92
PERANAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAKUL KARIMAH DI PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU APUS JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh : Sri Hesti Hardiyati NIM. 109052000005 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

  • Upload
    vandang

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

PERANAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM

MEMBINA AKHLAKUL KARIMAH DI PANTI

SOSIAL BINA REMAJA BAMBU APUS JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Sri Hesti Hardiyati

NIM. 109052000005

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

i

Page 3: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 Universitas Islam Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Desember 2013

Sri Hesti Hardiyati

NIM. 109052000005

Page 4: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

iii

Page 5: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

iv

ABSTRAK

Sri Hesti Hardiyati

109052000005

Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina Akhlakul Karimah

Di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Pada dasarnya manusia memiliki potensi untuk berbuat baik dan

sebaliknya. Pembinaan akhlakul karimah atau perbuatan mulia menduduki

posisi penting dalam kehidupan manusia. Pembinaan akhlakul karimah tidak

bisa diabaikan begitu saja karena bagaimanapun pembinaan akhlakul karimah

harus dilakukan sedini mungkin. Seorang pembimbing dalam menjalankan

tugasnya harus mampu melakukan peranan yang berbeda-beda sesuai situasi

dan kondisi yang dialami para remaja saat ini. Pembinaan akhlakul karimah

yang dilakukan oleh pembimbing di Panti Sosial Bina Remaja bertujuan agar

mereka terbiasa untuk berbuat baik dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Teori yang digunakann adalah teori peranan yaitu seperangkat

harapan yang dikenalkan pada individu yang menempati kedudukan sosial

tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma

sosial dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan-peranan itu

ditentukan oleh norma-norma didalam masyarakat.

` Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Yang

menjadi objek dalam penelitian ini adalah peranan pembimbing dalam

membina akhlakul karimah di Panti Sosial Bina Remaja serta yang menjadi

subjeknya adalah 1 orang pembimbing rohani islam dan 3 orang masyarakat

di sekitar PSBR dan 3 orang siswa di PSBR.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tugas pembimbing rohani

islam dalam membina akhlakul karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu

Apus adalah sesuai dengan harapan masyarakat di Panti Sosial Bina Remaja

Bambu Apus Jakarta.

Kata kunci: Pembimbing Rohani Islam, Akhlakul Karimah,

Masyarakat.

Page 6: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

v

KATA PENGANTAR

(In the name of Allah, the Beneficent the Merciful)

Puji dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu

wata’ala karena atas kuasanyalah penulis skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi yang berjudul “Peranan Pembimbing Rohani Islam dalam

Membina Akhlaqul Karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Jakarta”. Ini disusun untuk menempuh sidang akhir sarjana pada Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu saya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, baik moril

maupun materil, khususnya kepada :

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan beserta jajaran di Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

3. Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam.

4. Nurul Hidayati, M.Pd, selaku pembimbing skripsi, yang sabar telah

meluangkan waktunya untuk membimbing saya dengan penuh kesabaran

hingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 7: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

vi

5. Seluruh Seluruh Dosen dan Civitas Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta yang senantiasa tulus

memberikan banyak ilmunya kepada penulis.

6. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi

yang telah membantu dalam mendapatkan sumber penulisan skripsi ini.

7. Ketua Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian, serta segenap Pengurus

Panti Sosial dan pihak-pihak yang membantu yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

8. Teristimewa, kedua orang tua yang penulis cintai Bapak Nursadmudin

selaku Ayahanda dan Ibu Misni selaku Ibunda serta adinda Sri Mulyani

Widyawati yang selalu memberikan kasih sayang, support dan doa tiada

henti.

9. Semua teman-teman BPI, khususnya BPI 2009 dan teman-teman di kosan

ibu nainggolan, terimakasih untuk support dan motivasinya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua

pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Allah memberkahi

mereka semua. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Ciputat, Desember 2013

,

Sri Hesti Hardiyati

NIM. 109052000005

Page 8: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR GRAFIK ...............................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.........................................5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................6

D. Metodologi Penelitian ................................................................7

E. Sistematika Penulisan ..............................................................11

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Teori Peranan

Pengertian Peranan ..................................................................13

B. Bimbingan

1. Pengertian Bimbingan .........................................................14

2. Tujuan Bimbingan ...............................................................16

Page 9: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

viii

3. Fungsi Bimbingan ...............................................................17

4. Bimbingan Pada Remaja .....................................................18

5. Metode Bimbingan ..............................................................19

C. Syarat Kepribadian Seorang Pembimbing .............................20

D. Keterampilan Yang Dimiliki Pembimbing ..............................23

E. Masyarakat .............................................................................24

F. Akhlakul Karimah ..................................................................24

1. Definisi Akhlakul Karimah ................................................24

2. Macam-Macam Akhlakul Karimah .....................................27

G. Tujuan dan Fungsi Pembinaan Akhlak ...................................29

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA REMAJA BAMBU

APUS JAKARTA

A. Latar Belakang ........................................................................32

B. Sejarah Berdirinya ...................................................................33

C. Dasar Hukum, Visi, Misi, Fungsi dan Tugas ...........................34

D. Strategi Pelayanan ..................................................................36

E. Prinsip Dasar Pelayanan Sosial ..............................................36

F. Sasaran dan Jangka Waktu Pelayanan ....................................37

G. Alur .........................................................................................38

H. Program, Sarana dan Prasarana Panti Sosial ...........................38

I. Struktur Organisasi ..................................................................40

Page 10: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

ix

J. Data Pegawai ...........................................................................41

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Tugas Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina Akhlakul

Karimah remaja Di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Jakarta .....................................................................................42

B. Harapan Masyarakat Tentang Tugas Pembimbing Rohani Islam

Dalam Membina Akhlakul Karimah Di Panti Sosial Bina Remaja

Bambu Apus Jakarta ...............................................................47

C. Kesesuaian Antara Tugas Pembimbing Rohani Islam Dengan

Harapan Masyarakat ..............................................................49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................52

B. Saran ......................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................53

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 11: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

x

DAFTAR GRAFIK

1. Tabel 1. Alur ...................................................................................38

2. Tabel 2. Struktur Organisasi PSBR .................................................40

3. Tabel 3. Data pegawai PSBR berdasarkan Jenis Kelamin ..............40

4. Tabel 4. Data Pegawai PSBR Berdasarkan Riwayat Pendidikan....41

Page 12: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Wawancara dengan Pembimbing PSBR

Lampiran 2. Daftar Wawancara dengan Masyarakat

Lampiran 3. Daftar Wawancara dengan Siswa PSBR

Lampiran 4. Tabel Kata Kunci Jawaban

Lampiran 5. Surat Keterangan Pembimbing

Lampiran 6. Surat Keterangan Izin Penelitian

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian

Page 13: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bimbingan merupakan proses layanan yang diberikan kepada

individu-individu guna membantu mereka dalam memperoleh pengetahuan

dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-

piihan, rencana dan interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri

dengan baik.

Hakikat bimbingan itu pada dasarnya merupakan suatu proses

usaha pemberian bantuan atau pertolongan kepada orang lain (siapa saja)

dalam segala usia, yang dilakukan secara terus menerus

(berkesinambungan) yang mana orang itu mengalami kesulitan atau

hambatan dalam hidupnya (secara psikis), sehingga dengan bantuan atau

pertolongan itu orang yang diberikan bantuan (terbimbing) dapat

mengarahkan dirinya, mampu menerima dirinya, dapat mengembangkan

potensinya untuk kebahagiaan dan kemanfaatan dirinya dan lingkungan

masyarakatnya. Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa hal yang

prinsipal dalam bimbingan ialah pemberian bantuan atau pertolongan yang

dilakukan secara terus-menerus kepada siapa saja. Karena, sesungguhnya

hampir tidak ada seseorang yang secara utuh dan menyeluruh memiliki

kemampuan untuk mengembangkan dirinya dengan optimal tanpa adanya

bantuan dan pertolongan dari orang lain. Untuk itu, sejak lahir hingga akhir

Page 14: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

2

hayatnya setiap orang di dunia ini jelas membutuhkan bimbingan dan

bantuan, supaya potensi (fitrah) yang ada pada dirinya dapat tumbuh dan

berkembang secara wajar.1

Pada dasarnya manusia memiliki potensi baik dan buruk,

sebagaimana dalam al-qur’an :

Artinya : “Maka dan Kami telah menunjukkan kepadanya

(manusia) dua jalan mendaki (baik dan buruk)” (al-Quran surat al-Balad :

10).

Kata akhlakul karimah berasal dari bahasa arab yang berarti budi

pekerti mulia atau tingkah laku mulia. Dalam al-munjid kata akhlak adalah

kata jamak yang berarti “budi pekerti, perangai, tingkah laku”. Dan akhlakul

karimah berarti “akhlak mulia atau tingkah laku mulia”. Di dalam al-mujam

al-wasit disebutkan akhlak adalah sifat yang tertanam didalam jiwa, yang

dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran atau pertimbangan.2

Pada hakikatnya akhlak merupakan suatu kondisi atau sifat yang

telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian manusia hingga timbul

berbagai perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan

1 Drs. M. lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif hidayatullah Jakarta, 2008), h.8 2 Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2009), h.7

Page 15: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

3

tanpa memerlukan pikiran. Pada dasarnya Islam mengajarkan bahwa

manusia adalah mahluk yang baik. Fitrah menghasilkan penilaian yang

positif dan pandangan yang optimis tentang manusia.

Kesadaran moral atau perasaan berakhlak ini timbul dari hati.

Sebenarnya tidaklah dapat dikatakan bahwa manusia secara otomatis akan

berkembang kearah kesadaran moral. Manusia itu bisa membelok-belokkan

hidupnya kemana saja. Macam-macam masalah yang dapat membelokkan

dari kesadaran moralnya. Manusia itu agar menjadi manusia sebagaimana

seharusnya, harus berjuang. Kesadaran moral harus dibangun dan terus

dibangun, hal ini bukanlah hanya soal pengertian, ia soal praktik. Moral

harus diajarkan dengan menjalankan. Anak-anak harus disadarkan tentang

baik dan buruk, harus dipimpin menuju ke sana. Disamping itu harus diberi

contoh kongkret tentang perbuatan baik.3

Dalam Islam, budi pekerti merupakan refleksi iman dari seseorang

sebagai contoh yang pas dan benar ialah Rasulullah SAW. Beliau memiliki

akhlak yang sangat mulia, agung dan teguh. Akhlak dalam ajaran Islam

sangan rinci, berwawasan multi dimensional bagi kehidupan, sistematis dan

beralasan realistis. Akhlak Islam bersifat mengarahkan, membimbing,

mendorong, membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit

sosial dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dua simbolis tujuan inilah yang

3 Drs.Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, cet.ke-

1.1994), h.43

Page 16: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

4

diidamkan manusia bukan semata berakhlak secara Islami hanya bertujuan

untuk kebahagiaan dunia saja. 4

Orang yang berakhlak baik melambangkan kesehatan hati dan

jiwanya. Akhlak dilihat dari spontanitas tingkah laku yang baik. Kesehatan

jiwa memunculkan suasana baru yang ceria, sehingga manusia tidak saja

mampu menikmati batas keindahan alam semesta tapi alam malakut. Kalau

segala penyakit hati musnah dan jiwa menjadi bersih dan suci, pasti akan

ditampakkan kekuasaan Allah (Qudratullah), bahkan jika jiwa dengan Allah

tidak ada jarak lagi pasti Allah SWT dapat disaksikan (al-Ghazali,

2005:09).5

Membina akhlak remaja merupakan kewajiban semua pihak,

bermula dari ibu bapak, pendidik, masyarakat, pemimpin dan yang lebih

penting adalah diri itu sendiri, oleh karena itu adanya bimbingan rohani

begitu membantu dalam membentuk akhlakul karimah pada diri mereka.

Tidak semua anak mendapatkan keberuntungan berada di tengah-

tengah keluarga harmonis serta memiliki kecukupan baik dari segi moril

maupun materil, namun banyak juga anak-anak yang kurang beruntung

sehingga ia harus belajar bagaimana caranya untuk hidup dan berusaha

menghidupkan dirinya sendiri.

Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur dapat

membantu anak putus sekolah dalam memberikan pendidikan umum

4 H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, cet.ke-1 1997) h. 153.

5 Sudirman Tebba, Nikmatnya Shalat (Jakarta: Pustaka irVan, 2008), h. 11.

Page 17: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

5

maupun keterampilan. Di samping itu mereka yang sudah berada dalam

Panti dididik sebaik mungkin oleh pembimbing serta pihak-pihak yang

bersangkutan sehingga mereka dapat menjadi anak yang mandiri dan

berakhlak.

Untuk itulah maka dalam penyusunan Skripsi ini penulis

mengambil judul “PERANAN PEMBIMBING ROHANI ISLAM

DALAM MEMBINA AKHLAKUL KARIMAH DI PANTI SOSIAL

BINA REMAJA BAMBU APUS JAKARTA TIMUR”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Peranan pembimbing rohani dalam membina Akhlakul Karimah

terhadap remaja putus sekolah yang telah diasuh oleh Panti Sosial sangatlah

penting, guna memberikan tuntunan dalam menjalankan kehidupan sehari-

hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak mulia.

Agar lebih memudahkan penulis dalam melakukan penelitian ini

sehingga sampai pada tujuannya, maka penulis membatasi penelitian ini

pada Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina Akhlakul

Karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah mengenai peranan pembimbing rohani

Islam dalam membina Akhlakul Karimah remaja Panti Sosial Bina Remaja

Bambu Apus Jakarta Timur, sebagai berikut:

Page 18: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

6

a. Bagaimana tugas pembimbing rohani Islam dalam membina

akhlakul karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Timur?

b. Apa harapan masyarakat tentang pembinaan akhlakul karimah ?

c. Apakah terdapat kesesuaian antara tugas pembimbing rohani Islam

dengan harapan masyarakat ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. Untuk mengetahui tugas pembimbing rohani Islam dalam membina

akhlakul karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Timur.

b. Untuk mengetahui harapan masyarakat tentang pembinaan

akhlakul karimah.

c. Untuk mengetahui apakah terdapat kesesuaian antara tugas

pembimbing rohani Islam dengan harapan masyarakat.

2. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

Sebagai sebuah wacana dalam rangka meningkatkan pengetahuan,

wawasan dan informasi bagi penulis, khususnya tentang peranan

pembimbing rohani dalam membina akhlakul karimah serta untuk

dijadikan sebagai bahan evaluasi, khususnya bagi pihak Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus dalam membina Akhlakul Karimah serta

dijadikan sebagai rujukan untuk pembinaan Akhlakul Karimah

terhadap remaja binaan panti sosial.

Page 19: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

7

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

jenis penelitian lapangan (field research) dimana peneliti mengumpulkan

data yang tepat untuk diteliti. Dalam hal ini mengenai peranan pembimbing

rohani dalam membina Akhlakul Karimah remaja warga binaan di Panti

Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif yaitu peneitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.6

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama dua minggu terhitung mulai tanggal

21 agustus 2013 sampai tanggal 31 oktober 2013.

Adapun tempat yang dijadikan objek penelitian adalah Panti Sosial

Bina Remaja yang beralamat di Jalan Panti Sosial (PPA) No. 1 RT. 06 RW.

01 Kel. Bambu Apus, Kec. Cipayung – Jakarta Timur.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek penelitian adalah 1 orang pembimbing rohani Islam

3 orang masyarakat di sekitar panti dan 3 siswa didik di PSBR. Sedangkan

yang menjadi objek pada penelitian ini adalah peranan pembimbing dalam

6 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,

2007) cet,ke-8, h.4

Page 20: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

8

membina akhlakul karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Jakarta Timur.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:

a. Observasi

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

penginderaan. Yang direncanakan secara serius, memiliki kaitan

dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, dicatat secara

sistematik dan dihubungkan dengan proporsisi umum dan bukan

dipaparkan sebagai sesuatu yang hanya menarik perhatian serta

dapat dicek dan dikontrol mengenai keabsahannya.

b. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman

wawancara.7

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan data-data

tertulis yang terdapat di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus,

dengan masalah yang diteliti dan dokumen lainnya yang

7 Prof. Dr. H. M Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, cet.ke-4 2010), h.108,115

Page 21: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

9

mendukung. Dokumentasi inipun disertakan sebagai pelengkap

untuk memperoleh identitas data siswa dan data Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus Jakarta Timur.

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.8

6. Sumber Data

Sumber data ialah unsur utama yang dijadikan sasaran dalam

penelitian untuk memperoleh data-data konkrit, dan yang dapat memberikan

informasi untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.9

Untuk menetapkan sumber data, penulis mengklasifikasi berdasarkan jenis

data yang dibutuhkan (dikumpulkan). Dalam penelitian ini penulis

menggunakan sumber data yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung

dari sumber asli atau sumber pertama melalui observasi atau

pengamatan langsung, artinya peneliti berperan serta sebagai pengamat

dan wawancara langsung dan mendalam kepada responden. Data primer

yang diperoleh dalam penelitian ini melalui pengamatan dan wawancara

dengan pembimbing, ,asyarakat sekitar panti dan beberapa peserta

didik.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods (Bandung: Alfabeta, 2011),

h.326 9 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, (Jakarta:

LPSS,1998), Cet. Ke-1, hal.29.

Page 22: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

10

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari melalui sumber-

sumber informasi tidak langsung, seperti catatan-catatan atau dokumen

yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder biasanya digunakan

sebagai pendukung data primer agar mendapatkan data yang tepat dan

sesuai dengan tujuan penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini diantaranya data yang diperoleh dari studi kepustakaan.

7. Instrumen dan Alat Bantu Penelitian

Dalam penelitian kualitatif (naturalistik) maka instrument

penelitiannya adalah peneliti itu sendiri, peneliti bukan sebagai objek

penelitian karena peneliti yang melakukan penelitian itu sendiri, peneliti

yang melakukan semua proses peneitian seperti wawancara mendalam,

observasi dan dokumentasi. Alat bantu penelitian menggunakan catatan

lapangan, kamera digital dan pedoman wawancara.

8. Teknik Analisis Data

Analisa data kualitatif berawal dari mengumpulkan data atau

informasi hasil wawancara atau observasi, selanjutnya “mengolahnya” dan

akhirnya adalah menarik makna dari balik kumpulan data tersebut sebagai

kesimpulan yang berupa konsep.10

Dengan ungkapan lain menganalisis

data pada hakekatnya adalah pemberitahuan peneliti kepada pembaca

tentang apa saja yang dilakukan terhadap data yang sedang dan telah

dikumpulkan, sebagai cara yang nantinya bisa memudahkan peneliti dalam

10

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan

Laporan Penelitian, cet. 2 (Malang: UMM Press, 2010), h. 63-64

Page 23: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

11

memberi penjelasan dari interpretasi dari responden dengan tujuan akhir

menarik kesimpulan.11

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengacu pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah cetakan II,

April 2007.

Selanjutnya, untuk mempermudah penulisan dan memahami isi

skripsi ini, penulis membagi atas lima bab dengan sistematika penulisan

sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, serta Sistematika

Penulisan

Bab II: Landasan teori; terdiri dari Pengertian Peranan, Pengertian

Bimbingan, Syarat Kepribadian Seorang Pembimbing,

Pengertian Akhlak, serta Macam-macam Akhlakul Karimah

Bab III: Gambaran Umum Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Jakarta Timur: Terdiri dari Latar Belakang Berdirinya, Dasar

Hukum, Visi Misi, Fungsi dan Tugas, Strategi Pelayanan,

Prinsip Dasar Pelayanan Sosial, Sasaran dan Jangka Waktu

11

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan

Laporan Penelitian, cet. 2 (Malang: UMM Press, 2010), h. 64-65.

Page 24: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

12

Pelayanan, Program-Program, Sarana dan Prasarana, Struktur

Organisasi

Bab IV: Temuan Lapangan dan Analisis Data: Tugas Pembimbing

Rohani Islam dalam Membina Akhlakul Karimah Remaja di

Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus, Harapan Masyarakat

Tentang Tugas Seorang Pembimbing Rohani Islam Dalam

Membina Akhlakul Karimah Menurut Warga Binaan Panti,

Kesesuaian Peranan Pembimbing Dalam Membina Akhlakul

Karimah Remaja di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Dengan Harapan Masyarakat

Bab V: Penutup yang terdiri dari atas kesimpulan dan saran

terhadap pembahasan sebelumnya.

Page 25: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peranan

Setiap manusia mempunyai peran dalam kehidupannya. Dan

berbeda perannya tergantung dengan kedudukan dalam masyarakatnya

masing-masing.

Dalam kamus bahasa Indonesia peranan kata dasarnya adalah

“peran” yang berarti tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan dalam masyarakat.1 Dalam kamus ilmiah popular, peranan

diartikan fungsi, kedudukan, bagian dari kedudukan.2

David Berry mendefinisikan “peranan” sebagai seperangkat

harapan yang dikenalkan pada individu yang menempati kedudukan sosial

tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-

norma sosial dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan-peranan

itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat.3

Dengan artian bahwa kita diharuskan untuk melakukan hal-hal

yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaan dan di berbagai

peranan-peranan lainnya.

Sarlito Wirawan Sarwono dalam bukunya juga mengemukakan hal

yang sama bahwa harapan tentang peran adalah harapan-harapan orang

1 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet.II, h.854

2 Pius.A.Pratanto dan M.Dahlan AL Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola), h.

585 3 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1955), Cet ke-3, h.99

Page 26: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

14

lain pada umumnya tentang perilaku-perilaku yang pantas, yang

seyogyanya ditemukan seseorang yang mempunyai peran tertentu.4

Peran sangat penting karena dapat mengatur keperilakuan

seseorang, di samping itu peran menyebabkan seseorang dapat

meramalkan perbuatan orang lain pada batas-batas tertentu sehingga

seseorang dapat menyesuaikan perilakunya sendiri dengan perilaku orang

–orang sekelompoknya.5

Dari beberapa definisi diatas, dapat difahami bahwa peran

merupakan suatu pengharapan yang diharapkan ada pada individu yang

menduduki posisi tertentu yang nantinya akan mengimbangi aturan-aturan

dan norma-norma yang berkembang dalam masyarakat.

B. Bimbingan

1. Pengertian Bimbingan

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari

“guidance” berasal dari kata guide yang memiliki arti membimbing,

menuntun, menunjukan, mengarahkan, memandu, dan mengelola.

Para ahli memberikan pengertian berbeda sesuai dengan pola

pandang masing-masing. Untuk mendapat pengertian yang lebih jelas

berikut ini penulis mengutip beberapa definisi:

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus

menerus dari seorang pembimbing, yang dipersiapkan kepada individu yang

membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang

4 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi sosial (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1988.) Cet ke 4, h 235 5 J. dwi narwoko, Bagong suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta:

Kencana, 2007) Cet III, h. 159

Page 27: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

15

dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media

dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normative agar tercapai

kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri

maupun lingkungannya.6

Sedangkan menurut Smith dalam McDaniel 1959, bimbingan

merupakan proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna

membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan

yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan

interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang

baik.7

Selanjutnya menurut Stopps bimbingan adalah suatu proses yang

teru menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai

kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang

sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.8

Dari beberapa pendapat di atas dapat difahami bahwa proses

bantuan yang terus menerus terhadap individu baik anak, remaja, maupun

orang dewasa agar mereka mampu mengembangkan dirinya sendiri dan

bersikap mandiri dengan potensi yang dimilikinya dengan sarana-sarana

yang mendukung. Bimbingan adalah bantuan atau tuntunan yang

mengandung pengertian bahwa pembimbing memberikan bantuan kepada

yang dibimbingnya serta membantu mengarahkan kepada yang

6 Dra. Hallen A, M.Pd., Bmbingan dan Konseling (Jakarta: Quantum Teaching, 2002),

Cet I, h. 3 7 Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc.Ed., Drs. Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan

Konseling, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008) Cet II, h. 94 8 Drs. H.M.Umar, Drs. Sartono, Bimbingan danPenyuluhan : Untuk Fakultas Tarbiyah

Komponen MKDK. (Bandung: CV Pusataka Setia, 2001) Cet II, h. 10

Page 28: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

16

dibimbingnya agar si terbimbing mampu mengembangkan berbagai potensi

yang ada dalam dirinya secara optimal agar dapat mencapai tujuan yang

diinginkan dengan usaha yang maksimal.

2. Tujuan Bimbingan

Tujuan dari bimbingan adalah agar peserta didik mengenal

kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif

dan dinamis sebagai sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.9

Sebagai manusia yang normal pastilah dalam diri setiap individu

terdapat hal-hal yang positif dan negatif, pribadi yang sehat ialah bagaimana

ia bisa menerima kekurangan serta kelebihan dirinya sendiri sebagaimana

adanya.

Sedangkan tujuan bimbingan menurut Prayitno adalah untuk

membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan

tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan

dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar

belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), sesuai dengan

tuntutan positif lingkungannya.10

Adapun tujuan dari bimbingan menurut Ainur Rahim Faqih adalah

memenberikan dorongan di dalam pengarahan diri.

a. Membantu mengembangkan pemahaman tentang apa yang

harus difahami.

b. Membantu proses sosialisasi.

9 Dra. Hallen A, M.Pd., Bmbingan dan Konseling (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet

I, h. 57 10

Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc.Ed., Drs. Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan

Konseling, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008) Cet II, h. 114

Page 29: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

17

c. Membantu memahami tigkah laku manusia.

d. Membantu memperoleh kepuasan pribadi dalam penyesuaian

diri secara maksimal.

e. Membantu untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang

dalam berbagai aspek fisik, mental dan sosial.11

Selanjutnya tujuan bimbingan terkait dengan aspek pribadi-sosial

individu yakni memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-

nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam

kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah,

tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya, serta memiliki rasa

tangung jawab dan mampu untuk mengambil keputusan secara efektif.12

3. Fungsi Bimbingan

Adapun fungsi bimbingan menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi dapat

dijabarkan sebagai berikut :

a. Menyalurkan ialah membantu siswa mendapatkan lingkungan sesuai

dengan keadaan dirinya, fungsi pemahaman yaitu yang akan

menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu

sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik meliputi

pemahaman tentang diri dan lingkungan.

b. Fungsi pencegahan yaitu yang akan menghasilkan tercegahnya atau

terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin

11

Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam (Yogyakarta:UII Press,

2001), Cet II, h. 54 12

Dr. Syamsu Yusuf, LN dan Dr. A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan

Konseling (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet II, h.14

Page 30: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

18

timbul yang akan mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan

kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.

c. Fungsi pengentasan yaitu membantu memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi oleh peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya,

maupun bentuknya.

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi yang akan

menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya beberapa potensi

dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya

secara terarah, mantap dan berkelanjutan.

e. Fungsi advokasi yang akan menghasilkan pembelaan (advokasi)

terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh

potensi secara optimal.13

4. Bimbingan Pada Remaja

Pada masa remaja terjadi perubahan fisik dan kepribadian yang

signifikan sehingga berdampak pada perubahan emosional yang besar.

Periode yang berlangsung antara usia 12-18 ini sering disebut masa yang

bergejolak.

Dalam aspek kognitif, remaja juga mengalami peningkatan dalam

pemahaman mereka tentang dunianya. Berdasarkan teori Piaget, remaja

telah berada pada tahapan formal operation dan telah mengembangkan pola-

pola berpikir formal yang menyeluruh. Remaja memiliki keinginan yang

13

Drs. Samsul Munir Amin, M.A., Bimbingan Dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah,

2010), Cet I, h.45

Page 31: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

19

kuat untuk mulai mandiri, tidak terikat pada orang tua, tetapi juga masih

merasa bingung dalam menghadapi dunia barunya ini. 14

5. Metode Bimbingan

Ada beberapa metode yang lazim dipakai dalam bimbingan, berikut

ini pembahasannya: 15

a. Wawancara adalah salah satu cara memperoleh fakta-fakta kejiwaaan

yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya

hidup kejiwaan anak bimbing pada saat tertentu yang memerlukan

bantuan.

b. Group guidance (bimbingan secara berkelompok) merupakan cara

pengungkapan jiwa/batin serta pembinaannya melalui kegiatan

kelompok seperti ceramah, diskusi, seminar, symposium, atau

dinamika kelompok (group dynamics).

c. Metode non-direktif (cara yang tidak mengarahkan) anak bimbing

diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menceritakan segala uneg-

uneg (tekanan batin) yang disadari menjadi hambatan jiwanya,

pembimbing bersikap memperhatikan dan mendengarkan serta

mencatat poin-poin penting yang dianggap rawan unruk diberi

bantuan. Pada akhirnya pembimbing memberikan patunjuk-petunjuk

tentang usaha apa sajakah yang baik bagi klien dengan cara yang tidak

bernada imperatif (wajib). Akan tetapi hanya berupa anjuran-anjuran

yang tidak mengikat.

14

Jeanette Murad Lesmana, Dasar-Dasar Konseling, (Jakarta: UI, 2005), h,168 15

Prof. H. M. Arifin. M.Ed., Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

Golden Terayon Prss, 1992), Cet III, h.40-45

Page 32: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

20

d. Metode psikoanalitis, metode ini berasal dari teori psiko-analise Freud

yang dipergunakan untuk mengungkapkan segala tekanan perasaan

terutama perasaan yang sudah tidak lagi disadari. Menganalisa gejala

tingkah laku baik melalui mimpi ataupun melalui tingkah laku yang

serba salah, dengan menitik beratkan pada perhatian atas hal-hal apa

sajakah perbuatan salah itu terjadi berulang-ulang

e. Metode direktif (metode yang bersifat mengarahkan) berusaha

mengatasi kesulitan (problema) yang dihadapi anak bimbing dengan

memberikan secara langsung jawaban-jawaban terhadap permasalahan

yang menjadi sebab kesulitan yang dihadapi/dialami anak bimbing.

C. Syarat Kepribadian Seorang Pembimbing

Menurut Prof. H.M Arifin, M.Ed., beberapa persyaratan mental

personality yang harus dimiliki seorang konselor agama adalah sebagai

berikut:

1. Meyakini akan kebenaran agama yang dianutnya, menghayati, dan

mengamalkan karena ia menjadi pembawa norma agama yang

konsekuen, serta menjadikan dirinya idola sebagai muslim sejati, baik

lahir maupun batin dikalangan anak bimbingnya.

2. Memiliki sikap dan kepribadian menarik, terutama terhadap anak

bimbingnya, dan juga terhadap orang-orang yang berada di

lingkungan sekitarnya.

3. Memiliki rasa tanggung jawab, berbakti tinggi dan loyalitas terhadap

tugas pekerjaannya secara konsisten di tengah-tengah pergolakan

masyarakat.

Page 33: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

21

4. Memiliki kematangan jiwa dalam bertindak menghadapi

permasalahan yang memerlukan pemecahan.

5. Mampu mengadakan komunikasi timbal balik terhadap anak bimbing

dan lingkungan sekitarnya.

6. Mempunyai sikap dan perasaan terikat terhadap nilai-nilai

kemanusiaan yang harus ditegakkan, terutama dikalangan anak

bimbingnya sendiri. Hakikat dan martabat kemanusiaan harus

dijunjung tinggi di kalangan mereka.

7. Mempunyai keyakinan bahwa anak bimbing memiliki kemampuan

dasar yang baik dan dapat dibimbing menuju kearah perkembangan

yang optimal.

8. Memiliki rasa cinta yang mendalam, dan meluas kepada anak

bimbingnya.pembimbing selalu siap menolong memecahkan berbagai

kesulitan yang dialami oleh anak bimbingnya.

9. Memliki ketangguhan, kesabaran, serta keuletan dalam melaksanakan

tugas kewajibannya.

10. Memiliki sikap yang tanggap dan peka terhadap kebutuhan anak

bimbing.

11. Memiliki watak dan kepribadian yang familiar, sehingga yang berada

disekitar senang bergaul dengannya.

12. Memiliki jiwa yang progresif dalam karirnya dengan selalu

meningkatkan kemampuannya memalui belajar tentang pengetahuan

yang ada hubungannya dengan tugasnya.

13. Memiliki kepribadian yang bulat dan utuh.

Page 34: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

22

14. Memiliki kemampuan teknis termasuk metode tentang bimbingan dan

penyuluhan serta mampu menerapkan dalam tugas.16

Sedangkan menurut Bimo Walgito, syarat-syarat seorang

pembimbing adalah sebagai berikut:

1. Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas,

baik dari segi teori maupun praktik.

2. Dalam segi psikologis seorang pembimbing akan dapat mengambil

tindakan yang bijaksana, yaitu adanya kemantapan atau kestabilan di

dalam psikologisnya terutama dalam segi emosi.

3. Seorang pembimbing harus sehat jasmani maupun psikisnya.

4. Seorang pembimbing harus mempunyai sikap kecintaan terhadap

pekerjaannya dan juga terhadap anak bimbing atau individu yang

dihadapinya.

5. Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang cukup baik,

sehingga dengan demikian dapat diharapkan adanya kemajuan di

dalam usaha bimbingan dan penyuluhan ke arah yang lebih sempurna.

6. Seorang pembimbing harus bersifat supel, ramah-tamah, sopan santun

dalam bersikap dan berperilaku sehingga seorang pembimbing akan

mendapatkan kawan yang sanggup bekerja sama memberikan bantuan

secukupnya untuk kepentingan anak-anak.

7. Seorang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat yang dapat

menjalankan prinsip-psinsip serta kode etik bimbingan dan penyuluhan

dengan sebaik-baiknya.17

16

Prof. H. M. Arifin. M.Ed., Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

Golden Terayon Prss, 1992), Cet III, h.29-30

Page 35: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

23

Dari berbagai persyaratan yang dijelaskan tersebut kita mengetahui

apa saja syarat yang semestinya ada pada diri seorang pembimbing. Yang

mana segala sikap dan tingkah laku dirinya akan dicontoh oleh anak

bimbingnya.

D. Keterampilan yang Dimiliki Pembimbing

Adapun keterampilan yang perlu dimiliki seorang pembimbing

adalah keterampilan komunikasi, yaitu mendengarkan dan memerhatikan.

Disamping itu, juga kemampuan untuk menyelenggarakan konseling,

mengolah data individu, melakukan wawancara, dan menggunakan

sumber-sumber yang terdapat disekolah dan masyarakat (Jumhur & Surya,

1975)

Seorang pembimbing atau konselor perlu memperhatikan serta

menguasai beberapa hal berikut ini:18

1. Keterampilan mikro, meliputi squarely (jujur, face to face),

open (terbuka), lean (jarak konselor-klien tidak boleh terlalu

dekat atau terlalu jauh), eye contact (saling melihat), rileks.

Dengan demikian, konselor harus jujur, terbuka, menatap klien

untuk mengobservasi ekspresi yang diungkap lewat masalah

klien, tidak tegang dan tidak terbawa masalah.

2. Keterampilan non verbal (Johana,2000), artinya konselor harus

dapat menangkap arti reaksi ekspresi wajah, mimic, gerakan

17

Dr. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset,

1993) Cet IV, hlm 30-31. 18

Elfi Mu’awanah, S.Ag., M.Pd. dan Rifa Hidayah, S.Ag., S.Psi., M.Si., Psi. Bimbingan

Konseling Islami di Sekolah Dasar (Jakarta :Bumi Aksara, 2009) h.143

Page 36: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

24

mata, tubuh, tangan, untuk kemudian dapat melihat secara jelas

esensi masalah yang tengah terjadi.

3. Keterampilan bersama klien secara emosional.

E. Masyaraakat

Masyarakat adalah sekumpulan orang yang hidup bersama pada

suatu tempat atau wilayah dengan ikatan aturan tertentu.19

Menurut Peter L. Berger masyarakat adalah keseluruhan kompleks

hubungan manusia yang luas sifatnya. Pengertian keseluruhan kompleks

dalam definisi tersebut berarti bahwa kseluruhan itu terdiri atas bagian-

bagian yang membenuk suatu kesatuan.20

F. Akhlakul Karimah

1. Definisi Akhlakul Karimah

Islam menempatkan akhlak pada posisi penting yang harus

dipegang teguh oleh para pemeluknya. Bahkan, tiap aspek dari ajaran

agama islam selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak

yang mulia (Akhlakul Karimah).

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak (bahasa

arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk. Khulk di dalam kamus Al-

Munjid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.21

19

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h.924 20

Janu Murdiyatmoko, Sosoilogi Mengkaji dan Memahami Masyarakat (Bandung:

Gafindo Media Pratama, 2007) ,h.18 21

Drs. Asmaran As., M.A., Pengantar Ilmu Akhlak, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

1994), Cet II, h.2

Page 37: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

25

Baik kata akhlak atau khulk keduanya dijumpai pemakaiannya

dalam al-Quran, sebagai berikut:

“Dan Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi

pekerti yang agung”. (QS.al-Qalam, 68:4).

Di dalam Al-Mu’jam Al-Wasit disebutkan definisi akhlak ialah

sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam

perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan

pertimbangan.22

Kata akhlakul karimah berasal dari bahasa arab yang berarti budi

pekerti mulia atau tingkah laku mulia. Dalam al-munjid kata akhlak adalah

kata jamak yang berarti “budi pekerti, perangai, tingkah laku”. Dan akhlakul

karimah berarti “akhlak mulia atau tingkah laku mulia”. Di dalam al-mujam

al-wasit disebutkan akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam jiwa, yang

dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk tanpa

membutuhkan pemikiran atau pertimbangan.23

Sedangkan akhlakul karimah menurut Abdullah adalah tingkah

laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman sesorang

22

Drs. Asmaran As., M.A., Pengantar Ilmu Akhlak, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

1994), Cet II, h.2 23

Heny Narendrany Hidayati, Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2009), h.7

Page 38: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

26

kepada Allah. Akhlakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang

terpuji.24

Diantara perbuatan baik adalah pergaulan yang baik, perbuatan

mulia, perkataan yang lembut, menjamu tamu, menyebarkan salam,

mengunjungi orang muslim yang sakit, mengantarkan jenazah orang

muslim, bersikap baik kepada tetangga, menghormati orang tua, memenuhi

undangan makan dan mendoakannya, mendamaikan diantara manusia yang

bertikai, bermurah hati, memulai salam, menahan amarah, dan memaafkan

kesalahan manusia.

Akhlak Rasulullah menjadi panutan atau pedoman bagi manusia

sejak dulu hingga sekarang. Sifat beliau merupakan tauladan bagi anggota-

anggota masyarakat, dan pimpinan beliau menjadi sumber ilham kebaikan

bagi umat islam sejak dahulu hingga sekarang.

Dari keseluruhan definisi diatas tampak tidak ada yang

bertentangan, melainkan memiliki kemiripan antara yang satu dengan

lainnya dan saling melengkapi.

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlakul karimah atau akhlak

yang mulia adalah tingkah laku, perbuatan yang muncul dari hasil

perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, dan kebiasaan yang

mendorong untuk melakukan hal-hal yang baik tanpa berpikir dan penuh

pertimbangan lebih dahulu.

24

Drs. M. Yatimin Abdullah, M.A, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:

AMZAH, 2007) cet I, h.40

Page 39: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

27

2. Macam-macam Akhlakul Karimah

Akhlakul karimah telah banyak dicontohkan oleh Rasulullah

Muhammad s.a.w. dalam kehidupan sehari-harinya, berinteraksi sosial,

berinteraksi dengan alam, dan bahkan berinteraksi dengan Sang

Penciptanya.

Akhlakul karimah atau akhlak yang mulia amat banyak jumlahnya,

namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia

dengan manusia. Akhlak mulia itu dapat dibagi menjadi tiga bagian.25

Berikut uraiannya:

a. Akhlak Terhadap Allah

Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran

bahwa tiada tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji

demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia, malaikat pun tidak

akan mampu menjangkau hakikat-Nya.

b. Akhlak yang Baik Terhadap Diri Sendiri

Selaku individu manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan segala

kelengkapan jasmaniah dan rohaniahnya. Berakhlak baik pada diri

sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan

menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa

dirinya sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggung

jawabkan dengan sebaik-baiknya. Misalnya: hindari minuman

beracun/keras, hindarkan perbuatan yang tidak baik, memelihara

25

Prof. Dr. H. Moh. Ardani, Nilai-nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadat, (Jakarta: CV

Karya Mulia, 2001) Cet I, h.43-45

Page 40: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

28

kesucian jiwa, pemaaf dan pemohon maaf, sikap sederhana dan jujur,

serta menghindari perbuatan tercela.

c. Akhlak yang Baik Terhadap Sesama Manusia

Manusia adalah sebagai mahluk sosial yang kelanjutan

eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada

orang lain. Untuk itu ia perlu menciptakan suasana yang baik, bekerja

sama, saling tolong menolong dengan orang lain, dan satu sama

lainnya saling berakhlak yang baik.

Batasan-batasan akhlak di dalam agama Islam, baik akhlak

terhadap Sang Pencipta, sesama manusia maupun terhadap alam telah

ditentukan oleh al-Quran dan al-Hadits sehingga manusia dapat

menjadikan kedua sumber tersebut sebagai pedoman dalam berakhlak.

Lebih tegasnya, bahwa yang menjadi landasan dan sumber ajaran Islam

secara keseluruhan sebagai pola hidup dan menetapkan mana yang baik

dan mana yang buruk ialah al-Qur’an dan al-Hadits.26

Perintah ber-akhlaqul Karimah

Perintah ialah suatu yang wajib dilakukan, secara individu maupun

kelompok. Perintah dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu pertama,

perintah dari Allah. Kedua, perintah dari manusia. Perintah dari Allah

yaitu perintah melaksanakan agama secara kaffah berupa syariat,

hukumnya wajib dilaksanakan.27

26

Abdullah Salim, Akhlak Islam: Membina Rumah Tangga dan Masyarakat (Jakarta:

Media Dakwah, 1994), cet.ke-4, h.12. 27

Drs. M. Yatimin Abdullah, M.A, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:

AMZAH, 2007), h.193

Page 41: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

29

Perintah berakhlakul karimah dalam al-quran adalah sebagai

berikut:

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan

yang baikbagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut

Allah. (QS.Al-Ahzab:21)

G. Tujuan dan Fungsi Pembinaan Akhlak

Tujuan Pembinaan Akhlak

Tujuan pembinaan akhlak sebenarnya ialah mengembangkan

potensi akhlak itu sendiri melalui pembinaan di sekolah, keluarga dan

masyarakat. Potensi yang dikembangkan sudah pasti adalah potensi yang

baik.

Adapun tujuan pembinaan akhlak secara spesifik telah dirumuskan

oleh para ahli Psikologi Islam, diantaranya sebagai berikut:

a. Menurut Mohammad Atiyah Al-Abrasyi mengatakan “Tujuan

pembinaan akhlak membentuk manusia bermoral baik, keras

kemauan, sopan dalam perkataan dan perbuatan, mulia dalam tingkah

laku, berperangai, bersifat bijaksana, ikhlas, jujur dan suci.”28

b. Mohammad Ali Hasan mengatakan bahwa “Tujuan pembinaan adalah

agar setiap orang berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau

28

Mohammad Atiyah Al-Abrsy, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terjemah.H

Bustami dan A.Ghani (Jakarta: Bulan Bintang. 1984). Cet.Ke-4.h.104

Page 42: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

30

beradat istiadat yang baik yang sesuai dengan perilaku Rasulullah

serta ajaran islam.”29

Menurut pendapat di atas tujuan pembinaan dilakukan agar setiap

yang dibina bisa berperilaku baik sesuai dengan ketentuan moral dan

agama.

Fungsi Pembinaan Akhlak

Pembinaan akhlak mempunyai dua fungsi yaitu:

a. Fungsi kuratif; membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa

dalam proses perkembangannya atau membenatu dalam mengatasi

masalahnya.

b. Fungsi preventif; fungsi ini pembina dapat memberikan beberapa

terapi sesuai dengan masalah dan keadaan siswa itu sendiri. Pembina

dapat menggunakan lima poin antara lain:

1. Memfasilitasi perubahan tingkahlaku siswa maksudnya adalah

kita sebagai pembina memberikan kesempatan kepada siswa

untuk dapat mengubah tingkah laku.

2. Menciptakan dan memelihara hubungan bukan hanya antara

Pembina dengan siswa melainkan bagaimana siswa dapat

berhubungan dengan lingkungan sekitarnya.

3. Meningkatkan keterampilan memecahkan masalah maksudnya

membantu siswa yang bermasalah tersebut agar dapat belajar

mengatasi situasi-situasi baru yang dihadapinya dengan

keterampilan untuk dapat memecahkan masalah tersebut.

29

Mohammad Ali Hasan, Tuntunan Akhlak (Jakarta: Bulan bintang, 1978). Cet ke-1,h.11

Page 43: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

31

4. Meningkatkan kemampuan membuat keputusan yaitu

membantu siswa memperoleh dan memahami, bukan hanya

kemampuan, minat, kesempatan, tetapi juga emosi dan sikap

yang mempengaruhi siswa dalam membuat keputusannya.

5. Memfasilitasi perkembangan potensi siswa maksudnya, setiap

individu merupakan mahluk yang mempunyai kemampuan

atau potensi untuk dapat memecahkan masalahnya sendiri.

Dengan menegembangkan potensi siswa merupakan tujuan

Pembina yang sering dilakukan di sekolah yaitu dalam

memberikan pembinaan terhadap siswa dengan berupaya

meningkatkan pertumbuhan dan perkmbangan siswa dengan

memberikan kesempatan kepadanya untuk belajar

menggunakan kemampuan dan minatnya secara optimal.30

Berdasarkan kerangka teori yang telah penulis ungkapkan di atas

bisa dicermati bahwa betapa pentinya peranan seorang pembimbing dalam

menumbuhkan nilai-nilai akhlak kepada siswa binaannya. Karena

penanaman nilai-nilai dan akhlak yang baik itu tidak akan mungkin

berhasil hanya dengan pendidikan formal saja tetapi juga membutuhkan

pembiasaan diri dan juga contoh dalam melakukan hal-hal yang baik

(akhlakul karimah) dalam kehidupan mereka sehari-hari.

30

Abubakar Baraja, Psikologi Konseling dan Teknik Konseling. (Jakarta: Studia Press,

2004). Cet.Ke-1, h.12

Page 44: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

32

BAB III

GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA REMAJA

A. Latar Belakang

Perhatian masyarakat umum terhadap anak-anak terlantar putus

sekolah banyak dikaitkan pada kondisi peperangan dan kemiskinan. Situs

internet “Sebuah Dunia Anak” (2003) mengulas panjang lebar tentang anak-

anak korban perang, anak-anak di tempat pengungsian, upasa lembaga

swadaya masyarakat untuk mengatasi, dan lain-lain, seolah kasus

penelantaran anak merupakan kasus dramatis dalam kancah politik

internasional.1

Keberadaan anak-anak terlantar bukanlah suatu kondisi luar biasa

akibat kemelut perang atau sebagai dampak politik suatu Negara, melainkan

sebuah peristiwa yang mungkin terjadi sehari-hari namun tidak disadari oleh

anggota masyarakat. Pendidikan terhadap anak sejatinya berlangsung

sepanjang masa (long live education). Dengan demikian, seorang anak akan

merasakan ketenangan dan ketentraman ketika mengarungi hidup ini. Untuk

mewujutkan hal itu tentunya dengan memasukkan mereka ke sekolah,

sehingga dapat mempengaruhi karakter, kepribadian, wawasan, life skill dan

sikap hidup si anak di masa mendatang agar kehidupan mereka menjadi

lebih layak dan lebih layak lagi.

1 Leaflet yang dikeluarkan oleh Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Page 45: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

33

Tetapi, bagi sebagian masyarakat hal itu tidak dapat diperoleh,

selain karena biaya pendidikan yang mahal bagi masyarakat, rendahnya

ekonomi keluarga juga menjadi alasan bagi anak-anak untuk ikut membantu

meningkatkan penghasilan keluarga demi melanjutkan hidup. Hal ini

menjadi penyebab utama meningkatnya angka putus sekolah di Republik

tercinta ini. Pelayanan sosial bagi remaja terlantar dan putus sekolah

merupakan salah satu program pemerintah untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan remaja yang kurang “beruntung” agar turut

berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Program pengembangan

tersebut menjadi hal yang sangan krusial mengingat semakin meningkatnya

jumlah remaja yang terlantar dan putus sekolah.

