4
PERAN MAHASISWA STPP MEDAN DALAM MENDUKUNG EMPAT SUKSES PEMBANGUNAN PERTANIAN MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI Oleh: Gusti setiavani, STP. MP Empat target utama Pembangunan Pertanian tahun 2010-2014 yaitu: (1) Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (2) Diversifikasi Pangan; (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor, dan (4) Peningkatan Kesejahteraan Petani. Untuk pencapaian tujuan pembangunan pertanian tersebut maka perlu didukung dengan pembangunan sumber daya manusia terutama penyuluh pertanian. Penyuluhan pertanian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan (STPP Medan) merupakan sekolah kedinasan di bawah Kementerian Pertanian. Eksistensi STPP Medan dalam kegiatan pembangunan pertanian diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang fokus menghasilkan sarjana sains terapan penyuluh pertanian dan penyuluh perkebunan yang handal, kreatif, inovatif dan kredibel sehingga menjadikan STPP Medan sebagai lembaga pendidikan terpercaya dalam menghasilkan tenaga RIHP (Penyuluh Pertanian). Pendidikan di STPP Medan mengacu pada upaya-upaya inovasi dalam pendidikan dan teknologi yang berbasis pada pengintegrasian kegiatan-kegiatan rekayasa, produksi, pendidikan dan pelatihan secara terpadu serta sinergi sehingga dapat memberikan daya guna dan hasil guna bagi masyarakat. Oleh karena itu, sistem pendidikan di STPP Medan member kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilannya pada kegiatan-kegiatan pemberdayaan terpadu kepada petani dan kelompok tani binaan melalui program pengabdian kepada masyarakat. Berbagai kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan oleh mahasiswa STPP Medan merupakan integrasi terpadu antara ilmu yang diperoleh mahasiswa pada proses pembelajaran baik mata kuliah dasar, teknis, dan sosial, pengkajian mandiri paket teknologi, penerapan teknologi ke masyarakat, dan pemberdayaan. Alur pelaksanaan kegiatan pemberdayaan oleh mahasiswa STPP Medan ditampilkan pada gambar 1. Melalui proses pembelajaran mahasiswa diberi bekal pengetahuan dan keterampilan pada bidang ilmu dasar, teknis, dan social. Ilmu dasar membekali mahasiswa pada ketrampilan berbahasa, berkomunikasi, psikologi social. Ilmu teknis membekali mahasiswa dengan paket- paket teknologi di bidang budidaya, pengolahan hasil, agribisnis sebagai solusi bagi permasalahan petani. Sementara ilmu penyuluhan membekali mahasiswa dengan kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan. Melalui proses pembelajaran mahasiswa memiliki kemampuan untuk melaksanakan identifikasi wilayah dalam rangka menemukan kebutuhan masyarakat akan suatu teknologi. Dengan berbagai teknologi yang diperoleh pada proses pembelajaran, dipilih teknologi yang dianggap mampu memecahkan permasalahan petani/kelompok tani. Pada konsep pemberdayaan ini, teknologi lebih ditekankan pada teknologi yang sifatnya spesifik lokalita yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Oleh karena itu, sebelum diaplikasikan ke petani, teknologi tersebut diujicobakan secara mandiri dengan bimbingan dosen terkait untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan dari teknologi serta kelayakan teknologi sebelum diterapkan ke petani. Mahasiswa memanfaatkan ilmu penyuluhan yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan yang meliputi tahap persiapan yang terdiri dari: menetapkan materi, memilih metode, dan membuat media penyuluhan yang tepat, tahap pelaksanaan yang meliputi penyuluhan, dan pendampingan/monitoring. Evaluasi merupakan

PERAN MAHASISWA STPP MEDAN DALAM MENDUKUNG …polbangtanmedan.ac.id/pdf/peranmahasiswa.pdf · kegiatan-kegiatan pemberdayaan terpadu kepada petani dan kelompok tani binaan melalui

Embed Size (px)

Citation preview

PERAN MAHASISWA STPP MEDAN DALAM MENDUKUNG EMPAT SUKSES PEMBANGUNAN PERTANIAN

MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI

Oleh: Gusti setiavani, STP. MP

Empat target utama Pembangunan Pertanian tahun 2010-2014 yaitu: (1) Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (2) Diversifikasi Pangan; (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor, dan (4) Peningkatan Kesejahteraan Petani. Untuk pencapaian tujuan pembangunan pertanian tersebut maka perlu didukung dengan pembangunan sumber daya manusia terutama penyuluh pertanian.

Penyuluhan pertanian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan (STPP Medan) merupakan sekolah kedinasan di bawah Kementerian Pertanian. Eksistensi STPP Medan dalam kegiatan pembangunan pertanian diwujudkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang fokus menghasilkan sarjana sains terapan penyuluh pertanian dan penyuluh perkebunan yang handal, kreatif, inovatif dan kredibel sehingga menjadikan STPP Medan sebagai lembaga pendidikan terpercaya dalam menghasilkan tenaga RIHP (Penyuluh Pertanian).

Pendidikan di STPP Medan mengacu pada upaya-upaya inovasi dalam pendidikan dan teknologi yang berbasis pada pengintegrasian kegiatan-kegiatan rekayasa, produksi, pendidikan dan pelatihan secara terpadu serta sinergi sehingga dapat memberikan daya guna dan hasil guna bagi masyarakat. Oleh karena itu, sistem pendidikan di STPP Medan member kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilannya pada kegiatan-kegiatan pemberdayaan terpadu kepada petani dan kelompok tani binaan melalui program pengabdian kepada masyarakat.

Berbagai kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan oleh mahasiswa STPP Medan merupakan integrasi terpadu antara ilmu yang diperoleh mahasiswa pada proses pembelajaran baik mata kuliah dasar, teknis, dan sosial, pengkajian mandiri paket teknologi, penerapan teknologi ke masyarakat, dan pemberdayaan. Alur pelaksanaan kegiatan pemberdayaan oleh mahasiswa STPP Medan ditampilkan pada gambar 1.

Melalui proses pembelajaran mahasiswa diberi bekal pengetahuan dan keterampilan pada bidang ilmu dasar, teknis, dan social. Ilmu dasar membekali mahasiswa pada ketrampilan berbahasa, berkomunikasi, psikologi social. Ilmu teknis membekali mahasiswa dengan paket-paket teknologi di bidang budidaya, pengolahan hasil, agribisnis sebagai solusi bagi permasalahan petani. Sementara ilmu penyuluhan membekali mahasiswa dengan kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan penyuluhan dan pemberdayaan. Melalui proses pembelajaran mahasiswa memiliki kemampuan untuk melaksanakan identifikasi wilayah dalam rangka menemukan kebutuhan masyarakat akan suatu teknologi. Dengan berbagai teknologi yang diperoleh pada proses pembelajaran, dipilih teknologi yang dianggap mampu memecahkan permasalahan petani/kelompok tani. Pada konsep pemberdayaan ini, teknologi lebih ditekankan pada teknologi yang sifatnya spesifik lokalita yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Oleh karena itu, sebelum diaplikasikan ke petani, teknologi tersebut diujicobakan secara mandiri dengan bimbingan dosen terkait untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan dari teknologi serta kelayakan teknologi sebelum diterapkan ke petani. Mahasiswa memanfaatkan ilmu penyuluhan yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan yang meliputi tahap persiapan yang terdiri dari: menetapkan materi, memilih metode, dan membuat media penyuluhan yang tepat, tahap pelaksanaan yang meliputi penyuluhan, dan pendampingan/monitoring. Evaluasi merupakan

[Tahap Pelaksanaan

Tahap Persiapan

hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan pemberdayaan tersebut untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan. Melalui kegiatan pemberdayaan ini mahasiswa akan mendapatkan pengalaman baru, ilmu baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi, berbagi ilmu pada proses pembelajaran.

P R O S E S P E M B E L A J A R A N

Bentuk-bentuk kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan oleh mahasiswa STPP Medan sebagai berikut: 1. Pemberdayaan Kelompok Tani mengenai Tepung MOCAF dan Produk Olahannya

Tepung MOCAF merupakan salah satu bentuk pemanfaatan komoditi lokal dalam mendukung diversifikasi pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap terigu. Pada Bulan November 2009 Menteri Pertanian telah mencanangkan tepung MOCAF sebagai tepung nasional.

Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi ubi kayu yang cukup besar namun peningkatan nilai tambah ubi kayu masih sangat kurang. Teknologi pembuatan tepung

Menetapkan Meteri

Memilih Metode

Menggunakan media yangtepat

Teknologi

Pengkajian dan Pengembangan Teknologi

Merancang Kegiatan Penyuluhan

Menyuluh Pendampingan dan Monitoring

Ilmu Dasar

Ilmu Teknis

Ilmu Penyuluhan

Evaluasi

MAHASISWA BERKUALITAS

MOCAF dan produk turunannya merupakan salah satu teknologi yang baru dan belum tersosialisasikan dengan baik serta belum banyak dikenal oleh masyarakat, khususnya petani dan kelompok tani di Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan mengenai teknologi pembuatan tepung MOCAF dan produk turunannya, memotivasi dan membimbing petani/kelompok tani untuk meningkatkan nilai tambah ubi kayu melalui pembuatan tepung MOCAF dan produk turunannya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Kegiatan pemberdayaan dilaksanakan selama 3 bulan yang meliputi sosialisasi tepung MOCAF, penyuluhan pembuatan tepung MOCAF dan produk turunannya, monitoring dan pendampingan secara rutin. Teknologi yang disampaikan yaitu teknologi pembuatan tepung MOCAF, teknologi pembuatan produk turunan dari tepung MOCAF yang terdiri dari: Bolu, Tepung Kentucky, Bakso, Aneka cemilan.

Pengkajian pembuatan Tepung MOCAF

Pengkajian Pembuatan Produk Turunan Tepung MOCAF

Proses Pengkajian Mandiri Paket Teknologi Pembuatan MOCAF dan Produk Turunannya

Gambar bolu pisang, gambar bakso, gambar kembang goyang (gambarnya ngak ada di aku)

MOCAF dan Produk turunannya hasil Pengkajian Mahasiswa

2. Pemberdayaan Wanita Tani mengenai Diversifikasi Olahan Jagung

Seyogyanya wanita tani mendapat kesempatan untuk berperan lebih baik dalam kegiatan usaha tani ataupun dalam peningkatan pendapatan keluarga. Wanita tani hendaknya tidak termarginalkan dalam pembangunan pertanian. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan tidak hanya terfokus pada kelompok tani namun juga mencakup kelompok wanita tani.

Kegiatan pemberdayaan wanita tani mengenai diversifikasi olahan jagung dilatarbelakangi oleh besarnya potensi jagung yang belum dimanfaatkan secara optimal

sementara teknologi pemanfaatan jagung untuk peningkatan nilai tambah jagung tersebut sudah tersedia. Petani jagung yang mayoritas laki-laki umumnya sudah cukup disibukan dengan persoalan usaha tani, sementara kaum wanita masih belum diberdayakan potensinya dalam peningkatan penghasilan keluarga.

Kegiatan pemberdayaan wanita tani mengenai diversifikasi jagung ini dilaksanakan selama 3 bulan yang meliputi identifikasi kebutuhan, pengkajian teknologi, penyuluhan, pendampingan dan monitoring, dan evaluasi kegiatan. Teknologi yang diterapkan yaitu; Teknologi pembuatan Susu Jagung, Nugget Jagung, Dodol Jagung, The Rambut Jagung.

Penyuluhan pembuatan Nugget Jagung Kegiatan pemberdayaan petani, wanita tani dan kelompok tani yang dilaksanakan oleh

mahasiswa STPP Medan memberikan dampak yang positif sebagai berikut: 1. Peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani 2. Peningkatan partisipasi wanita tani dalam peningkatan pendapatan keluarga 3. Terbentuknya cikal bakal usaha rumah tangga berbasis komoditi lokal (ubi dan jangung) 4. Pengembangan dan Kemandirian kelompok tani yang dibina 5. Penyelesaian pemasalahan petani melalui paket teknologi spesifik lokalita yang sudah

teruji kelayakannya