Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANAN DA’I CENTER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
BIMBINGAN MANASIK UMROH PADA TRAVEL SALAM
INDONESIA JAKARTA BARAT
SKIRPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
MUKHAMAD ARIF MAKMUDA
11150530000084
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
ii
iii
iv
i
ABSTRAK
Mukhamad Arif Makmuda, 11150530000084, Peran Da’i Center dalam
Meningkatkan Kualitas Bimbingan Manasik Umrah pada Travel Salam
Indonesia Jakarta Barat.
Kegiatan ibadah haji dan umrah mempunyai dua sisi yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu standar pelaksanaannya saat masih
di tanah air, banyak aspek penting yang harus diperhatikan pembinaannya,
salah satunya yakni bimbingan manasik (materi bimbingan, metode dan waktu
bimbingan).
Peran pembimbing ibadah umroh dalam meningkatkan kualitas
manasik jamaah menjadi penting, karena peran pembimbing ibadah umroh
untuk memberikan dan mengajarkan, tentunya dengan tugas, fungsi, peran,
dan materi manasik.
Dari uraian diatas, penulis ingin mengajukan pertanyaan, Bagaimana
Peranan Da’i Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah?
Bagaimana metode yang digunakan oleh Da’i Center dalam meningkatkan
kualitas bimbingan manasik umrah? Dan apa saja faktor pendukung dan
penghambat Da’i Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik?
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Da’i
Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah pada Travel
Salam Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field
research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dilokasi penelitian dengan
mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan
alamiah. Sedangkan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriftif dengan
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Travel Salam
Indonesia.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peranan Da’i Center
dalam meningkatkan kualitas ibadah manasik umrah diantaranya adalah
sebagai orang yang mengarahkan, sebagai orang yang membimbing, sebagai
guru, sebagai motivator. Metode yang digunakan Da’i Center dalam
meningkatkan kualitas bimbingan ibadah manasik yaitu metode ceramah dan
simulasi, metode visual (Gambar dan Video), metode dialog atau tanya jawab,
metode muhasabah.
Kata Kunci: Da’i Center, Pembimbing Ibadah, Kualitas bimbingan,
Manasik Umrah
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobil’alamin, penulis panjatkan
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
pada setiap ciptaan-Nya, sehingga dengan bekal kemampuan yang minim
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Tak lupa sholawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah mendidik manusia dari jaman jahiliyah menuju
jaman Islamiyah. Berkenaan dengan selesainya skripsi ini yang berjudul
“PERANAN DA’I CENTER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
BIMBINGAN MANASIK UMRAH PADA TRAVEL SALAM
INDONESIA JAKARTA BARAT.”
Penulis sampaikan terima kasih tak terhingga kepada orang tua penulis
yaitu, Abi Maksuni dan Umi Nuriyah beserta Keluarga yang telah
memberikan kasih sayang, do’a dan semangat yang menjadi motivasi bagi
penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
Selanjutnya, dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari
bantuan dan peran serta dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Rektor UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany
Burhanuddin Umar Lubis, Lc., Ma.
2. Dekan Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Dr. Suparto, S.Ag, M. Ed.
3. Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Siti Napsiah. Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag. Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan, Drs. Cecep Sastrawijaya, MA.
iii
4. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, Drs. Sugiharto, MA dan Sekertaris
Jurusan Amirudin, M.Si yang telah memberikan persetujuan awal
terhadap proposal skripsi ini.
5. Bapak Lili Bariadi, S.Ag, M.Si selaku pembimbing saya yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, masukan dan saran yang sangat
berharga bagi penulis. Sekaligus telah meluangkan waktunya untuk
penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu untuk penulis selama
menjadi mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Seluruh Pimpinan Travel Salam Indonesia dan Da’i Center beserta jajarannya
yang telah berkenan memberikan data-data yang penulis butuhkan untuk
penelitian ini, serta meluangkan waktu untuk melayani penulis dalam melakukan
penelitian.
8. Sahabat-sahabat terbaik Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh
Angkatan 2015 yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
Semoga silaturahmi tetap terjaga. Aamiin.
Akhirnya penulis menyadari keterbatasannya sebagai manusia biasa,
mungkin mempunyai kekurangan atau kelemahan. Begitupun penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini masih banyak yang harus diperbaiki dan
diperbaharui oleh karenanya kritik dan saran yang membangun senantiasa
penulis harapkan untuk kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis
juga berharap, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Jakarta, 20 September 2019
Mukhamad Arif Makmuda
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................... 5
D. Tinjauan Pustaka................................................................................ 7
E. Metode Penelitian.............................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan........................................................................11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Peranan................................................................................. 13
1. Pengertian Peranan...................................................................... 13
2. Bentuk dan Macam-macam Peranan........................................... 14
3. Tujuan dan Manfaat Peranan....................................................... 16
4. Langkah-langkah Peranan........................................................... 17
B. Konsep D’ai....................................................................................... 18
1. Pengertian Da’i............................................................................ 18
2. Metode dan Upaya Da’i dalam Dakwah...................................... 23
3. Pendekatan Dakwah.................................................................... 25
C. Konsep Pembimbing Ibadah Manasik Umrah................................... 26
1. Definisi pembimbing................................................................... 26
2. Pembimbing Manasik Umrah dalam Teori-teori Kepemimpinan
Rasulullah SAW.......................................................................... 27
3. Metode dan Teknik Pengajaran................................................... 30
D. Konsep Kualitas................................................................................ 40
v
1. Definisi Kualitas Layanan........................................................... 40
2. Dimensi Kualitas Layanan........................................................... 41
3. Faktor-faktor Meningkatkan Kualitas Layanan........................... 43
E. Definisi Manasik Umroh................................................................... 48
1. Makna Manasik Umrah............................................................... 48
2. Hukum Umrah............................................................................. 51
3. Rukun dan Wajib Umrah............................................................. 54
4. Umroh Mabruroh........................................................................ 55
BAB III GAMBARAN UMUM TRAVEL SALAM INDONESIA
A. Sejarah Singkat Travel Salam Indonesia........................................... 58
B. Profil Travel Salam Indonesia........................................................... 59
C. Lokasi dan Batas Wilayah Travel Salam Indonesia........................... 60
D. Visi, Misi dan Motto Travel Salam Indonesia................................... 60
E. Struktur Organisasi Travel Salam Indonesia..................................... 61
F. Keadaan Instansi dan Kegiatan Travel Salam Indonesia................... 62
G. Paket Perjalanan Umrah Travel Salam Indonesia.............................. 63
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Da’i Center...................................................................... 66
B. Program-program Da’i Center........................................................... 72
BAB V PEMBAHASAN
A. Tugas dan Kedudukan Da’i Center di Travel Salam Indonesia........ 77
B. Peranan Da’i Center dalam Meningkatkan Kualitas Bimbingan
Manasik Umrah di Travel Salam Indonesia...................................... 83
C. Metode Da’i Center Dalam Meningkatkan Bimbingan Ibadah Manasik
Umrah................................................................................................ 87
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Da’i Center Dalam Meningkatkan
Kualitas Bimbingan Ibadah Manasik Umrah.................................... 89
vi
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 93
B. Saran.................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap umat muslim menginginkan tercapainya kesempurnaan
dalam beribadah dengan menjalankan perintah perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya, Al-Qur‟an dan Al-Hadits adalah
pegangan bagi umat muslim yang di dalamnya terdapat perintah dan
larangan yang harus dijalankan oleh umat muslim salah satunya adalah
rukun islam dan rukun iman menjadi amalan yang harus dilaksanakan.
