Upload
tranthuy
View
251
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PERAN DIASPORA INDIA DALAM MENDUKUNG DIPLOMASI
KEBUDAYAAN INDIA DI INDONESIA DAN TERCAPAINYA
KEPENTINGAN NASIONAL INDIA (2010-2015)
(STUDI PADA KOMUNITAS DIASPORA INDIA DI JAKARTA)
(Skripsi)
Oleh
JAKA SATRIA WIBAWA
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PERAN DIASPORA INDIA DALAM MENDUKUNG DIPLOMASI
KEBUDAYAAN INDIA DI INDONESIA DAN TERCAPAINYA
KEPENTINGAN NASIONAL INDIA (2010-2015) (STUDI PADA
KOMUNITAS DIASPORA INDIA DI JAKARTA)
Oleh
Jaka Satria Wibawa
Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis peran diaspora India dalam
mendukung diplomasi kebudayaan India di Indonesia dan tercapainya kepentingan
nasional India peridoe waktu (2010-2015) (Studi Pada Komunitas Diaspora India Di
Jakarta). Menjadi sesuatu yang yang menarik untuk di teliti jika melihat fenomena
kebangkitan India menjadi salah satu topik menarik yang tidak dapat dilupakan dari
catatan sejarah serta di ikuti dengan dukungan diaspora India terhadap penyebaran
dan eksistensi kebudayaan India di Indonesia. Pada skripsi teori diaspora, konsep
diaspora, konsep diplomasi kebudayaan dan konsep kepentingan nasional di gunakan
sebagai instrument yang membantu dalam penelitian ini.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik
Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara
mendalam (in-depth interview) dan telaah pustaka (library resrach.) teknik analisa
yang di gunakan adalah teknik analisa data kualitatif. Penulis akan menganalisis dan
menjelaskan permasalahan berdasarakan data yang diperoleh lalu mengaitkannya
dengan teori dan konsep yang digunakan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan pada periode 2010-2015 bahwa Melalui
ikatan kebudayaannya dan kemampuan diaspora India khsusnya komunitas diaspora
di Jakarta untuk tetap menjaga hubungan dengan negara asal mereka dan tetap
mempertahankan kebudayaan India diluar batas negara India memberi kesadaran
tersendiri bagi pemerintah India bahwa kedudukan diaspora ini penting untuk
menunjang pencapaian kepentingan nasional negara India melalui diplomasi
kebudayaan, disamping itu memberikan dampak positif bagi India dalam tercapainya
kepentingan nasional India di Indonesia.
Kata kunci : diaspora India, diplomasi kebudayaan, kepentingan nasional, peran
diaspaora India, komunitas diaspora india Jakarta
ABSTRACT
THE ROLE OF INDIAN DIASPORA IN SUPPORTING INDIAN CULTURAL
DIPLOMATION IN INDONESIA AND REACH NATIONAL INTEREST OF
INDIA (2010-2015) (STUDY ON INDIAN DIASPORA COMMUNITY IN
JAKARTA)
By
JakaSatriaWibawa
The Purpose Of This Research is to analys The Role of Indian Diaspora in
Support Of India Cultural Diplomacy In Indonesia and reach of Indian National
Interests (2010-2015) (Study In Indian Diaspora Community In Jakarta). It is
interesting to note that the phenomenon of the rise of India has become one of the
most unforgettable topics of history and followed by the support of Indian diaspora
for the spread and existence of Indian culture in Indonesia. In the thesis of diaspora
theory, the concept of diaspora, the concept of cultural diplomacy and the concept of
national interest in use as an instrument that helps in this study.
Writing this thesis using the method of skin research. Data collection
techniques used in this study using in-depth interviews and library reviews (library
resrach.) Analysis technique used is qualitative data analysis techniques. The author
will analyze and explain the problems based on the data obtained and then relate them
to the theories and concepts used.
The results of this study show in the period 2010-2015 that Through the cultural
bonds and the ability of the diaspora India especially diaspora community in Jakarta
to maintain a relationship with their home country and still maintain the Indian
culture outside the borders of India gives awareness for the Indian government that
the position of this diaspora important to support the achievement of the national
interests of the Indian state through cultural diplomacy, in addition to giving a
positive impact for India in achieving India's national interests in Indonesia.
Keywords: Indian Diaspora, Culture Diplomacy, National Interest, Role of
Diaspaora India, Indian Diaspora Community Jakarta
PERAN DIASPORA INDIA DALAM MENDUKUNG DIPLOMASI
KEBUDAYAAN INDIA DI INDONESIA DAN TERCAPAINYA
KEPENTINGAN NASIONAL INDIA (2010-2015)
(STUDI PADA KOMUNITAS DIASPORA INDIA DI JAKARTA)
Oleh
JAKA SATRIA WIBAWA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA HUBUNGAN INTERNASIONAL
Pada
Jurusan Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Lampung
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
r :i.FEBAII P.l1l-s..Font IllD![.DAIA!i.,',.,,,', ;,,,,,,',
,..,rlEtxDUlglrNs Dirtolt ror rc oai ii'rilIDxAD[,lxDorrEs,um"TEne.AmHx[f,:t tryrrn offi.!lxDlA,,,r,,i"::i i:r"!,i.:,
,.
(20il0-i2015) (STUDI PAI)A K(NIUI{flIA$,1:
, ,,DIAsilonA IITDIA'DI,44;- ml' ''.'.. : .''' i'-.,.1:1.:''r..,,,,:j::_: ;._:' :
-, .. :.; I ,:,r,,,,;;li-:l:.:,, ,,
.l
NIP'195707,28,1 1;@@(i;. :,',
;]
-.i .,,,. '-#.
lI :rrrii ili ii:r :: ir iI!
1. Komisi Pembimbing
Dr$ Amant198705 I 0@
):._:i:i:.iji
,:Ketl!4
:i.rt l'
i ,.l'
:.''. ! i::, l'
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKANTINGGI
UNIVERSITAS LAMPUNGFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN IIUBUNGAN INTERNASIONALJalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. I Bandar Lampung 35145
l.
l) 704626 email: in.unila.ac.id. Laman fisip.unila.ac.id/
Dengan ini saya menyatakan bahwa
Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belurn pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di universitas Lampung maupun
di pergwuan tinggi lain.
Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan komisi pembimbing dan penguji.
Dalam karya fulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan sebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyirnpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
berlaku di Universitas Lampung.
Bandar Lampung, 05 Januari 2018
, Yelg membuat pernyataan,
2A4
134EF7650453
Jaka Satria WibawaNPM.l3l6A7t025
J.
4.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Jaka Satria Wibawa, dilahirkan di Liwa, Indonesia pada
16 November 1994, sebagai anak kedua dari pasangan Ayah Azwar
Effendi dan Ibu Suarni, S.Pd.
Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis mulai dari pendidikan
Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita yang diselesaikan pada tahun 2001, Sekolah Dasar
(SD) diselesaikan pada tahun 2007 di SDN1 Tanjung Raya, Sekolah Menengah Pertama (SMP)
yang diselesaikan pada tahun 2010 di SMPN 2 Liwa Lampung Barat dan Sekolah Menengah
Atas (SMA) yang diselesaikan pada tahun 2013 di SMAN 1 Liwa Lampung Barat.
Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP
Unila melalui jalur SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjabat sebagai
Kepala Seni Budaya dan Sastra Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional periode
2013-2015. Pada Tahun 2014 penulis pernah menjadi utusan delegasi jurusan Hubungan
Internasional pada kegiatan PNMHI (Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional)
ke 26 di Universitas Padjajaran di Bandung. Pada tahun 2015 penulis pernah menjabat sebagai
Internal Auditor Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional periode 2015-2016.
MOTTO
Hidup adalah perjuangan segala sesuatu yang ingin diraih mesti melewati proses
perjuangan, jalani dan nikmati pahit manisnya, sebab perjuangan yang panjang
dan dengan hati teguh menghasilkan buah manis suatu perjuangan.
(Jaka Satria Wibawa, 2017.)
Mimpi dan Keberanian, Jika kamu tidak pandai bermimpi hidupmu akan sedepa
saja, dangkal dan tidak menarik, kamu juga harus berani tak boleh hitung-
hitungan dalam perjuangan. (Ir. Soekarno, 1950.)
PERSEMBAHAN
Teruntuk Ayah dan Ibu tercinta Azwar Effendi dan Suarni,
sebuah karya yang dapat kupersembahkan kepada Ayah dan Ibu sebagai
bentuk rasa terima kasih atas segala yang diberikan kepadaku.
SANWACANA
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Peran Diaspora India Dalam Mendukung Diplomas
Kebudayaan India Di Indonesia Dan Tercapainya Kepentingan Nasional
India (2010-2015) (Studi Pada Komunitas Diaspora India Di Jakarta)”
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ilmu Hubungan
Internasional di Universitas Lampung. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung yang telah membantu memberikan
izin dalam penelitian ini.
2. Bapak Drs. Aman Toto Dwijono, M.H selaku Ketua Jurusan
Hubungan Internasional Universitas Lampung, atas seluruh usaha
terbaiknya untuk mendidik kami, mahasiswa Hubungan Internasional.
3. Bapak Drs. Aman Toto Dwijono, M.H selaku Dosen Pembimbing
Utama yang telah memberikan waktunya untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Hasbi Sidik, M.A selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan,
membimbing, serta mengkritis penulis dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Nina Yudha Aryanti, M.Si selaku Dosen Pembahas yang
selama ini telah memberikan masukan serta kritikan yang sangat
membangun penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.
6. Ayah ku Azwar Effendi dan ibuku Suarni, S.Pd tersayang yang selalu
memberikan dukungan dan doa selama ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Lalu kepada Kakak ku Yulista Permata Ria,
Amd.Kep dan adik ku Aziza Oktavia serta keluarga besar Arfa’i atas
dukungan dan doa.
7. Ibu Dwi Handayani, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik,
Terima kasih atas segala ilmu serta waktu yang telah diberikan
sehingga membantu penulis dalam mengembangkan pengetahuan
penulis agar berguna di kemudian hari.
8. Terimakasih banyak kepada Mba Febri dan Mba Ata yang selama ini
telah membantu saya dalam melengkapi seluruh berkas persyaratan
sidang.
9. Seluruh jajaran dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional antara
lain: Bu Dwi, Mba Tiwi, Bang Hasbi, Mba Gita Karisma, Mba Gita
Djausal, Mas Frederik, Bang Hasbi, Mas Tyo, Mas Gara dan Mba Pipit
yang telah memberikan pengetahuan yang tidak ternilai.
10. Teruntuk kekasihku Emi Silvia, S.E terima kasih atas kehadiranmu
dalam memberikan doa dan dukungan dalam proses penyelsaian skrpsi
ini.
11. Teman – teman serta para sahabatku, Tahu Bulat Squad (Vascodamala
dan Meka), HI Kuat (Haikal, Ferdiyansyah, Agung, Vasco, Meka.),
MobileLegends’HIsquad (Saka, Alif, Fikri, Agung, Haikal, Vasco dan
Meka) Terima kasih atas kenangan – kenangan serta doa yang telah
diberikan kepada penulis, semoga kita semua diberikan berkah selalu
oleh Allah SWT dan menjadi individu yang sukses di jalannya masing
– masing.
12. Teman – teman kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) desa Tugu
Mulya Kec.Kebun Tebu Kab.Lampung Barat (Hermawan, Nufus,
Kandita, Mufita, Adel Ariska, Ibnu, Reza, Rifky dan Tri Hendra) yang
telah membantu penulis dalam bekerja sama secara kolektif dan
bersama-sama membantu dan mengabdi kepada masyarakat desa Tugu
Mulya.
13. Pengurus KOMAHI periode 2013 – 2015. Terimakasih atas semua
perjuangan yang dilakukan bersama. Semoga sebagai pengurus
pertama di Jurusan Hubungan Internasional, seluruh nilai – nilai baik
yang telah kita bangun akan terus menjadi warisan di jurusan kita di
kemudian hari.
14. Pengurus HMJ HI periode 2015-2016. Terima kasih atas semua
perjuangan dan kerja samanya selama menjalani masa bakti. Semoga
apa yang telah kita laksanakan demi membangun himpunan maupun
jurusan bisa diteruskan disetiap kepengurusan yang baru.
15. Keluargaku lainnya, mahasiswa Hubungan Internasional angkatan
2013 yang telah memberikan momen – momen spesial yang tidak akan
pernah terlupakan.
16. Serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, doa kepada
penulis, serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa didalam penulisan ini, masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh sebab itu, penulis sangat menerima segala
masukan, kritik, dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Bandar Lampung, 05 Januari 2018
Penulis,
Jaka Satria Wibawa
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................. i
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... v
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 10
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 10
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 11
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 11
2.2 Teori Diaspora ................................................................................. 12
2.3 Konsep Diaspora ............................................................................. 15
2.4 Konsep Diplomasi Kebudyaan ...................................................... 18
2.5 Konsep Citra . ............................................................................. …20
2.6 Konsep Kepentingan Nasional ................................................... ….21
2.7 Kerangka Pikir ................................................................................ 22
2.8 Hipotesis kerja ................................................................................. 24
III. METODE PENELITIAN .................................................................... 25
3.1 Tipe Penelitian ................................................................................ 25
3.2 Fokus Penelitian .............................................................................. 26
3.3 Sumber Data .................................................................................... 26
3.4 Teknik Penetuan Informan ............................................................. 27
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 28
ii
3.6 Teknik Keabsahan Data ................................................................. 29
3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................... 30
3.8 Teknik Pengolahan Data ................................................................ 31
IV. GAMBARAN UMUM ......................................................................... 32
4.1 Kebudayaan India............................................................................. 32
4.2 Diaspora India .................................................................................. 36
4.3 Sejarah Diaspora India ..................................................................... 39
4.4 Perseberan Diaspora India................................................................ 43
4.5 Komunitas-komunitas diaspora India di Indonesia .......................... 47
4.5.1 Indian Club Jakarta ............................................................... 47
4.5.2 Komunitas India Tamil di Medan .......................................... 48
4.5.3 Indian Association of Surabaya ............................................. 49
4.5.4 Indian Women’s Association ................................................. 49
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 50
5.1 Kegiatan-kegiatan kebudayaan diaspora India di Indonesia ........... 50
5.1.1 Festival of India 2010 ........................................................... 53
5.1.2 Festival of India 2015 ........................................................... 55
5.1.3 International Yoga Day 2nd
2015 .......................................... 57
5.2 Peran Diaspora India di Indonesia ...................................................... 58
5.3 Diaspora India dan kepentingan nasional di Indonesia ................... 61
5.4 Dampak Positif diplomasi Budaya India di Indonesia .................... 65
5.4.1 Dampak Positif bagi India ..................................................... 65
VI. PENUTUP ............................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel persebaran diaspora 3
Tabel penelitian terdahulu 11
iv
DAFTAR GAMBAR
Bagan Kerangka Pemikiran 23
Indian Club Jakarta 45
Komunitas Suku Tamil di Medan 45
Indian Association of Surbaya 46
Indian women’s Association Jakarta 46
Festival of India 2010 50
Festival Of India 2015 52
International Yoga Day 2nd
2015 54
v
DAFTAR SINGKATAN
APSGC =Asia Pasifik Sikh Golf Champoinship
BIFA = Balinesse-Indian Friendship
BSBI = Building Friendships around the World through Arts and
Culture
IDC =International Data Corporation
ICCR = Indian Council for Cultural Relations
JNICC = Jawal Nehru Indian Centre Culture
KEDUBES =Kedutaan Besar
NGO =National Govermental Organization
NRI =Non Resident Indian
MOIA =Ministry of Overseas Indian Affairs
UI =Universitas Indonesia
UIN = Universitas Islam Negeri Jakarta
PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa
PIO = People of Indian Origin
OIFC = Overseas Indian Facilitation Center
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fenomena kebangkitan India pada abad 21 menjadi salah satu topik menarik
yang tidak dapat dilupakan dari catatan sejarah.Sebuah negara berkembang di
Asia Selatan, yang sempat tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia
pada setengah abad lalu.Negeri yang awalnya hanya tergantung pada hasil bumi
dan pertanian, bahkan sempat dikatakan sebagai failed state di awal-awal masa
kemerdekaan karena tidak mampu meningkatkan pembangunan perekonomian
domestiknya, sebab India tidak membuka masuknya arus Investasi asing dan lebih
mengutamakan produk lokal hal tersebut di karenakan India menganut paham dari
Mahatma Gandhi salah satunya yaitu swadesi berarti cinta terhadap produk luar
negeri menjadi prioritas utama.1
Namun saat iniIndia munculsebagai negara dengan perkembangan ekonomi
tercepat keempat di dunia dalam satu dekade terakhir.Jika di lihat dalam aspek
kemajuanekonomi India tumbuh pada tingkat rata-rata 7,26 persen terbesar dalam
lima tahun terakhir pada tahun 2014 dan 2015 diikuti dengan sektor manufaktur
1 Mulia, T. 1951. India: Sedjarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Balai Pustaka. Hal. 17
2
India sebesar 8,4 persen meningkat 4,4 persen dari tahun sebelumnya.2 India pun
menjadi tujuan investasi asing yang menguntungkan, dengan arus masuk modal
asing lebih dari US $ 31 miliar pada tahun 2015 melebihi Amerika Serikat dan
Cina.3Selain itu India menunjukan kemajuan yang pesat dalam bidang
perkembangan teknologi informasi.Pemimpin salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang teknologi informasi, Infosys Techmemberikan bukti
kesuksesan perusahaanyadalam meraih keuntungan sebesar 543 Juta dollar AS.4
Kebangkitan India juga tidak lepas dari migrasi yang banyak dilakukan
negara ini pada tahun 1960-1970an. Migrasi India yang tersebar hampir ke seluruh
belahan dunia menjadikan India memiliki diaspora yang dapat memberi benefit
bagi negara asalnya, seperti yang dilakukan Cina sebelumnyayaitu melaluibrain
gain policy.Contoh keberhasilan Cina dalam melakukan kebijakan braingain ialah
kelompok mahasiswa Cina, mereka biasanya disebut “Sea Turtle” yang
menempuh pendidikan di Amerika Serikat,5 setelah menyelesaikan masa studinya
kembali lagi ke Cina untuk menciptakan inovasi mesin pencarian diinternet yaitu
baidu.India dapat melakukan kebijakanbraingainyang artinya, meraih kekuatan
ilmuan-ilmuan negeri sendiri yang tersebar dihampir setiap negara dengan cara
membangun jaringan yang menghubungkan mereka dan menyatukan pemahaman
2The Economic Times. 2015. India’s Growth at 7,26%% in 2014-2015 fastest in five
years.http://economictimes.indiatimes.com/news/economy/indicators/indias-growth-. (di askes tanggal
26 Juli 2017) 3UNDP. 2015. About India successes.
http://www.in.undp.org/content/india/en/home/countryinfo.html#Successes (di akses tanggal 9 Maret
2017) 4K.Dinesh. 2013.Success Story of the Leading Indian IT Company.
http://www.1000ventures.com/business_guide/cs_bd_infosys.html(di akses tanggal 27 Juli 2017) 5H, Eric dan T, Lembeng. 2012. China’s brain gain. http://harvardpolitics.com/covers/chinas-brain-
gain/. (di akses tanggal 27 Juli 2017)
3
untuk membangun negeri sendiri dengan baik atas migrasi tenaga kerjanya.6Saat
ini kurang lebih dari 16.000.000 warga negara India tersebar di beberapa negara di
dunia,sebaran dispora itu sendiri yaitu terdiri dari :
Tabel. 1 Persebaran Diaspora India
COUNTRY INDIAN POPULATION
Nepal 4 juta jiwa
Amerika Serikat 3,1 juta jiwa
Saudi Arabia 3 juta jiwa
Malaysia 2,4 juta jiwa
United Arab Emirates 2,2 juta jiwa
Inggris 1,5 juta jiwa
South Africa 1,3 jutra jiwa
Canada 1,2 juta jiwa
Myanmar 1,1 juta jiwa
Singapura 350 ribu jiwa
Indonesia 120 ribu jiwa
Sumber:http://www.nriol.com/indiandiaspora/statistics-indians (diakses
20 oktober 2016)
Banyak diaspora India yang tersebar di hampir setiap negara memiliki peran
tersendiri.7Salah satunya peran diaspora India di Malaysia dalam meningkatkan
hubungan bilateral India-Malaysia sebab diaspora India yang ada di Malaysia
ialah komunitas Profesional,yaitu dari komuitas Tamil di Malaysia bekerja dan
menjadi bagian Pemerintah Malaysia.
Selanjutnya di Indonesia, peran disapora India di Indonesia secara umum
komunitas-komunitas yang terkonsetrasi di tiga kota-kota besar Indonesia terdiri
6Collin English Dictionary. 2012. Brain Gain. www.dictionary.com/browse/brain-gain di akses (20
oktober 2016) 7Faiz, Pan Mohamad, 2007. Brain Drain dan Sumber Daya Manusia Indonesia: Studi Analisa terhadap
Reversed Brain Drain di India [online]. dalam http://www.scribd.com/doc/16149563/Brain-Drain-dan-
Sumber-Daya-Manusia-Indonesia-Studi-Analisa-terhadap-Reversed-Brain-Drain-di-(India di akses
tanggal 20 oktober 2016)
4
dari Medan,Jakarta,Surabaya.8 Masyarakat diaspora India di Indonesia
berpartisifasi aktif dalam kegiatan kebudayaan di Indonesia sebab dilihat dari sisi
sejarah ada ikatan cukup erat antara kebudayaan India dengan Indonesia, India
dan Indonesia sama-sama memiliki kebudayaan Hindu kuno yang kuat, dibuktikan
dengan banyaknya pendirian candi-candi jejak peninggalan Hindu kuno.9Situs-
situs sejarah ini memperlihatkan adanya inter-relasi yang terkait diantara dua
negara.
Kedatangan masyarakat India masuk melalui Medan, Sumatra Utara, atas
permintaan perkebunan kolonial Belanda saat itu10
. Kedatangan orang-orang India
dalam jumlah besar terjadi sejak pertengahan abad ke-19 dan hingga sekarang
menetap dan membentuk komunitas diberbagai wilayah Sumatera Timur dan
khususnya kota Medan, yaitu sejak dibukanya industri perkebunan di Tanah Deli
yang dirintis oleh Jacobus Nienhys sejak 1863, mereka ingin mengadu nasib
dengan menjadi kuli perkebunan.11
Mereka dipekerjakan oleh Nienhys, seorang keturunan Belanda pengusaha
perkebunantembakau yang dikenal sebagai tembakau Deli. Mereka mendapat
hak konsesi tanah di Martubung dari Sultan Mahmud Deli untuk menanam
tembakau Deli yang kualitasnya baik dan berbau harum sebagai pembalut cerutu.
8 Ramadhan Bagus. 2015. Jumlah Diaspora Indonesia Dipercaya yang Terbesar Ketiga di
Dunia.https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/08/24/jumlah-diaspora-indonesia-dipercaya-yang-
terbesar-ketiga-di-dunia. (di akses tanggal 27 Juli 2017) 9Munandar, Agus Aris, 2005. Kesejajatan Arsitektur Bangunan SuciIndia dan Jawa Kuno
http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg00581.html (di akses tanggal
14 Mei 2017) 10
Sinar Luckman T. 2011. Sejarah Medan Tempoe Dulu.Medan: Sinar Budaya Group hlm 10-14 11
Ibid.,hal 16.
5
Kemudian Nienhys berhasil memperoleh kontrak tanah di Tanjung Sepassai dari
Sultan Deli untuk jangka waktu kurang lebih 99 tahun.12
Penerimaan masyarakat Medan saat itu terhadap kehadiran masyarakat
India di Medan dan Sumatra Utara sangat baik.Mereka saling berbaur tanpa ada
masalah.13
Kondisi ini yang menjadikan sebagian besar diaspora India saat itu
merasa nyaman sehingga memutuskan untuk tinggal dan mengembangkan usaha
baru di Indonesia.Beberapa kuil India dan sekolah India yang dibangun di Medan
tanpa masalah merupakan pertanda keberadaan diaspora ini sangat dihormati di
Medan.Usaha-usaha yang dirintis oleh masyarakat India di Medan juga tidak
pernah mengalami kendala berarti.Bahkan, sebagian besar masyarakat India yang
tinggal di Indonesia telah mendapat kewarganegaraan penuh dari Pemerintah
Indonesia.
Bermula dari Medan inilah kemudian masyarakat India mulai menyebar ke
daerah Sumatera yang lain,sebaran tersebut meliputi, Jakarta,Surabaya,Aceh dan
Bali. Populasi masyarakat India diIndonesia mencapai 120.000 orang.Jumlah ini
sudah termasuk NRI(Non Resident of Indian) dan PIO(People of Indian Origins),
yakniIndia keturunan dan India asli yang menetap di Indonesia di Surabaya, total
populasi masyarakat India sekitar 500-600 jiwa. Jumlah masyarakat India
terkonsetrasi di Jakarta, Medan, Surabaya dan Bali. Masyarakat India juga
banyak yang berdomisili di Aceh dan Bali.Sebagai Negara dengan tingkat
kebudayaantinggi,masyarakat India dimanapun mereka beradatidak pernah lupa
12
Ibid., hal 17 13
Ibid., hal 23
6
untuk melestarikankebudayaannya.Banyakdiaspora Indiayang tetap memakai
pakaian atau atribut tradisional dalam berbagai pertemuan. Dekorasi-dekorasi
rumah ibadah dan tempat sembahyang sederhana ditemukan di setiap
tempattinggal masyarakat India di Indonesia.
Diaspora India di Indonesia mewadahi keberadaan mereka dengan
membentukIndian Association of Indonesia. Selanjutnya, di tiap-tiap kota di
Indonesia, Indian Association of Indonesiatersebut bercabang membentuk
komunitas sesuai dengan kota tempat mereka tinggal. Salah satu contohnya
Indian Club Jakarta. Setiap tahunnya, India Club Jakarta, seperti halnya Indian
Association di kotalain di Indonesia, memiliki kegiatan kebudayaan yang
rutin mereka laksanakan. Rata-rata kegiatan kebudayaan ini berupa perayaan hari-
hari kebudayaan India. Komunitas India initidak menutup masyarakat Indonesia
di sekitar mereka untuk hadir dan berpartisipasi dalam pelaksanaannya.
Peranan dan partisipasi komunitas India club Jakartamembantu program-
program kerja yang diselenggarakan oleh Kedubesdan PusatKebudayaan India di
Jakarta selain dari pada itu Indian Club Jakarta jugamemiliki berbagai kegiatan
kebudayaan setiap tahunnya. Pada 2010 mereka mengadakan lima kegiatan,
yakni Laavani Darshan, Diwali Nite 2010, Young India’s Leading Jam Rock
Band, Talen Nite 2010, Gubbare, International Yoga day 2th
, dan Festival Of
India 2010 dan 2015.14
Interaksi langsung Diaspora India di Indonesia telah memicu timbulnya rasa
ketertarikan masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke India dan juga dapat
14
IndiaClubjakarta,2010.DiwalNite2010.www.Indiaclubjakarta.org (diakses 18 Maret 2017)
7
memepermudah Pemerintahan India untuk lebih mudah dalam mempromosikan
budayanya melalui berbagai bentuk kegiatan dalam rangka diplomasi
kebudayaan.dengandiselenggarakanya event budaya: Slice of India oleh
Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center Kedubes India. Event ini bertujuan
untuk memperkenalkan budaya India dalam berbagai perspektif.Kegiatan ini telah
terselenggara di berbagai universitas seperti UI dan Universitas Paramadina.
