73
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006) 50.1—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 50 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 50 (revisi 2006) terdiri dari paragraf 1-94 dan Panduan Aplikasi. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 50 (revisi 2006) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan pernyataan ini adalah untuk menetapkan prinsip untuk penyajian instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan untuk saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Hal tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus 2. Prinsip-prinsip dalam Pernyataan ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan pengungkapan informasi tentang hal tersebut. Ruang Lingkup 3. Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk semua jenis instrumen keuangan, kecuali:

PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.1—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN50 (REVISI 2006)INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN DANPENGUNGKAPAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 50 (revisi 2006)terdiri dari paragraf 1-94 dan Panduan Aplikasi. Seluruhparagraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama.Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bolditalic) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 50 (revisi2006) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan danKerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untukunsur-unsur yang tidak material.

PENDAHULUAN

Tujuan1. Tujuan pernyataan ini adalah untuk menetapkan prinsip

untuk penyajian instrumen keuangan sebagai kewajiban atauekuitas dan untuk saling hapus aset keuangan dan kewajibankeuangan. Hal tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumenkeuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan,kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasianyang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dankeuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajibankeuangan akan saling hapus

2. Prinsip-prinsip dalam Pernyataan ini melengkapi prinsipuntuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajibankeuangan dalam PSAK 55 (revisi 2006): InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan pengungkapaninformasi tentang hal tersebut.

Ruang Lingkup3. Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk

semua jenis instrumen keuangan, kecuali:

Page 2: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.2—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) penyertaan dalam anak perusahaan, perusahaan aso-siasi, dan joint ventures yang dilaporkan berdasarkanPSAK 4 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi,PSAK 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalamPerusahaan Asosiasi, atau PSAK 12 tentang Pela-poran Keuangan mengenai Bagian Partisipasi dalamPengendalian Bersama Operasi dan Aset. Namundemikian, dalam beberapa hal, PSAK 4, PSAK 15 atauPSAK 12 memperbolehkan suatu entitas mencatatkanpenyertaan dalam anak perusahaan, asosiasi ataujoint venture menggunakan PSAK 55 (revisi 2006);dalam hal tersebut, entitas harus menerapkan persya-ratan pengunkapan dalam PSAK 4, PSAK 15 atauPSAK 12 sebagai pengungkapan tambahan dalamPernyataan ini. Entitas juga harus menerapkan Per-nyataan ini untuk semua derivatif yang terkait denganperusahaan, asosiasi atau joint venture. Namun demi-kian, entitas menerapkan Pernyataan ini atas penyer-taannya pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi,atau joint venture yang sesuai dengan PSAK 4, PSAK12, atau PSAK 15 dilaporkan berdasarkan PSAK 55:Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.Pada kasus-kasus seperti diatas, entitas menerapkanketentuan pengungkapan dalam PSAK 4, 12, dan 15untuk melengkapi ketentuan dalam Pernyataan ini.Entitas juga menerapkan Pernyataan ini untuk seluruhderivatif atas penyertaannya pada anak perusahaan,perusahaan asosiasi, atau joint ventures;

(b) hak dan kewajiban pemberi kerja dalam ProgramImbalan Kerja yang diatur dalam PSAK 24 tentangImbalan Kerja;

(c) kontrak untuk pertimbangan kontinjensi dalam peng-gabungan usaha (lihat PSAK 22: PenggabunganUsaha). Pengecualian ini hanya berlaku untuk pihakpengakuisisi;

(d) kontrak asuransi sebagaimana yang didefinisikandalam PSAK 36 tentang Akuntansi Asuransi Kerugi-an. Namun demikian, Pernyataan ini diterapkan untuk

Page 3: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.3—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

derivatif yang melekat pada kontrak asuransi jikaPSAK 55 (revisi 2006) mensyaratkan entitas mencatatkontrak asuransi dan derivatif secara terpisah;

(e) instrumen keuangan yang termasuk dalam ruanglingkup PSAK 36, karena mengandung fitur partisi-pasi tidak mengikat. Penerbit instrumen ini dikecuali-kan dari penerapan paragraf 11–28 dan PA25–PA35dari Pernyataan ini dalam membedakan antara kewa-jiban keuangan dan instrumen ekuitas. Namun demi-kian, instrumen tersebut tetap mengikuti semua keten-tuan lain yang ada dalam Pernyataan ini. Selanjutnya,Pernyataan ini diterapkan untuk derivatif yang di-lekatkan pada instrumen tersebut (lihat PSAK 55);

(f) instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban yangmerupakan transaksi pembayaran berbasis sahamberdasarkan PSAK 53: Akuntansi KompensasiBerbasis Saham, kecuali untuk:(i) kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup

paragraf 4–6 Pernyataan ini, dalam hal Per-nyataan ini diterapkan,

(ii) Paragraf 29 dan 30 dari Pernyataan ini, yang di-terapkan pada saham treasuri yang dibeli, dijual,diterbitkan, atau dibatalkan yang terkait denganProgram opsi saham untuk karyawan, Programpembelian saham oleh karyawan, dan semuapengaturan pembayaran berbasis saham lainnya.

4. Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelianatau penjualan item non keuangan yang dapat diselesaikansecara neto dengan kas atau dengan instrumen keuanganlainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuang-an, dengan memperlakukan kontrak tersebut sebagaiinstrumen keuangan, dengan pengecualian untuk kontrakyang disepakati dan dimaksudkan untuk terus dimilikidengan tujuan untuk menerima atau menyerahkan itemnon keuangan sesuai dengan persyaratan pembelian, pen-jualan atau penggunaan yang diharapkan oleh entitas.

Page 4: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.4—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

5. Ada beberapa cara dimana sebuah kontrak pembelianatau penjualan item non keuangan dapat diselesaikan secaraneto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya, ataudengan mempertukarkan instrumen keuangan. Cara-caratersebut, antara lain:(a) jika persyaratan dalam kontrak memperbolehkan salah satu

pihak untuk menyelesaikan kontrak tersebut secara netodengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya ataudengan mempertukarkan instrumen keuangan;

(b) jika kemampuan untuk menyelesaikan secara neto dengankas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau denganmempertukarkan instrumen keuangan tidak dinyatakansecara eksplisit dalam persyaratan kontrak, namun entitasmempunyai kebiasaan menyelesaikan kontrak sejenissecara neto dengan kas atau dengan instrumen keuanganlainnya atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan(baik dengan pihak lawan, dengan menyepakati kontraksaling hapus, atau menjual kontrak sebelum dilaksanakanatau jatuh tempo);

(c) jika, untuk kontrak sejenis, entitas mempunyai kebiasanuntuk menerima aset yang mendasari dan menjualnyadalam jangka pendek setelah penyerahan untuk mem-peroleh laba dari perubahan harga dalam jangka pendekatau margin dealer; dan

(d) jika item non keuangan yang diatur dalam kontrak dapatdikonversi dengan mudah menjadi kas.

Kontrak yang memenuhi huruf (b) atau (c) di atas tidakdimaksudkan untuk menerima atau menyerahkan item nonkeuangan sesuai dengan persyaratan pembelian, penjualan ataupenggunaan yang diharapkan oleh entitas, dan oleh karenanyakontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini.Kontrak-kontrak lainnya yang memenuhi ketentuan paragraf 4harus dievaluasi untuk menentukan apakah kontrak tersebutdisepakati dan dimaksudkan untuk terus dimiliki dengan tujuanuntuk menerima atau menyerahkan item non keuangan sesuaidengan persyaratan pembelian, penjualan atau penggunaan yangdiharapkan oleh entitas, dan selanjutnya untuk menentukan

Page 5: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.5—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

apakah kontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkupPernyataan ini.

6. Options yang diterbitkan untuk membeli atau menjualitem non keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengankas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau denganmempertukarkan instrumen keuangan, sesuai dengan ketentuanparagraf 5 (a) atau (d) termasuk dalam ruang lingkup Pernyataanini. Kontrak seperti ini tidak dapat disepakati untuk tujuanmenerima atau menyerahkan item non keuangan sesuai denganpersyaratan pembelian, penjualan atau penggunaan yangdiharapkan oleh entitas.

Definisi (lihat juga paragraf PA3-PA24)

7. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakandalam Pernyataan ini:

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menam-bah nilai aset keuangan entitas dan kewajiban keuanganatau instrumen ekuitas entitas lain.

Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk:(a) kas;(b) instrumen ekuitas milik entitas lain;(c) hak kontraktual;

(i) untuk menerima kas atau aset keuangan lainnyadari entitas lain; atau

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan ataukewajiban keuangan dengan entitas lain dengankondisi yang berpotensi menguntungkan entitastersebut, atau

(d) kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan denganmenggunakan instrumen ekuitas milik entitas yangbersangkutan dan merupakan suatu:(i) non derivatif dalam hal entitas harus atau

mungkin diwajibkan untuk menerima suatujumlah yang variabel (variable number) dari

Page 6: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.6—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

instrumen ekuitas milik entitas; atau(ii) derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan

selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentukas atau aset keuangan lain untuk suatu jumlahyang telah ditetapkan (fixed amount) dariinstrumen ekuitas milik entitas. Untuk tujuan ini,instrumen ekuitas milik entitas tersebut tidaktermasuk instrumen yang mereka sendiri merupa-kan kontrak untuk menerima atau menyerahkaninstrumen ekuitas milik entitas tersebut di masayang akan datang.

Kewajiban Keuangan adalah setiap kewajiban yangberupa:(a) Kewajiban kontraktual:

(i) untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainkepada entitas lain; atau

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan ataukewajiban keuangan dengan entitas lain dengankondisi yang berpotensi merugikan entitas ter-sebut;

(b) kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan denganmenggunakan instrumen ekuitas milik entitas yangbersangkutan dan merupakan suatu:(i) non derivatif dalam hal entitas harus atau

mungkin diwajibkan untuk menyerahkan suatujumlah yang variabel (variable number) dariinstrumen ekuitas milik entitas; atau

(ii) derivatif yang akan atau mungkin diselesaikanselain dengan mempertukarkan sejumlah tertentukas atau aset keuangan lain untuk suatu jumlahyang telah ditetapkan (fixed amount) dari instru-men ekuitas milik entitas. Untuk tujuan ini instru-men ekuitas milik entitas tersebut tidak termasukinstrumen yang mereka sendiri merupakankontrak untuk menerima atau menyerahkaninstrumen ekuitas milik entitas tersebut di masayang akan datang.

Page 7: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.7—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang mem-berikan hak residual atas aset suatu entitas setelahdikurangi dengan seluruh kewajibannya.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapatdipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antarapihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaku-kan transaksi wajar (arm’s length transaction).

8. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalamParagraf 9 PSAK 55 (revisi 2006) dan digunakan dalamPernyataan ini dengan pengertian yang sesuai dengan yangdiatur dalam PSAK 55 (revisi 2006).

biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan ataukewajiban keuanganaset keuangan yang tersedia untuk dijualpenghentian pengakuanderivatifmetode bunga efektifaset keuangan atau kewajiban keuangan pada nilai wajarmelalui laporan laba rugikomitmen pastiprakiraan transaksiefektivitas lindung nilaiitem yang dilindung nilaiinstrumen lindung nilaiinvestasi yang dimiliki hingga jatuh tempopinjaman yang diberikan dan piutangpembelian atau penjualan regulerbiaya transaksi

9. Dalam pernyataan ini, “kontrak” dan “kontraktual”mengacu pada suatu kesepakatan antara dua pihak atau lebih,yang memiliki konsekuensi ekonomis yang jelas dan kecilpeluangnya akan diabaikan oleh pihak-pihak yang terlibat,umumnya karena pemenuhan kesepakatan ini dapat dipaksakansecara hukum. Dengan demikian kontrak dan instrumenkeuangan mungkin memiliki bentuk yang beragam dan tidak

Page 8: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.8—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

perlu dalam bentuk tertulis.

10. Dalam Pernyataan ini “entitas” meliputi perorangan,persekutuan, badan hukum, perwalian (trusts), dan institusipemerintah.

PENYAJIAN

Kewajiban dan Ekuitas (lihat juga paragraf PA25-PA29)

11. Penerbit instrumen keuangan pada saat pengaku-an awal harus mengklasifikasikan instrumen tersebut ataukomponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan,aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengansubstansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajibankeuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.

12. Ketika penerbit menerapkan definisi dalam paragraf 7untuk menentukan apakah instrumen keuangan merupakaninstrumen ekuitas, dan bukan merupakan kewajiban keuangan,maka instrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas jika, danhanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) berikut terpenuhi:(a) Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual:

(i) untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainkepada entitas lain; atau

(ii) untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajibankeuangan dengan entitas lain dengan kondisi yangberpotensi merugikan penerbit.

(b) jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikandengan instrumen ekuitas milik penerbit, instrumen tersebutmerupakan:(i) non derivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual

bagi penerbitnya untuk menyerahkan suatu jumlahyang variabel (variable number) dari instrumenekuitas miliknya; atau

(ii) derivatif yang akan diselesaikan hanya oleh pener-bitnya melalui pertukaran sejumlah tertentu kas atau

Page 9: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.9—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

aset keuangan lain untuk suatu jumlah yang telahditetapkan (fixed amount) dari instrumen ekuitas milikentitas. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas milik pe-nerbit tidak termasuk instrumen yang mereka sendirimerupakan kontrak untuk menerima atau menyerah-kan instrumen ekuitas milik penerbit tersebut di masayang akan datang.

Kewajiban kontraktual, termasuk kewajiban yang berasal dariinstrumen keuangan derivatif, yang akan atau dapatmenyebabkan adanya penerimaan atau penyerahan instrumenekuitas milik penerbit di masa yang akan datang, namun tidakmemenuhi kondisi (a) dan (b) di atas, bukan merupakaninstrumen ekuitas.

Tanpa Kewajiban Kontraktual untuk Penyerahan Kas atauAset keuangan Lainnya (paragraf 12(a))

13. Fitur penting dalam membedakan antara kewajibankeuangan dan instrumen ekuitas adalah adanya kewajibankontraktual satu pihak dari instrumen keuangan (penerbit), untukmenyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pihak lainnya(holder), atau untuk mempertukarkan aset keuangan ataukewajiban keuangan dengan pemegang instrumen ekuitas(holder) dalam kondisi yang berpotensi merugikan pihakpenerbit. Walaupun pemegang instrumen ekuitas mungkinberhak menerima dividen atau bentuk distribusi ekuitas lainnyasecara pro rata, pihak penerbit tidak memiliki kewajibankontraktual untuk melakukan distribusi tersebut karena penerbitinstrumen ekuitas tidak diwajibkan untuk menyerahkan kas atauaset keuangan lainnya kepada pihak lain.

14. Substansi dari instrumen keuangan, bukan bentukhukumnya, merupakan dasar bagi penggolongannya dalamneraca entitas. Substansi dan bentuk hukumnya umumnyasejalan, walau tidak selalu. Beberapa jenis instrumen keuanganmemiliki bentuk hukum berupa ekuitas tetapi secara substansimerupakan kewajiban dan bentuk lainnya mungkin berupa

Page 10: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.10—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kombinasi dari fitur instrumen ekuitas dan fitur kewajibankeuangan. Sebagai contoh:(a) Saham preferen yang mewajibkan penerbitnya untuk

membeli kembali saham tersebut dengan harga yang telahditetapkan atau harga yang dapat ditetapkan pada tanggalyang telah ditetapkan atau tanggal yang dapat ditetapkandi masa yang akan datang, atau saham preferen yangmemberikan hak pada pemegangnya untuk memintapenerbit agar membeli kembali saham tersebut pada atausetelah tanggal tertentu dengan harga yang telah ditetapkanatau harga yang dapat ditetapkan, digolongkan sebagaikewajiban keuangan.

(b) Instrumen keuangan yang memberi hak kepada pemegang-nya untuk menjual instrumen itu kembali pada penerbitnyabaik secara kas atau dengan aset keuangan lainnya(puttable instrument) merupakan kewajiban keuangan.Ketentuan ini juga berlaku sekalipun jumlah kas atau asetkeuangan lain ditentukan berdasarkan indeks tertentu atauitem lainnya yang berpotensi naik atau turun atau ketikabentuk hukum instrumen yang dapat dijual tersebutmemberi hak residual pada pemegangnya atas aset yangdimiliki penerbit. Adanya pilihan bagi pemegang instrumenuntuk menjual kembali instrumen yang dimilikinya padapenerbit, baik secara kas maupun dengan aset keuanganlainnya, menyebabkan instrumen yang dapat dijual kembalikepada penerbitnya memenuhi definisi kewajiban keuang-an. Sebagai contoh, reksa dana terbuka (open endedmutual funds), dana perwalian (unit trusts), persekutuan,dan entitas-entitas yang tergabung dalam kerja samaoperasi bisa memberi hak pada pemegang unit atauanggotanya untuk sewaktu-waktu menarik penyertaanmereka pada penerbit sejumlah kas yang setara denganproporsi penyertaan mereka dalam nilai aset penerbit.Namun demikian, klasifikasi sebagai kewajiban keuangantidak serta-merta meniadakan penggunaan istilah seperti“nilai aktiva bersih milik pemegang unit” dan “perubahandalam nilai aktiva bersih milik pemegang unit” dalamlaporan keuangan entitas yang tidak memiliki modal disetor/

Page 11: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.11—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

contributed equity (seperti pada beberapa reksa dana dandana perwalian) atau penggunaan pengungkapan tambahanuntuk menunjukkan bahwa total penyertaan para anggotaterdiri atas berbagai item, seperti cadangan yang memenuhidefinisi ekuitas dan instrumen yang dapat dijual kembalipada penerbit yang tidak memenuhi definisi ekuitas.

