26
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Keanekaragaman Tumbuhan Disusun oleh: Kelompok 7 Dian Puspita D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627 ) Oktasari Puspitaningrum ( 0700704 ) Shanty Rahayu Kusumawardani ( 0700522) Uswatun Khasanah ( 0706731 ) Jurusan Pendidikan Biologi

Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

Keanekaragaman Tumbuhan

Disusun oleh:

Kelompok 7

Dian Puspita D (0700757)

Lilih Siti Solihat ( 0706627 )

Oktasari Puspitaningrum ( 0700704 )

Shanty Rahayu Kusumawardani ( 0700522)

Uswatun Khasanah ( 0706731 )

Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Indonesia

2010

Page 2: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Tujuan :

1. Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang berbagai variasi pada hewan atau

tumbuhan.

2. Membuat dendogram berdasarkan indeks Kesamaan Sorensen

3. Menentukan sejauh mana persamaan dan perbedaan pada individu-individu yang

diamati

4. Menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pengamatannya.

Bahan :

Tumbuhan Euphorbia sp

Cara Kerja :

6 tumbuhan Euphorbia sp yang memiliki karakter yang berbeda-beda disiapkan

Sifat dari Euphorbia sp, dan mencari variasi yang ada, kurang lebih 10 variasi /karakter disiapkan

Hasil pengamatan dalam sebuah tabel disiapkan

Dihitung dengan menggunakan Indeks Kesamaan Sorensen

Hasil penghitungan indeks kesamaan Sorensen dihitung

Dendogram berdasarkan hasil indeks kesamaan tersebut dibuat

Page 3: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Dasar teori

Keanekaragaman Genetika

Keanekaragaman genetik adalah suatu tingkatan biodiversitas yang merujuk

pada jumlah total karakteristik genetik dalam genetika keseluruhan spesies. Ia berbeda

dari variabilitas genetik, yang menjelaskan kecenderungan karakteristik genetik

bervariasi.

Pada bidang akademik genetika populasi, terdapat beberapa hipotesis dan teori

mengenai keanekaragaman genetik. Teori netral evolusi mengajukan bahwa

keanekaragaman adalah akibat dari akumulasi substitusi netral. Seleksi pemutus adalah

hipotesis bahwa dua subpopulasi suatu spesies yang tinggal di lingkungan yang berbeda

akan menyeleksi alel-alel pada lokus tertentu yang berbeda pula. Hal ini dapat terjadi,

jika suatu spesies memiliki jangkauan yang luas relatif terhadap mobilitas individu

dalam populasi tersebut. Hipotesis seleksi gayut frekuensi menyatakan bahwa semakin

umum suatu alel, semakin tidak bugar alel tersebut. Hal ini dapada terlihat pada

interaksi inang dengan patogen, di mana frekuensi alel pertahanan yang tinggi pada

inang dapat mengakibatkan penyebaran patogen yang luas jika patogen dapat mengatasi

alel pertahanan tersebut.

Pentingnya keanekaragaman genetik

Terdapat beberapa cara untuk mengukur keanekaragaman genetika. Sebab-sebab

hilangnya keanekaragaman genetika pada hewan juga telah dikaji dan diidentifikasi.

Kajian tahun 2007 yang dilakukan oleh National Science Foundation menemukan

bahwa keanekaragaman genetik dan keanekaragaman hayati bergantung satu sama

lainnya, bahwa keanekaragaman dalam suatu spesies diperlukan untuk menjaga

keanekaragaman antar spesies.

Sintasan dan adaptasi

Keanekaragaman genetik memainkan peran yang sangat penting dalam sintasan

dan adaptabilitas suatu spesies, karena ketika lingkungan suatu spesies berubah, variasi

gen yang kecil diperlukan agar spesies dapat bertahan hidup dan beradaptasi. Spesies

yang memiliki derajat keanekaragaman genetik yang tinggi pada populasinya akan

Page 4: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

memiliki lebih banyak variasi alel yang dapat diseleksi. Seleksi yang memiliki sangat

sedikit variasi cendering memiliki risiko lebih besar. Dengan sedikitnya variasi gen

dalam spesies, reproduksi yang sehat akan semakin sulit, dan keturunannya akan

menghadapi permasalahan yang ditemui pada penangkaran sanak.