Aktivitas budaya ini merupakan perwujudan Spirit Of Friendshipness antara
Indonesia dan India yang telah terjalin.15
Dalam usahanya untuk mengikat hubungan kebudayaan antara komunitas
India yang tersebar di seluruh Indonesia, masyarakat India diIndonesia tidak
selalu melakukan kegiatan berupa kebudayaan murni. Kegiatan selain budaya
antara lain pertandingan olahraga untuk mempersatukan tali persaudaraan yang
ada di antara mereka. Kegiatan-kegiatan yangdilakukan tidak hanya terbatas
untuk kalangan para diaspora india saja,tetapi jugauntuk masyarakat asli Indonesia
yang berada disekitar mereka, contohnya, bermaingolf. Beberapadari masyarakat
India ini menyukai olahraga golf. Mereka sering ikut berpartisipasi dalam
turnamen lokal Indonesia dan internasional.
Diaspora India rutin menggelarturnamen golf se-Asia Pasifik diikuti peserta
diaspora dari negara-negara Asia Pasifik lainnya. Turnamenini bernamaAsia
Pasific Sikh Golf Championship (APSGC) yang digelar berpindah-pindah tempat
dari satu negara ke negara lain di Asia Pasifik sebagai cara untuk mempererat
15
Universitas Atma jaya Yogyakarta. 2012. Slice of India:Menjelajah Keindahan India Di Universitas
Atma Jaya Yogyakarta. http://www.uajy.ac.id/berita/slice-of-india-menjelajah-keindahan-india-di-
universitas-atma-jaya-yogyakarta-3/ (diakses 18 Maret 2017)
8
ikatan antara diaspora India yang tersebar di Asia Pasifik16
. Sampai pada tahun
2010, turnamen golf tersebut sudah terlaksana untuk tahun ketujuh,yang juga
membuktikan bahwa penerimaan dan interaksi masyarakat diaspora oleh
masyarakat lokal di masing-masing negara Asia Pasifik sangatbaik. Dalam
pelaksanaan turnamen golf ini,masyarakatdiaspora India juga mengajak pemain
golfyang merupakan masyarakat lokal Indonesia sebagai partner beranding.
Dalam pelaksanaan diplomasi kebudayaan, terdapat jugaperan kuil India
bagi diaspora India. Komunitas agama diaspora India tersebut dengan sukarela
membantu masyarakat imigran India dalam hal mencari pekerjaan sebelum
akhirnya menetap di suatu Negara, sehingga menjadikandiaspora India yang
sukses di Negara lain, kuil menjadi tumpuan kebanyakan masyarakat India
yangbermigrasi. Kondisi yang demikian, menjadikan diaspora India
memilikiikatan yang sangat kuat dengan kuil-kuil India tempat mereka bernaung
sebelumnya. Ikatan tersebut tetap terjalin hingga masyarakat Indiameraih sukses
di negeri orang.
Tak terkecuali di Indonesia, ikatan antaradiaspora India di Indonesia
dengan beberapa kuil India baik yang berada di Indonesia ataupun di negara lain,
tetap kuat.Salah satucontoh kuil India yang ada di Indonesia adalah Kuil
Shri Mariammanyang terletak di darah Kampung Madras,atau yang sering
16
Singapore Khalsa Association, 2010.7th
Asia Pasific Sikh GolfChampionship[online].dalam
http://www.singaporekhalsa.org.sg/ di akses 18 maret 2017
9
dikenaldenganKampung Keling17
. Kuil Shri Mariamman sering juga mengadakan
kegiatan perayaan yang terbuka bagimasyarakat sekitarnya.Kuil ini juga
membantu para korban bencanadalam menyalurkan donasi dan tenaga ke
Kepulauan Mentawaipada tahun 2010 lalu.Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
masyarakat diaspora India ini secara tidak langsung membantu pendekatan
diplomasi kebudayaan India di Indonesia.
Diplomasi budaya yang dilaksanakan bertujuan untuk meraih citra yang
lebih baik.dalam diplomasi kebudayaan, masyarakat memegang peranan sejak
awal. Unsur-unsur kebudayaan yang sangat lekat dengan kehidupan dan kebiasaan
sehari-hari menjadi kunci terlaksananya diplomasi kebudayaan ini.
Diplomasi, tidak dapat dilepaskan dari unsur kepentingan nasional di
dalamnya.India menerapkan diplomasi kebudayaan di Indonesia juga untuk
mencapai kepentingan nasional bagi negaranya.Termasuk pembentukan dan
perbaikan citra bangsa, merupakan tujuan utama India dalam diplomasi
kebudayaannya, sehingga, kepentingan nasional India tersebut dapat terwujud
melalui Diaspora India dalam mendukung diplomasi kebudayaan India di
Indonesia.kebudayaan akan menjadi sangat tergantung pada peran serta
masyarakat diaspora India dilibatkan oleh perwakilan Pemerintah India di
Indonesia. Dalam pelaksanaan diplomasi kebudayaan ini, perwakilan Pemerintah
India membutuhkan dukungan dalam bentuk peran serta dan partisipasi aktif dari
diaspora India yang berada di Indonesia.
17
MediaIndonesia,2010.Mengagumi Arsitektur Unik Kuil ShriMariamman[online].22
September.dalamhttp://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2010/09/22/1410/2/M
engagumi-Arsitektur-Unik-Kuil-Shri-Mariamma diakses 17 Maret 2017
10
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini, ialah
sebagai berikut:
‘‘Bagaimana peran diaspora India dalam mendukung diplomasi budaya India di
Indonesia dan tercapainya kepentingan nasional India (2010-2015)(studi kasus
pada Komunitas diaspora India di Jakarta)”?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalahuntuk menganalisis peran diaspora India pada
komunitas diaspora India di Jakartadalam mendukung diplomasi budaya
Indiaserta tercapainya kepentingan nasional India di Indonesia
1.4 Kegunaan Penelitian
a. Memberikan identifikasi terkait peran diaspora India dalam mendukung
diplomasi kebudayaan Indiadi Indonesia
b. Memberikan masukan dan informasi bagi para praktisi dan akademisi Ilmu
Hubungan Internasional mengenai peran diaspora India dalam mendukung
diplomasi kebudayaan India di Indonesia
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel. 2 Penelitian Terdahulu
Skripsi Skripsi Tesis skripsi
Judul
penelitian
Pengaruh diaspora
India Terhadap
Hubungan Bilteral
India-Malaysia
Peran Diaspora
India dalam
Mendukung
Kebudayaan India
di Indonesia
Komunitas
Diaspora
India-
Pakistan
dalam
melakukan
penyebaran
di Indonesia
peran
diplomasi
kebudayaan
Indonesia
dalam
mencapai
kepentingan
nasional
Peneliti Alisan Angela ,
Universitas
Hasanudin18
Jayanti
Adinda,Universitas
Airlangga19
Yuanita
Aprlinadini
Siregar
Universitas
Indonesia20
Clarrisa
Gabriella,
Universitas
Hasanudin21
Fokus
Penelitian
Penelitian ini
menjelaskan
penelitian ini
menjelaskan
Penelitian ini
menjelaskan
penelitian ini
menjelaskan
18
Alisan Angela dari Universitas Hasanudin,“Pengaruh diaspora India Terhadap Hubungan Bilteral
India-Malaysia”(Skripsi,Universitas Hasanudin,2013). 19
Jayanti Adinda, “Peran Diaspora India dalam Mendukung Diplomasi Kebudayaan India di
Indonesia( skripsi.Universitas Airlangga,2010) 20
Yuanita Aprlinadini Siregar“ Komunitas muslim Diaspora India-Pakistandalam melakukan
penyebaran di Indonesia” (Tesis.Universitas Indonesia 2009) 21
Clarissa Gabriella “Peran diplomasi kebudayaan Indonesia dalam mencapai kepentingan
nasional”(Universita Hasanuddin,2013)
12
bagaimana
pengaruh Diaspora
India terhadap
hubungan bilateral
Skripsi
India Malaysia dan
Bagaimana
efektifitas-
diaspora India
dalam membangun
hubungan bilateral
India–Malaysia
bagaimana peran
diaspora India
dalam mendukung
diplomasi
Skripsi
kebudayaan di
Indonesia
sehingga- dapat di
lihat seberapa jauh
peran yang
dimainkan warga
Negara India
dalam
mengembangkan
kebudayaan India
di Indonesia
bagaimana
komunitas
muslim
diaspora
Tesis
India-
Pakistan
Melakukan-
penyebaran
Di
Indonesia.
bagaimana
pernan
diplomasi
kebudayaan
Skripsi
dalam
pencapaian-
kepentingan
nasional
Teori/Konsep Konsep diaspora
dan konsep
hubungan bilateral
Konsep Diapora
dan konsep
Diplomasi
kebudayaan
Konsep
Diaspora dan
teori
identitas-
budaya
Konsep
Diplomasi
kebudayaan
dan konsep
kepentingan
nasional
Dari keempat penelitian terdahulu di atas, dalam mengidentifikasi suatu
fenomena diaspora, terdapat hal yang memebedakan bagi penulis dari penelitian
sebelumnya bahwa perbedaan tersebut ialah penggunaan teori dan konsep,
periode waktu dan diasporasebagaiaktor yang mendukung diplomasi kebudayaan
yang secara tidak langsung memberikan dampak positif bagi India untuk
mencapai kepentingan nasionalnya.
2.2 Teori Diaspora
Secara etimologis, kata diaspora berasal dari bahasa Yunani, diasperien, dia-,
yang berarti di seberang dan–sperien, yang berarti untuk menyebar
13
bibit.22
Pengertian diaspora sebagai sebuah terminologi berbagi dengan
terminologi lain yang mengacu pada global citizenseperti :
“immigrant ,expatriate, refugee, guest-worker, exile community,
overseascommunity, [and] ethnic community”23
Istilah diaspora pertama kali dikaitkan dengan sejarah komunitas kaum
Yahudi yang hidup tersebar jauh dari tanah air.Pada perkembangannya, istilah
diaspora tidak terbatas pada orang-orang tertentu atau komunitas tertentu yang
tersebar di seluruh dunia. Diaspora tidak hanya dimengerti sebagai sebuah
perjalanan atau pergerakan keluar dari negara asal atau area lain tapi :
“paradoxically, diasporic journeys are essentially about settling
down, about puttingroots ‘elsewhere”24
Perjalanan diaspora tidak memungkinkansebuah perjalanan pulang pergi ke
tanah air dalam waktu yang cukup singkat karena proses‘menyebar akar di
tempat lain’ dalam pengalaman diaspora menuntut waktudan jarak yang cukup
signifikan. James Clifford menggarisbawahi diaspora sebagai sebuah perjalanan
jarak jauh dan perpisahan yang mirip kondisi seseorang yang terasing (exile):
“a constitutive taboo on return or its postponement to a remote
futur25
Meski begitu, pengertian dan formasi diaspora berubah sejalandengan
waktu.Definisi diaspora tidak hanya dipahami sebagai komunitas Yahudi yang
22
Braziel and Mannur. 2003. Theorizing Diaspora. Hal, 31 23
Clifford, James. 1994. “Diasporas.” Cultural Anthropology hal, 302-338 24
Brah, Avtar. 1996. Cartographies of Diaspora: Contesting Identities (Gender, Racism, Etnicity
Series) . London: Routledge. Hal, 179 25
Ibid, Hal 304
14
tersebar di dunia dan tidak selalu diasosiasikan dengan sebuah perjalanan yang
tidak kembali ke tanah air.
Orang diaspora dapat secara aktif berkontribusi dalam jaringan global yang
didukung oleh kemajuan komunikasi dan teknologi yang kemudian menciptakan
reproduksi budaya dengan cara baru. Diaspora pada masa modern bukan lagi
sebuah perjalanan satu jalan karena kemajuan teknologi mendukung orang
diaspora untuk kembali atau mengunjungi tanah air mereka. Meski begitu,
diaspora bukanlah perjalanan biasa. Diaspora menyangkut proses adaptasi ke
tanah air baru yang cukup rumit. Chambers secara jelas menggaris bawahi
perbedaan prinsip antara migrasi dan perjalanan biasa.Perjalanan biasa
menyarankan kepastian dan ketetapan.Perjalanan tersebut dimulai dengan :
“[the]movement between fixed positions, a site of departure, a point
of arrival,[and]the knowledge of an itinerary”26
Sebaliknya, migrasi ditantang oleh perubahan dan ambiguitas.
Migrasimenyangkut sebuah proses internalisasi pada “bahasa, sejarah, dan
identitasyangsecara terus menerus berubah”27
Rogers Brubaker mendefinisikan tiga tingkatan diaspora,28
Penyebaran atau
dispersion–tingkatan diaspora yang pertama yang secara harfiah berarti
penyebaran kelompok masyarakat tertentu diluar batas negara meski menjadi
tersebar adalah karakteristik orang diaspora yang tidak terhindarkan.
26
Chambers, Iain. 1994.Migrancy, Culture, Identity. London; New York: Routledge, hal 5 27
Ibid, hal 7 28
Brubaker, Rogers. 2005. “The ‘Diaspora’ Diaspora” in Ethnic and Racial Studies. hal 1-19
15
Tingkatan yang kedua adalah orientasi pada tanah air, yang oleh
Brubakerdidefinisikan sebagai :
“the orientation to a real or imagined ‘homeland’ as anauthoritative
source of values, identity, and loyalty”29
Tanah air memiliki ikatanyang kuat bagi seorang imigran ‘baru’ dan
imigran generasi pertama. Para imigranini, ketika mereka berimigrasi ke negara
lain masih menyimpan banyak nilai-nilaitanah air. Seperti yang diutarakan oleh
Khachig Tololyan, :
“the defining characteristics of diasporas, are, first, a culture and a
collective identity that preserves elements of the homeland’s
language, or religious, social and culturalpractice”30
Tingkat diaspora yang ketiga memiliki arti yang bertumbukandengan
tingkat diaspora yang kedua yaitu, boundary maintenance.31
Diaspora tingkat
ketiga ini mengacu pada usaha-usaha orang-orang diaspora untuk tetap
mempertahankan dan menjaga keberlangsungan nilai-nilai atau ritual apapun yang
berhubungan dengan tanah air.
