Upload
sidiq-arianto
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
1/23
MAKALAH
PENGANTAR MANAJEMEN MUTU
PENTINGNYA PENERAPAN BUDAYA KERJA K-3, 5S/5R, DAN OH-SAS
DALAM INDUSTRI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
Disusun Ole!
Si"i# D$i A%i&n'(
)H3**3+.
D III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
AKULTAS PERTANIAN
UNI0ERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
1+*5
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
2/23
PENTINGNYA PENERAPAN BUDAYA KERJA K-3 DAN DALAM INDUSTRI
PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A2 L&'&% Bel&&n4
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia
secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia
menempati posisi yang buruk jauh di baah !ingapura" #alaysia" $ilipina dan
%hailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan
Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit
menghadapi pasar global karena mengalami ketidake&isienan peman&aatan tenaga
kerja (produkti'itas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat
ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian
perusahaan" pemerintah juga perlu mem&asilitasi dengan peraturan atau aturan
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. uansanya harus bersi&at
manusiai atau bermartabat.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan
bisnis sejak lama. $aktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait
dengan kinerja karyaan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. !emakin
tersedianya &asilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja.
B2 Ruus&n M&s&l&
Penulisan makalah keselamatan dan kesehatan kerja" dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
erdasarkan hal tersebut" dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut*
+. ,pa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu-
2. ,pa pentingnya menjalankan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)-
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
3/23
3. ,pa saja progam yang dilaksanakan pemerintah untuk menjalankan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)-
. ,pa proses dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam
perusahaan-
5. agaimana solusi jika terjadi kecelakaan dalam perusaan-
62 Tu7u&n
%ujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja. eberapa tujuan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah*+. #encegah kerugian &isik dan &inansial baik dari pihak karyaan dan
perusahaan
2. #encegah terjadinya gangguan terhadap produkti'itas perusahaan3. #enghemat biaya premi asuransi
. #enghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jaab sosial perusahaan
kepada karyaannya5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit/penyakit dan kecelakan/kecelakaan
akibat kerja
BAB II
PEMBAHASAN
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
4/23
A2 Pen4e%'i&n Kesel&&'&n "&n Kese&'&n Ke%7&
Keselamatan dan kesehatan kerja di&iloso&ikan sebagai suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya" hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. !edangkan pengertian
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan
proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah
Indonesia merdeka menimbulkan konsekensi meningkatkan intensitas kerja
yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
al tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi
dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun
jenis kecelakaannya. !ejalan dengan itu" perkembangan pembangunan yang
dilaksanakan tersebut maka disusunlah 11 o.+ tahun + tentang pokok/
pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi
11 o.+2 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.
#enurut #ondy (2004) keselamatan kerja adalah perlindungan karyaan
dari luka/luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.
esiko keselamatan merupakan aspek/aspek dari lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan kebakaran" ketakutan aliran listrik" terpotong" luka memar"
keseleo" patah tulang" kerugian alat tubuh" penglihatan dan pendengaran.
!edangkan kesehatan kerja menurut #ondy (2004) adalah kebebasan dari
kekerasan &isik. esiko kesehatan merupakan &aktor/&aktor dalam lingkungan
kerja yang bekerja melebihi periode aktu yang ditentukan" lingkungan yang
dapat membuat stres emosi atau gangguan &isik.
B2 Pen'in4n8& Men7&l&n&n P%(4%& K3
+. #encegah ketugian &isik dan &inansial yang bisa diderita karyaan
2. #encegah terjadinya ganggguan terhadap produkti'itas perusahaan
3. #enghemat biaya premi asurasni
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
5/23
. #enghindari tuntutan hukum
62 Pe%'i9&n4&n Huu "&n Un"&n4-un"&n4 K3&2 Un"&n4-un"&n4 Kesel&&'&n "&n Kese&'&n Ke%7&
Indonesia mempunyai kerangka hukum K3 yang ekstensi&"
sebagaimana terlihat pada da&tar peraturan perundang/undangan K3 yang
terdapat dalam 6ampiran II. 1ndang/undang K3 yang terutama di Indonesia
adalah 1ndang/1ndang o. +7 +80 tentang Keselamatan Kerja. 1ndang/
undang ini meliputi semua tempat kerja dan menekankan pentingnya upaya
atau tindakan pencegahan primer.
92 Sis'e M&n&7een Kesel&&'&n "&n Kese&'&n Ke%7&
9i antara negara/negara ,sia" Indonesia termasuk negara yang telah
memberlakukan undang/undang yang paling komprehensi& (lengkap) tentang
sistem manajemen K3 khususnya bagi perusahaan/perusahaan yang berisiko
tinggi. Peraturan tersebut (Pasal 48 11 no +3 %ahun 2003) menyebutkan
baha :setiap perusahaan yang mempekerjakan +00 karyaan atau lebih atau
yang si&at proses atau bahan produksinya mengandung bahaya karena dapat
menyebabkan kecelakaan kerja berupa ledakan" kebakaran" pencemaran dan
penyakit akibat kerja diajibkan menerapkan dan melaksanakan sistem
manajemen K3.
:2 P&ni'i& Pe9in& K3 )P1K3.
#enurut %opobroto (#arkkanen" 200 * +5)" Pembentukan Panitia
Pembina K3 dimaksudkan untuk memperbaiki upaya penegakan ketentuan/
ketentuan K3 dan pelaksanaannya di perusahaan/perusahaan. !emua
perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 50 karyaan diajibkan
mempunyai komite K3 dan menda&tarkannya pada kantor dinas tenaga kerja
setempat.
"2 J&in&n S(si&l Ten&4& Ke%7& )JAMSOSTEK.
erdasarkan 1ndang/1ndang o 37 +2 tentang ;aminan !osial
%enaga Kerja" Pemerintah mendirikan perseroan terbatas P% ;,#!
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
6/23
1ndang/undang tersebut mengatur jaminan yang berkaitan dengan* kecelakaan
kerja >;KK?" hari tua >;%?" kematian >;K?" dan peraatan kesehatan >;PK?.
D2 P%(4%& 8&n4 Tel& "il&s&n&&n Pee%in'&+. Pemerintah membuat peraturan tentang K3
11 o. +3 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Khususnya alinea 5 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja" pasal
4 dan pasal 48. Pasal 4 ayat + * !etiap Pekerja 7 uruh mempunyai ak
untuk memperoleh perlindungan atas (a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Pasal 4 ayat 2* 1ntuk melindungi keselamatan Pekerja 7 uruh guna
meujudkan produkti'itas kerja yang optimal diselenggarakan upaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Pasal 48* !etiap Perusahaan ajib menerapkan !istem #anajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan !istem
#anajemen Perusahaan.
2. 1ndang/1ndang tersebut selanjutnya diperbaharui menjadi Pasal 4 ayat +
1ndang/1ndang o. +3 %ahun 2003 yang menyebutkan baha setiap pekerja7
buruh berhak untuk memperoleh perlindungan atas*
a) Keselamatan dan kesehatan kerja
b) #oral dan kesusilaanc) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai/
nilai agama. !edangkan ayat 2 dan 3 menyebutkan baha :untuk
melindungi keselamatan pekerja7buruh guna meujudkan produkti'itas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja.@ (ayat 2)" :Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (+) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang/ undangan yang
berlaku.@ (ayat 3). 9alam Pasal 48 juga dijelaskan baha !etiap
perusahaan ajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen.
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
7/23
BAB III
PENUTUP
A2 Kesi;ul&n
9ari pemaparan makalah di atas" maka dapat diambil kesimpulan baha
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik &isik" mental
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
8/23
maupun emosional terhadap pekerja" perusahaan" masyarakat dan lingkungan. ;adi
kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah &isik
pekerja" tetapi juga mental" psikologis dan emosional.
B2 S&%&n
+. agi perusahaanagi pihak perusahaan untuk disarankan untuk menekankan seminimal
mungkin terjadinya kecelakaan kerja" dengan jalan antara lain meningkatkan
dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) dengan baik dan tepat.
al ini dapat dilakukan dengan sering diadakan sosialisasi tentang man&aat
dan arti pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja (k3) bagi
karyaan" seperti misalnya dengan pemberitahuan bagaimana cara
penggunaan peralatan" pemakaian alat pelindung diri" cara mengoperasikan
mesin secara baik dan benar.
