94
PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM KELAS TUNTAS BERKELANJUTAN DI DINAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN PEMUDA KABUPATEN GOWA RISNAWATI LATIF NIM 10561 03986 11 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM

SISTEM KELAS TUNTAS BERKELANJUTAN

DI DINAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN PEMUDA

KABUPATEN GOWA

RISNAWATI LATIF

NIM 10561 03986 11

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM

SISTEM KELAS TUNTAS BERKELANJUTAN

DI DINAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN PEMUDA

KABUPATEN GOWA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan diajukan Oleh

RISNAWATI LATIF

Nomor Stambuk : 10561 03986 11

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …
Page 4: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …
Page 5: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …
Page 6: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

ABSTRAK

RISNAWATI LATIF. (2015) Peran Pemerintah dalam Pelaksanaan Program

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Olahraga dan

Pemuda Kabupaten Gowa (dibimbing oleh Hj. Muhajirah Hasanuddin dan

Muhammad Tahir)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana

peran pemerintah dalam Pelaksanaan Program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan

di Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa dimana kinerja

pemerintah dalam melaksanakan program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan

(SKTB) yang berupaya memberikan pelayanan pendidikan melalui strategi

penuntasan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menganalisis jawaban

dari informan yang berjumlah 10 Orang yang diwawancara kemudian menarik

kesimpulan akhir dari hasil wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemerintah dalam

pelaksanaan Program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) di Dinas

Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa belum terlaksana secara

optimal apabila dilihat dari peran Pemerintah sebagai pelopor antara lain yaitu

pelaksanaan workshop Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) sebagai salah

satu wadah dalam memperkenalkan program Kelas Tuntas Berkelanjutan dan

Melaksanakan uji kelayakan SKTB dengan pakar pendidikan di Indonesia. Peran

Pemerintah sebagai innovator antara lain yaitu dengan Mengembangkan

Perencanaan Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan, mengembangkan kegiatan

Kelas Tuntas Berkelanjutan walaupun masih terdapat kekurangan dalam

pelaksanaannya dan mengembangkan penilaian hasil belajar Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan. Peran pemerintah sebagai stabilisator antara lain adalah penerapan

kurikulum berbasis teknologi (mengadakan dialog terbuka dengan guru terkait

Perkembangan SKTB serta adanya kerja sama dengan lembaga kampus terkait

program investasi Sumber Daya Manusia (SDM).

Keyword: Peran pemerintah, Program Kelas Tuntas Berkelanjutan

Page 7: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

atas anugerah dan Nikmat kesehatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Peran Pemerintah Dalam Pelaksanaan Program Kelas

Tuntas Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda

Kabupaten Gowa”.

Skripsi ini diajukan sebagai tugas akhir dalam rangka penyelesaian studi

sarjana jurusan Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Sosial Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis

menyadari berbagai hambatan yang tidak mungkin terselesaikan tanpa bantuan

berbagai pihak, dengan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tuaku atas segala pengorbanan, kasih sayang dan jerih payahnya

selama membesarkan dan mendidik Penulis, selalu memberikan motivasi, serta

doa yang tak henti-hentinya demi keberhasilan Penulis dan kepada seluruh

keluarga besarku atas bantuannya selama ini baik moral maupun materil, yang

selalu menyayangi Penulis, memberikan waktu, dukungan dan doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Terkhusus kepada dosen pembimbing Dra. Hj. Muhajirah Hasanuddin,

M.Si sebagai Pembimbing 1 dan Drs. Muhammad Tahir, M.Si sebagai

Pembimbing II, yang dengan tulus membimbing penulis, melakukan koreksi dan

perbaikan-perbaikan yang amat berharga sejak dari awal hingga selesainya skripsi

ini. Gagasan beliau merupakan kenikmatan intelektual yang tak ternilai, semoga

upaya beliau mendapatkan amal di sisi Allah Yang Maha Esa.

Page 8: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Pada kesempatan ini Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd., selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. Muchlis Madani, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sosial Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak DR. Burhanuddin, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Adminitrasi

Negara.

4. Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Sosial Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah member bekal ilmu kepada penulis

selama menempuh pendidikan di lembaga ini. Segenap tata usaha Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang telah memberikan pelayanan adminitrasi

dan bantuan kepada penulis dengan baik.

5. Kepala Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa beserta

seluruh jajarannya atas waktu dan kesempatan dalam mengumpulkan data

obeservasi dalam skripsi ini. Semua pihak yang telah memberikan bantuan

kepada Penulis baik secara langsung maupun secara tidak langsung sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak ada manusia yang luput dari

kesalahan. Oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun dalam rangka perbaikan skripsi ini, harapan

Penulis kiranya skripsi ini akan bermanfaat bagi yang membacanya. Amin.

Page 9: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

6. Segenap rekan-rekan akademik Jurusan Ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, yang

selalu menyemangati dalam peyelesaian skripsi ini saya ucapkan banyak

terima kasih maupun seluruh pihak yang tidak sempat disebutkan namanya

satu persatu.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penulis butuhkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan atas bantuan serta

bimbingan semua pihak senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Makassar, November 2015

Risnawati Latief

vi

Page 10: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENERIMAAN TIM…………………………………………….. iii

HALAMAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................................................... iv

ABSTRAK……………………………………………………………………… v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………........ viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

BAB II TINJUAN PUSTAKA ......................................................................... 5

A. Konsep Prenan .................................................................................. 7

B. Konsep Kelas Tuntas Berkelanjutan ................................................. 17

C. Kerangka Fikir .................................................................................. 29

D. Fokus Penelitian ................................................................................ 29

E. Defenisi Fokus Penelitian…………………………………………... 30

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 13

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 31

B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................... 31

C. Sumber Data ...................................................................................... 32

D. Informan penelitian……………………………………………….... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 33

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 34

G. Keabsahan Data……………………………………………………... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………….. 37

A. Deskripsi Objek penelitian………………..……………………….... 37

Page 11: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

B. Peran Pemerintah Dalam pelaksanaan Program Sistem Kelas Tuntas

Berkelenjutan ……………………………………………………….. 31

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………..… 67

B. Saran…………………………………………………………………. 69

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 70

Page 12: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

DAFTAR TABEL

Tabel I : Data Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Sektor Polsek Barombong

Tahun 2012-2015…………………………………………………... 42

Table II : Usia Pelaku Pelanggaran Lalu Lintas yang Terjadi di Sektor

Polsek Barombong Tahun 2012-2015…………………………….. 43

viii

Page 13: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan

tuntunan zaman, secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk

menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik

sebagai individu, maupun secara kolektif warga Negara, bangsa maupun antar

bangsa. Saat ini dunia pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya mampu

memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan tidak meratanya

pendidikan berstandar nasional yang mampu bersaing secara seimbang karena

kurangnya infrastruktur dan tenaga pendidik yang tidak professional dan memiliki

pengalaman yang cukup terutama di daerah pedalaman.

Reformasi bidang politik Indonesia pada penghujung abad ke 20 telah

membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor pendidikan,

yang secara umum bertumpuh pada dua paradigma baru yang otonominasi dan

demokratis. Dalam konteks otonomi daerah, pelimpahan wewenang pengelolaan

pendidikan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah digagas dan diawali

dengan diberlakukannnya UU Nomor 22 tahun 1999 dan disempurnakannya

dengan UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, berisi tentang

penyerahan sejumlah wewenang yang semula menjadi urusan pemerintah pusat

Page 14: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

kepada pemerintah daerah. Sesuai Perda Kab. Gowa No. 10 tahun 2013 tentang

Program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) yakni Proses pembelajaran

yang mengembangkan potensi peserta didik untuk mencapai kualitas

kemampuan/kompetensi yang dipersyaratkan kurikulum dan Proses pembelajaran

yang berusaha membimbing peserta didik dalam menuntaskan semua kompetensi

dasar pada setiap mata pelajaran secara berkelanjutan. Membuat semua stake

holder harus terlibat aktif dalam penyuksesan program ini. Dalam hal ini pihak

pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa Perda, akan tetapi tetap harus di

tindak lanjuti. Jangan dipandang sebelah mata.

Pergeseran struktur wewenang sistem adminitrasi pendidikan ini

merupakan momentum yang tepat untuk melakukan reformasi system pengelolaan

pendidikan di sekolah. Pembangunan pendidikan yang selama ini lebih banyak

didominasi oleh pemerintah pusat sudah seharusnya diromba terbukti kurang

efektif. Berbagai program investasi perluasan akses pendidikan dan mutu

pendidikan yang telah dilakukan belum mencapai hasil seperti yang diharapkan.

Salah satu di antara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang

banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari

rendahnya rata-rata prestasi belajar, khususnya peserta didik. Masalah lain adalah

bahwa pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi peran guru

(teacher centered). Guru lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai objek

dan bukan sebagai subjek didik. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan

kepada peserta didik dalam berbagai mata pelajaran, untuk mengembangkan

kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kreatif, objektif, dan logis, belum

Page 15: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

memanfaatkan quantum learning sebagai salah satu paradigma menarik dalam

pembelajaran, serta kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual.

Demikian juga proses pendidikan dalam sistem persekolahan kita,

umumnya belum menerapkan pembelajaran sampai peserta didik menguasai

materi pembelajaran secara tuntas. Akibatnya, banyak peserta didik yang tidak

menguasai materi pembelajaran meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah.

Tidak heran kalau mutu pendidikan secara nasional masih rendah.

Tujuan dari SKTB adalah agar memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk menguasai kompetensi yang dinyatakan dalam standar kompetensi, serta

dirumuskan dalam nilai kompetensi kelas minimal (KKM); Memberikan

pelayanan pendidikan secara maksimal pada anak didik dalam suasana pendidikan

yang kondusif, sehingga peserta didik dapat belajar secara optimal dalam suasana

belajar yang menyenangkan, dan menuntaskan pencapaian kompetensi seluruh

mata pelajaran di setiap kurikulum satuan pendidikan; memberikan kesempatan

kepada peserta didik yang dapat menuntaskan penguasaan semua kompetensi

dasar pada setiap mata pelajaran sebelum tahun akademik berakhir. SKTB mampu

menghilangkan beban psikolgis bagi orang tua siswa dengan tidak adanya sistem

tinggal kelas, karena banyak kasus orang tua peserta didik lebih memilih

memindahkan anak mereka kesekolah lain daripada harus tinggal kelas disekolah

asal tentunya ini bukan solusi atau jalan keluar yang mendidik generasi muda.

Merujuk pada beberapa permasalahan penuntasan pendidikan yang masih

kurang, Pemerintah membuat kebijakan yaitu Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan.

Karena melihat dari segi kualitas pendidikan di beberapa sekolah yang di anggap

Page 16: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

kurang efektif. Hal ini dilihat dari kurang aktifnya peran Pemerintah dalam

melihat hal ini. Program SKTB (Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan) yang

tujuannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten Gowa. Program

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) sudah dilaksanakan di beberapa

sekolah akan tetapi peran Pemerintah yang kurang optimal melihat persoalan ini.

Sebagai bukti dari permasalahan diatas dapat dilihat dari masih terdapat

kekurangan-kekurangan di dalam SKTB, hal ini ditandai dengan masih banyakya

lulusan Sekolah Dasar yang tidak mampu melanjutan pendidikan ke Sekolah

Menengah Pertama Terakreditasi, selain itu ditingkat Sekolah Menengah Pertama

masih banyak peserta didik yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yang dapat dilihat dari nilai rapor mereka, ada beberapa pelajaran yang

tidak mencapai nilai minimum yang telah ditetapkan di sekolah tersebut, bahkan

hal ini berimbas kepada calon peserta didik baru yang ingin melanjutkan

kebangku SMA, jika nilai rapor calon peserta didik baru tidak memenuhi atau

tidak mencapai nilai KKM disetiap mata pelajaran selama dikelas tiga, maka

mereka akan mendapat penolakan untuk bisa mendaftar disekolah negeri yang

telah menetapkan standar tertentu untuk merekrut calon siswa baru. Jika ini terus

dibiarkan maka ini akan menjadi gambaran yang buruk di dunia pendidikan di

Kabupaten Gowa. Maka penelitian ini mencoba menggali informasi yang lebih

mendalam dari Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa tentang

SKTB, dengan harapan sebagai organisasi publik Dinas Pendidikan Olahraga dan

Pemuda Kabupaten Gowa bisa memberi pelayanan publik yang adil dan

Page 17: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

berkualitas; dan selalu meningkatkan kinerja birokrasi publik sehingga bisa

beroperasi secara efektif, efisien, dan produktif.

Berangkat dari persoalan di atas maka penulis mengangkat judul

penelitian “Peran Pemerintah Dalam Pelaksanaan Program Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan Di Dinas Pendidikan Olahraga Dan Pemuda Kabupaten Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Peran Pemerintah sebagai Pelopor Dalam Pelaksanaan

Program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Olahraga

Dan Pemuda Kabupaten Gowa ?

2. Bagaimana Peran Pemerintah sebagai Inovator dalam Pelaksanaan

Program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan Di Dinas Pendidikan

Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa ?

3. Bagaimana Peran Pemerintah sebagai Stabilisator dalam Pelaksanaan

Program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Olahraga

dan Pemuda Kabupaten Gowa ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Page 18: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

1. Untuk mengetahui Peran Pemerintah sebagai Pelopor dalam Pelaksanaan

Sistem Program Kelas Tuntas Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Olahraga

dan Pemuda Kabupaten Gowa

2. Untuk mengetahui Peran Pemerintah sebagai Inovator dalam Pelaksanaan

Sistem Program Kelas Tuntas Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Olahraga

dan Pemuda Kabupaten Gowa

3. Untuk mengetahui Peran Pemerintah sebagai Stabilisator dalam

Pelaksanaan Sistem Program Kelas Tuntas Berkelanjutan di Dinas

Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini secara teoritis

diharapkan agar dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik dan dapat

dijadikan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya, serta bermanfaat dalam

pengembangan ilmu-ilmu sosial, khususnya ilmu Administrasi Negara.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti

berupa fakta-fakta temuan di lapangan dalam meningkatkan daya, kritis dan

analisis peneliti sehingga memperoleh pengetahuan tambahan dari penelitian

tersebut, dan khususnya penelitian ini dapat menjadi referensi penunjang

yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.

Page 19: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Peran Pemerintah

1. Pengertian Peran

Pengertian peran dalam kamus besar bahasa Indonesia yang disusun oleh

W.L.S Poerwadarminta (2005:22), mengemukakan bawha pengertian peranan

adalah sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang terutama

dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa. Sedangan dalam kamus istilah

antarpologi mengartikan peran sebagai perilaku permainan yang

mempersonifikasikan sesuatu watak manusia tertentu.

Peranan baru ada apabila ada kedudukan, jadi peranan merupakan aspek

yang dinamis dari status atau aspek fungsional dari kedudukan. Bila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukanya, berarti orang

tersebut telah menjalankan perannya. Jadi peranan yang dimaksud adalah tingkah

laku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai kedudukan.

