29
Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai Dengan kesepakatan GATT, AFTA dan APEC bahwa era perdagangan bebas telah ditetapkan dan akan diberlakukan sebagai berikut: - AFTA dan AFLA mulai dilaksanakan pada tahun 2003 - APEC mulai dilaksanakan pada tahun 2020 Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen. Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan imbal balik (link and match) antara pihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga Pendidikan/Pelatihan baik formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Salah satu bentuk hubungan tersebut adalah pihak dunia usaha/ industri harus dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang diinginkan, untuk menjamin kesinambungan usaha atau industri tersebut. Sedangkan pihak lembaga pendidikan/pelatihan akan menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan program dan kurikulum, sedangkan birokrat akan menggunakannya sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara makro. Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi keahlian yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh calon tenaga kerja yang akan bekerja di bidang tersebut. Standar tersebut harus juga memiliki kesamaan atau kesetaraan dengan standar-standar yang DEPDIKNAS RI

Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

otomasi elektronika

Citation preview

Page 1: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Sesuai Dengan kesepakatan GATT, AFTA dan APEC bahwa era perdagangan bebas telah ditetapkan dan akan diberlakukan sebagai berikut:

- AFTA dan AFLA mulai dilaksanakan pada tahun 2003

- APEC mulai dilaksanakan pada tahun 2020

Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.

Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan imbal balik (link and match) antara pihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga Pendidikan/Pelatihan baik formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Salah satu bentuk hubungan tersebut adalah pihak dunia usaha/ industri harus dapat merumuskan standar kebutuhan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang diinginkan, untuk menjamin kesinambungan usaha atau industri tersebut. Sedangkan pihak lembaga pendidikan/pelatihan akan menggunakan standar tersebut sebagai acuan dalam mengembangkan program dan kurikulum, sedangkan birokrat akan menggunakannya sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan dalam pengembangan SDM secara makro.

Standar kebutuhan kualifikasi SDM tersebut diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi keahlian yang merupakan refleksi atas kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh calon tenaga kerja yang akan bekerja di bidang tersebut. Standar tersebut harus juga memiliki kesamaan atau kesetaraan dengan standar-standar yang berlaku pada sektor industri di negara lain bahkan berlaku secara internasional.

Sejalan dengan pemikiran di atas sejak tahun 1995 Depdikbud bersama dengan pihak dunia industri dan dunia usaha yang direpresentasikan oleh KADIN Indonesia (DU/DI), telah membentuk Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN). Salah satu tugas pokoknya adalah memberikan masukan dalam merumuskan kebijakan pada pengembangan pendidikan menengah kejuruan.

Salah satu bentuk masukan tersebut berupa standar kompetensi bidang keahlian, yang dalam pelaksanaaannya dilakukan oleh Kelompok Bidang Keahlian (KBK).

I.2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan/penyempurnaan standar kompetensi bertujuan untuk memperoleh standar kompetensi bidang keahlian yang mendapat pengakuan secara nasional. Untuk memperoleh pengakuan tersebut, penyusunan /penyempurnaan standar harus :

DEPDIKNAS RI

Page 2: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 2

Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement -MRA).

Dilakukan bersama dengan representatif dari Asosiasi profesi, asosiasi industri/usaha secara institusional, dan asosiasi Lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan pemberlakuan secara nasional.

I.3. Lingkup Kegiatan

1.3.1.Menyusun, menyesuaikan, mengadopsi, mengkaji ulang, dan menyempurnakan dokumen standar kompetensi berdasarkan pada :

Cakupan kebutuhan disetiap sektor industri. Kesesuaian pola penulisan standar, merujuk pada regional model of competency

standard (RMCS).

1.3.2.Melakukan validasi kepada Stakeholder dan pihak lain yang terkait.

1.3.3.Membentuk kelompok kerja (project reference group-PRG) yang beranggotakan unsur dari stakeholder (unsur asosiasi profesi, unsur asosiasi usaha/industri dan unsur asosiasi diklat profesi), yang akan memberikan pengesahan pada standar dan sebagai embrio kelembagaan pengujian dan sertifikasi.

