Upload
mega-bayu-s
View
248
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
otomasi elektronika
Citation preview
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sesuai Dengan kesepakatan GATT, AFTA dan APEC bahwa era perdagangan bebas telah ditetapkan dan akan diberlakukan sebagai berikut:
- AFTA dan AFLA mulai dilaksanakan pada tahun 2003
- APEC mulai dilaksanakan pada tahun 2020
Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.
Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan imbal balik (link and match) antara pihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga Pendidikan/Pelatihan baik formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Salah satu bentuk hubungan tersebut adalah pihak dunia usaha/ industri harus dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang diinginkan, untuk menjamin kesinambungan usaha atau industri tersebut. Sedangkan pihak lembaga pendidikan/pelatihan akan menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan program dan kurikulum, sedangkan birokrat akan menggunakannya sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara makro.
Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi keahlian yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh calon tenaga kerja yang akan bekerja di bidang tersebut. Standar tersebut harus juga memiliki kesamaan atau kesetaraan dengan standar-standar yang berlaku pada sektor industri di negara lain bahkan berlaku secara internasional.
Sejalan dengan pemikiran di atas sejak tahun 1995 Depdikbud bersama dengan pihak dunia industri dan dunia usaha yang direpresentasikan oleh KADIN Indonesia (DU/DI), telah membentuk Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN). Salah satu tugas pokoknya adalah memberikan masukan dalam merumuskan kebijakan pada pengembangan pendidikan menengah kejuruan.
Salah satu bentuk masukan tersebut berupa standar kompetensi bidang keahlian, yang dalam pelaksanaaannya dilakukan oleh Kelompok Bidang Keahlian (KBK).
I.2. Maksud dan Tujuan
Penyusunan/penyempurnaan standar kompetensi bertujuan untuk memperoleh standar kompetensi bidang keahlian yang mendapat pengakuan secara nasional. Untuk memperoleh pengakuan tersebut, penyusunan /penyempurnaan standar harus :
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 2
Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement -MRA).
Dilakukan bersama dengan representatif dari Asosiasi profesi, asosiasi industri/usaha secara institusional, dan asosiasi Lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan pemberlakuan secara nasional.
I.3. Lingkup Kegiatan
1.3.1.Menyusun, menyesuaikan, mengadopsi, mengkaji ulang, dan menyempurnakan dokumen standar kompetensi berdasarkan pada :
Cakupan kebutuhan disetiap sektor industri. Kesesuaian pola penulisan standar, merujuk pada regional model of competency
standard (RMCS).
1.3.2.Melakukan validasi kepada Stakeholder dan pihak lain yang terkait.
1.3.3.Membentuk kelompok kerja (project reference group-PRG) yang beranggotakan unsur dari stakeholder (unsur asosiasi profesi, unsur asosiasi usaha/industri dan unsur asosiasi diklat profesi), yang akan memberikan pengesahan pada standar dan sebagai embrio kelembagaan pengujian dan sertifikasi.
1.3.4.Melakukan sosialisasi draft standar kepada stakeholder dan pihak lain yang terkait lainnya khususnya yang belum tercakup pada proses validasi sebagai persiapan workshop nasional.
1.3.5.Penyelenggaraan workshop nasional untuk memperoleh pengakuan oleh seluruh pihak yang terkait secara Konsensus.
1.3.6.Penyempurnaan dokumen standar dan penandatanganan/pengesahan standar kompetensi dari wakil-wakil masing-masing stakeholder.
I.4. Hasil dan Manfaat
Hasil :
Seperangkat Standar Kompetensi yang akan menjadi Standar Nasional khusus bidang keahlian Otomasi Elektronika.
Manfaat :
I.4.1. Lembaga pendidikan kejuruan dan lembaga pelatihan/kursus ketrampilan Memberikan informasi dan acuan untuk pengembangan program dan kurikulum. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan/ kursus-kursus keterampilan.
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 3
I.4.2. Dunia usaha / industri dan pengguna tenaga kerja Membantu dalam pembuatan uraian tugas (job description) bagi tenaga kerjanya. Membantu dalam rekruitmen. Membantu penilaian unjuk kerja. Dapat digunakan untuk membuat uraian jabatan. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasarkan kebutuhan
dunia usaha/industri.