Stogli (dalam Giroth 2003:25) memandang konsep peranan sebagai pemikiran

Page 20: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

tentang yang diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu yang lebih dikaitkan

dengan sifat-sifat pribadi individu itu dari pada posisinya. Menurut Soekanto

(2010:212) disebutkan bahwa peranan Pemerintah dalam pembangunan adalah

sebagai berikut :

1. Memberikan bimbingan dan bantuan teknis.

2. Menggerakan partisipasi masyarakat.

3. Memberikan stimulasi dan motivasi kepada masyarakat.

4. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih berbagai

alternatif dan mengambil keputusan.

5. Pelopor dan pemberi motivasi.

Deming (1882: 176) menyatakan bahwa peranan adalah keseluruhan

hubungan prilaku seseorang dilihat dari fungsi organisasi. Sedangkan Bastian

(2001:268) memberikan pengertian tentang peranan, peranan (role) merupakan

aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukanya, maka ia menjalankan suatu peranan,

pembedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu

pengetahuan, keduanya tidak dapat dipisahkan, karena yang satu tergantung pada

yang lain dan sebaliknya, tak ada peranan tanpa ada kedudukan, atau kedudukan

tanpa peranan, sebagaimana halnya dengan kedudukan, peranan juga mempunyai

2 hal arti, seperti setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal

dari pola-pola pergaulan hidupnya.

Peranan menentukan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.

Selanjutnya Judistira (dalam Ermaya 2013:13) menyatakan bahwa, teori peranan

Page 21: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin

ilmu, selain psikologis, teori peranan berawal dari dan masih tetap digunakan

dalam sosiologi dan antropologi. Haryanto (1997:2-3) mengatakan bahwa sesuai

dengan situasi yang dihadapi, artinya sesuai dengan situasi dengan siapa ia sedang

mengadakan interaksi, faktor yang menentukan peranan yang akan dilakukan

ditentukan oleh Norma yang berlaku dalam situasi interaksi yaitu sesuai dengan

norma keseragaman pada kelompok / masyarakat dalam situasi yang sama.

1. Apabila norma itu jelas, maka dapat dikaitkan adanya kemungkinan besar

untuk menjalankanya.

2. Apabila individu diharapkan pada situasi lebih dari satu norma yang

dikenalnya, maka ia akan berusaha untuk mengadakan kompromi dan

modifikasi norma-norma. Artinya, peranan seseorang akan mengalami

perubahan sesuai dengan keadaan, di samping itu juga ditentukan adanya

norma yang sama untuk dapat mengatur masyarakat yang sama, dan norma

yang dipatuhi oleh masyarakat tersebut serta jika norma itu lebih dari satu,

maka satu norma yang dipatuhi dari hasil kesepakatan bersama dan

merupakan penggabungan norma-norma yang lain.

Kemudian Siagian (2000:116) menyebutkan bahwa, peranan pemerintah

dalam pembangunan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai stabilisator, yang mengandung makna bahwa Pemerintah harus

mampu bekerja dan membuat suasana stabil dan dapat menekan

ketidakstabilan yang timbul.

Page 22: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

2. Sebagai inovator, yang mana Pemerintah harus bisa menjadi sumber ide

baru terutama yang berhubungan dengan kegiatan pembangunan.

3. Sebagai pelopor, Pemerintah harus mampu memberikan contoh kepada

seluruh masyarakatnya.

2...Pengertian Pemerintah.

Menurut Inu Kencana (2009:3-4) secara etimologi atau Pemerintahan

berasal dari kata perintah yang kemudian mendapat imbuhan sebagai berikut:

a. Mendapatkan awalan pe menjadi atau pemerintah bararti badan atau

organ elit yang melakukan pekerjaan mengurus sebuah Negara.

b. Mendapatkan akhiran an menjadi kata pemerintahan berarti perihal, cara,

perbuatan atau urusan dari badan yang berkuasa dan memiliki legitimasi.

Inu Kencana Safi’i (2009 : 3-4) dalam kata dasar Pemerintah paling

sedikit ada empat unsur penting yang terkandung didalamnya, yaitu sebagai

berikut:

1. Ada dua pihak yaitu pemerintah disebut pemerintahan dan pihak yang

diperintah disebut rakyat.

2. Pihak yang memerintah memiliki kewenangan dan legitimasi untuk

mengatur dan mengurus rakyat

3. Ha yang diperintah memiliki keharusan untuk taat kepada pemerintahan

yang syah

4. Antar pihak yang memerintah dan diperintah terdapat hubungan timbal

balik secara vertical maupun horizontal.

Page 23: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Menurut Ermaya Suradinata (2012: 14-15) pemerintah adalah organisasi

yang mempunyai kekuatan besar dalam suatu Negara, menyangkut urusan

masyarakat, territorial, dan urusan kekuasaan dalam ranga pencapaian tujuan

negara. Menurut Nisjar (1997: 12-14) pemerintahan dalah proses kegiatan yang

diselenggarakan oleh Pemerintah. Pandangan tentang pemerintahan tersebut

sangat luas karena semua aktivitas kegiatan Negara digerakkan dalam rangka

memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Proses tersebut melibatkan

lembaga militer kepolisian fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat,

menumbuh kembangakan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam

berbagai bidang pembangunan bagi kepentingan bangsa. Said, (2005: 8-3) dalam

arti sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang

dijalani oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan Negara. Pemerintah dalam

arti luas adalah segalah kegiatan yang terorganisir yang bersumber pada

kedaulatan dan kemerdekaan, berlandasan pada dasar Negara, rakyat atau

penduduk dan wilayah Negara itu demi tercapainya tujuan Negara.

Disamping itu ada dari segi struktural fungsional pemerintahan dapat

didefinisikan pula sebagai suatu system struktur dan organisasi dari berbagai

macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mewujudkan

tujuan Negara.

Josef (2001: 76) berpendapat bhawa Secara deduktif dapat disimpulkan

bahwa pemerintah dan pemerintahan dibentuk berakitan dengan pelaksanaan

berbagai fungsi yang bersifat oprasional dalam rangka pencapain tujuan Negara

yang lebih abstrak, dan biasanya ditetapkan secara konstitusional. Berbagai fungsi

Page 24: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

tersebut dapat dilihat dan dilaksanakan secara berbeda oleh system sosial yang

berbeda, terutama secara idiologis.. hal tersebut terwujud dalam system

pemerintahan yang berbeda. Dan lebih kongkrit terwakili oleh dua kutub ekstrim

masing-masing rezim totaliter (dispersed of power), menurut Suyuti (2010:45),

merupakan salah satu dari lima besar dalam proses politik konsekuensi

pemancaran kekuasaan itu.

3.. Pemerintah Daerah

Perubahan ke 4 UUD 1945 mengatakan jelas mengenai bentuk dan

susunan pemerintahan daerah dalam kerangka Negara Republik Indonesia. Pasal

18 ayat (1) berbunyi Negara Kesatuan Republik Indonesia diatas daerah-daerah

provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap

provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur

undang-undang.

Sedang pasal 18 ayat (5) UUD 1945 menyebutkan bahwa, pemerintah

daerah merupakan daerah otonom yang dapat menjalankan urusan pemrintah

dengan seluas-luasnya serta mendapat hak untuk mengatur wewenang

pemerintahan kecuali uruan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan

sebagai urusan pemerintah pusat.

Definisi pemerintahan daerah di dalam UU No 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah pasal 1 ayat 2, pemerintahan daerah adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas ekonomi

dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam

Undang-Undang Dasar Negara Repuplik Indonesia Tahun 1945.

Page 25: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Melihat definisi pemerintahan daerah seperti yang telah dikemukakan

diatas, maka yang dimaksud pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas

desentralisasi dimana unsur penyelenggara pemerintahan daerah adalah

Gubernur Bupati atau Walikota dan perangkat daerah.

Undang-undang Nomor 48 Tahun 2008 tentang susunan komite

nasional daerah menurut Undang-undang ini, susunan pemerintah daerah terdiri

dari badan perwakilan rakyat daerah dan badan eksekutif. keduanya diketahui

oleh kepala daerah.

Sebagai pelaksana desentralisasi di daerah telah dibentuk organisasi

pemerintah daerah yang terdiri dari DPRD sebagai badan legislatif daerah.

Pemerintah daerah sebagai badan eksekutif daerah. Masing-masing berdiri

sendiri. DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana

untuk melaksanakan demokrasi yang berkedudukan sejajar dan menjadi mitra

daripada pemerintah daerah.

Pemerintah Daerah terdiri atas kepala daerah dan perangkat daerah

lainnya, perangkat daerah terdiri atas sekretariat daerah, dinas daerah, dan

lembaga teknis lainnya sesuai dengan kebutuhan daerah. Susunan organisasi

perangkat daerah ditetapkan dengan peraturan daerah dalam penyelanggaraan

pemerintahan daerah di bidangnya.

Kepala Daerah sebagai organ daerah dan organ pemerintah pusat.

Perwakilan rakyat daerah merupakan badan legislative yang mempunyai

wewenang diantara keduanya, Badan eksekutif menjalankan pemerintahan

sehari-hari.

Page 26: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Kedudukan kepala daerah menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun

1999 adalah seperti pada masa Hindia Belanda, yaitu mempunyai fungsi

rangkap sebagai organ pemerintah daerah disamping sebagai pejabat pemerintah

di daerah. Ini menimbulkan pemerintahan dualistic, yaitu pemerintahan dalam

rangka desentralisasi dan dekosentrasi, keselarasan dalam penyelenggaraan

pusat di daerah tergantung pada kepala daerah masing-masing.

Disini tampak bahwa peran pemerintah pusat di daerah dilaksanakan

oleh kepala daerah selaku kepala wilayah sebagai wakil pemerintahan pusat di

daerah.

1. Fungsi Pemerintah Daerah

Fungsi pemerintah daerah dapat diartikan sebagai perangkat daerah

menjalankan, mengatur dan menyelenggarakan jalannya pemerintahan.

a. Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang

menjadi urusan pemerintahan dengan tujuan meningkatan kesejahteraan

masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.

b. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan

memiliki hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah.

Dimana hubungan tersebut meliputi wewenang, keuangan, pelayanan

umum, pemanfaatan sumber daya lainnya.

2. Asas Pemerintahan Daerah

Sebagai penyelenggara urusan pemerintahan, khususnya Pemerintah

daerah, sangat bertalian erat dengan beberapa asas dalam pemerintahan suatu

Negara, yakni sebagai berikut:

Page 27: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

a. Asas sentralisasi, asas sentralisasi adalah system pemerintahan dimana segala

kekuasaan dipusatkan di pemerintahan pusat

b. Asas desantralisasi, asas desentralisasi adalah penyerahan wewenang

pemerintah oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus urusan dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Asas dekonsentrasi, Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang

Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah kepada instansi vertical

wilayah tertentu.

d. Asas tugas pembantuan, asas tugas pembantuan adalah penugasan dari

Pemerintah kepada daerah dan/ atau desa: serta dari Pemerintah

Kabupaten/Kota dan/ atau Desa; serta dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada

Desa untuk tugas tertentu.

Asas desentralisasi dalam Pemerintahan Daerah di Indonesia dapat

ditanggapi sebagai hubungan hukum keperdataan, dimana terdapat penyerahan

sebagai hak dari pemilik hak kepada penerima sebagai hak, dengan objek tertentu.

Pemilik hak pemerintahan adalah di tangan pemerintah, dan hak

pemerintahan tersebut diberikan kepada pemerintah daerah, dengan objek hak

berupa kewenangan pemerintah dalm bentuk untuk mengatur untuk urusan

pemerintahan, dengan tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Repubulik

Indonesia.

Ditinjau dari sudut penyelenggaraan pemerintahan, desentralisasi

bertujuan antara lain bertujuan meringankan beban pekerjaan pemerintah pusat.

Dengan desentralisasi tugas dan pekerjaan dialihkan kepada daerah. Pemerintah

Page 28: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

pusat akhirnya dapat memusatkan perhatian kepada hal-hal yang berkaitan dengan

kepentingan nasional atau Negara secara kesuluruhan.

Tujuan utama yang ingin dicapai melalui kebijakan desentralisasi yaitu:

tujuan politik dan tujun administratif.

a. Tujuan politk akan memposisikan pemerintah daerah sebagai medium

pendidikan politik sebagai masyarakat ditingkat local akan

berkonstribusi pada pendidikan politik secara nasional untk mencapai

terwujudnya civil society.

b. Tujuan administratif akan memposisikan Pemerintah Daerah sebagai unit

pemrintahan ditingkat lokal yang berfungsi untuk menyediakan

pelayanan masyarakat secara efektif, efisien dan ekonomis yang dalam

hal ini terkait dalam pelayanan publik.

Sejalan dengan pendapat tersebut Syakrani (2009) mengumukakan

bahwa ide disentratlisasi yang terwujud dalam konsep otonomi daerah sangat

terkait dengan konsep pemberdayaan manusia. Oleh karena itu dalam

desentralisasi terdapat 3 dimensi utama, yaitu:

a. Dimensi ekonomi, rakyat memperoleh kesempatan dan kebebasan

untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga secara relative

melepaskan ketergantungannya terhadap bentuk-bentuk intervensi

pemerintah, termaksud didalamnya mengembangkan paradigma

pembangunan yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan. Dalam

konteks ini, eksploitasi sumber daya yang dilakukan untuk

kepentingan masyarakat luas, dilakuka oleh masyarakat local;

Page 29: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

b. Dimensi politik, yakni pemberdayaan masyarakat secara politik, yaitu

ketergantungan terhadap organisasi-organisasi rakyat dari

pemerintah.

c. Dimensi psikologis, yaitu perasan individu yang terakumulasi

menjadi perasaan kolektif (bersama) behwa kebebasan menentukan

nasib sendiri menjadi sebuah keniscayaan demokrasi. Tidak ada

perasan bahwa orang pusat lebih hebat dari orang daerah dan

sebaliknya.

Kebijakan desentralisasi yang dijalankan di Indonesia sesuai dengan UU

No. 32 tahun 2004 tidak lagi merujuk pada istilah tingkatan karena hubungan

provinsi dan daerah kita bersifat coordinate dan independent. Distribusi fungsi

memberikan kepada provinsi atau pada tingkat pertama dalam pembagian dan

kabupaten atau kota setara dengan tingkat kedua. Selain itu UU No. 32 tahun 2014

juga mengatur distribusi fungsi pada pemerintahan desa dijalankan dibawah

subordinasi dan bergantung kepada daerah kabupaten atau kota

B. Konsep Program Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB)

1. Pengertian Program Kelas Tuntas Berkelanjutan

Ikhsan (2013: 6) menuliskan bahwa Kelas Tuntas Berkelanjutan atau

diartikan sebagai proses pembelajaran yang mengembangkan potensi peserta didik

untuk menguasai kompetensi yang dipersyaratkan kurikulum secara tuntas, naik

kelas secara otomatis dan menyelesaikan studi pada waktunya lebih cepat.

