24
DAFTAR ISI Daftar Isi............................................1 Kata Pengantar........................................2 BAB I PENDAHULUAN.....................................3 1.1 Latar Belakang................................3 1.2 Tujuan Penulisan..............................4 1.3 Rumusan Masalah...............................4 1.4 Manfaat.......................................4 BAB II Pembahasan.....................................5 2.1 Pengertian Musik Keroncong....................5 2.2 Sejarah Musik Keroncong.......................5 2.3 Perkembangan Musik Keroncong..................6 2.3.1 Keroncong Tempo Doeloe...................6 2.3.2 Keroncong Abadi........................................... ...............................................7 2.3.3 Keroncong Modern.......................................... ...............................................8 2.4 Jenis Jenis Musik Keroncong...................8 2.5 Musik Keroncong Masa Kini....................10 2.6 Alat Musik Keroncong.........................11 BAB III Penutup......................................13 1

PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sekarang perkembangan musik keroncong masih bisa dikatakan belum terlalu pesat di Indonesia, tetapi sejak adanya kegiatan-kegiatan anak muda yang ingin melestarikan musik keroncong dan mulai mengembangkan eksistensi musik keroncong setidaknya musik keroncong bisa sedikit dikenal lagi oleh masyarakat. Memang, kita tidak bisa memungkiri, sulitnya musik keroncong untuk menembus perindustrian Musik di Indonesia menjadi salah satu faktor musik keroncong sulit untuk berkembang.Kita sebagai masyarakat Indonesia yang mempunyai banyak kekayaan budaya yang harus kita lestarikan dan kembangkan. Perlunya bertindak (dalam konteks ini musik keroncong) seperti mengadakan seminar – seminar musik keroncong, mengadakan pagelaran musik keroncong, hingga membuat buku – buku yang berisi mengenai informasi musik keroncong, serta melalui radio hingga stasiun TV lokal maupun Swasta menyiarkan musik keroncong. Mungkin dengan adanya hal – hal seperti ini walaupun sedikit demi sedikit, penulis yakin musik keroncong akan dapat mudah dikenali, dicintai, bahkan sangat yakin masyarakat luas dari berbagai kalangan tua sampai muda akan tertarik untuk belajar memainkan musik keroncong ini. Seperti kita ambil pelajaran dari sebongkah batu yang sedemikian kuat atau kerasnya, tetapi dapat berlubang walau hanya dibasahi air setetes demi setetes.

Citation preview

Page 1: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

DAFTAR ISI

Daftar Isi...................................................................................................................1

Kata Pengantar.........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

1.1 Latar Belakang..........................................................................................3

1.2 Tujuan Penulisan......................................................................................4

1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................4

1.4 Manfaat.....................................................................................................4

BAB II Pembahasan.................................................................................................5

2.1 Pengertian Musik Keroncong...................................................................5

2.2 Sejarah Musik Keroncong........................................................................5

2.3 Perkembangan Musik Keroncong.............................................................6

2.3.1 Keroncong Tempo Doeloe..............................................................6

2.3.2 Keroncong Abadi............................................................................7

2.3.3 Keroncong Modern.........................................................................8

2.4 Jenis Jenis Musik Keroncong...................................................................8

2.5 Musik Keroncong Masa Kini..................................................................10

2.6 Alat Musik Keroncong...........................................................................11

BAB III Penutup....................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.............................................................................................13

3.2 Saran.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................16

1

Page 2: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah senantiasa melimpahkan

Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat dalam

menjalankan aktifitas sehari-hari. Penulis juga panjatkan kehadirat Tuhan yang

Maha Esa ,karena-Nya Makalah dengan judul “MUSIK KERONCONG TEMPO

DOELOE SAMPAI MASA KINI”. ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-

perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

yang membutuhkan.

Yogyakarta, 30 Desember 2013

Pandulu Pramudita

2

Page 3: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

Indonesia, yang di dalamnya banyak mengandung nilai-nilai budaya

Indonesia, menjadikan musik keroncong memiliki karakteristik sendiri

yang berbeda dengan musik lainnya. Walaupun musik keroncong telah

dipandang sebagai warisan budaya Indonesia, namun kita harus menyadari

bahwa keroncong juga merupakan perpaduan antara unsur kebudayaan

asing dengan kebudayaan Indonesia, dapat dikatakan bahwa musik

keroncong adalah salah satu musik hasil akulturasi dari dua kebudayaan,

Akulturasi sendiri adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu

kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur

dari suatu budaya asing. Kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah

ke dalam kebudayaanya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur

kebudayaan kelompok itu sendiri.