1.3.4.Melakukan sosialisasi draft standar kepada stakeholder dan pihak lain yang terkait lainnya khususnya yang belum tercakup pada proses validasi sebagai persiapan workshop nasional.

1.3.5.Penyelenggaraan workshop nasional untuk memperoleh pengakuan oleh seluruh pihak yang terkait secara Konsensus.

1.3.6.Penyempurnaan dokumen standar dan penandatanganan/pengesahan standar kompetensi dari wakil-wakil masing-masing stakeholder.

I.4. Hasil dan Manfaat

Hasil :

Seperangkat Standar Kompetensi yang akan menjadi Standar Nasional khusus bidang keahlian Otomasi Elektronika.

Manfaat :

I.4.1. Lembaga pendidikan kejuruan dan lembaga pelatihan/kursus ketrampilan Memberikan informasi dan acuan untuk pengembangan program dan kurikulum. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan/ kursus-kursus keterampilan.

DEPDIKNAS RI

Page 3: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 3

I.4.2. Dunia usaha / industri dan pengguna tenaga kerja Membantu dalam pembuatan uraian tugas (job description) bagi tenaga kerjanya. Membantu dalam rekruitmen. Membantu penilaian unjuk kerja. Dapat digunakan untuk membuat uraian jabatan. Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasarkan kebutuhan

dunia usaha/industri.

I.4.3. Institusi penyelengara pengujian dan sertifikasi Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan

kualifikasi dan levelnya. Sebagai acuan penyelenggaraan pelatihan, penilaian hasil latihan dan sertifikasi.

DEPDIKNAS RI

Page 4: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 4

BAB II

METODOLOGI

II.1. Perumusan Masalah

Permasalahan mendasar dalam penyusunan Draft Standar Kompetensi ini adalah:

Menelusuri standar kompetensi negara lain atau standar internasional untuk dijadikan referensi / rujukan dengan tidak mengesampingkan kultur industri nasional.

Menelusuri literatur / pustaka yang dapat digunakan sebagai konsepsi dasar dalam pemetaan unit-unit kompetensi.

Menjalin kerjasama dengan perwakilan dari institusi-institusi terkait dalam bentuk kegiatan worshop secara terjadwal.

Mensosialisasikan draft standar kompetensi kepada masyarakat industri, asosiasi profesi, lembaga pendidikan formal/non-formal, dan institusi pemerintah yang terkait untuk mendapatkan masukan.

Menyusun strategi dalam konsensus nasional guna menggoalkan Draft Standar Kompetensi menjadi Standar Nasional.

II.2. Studi Literatur / Pustaka

Kegiatan ini meliputi :

Penelusuran standar kompetensi negara lain atau standar internasional yang terkait melalui multimedia.

Penelusuran standar kompetensi perusahaan nasional.

Penelusuran pustaka tentang sistem otomasi elektronika untuk digunakan sebagai konsepsi dasar pemetaan unit kompetensi.

Penelusuraan jurnal dan katalog pabrik yang bergerak di bidang otomasi industri untuk digunakan sebagai referensi di bidang teknologi.

II.3. Survey Industri

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyebaran kuisioner dan survey langsung ke industri guna mengetahui standar kompetensi dan teknologi sistem otomasi yang digunakan, serta harapan-harapan yang diinginkan dari standar kompetensi bidang otomasi elektronika yang sedang disusun.

II.4. Workshop

Untuk menghindari terjadinya salah persepsi dan kesalahan pengertian dalam penyusunan standar kompetensi, maka dilakukan kerjasama dengan beberapa perwakilan dari industri dan asosiasi profesi serta perguruan tinggi dalam bentuk kerja bersama secara terjadwal. Kegiatan ini dilaksanakan di LEMTEK FTUI Salemba, Jakarta. Kegiatan puncak dilaksanakan dalam bentuk workshop nasional dengan perwakilan yang lebih lengkap.

DEPDIKNAS RI

Page 5: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 5

BAB III

DESKRIPSI KONSEPSTANDAR KOMPETENSI

Draft Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika disusun dengan menggunakan beberapa konsepsi dasar antara lain Taksonomi Bloom, Model Standar, Format Standar, dan Jenjang Kualifikasi.

III.1. Taksonomi Bloom

Draft Kompetensi disusun mengacu pada taksonomi Bloom yang terdiri dari tiga unsur yaitu :

Unsur Kognitif : Pengetahuan (Knowledge)Unsur Psikomotorik : Keterampilan (Skil )Unsur Affektif : Etika atau Sikap (Attitude)

III.2. Model Standar

Model standar yang digunakan dalam menyusun Draft Kompetensi ini mengacu pada Regional Model of Competency Standard (RMCS). Model RMCS didasarkan pada kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan suatu bidang keahlian tertentu sesuai dengan jenis dan sektornya. Konsep ini juga digunakan dibeberapa negara Asia, diantaranya Malaysia, Singapura (NSRS), dan Australia (NTIS).

III.3. Format Standar

Format standar yang digunakan pada Draft Unit Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika diperlihatkan pada gambar 3-1.

DEPDIKNAS RI

Page 6: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 6

KODE UNIT :JUDUL UNIT :URAIAN UNIT :SUB UNIT KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1.

2.

3.

dst

Terdiri dari unsur :

Knowledge

Skill

AttitudeKONDISI UNJUK KERJAKonteks, UU, Peraturan, SOP, Alat dan Bahan.ACUAN PENILAIANPedoman Pengujian, Kompetensi yag harus dimiliki sebelumnya, Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan, Aspek Kritis, Level Kompetensi Kunci.

Gambar 3-1 : Format Standar Unit Kompetensi

Keterangan :

Kode Unit : Terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang memiliki arti khusus sebagai berikut :

Struktur Kode : OE. KKK. 001. A

ArtiHuruf yang menyatakaan tahun peluncuran standar kompetensi.Kombinasi angka untuk nomor urut unit kompetensi.

Kombinasi huruf untuk bidang pekerjaan terdiri dari,

KKK (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)KOMP (Komputer)UKUR (Pengukuran)GAMB (Menggambar)PBE (Pekerjaan Bengkel Elektronika)MON (Monitor)OPS (Operasional)RKT (Perakitan)INST (Instalasi)PROG (Program Perangkat Lunak)PEM (Pemeliharaan)RCN (Perencanaan)INPS (Inspeksi)EVA (Evaluasi)KMS (Komisioning)

Kombinasi huruf untuk bidang keahlian Otomasi Elektronika

DEPDIKNAS RI

Page 7: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 7

Judul Unit : Menyatakan bidang pekerjaan Uraian Unit : Penjelasan spesifik dari bidang pekerjaan yang meliputi

spesifikasi pekerjaan dan tujuan yang akan dicapai sesuai prosedur / instruksi kerja.

Sub Unit Kompetensi : Urutan-urutan pekerjaan standar yang harus dilakukan untuk tercapainya unit kompetensi.

Kriteria Unjuk Kerja : Kriteria standar yang digunakan untuk menilai pekerjaan yang dilakukan terdiri dari unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan etika kerja.

Persyaratan /Kondisi Unjuk Kerja

: Persyaratan / Kondisi kerja yang harus dipenuhi dalam melaksanakan unit kompetensi.

Acuan Penilaian : Referensi standar yang digunakan dalam penilaian untuk tercapainya unit kompetensi terdiri dari,- Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya- Kondisi pengujian- Pengetahuan yang dibutuhkan- Keterampilan yang dibutuhkan- Aspek kritis yang berpengaruh dalam tercapainya unit

kompetensiKompetensi Kunci : Menyatakan kemampuan dasar yang diperlukan untuk

menyelesaikan pekerjaan di industri/perusahaan yang terdiri dari,

Poin : Kompetensi Kunci :A Mengumpulkan, menganalisis, dan ,mengatur /

mengorganisasikan informasi.B Mengkomunikasikan ide dan informasi.C Merencanakan dan mengatur kegiatan.D Bekerjasama dengan orang lain dan di dalam kelompok.E Menggunakan konsep dan teknik matematika.F Memecahkan persoalan/permasalahan.G Menggunakan teknologi.

Level Kompetensi Kunci: Menyatakan tingkat kemampuan dari kompetensi kunci.

Level 1 adalah tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sederhana, berulang-ulang secara efisien dan memuaskan berdasar pada kriteria atau prosedur yang ditetapkan dengan kemampuan mandiri Sangat Penting

Level 2 adalah tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan/pekerjaan yang memerlukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejumlah elemen atau data/informasi untuk membuat penilaian atas kualitas proses dan hasil

Level 3 adalah tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip (rumus) dalam rangka menentukan cara yang terbaik dan tepat untuk pendekatan kegiatan serta menetapkan kriteria untuk penilaian kualitas proses dan hasil

III.4. Jenjang Kualifikasi

Kerangka Kualifikasi Nasional adalah : Suatu kerangka kerja dari sistem sertifikasi yang dapat menyandingkan dan mengintegrasikan sistem sertifikasi bidang pendidikan dan sistem sertifikasi bidang pelatihan dalam rangka pengakuan terhadap kompetensi SDM.Konsep kerangka Kualifikasi meliputi :

DEPDIKNAS RI

Page 8: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 8

Model Triangle (Dimensions based on Competences & functionality). Varian Competencies Sesuai Standar kompetensi yang ditetapkan . Varian fungsi di Organisasi Industri sesuai peran & Tanggung jawab tugas. Proses Assessment dilakukan untuk memilih kandidat yang sesuai dengan tingkat/ level

kualifikasi.

Gambar 3-2 : Piramida Jenjang Jabatan Profesional [ Sumber : DEPDIKNAS ]Gambar 3-2

memperlihatkan piramida kualifikasi jenjang jabatan profesional. Sedangkan

Diagram Kerangka Kualifikasi Pendidikan dan Pelatihan di Indonesia diperlihatkan

pada gambar 3-3.

DEPDIKNAS RI

Page 9: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 9

Gambar 3-3 : Diagram Kerangka Kualifikasi Pendidikan dan Pelatihan di Indonesia [ Sumber : DEPDIKNAS

DEPDIKNAS RI

Page 10: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 10

BAB IVSISTEM OTOMASI ELEKTRONIKASistem otomasi elektronika saat ini berkembang sangat pesat baik dari sisi teknologi, konfigurasi, maupun kapasitas dan kemampuannya.

Sistem ini sangat universal dan fleksibel sehingga dapat dimanfaatkan oleh industri kecil sampai dengan industri besar di segala bidang. Karena cakupan pemakaiannya sangat luas dan beragam, maka perlu dilakukan kesepakatan bersama dalam menentukan cara pandang yang akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun unit-unit kompetensi di dalamnya.IV.1. DefinisiSistem Otomasi Elektronika :

adalah sistem dengan mekanisme kerja dikendalikan oleh peralatan elektronik ( electronic hardware ) berdasarkan urutan-urutan perintah dalam bentuk program perangkat lunak (electronic

software ) yang disimpan di dalam unit memori kontroler elektronik.Unit Kompetensi Otomasi Elektronika : adalah unit kompetensi yang berkaitan dengan peralatan elektronik ( hardware dan

software ) yang digunakan pada sistem otomasi.IV.2. Arsitektur SistemArsitektur sistem otomasi elektronika yang dimaksud adalah DDC (Direct Digital Control) dan DCS (Distributed Control

System ) yang diperlihatkan pada gambar 4-1 dan 4-2. Sistem akan semakin kompleks dengan semakin besarnya jumlah variabel proses dan jumlah input / output ( I/O ).

Gambar 4-1 : Sistem Otomasi Direct Digital Control ( DDC ) [1] [1] Karl J. Astrom : Computer Controlled Systems, 2nd Ed., Prentice-Hall, NJ, 1990.