Relevansi agrikultural

Ketika manusia mulai bercocok tanaman, terdapat usaha penangkaran selektif

untuk menurunkan sifat-sifat yang menguntungkan pada tanaman, dan menghilangkan

sifat-sifat yang merugikan. Penangkaran selektif ini mengakibatkan monokultur, yakni

keseluruhan tumbuhan pada ladang memiliki gen yang hampir identik satu sama

lainnya. Keanekaragaman genetik yang rendah tersebut mengakibatkan tanaman sangat

rentan terkena serangan pada suatu variasi genetik tertentu dan menghancurkan

keseluruhan spesies.

Wabah Kelaparan Kentang di Irlandia merupakan contoh akibat dari rendahnya

keanekaragaman genetik pada kentang. Karena tanaman kentang yang baru tidak

dihasilkan dari reproduksi, melainkan dari bagian tumbuhan induk, tidak ada

keanekagraman genetik yang berkembang, dan keseluruhan tanaman kentang dapat

dikatakan merupakan hasil kloning dari satu tanaman kentang, sehingga sangat rentan

terhadap epidemik. Pada tahun 1840-an, populasi Irlandia kebanyakan bergantung pada

kentang sebagai sumber makanan utama. Masyarakat Irlandia pada saat itu menanam

varietas kentang yang bernama “lumper”, yang rentan terhadap serangan Phytophthora

infestans. Plasmodiophorid ini menghancurkan mayoritas tanaman kentang, dan

menyebabkan puluhan ribu orang mati kelaparan.

Mengatasi keanekaragaman genetik yang rendah

Alam memiliki beberapa cara untuk menjaga dan meningkatkan

keanekaragaman genetik. Pada plankton, virus membantu proses hanyutan genetik.

Virus samudera yang menginfeksi plankton, membawa gen organisme lain selain gen

virus itu sendiri. Ketika suatu virus yang mengandung gen lain menginfeksi plankton,

tampilan genetik plankton yang terinfeksi akan berubah. Hanyutan secara konstan ini

membantu menjaga populasi plankton yang sehat.

Page 5: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Cheetah adalah spesies genting. Keanekaragaman genetik yang sangat rendah

dan kualitas sperma yang rendah menyebabkan penangkaran dan keberlangsungan

hidup cheetah sangat sulit. Hanya 5% cheetah yang dapat bertahan hidup sampai

dewasa. Sekitar 10.000 tahun yang lalu, hampir semua terkeculai spesies jubatus

cheetah mati. Spesies ini menghadapi populasi leher botol dan sanah keluarga yang

dekat dipaksa untuk saling kawin, ataupun penangkaran sanak. Namun, baru-baru ini

ditemukan bahwa cheetah betina dapat kawin dengan lebih dari satu pejantang per satu

kelompok anak cheetah. Cheetah betina mengalami induksi ovulsi, yang artinya bahwa

ovum baru diproduksi setiap kali cheetah berkawin. Dengan berkawin dengan banyak

pejantan, cheetah betina ini akan meningkatkan diversitas genetika dalam suatu

kelompok anak cheetah.

Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan untuk mengubah susunan genetik

tanaman secara tetap (baka) sehingga memiliki sifat atau penampilan sesuai dengan

tujuan yang diinginkan pelakunya. Pelaku kegiatan ini disebut pemulia tanaman.

Pemuliaan tanaman umumnya mencakup tindakan penangkaran, persilangan, dan

seleksi. Dasar pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman dalam

budidaya diperlukan dalam kegiatan ini sehingga sering kali dikatakan sebagai

gabungan dari ilmu dan seni.

Produk pemuliaan tanaman adalah kultivar dengan ciri-ciri yang khusus dan

bermanfaat bagi penanamnya. Dalam kerangka usaha pertanian (agribisnis), pemuliaan

tanaman merupakan bagian awal/hulu dari mata rantai usaha tani dan memastikan

tersedianya benih atau bahan tanam yang baik dan bermutu tinggi.