2. agi karyaan
agi karyaan lebih memperhatikan program keselamatan dan
kesehatan kerja (k3) dengan bekerja secara disiplin dan berhati/hati serta
mengikuti proses.
PENTINGNYA PENERAPAN BUDAYA KERJA 5R/5S DALAM
INDUSTRI PANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A2 L&'&% Bel&&n4
Perubahan jaman semakin maju dan perkembangan teknologi yang
semakin canggih menghasilkan berbagai ino'asi dalam berbagai bidang
kehidupan" termasuk bidang industri. Kemajuan ini memberikan banyak man&aat
bila dapat dinikmati oleh banyak pihak. Perubahan dunia industri semakin cepat"
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
9/23
semakin banyak pula tuntutan kerja yang diinginkan perusahaan. 1ntuk
mendukung pekerjaan agar dapat dilakukan lebih mudah dan lebih nyaman" salah
satu yang harus dibangun adalah budaya kerja. udaya kerja di perusahaan perlu
diciptakan dan dibutuhkan untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan
datang dalam menghadapi tantangan di dunia industri.
Pembangunan industri di Indonesia umumnya masih merujuk pada sarana
&isik dan perangkat keras semata. !edangkan pembangnan non/&isik seperti
budaya industri dan kemampuan tenaga kerja masih kurang diperhatikan. !alah
satu konsep dalam budaya industri adalah budaya 5. Konsep ini sederhana
mudah dipahami dan merupakan langkah aal penyebarluasan budaya industri.
5 merupakan budaya tentang bagaimana seorang memperlakukan tempat
kerjanya secara benar. ila tempat kerja tertata rapi" bersih" tertib maka
kemudahan bekerja dapat diciptakan dan tentunya sasaran pokok industri yang
berupa e&isiensi kerja" produkti'itas kerja" kualitas kerja dan keselamatan kerja
sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi konsumen. Pemenuhan
keempat sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industri dalam bertumbuh
kembang secara ajar. #an&aatnya jelas" bukan saja bagi perusahaan" namun juga
bagi karyaan.
B2 Ruus&n M&s&l&
erdasarkan latar belakang tersebut" dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut*
+. ,pa yang dimaksud dengan budaya kerja-2. ,pa tujuan dan man&aat dari budaya kerja -
3. ,pa yang dimaksud dengan 575! -
. ,pa langkah/langkah penerapan 575! -5. ,pa man&aat penerapan 575! -
. agaimana cara mempertahankan 575! -
8. ,pa saja hambatan dalam penerapan 575! -
4. !olusi masalah yang dihadapi dalam penerapan 575! -
62 Tu7u&n Penulis&n
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
10/23
%ujuan dari makalah :Pentingnya Penerapan udaya Kerja 575! dalam
Industri Pangan@ ini adalah*
+. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami budaya kerja.
2. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami tujuan dan man&aat budaya
kerja.
3. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami 575!.
. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami langkah/langkah penerapan
575!.
5. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami man&aat penerapan 575!.
. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami cara mempertahankan
575!.
8. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami hambatan dalam penerapan
575!.
4. #ahasisa dapat mengetahui dan memahami solusi masalah yang
dihadapi saat menerapkan 575!.
BAB II
PEMBAHASAN
A2 PENGERTIAN BUDAYA KERJA
udaya Kerja adalah suatu &alsa&ah dengan didasari pandangan hidup sebagai
nilai/nilai yang menjadi si&at" kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan
dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku" cita/cita"
pendapat" pandangan serta tindakan yang terujud sebagai kerja.
B2 TUJUAN DAN MANAAT BUDAYA KERJAudaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku !9#
yang ada agar dapat meningkatkan produkti'itas kerja untuk menghadapi berbagai
tantangan di masa yang akan datang. !edangkan man&aat dari penerapan budaya
kerja yang baik yaitu sebagai berikut*
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
11/23
+. #eningkatkan jia gotong royong
2. #eningkatkan kebersamaan
3. !aling terbuka satu sama lain. #eningkatkan jia kekeluargaan
5. #eningkatkan rasa kekeluargaan
. #embangun komunikasi yang lebih baik 8. #eningkatkan produkti'itas kerja
4. %anggap dengan perkembangan dunia luar
62 PENGERTIAN 5R / 5S
5! adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan ilayah kerja secara
intensi& yang berasal dari ;epang yang digunakan oleh manajemen dalam usaha
memelihara ketertiban" e&isiensi dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan
kinerja perusahaan secara menyeluruh. 5! merupakan konsep yang sangat
sederhana sehingga dapat mudah dimengerti dan penerapannya oleh siapa saja. 9i
Indonesia metode ini dikenal dengan istilah 5" sedangkan di ,merika dan =ropa
dikenal dengan 5A.