Page 30: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Secara oprasional Kelas Tuntas Berkelanjutan dapat diartikan bahwa setiap

peserta didik:

a. Tuntas mencapai kualitas suatu mata pelajaran sesuai dengan persyaratan

yang dinyatakan dalam Kriteria ketuntasan Minimum (KKM)

b. Tuntas menyelesaikan pelajaran satu semester berdasarkan beban System

Kredit Semester (SKS) yang dinyatakan dalam kurikulum

c. Tuntas menyelesaikan pelajaran seluruh mata pelajaran pada kelas yang

diikuti

d. Berkelanjutan mengikuti pelajaran pada kelas berikutnya walaupun pada

akhir semester genap/dua ada mata pelajaran yang belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Peserta didik tidak tinggal kelas

dan mengulang seluruh mata pelajaran dikelas tersebut tetapi

menyelesaikan ketuntasan pada mata pelajaran yang belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) tersebut pada waktu belajar di kelas

berikutnya.

e. Berkelanjutan meneruskan pendidikannya (SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,

SMK/MAK

2. Tujuan Kelas Tuntas Berkelanjutan

Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan bertujuan:

a. Memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal pada anak didik

dalam atmosfir yang kondusif, sehingga anak didik dapat belajar secara

optimal dalam Susana belajar yang menyenangkan sehingga anak didik

Page 31: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

dapat menuntaskan semua tagihan kompetensi pada seluruh mata

pelajaran di setiap satuan pendidikan di kabupaten Gowa

b. Bagi anak yang dapat menuntaskan semua tagihan kompetensi dasar pada

setiap mata pelajaran sebelum waktunya, maka akan diberikan

kesempatan untuk mengambil kompetensi dasar mata pelajaran

berikutnya tanpa harus menunggu masa penaikan kelas (automatic

promotion).

c. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu bagi seluruh anak didik di kabupaten Gowa

d. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak didik secara

utuh (kecerdasasan spiritual. Kecerdasan emosional dan kecerdasan

intelektual) sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan

masyarakat belajar.

e. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk

mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral

f. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan

sebagai pusat pemberdayaan ilmu pengetahuan, keterampilan,

pengalaman, sikap dan berdasarkan standar nasional dan global.

3. Landasan Yuridis Kelas tuntas Berkelanjutan

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan didasarkan kepada:

a. UU Nomor 22 tahun 1999 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga

Negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa

pemerintah menguasakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan

Page 32: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

nasional yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

undang-undang untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan

kehidupan bangsa.

b. Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

ditegaskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

utuk berkembangnya potensi perserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menajdi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

c. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

tentang urusan pendidikan yang dilimpahkan menjadi wewenang

Pemerintah Kota/Kabupaten dan Provinsi.

4. Ruang Lingkup Program Kelas Tuntas Berkelanjutan

Tanpa mengabaikan hasil analisis internal (kekuatan dan kelemahan) dan

analisa eksternal (peluang dan tantangan) tentang data empirik pendidikan di

Kabupaten Gowa, Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) akan

mengembangkan:

a. Pembelajaran tuntas berkelanjutan (kenaikan kelas dan promosi kesekolah/

jenjang pendidikan yang lebih tinggi secara otomatis

b. Pembelajaran yang menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS)

Page 33: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

c. Pembelajaran Individual yang menggunakan system pembelajaran dengan

modul.

Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan akan meningkatkan

sistem pelayanan pendidikan dengan mengoptimalkan semua komponen

pembelajaran mulai dari kompetensi guru, potensi peserta didik, metode, media,

sarana, sumber belajar, hasil belajar siswa, dan system manajemen sekolah efektif.

Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan (automatic promotion) adalah proses

pembelajaran yang berusaha membimbing peserta didik dalam menuntaskan

semua kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran secara berkelanjutan dengan

menggunakan beragam metode pembelajaran. Sistem pembelajaran ini

memperkenalkan istilah tuntas atau belum tuntas, dan tidak mengenal tinggal

kelas. Tuntas dimaknai sebgaia penguasaan peserta didik atas sejumlah

kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran.

Selain itu, terjalinnya kerjasama dalam berbagai program peningkatan

kulaifikasi pendidik dan tenaga pendidik antara UNM-Gowa sangatlah penting.

Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan akan memperkuat program

Pemda Gowa. Bupati Gowa sebagai alumni Sisitem Kelas Berkelanjutan telah

menghasilkan orang-orang hebat. Sementara Bupati Gowa, berbahagia atas

pertemuan tersebut yang akan mendiskusikan lebih jauh tentang Sistem

Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan dengan para majelis Guru besar UNM.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Gowa akan memberikan informasi terkait

program yang diharapkan akan dikembangkan tidak saja di Kabupaten Gowa,

tetapi menasional, di seluruh Indonesia. Olehnya itu, diskusi dengan guru besar di

Page 34: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

UNM akan menyempurnakan langkah-langkah Bupati Gowa dalam pencapaian

program tersebut. “Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan adalah

tanggung jawab yang besar untuk kita bersama, awalnya hanya digadang dalam

konsep pendidikan dasar, tetapi setelah berdiskusi dengan Rektor UNM, beliau

menyarankan agar bisa dikembangkan hingga perguruan tinggi”, urai Bupati

Gowa.

5. Pembagian Kelas Tuntas Berkelanjutan

Secara garis besar, kelas tuntas berkelanjutan terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Kelas Tuntas Berkelanjutan Terbatas

Kelas tuntas berkelanjutan terbatas berdasarkan dilakukan dimana

setiap standar kompetensi yang kemudian mempunyai beberapa

kompetensi dasar, ketika guru telah mengajarkan kompetensi dasar I

kemudian melakukan evaluasi dengan syarat tuntas atau tidak yaitu

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) akan diperoleh

kelompok peserta didik yang tuntas dan kelompok peserta didik yang tidak

tuntas. Kelompok peserta didik yang tuntas kemudian diberikan pengayaan

(enrichment)sambil menunggu kelompok yang lain menuntaskan

pembelajarannya. Bagi kelompok peserta didik yang ternyata tidak tuntas

akan diberikan pengulangan (remedial) setelah itu dilakukan evaluasi

sampai semua kelompok yang tadinya tidak tuntas dapat menuntaskan

kompetensi dasar tersebut, setelah semua telah tuntas barulah secara

Page 35: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

bersama-sama kelas tersebut melanjutkan ke kompetensi dasar II dan

seterusnya.

b. Kelas Tuntas Berkelanjutan Tidak Terbatas

Sistem kelas tuntas berkelanjutan tidak terbatas maksudnya adalah

setelah peserta didik mempelajari suatu kompetensi kemudian dilakukan

evaluasi. Ketika peserta didik telah melakukan evaluasi terdapat dua

kelompok yaitu kelompok tuntas dan kelompok tidak tuntas, maka

kelompok yang telah berhasil tuntas dapat segera melanjutkan untuk

menguasai Kompetensi Dasar (KD) II tanpa harus menunggu kelompok

yang belum tuntas, sedangkan kelompok yang tidak tuntas harus

mendapatkan pengulangan (remedial) kemudian dilakukan evaluasi

sampai mendapatkan ketuntasan dalam belajar kemudian barulah dapat

melanjutkan ke Kompetensi Dasar (KD) berikutnya, sehingga bagi

kelompok peserta didik yang dapat tuntas dengan cepat tidak terhambat

oleh kelompok lain yang tidak tuntas dan dapat melaju terus

menyelesaikan Kompetensi Dasar yang ada tersebut.

6. Keutamaan Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) memberikan penekanan pada

(1) Pembelajaran Menyenangkan dalam menguasai Kompetensi (2) Sistem Kredit

Semester (3) Pembelajaran Pengayaan dan (4) Pembelajaran Remedial

Berkelanjutan . adapun pemaparan lebih jelasnya sebagai berikut:

Page 36: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

a. Pembelajaran Menyenangkan dalam menguasai Kompetensi

Susana belajar yang menyenangkan adalah Susana pendidikan

yang tercapai di kelas ketika peserta didik mengikuti proses pembelajaran.

Pembelajaran yang menyenangkan mengandung makna bahwaa peserta

didik dalam Suasana tanpa tekanan psikologis. Dengan suasana belajar

tanpa tekanan psikologis, peserta didik mampu memberikan perhatian

kepada pelajaran. Dan mereka akan memiliki hasil belajar yang lebih baik

b. Sistem Kredit Semester

Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006

tentang standar isi, diperbaiki oleh Paraturan Menteri Pendidikan dan

kebudayaan nomor 81 A tahun 2013 tentang implementasi untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah menetapkan: System Kredit Semester

adalah system penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya

menentukan sendiri beban belajar dana mata pelajaran yang diikuti setiap

semester pada semester yang dinyatakan dalam satuan kredit semester

(SKS). Beban belajar 1 Satuan Kredit Semester meliputi satu jam pelajaran

tatap muka, satu jam penugasan terstuktur, dan satu jam penugasan

mandiri tidak terstuktur. Dalam panduan ini “ Sitem kredit Semester”

disingkat dengan SKS dan “ Satuan Kredit Semester” disingkat (SKS)

Beban belajar yang harus diikuti peserta didik dengan system SKS

adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara peserta didik dan pendidik

Page 37: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

2) Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang

oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu

penyelesaian penugasan terstuktur ditentukan oleh pendidik

3) Kegiatan mandiri tidak terstuktur adalah kegiatan pembelajaran tanpa

pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang

oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu

penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

c. Pembelajaran pengayaan

Secara konpetitif siswa dituntut untuk menuntaskan semua

Standar Komptenesi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi

tagihan pada setiap akhir semester/tahun. Dalam kegiatan pembelajaran

tidak jarang dijumpai ada siswa yang mencapai Standar Kompetensi atau

Komptensi Dasar lebih cepat, peserta didik yang telah mencapai

Kompetensi Dasar lebih awal maka dapat melakukan proses pengayaan

yang ditentukan oleh pendidik begitupula waktu proses pengayaan. Proses

pengayaan bertujuan untuk memperdalam kecakapan pesertda didik dalam

menguasai materi tertentu.

d. Pembelajaran Remedial Berkelanjutan

Dalam kegiatan pembelajaran termaksud pemebelajaran mandiri

selalu dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan dalam

pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator, kesulitan

tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Secara garis besar kesulitan

Page 38: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

tersebut dapat berupa kurangnya pengetahuan persyaratan, mengerjakan

tugas-tugas latihan dan menyelesaikan soal-soal ulangan.

Sehubungan dengan hal tersebut pembelajaran remedial merupakan

layanan pendidikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi

belajaranya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang diperlukan.

Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru dalam pemberian remedial

berkelanjutan di Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan yaitu:

1) Menemukan masalah

2) Mengedintifikasi masalah

3) Analisa masalah

4) Menentukan alternatif tindakan

5) Menyusun rencana remedial

6) Mengevaluasi hasil remedial, dan

7) Menindak lanjuti hasil remedial.

7. Biaya Oprasional Sekolah

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Gowa memiliki beberapa nilai tambah

dibanding pendidikan gratis provinsi Sulawesi Selatan. Pertama¸ pembebasan

pembiayaan tidak hanya berlaku 9 tahun tapi sampai 12 tahun, dari SD sampai

SMA. Kedua Penerapan kurikulum Punggawa D’emba dan SKTB mengaktifkan

manajemen berbasis sekolah. Ketiga, perekrutan pamong praja yang bertugas

menjemput para guru yang lokasi rumahnya jauh dari sekolah tempat mereka

mengajar. Di beberapa daerah terpencil, masyarakat setempat yang diberdayakan

menjadi pamong praja. Keempat, sanksi tegas berupa mutasi guru yang terbukti

Page 39: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

melakukan penarikan pembayaran ke siswa. Selain sanksi untuk guru atau kepala

sekolah yang masih melakukan pungutan, diterbitkan perda wajib belajar yang

merupakan lanjutan perda pendidikan gratis. Salah satu pasalnya memberlakukan

sanksi berupa denda Rp 50.000.000,- bagi orang tua siswa yang kedapatan tidak

menyekolahkan anaknya.

Mekanisme pengajaran Punggawa D’emba Education melalui

mekanisme Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) berarti visualisasi

pengetahuan dan penyediaan teknologi yang tepat, maka siswa dipacu agar lebih

tertarik terhadap ilmu pengetahuan. Pengajaran ini bentuk sintesis dari pengajaran

dan hiburan . Selain mengenalkan dan mengajarkan muatan local budaya dan adat

istiadat setempat kepada siswa, juga memuat mata pelajaran umum lainnya,

seperti, IPA, IPS, Bahasa Inggris. Dalam menjalankan program pembelajaran

Punggawa D'emba ini, setiap sekolah telah disiapkan satu ruangan khusus yang

disebut dengan cinema class. Dalam kelas tersebut siswa lebih bisa

mengeksplorasi pengetahuan tidak hanya lewat teks tetapi juga dalam bentuk tiga

dimensi atau film. Pemda juga mendisiplinkan siswa dan pendidik melalui

bantuan Satpol PP pendidikan. Kegiatan yang pertama kali dibentuk awal tahun

2009 pada awalnya hanya di tingkat SD. Pada awal 2010 semua jenjang

pendidikan telah memiliki Satpol pendidikan. Hingga saat ini, terdapat 525 staf

Satpol pendidikan yang dipersiapkan untuk mendukung kelancaran kegiatan

tersebut. Para petugas tersebut bertugas untuk mengawasi anak bolos, menjemput

antar guru yang bertempat tinggal 1,5 Km lebih dari sekolah, mengatur lalulintas

kepulangan anak-anak sekolah. Bahkan guna kelancaran kegiatan, pemerintah

Page 40: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

daerah membuka akses ke 0811414222 atau 0811417240 bagi masyarakat yang

ingin melaporkan daerah yan kerap dijadikan tempat membolos siswa.

Implementasi dari Perda No 4 tahun 2008 yang diterbitkan itu antara lai

telah memberikan sanksi kepada sejumlah guru yang melanggar Perda pendidikan

gratis. Untuk menjamin berlangsungnya pendidikan gratis di Kabupaten Gowa,

mekanisme sanksi diberlakukan bagi guru maupun kepala sekolah yang nekat

memungut biaya pendidikan kepada siswa. Guru atau kepala sekolah yang

melanggar akan dikenai sanksi mutasi jika terbukti melakukan pungutan-pungutan

yang masuk dalam 14 jenis larangan pungutan pembiayaan. Komite sekolah pun

dipertegas tidak boleh menerima sumbangan dari orangtua murid di sekolah itu.