I.4.3. Institusi penyelengara pengujian dan sertifikasi Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan
kualifikasi dan levelnya. Sebagai acuan penyelenggaraan pelatihan, penilaian hasil latihan dan sertifikasi.
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 4
BAB II
METODOLOGI
II.1. Perumusan Masalah
Permasalahan mendasar dalam penyusunan Draft Standar Kompetensi ini adalah:
Menelusuri standar kompetensi negara lain atau standar internasional untuk dijadikan referensi / rujukan dengan tidak mengesampingkan kultur industri nasional.
Menelusuri literatur / pustaka yang dapat digunakan sebagai konsepsi dasar dalam pemetaan unit-unit kompetensi.
Menjalin kerjasama dengan perwakilan dari institusi-institusi terkait dalam bentuk kegiatan worshop secara terjadwal.
Mensosialisasikan draft standar kompetensi kepada masyarakat industri, asosiasi profesi, lembaga pendidikan formal/non-formal, dan institusi pemerintah yang terkait untuk mendapatkan masukan.
Menyusun strategi dalam konsensus nasional guna menggoalkan Draft Standar Kompetensi menjadi Standar Nasional.
II.2. Studi Literatur / Pustaka
Kegiatan ini meliputi :
Penelusuran standar kompetensi negara lain atau standar internasional yang terkait melalui multimedia.
Penelusuran standar kompetensi perusahaan nasional.
Penelusuran pustaka tentang sistem otomasi elektronika untuk digunakan sebagai konsepsi dasar pemetaan unit kompetensi.
Penelusuraan jurnal dan katalog pabrik yang bergerak di bidang otomasi industri untuk digunakan sebagai referensi di bidang teknologi.
II.3. Survey Industri
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyebaran kuisioner dan survey langsung ke industri guna mengetahui standar kompetensi dan teknologi sistem otomasi yang digunakan, serta harapan-harapan yang diinginkan dari standar kompetensi bidang otomasi elektronika yang sedang disusun.
II.4. Workshop
Untuk menghindari terjadinya salah persepsi dan kesalahan pengertian dalam penyusunan standar kompetensi, maka dilakukan kerjasama dengan beberapa perwakilan dari industri dan asosiasi profesi serta perguruan tinggi dalam bentuk kerja bersama secara terjadwal. Kegiatan ini dilaksanakan di LEMTEK FTUI Salemba, Jakarta. Kegiatan puncak dilaksanakan dalam bentuk workshop nasional dengan perwakilan yang lebih lengkap.
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 5
BAB III
DESKRIPSI KONSEPSTANDAR KOMPETENSI
Draft Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika disusun dengan menggunakan beberapa konsepsi dasar antara lain Taksonomi Bloom, Model Standar, Format Standar, dan Jenjang Kualifikasi.
III.1. Taksonomi Bloom
Draft Kompetensi disusun mengacu pada taksonomi Bloom yang terdiri dari tiga unsur yaitu :
Unsur Kognitif : Pengetahuan (Knowledge)Unsur Psikomotorik : Keterampilan (Skil )Unsur Affektif : Etika atau Sikap (Attitude)
III.2. Model Standar
Model standar yang digunakan dalam menyusun Draft Kompetensi ini mengacu pada Regional Model of Competency Standard (RMCS). Model RMCS didasarkan pada kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan suatu bidang keahlian tertentu sesuai dengan jenis dan sektornya. Konsep ini juga digunakan dibeberapa negara Asia, diantaranya Malaysia, Singapura (NSRS), dan Australia (NTIS).
III.3. Format Standar
Format standar yang digunakan pada Draft Unit Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika diperlihatkan pada gambar 3-1.
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 6
KODE UNIT :JUDUL UNIT :URAIAN UNIT :SUB UNIT KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.
2.
3.
dst
Terdiri dari unsur :
Knowledge
Skill
AttitudeKONDISI UNJUK KERJAKonteks, UU, Peraturan, SOP, Alat dan Bahan.ACUAN PENILAIANPedoman Pengujian, Kompetensi yag harus dimiliki sebelumnya, Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan, Aspek Kritis, Level Kompetensi Kunci.
Gambar 3-1 : Format Standar Unit Kompetensi
Keterangan :
Kode Unit : Terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang memiliki arti khusus sebagai berikut :
Struktur Kode : OE. KKK. 001. A
ArtiHuruf yang menyatakaan tahun peluncuran standar kompetensi.Kombinasi angka untuk nomor urut unit kompetensi.
Kombinasi huruf untuk bidang pekerjaan terdiri dari,
KKK (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)KOMP (Komputer)UKUR (Pengukuran)GAMB (Menggambar)PBE (Pekerjaan Bengkel Elektronika)MON (Monitor)OPS (Operasional)RKT (Perakitan)INST (Instalasi)PROG (Program Perangkat Lunak)PEM (Pemeliharaan)RCN (Perencanaan)INPS (Inspeksi)EVA (Evaluasi)KMS (Komisioning)
Kombinasi huruf untuk bidang keahlian Otomasi Elektronika
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 7
Judul Unit : Menyatakan bidang pekerjaan Uraian Unit : Penjelasan spesifik dari bidang pekerjaan yang meliputi
spesifikasi pekerjaan dan tujuan yang akan dicapai sesuai prosedur / instruksi kerja.
Sub Unit Kompetensi : Urutan-urutan pekerjaan standar yang harus dilakukan untuk tercapainya unit kompetensi.
Kriteria Unjuk Kerja : Kriteria standar yang digunakan untuk menilai pekerjaan yang dilakukan terdiri dari unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan etika kerja.
Persyaratan /Kondisi Unjuk Kerja
: Persyaratan / Kondisi kerja yang harus dipenuhi dalam melaksanakan unit kompetensi.
Acuan Penilaian : Referensi standar yang digunakan dalam penilaian untuk tercapainya unit kompetensi terdiri dari,- Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya- Kondisi pengujian- Pengetahuan yang dibutuhkan- Keterampilan yang dibutuhkan- Aspek kritis yang berpengaruh dalam tercapainya unit
kompetensiKompetensi Kunci : Menyatakan kemampuan dasar yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan di industri/perusahaan yang terdiri dari,
Poin : Kompetensi Kunci :A Mengumpulkan, menganalisis, dan ,mengatur /
mengorganisasikan informasi.B Mengkomunikasikan ide dan informasi.C Merencanakan dan mengatur kegiatan.D Bekerjasama dengan orang lain dan di dalam kelompok.E Menggunakan konsep dan teknik matematika.F Memecahkan persoalan/permasalahan.G Menggunakan teknologi.
Level Kompetensi Kunci: Menyatakan tingkat kemampuan dari kompetensi kunci.
Level 1 adalah tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sederhana, berulang-ulang secara efisien dan memuaskan berdasar pada kriteria atau prosedur yang ditetapkan dengan kemampuan mandiri Sangat Penting
Level 2 adalah tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan/pekerjaan yang memerlukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejumlah elemen atau data/informasi untuk membuat penilaian atas kualitas proses dan hasil
Level 3 adalah tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip (rumus) dalam rangka menentukan cara yang terbaik dan tepat untuk pendekatan kegiatan serta menetapkan kriteria untuk penilaian kualitas proses dan hasil
III.4. Jenjang Kualifikasi
Kerangka Kualifikasi Nasional adalah : Suatu kerangka kerja dari sistem sertifikasi yang dapat menyandingkan dan mengintegrasikan sistem sertifikasi bidang pendidikan dan sistem sertifikasi bidang pelatihan dalam rangka pengakuan terhadap kompetensi SDM.Konsep kerangka Kualifikasi meliputi :
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 8
Model Triangle (Dimensions based on Competences & functionality). Varian Competencies Sesuai Standar kompetensi yang ditetapkan . Varian fungsi di Organisasi Industri sesuai peran & Tanggung jawab tugas. Proses Assessment dilakukan untuk memilih kandidat yang sesuai dengan tingkat/ level
kualifikasi.
Gambar 3-2 : Piramida Jenjang Jabatan Profesional [ Sumber : DEPDIKNAS ]Gambar 3-2
memperlihatkan piramida kualifikasi jenjang jabatan profesional. Sedangkan
Diagram Kerangka Kualifikasi Pendidikan dan Pelatihan di Indonesia diperlihatkan
pada gambar 3-3.
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 9
Gambar 3-3 : Diagram Kerangka Kualifikasi Pendidikan dan Pelatihan di Indonesia [ Sumber : DEPDIKNAS
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 10
BAB IVSISTEM OTOMASI ELEKTRONIKASistem otomasi elektronika saat ini berkembang sangat pesat baik dari sisi teknologi, konfigurasi, maupun kapasitas dan kemampuannya.