DEPDIKNAS RI

Page 11: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 11

Gambar 4-2 : Distributed Control System ( DCS ) [2] [2] Karl J. Astrom : Computer Controlled Systems, 2nd Ed., Prentice-Hall, NJ, 1990 ].

DEPDIKNAS RI

Page 12: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 12

IV.2.1. Unit – Unit Sistem DDCUnit Peralatan Elektronik :Peralatan Kontrol Proses Peralatan Input dan Output Peralatan Instrumentasi Peralatan Komunikasi Data

Unit Perangkat Lunak :

Operating System Software Communication Protocol DDC Application Software

IV.2.2. Unit – Unit Sistem DCS

Unit Peralatan Elektronik :

Peralatan Kontrol Proses Peralatan Input dan Output Peralatan Akuisisi Data Peralatan Instrumentasi Peralatan Interkoneksi

Unit Peralatan Jaringan Komputer (LAN):

Client & Server Computer Peralatan Interkoneksi ( NIC, Konektor, Saluran

Transmisi, HUB, Modem )

Unit Perangkat Lunak :

Operating System Software ( Computer & LAN ) Communication Protocol DCS Application Software Database & Information System

IV.3. Industri Pemakai

Pengelompokan industri yang menggunakan sistem DDC dan DCS diperlihatkan pada tabel 4-1.

Tabel 4-1 : Kelompok Industri Pemakai

SISTEM OTOMASI DCS SISTEM OTOMASI DDCIndustri Logam Dasar Industri ObatIndustri Konstruksi Logam Industri Pengolahan Makanan

DEPDIKNAS RI

Page 13: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 13

Industri Minyak dan Gas Industri Pengolahan MinumanIndustri Kimia Industri KosmetikIndustri Peralatan Elektronika Industri Pengolahan KayuIndustri Peralatan Listrik Industri Taman HiburanIndustri Otomotif Gedung BertingkatIndustri Peralatan dan Mesin ProduksiIndustri PipaIndustri Pesawat TerbangIndustri Kapal LautIndustri TelekomunikasiIndustri Pengolahan Biji PlastikIndustri Gelas dan KeramikIndustri PlastikIndustri Kertas

IV.4. Jenis - Jenis Pekerjaan

Jenis-jenis pekerjaan di bidang sistem otomasi elektronika dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :

Pekerjaan Tahap Pembangunan ( Bobot –1 ) Pekerjaan Tahap Operasional ( Bobot – 3 ) Pekerjaan Tahap Pengembangan ( Bobot – 2 )

Uraian jenis pekerjaan pada masing-masing tahapan tersebut diperlihatkan pada tabel 4-2.

Tabel 4-2 : Uraian Jenis Pekerjaan Bidang Sistem Otomasi Elektronika

PEMBANGUNAN OPERASIONAL PENGEMBANGANPerencanaan Pengoperasian PerencanaanPersiapan Pemeliharaan PersiapanPerakitan Perbaikan Perakitan Instalasi InstalasiPemrograman PemrogramanInspeksi InspeksiKomisioning Komisioning

DEPDIKNAS RI

Page 14: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 14

BAB V

PETA UNIT KOMPETENSIBIDANG OTOMASI ELEKTRONIKA

Pemetaan unit-unit kompetensi didasarkan pada jenis dan kompleksitas pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan, mulai dari tahapan perencanaan, pembangunan, operasional, dan pengembangan sistem.

V.1. Diagram Kompetensi

Kompetensi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

Kelompok Kompetensi Umum, terdiri dari unit-unit kompetensi yang menjadi prasyarat untuk kompetensi inti.

Kompetensi Inti, didasarkan pada lingkup pekerjaan dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan spesifik.

Kompetensi Pilihan, didasarkan pada lingkup pekerjaan yang memerlukan kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur.

Diagram Kompetensi dan Peta Fungsional diperlihatkan pada gambar 5-1 dan 5-2.