Selain sanksi kepada guru dan kepala sekolah untuk menjamin

pendidikan gratis, Perda No 10 Tahun 2010 dikeluarkan terkait tentang Sanksi

Hukum bagi Orang Tua yang tak menyekolahkan anaknya. Sanksi denda

50.000.000 bagi orangtua yang tidak menyekolahkan anak usia sekolah tanpa

alasan rasional. Perda tersebut diberlakukan untuk menjamin setelah pihak aparat

sekolah mengondisikan sekolah gratis, para orang tua siswa mendukung program

tersebut. Kini hampir tak ada lagi warga Kabupaten Gowa khususnya anak usia

sekolah dasar dan sekolah lanjutan atas yang bersekolah akibat kesulitan biaya

pendidikan.

C. Kerangka Pikir

Page 41: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Peran Pemerintah dalam Pelaksanaan Program Sitem Kelas

Berkelanjutan (SKTB) berdasarkan Perda No.10 tahun 2013, masih terdapat

kekurangan-kekurangan didalamnya, hal ini ditandai dengan masih banyakya

lulusan Sekolah Dasar yang yang tidak mampu melanjutan pendidikan ke Sekolah

Menengah Pertama Terakreditasi, selain itu ditingkat Sekolah Menengah Pertama

masih banyak peserta didik yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yang dapat dilihat dari nilai rapor mereka, ada beberapa pelajaran yang

tidak mencapai nilai minimum yang telah ditetapkan di sekolah tersebut, bahkan

hal ini berimbas kepada calon peserta didik baru yang ingin melanjutkan

kebangku SMA, jika nilai rapor calon peserta didik baru tidak memenuhi atau

tidak mencapai nilai KKM disetiap mata pelajaran selama dikelas tiga, maka

mereka akan mendapat penolakan untuk bisa mendaftar di sekolah negeri di

Kabupaten Gowa yang telah menetapkan standar tertentu untuk merekrut calon

siswa baru.

Menurut Siagian (2002:116) mengatakan bahwa keberhasilan sebuah

lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan terbaik adalah jika sumber daya

manusia sebagai tenaga pendidik memiliki kualitas yang baik dalam

menggunakan metode atau strategis dalam mengajar yang ditunjang dengan

fasilitas dan suasana belajar yang kondusif. Memperhatikan pertimbangan-

pertimbangan tersebut maka peranan pemerintah dalam pelaksanaa Sitem Kelas

Tuntas Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten

Gowa harus didukung oleh seluruh perangkat pemerintahan secara menyeluruh

Page 42: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Peranan Pemerintah

Inovator Pelopor

Stabilisator

Efektivitas Program

Kelas Berkelanjutan

sehingga terwujud tujuan dari program Sistem Kelas Berkelanjutan. Agar lebih

jelas maka dapat dilihat pada bagan kerangka fikir sebagai berikut :

Kerangka Pikir

D. Fokus Penelitian

Adapun fokus pada penelitian ini adalah terkait Peranan Pemerintah

sebagai pelopor, inovator dan stabilitator dalam pelaksanaan Sistem Program

Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) di Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda

Kabupaten Gowa

E. Deskripsi Fokus

Guna menyeragamkan beberapa pengertian, berikut diuraikan beberapa

deskripsi fokus sebagai berikut:

1. Pemerintah sebagai pelopor dapat diartikan sebagai sebagai inisiator pertama

tentang pendidikan Sistem kelas Tuntas Berkelanjutan di pemerintahan

daerah Kabupaten Gowa.

Page 43: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

2. Pemerintah sebagai inovator dapat diartikan sebagai kemampuan pemerintah

dalam mengembangkan ide baru dalam dunia pendidikan terutama yang

berhubungan dengan program Kelas Tuntas Berkelanjutan pada Dinas

Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa.

3. Pemerintah sebagai stabilisator dapat diartikan sebagai upaya pemerintah

untuk mampu bekerja dan membuat suasana stabil dan dapat menekan

ketidakstabilan yang timbul terkait kendala-kendala yang terjadi dalam

pelaksanaan Program Sistem Kelas Berkelanjutan pada Dinas Pendidikan

Olahraga dan Pendidikan Kabupaten Gowa.

4. Efektifitas merupakan tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan program kelas

berkelanjutan pada Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda di Kabupaten

Gowa secara tepat waktu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Page 44: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan. Mulai

tanggal 15 Juni 2015 - 20 Agustus 2015 Penelitian ini dilaksanakan di kantor

Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa sebagai salah satu

unsur pemerintah ditingkat kabupaten yang secara fungsional bertanggung jawab

terhadap terwujudnya pelaksanaan program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan

(SKTB) dan permasalahannya yaitu Sistem kredit semester bagi siswa harus

didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap, biaya yang cukup tinggi

dilakukan secara bertahap serta tenaga pendidik yang profesional mengingat

program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) merupakan program

unggulan dan inovatif di dunia pendidikan Kabupaten Gowa.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis peneltian, jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, metode

penelitian kualitatif dimana penulis bermaksud untuk memberikan gambaran

mengenai peran pemerintah dalam pelaksanaan Program Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan (SKTB) di Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten

Gowa

2. Tipe Penelitian, tipe penelitian yang digunakan adalah fenomenologi

dimaksudkan untuk menggambarkan berbagai kondisi, berbagai situasi yang

Page 45: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

timbul mengenai peran pemerintah dalam pelaksanaan Program Sistem Kelas

Tuntas Berkelanjutan (SKTB).

C. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Data primer, yaitu data empiris yang diperoleh dari informan berdasarkan

hasil wawancara.

2. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan peneliti dari berbagai laporan-

laporan atau dokumen-dokumen yang bersifat informasi tertulis yang

digunakan dalam penelitian.

D. Informan Penelitian

Penentuan subjek atau informan dalam penelitian ini, penulis menetapkan

informan penelitian diambil dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten gowa

dan dari tokoh pendidik di beberapa sekolah yang berbeda karena semua informan

dianggap paling kompeten dalam memberikan informasi terkait peran pemerintah

dalam pelaksanaan Sistem Program Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB)

Adapun informan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:

No Nama Inisial Jabatan Jumlah

1 H. Idris Faisal Kadir, SH., MH IF

Kepala Dinas Dikorda

Kabupaten Gowa

1 Orang

2 Drs. H. Sappe Mangiriang, M.Pd SM

Sekretaris Dinas Dikorda

Kabupaten Gowa

1 Orang

3 H.Syarifuddin,S.Pd. M.Pd HS Sub Dinas Bina Program 1 Orang

4 Drs. H. Syamsuddin, M.Pd SY Kepala Bidang Dikmen 1 Orang

Page 46: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

5 Saharuddin, S.Pd, M.Pd SH Kepala SMA 2 Bajeng Barat 1 Orang

6 Drs. Burhan Efendi BE Kepala SMPN 2 Barombong 1 Orang

7 Darmawati, S.Pd DM Guru SMPN 2 Barombong 1 Orang

8 Mirnawati, S.Pd MR Guru SMAN 2 Bajeng Barat 1 Orang

9 Rosdiana RD Guru SDN Limbung Puteri 1 Orang

1

0

Drs. H. Hairil Amin HA Komite SDN Limbung puteri 1 Oran g

JUMLAH 10 Orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian, maka

digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Pada metode pengamatan ini, peneliti akan melakukan pengamatan

langsung kelapangan mengenai peran pemerintah dalam pelaksanaan Program

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Olahraga dan

Pemuda Kabupaten Gowa.

3. Wawancara (interview)

Penulis mengadakan dialog langsung dengan informan yang dinilai

dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat mengenai peran

pemerintah dalam pelaksanaan Sitem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) di

Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa. Pernyataan yang

disampaikan penulis secara lisan dan terstuktur, agar fokus pembicaraan

terarah kepada pengungkapan masalah SKTB.

4. Studi Dokumentasi

Page 47: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Penulis mengkaji naskah-naskah, buku-buku, literature dan

peraturan-peraturan yang terkait dengan SKTB, studi ini menambah kejelasan

dalam membahas secara rinci dan ada korelasinya dengan permasalahan yang

dihadapi dalam pelaksanaan SKTB di Dinas Pendidikan Olahraga dan

Pemuda Kabupaten Gowa.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana

data yang diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian. Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok. Menurut Miles dan Huberman

(Dalam Akbar, 2009:85) ketiga komponen tersebut yaitu:

1. Data Reduction (Redaksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama

peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan

rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui redaksi data.

Meredksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.

2. Data Display (Penyajian Data)

Page 48: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel atau layak untuk diterima

G. Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi. Menurut Satori Djam’am (2011:170-171)

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu. Satori Djam’am (2011:171) membagi

triangulasi ke dalam tiga macam, yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatan, wawancara dan dokumen-dokumen yang ada. Kemudian peneliti

Page 49: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, dan membandingkan

hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data yang

diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumen.

Apabila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan

data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana

yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya

berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber

masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil

uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang

sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga

dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang

diberi tugas melakukan pengumpulan data.

Page 50: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa terletak di Jalan

Masjid Raya No.30 Sungguminasa merupakan salah satu lembaga Pemerintah

bertugas sebagai pengelola, pengatur perkembangan pendidikan di lingkup daerah di

Kabupaten Gowa. Dengan jumlah pegawai 322 orang yang terbagi atas 4 satuan

kerja, yaitu 88 orang pegawai kantor dinas, 25 penilik PNS, Pegawai SMP, SMA,

dan SMK sebanyak 150 orang dan Pengawas SD, SMP, SMA, dan SMK

sebanyak 59 orang. Hal ini sangat berpengaruh dalam terlaksananya program

Kelas Tuntas Berkelanjutan secara teknis.

Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa Kota

mempunyai bangunan seluas 740 m², yang berdiri di atas tanah pemerintah seluas

tanah 1.604 m² dengan jumlah ruangan sebanyak 12 ruangan. Yang masing-

masing ruangan digunakan sesuai dengan bagian dan bidangnya.

1. Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa

a. Susunan Organisasi Sesuai dengan Keputusan Bupati Gowa Nomor 10

Tahun 2011 Tentang Pedoman Uraian Tugas Dinas Pendidikan Olahraga

dan Pemuda Kabupaten Gowa maka Susunan Organisasi Dinas

Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa terdiri atas :

1) Kepala Dinas

2) Sekretaris :

Page 51: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

a) Sub Bagian Umum Kepegawaian;

b) Sub Bagian Kepegawaian;

c) Sub Bagian Keuangan.

3) Sub Dinas Bina Program, terdiri dari :

a) Seksi Perencanaan;

b) Seksi Pengendalian Evaluasi dan Pelaporan.

4) Sub Dinas TK/SD, terdiri dari :

a) Seksi Pendidikan;

b) Seksi Sarana dan Prasarana;

c) Seksi Tenaga Tehnis dan Non Tehnis.

5) Sub Dinas SLTP, terdiri dari :

a) Seksi Pendidikan.

b) Seksi Sarana dan Prasarana;

c) Seksi Tenaga Tehnis dan Non Tehnis.

6) Sub Dinas Sekolah Menengah, terdiri dari :

a) Seksi Pendidikan;

b) Seksi Sarana dan Prasarana;

c) Seksi Tenaga Tehnis dan Non Tehnis.

7) Sub Dinas Pendidikan Masyarakat Pemuda dan Olahraga, terdiri dari

a) Seksi Pembinaan kepemudaan

b) Seksi Pengembangan Olahraga

c) Seksi Pengembangan Bakat dan Minat

8) Sub Dinas Kebudayaan, terdiri dari :

Page 52: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

a) Seksi Kesenian;

b) Seksi Pengembangan Bahasa dan Budaya;

c) Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan.

b. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tugas pokok Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten

Gowa adalah melaksanakan sebagian tugas penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di bidang

pendidikan dan olahraga kabupaten Gowa, Dengan uraian tugas

sebagai berikut :

1) Kepala Dinas

Mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang

pendidikan pemuda dan olahraga.

2) Bagian Skretaris, terdiri dari :

Mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, perijinan,

kepegawaian, dan keuangan sesuai dengan kebijakan tehnis yang

ditetapkan oleh Kepala Dinas.

3) Sub Dinas Bina Program, terdiri dari :

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana strategis dan

program kerja tahunan Dinas, mengadakan monitoring dan

pengendalian serta evaluasi dan pelaporan sesuai dengan kebijakan

tehnis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

4) Sub Dinas TK/SD, terdiri dari :

Page 53: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Mempunyai tugas melaksanakan urusan pendidikan, sarana

prasarana serta tenaga tehnis dan non tehnis pada pendidikan taman

kanak-kanak, sekolah dasar, dan pendidikan luar biasa sesuai dengan

kebijakan tehnis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

5) Sub Dinas SLTP, terdiri dari :

Mempunyai tugas melaksanakan urusan pendidikan, sarana

prasarana serta tenaga tehnis dan non tehnis pada sekolah lanjutan

tingkat pertama sesuai dengan kebijakan tehnis yang ditetapkan oleh

Kepala Dinas.

6) Sub Dinas Sekolah Menengah, terdiri dari :

Mempunyai tugas melaksanakan urusan pendidikan, sarana

prasarana serta tenaga tehnis dan non tehnis pada sekolah menengah

sesuai dengan kebijakan tehnis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

7) Sub Dinas Pendidikan Masyarakat Pemuda dan Olahraga yaitu :

Mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang pendidikan

pengetahuan dasar, pemuda, pramuka dan olah raga sesuai dengan

kebijakan tehnis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

8) Sub Dinas Kebudayaan, terdiri dari :

Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pendidikan di

bidang kesenian, pengembangan bahasa, dan budaya, serta sejarah,

Page 54: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

dan kepurbakalaan sesuai dengan kebijakan tehnis yang ditetapkan

oleh Kepala Dinas.

9) Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok jabatan fungsional di lingkungan dnas terdiri dari :

a) Pranata Komputer.

b) Arsiparis.

c) Pustakawan

d) Guru Ahli.

B. Peran Pemerintah Dalam Pelaksanaan Program Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan

Kinerja organisasi publik sebagai gambaran hasil kerja suatu instansi

pemerintah dalam bidang tertentu dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu

instansi dalam bidang tersebut. Kinerja organisasi publik sangat penting untuk

mengetahui/mengukur tingkat pencapaian hasi suatu instansi publik sehingga

dapat diketahui sejauh mana pemerintah telah bekerja untuk masyarakat. Penilaian

kinerja organisasi publik dapat membantu mengetahui seberapa jauh keberhasilan

suatu organisasi public dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, khususnya

juga dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan perbaikan

kinerja selanjutnya. Adanya penilaian kinerja organisasi publik dapat membantu

dalam membentuk pencitraan diri/image pemerintah di hadapan publik. Karena

jika kualitas pelayanan publik semakin baik tingkat kepuasan masyarakat (publik)

dapat meningkat dan dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap

pemerintah.

Page 55: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa merupakan

instansi/dinas yang bertugas mengadakan sosialisasi pelaksanaan Program Kelas

Tuntas Berkelenjutan yang berada di setiap wilayahnya. Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa sebagai bagian dari departemen

pendidikan nasional yang melaksanakan tugas, fungsi, dan kewajibannya dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemberdayaan pendidikan

baik formal maupun nonformal di Kabupaten Gowa. Dinas inilah yang

melaksanakan peran departemen pendidikan dalam merealisasikan Program Kelas

Tuntas Berkelenjutan guru di Kabupaten Gowa yang telah terlaksana selama

kurang lebih 4 tahun tarakhir ini.

