Upload
vukhanh
View
233
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
• Kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memilikikurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenispendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikanvokasi (PP No 4 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 13 & Permendikbud No 95Tahun 2014 Pasal 1 ayat 7)
• Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dansumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PP No 4 Tahun 2014Pasal 1 ayat 14)
• Kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memilikikurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenispendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikanvokasi (PP No 4 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 13 & Permendikbud No 95Tahun 2014 Pasal 1 ayat 7)
• Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dansumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PP No 4 Tahun 2014Pasal 1 ayat 14)
• Kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memilikikurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenispendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikanvokasi (PP No 4 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 13 & Permendikbud No 95Tahun 2014 Pasal 1 ayat 7)
• Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dansumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PP No 4 Tahun 2014Pasal 1 ayat 14)
• Kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memilikikurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenispendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikanvokasi (PP No 4 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 13 & Permendikbud No 95Tahun 2014 Pasal 1 ayat 7)
• Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dansumber belajar pada suatu lingkungan belajar (PP No 4 Tahun 2014Pasal 1 ayat 14)
• Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 251. Pembukaan PS merupakan penambahan PS baru pada PT yang telah memiliki pendirian
izin pendirian PT2. Perubahan PS merupakan penggantian nama di dalam kelompok bidang/disipilin ilmu dan
teknologi tertentu, dan/atau penggantian kurikulum PS pada PT yang telah memilikipendirian izin pendirian PT
• Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 261. Pembukaan PS harus memenuhi SN DIKTI yaitu memenuhi syarat untuk memenuhi
peringkat akreditasi minimum2. Pemenuhan SN DIKTI harus dimuat dalam dokumen pembukaan PS yang terdiri atas :
a. Renstra Pembukaan PS sesuai dengan Renstra PTb. Proposal Pembukaan PS
3. Format pedoman penyusunan Proposal Pembukaan PS diatur lebih lanjut denganPeraturan Direktur Jenderal
• Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 251. Pembukaan PS merupakan penambahan PS baru pada PT yang telah memiliki pendirian
izin pendirian PT2. Perubahan PS merupakan penggantian nama di dalam kelompok bidang/disipilin ilmu dan
teknologi tertentu, dan/atau penggantian kurikulum PS pada PT yang telah memilikipendirian izin pendirian PT
• Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 261. Pembukaan PS harus memenuhi SN DIKTI yaitu memenuhi syarat untuk memenuhi
peringkat akreditasi minimum2. Pemenuhan SN DIKTI harus dimuat dalam dokumen pembukaan PS yang terdiri atas :
a. Renstra Pembukaan PS sesuai dengan Renstra PTb. Proposal Pembukaan PS
3. Format pedoman penyusunan Proposal Pembukaan PS diatur lebih lanjut denganPeraturan Direktur Jenderal
• Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 251. Pembukaan PS merupakan penambahan PS baru pada PT yang telah memiliki pendirian
izin pendirian PT2. Perubahan PS merupakan penggantian nama di dalam kelompok bidang/disipilin ilmu dan
teknologi tertentu, dan/atau penggantian kurikulum PS pada PT yang telah memilikipendirian izin pendirian PT
• Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 261. Pembukaan PS harus memenuhi SN DIKTI yaitu memenuhi syarat untuk memenuhi
peringkat akreditasi minimum2. Pemenuhan SN DIKTI harus dimuat dalam dokumen pembukaan PS yang terdiri atas :
a. Renstra Pembukaan PS sesuai dengan Renstra PTb. Proposal Pembukaan PS
3. Format pedoman penyusunan Proposal Pembukaan PS diatur lebih lanjut denganPeraturan Direktur Jenderal
• Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 251. Pembukaan PS merupakan penambahan PS baru pada PT yang telah memiliki pendirian
izin pendirian PT2. Perubahan PS merupakan penggantian nama di dalam kelompok bidang/disipilin ilmu dan
teknologi tertentu, dan/atau penggantian kurikulum PS pada PT yang telah memilikipendirian izin pendirian PT
• Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 261. Pembukaan PS harus memenuhi SN DIKTI yaitu memenuhi syarat untuk memenuhi
peringkat akreditasi minimum2. Pemenuhan SN DIKTI harus dimuat dalam dokumen pembukaan PS yang terdiri atas :
a. Renstra Pembukaan PS sesuai dengan Renstra PTb. Proposal Pembukaan PS
3. Format pedoman penyusunan Proposal Pembukaan PS diatur lebih lanjut denganPeraturan Direktur Jenderal
Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 29 dan 301. Pemimpin PT meminta rekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(L2DIKTI) di wilayahnya2. Pemimpin PT mengajukan proposal pembukaan/perubahan PS ke Dirjen Dikti3. Dirjen melakukan evaluasi pembukaan/perubahan PS dengan bantuan asosiasi
