17
KATA PENGANTAR Tamatan SMK yang profesional adalah tujuan utama Pendidikan Menengah Kejuruan, Karena merupakan tuntutan era globalisasi yang penuh persaingan. Namun sampai saat ini tuntutan era globalisasi belum dapat terwujud secara optimal oleh dunia pendidikan Kejuruan. Oleh karenanya penulis telah melalukan satu langkah terhadap upaya peningkatan profesionalisme tamatan SMK dan menuliskannya kedalam Karya Tulis (best practices) yang berjudul “Peranan Bimbingan Karir Di SMK ”. Terwujudnya tulisan ini tidak terlepas dari peran banyak pihak yang telah membantu, untuk itu dalam kesempatan ini kami sampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Ibu Endang Setyawati, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum. 2. Bapak Konadi Seminaris, SP, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan. 3. Bapak/Ibu ketua program keahlian di lingkungan SMK Negeri 4 Takengon. 4. Bapak/ibu guru produktif SMK Negeri 4 Takengon. 5. Seluruh staf Tata Usaha SMK Negeri 4 Takengon Atas segala bantuan yang telah diberikan dan semoga Allah. SWT meredhoinya. Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini memerlukan koreksi dan masukan dari pembaca untuk penyempurnaannya dan sebelumnya kami haturkan terimaksih. 1

Peranan bibimngan karir

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peranan bibimngan karir

KATA PENGANTAR

Tamatan SMK yang profesional adalah tujuan utama Pendidikan Menengah Kejuruan,

Karena merupakan tuntutan era globalisasi yang penuh persaingan. Namun sampai saat ini

tuntutan era globalisasi belum dapat terwujud secara optimal oleh dunia pendidikan Kejuruan.

Oleh karenanya penulis telah melalukan satu langkah terhadap upaya peningkatan

profesionalisme tamatan SMK dan menuliskannya kedalam Karya Tulis (best practices) yang

berjudul “Peranan Bimbingan Karir Di SMK ”.

Terwujudnya tulisan ini tidak terlepas dari peran banyak pihak yang telah membantu,

untuk itu dalam kesempatan ini kami sampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Ibu Endang Setyawati, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum.

2. Bapak Konadi Seminaris, SP, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan.

3. Bapak/Ibu ketua program keahlian di lingkungan SMK Negeri 4 Takengon.

4. Bapak/ibu guru produktif SMK Negeri 4 Takengon.

5. Seluruh staf Tata Usaha SMK Negeri 4 Takengon

Atas segala bantuan yang telah diberikan dan semoga Allah. SWT meredhoinya.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini memerlukan koreksi dan masukan dari

pembaca untuk penyempurnaannya dan sebelumnya kami haturkan terimaksih.

Takengon, Juni 2014

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1

Page 2: Peranan bibimngan karir

A. Latar Belakang Masalah................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Karir..........................................................3

B. Tujuan Bimbingan Karir................................................................4

C. Penyelenggaraan Bimbingan Karir................................................5

D. Teori – Teori Pemilihan Karir......................................................6

BAB III PENUTP

Kesimpulan.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Peranan bibimngan karir

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan pendidikan menengah kejuruan

bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan

khusus, SMK bertujuan : (1) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri

atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja

tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, (2) membekali

peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu

mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan (3) membekali

peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan

diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jadi jelas bahwa sekolah kejuruan

mempunyai misi menyiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia kerja.

Namun kenyataanya banyak lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensinya

(bidang keahlian). Tidak sedikit pula siswa SMK yang tidak memahami mengapa harus mengambil

bidang keahlian yang dipilihnya. Siswa juga tidak mengetahui peluang kerja apa yang harus diraihnya.

Dari beberapa siswa mengemukakan bahwa mereka tidak tahu tujuan pendidikan yang akan dijalaninya.

Sekolah adalah tempat yang ideal dan sangat penting untuk perkembangan yang sehat

secara psikologis. Sekolah melatih anak berinteraksi dengan lingkungan sosial, menambah

pengetahuan dan skill serta sebagai sarana pendewasaan.

Di sekolah-sekolah saat ini, pada umumnya sudah tersedia layanan bimbingan dan

konseling, yang biasanya diasuh oleh guru dengan profesionalisme khusus. Hanya saja,

profesionalis seorang konselor di sekolah belum merata disetiap sekolah, sehingga hasilnya pun

belum memuaskan. Khususnya pada sekolah menengah atas, seharusnya sudah memiliki layanan

bimbingan dan konseling karir, yang akan membantu siswa memilih karirnya kedepan. Tentunya

hal ini harus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pihak konselor, sekolah, orang tua,

ataupun psikolog. Pengenalan dunia kerja pada masa sekolah menengah ini, akan menuntun

peserta didik memilih karir sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya.

