171
PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM RADIKALISME AGAMA DI KAMPUNG SAWAH, KEC. CIPUTAT, TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Disusun Oleh: M.Adhiya Muzakki NIM: 1112052000008 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKALPAHAM RADIKALISME AGAMA DI KAMPUNG

SAWAH, KEC. CIPUTAT, TANGERANG SELATAN

SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusun Oleh:

M.Adhiya MuzakkiNIM: 1112052000008

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1440 H

Page 2: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …
Page 3: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …
Page 4: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …
Page 5: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

ABSTRAK

M. Adhiya Muzakki, 1112052000008, Peran Penyuluh AgamaDalam Menangkal Paham Radikalisme Agama di KampungSawah, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, di bawahBimbingan Tasman, M.Si

Pasca terjadinya penggregebekan teroris tahun 2014 laludi Kampung Sawah, Ciputat, Airin menyatakan TangerangSelatan sebagai zona merah teroris dan radikalisme agama. Salahsatu faktor pendukung munculnya terorisme adalah penyebaranradikalisme agama yang begitu massif, oleh karena itupenyuluhan radikalisme agama sangat dibutuhkan untukmenangkal penyebaran paham radikalisme agama.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, denganpendekatan deskriptif analisis. Dengan mengambil informasi dari2 pejabat penyuluh agama KUA Kecamatan Ciputat, tokohmasyarakat dan tokoh agama serta 2 warga Kampung SawahCiputat. Kemudian data dianalisis sesuai dengan teori peranpenyuluh dan melihat faktor pendukung dan penghambatnya.

Hasil observasi dan wawancara penulis menunjukkanbahwa ditemukan adanya penyebaran radikalisme agama diKampung Sawah Ciputat. Adapun peran penyuluhan di KampungSawah dilakukan oleh setiap elemen, baik dari Pejabat Penyuluh,tokoh masyarakat, tokoh agama dan warga Kampung Sawah.Penyuluhan dilakukan dengan cara memberikan ceramah tentangbahaya radikalisme agama dan menawarkan ajaran-ajaran Islamyang moderat. Faktor penghambatnya adalah tidak ada kegiatanpenyuluhan khusus yang dilakukan oleh Pejabat Penyuluh AgamaKUA Kecamatan Ciputat. Adapun pendukungnya masyarakatberperan aktif dalam penyuluhan penangkalan radikalisme agamamelalui kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial di KampungSawah, Ciputat.

Page 6: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Kata Kunci: Peran Penyuluh, Radikalisme Agama,Kampung Sawah Ciputat.

Page 7: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT atas limpahan nikmat yang Allah berikan kepada penulis,

terlebih nikmat Iman dan Islam. Karena dengan nikmat-nikmat

itulah penulis masih bisa beraktifitas sampai saat ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada suri tauladan penulis baginda Nabi Muhammad SAW.

Yang karena kemuliaannyalah penulis berharap syafaatnya di hari

kiamat. Disamping itu shalawat dan salam semoga terlimpahkan

pula kepada keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya yang

setia sampai akhir zaman.

Alhamdulillah, tidak ada sesuatu yang paling

membahagiakan bagi penulis melainkan telah terselesaikannya

skripsi ini dengan judul “Peran Penyuluh Agama Dalam

Menangkal Paham Radikalisme Agama Di Kampung Sawah,

Kec. Ciputat, Tangerang Selatan”. Ini bukan perjuangan yang

mudah untuk menyelesaikan semua ini, akan tetapi buah

kesabaran dan ketekunanlah yang mewujudkannya. Walaupun

demikian penulis sabar, bahawa tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak tidak mungkin skripsi ini terselesaikan dengan

baik.

Page 8: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Oleh karenanya, tidak ada hal lain yang lebih utama

melainkan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama kepada kedua orang

tua penulis ayahanda tercinta Bapak (Ani supiani Nawawi) dan

Ibunda Tercinta Ibu (Nana Afiah) atas doa, semangat, kasih

penulisng, pengorbanan dan ketulusan dalam memdampingi

penulis. Serta kakak-kakakku ( Ikmal Majazi, azi fitriazi, Ilfa

uzlifah, syifa) dan adikku (Nurul Nazmi Laila).

Selain itu tentu penulis juga sangat berterimakasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian ini

diantaranya kepada:

1. Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayutllah Jakarta, Dr

Siti Napsiyah,S.Ag, BSW,MSW sebagai Wakil Dekan

Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, MA sebagai Wakil

Dekan Bidang Administrasi Umum, serta Cecep

Castrawijaya, MA selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.

2. Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si. sebagai Ketua Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam yang senantiasa

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Artiarini Puspita Arwan, M.Psi sebagai sekretaris Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

4. Dra. Rini laili Prihatini, M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Akademik Jurusan Bimbingan dan Penyuluh Islam angkatan

tahun 2012 yang selalu memberikan bimbingan,waktu,

tenaga dan pikiran serta saran kepada penulis.

5. Tasman M.Si. selaku dosen pembimbing yang senantiasa

meluangkan tenaga, waktu dan curahan pikiran untuk

memberikan bimbingan, arahan serta saran dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan

memberikan ilmu bermanfaat kepada penulis selama

menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kepada segenap pimpinan dan karyawan perpustakaan

fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

membantu memfasilitasi penulis untuk pencarian sumber.

8. Kepada pihak KUA kecamatan Ciputat Pak Amin, Pak

Khotib dan Ibu Ita penulis menghaturkan terimakasih atas

bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada informn penulis, Pak RT gusdur, Pak Imron, Pak

Fajri, Pak Hidayat yang telah bersedia meluangkan waktunya

dan membantu penulis untuk melakukan penelitian ini.

10. Seluruh keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Banten

(HMB) yang tidak bisa disebutkan satu-persatu namun tidak

menguragi rasa hormat dan takzim penulis. Terimakasih

yang telah memberikan banyak arti kehidupan dan menemani

penulis maupun suka dan duka.

Page 10: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

11. Seluruh kader dan keluarga Besar komisariat HMI

KOMFAKDA, Serta Pengurus HMI Cabang Ciputat yang

telah memberikan ruang bagi penulis untuk sama-sama

berkader di Himpunan tercinta ini.

12. Seluruh Keluarga Besar BPI UIN Jakarta terkhusus BPI 2012

yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih telah

memberikan warna-warna kehidupan bagi penulis dalam

suka maupun duka.

13. Seluruh keluarga Besar Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci)

dalam menempa ilmu dalam ruang intelektual, diskusi bagi

penulis selama di Ciputat.

14. Seluruh rekan-rekan, senior tergabung dari keluarga besar

Mathla’ul Anwar yang berada di Tangerang selatan yang

bnayak menemani penulis dalam suka maupun duka selama

menggemban ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang

tidak bisa disebutkan satu bersatu namun tidak menguragi

rasa hormat dan takzim penulis, penulis haturkan

terimakasih.

Semoga semua bantuan dan perhatian yang tercurahkan

mendapatkan balasan pahala berlipat ganda dari Allah SWT.

Selain itu, semoga apa yang menjadi cita-cita dan impian kita

semua terwujud di masa depan serta mendapat ridha dan

keberkahan dari Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari betul bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun penulis

berharap adanya masukan, kritikan dan saran yang membangun

Page 11: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

supaya menjadi acuan pembelajaran yang baik bagi penulis.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat menjadi manfaat bagi para

pembaca pada umumnya dan bagi segenap keluarga besar Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 11 Juli 2019

M. Adhiya Muzakki

Page 12: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...............LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ......ABSTRAK ................................................................................. ivKATA PENGANTAR...............................................................DAFTAR ISI..............................................................................

BAB I PENDAHULUAN .........................................................1A. Latar Belakang .............................................................1B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................12C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................13D. Metodologi Penelitian ..................................................15E. Tinjauan Pustaka ..........................................................24F. Sistematika Penulisan ..................................................25

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................28A. Teori Peran ...................................................................28

1. Pengertian Peran ....................................................282. Bentuk dan Macam-Macam Peran .........................303. Tujuan dan Manfaat Peran .....................................32

B. Penyuluh Agama ..........................................................321. Pengertian Penyuluh ..............................................312. Pengertian Penyuluh Agama ..................................343. Peran Penyuluh Agama ..........................................354. Pengertian Agama ..................................................37

C. Radikalisme Agama .....................................................401. Pengertian Radikalisme Agama .............................402. Konsep dan Indikator Radikalisme Agama ...........43

D. Faktor Pendukung dan Penghambat MenangkalRadikalisme ..................................................................501. Faktor Pendukung ..................................................502. Faktor Penghambat ................................................50

BAB III PROFIL LEMBAGA KUA KECAMATANCIPUTAT DAN MASYARAKAT KAMPUNG SAWAH.....52

A. KUA Kecamatan Ciputat ............................................521. Sejarah Berdirinya dan Kondisi KUA Kec. Ciputa 522. Visi-Misi KUA Kec. Ciputat .................................54

Page 13: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

3. Struktur Organisasi ................................................55B. Penyuluh Agama KUA Kec. Ciputat .............................56

1. Program Kerja .......................................................562. Data Penyuluh Agama ..........................................603. Materi dan Strategi Radikalisme Penyuluh Agama

...............................................................................61C. Profil Kampung Sawah ..................................................64

1. Letak Geografis.......................................................642. Kondisi Masyarakat Kampung Sawah ...................65

BAB IV HASIL DAN TEMUAN LAPANGAN ....................66A. Deskripsi Informan ......................................................66

1. Informan Pejabat Penyuluh Agama KUA ..............662. Informan Tokoh Masyarakat ..................................673. Informan Warga Kampung Sawah .........................68

B. Temuan Radikalisme Agama di Kampung Sawah .......70C. Warga Terpengaruh Radikalisme Agama ....................79

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................83A. Peran Penyuluhan Radikalisme Agama di Kampung

Sawah ...........................................................................83B. Respon Terhadap Radikalisme Agama di Kampung

Sawah ...........................................................................93C. Faktor Pendukung dan Penghambat .............................98

BAB VI PENUTUP ................................................................104D. Kesimpulan ................................................................104E. Kritik dan Saran .........................................................105

Daftar Pustaka ........................................................................107Lampiran ................................................................................111

Page 14: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman globalisasi ini manusia dituntun adanya

perubahan yang besar dalam segala aspek kehidupan baik positif

maupun negatif. Perubahan negatif yang terjadi akibat globalisasi

perlu antisipasi agar setiap manusia tidak mengalami

dehumanisasi. Dituliskan Jalaludin Rahmat dalam Buku Islam

dan Pluralisme, Fromm menjelaskan dehumanisasi merupakan

suatu proses di mana mulai ditinggalkannya nilai-nilai

kemanusiaan (etika, moral dan agama) dan digantikannya dengan

mendewa-dewakan aspek material semata1. Oleh sebab itu efek

dominonya masyarakat berburu dalam aspek pragmatis dengan

rule model egostik yang dibangun.

Persoalan sosial-keagaamaan di Indonesia semakin

kompleks dan sangat mengkhawatirkan, nilai-nilai toleransi dan

kerukunan antar sesama dan antar umat beragama tidak lagi

dijadikan pijakan pedoman bertingkah laku dalam kehidupan

bermasyrakat dan berbangsa. Dengan demikian, nilai toleransi

dan kerukunan antar sesama tidak dikedepankan dalam suatu

tindakan, maka yang terjadi adalah konflik sosial-keagamaan

serta disintegrasi Bangsa Indonesia.2

Saat ini semangat keagamaan di berbagai negara telah

diwarnai dengan sikap berlebihan dan ekstrem. Aksi kekerasan

1 Jalaludin Rahmat, Islam Dan Pluralisme : Akhlak Quran MenyikapiPerbedaan, (Jakarta Serambi,2006), Cet Ke-2, h.126

2 Dialog Jurnal penelitian dan kajian keagamaan : pancasila dalambingkai kerukunan beragama.

Page 15: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

2

dan terorisme selalu terdengar dan biasanya dilakukan oleh yang

menganut faham radikalisme. Istilah radikalisme Islam menunjuk

pada munculnya berbagai gerakan Islam yang menggunakan

berbagai bentuk kekerasan dalam rangka perjuangan untuk

mendirikan ‘Negara Islam’.3

Di Indonesia tercatat dalam sejarah sesungguhnya gerakan

radikal khususnya berbabis agama telah lama mengakar. Pada

awal abad ke- 20, dalam peningkatan semangat nasionalisme

melawan Kolonialisme Belanda dan deprivasi ekonomi yang kian

parah di kalangan pribumi, radikalisme Islam dimunculkan oleh

kelompok-kelompok Sarekat Islam (SI) lokal dalam “ideologi”

revivalisme Islam, Mahdisme atau Ratu Adil dan

Antikolonialisme.

Kekerasan agama sering disebut juga dengan radikalisme

agama. Secara etimologis, radikalisme berasal dari kata radix,

yang berarti akar. Orang-orang radikal adalah seseorang yang

menginginkan perubahan terhadap situasi yang ada dengan

menjebol sampai ke akar-akarnya. Sebuah kamus menerangkan

bahwa seorang radikal adalah “seseorang yang menyekai

perubahan-perubahan cepat dan mendasar dalam hukum dan

metode-metode pemerintahan” a radicaal is a person who favors

rapid and sweeping cahnges in laws and methods of goverment)4

3 J.U Thalib, Radikalisme dan Islamphobia, Islam dan Terorisme,(Yogyakarta: UCY,2003), h. 107.

4 Harfin Zuhdi, Fundamentalis dan Upaya DeradikalisasiPemahaman Al-qur’an dan Hadis, (Jakarta Selatan : Jurnal Mimbar Agamadan Budaya) h. 140.

Page 16: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

3

Radikalisme dapat dipahami sebagai suatu sikap atau

posisi yang mendambakan perubahan terhadap status quo dengan

jalan menghancurkan status quo total, dan mennggantikan dengan

sesuatu yang baru, yang sama sekali berbeda. Biasanya cara yang

digunakan bersifat revolusioner, artinya menjungkirbalikan nilai-

nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-

aksi yang esktrem.

Munculnya, fenomena radikalisme agama tidak terlepas

dari problem psikologis baik para tokoh pelopornya, pengikutnya

maupun masyarakat secara keseluruhan. Problemnya radikalisme

agama mengindikasinya adanaya anomali nilai-nilai dalam

masyarakat.

Radikalisme agama menggambarkan sebuah anomali, dan

kemungkinan adanya deviasi sosial, yaitu selalu ada komunitas

yang abnormal. Baik ia berada dalam abnormalitas demografis,

abnornalitas sosial, maupun abnormalitas psikologis. Sedangkan

bentuk deviasi dapat bersifat individual, situasional dan sistemik.

Abnormalitas perilaku seseorang tidak dapat diukur hanya

dengan satu kriteria, karena bisa jadi seseorang berkategori

normal dalam pengertian kepribadian tetapi abnormal dalam

pengertian sosial dan moral.5

Berkaitan dengan itu, menjadi benar ungkapan Sidney

Jones (2003) bahwa ancaman terorisme dan radikalisme di

Indonesia itu nyata, meskipun saat ini hanya minoritas Muslim

yang radikal, dan lebih sedikit lagi yang suka menggunakan

kekerasan. Menjadi Muslim yang liberal, progresif,

5 Harfin Zuhdi, “Fundamentalis”, h. 140.

Page 17: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

4

fundamentalis, radikal, atau inklusif tentu sah-sah saja, dan itu

bagian dari hak asasi setiap warga negara Indonesia. Yang

menjadi persoalan adalah ketika pola keberagamaan yang kita

yakini dan jalani mengancam eksistensi orang lain. Yang lebih

parah lagi, ketika suatu kelompok menyatakan dirinya yang

paling benar dan memiliki kebenaran tunggal, seraya memaksa

kelompok yang lain mengikuti paham kelompoknya. Tindakan

kelompok radikalisme keagamaan yang kadang menggunakan

cara kekerasan, baik verbal maupun non-verbal, tentu saja sangat

bertentangan dengan konstitusi kita yang menjamin kemerdekaan

beragama, berekspresi, dan berkeyakinan.6

Radikalisme Agama adalah suatu gerakan yang memiliki

ciri radikal dengan indikator adanya karakter keras dan tegas,

cenderung tanpa kompromi dalam mencapai agenda-agenda

tertentu yang berkaitan dengan kelompok muslim tertentu, bukan

dengan pandangan dunia (world view) Islam tertentu sebagai

sebuah agama. Kesan karakter gerakan yang keras tersebut bisa

dilihat dari nama dan terminologi yang mereka gunakan sebagai

nama kelompok mereka yang berkonotasi kekerasan dan

militeristik, seperti Jundullah (tentara Allah), Laskar Jihad, dan

Hizbullah (partai Allah) atau Front Pembela Islam.7

Sampai saat ini, terdapat dua jenis gerakan radikalisme

Islam di Indonesia. Pertama, gerakan Islam yang bersifat terbuka

atau cair (loosely organization). Gerakan ini mudah dikenali

6 Ahmad Fuadi Fanani, Fenomena Radikalisme di Kalangan AnakMuda, (Jakarta : Jurnal Maarif institute, 2013), h. 4-5.

7 M.I. Rahmat, Arus Baru Islam Radikal, (Jakarta: Erlangga,2005), h.153.

Page 18: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

5

karena jelas siapa pemimpin, anggota, dan pusat kegiatannya.

Ciri lain kelompok jenis ini adalah rekrutmen keanggotaan yang

diselenggarakan secara terbuka. Gerakan ini masih terbagi lagi,

yaitu kelompok Islam yang lahir dari tanah air sendiri, seperti

Laskar Jihad Forum Komunitas Ahlussunnah Wal-Jama’ah (LJ-

FKAWJ), Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin

Indonesia (MMI), dan beberapa kelompok militan yang lebih

kecil seperti Front Pembela Islam Tangsel, Hizbullah, dan

Jundullah jenis lainnya adalah kelompok-kelompok yang

berafiliasi dengan Islam di Timur Tengah, seperti Ikhwanul

Muslimin (JAMI) yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin di

Mesir, dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang berafiliasi

dengan Hizbut Tahrir di Yordania dengan mengusung Syariah

dan Khilafah. Gerakan ini memiliki tujuan membentuk “Khilafah

Islam” atau Negara Islam dengan menyatukan Komunitas

Muslim dalam Negara Islam Kesatuan. Kedua, gerakan Islam

yang bersifat tertutup, yang kerap disebut sebagai organisasi

bawah tanah (Underground Organization). Gerakan ini sulit

diidentifikasi, proses rekrutment keanggotaannya juga dilakukan

secara rahasia. Termasuk organisasi ini adalah jamaah Islamiyah

(JI) memiliki komitmen untuk memapankan Negara Islam atau

merevitalisasi kekhalifaan Islam melalui jihad.8

Kenyataan adanya radikalisme keagamaan sebenarnya

merupakan fenomena yang biasa terjadi di dalam agama apapun.

8 Ridwan al- Makassary dan Ahmad Gaus AF, Benih-Benih IslamRadikal di Masjid, Studi kasus Jakarta dan Solo, (Jakarta: Center for the studyof Religion and Culture (CSRC), 2010), h 3-4.

Page 19: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

6

Radikalisme sangat berkaitan dengan fundamentalisme yang

ditandai oleh kembalinya masyarakat kepada dasar-dasar agama

serta ideologi negara yaitu pancasila. Fundamentalisme akan

diiringi oleh radikalisme dan kekerasan ketika kebebasan untuk

kembali agama dihalangi oleh situasi sosial-politik yang

mengelilingi masyarakat. Fenomena ini dapat menumbuhkan

konflik terbuka atau bahkan kekerasan antardua kelompok yang

berhadapan.9

Radikalisme dan terorisme di Tangerang Selatan

letaknya diKampung Sawah sangat mengkhawatirkan sejumlah

kasus yang terjadi di Tangerang Selatan misalnya Pertama,

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyergap rumah

kontrakan yang dihuni terduga teroris di Jalan AMD, Kelurahan

Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa

(31/12/2013) malam. Penyergapan ini mengagetkan warga sekitar

yang saat itu akan merayakan Tahun Baru 2014.10 Kedua,

Detasemen Khusus Antiteror 88 Markas Besar Polri menangkap

terduga teroris di Kota Tangerang Selatan, Banten, hari ini,

Rabu, 21 Desember 2016. Dari penggerebekan itu, mereka

menemukan sebuah bom aktif.11 Ketiga,aktivitas kelompok

Islamic State Of Iraq and Syiria (ISIS) yang melakukan

9 Agus SB, Deradikalisasi Nusantara: Perang Semesta BerbasisKearifan Lokal Melawan Radikalisasi dan Terorisme, ( Jakarta, Daulat Press :2016), h. 48-49.

10https://nasional.kompas.com/read/2014/01/01/1445421/Ini.Kronologi.Penyergapan.Terduga.Teroris.di.Ciputat di akses pada tanggal 3 desember2018 jam 14:00 WIB

11 https://metro.tempo.co/read/829447/densus-88-tangkap-terduga-teroris-di-tangerang-selatan/full&view=ok di akses pada tanggal 3 desember2018 jam 14:33 WIB.

Page 20: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

7

deklarasi menggunakan fasilitas umum di lingkungan

universitas yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan pada 6

Juli 2014.12

Kasus teroris di Ciputat ini merupakan kasus dengan

jumlah teroris terbanyak pada kasus terorisme sebelumnya yang

mencapai 6 orang ( Tewas) saat Densus 88 melakukan

penyergapan teroris di sebuah kontrakan Kampung Sawah,

Ciputat, kasus sebelumnya menewaskan teroris tidak lebih dari

3 teroris. Seperti penyergapan di sebuah rumah toko penyedia

jasa warung internet (warnet) Mutiplus di Pamulang dan sebuah

rumah di Gang Asem, Jl setiabudi yang menewaskan 3 terduga

teroris pada September 2012 tertangkapnya 2 terduga teroris di

kawasan pemukiman Binaro Sektor IX pada 7 Mei 2013

kembali terjadi bom bunuh diri di sebuah rumah milik Sigit

Indrajit, dan peristiwa tersebut bersamaan dengan penangkapan

teroris di Pondok Aren. Yang diduga jaringan kelompok Abu

Roban. Dengan demikian, banyaknya teroris yang tertembak

usai penggerebekan yang dilakukan oleh Tim Densus 88 dan

Polri di Kampung Sawah, Ciputat merupakan kasus dengan

jumlah teroris terbanyak dari kasus terorisme sebelumnya dan

peristiwa ini sudah menjadi perbincangan dan pemberitaan

lintas internasional.

Dalam hal ini masyarakat Kampung Sawah pasca terjadi

Terorisme menimbulkan trauma psikis yakni cemas, dampak

12http://www.tribunnews.com/nasional/2014/08/08/isis-deklarasi-hingga-sebar-lowongan-budak-seks-di-uin diakses pada tanggal 3 desember2018 jam 14:44 WIB

Page 21: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

8

ekonomi maupun persoalan dalam menjalankan aktivitas sehar-

hari salah satu warga setempat mengungkapkan bahwa sahnya

masyarakat setempat merasa ketakutan, cemas, tidak menyangka

di kampungnya sendiri ada teroris. “kami tidak menyangka ada

sarang teroris kemudian densus menyergap teroris serta terjadi

bangku tembak kami sangat ketakutan waktu itu dalam bulan

terakhir kontrakan itu aneh, orang-orang yang yang tinggal

disitu belum sama sekali keluar kontrakan biasanya orang baru

ngobrol, hanya menyapa saja kami pun mencurigai”. Kemudian

pasca itu tepat tahun baru 2014 densus menyergap teroris

disebuah kontrakan.

Kemudian di lansir dari laman okezone.com Wali Kota

Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengakui wilayah yang

dipimpinnya merupakan zona merah penyebaran faham radikal.

Hal itu diakuinya setelah mendapat informasi dan beberapa

kajian yang menyatakan bahwa paham radikal banyak tersebar

di wilayah tangsel dan merambah ke dunia kampus di tangsel

faham radikalisme itu sendiri.13

Dalam hal ini peristiwa-peristiwa yang terjadi di atas

khsusunya di daerah Kampung Sawah, Ciputat Tangerang

Selatan ini menjadi sorotan bagi penyuluh atas dasar itu dalam

menangkal paham radikalisme yang sejauh mana Penyuluh

Agama memotret dari paham radikalisme agama itu sendiri

untuk mengkawal serta preventif atas kejadian dari aksi teror

13 https://news.okezone.com/read/2016/11/02/338/1531429/airin-sebut-tangsel-zona-merah-paham-radikal di akses pada tanggal 3 desember2018 16:00 WIB

Page 22: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

9

tersebut, disini peran penyuluh agama dalam mengkawal

masyarakat Kampung Sawah dalam upaya menangkal paham

radikalisme agama.

Kemudian berdasarkan dalam wawancara singkat di

Kampung Sawah, Ciputat ini dengan masyarakat menyatakan :

“kami dari masyarakat di sini yah petugas penyuluhan

hanya melakukan satu kali mas untuk penyuluhan soal paham

radikalisme, udah gitu mah gak ada lagi, hanya pasca ada

terorisme dikomplek kita itu dua kali aja, disini juga ada

beberapa orang yahh gitu sedikit kurang menghargai gitu

pendapat orang, yah kami juga agax ketakutan mas”.

Istilah kepenyuluhan (extension) untuk pertama kalinya

diperkenalkan Universitas Oxford dan Universitas Cambrigde

pada sekitar tahun 1850. Di Inondesia, penyuluh yang

mengambil terminologi bahasa Belanda yang disebut

woorlichting (obor, ina) bermakna menerangi. Istilah ini

selanjutnya menjadi kata baku untuk penyuluh. Dalam bahasa

Jerman penyuluh di kenal sebagai beratung (advisory work),

sementara dalam bahasa Perancis disebut vulgarization, dan

dalam kata Spanyol disebut capacitaion.14

Kemudian dalam hal ini Tugas penyuluh Agama

sekarang ini berhadapan dengan suatu kondisi masyarakat yang

berubah dengan cepat yang mengarah pada masyarakat

fungsional, masyarakat teknologis, masyarakat saintifik dan

14 Sihabudin Noor, Penyuluhan Untuk Harmoni Antar UmatBeragama Di Indonesia, ( Jakarta : Jurnal Suluh Bimbingan Dan PenyuluhanIslam, 2016), h. 8.

Page 23: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

10

masyarakat terbuka. Dengan demikian, setiap penyuluh agama

secara terus menerus perlu meningkatkan pengetahuan wawasan

dan pengembangan diri, dan juga perlu memahami “visi dai/

penyuluh agama Islam” serta penguasaan yang optimal terhadap

materi penyuluhan agama itu sendiri maupun teknik

menyampaikannya terutama dalam hal faham bahaya radikalisme

dikalangan masyarakat.

Setiap penyuluh agama dalam menunaikan tugas boleh

tidak hanya terpaku pada pengetahuan yang telah dimilikinya

saja, melainkan harus kaya dengan pengetahuan dan wawasan

sosial kemasyarakatan agar penyuluhan yang disampaikan

memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan dirasakan sebagai

sesuatu yang memberikan solusi terhadap problema kehidupan

mereka.

Agama mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat

penting dan strategis, utamanya sebagai landasan spiritual, moral

dan etika dalam hidup dan kehidupan umat manusia. Agama

sebagai system nilai seharusnya dipahami, dihayati dan

diamalkan oleh seluruh pemeluknya dalam tatanan kehidupan

setiap individu, keluarga dan masyarakat serta menjiwai

kehidupan berbangsa dan bernegara.15

Allah berfirman dalam QS An Nahl 125:

15 Ahmad Amrullah, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial.(Yogyakarta: PLP2M.1985), h. 27.

Page 24: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

11

ٱد بك بٱل◌ بيل ر ع إلى س ك◌ ح ٱل◌ ة و م مو◌ عظة ٱل◌ نة ◌ س ح ◌

ـدل ج و ی أح◌ م بٱلتی ه ه ن ◌ س و أع◌ إن ربك ه بيله ◌ ن ضل عن س بم و ۦلم ه أعو ◌ لم

بٱل مه◌ تدين ◌

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.16

Pemerintah, dalam hal ini mengeluarkan kebijakan

melalui Badan Nasional Penanggulanan Terorisme (BNPT)

nomor Per-1/K.BNPT/I/2017 tentang Organisasi dan tata kerja

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang berfungsi

menyusun kebijakan dan strategi dalam rangka menangkal

radikalisme dan terorisme.17 Akan tetapi, dalam hal radikalisme

agama pemerintah melalui Kementerian Agama berjuang menjadi

salah satu tombak dalam rangka memberikan pemahaman

keberagamaan yang baik terhadap masyarakat. Melalui PMA no

42 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Agama mengganti PMA nomor 10 tahun 2010.18 Dalam hal ini

Kementerian Agama mengangkat petugas khusus yang

tupoksinya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat

16 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an danTerjemahannya. (Bandung: Jumanatul Ali Art, 2005).

17 Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT)tahun 2017.

18 Lihat dalam Peraturan Menteri Agama nomor 42 tahun 2016.

Page 25: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

12

mengenai cara beribadah sesuai dengan jaran Islam yang benar.

Sehingga, penyuluh agama menjadi salah satu ujung tombak yang

berperan penting dalam upaya membimbing masyarakat

memahami ajaran agama, dan mengamalkannya secara

berkualitas. Keberhasilan seorang Penyuluh Agama Islam dalam

melaksanakan tugasnya di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa

komponen diantaranya komponen strategi dakwah yang dipilih

dan dirumuskan. Kita tahu kemajemukan masyarakat Indonesia

yang terdiri dari berbagai suku, ras, tradisi, bahasa, serta status

sosial ekonomi yang berbeda-beda. Menghadapi kondisi ini

seorang penyuluh harus menyusun strategi yang tepat dalam

pelaksanaan tugas penyuluh agar tercapai dalam rangka

menunaikan visi misinya.

Berdasarkan dari pemaparan di atas, penulis bermaksud

melakukan penelitian yang berkaitan dengan judul “Peran

Penyuluh Agama Dalam Menangkal Paham Radikalisme

Agama di Kampung Sawah Ciputat, Tangerang Selatan).”

Page 26: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

13

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian skripsi ini, peneliti

membatasi hanya kepada peran Penyuluh Agama terhadap

menangkal paham radikalisme agama hasil dari peran

tersebut kepada peningkatan pemahaman bahaya paham

radikalisme agama di masyarakat.

2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas,

untuk mempermudah penelitian ini peneliti merumuskan

masalahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana peran Penyuluh Agama dalam menangkal

paham radikalisme Agama di Kampug Sawah Kota

Tangerang Selatan?

b. Bagaimana metode penyuluhan agama dalam rangka

menangkal radikalisme di Kampung Sawah Kota

Tangerang Selatan?

c. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat yang

mempengaruhi Penyuluh Agama dalam hal menangkal

paham Radikalisme Agama di Kampung Sawah Kota

Tangerang Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui peran Penyuluh Agama pada

menangkal paham radikalisme agama di Kampug

Sawah, Kota Tangerang Selatan?

Page 27: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

14

b. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam rangka

menangkal radikalisme agama di Kampung Sawah Kota

Tangerang

c. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan

penghambat yang mempengeruhi peran Penyuluh

Agama dalam Menangkal Paham Radikalisme Agama di

masyarakat Kampung Sawah, kota Tangerang Selatan?

d. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

memperkaya teori-teori sosial yang berkaitan

dengan ilmu sosial pada jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam khususnya, umunya pada

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

d. Penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan, pengalaman serta meningkatkan

kemampuan dalam menganalisa berbagai kegiatan

penyuluh agama serta dapat dipraktekan diberbagai

lembaga sosial maupun instansi lainnya yang memilki

kesamaan dengan penyuluh Agama, terutama yang

berkaitan dengan dalam menangkal paham di

Masyarakat Kampug Sawah, Kota Tangerang Selatan)

b. Maanfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan masukan bagi para pembaca dan pekerja

penyuluh yang berkaitan dengan Peran penyuluh

agama dalam menangkal paham radikalisme.

Page 28: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

15

2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan

dan bahan evaluasi bagi penyuluh agama dalam

menyusun atau membuat program dan strategi

dalam menangkal paham radikalisme agama.

D. Metodelogi Penelitian

Metodelogi penelitian adalah suatu cara kerja

untuk memahami objek penelitian dalam rangka

menemukan, menguji terhadap suatu kebenaran atau

pengetahuan. Dalam hal ini penulis menggunakan

pendekatan kualitatif. Sebagaimana menurut Bogdan dan

Taylor dalam bukunya Lexy. J. Moleong mendefinisikan

metodelogi penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.19

1. Pendekatan Penelitian

Penulis menggunakan penelitian kualitatif

dengan beberapa pertimbangan, antara lain adalah

penelitian kualitatif bersifat luwes, tidak terlalu rinci,

tidak lazim mendefinisikan suatu konsep serta memberi

kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala

ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik

bermakna di lapangan.20

Penulis menggunakan penelitian kualitatif

dalam melakukan penelitian karena berharap dengan

19 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT.Remaja Rosda Karya,2012),cet. Ke-30. H. 4

20 Burhan Bungin. Analisa Data Kualitatif (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2003). Cet ke-2. H. 39

Page 29: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

16

menggunakan penelitian kualitatif, didapatkan hasil

penelitian yang menyajikan data yang akurat dan

digambarkan secara jelas dari kondisi sebenarnya

mengenai peran Penyuluh Agama dalam menangkal

paham radikalisme agama di masyarakat Kampung

Sawah, Kota Tangerang Selatan)

2. Jenis Penelitian

e. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar

dan buku-buku angka. Semua yang dikumpulkan

berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang

telah diteliti. Data yang diperoleh dalam penelitian ini

berasal dari hasil observasi, wawancara, catatan-catatan

serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha

untuk menggambarkan dan menganalisis secara

menyeluruh peran Penyuluh Agama Dalam menangkal

paham radikalisme agama di Masyarakat Kampug

Sawah, Kota Tangerang Selatan.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah dua Penyuluh

Agama KUA Ciputat, Kota Tangerang selatan,satu

tokoh masyarakat dan satu tokoh agama setempat

diKampung Sawah.

Dan Sedangkan objek penelitian ini adalah

dua oarang masyakarat yang terkena dampak paham

radikalisme agama di Kampung Sawah, Ciputat.

Page 30: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

17

4. Sumber Data

Sumber data penelitian ini dibagi menjadi dua

bagian, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data-data yang diperoleh saat

penelitian itu dilakukan. Baik dalam bentuk

dokumentasi, wawancara atau observasi. Data yang

belum tersedia sehingga untuk masalah penelitian,

data harus diperoleh dari sumber ahlinya. Oleh karena

itu data ini diperoleh dari dua Penyuluh Agama KUA

Ciputat, Tangsel yang berkaitan langsung dengan

menangkal paham radikalisme agama serta

masyarakat setempat.

b. Data sekunder

Sumber data sekunder, merupakan data-data yang

diperoleh dari dua masyarakat, satu tokoh agama dan

satu tokoh masyarakat, dokumen-dokumen maupun

dari benda-benda tertulis yang berhubungan dengan

penelitian ini.

5. Teknik Penentuan Subyek Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian

kualitatif, teknik penentuan subyek penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang

berdasarkan atas tujuan atau pertimbangan-pertimbangan

tertentu dari peneliti dalam sampling ini peneliti

berusaha menguji pertimbangan-pertimbangannya untuk

Page 31: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

18

dapat memasukkan unsur yang dianggap khusus dari

suatu populasi dimana peneliti mencari informasi.21

Peneliti memperoleh empat orang yang akan

diwawancarai, untuk memperoleh sampelnya

berdasarkan susunan masing-masing tingkat jabatan.

Adapun informasi yang diperoleh adalah mengenai

peran Penyuluh Agama dalam menangkal paham

radikalisme agama di masyarakat Kampung Sawah, kota

Tangerang Selatan.Untuk data pendukung, peneliti

mewawancarai dua orang masyarakat Kampung Sawah,

Ciputat. Untuk memperoleh lima orang informan

tersebut, peneliti memperoleh sampelnya berdasarkan

susunan tingkat usia dan pendidikan terakhir. Adapun

informasi yang diperoleh mengenai bagaimana peran

Penyuluh Agama dalam menangkal paham radikalisme

agama di masyarakat Kampung Sawah, kota Tangerang

Selatan).

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah

strategis yang mampu mengarahkan penelitian kepada

hasil yang objektif. Sehingga teknik pengumpulan data-

data dalam penelitian ini adalah :

a. Dokumentasi

Merupakan catatan yang telah berlalu.

Dokumentasi bertujuan untuk membaca dan

21 Jusuf Soewadji, Metodelogi Penelitian Sosial (Jakarta: JurusanSosiologi.2003). cet ke-1. H. 100

Page 32: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

19

mempelajari berbagai bentuk data tertulis.22 Bisa

berbentuk tulisan serta gambar-gambar kegiatan.

Dalam dokumentasi ini peneliti

mengumpulkan informasi dengan dua bentuk yaitu

dokumentasi pribadi dan dokumentasi resmi.

Dokumentasi pribadi adalah catatan atau karangan

seseorang secara tertulis tentang tindakan dan

pengalaman. Maksud mengumpulkan dokumntasi

pribadi untuk memperoleh kejadian nyata tentang

situasi sosial dan arti berbagai faktor disekitar subjek

penelitian.23 Dokumentasi resmi yang digunakan

penulis adalah buku harian yang bermanfaat dengan

ditulis. Memberikan tanggapan tentang peristiwa-

peristiwa di sekitar penulis. Kemudian dokumen

resmi yang berisikan bahan-bahan informasi yang

dihasilkan oleh suatu lembaga sosial misalnya

majalah dan buletin.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh

data yang telah didokumentasikan dalam buku dan

majalah. Agenda kegiatan Penyuluh Agama, rencana

program (jangka panjang dan jangka pendek), foto

dll.

22 Lexy. J Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, cetakan ke 26edisi revisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 186.

23 Lexy. J Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, cetakan ke 26edisi revisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.217.

Page 33: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

20

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan

data dengan cara tanya jawab baik langsung maupun

dengan alat bantu media tertentu. Teknik pencatatan

data menggunakan catatan lapangan yaitu berupa

hasil wawancara selama observasi berlangsung

dengan menggunakan bahasa yang obyektif.24

c. Observasi Lapangan

Observasi mensyaratkan pencatatan dan

perekaman sistematis mengenai sebuah peristiwa dan

perilaku-perilaku informan yang terjadi dalam situasi

tertentu, bukan seperti yang belakngan mereka ingat,

diceritakan kembali, dan digeneralisasikan oleh

partisipan itu sendiri. Metode-metode observasi

jarang digunakan sendiri, tapi sering dikaitkan dengan

wawancara.25

Dalam hal ini peneliti menggunakan

metode observasi untuk mengamati semua hal yang

berhubungan dengan subjek penelitian lapangan

dalam kurun empat kali observasi lapangan. Yaitu

Masyarakat Kampung Sawah dan kelurahan

Kampung Sawah, Ciputat.

24 Rahayu, et. Al, Observasi dan Wawancara, ( Malang: BayumediaPublishing, 2004), h. 63.

25 Rhenald Kasali, Metode-metode Riset Kualitatif, cetakan ke 1(Yogyakarta : PT Bentang Pustaka,2008), h. 321.

Page 34: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

21

7. Analisis Data

Analisis data kuantitaif menurut Bogdan dan

Biklen, yang dikutip oleh Lexy J. Moleong adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensistensiskannya, mencari

dan menekan pola, menemukan apa yang penting dan

apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.26

Mengacu pada pemaparan di atas maka

penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Pada saat

menganalisa data hasil observasi peneliti

menginterpresatikan catatan lapangan yang kemudian

disimpulkan. Setelah itu, diolah kembali hasilnya untuk

kemudian ditulis peneliti. Data yang telah terkumpul dari

hasil wawancara, observasi dan dokumentasi maka

selanjutnya dianalisa. Data-data itu disusun secara

sistematis untuk kemudian dianalisa sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian.

8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik keabsahan data, data yang digali,

dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian.

Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini

diperlukan teknik pemerikasaan. Adapun teknik

26 Lexy. J Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, cetakan ke 26edisi revisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.248.

Page 35: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

22

pemeriksaan yang digunakan untuk menjaga keabsahan

data adalah sebagai berikut:

a. Kriterium Kredibilitas/kepercayaan

Fungsinya adalah untuk melaksanakan

inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan

penemuannya dapat dicapai, kemudian

mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil

penemuan dengan jalan pembuktian oleh penulis pada

kenyataan ganda yang sedang diteliti.

Kriterium kredibilitas ini menggunakan dua

teknik pemeriksaan.

1) Ketekunan pengamatan

Dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan

dengan persoalan atau isu dalam penelitian ini

dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal

tersebut secara rinci.

Dengan kata lain, peneliti mengadakan

pengamatan kepada subyek penelitian yaitu, tiga

Orang Masyarakat di Kampung Sawah RT 04

RW 07 Tangsel kemudian satu tokoh agama, satu

tokoh masyarakat. Sehingga data ini benar-benar

valid, objektif, dan saling mendukung untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data triangulasi.

2) Triangulasi

Page 36: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

23

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data yang untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

suatu data. Salah satu teknik triangulasi yang

digunakan untuk penelitian ini adalah teknik

triangulasi dengan sumber, triangulasi dengan

sumber akan digunakan untuk membandingkan

dengan mengecek balik derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan

cara:

a) Membandingkan data hasil wawancara

dengan pengamatan di lapangan, misalnya

peneliti membandingkan hasil wawancara

subyek penelitian dengan hasil temuan

lapangan tentang program KUA Ciputat,

Kota Tangerang Selatan.

b) Membandingkan keadaan dan perspektif

seseorang dengan berbagai pendapat dan

pandangan orang lain, misalnya peneliti

membandingkan jawaban yang diberikan

oleh Penyuluh agama KUA Ciputat, Tangsel

,masyarkat dan juga program penyuluh

agama dalam menangkal paham radikalisme

agama.

Page 37: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

24

c) Membandingkan hasil wawancara dengan

hasil dokumen yang berkaitan dengan

masalah yang sedang diteliti. Wawancara

tersebut untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data tersebut.27

b. Kriterium Kepastian

Mengutip pendapat Scriven, beliau

menyatakan bahwa masih ada unsur ‘kualitas’ yang

melekat pada konsep objektif, dalam hal ini dapat

digali dari pengertian bahwa sesuatu objektifitas

berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan.

Dari sisi peneliti dapat membuktikan bahwa data-data

ini terpercaya. Kepercayaan ini didasarkan pada hasil

data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dan

observasi terhadap subjek penelitian.28

9. Teknik Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini peneliti mengacu

pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis

dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan

oleh CeQDA (Center for Quality Development and

Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta Cetakan I, Januari 2007.

27 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyahdan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta (Jakarta:UIN Press), h. 74

28 Farida Yusuf Taybnafis, Evaluasi Program (Jakarta: Rineka Cipta,2000), h. 166

Page 38: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

25

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian proposal ini tentunya menggunakan

studi pustaka yang berkaitan dengan tema penelitian.

Terdapat beberapa karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan

judul skripsi, antara lain :

1. Penulis merujuk pada karya tulis ilmiah yang berjudul

“Konstruksi Radikalisme di Media Islam (Analisis

Wacana Pemberitan ISIS di Republika Online dan Suara

Islam.com) “ yang di tulis oleh Devi Yuliana, mahasiswa

UIN Jakarta Jurusan Konsentrasi Jurnalistik.

2. Selanjutnya penulis merujuk pada karya tulis ilmiah

yang berjudul “Analisis Framing Pemberitaan Media

Online Rakyat Merdeka dan CNN Indonesia dalam isu

Penetapan 19 Pondok Pesantren Penyebar Paham

Radikalisme”), yang ditulis oleh Fahmi, mahasiswa UIN

jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

3. Meskipun penulis melakukan rujukan terhadap karya

tulis ilmiah tersebut, penelitian yang dilakukan penulis

tetaplah berbeda. Dalam hal ini penulis membahas

tentang Peran Penyuluh Agama dalam Menangkal

Paham Radikalisme Agama di Masyarakat Kampug

Sawah, Kota Tangerang Selatan.

F. Sistematika Penulisan

Dalam memudahkan penulisan dalam penelitian ini,

maka penulis membagi pembahasan skripsi ini menjadi enam

bab dengan sitematika pembahasan sebagai berikut:

Page 39: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

26

BAB I PENDAHULUAN:Pada Bagian I ini

terdiri dari enam sub bab yang terdiri dari latar belakang

masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan.

BAB II KERANGKA TEORI Pada Bagaian II

akan menguraikan kerangka teori yang berkaitan dengan

penelitaian yaitu mengenai pengertian Peran, Radikalisme

Agama dan Pengertian Punuyuluh Agama.

BAB III PROFIL LEMBAGA DAN

GAMBARAN UMUM. Pada Bagian III akan menguraikan

gambaran umum tentang KUA Ciputat dengan uraian latar

belakang berdirinya KUA Ciputat, Visi Misi KUA Ciputat,

sarana dan prasarana KUA Ciputat, Keadaan penduduk dan

sosio religius, struktur KUA dan materi penyuluh menangkal

paham radikalisme agam KUA Ciputat, strategi penyuluh

menagkal paham radikalisme agama KUA Ciputat, profil

Kampung Sawah. Sub berikutnya bentuk dalam menangkal

paham radikalisme Agama di Masyarakat Kampug Sawah RT

04 RW 07, Kota Tangerang Selatan. Serta faktor pendukung

Page 40: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

27

dan penghambat dalam pelaksaan dalam menangkal paham

Radikalisme Agama di masyarakat.

BAB IV TEMUAN LAPANGAN Peran Penyuluh

Agama dalam menangkal paham radikalisme agama di

masyarakat Kampung Sawah, Tangerang Selata Banten, serta

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menangkal paham

radikalisme Agama.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN mencakup

analisa antara teori yang digunakan dengan temuan yang

didapatkan. Hasil analisa akan menjawab rumusan masalah

yang telah dibuat.

BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian

penutup, penulis mencoba menarik kesimpulan dari temuan

dan analisis penelitian yang didapatkan serta memberikan

saran sebagai masukan bagi penulis.

Page 41: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

28

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Teori Peran

1. Pengertian Peran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Peran adalah

beberapa tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh

seseorang yang berkedudukan di masyarakat.1 Lebih jauh,

peran itu harus dilaksanakan dan seseorang dikatakan dapat

memainkan perannya apabila mempunyai status dalam

masyarakat.2

Menurut Soerjano Soekanto, peran dapat dikatakan

sebagai perilku individu yang penting bagi stuktur masyarakat.

Dapat dikatakan bahwa orang tersebut menduduki suatu posisi

dalam masyarakat, maka ia pun melaksanakan suatu perannya

tersebut dengan memperhatikan hak dan kewajibannya.3

Sedangkan peran menurut teori peran (Role Theory), istilah

“peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater seorang aktor

harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan posisinya

sebagai tokoh tersebut dia harapkan untuk berperilaku sesuai

dengan yang diharapkan. Begitu pula dengan masyarakat

bahwa perilaku yang diharapkan dari tokoh tersebut tidak

berdiri sendiri, ,melainkan selalu berada dengan kaitan dengan

1 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar BahasaIndonesia, ( Jakarta : Balai Pusataka, 1998), h. 854

2 Nurul Hidayat, Metodologi Penelitian Dakwah, ( Jakarta :Lembaga Penelitian UIN Press, 2006) cet ke 1, h. 91

3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali,1998), h. 220

Page 42: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

29

adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau

aktor tersbut.4

Lebih lanjut, ,menurut Getzels dan E.G Guba dalam M.

Arifin mengatakan bahwa gaya hubungan Leadership-

followership, perannan seseorang dapat mengubah tingkah

laku masyarakat berikut penjelasannya:

a. Role Expection, pengharapan dari masyarakat kepengikutan

kepada peranan kepemimpinan.

b. Need Disposition, kecenderungan pribadi manusia kepada

pemenuhan kebutuhan.

c. Sosial Behavior, tingkah laku pribadi dan sosial dalam

masyarakat akibat proses kepemimpinan-kepengikutan.

Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari

kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan

kewajiban-kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka dia

menjalankan suatu peranan.5 Suatu peranan mencakup paling

sedikit tiga hal, yaitu:

1. Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungkan

dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.

Peranan dalam arti merupakan rangkaian peraturan-

peraturan yang membimning seseorang dalam kehidupan

kemasyarakatan.

4 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial (Jakarta:CV. Rajawali, 1984), h. 233-234

5 Soerjono Soekanto, Sosisologi Suatu Pengantar,(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1982), cet. Ke-36, h. 243-244

Page 43: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

30

2. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat

dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai

organisasi.

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu

yang penting bagi struktur sosial.6

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

seseorang dapat dikatakan berperan jika telah memiliki status

di masyarakat atau diperankan dan bukan hanya memiliki

status saja tetapi terdapat pulau tugas-tugas yang sebelumnya

disusun berdasarkan harapan masyarakat.

2. Bentuk dan Macam-macam Peran

a. Bentuk Peran

Melihat dari pengertian mengenai “peran”, maka bentuk

peran bisa dilihat dalam bentuk individu, norma atau

aturan, institusi atau lembaga, dan lain sebagainya.

Tergantung fungsi dan kegunaan serta harapan-harapan

yang diinginkan oleh masyarakat itu sendiri, misalkan

seorang pemain sepak bola yang kawakan akan berbeda

dengan seorang pemain musik untuk mengisi waktu luang

saja.

b. Macam-macam Peran

Peran yang ada dalam masyarakat dapat diklasifikasikan

menurut bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya

sudut pandang. Berbagai macam peran dapat disebutkan

sebagai berikut:

1) Berdasarkan pelaksanaannya

6 Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 213

Page 44: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

31

Berdasarkan pelaksanaannya peran dapat dibedakan

menjadi dua bagian, yaitu:

a) Peran yang diharapkan (exected roles), yaitu cara

ideal dalam pelaksanaan peran menurut penilaian

masyarakat. Masyarakat menghendaki peran yang

diharapkan secermat-cermatnya dan peran ini tidak

dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang

ditentukan. Peran jenis ini antara lain adalah peran

hakim, peran prptokoler diplomatic, dan sebagainya.

b) Peran yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara

bagaimana sebenarnya peran itu dijalankan. Peran ini

pelaksanaannya lebih luwes, dapat disesuaikan

dengan situasi dan kondisi tertentu. Peran yang

disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi

setempat, tetapi kekurangan yang muncul dapat

dianggap wajar oleh masyarakat.7

2) Berdasarkan cara memperolehnya

Seementara itu, berdasarakan cara memperolehnya,

peran dapat dibedakan menjadi:

a) Peran bawaan, (ascribed roles), yaitu peran yang

diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha,

misalnya peran sebagai nenek, anak, bupati, dan

sebagainya.

b) Peran pilihan (achives roles), yaitu peran yang

diperoleh atas dasar keputusannya sendiri, misalnya

7 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantardan Terapan,(Jakarta: Kencana,2007), Cet. Ke-3, h. 160

Page 45: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

32

seseorang yang memutuskan untuk memilih kuliah di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Airlangga dan menjadi mahasiswa program studi

sosiologi.

3. Tujuan dan Manfaat Peran

Setiap peran bertujuan agar antar individu yang

melaksanakan peran dengan orang-orang sekitarnya yang

berhubungan dengan peran tersebut terdapat hubungan

yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan ditaati

oleh kedua belah pihak.8

Peran dapat membimbing seseorang dalam

berperilaku, karena manfaat peran itu sendiri adalah sebagai

berikut:

a. Memberi arah pada proses sosialisasi

b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-

norma, dan pengetahuan,

c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.

d. Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga

dapat melestarikan kehidupan masyarakat.9

B. Penyuluh Agama

1. Pengertian Penyuluh

Penyuluh adalah orang yang memberikan sesuluh atau

penerang kepada masyarakat. Tidak mungkin orang yang

gelap berjiwa tidak baik akan memberikan penerang kepada

8 Basrowi, Pengantar Sosisologi, (Bogor: Ghalia Indonesia,2005),Cet. Ke-1, h. 64

9 J. Dwi Narmoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi, h. 160.

Page 46: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

33

masyarakat, sehingga tanggung jawab seorang penyuluh bukan

hanya memberikan penerang kepada masyarakat, akan tetapi

yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memberikan

sesuluh kepada dirinya, keluarganya, kemudian masyarakat

sekitar.

Secara etimologi kata penyuluhan berasal dari bahasa

inggris concelling, yang berarti pimpinan, bimbingan,

pedoman, dan petunjuk.10 Sedangkan secara terminologi yang

dijelaskan oleh para ahli diantaranya H.M Arifin dalam

bukunya “Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan

Penyuluhan Agama”. Menerangkan bahwa concelling adalah

kata kerja dari to councell yang memiliki arti memberikan

nasihat atau memberikan anjuran pada orang lain secara

berhadapan langsung.11

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyuluh berasal

dari kata “suluh” yang artinya baraang yang dipakai untuk

menerangi (biasa dibuat dari daun kelapa yang kering dan

damar) ; obor. Sedangkan pengertian penyuluh meneurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penerangan; petunjuk

jalan.12

Seorang penyuluh dipandang sebagai tempat berlindung

dari segala kesalahan batin. Seorang tokoh ulama yang

berkharisma, dapat juga berfungsi sebagai penyuluh kehidupan

10 John M. Echola dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia,(Jakarta: PT. Gramedia, 1995) Cet. Ke-1, h. 283

11 M. Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan danPenyuluhan Agama, (Jakarta: PT. Bima Aksara, 1998), Cet. Ke-5, h.168.

12 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2002), edisi ketiga, h. 1100

Page 47: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

34

beragama dalam masyarakat sekitarnya, karena ia mempunyai

pribadi yang staabi, tenang menetramkan orang lain yang

berada di dekatnya. Apabila bila ia memberikan petuah-petuah

dengan nada ucaapan dan gaya yang menyejukkan hati, maka

orang yang mendengarnya seperti tersiram air sejuk.13

2. Pengertian Penyuluh Agama

Istilah Penyuluh Agama mulai disosialisasikan sejak

tahun 1985 yaitu dengan adanya keputusan Menteri Agama

nomor 791 Tahun 1985 yaitu dengan adanya Keputusan

Menteri Agama nomor 791 Tahun 1985 tentang honorarium

bagi Penyuluh Agama. Istilah Penyuluh Agama dipergunakan

untuk mengganti istilah Guru Agama Honorer (GAH) yang

dipakai sebelumnya di lingkungan kedinasan Departemen

Agama. Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 16 Tahun

1994 tentang jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil antara

lain dinyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu profesional

dan pembinaan karir pegawai negeri sipil perlu ditetapkan

jabatan fungsional.

Sebagai pelaksanaan dari ketentuan tersebut diatas,

dikeluarkan keputusan Presiden nomor 87 Tahun 1999 tentang

rumpun jabatan fungional pegawai negeri sipil yang antara lain

menetapkan bahwa penyuluh agama adalah jabatan fungsional

pegawai negeri yang termasuk dalam rumpun jabatan

keagamaan. Mengacu pada peraturan di atas, pengertian

penyuluh Agama adalah pegawai sipil yang diberi tugas,

13 Khairul Umam dan H.A Achyar Aminudin, Bimbingan DanPenyuluhan, (Bandung: CV.Pustaka Setia,1998), h.76.

Page 48: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

35

tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh jabatan

yang berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan

keagamaan dan penyuluhan pembangunan melalui bahasa

agama.

Maka dapat disimpulkan bahwa Penyuluh Agama adalah

orang yang memberikan bimbingan atau penerangan kepada

orang lain untuk meningkatkan pengertian dan kemampuan

dalam menghadapi dan memecahkan masalah melalui bahasa

Agama.

3. Peran Penyuluh Agama

Berkaitan dengan peran (baik dari organisasi pemerintah

maupun oragnisasi non pemerintah), sebenarnya ada berbagai

peran yang dapat dilaksanakan, di mana masing-masing

terdapat peran-peran yang lebih spesifik yang lebih mengarah

pada teknik-teknik antara lain:14

a. Peran-peran Fasilitatif

1) Animasi Sosial: Animasi sosial menggambarkan

kemampuan petugas sebagai agen perubahan atau

pemberdayaan masyarakat untuk membangkitkan energi,

inspirasi, antusiasme masyarakat, termasuk di dalamnya

mengaktifkan, menstimuli dan mengembngkan motivasi

masyarakat untuk bertindak.

14 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemeikiran dalampembangunan Kesejahteraan Sosial, (jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI,2002), h. 196.

Page 49: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

36

2) Mediasi dan Negoisasi: Agen perubah dalam melakukan

upaya intervensi sosial (perubahan sosial yang

terencana) kadangkala bertemu dengan situasi dimana

terjadi konflik minat dan nilai dalam komunitas.

Berkaitan dengan hal tersebut agen perubah harus dapat

menjalankan fungsi mediasi ataupun menjadi mediator

guna menghubungkan kelompok-kelompok yang sedang

berkonflik agar tercapai sinergi dalam komunitas

tersebut. Peran sebagai mediator ini tentu saja terkait

dengan peran negoisator. Karena ditengah kelompok

yang sedang berkonflik, tidak jarang seorang agen

perubah harus mampu menengahi dan mencari titik temu

yang dapat dikerjakan bersama oleh kelompok-

kelompok yang sedang berkonflik tersebut.

3) Pemberi Dukungan: Dalam kaitan dengan peran sebagai

pemberi dukungan bahwa salah satu peran dari agen

perubah adalah untuk menyediakan dan

mengembangkan dukungan terhadap masyarakat yang

mau terlibat dalam struktur dan aktifitas komunitas

tersebut. Dukungan itu sendiri tidak selalu bersifat

ekstrinsik ataupun material, tetapi dapat juga bersifat

intrinsik seperti pujian, penghargaan dalam bentuk kata-

kata, ataupun sikap dan perilaku yang menunjukan

dukungan dari agen perubah terhadap apa yang

dilakukan masyarakat, seeperti menyediakan waktu bagi

masyarakat bila mereka ingin berbicara dengan agen

Page 50: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

37

perubah guna membahas permasalahan yang mereka

hadapi.

b. Peran-peran Edukasional

1) Membangkitkan Kesadaran Masyarakat: Upaya

membangkitkan keadaran masyarakat berawal dari

upaya menghubungkan antara individu dengan struktur

yang lebih makro (seperti struktur sosial dan politik).

Hal ini bertujuan untuk membantu individu melihat

permasalahan, impian, aspirasi, penderitaan ataupun

kekecewaan mereka dari perspekif sosial politik yang

lebih luas.

2) Menyampaikan informasi: Dalam upaya memberdayakan

masyarakat tidak jarang juga harus menyampaikan

informasi yang mungkin belum diketahui oleh sasarannya.

Dengan hanya memberikan informsi yang relevan

mengenai suatu masalah yang sedang dihadapi komunitas

sasaran tidak jarang dapat menjadi peran yang bermakna

terhadap komunitas tersebut. Oleh karena itu, dengan Islam

penyuluh agama bertugas mengarahkan umat agar masuk

ke dalam ajaran Islam secara utuh, menyulur dan universal.

4. Pengertian Agama

Secara etimologi agama berasal dari kata sangkrit, kata

“Ad-dien”yang dari bahasa Arab dan “Religi” dalam bahasa

Eropa.15 Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, agama berarti

prinsip kepercayaan kepada Tuhan dan ajaran-ajarannya dan

15 Harun Nasution, Islam Dintinjau Dari Berbagai Aspeknya,(Jakarta: UI Press, 1987), Cet V, Jilid, h.9.

Page 51: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

38

kewahiban-kewajibannya yang berhubungan dengan

kepercayaan itu.16

Dalam Kamus Sosiologi, pengertian ada tiga macam,

yaitu (1) kepercayaan pada hal-hal yang spiritual; (2)

perangkat kepercayaan dan praktik-praktik spiritual yang

dianggap sebagai tujuan tersendiri; dan (3) ideologi mengenai

hal-hal yang bersifat supra natural. Sementara itu, Thomas

F.O’Dea mengatakan bahwa agama adalah pendayagunaan

sarana-sarana supra empiris untuk maksud-maksud non

empiris atau supra empiris.

Dari beberapa definisi diatas, jelas tergaambar bahwa

agama merupakan suatu hal yang dijadikan sandaran

penganutnya ketika terjadi hal-hal yang berada di luar

jangkauan dan kemampuaannya karena sifatnya yang supra

natural sehingga diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah

yang non empiris.17

Adapun yang dimaksud dengan fungsi agama adalah

peran agama dalam mengatasi persoalan-persoalan yang

timbul dimasyarakat yang tidak dapat dipecahkan secara

empiris karena adanya keterbatasan kemampuan dan

ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan penyuluh agama

menjalankan fungsunya sehingga masyarakat merasa sejahtera,

aman, stabil, dan sebagainya.

16 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar BahasaIndonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1992), edisi 2, h. 10.

17 Dadang Kahmad, Sosiologi Agama. (Bandung: PT. RemajaRosdakarya.2002). h. 129-130.

Page 52: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

39

Thomas F. O’Dea menuliskan enam fungsi agama, yaitu:

a) Sebagai pendukung, pelipur lara, dan perekonsiliasi

b) Sarana hubungan transcendental melalui pemujaan

dan ucapan ibadat

c) Penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada

d) Pengkoreksi fungsi yang sudah ada

e) Pemberi identitas diri, dan

f) Pendewasaan agama

Fungsi agama yang dijelaskan oleh Hendropuspito lebih

ringkas lagi, tetapi intinya sama saja. Menurutnya, fungsi

agama itu adalah edukatif, penyelamatan pengawasan sosial,

memupuk persaudaraan, dan transformatif.18

Agama dapat dipandang sebagai doktrin yang diyakini

secara mutlak kebenarannya. Metodologi penelitian agama

dalam konteks ini merupakan berbagai pendekatan yang

dilakukan untuk memahami agama tersebut. Selain itu, masuk

kedalam konteks ini ialah sejarah perekembangan kajian

keagamaan; proses terbentuknya rumusan-rumusan hukum

agama; dan sejarah intelektual kajian agama.

Namun demikian, agama sebagai doktrin diduga

memberikan kontribusi terhadap dinamika dan tatanan sosial,

politik dan ekonomi. Sistem pelapisan masyarakat sedikit

banyak dipengaruhi doktrin-doktrin agama yang diyakini,

sehingga agama melahirkan kenyataan empiris sebagai gejala

keagamaan. Sikap dan keterikatan pemeluk agama terhadap

18 Dadang Kahmad, Sosisologi Agama. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 2002). h. 130

Page 53: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

40

ajaran agama juga merupakan gejala keagamaan yang menjadi

objek kajian. Selain itu, faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap sikap dan keterikatan pada ajaran agama seperti

pendidikan, lingkungan dan status sosial merupakan salah satu

telaahan dalam penelitian agama.19

C. Radikalisme Agama

1. Pengertian Radikalisme Agama

Bicara soal definisi radikalisme sering kali rancu dengan

konsep terorisme maupun fundamentalisme padahal ketiganya

mengandung makna yang berbeda, sehingga dengan adanya

pemahaman atas ketiga konsep tersebut, kita dapat

menghindari kesalahan dalam membangun konsep ilmiah.

Menurut terminologi bahasa, radikalisme adalah paham atau

aliran yang mempunyai keyakinan menginginkan perubahan

atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan

atau drastis. Radikalisme juga dapat di artikan sebagai inti

perjuangan untuk melakukan perubahan dengan memakai

cara-cara kekerasan. Penggunaan kekerasan yang merupakan

ciri utama dari radikalisme sudah menunjukkan pertentangan

dengan ajaran agama manapun pada umumnya dan ajaran

islam pada khususnya.20

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, radikalisme

paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau

19 M. Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama ( PendekatanTeori & Praktek). (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002). h, 19.

20 Obsatar SA, Prayitno RN, Ian MA, Terorisme Kanan IndonesiaDinamika Dan Penanggulangannya, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo: 2018 ) h. 7-8

Page 54: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

41

pembaharu sosial dan politik dengan cara kekerasan atau

drastis; atau sikap ekstrim dalam aliran politik. Radikalisme

atas nama agama dapat diartikan sebagai pemikiran atau sikap

keagamaan yang ditndai oleh beberapa hal, yaitu sikap tidak

toleran ( intoleran), tidak mau menghargai pendapat dan

keyakinan orang lain, serta sikap revolusioner yang cenderung

menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan.

Berkaitan dengan hal ini, Pusat Pengkajian Islam dan

Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta (PPIM)

(2004) sebagaimana dikutip oleh Husaini menguraikan

empat kriteria radikal antara lain sebagai berikut:

a. Mempunyai keyakinan ideologis tinggi dan fanatik yang

mereka perjuangkan untuk menggantikan tatanan nilai dan

sistem yang sedang berlangsung;

b. Dalam kegiatannya mereka seringkali menggunakan aksi-

aksi yang keras, bahkan tidak menutup kemungkinan kasar

terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai

bertentangan dengan keyakinan mereka;

c. Secara sosio-kultural dan sosio-religius,kelompok radikal

mempunyai ikatan kelompok yang kuat dan

menampilkan ciri-ciri penampilan diri dan ritual yang

khas;

d. Kelompok ‘Islam radikal’ seringkali bergerak secara

bergerilya,walaupun banyak juga yang bergerak secara

terang-terangan.

Radikalisme merupakan suatu paham yang menghendaki

adanya perubahan, pergantian, dan penjebolan terhadap suatu

Page 55: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

42

sistem masyarakat sampai ke akarnya. Radikalisme

menginginkan adanya perubahan secara total terhadap suatu

kondisi atau semua aspek kehidupan masyarakat. Kaum

radikal menganggap bahwa rencana-rencana yang digunakan

adalah rencana yang paling ideal. Terkait dengan radikalisme

ini, seringkali beralaskan pemahaman sempit agama yang

berujung pada aksi terror bom tumbuh bersama sistem. Sikap

ektrem ini berkembang biak di tengah-tengah panggung yang

mempertontonkan kemiskinan, kesenjangan sosial, atau

ketidakadilan.21

Umumnya, radikalisme agama muncul dari pemahaman

agama yang tertutup (baca : fanatik) dan tekstual (baca : kaku)

hingga kelompoknya yang paling benar. Sedangkan

pemahaman kelompok lain dianggap sesat – atau justru

kelompok lain dianggap sudah kafir yang berhak untuk

diperangi dengan kekerasan. Padahal agama manapun tidak

menganjurkan kekerasan, termasuk agama islam yang

merupakan agama perdamaian – yang mengajarkan nilai-nilai

serta sikap saling menghargaai, menghormati, harmoni dan

menghormati harta orang lain (terutama nyawa manusia).

Islam tidak membenarkan praktek penggunaan kekerasan atas

nama agama, bahkan dalam menyebarkan ajaran agama islam

itu sendiri.

Kemudian istilah “radikalisme” sendiri sebenarnya

bukan konsep asing dalam ilmu sosial. Disiplin politik,

21 Zuly Qodir, Radikalisme Agama di Indonesia, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2014), h. 117.

Page 56: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

43

sosiologi dan sejarah sejak lama telah menggunakan terma ini

menjelaskan fenomena sosial tertentu. Sejarawan Sartono,

misalnya, telah menggunakan istilah ini secara ektensif dalam

berbagai karyanya. Ia memakai istilah ‘radikalisme’ untuk

menggambarkan gerakan protes (petani) yang menggunakan

simbol agama dalam menolak seluruh aturan dan tatanan yang

ada. Kata ‘radikal’digunakan sebagai indikator sikap

penolakan total terhadap seluruh kondisi yang sedang

berlangsung.

Mengadopsi temuan Horaco M Kallen, radikalisme

agama paling tidak dicirikan oleh Tiga kecenderungan:

a. Radikalisme Agama merupakan respons terhadap kondisi

yang sedang berlangsung. Biasanya respons tersebut

muncul dalam bentuk evaluasi, penolakan atau bahkan

perlawanan. Masalah-masalah yang ditolak dapat berupa

asumsi, ide, lembaga, atau nilai-nilai yang dipandang

bertanggungjawab terhadap keberlangsungan kondisi yang

ditolak.

b. Radikalism Agama tidak berhenti pada upaya peolakan,

melaikan terus berupaya mengganti tatanan tersebut dengan

suatu bentuk tatanan lain. Ciri ini menunjukan bahwa di

dalam radikalisme agama terkandung suatu program atau

pandangan dunia tersendiri.

c. Kuatnya keyakinan kaum radikalisme agama akan

kebenaran program atau ideologi yang mereka bawa.22

22 Tarmizi Taher,Eddy Kristityanto,Faranz suseno, Sumartana ,Radikalisme Agama (Jakarta: PPIM IAIN Jakarta,1998) hvii.

Page 57: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

44

2. Konsep dan Indikator Radikalisme Agama

Fungsi agama sebagai pemberi identitas kelompok dan

naras dapat menopang terhadap pola utama kekerasan

keagamaan selama ini, yaitu pemberian legitimasi kepada

penggunaan kekerasan. Sebagaimana dalam jihad akbar

“perjuangan suci besar” melawan kelompok-kelompok lain

atau kelompok mereka. Pemberian legitimasi ini dapat

berlangsung misalnya seruan formal kepada tradisi keagamaan

tertentu yang menunjukkan situasi khusus, dimana

penggunaan kekerasan bersenjata dapat dibenarkan, penguatan

narasi-narasi yang menunjukkan kejahatan, dan kebengisan

kelompok mereka yang mengancam keselamatan kelompok

kita dan rujukan kepada sebuah misi suci berupa tindakan

militeristik yang setidaknya dalam situasi tertentu dapat

dibenarkan. Bagaimanakah sebuah aksi kekerasan bersenjata

pada akhirnya dapat dibenarkan oleh agama. Inilah sebab

mengapa agama secara intrinsik potensial melahirkan konflik

dan kekerasan karena komunitas agama tertentu, kelompok

kita pada akhirnya memerlukan sebuah ruang dan wilayah

dimana kita bisa unggul dan mendominasi kelompok lain.

Tarmizi mengasosiasikan radikalisme agama tersebut

dengan gerakan-gerakan keagamaan dalam Islam yang

cenderung menolak model keberagamaan konservatif serta

sistem nilai sosial-politik sekuler.23 Sedangkan Mohammed

23 Tarmizi Taher, “Anatomi Radikalisme Keagamaan dalam SejarahIslam”, dalam Radikalisme Agama, ed. Bahtiar Efendy, (Jakarta: PPIM,1998), h. 4.

Page 58: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

45

Arkoun melihat radikalisme sebagai dua tarikan

berseberangan, yakni, masalah ideologis dan politis, agama

selalu akan berada di tengahnya. radikalisme secara

serampangan dipahami bagian substansi ajaran agama,

sementara fenomena polemik dan ideologi terabaikan.24

Perwujudan radikalisme agama tersebut dengan

memanfaatkan krisis yang muncul dalam negara-negara.

Kondisi tersebut memberi ruang bagi sementara kalangan

agamawan untuk membentuk gerakan-gerakan radikal. Mereka

berusaha menolak tatanan yang ada, baik sistem negara,

hukum dan kebudayaan, untuk kemudian diganti dengan

sistem Islam. Penolakan mereka sangat radikal, dan begitu

juga konsep kehidupan yang mereka tawarkan. kaum radikalis

mempercayai kesempurnaan Islam bagi seluruh dimensi

kehidupan. Oleh karenanya, mereka terus berusaha mengganti

semua sistem institusi sosial, ekonomi, budaya dan politik

dengan model Islam.25

Gerakan tersebut dicirikan oleh keinginan untuk

menerapkan ajaran Islam Secara menyeluruh menyeluruh

dalam kehidupan keluarga, ekonomi, politik dan budaya.26

Penerapan ajaran Islam hanya mungkin dicapai jika

kepemimpinan dapat direbut dan di-Islam-kan. Asumsinya,

jika masyarakat telah berhasil diIslam-kan, maka rezim dan

24 Bimas Kementerian Agama, Radikalisme dan TantanganKebangsaan, h. 9.

25 Tarmizi Taher, “Anatomi Radikalisme Keagamaan dalam SejarahIslam”, h. 31.

26 Bahtiar Efendy, Radikalisme Agama, (Jakarta: PPIM, 1998), h.XXV.

Page 59: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

46

tatanan politik yang lebih tinggiakan dengan sendirinya

berubah menjadi Islam. Akan tetapi, asumsi ini kemudian

dibalik oleh gerakan radikal yang muncul lebih belakangan.

Bagi mereka, Islamisasi masyarakat tidak mungkin bisa

berhasil, karena yang lebih menentukan adalah penguasa dan

elit yang memegang monopoli kekuasaan dalam negara. Tak

pelak lagi, konflik dengan penguasa menjadi fenomena

menonjol dalam perjalanan gerakan radikal dalam Islam.

Faktor lain radikalisasi agama adalah Barat telah muncul

sebagai kekuatan dunia yang telah mendominasi keberadaan

Muslim. Kenyataan historis menunjukkan bahwa pada periode

sesudahnya Islam tidak saja kalah, tetapi juga kehilangan

posisinya di tengah masyarakat. Pada saat yang sama,

dominasi politik ekonomi dan kultural Barat melaju tidak

terbendungkan dan meminggirkan posisi Islam. Dalam

konteks inilah gerakan kebangkitan Islam yang tadinya

mengambil jalur kultural dan teologis berubah meniad gerakan

politik dan ideologis. Meskipun sama-sama menghendaki

kebangkitan Islam kalangan radikalis cenderung bersikap

reaksioner dan idealistik. Peneguhan Islam dilakukan melalui

penolakan terhadap non-Islam (Barat dan realitas historis

kejayaan Islam dipakaisebagai ideologi alternatif bagi

masyarakat Muslim. Kasus-kasus negara berpenduduk

mayoritas Muslim menunjukkan bahwa idiom-idiom agama

sering dipakai sebagai alat untuk mengekspresikan

ketidakpuasan sosial, ekonomi dan politik.

Page 60: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

47

Untuk mengantisipasi pergerakan dan aksi yang

dilakukan oleh penganut radikalisme, terdapat ciri-ciri

kelompok radikaltersebut. Antara lain:

a. Sangat fanatik, yaitu sikap yang tidak dapat menerima

adanya perbedaan dan cenderung mamaksakan. Kaum

radikal sangat fanatik terhadap pendapatnya dan

menganggap hanya pendapat dirinyalah yang paling

benar.

b. Berafiliasi dengan kelompok ekstrimis. Kelompok radikal

berhubungan erat dengan jaringan-jaringan ekstrimis yang

melakukan terorisme di sejumlah negara.

c. Mudah menghakimi orang dan mudah terpancing isu.

d. Mencaci ulama yang bersebrangan dengan kelompoknya.

e. Kolot dan intoleran dengan mengatasnamakan agama,

tindakannya bisa berupa terorisme bermotif jihad,

menumpas kemaksiatan sewenang-wenang, menenggakan

khilafah, maupun menolak kepemimpinan non-muslim.27

Pendapat di atas diperkuat bahwa Islam sebagai Ideologi

final dalam mengatur kehidupan Individual maupun politik

ketatanegaraan. Segala peraturan yang ditetapkan harus

merujuk pada Al-Qur‟an dan Hadis. Oleh karena itu menolak

Ideologi non timur termasuk demokrasi, sekularisme dan

liberalisme yang berasal dari Negara-negara barat. Atas dasar

ini juga kerap terjadi gesekan Ideologis bahkan fisik dengan

kelompok lain dan dengan pemerintah sendiri. Kelompok ini

27 Modul Penyuluhan Radikalisme dan Aliran Sempalan,Kementerian Agama, 2014.

Page 61: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

48

kemudian membuat faksi-faksi perlawanan terhadap

pemerintah seperti pada kasus DITII di Indonesia di Indonesia,

Al-Qaeda di Afganistan, Isis di Syiria dan Iraq, Ikhwanul

Muslimin di Mesir dan Hisbullah di Libanon. Radikalisasi

akan selalu muncul di Masyarakat dalam basis apapun

termasuk berbasis etnis atau Ideologis.28

Khilafah Islamiyyah menjadi isu yang telah menarik

dalam kemunculan radikalisme dan terorisme. Alasan yang

mengemuka adalah, bahwa bentuk pemerintahan saat ini

tidaklah sesuai dengan ketentuan syariat Islam karena tidak

dibentuk atas prinsip khilafah Islamiyyah, perundang-

undangan tidak berdasarkan pada Al-Qur'an dan hadits. Oleh

karena itulah, negara tanpa khilafah Islamiyyah disebut thagut,

dan wajib diperangi. Pemicu cita-cita khilafah ini berdasarkan

negara-negara yang mendeklarasikan sebagai negara Islam

banyak dibangun atas dasar kerajaan. Selain itu hegemoni

Barat terhadap dunia Islam yang begitu kuat, mendorong

kalangan muslim untuk mengembalikan kejayaan khilafah

Islamiyyah. Pada titik inilah,khilafah Islamiyyah bagi sebagian

kecil kelompok umat Islam dipandang sebagai model terbaik

satu-satunya bagi kemajuan umat Islam.29

Konsep radikalisme keagamaan dalam studi ini

dirumuskan sebagai bentuk pendirian, sikap dan perilaku

radikal yang dapat diketahui melalui 3 indikator, yaitu

28 Ilyasin Mukhamad dan Zamroni, Penyebaran Radikalisme danTerorisme di Kalimantan Timur, (Samarinda. IAIN Samarinda PRESS,2017), h. 56.

29 Bimas Islam, Radikalisme dan Tantangan Kebangsaan, h. 19.

Page 62: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

49

keteguhan pendirian teologi radikal keagamaan, apreasi

terhadap politik radikal keagamaan, dan dukungan terhadap

penggunaan kekerasan untuk penegakan ajaran agama.

Pertama, keteguhan pendirian teologi radikal keagamaan

diukur dengan 4 indikator, yaitu (1) teror bom bunuh diri

adalah satu bentuk perjuangan yang disahkan oleh agama; (2)

selama untuk tujuan menegakkan agama, penggunaan

kekerasan fisik dan senjata dapat dibenarkan; (3) kebanggaan

terhadap para pelaku bom bunuh diri, karena mereka telah

memperjuangkan agamanya.

Kedua, politik radikal keagamaan diukur dengan 4

indikator, yaitu (1) hidup mati setiap umat beragama harus

membela kebenaran agama, walaupun harus dengan

mengorbankan nyawa; (2) penolakan terhadap rencana

anggota keluarga dekat untuk menikah dengan umat agama

lain; (3) melakukan perlawanan terhadap kelompok lain yang

menghalangi pelaksanaan ajaran agama; dan (4) menolak

keberadaan guru agama lain mengajar di sekolah yang

mayoritas siswanya tidak seagama dengannya.

Ketiga dukungan terhadap penggunaan kekerasan untuk

penegakan ajaran agama diukur dengan 5 indikator, yaitu (1)

setiap umat beragama harus menolak segala gagasan yang

mengajarkan paham liberal (tafsir bebas) dalam memahami

ajaran; (2) kesiapan mati untuk membela kepentingan agama

yang dianut; (3) aksi teror bisa dibenarkan saat jalan persuasif

(damai) sudah tidak ada lagi untuk mencapai tujuan agama; (4)

kecenderungan memilih calon kepala daerah (Bupati-walikota)

Page 63: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

50

yang harus seagama; dan (5) keberatan bekerja dengan atasan

(bos) yang tidak seagama.30

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Menangkal

Radikalisme Agama.

1. Faktor Pendukung

Pertama, Faktor internal dari dalam umat islam

sendiri, faktor ini terjadi karena adanya penyimpangan

norma-norma agama. Kehidupan sekuler dalam kehidupan

masyarakat mendorong mereka kembali pada otentitas

(fundamen) islam. Sikap ini ditopang dengan pemhaman

agama yang totalistik (kaffah) dan formalistik yang

bersikap kaku dalam memahami teks-teks agama. Kajian

terhadap agama hanya dipandang dari satu arah yaitu

tekstual. Tidak mlihat dari faktor lain, sehingga tindakan-

tindakan yang mereka lakukan harus merujuk pada perilaku

Nabi secara literal.

Kedua, Faktor eksternal di luar umat islam, baik

yang dilakukan oleh rezim penguasa atau hegemoni dari

Barat yang tidak mendukung terhadap penerepan syari’at

islam dalam sendi-sendi kehidupan.31

2. Faktor Penghambat

30 Wahid Khozin, “Sikap Keagamaan dan Potensi RadikalismeAgama”, dalam Jurnal Edukasi, Vol 11, No 3, Puslitbang PendidikanAgama Kementerian Agama, tahun 2013, h. 295.

31 Zada Khamami, Islam Radikal; Pergulatan Ormas-Ormas IslamGaris Keras di Indonesia, (Jakarta; Teraju,2002) h. 95

Page 64: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

51

Lebih jauh faktor penghamba menangkal paham

radikalisme agama menurur Prof Azyumardi Azra yaitu

sebagai berikut:

Pertama, pemahaman keagmaan yang literal, sepotong-

sepotong terhadap ayat-ayat al-qur’an. Pemahaman seperti

itu hampir tidak memberikan ruang bagi akomodasi dan

kompromi dengan kelompok-kelompok lan yang umumnya

moderat, dan karena itu menjadi arus utama (mainstream)

umat.

Kedua, bacaan yang salah terhadap sejarah islam yang

dikombinasikan dengan idealisasi berlebihan terhadap islam

pada masa tertentu. Ini terlihat dalam pandangan dan

gerakan salafi, khususnya pada spektrum sangat radikal

seperti wahabiyah yang muncul di Semenanjung Arabia

pada akhir abad 18 awal sampai dengan abad 19 awal dan

merebak sampai sekarang ini. Tema pokok kelompok dan

sel salafi ini adalah pemurnian islam, yakni membersihkan

islam dari pemahaman dan praktek keagamaan yang

mereka pandang sebagai ‘bid’ah’, yang tidak jarang mereka

lakukan dengan cara-cara kekerasan.

Page 65: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

52

BAB III

PROFIL LEMBAGA KUA CIPUTAT DAN MASYARAKAT

KAMPUNG SAWAH

A. KUA Kecamatan Ciputat

1. Sejarah Berdirinya dan kondisi Umum KUA Ciputat

Kantor Urusan Agama (KUA) adalah unit kerja

kementerian Agama yang meimiliki rentan usia panjang.

Menurut seorang ahli di Bidang Ke-Islaman Karel Steenbrink,

bahwa KUA Kecamatan Ciputat secara kelembagaan telah ada

sebelum kementerian Agama itu sendiri ada. Pada masa

kolonial, unuit kerja dengan tugas dan fungsi yang sejenis

dengan KUA kecamatan, telah diatur dan diurus dibawah

lembaga kantor Voor Inslanche Zaken (Kantor Urusan

Pribumi) yang didirikan oleh pemerintahan Hindia Belanda.

Pendirian unit kerja ini tak lain adalah untuk mengkoordinir

tuntutan pelayanan masalah-masalah keperdataan yang

menyangkut umat islam yang merupakan produk pribumi

kelembagaan ini kemudian dilanjutkan oleh pemerintah jepang

melalui lembaga sejenis dengan sebutan Shumbu.

Pada masa kemerdekaan, KUA kecamatan dikukuhkan

melalui undang-undang no. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan

Nikah, Talak, Ceria dan rujuk (NTCR) dalam perkembangan

selanjutnya, maka Kepres No. 45 tahun 1974 yang

disenpurnakan dengan Kepres No. 30 tahun 1978, mengatur

bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan mempunyai

tugas dan fungsi melaksanakan sebagaian tugas kementerian

Page 66: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

53

Agama Kabupaten/kota di bidang Urusan Agama Islam di

wilayah kecamatan.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat

adalah salah satu unit kerja Kementerian Agama Kantor Kota

Tangerang Selatan yang bertugas melaksanakan sebagai tugas

Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan di bidang urusan

agama islam dalam wilayah Kecamatan Ciputat yang berada

pada wilayah Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat beralamat di jalan

H. Usman Nomor 2 Ciputat Kota Tangerang Selatan. Kantor

Urusan Agama (KUA) pada titik koordinat 106,40 Bujur

Timur dan 06,16 sampai dengan 06’20 Lintang Selatan dan

secara administratif melayani 7 kelurahan, dengan luas + 3381

Ha.

Batas wilayah kerja Kantor Urusan Agama kecamatan

Ciputat adalah meliputi wilayah Kecamatan Ciputat dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Ciputat Timur

Kota Tangerang selatan.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Ciputat Timur

kota Tangerang Selatan.

3. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Pamulang

Kota Tangerang Selatan.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Serpong dan

kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang.

Kecamatan Ciputat adalah merupakan dataran rendah

dengan topografi yang relative datar dengan kemiringan tanah

Page 67: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

54

rata-rata 0-3% sedangkan ketinggian wilayah anatar 0-25m

dari permukaan laut.1

2. Visi dan Misi Kantor Urusan Agama (KUA) Ciputat

Visi

“Terwujudnya Pelayanan Prima Dalam Bidang Urusan

Agama Islam”

Misi

1. Meningkatkan layanan nikah dan rujuk.

2. Meningkatkan prifesionalisme personil KUA .

3. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana

KUA.

4. Meningkatkan pembina keluarga sakinah.

5. Meningkatkan pelayanan konsultasi BP-4.

6. Meningkatkan pembinaan jaminan produk halal.

7. Memberdayakan pelayanan zakat dan wakaf.

8. Memberdayakan kemitraan dan kerukunan umat beragama.

9. Meningkatkan pelayanan konsultasi dan bimbingan haji.

10. Meningkatkan akurasi data kearsipan statistik dan

dokumentasi.

11. Meningkatkan pendidikan keagamaan.

1 Buku Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciputat h. 6

Page 68: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

55

3. Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama

55

3. Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama

55

3. Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama

Page 69: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

56

B. Penyuluh Agama KUA Kec. Ciputat

1. Program Kerja KUA Kec. Ciputat, Tangerang Selatan.

Terdapat 11 program kerja KUA Kec. Ciputat,

Tangerang Selatan, yaitu:

1. Meningkatkan Pelayanan Nikah dan Rujuk

2. Meningkatkan Profesionalisme personil KUA

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

KUA

4. Meningkatkan pembinaan keluarga sakinah

5. Meningkatkan konsultasi BP-4

6. Meningkatkan pembinanaan jaminan produk halal

7. Memberdayakan pelayanan zakat dan wakaf

8. Memberdayakan kemitraan dan kerukunan umat

beragama

9. Meningkatkan pelayanan haji dan umrah

10. Meningkatkan akurasi data kearsipan statistik dan

dokumentasi

11. Meningkatkan pendidikan keagamaan

Sebelas program di atas terwujud dalam bentuk kegiatan sebagai

berikut:

Tabel 3.1.Program dan Kegiatan KUA Kec. Ciputat

Nama Program Kegiatan KategoriPelayanan Nikah danRujuk

KUA Ciputat memberikan penyuluhan-penyuluhan kapada masyarakat,khususnya pada pasangan usia suburmengenai tata cara pencatatan nikah,dan bahkan sebelum mereka masuk keKUA, di depan kantor mereka dapat

PENGHULU

Page 70: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

57

melihat proses pencatatan nikah dengansyarat-syarat yang telah ditentukan,sehinggamereka dapat menjalaninyadengan mudah.

Pencatatan pernikahan, talak maupunrujuk

MeningkatkanProfesionalisme personilKUA

1) Melakukan permbinaan melaluibriefing supaya mereka betul-betulmampu melayani masyarakatdengan pelayanan yang primadimana hal itu sangat membantusekali untuk membantu masyarakatyang membutuhkan pelayanandengan cepat dan tepat.

2) Melakukan pembinaan melaluilatihan dan pendidikan.

3) Mengikuti pengajian rutin.4) Diskusi dan Mudzakarah.

PENGHULUDANPENYULUH

Pembinaan Kuantitas danKualitas Sarana Prasarana

1) Penataan ruang kerja, pernikahan2) Perluasan dan penataan ruang arsip3) Penataan Dapur dan toilet,4) Mushola, tempar parkir,5) Penambahan meja dan rak dan

pengadaan perpustakaan6) Penambahan dan penataan papan

nama, papan data maupun plangnama

UMUM

Peningkatan KeluargaSakinah

1) Pembinaan usia pernikahan2) Pembinaan kader motivator, PAH

dengan da’i dan da’iah yangtergabung pada BKMT dan MUI;

3) Melakukan perayaan event tahunan4) Pendataan keluarga sakinah di

Ciputat5) Sosialisasi keluarga sakinah melalui

pengajian-pengajian6) Mengadakan pembinaan keluarga

sakinah teladan untuk mengikutipemilihan tingkat nasional

PENGHULU

Peningkatan konsultasiBadan Pembinaan,Penasihatan dan

1) Menyusun kepengurusan BP 4 dikecamatan Ciputat

2) Mengadakan pendidikan dan

PENGHULU

Page 71: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

58

Pelestarian Perkawinan(BP 4)

pelatihan konseling3) Sosialisasi konsultan BP 44) Penataran calon pengantin seminggu

sekali, hari kamis5) Menasihati 10 menit sebelum akad

nikah6) Memberikan nasihat kepada

keluarga yang sedang krisis rumahtangga

Pembinaan JaminanProduk Halal

1) Sosialisasi produk halal2) Menghimbau produsen makanan di

Ciputat untuk mengurus label halalke MUI

3) Menyelenggarakan penyuluhanpentingnya produk halal dengansasaran produsen kue, restoran danpedagang

4) Mendata produksi makanan,minuman dan obat-obatan

5) Mendata tempat pemotongan hewan6) Mengadakan pembinaan terhadap

masyarakat tentang penyembelihanhewan yang benar

PENYULUH

Pemberdayaan danPelayanan Zakat danWakaf

1) Sosialisasi Zakat dan Infak kepadamasyarakat Ciputat

2) Menyelenggarakan pelatikanpengelolaan Zakat

3) Melakukan pemetaan terhadapMuzakki dan mustahiq

4) Melakukan pembinaan tentangpentingnya zakat

5) Mengumpulkan dan menyalurkanZIS

6) Melaksanakan rapat bersamalembaga keagamaan

7) Melakukan pemetaan tanah wakaf diCiputat

8) Pensertifikatan tanah wakaf diCiputat

9) Membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW)

PENYULUH

Memberdayakankemitraan dan kerukunanumat beragama

1) Memberikan pemahaman kepadamasyarakat tentang pentingnyahidup berdampingan dengan lain

PENYULUH

Page 72: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

59

agama (toleransi)2) Mengadakan diskusi dengan para

ulama dan tokoh agama lain untukmenjaga kerukunan antara intern danekstern umat beragama

Bimbingan Haji 1) Membuat brosur tentang persyaratandan prosedur Haji

2) Mendata calon jemaah haji diCiputat

3) Menyelenggarakan bimbingan danmanasik Haji

4) Mendata statistik jamaah Haji diCiputat

5) Mengadakan pelestarian HajiMabrur

6) Membentuk pengurus IPHI

PENYULUH

Peningkatan PendidikanKeagamaan

1) Pengajian rutin ulama dan umarosetiap bulan bergiliran

2) Mengadakan Jum’ah keliling danTarawih Keliling (setiap ramadan)dengan mengisi pengajian programyang akan berjalan dari KUA

3) Membentuk Badan Kontak MajlisTaklim (BMKT), merupakanpengajian orang tua, ibu-ibu setiapbulan sekaligus memberikaninformasi penyuluhan agama danpernikahan

4) Mengkonsolidasikan TPA dan TPIdengan menyasar pada mencarimetode tepat membaca danmemahami al-Qur’an

5) Pengajian P3N setiap satu bulansekali di Kecamatan Pakuhaji.Materinya seputar fiqh, khususnyafiqh munakahat.

PENYULUH

Dari data di atas dapat dipahami terdapat tiga kategori yang

menjadi program bagi pejabat fungsional, baik untuk penghulu

maupun penyuluh. Adapun program kerja khusus untuk Penyuluh

Agama terdapat pada pembinaan jaminan produk halal,

Page 73: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

60

kerukukan antara intern dan ekstern umat beragama, pendidikan

keagamaan, bimbingan haji dan pengelolaan zakat dan wakaf.

Terdapat juga progam yang dikembangkan bersama antara

Penghulu dan Penyuluh, yaitu program Meningkatkan

Profesionalisme personil KUA. Di dalamnya mencakup

pembinaan terhadap semua pejabat baik PNS maupun non PNS,

termasuk kelompok Penghulu maupun Penyuluh Agama.2

2. Data Penyuluh KUA Kec. Ciputat, Tangerang Selatan

Penyuluh Agama di KUA Kecamatan Ciputat terdiri dari

dua kelompok, yaitu Penyuluh PNS dan Non PNS. Adapun

jumlah Penyuluh PNS hanya satu orang, sisanya, sebanyak 14

orang sebagai Penyuluh Non-PNS. Menariknya, Penyuluh non

PNS terdiri dari lulusan yang beragam, di antaranya terdapat

lulusan dari Pondok pesantren. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel

berikut ini

Tabel 3.2.Daftar Penyuluh KUA Kec. Ciputat

No Nama Alamat Pend.Tera

khir

Jabatan

1 Siti Mashitoh, S.Ag Bambu Apus S1 Penyuluh PNS

2 Nur Hasan RT 01/08, Cipayung SLTA Penyuluh Non-PNS

3 Istiqomah RT 02/10, Kp. Sawah MA Penyuluh Non-PNS

4 Maryati, S.Pd.I RT 05/02, Kp. Sawah S1 Penyuluh Non-PNS

5 Tohiroh, S.PD RT 03/01, Kp. Sawah S1 Penyuluh Non-PNS

6 Siti Mansiah, S.HI RT 05/02, Serua S1 Penyuluh Non-PNS

2 Wawancara dengan Akhmad Khotib,

Page 74: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

61

7 Muhammad Soleh RT 02/06, Kp. Sawah Pesantren Penyuluh Non-PNS

8 Madrais RT 01/05, KP. Sawah Pesantren Penyuluh Non-PNS

9 M. Syafi’i RT 05/01, Serua D2 Penyuluh Non-PNS

10 Jayadin Muchtar RT 07/01, Serua Pesantren Penyuluh Non-PNS

11 H. Ahmad Yadi RT 08/03, Serua SMA/Pesa

ntren

Penyuluh Non-PNS

12 Tajuddin Serua Indah MAN Penyuluh Non-PNS

13 Drs. Hawanil Kosim RT 02/04, Jombang S1 Penyuluh Non-PNS

14 Moh. Muhtadi, M.Pd RT 01/04, Jombang S2 Penyuluh Non-PNS

15 Aufa Tamam Jombang S1 Penyuluh Non-PNS

3. Materi dan Strategi Radikalisme Penyuluh Agama

Penanggulangan paham radikalisme dan aliran sempalan

merupakan salah satu dari 8 bidang yang harus dikuasai oleh

Penyuluh Agama Kementerian Agama bersama dengan

seluruh komponen penyuluh dalam upaya pembinaan umat.

Atas dasar kepentingan penyuluh tersebut maka diperlukan

materi yang sama dan standar sehingga target yang dicapai

dalam proses penyuluh sesuai dengan yang di harapkan.

Adapaun materi-materi yang disajikan ini setidaknya dapat

memberikan pengetahuan dasar yang pada akhirnya Penyuluh

Agama mengetahui dan memahami tentang:

1. Pengertian radikalisme.

2. Faktor – faktor penyebab munculnya radikalisme.

3. Ciri-ciri radikalisme.

4. Sejarah munculnya radikakisme dalam islam.

5. Konsep islam tentang Mujahadah, Ijtihad, Jihad.

Page 75: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

62

6. Perspektif Islam tentang Radikalisme.

7. Dampak Gerakan Radikalisme dimasyarakat.

8. Sikap Organisasi Islam terhadap radikalisme dimasyarakat.

9. Berbagai regulasi dan peraturan pemerintah dalam

menanggulangi penyebaran paham radikalisme.3

Adapun startegi yang akan dilakukan oleh penyuluh

agama agar dalam melaksanakan penyuluhan berjalan dengan

lancar sesuai apa yang akan dicapai, antara lain:

1. Menangkal Radikalisme Agama dengan menyampaikan

materi agama secara moderat.

2. Memasukan materi-materi yang bersifat paham nilai-nilai

moderat dalam beragama dalam setiap penyuluhan.

3. Menambahkan wawasan penyuluh dalam hal mederenisasi

beragama dan radikalisme beragama.

4. Bil hikmah ( dengan safari dakwah, bakti sosial, menulis,

merekam vidio untuk disiarkan di radio, membuat radio

untuk diupload melalui internet dan pendampingan

terhadap masalah umat, serta melalui dinamika kelompok)

tentang kerukunan umat beragama. Strategi bil hikmah

diharapkan akan menggugah kesadaran rasionalitas

terhadap kegiatan dakwah sehingga mendorong

tumbuhnya ingin rasa tahu (curisiotiy) terutama di

kalangan kelompok masyarakat remaja,mahasiswa dan

terpelajar.

3 Modul Penyuluh Kerukunan Umat Beragama, ( Dirjen BimasIslam), h, 38

Page 76: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

63

5. Mau’idzhatil Hasanah (Penyuluh, konsultasi,ceramah,

monologis, tutorial, maupun audio visual) tentang

radikalisme. Dalam mau’izatull hasanah dikembangkan

pendekatan personal sehingga potensi kerenggangan sosial

dapat di atasi melalui program bimbingn dan penyuluh.

6. Jaadilhum Billati Hiya Ahsan (Ceramah dialogis, debat,

diskusi, kajian, seminar, workshop) tentang radikalisme.

C. Profil Kampung Sawah, Ciputat

Berdasarkan pembahasan ini akan memaparkan profil

Kelurahan Kampung Sawah.4 Berikut adalah tabel 3.1 dan 3.2

yang meliputi letak geografis dan orbitasi serta penggunaan lahan

dan luasnya.

1. Letak Geografis

Kampung Sawah memiliki luas 261 Ha dengan

berbatasan di utara dengan Sawah Baru/Pondok Jaya,

sedangkan Selatan berbatasan dengan Serua Indah, Barat

berbatasan dengan Sawah Baru, dan sebelah timur berbatasan

dengan Pondok Ranji/ Cempaka Putih.

4 Profil Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat 2019

Page 77: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

64

Adapun orbitasi ke IbuKota Kecamatan Berjarak 5 Km,

Ke IbuKota Kabupaten/Kota berjarak 7 Km, ke IbuKota

Provinsi berjarak 60 Km dan ke IbuKota Negara/jakarta 6 Km.

Adapun sarana kesehatan yang dimiliki Kampung Sawah

meliputi: 1 Puskesmas, 2 Klinik umum, 2 dokter praktek, 5

bidan praktek, dan 30 Posyandu.

2. Kondisi Masyarakat Kampung Sawah

Luas Wilayah Tujuh Hektar di apit oleh dua makam

pertama yang di depan gardu ketika ingin masuk kampung

sawah dan kedua dibelakang yaitu makam wakaf, serta

dikelilingi disebelah selatan dan timur oleh sungai dan sebelah

barat oleh empang atau tambak, warga yang memiliki

penduduk tetap kurang lebih 220 KK dan penduduk musiman

para pengontrak 175 pintu. Tentunya bemacam-macam suku

dan karakter yaitu jawa, sunda, sumatera, di kampung sawah

juga terdapat pabrik-pabrik yaitu pabrik tahu gejdrot, pabrik

oncom, pemotongan ayam, properti pembuatan ornamen, dan

lapak pemulung kurang lebih lima lapak pemulung. Tentunya

setiap pabrik mempunyai karyawannya bisa sampai jumlahnya

30 jiwa. Apabila di jumlah keseluruhan warga yang tinggal di

RT 04 RW 07 Blok Gandaria kurang lebih 1000 jiwa.5

5 Wawancara dengan Bachtiar, Ketua RT Kampung Sawah, Ciputat.

Page 78: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

66

BAB IV

HASIL DAN TEMUAN LAPANGAN

A. Deskripsi Informan

Sebelum penulis membahas seputar peran penyuluh

agama dalam menangkal paham radikalisme agama di kampung

sawah RT 04/07 Ciputat, Tangsel, terlebih dahulu penulis akan

mendeskripsikan informan pada penelitian ini. Penulis membagi

dua sumber yang diteliti oleh penulis. Pertaama, informan sebagai

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciputat yang terdiri

dari penyuluh agama, ketua KUA Ciputat kemudian satu tokoh

masyarakat dan satu tokoh agama. Kedua, informan masyarakat

kampung sawah RT 04 RW 07 yang terdiri dari tiga orang

masyarakat.

1. Informan Pejabat Penyuluh Agama KUA Kecamatan

Ciputat

a. Siti Masyitoh

Informan pertama adalah salah seorang penyuluh

agama PNS di KUA Kecamatan Ciputat. Dia bernama Siti

Masyitoh, dia berumur 49 tahun memiliki empat anak, dua

laki-laki serta dua perempuan. Sekarang dia menjabat

sebagai penyuluh agama PNS di KUA kecamatan Ciputat.

Tempat tinggal pamulang tepatnya di komplek Depag JL.

Gurame VII No A27 Bambu Apus Pamulang. Jenjang

pendidikan terakhir pascasarjana. Kemudian beliau

menjelaskan fungsi penyuluh agama menurut PMA 34

penyluh dibawah kepala KUA. kepala KUA membawahi

Page 79: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

67

penghulu dan penyuluh. Kalau tugas penghulu mencacat

perkawinan sedangkan penyuluh agama melakukan

pelayanan bimbingan agama islam kepada masyarakat

artina penyuluh dibawah kepala KUA sejajar dengan

penghulu.

b. Akhmad Khotib

Informan kedua adalah seorang penyuluh agama

KUA Kecamatan Ciputat. Kemudian dia bernama Akhmad

Khotib sekarang umur 49 tahun dia lahiran lamongan Jawa

Timur, jenjang pendidikan terakhir yang diemban yakni S1

di UIN Jogyakarta. Mempunyai tiga anak satu perempuan

dua laki-laki. Sekarang tinggal di pamulang Jl. Mujair VI

RT.02/04, Bambu Apus.

2. Tokoh Masyakat

a. Ustadz Imron, Tokoh Agama

Informan ketiga adalah seorang tokoh agama di

kampung sawah rt 04/07 yakni bernama Ustadz Imron usia

dia sekarang berumur 50 tahun. Beliau lahir di lampung

kemudian beliau merantau ke jakarta pasca orang tua nya

meninggal dunia dengan bekal di pesantren dan pesan kiyai

soal agama mengenyam pesantren dari kecil sampe umuran

SMA. sekarang beliau mempunyai pesantren di kampung

sawah selagi itu dia sebagai tokoh agama yang selalu

mengayomi masyrakat dalam mencerahkan masyarakat

setempat.

Page 80: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

68

b. Bachtiar, Ketua RT

Informan keempat adalah seorang tokoh masyarakat

dikampung sawah rt 04/07 seorang ketua RT setempat yaitu

bernama Bahtiar Imanjudin yang sering dipanggil RT Gus

Dur. Sekarang beliau mempunyai anak tiga, dua orang laki-

laki, satu perempuan. Beliau lahir di Lamongan Jawa

Timur. Sekarang dia berumur 52 tahun, pendidikan terakhir

SMA Negeri 2 Lamongan. Profesi sekarang karyawan

swasta. Tinggal dijalan AMD V RT 04/07 kampung sawah

kecamatan Ciputat. Beliau tokoh masyarakat sekaligus

ketua RT yang selalu menjaga dan mengontrol warganya

serta melalukan kegiatan-kegiatan yang positif di kampung

sawah ini, dua peiode mengeyam sebagai ketua RT karena

beberapa masyarakat sangat bangga mempunyai ketua rt

seperti RT Gus ini visi agar masyarakatnya lebih giat yang

melakukan hal-hal produktif.

3. Informan Warga Kampung Sawah gandaria RT 04/07

a. Muhammad Fajri

Informan pertama adalah seorang masyrakat yang

lahir sejak kecil di dunia pesantren. Dia yang bernama

Muhammad fajri S.pd.I, M,M. Dia lahir di jakarta sekarang

berusia 32 tahun. Alamat tinggal sekarang di jalan AMD V

RT 04/07 no 46 Kampung sawah. Profesi sekarang sebagai

dosen tidak tetap di fakultas sains Tech jenjang pendidiksn

terakhir yang diemban S2 sekarang beliau menjadi pengajar

di kampus UIN Syarif hidayatullah Jakarta fakultas saint

dan teknologi mengajar bahasa arab. kemudian memilik

Page 81: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

69

dua anak satu laki-laaki dan satu perempuan istrinya

seorang yang introvet memakai cadar.

Selain itu dia memiliki mushola dan teman kelompok

keagamaan yang menurut warga sedikit memiliki

keagamaan berbeda. selagi itu dia memiliki mushola untuk

berkumpul para kawan-kawan pengajiannya. Dalam

wawancara dengan informan dia dari kecil pesantren dan

sering mengikuti pengajian mukim (halaqoh) ke daerah-

daerah bahkan ke luar negeri seperti malaysia dengan

kelompok keagamaannya. Dia cenderung tidak seperti

masyarakat lain yang mana masyarakat lain berbaur satu

sama lain namun ia tidak. Bahkan musholanya sendiri

melakukan adzan, pengajian dengan kelompoknya pada

nyatanya di situ ada masjid terdekat di dekat rumahnya.

Beberapa kali pewancara menanyakan terhadap informan

lain soal latar belakang ia yang mempunyai aktivitas

bersama kawan-kawannya dirumah kediamannya memakai

pakaian celana di atas lutut memakai jubah.

b. Nur Hidayat

Informan kedua adalah seorang masyarakat yang

profesi sebagai wiraswasta yang bernama Nur hidayat.

Memiliki dua anak perempuan yang usianya 35 tahun.

Lahir dia di Tegal dalam keseharianya dia mengikuti

kelompok keagamaan yang berbeda dengan masyarakat

setempat sering megikuti pengajian kelompok yang selalu

mukim ke lua kota dan selalu melakukan dakwah ke warga

setempat dengan cara yang sedikit keras. Dia pernah

Page 82: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

70

mengikuti aliran syiah ketika peneliti mewawancara dia

rumah dia dekat dengan konrakana yang dulu menjadi

misteri di kampung sawah rt 004 rw 07 itu adanya

penggerebekan terorisme yang berlangsung tahun 2014

silam.

B. Temuan Radikalisme di Kampung Sawah

Radikalisme sebagai paham yang mengajarkan kekerasan

muncul di daerah Ciputat sudah semenjak tahun 2006. Akan

tetapi 10 tahun terakhir ini Tangerang Selatan dianggap sebagai

zona merah radikalisme maupun terorisme. Puncaknya terjadi

pada malam tahun baru 2014. 1 Pada saat itu terjadi

penggerebekan bahkan sampai terjadi baku tembak antara Densus

88 dengan DPO teroris. Kejadian itulah yang menandai

Tangerang Selatan sebagai zona merah atas radikalisme maupun

terorisme.

Radikalisme dan terorisme merupakan dua hal yang

berbeda dan tidak bisa generalisir. Bagi masyarakat Kampung

Sawah kejadian baku tembak atas penggrebekan terorisme di

daerah tersebut menjadi pukulan serta ancaman yang

mengakibatkan trauma maupun kekhawatiran. Sebab daerah

tersebut menurut Bahtiar selaku ketua RT merupakan daerah

yang cukup aman nyaman dan masyarakatnya rukun dan damai.

Sehingga setiap orang tidak pernah berfikir akan ada kejadian

1 Informasi dapat diakses melalui berbagai media seperti detik.comtentang Tangsel Masuk Zona Merah ISIS, TangerangNews, Oke Zone, bahkanmasuk ke dalam Kompas.com.

Page 83: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

71

radikalisme berujung pada terorisme. Sebagaimana pernyataan

berikut ini:

“Di sini (Kampung Sawah) itu aman,masyarakatnya juga rukun. Mana tahu kalau di sini bakalada teroris.”2

Secara umum masyarakat Kampung Sawah Ciputat

Tangerang Selatan merupakan masyarakat yang cukup heterogen.

Terletak di pinggiran Jakarta serta terdapat beberapa kampus

salah satunya kampus terbesar di Indonesia yaitu UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menjadikan daerah ini sebagai kawasan

yang cukup strategis. Namun begitu Bachtiar mengakui bahwa

daerah tersebut masih cukup didominasi masyarakat pribumi.

Akan tetapi banyak juga diantaranya yang memiliki kontrakan

sehingga penghuninya berasal dari berbagai daerah dan berbagai

profesi.

Tingkat keamanan kenyamanan serta guyub rukun

masyarakat Kampung Sawah dibuktikan dengan berbagai prestasi

yang diraih oleh RT tersebut. Salah satunya Kampung Sawah

meraih gelar RT terbersih se kota Tangerang Selatan. Selain itu

menurut penuturan Bachtiar menjelaskan bahwa Kampung Sawah

yang dahulu tidak memiliki jalan sekarang sudah memiliki Jalan

bahkan sampai ke pelosok Gang. Hal ini bisa terwujud karena

kerukunan dan gotong royong yang kuat masyarakat Kampung

Sawah.

2 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20.00.

Page 84: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

72

Kondisi keberagamaan Kampung Sawah dapat dikatakan

beragam namun tetap damai. Di antaranya terdapat beberapa

perbedaan mazhab seperti NU Muhammadiyah dan sebagainya.

Akan tetapi perbedaan tersebut tidak pernah meruncing terlebih

menjadi sebuah pertikaian antar warga Kampung Sawah.

Semuanya aman dan terkendali. Adanya perbedaan mazhab atau

golongan dalam agama diakui sebab diantaranya banyak warga

pendatang. Meskipun tidak bisa dipastikan bahwa setiap

pendatang ada memiliki paham yang berbeda dengan pribumi asli

namun faktor urbanisasi seperti orang mengontrak dari luar

daerah ah menjadi faktor utama munculnya berbagai perbedaan

dalam pandangan keberagamaan.

Pendatang yang memiliki perbedaan paham atau

pandangan keberagamaan dikuatkan dengan fakta bahwa kejadian

terorisme tahun 2014 tersebut bukanlah warga pribumi. Atau

beberapa kali terdapat orang yang menggunakan jubah

berkeliling untuk dakwah di masjid maupun mushola Kampung

Sawah. Sehingga bisa disimpulkan bahwa paham-paham yang

berseberangan merupakan an bawaan dari luar daerah Kampung

Sawah.

Kejadian tahun 2014 tersebut sekaligus menjadi

peringatan bagi warga Kampung Sawah untuk mewanti-wanti

sekaligus mewaspadai sikap sosial 3 sikap keberagamaan antar

warga di Kampung Sawah. Menurut Bachtiar sikap umum warga

Kampung Sawah Sangat terbuka dan sangat mudah untuk

berkomunikasi satu sama lain. Bagan komunikasi serta

Page 85: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

73

silaturahmi itulah yang menjadi kekuatan utama warga Kampung

Sawah. Secara administratif maupun secara perkembangan

kedaerahan Kampung Sawah berhasil menjadi kampung yang

cukup maju berkat keterbukaan dan saling silaturahmi antar

warga. Maka menjadi sesuatu yang mengherankan jika terdapat

pendatang yang eksklusif atau tertutup dan tidak mau kumpul

dengan warga sekitarnya.

Dalam ranah sikap keberagamaan warga Kampung Sawah

cukup baik. Setiap malam ada pengajian, majilis taklim,

pengajian remaja, minggu pagi ibu ibu, malem jumat ibu ibu, dan

ada jumat sodaqoh. Secara umum kegiatan keagamaannya sangat

aktif. Bahkan atas keaktifan kegiatan tersebut berdampak pada

perbaikan mushola RT tersebut. Maka deskripsi keagamaan di

kampung sawah tidak mencitrakan radikalisme yang heboh,

justru sebaliknya Kampung Sawah sebagai daerah yang aman dan

damai meski terdapat berbagai perbedaan. Berikut kutipan

langsungnya:

“Warga disini kan banyak pendatang juga, dariberbagai daerah, dalam persoalan keberagamaan yamacem-macem, ada NU, Muhammadiyah, dan lainnya.Meskipun banyak perbedaan, sebagai warga ya kita harussaling menghormati dan menghargai.”3

Tingkat keaktifan keberagaman ternyata cukup

berdampak pada egosentris. Sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz,

salah satu kekurangan warga kampung sawah adalah cukup

minim sikap saling menghargai. Padahal menurut Ustadz sendiri

3 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20.00

Page 86: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

74

seharusnya semua warga saling menghargai adanya perbedaan,

sebab di Kampung Sawah tidak menutup kemungkinan terdapat

orang beda agama. Sebagaimana pernyataan berikut:

“Kesulitannya itu, warga susah dinasehati, kalauudah malem pake speaker kan ganggu warga lain. Disinikan tidak 100% Islam. Selain itu juga kan kasian wargalain yang mau istirahat jadi terganggu.”4

Selain soal egosentris, sikap ekslusif juga muncul di

warga Kampung Sawah. Sikap ekslusif ini ditunjukkan oleh

beberapa orang yang tidak mudah dinasihati oleh orang lain. Ada

beberapa orang yang karena mengikuti satu golongan atau Ormas

maka hanya akan mendengar tetua nya saja.5 Sehingga Ustadz

atau Rt sekalipun kerap tidak didengar nasihatnya. Untuk urusan

keagamaan ini menjadi hal yang berbeda dengan persoalan

kemasyarakatan. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi

dikarenakan setiap orang sangat mudah mendapatkan informasi

atau dakwah dari saluran baik TV, group whatsapp maupun

media lainnya.

Perihal penyebaran radikalisme di Kampung Sawah dapat

dilihat dalam pernyataan Nur Hidayat berikut ini:

“Radikalisme di sini sudah ada sejak tahun2006an. Harus diakui juga salah satu penyebarannya darikampus-kampus di sekitaran Ciputat. Kalau kampus kanemang tempat terbuka, jadi semua paham pasti mudah

4 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

5 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

Page 87: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

75

menyebar di kampus. Efeknya pasti ke daerah-daerahsekitaran kampus pastinya”.6

Tidak bisa dipungkiri keberadaan kampus sebagai media

mencari ilmu sangat terbuka dengan segala pemahaman

keberagaman, baik yang bersifat liberal, sekuler, maupun radikal.

Terlebih jika di telisik dari segi jarak antara kampus di sekitar

Ciputat berdekatan dengan kampung sawah, maka sangat

memungkinkan ajaran tersebut salah satunya dari kampus.

Sedangkan Kampung Sawah sebagai tempat tinggal sementara

baik dari mahasiswa maupun pendatang lainnya.

Akan tetapi informasi dari Nur Hidayat perlu dikritisi,

sebab jika mengacu pada pengikut radikalisme tidak ada yang

berasal dari mahasiswa. Hal terebut diakuinya, namun juga

ditambahkan bahwa paham radikalisme kerap disalahartikan oleh

para pengikutnya. Sebagaimana penuturan berikut ini:

“Saya pernah ketemu langsung sama Ustadz AbuBakar Ba’asyir, orangnya lemah lembut, makanya sayaheran mengapa pengikutinya menjadi radikalis. Harusnyaorang itu tidak hanya sebatas ikut-ikutan saja, jadi tidaksalah pemahaman.”7

Atas dasar hal ini pula ditarik kesimpulan bahwa radikalisme

sebagai paham yang semuanya kembali pada prinsip masing-

masing. Apakah seseorang akan mengikuti prinsipnya atau hanya

sekadar ikut-ikutan semata.

6 Wawancara dengan Nur Hidayat, warga Kampung Sawah, Ciputatpada Minggu 28 April 2019 pukul 20:00.

7 Wawancara dengan Nur Hidayat, warga Kampung Sawah, Ciputatpada Minggu 28 April 2019 pukul 20:00.

Page 88: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

76

Kesulitan menghadapi radikalisme adalah tidak bisa

dipastikan seperti apa bentuk radikalisme. Menurut penyuluh

KUA ciputat bahwa radikalisme berada dalam pemikiran, bukan

pada tindakan, sehingga tidak bisa sepenuhnya bisa diatasi. Atau

jika mengambil pendapat Ustadz setempat yang menyatakan

bahwa selagi tidak melakukan kekerasan maka dianggap tidak

bermasalah. Meskipun semua sepakat menolak HTI atau Ormas

yang menolak pancasila yang berkeinginan menggantinya dengan

khilafah. Kondisi tersebut didukung semakin pesatnya

perkembangan teknologi informasi.

“Kita bisa menangkalnya melalui ceramah, tapisekarang kan orang gampang mendapatkan informasi,dakwah lewat group whatsupp, sosial media, jadi makinsulit menyaring mana yang radikal dan yang moderat.”8

Pada wilayah Kampung Sawah, jika mencari informasi

terkait radikalisme dan hubungannya dengan terorisme maka

semuanya akan sepakat menolak paham tersebut. Kejadian tahun

2014 cukup menjadi pelajaran sekali seumur hidup untuk semua

warga dalam rangka memantau dan mengawasi paham

radikalisme maupun terorisme. Meskipun demikian perbedaan

madzhab maupun Ormas masih tetap ada tanpa merusak tatanan

kehidupan yang telah ada.

Deskripsi mengenai keberagaman warga Kampung Sawah

dapat disimpulkan terdapat perbedaan namun hidup dalam damai.

Meski memiliki perbedaan namun tetap solid pada ranah kegiatan

8 Wawancara dengan Siti Masyitoh, Penyuluh Agama KUAKecamatan Ciputat pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 13:00.

Page 89: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

77

kemasyarakatan. Hal ini didukung terutama dari pihak RT

setempat yang aktif bersilaturahmi dengan warga maupun aktif

membuat kegiatan, baik untuk sosial maupun kegiatan

keagamaan. Hal yang tidak kalah pentingnya juga peran Ustadz

yang membimbing masyarakat Kampung Sawah. Dalam

berdakwah, Ustadz berprinsip pada sikap semua orang adalah

saudara. Bagi Ustadz, selagi orang masih berpatokan pada Al-

Qur'an dan Hadis dan tidak melakukan kekerasan maka mereka

adalah saudara. Adapun bagi RT, semua orang memiliki

kewajiban dan hak yang sama, maka tugas pemimpin adalah

merangkul semuanya.

“Tugas pemimpin ya harus mengayomi semuanya.Seperti yang saya bilang, di sini itu dari banyak kalangan,tapi semuanya kan memiliki hak dan kewajiban yangsama, maka saya tidak membeda-bedakan semuanya.” 9

Dari pola sederhana di atas ternyata memunculkan metode

dalam rangka memahami hingga menangkal radikalisme di

Kampung Sawah. Kejadian tahun baru 2014 meninggalkan bekas

trauma dan kekhawatiran bagi semua pihak. Kejadian tersebut

sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi warga kampung

sawah. Dengan menerapkan kebiasaan yang sudah-sudah, seperti

silaturahmi, kegiatan keagamaan, masyarakat semakin

menguatkan diri sepakat menolak radikalisme maupun terorisme.

Sebagaimana ungkapan Bachtiar berikut ini:

“Kejadian itu (penggerebekan teroris) benar benarmenjadi pelajaran buat kami (untuk waspada)”.

9 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20.00.

Page 90: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

78

Pasalnya, kejadian penggrebekan tersebut menjadi

pelajaran penting. Salah satu yang paling mendasar adalah warga

Kampung Sawah percaya bahwa yang melakukan atau

menyebarkan paham radikalisme adalah pendatang. Oleh karena

itu sikap yang muncul kemudian adalah mewaspadai kepada

setiap pendatang. Cara yang dilakukan adalah dengan meminta

KTP dan harus lapor kepada RT setempat. Selain itu, jika ada

warga yang tertutup atau jarang kumpul, maka perlu ditegor. Jika

masih tidak mau berkumpul, bisa dilakukan tindakan untuk tidak

diperpanjang masa kontrakan nya.

Antisipasi lain yang dilakukan RT adalah membentuk

‘kepala suku kontrakan’. Hal ini dikarenakan pihak RT merasa

kewalahan mengawasi kontrakan di Kampung Sawah. Menurut

Bachtiar, di kampung sawah terdiri dari lebih dari 120an pintu.

Jumlah kk yang ada mencapai lebih dari 220an. Atau jika

dikalkulasikan jumlah warga mencapai 1000an orang. Untuk

mengontrol, terutama penghuni kontrakan, maka RT membuat

ketua kontrakan, yang berkoordinasi dengan pemilik kontrakan

dan berkoordinasi dengan RT. Langkah tersebut memudahkan

dalam mengawasi sekaligus mengontrol warga kampung Sawah.

Dengan begitu jika terdapat warga yang dikira mencurigakan

dapat segera ditegur, baik kepada pemilik kontrakan maupun

langsung kepada orangnya. Selain dari segi administratif, RT

bekerja sama dengan warga makin mengaktifkan pos kamling.

Kampung Sawah memiliki empat jalur utama, saat ini semua

akses akan ditutup pada jam 12 malam. Bagi tamu yang lebih dari

Page 91: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

79

1x24 jam maka wajib lapor. Langkah tersebut dianggap cukup

aman dan bahkan berdampak pada keamanan lain, seperti

semakin meminimalisir curanmor, serta kehilangan lainnya.

Dalam perihal keagamaan, selain memperbanyak

pengajian – pengajian, Ustadz turut berperan aktif menolak

paham radikal. Dalam setiap kesempatan yang ada, ceramah yang

disampaikan memilih ajaran yang bersifat moderat. Selain itu,

Bachtiar selalu RT juga setiap ada kesempatan selalu

menyampaikan bahaya radikalisme dan radikalisme bukan ajaran

Islam. Prinsip dalam beragama Islam khususnya dikembalikan

pada ketaatan kepada Allah, Rasulullah, dan Ulil Amri.

“Kalau memang mengaku Islam dan menganggapRasulullah sebagai pemimpinnya, harus mengikutiRasulullah. Emang Rasullullah pernah mengajarkankekerasan? Justru keberadaan Rasulullah itu sebagaiuswatun khasanah. Dan Rasulullah sendiri tidak pernahmengajarkan kekerasan kepada pengikutnya.”10

C. Warga Terpengaruh Radikalisme

Selain terdapat temuan perkembangan paham radikalisme

di Kampung Sawah, Bachtiar selalu ketua RT mengkonfirmasi

ada warga yang dianggap terpengaruh paham radikalisme. Di

antaranya Fajri dan Nur Hidayat.11 Dua orang tersebut diduga

terpengaruh paham radikalisme lantaran sikap ekslusif serta

kurang membaur dengan masyarakat sekitar. Selain itu dalam

membahas persoalan agama kerap dianggap kuat

10 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

11 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20.00.

Page 92: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

80

mempertahankan argumentasi pribadi, sehingga banyak upaya

masyarakat untuk memastikan apakah keduanya benar benar

terpengaruh radikalisme. Selain itu juga mendorong agar

keduanya tidak terjerumus lebih dalam pada radikalisme.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam informan, Fajri

maupun Nur Hidayat teridentifikasi sebagai orang yang pernah

mengikuti aliran-aliran anti mainstream. Bahkan Nur Hidayat

mengakui dirinya pernah ikut bergabung dengan LDII maupun

pernah berguru secara langsung kepada Ustadz Abu Bakar

Ba’asyir. Sedangkan Fajri pernah mengikuti Jamaah Tabligh

yang berkeliling masjid untuk menyebarkan dakwah. Selain itu

Fajri memiliki pengajian yang cukup ekslusif yang hanya

beranggotakan 10orang. Sedangkan anggapan radikalisme kepada

Nur Hidayat lebih mengarah pada sisi kebiasaannya berdiskusi

dan kumpul warga yang kerap membahas persoalan agama secara

lepas.

Menurut informasi Bachtiar, Fajri cukup introvert bahkan

cenderung tertutup pada awal kedatangannya. Terlebih kebiasaan

menggunakan jubah dan berjenggot panjang membuat orang

menjustifikasi Fajri merupakan kelompok tertentu yang dianggap

radikal. Anggapan ini ditegaskan oleh Bachtiar bahwa biasanya

orang yang keras pendapat nya adalah kelompok yang

menggunakan baju gamis dan jenggot panjang. Atas penilaian

Page 93: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

81

sederhana ini berakibat pada anggapan radikalisme terhadap

Fajri.12

Penulis menelusuri sikap radikalisme keberagaman Fajri

lebih mendalam. Hasilnya salah satu pandangan yang paling

diperkuat adalah penolakan terhadap kepemimpinan non-muslim.

Baginya meski berdemokrasi, kebijakan pemerintah sangat

penting untuk Ummat islam. Jika pemimpin dari luar Islam

makan bisa saja mengkerdilkan Islam. Oleh karena itu

kepemimpinan harus dipegang oleh Islam. Berikut pernyataan

langsungnya:

“Untuk soal pemimpin ya harusnya dari Islam,kalau non-muslim nanti kebijakannya berdapampak burukpasti kepada orang umat, makanya seharusnya pemimpinitu ya dari Kita (orang Islam).”13

Sedangkan pendapat Nur Hidayat yang cukup mengarah

pada sikap radikalnya sebagaimana pendapat berikut:

“Menurut saya khilafah itu untuk sekarang yabelum tepat, tapi suatu saat nanti ya bisa digunakan.Kalau sekarang masih aman, tapi kalau sudah engga(aman) ya khilafah bisa (diterapkan).”14

Pendapat di atas menunjukkan suatu saat Indonesia perlu

menggunakan khilafah, dimana kondisi yang benar-benar telah

dibutuhkan. Sedangkan saat ini khilafah tidak tepat digunakan.

12 Peneulusuran juga dapat ditemui dalam observasi penulis.Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT Kampung Sawah, Ciputatpada Senin, 29 April 2019 pukul 20.00

13 Wawancara dengan Muhammad Nurul Fajri, warga KampungSawah pada Senin 29 April 2019 pukul 20:00.

14 Wawancara dengan Nur Hidayat, warga Kampung Sawah padaMinggu 28 April 2019 pukul 20:00.

Page 94: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

82

Dengan kata lain, penerimaan terhadap khilafah tetap ada

meskipun mengakui tidak tepat dilakukan saat ini.

Pengaruh radikalisme di Kampung Sawah memang tidak

terlalu signifikan. Namun jika diurutkan dari kejadian lama dapat

dipahami terorisme meninggalkan jejak. Kejadian penggrebekan

terorisme berkedok agama nyatanya membuat warga mencari

tahu mengapa orang berani berkorban dengan terorisme. Salah

satu dampak buruk nya adalah adanya salah tafsir perjuangan

tersebut dianggap jihad mengatasnamakan agama. Jihad dan

perjuangan atas nama agama inilah yang menjadi titik utama

paham radikalisme yang berdampak pada tindakan terorisme.

Selain soal dampak tersebut, radikalisme juga muncul atas

sikap masyarakat yang mengucilkan eks radikalis. Tekanan

seperti itulah yang menimbulkan gejolak yang lebih

membahayakan. Dengan kata lain semakin mengokohkan dirinya

pada paham radikalismenya.

“Sekarang begini, ada orang keluar penjara, diamantan teroris nih, sikap masyarakat kan pasti menjauhi.Bahkan bisa dicemooh, dihina, dikucilkan, mau kerja kanada catatan kriminal pasti ga diterima. Jadi daripada dimasyarakat juga ga diterima ya udah, pasti makin menjadituh kejahatannya. Makanya jangan heran ada orang lebihjahat setelah keluar penjara.”15

Analogi tersebut dijelaskan oleh Fajri, menurutnya orang

yang keluar dari penjara bisa lebih jahat dari sebelumnya, sebab

masyarakat tetap menganggap orang tersebut adalah penjahat.

15 Wawancara dengan Muhammad Nurul Fajri, warga KampungSawah pada Senin 29 April 2019 pukul 20:00.

Page 95: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

83

Stigma tersebut tidak mudah hilang, bahkan cenderung

diruncingkan dengan menjauhi, mencemooh, eks radikalis.

Page 96: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

83

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Peran Penyuluhan Radikalisme di Kampung Sawah

Ciputat

Penyuluhan radikalisme secara sederhana dapat dipahami

sebagai upaya bimbingan agama dalam rangka menumbuhkan

kesadaran untuk menolak paham radikal. Radikal secara umum

mengerucut pada persoalan perubahan sosial dengan

menggunakan kekererasan.1 Sebagaimana diketahui, paham

radikal merupakan ancaman nyata baik untuk negara, maupun

keberagaman masyarakat Indonesia.2 Maka sudah menjadi

kewajiban bersama setiap elemen masyarakat untuk bahu-

membahu menangkal dan menolak paham radikalisme di

masyarakat.

Usaha menangkal radikalisme yang terjadi di Kampung

Sawah, Kecamatan Ciputat dilakukan oleh seluruh lapisan

masyarakat. Meskipun dalam konteks pemerintahan,

Kementerian Agama merupakan sektor leading dalam menangkal

radikalisme,3 akan tetapi tokoh masyarakat, tokoh agama maupun

warga sekitar turut serta menangkal adanya radikalisme. Sebab

keberadaan radikalisme nyata menimbulkan kekhawatiran bagi

masyarakat Kampung Sawah. Sebagaimana pernyataan Bachtiar

berikut ini:

1 Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Modul PenyuluhanRadikalisme dan Aliran Sempalan tahun 2014.

2 Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Radikalisme danAncaman Kebangsaan, (Jakarta: Bimas Kemenag, 2014), h. 3.

3 Editoral, “Penyuluh yang Dirindukan” dalam Majalah Bimas Islam,ed No. 4 tahun 2016, Bimas Islam Kementerian Agama RI, h. 5.

Page 97: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

84

“Jelas (radikalisme) itu menimbulkan keresahan,apalagi pasca penggrebekan (teroris) itu, kita semuakhawatir, karena korbannya bisa juga kita atau orang yangtidak tahu apa-apa kan? Oleh karena itu kita harusmengantisipasinya.”4

Upaya penangkala radikalisme dapat ditemukan melalui

bebarapa kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial. Dalam

kegiatan agama, baik penyuluh agama Kementerian Agama

maupun masyarakat sekitar mengadakan pengajian atau ceramah

keagamaan yang menyisipkan materi bahaya radikalisme.

Meskipun tidak ada kegiatan khusus tentang penyuluhan

penangkalan radikalisme, dalam setiap kegiatan keagamaan

khususnya selalu disampaikan tentang bahaya radikalisme serta

penyampaian ajaran Islam moderat. Hal tersebut dilakukan dalam

rangka menangkal radikalisme.

Selain ceramah keagamaan, antisipasi radikalisme juga

dilakukan dengan cara mendalami serta mengidentifikasi setiap

warga yang diduga terpengaruh paham radikalis. Dalam hal ini,

Bachtiar selaku ketua RT terus memantau warga Kampung

Sawah yang dianggap terpengaruh ajaran radikalis. Berikut

pernyataan langsungnya:

“Pengalaman sebelumnya kan ada orang tertutup,eh tau-tau malah begitu (radikalis atau teroris), jadisekarang makin aktif dengan menegur, mengajaksilaturrahmi dengan berkumpul sesama warga danmenanyakan kejelasan secara administrasi kependudukan.

4 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20:00 Pendapat serupa jugadisampaikan Nur Hidayat selaku warga Kampung Sawah.

Page 98: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

85

Jadi ketahuan orang itu seperti apa. Ini usaha agar tidakterjadi lagi.5

Secara umum kegiatan yang ada di Kampung Sawah telah

memenuhi kriteria penyuluhan dalam rangka menangkal

radikalisme. Dengan adanya ceramah keagamaan serta ajakan

solidaritas dari tokoh masyarakat setempat dapat memujudkan

kesadaran akan bahaya radikalisme. Selain itu kegiatan tersebut

berperan memberikan pemahaman keagamaan yang lebih baik

dan menciptakan suasana kedamaian.

Adapun pengembangan penyuluhan radikalisme dapat

dianalisa dengan berjalannya fungsi-fungsi penyuluhan agama.

Umar Fauzi menjelaskan setidak terdapat empat fungsi

penyuluhan, yaitu informatif, komunikatif, edukatif, dan

konsultatif. Fungsi informatif yaitu penyuluh agama

menyampaikan penerangan agama. Dalam menjalankan fungsi

edukatif penyuluh agama mendidik masyarakat sesuai ajaran

agama. Dalam menjalankan fungsi konsultatif penyuluh agama

menyediakan dirinya untuk turut memikirkan dan memecahkan

persoalan yang dihadapi masyarakat baik secara pribadi,

keluarga, maupun masyarakat secara umum. Sedangkan fungsi

motivasi menyampaikan dukungan kisah-kisah heroic yang

relevan dengan tema penyuluhan.6

5 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20:00

6 Muhammad Umar Fauzi, “Strategi Penyuluh Agama Islam dalamMenangkal Faham Radikalisme di Nganjuk” dalam Jurnal Dakwah, STAIMiftahul Ula, 2018, h. 27.

Page 99: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

86

Dari kegiatan penyuluhan yang ada di Kampung Sawah

setidaknya telah menjalan fungsi informatif, edukatif dan

motivatif. Fungsi informatif dapat dilihat sebagai berikut:

“Pokoknya setiap ada kesempatan sambutan pastisaya sampaikan soal bahayanya (radikalisme), mau dipengajian, rapat atau musyarawah, saya selalumengingatkan sesama warga.”7

Selain itu, Siti Masyitoh selaku Penyuluh Agama dari

Kementerian Agama Kecamatan Ciputat melakukan penyuluhan

dalam bentuk ceramah di majlis taklim.

“Sebagai penyuluh ya pasti (melakukanpenyuluhan), kan memang itu tugasnya, meskipun soalradikalisme belum banyak ya atau masih sebatas ceramah-ceramah tentang pemahaman radikalisme, bahayanya dansikap yang harus dilakukan menghadapi radikalisme.”8

Usaha ini dilakukan dalam rangka memberikan informasi

bahaya radikalisme yang merugikan semua pihak. Tidak hanya

pihak yang menjadi subjek atau pengikut radikalisme saja, akan

tetapi berimbas kepada warga sekitar bahkan seluruh orang Islam

yang ada. Atas dasar inilah Bachtiar selalu menyampaikan

informasi radikalisme kepada masyarakat. Ketua RT mendapat

dukungan dari tokoh agama setempat. Ustadz Imron turut

menyampaikan ceramah keagamaan yang kerap menyampaikan

bahaya radikalisme.9

7 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20:00

8 Wawancara dengan Siti Masyitoh, Penyuluh Agama KUAKecamatan Ciputat pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 13:00.

9 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

Page 100: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

87

Sedangkan dari pihak penyuluh agama justru hanya

menyampaikan materi-materi terkait pemahaman mendasar

terkait radikalisme, bahaya serta ajakan untuk mengikuti ajaran

Islam moderat sebagai tameng radikalisme. Hal ini didasarkan

pada aturan serta beban kerja yang berlaku bagi PNS di

Kementerian Agama.

Adapun fungsi edukatif dapat ditemukan dalam kegiatan

yang diadakan di Kampung Sawah. Salah satu poin penting

dalam fungsi edukatif adalah adanya peran yang memberi contoh

moral terhadap penolakan radikalisme. Hal ini dapat diketahui

dalam kegiatan sosial yang dilakukan di Kampung Sawah, seperti

mengajak warga untuk aktif mengikuti pengajian, mempererat

silaturrahmi dengan warga dengan memperbanyak kegiatan sosial

seperti bersih-bersih kampung. Sebagaimana pernyataan berikut

ini:

“Sebenarnya saya bisa saja (bayar) sewa oranguntuk bersih-bersih kampung ini, tapi gotong royong itumemperat silaturrahmi kita bersama warga, efeknya jelaskalau ada paham yang aneh-aneh (radikalisme) pastiketahuan dan kita bisa mengajak (untuk sadar) kembali”.10

Tidak hanya dalam persoalan bersih-bersih kampung,

dalam kegaitan lain yang digalakkan oleh Bachtiar secara

langsung dan tidak langsung merupakan upaya penangkalan

terhadap radikalisme.

Ustadz Imron pun turut berperan dalam mengedukasi

penangkalan radikalisme. Keterlibatan secara aktif di kegiatan

10 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20:00

Page 101: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

88

agama seperti mengikuti pengajian di masjid luar sekaligus

memberi contoh bahwa dirinya yang sudah dianggap menjadi

ustadz pun masih membutuhkan bimbingan. Selain itu, Ustadz

Imron memiliki kegiatan pasti habis magrib berupa mengaji al-

Qur’an. Baginya benteng utama umat Islam menagkal

radikalisme adalah kembali kepada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah.

Maka usaha sederhana yang bisa dilakukannya adalah dengan

membaca al-Qur’an setiap hari. Sebagaimana pernyataan berikut

ini:

“Saya bersama anak dan istri memiliki kegiatanmembaca Al-Qur’an setiap habis maghrib. Kalau kitakembali pada ajaran Islam ya kita baca lagi Al-Qur’annya.Sebab kata ulama, kalau kita tidak membaca Al-Qur’anselama tiga hari berturut-turut maka hati kita akan gelap,dan mudah disusupi itu (radikalisme). Selain kepada anakdan istri saya selalu mengajak kepada jama’ah maupunwarga yang ada.”11

Maka jelas apa yang dilakukan oleh Bachtiar maupun

ustadz Imron merupakan usaha edukatif dalam rangka menangkal

radikalisme.

Adapun dalam hal motivatif, usaha penangkalan

radikalisme diwujudkan dalam mencontohkan kisah heroik Nabi

Muhammad SAW. Asas utama penangkalan radikalisme adalah

radikalisme dengan kekerasan bukan bagian ajaran Islam. Maka

dalam memberikan motivasi kepada warga Kampung Sawah,

baik Penyuluh agama, ketua RT maupun Ustadz sama-sama

memberikan contoh keteladanan Nabi Muhammad SAW. Jika

11 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

Page 102: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

89

radikalisme dianggap sebuah dakwah, maka kapan Nabi

mengajarkan kekerasan kepada umat Islam? Nabi bahkan lebih

parah cobaannya saat mendakwahkan Islam, namun sikap yang

ditujukkan Nabi justru sabar dan memberikan sikap toleran

kepada semua kalangan.12 Dengan demikian telah mencukupi

aspek motivatif dalam rangka menangkal radikalisme di

Kampung Sawah.

Hal yang menarik justru bentuk penyuluhan yang

seharusnya dilakukan oleh Penyuluh Agama Kementerian Agama

Kecamatan Ciputat. Pasalnya, kegiatan penyuluhan radikalisme

praktis tidak ada secara khusus. Penyuluhan radikalisme yang

dilakukan oleh pihak penyuluh hanya sebatas menyisipkan

ajaran-ajaran moderat dalam rangka menangkal radikalisme.

Padahal dalam modul penangkalan radikalisme dari Kementerian

Agama mencakup aspek pemetaan wilayah dakwah, mendata

aliran maupun lembaga keagamaan, memahami radikalisme,

bahaya radikalisme dan aliran sempalan, dan memberikan

pendampingan dan pembinaan terhadap masyarakat korban

radikalisme.13

Namun ketiadaan peran penyuluh agama secara masif

tetap dilakukan penyuluhan secara mendasar oleh warga

setempat. Dalam hal ini yang paling berperan adalah Ketua RT

dan Tokoh Agama setempat. Keduanya bahu-membahu

12 Baik Penyuluh Agama, Ketua RT, dan Ustadz Imron memilikipendapat sama terkait keteladanan Nabi Muhammad sebagai motivasi umatIslam.

13 Modul Penyuluhan Radikalisme dan Aliran Sempalan, KementerianAgama, 2014.

Page 103: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

90

melakukan segala upaya untuk menangkal dan menolak adanya

radikalisme di Kampung Sawah. Peran tersebut dapat dirasakan

warga sekitar, sebagaimana Fajri yang penulis anggap berpaham

radikal mengakui peran ketua RT dalam menangkal radikalisme.

Menurutnya keaktifan kegiatan di Kampung Sawah merupakan

upaya yang efektif dalam menangkal radikalisme. Terlebih

silaturrahmi yang dilakukan ketua RT keliling kampung

memberikan kesan semua pihak diayomi dan dirangkul, sehingga

semua warga merasa memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Meskipun tidak ada pernyataan secara khusus, namun dari

beberapa argumentasinya menunjukkan keberpihakannya

terhadap ketua RT. Dengan kondisinya yang terduga terpengaruh

radikalisme, namun dalam pernyataan sikapnya menjadi moderat.

Sebagaimana dalam temuan penulis mencantumkan Fajri adalah

sosok yang dianggap terpengaruh ajaran radikalis, dalam

penpadatnya tidak menunjukkan sosok yang radikalis. Jika

mengacu pada ciri-ciri radikalis seperti sangat fanatik, berafiliasi

dengan kelompok ekstrimis, mudah terpancing isu, mencaci

ulama yang bersebrangan, kolot dan intoleran semuanya tidak

tampak.

