19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survei demografi dan kesehatan di Indonesia ( SDKI ) 1994, angka kematian ibu adalah 390/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian. Perinatal adalah 40/1.000 kelahiran hidup. Jika di bandingkan dengan negara lain, maka angka kematian ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian ibu di Malaysa, 10 kali lebih dari pada Thailand, atau 5 kali lebih tinggi dari pada Filiphina. Melihat kenyataan di atas, pemerintah membuat trobosan baru yang benar-benar memiliki daya ungkit bagi meningkatnya derajat kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia, yaitu trobosan kesehatan yang bertumpu pada masyarakat/ komunitas dengan pencapaian ‘ Desa Sehat ‘ sebagai tenaga terdepan di komunitas atau masyarakat harus mempunyai kemampuan dalam menggerakan masyarakat, dengan memberikan asuhan kebidanan komunitas yang baik, sehingga akan terwujud perilaku sehat masyarakat. Oleh karena itu, kami disini akan menjelaskan tentang Strategi Pelayanan di Kebidanan Komunitas yaitu, Peran Serta Masyarakat ( PSM ) yang berfungsi menurunkan angka kematian 1

Peran Serta Masyarakat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ikm

Citation preview

Page 1: Peran Serta Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia masih sangat tinggi.

Menurut survei demografi dan kesehatan di Indonesia ( SDKI ) 1994, angka kematian ibu

adalah 390/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian. Perinatal adalah 40/1.000

kelahiran hidup. Jika di bandingkan dengan negara lain, maka angka kematian ibu di

Indonesia adalah 15 kali angka kematian ibu di Malaysa, 10 kali lebih dari pada Thailand,

atau 5 kali lebih tinggi dari pada Filiphina.

Melihat kenyataan di atas, pemerintah membuat trobosan baru yang benar-benar

memiliki daya ungkit bagi meningkatnya derajat kesehatan bagi seluruh penduduk

Indonesia, yaitu trobosan kesehatan yang bertumpu pada masyarakat/ komunitas dengan

pencapaian ‘ Desa Sehat ‘ sebagai tenaga terdepan di komunitas atau masyarakat harus

mempunyai kemampuan dalam menggerakan masyarakat, dengan memberikan asuhan

kebidanan komunitas yang baik, sehingga akan terwujud perilaku sehat masyarakat.

Oleh karena itu, kami disini akan menjelaskan tentang Strategi Pelayanan di

Kebidanan Komunitas yaitu, Peran Serta Masyarakat ( PSM ) yang berfungsi menurunkan

angka kematian ibu dan bayi dengan cara melibatkan masyarakat dalam menjalankan

kesehatan .

B. Rumusan Masalah

Pemerintah menempatkan bidan di desa-desa tetapi dengan fasilitas yangmasih

kurang memadai serta kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatannya sendiri,

sehingga di butuhkan keterampilan bidan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan

kesehatan dan berperilaku hidup sehat.

1

Page 2: Peran Serta Masyarakat

C. Tujuan

Untuk melatih mahasiswa agar dapat menempatkankan diri di komunitas

masyarakat dan menggunakan kemampuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan

mastarakat

2

Page 3: Peran Serta Masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

PERAN SERTA MASYARAKAT

A. Pengertian

Menurut departemen kesehatan republik indonesia (1991) pengertian peran serta

masyarakat adalah seebagai berikut :

Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan adalah suatu proses dimana

individu, keluarga, dan lembaga masyarakat termasuk swasta ikut mengambil tanggung

jawab atas kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat.

Sedangkan menurut notoatmodjo (2007), peran serta masyarakat dibidang

kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah

kesehatannya sendiri.

Prinsip peran serta masyarakat adalah mengutamakan masyarakat, berbasis

pengetahuan masyarakat, dan melibatkan seluruh anggota masyarakat dengan

memperhatikan tipologi peran serta masyarakat yaitu sebagai berikut :

1. Mendorong atau mempercepat terjadinya perubahan.

2. Mobilisasi diri sendiri

3. Terlibat dalam suatu tujuan bersama saling mendorong.

4. Terlibat dalam memberikan dukungan.

5. Terlibat dalam memberikan informasi.

3

Page 4: Peran Serta Masyarakat

B. Dasar filosofi peran serta masyarakat

1. Community felt need

Apabila pelayanan itu diciptakan oleh masyarakat sendiri, maka masyarakat itu

memerluka pelayanan tersebut. Sehingga adanya pelayanan kesehatan bukan karena

diturunkan dari atas, tetapi tumbuh dari bawah (dari masyarakat dan untuk masyarakat)

2. Organisasi pelayanan masyarakat

Organisasi pelayanan masyarakat berdasarkan partisipasi masyarakat adalah salah

satu bentuk pengorganisasian masyarakat. Hal ini berarti bahwa fasilitas pelayanan

kesehatan itu timbul dari masyarakat sendiri.

