18
Penyakit Jantung Rematik (PJR) Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR). Demam rematik merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat bersifat akut, subakut, kronik, atau fulminan, dan dapat terjadi setelah infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A pada saluran pernafasan bagian atas. Demam reumatik akut ditandai oleh demam berkepanjangan, jantung berdebar keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik terdapat pada kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anak dibawah usia 4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun. Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara adekuat, Maka sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung rematik. Infeksi oleh kuman Streptococcus Beta Hemolyticus group A yang menyebabkan seseorang mengalami demam rematik dimana diawali terjadinya peradangan pada saluran tenggorokan, dikarenakan penatalaksanaan dan pengobatannya yang

Penyakit Jantung Rematik

Embed Size (px)

Citation preview

Penyakit Jantung Rematik (PJR) Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).

Demam rematik merupakan suatu penyakit sistemik yang dapat bersifat akut, subakut, kronik, atau fulminan, dan dapat terjadi setelah infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A pada saluran pernafasan bagian atas. Demam reumatik akut ditandai oleh demam berkepanjangan, jantung berdebar keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik terdapat pada kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anak dibawah usia 4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun.

Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara adekuat, Maka sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung rematik. Infeksi oleh kuman Streptococcus Beta Hemolyticus group A yang menyebabkan seseorang mengalami demam rematik dimana diawali terjadinya peradangan pada saluran tenggorokan, dikarenakan penatalaksanaan dan pengobatannya yang kurah terarah menyebabkan racun/toxin dari kuman ini menyebar melalui sirkulasi darah dan mengakibatkan peradangan katup jantung. Akibatnya daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit, atau menebal dan mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi kebocoran.

Tanda dan Gejala Penyakit Jantung RematikPenderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam. Penegakan Diagnosis Penyakit Jantung RematikSelain dengan adanya tanda dan gejala yang tampak secara langsung dari fisik, umumnya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, misalnya; pemeriksaan darah rutin, ASTO, CRP, dan kultur ulasan tenggorokan. Bentuk pemeriksaan yang paling akurat adalah dengan dilakukannya echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan otot jantung. Pengobatan Penyakit Jantung RematikApabila diagnosa penyakit jantung rematik sudah ditegakkan dan masih adanya infeksi oleh kuman Streptococcus tersebut, maka hal utama yang terlintas dari Tim Dokter adalah pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya pemberian obat antibiotika penicillin secara oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut, alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. Sedangkan antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Aspirin.

Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu Tim Medis akan terpikir tentang penanganan kemungkinan terjadinya komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli. Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup vitamin.

Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak memerlukan terapi. Penderita dengan gejala gagal jantung yang ringan memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya. Penderita yang simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif. Tetapi terapi surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta memerlukan biaya yang relatif mahal dan memerlukan follow up jangka panjang. Pencegahan Penyakit Jantung RematikJika kita lihat diatas bahwa penyakit jantung paru sangat mungkin terjadi dengan adanya kejadian awal yaitu demam rematik (DR), Tentu saja pencegahan yang terbaik adalah bagaimana upaya kita jangan sampai mengalami demam rematik (DR) (terserang infeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus).

Ada beberapa faktor yang dapat mendukung seseorang terserang kuman tersebut, diantaranya faktor lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang berdesakan dan akses kesehatan yang kurang merupakan determinan yang signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi cuaca juga mempunyai peran yang besar dalam terjadinya infeksi streptokokkus untuk terjadi DR.

Seseorang yang terinfeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus dan mengalami demam rematik, harus diberikan therapy yang maksimal dengan antibiotiknya. Hal ini untuk menghindarkan kemungkinan serangan kedua kalinya atau bahkan menyebabkan Penyakit Jantung Rematik. http://www.infopenyakit.com/2008/08/penyakit-jantung-rematik-pjr.html