1. Peran Pemerintah Sebagai Pelopor

Pemerintah kabupaten Gowa mengembangkan kebijakan pendidikan yang

disebut dengan istilah Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan yang disingkat dengan

SKTB. Kebijakan ini diambil berdasarkan pertimbangan untuk memajukan

kualitas pendidikan dan memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan

pendidikan berkulitas. Kebijakan pemerintah Kabupaten Gowa tersebut telah

dituangkan dalam buku yang dinamakan Naskah Akademik Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan.

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan Olahraga dan

Pemuda Kabupaten Gowa terkait pemerintah sebagai pelopor SKTB di Indonesia.

“… SKTB merupakan program yang sangat inovatif dan tidak perna ada di

Kabupaten Gowa sebelumnya, yang kita tahu selama ini, jika siswa tidak

mencapai nilai KKM maka siswa tersebut harus mengulang atau tinggal kelas,

hingga siswa tersebut mampu mencapai standar nilai yang telah ditentukan, SKTB

telah membawa dampak psikologis yang positif kepada siswa. SKTB telah

Page 56: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

menyusun beberapa tahapan yang bisa membuat siswa mencapai nilai KKM

sebelum penaikan kelas…”(wawancara IF, 15 Juni 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa program SKTB akan membawa dampak psikologis yang

positif kepada siswa, sebelum adanya program inovatif SKTB, siswa dihadapkan

pada kenyataan harus tinggal kelas jika nilai peserta didik tidak mencapai KKM,

tentunya ini akan menjadi beban mental yang berat bukan hanya bagi siswa tapi

orang tua peserta didik.

Berikut ini hasil wawancara dengan Sekretaris Dinas Pendidikan Olahraga

dan Pemuda Kab.Gowa mengenai peran pemerintah sebagai pelopor SKTB.

“..ini merupakan hasil pemikiran mendalam Pemerintah Gowa melihat

sistem pendidikan di kabupaten Gowa yang belum menunjukkan dampak

signifikan yang mampu menjawab tantangan global, maka lahirlah SKTB sebagai

jawaban dalam globalisasi pendidikan yang tidak mengenal sistem tinggal kelas,

SKTB telah berjalan kurang lebih 4 tahun dan menunjukkan hasil yang lebih baik

dari sistem pendidikan sebelumnya, ini terlihat dari banyaknya lulusan SMP yang

mampu melanjutkan kebangku SMA..” (wawancara SM, 16 Juni 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa selama

program SKTB yang telah berjalan kurang lebih 4 tahun. Ini terbukti dengan

banyaknya peserta didik lulusan SMP yang melanjtkan pendidikan ke bangku

SMA di kabupaten Gowa. Hal ini juga terkait dengan tidak adanya sistem tinggal

kelas yang dapat menunda atau menghalangi siswa dalam melanjutka pendidikan

ketingkat yang lebih tinggi.

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan merupakan program unggulan

pemerintah Kabupaten Gowa dalam dunia pendidikan dan merupakan

program pertama di Indonesia, pemerintah telah melakukan beberapa langkah

Page 57: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

awal untuk memperkenalkan SKTB kepada tokoh pendidik dan masyarakat

sebagai berikut:

a. Mengadakan Workshop SKTB

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) merupakan program

unggulan bidang pendidikan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten

Gowa sejak tahun 2011. Agar program ini terus berjalan dengan baik maka

dilakukan penguatan kapasitas bagi tenaga pengajar di Kabupaten Gowa

melalui kegiatan workshop angkatan. Kegiatan workshop seperti ini perna

berlangsung di Hotel Yasmin sebagai workshop kedua promosi SKTB.

Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Pendidikan Olahraga

dan Pemuda terus mempersiapkan diri mensukseskan Sistem Pembelajaran

Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB). “Kesuksesan ini menjadi tanggung

jawab bersama baik sebagai cabang dinas, pengawas maupun sebagai

kepala sekolah, dan guru yang menjadi garda terdepan pelaksanaan

pendidikan di daerah ini

Workshop SKTB ini merupakan kegiatan yang bertujuan

menyamakan persepsi diantara tenaga pendidik dan kependidikan dalam

penerapan Sistem Pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjuta (automatic

promotion) serta terlaksananya SKTB pada sestiap satuan pendidikan di

Kab Gowa.

Berikut ini hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pendidikan

Menengah Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa

“..Peserta setelah workshop ini diharapkan memiliki pemahaman

yang benar dan sama dalam menerapkan sistem pembelajaran kelas tuntas

Page 58: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

secara optimal. Pemerintah Daerah dalam hal ini melalui Dinas

Pendidikan dan seluruh Guru harus memiliki persepsi yang sama dalam

menjalanan program SKTB, karena pada dasarnya keberhasilan SKTB ada

di pundak guru sebagai pasilitator untuk siswa dalam membimbing siswa

memahami konsep SKTB di dalam kelas…” (wawancara SY, 19 Juli

2015)

Sesuai hasil wawancara di atas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa tujuan utama diadakannya Workshop SKTB adalah

dalam rangka menyatukan pemahaman yang benar dan sama dalam

menerapkan SKTB, mengingat guru memegang peranan penting dalam

menjalanan program SKTB dan mendampingi siswa dalam memahami

konsep SKTB yang akan siswa jalankan dalam memenuhi ketuntasan

belajar yang diharapkan.

Berikut ini hasil wawancara dengan Guru di SMP Negeri 2

Barombong Kab.Gowa mengenai Workshop SKTB

“..Worksop SKTB sangat membantu para guru untuk memahami

dan mengetahui bagaimana teknis pelaksanaan di sekolah dan bagaimana

langkah awal yang harus para guru lakukan dalam menghadapi perubahan

yang akan terjadi, karena SKTB merupakan program baru yang hanya

dilaksanakan di Kabupaten Gowa, jadi kami membutuhkan banyak

referensi dalam mengenal dan memahami SKTB agar siswa dapat

menerima dengan baik dan mampu memenuhi tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai dalam program baru ini..” ( wawancara DM, 19 Juli 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa guru sangat terbantu dalam adanya pelaksanaan

workshop SKTB, Workshop ini akan memberi pemahaman dan

pengetahuan kepada guru untuk dapat menjalankan secara teknis program

Page 59: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

ini di sekolah, terutama dalam memberikan pemahaman kepada siswa,

sehingga siswa mampu menjalankan program SKTB dengan maksimal.

b. Diskusi dan Uji Kelayakan SKTB Dengan Pakar Pendidikan

Dalam diskusi dan Uji Kelayakan SKTB Dengan Pakar

Pendidikan Pemerintah Kabupaten Gowa menjelaskan pendidikan

berkualitas menempatkan peserta didik sebagai subyek yang aktif belajar,

memiliki pengetahuan, keterampilan afektif, kognitif, psikomotorik dalam

membangun kebiasaan hidup yang sehat, mandiri, produktif, nasionalis,

dan religius. Sehingga sistem pembelajaran Kelas Tuntas Berkelanjutan

merupakan sistem yang dirasakan tepat untuk memberikan layanan

pendidikan berkualitas dan komprehensip untuk dapat mengembangkan

potensi peserta didik sebagai manusia utuh.

Program ini akan terus dilanjutkan mengingat program SKTB

sangat mampu membuat beban siswa dalam belajar lebih ringan, karena

dalam SKTB terdapat 4 keutamaan yaitu: Pembelajaran tuntas

berkelanjutan (kenaikan kelas dan promosi kesekolah/ jenjang pendidikan

yang lebih tinggi secara otomatis, Pembelajaran yang menggunakan

Sistem Kredit Semester (SKS), Pembelajaran individual yang

menggunakan system pembelajaran dengan modul.

Pelaksanaan SKTB pada hakikatnya adalah pemberian pelayanan

pendidikan bagi semua peserta didik yang memiliki kemampuan,

kecepatan, maupun kualitas belajar berbeda-beda. Agar pelaksanaan

SKTB tepat sasaran maka perlu dilakukan langkah-langkah yang sistimatis

Page 60: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Peran serta Pemerintah dalam melaksanakan Program Sistem Kelas

Tuntas Berkelanjutan (SKTB) memberikan manfaat bagi peserta didik

sebagai berikut:

1) Peserta didik lebih ditantang untuk belajar mencapai standar

kompetensi yang dinyatakan dalam KKM. Rasa percaya diri peserta

didik lebih meningkat

2) Kualitas hasil belajar peserta didik lebih meningkat dan lebih tinggi

serta terjamin oleh sekolah karena tidak ada peserta didik yang

bernilai di bawah satandar KKM

3) Peserta didik lebih bertanggung jawab atas beban belajar yang

menjadi tanggungjawab karena mereka harus mencapai KKM

4) Dengan sistem kredit yang menjadi bagian yang terintregasi dari

Kelas Tuntas Berkelanjutan, peserta didik memiliki kesempatan

untuk menyelesaikan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan

orangtua untuk keperluan pribadi bisa dihemat.

Berikut ini hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan

Olahraga dan Pemuda Kab. Gowa mengenai Uji Kelayakan SKTB dengan

Pakar Pendidikan.

“..SKTB memberikan dampak kepada yang berbeda terhadap

perkembangan peserta didik, sekarang pesera didik tidak dibebankan

dengan kata tinggal kelas, bahkan Pemerintah menyediakan beasiswa yang

berdampak pada peningkatkan jumlah peserta didik untuk melanjutkan

sekolah kejenjang yang lebih tinggi, dua hal ini adalah bukti wujud nyata

kepedulian Pemerintah di dunia pendidikan. SKTB memberikan peluang

bagi siswa untuk mengembangkan diri. Program ini harus terus

dilanjutkan walau pada kenyataannya masih terdapat kekurangan pada

tahap pengaplikasian dilapangan..”( wawancara IF, 15 Juni 2015)

Page 61: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Sesuai hasil wawncara diatas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan

(SKTB) memberikan dampak yang sangat berbeda dengan perkembangan

peserta didik dan Pemerintah menunjukkan kepeduliannya terhadap

peserta didik melalui pemberian beasiswa.

Berikut ini hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMPN 2

Bajeng Barat mengenai Uji Kelayakan SKTB dengan Pakar Pendidikan

“..SKTB bukan program coba-coba dalam mencari stategi

peningkatan mutu pendidikan. Saat pertama kali mengaplikasikan

program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan di sekolah ini, banyak

perubahan mendasar yang kami lakukan, mulai dari mebuat konsep

pengayaan, membuat penilaian hasil belajar Kelas Tuntas Berkelanjutan

dan penentuan ketuntasan belajar dan remedial. Semua guru harus

menguasai konsep dasar SKTB sehingga dapat diaplikasikan dengan

maksimal dan tepat sasaran..” (wawancara BE, 17 Juni 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa SKTB merupakan sebuah program unggulan dan

semua elemen yang ada disekolah terutama guru harus beradaptasi dengan

konsep baru yang ditawarkan oleh Pemerintah dalam SKTB, banyak

perubahan mendasar dari program terdahulu dengan program SKTB,

seperti membuat konsep pengayaan, membuat penilaian hasil belajar Kelas

Tuntas Berkelanjutan dan penentuan ketuntasan belajar dan remedial

sehingga guru dituntut untuk menguasai semua konsep yang ditawarkan.

Sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa informan diatas

ditemukan beberapa kejelasan tentang Peran Pemerintah dalam

Pelaksanaan Program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) di Dinas

Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa yang paling penting

Page 62: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

adalah dampak psikologis yang positif kepada siswa, memajukan kualitas

pendidikan dan memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan

diri. Dari teori yang dikemukakan oleh Siagian (200:116) dalam

pelaksanaan program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB)

menjelaskan bahwa peranan Pemerintah dalam pembangunan sebagai

pelopor ialah mengembangkan kebijakan pendidikan untuk memajukan

kualitas pendidikan. Akan tetapi jika disimpulkan dari teori diatas dengan

pengamatan penulis sesuai berjalan, karena dari segi peranannya

Pemerintah telah melakukan beberapa langkah awal untuk

memperkenalkan Program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB)

kepada tokoh pendidik dan masyarakat antara lain dengan mengadakan

workshop, diskusi dan mengadakan uji kelayakan promram Sistem Kelas

Tuntas Berkelanjutan (SKTB) dengan pakar pendidikan.

2. Peran Pemerintah Sebagai Inovator

Pelaksanaan SKTB pada hakikatnya adalah pemberian pelayanan

pendidikan kepada semua peserta didik yang memiliki kamampuan, kecepatan

maupun kualita belajar berbeda, agar pelaksanaan SKTB tepat sasaran maka perlu

ditempuh langkah-langkah sistematis dalam persiapan pembelajaran yang pertama

mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan peserta didik, menggunakan informasi

awal tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik, menggunakan informasi awal

dalam proses pembelajaran.

Dalam proses menganalisa semua potensi yang ada maka pemerintah

sebagai inovator telah mengembangkan dan menyempurnakan program

Page 63: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

SKTB di kabupaten Gowa dengan berbagai inovasi baru terkait beberap hal

sebagai berikut:

a. Mengembangkan Perencanaan Pembelajaran Kelas Tuntas Bekelanjutan

Hasil analisis mengenai peserta didik yang telah dikemukakan diatas

menjadi bahan bagi guru dan sekolah dalm mengembangkan silabus dan

rancangan rencana pembelajaran (RPP). Selain analisis kemampuan

peserta didik, untuk mengembangkan silabus dan RPP yang sesuai untuk

Sistem Kelas Tuntas Bekelanjutan

b. Mengembangkan Kegiatan Kelas Tuntas Berkelanjutan

Kegiatan belajar Sistem Kelas Tuntas Bekelanjutan (SKTB) adalah

proses belajar aktif. Proses belajar aktif dilakukan berdasarkan RPP yang

sudah dikembangkan oleh guru.

c. Mengembangkan penilaian hasil belajar Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan. Penilaian hasil belajar sangat penting dalam Sistem Kelas

Tuntas Bekelanjutan. Penilaian tersebut menentukan apakah seseorang

sudah tuntas menguasai kompetensi yang dipersyaratkan yaitu yang

dirumuskan dalam indicator KKM.

d. Mengembangkan penentuan ketuntasan belajar dan remedial

Penentuan ketuntasan belajar peserta didik dilakukan setiap saat guru

memberikan ulangan harian, bulanan, ujian tengah semester (UTS) dan

ujian akhir semester (UAS) dan tugas-tugas. Pengelolaan hasil belajar

peserta didik dari satu ulangan/ujian/ tugas memberikan dua informasi.

Pertam informasi tentang nilai keseluruhan yang diperoleh peserta didik.