3. Pelayanan kesehatan tersebut akan dikerjakan oleh masyarakat sendiri atas dasar

sukarela.

C. Pendekatan peran serta masyarakat

1. Peran serta dengan paksaan (enforcemenat participation).

Memaksa masyarakat untuk berkontribusi dalam suatu program, baik melalui

perundang-undangan, peraturan maupun perintah lisan saja. Cara ini akan lebih cepat dan

mudah, tetapi masyarakat merasa takut dan dipaksa, sehingga tidak mempunyai rasa

memiliki terhadap program.

2. Peran serta masyarakat dengan persuasi dan edukasi.

Yakni partisipasi yang didasari dengan kesadaran, yang sukar ditumbuhkan dan

memerlukan waktu yang lama. Akan tetapi bila hal ini tercapai, masyarakat akan

mempunyai rasa memiliki. Peran serta masyarakat ini bisa dimulai dengan pemberian

informasi yang jelas, pendidikan, dan sebagainya.

4

Page 5: Peran Serta Masyarakat

D. Elemen-elemen peran serta masyarakat

1. Motivasi

Tanpa motivasi masyarakat sulit berperan serta disegala program. Motivasi harus

timbul dari masyarakat itu sendiri, sedangkan pihak luar hanya merangsang saja. Oleh

karena itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam rangka merangsang timbulnya

motivasi.

2. Komunikasi informasi masyarakat

Melakukan interaksi secara terus menerus, berkesinambungan dengan masyarakat

mengenai segala permasalahan dan kebutuhan masyarakat akan kesehatan.

3. Koperasi

Kerjasama dengan instansi diluar kesehatan masyarakat dan instansi kesehatan

sendiri adalah mutlak diperlukan. Team work antara mereka ini akan membantu

menumbuhkan peran serta.

4. Mobilisasi

Hal ini berarti bahwa peran serta itu bukan hanya terbatas pada tahap pelaksanaan

program. Peran serta masyarakat dimulai seawal mungkin sampai akhir, mulai dari

identifikasi masalah, menentukan prioritas, perencanaan program, pelaksanaan sampai

dengan monitoring.

E. Metode peran serta masyarakat

Metode peran serta masyarakat yang dipakai adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan masyarakat : diperlukan untuk memperoleh simpati masyarakat yang

ditujukan terutama kepada pemimpin masyarakat, baik yang formal maupun

informal.

2. Pengorganisasian masyarakat dan pembentukan panitia : dikoordinasikan oleh lurah

atau kepala desa. Dengan tim kerja yang dibentuk disetiap RT.

5

Page 6: Peran Serta Masyarakat

3. Survey diri (community self survey) : setiap tim kerja di RT melakukan survei

diwilayahnya masing-masing setelah itu diolah kemudian dipresentasikan kepada

warganya.

4. Perencanaan program : perencanaan dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah

mendengarkan presentasi survei diri dari tim kerja. Dalam merencanakan program

ini, perlu diarahkan terbentuknya dana sehat dan kader kesehatan.

5. Pelatihan : pelatihan untuk kader kesehatan dilakukan secara sukarela dan harus

dipimpin oleh dokter puskesmas. Selain bidang teknis medis juga meliputi

manajement kecil-kecilan dalam mengolah program-program kesehatan tingkat desa

serta sistem pencatatan, pelaporan, dan rujukan.

6. Rencana evaluasi : dalam menyusun rencana evaluasi perlu ditetapkan kriteria-

kriterian keberhasilan suatu program secara sederhana yang mudah dilakukan oleh

masyarakat atau kader kesehatan (notoadmojo, 2007)

F. Bentuk-bentuk peran serta masyarakat

1. Peran serta perorangan dan keluarga : dilaksanakan oleh setiap anggota keluarga

dan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri dan keluarga untuk dapat hidup

sehat.

2. Peran serta masyarakat umum : meliputi kegiatan untuk menjalin hubungan yang

erat dan dinamis antara pemerintah dan masyarakat dengan cara mengembangkan

dan membina komunikasi timbal balik serta menyebarluaskan informasi kesehatan.

3. Peran serta masyarakat kelompok penyelenggara upaya kesehatan : dilakukan oleh

organisasi-organisasi atau lembaga swadaya yang ada dimasyarakat (LSM) ataupun

perusahan swasta yang peduli terhadap maslah kesehatan.

4. Peran serta masyarakat profesi kesehatan : meliputi kelompok dokter, perawat,

dokter gigi, apoteker, bidan, dan sejenisnya (Depkes RI,1991)

6

Page 7: Peran Serta Masyarakat

G. Faktor-faktor dalam peran serta masyarakat

Dalam upaya mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat ada beberapa

faktor yang bisa mendorong dan menghambat :

Faktor pendorong :

1. Faktor-faktor dimasyarakat

Dari sejak nenek moyang kita telah dikenal adanya semangat gotong royong dalam

melaksanakan kegiatan dimasyarakat. Semangat gotong royong ini bertolak dari nilai

budaya yang menyangkut hubungan antar manusia, sehingga mendorong timbulnya peran

serta masyarakat.

2. Faktor-faktor diluar pihak provider

Faktor pendorong terpenting yang ada dipihak provider ialah adanya kesadaran

lingkungan provider, bahwa perilaku merupakan faktor penting dan besar pengaruhnya

terhadap derajat kesehatan, selain itu, keterbatasan sumber daya dipihak provider juga

merupakan faktor yang sangat mendorong untuk mengembangkan peran serta masyarakat.

Faktor penghambat :

Dikelompokan menjadi 2 kelompok :

1. Faktor penghambat yang terdapat dimasyarakat

a. Persepsi masyarakat yang sangat berbeda dengan persepsi provider tentang

masalah kesehatan yang dihadapi.

b. Susunan masyarakat yang sangat heterogen dengan kondisi sosial budaya yang

sangat berbeda-beda pula.

c. Pengalaman pahit masyarakat tentang program sebelumnya.

d. Sistem pengambilan keputusan dari atas ke bawah

e. Adanya berbagai macam kesenjangan sosial

f. Kemiskinan

2. Faktor penghambat yang terdapat di pihak provider

7

Page 8: Peran Serta Masyarakat

a. Terlalu mengejar target, sehingga terjerumus dalam pendekatan yang tidak

partisipatif

b. Pelaporan yang tidak objektif, sehingga provider keliru menafsirkan situasi

c. Birokrasi yang sering memperlambat kecepatan dan ketepatan respons pihak

provider terhadap perkembangan masyarakat.

d. Persepsi berbeda antara provider dan masyarakat

H. Keuntungan peran serta masyarakat

Peran serta masyarakat dapat memberikan keuntungan berbagai pihak, baik untuk

masyarakat itu sendiri ataupun pihak penyelenggara pelayanan (provider). Dengan peran

serta masyarakat dibidang kesehatan, maka upaya kesehatan yang dilaksanakan benar-

benar sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat. Tidak hanya bertolak pada asumsi

provider semata. Upaya kesehatan bisa diterima dan terjangkau oleh masyarakat baik

secara fisik maupun ekonomis, mampu mengembangkan kemampuan dan sikap positif serta

motivasi masyarakat untuk hidup sehat, sehingga akan tercapai kepuasan masyarakat dalam

kesehatan.

Keuntungan bagi provider dengan adanya peran serta masyarakat membantu upaya

perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang dilakukan pemerintah.

I. Pembinaan peran serta masyarakat

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat perlu dilakukan melalui

pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat desa (PKMD). PKMD adalah

rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong royong dan swadana

masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal masalah atau

kebutuhan yang dirasakan masyarakat terutama dibidang masyarakat agar mampu

meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan PKMD diharapkan muncul atas kesadaran dan prakarsa dari masyarakat

sendiri dengan bimbingan dan pembinaan oleh pemerintah. Puskesmas sebagai pusat

8

Page 9: Peran Serta Masyarakat

pembangunan kesehatan ditingkat kecamatan dapat mengambil prakarsa untuk bersama-

sama sektor yang bersangkutan menggerakan peran serta masyarakat dalam kegiatan

PKMD.