profesi dan/atau kelompok sejawat sebidang dengan PS yang diusulkan4. Jika hasil evaluasi dilayatakan LAYAK untuk dibuka/diubah maka Dirjen Dikti akan
menetapkan pembukaan/perubahan PS tersebut5. Jika pembukaan/perubahan PS mengakibatkan perubahan bentuk PT maka akan
berlaku ketentuan dalam Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 18 (PTN) atau 19(PTS)
Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 29 dan 301. Pemimpin PT meminta rekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(L2DIKTI) di wilayahnya2. Pemimpin PT mengajukan proposal pembukaan/perubahan PS ke Dirjen Dikti3. Dirjen melakukan evaluasi pembukaan/perubahan PS dengan bantuan asosiasi
profesi dan/atau kelompok sejawat sebidang dengan PS yang diusulkan4. Jika hasil evaluasi dilayatakan LAYAK untuk dibuka/diubah maka Dirjen Dikti akan
menetapkan pembukaan/perubahan PS tersebut5. Jika pembukaan/perubahan PS mengakibatkan perubahan bentuk PT maka akan
berlaku ketentuan dalam Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 18 (PTN) atau 19(PTS)
Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 29 dan 301. Pemimpin PT meminta rekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(L2DIKTI) di wilayahnya2. Pemimpin PT mengajukan proposal pembukaan/perubahan PS ke Dirjen Dikti3. Dirjen melakukan evaluasi pembukaan/perubahan PS dengan bantuan asosiasi
profesi dan/atau kelompok sejawat sebidang dengan PS yang diusulkan4. Jika hasil evaluasi dilayatakan LAYAK untuk dibuka/diubah maka Dirjen Dikti akan
menetapkan pembukaan/perubahan PS tersebut5. Jika pembukaan/perubahan PS mengakibatkan perubahan bentuk PT maka akan
berlaku ketentuan dalam Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 18 (PTN) atau 19(PTS)
Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 29 dan 301. Pemimpin PT meminta rekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(L2DIKTI) di wilayahnya2. Pemimpin PT mengajukan proposal pembukaan/perubahan PS ke Dirjen Dikti3. Dirjen melakukan evaluasi pembukaan/perubahan PS dengan bantuan asosiasi
profesi dan/atau kelompok sejawat sebidang dengan PS yang diusulkan4. Jika hasil evaluasi dilayatakan LAYAK untuk dibuka/diubah maka Dirjen Dikti akan
menetapkan pembukaan/perubahan PS tersebut5. Jika pembukaan/perubahan PS mengakibatkan perubahan bentuk PT maka akan
berlaku ketentuan dalam Permendikbud No 95 Tahun 2014 Pasal 18 (PTN) atau 19(PTS)
Alur Pengajuan IjinPenyelenggaraan Prodi Baru
versi 2015
Unggah Dokumen(Januari – Maret)
Evaluasi(April – Agustus)
Lolos
Pendaftaran(Januari – Maret)
Lolos
Unggah Dokumen(Januari – Maret)
Evaluasi(April – Agustus)
Lokakarya(Sept – Desember)
Gagal
Lolos
Alur Pengajuan IjinPenyelenggaraan Prodi Baru
versi 2015
Evaluasi(April – Agustus)
Prosesadministratif
LolosEvaluasi(April – Agustus)
Prosesadministratif
Lokakarya(Sept – Desember)
Lolos
Gagal
KeputusanPembukaan Prodi
Standar Pendidikan Tinggi(Pasal 54 UU No 12 Tahun 2012 dan Permendikbud No 49
Tahun 2014)Standar Nasional Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
SN DiktiDitetapkan oleh
Menteri atas usulBSNP
Standar Penilaian
Standar Pendidik dan TenagaKependidikan
Standar Sarana & Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
SPT
Standar DiktiDitetetapkan olehsetiap perguruan
tinggi
1. standar bidang akademik2. standar bidang non akademik
Standar Pendidikan Tinggi(Pasal 54 UU No 12 Tahun 2012 dan Permendikbud No 49
Tahun 2014)Standar Nasional Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Penelitian
Standar Hasil
Standar Proses
Standar Penilaian
Standar Peneliti
Standar PengabdianKepada Masyarakat
Standar Hasil
Standar Proses
Standar Penilaian
Standar PelaksanaStandar Pendidik dan TenagaKependidikan
Standar Sarana & Prasarana
Standar Peneliti
Standar Sarana danPrasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Standar Pelaksana
Standar Sarana danPrasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
1. standar bidang akademik2. standar bidang non akademik
Proposal Pembukaan Prodi versi 2015I. ASPEK KEMANFAATAN DAN KEUNGGULAN
1.1 Analisis Situasi1.2 Aspek Spesifikasi
II. KURIKULUM2.1 Rumpun Keilmuan2.2 Rancangan Kurikulum2.3 Sistem Pembelajaran
III. SUMBER DAYA3.1 Sumber Daya Manusia3.2 Sarana dan Prasarana
IV. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT4.1 Kebijakan di bidang Litabmas4.2 Publikasi Dosen
V. PENDANAAN5.1 Manajemen Finansial5.2 Aspek Keberlanjutan
VI. MANAJEMEN AKADEMISVII. SISTEM PENJAMINAN MUTUVIII. KESIMPULAN
I. ASPEK KEMANFAATAN DAN KEUNGGULAN1.1 Analisis Situasi1.2 Aspek Spesifikasi
II. KURIKULUM2.1 Rumpun Keilmuan2.2 Rancangan Kurikulum2.3 Sistem Pembelajaran
III. SUMBER DAYA3.1 Sumber Daya Manusia3.2 Sarana dan Prasarana
IV. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT4.1 Kebijakan di bidang Litabmas4.2 Publikasi Dosen
V. PENDANAAN5.1 Manajemen Finansial5.2 Aspek Keberlanjutan
VI. MANAJEMEN AKADEMISVII. SISTEM PENJAMINAN MUTUVIII. KESIMPULAN
Proposal Pembukaan Prodi versi 2015I. ASPEK KEMANFAATAN DAN KEUNGGULAN
1.1 Analisis Situasi1.2 Aspek Spesifikasi
II. KURIKULUM2.1 Rumpun Keilmuan2.2 Rancangan Kurikulum2.3 Sistem Pembelajaran
