Penyul Bend&Rekanan

KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARAWAN & WP BADAN

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

1

PENDAHULUAN


2

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PAYAKUMBUH

KEPALA KANTOR SEKSI UMUM SEKSI PELAYANAN SEKSI PDI SEKSI EKATENSIFIKASI

SEKSI PEMERIKSAAN /FUNSIONAL SEKSI WASKON I

SEKSI PENAGIHAN KP2KP BATUSANGKAR

SEKSI WASKON II

ACCOUNT REPRESENTATIVE

ACCOUNT REPRESENTATIVE


3

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PAYAKUMBUH SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI SEKSI WASKON I Adib aminuddin,SE SEKSI WASKON II Mariyaldi,SEACCOUNT REPRESENTATIVE -Syafrial -Djaini Kurniawan -Yoan Wahyudi

ACCOUNT REPRESENTATIVE -Fery Andris -Heri Sudarman -Andriaveri


4

Objek Pemotongan & Pemungutan yg Dilakukan Bendaharawan Pemerintahan

1. PPh Pasal 21 atas honorarium dan pembayaran lainnya kepada orang pribadi 2. PPh Pasal 22 atas pembelian barang 3. PPh Pasal 23 atas jasa selain yang telah dipungut PPh pasal 21 4.PPh Pasal 4 ayat 2 atas sewa tanah/bangunan, penjualan tanah/bangunan, Jasa Konstruksi 5. PPN ,PPnBM


5

PPh PASAL 21


6

Pengertian PPh PASAL 21/26PAJAK PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN- Pekerjaan atau Jabatan - Jasa dan Kegiatan yang dilakukan WP Orang Pribadi

PENGHASILAN BERUPA : GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN, DAN PEMBAYARAN LAIN DGN NAMA APAPUN

WP DN PPh PASAL 21Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

WP LN PPh PASAL 267

SKEMA PENGHASILAN

PEGAWAI TIDAK TETAP, TENAGA HONORER, PEGAWAI TIDAK TETAP ( NON PNS )

PENGHASILAN YANG DITERIMA

Honorarium bulanan

Honor / Insentif tambahan Dari kegiatan lainnya PPh 21 Tarif Pasal 17 Dari Penghasilan Bruto

PPh 21 Tarif Pasal 17 Dari Penghasilan Kena pajak


8

CONTOH PENGHITUNGAN PPh 21

HONORARIUM BULANAN SEMATA-MATA DARI DANA APBD

Contoh 1 : Susi adalah Tenaga honorer di Dinas Pendidikan Menerima honorarium bulanan sebesar Rp.400.000/ Bulan. Karena masih dibawah PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak ) sebulan sebesar Rp.1.320.000 Maka tidak ada pemotongan PPh pasal 21.


10


Contoh 2 :Susi adalah pegawai honorer di Dinas Pendidikan Misalkan Menerima honorarium bulanan sebesar Rp.1.400.000/Bulan. Karena diatas PTKP sebulan sebesar Rp.1.320.000 maka perhitungan PPh 21 adalah sebagai berikut : Tidak punya NPWP 20% Penghasilan Bruto sebulan Rp.1.400.000 Lebih tinggi dari Tarif Biaya Jabatan 5 % x Rp.1.400.000,Rp. 70.000 Normal untuk PPh 21 yang Penghasilan Neto Rp.1.330.000 Tidak final PTKP Rp.1.320.000 Penghasilan Kena Pajak Rp. 10.000 PPh 21 terhutang 5% x 10.000 Rp 500 Apabila susi tidak punya NPWP maka PPh 21 dikenakan sebesar : 120% x 5% x 10.000 =600


11

CONTOH PENGHITUNGAN PPh 21HONOR / INSENTIF TAMBAHAN / DARI KEGIATAN LAINNYA

Contoh Honor : - Honor Panitia Pendataan - Honor Panitia Penyambutan Tamu

Contoh 1 :Susi adalah Pegawai honorer di Dinas Pendidikan Misalkan Menerima honor Panitia Pendataan sebesar Rp.20.000 per hari. PPh 21 yang dipotong 5% X Rp.20.000 = Rp.1.000,Apabila susi tidak mempunyai NPWP maka PPh 21 dipotong sebesar : 120% X 5% X 20.000 = Rp.1.200,Tidak punya NPWP 20% Lebih tinggi dari Tarif Normal untuk PPh 21 yang 12 Tidak final


SKEMA PENGHASILAN

Pegawai PNS

GAJI RUTIN

HONOR DARI DANA APBN / APBD

PPh 21 Tarif Pasal 17 Dari Penghasilan Kena Pajak PPh ditanggung Pemerintah

PPh 21 Tarif 15% dari Penghasilan Bruto bagi gol III.A keatas Bersifat Final


13

Pegawai PNS HONOR DARI DANA APBN /APBD

Contoh Honor : - Honor Panitia Pendataan - Honor Panitia Pengawas


14


Contoh 1 : Reni adalah PNS Gol III.a di Dinas Pendidikan, Untuk bulan September 2009 mendapatkan Honor Pendataan Rp.300.000,- Maka Bendahara memotong PPh 21 Final sebesar 15% X Rp.300.000= Rp.45.000,Contoh 2 : Burhan adalah Guru PNS Gol II.d diperbantukan sebagai tenaga kependidikan Honorer dan menerima honor sebesar Rp.400.000/ bulan Tidak ada pemotongan PPh pasal 21 Contoh 3 : Anto adalah Guru PNS Gol III.b diperbantukan sebagai tenaga kependidikan Honorer dan menerima honor sebesar Rp.500.000/ bulan PPh 21 yang harus dipotong sebesar 15% X Rp.500.000=Rp.75.000,-


15

HONOR TENAGA KERJA LEPAS UNTUK TUKANG BANGUNAN / TUKANG KEBUN YANG MELAKUKAN PERAWATAN SEKOLAH

DIBAYAR HARIANTIDAK LEBIH DARI Rp 150.000,LEBIH DARI Rp 150.000,DIKURANGI Rp 150.000,TIDAK DIPOTONG PPh Ps.21 DIPOTONG PPh TARIF 5%

PADA SAAT TELAH MELEBIHI Rp 1.320.000 DALAM SATU BULAN TAKWIM DIKURANGI PTKP HARIAN SEBENARNYA DIPERHITUNGKAN PPh Ps.21 YANG TELAH DIPOTONGPelayanan Pajak Pratama KantorPayakumbuh

PKP

TARIF PPh 5%16


TENAGA KERJA LEPAS,UPAH HARIAN,MINGGUAN,BORONGAN

UMUMNYA UPAH TUKANG UNTUK PERAWATAN / PEMELIHARAAN BANGUNAN,UPAH TUKANG KEBUN

Contoh 1 : ( Upah Harian yang tidak melebihi batasan 150.000/hari ) Amir diminta oleh bendahara Dinas Pendidikan untuk mengecat Kantor Dinas Pendidikan dengan upah Rp.150.000 per hari . Pekerjaan dilakukan selama 3 hari Karena upah sehari masih dibatas upah harian yang tidak dikenakan PPh 21 Maka tidak ada pemotongan PPh 21 Contoh 2 : ( Upah Harian yang melebihi 150.000 / hari ) Amir diminta oleh bendahara Dinas Pendidikan untuk mengecat Ktr Dinas P&K dengan upah Rp.160.000 per hari . Pekerjaan dilakukan selama 3 hari Maka PPh 21 yang dipotong perharinya = Rp.160.000-Rp.150.000=Rp.10.000 PPh 21 5%XRp.10.000=Rp.500 karena Amir belum memiliki NPWP maka PPh 21 yang dipotong 120%X5%XRp.10.000=Rp.600Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 17


Contoh 3 : ( Upah Harian yang melebihi batasan 1.320.000 / bulan ) Pada bulan September 2009 Amir diminta oleh bendahara Dinas P&K untuk merehab gedung Dinas dengan upah Rp.70.000 per hari . Pekerjaan dilakukan selama 20 hari. Pada hari ke 15 upah masih dibawah Rp.1.320.000.. Belum ada pemotongan PPh 21.. Pada hari ke 19 upah Sudah melewati PTKP yakni Rp.1.330.000 Maka PPh 21 yang dipotong= Rp.1.330.000 Dikurangi PTKP sebenarnya ( 19XRp.15.840.000:360 Hari )= Rp.8360.000 Penghasilan Kena Pajak s.d hari ke 19 =1.330.000-836.000=494.000 PPh 21 terhutang s.d hari ke 19 =5%x494.000=24.700 Sehingga upah bersih yang diterima pada hari ke 19 =70.000-24.700=45.300 PPh 21 pada hari ke 20=70.000-PTKP Harian (15.840.000:360)=44.000 PPh 21 =5%X44.000=2.200


18

PENERIMA PENGHASILAN LAINNYA

Contoh : -Penceramah - Penulis Naskah -Penasehat - dan lainnya -Moderator -Nara Sumber

PPh 21 adalah 5 % dari Penghasilan BrutoKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

19



Contoh 1 : Sdr. Yanto adalah Ulama Mui Cabang Payakumbuh diminta sebagai nara sumber Dalam kegiatan pelatihan di Dinas Pendidikan Tanah Datar Tidak ber NPWP Yanto menerima Honor Rp.500.000 20% lebih tinggi dari PPh 21 dipotong 5% x Rp.500.000=25.000 Tarif normal Apabila Yanto Belum memiliki NPWP Maka PPh 21=120%x5%x500.000=30.000


20



Contoh 2 : Sdri.Reni ,SE adalah PNS Gol III.a di Diknas PAYAKUMBUH diminta sebagai nara sumber dalam kegiatan pelatihan di SD.01 BALAI NAN DUO. Reni menerima Honor Rp.500.000 PPh 21 dipotong 15% x Rp.500.000=75.000 UNTUK PNS BERLAKU ATURAN PPH 21 FINAL TERHADAP PNSKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

21

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAKMulai 1 Januari 2009

SETAHUN DIRI PEGAWAI Rp 15.840.000

SEBULANRp 1.320.000

TAMBAHAN UNTUK PEGAWAI YANG KAWIN

Rp 1.320.000

Rp

110.000

TAMBAHAN UNTUK SETIAP ANGGOTA KELUARGA SEDARAH DAN SEMENDA DLM GARIS KETURUNAN LURUS SERTA ANAK ANGKAT YG DITANGGUNG SEPENUHNYA, MAKS 3 ORANG

Rp 1.320.000

Rp

110.000


22

CONTOH PENGHITUNGAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAKPERUNTUKAN Wajib Pajak Orang Pribadi Wajib Pajak Kawin Wajib Pajak Kawin + 1 tanggungan Wajib Pajak Kawin + 2 tanggungan Wajib Pajak Kawin + 3 tanggungan STATUS TK K/K/1 K/2 K/3 PTKP 15.840.000 17.160.000 18.480.000 19.800.000 21.120.000


23

TARIF PPhPs. 17 UU PPh

LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK SAMPAI DENGAN Rp 50 JUTA DI ATAS Rp 50 JUTA SAMPAI DENGAN Rp 250 JUTA DI ATAS Rp 250 JUTA SAMPAI DENGAN Rp 500 JUTA DI ATAS Rp 500JUTA

TARIF

5%

15%

25%

30%


24

Penghitungan PPh Pasal 21ATAS PENGHASILAN BERUPA UPAH HARIAN, MINGGUAN, SATUAN, BORONGAN

DIBAYAR BULANAN

DIKURANGI PTKP SEBULAN

PKP SEBULAN PKP DISETAHUNKAN X TARIF PPh Ps.17 PPh SETAHUN

PPh SEBULANKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 25

HADIAH ATAU PENGHARGAAN PERLOMBAAN

DENGAN NAMA/BENTUK APAPUN

KEPADA PESERTA PERLOMBAAN

DIPOTONG PPh Ps.21 BERDASARKAN TARIF PASAL 17 DARI DARI PENGHASILAN BRUTO


26

TATA CARA PENYETORAN PPh PASAL 21

DGN SSP KE : - BANK PERSEPSI, ATAU - KANTOR POS GIRO

PALING LAMBAT TGL 10 BLN BERIKUTNYA BILA JATUH PD HARI LIBUR PENYETORAN PADA HARI KERJA BERIKUTNYAKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 27

TATA CARA PELAPORAN PPh PASAL 21

DGN SPT MASA PPh PASAL 21 KE KPP/KP2KP

PLG LAMBAT TGL 20 BULAN TAKWIM BERIKUTNYA JIKA JATUH PD HARI LIBUR PD HARI KERJA BERIKUTNYA Kantor Pelayanan Pajak PratamaPayakumbuh 28

PPh PASAL 22


29

BENDAHARAWAN SEBAGAI PEMUNGUT PPh PASAL 22

DITJEN ANGGARAN BENDAHARA PEMERINTAH PUSAT/DAERAH YG MELAKUKAN PEMBAYARAN ATAS PEMBELIAN BARANG

TIDAK PERLU DITUNJUK SECARA KHUSUSKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 30

DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PPh PSL 22

PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG YANG JUMLAHNYA PALING BANYAK Rp.1.000.000,- DAN TIDAK MERUPAKAN PEMBAYARAN YANG TERPECAHPECAH DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB

PEMBAYARAN UNTUK PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK, LISTRIK, GAS, AIR MINUM / PDAM, DAN BENDA BENDA POS DILAKUKAN OTOMATIS TANPA SKB


