50
Dengan dukungan teknologi informasi, sampai dengan tahun 2012 Bank Lampung telah mengembangkan kompetensi dalam memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan berbagai pembayaran antara lain tagihan rekening listrik, telepon dan pembelian pulsa telpon genggam. Selain itu Bank Lampung juga telah ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak sebagai salah satu Bank persepsi on line dalam rangka pengelolaan setoran Penerimaan Negara. Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User Acceptance Test (UAT), dimana system Teknologi Bank Lampung dinyatakan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. Atas pemenuhan persyaratan tersebut, Bank Lampung memperoleh Sertifikat Sistem MP3 On-Line dari direktorat Jendral Pajak – Depatremen Keuangan RI. Saat ini Bank Lampung telah menggunakan Aplikasi modul Penerimaan Negara (MPD) dalam penyetoran pajak dari masyarakat dan ditunjuk oleh pemerintah Kabupaten/Kota sebagai Bank Tunggal penerima Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta ditunjuk oleh pemerintah Provinsi Lampung sebagai Bank Tunggal penerima Pajak Kendaraan Bermotor(Samsat). Industri perbankan adalah salah satu bidang jasa yang secara ekstensif menyelenggarakan layanan dengan memanfaatkan media elektronik (e-banking). Bank Lampung pada saat ini telah memanfaatkan Teknologi informasi dan media elektronik sebagai basis layanannya. Jenis teknologi (e-banking) dan media elektronik yang digunakan antara lain adalah : 1. Layanan perbankan online, memungkinkan terjadinya hubungan dan transaksi antar cabang secara real time (seketika) melalui jaringan computer sehingga memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada nasabah. 2. Layanan jaringan mesin ATM (Automated Teller Machine), Masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan melalui mesin ATM misalnya untuk pembayaran/ pembelian, pengiriman atau penerimaan dan pengambilan tunai. Sementara layanan e-banking dengan media Phone Banking, Kartu Debet, EDC (Electronic Data Capture) dan Internet Banking direncanakan mulai dikembangkan ditahun 2013 untuk meningkatkan kepuasan dan kemudahan nasabah dalam melakukan transaksi. Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 48

Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Dengan dukungan teknologi informasi, sampai dengan tahun 2012 Bank Lampung telah

mengembangkan kompetensi dalam memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan

berbagai pembayaran antara lain tagihan rekening listrik, telepon dan pembelian pulsa telpon

genggam. Selain itu Bank Lampung juga telah ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak sebagai

salah satu Bank persepsi on line dalam rangka pengelolaan setoran Penerimaan Negara.

Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User Acceptance Test (UAT), dimana system

Teknologi Bank Lampung dinyatakan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. Atas

pemenuhan persyaratan tersebut, Bank Lampung memperoleh Sertifikat Sistem MP3 On-Line

dari direktorat Jendral Pajak – Depatremen Keuangan RI. Saat ini Bank Lampung telah

menggunakan Aplikasi modul Penerimaan Negara (MPD) dalam penyetoran pajak dari

masyarakat dan ditunjuk oleh pemerintah Kabupaten/Kota sebagai Bank Tunggal penerima

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta ditunjuk oleh pemerintah Provinsi Lampung sebagai Bank

Tunggal penerima Pajak Kendaraan Bermotor(Samsat).

Industri perbankan adalah salah satu bidang jasa yang secara ekstensif menyelenggarakan

layanan dengan memanfaatkan media elektronik (e-banking). Bank Lampung pada saat ini telah

memanfaatkan Teknologi informasi dan media elektronik sebagai basis layanannya.

Jenis teknologi (e-banking) dan media elektronik yang digunakan antara lain adalah :

1. L a y a n a n p e r b a n k a n o n l i n e ,

memungkinkan terjadinya hubungan

dan transaksi antar cabang secara

real time (seketika) melalui jaringan

computer sehingga memudahkan

dan mempercepat pelayanan kepada

nasabah.

2. Layanan jar ingan mesin ATM

(Automated Tel ler Machine) ,

Masyarakat untuk melakukan

transaksi perbankan melalui mesin

ATM misalnya untuk pembayaran/

p e m b e l i a n , p e n g i r i m a n ata u

penerimaan dan pengambilan tunai.

Sementara layanan e-banking dengan

media Phone Banking, Kartu Debet, EDC

(Electronic Data Capture) dan Internet

B a n k i n g d i r e n c a n a k a n m u l a i

dikembangkan ditahun 2013 untuk

meningkatkan kepuasan dan kemudahan

nasabah dalam melakukan transaksi.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 48

Page 2: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Sebagaimana Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 dan perubahannya Peraturan Bank

Indonesia Nomor: 8/4/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance (GCG) Bagi Bank Umum, serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 9/12/DPNP

tanggal 30 Mei 2007 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum,

bahwa dalam pelaksanaannya Tata Kelola Good Corporate Governance (GCG) pada Bank Lampung

memberi arti penting kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan dalam menjalani fungsi-

fungsi, tugas dan tanggung jawabnya secara benar dan konsisten. Selain itu, sebagai salah satu

lembaga keuangan yang telah mendapat kepercayaan publik, Bank Lampung menyadari bahwa

seiring dengan semakin kompleksnya risiko yang dihadapi, maka semakin meningkat pula

kebutuhan praktik Good Corporate Governance (GCG) oleh perbankan guna melindungi

kepentingan stakeholders serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan.

Akuntabilitas merupakan salah satu tolak ukur yang sekaligus untuk meningkatkan nilai tambah

Bank bagi pemegang saham dan stakeholders lainnya. Memperhatikan dari alasan tersebut maka

Bank Lampung secara berkesinambungan terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip tata

kelola perusahaan (Good Corporate Governance - GCG) yang baik dan prinsip kehati-hatian dalam

setiap kegiatan usahanya.

Proses penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada Bank Lampung diawali dengan proses

internalisasi untuk memperoleh kesepahaman di seluruh jajaran manajemen dan karyawan Bank

tentang arti penting dari penerapan Good Corporate Governance (GCG) di masing-masing fungsi

yang dijalankan, diikuti dengan penerapan secara benar dan konsisten. Selanjutnya menetapkan

Governance Structure seperti desain organisasi termasuk pembentukan komite-komite dan

pengisian/penempatan pejabat-pejabat yang kompeten dengan pembagian/penetapan tugas

dan tanggung jawab yang jelas serta adanya komitmen dari masing-masing pejabat yang

ditempatkan tersebut.

Peran Dewan Komisaris dan Direksi dalam pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG), diterapkan dalam 11 (sebelas) aspek pelaksanaan Good Corporate

Governance (GCG) sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Peraturan

Bapepam yakni tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, kelengkapan dan

pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan,

penerapan fungsi kepatuhan bank, fungsi audit internal dan audit eksternal, penerapan fungsi

manajemen risiko dan pengendalian intern, penyediaan dana kepada pihak terkait (related party)

dan debitur besar (large exposures), transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank,

laporan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan laporan internal serta rencana

strategis bank.

Berdasarkan hasil Self Assessment tentang pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di

lingkungan Bank Lampung, yang meliputi 11 (sebelas) aspek penilaian tersebut serta sesuai

dengan parameter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, Bank Lampung memberi nilai 2.6 dengan

peringkat komposit 3 (tiga) atau “Cukup Baik”.

Laporan Pelaksanaan

Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201249

Page 3: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

A. CAKUPAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris memberikan pengarahan kepada Direksi dalam proses implementasi

visi, misi serta rencana kerja dan anggaran Bank. Dewan Komisaris, dengan

mempertimbangkan masukan dari komite-komite dibawahnya, juga menominasikan

dan memberikan rekomendasi mengenai remunerasi anggota Direksi, mengevaluasi

dan menyetujui keputusan manajemen dan tindakan strategis yang diusulkan oleh

Direksi, memonitor praktik manajemen risiko, mengevaluasi dan menindaklanjuti

temuan audit internal dan eksternal, berkonsultasi mengenai penyaluran kredit kepada

pihak terkait dan tidak terkait, mengawasi pelaksanaan GCG dan mengevaluasi kinerja

Direksi.

Penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris PT. Bank Lampung

telah diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 06/K/BL/V/2008 tanggal

20 Mei 2008 Tentang Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris PT. Bank Lampung serta

tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Surat Keputusan Dewan

Komisaris PT. Bank Lampung Nomor : 04.A/K/BL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010

tentang Tata Tertib dan Pedoman Kerja Direksi PT. Bank Lampung, pada dasarnya telah

selaras dengan yang diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar

dan Peraturan Bank Indonesia mengenai Good Corporate Governance serta kebijakan

intern Bank Lampung lainnya yang secara keseluruhan merupakan panduan bagi Dewan

Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terkait

dengan pengelolaan Perusahaan.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Bank Lampung relatif sudah

cukup efektif dan memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG), namun

memang masih terdapat kelemahan-kelemahan yang pada prinsipnya akan terus

disempurnakan. Kekosongan jabatan Dewan Komisaris merupakan salah satu

kelemahan yang sedang disempurnakan. Mengingat sampai dengan waktunya laporan

GCG ini, belum diketahui lulus atau tidaknya hasil fit and proper test calon-calon Dewan

Komisaris 2012-2016 oleh Bank Indonesia.

a. Komposisi Anggota Dewan Komisaris

Pada tahun 2012 terjadi perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris PT. Bank

Lampung yang habis masa bhaktinya pada bulan Juli 2012.

Sampai dengan bulan Juli 2012, komposisi anggota Dewan Komisaris PT. Bank

Lampung adalah:

1. Sdr. Kadarsyah Irsa : Komisaris Utama

2. Sdr. Helmi Rony : Komisaris

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 50

Page 4: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Sedangkan untuk mengisi komposisi anggota Dewan Komisaris masa bhakti 2012-

2016, Keputusan RUPS-LB Tahun 2012 telah diusulkan kepada Bank Indonesia

sebanyak 5 (lima) orang calon anggota Dewan Komisaris untuk mengikuti fit and

proper test.

b. Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 06/K/BL/V/2008 tanggal

20 Mei 2008 Tentang Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris PT. Bank

Lampung:

1) Dewan Komisaris Bank Lampung melakukan pengawasan atas kebijakan

Direksi dalam menjalankan pengurusan Bank pada umumnya baik

mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat

kepada Direksi yang dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai

dengan maksud dan tujuan Perseroan yang dituangkan dalam Anggaran

Dasar Bank Lampung.