III. SUMBER DAYA3.1 Sumber Daya Manusia3.2 Sarana dan Prasarana
IV. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT4.1 Kebijakan di bidang Litabmas4.2 Publikasi Dosen
V. PENDANAAN5.1 Manajemen Finansial5.2 Aspek Keberlanjutan
VI. MANAJEMEN AKADEMISVII. SISTEM PENJAMINAN MUTUVIII. KESIMPULAN
Standard Pembelajaran,Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat(Permendikbud No 49, 50
dan 87 Tahun 2014,
Standar dari PT yangbersangkutan
Standard Pembelajaran,Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat(Permendikbud No 49, 50
dan 87 Tahun 2014,
Standar dari PT yangbersangkutan
I. ASPEK KEMANFAATAN DAN KEUNGGULAN1.1 Analisis Situasi1.2 Aspek Spesifikasi
II. KURIKULUM2.1 Rumpun Keilmuan2.2 Rancangan Kurikulum2.3 Sistem Pembelajaran
III. SUMBER DAYA3.1 Sumber Daya Manusia3.2 Sarana dan Prasarana
IV. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT4.1 Kebijakan di bidang Litabmas4.2 Publikasi Dosen
V. PENDANAAN5.1 Manajemen Finansial5.2 Aspek Keberlanjutan
VI. MANAJEMEN AKADEMISVII. SISTEM PENJAMINAN MUTUVIII. KESIMPULAN
Standard Pembelajaran,Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat(Permendikbud No 49, 50
dan 87 Tahun 2014,
Standar dari PT yangbersangkutan
Standard Pembelajaran,Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat(Permendikbud No 49, 50
dan 87 Tahun 2014,
Standar dari PT yangbersangkutan
1.1 Analisis Situasi1. Misi, tujuan, dan strategi pencapaian tujuan2. Manfaat PS3. Kemampuan dan potensi institusi untuk mengelola4. Swot Analysis
1.2 Aspek Spesifikasi1. Nomenklatur dan jenjang program studi2. Posisi PS di tingkat nasional dan internasional3. Keunggulan dan karakteristik PS yang diusulkan4. Hubungan PS yang diusulkan dengan PS lainnya pada institusi pengusul
(60% perbedaan kurikulum)
1.1 Analisis Situasi1. Misi, tujuan, dan strategi pencapaian tujuan2. Manfaat PS3. Kemampuan dan potensi institusi untuk mengelola4. Swot Analysis
1.2 Aspek Spesifikasi1. Nomenklatur dan jenjang program studi2. Posisi PS di tingkat nasional dan internasional3. Keunggulan dan karakteristik PS yang diusulkan4. Hubungan PS yang diusulkan dengan PS lainnya pada institusi pengusul
(60% perbedaan kurikulum)
1.1 Analisis Situasi1. Misi, tujuan, dan strategi pencapaian tujuan2. Manfaat PS3. Kemampuan dan potensi institusi untuk mengelola4. Swot Analysis
1.2 Aspek Spesifikasi1. Nomenklatur dan jenjang program studi2. Posisi PS di tingkat nasional dan internasional3. Keunggulan dan karakteristik PS yang diusulkan4. Hubungan PS yang diusulkan dengan PS lainnya pada institusi pengusul
(60% perbedaan kurikulum)
1.1 Analisis Situasi1. Misi, tujuan, dan strategi pencapaian tujuan2. Manfaat PS3. Kemampuan dan potensi institusi untuk mengelola4. Swot Analysis
1.2 Aspek Spesifikasi1. Nomenklatur dan jenjang program studi2. Posisi PS di tingkat nasional dan internasional3. Keunggulan dan karakteristik PS yang diusulkan4. Hubungan PS yang diusulkan dengan PS lainnya pada institusi pengusul
(60% perbedaan kurikulum)
2.1 Rumpun Keilmuan1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari PS dan konstelasinya
terhadap bidang ilmu lainnya (lengkapi dengan diagram relasi)2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun ke depan3. Untuk program studi vokasi perlu mencantumkan perkembangan rancangan
keahilian yang akan dibentuk2.2 Rancangan Kurikulum
1. Profil dan profesi lulusan PS yang diusulkan2. Analisis profil di atas bermuara pada kepentingan pengembangan ilmu3. Capaian Pembelajaran (CP) sesuai dengan level PS yang diusulkan4. Matriks bahan kajian yang diturunkan dari CP5. Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian6. Susunan mata kuliah per semeseter berikut bobotnya
2.1 Rumpun Keilmuan1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari PS dan konstelasinya
terhadap bidang ilmu lainnya (lengkapi dengan diagram relasi)2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun ke depan3. Untuk program studi vokasi perlu mencantumkan perkembangan rancangan
keahilian yang akan dibentuk2.2 Rancangan Kurikulum
1. Profil dan profesi lulusan PS yang diusulkan2. Analisis profil di atas bermuara pada kepentingan pengembangan ilmu3. Capaian Pembelajaran (CP) sesuai dengan level PS yang diusulkan4. Matriks bahan kajian yang diturunkan dari CP5. Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian6. Susunan mata kuliah per semeseter berikut bobotnya
2.1 Rumpun Keilmuan1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari PS dan konstelasinya
terhadap bidang ilmu lainnya (lengkapi dengan diagram relasi)2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun ke depan3. Untuk program studi vokasi perlu mencantumkan perkembangan rancangan
keahilian yang akan dibentuk2.2 Rancangan Kurikulum
1. Profil dan profesi lulusan PS yang diusulkan2. Analisis profil di atas bermuara pada kepentingan pengembangan ilmu3. Capaian Pembelajaran (CP) sesuai dengan level PS yang diusulkan4. Matriks bahan kajian yang diturunkan dari CP5. Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian6. Susunan mata kuliah per semeseter berikut bobotnya
2.1 Rumpun Keilmuan1. Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari PS dan konstelasinya
