33
Tugas Resume Ch 11 & Ch 12 Oleh : Kelompok 8 I Dewa Made Gede B.B. (125020307111011) Tania Yolandia L.K. (125020307111061) Jurusan Akuntansi

Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

  • Upload
    tania

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resume

Citation preview

Page 1: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Tugas

Resume Ch 11 & Ch 12

Oleh :

Kelompok 8

I Dewa Made Gede B.B. (125020307111011)

Tania Yolandia L.K. (125020307111061)

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya

2015

Page 2: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

RESUME BAB 11

Penipuan laporan keuangan disebabkan oleh sejumlah faktor yang terjadi pada saat

yang sama, yang paling signifikan yang merupakan tekanan pada manajemen atas untuk

menunjukkan laba. Hal ini penting untuk terlebih dahulu mempertimbangkan tiga

pertanyaan umum yang masuk ke jantung kejahatan ini:

Siapa Berkomitmen terhadap penipuan laporan keuangan?

Mengapa orang melakukan penipuan laporan keuangan?

Bagaimana orang melakukan penipuan laporan keuangan?

A. Siapa Berkomitmen terhadap penipuan laporan keuangan?

Ada tiga kelompok utama orang-orang yang melakukan penipuan laporan keuangan.

Dalam urutan kemungkinan keterlibatan, mereka adalah sebagai berikut:

Manajemen senior

Karyawan tingkat menengah dan rendah

Penjahat terorganisasi

B. Mengapa orang melakukan penipuan laporan keuangan?

Manajer senior dan pemilik bisnis mungkin "memasak buku" karena beberapa alasan

utama:

Untuk menyembunyikan kinerja bisnis sejati

Untuk mempertahankan status personal / control

Untuk mempertahankan pendapatan / kekayaan pribadi dari gaji, bonus, saham

dan opsi saham.

C. Bagaimana orang melakukan penipuan laporan keuangan?

Ketika Anda meninjau materi, yang perlu diingat bahwa apabila terlepas dari metode,

ada tiga cara umum di mana laporan keuangan palsu dapat diproduksi. Dengan

menyadari tiga pendekatan, mereka yang menyelidiki laporan keuangan dapat waspada

untuk bukti upaya untuk memanipulasi proses akuntansi dan pelaporan keuangan.

Laporan keuangan penipuan mungkin melibatkan lebih dari satu dari tiga metode

tersebut, meskipun mereka umumnya akan mulai dengan metode pertama dan semakin

menambah dua metode lain seperti penipuan tumbuh. Tiga metode umum adalah sebagai

berikut:

Bermain Sistem akuntansi

Page 3: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Dalam pendekatan ini, penipu menggunakan sistem akuntansi sebagai alat untuk

menghasilkan hasil yang dia inginkan.

Mengalahkan sistem akuntansi

Dalam pendekatan ini, penipu umpan informasi palsu dan fiktif ke dalam sistem

akuntansi untuk memanipulasi hasil yang dilaporkan oleh jumlah yang lebih besar

daripada yang bisa dicapai dengan hanya "bermain sistem akuntansi".

Pergi luar sistem akuntansi

Dalam pendekatan ini, penipu menghasilkan apapun laporan keuangan keinginannya.

laporan keuangan dapat didasarkan pada hasil dari akuntansi dan proses pelaporan

keuangan untuk entitas operasi, dengan penyesuaian manual tambahan untuk

mencapai hasil yang diinginkan oleh penipu.

Kerangka konseptual untuk pelaporan keuangan

Berikut ini adalah kerangka kerja konseptual untuk pelaporan keuangan:

I. Pengakuan dan pengukuran konsep

1) Assumption

a) entitas ekonomi:

Premis dari asumsi entitas ekonomi adalah bahwa aktivitas bisnis perusahaan

harus disimpan terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan badan usaha lainnya.

b) Going concern:

Dalam menilai aset perusahaan untuk tujuan laporan keuangan, diasumsikan

bahwa bisnis adalah salah satu yang akan terus ke masa depan. itu karena nilai

jika ada gunanya, akan selalu lebih tinggi dari nilai aset keras nya. Penipuan

dalam konsep kelangsungan biasanya akan hasil dari upaya oleh entitas untuk

menyembunyikan kondisi bisnis terminal.

c) Unit moneter:

Untuk mengukur dan menganalisis transaksi keuangan, standar umum adalah

diperlukan. Dalam masyarakat kita, bahwa common denominator adalah uang.

Dolar AS tetap cukup stabil, namun beberapa negara, sebagai akibat dari

volatilitas ekonomi terus-menerus, menggunakan "akuntansi inflasi" untuk

menyesuaikan perubahan tingkat harga dalam mata uang mereka. Perusahaan

internasional yang berhubungan dengan transaksi valuta asing dapat dikenakan

penyalahgunaan penipuan tukar moneter.

d) periodisitas

Page 4: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Ini "jangka waktu" asumsi menyarankan bahwa kegiatan ekonomi dibagi menjadi

interval waktu tertentu, seperti bulanan, triwulanan, dan tahunan. Dengan periode

pelaporan yang lebih pendek, bagaimanapun, data cenderung tunduk pada

kesalahan manusia yang lebih besar dan manipulasi dan oleh karena itu, kurang

dapat diandalkan.

2) Principles

a) Biaya historis:

GAAP mengharuskan aset dilakukan terhadap laporan keuangan dengan harga

yang ditetapkan oleh transaksi pertukaran. Angka ini disebut biaya sebagai

historis atau akuisisi, dan umumnya metode yang paling konservatif dan dapat

diandalkan.

b) Pengakuan pendapatan

Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, dasar akrual harus digunakan

untuk pelaporan keuangan. Seperti, pendapatan tersebut diakui dan dilaporkan

dalam periode di mana mereka diterima. Manipulasi internasional waktu untuk

pendapatan yang diperoleh bisa menjadi daerah potensial untuk penipuan.

c) Pencocokan

Konsep pencocokan mensyaratkan bahwa buku-buku dan catatan dan laporan

keuangan yang dihasilkan sesuai pendapatan dan beban dalam periode akuntansi

yang tepat. Penipuan bisa terjadi ketika usaha sengaja yang dibuat untuk

memanipulasi konsep pencocokan.

d) Pengungkapan penuh

Prinsip di balik pengungkapan penuh, seperti dalam contoh sebelumnya, adalah

bahwa setiap penyimpangan material dari prinsip akuntansi yang berlaku umum

harus menjelaskan kepada pembaca informasi keuangan. Selain itu, setiap

peristiwa yang dikenal yang bisa memiliki dampak material terhadap laba masa

depan harus dijelaskan atau diungkapkan.

3) Constraints

a) biaya-manfaat

Dalam merumuskan standar untuk pelaporan keuangan, FASB

mempertimbangkan tradeoff antara biaya penyediaan informasi tertentu dan

manfaat yang terkait dengan diturunkan oleh pengguna informasi.

b) materialitas

Page 5: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Masalah khas melibatkan materialitas dan penipuan akan penyelewengan aset.

Banyak dari mereka, diambil secara terpisah, cukup kecil dan tidak material

terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. Tapi apa dari agregat? Jika banyak

mencuri sejumlah kecil, hasilnya memang bisa menjadi bahan.

c) Praktik industri

Praktek pelaporan mungkin ada dalam industri tertentu yang menyimpang dari

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

d) Konservatisme

Kendala konservatisme mengharuskan bahwa ketika ada keraguan, kita harus

menghindari aset melebih-lebihkan dan pendapatan. Tujuan dari prinsip ini adalah

untuk memberikan pedoman yang wajar dalam situasi dipertanyakan.

II. Qualitative characteristics

A. Relevansi dan keandalan

Relevansi menyiratkan bahwa informasi tertentu akan membuat perbedaan dalam

mencapai sebuah keputusan. Keandalan, di sisi lain, berarti bahwa pengguna dapat

bergantung pada keakuratan faktual dari informasi.

B. Komparatif dan Konsistensi

Agar informasi keuangan yang berguna untuk tujuan analisis, itu harus memiliki

karakteristik kualitatif sekunder comparbility dan konsistensi.

Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

Yang bertanggung jawab atas laporan keuangan adalah manajemen perusahaan.

Maka, tidak mungkin fraud terjadi tanpa sama sekali pengetahuan dari manajemen, walaupun

fraud bisa dilakukan siapa saja yang memiliki kesempatan. Manajemen perusahaan berusaha

untuk mengatur karyawan dan pegawainya dengan etika yang ada dalam perusahaan. Namun

etika tidak bisa memastikan bahwa fraud tidak akan terjadi.

Pengguna Laporan Keuangan

Fraud sebagian besar dilakukan terhadap pengguna potensial dari laporan keuangan,

meliputi pemilik perusahaan dan manajemen, perusahaan kreditor, dan investor. Fraud

laporan keuangan biasanya dilakukan untuk menarik investor

Jenis Laporan Keuangan

Menurut SAS No. 62 jenis laporan keuangan:

- Neraca

- Laporan Laba Rugi

Page 6: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

- Laporan Arus Kas

- Laporan Perubahan Ekuitas

- Ringkasan Operasional

- dll

Meskipun tidak disebutkan dalam SAS No. 62, juga termasuk laporan keuangan:

- Laporan keuangan proforma

- Informasi keuangan interim

- Laporan Keuangan mengenai kebangkrutan

- dll

Menurut SAS No. 62, dasar komprehensif akuntansi yang lain:

- Dasar akuntansi pajak

- Penerimaan kas dan pengeluarannya

- dll

The Sarbanes-Oxley Act of 2002

Dikeluarkan tanggal 30 Juli 2002 untuk menuntun pemerintah dan akuntabilitas, serta

tanggung jawab akuntansi publik untuk meningkatkan kualitas, reliabilitas, dan transparansi

laporan keuangan.

Public Company Accounting Oversight Board

Untuk mengatur dan memeriksa audit perusahaan publik, membuat standar audit, dan

menginvestigasi tindakan yang tidak sesuai oleh auditor atau kantor audit.

Registration with the Board

Harus diregistrasi agar bisa mempersiapkan atau menerbitkan laporan audit secara legal

terhadap perusahaan yang go public.

Auditing, Quality Control and Independence Standards and Rules

Diharuskan adanya standar untuk auditing, kontrol kualitas, etika, independensi, dan

masalah lain yang berhubungan dengan audit perusahaan go public.

Inspections of Registered Public Accounting Firms

Diharuskan adanya inspeksi berkala dari kantor akuntan publik untuk mendapatkan

tingkat kepatuhan dengan hukum, aturan, dan standar profesional yang berkaitan

dengan audit.

Investigations and Diciplinary Proceeding

Page 7: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Mempunyai otoritas untuk menginvestigasi kantor akuntan publik yang sudah diregistrasi

atas pelanggaran yang mungkin terjadi atas Sarbane-Oxley Act, standar profesional, dan

peraturan lainnya. Juga punya kekuatan untuk memberi sanksi atas pelanggaran tersebut.

Certification Obligation for CEOs dan CFOs

Diharuskan bagi CEO dan CFO untuk disertifikasi agar mempunyai tanggung jawab

yang jelas atas laporan keuangan perusahaan dan mencegah mereka untuk mendelegasikan

tanggung jawabnya pada bawahan dan mengaku bahwa tidak ada hubungannya jika fraud

terdeteksi.

Criminal Certifications

Sertifikasi yang memberikan sanksi hukum jika tidak sesuai dengan yang ditetapkan

Civil Certifications

Sertifikasi menuntut CEO dan CFO mengetahui secara langsung laporan keuangan

perusahaan secara keseluruhan dan mempunyai tanggung jawab penuh terhadapnya.

Management Assessment of Internal Control

Membutuhkan laporan keuangan tahunan yang termasuk didalamnya pernyataan

tanggung jawab manajemen mengenai Internal Control dan prosedur pelaporan

keuangan, serta penilaian keefektivitasan internal control

New Standard for Audit Commitee Independence

Audit Commitee Responsibilities

Komite Audit secara langsung bertanggung jawab atas pekerjaan auditor eksternal

dari perusahaan.

Composition of the Audit Commitee

Anggota komite audit harus merupakan anggota Dewan Direksi dan harus

independen.

Financial Expert

Komite audit harus mempunyai paling tidak satu ahli keuangan melalui pendidikan

atau pengalaman sebagai akuntan publik atau auditor.

Establishing a Whistleblowing Structure

Tanggung jawab komite audit untuk membuat prosedur untuk menerima dan

menghadapi komplain dan tips mengenai ketidaksesuaian dalam metode akuntansi,

internal control, dan auditing.

New Standard for Auditor Independence

Restrictions on Nonaudit Activity

Yang tidak boleh dilakukan KAP adalah

Page 8: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

- Jasa pembukuan

- Fungsi Manajemen dan SDM

- Jasa aktuarial

- Broker, dealer, penasehat investasi,

- dll

Mandatory Audit Partner Rotation

Adanya rotasi kepala partner audit atau yang bertanggung jawab me-review audit

setiap 5 tahun.

Conflict of Interest Provision

KAP tidak diperbolehkan untuk melakukan audit jika pada periode yang bersangkutan

CFO, CEO, dlsb bekerja untuk KAP tersebut atau ikut melakukan audit.

Auditor Reports to Audit Commitees

Auditor harus melapor langsung pada komite audit dan isinya harus sesuai yang

ditetapkan.

Auditor’s Attestation to Internal Controls

Auditor eksternal harus menyatakan pendapat atas penilaian internal control

perusahaan

Improper Influence on Audits

Siapa pun yang bekerja dalam perusahaan dilarang untuk mempengaruhi,

memanipulasi, menyesatkan kinerja auditor

Enhanced Financial Disclosure Requirements

Off-Balance Sheet Transactions

Diharuskan pengungkapan transaksi-transaksi yang tercatat di luar neraca.

Pro-forma Financial Information

Peraturan mengenai laporan proforma melarang adanya pernyataan tidak benar yang

bisa menyesatkan dan harus dicocokkan dengan standar pelaporan yang berlaku.

Prohibition on Personal Loans to Executives

Perusahaan publik dilarang membuat pinjaman pribadi bagi direksi atau eksekutif.

Restrictions on Insider Trading

Pengungkapan mengenai transaksi saham oleh direksi atau karyawan atau orang yang

mempunyai lebih dari 10% saham perusahaan. Direksi dan karyawan tidak boleh

melakukan trading saat periode black-out dana pensiun.

Codes of Ethics of Senior Financial Officers

Page 9: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Pengungkapan apakah perusahaan mengadopsi kode etik untuk karyawan keuangan

yang senior dan jika tidak, dijelaskan alasannya.

Enhanced Review of Periodic Filings

Keharusan membuat review pengungkapan sistematis dan berkala yang dibuat

perusahaan.

Real-Time Disclosures

Pengungkapan informasi mengenai perubahan material dalam kondisi keuangan atau

operasional.

Protections for Corporate Whistle-blowers under Sarbanes-Oxley

Civil Liability Whistleblowing Protection

Tidak boleh adanya pemecatan, mutasi, penghentian, ancaman, dan segala macam

sikap diskriminasi terhadap yang karyawan yang memberikan informasi yang

membantu dalam investigasi fraud sekuritas.

Criminal Section Whistleblower Protection

Tidak hanya karyawan yang bekerja dalam perusahaan namun juga pihak-pihak yang

terkait dimanapun dia bekerja, mendapatkan perlindungan.

Enhanced Penalties for White-Collar Crime

Sanksi diberikan untuk tindakan-tindakan white collar crime

Attempt and Conspiracy

Yang berusaha (walaupun tidak berhasil) atau yang ikut dalam konspirasi fraud juga

dikenakan sanksi yang sama.

Mail Fraud and Wire Fraud

Securities Fraud

Document Destruction

Freezing of Assets

Bankcruptcy Loopholes

Disgorgement of Bonuses

Data Fraud Laporan Keuangan dari Survey Global Fraud ACFE 2009

Frekuensi dan Jumlah Kerugian

Fraud laporan keuangan hanyalah 5% dari 1843 kasus fraud yang terjadi pada tahun

2009. Fraud ini yang paling jarang terjadi diantara kasus fraud jabatan, tapi

mengakibatkan kerugian yang paling besar. Rata-rata kerugiannya adalah $ 4,1 juta.