DEPDIKNAS RI

Page 15: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 15

Gambar 5-1 : Diagram Kompetensi Otomasi Elektronika

DEPDIKNAS RI

Page 16: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 16

Gambar 5-2 : Peta Fungsional Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika

DEPDIKNAS RI

Bidang

fungsional kritis

Fungsi Pekerjaan

Unit Kompetensi

Untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi, ketrampilan, dan pelayanan yang terkait sistem otomasi elektronika sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan

1.Penanganan

Sistem Produksi

2.Pelaksanaan Sistem Produksi

1.1 Mengoperasikan sistem otomasi elektronika

1.2 Memelihara sistem otomasi elektronika

1.3 Memprogram sistem otomasi elektronika

2.2 Merakit, menguji dan

menginspeksi

peralatan dan

perangkat otomasi elektronika

2.3 Menginstalasi peralatan dan perangkat otomasi elektronika

2.4 Mengembang kan Software Aplikasi Sistem otomasi Elektronika

Memonitor kinerja operasional sistem otomasi elektronika melalui panel MMI (Level-1,2,3)

1.1.1 Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika (Level-1,2)

1.1.2 Mengoperasikan Sistem PLC / Mikrokontroler

1.2.1. Memelihara Unit Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika (Level-1,2,3)

1.2.2. Memelihara Peralatan Elektronik Robot Produksi (Level-1,2,3)

1.3.1. Memprogram sistem otomasi elektronik sampai dengan 100 I/O1.3.2. Memprogram sistem otomasi elektronik di atas 100 I/O

1.3.2.

Merakit peralatan dan perangkat otomasi elektronikaMenginspeksi dan menguji peralatan dan perangkat otomasi elektronika

2.3.1. Menginstal peralatan dan perangkat serta jaringan sistem Otomasi Elektronika

2.3.2. Mengawas pekerjaan instalasi sistem Otomasi Elektronika

2.4.1. Merancang diagram alur

program2.4.2. Menulis dan menguji program

2.1 Memonitor peralatan berbasis komputer

2.5 .Merencanakan dan

mengembangkan sistem otomasi elektronika

2.5.1 Merencanakan dan mengembangkan peralatan dan perangkat sistem otomasi elektronika.

2.5.2 Merencanakan dan merancang Instalasi peralatan otomasi elektronika

2.6 Mengevaluasi sistem otomasi elektronika

Mengevaluasi pekerjaan instalasi sistem otomasi elektronika2.6.2 Mengevaluasi sistem otomasi elektronika.2.6.3 Komisioning Sistem Otomasi elektronika

Tujuan yang akan dicapai

Page 17: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 17

V.2. Kompetensi Umum

KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI

OE.K3.001.A Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )

OE.KOMP.002.A Merakit dan Mengoperasikan Komputer Menggunakan Sistem Operasi DOS dan Windows

OE.UKUR.003.A Mengukur Besaran Listrik Menggunakan Alat Ukur Analog dan Digital

OE.GAMB.004.A Menggambar Teknik Elektronika Menggunakan Komputer

OE.PBE.005.A Mengerjakan Dasar-Dasar Pekerjaan Bengkel Elektronika

V.3. Kompetensi Inti

KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI

OE .MON.006.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 2 Unit Proses Produksi

OE .MON.007.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 4 Unit Proses Produksi

OE .MON.008.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 10 Unit Proses Produksi

OE .OPS.009.A Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika sampai dengan 100 I/O

OE .OPS.010.A Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika di atas 100 I/O

OE .OPS.011.A Mengoperasikan Sistem PLC / Programmable Controller

OE .RKT.012.A Merakit Peralatan dan Perangkat Elektronik Sistem Otomasi Elektronika.