Page 6: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Tiga varietas mawar (bunga berwarna merah hati, kuning, dan merah terang, berturut-

turut dari depan ke belakang) merupakan hasil perakitan terhadap variasi genetik yang tersedia

dalam satu spesies mawar.

Tujuan dalam pemuliaan tanaman secara umum diarahkan pada dua hal:

peningkatan kepastian terhadap hasil yang tinggi dan perbaikan kualitas produk yang

dihasilkan.

Peningkatan kepastian terhadap hasil biasanya diarahkan pada

peningkatan daya hasil,

ketahanan terhadap gangguan dari organisme lain atau lingkungan yang kurang

mendukung,

daya tumbuh tanaman yang kuat, serta

kesesuaian terhadap teknologi pertanian yang lain.

Usaha perbaikan kualitas produk dapat diarahkan pada perbaikan ukuran, warna,

kandungan bahan tertentu, pembuangan sifat-sifat yang tidak disukai, ketahanan

simpan, atau keindahan serta keunikan.

Pemuliaan tanaman

Strategi dalam pemuliaan tanaman masa kini adalah dengan melakukan

peningkatan variasi genetik yang diikuti kemudian dengan seleksi pada keturunannya.

Pemuliaan tanaman biasanya mengarah pada domestikasi meskipun tidak selalu

demikian.

Peningkatan variasi genetik dapat dilakukan melalui berbagai cara:

Introduksi

Persilangan

Manipulasi genom

Manipulasi gen atau bagian kromosom

Transfer gen.

Page 7: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Tiga cara yang pertama dikenal sebagai "pemuliaan klasik" atau "konvensional" dan

dua cara yang terakhir merupakan cara pemuliaan "molekular" serta dianggap sebagai

bagian dari bioteknologi.

Mendatangkan bahan tanam dari tempat lain (introduksi) merupakan cara paling

sederhana untuk meningkatkan keragaman genetik. Seleksi penyaringan (screening)

dilakukan terhadap koleksi plasma nutfah yang didatangkan dari berbagai tempat

dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Pengetahuan tentang pusat

keanekaragaman tumbuhan penting untuk penerapan cara ini. Keanekaragaman genetik

untuk suatu spesies tidaklah seragam di semua tempat di dunia. N.I. Vavilov, ahli botani

dari Rusia, memperkenalkan teori "pusat keanekaragaman" (centers of origin) bagi

keanekaragaman tumbuhan.

Contoh pemuliaan yang dilakukan dengan cara ini adalah pemuliaan untuk

berbagai jenis tanaman buah asli Indonesia, seperti durian dan rambutan, atau tanaman

pohon lain yang mudah diperbanyak secara vegetatif, seperti ketela pohon dan jarak

pagar. Introduksi dapat dikombinasi dengan persilangan.

Persilangan

Penyaringan gandum untuk ketahanan terhadap salinitas (kadar garam tanah

yang tinggi). Varietas di sebelah kanan rentan terhadap salinitas sehingga mati,

sementara varietas di sebelah kiri masih sanggup bertahan hidup.

Persilangan merupakan cara yang paling populer untuk meningkatkan variasi

genetik, bahkan sampai sekarang karena murah, efektif, dan relatif mudah dilakukan.

Page 8: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Pada dasarnya, persilangan adalah manipulasi komposisi gen dalam populasi.

Keberhasilan persilangan memerlukan prasyarat pemahaman akan proses reproduksi

tanaman yang bersangkutan. Berbagai macam skema persilangan telah dikembangkan

(terutama pada pertengahan abad ke-20) dan menghasilkan sekumpulan metode

pemuliaan yang lazim diajarkan di perkuliahan bagi mahasiswa pemuliaan tanaman

tingkat sarjana.

Semua varietas unggul padi, jagung, dan kedelai yang ditanam di Indonesia saat ini

dirakit melalui persilangan yang diikuti dengan seleksi.

Perkembangan dalam biologi molekular memunculkan metode-metode

pemuliaan baru yang dibantu dengan marker molekular dan dikenal sebagai pemuliaan

berbantuan marker.

