68
PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA Bagian Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Bagian Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta Jakarta Faisal Faisal Yunus Yunus

Penyakit Paru Akibat Kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyakit paru akibat kerja

Citation preview

PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA

PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA

Bagian Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Bagian Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Respirasi FKUI - RS Persahabatan

JakartaJakarta

Faisal YunusFaisal Yunus

PENDAHULUANPENDAHULUAN SKRT 1992SKRT 1992 Penyakit paru dan saluran napas Penyakit paru dan saluran napas

merupakan penyebab utama kesakitan merupakan penyebab utama kesakitan

dan kematian dan kematian Kemajuan industrialisasiKemajuan industrialisasi

~~ Dampak positif Dampak positif

~~ Dampak negatif Dampak negatif

PENDAHULUANPENDAHULUAN

IndustrialisasiIndustrialisasi

Dampak pada pekerja Dampak pada pekerja penyakit paru penyakit paru

akibat kerjaakibat kerja

PENYAKIT PARU PENYAKIT PARU KERJAKERJAPENYAKIT PARU PENYAKIT PARU KERJAKERJA

Di negara majuDi negara maju

Penyebab utamaPenyebab utama

~~ Kecacatan Kecacatan

~~ Kehilangan hari kerja Kehilangan hari kerja

~~ Kematian Kematian

Di IndonesiaDi Indonesia

~~ Belum banyak dilaporkan Belum banyak dilaporkan

~~ Penyakit paru infeksi masih banyak Penyakit paru infeksi masih banyak Kemajuan industriKemajuan industri

~~ Kasus penyakit paru kerja akan Kasus penyakit paru kerja akan

banyakbanyak

~~ Perlu perhatian dan pengetahuan Perlu perhatian dan pengetahuan

PENYAKIT PARU PENYAKIT PARU KERJAKERJAPENYAKIT PARU PENYAKIT PARU KERJAKERJA

PENYAKIT KARENA PENYAKIT KARENA DEBUDEBUPENYAKIT KARENA PENYAKIT KARENA DEBUDEBU Tergantung padaTergantung pada

~~ Jenis debu Jenis debu ~~ Lama paparan Lama paparan

~~ Sifat debu Sifat debu ~~ Kepekaan tubuh Kepekaan tubuh

Penyakit paruPenyakit paru

~~ Pneumokoniosis Pneumokoniosis ~~ Asma kerja Asma kerja

~~ Bronkitis industri Bronkitis industri ~~ Kanker paru Kanker paru

SIFAT DEBUSIFAT DEBUSIFAT DEBUSIFAT DEBUPenyakit saluran napas akibat inhalasi Penyakit saluran napas akibat inhalasi

debu, dipengaruhi oleh :debu, dipengaruhi oleh :

~~ Faktor debu : sifat kimiawi, bentuk, Faktor debu : sifat kimiawi, bentuk,

ukuran partikel, daya larut, ukuran partikel, daya larut,

konsentrasi dan lama paparankonsentrasi dan lama paparan

~~ Faktor individu : mekanisme Faktor individu : mekanisme

pertahanan parupertahanan paru

UKURAN DEBUUKURAN DEBUUKURAN DEBUUKURAN DEBU

0,1 - 10 mikron mudah dihirup0,1 - 10 mikron mudah dihirup

5 - 10 mikron tertahan di saluran 5 - 10 mikron tertahan di saluran

napas atas napas atas

3 - 5 mikron3 - 5 mikron tertahan di saluran tertahan di saluran

napas tengah napas tengah

1 - 3 mikron1 - 3 mikron paling berbahaya, paling berbahaya, karena karena

tertahan dan tertahan dan tertimbun di tertimbun di

saluran saluran napas kecil napas kecil

< 1 mikron< 1 mikron tidak mudah tidak mudah

mengendapmengendap

0,1 - 0,5 mikron dengan gerak Brown 0,1 - 0,5 mikron dengan gerak Brown

MEKANISME PERTAHANAN PARUMEKANISME PERTAHANAN PARU

Anatomi saluran napasAnatomi saluran napas

Refleks batukRefleks batuk

Refleks bersinRefleks bersin

Sistem mukosilierSistem mukosilier

Sistem fagositosis/makrofag alveolarSistem fagositosis/makrofag alveolar

DIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSIS

Agak sulit ditegakkan, karena Agak sulit ditegakkan, karena

~~ Gejala dan tanda mirip dengan Gejala dan tanda mirip dengan

penyakit paru yang tidak penyakit paru yang tidak

berhubungan dengan pekerjaanberhubungan dengan pekerjaan

~~ Perlu waktu lama antara adanya Perlu waktu lama antara adanya

paparan dan timbulnya penyakitpaparan dan timbulnya penyakit

Diperlukan Diperlukan

~~ Anamnesis yang teliti Anamnesis yang teliti

~~ Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik

~~ Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang

- pemeriksaan faal paru- pemeriksaan faal paru

- foto toraks- foto toraks

~ Faktor riwayat pekerjaan & ~ Faktor riwayat pekerjaan &

lingkunganlingkungan

~ Waktu yang lama antara ~ Waktu yang lama antara

paparan dan penyakitpaparan dan penyakit

Anamnesis teliti :Anamnesis teliti :

~~ Riwayat pekerjaan Riwayat pekerjaan

~~ Zat pajanan Zat pajanan

Riwayat pekerjaan dan lingkunganRiwayat pekerjaan dan lingkungan

Waktu antara pajanan dan penyakit Waktu antara pajanan dan penyakit

DIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSIS

Anamnesis yang telitiAnamnesis yang teliti Riwayat pekerjaanRiwayat pekerjaan Tempat kerjaTempat kerja Penyakit sekarangPenyakit sekarang Penyakit dahuluPenyakit dahulu Riwayat lingkunganRiwayat lingkungan

DIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSIS

Faktor kunci riwayat Faktor kunci riwayat pekerjaan dan pekerjaan dan

lingkunganlingkungan

Faktor kunci riwayat Faktor kunci riwayat pekerjaan dan pekerjaan dan

lingkunganlingkunganPenyakit sekarangPenyakit sekarang

Tempat kerjaTempat kerja

Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu

Riwayat lingkungan Riwayat lingkungan

Tinjauan semua sistem organTinjauan semua sistem organ

Perhatian khususPerhatian khusus

PEMBAGIAN PENYAKIT PARU KERJAPEMBAGIAN PENYAKIT PARU KERJA

Penyakit paru interstitialPenyakit paru interstitial

Asbestosis, pneumokoniosis batubara, Asbestosis, pneumokoniosis batubara,

silikosis, berilliosis dan pneumoniotis silikosis, berilliosis dan pneumoniotis

hipersensitifhipersensitif

Edema paruEdema paru

Inhalasi asap gas toksik akut (NO2, klorin)Inhalasi asap gas toksik akut (NO2, klorin)

Penyakit pleuraPenyakit pleura

Penebalan dan efusi pleura yang berhubungan dengan Penebalan dan efusi pleura yang berhubungan dengan asbes, emsoteliomaasbes, emsotelioma

BronkitisBronkitis

Debu tepung, debu berat (pekerja Debu tepung, debu berat (pekerja

tambang batubara)tambang batubara)

AsmaAsma

Toluen diisosianat, garam platina, tepung formalin, Toluen diisosianat, garam platina, tepung formalin, debu kapas, “western red cadar”debu kapas, “western red cadar”

Karsinoma bronkusKarsinoma bronkus

Uranium, asbes, krom, nikel, khlor, metil eterUranium, asbes, krom, nikel, khlor, metil eter

Penyakit infeksiPenyakit infeksi

anthrax (penyortir kayu, kulit import)anthrax (penyortir kayu, kulit import)