Page 64: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Kedua informasi tentang kemapuan apa yang belum dimiliki peserta

didik.

e. Pengembangan pembelajaran remedial berkelanjutan

Pembelajaran remedial adalah bagia dalam Sistem Kelas Tuntas

Bekelanjutan. Kelemahan dan kekurangan peserta didik dalam belajar

dapat diperbaiki dalam pembelajaran remedial. Setiap saat setelah

dilakukan penilaian guru dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan

peserta didik dalam belajar.

Berikut ini hasil wawancara dengan Guru di SMP Negeri 2 Barombong

Kab.Gowa mengenai peran pemerintah sebagai inovator SKTB.

“..Dengan adanya beberapa inovasi atau pengembangan sistem

pendidikan dalam SKTB seperti pengembangan pengayaan akan membuat siswa

yang meimiki kecepatan berfikir atau kemampuan berfikir yang lebih baik dapat

menentukan atau mengambil mata pelajaran tembahan tanpa harus menunggu

materi pelajaran tertentu sesuai dengan dalam alokasi waktu di RPP, sementara

peserta didik yang belum mampu memenuhi standar nilai kelulusan maka harus

melakukan remedial hingga nilai mereka tuntas hal ini akan menjadi hal yang

menantang bagi siswa dan guru sendiri..” (wawancaara DM, 8 Agustus 2015)

Sesuai hasil wawancara di atas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa dengan adanya rancangan SKTB dengan beberapa konten

didalamnya seperti pengayaan dan remedial menjadi tantangan tersendiri bagi

siswa dan guru dalam mencapai target kriteria ketuntasan minimum KKM yang

telah ditetapkan oleh sekolah.

Berikut ini hasil wawancara dengan Guru di SDN Limbung Putri

Kab.Gowa mengenai peran pemerintah sebagai inovator SKTB

“..Banyak inovasi baru yang dikembangkan dalam SKTB dan itu sangat

terasa bagi guru, karena guru yang terlibat dalam pembuatan RPP yang diadopsi

dari pengembangan silabus SKTB terbaru. Tentu kami harus melakukan

Page 65: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

penyusuain untuk mencapai target dan sasaran utama dari SKTB. Kami harus

mempersiapkan konsep pengayaan dan remedial dengan terlebih dahulu

menganalisa kelebihan dan kekurangan peserta didik..” (wawancara RD, 8

Agustus 2015)

Sesuai hasil wawancara di atas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa konten yang terdapat dalam SKTB seperti pengayaan dan

remedial membuat guru harus melakukan persiapan yang lebih dalam menganalisa

kelebihan peserta didik sebelum meberikan pengayaan atau remedial, karena hal

ini akan memberikan hasil perkembangan siswa selama proses belajar di kelas.

Berikut hasi wawancara yang dilakukan penulis dengan staf Sub Dinas

Bina Program Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kab.Gowa terkait

pemerintah sebagai innovator

“..Sudah menjadi tugas kami dalam mengembangkan dan menguji setiap

program pendidikan yang akan diluncurka, termaksud SKTB telah mendapat

banyak dukungan dari berbagai pihak termasuk dari beberapa pakar pendidikan

yang ada di Indonesia. Program SKTB dianggap akan mampu membuat peserta

didik lebih percaya diri dalam mengembangkan kemampuan berfikir dan

bersosialisasi karena tidak ada lagi pemetakan kelas pintar dan kelas kurang

pintar, semuanya disama ratakan dalam satu kelas..” (wawancara HS, 17 Juni

2015)

Sesuai hasil wawancara diatas maka penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa program SKTB telah banyak mendapatkan dukungan dari

beberapa pakar pendidikan di Indonesia karena dianggap mampu menumbuhkan

rasa percaya diri peserta didik dan meningkatkan interaksi sosial antar siswa

karena tidak ada pemisahan antar kelas pintar dengan kelas yang kurang pintar

jadi siswa bisa berinteraksi dan berbagi pengetahuan dengan temannya yang lebih

pintar di dalam kelasnya.

Page 66: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Berikut ini hasil wawancara dengan Guru di SMAN 2 Bajeng Barat

Kab.Gowa mengenai peran pemerintah sebagai inovator SKTB

“..Volume angka peserta didik yang melanjutkan ke jenjang Sekolah

menengah Atas semakin meningkat di sekolah ini. Terbukti dengan peningkatan

jumlah peserta didik baru disetiap kelas, bahkan sekolah kami menambah dua unit

kelas baru untuk menampung mereka semua, ini salah satu dampak dari program

Kelas Tuntas Berkelanjutan, SKTB membuat peserta didik tidak terbebani lagi

dengan mata pelajaran yang dianggap siswa, karena SKTB menuntut guru untuk

mendampingi peserta didik hingga nilainya tuntas. Ini memang inovasi yang

sangat baik untuk lebih dikembangkan dan disempurnakan..” . (wawancara MR,

19 Juli 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

program Sistem Kelas tuntas Berkelanjutan (SKTB) merupakan program yang

berinovasi dan sangat perlu dikembangkan karena program ini berdampak positif

bagi proses pembelajaran peserta didik.

Berikut ini hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan Olahraga

dan Pemuda Kab.Gowa mengenai peran pemerintah sebagai inovator SKTB.

“..Sudah banyak pengembangan inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah

Kabupaten Gowa dalam dunia pendidikan. Program pertama di Indonesia ini

bahkan sudah diadopsi oleh beberapa daerah lain yang menghapus sistem tinggal

kelas karena dianggap dapat mengganggu kejiwaan peserta didik dalam

mengulang pembelajaran di kelas yang lama, mereka akan merasa terkucilkan.

Saya berharap program ini terus dilanjutkan..” (wawancara IF 17 Juni 2015)

Melihat dari sekian hasil wawancara diatas penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa dengan adanya Program Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan telah memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan

pendidikan di Kabupaten Gowa. Tokoh pendidik dan staf Dinas Pendidikan

Olahraga dan Pemuda berharap program SKTB terus dilanjutkan dan

dikembangkan, mengingat angka putus sekolah di Kabupaten Gowa semakin

menurun setiap tahunnya, tentunya hal ini menjadi hal baik bagi generasi muda

Page 67: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

untuk melanjutkan pembangunan di kabupaten Gowa pada khususnya.

Sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa informan diatas ditemukan

beberapa kejelasan tentang Peran Pemerintah dalam Pelaksanaan Program Sistem

Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) di Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda

Kabupaten Gowa yang paling penting adalah pemberian pelayanan pendidikan

kesemua peserta didik yang memiliki kemampuan, kecepatan maupun kualitas

belajar berbeda. Dari teori yang dikemukakan oleh Siagian (200:116) dalam

pelaksanaan program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) menjelaskan

bahwa peranan Pemerintah dalam pembangunan sebagai inovator telah

mengembangkan dan menyempurnakan program Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan di Kabupaten Gowa dengan berbagai inovasi baru seperti

pengembangan perencanaan dan penilaian hasil perencanaan dan penilaian hasil

belajar. Akan tetapi jika disimpulkan dari teori diatas dengan pengamatan penulis

sesuai berjalan, karena dari segi peranannya Pemerintah telah melakukan

beberapa pelaksanaan untuk mengembang pembelajaran mengingat program

Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan adalah program yang inovatif meskipun

Pemerintah melakukan pengembangan dan penyempurnaan tersebut secara

bertahap.

3. Pemerintah Sebagai Stabilisator

Pada prinsispnya Kelas Tuntas Berkelanjutan hendaknya berlangsung

sebagai proses atau usaha yang dilakukan oleh Pemerintah untuk dapat bersaing

dengan sistem pendidikan di luar negeri. Perkembangan tekhnologi yang semakin

menggila tentunya harus dimanfaatkan secara maksimal dan bijaksana dalam

Page 68: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

menunjang fasilitas pembelajaran di sekolah. Saat ini belajar tanpa di damping

tekhnologi akan berkembang lebih lamban.

Tekhnologi semakin maju pesat dalam dunia pendidikan, metode-metode

pendidikan yang berbasis teknologi telah dikembangkan, kurikulum yang berbasis

tekhnologi telah dikembangkan, bahkan belajar melalui teknlogi adalah sebuah

keharusan. Perkembangan tekhnologi ini dikembangkan dengan menyediakan

Wifi gratis disetiap sudut kota bahkan hingga kepedasaan, ini semua dilakukan

agar percepatan pembangunan melalui manusia terdidik, cerdas, unggul dan

paham tekhnologi bisa tercapai.

Melihat fenomena ini Pemerintah Kabupaten Gowa berusaha agar

pendidikan SKTB bisa bersaing dan tidak kalah popular pendidikan berbasis

teknologi yang ada di luar negeri, maka dari itu Pemerintah sebagai pelopor dan

inovator SKTB telah membuat konsep mutakhir untuk mendukung Program ini

sebagai berikut:

a. Penerapan Kurikulum Berbasis Teknologi.

Penerapan kurikulum berbasis teknologi dan SKTB mengaktifkan

manajemen berbasis tekhnologi. Mengingat tidak semua sekolah dibeberapa

daerah terpencil tidak dapat mengakses internet karena kendala lingkungan dan

jaringan internet yang kurang maka kurikulum berbasis teknologi solusi yang bisa

menjawab tentangan tersebu. kurikulum berbasis teknologi yang dimasukkan

kedalam program dampingan SKTB terdapat semua konten mata pelajaran yang

diajarkan di Indonesia secara umum, kelebihannya terletak pada penyajian materi

yang dilengkapi dengan LCD. Semua materi pembelajaran terdapat dalam

Page 69: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

softwere LCD tersebut yang dilengkapi dengan cinematography disetiap materi,

sehingga siswa dimanjakan dengan pembelajaran visual dan auditory yang

modern.

Mekanisme pengajaran kurikulum berbasis teknologi melalui mekanisme

SKTB berarti visualisasi pengetahuan dan penyediaan teknologi yang tepat, maka

siswa dipacu agar lebih tertarik terhadap ilmu pengetahuan. Pengajaran ini bentuk

sintesis dari pengajaran dan hiburan atau edutaiment. Selain mengenalkan dan

mengajarkan muatan local budaya dan adat istiadat setempat kepada siswa, juga

memuat mata pelajaran umum lainnya, seperti, IPA, IPS, Bahasa Inggris. Dalam

menjalankan program pembelajaran teknologi ini, setiap sekolah telah disiapkan

satu ruangan khusus yang disebut denga cinema class. Dalam kelas tersebut siswa

lebih bisa mengeksplorasi pengetahuan tidak hanya lewat teks tetapi juga dalam

bentuk tiga dimensi atau film. Pemerintah Daerah juga mendisiplinkan siswa dan

pendidik melalui bantuan Satpol PP Pendidikan. Kegiatan yang pertama kali

dibentuk awal tahun 2009 pada awalnya hanya di tingkat SD. Pada awal 2010

semua jenjang pendidikan telah memiliki Satpol pendidikan. Hingga saat ini,

terdapat 525 staf Satpol pendidikan yang dipersiapkan untuk mendukung

kelancaran kegiatan tersebut.

Implementasi dari Perda No 4 tahun 2008 yang diterbitkan itu antaralan

telah memberikan sanksi kepada sejumlah guru yang melanggar Perda pendidikan

gratis. Untuk menjamin berlangsungnya pendidikan gratis di Kabupaten Gowa,

mekanisme sanksi diberlakukan bagi guru maupun kepala sekolah yang nekat

memungut biaya pendidikan kepada siswa. Guru atau kepala sekolah yang

Page 70: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

melanggar akan dikenai sanksi mutasi jika terbukti melakukan pungutan-pungutan

yang masuk dalam 14 jenis larangan pungutan pembiayaan. Komite sekolah pun

dipertegas tidak boleh menerima sumbangan dari orangtua murid di sekolah itu.

Kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya pendidikan tertuang dalam

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (10 menyebutkan bahwa setiap warga

Negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat (2) menegaskan bahwa

pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan

nasional yang dapat meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berikut ini hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMPN 2 Bajeng Barat

terkait Adanya Kurikulum Berbasis teknologi.

“.. Kurikulum Berbasis Teknologi telah membuat sekolah terbantu dengan

adanya pemberian LCD yang berisi editaiment Cinema disetiap mata pelajaran

yang diajarkan, siswa menjadi lebih bergairah dengan lebih cepat paham karena

mereka disuguhan sesuatu yang baru dan modern yaitu dengan menyaksikan

sebuah film pendek terkait materi yang diajarkan. Dalam hal ini guru juga

terbantu dalam proses penjelasan kepada siswa karena telah terwakili dengan

kehadiran film pendek tersebut..” (wawancara oleh SH, dilakukan pada 15 Juni

2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menganalisis dan

menyimpulkan bahwa kehadiran Kurikulum Berbasis Teknologi telah membuat

sekolah terbantu dengan adanya pemberian LCD yang berisi editaiment Cinema

disetiap mata pelajaran yang diajarkan. LCD yang berisi editaiment Cinema

membuat siswa semakin bergairah dalam belajar karena siswa tidak lagi hanya

mendengarkan penjelasan dari guru yang mungkin akan membuat siswa cepat

Page 71: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

bosan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kurikulum Berbasis Teknologi harus

tetap dilanjutkan.

Menurut salah seorang guru di SMP Negeri 2 Barombong mengatakan

bahwa:

“..Saat mengetahui akan ada Kurikulum berbasis Teknologi yang akan

diberikan dan diaplikasikan kesekolah-sekolah maka itu akan menjadi angin

segar, apalagi belajar dengan menggunakan teknologi dalam mengajar melalui

LCD ini akan sangat membantu guru dalam menjelaskan, siswapun akan merasa

lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran. Pelajaranpun akan lebih mudah dipahami

untuk diingat dalam jangka yang panjang karena adanya audio visual..”

(wawancara oleh DM, dilakukan pada 8 Agustus 2015)

Jadi kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil wawancara di atas adalah

semua program yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa semata-mata

untuk meningkatkan kemampuan akademik peserta didik dan membantu

oprasional guru saat mengajar, hal ini dibuktikan dengan diluncurkannya

Kurikulum Berbasis Teknologi mampu menjawab tantangan dunia pendidikan

yang lebih modern dan efisien, ini merupakan salah satu solusi mengajar yag

sangat baik diaplikasikan untuk meningkatkan gairah belajar peserta didik.

b. Dialog Terbuka dengan Guru terkait Perkembangan SKTB

Untuk mendukung dan menyukseskan program Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan (SKTB) maka Gubernur Sulawesi Selatan bekerja sama dengan

Pemerintah Kabupaten Gowa untuk melakukan Dialog bersama ribuan guru

menyambut dengan antusias Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)

RI dan mengunjungi Kabupaten Gowa sebagai perjalanan dinas Kementerian.

Kehadiran Mendikbud dalam rangka melakukan pertemuan dengan ribuan tenaga

pendidik se-Sulsel dalam kegiatan yang bertajuk “Sambung Rasa Kepala Sekolah

Page 72: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

dan Guru Se-Sulsel dengan Mendikbud RI” disambut antusias oleh para tenaga

pendidik tersebut.