Manipulasi genom

Yang termasuk dalam cara ini adalah semua manipulasi ploidi, baik

penggandaan genom (set kromosom) maupun perubahan jumlah kromosom. Gandum

roti dikembangkan dari penggabungan tiga genom spesies yang berbeda-beda.

Semangka tanpa biji dikembangkan dari persilangan semangka tetraploid dengan

semangka diploid. Teknik pemuliaan ini sebenarnya juga mengandalkan persilangan

dalam praktiknya.

Manipulasi gen dan ekspresinya

Metode-metode yang melibatkan penerapan genetika molekular masuk dalam

kelompok ini, ditambah metode klasik pemuliaan dengan mutasi. Berbagai teknik yang

tercakup di dalamnya, di antaranya TILLING, teknologi antisense, gene silencing,

teknologi RNAi, rekayasa gen, dan overexpression. Meskipun teknik-teknik ini telah

diketahui berhasil diterapkan dalam skala percobaan, belum ada varietas komersial yang

dirilis dengan cara ini.

Transfer gen

Cara ini dikenal pula sebagai transformasi DNA. Gen dari organisme lain

disisipkan ke dalam DNA tanaman untuk tujuan tertentu. Strategi pemuliaan ini banyak

Page 9: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

mendapat penentangan dari kelompok-kelompok lingkungan karena kultivar yang

dihasilkan dianggap membahayakan lingkungan jika dibudidayakan.

Transformasi tanaman yang dimediasi dengan Agrobacterium tumefaciens

merupakan metode transformasi tanaman yang paling umum digunakan A. tumefaciens

secara alami menginfeksi tumbuhan dikotil dan menyebabkan tumor yang disebut

‘crown gall’ Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif yang menyebabkan crown gall

dengan mentransfer bagian DNA-nya (dikenal sebagai T-DNA) dari Tumour inducing

plasmid (Ti plasmid) ke dalam inti sel dan berintegrasi dengan genom sehingga

menyebabkan penyakit ‘crown gall’.T-DNA mengandung 2 tipe gen, gen onkogenik

yang menyandikan enzim termasuk sintesis auksin dan sitokinin dan membentuk

formasi tumor, serta gen yang menyandikan sintesis opin, hasil dari kondensasi asam

amino dan gula. Opin dihasilkan dan diekskresikan sel ‘crown gall’ dan digunakan oleh

A. tumefaciens sebagai sumber karbon dan nitrogen. Sementara gen untuk reaksi

katabolisme opin, gen yang membantu transfer T-DNA dari bakteri ke sel tanaman, dan

gen tansfer konjugatif plasmid, terdapat diluar T-DNA.

A. tumefaciens terlebih dahulu melakukan pelekatan pada permukaan sel

tanaman dengan membentuk mikrofibril sehingga menyebabkan terjadinya luka pada

tanaman yang akan mengeluarkan senyawa fenolik yaitu asetosiringone sebagai respon

sinyal. Sinyal tersebut mengaktifkan virA yang merupakan protein kinase untuk

mengaktifkan virG dan memfosforilasinya menjadi virG-P. Dengan aktifnya virG-P ini

akan mengaktifkan gen-gen vir lainnya untuk mulai bersifat virulen dan melakukan

transfer VirD untuk memotong situs spesifik pada Ti plasmid, pada sisi kiri dan

kanannya sehingga melepaskan T-DNA yang akan ditransfer dari bakteri ke sel tanaman

. T-DNA utas tunggal akan diikat oleh protein VirE yang merupakan single strand

binding protein sehingga terlindung dari degradasi. Bersamaan dengan itu, protein virB

membentuk saluran transmembran ysng menghubungkan sel A. tumefaciens dan sel

tanaman sehingga T-DNA dapat masuk ke sel tanaman. Gen pada T-DNA, yang

meliputi gen auksin, sitokinin dan opin, ikut terekspresi sehingga memacu pertumbuhan

sel tanaman menjadi banyak (tumor.

