108
i PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG BERPRESTASI DI BAWAH RATA-RATA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Bimbingan dan Konseling Oleh: Kiky Aprilliya NIM: 151114021 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

i

PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR

PADA SISWA YANG BERPRESTASI DI BAWAH RATA-RATA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman

Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya Terhadap Usulan

Topik-topik Bimbingan Belajar)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Kiky Aprilliya

NIM: 151114021

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

iv

HALAMAN MOTTO

“Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu tersebut

(bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah

atau ahli ibadah.”

(H.R Ad- Dailami)

“Tanpa terus menerus tumbuh dan berkembang, kata kata seperti

kemajuan, prestasi, dan sukses tak punya arti apa-apa”

(Benjamin Franklin)

“Tidak ada yang tidak mungkin bila kamu memiliki keyakinan tersebut”

(Kiky Aprilliya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:

Allah SWT yang telah memberikan penguat dalam kehidupan saya

Kedua Orang tua yang saya cintai:

Bapak Yohanes Berman Suradi

Ibu Sri Mulyani

Adik saya yang saya sayangi

Rosita Anggreyani

Terkasih :

Akhmad Syaifuddin

Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si yang setia dan sabar

dalam mendampingi saya selama proses penulisan skripsi

Teman-teman BK Angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

viii

ABSTRAK

PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR

PADA SISWA YANG BERPRESTASI DI BAWAH RATA-RATA

(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman

Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya Terhadap Usulan

Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial)

Kiky Aprilliya

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendiskripsikan tingkat

penyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang berprestasi di bawah rata-

rata di kalangan siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun

ajaran 2018/2019. (2) mengidentifikasi item-item pengukuran penyesuaian

diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata yang capaian

skornya rendah sebagai bahan usulan topik Bimbingan untuk siswa kelas

XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek

penelitian adalah siswa kelas XI SMA N 2 Ngaglik Sleman yang

berprestasi di bawah rata-rata sejumlah 40 orang. Instrumen yang

digunakan adalah kuesioner Penyesuaian Diri dalam Belajar dengan 50

item. Reliabilitas instrumen diukur menggunakan Alpha Cronbach dengan

indeks 0.881. Teknik analisis data yang digunakan adalah norma

kategorisasi menurut Azwar yang terdiri dari 5 kategori yakni sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penyesuaian diri dalam

belajar sebagian besar 20 (50 %) siswa yang di teliti mencapai kategori

sangat baik, 17 (42,5 %) pada kategori baik, 3 (7,5 %) pada kategori cukup

baik. (2) Berdasarkan hasil perhitungan capaian skor item pengukuran

penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata

terdapat 2 item yang capaian skornya berada dalam kategori rendah, hal

tersebut dijadikan sebagai dasar perancangan topik-topik bimbingan untuk

meningkatkan penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di

bawah rata-rata .

Kata kunci: Penyesuaian diri dalam belajar, prestasi di bawah rata-rata,

usulan topik-topik bimbingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

ix

ABSTRACT

THE SELF ADJUSTMENT IN LEARNING OF

STUDENTS WITH UNDER AVERAGE ACHIEVEMENT

(Descriptive Study on Class XI IPS Students of SMA N 2 Ngaglik Sleman

Academic Year 2018/2019 and Its Implications on Proposal of

Tutoring Topics)

Kiky Aprilliya

Sanata Dharma University

2019

This study was aimed to: (1) describe the level of self adjustment in

learning for students who performed below the average among students of

class XI IPS of SMA N 2 Ngaglik Sleman academic year 2018/2019. (2)

identify items on the of self-adjustment measurement for students who

perform below the average that had low scores as material for the

proposed topic of Guidance for of class XI IPS students of SMA N 2

Ngaglik Sleman.

The type of this research was quantitative descriptive research.

The research subjects were the class XII students of SMA N 2 Ngaglik

Sleman, that had below average achievement with total subjects were 40

students. The instrument used was the Self-Adjustment in Learning

questionnaire with 50 items of questions. Instrument reliability was

measured using Alpha Cronbach that measured using 0.881 as the index.

The data analysis technique used was the categorization norm according

to Azwar which consists of 5 categorization: very high, high, medium, low,

and very low.

The results of the study showed that: (1) Most of the students' self

adjustments in learning 20 students (50%), that being studied were in a

very good category, 17 students (42.5%) had good self adjustment, and 3

students (7.5%) were considered in quite good category. (2) Based on the

calculation results of the items of self adjustment in learning for students

who have below average achievement, there were 2 items that had low

scores and become the basis for designing guidance topics to improve self

adjustment in learning for student who performed below average.

Keywords: Self adjustment in learning, achievement below average,

proposed topics of guidance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas karuni-nya ,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis

menyadari tanpa adanya bantuan, bimbingan dan kerjasama yang baik dari

pihak-pihak yang terlibat, maka penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi

dengan baik dan cepat, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih pada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M,Si selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan juga selaku Dosen

Pembimbing yang dengan sabar mendampingi penulis dalam

menulis skripsi.

3. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Kepala Program Studi

Bimbingan dan Konseling.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling

yang telah membimbing dan membagikan ilmunya kepada penulis

selama menempuh pendidikan di Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

5. Kedua orangtua yang saya sayangi Bapak Yohanes Berman Suradi

dan Ibu Sri Mulyani yang sudah memberikan dukungan secara

moril dan materil sehingga saya bisa melanjutkan studi ke jejang

perguruan tinggi. Terimakasih doa yang selalu senantiasa Bapak

dan Ibu yang selalu berikan untuk saya.

6. Segenap Yayasan Realino Romo Andri dan Ibu Lasmi yang selalu

memperhatikan saya sehingga saya dapat menyelesaikan kuliah

saya tanpa kekurangan biaya sedikitpun.

7. Bruder Sarju yang telah memberikan bantuan serta mengarahkan

dan memberikan dukungan kepada saya, sehingga saya bisa

melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN MOTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN .......................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ viii

ABSTRACT .............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Batasan Masalah .............................................................................. 5

D. Rumusan Masalah............................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

G. Batasan Istilah.................................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Penyesuaian Diri ............................................................... 9

1. Pengertian Penyesuaian Diri .................................................... 9

2. Aspek-Aspek Penyesuaian Diri................................................ 10

3. Faktor-Faktor Penyesuaian Diri .............................................. 14

4. Karakteristik Individu yang Mampu Penyesuaian Diri ............ 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

xiii

B. Hakekat Belajar dan Prestasi di bawah Rata-rata ............................ 21

1. Pengertian Belajar .................................................................... 21

2. Ciri-ciri Belajar ........................................................................ 22

3. Bentuk-bentuk Belajar ............................................................. 23

4. Hasil Belajar ............................................................................. 24

5. Penilaian Hasil Belajar ............................................................. 25

6. Pengertian Prestasi di Bawah Rata-rata ................................... 31

7. Penyesuaian Diri dalam Belajar ............................................... 32

8. Faktor-Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar ........................ 32

C. Hakekat Remaja ............................................................................... 33

1. Pengertian Remaja ................................................................... 33

2. Karakteristik Perkembangan Remaja ....................................... 35

3. Tugas Perkembangan Remaja .................................................. 36

4. Masalah-masalah dan Kesulitan Remaja dalam

Perkembangan sosial ................................................................ 36

D. Hakekat Bimbingan Belajar............................................................. 38

1. Pengertian Bimbingan Belajar ................................................. 38

2. Tujuan Bimbingan Belajar ....................................................... 39

3. Ruang Lingkup Program Bimbingan Belajar ........................... 39

4. Prosedur Penyusunan Program Bimbingan Belajar ................. 40

E. Kajian Penelitian yang Relevan ....................................................... 41

F. Kerangka Berpikir ........................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 45

B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 45

C. Subjek Penelitian ............................................................................. 46

D. Variabel Penelitian .......................................................................... 46

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

xiv

F. Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 50

G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 62

B. Pembahasan ..................................................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 70

B. Keterbatasan .................................................................................... 70

C. Saran ................................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Subjek Penelitian ................................................................... 46

Tabel 3.2 Norma Skor Kuesioner Penyesuaian Diri

dalam Belajar ......................................................................... 49

Tabel 3.3 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Skala Penyesuaian Diri

dalam Belajar Siswa ............................................................... 52

Tabel 3.4 Kriteria Guilford .................................................................... 55

Tabel 3.5 Nilai Koefisien Reliabilitas Instrumen ................................... 55

Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Penyesuaian Diri ................................... 58

Tabel 3.7 Kategorisasi Data Skor Tingkat Penyesuaian Diri dalam

Belajar Siswa ......................................................................... 60

Tabel 3.8 Penggolongan Tingkat Capaian Skor Item

Penyesuaian Diri dalam Belajar Siswa .................................. 60

Tabel 4.1 Tingkat Penyesuaian Diri dalam Belajar Siswa yang

Berprestasi di Bawah Rata-rata .............................................. 62

Tabel 4.2 Penggolongan Skor Item Penyesuaian Diri dalam Belajar

Siswa yang Berprestasi di Bawah Rata-rata........................... 65

Tabel 4.3 Item yang Memiliki Skor Sangat Rendah .............................. 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir ........................................................... 44

Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Tingkat Penyesuaian Diri

dalam Belajar Siswa yang Berprestasi

di Bawah Rata-rata ................................................................ 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penyesuaian Diri dalam Belajar

Siswa ................................................................................... 76

Lampiran 2 Tabulasi Data ....................................................................... 83

Lampiran 3 Tabel Data Validitas ............................................................ 84

Lampiran 4 Usulan Topik-topik Bimbingan untuk

Meningkatkan Penyesuaian Diri dalam Belajar .................. 88

Lampira 5 Data siswa yang Berprestasi di Bawah Rata-rata ................ 89

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian ............................................................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan batasan/definisi istilah. Paparan bersifat singkat dan ringkas.

A. Latar Belakang Masalah

Seorang individu dituntut supaya dapat beradaptasi dengan lingkungan baru

atau keadaan yang membuat individu tersebut harus menyesuaikan dengan

kondisi yang ada dalam kehidupan sekitarnya. Tidak semua individu mampu

untuk menyesuaikan diri dengan lancar. Adapula individu yang mengalami

kesulitan dalam belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru atau

keadaan baru. Sundari (2005: 39) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah

kemampuan individu untuk beraksi karena tuntutan dalam memenuhi dorongan

atau kebutuhan dan mencapai ketentraman batin dalam hubungannya dengan

sekitar. Berdasarkan pernyataan di atas maka penyesuaian diri yang dimaksud

dalam latar belakang ini adalah penyesuaian diri individu dalam mengahadapi

keadaan dimana ia mengalami prestasi belajar di bawah rata-rata, sehingga

individu tersebut dapat menyesuaikan diri dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

2

Siswa (SMA) mengalami peralihan dari (SMP) ke (SMA). Ketika mereka

berada di kelas X, siswa juga mengalami penyesuaian diri dengan lingkungan

baru dan cara belajar yang baru pula, namun terlepas dalam itu semua

penyesuaian diri siswa tidak hanya sampai disitu, selanjutnya siswa harus

beradaptasi dengan belajar. Perubahan dari satu tahap ke tahap belajar

berikutnya yang lebih tinggi membutuhkan penyesuaian, siswa harus

menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada dalam dirinya sendiri.

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang disengaja untuk memperoleh

wawasan yang baru serta pengalaman yang baru pula sehingga kognitif, afektif

mereka berubah. Dari hasil belajar di sekolah siswa akan mendapatkan prestasi.

Pengertian prestasi menurut KBBI adalah hasil yang telah dicapai (dari yang

telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya), jadi prestasi belajar yaitu hasil

yang dicapai dari penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka nilai yang diberikan oleh guru dari hasil yang telah dicapai. Prestasi

belajar dikembangkan menjadi prestasi di atas rata-rata maupun di bawah rata-

rata. Prestasi di atas rata-rata merupakan hasil belajar capaian nilai yang didapat

di atas ketentuan standar nilai yang sudah ditentukan oleh guru ataupun sekolah.

Prestasi di bawah rata-rata adalah hasil belajar yang didapat tidak mencapai

standar nilai yang sudah ditentukan. Siswa yang mendapatkan prestasi di bawah

rata-rata tidak mudah dalam menerima keadaanya sehingga memerlukan

penyesuaian diri. Siswa akan mengalami kurangnya percaya diri dalam belajar,

adapun siswa juga dapat berfikir dan menilai bahwa diri mereka merasa rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

3

diri dalam belajar sebab ia merasakan berbeda dengan teman-teman yang

memiliki prestasi di atas rata-rata.

Penyesuaian diri sangat penting bagi siswa dalam belajar yang prestasinya

di bawah rata-rata untuk menunjang keberlangsungan siswa dalam belajar dan

berada di lingkungan sekolah. Siswa yang memiliki nilai percaya diri akan

memotivasi belajarnya sehingga siswa dapat memperbaiki cara belajar siswa

tersebut, dengan penyesuaian diri yang dimiliki siswa dapat membuat siswa

menerima dirinya terhadap keadaan dan dapat memperbaiki dirinya, sehingga

mendapatkan hasil belajar yang maksimal untuk kedepannya.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman. Peneliti ingin

meneliti di SMA Negeri 2 Ngaglik bermula dari peneliti ingin melihat seberapa

baik kemampuan siswa kelas XI dalam penyesuain diri yang memiliki prestasi

di bawah rata-rata. Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana proses belajar yang

dilakukan siswa yang mendapatkan hasil belajar yang prestasi di bawah rata-

rata. Siswa kelas XI harus dapat menaikan peringkat nilai mereka yang mendapat

prestasi di bawah rata-rata sehingga lulus dengan hasil yang baik. Apabila hal

ini tidak dilakukan maka siswa akan mengalami kesulitan belajar di kelas XII.