Pemerintah Kabupaten Gowa mewakili rakyat Kabupaten Gowa

mengutarakan rasa terima kasihnya atas kehadiran Mendikbud dan juga

memaparkan berbagai program pendidikan yang diterapkan di Kab Gowa yang

diawali dengan Pendidikan Gratis pada tahun 2007 dari tingkat SD hingga SMU.

Bahkan, saat ini sudah tercatat sebanyak 256 siswa dari 11 SMU/SMK se-Kab

Gowa yang berhasil lulus tanpa tes masuk di Perguruan Tinggi.

Pemerintah Kabupaten Gowa memperkenalkan Kurikulum Berbasis

Teknologi, Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan, Pemberian Beasiswa Semester 3

dan 4 kepada mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Gowa, serta program

Investasi Sumber Daya Manusia Seperempat Abad melalui pemberian beasiswa

pendidikan di 21 perguruan tinggi negeri dan swasta yang telah bekerjasama

dengan Pemkab Gowa. Untuk program Investasi SDM Seperempat Abad ini para

siswa dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah hingga selesai kuliah namun apabila

putus sekolah maka orang tua wajib mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan

Pemerintah tiga kali lipat. “Setelah selesai mereka tidak harus kembali mengabdi

ke Gowa, bisa ke seluruh Indonesia asalkan tidak ke luar negeri karena program

ini dari Gowa untukmu Indonesiaku,” terangnya.

Pemerintah yang konsen dengan pendidikan ini mengatakan bahwa pada

tahun 2016 mendatang akan mencanangkan pada penerimaan siswa kelas 1 SD di

Gowa akan menghapuskan seluruh pendidikan menulis, membaca dan berhitung.

Pertimbangan pencanangan tersebut karena pada usia kelas 1 SD lebih fokus

Page 73: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

bermain untuk membuka komputer data otak sebab pada usia 3 hingga 8 tahun

waktu untuk membuka komputer data otak anak untuk pembentukan karakter.

Pertemuan yang diisi dengan dialog dan tanya jawab tersebut, Mendikbud

menekankan pada tiga hal penting dalam peningkatan Sumber Daya Manusia dan

kualitas pendidikan di Indonesia. “Pesan yang ingin saya sampaikan kepada kita

semua, jadikanlah sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan, ajarkan

anak-anak memiliki mimpi yang tinggi dan bangun integritas yang tinggi pada

anak sebab integritas merupakan persyaratan sehingga kita dapat hidup di masa

depan,” pesan Mendikbud kepada seluruh tenaga pendidik se-Sulsel.

Dalam dialog dengan guru tesebut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan

menegaskan bahwa kunci keberhasilan suatu sistem pendidikan bukanlah dari

sebuah kurikulum, sebab sehebat apapun kurikulum tersebut kuncinya tetap

berada pada kualitas dan karakter guru.

Sesuai hasil wawancara dengan seorang guru SDN Limbung Puteri yang

mengikuti Dialog terbuka dengan Menteri Pendidikan, mengatakan bahwa:

“…Dialog ini memberikan rasa percaya diri kepada teman-teman guru

untuk semakin memacu diri dalam meningkatkan profesionalisme guru, kitalah

tempat berkembang anak selain orang tuanya. Jangan biarkan sekolah menjadi

tempat yang menakutkan bagi anak yang membuat anak malas kesekolah, tapi

sekolah menjadi tempat menyenangkan untuk mengejar mimpi-mimpi masa depan

mereka..” (wawancara oleh RD, dilakukan pada 8 Juli 2015)

kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil wawancara di atas adalah bahwa

dialog guru dangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mampu membuat rasa

percaya diri guru semakin tinggi dengan mendengarkan langsung karena dalam

dialog itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan membuat program-program

yang akan mampu meningkatkan profesionalitas guru dalam mengajar yang

Page 74: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

tentunya dapat berdampak baik bagi peserta didik, sehingga peserta didik tidak

akan menjadikan sekolah sebagai tempat yang menakutkan dan para orang tua

siswa merasa tenang menitipkan anak mereka di sekolah.

c. Kerja Sama dengan Lembaga Kampus

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa kembali menjalin kerjasama

dengan Perguruan Tinggi Negeri terkait program investasi Sumber Daya Manusia

(SDM) yang berbasis kurikulum SKTB. Kali ini giliran Universitas Hasanuddin

(Unhas) Makassar yang ditandai dengan penandatangan MOU oleh Pemerintah

Kabupaten Gowa, dan Rektor Unhas Makassar, Pemerintah Kabupaten Gowa

menjelaskan, program SDM seperempat abad ini sangatlah strategis di Sulsel dan

menjadi virus bagi seluruh Kabupaten/Kota untuk melakukan program seperti ini.

“Program ini melahirkan anak-anak unggul dan cerdas pada 25 tahun mendatang

untuk Sulsel yang diharapkan menjadi potensi di masa datang,” harap Pemerintah

Kabupaten Gowa tentang program investasi SDM seperempat abad.

Tahun 2015 ini Pemerintah kabupaten Gowa mempersiapkan anggaran

kerjasama dalam bidang pendidikan dengan Universitas Indonesia (UI) dengan

kuota sebanyak 5 orang untuk Fakultas Hukum Ekonomi, Institut Pertanian Bogor

(IPB) sebanyak 10 orang Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada (UGM)

sebanyak 15 orang untuk Fakultas Kedokteran dan Universitas Hasanuddin

(Unhas) sebanyak 10 orang untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Teknik.

“Pemkab Gowa menanggung semua biaya pekuliahan hingga selesai, termasuk

dengan biaya hidupnya.”

Page 75: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Beberapa bentuk kerjasama Pemerintah Kabupaten Gowa dengan

Perguruan Tinggi Negeri terkait program investasi Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berbasis kurikulum SKTB, sebagai berikut:

1) Perguruan tinggi yang telah menjalin kerjasama (MOU) membuka peluang khusus

bagi siswa berprestasi lulusan kurikulum SKTB untuk mengikuti pendidikan.

2) Memberikan peluang bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya

untuk mengabdi sebagai pengajar di perguruan tinggi tersebut.

3) Penyelenggaraan kegiatan ilmiah seperti seminar dan penelitian bersama antar

Pemerintah Kabupaten Gowa dan lembaga kampus

4) Pemerintah Kabupaten Gowa menfasilitasi Mahasiswa untuk magang dan

melaksanakan pelatihan bagi mahasiswa dari UI, UGM, dan Perguruan Tinggi

lainnya di Kabupaten Gowa.

5) Menyediakan beasiswa bagi mahasiwa untuk melanjutkan Program Pascasarjana

(Magister/S2) di kampus tersebut.

Sesuai hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga

Kabupaten Gowa, mengatakan bahwa:

“...Pemerintah Kabupaten Gowa memiliki perhatian yang sangat tinggi di

bidang pendidikan ini terlihat dengan adanya pendatanganan Nota Kesepakatan

(MOU) maka potensi peningkatan mutu pendidikan akan dicapai, semua peserta

didik lulusan SMA/ SMK bisa memilih kampus idaman mereka. Pemerintah

Kabupaten Gowa memiliki perhatian yang sangat tinggi di bidang pendidikan.

kemudian harapan saya Program ini dapat melahirkan anak-anak unggul dan

cerdas pada 25 tahun mendatang untuk Sulsel yang diharapkan menjadi potensi di

masa datang,” seperti program investasi SDM seperempat abad. (wawancara oleh

IF, dilakukan pada 15 Juni 2015)

Sesuai penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda

Kabupaten Gowa, penulis dapat mengetahui bahwa penandatangan nota

Page 76: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

kesepakatan (MOU) akan membuka peluang lebih besar lagi kepada lulusan yang

berasal dari Kabupaten Gowa, apalagi dengan adanya beasiswa bagi peserta didik

berprestasi, ini akan memicu persaingan yang sehat diantara pelajar untuk bisa

bergabung dan menimbah ilmu di kampus-kampus terbaik dinegeri ini. Dengan

demikian maka mutu pendidikan akan semakin meningkat khususnya di

Kabupaten Gowa.

Pertanyaan selanjutnya mengenai bagimana dengan adanya sistem kuota di

setiap perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang tidak merata jumlah peserta

didik yang diterima, contohnya hanya 5 kuota di Fakultas Hukum UNHAS,

sementara kita tahu ini adalah fakultas bergengsi yang banyak peminatnya,

ditanggapi langsung oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda

Kabupaten Gowa, mengatakan bawha

“..Kuotanya memang tidak merata, tapi kami yakin ini justru akan

memicu persaingan yang semakin kuat diantara pelajar, karna untuk masuk di

Fakultas Hukum Unhas juga tidaklah muda, banyak tokoh-tokoh hebat negeri ini

pernah kuliah disana, sebut Saja mantan ketua KPK Abraham Samad, itu adalah

lulusan Fakultas Hukum. SKTB telah membawa manfaat bagi Kabupaten Gowa

dimana pada tahun 2014 sebanyak 457 orang siswa-siswi asal Gowa berhasil lulus

tanpa tes masuk di beberapa Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia..”

wawancara oleh IF, dilakukan pada 15 Juni 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bawha kerja sama yang

dilakukan dalam bentuk Nota kesepakatan (MOU) membawa dampak positif

dalam dunia pendidikan di kabupaten Gowa karena ini akan menumbuhkan

semangat baru dalam melanjutkan pendidikan hingga ke bangku perkuliahan dan

akan ada persaingan positif mendapatkan beasiswa gratis dari Pemerintah,

mengingat adanya MOU dikampus-kampus terbaik dan bergengsi di negeri ini.

Page 77: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

d. Bantuan Biaya Pendidikan/ Alokasi Anggaran Pendidikan

Salah satu aspek penting dalam peningkatan mutu pendidikan melaui

kurikulum berbasis SKTB adalah pembiayaan pendidikan. Pembangunan di

bidang pendidikan dan penerapan oprasional SKTB akan berjalan lancar apabila

didukung oleh tersedianya anggaran pendanaan di bidang pendidikan yang

menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental

(instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di

sekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan yang

bersifat kuantitatif, biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan,

hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya,

sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan tidak akan

berjalan. Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua

jenis pengeluaran yang berkenaan dengan pendidikan, baik dalam bentuk uang

maupun barang.

Perubahan kewenangan pengelolaan pendidikan dengan segerah mengubah

pembiayaan sektor pendidikan, system otonomi daerah, praktis hanya pembiayaan

sekolah dasar (SD) yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

Setelah melakukan otonomi daerah, seluruh pengelolah sekolah dasar

hingga SLTP menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Konsekueansinya,

tidak ada lagi Kanwil dan Kandepdiknas, yang ada hanyalah Dinas Pendidikan di

tingkat kabupaten/ kota yang ada di bawah kendali Pemda, dan Dinas Pendidikan

propinsi yang ada di bawah kendali Pemerintah Provinsi.

Page 78: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa dan Dinas

Pendidikan Provinsi tidak ada hubungan hierarkhis, sedangkan provinsi masih

tetap mengemban amanat sebagai perwakilan pemerintah pusat. Dengan

konfigurasi kelembagaan seperti itu, jelas bahwa pusat tidak lagi punya “tangan”

didaerah untuk mengimplementasikan program-programnya. Implikasinya, setiap

program di tingkat sekolah harus dilakukan melalui koordinasi dengan Pemda,

atau khususnya Dinas Pendidikan dan kabupaten Gowa.

Konfiguarasi kelembagaan yang seperti itu pula, pola pembiayaan

pendidikan mengalami perubahan yang cukup mendasar. Dalam rangka

penyelenggaraan pendidikan 9 tahun, tanggung jawab Pemerintah Daerah terkait

biaya satuan pendidikan telah diatur dalam PP No 48 tahun 2008 yang intinya

adalah sebagai berikut:

1) Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap pendanaan biaya investasi dan

biaya operasional satuan pendidikan bagi sekolah yang diselenggarakan oleh

Pemerintah Daerah sampai terpenuhi standar Nasional pendidikan

2) Sekolah yang diselenggarakan Pemerintah/ Pemerintah Daerah menjadi bertaraf

internasional dan/ atau berbasis keunggulan local, selain dari Pemerintah Daerah,

pendanaan tambahan dapat bersumber dari masyarakat, bantuan pihak asing yang

tidak mengikat atau sumber lain yang sah.

3) Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah dapat membantu pendanaan biaya non

operasional yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Page 79: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Berdasarkan hasil wawancara mengenai bentuk peran Peran Pemerintah

dalam hal pembiayaan pendidikan dijawab langsung oleh Bapak Kepala Dinas

Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa mengatakan:

“…Untuk mendukung program SKTB Pemerintah Daerah dan Dinas

terkait bertanggung jawab terhadap pendanaan biaya investasi dan biaya

operasional satuan pendidikan bagi sekolah yang diselenggarakan oleh

Pemerintah/Pemerintah Daerah sampai terpenuhinya standar nasional

pendidikan..” (wawancara oleh IF, dilakukan pada 15 Juni 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Pemerintah

Daerah dan Dinas terkait bertanggung jawab terhadap pendanaan biaya investasi

dan biaya operasional satuan pendidikan bagi sekolah yang diselenggarakan oleh

Pemerintah/Pemerintah Daerah hal ini dilaksanakan untuk mendukukung

percepatan pembangunan sekolah yang akan mendukung proses belajar mengajar

hingga terpenuhi standar nasional pendidikan.

Kemudian ditambahkan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga

mengatakan bahwa:

“…Pemerintah Kabupaten Gowa telah mengalokasikan dana pendidikan

setiap tahunnya yang bersumber dari APBN dan APBD, alokasi yang di

anggarkan sudah terinci dengan jelas di APBD…( wawancara oleh SM, pada 9

Juli 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam anggaran

pendidikan di Kabupaten Gowa Pemerintah telah mengalokasikan dana

pendidikan setiap tahunnya yang bersumber dari APBN dan APBD, semua

anggaran sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam APBD.

Menurut salah seorang guru di SMP Negeri 2 Barombong mengatakan

bahwa:

Page 80: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

“…dalam hal bantuan dana alokasi pendidikan sudah diterima oleh sekolah

ini, ini bisa terlihat dari tersedianya sarana dan prasarana buat siswa dan guru

sudah memadai. Fasilitas di sekolah ini sudah cukup baik untuk menjaga

kenyamanan proses belajar mengajar siswa. Buku paket mata pelajaran sudah

cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa-siswi disini. Pihak orang tua siswapun

tidak diberatkan dengan biaya pendidikan, semua sudah ditanggung oleh

Pemerintah Daerah. Dengan bantuan biaya dari Pemerintah ini tentunya semangat

siswa untuk sekolah semakin tinggi.” (wawancara oleh DM, pada 8 Agustus

2015)

Sesuai hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dana alokasi dari

APBD Kabupaten Gowa telah diterima oleh pihak sekolah, ini bisa terlihat dari

tersedianya sarana dan prasarana untuk siswa dan guru sudah memadai. Fasilitas

yang ada di sekolah cukup baik untuk menjaga kenyamanan proses belajar

mengajar siswa. Sementara dari pihak orang tua tidak diberatkan dengan biaya

pendidikan, semua sudah ditanggung oleh Pemerintah Daerah.

Menurut Komite Sekolah SD Limbung Puteri Kabupaten Gowa

mengatakan bahwa:

“.. Mengenai biaya yang kami kelolah untuk sekolah ini sudah mampu

untuk untuk menjalankan program sekolah dengan baik, perlengkapan belajar

siswa seperti buku paket sudah terpenuhi sehingga siswa bisa belajar lebih

maksimal dalam mencari sumber belajar. Selama anggaran masih ada dalam Kas

tentunya semua program sekolah yang sifatnya untuk kemajuan sekolah tentunya

akan kami dukung..” (wawancara oleh HA, pada.19 Juli 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa biaya yang

dikucurkan oleh Pemerintah kesetiap sekolah mampu untuk untuk menjalankan

program sekolah dengan baik. Buku paket dan media belajar pendukung lainnya

juga telah terpenuhi. Hal ini akan membuat sekolah bisa bersaing dengan baik

dengan sekolah-sokolah unggulan yang mungkin lebih mendapat perhatian dari

Pemerintah.

Page 81: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

e. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pendidik Melalui Pelatihan SKTB

Peran esensial guru dalam pendidikan, menuntut guru sebagai tenaga

profesional memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat yang sesuai

dengan kewenangan mengajar atau bidang tugasnya. Mendorong Pemerintah

memberikan subsidi kualifikasi guru pada tingkat pendidikan dasar dan

menengah, dengan tujuan agar memotivasi guru untuk mengikuti pendidikan

lanjutan hingga memperoleh ijazah Sarjana/Diploma IV (S1/DIV), meningkatkan

pengetahuan, kemampuan, dan kinerja guru dalam proses pembelajaran, serta

mempercepat proses peningkatan kualitas pendidikan melalui upaya peningkatan

mutu pengajar/guru. Dengan adanya bantuan subsidi kualifikasi akademik

diharapkan agar para pendidik/guru tidak meninggalkan tugas mengajar sehingga

dapat dihindari adanya kekosongan dalam proses belajar mengajar. Yang

diharapkan akan dapat membawa dampak dalam terlaksananya proses

pembelajaran yang menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, yang pada akhirnya mampu

meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.

Keikutsertaan pendidikan dalam usaha pembangunan di berbagai bidang

jelas diperlukan. Stimulasi dan penyertaan upaya pendidikan pada masyarakat

yang sedang membangun ternyata memberikan hasil yang memuaskan di dalam

mengatasi persoalan-persoalan dan kepentingan orang banyak disegalah bidang.

Keberadaan guru dalam dunia pendidikan memegang peranan yang sangat

strategis oleh kerena itu dibutuhkan tenaga guru professional sebagi profesi yang

diandalkan. Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen pasal 4

Page 82: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Dalam proses peningkatan mutu guru di institusi pendidikan, peningkatan

motivasi kerja, kinerja dan produktivitasnya perlu adanya pelatihan-pelatihan

khusus, bukan hanya itu Pemerintah juga harus mengeluarkan kebijakan-

kebijakan yang berpihak pada peningkatan SDM guru.

Terkait dengan profesionalisme tenaga pengajar Kepala Dinas Pendidikan

dan Olahraga mengatakan:

“..Tolak ukur utama sebuah sekolah untuk mencapai tingkat pencapaian

pendidikan yang baik tentunya dapat dilihat dari tingkat kecerdasan seorang guru

dalam mengelola kelas, hal ini tentu terkait dengan Sumber daya manusia (SDM)

yang unggul dan terlatih. Sudah bayak program yang diluncurkan Pemda untuk

meningkatkan kempuan guru seperti MKKS, MGMP dan lain sebagainya, ini

dilakukan karena kami paham betul peran seorang guru dalam mencerdaskan anak

bangsa. Jika seorang guru hanya mampu menguasa materi dengan baik tapi tak

mampu mengelolah kelas dengan baik maka itu akan percuma karena begitu

banyak karakter siswa dalam kelas yang berbeda-beda sehingga kecerdasan

seorang guru dibutuhkan dan ini tentunya membutuhkan pelatihan khusus..”

wawancara oleh IF, dilakukan pada 15 Juni 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai

tingkat pencapaian pendidikan yang baik tentunya dapat dilihat dari tingkat

kecerdasan seorang guru dalam mengelola kelas, hal ini tentu terkait dengan

Sumber daya manusia (SDM). Dalam meningkatkan profesionalisme guru

Pemerintah melalui Dinas Pendidikan telah melaksanakan berbagai kegiatan

untuk meningkatkan kemampuan guru seperti MKKS, MGMP dan lain

sebagainya, ini dilakukan karena kami paham betul peran seorang guru dalam

mencerdaskan anak bangsa.

Page 83: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Lanjut ditambahkan oleh guru SMAN 2 Bajeng Barat terkait

Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pendidik Melalui Pelatihan SKTB

mengatakan bahwa:

“..Ilmu yang didapatkan dibangku kuliah tidak akan cukup menjadi bekal

menjadi seorang guru, mengingat masalah dalam kelas akan berbeda dengan teori

yang didapatkan di dalam kampus, sehingga dibutuhkan pelatihan-pelatihan

khusus seperti MGMP, DIKLAT pengembangan profesi, workshop pendidikan,

dan berbagai seminar pendidikan dalam mengembangkan dan meningkatkan

kemampuan siswa dalam mengajar dan memahami perkembangan mental.

Sekedar menguasai materi tidaklah cukup dalam mengajar siswa, tapi lebih dari

itu dibutuhkan penguasaan kelas..” wawancara oleh MR, dilakukan pada 8

Agustus 2015)

Sesuai hasil wawancara diatas penulis bisa menarik kesimpulan bahwa

pelatihan-pelatihan seperti MGMP, DIKLAT pengembangan profesi, workshop

pendidikan SKTB, dan berbagai seminar pendidikan yang dimaksudkan untuk

meningkatkan kualitas guru dalm mengembangkan kurikulum berbasis SKTB. Ini

juga akan menjadi bekal kuat bagi guru di dalam kelas dalam menerapkan

metode-metode yang dapat membuat siswa lebih memahami pelajarannya.

Sebagaimana hasil wawancara dengan beberapa informan diatas ditemukan

beberapa kejelasan tentang peran Pemerintah dalam pelaksanaan program Sistem

Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda

Kabupaten Gowa yang paling menunjang adalah pemberian pelayanan pendidikan

kesemua peserta didik dengan metode dan kurikulum pendidikan yang berbasis

teknologi agar siswa lebih cepat paham. Dari teori yang di kemukakan oleh

Siagian (2000:116) dalam pelaksanaan program Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan (SKTB) menjelaskan bahwa peranan Pemerintah dalam

pembangunan sebagai stabilisator adalah Pemerintah harus mampu bekerja dan

Page 84: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

membuat suasana stabil dan menekan ketidakstabilan. Akan tetapi jika

disimpulkan dari teori diatas dengan pengamatan penulis tidak sesuai berjalan

karena dari segi peranannya Pemerintah belum sepenuhnya memberikan fasilitas

teknologi tersebut namun akan dilakukan secara bertahap tetapi Pemerintah sudah

melakukan bentuk kerjasama dengan perguruan tinggi yang membuka peluang

khusus bagi siswa berprestasi lulusan kurikulum Sistem Kelas Tuntas

Berkelanjutan untuk mengikuti pendidikan.

Page 85: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya,

maka dapatlah disimpulkan sebagai berikut:

Pemerintah memiliki peran dalam pelaksanaan Program Kelas Tuntas

Berkelanjutan (SKTB) di Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda Kabupaten

Gowa bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana memaksimalkan

dan mengembangkan kinerja Pemerintah. Walaupun masih banyak kekurangan

dan kendala-kendala yang terdapat dalam program tersebut seperti masih banyak

lulusan Sekolah Dasar yang belum mampu melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Menengah Pertama terakreditasi disebabkan karena nilai standar kelulusan tidak

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) namun Pemerintah akan

berupaya secara bertahap untuk mengoptimalkan program tersebut.

Peran Pemerintah sebagai pelopor diantaranya adalah mengadakan

workshop Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) sebagai salah satu wadah

dalam memperkenalkan Program kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) di Kabupatn

Gowa dan melakukan uji kelayakan SKTB dengan pakar pendidikan di Indonesia.

Peran Pemerintah sebagai Inovator SKTB adalah mengembangkan

perencanaan pembelajaran kelas tuntas bekelanjutan, diantaranya adalah

Mengembangkan kegiatan Kelas Tuntas berkelanjutan, mengembangkan penilian

Page 86: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

hasil belajar kelas tuntas bekelanjutan, mengembangkan penentuan ketuntasan

belajar dan remedial, dan mengembangkan remedial berkelanjutan

Peran Pemerintah sebagai Stabilitator SKTB diantaranya adalah dengan

mengadakan dialog terbuka dengan ribuan guru terkait perkembangan SKTB,

adanya Kerja Sama Dengan Lembaga Kampus di Indonesia terkait program

investasi Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis Kurikulm SKTB seperti

memberikan beasiswa kepada mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan,

mengadakan kajian ilmiah dan seminar, menfasilitasi mahasiswa untuk magang

dan melaksanakan pelatihan. Adanya bantuan biaya Pendidikan Dalam rangka

penyelenggaraan pendidikan 9 tahun berbasis kurikulm SKTB, dan adanya

peningkatan profesionalisme tenaga pendidik melalui pelatihan-pelatihan seperti

MGMP, Diklat pengembangan profesi, workshop pendidikan, dan berbagai

seminar pendidikan untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar dan

mengaplikasikan kurikulm SKTB.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dari beberapa wawancara dan obeservasi

yang dilakukan, ada beberapa saran yang nantinya bisa menjadi rekomendasi

dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Gowa:

1. Untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa khusus pada Dinas Pendidikan

Olahraga dan Pemuda Kabupaten Gowa agar lebih meningkatkan sarana dan

prasarana dibidang teknologi seperti komputer dan jaringan internet ditiap

sekolah terutama sekolah yang terpencil tingkat Sekolah Dasar. Selain itu

Page 87: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan

menggunakan teknologi agar menunjang proses pendidikan.

2. Pemerintah Kabupaten Gowa dapat meningkatkan pembiayaaan untuk

tingkat Sekolah Dasar mengingat banyak sekolah yang kekurangan media

pembalajaran dan buku paket penunjang proses pembelajaran yang sudah tak

layak pakai.

3. Untuk tenaga pendidik/guru yang ada di kabupaten Gowa agar bisa bertindak

sebagai guru yang professional dan mampu bersinerji dalam penerapan SKTB

berbasis teknologi.

4. Untuk Sekolah khususnya di dataran tinggi yang terpencil agar Pemerintah

dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang cukup memadai serta

dukungan biaya yang cukup tinggi

5. Pemerintah bertanggung jawab mengoptimalkan serta meningkatkan tingkat

pendidikan melalui program penuntasan untuk dapat mencapai hasil sesuai

standar kompetensi.

Page 88: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

DAFTAR PUSTAKA

Ary, Gunawan H. 2002. Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisis Sosiologi Tentang

Berbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Bastian, I. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggran Pemerintah Daerah di

Indonesia, Jakarta: Salmba Empat

Deming. 1982. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta. PT. Bumi Aksara

Ermaya, Suradinata. 2013. Menejemen Pemerintahan dalam Ilmu Pemerintahan.

Jakarta. PT Vicodata

E, St Harahap. Dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Balai

pustaka

Halim, Abdullah. 2009. Problem Desentralisasi Keuangan PEmerintah Pusat-

Daerah. Jogjakarta: Sekolah Pasca Sarjana UGM

Giroth. 2003. Peran Pemerintahan. Bandung: refika Aditama

Haryanto, dkk. 1997. Fungsi-fungsi Pemerintahan. Jakarta: Badan Pendidikan dan

Pelatihan Depertemen Dalam Negeri

Ikhsan YL. 2013. Panduan Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan. Gowa: Dinas

Pendidikan Olahraga dan Pemuda.

Inu, Kencana. 2009. Kepemeimpinan Pemerintahan Indonesia. Bandung: refika

Aditama

Josef Riwu Kaho. 2001. Prospek Otonomi Daerah di Negera Indonesia. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Page 89: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Lipson, Leslie. 2003. Total quality Management In Government, jogjakarta: PT

RciSoD.

Lubis, S. 2003. Masalah-masalah Hukum dalam Otonomi Daerah. Depertemen

Humum dan HAM RI

Nasirin, Khairun. 2010. Peran Strategis Pemerintah dalam Mewujudkan

Kesejateraan Sosial. Malang: Universitas Barawijaya

Nisjar, Karhi dan Winardi. 1997. Manajemen Strategik. Mandur Maju: Bandung

Safi’I, M. 2008. Paradigma Baru Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah.

Malang: Avveroes Press.

Said masud. 2005. Arah Baru otonmo9mi Daerah di Indonesia. Malang: UNM

Press

Salam Setyawan Dharma. 2001. Otonomi Daerah dalam PerspektifLingkungan,

Nilai dan Sumber Daya. Jakarta: Djembatan

Satotri Djam’an dan Aan Komariah. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Alfabeta:

Bnadung

Seymour Richard. 2002. Otonomi Daerah: Indonesian’s Decentralitation

experiment. New Journal of Asian Studies 4.

Siagian. 2000. Prospek Otonomi Daerah di Negeri Republik Indonesia. Jakarta:

Raja Grafindo Persada

Soekanto, Soejono. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan 43, Raja Grafindo

Persada. Jakarta

Suyuti M. 2010. Analaisis Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Malang; suatu

Study dari Perspeaktif Perencanaan, Implementasi, dan evaluasi. Thesis:

Magister manajemen. Pasca sarjana Mataram. Mataram

Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Konsep,

Strategy dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo

Page 90: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

Syakrani. 2009. Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif Good

Goverenment. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Perundang- Undangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan kompetensi

Guru

Undang- Undang Republik Indonesia nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah

Daerah

Undang-Undang Dasar 45

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional

Page 91: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 92: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …

RIWAYAT HIDUP

RISNAWATI LATIF, dilahirkan pada tanggal 28 September Tahun

1985 di Sungguminasa Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Anak

ke empat dari pasangan Abdul Latif dan Daeng Cawang.

Pada tahun 1992 Penulis masuk ke Sekolah Dasar di SD Inpres

Taeng-Taeng dan lulus pada tahun 1998, pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP di SMP Negeri 3

Sungguminasa dan lulus pada tahun 2001. Penulis kembali melanjutkan Pendidikannya

di SMK Negeri 1 Makassar dan selesai pada tahun 2004. Pada tahun 2011 penulis

memutuskan untuk menjadi seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Adminitrasi Negara di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 93: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …
Page 94: PERAN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM …