23
Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Politik Indonesia

Citation preview

Page 1: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Page 2: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

• Partisipasi Politik Warga Negara• Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

Page 3: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Partisipasi politik adalah penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujuan organisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama.

a. Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik

b. Tingkatan Partisipasi Politik

Partisipasi Politik Warga Negara

Page 4: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

1. Bentuk-Bentuk Partisipasi PolitikBentuk-bentuk partisipasi politik menurut Almond

KONVENSIONAL NON-KONVENSIONAL

• Pemberian suara (voting)• Diskusi politik• Kegiatan kampanye• Membentuk dan bergabung dalam

kelompok kepentingan• Komunikasi individual dengan

pejabat politik administratif

• Pengajuan petisi• Berdemonstrasi• Konfrontasi• Mogok• Tindak kekerasan politik terhadap

harta benda; perusakan, pemboman, pembakaran

• Tindak kekerasan politik terhadap manusia; penculikan, pembunuhan, perang geriliya-revolusi

Partisipasi Politik Warga Negara

Page 5: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Rousseau menyatakan bahwa “hanya melalui partisipasi seluruh warga negara dalam kehidupan politik secara langsung dan berkelanjutan, negara dapat terikat ke dalam tujuan kebaikan sebagai kehendak bersama”.

Berbagai bentuk partisipasi politik tersebut dapat dilihat dari kegiatan warga negara, seperti:

a. Terbentuknya organisasi-organisasi politik maupun organisasi masyarakat sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menentukan kebijakan negara.

b. Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai kontrol sosial maupun pemberi input terhadap kebijakan pemerintah.

Partisipasi Politik Warga Negara

Page 6: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

c. Pelaksanaan Pemilu yang memberi kesempatan kepada warga negara untuk dipilih atau memilih.

d. Munculnya kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada sistem input dan output kepada pemerintah.

Seluruh aktivitas ini termasuk dalam kerangka pasrtisipasi politik. Pembuat dan pelaksanaan kebijakan, serta partisipan terlibat untuk mempengaruhi jalannya proses tersebut agar sesuai kepentingan dan aspirasinya.

Partisipasi Politik Warga Negara

Page 7: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Milbrath M. L. Goel mengidentifikasi 7 bentuk partisipasi politik indivudial, yaitu:

Lihat Tabel

Partisipasi Politik Warga Negara

Page 8: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

No. Bentuk Partisipasi Uraian/Keterangan

1. Aphatetic Inactives Tidak beraktivitas dan partisipatif, tidak pernah memilih.

2. Passive SupportersMemilih secara reguler/teratur, menghadiri parade pariotik, membayar seluruh pajak, mencintai negara

3. Contact SpecialistPejabat penghubung lokal (daerah), provinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu.

4. Communicators

Mengikuti informasi-informasi politik, terlibat dalam diskusi-diskusi, menulis surat pada editor surat kabar, mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin-pemimpin partai politik.

5. Party and Campaign Workers

Bekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan orang lain tentang bagaimana memilih, menghadiri pertemuan-pertemuan, menyumbang uang kepada partai atau kandidat, bergabung dan mendukung partai politik , dipilih menjadi partai politik.

6. Community Activist

Bekerja dengan orang-orang lain berkaitan dengan masalah-masalah lokal, membentuk kelompok untuk menangani masalah-masalah tersebut, keanggotaan aktif dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan, melakukan kontak terhadap pejabat-pejabat berkenaan isu-isu sosial.

7. Protesters

Bergabung dengan demonstrasi-demonstrasi di jalanan, melakukan kerusuhan bila perlu, melakukan protes keras bila pemerintah melakukan sesuatu yang salah, menghadapi pertemuan-pertemuan protes, menolak mematuhi aturan-aturan.

Page 9: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

2. Tingkatan Partisipasi PolitikMenurut Huntington dan Nelson, ada 2 kriteria tingkat-

tingkat partisipasi politik, yaitu:

a. Dilihat dari ruang lingkup atau proporsi dari suatu kategori warga negara yang melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan partisipasi politik.

b. Intensitas atau ukuran lamanya, dan arti penting dari kegiatan khusus itu bagi sistem politik.

Hubungan tingkat-tingkat partisipasi berbanding terbalik. Semakin luas ruang lingkup partisipasi politi, maka semakin rendah atau kecil hasilnya.

Partisipasi Politik Warga Negara

Page 10: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Piramida David F. Roth dan Frank L. Wilson

(Menyimpang)Pembunuh politik, teroris, pembajak

Pejabat umum, pejabat parpol sepenuh waktu, pimpinan kelompok kepentingan

Petugas kampanye, aktif dalam parpol/kelompok kepentingan, aktif

dalam proyek-proyek sosial

Menghadiri rapat umum, anggota kelompok kepentingan, usaha meyakinkan orang, memberikan suara dalam pemilu, mendiskusikan masalah politik,

perhatian pada perkembangan politik

Orang yang apolitis

Aktivis

Partisipan

Pengamat

Page 11: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Partisipasi Politik Warga Negara

Tingkat Pengamat

Proporsi atau lingkup jumlah orang yang terlibat di dalamnya tinggi. Tetapi, intensitas partisipasi politiknya atau tingkat efektivitasnya dalam mempengaruhi kebijakan yang dibuat pemerintah rendah, karena membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup banyak.

Page 12: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Partisipasi Politik Warga Negara

Tingkat Aktivis

Terdiri dari orang yang memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan contacting dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah menjadi sangat efektif. Hanya sejumlah kecil warga negara yang terlibat dalam praktik partisipasi politik.

Page 13: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Partisipasi Politik Warga Negara

Kegiatan partisipasi politik di tingkat aktivis ditempuh bukan saja dengan cara yang mengikuti aturan yang ditetapkan, dapat juga dengan cara-cara non-formal, tidak mengikuti jalur yang ditetapkan hukum, bahkan sampai tindakan kekerasan.

Tingkatan atau hirarki yang terdapat pada partisipasi politik sangat tergantung dari akibat yang disebabkannya terhadap sistem politik.

Tingkatan partisipasi politik ini disampaikan sebagai berikut:

Page 14: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Partisipasi Politik Warga Negara

Menduduki jabatan politik atau administratif. Mencari jabatan politik atau administratif. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-

political). Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-

political). Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat dalam bidang

politik Voting (pemberian suara)

Page 15: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

1. Pendidikan Politik

2. Kesadaran Politik

3. Sosialisasi Politik

Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

Page 16: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

1. Pendidikan PolitikMenurut Ramdlon Naning, pendidikan politik adalah usaha

untuk memasyarakatkan politik, dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat, meningkatkan kesadaran setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; serta meningkatkan kepekaan dan kesadaran terhadap bangsa dan negara.

Melalui pendidikan politik, kader-kader anggota partai politik tersebut akan memperoleh manfaat atau kegunaan sebagai berikut.

Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

Page 17: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

a. Dapat memperluas pemahaman, penghayatan, dan wawasan terhadap masalah-masalah atau isu-isu yang bersifat politis.

b. Mampu meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik dan berbudaya politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Lebih meningkatkan kualitas kesadaran politik rakyat menuju peran aktif dan partisipannya terhadap pembangunan politik bangsa secara keseluruhan.

Page 18: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

2. Kesadaran PolitikMenurut Drs. M. Taopan, kesadaran politik adalah suatu

proses batin yang menampakkan keinsafan dari setiap warga negara akan urgensi urusan kenegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kesadaran politik warga negara yang tinggal di desa lebih minim, sehingga berdampak pada kehidupan politik nasional.

Drs. Arbi Sanit mengatakan “… Sekalipun sudah bangkit kesadaran nasional dan meningkatnya aktivitas kehidupan politik pedesaan, namun masyarakat tani masih belum terkait

secara aktif kepada pemerintah nasional dalam hubungan timbal balik yang aktif dan responsif. Hubungan yang ada baru bersifat berat sebelah, yaitu dari atas ke bawah …”

Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

Page 19: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Bidang Implementasi Partisipasi Politik

Politik

Setiap warga negara dapat ikut secara langsung ataupun tidak langsung dalam kegiatan-kegiatan antara lain:a. Ikut memilih dalam Pemilub. Menjadi anggota aktif dalam partai politik, kelompok penekan (presure group), maupun

kelompok kepentingan tertentuc. Duduk dalam lembaga politik; seperti MPR, Presiden, DPR, Menteri, dsb.d. Mengadakan komunikasi (dialog) dengan wakil-wakil rakyate. Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi, dll.f. Mempengaruhi para pembuat keputusan sehingga produk-produk yang dihasilkan atau

dikeluarkan sesuai dengan aspirasi atau kepentingan masyarakat

Ekonomi

Setiap warga negara dapat ikut serta aktif dalam kegiatan-kegiatan antara lain:a. Menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif, baik dalam bentuk jasa, barang,

transportasi, komunikasi, dsb.b. Melalui keahlian masing-masing, dapat menciptakan produk-produk unggulan yang inovatif,

kreatif, dan kompetitif dari pada produk luarc. Kesadaran untuk membayar pajak secara teratur demi kesejahteraan dan kemajuan bersama

Sosial-Budaya

Setiap warga negara dapat mengikuti kegiatan-kegiatan antara lain:a. Sebagai pelajar atau mahasiswa, harus dapat menunjukkan prestasi belajar yang tinggib. Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum seperti; tawuran,

narkoba, merampok, berjudi, dsb.c. Profesional dalam bidang pekerjaannya, disiplin, dan produktivitas tinggi untuk menunjang

keberhasilan pembangunan nasional

Hankam

Semua warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan antara lain:a. Bela negara dalam arti luas, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masingb. Senantiasa memelihara ketertiban dan keamanan wilayah atau lingkungan tempat

tinggalnyac. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa demi tetap tegaknya Negara Republik Indonesiad. Menjaga stabilitas dan keamanan nasional agar pelaksanaan pembangunandapat berjalan

sesuai dengan rencana

Page 20: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

3. Sosialisasi PolitikSosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik.

Sarana dalam sosialisasi politik antara lain:

a. Keluarga

Terjadi pertukaran informasi antara orang tua dengan anak melalui obrolan ringan.

b. Sekolah

Terjadi interaksi tentang politik pada topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoritis maupun praktis.

Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

Page 21: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

c. Partai Politik

Salah satu fungsi partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik. Artinya, partai politik tersebut mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik

Page 22: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia

Terimakasih Atas Perhatiannya

Page 23: Peran Serta Dalam Sistem Politik Indonesia