Page 10: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Dengan adanya teknologi transformasi yang dimediasi A. tumefaciens ini

berperan dalam menghasilkan tanaman transgenik, seperti tanaman tembakau yang

tahan terhadap antibiotik tertentu. Resistensi terhadap antibiotik ini didapatkan dari

bakteri yang turut menyisip pada T-DNA A. tumefaciens. Produk yang dihasilkan

dengan cara ini sudah cukup banyak, seperti berbagai kultivar padi, kedelai, jagung,

kapas, tomat, dan kentang.

Hasil Pengamatan

Species 1 Species 2 Species 3

Species 4 Species 5 Species 6

Page 11: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

1. Tabel pengamatan Species

No. Karakter yang diamati Species (individu)

1 2 3 4 5 6

1. Warna braktea merah 1 0 0 0 1 0

2. Warna corolla kekuningan 1 1 1 1 0 1

3. Ibu tulang daun menonjol ke permukaan daun 0 0 1 1 0 0

4. Pedicellus panjang 0 1 0 0 1 1

5. Braktea bercak-bercak 1 0 0 1 0 1

6. Ukuran daun besar 1 0 0 1 0 1

7. Jumlah pistillum 3 0 1 1 0 1 0

8. Duri muda berwarna ungu 0 1 1 1 0 1

9. Ujung daun membelah 0 0 0 1 1 0

10. Ukuran braktea kecil 0 1 1 0 1 1

Jumlah Karakter 4 5 5 6 5 6

2. Menjumlahkan karakter yang sama dan menghitung indeks kesamaan

Species

(individu)

Karakter sama Jumlah karakter Indeks kesamaan

1 vs 2 1 9 22.2

1 vs 3 1 9 22.2

1 vs 4 3 10 60

1 vs 5 1 9 22.2

1 vs 6 3 10 60

Page 12: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

2 vs 3 4 10 80

2 vs 4 2 11 36.4

2 vs 5 3 10 60

2 vs 6 4 11 72.7

3 vs 4 3 11 54.5

3 vs 5 2 10 40

3 vs 6 3 11 54.5

4 vs 5 1 11 9.1

4 vs 6 4 12 66.7

5 vs 6 2 11 36.4

Keterangan :

Species 1 :warna braktea merah muda

Species 2 :warna braktea hijau muda agak kekuningan

Species 3 :warna braktea putih agak kekuningan

Species 4 :warna braktea hijau muda bercak hijau tua

Species 5 :warna braktea merah

Species 6 :warna braktea putih bercak merah muda

Indeks kesamaan ( S )= 2∗C (karakter sama )A+B ( jumlah karakter )