Page 10: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Tipe Skema Kejahatan Pelaporan Keuangan

Lima kategori fraud adalah pendapatan fiktif, penilaian aset yang tidak sesuai, beban

dan kewajiban yang ditutupi dengan sengaja, perbedaan waktu, dan pengungkapan yang

tidak sesuai.

Page 11: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

RESUME BAB 12

DEFINISI PENIPUAN LAPORAN KEUANGAN

Definisi yang berlaku umum penipuan laporan keuangan adalah "disengaja keliru

dari kondisi keuangan suatu perusahaan dicapai melalui salah saji yang disengaja atau

kelalaian dari jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk menipu pengguna

laporan keuangan. "penipuan Manajemen biasanya dianggap identik dengan penipuan

laporan keuangan karena produksi dan penyajian Laporan keuangan adalah tanggung jawab

manajemen. Jika penipuan laporan keuangan terjadi, manajemen hampir selalu memiliki

pengetahuan tentang fakta.

Penipuan laporan keuangan merugikan dalam beberapa hal :

Merusak keandalan, kualitas, transparansi, dan integritas proses pelaporan keuangan

Membahayakan integritas dan objektivitas dari profesi audit, terutama auditor dan

perusahaan audit

Mengurangi kepercayaan dari pasar modal, serta pelaku pasar, dalam keandalan

informasi keuangan

Membuat pasar modal kurang efisien

Berdampak buruk bagi pertumbuhan perekonomian dan kemakmuran bangsa

Menghasilkan biaya litigasi yang besar

Menghancurkan karir individu yang terlibat dalam laporan keuangan penipuan

Mengakibatkan kebangkrutan atau kerugian ekonomi yang besar pada perusahaan

yang terlibat dalam penipuan laporan keuangan

Mendorong intervensi peraturan

Menyebabkan kerusakan dalam operasional dan kinerja normal yang diduga

perusahaan

Menimbulkan keraguan serius tentang efektivitas audit atas laporan keuangan

Penipuan laporan keuangan dapat mengambil banyak bentuk yang berbeda, tetapi ada

beberapa metode yang adalah yang paling umum. Ini termasuk pendapatan fiktif, perbedaan

waktu, tersembunyi kewajiban atau biaya, pengungkapan yang tidak benar, transaksi dengan

pihak terkait, dan aset yang tidak benar valuasi. Dari perspektif akuntansi, pendapatan, laba,

aset atau biasanya dilebih-lebihkan, sementara kerugian, biaya, atau kewajiban biasanya

bersahaja. Melebih-lebihkan pendapatan, laba, aset atau menggambarkan sebuah perusahaan

finansial kuat. Kerugian mengecilkan, biaya, dan kewajiban menggambarkan peningkatan

kekayaan bersih dan ekuitas. Pendapatan mengecilkan atau melebih-lebihkan biaya

Page 12: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

merupakan indikasi perusahaan yang ingin mengurangi kewajiban pajak mereka. Ini terbukti

dari kasus yang diketahui bahwa pengakuan pendapatan yang tidak tepat, termasuk

pendapatan fiktif dan perbedaan waktu, menyumbang sekitar setengah dari semua penipuan

laporan keuangan. Setelah penipuan laporan keuangan berkomitmen, itu sering perlu untuk

itu untuk terus dari waktu ke waktu. Jika pendapatan yang dipercepat pada tahun berjalan,

mereka akan lebih rendah di tahun berikutnya. Ini siklus sering menyebabkan manajemen

untuk melakukan tindakan yang sama pada tahun berikutnya.

Pendapatan fiktif

Skema pendapatan fiktif atau palsu melibatkan pencatatan penjualan barang atau jasa

yang tidak terjadi. Penjualan fiktif yang paling sering melibatkan pelanggan palsu atau hantu,

tetapi juga dapat melibatkan pelanggan yang sah.

Penjualan dengan Kondisi tersebut merupakan bentuk skema pendapatan fiktif di mana

penjualan dibukukan meskipun beberapa hal belum diselesaikan dan hak dan risiko

kepemilikan belum diteruskan ke pembeli.

Tekanan untuk Meningkatkan Pendapatan adalah tekanan eksternal untuk berhasil yang

ditempatkan pada pemilik bisnis dan manajer oleh analis, bankir, pemegang saham, keluarga,

dan bahkan masyarakat yang sering memberikan motivasi untuk melakukan penipuan.

Red Flags: pertumbuhan yang cepat atau profitabilitas yang tidak biasa, arus kas

negatif dari operasi, transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak terkait, kenaikan yang

tidak biasa dalam penjualan oleh minoritas unit dalam perusahaan.

Perbedaan waktu

Penipuan laporan keuangan juga dapat melibatkan perbedaan waktu, yang merekam

pendapatan atau beban pada periode yang tidak benar. Hal ini dapat dilakukan untuk

menggeser pendapatan atau beban antara satu periode dan berikutnya, meningkatkan atau

menurunkan laba yang diinginkan.

Pencocokan Pendapatan dengan Biaya.

Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum, pendapatan dan beban terkait harus

dicatat atau cocok dalam periode akuntansi yang sama.

Pengakuan Pendapatan Sebelum Waktunya.

Pendapatan harus diakui dalam catatan akuntansi ketika penjualan selesai. Transfer

kepemilikan ini melengkapi penjualan dan biasanya belum final sampai semua

kewajiban di sekitar penjualan telah lengkap dan memenuhi empat kriteria: bukti

persuasif dari pengaturan ada, pengiriman telah terjadi atau jasa diberikan, harga

Page 13: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

penjual kepada pembeli adalah tetap atau ditentukan, dan kolektibilitas cukup

meyakinkan telah puas.

Kontrak Jangka Panjang.

Ini menimbulkan masalah khusus untuk pengakuan pendapatan.

Saluran Stuffing.

Juga dikenal sebagai perdagangan pemuatan. Hal ini mengacu pada penjualan sebuah

kuantitas yang luar biasa besar dari produk untuk distributor, yang didorong untuk

membeli lebih melalui penggunaan diskon besar dan/atau diperpanjang pembayaran

jangka.

Mencatat Beban di Periode yang salah.

Pencatatan secara tepat waktu biaya sering terganggu karena tekanan untuk memenuhi

proyeksi dan tujuan anggaran, atau karena kurangnya kontrol akuntansi yang tepat.

Seperti membebankan biaya tertentu ke periode selain yang di mana benar-benar

terjadi, mereka tidak benar cocok dengan pendapatan yang mereka membantu

menghasilkan.

Red Flag: peningkatan luar biasa dalam gross margin, pertumbuhan yang tidak biasa

dalam jumlah penjualan atas piutang, penurunan yang tidak biasa dalam jumlah pembelian di

akun hutang

PENYEMBUNYIAN KEWAJIBAN DAN BEBAN

Terdapat tiga metode umum untuk menyembunyikan kewajiban dan beban, yaitu :

1. Penghilangan kewajiban/beban

Metode ini adalah metode yang paling disukai dan mudah menyembunyikan

kewajiban / beban. Vendor invoice mungkin dibuang begitu saja (mereka akan mengirim

lagi nanti) atau dimasukkan ke laci bukannya diposting ke akun sistem hutang, sehingga

meningkatkan laba yang dilaporkan oleh jumlah penuh dari invoice. Dalam lingkungan

eceran, memo debit mungkin dibuat untuk chargebacks untuk vendor, seharusnya untuk

mengklaim potongan harga yang diizinkan atau tunjangan tapi kadang-kadang hanya

untuk menciptakan penghasilan tambahan. Item ini mungkin atau mungkin tidak benar

dicatat dalam periode akuntansi berikutnya, tapi itu tidak mengubah sifat penipuan

laporan keuangan saat ini.

Seringkali, pelaku kewajiban dan beban kelalaian percaya bahwa mereka dapat

menyembunyikan penipuan mereka di masa mendatang. Mereka sering berencana untuk

mengimbangi kewajiban yang dihilangkan dengan visi sumber pendapatan lain seperti

keuntungan dari kenaikan harga di masa depan.

Page 14: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Kewajiban yang dihilangkan mungkin salah satu skema laporan keuangan yang paling

sulit untuk diungkapkan. Sebuah tinjauan menyeluruh dari semua tanggal transaksi

laporan keuangan, seperti rekening kenaikan hutang dan menurun, dapat membantu

dalam penemuan kewajiban yang dihilangkan dalam laporan keuangan, seperti dapat

analisis komputerisasi pencatatan beban. Selain itu, jika auditor diminta dan diberikan

akses tak terbatas ke file klien, pencarian fisik bisa memunculkan invoice tersembunyi

dan kewajiban yang belum dikirim. Penyelidikan interview hutang usaha dan personil

lainnya dapat mengungkapkan item yang tidak tercatat atau tertunda.

2. Pengkapitalisasian biaya

Mengkapitalisasi biaya berbasis pendapatan adalah cara lain untuk meningkatkan

pendapatan dan aset, karena mereka diamortisasi selama periode tahun bukan dibebankan

langsung. Jika beban tersebut dikapitalisasi sebagai aset dan bukan beban selama periode

berjalan, pendapatan akan dilebih-lebihkan. Sebagai aset disusutkan, pendapatan pada

periode berikutnya akan dikecilkan.

Sama seperti mengkapitalisasi biaya adalah tidak benar, jadi membebankan biaya

harus dikapitalisasi. Sebuah organisasi mungkin ingin meminimalkan laba bersih karena

pertimbangan pajak, atau untuk meningkatkan penghasilan di masa mendatang.

Membebankan item yang harus disusutkan selama jangka waktu membantu mencapai hal

itu, laba bersih lebih rendah, dan begitu juga pajak.

3. Kegagalan untuk mengungkapkan beban dan kewajiban bergaransi.

Pencatatan yang tidak tepat dari hasil penjualan dan pengembalian terjadi ketika

sebuah perusahaan gagal untuk secara benar mencatat atau menyajikan biaya terkait

dengan retur penjualan dan pengembalian oleh pelanggan yang berasal dari ketidakpuasan

pelanggan. Ketika ini terjadi, manajemen harus mencatat beban terkait dalam akun

kontra-penjualan, yang mengurangi jumlah penjualan bersih disajikan pada laporan laba

rugi perusahaan.

Demikian juga, ketika sebuah perusahaan menawarkan garansi pada penjualan

produk, harus memperkirakan jumlah beban garansi itu layak untuk dikenakan selama

masa garansi dan diperoleh kewajiban untuk jumlah tersebut. Dalam penipuan garansi

kewajiban, kewajiban garansi biasanya dihilangkan atau secara substansial dikecilkan.

Area lain yang serupa adalah kewajiban yang timbul dari produk yang cacat (kewajiban

produk).

Red Flags Terkait dengan Penyembunyian Kewajiban dan Beban

Page 15: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Mengulangi arus kas operasi negatif atau ketidakmampuan untuk menghasilkan arus

kas dari operasi saat melaporkan laba dan pertumbuhan laba.

Aset, kewajiban, pendapatan, atau beban berdasarkan estimasi signifikan yang

melibatkan penilaian subjektif atau ketidakpastian yang sulit untuk dibenarkan.

Partisipasi manajemen non keuangan yang berlebihan dalam atau Terpusatnya

perhatian pada pemilihan prinsip akuntansi atau penentuan estimasi yang signifikan.

Peningkatan luar biasa dalam margin kotor atau marjin yang melebihi rekan industri.

Pengembalian untuk retur penjualan, klaim garansi, dan sebagainya yang menyusut

dalam persentase atau sebaliknya tidak sejalan dengan rekan industri.

Pengurangan tidak biasa dalam jumlah hari pembelian pada hutang usaha.

Mengurangi hutang usaha saat pesaing melakukan pembayaran kepada vendor.

PENGUNGKAPAN TIDAK WAJAR

Pengungkapan yang tidak benar berkaitan dengan penipuan laporan keuangan

biasanya melibatkan :

1. Penghilangan kewajiban

Tipe penghilangan ini termasuk kegagalan untuk mengungkapkan persyaratan

pinjaman atau kewajiban kontinjensi. Persyaratan pinjaman adalah perjanjian, di samping

atau bagian dari pengaturan pembiayaan, dimana peminjam telah berjanji untuk menjaga

selama pembiayaan di tempat. Perjanjian dapat berisi berbagai jenis perjanjian, termasuk

batas rasio keuangan tertentu dan pembatasan pembiayaan utama lainnya. Kewajiban

kontinjensi adalah kewajiban potensial yang akan terwujud hanya jika ada kejadian

tertentu di masa depan. Sebuah jaminan perusahaan dari pinjaman pribadi diambil oleh

pejabat atau perusahaan swasta yang dikendalikan oleh seorang petugas adalah contoh

dari kewajiban kontinjensi. Potensi kewajiban perusahaan, jika material, harus

diungkapkan.

2. Peristiwa berikutnya

Peristiwa yang terjadi atau menjadi dikenal setelah penutupan periode mungkin

memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan dan harus diungkapkan.

Penipu sering menghindari mengungkapkan keputusan pengadilan dan keputusan

peraturan yang melemahkan nilai yang dilaporkan aset, yang menunjukkan kewajiban

tercatat, atau yang mencerminkan buruk pada integritas manajemen. Pencarian catatan

publik dapat mengungkapkan informasi ini.

3. Kecurangan Manajemen

Page 16: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Manajemen memiliki kewajiban untuk menjelaskan kepada para pemegang saham

penipuan yang signifikan yang dilakukan oleh petugas, eksekutif, dan lain-lain dalam

posisi kepercayaan. Menyembunyikan informasi tersebut dari auditor kemungkinan akan

juga melibatkan kebohongan pada auditor, tindakan ilegal itu sendiri.

4. Transaksi Pihak Terkait

Transaksi pihak terkait terjadi ketika sebuah perusahaan melakukan bisnis dengan

entitas lain yang manajemen atau operasi kebijakan dapat dikendalikan atau dipengaruhi

oleh perusahaan atau oleh beberapa pihak lain yang sama. Tidak ada yang salah dengan

transaksi pihak terkait, selama mereka diungkapkan sepenuhnya. Jika transaksi tidak

dilakukan secara ketentuan pasar yang wajar, perusahaan dapat menderita kerugian

ekonomi dan berdampak pada pemegang saham.

Kepentingan keuangan bahwa seorang pegawai perusahaan mungkin tidak mudah

terlihat. Misalnya, direktur umum dari dua perusahaan yang melakukan bisnis satu sama

lain, setiap mitra perusahaan umum dan kemitraan melakukan bisnis, dan setiap

pemegang saham pengendali perusahaan yang melakukan bisnis mungkin adalah pihak

terkait. Hubungan keluarga juga dapat dianggap pihak terkait. Hubungan ini mencakup

semua keturunan lineal dan leluhur, tanpa memperhatikan kepentingan keuangan.

Transaksi pihak terkait kadang-kadang disebut sebagai "self-dealing". Sementara

transaksi ini kadang-kadang dilakukan pada ketentuan pasar yang wajar, mereka sering

tidak.

5. Perubahan Akuntansi

FASB ASC 250, "Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan," menjelaskan tiga

jenis perubahan akuntansi yang harus diungkapkan untuk menghindari pengguna laporan

keuangan menyesatkan, yaitu: prinsip akuntansi, perkiraan, dan entitas pelaporan.

Meskipun treatment yang diperlukan untuk setiap jenis perubahan berbeda, mereka semua

rentan terhadap manipulasi oleh penipu ditentukan.

Misalnya, penipu mungkin gagal dengan tepat secara retroaktif menyajikan kembali

laporan keuangan untuk perubahan dalam prinsip akuntansi jika perubahan menyebabkan

laporan keuangan perusahaan terlihat lemah. Demikian juga, mereka mungkin gagal

untuk mengungkapkan perubahan signifikan dalam perkiraan seperti umur manfaat dan

memperkirakan nilai sisa aset tetap atau perkiraan yang mendasari penetapan jaminan

atau kewajiban lainnya. Mereka mungkin bahkan diam-diam mengubah entitas pelapor,

dengan menambahkan entitas yang dimiliki secara pribadi oleh manajemen atau tidak

Page 17: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

termasuk unit milik perusahaan tertentu, dalam rangka meningkatkan hasil yang

dilaporkan.

Red Flags Terkait dengan Pengungkapan Tidak Wajar

Dominasi manajemen oleh satu orang atau kelompok kecil tanpa kompensasi kontrol.

Dewan direksi atau pengawasan komite audit atas proses pelaporan keuangan dan

pengendalian internal yang tidak efektif.

Komunikasi, implementasi, dukungan, atau penegakan nilai-nilai entitas atau standar

etika manajemen atau komunikasi nilai-nilai yang tidak pantas atau standar etika yang

tidak efektif.

Pertumbuhan yang cepat atau profitabilitas yang tidak biasa, terutama dibandingkan

dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Transaksi yang signifikan, tidak biasa, atau sangat kompleks, terutama yang dekat

dengan akhir periode yang menimbulkan kesulitan pertanyaan "substance over form".

Transaksi pihak terkait yang signifikan tidak dalam kegiatan usaha normal atau

dengan entitas terkait tidak diaudit atau diaudit oleh perusahaan lain.

PENILAIAN ASET TIDAK WAJAR

Banyak skema yang digunakan untuk mengembang aktiva lancar dengan

mengorbankan aset jangka panjang. Kebanyakan valuasi aset yang tidak benar melibatkan

penipuan pernyataan yang berlebihan persediaan atau piutang. Valuasi aset yang tidak tepat

lainnya termasuk manipulasi alokasi harga pembelian sebuah bisnis yang diperoleh untuk

mengembang laba masa depan, kesalahan klasifikasi atau aset tetap dan lainnya, atau

kapitalisasi yang tidak tepat persediaan atau startup biaya. Terdapat empat kategori penilaian

asset tidak wajar, yaitu :

1. Valuasi Persediaan

Sejak persediaan harus dinilai pada biaya perolehan kecuali biaya ditentukan lebih

tinggi dari nilai pasar saat ini, persediaan harus diturunkan ke nilai saat ini, atau

dihapuskan sama sekali jika tidak memiliki nilai. Kegagalan untuk menuliskan hasil

persediaan yang berlebihan dan ketidakcocokan dari harga pokok penjualan dengan

pendapatan. Persediaan juga dapat tidak benar dinyatakan melalui manipulasi

penghitungan persediaan fisik, dengan menggelembungkan biaya yang digunakan untuk

harga persediaan, dengan tidak mengurangi persediaan untuk biaya barang yang dijual,

atau dengan metode lain. Skema persediaan fiktif biasanya melibatkan pembuatan

dokumen palsu seperti menghitung lembaran persediaan, laporan penerimaan, dan barang

serupa. Perusahaan bahkan telah memprogram laporan komputer khusus persediaan untuk

Page 18: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

auditor yang salah menjumlahkan nilai item sehingga melambungkan saldo persediaan

secara keseluruhan. Teknik audit dibantu komputer secara signifikan dapat membantu

auditor untuk mendeteksi banyak teknik penipuan persediaan tersebut.

2. Piutang Usaha

Dua skema yang paling umum melibatkan piutang adalah piutang fiktif dan kegagalan

untuk menuliskan piutang sebagai piutang tak tertagih. Piutang fiktif biasanya timbul dari

pendapatan fiktif. Piutang harus dilaporkan pada nilai realisasi bersih, yaitu, jumlah

piutang dikurangi jumlah yang diharapkan yang tidak dikumpulkan.

a. Piutang fiktif

Rekening fiktif piutang yang sering terjadi pada perusahaan dengan masalah

keuangan, serta dengan manajer yang menerima komisi berdasarkan penjualan.

Skema ini lebih sering terjadi sekitar akhir periode akuntansi, karena piutang harus

dibayar tunai dalam waktu yang wajar. Penipu biasanya mencoba untuk

menyembunyikan piutang fiktif dengan memberikan konfirmasi palsu dari saldo

untuk auditor. Mereka mendapatkan konfirmasi pemeriksaan karena alamat yang

mereka berikan untuk pelanggan palsu. Skema tersebut dapat dideteksi dengan

menggunakan perangkat lunak satelit pencitraan, laporan kredit usaha, catatan publik,

atau bahkan buku telepon untuk mengidentifikasi pelanggan yang signifikan yang

tidak memiliki keberadaan fisik atau tidak ada bisnis yang jelas untuk produk yang

dijual kepada mereka.

b. Kegagalan penulisan

Perusahaan dituntut untuk mengakrualkan kerugian atas tidak tertagihnya piutang jika

kriteria di FASB ASC 450, "Kontinjensi," terpenuhi, dan untuk mencatat penurunan

nilai aktiva berumur panjang dan goodwill bawah FASB ASC 350, "Berwujud-

Goodwill dan lainnya." Perusahaan yang berjuang untuk keuntungan dan pendapatan

mungkin tergoda untuk menghilangkan pengakuan kerugian tersebut karena dampak

negatif pada pendapatan.

3. Kombinasi Bisnis

Perusahaan diwajibkan untuk mengalokasikan harga pembelian mereka dibayar untuk

mendapatkan bisnis lain untuk aset berwujud dan tidak berwujud. Selisih harga pembelian

atas nilai aset yang diperoleh diperlakukan sebagai goodwill. Perubahan akuntansi

goodwill mengalami penurunan insentif bagi perusahaan untuk mengalokasikan jumlah

yang berlebihan untuk aset yang dibeli, untuk meminimalkan jumlah yang dialokasikan

untuk goodwill yang sebelumnya telah diamortisasi dan mengurangi laba masa depan.

Page 19: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Namun, perusahaan masih dapat tergoda untuk lebih mengalokasikan harga pembelian

aset penelitian dan pengembangan dalam proses, lalu kemudian dicatat langsung. Atau

mereka dapat membentuk cadangan berlebihan untuk berbagai biaya pada saat akuisisi,

berniat untuk diam-diam melepaskan kelebihan cadangan laba masa mendatang.

Pendeteksian dari Skema Laporan Keuangan Penipuan. SAS No. 99 (AU 316) - standar

audit yang penipuan yang memberikan diperluas bimbingan kepada auditor untuk mendeteksi

kecurangan material. Hal ini dibagi menjadi sepuluh bagian utama:

1. Deskripsi dan karakteristik penipuan

2. Pentingnya melaksanakan skeptisisme profesi

3. Diskusi antara personil yang terlibat mengenai risiko salah saji material karena

penipuan

4. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi risiko salah saji

material karena penipuan

5. Mengidentifikasi risiko yang dapat mengakibatkan salah saji material karena penipuan

6. Menilai risiko yang teridentifikasi setelah memperhitungkan evaluasi program entitas

dan kontrol

7. Menanggapi hasil penilaian

8. Mengevaluasi bukti audit

Mengevaluasi Apakah Prosedur Analitis Mengindikasikan Risiko Kecurangan yang

Sebelumnya Tidak Diakui.

Prosedur analitis yang dilakukan selama audit dapat menghasilkan

pengidentifikasian hubungan yang tidak biasa dan tidak terduga yang seharusnya

dipertimbangkan dalam mengukur risiko salah saji dikarenakan fraud. Hubungan

yang tidak biasa yang melibatkan pendapatan dan laba akhir tahun sering relevan

dan bisa saja berisi (1) seperti biasanya laba bersih dengan jumlah besar yang

dilaporkan dalam seminggu atau dua minggu terakhir dari periode pelaporan

transaksi yang tidak biasa dan (2) laba yang tidak konsisten dengan tren dalam arus

kas dari operasi.

Mengevaluasi Risiko Salah Saji Material Pada atau Didekat Penyelesaian Kerja

Lapangan.

Pada saat atau didekat penyelesaian kerja lapangan, auditor sebaiknya mengevaluasi

apakah hasil yang terakumulasi dari prosedur audit dan observasi lain,

mempengaruhi penilaian risiko salah saji dikarenakan fraud sebelumnya. Seperti

mengindentifikasi apakah diperlukan untuk melakukan prosedur audit lebih lanjut.

Page 20: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

Respon Terhadap Salah Saji yang Mungkin Dihasilkan Oleh Fraud.

Jika auditor percaya bahwa salah saji disebabkan atau mungkin disebabkan oleh

fraud tetapi efek dari salah saji tersebut tidak material bagi laporan keuangan,

auditor harus mengevaluasi implikasinya, terutama bagi yang menghadapi “posisi

organisasi” dari orang yang bersangkutan, dimana memerlukan evaluasi ulang dari

penilaian risiko salah saji material.

9. Berkomunikasi tentang penipuan kepada manajemen, komite audit, dan lain-lain

Jika auditor sudah mengidentifikasi risiko salah saji material dikarenakan oleh fraud

yang sudah melanjutkan implikasi kontrol, auditor tersebut harus mempertimbangkan

apakah risiko itu sebaiknya dikomunikasikan kepada manajemen senior dan komite

audit.

10. Mendokumentasikan pertimbangan auditor penipuan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisi laporan keuangan meliputi hal-hal berikut ini:

Vertical Analysis, merupakan teknik untuk menganalisis hubungan antara item dalam

laporan laba/rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas dengan

menunjukkannya sebagai persentase. Metode ini sering disebut sebagai metode laporan

keuangan “Common Size”

Horizontal Analysis, merupakan teknik untuk menganalisis perubahan persentase dalam

item laporan keuangan individual dari satu tahun ke tahun berikutnya.

Ratio Analysis, dimaksudkan untuk mengukur hubungan antara jumlah dua laporan

keuangan yang berbeda. Jenis-jenis analisis rasio yang digunakan adalah:

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Perbandingan ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban dari aset likuid nya.

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui aset yang bisa dilikuidasi seketika dan

mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas yang mendadak.

3. Receivable Turnover (Perputaran Piutang)

Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah perputaran piutang selama satu periode

akuntansi.

4. Collection Ratio (Rasio Koleksi)

Rasio ini membagi hari selama setahun dengan rasio perputaran piutang untuk

mengetahui rata-rata pengumpulan piutang.

Page 21: Penugasan Ch11&12 Kelompok 8

5. Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Rasio ini mengukur berapa kali jumlah persediaan yang dijual selama satu periode,

dan sebagai penentu yang bagus dalam penentuan efisiensi pembelian, produksi, dan

penjualan

6. Average Number of Days Inventory Is in Stock

Rasio dari jumlah rata-rata persediaan yang ada dalam stock dan pencatatan ulang dari

rasio perputaran persediaan, ditunjukkan dalam hari.

7. Debt-To-Equity Ratio

Rasio ini menyediakan gambaran jelas tentang perbedaan antara hutang jangka

panjang dan jangka pendek perusahaan dan suntikan dana dari pemilik.

8. Profit Margin

Rasio ini sering disebut rasio efesiensi karena rasio ini memperlihatkan laba yang

diperoleh pada setiap dollar penjualan

9. Asset Turnover

Rasio ini digunakan untuk menentukan efisiensi dari sumber aset mana yang

digunakan,

PENCEGAHAN FRAUD LAPORAN KEUANGAN

Mencegah terjadinya fraud dalam laporan keuangan itu lebih rumit dari pada

mencegah fraud dibidang lain. Dalam studi COSO mengindikasi kan bahwa 89% itu CEO

dan CFO lah yang melakukan fraud karena mereka memiliki wewenang untuk melewati

internal kontrol.