OE .INST.013.A Menginstal Peralatan dan Perangkat Elektronik Serta Jaringan Sistem Otomasi

Elektronika

OE .PROG.014.A Memprogram Dan Memonitor PLC, Robot, dan Peralatan Berbasis Komputer Sampai dengan 100 I/O

OE .PROG.015.A Memprogram dan Memonitor PLC, Robot, dan Peralatan Berbasis Komputer di atas 100 I/O

OE .PEM.016.A Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika

OE .PEM.017.A Menerapkan Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika

OE .PEM.018.A Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika

OE .PEM.019.A Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi

OE .PEM.020.A Menerapkan Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi

OE .PEM.021.A Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi

V.4. Kompetensi Pilihan

KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI

OE.PROG.022.A Menulis dan Menguji Program

OE.PROG.023.A Merancang Diagram Alur Program

OE.INST.024.A Merencanakan dan Merancang Instalasi Sistem Otomasi Elektronika

OE.INST.025.A Mengawas Pekerjaan Instalasi Sistem Otomasi Elektronika

OE.INST.026.A Mengevaluasi Pekerjaan Instalasi Sistem Otomasi Elektronika

OE.RCN.027.A Merencanakan dan Mengembangkan Sistem Otomasi Elektronika

OE.INSP.028.A Menginspeksi dan Menguji Sistem Otomasi Elektronika

OE.EVA.029.A Mengevaluasi Sistem Otomasi Elektronika

OE.KMS.030.A Komisioning Sistem Otomasi Elektronika

DEPDIKNAS RI

Page 18: Penjelasan Umum - Otomasi Elektronika

Standar Kompetensi Bidang Otomasi Elektronika Halaman - 18

BAB VI

UNIT – UNIT KOMPETENSIBIDANG OTOMASI ELEKTRONIKA

KODE UNIT NAMA UNIT KOMPETENSI

OE.KKK.001.A Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )

OE.KOMP.002.A Merakit dan Mengoperasikan Komputer Menggunakan Sistem Operasi DOS dan Windows

OE.UKUR.003.A Mengukur Besaran Listrik Menggunakan Alat Ukur Analog dan Digital

OE.GAMB.004.A Menggambar Teknik Elektronika Menggunakan Komputer

OE.PBE.005.A Mengerjakan Dasar-Dasar Pekerjaan Bengkel Elektronika

OE .MON.006.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 2 Unit Proses Produksi

OE .MON.007.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 4 Unit Proses Produksi

OE .MON.008.A Memonitor Kinerja Operasional Sistem Otomasi Elektronika Melalui Panel MMI (Man to Machine Interface) sampai dengan 10 Unit Proses Produksi

OE .OPS.009.A Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika sampai dengan 100 I/O

OE .OPS.010.A Mengoperasikan Sistem Otomasi Elektronika di atas 100 I/O

OE .OPS.011.A Mengoperasikan Sistem PLC / Programmable Controller

OE .RKT.012.A Merakit Peralatan dan Perangkat Elektronik Sistem Otomasi Elektronika.

OE .INST.013.A Menginstal Peralatan dan Perangkat Elektronik Serta Jaringan Sistem Otomasi

Elektronika

OE .PROG.014.A Memprogram Dan Memonitor PLC, Robot, dan Peralatan Berbasis Komputer Sampai dengan 100 I/O

OE .PROG.015.A Memprogram dan Memonitor PLC, Robot, Dan Peralatan Berbasis Komputer di atas 100 I/O

OE .PEM.016.A Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika

OE .PEM.017.A Menerapkan Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika

OE .PEM.018.A Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Elektronik Sistem Otomasi Elektronika

OE .PEM.019.A Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi

OE .PEM.020.A Menerapkan Prosedur Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi

OE .PEM.021.A Merencanakan Pemeliharaan Peralatan Elektronik Robot Produksi

OE.PROG.022.A Menulis dan Menguji Program

OE.PROG.023.A Merancang Diagram Alur Program

OE.INST.024.A Merencanakan dan Merancang Instalasi Sistem Otomasi Elektronika

OE.INST.025.A Mengawas Pekerjaan Instalasi Sistem Otomasi Elektronika

OE.INST.026.A Mengevaluasi Pekerjaan Instalasi Sistem Otomasi Elektronika

OE.RCN.027.A Merencanakan dan Mengembangkan Sistem Otomasi Elektronika

OE.INSP.028.A Menginspeksi dan Menguji Sistem Otomasi Elektronika

OE.EVA.029.A Mengevaluasi Sistem Otomasi Elektronika

OE.KMS.030.A Komisioning Sistem Otomasi Elektronika

DEPDIKNAS RI