terhadap bidang ilmu lainnya (lengkapi dengan diagram relasi)2. Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun ke depan3. Untuk program studi vokasi perlu mencantumkan perkembangan rancangan
keahilian yang akan dibentuk2.2 Rancangan Kurikulum
1. Profil dan profesi lulusan PS yang diusulkan2. Analisis profil di atas bermuara pada kepentingan pengembangan ilmu3. Capaian Pembelajaran (CP) sesuai dengan level PS yang diusulkan4. Matriks bahan kajian yang diturunkan dari CP5. Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian6. Susunan mata kuliah per semeseter berikut bobotnya
2.3 Sistem Pembelajaran1. Metode dan bentuk pembelajaran disesuaikan dengan CP dengan memperhatikan jumlah
mahasiswa di kelas, ketersediaan dosen, ketercukupan sumber belajar, sarana pembelajaran,dan lingkungan belajar yang menjamin standarisasi interaksi mahasisw dan dosen
2. Cara mengembangkan suasana akademik, interaksi akademik dosen dan mahasiswa, danperilaku kecendekiawanan
3. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa pada tugas akhir4. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat misalnya
dalam bentuk magang, kerja praktek, atau kegiatan lain yang sejenis5. Sistem/pola pembelajaran yang dapat mengantarkan lulusan mampu membuat karya ilmiah
dan atau karya nyata layak publikasi sesuai dengan level pendidikannya6. Sistem pembobotan dan beban belajar7. Sistem penilaian pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang transparan dan
akuntabel
2.3 Sistem Pembelajaran1. Metode dan bentuk pembelajaran disesuaikan dengan CP dengan memperhatikan jumlah
mahasiswa di kelas, ketersediaan dosen, ketercukupan sumber belajar, sarana pembelajaran,dan lingkungan belajar yang menjamin standarisasi interaksi mahasisw dan dosen
2. Cara mengembangkan suasana akademik, interaksi akademik dosen dan mahasiswa, danperilaku kecendekiawanan
3. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa pada tugas akhir4. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat misalnya
dalam bentuk magang, kerja praktek, atau kegiatan lain yang sejenis5. Sistem/pola pembelajaran yang dapat mengantarkan lulusan mampu membuat karya ilmiah
dan atau karya nyata layak publikasi sesuai dengan level pendidikannya6. Sistem pembobotan dan beban belajar7. Sistem penilaian pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang transparan dan
akuntabel
2.3 Sistem Pembelajaran1. Metode dan bentuk pembelajaran disesuaikan dengan CP dengan memperhatikan jumlah
mahasiswa di kelas, ketersediaan dosen, ketercukupan sumber belajar, sarana pembelajaran,dan lingkungan belajar yang menjamin standarisasi interaksi mahasisw dan dosen
2. Cara mengembangkan suasana akademik, interaksi akademik dosen dan mahasiswa, danperilaku kecendekiawanan
3. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa pada tugas akhir4. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat misalnya
dalam bentuk magang, kerja praktek, atau kegiatan lain yang sejenis5. Sistem/pola pembelajaran yang dapat mengantarkan lulusan mampu membuat karya ilmiah
dan atau karya nyata layak publikasi sesuai dengan level pendidikannya6. Sistem pembobotan dan beban belajar7. Sistem penilaian pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang transparan dan
akuntabel
2.3 Sistem Pembelajaran1. Metode dan bentuk pembelajaran disesuaikan dengan CP dengan memperhatikan jumlah
mahasiswa di kelas, ketersediaan dosen, ketercukupan sumber belajar, sarana pembelajaran,dan lingkungan belajar yang menjamin standarisasi interaksi mahasisw dan dosen
2. Cara mengembangkan suasana akademik, interaksi akademik dosen dan mahasiswa, danperilaku kecendekiawanan
3. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa pada tugas akhir4. Rancangan proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat misalnya
dalam bentuk magang, kerja praktek, atau kegiatan lain yang sejenis5. Sistem/pola pembelajaran yang dapat mengantarkan lulusan mampu membuat karya ilmiah
dan atau karya nyata layak publikasi sesuai dengan level pendidikannya6. Sistem pembobotan dan beban belajar7. Sistem penilaian pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang transparan dan
akuntabel
3.1 Sumberdaya Manusia1. Ketersediaan (jumlah dan kualifikasi) seluruh dosen (penuh dan paruh waktu) yang akan
mengampu prodi2. Ketersediaan (jumlah dan kualifikasi) tenaga kependidikan3. Perencangan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan4. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan5. Kebijakan tentang value & reward system untuk SDM dan bagaimana menyiapkan sistem
nilai dan penghargaan yang konsisten3.2 Sarana dan Prasarana
1. Kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran sesuai dengan kurikulum (PermendikbudNo 49 Tahun 2014)
2. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan serta perencanaan pengembangansarana dan prasarana
3.1 Sumberdaya Manusia1. Ketersediaan (jumlah dan kualifikasi) seluruh dosen (penuh dan paruh waktu) yang akan
mengampu prodi2. Ketersediaan (jumlah dan kualifikasi) tenaga kependidikan3. Perencangan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan4. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan5. Kebijakan tentang value & reward system untuk SDM dan bagaimana menyiapkan sistem
