24
LAPORAN INDIVIDUAL KKN TAHUN 2017 PENYULUHAN TERHADAP PIK-R DAN PELATIHAN UNTUK MEREDUKSI STRES PADA LANSIA Oleh: Nurul Alfiah NIM : 1136000113 PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

PENYULUHAN TERHADAP PIK-R DAN PELATIHAN UNTUK … · Permasalahan yang kedua adalah salah satu program dari posyandu yaitu ... mempunyai lansia pada akhirnya kader dari ibu PKK

  • Upload
    dinhnhi

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN INDIVIDUAL

KKN TAHUN 2017

PENYULUHAN TERHADAP PIK-R DAN PELATIHAN

UNTUK MEREDUKSI STRES PADA LANSIA

Oleh:

Nurul Alfiah

NIM : 1136000113

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Permasalahan

Desa Sukamukti memiliki wadah organisasi remaja yaitu PIK-R ( Pusat

Informasi Konseling remaja) adalah sebuah organisasi di bawah naungan BKKBN

( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ). PIK-R adalah Suatu

wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja dalam memperoleh informasi

dan pelayanan konseling tentang kesehatan reproduksi. PIK-R juga merupakan

wadah remaja agar bisa menyalurkan kreativitasnyah dan juga agar mengajak

remaja tidak terjerumus pada hal negative seperti pergaulan bebas, narkoba, sex,

minuman keras dan lain-lain.

PIK-R di desa sukamukti ini tidak berjalan sesuai fungsinyah sehingga

terjadi kesalah pahaman antara PIK-R dan karang taruan yang ada di desa

sukamukti. Berawal dari ketidak jelasan program yang menyebabkan kejenuhan

di pengurus dan juga anggota PIK-R sehingga mereka keluar dari fungsinyah dan

malah menjalankan kegiatan dari desa sebagai penyelenggara ulang taun desa

yang seharusnya dilakukan oleh karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya

sebagai mitra saja. Maka berawal dari kurangnya pemahaman tentang job

description dari PIK-R sendiri menyebabkan kecemburuan sosial dari karang

taruna.

Permasalahan yang kedua adalah salah satu program dari posyandu yaitu

bina keluarga lansia. Bina keluarga lansia ini seharusnya bukan hanya membina

lansia akan tetapi keluarga yang mempunyai lansia agar paham bagaimana

menyikapi dan mengurus lansia. Karena susahnya mengumpulkan keluarga yang

mempunyai lansia pada akhirnya kader dari ibu PKK membina lansianyah dengan

agenda kegiatan pemeriksaan kesehatan mulai dari cek berat badan tiap bulannya,

kemudian ada petugas dari puskesmas yang memeriksakan kesehatan lansia

tersebut.

2

B. Metode

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Penyuluhan adalah proses,

cara, perbuatan menyuluh; penerangan; dan pengintaian. adapun tahap dalam

penyuluahn terdiri dari 3 tahap yaitu pendahuluan (introduction), tahap penyajian

(presentasion), dan tahap penutup (test and follow up)

1. Tahap pendahuluan

Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum

memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini

penyuluhan menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan

diajarkan dalam pertemuan tersebt dengan pengetahuan yang sudah ada di

masyarakat, serta tujuan yang harus di capai masyarakat pada akhir

pertemuan.

2. Tahap penyajian

Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam

suatu pengajaran. Di dalamnya mencakup abgian-bagian sebagi berikut :

a. Uraian (explanation) baik dalam bentuk verbal maupun nn verbal

seperti penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita),

model, dan demonstrasi.

b. Contoh dan non-contoh yang praktis sera konkret dari ruang konsep

c. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan

konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik.

3. Penutup

a. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk di jawab atau dikerjakan peserta

penyuluhan

b. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes

c. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan

atau dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik

d. untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam pertemuan

tersebut.