Rukun islam ada lima, dan menunaikan ibadah haji adalah salah satu
dari kelima rukun tersebut.
Kita layak bersyukur, karena Ghirah (semangat) umat Islam
Indonesia dalam menunaikan ibadah haji dan umroh sangat
menggembirakan, setiap tahun jamaah haji dan umroh Indonesia
senantiasa mengalami peningkatan. Hal ini disampaikan Dirjen
Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali saat memberikan laporan
pada Penandatangan Nota Kesepahaman tentang Pencegahan,
Pengawasan, dan Penanganan Permasalahan Penyelenggaraan Ibadah
Umrah di Jakarta.
“Jamaah umrah Indonesia menempati posisi kedua dalam
kuantitasnya. Sejak September 2018 hingga 31 Januari 2019,
jamaah umrah kita mencapai 508.180 jamaah. Nomor, satu
adalah Pakistan dengan 776.326 jamaah. Ketiga, India dengan
2
343.396 jamaah,” terang Nizar Ali di Jakarta, Jumat
(08/02/2019) lansir Kemenag.1
Umroh merupakan salah satu ibadah umat muslim yang
pelaksanaannya di lakukan di tanah suci Mekkah dan Madinah. Umroh
pada hakikatnya menjadi sarana dan media bagi kaum muslimin untuk
beribadah ke tanah suci setiap saat.2 Allah SWT berfirman :
واال وأتم رةل وال عم حج
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah.”
(Q.S Al Baqarah : 196).3
Dalam suatu hadist dari Zaid bin Tsabit r.a diriwayatkan,
bahwa Rasulullah bersabda:
لللاصلىللاعلي هوسلم:ال كقالرسو رةفري ضتانليضر وال عم حج
بايهمابدأ ت
)رواهالدارقطنى(
“Rasulullah saw bersabda : Haji dan umroh kedua-duanya
fardhu (Wajib), tidak membahayakan kamu (tidak dilarang)
dengan memulai (mendahulukan) diantara keduanya.” (HR
Daruquthni).4
Kegiatan ibadah haji dan umrah mempunyai dua sisi yang
harus diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu, standar
1 Dikutip dari https://www.hidayatullah.com/berita/info-haji-
umrah/read/2019/02/08/159671/kemenag-jamaah-umrah-indonesia-terbanyak-
kedua-di-dunia.html. Di akses pada hari 28 Juni 2019 pukul 16.20 WIB. 2 Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-beluk Ibadah
dalam Islam. (Jakarta : Prenada Media, 2003), hlm. 227. 3 Al-Qur’an (QS. Al Baqoroh: 196) 4 Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik Dalam Permasalahan Ibdah
Haji Menurut Empat Madzhab, (Jakarta : Pustaka Cendekiamuda,2016),hlm.9
3
pelaksanaannya saat masih di tanah air banyak aspek penting yang
harus diperhatikan pembinaannya, salah satunya yakni bimbingan
manasik, (materi bimbingan, metode dan waktu bimbingan),.5
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang RI No 13 Tahun
2008 pasal 7 tentang Hak Jemaah Haji yakni memperoleh pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan dalam menjalankan ibadah haji.6
Oleh karena itu, sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji
ataupun umroh sangat dianjurkan bagi calon haji ataupun umroh untuk
berusaha mengetahui dan mempelajari ilmu manasik haji ataupun
umroh sehingga dapat memahami tata cara ibadah haji ataupun umroh,
amalan yang harus dilakukan baik syarat, rukun, wajib maupun sunat.
Akan tetapi tidak semua pembelajaran dalam bimbingan manasik bisa
semuanya difahami oleh calon jamaah haji ataupun umroh. Tentunya
sesuai dengan yang telah diajarkan oleh Rosulullah SAW.
اعنى هذا)رواهمسلم(خذو دعامي بع لأل قاكم فلعلي مناسككم
“Ambillah (ikutilah) kalian dari aku mengenai tatacara haji
kalian, barang kali aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian
setelah tahun ini.” (HR. Muslim)7
Hal ini tentunya menjadi fokus perhatian untuk biro haji dan
umrah supaya menambah kualitas dalam melayani jamaah mereka
salah satunya dalam bidang bimbingan manasik umroh. Karena
jamaah yang berasal dari berbagai kalangan yang belum tentu mereka
5 Abdul Aziz dan Kustini, Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik, (Jakarta:
Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2007), hlm. 22 6 Dirjen PHU, Peraturan Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta:
Kemenag,2012),hlm.16 7 Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik....,hlm.3
4
bisa melakukan manasik secara mandiri. Perlu ada bantuan dari biro
untuk menyediakan pembimbing yang bertugas menuntun mereka
secara intensif sehingga ibadah mereka lancar.
Penulis sengaja memilih Objek Penelitian di Travel Salam
Indonesia dikarenakan adanya hal menarik yakni penulis melihat
sistem dalam pelaksanaan bimbingan manasik yang begitu baik secara
eksklusif selama 8 jam mengupas tuntas manasik dan segala macam
permasalahannya, sehingga jamaah walaupun belum berangkat tetapi
sudah merasakan ibadah umroh.
Travel Salam Indonesia pun ditunjang oleh beberapa
pembimbing manasik yang berkualitas, mumpuni dan profesional
dalam bidangnya. Tujuan dibentuknya Da’i Center ini pun untuk para
Calon Jamaah yang ingin berkonsultasi tentang permasalahan dalam
manasiknya, sehingga para jamaah dapat memahami manasik yang
telah dilaksanakan.8
Masalah inilah yang membuat peneliti tertarik untuk
mengetahui lebih jauh lagi tentang Peranan da’i center dan sistem
dalam pelaksanaan manasik di Travel Salam Indonesia sehingga
jamaah walaupun belum pernah berangkat tetapi bisa merasakan
seperti halnya ibadah umroh ditanah suci.
Dalam penulisan ini, penulis memfokuskan pada bagaimana
Peranan da’i center dalam membimbing jamaah manasik di Travel
Salam Indonesia ini. Untuk mengetahui lebih lanjut dan mendalam
penulis akan menuangkannya dalam karya tulis “skripsi” Peranan
Da’i Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik
umroh pada Travel Salam Indonesia Jakarta Barat.