Dalam pandangan sistem khilafah, Fajri menolaknya dan

menganggap Pancasila sudah sesuai ajaran Islam dan tidak perlu

diubah. Afiliasinya terhadap kelompok ekstrimis seperti jamaah

tabligh tidak bisa dibuktikan sebagai kelompok ekstrimis,

mengingat dalam jama’ah tabligh yang dianutnya juga mengakui

Pancasila. Bahkan penulis memancing dengan sikap terhadap

ulama yang bersebrangan hingga pemboikotan, jawabannya

Page 104: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

91

adalah tidak ada kriminalisasi ulama dan tidak perlu adanya

pemboikotan. Islam baginya adalah ajaran yang membawa

kedamaian. Sebagaimana pendapat berikut:

Kita ini negara pancasila, kita yang mengikutijama’ah tabligh itu ada kitabnya yang menganjurkan kitamengikuti dan menghormati pemerintah yang ada. Jadikita tidak membuat sistem baru atau menolak sistem yangada. Intinya ya kita menerima Pancasila. ... soal pemimpin(perempuan), selagi tidak menajdi imam sholat ya tidakmasalah. ... Intinya satu, Islam tidak mengajarkankekerasan, jadi kalau ada (kelompok) yang mengajarkankekerasan ya jelas bertentangan dengan Islam, kita semuawajib menolaknya.”14

Meskipun terdapat pendapat penolakannya terhadap

kepemimpinan non-muslim, baginya merupakan sikap demokratis

sebagai warga negara. Persoalan kepemimpinan perempuan pun

diperbolehkan, asal tidak menjadi imam sholat. Sehingga

penolakan terhadap kepemimpinan non-muslim tidak menjadi

pemahaman yang radikalis. Dirinya pun menolak adanya ISIS,

HTI atau siapapun yang berdakwah dengan kekerasan.

Identifikasi terhadap kelompok ekstrimis memang cukup

rumit dibuktikan. Pasalnya radikalisme tidak bisa dilihat dari fisik

semata, sebab radikalisme merupakan paham atau pemikiran. Hal

ini berimbas terhadap penilaian ormas seperti FPI yang kerap

menggunakan kekerasan, namun tidak dikategorikan ormas yang

radikal. Selain itu, keberadaan aksi berjilid-jilid dikenal dengan

212 semua pihak tidak menganggap sebagai aliran atau paham

yang radikal. Bahwa satu sisi FPI menggunakan kekerasan

14 Wawancara dengan Muhammad Nurul Fajri, warga KampungSawah pada Senin 29 April 2019 pukul 20:00.

Page 105: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

92

diakuinya, namun pada aspek lain warga Kampung Sawah

merasakan manfaat keberadaan FPI, sebagaimana orang FPI

dikenal baik oleh warga Kampung Sawah. Namun kekerasan

yang dilakukan FPI tetap menjadi perdebatan yang tidak bisa

disimpulkan sebagai ormas radikal.

Gambaran penilaian terhadap radikalis tersebut bermuara

pada satu argumen mengenai faktor seseorang yang terpengaruh

radikalisme. Fajri menuturkan terdapat faktor utama kelompok

atau orang yang mudah dipengaruhi radikalis, yaitu pengucilan

eks radikalis membuat orang tersebut semakin berani melakukan

radikalisme. Orang yang terindikasi radikalis tentunya mendapat

stigma negatif dari masyarakat. Sikap yang kerap ditunjukkan

adalah eks radikalis kerap dikucilkan atau dimarjinalkan dari

warga. Hal inilah yang melatarbelakangi orang jahat akan lebih

jahat, karena menganggap hidupnya tidak berarti lagi. Maka sikap

yang ditunjukkan warga Kampung Sawah adalah sesuatu yang

sangat positif dalam menangkal radikalisme. Sehingga siapapun

yang masuk ke Kampung Sawah tetap diterima dari manapun asal

dan golongannya. Di dalamnya kemudian dirangkul dan ayomi

tanpa membeda-bedakan semua pihak. Efeknya pasti akan

menimbulkan saling menghormati satu sama lain. Sebagaimana

pernyataan berikut:

Dulu saya itu tidak memiliki siapa-siapa, tapiAlhamdulillah, pak RT menjadi pemimpin yang sangatmengayomi warganya, bahkan Ustadz Imron dulu tidakpunya siapa-siapa juga dia yang menjadi wali nikahnya.Berkat ajakan aktifnya di lingkungan juga berdampak baikbuat kita. Musola sekarang udah rapih, pokoknya berkatpak RT yang bekerja keras ini menyatukan dan

Page 106: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

93

menunjukkan sikap yang saling menghargai satu samalain. Istilahnya kita ga enak kalau mau macem-macem.15

Dengan demikian penyuluhan radikalisme di Kampung

Sawah cukup efektif menangkal paham atau ajaran radikalisme.

Meskipun tidak ada kegiatan secara pasti tentang penyuluhan

radikalisme, namun upaya yang dilakukan masyarakat setempat

merupakan usaha bimbingan keagamaan dalam rangka

menyadarkan akan bahaya dan ancaman radikalisme. Hasilnya

dianggap positif melawan radikalisme.

B. Respon terhadap radikalisme di Kampung Sawah

Radikalisme sebagai paham atau ajaran yang

menginginkan perubahan sosial dengan menggunakan kekerasan

berkedok agama dinilai menyimpang dari ajaran agama Islam itu

sendiri.16 Dari seluruh informasi yang didapatkan penulis semua

sepakat menolak terhadap radikalisme. Terlebih pasca terjadinya

penggerebekan teroris. Semua trauma dan kekhawatiran

sehingga menolak segala bentuk kekerasan mengatasnamakan

agama.

Radikalisme dianalogikan sebagaimana timbangan yang

berat ke kanan atau ke kiri dan ada yang di posisi tengah-tengah.

Radikal adalah pemahaman yang keras, maka kerap

menggunakan kekerasan pada tindakannya. Sedangkan dalam

beragama Islam diajarkan untuk menjadi ummatan wasatan atau

umat yang moderat. Maka dengan memahami radikalisme adalah

15 Wawancara dengan Muhammad Nurul Fajri, warga KampungSawah pada Senin 29 April 2019 pukul 20:00.

16 Bimas Islam Kementerian Agama, Radikalisme dan AncamanKebangsaan, h. 10.

Page 107: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

94

sebuah paham yang mengajarkan pada kekerasan atau sikap yang

keras, respon yang harus dilakukannya adalah dengan

mengajukkan pemahaman yang moderat.17

Islam identik dengan perdamaian kelemahlembutan dan

anti kekerasan. Menurut Ustadz Imron radikalisme adalah

sebagai berikut:

Saya tidak menerima apabila radikalisme dikaitkandengan ajaran Islam. Kalaupun radikalisme dikaitkandengan jihad dalam bentuk peperangan yang mengambilkejadian pada masa Rasulullah itu sesuatu yang salahpemahaman. Bahwa pada masa Rasulullah terjadipeperangan memang benar dan kompleks yang tepat,sedangkan jika saat ini menggunakan dalil peperanganadalah kesalahan yang sangat fatal.18

Senada dengan ustadz Imron, Bachtiar menegaskan

“Jihad yang benar adalah berjuang menghidupi dirinyamaupun keluarga. Jihad itu seperti orang yang mencari nafkahuntuk diri maupun keluarganya, bukan bom bunuh diri yangmenyusahkan orang lain dan keluarganya.”19

Pada intinya, baik Ustadz Imron maupun Bachtiar berkesimpulan

menolak radikalisme.

Respon terhadap radikalisme yang cukup menarik

dilontarkan oleh Nur Hidayat selaku warga Kampung Sawah.

“Radikalisme itu ga ada untungnya, rugi ikutseperti itu...jadi ga tepat kalau khilafah saat ini, kalau

17 Wawancara dengan Siti Masyitoh, Penyuluh Agama KUAKecamatan Ciputat pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 13:00.

18 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

19 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20:00

Page 108: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

95

suatu saat nanti ya mungkin bisa aja diterapkan(khilafah).”20

Di awal Nurhidayat berpendapat bahwa radikalisme

sesuatu yang merugikan. Bahkan menurutnya radikalisme

merusak generasi bangsa dan negara. Akan tetapi pendapatnya

dibumbui dengan penerimaan khilafah yang menjadi indikasi

radikalisme yang mungkin bisa diterapkan pada suatu saat nanti.

Dengan kata lain radikalisme tidak sepenuhnya ditolak Meskipun

tidak sepenuhnya diterima. Sebaliknya Fajri berpendapat jika

radikalisme dikaitkan dengan simbol seperti jenggot dan jubah

atau celana cingkrang itu tidak tepat.21 Radikalisme itu terkait

dengan pemahaman dan tindakan bukan terletak pada simbol atau

pakaian.

Informasi dari Fajri maupun dari Nurhidayat terdapat titik

tolak yang sangat berbeda antara tampilan dan pemikiran.

Pasalnya Fajri secara fisik penampilan jenggot panjang dan kerap

mengenakan jubah serta memiliki pengajian yang sifatnya cukup

eksklusif. Akan tetapi dalam setiap pernyataannya tidak ada

satupun yang mendukung radikalisme. Bagaimana pendapatnya

tentang Pancasila atau Khilafah, Fajri tetap berpegang teguh pada

sistem negara yang berlaku artinya tetap mengakui Pancasila dan

menolak Khilafah. Sebaliknya Nurhidayat dalam pendapatnya

menerima pancasila namun juga tidak menolak sepenuhnya

Khilafah. Meskipun penerimaannya tidak untuk saat ini.

20 Wawancara dengan Nur Hidayat, warga Kampung Sawah padaMinggu 28 April 2019 pukul 20:00.

21 Wawancara dengan Muhammad Nurul Fajri, warga KampungSawah pada Senin 29 April 2019 pukul 20:00.

Page 109: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

96

Yang perlu digarisbawahi adalah dalam penerimaan

maupun dalam penolakan terhadap radikalisme lebih didominasi

terhadap penolakan. Terlebih ketika mengacu pada respon

pertama mendengar atau menjelaskan terkait radikalisme semua

pihak dengan tegas mengatakan menolaknya. Alasan utama

terhadap penolakan radikalisme adalah yang jelas bertentangan

dengan ajaran Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan respon

terhadap radikalisme oleh masyarakat kampung sawah adalah

menolaknya.

Respon penolakan terhadap radikalisme dibarengi dengan

sikap terhadap perilaku atau antisipasi terhadap radikalisme.

Terdapat beberapa poin diantaranya menurut Nur Hidayat

persoalan radikalisme adalah persoalan pemahaman dan soal

prinsip, maka kembali pada prinsip hidup seseorang.22 Apakah

hanya sekadar ikut-ikutan atau berpegang teguh pada

pendiriannya? Sedangkan menurut ustadz Imron, dengan

mengetahui bahaya radikalisme semua pihak perlu kembali pada

ajaran Islam yang benar dan diperkuat dengan persatuan.

Kalau ga bersatu ya kita mudah dikacaukan,mudah tercerai berai. Karena itu yang membuat semuapihak dirugikan.23

Terlepas dari perbedaan pendapat yang ada, repson

masyarakat Kampung Sawah terhadap radikalisme adalah

menolaknya. Radikalisme bukan bagian dari Islam. Respon

penolakannya merupakan bentuk tanggungjawab dalam

22 Wawancara dengan Nur Hidayat, warga Kampung Sawah padaMinggu 28 April 2019 pukul 20:00.

23 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

Page 110: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

97

mempertahankan keagamaannya. Setiap informan menjelaskan

bahwa menolak radikalisme adalah tanggungjawab bersama,

tidak hanya pihak penyuluh, keamanan atau warga, namun semua

pihak memiliki tanggungjawab menangkal, menolak radikalisme.

Respon tersebut merupakan antisipasi kejadian-kejadian

yang tidak diinginkan. Keberadaan radikalisme tidak hanya

merugikan diri sendiri, keluarga, namun juga sangat merugikan

Islam. Bagi masyarakat Kampung Sawah cukup traumatik setelah

pasca kejadian penggrebekan teroris kampung terseut dicap

sebagai kampung teroris. Padahal siapa yang melakukan teroris

siapa yang terkena dampaknya.24

Hal lain yang ditekankan adalah beragama adalah

membela agama adalah pasti, maka segala yang bertentangan

dengan agama harus ditolak. Kekerasan yang tidak diajarkan oleh

Nabi maka bukan bagian dari Islam. Oleh karena itu menolak

kekerasan berarti membela agama. Selain itu beragama berarti

berbudaya. Masyarakat yang hidup beragama memiliki

budayanya tersendiri. Aspek kebudayaan saling menghargai dan

menolak bentuk kekerasan adalah budaya masyarakat Kampung

Sawah.25

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Penangkalan

Radikalisme

24 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20:00.

25 Wawancara dengan Siti Masyitoh, Penyuluh Agama KUAKecamatan Ciputat pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 13:00.

Page 111: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

98

Upaya penyuluhan radikalisme bukant pekerjaan yang

mudah. Meskipun semua pihak menolak paham radikalisme,

namun dalam mewujudkannya terdapat penghambat maupun

pendukungnya. Berikut faktor yang menghambat dan mendukung

penyuluhan radikalisme di Kampung Sawah.

1. Faktor Penghambat

Hampir semua kalangan merasakan adanya hambatan

atau kekurangan dalam memberikan penyuluhan penangkalan

radikalisme. Hambatan yang ditemui sesuai dengan kedudukan

dan posisinya. Baik pihak Penyuluh agama, tokoh masyarakat

dan tokoh agama memiliki hambatan yang berbeda satu sama

lain.

Pertama pihak Penyuluh Agama Kementerian Agama.

Pasalnya, menurut Siti Masyitoh sebagai penyuluh

mendapatkan bekal tentang radikalisme, akan tetapi tidak

dibarengi perangkat pendukung seperti program, bentuk

kegiatan khusus untuk menangkal radikalisme. Satu sisi

kementerian agama adalah sektor leading dalam mencegah

radikalisme, namun realisasinya justru tidak mengena sampai

ke lapisan paling bawah. Atas dasar inilah menjadi kendala

atau hambatan paling utama dalam penyuluhan penangkalan

radikalisme. Untuk lebih jelasnya berikut pernyataan Siti

Masyitoh:

“Kita punya wewenang menangkal radikalisme, tapikita tidak dibekali alat-alatnya. Kita juga tidak memilikiprogram khusus ya tentang penangkalan radikalisme.Selain itu variabel-variabel radikalisme kan banyak ya,

Page 112: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

99

tidak bisa diidentifikasi secara fisik lagi, jadi ya makinsusah menangkal radikalisme.”26

Terkait dengan wewenang dan perangkatnya, Siti

Masyitoh mengakui adanya hambatan kurang koordinasi

dengan pihak aparat keamanan. Pasalnya, limpahan dari

radikalisme adalah terorisme, sedangkan isu-isu tersebut

menjadi isu nasional yang ditangani secara langsung dari pihak

pusat. Hambatannya adalah bagian paling bawah tidak bisa

bergerak leluasa untuk menangkal radikalisme.

Selain faktor ketiadaan program khusus penyuluhan

radikalisme, hambatan selanjutnya adalah banyaknya variabel-

variabel yang tidak bisa dipraktiskan sebagai bentuk

radikalisme. Persoalan radikalisme sebagai ajaran atau paham

tidak mudah menuduh orang itu radikal atau ekstrimis.

Kejadian serupa dialami penulis yang menduga Fajri

berjenggot panjang dan berjubah dengan memiliki kajian

ekslusif justru memiliki pendapat yang moderat. Bahkan

dirinya merasa kecewa jika persoalan jenggot dan simbol fisik

lainnya dianggap radikalis.27

Dengan demikian hambatan bagi KUA Kecamatan Ciputat

adalah faktor ketiadaan program khusus dan banyaknya

variabel yang tidak mudah untuk membedakan mana radikal

dan yang tidak radikal.

26 Wawancara dengan Siti Masyitoh, Penyuluh Agama KUAKecamatan Ciputat pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 13:00.

27 Wawancara dengan Muhammad Nurul Fajri, warga KampungSawah pada Senin 29 April 2019 pukul 20:00.

Page 113: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

100

Adapun hambatan yang dihadapi oleh Bachtiar

sebagaimana pernyataan berikut:

Di sini itu banyak pendatang, tapi yang punyakontrakan tidak semuanya tinggal di sini. Seharusnya disini sudah pemekaran RT, tapi karena warganya gakmau, karena nanti harus urus administrasi ulang dan ribetpastinya makanya saya juga kewalahan mengontrol200an lebih KK di sini. Kalau ada pendatang jugaseringnya kan Cuma komunikasi sama yang punyakontrakan, jadi makin susah kontrolnya. 28

selaku ketua RT adalah banyaknya warga yang

memiliki kontrakan namun tidak bertempat tinggal di situ. Hal

ini berimbas pada pengontrak secara umum pendatang yang

tidak bisa dikenali latar belakangnya. Kemudian pendatang

kerap hanya berkomunikasi dengan pihak pemiliki kontrakan,

sedangkan pemiliki kontrakan kerap tidak melakukan laporan

kepada ketua RT. Oleh karena itu bisa saja kecolongan ada

pendatang yang membawa paham radikal. Hal ini didasari

kejadian terorisme yang berasal dari pendatang dan tidak

berkoordinasi kepada pihak RT.

Adapun hambatan bagi warga Kampung Sawah dalam

menangkal radikalisme adalah tingkat keaktifan warga yang

masih minim. Sehingga pesan bahaya radikalisme kurang

efektif didapatkan jika mengandalkan ceramah semata. Di sisi

lain, masyarakat sangat terbuka mendapatkan informasi atau

ceramah melalui saluran sosial media maupun tv dan

sebagainya. Hal ini berdampak masyarakat susah membedakan

28 Wawancara dengan Bachtiar Imanuddin, Ketua RT KampungSawah, Ciputat pada Senin, 29 April 2019 pukul 20:00

Page 114: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

101

mana yang radikal dan yang tidak radikal. Sebagaimana

pendapat Ustadz Imron sebagai berikut:

“Orang sekarang lebih banyak melihat tontonandaripada tuntunan, masalahnya adalah tontonan sekarangmenjadi panutan.”29

Selain itu mengajak orang berbuat baik tidak mudah

diterima begitu saja. Didukung rasa menghormatinya juga

kurang bagus menjadi hambatan lain dalam rangka

penyuluhan radikalisme bagi warga Kampung Sawah. Contoh

banyak warga atau kelompok yang hanya mau mendengar dari

stake holdernya sendiri-sendiri.30

Dari pemaparan di atas maka dapat dipahami faktor

hambatan penyuluhan radikalisme terdapat disetiap lini lapisan

masyarakat. Hambatan tersebut kembali pada posisi serta

tanggungjawab masing-masing. Dengan kata lain, setiap

lapisan memiliki tantangan masing-masing dan menjadi tugas

bersama untuk meminimalisir hambatan penyuluhan

radikalisme.

2. Faktor Pendukung

Faktor pendukung memiliki kesamaan prinsip dengan

hambatan, yakni mendapat dukungan sesuai kedudukan dan

posisinya masing-masing. Dari pihak Penyuluh Agama KUA

Ciputat memiliki dukungan sebagai berikut:

“Karena kami penyuluh yang diberi tugas ya, jadimasyarakat mudah menerima keberadaan kami kalau

29 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

30 Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama Kampung Sawah,Ciputat pada Sabtu, 04 Mei 2019 pukul 19:30.

Page 115: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

102

menyampaikan penyuluhan. Meskipun tidak adaprogram khusus, tapi kami selalu menyisipkan ajaran-ajaran moderat untuk menangkal radikalisme.”31

Selain itu, Penyuluh memiliki wewenang dalam

memberikan bimbingan keagamaan, baik dalam hal

radikalisme maupun yang lainnya. Sehingga setiap agenda

yang ada selalu bisa menyisipkan materi penyuluhan

radikalisme. Adapun faktor pendukung dari ketua RT adalah

mendapat dukungan secara moril dan fisik dari pihak

kepolisian, sehingga ketika ada masalah terkait radikalisme

ketua RT bisa langsung berkoordinasi dengan pihak keamaan

setempat untuk segera ditindaklanjuti.

Selain itu pihak RT merangkul masyarakat dan mudah

diajak kerja sama. Gotong royong yang dilakukan

membuahkan sikap saling bahu-membahu untuk saling

mengontrol, menegur sesama warga, sehingga setiap ada

pendatang sekalipun mudah dikenali dan bisa diajak

bersilaturahmi sesama warga lainnya. Kegiatan-kegiatan

keagamaan maupun kegiatan sosial lainnya pun mendukung

gerakan penolakan terhadap radikalisme. Semakin banyak

kegiatan silaturrahmi dan kegiatan positif lainnya merekatkan

solidaritas warga Kampung Sawah, sehingga ketika ada pihak

kelompok yang berbeda tetap dirangkul dan diayomi. Jika ada

kelompok yang dianggap mencurigakan maka akan segera

31 Wawancara dengan Siti Masyitoh, Penyuluh Agama KUAKecamatan Ciputat pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 13:00.

Page 116: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

103

ditegor, tidak hanya oleh ketua RT, namun sesama warga bisa

saling mengingatkan.

Pendukung lainnya dari pihak masyarakat adalah adanya

perkumpulan tokoh masyarakat. Kegiatan silaturrahmi

digalakkan melalui musyawarah warga yang terdiri dari tokoh

agama, tokoh masyarakat setempat, sehingga dalam

menyampaikan bahaya radikalisme atau adanya penyebaran

radikalisme dapati dimusyawarahkan bersama.

Page 117: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

104

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai penyuluhan radikalisme

di Kampung Sawah, Ciputat menghasilkan jawaban persoalan

bagaiamana upaya penyuluhan radikalisme di Kampung Sawah,

Ciputat serta faktor pendukung dan penghambatnya. Berikut

rincinanya.

1. Peran penyuluhan radikalisme agama di Kampung Sawah,

Ciputat dilakukan berdasarkan fungsi informatif, edukatif dan

motivatif. Adapun bentuk penyuluhannya yaitu dalam bentuk

ceramah tentang bahaya radikalisme serta menyampaikan

ajaran Islam moderat. Selain itu juga dilakukan dengan

memperbanyak kegiatan positif melalui RT dan tokoh

masyarakat Kampung Sawah yang meningkatkan solidaritas

untuk saling mengontrol dan mengawasi sikap-sikap

radikalisme agama.

2. Metode yang dilakukan dalam rangka memberikan penyuluhan

radikalisme di Kampung Sawah dilakukan dengan

memperbanyak kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial.

Adapun dalam kegiatan keagamaan selalu disampaikan

mengenai radikalisme, bahaya serta ancaman radikalisme yang

merugikan semua kalangan. Selain itu dari pihak Penyuluh

Agama menyisipkan ajaran Islam yang moderat dengan

prinsip ummatan wasatan dan kembali pada ajaran Islam yang

diajarkan oleh Nabi Muhammad dengan sikap yang sabar,

Page 118: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

105

lemah lembut serta Islam yang membawa perdamaian, toleran

maupun menghargai perbedaan. Adapun kegiatan sosial

berfungsi merekatkan silaturrahmi antar warga Kampung

Sawah sekaligus menjadi sistem kontrol dan antisipasi

terhadap hal-hal yang terindikasi radikalisme. Dengan

demikian penangkalan radikalisme dilakukan secara bersama-

sama dari pihak tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warga

Kampung Sawah, Ciputat.

3. Mengenai faktor hambatan dan pendukungnya secara umum

setiap elemen, baik Penyuluh Agama KUA, tokoh masyarakat,

tokoh agama hingga warga. Hambatan yang dihadapi

Penyuluh KUA berupa ketiadaan program khusus penangkalan

radikalisme. Sedangkan kendala masyarakat secara umum

dirasakan baik oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun

warga yaitu minimnya keaktifan warga dalam kegiatan

keagamaan. Di sisi lain, informasi maupun sebaran dakwah

saat ini sangat mudah diakses melalui media sosial, sehingga

semua paham Islam gampang masuk tanpa bisa disaring.

Adapun dukungan dalam penyuluhan radikalisme di Kampung

Sawah, Ciputat Gotong royong yang dilakukan membuahkan

sikap saling bahu-membahu untuk saling mengontrol, menegur

sesama warga, sehingga setiap ada pendatang sekalipun mudah

dikenali dan bisa diajak bersilaturahmi sesama warga lainnya.

Pendukung lainnya dari pihak masyarakat adalah adanya

perkumpulan tokoh masyarakat. Kegiatan silaturrahmi

digalakkan melalui musyawarah warga yang terdiri dari tokoh

agama, tokoh masyarakat setempat, sehingga dalam

Page 119: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

106

menyampaikan bahaya radikalisme atau adanya penyebaran

radikalisme dapati dimusyawarahkan bersama.

B. Saran

Berdasarkan hasil di atas penulis memberikan saran baik

kepada Penyuluh dan Masyarakat sebagai berikut:

1. Untuk penyuluh diharapkan segera memiliki program

khusus penyuluhan maupun pembinaan dalam rangka

penangkalan radikalisme di Kampung Sawah, maupun

daerah yang pernah terpapar radikalisme. Mengingat

radikalisme merupakan ancaman besar bagi semua pihak,

terutama daerah-daerah yang pernah terindikasi kasus

radikalisme.

2. Untuk tokoh masyarakat dan tokoh agama Kampung

Sawah, Ciputat diharapkan membuat kerja sama dengan

pihak Penyuluh maupun keamanan dalam rangka

mengokohkan penolakannya terhadap radikalisme yang

dibimbing oleh pihak yang kompeten.

3. Untuk masyarakat Kampung Sawah, Ciputat diharapkan

lebih aktif mengikuti pengajian maupun informasi terkait

perkembangan radikalisme. Hal ini untuk menunjang

penolakannya terhadap radikalisme semakin kuat dan

semakin solid antar sesama warga.

4. Untuk akademisi, penelitian ini bisa dijadikan rujukan

mengenai penyuluhan radikalisme namun perlu

dikembangkan pada ranah yang lebih baik.

Page 120: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

68

Daftar Pusataka

Adi, Isbandi Rukminto. Pemikiran-pemeikiran dalampembangunan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: LembagaPenerbit FE-UI, 2002.

Agus SB. Deradikalisasi Nusantara: Perang Semesta BerbasisKearifan Lokal Melawan Radikalisasi dan Terorisme.Jakarta, Daulat Press : 2016.

Ali, M. Sayuti. Metodologi Penelitian Agama ( Pendekatan Teori& Praktek). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002

Amrullah, Ahmad. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial.Yogyakarta: PLP2M.1985.

Arifin, M. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan danPenyuluhan Agama. Jakarta: PT. Bima Aksara, 1998.

Basrowi. Pengantar Sosisologi. Bogor: Ghalia Indonesia,2005.

Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Modul PenyuluhanRadikalisme dan Aliran Sempalan tahun 2014.

Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Radikalisme danAncaman Kebangsaan, Jakarta: Bimas Kemenag, 2014.

Buku Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciputat.

Buku Profil Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat 2019

Bungin, Burhan. Analisa Data Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2003.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an danTerjemahannya. Bandung: Jumanatul Ali Art, 2005.

Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Kamus Besar BahasaIndonesia. Jakarta : Balai Pusataka, 1998.

Echol, John M. dan Sadily, Hasan. Kamus Inggris Indonesia.Jakarta: PT. Gramedia, 1995.

Page 121: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

108

Editoral, “Penyuluh yang Dirindukan” dalam Majalah BimasIslam, ed No. 4 tahun 2016, Bimas Islam KementerianAgama RI.

Fanani, Ahmad Fuadi. Fenomena Radikalisme di Kalangan AnakMuda. Jakarta: Jurnal Maarif institute, 2013.

Fauzi, Muhammad Umar. “Strategi Penyuluh Agama Islamdalam Menangkal Faham Radikalisme di Nganjuk” dalamJurnal Dakwah, STAI Miftahul Ula, 2018.

Hidayat, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah. Jakarta :Lembaga Penelitian UIN Press, 2006.

J.U Thalib. Radikalisme dan Islamphobia, Islam dan Terorisme.Yogyakarta: UCY,2003.

Kahmad, Dadang Sosiologi Agama. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.2002.

Kasali, Rhenald. Metode-metode Riset Kualitatif. Yogyakarta :PT Bentang Pustaka,2008.

Khamami, Zada. Islam Radikal; Pergulatan Ormas-Ormas IslamGaris Keras di Indonesia, Jakarta; Teraju,2002.

Modul Penyuluh Kerukunan Umat Beragama, Dirjen BimasIslam, Kementerian Agama tahun 2014.

Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya,2012.

Narwoko, J. Dwi. dan Suyanto, Bagong. Sosiologi: TeksPengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana,2007.

Nasution, Harun. Islam Dintinjau Dari Berbagai Aspeknya.Jakarta: UI Press, 1987.

Noor, Sihabudin. Penyuluhan Untuk Harmoni Antar UmatBeragama Di Indonesia. Jakarta: Jurnal Suluh BimbinganDan Penyuluhan Islam, 2016.

Page 122: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

109

Obsatar SA, dkk. Terorisme Kanan Indonesia Dinamika DanPenanggulangannya. Jakarta : PT Elex MediaKomputindo : 2018.

Qodir, Zuly. Radikalisme Agama di Indonesia. Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2014.

Rahayu. Observasi dan Wawancara, Malang: BayumediaPublishing, 2004

Rahmat, Jalaludin. Islam Dan Pluralisme: Akhlak QuranMenyikapi Perbedaan, (Jakarta Serambi, 2006.

Rahmat, M.I. Arus Baru Islam Radikal. Jakarta: Erlangga,2005.

Ridwan al- Makassary dan Ahmad Gaus AF. Benih-Benih IslamRadikal di Masjid, Studi kasus Jakarta dan Solo. Jakarta:Center for the study of Religion and Culture (CSRC),2010.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta:CV. Rajawali, 1984.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali, 1998.

Soewadji, Jusuf. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta: JurusanSosiologi.2003

Taher, Tarmizi dkk. Radikalisme Agama. Jakarta: PPIM IAINJakarta,1998.

Taybnafis, Farida Yusuf. Evaluasi Program. Jakarta: RinekaCipta, 2000.

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas UniversitasIslam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta. Jakarta: UINPress, 2017.

Umam, Khairul. dan Aminudin, H.A Achyar. Bimbingan DanPenyuluhan. Bandung: CV.Pustaka Setia,1998.

Page 123: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

110

Zuhdi, Harfin. Fundamentalis dan Upaya DeradikalisasiPemahaman Al-qur’an dan Hadis, Jakarta Selatan : JurnalMimbar Agama dan Budaya, 2014.

Wawancara

Wawancara dengan Bachtiar, Ketua RT Kampung Sawah,Ciputat.

Wawancara dengan Muhammad Fajri, warga Kampung Sawah.

Wawancara dengan Nur Hidayat, warga Kampung Sawah,Ciputat.

Wawancara dengan Siti Masyitoh, Penyuluh Agama KUAKecamatan Ciputat.

Wawancara dengan Ustadz Imron, Tokoh Agama KampungSawah, Ciputat.

Data media online

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/08/08/isis-deklarasi-hingga-sebar-lowongan-budak-seks-di-uin diakses padatanggal 3 desember 2018 jam 14:44 WIB

https://metro.tempo.co/read/829447/densus-88-tangkap-terduga-teroris-di-tangerang-selatan/full&view=ok di akses padatanggal 3 desember 2018 jam 14:33 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2014/01/01/1445421/Ini.Kronologi.Penyergapan.Terduga.Teroris.di.Ciputat di akses padatanggal 3 desember 2018 jam 14:00 WIB

https://news.okezone.com/read/2016/11/02/338/1531429/airin-sebut-tangsel-zona-merah-paham-radikal di akses padatanggal 3 desember 2018 16:00 WIB

Page 124: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …
Page 125: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …
Page 126: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …
Page 127: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …
Page 128: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Wawancara Dengan Akhmad Khotib, Pejabat KUA

Kecamatan Ciputat

Nama : Ahmad Khotib

Alamat : Jl. Mujair VI RT 02/04 Bambu Apus

Tanggal Wawancara : Selasa, 30 April 2019

Tempat Wawancara : KUA Ciputat

Kedudukan : Pejabat KUA Kecamatan Ciputat

Tanggapan bapak tentang radikalisme?

Radikalisme itu tanggung jawab bersama. Kita Mitra kerja

sektoral, jadi menyampaikan secara khusus. Dan kita serahkan

semua ke bidang penyuluh. Dalam urusan agama memang kita

(KUA).

Bagaimana situasi ciputat agama?

Selama 4 tahun sih tidak ada. Dari segi keagamaan masih aman

terkendali.

Peran Bapak dalam menangkal radikalisme agama?

Sebagai penghulu hanya soal pernikahan. Tidak terlalu

menyentuh pada ranah radikalisme. Misal dalam rumah tangga

bisa jadi

Bagaimana respon anda ketika ada radikalisme agama?

Page 129: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Harus cepat tanggap. Perbedaan madzhab juga harus disiasati

dengan menjembatani dan bermediasi.

Bagaimana sikap anda setelah mengetahui ada paham

radikalisme di masyarakat?

Radikalisme biasanya dari pendatang. Siasat nya harus

mewaspadai para pendatang. Dengan mengkoordinir dari aparat

sipil langsung dari lapangan. Misalnya dengan meminta KTP

pendatang.

Kesulitan dalam menangkal radikalisme agama?

Alhamdulillah tidak ada kesulitan yang ditemukan. Bisa terpantau

dan teratasi. Kita hanya mencegah adanya radikalisme.

Ormas yang terindikasi radikalisme dan tanggapannya?

Semua Ormas kita bimbingan secara keseluruhan. Selama di

tanah kita itu tidak bisa dibeda bedakan.

Ketika ada banyak paham radikalisme menyebar?

Kita tidak menyelasi, tapi kita selalu koordinasi dengan baik.

Untuk pencegahan saja. Radikalisme biasanya Cuma pelarian.

Yang penting kesiagaan, siap siaga dan harus saling mewaspadai.

Yang penting kita sebisa mungkin meminimalisir atau mencegah.

Kenapa bapak punya merasa peran?

Page 130: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Yang jelas ada tanggung jawab dari program harus diselesaikan.

Segala kejadian di masyarakat tentang agama itu ya KUA. Setiap

tugasnya kan masing masing.

Komunikasi antar umat agama?

FKUB ada di tingkat kota. Kita sering kok berkomunikasi dan

rapat bersama. Sebelum kumpul seolah islam itu radikalisme, tapi

begitu ketemu ya tidak seperti itu.

Dampak radikalisme terhadap pribadi dan masyarakat?

Tidak ada masalaj. Tapi di tingkat wilayah kerja ya sudah

menjadi konsekwensi. Kita harus berusaha semaksimal mungkin.

Adakah konflik yang terjadi?

Selama 4 tahun tidak ada konflik.

Penyebab menjadi terganggu adanya radikalisme?

Secara umum sih kita masyarakat sangat besar dan tidak nyaman.

Ada kekhawatiran dan ketakutan. Kita meredam dengan

mengumpulkan tokoh masyarakat.

Pertemuan intens dengan Tokoh masyarakat?

Tidak ada, tapi kalau momentumnya ya ada. Mungkin dulu ada.

Sekarang terbatas dana juga. Anggaran sudah ada paketnya.

Hambatan?

Page 131: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Ya karena ga rutin itu menjadi hambatan utama. Program nya ya

momentumnya doang. Yang paling sulit adalah keterbukaan.

Faktor pendukung?

Kami mengayomi dan mengedukasi masyarakat. karena itu sudah

menjadi lawan dari agama. Jadi pasti ketika ada radikalisme pasti

dilawan. Radikalisme itu jelas salah. Kalaupun ada dan terjadi

kita klarifikasi dan yuu bukan masyarakat asli sini.

Dalam mengatasi ya kita sinergi dari tingkat bawah. Dari rt dan

rw.

Radikalisme itu sesuai agama?

Dalam konteks umum radikalisme tidak bisa dibenarkan.

Ada perbedaan pemahaman. Perbedaan itu beda dengan

radikalisme. Kalau radikalisme itu kan secara umum atau se

nasional.

Tangerang Selatan, 11 Juli 2019

(Akhmad Khotib)

Page 132: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Wawancara dengan Penyuluh Agama KUA Kecamatan

Ciputat

Nama : Siti Masyitoh

Alamat : Komplek Depag Jl. Gurame VI N0 A27

Bambu Apus Pamulang

Tanggal Wawancaara : Sabtu, 27 April 2019

Tempat Wawancara : Pusdiklat Kemenag Jl. Juanda Raya

Kedudukan : Pejabat Agama KUA Kecamatan Ciputat

Menurut PMA34 Penyuluh merupakan jabatan fungsional yang

setara dengan penghulu di kua. Hanya memiliki perbedaan tugas.

Penghulu memiliki tugas mencatat pernikahan, sedangkan

penyuluh bertugas memberikan bimbingan keagamaan.

Ada berapa penyuluh?

Di kecamatan ada 1,sedang yang nin pms ada 9 orang.

Peran dan pendapat dalam menangkal radikalisme.

Pendapat secara umum sesuai jabatan adalah radikalisme adalah

pemanahan secara Radikal. Radikal berarti seperti bandul, kalau

terlalu keras berarti Radikal sedang lembek berarti liberal.

Sedangkan yang di tengah adalah moderat atau sikap moderasi

beragama. Nabi sendiri menyuruh kita di tengah-tengah. Seperti

seorang hanya ingin beribadah sepenuhnya, tapi ada aturannya.

Atau sebaliknya terlalu mengenteng kan pun tidak bolh. Dalam

Page 133: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

mengartikan al-quran kita harus memahami teks dan konteks,

sehingga dalam memahami dan menjalani sikap keberagaman

lebih tepat atau moderat. Maka kesimpulannya menjadikan kita

lebih moderat. Radikalisme tidak dibant

Adapun peran karena tugas kita adalah memberikan bimbingan

dan penyuluh agama, maka kita harus memberikan bimbingan

yang moderat. Jika radikalisme menjadi paradigm dan menjadi

sikap destruktif dan menyakiti orang lain harus ditangkal. Intinya

yang disampaikan adalah hal yang moderat.

Bagaimana metode menangkal atau merespon radikalisme?

Untuk mengetahui apa orang itu radikal tidak bisa diketahui

secara fisik, paling tidak radikalisme tidak ada dalam ajaran

Islam. Misal fiqh, ya fiqh yang moderat. Tafsir juga Tafsir yang

moderat. Apalagi pemahaman ayat-ayat yang berbenturan dengan

orang lain diutamakan menyampaikan ayat ayat yang moderat.

Kalau ada pemahaman ayat yang harus memerangi orang lain,

tapi banyak juga ayat yang menyuruh kita berbuat baik kepada

orang lain. Misal ada ayat yang memperkenankan kita jual beli

sama orang lain. Intinya pemahaman tentang ayat untuk

memerangi orang lain ada konteks nya. Kepada siapa harus

memerangi. Tapi berbuat baik kepada semua orang meski

berbeda Agama juga tetep diperkenankan. Jadi dalam rangka

merespon paham radikalisme kita menyampaikan ajaran Islam

yang moderat.

Page 134: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Bagaimana pemikiran anda setelah mengetahui adanya paham

radikalisme ada di masyarakat? Misal ada ISIS, FPI?

Kita harus membedakan yang ada. ISIS sudah jelas

mengeliminasi yang lain. Sedangkan FPI kan hanya ingin

menangkal nahi mungkar, Cuma cara yang digunakan terlalu

keras. Sebenarnya ini hanya masalah komunikasi, padahal kata

mereka telah mengirimkan surat, namun karena kurang ada

respon jadi kedua belah pihak menjadi berbenturan. Jika ada

pihak penengah antara FPI dan orang lain mungkin bisa menjadi

jembatan yang baik.

Hal tersulit dalam menghadapi adanya paham radikalisme?

Kekhawatiran kita adalah radikalisme menimbulkan adanya

kerusuhan. Kalau pihak keamanan kan sudah memiliki alatnya,

sedangkan kita tidak memiliki. Kita punya tanggung jawab atau

wewenangnya dalam menghadapi persoalan radikalisme, tapi kita

tidak diberi fasilitas atau keahlian dalam menghadapi

radikalisme. Mestinya kita memiliki jaringan bersama polisi atau

pihak keamanan. Jadi kesulitan saya disitu. Punya tanggung

jawab tapi tidak dibekali ketrampilan itu.

Bagaimana usaha dalam rangka menyangkal radikalisme?

Kita harus menyampaikan atau ceramah yang moderat namun

yang bisa dipertanggungjawabkan. Kita selipkan di antara

ceramah yang ada dengan pemahaman moderat. Dalam hal fiqh

Page 135: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

itu banyak terjadi perdebatan kita menyampaikan keduanya benar

dan tidak perlu menjadi perdebatan.

Bagaimana perasaan ibu ketika ada radikalisme?

Kembali pada analogi bandul. Pada prinsipnya kembali pada

umatan wasatan radikalisme, jika masih ada Radikal maka tidak

pas, dan kita harus bekerja keras untuk menyampaikan ajaran

yang moderat.

Sikap?

Radikalisme saya menolak karena bukan ajaran Islam. Kemudian

menyampaikan ajaran yang moderat. Radikalisme itu paham,

maka kita dalam melawan pun harus dengan cara menyampaikan

paham moderat.

Apakah ada program khusus?

Disampaikan melalui ceramah biasa. Kita tidak memiliki program

khusus tentang radikalisme. Tapi kita selip di setiap ceramah

penyuluhan. Kita hanya menyusupkan dalam setiap ceramah

tentang bahaya radikalisme.

Penyuluh KUA ada 8 bidang, salah satunya radikalisme dan

aliran sempalan.

Peran itu datang seirinh sebagai penyuluh. Sebab tugas kita

adalah menangkal radikalisme maka itu sudah menjadi tanggung

jawab kita.

Page 136: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Bagaimana tanggapan Tangerang Selatan sebagai sarang

radikalisme?

Tangerang selatan kan banyak kampus, sedang kampus kan

memiliki pemikiran yang bebas, tapi dalam ranah akademis.

Kalau di masyarakat sendiri ga mungkin ada paham Radikal.

Yang ada hanya pendatang. Kalau di kampung Sawah masih

mainstream atau islam moderat.

Bagaimana tentang vibrasi gerakan Ormas yang terlibat dalam

politik apakah memiliki pemahaman radikalisme? Sebab gerakan

tersebut mencuat sebagai gerakan yang fanatisme, menjadi

gerakan ingin mengganti sistem di Indonesia.

Ini radikalisme apa dulu? Kalau radikalisme dalam sisi agama.

Dalam kasus 212 kita pahami saja ya, pada kasus tersebut saya

kira tidak ada kerusakan. Pada prinsipnya radikalisme itu

berpatokan pada dua kubu yang bertentangan. Nah pada kasus

tersebut kan hanya ada perbedaan, tidak ada berbenturan kan?

Jadi bisa disimpulkan tidak terpengaruh radikalisme.

Tapi ada organisasi yang berkedok Radikal kan?

Oke, apakah ketika kita meminta ganti pemimpin menjadi

kategori Radikal? Harus digarisbawahi bahwa radikalisme adalah

pemahaman agama yang keras. Ada pemahaman islam yang

keras dan moderat. Apakah ketika seseorang meminta seorang

pemimpin menghargai agama lain disebut Radikal? Bisa jadi.

Sebab orang tersebut tidak menghargai kebebasan berpolitik?

Page 137: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Karena tidak memberikan ruang tidak toleran. Artinya semua

orang harus saling menghargai dong. Tidak hanya satu sisi yang

menghargai. Kata kuncinya adalah saling menghargai. Dalam

kasus 212 ada pihak yang tidak menghargai jadi diprotes. Maka

menurut saya itu bukan sikap radikalisme, tapi menjadi sikap

yang moderat.

Bagaimana dampak radikalisme terhadap masyarakat?

Yang jelas menimbulkan keresahan di masyarakat. Kalau hanya

untuk pribadi ya ga masalah, tapi kalau sudah menyampaikan

secara terang terangan maka akan timbul respon. Apalagi sampai

ajak orang lain maka pasti menimbulkan kegaduhan.

Kenapa berani melawan radikalisme?

Kita beragama sejak kecil dan masyarakat telah terbentuk. Jangan

jauh jauh, misal kasus qunut berhadapan dengan yang tidak qunut

aja bermasalah. Kuncinya saling menghargai antara yang

menggunakan qunut dan tidak qunut. Kita gunakan qaul jadid dan

qaul Qadim syafi’i. Banyak juga kan seperti buya hamka

menjelaskan agar saling menghargai, misal yang tidak qunut ya

ikut qunut di satu kaum atau daerah yang biasa qunut. Jangan

menentang. Kalau ada orang yang bersikap radikalisme maka kita

akan terganggu. Tapi kita bisa selesaikan dengan cara

komunikasi, agar radikalisme bisa diminimalisir.

Bagaimana strateginya menangkal radikalisme?

Page 138: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Kita sampaikan apa itu radikalisme. Kedua kita sampaikan ajaran

ajaran moderat.

Materinya?

Intinya dalam ceramah kita sampaikan pendapat pendapat yang

moderat.

Penyuluh itu jadi khatib apa engga?

Tidak tahu. Tapi kita akan mengundang penceramah atau ustadz

untuk menyampaikan persoalan radikalisme.

Faktor pendukung dan penghambat?

Pendukung karena kita sebagai penyuluh maka masyarakat

mudah menerima kita. Hambatan adalah variabel radikalisme itu

terlalu banyak. Masyarakat kann tidak hanya mendengar dari

penyuluh, dari sosmed dan sebagainya. Jadi apa yang kita

sampaikan bisa dimentahkan oleh masyarakat berdasarkan

informasi yang didapat dari saluran lain. Selain itu kompetensi

kita juga kurang mengenai konten moderat yang perlu

disampaikan. Kita juga merasa bekerja sendiri. Kurang

terkordinr. Semua bekerja sendiri sendiri. Padahal yang kita

hadapin kan besar.

Dari masyarakat?

Secara umum masyarakat tidak aktif hadir. Masyarakat menerima

dengan n segala kondisi, tapi kondisinya itu menjadi kelemahan.

Misal kita ke majlis taklim, sedang peserta kurang siap belajar.

Page 139: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Namanya menghadapi masyarakat kan Cuma ngaji kuping, kalau

sudah keluar kan kita tidak tau. Jadi kita tidak bisa mengevaluasi

hasil ceramah kita tadi.

Radikalisme dalam agama lain?

Sebenarnya kurang menguasai, dan saya belum pernah

menangani perbedaan lintas agama. Tpi kita sudah memiliki

FKUB di tangerang selatan.

Apa yang menguatkan untuk menangkal radikalism?

Yang jelas agama bukan radikalisme. Agama itu moderat, jadi

kami pasti melawan. Agama moderat itu sudah jelas. Tidak ada

paksaan dalam beragama maupun beribadah.

Penyuluhan itu seperti apa?

Penyuluhan itu setiap hari. Di setiap majlis taklim. Kita

menangkal radikalisme dengan menyebarkan paham islam yang

moderat.

Tangerang Selatan, 11 Juli 2019

( Siti Masyitoh)

Page 140: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Wawancara dengan Tokoh Agama

Nama : Ustadz Imron

Alamat : Kampung Sawah Jl. AMD V No. 91

Tanggal Wawancara : Ciputat, 04 Mei 2019

Tempat Wawancara : Rumah Kediaman

Kedudukan : Tokoh Agama Kampung Sawah, Ciputat

Ceritakan Profil anda!

Saya lahir di Kalianda. Sejak keil saya ditinggal ibu, bapak

hingga nenek. Sampai umur 12 tahun orang orang banyak

mengejek saya. Langsung saya berangkat dari Bakahueni sampai

di Banten. Saya masih inget di masjid mendengar eramah, lalu

saya berangkat ke Kampung Rambutan, setelahnya saya naik ke

iputat dan sampai maghrib di masjid agung, tahun 1995.

Kemudian saya bingung ke al-Matin, karena saya bingung mau

kemana.

Di pondok pesantren saya dikasih air minum, dan syahadat.

Kemanapun Kyai eramah saya diajaknya. Setelah satu tahun Kyai

mengisi pengajian, saya yang diutus. Pertama kali saya eramah di

iputat timur, gang kembang. Setelah mengisi sekali, kemudian

saya diundang kembali. Kemudian setelah lima tahun saya ke

Serang, mengambil ijazah ke kyai Ujang. Setelah lima bulan saya

disuruh pulang. Dan pindah harendoung. Tapi saya menyasar ke

gabus, kemudian saya satu tahun di harendong kemudian saya

Page 141: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

kembali ke al-Matin, tapi saya jadi tukang masak. Jadi orang-

orang ngaji saya masak atau nyui motor. Mulai tahun 2005 saya

mulai ngajar di gandaria, bahkan saya mendapat jodoh. Pak

RTlah yang menjadi saksi atau wali nikah saya. Saya baru diberi

keturunan pada tahun 2008. Aktifitas harian saya mengajar.

Setelah 2014 disini ada teroris, bahkan saya opernah ketemu

sama orangnya, dan sempat ngbrol. Sebelum kejadian, orangnya

baik, tidak ada keurigaan sama sekali. Kata orang-orang itu

tertutup. Justru saya pernah uriga ada tukang balon rapih banget.

Sebab 2012 pondok saya pernah diintai dan ditanya yang aneh-

aneh, Alhamdulillah tidak ada apa-apa.

Saat penggerebekan?

Masyarakat kaget karena ada tembak-tembak, pas tahun baru jadi

tidak ketahuan mana petasan mana suara tembakan.

Si teroris juga rajin masjid, solat, ngajinya bagus, adzannya

bagus.

Peran bapak dalam menangkal radikalisme.

Islam itu diiptakan dengan indah. Islam tidak memberikan

kekerasan. Rasul juga tidak menggunakan kekerasan. Bahkan

sampe dihina tapi beliau sabar. Untuk menegah kita harus dimulai

dari anak-anak kita. Kita harus mengadakan pengajian, harus

menekankan silaturrahmi kepada masyarakat. Kan ada pemimpin,

seperti di desa ad art, jika rt aktif maka komunikasi dengan warga

aktif, maka akan baik. Untuk desa ini Alhamdulillah rt ini kreatif

Page 142: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

dan menunjang silaturrahmi dngan masyarakat. Dari situ kita bisa

memberantas radikalisme. Tidak perlu lah kekerasan, it5u jelas

salah. persoalan tidak solat itu urusan dia. Ketika ada terorisme

disini siapa yang kerepotan? Kan semua oarng termasuk orang-

orang yang shiolat atau orang Islam juga. Andaikata tmelalukkan

peledakan, pasti yang kena orang-orang islam. Masalah benar

atau salah itu urusan Allah. Islam itu indah dan tidak perlu

menrendahkan orang lain.

Metode meresponnya?

Untuk masyarakat harus benar-benar memberikan kepada

masyarakat dorongan yang sifatnya positif, bukan sesuatu yang

jelek. Banyak yang anggap dikit dikit bid’ah. Kalau semua bid’ah

bagaimana Islam maju. Kalau semua bid’ah kapan kita bersatu?

Kalau kita rukun justru akan maju. Kita berteman jangan

memandang sebelah mata. Kita sama kok semuanya.

Pemikiran setelah megnetahui adanya terorisme/

Radikalisme itu sangat salah. Walaupun jenggot se panjang

apapun, rasul tidak mengajarkan kekerasan.

Terkait kelompok keagamaan yang identic dengan kaum radikal?

Selagi Islam menggunakan islam dan hadis dan tidak

menggunakan kekerasan. Sebliknya jika menggunakan kekerasan

maka itu jelas salah. Missal dalam al-Qur’an sudah menjelaskan

tentang jangan sampao mengikuti syetan. Intinya jangan sampai

Page 143: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

uma sekedar ikut-ikutan. Intinya selagi berpegang qur’an dan

sunnah tapi menggunakan kekerasan itu salah.

Kondisi tersulit menghadapi radikalisme?

Paling susah adalah membedakan atau membandingkan mana

teroris, mana radikal. Padahal kita ada pemerintah, ustadz hanya

menyampaikan atau dakwah. Pemerintah tugasnya mendorong

kepada ustadz. Kalau pemerintah juga tidak bersatu dengan kyai,

ustadz, dan masyarakat maka akan susah menangkal radikalisme.

Istilahnya mati satu tumbuh seribu. Bagaimanapun ajaran mereka

tidak bisa ubah, keuali hidayah dengan baik. Meskipun diajak

omong baik baik, pun dia tidak setiap saat bertemu dengan dia

stiap hari. Keuali dengan pendidikan pesantren yang baik.

Usaha yang dilakukan?

Berdoa. Mudah mudahan allah memebrikan hiodaya. Saya tidak

menjelekkan mereka, mungkinitu keyakinan mereka. tapi saya

tidak menerima kekerasan. Bahkan berdampak negative ke semua

orang. Ontoh di bandara pake pei putih, pasti diurigain. Mending

pake elana pendk sekalian.

Pandangan bapak ketika ada radikalisme di masyarakat?

Perasaan saya tidak menerima adanya radikalisme. Rasul tidak

mengajar seperti itu, ari dimana saja pasti tidak ada. Rasul

berdakwah tidak seperti itu. Pada saat itu menang rasul benar

perang melawan kafir, kalau sekarang?

Page 144: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Adakah forum yang berperan terhadap radikalisme.

Tidak ada pembinan dari pemerintah. Hanya kita-kita saja, saya

sendiri belum ada respon. Justru kita menunggu dari pihak

pemerintah. KUA seolah hanya tempat menikah saja sampe

sekarang.

Setelah ada radikalisme?

Saya sendiri mengajak kepada masyarakat agar tidak mengikuti

radikalisme. Berpegang teguh di jalan Allah, jangan bererai

berai?

Mengapa anda harus berperan menangkal radikalisme?

Saya merasa memiliki tanggungjawab. Tapi harus ikhlas. Kyai,

ustadz, di tivi sudah biasa. Tapi belum tentu mereka memikirkan

hal seperti ini?

Hasilnya bagaimana?

Sebagian masyarakat semakin merasa tenang. Untuk diri sendiri

tidak ada masalah. Tapi masyarakat masih merasa tegang, takut,

jadi lebih hati-hati.

Sebab paling penting menjadi terganggu karena ada radikalisme.

Sejak ada radikalisme, islam menajdi sangat resah. Takut ada

kejadian lagi. Kita mau kemana-mana jadi takut anak istri.

Karena sasaranya vbukan hanya orang non islam saja, tapi

semuanya.

Page 145: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Faktor mendukung dan menghambat?

Saling menghormatinya masih kurang. Missal saya menyetop

speaker sampe malam, tapi pasti dianggap salah oleh orang lain.

Saling menghargai juga dapat dilihat missal ada kelompok a tidak

mau dinasehati oleh orang lain. Kita kan bukan Negara Islam,

tapi Negara panasila.

Kenapa bertahan melawan radikalisme?

Bagaimanapun hidup kita tidak selamanya, Islam harga mati,

yang penting yakin qur’an dan hadis, meski ada perbedaan tidak

masalah, selama masih pegang qur’an hadis, mereka masih

saudara kita. Yang penting adalah tidak ada kekerasan. Dan

perjuangan kita benar-benar sendiri, bahkan dari pemerintah tidak

pernah kesini.

Pemahaman radikalisme dalam islam itu dibolehkan atau tidak?

Jelas tidak boleh! Rasul tidak pernah mengajarkan kekerasan.

Bahwa rasul pernah melakukan perang.

Tamgerang Selatan, 11 Juli 2019

( Ust Imron)

Page 146: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Wawancara dengan Tokoh Masyarakat

Nama : Bachtiar Imanudin

Alamat : Jl. AMD V Rt 004/07 Kampung Sawah

Tanggal Wawancara : Rumah Kediaman

Tempat Wawancara : Ciputat, 29 April 2019

Kedudukan / Posisi : Tokoh Masyarakat (Ketua RT)

Ceritakan Profil anda!

Saya kesini pindah dari semanggi 1.baru pada tahun 1994 pindah

ke sini. Perjalanan hidup saya panjang. Sudah kenyang dijalan. 95

akhir masuk ke Jakarta, jualan ketoprak, es sirup sampai

alhamdulillah meski jadi supir bisa bikin rumah dan meng

kuliahkan anak. Tapi saya sering bekerja kepada Asing. Ke

perusahaan Korea misal 16 tahun. Sekarang 12 tahun sama orang

Inggris.

Saya tiga anak. Pertama laki laki udah lulus wisuda ke 100,yang

satu masih proses lulus dan terakhir SMK perawatan. Saya kerja

sopir jadi berharap semua anaknya kuliah di UIN.

Beberapa tahun sebelumnya saya ngontrak di semanggi. Tapi

karena biaya kontrak minta pertahun, saya ga kuat. Kemudian ad

teman menawarkan tanah di dekat UIN tahun 1995, akhirnya saya

bisa membeli tanah dan bisa bangun rumah. Dulu di sini masih

rawa. Saya asli Jawa.

Page 147: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Kegiatan sehari hari atau di Ormas atau kepemudaan tidak

tertarik. Kalaupun saya tertertarik di politik, tahun 1990an ada

orang PKB datang meminta saya untuk masuk di jajaran staf.

Tinggal dilantik. Dari situ pula saya dipanggil gua dur sama

orang orang.

Background saya nu. Saya asli lamongan. Kaka saya juga dari

Uin, juara MTQ di kuait. Tante saya Maria Ulfa dosen ptiq.

Keluarga saya banyak dari kalangan UIN.

Prinsip hidup syaa tidk mau menyakiti orang. Kalau bisa bantu ya

saya bantu.

Saya kerja bolak balik blok m pake sepeda. Modal 600ribu jadi

rumah. Temen saya sudah menjadi rektor dll saya ikut

seneng.Kalau mau hidup lancar lancar ya harus nabung.

Alhamdulillah sampe saya ditunjuk jadi rt.

Histori kampung sini itu dulu ga ada listrik, kira kita tahun

1997,jalan masih tanah. Awal mula saya jadi rt karena liat ada

PNPM mandiri tapi kaya ga cocok karena ga berfungsi. Pas

ditunjuk jadi rt saya perkenalkan diri kepada rt lain saya agak

sombong bilang bahwa “saya akan bangun rt saya tanpa bantuan

PNPM”. Saya keliling bawa map dan kompakin ke warga berdua

sama pak kamal. Kalau ada orang sakit saya keliling. Pernah saya

anter orang sakit ke Jogja. Taoi di meninggal di jalan. Itu menjd

kenangan baik. Itu orang jogja. Pelan pelan rangkul orang agar

bisa mengambil hatinya.

Page 148: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Soal keagamaan disini baik baik saja. Setiap malam ada

pengajian, majilis taklim, pengajian remaja, minggu pagi ibu ibu,

malem jumat ibu ibu, dan ada jumat sodaqoh. Alhamdulillah

sekarang mushola udah rapih. Dulu saya bantu dari rt. Tapi

sekarang udah digunakan untuk lain. Orang lain bisa menilai

karena ada laporan dll.

Tak lama saya jadi rt baru ada kejadian teroris. Kejadiannya itu

tidak diketahui. Orangnya sangat tertutup. Padahal sering ada

pengajianpengajian. Saya sekrng juga sampaikan kata siapa bom

itu jihad. Jihad itu nyari nafkah.

Orang itu tinggal disni, tapi karena yang punya rumah ga laporan,

yang ngontrak juga ga laporan. Orangnya juga baikbaik ke yang

punya kontrakan. Belum waktunya bayaran udha dibayar, kasih

gula kopi dan sebagainya.

Apa dia terkait dengan jaringan radikalisme?

Saya ga tau soal itu. Dab tidaak ada aktifitas ke masjid. Kata

orang orang itu pake kacamata bareng istri tapi kemudian keluar

ganti sama temen temennya. Dari pengalaman itu lah saya belajar

makin hati hati. Syaa bikin kerja bakti, pengajian, hasilnya ya

semua bagus. Hot got juga bersih.

Memimpin itu berat mas. Dinsiji ada 210an. Kira kira di sini ada

1000 orang. Semua kita rangkul. Harusnya disini ada pemekaran,

tapi orang ga mau. Jadi pendekatan yang saya lakukan saya

Page 149: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

kumpulkan warga. Dia bersama, agustusan dll. Dari kejadian

terorisme itu saya pasang tenda agar anak anak kumpul kumpul.

Sebenarnya sudah disterilkan. Efeknya sampe sekarang Tidak ada

efek sebenarnya. Karena ada polisi diajak nyanyi. Kalau ada yang

trauma polisi dateng lagi kasih makanan dll. Sampe sekarang

suasana terbangun dan membaik.

Peran menangkal radikalisme?

Dengan pengajian, silaturahmi, kegiatan remaja itu akan

menyangkal itu. Dimulai dari kecil, tapi kita kontrol. Misal ada

yang teridentifikasi anak mana ya kita investigasi, biar anaknya

bersilaturahmi dengan kita juga. Selain itu juga ada kegiatan

remaja baik olahraga dll. Yang penting rukun dan kompak.

Pasca kejadian radikalisme sikapnya bagaimana?

Kita menegur dengan cara laporan administrasi. Saya sering sidak

orng yang kira kira ga lapor. Dengan kejadian itu orang

merasakan. Jadi semua orng juga ikut menegur dan menanngani

siapapun yang datang tapi tertutup. Warga ikut ngawasin karna

warga juga tak ingin terjadi lagi. Saya ga ingin kita kembali ke

masa dulu.

Kondisi tersulit menghadapi radikalisme?

Ya mengkoordinir yang punya kontrakan. Disni ada lebih dari

100 pintu. Dan setiap pengajian saya selalu sampaikan tolong

Page 150: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

yang ngontrak laporan. Meskipun sudah ada yang koordinir tapi

ya masih susah.

Usaha dalam rangka menangkal radikalisme?

Silaturahmi dengan pengajian, kerja bakti dan keamanan. Disni

jam 12 semua jalan kita tutup. Ada 4 jalan akses. Pokoknya

siapapun yang dateng di atas jam 12 tidak bisa.

Sikap terhadap agama lain?

Saya tidak membedakan siapapun. Semua warga kita dan semua

memberikan kewajiban maka kita kasih hak sama. Misal

meninggal orang Kristen, saya kasih kain walau dalam bentuk

uang.

Hubungan dengan polisim

Dari aparat sangat bagus. Kalau sama KUA kurang baik.

Sikap apa yang Anda lakukan ketika ada radikalisme?

Kita berikan masukan yang tidak sesuai. Mereka cenderung

ekslusif, tapi kita harus rangkul. Misal ada jumat sodaqoh, ya

semuanya saya rangkul. Keduanya kita deketin. Man kana yaumil

akhir. Kepada anak remaja kita dukung dan memberi

kepercayaan kepada mereka.

Mengapa Anda berperan dalam radikalisme?

Saya pemimpin, jadi harus berperan untuk mengetahui kondisi

warganya. Kiya harus memantau kira kira ada yang aneh atau

Page 151: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

tidak. Kita perlu menegor dia siapa dari mana. Tidak pandang

bulu mau saudara atau teman siapa. Kalau perlu kasih peringatan

agar tidak diperpanjang aja sama yang punya kontrakan. Saya kan

terhubung dengan yang punya kontrakan.

Yang punya kontrakan itu orang sini semua?

Tidak juga. Tapi siapapun pasti laporan ke rt. Melalui semacam

kepala suku. Karena yang ngontrak kan kerap minta domisili.

Kalau orang aktif di warga ya saya kasih, tapi kalau ga pernah

berkontribusi ya buat apa, soalnya kan banyak domisili

disalahgunakan.

Cara menangkal radikalisme?

Saya pribadi ga setuju dengan radikalisme. Saya orang Islam tapi

ga setuju dengan radikalisme. Dalam kultum sering saya

sampaikan ya ayuhal ladzi, atiullah atiurrasul. Rasul itu seperti

apa? Kan rasul uswatun khazanah. Itu panutan kita. Orang

sekarang kan aneh aneh. Harusnya kan mengikuti Rasulullah.

Intinya selalu merespon tindakan yang kelihatan aneh aneh. Saya

ya ga setuju kalau ada radikalisme. Pokoknya disini guyub rukun.

Radikalisme itu sangat membahayakan masyarakat. Khususnya

bagi warga yang umum pemahamannya. Takutnya orang yang ga

paham banget agama yang kena dan jadi bingung.

Bagaimana orang orang asing?

Page 152: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Intinya ya harus lapor, ga peduli dia mau dari aliran mana ya

harus lapor. Meskipun mereka alasan dakwah dll ya harus lapor.

Selain itu kita harus menekankan silaturahmi, kumpul kumpul lah

biar bisa bareng bareng. Disini banyak orang orang numpang.

Kalau ada orang dateng kok ga bawa apa apa, kita patut

mencurigakan. Patut di curigai.

Tangerang Selatan, 8 Juli 2019

(Bachtiar Imanudin)

Page 153: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Wawancara dengan Muhammad Fajri

Nama : Muhammad Fajri

Alamat : JL. AMD V RT 004/07 No. 46 Kampung

sawah

Tanggal Wawancara : Senin, 29 April 2019

Tempat Wawancara : Musholla Wardatul Jannah

Kedudukan : Warga Kampung Sawah, Ciputat

Profil Fajri;

Melalui wasilah pak RT dan om saya. Tahun 1995 menginfokan

kepada saya untuk pindah ke sini, tapi saya baru pindah ke sini

tahun 2008. Tapi dari tahun 2009an, om saya yang lebih dikenal

warga sini akhirnya saya pindah dan diterima disni.

Saya masuk UIN tahun 2006, harusnya tahun 2010 saya lulus,

tapi sempet koma jadi baru bisa selesai di tahun selanjutnya. Saya

di PAI bersama istri saya. Dulu saya di darunnajah, pernah

menjadi ketua kelas.

Contoh yang bikin ribet, perebutan lahan parkir. Ormas bawa

bawa preman dan bawa preman. Kalau ada wacana seperti itu

bener, tapi faktornya ada backing, punya geng motor, alasan setia

kawan. Karena disini banyak tongkrongan, jadi mudah mengatur

strategi.

Page 154: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Jadi jangan dibahas kampusnya. Yng paling parah itu Ormas

seperti pemuda pancasila. Rese nya itu kaya mungkin di atas

udah selesai urusannya, tapi bawahannya kan nyari duit sendiri.

Sepetti kasus dulu ada Pak Haji yang punya jagal sapi. Tapi

sekarang kepala jagal itu aslinya karyawan. Kisahnya itu pak.

Haji jual lapak jagal ke karyawan nya tapi dengan sistem bagi

prosentase, kalau ga salah 1 ekor sapi harus setor 35kgan. Setelah

pak Haji meninggal, anaknya so sokan nagih.

Intinya Ormas Ormas di bawah pada musuhan, tapi atasannya

udah pada nikmatin duit.

Kalau tanya soal menangkal radikalisme kita akan menemukan 4

jenis orang. Ada orang yang diajak lansung mau, ada yang Cuma

dukung, ada yang menolak, terakhir ada yang nunggu yang lain.

Kita tidak bisa langsung menjustifikasi seseorang. Ada lima

tahapan seseorang dalam setiap usia. Pertama faktor lingkungan,

dalam menyampaikan kebaikan orang akan melewati fase Abu,

karena setiap orang memiliki masa lalu. Seandainya semua

manusia baik, maka akan hilang salah satu sifat Allah. Jadi

menyampaikan kebaikan maka akan mengalami proses. Jadi akan

alami fase Abu abu di atas. Misal pertama Abu Jahal dulu sampai

Abu Bakar.

Disini banyak paham keagamaannya menurut anda?

Alhamdulillah berkat Pak RT mengajak semua ada pengajian,

baik ibu maupun remaja masjid yang dipersatukan oleh pak rt.

Mungkin karena didikan pak RT, setiap ada musibah atau acara

Page 155: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

apa selalu ada pengajian. Apalagi rt selalu bikin kerja bakti.

Sebenarnya rt bisa aja Bayer 5 orang buat bersih kampung. Tapi

ya realisasi ya sama aja. Intinya tokoh masyarakat y

mempersatukan warga. Tapi tantangan tokoh agama ya kurang

bagi waktu karena punya kesibukan di luar juga.

Sikap setelah melihat terorisme?

Saya kaget kenapa jenggot itu terorisme. Jadi seolah ada yang

buat. Kenapa orang berbuat radikalisme karena punya latar

masalah dari masa lalunya. Saya ikut penyuluhan, harusnya saya

rutin ke lp. Masalahnya adalah orang yang keluar dari lapas

masih dikucilkan masyarakat. Gegara rekam jejam negatif.

Makanya n jangan heran kalau orang keluar lapas malah lebih

kejam. Jadi itu kisah nyata. Dan terorisme itu dibuat oleh n orang

dan merekrut orang yang seperti itu. Yang dipilih itu orang

radikal. Masalahnya oknum itu bikin dulu, seperti jenggot, jubah.

Jika ada orang tertutup?

Berkat Pak RT, setiap ada yang baru ya harus lapor. Kalau ga

lapor ya setiap minggu ada kerja bakti. Karena kejadian terorisme

sekarang diportal. Kalau ada orng orang baru kita selaku tokoh

agama sudah dibantu RT

Semua orang punya peran, kita laki punya kewajiban untuk

memimpin yang dipimpin.

Sekarang yang lebih berani adalah perempuan. Banyak

perempuan yang berani, karena perempuan susah dideteksi.

Page 156: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Karena perempuan pake cadar, dll. Kalau laki laki kan bawa tas

atau ketahuan lah.

Dampak radikalisme?

Ya susah, karena akan disalahkan itu gurunya juga. Ini ngaji sama

kita malah jadi rusak.

Yang terjadi kebanyakan; orang kalau disuruh bayar kursus gitar

berani bayar mahal. Giliran ngaji, ga mau bayar mahal, udah gitu

kalau akhlaknya buruk y kita kena juga sama orang tua.

Harapannya?

Semua orang punya harapan yang berbeda. Masalahnya banyak

orang yang sering melihat tontonan daripada tuntunan. Orang

sekarang banyak memilih tontonan, bukan tuntunan. Tapi

menurut saya sendiri boleh berharap setiap habis magrib sampai

isya di masjid. Seluruh anak-anak pada ngaji. Kaya di cilegon. Itu

sih tahun 2005. Intinya kembali ke al-qur'an dari magrib sampai

isya. Karena menurut ulama selama tiga hari ga baca Al Quran

atau makanan ruhani maka hatinya akan gelap. Jadi wajar kalau

anak sekarang susah dibilangin,

Dampak negatif?

Kita di cap jelek sama orang lain. Karena daerah ini dianggap

tempat teroris. Ini yang bikin ga enak.

Faktor pendukung dan penghambat?

Page 157: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Kita punya peran masing masing. Pendukungnya disini banyak

yang suka pengajian daripada solat. Banyak forum itu jadi positif

buat menyampaikan bahaya radikalisme ya disitu. Tapi

masalahnya yang dateng ya itu itu saja. Jadi pesannya kurang

mengena.

Satu sisi kita lemah, kita pengen tegas tapi agama kan tidak

memperkenankan.

Mengapa bertahan menangkal radikal?

Karena keadaan yang seperti ini sehingga saya fokus berdakwah.

Kalau saja ada uang, saya bisa melawat ke Polsek Jak-pus, ke

Gunung Sindur, ke masjid Kebon jeruk untuk ne ngecas iman.

Pertama karena saya diberi nikmat oleh Allah, saya harus

mendakwahkan di jalan Allah.

Radikalisme dalam Islam?

Sebenarnya ga boleh dalam Islam. Kita dianjurkan untuk sabar.

Ada ulama besar sedang bersilaturahmi, ada ustadz muda

sampaikan sesuatu, karena ulama itu tamu dan numpang, jadi tau

diri. Ustadz baru itu menyampaikan sesuatu ga pas, tapi diem

saja. Karena menghargai ustadz tersebut. Ada waktu yang tepat

untuk menjawab.

Kalau dari segi lingkungan itu karena orang sering ngomongin

jadi dendam. Karena itu lah orang jadi radikal. Intinya

radikalisme itu salah.

Page 158: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Tambahan, kenapa sahabat gelarnya rodi Allah. Akhirnya hasan

husen berantem, terus dicerca. Ini masalah itu soal mis

komunikasi, karena keadaan, dan watak orang ga mau dinasihati.

Pandangan soal demokrasi, kepemimpinan laki laki perempuan,

hukum potong tangan?!

Soal perempuan jadi pemimpin ga masalah. Yang penting jangan

jadi imam solat.

Soal kriminalisasi ulama? Seperti ust Bachtiar nashir.

Saya backgroundnya jamaah tabligh, kita tidak boleh melawan

pemerintah. Cuma beliau memiliki pendapat lain. Tambah orang

Indonesia gampang dikomporin. Tapi kalau saya sendiri lebih

suka kalau diberi kesempatan silaturahmi ke penguasa agar bisa

ajak mereka itikaf. Ada ketentuan kita harus mengalah. Pemimpin

harus silaturahmi ke ulama yang banyak massanya. Syaa tidak

suka mengritik pemerintah. Itu janji Allah. Di zaman firaun kacau

balau, tapi kalau ikut firaun ga selamat tapi ikut musa selamat.

Jadi saya lebih suka bikin gerakan sendiri. Misal bikin subuh

berjamaah tapi minimal setahun. Jadi kalau bisa digalakkan

selama lima tahun insya Alloh kita diberi pemimpin yang adil.

Soal pemilu?

Sekarang banyak mafia, jadi gimana menguangkan, jadi makin

sedikit lapangan kerjaan. Satu sisi bagus, tapi sisi lain uangnya

banyak dihabiskan untuk itu. Kalau pake musyawarah versi

Rasulullah, duduk bareng dan masing masing mengajukan

Page 159: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

pendapat. Kalau usul diterima harus istighfar, karena banyak

tanggungjawab, sebaliknya kalau ditolak ya Alhamdulillah. Tapi

kejadian sekarang sebaliknya.

Khilafah?

Saya kurang paham, tapi secara umum saya kurang sependapat.

Ga tepat dibuat di Indonesia.

Soal hukum Islam dengan hukum negara?

Maunya ustadz itu hukum adil. Tapi kalau sedikit sedikit ke

penjara ya susah adil. Karena yang banyak duit dimuliakan.

Meskipun itu hanya oknumnya, di bandung (suka miskin).

Kalau mau syariat islam, ada urutannya. Intinya landasan kita

pancasila itu sudah beragama kok. Pancasila itu sudah ada

dalilnya, misal keadilan sosial itu sama saja Islam.

Soal jihad? Misal ada ajakan berjihad?

Saya setuju konsep awal, guru saya tahun 90 sudah ke Palestina.

Dari dulu Palestina udah dikuasai Yahudi. Orang Islam cukup

jalankan sholat subuh berjamaah saja, nanti akan menjamin

ekonomi pasti. Meski ga logis ya.

Soal pemimpin non muslim?

Saya kurang sepakat. Karena banyak kebijaksanaan yang kurang

mendukung Islam.

Boikot produk asing?

Page 160: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Tidak bisa, susah itu. Kalau mau nolak ya harus sekalian. Kalau

menolak ya bisa mematikan lapangan kerja. Saya lebih suka

bukan memboikot, tapi menghidupkan sunnah, seperti

menggunakan siwak untuk tidak memakai Pasya gigi. Tidak bisa

boikot.

Mana yang didulukan antara laki laki dan perempuan?

Laki-laki.

Soal kelompok keagamaan apa pendapat anda?

Tujuan ada Ormas itu nyari massa, wadah, ternyata berdampak

partai membutuhkan mereka. Banyak manfaat kok wadah

tersebut. Negatif itu kalau disisipi politik, jadi bermasalah karena

ada oknum misinya pribadi bukan misi organisasi.

Tangerang Selatan, 07 Juli 2019

(Muhammad Fajri)

Page 161: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Wawancara dengan Nur Hidayat

Nama Informan : Nur Hidayat

Alamat : Jl. AMD V RT 004/07. Sawah lama-

Kampung Sawah

Tanggal Wawancaa : 28-April- 2019

Tempat Wawancara : Rumah kediaman

Kedudukan/ Posisi : Warga Kampung Sawah, Ciputat

Tolong Sampaikan Profil Singkat Anda!

Kronologi adanya orang tersebut dia sudah satu tahunan disini.

Pertama dating bersama keluarganya, bersama istri dan anaknya.

Tapi setelah satu bulan sendiri, selang berapa lama ada temennya

sampai kira kira ada 8 orang, tapi gentian. Dating main lama lama

makin banyak. Pernah saya tanya profesi mereka itu pedagang,

ada kuli bangunan. Mereka tidak menurigakan, karena sering juga

ngobrol sama kita. Mungkin mereka ga memandang warga bukan

musuh. Tapi yang sering ngobrol itu ya satu orang, kalau uma

sapaan ya semuanya. Selang berapa lama, waktu ada kejadian

penembakan polisi di Bintaro tengah malem saya pulang dari

kerjaan sekitar jam 11an malem, ada info penembakan rampas

motor. Ternyata di warung geger jadi pembahasan warga. Saya

sempet memergoki, tapi pas kebetulan tahu mereka bilang

keelakaan. Stelah beberapa bulan baru ada penggerebekan dan

Page 162: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

ternyata mereka yang digrebek. Dulu sih masih sepi, jadi ga

terlalu ketahuan.

Apakah ada info mereka terindikasi radikalis atau teroris?

Pada saat itu banyak orang yang ga dikenal, saya kira dep

kolektor, tapi kok di kampong kok banyak orang kaya gitu.di

warung waktu itu biasanya sepi, ternyata jadi rame. Saya pulang

diiukuti sama tiga orang. Sampai saya masuk, mereka ikut masuk.

Dia meminta izin untuk meminjam rumah, untuk bantu saya gak?

Mereka mau bantu penangkapan. Kemudian mereka bilang dari

polisi dan densus 88, mereka memperkenalkan diri kemudian dia

tanya kenal orang ini gak. Akhirnya mereka keluarkan identtitas

tetangga saya. Kemudian polisi tersebut mereka adalah teroris.

Akhirnya saya mau bantu asal tidak ada pertumpahan darah.

Dari pagi jam 10an mereka stand by di rumah ini. densus itu kan

menookkan data dari lapangan sama yang DPO. Saya kasih tau

kalau mau sergap semua ya nunggu sampai isya. Padahal salah

satu di antara mereka udah mau tembak duluan. Perjanjian kita

kan penyergapan, bukan pembunuhan. Akhirnya jam 5 ada oarng

pulang. Habis magrib ada juga. Mereka sudah memata matain

sudah lama. Pengembangan dari satu orang yang ditangkap dari

banyumas memberi info ada temannya di sini. Setelah isya ada

pulang lagi dua orang. Salah satunya dayat. Dayat itu sempet

ngobrol sama saya. Padahal di dalam densus sudah mau tembak

saja. Setelah dayat ngobrol, ada tetangga ikut. Setelah itu ya

Page 163: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

sudah terjadi penembakan. Setelah kejadian tersebut, sekitar 4

bulanan dating juga suami istri.

Pas penembakan masih sepi. Mereka tidak tau kalau temennya di

tembak. Setelah setengah jam, tiga orang ini siap siap semua, dan

orang-orang diungsikan. Waktu itu kan pas tahun baruan

juga.semua densus dating, dan habis itu balas tembakan juga dari

dalem. Dan semuanya mati.

Kondisi Anda saat itu?

Saya pasti merasakan keemaasan, terutama buat anak istri. Pas

masuk itu ke dalem rumah.saya keewa sama densus, karena tidak

sesuai dengan komitmen dari awal. Penembakan dari jam 12

mlem sampe jam 6 pagi.

Dari rt atau rw ada info atau apa?

Tidak ada, itu bukan urusan polsek, tapi polres. Dari awal, 2006

di sini emang banyak atau mulai masuk ke kampus-kampus soal

doktrin radikalisme.

Pandangan sampean tentang radikalisme?

Buat pribadi saya tidak ada untungnya ikut ikutan radikalisme.

Merusak masa depan, juga mersuak Negara juga. Islam tidak

sekeras itu.,dan radikalisme itu nanti akhir zaman, kalau sekarang

belum bisa dipake. Saya juga pernah ketemu sama Kyai Abu

bakar basyri, orangnya lemah lembut, dan santrinya kebanyakan

salah tafsir dari ajaran dia. Tapi mungkin kalau disampaikan nanti

Page 164: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

mungkin bisa kepakai. Kalau teroris atau kekerasan ya harus

diberantas. Khilafah harus diberantas, karena melawan panasila.

Sebenarnya prinsip kita sendiri, apa kita mau ikutan atau pada

prinsip sendiri?

Bagaimana tanggapan anda setelah merasakan adanya terror

atau radikalisme agama?

Saya menghawatirkan kepada anak istri. Kalau untuk saya pribadi

saya tidak masalah. Saya bukan yang punya masalah, tapi kalau

anak istri itu yang dikhawatirkan.

Adakah penyuluhan setelah itu?

Setelah itu ada terapi sih dari tim eravis, mabes polri, karena

mengurangi keemasan yang ada. Kita warga sipil, densus saja

takut, apalagi kita. Tapi saya tidak takurt karena saya piker

mereka bukan musuh saya. Hanya tidak nyaman saja, karena

banyak brimob, banyak polisi dan sebagainya. Jadi merasa tidak

di rumah sendiri.

Kebanyakan di sini penduduknya?

Kebanyakan sih pribumi sini,

Saya sama pemimpin yang ditembak ya sering ngobrol.

Meskipun mereka tertutup tapi ya bisa ngobrol umum, soal

profesi. Mereka masih muda-muda semua. Ada satu yang masih

remaja. Saya kasihan kalau ada orang terkena doktrin seeprti itu.

Tinggal kita generasi muda,

Page 165: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Dari penyuluh? Sampai sekarang ga ada. Pemerintahannya aja

kurang bagus disini.

Bagaimana tanggapan anda kalau ada pendatang?

Ya semakin waspada saja. Bahkan anak-anak sini pun saya

menjadi sering tanya. Takutnya mereka terkena doktrin kaya gitu.

Pandangan mas tentang organisasi terlarang?

Ya boleh, tapi jangan sampai klaim paling benar. Karena itu yang

membuat perpeahan. Apalagi sekarang paling mudah diadu

domba. Banyak ga sadar. Dari dulu ada NU muhammadiyah aja

susah.

Sedari keil kan saya lahir dari NU, tapi saya SMA di

Muhammadiyah. Dan pernah juga belajar Syi’ah. Artinya saya

mempelajari seperti apa dan ajaran seperti apa. Saya beberapa

organisasi pernah mendalami, seperti LDII di tegal,. Tapi kalau

FPI beberapa teman saya ada, tapi saya tidak. Intinya kalau

sekarang masih damai, dan tidak perlu ada kekerasan. Kita di

Negara panasila

Saya kira radikalisme itu kepentingan golongan, bukan

kepentingan Islam, saya ikuti dari zaman osama bin laden, yang

disebut mujahidin ya itu, semua harta itu dipake ya sama. Mereka

jihad kan musuhnya satu, yahudi. Osama itu salah satu tokoh

favorit kok.

Teroris itu ada ormas?

Page 166: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

Tidak ada, mereka mengatasnamakan mujahidin barat. Mereka

barisan santoso. Kalau sekarang masih ada teroris ya bodoh.

Kalau sama anak anak muda sering mengingatkan, baha Islam itu

tidak sekejam itu, kalau ada perbedaan ya harus dirangkul. Tokoh

yang dipandang itu yang moderat, kaya mbah nun, gus dur, sama

buya syakur.

Tangerang Selatan, 07 Juli 2019

( Nur Hidayat)

Page 167: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

LAMPIRAN DOKUMENTASI WAWANCARA

1. BERSAMA SITI MASYITOH, PENYULUH AGAMA KUAKEC. CIPUTAT

2. BERSAMA AHMAD KHOTIB, PEJABAT KUA KEC.CIPUTAT

Page 168: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

3. WAWANCARA BERSAMA BAPAK BACHTIAR, KETUA RTKAMPUNG SAWAH, CIPUTAT

4. WAWANCARA BERSAMA USTADZ IMRON

Page 169: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

5. WAWANCARA BERSAMA MUHAMMAD FAJRI

6. WAWANCARA NUR HIDAYAT

Page 170: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

7. KEGIATAN KEAGAMAAN DI KAMPUNG SAWAHKAMPUNG SAWAH

Page 171: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENANGKAL PAHAM …

8. KEGIATAN GOTONG ROYONG KAMPUNG SAWAH