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan Keroncong merupakan

musik hibrida, hasil dari berbagai komponen budaya yang menyatu

melalui proses perjalanan sejarah yang panjang dengan segala

keunikannya, sehingga sulit untuk mencari sumber yang asli ketika

berbicara tentang musik keroncong.

Dari berbagai penjelasan maka penulis tertarik untuk meneliti

sebuah penelitian dengan judul “MUSIK KERONCONG TEMPO

DOELOE SAMPAI MASA KINI”. Dengan membaca artikel serta

mendengarkan musik keroncong masa dulu dan masa sekarang.

3

Page 4: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa itu musik keroncong.

2. Mengetahui sejarah musik keroncong.

3. Mengetahui jenis – jenis musik keroncong.

4. Mengetahui perkembangan musik keroncong pada masa kini.

1.3 Rumusan Masalah

1. Pengertian Musik keroncong.

2. Perkembangan musik keroncong.

3. Musik keroncong pada masa kini

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapakan masyarakat mengetahui sejarah dan

perkembangan musik keroncong agar musik keroncong tetap dilestarikan

sampai masa kini dan sebagai bahan acuan bagi penelitian lanjutan.

4

Page 5: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Musik Keroncong

Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang memiliki

hubungan historis dengan sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai

fado dan juga merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan

juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan

instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita.

2.2 Sejarah Musik Keroncong

Keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal

sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga

bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa)

masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh

para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17

di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini.

Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol,

seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini

disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi

oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut

keroncong Tugu, Jakarta Utara. Dalam perkembangannya, masuk

sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta

beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik

campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga

ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar

tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik

5

Page 6: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik

Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun

demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh

berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.

2.3 Perkembangan Musik Keroncong

Musik keroncong penulis mengelompokan menjadi 3 tahap :

1. Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920)

2. Masa keroncong abadi (1920-1960)

3. Masa keroncong modern (1960-Sekarang)

Musik keroncong masuk ke Indonesia sekitar tahun 1512, yaitu

pada waktu Ekspedisi Portugis pimpinan Alfonso de Albuquerque datang

ke Malaka dan Maluku tahun 1512. Para pelaut Portugis membawa lagu

jenis Fado, yaitu lagu rakyat Portugis bernada Arab (tangga nada minor,

karena orang Moor Arab pernah menjajah Portugis/Spanyol tahun 711 –

1492. Lagu jenis Fado masih ada di Amerika Latin (bekas jajahan

Spanyol), seperti yang dinyanyikan Trio Los Panchos atau Los

Paraguayos, atau juga lagu di Sumatera Barat seperti Ayam Den Lapeh.

2.3.1 KERONCONG TEMPO DOELOE (1880-1920)

Pada masa ini awalnya musik Keroncong juga di pengaruhi

lagu Hawai yang dalam tangga nada Mayor, pada tahun

1879 ukulele di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun

berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di

daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah

Kemayoran dan Gambir (lagu Kemayoran dan Pasar

Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903

lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupa Pentas

Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di

Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta

6

Page 7: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

api maupun kapal api. Pada umumnya pertunjukan meliputi

Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita Eropa (Opera maupun

Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai

selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan

musik mars, polka, gambus, dan keroncong.

2.3.2 KERONCONG ABADI (1920 – 1960)

Panjang lagu sudah menjadi 32 birama, akibat pengaruh

musik pop Amerika yang saat itu tersebar di Hotel-hotel

Indonesia, musisinya didominasi dari Filipina. Keroncong

Abadi terdiri atas : Langgam Keroncong, Stambul

Keroncong, dan Keroncong Asli.

Bentuk lagu langgam ada dua versi, pertama dengan

pengulangan seperti lagu standar pop dan panjang 32

birama, jika versi kedua pengungannya sedikit berbeda

langsung pada Reef lagu, meski sudah memiliki bentuk

baku, namun setelah perkembangannya irama lebih bebas

diekspresikan.

Stambul Keroncong berbentuk (A-B-A-B') x 2 = 16 birama

x 2 = 32 birama, merupakan modifikasi Stambul II yang 16

birama menjadi 32 birama (menyesuaikan standar

Keroncong Abadi yang 32 birama). Stambul merupakan

jenis keroncong yang namanya diambil dari bentuk

sandiwara yang dikenal pada akhir abad ke-19 hingga paruh

awal abad ke-20 di Indonesia dengan nama Komedi stambul.

Nama "stambul" diambil dari Istambul di Turki.

Keroncong asli memiliki lagu yang kebanyakan di mainkan

secara instrumental, yang diawali dengan intro dari baris 7

dan dilanjutkan ke lagu yang dimainkan secara instrumental

7

Page 8: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

dengan alat musik seperti seruling/flu, biola, gitar, dan

lainnya.