8 Salam Indonesia. Company Profile, (Jakarta: Salam Press,2017) hlm.5
5
B. Identifikasi Masalah
1. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini diambil agar
penelitian yang dilakukan lebih terarah dan terperinci dalam
menjelaskan atau menguraikannya. Penulis membatasi
permasalahan yang akan dibahas terhadap Peran Da’i Center dalam
rangka meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah pada
Travel Salam Indonesia yang meliputi Tugas dan kedudukan,
metode dan bentuk dalam meningkatkan kualitas bimbingan
manasik umrah.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
penulis di atas, rumusan permasalahan yang ingin dibahas dalam
penelitian ini adalah:
a. Bagaimana Peranan Da’i Center dalam meningkatkan
kualitas bimbingan manasik umroh pada Travel Salam
Indonesia Jakarta Barat?
b. Bagaimana Metode Da’i Center dalam meningkatkan
kualitas bimbingan ibadah manasik umrah?
c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam
meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mendeskripsikan serta menjelaskan Peranan da’i
center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik di
Travel Salam Indonesia Jakarta Barat.
6
b. Untuk mendeskripsikan serta menjelaskan bagaimana
metode yang digunakan Da’i Center dalam meningkatkan
kualitas bimbingan ibadah manasik umrah.
c. Untuk mendeskripsikan serta menjelaskan apa faktor
pendukung dan penghambat terhadap peningkatan kualitas
bimbingan manasik umroh di Travel Salam Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
a. Kegunaan teoritik
1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
perusahaan yang berhubungan dengan pelayanan jasa atau
biro perjalanan umrah.
2) Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan kemajuan
perusahaan atau pihak-pihak lain tertentu guna menjadikan
skripsi ini menjadi acuan untuk penelitian lanjutan terhadap
objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup
dalam penelitian ini.
b. Kegunaan praktis
1) Memberikan informasi kepada Travel agar senantiasa
selalu meningkatkan kualitas dalam bimbingan manasik
nya.
2) Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam bidang
bimbingan manasik Umrah bagi peneliti serta memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan yang juga dapat bermanfaat
bagi generasi yang akan datang.
3) Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah
bahan bacaan atau referensi umum bagi fakultas dakwah
7
dan komunikasi khususnya bagi program studi manajemen
dakwah. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan sejauh mana teori-teori yang sudah
diproleh dimasa perkuliahan dengan yang diterapkan
secara nyata.
4) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
atau masukan dalam pelaksanaan bimbingan manasik
umroh di Travel Salam Indonesia Jakarta Barat.
D. Tinjauan Pustaka
Untuk menghindari adanya bentuk penjiplakan atau plagiat
maka penulis mengadakan tinjauan pustaka terhadap beberapa skripsi
sebagai bahan perbandingan dalam pembuatan skripsi. Selain itu
penulis juga melakukan tinjauan kepustakaan (Literature) yang
berkaitan dengan topik pembahasan. Adapun tinjauan pustaka dalam
penelitian adalah:
1. Hilmiyatul Mardiyyah, “Implementasi TQM (TOTAT
QUALITY MANAGEMENT) Melalui Kualitas Pelayanan
Pada PT. Tour Silaturahmi Nabi Jakarta”.9 Pada skripsi ini
lebih cenderung kepada Kualitas Manajemen sebuah
Perusahaan.
2. Faiq Shalahudin, “Pengaruh Public Figure endorse Ustadz
Yusuf Mansur terhadap Keputusan Pengguna Jasa Travel Haji
dan Umroh Daarul Qur’an Central Business District (CBD)
Ciledug Tangerang. Pada skripsi ini baik dalam penulisannya,
9 Hilmiyatul Mardiyyah “Implementasi TQM (TOTAT QUALITY
MANAGEMENT) Melalui Kualitas Pelayanan Pada PT. Tour Silaturahmi Nabi
Jakarta”
8
namun hanya membahas pengarus Publice Figure Endorse
Ustadz Yususf Mansaur terhadap Keputusan Pengguna Jasa,
bukan terhadao Kualitas Ibadah Manasik .10
Penelitian “Skripsi” yang penulis buat berjudul “ Peranan da’i
center dalam Meningkatkan Kualitas Ibadah Manasik Umroh pada
Travel Salam Indonesia”. Subjek dan Objek pembahasan dari semua
judul skripsi tersebut, tidak ada yang sama dengan skripsi yang akan
penulis buat.
Penulis melakukan penelitian yang menitik beratkan pada
Peranan Da’i Center dalam meningkatkan Kualitas Ibadah Manasik
Umrah. Demikianlah tinjauan Pustaka ini penulis buat sebagai
perbedaan materi antara penelitian yang penulis teliti dengan deskripsi
terdahulu.
E. Metode Penelitian
Untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana cara penulis
melakukan penelitian maka akan dipaparkan bagaimana penulis dalam
melakukan penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Sesuai fokus penelitian yang diangkat, maka penulis dalam
penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research)
yaitu peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian. Sedangkan
jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif yaitu
10 Faiq Shalahudin, “Pengaruh Public Figure endorse Ustadz Yusuf
Mansur terhadap Keputusan Pengguna Jasa Travel Haji dan Umroh Daarul Qur’an
Central Business District (CBD) Ciledug Tangerang”
9
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh objek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, secara holistic dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode ilmiah.11 Dalam hal ini yaitu Peranan da’i center dalam
meningkatkan kualitas bimbingan manasik umroh pada Travel
Salam Indonesia Jakarta Barat.
2. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data
untuk keperluan penelitian berupa prosedur yang sistematis dan
standar untuk memperoleh data yang diperlukan.12 Penelitian ini,
penulis dalam bagian teknik pengumpulan data menggunakan
cara sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap
obyek penelitian. Pengamatan perlu dilakukan untuk
membantu peneliti bila informan tidak bisa menjawab
pertanyaan, dan dilakukan untuk lebih memberikan data yang
akurat.13
Observasi dilakukan baik secara langsung saat
mengamati fenomena maupun tidak langsung. Teknik ini
11 Lexy J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Cet. Ke-30,
(Bandung: PT. Remaja Rosdyakarya, 2012).Hlm. 6. 12 Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2005). Hlm. 133. 13 Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, ...., Hlm. 147.
10
penulis gunakan untuk melihat dan mengetahui secara lebih
detail mengenai pengoptimalisasian Peranan da’i center untuk
meningkatkan kualitas bimbingan manasik umroh pada Travel
Salam Indonesia.
b. Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan atau metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatapan langsung
dengan informan, sama seperti dengan penggunaan daftar
pertanyaan.14 Metode ini digunakan untuk memperoleh data
yang valid berupa keterangan, informasi, atau penjelasan yang
berkaitan dengan hal-hal yang diteliti tentang kondisi di Travel
Salam Indonesia.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengabadian suatu momen,
bisa berupa audiovisual seperti foto, video, film. Bisa juga
dokumen publik seperti koran, makalah, laporan kantor, atau
bisa dokumen privat seperti surat, e-mail, buku harian dan
lain-lain.
3. Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data dan
penyajian data yang mengelompokan dalam suatu bentuk yang
mudah dibaca dan diinterpretasi.15 Analisa data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriftif
yaitu, analisa data yang bersifat penjelasan dari data-data dan
informasi yang kemudian dikaitkan dengan teori dan konsep-
14 Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi...., Hlm. 143. 15 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: Rineka Cipta,1998). Hlm.133.