Sistem ini sangat universal dan fleksibel sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri kecil sampai dengan industri besar di segala bidang. Karena cakupan pemakaiannya sangat luas dan beragam, maka perlu dilakukan kesepakatan bersama dalam menentukan cara pandang yang akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun unit-unit kompetensi di dalamnya.IV.1. DefinisiSistem Otomasi Elektronika :
adalah sistem dengan mekanisme kerja dikendalikan oleh peralatan elektronik ( electronic hardware ) berdasarkan urutan-urutan perintah dalam bentuk program perangkat lunak (electronic
software ) yang disimpan di dalam unit memori kontroler elektronik.Unit Kompetensi Otomasi Elektronika : adalah unit kompetensi yang berkaitan dengan peralatan elektronik ( hardware dan
software ) yang digunakan pada sistem otomasi.IV.2. Arsitektur SistemArsitektur sistem otomasi elektronika yang dimaksud adalah DDC (Direct Digital Control) dan DCS (Distributed Control
System ) yang diperlihatkan pada gambar 4-1 dan 4-2. Sistem akan semakin kompleks dengan semakin besarnya jumlah variabel proses dan jumlah input / output ( I/O ).
Gambar 4-1 : Sistem Otomasi Direct Digital Control ( DDC ) [1] [1] Karl J. Astrom : Computer Controlled Systems, 2nd Ed., Prentice-Hall, NJ, 1990.
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 11
Gambar 4-2 : Distributed Control System ( DCS ) [2] [2] Karl J. Astrom : Computer Controlled Systems, 2nd Ed., Prentice-Hall, NJ, 1990 ].
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 12
IV.2.1. Unit – Unit Sistem DDCUnit Peralatan Elektronik :Peralatan Kontrol Proses Peralatan Input dan Output Peralatan Instrumentasi Peralatan Komunikasi Data
Unit Perangkat Lunak :
Operating System Software Communication Protocol DDC Application Software
IV.2.2. Unit – Unit Sistem DCS
Unit Peralatan Elektronik :
Peralatan Kontrol Proses Peralatan Input dan Output Peralatan Akuisisi Data Peralatan Instrumentasi Peralatan Interkoneksi
Unit Peralatan Jaringan Komputer (LAN):
Client & Server Computer Peralatan Interkoneksi ( NIC, Konektor, Saluran
Transmisi, HUB, Modem )
Unit Perangkat Lunak :
Operating System Software ( Computer & LAN ) Communication Protocol DCS Application Software Database & Information System
IV.3. Industri Pemakai
Pengelompokan industri yang menggunakan sistem DDC dan DCS diperlihatkan pada tabel 4-1.
Tabel 4-1 : Kelompok Industri Pemakai
SISTEM OTOMASI DCS SISTEM OTOMASI DDCIndustri Logam Dasar Industri ObatIndustri Konstruksi Logam Industri Pengolahan Makanan
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 13
Industri Minyak dan Gas Industri Pengolahan MinumanIndustri Kimia Industri KosmetikIndustri Peralatan Elektronika Industri Pengolahan KayuIndustri Peralatan Listrik Industri Taman HiburanIndustri Otomotif Gedung BertingkatIndustri Peralatan dan Mesin ProduksiIndustri PipaIndustri Pesawat TerbangIndustri Kapal LautIndustri TelekomunikasiIndustri Pengolahan Biji PlastikIndustri Gelas dan KeramikIndustri PlastikIndustri Kertas
IV.4. Jenis - Jenis Pekerjaan
Jenis-jenis pekerjaan di bidang sistem otomasi elektronika dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
Pekerjaan Tahap Pembangunan ( Bobot –1 ) Pekerjaan Tahap Operasional ( Bobot – 3 ) Pekerjaan Tahap Pengembangan ( Bobot – 2 )
Uraian jenis pekerjaan pada masing-masing tahapan tersebut diperlihatkan pada tabel 4-2.
Tabel 4-2 : Uraian Jenis Pekerjaan Bidang Sistem Otomasi Elektronika
PEMBANGUNAN OPERASIONAL PENGEMBANGANPerencanaan Pengoperasian PerencanaanPersiapan Pemeliharaan PersiapanPerakitan Perbaikan Perakitan Instalasi InstalasiPemrograman PemrogramanInspeksi InspeksiKomisioning Komisioning
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 14
BAB V
PETA UNIT KOMPETENSIBIDANG OTOMASI ELEKTRONIKA
Pemetaan unit-unit kompetensi didasarkan pada jenis dan kompleksitas pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan, mulai dari tahapan perencanaan, pembangunan, operasional, dan pengembangan sistem.
V.1. Diagram Kompetensi
Kompetensi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Kelompok Kompetensi Umum, terdiri dari unit-unit kompetensi yang menjadi prasyarat untuk kompetensi inti.
Kompetensi Inti, didasarkan pada lingkup pekerjaan dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan spesifik.
Kompetensi Pilihan, didasarkan pada lingkup pekerjaan yang memerlukan kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur.
Diagram Kompetensi dan Peta Fungsional diperlihatkan pada gambar 5-1 dan 5-2.
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 15
Gambar 5-1 : Diagram Kompetensi Otomasi Elektronika
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 16
Gambar 5-2 : Peta Fungsional Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika
DEPDIKNAS RI
Bidang
fungsional kritis
Fungsi Pekerjaan
Unit Kompetensi
Untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi, ketrampilan, dan pelayanan yang terkait sistem otomasi elektronika sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan
1.Penanganan
Sistem Produksi
2.Pelaksanaan Sistem Produksi
1.1 Mengoperasikan sistem otomasi elektronika
1.2 Memelihara sistem otomasi elektronika
1.3 Memprogram sistem otomasi elektronika
2.2 Merakit, menguji dan
menginspeksi
peralatan dan
perangkat otomasi elektronika
2.3 Menginstalasi peralatan dan perangkat otomasi elektronika
2.4 Mengembang kan Software Aplikasi Sistem otomasi Elektronika
Memonitor kinerja operasional sistem otomasi elektronika melalui panel MMI (Level-1,2,3)
1.1.1 Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika (Level-1,2)
1.1.2 Mengoperasikan Sistem PLC / Mikrokontroler
1.2.1. Memelihara Unit Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika (Level-1,2,3)
1.2.2. Memelihara Peralatan Elektronik Robot Produksi (Level-1,2,3)
1.3.1. Memprogram sistem otomasi elektronik sampai dengan 100 I/O1.3.2. Memprogram sistem otomasi elektronik di atas 100 I/O
1.3.2.
Merakit peralatan dan perangkat otomasi elektronikaMenginspeksi dan menguji peralatan dan perangkat otomasi elektronika
2.3.1. Menginstal peralatan dan perangkat serta jaringan sistem Otomasi Elektronika
2.3.2. Mengawas pekerjaan instalasi sistem Otomasi Elektronika
2.4.1. Merancang diagram alur
program2.4.2. Menulis dan menguji program
2.1 Memonitor peralatan berbasis komputer
2.5 .Merencanakan dan
mengembangkan sistem otomasi elektronika
2.5.1 Merencanakan dan mengembangkan peralatan dan perangkat sistem otomasi elektronika.
2.5.2 Merencanakan dan merancang Instalasi peralatan otomasi elektronika
2.6 Mengevaluasi sistem otomasi elektronika
Mengevaluasi pekerjaan instalasi sistem otomasi elektronika2.6.2 Mengevaluasi sistem otomasi elektronika.2.6.3 Komisioning Sistem Otomasi elektronika
Tujuan yang akan dicapai
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 17
V.2. Kompetensi Umum
KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI
OE.K3.001.A Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
OE.KOMP.002.A Merakit dan Mengoperasikan Komputer Menggunakan Sistem Operasi DOS dan Windows
OE.UKUR.003.A Mengukur Besaran Listrik Menggunakan Alat Ukur Analog dan Digital
OE.GAMB.004.A Menggambar Teknik Elektronika Menggunakan Komputer
OE.PBE.005.A Mengerjakan Dasar-Dasar Pekerjaan Bengkel Elektronika
V.3. Kompetensi Inti
KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI
OE .MON.006.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 2 Unit Proses Produksi
OE .MON.007.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 4 Unit Proses Produksi
OE .MON.008.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 10 Unit Proses Produksi
OE .OPS.009.A Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika sampai dengan 100 I/O
OE .OPS.010.A Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika di atas 100 I/O
OE .OPS.011.A Mengoperasikan Sistem PLC / Programmable Controller
OE .RKT.012.A Merakit Peralatan dan Perangkat Elektronik Sistem Otomasi Elektronika.
OE .INST.013.A Menginstal Peralatan dan Perangkat Elektronik Serta Jaringan Sistem Otomasi
Elektronika
OE .PROG.014.A Memprogram Dan Memonitor PLC, Robot, dan Peralatan Berbasis Komputer Sampai dengan 100 I/O
OE .PROG.015.A Memprogram dan Memonitor PLC, Robot, dan Peralatan Berbasis Komputer di atas 100 I/O
OE .PEM.016.A Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika
OE .PEM.017.A Menerapkan Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika
OE .PEM.018.A Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika
OE .PEM.019.A Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi
OE .PEM.020.A Menerapkan Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi
OE .PEM.021.A Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi
V.4. Kompetensi Pilihan
KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI
OE.PROG.022.A Menulis dan Menguji Program
OE.PROG.023.A Merancang Diagram Alur Program
OE.INST.024.A Merencanakan dan Merancang Instalasi Sistem Otomasi Elektronika
OE.INST.025.A Mengawas Pekerjaan Instalasi Sistem Otomasi Elektronika
OE.INST.026.A Mengevaluasi Pekerjaan Instalasi Sistem Otomasi Elektronika
OE.RCN.027.A Merencanakan dan Mengembangkan Sistem Otomasi Elektronika
OE.INSP.028.A Menginspeksi dan Menguji Sistem Otomasi Elektronika
OE.EVA.029.A Mengevaluasi Sistem Otomasi Elektronika
OE.KMS.030.A Komisioning Sistem Otomasi Elektronika
DEPDIKNAS RI
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 18
BAB VI
UNIT – UNIT KOMPETENSIBIDANG OTOMASI ELEKTRONIKA
KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI
OE.KKK.001.A Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
OE.KOMP.002.A Merakit dan Mengoperasikan Komputer Menggunakan Sistem Operasi DOS dan Windows
OE.UKUR.003.A Mengukur Besaran Listrik Menggunakan Alat Ukur Analog dan Digital
OE.GAMB.004.A Menggambar Teknik Elektronika Menggunakan Komputer
OE.PBE.005.A Mengerjakan Dasar-Dasar Pekerjaan Bengkel Elektronika
OE .MON.006.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 2 Unit Proses Produksi
OE .MON.007.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 4 Unit Proses Produksi
OE .MON.008.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 10 Unit Proses Produksi
OE .OPS.009.A Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika sampai dengan 100 I/O
OE .OPS.010.A Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika di atas 100 I/O
OE .OPS.011.A Mengoperasikan Sistem PLC / Programmable Controller
OE .RKT.012.A Merakit Peralatan dan Perangkat Elektronik Sistem Otomasi Elektronika.
OE .INST.013.A Menginstal Peralatan dan Perangkat Elektronik Serta Jaringan Sistem Otomasi
Elektronika
OE .PROG.014.A Memprogram Dan Memonitor PLC, Robot, dan Peralatan Berbasis Komputer Sampai dengan 100 I/O
OE .PROG.015.A Memprogram dan Memonitor PLC, Robot, Dan Peralatan Berbasis Komputer di atas 100 I/O
OE .PEM.016.A Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika
OE .PEM.017.A Menerapkan Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika
OE .PEM.018.A Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika
OE .PEM.019.A Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi
OE .PEM.020.A Menerapkan Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi
OE .PEM.021.A Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi
OE.PROG.022.A Menulis dan Menguji Program
OE.PROG.023.A Merancang Diagram Alur Program
OE.INST.024.A Merencanakan dan Merancang Instalasi Sistem Otomasi Elektronika
OE.INST.025.A Mengawas Pekerjaan Instalasi Sistem Otomasi Elektronika
OE.INST.026.A Mengevaluasi Pekerjaan Instalasi Sistem Otomasi Elektronika
OE.RCN.027.A Merencanakan dan Mengembangkan Sistem Otomasi Elektronika
OE.INSP.028.A Menginspeksi dan Menguji Sistem Otomasi Elektronika
OE.EVA.029.A Mengevaluasi Sistem Otomasi Elektronika
OE.KMS.030.A Komisioning Sistem Otomasi Elektronika
DEPDIKNAS RI