Jantung rematik / Demam Rematik (ASTO positif) sembuh dengan PropolisHallo..nama sy Danield Krisnadi, usia 29 th. Saya mau membagi kesaksian tentang manfaat baik dari propolis cair dan madu. Pada th 2008, saya didiagnosa menderita penyakit jantung rematik/demam Rematik ( ASTO positif). Hasil lab (cek darah) pd saat itu menunjukan kadar Asto dalam darah 480. Pada saat ASTO menyerang, sy merasa sakit luar biasa pd persendian, sesak nafas, demam & jantung berdebar. Sejak th. 2008 saya berobat medis sampai th. 2010, tapi tidak ada perubahan. Pada bulan Januari 2011, saya mencoba propolis cair dan madu Bina Apiari, lalu saya konsumsi secara teratur, sesuai dosis selama 3 minggu.Pada hari ini, tgl 23 Feb 2011, saya melakukan tes darah kembali, ASTO dalam darah saya dinyatakan normal, saya tidak lagi mengalami nyeri sendi & sesak nafas ataupun jantung berdebar.Terimakasih banyak kepada Tuhan & bina apiari, karena melalui propolis cair dan madu Bina Apiari, penyakit saya sembuh total. Kiranya semakin banyak masyarakat Indonesia yg sehat dengan mengkonsumsi propolis cair dan madu.ASTO ( anti-streptolisin O) merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus. Lebih kurang 80 % penderita demam reumatik / penyakit jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer ASTO ini; bila dilakukan pemeriksaan atas 3 antibodi terhadap streptococcus, maka pada 95 % kasus demam reumatik / penyakit jantung reumatik didapatkan peninggian atau lebih antibodi terhadap streptococcus. Apa itu jantung rematik /demam rematik( Asto Positif) ?Penyakit demam rematik diawali dengan infeksi bakteri Streptococcus beta-hemolyticus golongan A pada kerongkongan. Infeksi ini menyebabkan penderita mengeluh nyeri kerongkongan dan demam.Jika infeksi tidak segera diobati, bakteri Streptococcus yang ada akan melakukan perlengketan yang kuat (adherence) di daerah sekitarnya dan merangsang pengeluaran antibodi (Ig-G). Antibodi yang dihasilkan akan mengikat kuman Streptococcus dan membentuk suatu kompleks imun dan akan menyebar ke seluruh tubuh, terutama ke jantung, sendi, dan susunan saraf.Diagnosa jantung rematik / demam rematik ( Asto Positif ):Diagnosa demam rematik/ melewati beberapa fase dan manifestasi klinisnya kurang spesifik. fase awal: Penderita biasanya mengalami keluhan yang tidak khas, seperti nyeri kerongkongan, demam, kesulitan makan dan minum, lemas, sakit kepala, dan batuk. Pada fase ini, kebanyakan penderita hanya didiagnosa mengalami penyakit flu atau amandel (tonsilitis) dan biasanya diberikan obat-obat penurun panas dan penghilang rasa sakit.Demam rematik mulai bisa diindikasikan jika penderita beberapa minggu kemudian mengalami keluhan dengan keluhan yang lebih spesifik dan serius, terutama yang berkaitan dengan sendi, jantung, dan saraf.Demam Rematik bisa menyerang Jantung, Syaraf dan sendi:Demam Rematik pada jantung: kompleks imun ini akan menimbulkan reaksi peradangan atau inflamasi yang bermanifestasi sebagai peradangan otot jantung (myocarditis), peradangan lapisan jantung (pericarditis), dan peradangan katup-katup jantung (valvulitis).Bila proses penyebaran penyakit telah menyerang jantung, penderita akan mengalami kelainan jantung (carditis), ditandai dengan batuk-batuk, kesulitan bernapas, berdebar-debar, serta adanya tanda-tanda pembesaran jantungDemam Rematik menyerang pada sendi, Keluhan yang paling sering muncul pada fase ini adalah gangguan sendi berupa rasa nyeri dan pembengkakan yang biasanya berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lainnya (polyartritis migran), kesulitan menggerakkan sendi dan berjalan.Demam Rematik menyerang susunan saraf, kelainan ini menyebabkan gangguan pergerakan dan kepribadian serta psikologis berupa kepribadian yang agresif, depresi, dan obsessive-compulsive.Jika Asto menyerang susunan saraf dan menimbulkan ketidakstabilan emosi, gerakan-gerakan involunter tangan yang tidak teratur, kesulitan menulis dan berbicara, kecemasan, dan perilaku agresif.Uji Laboratoriom:Diagnosa penyakit demam rematik (ASTO) perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium, di antaranya berupa pemeriksaan kadar LED (laju endap darah), CRP (C reaktive protein), dan ASTO (anti-streptolysin titer O). Pemeriksaan tambahan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan sinar X, EKG, dan echocardiography.PenangananPenanganan demam rematik meliputi menghilangkan penyebabnya yaitu kuman streptokokus, penanganan kompikasi pada jantung, sendi dan saraf serta pemberian makanan yang bergizi untuk membantu memulihkan tubuh.Demam rematik, rematik jantung ini dapat menyerang semua usia meskipun kebanyakan ditemukan pada anak-anak usia 5-15 tahun. Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah permukiman yang padat dengan tingkat sanitasi yang rendah, dan dapat menyerang laki-laki dan perempuan.DOSIS:Propolis Cair dan Madu untuk membatu penyembuhan demam Rematik, jantung rematik ( Asto positif) :7 tts propolis cair + 1sdk makan Madu Super/ Royal jelly, di larutkan dalam gelas air hangat diminum 3x sehari. Sebaiknya minum propolis saat perut relative kosong.http://www.binaapiari.com/jantung-rematik-demam-rematik-asto-positif-vs-propolis/Bagaimana saya bisa mencegah penyakit jantung rematik? Pertahanan terbaik terhadap penyakit jantung rematik adalah untuk mencegah demam rematik dari yang pernah terjadi. Dengan memperlakukan strep throat dengan penisilin atau antibiotik lainnya, dokter biasanya dapat menghentikan demam rematik akut dari berkembang. Orang-orang yang sudah terserang demam rematik lebih rentan terhadap serangan yang berulang dan kerusakan jantung. Itulah sebabnya mereka akan mendapatkan pengobatan antibiotik terus menerus bulanan atau harian, mungkin seumur hidup. Jika hati mereka telah rusak oleh demam rematik, mereka juga pada peningkatan risiko untuk mengembangkan endokarditis infektif (juga dikenal sebagai bakteri endokarditis), infeksi selaput jantung atau katup. Pada tahun 2007, American Heart Association memperbarui pedoman untuk pencegahan endokarditis dan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang meyakinkan yang menghubungkan gigi, prosedur saluran pencernaan atau genitourinari dengan perkembangan endokarditis. Penggunaan antibiotik profilaksis sebelum prosedur gigi sekarang direkomendasikan HANYA untuk pasien dengan risiko tertinggi hasil buruk akibat dari endokarditis, seperti pasien dengan katup jantung buatan, endokarditis sebelumnya, atau mereka dengan bentuk-bentuk khusus penyakit jantung bawaan. Pedoman tidak lagi merekomendasikan profilaksis sebelum prosedur gigi untuk pasien dengan penyakit jantung rematik kecuali mereka juga memiliki salah satu kondisi jantung yang mendasarinya yang tercantum di atas. Antibiotik profilaksis hanya untuk mencegah endokarditis tidak lagi direkomendasikan untuk pasien yang menjalani prosedur saluran pencernaan atau genitourinari. http://www.penyakitjantung.info/penyakit/penyakit-jantung-rematik-demam-reumatik.htmPenyakit Jantung Reumatik

Definisi Penyakit jantung reumatik (PJR) adalah salah satu komplikasi yang membahayakan dari demam reumatik. Penyakit jantung reumatik adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari katup-katup jantung yang disebabkan oleh demam reumatik. Katup-katup jantung tersebut rusak karena proses perjalanan penyakit yang dimulai dengan infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus hemoliticus tipe A (contoh: Streptococcus pyogenes), bakteri yang bisa menyebabkan demam reumatik.Sebanyak kurang lebih 39 % pasien dengan demam reumatik akut bisa terjadi kelainan pada jantung mulai dari gangguan katup, gagal jantung, perikarditis (radang selaput jantung), bahkan kematian. Dengan penyakit jantung reumatik yang kronik, pada pasien bisa terjadi stenosis katup (gangguan katup), pembesaran atrium (ruang jantung), aritmia (gangguan irama jantung) dan gangguan fungsi ventrikel (ruang jantung). Penyakit jantug reumatik masih menjadi penyebab stenosis katup mitral dan penggantian katup pada orang dewasa di Amerika Serikat.PenyebabPenyebab terjadinya penyakit jantung reumatik diperkirakan adalah reaksi autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi streptococcus hemolitikus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya demam reumatik baik demam reumatik serangan pertama maupun demam reumatik serangan ulang.Gejala Klinis Demam reumatik merupakan kumpulan sejumlah gejala dan tanda klinik. Demam reumatik merupakan penyakit pada banyak sistem, mengenai terutama jantung, sendi, otak dan jaringan kulit. Tanda dan gejala akut demam reumatik bervariasi tergantung organ yang terlibat dan derajat keterlibatannya. Biasanya gejala-gejala ini berlangsung satu sampai enam minggu setelah infeksi oleh Streptococcus. Gejala klinis pada penyakit jantung reumatik bisa berupa gejala kardiak (jantung) dan non kardiak. Gejalanya antara lain: Manifestasi kardiak dari demam reumatik (infeksi dan peradangan jantung) adalah komplikasi paling serius dan kedua paling umum dari demam reumatik (sekitar 50 %). Pada kasus-kasus yang lebih lanjut, pasien dapat mengeluh sesak nafas, dada terasa tidak nyaman, nyeri dada, edema (bengkak), batuk atau ortopneu (sesak saat berbaring) Pada pemeriksaan fisik, karditis (peradangan pada jantung) umumnya dideteksi dengan ditemukannya bising jantung (gangguan bunyi jantung) atau takikardia (jantung berdetak > 100x/menit) diluar terjadinya demam Manifestasi kardiak lain adalah gagal jantung kongestif dan perikarditis (radang selaput jantung) Pasien dengan diagnosis demam reumatik akut harus dikontrol sesering mungkin karena progresifitas penyakitnya Murmur (bising jantung) baru atau perubahan bunyi murmur. Murmur yang didengar pada demam reumatik akut biasanya disebabkan oleh insufisiensi katup (gangguan katup). Gagal jantung kongestif Gagal jantung dapat terjadi sekunder akibat insufisiensi katup yang berat atau miokarditis (radang pada sel otot jantung) Perikarditis Gejala umum non kardiak dan manifestasi lain dari demam rematik akut antara lain: Poliartritis (peradangan pada banyak sendi) adalah gejala umum dan merupakan manifestasi awal dari demam reumatik (70 75 %). Umumnya artritis (radang sendi) dimulai pada sendi-sendi besar di ekstremitas bawah (lutut dan engkel) lalu bermigrasi ke sendi-sendi besar lain di ekstremitas atas atau bawah (siku dan pergelangan tangan). Sendi yang terkena akan terasa sakit, bengkak, terasa hangat, eritem dan pergerakan terbatas. Gejala artritis mencapai puncaknya pada waktu 12 24 jam dan bertahan dalam waktu 2 6 hari (jarang terjadi lebih dari 3 minggu) dan berespon sangat baik dengan pemberian aspirin. Poliartritis lebih umum dijumpai pada remaja dan orang dewasa muda dibandingkan pada anak-anak. Khorea Sydenham, khorea minor atau St. Vance, dance mengenai hampir 15% penderita demam reumatik. Manifestasi ini mencerminkan keterlibatan sistem syaraf sentral pada proses radang. Penderita dengan khorea ini datang dengan gerakan-gerakan yang tidak terkoordinasi dan tidak bertujuan dan emosi labil. Manifestasi ini lebih nyata bila penderita bangun dan dalam keadaan stres. Penderita tampak selalu gugup dan seringkali menyeringai. Bicaranya tertahan-tahan dan meledak-ledak. Koordinasi otot-otot halus sukar. Tulisan tangannya jelek dan ditandai oleh coretan ke atas yang tidak mantap dengan garis yang ragu-ragu. Pada saat puncak gejalanya tulisannya tidak dapat dibaca sama sekali. Erithema marginatum merupakan ruam yang khas untuk demam reumatik dan jarang ditemukan pada penyakit lain. Karena kekhasannya tanda ini dimasukkan dalam manifestasi minor. Kelainan ini berupa ruam tidak gatal, makuler dengan tepi erithema (kemerahan) yang menjalar dari bagian satu ke bagian lain mengelilingi kulit yang tampak normal, terjadi pada 5% penderita. Gangguan ini berdiameter 2,5 cm dan paling sering ditemukan pada batang tubuh dan tungkai bagian atas, tidak melibatkan muka. Erithema ini timbul sewaktu-waktu selama sakit, meskipun yang tersering adalah pada stadium awal, dan biasanya terjadi hanya pada penderita demam reumatik dengan karditis. Nodul subkutan. Frekuensi manifestasi ini menurun sejak beberapa dekade terakhir, dan kini hanya ditemukan pada penderita penyakit jantung reumatik khronik. Frekuensinya kurang dari 5%, namun pada penjangkitan di Utah nodulus subkutan ditemukan pada sampai 10% penderita. Nodulus (benjolan) ini biasanya terletak pada permukaan sendi, terutama ruas jari, lutut, dan persendian kaki. Kadang-kadangg nodulus ini ditemukan pada kulit kepala dan di atas tulang belakang. Ukurannya bervariasi dari 0,5 sampai dengan 2 cm serta tidak nyeri dan dapat digerakkan secara bebas; biasanya kecil dan menghilang lebih cepat. Kulit yang menutupi tidak pucat atau meradang. Nodulus ini muncul hanya sesudah beberapa minggu sakit dan kebanyakan hanya ditemukan pada penderita dengan karditis. Manifestasi lain dari demam reumatik antara lain nyeri perut, epistaksis (mimisan), demam dengan suhu di atas 39 C dengan pola yang tidak karakteristik, pneumonia reumatik yang gejalanya mirip dengan pneumonia karena infeksi. Tromboemboli (sumbatan di pembuluh darah) bisa terjadi sebagai komplikasi dari stenosis mitral (gangguan katup). Anemia hemolitik kardiak bisa terjadi akibat pecahnya sel darah merah karena bergesekan dengan katup yang terinfeksi. Peningkatan penghancuran trombosit bisa juga terjadi. Aritmia atrium (gangguan irama jantung) biasanya terjadi karena pembesaran atrium kiri karena gangguan pada katup mitral.Penatalaksanaan Penatalaksanaan demam reumatik aktif atau reaktivasi kembali diantaranya adalah :1. Tirah baring dan mobilisasi (kembali ke aktivitas normal) secara bertahap2. Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus dengan pemberian antibiotic penisilin atau eritromisin. Untuk profilaksis atau pencegahan dapat diberikan antibiotic penisilin benzatin atau sulfadiazine3. Antiinflamasi (antiperadangan). Antiperadangan seperti salisilat dapat dipakai pada demam reumatik tanpa karditis (peradangan pada jantung)Komplikasi Komplikasi yang sering terjadi pada Penyakit Jantung Reumatik (PJR) diantaranya adalah gagal jantung, pankarditis (infeksi dan peradangan di seluruh bagian jantung), pneumonitis reumatik (infeksi paru), emboli atau sumbatan pada paru, kelainan katup jantung, dan infark (kematian sel jantung). http://jantung.klikdokter.com/subpage.php?id=2&sub=71Demam ReumatikTeddy Ontoseno, Soebijanto Poerwodibroto, Mahrus A. Rahman BATASAN Demam reumatik adalah penyakit inflamasi akut yang timbul setelah infeksi tenggorokan oleh Streptokokus Betahemolitikus grup A, cenderung kambuh, dan dapat menyebabkan gejala sisa pada katup jantung.PATOFISIOLOGI Demam reumatik akut biasanya didahului oleh radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi Streptokokus betahemolitikus grup A, sehingga kuman tersebut dianggap sebagai penyebab demam reumatik akut. Infeksi tenggorok yang terjadi bisa berat, sedang, ringan atau asimtomatik, diikuti fase laten (asimtomatik) selama 1 sampai 3 minggu. Baru setelah itu timbul gejala-gejala demam reumatik akut.Hingga sekarang masih belum diketahui dengan pasti hubungan langsung antara infeksi Streptokokus dengan gejala demam reumatik akut. Yang masih dianut hingga sekarang adalah teori autoimunitas. Produk Streptokokus yang antigenik secara difusi keluar dari sel-sel tenggorok dan merangsang jaringan limfoid untuk membentuk zat anti. Beberapa antigen Streptokokus, khususnya Streptolisin O dapat mengadakan reaksi silang dengan antigen jaringan tubuh sehingga terjadi reaksi antigen-antibodi antara zat anti terhadap Streptokokus dan jaringan tubuh.Pada demam reumatik dapat terjadi keradangan berupa reaksi eksudatif maupun proliferatif dengan manifestasi artritis, karditis, nodul subkutan, eritema marginatum dan/atau khorea. Kelainan pada jantung dapat berupa endokarditis, miokarditis, perikarditis dan/atau pankarditis. GEJALA KLINIS Jones membagi gejala atas 2 macam manifestasi yaitu manifestasi mayor (gejala yang patognomonik) dan manifestasi minor (gejala yang tidak patognomonik tetapi perlu untuk menegakkan diagnosis).Tabel 1. : Kriteria Jones yang direvisi Terjadinya karditis ditandai dengan adanya :- Kardiomegali- Gagal jantung- Bising baru yang sebelumnya tidak ada- Bising yang berubah- Interval P-R yang memanjang pada EKGDIAGNOSIS Diagnosis kemungkinan besar demam reumatik memakai kriteria Jones sebagai pedoman, yaitu : - 2 manifestasi mayor, atau- 1 manifestasi mayor + 2 manifestasi minor, ditambah adanya gejala infeksi streptokokus beta hemolitikus golongan A sebelumnya.Manifestasi Mayor Manifestasi Minor

. Karditis Klinis :. Poliartritis . Demam. Khorea . Arthralgia. Eritema marginatum . Riwayat demam reumatik atau penyakit jantung reumatik. Nodul subkutan Laboratorium : . Reaksi fase akut :- LED , lekositosis- CRP + - Interval P-R memanjangDitambah bukti adanya bukti infeksi streptokokus yang mendahului: titer ASO atau titer antibodi terhadap streptokokus lainnya yang meningkat, kultur hapusan tenggorokan positif streptokokus grup A, atau demam skarlatina.

DIAGNOSIS BANDING- Artritis reumatoid. - Artritis bakterial.- Artritis virus. - Reaksi alergi.- Bising fungsionil. - Kelainan jantung bawaan.- Miokarditis virus - Miokarditis bakterial lain. - Lupus eritematosus sistemik.PENYULITPenyulit yang sering didapatkan adalah gagal jantung yang dapat terjadi sangat dini pada fase akut. Untuk penatalaksanaan gagal jantung : lihat bab mengenai Gagal Jantung Akut.PENATALAKSANAANTirah Baring.Semua penderita demam reumatik perlu tirah baring. Lamanya tergantung berat ringannya penyakit.

Tabel 2. : Tirah baring dan mobilisasi penderita demam reumatik (Taranta & Markowitz, 1989) Status JantungPenatalaksanaan

Tanpa KarditisTirah baring selama 2 minggu dan mobilisasi bertahap selama 2 minggu

Karditis tanpaKardiomegaliTirah baring selama 4 minggudan mobilisasi bertahap selama 4 minggu

Karditis denganKardiomegaliTirah baring selama 6 minggu dan mobilisasi bertahap selama 6 minggu

Karditis dengangagal jantungTirah baring selama dalam keadaan gagal jantung dan mobilisasi bertahap selama 3 bulan

Antibiotika :1. Penisilin Benzatin 600.000 U untuk anak dengan berat badan kurang dari 30 kg dan l,2 juta U bila berat badan lebih dari 30 kg diberikan sekali.2. Penisilin oral 4 x 250 mg/hari untuk anak besar dan 4 x 125 mg/hari bila berat badan kurang dari 20 kg diberikan selama 10 hari.3. Pada penderita yang alergi terhadap penisilin dapat diberikan eritromisin 50 mg/kg BB/hari selama 10 hari. Obat-obat lain tidak dianjurkan.Analgesik dan anti-inflamasiObat anti radang diberikan untuk menekan gejala radang akut yang timbul meskipun adanya radang dan perjalanan penyakitnya sendiri tidak berubah. Oleh karena itu obat anti radang sebaiknya hanya diberikan bila diagnosis telah ditegakkan.Tabel 3 : Pedoman pemberian analgetik dan anti-inflamasiManifestasi KlinikPengobatan

ArtralgiaSalisilat saja 75-100 mg/kg BB/hari

Artritis saja, dan/atau karditis tanpa kardiomegaliSalisilat saja 100 mg/kg BB/hari selama 2 minggu dilanjutkan dengan 75 mg/kg BB selama 4-6 minggu.

Karditis dengan kardiomegali atau gagal jantungPrednison 2 mg/kg/ BB/hari selama 2 minggu,dikurangi bertahap selama 2 minggu ditambah salisilat 75 mg/kg BB selama 6 minggu.

DAFTAR PUSTAKA1. Ayoub EM. Acute Rheumatic Fever. Dalam : Allen HD, Clark EB, Gutgesell HP, Driscoll DJ. Moss and Adams Heart Disease in Infants, Children, and Adolescents including the Fetus and Young Adult. Edisi ke 6. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, 2001. h. 1226-41.2. Taranta A, Markowitz M. Rheumatic Fever. Edisi ke 2. Dordrecht : Kluwer Academic Publishers, 1989.3. WHO Study Group, Report of rheumatic fever and rheumatic heart Disease. WHO Geneva, 1988.4. Park MK, Troxler RG. Pediatric Cardiology for Practitioners. Edisi ke 4. St Louis : Mosby, 2002. h. 304-10.