3

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

A. Monografi Desa

Tabel.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki 1.883

Perempuan 1.849

Jumlah 3.732

Tabel.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Laki-Laki

(orang)

Perempuan

(orang)

Jumlah

(Orang)

Petani 204 12 216

Buruh Tani 1 1 2

Pegawai Negeri Sipil 14 6 20

173 22 195

Pengrajin 2 1 3

Pedagang barang kelontong 40 5 45

Peternak 1 1 2

Montir 3 1 4

Perawat swasta 1 0 1

Bidan swasta 0 1 1

TNI 0 1 1

POLRI 1 0 1

Pedagang Keliling 25 2 27

Pembantu rumah tangga 1 3 4

Arsitektur/Desainer 1 0 1

Karyawan Perusahaan Swasta 1 0 1

Karyawan Perusahaan 10 2 12

4

Pemerintah

Wiraswasta 235 4 239

Tidak Mempunyai Pekerjaan

Tetap

3 1 4

Belum Bekerja 362 301 663

Pelajar 332 330 662

Ibu Rumah Tangga 16 1.072 1.088

Purnawirawan/Pensiunan 13 5 18

Perangkat Desa 10 2 12

Buruh Harian Lepas 389 14 403

Karyawan Honorer 0 1 1

Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626

Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Agama Laki-laki Perempuan

Islam 1826 orang 1774 orang

Kristen 1 orang 3 orang

Hindu 3 orang 5 orang

Budha 1 orang 0 orang

Konghucu 1 orang 1 orang

Jumlah 1.832 orang 1.783 orang

Tabel.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkatan Pendidikan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang)

Tamat SD/sederajat 886 1.023 1.909

Tamat SMP/sederajat 254 210 464

Tamat SMA/sederajat 235 150 385

Tamat D-1/sederajat 2 1 3

5

Tamat D-2/sederajat 11 7 18

Tamat D-3/sederajat 1 0 1

Tamat S-1/sederajat 21 13 34

Jumlah Total (Orang) 1.410 1.404 2.814

B. Kondisi Masyarakat Sasaran

PIK REMAJA adalah wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja

dalam memperoleh informasi dan pelayanan konseling tentang PKBR ( Penyiapan

Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja). Melalui program ini, pemerintah berupaya

untuk membentuk remaja TEGAR yaitu remaja yang berperilaku sehat,

menghindari resiko TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS, serta NAPZA),

serta menunda usia perkawinan/pendewasaan usia perkawinan.

Tujuan pembentukan PIK REMAJA adalah untuk memberikan informasi

KRR, meningkatkankan pemahaman, sikap dan perilaku positif remaja tentang

TRIAD KRR, melatih ketrampilan kecakapan hidup (life skill), pelayanan

konseling dan rujukan KRR serta untuk mengembangkan kegiatan remaja lainnya

yang sesuai dengan kebutuhan dan minat remaja untuk mewujudkan TEGAR

REMAJA dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.

Tujuan Khususnya adalah Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

para pengelola, konselor dan pendidik sebaya tentang pengertian, tujuan, sasaran,

ruang lingkup, pokok-pokok kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan PIK

REMAJA.

PIK-R mempunyai sebuah Visi dan Misi yaitu VISI : Sebagai pusat

informasi dan konseling kesehatan remaja, kegiatan Remaja professional dan

positif yang dikemas secara kebersamaan.

MISI :

6

1. Menyelenggarakan kegiatan pemahaman mengenai remaja dan

perkembangannya

2. Menjadi wadah meningkatkan kreatifitas remaja dan aktualitas diri remaja

3. Memberi bekal kecakapan hidup bagi remaja

4. Membantu memberi solusi permasalahan bagi remaja

Adapun sasaran masyarakat yang ke dua adalah lansia. Bina keluarga

Lansia (BKL) yaitu dengan memberikan kesempatan penduduk usia lanjut untuk

menikmati hari tuanya bersama keluarga. Arah kegiatan BKL merupakan proses

alamiah, para lansia secara fisik dan mental mengalami kemunduran, maka perlu

adanya upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi agar lansi dapat

hidupmandiri dan tidak menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat.

Adapun tujuan kegiatan BKL yaitu

1. Utnuk meningkatkan kualitas hidup lansia

2. Untuk mengembangkan kegiatan positif

3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia

Sasaran Bina Keluarga Lanjut Usia terbagi kedalam dua, sasaran tidak langsung

dan sasaran langsung.

a. Sasaran langsung

Adalah setiap keluarga yang memiliki lansia dan keluarga yan seluruh

anggotanya terdiri dari lanjut usia

b. Sasaran tidak langsung

Perorangan, yaitu pendidik/guru, pemuka agama, pemuk adat,

pemimpin organisasi sosial kemasyarakatan, pemuda, wanita, para ahli

dari berbagai bidang disiplin ilmu yang terkait (dokter, bidan, perawat,

psikolog).