Melihat bahwa harapan sekolah siswa mampu Lulus di kelas XII dimasa yang

akan datang. Guru BK juga mengeluhkan siswa yang prestasi di bawah rata-rata

kelas XI IPS cenderung mengabaikan tugas dari guru dan sering mengumpulkan

tugas terlambat dari batas pengumpulan. Siswa yang prestasi di bawah rata-rata

cenderung menarik diri dan menyukai kegiatan yang ia senangi sehingga dalam

belajar kurang fokus, sebagai contoh siswa senang memainkan game saat proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

4

belajar di kelas. Siswa harus mampu menyesuaian diri dalam belajar dikarenakan

siswa harus meningkatkan proses belajar mereka dari kelas X ke kelas XI dan

kelas XII. Sekolah memberikan standar capaian nilai yang diberikan pada setiap

kelas seperti kelas X capaian nilai yang harus terpenuhi 65, kelas XI capaian

nilai yang harus terpenuhi 70 dan untuk kelas XII capain skor nilainya 75.

Penyesuaian diri dalam belajar ini perlu dilakukan dengan keadaan yang baru

seperti proses penyesuaian diri dengan tuntutan belajar, proses belajar, tugas-

tugas yang diberikan dan lingkungan sekitar seperti hubungan dengan guru,

teman sebaya.

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Kemampuan Penyesuaian Diri

dalam Belajar pada Siswa yang Berprestasi di bawah Rata-rata (Studi

Deskriptif pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Tahun Ajaran

2018/2019 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi

Sosial)”.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tingkat

peyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang berprestasi di bawah rata-rata

pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019

berbagai masalah sebagai berikut:

1. Siswa cenderung untuk tidak mengerjakan atau menunda mengerjakan dan

mengumpulkan tugas yang diberikan dari sekolah atau guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

5

2. Siswa yang berprestasi di bawah rata-rata memiliki sifat kurang percaya diri

dan tidak banyak berbicara dalam interaksi sosial sehingga sulit

menyesuaiakan diri dalam belajar.

3. Siswa kesulitan menyesuaiakan diri dalam bertanggung jawab dan cenderung

mengabaikan proses belajar

4. Penyesuaian diri siswa yang salah menyebabkan motivasi belajar menurun

dan berakibat prestasi belajar siswa di bawah rata-rata.

5. Siswa mengalami kecemasan dan tidak tenang dalam belajar.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menganalisa tingkat

penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata pada

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Tahun Ajaran 2018/2019

pada no 1, 3, dan 4 yang telah dipaparkan pada identifikasi masalah di atas.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Seberapa baik tingkat peyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi

di bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman

tahun ajaran 2018/2019?

2. Item-item pengukuran peyesuaian diri dalam belajar maka yang capaian

skornya rendah, sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan

peningkatan penyesuaian diri dalam belajar dikalangan siswa yang

berprestasi di bawah rata-rata untuk siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mendiskripsikan seberapa baik penyesuaian diri dalam belajar pada siswa

yang berprestasi di bawah rata-rata siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik

Sleman tahun ajaran 2018/2019.

2. Mengidentifikasi butir pengukuran peyesuaian diri dalam belajar yang

skornya rendah pada siswa yang berprestasi di bawah rata-rata.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan tambahan informasi bagi peneliti ilmiah, dibidang

penyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang berprestasi di bawah rata-

rata dan mengetahui topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru Pembimbing

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan

Konseling, khususnya sebagai data (need assesmen) dalam rangka

penyusunan topik-topik bimbingan yang berkaitan dengan peyesuaian

diri dalam belajar pada siswa yang berprestasi di bawah rata-rata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

7

b. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber inspirasi bagi

peneliti lain yang berminat untuk mengkaji lebih mendalam hal

penyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang berprestasi di bawah

rata-rata dilihat dari berbagai aspek.

G. Batasan Istilah

1. Penyesuaian Diri dalam Belajar

Penyesuaian diri dalam belajar adalah proses seorang individu untuk

beradaptasi dalam belajar atau berperilaku, bersikap, dan bertindak secara

tepat sesuai situasi belajar yang dialami dan membuat individu dapat

menghadapi perubahan yang terjadi dalam belajar.

2. Hasil belajar

Hasil belajar meupakan hasil penilaian yang diperoleh siswa setelah

mengikuti proses belajar. Penelitian ini mengambil hasil belajar siswa kelas

XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Tahun Ajaran 2018/2019 pada mata

pelajaran tertentu seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris,

Geografi, Sosiologi, Ekonomi. Peneliti mengambil mata pelajaran tersebut

ingin melihat seberapa baik penyesuaian diri siswa dalam belajar dari keenam

mata pelajaran tersebut setelah mengikuti belajar-mengajar, yang merupakan

mata pelajaran tersebut diambil dalam Ujian Nasional mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

8

3. Prestasi di Bawah Rata-rata

Prestasi di bawah rata-rata merupakan hasil belajar yang didapat melalui

hasil pengukuran dengan sebuah instrumen tes atau instrumen yang relevan,

yang menghasilkan capaian atau perolehan belajar yang berada di bawah

standar rata-rata hasil belajar siswa dalam kelompoknya.

4. Bimbingan Pribadi Sosial

Bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan untuk membantu seorang

indidvidu dalam pribadi sosialnya, sehingga individu mampu berkembang

dengan baik secara pribadi dan terhadap lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dibahas kajian teoritis yang melandasi kerangka konseptual

peneliti ini. Kerangka konseptual penelitian ini meliputi: konsep penyesuaian diri,

konsep belajar dan hasil belajar, konsep remaja, konsep bimbingan pribadi-sosial.

A. Hakekat Penyesuaian Diri

1. Pengertian Penyesuaian Diri

Ali (2005: 176) menyatakan bahwa penyesuaian diri yang baik adalah

individu yang telah belajar bereaksi terhadap dirinya dan lingkunganya dengan

cara-cara yang matang, efisien, memuaskan, dan sehat, serta dapat mengatasi

konflik mental, frustasi, kesulitan pribadi dan sosial tanpa mengembangkan

perilaku simptomatik dan gangguan psikosomatik yang mengganggu tujuan-

tujuan moral, sosial, agama, dan pekerjaan. Calhoun dan Acocella (Sobur, 2003:

526) mendefinisikan “Penyesuaian diri sebagai inetraksi yang kontinu dengan

diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia.”

Schneiders (Desmita, 2009: 192) menyebutkan penyesuaian diri (adjustment)

sebagai:

“A process involving both mental and behavioral responses, by wich

individual strives to cope successfully with inner needs, tensions, frustrasion

and conflicts, and to effect a degree harmony between these inner demands

and those imposed on him by the objective world in wich he lives.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

10

Jadi penyesuaian diri pada prinsipnya adalah suatu proses yang

mencakup respons mental dan tingkah laku, dengan mana individu berusaha

untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya,

sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari

dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan di mana ia tinggal.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian

diri merupakan proses adaptasi seseorang dengan lingkungan dan keadaan

yang ada dalam hidup individu guna mendapatkan keberhasilan dalam

tuntutan kehidupanya.

2. Aspek-aspek Penyesuaian Diri

Menurut Rosdiana (2009: 3) aspek-aspek penyesuaian diri dalam belajar

meliputi 10 aspek yaitu:

a. Kepemimpinan (Agency atau leadership)

Kepemimpinan merupakan proses dimana seseorang memberi pengaruh

kepada orang lain. Karakter seseorang pemimpin digambarkan seperti

memiliki motivasi tinggi untuk berprestasi, persuasife memiliki keterampilan

sosial yang baik, kreatif dan memiliki penyesuaian diri sosial yang baik

(Baron & Byrne; dalam Rosdiana, 2009: 3). Siswa yang memiliki rasa

kepemimpinan akan memperoleh nilai positif dari hal tersebut dan memiliki

karakter seperti yang diutarakan diatas yang dapat mendukungnya dalam

penyesuaian diri dengan baik. Siswa yang penyesuaian dirinya baik akan

memiliki rasa kepemimpinan dan memperoleh nilai positif dari hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

11

dan memiliki karakter seperti yang disebutkan. Karnes (Rosdiana, 2009: 3)

menegaskan dengan adanya kemampuan kepemimpinan ini, diharapkan akan

membentuk beberapa karakteristik inisiatif, keterampilan komunikasi,

semangat dan tanggung jawab yang dapat memberi dukungan bagi

keberhasilnnya di sekoah.

b. Kemasyarakatan (Communion)

Steinberg (Rosdiana, 2009: 3) menjelaskan remaja yang sehat tidak hanya

memiliki kemampuan untuk berhasil secara individual tetapi juga mampu

mepertahankan keterikatan yang memuaskan dan sehat dengan orang lain.

Satu elemen yang membentuknya dalam proses belajar di lingkungan

sekitarnya yang berkaitan dengan siswa.

c. Ketahanan (Presistence)

Aspek ini menunjukkan bagaimana siswa bertahan dalam kesulitan dan

kegagalan. Djamarah (Rosdiana, 2009: 4) mengatakan siswa idealnya merasa

yakin pada kemampuan diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain

dalam menghadapi berbagai masalah.

d. Keterlibatan Terhadap Tugas (Task Involvement)

Aspek ini menyangkut bagaimana siswa mampu menghindari gangguan

dan tetap dapat memusatkan perhatian pada tugas. Hal ini juga menunjukkan

kemampuan siswa untuk merasa bertanggungjawab terhadap hasil tugas yang

diberikan kepada siswa. Woolfolk (dalam Rosdiana, 2009: 4) menegaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

12

siswa dengan task involment lebih peduli terhadap aktivitas belajar dan

pengerjaan tugas-tugas sekolah. Sedangkan siswa dengan ego involment tidak

peduli pada proses belajarnya dan lebih mementingkan pandangan dan

tanggapan orang lain tentang dirinya. Jadi siswa yang lebih peduli, rajin

dalam belajar dan pengerjaan tugas-tugas sekolah merupakan siswa dengan

task involment sedangkan siswa dengan ego involment akan belajar karena

dukungan ingin mendapatkan sebuah pujian dari orang lain.

e. Kepercayaan Diri Akademis (Academic Confidence)

Aspek ini menunjukkan seberapa besar rasa optimis siswa terhadap

kemampuannya dalam menyelesaikan sekolah. Siswa yang memiliki

kepercayaan diri akademis dapat melihat kemampuannya sendiri.

f. Kepercayaan Diri Sosial (Social Confidence)

Aspek ini menggambarkan bagaimana kemampuan siswa dalam menjalin

hubungan siswa dengan orang di sekitarnya sehingga dalam proses

pembelajaran dapat membantu siswa dengan guru, teman sebaya, dan

sebagainya di sekolah.

g. Lokus Control Internal (Internal Locus of Control)

Seseorang diminta untuk menjelaskan hal yang menyebabkan

keberhasilan atau kegagalannya, maka mereka akan cenderung menjelaskan

mengenai locus of control, yang merupakan hal atau orang yang dianggap

memiliki tanggungjawab untuk menyebabkan kegagalan atau keberhasilan.

Seseorang yang melihat kegagalan dan kesuksesan sebagai akibat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

13

perilaku dan karakteristik yang ia miliki merupakan seseorang yang

menggunakan locus of control internal sedangkan orang yang cenderung

menunjuk faktor yang di luar dirinya sebagai penyebab kesuksesan dan

keberhasilan merupakan orang dengan locus of control eksternal. Hal ini

didukung oleh pendapat Ormord (Rosdiana 2009: 4) yang mengatakan dalam

situasi pendidikan, bila seseorang siswa melihat penyebab kegagalan dan

keberhasilan dirinya pada hal yang tidak akurat dan dari variabel yang tidak

terkontrol, yang lebih banyak merupakan variabel di luar diri, maka ia

cenderung tidak ingin mengubah perilakunya di masa depan agar meraih

sukses.

h. Kepercayaan Pengembangan Diri (Incremental Scale)

Aspek ini menggambarkan bahwa kemampuan manusia tidak stabil tetapi

dapat dikontrol sehingga masih dapat dikembangkan. Keyakinan bahwa dapat

dikembangkan dan dapat dikehendakinya merupakan sebuah keyakinan

dalam diri siswa. Pandangan tambahan (incremential view) adalah keyakinan

bahwa kemampuan dapat dikembangkan melalui kerja keras disertai dengan

penambahan pengetahuan dan keterampilan sedangkan tampilan intitas

(entity view) adalah kemampuan bersifat stabil dan merupakan tingkah laku

yang terkontrol. Siswa yang memiliki incremential view percaya keberhasilan

didapat dari kerja keras dengan pengetahuan dan keterampilan yang

dimilikinya, sedangkan siswa yang entity view memandang keberuntungan

dan kegagalan merupakan ketidakmampuan dalam diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

14

i. Hubungan dengan Guru (Teacher Repport)

Aspek ini menunjukkan siswa memperlakukan guru sebagai salah satu

sumber pengetahuan dibandingkan sebagai ancaman. Djamarah (Rosdiana,

2009: 4) mengatakan dengan terjadinya hubungan antara siswa dan guru,

maka mereka saling mengenal kepribadian dan akan lebih memudahkan

dalam proses penyesuaian diri.

j. Hubungan dengan Teman Sebaya (Peer Rapport)

Peer merupakan kumpulan orang-orang yang seusia yang berfungsi

sebagai perbandingan sosial dan sumber informasi di luar keluarga. Santrock

(Rosdiana, 2009: 4) mengatakan dalam hubungan dengan peer ini seseorang

dapat mengembangkan pengetahuan serta keterampilan sosialnya. Melihat

dari sudut pandang orang lain dalam menilai serta memperlakukan dirinya

sebagai prosespembelajaran suatu dimensi untuk menunjukan dirinya sebagai

siswa di sekolah.

3. Faktor-Faktor Penyesuaian Diri

Hartinah (2008: 190) menyebutkan ada lima faktor yang mempengaruhi

proses penyesuaian diri diantaranya yaitu:

a. Kondisi-kondisi fisik, termasuk didalamnya keturunan, konstitusi fisik,

suasana saraf, kelenjar, dan sistem otot, kesehatan, penyakit dan sebagainya.

Kondisi jasmani seperti pembawaan dan struktur/konstitusi fisik dan

tempramen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

15

secara instrinsik berkaitan erat dengan susunan/konstitusi tubuh. Struktur

jasmani merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan

bahwa sistem syaraf, kelenjar dan otot merupakan faktor yang penting bagi

penyesuaian diri. Gangguan pada sistem syaraf, kelenjar dan otot dapat

menimbulkan gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian.

Kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara

dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula.

b. Perkembangan dan kematangan, khususnya kematangan intelektual, sosial,

moral, dan emosional.

Sesuai dengan hukum perkembangan, tingkat kematangan yang dicapai

berbeda pada individu yang satu dengan yang lainnya. Sehingga pencapaian

pola-pola penyesuaian diri berbeda pula secara individu. Kondisi-kondisi

perkembangan mempengaruhi setiap aspek kepribadian seperti: emosional,

sosial, tanggung jawab, dan intelektual. Dalam fase tertentu salah satu aspek

mungkin lebih penting daripada kematangan sosial, dan kematangan

emosional, merupakan yang terpenting dalam penyesuaian diri.

c. Penentu psikologis, termasuk di dalamnya pengalaman belajar,

pengkondisian, penentuan diri (self determination), frustasi dan konflik.

1) Pengalaman

Tidak semua pengalaman mempunyai arti bagi penyesuaian diri.

Pengalaman-pengalaman tertentu yang mempunyai arti dalam

penyesuaian diri adalah pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

16

traumatik. Pengalaman yang menyenangkan akan menimbulkan proses

diri yang baik, sedangkan pengalaman yang traumatik dapat menimbulkan

penyesuaian yang kurang baik.

2) Belajar

Proses belajar merupakan dasar fundamental dalam proses penyesuaian

diri, karena melakui belajar ini akan berkembang pola respon yang akan

membentuk kepribadian.

3) Determinasi diri

Determinasi diri mempunyai peranan penting dalam penyesuain diri

karena mempunyai peranan dalam pengendalaian arah dan pola

penyesuaian diri.

4) Konflik dan Penyesuaian

Secara umum, orang berpandangan bahwa semua konflik bersifat

mengganggu atau merugikan. Kenyataannya ada pula seseorang yang

mempunyai banyak konflik tanpa hasil-hasil yang merusak atau

merugikan. Konflik dapat bermanfaat memotivasi seseorang untuk

meningkatkan usaha kearah pencapaian tujuan yang menguntungkan

secara sosial, atau mungkin sebaliknya ia memecahkan konflik dengan

melarikan diri, khusunya lari kedalam gejala-gejala neuroitis. Gejala

neuroitis merupakan gejala-gejala dalam saraf seperti saraf mata atau

telinga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

17

d. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah.

1) Pengaruh rumah dan keluarga

Interaksi sosial yang pertama diperoleh oleh individu berlangsung dalam

keluarga. Kemampuan interaksi sosial ini kemudian akan dikembangkan

di masyarakat.

2) Hubungan orangtua dan anak

Pola hubungan antara orangtua dan anak akan mempunyai pengaruh

terhadap proses penyesuaian diri anak-anak. Beberapa pola yang

mempengaruhi penyesuaian diri antara lain:

a) Menerima, yaitu situasi hubungan dimana orangtua menerima anaknya

dengan baik. Sikap penerimaan ini dapat menimbulkan suasana hangat

dan rasa aman.

b) Menghukum dan displin yang berlebihan. Displin yang ditanamkan

orangtua terlalu kaku dan berlebihan sehingga dapat menimbulkan

suasana psikologis yang kurang menguntungkan anak.

c) Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan, hal ini dapat

menimbulkan perasaan tidak aman, cemburu, rendah diri, canggung,

dan gejala-gejala salah suai lainnya.

d) Penolakan, yaitu pola hubungan dimana orangtua menolak kehadiran

anaknya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penolakan orangtua

terhadap anak dapat menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

18

3) Hubungan saudara

Suasana hubungan saudara yang penuh persahabatan, kooperatif, saling

menghormati, penuh kasih sayang, mempunyai kemungkinan yang lebih

besar untuk tercapainya penyesuaian yang lebih baik. Sebaliknya suasana

permusuhan, perselisihan, iri hati, kebencian dapat menimbulkan kesulitan

dan kegagalan penyesuaian diri.

4) Masyarakat

Keadaan lingkungan masyarakat dimana individu berada merupakan

kondisi yang menentukan proses dan pola-pola penyesuaian diri. Kondisi

ini menunjukkan bahwa gejala tingkah laku yang salah suai bersumber dari

masyarakat. Pergaulan yang salah di kalangan remaja dapat

mempengaruhi pola penyesuaian diri.

5) Sekolah

Sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk mempengaruhi

kehidupan inetelektual, sosial, dan moral para siswa. Suasana di sekolah

baik sosial maupun psikologis menentukan proses dan pola penyesuaian

diri.

6) Penentu kultural, termasuk agama.

Lingkungan kultural dimana individu berada dan berinteraksi akan

menentukan pola penyesuaian diri, misalnya tata cara kehidupan di

sekolah, di masjid, gereja dan semacamnya akan mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

19

bagaimana seseorang menempatkan diri dan bergaul di masyarakat sekitar.

Agama memberikan suasana psikologis tertentu yang mengurangi konflik,

frustasi, dan ketegangan lainnya. Agama juga memberikan suasana damai

dan tenang bagi seseorang. Agama merupakan sumber nilai, kepercayaan,

dan pola tingkah laku yang akan memberikan tuntutan bagi arti, tujuan,

dan hidup manusia.

4. Karakteristik Individu yang Mampu Menyesuaikan Diri.

Hartinah (2008: 186) mengatakan karakteristik individu yang mampu

menyesuaikan diri adalah sebagai berikut:

a. Penyesuaian diri secara positif

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif

ditandai hal-hal sebagai berikut:

1) Tidak adanya ketegangan emosional.

2) Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.

3) Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.

4) Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.

5) Mampu dalam belajar.

6) Menghargai pengalaman.

7) Bersikap relistik dan objektif.

Berbagai bentuk penyesuaian diri secara positif yang dilakukan oleh

individu, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

20

1) Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

dalam situasi ini individu secara langsung menghadapi

masalahnya dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan

segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

2) Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)

dalam situasi ini individu mencari berbagai bahan pengalaman

untuk dapat menghadapi dan memcahkan masalahnya.

3) Penyesuaian dengan trial and eror atau coba-coba dalam cara

ini individu melakukan segala suatu tindakan coba-coba, dalam

arti kalau menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak

diteruskan. Taraf pemikiran kurang begitu berperan

dibandingkan cara eksplorasi.

4) Penyesuaian dengan substansi (mencari pengganti) jika individu

merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat

memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.

5) Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri dalam hal

ini individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan

khusus dalam dirinya, kemudian dikembangkan sehingga dapat

membantu penyesuaian diri.

6) Penyesuaian dengan belajar; individu akan banyak memperoleh

pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu

menyesuaikan diri.

7) Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

21

Penyesuaian diri akan lebih berhasil jika disertai dengan

kemampuan memilih tindakan yang tepat dan pengendalian diri

secara tepat pula. Dalam situasi ini individu berusaha memilih

tindakan maa yang harus dilakukan, dan tindakan mana yang

tidak perlu dilakukan. Cara inilah yang disebut inhibisi.

Disamping itu, individu harus mampu mengendalikan dirinya

dalam melakukan tindakannya.

8) Penyesuaian dengan perencanaan secara cermat

Dalam situasi ini tindakan yang dilakukan merupakan

keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat.

Keputusan diambil setelah dipertimbangkan dari berbagai segi,

antara lain segi untung dan ruginya.

B. Hakekat Belajar dan Prestasi di bawah Rata-rata

1. Pengertian Belajar

Menurut Kingsley (Ahmadi & Supriyono, 2013: 127) belajar adalah proses

dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek

atau latihan. Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia.

Individu yang belajar telah melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu

sehingga tingkah lakunya berkembang, Semua aktivitas dan pretasi hidup tidak

lain adalah hasil dari belajar (Ahmadi & Supriyono, 2013: 127).

Dengan demikian dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan sebuah proses atau aktivitas mengenai segala perubahan tingkah laku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

22

untuk memperoleh perubahan dalam dirinya, baik secara praktek atau latihan

yang dapat memunculkan paradigma baru pada individu tersebut sehingga

tingkah lakunya berkembang. Hal tersebut dapat terjadi akibat dari interaksi dan

lingkungan yang ada di sekitarnya.

2. Ciri- ciri Belajar

Jika hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka menurut

Djamarah (2011: 15) ada enam ciri-ciri belajar.

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau

sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan

dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah,

kecakapanya bertambah.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung

terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan

menyebabkan perubahan berikutnya. Misalnya anak yang tidak bisa

membaca sebelumnya maka setelah ia belajar ia dapat membaca.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Perubahan- perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh

suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Maka semakin banyak usaha belajar

itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan itu diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

23

d. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang

akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang

benar-benar disadari.

3. Bentuk-bentuk Belajar

Menurut De Block (Winkel, 2004) bentuk-bentuk belajar menurut fungsi

psikis belajar afektif, belajar kognitif, belajar senso-motorik.

a. Belajar Afektif

Belajar afektif merupakan belajar menghayati nilai dari suatu obyek yang

dihadapi melalui alam perasaan, entah obyek itu berupa orang, benda atau

kejadian/peristiwa. Orang harus belajar pula untuk mengungkapkan perasaan

dalam bentuk ekspresi yang wajar dan dapat diterima oleh masyarakat.

Misalnya anak kecil yang naik pitam karena keinginanya tidak dipenuhi;

belum menguasai cara/bentuk ekspresi marah yang wajar. Rasa marah yang

meluap-luap, belum pernah belajar cara mengekspresikan rasa marah secara

wajar yang dapat diterima oleh orang lain.

b. Belajar Kognitif

Belajar kognitif merupakan belajar memperoleh dan menggunakan suatu

bentuk representasi yang mewakili semua obyek yang dihadapi, entah obyek

itu orang, benda atau kejadian/peristiwa, misalnya seseorang pergi berlibur

keluar negeri dan orang tersebut menceritakan pengalamannya selama diluar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

24

negeri, semua pengalaman tercatat dalam benaknya berbentuk gagasan dan

sejumlah tanggapan. Gagasan dan tanggapan tersebut dituangkan dalam kata-

kata yang disampaikan kepada orang yang mendengar kriterianya

dipresentasikan dalam bentuk gagasan dan tanggapan yang kedua-duanya

bersifat mental; kemudian gagasan dan tanggapan dituangkan dalam kata-

kata yang dapat didengar oleh orang lain, yang menangkap apa yang

dimaksud.

c. Belajar Senso-motorik

Belajar senso-motorik merupakan belajar menghadapi dan menangani

aneka obyek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri. Menurut

pandangan Piaget, belajar senso-motorik merupakan dasar bagi belajar

berpikir. Mengamati aneka obyek dengan memegang serta menangani benda,

mendasarkan perkembangan berpikir.

4. Hasil Belajar

Supratiknya (Widodo, 2013: 34) mengatakan hasil belajar yang menjadi

objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh

siswa setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran

tertentu. Suprijono (2012: 5) mengatakan hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

25

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi dan keterampilan siswa setelah

mereka mengikuti proses belajar-mengajar dalam mata pelajaran tertentu.

5. Penilaian Hasil Belajar

a. Pengertian Penilaian hasil belajar

Kunandar (2014: 61) mengatakan penilaian hasil belajar merupakan

sesuatu yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan belajar mengajar.

Penilaian hasil belajar maka dapat diketahui seberapa besar keberhasilan

peserta didik telah menguasai kompetensi atau materi yang telah diajarkan

oleh guru. Melalui penilaian juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat

tingkat keberhasilan atau efektivitas guru dalam pembelajaran. Penilaian hasil

belajar harus dilakukan dengan baik mulai dari penentuan instrument,

penyusunan instrument, telaah instrument, pelaksanaan penilaian, analisis

hasil penilaian dan program tindak lanjut hasil penilian.