Penerapan 5 (ingkas" api" esik" aat dan ajin) bisa juga dikatakan
sebagai penerapan : Housekeeping” dimana housekeeping merupakan prasarana
penting dalam pelaksanaan pekerjaan dan pencegahan kecelakaan
kerja. Housekeeping tentu tidak hanya menyangkut kebersihan. amun" juga
termasuk menjaga tempat kerja agar selalu rapi dan teratur" memelihara lantai dan
ruangan agar bebas dari bahaya tergelincir serta memindahkan material berbahaya"
kertas" dan bahan/bahan yang memiliki potensi bahaya kebakaran dari tempat
kerja.
D2 LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN 5R / 5S
5 merupakan pendekatan secara sistematis untuk menata tempat atau area
kerja" menegakkan peraturan" dan standar serta memelihara kedisiplinan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja yang baik. %erdapat 5 (lima) langkah
dalam penerapan 5 (5!) di tempat kerja yaitu* ingkas" api esik" aat dan
ajin.
&2 Rin4&s
http://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropa
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
12/23
ingkas bisa dikatakan juga sebagai kegiatan membereskan kekacauan
barang ditempat kerja dan menciptakan ruang yang lebih lega atau luas.
%ujuan dari ringkas adalah menciptakan keleluasaan dalam bekerja dan
kebebasan dalam bergerak tanpa terhalang berbagai barang yang tidak
berguna. ,pabila ingkas tak terpenuhi maka suasana dan kegiatan kerja
terganggu" sulit meningkatkan produkti'itas" e&isiensi" dan e&ekti'itas
kerja. !ementara apabila ringkas terpenuhi" maka tidak ada pemborosan
ruangan" ruangan terman&aatkan secara e&isien" K3 dan lingkungan kerja
meningkat" produkti'itas kerja meningkat serta tidak terjadi penumpukan
barang.
92 R&;i
api bisa dikatakan juga sebagai kegiatan memberi nama (labeling )
dan mengatur tata letak barang seperti material" dokumen" peralatan kerja
maupun suplay lainya. #enata atau mengurutkan peralatan atau barang
berdasarkan alur proses kerja. #enata atau mengurutkan peralatan atau
barang berdasarkan keseringan penggunaannya serta pengaturan
(pengendalian) 'isual supaya peralatan atau barang mudah ditemukan"
teratur dan selalu pada tempatnya. arang yang akan dikerjakan harus
tertata rapi ditempatnya. arang yang tidak atau belum dikerjakan harus
dijauhkan dari tempat kerja" tetapi masih berada dalam ilayah kerja.
:2 Resi
esik merupakan suatu kegiatan membersihkan area kerja dari debu"
kotoran" sampah dan elemen asing lainnya dari tempat kerja sehingga
terlihat bersih setiap jengkalnya. Kegiatan yang termasuk di dalamnya
adalah menyapu" mengepel" mengelap" mengecat" dan kegiatan
pembersihan lainnya. %ujuan dari resik menciptakan tempat kerja agar
selalu bersih dan terang" menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
mencegah perlengkapan kerja supaya tidak cepat rusak.
"2 R&$&'
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
13/23
aat merupakan suatu kegiatan memelihara barang dengan teratur
sesuai standarisasi. !tandarisasi dilakukan untuk menetapkan prosedur
yang nantinya diikuti dan diterapkan oleh seluruh tenaga kerja. %ujuan dan
sasarannya antara lain mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang
sudah baik" harus ada standard yang seragam" dalam pemberian label
petunjuk pada semua kondisi operasi" memeriksa keadaan tempat kerja
dan peralatan yang digunakan dan tersedia tempat sampah.
e2 R&7in
ajin merupakan suatu kegiatan menciptakan tempat kerja dengan
kebiasaan dan perilaku yang baik. 9engan mengajarkan setiap orang apa
yang harus dilakukan dan memerintahkan setiap orang untuk
melaksanakannya" maka kebiasaan buruk akan terbuang dan kebiasaan
baik akan terbentu. #an&aat !hitsuke tidak ada pemborosan" lingkungan
kerja dan K3 terdukung" pemeliharaan peralatan dapat dilakukan lebih
baik" kemungkinan cacat produk terhindarkan" pelayanan tepat aktu"
tidak ada keluhan atau complaint dari pelanggan dan kesejahteraan
karyaan meningkat.
Penerapan 5 harus dilakukan secara sistematis karena pada intinya 5
bukanlah suatu standar tetapi lebih ke arah pembentukan budaya seluruh karyaan
di dalam suatu perusahaan. 5 memang tidak dapat dibolak/balik karena itu sudah
menjadi suatu urutan logis yang harus dijalankan.
E2 MANAAT PENERAPAN 5R / 5S
9engan menerapkan 5! dengan baik" kita dapat meningkatkan
produkti'itas kerja kita dan juga dapat bekerja dengan see&ekti& serta see&isien dan
meningkatkan keamanan ( safety) di tempat kerja kita karena tempat kerja kita
selalu bersih dan menjadi lebih luas atau lapang. 9i samping itu juga dapat
meningkatkan citra atau image kita di hadapan customer maupun manajemen kita
sendiri karena penataan dan kerapian di tempat kerja kita juga mencerminkan
sikap kita terhadap pekerjaan kita. #engurangi bahaya di tempat kerja karena
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.htmlhttp://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor.html
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
14/23
kualitas tempat kerja yang bagus atau baik. #enambah penghematan karena
menghilangkan berbagai pemborosan di tempat kerja.
2 6ARA MEMPERTAHANKAN 5R / 5S
,dapun cara untuk tetap mempertahankan budaya 5! di tempat kerja
menurut Industrial ,ccident Pre'ention ,ssociation (2004) adalah sebagai berikut*
+. Housekeeping yang baik memerlukan dukungan dan kerjasama dalam
menentukan standar yang ingin diraih. Pastikan standar yang disepakati bersi&at
jelas" obyekti&" dan tidak mustahil dicapai. !tandar yang diciptakan seharusnya
justru mempermudah pekerjaan" menjamin keselamatan dan keamanan bekerja.
Karenanya dalam menetapkan standar ada baiknya jika melibatkan tenaga kerja.
2. 1kurlah seberapa jauh pencapain standar yang telah terjadi. uatlah e'aluasi
bila kinerja belum mampu mencapai standar yang disepakati.
3. Bunakan checklist untuk membantu pengukuran atau penilaian.
. 1payakan umpan balik yang positi&. Perkenankan tenaga kerja mengetahui
seberapa jauh kemajuan yang telah mereka capai.
5. #endukung supaya perilaku 5! menjadi bagian atau kebisaaan sehari/hari dan
tidak hanya menjadi akti'itas aktual bila ada tamu atau pengunjung yang datang
ke perusahaan.
G2 HAMBATAN DALAM PENERAPAN 5R / 5S
,dapun hambatan/hambatan yang dihadapi saat penerapan 575!
sebagai berikut*+. !alah persepsi meliputi merasa diperlakukan seperti anak kecil" 5
hanya untuk dan tanggung jaab baahan saja" lingkungan kotor
tidak terhindarkan dalam bekerja" 5 tidak meningkatkan output "
menganggap sepele 5 serta 5 dan improvement urusan orang
pabrik.2. %idak ada aktu meliputi terlalu sibuk untuk 5 dan tidak butuh 5.
3. Kebiasaan meliputi merasa sudah menerapkan" :cocok@ bekerja di
lingkungan berantakan dan merasa telah menerapkan sejak dulu.
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
15/23
. ubungan antar manusia ( Human Relation) seperti tidak suka atau
cocok dengan promotornya.
5. Keterbatasan pengetahuan atau daya tangkap dari pegaai. 9alam
hal ini banyak para pegaai yang lebih mementingkan pekerjaan
dan mengesampingkan man&aat yang didapat dari 5.
H2 SOLUSI MASALAH YANG DIHADAPI DALAM MENERAPKAN 5R
1ntuk menghadapi permasalahan dalam penerapan 5 terdapat
beberapa solusi untuk menyelesaikan permasalah tersebut. erikut solusi/solusitersebut*
a. 9engan memberikan pelatihan bagi para karyaan mengenai prosedur kerja
yang diterapkan oleh perusahaan.
b. 9engan mengadakan seminar tentang pentingnya penerapan 5 didalam
perusahaan.
c. 9engan melaksanakan pengarahan sebelum pekerjaan dimulai. 9engan
demikian para karyaan dapat meningkatkan pengetahuan akan bahaya
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan para karyaan dapat menyampaikan
pendapat sehingga perusahaan mengerti apa yang diinginkan dari para
karyaan.
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
16/23
BAB III
PENUTUP
A2 Kesi;ul&n
9ari hasil pembahasan :Pentingnya Penerapan udaya Kerja 575! dalam
Industri Pangan@ diatas dapat disimpulkan baha *
+. udaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku !9#
yang ada agar dapat meningkatkan produkti'itas kerja untuk menghadapi
berbagai tantangan di masa yang akan dating
2. 575! adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan ilayah kerja secara
intensi& yang berasal dari ;epang yang digunakan oleh manajemen dalam
usaha memelihara ketertiban" e&isiensi dan disiplin di lokasi kerja sekaligus
meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
3. #an&aat penerapan 575! yaitu dapat meningkatkan produkti'itas kerja kita"
dapat bekerja dengan see&ekti& serta see&isien dan meningkatkan keamanan
( safety) di tempat kerja serta meningkatkan citra atau image kita di hadapan
customer
B2 S&%&n
9alam suatu perusahaan yang ingin meningkatkan produkti'itas kerja
karyaan dan meningkatkan citra atau image di hadapan customer sebaiknya
menerapkan budaya kerja seperti 5!75. Penerapan 5!75 dalam penerapan
budaya kerja dalam suatu perusahaan itu sangat penting. 9engan menerapkan
budaya kerja seperti 5!75 dapat memberikan maan&aat bagi perusahan seperti
http://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
17/23
si&at gotong royong" rasa kekeluargaan" membangun komunikasi yang baik dan
meningkatkan kebersamaan.
PENTINGNYA PENERAPAN OH-SAS/SMS DALAM INDUSTRI PANGAN
DAN HASIL PERTANIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A2 L&'&% Bel&&n4
!istem #anajemen kesehatan dan keselamatan kerja merupakan sistem
manajemen yang mempunyai ragam standar. 9i indonesia kita mengenal !#K3 C
!istem #anajemen K3 yang berdasarkan peraturan menteri tenaga kerja no tahun
+. !edangkan dalam standar yang umum kita mengenal
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
18/23
!eperti yang dijelaskan di atas baha standar ini merujuk pada I!< +000
dengan pola yang sama baik dalam prinsip manajemennya yang berlandaskan
P9A, maupun pada pola uraian persyaratan. Perbedaan yang signi&ikan hanya
terletak pada teknik analisa resiko yang dilakukan. ila pada manajemen
lingkungan kita mengenal analisa aspek dan dampak maka pada manajemen k3
kita mengenal identi&ikasi bahaya dan analisa resiko pekerjaan. !ecara umum
tingkat kedetilan pada analisa resiko lebih tinggi di bandingkan analisa aspek dan
dampak dikarenakan posisi manusia sebagai &aktor analisa dan pelaku proses
yang lebih kompleks.
B2 Ruus&n M&s&l&
erdasarkan masalah dari latar belakang" dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut*
+. ,pa yang dimaksud dengan
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
19/23
BAB II
PENUTUPAN
A2 Pen4e%'i&n OH SAS
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
20/23
dan bahaya yang teridenti&ikasi. 9alam istilah aam" menyediakan kerangka
kerja untuk mengidenti&ikasi" mengontrol dan mengurangi resiko terkait dengan
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja organisasi. !tandar
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
21/23
Konsep
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
22/23
pencapaian" peninjauan dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan
kerja organisasi.
BAB III
PENUTUP
A2 Kesi;ul&n
+.
8/20/2019 Pentingnya Penerapan Budaya Kerja k
23/23