7

Institusi/lembaga pemerintah dan non pemerintah dan non pemerintah,

seperti organisasi wanita, sekolah, LSOM.

Pokja/pengelola

Adapun manfaat bina keluarga lansia meliputi :

a. Bagi individu (lansia) sangat bermanfaat bagi kesehatan lansia,

pemberdayaan ekonomi produktif dan masih bisa berbuat kegiatan sosial

b. Bagi masyarakat, terlibat partisipasi aktif dalam kelmpok lingkungannya

di masyarakat, menjadi konselor/ dan pantan di wilayah tempat tinggalnya

8

BAB III

PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pada permasalahan pertama dilakukan penyuluhan terhadap pengurus

PIK-R untuk memberi tahu dasar tentang konseling. Sebelum di lakukannya

penyuluhan menganalisis terlebih dahulu apa yang mereka butuhkan dengan cara

melakukan dialog pada pengurus PIK-R sehingga kita bisa mengetahui

permasalahan yang terjadi dan melihat dokumen tentang PIK-R.

1. Tahap Pendahuluan

Sebelum melakukan penyulusan tentang konseling, terlebih dahulu

memberikann gambaran tentang bagaimana Pusat Informasi Konseling

Remaja (PIK-R) dikalangan mahasiswa, yang disebut Pusat Informasi

Konseling Mahasiswa (PIK-M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung

dengan tujuan agar mempunyai gambaran program yang jelas supaya tidak

keluar dari jalur PIK-R. pertemuan pertama tentunya hanya dengan

beberapa pengurus PIK-R desa dan beberapa ketua dari setiap dusun di

desa Sukahurip.

Pertemuan awal membahas program PIK-R sebelumnyah

kemudian mengusulkan perombakan struktur organisasi tambahan agar

jalur koordinasi jelas antara ketua dan bawahan. Selain itu mencari solusi

bersama agar memperkuat kerjasama dalam kepengurusan internal PIK-R

supaya tidak terjadi perpecahan antar dusun dan di bawah satu koordinasi.

Menghasilkan kesepakatan untuk melakukan diskusi dengan pengurus

PIK-R setiap dusun sebanyak dua kali dalam satu bulan, dibentukanyah

kelompok mentoring untuk setiap pengurus memegang minimal lima

anggotanyah agar dapat merangkul remaja di setiap dusun masing-masing.

9

Gambar.1 Diskusi dengan Pengurus PIK-R desa Sukamukti

Dalam kegiatan bina lansia dilakukannya konseling kelompok

terlebih dahulu dengan beberapa orang lansia, setelah itu memberikan

pelatihan refleksi stres terhadap lansia. Mengingat banyaknya tuntutan dan

beban fikirian yang di fikirkan oleh lansia tersebut baik maslah keluarga,

keuangan, dan lain-lain. Sehingga agar lansia tersebut dapat sejahtera di

hari tua maka salah satu cara untuk menjaga kesehatan fisik adalah bisa

meminimalisir stres terhadap lansia. Apabila hormon stres yang dihasilkan

tinggi dan berkepanjangan dapat membahayakan bagi kesehatan. Hans

selye mengungkapkan dalam teori General Adaptation Syndrom (GAS)

reaksi fisiologis di bagi menjadi 3 tahap yaitu :

a. reaksi alarm

Hipotalamus memicu kelenjar pituitari mensekresi ACTH, yang

menyebabkan kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol ke dalam aliran

darah, agar lebih meningkatkan mobilisasi tubuh. komponen dari respon

stres ini adalah penekanan utama dari ide Selye.

b. Stage of resistance

Dalam tahap ini, tubuh mencoba untuk beradaptasi dengan stresor.