3. Matriks dari data indeks kesamaan

1 2 3 4 5 6

1 * 22.2 22.2 60 22.2 60

2 * 80 36.4 60 72.7

3 * 54.5 40 54.5

4 * 9.1 6.7

5 * 36.4

6 *

Yang terbesar (2, 3) Indeks = 80

Page 13: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

1 (2, 3) 4 5 6

1 * 22.2 60 22.2 60

(2, 3) * 45.5 50 63.6

4 * 9.1 66.7

5 * 36.4

6 *

Indeks {(1) (2, 3)}/ 2 = {(1 vs 2) + (1 vs 3)}/ 2 = (22.2 + 22.2)/2 = 22.2

Indeks {(2, 3) (4)}/ 2 = {(2 vs 4) + (3 vs 4)}/ 2 = (36.4 + 54.5)/2 = 45.5

Indeks {(2, 3) (5)}/ 2 = {(2 vs 5) + (3 vs 5)}/ 2 = (60 + 40)/2 = 50

Indeks {(2, 3) (6)}/ 2 = {(2 vs 6) + (3 vs 6)}/ 2 = (72.7 + 54.5)/2 = 63.6

Yang terbesar (4, 6) Indeks = 66.7

1 (2, 3) (4, 6) 5

1 * 22.2 60 22.2

(2, 3) * 54.5 50

(4, 6) * 22.8

5 *

Indeks {(1) (4, 6)}/2 = {(1 vs 4) + (1 vs 6)}/ 2

= (60 + 60)/2

= 60

Indeks {(2, 3) (4, 6)}/ 4 = {(2 vs 4) + (3 vs 4) + (2 vs 6) + (3 vs 6)}/ 4

= (36.4 + 72.7 + 54.5 + 54.5)/4

= 54.5

Indeks {(4, 6) (5)}/ 2 = {(4 vs 5) + (6 vs 5)}/ 2

= (9.1 + 36.4)/2

= 22.8

Yang terbesar (1, 4, 6) Indeks = 60

Page 14: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

(1, 4, 6) (2, 3) 5

(1, 4, 6) * 43.8 22.6

(2, 3) * 50

5 *

Indeks {(1, 4, 6) (2, 3)}/ 6 = {(1 vs 2) + (4 vs 2) + (6 vs 2) + (1 vs 3) + (4 vs 3) +

(6 vs 3)}/ 6

= (22.2 + 22.2 + 36.4 + 54.5 + 72.7 + 54.5)/6

=43.8

Indeks {(1, 4, 6) (5)}/ 3 = {(1 vs 5) + (4 vs 5) + (6 vs 5)}/ 3

= (22.2 + 9.1 + 36.4)/2

= 22.8

Yang terbesar (2, 3, 5) Indeks = 50

(1, 4, 6) (2, 3, 5)

(1, 4, 6) * 36.7

(2, 3, 5) *

Indeks {(1, 4, 6) (2, 3, 5)}/ 9 = {(1 vs 2) + (4 vs 2) + (6 vs 2) + (1 vs 3) + (4 vs

3) + (6 vs 3) + (1 vs 5) + (4 vs 5) + (6 vs 5)}/ 9

= (22.2 + 22.2 + 36.4 + 54.5 + 72.7 + 54.5 + 22.2 +

9.1 + 36.4)/9

=36.7

(1, 4, 6, 2, 3, 5) Indeks = 36.7

4. Dendogram berdasarkan urutan pengelompokannya

(2, 3) = 80

(4, 6) = 66.7

(1, 4, 6) = 60

(2, 3, 5) = 50

(1, 4, 6, 2, 3, 5) = 36.7

Page 15: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

1 4 6 2 3 5

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

Page 16: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Jawaban Pertanyaan

1. Adakah variasi sifat dari objek yang saudara amati?

Jawab : Ada (Penjelasan pada pembahasan)

2. Adakah persamaan dan perbedaannya?

Jawab : Ada (Penjelasan pada pembahasan)

3. Variasi sifat apakah yang paling banyak dijumpai pada objek pengamatan saudara?

Jawab : Variasi yang paling banyak dijumpai pada objek pengamatan adalah pada

warna braktea, panjang tidaknya pedicellus, warna korola, menonjol tidaknya ibu

tulang daun, dan ukuran braktea.

4. Hitunglah Indeks Kesamaan dari objek yang anda amati!

5. Buatlah dendogram dari hasil perhitungan indeks kesamaan!

7. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan saudara!

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap enam varian tumbuhan Euphorbia sp..

ditemukan beberapa persamaan dan perbedaan pada morfologi masing-masing

tumbuhan. Persamaannya antara lain batang berduri, memiliki braktea pada bung, bunga

berukuran kecil, bentuk daun oval, habitus herba, jumlah braktea tiga, duduk daun

tersebar, dll.

Perbedaan di antara keenam varian Euphorbia sp. tersebut adalah pada warna

braktea, warna korola, menonjol tidaknya ibu tulang daun, panjang pendeknya

pedicellus, ada tidaknya bercak-bercak pada braktea, ukuran daun, jumlah pistillum,

warna duri muda, membelah tidaknya ujung daun, dan besar kecilnya braktea.

Untuk membandingkan antara individu dalam spesies Euphorbia sp. ini

dilakukan dengan analisis kesamaan dan keberagaman menggunakan Indeks Kesamaan

dari Sorensen. Dengan menggunakan Indeks Kesamaan ini dapat ditentukan sejauh

mana persamaan dan perbedaan pada kelima varian Euphorbia sp.

Dari hasil perhitungan didapatkan pengelompokan Indeks Kesamaan seperti di

bawah ini :

Page 17: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

(2,3) = 80 %

(4,6) = 66,7 %

(1,4,6) = 60 %

(2,3,5) = 50 %

(1,4,6,2,3,5) = 36,7 %

Dari data di atas dapat ditafsirkan bahwa individu/ tumbuhan Euphorbia ke-2

dan ke-3 memiliki indeks kesamaan paling tinggi di antara kelompok yang lainnya yaitu

sebesar 80 %. Hal ini berarti individu ke-2 dan ke-3 paling banyak memiliki persamaan

atau memiliki kemiripan yang tinggi. Sedangkan indeks kesamaan tertinggi kedua

ditempati oleh kelompok individu ke-4 dan ke-6. Indeks kesamaannya sebesar 66,7 %.

Hal ini berarti individu ke-4 memiliki kemiripan atau persamaan dengan individu ke-6

sebesar 66,7 %. Selanjutnya kelompok individu (1,4,6) memiliki indeks sebesar 60%.

Hal ini berarti bahwa individu ke-1 memiliki banyak kesamaan dengan individu ke-4

dan ke-6 (sebanyak 60%). Kelompok selanjutnya adalah (2,3,5) memiliki indeks

kesamaan sebesar 50%. Hal ini berarti bahwa individu ke-2 memiliki banyak kesamaan

dengan individu ke-3 dan ke-5 (sebanyak 60%). Terakhir adalah kelompok semua

individu yang diamati memiliki indeks kesamaan sebanyak 36,7 %. Hal ini berati bahwa

kesamaan keeman individu tersebut adalah sebanyak 36,7% dari masing-masing

karakter yang teramati.

Dari gambar dendogram yang telah dibuat berdasarkan perhitungan Indeks

Kesamaan dari keenam varian Euphorbia sp. dapat dilihat bahwa individu ke-1 dekat

kekerabatannya (banyak persamaannya) dengan individu ke-4 dan ke-6 dan paling

banyak perbedaannya dengan individu ke-5, ke-3 dan ke-2. Individu ke-4 paling banyak

persamaanya dengan individu ke-6. Sedangkan individu ke-2 paling banyak

persamaannya dengan individu ke-3. Individu ke-5 paling banyak persamaannya dengan

individu ke-3 dan ke-2.

Kesimpulan

Euphorbia sp mempunyai berbagai variasi dari setiap individunya. Variasi –

variasi tersebut lebih mudah diketahui perbedaan-perbedaan sifat yang mudah diamati,

contohnya melalui warna bunga yang berbeda. Pada pengamatan yang dilakukan, bukan

Page 18: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

hanya mengamati warna bunga untuk mengetahui variasinya, tetapi dari berbagai sifat

atau karakter yang terdapat pada setiap individu tersebut. Diantaranya adalah warna

braktea, warna corolla, ibu tulang daun, pedicellus, ukuran daun, jumlah pistilum, duri

muda, ujung daun, dan ukuran braktea. Dari 6 individu yang diamati, didapatkan bahwa

individu 4 mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan individu 6, individu 2

dengan individu 3. Sedangkan individu 1 lebih dekat kekerabatannya dengan individu

4,6. Individu 5 lebih kepada individu 2,3. Jadi dapat disimpulkan bahwa berbagai

sifat/karakter dari setiap individu menunjukan berbagai varietas yang ada. Namun

demikian, masih terdapat hubungan kekerabatan yang sangat dekat antara individu yang

satu dengan yang lainnya. Karena memng masih terdapat sifat atau karakter yang sama

antara satu denga yang lainnya.

Page 19: Pentingnya keanekaragaman genetik Web viewLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Keanekaragaman Tumbuhan. Disusun oleh: Kelompok 7. Dian Puspita . D (0700757) Lilih Siti Solihat ( 0706627) Oktasari

Datar Pustaka

"http://www.crayonpedia.org/mw/Keanekaragaman_Hayati_Di_Indonesia_10.2"

http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika

http://bse.depdiknas.go.id/bse/files/20090610172033/