nilai dan penghargaan yang konsisten3.2 Sarana dan Prasarana
1. Kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran sesuai dengan kurikulum (PermendikbudNo 49 Tahun 2014)
2. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan serta perencanaan pengembangansarana dan prasarana
3.1 Sumberdaya Manusia1. Ketersediaan (jumlah dan kualifikasi) seluruh dosen (penuh dan paruh waktu) yang akan
mengampu prodi2. Ketersediaan (jumlah dan kualifikasi) tenaga kependidikan3. Perencangan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan4. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan5. Kebijakan tentang value & reward system untuk SDM dan bagaimana menyiapkan sistem
nilai dan penghargaan yang konsisten3.2 Sarana dan Prasarana
1. Kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran sesuai dengan kurikulum (PermendikbudNo 49 Tahun 2014)
2. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan serta perencanaan pengembangansarana dan prasarana
3.1 Sumberdaya Manusia1. Ketersediaan (jumlah dan kualifikasi) seluruh dosen (penuh dan paruh waktu) yang akan
mengampu prodi2. Ketersediaan (jumlah dan kualifikasi) tenaga kependidikan3. Perencangan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan4. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan5. Kebijakan tentang value & reward system untuk SDM dan bagaimana menyiapkan sistem
nilai dan penghargaan yang konsisten3.2 Sarana dan Prasarana
1. Kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran sesuai dengan kurikulum (PermendikbudNo 49 Tahun 2014)
2. Kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan serta perencanaan pengembangansarana dan prasarana
4.1 Kebijakan Umum di Bidang Litabmas1. Kebijakan pengalokasian anggaran untuk Litabmas di institusi pengusul2. Kebijakan pelaksanaan Litabmas oleh dosen di institusi pengusul3. Kebijakan Litabmas oleh dosen bersama mahasiswa dikaitkan dengan
upaya pencapaian misi dan tujuan PS4. Kebijakan dan SOP pengunggahan tugas akhir mahasiswa dan karya
ilmiah dosen4.2 Publikasi Dosen
1. Sajikan daftar publikasi 3 tahun terakhir dari seluruh dosen yangmengampu PS (keberadaan publikasi dapat dilacak di dunia maya
4.1 Kebijakan Umum di Bidang Litabmas1. Kebijakan pengalokasian anggaran untuk Litabmas di institusi pengusul2. Kebijakan pelaksanaan Litabmas oleh dosen di institusi pengusul3. Kebijakan Litabmas oleh dosen bersama mahasiswa dikaitkan dengan
upaya pencapaian misi dan tujuan PS4. Kebijakan dan SOP pengunggahan tugas akhir mahasiswa dan karya
ilmiah dosen4.2 Publikasi Dosen
1. Sajikan daftar publikasi 3 tahun terakhir dari seluruh dosen yangmengampu PS (keberadaan publikasi dapat dilacak di dunia maya
4.1 Kebijakan Umum di Bidang Litabmas1. Kebijakan pengalokasian anggaran untuk Litabmas di institusi pengusul2. Kebijakan pelaksanaan Litabmas oleh dosen di institusi pengusul3. Kebijakan Litabmas oleh dosen bersama mahasiswa dikaitkan dengan
upaya pencapaian misi dan tujuan PS4. Kebijakan dan SOP pengunggahan tugas akhir mahasiswa dan karya
ilmiah dosen4.2 Publikasi Dosen
1. Sajikan daftar publikasi 3 tahun terakhir dari seluruh dosen yangmengampu PS (keberadaan publikasi dapat dilacak di dunia maya
4.1 Kebijakan Umum di Bidang Litabmas1. Kebijakan pengalokasian anggaran untuk Litabmas di institusi pengusul2. Kebijakan pelaksanaan Litabmas oleh dosen di institusi pengusul3. Kebijakan Litabmas oleh dosen bersama mahasiswa dikaitkan dengan
upaya pencapaian misi dan tujuan PS4. Kebijakan dan SOP pengunggahan tugas akhir mahasiswa dan karya
ilmiah dosen4.2 Publikasi Dosen
1. Sajikan daftar publikasi 3 tahun terakhir dari seluruh dosen yangmengampu PS (keberadaan publikasi dapat dilacak di dunia maya
5.1 Manajemen Finansial1. Kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP manajemen keuangan di institusi
khususnya yang terkait dengan penganggaran, pengelolaan/pemanfaatan, danpencatatan (kebutuhan investasi, biaya operasional, biaya pemeliharaan, biayapengembangan, dan biaya taktis)
2. Kebijakan untuk mencegah korupsi3. Kebijakan untuk memastikan manajemen keuangan yang efisien dan efektif4. Kebijakan tentang aid and affordability5. Keterlibatan aktif pengelola PS dalam sebagian atau seluruh proses
(perencanaan, realisasi, dan pertanggungjawaban) keuangan6. Cash flow selama lima tahun penyelenggaraan prodi7. Cara penggalangan dana untuk dana operasional Tri Dharma PT dan dana
investasi untuk penyelengaraan PS
5.1 Manajemen Finansial1. Kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP manajemen keuangan di institusi
khususnya yang terkait dengan penganggaran, pengelolaan/pemanfaatan, danpencatatan (kebutuhan investasi, biaya operasional, biaya pemeliharaan, biayapengembangan, dan biaya taktis)
2. Kebijakan untuk mencegah korupsi3. Kebijakan untuk memastikan manajemen keuangan yang efisien dan efektif4. Kebijakan tentang aid and affordability5. Keterlibatan aktif pengelola PS dalam sebagian atau seluruh proses
(perencanaan, realisasi, dan pertanggungjawaban) keuangan6. Cash flow selama lima tahun penyelenggaraan prodi7. Cara penggalangan dana untuk dana operasional Tri Dharma PT dan dana
investasi untuk penyelengaraan PS