2.3.3 KERONCONG MODERN (1960-SEKARANG)

Perkembangan keroncong masih di daerah Solo dan

sekitarnya, namun muncul berbagai gaya baru yang berbeda

dengan Masa Keroncong Abadi (termasuk musisinya), dan

merupakan pembaruan sesuai dengan lingkungannya.

Mulai Masa keroncong modern semua aturan baku musik

Keroncong sudah tidak digunakan lagi kebanyakan

dipengaruhi oleh musik Pop yang berlaku universal,

misalnya tangga nada minor, moda pentatonis Jawa/Cina,

rangkaian harmoni diatonik dan kromatik, akord disonan,

sifat politonal atau atonal (pada campursari), tidak megenal

lagi pakem bentuk keroncong asli atau stambul, ada irama

nuansa dangdut (congdut), mulai tahun 1998 musik rap dan

musik – musik lainnya yang digabungkan dengan musik

keroncong mulai bermunculan seperti Bondan Prakoso dan

lainnya.

2.4 Jenis – Jenis Musik Keroncong.

Terdapat empat jenis musik keroncong:

Keroncong Asli

Keroncong Langgam

Stambul

Stambul 1

Stambul 2

8

Page 9: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

Keroncong Ekstra

Lagu-lagu keroncong dicipta mengikut jenis-jenis yang sudah

ditetapkan yaitu keroncong asli satu dan dua, keroncong langgam, stambul

1 dan 2 dan Keroncong Ekstra.

Keroncong asli hanya menggunakan 28 bar saja yaitu tidak

termasuk intro dan terdiri dari 3 bagian. Pada permulaan lagu hanya satu

atau dua alat solo saja dimainkan dan menggunakan tempo bebas. Penutup

lagu atau coda, sama saja menggunakan satu atau dua alat solo saja.

Manakala pada bar ke 8 dan 9 mempunyai selingan. Musik keroncong asli

tidak diulang dan menggunakan 'tangga nada mayor'.

Seterusnya ialah keroncong langgam. Musik keroncong langgam

mempunyai bentuknya tersendiri. Jumlah bar yang terdapat dalam

keroncong langgam ialah 32 bar tidak termasuk awal dan akhir.

Menggunakan birama 4/4, Bentuk keroncong langgam ialah A A B A,

berbeda dengan keroncong asli dari segi menggunakan alat semasa

permulaan. Keroncong langgam tidak dimulai dengan alat solo dan tidak

mempunyai bridge. Keroncong langgam menggunakan tangga nada major

atau minor.

Stambul juga dikategorikan dalam jenis-jenis ciptaan. Terdapat 2

jenis stambul yaitu stambul satu dan dua. Jumlah bar yang digunakan oleh

stambul satu ialah 16 bar dan menggunakan birama 4/4. Lagu stambul satu

tidak begitu terkenal kerana lagunya pendek dan biasanya tidak

meninggalkan kesan. Stambul satu menggunakan form A B. Intro dan

penutup adalah bebas. Stambul satu dimainkan dengan tempo yang

sederhana dan bernada sedih.

9

Page 10: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

Stambul dua hampir sama dengan stambul satu tetapi jumlah

barnya adalah 16x2 yaitu 16 bar pertama di ulang. Stambul dua

menggunakan birama 4/4 dan bentuk formnya A B dan berupa rangkap

pantun di lyricnya, ada juga yang tidak menggunakan pantun sebagai lyric.

Alatnya bebas menggunakan alat solo atau suara tanpa iringan musik.

Keroncong ekstra adalah lagu-lagu yang diadaptasikan dari lagu-

lagu tradisional atau rakyat yang sudah ada. Lagunya bersifat riang dan

jenaka. Keroncong ekstra sangat terpengaruh oleh bentuk-bentuk lagu

tradisional. Lagunya tidak mempunyai bentuk tertentu pada jumlah bar

atau rangkapnya oleh karana lagu boleh diambil dari mana-mana saja.

2.5 Musik Keroncong pada Masa Kini

Musik keroncong pada masa kini semakin perkembangan jaman

dan pengaruh musik Rock dan pop musik keroncong kurang diminati oleh

kalangan muda tetapi seiring berjalannya waktu band rap pada waktu itu

Bondan Prakoso mengeluarkan lagu Kroncong Protol yang menunjukan

bahwa musik keroncong bisa dinikmati dengan perpaduan genre lain, sejak

itu musik keroncong sering digunakan kalangan muda untuk dipadukan

dengan musik-musik lainnya hingga sekarang musik keroncong sudah

mulai dikenal oleh kalangan muda seperti Keroncong dangdut, keroncong

Rock, keroncong jazz dan sebagainya,

Perkembangan musik keroncong pada kalangan anak muda

sekarang sudah mulai ada peningkatan dibanding tahun-tahun lalu.

Terutama di Jogja ada pertunjukan musik keroncong tahunan yang

bertema “Simphony Kerontjong Moeda”, kegiatan ini membuat beberapa

perkembangan di dalam musik keroncong yaitu dengan memadukan

10

Page 11: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

beberapa lagu bergenre pop, jazz, hingga Rock dengan keroncong.

Kegiatan ini di selenggarakan oleh beberapa kalangan anak muda yang

ingin membangkitkan musik keroncong dan gelisah melihat

perkembangan musik keroncong di jaman sekarang yang sangat

memprihatinkan, hal semacam ini seharusnya dapat menjadikan contoh

atau memotifasi masyarakat luas Indonesia dan khususnya anak muda

untuk melestarikan dan mencintai musik keroncong, agar keroncong selalu

berkembang dan eksisi di dunia musik.

2.6 Alat Musik Keroncong.

Ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E;

sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crong sehingga

disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal

tonggak mulainya musik keroncong). Ukulele cak, berdawai 4 (baja),

urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya

memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal

dengan sebutan in F).

Gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis

(anti melodi).

Biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius

dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya

hingga sekarang.

Flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai

Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak

patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong

Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep,

suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno

dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta).

11

Page 12: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

Cello betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat

oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam

keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato.

Kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah

berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600

membuatnya.

12

Page 13: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sekarang perkembangan musik keroncong masih bisa dikatakan

belum terlalu pesat di Indonesia, tetapi sejak adanya kegiatan-kegiatan

anak muda yang ingin melestarikan musik keroncong dan mulai

mengembangkan eksistensi musik keroncong setidaknya musik keroncong

bisa sedikit dikenal lagi oleh masyarakat. Memang, kita tidak bisa

memungkiri, sulitnya musik keroncong untuk menembus perindustrian

Musik di Indonesia menjadi salah satu faktor musik keroncong sulit untuk

berkembang.

Kita sebagai masyarakat Indonesia yang mempunyai banyak

kekayaan budaya yang harus kita lestarikan dan kembangkan. Perlunya

bertindak (dalam konteks ini musik keroncong) seperti mengadakan

seminar – seminar musik keroncong, mengadakan pagelaran musik

keroncong, hingga membuat buku – buku yang berisi mengenai informasi

musik keroncong, serta melalui radio hingga stasiun TV lokal maupun

Swasta menyiarkan musik keroncong. Mungkin dengan adanya hal – hal

seperti ini walaupun sedikit demi sedikit, penulis yakin musik keroncong

akan dapat mudah dikenali, dicintai, bahkan sangat yakin masyarakat luas

dari berbagai kalangan tua sampai muda akan tertarik untuk belajar

memainkan musik keroncong ini. Seperti kita ambil pelajaran dari

sebongkah batu yang sedemikian kuat atau kerasnya, tetapi dapat

berlubang walau hanya dibasahi air setetes demi setetes.

13

Page 14: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

3.2 Saran

Karena musik Keroncong juga musik kebudayaan Indonesia kita

sepantasnya melestarikan terutama kalangan muda bisa ikut melestarikan

musik keroncong ini agar musik keroncong tetap lestari sampai akhir

zaman.

14

Page 15: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Ganap, Victor. 2011. Krontjong Toegoe. Yogyakarta: Badan Penelitian ISI

Yogyakarta

Lisbijanto, Herry. 2013. Musik Keroncong. Graha Ilmu

http://www.keroncongindonesia.com/jenis-alat-musik

http://keroncongkami.blogspot.com/2010/08/jenis-jenis-muzik-

keroncong.html

http://fahriisamaulana.blogspot.com/2013/08/perkembangan-musik-

keroncong-dari-masa.html

http://suci-suchek.blogspot.com/2011/10/pengertian-musik-keroncong.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Keroncong

http://hardianto.com/sejarah-musik-keroncong-di-indonesia/

http://laraspanggalih.blogspot.com/2011/12/artikel-musik-keroncong.html

15

Page 16: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

DAFTAR GAMBAR

Cak dan Cuk

Gitar akustik (Pengganti Gitar Melodi)

Biola (Pengganti Rebab)

16

Page 17: PENJELASAN TENTANG MUSIK KERONCONG DI INDONESIA

Flute (Pengganti suling Bambu)

Cello betot (Pengganti kendang)

Kontrabas (Pengganti Gong)

17