31

SAAT PEMUNGUTAN

PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN BARANG OLEH REKANANREKANAN TIDAK PUNYA NPWP PPh 22 100% LEBIH TINNGi DARI TARIF NORMAL

TARIF 1,5% DARI HARGA/NILAI PEMBELIAN BARANG


32

TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PPh PASAL 22DIPUNGUT PADA SETIAP PELAKSANAAN PEMBAYARAN

DISETOR PADA HARI YANG SAMA

KE BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO

SSPDIISI OLEH DAN ATAS NAMA REKANAN

DITANDATANGANI OLEH BENDAHARAWAN Direktorat Penyuluhan Pelayanandan Humas 33

TATA CARA PELAPORANPELAPORAN PPh PASAL 22 SPT MASAF.1.1.32.02

KE KPP/KP2KPSELAMBAT-LAMBATNYA 14 HARI SETELAH BULAN TAKWIM BERAKHIR JIKA JATUH PADA HARI LIBUR

PADA HARI Penyuluhan Pelayanan Direktorat KERJA BERIKUTNYAdan Humas 34

CONTOH KASUS PPH PASAL 22Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

35

PPH PASAL 22

Contoh 1 :Pada tanggal 3 September 2009 Bendahara Dinas Pendidikan membeli alat tulis Kepada Toko Buku Jaya (telah memiliki NPWP) Seharga Rp.1.500.000,PPh pasal 22 yang dipungut adalah1.5% x Rp.1.500.000,-=Rp.22.500,PPN yang dipungut adalah 10% X Rp.1.500.000=Rp.150.000

Contoh 2 :Pada tanggal 5 September 2009 Bendahara Dinas Pendidikan membeli alat tulis Kepada Toko Buku Madar (belum memiliki NPWP) Seharga Rp.1.500.000,PPh pasal 22 yang dipungut adalah 200% X 1.5% x Rp.1.500.000,-=Rp.45.000,PPN yang dipungut adalah 10% X Rp.1.500.000=Rp.150.000

Contoh 3 :Pada tanggal 5 September 2009 Bendahara Dinas Pendidikan Batusangkar membeli nasi bungkus Dari rumah makan selamat Dan belum memiliki NPWP Seharga Rp.1.200.000,PPh pasal 22 yang dipungut adalah 200% X 1.5% x Rp.1.200.000,-=Rp.36.000,PPN TIDAK DIPUNGUT KARENA RUMAH MAKAN SUDAH DIKENAKAN PAJAK DAERAH PB I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

36

PPH PASAL 22

Contoh 4 : Pada tanggal 8 Juni 2009 Bendahara Dinasa Pendidikan membeli alat tulis Kantor di Toko Amanah (memiliki NPWP) Seharga Rp.980.000,- PPh pasal 22 yang dipungut adalah= 1.5% x Rp.980.000,-=Rp. 14.700,PPN yang dipungut adalah 10% X Rp.980.000=Rp.98.000 Karena harga barang ditambah PPN lebih dari Rp.1.000.000 maka PPh 22 dan PPN dipungut


37

PPH PASAL 22

Contoh 6:Pada tanggal 9 September 2009 Bendahara Dinas Pendidikan membeli alat tulis Kantor di Toko DEF Dan sudah memiliki NPWP Seharga Rp.900.000,PPh pasal 22 yang dipungut tidak ada, PPN yang dipungut juga tidak ada Karena harga barang ditambah PPN kurang dari Rp.1.000.000

Contoh 7 :Pada tanggal 10 Juni 2009 Bendahara Dinas Pendidikan membeli alat tulis di Toko Buku DEF (sudah memiliki NPWP) dengan kwitansi yang dipecah-pecah Kwitansi pertama Rp.200.000 Kwitansi ke 2 Rp.400.000 Kwitansi ke 3 Rp.700.000,PPh pasal 22 yang dipungut adalah 1.5% x Rp.1.300.000,-=Rp.19.500,PPN yang dipungut adalah 10% X Rp.1.300.000=Rp.130.000,Walaupun jumlah kwitansi terpecah tapi karna pembelian pada hari yang sama dan ke toko Yang sama maka tetap dipungut PPh 22 dan PPN


38

PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH 22 PENYETORAN MENGGUNAKAN SSP -Apabila toko tempat belanja punya NPWP . SSP diisi dengan nama dan NPWP toko tersebut . SSP ditanda tangani oleh bendahara . Kode MAP 411122 Kode setoran 900

SETOR KE BANK/ KANTOR POS

PENYETORAN MENGGUNAKAN SSP -Apabila toko tempat belanja tidak - punya NPWP . SSP diisi dengan - nama dan NPWP Bendahara . SSP -ditanda tangani oleh bendahara . -Kode MAP 411122 Kode setoran 900Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

39

PPh PASAL 23


40

PEMOTONG PPh PASAL 23/26

BENDAHARAWAN PEMERINTAH PUSAT BENDAHARAWAN PEMERINTAH DAERAH

YANG MELAKUKAN PEMBAYARAN ATAS OBJEK PPh Pasal 23Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

41

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PEMOTONGANPPh PASAL 23HADIAH DAN PENGHARGAAN SEHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN SELAIN YANG TELAH DIPOTONG PPh. 21 SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA IMBALAN SEHUBUNGAN DENGAN: JASA TEKNIK; JASA MANAJEMEN; JASA KONSULTAN HUKUM, JASA KONSULTAN PAJAK, JASA LAIN SELAIN JASA YG TELAH DIPOTONG PPh PSL 21 YANG BERASAL DARI MODAL : DEVIDEN BUNGA Direktorat Penyuluhan Pelayanan ROYALTIdan Humas

42

JENIS JASA LAINPPh PASAL 23a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. Jasa Penilai Jasa Aktuaris Jasa Akuntansi,Pembukuan, dan atestansi Laporan Keuangan Jasa Perancang ( Design ) Jasa Pengeboran di bidang penambangan minyak dan gas bumi Jasa Penunjang di Bidang Penambangan Migas Jasa Penambangan dan Jasa Penunjang di Bidang Penambangan selain Migas Jasa Penunjang di bidang Penerbangan dan Bandar Udara Jasa Penebangan Hutan Jasa Pengolahan Limbah Jasa Penyedia Tenaga Kerja Jasa Perantara dan / atau Keagenan Jasa di bidang Perdagangan Surat Surat Berharga ,Kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek,KSEI dan KPEI Jasa Kustodian/Penyimpanan/Penitipan kecuali yang dilakukan oleh KSEI