5.1 Manajemen Finansial1. Kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP manajemen keuangan di institusi
khususnya yang terkait dengan penganggaran, pengelolaan/pemanfaatan, danpencatatan (kebutuhan investasi, biaya operasional, biaya pemeliharaan, biayapengembangan, dan biaya taktis)
2. Kebijakan untuk mencegah korupsi3. Kebijakan untuk memastikan manajemen keuangan yang efisien dan efektif4. Kebijakan tentang aid and affordability5. Keterlibatan aktif pengelola PS dalam sebagian atau seluruh proses
(perencanaan, realisasi, dan pertanggungjawaban) keuangan6. Cash flow selama lima tahun penyelenggaraan prodi7. Cara penggalangan dana untuk dana operasional Tri Dharma PT dan dana
investasi untuk penyelengaraan PS
5.1 Manajemen Finansial1. Kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP manajemen keuangan di institusi
khususnya yang terkait dengan penganggaran, pengelolaan/pemanfaatan, danpencatatan (kebutuhan investasi, biaya operasional, biaya pemeliharaan, biayapengembangan, dan biaya taktis)
2. Kebijakan untuk mencegah korupsi3. Kebijakan untuk memastikan manajemen keuangan yang efisien dan efektif4. Kebijakan tentang aid and affordability5. Keterlibatan aktif pengelola PS dalam sebagian atau seluruh proses
(perencanaan, realisasi, dan pertanggungjawaban) keuangan6. Cash flow selama lima tahun penyelenggaraan prodi7. Cara penggalangan dana untuk dana operasional Tri Dharma PT dan dana
investasi untuk penyelengaraan PS
5.2 Aspek Keberlanjutan1. Jumlah kebutuhan lulusan dengan profil dan kompetensi seperti
lulusan PS yang diusulkan di tingkat nasional, regional, daninternasional
2. Jumlah lulusan yang dihasilkan oleh PS yang diusulkan dan PS yangsama dari PT lain dibandingkan dengan daya serap pasar
3. Keberadaan sumber peserta didik4. Jumlah mahasiswa yang akan direkrut pada saat PS mulai
diselenggarakan sesuai dengan analisis cash flow yang direncanakan5. Dukungan kerjasama yang akan membantuk pengembangan PS6. Penggalangan dana beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu
secara ekonomi
5.2 Aspek Keberlanjutan1. Jumlah kebutuhan lulusan dengan profil dan kompetensi seperti
lulusan PS yang diusulkan di tingkat nasional, regional, daninternasional
2. Jumlah lulusan yang dihasilkan oleh PS yang diusulkan dan PS yangsama dari PT lain dibandingkan dengan daya serap pasar
3. Keberadaan sumber peserta didik4. Jumlah mahasiswa yang akan direkrut pada saat PS mulai
diselenggarakan sesuai dengan analisis cash flow yang direncanakan5. Dukungan kerjasama yang akan membantuk pengembangan PS6. Penggalangan dana beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu
secara ekonomi
5.2 Aspek Keberlanjutan1. Jumlah kebutuhan lulusan dengan profil dan kompetensi seperti
lulusan PS yang diusulkan di tingkat nasional, regional, daninternasional
2. Jumlah lulusan yang dihasilkan oleh PS yang diusulkan dan PS yangsama dari PT lain dibandingkan dengan daya serap pasar
3. Keberadaan sumber peserta didik4. Jumlah mahasiswa yang akan direkrut pada saat PS mulai
diselenggarakan sesuai dengan analisis cash flow yang direncanakan5. Dukungan kerjasama yang akan membantuk pengembangan PS6. Penggalangan dana beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu
secara ekonomi
5.2 Aspek Keberlanjutan1. Jumlah kebutuhan lulusan dengan profil dan kompetensi seperti
lulusan PS yang diusulkan di tingkat nasional, regional, daninternasional
2. Jumlah lulusan yang dihasilkan oleh PS yang diusulkan dan PS yangsama dari PT lain dibandingkan dengan daya serap pasar
3. Keberadaan sumber peserta didik4. Jumlah mahasiswa yang akan direkrut pada saat PS mulai
diselenggarakan sesuai dengan analisis cash flow yang direncanakan5. Dukungan kerjasama yang akan membantuk pengembangan PS6. Penggalangan dana beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu
secara ekonomi
6.1 Manajemen Akademis1. Prosedur pembukaan dan penutupan PS di tingkat fakultas dam peran
eksekutif dan Senat Akademik2. Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan PS3. Metode pengelolaan dan pengembangan sumber daya yang ada tanpa
mengganggu PS lain dan metode peningkatan mutu akademik PS yangdiusulkan
4. Mekanisme penerimaan dan jumlah mahasiswa baru yang direncanakanpada tahun pertama
5. Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik PS untukjangka pendek (1-5 tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun), danjangka panjang (10-15 tahun ke depan)
6.1 Manajemen Akademis1. Prosedur pembukaan dan penutupan PS di tingkat fakultas dam peran
eksekutif dan Senat Akademik2. Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan PS3. Metode pengelolaan dan pengembangan sumber daya yang ada tanpa
mengganggu PS lain dan metode peningkatan mutu akademik PS yangdiusulkan
4. Mekanisme penerimaan dan jumlah mahasiswa baru yang direncanakanpada tahun pertama
5. Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik PS untukjangka pendek (1-5 tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun), danjangka panjang (10-15 tahun ke depan)
6.1 Manajemen Akademis1. Prosedur pembukaan dan penutupan PS di tingkat fakultas dam peran
eksekutif dan Senat Akademik2. Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan PS3. Metode pengelolaan dan pengembangan sumber daya yang ada tanpa
mengganggu PS lain dan metode peningkatan mutu akademik PS yangdiusulkan
4. Mekanisme penerimaan dan jumlah mahasiswa baru yang direncanakanpada tahun pertama
5. Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik PS untukjangka pendek (1-5 tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun), danjangka panjang (10-15 tahun ke depan)
6.1 Manajemen Akademis1. Prosedur pembukaan dan penutupan PS di tingkat fakultas dam peran
eksekutif dan Senat Akademik2. Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan PS3. Metode pengelolaan dan pengembangan sumber daya yang ada tanpa
mengganggu PS lain dan metode peningkatan mutu akademik PS yangdiusulkan
4. Mekanisme penerimaan dan jumlah mahasiswa baru yang direncanakanpada tahun pertama
5. Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik PS untukjangka pendek (1-5 tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun), danjangka panjang (10-15 tahun ke depan)
7.1 Sistem Penjaminan Mutu Internal1. Uraikan Sistim Penjaminan Mutu (SPMI-PT) yang dapat menjamin terselenggaranya proses
pembelajaran pada Program studi yang diusulkan sehingga dapat dicapai CapaianPembelajaran (Learning Outcomes) yang telah ditetapkan
2. Jelaskan dan gambarkan dalam bentuk bagan struktur organisasi unit pengawasan danpenjaminan mutu internal (lembaga/unit kerja, personil, ruang lingkup tugas, prosedur kerjadsb)
3. Jelaskan Manual Mutu yang mencakup informasi tentang kebijakan, pernyataan, unitpelaksana, standar, prosedur, SOP, formulir, dan pentahapan sasaran mutu perguruan tinggiyang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 dan Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan TinggiNomor 152/ET/2012).
4. Jelaskan implementasi atau penjaminan mutu perguruan tinggi pengusul5. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi penjaminan mutu perguruan tinggi pengusul dan
tindak lanjutnya.
7.1 Sistem Penjaminan Mutu Internal1. Uraikan Sistim Penjaminan Mutu (SPMI-PT) yang dapat menjamin terselenggaranya proses
pembelajaran pada Program studi yang diusulkan sehingga dapat dicapai CapaianPembelajaran (Learning Outcomes) yang telah ditetapkan
2. Jelaskan dan gambarkan dalam bentuk bagan struktur organisasi unit pengawasan danpenjaminan mutu internal (lembaga/unit kerja, personil, ruang lingkup tugas, prosedur kerjadsb)
3. Jelaskan Manual Mutu yang mencakup informasi tentang kebijakan, pernyataan, unitpelaksana, standar, prosedur, SOP, formulir, dan pentahapan sasaran mutu perguruan tinggiyang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 dan Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan TinggiNomor 152/ET/2012).
4. Jelaskan implementasi atau penjaminan mutu perguruan tinggi pengusul5. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi penjaminan mutu perguruan tinggi pengusul dan
tindak lanjutnya.
7.1 Sistem Penjaminan Mutu Internal1. Uraikan Sistim Penjaminan Mutu (SPMI-PT) yang dapat menjamin terselenggaranya proses
pembelajaran pada Program studi yang diusulkan sehingga dapat dicapai CapaianPembelajaran (Learning Outcomes) yang telah ditetapkan
2. Jelaskan dan gambarkan dalam bentuk bagan struktur organisasi unit pengawasan danpenjaminan mutu internal (lembaga/unit kerja, personil, ruang lingkup tugas, prosedur kerjadsb)
3. Jelaskan Manual Mutu yang mencakup informasi tentang kebijakan, pernyataan, unitpelaksana, standar, prosedur, SOP, formulir, dan pentahapan sasaran mutu perguruan tinggiyang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 dan Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan TinggiNomor 152/ET/2012).
4. Jelaskan implementasi atau penjaminan mutu perguruan tinggi pengusul5. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi penjaminan mutu perguruan tinggi pengusul dan
tindak lanjutnya.
7.1 Sistem Penjaminan Mutu Internal1. Uraikan Sistim Penjaminan Mutu (SPMI-PT) yang dapat menjamin terselenggaranya proses
pembelajaran pada Program studi yang diusulkan sehingga dapat dicapai CapaianPembelajaran (Learning Outcomes) yang telah ditetapkan
2. Jelaskan dan gambarkan dalam bentuk bagan struktur organisasi unit pengawasan danpenjaminan mutu internal (lembaga/unit kerja, personil, ruang lingkup tugas, prosedur kerjadsb)
3. Jelaskan Manual Mutu yang mencakup informasi tentang kebijakan, pernyataan, unitpelaksana, standar, prosedur, SOP, formulir, dan pentahapan sasaran mutu perguruan tinggiyang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 dan Surat Edaran Direktur Jendral Pendidikan TinggiNomor 152/ET/2012).
4. Jelaskan implementasi atau penjaminan mutu perguruan tinggi pengusul5. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi penjaminan mutu perguruan tinggi pengusul dan
tindak lanjutnya.
• Berupa analisis yang ringkas namun komprehensif minimalberisi penjelasan bagaimana program studi yang diusulkan akanmemenuhi kebutuhannya.
• Sesuaikan dengan data dan analisis sebelumnya, sehinggakesimpulan mencerminkan bahwa program studi yang diusulkanlayak dibuka dan dapat terselenggara secara berkelanjutan.
• Berupa analisis yang ringkas namun komprehensif minimalberisi penjelasan bagaimana program studi yang diusulkan akanmemenuhi kebutuhannya.
• Sesuaikan dengan data dan analisis sebelumnya, sehinggakesimpulan mencerminkan bahwa program studi yang diusulkanlayak dibuka dan dapat terselenggara secara berkelanjutan.
• Berupa analisis yang ringkas namun komprehensif minimalberisi penjelasan bagaimana program studi yang diusulkan akanmemenuhi kebutuhannya.
• Sesuaikan dengan data dan analisis sebelumnya, sehinggakesimpulan mencerminkan bahwa program studi yang diusulkanlayak dibuka dan dapat terselenggara secara berkelanjutan.
• Berupa analisis yang ringkas namun komprehensif minimalberisi penjelasan bagaimana program studi yang diusulkan akanmemenuhi kebutuhannya.
• Sesuaikan dengan data dan analisis sebelumnya, sehinggakesimpulan mencerminkan bahwa program studi yang diusulkanlayak dibuka dan dapat terselenggara secara berkelanjutan.
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tingggi;• PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;• PP No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);• PP No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kualifikasi Nasional Indonesia• Permendikbud No. 084 Tahun 2013 Pengangkatan Dosen Tetap Non PNS pada PTN &
Dosen Tetap pada PTS• Permendikbud No. 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pendidikan Jarak Jauh• Permendikbud No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 95 Tahun 2014 tentang Pendirian, Perubahan , dan Pembubaran
PTN serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin PTS• SE Dirjen Dikti No. 526/E.E3/MI/2014 tentang perhitungan sks program studi magister
dan program studi doktor.
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tingggi;• PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;• PP No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);• PP No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kualifikasi Nasional Indonesia• Permendikbud No. 084 Tahun 2013 Pengangkatan Dosen Tetap Non PNS pada PTN &
Dosen Tetap pada PTS• Permendikbud No. 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pendidikan Jarak Jauh• Permendikbud No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 95 Tahun 2014 tentang Pendirian, Perubahan , dan Pembubaran
PTN serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin PTS• SE Dirjen Dikti No. 526/E.E3/MI/2014 tentang perhitungan sks program studi magister
dan program studi doktor.
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tingggi;• PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;• PP No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);• PP No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kualifikasi Nasional Indonesia• Permendikbud No. 084 Tahun 2013 Pengangkatan Dosen Tetap Non PNS pada PTN &
Dosen Tetap pada PTS• Permendikbud No. 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pendidikan Jarak Jauh• Permendikbud No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 95 Tahun 2014 tentang Pendirian, Perubahan , dan Pembubaran
PTN serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin PTS• SE Dirjen Dikti No. 526/E.E3/MI/2014 tentang perhitungan sks program studi magister
dan program studi doktor.
• UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tingggi;• PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;• PP No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);• PP No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kualifikasi Nasional Indonesia• Permendikbud No. 084 Tahun 2013 Pengangkatan Dosen Tetap Non PNS pada PTN &
Dosen Tetap pada PTS• Permendikbud No. 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaran Pendidikan Jarak Jauh• Permendikbud No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;• Permendikbud No. 95 Tahun 2014 tentang Pendirian, Perubahan , dan Pembubaran
PTN serta Pendirian, Perubahan, dan Pencabutan Izin PTS• SE Dirjen Dikti No. 526/E.E3/MI/2014 tentang perhitungan sks program studi magister
dan program studi doktor.
Contoh Pengusul Yang Ditolak SaatPendaftaran
• Perguruan Tinggi pengusul yang terkena sanksi sesuai dengan SuratEdaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti No.8319.E2.3/KL/2014 tertanggal 24 Oktober 2014 tidak dapat mengajukanProposal Pembukaan Prodi
• Perguruan Tinggi pengusul yang terkena sanksi sesuai dengan SuratEdaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti No.8414/E.E2.3/KL/2014 tertanggal 29 Oktober 2014 (nama PT tidak munculdi laman Pangkalan Data Dikti) tidak dapat mengajukan ProposalPembukaan Prodi
• Perguruan Tinggi pengusul yang terkena sanksi sesuai dengan SuratEdaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti No.8319.E2.3/KL/2014 tertanggal 24 Oktober 2014 tidak dapat mengajukanProposal Pembukaan Prodi
• Perguruan Tinggi pengusul yang terkena sanksi sesuai dengan SuratEdaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti No.8414/E.E2.3/KL/2014 tertanggal 29 Oktober 2014 (nama PT tidak munculdi laman Pangkalan Data Dikti) tidak dapat mengajukan ProposalPembukaan Prodi
Contoh Pengusul Yang Ditolak SaatPendaftaran
• Perguruan Tinggi pengusul yang terkena sanksi sesuai dengan SuratEdaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti No.8319.E2.3/KL/2014 tertanggal 24 Oktober 2014 tidak dapat mengajukanProposal Pembukaan Prodi
• Perguruan Tinggi pengusul yang terkena sanksi sesuai dengan SuratEdaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti No.8414/E.E2.3/KL/2014 tertanggal 29 Oktober 2014 (nama PT tidak munculdi laman Pangkalan Data Dikti) tidak dapat mengajukan ProposalPembukaan Prodi
• Perguruan Tinggi pengusul yang terkena sanksi sesuai dengan SuratEdaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti No.8319.E2.3/KL/2014 tertanggal 24 Oktober 2014 tidak dapat mengajukanProposal Pembukaan Prodi
• Perguruan Tinggi pengusul yang terkena sanksi sesuai dengan SuratEdaran Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti No.8414/E.E2.3/KL/2014 tertanggal 29 Oktober 2014 (nama PT tidak munculdi laman Pangkalan Data Dikti) tidak dapat mengajukan ProposalPembukaan Prodi