11
konsep yang mendukung pembahasan, dimana penjelasan ini
menggunakan metode kualitatif yang digambarkan dengan kata-
kata atau kalimat untuk memperoleh kesimpulan.
4. Subyek dan Obyek Penelitian
a. Subyek Penelitian dalam penelitian ini adalah Travel Salam
Indonesia dan para pembimbing yang tergabung dalam Da’i
Center Salam Indonesia Jakarta Barat.
b. Obyek Penelitian dalam penelitian ini yaitu Peranan da’i
center Travel Salam Indonesia Jakarta Barat dalam
meningkatkan kualitas manasik umroh.
c. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian di Travel Salam Indonesia Jl. Flamboyan
No. 45A 06/02 Serengseng Kembangan Jakarta Barat.
F. Sistematika Penulisan
Untuk dapat memberikan gambaran secara sistematis mengenai
penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini, penulisan ini dibagi menjadi
beberapa bab dan masing-masing bab saling berkaitan yang terdiri
dari:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini yang menjelaskan latar belakang masalah,
perumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
12
BAB II : KAJIAN EORI
Bab ini membahas konsep peranan, konsep Da’i,
konsep pembimbing ibadah manasik umroh, konsep
kualitas dan definisi manasik umroh.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini membahas sejarah singkat perusahaan,
profil perusahaan, lokasi dan batas wilayah, visi misi
dan motto, struktur organisasi, keadaan perusahaan dan
paket perjalanan umroh.
BAB IV :DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang hasil
penelitian dan pembahasan tentang gambaran Da’i
Center dan Program-program Da’i Center.
BAB V : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang tugas dan
kedudukan Da’i Center pada Travel Salam Indonesia,
peranan Da’i Center, metode Da’i Center, Faktor
pendukung dan faktor penghambat Da’i Center.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
13
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Peranan
1. Pengertian Peranan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia peranan kata dasarnya
adalah “peran” yang berarti tingkah yang diharapkan dimiliki oleh
orang yang berkedudukan dalam masyarakat.16 Dalam Kamus
Ilmiah Populer, peranan diartikan fungsi, kedudukan, bagian
kedudukan.17
Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan
dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat. Kedudukan
dalam hal ini diharapkan sebagai posisi tertentu di dalam
masyarakat yang mungkin tinggi. Sedang-sedang saja atau rendah.
Kedudukan adalah suatu wadah yang isinya adalah hak dan
kewajiban tertentu. Sedangkan hak dan kewajiban tersebut dapat
dikatakan sebagai peran. Oleh karena itu, maka seseorang yang
mempunyai kedudukan tertentu dapat dikatakan sebagai pemegang
peran (role accupant). Suatu hak sebenarnya merupakan
wewenang untuk berbuat atau tidak berbuat, sedangkan kewajiban
adalah beban atau tugas.18
Secara sosiologis peranan adalah aspek dinamis yang
berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang
yang menempati atau memangku suatu posisi dan melaksanakan
16 Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),
Cet. Ke-2, hlm.854 17 Pius.A.Pratanto dan M.Dahlan AL Barry, Kamus Ilmiah Populer,
(Surabaya: Arkola), hlm.585 18 R. Sutyo Bakir, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Tanggerang:
Karisma Publishing Group, 2009), hlm.348
14
hak-hak dan kewajiban sesuaian dengan kedudukannya. Jika
seseorang menjalankan peran tersebut dengan baik, dengan
sendirinya akan berharap bahwa apa yang dijalankan sesuai dengan
keinginan diri lingkugannya. Peran secara umum adalah kehadiran
di dalam menentukan suatu proses keberlangsungan.19 Peranan
merupakan dinamisasi dari statis ataupun penggunaan dari pihak
dan kewajiban atau disebut subyektif. Peran dimaknai sebagai
tugas atau pemberian tugas kepada seseorang atau sekumpulan
orang.
Dalam Ilmu Psikologi Sosial peranan diartikan sebagai
suatu perilaku atau tindakan yang diharapkan oleh orang lain dari
seorang yang memiliki suatu status di dalam kelompok tertentu.20
Dari mengenai pengertian peranan diatas penulis dapat
simpulkan bahwa peranan adalah sebuah kedudukan yang dimiliki
seseorang, yang memiliki harapan-harapan penting dan
mempunyai fungsi bagi struktur kehidupan masyarakat atau
kelompok tertentu.
2. Bentuk dan Macam-macam Peranan
a. Bentuk Peranan
Melihat dari pengertian mengenai peranan maka bentuk
peranan bisa dilihat dalam bentuk individu, norma atau aturan,
intitusi atau lembaga, dan lain sebagainya tergantung fungsi dan
kegunaan serta harapan-harapan yang diinginkan oleh masyarakat
itu sendiri, misalkan seorang pemain sepak bola kawakan akan
19 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali
Press, 2002), hlm. 242 20 W.A.Gerungan, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT.Eresco, 1988), hlm.135
15
berbeda dengan seorang pemain musik yang bermain musik untuk
mengisi waktu luang saja.
b. Macam-macam Peranan
Peranan yang ada dalam masyarakat dapat diklasifikasikan
menurut bermacam-macam cara sesuai dengan banyaknya
sudut pandangberbagai macam peranan dapat disebutkan
sebagai berikut :21
1) Berdasarkan pelaksanaannya
Berdasarkan pelaksanaannya peranan dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu :
a) Peranan yang diharapkan (exected roles), yaitu
cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut
penilaian masyarakat. Masyarakat
menghendaki peranan yang diharapkan
secermat-cermatnya dan peranan ini tidak dapat
ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang
ditentukan. Peranan jenis ini antara lain peranan
hakim, peranan protokoler diplomatik, dan
sebagainya.
b) Peranan yang disesuaikan (actual roles), yaitu
bagaimana sebenarnya peranan itu dijalankan.
Peranan ini pelaksanaannya lebih luwes, dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu.
Peranan yang disesuaikan mungkin tidak cocok
dengan situasi setempat, tetapi kekurangan
21 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan
Terapan, (Jakarta: Kencana,2007), Cet. Ke-3. Hlm.160
16
yang muncul dapat dianggap wajar oleh
masyarakat.
2). Berdasarkan cara memperolehnya
Sementara itu, berdasarkan cara memperolehnya, peranan
dapat dibedakan menjadi :
a) Peranan bawaan (ascribed roles), yaitu peranan
yang diperoleh secara otomatis, bukan karena
usaha, misalnya perana sebagai nenek, anak, bupati
dan lain sebagainya.
b) Peranan pilihan (achives roles), yaitu peranan yang
diperoleh atas dasar keputusannya sendiri,
misalnya seseorang yang memutuskan untuk
memilih kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Airlangga dan menjadi
mahasiswa program studi sosiologi.