CoccidiodomycosisCoccidiodomycosis

(pekerja bangunan, arkeologis)(pekerja bangunan, arkeologis)

Penyakit mikobakteriPenyakit mikobakteri

(silikosis)(silikosis)

PsitakosisPsitakosis

(pemilik toko binatang)(pemilik toko binatang)

EchinococcusEchinococcus

(penggembala biri-biri dan anjing)(penggembala biri-biri dan anjing)

Q FeverQ Fever

(penyamak biri-biri dan anjing)(penyamak biri-biri dan anjing)

FAKTOR RIWAYAT PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN

FAKTOR RIWAYAT PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN Penyakit sekarang :Penyakit sekarang :

~~ Gejala yang berhubungan Gejala yang berhubungan dengan pekerjaandengan pekerjaan ~~ Pekerja dengan gejala sama Pekerja dengan gejala sama ~~ Paparan berbahaya Paparan berbahaya ~~ Riwayat kecelakaan kerja Riwayat kecelakaan kerja

Riwayat pekerjaan : semua pekerjaan Riwayat pekerjaan : semua pekerjaan terdahuluterdahulu

Tempat kerja :Tempat kerja :~~ Ventilasi, higiene industri Ventilasi, higiene industri~~ Pemeriksaan pekerja- proteksi Pemeriksaan pekerja- proteksi

Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu~~ Paparan Paparan ~~ Radiasi Radiasi

Riwayat lingkunganRiwayat lingkungan~~ Rumah Rumah~~ Polusi udara Polusi udara~~ Pekerjaan lain Pekerjaan lain ~~ Pemakaian pestisida Pemakaian pestisida ~~ Limbah berbahaya Limbah berbahaya ~~ Hobi Hobi

Tinjauan semua sistemTinjauan semua sistem

Perhatian khusus :Perhatian khusus :

~~ Perubahan waktu kerja Perubahan waktu kerja

~~ Kebosanan Kebosanan

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPENUNJANG

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPENUNJANG

Pemeriksaan radiologisPemeriksaan radiologis

Pemeriksaan faal paruPemeriksaan faal paru

PEMERIKSAAN FAAL PARUPEMERIKSAAN FAAL PARUDianjurkan dilakukan secara rutin dan Dianjurkan dilakukan secara rutin dan

berkalaberkala

Pemeriksaan Pemeriksaan sebelum bekerjasebelum bekerja

berkala setelah bekerjaberkala setelah bekerja

Dapat mengidentifikasi penyakit dan Dapat mengidentifikasi penyakit dan perkembangannya pada orang yang perkembangannya pada orang yang tidak tidak mempunyai gejala mempunyai gejala

PEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL PARUPARUPEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL PARUPARU

Penunjang diagnosisPenunjang diagnosis

Melihat laju perjalanan penyakitMelihat laju perjalanan penyakit

Evaluasi pengobatanEvaluasi pengobatan

Menentukan prognosisMenentukan prognosis

Kelainan ventilasiKelainan ventilasi

Restriksi KV < 80% nilai prediksiRestriksi KV < 80% nilai prediksi

Obstruksi VEPObstruksi VEP11 / KVP < 75% / KVP < 75%

PEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL PARUPARUPEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL PARUPARU

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGISRADIOLOGISPEMERIKSAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGISRADIOLOGIS Foto standard (ILO)Foto standard (ILO)

~~ Perselubungan halus : Perselubungan halus :

** lingkar lingkar p, q, rp, q, r

** ireguler ireguler s, t, us, t, u

~~ Kategori 0 / - sampai 3 / + Kategori 0 / - sampai 3 / +

~~ Perselubungan kasar kategori A, B, C Perselubungan kasar kategori A, B, C

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGISRADIOLOGISPEMERIKSAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGISRADIOLOGIS

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapat kualiti teknik yang baik untuk mendapat kualiti teknik yang baik Densiti cahayaDensiti cahaya Kontras bayanganKontras bayangan Potensial tabung rontgen & pemakaian gridPotensial tabung rontgen & pemakaian grid Waktu pengambilan fotoWaktu pengambilan foto Kombinasi layar dan filmKombinasi layar dan film Proses pencucian filmProses pencucian film Kebersihan film, posisi subyekKebersihan film, posisi subyek

KUALITI TEKNIK FOTOKUALITI TEKNIK FOTOKUALITI TEKNIK FOTOKUALITI TEKNIK FOTO

Dinyatakan dalam 4 kategori Dinyatakan dalam 4 kategori BaikBaik Dapat diterima Dapat diterima tidak ada kelainanan tidak ada kelainanan teknik yang dapat mengganggu klasifikasi teknik yang dapat mengganggu klasifikasi radiologi untuk pneumokoniosisradiologi untuk pneumokoniosis Buruk Buruk terdapat kelainan teknik yang terdapat kelainan teknik yang dapat mengganggu klasifikasi radiologi dapat mengganggu klasifikasi radiologi untuk pneumokoniosisuntuk pneumokoniosis Tidak dapat diterimaTidak dapat diterima

DIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSISDIAGNOSIS

Agak sulit ditegakkan karena Agak sulit ditegakkan karena

Mirip dengan penyakit lainMirip dengan penyakit lain

** perlu waktu lama antara pajanan perlu waktu lama antara pajanan

dan timbulnya penyakitdan timbulnya penyakit

PERSELUBUNGAN YANG PERSELUBUNGAN YANG DITEMUKAN DIBAGI ATAS 2 DITEMUKAN DIBAGI ATAS 2 KATEGORIKATEGORI

PERSELUBUNGAN YANG PERSELUBUNGAN YANG DITEMUKAN DIBAGI ATAS 2 DITEMUKAN DIBAGI ATAS 2 KATEGORIKATEGORI

A. Perselubungan halus (small opacities)A. Perselubungan halus (small opacities) Digolongkan menurut bentuk, ukuran Digolongkan menurut bentuk, ukuran

banyak dan luasnyabanyak dan luasnya Menurut bentuk dibedakan Menurut bentuk dibedakan

Perselubungan halus bentuk lingkarPerselubungan halus bentuk lingkar Perselubungan halus bentuk ireguler Perselubungan halus bentuk ireguler

Perselubungan lingkar dibagi berdasarkan Perselubungan lingkar dibagi berdasarkan diameternyadiameternya

p = diameter sampai 1,5 mmp = diameter sampai 1,5 mmq = diameter 1,5 – 3 mmq = diameter 1,5 – 3 mmr = diameter 3 - 10 mmr = diameter 3 - 10 mm

Bentuk ireguler dibagi berdasarkan Bentuk ireguler dibagi berdasarkan lebarnya lebarnya

s = lebar sampai 1,5 mms = lebar sampai 1,5 mmt = lebar antara 1,5 – 3 mmt = lebar antara 1,5 – 3 mmu = lebar antara 3 - 10 mmu = lebar antara 3 - 10 mm

B. Perselubungan kasar (large opacities)B. Perselubungan kasar (large opacities)

Dibagi dalam 3 kategori Dibagi dalam 3 kategori

Kategori A : satu perselubungan dengan Kategori A : satu perselubungan dengan diamater antara 1-5 diamater antara 1-5

cm, atau cm, atau beberapa perselubungan beberapa perselubungan

dengan diamater masing-masing dengan diamater masing-masing

lebih dari 1 cm, tetapi bila lebih dari 1 cm, tetapi bila diameternya diameternya

semuanya dijumlahkan semuanya dijumlahkan

tidak melebihi 5 cmtidak melebihi 5 cm

Kategori B :Kategori B : satu atau beberapa satu atau beberapa perselubungan yang lebih perselubungan yang lebih

besar atau lebih banyak dari A besar atau lebih banyak dari A dengan luas perselubungan dengan luas perselubungan

tidak melebihi luas lapangan tidak melebihi luas lapangan paru kanan atasparu kanan atas

Kategori C : satu atau beberapa Kategori C : satu atau beberapa perselubungan yang jumlah perselubungan yang jumlah

luasnya melebihi luas lapangan luasnya melebihi luas lapangan paru kanan atas atau sepertiga paru kanan atas atau sepertiga lapangan paru kanan lapangan paru kanan

Kerapatan (profusion)Kerapatan (profusion)

Kelaianan didasarkan pada konsentrasi atau Kelaianan didasarkan pada konsentrasi atau

jumlah perselubungan halus persatuan areajumlah perselubungan halus persatuan area

Dibagi 4 kategori Dibagi 4 kategori

Kategori 0 : tidak ada perselubungan atau Kategori 0 : tidak ada perselubungan atau kerapatan kurang dari 1kerapatan kurang dari 1

Kategori 1 : Kategori 1 : ada perselubungan tetapi sedikit ada perselubungan tetapi sedikit

Kategori 2 : perselubungan banyak, tetapi Kategori 2 : perselubungan banyak, tetapi

corakan paru masih tampakcorakan paru masih tampak

Foto toraks pada pneumokoniosisFoto toraks pada pneumokoniosis

Mempunyai 12 kategori, yaitu :Mempunyai 12 kategori, yaitu :

0/-0/- 0/00/0 0/10/1

1/01/0 1/11/1 1/21/2

2/12/1 2/22/2 2/32/3

3/23/2 3/33/3 3/+3/+

PEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL PARUPARUPEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL PARUPARU

SpirometriSpirometri ~~ Kapasiti vital (KV) Kapasiti vital (KV) ~~ Volume ekspirasi paksa detik pertama Volume ekspirasi paksa detik pertama (VEP - 1)(VEP - 1)

Cukup sensitifCukup sensitif Sederhana Sederhana ReproduksibelReproduksibel KV KV - restriksi- restriksi

VEP – 1 VEP – 1 - obstruksi - obstruksi

BRONKITIS INDUSTRIBRONKITIS INDUSTRI

1985 : daerah sekitar pabrik semen Cibinong1985 : daerah sekitar pabrik semen Cibinong

~ 25 Km : laki-laki 14,66%, perempuan ~ 25 Km : laki-laki 14,66%, perempuan

23,46%23,46%

~ 5 Km : laki-laki 33,33%, perempuan ~ 5 Km : laki-laki 33,33%, perempuan

22,35%22,35%

1987 pabrik semen Cibinong : tidak ada1987 pabrik semen Cibinong : tidak ada

1991 : pabrik semen 0,5%1991 : pabrik semen 0,5%

Partikel debu 5 - 10 mikronPartikel debu 5 - 10 mikron

Penumpukan di proksimalPenumpukan di proksimal

Paralisis siliaParalisis silia

Hipertrofi, hiperplasi kelenjarHipertrofi, hiperplasi kelenjar

batuk produktifbatuk produktif

BRONKITIS INDUSTRIBRONKITIS INDUSTRI

Debu ukuran 3 - 10 mikronDebu ukuran 3 - 10 mikron Paralisis siliaParalisis silia Hipersekresi kelenjarHipersekresi kelenjar Hipertrofi kelenjarHipertrofi kelenjar

Debu batubara, arang batu, keramik, Debu batubara, arang batu, keramik,

kayu tepungkayu tepung

BRONKITIS INDUSTRIBRONKITIS INDUSTRI

Ditentukan oleh :Ditentukan oleh :

Zat pajananZat pajanan

Status imunologisStatus imunologis

Hipereaktiviti bronkusHipereaktiviti bronkus

Faktor rokok sangat pentingFaktor rokok sangat penting

BRONKITIS INDUSTRIBRONKITIS INDUSTRI

Pajanan debu yang lamaPajanan debu yang lama

Pekerja tambang batubara dan tepungPekerja tambang batubara dan tepung

Awal --- pajanan stop --- gejala hilangAwal --- pajanan stop --- gejala hilang

Tepung : antigen padi-padian, kembang Tepung : antigen padi-padian, kembang

padi, tungau, endotoksin bakteripadi, tungau, endotoksin bakteri

BRONKITIS INDUSTRIBRONKITIS INDUSTRI

Foto toraksFoto toraks NormalNormal Corakan bertambahCorakan bertambah

Faal paruFaal paru Awal - normalAwal - normal Obstruksi ireversibelObstruksi ireversibel

BRONKITIS INDUSTRIBRONKITIS INDUSTRI

ASMA KERJAASMA KERJA Manifestasi bervariasi ringan / beratManifestasi bervariasi ringan / berat Penyakit timbul beberapa bulan/tahunPenyakit timbul beberapa bulan/tahun Gejala segera / lambatGejala segera / lambat Faal paru : obstruksi reversibel Faal paru : obstruksi reversibel Foto toraks normalFoto toraks normal Uji provokasi bronkusUji provokasi bronkus

Untuk konfirmasi Untuk konfirmasi

Obstruksi saluran napas reversibelObstruksi saluran napas reversibel

Rangsangan zat-zat di tempat kerjaRangsangan zat-zat di tempat kerja

Atopi timbul setelah 4 - 5 tahun kerjaAtopi timbul setelah 4 - 5 tahun kerja

Faal paru : obstruksi reversibelFaal paru : obstruksi reversibel

Bila dicurigai -- Uji provokasi bronkusBila dicurigai -- Uji provokasi bronkus

ASMA KERJAASMA KERJA

Indikasi provokasi :Indikasi provokasi :

Curiga asma, alergen tidak diketahuiCuriga asma, alergen tidak diketahui

Terpajan lebih dari 1 zatTerpajan lebih dari 1 zat

Konfirmasi diagnosisKonfirmasi diagnosis

ASMA KERJAASMA KERJA

Zat PencetusZat Pencetus PekerjaanPekerjaan

~ Tumbuh-tumbuhan:~ Tumbuh-tumbuhan: tepung, gandumtepung, gandum perkebunan, penggilingan perkebunan, penggilingan

debu kayudebu kayu penggergajian penggergajian buah jarakbuah jarak minyak, pupuk minyak, pupuk kopi kopi produksi kopi produksi kopi~ Binatang ~ Binatang binatang pengeratbinatang pengerat laboratorium laboratorium ulat sutra ulat sutra pembiakan ulat sutra pembiakan ulat sutra

ASMA KERJAASMA KERJA

Zat PencetusZat Pencetus PekerjaanPekerjaan

kerang kerang pengelola kerang pengelola kerang kumbang api kumbang api penggilingan penggilingan~ Enzim~ Enzim

TripsinTripsin plastikplastik Bacillus subtilisBacillus subtilis produksi deterjenproduksi deterjen~ Zat kimia~ Zat kimia IsosianatIsosianat busa, cat, pernisbusa, cat, pernis EtanolaminEtanolamin tukang cat, tukang patritukang cat, tukang patri~ Obat :~ Obat : produsen obatprodusen obat

salbutamol, penisilinsalbutamol, penisilin

Usaha pencegahanUsaha pencegahan

Seleksi awal pekerjaSeleksi awal pekerja

Identifikasi bahan berbahayaIdentifikasi bahan berbahaya

Turunkan konsentrasi zatTurunkan konsentrasi zat

Pemeriksaan berkala pekerjaPemeriksaan berkala pekerja

ASMA KERJAASMA KERJA

Kanker paru Kanker paru - mineral- mineral

- zat-zat kimia- zat-zat kimia

Waktu paparan Waktu paparan gejala 15-25 th gejala 15-25 th

KANKER PARU AKIBAT KERJAKANKER PARU AKIBAT KERJA

ZatZat Jenis kerja Jenis kerja

Asbes Asbes Tambang Tambang

Radioaktif Radioaktif Tambang uranium, logam Tambang uranium, logam

Gas mustardGas mustard Pabrik Pabrik

ArsenArsen Penyulingan logam Penyulingan logam

NikelNikel Penyulingan Penyulingan

HaloeterHaloeter Industri kimia Industri kimia

INHALASI GAS DAN UAP DI TEMPAT KERJA

INHALASI GAS DAN UAP DI TEMPAT KERJA

Efek iritasi ditentukan oleh :Efek iritasi ditentukan oleh : Konsentrasi zat dalam udaraKonsentrasi zat dalam udara Struktur kimia zatStruktur kimia zat Lama kontakLama kontak Daya larut zat dalam airDaya larut zat dalam air

GAS YANG MEMPUNYAI EFEK IRITASI

GAS YANG MEMPUNYAI EFEK IRITASI

~~ SO SO22, H, H22SOSO44 ~~ AmoniaAmonia

~~ NOx NOx ~~ Asam asetatAsam asetat~~ Ozon Ozon ~~ AktolenAktolen~~ Brom dan Jodium Brom dan Jodium ~~ FormaldehidFormaldehid~~ Klor dan turunannya: Klor dan turunannya: HCLHCL~~ Fluor dan turunannya Fluor dan turunannya

SULFUR DIOKSIDA (SO2)

SULFUR DIOKSIDA (SO2)

Pajanan 0.4 ppm selama 1 jam Pajanan 0.4 ppm selama 1 jam

dapat mencetuskan bronkospasmedapat mencetuskan bronkospasme

Pajanan 0.4 ppm selama 20 menit Pajanan 0.4 ppm selama 20 menit

menimbulkan reaksi inflamasi menimbulkan reaksi inflamasi

(pemeriksaan BAL)(pemeriksaan BAL)

OZONOZONOZONOZONSumberSumber Reaksi fotokimia antara bahan Reaksi fotokimia antara bahan

organik dengan Nitrogen Oksidaorganik dengan Nitrogen Oksida Asap kendaraan bermotorAsap kendaraan bermotor Proses dry cleaningProses dry cleaning Industri kimiaIndustri kimia

Pajanan ozon Pajanan ozon respons fisiologik respons fisiologik akutakut

Penurunan kapasiti paruPenurunan kapasiti paru Peningkatan resistensi jalan napasPeningkatan resistensi jalan napas Peningkatan permeabiliti kapilerPeningkatan permeabiliti kapiler Peningkatan sensitiviti terhadap Peningkatan sensitiviti terhadap

bronkokonstriktorbronkokonstriktor

OZONOZONOZONOZON

Pajanan 0.12 ppm selama 1-2 jamPajanan 0.12 ppm selama 1-2 jam

penurunan VEPpenurunan VEP11 > 10% pada 10 - > 10% pada 10 -

25% orang sehat25% orang sehat

Pajanan konsentrasi tinggi serangan Pajanan konsentrasi tinggi serangan

asmaasma

OZONOZONOZONOZON

Pajanan < 0.12 ppm selama 6,6 jam Pajanan < 0.12 ppm selama 6,6 jam

meningkatkan respons jalan napas meningkatkan respons jalan napas

terhadap metakolinterhadap metakolin

BAL setelah pajanan ozon 0.4 ppm BAL setelah pajanan ozon 0.4 ppm

selama 2 jam selama 2 jam peningkatan jumlah peningkatan jumlah

leukositleukosit

OZONOZONOZONOZON

NITROGEN DIOKSIDANITROGEN DIOKSIDA

Sumber :Sumber : Pembakaran minyakPembakaran minyak Pemakaian kompor gasPemakaian kompor gas Pemanas airPemanas air Pemanas ruanganPemanas ruangan

Dampak kelainan bersifat kronikDampak kelainan bersifat kronik

Pajanan 0.5 ppm selama Pajanan 0.5 ppm selama 1 jam1 jam dapat dapat

meningkatkan respons saluran napas meningkatkan respons saluran napas

terhadap metakolinterhadap metakolin Pajanan konsentrasi tinggi > 150 ppm Pajanan konsentrasi tinggi > 150 ppm

menimbulkan kematianmenimbulkan kematian Pajanan NOPajanan NO22 meningkatkan risiko meningkatkan risiko

infeksi saluran napasinfeksi saluran napas

NITROGEN DIOKSIDANITROGEN DIOKSIDA

NITROGEN OKSIDA (NOX)

NITROGEN OKSIDA (NOX)

Sumber :Sumber :

Asap industriAsap industri

Asap kendaraan bermotorAsap kendaraan bermotor

Pada daerah perkotaan lebih banyak Pada daerah perkotaan lebih banyak

meningkatkan risiko infeksi saluran meningkatkan risiko infeksi saluran

napasnapas

SULFUR DIOKSIDA (SO2)

SULFUR DIOKSIDA (SO2)

Sumber :Sumber :

Pembakaran batubara dan minyak bumiPembakaran batubara dan minyak bumi

Di udara membentuk HDi udara membentuk H22SOSO44 dll dll

Inhalasi SOInhalasi SO22, 90% akan diabsorpsi di , 90% akan diabsorpsi di

nasofaringnasofaring

PENCEGAHANPENCEGAHANPENCEGAHANPENCEGAHAN Penatalaksanaan terpentingPenatalaksanaan terpenting Pencegahan primer : melakukan Pencegahan primer : melakukan

usaha atau tindakan agar pekerja usaha atau tindakan agar pekerja

tidak terpajan zat-zat berbahayatidak terpajan zat-zat berbahaya Peraturan tenaga kerja Peraturan tenaga kerja

PENCEGAHANPENCEGAHANPENCEGAHANPENCEGAHAN

Modifikasi alat-alat industri Modifikasi alat-alat industri

Seleksi calon pegawai : Seleksi calon pegawai :

Pemeriksaan pekerja sebelum Pemeriksaan pekerja sebelum

mulai bekerjamulai bekerja

Pencegahan sekunder : usaha Pencegahan sekunder : usaha

menghindari pekerja yang terpajan menghindari pekerja yang terpajan

zat tidak menjadi sakit zat tidak menjadi sakit Identifikasi zatIdentifikasi zat Menurunkan kadar debu : ventilasi Menurunkan kadar debu : ventilasi

yang baik, uap airyang baik, uap air

PENCEGAHANPENCEGAHANPENCEGAHANPENCEGAHAN

Substitusi zat yang berbahayaSubstitusi zat yang berbahaya Alat pelindung diri (APD) :Alat pelindung diri (APD) :

~~ filtrasi filtrasi

~~ adsorbsi pekerjaan singkat dan adsorbsi pekerjaan singkat dan

risiko pajanan tinggirisiko pajanan tinggi

~~ kenyamanan pemakaian kenyamanan pemakaian

~~ cara pemakaian dan pemeliharaan cara pemakaian dan pemeliharaan Pemeriksaan faal paru dan radiologis Pemeriksaan faal paru dan radiologis

berkalaberkala

Pencegahan tersier: mencegah terjadi Pencegahan tersier: mencegah terjadi komplikasi pada pekerja yang sudah terkena komplikasi pada pekerja yang sudah terkena penyakit paru akibat kerja penyakit paru akibat kerja Mengistirahatkan pekerjaMengistirahatkan pekerja Memindahkan dari tempat yang Memindahkan dari tempat yang

terpajanterpajan Pemeriksaan berkala untuk Pemeriksaan berkala untuk

evaluasi penyakit evaluasi penyakit

FY