2.3 Konsep Diaspora
Konsep Diaspora adalah suatu konsep yang fokus pada hubungan antara para
migran di negara tujuan dan budaya negara asalnya.32
Para kelompok nasionalis
29
Ibid. Hal 21 30
Tololyan, Khachig. 2007. “The Contemporary Discourse of Diaspora Studies.” In Comparative
Studies of South Asia, Africa, and the Middle East. Hal 641-655 31
op. cit. Hal 6 32
Kenny. 2013. Diaspora: A Very Short Introduction. Oxford University Press. Hal 2
16
atau pemerintahan sering menggunakan konsep diaspora untuk mengejar agenda
atau tujuan pembentukan negara bangsa atau untuk mengatur populasi rakyat yang
berada di luar negeri.Diaspora sendiri adalah sebuah konsep lama yang kegunaan
dan artinya berganti beberapa waktu terakhir.Diaspora ini awalnya merujuk hanya
pada pengalaman historis dari kelompok tertentu, secara spesifik yaitu Yahudi dan
Armenia.Kemudian, diperluas menjadi kaum minoritas di Eropa.Di akhir tahun
1970, kata ‘diaspora’ mengalami perubahan yang beragam pada penggunaan dan
interpretasinya.33
Diaspora ini awalnya merujuk hanya pada pengalaman historis dari kelompok
tertentu, secara spesifik yaitu Yahudi dan Armenia.Kemudian, diperluas menjadi
kaum minoritas di Eropa.Di akhir tahun 1970, kata ‘diaspora’ mengalami
perubahan yang beragam pada penggunaan dan interpretasinya.Gagasan tentang
“diaspora” modern adalah gagasan yang mencoba melingkup kerangka global
baru ini.
Diaspora atau komunitas diaspora era saat ini lebih digunakan sebagai
istilah yang merujuk pada berbagai kelompok yang keberadaannya diluar wilayah
asli mereka, seperti ekspatriat, pengungsi, tamu, imigran, minoritas etnis dan ras,
bahkan orang buangan/asingan dan lainnya,serta menyatukan pengertian
kesemuanya menjadi satu entitas dan memiliki harga sentimentil kebanggaan
sebagai patriot rantau bangsa mereka.34
Diaspora juga mencakup bentuk-bentuk
33
Faist, Thomas. 2010. Diaspora and Transnationalism: What kind of dance partners?.Diaspora and
Transnationalism: Concepts, Theories, and Methods, Amsterdam University Press. Hal 8 34
Safran, William. Diasporas in modern societies: myths of homeland and return. Diaspora
Journal.Vol.1 .hal. 83
17
perkembangan sosial dan budaya dari bentuk persebaran manusia tersebut. Robin
Cohen memberikan gambaran melalui 4 alat ukur sebagai jalan keluar untuk
menggambarkan fenomena diasora dalam suatu masyarakat, yaitu;
Pertama klaim budaya, keduastruktur sosial, ketiga pengalaman sejarah dan
keempat pendapat dari aktor sosiallain di sekitarnya adalah ukuran menentukan
kelompok mana yang disebut diaspora. Cohen menyatakan bahwa cepatnya waktu
berlalu akan membuat kita melihat bahwa komunitas mana saja yang telah
bermigrasi adalah sebenarnya sebuah ‘diaspora’ yang telah turut menjadi fondasi
dalam masyarakat baru tersebut.
Lalu terdapat Ciri – ciri umum, menurut Willam Safran35
, terdapat beberapa
hal yang menjadi karakterisitik sebuah komunitas yang dapat dikategorikan
sebagai diaspora, yaitu antara lain: pertama, keberadaan mereka yang terpisah dari
tanah air asli mereka ke daerah asing, baik itu secara terpaksa atau dalam upaya
mengejar kemungkinan ekonomis atau ambisi colonial. Kedua, kenangan bersama
akan tanah air dengan orang-orang sebangsa biasanya tentang cerita kemerdekaan,
harapan atau angan akan kondisi ideal tanah air mereka serta komitmen dalam
membantu pembangunan, keamanan, kesejahteraan, dan sebagainya.
Kecenderungan untuk kembali ke tanah air ataupun hanya sekedar berhubungan
dengan orang-orang yang tinggal di tanah air, beberapa kelompok memiliki
bangunan kesadaran etnis dan/atau agama yang sangat kuat dan bertahan sampai
sekian lama; rasa empati yang tinggi serta tanggung jawab bersama antara sesama
etnis atau agama yang tinggal ditempat baru; kemampuan kreatif yang lebih
35
Ibid. hlm.85
18
dibandingkan penduduk lokal yang disertai kemampuan toleransi terhadap
pluralisme yang lebih tinggi.
Terdapat Tipe-tipe komunitas diaspora. Kelompok utama yang disebut diaspora
antara lain: korban, baik dari kolonialisme ataupun perang (misalnya bangsa
Afrika, bangsa Armenia, bangsa Palestina), buruh (misalnya Bangsa India, China,
Jepang, Italia, biasanya disebut juga ‘diaspora proletarian’), kekerajaan/imperial
atau penguasaan (misalnya Bangsa Inggris dan Rusia, biasa disebut ‘diaspora
kolonial’), dagang (misalnya bangsa Libanon, China, Jepang, dan Arab), dan yang
terakhir adalah persebaran de-territorialized (misalnya Yahudi, Muslim, Parsi,
bangsa Karibia, bangsa Roma, dan diaspora agama-agama).
2.4Konsep Diplomasi Kebudayaan
Konsep diplomasi kebudayaan berasal dari dua kata yakni diplomasi dan
kebudayaan.Diplomasi merupakan instrumen yang digunakan dalam hubungan
internasional untuk mencapai kepentingan nasional.Secara konvensional,
diplomasi adalah sebagai usaha suatu negara bangsa untuk memperjuangkan
kepentingan nasional dikalangan masyarakat internasional.36
dalam artian lain
diplomasi diartikan sebagai seni mengedepankan kepentingan suatu negara
melalui negosiasi dengan cara-cara damai apabila mungkin dalam berhubungan
dengan negara lain, namun apabila cara-cara damai gagal untuk memperoleh
tujuan yang diinginkan, diplomasi mengizinkan penggunaan ancaman atau
kekuatan nyata sebagai cara untuk mencapai tujuan-tujuannya.
36
K.J.Holsti. 1894.International Politics, A Framework for Analysis. New Delhi: Prentice Hlm of India.
Hal. 82-83.
19
Diplomasi kebudayaan tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah maupun
lembaga non-pemerintah, tetapi dapat juga dilakukan oleh individual maupun
kolektif atau setiap warga negara.37
Oleh karena itu pola hubungan diplomasi
kebudayaan bisa terjadi antara siapa saja baik itu pemerintah-pemerintah,
pemerintah-swasta, swasta-swasta,individu-individu, pemerintah-individu dan
yang lainnya.Diplomasi kebudayaan berawal dari fakta bahwa budaya merupakan
sesuatu yang bersifat universal dan mampu melintas batas, walaupun setiap
negara memiliki ciri khas budayanya sendiri dan pertukaran budaya antarnegara-
negara di dunia dapat dikatakan sebagai salah satu cara agar masyarakat di
negara-negara yang berbeda dapat lebih mengenal dan respect satu sama lain.
Menurut Cyntia Scheneider, dua karakteristik dari setiap program diplomasi
kebudayaan adalah diplomasi tersebut harus menggambarkan dan menjelaskan
beberapa aspek dari nilai-nilai (values) yang cocok dan dapat diterima dengan
baik oleh penonton yang menerimanya (audiens).38
Lingkungan (environment)
juga merupakan sesuatu yang mutlak harus dipahami demi efektifnya sebuah
diplomasi, karena berbeda–beda di negara-negara seluruh dunia.39
Tujuan dari program diplomasi kebudayaan adalah menarik hati masyarakat
luar negeri yang dituju serta memperoleh respect dari mereka, hasil dari kegiatan
ini sulit untuk dilihat dan diukur secara pasti.40
Beberapa keuntungan yang berasal
37
Ibid., hal 4. 38
Cynthia P. Schneider, Ph. D., “Diplomacy That Works: Best Practies in Cultural Diplomacy”,
Georgetown University, 2003. http://ccges.apps01.yoku.ca/oldsite/IMG/pdf/03 Scheider.pdf (diakses
tanggal 20 oktober 2016). 39
Ibid.,hal.148 40
Jan Mellisen. 2005. “The New Public Diplomacy: Sof Power in International Relation” (New York:
Palgrave Macmillan. al. 17.
20
dari program budaya mungkin tidak akan terlihat hingga implementasi yang
dilakukan selama bertahun-tahun.41
Namun walaupun tidak selalu terlihat dan
dapat diukur, program diplomasi kebudayaan tidak diragukan lagi mempunyai
efek langsung kepada mereka yang ikut serta atau berpartisipasi dalam program
tersebut.dan perasaan maupun kesan yang tertinggal pada partisipan dan audiens
yang terlibat ini dapat dirasakan dan bukan tidak mungkin akan dapat bertahan
lama.42
Jadi walaupun tujuan utama dari diplomasi kebudayaan, yakni
mempengaruhi pemikiran dan hati orang lain tidak dapat diukur secara pasti
(scientifically), namun dampak positif yang dihasilkan dari program ini terhadap
orang-orang yang berpartisipasi masih dapat dilihat, dampak positif tersebut bisa
dalam bentuk citra suatu negara dari budaya-budaya yang di terima masyarakat
internasional.43
2.5 Konsep Citra
Menurut Frank Jefkin, konsep dari citra ialah, :
“ And image is the impression gamed according to knowledge and understanding
of the facts “.44
makadari pengertian diatas dapat diketahui secara umum bahwa, citra
merupakan hasil berdasarkan persepsi dan pemahaman terhadap gambaran yang
telah diolah, diorganisasikan, dan disimpan dalam benak seseorang. Citra dapat
41
U.S Departement of State. 2005 “Cultural Diplomacy The Linchpin of Public Diplomacy”.
http:/www.maxwell.syt.edu/inside/StateCommitteeReport.pdf (di akses tanggal 21 oktober 2016) 42
Ibid., hal 18. 43
Ibid., hal 5. 44
Frank Jefkins. 1998. Public Relations. Edisi ke 5. Jakarta. Erlangga. Hal., 20
21
diketahui melalui pendapat, kesan atau respon seseorang dengan tujuan untuk
mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap individu mengenai
suatu objek, bagaimana mereka memahaminya dan apa yang mereka sukai atau
yang tidak disukai dari objek tersebut.Suatu citra bisa sangat kaya makna atau
sederhana saja. Citra dapat berjalan stabil dari waktu ke waktu atau sebaliknya
bisa berubah dinamis, diperkaya oleh jutaan pengalaman dan berbagai jalan
pikiran asosiatif.jadi Setiap orang bisa melihat citra suatu objek berbeda-beda,
tergantung pada persepsi yang ada pada dirinya mengenai objek tersebut atau
sebaliknya citra bisa diterima relatif sama pada setiap anggota masyarakat
2.6Konsep Kepentingan Nasional
Kepentingan nasional secara umum dapat diartikan sebagai kesejahteraan
umum, hak perlindungan hukum dan kepentingan mempertahankan kelangsungan
hidupnya yang berarti mempertahankan politik dan identitas kulturnya atau
kebudayaannya.
Menurut Joseph Frankelkepentingan nasional tidak bisa didefinisikan secara
sempit dengan cara mengabaikan kepentingan-kepentingan moral, religi, dan
kepentingan kemanusiaan yang lain. Sebab kepentingan nasional juga mencakup
kepentingan moral, religi, dan kebudayaan.serta bahwa untuk mengejar
kepentingan-kepentingan itu tetap diperlukan power yang mencukupi.45
Kepentingan nasional suatu Negara tidak hanya ditentukan oleh kepentingan
banyak orang, namun juga dapat ditentuka oleh kepentingan kelompok, bahkan
45
Frankel Joseph. 1970. National Interest. Cambridge University Press.Hal. 74
22
individu.Hal ini disebabkan oleh sistem pemerintahan Negara yang berbeda-beda,
sehingga dalam menentukan kepentingan negarapun berbeda pula.karena
kepentingan nasional bertujuan mempertahankan eksistensi suatu Negara, maka
kepentingan nasional meliputi banyak sekali faktor, seperti politik, ekonomi,
militer, kebudayaan, agama. Pada intinya kepentingan nasional akan menunjukan
peran, dampak, kekuatan dan pengaruh dalam sistem internasional dan eksistensi
suatu negara.46
menurut Charles O. Lerche dan Abdul A. Said, kepentingan nasional
memiliki sasaran sebagai berikut:
“...self preservation (of the collective entity of the state and it is
human andterritorial manifestation), security, well-being, prestige,
power, the promotionand or protection of ideology or any other as
defined, synthesized any givenform by the decision makers of the country
is considered a the general,longterm, andcontinuing purpose which the
state, the nation and the government allsee themselves as serving”.47
2.7 Kerangka Pikir
Pada kerangka pemikiran, peneliti mencoba menjelaskan masalah utama dari
penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan yang disusun akan menggabungkan
antara teori dan konsep dengan masalah yang akan diangkat dalam penelitian.
Teori dan Konsep yang di gunakan dalam penelitain ini yaitu Terori
Diaspora,Konsep Diplomasi Budaya, Konsep Diaspora dan Konsep Kepentingan
Nasional.Mengenai diplomasi, tidak dapat dilepaskan dari unsur kepentingan
46
Ibid., hal. 86 47
Charles O.Lerche J.R, Abdul A. Said. 1963. Concept of International Politics.Prentice Hall,
NewJersey Inc., Englewood Cliffs, Hal. 9-12
23
nasional di dalamnya.India menerapkan diplomasi kebudayaan di Indonesia juga
untuk mencapai kepentingan nasional bagi negaranya.
Hubungan bilateral yang lebih baik dan pembentukan serta perbaikan citra
bangsa, merupakan tujuan utama India dalam diplomasi kebudayaannya, sehingga
sejauh mana kemudian kepentingan nasional India tersebut dapat terwujud melalui
diaspora India dalam mendukung diplomasi kebudayaan India di Indonesia
diplomasi kebudayaan akan menjadi sangat tergantung pada bagaimana peran
serta masyarakat diaspora India dilibatkan dan di berikan keluluasaan oleh
perwakilan Pemerintah India di Indonesia.Konsep diplomasi,konsep Diaspora dan
konsep kepentingam nasional tersebut dapat membantu untuk menjelaskan
bagaimanaperan Diaspora India dalam mendukung diplomasi kebudayaan di
Indonesia.
24
Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran
2.8Hipotesis Kerja
Jika kemampuan diaspora India untuk tetap menjaga hubungan dengan
negara asal mereka dan tetap mempertahankan kebudayaan India di luar batas
India serta pemerintah India melibatkan diaspora India melalui diplomasi-
kebudayaan maka kedudukan diaspora ini penting untuk menunjang pencapaian
kepentingan nasional negara India melalui diplomasi kebudayaan di Indonesia.
Bagaimana Peran Diaspora India Dalam
Mendukung Diplomasi Budaya India Di
Indonesia (2010-2015)
Kepentingan
Nasional India
dalam mendapat
citra postif
masayarrakat
Indonesia dan
memepertahank-
an manifesatsi
budaya India di
Indonesia
Peran Serta Aktif Masyarakat dan
komunitas Diaspora India di Jakarta
Dilibatkan Oleh Perwakilan Pemerintah
India Di Indonesia
Diplomasi
Kebudayaan
India dengan
menyelenggar
kan kegiatan-
kegiatan
kebudayaan
India
Diaspora India
25
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kualitatif.Penulis akan memulai pembahasan dengan menggambarkan
masalah secara umum terlebih dahulu kemudian menggambarkan masalah secara
khusus berdasarkan pemaparan sebelumnya.
Menurut Denzin dan Lincoln, kata kualitatif menyiratkan penekanan pada
proses dan makna yang tidak dikaji secara ketat atau belum diukur dari sisi
kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya. Pendekatan kualitatif adalah suatu
proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini
peneliti menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial dan subjek yang
diteliti.48
Berdasarkan definisi tersebut, maka peneliti akan mencoba memahami
Fenomena para diaspora India yang mendukung diplomasi kebudayaan India di
Indonesia dan tercapainya kepentingan nasional India di Indonesia.
48
Norman K. Denzin dan Yvonna S Lincoln (Eds). 2009. Qualitative Research, diterjemahkan oleh
Dariyanto dengan judul Penelitian Kualitatif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 7
26
3.2 Fokus Penelitan
Fokus Penelitian ini adalah pada peran diaspora India dalammendukung
diplomasi kebudayaan India di Indonesia dalam periode tahun 2010-2015, studi
kasus pada komunitas diaspora India di Jakarta. Bahwa peran diaspora dan
diplomasi kebudayaan India mendukung pencapaian tujuan nasional India.
3.3 Sumber Data
Pertama, yaitu data primer data diperoleh langsung dari responden dalam hal ini
pihak Kedutaan Besar india untuk Indonesia dan pihak komunitas diaspora
Jakarta,data diperoleh melalui wawancara tatap muka.Kedua, Jenis data
selanjutnya ialah data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh melalui studi
literatur seperti buku, jurnal, artikel, situs internet dan e-book.Adapun data yang
dibutuhkan ialah data faktual yang sedapat mungkin merupakan data resmi yang
dikeluarkan negara atau lembaga analisis, terutama yang menyangkut peran
diaspora India dalam mendukung diplomasi kebudayaan India di Indonesia (studi
pada komunitas diaspaora India di Jakarta).
Ketiga, data observasi yang diperoleh dan dilaksanakan di JNICC (Jawahal Nehru
Indian Centre Culture), India embassy of Indonesia, tempat bertemu dan
berkumpulnya komunitas diaspora India dalam melakukan kegiatan
kebudayaanIndia.Data yang didapat kemudian akan penulis gunakan untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian
27
3.4 Tehnik Penentuan Informan
Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 informan dan menggunakan Tehnik
Penentuan Infornan Purvosive sampling, Bouma Gary D menyatakan:
“Purposive sampling. Some researchers believing that they can,
using judgement or intuition, select the best people or groups to be
studied”49
yang berarti pada purposive sampling, peneliti mempercayai bahwa mereka
dapat menggunakan pertimbangannya untuk memilih individu atau kelompok
terbaik dalam hal ini memberikan informasi yang akurat. Kelompok dengan
sebutan “the typical and the best people” yang dipertimbangkan oleh peneliti
untuk dipilih sebagai subjek penelitian oleh Williamson :
“respondents who are hard to locate and crucial to the study”50
Para responden yang dinilai akan banyak memberikan pengalaman yang baik
dan pengetahuan yang memadai yang dibutuhkan peneliti.
3.5Teknik Pengumpulan Data
Pertama, Tehnik wawancara, Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-
depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
49
G. Bouma. 2008. The Research Process. Oxford University Press hal.27 50
Ibid., hal. 28
28
informan atau orang yang diwawancarai, dengan menggunakan pedoman (guide)
wawancara.51
Kedua, Tehnik observasi, Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis
mengenai fenomena-fenomena yang diteliti.Observasi ini menjadi salah satu dari
sumber data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan
dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan
kesahihannya (validitasnya).52
Observasi yang dilaksanakan di JNICC (Jawahal
Nehru Indian Centre Culture), India embassy of Indonesia, tempat bertemu dan
berkumpulnya komunitas diaspora India dalam melakukan kegiatan kebudayaan
India. Data yang didapat kemudian akan penulis gunakan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian.
Ketiga, Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, yaitu telaah
Pustaka (Library Research).Penulis akan mengumpulkan data teoritis yang
bersumber dari literatur, berupa buku, artikel, makalah, koran, jurnal, dokumen,
dan situs-situs resmi yang memuat informasi mengenai dispora India di Indonesia
ysng berkaitan dengan masalah penelitian. Data ini penulis peroleh secara
langsung, maupun yang diperoleh melalui akses internet.
Sumber data yang digunakan terdiri atas kata-kata dan tindakan, sumber
tertulis dan data statistik.Selain itu sumber data tambahan seperti dokumen dan
51
Kvale, S. 1996.Interviews: An Introduction to Qualitative Research Interviewing. London: Sage
Publications. 52
Husaini Usman dan Purnomo, 2008.Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi Aksara :
Jakarta., hal. 42
29
lain-lain53
.Sumber data utama yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan
sumber tertulis yang dibagi atas sumber buku, majalah ilmiah, sumber dari arsip
maupun dokumen resmi dari Kedubes India untuk Indonesia. Diupayakan dapat
diklasifikasi ke dalam data yang dibutuhkan untuk menjaga keutuhan terhadap
objek penelitian
3.5 Tehnik Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tehnik keabsahan data yaitu,
dalam pengujian keabsahan data metode penelitian kualitatif menggunakan
validityas interbal (credibility) pada aspek nilai kebenaran.54
Pada penelitian
kualitatif, tingkat keabsahan lebih ditekankan pada data yang diperoleh.Melihat
hal tersebut maka kepercayaan data hasil penelitian dapat dikatakan memiliki
pengaruh signifikan terhadap keberhasilan sebuah penelitian.Data yang valid
dapat diperoleh dengan melakukan uji kredibilitas (validityas interbal) terhadap
data hasil penelitian sesuai dengan prosedur uji kredibilitas data dalam penelitian
kualitatif.
Adapaun jenis uji kredilibitas dilakukan dengan cara yaitu, pertama diskusi
dengan teman sejawat, dengan berdiskusi dengan teman yang juga menempuh
pendidikan di jurusan Hubungan Internasional konsentrasi sosial-
budaya.Keduabahan referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang
telah ditemukan oleh peneliti. Bahan referensi yang dimaksud dapat berupa alat
53
Lexy J. Moloeng. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda karya.
54Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kulaitatif dan R&D. Bandung.Hal. 24
30
perekam suara, kamera handphone, handycam dan lain sebagainyayang
digunakan oleh peneliti selama melakukan penelitian. Bahan referensi yang
dimaksud ini mendukung kredibilitas data dan dalam penelitian ini penulis
menggunakan alat rekam suara handphone dan kamera handphone.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
menggunakan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola lalu dapat di jadikan data dalam membantu menjelasakan hal
yang di permasalahan teliti.
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah teknik analisis data
kualitatif. Penulis akan menganalisis dan menjelaskan permasalahan berdasarkan
data yang diperoleh lalu mengaitkannya dengan teori atau konsep yang digunakan.
Disamping itu, data yang akan dianalisis yaitu data wawncara, catatan pengamatan
diperoleh melalui observasi, dokumen, berita, dan sumber fakta lain yang akan
memperkuat analisa data.55
3.7 Teknik Pengolahan Data
55
Masyhuri dan Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung:
Refika Aditama. Hal 15
31
Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai proses mengartikan data-
data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat penelitian.56
Setelah data
di dapat data tersebut di reduksi, disusun dan dipilah yang memiliki hubungannya
dengan penelitian.
Selanjutnya klasifiaksi data yaitu mengelompokan data oleh peneliti pada
klasifikasi tertentu supaya dapat memudahkan peneliti untuk pengujian hipotesis
kerja, dan pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan, selanjutnya menyajikan data yang telah disusun dalam bentuk
naratifyang terakhir penulis menginterpretasi hasil analisis akhirnya yang
berisikan initiasri dari hasil rangkaian kegitan penelitian dan membuat
rekomendasinya.
56
Husaini Usman dan Purnomo, 2008.Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi Aksara :
Jakarta., hal. 38
32
IV. GAMBARAN UMUM
4.1 Kebudayaan India
Kebudayaan India penuh dengan sinkretisme dan pluralisme budaya,
kebudayaan ini terus menyerap adat istiadat, tradisi, dan pemikiran dari penjajah,
dan imigran sambil terus mempertahankan tradisi yang sudah mapan, dan
menyebarluaskan budaya India ke tempat-tempat lain di Asia.57
Kebudayaan
tradisional India memiliki hierarki sosial yang relatif ketat.58
Sejak usia dini,
anak-anak diajari tentang peran, dan kedudukan mereka dalam
masyarakat.59
tradisi ini diperkuat dengan kepercayaan kepada dewa-dewa, dan
roh yang dianggap berperan penting, dan tak terpisahkan dari kehidupan
mereka.60
Dalam sistem kasta di India ditetapkan stratifikasi sosial, dan pembatasan
dalam kehidupan sosial di India.Kelas-kelas sosial dibentuk oleh ribuan kelompok
herediter yang mempraktikkan endogami, yang umum disebut jāti atau
57
Das, N.K. 2006. Cultural Diversity, Religious Syncretism and People of India: An Anthropological
Interpretation. Bangladesh e-Journal of Sociology, hal.32 5858
Baidyanath, Saraswati 2006.Cultural Pluralism, National Identity and Development. Interface of
Cultural Identity Development . publish :New Delhi, hal.20 59
Eugene M. Makar . 2007. An American's Guide to Doing Business in India. 60
Ibid., hal 26
33
kasta.61
Orang India sangat menghargai nilai-nilai kekeluargaan
tradisional.Walaupun demikian, rumah-rumah di perkotaan sekarang lebih sering
hanya didiami oleh keluarga inti.Hal ini disebabkan keterbatasan ekonomi, dan
sosial untuk hidup bersama dalam sebuah keluarga besar.Di kawasan perdesaan
masih umum dijumpai anggota keluarga dari tiga hingga empat generasi yang
tinggal di bawah satu atap.Masalah-masalah yang timbul dalam keluarga sering
diselesaikan secara patriarkisme.62
Mayoritas terbesar orang India menikah setelah dijodohkan oleh orang tua
mereka atau anggota keluarga yang dituakan, namun dengan persetujuan
pengantin pria, dan pengantin wanita.63
Pernikahan dipandang sebagai ikatan
seumur hidup,dan angka perceraian sangat rendah.Walaupun demikian,
pernikahan dini masih merupakan tradisi yang umum.Separuh dari populasi
wanita India menikah sebelum mencapai usia 18 tahun yang merupakan usia
dewasa menurut hukum.64
Masakan India mencakup berbagai masakan khas dari berbagai kawasan di
India.Ciri khas masakan India adalah pemakaian bumbu serta rempah-rempah
yang beraneka ragam.Makanan pokok orang India adalah beras (terutama di India
Selatan, dan Timur), dan gandum di India bagian timur.Rempah-rempah seperti
61
Ibid., hal.27 62
Ibdi, hal.29 63
Medora, Nilufer. 2003. Mate selection in contemporary India: Love marriages versus arranged
marriages.hal. 29–34 64
Ibid., hal.35
34
merica aslinya berasal dari anak benua India.Cabai menjadi populer di India
berkat diperkenalkan oleh orang Portugis.65
Pakaian tradisional berbeda-beda menurut daerahnya di India. Warna-warni,
dan gaya pakaian tradisional bergantung pada berbagai faktor, terutama iklim.
Pakaian berupa kain yang disampirkan merupakan gaya busana yang populer di
India. Wanita mengenakan pakaian yang disebut Sari, dan pria mengenakan
pakaian yang disebut Dhoti atau Lungi.Pakaian dari kain yang dijahit juga
populer, seperti Salwar Kameez yang dikenakan wanita. Pria mengenakan Kurta
berikut Piyama, selain celana panjang, dan kemeja gaya Eropa yang juga
populer66
.
Sebagian besar hari libur di India merupakan hari raya keagamaan.Walaupun
demikian, di India juga terdapat hari raya sekuler yang dirayakan tanpa
memandang kasta, dan kepercayaan. Hari raya yang dikenal di seluruh India,
misalnya Diwali, Ganesh Chaturthi, Ugadi, Thai Pongal, Holi, Onam,
Vijayadasami, Durga Puja, Idul Fitri, Bakr-Id, Natal, Buddha Jayanti, dan
Vaisakhi.India memiliki tiga hari nasional.Selain itu, India memiliki hari raya
lainnya.Jumlah hari libur resmi antara 9 hingga 12 hari bergantung kepada
masing-masing negara bagian.Kehidupan beragama merupakan bagian tidak
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, dan bukan urusan pribadi.67
65
Delphine, Roger. 2000. The History and Culture of Food in Asia. hal.46-50 66
Cultural India. 2013. Indian Clothing. http://www.culturalindia.net/indian-clothing/ di akses tanggal
10 Juli 2017 67
Festival Indobase. 2015. Festival of India. http://festivals.indobase.com di akses tanggal 10 Juli 2017
35
Arsitektur India sangat melambangkan kebinekaan kebudayaan India.
Sebagian di antaranya, termasuk monumen megah seperti Taj Mahal, dan
bangunan arsitektur Mughal, dan India Selatan merupakan campuran dari tradisi
kuno, dan beraneka ragam tradisi lokal dari berbagai wilayah di India, dan luar
negeri. Arsitektur vernakular juga menunjukkan variasi regional yang mencolok.68
Musik India mencakup berbagai jenis musik daerah, dan musik tradisional.
Musik tradisional India secara garis besar dibagi menjadi dua jenis: musik
tradisional Hindustani dari India Utara, Karnataka dari India Selatan, dan berbagai
variasi darinya yang muncul di sebagai musik daerah di India, Musik filmi, dan
musik rakyat India merupakan bentuk-bentuk musik pop yang telah menjadi
bentuk musik daerah.69
Musik yang dibawakan kelompok baul berakar pada tradisi sinkretisme, dan
merupakan contoh musik rakyat yang dikenal luas. Tari India juga terdiri dari
bentuk-bentuk tari klasik, dan tari rakyat Di antara tari rakyat India yang dikenal
luas, misalnya: Bhangra dari Punjab, Bihu dari Assam, Chhau dari Benggala
Barat, Jharkhand, dan Sambalpuri dari Orissa, serta Ghoomar dari Rajasthan.
Akademi Musik, Tari, dan Drama Nasional India telah mengakui delapan bentuk
tari sebagai tari klasik India.70
Di antara kedelapan tarian tersebut sebagian di antaranya dilengkapi
narasi, dan dipengaruhi unsur-unsur mitologi Hindu. Kedelapan tari klasik India
68
Crystalink. 2011. Ancient Indian Arsitektur. http://www.crystalinks.com/indiarchitecture.html di
akses tanggal 10 Juli 2017 69
Wasanta wanna sing. 2015. Music of India: classic and traditional. http://www.folkways.si.edu/music-
of-india-traditional-classical/world/album/smithsonian di akses tanggal 10 Juli 2017 70
Encylcopedia Britania. 2007. South Asian arts: Techniques and Types of Classical Dance"
www.Encyclopædia Britannica.com di akses tanggal 10 Juli 2017
36
yang dimaksud adalah: Bharatanatyam dari Tamil Nadu, kathak dari Uttar
Pradesh, kathakali, dan mohiniyattam dari Kerala, kuchipudi dari Andhra
Pradesh, Manipuri dari Manipur, Odissi dari Orissa, dan sattriya dari Assam,
Teater di India memadukan musik, tari, dan dialog yang memakai skenario atau
improvisasi, kisahnya sering didasarkan pada mitologi Hindu, namun sebagian di
antaranya mengambil ide dari kisah percintaan abad pertengahan, sambil
menyinggung peristiwa-peristiwa sosial, dan politik, Teater rakyat yang populer
di India, misalnya: Bhavai dari negara bagian Gujarat, Jatra dari Benggala Barat,
Nautanki, dan Ramlila dari India Timur, Tamasha dari Maharashtra, Burrakatha
dari Andhra Pradesh, Terukkuttu dari Tamil Nadu, serta Yakshagana dari
Karnataka.71
4.2 Diaspora India
Diaspora India merupakan populasi terbanyak kedua yaitu sebesar 17,50%
dari populasi dunia.72
"India" mengacu pada kewarganegaraan, tapi bukan
etnisitas atau bahasa, Kebangsaan India terdiri dari banyak kelompok etnis, yang
mencerminkan sejarah India yang kaya dan kompleks. Populasi diaspora dengan
keturunan India terjadi karena adanya imigrasi yang tersebar keTimut tengah,
71
Richmond, Farley P., Darius L. Swann, and Phillip B. Zarrilli. 1993. Indian Theatre: Traditions of
Performance. Hal. 75 72
Indiastat. 2015. Diaspora India
populationhttps://www.indiastat.com/demographics/7/population/217/diasporaindiapopulation/478523/
stats di akses pada 07 Juli 2017
37
Tenggara, Inggris, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan,
Karibia, Eropa dan Asia Tenggra.73
Pengaruh budaya India sendiri masih terasa diAsia Tenggara, misalnya raja–
raja Brahmin Thailand, keajaiban arkeologis dari Kerajaan Angkor di Kamboja
dan di Indonesia, khususnya di Bali. Namun, seluruh migrasi awal ini
sebenarnya tidak dapat disebut sebagai diaspora India, Percampuran dengan
penduduk lokal selama beberapa abad berhasil mengeliminasi hampir seluruh
identitas India mereka dan para migrant awal ini pun tidak dapat lagi disebut
sebagai diaspor aIndia4.Gelombang migrasi diaspora India dapat dibagi menjadi
3 bagian merujuk pada waktu migrasi nya, yaitu; theOld Diaspora, the New
Diaspora, dan the Gulf Diaspora.5
Terdapat dua kategori diaspora India yaitu, PIO (People of Indian Origin)
dan NRI (Non Resident India), Seorang Non-Residen India (NRI) adalah warga
negara India yang memegang paspor India dan telah beremigrasi sementara ke
negara lain selama enam bulan atau lebih untuk pekerjaan, tempat tinggal,
pendidikan atau tujuan lain,People Of India Origin(PIO) adalah orang India atau
keturunan yang bukan warga negara India, namun merupakan warga negara lain.
Seorang PIO adalah warga negara India dan kemudian mengambil
kewarganegaraan negara lain, atau memiliki nenek moyang yang lahir di India
atau negara bagian lainnya. Sementara People Of India Origin (PIO) berarti
seorang warga negara asing (kecuali seorang warga negara Pakistan, Afghanistan
73
Sagarika Dutt. 2006. India in a Globalised World. Manchester University Press.Hal. 176
38
Bangladesh, China, Iran, Bhutan, Sri Lanka dan Nepal) yang setiap saat
memegang paspor India..74
Diaspora India yang dimaksudkan ialah meliputi orang orang yang
bermigrasi dari wilayah yang masih berada dalam batas-batas Republik India ke
luar negara India. Diaspora India terbagi dalam dua komunitas besar yang dikenal
oleh masyarakat India dan dunia selama ini, yakni NRIs (non resident Indians)
yang merupakan warga negara asli India namun bertempat tinggal tidak di India,
dan PIOs (Persons of Indian Origin) yang merupakan warga negara asli India
yang telah memperoleh kewarganegaraan dari beberapa negara lain tempat
mereka berdomisili.
Diperkirakan bahwa diaspora India terbesar kedua di dunia.Diaspora
diperkirakan berjumlah lebih dari 25 juta, terdapat di 200 negara dengan
pembagian wilayah seperti di Timur Tengah, Asia, Amerika Serikat, Afrika
Selatan.75
Diasora India tidak hanya unggul dalam penigkatan jumlah mereka namun
kontribusi mereka terhadap Negara host dan home telah banyak di akui, karena
diaspora India memiliki kemampuan dalam bidang ahli teknologi dan tenaga
penagajar profesionl juga dalam bidang politik, para diaspora India memainkan
peran penting dalam memobilisasi dukungan politik di negara tempat tinggal
mereka atas isu-isu yang menjadi perhatian penting bagi India.
74
Overview of Citizenship Act, 1955 and Amendments Made There Under http://indembassyuae.org di
akses tanggal 9 Juli 2017 75
Engaging Diaspora: The Indian Growth Story’–Eleventh Pravasi Bhartiya Divas
(http://www.ficci.com/publications(studies), p. 32, 2013 (diakses tanggal 5 Mei 2017)
39
Penyebaran diaspora India dan pembentukan Diaspora India adalah hasil dari
gelombang migrasi yang berbeda selama ratusan tahun yang didorong oleh
berbagai alasan yaitu perbudakan di bawah mercantilisme, kerja paksa di bawah
penjajahan, dan program kerja tamu pasca kolonialisme. Keterlibatan
transnasional tersebut, yang menjadikan proses globalisasi serta diperkuat melalui
jaringan global keluarga, teman dan bisnis, yang merupakan simbiosis dan
memungkinkan pertukaran gagasan bersama tentang kepentingan budaya, sosial
dan ekonomi.76
Terbentuknya diaspora India merupakan kisah percobaan, kesengsaraan dan
namun kemenangan pada akhirnya berkat tekad dan kerja keras.Hal ini membuat
bangga masayarakat India sebab masyarakat India di luar negeri dihormati untuk
budaya kerja nya, disiplin, dan sukses.Integrasi dengan masyarakat setempat atas
kontribusinyabukti Diaspora yang sukses di negara tuan rumah dengan beberapa
wakilnya menduduki posisi kepemimpinan. bukti bahwa diaspora India sebagai
sumber strategis yang signifikan untuk India karena mereka telah cukup memiliki
pengetahuan, inovasi dan development across globe.77
Dua kategori arus migrasi masyarakat India : pertama adalah emigrasi
profesional, pekerja, dan pelajar yang bermigrasi ke negara maju, terutama ke
Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Aliran ini dimulai
setelah kemerdekaan India danmengumpulkan momentum dengan emigrasi
profesional teknologi inforamsi di tahun 1990-an. kedua adalah arus pekerja tidak
76
Ministry ofOverseas Indian Affairs, Annual Report 2012-13., hal.4 77
Ibid, hal 5
40
terampil dan semi-terampil kebanyakan ke negara-negara Teluk dan Malaysia,
menyusul ledakan minyak di negara-negara Teluk, terutama dari Kerala dan India
selatan lainnya.78
4.3 Sejarah Diaspora India di Indonesia
Hubungan antara Indonesia dan India telah dimulai sejak zaman Ramayana,
"Yawadvipa" (pulau Jawa) disebutkan dalam epos kuno India Ramayana.
Disebutkan Sugriwa, salah satu jenderal Rama mengirim anak buahnya ke
Yawadvipa, Pulau Jawa, untuk mencari Shinta.79
Orang India telah mengunjungi
Indonesia sejak zaman kuno, dan orang Indonesia kuno (Bangsa Austronesia)
telah memulai perdagangan bahari di laut Asia Tenggara dan Samudera Hindia.
Orang India purba menyebarkan ajaran Hindu dan banyak aspek lain dari budaya
India termasuk bahasa Sansekerta dan Aksara Brahmi.80
India telah memainkan peran besar dalam budaya Indonesia yang merupakan
perpaduan dari India, China, Asia Tenggara, dan budaya asli Indonesia, Jejak
pengaruh India yang paling terlihat jelas dalam sejumlah besar kata-kata serapan
dari bahasa Sansekerta dalam kosa kata Bahasa Indonesia.81
Nama Indonesia berasal dari bahasa Latin Indus, yang berarti "India", dan
bahasa Yunani nesos, yang berarti "pulau". (karena kemiripan budaya di kedua
78
Ibid, hal 7 79
Kapur, Kamlesh. 2012. History of Ancient India. Sterling Publishers, hal. 10-13 80
Ibid, hal 9 81
Jan Gonda, 1952, Sanskrit in Indonesia, New Delhi: International Academy of Indian Culture., hal.30
41
wilayah ini).82
Nama ini mulai dikenal sejak abad ke-18, jauh mendahului
pembentukan Indonesia merdeka.Selama zaman Sriwijaya, banyak orang
Indonesia belajar di Universitas Nalanda di India.83
Indonesia memasuki periode sejarah setelah mengadopsi Aksara Pallawa dan
bahasa Sansekerta dari India, Sebagaimana terbukti dari temuan beberapa prasasti
awal yang berasal dari kerajaan Indonesia tertua seperti Yupa dari Kutai.Prasasti
Tugu dari Tarumanagara dan catatan sejarah Kalingga. Kerajaan bercorak Hindu-
Buddha seperti Sriwijaya, Medang, Sunda dan Majapahit adalah pemerintahan
yang berkuasa di Indonesia, dan era klasik Hindu-Buddha ini berlangsung dari
kurun tahun 200 hingga abad ke-16, dengan kerajaan Hindu terakhir masih tersisa
di Bali.84
Indonesia telah menyerap banyak aspek budaya India sejak kontak pertama
hampir dua ribu tahun yang lalu, Dampak yang paling jelas adalah kata serapan
bahasa sansekerta ke dalam Bahasa Indonesia.Epos India-Ramayana dan
Mahabharata memainkan peran penting dalam budaya Indonesia dan sejarahnya,
dan populer di kalangan orang Indonesia sampai hari ini.85
Dalam teater terbuka Prambanan di Jawa, Muslim Jawa narikan Sendratari
Ramayana selama malam bulan purnama, Sebuah contoh dalam pengaruh Hindu-
Buddha di sejarah Indonesia adalah abad ke-9 Borobudur dan Prambanan.Bahkan
82
Tomascik, T.; Mah, J.A., Nontji, A., Moosa, M.K. 1996.The Ecology of the Indonesian Seas - Part
One. Hong Kong: Periplus Editions, hal. 16 83
Ibid., hal. 17 84
Ibid., hal. 12 85
weebly. 2017. Sejarah dan budaya nusantara. http://sejarahbudayanusantara.weebly.com. Di akses
tanggal 8 Juli 2017
42
setelah datangnya ajaran Islam, hubungan antara kedua negara tetap kuat, karena
India juga memiliki populasi Muslim yang signifikan.86
Arsitektur Islam
Indonesia, terutama di Sumatera, telah sangat dipengaruhi oleh arsitektur Mughal
India.Hal ini terlihat jelas dalam arsitektur Masjid Raya Baiturrahman di Aceh
dan Masjid Raya Medan.87
Selanjutnya, Kedatangan masyarakat India masuk melalui Medan, Sumatra
Utara, atas permintaan perkebunan kolonial Belanda88
. kedatangan orang-orang
India dalam jumlah besar terjadi sejak pertengahan abad ke-19 dan hingga
sekarang menetap dan membentuk komunitas di berbagai wilayah Sumatera
Timur dan khususnya Kota Medan, yaitu sejak dibukanya industry perkebunan
di Tanah Deli yang dirintis oleh Jacobus Nienhys sejak 1863, mereka ingin
mengadu nasib dengan menjadi kuli perkebunan.89
Mereka dipekerjakan oleh Nienhys, seorang keturunan Belanda pengusaha
perkebunantembakau yang dikenal sebagai tembakau Deli. Mereka mendapat
hak konsesi tanah di Martubung dari Sultan Mahmud Deli untuk menanam
tembakau Deli yang kualitasnya baik dan berbau harum sebagai pembalut cerutu.
Kemudian Nienhys berhasil memperoleh kontrak tanah di Tanjung Sepassai dari
Sultan Deli untuk jangka waktu puluhan tahun tahun.90
Berawal dari Medan
86
India Ministry of Information and Broadcasting 1965.Indian and Foreign Review, Volume 3.
Publications Division of the Ministry of Information and Broadcasting, Government of India., hal.12 87
Irham.2010. Arsitektur Islam dari masa ke masa.http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-
islam/khazanah di akses tanggal 8 Juli 2017 88
Sinar Luckman T. 2011. Sejarah Medan Tempoe Dulu.Medan: Sinar Budaya Group hlm 10-14 89
Ibid., hal 16. 90
Ibid., hal 17
43
kemudian masyarakat India mulai menyebar ke daerah Sumatra yang lain,
termasuk ke luar pulau seperti Bali.91
4.4 Persebaran diaspora India di Indonesia
Di Indonesia diaspora India Terkonsetrasi tersebar di 3 kota besar Indonesia
yaitu Jakarta, Medan, dan Surabaya, pengaruh kebudayaan India sangat kuat
dalam kehidupan bangsa Indonesia sudah menjadi pengetahuan awam, dan proses
penyerapan unsur-unsur budaya India oleh berbagai komunitas yang ada di negeri
ini juga masih berlangsung hingga hari ini. Temuan-temuan arekologis di
Sumatera maupun di Jawa mulai dari abad ke-7 M hingga abad ke-14
memperlihatkan kesinambungan kehadiran peradaban India di Kepulauan
Nusantara92
Untuk Sumatera Utara tepat nya di medan, kehadiran orang-orang India sudah
terekam dalam sebuah prasasti bertarikh 1010 Saka atau 1088 M tentang
perkumpulan pedagang Tamil di Barus yang ditemukan pada 1873 di situs Lobu
Tua (Barus), sebuah kota purba di pinggir pantai Samudera Hindi. Keberadaan
kaum pedagang Tamil pada abad ke-11 di pantai barat Sumatera, migrasi yang
mereka lakukan ke arah pedalaman Sumatera karena terdesak oleh kekuatan
armada pedagang-pedagang dari Arab/Mesir mereka ialah india dari suku tamil.93
Orang-orang Tamil yang terdesak dari Barus kemudian terasimilasi dengan
suku Karo yang tinggal di Dataran Tinggi Tanah Karo (pedalaman Sumatera), dan
91
Ibid., hal 19 92
Y. Subbarayalu. 2003. Lobu Tua Sejarah Awal Barus.Yayasan Obor Indonesia. Hal.29 93
Brahmaoutro.1979. Karo dari jaman ke jaman hal. 13
44
mereka inilah di kemudian hari yang menjadi keturunan marga (klen) Sembiring
(Maha, Meliala, Brahmana, Depari), Sinulingga, Pandia, Colia, Capah, dsb.Secara
fisik warga Karo dari kelompok tersebut memiliki persamaan dengan orang-orang
Tamil. Kehadiran orang Tamil juga bisa diidentifikasi di beberapa tempat lain di
Sumatera.94
Tetapi kedatangan orang-orang India dalam jumlah besar dan hingga sekarang
menetap dan membentuk suatu komunitas di berbagai bagian wilayah Sumatera
timur dan khususnya Medan baru terjadi sejak pertengahan abad ke-19. Yaitu
sejak dibukanya industri perkebunan di Tanah Deli, di dalam tahun 1874 sudah
dibuka 22 perkebunan dengan memakai kuli bangsa Cina 4.476 orang, kuli Tamil
459 orang dan orang Jawa 316 orang.95
Perkembangan jumlah kuli semakin meningkat pada tahun-tahun berikutnya,
yang terbanyak adalah kuli Cina (53.806 orang pada 1890 dan 58.516 orang pada
1900) dan kuli Jawa (14.847 orang pada 1890 dan 25.224 orang pada 1900);
sementara kuli Tamil bertambah menjadi 2.460 orang pada 1890 dan 3.270 orang
pada 1900. Selain mereka yang didatangkan oleh perusahaan-perusahaan
perkebunan sebagai kuli, migran orang Cina, India dan juga Arab mulai
berdatangan ke Sumatera timur untuk berdagang dan menjadi pekerja di bidang-
bidang lain.96
Migran dari India yang datang untuk berdagang antara lain adalah orang-orang
dari India Selatan (Tamil Muslim) dan juga orang Bombay serta Punjabi di luar
94
Ibid., hal.21 95
Ibid., hal 30 96
Ibid., hal 27
45
pekerja kontrak di perkebunan. Orang-orang India yang lain juga banyak datang
ke Medan untuk berpartisipasi memajukan berbagai sektor usaha yang sedang
tumbuh di kota ini. seperti kaum Chettiars atau Chettis (yang berprofesi sebagai
pembunga uang, pedagang dan pengusaha kecil, kaum Vellalars dan Mudaliars
(kasta petani yang juga terlibat dalam usaha dagang); kaum Sikh dan orang-orang
Uttar Pradesh, Selain itu juga terdapat orang-orang Sindi, Telegu, Bamen,
Gujarati, Maratti (Maharasthra).97
hinnga saat ini masyarakat diaspora india yang
ada di medan terdapat kurang lebih 40.000 jiwa.98
Kemudian Masyarkat diaspora India di Jakarta, aneka bisnis orang India
awalnya terkonsentrasi di sekitar Passer Baroe (Pasar Baru) Jakarta Pusat, Pada
perkembangannya, konsentrasi ini menyebar dengan tetap mempertahankan
Passer Baroe selaku kantor administrasi pusatnya. Orang Sikh dari Medan banyak
pula yang mencari tempat tinggal di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.99
Komunitas Sindhi berasal dari wilayah India yang kemudian menjadi Pakistan
tahun 1947, Komunitas ini 25% nya beragama Hindu dan mereka terbagi, antara
yang memutuskan pindah ke India yang mayoritas Hindu atau berdiaspora ke
belahan dunia lain.Kelompok Sindhi India di Jakarta mulai melepas identifikasi
awalnya, yaitu stereotip mereka selaku pebisnis tekstil, dengan merambah bidang
97
Ibid., hal 39 98
BPS, Sumut. 2012. "Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2012http://sumut.bps.go.id/indexh.php?kdx=tstasek&kd=3192 di akses tanggal
9 Juli 2017 99
A. Mani. 2008. Indians in a Rapidly Transforming Indonesia :Rising India and Indian Communities
in East Asia, (Singapore: ISEAS Publishing, 2008) p.22-26.
46
pabrikasi tekstil, karpet, garmen, farmasi, dan kimia.Harga garmen dan tekstil
yang mereka tawarkan lebih murah ketimbang Cina.100
Di sisi lain Secara sosial, interaksi kelompok Sindhi dan Sikh di Jakarta
terpusat di Passer Baroe, khususnya pada Gurudwara Sikh.Kelompok Sindhi
awalnya pengikut Guru Sikh yang di Jakarta jumlahnya lebih besar ketimbang
Sikh.Namun, kalangan Sindhi ini lebih berpatron pada Gurudwara Passer Baroe
yang dikendalikan kelompok Sikh. Menurut Mani, sebelum kedatangan kalangan
Sikh dari Medan, terdapat dua Gurudwara di Jakarta.101
Di Jakarta tepatnya di Tanjung Priok, Gurudwara Passer Baroe muncul
belakangan, Gurudwara Passer Baroe didominasi kelompok Sikh dan Sindhi yang
aktivitasnya berpusar di komunitas bisnis. Pada perkembangan kemudian,
Balwant Singh, pengusaha sukses dari Medan, mendonasikan tanahnya guna
membangun gurudwara di kawasan Ciputat, Santok Singh dan Major Kumar juga
mendirikan gurudwara di Tangerang, Banten.
Dua gurudwara terakhir terbentuk akibat persaingan kelompok yang telah
lama diam di Jakarta (gurudwara Tanjung Priok dan Passer Baroe).102
Gurudwara
Ciputat dan Tangerang cenderung berkompetisi satu sama lain. Kelompok Sindhi
tertarik pada gurudwara Passer Baroe dan Tanjung Priok.Mereka sekaligus
100
Anita Raina Thapan. 2002. Sindhi Diaspora in Manila, Hong Kong, and Jakarta. Manila: Ateneo de
Manila University Press., hal. 11 101
A. Mani Op.cit., hal.27 102
Ibid., hal. 45
47
partisipan utama sejumlah kuil, termasuk yang tertua yaitu kuil Siwa di Pluit
(berdiri 1954).103
Kuil tersebut mengakomodasi kepentingan yang berbeda dari umat Hindu di
Jakarta. Kuil tersebut berisikan tokoh-tokoh suci kalangan Sindhi seperti Garuda,
Hanoman, Guru Nanak, Sai Baba, dan Sri Rama. Selain Kuil Siwa di Pluit itu,
terdapat pula bangunan-bangunan suci lain seperti Sadhu Vaswani Center di
Jakarta, Svami Satsang Beas di Cibubur, Devi Mahdir di Kemayoran. Selain
membentuk kelompok berdasar agama, etnis India di Indonesia juga membentuk
aneka organisasi kemasyarakatan di antaranya yaitu India Club Jakarta,
Indonesia Tamil Mandram, The Economic Council of Indonesia and India (ECII),
Indian Women’s Association, dan Jawaharlal Nehru Cultural Centre.104
4.5 Komunitas-KomunitasDiaspora India di Indonesia
4.5.1 Indian Club Jakarta
Mewakili komunitas India secara luas di Indonesia dan khususnya di Jakarta
dan sekitarnya dalam melaksanakan kegiatan untuk memberi pemahaman
kepadaanggota club agar dapat apresiasi terahadap budaya India seperti sastra,
musik, seni, tari, drama, dan bidang terkait kebudayaan India.
Di samping itu mendapat anggran dana dari perwakilan pemerintah India di
Indonesia dana dalam penyelenggraan kegiatan. Selain itu Fungsi klub adalah
103
Ibid., hal. 46 104
Ibid., hal. 52
48
untuk kepentingan masyarakat diaspora India dan tidak memiliki tujuan
komersial, dibawah ini gambar komunitas diaspora Indian Club Jakarta.
Gambar. 2 Indian Club Jakarta Sumber :http://indiaclubjakarta.org/
4.5.2 Komunitas India Tamil di Medan
Komunitas Tamil merupakan Suku bangsa Dravida, awal mula membentuk
komunitas India Tamil di Medan pada tahun 1872 sebagai kuli kontrak di
perkebunan India berjumlah kisaran ratusan orang, pada tahun 1946 ada yang
menetap di kembali ke negara asalnya, dan sebagian ada yang menetap di
Sumatra Utara di Medan dan tetap menjalankan kebudayaan yang berhubungan
debgan kebudayaan Tamil India, kemudian mendirikan kuil pertama di Medan,
tepat nya di Kampung Madras yang merupakan little india di Indonesia.
Gambar. 3 Komunitas India Tamil Medan
Sumber: sumut2.kemenag.go.id
49
4.5.3Indian Association of Surabaya
Mewakili komunitas India khususnya di Surabaya dan sekitarnya, adalah sebagai
media penyebaran informasi bagi masyrakat diaspora India, selain itu
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan budaya India serata turur serta
aktif dan partisipasi dalam kegiatan yang di laksanakan Perwakilan Pemerintah
India di Indonesia maupun pemerintah kota Surabaya.Dibawah ini adalah foto
dari komunitas Indian Association of Surabaya.
Gambar 4.India association of Surabaya
Sumber :https://www.internations.org/surabaya-expats/indians
4.5.4Indian Women’s Association
Organisasi kemasyrakatan ini didirikan pada tahun 1975 untuk menciptakan
harmoni dan kesatuan di antara berbagai komunitas India di Jakarta, untuk
mempromosikan kegiatan kesejahteraan sosial dan untuk membuat wanita India
menyadari budaya India- Indonesia.
Gambar 5.Indian Women’s Association Jakarta
Sumber: https://www.indoindians.com/india-womens-association/
68
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarakan Pembahasan dalam penelitian ini, dapat di tarik kesimpulan,
yaitu :
1. Diaspora India sebagai yang juga sebagai actor pendukung diplomasi
kebudayaan berperan penting dalam mempertahankan eksistensi budaya
India di Indonesia,sebab adanya Interaksi langsusng antara masyarakat
diaspora India dengan masyarakat Indonesia yang bukan keturunan
India di Indonesia.
2. Diplomasi kebudyaan yang meliputi pertunjukan budaya dan pameran
lintas budaya menjadi cara bagi India untuk menjadikannya sebagai,
pintu masuk dalam mencapai kepentingan-kepentingan nasionalnya.
Munculnya gagasan diplomasi kebudayaan menjadikan kedudukan
kebudayaan mendukung dalam pencapaian kepentingan nasional suatu
negara.
69
B. Saran
Berdasarakan Pembahasan dalam penelitian ini, peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Perlunya dukungan Pemerintah India agar diaspora India dalam
melakasanakan kegiatan-kegiatan dapat menjangkau ranah
pemerintahan,sehingga komunitas diaspora India dapat dilibatkan dalam
agenda proses penyusunan agenda diplomasi oleh perwakilan Pemerintah
India di Indonesia.
2. Diaspora India juga perlu meningkatkan kesadaran diri untuk melihat dan
mengingat identitasnya sebagai diaspora yang memiliki peranan penting bagi
hubungan bilateral kedua negara. Selain itu, kelompok – kelompok diaspora
perlu menguatkan diri untuk dapat mengatur keberadaan diaspora dan
meningkatkan kualitas diaspora India.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
A Mani. 2008. Indians in a Rapidly Transforming Indonesia :Rising India and Indian
Communities in East Asia, (Singapore: ISEAS Publishing, 2008)
Anita Raina Thapan. 2002. Sindhi Diaspora in Manila, Hong Kong, and Jakarta.
Manila: Ateneo de Manila University Press.,
Baidyanath, Saraswati 2006. Cultural Pluralism, National Identity and Development.
Interface of Cultural Identity Development . publish :New Delhi
Brah, Avtar. 1996. Cartographies of Diaspora: Contesting Identities (Gender, Racism,
Etnicity Series) . London: Routledge
Brahmaoutro. 1979. Karo dari jaman ke jaman
Braziel and Mannur. 2003. Theorizing Diaspora. Publish: Blackwell.
Brubaker, Rogers. 2005. “The ‘Diaspora’ Diaspora” in Ethnic and Racial Studie. Univeristy
Of California. Los Angels
Chambers, Iain. 1994.Migrancy, Culture, Identity. London; New York: Routledge
Clifford, James. 1994. “Diasporas.” Cultural Anthropology. University Of California. Santa
Cruz
Charles O. Lerche J.R, Abdul A. Said. 1963. Concept of International Politics,
Prentice Hall, NewJersey Inc., Englewood Cliffs.
Cummings, Jr., Milton C. 2003. Cultural Diplomacy and the United States
Government: A Survey. Washington, D.C: Center for Arts and Culture
Delphine, Roger. 2000. The History and Culture of Food in Asia.
Eugene M. Makar . 2007. An American's Guide to Doing Business in India.
Faist, T & Baubock, R. 2010. Diaspora and Transnationalism. Concepts, Theories
and Methods. Amsterdam: Amsterdam University Press.
Frank Jefkins. 1998. Public Relations. Edisi ke 5. Jakarta. Erlangga
G. Bouma. 2008. The Research Process. Oxford University Press
Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi
Aksara : Jakarta
Jan Gonda. 1952. Sanskrit in Indonesia, New Delhi: International Academy of Indian
Culture
Jan Mellisen, 2005. “The New Public Diplomacy: Sof Power in International
Relation” . New York : Palgrave Macmillan.
Kapur, Kamlesh. 2012. History of Ancient India. Sterling Publishers
Kenny. 2013. Diaspora: A Very Short Introduction. Oxford University Press.
K.J.Holsti, 1984. “International Politics, A Framework for Analysis”, Third Edition,
New Delhi: Prentice Hlm of India.
Kvale, S. 1996. Interviews: An Introduction to Qualitative Research Interviewing.
London: Sage Publications.
Masyhuri dan Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan
Aplikatif. Bandung: Refika Aditama.
Medora, Nilufer. 2003. Mate selection in contemporary India: Love marriages versus
arranged marriages
Mulia, T. 1951. India: Sedjarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Balai
Pustaka
Norman K. Denzin dan Yvonna S Lincoln (Eds). 2009. Qualitative Research,
diterjemahkan oleh Dariyanto dengan judul Penelitian Kualitatif.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Lexy J. Moloeng. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda karya.
Sagarika Dutt. 2006. India in a Globalised World. Manchester University Press.
Sinar Luckman T. 2011. Sejarah Medan Tempoe Dulu. Medan: Sinar Budaya Group
S.L.Roy. Diplomasi, Terjemahan Harwanto dan Miraswati (Jakarta :PT. Raja Grafindo
Persada)
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kulaitatif dan R&D. Penerbit : Bandung.
T. May Rudy. 2002. Study Strategis: Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca
Perang Dingin Bandung: Refika Aditama.
Tomascik, T.; Mah, J.A., Nontji, A., Moosa, M.K. 1996. The Ecology of the
Indonesian Seas - Part One. Hong Kong: Periplus Edition
Y. Subbarayalu. 2003. Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Yayasan Obor Indonesia.
DOKUMEN, JURNAL, MAKALAH, ARTIKEL dll :
Alisan Angela. 2011. “Pengaruh diaspora India Terhadap Hubungan Bilteral India-
Malaysia”(Skripsi). Universitas Hasanudin.
Cynthia P. Schneider. 2003. “Diplomacy That Works: Best Practies in Cultural
Diplomacy”, Georgetown University
Clarissa Gabriella. 2013. “Peran diplomasi kebudayaan Indonesia dalam mencapai
kepentingan nasional”(skripsi) Universita Hasanuddin
Das, N.K. 2006. Cultural Diversity, Religious Syncretism and People of India: An
Anthropological Interpretation. Bangladesh Journal of Sociology
India Ministry of Information and Broadcasting. 1965. Indian and Foreign Review,
Volume 3. Publications Division of the Ministry of Information and
Broadcasting, Government of India
Jayanti Adinda. 2010. “Peran Diaspora India dalam Mendukung Diplomasi
Kebudayaan India di Indonesia(skripsi) Universitas Airlangga.
U.S Departement of State. 2005. “Cultural Diplomacy The Linchpin of Public
Diplomacy”,
Safran, William. 2011. Diasporas in modern societies: myths of homeland and
return. Diaspora
Journal. University of Colorado Boulder
Richmond, Farley P., Darius L. Swann, and Phillip B. Zarrilli. 1993. Indian Theatre:
Traditions of Performance.
Tololyan, Khachig. 2007. “The Contemporary Discourse of Diaspora Studies.” In
Comparative Studies of South Asia, Africa, and the Middle East.
Ministry of Overseas Indian Affairs. 2012. Annual Report
Yuanita Aprlinadini Siregar. 2009. “ Komunitas muslim Diaspora India-Pakistan
dalam melakukan penyebaran di Indonesia” (Tesis) Universitas Indonesia.
WEBSITE :
Amelia, Rizky. 2015. 21 Juni, Indonesia Selenggarakan Yoga Bersama di 4 Kota.
http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/277838-21-juni-indonesia-
selenggarakan-yoga-bersama-di-4-kota.html. diaskes tanggal 10 Juli 2017 Antara,Bali. 2012. Diplomasi Budaya perkuat India-Indonesia.
http://www.antarabali.com/berita/30553/diplomasi-budaya-perkuat-india-indonesia
di akses tanggal 10 Juli 2017
BPS, Sumut. 2012. "Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk
menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012
http://sumut.bps.go.id/indexh.php?kdx=tstasek&kd=3192 di akses tanggal 9
Juli 2017
Collin English Dictionary. 2012. Brain Gain. www.dictionary.com/browse/brain-gain
di akses 20 Oktober 2016
Cultural India. 2013. Indian Clothing. http://www.culturalindia.net/indian-clothing/ di
akses tanggal 10 Juli 2017
Crystalink. 2011. Ancient Indian Arsitektur.
http://www.crystalinks.com/indiarchitecture.html di akses tanggal 10 Juli
2017
Diplomacy.edu. 2002. Cultural Diplomacy .
http://www.diplomacy.edu/Projects/cultural_diplomacy.htm di akses tanggal
7 Juli 2017
Encylcopedia Britania. 2007. South Asian arts: Techniques and Types of Classical
Dance" www.Encyclopædia Britannica.com di akses tanggal 10 Juli 2017
Engaging Diaspora: The Indian Growth Story’–Eleventh Pravasi Bhartiya Divas
(http://www.ficci.com/publications(studies), p. 32, 2013 (diakses tanggal 5
Mei 2017)
Faiz, Pan Mohamad, 2007. Brain Drain dan Sumber Daya Manusia Indonesia: Studi
Analisa terhadap Reversed Brain Drain di India [online].
http://www.scribd.com/doc/16149563/Brain-Drain-dan-Sumber-Daya-
Manusia-Indonesia-Studi-Analisa-terhadap-Reversed-Brain-Drain-di-India
(diakses tanggal 21 oktober 2016)
Festival Indobase. 2015. Festival of India. http://festivals.indobase.com di akses
tanggal 10 Juli 2017
Frankel Joseph. 1970. National Interest. Cambridge University Press
K.Dinesh. 2013. Success Story of the Leading Indian IT Company.
http://www.1000ventures.com/business_guide/cs_bd_infosys.html (di akses
tanggal 27 Juli 2017)
Gosal, Dushyant. 2013. Histroy of Economic Growth India.
https://intpolicydigest.org/2013/04/24/history-of-economic-growth-in-india/.
Di akses tanggal 10 Juli 2017
H, Eric dan T, Lembeng. 2012. China’s brain gain.
http://harvardpolitics.com/covers/chinas-brain-gain/. (di akses tanggal 27 Juli
2017)
India Club jakarta, 2010. DiwalNite 2010.http://www.Indiaclubjakarta.org (di.akses 18
Maret 2017)
Indiastat. 2015. Diaspora India population
https://www.indiastat.com/demographics/7/population/217/diasporaindiapopulation/
478523/stats di akses pada 07 Juli 2017
Irham. 2010. Arsitektur Islam dari masa ke masa.
http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah di akses
tanggal 8 Juli 2017
Kabar Nusa. 2014. Pentas “Diwali Hamka” perkokoh hubungan India-Bali.
http://www.kabarnusa.com/2014/10/pentas-diwali-dhamaka-perkokoh-
hubungan.html di akses 10 Juli 2017
Kerala Education, 2008. MAHE to Help set up PIO University in Bangalore dalam
http://www.keralaeducation.com/ display_article.php?fid=714&arid=13 di
akses tanggal 7 Juli 2017
Kristianto, Feri. 2015. Festival of India 2015
http://lifestyle.bisnis.com/read/20150116/230/391718/festival-of-india-2015
di akses tanggal 10 Juli 2017
KRjogja.com, 2010. Festifal India di Yogyakarta Angkat Budaya India Selatan Dalam
http://www.krjogja.com/krjogja/news/ di akses tanggal 7 Juli 2017
Kumar, Pranav, 2008. Contours of Indian’s Cultural Diplomacy in Southeast Asia
[online]. 6 Mei. dalam http://www.ipcs.org/ article di akses tanggal 7 Juli
2017
Lintas Berita, 2009. Festifal Budaya India digelar di Bali
http://www.lintasberita.com/go/1308927 di akses tanggal 7 Juli 2017
Media Indonesia, 2010. Mengagumi Arsitektur Unik Kuil Shri Mariamman http://
www.mediaindonesia.com (di akses tanggal 20 Oktober)
Miftah,Riza. 2015. Titik balik matahri 21 Juni.
http://www.infoastronomy.org/2017/06/titik-balik-matahari-21-juni-
2017.html di akses tanggal 10 Juli 2017
Mishra, Patit Paban, 2001. India-Southeast Asian Relations: an Overview. Teaching
South Asia: An Internet Journal of Pedagogy
Munandar, Agus Aris, 2005. Kesejajatan Arsitektur Bangunan SuciIndia dan Jawa
Kuno http://www.mail-archive.com/artculture-
[email protected]/msg00581.html (di akses tanggal 14 Mei 2017)
UNDP. 2015. About India successes.
http://www.in.undp.org/content/india/en/home/countryinfo.html#Successes (di
akses tanggal 9 Maret 2017)
UNESCO. 2016. About Silk Road. http://en.unesco.org/silkroad/. Diakses tanggal 10
Juli 2017
Universitas Atma jaya Yogyakarta. 2012. Slice of India:Menjelajah Keindahan India
Di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. http://www.uajy.ac.id/berita/slice-of-
india-menjelajah-keindahan-india-di-universitas-atma-jaya-yogyakarta-3/
(diakses 18 Maret 2017)
Photius, 1995. India Asia Tenggara
http://www.photius.com/countries/India/government/India_gover
nment_southeast_asia.html di akses tanggal 7 Juli 2017
Singapore Khalsa Association, 2010.7th
Asia Pasific Sikh
GolfChampionship[online].dalam http://www.singaporekhalsa.org.sg/ di
akses 18 maret 2017
Suwastoyo, Bhimanto. 2013. Diaspora India Jadi Sarana Pererat Hubungan
Bilateral. http://www.beritasatu.com/dunia/126770-diaspora-india-jadi-
sarana-pererat-hubungan-bilateral.html. di akses tanggal 10 Juli 2017
Solomonidis, Victoria, 2009. Cultural Diplomacy: Creating Memories dalam
http://www.europe.org.uk/index/-/id/265/ diakses 11 Juli 2017
Tabloid Diplomasi. 2010. Asia Selatan: Diaspora India dan Kaitannya dengan Host
Country. http://www.tabloiddiplomasi.org/?s=diaspora+India di akses tangga;
10 Juli 2017
Tabloid Diplomasi, 2010. Indonesia Channel 2010: Memajukan Seni dan Budaya
sebagai Aset Soft Power Diplomacy http://www.tabloiddiplomasi.org di akses
9 Juli 2017
Teddy Tri. 2015. Hari Yoga Internasional Akan Digelar di 4 Kota di Indonesia.
http://global.liputan6.com di akses tanggal 2017
The Economic Times. 2015. India’s Growth at 7,26%% in 2014-2015 fastest in five
years. http://economictimes.indiatimes.com/news/economy/indicators/indias-
growth-. (di askes tanggal 26 Juli 2017)
Overview of Citizenship Act, 1955 and Amendments Made There Under
http://indembassyuae.org di akses tanggal 9 Juli 2017
Wagner Daniel. 2011. India’s Political influence in Asia.
http://www.huffingtonpost.com/daniel-wagner/indias-political-
influenc_b_6884358.html di akses tanggal 10 Juli 2017
Wardany, Irawaty, 2010. JNICC OFFERS A TASTE Indian Culture Jakartans
http://www.thejakartapost.com/ di akses tanggal 8 Agustus 2017
Wasanta wanna sing. 2015. Music of India: classic and traditional.
http://www.folkways.si.edu/music-of-india-traditional-
classical/world/album/smithsonian di akses tanggal 10 Juli 2017
Weebly. 2017. Sejarah dan budaya nusantara.
http://sejarahbudayanusantara.weebly.com. Di akses tanggal 8 Juli 2017
Veeramalla Anjaiah. 2015. Indian in Indonesia: what do you know about them.
http://www.thejakartapost.com/news diakses tanggal 11 Juli 2017