3. Tujuan dan Manfaat Peranan
Setiap peranan bertujuan agar antar individu yang
melaksanakan peranan dengan orang-orang sekitarnya yang
berhubungan dengan peranan tersebut terdapat hubungan yang
diatur oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan ditaati oleh kedua
belah pihak.22
Peranan dapat membimbing seseorang dalam berprilaku,
karena manfaat peranan sendiri adalah sebagai berikut :
22 Basrowi, Pengantar Sosiologi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), Cet.
Ke-1, hlm. 64.
17
a. Memberi arah pada proses sosialisasi.
b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-
norma dan pengetahuan.
c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat.
d. Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol,
sehingga dapat melestarikan kehidupan
masyarakat.23
4. Langkah-langkah Peranan
Dalam menentukan langkah-langkah peranan seseorang
ada baiknya memperhatikan apa yang disebutkan oleh levinson
sebagaimana dikutip oleh Busrowi, bahwa peranan paling sedikit
harus mencakup tiga hal sebagai berikut :
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan
posisi atau seseorang dalam masyarakat.peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan yang membimbing seseorang
dalam kehidupan masyarakat.
b. Peranan adalah suatu konsep perihal yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat diartikan sebagai perilaku individu yang
penting bagi struktur sosialmasyarakat.24
Pembahasan perihal aneka macam peranan yang
melekat pada individu-individu dalam masyarakat penting bagi
hal-hal sebagai berikut :
23 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Op.cit , Hlm.160 24 Basrowi, Pengantar Sosiologi...., Hlm. 6.
18
a. Bahwa peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan
apabila struktur hendak dipertahankan kelangsungannya.
b. Peranan tersebut seyogyanya diletakkan pada individu-
individu yang oleh masyarakat dianggap mampu
melaksanakannya. Mereka harus terlebih dahulu terlatih
dan mempunyai hasrat untuk melaksanakannya.
c. Dalam masyarakat kadangkala dijumpai individu-individu
yang tak mampu melaksanakan peranannya sebagaimana
diharapkan oleh masyarakat. Karena mungkin
pelaksanaannya memerlukan pengorbanan arti
kepentingan-kepentingan pribadi yang terlalu banyak.
d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan
peranannya, belum tentu masyarakat akan dapat
memberikan peluang-peluang yang seimbang. Bahkan
seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi
peluang-peluang tersebut.25
A. Konsep Da’i
1. Pengertian Da’i
Dai merupakan kata bahasa Arab yang diambil dari bentuk
mashdar )داعيه( yang berubah menjadi fail (داعي) yang mempunyai
arti yang berdakwah.26 Dalam pengertian yang khusus (pengertian
Islam), dai adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik
secara langsung atau tidak langsung dengan kata-kata, perbuatan
atau tingkah laku kearah kondisi yang baik atau lebih baik menurut
25 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 1998), Cet. Ke-25 , hlm. 272. 26 Munawwir AF, Kamus Al Bisri: Arab-Indonesia (Surabaya; Pustaka
Progresif, 1999), hlm. 198.
19
syariat Al quran dan sunnah. Berdasarkan pengertian khusus
tersebut dai identik dengan orang yang melakukan amar makruf
nahi munkar.27
Secara garis besar dai mengandung dua pengertian :
a. Secara umum adalah setiap muslim atau muslimat yang
berdakwah sebagai kewajiban yang melekat dalam diri sebagai
realisasi perintah Rasulullah Saw untuk menyampaikan Islam
kepada semua walaupun hanya satu ayat dan tidak terpisahkan
dari misinya sebagai penganut Islam, serta sesuai dengan hadis
Nabi.
b. Secara Khusus adalah muslim yang telah mengambil
spesialisasi di bidang agama Islam, yaitu ulama dan
sebagainya.28
Menurut Budiharjo, subyek dakwah (dai) adalah yang
melakukan dakwah kepada seluruh umat agar menyembah kepada
Allah swt, agar melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam.29
Berdasarkan definisi di atas, dai adalah orang yang
melaksanakan dakwah. Tetapi tentu tidak semua orang muslim
dapat berdakwah dengan baik dan sempurna, karena pengetahuan
dan kesungguhan mereka berbeda-beda. dai adalah pelopor
perubahan sekaligus menjadi teladan bagi umat. Hal-hal yang
semula menyimpang dari Al quran dan Hadis diluruskan agar
sesuai dengan ajaran Islam baik aqidah, muamalah, dan aspek-
27 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta; Amzah, 2013), Cet. Ke-2.
hlm. 68 28 Muhammad Bin Ismail Abu Abdullah Al Bukhari, Sahih Al Bukhari,
(Saudi Arabia; Daar Thuwaiq an Najah, 1422 H), Vol. IV, no. 3461, hlm. 170,. 29 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (edisi revisi), (Jakarta: kencana prenada
media group, 2004), hlm.216
20
aspek kehidupan lainnya. Olehnya itu, dai harus memenuhi
kualifikasi dan syarat-syarat tertentu agar proses dakwahnya sesuai
dengan target yang ingin dicapai yaitu :
a. Dai harus mempunyai pengetahuan yang mendalam
tentang Islam. Menjadi keharusan bagi dai untuk
mendalami pengetahuan agama baik masalah Aqidah,
fiqih, muamalah dan berbagai aspek disiplin
keagamaan lainya.
b. Dai harus terlebih dahulu mengetahui seluk-beluk
Islam sebelum terjun ke lapangan untuk berdakwah,
sehingga dai mampu memberikan pemahaman tetang
kesempurnaan agama Islam kepada masyarakat.
c. Dai harus menjadi teladan yang baik bagi umat, sebab
perilaku, aktifitas, akhlak, perkataan dan perbuatan dai
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap umat.
d. Dai harus mempunyai kemampuan berkomunikasi
yang baik. Banyak orang mempunyai pesan atau
nasehat bagus tetapi dalam menyampaikan atau
berkomunikasinya kurang lancar dan tepat sehingga
nilai dari pesan atau nasehat tersebut menjadi
berkurang. Olehnya itu kemampuan berkomunikasi
secara baik dan benar adalah syarat yang tidak boleh
diabaikan oleh para dai.
e. Pengetahuan psikologi, manusia adalah mahkluk unik
yang tidak bisa di prediksi kepribadianya, dai di tuntut
memahami ilmu psikologi kepribadian dan
perkembangan. Dengan mengetahui kondisi kejiwaan
masyarakat dai akan lebih mudah memberikan solusi
21
yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Maka
materi dakwah akan mudah diterima oleh masyarakat.30
Selain itu, pembentukan kepribadian seorang dai merupakan
bekal asasi dalam mengemban tugas dakwah. Iman, ikhlas, berani,
sabar, dan optimism merupakan prinsir utama dalam membentuk
kepribadian, menurut Imam Ahmad Mustafa Al-Maraghi ada empat
sifat yang harus dimiliki oleh dai antara lain :
a. Hendaklah alim (mengetahui) dalam bidang Alquran,
sunnah dan sejarah kehidupan Rasul saw. dan Khulafaur
Rasyidin ra.
b. Hendaklah pandai membaca situasi ummat yang diberi
dakwah baik dalam urusan bakat, watak sdan akhlak
mereka atau ringkasnya mengetahui kehidupan mereka.
c. Hendaklah mengetahui bahasa ummat yang dituju oleh
dahwahnya. Rasulullah saw. sendiri memerintahkan
sebagian sahabatnya agar mengetahui bahasa Ibrani, karena
beliaupun perlu berdialog dengan Yahudi yang menjadi
tetangga beliau dan untuk mengetahui hakikat keadaan
mereka.
d. Mengetahui agama, aliran dan madzhab ummat dan dengan
demikian akan memudahkan juru dakwah mengetahui
kebatilan-kebatilan yang terkandung padanya dan tidak
akan sulit baginya memenuhi ajakan kebenaran yang
30 Najamudin, Metode Dakwah Menurut Alqur'an, (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani), hlm. 23.
22
didengungkan oleh orang lain sekalipun orang tersebut
telah mengajaknya.31
Menurut Mahmud Yunus ada empat belas sifat yang harus
dimiliki seorang dai antara lain :
1. Mengetahui Alquran dan sunah
2. Mengamalkan ilmunya
3. Penyantun dan lapang dada
4. Berani menerangkan kebenaran agama
5. Menjaga kehormatan diri
6. Mengetahui ilmu masyarakat, sejarah ilmu bumi, jiwa
akhlak perbandingan agama dan ilmu bahasa
7. Mempunyai keimanan yang kuat dan kepercayaan yang
kokoh kepada Allah swt. tentang janjinya yang benar
8. Menerangkan mengajarkan ilmu yangdiketahui dan
janganlah menyembunyikan ilmu
9. Tawadu dan rendah hati
10. Tenang bersikap sopan , tertib dan bersungguh-sungguh
11. Mempunyai cita-cita tinggi dan jiwa yang besar
12. Sabar dan tabah dalam melaksanakan seruan Allah swt.
13. Takwa, jujur dan terpercaya
14. Ikhlas 32
31 Syihata Abdullah, Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Departemen Agama RI,
1978), hlm.80 32 Masdar Helmy, Dakwah dalam Alam Pembangunan, (Semarang; CV
Toha Putra, 1973), Jilid; I, hlm. 21.
23
2. Metode dan Upaya Dai dalam Dakwah
Metode dakwah Secara etimologi yaitu berasal dari bahasa
Yunani metodos yang artinya cara atau jalan. Metode dakwah adalah
jalan atau cara untukmencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan
secara efektif dan efisien.33
Metode dakwah dalam Alquran terdapat dalam QS. An Nahl
[16]: 125 .
مةوال مو عإلىسبيلربكبال حك ربكاد سنإن بالتيهيأح عظةال حسنةوجادل هم
لمبال مه تدين سبيلهوهوأع عن ضل لمبمن هوأع
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.”
Berdasarkan ayat tersebut terdapat metode dakwah yang
akurat, kerangka dasar tentang metode dakwah yang terdapat dalam
ayat tersebut adalah :
a. Bil al-Hikmah
Hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi
yang dilaksanakan atas dasar persuasif. Karena dakwah
bertumpu pada human oriented maka konsekuensi logisnya
adalah pengakuan dan penghargaan pada hak hak yang
bersifat demokratis, agar fungsi dakwah yang utama
(bersifat informatif).34
33 Masdar Helmy, Dakwah dalam Alam Pembangunan...., hlm. 23 34 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah...., hlm. 98.
24
b. Mau‟izah Hasanah
Mau‟izah hasanahatau nasehat yang baik adalah
memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang
baik, yaitu petunjuk-petunjuk kearah kebaikan dengan
bahasa yang baik, dapat diterima, berkenan dihati,
menyentuh perasaan, lurus di fikiran, menghindari sikap
kasar dan tidak mencari atau menyebut kesalahan objek
dakwah sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati dan
atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang
disampaikan oleh pihak subjek dakwah.35
c. Mujadalah
Mujadalah adalah berdiskusi dengan cara yang baik dari
cara cara berdiskusi yang ada. Mujadalah merupakan cara
terakhir yang digunakan untuk berdakwah yang digunakan
untuk orang orang yang taraf berfikirnya cukup maju dan
kritis seperti ahli kitab yang memang telah memiliki bekal
keagamaan dari para utusan sebelumnya.36
Ditinjau dari sudut pandang lain, dakwah dapat dilakukan dengan
metode yang lazim dilakukan dalam pelaksanaan dakwah, yaitu :
a. Metode ceramah, adalah metode yang dilakukan dengan maksud
untuk menyampaikan keterangan, petunjuk, pengertian, dan
penjelasan tentang sesuatu kepada pendengar dengan menggunakan
lisan.37
35 Siti Muriah, Metode Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta; Mitra
Pustaka,2000), hlm. 44 36 Siti Muriah, Metode Dakwah Kontemporer...., hlm. 44 37 Dzikron Abdullah, Metodologi Dakwah, Diktat Kuliah (Semarang;
Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 1988), hlm. 45.
25
b. Metode tanya jawab, adalah metode yang dilakukan dengan
menggunakan tanya jawab untuk mengetahui sampai sejauh mana
ingatan atau pikiran seseorang dalam memahami atau
menguasai materi dakwah dan untuk merangsang perhatian
penerima dakwah.38
c. Metode diskusi, dimaksudkan sebagai pertukaran pikiran
(gagasan,pendapat dan sebagainya) antara sejumlah orang
secara lisan membahas suatu masalah tertentuyang
dilaksanakan dengan teratur dan bertujuan untuk memperoleh
kebenaran.39
d. Metode propaganda (di’ayah), yaitu upaya untuk menyiarkan
Islam dengan cara mempengaruhi dan membujuk massa secara
massal, persuasif dan bersifat otoritatif (paksaan).40
3. Pendekatan Dakwah
Menurut Ali Mustafa Yakub, pendekatan dakwah yang
dilakukan oleh nabi Muhammad saw. ada enam, yaitu :41
a. Pendekatan personal (Manhaj As Sirri).
b. Pendekatan pendidikan ( Manhaj At Taklim).
c. Pendekatan Penawaran (Manhaj Al Ardh).
d. Pendekatan missi (Manhaj Al Bi‟tsah).
e. Pendekatan korespondensi (Manhaj Al Mukatabah).
f. Pendekatan diskusi (Manhaj Al Mujadalah).
38 A. Kadir Munsyi, Metode Diskusi dalam Dakwah, (Surabaya; Al
Ikhlas,1978), hlm. 31. 39 A. Kadir Munsyi, Metode Diskusi dalam Dakwah...., hlm. 31. 40 A. Kadir Munsyi, Metode Diskusi dalam Dakwah...., hlm. 31 41 Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta;
Pustaka Firdaus, 2000),hlm. 121
26
Strategi pendekatan dakwah yang lain yang adalah :
a) Pendekatan struktural, yaitu pengembangan dakwah
melalui jalur struktural formal, misalnya melalui
pemerintahan.
b) Pendekatan kultural, yaitu pengembangan dakwah
melalui alur cultural nonformal, misalnya melalui
pengembangan masyarakat, kebudayaan, sosial, dan
bentuk nonformal lainnya.42
B. Konsep Pembimbing Ibadah Manasik Umrah
1. Definisi Pembimbing Ibadah Manasik Umrah
Menurut bahasa pembimbing adalah orang yang
membimbing, pemimpin, penuntun, sesuatu yang dipakai untuk
membimbing seperti pengantar (ilmu pengetahuan).43
Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa pembimbing
ibadah manasik umrah adalah seorang pembimbing, guru, pengajar
atau pemimpin jamaah ibadah umrah yang memberikan bimbingan
kepada jama’ah umrah tentang tata cara ibadah umrah mulai dari
persiapan, niat ihram, tawaf, sa’i, dan terakhir tahalul. Sampai
nanti menjelang tawaf wada.
Syarat-syarat khusus peserta sertifikasi pembimbing44 :
a. Jujur, bertanggung jawab, berakhlak mulia, memiliki
dedikasi dan rasa nasionalisme
42 Arief Afandi , Islam Demokrasi Atas Bawah Polemik Strategi
Perjuangan Umat Model Gus Dur dan Amin Rais, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar
1997), Cet. Ke- 3, hlm. 20. 43 S.S,Daryanto,Kamus Bahasa Indonesia,(Surabaya: PT.Apollo
Lestari,1997) 44 Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah,Pedoman
Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, Bab III, Pasal 5, 2014
27
b. Pernah menjadi pembimbing manasik minimal 2
tahun, dan
c. Mampu berkomunikasi bahasa inggris dan atau
bahasa arab.
2. Pembimbing Manasik Umrah dalam Teori-teori
Kepemimpinan Rasulullah SAW
Salah satu teori kepemimpinan yang ada pada diri
Rasulullah SAW misalnya , empat fungsi kepemimpinan (the roles
of leadership) yang dikembangkan oleh stephen covey. Konsep ini
menekankan bahwa seorang pemimimpin yang dalam pembahasan
pada penelitian ini adalah seorang pembimbing ibadah manasik
harus memiliki empat fungsi kepemimpinan, yakni sebagai perintis
(pathfinding), penyelaras (aligning), pemberdaya (empowering),
dan panutan (modeling).45
a) Fungsi perintis (pathfinding) mengungkap bagaimana
upaya seorang pemimpin memahami dan memenuhi
kebutuhan utama para stakeholder-nya, misi dan nilai-
nilai yang dianutnya, serta yang berkaitan dengan visi
dan strategi, yaitu seperti ke mana para jamaah ibadah
umrah akan dibimbing dan bagaimana jamaah dapat
menjalankan ibadah umrah dengan lancar.
b) Fungsi penyelaras (aligning) berkaitan dengan
bagaimana pemimpin menyelaraskan keseluruhan
sistem dalam organisasi perusahaan agar mampu
bekerja dan saling sinergis. Seorang pembimbing harus
memahami betul bagaimana karakteristik yang dimiliki
45 Muhammad Syafii Antonio .The Super Leader Super Manager,(Jakarta:
ProLM Centre,2007), hlm. 19
28
para jamaahnya. Kemudian ia menyelaraskan
perbedaan karakteristik jamaahnya agar sesuai dengan
strategi untuk mencapai visi yang telah digariskan.
c) Fungsi pemberdayaan (empowering) berhubungan
dengan upaya pemimpin untuk menumbuhkan
lingkungan agar setiap orang dalam organisasi
perusahaan mampu melakukan yang terbaik dan selalu
mempunyai komitmen yang kuat (committed). seperti
halnya dengan seorang pembimbing yang harus mampu
menumbuhkan semangat pada para jamaahnya agar
para jamaahnya mampu menerima materi dengan baik
dan mencermatinya sehingga mereka mampu
mengaplikasikannya dengan baik. seorang pembimbing
juga harus memahami sifat pekerjaan atau tugas yang
diembannya. Ia juga harus mengerti dan
mendelegasikan seberapa besar tanggung jawab dan
otoritas yang harus dimiliki setiap jamaah yang
dibimbingnya.
d) Fungsi panutan (modeling) mengungkap bagaimana
agar pemimpin dapat menjadi panutan bagi
karyawannya. Bagaimana dia mampu bertanggung
jawab atas tutur kata, sikap, perilaku, dan keputusan-
keputusan yang diambilnya. Sejauh mana ia melakukan
apa yang dikatakannya. Begitupun seorang
pembimbing yang merupakan pemimpin para jamaah
dalam beribadah, ia harus menjadi panutan dan contoh
yang baik bagi jamaahnya, bertanggung jawab, serta
mampu mengambil keputusan dengan bijak, dan
29
melakukan apa yang dikatakan maupun yang
diajarkannya kepada para jamaah.46
Masih banyak bukti kepemimpinan yang baik sebagaimana
yang dikemukakan oleh para guru kepemimpinan yang terdapat
pada diri Rasulullah SAW, tentu saja kepemimpinan yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW tidak harus menunggu
pembenaran, karena apa yang beliau contohkan telah terbukti
berhasil. Sebagai gambaran bahwa pada diri Nabi Muhammad
SAW ditemukan berbagai karakter pemimpin yang dirumuskan
oleh para guru leadership, berikut beberapa teori kepemimpinan
dan aplikasinya pada kepemimpinan Rasulullah SAW.47 Hadis
tentang kepemimpinan.
ب ندينار عب دللا مالكعن لمةعن ب نمس ثناعب دللا ب نعمرحد عب دللا عن
رعيته ئولعن مس راعوكلكم علي هوسلمقالألكلكم صلىللا رسولللا أن
جلراععلىأه ل والر ئولعن هم وهومس ميرالذيعلىالناسراععلي هم فال
ئولةعن هم لهاوولدهوهيمس أةراعيةعلىبي تبع وال مر ئولعن هم بي تهوهومس
رعيته ئولعن مس راعوكلكم ئولعن هفكلكم وال عب دراععلىمالسيدهوهومس
Ibn umar r.a berkata : “saya telah mendengar rasulullah saw
bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang
kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal
rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal
keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara
rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab
dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah
tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya
46 Muhammad Syafii Antonio .The Super Leader Super Manager...., hlm.
20 47 Muhammad SyafiiAntonio .The Super Leader Super Manager...., hlm.
19
30
juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu
sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan
jawab) darihal hal yang dipimpinnya.”
3. Metode dan Teknik Pengajaran
a. Learning conditioning
Learning conditioning merupakan syarat utama untuk
terciptanya proses belajar mengajar yang efektif. Ada tiga cara
yang digunakan Rasulullah SAW dalam metode ini, yaitu :
a) Meminta diam untuk mengingatnya Adalah salah
satu cara untuk yang paling baik untuk menarik
perhatian jamaah.
b) Menyeru secara langsung Seorang pembimbing
hendaknya menggunakan cara berupa seruan
langsung, metode ini biasanya dilakukan pada saat
awal penyampaian materi bimbingan ibadah
manasik, tetapi terkadang dilakukan ketika proses
mengajar tengah berlangsung.48
c) Perintah untuk menyimak dan diam dengan cara
tidak langsung Metode berupa permintaan
perhatian secara tidak langsung membutuhkan
kecerdasan seorang pembimbing, karena kalimat
yang digunakan bisa berupa ungkapan untuk
menarik perhatian dan mendengarkan apa yang
disampaikan. Metode ini dapat dilakukan di awal
ataupun ketika sedang proses belajar mengajar
berlangsung.
