Upload
aviva
View
298
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan dalam Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan:. Sutoyo Universitas Brawijaya Malang @ 2010. LEMBAGA PERTANIAN DI DESA. Pengertian Kelembagaan Pertanian Kebutuhan Dasar Manusia dan Kelembagaan Sosial Ekonomi Lembaga Tradisional dan Modern di Pedesaan. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Penumbuhan dan Pengembangan
Kelembagaan dalam Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan:
SutoyoUniversitas Brawijaya Malang
@ 2010
LEMBAGA PERTANIAN DI LEMBAGA PERTANIAN DI DESADESA
Pengertian Kelembagaan Pengertian Kelembagaan PertanianPertanian
Kebutuhan Dasar Manusia dan Kebutuhan Dasar Manusia dan Kelembagaan Sosial EkonomiKelembagaan Sosial Ekonomi
Lembaga Tradisional dan Modern Lembaga Tradisional dan Modern di Pedesaandi Pedesaan
Konsep dasar:Konsep dasar:
Struktur sistem agribisnis = Struktur sistem agribisnis = kelembagaan +kelembagaan +
lembagalembaga Kelembagaan …….. (diikuti kata kerja)Kelembagaan …….. (diikuti kata kerja) Lembaga …….. (diikuti nama/kata benda)Lembaga …….. (diikuti nama/kata benda) Ada 3 jenis relasi dalam kelembagaan:Ada 3 jenis relasi dalam kelembagaan:
1.1. Relasi individu-individuRelasi individu-individu
2.2. Relasi individu-lembagaRelasi individu-lembaga
3.3. Relasi lembaga-lembagaRelasi lembaga-lembaga
4
Kelembagaan:Kelembagaan:
= “Suatu jaringan atau sistem yang terdiri dari = “Suatu jaringan atau sistem yang terdiri dari sejumlah orang dan lembaga untuk tujuan sejumlah orang dan lembaga untuk tujuan menjalankan suatu fungsi agribisnis tertentu, menjalankan suatu fungsi agribisnis tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur”. memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur”.
Dalam agribisnis dikenal 8 bentuk kelembagaan: Dalam agribisnis dikenal 8 bentuk kelembagaan: 1.1.kelembagaan penyediaan input usahatani, kelembagaan penyediaan input usahatani, 2.2.kelembagaan penyediaan permodalan, kelembagaan penyediaan permodalan, 3.3.kelembagaan pemenuhan tenaga kerja, kelembagaan pemenuhan tenaga kerja, 4.4.kelembagaan penyediaan lahan dan air irigasi, kelembagaan penyediaan lahan dan air irigasi, 5.5.kelembagaan aktivitas usahatani/usahaternak, kelembagaan aktivitas usahatani/usahaternak, 6.6.kelembagaan pengolahan hasil pertanian, kelembagaan pengolahan hasil pertanian, 7.7.kelembagaan pemasaran hasil pertanian, dan kelembagaan pemasaran hasil pertanian, dan 8.8.kelembagaan penyediaan informasi (teknologi, kelembagaan penyediaan informasi (teknologi, pasar, dll). pasar, dll).
Lembaga:Lembaga: = organisasi. = organisasi. = “ adalah pelaku atau wadah untuk = “ adalah pelaku atau wadah untuk
menjalankan satu atau lebih kelembagaan, menjalankan satu atau lebih kelembagaan, memiliki struktur yang tegas dan diformalkan”memiliki struktur yang tegas dan diformalkan”
Contoh lembaga agribisnis di desa:Contoh lembaga agribisnis di desa:1.1. kelompok tani, kelompok tani, 2.2. kelompok wanita tani,kelompok wanita tani,3.3. kelompok peternak,kelompok peternak,4.4. Gabungan kelompok tani,Gabungan kelompok tani,5.5. klinik agribisinis, klinik agribisinis, 6.6. Koperasi,Koperasi,7.7. Dll. Dll.