15. Jika entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk meng-hindari penyelesaian kewajiban kontraktualnya berupa penye-rahan kas atau aset keuangan lainnya, maka kewajiban tersebutmemenuhi definisi kewajiban keuangan. Sebagai contoh:(a) Keterbatasan kemampuan entitas untuk memenuhi

kewajiban kontraktualnya, seperti kurangnya akses padavaluta asing atau adanya ketentuan untuk memintapersetujuan dari pihak regulator atas pembayaran yangakan dilakukan, tidak membatalkan kewajiban kontraktualentitas tersebut atau hak kontraktual pemegang instrumen.

(b) Kewajiban kontraktual yang tergantung pada pelaksanaanhak untuk menebus kembali oleh pihak lawan merupakankewajiban keuangan, karena entitas tidak memiliki haktanpa syarat untuk menghindari melakukan pembayarandengan kas atau aset keuangan lainnya.

16. Instrumen keuangan yang tidak secara eksplisitmenciptakan kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atauaset keuangan lainnya, bisa saja secara tidak langsungmenciptakan kewajiban melalui persyaratan dan kondisi yangada padanya. Sebagai contoh:(a) Instrumen keuangan mungkin memiliki kewajiban non

keuangan yang harus diselesaikan jika, dan hanya jika,entitas gagal melakukan pembayaran atau menebusinstrumen tersebut. Jika entitas tersebut dapat menghindarikewajiban untuk mentransfer kas atau aset keuanganlainnya hanya dengan menyelesaikan kewajiban nonkeuangannya, maka instrumen keuangan tersebutmerupakan kewajiban keuangan.

(b) Instrumen keuangan merupakan kewajiban keuangan jikainstrumen tersebut memiliki ketentuan bahwa dalam

Page 12: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.12—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

penyelesaiannya, entitas akan menyerahkan:(i) kas atau aset keuangan lainnya; atau(ii) saham milik entitas (penerbit) yang nilainya ditentukan

jauh melebihi nilai kas atau aset keuangan lainnya yangseharusnya diserahkan.

Walaupun entitas tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktualsecara eksplisit untuk menyerahkan kas atau aset keuanganlainnya, nilai dari penyelesaian menggunakan saham dianggapsama dengan nilai yang harus dibayarkan secara kas. Dalamsituasi apapun, pemegang instrumen secara substansimemperoleh jaminan untuk menerima suatu jumlah yang mini-mal sama dengan opsi penyelesaian menggunakan kas (cashsettlement option) (lihat paragraf 17).

Penyelesaian dengan Instrumen Ekuitas milik Entitas(paragraf 12(b))

17. Suatu kontrak bukan merupakan instrumen ekuitassemata-mata karena kontrak tersebut menyebabkan penerimaanatau penyerahan instrumen ekuitas milik entitas. Entitas mungkinmemiliki hak atau kewajiban kontraktual untuk menerima ataumenyerahkan saham miliknya atau instrumen ekuitas lainnyadalam jumlah yang bervariasi hingga nilai wajar dari instrumenekuitas milik entitas yang akan diterima atau diserahkan tersebutsama dengan nilai hak atau kewajiban kontraktualnya.Hak ataukewajiban kontraktual tersebut dapat berupa nilai yang telahditetapkan atau nilai yang berfluktuasi, baik sebagian maupunseluruhnya, tergantung perubahan variabelnya selain dari hargapasar instrumen ekuitas milik entitas tersebut (misalnya tingkatsuku bunga, harga komoditas, atau harga instrumen keuangan.Dua contoh yang digunakan adalah (a) kontrak untukmenyerahkan instrumen ekuitas senilai CU100*, dan (b) kontrakuntuk menyerahkan instrumen ekuitas senilai 100 ons emas.Kontrak jenis ini merupakan kewajiban keuangan bagi entitaswalaupun entitas tersebut harus atau dapat menyelesaikan

*(Dalam pernyataan ini, jumlah moneter dinyatakan dalam unitmata uang (currency units/CU)).

Page 13: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.13—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dengan instrumen ekuitas miliknya. Kontrak tersebut bukanmerupakan instrumen ekuitas karena entitas menggunakaninstrumen ekuitas miliknya dalam jumlah yang variabel sebagaipenyelesaian kontrak. Dengan demikian, kontrak tersebut tidakmemberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangiseluruh kewajibannya.

18. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas denganpenyerahan (atau penerimaan) instrumen ekuitas miliknya dalamjumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau asetkeuangan lainnya yang nilainya telah ditetapkan merupakaninstrumen ekuitas. Contoh, opsi saham yang diterbitkan yangmemberi hak kepada pihak lawan untuk membeli saham milikentitas dalam jumlah yang telah ditetapkan dengan harga yangtelah ditetapkan atau untuk membeli obligasi dengan nilai pokokyang telah ditetapkan merupakan instrumen ekuitas. Perubahannilai wajar kontrak yang disebabkan oleh berfluktuasinya tingkatbunga pasar yang tidak mempengaruhi jumlah kas atau nilaiaset keuangan yang harus dibayarkan atau diterima, atau jumlahinstrumen ekuitas yang harus diterima atau diserahkan, padawaktu penyelesaian kontrak, tidak mengecualikan kontraktersebut sebagai instrumen ekuitas. Setiap jumlah yang diterima(seperti premium yang diterima atas penerbitan option atauwarrant atas saham milik entitas) ditambahkan secara langsungpada ekuitas. Setiap jumlah yang dibayarkan (seperti premi yangdibayarkan untuk pembelian option) langsung dikurangkan dariekuitas. Perubahan dalam nilai wajar instrumen ekuitas tidakdiakui dalam laporan keuangan.

19. Kontrak yang mewajibkan entitas untuk membelikembali instrumen ekuitasnya, baik dengan kas atau asetkeuangan lainnya akan menambah kewajiban keuangan entitassebesar nilai kini dari nilai penebusannya (contoh, sebesar nilaikini dari harga pembelian kembali kontrak forward, hargapelaksanaan option, atau nilai penebusan lainnya). Ketentuanini juga berlaku sekalipun kontrak tersebut merupakan instrumenekuitas. Satu contoh adalah kewajiban entitas berdasarkankontrak forward untuk membeli instrumen ekuitasnya secara

Page 14: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.14—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kas. Ketika kewajiban keuangan pertama kali diakui berdasarkanPSAK 55 (revisi 2006), maka nilai wajarnya (atau nilai kini darinilai penebusannya) direklasifikasi dari ekuitas. Setelahpengakuan awal, kewajiban keuangan diukur berdasarkanPSAK 55. Jika kontrak jatuh tempo tanpa adanya penyerahan,maka nilai tercatat dari kewajiban keuangan tersebutdireklasifikasi menjadi ekuitas. Kewajiban kontraktual entitasuntuk membeli instrumen ekuitasnya menambah kewajibankeuangan sebesar nilai kini dari nilai penebusannya sekalipunkewajiban untuk membeli instrumen tersebut bersifat kondisional,tergantung apakah pihak lawan menggunakan hak untukmenebus (contoh penerbitan put option yang memberi hak bagipihak lawan untuk menjual instrumen ekuitas milik entitas padaentitas tersebut dengan harga yang telah ditetapkan).

20. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas denganmenyerahkan atau menerima instrumen ekuitas dalam jumlahyang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuanganlainnya dengan jumlah yang variabel merupakan aset keuanganatau kewajiban keuangan. Contoh kontrak yang mewajibkanentitas untuk menyerahkan 100 lembar instrumen ekuitasnyasebagai pengganti kas yang bernilai sama dengan 100 ons emas.

Ketentuan Penyelesaian Kontinjensi

21. Instrumen keuangan dapat mewajibkan entitas untukmenyerahkan kas atau aset keuangan lainnya atau jika tidak,menyelesaikannya seperti jika instrumen tersebut berupakewajiban keuangan, dalam situasi dimana terjadi atau tidaknyasuatu peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang (atauhasil dari situasi yang tidak pasti) yang berada di luar kendalipenerbit maupun pemegang instrumen tersebut, sepertiperubahan dalam indeks pasar modal, indeks harga konsumen,tingkat bunga atau ketentuan perpajakan, atau pendapatan, lababersih, atau rasio utang terhadap modal penerbit di masa yangakan datang. Penerbit instrumen seperti ini tidak memiliki haktanpa syarat untuk tidak menyerahkan kas atau aset keuanganlainnya (atau jika tidak, untuk menyelesaikannya seperti jika

Page 15: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.15—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

instrumen tersebut berupa kewajiban keuangan). Oleh karena-nya, instrumen keuangan merupakan kewajiban keuangan bagipenerbit, kecuali jika:(a) bagian dari ketentuan penyelesaian kontinjensi yang

mensyaratkan penyelesaian secara kas atau melaluipenyerahan aset keuangan lainnya (atau jika tidak, untukmenyelesaikannya seperti jika instrumen tersebut berupakewajiban keuangan) tidak sah (not genuine); atau

(b) penerbit dapat diwajibkan untuk menyelesaikan kewajiban-nya secara kas atau melalui penyerahan aset keuanganlainnya (atau jika tidak, untuk menyelesaikannya sepertijika instrumen tersebut berupa kewajiban keuangan) hanyadalam kondisi penerbit dilikuidasi.

Opsi Penyelesaian

22. Ketika instrumen keuangan derivatif memberikepada satu pihak pilihan cara penyelesaian (misalnyapenerbit atau pemegang instrumen dapat memilihpenyelesaian secara neto dengan kas atau dengan mem-pertukarkan saham dengan kas), maka instrumen tersebutmerupakan aset keuangan atau kewajiban keuangan,kecuali jika seluruh alternatif penyelesaian yang adamenjadikannya sebagai instrumen ekuitas.

23. Contoh instrumen keuangan derivatif dengan opsipenyelesaian berupa kewajiban keuangan, adalah opsi sahamyang memberi pilihan kepada penerbit untuk menentukanpenyelesaiannya secara neto dengan kas atau dengan memper-tukarkan sahamnya dengan sejumlah kas. Serupa dengan itu,sejumlah kontrak untuk membeli atau menjual item non keuangansebagai pengganti instrumen ekuitas milik entitas termasukdalam ruang lingkup Pernyataan ini, karena kontrak tersebutdapat diselesaikan, baik dengan penyerahan item non keuanganatau diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan instrumenkeuangan lainnya (lihat paragraf 4–6). Kontrak tersebutmerupakan aset keuangan atau kewajiban keuangan dan bukanmerupakan instrumen ekuitas.

Page 16: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.16—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Instrumen Keuangan Majemuk (Compound FinancialInstruments) (lihat juga paragraf PA30 - PA35)

24. Penerbit instrumen keuangan non derivatif meng-evaluasi persyaratan instrumen keuangannya untukmenentukan apakah instrumen tersebut mengandungkomponen ekuitas dan kewajiban. Komponen-komponentersebut harus diklasifikasikan secara terpisah sebagaikewajiban keuangan, aset keuangan, atau instrumenekuitas sesuai dengan ketentuan dalam paragraf 11.

25. Entitas mengakui secara terpisah komponen-komponeninstrumen keuangan yang:(a) menimbulkan kewajiban keuangan bagi entitas; dan(b) memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk

mengkonversi instrumen keuangan tersebut menjadiinstrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.

Sebagai contoh, obligasi atau instrumen sejenis yang dapatdikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa denganjumlah yang telah ditetapkan merupakan instrumen keuanganmajemuk. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari2 komponen: kewajiban keuangan (perjanjian kontraktual untukmenyerahkan kas atau aset keuangan lainnya) dan instrumenekuitas (call option yang memberikan hak pada pemegangnyaselama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumentersebut menjadi saham biasa dengan jumlah yang telahditetapkan). Dampak ekonomi dari penerbitan instrumen sepertiini secara substansial sama dengan penerbitan secara simultaninstrumen kewajiban yang memiliki ketentuan pelunasandipercepat dan waran untuk pembelian saham biasa, ataupenerbitan instrumen utang yang dilengkapi dengan waran belisaham yang dapat dipisahkan (detachable share purchasewarrants). Dengan demikian, dalam semua kasus, entitasmenyajikan komponen kewajiban dan ekuitas secara terpisahdi dalam neraca.

Page 17: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.17—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

26. Pengklasifikasian komponen kewajiban dan ekuitas darisuatu instrumen yang dapat dikonversi tidak diubah sebagaiakibat adanya perubahan kemungkinan bahwa opsi konversitersebut akan dilaksanakan, meskipun jika pelaksanaan opsitersebut akan menguntungkan secara ekonomi bagi beberapapemegangnya. Pemegang instrumen mungkin tidak selalubertindak sebagaimana yang diperkirakan karena, misalnyakonsekuensi pajak yang timbul akibat konversi yang dilakukanmungkin berbeda-beda diantara para pemegang. Selanjutnya,kemungkinan terjadinya konversi akan selalu berubah dari waktuke waktu. Kewajiban kontraktual entitas untuk melakukanpembayaran di masa datang akan tetap ada hingga kewajibantersebut berakhir melalui konversi, jatuh tempo instrumen, atautransaksi lainnya.

27. PSAK 55 (revisi 2006) mengatur hal-hal yang berhu-bungan dengan pengukuran aset dan kewajiban keuangan.Instrumen ekuitas adalah instrumen yang memberikan hak re-sidual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh kewajibannya.Oleh karenanya, ketika nilai tercatat awal suatu instrumenkeuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dankewajiban, maka komponen ekuitas yang dialokasikan adalahnilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan secara keseluruhandikurangi dengan nilai komponen kewajiban yang ditetapkansecara terpisah. Nilai dari setiap fitur derivatif (seperti calloption) yang melekat pada instrumen keuangan majemuk selainkomponen ekuitas (seperti opsi konversi ekuitas/equity con-version option) merupakan bagian dari komponen kewajiban.Jumlah nilai tercatat yang dialokasikan pada komponenkewajiban dan ekuitas pada saat pengakuan awal harus selalusama dengan nilai wajar dari instrumen tersebut secara kese-luruhan. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang timbul daripengakuan awal komponen-komponen instrumen secaraterpisah.

28. Sesuai dengan pendekatan yang dijelaskan dalamparagraf 27, penerbit obligasi yang dapat dikonversi menjadisaham biasa pertama kali menentukan nilai tercatat komponen

Page 18: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.18—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kewajiban dengan mengukur nilai wajar kewajiban sejenis(termasuk fitur derivatif non ekuitas melekat) yang tidakmemiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitasyang ditunjukan oleh opsi untuk mengkonversi instrumen tersebutmenjadi saham biasa, ditetapkan dengan cara mengurangkannilai wajar kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumenkeuangan majemuk secara keseluruhan.

Saham yang Diperoleh Kembali/Saham Treasuri (lihat jugaparagraf PA36)

29. Jika entitas memperoleh kembali instrumen ekui-tasnya, instrumen-instrumen tersebut (saham treasuri)harus dikurangkan dari ekuitas. Keuntungan atau kerugi-an yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, ataupembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak dapatdiakui dalam laporan laba rugi. Saham treasuri tersebutdapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutanatau oleh anggota lainnya dalam kelompok usaha yangdikonsolidasi. Jumlah yang dibayarkan atau diterimadiakui secara langsung dalam ekuitas.

30. Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secaraterpisah, baik dalam neraca maupun dalam catatan atas laporankeuangan, sesuai dengan PSAK 1 Penyajian LaporanKeuangan. Jika saham treasuri dibeli dari pihak-pihak yangmemiliki hubungan istimewa dengan entitas, maka entitasmengungkapkannya berdasarkan PSAK 7: PengungkapanPihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa.

Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan (lihat jugaParagraf PA37)

31. Bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yangberkaitan dengan instrumen keuangan atau komponenyang merupakan kewajiban keuangan diakui sebagai pen-dapatan atau beban dalam laporan laba rugi.Distribusikepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas

Page 19: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.19—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

secara langsung pada ekuitas, setelah dikurangi manfaatpajak penghasilan yang terkait. Biaya transaksi yang tim-bul dari transaksi ekuitas, selain biaya penerbitan instru-men ekuitas yang secara langsung dapat diatribusikanpada perolehan badan usaha (yang dalam hal ini dicatatberdasarkan PSAK 22), dicatat sebagai pengurang ekui-tas, setelah dikurangi manfaat pajak penghasilan yangterkait.

32. Pengklasifikasian instrumen keuangan sebagai kewajib-an keuangan atau instrumen ekuitas menentukan apakah bunga,dividen, kerugian dan keuntungan yang terkait dengan instrumentersebut diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporanlaba rugi. Jadi, pembayaran dividen atas saham yang sepenuh-nya diakui sebagai kewajiban, diakui sebagai beban sebagaimanapembayaran bunga atas obligasi. Demikian juga, keuntungandan kerugian yang terkait dengan penebusan atau pembiayaankembali kewajiban keuangan diakui dalam laporan laba rugi,sedangkan penebusan atau pembiayaan kembali instrumenekuitas diakui sebagai perubahan ekuitas. Perubahan nilai wajarinstrumen ekuitas tidak diakui dalam laporan keuangan.

33. Entitas umumnya membayar berbagai biaya dalampenerbitan atau perolehan kembali instrumen ekuitasnya. Biayatersebut antara lain berupa biaya registrasi dan komisi lain yangditetapkan, biaya yang dibayarkan kepada penasehat hukum,akuntan, dan penasehat professional lainnya, biaya percetakandan materai. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitasdicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi manfaatpajak penghasilan terkait), sepanjang biaya tersebut merupakanbiaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsungdengan transaksi ekuitas, namun diabaikan jika tidak dapatdiatribusikan secara langsung. Biaya transaksi ekuitas yangdiabaikan tersebut diakui sebagai beban.

34. Biaya transaksi yang terkait dengan penerbitaninstrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponenkewajiban dan ekuitas dari instrumen secara proporsional dengan

Page 20: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.20—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

alokasi hasil yang diperoleh. Biaya transaksi yang terkait denganlebih dari satu transaksi (misalnya biaya yang timbul daripenawaran atas sejumlah saham dan pencatatan saham lainnyasecara bersamaan di bursa) dialokasikan pada seluruh transaksitersebut dengan menggunakan dasar alokasi yang rasional dankonsisten dengan transaksi sejenis.

35. Jumlah biaya transaksi yang dicatat sebagai pengurangekuitas dalam suatu periode diungkapkan secara terpisahberdasarkan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan. Jumlahpajak penghasilan terkait yang diakui secara langsung dalamekuitas dimasukkan dalam jumlah agregat pajak penghasilanperiode berjalan dan pajak penghasilan tangguhan yangditambahkan atau dibebankan pada ekuitas, yang diungkapkanberdasarkan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.

36. Dividen yang diklasifikasikan sebagai beban dapatdisajikan dalam laporan laba rugi bersama dengan bunga ataskewajiban lainnya atau disajikan sebagai item yang terpisah.Sebagai tambahan dari ketentuan dalam Pernyataan ini,pengungkapan beban bunga dan dividen tunduk pada ketentuandalam PSAK 1 dan PSAK 31: Akuntansi Perbankan. Dalambeberapa kondisi, karena adanya perbedaan antara beban bungadan dividen yang terkait dengan hal-hal seperti penguranganpajak (tax deductibility), maka akan lebih baik jika keduanyadiungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi. Pengung-kapan pengaruh pajak dilakukan sesuai dengan PSAK 46.

37. Keuntungan dan kerugian yang terkait dengan perubah-an nilai tercatat kewajiban keuangan diakui sebagai pendapatanatau beban dalam laporan laba rugi meskipun keduanyaberkaitan dengan instrumen yang mengandung hak residual atasaset entitas dalam pertukaran dengan kas atau aset keuanganlainnya (lihat paragraf 14 (b)). Sesuai dengan PSAK 1, entitasmenyajikan keuntungan atau kerugian akibat pengukurankembali instrumen keuangan tersebut secara terpisah dalamlaporan rugi laba, jika pemisahan tersebut dianggap relevan untukmenjelaskan uraian kinerja entitas tersebut.

Page 21: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.21—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Saling hapus antar Aset keuangan dan Kewajibankeuangan (lihat juga paragraf PA38 dan PA39)

38. Aset keuangan dan kewajiban keuangan salinghapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika,dan hanya jika, entitas:(a) saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk

melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakuitersebut; dan

(b) berniat untuk menyelesaikan dengan menggunakandasar neto atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yangtidak memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan, makaentitas tidak boleh melakukan saling hapus aset keuang-an yang ditransfer dan kewajiban terkait (lihat PSAK 55(revisi 2006) paragraf 36).

39. Pernyataan ini mensyaratkan penyajian aset keuangandan kewajiban keuangan menggunakan dasar neto jika penyajiansecara neto tersebut mencerminkan arus kas masa datang yangdiharapkan entitas dari penyelesaian dua atau lebih instrumenkeuangan yang terpisah. Jika entitas memiliki hak untukmenerima atau membayar sejumlah neto tunggal dan berniatuntuk merealisasikannya, maka entitas tersebut hanya memilikisatu aset keuangan atau satu kewajiban keuangan. Dalam situasilain, aset keuangan dan kewajiban keuangan disajikan secaraterpisah satu sama lain dan konsisten dengan karakteristik yangdimiliki, baik sebagai sumber daya maupun sebagai kewajibanentitas.

40. Saling hapus antar aset keuangan dan kewajibankeuangan yang diakui dan penyajian jumlah neto berbeda denganpenghentian pengakuan aset keuangan atau kewajibankeuangan. Sekalipun saling hapus tidak menimbulkan pengakuankeuntungan atau kerugian, penghentian pengakuan instrumenkeuangan tidak hanya menyebabkan dikeluarkannya item dari

Page 22: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.22—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

neraca yang sebelumnya diakui, tetapi juga menimbulkanpengakuan keuntungan atau kerugian.

41 Hak untuk melakukan saling hapus merupakan hakdebitur yang berkekuatan hukum, baik dalam bentuk kontrakmaupun cara lainnya, untuk menyelesaikan atau mengeliminasiseluruh atau sebagian jumlah yang dibayarkan kepada kreditordengan cara membandingkan jumlah yang harus dibayarkandengan piutang kepada kreditor yang bersangkutan. Dalamsituasi yang tidak biasa, debitur memiliki hak secara hukumuntuk membandingkan jumlah yang terutang dari pihak ketigadengan jumlah piutang kepada kreditur sepanjang terdapatkesepakatan antara ketiga pihak yang terlibat yang secara jelasmenetapkan hak debitur untuk melakukan saling hapus. Karenahak untuk melakukan saling hapus merupakan hak yangberkekuatan hukum, maka kondisi yang mendukung pengakuanhak ini dapat berbeda antara satu yurisdiksi hukum denganyurisdiksi hukum lainnya, dan ketentuan hukum yang berlakuatas hubungan antara pihak yang terlibat perlu dipertimbangkan.

42. Adanya hak untuk memaksakan saling hapus atas asetkeuangan dan kewajiban keuangan mempengaruhi hak dankewajiban yang terkait dengan aset keuangan dan kewajibankeuangan, serta mungkin mempengaruhi eksposur entitas atasrisiko kredit dan risiko likuiditas. Namun demikian, adanya haktersebut, jika berdiri sendiri, bukan merupakan dasar yangmemadai untuk melakukan saling hapus. Jika tidak ada niatuntuk melaksanakan hak tersebut atau menyelesaikan secarabersamaan, maka jumlah dan waktu dari arus kas entitas masadatang tidak terpengaruh. Jika entitas berniat untuk melaksana-kan hak atau menyelesaikan secara bersamaan, maka penyajianaset dan kewajiban secara neto akan mencerminkan perkiraanjumlah dan waktu arus kas masa datang secara lebih memadai,demikian juga risiko dari arus kas yang terekspose. Niat olehsatu atau kedua belah pihak untuk menyelesaikan secara netotanpa hak yang berkekuatan hukum tidaklah memadai untukmembenarkan saling hapus tersebut, karena hak dan kewajibanyang terkait dengan aset keuangan dan kewajiban keuangan

Page 23: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.23—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

individual tidak berubah.

43. Niat entitas terkait dengan penyelesaian aset dankewajiban tertentu dapat dipengaruhi oleh praktik-praktik usahayang normal, ketentuan di pasar uang dan situasi lainnya yangdapat membatasi kemampuan entitas untuk melakukanpenyelesaian secara neto atau penyelesaian secara bersamaan.Jika entitas memiliki hak untuk saling hapus, namun entitas tidakberniat menyelesaikan secara neto atau merealisasikan asetdan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan, maka penga-ruh hak tersebut terhadap eksposur risiko kredit entitasdiungkapkan sesuai paragraf 72.

44. Penyelesaian dua instrumen keuangan secara bersa-maan mungkin terjadi melalui, sebagai contoh, operasionallembaga kliring dalam pasar uang yang terorganisir ataupertukaran langsung. Pada situasi seperti ini, akibatnya aruskas akan setara dengan sejumlah neto tunggal dan tidak adaeksposur risiko kredit dan risiko likuiditas. Pada situasi lain,entitas mungkin menyelesaikan dua instrumen dengan menerimadan membayar dengan jumlah terpisah, yang menyebabkanentitas memiliki eksposur risiko kredit untuk seluruh jumlah asetatau risiko likuiditas untuk seluruh jumlah kewajiban. Eksposurrisiko seperti itu mungkin bersifat signifikan sekalipun dalamwaktu singkat. Oleh karena itu, realisasi aset keuangan danpenyelesaian kewajiban keuangan diperlakukan sebagai terjadisecara bersamaan hanya jika kedua transaksi terjadi pada saatyang bersamaan.

45. Kondisi-kondisi yang ditetapkan dalam paragraf 38umumnya tidak dapat dipenuhi dan saling hapus biasanya tidaktepat jika:(a) beberapa instrumen keuangan yang berbeda digunakan

untuk meniru fitur-fitur yang terdapat dalam instrumenkeuangan tunggal (instrumen sintetis);

(b) aset keuangan dan kewajiban keuangan berasal dariinstrumen keuangan dengan eksposur risiko utama yangsama (sebagai contoh, aset dan kewajiban dalam portfolio

Page 24: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.24—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kontrak forward atau instrumen derivatif lainnya) tetapimelibatkan pihak lawan yang berbeda;

(c) aset keuangan atau aset lainnya digadaikan sebagai agunanuntuk kewajiban keuangan yang bersifat non recourse;

(d) aset keuangan ditempatkan dalam perwalian oleh debituruntuk keperluan pelunasan kewajiban tanpa aset tersebutditerima oleh kreditur pada saat penyelesaian kewajiban(sebagai contoh, pembentukan sinking fund); atau

(e) Kewajiban yang timbul akibat dari kejadian yang menye-babkan kerugian diperkirakan dapat dipulihkan melalui pihakketiga dengan klaim terhadap kontrak asuransi.

46. Entitas yang melakukan sejumlah transaksi instrumenkeuangan dengan satu pihak lawan mungkin melakukan“kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto” (mas-ter netting arrangement) dengan pihak lawan tersebut. Per-janjian tersebut menetapkan penyelesaian secara neto tunggaluntuk seluruh instrumen keuangan yang tercakup dalamperjanjian jika terjadi gagal bayar, atau berakhirnya, salah satukontrak. Kesepakatan ini umumnya digunakan oleh institusikeuangan untuk melindungi dari kerugian yang timbul jika terjadikepailitan atau situasi lain yang menyebabkan pihak lawan tidakdapat memenuhi kewajibannya. Kesepakatan induk untukmenyelesaikan secara neto umumnya menciptakan hak salinghapus yang hanya dapat dipaksakan dan mempengaruhi realisasiatau penyelesaian aset keuangan dan kewajiban keuangansecara individual jika terjadi gagal bayar atau situasi lain yangtidak diperkirakan terjadi dalam situasi bisnis yang normal.Kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto tidakdapat dijadikan dasar untuk saling hapus, kecuali kedua kriteriadalam paragraf 38 terpenuhi. Jika aset keuangan dan kewajibankeuangan yang mengikuti kesepakatan induk untukmenyelesaikan secara neto tidak saling hapus, maka dampakkesepakatan tersebut atas eksposur risiko kredit entitasdiungkapkan sesuai paragraf 72.

Page 25: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.25—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PENGUNGKAPAN

47. Tujuan dari pengungkapan yang diatur oleh Pernyataanini adalah untuk menyediakan informasi guna meningkatkanpemahaman mengenai signifikansi instrumen keuangan terhadapposisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas, serta membantupenilaian jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masadatang yang terkait dengan instrumen tersebut.

48. Transaksi dalam instrumen keuangan mungkin meng-akibatkan entitas menanggung atau mentransfer kepada pihaklain satu atau lebih atas risiko keuangan sebagaimana diuraikandi bawah ini. Pengungkapan yang dipersyaratkan menyediakaninformasi untuk membantu pengguna laporan keuangan dalammenilai tingkat risiko yang terkait dengan instrumen keuangan.(a) Risiko pasar terdiri dari tiga jenis risiko:

(i) risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumenkeuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar matauang asing.

(ii) risiko tingkat bunga atas nilai wajar adalah risikofluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkanperubahan tingkat bunga pasar.

(iii) risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumenkeuangan sebagai akibat perubahan harga pasar,terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkanoleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individualatau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempenga-ruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.

Risiko pasar tidak hanya mencakup potensi kerugian tapijuga potensi keuntungan.

(b) Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atasinstrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannyadan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.

(c) Risiko likuiditas (juga dikenal sebagai risiko pendanaan)adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalammemperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkaitdengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkintimbul akibat ketidakmampuan entitas untuk menjual aset

Page 26: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.26—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

keuangan secara cepat dengan harga yang mendekati nilaiwajarnya.

(d) Risiko tingkat bunga atas arus kas adalah risiko dimanaarus kas masa datang suatu instrumen keuangan akanberfluktuasi akibat perubahan tingkat bunga pasar. Padakasus instrumen utang dengan tingkat bunga mengambang,sebagai contoh, fluktuasi tersebut mengakibatkanperubahan dalam tingkat bunga efektif dari instrumenkeuangan, biasanya tanpa diikuti perubahan nilai wajarinstrumen tersebut.

Format, Tempat, dan Kelompok Instrumen Keuangan

49. Pernyataan ini tidak mengatur format dari informasiyang dipersyaratkan untuk diungkapkan atau tempatnya dalamlaporan keuangan. Sepanjang informasi yang dipersyaratkantelah disajikan dalam laporan keuangan, maka tidak perludisajikan kembali dalam catatan atas laporan keuangan. Peng-ungkapan dapat mencakup kombinasi dari penjelasan secaranarasi dan data kuantitatif, sepanjang dianggap sesuai dengansifat instrumen tersebut serta signifikansinya bagi entitas.

50. Penentuan tingkat rincian yang diungkapkan mengenaiinstrumen keuangan tertentu membutuhkan pertimbangan(judgement) dengan memperhatikan signifikansi instrumentersebut. Adalah penting untuk menyeimbangkan antarapengungkapan rincian informasi secara berlebihan yang mungkintidak bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan sehinggamembebani laporan keuangan dengan pengungkapan informasisecara besaran sehingga mengaburkan informasi penting.Sebagai contoh, ketika entitas merupakan pihak yang terkaitdengan sejumlah besar instrumen keuangan yang memilikikarakteristik serupa dan tidak satu pun dari kontrak tersebutyang bersifat material secara individual, maka instrumenkeuangan tersebut cukup disajikan dalam bentuk ikhtisar perkelompok instrumen. Di lain pihak, informasi mengenaiinstrumen keuangan individual mungkin menjadi penting ketika,misalnya, instrumen tersebut merupakan komponen yang ma-

Page 27: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.27—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

terial dalam struktur permodalan entitas yang bersangkutan.

51. Manajemen entitas mengklasifikasikan instrumenkeuangan dalam beberapa kelompok sesuai sifat dari informasiyang diungkapkan, dengan mempertimbangkan beberapa halseperti karakteristik instrumen tersebut dan dasar pengukuranyang telah digunakan. Secara umum, pengelompokkan tersebutmembedakan item yang diukur pada biaya perolehan atau biayaperolehan yang diamortisasi dari item yang diukur pada nilaiwajar. Informasi yang memadai disediakan untukmemungkinkan dilakukannya rekonsiliasi terhadap item yangrelevan dalam neraca. Ketika entitas merupakan salah satupihak dari instrumen keuangan yang tidak termasuk dalam ruanglingkup Pernyataan ini, maka instrumen tersebut membentuksatu atau beberapa kelompok aset keuangan atau kewajibankeuangan yang terpisah dari kelompok instrumen yang termasukdalam ruang lingkup Pernyataan ini. Pengungkapan instrumenkeuangan tersebut diatur dalam PSAK yang lain.

Kebijakan Manajemen Risiko dan Aktivitas Lindung Nilai

52. Entitas menjabarkan tujuan dan kebijakanmanajemen risiko keuangannya, termasuk kebijakanlindung nilai atas setiap jenis utama dari prakiraantransaksi dalm hal akuntansi lindung nilai digunakan.

53. Sebagai tambahan atas penyediaan informasi yangspesifik mengenai saldo dan transaksi tertentu yang terkaitdengan instrumen keuangan, entitas menjelaskan sejauh manainstrumen keuangan tersebut digunakan, risiko terkait, dansasaran usaha yang dicapai. Penjelasan mengenai kebijakanmanajemen dalam mengendalikan risiko yang terkait denganinstrumen keuangan harus memuat kebijakan yang menyangkuthal-hal seperti lindung nilai atas eksposur risiko, upayapenghindaran konsentrasi risiko yang berlebihan, danpersyaratan mengenai agunan guna mengurangi risiko kredit.Penjelasan tersebut memberikan tambahan perspektif berhargayang independen terhadap instrumen tertentu yang dimiliki atau

Page 28: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.28—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

beredar pada waktu tertentu.

54. Entitas mengungkapkan secara terpisah hal-halberikut ini untuk lindung nilai yang ditetapkan atas nilaiwajar, atas arus kas, dan atas investasi bersih dalamoperasi luar negeri (seperti didefinisikan dalam PSAK 55(revisi 2006):(a) penjelasan mengenai lindung nilai;(b) penjelasan mengenai instrumen keuangan yang

ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan nilaiwajarnya pada tanggal neraca;

(c) sifat dari risiko yang dilindung nilai; dan(d) untuk lindung nilai atas arus kas, periode arus kas

diperkirakan terjadi, saat arus kas tersebut diper-kirakan mempengaruhi laporan laba rugi, danpenjelasan mengenai setiap prakiraan transaksi yangsebelumnya telah menggunakan akuntansi lindungnilai namun transaksi tersebut tidak diperkirakanakan terjadi lagi.

55. Jika keuntungan atau kerugian dari instrumenlindung nilai dalam lindung nilai atas arus kas telah diakuisecara langsung dalam ekuitas melalui laporan perubahanekuitas, maka entitas mengungkapkan hal-hal sebagaiberikut:(a) jumlah yang telah diakui dalam ekuitas selama

periode berjalan;(b) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas dan

dimasukkan dalam laporan laba rugi untuk periodeberjalan; dan

(c) jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuitas selamaperiode berjalan dan dimasukkan dalam pengukuranawal atas biaya perolehan atau nilai tercatat lainnyadari aset non keuangan atau kewajiban non keuangandalam prakiraan transaksi yang kemungkinan besarterjadi yang dilindung nilai.

Page 29: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.29—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Persyaratan, Kondisi, dan Kebijakan Akuntansi

56. Untuk setiap kelompok aset keuangan, kewajibankeuangan, dan instrumen ekuitas, entitas mengungkapkan:(a) informasi mengenai cakupan dan sifat instrumen

keuangan, termasuk persyaratan dan kondisi yangbersifat signifikan yang dapat mempengaruhi jumlah,waktu, dan tingkat kepastian arus kas di masa datang;dan

(b) kebijakan dan metode akuntansi yang digunakan,termasuk kriteria pengakuan dan dasar pengukuranyang diterapkan.

57. Sebagai bagian dari pengungkapan kebijakanakuntansi, entitas mengungkapkan, untuk setiap kategoriaset keuangannya, apakah pembelian dan penjualan asetkeuangan secara reguler dicatat pada tanggal transaksiatau pada tanggal penyelesaian (lihat PSAK 55 (revisi2006), paragraf 38).

58. Persyaratan dan kondisi kontraktual instrumenkeuangan mempengaruhi jumlah, waktu, dan tingkat kepastianpenerimaan dan pembayaran kas di masa datang oleh pihak-pihak yang terkait dengan instrumen tersebut. Jika instrumenkeuangan bersifat signifikan, baik secara indivual maupun secarakelompok, terhadap posisi keuangan entitas atau hasil operasinyadi masa datang, maka seluruh persyaratan dan kondisi instrumentersebut diungkapkan. Jika tidak ada instrumen yang secaraindividual signifikan terhadap arus kas entitas di masa datang,maka karakteristik yang penting dari instrumen tersebutdijelaskan dengan mengacu pada kelompok yang tepat dariinstrumen sejenis.

59. Jika instrumen keuangan dimiliki atau diterbitkan olehentitas, baik secara individual atau sebagai sebuah kelompok,menimbulkan eksposur yang berpotensi signifikan terhadaprisiko yang dijelaskan dalam paragraf 48, maka persyaratandan kondisi yang perlu diungkapkan mencakup:

Page 30: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.30—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) jumlah pokok, yang ditetapkan, nominal atau jumlah lainyang serupa, yang bagi beberapa instrumen derivatif,seperti interest rate swaps, mungkin merupakan jumlah(disebut juga jumlah nosional) yang menjadi dasar bagipembayaran di masa datang;

(b) tanggal jatuh tempo, tanggal kadaluwarsa atau tanggalpelaksanaan;

(c) opsi untuk penyelesaian dipercepat yang dimiliki salah satupihak dari instrumen tersebut, termasuk periode atautanggal dimana opsi dapat dilaksanakan dan hargapelaksanaan atau kisaran harga;

(d) opsi yang dimiliki salah satu pihak atas instrumen untukmengkonversi, atau menukarkan instrumen tersebut denganinstrumen keuangan lain atau dengan aset atau kewajibanlain, termasuk periode atau tanggal dimana opsi dapatdilaksanakan, dan rasio konversi atau rasio penukaran;

(e) jumlah dan waktu dari penerimaan atau pembayaran kasdi masa datang yang dijadualkan atas jumlah pokokinstrumen tersebut, termasuk pembayaran angsuran dandana pelunasan atau ketentuan serupa;

(f) tingkat atau jumlah bunga yang ditetapkan, dividen, ataupengembalian lain secara periodik atas jumlah pokok danwaktu pembayaran tersebut;

(g) agunan yang dimiliki, dalam hal aset keuangan, ataudigadaikan, dalam hal kewajiban keuangan;

(h) mata uang yang digunakan untuk penerimaan ataupembayaran, dalam hal arus kas instrumen didenominasi-kan dalam mata uang yang berbeda dari mata uangfungsional entitas;

(i) informasi yang dijelaskan dalam item (a) sampai (h) untukinstrumen yang diperoleh melalui pertukaran, dalam halinstrumen yang membutuhkan pertukaran; dan

(j) setiap kondisi instrumen atau perjanjian (covenant) terkait,yang jika dilanggar, akan secara signifikan mengubahpersyaratan-persyaratan lainnya (sebagai contoh, rasiomaksimal utang terhadap ekuitas yang diperkenankan dalamsuatu perjanjian obligasi, yang jika dilanggar, akanmengakibatkan jumlah pokok keseluruhan obligasi jatuh

Page 31: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.31—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tempo dan harus segera dibayar).

60. Jika penyajian instrumen keuangan dalam neracaberbeda dari bentuk hukum instrumennya, maka entitasdiharapkan menjelaskan dalam catatan atas laporan keuanganmengenai sifat dari instrumen tersebut.

61. Manfaat informasi tentang cakupan dan sifat instrumenkeuangan akan meningkat jika informasi tersebut menegaskansetiap hubungan antara instrumen individual yang secarasignifikan dapat mempengaruhi jumlah, waktu, atau tingkatkepastian arus kas entitas di masa datang. Sebagai contoh,pengungkapan hubungan lindung nilai mungkin sama pentingnyadengan pengungkapan pembelian put option atas investasisaham yang dimiliki entitas. Sejauh mana suatu eksposur risikodipengaruhi oleh hubungan antara aset dan kewajiban dapatdiketahui pengguna laporan keuangan dari beragam jenisinformasi yang dijelaskan dalam paragraf 59, namun dalambeberapa situasi dibutuhkan pengungkapan lebih lanjut.

62. Sesuai PSAK 1, entitas mengungkapkan seluruhkebijakan akuntansi yang signifikan, termasuk prinsip umumyang digunakan dan metode penerapan prinsip tersebut atastransaksi, peristiwa dan kondisi lain yang terjadi dalam kegiatanusaha entitas. Dalam hal instrumen keuangan, pengungkapantersebut mencakup:(a) kriteria yang diterapkan untuk menentukan waktu

pengakuan aset keuangan atau kewajiban keuangan danwaktu penghentian pengakuan;

(b) dasar pengukuran yang diterapkan untuk aset keuangandan kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal dansetelahnya; dan

(c) dasar pengakuan dan pengukuran pendapatan dan bebanyang timbul dari aset keuangan dan kewajiban keuangan.

Page 32: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.32—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Risiko Tingkat Bunga

63. Untuk setiap klasifikasi aset keuangan dankewajiban keuangan, entitas mengungkapkan informasimengenai eksposur risiko tingkat bunga, termasuk:(a) tanggal penyesuaian atau tanggal jatuh tempo

kontraktual, mana yang lebih dahulu; dan(b) tingkat bunga efektif, jika memungkinkan.

64. Entitas menyediakan informasi tentang eksposur ataspengaruh perubahan tingkat bunga yang berlaku dimasa datang.Perubahan tingkat bunga pasar berdampak langsung terhadaparus kas kontraktual yang ditetapkan terkait dengan beberapaaset keuangan dan kewajiban keuangan (cash flow interestrate risk) dan terhadap nilai wajar dari aset keuangan dankewajiban keuangan lainnya (fair value interest rate risk).

65. Informasi mengenai tanggal jatuh tempo (atau tanggalpenyesuaian jika lebih awal) mengindikasikan masa berlakunyatingkat bunga yang telah ditetapkan dan informasi mengenaitingkat bunga efektif mengindikasikan penetapan tingkat bungayang ditetapkan tersebut. Pengungkapan informasi inimerupakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untukmengevaluasi eksposur risiko tingkat bunga atas nilai wajar,dan dengan demikian, potensi keuntungan atau kerugiannya.Untuk instrumen yang disesuaikan terhadap tingkat bunga pasarsebelum jatuh tempo, pengungkapan mengenai periode sampaipenyesuaian berikutnya lebih penting dibanding pengungkapanperiode jatuh tempo.

66. Untuk melengkapi informasi mengenai tanggalpenyesuaian dan tanggal jatuh tempo kontraktual, entitas dapatmemilih untuk mengungkapkan informasi mengenai tanggalpenyesuaian dan tanggal jatuh tempo yang diperkirakan, jikatanggal-tanggal tersebut berbeda secara signifikan dari tanggal-tanggal yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai contoh,informasi tersebut mungkin secara khusus relevan jika entitasdapat memprediksi, dengan tingkat keyakinan yang wajar, jumlah

Page 33: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.33—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

yang harus dibayarkan untuk melunasi pinjaman hipotikberbunga tetap sebelum jatuh temponya, dan entitasmenggunakan informasi ini sebagai dasar bagi pengelolaaneksposur risiko tingkat bunga. Informasi tambahan meliputipengungkapan yang didasarkan kepada ekspektasi manajemenatas peristiwa masa datang dan penjelasan tentang asumsi yangdibuat mengenai tanggal penyesuaian atau tanggal jatuh tempo,serta penjelasan mengapa asumsi tersebut berbeda dari tanggalkontraktual.

67. Entitas mengindikasikan aset keuangan dan kewajibankeuangan yang:(a) terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar,

misalnya aset keuangan dan kewajiban keuangan dengantingkat bunga tetap;

(b) terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas arus kas,misalnya aset keuangan dan kewajiban keuangan dengantingkat bunga mengambang yang disesuaikan ketika terjadiperubahan tingkat bunga pasar; dan

(c) tidak secara langsung terekspos terhadap risiko tingkatbunga, misalnya beberapa investasi dalam instrumenekuitas.

68. Ketentuan dalam paragraf 63 (b) berlaku untuk obligasi,notes, pinjaman, dan instrumen keuangan sejenis yangmelibatkan pembayaran di masa datang sebagai bentukpengembalian investasi pada pemegang dan sebagai biaya bagipenerbit yang mencerminkan nilai waktu dari uang. Ketentuantersebut tidak berlaku bagi instrumen keuangan seperti investasidalam instrumen ekuitas dan instrumen derivatif yang tingkatbunga efektifnya tidak dapat ditentukan. Sebagai contoh,meskipun instrumen seperti derivatif tingkat bunga (termasukswaps, forward rate agreements, dan options) tereksposterhadap risiko nilai wajar atau risiko arus kas yang timbul akibatperubahan tingkat bunga pasar, pengungkapan tingkat bungaefektifnya tidak syaratkan. Sebaliknya, jika entitas menyediakaninformasi tingkat bunga efektif, maka entitas harusmengungkapkan pengaruh tingkat bunga tersebut terhadap

Page 34: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.34—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

eksposur risiko tingkat bunga terkait dengan transaksi lindungnilai, seperti interest rate swaps.

69. Entitas dapat terekspos risiko tingkat bunga sebagaiakibat dari transaksi yang tidak menimbulkan pengakuan asetkeuangan atau kewajiban keuangan dalam neraca. Dalam situasitersebut, entitas mengungkapan informasi yang memungkinkanpengguna laporan keuangan untuk memahami sifat dan cakupaneksposur tersebut. Sebagai contoh, jika entitas memilikikomitmen untuk meminjamkan sejumlah dana dengan tingkatbunga tetap, maka pengungkapan yang dilakukan umumnyameliputi nilai pokok pinjaman, tingkat bunga, dan jangka waktusampai jatuh tempo terhadap jumlah yang dipinjamkan sertaketentuan signifikan lainnya yang berpengaruh terhadapeksposur risiko tingkat bunga.

70. Sifat bisnis suatu entitas dan cakupan aktivitas entitastersebut dalam instrumen keuangan akan menentukan apakahinformasi risiko tingkat bunga akan disajikan dalam bentuk narasi,tabel, atau kombinasi dari keduanya. Jika entitas memilikiberagam instrumen keuangan yang terekspos risiko tingkatbunga atas nilai wajar atau risiko tingkat bunga atas arus kas,maka dalam penyajian tersebut entitas dapat menggunakan satuatau lebih pendekatan berikut:(a) Nilai tercatat instrumen keuangan yang terekspos risiko

tingkat bunga dapat disajikan dalam bentuk tabel,berdasarkan kelompok jatuh tempo sesuai kontrak ataukelompok yang akan disesuaikan dalam kurun waktu berikutini setelah tanggal neraca:(i) satu tahun atau kurang;(ii) lebih dari satu tahun tapi tidak lebih dari dua tahun;(iii) lebih dari dua tahun tapi tidak lebih dari tiga tahun;(iv) lebih dari tiga tahun tapi tidak lebih dari empat tahun;(v) lebih dari empat tahun tapi tidak lebih dari lima tahun;

dan(vi) lebih dari lima tahun.

(b) Jika kinerja entitas dipengaruhi secara signifikan olehtingkat eksposur risiko tingkat bunga atau perubahan

Page 35: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.35—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tingkat eksposur tersebut, maka dianjurkan untukmengungkapkan informasi yang lebih rinci. Entitas sepertibank dapat mengungkapkan, sebagai contoh, pengelompok-kan secara terpisah untuk nilai tercatat dari instrumenkeuangan yang jatuh tempo sesuai kontrak atau akandisesuaikan dalam kurun waktu berikut ini:(i) satu bulan atau kurang setelah tanggal neraca;(ii) lebih dari satu bulan tapi tidak lebih dari tiga bulan

setelah tanggal neraca; dan(iii) lebih dari tiga bulan tapi tidak lebih dari dua belas bulan

setelah tanggal neraca.(c) Sejalan dengan hal tersebut, entitas dapat mengindikasikan

eksposur risiko tingkat bunga atas arus kas melalui tabelyang mengindikasikan nilai tercatat agregat suatu kelompokaset keuangan dan kewajiban keuangan dengan tingkatbunga mengambang yang akan jatuh tempo pada waktuyang bervariasi di masa datang.

(d) Informasi tingkat bunga dapat diungkapkan untuk instrumenkeuangan individual. Sebagai alternatif, tingkat bunga rata-rata tertimbang atau rentang tingkat bunga dapat disajikanuntuk setiap kelompok instrumen keuangan.

Entitas dapat mengelompokkan secara terpisah kelompokinstrumen keuangan yang didenominasikan dalam mata uangyang berbeda atau memiliki risiko kredit yang berbeda secarasubstansial, jika faktor-faktor tersebut menyebabkan instrumenmemiliki tingkat bunga efektif yang berbeda secara substansial.

71. Dalam situasi tertentu, entitas dapat menyediakaninformasi yang berguna mengenai eksposur risiko tingkat bungadengan cara menjelaskan pengaruh perubahan hipotesis atastingkat bunga pasar terhadap nilai wajar instrumen keuangandan keuntungan atau kerugian serta arus kas di masa datang.Informasi tersebut dapat didasarkan pada, sebagai contoh,asumsi perubahan tingkat bunga pasar sebesar satu persen (100basis poin) pada tanggal neraca. Pengaruh perubahan tingkatbunga mencakup perubahan atas pendapatan bunga dan bebanbunga yang terkait dengan instrumen keuangan dengan bunga

Page 36: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.36—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

mengambang serta keuntungan atau kerugian akibat dariperubahan nilai wajar instrumen dengan bunga tetap. Sensitivitastingkat bunga yang dilaporkan mungkin terbatas pada dampaklangsung perubahan tingkat bunga terhadap instrumen keuangandengan bunga yang diakui pada tanggal neraca, karena dampaktidak langsung perubahan tingkat bunga di pasar uang dan dimasing-masing entitas umumnya tidak dapat diprediksi secarahandal. Ketika informasi mengenai sensitivitas tingkat bungaini diungkapkan, entitas harus menjelaskan dasar-dasar yangdigunakan dalam menyediakan informasi tersebut, termasuksetiap asumsi signifikan yang digunakan.

Risiko Kredit

72. Untuk setiap kelompok aset keuangan daneksposur kredit lainnya, entitas mengungkapkan informasimengenai eksposur risiko kredit, termasuk:(a) jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur

risiko kredit pada tanggal neraca, tanpa memper-hitungkan nilai wajar dari setiap agunan, dalam halpihak lawan tidak mampu memenuhi kewajibannyaatas instrumen keuangan; dan

(b) konsentrasi risiko kredit yang signifikan.

73. Entitas menyediakan informasi yang terkait dengan risikokredit untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan menilaisejauh mana dampak kegagalan pihak lawan dalam memenuhikewajibannya akan mengurangi arus kas masuk di masa datangdari aset keuangan yang diakui pada tanggal neraca ataumenimbulkan arus kas keluar akibat eksposur kredit lainnya(seperti credit derivative atau penerbitan jaminan untukkewajiban pihak ketiga). Kegagalan tersebut menambah jumlahkerugian yang diakui dalam laporan laba rugi entitas. Paragraf76 tidak mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan penilaiantentang kemungkinan terjadinya kerugian di masa datang.

74. Tujuan pengungkapan jumlah yang terekspos risikokredit tanpa mempertimbangkan potensi pengembalian dari

Page 37: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.37—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

realisasi agunan (maksimum eksposur risiko kredit entitas)adalah:(a) untuk menyediakan pengguna laporan keuangan ukuran

yang konsisten atas jumlah yang tereskspos risiko kreditdari aset keuangan dan eksposur kredit lainnya; dan

(b) untuk memperhitungkan kemungkinan bahwa eksposurkerugian maksimal mungkin berbeda dari nilai tercatat asetkeuangan yang diakui pada tanggal neraca.

75. Dalam kasus aset keuangan terekspos risiko kredit,nilai tercatat aset pada neraca setelah dikurangi cadangankerugian, biasanya mencerminkan jumlah yang terekspos risikokredit. Sebagai contoh, dalam kasus interest rate swap yangdicatat pada nilai wajar, jumlah eksposur kerugian maksimalpada tanggal neraca umumnya adalah sebesar nilai tercatatkarena jumlah tersebut mencerminkan biaya perolehan, padatingkat bunga pasar yang berlaku, sebagai pengganti swaptersebut jika terjadi gagal bayar. Pada situasi seperti ini, tidakdiperlukan pengungkapan tambahan melebihi apa yang disajikandalam neraca. Sebaliknya, potensi kerugian maksimal entitasatas sejumlah instrumen keuangan dapat secara signifikanberbeda dari nilai tercatat instrumen keuangan tersebut ataudari jumlah yang diungkapkan lainnya, seperti nilai wajar ataunilai pokok. Dalam situasi seperti ini, diperlukan pengungkapantambahan untuk memenuhi ketentuan paragraf 72 (a).

76. Aset keuangan yang memiliki hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapus dengan kewajiban keuang-an, tidak boleh disajikan dalam neraca secara neto, kecualipenyelesaian akan dilakukan secara neto atau secara bersama-an. Namun demikian, entitas mengungkapkan keberadaan haksecara hukum untuk melakukan saling hapus ketika menyajikaninformasi sesuai paragraf 72. Sebagai contoh, ketika entitasberhak menerima hasil dari realisasi aset keuangan sebelumpenyelesaian atas kewajiban keuangan yang jumlahnya samaatau lebih dari jumlah yang secara hukum entitas tersebut berhakuntuk saling hapus, maka entitas dapat melaksanakan hak salinghapus tersebut untuk menghindari terjadinya kerugian akibat

Page 38: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.38—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

gagal bayar dari pihak lawan. Namun, jika entitas tersebut me-respon atau akan merespon terjadinya gagal bayar tersebutdengan memperpanjang masa jatuh tempo aset keuangannya,maka eksposur risiko kredit akan terjadi jika persyaratan yangdirevisi tersebut mengakibatkan tertundanya waktu penagihanaset keuangan melebihi tanggal penyelesaian kewajiban yangtelah ditetapkan. Untuk menginformasikan kepada penggunalaporan keuangan tentang sejauh mana eksposur risiko kreditpada waktu tertentu telah dikurangi, entitas mengungkapkankeberadaan dan pengaruh dari hak untuk saling hapus ketikaaset keuangan tersebut diperkirakan dapat ditagih sesuai per-syaratannya. Ketika kewajiban keuangan yang ditetapkan dapatsaling hapus, akan diselesaikan mendahului penyelesaian asetkeuangannya, maka entitas terekspos pada risiko kredit sejum-lah nilai tercatat dari aset keuangan tersebut jika pihak lawangagal bayar setelah kewajiban keuangan tersebut diselesaikan.

77. Entitas dapat menyepakati satu atau lebih kesepakataninduk penyelesaian secara neto untuk mengurangi eksposurterhadap kerugian kredit, namun tidak memenuhi kriteria salinghapus. Jika kesepakatan induk penyelesaian secara neto secarasignifikan mengurangi risiko kredit terkait dengan aset keuanganyang tidak saling hapus dengan kewajiban keuangan yangberasal dari pihak lawan yang sama, maka entitas tersebutmenyediakan informasi tambahan guna menjelaskan dampakdari kesepakatan tersebut. Pengungkapan yang dilakukanmemuat:(a) risiko kredit terkait dengan aset keuangan yang menjadi

bagian dari kesepakatan induk penyelesaian secara netohanya dapat dihapuskan sepanjang kewajiban keuanganpada pihak lawan yang sama akan diselesaikan setelahaset tersebut direalisasi; dan

(b) sejauh mana eksposur risiko kredit entitas secarakeseluruhan yang telah dikurangi melalui kesepakataninduk penyelesaian secara neto dapat berubah secarasubstansial dalam periode yang singkat setelah tanggalneraca, karena eksposur tersebut dipengaruhi oleh setiaptransaksi yang terkait dengan kesepakatan tersebut.

Page 39: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.39—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Sangat dianjurkan bagi entitas untuk mengungkapkan per-syaratan kesepakatan induk penyelesaian secara neto untukmenentukan sejauh mana pengurangan risiko kredit.

78. Entitas dapat terekspos risiko kredit sebagai akibat daritransaksi yang tidak menimbulkan pengakuan aset keuangandalam neraca, seperti jaminan keuangan atau kontrak kreditderivatif. Penjaminan atas kewajiban pihak lain menciptakansuatu kewajiban dan menyebabkan penjamin terekspos padarisiko kredit yang harus diungkapkan sesuai ketentuan paragraf72.

79. Konsentrasi risiko kredit diungkapkan jika risiko tersebuttidak muncul dalam pengungkapan yang lain mengenai sifatkegiatan usaha dan posisi keuangan entitas serta mengakibatkaneksposur kerugian yang signifikan jika pihak lawan mengalamigagal bayar. Identifikasi konsentrasi tersebut membutuhkanpertimbangan manajemen dengan memperhatikan situasi dankondisi entitas dan debiturnya. PSAK 5: Pelaporan Segmenmemberi pedoman dalam mengidentifikasi industri dan segmengeografis dalam hal konsentrasi risiko kredit mungkin terjadi.

80. Konsentrasi risiko kredit dapat terjadi akibat eksposurterhadap satu atau sekelompok debitur yang memilikikarakteristik serupa dimana kemampuan mereka untukmemenuhi kewajibannya diperkirakan akan dipengaruhi olehperubahan yang serupa dalam ekonomi atau kondisi lainnya.Karakteristik yang dapat menimbulkan konsentrasi risiko meliputisifat dari aktivitas yang dilakukan oleh debitur, misalnya bidangindustri yang mereka jalankan, wilayah geografis tempat merekaberoperasi, dan tingkat manfaat kredit (credit worthiness) darikelompok peminjam. Sebagai contoh, suatu pabrik peralatanindustri minyak dan gas biasanya memiliki piutang dagang daripenjualan produknya, dengan risiko tidak dibayarnya piutangtersebut dipengaruhi oleh perubahan ekonomi dalam industriminyak dan gas. Suatu bank biasanya memberikan pinjamanberskala internasional, dapat memiliki tagihan yang besar kepadanegara kurang berkembang dan kondisi ekonomi negara kurang

Page 40: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.40—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

berkembang tersebut dapat berpengaruh buruk terhadapkemampuan bank untuk menagih piutang.

81. Pengungkapan konsentrasi risiko kredit termasukpenjelasan mengenai karakteristik yang terbagi di setiapkonsentrasi dan jumlah maksimum eksposur risiko kredit yangterkait dengan seluruh aset keuangan yang membagikarakteristik tersebut.

Nilai Wajar

82. Kecuali yang diatur dalam paragraf 86 dan 88,untuk setiap kelompok aset keuangan dan kewajibankeuangan, entitas harus mengungkapkan nilai wajar setiapkelompok aset dan kewajiban tersebut dengan cara yangmemungkinkan untuk dapat diperbandingkan dengan nilaitercatat dalam neraca. (PSAK 55 (revisi 2006) memberikanpedoman penentuan nilai wajar).

83. Informasi nilai wajar digunakan secara luas untuk tujuanbisnis dalam menentukan posisi keuangan entitas secarakeseluruhan dan dalam pengambilan keputusan mengenaiinstrumen keuangan secara individual. Informasi tersebut jugarelevan terhadap berbagai keputusan yang diambil penggunalaporan keuangan karena, di beberapa situasi dan kondisi,informasi tersebut mencerminkan pertimbangan pasar keuangantentang nilai kini atas perkiraan arus kas masa datang yangberasal dari instrumen. Informasi nilai wajar memungkinkanperbandingan dari instrumen keuangan yang memilikikarakteristik ekonomi yang secara substansial serupa, terlepasdari alasan kepemilikan, waktu dan siapa yang menerbitkandan memperoleh. Nilai wajar merupakan dasar yang netral untukmenilai tanggung jawab manajemen melalui pengindikasianpengaruh keputusannya untuk membeli, menjual, atau memilikiaset keuangan dan untuk menimbulkan, mempertahankan, danmelepaskan kewajiban keuangan. Jika entitas tidak mengukuraset keuangan atau kewajiban keuangan di neraca pada nilaiwajar, maka entitas tersebut wajib menyediakan informasi nilai

Page 41: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.41—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

wajar pada pengungkapan tambahan.

84. Instrumen keuangan seperti piutang dagang dan utangdagang jangka pendek tidak perlu diungkapkan pada nilai wajar,jika nilai tercatatnya sudah dianggap memadai.

85. Dalam pengungkapan nilai wajar, entitasmengelompokkan aset keuangan dan kewajiban keuangan kedalam beberapa kelompok dan menyalinghapuskan asetkeuangan dan kewajiban keuangan sepanjang nilai tercatat yangterkait juga saling hapus dalam neraca.

86. Jika investasi dalam instrumen ekuitas atau derivatifyang terkait dengan instrumen ekuitas tersebut tidak memilikikuotasi, maka instrumen tersebut diukur pada biaya perolehanberdasarkan PSAK 55 (revisi 2006) karena nilai wajarnya tidakdapat diukur secara handal, maka fakta ini harus diungkapkanbersamaan dengan penjelasan instrumen keuangan tersebut,nilai tercatatnya, dan penjelasan mengapa nilai wajarnya tidakdapat diukur secara handal, dan jika memungkinkan, kisarandari estimasi nilai wajar yang paling memungkinkan. Selanjutnya,jika instrumen keuangan yang nilai wajar sebelumnya tidak dapatdiukur secara handal dijual, maka nilai tercatat aset keuangantersebut pada saat penjualan dan jumlah keuntungan ataukerugian yang diakui harus diungkapkan.

87. Jika investasi dalam instrumen ekuitas yang tidakmemiliki kuotasi atau derivatif yang terkait dengan instrumenekuitas tersebut diukur pada biaya perolehan berdasarkan PSAK55 (revisi 2006) karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secarahandal, maka informasi mengenai nilai wajar sebagaimanaditetapkan dalam paragraf 82 dan 89 tidak perlu diungkapkan.Namun, informasi disajikan untuk membantu pengguna laporankeuangan dalam membuat pertimbangan tentang seberapa jauhkemungkinan perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dankewajiban keuangan tersebut dengan nilai wajarnya. Untukmelengkapi penjelasan mengenai karakteristik utama sejumlahinstrumen keuangan yang relevan dengan nilainya dan alasan

Page 42: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.42—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

untuk tidak mengungkapkan nilai wajarnya, maka informasimengenai pasar dari instrumen tersebut perlu disajikan. Dalambeberapa kasus, persyaratan dan kondisi instrumen keuanganyang diungkapkan berdasarkan paragraf 56 dapat memberikaninformasi yang memadai. Jika terdapat dasar yang masuk akaluntuk melakukannya, maka manajemen dapat mengindikasikanpendapat mengenai hubungan antara nilai wajar dengan nilaitercatat aset keuangan dan kewajiban keuangan yang nilaiwajarnya tidak dapat ditentukan secara handal.

88. Sejumlah aset keuangan dan kewajiban keuanganmengandung fitur partisipasi tidak mengikat (discretion-ary participation) sebagaimana dijelaskan dalam PSAK36: Akuntansi Asuransi Jiwa. Jika entitas tidak dapatmengukur nilai wajar fitur tersebut secara handal, makaentitas mengungkapkan fakta tersebut bersama dengandeskripsi kontrak, nilai tercatat, dan penjelasan mengapanilai wajar tidak dapat diukur secara handal, dan jikamemungkinkan, estimasi kisaran nilai wajar yang palingmemungkinkan.

89. Entitas mengungkapkan:(a) metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam

menentukan nilai wajar aset keuangan dan kewajibankeuangan secara terpisah untuk masing-masingkelompok aset keuangan dan kewajiban keuanganyang signifikan. (paragraf 51 menyediakan pedomanuntuk menentukan pengelompokan aset keuangan).

(b) apakah nilai wajar aset keuangan dan kewajibankeuangan ditentukan secara langsung, seluruh atausebagian, dengan mengacu pada harga kuotasi yangdipublikasikan di pasar aktif atau yang diestimasimenggunakan teknik penilaian (lihat PSAK 55,paragraf PA71 – PA79).

(c) apakah laporan keuangan memuat instrumen keuang-an yang diukur pada nilai wajarnya, yang ditetapkansecara keseluruhan atau sebagian, dengan mengguna-kan teknik penilaian berdasarkan asumsi yang tidak

Page 43: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.43—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

didukung oleh harga pasar atau tingkat bunga pasaryang dapat diobservasi. Jika penggantian salah satuasumsi dengan alternatif yang lebih memungkinkandapat menyebabkan timbulnya perbedaan nilai wajaryang signifikan, maka entitas menjelaskan fakta inidan mengungkapkan pengaruh penggunaan asumsialternatif tersebut atas nilai wajar. Untuk tujuan ini,signifikansi dipertimbangkan berdasarkan keuntung-an atau kerugian dan total aset atau total kewajiban.

(d) jumlah keseluruhan perubahan pada nilai wajar yangdiestimasi menggunakan teknik penilaian yang diakuidalam laporan laba rugi periode berjalan.

90. Pengungkapan informasi nilai wajar memuat pengung-kapan mengenai metode yang digunakan dalam menentukannilai wajar dan asumsi signifikan yang digunakan dalam pelak-sanaannya. Sebagai contoh, entitas mengungkapkan informasimengenai asumsi yang terkait dengan tingkat bunga pelunasanlebih awal, tingkat estimasi kerugian kredit, dan tingkat bungaatau tingkat diskonto jika asumsi tersebut dianggap signifikan.

Pengungkapan Lainnya

Penghentian pengakuan

91. (a) Entitas mungkin telah mentransfer aset keuangan(lihat paragraf 18 PSAK 55 (revisi 2006)) ataumenyepakati suatu jenis kesepakatan sesuaiparagraf 19 PSAK 55 (revisi 2006) namun kesepa-katan tersebut tidak memenuhi kualifikasi sebagaitransfer aset keuangan. Jika entitas tetap meng-akui seluruh aset atau tetap mengakui aset yangditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelan-jutan dari entitas (lihat PSAK 55 (revisi 2006),paragraf 29 dan 30), maka entitas mengungkap-kan untuk setiap kelompok aset keuangan hal-hal berikut ini:

Page 44: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.44—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(i) sifat aset;(ii) sifat risiko dan manfaat atas kepemilikan

dalam hal entitas tetap terekspos;(iii) nilai tercatat dari aset dan kewajiban terkait

jika entitas tetap mengakui seluruh asettersebut; dan

(iv) total jumlah aset, jumlah aset yang tetapdiakui oleh entitas dan nilai tercatat kewajibanterkait, jika entitas tetap mengakui asetsebesar keterlibatan berkelanjutannya.

Agunan(b) Entitas mengungkapkan nilai tercatat aset

keuangan yang digadaikan sebagai agunan ataskewajiban, nilai tercatat aset keuangan yang di-gadaikan sebagai agunan atas kewajiban kontin-jensi, dan (konsisten dengan paragraf 56(a) dan59(g)) setiap persyaratan dan kondisi yang ber-sifat material terkait dengan penggadaian asetsebagai agunan.

(c) Jika entitas menerima agunan yang dapat dijualatau digadaikan kembali tanpa didahuluiwanprestasi dari pemilik agunan tersebut, entitasmengungkapkan:(i) nilai wajar dari agunan yang diterima (aset

keuangan dan non keuangan);(ii) nilai wajar dari setiap agunan yang dijual

atau digadaikan kembali dan ada tidaknyakewajiban entitas untuk mengembalikanjaminan tersebut; dan

(iii) setiap persyaratan dan kondisi yang bersifatmaterial terkait dengan pemanfaatan agunantersebut oleh entitas (konsisten denganparagraf 56(a) dan 59(g)).