43

JENIS JASA LAINPPh PASAL 23o. Jasa Pengisian Suara (dubbing) dan atau sulih suara p. Jasa Mixing Film q. Jasa sehubungan dengan software komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan r. Jasa Instalasi / pemasangan mesin,peralatan,listrik,telepon,air,gas,AC, dan /atau TV Kabel,selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi. s. Jasa Perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin,peralatan ,listrik,telepon,air,gas,AC,TV Kabel,alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya dibidang konstruksi dan mempunyai izin dan /atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi. t. Jasa Maklon u. Jasa penyelidikan dan keamanan


44

JENIS JASA LAINPPh PASAL 23

v. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer w. Jasa pengepakan x. Jasa penyediaan tempat dan / atau waktu dalam media masa,media luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi y. Jasa pembasmian hama z. Jasa kebersihan atau cleaning service aa. Jasa Katering atau tata boga


45

TIDAK DIKENAKAN PEMOTONGAN PPh PASAL 23WAJIB PAJAK

ORANG PRIBADI / BADAN

YG DAPAT MENUNJUKKAN SKB PEMOTONGAN PPh PASAL 23/26

YG MELAKSANAKAN PROYEK PEMERINTAH YG DIDANAI HIBAH ATAU PINJAMAN LN


46

TIDAK DIKENAKAN PEMOTONGAN PPh PASAL 23A. PENGHASILAN YG DIBAYAR ATAU TERUTANG KPD BANK; B. SEWA YG DIBAYARKAN ATAU TERUTANG SEHUBUNGAN DGN SEWA GUNA USAHA DENGAN HAK OPSI; C. DEVIDEN ATAU BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI WP DALAM NEGERI,KOPERASI, BUMN/D, DARI PENYERTAAN MODAL PADA BADAN USAHA YANG DIDIRIKAN DAN BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA DGN SYARAT : 1) DIVIDEN BERASAL DARI CADANGAN LABA YG DITAHAN DAN 2) BAGI PERSEROAN TERBATAS, BUMN/BUMDYG MENERIMA DIVIDEN, KEPEMILIKAN SAHAM PADA BADAN YG MEMBERIKAN DIVIDEN PALING RENDAH 25 PERSEN DARI JML MODAL YG DISETOR DAN HRS MEMPUNYAI USAHA AKTIF DI LUAR KEPEMILIKAN ; D. BUNGA OBLIGASI YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH PERUSAHAAN REKSA DANA; E. BAGIAN LABA YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH ANGGOTA DARI PERSEROAN KOMANDITER YG MODALNYA TDK TERBAGI ATAS SAHAM-SAHAM, PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA DAN KONGSI; F. SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI YANG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTANYA; G. BUNGA SIMPANAN YANG TIDAK MELEBIHI JUMLAH SEBESAR Rp 240.000,00 SETIAP BUULANNYA YANG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTANYA Kantor Pelayanan Pajak PratamaPayakumbuh 47

TARIF DAN DASAR PEMOTONGANPPh PASAL 23

HADIAH DAN PENGHARGAAN, DEVIDEN, BUNGA DAN ROYALTI

SEWA DAN JASA LAINNYA

Tarif 15 % dari

REKANAN TIDAK PUNYA NPWP PPH 23 100% LEBIH TINGGI DARI TARIF NORMAL

Tarif 2 % dari

PENGHASILAN BRUTO DASAR PEMOTONGANKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

PENGHASILAN BRUTO

48

TATA CARA PEMOTONGAN PPh PASAL 23DILAKUKAN PADA SAAT MEMBAYARKAN PENGHASILAN OLEH BENDAHARAWAN

BUKTI PEMOTONGAN

F.1.1.33.06 atau F.1.1.33.07

1 2 3

UNTUK REKANAN LAMPIRAN SPT MASA PPh PASAL 23/26 ARSIP BENDAHARAWAN


49

TATA CARA PENYETORAN PPh PASAL 23JUMLAHKAN PPh PSL 23/26 DALAM BUKTI PEMOTONGAN SELAMA SATU BULAN TAKWIM

DISETOR KE BANK PERSEPSI ATAU KANTOR POS DAN GIRO DGN MENGGUNAKAN SSP

PALING LAMBAT TGL 10 BULAN TAKWIM BERIKUTNYA SETELAH BULAN SAAT TERUTANGNYA PAJAK APABILA TGL 10 JATUH PD HARI LIBUR, MAKA PENYETORAN DILAKUKAN PADA HARI KERJA BERIKUTNYAKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 50

TATA CARA PELAPORAN PPh PASAL 23MENGISI DGN LENGKAP DAN BENAR SPT MASA PPh PSL 23/26 (F.1.1.32.03) RANGKAP 2

LAMPIRAN* LEMBAR KE-3 SSP BUKTI SETORAN PPh PSL 23/26 * DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN PPh PSL 23/26 * LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN

KE KPP/ KP2KPPD HARI KERJA BERIKUTNYA

SELAMBAT-LAMBATNYA 20 HARI SETELAH BULAN TAKWIM BERAKHIR JIKA JATUH PD HARI LIBUR51

CONTOH KASUS PPh PASAL 23Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 52

PPH PASAL 23

JASA PERAWATAN / PEMELIHARAAN BANGUNAN OLEH WAJIB PAJAK BADAN Contoh 1 :Pada tanggal 6 Juni 2009 Dinas Pendidikan Payakumbuh melakukan Perawatan / pemeliharaan bangunan berupa pengecatan kepada CV.Bagus Sekali Dan sudah ber NPWP .CV.Bagus Sekali (bukan bergerak dalam jasa konstruksi ) dana perawatan Rp.2.500.000 ,PPh 23 yang dipotong adalah 2%XRp.2.500.000,-=Rp.50.000,-

Contoh 2 :Pada tanggal 8 Juni 2009 Dinas Pendidikan Payakumbuh yang melakukan Perawatan / pemeliharaan bangunan berupa pengecatan kepada CV.Bagus Sekali Dan sudah ber NPWP .CV.Bagus Sekali ( bergerak dalam jasa konstruksi ) dana perawatan Rp.2.500.000 ,Karena CV.Bagus Sekali bergerak dalam jasa konstruksi maka dikenakan PPh pasal 4 ayat 2 SESUAI KETENTUAN PPH PASAL 4 AYAT 2 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 53

PPH PASAL 23 ( SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA)

JASA BOGA / CATERINGTIDAK BER NPWP 100% LEBIH TINGGI

Contoh 1 :Untuk acara pertemuan di sekolah SDN 02 Balai Nan Duo memesan makanan kepada Pengusaha jasa catering anisa dan belum ber NPWP senilai Rp.1.500.000 rupiah Karena belum ber NPWP maka PPh 23 yang dipotong =200%X2%X1.500.000 = Rp.60.000,-

Contoh 2 :Untuk acara pertemuan di SMP Swasta memesan makanan kepada pengusaha jasa catering Putri dan sudah ber NPWP senilai Rp.2.000.000 . PPh 23 yang dipotong 2%X 2.000.000= 40.000 PPN tidak dipungut karena SMP Swasta bukan pemungut PPN Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

54

PPh PASAL 4 AYAT 2Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 55

OBJEK PEMOTONGAN PPh PASAL 4 AYAT (2)

Penghasilan dari sewa tanah dan / bangunan

Penghasilan dari Jasa Konstruksi

YANG DIBAYARKAN OLEH BENDAHARA (sekolah negeri dan swasta )

DIPOTONG DGN TARIF 10% DARI JUMLAH BRUTO

DIPOTONG DGN TARIF PELAKSANAAN : - 2% x JUMLAH BRUTO ( Bagi KUALIFIKASI USAHA KECIL ) - 4% x JUMLAH BRUTO ( TIDAK PUNYA KUALIFIKASI USAHA ) - 3% x JUMLAH BRUTO ( KUALIFIKASI MENENGAH DAN BESAR ) PERENCANAAN & PENGAWASAN : - 4% DARI JUMLAH BRUTO UTK YG MEMILIKI KLASIFIKASI USAHA - 6% DARI JUMLAH BRUTO UTK YG TDK MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA

56

PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN ( PP No. 29 TAHUN 1996 jo. PP No.5 Tahun 2002 )

DASAR HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

KEPUTUSAN DIRJEN PAJAK

PP No. 29 TAHUN 1996

No. : 394/ KMK.04/1994

KEP-5O/PJ/1996 KEP-227/PJ/2002

OBJEK PPhPENGHASILAN YG DITERIMA/DIPEROLEH

ORANG PRIBADIDARI PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNANBERUPA

BADAN

* TANAH * RUMAH * RUMAH SUSUN * RUMAH TOKO * APARTEMEN * TOKO

* KONDOMINIUM * GEDUNG PERKANTORAN/ PERTEMUAN/PERTOKOAN TERMASUK BAGIANNYA * RUMAH KANTOR * GUDANG DAN BANGUNAN INDUSTRI

TIDAK TERMASUK OBJEK PERSEWAAN TANAH DAN ATAU BANGUNANYG MERUPAKAN

OBJEK PAJAK HOTEL DAN RESTORAN (PAJAK DAERAH)YAITU PELAYANAN YG DISEDIAKAN DGN PEMBAYARAN DI HOTEL ATAU RESTORAN, TERMASUK : 1. 2. FASILITAS PENGINAPAN ATAU FASILITAS TINGGAL JANGKA PENDEK; PELAYANAN PENUNJANG SBG KELENGKAPAN FASILITAS PENGINAPAN ATAU TINGGAL JANGKA PENDEK YG SIFATNYA MEMBERIKAN KEMUDAHAN DAN KENYAMANAN JASA PERSEWAAN RUANG UNTUK KEGIATAN ACARA ATAU PERTEMUAN HOTEL

3.


59

PELUNASAN PPhPENYEWA

ORANG PRIBADI

ORANG PRIBADI YANG DITETAPKAN OLEH DIRJEN PAJAK (KEP-50/PJ/1996)

* BADAN PEMERINTAH

BUKAN SUBJEK PAJAK

* SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI * PENYELENGGARA KEGIATAN * BENTUK USAHA TETAP * KERJA SAMA OPERASI * PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR NEGERI LAINNYA

PEMBAYARAN SENDIRI

PEMOTONGAN

OLEH PIHAK YG MENYEWAKAN

OLEH PENYEWA

BESARNYA TARIF PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNANYANG MENYEWAKANORANG PRIBADI BADAN DENGAN KEPEMILIKAN ORANG PRIBADI

BADAN

10%

10% DARI JUMLAH BRUTO NILAI PERSEWAAN

10%

SEMUA JUMLAH YG DIBAYARKAN/TERUTANG OLEH PENYEWA DGN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN YG BERKAITAN DGN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YG DISEWA TERMASUK : BIAYA PERAWATAN; BIAYA PEMELIHARAAN; BIAYA KEAMANAN; BIAYA FASILITAS LAINNYA DAN SERVICE CHARGE BAIK YG PERJANJIANNYA DIBUAT SECARA TERPISAH/DISATUKAN

KEWAJIBAN PENYEWA SEBAGAI PEMOTONG PAJAK PENYEWA SEBAGAI PEMOTONG PAJAK WAJIB :

MEMOTONG PPh PADA SAAT PEMBAYARAN ATAU TERUTANGNYA SEWA, DAN MEMBERIKAN BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL MENYETORKAN PPh YG TELAH DIPOTONG DGN MENGGUNAKAN SSP PADA BANK PERSEPSI/KANTOR POS , SELAMBAT-LAMBATNYA TGL 10 BULAN BERIKUTNYA SETELAH BULAN MEMBAYARAN/TERUTANGNYA SEWA MELAPORKAN PEMOTONGAN/PENYETORAN KPD KEPALA KPP SETEMPAT, SELAMBAT-LAMBATNYA TGL 20 BULAN BERIKUTNYA SETELAH BULAN PEMBAYARAN/ TERUTANGNYA SEWA DENGAN LAPORAN PEMOTONGAN/PENYETORAN PPh ATAS PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DENGAN DILAMPIRI : - LEMBAR KE-3 SSP; - LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN

PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN ATAS USAHA JASA KONSTRUKSI

DASAR HUKUMPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 40TAHUN 2009

BERLAKU PER 1 Agustus 2008

TARIF DAN DASAR PENGENAAN PPh USAHA JASA KONSTRUKSIIMBALAN JASA KONSTRUKSI FINAL

JASA PELAKSANAANYG MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA KECILYG TIDAK MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA YG MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA MENENGAH ATAU KUALIFIKASI BESAR

JASA PERENCANAAN & PENGAWASANYG MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA YG TIDAK MEMILIKI KUALIFIKASI USAHA

2%

4%

3%

4%

6%

DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN

PELUNASAN PPh USAHA JASA KONSTRUKSIPEMBERI HASIL BADAN PEMERINTAH, SUBJEK PAJAK BADAN DALAM NEGERI, PENYELENGGARA KEGIATAN BUT KERJASAMA OPERASI PERWAKILAN PERUSAHAAN LUAR NEGERI LAINNYA ORANG PRIBADI YANG DITETAPKAN OLEH DIRJEN PAJAK

ORANG PRIBADI BUKAN SUBJEK PAJAK

PELUNASAN PPh MELALUI PEMOTONGAN OLEH PEMBERI HASIL PENYETORAN SENDIRI OLEH PEMBERI JASA

TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh OLEH PEMBERI HASIL PEMBERI HASIL WAJIB :MEMOTONG PPh PADA SAAT PEMBAYARAN UANG MUKA DAN TERMIJN, DAN MEMBERIKAN BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL

MENYETORKAN PPh YG TELAH DIPOTONG DENGAN MENGGUNAKAN SSP PADA BANK PERSEPSI / KANTOR POS , SELAMBAT-LAMBATNYA TANGGAL 10 BULAN BERIKUTNYA SETELAH BULAN PEMBAYARAN IMBALAN

MELAPORKAN PEMOTONGAN/PENYETORAN KPD KPP SETEMPAT, SELAMBAT-LAMBATNYA TGL 20 BULAN BERIKUTNYA SETELAH BULAN PEMBAYARAN IMBALAN DENGAN

LAPORAN PEMOTONGAN/PENYETORAN PPh ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN DILAMPIRI : - LEMBAR KE-3 SSP; - LEMBAR KE-2 BUKTI PEMOTONGAN

CONTOH KASUS PPh PASAL 4 AYAT 2Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 67

JASA KONSTRUKSI( SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA)

Contoh 1 :Untuk merehab bangunan SDN 01 Balai Nan Duo meminta CV.Bunda untuk mengerjakannya CV.Bunda adalah Pelaksana Jasa konstruksi dan punya sertifikat badan usaha jasa konstruksi Kualifikasi kecil. Nilai kontrak Rp.10.000.000 belum termasuk PPN. Maka PPh yang dipotong =2% X Rp.10.000.000= Rp.200.000 PPN yang dipungut = 10% x Rp.10.000.000= Rp.1.000.000

Contoh 2 :Untuk merehab bangunan SDN 01 Balai Nan Duo meminta CV.Panda untuk mengerjakannya CV.Panda adalah Pelaksana Jasa konstruksi tapi tidak memiliki sertifikat badan usaha . Nilai kontrak Rp.10.000.000 belum termasuk PPN. Maka PPh yang dipotong =4% X Rp.10.000.000= Rp.400.000 PPN yang dipungut = 10% x Rp.10.000.000= Rp.1.000.000

Contoh 3 :Untuk merehab bangunan SDN Swasta Payakumbuh meminta CV.Bunda untuk mengerjakannyaCV.Bunda adalah Pelaksana Jasa konstruksi tapi tidak memiliki sertifikat badan usaha. Nilai kontrak Rp.10.000.000 belum termasuk PPN. Maka PPh yang dipotong =4% X Rp.10.000.000= Rp.400.000 PPN yang dipungut tidak ada PPN disetor sendiri oleh CV.Bunda Kantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

68

SEWA TANAH DAN /ATAU BANGUNAN( SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA)

Contoh 1 :Karena ruang kelas SD N 05 Batusangkar sedang direnovasi maka untuk melaksanakan ujian SDN 05 menyewa tempat sebuah ruangan dari H.Anwar dengan nilai sewa Rp.900.000 Untuk itu dipotong PPH 10%X 900.000= 90.000,PPN yang dipungut tidak ada karena dibawah 1.000.000

Contoh 2 :Untuk meningkatkan kemampuan guru maka diadakan pelatihan di hotel pagaruyung selama 7 Hari dengan nilai sewa kamar Rp.10.000.000 Maka PPh yang dipotong tidak ada karena termasuk yang dikecualikan dari pemotongan PPh PPN yang dipungut tidak ada karena termasuk jasa yang tidak dikenakan PPN


69

PPN


70

PENGERTIANPAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPn BM)

PAJAK YG DIKENAKAN ATAS KONSUMSI BARANG DAN JASADI DALAM

PAJAK YG DIKENAKAN ATAS KONSUMSI BARANG YG BERDSRKAN KMK TERGOLONG BRG MEWAH

DAERAH PABEAN WILAYAH RI YG DI DALAMNYA BERLAKU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PABEAN71

BARANG KENA PAJAK (BKP)

BARANG BERWUJUD

BARANG TIDAK BERWUJUD

SIFAT/HUKUMNYA

BARANG BERGERAK BARANG TIDAK BERGERAK

YANG DIKENAKAN PPN


72

JASA KENA PAJAK (JKP)SETIAP KEGIATAN PELAYANAN BERDASARKAN SUATU PERIKATAN/PERBUATAN HUKUM YANG MENYEBABKAN BARANG/FASILITAS/KEMUDAHAN/HAK, TERSEDIA UTK DIPAKAITERMASUK

JASA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN BARANG KARENA PESANAN/PERMINTAAN DGN BAHAN DAN ATAS PETUNJUK DARI PEMESAN

DIKENAKAN PPN73

DASAR PENGENAAN PAJAK

HARGA JUAL HARGA PENGGANTI NILAI IMPOR

SEBAGAI DASAR PENGHITUNGAN PPN YANG TERUTANG

NILAI EKSPORNILAI LAIN YG DITETAPKAN MENKEUKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh 74

PEMUNGUT PPN(Sejak 1 Januari 2004) KMK No. 563/KMK.03/2003

BENDAHARAWAN KPKN

BENDAHARAWAN PEMERINTAH PUSAT/DAERAH ( BENDAHARA SEKOLAH NEGERI )


75

OBJEK PEMUNGUTAN PPn BMPENYERAHAN BKP YANG BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TERGOLONG SEBAGAI BARANG MEWAHOLEH

PABRIKAN


76

KELOMPOK BARANG YANG TIDAK DIKENAKAN PPNBARANG HASIL PERTAMBANGAN ATAU HASIL PENGEBORAN YANG DIAMBIL LANGSUNG DARI SUMBERNYA, YAITU : MINYAK MENTAH (CRUDE OIL), GAS BUMI, PANAS BUMI, PASIR DAN KERIKIL, BATUBARA SEBELUM DIPROSES MENJADI BRIKET BATUBARA DAN BIJIH BESI, BIJIH TIMAH, BIJIH EMAS, BIJIH TEMBAGA, BIJIH NIKEL, DAN BIJIH PERAK SERTA BIJIH BAUKSIT BARANG-BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG SANGAT DIBUTUHKAN OLEH RAKYAT BANYAK, YAITU : BERAS, GABAH, JAGUNG, SAGU, KEDELAI, DAN GARAM BAIK YANG BERYODIUM MAUPUN YANG TIDAK BERYODIUM MAKANAN DAN MINUMAN YANG DISAJIKAN DI HOTEL, RESTORAN, RUMAH MAKAN, WARUNG, DAN SEJENISNYA, TIDAK TERMASUK MAKANAN DAN MINUMAN YANG DISERAHKAN OLEH JASA BOGA ATAU CATERING

UANG, EMAS BATANGAN, DAN SURAT-SURAT BERHARGA


77

KELOMPOK JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PPNJASA DI BIDANGPELAYANAN KESEHATAN MEDIK, MELIPUTI : JASA DOKTER UMUM, DOKTER SPESIALIS, DAN DOKTER GIGI, DAN DOKTER HEWAN; JASA AHLI KESEHATAN SEPERTI AKUPUNTUR, AHLI GIGI, AHLI GIZI, DAN FISIOTERAPI; JASA KEBIDANAN DAN DUKUN BAYI; JASA PARAMEDIS DAN PERAWAT DAN JASA RUMAH SAKIT, RUMAH BERSALIN, KLINIK KESEHATAN, LABORATURIUM KESEHATAN, DAN SANOTARIUM PELAYANAN SOSIAL, MELIPUTI : JASA PELAYANAN PANTI ASUHAN DAN PANTI JOMPO; JASA PEMADAM KEBAKARAN KECUALI YANG BERSIFAT KOMERSIAL; JASA PEMBERIAN PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN; JASA LEMBAGA REHABILITASI KECUALI YANG BERSIFAT KOMERSIAL; JASA PEMAKAMAN TERMASUK KREMATORIUM; DAN JASA DIBIDANG OLAHRAGA KECUALI YANG BERSIFAT KOMERSIAL PENGIRIMAN SURAT DENGAN PERANGKO PERBANKAN, KECUALI JASA PENYEDIAAN TEMPAT UNTUK MENYIMPAN BARANG DAN SURAT BERHARGA, JASA PENITIPAN UNTUK KEPENTINGAN PIHAK LAIN BERDASARKAN SURAT KONTRAK (PERJANJIAN), SERTA ANJAK PIUTAN; JASA ASURANSI, TIDAK TERMASUK BROKER ASURANSI; DAN JASA SEWA GUNA USAHA (SGU) DENGAN HAK OPSI KEAGAMAAN, MELIPUTI : JASA PELAYANAN DI RUMAH IBADAH; Direktorat Penyuluhan Pelayanan JASA PEMBERIAN KHOTBAH ATAU DAKWAH; DAN dan Humas JASA LAINNYA DIBIDANG KEAGAMAAN

78

KELOMPOK JASA YANG TIDAK DIKENAKAN PPNJASA DI BIDANGPENDIDIKAN, MELIPUTI : JASA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH ; DAN JASA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI LUAR SEKOLAH, SEPERTI KURSUS KESENIAN DAN HIBURAN YANG TELAH DIKENAKAN PAJAK TONTONAN, TERMASUK JASA DIBIDANG KESENIAN YANG TIDAK BERSIFAT KOMERSIAL PENYIARAN YANG BUKAN BERSIFAT IKLAN DAN TIDAK DIBIAYAI OLEH SPONSOR YANG BERTUJUAN KOMERSIAL ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN DI AIR, YAITU : JASA ANGKUTNA DI DARAT, LAUT, DAN DI SUNGAI YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH ATAU SWASTA TENAGA KERJA PERHOTELAN, MELIPUTI : JASA PERSEWAAN KAMAR TERMASUK TAMBAHANNYA DI HOTEL, RUMAH PENGINAPAN, MOTEL, LOSMEN, HOSTEL SERTA FASILITAS YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN PERHOTELAN UNTUK TAMU YANG MENGINAP; DAN JASA PERSEWAAN RUANGAN UNTUK KEGIATAN ACARA ATAU PERTEMUAN DI HOTEL, RUMAH PENGINAPAN, MOTEL, LOSMEN, DAN HOSTEL JENIS JASA YANG DISEDIAKAN OLEH PEMERINTAH DALAM RANGKA MENJALANKAN PEMERINTAHAN SECARA UMUM Penyuluhan Pelayanan Direktorat

dan Humas

79

KELOMPOK BKP/JKP TERTENTU YANG ATAS PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPNJASA YANG DITERIMA OLEH PERUSAHAAN PELAYARAN NIAGA NASIONAL ATAU PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN NASIONAL YANG MELIPUTI : JASA PERSEWAAN KAPAL, JASA KEPELABUHAN MELIPUTI JASA TUNDA, JASA PANDU, JASA TAMBAK, DAN JASA LABUH, SERTA JASA PERAWATAN ATAU REPARASI (DOCKING) KAPAL JASA YANG DITERIMA OLEH PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA NIAGA NASIONAL YANG MELIPUTI : JASA PERSEWAAN PESAWAT UDARA DAN DAN JASA PERAWATAN ATAU REPARASI PESAWAT UDARAJASA PERAWATAN ATAU REPARASI KERETA API YANG DITERIMA OLEH PT. KERETA API INDONESIA JASA YANG DISERAHKAN OLEH KONTRAKTOR UNTUK PEMBORONGAN BANGUNAN (RS, RSS, RUMAH SUSUN SEDERHANA) KAPAL LAUT, KAPAL ANGKUTAN SUNGAI, KAPAL ANGKUTAN DANAU DAN KAPAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN, KAPAL PANDU, KAPAL TUNDA, KAPAL PENANGKAP IKAN, KAPAL TONGKANG DAN SUKU CADANG SERTA ALAT KESELAMATAN PELAYARAN ATAU ALAT KESELAMATAN MANUSIA YANG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN PELAYARAN NIAGA NASIONAL ATAU PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN NASIONAL PESAWAT UDARA DAN SUKU CADANG SERTA ALAT KESELAMATAN PENERBANGAN ATAU ALAT KESELAMATAN MANUSIA, PERALATAN UNTUK PERBAIKAN ATAU PEMELIHARAAN YANG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA NIAGA NASIONAL KERETA API DAN SUKU CADANG SERTA PERALATAN UNTUK PERBAIKAN ATAU PEMELIHARAAN SERTA PRASARANA YANG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENYEDIAAN DATA BATAS DAN PHOTO UDARA WILAYAH Direktorat TENTARA NASIONAL INDONESIA NEGARA R.I YANG DILAKUKAN OLEHPenyuluhan Pelayanan

dan Humas

80

KELOMPOK BKP/JKP TERTENTU YANG ATAS PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPNRUMAH SEDERHANA, RUMAH SANGAT SEDERHANA, RUMAH SUSUN SEDERHANA, PONDOK BORO, ASRAMA MAHASISWA DAN PELAJAR SERTA PERUMAHAN LAINNYA, YANG BATASANNYA DITETAPKAN OLEH MENKEU SETELAH MENDENGAR PERTIMBANGAN MENTERI PEMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH SENJATA, AMUNISI, ALAT ANGKUTAN DI AIR, ALAT ANGKUTAN DI BAWAH AIR, ALAT ANGKUTAN DI UDARA, KENDARAAN LAPIS BAJA, KENDARAAN ANGKUTAN KHUSUS LAINNYA, DAN KOMPONEN ATAU BAHAN YANG DIPERLUKAN DALAM PEMBUATAN SENJATA DAN AMUNISI OLEH PT. PINDAD UNTUK KEPERLUAN TNI DAN POLRI VAKSIN POLIO DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) BUKU-BUKU PELAJARAN UMUM, KITAB SUCI, DAN BUKU-BUKU PELAJARAN AGAMA KAPAL LAUT, KAPAL ANGKUTAN SUNGAI, KAPAL ANGKUTAN DANAU DAN KAPAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN, KAPAL PANDU, KAPAL TUNDA, KAPAL PENANGKAP IKAN, KAPAL TONGKANG DAN SUKU CADANG SERTA ALAT KESELAMATAN PELAYARAN ATAU ALAT KESELAMATAN MANUSIA YANG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN PELAYARAN NIAGA NASIONAL ATAU PERUSAHAAN PENANGKAPAN IKAN NASIONAL PESAWAT UDARA DAN SUKU CADANG SERTA ALAT KESELAMATAN PENERBANGAN ATAU ALAT KESELAMATAN MANUSIA, PERALATAN UNTUK PERBAIKAN ATAU PEMELIHARAAN YANG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA NIAGA NASIONAL KERETA API DAN SUKU CADANG SERTA PERALATAN UNTUK PERBAIKAN ATAU PEMELIHARAAN SERTA PRASARANA YANG DIIMPOR DAN DIGUNAKAN OLEH PT. KERETA API INDONESIA (KAI) PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENYEDIAAN DATA BATAS DAN PHOTO UDARA WILAYAH Direktorat TENTARA NASIONAL INDONESIA NEGARA R.I YANG DILAKUKAN OLEHPenyuluhan Pelayanan

dan Humas

81

BKP & JKP YANG DIBEBASKAN DARI PPNAtas penyerahan di dalam negeri :a. Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang, yang diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak tersebut b. Makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau bahan baku untuk pembuatan makanan ternak, unggas dan ikan c. Barang hasil pertanian yang dipetik langsung, diambil langsung atau disadap langsung dari sumbernya termasuk hasil pemrosesannya yang dilakukan dengan cara tertentu d. Bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran atau perikanan e. Air bersih yang dialirkan melalui pipa atau dialirkan dengan cara lain baik oleh Perusahaan Air Minum milik Pemerintah maupun Swasta f. Listrik, kecuali untuk perumahan dengan daya di atas 6600 WattKantor Pelayanan Pajak Pratama Payakumbuh

82

TARIF PPN DAN PPn BMTARIF PPN10 %

EKSPORPPN 0 %

PPn BM 10, 20 30, 40 50, 75

DENGAN PERATURAN PEMERINTAH DAPAT DIUBAH

5% 15%

SERENDAHRENDAHNYASETINGGIDirektorat Penyuluhan Pelayanan TINGINYAdan Humas

10% 75%83

SAAT DAN DASAR PEMUNGUTAN PPN DAN PPn BMPEMUNGUTAN PPN DAN PPn BMSAAT PEMBAYARAN OLEH BENDAHARAWAN KEPADA REKANAN DASAR PEMUNGUTAN PEMBAYARAN OLEH BENDAHARAWAN TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM 10 % dari DASAR PENGENAAN PAJAK

Direktorat Penyuluhan Pelayanan DASAR PEMUNGUTAN dan Humas

84

TATA CARA PEMUNGUTAN

SSP

DIISI OLEH DAN ATAS NAMA REKANAN

DITANDATANGI OLEH BENDAHARAWAN

DICAP OLEH BENDAHARAWAN DISETOR TGL Pelayanan Direktorat Penyuluhan ..... DAN DITANDATANGANI BENDAHARAWAN dan Humas

85

TATA CARA PENYETORANPPN/PPn BM YANG DIPUNGUT BENDAHARAWANDISETOR1 2 3 4 5

SSP

PKP REKANAN KPP MELALUI BANK/POS LAMPIRAN SPT MASA PPN BANK PERSEPSI/POS & GIRO ARSIP BENDAHARAWAN

BANK PERSEPSI/ KANTOR POS DAN GIRODLM HAL TGL 7 BERTEPATAN DGN HARI LIBUR, MAKA PENYETORAN DILAKUKAN PD HARI KERJA BERIKUTNYA

SELAMBAT-LAMBATNYA TGL 7 BULAN TAKWIM BERIKUTNYA SETELAH Direktorat Penyuluhan Pelayanan MASA PAJAK BERAKHIRdan Humas

86

TATA CARA PELAPORANPPN DAN PPn BM YANG DIPUNGUT OLEH BENDAHARAWAN LAPORAN PEMUNGUTAN PPN/PPn BM1 2 3

KPP DGN DILAMPIRI FP LEMBAR KE-3 ATASAN BENDAHARAWAN)* ARSIP BENDAHARAWAN*)*) DLM HAL PEMUNGUT PPN/PPn BM ADALAH BENDAHARAWAN PEMERINTAH PUSAT, LEMBAR KE-2 ADALAH ARSIP BENDAHARAWAN DALAM HAL TANGGAL 14 JATUH PADA HARI LIBUR PELAPORAN DILAKUKAN PADA HARI KERJA BERIKUTNYA

SELAMBAT-LAMBATNYA 14 HARI SETELAH MASA PAJAK BERAKHIR

DLM HAL BANK PEMERINTAH ATAU BANK PEMBANGUNAN DAERAH BERTINDAK SBG KASIR DARI BENDAHARAWAN PEMERINTAH (MIS: PROYEK INPRES), MAKA FAKTUR PAJAK DAN SSP DITERUSKAN KE BANK YBS MELALUI BENDAHARAWAN. YG DIWAJIBKAN UTK Direktorat Penyuluhan Pelayanan MEMUNGUT DAN MELAPOR ADALAH BANK YBS dan Humas 87

PEMBAYARAN YANG TIDAK DIPUNGUT PPN OLEH BENDAHARAWANDALAM HAL PEMBAYARANTDK MELEBIHI DARI JML Rp 1.000.000,00 TERMASUK PPN DAN/ATAU PPn BM DAN MERUPAKAN PEMBAYARAN YG TDK DIPECAH-PECAH BBM DAN NON-BBM YG PENYERAHANNYA DILAKUKAN OLEH PERTAMINA ATAS JASA ANGKUTAN UDARA YG DISERAHKAN OLEH PERUSAHAAN PENERBANGAN ATAS PENYERAHAN BKP/JKP YG MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU, MENDAPAT FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT DAN ATAU DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN UNTUK PEMBEBASAN TANAH, KECUALI PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN TANAH OLEH REAL ESTATE ATAU INDUSTRIAL ESTATE UNTUK PENYERAHAN BKP/JKP YG MEMPEROLEH FASILITAS PPN TDK DIPUNGUT


88

Documents

Penyul Bend&Rekanan