodohannya dia telah menyerang untuk menghancurakan jiwa, merusak fisik dan dia telah melakukan sesuatu yang sia-sia yang dia juga tidak tahu akibatnya, bahkan selain itu dia telah menipu orang sakit dan harus dia tanggung jawab akibatnya itu. Namun kenapa dia tidak harus di-qishash, krena dia tidak berbuat tanpa izin orang yang sakit.

Analisa Lafaz:.Memaksakan diri jadi dokter, padahal tidak bisa apa-apa :ت�ط�ب�ب�

ا Oوف ع�ر� :م� Dengan cara mengobati banyak orang, atau mengumumkan bahawa dia pernah belajar kedokteran terhadap dokter ahli.اب� : ص�

أ� ا ف� Oس ن�ف� Misalnya membunuh jiwa.

ا م� ا ف� د�ون�ه� : Atau yang lebih rendah daripada membunuh

و� ه� نM ف� ام� ض� : Harus membayar diyat yang telah dia rusak.

Ulama yang me-mursal-kan hadis ini lebih kuat daripada yang menyebut hadis ini sampai kepada Rasululah, seperti kata imam Darul-quthni, bahwa tidak ada yang meriwaytkan dari Ibnu Juraij selain Walid bin Muslim, sedangkan yang lainnya meriwayatkan secara mursal. Abu Daud juga telah mengisyaratkan, bahwa ini tida ada yang meriwayatkan selain Walid, Saya juga tidak tahu sahih atau tidak. Kemudian Abu Daud mengeluarkan hadis yang senada untuk menguatkannya, tapi hadis penguata ini mengandung rawi-rawi yang tak dikenal, bahkan tidak disebut namanya.

Fikih Hadis:

Page 28: Penjelasan Perkara Pidana

1. Orang yang membuka praktek, padahal dia tidak becus, maka dia harus bertanggungjawab atas segala dampak buruknya, tapi tidak ada qishash. Kebanyakan para ulama berpendapat seperti ini. Sedangkan dendanya itu harus dibayar oleh kelaurganya.

Penjelasan Tambahan:Adapun dokter yang ahli dan menyebabkan bahaya kepada pasien –kalau secara tidak langsung-, maka tidak ada denda apa-apa. Hal ini disepakati para ulama. Karena itu sesuatu yang legal dalam syariat dan diizinkan oleh pasien. Demikian juga yang tidak langsung dalam setiap yang diberi izin, seperti hukuman dan qishash, tetapi berbeda dengan pendapat Abu Hanifah ra. Beliau mewajibkan denda dalam hal seperti tadi. Sedangkan imam Syafi'i membedakan antara perbuatan yang telah dibatasi oleh syari'at seperti hukman dan yang tidak diberikan batasan oleh syari'at seperti ta'zir. Beliau berpendapat bahwa tidak ada denda dalam yang kedua, karena itu kembali kepada ijtihad dan merupakan praduga memusuhi. Beliau mengatakan, adapun kalau bahayanya langsung, maka jelas didendakan kepada dia kalau disengaja, dan kepada keluarganya kalau kesalahan.

�بي أن عنه الله رضى وعنه��لى الن��ه ص��ه الل��لم علي��ال: فى وس� ق : أحمد وزاد واألربعة أحمد االبل. رواه من خمس, خمس المواضح�ححه االبل من عشر سواء, كلهن واألصابع��ة ابن . وص� وابن خزيم

(1213الجارود. )Sabada Rasulullah saw:Dar 'Amru bin Syu'aib juga ra. Bahsanya Rasulullah bersabda, dalam luka yang menyebabkan kelihatan tulang harus dibayar dengan lima unta. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Imam yang empat, iam ahmad menambahkan, "seluruh jari sama, semuanya sepuluh unta". Disahihkan oleh imam Ibnu Khuzaimahdan Ibnul Jarud)

�لم: عليه الله صلى الله ل رسو قال: قال عنه الله رضى وعنه� وس�ل عقل��ة أه��ف الذم��ل نص��لمين. رواه عق��د المس��ة. أحم� واألربع

�ف المعاد : دية داود أبى ولفظ��ة نص��ر دي��ائى الح��ل . وللنس� : عق�تى الرجل عقل مثل المرأة��غ ح��ححه من الثلث يبل��ا. وص� ابن ديته

(1214خزيمة. )Makna Global:Sesungguhnya diyat kafir yang sudah menyepakati perjajnjian dan kafir yang telahmembayar uang keamanan adalalah setengah diyat orang muslim merdeka, karean orang muslim lebih mulia dari yang lainnyua, karena dia bersandar kepada \islam.

Harga luka perempuan juga seperti harga luka laki-laki samapi selpertiga, maka luka yang melebihi sepertiga diyat perempuan, maka lukanya berbeda denganlukan laki-laki dan mesti tidak sebanding. Lebih jeasnya akan dibahas nanti.

Analisa Lafaz: araatinya diyat. Sudah kita jelaskan kenapa disebut aql, karena biasanya mmereka :عقل mengikat unta disamping rumah korban..Muslim yang merdeka :الحر

يبلغ حتى : yakni diyatnya.

Fikih Hadis:1. diyat orang kafir yang membayar ung keamanan dan kafir ya.ng merdeka. Pendapat

ini adalah pendapat Umar bin Abdul Aziz, Urwah, Ibnu Syibrimah, imam Malik dan imam ahmad. Bedanya imam Ahmad menetapkan hal ini pula dalam pembunuhan

Page 29: Penjelasan Perkara Pidana

kesalahan, sedangkan kalau disengaja, menurut imam Ahmad tidak diqishash, tapi diyatnya dilipatgandakan.

Sedangkan imam Sufyan Tsuri dan ulama hanafiyah mengatakan bahwa diyatnya seperti diyat orang muslim. Ini juga pendapat as-Sya’bi dan an-nakho’i. hal ini juga diriwayatkan dari Umar dan Ibnu mas’ud. Mereka beralasan dengan firman Allah “Dan jika ia (orang yang terbunuh dengan tidak sengaja itu) dari kaum (kafir) yang ada ikatan perjanjian setia di antara kamu dengan mereka, maka wajiblah membayar "diah" (denda ganti nyawa) kepada keluarganya serta memerdekakan seorang hamba yang beriman” (an-Nisa:92) .

Mereka mengatakan bahwa tidak ada peincian lain, jadi zahir ayat ini menunjukan siyat sempurna.

Sedangkan alasan mereka dari hadis adalah hadis yang diriwaytkan oleh al-Baihaqi dan yang lainnya dari Abu Hurairah beliau berkata, diyat Yahudi dan Nasrani di zaman nabi sama dengan diyat orang-orang muslim. Hadis ini mursal dan dho’if. Imam Shan’ani mengatkan, para ulama ini berdalil dengan perkataan para sahabat yang semuanay itu dho’if sanadnya. Sedangkan imam Syafi’I mengatakan, diyatnya sepertiga dari diyatnya orang muslim. Dua imam ini berdalih dengan hadis yang diriwayatkan oleh Amru bin Hazam, “diyat jiwa seorang mukmin adalah seratus unta”. Dari sini dapat dipahami bahwa diyat jiwa selain orang mukmin berarti tidak seperti itu,

Mereak juga berdalil dengan hadis yang dirieaytatkan oleh imam Syafi’I sendiri dari Umar, “bahwa Umar menetapkan keputusan diyat orang yahudi dan orang nasrani emppat ribu dan diyat orang Majusi delapan ratus”. Namun sanadnya ini terputus, karean Ibnul Musayyab tidak mendengar dari Umar-hadis yang sama diriwayatkan dari utsman.

2. Sesungguhnya harga denda luka perempuan sama dengan harga luka laki-laki sampai sepertiga, mak selebihnya berarti lukanay berbeda. Namun kemudian para ulama berbeda dalam menentukan perbedaan ini.

Sekelompok ulama mengatakan dari situ mesti setengah dari diyat laki-laki. Hujja mereka adlah karean telah terajdi kesepakatan bahwa diyat perempuan adalah setengah dari diyat laki-lalki, maka diqishashkan kesana. Jumhur ini adalah jumhur para ahli fikih..

Kelompok ulama lain mengatakan bahwa diyat lauka perempuan adalah setengah dari diyat laki-laki dan diyatnya mutlak. Meraek adlaah ulama hanafiyah dan Syafi’iyah. Mereak menganggap hadis yang menjelaskan tentang itu dho’if, karena termasuk dari riwayat Ismail bin “ayyasy dari selain orang-orang Syam. Padahal riwayat dia dariselain orang Syam itu pasti dho’if.

Pendapat saya, ini adalal hpendapat yang benar. Hal ini akan jelas dalam padngan jumhur, apabila seorang perempuan dipotong jarinya empat jari, maka diyatnya menurut pendapat jumhur –selain hanafiyah dan Syafi’iyah- dua puluh unt, padahal asalnya padalaki-laki empat puluh dan sampai sepertiga, maka menjadi setengahnya, maka kembali menjadi dua puluh. Dan kalu hanya dua yang dipotong, maka diyatnya sama duapuluh juga. Dan kalu dipotongnya tiga jari, saya tidak tahu apa yang akan dilakuakn ualama jumhur apakah menjadi tiga puluh? Atau lima belas, karean terjadi perbedaanbahasa dalam memaknai “samapi”.

�لم: عليه الله صلى الله رسول قال: قال عنه الله رضى وعنه� وس وذال�ك ص�احبه يقت�ل العم�د, وال عقل مثل مغلظ العمد شبه عقل

Page 30: Penjelasan Perkara Pidana

حمل وال ضغينة غير فى الناس بين دماء فتكون الشيطان ينزو أن(1215) وضعفه الدارقطنى سالح. أخرجه

Makn Gobal:Menetapakan adanya oembunuhan yang merip disengaja, berbeda dengan sebagi u alam yang menolak hal ini –kalu hadisnya sahih, nmun ada dalil yang lain- dan pealkuny atidak dibunuh lagi, tapi diyatnya seperti diyat yang disengaja yaitu diyat yang diberatkan seperti yang kita jelaskan diatas.\rasuluullah mengemukakan alsan ini karean tidak ada unsure keseriusan dari orang yang nenbunuh, dia juga tidak memukulnya dengan benda yang biasanya dapat mematikan, tetapi syetan yang telah menggerakannya secara tiba-tiba, bahkan dia ygn mempermainkannya, sehingga sampai seperti itu,

Analisa lafaz:,Yakni, menghiasi dan membujuk untuk membunuh :ينزو

.kebencian : ضغينة

namun sekelompok ulam ada yang menganggap hasan hadis ini, sedangkan Abu : وضعفهdaud tidak memberikan komentar apa-apa.

Fikih Hadis:1) Menetapkan adanya pembunuhan yang mirip disengaja. Ini merupakan pendapat

jumhur.2) Diyatnya sama dengan yang disengaja, seperti telah dijealskan bahwa termsuk diyat

yang diberatkan. Kita juga telah menjelaskan perbesaan para ulam dalam hal ini. 3) Tidak ada qishash dalam pembunuhan yang mirip disengaja.4) Pembunuhan semacam ini bias terjadi ketika bukan disengaja dan tidak ada tujuan

untuk membunuh, juga jangan dilakukan dengan senjata atau alat apa saja.ال� عنهما الله رضى ع�ب�اس) اب�ن� ع�ن�و ���ل� ق ���ت لM ق� ���ج الO ر� ج� د� ع�ل�ى ر� ��� ع�ه

ول� س� ل�ى الل�ه� ر� ه� الل�ه� ص� ���ل�م� ع�ل�ي ���ل� و�س ���ع ج� ل�ى الن�ب�ي# ف� ���ه� ص ���ه� الل ��� ع�ل�يل�م� ���ه� و�س ���ر� اث�ن�ي� د�ي�ت ���ا ع�ش O���ل�ف �ة . رواهأ��ائى ورجح األربع� وابن النس

(1216ارساله. ) حاتمSabda Rasulullah saw:Dari Ibnu Abbas ra. Beliau berkata, seorang lelaki pernah membunuh seorang yang lainnya, kemudian Nabi menjadikan diyatnya dua belas ribu". (Diriwayatkan oleh imam yang empat. Iamam Nasai dan Ibnu Hatim mengunggulkan mursal hadis ini)

Makna global:Setelah penulis menjelaskan diyat muslim dengan unta dan emas,kemudian penulis memuat hadis ini yang menjelaskan sebuah kasus yang harus denganemas dengan jumlah sepuluh ribu dirham.Iamam Nasai dan Abu Hatim mengunggulkan bahwa hadis ini hadis mursal. Abu Daud, ima Turmuzi dan yang lainnya juga mengisyaratkan kemursalan hadis ini.Namun hadis yang senada juga diriwayatkan dari Ali, Aisyah, Abu Hurairah dan Umar bin Khatab semua itu telah dikeluarkan oleh Imam baihaqi dari mereka semua.

Fikih Hadis: 1. Jika diyat menggunakan perhitungan mata uang –perak-, maka jumlahnya dua belas

ribu dirham. Pendapat ini adalah pendapat Hasan, Urwah juga merupakan fatwa iamam Mallik, Ahmad dan Ishak dan sekeklompok ulama lain.

Page 31: Penjelasan Perkara Pidana

Sedangakn iamam Tsauri, Ibnu Syibrimah dan Abu HAnifah mengatakan sepuluh ribu dirham. Ini dirwayatkan dari Ali.

ب�ي ع�ن�و

ث�ة� أ� ال� عنه الله رضى ر�م� �� علي�ه الل�ه ص�لى الن�بى : أتيتق ب�ه. فق�ال واش�هد اب�نى فقلت هذا؟ من فقال ابنى ومعى وسلم

�ا��ه أم�ن�ي ال� ان ك� ي�ج� ���ال� ع�ل�ي ن�ي و� ه� ت�ج� ����ائى . رواهع�ل�ي��و النس� داود وأب(1217الجارود. ) وابن خزيمة ابن وصححه

Sabda Rasululah saw:Dari Abu Romtsah ra. Beliau bersabda, saya pernah datang keapda Nabi saw.bersama anak saya. Beliau bertanya, siapa ini? Saya jawab, anak saya. Beliau bersabda ingat itdak bisa anda menangung pidana atas dia, dia juga tidak atas anda". (Diriwayatkan oleh iama Nasai Abu Daud dan disahihkan oleh imam Ibnu Khuzaimah dan Ibnul jarud)

Makna Global:Allah Swt. Berfirman, “tiap-tiap seorang manusia terikat dengan amal yang dikerjakannya” at-Thur:21). Allah juga berfirman “dan seseorang yang boleh memikul tidak akan memikul dosa perbuatan orang lain (bahkan dosa usahanya sahaja);”an-'An'Am:164) . kemudian hadis ini juga menguatkan semua it, walaupun orang lain itu anak atau bapa,s ehingga tidak ada ygn dikecualikan. Ada yang mengatakan anak itu hasil orang tua, tapi artinya ayah menjadi sebab adanya seorang anak, bukan dalammasalah dosa perdosaan dan tindak pidana.

Jadi pelakuklah yang diminta tanggungjawab atas tindak pidananya.

Analisa lafaz: :Saya mengaku bahwa dia anak saya. Sedangkan teks riwayat Abu daud berbunyi : واشهدRasululllah bersabda,”apakah ini anak anda?” dia menjawab demi tuhanm Ka’bah” hal itu karena nak memang sangat mirip dengan ayahnya, seperti yang ada pada riwayat Abu Daud dab yang lainnya.

ن�ي ال� ك� ي�ج� ���ع�ل�ي : Jinayah artinay dosa yang dilakukan manusia. Artinya tidak akanmelakukan dosa kemudain dosa menjadi beban anda. Sedangkan penulis kitab al-Mirqoh mengartikan ini sama dengan arti bagian yang sesudahnya, dai mengatakn, anda tidaka kandisiksa karean dosa orang lain.

Fikih Hadis:1,. Tidak ada orang yang dituntut karena jinayah orang lain, walaupun anak atau ayahnya.2. ayah dan anak tidaktermasuk keluarga yang harus membayar. Pendapat ini bukan seorang,kita juga telah membahas perbedaan arti kelluarga dalam masalah membayar diyat. Dan telah kita tuliskan hadis ini.

Perawi Hadis:ب�ي

ث�ة� أ� ر�م� : dibaca kasrah ra, sukun mim dan fathah tsa, diakhiri dengan ta tanda menunjuk perempuan. Sedangakn tenang namanya,., banya perbedaan pendapat , beliau dating kepada Nabi saw. Beliu termasuk orang-orang Kufah..

Pertanyaaan-pertanyaan dalam bab ini:Apa arti diyat dan bagaina batasannya?

Page 32: Penjelasan Perkara Pidana

Ceritakan teks hadis Amru bin hazam yang ada dalam bab diyat??Sebutkan diyat yang diberatkan menurut ulama ahlo fikih?Siapa saja kelompok ulama yangmenganggap sahih hadis Amru bin hazam dlam masalah diyaSebiutkan diyat yang diringankan menurut ulama ahli fikih?Apa saja bentuk-bentuk diayat? Dan kepada siapa saja diyat wajib?Apa sebab adanay hadis : ….. ثالثة الله عى الناس أعتى إن ? Dan tuliskan secara sempurna?Sebutkanhadis yang melarang melkuakan praktek kedokteran kepada orang aygn bukan ahlinyaBagaiman hukumnya apabila seorang dokter ahli membahayakan pasiennya? Seberapakah diya kafir dzimmy dan apa dalillnya , juga sebutka pendapat para ahli fikih dalam masalah itu?Seberapakah diyat luka perempuan, dan sebutkan dalilnya?Sebutkan hadis yang menjelaskan diyat pembunuhan mirip disengaja secara jelas? Bagaiman pembunuhan tidak disengaja diketahui?Berapakah diyat orang muslim merdeka apabila denan emas?Apa yang dapat dipahami dari sabda Sabda Rasulullah saw. Kepada Abi Rimtsah, “ ال�

ن�ي ال� ع�ل�ي�ك� ي�ج� ن�ي و� ع�ل�ي�ه� ت�ج� ”

Bab Menuduh Pidana an SumpahAl-qosamah diabca fathah qof dan sin fatha tidak\ ber-tasydid diambil dari kata aqsama, qosman wa qosamatan. Artinya sumpah-sumpah yang diungkapkan kepada pihak keluarga korban apabila mereka menuduh, ,atau sebaliknya. Sumpah dalam masalah ini dimanai khusu dengan nama al-qosamah.Imam Haramain mengatakan al-qosamah menurut paraulama merupakan nama sebuah kaumyang bersumpah, sedangkan menurut ulamaahli fikih nama bagi sumpah.

Dalam ad-dhiya dsebutkan al-Qosamah adalah sumpah-sumpah yang diungkapkankepada lima puluh laki-laki dari sebuah kampong yang terdapat korban dan tidak diketahui pelakunya dan pihak keluarga korban tidak menuduh seseorang dalam hal ini.

ل� ع�ن� ه� ب�ي ب�ن� س�ة� أ� ث�م� �ن�ه� ح� ه أ ب�ر� و� أ�خ� ���الM ه ���ن� و�ر�ج اء� م� ر� ���ه� ك�ب ���و�م أ�ن� ق�

ل) ب�ن� الل�ه� ع�ب�د� ه� ة� س� ي1ص� ا و�م�ح� ج� ر� ي�ب�ر� إ�ل�ى خ� ن� خ� د) م� ه� م� ج� اب�ه� ص�ب�ر� أ� خ�

أ� ف�ة� ي1ص� ت�ل� الل�ه� ع�ب�د� أ�ن� م�ح� ير) ف�ي و�ط�ر�ح� ق� ق� و� ف�

� أ�ت�ى ع�ي�ن) أ ود� ف� ال� ي�ه� ق� ف��ن�ت�م� الل�ه� أ ت�ل�ت�م�وه� و� ال�وا ق� ا ق� ت�ل�ن�اه� م� ه� ق� ���الل ل� ث�م� و� ���ب ت�ى أ�ق� د�م� ح� ��� ع�ل�ى ق

ه� و�م� ذ�ك�ر� ق� م� ف� ب�ل� ل�ه� أ�ق� و� و� ���وه� ه ���أ�خ ة� و� ���و�ي1ص و� ح� ���ر� و�ه ����ك�ب ه� أ ���ن د� م� ��� و�ع�ب

م�ن� ح� ل) ب�ن� الر� ه� ذ�ه�ب� س� و� ل�ي�ت�ك�ل�م� ف� ي�ب�ر� ك�ان� ال�ذ�ي و�ه� ال� ب�خ� ���ق الن�ب�ي# ف�ل�ى ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ة� و�س� ي1ص� ن� ي�ر�يد� ك�ب1ر� ك�ب1ر� ل�م�ح� 1��ت�ك�ل�م� الس ة� ف� ���و�ي1ص ح�

ة� ت�ك�ل�م� ث�م� ي1ص� ال� م�ح� ق� ول� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ���ا و�س ��� أ�ن� إ�مب�ك�م� ي�د�وا اح� ا ص� إ�م� ذ�ن�وا أ�ن� و� ب) ي�ؤ� ر� ك�ت�ب� ب�ح� ول� ف� ���س ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ��� اللل�م� ع�ل�ي�ه� م� و�س� �ل�ي�ه� ك�ت�ب� ب�ه� إ ا ف� ت�ل�ن�اه� م� ال� ق� ق� ول� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� ���ه� ص ��� اللل�م� ع�ل�ي�ه� ة� و�س� ي1ص� و� ة� ل�ح� ي1ص� ن� و�ع�ب�د� و�م�ح� م� ح� ون� الر� ل�ف� �ت�ح� ون� أ ق# ت�ح� ���ت�س و�

ب�ك�م� د�م� اح� ال�وا ص� ال� ال� ق� ل�ف� ق� ت�ح� ود� ل�ك�م� أ�ف� ال�وا ي�ه� وا ق� ل�م�ين� ل�ي�س� ��� ب�م�سد�اه� و� ول� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ن� و�س� ن�د�ه� م� ة� ع� ���ائ ة) م� ���ت�ى ن�اق ح�ل�ت� �د�خ� ال� الد�ار� أ لM ق� ه� ت�ن�ي س� ك�ض� ر� ا ف� ن�ه� ةM م� عليه. ) حمراء. متفق ن�اق�1218)

Sabda Rasulullah saw:Dari Sahal bin Abi Hatmah sesungguhnya dia dan bebrapa tokoh sekampungnya mengabarkan bahwa sesungguhnya Abdullah bin Sahal dan Muhayyishah keluar menuju Khaibar karena terjadi kekurangan pangan yang menimpa mereka, kemudian ada yang

Page 33: Penjelasan Perkara Pidana

mengabarkan bahwa Abdullah terbunuh dan dilemparkan mayatnya ke sebuah tempat, kemudain dia mendantangi orang-orang Yahudi, Muhayyishah mengatakan kalian semua pasti yang melakukan itu! Orang-orang YAhudi mengatakan, demi Allah kami tidak melakukan itu. Kemudian Muhayyishah pulang, sesampai kekampungnya dia mnceritakan kejadian in, kemudian dia bersama kakanya dan Abdurrahman bin Sahal, menghadap kepada Rasulullah, kemudian dia pergi untuk berbicara dan dia yang ada di Khaibar. Nabi bersabda biicaralah yagn paling tua, maksud Nabi yang palin gtua usianya, kemudain Khuwayyishah berkata, kemudian Muhayyishah juga berkata. Rasulullah saw. bersabada bisa mereka membayar diyatnya atau mereka diserang. Kemudian Rasulullah saw. mengirimkan surat kepada orang-orang Yahudi, maka ditulisakn apa yang telah kita bunuh. Rasulullah mengatakan kepada Huwayyishah, Muhayyishah dan Abdurrahman, apakah kalian berani bersumpah, maka kalian berhak atas diyat saudara kalian. Mereka mengatakan, tidak. Rsulullah berkata lagi, apakah mau orang Yahudi bersumpah. Kata mereka, mereka –orang Yahudi- bukan orang Muslim. Maka Rasulullah menebus diyatnya dengan seratus unta sampai dimsukan kerumah. Sahal mengatakan unta yang merah menginjak saya. (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim)

Makna Global:Ketika ada korban terbunuh diantara sebuah kaum, dan mereka tersangak, mak tidak ada diyat samapi pihak keluaraga koraban berani bersumpah menunjuk salasat udari mereka, kalau tidak kaum itu harus bersumpah bahwa merak membuuhnya lima puluh kli sumpah dan tidak ada diyat kepada mereka.

Dalam kisah ini, ketika para penuntut menolak tidak mau bersumpah dan mereka terang-terangan tidak menerima sumpahnya orang-orang yang mengaku, karean mereka bukan orang muslim., maka rasulullah membayarkan diyatnya dari Baitul mal.

Analisa Lafaz:Mال ن� و�ر�ج� اء� م� ه� ك�ب�ر� و�م� د� أ�ن� ق� ���ه� ع�ب ���ب�ن� الل : Demikian yang ada disini. Ini

menunjukan dalam sanda ini ada yang tidak disebut. Sedangkan yang dalam al-Bukhari kadang-kadang “sekelompok dari pembesar kaumnya pergi ke khaibar” imam bukhari menyebut namanya dalam riwayat lain seperti disni. Dalam bab Jizyah iamam Bukhari mengatakan “dari Sahal, bahwasanya Abdullah bin Sahal dan Muhaishah “.Sedangkan dalam adabul Mufrad “dari Sahal dan Rofi’ bin Khudaij mereka berdua mengkisahkan bahsanya Abdullah bin Sahak dan Muhaishah …” seperti inijuga yang ada di Imam Muslim.

ة� ي1ص� . dibaca dhomah mim, fathah ha dan kasrah ya ber-tasdid dan fatha Shad : م�ح�

د) ه� \dibaca dhomah jim atau fathah :ج�

Melemparkan : ط�ر�ح�

�ت�ى� Datang uhayyishah :أود Kata benda yang menunjukanjenis, yakni yahudi Khaibar :ي�ه�ة� ي1ص� و� Sama dengan pola Muhayyishah :ح�

�z Menginginkan :ذ�ه�ب�

Hendaklah yang paling tua yang berbicara : ك�ب1ر�

Meyerahakan diyat :ي�د�وا

ون� ق# ت�ح� ت�س� ب�ك�م� د�م� و� اح� ص� : Yakni kalian berhak atas diyat darah saudara kalian atau qishash

د�اه� و� Meneyrahkan diyatnya : ف�

ن� ن�د�ه� م� ع� : Dari hartanya

Page 34: Penjelasan Perkara Pidana

ت�ن�ي ك�ض� ر� menginjak padaku :ف�

Fikih Hadis:1) Menetapkan sahnya mengmambil sumpah dan bias dipraktekan, ini merupakan

pendapat ulama jumhur.2) Sesungguhnya sumpah disini tidak bias dianggap hanya menuduh terdakwa tanpa ada

kemungkinan teraduga. Kemudian ulam aygn menyaratkan adanya praduga juga berbeda pendapat mengenai depinisi dan batasannya.Ada yang menjadikan terceceri darah sebagai bahan terduga, maksudnya harus ada seorang saksi yang menyaksikan perkataaan korban menyatakan bahwa yang memebunuh dia adalah si fulan, atau ada dua orang saksi yang mengetahui ada permusuhan dianatar korban dan yang terduga, atau pernah ada teror dari terduga dan hal-hal lain.

Ada yang mengatakan keberadaan korban dilingkungan masyarakat terduga jadi alasan. Ini merupakan pendapat iamam Malik dan imam Syafi’i. Al-lauts(terceceri darah) mempunyai berbagai macam bentuk, seoperti dijelaskan dalam buku-buku yangemmbahas masalah-masalah kecil secara detail.

3) Harus dimulai dari sumpah penuntut, dia harus sumpah sebanyak lima puluh kali, seperti dijelaskan dalam teks imam Muslim dalam hadis ini “Salah seorang dari kalian harus bersumpah selama lima puluh kali kepada seorang diantara kaum mereka, sehingga dia harus membayar seutuhnya” dan tuntutan berhak diterima, karena mengamalkan hadis ini.

Kemudian mereka berebda pendapat bagaimana sumpah itu dibagi? Ada dua pendapat;Pertama, setiap orang sesuai dengan warisannya, dan sekurangnya dipenuhi,Kedua, setiap orang harus disumpah lima puluh kali sumpah. Kalau sipenuntut tidakmau bersumpah, maka dikembalikan kepada yang dituduh, dia harus sumpah lima puluh kali sumpah atas masalah pembunuhan tersebut, kalau yang menuduh itu kelompok, maka sumpah itu dibagikan kepada mereka sesuai jumlah mereka.

Abu Hanifah dan ulam yang sependapat dengan beliau berpendapat bahwa sumpah tidak dimuali dari yan gmenuduh, tapi yang terduga dulu. Mereka mengatakan, kalau ada koraban disebuah tempat, maka seorang imam harusmemilih llima puluh laki-laki dari orang-orang yang kapabel dari kaum itu, kemudian disumpah bahwa mereka tidak membunuhnya, dan tidak tahu siapa pelakunya. Kemudian diyatnya dari para pembuat rencana, kalau mereka tidak tahu maka diyat diambil dari para penduduk kampong itu.

4. Wajib qishash setelah disumpah dengan landasan ulama yang menafsirkan sabda Rasulullah saw. "Kalian berhak atas darah saudara kalian". Hal itu telah diriwayatkan dari Ibnu Zubair dan telah dipilih oleh imam Malik dan orang-orang Madinah, imam Ahmad, Abu Tsur. Hukum seperti ini bilamana tuntutan terarah kepada orang tertentu dan telah memenuhi syarat.Sedangakn sekelompok ulama memandang dalam masalah ini tidak wajib qishahs, tapi hanya wajib diyat mughollazhoh diambil dari harta terdakwa. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Abas yang juga merupakan pendapat imam ats-Tsauri, imam Syafi'i dalam qoul jaded-nya, Abu Hanifah dan imam Ishak. Yang menjadi landasan mereka adalah sabda Rsulullah saw."Kalian berhak mengambil diyat saudara kalian".5. Sah bersandar terhadap surat dalam masalah informasi.

Page 35: Penjelasan Perkara Pidana

Penjelasan Tambahan:Imam Shan'ani mengatakan, Hadis Nabi "Maka Rasulullah menebusnya dari hartanya sendiri", dalam teks lain berbunyi "Rasulullah menebusnya dengan unta yang didapat dari sedekah". Ada yang mengatakan bahwa Rasulullah menghutang unta itu, dan ketika Raasulullah membayarkan ini demi mendamaikan dua kelompok yang berseteru, maka ini merupakan keputusannya yang beliau jatuhkan terhadap orang yang terbelit utang. Jadi Rasululah tidak mengambil sedekah untuk kepentigan peribadinya, karena sedekah bagi beliau tidak halal.

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa Rasulullah membayarkan itu dari zakat bagian orang-orang yang berhutang, pendapat ini tidak benar, karena orang Madinah yang berhutang tidak dibenarkan diberi bagain zakat –seperti ada pendapat yang mengatakan-.Imam Shan'ani mengatakan, ini perlu dipikirkan ulang, karena bagi Yahudi tidak ada kewajiban diyat, karena orang-orang yang menuntut mereka tidak berani bersumpah atas tuntutan yang mereka ajukan. Maka apa yang dikeluarkan Rasulullah, itu sebagai sukareala Rasulullah saw agar darah korban tidak hilang begitu saja.

Shan'ani melanjutkan, adapun yang ada pada riwayat imam Nasai adalah "Rasulullah memberiakn bagian kepada Yahudi dan menolong mereka dengan sebagiannya". Ibnul Qoyyim mengatakan hadis ini tidak terjaga.

ل) ع�ن� ج� اب� م�ن� ر� ح� ص�ول� أ� س� ل�ى الل�ه� ر� ه� الل�ه� ص� ���ل�م� ع�ل�ي ��� م�ن� و�س

ار� �ن�ص� ول� أ�ن� األ� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ���ر� و�س ���ة� أ�ق ام� ���س ال�ق�ا ع�ل�ى ان�ت� م� ���ه� ك ���ة� ف�ي ع�ل�ي ���ل�ي اه� ى ال�ج� ���ا و�ق�ض ���ول� ب�ه ���س ه� ر� ��� اللل�ى ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ار� م�ن� ن�اس) ب�ي�ن� و�س� �ن�ص� ت�يل) ف�ي األ� اد�ع�و�ه� ق�

ود� ع�ل�ى (1219. رواه مسلم ) ال�ي�ه�Sabda Rasulullah saw:"Diriwayatkan dari seorang dari Anshar, bahwasanya Rasulullah saw. menganggap sumpah seperti halnya yang berlaku di masa jahiliyah, Rasulullah juga mengambil keputusan dengan sumpah tersebut atas sengketa yang terjadi di antara para Anshar yang berkaitan dengan tuduhan pembunuhan kepada orang-orang Yahudi". (Diriwaytkan oleh imam Muslim)

Makna Global:Dalam sahih bukhari terdapat kisah al-Hasyimi; seseorang dari masyarakat jahiliyah. Kisah itu adalah bahwa Abu Thalib berkata kepada pelaku pembunuhan, 'Silahkan anda memilih salah satu dari tiga; anda bisa menyerahkan seratus unta, karena anda membunuh saudarakami secara tidak disengaja, atau silahkan lima puluh dari kaum anda bersumpah bahwa anda tidak melakukan pembunuhan, atau anda menolak itu, maka akan kami bunuh…'.Tujuan hadis ini adalah menetapakan legalnya sumpah, berbeda dengan orang yang menolak ini.

Analisa Lafaz:.diambil dari kata iqror yaitu menyetujui sesuatu dan tidak menggantikannya : أقر

األنصار من .maksudnya orang-orang yang disebutkan di atas :ناس

Fikih Hadis:7. Menjelaskan di legalkannya sumpah dalam masalah pidana dan menunjukan bahwa

sudah ada dimasa jahiliyah dan ditetapakn oleh Islam.Ada juga yang tidak memberikan sikap apa-apa mengenai sumpah ini. Mereka tidak menolak dan juga tidak menenrima dalam hukum syara'.

Page 36: Penjelasan Perkara Pidana

Di antara kelompok ini adalah al-Hakam bin Utbah, Abu Qilabah, Salim bin Abdullah, Sulaiman bin Yasar, Qotadah, Muslim bin Khalid dan Ismail bin Ilyah juga imam Bukhari sesuai dengan perkataan 'Iyadh, namun Ibnu Hajar menolak itu.Mereka mengatakan bahwa sumpah ini kontradiksi dengan prinsip-prinsip dasar yang diakui oleh syariat; Saksi untuk yang menuntut dan sumpah untuk yang tersangka, ini juga menunjukan bahwa sumpah tidak berpengaruh sama sekali terhadap menetapakan darah. Syariat juga melarang sumpah kecuali apa yang yang diketahui secara pasti atau dilihat dengan panca indera.

Pertanyaan-pertanyaan dalam bab ini:Apa arti al-Qosamah?Ceritakan hadis Sahal bin Khotsmah dalam masalah sumpah dan jelaskan kata-kata yang asingnya?Siapa yang harus memulai bersumpah menurut ulama fikih, dan bagaiman sumpah ini dibagi-bagi?Apakah qishahs bisa terjadi hanya dengan proses sumpah?Ceritakan sebagian pendapat yagn menolak legalitas sumpah beserta hujahnya dan bagaiman menjawabnya?

BAB. MEMERANGI KELOMPOK PEMBANGKANGal-baghy merupakan bentuk mashdar kata bagho, diungkapakan untuk menujukan kesombongan, kezhaliman dan mneyimpang dari keadilan.

ر� ب�ن� الل�ه� ع�ب�د� ع�ن� ي� ع�م� ض� ا الل�ه� ر� م� ل�ى الن�ب�ي1 ع�ن� ع�ن�ه� ه� الل�ه� ص� ��� ع�ل�يل�م� ���ال� و�س ���ل� م�ن� ق ���م ا ح� ���ح� ع�ل�ي�ن ال� 1��ل�ي�س� الس ا ف� ���ن �قم���ه . متف�) علي1220)

Sabda Rasulullah saw:"Dari Abdullah bin Umar ra. Rasulullah saw. bersada, siapa yang membawa senjata (menyerang) kita, berarti dia bukan dari bagain kita". (Diriwaytkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)

Makna Global:Allah sawt. Berfirman "Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara" (al-Hujurat:10). Sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling menyayangi dan saling mengasihinya laksana satu tubuh…". Dalam rangka saling mencintai mereka saling Bantu-membantu, saling bahu-membahu, saling tolong-menolong saling kasih-mengasihi dan saling bersaudara. Mereka tidak saling memutuskan hubungan, saling membelakangi dan tidak saling memusuhi, apalagi saling menyerang.

Inilah makna hadis yang mengtakan bahwa seorang mumkin yang membawa senjata bukan termasuk bagian dari mereka. Hadis dalam bab ini mengecualikan sekelompok umat Islam dari kaum pembangkang. Dalam bahsa arab in disebut istitsna munqothi'.

Analisa Lafaz:علين44ا السالح حمل : bukan sekedar membawa, tapi merupakan ungkapan yang menunjukan penyerangan atau bertujuan memerangi, diungkapkan demikian, karena biasanya membawa senjata lazim dengan peperangan.

منا ليس : ini mempunyai dua pengertian:Pertama, keluar dari agama Islam. Hal ini bila orang yang menyerang beranggapan ini halal dan tanpa alasan apa-apa.Kedua, maksudnya tidak sesuai dengan jalan dan petunjuk kami, karena petunjuk kami dalam masalah itu adalah saling tolong-menolong, saling bersaudara dan saling bantu-membantu.

Hal ini telah kita jelaskan ketika menjelaskan hadis "Siapa yang menipu kita, maka bukan bagian dari kita" dan hadis "tidak termasuk dari kita orang yang memukul-mukul pipi…" dan hadis-hadis lain.Ketiga, lafaz ini tidak bisa dielak lagi agar tetap menjadi larangan yang tajam, dan ini yang paling utama menurut kebanyakan ulama-ulamab salaf.

Page 37: Penjelasan Perkara Pidana

Fikih Hadis:1. diharamkan membunuh orang muslim dan sangat dilarang keras.

Penjealsan tambahan:Hadis ini ada yang menggunakan kalimat "Siapa yang melugas senjata kepada kita" dikeluarkan oleh imam al-Bazzar dari Abu Bakroh, Samurah dan Amru bin Auf.Sedangkan dalam musnad imam Ahmad dikatakan "siapa yang melempar kita dengan panah, maka bukan bagian dari kami" (diriwaytkan dari Abu Hurairah).Sedangkan imam at-Thabrani "Siapa yang memanah kita dimalam hari, maka bukan bagian dari kami". (Diriwayatkan dari Abu Hurairah juga, dan dikeluarakan Bazzar dari Hadis Buraidah).

ب�ي ع�ن�� ة� أ ي�ر� ر� ل�ى الن�ب�ي1 ع�ن� ه� ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ���ه� و�س ����ن ال� أ ��� م�ن� قج� ر� ق� الط�اع�ة� م�ن� خ� ار� اع�ة� و�ف� م� م�ات� ال�ج� ات� ف� ���ةO م ���يت ةO م� ���ل�ي اه� رواه ج�

(1221) مسلم

Sabda Rasulullah saw:

"Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw. Belaiubersabda, siapa yang keluar dari ketaatan dan berpisah dari jamaah dan mati, maka matinya mati jahiliyah". (Diriwaytkan oleh imam Muslim)

Makna Global:Hadis ini termasuk dalam menjelaskan memerangi orang-orang yang memabangkang, namun menjelaskan bentuk lain yang tidak boleh diperangi. Mereka adalah orang-orang yang keluar dari ketaatan, yang keluar dari jama'ahnya, namun tanpa memperlihatkan perlawanan atau membantu memerangi jama'ah umat Islam. Maka orang-orang seperti ini matinya mati jahliyah, karena mereka tidak menolong saduara-saudaranya yang muslim dan tidak bersama mereka menangkal ancaman dari luar.

Analisa Lafaz:الطاعة عن خرج : Yakni taat kepada pemimpin orang muslim, atau pimpinannya yang menajdi

atasan dia, seperti penguasa Qatar, Mesir atau daerah tertentu, walaupun pimpinan perjalanan, selama kepemimpinannya bersamabung dengan pimpnan tertinggi; khlaifah.

عة الجما وفارق : Jamaah adalah orang-orang yang sudah terorganisasi kerjasamanya, bersatu sikapnya untuk bertaat kepada Allah.

جاهلية ميتة : Sebuah penyadaran kekpada Jahiliyah pra Islam, dimana tidak ada syari'at dan tidak ada hukum yang diturunkan dari Allah, maka matinya seperti matinya salah satu dari orang-orang jahiliyah.Imam Shan'ani berpendapat mengatakan bahwa maksudnya adalah sama dengan mereka dari sisi tidak berada dalam satu pemimpin, karena orang yang kelaur dari kepatuhan seperti orang-orang jahiliyah yang tidak mempunyai imam.

Fikih Hadis:1) larangan keluar dari jamaah2) Larang berpisah dari jamaah dan menyerupakan yang kelaur dari ketaatan dan dari

jamaah bagaikan orang-orang jahiliyah.3) Orang yang keluar dari ketaatan da dari jamaah tidak boleh diperangi, selama mereka

tidak membantu yang lain untuk memerangi umat muslim dan tidak meneyerang umat muslim. Sikap kita kepada mereka adalah membiarkan mereka –disertai dengan menasihati-, dengan demikian hal itu tidak menyebabkan keluar dari Islam, maka berarti halal diperangi.

Dan tela hdiriwayatkan dari Ali ra. Beliau bersabda kepada Khawarij "silahkan kalian seperti apa yang kalian inginkan. Dinatara kami dan kalian tidak boleh ada pertumpahan

Page 38: Penjelasan Perkara Pidana

darah yang haram, tidak boleh menghalangai jalan, tidak boleh menzalimi seseorang. Kalau kalian melakukan itu, maka aku menyatakan perang dengan kalian" hadis itu dikeluarkan oleh imam Ahmad, imam Thabrani dan imam Hakim dalam banyak tempat di al-Mustadrak , imam Hakim mempunyai banyak alur dalam hadis ini. Malah ada ygn menuliskan dan buku ad-Dark bitakhrijil Mustadrak bahwasanya Ibnu Katsir menganggap hasan hadis ini.

ة� أ�م1 ع�ن� ل�م� ال�ت� س� ال� ق� ول� ق� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ل� و�س� ���ت ت�ق�ا Oار ئ�ة� ع�م� ي�ة� ال�ف� (1222) مسلم .رواهال�ب�اغ�

Sabda Rasulullah:"Dari Ummu Salamah ra. Beliau berkata, bahwa Rasulullah bersabda, "yang telah membunuh Imar adalah kelompok yang membangkang". (Diriwayatkan oleh imam Muslim).

Makna Global dan membahas masalah mutawatir-nya hadis ini:Ini menguatkan apa yang ada dalam hadis pertama. Maksudnya, bahwa orang muslim tidak ternmasuk kelompok pembangkang, maka tidak boleh diperangi, bahkan orang yang memeranginya yang dianggap membangkang kepada dia.

Juga sekaligus menguatkan apa yang ada dalam hadis kedua, yang menunjukan bahwa bukan sekedar keluar dari taat itu halal diperangi, kecuail kalau itu berkembang menjadi penyerangna terhadap orang-orang muslim atau membantu memerangi, .maka kalau demikian orang itu termasuk orang yang memebangkan dan halal diperangi.

Yang menunjukan bahwa hadis ini menguatkan terhadap dua makna di atas adalah sesungguhnya dua kelompok umat muslim, pada kasus seperti ini mesti ada yang benar salah satunya, maka yang satu lagi termasuk yang membangkang, baik dengan takwil atau tidak dan tanpa melihat batasan orang yang dianggap membangkang dan tanpa membatasi orang yang memulai menyerang. Namun mesti dua-duanya ada, karena dua-duanya telah dijelaskan dalam nash. Dalam nash dikatakan "membunuh dan membangkang".

Namun bagaimanapun, yang paling tepat bagi penulis –rahimahullah- agar membuat hadis ini sebagai contoh dan jangan disebutkan disini, Karena hadis ini banyak menyangkut perdebatan dan permusuhan, bahkan kerkecimpung dalam fitnah itu lebih berlipat ganda daripada yang ada dalam teks ini.

Perlu diketahui, bahwa hadis ini hadis mutawatir menurut sekelompok ulama dan hanya bernilai hadis sahih menurut kelompok lainnya.Adapun apa yang diriwaytakan oleh imam Ibnul Juzi dari imam Ahmad beliau berkata, "hadis ini diriwyatkan dari dua puluh delapan shahabat yang semuanya tidak ada yang shahih".

Ya'kub meriwayatkan dari Imam Ahmad beliau bersabda "Hadis ini hadis shahih".

Pendapat saya, imam Ahmad telah mengeluarkan hadis ini dalam musnadnya dari banyak sahabat dengan sanad yang kuat, maka hal ini tidak bisa menghalangai kelayakan hadis ini.

Ibnu Abdil Bar mengatakan, "Hadis ini hadis Mutawatir bahkan termasuk hadis paling layak". Semuanya mensahihkan hadis ini; imam Bukhari, Muslim, al-Humaidi, Abu Daud, Timizi dan Ibnu Khuzaimah, al-Ismaili, Darul Quthni, al Hakin dan Adz-Dzahabi dan ulama yang sangat banyak.

الله صلى الله ل رسو قال: قال عنهما الله رضى عمر ابن وعن�ه حكم عبد, كيف أم ابن يا تدرى وسلم: هل عليه� بغى فيمن الل�ذه من��ة؟ ه��ال األم��ه ق��وله الل��ال: ال أعلم ورس��ز ق� على يجه

Page 39: Penjelasan Perkara Pidana

�م هاربها, وال يطلب أسيرها, وال يقتل جريحها, وال��ا. يقس� فيئه بن ك�وثر اس�ناده فى ف�وهم, ألن وص�ححه والح�اكم البزار رواه

(1223متروك. ) وهو حكيم

Sabda Rasulullah saw:"Dari Abdullah bin Umar ra. Beliau berkat, bahwa Rasulullah bersabda, 'Apakah anda tahu wahai Ibnu Ummi Abdin! Bagaimana hukum Allah bagi orang yang membangkang dari umat ini?'. Dia menjawab, Allah dan Rasulnya lebih mengtahui………………."Dan juga telah diriwayatkan dengan sahih dari Ali ra. Dari pelbagai jalan hadis yang sama dengan mauquf (Diririwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan imam Hakim).

Makna Global:Allah swt berfirman, "jika salah satunya berlaku zalim terhadap yang lain, maka lawanlah puak yang zalim itu sehingga ia kembali mematuhi perintah Allah;" Dari sini, Allah menjelaskan tujuan dari memrangi orang membangkang. Tujuan itu adalah mengembalikan pembangkang dari pembangkangan dan dari melampaui hukum-hukum syara', akhirya bisa kembali berpegang teguh terhadap hukum Allah.Jadi memerangi orang yang membangakang bukan untuk membunuhnya atau menghalalkan darahnya. Inilah yang ditekankan dalam hadis ini, dimana hadis ini melarang sebisa mungkin agar tidak terjadi pembunuhan, sehingga dilarang membunuh orang yang sedang terluka, orang yang ditawan dan mencari orang yang sudah melarikan diri.

Hadis ini juga menjelaskan bahwa harta orang seperti ini, tidak seperti harta kafir harbi, untuk menghindari terjadi peperangan yang sengit karena menginginkan ghanimah (harta rampasan perang).

Analisa Lafaz:عبد أم ابن : yaitu, Abdullah bin Mas'ud ra.

.sombong terhadap Allah dan melewati batasan syariat, sehingga halal dibunuh : بغى.mempercepat kematian orang yang luka dan menyempurnakan kematiannya : يجهزdicari : يطلب asal arti fai adalah harta yang dihasilkan tanpa pertempuran. Sedangkan yang dimaksud : فيئهاdisini adalah ghanimah.

Fikih Hadis:1) Dalam mengawali penjelasan hukum, sunah diawali dengan pertanyaan.2) Dilarang mengagetkan orang yang terluka –yang membangkang terhadap umat Islam-,

karean boleh dibunuh itu kalau dia ikut memerangi, adapun kalau dia sudah tidak mamapu memerangi, maka tidak halal untuk diperangi.

3) Dilarang membunuh tawanan dari orang-orang yang membangkang.4) Dilarang mencari orang yang membangkang yang telah kabur untuk kemudian

ditawan atau dibunuh atau diambil hartanya.5) Harta-harta yang dihasilkan dari para pembangkang tidak boleh dibagikan dan tidak

boleh dijadikan ghanimah. Ini adalah pendapat pendapat ulama-ulama Syafi'iyah, Hanafiyah dan memang sahih dari Ali.

6) Boleh memerangi orang-orang pembangkang. Ini sudah ijma' ulama.

ة� ع�ن� ج� ف� ال� ع�ر� ع�ت� ق� م� ول� س� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ول� و�س� ي�ق��ت�اك�م� م�ن� ك�م� أ ر� م�

أ� م�يعM و� ل) ع�ل�ى ج� ج� د) ر� �د� و�اح��ق� أ�ن� ي�ر�ي ���اك�م� ي�ش ��� ع�صو�ق� أ� ر1 اع�ت�ك�م� ي�ف� م� ت�ل�وه� ج� اق� (1124مسلم. ) . رواهف�

Sabda Rasulullah, saw:"Dari 'Arfajah, beliau berkata, 'Saya mendengar Rasulullah bersabda, siapa ygn kedatangan orang yagn menyuruh membunuh seseorang dengan tujuan memecah-belah jamaah kalian, maka bunuhlah". (Diriwayatkan oleh imamMuslim)

Page 40: Penjelasan Perkara Pidana

Makan Global:Makna dari hadis ini menjelaskan makna hadis lain "Kalau sudah dibai'at dua khalifah ……………."

Belum karean tidak bisa dibaca (hal: 51)Karena perpecahan merupakan merupakan siksaan dan bersatu merupakan rahmat, Allah swt berfirman "……………………." (tidak bisa dibaca hal: 51)

Analisa Lafaz:dibaca عرفجة: dengan dhomah 'ain, sukun ra, dhommah fad an fathah jim. Ada yang memabca dengan fathah semuanya dan sukun ra saja. tashghir dari kata Syarhun, ada juga yang mengatakan shuraihun, bahkan ada yang :شريحmengatakan dhuraihun juga ada yang mengatakan bukan itu, ini pendapatnya Asyja'i.

جميع أمركم : bersatu di atas satu kalimat dan satu pemimpin

Fikih Hadis:1) Larangan memecah-belah jama'ah umat Islam. 2) Boleh membunuh orang yang hendak memecah-belah umat Islam.

Pertanyaan-pertanyaan dalam Bab ini:Apa arti sabda Rasulullah saw, " منا فليس ح السال علين حمل من ""?Apakah boleh membunuh orang yang berpisah dari jama'ah dan keluar dari ketaatan, kalau dia tidak membantu atau tidak bersekutu, bahkan dia menyendiri dan menjauh. Apa dalilnya?Sebutkan sekelompok ulama yang mensahihkan hadis ini " الباغية الفئة عمارا تقتل "?Rasulullahbersabda kepada Abdullah bin Mas'ud " فيمن الله حكم كيف عبد أم ابن يا تدرى هل

األمة هذه من بغى ". Sempurnakan hadis ini dan ceritakan faidah-faidah yang bisa diambil dari hadis ini!Sebutkan satu hadis yang melarang memecah jama'ah umat muslim?

BAB. HUKUM ORANG YANG MERAMPAS HARTA DAN MURATADول ع�م�ر)و ب�ن� الل�ه� ع�ب�د� ال� ي�ق� ول� ق� س� ل�ى الل�ه� ر� ه� الل�ه� ص� ���ل�م� ع�ل�ي ��� و�سر�يد� م�ن�

ال�ه� أ� قl ب�غ�ي�ر� م� ات�ل� ح� ق� ت�ل� ف� ق� و� ف� ���ه يدM ف� ه� ����و . رواهش� داود أب(1225وصححه. ) والترمذى والنسائى

Sabda Rasulullah saw:"Dari Abdullah bin Umar ra. Beliau berkata bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda, 'Siapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka dia mati syahid’. (Diriwayatkan oleh Abu Daud, imam Nasai, dan Tirmizi).

Makna Golabl: Setiap orang punya kewajiban menjaga hartanya –dan yang senilai-, walaupun itu harus menghilangkan pemilik hartanya. Bahkan Islam mengelompokannya terhadap barisan orang yang mati syahid, ini agar manusia terpacu untuk membela hartanya. Mungkin hikmahnya ketika syari’at menjadikan kematian orang yang membela hartanya sebagai syahid, ini sebagai benteng yang menghalang orang yang akan menggangu harta orang lain, karena dia tahu bahwa pemilik harta tidak akan membiarkan dia mengambil hartanya.

Analisa Lafaz:

Page 41: Penjelasan Perkara Pidana

مال44ه دون : maksudnya dia membela hartanya dan menghalangi orang lain yang akan mengambilnya.:ش4هيد namun tanpa diberlakukan hukum-hukum orang yang mati syahid, seperti tidak dimandikan dan lain-lain.

داود أبو رواه : sedangkan dalam hadis Bukhari, hadis ini dari hadis Abdullah bin Amr, dan memuatnya dari hadis sahih itu lebih baik.

Fikih Hadis:1) Orang yang bermaksud mengambil harta orang lain tanpa hak, maka pemilik harta

boleh memeranginya, walaupun harus berakhir dengan terbunuhnya orang tersebut. Ulama jumhur berpendapat bahwa baik hartanya banyak atau sedikit. Sedangkan sebagian ulama Maliki berpendapat, jika hartanya sedikit tidak boleh sampai terjadi pembunuhan.

Sedangkan mengeani penyebab perbedaan disini, imam Qurthubi mengatakan adalah apakah membunuh disini karena kemunkaran atau karena mencegah kejahatan. Kalau karena kemunkaran, maka tidak ada bedanya antara sedikit atau banyak. Namun kalau karena menolak bahayanya, maka kondidi seperti ini akan berbeda-beda.

2) Boleh membunuh orang yang mengganggu, dengan syarat tidak mungkin selamat dari kejahatannya kecuali dengan membunuhnya-.Imam Ibnul Mundzir meriwayatkan dari imam Syafi’i bahwasanya beliau berkata, siapa yang harta, jiwa atau isterinya terancam dan tidak ada cara lain untuk menyelamatkannya kecuali denagn membunuhnya, maka dia diperbolehkan membunuhnya, dan dia tidak berkewajiban diqishash, diyat atau kifarat. Namun tentunya dengan tidak bermaksud membunuh. Pendapat saya, ini diperkuat dengan hadis yang terdapat dalam shaih muslim dari Abu Haurairah ra., “Bagaiman kalau ada orang yang ingin mengambil harta saya? Rasulullah menjawab, 'Bunuhn saja’ Abu Hurairah bertanya, bagaimana kalau saya bunuh? Rasulullah menjawab, ‘dia masuk neraka’’.Ibnul Mundzir mengatakan, namun yang menjadi pegangan para ahli ilmu adalah setiap orang berhak menjaga apa-apa yang diceritakan diatas, tanpa ada penjelalsan yang detail. Namun setiap ulama hadis sepertinya telah sepakat untuk mengecualikan seorang pemimpin, karena beberapa dalil yang khusus menjelaskan kewajiban sabar atas kelalimannya dan tidak prontal terhadapnya.

Penjelasan Tambahan:Imam Shan’ani mengatakan, apakah orang yang hartanya akan diambil berdiam dan tidak membela diri dengan cara membunuhnya?Sepintas boleh saja, hal ini ditunjukan dengan hadis “Jadilah hamba Allah yang terbunuh”. Hal ini menunjukan boleh tidak melawan dan korban jiwa, apalagi harta.

Jadi sabda Rasulullah saw. Dalam sahih Muslim yang ketika ditanya “Bagaimana kalau ada seseorang yang akan mengambil harta saya? Rasululah menjawab, ‘jangan dikasih’sebagai larangan yang tidak menunjukan haram.

Pendapat saya, berargumen dengan hadis “jadilah hamba Allah yang terbunuh” tidak sempurna, karena tujuan masing-masing hadis berbeda. Hadis “Jadilah hamba Allah yang terbunuh” itu di dalam fitnah, jadi perintahannya dalam kondisi ini agar fitnah tidak semakin bertambah dengan banyaknya pembunuhan dan biasanya di dalam fitanh tidak hati-hati dan terjadi kesamaran dalam bolehnya dibunuh.Bebrbeda dengan masalah di sini, maka tidak bisa di kiaskan, -seperti akan dijelaskan secara rinci dalam dua hadis terakhir dari bahasan hukuman-hukuman. Betul dari perintah wajib tapi dimaksudkan sunnah dengan tanda-tanda lain.

Page 42: Penjelasan Perkara Pidana

ان� ع�ن� م�ر� ي�ن) ب�ن� ع� ص� ال� ح� ات�ل� ق� ن�ي�ة� ب�ن� ي�ع�ل�ى ق� و� م�ة� اب�ن� أ� ���ي م�

الO أ� ج� ر�ع�ض� ا ف� م� د�ه� ب�ه� أ�ح� اح� ع� ص� ان�ت�ز� ه� م�ن� ي�د�ه� ف� م� ع� ف� ن�ز� ال� و ث�ن�ي�ت�ه� ف� ��� اب�ن� ق

ث�ن�ى ا ث�ن�ي�ت�ي�ه� ال�م� م� ت�ص� اخ� �ل�ى ف� ل�ى الن�ب�ي1 إ ه� الل�ه� ص� ���ل�م� ع�ل�ي ���ال� و�س ���ق ف��ي�ع�ض# د�ك�م� أ ا أ�ح� ل� ي�ع�ض# ك�م� ���ح ة� ال� ال�ف� ���ه� د�ي ����ق ل��ه .متف��ظ علي� واللف

(1226) لمسلم

Sabda Rasulullah saw:"Dari Imron bin Hushhain ra., beliau bersabda, bahwsanya Ya’la dan seorang lelaki pernah bertengkar, dan salah satunya menggigit tangan yang lain, kemudian yang digigit tangannya berusaha mengeluarkan tanganya sehingga gigi yang satu tercopot. Kemudian mereka mengadukan masalah ini kepada Rasulullah saw. Rasulullah bersabda, ‘Apakah yang mengigit bagaikan gigitan sekor hewan laki-laki?maka tidak ada diyat’”. (Diriwyatkan oleh imam Bukhari dan Muslim, sedangkan teksnya seperti dalam sahih Muslim)

Makna Global:Penulis memuat hadis ini disini, untuk tujuan menjelaskan hadis yang sebelumnya, yaitu boleh melakukan tindak pidana kalau untuk menyelamatkan diri dari bahaya, baik jiwa atau harta dan menjelaskan boleh bela diri dari bahaya.

Analisa Lafaz:lelaki ini adalah pekerja Ya'la :رجالyang menggigit adalah Ya'la :أحدهماmenarik tangannya dengan keras : فانتزعmencabut :فنزعgigi depan, baik dari atas atau dari bawah : ثنيته unta laki-laki : الفحل.tidak ada qishash, maksudnya membiarkan gigi itu rusak tanpa ada pengganti apa-apa :الدية

Fikih Hadis:1) Yakni bagi yang digigit tidak wajib diqishash atau diyat, karena dia bagaikan orang

yang bela diri.Ini merupakan pendapat jumhur. Alasan mereka juga adalah ijma, karena orang yang memainkan senjatanya untuk membunuh yang lain, kemudian yang lain membela diri sehingga membunuh orang yang memainkan senjata itu, maka tidak wajib qishash dan tidak pula diyat, demikian pula orang yang digigit.

Mereka mengatakan, walaupun orang yang di gigit itu melukai tempat lain, maka tetap bagi dia tidak ada kewajiban apa-apa. Syarat bebas ini adalah orang yang digigit harus merasakan sakit, dan bagi dia tidak mungkin menyelamatkan dari gigitan itu, kecuali dengan melakukan pekrjan tadi. Dan tidak ada cara lain untuk menyelamatkan dirinya selain dengan perbuatan tersebut. Sedangkan kalau masih mungkin ada cara lain, kemudian dia pindah kepada yang lebih berat, maka tidak bebas. –syarat ini diambil dari kaidah-kaidah umum dan tidak ada dalam hadis-.Namun dalam satu pendapat imam Syafi'i tetap bebas denda. Sedangkan imam Malik mempunyai dua riwayat, yang paling terkenal adalah harus diganti, hadis ini disanggah oleh sebagian Malikiyah dengan jawaban yang tidak berbobot.

2) Menghimbau agar tidak mudah marah dan harus menahannya sekuat tenaga.3) Melaporkan tindak pidana kepada hakim untuk diputuskan dan seseorang tidak

diqishash karena dirinya.4) Sesungguhnya orang yang melakukan pidana kadang jatuh kewajibannya karena orang

lain melakukan pidana kepada dia.5) Boleh menyamakan perbuatan manusia dengan perbuatan binatang, untuk sekedar

menakut-nakuti.

Page 43: Penjelasan Perkara Pidana

ب�ي ع�ن�� ة� أ ي�ر� ر� ول� أ�ن� ه� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ال� و�س� ���و� ق ��� أ�ن� لOال ج� ت�ه� إ�ذ�ن) ب�غ�ي�ر� ع�ل�ي�ك� اط�ل�ع� ر� ذ�ف� خ� اة) ف� ص� أ�ت� ب�ح� ق� ف� ه� ف� ���ا ع�ي�ن ���ان� م ��� ك

ن�اح) م�ن� ع�ل�ي�ك� عليه. . متفقج��ان: "فال ابن وصححه والنسائى ألحمد لفظ وفى��ة حب��ه دي� وال ل

(1227قصاص" ) Sabda Rasulullah:"Dari Abu Hurairah ra. Beliau berkata, Abul Qosim (Rasulullah) saw. bersabda, 'seandai ada orang yang mengintip dan tanpa seizin anda, kemudian anda melemparinya dengan kerikil, sampai menusuk matanya, maka anda tidak berdosa apa-apa'". (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim). Dalam satu lafaz yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, an-Nasai dan disahihkan oleh Ibnu Hibban, "tidak ada diyat dan tidak ada qishash".

Makna Global:Dalam hadis ini terdapat makna seperti hadis yang lalu, dan sesungguhnya pembelaan yang dilakukan korban sehingga malah dia yang melukai yang lain, maka dia tidak harus membayar apa-apa. Karena orang yang mengintip yang lain, kadang dia melihat sesuatu aurat yang tidak halal bagi dia. Ketika yang diintip menusuk matanya, matanya menjadi tidak harus dibayar.

Analisa Lafaz:.melemparkan kerikil dalam bahasa arab disebut hadzfan : فحذفته .dibaca dengan dhomah jim, yakni dosa : جناح

Fikih Hadis:1) Haram mengintip orang lain tanpa seizinnya dalam hal-hal yang tidak boleh dilihat.2) Orang yang mengintip orang lain dalam hal yang haram dia lihat, orang yang diintip

boleh melemparinya dengan kerikil atau yang lainnya, kalau matanya sampai tertusuk,maka tidak harus dibayar. Ini merupakan pendapat jumhur. Sedangkan Syafiiyah -dalam satu pendapatnya- bahwa bila seorangyang mengintipnya berada ditanah orang yang diintip.

Imam Ibnu Daqiqil 'id mengatakan, ulama fikih telah mengolah hukum ini dengan bebrapa variasi; diantaranya, dibedakan antara orang yang mengintip dijalan dengan yang berdiam ditanah milik orang yang diintip atau dijalan yang bawhanya berlubang. Dalam hal ini mereka berbeda pendapat, tapi yang paling masyhur tidak ada bedanya dan sesungguhnya tidak boleh mengarahkan pandangan kepada yang tidak boleh dilihat dari orang lain, bagaimanapun kondisinya.

Sebuah masalah:Apakah boleh melemparinya sebelum menekut-nakuti dan melarangnya?Dalam hal ini ada dua pendapat dari madzhab Syafi'i, tapi yang paling sahih adalah boleh, dengan alas an hadis terakhir "Rasululah mengusahakan agar yang diintip menusuknya". Al-Khatl seperti yang ditafsirkan oleh penulis An-Nihayah dengan membujuk, menganjurkan tanpa sepengetahuannya.

Sedangakn dalam Fathul Bari diartikan dengan menganjurkan tapa disadari.Pendapat saya, Rasulullah sampai melakukan itu ketika tidak ada aurat di dalam rumah, sedangkan kalau ada, maka Rasulullah pasti bersegera melarang orang yang mengintip dan menghalangi matanya, dan tidak akanmembiarkannya sampai harus ditusuk.

Page 44: Penjelasan Perkara Pidana

Kenapa kita menafikan adanya aurat dirumah, karena memang dzahirnya riwayta-riwayat sahih, diantaranya sabda Rasulullah saw. dalam hadis Sahal, "Andai saya tahu anda melihat saya" juga Anas bersama beliau, maka mesti menutupi auratnya. Dari sini dijadikan argumen akan boleh melempari mata, walaupun dirumah tidak ada aurat. Dalam hal ini para ahli fikih berbeda pendapat terbagi menajdi dua pendapat, Syafi'iyah pun mempunyai dua pandangan dalam masalah itu.Yang paling jelas, adalah boleh dengan alasan tadi, dan karena hadis ini mutlak tanpa ada catatan harus ada aurat, ditambah tidak jelasnya jadwal kapan aurat itu tertutup, dan kapan terbuka, juga untuk menjaga bahaya.

Penjelasan Tamabahan:Penulis Buku Fathul Bari mengatakan, kalau orang yang punya rumah membiarakan rumahnya terbuka, sedangkan yang lewat secara tidak disengaja melihat kesana, maka tidak boleh dilempar, sedangkan kalau sengaja, maka ada dua pandangan, yang paling sahih adalah tidak boleh. Disamakan kesini juga orang yang melihat dari atas rumahnya. Ini diperdebatkan.

Penjelasan tambahan lain:Kesimpulan para ulama hadis mengatakan bahwa dari hadis ini dapat disimpulkan tidak boleh membuat banguanan yang terlalu tinggi yang mengakibatkan bisa terlihat aurat orang lain. Alasan mereka adalah apa yang dikeluarkan oleh Ibnu Abdil Hakam ketika menerangkan pembebasan Mesir dari Yazid bin Abi Habib. Beliau berkata, yang pertama membangun sebuah kamar di Mesir adalah Kharijah bin Hadzafah, maka hal itu sampai kepada Umar bin Khatab, kemudian Umar megnirim surat kepada Amru bin Ash yang berisi: 'Keselamatan bagi anda. Selanjutnya, telah sampai kabar kepada saya bahwa Kharijah bin Hadzafah membangun sebuah bangunan, ;dan dia inign melihat aurat tetangganya. Kalau sudah datang suratku ini, hancurkanlah! insya Allah. Wassalam' Pendapat saya, Yazid dilahirkan setelah bebrapa tahun Umar wafat. Dengan demiian kabar ini terputus, tapi kalu dijadikan dalil juga tidak terlalu jauh, namun mesti ada syarat dan catatan-catatan, jadi tidak dilarang secara mutlak, karena akan mengakibatkan kesempitan bagi manusia. Kembali kepada adat juga tidak terlalu jauh.