Page 45: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.45—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Instrumen Keuangan Majemuk dengan BeberapaDerivatif Melekat(d) Jika entitas menerbitkan instrumen yang mengan-

dung komponen kewajiban dan ekuitas (lihatparagraf 24) dan instrumen tersebut memiliki fiturbeberapa derivatif melekat yang nilainya salingtergantung satu sama lain (seperti callable con-vertible debt instrument), maka entitas meng-ungkapkan keberadaan fitur tersebut dan tingkatbunga efektif dari komponen kewajiban (tidaktermasuk setiap derivatif melekat yang dicatatsecara terpisah).

Aset keuangan dan kewajiban keuangan pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi (lihat juga paragrafPA40)(e) Entitas mengungkapkan nilai tercatat aset ke-

uangan dan kewajiban keuangan yang:(i) diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diper-

dagangkan; dan(ii) pada saat pengakuan awal, ditetapkan oleh

entitas sebagai aset keuangan dan kewajibankeuangan pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi (yaitu instrumen keuangan yangtidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untukdiperdagangkan).

(f) Jika entitas menetapkan kewajiban keuanganpada nilai wajar melalui laporan laba rugi, makaentitas mengungkapkan:(i) jumlah perubahan dari nilai wajar kewajiban

keuangan yang tidak dapat diatribusikanpada perubahan tingkat bunga acuan(misalnya LIBOR); dan

(ii) selisih antara nilai tercatat kewajiban ke-uangan dengan jumlah kontraktual yangharus dibayarkan entitas saat jatuh tempokepada kreditur.

Page 46: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.46—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Reklasifikasi(g) jika entitas mereklasifikasi aset keuangan sebagai

instrumen yang diukur pada biaya perolehan ataubiaya perolehan yang diamortisasi dan bukanberdasarkan nilai wajar (lihat PSAK 55 (revisi2006), paragraf 54), maka entitas mengungkap-kan alasan reklasifikasi tersebut.

Laporan Laba Rugi dan Ekuitas(h) Entitas mengungkapkan item yang bersifat ma-

terial dari pendapatan, beban, keuntungan dankerugian yang berasal dari aset keuangan dankewajiban keuangan, baik merupakan bagian darilaporan laba rugi, maupun sebagai komponenterpisah dari ekuitas. Untuk tujuan ini, pengung-kapan yang dilakukan minimal memuat hal-halsebagai berikut:(i) total pendapatan bunga dan total beban bunga

(yang dihitung menggunakan metode bungaefektif) untuk aset keuangan dan kewajibankeuangan yang tidak diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi;

(ii) untuk aset keuangan tersedia untuk dijual;jumlah keuntungan atau kerugian yangdiakui secara langsung pada ekuitas selamaperiode berjalan dan jumlah yang telahdikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalamlaporan laba rugi periode tersebut; dan

(iii) jumlah pendapatan bunga yang masih akanditerima atas aset keuangan yang mengalamipenurunan nilai, sesuai paragraf PA93 PSAK55 (revisi 2006).

Penurunan Nilai(i) Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah setiap

kerugian penurunan nilai yang diakui padalaporan laba rugi untuk aset keuangan, secaraterpisah untuk setiap kelompok aset keuangan

Page 47: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.47—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

yang signifikan (paragraf 51 menyediakan pe-doman bagi penentuan kelompok aset keuangan).

Wanprestasi dan Pelanggaran(j) Terhadap setiap wanprestasi atas pelunasan

pokok, bunga, dana pelunasan, atau ketentuanpenebusan kembali yang terjadi selama periodeutang kredit yang diakui pada tanggal neraca,dan setiap pelanggaran lain yang terjadi selamaperiode perjanjian kredit dalam hal pelanggarantersebut memungkinkan peminjam untukmenuntut pembayaran kembali (kecuali untukpelanggaran yang telah diatasi atau sebagairespon dari perjanjian kredit yang dinegosiasiulang, baik pada tanggal neraca maupun sebelumtanggal neraca), maka entitas mengungkapkanhal-hal sebagai berikut:(i) rincian pelanggaran yang terjadi;(ii) jumlah yang diakui pada tanggal neraca

terkait dengan utang kredit yang mengalamipelanggaran; dan

(iii) terhadap jumlah yang diungkapkan dalambutir (ii), apakah wanprestasi tersebut telahdiatasi atau persyaratan utang kredit telahdinegosiasi ulang sebelum tanggal otorisasipenerbitan laporan keuangan.

92. Untuk tujuan pengungkapan informasi tentangpelanggaran perjanjian kredit yang sesuai dengan paragraf 91(j); utang kredit meliputi instrumen utang dan kewajibankeuangan yang diterbitkan, selain utang usaha jangka pendekyang persyaratan kreditnya bersifat normal. Jika pelanggarantersebut terjadi selama periode berjalan, dan belum diatasi ataupersyaratan utang kredit belum dinegosiasi ulang hingga tanggalneraca, maka dampak pelanggaran terhadap pengelompokankewajiban sebagai jangka pendek atau jangka panjangditentukan berdasarkan PSAK 1.

Page 48: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.48—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Tanggal Efektif

93. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periodeyang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2007. Penerap-an lebih dini dianjurkan. Entitas tidak diperkenankanmenerapkan Pernyataan ini untuk periode tahunan yangdimulai sebelum 1 Januari 2008, kecuali jika entitastersebut juga menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006). Jikaentitas menerapkan Pernyataan ini pada periode sebelum1 Januari 2008, maka fakta ini harus diungkapkan.

94. Pernyataan ini diterapkan secara retrospekif.

Page 49: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.49—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Apendiks Pedoman Aplikasi

Apendiks ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dariPernyataan.

PA1. Pedoman aplikasi ini menjelaskan penerapan aspek-aspek tertentu dari Pernyataan ini.

PA2. Pernyataan tidak mengatur tentang pengakuan ataupengukuran instrumen keuangan. Ketentuan tentang pengakuandan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan diaturdalam PSAK 55 (revisi 2006) Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran.

Definisi (paragraf 7 – 10)

PA3. Mata uang (kas) adalah aset keuangan karenamerupakan alat tukar dan karenanya menjadi dasar bagipengukuran dan pengakuan seluruh transaksi dalam laporankeuangan. Setoran tunai pada bank atau institusi keuangansejenis adalah aset keuangan karena memberikan hakkontraktual bagi deposan untuk memperoleh kas dari institusitersebut atau untuk melakukan penarikan melalui cek atauinstrumen sejenis untuk melunasi kewajiban keuangannyakepada kreditur.

PA4. Contoh umum aset keuangan yang mencerminkanhak kontraktual untuk menerima sejumlah kas di masa datangserta kewajiban keuangan terkait yang mencerminkankewajiban kontraktual untuk menyerahkan sejumlah kas di masadatang adalah sebagai berikut:(a) Piutang dagang dan utang dagang;(b) wesel tagih dan wesel bayar;(c) tagihan kredit dan utang kredit; dan(d) piutang obligasi dan utang obligasi.

Pada setiap kasus, hak kontraktual dari satu pihak untukmenerima (atau kewajiban untuk membayar) sejumlah kas

Page 50: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.50—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

ditandingkan dengan kewajiban terkait dari pihak lain untukmembayar (atau hak untuk menerima).

PA5. Bentuk lain dari instrumen keuangan adalah instru-men dengan manfaat ekonomi yang akan diterima ataudiserahkan berbentuk aset keuangan selain kas. Sebagai contoh,wesel bayar atas obligasi pemerintah memberi hak kontraktualbagi pemegangnya untuk menerima dan kewajiban kontraktualbagi penerbitnya untuk menyerahkan obligasi pemerintah, bukankas. Obligasi tersebut adalah aset keuangan karena mencermin-kan kewajiban pemerintah selaku penerbit untuk membayarsejumlah kas. Oleh karena itu wesel bayar tersebut merupakanaset keuangan bagi pemegangnya dan kewajiban keuangan bagipenerbitnya.

PA6. Instrumen utang perpetual (seperti obligasi perpetual,debentures, dan surat saham (capital notes)) biasanyamemberikan hak kontraktual kepada pemegangnya untukmenerima pembayaran bunga setiap tanggal tertentu dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu yang tidak terbatas, baik tanpahak untuk menerima pengembalian pokok utangnya, maupundengan hak untuk menerima pengembalian pokok utangnyadengan persyaratan pengembalian pokok utang yang sangatsulit atau dalam jangka waktu yang sangat lama dimasa datang.Sebagai contoh, entitas menerbitkan instrumen keuangan yangmewajibkan entitas untuk melakukan pembayaran tahunan untukjangka waktu tak terbatas, senilai tingkat bunga nominal 8 persenterhadap nilai nominal atau pokok pinjaman sebesar CU 1.000.Dengan mengasumsikan bahwa 8 persen merupakan tingkatbunga pasar dari instrumen tersebut pada saat penerbitan, makapenerbit memiliki kewajiban kontraktual untuk melakukansejumlah pembayaran bunga di masa datang yang nilai wajarnya(nilai kini) sama dengan CU 1.000 pada pengakuan awal.Pemegang instrumen memiliki aset keuangan dan penerbitinstrumen memiliki kewajiban keuangan.

Page 51: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.51—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA7. Hak atau kewajiban kontraktual untuk menerima,menyerahkan atau mempertukarkan instrumen keuanganmerupakan suatu instrumen keuangan. Suatu rangkaian hakatau kewajiban kontraktual memenuhi definisi instrumenkeuangan apabila hak atau kewajiban tersebut pada akhirnyaakan menyebabkan terjadinya penerimaan atau pembayarankas atau menyebabkan perolehan atau penerbitan instrumenekuitas.

PA8. Kemampuan untuk melaksanakan hak kontraktualatau persyaratan pemenuhan kewajiban kontraktual dapatbersifat absolut atau bersifat kontinjen atas terjadinya suatuperistiwa di masa datang. Sebagai contoh, jaminan keuanganmerupakan hak kontraktual bagi pemberi pinjaman untukmenerima sejumlah kas dari penjamin, dan kewajibankontraktual terkait dari penjamin untuk membayar pemberipinjaman, jika penerima pinjaman wanprestasi. Hak dankewajiban kontraktual timbul akibat transaksi atau peristiswamasa lalu (dengan asumsi terdapat penjaminan), meskipunkemampuan pemberi pinjaman untuk melaksanakan haknya dankeharusan penjamin untuk memenuhi kewajibannya bersifatkontinjen atas kejadian wanprestasi oleh penerima pinjamandimasa datang. Hak dan kewajiban yang bersifat kontinjenmemenuhi definisi aset dan kewajiban keuangan, meskipun asetdan kewajiban tersebut tidak selalu diakui dalam laporankeuangan. Beberapa hak dan kewajiban kontinjen mungkinmerupakan kontrak asuransi dalam ruang lingkup PSAK 36dan PSAK 28.

PA9. Berdasarkan PSAK 30: Sewa, suatu sewa pembiaya-an pada dasarnya merupakan hak lessor untuk menerima, dankewajiban lessee untuk membayar, serangkaian pembayaranyang secara substansial sama dengan pembayaran pokok danbunga sesuai dengan perjanjian pinjaman. Lessor mencatatinvestasinya sejumlah piutang sewa dan bukan sebesar nilaiaset yang disewakan. Di lain pihak, dalam sewa biasa, padadasarnya merupakan kontrak yang belum diselesaikan yangmengharuskan lessor menyediakan penggunaan aset dimasa

Page 52: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.52—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

datang sebagai pertukaran atas penerimaan imbalan daripenyediaan jasa. Lessor tetap mencatat sebesar nilai aset yangdisewakan dan bukan sejumlah piutang sewa yang akan diterimadimasa datang. Oleh karena itu, sewa pembiayaan merupakaninstrumen keuangan, sedangkan sewa biasa bukan merupakaninstrumen keuangan (kecuali untuk pembayaran berkala yangsaat ini jatuh tempo dan terutang).

PA10. Aset berwujud (seperti persediaan, properti, pabrikdan peralatan), aset yang disewakan dan aset tak berwujud(seperti paten dan trademark) bukan merupakan asetkeuangan. Pengendalian atas aset berwujud dan tak berwujudmenciptakan peluang untuk memperoleh arus kas masuk atauaset keuangan lainnya, namun pengendalian tersebut tidakmenimbulkan hak pada saat ini untuk menerima kas atau asetkeuangan lainnya.

PA11. Aset (seperti beban dibayar dimuka), yang mem-berikan manfaat ekonomi di masa datang berupa penerimaanbarang atau jasa, dan bukan berupa hak untuk menerima kasatau aset keuangan lainnya, bukan merupakan aset keuangan.Demikian juga, item seperti pendapatan ditangguhkan dansebagian besar kewajiban garansi bukan merupakan kewajibankeuangan, karena arus keluar dari manfaat ekonomi yang terkaitdengan pendapatan ditangguhkan dan kewajiban garansitersebut berupa penyerahan barang dan jasa dan bukankewajiban kontraktual untuk membayar secara kas atau melaluipenyerahan aset keuangan lain.

PA12. Kewajiban atau aset non kontraktual (seperti pajakpenghasilan yang timbul akibat peraturan pemerintah) bukanmerupakan kewajiban keuangan atau aset keuangan. Akuntansipajak penghasilan dijelaskan dalam PSAK 46: Akuntansi PajakPenghasilan. Demikian juga, kewajiban konstruktif, sebagai-mana didefinisikan dalam PSAK 57: Kewajiban Diestimasi,Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi, tidak ber-asal dari kontrak dan bukan merupakan kewajiban keuangan.

Page 53: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.53—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Instrumen Ekuitas

PA13. Contoh dari instrumen ekuitas meliputi saham biasayang tidak dapat dijual kembali (non puttable ordinary shares),beberapa jenis saham preferen (lihat paragraf PA25 dan PA26),waran atau penerbitan call options yang memungkinkanpemegangnya untuk memesan atau membeli pada entitaspenerbit sejumlah tertentu saham biasa yang tidak dapat dijualkembali dengan menukarkan sejumlah tertentu kas atau asetkeuangan lain. Kewajiban entitas untuk menerbitkan ataumembeli sejumlah tertentu instrumen ekuitasnya denganmempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lainmerupakan instrumen ekuitas entitas. Namun, jika kontraktersebut mengandung kewajiban bagi entitas untuk menyerahkankas atau aset keuangan lain sebagai pembayaran, maka kontraktersebut menimbulkan kewajiban sebesar nilai kini dari jumlahpenebusan (lihat paragraf PA27(a)). Penerbit saham biasa yangtidak dapat dijual kembali mengakui timbulnya kewajiban ketikapenerbit telah bertindak secara formal untuk melakukan distribusidan menjadi berkewajiban secara hukum kepada pemegangsaham untuk melaksanakannya. Hal ini bisa terjadi setelahdeklarasi dividen atau ketika entitas mengakhiri operasinya dansetiap aset yang tersisa setelah pelunasan seluruh kewajibannyadidistribusikan kepada pemegang saham.

PA14. Pembelian call option atau kontrak serupa lainnyaoleh entitas yang memberi hak untuk memperoleh kembalisejumlah tertentu instrumen ekuitas miliknya denganmenukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lainbukan merupakan aset keuangan entitas. Namun, setiap jumlahyang dibayarkan atas kontrak tersebut dikurangkan dari ekuitas.

Instrumen Keuangan Derivatif

PA15. Instrumen keuangan mencakup instrumen utama(seperti piutang, utang, dan instrumen ekuitas) dan instrumenkeuangan derivatif (seperti financial options, futures dan for-wards, interest rate swaps dan currency swaps). Instrumen

Page 54: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.54—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

keuangan derivatif memenuhi definisi instrumen keuangan dandengan demikian termasuk dalam ruang lingkup Pernyataanini.

PA16. Instrumen keuangan derivatif menimbulkan hak dankewajiban yang mengakibatkan pemindahan diantara pihak-pihak yang terkait dengan instrumen keuangan derivatif tersebut,satu atau lebih risiko finansial yang melekat (inherent) padainstrumen keuangan utama. Pada saat penerbitannya, instrumenkeuangan derivatif memberi hak kontraktual pada satu pihakuntuk menukarkan aset atau kewajiban keuangan kepada pihaklain saat kondisi secara potensial menguntungkan, ataumenimbulkan kewajiban kontraktual untuk menukarkan aset ataukewajiban keuangan kepada pihak lain saat kondisi secarapotensial tidak menguntungkan. Namun, umumnya*) instrumenderivatif tersebut tidak mengakibatkan terjadinya pemindahanatas instrumen keuangan utama, baik pada saat penerbitankontrak maupun pada saat jatuh tempo kontrak. Sejumlahinstrumen sekaligus mengandung hak dan kewajiban untukmelakukan pertukaran. Karena persyaratan bagi pelaksanaanpertukaran ditetapkan pada saat penerbitan instrumen derivatif,maka sejalan dengan perubahan harga pada pasar uang,persyaratan tersebut dapat berubah menjadi menguntungkanatau tidak menguntungkan.

PA17. Put options atau call options untuk memper-tukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan (yaituinstrumen keuangan selain instrumen ekuitas milik entitas)memberi hak kepada pemegangnya untuk memperoleh potensimanfaat ekonomis di masa datang yang terkait denganperubahan pada nilai wajar instrumen keuangan yang mendasarikontrak. Sebaliknya, pihak penerbit opsi berkewajiban untukmelepaskan potensi manfaat ekonomi yang mungkin diper-

*)Hal ini hampir selalu benar, namun tidak untuk seluruh derivatif,sebagai contoh pada beberapa cross currency interest rateswaps, jumlah pokok dipertukarkan pada saat penerbitan (dandipertukarkan kembali pada saat jatuh tempo).

Page 55: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.55—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

olehnya di masa datang atau menanggung potensi kerugian atasmanfaat ekonomi tersebut akibat perubahan pada nilai wajarinstrumen keuangan yang mendasari. Hak kontraktual pemegangopsi memenuhi definisi aset keuangan dan kewajiban kontraktualpenerbit opsi memenuhi definisi kewajiban keuangan. Instrumenkeuangan yang mendasari kontrak opsi dapat berupa asetkeuangan, termasuk penyertaan pada entitas lain, dan instrumendengan bunga. Suatu opsi dapat mensyaratkan penerbitnya untukmenerbitkan instrumen utang, dan bukan mentransfer asetkeuangannya, namun instrumen yang mendasari opsi akanmenjadi aset keuangan pemegang opsi apabila opsidilaksanakan. Hak pemegang opsi untuk mempertukarkan asetkeuangan saat kondisi yang ada berpotensi menguntungkandirinya, dan kewajiban penerbit opsi untuk mempertukarkan asetkeuangan saat kondisi yang ada berpotensi tidak menguntungkandirinya berbeda dari aset keuangan yang mendasari yang akandipertukarkan ketika opsi dilaksanakan. Karakteristik hakpemegang opsi dan kewajiban penerbit opsi tidak dipengaruhioleh kemungkinan digunakan atau tidaknya opsi tersebut.

PA18. Contoh lain mengenai instrumen keuangan derivatifadalah kontrak forward yang harus diselesaikan dalam waktuenam bulan, dalam hal salah satu pihak (pembeli) berjanji untukmenyerahkan CU1.000.000 secara kas dan menerima obligasipemerintah berbunga tetap dengan nilai nominal CU1.000.000,dan pihak lawan (penjual) berjanji akan menyerahkan obligasipemerintah berbunga tetap dengan nilai nominal CU1.000.000atas kas CU1.000.000 yang diterimanya. Selama enam bulantersebut, kedua pihak memiliki hak kontraktual dan kewajibankontraktual untuk saling mempertukarkan instrumenkeuangannya. Jika harga pasar obligasi pemerintah tersebutmelebihi CU1.000.000, maka kondisi tersebut akan mengun-tungkan bagi pihak pembeli dan tidak menguntungkan bagi pihakpenjual; dampak sebaliknya akan terjadi jika harga pasar obligasipemerintah tersebut kurang dari CU1.000.000. Pihak pembelimemiliki hak kontraktual (aset keuangan) yang serupa denganhak yang berasal dari pembelian call option yang dimiliki dankewajiban kontraktual (kewajiban keuangan) yang serupa

Page 56: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.56—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dengan kewajiban yang berasal dari penerbitan put option;Pihak penjual memiliki hak kontraktual (aset keuangan) yangserupa dengan hak yang berasal dari put option yang dimilikidan kewajiban kontraktual (kewajiban keuangan) yang serupadengan kewajiban yang berasal dari penerbitan opsi beli. Sepertiyang berlaku pada opsi, hak dan kewajiban kontraktualmerupakan aset keuangan dan kewajiban keuangan yang ter-pisah dan berbeda dari instrumen keuangan yang mendasarinya(obligasi dan kas yang akan dipertukarkan). Kedua pihak yangterikat dalam kontrak forward berkewajiban untuk memenuhikomitmen mereka pada tanggal yang disepakati, sementara padakontrak opsi, hal tersebut hanya terjadi jika dan ketika pemegangopsi memilih untuk melaksanakan opsinya.

PA19. Banyak jenis lain dari instrumen derivatif mengan-dung hak atau kewajiban untuk melakukan pertukaran di masadatang, termasuk interest rate dan currency swap, interestrate caps, collar and floor, loan commitments, note issu-ance facilities, dan letter of credit. Suatu kontrak interestrate swap dapat dianggap sebagai variasi dari kontrak for-ward, di mana seluruh pihak setuju untuk melakukan saturangkaian pertukaran uang kas di masa datang, dalam hal satujumlah kas dihitung berdasarkan tingkat bunga mengambangdan jumlah kas yang lain dihitung berdasarkan tingkat bungatetap. Futures contracts merupakan variasi lain dari kontrakforward, dengan perbedaan utamanya bahwa kontrak futuresudah distandarisasi dan diperdagangkan di bursa.

Kontrak untuk Membeli atau Menjual Item NonKeuangan (paragraf 4–6)

PA20. Kontrak pembelian atau penjualan item non keuangantidak memenuhi definisi instrumen keuangan karena hakkontraktual dari salah satu pihak untuk menerima aset atau jasanon keuangan dan kewajiban terkait dari pihak lainnya tidakmenimbulkan hak atau kewajiban pada saat ini bagi kedua pihak,baik untuk menerima, menyerahkan, maupun mempertukarkanaset keuangan. Contoh, kontrak yang penyelesaiannya hanya

Page 57: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.57—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dapat dilakukan melalui penerimaan atau penyerahan item nonkeuangan (misalnya opsi, kontrak futures atau kontrak for-ward atas perak) bukan merupakan instrumen keuangan.Umumnya kontrak komoditi seperti ini. Sebagian kontraktersebut bentuknya telah distandarisasi dan diperdagangkan dibursa seperti layaknya instrumen keuangan derivatif. Sebagaicontoh, sebuah kontrak commodity futures dapat diperjualbeli-kan sewaktu-waktu secara kas karena telah dicatatkan untukdiperdagangkan di bursa dan dapat berpindah tangan berkali-kali. Namun pihak yang menjual dan membeli kontrak se-sungguhnya memperdagangkan komoditas yang mendasarinya.Kemampuan untuk membeli atau menjual suatu kontrakkomoditas secara kas, kemudahan untuk memperjualbelikannya,dan kemungkinan untuk menegosiasikan penyelesaian kewajibansecara kas menjadi penerimaan atau penyerahan komoditastidak mengubah karakter fundamental kontrak yang dapatmenjadikannya sebagai instrumen keuangan. Namun, beberapakontrak untuk membeli atau menjual item non keuangan dapatdiselesaikan secara neto atau melalui pertukaran instrumenkeuangan, atau jika item non keuangan dimaksud dapat sewaktu-waktu dikonversi menjadi kas, maka kontrak tersebut masukdalam ruang lingkup pernyataan ini dan diperlakukan sebagaiinstrumen keuangan (lihat paragraf 8).

PA21. Suatu kontrak yang melibatkan penerimaan ataupenyerahan aset berwujud bukan merupakan aset keuanganbagi salah satu pihak dan kewajiban keuangan bagi pihak lainnya,kecuali jika pembayaran yang terkait dengan kontrak tersebutdilakukan setelah tanggal penyerahan aset berwujud. Contohnyaadalah pembelian atau penjualan barang secara kredit.

PA22. Beberapa kontrak adalah kontrak yang dikaitkandengan komoditas, namun tidak mencakup penyelesaian melaluipenerimaan atau penyerahan komoditas secara fisik. Penye-lesaian kontrak tersebut dilakukan secara kas yang nilainyaditentukan sesuai dengan formula tertentu dalam kontrak, danbukan nilai pembayaran tunai yang telah ditetapkan sebelumnya.Sebagai contoh, nilai pokok suatu obligasi dapat dihitung dengan

Page 58: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.58—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

menggunakan harga pasar minyak saat obligasi jatuh tempodikalikan dengan sejumlah kuantitas minyak yang telah ditetap-kan. Nilai pokok obligasi tersebut diindeks dengan menggunakanreferensi harga sebuah komoditi, namun penyelesaiannya hanyadilakukan secara kas. Kontrak semacam ini merupakaninstrumen keuangan.

PA23. Definisi dari instrumen keuangan juga mencakupkontrak yang menimbulkan aset non keuangan atau kewajibannon keuangan disamping aset keuangan atau kewajibankeuangan. Instrumen keuangan seperti ini seringkali memberisatu pihak suatu opsi untuk menukarkan aset keuangan denganaset non keuangan. Sebagai contoh, sebuah obligasi yangdikaitkan dengan minyak (oil linked bond) dapat memberi hakkepada pemegangnya untuk menerima secara berkala pem-bayaran bunga yang nilainya telah ditetapkan dan sejumlah kaspada saat jatuh tempo yang nilainya sudah ditetapkan, denganopsi untuk menukarkan nilai pokok obligasi tersebut denganminyak yang kuantitasnya telah ditetapkan. Keinginan untukmelaksanakan opsi ini akan berbeda dari waktu ke waktutergantung pada perbandingan antara nilai wajar minyak denganrasio pertukaran antara kas dan minyak (harga pertukaran) yangsudah ditetapkan dalam obligasi. Niat pemegang obligasisehubungan dengan pelaksanaan opsi tersebut tidak mem-pengaruhi substansi komponen aset tersebut. Aset keuanganbagi pemegang obligasi dan kewajiban keuangan bagi penerbitmenjadikan obligasi sebagai instrumen keuangan, terlepas daribentuk lain atas aset dan kewajiban yang terbentuk.

PA24. Meskipun Pernyataan ini tidak dikembangkan untukditerapkan atas kontrak komoditas atau kontrak lainnya yangtidak memenuhi definisi instrumen keuangan atau ketentuanparagraf 8, namun entitas dapat menggunakan berbagaiketentuan pengungkapan yang relevan dari Pernyataan ini untukkontrak tersebut.

Page 59: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.59—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Penyajian

Kewajiban dan Ekuitas (paragraf 11 – 13)

Tanpa Kewajiban Kontraktual untuk Menyerahkan Kasatau Aset keuangan lainnya (Paragraf 13 – 16)

PA25. Saham preferen dapat diterbitkan dengan berbagaijenis hak. Dalam menentukan apakah saham preferen merupa-kan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas, penerbit menilaihak-hak tertentu yang melekat pada saham untuk menentukanapakah saham tersebut memiliki karakteristik fundamental suatukewajiban keuangan. Sebagai contoh, saham preferen yangmemiliki hak untuk menebus saham tersebut pada tanggal yangtelah ditetapkan atau pada tanggal yang dipilih oleh pemegang-nya mengandung kewajiban keuangan karena penerbit ber-kewajiban menyerahkan aset keuangan pada pemegang saham.Potensi ketidakmampuan penerbit dalam memenuhi kewajiban-nya untuk menebus saham preferen tersebut sesuai dengankontrak, baik disebabkan karena tidak tersedianya dana, ataukarena dibatasi peraturan perundang-undangan, atau karenatidak memadainya laba atau cadangan, tidak membatalkankewajibannya tersebut. Suatu opsi bagi penerbit untuk menebussaham secara kas tidak memenuhi definisi suatu kewajibankeuangan karena penerbit tidak memiliki kewajiban saat ini untukmentransfer aset keuangan kepada pemegang saham. Dalamkasus ini, penebusan saham sepenuhnya didasarkan pada ke-bijakan penerbit. Namun demikian, suatu kewajiban dapat timbulketika penerbit saham melaksanakan opsi yang dimilikinya,biasanya dengan pemberitahuan formal kepada pemegangsaham tentang niat untuk menebus saham-saham tersebut.

PA26. Ketika saham preferen adalah saham yang tidakdapat ditebus, maka pengklasifikasian yang sesuai ditentukanberdasarkan hak lain yang melekat padanya. Klasifikasididasarkan pada penilaian atas substansi perjanjian kontraktualdan definisi dari suatu kewajiban keuangan dan instrumenekuitas. Jika pembagian dividen kepada pemegang saham pre-

Page 60: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.60—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

feren, apakah bersifat kumulatif atau non kumulatif, sepenuhnyadidasarkan pada kebijakan penerbit, maka saham tersebutmerupakan instrumen ekuitas. Pengklasifikasian saham preferensebagai instrumen ekuitas atau kewajiban keuangan tidakdipengaruhi oleh, contohnya:(a) sejarah pembagian dividen;(b) niat untuk melakukan pembagian dividen di masa datang;(c) dampak negatif yang mungkin timbul pada harga saham

biasa, jika penerbit memutuskan tidak membagikan dividen(karena adanya ketentuan yang membatasi pembayarandividen pada saham biasa jika saham preferen tidakmendapatkan dividen);

(d) jumlah cadangan penerbit;(e) ekspektasi penerbit tentang besarnya laba atau rugi pada

suatu periode;(f) kemampuan atau ketidakmampuan penerbit untuk

mempengaruhi jumlah laba atau rugi pada suatu periode.

Penyelesaian dengan Instrumen Ekuitas milik Entitas(paragraf 17–20)

PA27. Contoh berikut mengilustrasikan bagaimanamengklasifikasikan berbagai jenis kontrak atas instrumen ekuitasmilik entitas:(a) Sebuah kontrak yang akan diselesaikan dengan entitas

menerima atau menyerahkan sejumlah tertentu sahammiliknya tanpa pembayaran di masa datang, atau denganmempertukarkan sejumlah tertentu saham miliknya dengansejumlah tertentu kas atau aset keuangan lainnya,merupakan instrumen ekuitas. Dengan demikian, setiappembayaran yang diterima atau dibayarkan atas kontraktersebut ditambahkan atau dikurangkan secara langsungdari ekuitas. Sebagai contoh adalah diterbitkannya opsisaham yang memberikan hak kepada pihak lawan untukmembeli sejumlah tertentu saham entitas denganmenyerahkan sejumlah tertentu kas. Namun, jika kontraktersebut mensyaratkan entitas untuk membeli kembali(menebus) saham miliknya secara kas atau dengan aset

Page 61: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.61—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

keuangan lainnya pada tanggal yang telah ditetapkan atautanggal yang dapat ditentukan sebelumnya, atau sesuaikeinginan, maka entitas juga mengakui kewajiban keuangansebesar nilai kini dari jumlah penebusan. Sebagai contohadalah kewajiban entitas dalam kontrak forward untukmembeli kembali sejumlah tertentu saham miliknya dengansejumlah tertentu kas.

(b) Kewajiban sebuah entitas untuk membeli kembalisahamnya secara kas menimbulkan kewajiban keuangansebesar nilai kini dari jumlah penebusan, sekalipun jikajumlah saham yang harus dibeli kembali tersebut tidakditetapkan atau sekalipun jika kewajiban tersebut bersifatkondisional tergantung apakah pihak lawan melaksanakanhaknya untuk memperoleh penebusan. Sebagai contoh darikewajiban bersyarat adalah opsi yang diterbitkan yangmensyaratkan entitas untuk membeli kembali sahamnyasecara kas jika pihak lawan melaksanakan opsinya.

(c) Kontrak yang akan diselesaikan secara kas atau denganaset keuangan lainnya merupakan aset keuangan ataukewajiban keuangan sekalipun jika jumlah kas atau asetkeuangan lainnya yang akan diterima atau diserahkandidasarkan pada perubahan harga pasar dari saham milikentitas. Sebagai contoh adalah opsi saham untuk diselesai-kan secara neto dengan kas.

(d) Kontrak yang akan diselesaikan dengan saham milik entitasyang jumlahnya variabel, yang bernilai sama dengan jumlahyang telah ditetapkan atau sama dengan suatu jumlah yangdidasarkan pada perubahan variabel yang mendasarinya(misalnya harga suatu komoditas), merupakan asetkeuangan atau kewajiban keuangan. Sebagai contoh adalahopsi yang diterbitkan untuk membeli emas, yang apabiladilaksanakan, akan diselesaikan secara neto denganinstrumen milik entitas dengan entitas menyerahkansejumlah instrumen yang nilainya sama dengan nilai kontrakopsi. Kontrak semacam ini merupakan aset keuangan ataukewajiban keuangan sekalipun variabel yang mendasarinyaadalah harga saham milik entitas tersebut dan bukan hargaemas. Serupa dengan itu, kontrak yang akan diselesaikan

Page 62: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.62—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dengan sejumlah tertentu saham milik entitas, namun hak-hak yang melekat pada saham tersebut akan divariasikansehingga nilai penyelesaiannya sama dengan suatu jumlahtertentu atau suatu jumlah yang didasarkan pada perubahanvariabel yang mendasarinya, merupakan aset keuanganatau kewajiban keuangan.

Ketentuan Penyelesaian Kontinjensi (paragraf 21)

PA28. Paragraf 21 mensyaratkan bahwa jika salah satubagian dari ketentuan penyelesaian kontinjensi yang dapatmensyaratkan penyelesaian secara kas atau melalui penyerahanaset keuangan lainnya (atau dengan cara lain yangmengakibatkan instrumen menjadi kewajiban keuangan) tidaksah, maka ketentuan penyelesaian tersebut tidak mempengaruhiklasifikasi instrumen keuangan. Dengan demikian, kontrak yangmensyaratkan penyelesaian secara kas atau dengan saham milikentitas yang jumlahnya variabel yang terjadi hanya dalam suatukejadian peristiwa yang sangat langka, sangat tidak normal dansangat kecil kemungkinannya untuk terjadi, merupakaninstrumen ekuitas. Serupa dengan itu, penyelesaian dengansejumlah tertentu saham milik entitas dapat secara kontraktualdilarang dalam situasi yang berada di luar kendali entitastersebut, namun jika situasi tersebut secara normal tidakmungkin terjadi, maka klasifikasi kontrak tersebut sebagaiinstrumen ekuitas adalah tepat.

Perlakuan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi

PA29. Dalam laporan keuangan konsolidasi, entitasmenyajikan hak minoritas (minority interests) – yaitu hak pihaklain dalam ekuitas dan pendapatan anak perusahaan – sesuaidengan PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK4: Laporan Keuangan Konsolidasi. Dalam mengklasifikasi-kan instrumen keuangan (atau komponen dari instrumenkeuangan) dalam laporan keuangan konsolidasi, entitasmempertimbangkan seluruh persyaratan dan kondisi yang telahdisepakati antara seluruh anggota kelompok usaha dan peme-

Page 63: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.63—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

gang instrumen guna menentukan apakah kelompok usahatersebut secara keseluruhan memiliki kewajiban untuk menye-rahkan sejumlah kas atau aset keuangan lainnya terkait denganinstrumen tersebut, atau menyelesaikannya dengan cara yangmengakibatkan timbulnya klasifikasi kewajiban. Jika anakperusahaan dari suatu kelompok usaha menerbitkan instrumenkeuangan dan induk perusahaan atau entitas anggota kelompokusaha lainnya membuat kesepakatan tambahan langsung denganpemegang instrumen (misalnya berupa penjaminan), makakelompok usaha tersebut tidak lagi memiliki kebebasan dalammelakukan distribusi atau penebusan instrumen tersebut.Walaupun anak perusahaan dapat secara memadai mengklasifi-kasikan instrumen tersebut dalam laporan keuangannya denganmengabaikan adanya persyaratan tambahan tersebut, namundampak dari kesepakatan lain antara anggota kelompok usahadengan pemegang instrumen tetap disajikan guna menjaminbahwa laporan keuangan konsolidasi telah mencerminkankontrak tersebut dan transaksi yang disepakati oleh kelompokusaha secara keseluruhan. Jika terdapat kewajiban atau keten-tuan penyelesaian seperti ini pada suatu instrumen, makainstrumen tersebut (atau komponennya yang menjadi subyekkewajiban dimaksud) diklasifikasikan sebagai kewajibankeuangan dalam laporan keuangan konsolidasi.

Instrumen Keuangan Majemuk (paragraf 24–28)

PA30. Paragraf 24 hanya diterapkan untuk penerbit instru-men keuangan majemuk non derivatif. Paragraf 24 tidakmengatur instrumen keuangan majemuk dari sudut pandangpemegang instrumen. PSAK 55 (revisi 2006) mengatur pemi-sahan derivatif melekat dari sudut pandang pemegang instrumenkeuangan majemuk yang mengandung fitur utang dan ekuitas.

PA31. Bentuk umum dari instrumen keuangan majemukadalah instrumen utang dengan opsi konversi melekat (embed-ded conversion option), seperti obligasi yang dapat dikonversimenjadi saham biasa penerbit, tanpa fitur derivatif melekatlainnya. Paragraf 24 mensyaratkan penerbit instrumenkeuangan jenis ini untuk menyajikan komponen kewajiban dan

Page 64: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.64—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

komponen ekuitas secara terpisah dalam neraca, sebagai berikut:(a) Kewajiban penerbit untuk melakukan pembayaran bunga

dan pokok secara terskedul merupakan kewajiban keuang-an yang akan tetap ada selama instrumen belum dikonversi.Pada saat pengakuan awal, nilai wajar komponen kewajib-an adalah nilai kini dari serangkaian arus kas di masadatang yang telah ditetapkan dalam kontrak, yang didiskontopada tingkat bunga yang digunakan oleh pasar pada saatitu untuk instrumen-instrumen yang memiliki status kreditsetara dan secara substansial menghasilkan arus kas yangsama, memiliki persyaratan yang sama, namun tanpa opsikonversi.

(b) Instrumen ekuitas merupakan opsi yang dillekatkan untukmengkonversi kewajiban menjadi ekuitas penerbit. Nilaiwajar opsi ini terdiri dari atas nilai waktu dan nilai intrinsik,jika ada. Opsi ini memiliki nilai pada saat pengakuan awalsekalipun jika saat itu opsi berada dalam kondisi out of themoney.

PA32. Pada saat dilakukan konversi atas instrumen yangdapat dikonversi pada saat jatuh tempo, entitas menghentikanpengakuan komponen kewajiban dan mengakuinya sebagaiekuitas. Komponen awal dari ekuitas tetap sebagai ekuitas(meskipun komponen tersebut mungkin dipindahkan dari satupos ke pos lainnya dalam ekuitas). Tidak terdapat pengakuankeuntungan atau kerugian pada saat dilakukan konversi saatjatuh tempo.

PA33. Ketika entitas menghapuskan instrumen yang dapatdikonversi sebelum jatuh tempo melalui penebusan ataupembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hakkonversi semula, maka pada tanggal transaksi entitas meng-alokasikan jumlah yang dibayarkan serta biaya transaksi untukpembelian kembali atau penebusan secara dini tersebut kedalam komponen kewajiban dan komponen ekuitas instrumentersebut. Metode yang digunakan untuk mengalokasikan jumlahyang dibayarkan dan biaya transaksi pada setiap komponenyang terpisah harus konsisten dengan metode yang digunakan

Page 65: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.65—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

untuk alokasi awal pada setiap komponen yang terpisah atashasil yang diperoleh dari penerbitan instrumen yang dapatdikonversi tersebut, sesuai ketentuan paragraf 24 – 28.

PA34. Sekali alokasi pembayaran tersebut dilakukan, makasetiap keuntungan atau kerugian yang timbul diperlakukan sesuaiprinsip akuntansi yang dapat diterapkan pada komponen terkait,sebagai berikut:(a) jumlah keuntungan atau kerugian yang terkait dengan

komponen kewajiban diakui dalam laporan laba rugi; dan(b) jumlah pembayaran yang terkait dengan komponen ekuitas

diakui dalam ekuitas.

PA35. Entitas dapat mengubah persyaratan instrumen yangdapat dikonversi untuk mendorong dilakukannya konversi dini,contohnya dengan menawarkan rasio konversi yang lebihmenarik atau menawarkan pembayaran ekstra jika konversidilakukan sebelum tanggal yang ditetapkan. Perbedaan, padatanggal dilakukan perubahan persyaratan, antara nilai wajar daripembayaran yang diterima pemegang instrumen pada saatdilakukan konversi berdasarkan persyaratan yang telah diubahdan nilai wajar dari pembayaran yang akan diterima pemeganginstrumen berdasarkan persyaratan awal diakui sebagai kerugiandalam laporan laba rugi.

Saham Treasuri (paragraf 29 dan 30)

PA36. Instrumen ekuitas milik entitas tidak dapat diakuisebagai aset keuangan terlepas dari alasan perolehannyakembali. Paragraf 29 mensyaratkan entitas yang memperolehkembali instrumen ekuitasnya untuk mengurangkan instrumenekuitas tersebut dari ekuitas. Namun, jika entitas memegangekuitas miliknya untuk kepentingan pihak lain, misalnya institusikeuangan yang memegang ekuitas miliknya untuk kepentinganklien, maka akan terdapat hubungan keagenan dan sebagaiakibatnya instrumen tersebut tidak termasuk dalam neracaentitas.

Page 66: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.66—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan (paragraf 31–37)

PA37. Contoh berikut mengilustrasikan penerapanparagraf 31 bagi instrumen keuangan majemuk. Diasumsikansebuah saham preferen non kumulatif wajib ditebus secara kasdalam lima tahun, namun keputusan pembagian dividen sebelumtanggal penebusan merupakan kebijakan entitas penerbit.Instrumen tersebut merupakan instrumen keuangan majemuk,yang nilai komponen kewajibannya adalah sebesar nilai kini darijumlah penebusan. Jumlah diskonto (The unwinding of thediscount) atas komponen ini diakui sebagai beban bunga dalamlaporan laba rugi. Tiap dividen yang dibayarkan terkait dengankomponen ekuitas, dan dengan demikian diakui sebagai distribusilaba atau rugi. Perlakuan serupa juga diterapkan jika penebusantersebut tidak wajib, tetapi tergantung pada keputusan peme-gangnya, atau jika saham tersebut wajib dikonversi menjadisaham biasa dengan jumlah lembar yang variabel, yang setaradengan suatu jumlah nominal tertentu atau suatu jumlah yangdidasarkan pada perubahan dari variabel yang mendasari(misalnya komoditas). Namun, jika dividen yang belum dibayarditambahkan pada jumlah penebusan, maka instrumen tersebutsecara keseluruhan menjadi kewajiban. Dalam kasus ini, dividentersebut diklasifikasikan sebagai beban bunga.

Saling Hapus Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan(paragraf 38–46)

PA38. Untuk melakukan saling hapus aset keuangan dankewajiban keuangan, entitas harus memiliki hak berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapus kedua jumlah tersebut.Entitas dapat memiliki hak bersyarat untuk melakukan salinghapus kedua jumlah tersebut, seperti dalam kesepakatan indukuntuk menyelesaikan secara neto atau pada beberapa bentukutang yang bersifat non recouse, namun hak tersebut hanyadapat digunakan pada saat terjadinya beberapa peristiwa di masadatang, biasanya wanprestasi dari pihak lawan. Oleh karenanya,pengaturan semacam ini tidak memenuhi kondisi untuk

Page 67: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.67—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

melakukan saling hapus.

PA39. Pernyataan ini tidak memberikan perlakuan khususbagi instrumen sintetis, yang merupakan kumpulan dari beberapainstrumen keuangan yang terpisah, yang diperoleh dan dimilikiuntuk mereplikasikan karakteristik instrumen keuangan lain.Sebagai contoh, utang jangka panjang dengan bunga mengam-bang dikombinasikan dengan interest rate swap yang mencakuppenerimaan bunga mengambang dan pembayaran bunga tetapmerupakan sintesa dari utang jangka panjang dengan bungatetap. Setiap instrumen keuangan individual yang secarabersama-sama membentuk instrumen sintetis mencerminkanhak atau kewajiban kontraktual dengan persyaratan dan kondisi-nya masing-masing, dan setiap instrumen tersebut dapat dialihkanatau diselesaikan secara terpisah. Setiap instrumen keuanganterekspos risiko yang berbeda-beda. Oleh karenanya, jika suatuinstrumen keuangan dalam suatu instrumen sintetis merupakanaset dan instrumen lainnya merupakan kewajiban, makakeduanya tidak dapat saling hapus dan disajikan pada neracasecara neto, kecuali memenuhi kriteria saling hapus sesuaiparagraf 38. Pengungkapan dilakukan terhadap persyaratan dankondisi yang bersifat signifikan dari setiap instrumen keuangan,meskipun entitas dapat memberikan pengungkapan tambahanmengenai karakteristik hubungan antara instrumen-instrumentersebut secara individual (lihat paragraf 61).

Pengungkapan

Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan yang dinilaiberdasarkan Nilai Wajar melalui laporan laba rugi (paragraf91(f))

PA40. Jika entitas menetapkan suatu kewajiban keuanganuntuk dinilai berdasarkan nilai wajar melalui laporan laba rugi,maka entitas wajib mengungkapkan perubahan nilai wajarkewajiban tersebut yang tidak dapat diatribusikan padaperubahan tingkat bunga acuan (misalnya LIBOR). Untukkewajiban yang nilai wajarnya ditentukan menggunakan dasar

Page 68: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.68—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

harga pasar yang diobservasi, maka perubahan nilai wajarnyadapat diestimasi dengan cara sebagai berikut:(a) Pertama, entitas menghitung tingkat pengembalian inter-

nal (internal rate of return) dari kewajiban di awal periodedengan menggunakan harga pasar kewajiban yang dapatdiobservasi dan arus kas kontraktualnya pada awal periode.Tingkat pengembalian yang diperoleh kemudian dikurangitingkat bunga acuan pada awal periode untuk memperolehtingkat pengembalian internal yang spesifik bagi instrumentersebut (an instrument specific component of the in-ternal rate of return).

(b) Selanjutnya, entitas menghitung nilai kini dari kewajibanberdasarkan arus kas kontraktualnya pada awal periodedan tingkat bunga diskonto yang besarnya sama denganjumlah tingkat bunga acuan pada akhir periode ditambahtingkat pengembalian internal yang spesifik bagi instrumentersebut pada awal periode sebagaimana ditetapkan padabutir (a).

(c) Kemudian, jumlah yang diperoleh pada butir (b) berkurangsebesar kas yang dibayarkan atas kewajiban tersebutdalam suatu periode dan bertambah untuk mencerminkanpeningkatan nilai wajar yang terjadi karena arus kaskontraktual menjadi satu periode lebih dekat dengan saatjatuh tempo.

(d) Selisih antara harga pasar kewajiban yang diobservasi padaakhir periode dan jumlah yang diperoleh pada butir (c)merupakan perubahan dalam nilai wajar yang tidak di-atribusikan oleh perubahan dalam tingkat bunga acuan.Selisih tersebut merupakan jumlah yang harus diungkapkan.

Page 69: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

50.69—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Page 70: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

EXPO

SURE

DRAF

T

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

INSTRUMEN KEUANGAN:PENYAJIAN DANPENGUNGKAPAN

ED PSAK No. 50 (Revisi 2006) September 2006

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Page 71: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

ED No.

50

Hak cipta © 2006, Ikatan Akuntan Indonesia

PERNYATAANSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

INSTRUMEN KEUANGAN:INSTRUMEN KEUANGAN:INSTRUMEN KEUANGAN:INSTRUMEN KEUANGAN:INSTRUMEN KEUANGAN:PENYPENYPENYPENYPENYAJIAN DAJIAN DAJIAN DAJIAN DAJIAN DAN PENGUNGKAN PENGUNGKAN PENGUNGKAN PENGUNGKAN PENGUNGKAPAPAPAPAPANANANANAN

Diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan IndonesiaJl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310Telp. (021) 319 04232Fax. (021) 724 5078Homepage: www.iaiglobal.or.idEmail: [email protected]

ii Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengungkapan dan Penyajian ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

Page 72: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

DAFTAR ISI

Paragraf

PENDAHULUAN ..................................................... 01-07Tujuan ............................................................................... 01 - 02

Ruang Lingkup ................................................................... 03 - 06

Definisi ............................................................................... 07 – 10

PENYAJIAN .................................................................... 11 - 46

Kewajiban dan Ekuitas ...................................................... 11 - 12Tanpa Kewajiban Kontraktual untuk Penyerahan Kas

atau Aset keuangan Lainnya ................................... 13 - 16Penyelesaian dengan Instrumen Ekuitas milik Entitas .. 17 - 20Ketentuan Penyelesaian Kontinjensi ............................ 21Opsi Penyelesaian......................................................... 22 - 23

Instrumen Keuangan Majemuk ......................................... 24 - 28

Saham yang Diperoleh Kembali/Saham Treasuri .............. 29 - 30

Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan ....................... 31 - 37

Saling hapus antar Aset keuangan danKewajiban Keuangan ................................................... 38 - 46

PENGUNGKAPAN ........................................................ 47 - 92

Format, Tempat, dan Kelompok Instrumen Keuangan ...... 49 - 51

Kebijakan Manajemen Risiko danAktivitas Lindung Nilai ................................................. 52 - 55

Persyaratan, Kondisi, dan Kebijakan Akuntansi ................ 56 - 62

Risiko Tingkat Bunga ......................................................... 63 - 71

Risiko Kredit ...................................................................... 72 - 81

Nilai Wajar ......................................................................... 82 - 90

Pengungkapan Lainnya ...................................................... 91 - 92

Instrumen Keuangan: Pengungkapan dan Penyajian ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

iiiHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Page 73: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ED PSAK No. 50 (Revisi 2006)

TANGGAL EFEKTIF .................................................... 93 – 94

PEDOMAN APLIKASI

Definisi ..................................................................... PA03 – PA24

Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan ............. PA03 – PA12

Instrumen Ekuitas .................................................... PA13 – PA14

Instrumen Keuangan Derivatif ................................ PA15 – PA19

Kontrak untuk Membeli atau Menjual ItemNon Keuangan .................................................... PA20 – PA24

PENYAJIAN .......................................................... PA25 – PA24

Kewajiban dan Ekuitas ............................................ PA25 – PA24Tanpa Kewajiban Kontraktual untuk

Menyerahkan Kas atau Aset keuanganlainnya ............................................................ PA25 – PA26

Penyelesaian dengan Instrumen Ekuitas milikEntitas ............................................................ PA27

Ketentuan Penyelesaian Kontinjensi .................. PA28Perlakuan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi PA29

Instrumen Keuangan Majemuk ............................... PA30 – PA35

Saham Treasuri ........................................................ PA36

Bunga, Dividen, Kerugian dan Keuntungan ............. PA37

Saling Hapus Aset Keuangan danKewajiban Keuangan ......................................... PA38 – 39

PENGUNGKAPAN .............................................. PA40