Pusat Pengembangan Bambu Apus Jakarta adalah salah satu Unit

Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Sosial RI yang memberikan

pelayanan sosial kepada remaja tersebut berupa bimbingan sosial dan

bimbingan keterampilan kerja, agar mereka memiliki kemampuan dan

kemandirian serta dapat berkembang secara wajar di tengah masyarakat,

sehingga dapat terampil dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan.

B. Sejarah Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus berdiri sejak bulan

Juli 1972, namun kegiatan operasionalnya secara resmi baru dimulai pada

tanggal 15 September 1974. Panti ini diresmikan oleh Menteri Sosial RI

Page 46: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

34

pada waktu itu yaitu HMS Mintaredja,SH. Pada tahun 1977 panti ini

memperoleh anggaran dari Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial.2

Sebelum bernama PSBR, awalnya bernama Panti Asuhan

Percontohan selang beberapa tahun berganti nama menjadi Panti

Penyantunan Anak (PPA). Barulah tanggal 23 Apri 1994, berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor: 14/HUK/1994

berubah nama menjdi Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus. PSBR mulai

beroperasi tanggal 1 September 1994 sampai dengan saat ini yang

berkedudukan di Jl. PPA. No 1 Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur di

lahan seluas 103.400 m² dengan luas bangunan sluas 20.062 m².

C. Dasar Hukum, Visi, Misi, Fungsi dan Tugas

1. UUD 1945 pasal 2; Tiap-tiap warga Negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

2. UU Nomor: 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

3. UU Nomor: 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

4. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor; 106/HUK/2009 tentang

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan

Departemen Sosial.

Visi dari Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus ini adalah

mewujudkan Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus sebagai Lembaga

Penyelenggara Pelayanan Rehabilitasi Sosial Secara Prima bagi Remaja

Terantar Putus Sekolah.

2 Leaflet yang dikeluarkan oleh Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Page 47: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

35

Sedangkan Misi Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus yakni :

a. Melaksanakan perencanaan program dan kegiatan

penyelenggaraan rehabilitasi sosial bagi remaja yang efektif dan

efisien;

b. Melaksanaan penyelenggaraan rehabilitasi soaial bagi remaja yang

prima, professional dan berkelanjutan sesua prosedur dan standar

pelayanan;

c. Meningkatkan dukungan manajemen penyelenggaraan rehabilitasi

sosial bagi remaja yang akuntabel, transparan dan profesional.

Fungsi :

Pusat pemberdayaan dan pengembangan diri remaja

Pusat informasi, pelatihan dan penelitian tentang perilaku

sosial remaja dan organisasi

Pusat rujukan penanganan masalah sosial remaja sebagai

upaya pencegahan, rehabilitasi, pemberdayaan, dukungan dan

pengembangan.

Tugas: Memberikan bimbingan dan pelayanan yang bersifat

preventif, rehabilitatif dan promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental,

sosial, pelatihan, keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi

remaja terlantar putus sekolah agar mampu mandiri dan berperan aktif

dalam kehidupan masyarakat serta pengkajian dan penyiapan standar

pelayanan.

Page 48: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

36

D. Strategi Pelayanan

Berikut adalah strategi pelayanan Panti Sosial Bina Remaja untuk

mencapai maksud dan tujuannya, yaitu:

1. Melalui perlindungan anak, penguatan keuarga dan

masyarakat.

2. Optimalisasi sumber-sumber lokal, kerjasama dan kemitraan.

3. Standarisasi pelayanan sosial dan pengembangan

kelembagaan.

4. Evaluasi pelaksanaan program.

5. Berjalan pada prinsip umum konvensi hak anak yang

meliputi; non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak,

perhatian terhadap partisipasi anak dan integrasi pelayanan

sosial dalam perlindungan hak-hak anak.

E. Prinsip Dasar Pelayanan Sosial

1. Penerimaan, bahwa setiap pelayanan yang diberikan selalu

didasarkan pada kondisi objektif dalam memahami sasaran.

Kondisi tersebut berkaitan dengan berbagi kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki oleh remaja.

2. Individualisasi, setiap pelayanan yang diberikan adalah unik,

spesifik sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh

remaja, bukan berorientasi pada kepentingan pelaksanaan.

3. Partisipasi, bahwa setiap pelayanan haruslah melibatkan remaja

secara proaktif dalam setiap proses pelayanan yang dilakukan

Page 49: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

37

terhadapnya. Termasuk didalamnya adalah memberikan peluang

seluas-luasnya kepada remaja untuk menentukan berbagai

pilihannya.

4. Kerahasiaan, setiap pelayanan sosial yang diberikan haruslah

berdasarkan pada konfidentilitas.

5. Mawas diri, setiap pelayanan yang dilakukan seyogyanya

didasarkan pada kepentingan pribadi.

6. Setiap pelayanan yang dilakukan harus dapat dipertanggung

jawabkan kepada publik.

F. Sasaran dan Jangka Waktu Pelayanan

a. Sasaran

Sasaran pelayanan PSBR Bambu Apus Jakarta adalah

Remaja terlantar putus sekolah berusia 15-18 tahun dirujuk oleh

Dinas Sosial atau Lembaga Sosial lainnya.

b. Jangka Waktu Pelaksanaan

Adapun waktu pelayanan di PSBR Bambu Apus Jakarta

dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, dengan menggunakan

sistem semester untuk 150 anak.

Page 50: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

38

G. Alur

Grafik 1. Alur

H. Program, Sarana dan Prasarana Panti Sosial

1. Program dan Bentuk Pelayanan

a. Pemenuhan Kebutuhan Pokok

b. Bimbingan Fisik meliputi: Kedisiplinan, Senam Kesegaran

Jasmani, Volley Ball, Futsal, Badminton, Beladiri.

c. Bimbingan Mental meliputi: Keagamaan/kerohanian,

Outbound, Kunjungan Industri, Pembekalan Magang, Magang,

widya Wisata.

d. Bimbingan Sosial meliputi: kewirausahaan, Melamar

Pekerjaan, Etika Sosial, Remaja dan Permasalahannya,

Kepemimpinan dan Keorganisasian.

Pendekatan awal

(intake & engagement)

Pengungkapan dan

pemahaman masalah

(assessment)

Penyusunan rencana

pemecahan masalah (plan

of intervention)

Pelaksanaan pemecahan

masalah (intervention)

Evaluasi terminasi dan

rujukan (termination)

Bimbingan dan pembinaan lanjut (after

services)

Page 51: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

39

e. Psikososial

f. Bimbingan Keterampilan meliputi: Montir (Automotive),

Elektronika (Electronica), Las (Welding), Menjahit (Sewing),

Salon (Beauty Care).

g. Layanan Kesehatan

2. Program Pengembangan

a. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

b. Taman Anak Sejahtera (TAS)

c. Layanan Luar Panti

d. Workshop Situation.

Sarana dan Prasarana

Fasilitas: Gedung Kantor, Ruang Serbaguna, Ruang Keterampilan

dan Peralatan, Rumah (cottage), Sarana Olahraga dan Seni, Masjid, Ruang

Laboraturium Komputer, Ruang Poliklinik, Ruang Kepustakaan, Ruang

Makan.

Page 52: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

40

I. Struktur Organisasi

Grafik 2. Struktur Organisasi Panti Sosial Bina Remaja

J. Data Pegawai

Grafik 3. Data Pegawai Panti Sosial Bina Remaja Berdasarkan Jenis

Kelamin

Instalasi Produksi (Sheltered Workshop)

Kepala Panti

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Kelompok Jabatan Fungsional/Peksos

Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial

Kasubag Tata USaha

perempuan 52%

laki-laki 48%

Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 53: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

41

Grafik 4. Data Pegawai Panti Sosial Bina Remaja Berdasarkan

Riwayat Pendidikan

S-2; 7

S-1; 8

D-IV; 10 D-III; 4

SLTA/SMPS; 13

SLTP; 5

SD; 1

Berdasarkan Riwayat Pendidikkan

S-2

S-1

D-IV

D-III

SLTA/SMPS

SLTP

SD

Page 54: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

42

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Tugas Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina Akhlakul

Karimah di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta

Tugas pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah

remaja bukan hal yang mudah. Setiap apa yang dilakukan oleh pembimbing

akan dicontoh oleh anak didiknya. Pembimbing rohani harus memiliki

pengetahuan yang mempuni dalam bidang agama. Untuk itu tidak sembarangan

orang bisa menjadi pembimbing. Begitu beratnya tugas sebagai seorang

pembimbing rohani apalagi yang dihadapinya adalah remaja, tidak hanya

pengetahuan agama saja yang harus dikuasai oleh pembimbing tapi juga

pengetahuan umum tentang masalah perkembangan dan psikologisnya pun

harus dikuasai karena hal itu berkaitan dengan pembinaan yang diberikan oleh

pembimbing.

Bimbingan rohani di Panti Sosial Bina Remaja ini dilaksanakan setiap

hari setelah solat maghrib sampai menjelang isya di Masjid Istqomah yang

berada dalam komplek Panti Sosial Bina Remaja dengan pengawasan

pembimbing rohani itu sendiri. Serta memberikan pengajaran tentang ilmu

agama khususnya tentang akhlak yang bersumber dari al-quran dan hadits agar

para siswa dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

Page 55: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

43

Bimbingan rohani islam ini sangat penting, agar siswa yang mengikuti

bimbingan ini mampu menjalankan hidup mereka sesuai dengan ketentuan

agama islam dan merekapun dapat mengetahui serta berbagi ilmu pengetahuan

agama yang selama ini belum mereka dapatkan.

Setelah melakukan penelitian tentang apa saja tugas seorang

pembimbing dalam membina akhlakul karimah remaja di Panti Sosial Bina

Remaja, peneliti mendapatkan hasil tentang tugas-tugas yang dijalani oleh

pembimbing yaitu di antaranya sebagai berikut :

Dari penelitian yang penulis lihat di lapangan, metode bimbingan yang

dipakai oleh pembimbing dalam melaksanakan bimbingan rohani tersebut

adalah metode tabligh atau ceramah, metode diskusi kelompok, metode praktik

ceramah dan metode tanya-jawab. Serta pembimbing menggunakan absensi

agar anak-anak lebih disiplin dan rajin untuk mengikuti kegiatan di masjid.

Menurut wawancara yang dilakukan penulis, pembimbing rohani islam

di Panti Sosial Bina Remaja, pembimbing memaparkan bahwa tugas

pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja “Tugas

saya dalam membimbing anak-anak tentunya memberikan contoh bagaimana

akhlak yang baik itu, misalnya saja menanamkan kejujuran, menghormati orang

yang lebih tua, pokoknya memberikan contoh akhlak yang baik dalam

kehidupan sehari-hari. Terus supaya anak juga bisa membedakan mana yang

Page 56: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

44

boleh dikerjakan, dan mana yang ditinggalkan”1 dengan memberikan contoh

langsung kepada si anak maka anak akan mengikuti apa yang orang dewasa

lakukan, disini pembimbing bertindak sebagai contoh dan teladan yang

nantinya sikap dan perilaku pembimbing akan dilihat oleh anak bimbingnya.

Hal ini diperkuat dan bersumber dari ajaran al-quran dan hadits.

Sebagaimana tingkah laku Nabi Muhammad yang merupakan contoh suri

teladan bagi umat manusia, ini ditegaskan oleh Allah dalam al-quran :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS.Al-Ahzab (33):21)

Seorang pembimbing haruslah memiliki akhlak yang baik, segala

sesuatu yang berguna, yang sesuai dengan nilai dan norma agama dan memberi

manfaat bagi diri sendiri serta orang lain.2

Tugas seorang pembimbing yang selanjutnya adalah “Menurut saya

peranannya sebagai pencerah, karna saya jadi banyak tahu tentang banyak hal

mengenai islam seperti akhlak yang baik dan buruk dan lain-lain. Selain itu

juga peranannya sebagai pengganti orang tua yang selalu mengingatkan saya

1 Wawancara Pribadi dengan Bapak M.Imron Rosyadi, Jumat 30 agustus 20132 Drs. M. Yatimin Abdullah, M.A, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:

AMZAH, 2007) h

Page 57: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

45

ketika saya lupa dan lain-lain.”3 begitulah pemaparan Yulis salah satu anak

bimbingan di Panti Sosial Bina Remaja. Maksudnya adalah pembimbing

rohani memberikan pencerahan tentang banyak hal mengenai agama seperti

akhlak, ibadah dan masalah yang lainnya. Selain itu pembimbing membantu

mengarahkan dan mengingatkan anak-anak agar selalu berbuat baik dan

berada di jalan agama. Selain itu pembimbing bertugas mengingatkan anak

bimbingnya untuk selalu mengerjakan perintah agama, berbuat baik kepada

sesama dan menghormati kepada orang yang lebih tua.

Pembimbing rohani diberi tempat khusus oleh anak-anak karena

sebagai pengganti orang tua selama di panti atau sebagai orang tua asuh

pembimbing juga bertanggung jawab atas anak tersebut selama ada di panti

dan dalam bimbingannya.

Pembimbing rohani bukan hanya orang yang memberikan pendidikan

dan pengajaran tetapi pembimbing rohani juga berperan sebagai pengganti

orang tua siswa selama berada di Panti Sosial Bina Remaja ini.

Pembimbing rohani islam “Sebagai ustadz yang membimbing kita biar

meningkatkan pendidikan agama islam dan mengadakan siraman rohani.”4

Khusunya dalam hal akhlak, pembimbing melalui metode ceramah

memberikan gambaran bagaimana akhlak mulia yang di miliki Rasullah, agar

dapat di contoh oleh siswa siswi di Panti Sosial Bina Remaja.

3 Wawancara pribadi dengan Yulis Kurniawan, Rabu 4 September 20134 Wawancara Pribadi dengan Titin Hasanah, Rabu 4 September 2013

Page 58: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

46

“Karena tidak adanya petunjuk pelaksanaan dari panti, memang

sebetulnya secara umum saya ingin mereka itu tertib dan disiplin lalu saya

menggunakan absensi dan absensi itu ternyata efektif karena untuk itu perlu

banyak yang dibiasakan dan dipaksakan.”5 Karena untuk mengubah sikap dan

tingkah laku remaja remaja perlu dibiasakan unuk selalu berbuat baik maka

kedepannya akan terbentuk dalam dirinya untuk selalu mengamalkan nilai

kebaikan tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

Selanjutnya pembimbing tidah hanya menjadi tempat bertanya

pembimbing rohani juga menjadi pemberi nasehat dan masukan-masukan bagi

para siswa. Seorang pembimbing rohani memiliki tempat khusus bagi anak-

anak karena setiap ada masalah mereka selalu meminta pendapat dan nasehat

dari pembimbing. Anak-anak di Panti sosial Bina Remaja banyak yang

berkonsultasi dengan pembimbing mengenai masalah mereka yang tidak bisa

mereka selesaikan sendiri, contohnya mengenai masalah agama dan juga

kadang masalah pribadi. Oleh sebab itu pembimbing memiliki tugas ganda di

samping membina dan membimbing mereka, pembimbing juga harus siap dan

bijaksana dalam menghadapi serta membantu menyelesaikan masalah mereka

atau hanya sekedar menjadi pendengar yang baik saja. Di sinilah kenapa

seorang pembimbing diharapkan menguasai psikologi perkembangan remaja

agar permasalahan-permasalahan yang dialami remaja ini mampu difahami

dengan baik dan bisa membantu menyelesaikannya.

5 Wawancara Pribadi dengan Bapak M.Imron Rosyadi, Jumat 30 agustus 2013

Page 59: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

47

Dari hasil wawancara yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan

secaraa garis besarnya tugas sebagai seorang pembimbing rohani islam di

Panti Sosial Bina Remaja adalah sebagai berikut :

1. Memberikan Contoh atau Teladan

2. Memberi Pencerahan

3. Sebagai Orang Tua Asuh

4. Sebagai Pendidik dan Pengajar

5. Menjadi Tempat Bertanya dan Pemberi Nasehat

B. Harapan Masyarakat Tentang Tugas Pembimbing Rohani Islamdalam Membina Akhlakul Karimah di Panti Sosial Bina RemajaBambu Apus Jakarta

Selain mewawancarai pembimbing rohani islam, peneliti juga

berdialog dengan masyarakat sekitar Panti Sosial Bina Remaja, masyarakat ini

adalah orang yang tinggal di sekitar komplek panti dan ada pula yang menjadi

jamaah di Masjid Istiqomah serta mengetahui adanya bimbingan yang

dilakukan pembimbing bagi remaja di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus.

Harapan masyarakat tentang tugas pembimbing rohani islam dalam

membina akhlakul karimah remaja di Panti Sosial Bina Remaja ini adalah bagi

pembimbing agar “…bimbingannya harus tepat sesuai kebutuhan remaja,

pembimbing harus bisa menjadi contoh bukan hanya memberikan contoh

tauladan sehari-hari”.6 Pembimbing menggunakan metode yang tepat terkait

6 Wawancara Pribadi dengan Bapak Nurdin, Selasa, 10 September 2013

Page 60: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

48

pembinaan akhlakul karimah yang sesuai dengan keinginan remaja. Agar para

remaja dapat menerima materi bimbingan dengan baik.

“…harapan kami sebagai masyarakat tentu agar dalam membina para

remaja agar secara berkesinambungan, sebab merubah akhlak tidak cukup

dengan waktu yang sedikit, remaja saat ini mudah terpengaruh dengan dunia

luar yang begitu banyak memberi contoh yang kurang baik dan remaja sendiri

masih berpikiran labil.” 7 Untuk itu pembiasaan melakukan hal-hal yang baik

harus dilakukan sedini mungkin agar para remaja benar-benar tau apa yang

boleh mereka kerjakan dan apa yang harus mereka tinggalkan.

Kemudian “ harapan untuk kedepannya supaya menjadi lebih baik dari

sebelumnya, menjadi muslimah yang solehah serta berakhlak mulia dan lebih

taat lagi terhadap ajaran-ajaran yang diperintahkan oleh Allah SWT.”8 Dengan

pembinaan akhlak yang berlandaskan al-quran dan hadits diharapkan anak-anak

dapat mengamalkan apa yang mereka dapatkan dari bimbingan tersebut dalam

sikap dan perilaku sehari-harinya baik di dalam panti maupun nanti saat sudah

keluar dari panti.

Masyarakat juga berharap dengan adanya bimbingan ini khususnya

bimbingan tentang akhakul karimah agar remaja “…bisa mengoreksi diri agar

bisa menjadi remaja islam yang baik dan berkualitas.”9 Ilmu tentang akhlakul

karimah nantinya akan memberikan panduan kepada manusia agar dapat

7 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudirman, Senin, 2 September 20138 Wawancara Pribadi dengan Indah Rahmawati, Rabu, 4 September 20139 Wawancara pribadi dengan Yulis Kurniawan, Rabu 4 September 2013

Page 61: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

49

menilai dan menentukan suatu perbuatan tersebut termasuk pada perbuatan

yang baik atau buruk.

Masyarakat disekitar Panti juga menjadi target penelitian, mereka

mengharapkan tugas seorang pembimbing rohani islam dalam membina

akhlakul karimah sangatlah penting, pembimbing rohani islam harus

menggunakan “metodenya harus tepat yang sesuai dengan karakter remaja,

kemudian mengutamakan dialog dan diskusi dan dikemas secara sederhana

tidak menggurui…”10 agar bimbingan tersebut dapat dengan mudah diterima

oleh remaja. Pembimbing bukan hanya bisa memberikan contoh tapi juga

harus bisa menjadi contoh bagi para remaja baik sikap maupun perilaku.

C. Kesesuaian Antara Tugas Pembimbing Rohani Islam dengan

Harapan Masyarakat

Setelah mendapatkan data dan melakukan penelitian melalui

wawancara kepada pembimbing dan masyarakat sekitar Panti Sosial Bina

Remaja Bambu Apus, peneliti dapat mengambil kesesuaian antara pendapat

kedua pihak tersebut.

Menurut pembimbing di Panti Sosial Bina Remaja tugasnya sebagai

seorang pembimbing adalah : memberikan contoh akhlak yang baik pada anak

dalam kehidupan sehari-hari, agar anak-anak bimbingannya terbiasa untuk

berbuat dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama. Menjadi pengarah bagi

10 Wawancara Pribadi dengan Bapak Nurdin, Selasa, 10 September 2013

Page 62: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

50

anak-anak agar melakukan ibadah serta mengawasi dan selalu mengingatkan

anak bimbingnya agar selalu ada di jalan agama. Kemudian pembimbing

berperan sebagai orang tua asuh dimana pembimbing menjadi pengganti orang

tua bagi anak bimbingnya, disini pembimbing harus benar-benar menguasai

sosok orang tua. Pembimbing juga harus siap menjadi pendengar yang baik

ketika ada anak yang menyampaikan keluh kesah tentang masalah pribadi yang

dialami anak bimbingnya tersebut serta harus siap dan bijaksana jika diminta

memberikan nasehat kepada anak.

Menurut beberapa masyarakat yang ada di sekitar Panti Sosial Bina

Remaja mereka berpendapat bahwa tugas sorang pembimbing guna membina

akhlakul karimah remaja adalah: memberikan pembelajaran agama seperti

pendidikan akhlak, membaca al-quran kepada anak bimbingnya secara kontinyu

dan istiqomah serta membuat anak agar dapat membedakan mana yang baik

dan mana yang buruk. Menjadi contoh dan teladan yang baik dalam perilaku

sehari-hari, mereka juga mengatakan bahwa bukan hanya pembimbing yang

menjadi penanggung jawab dan memberikan contoh untuk berakhlak yang baik

kepada remaja di Panti tetapi seluruh lapisan masyarakat khususnya pihak-

pihak yang berhubungan secara langsung dengan anak-anak di Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus juga harus memiliki tanggung jawab atas kehidupan

mereka guna menjadi remaja yang berakhlak mulia (akhlakul karimah).

Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa harapan

masyarakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja tentang tugas pembimbing

Page 63: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

51

rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja sesuai dengan tugas

pembimbing rohani islam yang ada di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus

Jakarta menurut masyarakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja.

Page 64: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

52

BAB V

PENUTUP

a. Kesimpulan

Setelah melakukan hasil penelitian skripsi yang berjudul peranan

pembimbing rohani dalam membina akhlakul karimah remaja di Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus Jakarta, akhirnya dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tugas pembimbing dalam membina akhlakul karimah remaja di Panti

Sosial Bina Remaja yaitu memberikan contoh dan teladan kepada

anak bimbing, memberikan pencerahan, pembimbing bertindak

sebagai orang tua asuh yang mengawasi anak-anak selama ada dalam

panti, sebagai pendidik dan pengajar, serta menjadi tempat bertanya

dan pemberi nasehat.

2. Harapan masyarakat pada pembinaan akhlakul karimah ini agar anak-

anak bisa menjadi orang yang berakhlak mulia, mengamalkan ajaran-

ajaran agama dalam kehidupan sehari-harinya.

3. Harapan masyarakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja tentang tugas

pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah remaja

sesuai dengan tugas pembimbing rohani islam yang ada di Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus Jakarta menurut masyarakat di sekitar Panti

Sosial Bina Remaja.

Page 65: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

53

b. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperolah, peneliti dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pembimbing lebih meningkatkan lagi peranan mereka dalam

membina aklakul karimah remaja di panti

2. Menambah personil pembimbing agama agar bimbingan agama

dan pembinaan akhlak lebih efektif.

3. Diharapkan waktu bimbingan rohani tidak hanya ada pada malam

hari, tetapi juga pada siang atau pagi hari agar anak-anak saat

mengikuti bimbingan tidak dalamm keadaan lelah karena kegiatan

seharian.

Page 66: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

53

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta: AMZAH,

Cet. I, 2007.

Al-Abrsy, Mohammad Atiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terjemah.H

Bustami dan A.Ghani, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. IV, 1984.

Amin, Samsul Munir. Bimbingan Dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, Cet. I,

2010.

Ardani, Moh., Nilai-nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadat, Jakarta: CV. Karya

Mulia, Cet. I, 2001.

Asmaran. Pengantar Ilmu Akhlak, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet. II, 1994.

Baraja, Abubakar. Psikologi Konseling dan Teknik Konseling. Jakarta: Studia Press,

Cet. I, 2004.

Berry, David. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Cet. III, 1955.

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik

dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, Cet. IV, 2010.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. II, 2002.

Faqih, Ainur Rahim. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press,

Cet. II, 2001

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan

Laporan Penelitian, Malang: UMM Press, Cet. II, 2010.

Hasan, Mohammad Ali. Tuntunan Akhlak (Jakarta: Bulan bintang, Cet. I. 1978.

Hallen, Bimbingan dan Konselin., Jakarta: Quantum Teaching, Cet I, 2002.

---------. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputat pres, 2002. Reprint, Jakarta:

Quantum Teaching, 2005.

Hidayati, Heny Narendrany. Pengukuran Akhlakul Karimah Mahasiswa, Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2009.

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan,

Jakarta: Kencana, Cet. III, 2007.

Page 67: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

54

Lesmana , Jeanette Murad. Dasar-Dasar Konseling, Jakarta: UIP, 2005.

Lutfi, Muhammad. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam,

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif hidayatullah Jakarta, 2008.

M. Arifin. Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon

Press, Cet. III, 1992.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,

Cet. VIII, 2007.

Mu’awanah, Elfi, dan Rifa Hidayah. Bimbingan Konseling Islami di Sekolah Dasar,

Jakarta :Bumi Aksara, 2009.

Mustofa, A, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, Cet. I, 1997.

Poerwandari, E. Kristi. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta:

LPSS, Cet.I, 1998.

Pratanto, Pius A. dan M. Dahlan Al-Barry. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola

Prayitno, Erman Amti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT Rineka

Cipta, Cet. II, 2008.

Salim, Abdullah. Akhlak Islam: Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, Jakarta:

Media Dakwah, Cet. IV, 1994

Sarlito Wirawan Sarwono. Teori-Teori Psikologi sosial. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, Cet. IV, 1988.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Methods, Bandung: Alfabeta, 2011.

Tebba, Sudirman. Nikmatnya Shalat, Jakarta: Pustaka irVan, 2008.

Umar, M, dan Sartono. Bimbingan danPenyuluhan : Untuk Fakultas Tarbiyah

Komponen MKDK, Bandung: CV Pusataka Setia, Cet, II, 2001.

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset,

Cet. IV, 1993.

Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. Landasan Bimbingan dan Konseling,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2006.

Page 68: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak M. Imron Rosyadi

Alamat : Bambu Apus

Tempat , tanggal lahir : Lubuk Linggau, 28 Juli 1973

Jabatan : Pembimbing Rohani Islam

Tanggal wawancara : 30 Agustus 2013

Lokasi wawancara : Rumah

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina

Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta

Tugas pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah di Panti Sosial

Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur

Pertanyaan dan jawaban :

1. Sudah berapa lama bapak menjadi pembimbing rohani islam di Panti Sosial

Bina Remaja?

Jawaban : Sudah 6 tahun

2. Apa tugas bapak sebagai seorang pembimbing dalam membina akhlakul

karimah?

Jawaban : Membuat mereka nyaman, faham dan membuat mereka betul-betul

terbuka bahwa jangan menganggap apa yang selama ini mereka

Page 69: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

kerjakan itu paling benar dan yang lain itu salah. Karena merubah

sesuatu yang biasa mereka lakukan sehari-hari tiba-tiba berbeda

tidak gampang. Biasanya kondisi ini cuma satu bulan sampai satu

setengah bulan tapi setelah itu mereka faham dan nyaman

melaksanakan solat berbeda dari yang biasa mereka lakukan.

Kalau tentang tugas bapak untuk masalah akhlaknya sendiri bagaimana pak?

Jawaban: Tugas saya dalam membimbing anak-anak tentunya memberikan

contoh bagaimana akhlak yang baik itu, misalnya saja

menanamkan kejujuran, menghormati orang yang lebih tua,

pokoknya memberikan contoh akhlak yang baik dalam kehidupan

sehari-hari. Terus supaya anak juga bisa membedakan mana yang

boleh dikerjakan, dan mana yang ditinggalkan.

3. Bagaimana menjalankan tugas tersebut?

Jawaban : Karena tidak adanya petunjuk pelaksanaan dari panti, memang

sebetulnya secara umum saya ingin mereka itu tertib dan disiplin

lalu saya menggunakan absensi dan absensi itu ternyata efektif

karena untuk itu perlu banyak yang dibiasakan dan dipaksakan.

Page 70: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

4. Materi apa yang biasanya bapak berikan untuk membina akhlakul karimah?

Jawaban : Materi akhlak yang saya berikan biasanya berkaitan dengan

pertanyaan anak-anak misalnya ya etika secara umum karena di

rumah itu di antaranya tidak diajari etika apalagi akhlak secara

khusus. Mereka tidak tau, tidak pernah belajar dan diajarin

tentang akhlak dirumah mereka. Maka saya ajarkan mereka juga

bagaimana cara bersikap atau menghormati orang yang lebih tua.

5. Metode apa yang bapak gunakan dalam membina akhlakul karimah?

Jawaban : Macam-macam ya terus salah satunya itu tabligh artinya ceramah

tapi lebih banyak dengan metode tanya jawab, lalu juga dengan

cara diskusi kelompok. Anak-anak saya bagi menjadi 10

kelompok lalu per kelompok mengungkapkan apapun tentang

suatu tema dan kelompok lain memberi pendapat dan

menyanggah. Dan kadang di luar waktu bimbingan mereka

menghadap saya untuk sekedar bercerita tentang masalah yang

mereka sedang hadapi begitu.

6. Media dan sarana apa saja yang digunakan dalam memberikan bimbingan

akhlakul karimah?

Page 71: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

Jawaban : Media yang digunakan yaitu dengan menggunakan infocus,

termasuk juga ya kita menggunakan perpustakaan masjid

terutama memang.

7. Apa peranan pembimbing rohani islam dalam membina akhlakul karimah di

panti ini?

Jawaban : Peranannya artinya ya mengarahkan anak-anak supaya bisa

melaksanakan minimal ibadah yang baku, agama itu luas

termasuk ya tadi akhlaknya, yang namanya segala sesuatu bisa

bernilai amal shaleh asal dilakukan dengan benar yaitu ikhlas

karena Allah.

8. Apakah tujuan dilaksanakannya pembinaan akhlakul karimah di panti ini?

Jawaban : Tujuan pembinaan ini ya saya lebih mengatakan secara agama

mereka memiliki tanggung jawab, jangan mengakui islam saja

tetapi dilaksanakan prakteknya daripada teorinya dan juga tentu

saja membentuk pribadi yang islami tujuannya itu saja.

9. Apa saja faktor penghambat yang bapak temui dalam memberikan pembinaan

di panti ini?

Jawaban : Faktor penghambatnya kurangnya waktu yang tepat dan cukup

untuk melakksanakan pembinaan ini, dan juga jauh dari ideal 1

Page 72: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

berhadapan dengan 150 orang terus yang saya hadapin itu jam-jam

kritis dimana saat anak-anak itu secara fisik dan mental tuh lelah

untuk mengikuti kegiatan di masjid.

Page 73: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Namin Sunarto. A.KS

Jabatan : Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Tanggal wawancara : 31 Oktober 2013

Lokasi wawancara : PSBR Bambu Apus

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina

Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta

Harapan masyarakat tentang tugas pembimbing rohani islam dalam membina

akhlakul karimah remaja

Pertanyaan dan jawaban :

1. Menurut bapak apa saja tugas sebagai seorang pembimbing rohani islam

dalam membina akhlakul karimah remaja?

Jawaban :Saya pikir tugas dari pembimbing sebagai peningkatan keagamaan

dan keimanan si anak. Lalu pembimbing juga menanamkan pada

anak sopan santun, itu juga termasuk mendidik akhlak anak agar

anak memiliki akhlak yang baik. Ada juga pembelajaran tentang

pendidikan agar anak bisa membaca al-quran. Sebenarnya cukup

banyak ini lebih pada penanaman sikap, mental anak. Cuma ada

beberapa kendala menurut saya itu pada tingkat kejenuhan anak

Page 74: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

kemudian belum tumbuh kesadaran pada diri si anak bahwa

agama dan ibadah itu penting karena mereka belum terbiasa. Jadi

secara umum itu lho, untuk meningkatkan tentang pemahaman

keagamaan si anak membiasakan mempunyai tanggung jawab

mengenai kewajiban-kewajiban tentang keagamaan. Ini terlalu

kompleks dengan karakter anak yang berbeda.

2. Bagaimana agar seorang pembimbing dapat mencapai tujuan yang

diharapkan?

Jawaban : Pembimbing harus mempunyai wawasan yang luas kita tidak bisa

memaksakan kalau si pembimbing tidak memiliki wawasan yang

luas karena bagaimana menyampaikan ke anak kalau tidak tahu

ilmunya.

3. Apa harapan bapak pada bimbingan yang diberikan untuk membina akhlakul

karimah remaja?

Jawaban : Kalau harapan saya sih mereka lebih meningkatkan tentang

pemahaman agama dan bisa melaksanakan kewajiban sehari-

harinya lebih meningkat. Saya pikirkan waktunya masih malam

hari, saya kepengan kan jam jam siang di 2014 ada. Ini

rencananya modelnya seperti konseling. Harapan saya juga setelah

mereka mengikuti ini mereka bisa lebih meningkat yang tadinya

Page 75: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

belum mengerti agama setelah mengikuti jadi lebih faham dan

melaksanakannya sehari-hari . Ini memang PR berat kita.

4. Program-program pembinaan apa saja yang bapak harapkan dari pembimbing

agar program yang diberikan dapat membantu membina akhlakul karimah di

panti?

Jawaban : ini bagaimana saya berpikir anak itu tidak perlu disuruh-suruh tapi

pas jamnya datang gitu. Sampai sekarang saya belum ketemu

sampai sekarang. Kalau mba punya formulasi yang bagus, saya

minta, ya ya artinya saya tidak memaksakan itu tapi dia seneng

dari bentuk penyampaiannya, tempatnya. Program yang tidak

monoton, bagaimana anak-anak senang untuk mengikutinya.

Page 76: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Nurdin

Alamat : Bambu Apus

Tempat , tanggal lahir : Ngawi, 3 Januari 1958

Jabatan : Pengurus Masjid Istiqomah

Tanggal wawancara : 10 September 2013

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina

Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta.

Harapan masyarakat tentang tugas pembimbing rohani islam dalam membina

akhlakul karimah remaja

Pertanyaan dan jawaban :

1. Menurut bapak apa saja tugas sebagai seorang pembimbing rohani islam

dalam membina akhlakul karimah remaja?

Jawaban : Tugas seorang pembimbing ini dalam rangka membina akhlak

remaja yang pertama adalah harus mendalami psikologi remaja,

yang kedua mempelajari islam secara komprehensip khususnya

terkait akhlakul karimah, lalu yang ketiga mempraktekan langsung

melaui ceramah, focus group discussion, konseling pribadi,

konseling pribadi ini penting, lalu pembimbing itu harus tau apa

Page 77: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

tujuannya, yang ke empat yang lebih penting adalah pembimbing

menjadi contoh dalam perilaku sehari-hari.

2. Bagaimana agar seorang pembimbing dapat mencapai tujuan yang

diharapkan?

Jawaban : Metodenya harus tepat dan sesuai dengan karakteistik remaja,

kemudian mengutamakan dialog dan diskusi dan dikemas secara

sederhana tidak menggurui , kalau model pak Imron itu sudah

bagus, yang penting bisa menjadi contoh.

3. Apa harapan bapak sebagai masyarakat pada bimbingan yang diberikan untuk

membina akhlakul karimah remaja?

Jawaban : Harapannya yang pertama bimbingannya harus tepat sesuai

kebutuhan remaja, pembimbing harus bisa menjadi contoh bukan

hanya memberikan contoh tauladan sehari-hari.

4. Program-program pembinaan apa saja yang bapak harapkan dari pembimbing

agar program yang diberikan dapat membantu membina akhlakul karimah di

panti?

Jawaban : Harus lebih banyak penjelasan ada ceramah-ceramah tentang

akhlakul karimah, yang kedua ada bimbingan konseling pribadi

terutama ditujukan bagi remaja yang mempunyai perilaku

menyimpang, yang ketiga kalau bisa programnya ada roll playing

Page 78: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

atau bermain peran, kemudian yang keempat adalah pengisian

waktu luang dengan kegiatan positif sehingga remaja terhindar

dari perilaku menyimpang.

Page 79: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Sudirman

Alamat : Bambu Apus

Tempat , tanggal lahir : Kebumen, 12 April 1958

Jabatan : Jamaah

Tanggal wawancara : 2 September 2013

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina

Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta

Harapan masyarakat tentang tugas pembimbing rohani islam dalam membina

akhlakul karimah remaja

Pertanyaan dan jawaban :

1. Menurut bapak apa saja tugas sebagai seorang pembimbing rohani islam

dalam membina akhlakul karimah remaja?

Jawaban : Memberikan pembelajaran agama secara kontinyu dan istiqomah,

jangan merasa lelah untuk membina akhlak yang baik untuk para

anak didiknya walaupun banyak halangan dan rintangan.

2. Bagaimana agar seorang pembimbing dapat mencapai tujuan yang

diharapkan?

Page 80: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

Jawaban : Dengan cara istiqomah dan sabar dalam menjalani tugasnya agar

tercapai tujuan-tujuan yang diharapkan

3. Apa harapan bapak sebagai masyarakat pada bimbingan yang diberikan untuk

membina akhlakul karimah remaja?

Jawaban : Harapan kami sebagai masyarakat tentu agar dalam membina para

remaja agar secara berkesinambungan, sebab merubah akhlak

tidak cukup dengan waktu yang sedikit, remaja saat ini mudah

terpengaruh dengan dunia luar yang begitu banyak memberi

contoh yang kurang baik dan remaja sendiri masih berpikiran

labil.

4. Program-program pembinaan apa saja yang bapak harapkan dari pembimbing

agar program yang diberikan dapat membantu membina akhlakul karimah di

panti?

Jawaban : Menambah pembimbing rohani islam, memberikan contoh-contoh

para orang yang berakhlak mulia, membiasakan untuk para siswa

untuk setiap hari membaca al-quran dan punya hafalan al-quran,

untuk banyak-banyak diajari bersyukur dan memahami orang-

orang yang tarafnya lebih rendah.

Page 81: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

HASIL WAWANCARA

Nama : Indah Rahmawati

Alamat : Serang

Tempat , tanggal lahir : JagoBayo, 28 Januari 1997

Jabatan : Siswi PSBR

Tanggal wawancara : 4 September 2013

Lokasi wawancara : Perpustakaan Masjid

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina

Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta.

1. Menurut kamu apa peranan pembimbing dalam membina akhakul karimah di

panti ini?

Jawaban : Ya sebagai pembimbing kerohanian kak, karena suka memberi

nasehat dan masukan tentang akhlak yang sebenarnya dalam islam

yang baik dan tidak, dapat juga mengetahui hal-hal yang tidak

tahu menjadi tahu tentang akhlak dan bagaimana

mempergunakannya sebagai mestinya menurut syariah islam.

2. Ingin pembimbing yang seperti apa?

Jawaban : Mau pembimbing yang dapat memberi ajaran-ajaran agama islam,

memberi jalan keluar disaat ada hal-hal yang kurang ngerti, terus

Page 82: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

yang bisa memberi motivasi supaya mempertahankan akhlak

yang baik, sebagai tempat curahan hati kalau ada suatu masalah

yang menurut kita sendiri tidak bisa dipecahkan

3. Pendekatan yang digunakan pembimbing? Maksudnya cara pembimbing

menyampaikan/ memberikan pambinaan?

Jawaban : Tegas dan dapat dimengerti, apa yang disampaikan sesuai syariah

dan logika, yang disampaikannya pun penuh makna bagi

kehidupan kita kedepan tetapi terkadang apa yang disampaikan

kurang mendapat simpati remaja di sekitar.

4. Apa harapan kamu setelah mengikuti bimbingan rohani di panti ini?

Jawaban : Harapan untuk kedepannya supaya menjadi lebih baik dari

sebelumnya, menjadi muslimah yang solehah, serta berakhlak

mulia dan lebih taat lagi terhadap ajaran-ajaran yang

diperintahkan oleh Allah SWT.

5. Program-program pembinaan apa saja yang kamu harapkan dari pembimbing

agar program yang diberikan dapat membantu membina akhlakul karimah di

panti?

Jawaban : Program menghafal al-quran bukan hanya sekedar menghafal tetapi

harus diamalkan dan dikejakan sesuai yang diperintahkan al-quran.

Page 83: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

Lebih mengutamakan shalat dan akhlakul karimah supaya akhlakul

karimah dapat melekat pada diri kita khususnya para remaja yang

sangat sulit untuk berbuat sesuai perintah islam. Sholat 5 waktu

seharusnya dilakukan di masjid agar terbiasa disiplin.

Page 84: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

HASIL WAWANCARA

Nama : Yulis Kurniawan

Alamat : Lampung

Tempat , tanggal lahir : Lampung, 13 April 1995

Jabatan : Siswa PSBR

Tanggal wawancara : 4 September 2013

Lokasi wawancara : Perpustakaan Masjid

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina

Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta.

1. Menurut kamu apa peranan pembimbing dalam membina akhakul karimah di

panti ini?

Jawaban : Menurut saya peranannya sebagai pencerah, karna saya jadi banyak

tahu tentang banyak hal mengenai islam seperti akhlak yang baik

dan buruk dan lain-lain. Selain itu juga peranannya sebagai

pengganti orang tua yang selalu mengingatkan saya ketika saya lupa

dan lain-lain.

2. Ingin pembimbing yang seperti apa?

Page 85: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

Jawaban : Kalau saya inginnya pembimbing yang selalu memberikan contoh

yang baik, memberikan pencerahan kepada saya dan teman-teman

yang lain baik dalam hal akhlak, ibadah dan lain-lain.

3. Pendekatan yang digunakan pembimbing? Maksudnya cara pembimbing

menyampaikan/ memberikan pambinaan?

Jawaban : Pak imron selalu mengajarkan kedisiplinan, disiplin shalat, disiplin

belajar, dan lain-lainnya kak. Cara penyampaiannya sih pak imron

orangnya tegas tapi humoris juga. Jadi saya dan teman-teman

merasa betah di masjid.

4. Apa harapan kamu setelah mengikuti bimbingan rohani di panti ini?

Jawaban : Harapan saya yang pasti saya bisa banyak tahu tentang islam dan

bisa mengoreksi diri agar bisa menjadi remaja islam yang baik dan

berkualitas.

5. Program-program pembinaan apa saja yang kamu harapkan dari pembimbingagar program yang diberikan dapat membantu membina akhlakul karimah dipanti?

Jawaban : Program tentang akhlak sehari-hari lebih mendalam lagi agar sayadan teman-teman bisa menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 86: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

HASIL WAWANCARA

Nama : Titin Hasanah

Alamat : Kuningan

Tempat , tanggal lahir : Kuningan, 27 Agustus 1997

Jabatan : Siswi PSBR

Tanggal wawancara : 4 September 2013

Lokasi wawancara : Perpustakaan Masjid

Judul : Peranan Pembimbing Rohani Islam Dalam Membina

Akhlakul Karimah Di PSBR Bambu Apus-Jakarta.

1. Menurut kamu apa peranan pembimbing dalam membina akhakul karimah di

panti ini?

Jawaban : Sebagai ustadz yang membimbing kita biar meningkatkan

pendidikan agama islam dan mengadakan siraman rohani.

2. Ingin pembimbing yang seperti apa?

Jawaban : Yang pasti tulus membimbing kita, dan juga tidak pemarah tapi

kalau kita bandel sih gak apa-apa marah juga.

Page 87: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

3. Pendekatan yang digunakan pembimbing? Maksudnya cara pembimbing

menyampaikan/ memberikan pambinaan/?

Jawaban : Campuran sih kak soalnya kadang kalau anak cowo pada ngobrol

pak imron suka tegas kadang ada becandanya kadang juga biasa

aja, tapi seru soalnya ngadain ceramah perkelompok jadi itu

ngajarin kita ngomong di depan.

4. Apa harapan kamu setelah mengikuti bimbingan rohani di panti ini?

Jawaban : Bisa lebih baik akhlaknya dan mudah-mudahan saya bisa ngaji dan

agama saya lebih baik lagi.

5. Program-program pembinaan apa saja yang kamu harapkan dari pembimbing

agar program yang diberikan dapat membantu membina akhlakul karimah di

panti?

Jawaban : Saya ingin adanya siraman setiap pagi soalnya kalau masih pagi

masih seger buat belajar. walaupun saya sendiri yang suka bangun

kesiangan tapi saya ingin adanya siraman rohani biar saya terbiasa

bangun pagi.

Page 88: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

KATA KUNCI JAWABAN

No Pertanyaan PembimbingRohani

Kepala SeksiRehabilitasi Sosial

Masyarakat I Masyarakat II Masyarakat III Masyarakat IV Masyarakat V

1 Apa tugaspembimbingrohanidalammembinaakhlakulkarimahremaja diPSBR

Memberikancontoh akhlak yangbaik. Jadipengarah bagianak-anak agarmelakukan ibadah.Membuat anakagar menjadidisiplinmenjalankanperintah agamadenganmenerapkan sistemdibiasakan dandipaksakan.

Sebagaipeningkatankeagamaan dankeimanan si anak,Mendidik akhlakanak agar anakmemiliki akhlakyang baik, Untukmembiasakanmempunyaitanggung jawabmengenaikewajiban-kewajiban tentangkeagamaan.

Pembimbing tidakhanyamemberikancontoh tapi jugamenjadi contoh.memperdalampsikologi remajaterkaitpermasalahannya.

Pembimbingmemberikanpelajaran danpegajaran terkaitakhlak.Memberikanpelajaran agamasecara kontinyu.

memberinasehat,sebagai tempatbertanya.Mengawasiagar tidakberbuat nakal.

Sebagai orangtua asuh selamaberada di panti.Memberikancontoh yangbaik, sertamemberikanpencerahan.

Sebagai pemberisiraman rohani.Membimbingagarmeningkatkanpendidikan agamaislam

2 Apaharapananda padabimbinganyangdiberikanuntukmembinaakhlakulkarimah diPSBR

Membentukpribadi yangislami, sesuatu bisabernilai amal solehbila dilakukandengaa benar.

meningkatkantentangpemahaman agamadan bisamelaksanakankewajiban sehari-harinya.

Agar pembimbingbisa menjadicontoh yang baikyang bisa ditiruoleh anak.

Agar anak-anakmenjadi orang yangberakhlak bisamembedakan yangbaik dan buruk.

Menjadi lebihbaik,muslimah,sholehah, danberakhlakmulia serta taatpada Allah.

Agar bisamenjadi remajaislam yangberakhlak danberkualitas.

Bisa mengaji danmenjadi anakyang lebih baiklagi.

Page 89: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak

3 Programapa sajayang andaharapkanagarmembantuprosespembinaanakhlakulkarimah diPSBR

Jam bimbingandipindahkan kewaktu yang tidakkritis.

Program yangtidak monotonartinya dalambentukpenyampaiannyadan tempatnya agaranak senang dantidak harusdisuruh-suruh lagiuntuk datang.

Mengadakankonseling pribadi,bermain peran,mengisi waktukosong dengankegiatan positif.

Membiasakanmembaca al-quransetiap hari, banyakdiajari bersyukur.

Hafalanasmaul husna,sholat 5 waktuberjamaah,program yangmembuatremajamenjadiberakhlaksesuai islam.

Program sholatdan penanamanakhlak.

Adanya siramanrohani setiap pagisebelum memulaikegiatan.

Page 90: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak
Page 91: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak
Page 92: PERAN AN PEMBIMBING ROHANI ISLAM DALAM SOSIAL BINA REMAJA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · hari sehingga mereka menjadi remaja yang lebih baik dan berakhlak