اء� ع�ن� ال� ع�از�ب) ب�ن� ال�ب�ر� ان�ت� ق� ���ه� ك ���ةM ل ���ار�ي�ةM ن�اق ���ل�ت� ض د�خ� ���ا ف O��ائ�ط ح�د�ت� أ�ف�س� ي�ه� ف� ك�ل1م� ف� ول� ف� ��س ه� ر� ��ل�ى الل ��ه� ص ��ه� الل ��ل�م� ع�ل�ي ��ا و�س ��يه ف�ض�ى ق� ظ� أ�ن� ف� ف� و�ائ�ط� ح� ار� ال�ح� ا ع�ل�ى ب�الن�ه� ل�ه� أ�ن� أ�ه� ظ� و� ف� ي�ة� ح� ال�م�اش�ا ع�ل�ى ب�الل�ي�ل� ل�ه� أ�ن� أ�ه� ي�ة� أ�ه�ل� ع�ل�ى و� ���ا ال�م�اش ���اب�ت� م ���ص

م� أ� ي�ت�ه� ��� م�اش�ححه الترمذى اال واألربعة أحمد . رواهب�الل�ي�ل���ان ابن وص� وفى حب

(1228اختالف. ) اسناده

Sabda Rasulullah saw:"Dari Baro bin Azib, ra. Beliau berkata, Rasulullah menetapkan bahwa kewajiban menjaga kebun di waktu siang itu kepada pemiliknya dan kewajiban menjaga binatang ternak di malam hari itu kepada pemiliknya. Pemilik ternak harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan bianatangnya dimalam hari". (Diriwayatkan oleh imam Ahmad, imam hadis yang empat kecuali imam Tirmizi dan disahihkan oleh Ibnu Hiban, namun didalam sanadnya terdapat perbedaan pendapat). Makna Global:Biasanya para pemilik kebun mereka bekerja diwaktu siang dan berkeliling dipelosok-pelosok kebun mereka, merekalah yang bertanggung jawab untuk menjaga kebun mereka dari binatang ternak dan para pemilik ternak tidak kena denda apa-apa bila ternak mereka

Page 45: Penjelasan Perkara Pidana

menyerang kebun itu disiang hari. Berbeda dengan waktu malam, karena biasanya para petani istirahat dari kebunnya setelah mereka beraktivitas di siang hari, maka para peternak yang harus menjaga ternaknya, dan bila ternaknya merusaka kebun, maka mereka harus bertanggung jawab.

Analisa Lafaz:.perkebunan ataupun sejenisnya :الحوائطmemakan atau merusak :أصابت

خالف اسناده وفى : dari imam Zuhri diriwayatkan, dari Haram bin Muhayyishah dari ayahnya bahwasanya unta milik Barra masuk kebun….Dan dari imam Zuhri dari Haram bin Muhayyishah dari Barra.Dan dari Zuhri dari Hram bin Muhayyishah, sesungguhnya unta Barra,-dalam keadaan mursal-, oleh sebab itu, sekelompok ulama mengungulkan hadis ini sampai ke Rasulullah dan sekelompok lainnya menganggap mursal.

Fikih Hadis:1) Para pemilik kebun harus menjaga kebunnya di siang hari.2) Para peternak harus menjaga ternaknya dimalam hari.3) Jadi apa yng dirusak binatang ternak dimalam hari itu tanggung jawab para peternak,

tapi tidak yang dirusak disiang hari pendapat ini adalah pendapat imam Malik, Syafi'i damn iama Ahmad.

Abu Hanifah mengatakan, bagaimanapun tidak ada denda bagi pemilik ternak dengan dalil hadis "al-'Ajma Jarhuha Jabbarun"(hal:58).

Imam Thahawi mengatakan, bahwa pendapatnya adalah tidak ada denda bagaimanapun, kalau pternak melepasnya bersama seorang pengembala. Namun kalau dia melepas tanpa seorang pengmbala, maka dia yang harus bertanggung jawab.

الO أ�ن� جبل بن معاذ وعن ج� ل�م� ر� س�د� ث�م� أ� و� ���أ�ت�ى ت�ه ���اذ� ف ���ع ل) ب�ن� م� ���ب ج�

و� ن�د� و�ه� ب�ي ع�� ى أ ال� م�وس� ق� ا ف� ذ�ا م� ال� ل�ه� ���ل�م� ق ���س

د� ث�م� أ� و� ���ال� ت�ه ��� ال� قل�س� ت�ى أ�ج� ت�ل�ه� ح� اء� أ�ق� ���ه� ق�ض ���ول�ه� الل ���س ل�ى و�ر� ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ��� و�سعليه. .متفق فقتل به فأمر(1229ذالك. ) قبل استتيب داود: وكان ألبى رواية وفى

Sabda Rasulullah saw:"Dari Mu'adz bin Jabal ra. 'Tentang seorang lelaki yang masuk Islam kemudian masuk Yahudi, saya tidak akan duduk sehingga dia dibunuh, sebagai kepututsan Allah dan Rasul-Nya, maka kemudian diperintahkan sehingga dibunh". (Diriwayatkan olah imam Bukhari Muslim)

Makna Global:Hadis ini merupakan potongan dari hadis yang panjang yang dikeluarkan oleh imam Bukhari dan yang lainnya, dalam hadis ini terdapat perkataan Nabi saw.”Pergilah engkau ke Yaman, wahai Abu Musa! –sebagai petugas di sana- kemudian iktuilah oleh Mu'adz bin Jabal. Ketika Mu'adz datang kesana, Mu'adz melemparkan bantal sambil mengatakan turunlah. Ketika itu ada seorang laki-laki yang diikat disamping Abu Musa, Mu'adz bertanya, Apkah ini? Abu Musa menjawab orang Yahudi Masuk Islam, terus masuk Yahudi lagi.

Abu Musa kemudian mempersilahkan Mu'adz, 'masuklah'. Mu'adz menjawab, 'saya tidak akan masuk samapi dia dibunh'.

Page 46: Penjelasan Perkara Pidana

Kemudian selanjtunya menjelasknan bahwa Nabi saw memerintahkan untuk membunuh orang yang murtad.

Analisa Lafaz: Dibaca rafa sebagai khabar dari mubtada yang dibuang yang bentuknya "hadza". Atau :قضاءdibaca nashab, sebagai maf'ul dari fi'il yang dibung yang bentuknya "if'al" atau "naffidz"..Bentuk kata kerja fasif, sedangkan yang memrintahkan adalah Abu Musa :فأمر.Diminta untuk bertaubat :استتيب

Fkih Hadis:1) Orang murtad wajib dibunuh. Ini merupakan ijma ulama.

Namun mereka berbeda pendapat apakah sebelum dibunuh harus diminta bertaubat dulu atau langsung dibunuh.Jumhur mengatakan wajib diminta taubat dulu, dalillnya hadis sahih bahwa Rasulullah saw. memerintahkan Mu'adz untuk mengajak sebelum membunuhnya, Ibnu hajar telah membahas dengan sangat bagus tentang masalah ini dalam Fathul Bari .Sedangkan imam Hasan, Thous dan sekelompok ahli zhahir mengatakan, tidak harus diminta taubat dulu. Alasan mereka adalah hadis yang akan datang yang mengatakan "Siapa yang menggantikan agamanya, maka bunuhlah, padahal hadis ini umum, jadi tidak bisa dijadikan hujjah. Dengan alasan dalam hadis ini tidak disebutkan perintahan diminta taubat, -padahal yang benar itu disebutkan, dan itu setelah dua puluh malam, sepereti dalam sebagian riwayat, mak tidak bisa dijadikan hujjah bagi mereka-.

Ibnu Abas dan 'Atho mengatkan, kalau orang muslim asli tidak harus dimintai taubat, yang dimintai taubat dulu itu bagi orang yang asalnya bukan Islam, terus masuk Islam terusm murad lagi. –dinukil oleh imam Thahawi-.Inilah dan para ulama berbeda pendapat tentang orang zindiq. Mama Syafi'i secara terang-terangan mengatakan harus dimintai taubat dulu, sedangkan imam Ahmad dan Hanifah ada dua riwayat.

Penjelasan Tambahan:Setelah ulama jumhur sepakat harus dimintai taubat, kemudian mereka juda berbeda pendapat tentang apakah dimintai taubatnya sekali atau tiga kali dan apakah dalam satu tempat atau di beberapa tempat? Yang diriwayatkan dari Ali ra. Adalah harus dimintai taubat selama sebulan.

ال� ع�ب�اس) ب�ن� وعن ل�ى الله ل رسو ق� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� د�ل� م�ن� و�س� ��� بت�ل�وه� د�ين�ه� اق� (1230البخارى. ) . رواه ف�

Sabda Rasulullah saw:"Diriwyatkan dari Abdullah bin Abas, ra. Rasulullah saw. bersabda, "barang siapa yang menggantikan agamanya,maka bunuhlah" . (Diriwayatkan oleh imam Bukhari).

Makna Global:Makna globalnya telah disebutkan dalam hadis sebelumya, yiatu orang yang murtad harus dibuunh.

Analisa Lafaz:.Menunjuk kepada orang yang normal akalnya, baik laki-laki atau perempuan : من

Fikih Hadis:1) Orang yang menggantikan agamnya harus dibunuh, baik laki-laki atau perempuan.

Page 47: Penjelasan Perkara Pidana

Inilah pendapat jumhur, karena hadis umum yang mutlak, juga dengan dalil hadis yang keluarkan oleh Ibnul Mundzir dari Ibnu Abas –perawi hadis ini- bahwasanya perempuan murtad harus dibunuh.

Dalil lain adalah yang dikeluarkan oleh imam Ibnul Mundzir dan imam Darul Quthni, sesungguhnya Abu Bakar ra. Membunuh perempuan yang murtad –para sahabatpun tidaka ada yang mengingkari pekerjaan ini-. Sanad hadis ini hasan.Alasan lain juga apa yang dimuat oleh Ibnu hajar dengan sanad hasan, behwasanya Rasulullah saw. bersabda kepada Mu'adz, 'kalau ada perempan yang murtad dari Islam, kalau dia bertaubat lagi, -maka biarkan-, tapi kalau tidak, maka penggalah lehernya'. Nash ini menjadi bahan perdebatan.

Ulama Hanafiyah mengatakan, seorang perempuan yang murtad tidak dibunuh, karena jelas ada larang membunuh perempuan.

Alasan kelompok ini dibantah dengan bahwa hadis ini maksudnya perempuan yang kafir asli, seperti dalam alur ceritanya, karena memang perempuan tidak boleh diperangi. Jadi tidak ada hubnganya dengan hadis ini.2) Tidak ada bedanya antara muslim atau bukan, kalau orang Nasrani atau Yahudi

menggantikan agamanya, maka tetap dibunuh juga. Pendapat ini aldah pendapat sebagian ulama syafi'iyah, baik agama yang mengakui kewajiban jizyah atau bukan.

Berbeda dengan pendapat jumhur, alasanya adalah kalau yang laki-lakinya masuk Islam tidak harus dibunh, maka tidak bisa lagi hadis ini dipahami secara global. Jumhur juga mengatakan agama kafir itu Cuma satu, jadi kalau orang Yahudi masuk Kristen, sama dengan tidak pindah dari agama kafirnya. Jumhurpun mengatakan, Allah swt. berfirman "Sesungguhnya ugama (yang benar dan diredai) di sisi Allah ialah Islam. (ali-Imran: 19). Inilah yang dimaksud dalam hadis.

ل�د) أ�م# ل�ه� ك�ان�ت� أ�ع�م�ى أ�ن� ع�ب�اس) اب�ن� ت�م� و� ل�ى الن�ب�ي� ت�ش� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص�ل�م� ع� و�س� ت�ق� �ه� و��ي ا ف� ���اه ي�ن�ه� ال� ف� ا ت�ن�ت�ه�ي ف� ���ل�م ان�ت� ف� ���ة) ذ�ات� ك ���ذ� ل�ي�ل ��� �أ�خ

غ�و�ل� ع�ل�ه� ال�م� ج� ا ف�ي ف� ات�ك�أ� ب�ط�ن�ه� ا و� ا ع�ل�ي�ه� ���ت�ل�ه ق� غ� ف� ���ب�ل ك� ف� ��� الن�ب�ي� ذ�الل�ى ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ال� و�س� ��ق د�وا أ�ال� ف� ه� ��ا أ�ن� اش ه� . رواهد�م� Mد�ر �� أب�و ه (1231ثقات. ) ورواته داود

Sabda Rasulullah: "Dari Abdullah bin Abas, ra. Sesungguhnya orang buta mempunyai budak yang mencaci Nabi Muhammad saw. kemudian dia melarangnya, namun tetap saja tidak digubriusnya. Pada suatu malam orang buta itu mengambil alat memahat dan diletakan diatas perutnya kemudain dia mendudukinya sampai meninggal. Sampailah berita ini kepada Rasulullah saw. Rasulullah mengatakan 'Saksikanlah bahwa darahnya tidak ada qishash'. (Diriwayatkan oleh Abu Daud dengan para perawi yagn terpercaya).

Makna Global:Hadis ini dimuat oleh penyusun secara ringkas dari alur riwayat Abu Daud, agar menunjukan bahwa orang yang mencaci Nabi saw. harus dibunuh, dan orang yang membunuhnya tidak wajib membayar apa-apa, walaupun dia melakukan itu tidak atas peintah imam. Namun masalah ini perlu secara rinci.

Analisa Lafaz:ولد أم : Maksudnya ibu-ibu yang sudah melahirkan satu anak atau banyak, -ada yang

mengatakan dia bukan wanita muslimah, namun tidak kuat-

Page 48: Penjelasan Perkara Pidana

Mencaci :تشتم

Mencaci dan mencela :تقع

dibaca dengan kasrah mim, sukun 'ain, yang didikuti dengan wawu yang berharkat :المعولfathah; sebuat alat memahat.

Dalam banyak cetakan Abu Daud ditulis dengan ghin; al-mighwal, artinya pedang yang pendek yang bisa dibaya di dalam baju. Ada yang mengatkan juga sebuah besi lembut yang tajam. Ada juga yangmengatakan ia adalah cemeti yang di dalamnya terdapat pedang yang biasa dibawa orang untuk menculik manusia.tidak perlu ada qishash:هدر

Fikih Hadis:1) Orang yang mencaci Rasul harus dibunuh.

Kalu yang mencaci ini orang muslim, maka jelas harus dibunuh, ini sudah menjadi kesepakatan ara ulama. Namun apakah dimintai taubat dualu, para ulama berbeda pendapat.Adapun kalau yang mencaci itu kafir dzimy, imam Syafi'i mengatakan dibunuh dan tidak ada qishahsh atau diyat. Ini juga pendapat imam Ahmad, imam Ishak, dan sebelum mereka imam al-Laits dan al-Auza'i. mereka mengatakan tidak dimintai taubat dulu.

Iamam Abuh HAnifah mengatakan, jangan dibunuh, karean kemusyrikan mereka lebih besar, tapi harus dita'zir. Alasannya Nabi saw. tidak membunuh Yahudi yang mengatkan "Racun bagai anda".Iamam Malik berpendapat, dibunuh, kecuali kalau diamau masuk Islam.Menurut saya pendapat imam Malik lebih moderat. Wallahu A'lam.

Pertanyaan-pertanyaan dalam bab ini?Bagaimana pendapat ulama fikih tentang batasan harta yang menyebabkan boleh membunuh yang akan mencurinya dan apa penyebab perbedaan mereka?Ulama mensyaratkan agar boleh membunuh orang jahat. Apa syarat itu?Apa dalilnya orang yang terancam dan membela diri sampai harus membunuh penjahatnya, dai tidak harus membayar apa-apa?Apakah bagi seorang yang ter………….. (hal:62) harus membayar qishash?Tuliskan hadis yang mengisahkan pengaduan Ya'la dan pekerjanya beserta faidah-faidah yang bisa kita ambil?Semurnakan hadis " اذن بغير عليك اطلع امرأ أن لو ... " dan jelaskan tinjauan fikihnya?Apakah boleh melempari orang yang ngintip sebelum dilarang dan ditakut-takuti?Tuliskan teks hadis yang menerangkan penghancuran bangunan Kharijah bin Zaid danjelaskan.Bagaimana hukum membunuh orang yang murtad?Apakah orang murtad wajib dimintai taubat seblum dibunuh?Apa makna hadis " فاقتلوه دينه بدل من " jelaskan ikhtilaf para ulam dalam ulama dalam menjelaskannya?Bagaimana hukum orang yang mencaci Rasulullah saw?

Page 49: Penjelasan Perkara Pidana

BAB. HUDUDAL-hudud merupakan bentuk plural dari kata hadd yang asal artinya adlah sesuatu yang menghalangi dua halsehingga tidak bercampur.Sedangakn dalam syariat biasa diungkapakan utnuk menunjukan siksaan atas dosa-dosa tertentu, kenapa disebut had? Kaeran biasanya menghalangi permusuhan. Dalam syariat juga biasa diungkapakan untuk menunjukan batasan, karean hukuman-hukuman ini ditentukan batasannya dari syari'at. Juga kata had diungkapakan untuk menunjukan dosanya itu sendiri, sebagai bentuk majas dengan menggunakan akibatnya, sepereti firman Allah, swt. "Itulah batas-batas larangan Allah, maka janganlah kamu menghampirinya". (Al-Baqarah:187)

1 .Menjelaskan Hukuman Orang Zina

ب�ي ع�ن�� ة� أ ر� ���ي ر� د� ه� ���ي د) ب�ن� و�ز� ���ال ن�ي1 خ� ه� ا ال�ج� ���م �ن�ه� اال� أ ���الO إ�ن� ق ج� م�ن� ر�

اب� �ع�ر� �ت�ى األ� ول� أ س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ال� و�س� ق� ا ف� ���ول� ي ���س ر�د�ك� الل�ه� �ن�ش� ي�ت� إ�ال� الل�ه� أ ه� ب�ك�ت�اب� ل�ي ق�ض� ���ال� الل ���ق م� ف� ���ر� ال�خ�ص ���خ اآل�

و� ���ه� و�ه ���ق ه� أ�ف� ���ن اق�ض� ن�ع�م� م� ���ا ف ���اب� ب�ي�ن�ن ���ه� ب�ك�ت ���أ�ذ�ن� الل ال� ل�ي و� ���ق ف�ول� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ل� و�س� ال� ق� ان� اب�ن�ي إ�ن� ق� ���ا ك Oيف ��� ع�س

ذ�ا ع�ل�ى ����ن�ى ه ز� ����ه� ف �����ت أ ر� �ن1ي ب�ام� إ ت� و� ر� ����ب م� اب�ن�ي ع�ل�ى أ�ن� أ�خ� ج� �ر��� الت�د�ي�ت� اف� ن�ه� ف� ائ�ة� م� اة) ب�م� �د�ة) ش��ل�ي أ�ل�ت� و�و� ���ل� ف�س ���ون�ي ال�ع�ل�م� أ�ه ب�ر� أ�خ� ��� ف

ا �ن�م� ل�د� اب�ن�ي ع�ل�ى أ ائ�ة) ج� ت�غ�ر�يب� م� أ�ن� ع�ام) و� أ�ة� ع�ل�ى و� ر� ذ�ا ام� م� ه� ج� �ر�� الال� ق� ول� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ���ذ�ي و�س ���ال ي و� ���س د�ه� ن�ف� ��� ب�ي

ي�ن� �ق�ض� ا أل� ��اب� ب�ي�ن�ك�م ���ه� ب�ك�ت ����د�ة� الل�ل�ي ال�غ�ن�م� ال�و� د� و� ك� و�ع�ل�ى ر� ���د� اب�ن ���ل ج�ائ�ة) ت�غ�ر�يب� م� د� ع�ام) و� ���ا و�اغ ����ن�ي�س� ي �ل�ى أ �ة� إ أ ر� ���ذ�ا ام ���إ�ن� ه ���ف�ت� ف ر� ��� اع�ت

ا م�ه� ج� ار� ال� ف� غ�د�ا ق� ا ف� ف�ت� ع�ل�ي�ه� اع�ت�ر� ر� ف� م�أ� ا ف� ول� ب�ه� ���س ه� ر� ���ل�ى الل ��� ص

ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ���م�ت� و�س ج� ر� ����قف��ه . متف��ذا علي��ظ وه��لم للف�) لمس1232)

Sabda Rasulullah saw:"Dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid al-Juhni, ra. Sesungguhnya seorang lelaki dari orang arab kampung datang kepada Rasululah saw. dia berkata, Wahai Rasulullah! Saya minta pada mua demi Allah, kecuali kau hukumi saya dengan kitab Allah, yang satu lagi –yang lebih paham dari pada ini- mengatakan, Ya, hukumilah kami dengan kitab Allah dan izinkanlah saya! Rasulullah berkata, silahkan. (Diriwayatkan oleh imam olah Bukhari dan Muslim. Sedangkan lafznya sesuai dengan imam Muslim).

Makan Global:Hadis ini telah mencakup terhadap kebanyakan hukum zina, oleh sebab itu, penulis memulai bab ini dengan hadis ini, karena memang didalamnya teradapat hukum zinanya janda, zinanya perawan, rajam, pukulan dan usiran, demikian juga pengakuan. Dan semua itu merupakan dasar-dasar untuk mengetahui bab ini, seperti yang akan dijelaskan nanti –insaya Allah- secara detail. Ringkasnya hadis ini adalah sesungguhnya seorang yang belum pernah bergaul dengan halal berzina dengan wanita yang pernah, maka Rasulullah menetapkan bahwa hukuman perempuannya rajam kalau dia mengakui, dan hukuman bujangannya dipukul seratus dan diusir selama setahun.

Analisa Lafaz:الله أنشدك : Dibaca dengan fathah huruf pertamanya dan nun sukun. Artinya saya minta

padamu demi Allah, di dalam kata ansyadaka terdapat makna aku mengingatkan anda, kemudian ba-nya dibuang, artinya aku mengingatkan anda sambil mengangkatkan suara saya. Kemudian kata ini diungkapakan untuk menunjukan setiap yang diminta.

Page 50: Penjelasan Perkara Pidana

menetapkan anda :قضيتمنه أفقه : sepertinya rawi sudah tahu dari sebelumnya, atau menetapkan setelah

mendengarkan pembicaraannya..persis seperti kata ajirun (pekerja), baik pola maupun maknanya : عسيفا

هذا على : yakni menurut ini. Huruf jar-nya saling menggantikan satu sama lain. budak perempuan, dalam riwayat bukhari dengan kata 'khadim' dan tidak ada : وليدةkontradiksi karena memang kata khodim yang artinya pembantu menunjuk laki-laki atau perempuan. Dia merupakan budak yang melayaninya. Sedangkan dalam sebagian riwayat, dikatakan 'jariyah' artinya budak perempuan yang menunjukan masih muda usianya.

عليك رد : yakni kau menjawabمائة جلد : maksudnya berikan hukum yagn belum pernah menikah kalau dia berzina,

sepertinya dia paham ini dari penanyanya..bentuk tashghir dari kata Anas :أنيس

Fikih Hadis: 1) Wajib menghukum pezina bukan muhshan dengan seratus kali pecutan dan diusir

selama setahun. Yang seratus pukulan itu jelas ditunjukan oleh al-Quran dan telah menjadi konsensus ulama. Sedangkan yang diusir selama setahun itu akan kita bicarakan dalam hadis setelahnya.

2) Pezina muhshan wajib dirajam. Ini merupakan konsensus ulama. Dan tidak boleh digabungkan antara pukulan rajam dan –akan kita jelaskan dalam hadis yang akan datang-.

3) Dalam pengakuan melakuakan ziana cukup sekali pangakuan, seperti dalam hukum-hukum lainnya. Ini merupakan pendapat imam Hasan, Malik dan Syafi'i, Daud dan yang lainnya.

Sedangkaan Hanafiyah dan Hanabilah dan sebagian yang lainnya berpendapat harus sampai empat kali mengaku. Alasan mereka adalah kisah Maiz -dan hadis yang akan datang-.

4) Hakim boleh menentukan hukum dalam masalah hudud dan yang sepertinya dengan pengakuan lawannya pada dia. Ini adalah salah satu pendapat imam Syafi'i yang berbebda dengan pendapat jumhur.

5) Boleh bersumpah terhadap sesuatu untuk menguatkannya.6) Boleh bersumpah tanpa diminta sumpah.7) Seorang imam boleh mendudukan dua orang yang bersengketa kalau mereka datang

bersamaan sebagai penuntut. 8) Disunnahkan meminta izin dalam berbicara.9) Mengakui melakukan dalam had menjadikan wajib dilaksanakan.10) Boleh menceritakan fatwa terhadap dua orang yang bersengketa dihadapan hakim

yang diungkapakan oleh yang lain.11) Boleh meminta fatwa terhadap seseorang yang sebenarnya ada yang lebih unggul dari

pada dia.12) Boleh memintai taubat dulu sebelum proses hukuman dilakukan.

Disini juga mengandung beberapa faidah yang akan panjang kalau dituliskan bagi orang yang merenungkannya.

ام�ت� ب�ن� ع�ب�اد�ة� ع�ن� ال� الص� ���ال� ق ���ول� ق ���س ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ���ه� الل ��� ع�ل�يل�م� ذ�وا و�س� ذ�وا ع�ن1ي خ� د� ع�ن1ي خ� ع�ل� ق� ن� الل�ه� ج� ب�يالO ل�ه� ب�ال�ب�ك�ر� ال�ب�ك�ر� س�د� ��ل ة) ج� ��ائ ي� م� ن�ف� ن�ة) و� ��الث�ي1ب� س الث�ي1ب� و� ��د� ب ��ل ة) ج� ��ائ م� م� ج� . رواه و�ال�ر�

(1233) مسلم

Page 51: Penjelasan Perkara Pidana

Sabda Rasulullah saw:"Dari Ubadah bin Shamit, beliau berkata, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, Ambilah dari saya, ambilah dari saya! Allah telah menjadikan jalan bagi wanita. Yang belum menikah berzina dengan yang belum menikah harus dipukul seratus kali dan dibuang selama setahun. Sedankan yagn pernah menikah dengan yagn pernah menikah harus dipukul seratus kali dan dirajam". (Diriwayatkan oleh imam Muslim).

Makna Global:Sebelum Rasululah mengabarkan hadis ini, diantara yang Allah sawt. turunkan adalah ayat "Dan sesiapa yang melakukan perbuatan keji (zina) di antara perempuan-perempuan kamu, maka carilah empat orang lelaki di antara kamu yang menjadi saksi terhadap perbuatan mereka. Kemudian kalau keterangan-keterangan saksi itu mengesahkan perbuatan tersebut, maka kurunglah mereka (perempuan yang berzina itu) dalam rumah hingga mereka sampai ajal matinya, atau hingga Allah mengadakan untuk mereka jalan keluar (dari hukuman itu)". (an-Nisa:15)Maka sabil ini dejlaskan dalam hadis yaitu dengan dirajam baik pernah menikah, dan dipukul bagi belm pernah menikah seratus kali pukulan dan diusir seratus tahun.

Analisa Lafaz: yang dimaksud adalah orang yang baligh dan merdeka dan tidak pernah berhubungan :البكرbiologis yang halal dengan nikah yang sah, baik laki-laki atau perempuan. tidak seperti biasanya dan tidak dimaksudkan artinya, karena sebenarnya serang yang :بالبكرseeprti itu, baik dia berzina dengan yang pernah halal atau dengan yang belum tetap saja harus dipukul seratus kali. Seperti yang telah kita jelaskan diatas.

سنة نفى : diusir dari kampungnya seratus tahun.:الثيب orang yang merdeka dan baligh dan pernah berjima halal baik laki-laki maupun perempuan..tidak seperti biasanya; tidak beraarti apa-papa :بالثيب.dilepmpari dengan kerikil sampai mati. Nanti akan dijelaskan lagi :الرجم

Fikih Hadsi:1) Memukul pezina bukan muhshan dengan seratus kali pukulan, seperti dijelaskan

dalam al-quran dan sudah menjadi konsensus ulama.2) Dibuang selama setahun sebagai tambahan atas pukulan yang seratus dan merupakan

penyempurna dari hukuman. Kewajiban dibuang ini merupkan pendapat yang dipilih oleh pra khulafaurrasyidun, imam Malik, Syafi'i, Ahmad, Ishak dan sekelompok lainnya.Abu Hanifah mengatakan tidak wajib diusir. Alasannya karena tidak dijelaskan dalam surat an-Nur, dengan demikian merupakan tambahan terhadap nash yang adanya hanya dengan khabar ahad saja. Dan tidak boleh diamalkan karena akan berakibat pada menyalin al-quran, padahal tidak mungkin kahbar ahad menggantikan yang mutawatir! –selain itu mereka mempunyai alas an yang tak terbantahkan-.

Mereka kemudian dibantah bahwa hadis ini masyhur dan telah diamalkan oleh sahabat, padahal ulama hanafiyah kadang mengamalkan hadis yang seperti ini atau bahkan yang lebih rendah dari ini, seperti batal wudhu dengan tertawa terbahak-bahak, boleh wudhu dengan perasan angggur dan lain-lain.Ibnul Mundzir mengatakan, Rasulullah bersumpah dalam kisah pekerja –dalam hadis yang lalu- bahsanya beliau menghukumi dengan al-quran. Umarpun telah berkhuthbah bahwa pezina bukan muhshan harus diusir selama setahun.

Ulama yang mengatakaan wajib diusir, mereka mengatakan paling dekat jarak pengusiran adalah sejarak yang bisa diqoshar shalat.

Page 52: Penjelasan Perkara Pidana

Umar pernah mengusir dari Madinah ke Syam, sedangkan Utsman ke Mesir. Sedangkan bila ygn diusir orang pengembara yang tidak punya tempat tinggal, maka diusir dari tempat dimana dia berzina ketempat lain.

3) Pezina yang pernah berjima halal harus dipukul seratus kali pukulan, kemudian dirajam, kalau dia memang ditetapkan berzina.Pendapat ini adalah pendapat Ali, ra. Seperti yang dikeluarkan oleh imam Bukhari dari riwayat Ali, bahwasanya Ali memukul Syurohah pada hari kamis dan merajamnya pada hari jum'at. Ali ra. Mengatakan, saya memukul dia atas dasar al-quran dan merajamnya atas dasar sunnah Rasulullah, saw. ini juga merupakan pendapat imam Ahmad, Ishak dan Ibnul Mundzir.

Sedangkan jumhur mengatakan, tidak boleh digabungkan antara pukulan dan rajam. Hadis yang menetapkn pukulan bagi yang pernah jima halal itu telah disalin dengan hadis pada kisah Ma'iz dan perempuan Ghomidiyah –spertiyang akan dijelaskan nanti-, perempuan Yahudi –akan dijelaskan nanti-, Rasulullah hanya merajam mereka tanpa dipukul. Dengan demikin tidak wajib dipukul lagi.

Pendapat jumhur ini dibantah dengan bahwa tidak diceritakannya ada pukulan berserta rajam dalam hadis itu bukan berarti tidak dilakukan, karena mungkin tidak diceritakan lagi karena sudah jelas dan sudah merupakan prinsip.

ب�ي ع�ن�و�� ة� أ ي�ر� ر� ي� ه� ض� ال� ع�ن�ه� الل�ه� ر� �ت�ى ق� لM أ ج� ول� ر� س� ل�ى الل�ه� ر� ��� ص

ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� و� و�س� د� ف�ي و�ه� ج� اد�اه� ال�م�س� ��ن ال� ف� ��ق ا ف� ��ول� ي ��س ه� ر� �� الل�ن1ي ن�ي�ت� إ ض� ز� أ�ع�ر� ت�ى ع�ن�ه� ف� د�د� ح� ب�ع� ع�ل�ي�ه� ر� ر�

� ات) أ ر� ا م� ل�م� د� ف� ه� ع�ل�ى ش�ه� س� ب�ع� ن�ف� ر�

� اد�ات) أ ه� ل�ى الن�ب�ي# د�ع�اه� ش� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ال� و�س� ق� ب�ك� ف�� أ

Mون�ن ال� ج� ال� ال� ق� ل� ق� ه� ن�ت� ف� ص� ال� أ�ح� ال� ن�ع�م� ق� ق� ل�ى الن�ب�ي# ف� ه� ص� ��� اللل�م� ع�ل�ي�ه� ب�وا و�س� م�وه� ب�ه� اذ�ه� ج� ار� (1234) عليه .متفقف�

Sabda Rasulullah:"Dari Abu Hurairah, ra. Beliau mengtakan, seorang lelaki pernah datang kepada Rasulullah, saw. ketika beliau di Masjid. Lelaki itu mengatakan, Saya berzina Wahai Rasulullah! Rasulullah malah berpaling sampai lelaki itu empat kali mengatakan. Setelah lelaki itu bersumpah empat kali, Rasulullah memanggilnya 'a[akah anda gila?' tidak, jawab lelaki itu.'apakah anda pernah menikah? Ya, jawabnya. Rasulullah kemudian berkata 'bawalah laki-laki ini dan rajamlah". (Diriwayatkan oleh imam Bukahri dan Muslim) Makna Global:Telah jelaskan dulu ketika membahas hadis al-asif -hadis pertama dari bab I ni, ketika menjelaskan sabda Rasulullah, saw. "kalau perempuan itu mengaku, maka rajamlah". Bahwa sesungguhnya pengakuan sepertinya bisa dengan sekali pengakuan saja. Dan kita telah mengalihkan bahasan itu terhadap hadis ini. Dan inilah penyebab kenapa penyusun menuliskan hadis ini disini, penyusun ingin menegaskan bahwa pengakuan tidak cukup hanya sekali, tapi harus empat kali.

Demikian juga, untuk menjelaskan sebagian –atau semua- pertanyaan yang diarahkan kepada yang mengaku zina agar benar-benar yakin bahwa dia memang berzina, dan untuk menjelaskan ada bebrapa sebab yang bisa menghilangkan had, seperti gila misalnya.

Analisa Lafaz:.yakni memalingkan wajahnya ke arah lain dan tidak mejawab pertanyaannya :فأعرض

وجهه تلقاء فتنحى : pindah kearah yang kemudian menjadi dihadapan wajahnya.mengulangnya :ثنىmenikah :أحصنت

Page 53: Penjelasan Perkara Pidana

Fikih Hadis:1) Dalam pengakuan zina disyaratkan harus empat kali mengaku, agar benar-benar yakin

pengakuannya.Ini adalah pendapat Hanafiyah, Hanabalah dan yang lainnya, mereka berdalil dengan hadis ini dan dengan mengiyaskan kepada kesaksian dalam zina. Sedangkan imam Hasan, Malik, Syafi'I, Daud dan kelompok ulama lain tidak mensyaratkan harus beberapa kali. Dali mereka adalah hadis yang lalu dalam mengisahkan al-asif –pada permulaan hadis ini-, karena Rasulullah disitu megatakan kepada Unais "Kalau dia mengaku, maka rajamlah". Kalau berulang-ulang dalam mengaku menjadi syarat, mesti Rasululah menjelaskannya, karena tidak boleh mengakhirkan penjelasan dari waktu dimana dibutuhkan.

Ulama ini juga memberikan bantahan terhadap hadisnya, kata mereka hadis ini simpang siur riwayatnya, dalam sahih imam Muslim dikatakan "dua kali atau tiga kali".

Mereka juga menambahkan bahwa syarat itu bukan untuk mengesahkan pengakuan, tapi untuk meyakinkan pengakuan.Mereka kemudain dibantah bahwa hadis Rasulullah, "kalau dia mengaku" itu diartikan dengan pengakuan yang syar'i, dan ini masih global yang kemudian diperinci oleh hadis-hadis yang detail. Jadi hadis yang global tidak bisa dipakai hujjah.

Kemudian mengenai kesimpangsiuran hadisnya tidak menjadi cacat, kalau masing-masing menceritakan apa yang dia lihat, atau orang yang mempunyai hujjah kepada yang tidak mempunyai hujjah. Hal yang menetapkan didahulukan daripada yang menolak. Apalgi terhadap yang tidak berargumen sama sekali. Apalagi kalau dikatakan bahwa pekerjaan Rasulullah hanya untuk menguatkan, itu memerlukan dalil yang pasti, dan tidak ada dalil itu. Dan masalahnya panjang.

2) Wajib meminta penjelasan detail dalam hala-hal yang berkaitan dengan dilaksanakan had . Dalam hadis ini ada kata "Apakah anda gila?" dan "Apakah anda pernah menikah?"Dalam hadis Buraidah"Apakah anda meminum arak?, kemudian Rasululah berdiri dan mengisapnya.Dalam hadis Ibnnu Abas "Mungkin anda hanya mencium atau menggumulnya saja" –dihadis yang akan datang-.Dalam satu riwayat dikatakan "apakah anda menjima'nya atau hanya menaikinya, Aku menjimanya"

Dan di dalam hadis Abu Huraiarah dala riwayat lain "apakah itu anda masuk dalam itunya?", dia menjawab Ya. Beliau bertanya lagi,"Seperti alat bersipat masuk dalam kotak sipat damn seperti sirsya dalam sumber air (hal:69)?" Ya, jawabnya. Rasul bertanya lagi "Apakah anda tahu apa itu zina….?"Dalam pertanyaan Ali ketika menceritakan Syurahah terdapat "dipaksa?" "apakah mimpi?".

Pendapat ini adalah pendapat jumhur, kecuali Malikyah, mereka mengatakan tidak usah ditanya, orang yang terkenal melanggar hal-hal yang diharamkan.

3) Seorang imam boleh mewakilkan kepada yang lainnya untuk melaksanakan rajam dan melaksanakan had.

ي� ع�ب�اس) اب�ن� ع�ن� ض� ه� ر� ���ا الل ���م ال� ع�ن�ه� ���ا ق ����ت�ى ل�م ز� أ اع� ���ك) ب�ن� م ���ال م�ل�ى الن�ب�ي� ه� الل�ه� ص� ���ل�م� ع�ل�ي ���ال� و�س ���ه� ق ���ك� ل ���ب�ل�ت� ل�ع�ل و� ق�

ت� أ� ز� ���و� غ�م أ�

Page 54: Penjelasan Perkara Pidana

ت� ال� ن�ظ�ر� ول� ي�ا ال� ق� س� ال� الل�ه� ر� ) البخارى الله. رواه يارسول ال ق�1235)

Sabda Rasulullah, saw:"Dari Abdullah ibnu Abas, ra. Beliau berkata, ketika Ma’iz datang kepada Rasululah, saw. Beliau bersabda pada Ma’iz, ‘Mungkkin anda hanya menciumnya, atau hanya memegangnya atau hanya melihatnya?’. Ma’iz menjawab, tidak Wahai Rasululla, tidak Wahai Rasululla"!.(Diriwayatkan oleh imam Bukhari).

Makna Global:Apa yang telah kita jelaskan dalam hadis tadi dan kita telah menjelaskan beberapa penguat disana, bahwasanya seorang hakim tahu atau penggantinya harus meminta penjelasan serinci-rincinya kepada orang yang mengakui berzina, bahwa dia melakukan zina tanpa paksaan, disertai bahwa dia tahu tentang hakikat zina, juga benar-benar yakin kalau terjadi senggama yang menyebabkan harus di had.

Analisa Lafaz: ,mengisyaratkan dengan mata atau dengan alis anda sebagai tanda keinginan berzina :غمزتmungkin yang dimkasud adalah berisyarat dengan tangan, karena dalam banyak riwayat ada yang berbunyi “mungkin anda hanya memegang”.

Fikih Hadis:1) Berhati-hati tentang menetapak pelaku zina

ط�اب� ب�ن� ع�م�ر� وعن و� ال�خ� ����ه و�ه��ال: خطب أن�ه� إ�ن�فق ���د� الل ��� ب�ع�ث� قدOا م� ل�ى م�ح� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ق1 و�س� ال�ح� ���ل� ب ز� ����ن أ ه� و� ���اب� ع�ل�ي ���ان� ال�ك�ت ���ك ف�

ا م� �ن�ز�ل� م� ه� أ ���ة� ع�ل�ي ���م� آي ج� �ر��ا ال ����ن�اه أ ر� ا ق� ���ا و�و�ع�ي�ن�اه ���ل�ن�اه م� و�ع�ق� ج� ر� ��� فول� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ن�ا و�س� م� ج� ى ب�ع�د�ه� و�ر� أ�خ�ش� ط�ال� إ�ن� ف�

اس� ���انM ب�الن ���م ول� أ�ن� ز� ���لM ي�ق ���ائ ا ق� ���د� م ���م� ن�ج ج� �ر��اب� ف�ي ال ���ه� ك�ت ��� اللل#وا ي�ض� ك� ف� ة) ب�ت�ر� ر�يض� ا ف� ل�ه� �ن�ز� إ�ن� الل�ه� أ م� و� ج� اب� ف�ي الر� ���ه� ك�ت ���ق� الل ��� ح

ن�ى م�ن� ع�ل�ى �ذ�ا ز� ن� إ ص� ال� م�ن� أ�ح� ج� اء� الر1 الن1س� �ذ�ا و� ام�ت� إ ���ة� ق ���و� ال�ب�ي1ن أ�

ب�ل� ك�ان� و� ال�ح�اف� أ� ع�ت�ر� (1236) عليه . متفق اال�

Sabda Rasulullah saw:"dari Umar bin Khatab ra. Beliau berkhutbah, dalam khutbahnya emngatakan, "Sesungguhnya Allah mengutus Muhammad dengan benar dan telahmenurunkan kitab kepadanya. Daintara yang telah diturunkan kepadanya adalah ayat rajam. Kami membaca, menghapal dan memahaminya. Rasulullah merjama dan kami juga merajam setalh beliau. Saya takut setelah nanti ada orang yagn mengatakan tidak rajam dalam kitab Allah, sehingga mereka tersesat dengan meninggalkan kewajiban yang diturunkan Allah. Sesungguhnya rajam sebuah kewajiban kepada rang yang berzina, kalau dia muhshan, baik lelaki, maupun wanita, setelah dinyatakan dengan saksi, hamil atau mengaku". (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim).

Makna Global:Telah kita ceritakan diawal-awal bebErapa bentuk penyalinan (nasakh); ada yang hilang tulisannya dan tetap hukumnya, yaitu ayat hUkum ini yang asal teksnya adalah:

“ " حكيم عزيز والله الله من نككاال البتة فارجموهما زننيا والشيخةادا والشيخArtinya;“Kakek-kakek dan nenek-nenek bilamana mereka berzina, rajamlah sebagai pelajaran dari Allah. Dan Allah Maha Mulia dan Maha Bijaksana”

Page 55: Penjelasan Perkara Pidana

Ayatnya ada disurat al-Ahzab, seperti yang ada dalam riwayat-riwayat al-Ismaili., imam Malik dalam Muwatho juga imam Nasai dan yang lainnya.

Umar merasa khawatir –saking hati-hati dan kedalaman ilmunya- akan datang sebuah generasi nanti yang mengatakan ‘kami tidak menemukan rajam dalam kitab Allah’, akhirnya kemudian mereka tidak melaksanakannya dan mereka tersesat, Maka khutbahlah Umar. Dan ini adalah potongan dari khutbah beliau yang dikeluarkan oleh imam Bukhari.

Analisa Lafaz:وعقلناها .kata kedua merupakan penjelas untuk yang pertama :ووعيناها

Fikih Hadis:1. Hukuman bagi yang berzina muhshan adalah rajam, baik laki-laki maupun perempuan.2. Zina itu bisa ditetapkan dengan sumpah, hamil dan pengakuan.Para ulama berbeda pendapat mengani perempuan yang tidak bersuami atau majikan, kemudian hamil, dan tidak ada yang mengatkan kalau dai hubungan kesalahan. Apakah harus dihukum?Imam Syafi’i dan Abu Hanifah mengatakan, tidak kecuali harus ada saksi atau mengaku, karena hukuman itu bisa hilang dengan kesamaran (syubuhat).

ب�ي ع�ن�� ة� أ ي�ر� ر� �ن�ه� ه� ع�ه� أ م� ول� س� ع�ت� ي�ق� م� ول� س� ���س ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ��� اللل�م� ع�ل�ي�ه� ول� و�س� �ذ�ا ي�ق� ن�ت� إ ة� ز� م�

د�ك�م� أ� ت�ب�ي�ن� أ�ح� ا ف� ا ز�ن�اه� ل�د�ه� ل�ي�ج� د� ف� ال�ح�ب� و�ال� ا ي�ث�ر1 ن�ت� إ�ن� ث�م� ع�ل�ي�ه� ا ز� ل�د�ه� ل�ي�ج� د� ف� ب� و�ال� ال�ح� ا ي�ث�ر1 ��� إ�ن� ث�م� ع�ل�ي�ه

ن�ت� ت�ب�ي�ن� الث�ال�ث�ة� ز� ا ف� ا ز�ن�اه� ل�ي�ب�ع�ه� ل�و� ف� ب�ل) و� ع�ر) م�ن� ب�ح� عليه . متفقش�(1237) لمسلم وهذا

Sabada RAsulullah:"Dari Abu Hurairah, ra. Beliau berkata bahwasanya beliau mendengar Rasulullah, saw. Bersabda, “kalau budak perempuan salah satu dari kalian berzina, dan terbukti melakukan zina, maka hendaklah dipukul dan tidak boleh dicaci. Kemudain kalau berzina lagi, dan terbukti melakukan zina maka hendaklah dipukul dan janga dicaci, kemudian kalau berzina lagi untuk yang ketiga kalinya dan terbukti melakuakan zina, maka pukulah dan hendaklah dijual, walupun denga satu pikulan dari kacang”. (Diriwayatkan oleh imam Bukahri dan Muslim).

Makna Global:Dalam hal ini, penulis akan menjelaskan hukum budak perempuan. Dan beliau memuat hadis yang menunjukan bahwa mereka wajib di had dan mereka tidak diberikan maaf dalam hal itu.

Dalam hal ini nabi telah mendorong seorang majukannya untuk bersikap zuhud dan menjualnya kalau terus-menerus zina lagi zina lagi walaupun denagn harga yang sangat murah.

Analisa Lafaz: ,diawali dengan ya, kemudian ra, selanjutnya ba. Tastrib artinya mencaci dan memaki :يثربseperti kata takyir, baik pola maupun maknanya.

شعر من :بحبل dalam satu riwayat “dengan sekarung dari lif” ada juga ygn mengatakan “walaupun dengan sekarung”. Maksud dari semua itu, dijual dengan harga murah.

Fikih Hadis:1) Pengetahuan majikan akan budaknya yang berzina cukup dijadikan landasan utnuk

memukulnya, tidak membutuhkan kesaksian dan pengakuan. Ini merupakan pendapat bebaerapa ulama. Berbeda dengan jumhur dan kesaksian harus dilaksanakan dihadapan hakim bukan dihadapan majikan.

Page 56: Penjelasan Perkara Pidana

2) Wewenang memukul budak adalah kepada majikannya. Ini merupkan pendapat imam Syafi’i, Malik, Ahmad dan Ishak. Juga ulama sebelumnya seperti al-Hasan, Tsauri, al-Auza’I, al-Qomah dan al-Aswad. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar, Fatimah ra. Bahakan Ibnu Hazim menuturkan bahwa ini dikenal dari dua belas orang sahabat. Sedangkan Hanafiyah berpendapat bahwa harus dilaporkan ke pemimpin dan jangan dilakukan sendiri.

3) Seorang majikan seelah men-jilid budaknya tidak boleh mencacinya.4) Sesungguhnya hukuman had berulang, kalau diaberzina lagi.5) Budak yang sudah tiga kali berzina harus dijual. Ini pendapatnya imam Daud Zhahiri.

Seangakn jumhur mengatakan sunat bukan wajib.6) Sesungguhnya cerainya wanita zina tidak wajib, karean kata “amat” itu mencakup yan

gdijima oleh majikannya dan yang tidak. Dalam ini ad apertanayaan.Apakah seorang amat, bai muhshan atau tidak kalau berzian harus di had?Sayyidina Ali, ra. Berkata, “lakukanlah had kepada budak-budak kalian yang muhshan dan yang tidak muhshan . ini adalah pendapat jumhur, mereka berdalil dengan hadis ini.

Ibnu Abas dan setelah beliau; imam Thaus, berpendapat bahwa tidak ada had kepada budak yang tidak pernah berhubungan halal ketika berzina, karena firman Allah swt. “Kemudian setelah mereka (hamba-hamba perempuan itu) berkahwin, lalu mereka melakukan perbuatan keji (zina), maka mereka dikenakan separuh dari (hukuman) seksa yang ditetapkan ke atas perempuan-perempuan yang merdeka.”(an-Nisa:25) . dalam ayat ini disyaratkan harus ihshan.

Hal ini bisa dibantah bahwa ayat ini hanya mneuturkan rajam saja karena tidak mungkin diambil setengahnya, sedangkan rajam tidak bisa kecuali kepada oaring yang muhshan, oleh sebab itu ihshan diceritakan berbeda dengan pukulan, karena bisa di ambil setengahnya, sehingga oleh ayat itdak dijelaskan secara detail.

ال� ع�ل�ى و�ع�ن� : ق� ال� ول� ق� س� ل�ى الله� ر� و�ا ع�ل�ي�ه� الله� ص� ���ي�م : أ�ق� ل�م� ��� و�سد� د�و� ل�ك�ت� ع�ل�ى ال�ح� ام� ان�ك�م� م� ����ي�م �و " رواه أ��و أب��لم فى داود, وه� مس

(1238موقوف. )Sabda Rasulullah, saw:"Dari Ali, ra. Belua berkata, Rasulullah bersabda, “lakukanlah hukuman terhdap budak-budak kalian”. (Diriwayatkan oleh Abu Daud , dalam sahih Muslim hadis ini mauquf)

Makna Global:Penyususn memuat hadis ini untuk menguatkan pendapat jumhur, seperti dalam masalah hadis terakhir; yaitu seorang budak perempuan. Budak harus dilakukan had apabila berzina, baik muhshan, atau pun bukan.

Analisa Lafaz:موق44وف مسلم فى وهو : ini mengisayaratkan bahwa mauquf bukan marfu’. Memang

demikian yang benar itu, karena yang menyampaikan hadis ini sampai kepada Rasulullah adalah Abdul ‘Ala bin Amir at-Tsa’labi mempunyai beberapa prasangka dan berbeda dengan perawi yang lebih terpecaya.

Fikih Hadis:1) Sesungguhnya had harus dilaksanakan kepada budak-budak sahaya, baik muhshan

ataupun tidak. Dan seperti telah lewat bahwa ini pendapat jumhur.2) Yang melaksanakan had kepada hamba sahaya adalah majikannya, telah dijelaskan

beserta perbedaan pendapatnya diatas dan yang menjadi pendapat jumhur adalah zhairnya hadis ini.

Page 57: Penjelasan Perkara Pidana

ان� ع�ن� م�ر� ي�ن) ب�ن� ع� ص� �ةO أ�ن� ح� أ ر� ���ة� م�ن� ام ���ي�ن ه� �ت�ت� ج� ه� ن�ب�ي� أ ���ل�ى الل ��� صل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ب�ل�ى و�ه�ي� و�س� ن�ى م�ن� ح� ال�ت� الز1 ق� ب�ت� الل�ه� ن�ب�ي� ي�ا ف� ���ص

أ�د{ا ه� ح� م� أ�ق� د�ع�ا ع�ل�ي� ف� ���ه� ن�ب�ي# ف ���ل�ى الل ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ���ا و�س ���ل�ي�ه و�

ال� ق� ن� ف� ا أ�ح�س� �ل�ي�ه� إ�ذ�ا إ ع�ت� ف� �ت�ن�ي و�ض� أ ا ف� ل� ب�ه� ���ع ف� ر� ف� م�أ� ���ا ف ��� ن�ب�ي# ب�ه

ل�ى الل�ه� ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ���ك�ت� و�س ���ا ف�ش ���ا ع�ل�ي�ه ���ر� ث�م� ث�ي�اب�ه ���ما أ� ��� ب�ه

م�ت� ج� ر� ل�ى ث�م� ف� ا ص� ال� ع�ل�ي�ه� ق� ر� ل�ه� ف� ل1ي ع�م� ��ا ت�ص ��ا ع�ل�ي�ه ���ه� ن�ب�ي� ي �� اللد� ن�ت� و�ق� ال� ز� ق� د� ف� ب�ةO ت�اب�ت� ل�ق� م�ت� ل�و� ت�و� ���ب�ع�ين� ب�ي�ن� ق�س ���ل� م�ن� س ��� أ�ه

د�ين�ة� م� ال�م� ع�ت�ه� د�ت� و�ه�ل� ل�و�س� ب�ةO و�ج� ل� ت�و� اد�ت� أ�ن� م�ن� أ�ف�ض� ا ج� ه� ���س ب�ن�ف�(1239) مسلم . رواهت�ع�ال�ى ل�ل�ه�

Sabda RAsulullah, saw:“Dari Imran bin Hushain, ra. Sesungguhnya seorang wanita Juhainah pernah datang kepada Rasulullah –dalam keadaan hamil dari zina-, wanita itu mengatakan, ‘Ya Nabi Allah! Saya terjebak pada hukuman, laksanakanlah pada saya! Kemudian Rasulullah memanggil walinya. Rasulullah mengatkan ‘perlakukan dengan baik dia, Kalau dia sudah melahirkan, maka bawalah kesini’. Kemudian dilakukanlah. Kemudian setelah selesai didatangkan lagi, dan kemudian bajunya diikat, kemudian dirajam sampai waafat dan kemudian disalatkan. Ya Rasulullah! Apakah kita mensalatkan daia padahal dai berzina? Rasulullah menjawab, ‘Dia telah bertaubat dengan taubat yang seandaiinya dibagikan kepada tujuh puluh orang dari penduduk Madinah, maka akan mencukupi mereka, apakah anda menemukan sesuatu yang lebih utama dari pada keikhlasan dia kepad Allah?”. (Diriwayatkan oleh Muslim).

Makna Global:Perzinahan orang yang berizina tidak mengakibatkan apa-apa kepada anaknya, dai adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan dititipkan didalam rahimnya yang telah diperkirakan secara cermat, maka tidak boleh dibunuh tanpa ada alasan.

Oleh sebab itu, dalam hadis ini Rasulullah saw. Menunda eksekusi hukuman zinanya, tidak dlaksanakan rajam sampai dia melahirkan anaknya. Hadis ini juga mengandung makna lain, yaitu menganjurkan taubat dan bersegera untuk dilaksanakan qishash untuk membersihkan diri, seperti dijelaskan dalam hadis Ubadah bin Shamit dengan hadis yang sampai kepada Rasulullah “Siapa yang terjebak pada hada, kemudiaan dilakukan siksa didunia, maka itu menjadi kifarat bagi dia”.

Analisa Lafaz:جهينة perempuan inidi kenal dengan waniata ghomidiyah :امرأة

saya melakukan :أصبتsesuatu yang mewajibkan had :حداlaksanakanlah :أقمهmelahirkan :وضعت.dalam bentuk fasiv, yakni diikatkan kuat :شكتmencukupi mereka :لوسعتهمdiambil kata al-jud , artinya menawarkan diri : جادت

Penjelasan Tambahan:Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa rajam dilaksanakan setalah anaknya selaesai menyusu dan bisa memakan roti.Imam Nawawi mengatakan, hadis yang pertama –yang menjelaskan rajam setelah melahirkan- harus ditakwilkan terhadap hadis yang kedua.

Fikih Hadis:

Page 58: Penjelasan Perkara Pidana

1) Perempuan muhshan wajib dirajam kalau dia berzina dan sudah merupakan konsensus ulama.

2) Perempuan yang berzina dan hamil ditangguhkan pelaksanaannya sampai melahirkan, kemudai menyusuinya.

3) Pakaian wanita yang akan dirajam harus diikat kuat, agar tidak terbuka, sehingga ditakutkan auratnya terbuka,. Para ulama sepakat bahwa wanita harus dirajam dalam keadan duduk, sedangkan dalam kedaan berdiri, kecuali menurut imam Malik, laki-laki juga harus sambil duduk.

4) Seorang imam sunat mensalatkan orang yang telah dieksekusi rajam, kalau diperkirakan taubatnya benar-benar.

Namun ada yang mengatakan bahwa riwayat disini menggunakan bentuk fasiv –seperti kata imam Thabari dan sekelompok ulama lain- alasan mereka hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan yang lainnya “Rasulullah memerintahkan untuk mensalatkannya”.Sedangkan mengenai perkataan Umar “anda mensalatkannya” sebagai bentuk perintahan kepada yang lain untuk melakukan salat. Maka kata kerja ini disandarkan kepada Rasulullah, karena beliau yang memerintahkan untuk itu –disana setelahnya-.

Pendapat saya, demikian pula sesungguhnya riwayat “memerintahkan mereka untuk salat” tidak ada kontradiksi dengan riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah yang melakukan salatnya. Menggabungkan dua haids ini lebih utama daripada meniggalakan semuanya. Kemudain secara sengaja menentang zhahir nash itu tidak boleh tanpa ada alasan.

5) Sesungguhnya taubat tidak menghikangakn kewajiban had, ini adalah pendapat jumhur. Yang paling sahaih menurut Syafiiyah adalah kalau taubat sebelum dilaksanakan had, tidak hilangnya kewajiban had.

Penjelasan Taubat:Dalam riwayat Muslim, hadis ini mengatakan bahwa Rasulullah yang menggalikan untuk dadanya.Sedangkan dalam riwayat Buraidah dalam hadis rajamnya Ma’iz bahwa Rasulullah menggalikan lubang buat dia.

Imam Baghawi mengatakan, mayoritas riwayat tidak menceritakan ada galian. Dalam riwayat Abu Said “demi Allah kami tidak mengikat dan tidak menggali”. Oleh sebab para ulama. Sekelompok ulama mengatakan tidak harus digali untuk laki-laki, dan harus digali untuk perempuan. Imam Qotadah megatakan harus digali untuk laki-laki dan permepuan.

Sekelompok ulama mengatakan tidak harus digali untk laki-laki dan harus digali untuk perempuan. Ini adalah pendapat Abu Yusuf dan Abu Tsur.

اب�ر� وال� الل�ه� ع�ب�د� ب�ن� ج� م� ي�ق� ج� ل�ى الن�ب�ي# ر� ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ���الO و�س ج� ر�ل�م� م�ن� س�

الO أ� ج� ود� م�ن� و�ر� �ت�ه� ال�ي�ه� أ ر� (1240) مسلم . رواه و�ام�(1241) عمر ابن من الصحيحين فى اليهوديين وقصة

Sabda Rasulullah, saw:Dari Jabir bin Abdullah ra. Nabi saw. Merajam seorang laki-laki dari Aslam, dan laki-laki dari Yahudi, dan perempuan. (Diriwayatkan oleh imam Muslim).

Dan kisah orang-orang Yahudi dalam sahih Bukahri dan Muslim dari hadis Ibnu Umar.

Page 59: Penjelasan Perkara Pidana

Makna Global:Penulis memuat hadis ini untuk lebih menjelaskan umumnya hadis-hadis yang lalu dan melaksanakan hukuman zina bukan hanya kepada orang muslim, tapi juga kepada orang ahlul kitab, seperti yang ada dalam nash hadis ini. Juga orang musyrik dan orang kafir dengan landasan firman Allah, swt “Demi sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Bahawasanya Allah ialah salah satu dari tiga tuhan" (al-Maidah:73) dan firman Allah “Demi sesungguhnya! Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Bahawasanya Allah ialah Al-Masih Ibni Maryam"”.

Analisa Lafaz:الصحيحين :فى teksnya panjang, lafaznya adalah “Orang-orang Yahudi datang kepada

Rasulullah saw. Kemudian mereka menceritakan bahwa seorang laki-laki dan perempuan dari mereka berzina, Rasulullah saw. Bertanya kepada mereka ‘Apa yang kalian temukan dalam turat tentang rajam?’ mereka menjawab, ‘kita maki-maki dan kita pukuli'. Abdullah bin Salam mengatkan, ‘kalian berbohong sebenarnya disana terdapat hukuman rajam’. Akhirnya mereka dibawakan taurat dan kemudian dibuka dan salah seorang dari mereka meletakan tangannya pada ayat rajam, kemudian dia membaca ayat sebelum dan sesudahnya. Abdullah bin Salam mengatakan ‘angkatlah tangan anda!, kemudain orang itu mengangkat tangannya, ternyata dibawah tangannya ada ayat rajam. Mereka mengatakan ‘Betul Wahai Muhammad. Disana da ayat rajam!’. Kemudian dua orang tadi dipanggil dan dirajam.

Fikih Hadis:1) Orang musyrik kalau berzina wajib dirajam. Ini merupakan pendapat mayoritas ulama.

Demikian juga pendapatnya imam Syafi’i, imam Ahmad dan imam Ishak.Ulama Malikiyah dan kebanyakan ulama Hanafiyah berpendapat bahwa orang musyrik –atau orang kafir- tidak harus dirajam. Alasan mereka bahwa rajam itu disyaratkan harus ihshan, sedangakn ihshan syaratnya harus Islam –menurut Malikiyah dan mayoritas hanafiyah-.Sedangkan mengenai hadis ini bahwasanya Rasulullah merajam mereka berdua bukan berdasarkan al-quran tapi dari denan taurat.Ini bisa dibantah dengan bahwa mereka datang menanyakan keputusan beliau bukan keputusan mereka, dengan demikian itu merupakan syariatnya. Namun Rasulullah ingin membuktikan hujah kepada mereka dan mereka telah memalsukan taurat dan hukum-hukumnya, maka Rasulullah mengingatkan bahwa hukum ini pada mereka juga sama.Dan sesungguhnya Allah sawt berfirman, "Dan hendaklah engkau menjalankan hukum di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah". bagaimana bisa Rasulullah meninggalkan hukum Allah pada mereka dan malah menghukumi mereka dengan syariatnya yang telah disalin.

ع�يد� ع�ن� ع�د� ب�ن� س� ال� ع�ب�اد�ة� ب�ن� س� �ب�ي�ات�ن�ا ب�ي�ن� ك�ان� ق� ع�يفM رويجل أ ��� ضا م�ن� علىأمة فخبث �لى الله رسول الى سعد ذالك ئهم,فذكرإ�م�� ص

�ه يارسول حده" فقالو وسلم, فقال: "اضربوه عليه الله��ه الل� ان اضربوه ثم شمراخ مائة فيه عثكاال خذوا ذالك, فقال من أضعف�ناده ماجه وابن والنسائى أحمد واحدة" ففعلوا, رواه ضربة� واس

( 1242وارساله. ) وصله فى اختلف حسن, لكنه

Sabda Rasulullah, saw:Dari Said bin Ubadah ra. Beliau berkata, ‘dirumah kita ada laki-laki kecil yang berzina dengan seorang budak perempuan budak. Kemudian Saad menyampaikannya kepada Rasulullah saw. Rasulullah mengatatakan,’pukulilah dia sebagai hukuman” mereka mengatakan, ‘Dia lemah’. Rasulullah mengatkan, ‘Ambilah tandan kurma yang mempunyai

Page 60: Penjelasan Perkara Pidana

seratus cabang lembut, kemudian pukulah dengan itu seratus kali dan merekapun melaksanakannya. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah dengan sanad hasan, namun riwayatnya diperdebatkan apakah sampai atau tidak).

Makna Global:Meringankan hukuman kepada orang yang lemah, kalau menurut perkiraan bahwa hukuman itu akan mengakibatkan kematiannya, karena tujuan pukulan itu hanya untuk melarang dan agar dia jera tidak melakukan zina lagi, bukan untuk merusak fisiknya, apalagi membunuhnya. Berbeda dengan hukuman rajam, karena tujuannya memang membersihkannya dengan menghilangkan ruhnya.

Analisa Lafaz:bentuk plural dari kata bait (rumah) : أبياتناbentuk tashghir dari kata rojul (laki-laki) :رويجلseperti kata fajaro (lacur), baik polamaupunmaknanaya :ضعيف.yakni tidak akan mempu menahan hukuman itu, dia akan mati kalau demikian :فخبثdibaca dengan :عثكاال kasrah ain, kemudain huruf tsa polanya seperti kata qirthos . artinya tandan kurma ,seperti pola kata ‘itskal yang diawali dengan syin, kemudian mim, terus ra, terus alif :شمراخterus kha. Artinya pelapah yang lembut yang keluar dari pangkal tandan.

Fikih Hadis:1) Siapa yang lemah (baik karena sakit atau yang alinnya) dan tidak mampu

menanggung beban hukuman pukulan dengan benda biasanya, maka dia harus dihukum dengan benda yang dia mampu. Inilah yang dipilih oleh jumhur. Dalam hal ini, ulama mensyaratkan orang yang dipukuli harus mengenai seluruh pelapah lembut tadi agar tujuan had-nya bisa samapai. Sedangakan sedikit ulam tidak mensyaratkannya. Ini pendapat yang paling dekat denagn zhahirnya hadis.

Perawi Hadis:Said bin Saad bin Ubadah. Abu Sa'ad adalah salah seorang pemimppin kaum Anshar. Al-Waqidi menambahkan kesahabatan Sa'ad benar bahkan pernah menjadi gubernur Yaman dimasa Khilafah Ali, ra.

ال� ع�ب�اس) اب�ن� ع�ن� ���ال� ق ���ول� ق ���س ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ��� و�سوا ���ت�ل ل� اق� ���اع ول� ال�ف� ���ع ال�م�ف� ه� و� ���ل� ف�ي ب ���و�م� ع�م ���وط) ق ���ة� ل ���يم ال�ب�ه� و�

ع� ال�و�اق� ة� ع�ل�ى و� يم� ع� و�م�ن� ال�ب�ه� م) ذ�ات� ع�ل�ى و�ق� ر� ���ت�ل�وه� م�ح اق� ��� .رواه ف(1243اختالفا. ) فيه ان اال موثقون ورجاله واألربعة أحمد

Sabda Rasululah, saw:"Dari Abdullah bin Abas, ra. , beliau mengatakan, sesungguhnya Nabi saw. Bersabda, siapa yang mendapatkan orang yang melakukan apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth, maka bunuhlah yang mengerjakan dan yang dikerjakan (yang beryindak sebagai laki-laki dan yang yang sebagai perempuan). Dan siapa yang menemukan orang menggauli binatang, maka bunhlah dia dan binatangnya”. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam yna gempat, perawinyakuat-kuat, namun ada yang diperdebatkan).

Makan Global:Hadis ini mengandung dua makna;Pertama, jadi kalau ada orang yang menggauli laki-laki lagi, maka dua-duanya harus dibunuh.Kedua, orang yang menggauli binatang, maka harus dibunuh sekalian dengan binatangnya. Alasannya menurut Ibnu Abas dalah “takut dagingnya dimakan”.

Page 61: Penjelasan Perkara Pidana

Analisa Lafaz:لوط قوم ini yang diceritakan oleh Allah dalam al-quran, juga diceritakan bagaimana :عمل

Nabi Luth mengingkari perbuatan keji ini, "Kenapa kalian menggauli laki-laki dari alam".اختالفا فيه أن :اال ini yang diisyaratkan oleh Abu Daud setelah mengeluarkan hadis ini,

dimana beliaumengeluarkan riwayat Ibnu Abas yang mauquf, beliau mengatakan, “seorang yang masih belum menikah dan ketahuan melakukan hubungan dengan laki-laki maka dirajam.

Abu Daud Daud kemudian mengatakan, ‘Hadis Ashim melemahkan hadis Amru bin Abi Amru –yakni hadis ini-, kemudain Abu Daud mengeluarkan hadis Ashim dari Abu Razin dari Ibnu Abas, beliau berkata, orang yang menggauli binatang tidak harus dihukum’.Pendapat saya, kalau Ibnu abas memfatwakan itu, padahal kontradiksi dengan apa ygn diriwayatkannya, maka kesahihan hadisnya jadi diragukan, seperti yang diungkapkan oleh Abu Daud.

Fikih Hadis:1) Sesunguhnya orang yang melakukan perbuatan seperti perbuatan kaum Nabi Luth,

mak orang yang dikerjakannya jugahrus dibunuh. Ini adalah pendapat imam Syafi’I dalam qoul qodim, demikian juga kelompok ulama lin, baik muhshan atau bukan. Ada yang mengatakan hukumannya seperti hukuman zina6. Ini pendapat qoul jadi-nya imam Syafi’i dan sekelompok ulama salaf dan khalaf.Ada juga yang mengatakan harus dibakar dengan api. Diriwaytkan dari Abu Bakar, Ali, Abdullah bin Zubair dan Hisyam bin Abdul Malik.

Ada yang mengatakan harus dilemparkan dari atas bangunan paling tinggi dikampung itu sambil dibalikan tubuhnya, kemudian diikuti dengan batu. Ini diriwaytkan dari Ali, ra. dan Ibnu Abas, ra. Ada juga yang mengatakan harus dirajam. Ini pendapatnya imam Malik, Ahmad dan imam Ishak, baik muhshan atau bukan.

2) Orang yang menggauli binatang, maka harus dibunuh orang dan binatangnya.Ini adalah pendapatnya imam Syafi’i. beliau mengatakan kaalau hadisnya sahih, maka berarati pendapat saya. Ini diriwayatkan dari Qosim dan Ishak.Sedangkan dalam pendapat lain beliau berpendapat, harus di-had, dikiaskan kepada orang yang berzina, sama dengan orang yang menggauli dari lubang belakang.Imam Ahmad dan sekelompok ulama mengatakan harus di-tazir. Ini diriwayatkan dari Atho an-Nakho’i dan Hakam imam Malik dan Sufyan Tsauri, juga mayoritas Hanafiyah dan imam Zuhri mengatakan di pukul seratus kali, baik muhshan atau bukan.

وس44لم علي44ه الل44ه ص44لى الن44بى عنهم44ا: " أن الل44ه رض44ى عمر ابن وعن وغ44رب". رواه ضرب عمر وغرب, وأن ضرب أبابكر وغرب, وأن ضرب

(1244ورفعه. ) وقفه فى اختلف أنه ثقات, اال ورجاله الترمذى

Sabda Rsulullah, saw:Dari Abdullah bin Umar, ra. Sesungguhnya Nabi Muhammad, saw. memukul dan mengusir. Abu Bakar juga memukul dan mengusir,. Umar juga memukul dan mengusir". (Diriwaytkan oleh Imam Timizi dengan rawi-rawinya yang terpercaya, tapi diperdebatkan tentang samapi pada Rasulullah atau tidak).

6 Kalu yang bertindak sebagai laki-lakinya muhshan, maka harus dirjam, kalau bukan ,maka dipukuli. Ini diriwayatkan dari hasan, Atho dan Ibnul Musayyab, Qotadah, Nakho'I dan Sufyan Tsauri juga al-Auzai.

Page 62: Penjelasan Perkara Pidana

Makna Global:Penyusun ingin menguatkan bahwa hukuman orang yang berzina ghairil muhshan hukumannya harus dipukul seratus kali dan diusir. Dalam hal ini juga terdapat hadis sahih diawal bab ini.

Adapun hadis ini diperdebatkan tentang sampai dan tidaknya riwayatnya kepada Rasulullah, dimana diriwayatkan tanpa memuat Nabi saw. itu tidak mengurangi kekuatan dalil, karena ada yang jelas samapai kepada Rasulullah dalam riwayat lain.

ال� ع�ب�اس) اب�ن� ع�ن� ل�ى الن�ب�ي# ل�ع�ن� ق� ه� ص� ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ���ن�ث�ين� و�س ال�م�خ�ال� م�ن� ج� ت� الر1 ال� ج1 ت�ر� ال�م� اء� م�ن� و� ال� الن1س� وه�م� و�ق� ���ر�ج وت�ك�م� م�ن� أ�خ� ��� ب�ي

ال� ج� ق� ر� أ�خ� ل�ى الن�ب�ي# ف� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� نOا و�س� ال� ج� ف� ر� أ�خ� ر� و� ا ع�م� O��ن ال� .ف�(1245البخارى. ) رواه

Sabda Rasulullah, saw:"Dari Abdullah bin Abas, ra. Beliau berkata, sesungguhnya Rasululah, saw. , laki-laki yang menyerupai perempuan dan permpuan yang menyerupai laki-laki. Nabi saw. mengatkan,'keluarkanlah mereka dari rumah kalian'".( Diriwayatkan oleh imam Bukhari).

Makna Global:Sesungguhnya Allah saw. membuat makhluknya;laki-laki dan perempuan. Masing-masing punya karakter sendiri. Telah dia bedakan dalam bentuk fisiknya dengan bentuk yang cocok dengan perannya. Allah, swt. berfirman, "Ikutilah fitrah Allah yang telah Dia memfitrahkan manusai padanya".

Sedangkan Syetan akan berusaha terus untuk membisikan hal yang kontradiktif dengan hal itu. Allah menggambarkan perkataan syetan "dan aku akan menyuruh mereka mengubah ciptaan Allah"(an-Nisa: 119).

Jadi siapa laki-laki yang menyerupai perempuan, atau perempuan menyerupai laki-laki, berarti dia sedang mengikuti perintah iblis dan meninggalkan fitrah Allah yang telah menciptakannya, sehingga layak dilaknat dan harus dikeluarkan dari urmah agar tidak merusak fitrah orang lain atau mengotori yang alin dengan perilakunya.

Analisa Lafaz:mendoakan laknat; artinya ditolak dari rahmat Allah :لعن , betuk jamak dari kata mukhnits; mim, kho, nun ; mim, kho, nun yang ber-tasydid :المخنثينterus tsa; merupakan isi maf'ul juga isim fa'il. artinya laki-laki yang menyerupai perempuan dalam hal-hal yang menjadi khas perempuan, seperti bicara, berjalan dan gerak-geriknya. perempuan yang menyerupai laki-laki :المترجالت

Fikih Hadis:1) diharamkan menyerupai, baik laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya, dalam

hal-hal yang menjadi khas masing-,asing2) orang yang menyerupai laki-laki atau sebaliknya harus dikeluarkan dari rumah

ب�ي ع�ن�� ة� أ ي�ر� ر� ال� ه� ���ال� ق ���ول� ق ���س ه� ر� ���ل�ى الل ���ه� ص ���ه� الل ���ل�م� ع�ل�ي ��� و�س

ع�وا د�ود� اد�ف� ا ال�ح� د�ت�م� م� عOا ل�ه� و�ج� د�ف� م�(1246ضعيف. ) باسناد ماجه ابن .أخرجه

Sabda RAsulullah, saw:"Dari Abu Hurairah, ra. Beliau berkata, Rasulullah,saw. besabda, "jauhilah hukuman-hukuman sebisa mungkin selama ada cara (alsan)".(Diriwaytkan oleh Ibnu Majah dengan sanad yang lemah).

Page 63: Penjelasan Perkara Pidana

�اكم الترمذى وأخرجه��ديث من والح�ة� ح ����ى ع�ائ�ش��ه رض��ا الل� عنهبلفظ:ء�وا د�ود� اد�ر� ل�م�ين� ع�ن� ال�ح� ا ال�م�س� ت�ط�ع�ت�م� م� �و اس���عيف وه��ا. ) ض�أيض1247)

Sedangkan dalam riwyat imam Tirmizi dan Hakim dari Aisyah ra:"Cegahlah hukuman-hukun dari umat Islam sebisa mungkin". Ini juga dhaif

�ه من عنه الله رضى على عن البيهقى ورواه��ظ: قول�ء�وابلف اد�ر�د�ود� (1248بالشبهات. ) ال�ح�

Sedangakn riwayat imam Baihaqi dari Ali, ra. "Hindarilah hukuman-hukuman dengan hal-hal yang masih samara".

Makna Global: Imam Tirmizi meriwayatkan hadis ini dengan lebih panjang dari pada teks yang ada dihadapan kita, ini mampu menjelaskan tujuan hadis ini. Teks yang diriwaytkan oleh imam Tirmizi adalah:"Hindarilah hukuman-hukuman dari umat Islam semampu meungkin, kalau msih ada jalan kealuar, maka biarkanlah, karena kesalahan seorang imam tidak menghukumi lebih baik dari pada kesalahan menghukum".

Mungkin sebagai bukti dari hadis ini, dalam riwayat yang lalu kita mendapatkan perkataan yang layak diungkapkan oleh seorang hakim, yaitu "apakah anda gila", "mungkin anda hanya mencium saja" , "mungkin anda hanya menaiki saja" dan ungkapan-ungkapan lain yang telah kita bahas secara rinci dalam masalah seorang imam –atau wakilnya- sunah bertanya-tanay kepada yang mengaku berzina.

Imam Thayyibi mengatakan, mungkin hadis ini bisa diartikan dengan arti hadis yang alinnya, yaiut "Maafkanlah hukuman-hukuman diantara kalian, karena segala bentuk hukuman kalau sudah sampai pada kami, maka jadi wajib dilaksanakan".

Al-Qori setelahnya mengatakan, takwil yang kedua ini itdak layak dengan tafsir hadis, karena sabda Rasulullah saw. "Kalau ada solusi lain, maka biarkanlah". Perkataaan ini ditujukan kepada para imam, ini menguatkan penafsiran yang pertama, dan inilah makna yang pasti.

Pendapat saya, dalam memaknai hadis aini ada makna lain selain yang dua ini dan tidak apa-apa, pernah saya tulis dalam beberapa kitab saya, namun karena sangat lemahnya tidak saya puat disini.

Analisa Lafaz:tolaklah, batalkanlah :ادفعوا:مدفعا yakni sesuatu yang bisa menghalangi dan membatalkannya karena ada solusi lain, sepereti dalam riwayat imam Timizi dengan contohnya.

ضعيف باسناد : karena terdapat Ibrahim bin Fadhal al-Makhzumi. Dia telah dianggap dhoif oleh imam Ahmad dan Ibnu Ma'in juga imam Bukhari dan yang lainnya. Tolak dan batalkanlah :ادرؤا

جدا ضعيف وهو : karena terdapat Yazid bin Ziyad As-Syami, dai tidak dipakai hadis-hadisnya. Berbeda dengan riwayta Waki', beliau telah meriwaytkannya mauquf . dan ini yang benar seperti dikatakn oleh imam Bukhari dan yang lainnya.

Fikih Hadis:1) menghindari hukuman-hukuman dengan syubhuhat (hal-hal yang masih samara), seperti pengakuan dipaksa atau sepertia alasan perempuan dia digauli tanpa sadar, karena sedang tidur. Dan lain-lain.

Page 64: Penjelasan Perkara Pidana

�ه رضي ، عمر بن الله عبد عن��ا الل��ول أن عنهم��ه رس��لى الل� ص اجتنب�وا »: فق�ال األس�لمي رجم أن بع�د ق�ام وس�لم عليه الله�تر فليستتر ألم فمن عنها الله نهى التي القاذورة هذه��ه بس� الل

�اب عليه نقم صفحته يبدلنا من فإنه الله إلى وليتب��ه كت��ز الل� ع أسلم. بن زيد مراسيل من الموطأ فى وهو الحاكم رواه « وجل

(1249)

Sabda Rasulullah, saw:"Dari Ibnu Umar, ra. Beliau berkata, Rasulullah saw. bersabda, "jauhilah kebusukan yang telah Allah larang ini, Siapa yang melakukannya, maka hendaklah menutupi diri dengan penutupan Allah, sawt. dan hendaklah bertaubat kepada Allah , swt. karean siapa yang membukakan lemabrannya kepada kami, kami akan laksanakan hukuman kitab Allah". (Dieiwayatkan oleh imam Hakim, yang dalam al-Muwattha termasuk hadis-hadis mursal Zaid bin Aslam).

Makna Global:Ketika Rasulullah mengatakan, "Siapa yang terjerumus pada hukuman, kemudain disiksa disunia, maka itu merupakan penyucian bagi dia". Ini artinya terjatuh pada dosa yang harus dihukum di dunia, kemudain tidak dihukum, itu merupakan najis dan kotor. Oleh sebab itu, lelaki dan perempuan yang melakukan zina dan datang kepada Rasulullah, mengatakan "bersihkanlah".

Maka wajar kebalikan dari suci ini berarti kotor, seperti dalam hadis ini.Dalam hadis ini diperintahkan agar menjauhinya dan siapa saja yang terkena, maka harus menutupi diri, kemudian bertaubat. Karena bagi seorang imam kalau terdapat kasus seperti ini, maka harus dilaksanakan, seperti dalam hadis lain dikatakan, "tak suatu had yang sampai pada saya, maka wajib dilaksanakan".

Analisa Lafaz::الق4اذورات merupakan bentuk jamak darikata qodzuraoh, maksudnya adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah, namun dalam alur ini lebih khusus lagi. Maksudnya adalah perbuatan-perbuatan yang mengharuskan ada hukuman kalu dilangggar.melakukan :ألمtampak :يبد yang dimaksud adalah perbuatannya :صفحته

تعالى الله ب كتا عليه نقم : yakni akan kami laksanakan hukuaman sesuai dengan yang tertulis dalam al-quran lewat lisan nabi-Nya.

Fikih Hadis:1) Bagi orang yang merasa melakukan maksiat harus menutupi diri dan jagnan

mempermalukan diri sendiri dan langsung bertaubat.2) Bagi seorang imam kalau baru dilaporkan kasus, jangan dulu melaksanakan hukuman3) Dosa itu laksana kotoran.

Pertanyaan-pertanyaan dalam bab ini:Apa arti had?Bagaimana hukuman orang yang zina bukan muhshan?Bagaimana hukuman orang yang zina muhshan?Apakah cukup dengan pengakuan sekali dalam menetapkan seseorang berzina. Bagaimana pendapat para ulama fikih dalam hal itu dan apa dalil mereka?

Page 65: Penjelasan Perkara Pidana

Ceritakan teks hadis seorang pekerja yang berzina beserta faidah-faidah yang bisa diambil!Apa Maksudnya firman Allah " سبيال لهن الله جعل قد ".Bagaimana pendapat para ulama mengenai usiran setahun sebagai tambahan pukulan. Apa dalil mereka?Apakah digabungkan antara pukulan dan rajam. Bagaimana pendapat para ulama dalam hal itu?Apakah wajib mengklarifikasi hal-hal yang wajib yakin adanya untuk dilaksanakan hukuman dan apa dalilnya?Ceritakan satu hadis sempurna yang menjelaskan pertanyaan pertanyaan yang bisa menghilangkan hukuman?Bagaimana pendapat para ulama mengenai perempuan yang tidak dengan siapa-siap dan tidak mempunyai majikan, tapi kemudian hamil?Bagaimana teks ayat rajam yang telah disalin bacaannya dan masih ada hukumnya?Apakah ketika seorang majikan tahu bahwa budaknya berzina cukup dijadikan landasan untuk melaksanakan hukuman?Apakah masalah kekuasaan men-jilid budak merupakan hak majikan? Apa dalilnya dan siapa yang berpendapat seperti itu?Apakah budak yang zina berulang-ulang harus dijual?Apakah huukuman harus dilaksanakan terhadap budak, baik muhshan atau tidak? Apa dililnya?Apa yang dilakukan kepada orang yang akan dirajam? Apak seorang imam harus mensalatkan orang yang sudah dirajam? Apa dalilnya?Apakah harus dibuatkan galian untuk orang yang dirajam? Apa dalilnya?Apakah kalau orang musyirk berzina harus dirajam? Apa dalilnya?Apa dalilnya harus meringankan hukuman kepada orang yang fisiknya lemah? Tuliskan teks hadisnya dan jelaskan kalimat-kalimat yang asingnya?Apa hukumannya bagi orang yang menegerjakan seperti pekerjaan kaum Nabi Luth? Tuliskan pendapat-pendapat para ahli fikih dalam hal itu?Apa hukuman bagi orang yang menggauli binatang? Jelaskan pendapat para ulama?Apa arti kata "المخنثين" dan kata "المترجالت" . dan tulisakan hadis yang mengharamkan menyerupai perempuan atau sebaliknya? Apa arti hadis " بالشبهات الحدود ادرؤا "?Rasulullah saw. bersabda, " القاذورات اجتنبوا ..." . sempurnakan hadis ini dan jealskan maknanya?

II-Hukuman MenuduhAl-Qodzf dalam bahasa artinya melmpar dengan sesuatu.Sedangkan dalam syari'at artinya menuduh berzina kepada orang lain, sehingga orang lain yang dituduh itu harus dihukum.

ة� ع�ن� ال�ت� ع�ائ�ش� ا ق� ل� ل�م� ام� ع�ذ�ر�ي ن�ز� ول� ق� س� ل�ى الل�ه� ر� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص�ل�م� ن�ب�ر� ع�ل�ى و�س� ذ�ك�ر� ال�م� ت�ال� ذ�ل�ك� ف� آن� و� ر� ا ال�ق� ل�م� ل� ف� ر� ن�ز� م�

ل�ي�ن� أ� ج� ب�ر��ة) أ ر� ر�ب�وا و�ام� اليه , وأشار واألربعة أحمد الحد. أخرجه ف�ض�

(1250البخارى. )

Sabda Rasulullah saw:“Dari Aisyah, ra. Beliau bertaka, ketika turun ayat yang menjelaskan memaafkan dan membebaskan saya, Rasulullah berkhutbah diatas mimbar, beliau menjelaskan itu dan membacakan ayatnya, setelah beliau setelah turun beliau langsung memerintah untuk menghukum dua laki-laki dan satu perempuan, dan para sahabat melakukan hukaman”. (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan imam yang empat juga diisyaratkan oleh imam Bukhari).

Page 66: Penjelasan Perkara Pidana

Hadis ini merupakan potongan dari hadis kasus penuduhan terhadap 'Aisyah yang banyak kita dengar. Secara ringkas, kisah ini adalah sesungguhnya sebagaian orang menuduh 'Aisyah melakukan zina tanpa bukti dan saksi. Hal ini sampai tersebar dalam waktu yang lumayan lama tanpa ada wahyu yang turun untuk memberikan penjelasan tentang hakikat masalah ini. Rasulullah dan 'Aisyah merasakan betapa sedihnya, bahkan seluruh keluarga dan para sahabat pun ikut merasakannya. Sampai akhirnya turunlah surat an-Nur untuk menjelaskan kebohongan kabar buruk ini. Firman Allah, swt. "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita yang amat dusta itu ialah segolongan dari kalangan kamu;". (an-Nur: 11)

Saat itulah Rasulullah berkhutbah dan membacakan ayat-ayat ini. Dan memerintahkan pelaksanaan hukuman kepada orang-orang yang terlibat dalam kasus penuduhan ini.

Analisa Lafadz:ketidak terlibatanku : عذرى

القران وتال : mulai dari firman Allah " باالفك جاؤا الذين ان " sampai akhir ayat ke-18dari mimbar :فلمانزلHisan bin Tsabit dan Masthoh bin Atsatsah :برجلينHamnah binti Jahsy :وامرأة

الحد فضربوا : Yakni hukman penuduhan yang Allah turunkan termasuk dlam ayat " والذينجلدة ثمانين فاجلدوهم شهداء يأتوابأربعة لم ثم المحصنات يرمون

Fikih Hadis:1) Disunahkan khutbah diatas mimbar ketika ada urusan yang urgen2) Disunahkan menutupi orang yang terkena cobaan berdosa dankemudian bertaubat,

sehingga tidak mempermalukannya7

3) Tetapnya hukuman bagi orang yang menuduh

Penjelasan Tambahan:Hadis ini sepertinya yang ditetapkan terkena hukman penuduhan hanya tiga rang, padahal dalam firman Allah "dan orang yang mengambil bahagian besar".Yaitu Abdullah bin Abi Salul. Ibnul Qoyyim mengatakan, tidak ada bertita yang menunjukan bahwa Rasululah menghukum Abdullah bin Salul –Ibnul Qoyyim menuturkan alsan-alasannya-.Menurut saya, imam Hakim dalam al-Iklil mengaluarkan hadis yang menerangkan bahwa Rasulullah menghukumnya dengan hukuman penuduhan. Mungkin dalam hal ini Ibnul Qoyyim melihat hadis ini sebagai hadis yang lemah sandanya, atau bisa jadi tidak menemukannya.Sedangkan mengenai hadis 'Aisyah yang hanya menjelaskan tiga orang, kalau memang hadisnya sahih, bisa dibantah dengan beberapa bantahan:Pertama, 'Aisyah hanya hanay mengisahkan apa yang beliau tahu dan hapal. Dan ini tidak menunjukan tidak ada yang lain.Kedua, sesungguhnya yang hanya 'Aisyah ceritakan adalah yang langsung dieksekusi hukumannya setealah turun dari mimbar dan ini tidak menutup kemungkinan ada hukuman-hukuman terhadap Abdullah bin Salul setelah itu.

�اء�م ح�س نب ك ير�ش �ن�أ م�ال سإ ال يف �ان�ك ان�عل �ل�و�أ: قال ، كال�م نب س�ن�أ ن�ع وسلم عليه الله صلى الله ل و�س�ر ى�لإ ت�عف�ر�ف ، هت�أ�ر امب ة�ي�م�أ نب �ال�له �ه�ف�ذ�ق (1) �د�ح�ف ا�إل�و د�و�ه�ش �ة�ع�ب ر�أ �ل�اله ا�ي »: وسلم عليه الله صلى �يب�الن �ال�ق�ف ،(1251ثقات. ) يعلى, ورجاله أبو أخرجه الحديث« �كر ه�ظ يف

(1252) عنهما الله رضى عباس ابن حديث من نحوه البخارى وفىSabda Rasulullah, saw:

7 Sedangakn penyebab kenapa nama-nam ini dijelaskan, ini ada kebutuhan yang akan diketahui oleh yang meneliti

Page 67: Penjelasan Perkara Pidana

“Dari Anas bin Malik, beliau berkata, pertama-tama sumpah dalam Islam adalah ketika Syarik bin Sahma dituduh oleh Hilal bin Umayah bahwa beliau bebruat sesuatu dengan isterinya, kemudian isterinya melapor kepada Rasulullah, saw. Rasulullah bersabda, Wahai Hilal! empat saksi atau kau dihukum pada punggungmu”.(Hadis ini dikeluarkan oleh Abu Ya’la, perawi-perawinya terpercaya).

Dalam sahih Bukhari juga sama dari hadis Ibnu abas, ra. Makna Global:Hadis ini menunjukan bahwa jika seorang suami menuduh isterinya berzina dan tida mampu membuktikan dengan saksi, maka harus dihukum. Namun setelah ini turunlah ayat yang menunjukan harus saling melaknat.Pada bahasan yang lalu telah menjelaskan hadis ini sekaligus penyebab turunya ayat saling melaknat dan apakah yang sudah melaknat harus dihukum setelah dia menuduh atau tidak? Apa yang dimaksud bayyinah? Semua itu telah dibahas dalam bab Li'an, sehingga tidak usah diulang lagi.

د� وعن �ه ع�ب ن� الل ن ع�امر ب يع�ة� ب ب ك� ع�ن ر� ت� ف�ق�ال� ذ�ل ك د ر�� ن� ع�م�ر� أ خ�ط�اب ب ال

م�ان� ن� و�ع�ث �ف�اء� ع�ف�ان� ب ل خ� �م� و�ال ا ه�ل ت� ف�م�ا ج�ر� �ي أ �ح�د�ا ر� �د� أ ل د�ا ج� �ة في ع�ب ي �ر� فر ث ك� أ

�عين� من ب ر� جامعه. فى والثورى مالك ". رواهأ

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Abdullah bin Amir bin Rubai’ah tentang hal itu, beliau berkata, saya mengalami masa Umar Khatab, utsman bin Afan dan khulafaurrasyidun dan setersunya. Saya tidak pernah melihat satupun dari mereka memukul budak lebih dari empat puluh kalil”. (Diriwayatkan oleh imam Malik, Sufyan Tsauri dalam kita Jami’-nya)

Makna Global:Telah dibahas dalam bab pertama hudud tentang bahwa hukuman bagi budak adalah setengah dari hukuman orang yang merdeka dalam masalah zina, karena ada firman Allah, swt. "Kemudian setelah mereka (hamba-hamba perempuan itu) berkahwin, lalu mereka melakukan perbuatan keji (zina), maka mereka dikenakan separuh dari (hukuman) seksa yang ditetapkan ke atas perempuan-perempuan yang merdeka." (an-Nisa: 25), beserta sisi dalil dari ayat ini.Oleh sebab itu, ulama yang menceritakan Abdullah bin 'Amir menjadikan hukuman menuduh itu empat puluh kali pukulan, yaitu setengah dari hukuman orang-orang merdeka.

Analisa Lafadz:menemui dan menyaksikan :أدركتlaki-laki atau perempuan :المملوك

Fikih Hadis:1) Sesungguhnya hukuman menuduh bagi budak adalah setengah dari hukuman

menuduh orang merdeka; empat puluh kali pukulan. Ini adalah pendapat jumhur dari para sahabat dan para ulama. Sedangkan Ibnu Mas'ud dan Umar bin Abdul 'Aziz juga ulama ahli Zhahir mengatakan tidak bisa setengah.

ي ع�ن ب� ة� أ ر� ي ضي� ه�ر� �ه� ر� ه� الل مع ت� ق�ال� ع�ن �ا س� �ب أ م ق�اس �ه� ص�ل�ى ال ه الل �ي �م� ع�ل ل و�س��ق�ول� �ه� ق�ذ�ف� م�ن ي �وك �ريء� و�ه�و� م�م ل د� ق�ال� مم�ا ب ل �و م� ج� �ام�ة ي قي ال� ال �ن إ �ون� أ �ك ي�م�ا (1253عليه. ) " . متفقق�ال� ك

Sabda Rasulullah, saw:

Page 68: Penjelasan Perkara Pidana

“Dari Abu Hurairah, ra. Beliau berkata, saya mendengar Abul Qosim bersabda, Siapa ynag menuduh budaknya, padahal tidak, maka dihari kiamat dia akan dipukul, kecuali kalau budaknya seperti yan gia katkan”. (Dikelurkan imam bukhari dan Muslim).

Makna Global:Hadis ini mengisyaratkan adanya pengecualain bagi orang yang menuduh; yaitu majikan yang menuduh budaknya, maka tidak dihukum dengan hukuman penuduhan.

Namun juga, Rasulullah saw. telah menakut-nakuti mereka agar tidak menuduh sembarangan budaknya dengan siksa pada hari kiamat, kalau mereka berbohong, agar mereka juga tidak semborono menuduhkan, sehingga mereka terjatuh pada siksa, ketika tidak ada lagi kepemilikan dan semua orang sama nilainya, sehingga tidak ada lagi yang membuat berbeda kecuali takwa.

Analisa Lafadz:قال كما : majikan, dari tuduhanyang benar, maka ketika itu, tidak ada penakut-nakutan dan

tidak ada hukuman penuduhan.

Fikih Hadis:1) Ketika seorang majikan menduh budaknya, maka tidak ada hukuman. Ini sudah

menjadi konsensus ulama.Mereka mengatakan, demikian juga kalau seorang yang merdeka menuduh budak yang bukan milik dia, juga tida ada hukuman penuduhan, kecuali kalau budaknya budak yang bersetatus ummu walad. Ini diperdebatkan.

Ibnu Umar, al-Hasan dan ahli Zhahir berpendapat bahwa, kalau seseorang menuduh budak ummu wala orang lain, maka harus dihukum. Ini juga pendapat imam Malik dan sekelompok ulama. Ini juga kiasan pendapat imam Syafi'i setelah wafatr majikannya. Demikian juga setiap ulama yang berpendapat bahwa dia merdeka setelah wafat majikannya, maka wajib dihukum orang yang menuduhnya. Adapun sebelum wafat majikannya, maka menurut imam Syafi'i dan Abu Hanifah tidak dihukum.

Pertanyaan-pertanyaan bab ini:Apa arti al-Qodzf secara etimologi dan terminologi?Ceritakan secara ringkas kisah al-ifk, dengan konsen pada masalah penuduhannya?Apa hukuam orang yang menuduh budaknya dan apa dalilnya?Apakah orang yang menuduh budak harus di hukum?

3. Bab. Hukuman Mencuri

ة� ع�ن ش� س�ول ع�ن ع�ائ �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل �ق ط�ع� ال� ق�ال� و�س� �د� ت ارق ي ال� الس� إ ع في ب �ار ر� لمسلم. عليه, واللفظ . متفقف�ص�اعد�ا دين

�ق ط�ع� البخارى ولفظ �د� : "ت ارق ي ع فى الس� ب �ار ر� ن رواية ف�ص�اعد�ا". وفى ديق ط�ع�وا ع فى ألحمد: "ا ب � ر� �ار, و�ال ن �ق ط�ع�وا دي م�ا ت �ى ه�و� في �د ن ". ) من أ ك� (1254ذ�ال

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Aisyah, ra. Dari Rasulullah saw. Beliau bersabda, ‘Tidak boleh memotong tangan pencuri kecuali kakalu mencuri satu per empat dinar atau lebih’. (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim, sedangkan lafadznya disini dari sahih Muslim)Sedangkan dalam lafadz imam Bukhari, “Tangan pencuri harus dipotong dalam empat dinar

atau lebih”.

Page 69: Penjelasan Perkara Pidana

Makna Global:Seorang penyair terkenal; Abul 'Ala al-Ma'ri –beliau orang yang dituduh menyimpang dalam keberagaannya, namun dia sudah wafat-:

Memang kontradiksi yang kita hanya bisa diamDan meminta penjagaan kepada Kekasih kita dari api nerakaDiayat satu tangan bisa dibayar dengan dua ratus gram emasTapi kenapa bisa harus dipotong karena mencuri seper empat dinat?

Dalam syair ini Abul 'Ala menyebutkan bahwa diyat tangan lima ratus dinar dari emas, ini kontradiksi dengan bahwa tangan ini harus dipotong hanya karena seper empat dinar. Sepertinya Abul ‘Ala menginginkan sepadan dalam hal itu, yang membuat dia berpendapat seperti ini adalah perkataannya yang terkenal: "Perasangaka telah salah, tidak ada pemimpin selain akal". Komentar yang nyeleneh ini dibantah oleh qodhi Abdul Wahab al-Maliki, rh., ‘Menjaga tubuh itu paling mahal dan menjaga harta itu paling murah, pahamilah hikmah Allah’.

Maksud dari perkataan Abdul Wahab adalah sesungguhnya Allah Yang Maha Bijaksana rh. Ketika bermaksud agar permasalahan melukai tubuh orang lain tidak disepelekan, Allah menjadikan diyatnya dengan harga mahal. Namuan ketika ingin menjaga harta, maka harga tubuh menjadi murah, agar manusai tidak menganggap sepele mencuri. Jadi dalam dua hukum ini terdapat hikmah yang sangat mendalam, yaitu agar tidak terjadi kejahatan.

Analisa Lafadz:lebih sedikit :أدنى

Fikih Hadis:1) Orang yang mencuri dibawah nilai seper empat dinar tidak harus dipotong tangannya,

sedangakan bila melbihi seperempat dinar, para ulam berbeda pendapat.Pertama, pendapat yang ditunjukan oleh hadis 'Aisyah yang diriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Aisyah ra. Juga dari Umar bin Abdul Aziz, iamam al-Auza'i dan imam Syafi'i.

Dalil mereka adalah hadis 'Aisyah dan hadis Ibnu Umar yang akan dijelaskan nanti, juga bebrapa atsar dari sahabat. Mereka mengatakan tiga dirham itu sama dengan seper empat dinar.Iamam Malik mengatakan tiga dirham itu harus dipotong tangan, maka kalau ada yang mencuri emas atau barang lain, maka diukur dengan harga dirham. Kalau sampai tiga dirham, maka harus dipotong tangannya, kalau kurang, tidak.

Imam Ahmad mengatakan, kalau ada ygn mencuri emas dan sampai seper empat dinar, maka harus dipotong, sedangkan mencuri perak dan sampai tiga dirham atau seper empat dinar, maka harus dipotong tangan sebagai pengamalan dari hadis 'Aisyah dan hadis Ibnu Umar, ra.

Pendapat saya, pendapat dari imam Ahmad dan imam Malik ini menunjukan bahwa tiga dirham itu lebih banyak daripada seperempat dinar. Karena dinar menurut mereka adalah sepuluh dirham.

Sedangkan menurut imam Syafi'i yang benar adalah mengambalikan tiga dirham terhadap nilai seper empat dinar. Dan telah dikenal beberapa atsar yang menunjukan penukaran dinar dengan dua belas dirham.

Page 70: Penjelasan Perkara Pidana

Kedua, pendapat ini mengatakan tangan itu jagan dipotong dalam nilai yang kurang dari satu dinar –atau sepuluh dirham-. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud juga dipilih oleh Sufyan at-Tsauri dan para ahli fikih Hnafiyah dari Irak.Landasan mereka adalah hadis yang dikeluarkan oleh imam Baihaqi dan imam Thahawi dari Ibnu Abas bahwa harga baju pelindung itu sepuluh dirham.

Hal ini juga datang dari hadis Abdullah bin Amru, kalau ini digabungkan dengan apa yng ada dalam Bukhari dan Muslim dari hadis Ibnu Umar –nanti-, yang menunjukan Rasululah memotong tangan dengan baju pelindung. Dengan demikian berarti memotong tangan dengan satu dinar.

Mereka juga membantah pendapat tadi bahwa hadis Ibnu Umar yang menjelaskan harga baju pelindung itu lebih sahih, maka lebih utam untuk diamalkan. Kemudian mereka juga tidak mempunyai jawaban yang kuat mengani hadis 'Aisyah.Kemudian Ibnu Umar sendiri secara terang-terangan mengatakan bahwa harga baju pelindung yang menyebabkan harus dipotong tangan itu adalah tiga dirham. Darimana kita tahu kalau baju pelindung yang dibicarakan Ibnu Abas adalah yang harus dipotong tangan, sedangkan beberapa alat kebanyakan harganya berbeda-beda, apalagi setelah terkena cacat.

Ketiga, tidak ada batasan untuk dipotong tangan, jadi banayak atau sedikit mencuirnya tetap harus dipotong tangan. Ini merupakan pendapat al-Hasan dan Ahli Zhahir.

Dalil mereka adalah hadis "Allah melaknat orang yang mencuri, dia mencuri telor, kemudian dipotong tangannya "Dan orang lelaki yang mencuri dan orang perempuan yang mencuri maka (hukumnya) potonglah tangan mereka". (al-Maidah: 38), karena ayat ini mutlak, sedangakn hadis ini muqoyyad (lebih memperinci), jadi tidak ada kontradiksi.

Sedangakn hadis "Allah melaknat orang yang mencuri telor yang dipotong tangannya…", bukan berarti sebuah perintahan untuk memotong tangan orang yang mencuri telor, tapi sebuah berita betapa hinanya kedudukan orang yang mencuri. Dan orang yang membiasakan melakukan mencuri dari hal-hal yang sepele, nanti akan menjadi kebiasaan, sehingga berani mencuri barang yang lebih besar. Karena dalam masalah menganjurkan dan mencacai kadang diungkapakan ungkapan-ungkapan yang tidak dimaksud hakikat maknanya, misalnya juga hadis "Siapa yang membangun Masjid karena Allah, walaupun sebesar sarang burung,…".

Demikian juga hadis "bersedekahlah walaupun dengan kaki kambign yang dibakar". Kemudain tidak ada bantahan terhadap hadis 'Aisyah. Dalam masalah ini masih banyak pendapat lain, namuan pendapat-pendapat ini tidak lebih kuat dari pendapat yang paling lemah disini, sehingga tidak butuh kita ceritakan disini.

د ع�ن و �ه ع�ب ن الل ضي� ع�م�ر� ب �ه� ر� ه�م�ا الل �ن� ع�ن س�ول� أ �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي ع�ل�م� ل �ه� مج�ن� في ق�ط�ع� و�س� �م�ن �ة� ث ث �ال� اهم� ث (1255عليه. ) ". متفقد�ر�

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Abdullah bin Umar, ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. Menghukum potong tangan pada curian yang senilai harga baju pelindung; yaitu tiga dirham” (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim).

ي ع�ن و ب� ة� أ ر� ي ي� ع�ن ه�ر� �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل �ع�ن� ق�ال� و�س� �ه� ل ارق� الل الس�رق� �س ض�ة� ي �ي ب �ق ط�ع� ال �د�ه� ف�ت رق� ي �س ل� و�ي ح�ب �ق ط�ع� ال �د�ه� ف�ت ) أيضا عليه ". متفقي1256)

Page 71: Penjelasan Perkara Pidana

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Abu Hurairah, ra. Dari Nabi, saw. Beliau berkata ‘laknat Allallhll bagi pencuri yang mencuri telor, kemudian tangannya dipotng dan mencuri tali, maka tangannya dipotong’”. (Diriwayatkan oleh Imam bukhari dan Muslim juga).

Makna Global:Kita telah jelaskan dau hadis ini sebelumnya, juga ulama-ulam yangmenjadikan hadis ini sebagai alas an sekaligus juga bantahannya sehingga tidak harus dijelaskan kembali disini.Namun yang perlu adalah kata al-Mijann itu dibaca dengan kasrah mim dan fathah jim. Artinya pelindung yang bisa dipake menjaga diri. Kata al-Jinn merupakan kata mashadar yang artinya menutupi.

ة� ع�ن ش� �ن� ع�ائ س�ول� أ �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل س�ول� ق�ال� و�س� �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل الل ه �ي �م� ع�ل ل ف�ع� و�س� �ش �ت �ه ح�د�ود من ح�د� في أ �م� الل �ه�ا ف�ق�ال� ط�ب��ف�خ ق�ام� ث ي

� �اس� أ الن�م�ا ن �ك� إ �ه ل �ذين� أ �م ال �ك ل �ه�م ق�ب ن

� �وا أ �ان ذ�ا ك ق� إ ر� ريف� فيهم س� �وه� الش� ك �ر� ذ�ا ت ق� و�إ ر� س� �ق�ام�وا الض�عيف� فيهم ه أ �ي ح�د� ع�ل لمسلم. واللفظ عليه ". متفق ال

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Aisyah, ra. Sesungguhnya Rasulullah, saw. Bersabda, ‘apakah anda membela orang lain agar terbebas dari jeratan hokum allah?’. Kemudain beliau berkhutbah, kata beliau, ‘Wahai manusia! Sesungguhnya orang-orang sebelum kalain telah rusak Karena kalau ada orang kaya yang mencuri, mereka biarkan, tapi kalau ada orang lemah yang mencur, mak mereka melakukan hukuman”. (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim, namun teks ini dari riwayat imam Muslim).

تستعير امرأة قالت: كانت عنها الله رضى عائشة عن أخر وجه من وله(1257يدها. ) بقطع وسلم عليه الله صلى النبى وتجحده, فأمر المتاع

Imam muslim juga masih punya riwayat lain, yaiatu dari Aisyah, ra. Beliau berkata “Ada seorang perempuan yang meminjambarang, namun kemudian menolak untuk mengembalikannya dan Rasulullah memerintahkan agar dipotong tangannya”.

Makna Global:Permulaan hadis ini sepereti dalam sahih bukhari adalah: "sesungguhnya kaum Quraisy merasa resah dan ingin menyelamatkannya dari jeratan hukum potong tangan seorang wanita makhzumiyah yang mencuri. Mereka mengatakan, tidak ada yang akan berani melobi Rasulullah kecuali Usamah; orang yang paling dekat dengan Rasulullah saw. kemudian akhirnya Usmah menghadap Rasulullah saw. "Rasulullah bersabda, Wahai Usamah! Apakah anda akan menolong seseorang dalam sebuah hukuman…".

Dan diakhirnya dikatakan "Demi Allah seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, maka aka ku potong tangannya".

Hadis ini berbicara seputar dua prinsip:Pertama, dilarang menolong seseorang agar lolos dari hukuman setelah dilaporkan ke pemimpin. Bahkan imam Bukhari membuat bab khusus untuk ini.Kedua, apakah menolak mengembalikan pinjaman itu harus dihukum potong tangan? Seperti yang di isyaratkan oleh penulis dengan memuat hadis riwayat muslim. Dan Insya Allah masalah ini akan dikupas tuntas nanti.

Analisa Lafadz:yang dimaksud adalah Usamah bin Zaid seperti telah kita sebut :أتشفعmaksudnya dalam menolak hukuman dan menghentikan pelaksanaannya :فىحدorang yang terhormat dan punya kedudukan :الشريفmenampiknya :تجحده

Fikih Hadis:

Page 72: Penjelasan Perkara Pidana

1) dilarang membela orang lain agar bebeas dari hukuman.Imam bukhari menambah judul disini dengan "Ketika sudah dilaporkan ke pemimpin". Artinya tidak dilarang sebelum itu, karena banyak dalil yang menguatkan pengecualian ini. Diantaranya yang ada di Ibnu Saad tentang tambahan hadis ini adalah "maka kalau sebuah hukuman telah sampai kepada saya, maka tidak mungkin dibiarkan". Juga hadis Amru bin Syueb dari ayahnya, dari kekenya dan sampai kepada Rasulullah, "maafkanlah permasalahan yang berkaitan dengan hukuman diantara kalian, karena hukuman apapun kalau sudah sampai kepada saya, berarti wajib dilaksanakan". Hadis ini disahihkan oleh imam Hakim dan yang lainnya. Juga hadis Zubair "tolonglah sebelum sampai kepada gubernur, karena kalau sudah sampai kepada gubernur kemudian memaafkan, maka Allah tidak akan memaafkannya". Disahihkan oleh imam Ibnul Jarud dan imam Hakim.Imam Ibnu Abdil Barr menukil tentang kesepakatan ulama mengenai hal ini.

2) Tidak mau mengembalikan pinjaman –kalau melebihi seper empat dinar-, maka harus dipotong tangan. Inilah pendapat imam Ahmad, Ishak dan ulama Ahli Zhahir. Alasan mereka adalah beberapa riwayta hadis, diantaranya apa yang dikeluarkan oleh imam Abdurrazzaq dengan sanad yang sahih dari Abu Bakar Abdurrahman –dengan mursal- bahwa seorang wanita datang sambil mengatakan, "Sesunguhnya si Fulanah meminjam perhiasan, namun kemudian tidak kelihatan lagi, ketika ditanyakan malah menolak kalau dia meminjam perhiasan, kemudain datang kepada Nabi saw. kemudian memanggil perempuan tadi, perempuan itu berkata "Demi Allah yang telah mengutus mu dengan benar, saya tidak meminjam apa-apa". Nabi mengatakan "pergilah ke rumahnya maka kalian akan menemukannya ada ditempat tidurnya". Kemudian mereka mengambilnya, dan akhirnya wanita ini dipotong tangannya.

Namun jumhur mengatakan tidak boleh dipotong karena menolak mengembalikan pinjaman. Alasan mereka adalah ayat yang memerintahkan potong tangan. Sedangkan orang yang menolak mengembalikan pinjaman tidak disebut pencuri.

Juga hadis yang menjelaskan wanita makhzumiyah jelas dengan menggunakan kata assariqoh driwayatkan dari sekelompok sahabat; Aisyah, Jabir dan yang lainnya.

Mereka mengatakan, kisah memotong tangan yang menolak mengembalikan pinjaman tidak menunjukan potong tangan karena menolak, namun ini merupakan sifat perempuan yang sudah terkenal.

Yang menunjukan ini menurut mereka adalah hadis dibawah ini:

ر ع�ن اب ي� ع�ن عنه الله رضى ج� �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل س� ق�ال� و�س� �ي ع�ل�ى لن ائ �هب و�ال� خ� ت س و�ال� م�ن �ل ت �هب و�ال� م�خ ت واالربعة, وصححه أحمد . رواهق�ط ع� م�ن

(1258حبان. ) وابن الترمذىSabda Rasulullah, saw:“Dari Jabir, ra. Dari Nabi, saw. Beliau bersabda, ‘orang yang berkhianat, orang yang merampas, dan yang mengambil dengan hipnotis tidak harus dipotong tangan”. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam yang empat dan telah disahihkan oleh Tirmizi dan Ibnu Hibban). Makna Global:Qodhi ‘Iyadh mengatakan, Allah mensyariatkan potong tangan kepada yang mencuri dan tidak kepada yang bukan mencuri, seperti menghipnotis, memaksa dan menggasab, karena semua itu lebih rendah dibanding mencuri. Juga karena mungkin mengembalikan semua itu dengan meminta bantuan pemerintah dan mudah mendatangkan saksi untuk itu, berbeda

Page 73: Penjelasan Perkara Pidana

dengan mencuri. Oleh sebab itu siksa dan hukumannya lebih diberatkan agar lebih membuat pelaku jera.

Analisa Lafadz: orang yang berpura-pura berbuat baik, maksudnya orang yang mengambil harta :خائنpemiliknya dengan cara membujuk sepertinya demi kebaikan pemiliknya, padahal bukan. ikhtilas artinya mengambil sesuatu terang-terngan dengan cepat, baik siang maupun :مختلسmalam. .artinya mengambil secara paksa dan terang-terangan :منتهب

Fikih Hadis:1) orang yang memaksa, menipu dan yang mengambil dengan ilmu kecepatan tidak harus

dipotong tangan. Ini merupakan pendapat jumhur. Ulama juga ada yang meriwayatkan bahwa ini ijma –namun riwayat ini tidak selamat dari kritikan-.

2( Orang yang menolak terhadap barang pinjamannya tidak harus dipotong tangannya. Ini merupakan pendapat jumhur yang telah kita sebutkan di atas, mereka menganggap bahwa yang menolak pinjaman itu khianat.

افع� ع�ن ن� ر� مع ت� ق�ال� خ�ديج ب س�ول� س� �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل �ق�ول� و�س� ال� ي�م�ر في ق�ط ع� �ر و�ال� ث �ث حبان وابن الترمذى أيضا المذكورون, وصححه ". رواهك

(1259)

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Rafi bin Khudaij, beliau berkata, saya mendengar Rasulullah, saw. Bersabda, tidak harus dipotong tangan orang yang mencuri buah-buahan dan tengahnya pohon kurma”. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam yang empat dan telah disahihkan oleh Tirmizi dan Ibnu Hibban)

Makna Global: Dalam sunan Abu Daud teradpat sebuah kisah yang menyebabkan ada ulama yang menyebut hadis ini sampai (marfu’) kepada Rasulullah sebagai penjelas hadis ini.“Dari Yahya bin Hiban, sesungguhnya seorang budak budak mencuri bibit korma dari kebun seseorang, kemudian dia tanam di kebun majikannya. Kemudian tidak lama pemiliknya mencari apa yang dia curi tadi dan dia temukan. Kemudian budak tadi dilaporkan dan ditangkap oleh Marwan yang saat itu sedang menjadi penguasa, maka budak itu dipenjara. Kemudian ada yang menyampaikan bahwa dia mendengar Rasululah mengatakan "tidak harus dipotong tangan dalam mencuri buah dan juga tengahnya kurma". Akhirnya budak itu dilepaskan”.

Analisa Lafadz: dibaca dengan fathah pertama dan kedua yaitu sesuatu yang ada ditengah dalam pohon :كثرkurma dan biasa dimakan. Ada yang mengatakan bunganya ketika pertama keluar. .yaitu imam Ahmad dan imam yang empat :المذكورون

Fikih Hadis:1) tidak harus dipotong gara-gara mencuri buah-buahan dan dalaman pohonnya,

sepertinya baik masih dalam pohonnya ataupun sudah dipetik. Ini pendapatnya imam Abu Hanifah. Beliau mengatakan tidak harus dipotong tangan orang yang mencuri buah-buahan yang masih basah baik dilindungi pagar ataupun tidak, demikian juga seperti itu, daging, susu dan minuman-minuman. Sedangkan jumhur mengatakan harus dipotong kalau dilindungi dengan pagar, baik masih dipohon ataupun sudah dipetik, baik yang memang asalnya juga boleh ataupun yang tidak boleh, karena ayat dan hadisnya umum yang menjelaskan harus nishab.

Page 74: Penjelasan Perkara Pidana

Mereka menjawab tentang hadisnya seperti yang dikatakan imam Syafi'i, bahwa hadis ini keluar dari kebiasaan penduduk Madinah dimana tidak melindungi kebun, oleh sebab itu tidak harus dipotong, Karena tidak dijaga. Alasan mereka mengenai alasan harus harus dilindungi adalah hadis Abdullah bin Amru yang akan ada setelah tiga hadis kedepan.

ي ع�ن ب� �ة� أ م�ي

� ومي� أ م�خ ز� �ن� ال ي� أ �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل ي� و�س� �ت لص� أ ق�د ب�ر�ف� اف�ا اع ت ر� �م اع ت �وج�د و�ل �اع� م�ع�ه� ي س�ول� ف�ق�ال� م�ت �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل و�س�

�ك� م�ا خ�ال ق ت� إ ر� �ل�ى ق�ال� س� ع�اد� ب� ه ف�أ �ي ن ع�ل �ي ت و م�ر�

� �ا أ ث �ال� م�ر� ث� ه ف�أ ه و�جيء� ف�ق�طع� ب ب

�غ فر ف�ق�ال� ت �ه� اس �ب الل ه و�ت �ي ل �غ فر� ف�ق�ال� إ ت س� �ه� أ �وب� الل �ت ه و�أ �ي ل �ه�م� ف�ق�ال� إ �ب الل ت

ه �ي �ا ع�ل ث �ال� ثقات. ) ورجاله والنسائى وأحمد له واللفظ داود أبو ". أخرجهث1260)

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Umayah al-makhzumi, sesungguhnya pernahada pencuri yang dihadirkan kepada Rasulullah, saw. Dia sudah mengaku, tapi dia tidak membawa apa-apa kecuali satu benda. Rasulullah bersabda, saya kira anda mencuri, dia menjawab, Ya, sampai dua, tiga kali menjawab. Maka Rasulullah memerintahkan agar dipotong tangannya. Kemudain dibawa kehadapan Rasulullah, beliau berkata, istighfarlah dan bertaubatlah kepada Allah! Dia berkata, Ya Allah maaffkanlah dan terimalah taubat saya (tiga kali)”. (Diriwayatkan oleh Abu daud –lafadznya juga sesuai yang beliau muat-, imam Ahmad dan imam Nasai dengan para perawi yang terpercaya).

بمعناه, وقال فساقه عنه الله رضى هريرة أبى حديث من الحاكم وأخرجه البأس أيضا, وقال البزار . وأخرجه« �ه و�مس اح �م�ث �ه و�ع�ط اق�ف هب وا�ب�ه ذا »فيه:

(1261باسناده. )

Imam Hakim telah meriwayatkan dari hadis Abu Hurairah, ra. kemudian dia menuturkan yang semakna, namun ada tambahan, “bawalah pergi, ptpnglah tangannya da obatilah dengan dipanaskan”. Imam al-Bazzar juga meriwayatkan, beliau mengatakan sandanya tidak apa-apa.

Makna Global:Hadis ini mengandung dua pokok:Pertama, mengenai klarifikasi pencuri kalau dia mengaku –seperti kita telah membahas klarifikasi terhadap orang yang zina-, yaitu dengan cara menuturkan sesuatu yang akan membebaskan hukuman, karena mungkin saja dia lupa hal itu. Maka seorang hakim mengingatkan beberapa hal yang kalau salah satunya terjadi, maka jadi bebas dari jeratan hukuman.Kedua, hal-hal yang berhubungan dengan sunah-sunah dalam memotong tangan, seperti istighfar dari orang yang akan dipotong dan mengikat tangannya setelah dipotong.

Analisa Lafadz:tujuan, maksudnya dari orang yang kecurian : متاع dibaca dengan kasrah atau fathah hamzah. Namun dibaca kasrah lebih utama, artinya :اخالكsaya mengira anda

ثالثا– عليه تب اللهم فقال - : yang berkata ini adalah Nabi saw.-artinya diobati dengan api untuk menghentikan darah, karena biasanya saluran : احسموهsaluran darah akan tertutup dengan pengobatan dengan menggunakan besi panas.

Fikih Hadis:1) seorang imam harus mengklarifikasi pencuri. Ini merupakan pendapat jumhur, seperti

dalam masalah zina juga.

Page 75: Penjelasan Perkara Pidana

2) Pengakuannya harus berulang-ulangPara ulama berbeda pendapat dalam hal itu. Imam Ahmad dan Ishak mengatakan dalam menetapkan sebagai pencuri mesti ada pengakuannya dua kali. Sedangkan jumhur mengatkan cukup sekali saja.

3) harus mengobati tangannya tangannya setelah dipotongimam Shan'ani mengatakan, sedangkan upah memotong dan mengeringkannya diambil dari baitul mal demikian juga biaya pengobatannya.

4) Disunahkan memerintahkan tauba dan istighfar kepada yang akan diopotong5) Sunah mendoakannya untuk bertaubat setelah dia beristighfar.

د ع�ن ح م�ن ع�ب ن الر� �ن� ع�و ف ب س�ول� أ �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل م� ال� ق�ال� و�س� �غ�ر� يرق�ة ص�احب� ذ س� �قيم� �ا إ ه أ �ي ح�د� ع�ل منقطع. وقال أنه وبين النسائى ". رواهال

(1262منكر. ) هو أبوحاتمSabada Rasuluullah, saw:“Dari Abdurrahman bin Auf, ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda, pencuri yang sudah dipotong tangannya tidak harus mengganti barang yang dia curi”.(Diriwayatkan oleh imam Nasai dan beliau menerangkan bahwa ini hadis terputus riwayatnya. Abu Hatim mengatakan ini hadis yang tidak diterima).

Makna Global:Penulis memuat hadis ini untuk membantah hujjah orang yang mengatakan kalau sipencuri sudah dipotong tangannya, maka barang hasil curiannya menajadi halal bagi dia dan tidak harus dikembalikan lagi, kemudain penulis juga mengingatkan akan ke-dho'if-an hadis itu setelahnya. Inilah yang ada dalam prinsip pemindahan kepemilikan dan penggangguan terhadap harta. Karena Allah saw. berfirman: "Dan janganlah kamu makan (atau mengambil) harta (orang-orang lain) di antara kamu dengan jalan yang salah,".(al-Baqarah: 188). Rasulullah bersabda, "tidak halal harta seseorang kecuali atas dasar ikhlas dari padanya".

Dengan demikian bagaimana bisa seorang pencuri memiliki harta yang ia curi –walaupun sudah habis ditangannya-.

Analisa Lafadz:membayar haraga barang yang ia curi :يغرم

منقطع أنه وبين : beliau menjelaskan karena Miswar bin Ibrahim tidak bertemu dengan Abdurrahman bin Auf. Imam Nasai juga mengatakan tidak ada.

Fikih Hadis:1) barang yang habis oleh pencuri setelah dipotong tangan tidak harus menggantinya. Ini

pendapat Abu Hanifah –dalam satu riwayat-. Alasannya karena potongan tangan merupakan pengganti dari mengganti barangnya. Sedangkan berkumpul dua hak dalam satu hak itu kontradiksi dengan qaidah ushul. Menurut saya, ini bisa kalau potongan tangan itu merupakan pengganti dari harta, namun tidak seperti itu.Sedangkan Abu Hanifah dalam satu riwayat, imam Syafi', imam Ahmad dan sekelompok ulama mengatakan tetap harus dibayar.Alasan mereka adalah tangan berkewajiban membayar apa yang dia ambil sampai dia melunasinya –seperti yang telah dibahas dulu-, juga firman Allah, "Dan janganlah kamu makan (atau mengambil) harta (orang-orang lain) di antara kamu dengan jalan yang salah," .(al-Baqarah: 188

Merek mengatakan, dalam mencuri terdapat dua pelanggaran;Pertama, hak kepada Allah, dan

Page 76: Penjelasan Perkara Pidana

Kedua, hak kepada sesama manusia. Maka setiap hak harus dipenuhi sesuai dengan tuntutannya masing-masing8. Sedangkan hadis ini menurut mereka dho'if.

د عنو �ه ع�ب ن الل س�ول ع�ن ع�م رو ب �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل �ه� و�س� ن� ل� أ ئ ع�ن س�

�م�ر �ق الث م�ع�ل ص�اب� نم� ف�ق�ال� ال� ر� ح�اج�ة ذي من أ �خذ غ�ي �ة� م�ت ن ب ي ء� ف�ال� خ� ه ش� �ي ع�ل

ج� و�م�ن ي ء خ�ر� ش� ه� ب ه من �ي ام�ة�ال ف�ع�ل �ة� غ�ر� ع�ق�وب ج� و�م�ن و�ال ئى خ�ر� ي ش� ه� ب �ع د� من �ن ب أ�ه� �ؤ وي ج�رين� ي �غ� ال �ل �م�ن� ف�ب مج�ن� ث ه ال �ي ق�ط ع� ف�ع�ل والنسائى أبوداود ". أخرجهال

(1263الحاكم. ) وصححه

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Abdullah bin Amru, dari Rasulullah, saw. Beliau pernah ditanya tentang buah kurma yang masih pada pohonnya. Beliau menjawab, siapa yang mengambil demi menjaga kelaparan dan tidak membawa sedikitpun, maka tidak apa-apa. Tapi orang yang membawa keluar, maka dia harus mengganti dan juga dihukum. Dan barang siapa yang mengambil setelah ditempat pengeringan, dan samapi seharga baju pelindung, maka dia harus dipotong tangan”. (Diriwayatkan oleh imam Abu Daud, imam Nasai dan disahihkan oleh imam Hakim). Makna Global:Maslah ini banyak terjadi dan tersebar hampir disetiap kampung. Oleh sebab itu Rasululah saw. Ditanya mengenai hal ini. Jawaban beliau secara ringkas adalah boleh mengambil buah-buahan sekedar menobati rasa lapar dan jangan membawa. Kalau dia membawa dari kebun yang tidak dipagar, maka tetap harus menggantinya, bahkan kalau dipagar dia harus mebayar dua kali lipatnya, -tapi tidak sampai perhitungan nishab-, karena kalau sampai nishab, maka harus dipotong tangan.

Analisa Lafadz:بفيه أصاب : yakni dengan mulutnya, maksudnya memakan untuk sekedar menutupi rasa laparخبنة متخذ : dibaca al-Khubanah, artinya ujung pakaian, maksudnya jangan sampai membawa

kurma di dalam pakaiannya. والعقوبة الغرامة فعليه : kalau tidak dipagar dan tidak dimasukan ke tempat penyimpanan,

dalam riwayat Abu Daud disini dikatakan, "dia harus membayar dua kali lipatnya". Sedangkan dalam riwayat imam Ahmad "harus membayar dua kali lipat harganya”.

العقوبة والما : sedangkan dalam riwayat imam Ahmad "pukulan pelajaran".الجرين يؤيه : yakni sudah ditempat mengeringkan kurma, ini berarti sudah dipanen.

pelindung :الحجنالقطع فعليه : Abu Daud menambahkan "Siapa yang mencuri kurang dari itu, maka dia harus

membayar dua kali lipat beserta siksaannya". Namun ungkapan seperti ini hanya ada dalam beberapa salinan saja.

Fikih Hadis:1) dibolehkan orang yang lapar mengambil hanya untuk menutupi kelaparannya dari

kurma yang masih bergantung dipohonnya, dengan syarat jangan mengambil lebih.2) Orang yang mengambil kurma yang belum ditempat pengeringan maka dia harus

membayar seharganya, -atau dua kali lipatnya sesuai dengan riwyatnya- ditambah dengan ta'ziran. Imam Syafi'i sendiri memperbolehkan mengambil dua kali lipatnya, namun kemudian dia mencabut lagi pendapatnya.

3) Orang yang mengambil kurma yang sudah ditempat pengeringan dan tidak sampai seharga baju pelindung –yang merupakan nishab harus dipotong tangan, maka dia harus membayar dua kali lipat harganya ditambah dengan ta'zir. Pendapat imam Syafi'i ini persis seperti pendapat sebelumnya.

8 Memang yang benar ini, bukan yang menjadi alasan Abu Hanifah dalam satu riwayat lagi –dengan mengatakan bahwa berkumpul dua hak dalam satu hak

Page 77: Penjelasan Perkara Pidana

4) Orang yang mengambil kurma yang sudah ditempat pengeringan, dan sampai nishab, maka harus dipotong tangannya.

5) Disyaratkan untuk dipotong tangan kurmanya harus ditempat penyimapanan, seperti yang dipahami dari hadis "setelah diungsikan ke tempat pengeringan". Dan telah kita bahas diatas.

Alasan mereka adalah hadis yang diriwayatkan oleh imam Nasai "tidak harus dipotong tangan yang masih digunung, kalau sudah dibawa ketempat pengeringan atau ke tempat peristirahatan, maka kalau sudah nishab harus dipotong".Ini merupakan pendapat jumhur. Sedangkan ulama zhahiriyah dan sekelompok lainnya tidak mensyaratkan harus ditempat yang dipersiapkan, alasan mereka ayatnya juga mutlak.Masalah ini akan dijelaskan lebih rinci lagi dalam hadis dibawah ini:

�ة بن ص�ف و�ان ع�ن م�ي� قال-لما وسلم عليه الله صلى النبى أن عنه الله رضى أ

تأتينى أن قبل ذالك كان فيه-: "هال فشفع رداءه سرق الذى بقطع أمر(1264والحاكم. ) الجارود ابن وصححه واألربعة أحمد به؟". أخرجه

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Shafwan bin Umayah, ra. Sesungguhnya Nabi saw. Bersabda, -ketika memerintahkan menghukum orang yang mencuri serbannya dan ada yang membelanya-, ‘Kenapa tidak dari tadi sebelum dibawa kesini?”. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad, imam yang empat dan disahihkan oleh Ibnul Jarud dan imam Hakim).

Makna Global:Hadis ini mempunyai perincian yang detail seperti dikeluarkan oleh Abu Daud dan yang lainnya, lafadz yang ada di beliau adalah "Ketika saya tidur di mesjid dan di Humayyishah saya punya uang tiga puluh delapan dirham, datanglah seorang lelaki dan akhirnya dia ambil dengan cara hipnotis, kemudian lelaki itu ditangkap dan dibawa kepada Rasulullah saw. dan Rasulullah memerintahkan untuk dipotong tangannya. Saya katakan, apakah anda memotongnya hanya karena tiga puluh dirham? Saya akan menjual dan akan saya pinjamkan uangnya,….

Dalam hadis ini ada dua kandungan;Pertama, dilarang membela orang yang terkena hukuman setelah sampai pada imam. Dan ini telah kita bahas pada hadis yang lalu, kita juga telah sedikit mengisyaratkan pada hadis Shafwan ini. Kedua, tentang disyaratkannya harus didalam tempat penyimpanan untuk bisa dilakukan potong tangan. Dalam hadis yang lalu telah kita bicarakan dan ini perlu ada tambahan.

Analisa Lafadz:والحاكم الجارود ابن وصححه : tentang mursal dan sampai pada Rasul terdapat perdebatan

panjang.

Fikih Hadis:1) dilarang menolong orang agar selamat dari hukuman setelah sampai kepada imam,

sedangkan sebelum sampai kepada imam sunah menolongnya –sudah dibahas dulu-.Imam Syafi'i mengatakan Serban Shafwan termasuk dijaga dengan Shafwan berbaring disana disitu. Prndapat ini dipilih oleh Hanafiyah, Malikiyah. Ungkapan Hanafiyah menyebutkan, siapa yang mencuri barang dari mesjid dan pengurusnya ada disana, maka harus dipotong tangannya, walaupun tidak dijaga dengan benteng, karena mesjid itu dibangun untuk menjaga harta. Sedangkan ungkapan Malikiyah, kalau orang yang tidur menjadikan barangnya sebagai bantal, maka itu merupakan sebuah penjagaan.

Page 78: Penjelasan Perkara Pidana

Kesimpulannya, jumhur ulama setelah mereka sepakat mengenai disyaratkan penjagaan untuk bisa dipotong tangan, mereka berbeda pendapat mengenai batasan penajagaan itu sendiri.

ر ع�ن و� اب ن ج� د ب �ه ع�ب ارق جيء� ق�ال الل س� ل�ى ب ي� إ �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل و�س�

�وه� ف�ق�ال� �ل �وا اق ت �ا ف�ق�ال س�ول� ي �ه ر� �م�ا الل ن ق� إ ر� �م� ف�ق�طع� ق�ال� اق ط�ع�وه� ف�ق�ال� س� ثه جيء� �ة� ب ي �ان �وه� ف�ق�ال� الث �ل �وا اق ت �ا ف�ق�ال س�ول� ي �ه ر� �م�ا الل ن ق� إ ر� اق ط�ع�وه� ف�ق�ال� س��م� ف�ق�طع� ق�ال� ه جيء� ث �ة� ب ث �ال �وه� ف�ق�ال� الث �ل �وا اق ت �ا ف�ق�ال س�ول� ي �ه ر� �م�ا الل ن ق� إ ر� س�

�م� اق ط�ع�وه� ف�ق�ال� ي� ث �ت ه أ ع�ة� ب اب �وه� ف�ق�ال� الر� �ل �وا اق ت �ا ف�ق�ال س�ول� ي �ه ر� �م�ا الل ن ق� إ ر� س�ي� اق ط�ع�وه� ق�ال� �ت ه ف�أ ة� ب خ�امس� �وه� ف�ق�ال� ال �ل والنسائى داود أبو ". أخرجهاق ت

(1265واستنكره. )

فى القتل أن الشافعى نحوه, وذكر حاطب بن الحارث حديث من ,أخرج(1266منسوخ. ) الخامسة

Sabda Rasulullah, saw:“Dari Jabir bin Abdullah, ra. Beliau berkata, pernah didatangkan seorang pencuri kepada Nabi, saw. Nabi bersabda, bunuhlah!. Kata para sahabat, dia hanya mencuri wahai Rasulullah. Rasulullah bersabda, Potonglah tangannya! Kata jabir, akhirnya dipotong. Kemudain dibawa lagi untuk kedua kalinya. Nabi bersabda, bunuhlah!. Kata para sahabat, dia hanya mencuri wahai Rasulullah! Rasulullah bersabda, Potonglah tangannya! Kata jabir, akhirnya dipotong .kemudian dibawa lagi untuk ketiga kalinya, Nabi bersabda, bunuhlah!. Kata para sahabat, dia hanya mencuri wahai Rasulullah. Rasulullah bersabda, Potonglah tangannya! Kata Jabir, akhirnya dipotong. Kemudian dibawa lagi untuk ke empat kalinya, Nabi bersabda, bunuhlah!. Kata para sahabat, dia hanya mencuri wahai Rasulullah. Rasulullah bersabda, Potonglah tangannya! Kata Jabir, akhirnya dipotong Kemudian dibawa lagi untuk ke lima kalinya, Nabi bersabda, bunuhlah!. (diriwayatkan oleh imam Abu Daud dan imam NAsai, dan beliau menganggap hadis munkar)

Hadis seperti ini juga diriwayatkan juga dari hadis Haris bin Hathib, imam Syafii mengatakan bahwa hadis yang menyebutkan harus dibunuh ke lima kalinya itu sudah disalin. Makna Global:Allah mensyariatkan hukuman-hukuaman itu untuk mencegah agar manusia menjauhi larangannya dan untuk membersihkan para pelakunya dari dosa dan kesalahannya. Dan memang biasanya dampak hukuman kalau dilihat oleh pelakunya, maka akan menjadi sebuah peringatan dan yang menghentikan yang paling kuat agar dia tidak kembali lagi.Sebagain manusia ada yang lebih berani berdosa dibanding dengan yang lainnya, maka disyariatkanlah berulang hukuman. Namun mengenai hukuman yang sampai pelaku harus mati ketika hukuman sudah diluar kemampuan pelakunya, maka ini menjadi bahan perdebatan para ulama. Karena ada yang mengatakan pernah terjadi, ada juga yang mengatakan tidak pernah terjadi.

Analisa Lafadz:سرق انما :mereka bermaksud bahwa hukumannya dipotong tangan, bukan dibunuh

dia mengatakan dibenci. Sedangkan Mush'ab bin Tsabit tidak kuat hapalannya :واستنكرهyakni imam Nasai :وأخرج imam Hakim mengeluarkan dan imam Nasai mengatakan, dalam bab ini saya tidak tahu :نحوهkalau ada hadis sahihnya. Ibnu Abdil Bar berkata, hadis yang mengatakan harus dibunuh itu ditolak dan tidak ada dasarnya.

منسوخ الخامسة فى القتل أن : perkataannya secara lengkap "tidak ada perbedaan diantara para ulama".

Page 79: Penjelasan Perkara Pidana

Fikih Hadis:1) Memotong tangan berulang, kalau mencurinya berulang. Para ulama sepakat mengenai masalah berulangnya, tapi mereka berbeda mengenai bilangan dan sifatnya. Imam Malik, Syafi'i dan sekelompok ulama lain mengatakan bahwa yang wajib adalah memotong tangan kanan dalam mencuri pertama –dan ini juga ijma ulama-.Sedangakan dalam mencuri kedua yang dipotong adalah kaki kiri.Kalau mencuri lagi yang ketiga kalinya, maka yang dipotong adalah tangan kiri.Danketika mencuri yang ke empat kalinya, maka yang dipotong adalah kaki yang kanannya.

Alasan mereka dalam hal itu dalah hadis yang dikeluarkan oleh imam Darul Quthni dari Abu Hurairah yang dalam isnadnya terdapat al-Waqidi, namun imam Syafi'i mengeluarkannya dari jalan lain.

Imam Thabrani dan Darul Quthni juga sama dari Ishmat bin Malik, namun Sanandnya lemah. Dalam mencuri yang kedua kalinya imam Ahmad sepakat dengan jumhur. Namu ketika yang ketiga kalinya, imam Ahmad mengatakan harus dipenjara.

Dalil mereka adalah hadis yang diriwayatkan imam Bihaqi dari hadis Ali, ra. Beliau berkata setelah kaki pencuri dipotong dan kemudian mencuri lagi "dengan apa dia mengusap dan dengan apa dia makan –ketiak ada yang mengatakan harus dipotong tanganya yang kiri-, kemudian beliau berkata "Harus saya potong kakinya, dengan apa dia berjalan, saya malu oleh Allah, kemudian dia memukulnya akhirnya dimasukan penjara".

Jumhur menjawab mengenai kisah ini. Bahwa ini adalah pendapat peribadi. Kalau sekedar pendapat, maka tidak layak dibenturkan dengan nash.

2) orang yang mencuri kelima kalinya harus dibunuh. Imam Syafi'i mengatakan ini sudah disalin. Ada yang mengatakan yang menyalinya adalah hadis "tidak halal darah seorang muslim, kecuali dengan salah satu dari tiga…" –telah dibahas diatas-. Imam Khatabi mengatakan, saya tidak tahu ada seorang saja yang memperbolehkan darah orang yang mencuri, walaupun mencurinya berulang-ulang, kalaupun ada itu telah keluar dari aliran fikih masalah mencuri, yaitu ketika dia sudah dikelompokan orang yang selalu membuat kerusakan dimuka bumi ini, maka seorang imam boleh mempunyai pendapat atau ijtihad, kalau yang lebih tepat adalah dibunuh, maka dibunuh. Ini disandarkan kepada imam Malik bin Anas dan hadis Jabir yang menguatkannya kalau memang ada.

Penjelasan Tambahan:Kebanyakan ulama fikih mengatakan tangan itu harus dipotong dari mulai pergelangan –persendian telapak tangan- dalam hal ini ada hadis yang sampai kepada Rasulullah dalam buku imam Darul Quthni dari Abdullah bin Amru dengan sanad lemah. Dalam bab ini juga ada hadis dari Adi bin Hatim, Jabir, Umar dan semuanya tidak selamat dari kritikan. Bahkan dari Sayyidina Ali dikatakan bahwa potong tangan dari pangkal-pangkal jemari.

Pertanyaan-pertanyaan dalam bab ini:Apakah untuk dilakukan potong tangan harus nishab barang yang dicurinya? Berapa batasannya?dan apa dalilnya?Ceritakan nash hadis Usamah bin Zaid dalam masalah menolong orang yagn akan dihukum?Apakah dilarang menolong orang yang sudah ditetapkan mau dihukum? Apa dalilnya?Sempurnakan hadis ini " , وال خائن على ليس ..." dan jelaskan kata-kata yang asingnya?Apakah orang yang mencuri buah-buahan harus dipotong tangan?Ceritakan nash hadis Abu Umayah al-Makhzumi dalam masalah mencuri dan jelaskan faidah-faidahnya?Apakah dalam pengakuan mencuri harus berulang-ulang? Apa dalilnya?

Page 80: Penjelasan Perkara Pidana

Apakah pencuri yang sudah dipotong tangan harus mengganti barang curinannya? bagaimana pendapat para ulama fikih dan apa dalilnya?Dari Abdullah bin Amru bin Asah sampai ke Rasulullah " بفيه أصاب من ... ". Sempurnakan dan jelaskan kata-kata yang asingnya? Bagaiman hukuman orang yang mencuri buah-buahan?Apakah untuk bisa dipotong tangan disyaratkan buahnya harus ditempat penyimpanan? Ceritakan perbedaan pendapat para ulama?Bagaimana hukuman orang yang mencuri berulang-ulang?Dari mana memotong tangan itu?

4. Bab Hukuman Orang yang Meminum Arak dan Menjelaskan yang Memabukan

�س ع�ن �ن ن أ ك ب �ن� م�ال ي� أ �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل ي� و�س� �ت ج�ل أ ر� رب� ق�د ب ش� خ�م ر� �د�ه� ال ل ن ف�ج� �ي ج�ريد�ت �ح و� ب �عين� ن ب ر

� �ه� ق�ال� أ �و و�ف�ع�ل �ب ر أ �ك �م�ا ب �ان� ف�ل ع�م�ر� كار� �ش� ت �اس� اس د� ف�ق�ال� الن ح م�ن ع�ب �خ�ف� الر� ح�د�ود أ ين� ال �م�ان م�ر� ث

� ه ف�أ . متفقع�م�ر� ب(1267) عليه

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Anas bin Malik, ra,Sesungguhnya pernah ada seorang lelaki meminum arak dan didatangkan kepada Nabi, saw. Dan beliau memukulnya dengan dua pelapah kurma sebanyak empat puluh kali. Anas berkata, Abu bakar juga sama. Namun ketika masa Umar, ra. Beliua bermusyawarah dengan sahabat yang lain. Abdurrahman bin Auf mengatakan, hukuman yang paling ringan itu delapan puluh kali, maka Umar pun memrintahkan itu”. (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim)

�و م ل م�س ى ع�ن ل ضى� ع�ل ه� الله� ر� �د�: عقبة بن الوليد قصة فى– ع�ن ل ي� ج� �ب الن�ه� ص�ل�ى ه الل �ي �م� ع�ل ل �عين� و�س� ب ر

� �د� أ ل �و و�ج� �ب ر أ �ك �عين� ب ب ر� ين� و�ع�م�ر� أ �م�ان �ل� ث �ة� و�ك ن س�

�ح�ب� و�ه�ذ�ا �ي� أ ل ج�ال الحديث: "أن ". وفىإ هد ر� ه ش� �ي �ه� ع�ل ن� آه� أ ر� �أ �ق�ي �ت , ي خ�م ر� ال

�ه� ف�ق�ال� ن �م عثمان: ا ه�ا ل �أ �ق�ي �ت �ى ي �ه�ا". ) ح�ت ب ر� �ش (1268يDalam sahih Muslim dari Ali, ra. –dalam kisah Walid bin Uqbah- dikatakan bahwa “Nabi, saw. Menghukum dengan empat puluh kali pukulan, Abu Bakar menghukum dengan empat puluh kali pukulan dan Umar dengan depalan puluh kali. Semuanya merupakan sunah dan ini lebih sya sukai”. Dalam hadis ini disebutkan bahwa ada seorang lelaki yang terlihat memuntahkan arak, maka Utsman mengatakan, dia tidak akan memuntahkan kecuali berarti meminumnya.

Makna Gobal:Penulis menuliskan hadis ini disini untuk menguak perbedaaan pendapat yang terjadi mengenai hukuman minum arak, dimana ada dua pendapat yang sangat terkenal; apakah empat puluh kali pukulan atau delapan puluh kali pukulan?

Abu Daud dan ulama hadis lain menceritakan penyebab konsultasinya Umar megenai hukuman minum arak. Disitu disebutkan, "Khalid bin Walid mengirim surat kepada Umar, ra. Isinya, 'sesungguhnya sebagaian manusia telah terlena dalam arak dan sudah menganggap remeh hukumannya, umar mengatakan tanyakan kepada mereka –dimana bersama beliau sahabat Muahjirin dan Anshar- kemudian beliau mengumpulkan mereka dan bertanya kepada mereka, akhirnya mereka sepakat untuk dipukul delapan puluh kali pukulan". Seperti yang telah kita sampaikan diatas bahwa tujuan dari hukuman itu sendiri adalah untuk membrsihkan dan menjauhkan manusia dari maksiat, maka Umar menambahkan hukuman, karena biasanya dengan seperti itu akan berhasil menjauhkan manusia dari arak.

Page 81: Penjelasan Perkara Pidana

Anlisa Lafadz: bentuk tatsniyah dari kata jaridah artinya pelapah kurma yang panjang, baik kering :جريدتينmaupun basah. Imam Nawawi mengatakan para ulama berbeda pendapat mengenai arti "memukulnya dengan dua pelapah kurma sebanyak empat puluh kali", ulama kita –Syafiiyah- mengartikan bahwa dua pelapah itu masing-masing, jadi artinya dengan dua pelapah itu menjadi empat puluh kali pukulan. Sedangkan ulama lain yang berpendapat bahwa hukuman minum arak adalah delapan puluh kali mereka mengartikan bahwa dua pelapah kurma itu digabungkan kemudian dipukulkan sebanyak empat puluh kali, jadi semuanya delapan puluh kali.

عقبة بن الوليد قصة فى : Kisah ini adalah Abu Sasan ar-Rosyi, beliau mengatakan, sesungguhnya saya menyaksikan Utsman bin Afan yang kemudian didatangkan Wualid bin Uqbah, kemudian disaksikan juga oleh Hamran dan seorang lelaki lainnya, maka yang satu kemudian bersaksi bahwa dia melihatnya meminum arak, yang lainnya juga menyaksikan bahwa dia melihat Wulaid memuntahkan arak, Utsman mengatakan, dia tidak akan memuntahkan kecuali berarti meminumnya, beliau berkata kepada Ali lakukan hukuman pada dia! Ali berkata pada Hasan, lakukan hukuman pada dia. Hasan berkata تولى من حارها ول akhirnya Ali berkata pada Abdullah bin Jafar Lakukan hukuman, maka ,(pvf 3:105) قارهاJafar mengambil cemeti dan memukulnya samapi empat puluh kali, dia mengatakan cukuplah Nabi Muhamamad saw. memukul….".

الي أحب وهذا : yakni empat puluh kali pukulan. Ada yang mengatakan maksudnya delapan puluh kali, Karena katanya sahih bahwa Ali memukulnya delapan puluh kali pukulan.

Fikih Hadis:1) sesungguhnya Nabi menjadikan hukuman minum arak ini sebanyak empat puluh kali.

Ini merupakan pendapat imam Syafi'i, imam Ahmad, Ishak dan Ahli Zhahir, ini juga diriwayatkan dari Abu Bakar, Umar dan sekelompok sahabat.

Kata mereka tambahan dari umar bukan hukuman tapi tambahan.2) Sesungguhnya Umar, ra. Memukulnya delapan puluh kali pukulan dan itu diakui oleh

sekelompok sahabat. Ini juga dipilih oleh Abu Hanifah, imam Malik, Ahmad –dalam satu riwayat- dan yang lainnya, ini juga diriwayatkan dari Ali, Khalid bin Walid dan Mu'awiyah.Dalam hadis ini juga dikatakan bahwa seorang lelaki melihatnya memuntahkan arak, Utsman mengatakan, tidak mungkin dia memuntahkan kecuali diameminunya".

Makna Global:Ini adalah ujung dari hadis yang panjang. Penulis memilih segini dari hadis panjang itu, untuk menjelaskan permasalahan orang yang memuntahkan arak dengan hujjah kalau dia memuntahkan pasti dia meminumnya, seperti yang telah lalu dari perkataan Utsman.

Analisa Lafadz: maksudnya dia melihat Wulaid bin Uqbah :رآه

Fikih Hadis: 1) Memuntahkan arak itu sebuah bukti bahwa dia meminumnya. Ini merupakan

pendapat imam Malik.

Imam Nawawi mengatakan, pendapat kita –maksudnya Ayafiiyah-: tidak bisa orang dihukum hanya karena terlihat memuntahkan arak, karena bisa jadi meminum dalam keadaan tidak tahu bahwa itu arak atau tidak tahu bahwa arak itu dilarang dan berbagai alasan lain yang dapat menghilangkan hukuman.

Page 82: Penjelasan Perkara Pidana

�ة� ع�ن ن م�ع�اوي ي ب ب� �ان� أ ف ي ي� ع�ن س� �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل ارب في ق�ال� و�س� ش�

خ�م ر ذ�ا ال رب� إ خ�م ر� ش� د�وه� ال ل �م� ف�اج ذ�ا ث رب� إ د�وه� ش� ل �م� ف�اج ذ�ا ث رب� إ �ة� ش� ث �ال الثد�وه� ل �م� ف�اج ذ�ا ث رب� إ ع�ة� ش� اب �وا الر� �ق�ه� ف�اض رب لفظه وهذا أحمد ". أخرجهع�ن داود أبو ذالك منسوخ, وأخرج أنه على يدل ما الترمذى وذكر واألربعة(1269الزهرى. ) عن صريحا

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Muawiyah bin Abi Sufyan, ra. Dari Rasulullah, saw. Beliau bersabda mengenai orang yang meminum arak kalau dia meminum arak pertama kali, maka pukulah, kemudian kalau dia minum lagi, maka pukulah, kemudian kalau minum lagi ketiga kalinya, maka pukulah, kemuidan kalau dia minum lagi ke empat kalinya,maka tebaslah lehernya”. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan ini dengan teks dari riwayat beliau, imam yang empat. Sedangkan imam Tirmizi mengomentari bahwa hadis ini telah disalin. Dan Abu Daud meriwayatkan hadis ini secara jelas dari imam Zuhri).

Makna Global:Sesungguhnya yang disyari'atkan Allah swt. Dari hukuman-hukman tersebut tujuannya adalah agar menjadi pencuci dan sebagai penghalang dari segala bentuk penyebab hukuman itu. Oleh seabab itulah hukuman akan berulang kepada yang orang yang berulang-ulang melakukan sebab-sebabnya.Rasululah dalam hadis ini secara jelas menerangkannya, beliau memerintah agar orang yang meminum, arak dipukul setiap kali meminum arak sampai empat kali. Rasulullah berkata, "Tebaslah lehernya".

Beberapa hadis lain menunjukan bahwa ini tidak mesti. Seorang imam boleh memilih sesuai dengan yang paling tepat dalam hal ini, kalau dia melihat lebih baik, maka bunuhlah, tapi kalau cukup dengan hukuman pukulan, maka cukuplah.

Analisa Lafadz:الرابعة اذاشرب ثم : dalam beberapa riwayat disebutkan "الثالثة " dan dalam riwayat lain " Ini riwayat-riwayat yang tidak suwung dari pembicaraan. Sedangkan riwayat yang ."الخامسةbisa dijadikan sandaran adalah " الرابعة فى بشر فان ", seperti telah beberkan panjang dalam bab al-Intiha.

Fikih Hadis: 1) Sesungguhnya berulang-ulang meminum arak mengakibatkan berulang-ulang

hukuman. Ini merupakan ijma. 2) Orang yang meminum ke empat kalinya –setelah dia dihukum tiga kali-,maka

hukumannya dibunh. Ini pendapat ulama Zhahiriyah.Tapi berbeda dengan pendapat imam yang empat dan para pengikutnya, mereka mengatakan: dilakuan hukum bunuh pada yang ke empat kalinya itu sudah disalin dengan hadis "tidak halal membunh orang muslim, kecuali dengan satu dari tiga hal….". diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim. Juga oleh hadis Jabir dan yang lainnya9 yang menyebutkan bahwa Nabi menghukum orang yang meminum arak dengan empat kali dan tidak membunuhnya.

ي ع�ن ب� ة� أ ر� ي ي� ع�ن ه�ر� �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل ذ�ا ق�ال� و�س� �ل� إ �م ق�ات �ح�د�ك �خ�اه� أ أ

�ق �ت ي و�ج ه� ف�ل ال(1270عليه. ) . متفق

Sabada Rasuluullah, saw:

9 Hadis-hadis yang tidak selamat kritik atau mursal

Page 83: Penjelasan Perkara Pidana

“Dari Abu Hurairah, ra. Dari Nabi, saw. Beliau bersabda,’kalau salah satu dari kalian memerangai saudaranya, maka hati-hatia jangan sampai kena muka”. (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim)

Makna Global:Dalam masalah bergaul dengan isteri telah kita jelaskan bahwa tidak boleh memukul wajahnya. Dalam hadis ini juga Rasulullah mengisyaratkan bahwa memukul wajah dalam hukuman juga tidak boleh, karena akan mengakibatkan menusuk mata atau menyobek bibir dan Allah swt. telah memuliakan wajah manusia dibandingkan dengan seluruh tubuh lainnya.

Analisa Lafadz:hendaklah menjauhi :فليتق

Penjelasan Tambahan:Said bin Mansur, ibnu Abi Syaibah dan Abdurrazaq juga yang lainnya telah mengeluarkan hadis dari Ali ra. Ali berkata kepada para algojonya "pukulah setiap anggota tubuhnya sesuai dengna tubuhnya, tapi hati-hati jangan sampai kena muka dan dzkarnya". Karena kalau dipukul akan sangat dikhawatirkan.

�ه� ص�ل�ى الله ل رسو قال عنهما الله رضى عباس ابن وعن ه الل �ي �م� ع�ل ل و�س��ق�ام� ال� ق�ال� ح�د�ود� ت اجد في ال م�س� (1271والحاكم. ) الترمذى ". رواهال

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Ibnu Abas, ra. Rasulullah, saw bersabda, tidak boleh melaksanakan hukuman di mesjid-mesjid”. (Diriwayatkan oleh imam Tirmizi dan imam Hakim)

Makna Global:Sesungguhnya Mesjid adalah tempat yang paling muali disisi Allah, Allah memerintah agar memebrsihkan dan menghilangakan segala kotoran, sedangkan orang yang sedang dihukum tidak ada jaminan kalau tidak akan mengeluarkan sesuatu yang kotor atau najis atau meneteskan darah, sehingga berakibat mengotori mesjid. Oleh sebab itu dilarang untuk melakukan hukuman dimesjid-mesjid.

Analisa Lafadz:والترمذى الحاكم رواه : juga yang lainnya, tapi dalam sandnya terdapat Ismail bin Muslim al-

Maky, yang oleh para ulama diperbincangkan mengenai kekuatan hafalannya. Tapi ada yang menguatkan dan ini telah saya bahas dalam Addark Bitakhrijil Mustadrak dan telah saya kuatkan.

Hadis ini juga dikautkan oleh hadis Hakim bin Hizam yang dikeluarkan oleh Abu Daud, imam Hakim, Ibnu Sakan dan imam Darul Quthni juga sekelompok ulama lain, dan sanadnya layak.Dalam bab ini juga ada hadis-hadis dan atsar lainnya.

Fikih Hadis:1) dilarang melaksanakan hukuman di mesjid. Pendapat ini dipilih oleh imam Ahmad, Ishak, ulama-ulama Kufah dan sekeklompok ulama lain. Mereka mengatakan tidak boleh hukuman dilaksanakan di mesjid. Sedangkan ada yang mengatakan bahwa Ibnu Abi Laila memperbolehkannya, juga imam Sya'bi –namun tanpa menuturkan argument-.

ال�ك) ب�ن� أ�ن�س� و�ع�ن� د�قال: م� ل� ل�ق� �ن�ز� ي�ة� الل�ه� أ ر�ي�م� اآل� م�ر ت�ح� ا �ال�خ� و�م�د�ين�ة� ابM ب�ال�م� ر� ب� ش� ر� (1272مسلم. ) ". أخرجهت�م�ر م�ن� إ�ال� ي�ش�

Sabada Rasuluullah, saw:

Page 84: Penjelasan Perkara Pidana

“Dari Anas bin Malik, beliau berkata, Sungguh Allah telah menurunkan ayat pengharaman arak, sampai di Madinah tidak ada yang meminum minuman kecuali dari kurma”. (Diriwayatkan oleh imam Muslim)

ضي� ع�م�ر� و�ع�ن �ه� ر� ه� الل �ح ريم�قال: ع�ن خ�م ر ت ة من و�ه ي� ال �ب من خ�م س� عن ال�م ر ل و�الت ع�س� ط�ة و�ال حن عير و�ال خ�م ر� و�الش� ع�ق ل� خ�ام�ر� م�ا و�ال عليه. ) ". متفقال1273)

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Umar, ra. berkata ‘pengharaman arak yaitu dari lima bentuk; dari anggur, dari kurma, madu, gandum dan kacang, yang disebut arak adalah sesuatu yang bisa memabukan akal”. (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim)

ن ع�ن و� �ه� ص�ل�ى النبى أن ق�ال� ع�م�ر� اب ه الل �ي �م� ع�ل ل �ل� قال: و�س� كر ك خ�م ر� م�س�ل� كر و�ك ام� م�س (1274مسلم. ) ". أخرجهح�ر�

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Abdullah bin Umar beliau berkata, sesungguhnya Rasulullah bersabda, ‘setiap yang memabukan itu arak. Dan setiap arak itu haram’”. (Diriwayatkan oleh imam Muslim)

ر ع�ن اب ن ج� د ب �ه ع�ب س�ول� أن الل �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل �ر� م�ا قال: و�س� ك س� أ

ه� ير� �ث �ه� ك يل ام� ف�ق�ل (1275حبان. ) ابن واألربعة, وصححه أحمد ". رواهح�ر�

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Jabir bin Abdullah, Sesungguhnya Rasulullah saw. Berkata. Setiap yang memabukan, maka walaupun sedikit tetap haram”. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad, imam yang empat dan disahihkan oleh Ibnu Hiban).

Makna Global:Penulis memuat hadis-hadis ini untuk mementahkan pendapat orang-orang Kufah yang mengatakan bahwa arak itu tidak dibuat kecuali dari anggur. Kalau dibuat dari yang lain itu bukan arak dan tidak disebut arak. Pendapat ini juga tidak sesuai dengan etimologi, hadis-hadis sahih yang diantaranya para shabat.

Karena ketika diturunkan pengharaman arak mereka memahami bahwa dengan diharamkannya arak, maka diharamkan seluruh bentuk yang memabukan, tanpa membedakan apakah dibuat dari anggur atau dari yang lainnya, padahal mereka para ahli bahasa, bahkan al-quran itu sendiri turun sesuai dengan bahasa mereka.

Analisa Lafadz:: الخمر تحريم أنزل yakni firman Allah "Bahawa sesungguhnya arak, dan judi, dan pemujaan berhala, dan mengundi nasib dengan batang-batang anak panah, adalah (semuanya) kotor (keji) dari perbuatan Syaitan. Oleh itu hendaklah kamu menjauhinya". (al-Maidqah: 190)

يشرب شراب : karena memabukantepung gandum :الحنطة artinya campuran. Maksudnya dari yang memabukan itu, yaitu menutupi, sehingga :خامرkeluarlah perkataan-perkatan orag yang gila, yang menunjukan bahwa dia bicara tanpa akal, maka seakan akalnya ditutupi. yang menjadikan peminumnya menjadi mabuk. Para ulama berbda pendapat mengenai :مسكرbatasan mabuk itu sendiri. Abu Hanifah, mengatakan bahwa orang mabuk adalah yang tidak bisa memahami sesuatu, tidak berpikir logis, bahkan tidak bisa membedakan laki-laki dan perempuan, bumi atau langit.

Page 85: Penjelasan Perkara Pidana

Berbeda dengan pendapat dua pengikutnya dan para ulama lain, mereka mengatakan, orang mabuk adalah yang mayoritas pembicaraannya gila dan simpang siur, tidak harus sampai seperti apa yang dikatakan Abu Hanifah.

Fikih Hadis: 1) diharamkan arak yang dibuat dari kurma, yang menurut para ulama ada dua macam;

Sakr dan fadhikh. Dua-duanya sepakat para ulama diharamkan, tapi yang jadi perbedaan mengenai definisi masing-masing.

a- pendapat Abu Hanifah Sakr adalah perasan kurma basah yang tidak pernah dipanaskan api atau merupakan mentahan dari air kurma ketika dipanaskan dan sudah sangat panas kemudian budahnya dibuang sampai tidak mendidih lagi.

Berbeda dengan pendapat dua imam muridnya dan tiga imam lainnya, menrurut mereka sakr adalah arak yang sudah sangat panas dan mendidih, walaupun masih mendidih dan tidak dibuang budahnya.

b- adapun yang disebut fadikh adalah nama mentahan dari air kurma yang sebelum menjadi ruthab (kurma basah), ketika dipanaskan. Sedangkan Abu Hanifah menambahkan dua syarat seperti dalam sakr tadi; (1) harus berhenti dari mendidihnya. (2) harus dibuang budahnya. Tapi ulama lain tidak mensyaratkan ini.

2) haramnya arak yang dibuat dari anggur. Ini ada lima macam;

a- khomr: nama air tawar (yang tidak mengembang atau yang tidak dipanaskan api) dari air anggur setelah mendidih dan sangat panas. Ini merupakan pendapat tiga imam dan dua murid Abu Hanifah. Abu Hanifah seperti biasa menambahkan dua syarat; (1) budahnya harus dibuang dan (2) harus sudah diam dari mendidihnya.

b- Naqi'uzzabib: yaitu sebuah nama untuk mentahan dari air anggur yang digenangkan dalam air, sampai aromanya keluar tanpa dipasak, kalau aromanya sudah sangat tajam, maka haram, namun sedikit perbedaan mengeani harus dibuang budahnya dalam pendapat Abu Hanifah dan ulama lain seperti tadi.

c- Ath-Thala al-Mutsallats: nama air anggur yang dipasak dan tinggal sepertiganya dan dua pertiganya karena dipanaskan jadi hilang. Ini ulama sepakat haram. Kecuali pendapat dari Abu Hanifah yang mengatakan boleh untuk menguatkan fisik dan obat.

d- Al-Badziq/al-Munasshof: yaitu air anggur yang dipanaskan sebentar sehinga berkurang lebih sedikit dua pertiganya dan memabukan. Ini juga sepakat ulama haram.

e- Al-Jumhuri: yaitu air anggur yang sudah jadi thala yang ditambah air biasa agar cair seperti semula, kemudian dipasak sebentar dan menjadi memabukan, maka ini juga haram menurut tiga imam. Sedangkan Abu Hanifah dan dua imam pengikutnya mengharamkannya kalau dimaksudkan main-main.

3) arak yang dibuat dari madu, yang disebut al-bat. ini merupakan perasan madu yang dipasak atau tidak. Ini kalau banyak bisa memabukan, maka walaupun sedikit tetap

Page 86: Penjelasan Perkara Pidana

haram menurut para imam, berbeda dengan Abu Hanifah yang mengatakan halal, baik dimasak atau tidak, kalau dia meminum dengan ukuran yang tidak mengakibatkan mabuk, sedangkan kalau sampai memabukan ini tetap haram.

4) Haram arak yang dibuat dari gandum dan kacang. Ini ada beberapa macam

a) al-ji'ah: yaitu perasan gandum dan kacang

b) al-mirz: perasana jagung

c) as-sukrukah: perasan jagung.

Semua ini menurut tiga imam hukumnyaharam, selama kalu banyak bisa memabukan.

Sedangakna iamam Abu Hanifah mengatakan hala, baik dipasak atau tidak kaalu dia meinum tidak sampai memabukan dan bukan untuk main-main.

5) setiap yang banyaknya memabukan, maka sedikitnyapun haram. Ini adalah pendapat jumhur, mutlak dari jenis apa saja.

Penjelasan Tamabahan:

Yang menjadi penyebab perbedaan antara Abu Hanifah dan ulama lain adalah apa sebenarnya yang dimaksud dengan memabukan? Apa yang dimaksud haram pada batas yang memabukan? Atau tidak boleh diminum samam sekali, walaupun tidak memabukan dan hanya sedikit.

Nah, ulama-ulama lain mengatakan memang mutlak haram diminum, demikian jugapara sahabat. Karena ada hadis-hadis yang sahih yang kita letakan pada buku janal jannatain . Sabda Rasulullah, "setiap yang memabukan itu arak dan setiap yang mamabukan itu haram". Dalam lafadz lain berbunyi, "setiap yang memabukan itu arak dan setiap arak itu haram". Dan teks yang ketiga berbunyi "Setiap yang banyaknya bisa memabukan, maka sedikitnya pun haram". Dalam teks yang keempat, "sesuatu yang bisa memabukan dengan ukuran satu bagian, maka sepenuh telapak tangannya juga haram". Dalam teks yang kelima, "maka satu tegukan pun haram". Dan masih banyak lalfadz-lafadz lainnya.

Bahkan yang semakna dengan ini diriwayatkan dari dua puluh enam sahabat dan sampai bilangan muatawatir, maka tidak ada alasan utnuk ditinggalkan. Padahal mereka tidak punya landasan kuat untuk menolak ini, paling mjuga dengan hadis-hadis yang lemah yang kebanyakan telah kita muat dalan buku janal jannatain.

Penjelasan Lain:

Seperti yang telah lalu keharaman setiap yang mamabukan itu sudah jelas.

Ibnu Hajar dalam fathul bari mengatakan, siapa yang mengatakan bahwa hasyisy tidak memabukan, namun hanya sdikit membuat puyeng maka dia sombong. Karena akibatnya sama dengan akibat arak.

Ibnu Hajar melanjutkan, kalaupun tidak memabukan, tapi paling tidak membuat futur. Padahal Abu Daud mengeluarkan sebuah hadis bahwa Rasulullah saw. melarang setiap yang memabukan dan yang membuat futur.

Imam al-Khatabi mengatkan al-Muftir adalah setiap minuman yang membuat futur dan lemes pada badan.

Page 87: Penjelasan Perkara Pidana

Imam 'Iraqi dan Ibnu Taimiyyah meriwayatkan mengenai ijma keharaman hasyisy dan orang yang menghalalkannya dianggap kufur.

ن ع�ن �اس اب �ان� ق�ال� ع�ب س�ول� ك �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل �ذ� و�س� ب �ن �ه� ي يب� ل ب الز�ق�اء في �ه� الس� ب ر� �ش �و م�ه� ف�ي غ�د� ي �ع د� و�ال غ�د و�ب ذ�ا ال �ان� ف�إ اء� ك �ة م�س� ث �ال �ه� الث رب ش�

ق�اه� ن و�س� ي ء� ف�ض�ل� ف�إ اق�ه� ش� �ه�ر� (1276مسلم. ) ". أخرجهأSabada Rasuluullah, saw:“Dari Ibnu Abas, beliau berkata, Rasulullah saw. Pernah dibuatkan perasan anggur kering, kemudian beliau meminumnya hari itu, kemudian besok harinya dan lusanya. Ketika saore di hari ketiga beliau meminumnya dan sesinya beliau tumpahkan”. (Diriwayatkan oleh imam Muslim)

Kita telah membahas bahwa yang diharamkan dari iar tawar anggur kering adalah yang aromanya sudah keluar kuat tanpa harus dipasak. Ini harus beberapa hari dan tidak mungkin dua sampai tiga hari. Karena Rasulullah saw. sangat takwa beliau tidak pernah menyisakan minuman anggur kering selama hari ketiga, Karena ditakutkan keluar aromanya, apalagi kalau sudah mulai berubah rasanya.

Analisa Lafadz:wadah minuman : السقاء sisa :فضلmenuangkannya ke tanah :أهراقه Fikih Hadis:

1) boleh memeras anggur. Ini sudah merupakan kesepakatan ulama, namun memang ada syarat-syaratnya.

2) Tidak boleh menyisakan perasan anggur diatas tiga hari, kemudian diminum. ع�ن �و م

� �م�ة� أ ل �بى ع�ن س� ه الله� ص�ل�ى الن �ي �م� ع�ل ل ن� و�س� : "ا �م الله� ق�ال� �ج ع�ل ل ي �م �ك ف�ائ م�ا ش م� في ". أخرجه ح�ر� �م ك �ي ( 1277حبان. ) ابن البيهقى, وصححه ع�ل

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Ummu Salamah, dari Nabi, saw. Beliau bersabda, sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesehatan kalian pada sesuatu yang diharamkan bagi kalian”. (Diriwayatkan oleh imam Baihaqi dan disaihkan oleh Ibnu Hiban)

Makna Global:Sesungguhnya Allah menurunkan segala penyakit beserta segala obatnya, bahkan memerintahkan unttu kberobat. Allah juga menciptakan makanan dan minuman, ada yang Dia halalkan dan ada yang Dia haramkan. Oleh sebab itu, Allah tidak ingin yang haram dijadikan obat, karena dengan demikian sama dengan Allah memerintahkan sesuatu yang diharamkan. Jadi kalau begitu jadi kontradiksi. Hadis ini juga memeberitahukan bahwa sesuatu yang haram itu tidak mengandung obat. Kalau ada yang mengatakan bahwa telah terbukti sebagian yang haram itu bisa menjadi obat, jawabannya adalah memang mungkin saja sebagian yang haram bisa dijadikan obat, namun sebenarnya mungkin juga dalam barang haram yang mengandung obat ini mengandung penyakit yang justeru lebih berat. Padahal kaidah syari'ah mengharamkan segala sesuatu yang bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya. Seperti firaman Allah saw. "tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya" (al-Baqarah: 219). Allah mengharamkan arak dan perjudian Karena dosanya lebih besar dari pada kemanfaatannya, baik bahaya yang bersifat akhirat, maupun bahaya dunia. Bahkan setiap bahaya akhirat mesti mengandung bahaya dunia, walaupun tidak setiap orang mengetahuinya.Dalam sahih Ibnu Hiban, hadis ini mempunyai kisah; yaitu Ummu Salamah pernah membuat perasan anggur dalam semangkok wadah, kemudian datanglah Nabi saw. –ketika perasan ini

Page 88: Penjelasan Perkara Pidana

sedang mendidih-. Sabda Rasulullah saw. Apa ini? Ummu Salamah Menjawab, "anak saya nangis, kemudain Ummu Salamah menceritakannya kepada baginada Nabi, saw….".Bahkan pada sebagian lafadz dikatakan, "ini penyakit, bukan obat". Hadis ini juga diriwayatkan dari selain Ummu Salamah.

Analisa Lafadz:حبان ابن وصححه : dalam sahih Muslim hadis seperti ini diriwayatkan oleh Wail bin Hajar –

nanti akan dijelaskan-. Hadis ini telah disahihkan oleh sekelompok ulama, seperti Ibnu Hajar, Ibnu Abdil Bar dan yang lainnya dari beberapa sahabat.

Fikih Hadis:1) tidak boleh berobat dengan sesuatu yang haram, baik makanan atau minuman. Ini

merupakan pendapat jumhur ulama.Imam Abu Hanifah mengatakan boleh berobat dengan arak, seperti boleh meminum air kencing dan darah, bahkan yang lain juga boleh, asalkan untuk berobat, walaupun najis.Pendapat ini terbantah dengan dua bantahan:Peratama, analoginya salahKedua, dasarnya diperdebatkan. Karena para ulama tidak ada yang sepakat bahwa ada obat yang dianjurkan dan haram. Kemudain bagaimana bisa berobat dengan dua hal yang dalam dasarnya ada nash yang memperbolehkan dan ada nash yang mengharamkannya.

ل و�ع�ن مي� و�ائ ح�ض ر� �ن� ال ن� ط�ارق� أ د ب و�ي ج�ع في� س� �ل� ال أ ي� س� �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي ع�ل�م� ل خ�م ر ع�ن و�س� �ه�اه� ال و ف�ن

� �ره� أ �ن ك �ع�ه�ا أ �ص ن �م�ا ف�ق�ال� ي ن �ع�ه�ا إ ص ن� لد�و�اء أ �ه� ف�ق�ال� ل ن إ

س� �ي د�و�اء ل �ه� ب ن �ك (1278وغيرهما. ) داود وأبو مسلم ". أخرجهد�اء� و�ل

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Wail al-Hadhrami, sesungguhnya Thariq bin Suwaid al-Ju’fi bertanya kepada Nabi, mengenai arak. Nabi melarang meminumnya dan melarang membuatnya, Thariq berkata, ‘Saya membuat hanya untuk obat, Rasulullah berkata, ‘itu bukan obat, tapi penyakit’”. (Diriwayatkan oleh imam Muslim Abu Daud dan yang lainnya).

Makna Global:Maknanya seperti yang lalu.

Pertanyaan-pertanyaan dalam Bab ini:Apa hukuman peminum arak dan apa dalilnya? Sebutkan pendapat para ulama fikih?Apakah orang yang memuntahkan arak seperti orang yang meminumnya?Apakah oarng yang berulang meinum arak harus dihukum berulang?Apakah orang yang meminum arak empat kali berturut-turut harus dibunuh dan apa dalilnya?Daerah-daerah mana saja yang tidak boleh dipukul ketika hukuman dan apa dalilnya?Bagaimana pendapat para ulama mengenai melaksanakan hukuman di mesjid? " : خمسة وهى الخمر تحربم نزل قال أنه عنه الله رضى عمر sempurnakanlah atsar di "...عنatas? Apa definisi mabuk menurut para ulama?Sebutkan bentuk-bentuk arak yang dibuat dari anggur berikut karakternya? Sebutkan bentuk-bentuk arak yang dibuat dari kurma berikut karakternya?Sebutkan bentuk-bentuk arak yang dibuat dari madu berikut karakternya?Sebutkan bentuk-bentuk arak yang dibuat dari gandum dan kacang berikut karakternya?

Apakah hadis " حرام فقليله كثيره أسكر ?sahih " ماApakah hasyisy haram? Apa dalilnya?Sebutkan nash hadis yang menyebutkan Nabi meninggalkan tidak meminum perasan anggur?

Page 89: Penjelasan Perkara Pidana

Apakah boleh berobat dengan sesuatu yang haram? Apa dalillnya dan pendapat mana yang paling unggul?

5. Bab Ta'zir dan Hukum Orang yang Bela DiriTa'zir merupakan mashdar dari kata al-'Azr artinya menolak. Disebut ta'zir karena bisa menolak dan menghilangkan permusuhan. Sedangakan dalam terminologi syari'at adalah memberikan pelajaran atas sebuah dosa yang tidak ada hukman had-nya. Jadi ta'zir berbeda dengan hudud dari tiga sisi:Pertama, ta'zir itu tidak tetap –walaupun dosanya sama-, tapi disesuaikan dengan dengan kondisi pelakunya.Kedua, boleh melakukan pembelaan terhadap orang yang akan di-ta'zir.Ketiga, dia harus bertanggung jawab terhadap barang yang telah dia rusak, berbeda dengan pendapat imam Malik dan Abu Hanifah.

As-Hsoil merupakan isim fail dari kata shola. Yang artinya menyerang atau menyergap.

ي ع�ن ب� د�ة� أ �ر ص�اري� ب �ن �ه� األ ن

� مع� أ س�ول� س� �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل �ق�ول� و�س� ال� ي�د� ل �ج �ح�د� ي ة ف�و ق� أ ر� و�اط ع�ش� س

� ال� أ �ه ح�د�ود من ح�د� في إ عليه. تعالى". متفق الل(1279)

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Abu Burdah al-Anshari, sesungguhnya beliau mendengar Rasululllah bersabda, tidak boleh seseorang dipukul lebih dari sepuluh kali pecutan, kecuali dalam hukuman had dari ha-had Allah”. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim)

Makna Global:Allah telah mengkhususkan hukuman had untuk beberapa dosa yang memang dosanya besar. Dan Allah juga telah mentiadakan had dalam dosa-dosa kecil. Kemudian diantara dosa besar dan dosa kecil ada dosa yang tidak besar dan tidak kecil, tapi berada diantara keduanya. Disinilah Allah mensyariatkan ta,zir dimana tidak sampai harus di-had , bahkan tidak sampai pada batasan yang menurut syari'at mengandung hikmah, yaitu sepuluh kali cemeti dan tidak lebih dari itu.

Analisa Lafadz: ada riwayat yang dinegatifkan, dibaca dhommah dal dan yang membaca jazm dan :اليجلدsebgai bentuk larangan.

الله حدود من حد : Imam Ibnu Hajar mengatakan, sepertiya yang dimaksud dengan had adalah yang ada dari syariat bilangan tertentu, baik jilid maupun pukulan. Atau siksaan yang khsusus. Sedangkan ulama lain melihat bahwa yang dimaksud dengan had adalah hak Allah. Namun kemudian ada yang menukil dari Ibnu Daqiqil 'id yang melemahkan pendapat ini.

Fikih Hadis:1) disyariatkan ta'zir sudah menjadi konsensus ulama2) dalam ta'zir tidak boleh lebih dari sepuluh kali cemeti –atau pukulan-. Ini adalah

pendapat imam Ahmad, Ishak dan sebagain Syafi'iyah. Dan ini yang benar.

Sedangkan ulama lain mengatakan boleh lebih dari sepuluh dengan landasan bebrapa atsar dari sahahbat, seperti akan dijelaskan nanti. Kemudian terjadi perbedaan pendapat tentang boleh lebih dari hitungan tadi.

Imam Syafi'i mengatakan tidak boleh sampai pada hudud yang paling rendah. Kemudian apakah yang dimaksud paling rendah dari had orang merdeka atau budak? Atau sesui

Page 90: Penjelasan Perkara Pidana

dengan jenis dosanya. Ada yang berpendapat setengah dari hukuman orang merdeka, ada yang menyebut setengah dari budak, dan yang ketiga ada yang menyebut sesuai dengan jenis dosanya. Sedangakn Abu Hanifah mengatakan jangan sampai empat puluh, demikian dalam satu riwayat imam Malik juga berpendapat tidak sampai delapan puluh kali.

Ulama lain berpendapat, hal itu dikembalikan terhadap ijtihap pemimpin, karena ada riwayat Umar yang meneyebutkan beliau memecut sampai seratus kali.

Penjelasan Tambahan:Ibnu hajar berpendapat, tentang dosa yang ada had-nya ada beberapa yang disepakati; yaitu, zina, minum arak, memerangi, menuduh zina, membunuh, segala bntuk qishash terhadap jiwa, organ tubuh, murtad. Yang dua terakhir diperdebatkan.Ada juga beberapa hal yang diperdebatkan apakah had atau bukan. Yaitu, menolak pinjaman, menggauli dari lubang belakang, menggauli binatang, wanita yang berhubungan dengan binatang, lesbian, memakan darah, bangkai padahal dalam kondisi normal, memakan daging babi, sihir, menuduh minum arak, meninggalkan salat karena malas, buka dibulan Ramadan dan mengajak berzina dengan sindiran.

ة� ع�ن و� ش� ضي� ع�ائ �ه� ر� ه�ا الل س�ول� ق�ال� ق�ال�ت ع�ن �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل و�س��وا �قيل �ات ذ�وي أ ئ ه�ي هم ال ات �ر� ال� ع�ث ح�د�ود إ والبيهقى. ) والنسائى أحمد ". رواهال

1280)Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Aisayah, ra. beliau berkata, Rasulullah bersabda, sedikitkanlah kesalahan orang-orang yang berakhlak mulia, kecuali yang berkaitan dengan had”. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad, imam Nasai dan imam baihaqi)

Makna Global:Ketika yang berkaitan dengan ta'zir dikembalikan batasannya kepada hakim atau penggantinya, maka Nabi disini memberikan batasan dengan unsur-unsur yang sangat penting, yaitu dilihat dari kelayakan seseorang dan keistiqomahan dan keteraturannya dalam kebaikan, karena orang seperti itu kalau berdosa bisanya hanya terpeleset saja dan tidak terus-menerus. Oleh sebab itulah Nabi memerintahkan agar dimaafkan dan menamai terjebak dalam maksiat seperti ini disebut atsroh . Memang siapa orangnya yang tidak punya kesalahan seperti ini.

Analisa Lafadz: artinya memudahkan dengan membatalkan penjual yang setuju untuk membatalkan jual:أقيلواbeli disebut maqil . sedangkan yang dimaksud disini adalah persetujuan seorang hakim atau penghulu terhadap yang terpeleset melakukan dosa untuk tidak menghukum atau meringankannya. Yang disuruh oleh perintah ini adalah para pemimpin. jamak dari kata al-'Atsroh maksudnya kesalahan atau terjebak terhadap perbuatan :عثراتهمdosa namun jarang. Ada yang mengatakan yang dimaksud adalah dosa kecil, -namun pendapat ini lemah.

أحمد .riwayat hadis ini banyak, yang akhirnya menjadi hadis yang kuat : رواه

Fikih Hadis:1) disunnahkan meringankan ta'zir dari orang yang jarang berdosa.

Penjelasan Tambahan:Sama dengan kedudukan imam dan penggantinya seorang ayah terhadap anaknya, majikan terhadap anaknya, suami terhadap isterinya, guru terhadap muridnya, bos terhadap pekerjanya dan yang lainnya.

Page 91: Penjelasan Perkara Pidana

ن� ع�لي� ع�ن و� ي ب ب� ب أ ضي� ط�ال �ه� ر� ه� الل ت� م�ا ق�ال� ع�ن �ن �قيم� ك �ح�د ع�ل�ى ح�د�ا أل أ

�م�وت� جد� ف�ي� �ف سي في ف�أ ال� ن خ�م ر ص�احب� إ �ه� ال ن �و ف�إ �ه� م�ات� ل ت ".أخرجهو�د�يالبخارى.

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Ali bin Abi Thalib, ra. beliau berkata, saya tidak pernah merasa bersalah melaksanakan hukuman, kemudian yang dihukuminya mati, kecuali jika yang dihukumnya adalah orang yang meminum arak, karena kalau dia mati saya akan membayarnya”. (Diriwayatkan oleh imam Bukhari)

Makna Global:Dalam kitab sahih Bukhari hadis ini lengkap yang seharusnya penulis memuatnya, karena akan menjelaskan penyebab lahirnya perkataan Ali ra. Lengkapnya adalah "Hal itu Rasulullah tidak meninggalkan sunnah". Yakni Rasulullah dalam hal demikian tidak meninggalkan sunnah yang jelas, sesuai pengetahuan Ali, ra. Beliau takut kalau orang yang dihukum mati, kematiannya gara-gara ditambah hukuman yang tidak syar'i. Ketika itu wajib bayar diyat. Seakan penulis mengisyaratkan wajib menanggung beban gara-gara ta'zir. Inilah hubungan hadis ini dengan baba ini.

Analisa Lafadz:.lam-nya untuk menguatkan :ألقيم .keduanya dibaca nashab kata ajidu disini dari kata al-wujd artinya kesedihan :قيموتPenulis mengatakan, inilah tafsir yang paling layak. Dia mempunyai berbagai penafsiran. .saya akan berikan diyatnya yang dia tidak berhak mendapatkannya : وديته

Fikih Hadis: 1) Sayyidina Ali tidak mempunyai sunnah yang tidak diragukan dalam masalah arak.

Sedangkan pilihannya dalam hadis Muslim yang dia katakan "ini lebih saya cintai" merupakan hasil ijtihad beliau. Namun tidak berati tidak ada hadis pada sahabat yang lainnya, seperti yang telah lalu

pada hadis Anas, ra. dan yang lainnya. 2) Hukuman pukul kalau merupakan hasil ijtihad imam, maka dia harus bertanggung

jawab, sama halnya seperti ta'zir.Ini adalah pendapat jumhur, berbeda dengan mati karena hukuman yang bukan minum arak, seperti zina atau menuduh dan yang lainnya. Para ulama sepakat tidak harus bayar diyat dan tidak harus kifarat.

يقول: سمعت أبى قال: سمعت عنه الله رضى خباب بن الله عبد وعن�ن كو�ن��يقول: "ت وسلم عليه الله صلى الله رسول , ف�ك �ن� ه�ا فت د� في الله ع�ب

, و�ال� �و ل� م�ق ت �ن ال �ك ". أخرجه ت ل� ق�ات والدارقطنى. ) خيئمة أبى ابن أخرجه ال1282)(1283) عرفطة بن خالد عن نحوه مدحأ وأخرج

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Abdullah bin Khobab, ra. beliau brkata, saya mendengar ayah saya berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘akan datang banyak fitnah, jadilah anda orang yang yang terbunuh disana dan jangan yang jadi yang membunuh”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Khaitsamah dan imam Darul Quthni)Sedangkan imam Ahmad mengeluarkan hadis seperti ini dari Khalid bin Urfuthah.

Makna Global:Hadis ini bahasannya dipertengahan kedua bab ini, yaitu mengenai hukum orang yang membela diri, penulis memmuat hadis ini bersama hadis-hadis lain yang akan dijelaskan

Page 92: Penjelasan Perkara Pidana

setelahnya agar menunjukan bahwa pembunuhan orang yang bela diri kalau mengandung kesamaran dan ketidak jelasan, seperti biasanya sebuah fitnah, maka yang lebih baik dijauhi dan seorang muslim lebih baik memilih menjadi korban pembunuhan dari pada yang melakukan pembunuhan.

Berbeda kalau orang beladiri itu terlihat memang berniat jahat dan Zhalim, maka wajib dibunhnya dan orang yang melawannya kalau mati dia mati syahid.

Analisa Lafadz:يقول أبى سمعت : dia adalah Khabab bin Art, seorang sahabat yang mulia, sedangakan

mengenai sebab perkataan Abdullah karena orang-orang khawarij memasuki kampung, datanglah Abdullah bin Khabab sahabat Rasulullah dengan ketakutan sambil menarik-narik selendangnya dia mengatakan, "demi Allah kalian menakut-nakuti. mereka berkata, anda Abdullah bin Khabab? Khabab menjawab, Ya. Mereka berkata, apakah anda mendengar dari bapakmu sesuatu yang bisa diceritakan pada kami? Oh Ya, saya pernah mendengar bapak saya menceritakan dari Rasulullah ketika beliau mencertitakan fitnah. Dimana orang yang duduk lebih baik dari pada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan dan yang berjalan lebih baik dari pada yang berlari. Kalau anda mengalami masa ini, maka jadilah anda hamaba Allah yang terbunuh. Kemudian mereka menyeret Abdullah ke tepi sungai dan memenggal lehernya dan mereka membelah budak amat-nya yang masih di dalam perut.

Imam Ahmad mengeluarkan seperti hadis ini dari hadis Khalid bin Urfuthuh yang lafadznya, "sebentar lagi akan datang fitnah, kejadian dan perbedaan, kalau anda mampu jadilah hamba Allah yang terbunuh bukan yang dibunuh".

Ini juga telah dikeluarkan oleh imam Thabrani dan Ibnu Qoni'. Dalam bab ini juga dari Sa'ad ada dalam sunan Timizi, dari Ibnu Umar pada musnad imam Ahmad dan dari Abu Musa dalam sahih Ibnu Hiban, juga dari sahabat lainnya dalam buku hadis lainnya. Makna ini juga dipastikan ada.

Fikih Hadis:1) dilarang membunuh ketika terjadi peperangan dimasa fitnah dan larangan ikut campur.

Imam Qurthubi mengatakan para ulama salaf bebrbeda pendapat dalam hal tersebut, Saad bin Abi Waqash, Abdullah bin Umar, Muhammad bin Maslamah dan sekelompok ulama lainnya mengatakan wajib menahan diri dari ikut peperangan, kemudian mereka juga berbeda pendapat mengenai cara menahan diri. Ada yang bilang diam saja dirumahnya, kalau ada yang menyerang, baru dia bela diri, keluarga dan hartanya. Dalam kondisi seperti ini kalaupun dia terbunh, maka dia dimaafkan.

Sedangkan sekelompok ulama lain berpendapat harus pindah dari tempat fitnah. Ada juga yang hanya sekadar mengharuskan jangan ikut peperangan saja. Bahkan sekelompok ulama lain ada yang mengatakan kalaupun ada yang mau membunuhnya, maka jangan bela diri.

Penulis mengatakan, jumhur sahabat dan tabiin melihat wajib membela yang benar dan memerangi yang lacur. Kemudian mereka mengatakan mengenai hadis ini kalau tidak mamapu berperang. Atau tidak mampu mengatahui mana yang benar.

Imam Auza'i mengatakan, kalau terjadi peperangan diantara dua kubu tanpa imam, maka dilarang mengikuti peperangan. Inilah maksud hadis ini. Sedangkan kalau ada imam, maka dia harus diperangi.

عيد ع�ن و� ن س� د ب ي ي� ع�ن ز� �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل ل� م�ن ق�ال� و�س� ه د�ون� ق�ت م�الهيد� ف�ه�و� (1281الترمذى. ) وصححه األربعة ". رواهش�

Page 93: Penjelasan Perkara Pidana

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Sa’id bin Zaid, dari Nabi, saw. Beliau bersabda, Sipa yang terbunh karena membela hartanya, maka syahid”. (Diriwayatkan oleh imam yang empat dan disahihkan oleh imam Tirmizi)

Makna hadis ini telah dijelaskan sebelumnya dan letak pertunjukannya dari hadis ini. Hadis ini juga telah dimuat penulis dalam bab IV dari Kitab Jinayat bab membunuh orang yang membangkang. Kita juga telah menjelaskan dan membahasnya dan pemahamannya, sehingga tidak usah diulang lagi disini. Sedangkan penulis mmemuat lagi disini agar mengingatkan bahwa boleh membunuh dalam keadaan bela diri bilamana jelas-jelas kedzalimannya.

Pertanyaan-pertanyaan dalam baba ini:Apa makan ta'zir? Dan apa bedanya ta'zir dengan had?Apakah arti Shail?Ceritakan satu hadis yang menjelaskan legalitas ta'zir? Bagaimana pendapat para ulama mengenai bolehnya menambah lebih dari sepuluh kali pecutan dalam ta'zir dan yang mana yang unggul?Tuliskan lima dari hudud yang disepakati para ulama dan lima yang diperdebatkan?Apa arti hadis " عثراتهم الهيئات ذوى ?" اقيلواApakah kerusakan gara-gara ta'zir harus diganti?Ceritakan satu hadis yang menjelaskan bela diri, dan menunjukan tidak boleh?Jelaskan pendapat ulama salaf dalam masalah peperangna di masa fitnah?Ceritakan satu hadis yang menjelaskan bolehnya orang yang bela diri melakuakan pembunuhan dan jelaskan?

KITAB JIHADAl-jihad merupakan bentuk mashdar dari kata jahadtu, jihadan, artinya sampai lelah.Sedangkan dalam terminologi syari'at jihad artinya mengerahkan seuluruh kemampuan dalam rangka memerangai kaum kafir atau para pembangkang dan para penyamun.

ي ع�ن ب� ة� أ ر� ي س�ول� ق�ال� ق�ال� ه�ر� �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل �م م�ات� م�ن و�س� �غ ز� و�ل ي

�م �ح�د�ث و�ل ه ي ه� ب �ف س� �ة ع�ل�ى م�ات� ن ع ب ف�اق من ش� (1284) مسلم ". رواهنSabada Rasuluullah, saw:“Dari Abu Hurairah, beliau berkata, Rasulullah saw. Bersabda, Siapa yang mati dan tidak pernah berperang, juga tidak pernah ada niatan berperang, maka mati dengan memmbawa sau cabang kemunafikan”. (Diriwayatkan oleh imam Muslim)

Makna Global:Allah sawt. menciptakan kebenaran dan kebatilan pada makhluknya. Kemudian disisi lain Allah juga memerintahkan kepada ahli kebenaran agar teguh dalam kebenarannya dan menghadang yang akan mengahambatnya dan berusaha menyelamatkannya dari bahaya kesesatannya, sehingga kehidupan manusai menjadi teratur danhanya Agama Allah yang abadi. Maka barang siapa yang berpihak kepada Islam, namun dia mempunyai hak untuk dilindungi, namun siapa yang tidak berbuat, atau paling berniat, maka kematiannya membawa satu titik kemunafikan. Karena telah kontradiksi antara zhahir dan batinnya. Tapi semua itu pada hak seorang muslim merupakan sesuatu bagian.

Analisa Lafadz:yakni perang dan jihad : بهsatu hal :شعبة

Fiokih Hadis:1) seroang muslim wajib punya niatan untuk berperang –walaupun dia tidak perang-,

kalau tidak kematiannya membawa suatu sifat kemunafikan.

Page 94: Penjelasan Perkara Pidana

Para ulama mengatakan, sesuatu yang mutlak merupakan sebuah kewajiban, maka seorang muslim harus punya azam untuk melaksanakannya ketika mungkin namuan kalau kewajibannya temporal, maka meng-azam-nya ketika datang waktunya.

Penjelasan Tambahan:Imam Shan'ani berpendapat yang secara ringkas pendapatnya adalah tujuan hadis ini bukan sebgai perintahan untuk mengazam jihad dan menguatkan niat untuk berjihad, tapi cukup dengan pernah terbersit untuk berjihad dihatinya, walaupun hanya sekali seumur hidup.

�س ع�ن �ن �ن� أ ي� أ �ب �ه� ص�ل�ى الن ه الل �ي �م� ع�ل ل ين� ج�اهد�وا ق�ال� و�س� رك م�ش �م ال ك م و�ال� أ ب

�م ديك �ي �م و�أ ك �ت ن س �ل (1285الحاكم. ) وصححه والنسائى أحمد ". رواهو�أSabada Rasuluullah, saw:“Dari Anas, ra. Sesungguhnya Nabi, saw. Bersabda, perangilah orang-orang musyrikin dengan harta, tangan dan lisan kalian”. (Diriwayatkan oleh imam Ahmad, Nasai dan disahihkan oleh imam Hakim).

Makna Global:Allah menciptakan makhluk-Nya dan memberikan pelbagai anugrah sesuai yang Dia inginkan. Allah juga mengkhususkan sebagian mereka dalam hal itu, seperti kekuatan fisik, banyak harta, cerdas, kakuatan logika, kuat berargumen dan yang lainnya.

Ketika Allah memerintahkan memerintahkan iman kepada-Nya dan memerangi kaum musyrikin, Allah memerintahkan mereka agar mengerahkan semua kemampuan, apapun bentuknya, sesuai dengan kemampuannya masing-masing, tidak boleh tidak dikerahkan, walaupun dengan opini atau perkataan, samapi-sampai Nabi mengungkapkan sy'irnya kepada Hisan "goyahkanlah! Demi Allah, itu lebih berat bagi mereka dari pada terkena panah".

Analisa Lafadz:الحاكم وصححه : juga gurunya, Ibnu Hiban dan sekelompok ulama lainnya.

Fikih Hadis:1) wajib memerangi orang kafir –sesuai dengan kemampuan-, dengan perang secara langsung, atau dengan harta yang diinfakan kepada para mujahid, dengan perkataan, seperti dengan hujjah menolak pemikiran-pemikiran yang sesat dan sebagainya, atau kalau mamapu melakukan semuanya juga bagus.

ة� ع�ن ش� ت ع�ائ ن ح�ة� ب �ا ق�ل ت� ق�ال�ت ط�ل س�ول� ي �ه ر� اء ع�ل�ى الل �س� �ع�م ق�ال� جه�اد� الن ن هن� �ي �ال� ال� جه�اد� ع�ل ح�ج� فيه قت ة� ال ع�م ر� فى ماجه, وأصله ابن ". رواهو�ال

(1286البخارى. )

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Aisyah binti Thalhah, beliau berkata, saya bertanya kepada Rasulullah. Wahai Rasulullah! Apakah perempuan punyan kewajiban jihad? Ya, ada kewajiban jihad yang tidak ada perangnya, kata Rasulullah; yaitu haji dan umrah”. (Diriwayatkan oleh Inbu Majah dan lanadasannay ada di sahih Bukhari). Makna Global:Tak diragukan lagi, bahwa jihad memerlukan kekuatan, pergulatan mengangkat suara. Sedangkan perempuan itu lemah, ditambah lagi wanita diperintahkan untuk diam dan menutup diri dan menjauhi bercampur dengan lelaki. Sedangkn peperangan itu berbeda dengan tuntutan wanita, sehingga jihad perempuan disesuaikan dengan kondisinya, apalagi haji dan umrah.

Analisa Lafadz:

Page 95: Penjelasan Perkara Pidana

جهاد النساء على : sebuah kata berita yang berarti pertanyaan hanya dengan mengubah nada bicara saja, dengan cara yang lembut diakhir mengugnkapkannya, jadi ini bertai yang berisi pertanyaan. Dalam riwayat lain ini jelas pertanyaan "Kata Aisyah 'apakah sayah wajib…" dengan memakai hamzah pertanyaan.

Penjelasan Tambahan:Imam Bukhari mengeluarkan hadis Aisyah ini–seperti yang diceritakan penulis- dalam bab jihad wanita. Dalam mensyarahkannya penulis memuat perkataan Ibnu Bathal, yang isinya adalah perempuan tidak wajib berjihad, namun bukan berarti perempuan tidak dianjurkan untuk beramal sunnah dengan jihad.

Penulis mengatakan, imam Bukhari juga sudah mengisyaratkan itu dalam judulnya secara global dan kemudian mengakhirinya dengan judul mengenai perempuan yang keluar ikut berjihad.

Pendapat saya, imam Bukhari berkata, Bab Ghazwil Mar ati fil bahr, dalam bab ini imam Bukahri memuat sabda Rasulullah, saw. "Sekelompok manusia dari umatku mereka menyebrangi lautan untuk berperang", kemudain saya mengajaknya agar Ummu Milhan dari mereka (125)

Kemudian imam Bukhari membuat judul "Bab seorang lelaki yang membawa isterinya dalam perang". Disini juga beliu memuat hadis mengenai Rasulullah mengundi isterinya dan Aisyah yang dapat undian. Ini sudah dijelaskan dalam masalah mengngauli isteri.

Kemudain imam Bukhari membuat judul "Bab peperangan perempuan dan keikut sertaannya dalam perang bersama kaum lelaki". Di bab ini imam Buhkari memuat hadis Aisyah dan Ummu Sulaim , yang dikisahkan dia berdua membawa periuk pada perang Uhud dan perannya dalam memberi air minum.

Kemudian beliau membuat judul "Bab wanita membawa periuk dalam peperangan"., beliau juga memuat hadis tadi.

Kemudian beliu membuat judul "Bab pengobatan orang yang terluka oleh wanita", disini beliau memuat hadis Rubai' binti Muaawwidz yang berisi "Kita bersama Nabi, memberi minum, mengobati orang terluka dan membawa orang yang sudah wafat ke Madinah".Kemudian imam Bukhari membuat judul "Bab wanita yang mengembalikan orang yang terluka", disini beliau memuat hadis tadi.

Menurut saya, imam Muslim dan yan galinnya mengeluarkan hadis dari Anas "Bahwasanya Ummu Sulaim pada perang Hunain membuat tenggorokan dan berkata kepada Nabi, Kalau ada orang Musyrik yang mendekat, maka akan pecah perutnya". Ini juga pernah terjadi ketika Hisan pulang dan tidak memerangi orang musyrikin. Disini menunjukan bolehnya pepermpuan ikut memerangi orang musyrikin, kalau tidak ada orang muslim yang membelanya.

د� و��ع�ن �ه ع�ب ن� الل ضي� ع�م رو ب �ه� ر� ه�م�ا الل �ق�ول� ع�ن ج�ل� ج�اء� ي ل�ى ر� ي� إ �ب ص�ل�ى الن�ه� ه الل �ي �م� ع�ل ل �ه� و�س� ذ�ن

�أ ت جه�اد في ف�اس �ح�ي� ف�ق�ال� ال د�اك� أ �ع�م ق�ال� و�ال ف�فيهم�ا ق�ال� ن (1287عليه. ) ". متفقف�ج�اهدنحوه, وزاد: "ا سعيد أبى حديث من داود وأبى وألحمد جع ن ر ه�م�ا, ف�ا ذن

�أ ت ف�اس�ا �ذن ال� أ , و�ا �ك� ه�م�ا". ) ل ر� (1288ف�ب

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Abdullah bin Umar, ra. beliau bersabda, seorang lelaki datang kepada Nabi, saw. Kemudian dia meminta izin untuk berjihad. Beliu bertanya, ‘apakah bapak ibumu masih ada?

Page 96: Penjelasan Perkara Pidana

Lelaki itu menjawab, Ya. Rasulullah bersabda, Terhadapnyalah engkau birjihad”. (Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim)

Hadis yang sama diriwaytakan oleh imam Ahmad dan Abu Daud dari Hadis Abu Said, beliu menambahkan, “pulanglah kepada mereka dan mintalah izin kepada mereka, kalau mereka mgnizinkan, maka peranglah, kalau tidak maka berbuat baiklah engakau kepada mereka”.

Makna Global: Ketika penulis memuat hadis Abdullah bin Amru bin Umar yang sepintas secara mutlak tidak ada kewajiban jihad ketika ada orang tua, kemudian diikuti dengan hadis Abu Said yang menjelaskan tujuan hadis tadi, yaitu tidak ada jihad itu tanpa seizinnya. Jadi bukan seperti makan pertama. Ini adalah diantara kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya, karena kadang-kadang orang tua lebih membutuhkan orang yang membantu mereka satu atau keduanya, kalaupun dia keluar ke medan perang, dalam hatinya akan menyisakan sesuatu yang dia pikirkan, hancrlah perasaan orang tua dan tidak ada lagi yang mengurus mereka.

Analisa Lafadz: mungkin lelaki ini adalah Jahimah bin Abas. Ahmad dan imam Nasai mengeluarkan :رجلhadisnya dalam hal itu.

فجاهد ففيهما : kata penulis ini dikhususkan untuk jihadunnafs dalam keridhoan orang tuanya.

Menurut saya, sabda Rasulullah " " ففيهماyakni meneruskan jihad itu sendiri kepada hati kedua orang tuanya, seakan Rasulullah bersabda, carilah keridhoannya, layanilah dan lakukan apa yng menurut anda bisa meraih hati mereka, sehingga mereka meridhoi anda.

Fikih Hadis:1) orang yang punya orang tua jangan berjihad, kecuali atas restu keduanya

pendapat ini adalah pendapat jumhur ulama, .Mereka mengatakan, haram berjihad jika orang tuanya melarang, baik dua-duanya atau salah satunya, dengan catatan keduanya orang muslim, karena berbuat baik kepada orang tua merupakan fardhu ‘ain, sedangkan perang fardhu kifayah.

Para ulama jumhur berpendapat, kalau jihadnya sudah menjadi fardhu ‘aian, maka tidak harus izin, karena kebaikan umum harus didahulukan dari pada kebaikan khusus.

Mereka mengecualikan itu dengan hadis yang dikeluarkan oleh Ibnu Hiban dan yang lainnya dari Abdullah bin Amru yang mengatakan, "seorang lelaki pernah datang kepada Rasulullah saw. dia bertanya mengenai amal yang paling utama, Rasululullah menjawab, Shalat, dia bertanya lagi, terus apa? Rasulullah menjawab, jihad. Kemudian dia berkata, saya punya dua orang tua?, Rasulullah menjawab, 'saya perintah anda untuk berbuat baik kepada mereka'. Lelaki itu berkata lagi, 'Demi Allah saya akan berjihad dan akan saya tinggalkan mereka (orang tuanya). Rasulullah menjwaab, 'anda lebih tahu'. Jadi menurut mereka jihad disini sudah jadi fardhu ‘ain. Agar mencari titik temu antara beberapa hadis.

ن ج�رير ع�ن د ب �ه ع�ب س�ول� قال ق�ال� الل �ه ر� �ه� ص�ل�ى الل ه الل �ي �م� ع�ل ل �ا :و�س� �ن �ريء� أ ب �ل� من ك م ل �قيم� م�س ن� ي �ي ظ ه�ر ب

� ين� أ رك م�ش صحيح الثاالثة, واسناده ". رواهال(1289ارساله. ) البخارى ورجح

Sabada Rasuluullah, saw:“Dari Jarir bin Abdullah, kata beliau, Rasuluullah, saw,. Bersabda. Saya terlepas dari setiap muslim yang bermukim dilingkungan orang-orang musyrikin”. (Diriwayatkan oleh imam yang tiga. Sanadnya sahih dan imm bukhari mengunggulkan bahwa hadis ini mursal).

Makna Global:

Page 97: Penjelasan Perkara Pidana

Kalau hadis ini sahih, maka penyebab terhadap tidak ada hubungannya Nabi dengan muslim seperti ini adalah berdasarkan atas beberapa pertimbagnan;Diantaranya; (1) karena seorang muslim diperintah untuk mendirikan syi'ar-syi'ar. Dan biasanya syi'ar-syi'ar ini dilarang bila dilaksanakn dinegara-negara musyrikin.(2) seorang muslim diperintah untuk memperbanyak golongan orang-orang mukmin, bukan memperbanyak orang musyrikin.(3) karena menjauh dari negara muslim akan berakibat melalaikan banyak kewajiban seperti menolong orang fakir, menziarahi orang yang sakit, mengantar jenazah menghadiri jumah dan perkumpulan mereka, membela prasarana mereka apabila diserang, berperang bersama mereka kalau mereka menyerang. Dan banyak lagi yang akan sangat panjang kalau dituliskan dari pelbagai kewajiban yang tidak dilaksanakan kalau dia berada bersama orang-orang musyrikin.