2) Menerima setiap pelimpahan wewenang dari RUPS untuk kepentingan

Bank dan atau Pemegang Saham sesuai peraturan perundangan yang

berlaku.

3) Bersama-sama dengan Direktur Utama menandatangani surat saham atau

surat saham pengganti Bank yang diterbitkan.

4) Menetapkan tata tertib dan tata cara menjalankan pekerjaan Direksi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

5) Memberikan persetujuan atas penetapan sasaran organisasi dan tata kerja

Bank.

6) Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good

Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank Lampung

pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi melalui Komite-Komite

yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.

7) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti

temuan Audit dan rekomendasi dari Satuan Audit Internal Bank Lampung,

Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil

pengawasan otoritas lain.

8) Dalam mendukung efektifias pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris telah

membentuk:

a) Komite Audit;

b) Komite Pemantau Risiko;

c) Komite Remunerasi dan Nominasi.

9) Dewan Komisaris secara berkala atau insidentil meminta setiap anggota

Direksi untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai Bank

Lampung sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk

melaksanakan tugas mereka.

10) Dewan Komisaris memberikan Laporan tentang tugas pengawasan yang

telah dilakukan selama tahun buku kepada Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS).

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201251

Page 5: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

c. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite Penunjang Dewan

Komisaris

Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal

30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank

Indonesia No. 8/14/2006 tanggal 5 Oktober 2006, pada periode tahun 2012

Bank Lampung telah menyesuaikan struktur dan keanggotaan Komite Audit dan

Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi, Bank Lampung

juga telah menyusun pedoman dan tata tertib kerja untuk komite-komite

tersebut sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 04/K/BL/VII/2009

tanggal 31 Juli 2009 Tentang Pedoman dan Tata Kerja Komite PT. Bank

Pembangunan Daerah Lampung :

1) Komite Audit

Komite Audit diangkat oleh Direksi atas rekomendasi dari Dewan Komisaris

dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris yang tugas

utamanya yaitu membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tugasnya,

melakukan pengawasan/monitoring hal-hal yang terkait dengan akuntansi

dan laporan keuangan,tata kelola perusahaan serta proses pemeriksaan

audit internal dan pihak eksternal. Dalam menjalankan tugasnya Komite

Audit menjalin hubungan kerja yang efektif dengan Direksi, Manajemen,

Auditor Internal, serta Auditor Eksternal. Secara terus menerus setiap

anggota Komite Audit mendalami tentang pemahaman tugas dan

tanggung jawabnya agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan

efisien.

Keanggotaan

Pertanggal 1 Januari 2012 s/d 29 Juli 2012 susunan keanggotaan Komite

Audit terdiri atas 3 orang anggota termasuk ketua komite, dengan susunan

sebagai berikut:

Ketua : Helmi Rony (Komisaris Independen)

Anggota : Kadarsyah Irsa (Komisaris Utama Independen)

Anggota : Einde Evana (Pihak Independen)

Namun, terhitung sejak tanggal 30 Juli 2012 s/d 31 Desember 2012,

susunan keanggotaan komite audit terdiri dari 1 (satu) orang anggota

sebagai berikut:

Ketua : -

Anggota : -

Anggota : Einde Evana (Pihak Independen)

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 52

Page 6: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Tugas dan Tanggung jawab

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang

independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang

disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-

hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas

lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, sebagaimana Surat

Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 04/K/BL/VII/2009 tanggal 31 Juli

2009 Tentang Pedoman dan Tata Kerja Komite PT. Bank Pembangunan

Daerah Lampung antara lain meliputi :

a) Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan

pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit

dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk

kecukupan proses pelaporan keuangan dengan melakukan

pemantauan dan evaluasi terhadap :

(1) Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)

(2) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP dengan standar audit

yang berlaku

(3) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang

berlaku

(4) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan

Kerja Audit Internal, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank

Indonesia serta Pemeriksa ekstern lainnya.

b) Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan publik dan Kantor

Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan dan

dimintakan persetujuan kepada RUPS. (penunjukan AP dan KAP

untuk general audit laporan keuangan tahun buku 2012, sepenuhnya

dilakukan oleh pihak manajemen Bank Lampung)

c) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan

dikeluarkan Bank, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi

keuangan lainnya.

d) Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap peraturan

perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan peraturan

perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan

Bank.

e) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor

internal Bank.

f) Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas

pengaduan yang berkaitan dengan Bank.

g) Menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi Bank.

Rapat Komite Audit

Selama tahun 2012, per tanggal 1 Januari s/d 29 Juli 2012 Komite Audit

telah melaksanakan rapat secara berkala sebanyak 19 (sembilan belas) kali

pertemuan dengan tingkat kehadiran, sebagai berikut:

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201253

Page 7: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

1. 100

2. Mahatma Kufepaksi 14 100

3. Mutia Citra 14 100

No. Persentase

Einde Evana 14

Tingkat Kehadiran

Nama Anggota Komite

(%)

Sejak tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, penyelengaraan rapat

komite audit digabung dengan rapat komite pemantau risiko, yaitu

sebanyak 14 (empat belas) kali pertemuan, dengan tingkat kehadiran

sebagai berikut:

Hasil keputusan rapat komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang

ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan merupakan

rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan

Komisaris.

2) Komite Pemantau Risiko

Sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia tentang GCG, Komite

Pemantau Risiko dibentuk untuk memastikan bahwa kerangka kerja

manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang memadai

terhadap seluruh risiko Bank.

Keanggotaan

Per tanggal 1 Januari s/d 29 Juli 2012 susunan keanggotaan Komite

Pemantau Risiko beranggotakan 3 (tiga) orang, dengan susunan sebagai

berikut:

Ketua : Helmi Rony (Komisaris Independen)

Anggota : Mutia Citra (Pihak Independen)

Anggota : Mahatma Kufepaksi (Pihak Independen)

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 54

Page 8: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Sejak tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, susunan keanggotaan

Komite Pemantau Risiko terdiri dari 2 (dua) orang anggota, sebagai

berikut:

Ketua : -

Anggota : Mutia Citra (Pihak Independen)

Anggota : Mahatma Kufepaksi (Pihak Independen)

Tugas dan Tanggung Jawab

Komite Pemantau Risiko bertugas untuk memberikan pendapat

kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang

disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-

hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan

tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris,

sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris

Nomor: 04/K/BL/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009 Tentang Pedoman dan

Tata Kerja Komite PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung antara lain

meliputi :

a) Melakukan pemantauan dan evaluasi kesesuaian atas penerapan

pedoman kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan

kebijakan manajemen risiko;

b) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite

Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;

c) Evaluasi terhadap laporan profil risiko triwulanan bank yang

berkaitan dengan penerapan manajemen risiko;

d) Memantau dan mengevaluasi kepatuhan bank sehubungan dengan

pelaksanaan Manajemen Risiko terhadap seluruh perjanjian dan

komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia dan

pihak-pihak terkait lainnya;

e) Memberi masukan kepada Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang

dihadapi oleh Bank serta usulan langkah-langkah untuk mitigasi atas

risiko-risiko tersebut;

f) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang dipandang perlu oleh Dewan

Komisaris;

g) Melaporkan dan merekomendasikan hasil evaluasi dan pemantauan

kepada Dewan Komisaris.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201255

Page 9: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Dalam menjalankan tugas pengawasannya, Komite Pemantau Risiko

memiliki kewenangan untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak

terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset, serta sumber daya

Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Komite

Pemantau Risiko cukup efektif memenuhi prinsip-prinsip Good

Corporate Governance (GCG) namun masih terdapat kelemahan-

kelemahan minor yang akan terus dilakukan penyempurnaan.

Rapat Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2012, per tanggal 1 Januari s/d 29 Juli 2012 Komite

Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat secara berkala sebanyak 22

(dua puluh dua) kali pertemuan dengan tingkat kehadiran, sebagai

berikut:

No. Nama Anggota Komite Tingkat KehadiranPersentase

(%)

1. Helmi Rony 22 100

2

Mutia Citra

22

100

3. Mahatma Kufepaksi

22

100

Sejak tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, penyelengaraan rapat

Komite Pemantau Risiko digabung dengan rapat Komite Audit, yaitu

sebanyak 14 (empat belas) kali pertemuan, dengan tingkat kehadiran

sebagai berikut:

No.

Nama Anggota Komite

Tingkat Kehadiran Persentase

(%)

1. Einde Evana 13 93

2 Mahatma Kufepaksi 14 100

3. Mutia Citra 14 100

Keputusan rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat,

dan keputusan rapat Komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota

komite.

Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang

ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan

didokumentasikan secara baik serta merupakan rekomendasi yang

dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 56

Page 10: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

3) Komite Remunerasi dan Nominasi

Untuk mengoptimalkan fungsi Dewan Komisaris, telah dibentuk Komite

Remunerasi dan Nominasi untuk memastikan bahwa proses penetapan

Remunerasi dan Nominasi bagi Dewan Komisaris sendiri, Direksi,

Executive Officer dan Karyawan sudah diterapkan secara transparan

sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Keanggotaan

Per tanggal 1 Januari 2012 s/d 29 Juli 2012 susunan keanggotaan Komite

Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 4 (empat) orang, dengan

susunan sebagai berikut :

Ketua : Kadarsyah Irsa (Komisaris Utama Independen)

Anggota : Helmi Rony (Komisaris Independen)

Anggota : Pemimpin Divisi SDM (ex officio)

Anggota : Sjachrazad ZP (Pihak Independen)

Namun, sejak tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, susunan

keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 2 (dua) orang

anggota,sebagai berikut:

Ketua : -

Anggota : Pimpinan Divisi SDM (ex officio)

Anggota : Sjachrazad ZP (Pihak Independen)

Tugas dan tanggung jawab

Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan tanggung

jawab sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:

04/K/BL/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009 Tentang Pedoman dan Tata Kerja

Komite PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung sebagai berikut :

a) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi.

b) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

(1) Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk

disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

(2) Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara

keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

c) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta

prosedur pemilihan dan/atau penggantian Dewan Komisaris dan

Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat

Umum Pemegang Saham.

d) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan

Komisaris dan atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk

disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201257

Page 11: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

e) Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan

menjadi anggota independen dari Komite Audit maupun Komite

Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.

f) Dalam mengevaluasi kebijakan Remunerasi, Komite paling kurang

wajib memperhatikan :

(1) Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana

diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(2) Prestasi kerja individual;

(3) Kewajaran dengan peer group;

(4) Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang bank.