Berdasarkan fenomena yang ada banyak ditemukan bahwa siswa lulusan SMK ketka

mencari pekerjaan tidak sesuai dengan kompetensi/kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya

dalam kondisi demkian banyak lulusan SMK yang tidak o[timal dalam mengeluarkan

3

Page 4: Peranan bibimngan karir

kemampuan yang dimlikinya. Salah satu cara untuk membentuk sikap tersebut secara optimal, di

SMK diadakan program bimbingan karir.

Melalui bimbingan karir diharapkan siswa SMK mampu untuk memahami dirinya,

tingkat kemampuannya serta mampu mengatahui gambaran yang lengkap tentang karakteristik

karinya. Juga diharapkan dapat menumbuhkan propesionalisme dalam menghadapi duna kerja

dan kemandirian siswa dalam memilih karir yang akan dijalaninya nanti berdasarkan

kemampuan yang dimilikinya.

Dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan peserta didik diharapkan dapat

memahami dirinya, memahami dunia kerjanya dan mengadakan penyesuaian dirinya dengan

lingkungan kerjanya, serta melalui penyusunan rencana dan pengambilan keputusan secara tepat

dan logis. Dan diharapkan dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan di sekolah menjadikan

suatu sarana peserta didik agar tepat sasaran dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuan, dan bakatnya.

B.     Rumusan Masalah

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka dalam makalah ini akan membahas secara

lebih mendalam tentang:

1.      Apa itu bimbingan karir?

2.      Apa tujuan dari bimbingan karir?

3.      Bagaimana teori-teori dalam pemilihan karir?

4.      Bagaimana proses penyelenggaraan bimbingan karir?

4

Page 5: Peranan bibimngan karir

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bimbingan Karir

1.      Pengertian Bimbingan

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pengertian bimbingan karir alangkah

baiknya kita terlebih dahulu memahami tentang pengertian dari bimbingan. Pembahasan masalah

tidak terlepas dari sudut tinjauan orang yang mengupasnya, hal ini akan menimbulkan perbedaan

pendapat dari masing-masing ahli. Namun dari pengertian masing-masing ahli terdapat satu

kesamaan yaitu bahwa bimbingan merupakan pemberian pertolongan atau bantuan, dan bantuan

atau pertolongan itu merupakan hal yang pokok dari suatu bimbingan. Pertolongan disini

merupakan pemberian arah dengan diutamakan kepada keadaan yang dibimbingnya. Bimbingan

merupakan suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong individu dalam memilih

penyelasaian yang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya.

Bimbingan dapat diberikan kepada seorang individu atau sekumpulan individu. Ini berarti

bimbingan dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang umur.

Dengan demikian maka bidang gerak dari bimbingan tidak hanya pada anak-anak ataupun

remaja namun juga dapat mencakup orang dewasa.

2.      Pengertian Bimbingan Karir

Bimbingan karir ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia

pekerjaan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan

menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan yang telah dimasukinya (Winkel,

1991).

Sedangkan Super yang dikutip  Sukardi (1957)  mengartikan bimbingan karir  adalah suatu 

proses untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta perananyan dalam

dunia kerja. Menurut pengertian Super ini bimbingan karir memilki beberapa ciri –

ciri,diantaranya:“1.Bimbingan karir adalah merupakan suatu proses yang bertujuan untuk

membantu individu  menumbuhkan gambaran dirinya, 2.Bimbingan karir adalah suatu bantuan

layanan untuk membantu individu menumbuhkan  dan menerima peranan yang dilakukannya

dalam dunia kerja, 3.Bimbingan  karir suatu bentuk layanan bimbingan yang bertujuan

membantu individu memperoleh kesempatan untuk mencoba dan memilih pekerjaan yang sesuai

dengan potensi yang dimilkinya,  4.Bimbingan karir ialah suatu bentuk layanan bimbingan yang

bertujuan untuk memperoleh gambaran dirinya dalam dunia kerja.”

5

Page 6: Peranan bibimngan karir

Bimbingan karir dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu pendekatan yang berpusat pada

masalah (problem oriented) dan pendekatan yang berpusat pada pengembangan (developmental

oriented).

Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah yaitu pada sekolah tingkat menengah pertama

dan atas. Kurikulum 1984 merumuskan bimbingan karir sebagai proses bantuan kepada individu

agar memproleh pemahaman diri dan dunia kerja agar ia mampu mengarahkan diri ke suatu

bidang kehidupan yang sesuai dan selaras dengan dirinya dan masyarakat.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu

proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya seperti: bakat, minat, kelebihan

dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis

pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa, sehingga para siswa dapat

menemukan pekerjaan yang tepat.

B.     Tujuan Bimbingan Karir

Secara rinci tujuan dari bimbingan karir ialah membantu siswa agar:

1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi

yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, bakat, sikap, cita-citanya

2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada dalam

masyarakat

3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam

dirinya; mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang

tertentu; mengetahui hubungan usaha dirinya yang sekarang sengan masa depannya.

4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya

sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-

hambatan tersebut

5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan

kehidupannya yang serasi, yang sesuai. (Depdikbud, petunjuk pelaksanaan bimbingan

karir, 1985).

Dapat disimpulkan bahwa, tujuan bimbingan konseling karir di sekolah untuk

mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan

dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya,

6

Page 7: Peranan bibimngan karir

selain itu untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan apa yang

dituntut untuk pekerjaan itu.

C.    Penyelenggaraan bimbingan karir

Cara pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan,

yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok.

1.      Pendekatan Individual

Pendekatan Individual yaitu dengan cara melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan

karier melalui dua cara yaitu:

a. Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi

siswa

b. Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami

dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.

2.      Pendekatan Kelompok

Pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir akan memungkinkan masalah yang

bersangkut paut dengan karir dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki

keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan,

jabatan atau karir yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu

memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna

bagi dirinya.

Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karir di Sekolah nampaknya menjadi suatu

pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada semua

siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir dapat

meningkatkan konselor propesional secara maksimal.

Adapun cara yang dilakukan dalam cara pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dengan

menggunakan pendekatan kelompok yaitu dengan cara:

a. Disusun dalam suatu paket tertentu, yaitu paket bimbingan karir. Setiap paket merupakan

modul utuh yang terdiri dari berbagai macam topik bimbingan. Berkaitan dengan hal ini,

pihak yang berwenang, yaitu Depdikbud telah mengeluarkan paket yang dikenal dengan

paket bimbingan karir yang terdiri dari lima paket, yaitu:

1) Paket I mengenai pemahaman diri, yang terdiri dari; a) pengantar pemahaman diri, b)

bakat, potensi, dan kemampuan, c) cita-cita atau gaya hidup, d) sikap.  Dalam

7

Page 8: Peranan bibimngan karir

pelaksanaannya siswa dituntut Untuk dapat mencapai hal tersebut, sehingga dapat

mengetahui serta memahami keadaan dirinya.

2) Paket II mengenai nilai-nilai; mencakup a) nilai kehidupan, b) saling mengenal

dengan nilai orang lain, c) pertentangan nilai-nilai dalam diri, d) pertentangan nilai-

nilai sendiri dengan orang lain, e) nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok

atau masyarakat, dan f) bertindak atas nilai-nilai sendiri.

3) Paket III mengenai pemahaman lingkungan; yang mencakup berbagai aspek

mengenai  a) informasi pendidikan, b)kekayaan daerah dan pengembangannya, dan

c) informasi jabatan.

4) Paket IV mengenai  hambatan dan dara mengatasi hambatan yang terdiri dari a)

faktor pribadi, b) faktor lingkungan, c) manusia dan hambatan, dan c) cara-cara

mengatasi hambatan.

5) Paket V mengenai perencanaan masa depan, mencakup hal-hal yang berkaitan

dengan a) menyusun informasi diri, b) mengelola informasi diri, c)

mempertimbangkan alternatif, d) keputusan dan rencana, dan e) merencanakan masa

depan.

b. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan secara intruksional. Dengan demikian bimbingan

karir tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi dipadukan dengan kegiatan belajar

mengajar. Sehubungan dengan hal ini setiap guru dapat memberikan bimbingan karir

pada saat-saat memberikan pelajaran yang berhubungan dengan suatu karir tertentu.

c. Bimbingan karir dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit. Jika ini yang ditempuh

maka kegiatan bimbingan karir direncanakan dan di programkan oleh sekolah.

d. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut hari karir

atau career day. Pada hari tersebut semua bimbingan karir dilaksanakan berdasarkan

program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk tiap tahun.

e. Karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah. Obyek karyawisata karir ini

seharusnya harus berkaitan dengan pengembangan karir siswa. Dengan karyawisata karir

ini siswa akan dapat mengetahui dengan tepat apa yang ada dalam kenyataannya. Karena

karyawisata ini dikaitkan dengan pengembangan karir. Maka pemilihan objek harus

dipikirkan secara matang.

8

Page 9: Peranan bibimngan karir

D.    Teori-teori Pemilihan Karir

Bimbingan karir bukanlah hanya tertumpu pada perencanaan dan pengambilan keputusan

atas dasar pemecahan yang logis dan rasional, tetapi berkaitan dengan perkembangan yang

mengarah pada aktualisasi diri. Hal ini berarti bahwa bimbingan karir haruslah memperhatikan

pemilihan karir dan perkembangan karir ditinjau dari aspek psikologis tertentu. Untuk itu proses

bimbingan karir beranjak dari konsep teori-teori pemilihan karir yang dikemukakan oleh para

ahli.

Dalam teorinya David Tiedeman mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih suatu

pekerjaan tertentu adalah merupakan rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang diambil

individu pada tahap-tahap kehidupannya terdahulu. Pengambilan keputusan sangat erat kaitannya

dengan periode antisipasi dan periode implementasi.

1. Periode antisipasi

         Tahap eksplorasi

Dalam tahap eksplorasi sejumlah perbedaan alternatif atau kemungkinan tujuan

dipertimbangkan. Berbagai kemungkinan yang akan dicapai digabung-gabungkan dan

dipertimbangkan untuk menetapkan atau memutuskan suatu pilihan. Pada tahap ini individu

mencoba untuk mengadakan penilaian diri berkaitan dengan berbagai alternatif yang

diperkirakan bisa dicapai untuk mencapai tujuan.

         Tahap kristalisasi

Dengan terjadinya penilaian diri dari berbagai kemungkinan, maka terjadilah suatu pola dalam

bentuk alternatif dan segala konsekuensinya, disebut dengan kristalisasi. Pada tahap ini segala

alternatif kemungkinan pekerjaan yang dicapai sudah cukup jelas.

         Tahap pemilihan

Tahap pemilihan akan berlangsung dengan stabilnya kristalisasi. Masalah-masalah individu yang

berorientasi pada tujuan yang relevan, yaitu individu mulai mengorganisasi dalam melengkapi

dan menyesuaikan terhadap berbagai pilihan untuk masa datang.

         Tahap spesifikasi atau klarifikasi

Dalam tahap ini individu meneliti kesempatan yang lebih luas dan mendalam, sehingga ia

mengemukakan sesuatu (dalam khayalan) yang lebih baik dan sempurna untuk masa mendatang

sehingga menghasilkan kemampuan bertindak yang nyata dan terarah.

9

Page 10: Peranan bibimngan karir

2. Periode implementasi dan penyesuaian

         Tahap induksi

Tahap ini dimulai dari pengalaman dan kesimpulan yang teliti. Individu mengorganisasi

lapangan kerja yang bersumber dari tujuan-tujuan tertentu kedalam interaksi dengan masyarakat.

         Tahap transisi

Pada tahap ini, orientasi yang diutamakan disesuaikan dengan penetapan tujuan yang

diambilnya. Dalam tahap ini adanya kemungkinan bahwa individu akan menyimpang arah.

         Tahap memelihara atau mempertahankan

Dalam tahap ini, individu memelihara atau mempertahankan keputusan yang telah diambilnya.

Prospek terhadap usahanya telah menuju kepada status dimasa mendatang dan untuk seterusnya

akan menjadi pembinaan karir.

10

Page 11: Peranan bibimngan karir

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bimbingan merupakan suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong

individu dalam memilih penyelasaian yang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya.

Bimbingan pekerjaan merupakan suatu proses pembantuan terhadap individu untuk

menumbuhkan dan menerima gambaran tentang dirinya secara keseluruhan dan cocok baginya

dalam lapangan pekerjaan, disamping menolongnya untuk mengalami gambaran tersebut dalam

alam nyata dan mengubahnya kepada fakta nyata sedemikian rupa sehingga menjamin baginya

kebahagiaan dan manfaat bagi masyarakat.

Tujuan bimbingan konseling karir di sekolah yaitu untuk mengarahkan dan memberikan

referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan dengan kemampuan yang

dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya, selain itu untuk mengetahui

dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu.

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan

yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan

kegiatan: paket belajar, pemaduan dengan mata pelajaran, pengajaran unit, hari karir dan karya

wisata karier.

Bimbingan karir beranjak dari konsep teori-teori pemilihan karir yang dikemukakan oleh

para ahli. Dalam teorinya David Tiedeman mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih

suatu pekerjaan tertentu adalah merupakan rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang

diambil individu pada tahap-tahap kehidupannya terdahulu. Pengambilan keputusan sangat erat

kaitannya dengan periode antisipasi dan periode implementasi.

11

Page 12: Peranan bibimngan karir

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud,1985. : JakartaDewa, ketut  Sukardi,1993. Psikologi pemilihan karier. Rineka Ciptadonesia : JakartaManrihu,Thayep.1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier.Bina Aksara:JakartaSyah,Darwyan.dkk.2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Gaung Persada: JakartaWalgito,B.2004. Bimbingan dan konseling (studi dan karier) ,Andi:Yogyakartahttp://ilmupsikologi. ordpress.com/2010/02/07/pengertian-bimbingan-karir/http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=110&Itemid= 104 http://www.scribd. com/doc/32703538/bimbingan-karir

12