Berdasarkan penjelasan di atas maka, pengertian penilaian hasil belajar

merupakan seberapa besar keberhasilan peserta didik, berdasarkan

kemampuan yang di dapatkan dari proses belajar mengajar, sehingga dapat

memberikan informasi yang bermanfaat tentang proses belajar mengajar

peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

26

b. Bentuk-bentuk penilaian hasil belajar

Permendikbud No. 66 Tahun 2013 (Abidin, 2014:3) mengatakan penilaian

pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan pencapaian hasil

belajar peserta didik mencakup:

1) Penilaian otentik

Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai masukan (input), proses, dan keluaran

(output) pembelajaran.

2) Penilaian diri

Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta

didik untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah

ditetapkan.

3) Penilaian berbasis portofolio

Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan

untuk menilai keseluruhan identitas proses belajar peserta didik termasuk

penugasan perseorangan atau kelompok di dalam atau di luar kelas

khususnya pada sikap atau perilaku dan keterampilan.

4) Ulangan

Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur tingkat

pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

27

pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar

pesrta didik.

5) Ulangan harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk

menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi

(KD) atau lebih.

6) Ulangan tengah semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cukupan ulangan

tengah semester meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan

seluruh KD pada periode tersebut.

7) Ujian akhir semester

Ujian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester.

Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan

semua KD pada semester tersebut.

8) Ujian Tingkat Kompetensi

Ujian Tingkap Kompetensi yang disebut UTK merupakan kegiatan

pengukuran yang dilakukan oleh pendidik untuk mengetahui pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

28

tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar

yang mempresentasikan kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi

Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang disebut UMTK merupakan kegiatan

pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapain

tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi

Dasar yang mempresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi

tersebut.

10) Ujian Nasional

Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan

pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka

menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan

secara nasional.

11) Ujian Sekolah/Madrasah

Ujian Sekolah/ Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh

satuan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

29

c. Cara-cara penilaian hasil belajar

Kunandar (2014: 93) mengatakan penilaian hasil belajar peserta didik perlu

dilakukan secara terprogram dan sistematis, jadi cara-cara penilaian terdapat 3

macam yaitu:

1) Penetapan indikator pencapain hasil belajar

Indikator merupakan pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi, ukuran,

karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi atau

menunjukan ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan diamati

seperti: mengidentifikasi, menghitung, membedakan, menyimpulkan,

menceritakan kembali, mempraktikan, mendemosntrasi, dan

mendiskripsikan.

2) Pemetaan standar kompetensi/kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator

dan teknik penilaian.

Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dilakukan

untuk memudahkan guru dalam menentukan teknik penilaian yang akan

digunakan oleh guru untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

3) Menyusun instrumen penilaian.

Menyusun instrumen penilaian adalah hal yang sangat penting dalam

kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik. Dengan instrumen penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

30

yang tepat, maka akan menghasilkan informasi pencapaian kompetensi

peserta didik yang valid dan akurat.

d. Teknik dan Instrumen Penilaian

Permendikbud no. 66 Tahun 2013 (Abidin: 26) memaparkan teknik dan

Instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sebagai berikut:

1) Penilaian kompetensi sikap. Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap

melalui beberapa teknik, diantaranya adalah observasi, penilaian diri,

penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.

Instrumen yang digunakan untuk obeservasi, penilaian diri, dan penilaian

antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang

disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

2) Penilaian kompetensi pengetahuan. Pendidik menilai kompetensi

pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Instrumen tes

tertulis dapat berupa soal, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,

menjodohkan, dan uraian. Untuk instrumen tertentu saja harus dilengkapi

dengan penskoran. Instrumen tes lisan dapat berupa daftar pertanyaan yang

akan ditanyakan pada saat pelaksanan penilaian berlangsung. Instrumen

penugasan berupa pekerjaan rumah atau proyek yang dikerjakan baik secara

individu maupun atau kelompok sesuai dengan karakteristik proyek.

3) Penilaian Kompetensi Keterampilan. Pendidik menilai kompetensi

keterampilan melalui penilaian kerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta

didik mendemostrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

31

praktik, projek, dan penialain portofolio. Instrumen yang digunakan berupa

daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Intrumen

penilaian harus memiliki berupa persyaratan. Persyaratan yang harus

dipenuhi diantaranya substansi yang mempresentasikan kompetensi yang

dinilai, konstruksi yang memnuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk

instrumen yang digunakan, penggunaan bahasa yang baik dan benar serta

komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

5. Pengertian Prestasi Belajar di bawah Rata-rata

Menurut Hamdani (2011: 137) pretasi belajar dalam bidang pendidikan

adalah hasil dari pengukuran terhadap usaha belajar siswa yang meliputi faktor

kognitif, afektif dan psikomotorik, setelah mengikuti proses pembelajaran yang

diukur dengan menggabungkan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Hadi

(2004: 272) mengatakan rata-rata “mean” atau yang biasa disebut dengan nilai

rata-rata diperoleh dari menjumlahkan seluruh nilai dan membaginya dengan

jumlah individu.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi dalam belajar

siswa yang berprestasi di bawah rata-rata adalah hasil yang dicapai dalam proses

mengikuti pembelajaran meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotorik

dengan menggabungkan insrumen tes atau instrumen yang relevan, sehingga

mendapatkan hasil belajar atau prestasi rata-rata di bawah angka atau bilangan,

yang sebelumnya nilai yang diperoleh setelah dihitung, sehingga menemukan

nilai tengah sebagai patokan. Individu yang berprestasi di bawah rata-rata berada

dalam kategori nilai yang di dapat berada di bawah ketentuan dari nilai yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

32

telah dihitung berdasarkan langkah menentukan nilai rata-rata. Maka

dikategorikan memiliki prestasi di bawah rata-rata.

6. Penyesuaian Diri dalam Belajar

Ali (2015: 176) menyatakan bahwa penyesuaian diri yang baik adalah

individu yang telah belajar bereaksi terhadap dirinya dan lingkunganya dengan

cara-cara matang. Hamalik (2009: 45) megatakan bahwa belajar adalah

terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan

perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lengkap.

Berdasarkan penjelasan di atas penyesuaian diri dalam belajar adalah

penyesuaian diri dalam belajar yaitu individu mampu menyesuaiakan diri

terhadap lingkungannya dengan cara-cara matang, dengan belajar individu

mampu memperoleh pengetahuan, perubahan dari persepsi dan keterampilan.

7. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat bersumber dari

faktor Internal maupun faktor eksternal. Ahmadi & Supriyono (2013: 138)

menjelaskan bahwa kedua golongan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Faktor yang tergolong internal meliputi:

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya pengelihatan, pendengaran,

struktur tubuh.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang

terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

33

a) Faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial yaitu

kecerdasan dan bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu

prestasi yang telah dimiliki.

b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,

penyesuaian diri.

b. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Yang tergolong faktor eksternal yang merupakan faktor yang asalnya

dari luar diri seseorang atau individu, ialah:

1) Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok.

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

C. Hakekat Remaja

1. Pengertian Remaja

Adoloscene atau remaja berasal dari kata Latin adoloscere yang berarti

“tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Menurut Hurlock (Rossum, 2008:

23) masa remaja terbagi menjadi dua yaitu remaja awal yang berlangsung

kira-kira dari usia 13 tahun sampai dengan 16 tahun dan remaja akhir yang

bermula dari 16 tahun sampai usia matang secara hukum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

34

Berdasarkan penjelasan di atas remaja berarti tumbuh menuju tahap

dewasa. Remaja terbagi menjadi dua bagian yaitu remaja awal dengan

usia kira-kira 13-16 tahun dan yang kedua remaja akhir yang bermula

pada usia 16 tahun sampai usia matang secara hokum.

2. Karakteristik Perkembangan Remaja

Hurlock (1997) mengatakan seperti semua rentang dalam kehidupan

masa remaja yang memiliki ciri-ciri tertentu seperti berikut :

a. Masa remaja sebagai masa peralihan

Pada periode ini remaja ada pada posisi yang sedikit membuatnya

bingung, karena bukan menjadi anak-anak lagi namun belum saatnya

disebut dewasa.

b. Masa remaja sebagai periode perubahan

Pada masa ini remaja mengalami perubahan seperti perubahan fisik,

perubahan emosi ditandai dengan semakin banyak emosi yan dapat

dikenali bukan hanya marah ataupun senang tetapi juga minat sosial.

c. Masa remaja sebagai usia yang bermasalah

Masa remaja disebut dengan usia bermasalah karena remaja masih sulit

untuk mengatasi masalah yan dihadapinya dengan cara sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

35

d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Remaja mulai mencari identitas diri dengan melihat orang yang dapat

menjadi model atau figur.

e. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Pada periode ini remaja berusaha untuk menampilkan dirinya yang

dewasa dan bukan lagi anak-anak. Maka remaja akan mencoba

berperilaku seperti orang dewasa.

3. Tugas Perkembangan Remaja

Hurlock (1997) mengatakan tugas perkembangan remaja sebagai berikut:

a. Mencapai peran sosial pria dan wanita.

b. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.

c. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik

pria maupun wanita.

d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertangung jawab.

e. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa

lainnya.

f. Mempersiapkan karir ekonomi.

g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk

berperilaku mengembangkan ideologi.

Melihat ciri-ciri dan tugas perkembangan masa remaja, bahwa masa

remaja adalah masa dimana perubahan yang berawal dari usia anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

36

akhir menuju remaja dengan menunjukan ciri-ciri seorang remaja

mempunyai perubahan berupa fisik, pikiran dan juga emosi oleh sebab itu

masa remaja memiliki tugas perkembangan yan harus terselesaikan supaya

dapat menjadi dewasa yang optimal. Tugas-tugas perkembangan fase

remaja ini berkaitan dengan perkembangan kognitifnya, yaitu fase

operasional formal. Kematangan pencapaian fase kognitif akan sangat

membantu kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya

itu dengan baik. Supaya dapat terpenuhi dan melaksanakan tugas-tugas

perkembangan, diperlukan kemampuan kreatif remaja. Kemampuan kreatif

ini banyak diwarnai oleh perkembangan kognitifnya.

4. Masalah-masalah dan Kesulitan Remaja dalam Perkembangan

Masa remaja seringkali dikenali dengan masa mencari jati diri, oleh

Erickson disebut dengan identitas ego (ego identity) (Bischof, dalam Rossum,

2013: 25). Hal ini terjadi karena masa remaja merupakan peralihan antara masa

kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Sejumlah sikap yang

sering ditunjukkan oleh remaja yaitu sebagai berikut:

a. Kegelisahan

Sesuai dengan fase perkembangannya, remaja mempunyai banyak idealisme,

angan-angan, atau keinginan yang hendak diwujudkan di masa depan.

Namun, sesungguhnya remaja belum memiliki banyak kemampuan yang

memadai untuk mewujudkan semua itu. Seringkali angan-angan dan

keinginannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kemapuannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

37

Di satu pihak mereka menginginkan mendapatkan pengalaman sebanyak-

banyaknya untuk menambah pengetahuan, tetapi dipihak lain mereka merasa

belum mampu melakukan berbagai hal dengan baik sehingga tidak berani

mengambil tindakan mencari pengalaman langsung dari sumbernya. Tarik

menarik antara angan-angan yang tinggi dengan kemampuannya yang masih

belum memadai mengakibatkan mereka diliputi oleh perasaan gelisah.

b. Pertentangan

Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada situasi

psikilogis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih

belum mampu untuk mandiri. Pada umumnya remaja sering mengalami

kebingungan karena sering terjadi pertentangan pendapat antara mereka

dengan orang tua.

c. Aktivitas berkelompok

Berbagai macam keinginan para remaja seringkali tidak dapat terpenuhi

karena bermacam-macam kendala, dan yang sering terjadi adalah tidak

tersedianya biaya. Adanya bermacam-macam larangan dari orang tua

seringkali melemahkan atau bahkan mematahkan semangat para remaja.

Kebanyakan para remaja menemukan jalan keluar dari kesulitannya setelah

mereka berkumpul dengan rekan sebaya untuk melakukan kegiatan bersama.

Melakukan suatu kegiatan secara berkelompok sehingga berbagai kendala

dapat diatasi bersama-sama menurut (Singgih DS, dalam Rossum, 2013: 25).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

38

d. Keinginan mencoba segala sesuatu

Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity),

Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin

berpetualang, menjelajah segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang

belum pernah dialaminya.

D. Hakekat Bimbingan Belajar

1. Pengertian Bimbingan Belajar

Kartadinata (Susanto, 2018: 47) memaparkan bimbingan belajar

merupakan proses bantuan yang diberikan kepada siswa agar dapat mengatasi

masalah-masalah yang dihadapinya melalui proses perubahan belajar,

individu dapat mencapai prestasi sesuai dengan kemampuannya. Yusuf &

Nurihsan (2010: 10) mengatakan bimbingan belajar yaitu bimbingan yang

diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahka

masalah-masalah akademik. Masalah-masalah akademik meliputi

pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar,

penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian dan penggunaan sumber

belajar, perencanaan pendidikan lanjutan dan lain-lain.

Jadi berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bimbingan belajar

merupakan proses pemberian bantuan pada bidang belajar untuk diberikan

kepada siswa yang memiliki masalah atau kebutuhan di bidang belajar

seperti meningkatkan prestasi, cara belajar, tugas-tugas, pengenalan

kurikulum dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

39

2. Tujuan Bimbingan Belajar

Yusuf dan Nurihsan (2010: 15) memaparkan tujuan bimbingan belajar

sebagai berikut:

a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan

membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap

semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang

diprogramkan.

b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti

keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat

pelajaran, dan mempersiapakan diri menghadapi ujian.

d. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan perencanaan

pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas,

memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan

berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka

mengembangkan wawasan yang lebih luas.

e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

3. Ruang Lingkup Program Bimbingan Belajar

Sriyono (2016: 124) mengatakan ruang lingkup di sekolah mencakup

bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan pribadi, dan bimbingan

karir. Dari ruang lingkup bimbingan dan konseling tersebut, layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

40

bimbingan dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa merupakan

bagian dari layanan bimbingan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sukardi (Sriyono, 2016: 124), bahwa materi yang diangkat melalui layanan

pembelajaran yaitu meliputi:

a. Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar tentang

kemampuan, motivasi, sikap dan kebiasaan belajar.

b. Pengembangan motivasi sikap dan kebiasaan belajar yang baik.

c. Pengembangan keterampilan belajar membaca, mencatat, bertanya, dan

menjawab serta menulis.

d. Pengajaran perbaikan

e. Program pengayaan.

4. Prosedur Penyusunan Program Bimbingan Belajar

Winkel & Hastuti (2010: 130) mengatakan penyusunan program

bimbingan dapat dikerjakan oleh tenaga ahli bimbingan atau seorang guru-

konselor, yang akan bertugas sebagai koordinator bimbingan, dengan

mengajak bicara tenaga bimbingan yang lain di sekolah. Dalam penyusunan

rencana ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: pola dasar mana yang

sebaiknya dipegang dan pendekatan (strategy) mana yang paling tepat;

komponen-komponen bimbingan belajar mana yang perlu diperioritaskan;

bentuk bimbingan belajar, sifat bimbingan belajar, dan ragam bimbingan

mana yang paling sesuai untuk melayani kebutuhan para siswa;

keseimbangan yang wajar antara pelayanan bimbingan secara kelompok

dan secara individual; pengaturan pelayanan konsultasi; cara mengadakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

41

evaluasi program; pelayanan rutin dan pelayanan incedental pada tingkat

kelas mana saja akan diberikan layanan-layanan bimbingan tertentu;

petunjuk dan interuksi tertentu yang pernah dikeluarkan oleh instansi yang

berwenang; dan sebagainya. Setelah selesai disusun, rencana itu dibahas

dalam panitia kecil yang disebutkan di atas untuk di bahas seperlunya.

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Panditasari (2013) melakukan penelitian tentang dominasi gaya belajar

yang dimiliki siswa kelas XI SMA Santo Mikael Sleman tahun ajaran 2012/2013

yang berprestasi belajar rendah dan membuat usulan topik-topik bimbingan

belajar yang sesuai untuk membantu mengoptimalkan penggunaan gaya belajar

siswa. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah studi deskriptif.

Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner skala gaya belajar yang

disusun oleh peneliti dengan memodifikasi kuesioner Sudaryanto (2010) dengan

jumlah 52 item.

Hasil penelitian yang diperoleh ialah siswa yang berprestasi belajar rendah

berjumlah 17 siswa. Berdasarkan aspek yang digunakan dalam penelitian maka

hasil penelitian menunjukkan gaya belajar visual sebesar 29,41%, gaya belajar

auditorial 29,41% dan gaya belajar kinestetik sebesar 41,17%. Peneliti

menyusun usulan topik-topik bimbingan belajar yaitu cara belajar kreatif dan

komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

42

F. Kerangka Berpikir

Penyesuaian diri dalam belajar merupakan kemampuan individu

mendapatkan sebuah pengalaman, sikap-sikap, nilai-nilai yang dihasilkan dari

belajar, sehingga individu tersebut mampu menyesuaikan diri dalam belajar

dengan baik. Penyesuaian diri dalam belajar merupakan langkah individu untuk

mampu berinteraksi serta mencakup respon-respon mental dan perilaku supaya

individu tersebut dapat memenuhi kebutuhan belajar. Individu yang mampu

menyesuaikan diri dengan baik dapat berelasi secara interpersonal dengan baik,

dapat pula belajar dengan baik, bertanggung jawab, mandiri, peduli dan

penerimaan sosial.

Prestasi di bawah rata-rata merupakan hasil dari belajar mengajar seorang

siswa yang hasilnya diperoleh berada di bawah rata-rata. Siswa yang berprestasi

di bawah rata-rata mendapatkan nilai di bawah standar nilai yang telah

ditentukan, hal yang dapat mempengaruhi prestasi siswa di bawah rata-rata

yaitu, (a) faktor jasmaniah, (b) faktor psikologis, (c) kematangan fisik dan psikis,

(d) kematangan spiritual atau kemanan. Faktor- faktor tersebut dapat

ditanggulangi dengan cara siswa tersebut dapat menyesuaiakan diri dengan

keadaan yang ada.

Adapun aspek-aspek penyesuaian diri dalam belajar yang meliputi:

kepemimpinan, kemasyarakatan, ketahanan, keterlibatan terhadap tugas,

kepercayaan diri akademis, kepercayaan diri sosial, locus control internal,

kepercayaan pengembangan diri, hubungan dengan guru, hubungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

43

teman. Berdasarkan pernyataan di atas hal tersebut merupakan ciri-ciri atau

tanda individu mengalami penyesuaian diri dalam belajar.

Bedasarkan hasil observasi di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman, pada siswa

kelas XI IPS tahun ajaran 2018/2019, Peneliti ingin melihat seberapa baik

penyesuaian diri pada siswa yang berprestasi di bawah rata-rata. Setelah peneliti

mengetahui hasil penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah

rata-rata, peneliti mengusulkan topik-topik program pendampingan yang sesuai

berdasarkan item-item yang skornya rendah hal ini untuk meningkatkan

kemampuan penyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang berprestasi di

bawah rata-rata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

44

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pikir

Siswa Berprestasi di

bawah Rata-rata

Faktor Prestasi Rendah:

1. Faktor jamaniah.

2. Faktor Psikologis.

3. Faktor kematangan

fisik dan psiskis.

4. Faktor lingkungan

spiritual atau

keamanan. Penyesuaian Diri

Aspek- aspek Penyesuaian

Diri:

1. Kepemimpinan

2. Kemasyarakatan

3. Ketahanan

4. Keterlibatan terhadap

tugas

5. Kepercayaan diri

akademis

6. Kepercayaan diri

sosial

7. Locus control internal

8. Kepercayaan

pengembangan diri

9. Hubungan dengan

guru

10. Hubungan dengan

teman

Karakteri Individu yang

Mampu Menyesuaiakan

Diri:

1. Relasi interpersonal

yang baik

2. Mampu belajar

3. Bertanggung jawab

4. Kemandirian

5. Kepedulian

6. Penerimaan sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subjek penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sugiyono (2015: 14)

mengatakan penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Masidjo

(Kristiasanti, 2014: 31) penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh

informasi tentang status suatu gejala pada saat penelitian itu dilakukan.

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan

penyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang berprestasi di bawah rata-rata

pada siswa SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Kelas XI IPS tahun ajaran

2018/2019.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman. Pengumpulan data

penelitian dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 bulan November 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

46

C. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah para siswa SMA XI IPS angkatan 2018/2019 yang

terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 94 siswa. Sugiyono (2015:

118) menjelaskan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan adalah

sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2015: 124) . Teknik ini digunakan untuk pengambilan data

yang dibutuhkan sesuai karakteristik yang diinginkan, sehingga subjek yang

diinginkan dari jumlah siswa 94 ditemukan 40 orang, siswa yang berprestasi di

bawah rata-rata. Hasil data siswa yang berprestasi di bawah rata-rata terpapar

data tabel berikut:

Tabel 3.1

Subjek Penelitian

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel yakni: (1) Penyesuaian Diri dalam

Belajar, (2) Prestasi belajar di bawah rata-rata. Sunarto dan Hartono (1995)

mengatakan penyesuaian diri dalam belajar individu melalui belajar akan banyak

memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu

menyesuaikan diri. Hamdani (2011: 137) mengatakan prestasi belajar dalam

Kelas Jumlah

XI IPS 1 16 orang

XI IPS 2 4 orang

XI IPS 3 20 orang

Total 40 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

47

bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi

faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran

yang diukur dengan menggabungkan instrumen tes atau instrumen yang relevan

dan rata rata. Aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian ini menurut

Rosdiana (2009: 3) terdiri dari aspek kepemimpinan, kemasyarakatan,

ketahanan, keterlibatan terhadap tugas, kepercayaan diri akademis, kepercayaan

diri sosial, lokus control internal, kepercayaan pengembangan diri, hubungan

dengan guru dan hubungan dengan teman sebaya.

E. Teknik dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Sugiyono

(2015: 199) menjelaskan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada

responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. Pada

penelitian ini, kuesioner diberikan kepada siswa untuk mengumpulkan data

tentang peyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang berprestasi di bawah

rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran

2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

48

2. Instrumen Pengumpulan Data

Data yang dapat diperoleh mengenai tingkat penyesuaian diri dalam belajar

siswa, peneliti menggunakan instrumen tingkat penyesuaian diri dalam belajar

siswa yang berprestasi di bawah rata-rata. Instrumen yang digunakan oleh

peneliti disusun berdasarkan aspek-aspek penyesuaian diri akademis. menurut

Rosdiana (2009: 3) terdiri dari aspek kepemimpinan, kemasyarakatan,

ketahanan, keterlibatan terhadap tugas, kepercayaan diri akademis, kpercayaan

diri sosial, lokus control internal, kepercayaan pengembangan diri, hubungan

dengan guru, hubungan dengan teman sebaya.

Kuesioner yang dibuat oleh peniliti adalah kuesioner Penyesuaian Diri

dalam Belajar pada Siswa, yang mengacu pada aspek-aspek penyesuaian diri

dalam belajar secara tertutup. Noor (2011) mengatakan kuesioner tertutup

adalah pertanyaan atau pernyataan yang sudah disediakan dan responden

tinggal memilih salah satu alternatife jawaban yang sudah tersedia.

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner model skala Likert sebagai

pilihan jawaban, agar responden lebih dapat leluasa dalam memilih jawaban

pertanyan kuesioner. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Instrumen penelitian yang digunakan skala Likert dibuat dalam tipe ceklist ()

ataupun pilihan ganda. Tanda checklist diberikan pada kolom yang telah

disediakan. Semua pertanyaan dalam kuesioner disediakan empat alternatife

jawaban dengan menngunakan skala Likert yaitu gradasi tertinggi sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

49

terendah yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak

sesuai (STS). Berikut ini tabel pemberian skor pada kuesioner penyesuaian diri

dalam belajar siswa yang berprestasi dibawah rata-rata:

Tabel 3.2

Norma Kuesioner Penyesuaian Diri dalam Belajar

Teknik pengumpulan data ini melalui beberapa tahap, sebagai berikut:

a. Menyusun instrumen atau kuesioner penyesuaian diri dalam belajar.

b. Penilaian instrumen atau kuesioner penyesuaian diri dalam belajar yang

dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi.

c. Mengumpulkan data dengan menyebar kuesioner penyesuaian diri dalam

belajar siswa kepada subjek.

d. Menghitung validitas dan reliabilitas hasil penelitian serta melakukan

analisis data yang terkumpul.

Alternatif Jawaban Item

Favourable Item

Unfavourable

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai

(STS)

1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

50

F. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Azwar (2011: 5) mengatakan validitas berasal dari kata validity yang

berarti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Item kuesioner disusun berdasarkan sepuluh aspek penyesuaian diri

yaitu kepemimpinan, kemasyarakatan, ketahanan, keterlibatan terhadap tugas,

kepercayaan diri akademis, kepercayaan diri sosial, lokus control internal,

kepercayaan pengembangan diri, hubungan dengan guru, dan hubungan

dengan teman sebaya. Jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi.

Azwar (2011: 45) mengatakan validitas isi adalah validitas yang destimasi

lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional. Isi tidak hanya

menunjukkan bahwa tes harus pula memuat isi yang relevan tidak keluar dari

batasan tujuan ukur. Furchan (2007: 296) mengatakan validitas isi tidak dapat

dinyatakan dalam bentuk angka namun pada pengesahan yang berdasarkan

pertimbangan yang bisa diberikan sejumlah ahli.

Dalam pelaksanaannya maka peneliti meminta pendapat ahli yaitu Dr.

Gendon Barus, M.Si selaku dosen pembimbing. Proses pembuatan kuesioner

dimulai dengan menyusun kisi-kisi berdasarkan aspek-aspek penyesuaian diri,

indikator, sub indikator, hingga penyusunan item-item kuesioner, kemudian

kuesioner diberikan pada ahli yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si untuk mengoreksi

validitas setiap item dan hubungannya dengan indikator, aspek-aspek, serta

kesesuaian kalimat pada setiap item. Setelah dikoreksi kuesioner dikembalikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

51

dengan beberapa catatan mengenai penggunaan kata dan kalimat pada

beberapa item, selanjutnya dilakukan uji coba instrumen secara empirik.

Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor

setiap item yang digunakan terhadap skor-skor aspek melalui pendekatan

analisis korelasi Pearson Product Momen. Formulasi yang digunakan dalam

analisis konsistensi internal butir item adalah sebagai berikut:

𝑅𝑥𝑦 =N ∑XY − (∑X)(∑Y)

√{𝑁∑𝑋)ᶻ − (∑X)ᶻ} {NXYᶻ − (∑Y)ᶻ}

Keterangan :

𝑟𝑋𝑌= korelai skor–skor total kuesioner dan total butir–butir

𝑁 = jumlah subyek

𝑋 = skor butir kuesioner

𝑌 = skor total butir–butir kuesioner

𝑋𝑌 = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Kriteria uji validitas pada instrumen penelitian ini adalah 0,25, berdasarkan

saran Azwar (2006: 65) dikarenakan jumlah item yang yang lolos masih tidak

mencukupi jumlah yang diinginkan apabila menggunakan 0,30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

52

Tabel 3.3

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Skala Penyesuaian Diri dalam Belajar

No Aspek Indikator No butir Jumlah

Item

(+)

Item

(-)

Item

gugur

1. Kepemimpinan

(Agency atau

leadership)

1. Siswa memiliki

motivasi tinggi

untuk berprestasi

1, 41 21 1,41 3

2. Siswa memiliki

karakteristik

inisiatif

2,32 22 2

2. Kemasyarakatan

(Communion)

1. Siswa mampu

mempertahankan

keterikatan dengan

masyarakat

3 43 - 3

2. Siswa mampu

belajar dan terlibat

di dalam

masyarakat

4 23 4

3. Ketahanan

(Persistence)

1. Siswa yakin pada

kemampuan diri

sendiri

5 35 5 2

2. Siswa memiliki

kemampuan

bertahan dalam

belajar

6 26 6

4. Keterlibatan

terhadap tugas

(Task

involment)

1. Siswa memiliki

kepedulian dalam

mengerjakan tugas

yang diberikan

7,30 25 7,30 2

2. Siswa memiliki

kepedulian terhadap

aktivitas belajar

8 38 8

5. Kepercayaan

diri akademis

(Academic

confidence)

1. Siswa memiliki rasa

keyakinan diri

untuk

menyelesaikan

sekolah

9, 28 29 9, 28 3

2. Siswa memiliki

kepercayaan diri

berhasil dalam

belajar

10 20 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

53

6. Kepercayaan

diri sosial

(social

confidence)

1. Siswa mampu

menjalin hubungan

dengan orang di

sekitarnya dalam

belajar

11,40 31 11 4

2. Siswa mampu

menyesuaiakan diri

dengan lingkungan

belajar

12 12

3. Siswa yakin bahwa

dirinya memiliki

potensi belajar yang

sama dengan orang

lain

39 42 -

7. Lokus control

internal

(Locus of

control)

1. Siswa menyadari

bahwa keberhasilan

dirinya dalam

belajar karena diri

sendiri

13 24 - 2

2. Siswa mampu

memahami

kegagalan dalam

belajar dirinya

karena diri sendiri

14 44 14, 44

8. Kepercayaan

pengembangan

diri

(incremental

scale)

1. Siswa memiliki

kepercayaan diri

belajar untuk

mengembangkan

diri

15, 47 33 - 5

2. Siswa meyakini

dirinya mampu

untuk terus

berusaha lebih keras

dalam belajar

16 34 16

3. Siswa mampu

mengikuti kegiatan

non formal

46 50 46

9. Hubungan

dengan guru

(Teacher

rapport)

1. Siswa mampu

menjalin hubungan

baik dengan guru

17 37 - 4

2. Siswa mampu

membangun

komunikasi yang

baik dengan guru

18 48 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

54

3. Reliabilitas

Sugiyono (2015: 172) mengatakan reliabilitas berkenaan dengan

derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Hal ini didukung oleh

Azwar (2011: 4) mengatakan bahwa reliabilitas adalah pengukuran yang

menggunakan instrumen penelitian diikatakan mempunyai nilai reliabilitas

yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten

dalam mengukur apa yang hendak diukur.

Perhitungan indeks reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan

pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien

reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:

𝛼 = [𝑘−

𝑘 − 1] [

1 − ∑ 𝑆2𝑖

𝑆𝑥2

]

Keterangan:

K = Jumlah instrumen pertanyaan

∑𝑆 2𝑖 = Jumlah varians dari tiap instrumen

Sx2 = Varians dari keseluruhan instrumen

10. Hubungan

dengan teman

sebaya

(Peer rapport)

1. Siswa dapat menjalin

relasi dengan teman

sebaya sebagai

sumber informasi

19 36 36 2

2. Siswa mampu belajar

bersama dengan

teman sebaya.

27 45 45

Jumlah 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

55

Indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford dapat

dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71 – 0,90 Tinggi

3. 0,41 – 0,70 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Setelah dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 20,

diperoleh perhitungan reliabilitas seluruh item instrumen menggunakan rumus

koefisien alpha (α). Hasilnya dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Nilai koefisien

Reliabilitas Instrumen

Hasil perhitungan di atas, peneliti sesuaikan dengan kriteria Guilford.

Reliabilitas kuesioner penyesuaian diri dalam belajar yang diperoleh 0.881

adalah tergolong reliabilitas tinggi.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.881 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

56

G. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2015: 333) menjelaskan bahwa dalam penelitian kuantitatif,

teknik analisa data yang digunakan sudah jelas yaitu untuk menjawab rumusan

masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal, dengan

data kuantitatif maka teknis analisis data menggunkan metode statistik yang

sudah tersedia.

Berikut langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian:

1. Menentukan Subjek

Peneliti untuk medapatkan subjek yang memiliki prestasi di bawah rata-rata

menggunakan rumus nilai rata-rata hitung. Santi dan Eniyati (2015: 134)

menjelaskan mengukur rumus nilai rata-rata hitung dengan cara untuk data

tunggal adalah X1, X2,…, Xn merupakan n buah nilai dari Variabel X, maka

rata-rata hitungnya sebagai berikut :

�̅� = ∑𝑥

𝑛 =

𝑥1+𝑥2+⋯+𝑥𝑛

𝑛

Keterangan:

�̅�= Rata-rata hitung

X= Data

n= Jumlah data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

57

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mencari subjek

siswa yang memiliki prestasi di bawah rata-rata menggunakan rumus seperti

di atas.

Perolehan hasil hitung untuk menemukan subjek yang diteliti menggunakan

rumus di atas sebagai berikut:

Rumus :

�̅� = ∑𝑥

𝑛 =

𝑥1+𝑥2+⋯+𝑥𝑛

𝑛

Rata-rata= 34755 = 369,734

94

Berdasarkan perolehan nilai hitung dalam menentukan subjek yang

berprestasi di bawah rata-rata, maka nilai tengah perolehan hasil hitung

menggunakan (mean) senilai 369. Sehingga dari nilai tersebut, nilai yang

berada di atas jumlah 369 dinyatakan di atas rata-rata, dan yang berada di

bawah 369 maka nilai tersebut berada di bawah rata-rata. Nilai yang berada di

bawah rata-rata dijadikan subjek dalam penelitian.

2. Menentukan Skor dan Pengolahan Data

Penentuan skor pada item angket dilakukan dengan cara memberikan nilai

angka 1 sampai 4 berdasarkan norma scoring yang berlaku dengan melihat

pernyataan favorable dan unfavorable, selanjutnya memasukkanya ke dalam

tabulasi data dan menghitung total jumlah skor subjek serta jumlah skor item.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

58

Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara statistic menggunkan IBM

SPPS statistica 20.

3. Menentukan Kategori

Pengkategorian penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di

bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman tahun

ajaran 2018/2019 disusun berdasarkan model distribusi normal. Kontinu

jenjang pada penelitian ini adalah dari rendah sampai tinggi. Norma

ketegorisasi disusun oleh Azwar (2011). Penyesuaian diri dalam belajar siswa

yang berprestasi di bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019 terdiri atas lima kategori, yaitu:

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

Table 3.6

Norma Kategorisasi Penyesuaian Diri dalam Belajar

Keterangan :

- Skor maksimum teoritik : skor tertinggi yang diperoleh subyek

penelitian berdasarkan perhitungan skala

- Skor minimum teoritik: skor terendah yang diperoleh subjek penelitian

menurut penghitungan skala

Rumus Kategori

µ + 1,5σ < X Sangat tinggi

µ + 0,5σ < X ≤ µ + 1,5σ Tinggi

µ - 0,5σ < X ≤ µ + 0,5σ Sedang

µ - 1,5σ < X ≤ µ - 0,5σ Rendah

X ≤ µ - 1,5σ Sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

59

- Standar deviasi ( / sd) : luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6

satuan deviasi sebaran

- Mean teoritik (µ) : rata-rata teoritis skor maksimum dan minimum.

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi

rendah tingkat penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah

rata-rata berdasarkan skala penilaian dengan jumlah 30 item yang valid

diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:

a. Perhitungan capaian skor subjek variabel penyesuaian diri dalam belajar pada

siswa yang berprestasi di bawah rata-rata (studi deskriptif pada siswa kelas XI

SMA N 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019), sebagai berikut:

Skor maksimal teoritik :4 x 30 = 120

Skor minimum teoritik :1 x 30 = 30

Luas jarak : 120-30 = 90

Standar deviasi (α/sd) : 90: 6 = 15

Mean teoritik (µ) : (120+30):2 = 75

Hasil penelitian data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat

penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata tersaji

dalam tabel 3.8 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

60

Tabel 3.7

Kategorisasi Data Skor Tingkat Penyesuaian diri dalam Belajar

Norma /Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

µ + 1,5 α < X 97 < X Sangat Baik

µ + 0,5 α < X ≤ µ + 1,5 α 82 -97 Baik

µ- 0,5 α< X ≤ µ + 0,5 α 67- 82 Cukup Baik

µ - 1,5 α < X ≤ µ- 0,5 α 52- 67 Rendah

X ≤ µ - 1,5 α X ≤ 52 Sangat Rendah

b. Mencari kategorisasi perolehan skor item penyesuaian diri pada siswa

dalam belajar yang berprestasi di bawah rata-rata secara keseluruhan dengan

menggunakan N = 40. Perhitungannya sebagai berikut:

Skor maksimal teoritik : 4 x 40 = 160

Skor minimum teoritik : 1 x 40 = 40

Luas jarak : 160-40 = 120

Standar deviasi (α/sd) : 120 : 6 = 20

Mean teoritik : (160+40):2 = 100

Tabel skor 3.8

Penggolongan Tingkat Rendahnya Skor Item Penyesuaian Diri dalam

Belajar Siswa yang Berprestasi di Bawah Rata-rata

Norma/ Kriteria Skor Rentang Skor Kategor

µ + 1,5 α < X 130 < X Sangat Tinggi

µ + 0,5 α < X ≤ µ + 1,5 α 110 – 130 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

61

µ- 0,5 α< X ≤ µ + 0,5 α 90 -110 Sedang

µ - 1,5 α < X ≤ µ- 0,5 α 70- 90 Rendah

X ≤ µ - 1,5 α X ≤ 70 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Penyesuaian Diri dalam Belajar Siswa yang Berprestasi di Bawah

Rata-rata pada Siswa Kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman Tahun Ajaran

2018/2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran baik buruknya penyesuaian

diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata pada siswa kelas XI

SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019. Berdasarkan data-data yang

telah diperoleh dan diolah diketahui tingkat penyesuaian diri dalam belajar siswa

pada siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Tingkat Penyesuaian Diri dalam Belajar Siswa yang Berprestasi di

Bawah Rata-rata

Rentang

Skor

Angka

nominal

Presentase Kategori Makna Kategori

97 < X 20 50 % Sangat

Baik

Penyesuaian diri dalam

belajar siswa yang

berprestasi di bawah rata-

rata sangat baik.

82- 97 17 42,5 % Baik Penyesuaian diri dalam

belajar siswa yang

berprestasi di bawah rata-

rata baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

63

67-82 3 7,5 % Cukup

baik

Penyesuaian diri dalam belajar

siswa yang berprestasi di bawah

rata- rata cukup baik.

66-85 - - Rendah Penyesuaian diri dalam belajar

siswa yang berprestasi dibawah

rata-rata rendah

X ≤ 66 - - Sangat

Rendah

Penyesuaian diri dalam belajar

siswa yang berprestasi dibawah

rata-rata sangat rendah

Kategorisasi tingkat penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di

bawah rata-rata pada siswa kelas XI jurusan IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun

ajaran 2018/2019 menggunakan dalam bentuk diagram dapat dilihat sebagai

berikut:

Gambar 4.1

Diagram Kategorisasi Tingkat Penyesuaian Diri dalam Belajar Siswa yang

Berprestasi di Bawah Rata-rata

20

17

3

0 00

5

10

15

20

25

Sangat Baik Baik Cukup Baik Rendah Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

64

Berdasarkan tabel dan gambar dapat dilihat bahwa: terdapat 20 ( 50 %)

siswa yang tingkat penyesuaian diri masuk dalam kategori sangat baik, 17

(42,5%) siswa tingkat penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di

bawah rata-rata dalam kategori baik dan 3 (7,5 %) siswa yang tingkat

penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata masuk

dalam kategori cukup baik. Jadi kesimpulan berdasarkan data di atas bahwa

sebagian besar siswa yang memiliki tingkat penyesuaian diri dalam belajar yang

berprestasi di bawah rata-rata pada kategori Sangat Baik dan Baik.

2. Item yang Capaian Skornya Rendah dapat sebagai dasar penyusunan program

bimbingan peningkatan penyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang

berprestasi di bawah rata-rata.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui item yang masuk dalam capaian

skor rendah pada variabel penyesuaian diri dalam belajar. Berdasarkan hasil

penelitian ini terdapat 2 item yang termasuk dalam kategori rendah, maka

peneliti mengambil kedua item tersebut sebagai dasar penyusunan program

bimbingan. Norma penyesuaian diri dalam belajar disusun berdasarkan norma

kategori yang disusun oleh Azwar (2011). Tingkat penyesuaian diri dalam

belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA

N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019 terdiri dalam kategorisasi, yaitu

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Hasil kategorisasi tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

65

Tabel 4.2

Penggolongan skor item penyesuaian diri dalam belajar siswa yang

berprestasi di bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA N 2

Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa, 3 item yang berada pada

kategori sangat tinggi, 12 item yang berada pada kategori tinggi, 13 item yang

berada pada kategori sedang dan 2 item berada pada kategori rendah, Dengan

demikian, 2 item yang berada pada kategori rendah tersebut dijadikan sebagai

dasar menyusun program usulan topik-topik bimbingan pendampingan yang

cocok untuk diterapkan kepada siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman

tahun ajaran 2018/2019 yang memiliki penyesuaian diri dalam belajar yang

berprestasi di bawah rata-rata.

Rentang

skor

Kategori F % Item

130 < X Sangat

Tinggi

3 10 % 10, 15, 19

110- 130 Tinggi 13 43,3 % 3, 13, 17, 18, 21, 27, 31, 32, 33,

39, 40, 43, 47

90- 110 Sedang 12 40 % 20, 23, 24, 25, 26, 34, 35, 36, 37,

38, 42, 48,50

70-90 Rendah 2 6,6 % 22, 29

X ≤ 70 Sangat

Rendah

0 0% -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

66

Tabel 4.3

Item yang Memiliki Skor rendah

N

o

Aspek Item Skor

1 Kepemimpinan Saya sering merasa bosan dengan

metode pembelajaran yang monoton

(22)

81

2. Kepercayaan diri

akademis Saya merasa takut tinggal kelas atau

tidak lulus sekolah (29)

73

Berdasarkan hasil kategorisasi item tingkat penyesuaian diri dalam belajar

siswa yang berprestasi di bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA N 2

Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019 menunjukan ada 3 item yang diperoleh

dari kategori rendah. Ketiga item tersebut digunakan untuk penyusunan

program bimbingan peningkatan penyesuaian diri dalam belajar siswa yang

berprestasi di bawah rata-rata. Hal ini digunakan sebagai pencegahan agar tidak

terjadi siswa yang memiliki kemampuan penyesuaian diri dalam belajar siswa

yang berprestasi di bawah rata-rata yang tergolong rendah.

B. Pembahasan

1. Deskripsi Tingkat Penyesuaian Diri dalam Belajar Siswa yang Berprestasi di

Bawah Rata-rata pada Siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman Tahun

Ajaran 2018/2019

Berdasarkan hasil penelitian tingkat penyesuaian diri dalam belajar siswa

yang berprestasi di bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik

Sleman tahun ajaran 2018/2019, sebagian besar siswa mengalami penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

67

diri dalam belajar dalam kategori sangat baik, baik dan cukup baik. Siswa yang

berprestasi di bawah rata-rata memiliki kategorisasi sangat baik dalam

penyesuaian diri dalam belajar sebanyak 20, artinya dari hasil perhitungan

kategorisasi penyesuaian diri dalam belajar, siswa yang berada pada kategori ini

mengalami penyesuaian diri dalam belajar pada aspek yang paling tinggi

skornya yaitu kepercayaan diri akademis, kepercayaan pengembangan diri, dan

kepercayaan diri sosial. Siswa yang berprestasi di bawah rata-rata memiliki

kategorisasi baik penyesuaian diri dalam belajar sebanyak 17 artinya dari hasil

perhitungan, siswa yang berada pada kategori ini mengalami penyesuaian diri

dalam belajar pada aspek kepemimpinan, kemasyarakatan, ketahanan,

keterlibatan terhadap tugas, kepercayaan diri akademis, kepercayaan diri sosial,

lokus control internal, kepercayaan pengembangan diri, hubungan dengan guru

serta hubungan dengan teman, dan siswa yang berprestasi di bawah rata-rata

memiliki kategorisasi cukup baik penyesuaian diri dalam belajar sebanyak 3

artinya hasil perhitungan, siswa yang berada pada kategori ini mengalami

penyesuaian diri dalam belajar pada aspek kepemimpinan dan kepercayaan diri

akademis.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil observasi penelitian saat

melaksanakan observasi di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman. Sehingga ada

beberapa kemungkinan yang terjadi seperti siswa tidak mengisi kuesioner

dengan sebenarnya karena ingin memperlihatkan segi baik dan kurangnya

keterbukaan dalam dirinya. Selain kemungkinan ada faktor lain yang

mempengaruhi penelitian sehingga tidak sesuai dengan identifikasi masalah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

68

observasi penelitian. Hal ini bisa disebabkan oleh pergaulan setiap siswa yang

memiliki berbagai karakteristik, bisa juga disebabkan oleh suasana kelas, dan

lingkungan yang mampu membantu siswa untuk cepat menyesuaiakan diri

dalam blajar di Sekolahnya. Adapun hal yang menyebabkan siswa memiliki

prestasi di bawah rata-rata bukan hanya semata kurangnya penyesuaian diri yang

menimbulkan siswa mendapatkan prestasi di bawah rata-rata, bisa jadi

disebabkan faktor lain yang hanya dirasakan dan dialami oleh siswa dengan

kurangnya keterbukaan.

Artinya bahwa siswa yang memiliki prestasi di bawah rata-rata belum tentu

memiliki tingkat penyesuaian diri dalam belajar yang buruk. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukan bahwa penyesuaian diri dalam belajar siswa yang

berprestasi di bawah rata-rata memiliki penyesuaian diri dalam belajar yang

baik. Penelitian ini tidak sama dengan pendapat Hartinah (2008: 186) yang

menyatakan karakteristik individu yang mampu menyesuaikan diri mampu

dalam belajar. Hartinah juga menyatakan bahwa dengan belajar, individu akan

banyak memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu

menyesuaikan diri. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Rosdiana (2009:4)

mengenai aspek-aspek penyesuaian diri pada keterlibatan terhadap tugas (task

involvement) yang menunjukan kemampuan siswa untuk merasa tanggungjawab

terhadap hasil tugas yang diberikan kepada siswa sedangkan hasil penelitian ini

menunjukan bahwa siswa yang berprestasi di bawah rata-rata mampu

menyesuaiakan diri dalam belajar, serta siswa memiliki keterlibatan terhadap

tugas yang menunjukan rasa tanggungjawab terhadap hasil tugasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

69

2. Item yang capaian skornya rendah dapat sebagai dasar penyusunan topik

bimbingan peningkatan penyesuaian diri dalam belajar pada siswa yang

berprestasi di bawah rata-rata.

Berdasarkan hasil kategorisasi item tingkat penyesuaian diri dalam belajar

siswa yang berprestasi di bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA N 2

Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019 yang memiliki capaian skor rendah,

digunakan untuk membuat topik bimbingan untuk meningkatkan penyesuaian

diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata, bagi siswa yang

berada pada kategori sedang. Berdasarkan 2 item yang memiliki skor rendah,

peneliti menyusun topik pada setiap item lebih dari satu. Susunan topik-topik

bimbingan peningkatan penyesuaian diri dalam belajar siswa terlampir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

70

BAB V

PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran

A. Kesimpulan

1. Tingkat penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata

pada siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019

berada pada kategori sangat baik dan baik. Hal ini tampak dari hasil perolehan

kategorisasi yang menunjukkan sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA N 2

Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019 memiliki tingkat penyesuaian diri

dalam belajar masuk dalam kategori sangat baik dan baik.

2. Ditemukan 2 item penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di

bawah rata-rata pada siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran

2018/2019, yang capaian skor berada pada kategori rendah. Item yang capaian

skor berada dalam kategori rendah dijadikan dasar perancangan program

pendampingan untuk siswa yang memiliki, penyesuaian diri dalam belajar yang

berprestasidi bawah rata-rata.

B. Keterbatasan

Peneliti menyadari bahwa masih ada tata bahasa yang mungkin sulit

dipahami siswa dan pemaknaan kata yang tidak semua siswa mudah mengerti,

seperti halnya pemberian gambaran dalam salah satu aspek yang menyebutkan

metode pembelajaran yang menyenangkan, peneliti memiliki maksud ingin

mempermudah dengan memberikan contoh dengan sebutan media (mind map)

namun ternyata ada salah satu siswa yang bingung dengan maksud media (mind

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

71

map) tersebut. Peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan hasil

observasi dengan hasil penelitian berbeda. Menurut pengamatan peneliti pada

saat penyebaran angket, tidak semua kuesioner penelitian diisi dengan sungguh-

sungguh karena kurangnya keterbukaan diri hal ini juga dikuatkan dengan hasil

kuesioner yang telah diisi menunjukan beberapa kuesioner diisi secara tidak

sungguh-sungguh dengan memberikan tanda ceklist pada jawaban dengan sama

hingga beberapa nomer.

C. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran bagi beberapa pihak sesuai dengan hasil

penelitian:

1. Bagi Sekolah

Sekolah dapat memberikan program pendampingan untuk siswa yang

memiliki prestasi di bawah rata-rata sehingga mereka memiliki penyesuaian

diri dalam belajar yang baik. Dengan diadakanya pendampingan dapat

meminimalisir rendahnya penyesuaian diri siswa dalam belajar yang

memiliki prestasi di bawah rata-rata, dan siswa mampu mengembangkan diri

dan potensinya sehingga siswa termotivasi dalam meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi Siswa kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2018/2019.

Siswa yang tergolong dalam kategori sedang diharapkan mampu

memperbaiki sikap, pikiran dan perasaan dalam belajar supaya mampu

menyeimbangkan dengan keadaan, mencoba bangkit dan mengejar prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

72

yang lebih baik sehingga tidak terjadi penyesuaian diri yang buruk pada masa

yang akan datang.

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitu mengenai tingkat

penyesuaian diri dalam belajar siswa yang berprestasi di bawah rata-rata.

Peneliti berharap peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan

ruang lingkup yang dapat diperluas lagi dari penelitian saat ini. Dengan

menggunakan metode analisis kualitatif diharapkan dapat menggali kasus

secara personal namun lebih mendalam dan memiliki variabel yang saling

berkaitan sehingga terdapat unsur perbandingan didalamnya. Peneliti lain

diharapkan mampu meningkatkan rasa keterbukaan siswa sehingga siswa

mampu menjawab kuesioner dengan benar dan keikhlasan dalam mengisi

kuesioner dengan sejujurnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

73

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Rizar. (2014). Implementasi Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013

pada Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK 2 Surakarta. Diambil

pada tanggal 29 Januari 2019, dari http://eprints.uny.ac.id/.

Ahmadi, Abu.,& Supriyono, Widodo. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ali, M. (2005).Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Azwar, Saifuddin. (2011). Validitas dan Reabilitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta. Pustaka

Belajar

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Furchan, A. (2007). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hamalik, Oemar. 2009. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo Offset.

Hamdani.(2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hartinah, Sitti. (2008). Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama

Hurlock, E.B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kristiasanti, F. Yhuvita. (2014). Penyesuaian Diri dalam Belajar ( Studi Deskriptif

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Angkatan 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-

topik Bimbingan Peningkatan Kemampuan Penyesuaian Diri).

(www.Library.usd.ac.id).

Kunandar. (2014). PENILAIAN AUTENTIK (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013. Depok: Rajagrafindo Persada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

74

Panditasari, L. R. (2013). Dominasi gaya belajar siswa kelas XI SMA Santo Mikael

Sleman tahun ajaran 2012/2013 yang berprestasi belajar rendah dan

impilkasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

(www.Library.usd.ac.id)

Rohman, Noer. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

Rosdiana, Dewi. (2009). Penyusunan Modul Pelatihan Penyesuaian Akademis Bagi

Mahasiswa UNISBA Tingkat Pertama. Diambil pada tanggal 23 Oktober

2018, dari https:// ejournal.unisba.ac.id/index.php/schema/article/view/2618.

Rossum, Van Priscilla. (2013). Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen

Waktu Belajar (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap

Penyusunan Topik-Topik Bimbingan Belajar). (www.Library.usd.ac.id).

Santi, R.C.N dan Eniyati, Sri. (2015). Implementasi Statistik dan Database Mysql.

Diambil pada tanggal 23 Januari 2018, dari

www.unisbank.ac.id/ojs/index.php,fti1/article/view.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sriyono, H. (2016). Program Bimbingan Belajar Untuk Membantu Meningkatkan

Kemandirian Belajar Siswa. Diambil pada tanggal 1 Februari 2019, dari

http:// digilib.Mercubuana.ac.id.

Sugiyono.(2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sundari.(2005). Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta: Rieneka Cipta.

Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. (2016). Bimbingan dan Konseling di Sekolah, konsep, teori, dan

aplikasinya. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sutrisno Hadi. (2004). Metodelogi Research jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Widodo, Lusi Widayanti. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar

Siswa dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs

Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Diambil pada

tanggal 23 Januari 2019, dari https:// pdm-mipa.ugm.ac.id.

Winkel.(2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

75

Winkel dan Hastuti, Sri.(2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Syamsu ., & Nurihsan, Juntika. (2010). Landasan Bimbingan & Konseling.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

76

LAMPIRAN 1: Kuesioner Penelitian

ANGKET

PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR SISWA

Oleh:

KikyAprilliya

NIM: 151114021

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

77

Identitas

1. Nama :

2. Kelas :

3. Jenis kelamin :

A. Kata pengantar

Teman-teman yang saya sayangi,

Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan anada

untuk mengisi data diri yang terkait dengan penelitian ini.

Kemudian anda diharapkan mengisi skala penelitan dengan apa

yang anda alami, rasakan, maupun yang Anda pikirkan

dengan penyesuaian diri Anda dalam belajar. Anda tidak perlu

ragu dalam mengisi semua pernyataan dalam skala ini, karena

tidak ada jawaban benar dan salah. Selain itu jawaban Anda akan

dirahasiakan sehingga tidak ada seorang pun yang dapat

mengetahui jawaban Anda selain saya dan Anda. Saya akan sangat

menghargai apabila Anda bersedia untuk mengisi skala ini dengan

sejujur-jujurnya. Terima kasih atas perhatian dan kesedian Anda.

B. Petunjuk Pengisian

1. Isilah terlebih dahulu data yang ada pada bagian identitas

diri sebelum mengisi skala penelitian ini.

2. Baca dengan teliti sebelum mengisi jawaban dari

pernyataan yang ada.

3. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah

tertera dikolom, pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri

anda pada prestasi belajar di bawah rata-rata, dengan

memberikan tanda () pada kolom jawaban. Terdapat

empat pilihan jawaban yang tersedia yaitu:

Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai

dengan apa yang anda alami,

rasakan, maupun pikirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

78

ketika anda mengalami

penyesuaian diri dalam

belajar yang berprestasi di

bawah rata-rata.

Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan apa

yang anda alami, rasakan,

maupun pikirkan ketika anda

mengalami penyesuaian diri

dalam belajar yang

berprestasi di bawah rata-rata.

Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan

apa yang anda alami, rasakan,

maupun pikirkan ketika anda

mengalami penyesuaian diri

dalam belajar yang

berprestasi di bawah rata-rata.

Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai

dengan apa yang anda alami,

rasakan, maupun pikirkan

ketika anda mengalami

penyesuaian diri dalam

belajar yang berprestasi di

bawah rata-rata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

79

SS (sangat sesuai) S (sesuai) TS ( tidak sesuai) STS (sangat tidak sesuai)

NO ITEM SS S TS STS

1. Saya ingin mendapatkan peringkat di kelas atau

sekolah

2. saya memiliki metode belajar yang menyenangkan

3. Saya dapat menggunakan jam belajar masyarakat di

lingkungan saya dengan baik

4. Selain di sekolah, saya juga memperoleh

pembelajaran melalui masyarakat

5. Saya yakin dapat menyelesaikan tugas atas

kemampuan diri saya sendiri

6. Saya mampu belajar semalam suntuk, ketika

paginya saya harus mengikuti ujian

7. Saya peduli dan mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru

8. Saya mampu memperhatikan guru ketika sedang

mengajar

9. Saya yakin bahwa saya dapat menyelesaiakan

sekolah dengan nilai yang memuaskan

10. Saya yakin bahwa saya mampu mendapatkan

keberhasilan dalam belajar

11. Ketika saya kesulitan dalam mengerjakan tugas,

maka saya meminta bantuan teman

12. Saya merasa senang dengan suasana dan kondisi

kelas saat ini

13. Saya mampu mendapatkan nilai bagus karena

usaha sendiri

14. Saya mampu memahami diri saya, ketika

mengalami kegagalan karena akibat saya sendiri

15. Saya yakin dengan belajar merupakan bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

80

dalam pengembangan diri

16. Dengan terus berusaha lebih baik lagi dalam

belajar, saya yakin dapat merubah diri saya lebih

baik

17 Saya sering menyapa guru di sekolah atau di luar

sekolah

18. Ketika saya kesulitan dalam belajar, saya dapat

mengkonsultasikan kesulitan saya dengan guru

19. Saya dapat bertukar pikiran dengan teman saya saat

belajar di kelas atau saat belajar bersama

20. Saya sering terlibat belajar kelompok dengan

teman-teman saya

21. Saya kurang berminat untuk mendapatkan prestasi

di sekolah

22. Saya sering merasa bosan dengan metode

pembelajaran yang monoton

23. Saya kurang mengerti fungsi dari jam belajar

masyarakat yang berlaku

24. Saya ragu dengan hasil belajar saya sendiri

25. Saya sering mengabaikan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru

26. Saya sering merasa cepat bosan dalam belajar

27. Saya lebih senang mengerjakan tugas atau belajar

dengan teman

28. Dengan kemampuan yang saya miliki, saya percaya

pasti berhasil dalam menyelesaiakan tugas belajar

saya

29. Saya merasa takut tinggal kelas atau tidak lulus

sekolah

30. Setelah pulang sekolah, saya langsung mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

81

PR atau tugas dari guru

31. Saya senang menyendiri dan menghindari

keramaian

32. Mind map memudahkan saya dalam belajar

33. Bagi diri saya, belajar bukan hal yang utama dalam

mendapatkan pengetahuan

34. Ketika menemui kesulitan dalam belajar, saya

cenderung cepat mengeluh

35. Sebelum saya menjawab pertanyaan guru, saya

terlebih dahulu bertanya kepada teman

36. Saya senang membaca daripada berdiskusi dengan

teman

37. Ketika guru memberikan penjelasan perihal mata

pelajaran secara pribadi, saya cenderung memilih

untuk menarik diri

38. Saya lebih senang bermain gadget di kelas ketika

guru sedang menjelaskan materi

39. Saya merasa bahwa saya mampu mendapatkan

peringkat 5 besar di kelas

40. Saya lebih senang belajar di dalam kelompok

41. Ketika nilai saya di bawah KKM saya malas untuk

mengikuti remidi atau mencari nilai tambahan

42. Saya menilai bahwa anak pintar cenderung lebih

diprioritaskan

43. Saya jarang bersosialisasi dengan masyarakat luar

44. Ketika saya mendapat nilai jelek karena malas

belajar, maka itu merupakan kesalahan saya

45. Saya lebih suka belajar mandiri daripada ikut

belajar kelompok dengan teman

46. Saya juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

82

sekolah

47. Saya percaya bahwa belajar adalah sumber

pengetahuan

48. Saya sering merasa gugup apabila hendak bertanya

kepada guru

49. Ketika saya sedang belajar di rumah, dan merasa

kesulitan saya dapat menanyakan kepada guru

melalui via media social

50. Saya lebih memilih bermain daripada mengikuti les

tambahan

TERIMA KASIH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

83

LAMPIRAN 2: Tabulasi Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

84

LAMPIRAN 3: Tabulasi Data Validitas

No

Item

Parameter Hasil Hitung Keterangan

1. Pearson Correlation ,117 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,474 N 40

2. Pearson Correlation ,065 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,689 N 40

3. Pearson Correlation .314* Valid

Sig. (2-tailed) ,049 N 40

4. Pearson Correlation ,164 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,313 N 40

5. Pearson Correlation ,201 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,213 N 40

6. Pearson Correlation ,042 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,796 N 40

7. Pearson Correlation -,081 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,620 N 40

8. Pearson Correlation ,149 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,358 N 40

9. Pearson Correlation ,090 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,581 N 40

10. Pearson Correlation ,263 Valid

Sig. (2-tailed) ,102 N 40

11. Pearson Correlation ,130 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,423 N 40

12. Pearson Correlation ,183 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,258 N 40

13. Pearson Correlation ,303 Valid

Sig. (2-tailed) ,058 N 40

14. Pearson Correlation ,177 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,275

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

85

N 40 15. Pearson Correlation .370* Valid

Sig. (2-tailed) ,019 N 40

16. Pearson Correlation ,172 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,289 N 40

17. Pearson Correlation .528** Valid

Sig. (2-tailed) ,000 N 40

18. Pearson Correlation .459** Valid

Sig. (2-tailed) ,003 N 40

19. Pearson Correlation .335* Valid

Sig. (2-tailed) ,034 N 40

20. Pearson Correlation ,278 Valid

Sig. (2-tailed) ,083 N 40

21. Pearson Correlation ,269 Valid

Sig. (2-tailed) ,093 N 40

22. Pearson Correlation ,303 Valid

Sig. (2-tailed) ,057 N 40

23. Pearson Correlation .323* Valid

Sig. (2-tailed) ,042 N 40

24. Pearson Correlation .360* Valid

Sig. (2-tailed) ,022 N 40

25. Pearson Correlation .452** Valid

Sig. (2-tailed) ,003 N 40

26. Pearson Correlation .372* Valid

Sig. (2-tailed) ,018 N 40

27. Pearson Correlation .397* Valid

Sig. (2-tailed) ,011 N 40

28. Pearson Correlation ,204 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,206 N 40

29. Pearson Correlation .350* Valid

Sig. (2-tailed) ,027 N 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

86

30. Pearson Correlation ,078 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,631 N 40

31. Pearson Correlation .428** Valid

Sig. (2-tailed) ,006 N 40

32. Pearson Correlation .429** Valid

Sig. (2-tailed) ,006 N 40

33. Pearson Correlation .351* Valid

Sig. (2-tailed) ,026 N 40

34. Pearson Correlation .622** Valid

Sig. (2-tailed) ,000 N 40

35. Pearson Correlation ,264 Valid

Sig. (2-tailed) ,100 N 40

36. Pearson Correlation ,161 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,322 N 40

37. Pearson Correlation ,277 Valid

Sig. (2-tailed) ,084 N 40

38. Pearson Correlation ,287 Valid

Sig. (2-tailed) ,073 N 40

39. Pearson Correlation .422** Valid

Sig. (2-tailed) ,007 N 40

40. Pearson Correlation .322* Valid

Sig. (2-tailed) ,042 N 40

41. Pearson Correlation -,273 Tidak Valid

Sig. (2-tailed) ,088 N 40

42. Pearson Correlation .364* Valid

Sig. (2-tailed) ,021 N 40

43. Pearson Correlation .506** Valid

Sig. (2-tailed) ,001 N 40

44. Pearson Correlation -.314* Tidak valid

Sig. (2-tailed) ,049 N 40

45. Pearson Correlation -,031 Tidak valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

87

Sig. (2-tailed) ,847

N 40 46. Pearson Correlation ,000 Tidak valid

Sig. (2-tailed) ,999 N 40

47. Pearson Correlation .397* Valid

Sig. (2-tailed) ,011 N 40

48. Pearson Correlation .453** Valid

Sig. (2-tailed) ,003 N 40

49. Pearson Correlation ,169 Tidak valid

Sig. (2-tailed) ,297 N 40

50. Pearson Correlation ,297 Valid

Sig. (2-tailed) ,062 N ,117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

88

LAMPIRAN 4: Usulan Topik-topik Bimbingan untuk Meningkatkan Penyesuaian diri

dalam Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun

ajaran 2018/2019

No Pernyataan/

item

Indikator Aspek Topik Tujuan Metode

1. Saya sering

merasa bosan

dengan

metode

pembelajaran

yang monoton

Siswa

memiliki

karakteristik

inisiatif

Kepemimpinan Smart in

Leadership

Siswa mampu

inisiatif dalam

belajar yang

mengasikan

Presentasi,

dinamika,

video, refleksi,

Berani

melakukan

perubahan

dalam

belajar

yang

positif

Siswa mampu

memiliki

gagasan baru

dalam

pembelajaran

sehingga tidak

cepat bosan

dalam

mengontrol

diri

Video,

dinamika,

sharing,

refleksi

2. Saya merasa

takut tinggal

kelas atau tidak

lulus sekolah

Siswa

memiliki rasa

keyakinan diri

untuk

menyelesaikan

sekolah

Kepercayaan

diri akademis

Aku yakin

dan aku

bisa!

Siswa menjadi

yakin terhadap

dirinya dalam

belajar,

menyelesiakan

tugas,

mengikuti

ujian atau tes.

Presentasi,

dinamika,

video, refleksi

100%

YAKIN

LULUS

Siswa

memiliki

keyakinan

tinggi dalam

dirinya untuk

menyelesaikan

sekolah

Maindfullness,

Presentasi

materi, video,

refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

89

LAMPIRAN 5: Data Siswa yang Berprestasi di Bawah Rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

90

Rumus :

�̅� = ∑𝑥

𝑛 =𝑥1+𝑥2+⋯+𝑥𝑛

𝑛

Rata-rata= 34755 = 369,734

94

Dari jumlah siswa yang berjumlah 94 yang di bawah rata rata dari 369 terdapat

sejumlah 40 siswa yang di bawah rata-rata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA YANG …

91

LAMPIRAN 6: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI