Upload
vuonghanh
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN DI SD ISLAM AL SYUKRO
UNIVERSAL CIPUTAT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Linda Ayu Novitasari
NIM 11140182000060
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Linda Ayu Novitasari. NIM : 11140182000060, Peran Komite Sekolah Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Islam Al Syukro Universal Ciputat.
Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Jakarta 2019.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran komite sekolah
sebagai pertimbangan, pendukung, pengontrol dan mediator dalam meningkatkan
mutu pendidikan di SD Islam Al Syukro Universal Ciputat. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, metode ini
dilaksanakan sebagai upaya untuk mencari informasi sedalam-dalamnya dalam
rangka menjelaskan peran komite sekolah melalui teknik pengumpulan data
seperti wawancara, studi dokumen dan observasi.
Sejak di berlakukannya sistem desentralisasi pendidikan, peran masyarakat
menjadi sangat penting dalam mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar di
sekolah. Bentuk dari keterlibatan masyarakat terhadap sekolah dapat diwujudkan
dengan adanya komite sekolah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa komite sekolah di SDI Al Syukro
Universal Ciputat sudah menjalankan perannya dengan baik. Telah banyak
kontribusi yang telah diberikan komite sekolah dalam hal membantu pelaksanaan
program dan kegiatan sekolah, baik secara finansial,pikiran dan tenaga.
Diharapkan kedepannya, peran komite sekolah dapat bekerja sama lebih aktif lagi
antara sekolah, orang tua murid dan masyarakat. karena melalui komite sekolah
masyarakat dapat berperan aktif dalam membantu sekolah untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
Kata Kunci: Komite Sekolah, Mutu Pendidikan
ii
ABSTRACT
Linda Ayu Novitasari. NIM : 11140182000060, The role of the school
committee in improving the quality of education at SD Islam Al Syukro
Universal Ciputat. Departement of Management Education, Faculty Tarbiyah
and Teacher Training Islamic State Universities In Jakarta 2019.
The purpose of this study was to determine the role of the school
committee as a consideration, supporters, controllers and mediators in improving
the quality of education in the Islamic elementary school al syukro universal
ciputat. This study uses a descriptive method with a qualitative approach, this
method is carried out as an effort to search for information as deeply as possible
about the role of the school committee through interviews, document studies and
observations.
Since the implementation of the decentralized education system, the role of
the community has become very important in supporting the implementation of the
teaching and learning process in schools. The form of community involvement in
schools can be realized through the existence of a school committee.
The results of this study were that the school committee at SD Islam Al
Syukro Universal Ciputat had carried out its role well, although overall it could
not be said to be perfect, but many contributions had been given by the school
committee in supporting the implementation of school programs and activities,
financially, mind and energy. It is expected that in the future the committee will be
able to work more actively between the school, parent and the community.
Because through the school committee the community can play an active role in
helping schools to improve the quality of education.
Keywords: School Committee, Quality of Education
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohim
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
menganugerahkan kebahagiaan, rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Shalawat serta
salam tak lupa tercurahakan kepada junjangan alam yaitu Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarga dan sahabatnya yang telah mengantarkan umatnya dari jaman
kegelapan hingga jaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Alhamdulillaahirobbil’aalamiyn, atas izin Allah SWT penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Di SD Islam Al-Syukro Universal Ciputat” yang disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada jurusan Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan selesainya penulisan skripsi ini,
memberikan banyak pelajaran hidup yang berarti bagi penulis berupa perjuangan
yang penuh dengan kerja keras, kesabaran, dan do’a.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa keberhasilan
penulisan skripsi bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri melainkan
banyak pihak yang terlibat membantu, motivasi, bantuan, arahan dan bimbingan
yang tak ternilai harganya dari pihak-pihak terdekat. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, Lc,M.A, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dra. Salman Tumanggor, M.Pd Dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama penulis kuliah di Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
5. Rusydy Zakaria, M.Ed,M.Phil Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan bantuannya dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hatinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Dr. Zahruddin, Lc.,M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah
memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan bantuannya dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hatinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
7. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Perpusatakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta perpustakaan
lainnya yang telah membantu penulis dalam menyediakan referensi guna
terselesaikannya skripsi ini.
8. Ibu Tarni, S.Pd Kepala SDI Al-Syukro Universal, Suwandi, SE Wali Kelas 5,
Alfiatun Nikmah, S.Pd Wali Kelas 4, M. Adib Reza, S.Pd Bendahara SDI Al
Syukro Universal, Eva Himawan Ketua Komite Sekolah, Sribudi Handayani
orang tua murid, para guru, staff dan karyawan SDI Al Syukro Universal
yang telah membantu penulis dalam mengerjakan skripsi hingga terselesaikan
dengan baik.
9. Ayahanda Djaswadi dan Ibunda Suwarsih yang selalu mendoakan, serta
memberikan dukungan, bimbingan, arahan dan segala dukungan lainnya baik
dari segi moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
10. Keluarga penulis seperti Om Suratmin, Tante Salmah, Adik Citra Eko
Chandra, Kaka Teguh Eko Saputra, dan lain-lain yang tidak bisa penulis
sebutkan satu per sastu yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Sahabat Sweet Family Ever, Almh. Annisa Hardianti, Istihani Arofah, S.Pd,
Hilda Farhana, S.Pd, Dwi Febryyani Alfiningsih,S.Pd, Imelda Julia, Indri
Rahmawati, dan Sulistriani Sari yang selalu menemani serta memberikan
motivasi, semangat, dan bantuannya selama perkuliahan hingga
terselesaikannya skripsi dengan baik.
v
12. Teman-teman seperjuangan Jurusan Manajemen Pendidikan 2014 yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis.
13. Sahabat baik penulis, Hesti Septiani dan Auliana Khairany yang telah
mendoakan serta memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan
terima kasih atas bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.
Hanya harapan dan doa yang dapat penulis panjatkan, semoga segala
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dengan pahala
yang berlipat ganda dan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Aamiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan masih minimnya ilmu yang dimiliki
penulis oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Namun, penulis
berharap semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat yang besar, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membaca serta berkeinginan untuk
mengeksplornya lebih lanjut. Akhir kata, penulis mengucapkan maaf apabila
dalam penyajian skripsi ini terdapat kesalahan dan kekurangan.
Jakarta, 24 Januari 2019
Penulis
Linda Ayu Novitasari
11140182000060
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................... i
ABSTRACT ......................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................. 10
A. Kajian Teori ...................................................................................................... 10
1. Mutu Pendidikan .............................................................................................. 10
a. Pengertian Mutu Pendidikan ....................................................................... 10
b. Dimensi Mutu Pendidikan ........................................................................... 12
c. Indikator Mutu Pendidikan .......................................................................... 13
d. Standar Mutu Pendidikan ........................................................................... 14
e. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas/ Mutu Pendidikan .................... 15
2. Komite Sekolah ................................................................................................ 17
a. Pengertian Komite Sekolah ......................................................................... 17
b. Tujuan Komite Sekolah ............................................................................... 18
c. Peran dan Fungsi Komite Sekolah ............................................................... 20
d. Program Kerja Komite Sekolah ................................................................... 22
e. Struktur Organisasi Komite Sekolah ........................................................... 23
B. Penelitian yang relevan. .................................................................................... 25
vii
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 30
B. Metode Penelitian ............................................................................................. 31
C. Sumber Data ..................................................................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 31
E. Kisi-Kisi Instrumen .......................................................................................... 34
F. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 41
A. Gambar Umum Objek Penelitian ..................................................................... 41
1. Profil Sekolah .............................................................................................. 41
2. Visi dan Misi Sekolah .................................................................................. 42
3. Sarana dan Prasarana Sekolah ..................................................................... 43
4. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ............................................................... 43
5. Keadaan Peserta Didik ................................................................................. 44
6. Keadaan Tenaga Pendidik ........................................................................... 45
B. Deskripsi Hasil Penelitian Komite Sekolah ...................................................... 45
1. Metode dan Pendekatan Pengembangan Mutu ............................................ 45
2. Program kerja komite .................................................................................. 50
3. Peran Komite Sekolah ................................................................................. 51
4. Tantangan dan Hambatan Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu ........ 59
5. Strategi Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu ................................. 61
C. Temuan-Temuan Penelitian .............................................................................. 62
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 63
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 66
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian di SDI Al-Syukro Universal Ciputat ................................ 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara .......................................................................................... 34
Tabel 3.3 Observasi .......................................................................................................... 37
Tabel 3.4 Daftar Cheklist Dokumen ................................................................................. 38
Table 4.4 Data siswa TP 2018/2019 dan rombel di SDI Al-Syukro Universal ................ 44
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ......................................................................................... 29
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi Sekolah .......................................................................... 67
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah .......................................................... 68
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Tenaga Pendidik ........................................................ 77
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Orang Tua Murid ....................................................... 84
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Ketua Komite Sekolah ............................................... 87
Lampiran 6 Pedoman Wawancara bendahara Sekolah ..................................................... 93
Lampiran 7 Transkip Observasi ........................................................................................ 96
Lampiran 8 Gambar Kegiatan Komite Sekolah ................................................................ 98
Lampiran 9 Surat Permohonan Bimbingan ....................................................................... 99
Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Observasi ............................................................. 102
Lampiran 11 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 103
Lampiran 12 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................................... 104
Lampiran 13 Lembar Uji Referensi ................................................................................ 105
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa perubahan
dihampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan
hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan
peningkatan ilmu pengetahuan. Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia
di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era
persaingan global yang semakin ketat.
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup
manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap
hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat.
pendidikan menjadi investasi yang memberikan keuntungan sosial dan pribadi
yang menjadikan bangsa dan individu menjadi manusia yang memiliki
derajat.1 Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah kemandirian, untuk menuju
kearah sana, proses pendidikan harus mengembangkan konsep kemandirian.
Saat ini lembaga pendidikan sedang bersaing untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan cara memberikan pelayanan terbaik agar
menghasilkan keluaran yang berkualitas. Melalui siswa yang berprestasi dapat
ditelusuri manajemen sekolahnya, profil gurunya, sumber belajar, dan
lingkungannya. Dengan demikian, kualitas sekolah adalah kualitas siswa yang
mencerminkan kepuasan pelanggan, adanya partisipasi aktif manajemen
dalam proses peningkatan kualitas secara terus-menerus, pemahaman dari
setiap orang terhadap tanggung jawab yang spesifik terhadap kualitas, setiap
individu dalam sekolah dan stakeholders menyadari serta merealisasikan
prinsip “mencegah terjadinya kerusakan”, dan melaksanakan pandangan
bahwa kualitas adalah cara hidup (way of life). Mutu bukanlah konsep yang
1Engkoswara, dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung, Alfabeta,
2010), h. 1
2
mudah didefinisikan, apalagi bila untuk mutu jasa yang dapat dipersepsi
secara beragam. Juran mendifinisikan mutu dengan M-besar dan M-kecil.
M-kecil berarti mutu dalam arti sempit yang diberikan setiap bagian dari
organisasi atau setiap aktivitas yang tidak selalu terkait dengan kebutuhan
pelanggan. M-besar adalah mutu dalam arti luas berkenaan dengan kinerja
organisasi secara keseluruhan yang difokuskan secara sinergi pada kebutuhan
dan kepuasan pelanggan.2 Semua orang sepakat untuk meningkatkan mutu
pendidikan demi tercapainya tujuan bersama.Untuk mencapai tujuan tersebut
harus adanya perencanaan yang menjadi peranan penting dalam menentukan
tingkat efektivitas pelaksanaan program.
Sementara itu, pendidikan nasional kita dihadapi kepada masalah
antara lain peningkatan kualitas, pemerataan kesempatan, keterbatasan
anggaran yang tersedia dan belum terpenuhi sumber daya dari masyarakat
secara profesional sesuai dengan prinsip pendidikan sebagai tanggung jawab
bersama antara pemerintah masyarakat, dan orang tua. Masalah perluasan
kesempatan (Akses) merupakan dampak nyata dalam memberikan tempat
pada demokratis pendidikan, sebagai pendidikan nasional kita selalu
dihadapkan masalah pada kualitas seperti halnya turunnya nilai tukar rupiah
US dolar menimbulkan kenaikan harga barang dan jasa termasuk bahan-bahan
yang diperlukan untuk kegiatan proses belajar mengajar. Pengaduan sarana
pendidikan, jasa penataran dilaksanakan dengan harga satuan yang tinggi.
Dengan demikian, hal tersebut berdampak terhadap mutu pendidikan.3
2 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta, Pt. Bumi
Aksara, 2008), Hal. 8-9 3Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung, Pt. Remaja Rosdakarya, 2009),
Hal. 78-79
3
Dengan adanya konsep MBS Strategi apa yang diharapkan agar
penerapan MBS dapat benar-benar meningkatkan mutu pendidikan. penerapan
MBS akan berhasil jika diberikan prakondisi dengan membangun kapasitas
dan komitmen sekolah, termasuk semua pemangku kepentingan, yang
memiliki tanggung jawab bersama terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan.4
Salah satu model desentralisasi yang diterapkan dalam manajemen
persekolahan adalah School based management atau Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS). School based management diharapkan menumbuhkan
kreativitas dan pemberdayaan kemampuan semua sumber demi tercapainya
kemandirian. Pada MBS terkandung nilai pokok bagi tumbuhnya keunggulan
sekolah. Bahwa MBS merupakan suatu model desentralisasi dikemukakan
oleh Deemer dan Davis yakni School Based Management sebagai suatu model
desentralisasi dan kolaborasi dalam pengambilan keputusan pendidikan yang
ditujukan untuk pencapaian tujuan pendidikan.5
Sekarang ini sudah 216.000 lembaga pendidikan mengadopsi
kebijakan pendidikan MBS. Tetapi dalam menjalankan proses adopsi
kebijakan pendidikan MBS, tidaklah mudah seperti membalikan telapak
tangan. Perlu adanya kerja sama antara orang tua siswa dan masyarakat untuk
peduli pendidikan sehingga di dirikannya satu lembaga yang dikenal komite
sekolah. Komite sekolah ini ikut terlibat dalam penentuan kebijakan sekolah
dan program-program sekolah seperti ikut menyusun rencana pengembangan
sekolah.6
Penerapan MBS di satuan pendidikan sesungguhnya terkait dengan
bagaimana proses penentukan kebijakan harus ditetapkan oleh sekolah.
Dengan konsep MBS, proses penentuan kebijakan harus ditetapkan oleh
semua pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan di sekolah. Jika
sebelumnya, kepala sekolah menentukan semua kebijakan sekolah sebagai
4Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah,(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2013), hal,58
5 Engkoswara, dkk, Administrasi Pendidikan, (Bandung, Alfabeta, 2010), h. 293.
6 Op.cit.,hal,61-62
4
pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan sekolah, maka
dengan MBS kepala sekolah harus menerapkan kepemimpinan partisipatif,
yaitu kepimpinan dengan prinsip memberikan pelibatan secara luas kepada
semua pemangku kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah secara demokratis. Ada beberapa tingkatan dalam
pelaksanaan MBS di sekolah, seperti kewenangan hanya dari kepala sekolah
kepada para guru saja. Tingkatan berikutnya, penyerahan kewenangan
manajemen telah diserahkan sampai kepada siswa dan partisipasi orang tua
siswa melalui komite sekolah, bahkan juga kepada masyarakat.7
MBS sangat penting untuk ditetapkan dalam sistem pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Karna MBS dapat meningkatkan
tanggung jawab kepala sekolah dan guru terhadap peserta didik,orang tua dan
masyarakat. MBS juga menampung semua aspirasi pihak yang berkepentingan
untuk dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam penentuan
kebijakan dilembaga pendidikan sekolah.
Keterlibatan masyarakat dalam sekolah telah memperoleh peran cukup
besar. yang menempatkan masyarakat sebagai bagian dalam proses
pendidikan yang berlangsung. Model keikutsertaan masyarakat diwujudkan
dalam bentuk berpartisipasi atas pembuatan keputusan-keputusan disekolah
yang dilaksanakan melalui komite sekolah yang dahulu adalah BP3. Melalui
komite sekolah ini pula, orang tua ,dan masyarakat melakukan pengawasan
dan memberikan saran, koreksi, dan teguran apabila terjadi penyimpangan.
Dalam pembentukan dewan/komite sekolah yang berfungsi sebagai wadah
untuk menampung aspirasi dan kebutuhan stakeholder sekolah, serta badan
yang berfungsi untuk membantu sekolah meningkatkan kinerjanya bagi
terwujudnya layanan pendidikan dan hasil belajar yang bermutu.
Peran yang dijalankan komite sekolah adalah sebagai pemberi
pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di
satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan, RAPBS,
kreteria kinerja satuan pendidikan,kriteria tenaga pendidikan, kriteria fasilitas
7 Suparlan, Ibid. ,hal,50.
5
pendidikan. Sebagai pendukung baik yang yang berwujud finansial,
pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan
pendidikan seperti mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam
pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
disamping itu komite sekolah juga berperan sebagai pengontrol dalam rangka
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di
satuan pendidikan, serta sebagai mediator antara pemerintah (eksekutif)
dengan masyarakat di satuan pendidikan. untuk menjalankan perannya dewan
pendidikan dan komite memiliki fungsi yaitu mendorong tumbuhnya perhatian
dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu. Badan ini juga melakukan kerja sama dengan masyarakat, baik
perorangan maupun organisasi, dunia usaha, dan dunia industry, pemerintah
dan DPRD berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Fungsi lainnya adalah menampung dan menganalisis aspirasi, pandangan,
tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.8
Selama ini pengelola sekolah beranggapan bahwa potensi masyarakat
hanyalah dalam bentuk infak sekolah.9Sementara sebagian sekolah
membentuk komite sekolah hanya sebagai memenuhi persyaratan mendapat
subsidi.Idealnya, peran komite sekolah adalah wadah bertemunya pihak
sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam rangka berkoordinasi mengenai
perkembangan yang terjadi didalam sekolah, baik yang berkaitan dengan
peserta didik maupun hal-hal lain yang menyangkut kelangsungan lembaga.
Bentuk realisasi peran tersebut, komite sekolah dan pihak sekolah dapat
mengadakan koordinasi secara rutin untuk membahas perkembangan sekolah
dan memperbaiki sistem serta kinerja yang dirasa kurang optimal.
Maka keberadaan Komite Sekolah harus menjadi kekuatan dan faktor
pendorong terbentuknya mutu pendidikan. Hal tersebut dapat diwujudkan
apabila kepala sekolah mampu menggandeng Komite Sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, mengembangkan serta menilai program-
8 Hasbullah, Otonomi Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2006),hal,48-49.
9 Suryadi, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Sarana Panca
Karya Nusa, 2009), hal, 162
6
program sekolah. Oleh karena itu untuk dapat melaksanakan peran dan
fungsinya dalam pencapaian mutu pedidikan, komite sekolah harus menyusun
program kerja atau sebuah perencanaan program atau dalam hal ini Komite
Sekolah membutuhkan pengelolaan yang baik agar dapat mewujudkan tujuan-
tujuan yang telah direncanakan bersama sekolah. Pengelolaan Komite Sekolah
merupakan suatu cara untuk mengatur sebuah program, mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi, dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dalam rangka memaksimalkan peran
dan fungsi Komite Sekolah agar tujuan dibentuknya Komite Sekolah dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Salah satu lembaga pendidikan yang dapat dikatakan mutu
pendidikannya bagus adalah SDI Al Syukro Universal. Karena didukung
dengan tenaga pendidik yang berpengalaman dengan kualifikasi sarjana Strata
1 (S1) dan Strata 2 (S2) yang professional dan proporsional. Dari beberapa
fasilitas dan layanan yang dimiliki SDI Al-Syukro Universal, maka tidak
dapat dipungkiri jika setiap orang tua siswa menginginkan anaknya masuk
sekolah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat untuk
mendaftarkan anaknya, karena adanya keyakinan bahwa sekolah tersebut
dapat melahirkan generasi muda yang religius, berprestasi dan berakhlakul
karimah.Sehingga minat dan kepercayaan masyarakat terhadap SDI Al-
Syukro Universal memebuat lembaga pendidikan tersebut terus berencana
mengembangkan sekolahnya dengan standar nasional dan internasional.
Saat ini SDI Al-Syukro Universal merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang dianggap menjadi rujukan dan pilihan masyarakat kelas
menengah ke atas karena kualitas pendidikannya yang tidak diragukan lagi.
Hal tersebut dapat dilihat dari status sekolah yang berakreditas A (sangat baik)
serta prestasi akademik dan non akademik yang diraih oleh siswa dan sekolah
sehingga membuat sekolah tersebut baik dan menjadi sorotan masyarakat.
namun dilain hal, ada peran komite sekolah yang saat ini belum sesuai dengan
fungsinya yang seharusnya menjadi mitra pendukung untuk mencapai kualitas
7
pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti yang dilakukan dengan
ketua komite sekolah dan kepala sekolah, komite sekolah masih belum
maksimal dalam menjalankan perannya. Seperti sebagai pemberi
pertimbangan komite sekolah di SD Islam Al Syukro Universal Ciputat tidak
ikut serta dalam memberikan masukan terhadap kebijakan dan program
pendidikan, RAPBS, kreteria kinerja satuan pendidikan,kriteria tenaga
pendidikan, tapi dalam peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan
hanya ikut memberikan masukan terhadap kriteria fasilitas pendidikan.
sebagai pendukung komite sekolah sudah menjalankan perannya dengan baik
hanya saja komite sekolah kurang memantau kondisi anggaran pendidikan di
sekolah, dan sebagai pengontrol komite sekolah hanya mengawasi
penggunaan dana BOS, serta sebagai mediator komite sekolah hanya sebagai
penyalur masyarakat ke sekolah mengenai kritik dan saran terhadap program
sekolah .
Dari penjelasan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Peran komite sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al-syukro Universal Ciputat“.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan yang muncul. Adapun masalah-masalah yang muncul sebagai
berikut:
1. Rendahnya mutu sekolah
2. Rendahnya pengawasan kepala sekolah dalam peningkatan mutu sekolah
3. Terbatasnya sarpras sekolah dalam peningkatan mutu sekolah
4. Rendahnya kinerja guru dalam meningkatakan mutu sekolah
5. Belum optimalnya penerapan kurikulum
6. Belum berfungsinya komite sekolah yang seharusnya menjadi mitra
pendukung untuk mencapai kualitas pendidikan
8
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi
kinerja Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dan agar lebih
terarah maka penulis akan membatasi masalah pada:
1. Rendahnya peran komite dalam peningkatan mutu sekolah
2. Rendahnya mutu pendidikan
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, penulis
dapat merumuskan bahwa masalah yang sangat penting dan pokok yang akan
diteliti adalah “Bagaimana peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan”?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu
sekolah di SD Islam Al-Syukro Universal Ciputat.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis.Kedua manfaat
tersebut dijelaskan dibawah ini.
1. Maanfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini adalah sebagai tambahan referensi terkait
penelitian tentang peran komite di tingkatan satuan pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Memberikan wawasan dan bekal terkait dengan peran dan fungsi
komite sekolah yang dapat diterapkan disekolah tempat mengajar
kelak.
b. Bagi Sekolah
Sebagai referensi untuk dapat menentukan kebijakan terkait dengan
program dan kinerja komite sekolah.
c. Bagi komite sekolah
9
Dapat dijadikan referensi untuk lebih meningkatkan kinerjanya sebagai
wujud tanggung jawab terhadap program kerja yang telah ditetapkan.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Mutu Pendidikan
a. Pengertian Mutu Pendidikan
Salah satu tantangan penting yang dihadapi di sekolah maupun
institusi pendidikan adalah bagaimana mengelola sebuah mutu. Apalagi di
era kontemporer dunia pendidikan dikejutkan dengan adanya model
pengelolaan pendidikan berbasis industri. Pengelolaan model ini
mengandaikan upaya institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Mutu erat kaitannya tentang penilaian seseorang terhadap sebuah
produk barang atau jasa. Suatu barang yang bermutu pasti mempunyai
manfaat lebih bagi seseorang yang telah menggunakannya dan sesuai
dengan kebutuhan atau harapan. Sedangkan jasa yang bermutu adalah
pelayanan yang diberikan seseorang atau organisasi yang sangat
memuaskan.1
Mutu adalah kesesuaian dengan syarat atau standar yang
ditetapkan, dan pada umumnya terkait tiga aspek, yaitu produk, layanan
dan harapan konsumen.2 Sedangkan menurut Juran, kualitas adalah
kesesuaian untuk pengguna, ini berarti bahwa suatu produk atau jasa
hendaklah sesuai dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh
pengguna. Dan menurut tokoh lain yang mengembangkan manjemen
kualitas yaitu Edward Deming. Menurut Deming, meskipun kualitas
1 Engkoswara, dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung,
Alfabeta, 2010), h. 304 2 Ridwan Abdullah Sani, Isda Pramuniati, Anies Mucktiany, Penjaminan Mutu Sekolah, (
Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2015), h.10.
11
mencakup kesesuaian atribut produk dengan tuntutan konsumen, namun
kualitas harus lebih dari itu.3
Semua yang berkaitan dengan kualitas/mutu yang diperlukan
adalah bagaimana penerapan pengetahuannya dalam upaya meningkatkan/
mengembangkan kualitas produk atau jasa secara berkesinambungan.
Mutu bukan hanya sekedar hasil, melainkan dari sebuah proses perbaikan
yang terus-menerus.
Untuk perbaikan mutu pendidikan di sekolah maka sekolah yang
efektif yang dalam pelaksanaannya memerlukan kegiatan manajemen yang
bermutu, komponen-komponen yang berkaitan dengan manajemen
lembaga persekolahan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
antara lain peserta didik, guru, pengelola sekolah, sarana dan prasarana,
proses belajar mengajar, kurikulum dan lain-lain.4
Mutu pendidikan merupakan kesesuaian antara kebutuhan pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan layanan yang diberikan
oleh pengelola pendidikan. kerangka filosofi pendidikan dalam
pengembangan sekolah yang bermutu adalah kesesuaian input, proses, dan
hasil sekolah dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. Kerangka
filosofi ini harus menjadi kerangka berpikir seluruh komponen
penyelenggara pendidikan di dalam satuan pendidikan.5
Mutu pendidikan adalah kesesuaian antara tujuan pendidikan
dengan hasil pendidikan yang dicapai.6 Sedangkan menurut Dzaujak
Ahmad mutu pendidikan adalah kemampuan sekolah dalam pengelolaan
secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang
3 Uhar Suharsaputra, Administrasi pendidikan, (Bandung : Pt. Refika
Aditama,2010), Hal.226-227 4 Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Sarana Panca Karya Nusa, 2009 ), h.43. 5 R.A. Sani, Isda Pramuniati, Anies Mucktiany. Op.cit. h.6.
6 Sam M.Can dan Emir, Isu-Isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era Otonomi
Daerah,(Bogor: Ghalia Indonesia,2010), Hal.7
12
berkaitan dengan sekolah sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap
komponen tersebut.7
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan
adalah perubah, maka setiap stakeholder harus mempunyai komitmen
untuk berubah, harus tau dimana sekolahan itu berada , stakeholder juga
harus memiliki visi masa depan yang jelas serta memiliki program /
rencana untuk mengimplementasikan mutu disekolah.
b. Dimensi Mutu Pendidikan
Ada beberapa dimensi mutu pendidikan menururt V. Gasparez,
yakni sebagai berikut:
1) Berwujud, misalnya latar fisik jasa tersebut, lokasi, karyawan,
material, komunikasi, dan peralatannya.
2) Keandalan, kemampuan untuk melakukan jasa yang dijanjikan secara
andal dan akurat.
3) Kecepatan/ tanggapan, sejauhmana pendidik menolong pelanggan dan
menyediakan jasa yang tepat dan cepat.
4) Jaminan, berkaitan dengan pengetahuan, kemampuan pendidik untuk
menjaga kepercayaan dan keyakinan.
5) Empati, berkaitan dengan perhatian dan kepedulian terhadap
pelanggan secara individual.
Sedangkan menurut gavin yang dikutip oleh M.N.Nasution ada
delapan dimensi mutu pendidikan sebagai berikut :
1) Kinerja/ performa (performance), berkaitan dengan aspek fungsional
dari produk merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan
pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.
2) Fuatures merupakan aspek kedua performa yang menambah fungsi
dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.
3) Keandalan (reliability), suatu produk berfungsi secara berhasil dalam
periode waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.
4) Konformitas (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian
produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan keinginan pelanggan.
5) Daya tahan (durability), berkaitan dengan beberapa lama produk
tersebut dapat terus digunakan.
6) Kemampuan pelayanan (serviceability), kecepatan/kesopanan,
kompetensi, kemudahan, serta penanganan keluhan yang memuaskan.
7 Sri Minarti, Manajemen Sekolah mengelola lembaga pendidikan secara
mandiri,(Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2011), Hal, 328
13
7) Estetika (aesthetics), keindahan yang bersifat subjektif sehingga
berkaiatan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi
atau pilihan individual.
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), berkaitan dengan
reputasi (brand name, image).8
Dari uraian di atas dimensi mutu pendidikan tidak hanya sebagai
pedoman, tetapi harus diterapkan dan dilaksanakan, pada dasarnya dimensi
mutu pendidikan berorientasi pada kebutuhan pelanggan pada saat ini dan
masa yang akan datang. Untuk merelesasikan kepelanggan, harus dengan
keterlibatan serta kemampuan yang dimiliki pemimpin untuk mewujudkan
kemampuan pelayanan dan keterlibatan SDM untuk meningkatan esensi
organisasi/ lembaga agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan baik
pelanggan internal maupun eksternal.
c. Indikator Mutu Pendidikan
Indikator atau kreteria yang dapat dijadikan tolak ukur mutu
pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Hasil akhir pendidikan.
2) Hasil langsung pendidikan, hasil inilah yang dipakai sebagai titik tolak
pengukuran mutu pendidikan suatu lembaga pendidikan.
3) Proses pendidikan.
4) Instrument input, yaitu alat berinteraksi dengan raw input (siswa).
5) Raw input dan lingkungan.9
Ada beberapa indikator mutu pendidikan, yakni sebagai berikut:
1) Tidak Berwujud (Intangibility), seperti produk fisik, yang
menyebabkan pengguna jasa pendidikan tidak dapat
melihat,mencium,meraba,mendengar, dan merasakan hasilnya sebelum
meraka mengonsumsinya (menjadi subsistem lembaga pendidikan).
2) Tidak terpisahkan (Inseparability), mutu pendidikan tidak dapat
terpisahkan dari sumbernya, yakni lembaga pendidikan yang
menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan
dikonsumsi secara serempak (simultan) pada waktu yang sama.
8 Ibit. Hal.334
9 Ibit. Hal 335
14
3) Bervariasi (Variability), hal ini akan sangat tergantung kepada siapa
yang menyajikan, kapan, serta dimana disajikan jasa pendidikan
tersebut.
4) Mudah musnah (Perihability), lembaga pendidikan akan menghadapi
masalah dalam mempersiapkan pelayananya, untuk itu, diperlukan
program pemasaran jasa yang cermat agar permintaan terhadap jasa
pendidikan selalu stabil.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa dasarnya komponen
harus diseimbangi dengan tindakan kepemimpinan yang mampu
mengendalikan persekolahan yang melibatkan stakeholder, agar mampu
menciptakan sekolah yang bermutu. Karna menjaga reputasi dan
kepercaya pelanggan adalah salah satu bentuk pelayanan yang diberikan
sekolah kepada pelanggan agar pelanggan merasa puas.
d. Standar Mutu Pendidikan
Di dalam PP No. 19 Thun 2005vdisebutkan bahwa pendidikan di
Indonesia menggunakan satandar yang menjadi acuan dalam membangun
dan meningkatkan mutu pendidikan. adapun standar mutu pendidikan,
yakni sebagai berikut:
1) Standar isi
2) Standar proses
3) Standar kompetensi lulusan
4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5) Standar sarana dan prasarana
6) Standar pengelolaan
7) Standar pembiayaan
8) Standar penilaian pendidikan10
Dari pemaparan di atas dapat di simpulkan bahwa dasarnya
penjaminan mutu dapat dipandang sebagai suatu inovasi dalam
pendidikan. Bila tujuan menjamin mutu pendidikan dalam rangka
10
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT.Refika Aditama, 2010), Hal.232
15
mencerdasakan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat. Agar terlaksanan dengan baik, maka sekolah
akan memperoleh manfaat, pada dasarnya tujuan penerapan mutu
ditetapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja stakeholder
sekolah, sehingga nanti akan berdampak pada kepuasaan pelanggan
pendidikan baik internal maupun eksternal.
e. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas/ Mutu Pendidikan
Iik Nurul Paik dalam artikel yang berjudul “Mengharapkan Sekolah
Makin Bermutu (Pikiran Rakyat: 2004), faktor kebermutuan pendidikan
dapat dilihat dari:
1) Aspek pelayanan penyelenggaraan pendidikannya (dimensi proses).
2) Ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana.
3) Kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan.
4) Prestasi akademik siswa.
5) Kepuasan dan kepercayaan orang tua pada sistem pendidikan.
6) Kemampuan kompetensi lulusannya dalam kehidupan.11
Sedangkan dalam bukunya Sri Minarti yang berjudul Manajemen
Sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (school based
management), yaitu sekolah diberikan kewenaganan untuk
merencanakan sendiri upaya peningkatan mutu secara keseluruhan.
2) Pendidikan yang berbasiskan pada partisipasi komunitas (community
based education) ketika terjadi interaksi yang positif antara sekolah
dan masyarakat, sekolah sebagai community based education.
3) Dengan menggunakan paradigm belajar atau learning paradigm yang
akan menjadikan pelajar-pelajar atau learner menjadi manusia yang
diberdayakan.12
11
Choirul Fuad Yusuf, Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan, (Jakarta: Pena Citasatria,
2008), hal. 21 12
Sri Minarti, Manajemen Sekolah mengelola lembaga pendidikan secara mandiri,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal,348-349
16
Kemudian Arif Rachman mengatakan bahwa ada 4 faktor yang dapat
memengaruhi mutu pembelajaran dan berlanjut pada mutu pendidikan di
sekolah, yaitu:
1) Peningkatan mutu, yaitu sekolah harus memenuhi dan menyesuaikan
tuntutan dan harapan undang-undang pendidikan, visi, misi, dan
tuntutan zaman kea rah perbaikan/ peningkatan mutu pendidikan.
2) Aspek peningkatan mutu, meliputi lingkungan belajar yang
menyenangkan, partisipasi aktif siswa, guru, orang tua, dan semua
pemangku pendidikan serta manajemen yang memiliki standar
sekolah.
3) Faktor utama peningkatan mutu sekolah, meliputi pendidik dan tenaga
kependidikan yang profesional, sarana prasarana, partisipasi siswa dan
orang tua siswa kepada program sekolah, dan adanya pengawasan.
4) Program penunjang perbaikan mutu, meliputi ekstrakurikuler dan
keadaan keuangan yang realistis serta sumber yang terpercaya.13
Mutu pendidikan tidak bisa terlepas dari salah satu faktor yang
mempengaruhinya yaitu pendanaan yang besar sehingga dapat
mempengaruhi faktor lainnya terutama yaitu faktor utama peningkatan
mutu. Sarana dan prasarana pendidikan (gedung, perpustakaan dsb.)
yang memadai, kualitas guru, dan tersedianya laboratorium sekolah
dan fasilitas lainnya sangat berpengaruh bagi penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
yang bermutu apabila sekolah sudah memperbaiki komponen mutu.
Karena pada dasarnya mutu adalah gambaran yang menyeluruh. Mutu
juga tidak bisa terlepas dari faktor yang mempengaruhi seperti
pelayanan penyelenggaraan pendidikan, ketersediaan fasilitas sarana
13
Moh. Saifulloh dkk, Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah, (Jurnal Sosial
Humaniora, Volume 5 Nomor 2, November 2012), hal. 209
17
dan prasarana, tenaga pendidik yang professional dan memumpuni,
prestasi siswa dan kepercayaan orang tua terhadap sistem pendidikan.
2. Komite Sekolah
a. Pengertian Komite Sekolah
Menyadari bahwa pentingnya proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia, banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah
untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu salah satunya adalah
model desentralisasi yang diterapkan dalam MBS. MBS diharapkan
menumbuhkan kreativitas dan pemberdayaan kemampuan semua
sumber demi tercapainya kemamdirian. MBS sangat penting untuk
ditetapkan dalam sistem pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
di Indonesia, karena adanya MBS lahirlah suatu wadah yang
melibatkan masyarakat, karena masyarakat adalah stakeholder
pendidikan yang memiliki kepentingan akan keberhasilan pendidikan.
Salah satu bentuk aktualisasinya adalah Komite Sekolah yang
merupakan “wadah yang berfungsi sebagai forum untuk
mempresentasi segala aspirasi, prakarsa, dan partisipasi para
stakeholder sekolah secara profesional.”14
Menurut Djam’an Satori dalam buku Mulyono sebagai
konsekuensi untuk perlu dikembangkan adanya wadah untuk
menampung dan menyalurkannya. Dalam wadah tersebut berfungsi
sebagai forum di mana representasi stakeholder sekolah terwakili
secara professional. Dalam pengertian lain, Djam’an Satori
menyebutkan bahwa komite sekolah merupakan suatu badan yang
berfungsi sebagai forum resmi untuk mengakomodasikan dan
membahas hal-hal yang menyangkut kepentingan kelembagaan
sekolah.15
14
Engkoswara, dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, ( Bandung: Alfabeta,
2012), h. 297. 15
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta, Ar-Ruzz
Media, 2010), h. 258.
18
Menurut Bedjo Sujanto “komite sekolah adalah badan mandiri
yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka peningkatan
mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan. Dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh
stakeholder pendidikan. Nama generik disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. BP3, Komite Sekolah
dan atau Majelis Sekolah yang sudah ada dapat memperluas fungsi,
peran, dan keanggotaannya sesuai dengan acuan”.16
Selain itu, menurut Engkoswara Dan Aan Komariah Dewan
Sekolah atau Komite Sekolah adalah lembaga/ badan khusus yang
dibentuk berdasarkan musyawara yang demokrasi oleh para
stakeholders pendidikan di tingkat sekolah sebagai representasi dari
berbagai unsur yang bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu
pendidikan di sekolah.17
Dari kutipan diatas keberadaan komite sekolah diharapkan
dapat mengakomodir aspirasi masyarakat dan menyadarkan
masyarakan atas peranserta dalam penyelenggaraan pendidikan dan
terciptanya kondisi transparan dan akuntable dan demokratis.
b. Tujuan Komite Sekolah
Selain itu, tujuan komite sekolah dalam buku Engkoswara dan Aan
Komariah adalah :
1) Mewadahi dan meningkatkan peranserta para stakeholder
pendidikan di tingkat sekolah dalam merumuskan berbagai
kebijakan sekolah.
2) Mewadahi dan meningkatkan peranserta para stakeholder
pendidikan di tingkat sekolah dalam memecahkan masalah
pendidikan.
3) Memfasilitasi upaya peningkatan kinerja dan profesionalisme
kepala sekolah, guru dan staf.
4) Menyediakan berbaga fasilitas yang dibutuhkan sekolah.
5) Mengembangkan dan menetapkan program kurikulum yang
efektif.
16
Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah : Model Pengelolaan Sekolah
di Era Otonomi Daerah, (Jakarta, CV. Sagung Seto, 2007), h. 61. 17
Engkoswara, dan Aan Komariah. loc. cit.,hal, 297
19
6) Memfasilitasi dan mengontrol penerapan system manajemen
sekolah yang transparan dan demokrasi.18
Seperti halnya dikemukakan oleh Hasbullah di dalam buku
Otonomi Daerah menyebutkan bahwa tujuan komite sekolah yaitu (1)
mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan disatuan
pendidikan; (2) meningkatkan tanggung jawab dan peran masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan ; dan (3) menciptakan suasana dan
kondisi yang transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendiidkan yang bermutu di satuan
pendidikan.19
Lebih lanjut lagi. Menurut Mulyasa tujuan komite sekolah
didirikan untuk: a)mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa
masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program
pendidikan di madrasah;b)meningkatkan tanggung jawab dan peran
serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah;
c)menciptakan kondisi yang transparasi, akuntabel,dan demokrasi
dalam penyelenggaraan dan pelayanan yang bermutu dalam sekolah.20
Dari kesimpulan di atas tujuan komite sekolah tidak hanya sebagai
tempat aspirasi masyarakat dalam peningkatkan mutu pendidikan,
melainkan dalam pelaksanaannya dibutuhkan tanggungjawab serta ikut
berperan aktif dalam membantu disemua kegiatan sekolah bersama
stakeholder sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan
dalam pengelolaannya dibutuhkan transparansi, akunntabel, dan
demokratis. Komite sekolah dalam peningkatan partisipasi harus
menciptakan lingkungan yang terbuka dan demokratis, dimana warga
sekolah (karyawan, staf, guru, siswa) dan masyarakat (orang tua siswa,
18
Engkoswara, dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, ( Bandung: Alfabeta,
2012), h. 298 19
Hasbullah, Otonomi Daerah kebijakan otonomi daerah dan implementasi terhadap
penyelenggaraan pendidikan, (Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada,2010),hal,90. 20
Mulyasa, Manajemen & kepemimpinan kepala Sekolah, ( Jakarta: Bumi Aksara,2013),
Cet.3,Hal,128
20
tokoh masyarakat, usahawan, dan sebagainya) dapat terlibat langsung
dalam proses penyelenggaraan pendidikan.
c. Peran dan Fungsi Komite Sekolah
Dalam rangka memberdayakan masyarakat dan lingkungan
sekolah, peran komite sekolah antara lain dikemukakan sebagai
berikut :
1) Memberi pertimbangan ( advisory agency ) dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan disatuan pendidikan.
2) Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial,
pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan.
3) Mengontrol ( controlling agency ) dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan dan output pendidikan di satuan
pendidikan..
4) Mediator antara sekolah, pemerintah (eksekutif) dan dengan
masyarakat di satuan pendidikan.21
Sementara itu, menurut Bedjo Sujanto, komite sekolah
berfungsi dalam hal-hal sebagai berikut:
1) Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat
terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
2) Melakukan kerja sama dengan masyarakat(perorangan atau
organisasi), dan dunia kerja, pemerintahan, DPRD dalam rangka
penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.
3) Menampung dan menganalisis aspirasi,ide,tuntutan, dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
4) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada
satuan pendidikan mengenai:
a) Kebijakan dan program pendidikan.
b) Rencana anggaran pendidikan dan belanja sekolah (RAPBS)
c) Kriteria kinerja satuan pendidikan
d) Kriteria tenaga pendidikan
e) Kriteria fasilitas pendidikan
f) Hal- hal lain yang terkait dengan pendidikan
21
Hasbullah, ibit,hal 92-93
21
5) Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam
pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan
pendidikan.
6) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
7) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.22
Lebih lanjut oleh Djam’an Satori yang dikutip oleh Mulyono
mengatakan komite sekolah merupakan suatu badan yang berfungsi
sebagai forum resmi untuk mengakomodasikan dan membahas hal-hal
yang menyangkut kepentingan kelembagaan sekolah, hal-hal tersebut
meliputi :
1) Penyusunan perencanaan strategi sekolah, yaitu strategi
pengembangan sekolah dalam perspektif 3-4 tahun mendatang.
2) Penyusunan perencanaan tahunan sekolah, yang merupakan
elaborasi dari perencanaan strategi sekolah.
3) Mengadakan pertemuan untuk menampung dan membahas
berbagai kebutuhan, masalah, aspirasi serta ide ide yang
disampaikan oleh anggota komite sekolah.
4) Memikirkan upaya-upaya untuk memajukan sekolah, terutama
yang menyangkut kelengkapan fasilitas sekolah, fasilitasi
pendidikan, pengadaan biaya pendidikan bagi pengembangan
keunggulan kompetitif dan komparatif sekolah sesuai dengan
aspirasi stakeholder sekolah, dimaksudkan agar sekolah setidak-
tidaknya memenuhi standart pelayanan minimum.
5) Mendorong sekolah untuk melakukan internal monitoring dan
melaporkan hasilnya untuk dibahas dalam forum komite sekolah.
6) Membahas hasil-hasil test standar yang dilakukan oleh
lembaga/institusi eksternal dalam upaya menjaga jaminan mutu
serta memelihara kondisi pembelajaran sekolah sesuai dengan
tuntutan standart minimum kompetensi siswa.
7) Membahas laporan tahunan sekolah sehingga memperoleh
penerimaan komite sekolah.
8) Memantau kinerja sekolah, yang meliputi manajemen sekolah,
kepemimpinan kepala sekolah, mutu belajar-mengajar termasuk
kinerja mengajar guru, hasil belajar siswa, disiplin dan tata tertib
22
Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah : Model Pengelolaan Sekolah
di Era Otonomi Daerah, (Jakarta, CV. Sagung Seto, 2007), h. 62
22
sekolah, prestasi sekolah, baik dalam aspek intra maupun
ekstrakurikuler.23
Dengan adanya peran dan fungsi, komite sekolah akan dapat
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai penunjang dalam
pelaksanaan proses pembelajaran yang sejalan dengan kondisi dan
permasalahan lingkungan masing-masing sekolah. Komite sekolah
dapat melaksanakan fungsinya sebagai partner dari kepala sekolah
dalam mengadakan sumber-sumber daya pendidikan dalam rangka
melaksanakan pengelolaan pendidikan yang dapat memberikan
fasilitas bagi guru-guru dan siswa untuk belajar sebanyak mungkin
sehingga pembelajaran menjadi semakin efektif. Adanya sinergi antara
komite sekolah dengan sekolah menyebabkan lahirnya tanggung jawab
bersama antara sekolah dan masyarakat sebagai mitra kerja dalam
membangun pendidikan, dari sini masyarakat akan dapat menyalurkan
berbagai ide dan partisipasinya dalam memajukan pendidikan di
daerahnya.24
Dari penjelasan mengenai peran dan fungsi komite sekolah dapat
disimpulkan bahwa melalui komite sekolah partisipasi masyarakat
dalam membantu menyelenggarakan pendidikan sangat dibutuhkan
karena dengan ikutsertaaan masyarakat dalam membantu komite akan
memperlancar peran dan fungsinya komite, masyarakat disini
membatu komite baik dalam bentuk memberikan pendapat/ gagasan,
dukungan, arahan serta finansial dalam pelaksanaan pendidikan.
d. Program Kerja Komite Sekolah
Untuk melaksanakan roda organisasi sekolah harus menyusun
program kerja, baik dalam jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Program kerja ini harus segera disusun setelah struktur
kepengurusan dan anggotanya dibentuk, serta telah memiliki
23
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta, Ar-Ruzz
Media, 2010), h. 258-259 24
Hasbullah, Otonomi Pendidikan, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada,2010) ,hal,94-95
23
AD/ART. Penyusunan program kerja komite sekolah pada dasarnya
harus sesuai dengan peran dan fungsinya komite sekolah, komite
sekolah juga harus mempertimbangkan masukan dari masyarakat
maupun sekolah, dan komite sekolah harus memperhatikan masalah-
masalah apa yang sering terjadi di lingkungan sekolah.
Sementara itu penyusunan program kerja komite sekolah yang ada
di SDI Al-Syukro Universal dilakukan pada setiap tahun ajaran baru.
Program disusun oleh komite sekolah melalui kegiatan rapat dengan
orang tua siswa. Bersama sekolah memberikan masukan terhadap
sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah serta perbaikan sarana
dan prasarana dan program kerja terkait dengan kegiatan yang
melibatkan orang tua serta masyarakat setempat seperti menjahit,
mendesain tas, menyulam dan pengajian bulanan. Selain itu komite
sekolah memiliki program kegiatan-kegiatan siswa/i yaitu program
tahunan seperti peringatan hari besar islam (Amaliyah Ramadhan,
Buka bersama, Pesantren kilat, Kurban, Gebyar Muharam) dan
wisudaan siswa/i SDI Al-Syukro Universal.
Dari program kerja komite sekolah tersebut ada beberapa hal yang
dilakukan oleh komite sekolah dalam upaya meningkatakan mutu
sekolah, diantaranya kerjasama dengan orang tua dan masyarakat
sekitar untuk kebijakan pembangunan sekolah.
e. Struktur Organisasi Komite Sekolah
Struktur organisasi dan hubungan antarorganisasi komite
sekolah disesuaikan dengan tujuan pembentukan komite sekolah yang
sangat mengedepankan otonomi, maka struktur dan hubungan
antarorganisasi komite sekolah tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi satuan pendidikan dan masyarakat setempat.25
Keanggotaan komite sekolah terdiri dari unsur masyarakat
yang dapat berasal dari perwakilan orang tua/ wali murid berdasarkan
25
Kompri, Manajemen Sekolah (teori dan praktek), (Bandung: Alfabeta,2014),hal,375
24
jenjang kelas yang dipilih secara demokrasi, para tokoh masyarakat
(ketua RT/RW, kepala dusun, ulama, budayawan, pemuka adat, dan
sebagainya), anggota masyarakat yang memiliki figure untuk
meningkatkan mutu pendidikan, pejabat pemerintah,tenaga
pendidikan,perwakilan siswa, dan perwakilan forum alumni yang telah
dewasa dan mandiri. Jumlah anggota komite sekolah sekurang-
kurangnya Sembilan orang dan jumlahnya harus ganjil. Struktur
kepengurusan komite sekolah ditetapkan berdasarkan AD/ART yang
sekurang-kurangnya terdiri atas seorang ketua, sekretaris, dan
bendahara. Apabila dipandang perlu, kepengurusan dapat dilengkapi
dengan bidang-bidang tertentu sesuai kebutuhan yang ada, berikut
adalah beberapa contoh struktur organisasi komite sekolah.26
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI SATU KOMITE SEKOLAH
UNTUK SATUAN PENDIDIKAN
-----
Keterangan :
: Hubungan Instruktif
: Hubungan Koordinatif
Gambar : Contoh struktur organisasi satu komite sekolah untuk satuan
pendidikan.27
CONTOH STRUKTUR HUBUNGAN KOMITE SEKOLAH ANTAR
ORGANISASI
26
Hasbullah, Otonomi Daerah (kebijakan otonomi daerah dan implementasi terhadap
penyelenggaraan pendidikan), (Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada,2010),hal,100-101 27
Kompri, Op.cit.,hal.375
KETUA NARASUMBER
ANGGOTA
SEKRETARIS BENDAHARA
DEWAN PENDIDIKAN
KOMITE
SEKOLAH
INSTITUSI
LAIN
SATUAN
PENDIDIKAN
25
Keterangan :
: Hubungan Koordinatif.
Gambar : Contoh struktur organisasi satu komite sekolah untuk satuan
pendidikan.28
Dari penjelasan gambar di atas struktur dan hubungan antar
organisasi yang digambarkan di atas hanyalah acuan dasar saja, karena
anggota dan pengurus komite sekolah yang bersangkutan dapat membuat
struktur organisasi yang berbeda dengan di atas dan dapat memperluas
hubungan antar organisasi dengan organisasi-organisasi yang ada disekitar
satuan pendidikan, terutama organisasi-organisasi yang berkaitan dengan
pendidikan dan dapat membuat serta peduli terhadap perkembangan
pendidikan di wilayahnya tersebut.
B. Penelitian yang relevan.
1) Abdul Khalik, Jurusan Manajemen Pendidikan/Kependidikan Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.
Pada tahun 2011. Penelitian ini hasil skripsi, yang berjudul “Kinerja
Komite Sekolah Di SDIT Al Hikmah Cilandak Jakarta Selatan”,
kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja komite sekolah di SDIT Al
Hikmah Cilandak-Jakarta Selatan telah bekerja dengan baik dalam
memberikan layanan terhadap sekolah dan orang tua siswa serta bermitra
dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan sekolah.
Yang membedakan skripsi dengan skripsi yang ditulis oleh Abdul Khalik
Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian
No. Pembahasan Abdul Khalik Penulis
1 Tempat penelitian Di SDIT Al Hikmah
Cilandak
Di SDI Al-Syukro Universal
Ciputat
2 Analisis data Analisis interaksi Reduksi data
Pemaparan data
28
Hasbullah,op cit.,hal.100-101
26
Penarikan kesimpulan
3 Poulasi dalam
penelitian
Pengurus harian komite
sekolah, guru, orang tua
siswa
Kepala sekolah, ketua
komite sekolah, guru, orang
tua siswa dan bendahara
komite
4 Sumber data Sumber data yang digunakan
sumber primer
Sumber data yang
digunakan primer dan
sekunder
2) Fadli Hasan, Jurusan Manajemen Pendidikan/Kependidikan Islam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.
Pada tahun 2011. Penelitian ini hasil skripsi, yang berjudul “Peran Komite
Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SMP Negeri 244
Jakarta”, kesimpulan dari penelitian ini adalah peran komite sekolah yang
ada di SMP Negeri 244 Jakarta berjalan efektif.
Yang membedakan skripsi dengan skripsi yang ditulis oleh Fadli Hasan.
Tabel 2.2 Perbedaan Penelitian
No. Pembahasan Fadli Hasan Penulis
1 Tempat penelitian Di SMPN 244 Jakarta Di SDI Al-Syukro Universal
Ciputat
2 Analisis data Verifikasi
Pengkodean
Tabulasi
Penilaian
Reduksi data
Pemaparan data
Penarikan kesimpulan
3 Poulasi dalam
penelitian
Komite sekolah Kepala sekolah, ketua
komite sekolah, guru, orang
tua siswa dan bendahara
komite
4 Instrument penelitian Angket Wawancara
Studi dokumen
Observasi
27
3) Bodi Kurniawan Jurusan Pendidikan FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada Tahun 2011, penelitian ini hasil skripsi, yang berjudul “Peran
Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta”, kesimpulan dari penelitian ini adalah
keberadaan komite sekolah di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang
membantu pihak sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dinilai
berperan positif. Dan telah bekerja sama dengan masyarakat, orang tua,
guru, pihak sekolah, serta instansi-instansi lainnya. Komite sekolah telah
mendukung sepenuhnya program sekolah, komite sekolah telah menjadi
mediator bagi masyarakat dan sekolah. namun program kerja komite
sekolah belum 100% tercapai.
Yang membedakan skripsi dengan skripsi yang ditulis oleh Bodi
Kurniawan
Tabel 2.2 Perbedaan Penelitian
No. Pembahasan Fadli Hasan Penulis
1 Tempat penelitian Di SMPN 244 Jakarta Di SDI Al-Syukro Universal
Ciputat
2 Analisis data Trianggulasi sumber
Trianggulasi metode
Trigulasi teori
Reduksi data
Pemaparan data
Penarikan kesimpulan
3 Poulasi dalam
penelitian
Direktur Madrasah
Pembangunan UIN
Kepala sekolah, ketua komite
sekolah, guru, orang tua
siswa dan bendahara komite
4 Focus penelitian Mengukur keberadaan komite
sekolah yang ada di madrasah
pembangunan
Melihat seberapa besar
komite sekolah berperan
dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SDI Al-Syukro
Universal
28
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pengamatan kondisi nyata dilapangan, komite sekolah belum
melakukan perannya secara maksimal untuk meningkatkan mutu sekolah, baik
sebagai pemberi pertimbangan, pendukung,pengontrol dan mediator. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang ada
dikomite sekolah, terbatasnya dana komite sekolah.
Selain itu, terbatasnya konsep kepengurusan komite dalam meningkatkan
mutu sekolah, rendahnya koordinasi komite sekolah dengan orang tua,
kurangnya komunikasi komite sekolah kepada orang tua,rendahnya mutu
sekolah, rendahnya pengawasan kepala sekolah dalam peningkatan mutu
sekolah,terbatasnya sarana dan prasarana dalam meningkatkan mutu sekolah,
dan rendahnya kinerja guru dalam meningkatkan mutu sekolah serta belum
optimalnya penerapan kurikulum di sekolah.
Melihat berbagai kenyata di atas, ini masih jauh dari terciptanya harapan
terbentuknya komite sekolah yang efektif, dan dapat terlibat secara penuh
membantu sekolah menemukan jalan keluar untuk meningkatkan mutu
pendidikan di SDI Al-Syukro Ciputat. Karena rendahnya peran komite
sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah.
Melihat berbagai kondisi di atas, maka dapat dirumuskan strategi untuk
membentuk organisasi komite sekolah yang lebih efektif, memilih
kepengurusan anggota komite harus mempunyai kompetensi melalui
musyawarah komite, pelatihan komite sekolah, penyusunan program komite
sekolah serta evaluasi komite sekolah.
Kerangka berpikir di atas dapat di gambarkan pada bagan sebagai berikut :
29
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Kondisi nyata 1. Rendahnya peran komite
sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah
2. Terbatasnya SDM yang ada dikomite sekolah
3. Terbatasnya dana komite 4. Terbatasnya konsep
kepengurusan komite dalam meningkatkan mutu sekolah
5. Rendahnya koordinasi komite sekolah dengan orang tua
6. Kurangnya komunikasi komite kepada orang tua
7. Rendahnya mutu sekolah 8. Rendahnya pengawasan
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah
9. Terbatasnya sarpras sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah
10. Rendahnya kinerja guru dalam meningkatkan mutu sekolah
11. Belom optimalnya penenrapan kurikulum
Masalah 1. Rendahnya
peran komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah
Strategi 1. Pembentukan
organisasi komite sekolah yang lebih efektif
2. Pemilihan anggota komite yang memiliki kompetensi
3. Pelatihan komite sekolah yang lebih efektif.
4. Penyusunan program kerja komite sekolah.
5. Evaluasi program kerja komitesekolah
Harapan/ Tujuan 1. Terbentuknya
komite sekolah yang efektif, dan terlibat secara penuh membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al-Syukro Ciputat.
feedback
Input proses Output
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai Peran Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di SD Islam Al-syukro Jl.Otista Gang Haji Maung No.30 Ciputat,
kota Tangerang Selatan, Banten 15411. Waktu penelitian kegiatan penelitian
ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Oktober, dengan beberapa tahap
pertemuan. Tahap yang pertama dilakukan adalah observasi kesekolah
kemudian dilanjutkan dengan mencari informasi data-data yang diperlukan.
Lalu melakukan wawancara kepada ketua komite sekolah, kepala sekolah,
guru dan orang tua siswa kemudian peneliti mengolah data dari hasil yang
diteliti. Berikut adalah timeline kegiatan penelitian di SDI Al-Syukro Ciputat:
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian di SDI Al-Syukro Universal Ciputat
No. Jenis kegiatan Bulan
6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
1 Studi
pendahuluan
2 Penyerahan
surat izin
penelitian
3 Penelitian
4 Pengumpulan
data dan
Penyusunan
Skripsi
5 Siding
Munoqosah
31
B. Metode Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan peneliti yaitu mengenai “Peran
Komite Sekolah Dalam Meningkatan Mutu Pendidikan Di SD Islam Al-
Syukro Ciputat” Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini untuk
mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan peran komite sekolah
dalam peningkatkan mutu pendidikan di SD Islam Al-Syukro Ciputat.
Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku
yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistic
(utuh).1Lebih lanjut Menurut Nana Syaodih penelitian kualitatif adalah
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.2
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah responden yang dapat
memberikan informasi dan data yang dibutuhkan yang berkaitan dengan peran
komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al-syukro
Ciputat. Peneliti membatasi subjek penelitian meliputi: kepala sekolah, guru,
bendahara, orang tua siswa,dan ketua komite sekolah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ialah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau informasi yangdibutuhkan. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan melalui tiga teknik yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan proses interaksi dengan orang lain, dan
bagaimana mengelola pandangan yang mungkin berbeda. Dalam
penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan teknik wawancara
semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur dimana pewawancara tidak
1 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: PT.Bumi
Aksara, 2013)cet.I, hal,82 2 Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda 2006)
Cet. II hal.60
32
mengajukan persoalan berdasarkan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan.3
Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk menyusun data
mengenai hambatan dan tantangan komite sekolah, tugas pokok dan fungsi
komite sekolah,sarana dan prasarana sekolah, penerapan pelatihan (diklat)
guru baik melalui pelaksanaan internal maupun eksternal, dan peran
komite sekolah diantaranya sebagai pertimbangan, pendukung, pengontrol,
dan mediator untuk meningkatkan mutu pendidikan. Wawancara
dilakukan dengan kepala sekolah, guru, orang tua siswa dan ketua komite
sekolah.
2. Studi Dokumen
Studi dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data tertulis maupun
foto tentang profil SDI Al-syukro beserta visi dan misi, data guru, data
siswa, profil komite sekolah, dan data pengurus komite sekolah, daftar
hadir pertemuan / rapat komite sekolah, AD/ART komite sekolah,Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS), laporan kegiatan
komite sekolah baik akademik maupun nonakademik, prestasi komite
sekolah,SK komite sekolah, dan sarana dan prasarana Sekolah. Dokumen-
dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga
dapat ditampilkan gambaran tentang objek penelitian.
3. Observasi
Teknik observasi mempunyai satu keuntungan karena dapat
mengamati dalam kondisi yang wajar, jadi tidak di buat-buat. Pada
penelitian ini, aspek yang diamati observer dalam observasi meliputi
kegiatan komite sekolah seperti pertemuan antara orang tua dengan komite
sekolah, pengajian rutin bulanan komite sekolah, kantor komite serta
sarana dan prasarana sebagai penunjang mutu pendidikan di sekolah.
3 Suwartono. Dasar- Dasar Metodologi Penelitian,(Yogyakarta: CV ANDI OFFSET,
2014), h.50
33
34
E. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara
Variable Dimensi Indikator
Mutu
Pendidikan
1. Peningkatan mutu,
yang sesuai dengan
tuntutan dan harapan
undang-undang
pendidikan,
visi,misi, dan
tuntutan zaman
kearah perbaikan/
peningkatan mutu
pendidikan.
2. Aspek peningkatan
mutu, melalui
lingkungan belajar
yang
menyenangkan,
partisipasi aktif
siswa, guru, orang
tua, dan semua
pemangku
pendidikan serta
manajemen yang
memiliki standar
sekolah.
1. Penerapan sistem
pendidikan nasional
2. Penerapan TIK dalam
proses pembelajaran
1. penggunaan Ruang
kelas
2. penggunaan bahan ajar
& sumber belajar
seperti guru, buku
pelajaran, video,
internet dan
lingkungan sekitar
3. guru menggunakan
metode PAIKEM
4. guru menggunakan
alat peraga & IT
35
3. Pendekatan dan
metode peningkatan
mutu sekolah,
meliputi pendidikan
dan tenaga
kependidikan yang
professional,
partisipasi siswa dan
orang tua siswa
kepada program
sekolah, dan adanya
pengawasan.
4. Program mutu,
meliputi
ekstrakurikuler, dan
keadaan keuangan
yang realistis serta
sumber yang
terpercaya.
1. tenaga pendidik yang
professional:
a. sudah mengikuti
pelatihan (diklat)
baik pelatihan
internal maupun
eksternal
2. kualifikasi akademik
dan sertifikat :
a. kualifikasi
pendidikan
minimal D4 atau
S1
b. mempunyai
sertifikat pendidik
3. berpartisipasi dalam
kegiatan sekolah
diantaranya
penyembelihan hewan
Qurban.
1. penerapan program
ekstrakulikuler :
a. jenis dan bentuk
program
ekstrakulikuler
sekolah
b. penerapan tujuan /
sasaran program
36
ekstrakulikuler
sekolah
c. pelatih
ekstrakulikuler
yang ahli
dibidangnya
d. tersedianya sarana
dan prasarana
penunjang kegiatan
ekstrakulikuler
e. ketersediaan
sumber dana untuk
mendukung
program
eksctrakulikuler
Komite
Sekolah
1. Memberi
pertimbangan
(advisory agency)
dalam penentuan
dan pelaksanaan
kebijakan
pendidikan disatuan
pendidikan
2. Sebagai pendukung
(supporting agency),
baik yang berwujud
finansial, pemikiran,
maupun tenaga
dalam
penyelenggaraan
1. Masukan kriteria
fasilitas pendidikan
2. Masukan saran untuk
penyusunan RAPBS
3. masukan kreteria
perekrutan guru
1. mengerahkan guru
bantu / honorer untuk
menanggulangi
kekurangan guru
disekolah
2. mengkoordinasi
dukungan dalam
37
pendidikan di
sekolah.
3. Sebagai pengontrol
(controlling agency),
dalam rangka
transparasi dan
akuntabilitas
penyelenggaraan
dan keluaran mutu
pendidikan di
sekolah.
4. Mediator antara
sekolah dan
masyarakat di
sekolah .
kegiatan sekolah
1. mengamati hasil UN.
2. Mengontrol partisipasi
masyarakat terhadap
kegiatan sekolah
1. Pertemuan sekolah
dengan orang tua siswa
2. Undangan dalam
acara-acara sekolah
Tabel 3.3 Observasi
No Kegiatan Status Ket
ada Tidak
baik
1 Kegiatan komite sekolah
a. Pertemuan antara
pihak sekolah, orang
tua dengan komite
sekolah
b. Pengajian rutin
komite sekolah
setiap bulan
√
√
Ada
setiap
awal
tahun
pelajaran
Bagus
Setiap
38
c. Craff ( menyulam,
menjahit ) setiap
seminggu 2 kali
√
minggu
selalu
dilaksana
kan
2 Kantor komite sekolah
a. Fasilitas / sarana dan
Laporan kegiatan
√
Fasilitasn
ya kurang
memadai
Tabel 3.4 Daftar Cheklist Dokumen
No Jenis Dokumen Ada Tidak
ada
Ket
1 Profil sekolah
a. Visi dan misi sekolah
b. Sejarah singkat sekolah
c. Struktur organisasi sekolah
d. Tata tertib
√ baik
2 Data guru √ baik
3 Data siswa √ baik
4 Struktur komite sekolah √ baik
5 Data pengurusan komite sekolah √
6 Daftar hadir pertemuaan/rapat
komite sekolah
√
39
7 SK komite sekolsh √
8 Laporan kegiatan komite
sekolah
√ Baik
9 Prestasi komite sekolah √ Baik
10 Data investaris sekolah
a. Kursi dan meja
b. Papan tulis
c. Lemari buku
√ Baik
11 Data prasarana sekolah
a. Ruang kepala sekolah
b. Ruang wakil kepala sekolah
c. Ruang komite sekolah
d. Ruang guru
e. Ruang tata usaha
f. Ruang kelas
g. Ruang osis
h. Ruang serbaguna (Aula)
i. Laboratorium
j. Perpustakaan
k. Unit Kesehatan Sekolah
(UKS)
l. Mushola
m. Toilet
n. Gudang
o. Tempat parker
√ Baik
sekali
40
F. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan & Biklen analisis data adalah proses pencarian dan
pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan
yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang
dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan4.
Kemudian data yang telah terkumpul, dianalisis dan disimpulkan kedalam
bahasa yang mudah dipahami, logis dan sesuai dengan penelitian yang
dibahas, maka peniliti menggunakan teknik analisis data sebagai berikut :
a. Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok,
mefokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya.
b. Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan hasil penelitian yang
menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data.5
4 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta : PT. Bumi
Aksara,2013),hal,210 5 Ibit., hal, 210-212
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambar Umum Objek Penelitian
1. Profil Sekolah
SD Islam Al-Syukro Universal adalah sebuah lembaga pendidikan
tingkat dasar yang memiliki visi bernafaskan islam, terkemuka, dan
berwawasan internasional.SD Islam Al-Syukro Universal berkomitmen
untuk mencetak generasi muda islam yang beriman dan bertakwa kepada
Allah SWT, berakhlak mulia, dan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi.1Karena itulah, sistem pembelajaran di SDI Al-Syukro Universal
selain mengacu pada kurikulum nasional, juga mengembangkan kurikulum
yang menekankan pada penguatan agama islam, penanaman akhlak mulia,
penguasaan bahasa inggris dan arab, serta teknologi informasi.
SD Islam Al-Syukro Ciputat didirikan pada tahun 2002 oleh Ketua
Yayasan Da’ar Asykaril’ibad Ibu Dra. Hj. Buli Oskar Surjaatmadja.
Diawali dengan mengadakan pengajian bulanan yang dilaksanakan di
Jalan Puri Mutiara 1/9 Cipete Jakarta Selatan, timbul niat untuk
melaksanakan dan mengembangkan pendidikan berwawasan Islam. Pada
tahun 1996 niat ini diwujudkan dengan mendirikan Taman Pendidikan Al
Qur’an (TPA) dan Taman Bermain (Kelompok Bermain – KB) untuk
anak-anak prasekolah di Jalan Puri Mutiara 1/9 Cipete Jakarta Selatan.
Pendidikan prasekolah ini berkembang dengan baik di bawah bimbingan
Ibu Hj. O. Salim, banyak orang tua yang mempercayakan putra-putrinya
untuk mengikuti pendidikan prasekolah di tempat ini.Banyak orang tua
yang sudah percaya dengan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan, dan
atas desakan orang tua siswa untuk kelanjutan pendidikan putra-putrinya
maka setahun kemudian didirikanlah Taman Kanak-kanak Islam (TK),
Sekolah Dasar Islam (SD) dan Sekolah Menengah Pertama Islam (SMP) di
1 https:///www.alsyukrouniversal.com/SD/profil sekolah, diakses pada tanggal 30
September 2018 pukul 15:10 WIB
42
atas tanah seluas 2,8 Ha yang berlokasi di Gg. H. Maung Jalan Otto
Iskandardinata Ciputat dengan nama AL SYUKRO. TK, SD dan SMP
Islam Al Syukro di Ciputat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan
Islam yang menjadi pilihan bagi masyarakat di sekitar Ciputat, Pamulang,
Pondok Cabe, Lebak Bulus, Sawangan, Bintaro, dan sekitarnya. Dalam
setiap penilaian yang dilaksanakan Dinas Pendidikan setempat, Sekolah
Islam Al Syukro Universal selalu mendapatkan akreditasi “A”.2
Mulai tahun 2005 SDI Al Syukro Universal melaksanakan
pembelajaran bilingual (inggris-indonesia), terutama pada mata pelajaran
bahasa inggris, sains dan matematika. Buku yang digunakan untuk 3 mata
pelajaran tersebut ialah terbitan luar negeri. Pengembangan kepemimpinan
di SDI Al Syukro Universal dikemas dalam pembelajaran leadership.
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi :
“Menjadikan perguruan Islam Al Syukro Universal sebagai pusat
pendidikan terkemuka dan berhasil sebagai penyelenggara pendidikan usia
dini, menengah sampai dengan perguruan tinggi yang bernafaskan islam,
dan bertaraf internasional .”
Misi :
1) Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan islam dalam arti
seluas-luasnya dalam membantu membentuk insan dan masyarakat
yang berilmu, beramal, berakhlak mulia, kompeten, komperatif dan
bertaqwa kepada Allah SWT, cinta agama, bangsa dan Negara.
2) Membangun dan menyediakan sarana lingkungan , sistem dan fasilitas
pendidikan yang nyaman, efektif dan islami untuk pengembangan
pendidikan pada jenjang pendidikan usia dini, dasar, menengah sampai
dengan perguruan tinggi.
2 Profil Sekolah , Sekolah Dasar Islam Al Syukro Universal Ciputat
43
3) Menyelenggarakan proses dan mewujudkan hasil pembelajaran
bermutu disemua jenjang pendidikan yang mampu bersaing dengan
lembaga pendidikan lokal, nasional maupun internasional.
4) Menjadikan perguruan Islam Al Syukro Universal sebagai pusat
pendidikan yang produktif yang mampu mendorong peningkatan mutu
pelaksanaan pendidikan bagi masyarakat pada umumnya.
5) Membangun organisasi yang modern dan efektif yang mendorong
budaya berprestasi di lingkungan perguruan Islam Al Syukro
Universal.3
Dengan di bentuknya visi dan misi seperti yang dikemukakan diatas
dapat disimpulkan bahwa SDI Al Syukro Universal Ciputat memiliki
tujuan untuk menuju sekolah yang bernafaskan islam dan bertaraf
internasional.
3. Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan Prasarana sangat diperlukan sekolah dalam menunjang
proses pembelajaran dan kegiatan siswa/i. SDI Al-Syukro Universal
mefasilitasi siswa/I dengan sarana dan prasarana yang baik dan
memadai diantaranya sebagai berikut : Ruang kelas ber-AC,
Laboratorium computer dan bahasa, Laboratorium science Pusat
sumber belajar, Ruang audio visual, Pembelajaran outdoor dan indoor,
UKS, Mushola dan Aula, Sarana Outbound, Sarana olahraga, Internet,
Perpustakaan, Jemputan, Catering dan kantin. Dengan adanya sarana
dan prasarana yang lengkap dan memadai tentunya akan menunjang
mutu sekolah dan kebutuhan siswa dalam setiap melakukan proses
pembelajaran dan kegiatan lainnya
4. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah
Ektrakurikuler dalam sebuah lembaga pendidikan merupakan wadah
untuk mengembangkan potensi dan bakat siswa dalam hal non akademis.
3 Sekolah Dasar Islam Al Syukro Universal, visi dan misi sekolah dasar islam Al Syukro
Universal Ciputat
44
Ektrakurikuler yang disediakan sekolah sesuai dengan kebutuhan dan
rekomendasi para siswa/i, diantaranya adalah: Taekwondo, Basket, Sepak
bola, Melukis, Menari, Sains club, English club, Silat, Tahfidz,
Cinematography, Robotic, Angklung, Wushu. Sedangkan ekstrakurikuler
yang wajib diikuti oleh seluruh siswa adalah Pramuka. Dengan adanya
ekstrakurikuler seluruh siswa dapat mengembangkan potensinya dan
mampu mengikuti perlombaan sekolah dalam tingkat nasional maupun
internasional, sehingga dapat meningkatan mutu sekolahnya.
5. Keadaan Peserta Didik
Sekolah Dasar Islam Al-Syukro Universal Ciputat sendiri melakukan
penyeleksian terlebih dahulu dalam Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) setiap tahunnya. Berikut adalah tabel jumlah pendaftar di SD
Islam Al-Syukro Universal Ciputat:
Table 4.4 Data siswa TP 2018/2019 dan rombel di SDI Al-Syukro
Universal
SISWA
JUMLAH SISWA PER KELAS
TOTAL
JUMLAH
SISWA
USIA 7-
12
1 2 3 4 5 6
LAKI-LAKI 59 35 50 63 78 60 345 345
PEREMPUAN 51 45 34 64 71 62 327 327
TOTAL 110 80 84 127 149 122 652 672
Sumber : Data peserta didik tahun 2018/2019/Sekolah Dasar Islam Al
Syukro Universal
Data Ruang Kelas : 29 Ruang Kelas
Jumlah Rombongan Belajar : 26 Rombongan Belajar
Dari data siswa yang diperoleh di SDI Al Syukro Universal Ciputat
dapat dikatakan sudah sesuai dengan ketentuan Permendikbud Nomor
17 tahun 2017 pasal 24 untuk jenjang sekolah dasar, di dalam satu
kelas jumlah peserta didik paling sedikit ialah 20 dan paling banyak
45
ialah 28 peserta didik. Dengan demikian, SDI Al Syukro Universal
sudah menyesuaikan jumlah rombongan belajar sesuai dengan
peraturan permendikbud. Dapat dikatakan jika peserta didik di dalam
satu kelas berjumlah 28 murid proses belajar mengajar lebih efektif
karena guru dapat mengontrol satu persatu peserta didiknya.
6. Keadaan Tenaga Pendidik
Sekolah Dasar Islam Al Syukro Universal dididik oleh tenaga
pengajar berpengalaman, mencintai anak-anak, terlatih dan dibina secara
terus menerus dengan berbagai pelatihan dan pengembangan. Jumlah
tenaga pendidik di SD Islam Al Syukro Universal Ciputat sebanyak 49
tenaga pendidik. Tenaga pendidik berasal dari perguruan tinggi ternama
bergelar minimal S1, beberapa orang S2, dan satu orang tenaga pengajar
expatriate dari Australia.
B. Deskripsi Hasil Penelitian Komite Sekolah
Pada penelitian mengenai pelaksanaan program komite SDI Al-
Syukro Universal, peneliti akan membahas mengenai metode dan pendekatan
pengembangan mutu, program kerja komite, peran komite dalam peningkatan
mutu, tantangan serta hambatan komite sekolah dalam peningkatan mutu serta
strategi komite dalam peningkatan mutu untuk mendukung penelitian ini,
maka peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu
wawancara,observasi, dan studi dokumentasi. Adapun hasil penelitian yang
telah dilakukan dan diperoleh gambaran sebagai berikut:
1. Metode dan Pendekatan Pengembangan Mutu
Keberhasilan suatu pembelajaran serta berkembangnya mutu
pendidikan, tidak hanya di tentukan oleh perencanaan dan strategi yang
telah dibangun oleh guru dan sekolah, tetapi terdapat pilar penting yang
mempengaruhinya, yaitu keselarasan dukungan dari stakeholder sekolah,
masyarakat serta sistem pendidikannya.
Melalui metode dan pendekatan pengembangan mutu yang baik
akan menghasilkan output yang baik juga. Penerapan MBS yang belum
46
merata di semua wilayah nusantara masih dipertanyakan keberhasilannya
dalam meningkatkan mutu pendidikan. “sebagai penyelesaian terhadap
pelaksanaan MBS yang belum dapat memenuhi tujuannya, Emir dan Sam.
M.Chan menawarkan empat strategi, yaitu: (1) ciptakan sekolah yang
efektif dan mandiri, (2).galakkan kembali dewan sekolah (komite
sekolah),(3).tingkatkan kinerja guru, kepala sekolah, dan dewan pengawas,
dan (4).terapkan langkah dan syarat yang tepat”.4 Salah satu strategi yang
diterapkan MBS penegakan dewan sekolah (komite sekolah) dengan
adanya komite sekolah dapat berfungsi sebagai alat untuk menyalurkan
peran serta masyarakat untuk memberikan ide/gagasan dalam berbagai
masalah pendidikan dengan adanya kerjasama yang baik dan tanggung
jawab bersama terhadap peningkatan mutu. Tidak hanya itu sekolah juga
bisa melalui cara/pendekatan seperti :
a. Diklat (pendidikan dan pelatihan)
Pendidikan dan pelatihan adalah proses memberikan bantuan
kepada sumber daya manusia agar memiliki efektifitas dalam
pekerjaannya, dengan cara mengembangkan pada dirinya kebiasaan
berfikir dan bertindak, keterampilan, pengetahuan, sikap serta
pengertian yang tepat untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Proses pendidikan dan pelatihan lebih banyak dilakukan di lembaga
sekolah seperti di SDI Al-Syukro Universal tempat penulis melakukan
penelitian . Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu Tarni
selaku Kepala Sekolah Dasar Islam Al-Syukro Universal:
“…guru disini sudah mengikuti pelatihan, pelatihan disini
macam-macam bisa pelatihan dari luar maupun pelatihan dari
dalam. Jika pelatihan dari dalam biasanya dilakukan 1 bulan sekali
dan materinya macam-macam sesuai dengan kebutuhan sekolah
misalnya display kelas, manajemen anak dan administrasi kelas.
Sedangkan dari pelatihan dari luar biasanya BIMTEK itu biasanya
undangan materinya mengenai kurikulum 2013 dan biasanya hanya
4 guru saja yang dapat menghadiri tetapi setiap tahunnya guru yang
menghadiri pelatihan berbeda. Kalau BIMTEK kan biasanya
4 Emzir dan Sam M.Chan, isu-isu kritis kebijakan pendidikan era otonomi daerah,
(Bogor: Ghalia Indonesia,2010), hal,46-52
47
program dari pemerintah, tapi selain itu sekolah biasanya
mengundang ahlinya dari luar terkait dengan kebutuhan sekolah
materinya biasanya mengenai kurikulum.”5
Selanjutnya, diklat tenaga pendidik di SDI Al Syukro
Universal Ciputat sebagian sudah terlaksana dengan baik,seperti
yang dituturkan oleh Ibu Alfiatun Nikmah selaku tenaga pendidik
sekaligus wali kelas 4, menyatakan :
“iya ada, di SDI Al-Syukro ada pelatihan dan pendidikan
biasanya ada dari luar seperti BIMTEK, kalo dari dalam biasanya
menyesuaikan kebutuhan sekolah. Dan ada juga yang dari dalam ,
itu dijadwalkan agar seluruh guru ikut..”6
Selanjutnya Bapak Suwandi selaku wali kelas 5
mengatakan hal yang sama, ” iya ada, di SDI Al-Syukro ada
pelatihan biasanya dari luar, kalo dari dalam biasanya
menyesuaikan kebutuhan sekolah.”7
Pernyataan diatas telah memberikan gambaran bahwa tenaga
pendidik di SD Islam Al Syukro Universal Ciputat telah mendapat
pelatihan dan pendidikan baik dari luar sekolah maupun dari dalam
sekolah untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan,sikap serta
pengertian yang tepat untuk melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
b. Jenjang Pendidikan
Dalam proses pendidikan guru memiliki peran sangat penting dalam
membimbing peserta didik kearah kedewasaan, kematangan dan
kemandirian, guru di tuntut untuk memahami setiap karakter peserta
didik maka dari itu guru harus memiliki latar belakang yang memadai,
seperti jenjang pendidikan. Jenjang pendidikan yang guru miliki sangat
berperan penting untuk menjadi guru professional, karena jenjang
5 Hasil wawancara dengan Ibu Tarni, Kepala SDI Al Syukro Universal Ciputat, pada hari
kamis 20 september 2018 jam 13.30 WIB 6 Hasil wawancara dengan Ibu Alfiatun Nikmah, tenaga pendidik SDI Al Syukro
Universal Ciputat, pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 08.45WIB 7 Hasil wawancara dengan Bapak Suwandi, tenaga pendidik SDI Al Syukro Universal
Ciputat, pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 10.15WIB
48
pendidikan merupakan tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan setiap sumber daya manusia. Hal
ini sesuai dengan yang di sampaikan beberapa narasumber :
Menurut Ibu Tarni selaku Kepala Sekolah “guru di SDI Al-Syukro
Universal sudah berpendidikan S1 dan S2.”8
Selanjutnya Bapak Suwandi selaku wali kelas 5 mengatakan “iya
saya sudah S1 dan saya juga sudah memiliki sertifikat pendidik, dan
guru-guru di SD Islam Al-Syukro Universal Ciputat S1 dan S2 sih,
walaupun banyakan S1.”9
Selanjtnya Ibu Alfiatun Nikmah selaku wali kelas empat
mengatakan hal yang sama “iya saya sudah memiliki sertifikat
pendidik dan saya juga S1, di sekolah ini mah gurunya S1 dan ada
beberapa S2 sih.”10
Pernyataan dari hasil wawancara tersebut menggambarkan bahwa
tenaga pendidik di Sekolah Dasar Islam Al Syukro Universal sudah
memenuhi standar pendidik untuk menjadi guru Sekolah Dasar dan
sudah memiliki sertifikat pendidik.
c. Pembiayaan
Pentingnya pembiayaan pendidikan dalam keseluruhan program
peningkatan kualitas pendidikan. Pembiayaan sangat lah berpengaruh
penting dalam penyelenggaraan pendidikan misalnya kegiatan
ekstrakurikuler sekolah pasti memerlukan biaya untuk sarana dan
pelatih dan kegiatan-kegiatan lain yang diadakan sekolah. Hal ini
sesuai dengan yang di sampaikan oleh Ibu Tarni selaku kepala SDI Al
Syukro Universal Ciputat :
8 Hasil wawancara dengan Ibu Tarni, Kepala SDI Al Syukro Universal Ciputat, pada hari
kamis 20 september 2018 jam 13.30 WIB
9 Hasil wawancara dengan Bapak Suwandi, tenaga pendidik SDI Al Syukro Universal
Ciputat, pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 10.15WIB
10
Hasil wawancara dengan Ibu Alfiatun Nikmah, tenaga pendidik SDI Al Syukro
Universal Ciputat, pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 08.45 WIB
49
“…untuk dana ekskul itu udah sekalian sekolah masukan di
dana iknklut, ketika peserta didik masuk mereka ada uang kegiatan
nah semua sudah di biayain oleh uang kegiatan itu jadi tidak ada
biaya punggutan lagi, kecuali untuk ekskul-ekskul tambahan,
ekskul tambahan disini ada 4 yaitu robotic, cinemagraphy,
angklung dan marawis, untuk angklung dan marawis tidak
dipunggut biaya. Sedangkan robotic dan cinemagraphy diminta
biaya tabahan dari peserta didik yang mengikuti ekskul tersebut,
karena dana untuk ke dua ekskul itu besar. Dan untuk ekskul
tambahan itu sifatnya penawaran, jika siswa mau ikut iya tidak
apa-apa dan kalau tidak ikut juga tidak apa-apa.”11
Selanjutnya Bapak M.Adib Reza selaku Bendaha SDI Al
Syukro Universal Ciputat mengatakan “dengan uang masuk
Rp.21.000.000 itu sudah termasuk uang kegiatan atau ekskul , tapi
tidak semua ekskul ya. disini ada ekskul pilihan itu ada biaya
tambahan jika murid ingin mengikutinya.”12
Selanjutnya Ibu Eva Himawan mengatakan “…komite
memiliki kas setiap bulannya Rp.100.000/ orangnya, komite juga
melakukan penggalangan dana social ,pakaian layak pakai dari
orang tua murid untuk mebantu musibah. Dana dan pakaian itu
akan di salurkan ke daerah yang terkena musibah seperti yang baru
ini bencana palu.”13
Dari kutipan wawancara di atas upaya sekolah untuk
pembiyaan pelaksanaan kegiatan sekolah sudah di koordinasikan
secara baik, begitupun dukungan dari komite sekolah untuk
membantu pembiyaan kegiatan sekolah sudah terlihat baik. Tidak
hanya itu komite juga sering melakukan partisipasi kegiatan
kemanusiaan untuk korban bencana alam yang di adakan sekolah.
11
Hasil wawancara dengan Ibu Tarni, Kepala SDI Al Syukro Universal Ciputat, pada hari
kamis 20 september 2018 jam 13.30 WIB 12
Hasil wawancara dengan M.Adib Reza bendahara SDI Al Syukro Universal tanggal 13
Desember 2018 jam 09.00 WIB 13
Hasil wawancara dengan Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah pada tanggal 09
oktober 2018 jam 08.15 WIB
50
2. Program kerja komite
Program kerja merupakan susunan daftar kegiatan yang di rancang
untuk di laksanakan dalam satu periode tertentu oleh suatu organisasi.
Program kerja yang dilakukan oleh komite sekolah di SDI Al-Syukro
Universal ini salah satunya adalah program tahunan komite sekolah
seperti peringatan hari besar islam dan wisudaan . Hal ini sesuai dengan
yang disampaikan oleh Ibu Eva Himawan selaku Kepala Komite Sekolah
Dasar Islam Al Syukro Universal Ciputat.
“penyusunan program komite sekolah di SDI Al-Syukro
Universal dilakukan pada setiap akhir tahun ajaran. Program di
susun oleh komite sekolah SDI Al-Syukro Universal melalui
kegiatan rapat dengan melibatkan kepala sekolah dan perwakilan
orang tua siswa. Bersama sekolah memberikan masukan terhadap
saranan dan prasarana yang di butuhkan sekolah serta perbaikan
sarana dan prasarana sekolah dan program terkait kegiatan yang
melibatkan orang tua serta masyarakat ditempat seperti menjahit.”14
Selanjutnya Ibu Tarni mengatakan “…setiap awal masuk
pelajaran biasanya komite mengadakan rapat bersama dengan orang
tua mengenai program sekolah itu bisa berupa kritikan atau
masukan dari orang tua seperti sarana dan prasarananya, dan
kegiatan-kegitan murid ada juga program tahunan yang dibuat oleh
komite untuk sekolah itu peringatan hari besar islam seperti
amaliyah Ramadan, buka puasa bersama, pesantren kilat, kurban,
gebyar muharam dan wisuda.”15
Dari kutipan wawancara tersebut ada beberapa hal yang dilakukan
oleh komite sekolah dalam upaya peningkatan mutu sekolah, diantaranya
adalah bekerjasama dengan masyarakat di sekitar sekolah dalam
memperluas silaturahmi antara pihak sekolah dengan masyarakat yang
berupa perlibatan masyarakat dalam pengambilan berbagai kebijakan
untuk pembangunan sekolah.
14
Hasil wawancara dengan Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah pada tanggal 09
oktober 2018 jam 08.15 WIB 15
Hasil wawancara dengan Ibu Tarni Kepala Sekolah pada hari kamis 20 Oktober 2018
jam 13.30 WIB
51
3. Peran Komite Sekolah
Peran komite sekolah dalam mendukung program sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al-Syukro Universal berupa
tenaga, pikiran, saran, dan dukungan direalisasikan melalui kegiatan
komite sekolah.
Kepercayan sekolah yang di berikan kepada komite untuk ikut serta
dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, dapat meningkatkan peran aktif
komite sekolah dalam mengambil inisiatif untuk meningkatkan mutu
pendidikan. seperti halnya yang disampaikan oleh Ibu Eva Himawan
selaku Ketua Komite SDI Al Syukro Universal Ciputat.
“…bahwa sebagian besar kegiatan komite sekolah adalah untuk
membantu mensukseskan program sekolah. Ketika sekolah akan
melakukan kegiatan dan sekolah kekurangan dana untuk kegiatan ,
biasanya komite membicarakan masalah seperti itu di grup whatup
anggota komite terlebih dahulu baru setelah dapat keputusan dari
semua anggota komite , biasanya saya (Eva ketua komite) langsung
share ke grup komite dan perwakilan orang tua murid, nanti mereka
merespon dan dana terkumpul.”16
Selanjutnya Ibu Tarni kepala sekolah mengatakan “komite
sangat membantu sekali dalam kegiatan sekolah, komite selalu
memberikan dukungan dalam bentuk material, pikiran maupun
tenaga.”17
Selanjutnya Ibu Sribudi Handayani orang tua murid
mengatakan hal yang sama “…selama ini sih komite di SDI Al-
Syukro sangat membantu sekali terhadap kegiatan sekolah ya, tidak
hanya itu komite juga menyediakan kegiatan untuk orang tua
siswanya supaya menjaga silaturahmi.”18
Tidak hanya itu, menurut Mulyasa dalam buku Manajemen &
Kepemimpinan Kepala Sekolah yang terdapat di BAB II komite sekolah
16
Hasil wawancara dengan Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah pada tanggal 09
oktober 2018 jam 08.15 WIB 17
Hasil wawancara dengan Ibu Tarni Kepala Sekolah Dasar Islam Al Syukro Universal
pada hari kamis 20 Oktober 2018 jam 13.30 18
Hasil wawancara dengan Ibu Sribudi Handayani selaku orang tua siswa pada hari
jum’at,05 Oktober 2018 jam 14.30 WIB diruang tunggu siswa
52
memiliki peran sebagai pemberi pertimbangan,sebagai pendukung, sebagai
pengontrol dan sebagai mediator.19
Dari peran peran tersebut diharapkan
akan membantu sekolah dalam pengembangan pendidikan terutama dalam
peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Berikut gambaran peran komite
sekolah sebagai pertimbangan, pendukung, pengontrol dan mediator yang
ada di SDI Al-Syukro Universal Ciputat:
a. Peran Langsung Komite Sekolah
1) Sebagai Pemberi Pertimbangan
Peran komite sebagai pertimbangan dengan bantuan
pelaksanaannya seperti memberikan masukan terhadap proses
pengelolaan pendidikan di sekolah, diantaranya memberikan
pertimbangan terhadap penyediaan dan penggunaan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh sekolah. Komite juga memberi
pertimbangan terhadap penyusunan Rencana Anggaran Pendidikan
dan Belanja Sekolah (RAPBS), memberikan pertimbangan
terhadap kriteria tenaga pendidik yang dapat membantu proses
pendidikan di sekolah, memberi pertimbangan terhadap
pengelolaan pendidikan seperti pelaksanaan program dan
kurikulum.
Namun pada kenyataannya tidak semua peran komite
sekolah itu dilakukan oleh komite sekolah, salah satunya seperti
komite sekolah yang ada di SDI AL-Syukro Universal Ciputat.
Komite sekolah lebih terlihat berperan dalam pemberi
pertimbangan dalam hal sarana dan prasarana sekolah saja. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu Tarni selaku kepala
sekolah bahwa:
“komite sekolah ikut serta dalam memberikan
masukan terhadap kreteria fasilatas sekolah. Komite
sekolah memberikan pertimbangan terhadap kreteria
fasilitas apa yang akan dibutuhkan dan sarana prasarana
19
Mulyasa, Manajemen & kepemimpinan kepala Sekolah, ( Jakarta: Bumi Aksara,2013),
Cet.3,Hal,128
53
mana yang harus diperbaiki di SDI Al-Syukro Universal
dengan memperhatikan standar sarana dan prasarana yang
telah ditetapkan dalam peraturan menteri pendidikan
nasional.”20
Selanjutnya hal yang sama dikatakan oleh Ibu Eva
Himawan selaku Ketua Komite.
“…komite hanya memberikan saran mengenai fasilitas apa
yang dibutuhkan di sekolah, apa yang harus ditambah
maupun perbaikan terhadap fasilitas sekolah yang sudah
ada, komite sekolah tidak sampai memberikan masukan
mengenai yang lain misalnya sampai terlibat dalam
penyusunan anggaran sekolah.”21
Komite sekolah diberi wewenang untuk memberikan saran
sebagaimana peran komite sekolah sebagai advisory agency komite
sekolah dapat memberikan dan menyampaikan gagasan,
pertimbanga-pertimbangan, usulan-usulan untuk menyempurnakan
sarana dan prasarana sekolah agar lebih baik lagi. Hal ini sesuai
dengan yang disampaikan oleh Bapak Suwandi wali kelas 5
bahwa:
“ adanya komite sekolah di sekolah ini sebenarnya
sudah cukup baik, walaupun komite sekolah jarang sekali
melakukan kunjungan atau koordinasi untuk melakukan
perannya, namun komite sekolah tetap melakukan tanggung
jawabnya, misalnya perannya sebagai pertimbangan,
komite sekolah memberikan masukan dalam hal sarana
dan prasarana dan ikut mengesahkan bantuan dana BOS,
tetapi dalam perannya sebagai pertimbangan yang lain
komite sekolah masih kurang berperan.”22
Dari pemaparan diatas dapat di lihat bahwa kinerja komite
sekolah dalam melaksanakan peran dan fungsinya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al-Syukro Universal
20
Hasil wawancara dengan Ibu Tarni selaku Kepala Sekolah Dasar Islam Al Syukro
Universal pada hari kamis 20 Oktober 2018 jam 13.30 WIB 21
Hasil wawancara dengan Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah pada tanggal 09
oktober 2018 jam 08.15 WIB 22
Hasil wawancara dengan Bapak Suwardi selaku tenaga pendidik sekaligus wali kelas 5
pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 10.15 WIB
54
Ciputat. Keberadaanya memang tidak selalu berada di sekolah
tetapi dalam melakukan perannya masih terlihat, hanya saja dalam
aspek-aspek yang lain seperti penyusunan RAPBS, kurikulum, dan
kreteria perekrutan tenaga pendidik masih kurang. Diharapkan
komite sekolah lebih dapat bekerja sebagaimana mestinya dalam
menjalankan perannya sebagai pertimbangan.
2) Sebagai pendukung
Selain itu, ada peran komite sebagai pendukung baik dalam
pencapaian tujuan maupun peningkatan mutu sekolah. Dukungan
yang di berikan oleh komite sekolah berupa materil dalam bentuk
sarana pendukung yang belum ada di sekolah dan dibutuhkan
sekolah seperti : menyediakan sarana untuk masjid seperti
mukenah dan lemari mukenah, melakukan koordinasi dukungan
dana dari orang tua siswa ke sekolah, dan pengesahan dana BOS
tanpa terlibat dalam penyusunan anggaran sekolah.
Bentuk dukungan lain dari komite adalah saat sekolah
mengadakan kegiatan seperti perlombaan 17 Agustus dan gebyar
Muharrom komite ikut serta menjadi panitia perlombaan. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Suwandi Selaku wali
kelas 5 bahwa :
“ada, dan setahu saya sih komite selalu membantu semua
kegiatan sekolah dalam hal apapun yang komite bisa misalnya
ada kegiatan gema muhharrom komite biasanya membantu
menyiapkan konsumsi,tenaga dan pikiran, dan untuk dana nya
pun komite yang mencarinya. Dan komite selalu berperan dalam
setiap kegiatan sekolah.”23
Selanjutnya, Ibu Sribudi Handayani selaku orang tua murid
mengatakan, “selalu sih yang saya tahu, komite selalu terlibat
dalam kegiatan sekolah, biasanya komite juga membantu dan
23
Hasil wawancara dengan Bapak Suwardi selaku tenaga pendidik sekaligus wali kelas 5
pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 10.45 WIB diruang kelas 5
55
menyukseskan kegiatan sekolah bisa berupa apapun bisa dalam
bentuk tenaga, pikiran serta dana.”24
Ibu Alfiatun Nikmah wali kelas 4 juga mengatakan
“…membantu sekali, selalu jika ada kegiatan sekolah komite
selalu mendukung dalam bentuk apapun bisa dalam berupa
tenaga,dana bahkan pikiran. Misalnya ada kegiatan di sekolah
komite mendukung dengan membantu menyediakan konsumsi,
ikut memberikan saran untuk lomba-lomba atau acaranya gitu
sih yang saya tahu.”25
Berdasarkan pernyataan di atas menggambarkan bahwa
peran komite sekolah dalam melakukan dukungan belum dilaksanakan
secara maksimal. Berdasarkan wawancara tersebut komite hanya
membantu dan menyukseskan kegiatan sekolah. Diharapkan komite
dapat berperan secara maksimal dalam melakukan perannya sebagai
pendukung, seperti melihat kondisi tenaga pendidik,apakah sekolah
kekurangan tenaga pendidik atau tidak.
3) Sebagai Pengontrol
Peran komite sebagai pengontrol yang mana
perwujudannya adalah dalam bentuk mengawasi proses pengambilan
keputusan sekolah, melakukan penilaian terhadap kualitas kebijakan
yang diambil sekolah, mengontrol partisipasi masyarakat terhadap
program sekolah, memantau keadaan peserta didik seperti hasil
kenaikan kelas, hasil ujian nasional. Adapun peran komite sekolah
sebagai pengontrol yang ada di SDI Al Syukro Universal seperti yang
di sampaikan oleh Ibu Tarni selaku Kepala Sekolah bahwa :
“komite dalam mengawasi penyelenggraan kegiatan
sekolah itu biasanya komite melakukan pengawasan mulai dari
sudah terlaksananya atau belom program sekolah, kontrol yang
24
Hasil wawancara dengan Ibu Sribudi Handayani selaku orang tua siswa pada hari
jum’at,05 Oktober 2018 jam 14.30 WIB diruang tunggu siswa 25
Hasil wawancara dengan Ibu Alfiatun Nikmah, tenaga pendidik SDI Al Syukro
Universal Ciputat, pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 08.45 WIB
56
dilakukan oleh komite sekolah pada penggunaan dana BOS yang
berasal dari pemerintah.”26
Selanjutnya Ibu Eva Himawan Ketua Komite mengatakan
“setiap ada kegiatan sekolah komite ikut mengawasi kegiatan,
misalnya seperti kemaren ada kegiatan gebyar muhharrom dan
manasik haji, komite ikutserta sebagai panitia dan anggota komite
memiliki tugas masing-masing untuk menyukseskan acara
tersebut.”27
Dari petikan wawancara diatas telah memberikan gambaran kinerja
komite sekolah sebagai pengontrol cukup baik, walapun masih ada
peran pengontrol yang masih belum dilakukan komite seperti
memantau keadaan peserta didik seperti hasil kenaikan kelas, hasil
ujian nasional.
4) Sebagai Mediator
Peran komite sekolah sebagai mediator di SDI Al-Syukro
Universal itu salah satunya menjadi penampung aspirasi masyarakat
dalam hal ini berupa pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan
program pendidikan dan menyampaikan keluhan tersebut kepada
sekolah. Dengan adanya peran komite sekolah sebagai mediator antara
sekolah dengan masyarakat maka akan mempermudah masyarakat
dalam menyampaikan apa saja yang menjadi aspirasi mereka. Hal ini
sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu Eva Himawan ketua komite
bahwa :
“komite itu di ibaratkan sebagai tempat penyalur aspirasi
masyarakat terhadap sekolah, iya komite sekolah disini selalu
mendengar kritik maupun saran dari masyarakat terkait program
sekolah, terus jika banyak aspirasi saya tamping terlebih dulu
baru saya pertimbangkan dengan anggota komite lalu
dimusyawarahkan baru sekertaris komite menulis semua saran
dan kritik baru diserahkan ke kepala sekolah. jadi di sini
26
Hasil wawancara dengan Ibu Tarni selaku Kepala Sekolah Dasar Islam Al Syukro
Universal pada hari kamis 20 Oktober 2018 jam 13.30 WIB 27
Hasil wawancara dengan Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah pada tanggal 09
oktober 2018 jam 08.15 WIB di kantor komite sekolah
57
komunikasi yang sering digunakan komite untuk menyampaikan
saran dan kritik dari masyarakat untuk sekolah itu secara
tertulis.”28
Selanjutnya Ibu Sribudi Handayani mengatakan “biasanya
jika ada kritik dan saran mengenai perkembangan anak sih saya
langsung melalui WOTK (perwakilan orang tua siswa), yang
saya tahu alurnya biasanya melalui WOTK dulu baru ke komite
sekolah lalu komite komunikasikan ke kepala sekolah.”29
Selanjutnya Ibu Alfiatun Nikmah selaku wali kelas empat
mengatakan “…pasti sih kalau ada keluhan atau masukan oleh
orang tua siswa pasti melalui komite, tapi kadang-kadang juga
langsung melalui wali kelas sih baru ke kapala sekolah.”30
Selanjutnya Bapak Suwandi mengatakan hal yang sama
dengan Ibu Sribudi bahwa:
“…yang saya tahu setiap masuk ajaran baru banyak banget
masukan dan kritikan dari orang tua siswa terkait program
sekolah, dan biasanya mereka menyampaikan ke WOTK dulu
baru WOTK menyampaikan ke komite dan komite membuat
laporan secara tertulis lalu diberikan ke kepala sekolah.”31
Selanjutnya Ibu Tarni Kepala Sekolah mengatakan bahwa:
“komite selalu menampung semua aspirasi masyarakat, terus
kalau misalnya banyak yang memberikan saran atau kritik yang
hamper sama, sebelum di serahkan ke saya (kepala sekolah)
komite biasanya melakukan musyawarah terlebih dahulu atau
memilah saran dan kritik yang mana yang akan di sampaikan ke
sekolah, biasanya komite menyampaikan dengan bentuk
tertulis.”32
Peran komite sekolah sebagai mediator antara masyarakat
dengan sekolah sudah terlihat baik. Hal tersebut terbukti dengan
28
Hasil wawancara dengan Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah 29
Hasil wawancara dengan Ibu Sribudi Handayani selaku orang tua siswa pada hari
jum’at,05 Oktober 2018 jam 14.30 WIB diruang tunggu siswa 30
Hasil wawancara dengan Ibu Alfiatun Nikmah, tenaga pendidik SDI Al Syukro
Universal Ciputat, pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 08.45 WIB 31
Hasil wawancara dengan Bapak Suwardi selaku tenaga pendidik sekaligus wali kelas 5
pada hari selasa 02 Oktober 2018 jam 10.45 WIB diruang kelas 5 32
Hasil wawancara dengan Ibu Tarni selaku Kepala Sekolah Dasar Islam Al Syukro
Universal pada hari kamis 20 Oktober 2018 jam 13.30 WIB
58
adanya masukan berupa kritik maupun saran dari masyarakat
kemudian dipertimbangkan dan dimusyawarahkan oleh komite sekolah
sebelum di serahkan kepada kepala sekolah dengan berbentuk hasil
laporan secara tertulis. Hanya saja masih ada kinerja yang belum
dilakukan komite sebagai mediator yaitu menjadi penghubung dengan
dewan pendidikan.
b. Peran Komite Sekolah Secara Tidak Lansung
Peran komite sekolah itu ada peran secara langsung dan tidak
langsung, peran secara langsung komite sekolah adalah sebagai
pemberi pertimbangan,pemberi dukungan, pengontrol serta sebagai
mediator untuk meningkatan mutu pendidikan. Sedangkan peran
komite sekolah secara tidak langsung merupakan peran komite sekolah
yang tidak mempengaruhi mutu pendidikan tetapi dapat meningkatkan
kekeluargaan dan solidaritas antara komite sekolah dengan orang tua
siswa serta masyarakat sekitar. Hal ini sesuai dengan yang
disampaikan oleh Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah :
“terdapat kegiatan-kegiatan komite sekolah ada kegiatan
menjahit, menyulam,membuat tas, pengajian rutin setiap bulan
serta seminar-seminar pendidikan yang diadakan komite sekolah.
Diadakannya kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatan
solidaritas serta kekeluargaan antara komite sekolah dengan orang
tua siswa serta masyarakat sekitar.”33
Berdasarkan hasil observasi serta wawancara denga Ibu
Eva Himawan kegiatan yang di buat komite sekolah diadakan dalam
seminggu sekali, sebulan sekali dan sesuai kebutuhan. Seperti
kegiatam menjahit,menyulam dan membuat tas diadakan seminggu
sekali setiap hari selasa dan rabu, kegiatan tersebut bersifat umum
sehingga dapat dihadiri oleh komite sekolah,para orang tua siswa,
serta masyarakat sekitar. Materi yang diberikan di kegiatan tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan, dengan diadakannya kegiatan
33
Hasil observasi dengan Ibu Eva Himawan selaku Ketua Komite Sekolah SDI Al
Syukro Universal Ciputat pada tanggal 09 Oktober 2018 pukul 08.15 WIB
59
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kreativitas komite sekolah,
para orang tua serta masyarakat sekitar. Kegiatan lain yang
diadakan sebulan sekali seperti pengajian, kegiatan tersebut
diadakan di kantor komite yang terdapat di SDI Al-Sukro Universal,
kegiatan pengajian ini bersifat khusus untuk anggota komite sekolah
dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi anggota komite
dengan anggota komite lainnya. Adapun kegiatan yang diadakan
sesuai kebutuhan yaitu seperti kegiatan seminar. Berdasarkan
observasi peneliti kegiatan seminar yang pernah dilaksanakan ialah
seminar pendidikan terkait cara penulisan buku kegiatan tersebut
diadakan dikantor komite sekolah yang bertempat di SDI Al-Syukro
Universal dan dihadiri oleh orang tua siswa. Tujuan dengan
diadakannya seminar tersebut untuk menambah wawasan orang tua
terhadap penulisan buku yang baik.34
Menurut Ibu Sribudi Handayani orang tua murid
mengatakan hal yang sama bahwa :
“komite sekolah di sini mempunyai agenda rutin setiap minggunya
seperti menjahit itu dilakukan setiap seminggu dua kali dan itu di
sedikan untuk umum tidak hanya anggota komite, ada craff itu
seperti menyulam, membuat tas, dan ada juga pengajian rutin
setiap bulannya itu sih yang saya tahu soalnya saya tidak mengikuti
semua kegiatannya saya hanya mengikuti kegiatan craff saja.” 35
Petikan wawancara tersebut menggambarkan bahwa peran komite
sekolah yang tidak mempengaruhi mutu pendidikan tetapi dapat
meningkatkan kekeluargaan dan solidaritas antara komite sekolah dengan
orang tua siswa serta masyarakat sekitar sudah terlihat baik.
4. Tantangan dan Hambatan Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu
Dalam membangun sebuah kepercayaan itu memang tidak mudah
apalagi berkaitan dengan masyarakat, kendala-kendala pasti akan
34
Ibu Eva Himawan, Ibid 35
Hasil wawancara dengan Ibu Sribudi Handayani selaku orang tua siswa pada hari
jum’at,05 Oktober 2018 jam 14.30 WIB diruang tunggu siswa
60
bermunculan mewarnai prosesnya. Berdirinya komite sekolah tidak serta
merta berjalan dengan lancar, dalam prosesnya komite sekolah harus
bekerjasama dengan masyarakat tetapi tidak semua masyarakat memiliki
rasa kepedulian terhadap kegiatan yang dibuat oleh komite sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al-Syukro Universal. Olah karena
itu terdapat tantangan dan hambatan baik itu dari internal maupun dari
eksternal, yaitu bersumber dari dalam sekolah maupun dari luar sekolah
seperti masyarakatnya. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibu
Eva Himawan :
“bahwa pada kenyataannya strategi yang dilakukan oleh komite
sekolah tidak semuannya berjalan lancar. Berbagai hambatan yang
sering muncul yaitu tantangan dan hambatan yang bersumber dari
dalam sekolah seperti komunikasi antara komite sekolah dengan
kepala sekolah dan lambatnya pihak sekolah dalam menindaklanjuti
masukan dari masyarakat melalui komite sekolah. Munculnya
tantangan dan hambatan komunikasi antara komite sekolah dengan
kepala sekolah dikarenakan setiap adanya kritik dan saran terhadap
program sekolah komite hanya bisa menyampaikan secara tertulis
kepada kepala sekolah, sehingga hal tersebut menjadi hambatan bagi
komite sekolah. Penyampaian kritik dan saran secara tertulis dari
masyarakat melalui komite sekolah berimbas pada lambatnya pihak
sekolah menindaklanjuti kritik dan saran tersebut, sehingga komite
sekolah mendapat tekanan dari masyarakat atas lambatnya jawaban
dari pihak sekolah. Hal tersebut menimbulkan rasa kurang percayanya
masyarakat terhadap kinerja komite sekolah.”36
Selanjutnya Ibu Tarni kepala sekolah mengatakan “paling
masalah kritik dan saran dari orang tua, karena setiap ada masukan
atau kritik dari orang tua itu komite menyampaikan ke sekolah itu
lewat tulisan, jadi iya gitu responnya lambat.”37
Tantangan dan hambatan komite sekolah tidak hanya terdapat di dalam
sekolah saja melainkan berasal dari luar sekolah seperti kurangnya
pemahaman dan kepedulian orang tua murid terhadap program sekolah.
Contohnya pada acara rapat setiap akhir semester mengenai program
36
Hasil wawancara dengan Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah pada tanggal 09
oktober 2018 jam 08.15 WIB di kantor komite sekolah 37
Hasil wawancara dengan Ibu Tarni Kepala Sekolah Dasar Islam Al Syukro Universal
pada hari kamis 20 Oktober 2018 jam 13.30 WIB
61
sekolah . Setiap akhir semester pihak sekolah mengundang komite serta
orang tua murid untuk rapat tapi pada kenyataannya tidak semua orang tua
murid dapat hadir ke sekolah, mungkin hal ini dianggap wajar karena
kesibukan orang tua murid. Sehingga tidak semua orang tua murid dapat
mengikuti program-program yang dilaksanakan di sekolah, sehingga
program sekolah yang telah dibuat sekolah kurang mendapat dukungan
dari orang tua murid.
5. Strategi Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pada dasarnya komite sekolah merupakan suatu badan yang mewadahi
peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Pembentukan komite sekolah sifatnya tidak hirarki dengan sekolah, tetapi
pada kenyataannya adanya komite sekolah tidak semata-mata hanya
sebagai pelengkap di sekolah, tetapi komite sekolah mempunyai peran dan
strategi untuk ikut dalam mensukseskan program sekolah bertujuan
meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan
oleh Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah.
“…strategi komite sekolah salah satu yang dilaksanakannya
adalah pembentukan struktur organisasi serta mengadakan rapat
dengan pihak sekolah setiap pertengahan semester, rapat tersebut
berkaitan dengan program sekolah untuk program jangka panjang dan
program jangka pendek yang bertujuan untuk meningkatan mutu
pendidikan di sekolah.”38
Selanjutnya menurut Ibu Tarni selaku kepala sekolah mengatakan
“komite di sekolah lebih banyak memberikan saran terhadap perbaikan
sarana dan prasarana sekolah, komite juga mengadakan rapat rutin
setiap awal masuk pelajaran, seperti yang saya sampaikan tadi komite
disini mempunyai program tahunan dan program untuk orang tua
murid itu bisa jadi strategi komite untuk membantu meningkatan mutu
sekolah, komite disini sangat membantu dalam segala kegiatan yang
dibuat sekolah sih.”39
Berdasarkan petikan wawancara di atas dapat menggambarkan bahwa
kinerja komite sekolah sudah terlihat baik, dengan ada nya strategi yang
38
Hasil wawancara dengan Ibu Eva Himawan ketua komite sekolah pada tanggal 09
oktober 2018 jam 08.15 WIB di kantor komite sekolah 39
Hasil wawancara dengan Ibu Tarni Kepala Sekolah Dasar Islam Al Syukro Universal
pada hari kamis 20 Oktober 2018 jam 13.30 WIB
62
dibuat oleh komite untuk menanggulangi hambatan-hambatan yang terjadi
di sekolah. Tetapi masih belum maksimalnya strategi yang dibuat oleh
komite, di karenakan komite sekolah di SDI Al Syukro Universal Ciputat
juga belum melaksanakan perannya dengan semestinya.
C. Temuan-Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis data yang telah dipaparkan,
terdapat beberapa temuan hasil penelitian terkait peran komite sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al-Syukro Universal Ciputat sebagai
berikut :
1. Tarlihat banyak upaya komite sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan di SDI Al-Syukro Universal Ciputat diantaranya memberikan
masukan berupa saran terhadap pengembangan saran dan prasarana yang
dibutuhkan sekolah serta perbaikan sarana dan prasarana sekolah.
2. Pengawasan komite sekolah melalui rapat rutin setiap awal tahun pelajaran
baru dengan orang tua murid serta pihak sekolah mengenai program
sekolah.
3. Untuk meningkatkan kreativitas orang tua murid, komite sekolah
mengadakan kegiatan seperti menjahit, menyulam, dan membuat tas.
4. Mengadakan peringatan hari besar Islam seperti amaliyah Ramadan, buka
puasa bersama, pesantren kilat, kurban, gebyar muharam dan wisuda serta
pengajian rutin setiap bulannya untuk meningkatkan rasa kekeluargaan
antara komite sekolah, orang tua murid, masyarakat serta pihak sekolah.
5. Komite sekolah berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan berupa
penggalangan dana untuk bencana alam seperti bencana gempa bumi dan
tsunami di palu.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDI Al Syukro
Universal Ciputat dapat disimpulkan:
Bahwa peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu di SDI Al
Syukro Universal Ciputat dinilai berperan cukup baik. Hal ini dapat dilihat
dari peran-peran yang dilakukan komite sekolah seperti memberikan masukan
berupa saran terhadap pengembangan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
sekolah dan komite sekolah juga melakukan pengawasan melalui rapat rutin
yang dilakukan setiap awal tahun pelajaran dengan orang tua murid dan pihak
sekolah mengenai program komite sekolah serta komite sekolah juga
berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemanusiaan berupa penggalanganan
dana untuk bencana alam di palu, adapun kegiatan komite sekolah yang
bersifat keagamaan seperti pesantren kilat, kurban, gebyar muharam dan
amaliyah ramadhan . Tidak hanya sebatas memberikan masukan dan saran
melainkan komite sekolah ikut serta dalam membantu pelaksanaan program
dan kegiatan sekolah
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, ada beberapa hal yang dapat di
sampaikan peneliti sebagai saran terhadap peran komite sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SDI Al Syukro Universal Ciputat, yaitu:
1. Komite sekolah harus lebih memahami tugas dan perannya sesuai dengan
keputusan pemerintah.
2. Kepala sekolah, masyarakat sekolah, dan komite sekolah dapat
bekerjasama dengan baik untuk membuat rencana pengembangan sekolah
dan penyusunan rencana anggaran sekolah secara partisipatif.
3. Komite sekolah dan kepala sekolah harus sering mengadakan pertemuan
untuk membahas mengenai program sekolah dan kritik serta saran dari
masyarakat.
64
DAFTAR PUSTAKA
Arcaro, Jerome S. 1995. Pendidikan Bebasis Mutu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dally, Dadang. 2010. Balanced Score Card Suatu Pendekatan Dalam
Implementasi MBS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Emir ,dan Sam M.Chan. 2010. Isu-isu Kritis Kebijakan Pendidikan Era Otonomi
Daerah. Bogor: Ghalia Indonesia
Engkoswara,dkk. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Hasbullah. 2010. Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Kompri.2014. Manajemen Sekolah (Teori dan Praktek). Bandung: Alfabeta
Minarti,Sri. 2011. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan secara
Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Mulyasa. 2017. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT.Bumi
Aksara
Mulyasa. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyono. 2010. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Yogjakarta:
Ar-Ruzz Media
Revai, Veithzal dan Slyviana Murni. 2009. Education Management. Jakarta: PT.
Rajagrafindo
Saifulloh, Moh, dkk. 2012. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah.
Jurnal Sosial Humaniora : Volume 5 Nomor 2
Sallies, Edward. 2012. Total Quality Management. Yogjakarta:IRCiSoD
Sani,R.A, dkk. 2015. Penjaminan Mutu Sekolah. PT. Bumi Aksara
Sudjana, Djuju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
65
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suharsaputra,Uhar.2010. Administrasi Pendidikan. Bandung : PT. Refika Aditama
Sujanto, Bedjo. 2007. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah (Model
Pengelolaan Sekolah di Era Otonomi Daerah). Jakarta: CV. Sagung Seto
Sukirno. 2006. Pedoman Kerja Komite Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Widyatama
Sukmadinata,Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Rosdakarya
Suparlan. 2013. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa
Suwartono. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi
Offset
Tim Dosen Administarsi Pendidikan UPI. 2010. Manajemen Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Usman, Jamiludin. 2016. Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan
Mutu Madrasah. Tadris Volume 11 Nomor 2
Yusuf, Fuad Choirul. 2008. Budaya Sekolah & Mutu Pendidikan. Jakarta: Pena
Citasatria
Zahroh, Aminatun. 2016. Total Quality Management. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Zazin, Nur. 2016. Gerakan Menata Mutu. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
Lampiran 1
Struktur Organisasi Sekolah Dasar Islam Al Syuro Universal Ciputat Tahun
Ajaran 2018-2019
68
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
JUDUL SKRIPSI : PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENNDIDIKAN
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
SDI Al-Syukro Universal
No Pertanyaan
1 Apakah visi, misi dan tujuan SDI Al-Syukro Universal?
2 Apakah sekolah sudah menyesuaikan sistem pendidikan yang ada disekolah
dengan SPN yang diatur dalam UU No.2o Tahun 2003?
3 Apakah UN disekolah ini sudah menerapkan UNBK?
4 Kurikulum apa yang diterapkan disekolah ini ?
5 Apakah ruang kelas disekolah ini sudah mencukupi ?
6 Apakah guru sudah memanfaatkan lingkungan sekitar untuk sumber belajar
?
7 Apakah guru di sekolah ini saat mengajar sudah tersedia fasilitas/sarana
untuk bahan ajarnya?
8 Apakah guru disekolah ini sudah mengikuti pelatihan (diklat)?
9 Pelatihan seperti apa yang sudah guru ikuti ?
10 Bagaimana kualifikasi pendidikan guru di sekolah ini?
11 Apakah semua guru di SDI Al-Syukro sudah memiliki sertifikat pendidik?
12 Bagaimana keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sekolah?
13 Apakah saja kegiatan ekskul disekolah ini ?
14 Adakah ekskul yang diwajibkan ?
15 apakah setiap ekskul memiliki pelatih ?
16 Apakah disetiap ekskul sudah terdapat saranan pendukungnya ?
69
17 Darimanakah saja dana pendukung ekskul?
18 Apa saja peran komite sekolah untuk meningkatkan mutu di sekolah ini ?
19 Apakah dalam menentukan kreteria fasilitas di sekolah komite ikut berperan
?
20 Apakah dalam penyusunan RAPBS komite ikut memberikan saran ?
21 Apakah komite ikut memberikan saran untuk kreteria perekrutan pendidik ?
22 Apakah ada peran komite dalam mengawasi penyelenggaran kegiatan di
sekolah ?
23 Apakah program yang di buat oleh komite untuk sekolah ini?
24 Apakah komite sering mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa?
25 Bagaimanakah tanggapan komite sekolah jika ada orangtua yang
memberikan keluhan mengenai sekolah ini?
26 Apakah keluhan yang sering komite dapatkan di sekolah ini?
27 Apakah strategi komite untuk meningkatakn mutu pendidikan di sekolah ini
?
70
TRANSKIP WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Tarni, S.Pd.
Jabatan : Kepala Sekolah
Pendidikan terakhir : S1
Hari/ Tanggal : Kamis, 20 September 2018
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
B. Hasil Wawancara
1. Apakah visi, misi SDI Al-Syukro Universal ?
Jawab : Visi SD Islam Al-Syukro Universal menjadi sekolah yang
bernafaskan islam, terkemuka, dan berwawasan internasional. Misi SD
Islam Al-Syukro Universal mengembangkan pendiidkan yang berbasis
keimanan dan akhlak mulia, mengembangkan pendidikan yang
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan
pelajaran bilingual.
2. Apakah sekolah sudah menyesuaikan sistem pendidikan yang ada di
sekolah dengan sistem pendidikan nasional yang di atur dalam UU
No.20 Tahun 2003?
Jawab: SD Islam Al-Syukro ini sudah menerapkan sistem
pendidikan nasional, semua peraturan yang ada di sekolah ini sudah
sesuai dengan sistem pendidikan nasional yang di atur dalam UU
No.20 tahun 2003.
3. Apakah Ujian Nasional di sekolah ini sudah menerapkan UNBK ?
Jawab : SD Ilam Al-Syukro belum menerapkan UNBK, karena
masih terlalu sulit untuk menerapkan UNBK untuk anak sekolah dasar.
4. Kurikulum apakah yang di terapkan di SDI Al-Syukro Universal ?
Jawab : SDI Al-Syukro Universal sudah menerapkan kurtilas
(kurikulum 2013), karena kurtilas sangat berpengaruh terhadap
karakter peserta didik.
5. Apakah ruang kelas di SD Islam Al-Syukro Universal ini sudah
mencukupi sesuai standar ruang kelas untuk SD?
Jawab : untuk ruang kelasnya sendiri sudah sangat cukup, karena
di dalam ruang kelas terdapat AC, meja, kursi dan lemari buku serta
71
terdapat 26 ruang kelas atau biasa di sebut rombel (rombongan
belajar).
6. Apakah guru di SD Islam Al-Syukro Universal sudah memanfaatkan
lingkungan sekitar untuk sumber belajar ?
Jawab : kan kalau di SDI Al-Syukro Universal ini sudah
menerapkan kurikulum 2013 , jadi guru mengajar sesuai tema, jadi gini
setiap hari belajarnya sesuai tema, misalnya bulan ini tema nya
kebudayaan jadi peserta didiknya belajar menggunakan tema belajar
budaya dan biasanya di akhir bulan atau dipuncak tema peserta didik
akan membuat karya dari budaya mana .
7. Apakah guru di SDI AL-Syukro saat mengajar sudah tersedia sarana
untuk bahan ajarnya ?
Jawab : untuk sarana ajar guru selalu menggunakan alat peraga
untuk mata pelajaran tertentu misalnya pelajaran tematik guru
menggunkan alat peraga patung organ manusia, jadi guru tidak hanya
terpaku pada buku apalagi di SDI Al-Syukro sudah menerapkan
kurikulum 2013 dimana siswa dituntut aktif dalam pelajaran dan
biasanya guru nya juga membuat sendiri alat peraganya.
8. Apakah guru di SDI AL-Syukro Universal sudah mengikuti pelatihan
(diklat) ?
Jawab : iya sudah, guru disini sudah mengikuti pelatihan, pelatihan
disini macam-macam bisa pelatihan dari luar maupun pelatihan dari
dalam sekolah. Jika pelatihan dari dalam biasanya dilakukan 1 bulan
sekali dan materinya macam-macam sesuai dengan kebutuhan sekolah
misalnya display kelas, manajemen anak dan administrasi kelas.
Sedangkan dari pelatihan dari luar biasanya BIMTEK itu biasanya
undangan materinya mengenai kurikulum 2013 dan biasanya hanya 4
guru saja yang dapat menghadiri tetapi setiap tahunnya guru yang
menghadiri pelatihan berbeda. Kalau BIMTEK kan biasanya program
dari pemerintah, tapi selain itu sekolah biasanya mengundang ahlinya
dari luar terkait dengan kebutuhan sekolah materinya biasanya
mengenai kurikulum.
9. Pelatihan seperti apakah yang sudah guru ikuti ?
Jawab : pelatihan (diklat ) mengenai display kelas, administrasi
kelas, manajemen anak dan kurikulum.
72
10. Bagaimanakah kualifikasi pendidikan guru di SDI Al-Syukro
Universal ?
Jawab : guru di SDI Al-Syukro Universal sudah berpendidikan S1
dan S2.
11. Apakah semua guru di SDI Al-Syukro Universal sudah memiliki
sertifikat pendidik ?
Jawab : di SDI Al-Syukro ada 50 guru yang sudah memiliki
sertifikat pendidik hanya 20 guru.
12. Bagaimanakah keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sekolah ?
Jawab : kalau keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sekolah
biasanya tergantung eventnya apa, kan ada kegiatan sekolah yang
sifatnya internal dan eksternal. Biasanya kalau yang sifatnya internal
iya hanya warga sekolah saja yang mengikuti seperti kegiatan 17
agustusan itu internal semua perlombaan dan kegiatan hanya warga
sekolah yang mengikuti. Sedangkan kegiatan sifatnya eksternal
biasanya gebyar muhharrom itu santunan buat anak-anak yatim dan
amaliah ramadhan itu pembagian sembako biasanya sekolah
mengundang masyarakt sekitaran sekolah untuk datang kesekolah.
13. Apakah saja kegiatan ekstrakurikuler di SDI Al-Syukro Universal ?
Jawab : banyak ekskul di SDI Al-Syukro Universal seperti
pramuka, menari, English club, mengambar dan mewarnai, science
club, art and craft, taekwondo, sepakbola, basket, tahfidz, pencak silat,
robotic, cinematography, angklung dan marawis.
14. Adakah ekstrakurikuler yang diwajibkan di SDI Al-Syukro Universal ?
Jawab : Ada, di SDI Al-Syukro Universal ada ekskul wajib, ekskul
pilihan, ekskul inti dan ekskul unggulan. Ekskul wajibnya pramuka,
ekskul pilihannya ada menari, English club, menggambar dan
mewarnai, science club, art and craft, taekwondo, sepak bola, basket,
tahfidz, dan pencak silat. Ekskul intinya ada robotic dan
cinematography serta ekskul unggulannya ada angklung dan marawis.
15. Apakah setiap di SDI Al-Syukro Universal ekstrakurikuler memiliki
pelatih ?
73
Jawab : di setiap ekskul pelatihnya itu khusus , khusus itu bisa dari
dalam atau dari luar pelatihnya. Misalnya ekskul sepak bola, kan disini
ada 5 club sepak bola sedangkan hanya ada 2 pelatih di SDI Al-Syukro
Universal jadi 3 pelatinya ngambil dari luar dan setiap ekskul begitu,
jika pelatihnya tidak memadai iya sekolah ngambil pelatih dari luar
sekolah.
16. Apakah di setiap ekstrakurikuler sudah terdapat sarana pendukungnya
?
Jawab : untuk sarana pendukung ekskul sudah mencukupi, setiap
ekskul sarananya sudah tersedia di sekolah.
17. Darimanakah saja dana pendukung ekskul ?
Jawab : oh untuk dana ekskul itu udah sekolah masukan di dana
inklut, ketika peserta didik masuk mereka ada uang kegiatan nah
semua sudah di biayain oleh uang kegitan itu jadi tidak ada biaya
punggutan lagi, kecuali ekskul-ekskul tambahan, ekskul tambahan di
sini ada 4 robtik, cinemagraphy, angklung dan marawis, untuk
angklung dan marawis tidak dipunggut biaya. Sedangkan robotic dan
cinemagraphy diminta biaya tambahan dari peserta didik karena dana
untuk ekskul itu besar. Dan untuk eksul tambahan itu sifatnya
penawaran, jika siswa mau ikut iya tidak papa dan tidak mau ikut juga
tidak apa-apa.
18. Menurut ibu apakah aja peran komite untuk sekolah ini ?
Jawab : komite sangat membantu sekali dalam kegiatan sekolah,
komite selalu memberikan dukungan dalam bentuk material, pikiran
maupun tenaga.
19. Apakah dalam menentukan kreteria fasilitas di sekolah komite ikut
berperan ?
Jawab : komite sekolah ikut serta dalam memberikan masukan
terhadap kreteria fasilatas sekolah. Komite sekolah memberikan
pertimbangan terhadap kreteria fasilitas apa yang akan dibutuhkan dan
sarana prasarana mana yang hars diperbaiki di SDI Al-Syukro
Universal dengan memperhatikan standar sarana dan prasarana yang
telah ditetapkan dalam peraturan menteri pendidikan nasional.
74
20. Apakah dalam penyusunan RAPBS komite ikut memberikan saran ?
Jawab : dalam penyusunan RAPBS komite tidak terlibat sama
sekali, karena komite di SDI Al-Syukro Universal ini perannya hanya
membantu memsukseskan program sekolah, komite tidak terlibat
dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
21. Apakah komite ikut memberikan saran dalam kreteria perekrutan
tenaga pendidik?
Jawab : iya seperti saya jelaskan tadi, di sini komite tidak terlibat sama
sekali dan untuk perekrutan tenaga pendidik itu sudah ada HRD nya
dan staf2 lainnya.
22. Apakah ada peran komite dalam mengawasi penyelenggaraan kegiatan
sekolah ?
Jawab :komite dalam mengawasi penyelenggraan kegiatan sekolah
itu biasanya komite melakukan pengawasan mulai dari sudah
terlaksananya atau belom program sekolah, kontrol yang dilakukan
oleh komite sekolah pada penggunaan dana BOS yang berasal dari
pemerintah.
23. Apakah program yang dibuat oleh komite untuk sekolah ?
Jawab : banyak sih ya ada program buat orang tua nya kayak
kegiatan yang di buat komite setiap minggunya, dan ada juga setiap
awal masuk pelajaran biasanya komite mengadakan rapat bersama
dengan orang tua mengenai program sekolah itu bisa berupa kritikan
atau masukan dari orang tua seperti sarana dan prasarananya, dan
kegiatan-kegitan murid ada juga program tahunan yang dibuat oleh
komite untuk sekolah itu peringatan hari besar islam seperti amaliyah
Ramadan, buka puasa bersama, pesantren kilat, kurban, gebyar
muharam dan wisuda.
24. Apakah komite sering mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa
?
Jawab : iya yang saya tahu komite ada agenda pertemuan dengan
orang tua siswa tapi saya kurang tahu berapa bulan sekalinya. Untuk
pertemuan komite, pihak sekolah dan orang tua siswa itu per setiap
pertengahan semester. Tapi kalau untuk pertemuan komite dan orang
tua saya kurang tahu.
75
25. Bagaimanakah tanggapan komite sekolah jika ada orang tua yang
memberikan aspirasi/ keluhan ?
Jawab : komite selalu menampung semua aspirasi masyarakat,
terus kalau misalnya banyak yang memberikan saran atau kritik yang
76
77
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
JUDUL SKRIPSI : PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENNDIDIKAN
Pedoman Wawancara Tenaga Pendidik
SDI Al-Syukro Universal
No Pertanyaan
1 Sejak kapan ibu/ bapak mengajar di sekolah ini?
2 Apakah saat mengajar ibu/bapak hanya menggunakan buku ?
3 Metode seperti apa yang ibu/bapak berikan ketika mengajar ?
4 Apakah siswa mengerti / aktif jika ibu/ bapakmenggunakan metode seperti
itu ?
5 Apakah disekolah terdapat pelatihan / diklat untuk guru?
6 Apakah semua guru mengikuti pelatihan dari sekolah atau hanya guru
tertentu saja ?
7 Apakah ibu/bapak sudah memiliki sertifikat pendidik ?
8 Bagimana cara ibu/bapak mengajak orangtua siswa berpartisipasi dalam
kegiatan sekolah ?
9 Adakah bentuk dukungan dari komite sekolah mengenai kegiatan sekolah?
10 Adakah peran komite dalam kegiatan sekolah ?
11 Apakah komite sekolah selalu menampung aspirasi dan masukan masyarakat
terkait program sekolah ?
12 Bagimana komite sebagai penghubung antara sekolah dengan orangtua siswa
?
78
TRANSKIP WAWANCARA
C. Identitas Informan
Nama : Suwandi, SE.
Jabatan : Wali Kelas , kelas V
Pendidikan terakhir : S1
Hari/ Tanggal : Selasa, 02 Oktober 2018
Tempat : Ruang Kelas 5.E
D. Hasil Wawancara
1. Sejak kapan Bapak/ Ibu mengajar di SDI Al-Syukro Universal ?
Jawab : saya mengajar di sini sejak tahun 2001, tapi jadi wali kelas
baru 3 tahun ini.
2. Apakah saat mengajar ibu/bapak hanya menggunakan buku ?
Jawab : tidak, saya mengajar dengan berbagai bahan ajar, jadi kalo
di SDI Al-Syukro ini menggunakan krikulum 2013, dimana guru harus
menggunakan tema di setiap pelajarannya, agar siswa nya aktif dan
kreatif. Jadi bahan ajar yang saya gunakan banyak bisa internet, buku,
praktek dan lingkungan sekitar.
3. Metode seperti apakah yang ibu/bapak berikan ketika mengajar ?
Jawab : metode yang sering saya gunakan metode ceramah karena
saya guru matematika, tapi saya sering menerangkan cara nya terus
anak-anaknya saya suruh diskusiin soal.
4. Apakah siswa mengerti / aktif jika ibu/ bapak menggunakan metode
seperti itu ?
Jawab : kalau yang saya lihat dan rasakan selama ini sih, siswa
mengerti dan aktif saat saya kasih soal dan mereka diskusiin terus
jelasin jawaban mereka ke depan teman-temannya sambil menuliskan
dipapan tulis.
5. Apakah disekolah terdapat pelatihan / diklat untuk guru?
Jawab : iya ada, di SDI Al-Syukro ada pelatihan biasanya dari luar,
kalo dari dalam biasanya menyesuaikan kebutuhan sekolah.
6. Apakah semua guru mengikuti pelatihan dari sekolah atau hanya guru
tertentu saja ?
Jawab : setau saya sih, sesuai dengan kebutuhan sekolah , misalnya
sekolah butuh penjelasan mengenai kurikulum tapi pemerintah belum
79
mengadakan pelatihan, iya biasanya pihak sekolah menggundang
ahlinya dari luar sekolah gitu sih.
7. Apakah ibu/bapak sudah memiliki sertifikat pendidik ?
Jawab : iya saya sudah S1 dan sudah memiliki sertifikat pendidik,
dan guru-guru disini S1 dan S2, walaupun banyakan S1.
8. Bagimanakah cara ibu/bapak mengajak orangtua siswa berpartisipasi
dalam kegiatan sekolah ?
Jawab : kalau biasanya sih ini sudah menjadi tugas komite ya, kan
kalo di SDI Al-Syukro ini setiap kelas ada perwakilan orang tua siswa
(WOTK) nah nanti wotk ini menyampaikan ke komite kalau sekolah
akan mengadakan kegiatan baru komite dan wotk ini membagikan
infonya kepada semua orang tua siswa lewat media whattshap, kenapa
pakai media whattsap karena lebih efektif dan responnya cepat
daripada harus bertemu.
9. Adakah bentuk dukungan dari komite sekolah mengenai kegiatan
sekolah ?
Jawab : adanya komite sekolah di sekolah ini sebenarnya sudah
cukup baik, walaupun komite sekolah jarang sekali melakukan
kunjungan atau koordinasi untuk melakukan perannya, namun komite
sekolah tetap melakukan tanggung jawabnya, misalnya perannya
sebagai pertimbangan, komite sekolah memberikan masukan dalam
hal sarana dan prasarana dan ikut mengesahkan bantuan dana BOS,
tetapi dalam perannya sebagai pertimbangan yang lain komite sekolah
masih kurang berperan.
10. Adakah peran komite dalam kegiatan sekolah ?
Jawab : ada, dan setahu saya sih komite selalu membantu semua
kegiatan sekolah dalam hal apapun yang komite bisa misalnya ada
kegiatan gema muhharrom komite biasanya membantu menyiapkan
konsumsi,tenaga dan pikiran, dan untuk dana nya pun komite yang
mencarinya. Dan komite selalu berperan dalam setiap kegiatan
sekolah.
80
81
TRANSKIP WAWANCARA
E. Identitas Informan
Nama : Alfiatun Nikmah, S.Pd.
Jabatan : Wali Kelas , kelas 4
Pendidikan terakhir : S1
Hari/ Tanggal : Selasa, 02 Oktober 2018
Tempat : Ruang tamu Kepala Sekolah
F. Hasil Wawancara
11. Sejak kapan Bapak/ Ibu mengajar di SDI Al-Syukro Universal ?
Jawab : saya mengajar di SDI Al-Syukro sudah 14 tahun
12. Apakah saat mengajar ibu/bapak hanya menggunakan buku ?
Jawab : tidak, saya mengajar dengan berbagai bahan ajar sih tidak
hanya buku saja, seperti lingkungan sekitar dan internet.
13. Metode seperti apa yang ibu/bapak berikan ketika mengajar ?
Jawab : metode yang sering saya gunakan metode aktif learning
agar anak-anaknya aktif sehingga semua peserta didik dapat mencapai
hasil yang maksimal dan agar peserta didik tidak bosen.
14. Apakah siswa mengerti / aktif jika ibu/ bapak menggunakan metode
seperti itu ?
Jawab : kalau yang saya lihat dan rasakan selama ini sih, siswa
tidak kesulitan sih dengan metode yang saya bawakan dan siswa focus
saat pembelajaran berlangsung
15. Apakah disekolah terdapat pelatihan / diklat untuk guru?
Jawab : iya ada, di SDI Al-Syukro ada pelatihan dan pendidikan
biasanya ada dari luar seperti BIMTEK, kalo dari dalam biasanya
menyesuaikan kebutuhan sekolah. Dan ada juga yang dari dalam , itu
dijadwalkan agar seluruh guru ikut.
16. Apakah semua guru mengikuti pelatihan dari sekolah atau hanya guru
tertentu saja ?
Jawab : setau saya sih, sesuai dengan kebutuhan sekolah , misalnya
sekolah butuh penjelasan mengenai kurikulum tapi pemerintah belum
mengadakan pelatihan, iya biasanya pihak sekolah menggundang
ahlinya dari luar sekolah gitu sih.
82
17. Apakah ibu/bapak sudah memiliki sertifikat pendidik ?
Jawab : iya saya sudah memiliki sertifikat pendidik dan saya juga
S1, di sekolah ini mah gurunya S1 dan ada beberapa S2 sih.
18. Bagimanakah cara ibu/bapak mengajak orangtua siswa berpartisipasi
dalam kegiatan sekolah ?
Jawab : kalau biasanya sih ini sudah menjadi tugas komite ya, kan
kalo di SDI Al-Syukro ini setiap kelas ada perwakilan orang tua siswa
(WOTK) nah nanti wotk ini menyampaikan ke komite kalau sekolah
akan mengadakan kegiatan baru komite dan wotk ini membagikan
infonya kepada semua orang tua siswa lewat media whattshap, kenapa
pakai media whattsap karena lebih efektif dan responnya cepat
daripada harus bertemu.
19. Adakah peran komite dalam kegiatan sekolah ?
Jawab : membantu sih membantu sekali, selalu jika ada kegiatan
sekolah komite selalu berperan dalam bentuk apapun bisa dalam
berupa tenaga, dana bahkan pikiran. Misalnya ada kegiatan di sekolah
komite membantu menyediakan konsumsi, ikut memberikan saran
untuk lomba2nya atau acaranya gitu sih yang saya tau.
20. Apakah komite sekolah selalu menampung aspirasi dan masukan
masyarakat terkait program sekolah ?
Jawab : ada, pasti sih kalau ada keluhan atau masukan oleh orang
tua siswa pasti melalui komite, tapi kadang-kadang juga langsung
melalui wali kelas sih baru ke kepala sekolah.
21. Bagimanakah komite sebagai penghubung antara sekolah dengan
orangtua siswa ?
Jawab : biasanya sih mereka ada agenda pertemuan antara komite
dengan orang tua siswa, dan komite kan ada kegiatan biasanya
sekalian membahas mengenai program sekolah ada yang memberi
masukan dan kritikan gitu, tapi itu setau saya. Soalnya kalau ada
pertemuan antara komite dengan orang tua siswa itu tidak melibatkan
pihak sekolah, karena di dalam ke anggotaan komite tidak ada
perwakilan guru nya, kenapa tidak ada perwakilan dari guru agar tidak
ada rasa iri gitu antar guru sih.
83
84
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
JUDUL SKRIPSI : PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENNDIDIKAN
Pedoman Wawancara Orang Tua Siswa
SDI Al-Syukro Universal
No Pertanyaan
1 Bagimanakah kinerja komite disekolah SDI Al-Syukro menurut ibu ?
2 Apakah komite sekolah selalu ikutserta dalam kegiatan sekolah?
3 Apakah komite sering melakukan pertemuaan dengan orangtua siswa?
4 Bagaimanakah tanggapan komite jika ada orangtua siswa memberikan
masukan terhadap program sekolah ?
5 Apakah komite selalu melibatkan masyarakat jika ada kegiatan sekolah ?
misalnya penyembelihan hewan qur’ban.
6 Adakah kegiatan komite dengan orang tua siswa?
85
TRANSKIP WAWANCARA
G. Identitas Informan
Nama : Sribudi Handayani
Jabatan : Orang tua siswa kelas 5
Hari/ Tanggal : Jum’at, 05 Oktober 2018
Tempat : Ruang Tunggu Siswa
H. Hasil Wawancara
1. Bagimanakah kinerja komite disekolah SDI Al-Syukro menurut ibu ?
Jawab : yang saya rasain selama ini sih komite di SDI Al-Syukro
sangat membantu sekali terhadap kegiatan sekolah ya, tidak hanya itu
komite juga menyediakan kegiatan untuk orang tua siswanya supaya
menjaga silaturahmi.
2. Apakah komite sekolah selalu ikutserta dalam kegiatan sekolah?
Jawab : selalu sih yang saya tahu, komite selalu terlibat dalam
kegiatan sekolah, biasanya komite juga membantu dan menyukseskan
kegiatan sekolah dalam bentuk apapun bisa dalam bentuk tenaga,
pikiran serta dana.
3. Apakah komite sering melakukan pertemuaan dengan orangtua siswa?
Jawab : ada, tapi biasanya yang sering rapat itu perwakilan orang
tua perkelasnya. Kalau untuk semua orang tua pasti sama aja ada yang
tidak hadir gitu. Mangkanya perwakilan orang tua nanti kalau udah ada
hasil baru di informasikan ke grup whatsapp.
4. Bagaimanakah tanggapan komite jika ada orangtua siswa memberikan
masukan terhadap program sekolah ?
Jawab : biasanya kalau ada kritik atau masukan mengenai
perkembangan anak sih saya melalui wotk / wali murid , tidak
langsung kekomite sekolahnya, alurnya biasanya melalui wotk dulu
baru wotk menyampaikan kekomite lalu komite menyampaikan ke
kepala sekolah.
5. Apakah komite selalu melibatkan masyarakat jika ada kegiatan sekolah
? misalnya penyembelihan hewan qur’ban.
Jawab : kalau ini biasanya yang koordinasi dengan orang tua siswa
wotk nya memberikan informasi ke orang tua siswa melalui grup
86
whatsapp, biasanya sih hanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya
eksternal kali ya yang melibatkan masyarakat, iya seperti
penyembelihan hewan qurban, selalu sih di SDI Al-Syukro Universal
ini melibatkan ke ikutsertaan masyarakat.
6. Adakah kegiatan komite dengan orang tua siswa?
Jawab : ada, komite sekolah di SDI Al-Syukro ini mempunyai
agenda rutin setiap minggunya seperti menjahit itu dilakukan setiap
seminggu 2x dan itu di sediakan untuk umum tidak hanya anggota
komite, ada craff itu seperti menyulam, membuat tas, ada juga
pengajian rutin setiap bulannya itu sih yang saya tahu soalnya saya
tidak ikut semua kegiatan nya saya hanya ikut kegiatan craff saja.
87
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA
JUDUL SKRIPSI : PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENNDIDIKAN
Pedoman Wawancara Ketua Komite Sekolah
SDI Al-Syukro Universal
No Pertanyaan
1 Sejak kapan ibu/ bapak menjadi ketua komite ?
2 Apakah dalam menentukan kreteria fasilitas/sarpras sekolah ibu/bapak ikut
berperan ?
3 Apakah dalam penyusunan RAPBS ibu/bapak ikut memberikan saran ?
4 Apakah dalam menentukan kreteria perekrutan tenaga pendidik ibu/bapak
memberikan masukan ?
5 Jika sekolah kekurangan dana dalam kegiatan sekolah, bagaimanakah peran
ibu/bapak untuk membantu sekolah ?
6 Bantuan seperti apakah yang ibu/bapak berikan saat sekolah kekurangan
dana untuk penyelenggaraan program sekolah?
7 Bagaimanakah komite sekolah mendapatkan dana untuk membantu kegiatan
di sekolah ?
8 Apakah ibu/bapak ikut mengamati hasil UN peserta didik ?
9 Pengawasan seperti apakah yang ibu/bapak berikan saat ada kegiatan
disekolah?
10 Bagimanakah cara ibu/bapak melibatkan masyarakat terhadap program
sekolah ?
11 Bagaimanakah dengan program komite sekolah untuk meningkatan mutu
sekolah ?
12 adakah pertemuaan ibu/bapak dengan orangtua siswa?
88
13 Bagimanakah cara ibu/bapak menampung aspirasi masyarakat terhadap
program sekolah ?
14 Adakah hambatan komite sekolah ?
15 Apakah strategi yang sering komite sekolah lakukan ?
89
TRANSKIP WAWANCARA
I. Identitas Informan
Nama : Eva Himawan
Jabatan : Ketua komite SDI Al-Syukro Universal
Hari/ Tanggal : Selasa, 09 Oktober 2018
Tempat : Ruang komite sekolah
J. Hasil Wawancara
1. Sejak kapankah ibu menjadi ketua komite di SDI Al-Syukro Universal
?
Jawab : saya baru 2,5 tahun menjadi ketua komite, karena komite
sempat vokum hamper 4/5 tahunan baru di bentuk lagi pas angkatan
saya ini. Sebenarnya sih kalau di SDI Al-Syukro ini bukan komite ya
nama nya tapi POS (persatuan orang tua siswa).
2. Apakah dalam menentukan kreteria fasilitas sekolah ibu ikut
memberikan masukan ?
Jawab : iya, tapi disini komite hanya memberikan saran mengenai
fasilitas apa yang dibutuhkan di sekolah, apa yang harus ditambah
maupun perbaikan terhadap fasilitas sekolah yang sudah ada, komite
sekolah tidak sampai memberikan masukan mengenai yang lain
misalnya sampai terlibat dalam penyusunan anggaran sekolah.
3. Apakah dalam menyusun RAPBS ibu ikut terlibat dalam memberikan
masukan ?
Jawab : untuk hal RAPBS komite sih tidak terlibat ya, paling kalau
masalah dana BOS komite ikut mengesahkan saja sama rincian-rincian
dananya itu aja sih.
4. Apakah dalam menentukan kreteria perekrutan tenaga pendidik komite
ikut terlibat ?
Jawab : kalau masalah internal/lebih ke intim kayak gini komite
tidak pernah terlibat ya, komite perannya lebih mebantu dan
menyukseskan kegitan sekolah.
5. Jika sekolah kekurangan dana dalam kegiatan, bagaimanakah peran
komite untuk memberikan bantuan kesekolah ?
Jawab : karna sebagian besar kegiatan komite sekolah adalah untuk
membantu mensukseskan program sekolah. Ketika sekolah akan
melakukan kegiatan dan sekolah kekurangan dana untuk kegiatan ,
90
biasanya komite membicarakan masalah seperti itu di grup whatup
anggota komite terlebih dahulu baru setelah dapat keputusan dari
semua anggota komite , biasanya saya (Eva ketua komite) langsung
share ke grup komite dan perwakilan orang tua murid, nanti mereka
merespon dan dana terkumpul.
6. Bantuan seperti apakah yang ibu berikan saat sekolah untuk
menyelenggaraan program sekolah ?
Jawab : biasanya kalau mengenai bantuan kita dalam berbagai
bentuk ya di sesuaikan dengan kebutuhan sekolah saja, iya misalnya
masalah dana, komite itu punya grup whatApp ada grup whatApp
komite dengan coordinator kelas dan ada grup whatapp
komite,kordinator kelas, dan pihak sekolah biasanya kepala
sekolahnya. Dan disitu komite memberikan informasi mengenai semua
masalah yang ada di sekolah iya, terus semua yang ada di grup
responnya sangat cepat, dan mereka menyumbang apa yang dibutuhin
sekolahan.
7. Bagaimanakah komite sekolah mendapatkan dana untuk membantu
sekolah ?
Jawab : sumber dana komite sekolah itu, komite memiliki kas
setiap bulannya Rp.100.000/ orangnya, komite juga melakukan
penggalangan dana social ,pakaian layak pakai dari orang tua murid
untuk mebantu musibah. Dana dan pakaian itu akan di salurkan ke
daerah yang terkena musibah seperti yang baru ini bencana palu.
8. Apakah ibu ikut mengamati hasil UN peserta didik ?
Jawab : tidak ,komite di SDI Al-Syukro tidak terlibat dalam hal
begitu, komite lebih sering membantu dan mensukseskan program dan
kegiatan sekolah.
9. Pengawasan seperti apakah yang ibu berikan saat ada kegiatan di
sekolah?
Jawab : setiap ada kegiatan sekolah komite ikut mengawasi
kegiatan, misalnya seperti kemaren ada kegiatan gebyar muhharrom
dan manasik haji, komite ikutserta sebagai panitia dan anggota komite
memiliki tugas masing-masing untuk menyukseskan acara tersebut.
10. Bagaimana cara ibu melibatkan masyarakat terhadap program sekolah?
91
Jawab : kalau ini sih biasanya komite dengan cara mengundang,
misalnya di sekolah ada kegiatan terus komite sampaikan ke
coordinator kelas ( wali murid) nah baru wali murid perkelas
menyampaiakn ke semua orang tua siswa melalui grup whatapp.
11. Bagaimanakah dengan program yang dibuat oleh komite untuk
meningkatkan mutu sekolah ?
Jawab : penyusunan program komite sekolah di SDI Al-Syukro
Universal dilakukan pada setiap akhir tahun ajaran. Program di susun
oleh komite sekolah SDI Al-Syukro Universal melalui kegiatan rapat
dengan melibatkan kepala sekolah dan perwakilan orang tua siswa.
Bersama sekolah memberikan masukan terhadap saranan dan
prasarana yang di butuhkan sekolah serta perbaikan sarana dan
prasarana sekolah dan program terkait kegiatan yang melibatkan orang
tua serta masyarakat ditempat seperti menjahit.
12. Apakah ada pertemuan antara komite dengan orang tua siswa ?
Jawab : ada, tapi biasanya yang datang tidak semua sih, kalau
menurut saya jika ada informasi apapun mengenai kegiatan sekolah itu
lebih efektif di bicarakan melalui grup ketimbang harus ketemu
langsung itu lebih susah.tapi ada pertemuan / rapat dengan orang tua
siswa, biasanya di lakukan pas tengah semester.
13. Bagaimanakah cara ibu menampug aspirasi masyarakat terhadap
program sekolah ?
Jawab : komite itu di ibaratkan sebagai tempat penyalur aspirasi
masyarakat terhadap sekolah, iya komite sekolah disini selalu
mendengar kritik maupun saran dari masyarakat terkait program
sekolah, terus jika banyak aspirasi saya tamping terlebih dulu baru
saya pertimbangkan dengan anggota komite lalu dimusyawarahkan
baru sekertaris komite menulis semua saran dan kritik baru diserahkan
ke kepala sekolah. jadi di sini komunikasi yang sering digunakan
komite untuk menyampaikan saran dan kritik dari masyarakat untuk
sekolah itu secara tertulis.
14. Hambatan seperti apakah yang sering komite sekolah hadapi?
Jawab : bahwa pada kenyataannya strategi yang dilakukan oleh
komite sekolah tidak semuannya berjalan lancar. Berbagai hambatan
yang sering muncul yaitu tantangan dan hambatan yang bersumber
92
93
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA
JUDUL SKRIPSI : PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENNDIDIKAN
Pedoman Wawancara Bendahara Sekolah
SDI Al-Syukro Universal
No Pertanyaan
1 Berapakah uang masuk dan spp di sekolah ini ?
2 Untuk uang masuk segitu, apakah sudah termasuk pembayaran semuanya
bapa/ ibu ?
3 Bagaimanakah untuk sumberdana disekolah ini bapa/ibu?
4 Untuk mekanisme dana BOS itu mengajukan atau sekolah menentukan
alokasinya ibu/bapak?
5 Berapakah dana BOS yang turun untuk sekolah ini bapa/ibu ?
6 Untuk apa saja dana BOS digunakan?
94
TRANSKIP WAWANCARA
K. Identitas Informan
Nama : M. Adib Reza, S.Pd.I
Jabatan : Bendahara SDI Al-Syukro Universal
Hari/ Tanggal : Kamis, 13 Desember 2018
Tempat : Ruang Tata Usaha
L. Hasil Wawancara
1. Berapakah uang masuk dan spp di sekolah ini ?
Jawab : uang masuk / uang pangkal 21.000.000 juta untuk laki-laki
dan 21.500.000 untuk peserta didik perempuan , untuk spp berbeda-
beda kelas 5-6 Rp.750.000, ada Rp.500.000 dan ada Rp.600.000 ,
kenapa berbeda-beda kalo di sekolah ini pembayaran spp di sesuaikan
dengan daerah/ tempat tinggal peserta didik.
2. Untuk uang masuk segitu, apakah sudah termasuk pembayaran
semuanya bapa/ ibu ?
Jawab : dengan uang masuk segitu itu sudah termasuk uang kegiatan/
ekskul , tapi tidak semua ekskul ya. disini ada ekskul pilihan itu ada
biaya tambahan jika murid ingin mengikutinya.
3. Bagaimanakah untuk sumberdana disekolah ini bapa/ibu?
Jawab : ada dana BOS
4. Untuk mekanisme dana BOS itu mengajukan atau sekolah menentukan
alokasinya ibu/bapak?
Jawab : oh untuk dana BOS itu ada aplikasi dari pemerintah disitu
isinya ada data guru, data siswa dan ruang kelas termasuk bersedia
menerima dana BOS atau tidak.
5. Berapakah dana BOS yang turun untuk sekolah ini bapa/ibu ?
Jawab : biasanya terhitung dari jumlah siswa, setiap sekolah berbeda-
beda rata-rata di atas 100 juta per 3 bulan, biasanya turunnya di akhir
bulan kedua / pertriwulan, untuk dana BOS k-1 jumlah uang yang
turun 104.328.000 juta dan selanjutnya 205.328.000 kenapa ini lebih
banyak karena ada UN.
6. Untuk apa saja dana BOS digunakan?
Jawab : penggunaan dana BOS lebih banyak digunakan untuk
penunjang pendidikan seperti sarana dan prasarana dan laporan
95
keuangan/ perinciannya itu sendiri berbeda dan saya harus pisahkan
pertriwulan untuk dilaporkan ke pemerintah.tapi biasanya untuk
laporan dana BOS itu harus mengetahui berbagai pihak seperti komite
sekolah, kepala sekolah.
96
Lampiran 7
TRANSKIP OBSERVASI
M. Identitas Informan
Nama : Eva Himawan
Jabatan : Ketua komite SDI Al-Syukro Universal
Hari/ Tanggal : Selasa, 09 Oktober 2018
Tempat : Ruang komite sekolah
N. Hasil Observasi
1. Kegiatan komite sekolah
Di SDI Al-Syukro Universal Iya terdapat kegiatan-kegiatan komite
sekolah ada kegiatan menjahit, menyulam,membuat tas, pengajian
rutin setiap bulan serta seminar-seminar pendidikan yang diadakan
komite sekolah. Diadakannya kegiatan tersebut bertujuan untuk
meningkatan solidaritas serta kekeluargaan antara komite sekolah
dengan orang tua siswa serta masyarakat sekitar. Terlaksananya
kegiatan komite sekolah seperti ada pertemuan antara komite dengan
orang tua siswa biasanya di lakukan di tengah semester, masih banyak
lagi kegiatan komite seperti menjahit itu di lakukan setiap seminggu
dua kali di hari selasa dan jum’at, ada craff (menyulam, membuat tas)
itu sama setiap seminggu tapi hanya sekali di hari rabu, ada juga
seminar pendidikan untuk orang tua siswa waktu itu saya pas banget
lagi observasi di hari jum’at tanggal 28 september 2018 dan saya
mengikuti seminar walaupun hanya sebentar karna saya telat
datangnya dan ada lagi pengajian rutin komite sekolah setiap bulan
sekali serta ada kelas menulis buku untuk orang tua siswa tapi ini baru
di agendakan oleh komite setelah ulangan tengah semester selesai.
Tapi sebelum kelas menulis di buka komite akan mengadakan seminar
tentang bagaimana menulis buku setelah itu baru di lihat bagaimana
antusias orang tua siswa mengenai kegiatan komite tersebut. Tujuan
dengan diadakannya seminar tersebut untuk menambah wawasan
orang tua terhadap penulisan buku yang baik.
Komite di SDI Al-Syukro juga memiliki ruangan sendiri untuk
fasilitas di ruangan komite tidak ada meja dan kursi tapi mereka
mendekor ruangan komite menjadi ruang serbaguna, jadi di ruangan
komite tidak hanya di gunakan untuk rapat komite sekolah saja, tapi di
ruangan itu di ubah oleh komite di jadikan ruangan yang bisa di
gunakan untuk semua kegiatan komite seperti menjahit, menyulam,
pengajian dan rapat dengan orang tua siswa . di ruangan komite ini
beralaskan karpet serta fasilitas lainnya seperti ac, mesin jahit, bahan-
97
bahan untuk membuat tas, menyulam, bahan-bahan menjahit, speacker
lengkap dengan mic dan semacamnya itu jika komite ada kegitan
seminar.
98
Lampiran 8
Gambar kegiatan komite sekolah
Rapat rutin komite dengan pihak sekolah
Kegiatan seminar komite sekolah
Penyerahan donasi bencana alam di palu
99
Lampiran 9
Pengajian bulanan komite sekolah
Kegiatan komite sekolah “Seminar bisnis online”
Buka bersama komite sekolah dengan tenaga pendidik
100
Kegiatan komite sekolah peringatan hari besar islam “Amalia Ramahan”
Kegiatan kemanusiaan komite sekolah untuk bencana alam di lombok
101
Lampiran 9
Surat permohonan bimbingan skripsi
102
Lampiran 10
Surat permohonan izin observasi
103
Lampiran 11
Surat permohonan izin penelitian
104
Lampiran 12
Surat keterangan telah melakukan penelitian
105
Lampiran 13
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
Biodata penulis
Linda Ayu Novitasari, lahir di Grobogan 23
November . Puteri ke dua dari dua
bersaudara. Alamat email penulis
Dengan doa, ketekunan dan motivasi untuk
terus belajar dan memperbaiki diri semoga
karya penulis dapat bermanfaat terutama
dalam perbaikan aspek pendidikan. Moto
hidup penulis ”Senyummu kunci
kebahagian”.