J. Upaya-upaya dalam pembinaan peran serta masyarakat

Beberapa upaya yang dilakukan untuk melakukan pembinaan peran serta

masyarakat meliputi pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat tidak mampu,

pengorganisasian donor darah berjalan, serta pelaksanaan pertemuan rutin gerakan sayang

ibu dalam promosi suami, bidan dan desa siaga.

1. Pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat tidak mampu

Biaya kesehatan tidak hanya bersumber dari pemerintah, akan tetapi dapat

bersumber dari masyarakat sendiri. Ada 2 bentuk pembiayaan kesehatan dari masyarakat,

yaitu :

Dana masyarakat yang bersifat aktif

Adalah dana yang secara khusus digali atau dikumpulkan oleh masyarakat untuk

membiayai upaya kesehatan. Pendanaan tersebut sering disebut sebagai dana sehat. Bisa

dikumpulkan lewat iuran, sumbangan, arisan ataupun penyisihan hasil sumbangan.

Dana masyarakat yang bersifat pasif

Adalah dana yang sudah ada dimasyarakat dan digunakan untuk membiayai upaya

kesehatan, diantaranya adalah dana sosial keagamaan. Dana pasif dapat diperoleh dengan

menyisihkan sebagian dana keagamaan atau dana sosial

2. Dana sehat

9

Page 10: Peran Serta Masyarakat

Dana sehat merupakan upaya pemeliharaan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan yang dikumpulkan dari dan oleh

masyarakat berdasarkan semangat gotong royong serta cermat sesuai dengan prinsip-

prinsip asuransi.

Sistem pendanaan dana sehat : penghimpunan dana sehat dapat dilakukan dengan

berbagai cara sederhana. Sumber utama pendanaan adalah iuran dari warga, misalnya Rp.

1000,- per kepala keluarga setiap bulan. Sumber lain yang merupakan sumber dana dari

iuran-iuran yang tidak memberatkan masyarakat seperti dana dari pungutan. Selain itu tarif

pertolongan persalinan oleh bidan ditentukan berdasarkan kesepakatan warga.

3. Donor darah berjalan

Donor darah berjalan merupakan salah satu kegiatan yang diadakan didesa-desa

yang ingin menyukseskan program desa siaga. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya

menurunkan angka kematian ibu melalui penyaluran donor darah untuk ibu hamil atau ibu

bersalin yang membutuhkannya.

Secara umum proses pembentukan donor darah berjalan hampir sama dengan

pembentukan dana sehat.hanya saja pada tahap sosialisasi memerlukan bantuan dari

palang merah indonesia (PMI) untuk menjelaskan masalah donor darah agar masyarakat

bertambah pengetahuannya serta menghilangkan mitos-mitos yang selama ini berkembang

dalam masyarakat mengenai donor darah. Dengan demikian diharapkan dapat terjadi

peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan donor darah.

4. Gerakan sayang ibu

Gerakan sayang ibu merupakansuatu gerakan yang dilaksanakan dalam upaya

membantu salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan

melalui berbagai kegiatan yang berdampak terhadap penurunan angka kematian ibu (AKI)

yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas sebagai investasi untuk

mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih sehan dan berkualitas.

10

Page 11: Peran Serta Masyarakat

Gerakan sayang ibu dicanangkan oleh pemerintah pada 22 desember 1996,

bertepatan dengan hari ibu.

5. Suami siaga

Suami siaga merupakan bentuk pendampingan yang diberikan kepada ibu, karena

salah satu orang terdekat dengan ibu adalah suami. Program suami siaga (suami siap antar

jaga) dikembangkan untuk mendukung program GSI. Suami menyiapkan biaya pemeriksaan

dan persalinan, siap mengantar istri ke tempat pemeriksaan dan melahirkan serta siap

menjaga dan menunggu istri melahirkan.

Untuk menjadi suami yang benar-benar siaga harus dibekali dengan pengetahuan

tentang beberapa hal :

upaya menyelamatkan ibu hamil

3 terlambat : terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan,

terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan pertolongan

difasilitas kesehatan.

4 terlalu : terlalu muda saat hamil, terlalu tua saat hamil, terlalu banyak anak, dan

terlalu dekat usia kehamilan.

transportasi siaga dan pentingnya rujukan. Dengan demikian prhatian suami dan

keluarga bertambah dan memahami dan mengambil peran yang lebih aktif serta

memberikan kasih sayang pada istri terutama pada saat sebelum kehamilan, selama

kehamilan, persalinan dan sesudah persalinan.

Beberapa faktor spesifik yang mempengaruhi partisipasi suami dalam perlindungan

kesehatan reproduksi ibu, diantaranya sebagai berikut :

budaya

pendapatan

tingkat pendidikan

6. Bidan siaga

11

Page 12: Peran Serta Masyarakat

Begitu suami siaga telah terbentuk, langkah selanjutnya adalah membentuk bidan

siaga. Dengan adanya bidan siaga ini, diharapkan pelayanan yang luar biasa kepada

masyarakat dapat diberikan, khususnya dalam hal pelayanan selama kehamilan, persalinan

dan nifas, serta dalam upaya menggerakkan masyarakat untuk membentuk sistem

transportasi, donor darah, dan tabungan bersalin untuk mengatasi kedawatdaruratan pada

saat persalinan.

7. Desa siaga

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan

kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,

bencana serta kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

Kriteria desa siaga :

Memiliki pelayanan kesehatan dasar

Mempunyai forum masyarakat desa

Mempunyai sedikit nya dua jenis upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat

(UKBM) sesuai kebutuhan masyarakat setempat ( misalnya : Posyandu dan Polindes )

Ada pembinaan dari puskesmas yang mampu memberikan pelayanan

kegawatdaruratan bagi ibu hamil, bersalin, nifas, serta bayi baru lahir.

Ada pengamatan kesehatan terus menerus yang berbaris masyarakat.

Ada sistem siaga terhadap bencana oleh masyarakat.

Ada pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat.

Mempunyai lingkungan yang sehat.

Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat.

Tahapan desa siaga

Tahap Pembinaan

12

Page 13: Peran Serta Masyarakat

Pada tahap ini telah ada forum masyarakat desa akan tetapi kemungkinan belum

aktif. Forum masyarakat desa yang ada biasanya dalam bentuk kelompok-kelompok,

misalnya kelompok yasinan, persekutuan doa, dan sebagainya. Demikian juga

dengan posyandu dan polindes, masih dalam tahap pertama.

Tahap Pertumbuhan

Forum masyarakat desa mulai aktif mengembangkan UKBM sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Posyandu dan Polindes sudah berada pada tahap madya.

Pendampingan dari tim kecamatan atau sektor lain ( LSM ) masih di perlukan untuk

mengembangkan kualitas.

Tahap Pengembangan

Pada tahap ini forum kesehatan masyarakat telah berperan lebih aktif dan mampu

mengembangkan UKBM. Sistem kewaspadaan dini dari masyarakat dalam

menghadapi bencana dan kejadian luar biasa telah berjalan.

Tahap Paripurna

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari desa siaga. Pada tahap ini semua

indikator dalam kriteria desa siaga sudah terpenuhi. Masyarakat mampu hidup dan

berperilaku hidup sehat.

BAB III

PENUTUP

13

Page 14: Peran Serta Masyarakat

A. Kesimpulan

Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan adalah suatu proses

dimana individu, keluarga, dan lembaga masyarakat termasuk swasta ikut

mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat.

Sedangkan menurut notoatmodjo (2007), peran serta masyarakat dibidang

kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan

masalah kesehatannya sendiri.

Pendekatan peran serta masyarakat bisa dengan paksaan ( enforcemenat

participation ) bisa juga dengan persuasi dan edukasi tetapi cara persuasi dan

edukasi lebih bisa menumbuhkan rasa memiliki pada diri masyarakat.

Metode peran serta masyarakat : pendekatan masyarakat, pengorganisasian

masyarakat, dan pembentukan panitia, survei diri, perencanaan program, pelatihan,

rencana evaluasi.

Upaya-upaya dalam pembinaan peran serta masyarakat bisa berupa bantuan

biaya bagi masyarakat tidak mampu, pengorganisasian donor darah berjalan, serta

pelaksanaan pertemuan rutin gerakan sayang ibu dalam promosi suami, bidan dan

desa siaga.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Peran Serta Masyarakat

Karawati, SST, dkk. Asuhan Kebidanan V. Trans Info Media. Jakarta. 2011.

15