Proses fisiologis tetap lebih tinggi, dan tubuh mengahsilkan hormon

10

untuk melepaskan kelenjar adrenal glandula. Kemampuan untuk menolak

stresor baru mungkin menjadi lemah. Menurut Selye, penurunan ini

akhirnya membuat individu rentan terhadap masalah kesehatan yang

disebutnya masalah adaptasi. masalah kesehatan ini meliputi tekanan

darah tinggi, asma, dan penyakit yang dihasil dari fungsi kekebalan tubuh

sehingga terganggu.

c. Stage of exhaustion

Penimbulan reaksi fisiologis yang berkepanjangan atau berulang-

ulang akan menimbulakan stres yang merugikan. Hal ini dapat

melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menguras cadangan energi tubuh

hingga perlawanan sangat terbatas. Pada titik ini, tahap kelelahan dimulai.

Jika stres terus berlanjut, maka mungkin terjadi penyakit dan kerusakan

organ internal, dan dapat terjadi kematian.

Gambar.2 Konseling Kelompok

2. Tahap Penyajian

Pertemuan ke dua memberiakan pengertian konseling terhadap

pengurus dan bakal calon pengurus agar ada kaderisasi yang jelas. Selain

memberikan pengertian konseling juga memberiakan praktek konseling

untuk individu dan konseling kelompok. Dan ada sedikit materi tambahan

tentang Neuro Linguistic Programming (NLP) sebagai tehnik agar

konselor dapat mudah masuk kedalam dunia konseli.

11

Gambar.3 Penyampaian Materi Pengertian Konseling

Gambar.4 Penyampaian Materi Manajemen ruang dan jarak konselor kepada

konseli

Gambar.5 Penyampaian Materi Konseling Individu

12

Gambar.6 Penyampaian Materi Konseling Kelompok

Gambar.7 Penyampaian Materi NLP

Dalam Bina lansia diberiakn penjelasan tentang stres, faktor-faktor

menyebab stres, setelah itu peserta lansia menonton video tentang refleksi

stres setelah itu di praktekan oleh peserta lansia.

13

Gambar.8 Penyampaian Materi tentang stres

3. Tahap Penutup

Setelah diberikannya materi dilakukan sesi tanya jawab. Dan salah satu

peserta memberikan menyimpulkan apa yang telah disampaikan. Pada

bina lansia di tes dengan cara di praktekan kembali hasil dari reflesi stres

dari menonton video.

14

Gambar.9 Sesi tanya jawab dan menyimpulkan materi

Gambar.10 Praktek refleksi Stres

B. Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran

Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R

masing-masing dusun, dan pihak desa.

15

1. Koordiansi dengan pihak desa

Sebelumnya untuk mengetahui bagaimana kondisi organisasi PIK-R

tersebut, Mahasiswa melakukan dialog dengan pengurus desa terkait

PIK-R.

2. Koordinasi dengan Ketua PIK-R desa

Di desa Sukamukti terdapat lima dusun, dan masing-masing dusun

mempunyai PIK-R dengan sebutan yangberbeda-beda, seperti PIK-R

dusun Sukahurip di berinama GARUDA SAKTI, PIK-R dusun

Temung kerta di berinama PERMATA, dan begitupun seterunya. Agar

dapat terordinir maka dilakukanlah dialog dengan pengurus inti Desa

sukamukti.

3. Koordinasi dengan Ibu PKK

Untuk kegiatan bina lansia, melakukan koordiansi dengan ibu PKK

karena salah satu program dari PKK adalah Bina lansia. Melakukan

diaolog dengan salah satu kader ibu PKK untuk menanyakan kegiatan

rutinan dari Bina lansia.

Dengan koordinasi dari berbagai pihak tersebut akhirnya penyuluhan terhadap

organsasi PIK-R dan lansia bisa terlaksanakan.

C. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

Hasil dari penyuluhan terhadp PIK-R ini setidaknya bisa memberikan

pemahaman dasar tentang konseling dan juga menghasilkan beberapa solusi dari

pihak pengurus PIK-R yaitu :

1. Melakukannya pertemuan dalam sebulan setidaknya 2x.

2. membenahi komunikasi ketua PIK-R pusat desa dengan setiap ketua

PIK-R tiap dusun, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik

3. membentuk kelompok mentoring pada setiap anggota oleh pengurus

supaya terjalin kerjasama dan mempererat hubungan internal dalam

pengurus dan anggota PIK-R

16

4. Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling

menghasilkan persatuan PIK-R

5. Kordinasi antar ketua PIK – R dusun membaik.

PIK-R juga bisa tertata baik secara struktural maupun fungsional sehingga

bisa menjalankan program yang memang ranah PIK-R, sehingga tidak akan

terjadi kesalah pahaman dengan pihak lain (karang taruna). Selain itu, PIK-R bisa

mempunyai program yang jelas untuk kedepannya, terutama tentang penyuluhan

terhadap remaja dan juga agar bisa membentuk kelompok mentoring bagi remaja

agar bisa merangkul remaja kedepannya.

Sedangkan untuk bina lansia yaitu

1. Pada bina lansia bisa di praktekan di sela waktu santai mereka agar

bisa melancarkan aliran darah, dan bisa mengontrol kadar hormon di

dalam tubuh agar tidak terlalu stres.

2. Di usulkannya mendengarkan musik yang tenang atau jenis musik

yang mereka sukai. Karena disaat penyuluhan sambil diperdengarkan

musik dengan irama lembut sehingga dapat merileksan tubuh.

3. Bukan hanya lansia yang mengikuti pelatihan reflesi stres akan tetapi

kader dari ibu PKK pun ikut membantu mempraktekan sehingga

nantinya bisa di praktekan oleh ibu PKK saat para lansia menunggu

giliran di panggil untuk melakukan te kesehatan fisik.

4. Setelah penyuluhan selesai dilakukannya konseling secara kelompok

dengan tujuan dapat sedikit mengurangi beban pada lansia.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat

Dalam melakukan suatu kegiatan tentunya tidak terlepas dari faktor

pendukung dan menghabat suatu kegiatan. Dalam kegiatan penyuluhan

terhadap PIK-R dan bina lansia mendapatkan dukungan dari bebrbagai dan

keinginan maju kearah yang lebih baik sehinga pada saat pelaksanaan

tidak terjadi kendala.

17

1. Terbantu sekali dengan adanya kesekertariatan PIK-R sehingga tidak perlu

mencari-cari temapat.

2. Ketua PIK-R bisa mengkondisikan anggotanya sehingga bisa mengikuti

selama materi berlangsung.

3. Tersedianya peralatan seperti papan tulis white bor dan infokus untuk

kegiatan PIK-R

4. Berpartisipasinya para peserta dalam acara penyuluhan bina lansia,

sehingga memudahkan pemateri untuk mempraktekan dan di tiru oleh

peserta.

Faktor penghambat yang dirasakan pada saat itu adalah :

1. Susahnya menyesuaikan waktu antara pengurus PIK-R dan Mahasiswa

KKN karena rutinitas yang berbeda sehingga waktu untuk berkumpul

hanya pada malam hari saja, karena apabila dilakukan pada waktu pagi,

siang atau sore pengurusnya sibuk kerja, sekolah dan lain-lain.

2. Budaya organisasi PIK-R yang telah terbentuk sejak lama, sehingga sangat

sulit untuk membentuk budaya organisasi yang baru.

3. Ketua PIK – R kurang bisa open minded

4. Tidak adanya fasilitas yang memadai saat melakukannya kegiatan refleksi

stres terhadap lansia.

5. Kurangnya persiapan maksimal dari Mahasiswa KKN

18

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

PIK-R di desa sukamukti ini tidak berjalan sesuai fungsinyah sehingga

terjadi kesalah pahaman antara PIK-R dan karang taruan yang ada di desa

sukamukti. Berawal dari ketidak jelasan program yang menyebabkan kejenuhan

di pengurus dan juga anggota PIK-R sehingga mereka keluar dari fungsinyah dan

malah menjalankan kegiatan dari desa sebagai penyelenggara ulang taun desa

yang seharusnya dilakukan oleh karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya

sebagai mitra saja. Maka berawal dari kurangnya pemahaman tentang job

description dari PIK-R sendiri menyebabkan kecemburuan sosial dari karang

taruna.

Permasalahan yang kedua adalah salah satu program dari posyandu yaitu

bina keluarga lansia. Bina keluarga lansia ini seharusnya bukan hanya membina

lansia akan tetapi keluarga yang mempunyai lansia agar paham bagaimana

menyikapi dan mengurus lansia. Karena susahnya mengumpulkan keluarga yang

mempunyai lansia pada akhirnya kader dari ibu PKK membina lansianyah dengan

agenda kegiatan pemeriksaan kesehatan mulai dari cek berat badan tiap bulannya,

kemudian ada petugas dari puskesmas yang memeriksakan kesehatan lansia

tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Penyuluhan adalah proses,

cara, perbuatan menyuluh; penerangan; dan pengintaian. adapun tahap dalam

penyuluahn terdiri dari 3 tahap yaitu pendahuluan (introduction), tahap penyajian

(presentasion), dan tahap penutup (test and follow up).

Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R

masing-masing dusun, dan pihak desa. a) Koordiansi dengan pihak desa; b)

Koordinasi dengan Ketua PIK-R desa; c) Koordinasi dengan Ibu PKK; Untuk

19

kegiatan bina lansia, melakukan koordiansi dengan ibu PKK karena salah satu

program dari PKK adalah Bina lansia.

Menghasilkan beberapa solusi dari pihak pengurus PIK-R yaitu :

1. Melakukannya pertemuan dalam sebulan setidaknya 2x.

2. membenahi komunikasi ketua PIK-R pusat desa dengan setiap ketua PIK-

R tiap dusun, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik

3. membentuk kelompok mentoring pada setiap anggota oleh pengurus

supaya terjalin kerjasama dan mempererat hubungan internal dalam

pengurus dan anggota PIK-R

4. Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling menghasilkan

persatuan PIK-R

5. Kordinasi antar ketua PIK – R dusun membaik.

Sedangkan untuk bina lansia yaitu

1. Pada bina lansia bisa di praktekan di sela waktu santai mereka agar bisa

melancarkan aliran darah, dan bisa mengontrol kadar hormon di dalam

tubuh agar tidak terlalu stres.

2. Di usulkannya mendengarkan musik yang tenang atau jenis musik yang

mereka sukai. Karena disaat penyuluhan sambil diperdengarkan musik

dengan irama lembut sehingga dapat merileksan tubuh.

3. Bukan hanya lansia yang mengikuti pelatihan reflesi stres akan tetapi

kader dari ibu PKK pun ikut membantu mempraktekan sehingga nantinya

bisa di praktekan oleh ibu PKK saat para lansia menunggu giliran di

panggil untuk melakukan te kesehatan fisik.

4. Setelah penyuluhan selesai dilakukannya konseling secara kelompok

dengan tujuan dapat sedikit mengurangi beban pada lansia.

20

B. Rekomendasi

Secara internal menyarankan untuk meningkatkan kinerja yang seharusnya

diperbaiki dari masing-masing anggota baik dari ketua, pengurus maupun

anggota di setiap dusun. Adakan kejelasan program jangka pendek dan jangka

panjang. Monitoring anak anak SMP dan SMA untuk berkelanjutanya PIK – R

di desa Sukamukti. Relasi dengan karangtaruna di perbaiki agar tidak terjadi

kesalah pahaman.

Secara eksternal, pihak PIK-R mengucapkan terimaskasih dan

menyarankan agar dalam melakukan kegiatan dalam segi waktu dapat di

perpanjang, sehingga bisa belajar lebih banyak lagi.

Secara internal untuk bina lansia agar bisa mengundang keluarga lansianya

juga, supaya bukan hanya lansianya saja yang di berikan soft skill untuk

mandiri, akan tetapi dari pihak keluarga yang mempunyai lansia harus

diberikan pemahaman untuk bisa memahami perkembangan lansia agar siap

dalam merawat lansia.

21

Daftar Pustaka

Sarafino, P Edward, dan Timothy W Smith. (2011). Healt Psychology Biopsycho

Social Interction. New York : United State of America

http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2012/07/penyusunan-sap-dan-proposal-

komunitas.html

https://megiriand.blogspot.com/2016/01/program-bina-keluarga-lansia

https://bidangkbatuna.wordpress.com

22

BIODATA

Nama : Nurul Alfiah

NIM : 1136000113

Fakultas : Psikologi

Jurusan : Psikologi

Riwayat Pendidikan :

Sd MI Al-Ikhlas Cisompok Tasikmalaya

SMP MTs Al-Ikhlas Cisompok Tasikmalaya

SMA MAN Cipasung Tasikmalaya

Universitas UIN Sunan Gunung Djati bandung

No hp : 085722956858

Email : [email protected]

23

LAMPIRAN