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan

Nominasi sudah cukup efektif memenuhi prinsip-prinsip GCG, namun

masih terdapat kelemahan-kelemahan minor yang akan terus dilakukan

penyempurnaan.

Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi

Selama tahun 2012, per tanggal 1 Januari s/d Juli 2012 Dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Remunerasi dan

Nominasi melaksanakan rapat sebanyak 9 (sembilan) kali pertemuan

dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi

Dan Nominasi sebagai berikut:

No. Nama Anggota

Komite

Tingkat Kehadiran

(x)

Persentase

(%)

1. Kadarsyah Irsa 9 100

2 Helmi Rony 9 100

3. Pemimpin Divisi SDM 9 100

4. Sjachrazad ZP 9 100

Sedangkan per tanggal 30 Juli s/d 31 Desember 2012, penyelenggaraan

rapat komite remunerasi dan nominasi tidak diselenggarakan.

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi bertanggung jawab menyusun strategi bisnis, anggaran dan rencana kerja sesuai

dengan visi dan misi Bank. Direksi juga bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian

internal Bank dan penerapan manajemen risiko dan pelaksanaan tata kelola yang baik.

Direksi memastikan agar praktik-praktik akuntansi dan pembukuan Bank sesuai dengan

ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan perusahaan publik, lebih jauh lagi Direksi

mengawasi pelaksanaan audit internal, melakukan tindak lanjut yang diperlukan sesuai

dengan arahan Dewan Komisaris.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 58

Page 12: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi Bank Lampung sudah berjalan efektif dan

memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), namun masih terdapat

kelemahan minor yang terus akan disempurnakan. Kekosongan jabatan Direktur

Operasional dan Direktur Bisnis setelah berakhirnya masa bhakti kepengurusan Direksi

2008-2012 merupakan salah satu kelemahan minor yang sedang disempurnakan Bank

Lampung untuk lebih mengefektifkan serta memenuhi prinsip-prinsip GCG.

Dalam pedoman pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi ditetapkan

dalam Surat Keputusan Komisaris No. 04A/K/BL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010.

Komposisi Anggota Direksi

Pada tahun 2012 terjadi perubahan komposisi anggota Direksi PT. Bank Lampung yang habis

masa bhaktinya pada bulan Juli 2012.

Sampai dengan bulan Juli 2012, komposisi anggota Direksi PT. Bank Lampung adalah:

1. Syamsu Rizal : Direktur Utama

2. Devi Liza : Direktur Operasional

3. Rolie Firman : Direktur Bisnis

4. Basuki : Direktur Kepatuhan

Pada tanggal 08 Juni 2012 telah dilaksanakan RUPS – Luar Biasa PT. Bank Lampung yang

dicatatkan dalam Akta Notaris Achmad Mulya,SH Bandar Lampung dengan hasil antara lain

menetapkan/memutuskan Direksi Periode 2008-2012 diangkat kembali menjadi calon

Direksi Periode 2012-2016, yaitu Direktur Utama Syamsu Rizal dan Direktur Basuki.

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi

Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 04.A/K/BL/XII/2010 tanggal 1 Desember

2010. Tentang Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris PT. Bank Lampung:

a. Direksi mempunyai tugas pokok memimpin, mengurus dan melaksanakan Kebijakan

Umum Bank yang telah ditetapkan Komisaris sesuai dengan Visi dan Misi Bank.

b. Fungsi Direksi:

1) Menyusun dan menyampaikan rencana kegiatan usaha bank dalam bentuk Bisnis

Plan dan Corporate Plan.

2) Menghimpun dana dan mengelola usaha Bank serta mengurus kekayaan bank

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan dan

pengembangan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4) Mewakili Bank didalam dan diluar pengadilan.

c. Direksi mempunyai wewenang antara lain :

1) Menetapkan dan merubah struktur organisasi Bank sesuai dengan kebutuhan

dengan persetujuan Dewan Komisaris.

2) Mengangkat dan memberhentikan pegawai, serta menetapkan besarnya

penghasilan yang diterima oleh pegawai.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201259

Page 13: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

3) Mendirikan unit usaha baru dan atau pembukaan cabang dengan persetujuan

Dewan Komisaris sesuai ketentuan yang berlaku.

4) Mengelola likuiditas dan penempatan dana dengan tetap memperhatikan prinsip

kehati-hatian.

5) Membeli, menjual atau menghapusbukukan inventaris Bank sesuai dengan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan Bank yang telah mendapat persetujuan

RUPS.

6) Melaksanakan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan yang berlaku.

7) Menghapuskan aktiva produktif sepanjang tersedianya dana cadangan aktiva

produktif.

8) Menghapuskan rekening administratif yang telah melampaui jangka waktu yang

telah ditetapkan.

d. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui

RUPS.

Frekuensi Rapat Direksi

Direksi mengadakan Rapat bulanan secara rutin setiap bulan, baik rapat antar Direksi,

bersama-sama dengan Dewan Komisaris, maupun seluruh Pemimpin Unit Kerja.

Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah mufakat, dan hasil keputusan rapat

Direksi dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota

Direksi yang hadir.

3. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Intern dan Fungsi Audit Ekstern.

a. Fungsi Kepatuhan

Untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, Bank Lampung telah

menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membidangi fungsi

Kepatuhan. Pengangkatan Direktur Kepatuhan Bank Lampung telah melalui mekanisme

Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menjalankan tugasnya, Direktur yang membidangi fungsi Kepatuhan dibantu

oleh beberapa unit kerja yang dibawah supervisi Direktur yang membidangi fungsi

Kepatuhan, yaitu :

1. Divisi Kepatuhan dan Hukum;

2. Unit Kerja APU-PPT.

Selain menjadi supervisi unit kerja yang membidangi fungsi kepatuhan, Direktur yang

membidangi fungsi kepatuhan sesuai organisasi PT. Bank Lampung juga menjadi

supervisi :

1. Divisi Perencanaan dan Pengembangan;

2. Divisi Manajemen Risiko.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 60

Page 14: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Sebagai upaya agar fungsi kepatuhan berjalan dengan baik, untuk pemantauan

kepatuhan, dengan langkah antara lain, yaitu: melakukan kajian kepatuhan terhadap

penyusunan kebijakan dan prosedur internal bank, pengembangan produk dan aktivitas

baru termasuk didalamnya penerapan program APU-PPT.

Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan berupaya secara optimal

mengkomunikasikan seluruh kebijakan dan pedoman serta prosedur yang ada kepada

seluruh jajaran karyawan yang terkait agar diketahui dan dilaksanakan. Kepatuhan Bank

relatif cukup baik, walaupun pernah melakukan pelanggaran yang sifatnya tidak

material terhadap ketentuan dan komitmen yang dibuat namun telah diselesaikan.

Hasil pemantauan kepatuhan selalu dilaporkan setiap bulan kepada Direktur Utama

dan ditembuskan juga kepada Dewan Komisaris. Selain itu, untuk memenuhi kewajiban

sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, Bank Lampung selalu melaporkan

pelaksanaan tugas Direkur Kepatuhan kepada Bank Indonesia setiap 6 (enam) bulan

(satu semester) sekali, yang disampaikan tidak sampai 1 (satu) bulan setelah laporan

semesteran yang wajib dilaporkan.

b. Fungsi Audit Intern

Pelaksanaan fungsi audit intern bank dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal

(SKAI) / Divisi Internal Audit dan telah berjalan efektif, dimana :

- SKAI telah melakukan evaluasi atas proses manajemen risiko dan struktur

pengendalian intern untuk menilai kecukupan dan efektivitasnya, serta melakukan

evaluasi atas tata kelola perusahaan.

- Pengawasan oleh SKAI telah mencakup pada seluruh kegiatan dimulai dari unit

operasional Kantor Cabang, Capem dan Kas Khusus serta Divisi atau Satuan Kerja di

Kantor Pusat, namun khusus Audit terhadap divisi IT-EB masih terdapat kelemahan

yang akan terus dilakukan penyempurnaan, hal tersebut disebabkan keterbatasan

SDM terhadap bidang IT.

- Laporan Hasil Audit disampaikan kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris,

Direktur Kepatuhan dan Direktur Lainnya, serta Audite.

c. Fungsi Audit Ekstern

Pelaksanaan audit oleh Akuntan publik telah efektif, dimana Bank telah memenuhi

seluruh aspek dalam proses penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik

(KAP), antara lain Akuntan Publik dan KAP terdaftar di Bank Indonesia, Akuntan

Publik dan KAP yang ditunjuk tidak melebihi masing-masing 3 tahun dan 5 tahun buku

berturut-turut dan penunjukan KAP telah mendapat rekomendasi dari Komite Audit

melalui Dewan Komisaris. Terkait penunjukan AP dan KAP pada general audit laporan

keuangan tahun buku yang berakhir per 31 Desember 2012, pelaksanaan telah

dilakukan oleh manajemen Bank Lampung.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201261

Page 15: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

4. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern

a. Dewan Komisaris cukup aktif mengawasi aktivitas operasional bank yang berpotensi

menimbulkan risiko dan pengendalian intern yang dilakukan dengan melakukan

pemantau atas kinerja bank dan profil risiko bank lewat seluruh laporan yang

disampaikan dan ditindaklanjuti melakukan pertemuan dengan Direksi secara berkala.

b. Manajemen memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah memberikan

perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko bank, untuk itu telah dibentuk

Komite Manajemen Risiko yang tugas dan tanggung jawabnya telah disesuaikan.

c. Manajemen secara aktif mengelola risiko dan memastikan tersedianya kebijakan dan

penetapan limit yang didukung oleh prosedur, laporan, dan sistem informasi yang

menyediakan informasi dan analisis secara akurat dan tepat waktu kepada manajemen

termasuk langkah menghadapi perubahan kondisi pasar dengan cara membentuk

Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).

d. Penyusunan sistem dan prosedur kerja yang ada telah memperhatikan sisi operasional

maupun bisnis serta tingkat risiko yang mungkin terjadi dalam suatu unit kerja.

e. Telah terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas antara

satuan kerja operasional (risk taking unit) dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko

(SKMR). Fungsi pengendalian intern dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).

f. SKAI melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur penilaian

kegiatan operasional Bank secara berkala dan berkesinambungan yaitu melalui Laporan

Hasil Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit.

g. Manajemen selalu memperhatikan kesesuaian bank dengan prinsip pengelolaan bank

yang sehat dan ketentuan yang berlaku.

h. Adanya Kontrol Intern Cabang (KIC), yang melakukan fungsi kontrol terhadap

pelaksanaan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

i. Laporan Profil Risiko telah disusun setiap triwulan dan disampaikan kepada Bank

Indonesia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

j. Secara berkala Direksi memantau/memonitor perkembangan kinerja usaha bank dan

efektifitas pengelolaan risiko yang dilakukan serta sistem pengendalian intern lewat

rapat kaji ulang secara triwulanan untuk memastikan telah sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai.

k. Manajemen melalui Direktur Kepatuhan dan satuan kerja kepatuhan cukup aktif untuk

memastikan kepatuhan bank terhadap ketentuan kebijakan/prosedur yang berlaku dari

setiap aktivitas transaksi yang dilakukan berdasarkan prinsip pengelolaan bank yang

sehat.

5. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large

Exposures) per tanggal 31 Desember 2012

Tabel di bawah ini menguraikan penyediaan dana kepada pihak terkait maupun debitur individu

dan grup di Bank Lampung selama tahun 2012.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 62

Page 16: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

No.

Penyediaan Dana Jumlah

Debitur Nominal

(Jutaan Rp) 1. Kepada Pihak Terkait 31 4.139

2. Kepada Debitur Inti :

a. Individu 8 5.037

b. Grup 7 9.900

6. Rencana Strategis

Berdasarkan pada PBI No. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 tentang Rencana

Bisnis Bank Umum, manajemen Bank Lampung telah menyusun :

a. Rencana Bisnis Bank (RBB) yang mencakup periode 3 (tiga) tahun. RBB tersebut

merupakan cetak biru (Blue Print) rencana bisnis Bank Lampung.

b. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT).

c. (RKAT) merupakan strategi bisnis Bank Lampung jangka pendek (satu tahun). RKAT lebih

berorientasi pada pelaksanaan termasuk didalamnya Program Kerja Divisi (PKD) beserta

anggaran yang dibutuhkan.

Materi dari RBB dan RKAT tersebut telah mengacu pada ketentuan Peraturan Bank Indonesia

(PBI) tentang Rencana Bisnis Bank Umum antara lain meliputi:

a. Visi dan Misi Bank Lampung

b. Arsitektur Perbankan Indonesia

c. Kondisi makro ekonomi regional

d. Asumsi perbankan ekonomi regional

e. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

f. Arahan Direksi

B. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG MENCAPAI 5%

(LIMA PERSERATUS) ATAU LEBIH DARI MODAL DISETOR, YANG MELIPUTI JENIS DAN

JUMLAH LEMBAR SAHAM :

Dewan Komisaris dan Direksi Bank Lampung tidak memiliki saham pada Bank Lain, Lembaga

keuangan bukan bank maupun perusahaan lainnya. Sedangkan kepemilikan saham pada

Bank Lampung jumlahnya tidak mencapai 5 % (lima per seratus) dari modal disetor Bank

Lampung posisi 31 Desember 2012.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201263

Page 17: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 64

KEPEMILIKAN SAHAM

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PT. BANK LAMPUNG PER 31 DESEMBER 2012

NO NAMA

Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% atau lebih

PT. Bank

Lampung Bank Lain LKBB

Perusahaan

Lainnya

1 - - - -

2 - - - -

3 - - - -

4

-

-

-

-

5

-

-

-

-

6

Kadarsyah Irsa

Helmi Rony

Syamsu Rizal

Rolie Firman

Devi Liza

Basuki

-

-

-

-

C. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN

DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ATAU

PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK.

No. Perusahaan Hubungan Keluarga Hubungan

Keuangan

1.

Dewan Komisaris dan Direksi dengan

Dewan Komisaris lainnya Tidak ada Tidak ada

2.

Dewan Komisaris dan Direksi dengan

Dewan Direksi lainnya Tidak ada Tidak ada

3.

Dewan Komisaris dan Direksi dengan

Pemegang Saham Pengendali

Tidak ada

Tidak ada

Catatan : Mengacu pada definisi Hubungan Keluarga dan Hubungan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam SE BI No. 9/12/DPNP Tanggal 30 Mei 2007 Tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.

Page 18: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

D. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS DAN

DIREKSI.

Penerimaan dalam tahun 2012

(jutaan rupiah)

No. Nama

Gaji

Dan Penghasilan Lain Diluar gaji

(bonus, tantiem, penghargaan,

dll)

Fasilitas Lain

(perumahan,

transport,

asuransi dll)

Jumlah

Penerimaan

1. Kadarsyah Irsa * 2.135 121,5 2.256,5

2. Helmi Rony * 1.966 249,8 2.215,8

3. Syamsu Rizal 3.030 237,8 3.267,8

4. Devi Liza * 2.484 304,9 2.788,9

5. Rolie Firman * 2.484 293,6 2.777,6

6. Basuki 2.735 198,6 2.933,6

Jumlah 14.834 1.406 16.240

*) Penerimaan yang bersangkutan s/d Bulan Juli 2012

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi menerima paket remunerasi dan fasilitas lain

dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan.

Jumlah Remunerasi Per Orang

Dalam 1 Tahun Yang Diterima Secara TunaiJumlah Direksi Jumlah Komisaris

Di atas Rp. 2 milyar 4 Orang 2 Orang

Diatas Rp. 1 milyar s.d. Rp. 2 milyar Tidak ada Tidak ada

Diatas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 milyar Tidak ada Tidak ada

Rp. 500 juta ke bawah Tidak ada Tidak ada

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201265

Page 19: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 66

No. Keterangan

Jumlah

1. Jumlah Rapat dalam 1 (satu) tahun

8 kali

2.

-

Jumlah Rapat yang dihadiri secara fisik

-

Jumlah Rapat melalui teknologi telekonferensi

8 kali Tidak ada

3.

Kehadiran masing-masing anggota disetiap rapat

- Komisaris Utama

- Komisaris

8 kali 8 kali

G. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

E. SHARES OPTION

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Lampung tidak melakukan opsi untuk

membeli kembali saham (share option) yang dilakukan melalui penawaran saham atau

penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota

Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, yang telah diputuskan dalam RUPS

atau Anggaran Dasar Bank.

F. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH

No. Keterangan Gaji Tertinggi Gaji Terendah Rasio

1.

Gaji Pegawai tertinggi dan

terendahRp. 13.838.000 Rp. 1.055.220 13,11 kali

2.

Gaji Direksi tertinggi dan

terendahRp. 45.000.000 Rp. 40.500.000 1,11 kali

3.

Gaji Komisaris tertinggi dan

terendah Rp. 33.750.000 Rp. 30.375.000 1,11 kali

4.

Gaji Direksi tertinggi dan

Pegawai tertinggiRp. 45.000.000 Rp. 13.838.000 3.25 kali

Page 20: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

H. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)

I. PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI TAHUN 2012.

(satuan)

Internal Fraud

dalam 1 tahun

Jumlah kasus yang dilakukan oleh :

Pen gurus Pegawai Tetap Pegawai tidak Tetap

Tahun

Sebelumnya

Tahun

Berjalan

Tahun

Sebelumnya

Tahun

Berjalan

Tahun

Sebelumnya

Tahun

Berjalan

Total Fraud Tidak ada Tidak ada 1 1 Tidak ada Tidak ada

Telah

diselesaikan

Tidak ada 1 Tidak ada

Dalam proses

penyelesaian di

internal bank

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Belum

diupayakan

penyelesaiannya

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Telah ditindak

lanjuti melalui

proses hukum

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Ada 3 permasalahan yang saat ini sedang

ditangani oleh pihak penegak hukum,

dalam hal ini PT. Bank Lampung selaku

pelapor adanya indikasi tindak pidana

oleh oknum bendahara gaji terkait dengan

fasilitas pinjaman yang diberikan.

(satuan)

Permasalahan Hukum

Jumlah

Perdata

Pidana

Telah selesai (Telah mempunyai

kekuatan hukum yang tetap) Tidak Ada Tidak Ada

Dalam proses penyelesaian Tidak Ada

Jumlah

Tidak Ada

3

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201267

Page 21: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

J. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

No.

Nama dan Jabatan Yang

Memiliki Benturan

Kepentingan

Nama dan Jabatan

Pengambil Keputusan

Jenis

Transaksi

Nilai

Transaksi

(jutaan

rupiah)

Keterangan

Nama

Jabatan

Nama

Jabatan

1. Firmansyah Pemimpin

KCP Natar

Firmansyah Pemimpin

KCP Natar

Kredit

Usaha

Rakyat

100

Debitur merupakan

adik kandung pejabat

pengambil keputusan,

namun berdasarkan

Analisa petugas,

Kredit tersebut telah

memenuhi syarat dan

layak untuk diberikan.

2. Yerry

Andrian

Putra

Penyelia

Pemasaran

KCP Natar

Firmansyah Pemimpin

KCP Natar

Kredit

Usaha

Rakyat

100 Debitur merupakan

ayah kandung pejabat

yang memiliki

benturan kepentingan,

namun berdasarkan

Analisa petugas,

Kredit tersebut telah

memenuhi syarat dan

layak untuk diberikan.

K. BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI BANK.

Bank Lampung untuk Tahun buku 2012 tidak melakukan kebijakan buy back shares atau

upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan dengan cara membeli

kembali saham atau obligasi tersebut.

L. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK PERIODE LAPORAN

DESEMBER 201

Bank Lampung tidak memberikan bantuan untuk kegiatan politik, sedangkan bantuan sosial

yang diberikan selama tahun 2012 dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu Pendidikan,

Sosial Kemasyarakatan, Keagamaan dan Olahraga.

Rincian aktivitas tersebut adalah sebagai berikut :

4. Olahraga Rp. 22.700.000,-

JUMLAH

Rp. 374.614.136,-

1.

Pendidikan Rp. 3.000.000,-

2.

Sosial Kemasyarakatan

Rp. 162.100.000,-

3. Keagamaan Rp. 186.814.136,-

No.

Jenis Kegiatan

Jumlah Nominal

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 68

Page 22: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

M. KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG

Sesuai dengan ketentuan PBI tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank Lampung

melakukan self assessment tentang Pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan selama tahun

2012, yang meliputi 11 (sebelas) aspek penilaian sesuai yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia.

Berikut ringkasan perhitungan nilai komposit Self Assessment GCG di Bank Lampung:

Nilai Komposit yang diperoleh dari hasil Self Assessment pelaksanaan GCG di Bank Lampung

adalah 2.6 atau predikat “Cukup Baik” sesuai dengan klasifikasi peringkat komposit

sebagaimana tabel berikut:

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party)

Aspek Yang Dinilai

No.Bobot

(A)

Pering

(B)

kat Nilai

(A) X (B)

1. Pelaksanaan T

Komisaris

ugas dan Tanggung Jawab Dewan

10% 3 0.2 70

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20% 2 0.4 87

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10% 3 0.300

4. Penanganan Benturan Kepentingan 10% 3 0.267

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5% 3 0.1 25

6. Penerapan Fungsi Audit Intern 5% 3 0.150

7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5% 2 0.1 20

8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian

Intern 7,5% 3 0.225

9.dan Debitur Besar (LargeExposures)

7,5% 3 0.206

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal 15% 2 0.3 50

11. Rencana Strategis Bank 5% 2 0.1 42

Nilai Komposit 100% 2.641

Nilai Komposit Predi kat Komposit

Nilai Komposit < 1,5 Sangat Baik

1,5 < Nilai K omposit < 2,5 Baik

2,5

Page 23: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat,

dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran

serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama

kebijakan moneter. Dengan menjalankan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat memberikan

pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian secara

keseluruhan.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai modal yang cukup,

menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola dengan baik dan dioperasikan berdasarkan

prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan yang cukup untuk mempertahankan

kelangsungan usahanya, serta memelihara likuiditasnya sehingga dapat memenuhi

kewajibannya setiap saat. Selain itu, suatu bank harus senantiasa memenuhi berbagai

ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan, yang pada dasarnya berupa berbagai ketentuan

yang mengacu pada prinsip-prinsip kehati-hatian di bidang perbankan.

Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan

pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring

dengan penerapan penilaian Risk Based Bank Rating (RBBR) faktor-faktor penilaiannya adalah :

1. Profil Risiko (Risk Profile)

Penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inherent dan

kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional Bank yang dilakukan terhadap 8

(delapan) risiko : Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko

Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.

2. Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian terhadap faktor GCG merupakan penilaian terhadap manajemen Bank atas

pelaksanaan prinsip-prinsip GCG sebagaimana diatur dalam PBI tentang Good Corporate

Governance (GCG)

3. Rentabilitas (Earnings)

Penilaian terhadap faktor rentabilitas (earnings) meliputi penilaian terhadap kinerja

earnings, sumber-sumber earnings dan sustainability earnings Bank.

4. Permodalan (Capital)

Penilaian terhadap faktor permodalan (capital) meliputi penilaian terhadap tingkat

kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan.

Hasil Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 70

Page 24: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERBASIS RISIKO

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

31 DESEMBER 2012

NO

Peringkat Risiko bank secara komposit adalah peringkat 2 (Low to

Moderate), hal ini disebabkan masih adanya beberapa kelemahan minor

pada Penilaian Sistem Pengendalian Risiko (KPMR), namun dari Penilaian

Inherent terhadap kinerja Bank selama semester II tahun 2012 dinilai

baik.

Mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang

signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian,

antara lain profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat

kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan.

Penerapan GCG dengan peringkat 3 cukup baik, dimana banyak hal-hal

yang perlu mendapatkan perhatian antara lain terkait dengan kecukupan

perangkat organisasi Dewan Komisaris dan Direksi serta beberapa

permasalahan yang dialami oleh bank selama kurun waktu penilaian yang

telah menjadi bahan perhatian bagi pihak pemeriksa intern dan ekstern.

Rasio kinerja Bank dalam menghasilkan laba untuk periode penilaian

semester II 2012 meningkat dibandingkan penilaian sebelumnya, namun

mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya. Kinerja bank

dalam menghasilkan laba dominan berasal dari core earning (pendapatan

bunga). Periode ini rasio-rasio dinilai cukup baik walaupun ROA, ROE, dan

NIM mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya. ROA

sebesar 2,89%, ROE 28,38%, dan NIM 6,51%. Posisi sama tahun

sebelumnya ROA, ROE, NIM masing-masing sebesar 3,96%, 38,71%, dan

6,97%. Periode ini, kinerja laba terhadap proyeksi anggaran hampir

terealisasi, yaitu sebesar 99,95%. Rasio BOPO saat ini dinilai cukup baik,

sebesar 74,23% mengalami peningkatan dari posisi sama tahun

sebelumnya yang sebesar 68,89%. Komponen yang mendukung

rentabilitas dianggap cukup stabil, salah satunya terlihat dari Core ROA

sebesar 2,45%, walaupun mengalami penurunan dari posisi sama tahun

sebelumnya.

Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang baik relatif

terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan

yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas

usaha dari bank. Kualitas komponen permodalan sangat baik, terlihat dari

rasio KPMM sebesar 18,63%, dan didominasi modal tier I yaitu sebesar

17,67%. Bank memiliki tingkat permodalan di atas persyaratan minimum

dan dapat mengcover seluruh risiko yang dihadapi. Bank telah melakukan

stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi

dengan memadai. Bank memiliki akses sumber permodalan yang baik.

ANALISAPERINGKATFAKTOR

KETERANGAN PERINGKAT KOMPOSIT

PERINGKAT KOMPOSIT 2TOTAL

CAPITAL 2

1

2

2

23

3

4

GCG

PROFIL RISIKO

EARNING

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201271

Page 25: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 72

Laporan Profil Risiko Desember 2012

Peringkat Risiko bank secara komposit adalah peringkat 2 (Low to Moderate), hal ini disebabkan

masih adanya beberapa kelemahan minor pada penilaian Sistem Pengendalian Risiko (KPMR),

namun dari penilaian Inhernt terhadap kinerja Bank selama semester II Tahun 2012 beberapa

perbaikan yang telah dilakukan bank yang merupakan kelemahan pada periode penilaian

sebelumnya antara lain adalah penerbitan beberapa SOP antara lain penyempurnaan pedoman

pelaksanaan fungsi kepatuhan, penyusunan SOP benturan kepentingandan dalam rangka

meningkatkan sistem pengendalian yang lebih baik, bank juga telah melakukan

penyempurnaan struktur organisasi guna meningkatkan sistem kewenangan dan pengawasan.

RISIKO KREDIT 2 3 2

RISIKO PASAR 1 3 2

RISIKO LIKUIDITAS 2 3 2

RISIKO OPERASIONAL 2 3 2

RISIKO HUKUM 2 2 2

RISIKO STRATEJIK 3 3 3

RISIKO KEPATUHAN 2 3 2

RISIKO REPUTASI 2 3 2

2

PERINGKAT RISIKO

INHERENTPERINGKAT KPMRRISK PROFILE PERINGKAT AGREGAT

PERINGKAT TINGKAT

RISIKO

Page 26: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

BOBOT PERINGKAT NILAI

(a) (b) (a) x (b)

1 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab

Dewan Komisaris

10% 3 0,27 - Komposisi anggota Dewan Komisaris saat dilakukan

self assesment terdapat kekosongan jabatan.

- Pelaksanaan Fungsi dan tugas Dekom tidak dapat

berjalan sempurna akibat kekosongan jabatan Dekom

sejak Juli 2012.

- Efektifitas Rapat Dekom tidak dapat dilakukan

assesment

- Transparansi kepemilikan saham, hubungan keluarga

dan lain-lain telah diungkapkan dalam laporan

Pelaksanaan GCG

- Saat ini ada 5 (lima) calon anggota Dewan Komisaris

yang sedang mengikuti fit & Proper Test

2 Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab

Direksi

20% 2 0,49 - Komposisi anggota Direksi belum lengkap

sebagaimana ketentuan dalam GCG

- Saat ini ada 2 (dua) calon anggota Direksi yang sedang

dalam proses persetujuan dari Bank Indonesia

- Tugas dan tanggung jawab Direksi telah diatur dalam

Pedoman dan tata tertib kerja Direksi

3 10% 3 0,30 - Komposisi anggota Komite belum sesuai dengan

ketentuan.

- Efektifitas kerja Komite tidak maksimal yang

diakibatkan oleh ketidak lengkapan struktur Komisaris

sebagai ketua komite

4 Penanganan Benturan Kepentingan 10% 3 0,27 - Bank telah memiliki pedoman penanganan benturan

kepentingan, namun dalam pelaksanaanya

pengungkapan adanya transaksi yang mengandung

benturan kepentingan belum didokumentasikan dengan

baik.

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 5% 3 0,13 - Bank masih perlu meningkatkan kualitas SDM yang

tersedia

- Bank belum memiliki Sistem Informasi Manajemen

yang efektif dan permanen untuk mendukung fungsi

kepatuhan bank secara keseluruhan.

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

NO ASPEK YANG DINILAI CATATAN *)

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

31 DESEMBER 2012

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201273

Page 27: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

6 Penerapan Fungsi Audit Intern 5% 3 0,15 - Didalam Audit charter disebutkan bahwa pemeriksaan

dilakukan terhadap seluruh aspek dan unsur kegiatan

bank, namun dalam pelaksanaannya belum melakukan

audit terhadap aspek pengembangan SDM.

- Fungsi Audit Intern belum memiliki kemampuan

melakukan audit terhadap pelaksanaan Teknologi

Informasi

7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5% 2 0,12 - Audit Ekstern dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik,

namun proses penunjukkan Kantor Akuntan Publik

belum berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit

melalui Dewan Komisaris

8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern

8% 3 0,23 - Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

Direksi telah diatur dalam tata tertib kerja, namun

dalam implementasinya masih perlu pengembangan

komptensi SDM pada Risk Taking Unit/unit kerja

operasional

- Proses pelaksanaan identifikasi dan pengukuran risiko

pada masing-masing unit kerja operasional belum

berjalan sebagaimana mestinya.

9 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait

(Related Party) Dan Debitur Besar (Large

Exposures)

8% 3 0,21 - Dalam Kebijakan Perkreditan bank secara eksplisit

belum dicantumkan mengenai mekanisme penyediaan

dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar,

namun dalam pelaksanaannya tetap mengacu kepada

ketentuan perkreditan secara umum dan prinsip kehati-

hatian.

10 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non

Keuangan Bank, Laporan pelaksanaan

GCG dan laporan Internal

15% 2 0,35 - Bank telah menyampaikan laporan keuangan publikasi

dan laporan GCG kepada publik sesuai dengan

ketentuan.

11 Rencana Strategis Bank 5% 3 0,14 - Penyusunan corporate plan dan bussiness plan secara

kuantitatif telah cukup memperhatikan visi dan misi

bank, namun rencana kerja belum sepenuhnya

menunjukkan upaya penyempurnaan Risk Control

System.

3 2,64

Penerapan GCG dengan peringkat 3 cukup baik, dimana

banyak hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara

lain terkait dengan kecukupan perangkat organisasi

Dewan Komisaris dan Direksi serta beberapa

permasalahan yang dialami oleh bank selama kurun waktu

penilaian yang telah menjadi bahan perhatian bagi pihak

pemeriksa intern dan ekstern.

Nilai Komposit

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 74

Page 28: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Peringkat Rentabilitas 2

RENTABILITAS

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

31 DESEMBER 2012

Rasio kinerja Bank dalam menghasilkan laba untuk periode penilaian semester II 2012

meningkat dibandingkan penilaian sebelumnya, namun mengalami penurunan dari posisi sama

tahun sebelumnya. Kinerja bank dalam menghasilkan laba dominan berasal dari core earning

(pendapatan bunga). Periode ini rasio-rasio dinilai cukup baik walaupun ROA, ROE, dan NIM

mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya. ROA sebesar 2,89%, ROE 28,38%,

dan NIM 6,51%. Posisi sama tahun sebelumnya ROA, ROE, NIM masing-masing sebesar 3,96%,

38,71%, dan 6,97%. Periode ini, kinerja laba terhadap proyeksi anggaran hampir terealisasi,

yaitu sebesar 99,95%. Rasio BOPO saat ini dinilai cukup baik, sebesar 74,23% mengalami

peningkatan dari posisi sama tahun sebelumnya yang sebesar 68,89%. Komponen yang

mendukung rentabilitas dianggap cukup stabil, salah satunya terlihat dari Core ROA sebesar

2,45%, walaupun mengalami penurunan dari posisi sama tahun sebelumnya.

Peringkat Permodalan 2

PERMODALAN

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

31 DESEMBER 2012

Bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang baik relatif terhadap profil risikonya,

yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala

usaha, dan kompleksitas usaha dari bank. Kualitas komponen permodalan sangat baik, terlihat

dari rasio KPMM sebesar 18,63%, dan didominasi modal tier I yaitu sebesar 17,67%. Bank

memiliki tingkat permodalan di atas persyaratan minimum dan dapat mengcover seluruh risiko

yang dihadapi. Bank telah melakukan stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh

risiko yang dihadapi dengan memadai. Bank memiliki akses sumber permodalan yang baik.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201275

Page 29: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Tahun 2012 Bank Lampung mampu mencapai kinerja yang baik berkat komitmen dan kerja

keras seluruh jajaran pegawai dan manajemen serta dukungan dari Stakeholder.

Laporan Keuangan Bank Lampung disusun dan disajikan berdasarkan Prinsip-prinsip Akuntansi

(PSAK) yang berlaku umum di Indonesia dengan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011.

Laporan Keuangan Bank 31 Desember 2012 yang disajikan telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan dengan pendapat wajar.

Pengelolaan Aktiva

Kepemilikan aset Bank Lampung per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 4.720,73 miliar meningkat

sebesar Rp. 518,23 miliar atau 12,33 % dibandingkan dengan posisi tahun 2011 sebesar

Rp. 4.202,50 miliar.

Peningkatan aset ini antara lain disebabkan naiknya jumlah aktiva produktif antara lain kredit

yang diberikan sebesar Rp. 2.275,91 Miliar di Tahun 2012 meningkat sebesar Rp. 358,41 miliar

atau 18,69 % dari Tahun 2011 sebesar Rp. 1.917,50 miliar.

Tinjauan Keuangan

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 76

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Kas 175,76 124,70 (51,06) -29,05%

Giro pada Bank Indonesia 260,11 323,22 63,11 24,26%

Giro pada Bank Lain 72,02 83,02 11,00 15,28%

Penempatan pada Bank Lain 1.581,88 1.704,93 123,05 7,78%

Efek-efek yang dimiliki 113,51 108,52 (4,99) -4,40%

Kredit yang Diberikan 1.917,50 2.275,91 358,41 18,69%

Aset Tetap 25,94 28,06 2,12 8,17%

Penyertaan 0,58 0,58 (0,00) -0,10%

Pendapatan Bunga yang Masih Harus Diterima 32,31 38,52 6,21 19,21%

Aset Pajak Tangguhan 2,40 3,05 0,65 27,18%

Aset Imbalan Kerja 12,34 11,85 (0,49) -3,94%

Aset Lain-lain 8,15 18,36 10,22 125,45%

Jumlah Aset 4.202,50 4.720,73 518,23 12,33%

Pertumbuhan2011 2012ASET

Page 30: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Aset Likuid

Alat likuid Per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 2.344,39 miliar atau 92,88 % dari total Dana Pihak

Ketiga dan merupakan jumlah yang aman guna memenuhi kebutuhan likuiditas Bank. Dengan

ketersediaan alat likuid tersebut dan kerjasama yang baik antara Unit Operasional dengan

Pemerintah Daerah selaku penyimpan dana yang cukup signifikan menjadikan pengelolaan

profil jatuh tempo dana terjaga secara baik. Gambaran lebih lanjut nampak pada tabel berikut.

Alat likuid Bank Lampung dalam tahun 2012 sangat memadai guna memenuhi kebutuhan

nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan uang tunai, transaksi ATM, pemberian kredit,

pembayaran kembali dana pihak ketiga maupun pemenuhan keperluan likuiditas lainnya.

Komposisi alat likuid meliputi Kas, Giro pada Bank Indonesia, Giro pada Bank Lain, Surat-surat

Berharga dan Penempatan pada Bank Lain.

Kredit Yang Diberikan.

Dalam situasi perekonomian yang stabil sepanjang tahun 2012, hal ini sangat mendukung

kegiatan operasional Bank, sehingga target-target yang telah ditetapkan dapat direalisir dengan

baik.

Dalam menyalurkan kredit dilakukan dengan mempertimbangkan faktor likuiditas dan

berpedoman pada prinsip kehati-hatian serta penerapan strategi yang tepat, guna

memperbaiki kualitas kredit dalam upaya pencapaian target Bank. Posisi kredit yang diberikan

periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 2.275,91 miliar, naik

sebesar Rp. 358,41 miliar atau 18.69% bila dibandingkan posisi tahun 2011. Portofolio kredit

Bank Lampung tergambar pada posisi kolektibilitasnya per 31 Desember 2012 menunjukan

kondisi yang sangat baik, meliputi : Lancar 99,05 %, Dalam Perhatian Khusus 0.21 % , Kurang

Lancar 0.02 % , Diragukan 0.03 % dan Macet 0,68 %.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201277

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Kas

Giro pada Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain

Penempatan pada Bank Lain

Surat Berharga

Jumlah Aset Likuid

175,76

260,11

72,02

1.581,88

113,51

2.203,28

124,70

323,22

83,02

1.704,93

108,52

2.344,39

(51,06)

63,11

11,00

123,05

(4,99)

141,11

-29,05%

24,26%

15,28%

7,78%

-4,40%

6,40%

ASET LIKUID 2011 2012Pertumbuhan

Page 31: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Portofolio kredit tahun 2012 Bank Lampung konsisten menyalurkan kredit pada sektor retail.

Kredit yang disalurkan dalam Kredit Usaha Kecil (KUK) terhadap saldo kredit tahun 2011 tumbuh

sebesar Rp.355,70 Miliar atau sebesar 18,19 %. Data selengkapnya nampak pada tabel berikut.

Aset Produktif

Pada tahun 2012 Aktiva Produktif Bank Lampung berjumlah Rp. 4.383,46 miliar meningkat

Rp. 29,20 miliar atau 16,06 % bila dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp. 3.867,29 miliar.

Peningkatan Aktiva Produktif didorong oleh meningkatnya Kredit yang disalurkan sebesar

18,69 % bila dibandingkan tahun 2011. Gambaran lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Perkembangan kondisi kredit terlihat pada tabel berikut.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 78

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Lancar 1.936,56 2.293,32 356,75 18,42%

Dalam Perhatian Khusus 3,35 4,90 1,55 46,44%

Kurang Lancar 0,19 0,45 0,26 134,79%

Diragukan 0,84 0,76 (0,08) -9,23%

Macet 15,96 15,81 (0,15) -0,95%

KOLEKTIBILITAS KREDIT 2011 2012Pertumbuhan

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

KUK 1.952,06 2.301,87 349,81 17,92%

Non KUK 1,76 10,22 8,46 480,82%

Pihak yang Berelasi 3,07 3,26 0,19 6,06%

Kredit yang diberikan 1.956,89 2.315,35 358,46 18,32%

Penyisihan Penghapusan (39,39) (39,43) (0,04) 0,11%

Kredit yang diberikan - Netto 1.917,50 2.275,91 358,41 18,69%

JENIS KREDIT 2011 2012Pertumbuhan

Page 32: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Liabilitas dan Ekuitas

Jumlah Liabilitas dan ekuitas Bank Lampung Tahun 2012 sebesar Rp. 4.720,73 miliar, meningkat

sebesar Rp. 518,24 miliar atau 12,33 % bila dibandingkan liabilitas dan ekuitas tahun 2011

sebesar Rp.4.202,50 miliar.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201279

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Liabilitas Segera 45,86 86,18 40,32 87,91%

Giro 1.097,27 1.071,33 (25,94) -2,36%

Tabungan 762,65 687,38 (75,27) -9,87%

Deposito 579,07 765,35 186,28 32,17%

Surat Berharga yang Diterbitkan 299,34 496,52 197,18 65,87%

Pinjaman yang Diterima 17,98 16,09 (1,89) -10,52%

Simpanan dari Bank Lain 983,23 1.061,59 78,36 7,97%

Liabilitas Lain-lain 16,15 73,02 56,87 352,20%

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 9,60 13,53 3,93 40,96%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 144,23 144,23 (0,00) 0,00%

Modal Setor Lainnya 4,99 11,70 6,71 134,47%

Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya 109,95 150,67 40,72 37,03%

Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya 132,17 143,15 10,98 8,31%

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 4.202,50 4.720,73 518,24 12,33%

LIABILITAS DAN EKUITAS 2011 2012Pertumbuhan

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Giro pada Bank Lain 72,02 83,02 11,00 15,28%

Penempatan pada Bank Lain 1.581,88 1.704,93 123,05 7,78%

Efek-efek yang dimiliki 113,51 108,52 (4,99) -4,40%

Kredit yang Diberikan 1.917,50 2.275,91 358,41 18,69%

Tagihan Akseptasi - - - 0,00%

Tagihan Transaksi Repo - - - 0,00%

Tagihan Derivatif - - - 0,00%

Transaksi Rekening Administratif 181,80 211,00 29,20 16,06%

Penyertaan 0,58 0,58 - 0,00%

Jumlah Aset Produktif 3.867,79 4.383,96 513,37 13,42%

ASET PRODUKTIF* 2011 2012Pertumbuhan

Page 33: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Pendapatan Bunga.

Komposisi pendapatan bunga didominasi oleh Pendapatan Bunga Kredit yang merupakan

fungsi intermediasi, sehingga Porsi Pendapatan Bunga Kredit dibandingkan dengan total

pendapatan bunga, relative cukup tinggi yaitu 82,96 %. Sedangkan Jumlah pendapatan bunga

tahun 2012 meningkat sebesar 87,90 miliar atau 20,08 % menjadi 525,66 miliar dibandingkan

tahun 2011 sebesar 437,77 miliar. Untuk mengantisipasi perputaran dana masyarakat, laju

peningkatannya dilakukan dengan tetap memperhatikan posisi likuiditas melalui pengalokasian

pada Surat Berharga maupun Penempatan pada Bank lain. Rincian lebih lanjut Pendapatan

Bunga terlihat pada tabel berikut.

Dana yang dihimpun pada tahun 2012 sebesar Rp.2.524,06 miliar, meningkat 3,48 % atau

dibandingkan 2011 sebesar Rp.2.439 miliar. Sementara posisi peningkatan dana pihak ketiga

(DPK) yang terhimpun pada tahun 2012 Deposito mengalami peningkatan. Deposito meningkat

sebesar Rp.186,28 miliar atau 32,17% dibandingkan tahun 2011.

1.097,27

762,65

579,07

1.071,33

687,38

765,35

-

200,00

400,00

600,00

800,00

1.000,00

1.200,00

Giro Tabungan Deposito

2011

2012

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 80

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Bunga Kredit 343,64 430,84 87,20 25,38%

Bunga Penempatan 91,35 91,78 0,43 0,47%

Provisi Jaminan 2,27 2,63 0,36 15,86%

Provisi Lainnya 0,51 0,41 (0,09) -18,36%

Jumlah Pendapatan Bunga 437,77 525,66 87,90 20,08%

PENDAPATAN BUNGA 2011 2012Pertumbuhan

Page 34: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Obligasi III yang diterbitkan pada bulan September 2012 sebesar Rp.500 Miliar dengan kupon

9,75% berjangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2017, habis terserap

pasar seluruhnya.

Pendapatan Bunga Bersih

Pendapatan Bunga Bersih yang dihasilkan dalam tahun 2012 sebesar Rp. 286,68 miliar,

meningkat sebesar Rp. 41,78 miliar atau 17,06 % bila dibandingkan tahun 2011. Peningkatan

Pendapatan Bunga cukup signifikan, salah satu faktor utama yang mempengaruhinya adalah

terjadinya peningkatan volume usaha.

Beban Bunga.

Beban Bunga pada tahun 2012 sebesar Rp. 238,97 miliar dan mengalami peningkatan sebesar

Rp. 46,11 miliar atau 23,91 % bila dibandingkan tahun 2011. Peningkatan ini didominasi

terutama oleh meningkatnya beban Jasa Giro sebesar Rp. 22,05 miliar atau 38,25 % yang

secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201281

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Bunga Deposito Berjangka 73,65 85,20 11,55 15,68%

Jasa Giro 57,65 79,70 22,05 38,25%

Bunga Obligasi 36,19 42,24 6,05 16,72%

Bunga T abungan 14,57 18,29 3,72 25,53%

Premi DPK-LPS 7,21 9,63 2,42 33,56%

Bunga Call Money 1,60 1,32 (0,28) -17,50%

Bunga Pinjaman yang Diterima 0,91 1,83 0,92 100,16%

Lainnya 1,08 0,76 (0,32) -29,43%

Jumlah Beban Bunga 192,86 238,97 46,11 23,91%

KOMPOSISI BEBAN BUNGA 2011 2012Pertumbuhan

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Pendapatan Bunga 437,77 525,66 87,89 20,08%

Beban Bunga 192,87

238,98

46,11

23,91%

Jumlah Pendapatan Bunga Bersih 244,90

286,68

41,78

17,06%

PENDAPATAN

BUNGA BERSIH2011 2012

Pertumbuhan

Page 35: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Pendapatan Operasional Lainnya.

Pendapatan Operasional Lainnya merupakan pendapatan non bunga yang berasal dari

Pendapatan Administrasi Kredit, Comitment Fee, Pendapatan Bunga Extra Comtable dan

lainnya. Pada tahun 2012 Pendapatan Operasional Lainnya mencapai Rp. 18,57 miliar

mengalami peningkaatan sebesar Rp. 1,36 miliar atau 7,93 % bila dibandingkan tahun 2011

sebesar Rp. 17,15 miliar.

Beban Operasional Lainnya.

Tahun 2012 Beban Operasional Lainnya sebesar Rp. 166,17 miliar mengalami peningkatan

sebesar Rp. 25,03 miliar atau 17,73 % bila dibandingkan tahun sebelumnya. Meningkatnya

biaya ini terutama berkaitan dengan biaya umum dan administrasi serta biaya barang dan jasa

masing-masing meningkat 23,5 % dan 9,22 % sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Pendapatan Provisi Dan Operasional Lainnya

Pendapatan Provisi

Pada tahun 2012 pendapatan yang bersumber dari Provisi Kredit dan lainnya sebesar Rp. 3.04

miliar mengalami peningkatan sebesar Rp. 0,26 miliar atau 9,35 % bila dibandingkan tahun

sebelumnya.

Peningkatan ini antara lain disebabkan karena tumbuhnya penyaluran kredit di tahun 2012

yang jumlahnya cukup signifikan dan yang merupakan sumber pendapatan Provisi.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 82

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Provisi Jaminan 2,27 2,63 0,36 15,86%

Provisi Lainnya 0,51 0,41 (0,10) -19,61%

Jumlah 2,78 3,04 0,26 9,35%

PENDAPATAN PROVISI 2011 2012Pertumbuhan

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Pendapatan Administrasi 7,10 7,49 0,39 5,49%

Lainnya 10,05 11,02 0,97 9,65%

Jumlah 17,15 18,51 1,36 7,93%

P

OPERASIONAL LAINNYA

ENDAPATAN 2011 2012

Pertumbuhan

Page 36: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Laba Bersih

Pada tahun 2012 kinerja operasional Bank Lampung dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan

dengan baik. Kondisi ini dapat dibuktikan dengan perolehan Laba sebelum pajak sebesar

Rp. 138,08 miliar meningkat sebesar Rp. 17,19 miliar atau 14,22 % dibandingkan dengan

perolehan Laba tahun 2011 sebesar Rp. 120,89 miliar. Sesuai dengan Laporan Keuangan Bank

Lampung Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto

Fahmi & Rekan, Laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp. 101,14 miliar dengan kontribusi

PPh Pasal 25 atau Pajak Badan sebesar Rp. 36,94 miliar. Peningkatan perolehan laba yang cukup

signifikan ini merupakan faktor meningkatnya volume usaha dan kondisi perekonomian yang

stabil sepanjang tahun 2012.

-

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

3.500,00

4.000,00

4.500,00

5.000,00

Jumlah Aset Aset

Produktif

(Netto)

Kredit yang

Diberikan

(Netto)

Dana Pihak

Ketiga

Liabilitas Ekuitas Laba

Sebelum

Pajak

Laba Bersih

2008

2009

2010

2011

2012

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201283

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Nominal %

Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (5,77) 0,04 5,81 -100,77%

Tenaga Kerja 86,56 94,40 7,84 9,06%

Umum dan Administrasi 38,73 47,85 9,12 23,55%

Barang dan Jasa 15,13 16,53 1,40 9,22%

Pemeliharaan dan Perbaikan 2,46 3,32 0,86 34,95%

Penyusutan 4,95 4,03 0,92 -18,58%

Jumlah 142,06 166,17 24,11 16,97%

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA 2011 2012Pertumbuhan

Page 37: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Rasio – Rasio

Rasio BOPO, NIM, ROA dan ROE

Efisiensi pengelolaan Perseroan yang diukur melalui rasio Biaya Operasional dibandingkan

dengan Pendapatan Operasional atau BOPO mampu dikelola pada tahun 2012 mencapai

75,05% mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, ini mengindikasikan

pengelolaan efisiensi usaha yang semakin baik.

Marjin Pendapatan Bunga Bersih atau NIM berkembang dan di tahun 2012 berada pada 6,51%,

sedangakan ROA sebesar 2,80% dan ROE 27,80%

Perkembangan Ekuitas.

Jumlah ekuitas per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 449,79 miliar mengalami peningkatan

sebesar Rp. 58,40 miliar atau 14,92 % dari jumlah ekuitas akhir tahun 2011 sebesar Rp. 391,34

miliar.

Perkembangan usaha Bank Lampung selalu didukung penuh oleh para Pemegang Saham

dengan meningkatkan modal setornya hal ini tercermin dari komitmennya dalam setiap Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa melalui peningkatan modalnya. Perkembangan Modal

Setor terlihat pada tabel dan catatannya berikut ini.

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 84

(dalam miliar Rupiah), Diaudit

Modal Setor Modal Setor Persentase

31-Des-11 31-Des-12 (%)

Provinsi Lampung 62,04 62,04 43,02%

Kabupaten Lampung Selatan 15,53 15,53 10,77%

Kabupaten Lampung Tengah 15,40 15,40 10,68%

Kabupaten Tanggamus 7,89 7,89 5,47%

Kabupaten Lampung Utara 7,57 7,57 5,25%

Kabupaten Tulang Bawang 7,15 7,15 4,96%

Kabupaten Lampung Barat 6,21 6,21 4,31%

Kota Metro 5,58 5,58 3,87%

Kota Bandar Lampung 5,26 5,26 3,65%

Kabupaten Lampung Timur 4,38 4,38 3,04%

Kabupaten Way Kanan 3,25 3,25 2,25%

Koperasi Sai Rasan 2,56 2,56 1,78%

Kabupaten Mesuji 1,00 1,00 0,69%

Kabupaten Pesawaran 0,40 0,40 0,28%

Kabupaten Pringsewu - - 0,00%

JUMLAH 144,22 144,22 100,00%

SAHAM

Page 38: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Rasio NPL dan LDR

Kredit yang diberikan memiliki Non Performing Loan (NPL) tahun 2012 sebesar 0,74% jauh

berada dibawah ketentuan Bank Indonesia yaitu maksimal 5%. Hal tersebut menunjukkan

kredit yang disalurkan telah dikelola secara hati-hati (Prudential Banking).

Selain itu posisi Load Deposit Ratio (LDR) tahun 2012 sebesar 91,73% yang mengindikasikan

bahwa dana yang dihimpun sebagian besar telah disalurkan dalam bentuk kredit sehingga tidak

terjadi adanya idle fund dengan tetap menjaga kecukupan likuiditas.

109,32%

99,36%

89,46%

80,23%91,73%

1,86% 1,47% 1,20%0,87%

0,74%0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

2008 2009 2010 2011 2012

LDR

NPL Gross

83,13%78,34%

68,57%

73,69% 75,05%

17,49%

22,76%

41,38%

28,44% 27,80%

8,75% 6,70%9,59% 5,66% 6,51%

2,61% 2,97% 4,79% 3,13% 2,80%0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

2008 2009 2010 2011 2012

ROA

ROE

NIM

BOPO

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201285

Page 39: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Kecukupan Modal

Rasio CAR pada tahun 2012 sebesar 18,63% berada diatas Ketentuan Penyediaan Modal

Minimum atau KPMM sebesar 8%. Hal ini tidak terlepas dari komitmen yang kuat para

Pemegang Saham untuk terus melakukan penambahan Modal setor dalam rangka menunjang

pengembangan usaha Bank.

26,76%

21,58%22,64%

19,83%

19,29%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

2008 2009 2010 2011 2012

CAR

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 86

Page 40: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Corporate Social Responsibility merupakan salah satu bagian dalam mendukung pembangunan

masyarakat yang berkelanjutan. Pelaksanaan CSR Bank Lampung dilaksanakan diberbagai

daerah yang tersebar di Kabupaten / Kota se-Provinsi Lampung. Untuk memberikan hasil yang

optimal, Bank lampung berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi dan

Kabupaten/Kota. Setiap permohonan/proposal yang diusulkan terlebih dahulu dilakukan

verifikasi oleh Pemerintah Daerah masing-masing lokasi domisili pemilik proposal, sehingga

diharapkan dana CSR yang disalurkan dapat tepat dalam penggunaannya. Setelah dilakukan

verifikasi dan persetujuan oleh Pemerintah Daerah Provinsi danKabupaten/Kota selanjutnya

Bank Lampung melakukan pencairan dana CSR sesuai dengan usulan proposal yang telah

disetujui.

Bank Lampung telah melaksanakan berbagai program CSR diantaranya membantu program

peningkatan sarana kesehatan, pendidikan dan membantu peningkatan permodalan bagi

kelompok –kelompok usaha produktif.

09 Oktober 2012

Secara simbolis Direktur Kepatuhan Bank Lampung Basuki menyerahkan bantuan program CSR

untuk Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek berupa Alat Kesehatan dan Kedokteran

senilai Rp.1,29 Miliar, disaksikan oleh Wakil Gubernur Lampung Ir. H.M.S. Joko Umar Said, MM.

Corporate Social Responsibility

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 201287

Page 41: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

selanjutnya selain program CSR untuk Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Bank

Lampung juga memberikan dana bantuan CSR sebagi berikut :

1. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kota Bandar Lampung yang akan

digunakan untuk Pembuatan Tugu Batas Kota.

2. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Mesuji yang akan digunakan untuk

Bantuan Saran Belajar TK Negeri Pembina Tanjung Raya Mesuji.

3. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Lampung Utara yang akan

digunakan untuk Bantuan Bibit Ayam Buras bagi Peternak Ayam di Kabupaten Lampung Utara

4. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Lampung Utara yang akan

digunakan untuk Bantuan Bibit Ayam Buras bagi Peternak Ayam di Kabupaten Lampung Utara

5. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Lampung Timur yang akan

digunakan untuk Bantuan Sarana Belajar SMUN 1 Pasir Sakti dan SMPN 2 Labuhan Ratu.

6. Bantuan Dana CSR Bank Lampung untuk Pemerintah Kabupaten Tanggamus yang akan digunakan

untuk Bantuan Bibit Sapi bagi Peternak Sapi di Kabupaten Lampung Tanggamus

Laporan Tahunan- Annual Report Bank Lampung 2012 88

Page 42: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,
Page 43: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Kami yang bertandatangan dibawah ini :

NamaAlamat KantorAlamat Domisili/sesuai KTPNomor teleponJabatan

: SYAMSU RIZAL: JI. Wolter Monginsidi No.182, Bandar Lampung: JI. Prof.M. Yamin No. 35 Rawa Laut, Bandar Lampung: (0721) 482237: Direktur Utama

Page 44: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/

31 DESEMBER 2010

DAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 45: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

2

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/ 31 DESEMBER 2010

DAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 46: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012, 2011, DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 DAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

D A F T A R I S I Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Ekshibit Laporan Posisi Keuangan A Laporan Laba Rugi Komprehensif B Laporan Perubahan Ekuitas C Laporan Arus Kas D Catatan atas Laporan Keuangan E

Page 47: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,
Page 48: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,
Page 49: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Ekshibit A

Catatan

A S E T

Kas 2a,2e,2h,4 124.696.553.100 175.756.623.821 177.040.312.648

Giro pada Bank Indonesia 2a,2e,2j,5 323.221.672.521 260.112.222.876 177.041.962.837

Giro pada bank lain - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai

sebesar Rp nihil pada 31 Desember 2012,

2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2e,2g,2i,3,6 83.023.500.769 72.023.125.863 34.082.220.743

Penempatan pada bank lain - setelah

dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai sebesar Rp nihil pada

31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/

31 Desember 2010 2e,2g,2j,3,7 1.704.931.149.361 1.581.879.545.171 1.126.885.469.160

Efek-efek yang dimiliki hingga j atuh tempo -

setelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai sebesar Rp nihil

pada 31 Desember 2012, 2011 dan

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2e,2g,3,8 108.520.998.679 113.511.801.790 68.115.112.757

Kredit yang diberikan - Setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai

Rp 39.433.131.924, Rp 39.389.004.909 dan

Rp 45.156.227.202 pada tanggal -tanggal

31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/

31 Desember 2010 2e,2g,4,9,40

Pihak ket iga 2.272.656.179.334 1.914.431.084.086 1.476.219.630.288

Pihak berelasi 3.255.908.319 3.072.953.941 4.565.577.573

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 33.159.089.097,

Rp 30.039.659.774 dan Rp 30.208.240.835

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011

dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2n,10,33 28.058.742.778 25.941.202.765 20.273.273.337

Penyertaan - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai

sebesar Rp 5.557.140 pada 31 Desember

2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2l,11 579.426.000 579.426.000 555.714.000

Pendapatan bunga yang masih

harus diterima 2x,7,9 38.516.895.235 32.313.122.099 20.063.024.959

Aset paj ak tangguhan 2aa,36 3.052.268.521 2.390.184.140 2.582.311.444

Aset imbalan kerj a 2y,41,47 11.854.417.679 12.340.855.496 11.969.552.370

Aset lain-lain - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai 12 18.364.252.042 8.145.533.499 5.955.246.054

JUMLAH ASET 4.720.731.964.338 4.202.497.681.547 3.125.349.408.170

*) Disaj ikan kembali Catatan 2b dan 47

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

31 Desember 2 0 1 1 *)

31 Desember 2010/1 Januari 2011 *)

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2 0 1 2

Page 50: Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User ... · pelaksanaan tugas komite-komite, penanganan hal-hal yang mengandung benturan kepentingan, penerapan fungsi kepatuhan bank,

Ekshibit A/2

Catatan

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 2q,2aa,13,37 86.176.998.718 45.861.625.311 92.628.325.924

Simpanan

Giro 2s,14,40

Pihak ket iga 326.505.843.596 261.274.659.225 119.615.415.116

Pihak berelasi 744.827.528.208 835.999.434.470 687.877.491.675

Tabungan 2s,15,40

Pihak ket iga 675.474.551.919 760.033.652.662 580.873.291.357

Pihak berelasi 11.904.547.765 2.618.084.025 1.214.138.356

Deposito berj angka 2s,16,40

Pihak ket iga 695.996.698.965 577.927.610.336 296.279.096.500

Pihak berelasi 69.355.100.000 1.143.586.000 19.897.186.000

Simpanan dari Bank lain 2s,2t,17 1.061.596.201.696 983.233.749.145 633.500.156.141

Surat berharga yang diterbitkan 2v,18 496.515.264.558 299.340.786.833 298.699.975.632

Pinj aman yang diterima 2w,19,45 16.088.508.775 17.977.735.404 18.271.453.987

Liabilitas lain-Lain 20 73.018.009.646 16.147.211.935 25.981.684.127

Liabilitas Imbalan pasca kerj a 2y,41 13.531.955.571 9.596.139.236 9.305.990.122

JUMLAH LIABILITAS 4.270.991.209.417 3.811.154.274.582 2.784.144.204.937

EKUITAS

Modal saham - Modal dasar sebanyak

50.000.000 saham terdiri dari 45.000.000 saham

seri A dan 5.000.000 saham seri B,

pada 31 Desember 2012 dan 2011

(25.000.000 saham terdiri dari 22.500.000 saham

seri A dan 2.500.000 saham seri B,

pada 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010)

nominal Rp 10.000 per saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh.

Saham seri A sebanyak 14.166.648

saham pada 31 Desember 2012 dan 2011

(12.795.894 saham pada 1 Januari 2011/

31 Desember 2010)

Saham seri B sebanyak 255.866 saham

pada 31 Desember 2012 dan 2011

(212.406 saham pada 1 Januari 2011/

31 Desember 2010) 21 144.225.140.000 144.225.140.000 130.083.000.000

Modal disetor lainnya 22 11.697.945.583 4.997.945.583 14.142.260.583

Saldo Laba

Yang ditentukan penggunaannya 23 150.670.223.122 109.954.723.122 56.829.723.122

Yang belum ditentukan penggunaannya 23 143.147.446.216 132.165.598.260 140.150.219.528

JUMLAH EKUITAS 449.740.754.921 391.343.406.965 341.205.203.233

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.720.731.964.338 4.202.497.681.547 3.125.349.408.170

*) Disaj ikan kembali Catatan 2b dan 47

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir

yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2 0 1 1 *)

31 Desember 2 0 1 2

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

31 Desember 2010/1 Januari 2011 *)