PT PUSRI
Petani
Koperasi Kios saprodi di desa
Distributor (swasta)
PT Pupuk Kujang
Contoh: struktur kelembagaan penyediaan pupuk di desa AAA
Ketua kelompok
tani
Anggota (petani)
Seksi informasi
Seksi pengaira
n
Seksi budidaya
dan pengendalia
n hama
Seksi sarana produksi
BendaharaSekretaris
Contoh struktur lembaga kelompok tani BBB di desa AAA
Kelembagaan maupun lembaga Kelembagaan maupun lembaga memiliki empat komponen, yaitu:memiliki empat komponen, yaitu:
1.1. Komponen person.Komponen person. Orang-orang yang terlibat di Orang-orang yang terlibat di dalamnya dapat diidentifikasi dengan jelas.dalamnya dapat diidentifikasi dengan jelas.
2.2. Komponen kepentingan.Komponen kepentingan. Orang-orang tersebut pasti Orang-orang tersebut pasti sedang diikat oleh satu kepentingan atau tujuan, sedang diikat oleh satu kepentingan atau tujuan, sehingga di antara mereka terpaksa harus saling sehingga di antara mereka terpaksa harus saling berinteraksi. berinteraksi.
3.3. Komponen norma dan aturanKomponen norma dan aturan. Setiap kelembagaan . Setiap kelembagaan maupun lembaga mengembangkan seperangkat maupun lembaga mengembangkan seperangkat kesepakatan yang dipegang secara bersama, sehingga kesepakatan yang dipegang secara bersama, sehingga seseorang dapat menduga apa perilaku orang lain seseorang dapat menduga apa perilaku orang lain dalam lembaga tersebut.dalam lembaga tersebut.
4.4. Komponen strukturKomponen struktur. Setiap orang memiliki posisi dan . Setiap orang memiliki posisi dan peran, yang harus dijalankannya secara benar. Orang peran, yang harus dijalankannya secara benar. Orang tidak bisa merubah-rubah posisinya dengan kemauan tidak bisa merubah-rubah posisinya dengan kemauan sendiri.sendiri.
Komponen Kelembagaan Penyediaan Permodalan
Lembaga Kelompok Tani
1. Komponen person Pelakunya = bank, koperasi, kelompok tani, dan petani.
Pelakunya = ketua, sekretaris, bendahara, anggota, dll
2. Komponen kepentingan
Tujuan untuk menyediakan permodalan bagi kegiatan agribisnis. Bank bertujuan mencari bunga, koperasi dan kelompok tani mendapat fee, dan petani memperoleh modal.
Tujuan untuk membantu anggota dalam kegiatan agribisnis, memenuhi pupuk, modal, dan pemasaran.
3. Komponen norma dan aturan
Didominasi oleh norma bisnis. Menggunakan norma pasar, berbasiskan keuntungan.
Menerapkan norma bisnis bercampur dengan sosial. Misalnya: pengurus tidak mendapat gaji dalam bekerja.
4. Komponen struktur Struktur longgar tergantung kebutuhan dan kemampuan pelaku. Bank bisa digantikan BPR, BMT, dll.
Struktur ketat dan disepakati dari awal, tertulis dalam AD/ART. Struktur tetap meskipun pelaku bisa diganti, asal mengikuti prosedur.
Perbedaan antara kelembagaan (penyediaan permodalan) dengan lembaga (kelompok tani) untuk keempat
komponen.
Kelembagaan
Lembaga yang dapat melakukan fungsi tersebut
Kel. tani
Gapok tan
P3A KUAT
Kope rasi
UPJA Pos luhde
s
Klinik
Agb
Kel. Penca pir
1. penyediaan saprotan
V V V V V V V V VV
2. penyediaan modal
V V V V V V V V
3. penyediaan air irigasi
V V V V V V
4. Penyediaan TK
V V V V VV
5. kegiatan usahatani
V V V V V V
6. pengolahan
V V V V V V
7. pemasaran
V V V V
8. penyediaan informasi
V V V V VV VV VV
Matrik jenis lembaga dan kelembagaan yang dapat dijalankannya di tingkat desa
Kelembagaan Lembaga yang menjalankan
Kel. tani
Gapok tan
P3A Koperasi
1. penyediaan input usahatani V V
2. penyediaan modal V V
3. penyediaan tenaga kerja
4. penyediaan dan lahan dan air irigasi
V V
5. kegiatan usahatani
6. pengolahan hasil pertanian
7. pemasaran hasil pertanian V
8. penyediaan informasi (teknologi, pasar, dll)
V V
Contoh lembaga yang hidup dan perannya dalam kegiatan agribisnis padi di Desa AAA
Analisis kelembagaan Analisis kelembagaan
dan dan
Analisis lembagaAnalisis lembaga
Kelembagaan Permasalahan yang dihadapi Lembaga petani yang terlibat
Solusi indikatif
1. penyediaan input usahatani
-harga pupuk mahal, -pupuk tidak tersedia tepat waktu
Kelompok tani menyediakan pupuk, tapi terbatas
Kelompok tani bekerjasama dg distributor
2. penyediaan modal -modal petani lemah, akses lemah terhadap lembaga formal, lembaga nonformal kurang mampu
(tidak ada) Gapoktan bekerjasama dg perbankan
3. penyediaan tenaga kerja
(tidak ada masalah) (tidak ada) (tidak prioritas untuk ditangani)
4. penyediaan lahan dan air irigasi
(tidak ada masalah) (tidak ada) (tidak prioritas untuk ditangani)
5. kegiatan usahatani -serangan hama tikus (tidak ada) (tidak perlu, dapat ditangani petani sendiri)
6. pengolahan hasil (tidak prioritas) (tidak ada, langsung ke pedagang)
(tidak prioritas untuk ditangani)
7. pemasaran hasil -mutu gabah rendah, terbatasnya jaringan pemasaran, rendahnya daya tawar petani
(tidak ada) -Gapoktan diharap kan mampu membuka pasar
8. penyediaan informasi (teknologi, pasar, dll)
-kegiatan penyuluhan tidak rutin dan sistematis
PPL melalui kelompok tani
Penyuluhan melalui Gapoktan dan kelompok tani
Contoh analisis kelembagaan agribisnis padi di desa AAA
Aspek Permasalahan yang dihadapi Solusi
1. kepemimpinan -ketua sudah terlalu lama menduduki, ingin diganti
-perlu pemilihan ketua baru
2. kepengurusan -pengurus kurang memiliki keterampilan manajemen
-perlu pelatihan manajemen kelompok untuk pengurus
3. keanggotaan -anggota cenderung pasif, menyerahkan ke pengurus
-dengan kepengurusan baru, diharapkan anggota akan lebih semangat
4. formalitas lembaga -sudah ada --
5. perencanaan -tidak ada perencanaan -pengurus perlu menyusun rencana tahunan
6. manajemen dan administrasi -administrasi hampir tidak ada, kontrol ketua lemah
-perlu pelatihan manajemen dan administrasi
7. pencapaian program -semakin lemah 2 tahun terakhir -akan diperbaiki dengan pengurus baru dan perencanaan baru
8. keuangan lembaga -tidak tercatat baik, kurang berkembang
-perlu pelatihan manajemen hal keuangan
9. sarana dan prasarana milik lembaga
-menggunakan rumah ketua sebagai kantor
--
10. jaringan ke luar -lemah, hanya sebatas desa -perlu menjalin kerjasama dengan Gapoktan
Contoh analisis lembaga kelompok tani BBB di desa AAA
Menyusun perencanaan Menyusun perencanaan pengembangan kelembagaan dan pengembangan kelembagaan dan
lembagalembagaPrinsip pengembangan kelembagaan dan lembaga:Prinsip pengembangan kelembagaan dan lembaga:
1.1. bertolak atas kenyataan yang ada, bertolak atas kenyataan yang ada, 2.2. sesuai kebutuhan, sesuai kebutuhan, 3.3. berpikir dalam kesisteman, berpikir dalam kesisteman, 4.4. menggunakan pendekatan partisipatif, menggunakan pendekatan partisipatif, 5.5. efektifitas, efektifitas, 6.6. efisiensi, efisiensi, 7.7. fleksibilitas, fleksibilitas, 8.8. berorientasi pada nilai tambah dan keuntungan, berorientasi pada nilai tambah dan keuntungan, 9.9. desentralisasi, dan desentralisasi, dan 10.10. keberlanjutan. keberlanjutan.
Empat langkah pengembangan Empat langkah pengembangan kelembagaan:kelembagaan:
1.1. Identifikasi jenis-jenis aktifitas yang akan Identifikasi jenis-jenis aktifitas yang akan dilakukan. Tidak harus semua (8) kelembagaan dilakukan. Tidak harus semua (8) kelembagaan harus ditangani. Gunakan 10 prinsip di atas. harus ditangani. Gunakan 10 prinsip di atas.
2.2. Pilih pelakunya. (petani individual, petani Pilih pelakunya. (petani individual, petani dalam lembaga, pedagang, aparat pemerintah, dalam lembaga, pedagang, aparat pemerintah, swasta, LSM, dan lain-lain) swasta, LSM, dan lain-lain)
3.3. Tetapkan pilihan kolektifitasnya. Secara Tetapkan pilihan kolektifitasnya. Secara individual atau kolektif ?individual atau kolektif ?
4.4. Pilih lembaga yang sesuai. Jika menggunakan Pilih lembaga yang sesuai. Jika menggunakan lembaga, apakah harus dibentuk baru, atau lembaga, apakah harus dibentuk baru, atau menggunakan lembaga yang sudah ada? menggunakan lembaga yang sudah ada?
Aktifitas dan pihak terlibat
Pilihan kolektifitas Opsi yang dapat dipilih
1. Penyediaan input/sarana produksi usahatani
PetaniPemerintah-Petani Pemerintah-Petani Petani-petani Petani-petaniPetani-swastaPetani-swasta
-- (mandiri)individualkolektifkolektifindividualindividual kolektif
(biarkan saja)langsung ke individu, tidak harus melalui kelompokKoperasi atau kelompok tani. Interaksi antar kel tani (Gapoktan)(biarkan saja)(biarkan saja)Kelompok tani, koperasi
2. Penyediaan permodalan usaha
PetaniPetani-petaniPetani-petaniPetani-bankPetani-bank
-- (mandiri)kolektifindividual individualkolektif
(biarkan saja)Arisan, simpan pinjam, lembaga kredit mikro.(biarkan saja)Perbankan, lembaga komersial keuangan lainKelompok tani, koperasi
3. Pemenuhan tenaga kerja
PetaniPetani-petaniPetani-buruh tani
-- (mandiri)kolektifindividu
(biarkan saja) Arisan kerja, sambat sinambatBuruh upahan
4. Pemenuhan lahan dan air irigasi
PetaniPetani-petani
-- (mandiri)kolektif
(biarkan saja)Dapat menggunakan P3A, kelompok tani, dll
Matrik konsep penyusunan rencana pengembangan kelembagaan.
5. Kegiatan usahatani di lahan/kandang
PetaniPetani-petani
-- (mandiri)kolektif
(birakan saja)Pengelolaan lahan bersama dalam kelompok tani.
6. Pengolahan hasil produksi
Petani (pengusaha) Petani-petani
-- (mandiri)-kolektif
(biarkan saja)-kelompok tani, dan KUAT
7. Pemasaran hasil produksi
Petani-pasarPetani-pasar
kolektifindividual
Kelompok usaha, koperasi, dll Perkuat jaringan, bantuan informasi pasar, dll
8. Pemenuhan informasi (teknologi dan pasar)
Pemerintah-petaniPemerintah-petani Petani-petaniPetani-petaniPemerintah-pemerintah
individual kolektifkolektif individual kolektif
Pertemuan grup, dg kontak tani langsung. Dalam kelompok tani, Gapoktan, atau klinik agribisnisDalam kelompok tani, Gapoktan, atau klinik agribisnis (biarkan saja) Koordinasi antar dinas, sosialisasi, rapat, seminar
Aktifitas dan pihak terlibat
Pilihan kolektifitas Opsi yang dipilih
1. Pemenuhan input/sarana produksi usahatani
Pemerintah-Petani (benih)Swasta-petani (pupuk)
kolektifkolektif
Melalui kelompok tani. Melalui Gapoktan dan kelompok tani
2. Pemenuhan permodalan usaha
Petani mandiri Pemerintah-petani
(mandiri)kolektif
-- mellaui Gapktan dan kelompok tani
3. Pemenuhan tenaga kerja
Petani-petani -- (mandiri) --
4. Pemenuhan lahan dan air irigasi
Petani-petani kolektif P3A
5. Kegiatan usahatani di lahan/kandang
Petani -- (mandiri) --
6. Pengolahan hasil produksi
Petani-RMU individual --
7. Pemasaran hasil produksi
Petani-pedagang kolektif Melalui Gapoktan
8. Pemenuhan informasi (teknologi dan pasar)
Pemerintah-petani kolektif Melalui kelompok tani
Contoh hasil penyusunan rencana pengembangan kelembagaan di Ds. AAA
Menyusun Perencanaan Pengembangan Menyusun Perencanaan Pengembangan LembagaLembaga::
TiTiga komponen yang harus dicakup dalam ga komponen yang harus dicakup dalam rancangan lembaga:rancangan lembaga:
1.1. Rancang bangun Rancang bangun struktur lembaga.struktur lembaga. SSiapa iapa pihak yang terlibat, dan apa posisi serta pihak yang terlibat, dan apa posisi serta perannyaperannya?? (gambar struktur organisasi) (gambar struktur organisasi)
2.2. Rancang bangun Rancang bangun aktifitas lembagaaktifitas lembaga. . AApa target pa target output lembagaoutput lembaga??
3.3. Rancang bangun Rancang bangun matrik aktifitas lembaga. matrik aktifitas lembaga. Apa langkah-langkah yang akan dijalankan, Apa langkah-langkah yang akan dijalankan, waktu, serta pihak yang terlibat dan perannya ? waktu, serta pihak yang terlibat dan perannya ?
Tahapan dan waktu Aktifitas Peran masing-masing pelaku
PPL/Dinas setempat Pengurus dan anggota KA
Januari 2008 Sosialisasi perlunya klinik agribisnis untuk diseminasi teknologi
-menghadiri kegiatan sosialisasi -mengikuti kegiatan sosialisasi
Februari 2008 Pembentukan pengurus klinik -memberikan informasi calon-calon pengurus potensial
-mengikuti proses pemilihan dan pembentukan pengurus
Maret 2008 (3 hari) Pelatihan pengurus (dasar-dasar KA, manajemen dan administrasi)
-hadir dan memberi materi dalam pelatihan
-menjadi peserta dalam pelatihan
Maret 2008 (1 hari di akhir pelatihan)
Menyusun rencana operasional s/d des 2008, dan rancangan kasar pengembangan KA ke depan
-membantu menyusun rencana -menyusun rencana (secara aktif)
Maret 2008 Mendapatkan tempat/ruangan untuk pelayanan KA
-menghubungi aparat dan tokoh desa untuk mendapatkan tempat
-membantu mendapatkan tempat
Maret 2008 Pengadaan fasilitas kantor, display, dan administrasi
-membantu bahan display -menginformasikan kebutuhan display, dan menatanya
Maret 2008 (1 x 1 minggu)
Pelayanan informasi dan teknologi untuk masyarakat
-menjadi nara sumber -mencatat kebutuhan anggota, menghubungi nara sumber, dan menyelenggarakan pertemuan
Akhir Des 2008 (1 hari)
Evaluasi internal secara partisipatif & menyusun RK 2009
-mengarahkan dan membantu evaluasi
-peserta evaluasi
Contoh matrik tahapan dan peran masing-masing pihak dalam pengembangan klinik agrbisnis CCC di desa AAA.
Perkembangan dan permasalahan inovasi Perkembangan dan permasalahan inovasi kelembagaan:kelembagaan:
Pengembangan kelembagaan dimaknai sebagai Pengembangan kelembagaan dimaknai sebagai pembentukan berbagai lembaga yang umumnya pembentukan berbagai lembaga yang umumnya baru. baru.
Lembaga-lembaga merupakan wadah untuk Lembaga-lembaga merupakan wadah untuk kegiatan diseminasi teknologi dan berpartisipasi kegiatan diseminasi teknologi dan berpartisipasi bagi petani bagi petani
Pembentukan lembaga lebih intensif (mis Sumut)Pembentukan lembaga lebih intensif (mis Sumut)
Ketidakjelasan peran lembaga dan tumpang Ketidakjelasan peran lembaga dan tumpang tindih antar lembaga. tindih antar lembaga.
Lembaga yang dibangun sudah lengkap, namun Lembaga yang dibangun sudah lengkap, namun kinerjanya masih lemah. kinerjanya masih lemah.
Rencana kerja dan aktifitas riel lembaga masih Rencana kerja dan aktifitas riel lembaga masih lemah, perlu perhatian khusus. lemah, perlu perhatian khusus.
Terima kasihTerima kasih