48 Muhammad Syafii Antonio, The Super Leader Super Manager, (Jakarta:
ProLM Centre,2007), hlm. 195
31
b. Active Interaction
1) Interaksi pendengaran
a) Teknik berbicara (presentasi dan penjelasan)
Teknik ini digunakan dengan memperhatikan
tujuan pembicaraan dalam menyampaikan dan
menjelaskan sesuatu. Hal ini dilakukan dengan
bersikap sedang-sedang saja, tidak terlalu cepat
hingga berlebihan dan juga tidak terlalu lamban
hingga membosankan.
b) Tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu
bernada puitis
Ucapan yang sedang-sedang saja dan tidak terlalu
cepat bertujuan untuk menjaga agar informasi yang
hendak disampaikan dapat ditangkap dengan baik
oleh jamaah, juga agar terhindar dari kesamaran
dan gangguan.
c) Memperhatikan intonasi
Intonasi merupakan hal penting dalam mengajar,
namun memberat-beratkan (memfasih-fasihkan)
ucapan adalah sikap yang tidak terpuji, baik secara
syariat, indrawi, maupun logika. Memberat-
beratkan ucapan dan menggunakan kata-kata yang
aneh, justru akan menciptakan jarak antara seorang
pembimbing dengan muridnya. Seorang
pembimbing hendaknya menjelaskan pelajaran
dengan tidak memotong penyampaiannya. Karena
memotong penjelasan akan membingungkan
jamaah, juga akan merusak konsentrasi
32
pembimbing dalam mengaitkan antara satu
penjelasannya dengan penjelasan lainnya yang
seharusnya saling berhubungan.
d) Diam sebentar di tengah-tengah penjelasan Diam
sejenak di tengah-tengah penjelasan memiliki
beberapa manfaat, antara lain menarik perhatian
para jamaah, membawa kejiwaan seorang
pembimbing kembali rileks, dan memberikan
waktu kepada pembimbing untuk mengatur
pemikirannya.
2) Interaksi pandangan
Digunakan dengan metode :
a) Kontak mata dalam mengajar
Adanya interaksi (tukar) pandangan antara seorang
pembimbing dengan jamaahnya merupakan hal
yang penting agar seorang pembimbing dapat
menguasai jamaahnya. Hal itu dapat membantu
jamaah dalam memahami apa yang disampaikan
oleh pembimbingnya berupa berbagai
permasalahan dan ilmu pengetahuan.
b) Memanfaatkan ekspresi wajah
Memanfaatkan ekspresi wajah dalam mengajar
akan membantu seorang pembimbing untuk dapat
mewujudkan tujuannya dalam memberikan
bimbingan.
c) Tersenyum
Wajah yang ceria akan memancarkan energi positif
dan merubah suasana menjadi akrab, sebaliknya
33
wajah yang “judes” dan mahal senyum akan
menciptakan kekakuan dan ketegangan. Suasana
tegang akan menjadikan proses belajar mengajar
kurang menarik, membosankan dan menjadikan
jiwa tertekan, maka belajarpun menakutkan dan
menjadi beban.
c. Applied-learning method
Metode yang digunakan adalah :
1) Metode yang diterapkan oleh pembimbing
Menggabungkan metode teoritis dengan praktikum dalam
mengajar merupakan salah satu cara yang sangat
bermanfaat dalam memberikan bimbingan ibadah manasik.
2) Metode praktikum yang dilakukan oleh jamaah
Membuat jamaah berperan aktif dalam menerapkan metode
praktikum, agar manfaat yang ingin dicapai dapat terwujud.
Seorang pembimbing hendaknya berusaha agar para
jamaah dapat mengetahui sendiri kesalahan mereka.
Menerapkan dan mempraktikkan sesuatu adalah sarana
terbaik agar ilmu yang disampaikan dapat dihafal dan
terjaga dari kelupaan.
d. Scanning and levelling
Terdapat perbedaan tingkat kecerdasan dan pemahaman para
jamaah, antara satu dengan individu yang lain, dan antara satu
kelompok dengan kelompok lain. Membebani akal seorang
jamaah dengan sesuatu yang tidak dapat ditanggungnya dan
memberikan beban diatas kadar kemampuannya, tidak akan
memberikan apapun kepada sang jamaa, kecuali rasa bingung
dan kebodohan.
34
e. Discussion and feed back
Menggunakan metode yang logis dalam memberikan jawaban
merupakan cara yang baik. Karena cara itu dapat membuat
ilmu yang disampaikan bisa masuk kedalam hati, pikiran dan
pendengarannya, sebagaimana yang diharapkan.
Memperhatikan penggunaan kata yang sederhana dalam
berdiskusi akan membuat para jamaah berperan aktif dalam
berdiskusi sehingga terjadi interaksi yang dinamis.
f. Story-telling
Bercerita adalah metode yang sangat baik dalam pendidikan.
Cerita pada umumnya disukai oleh jiwa manusia. Ia juga
memiliki pengaruh yang menakjubkan untuk dapat menarik
perhatian pendengar dan membuat seseorang bisa mengingat
kejadian-kejadian dalam sebuah kisah dengan cepat. Cerita
tidak hanya ditujukan untuk hiburan semata, akan tetapi harus
diambil pelajaran, nasihat, dan hikmah yang ada didalamnya.
Cerita dapat memberikan pengaruh yang besar bagi pikiran dan
emosional jamaah. Terlebih lagi jika cerita tersebut benar-
benar riil terjadi dan berisi tentang persoalan hidup yang penuh
tantangan.
g. Analogy and case study
Memberikan perumpamaan sarana yang baik untuk
memudahkan dalam memahami kandungan makna-makna dan
pemikiran-pemikiran. Seorang pembimbing hendaknya
menggunakan perumpamaan ketika ada pelajaran yang sulit
dipahami oleh pemikiran jamaah. Ia dapat memberikan
perumpamaan sehingga pelajaran menjadi lebih mendalam dan
mudah dipahami.
35
h. Teaching and motivating
Tasywiq adalah suatu metode yang mampu meningkatkan
gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi, serta
penasaran untuk mengetahui apa jawaban dan rahasianya.
Tasywiq juga baik untuk memancing semangat belajar,
meneliti, dan menelaah satu hal atau pelajaran tertentu.
Semakin kuat menggunakan ungkapan yang bernada tasywiq,
semakin kuat pula motivasi untuk belajar.
i. Body language
Body language dalam menyampaikan pesan atau presentasi,
bermanfaat untuk :
1) Membuat penyampaiannya bertambah terang, lebih pasti,
dan jelas.
Karena bahasa lisan dibantu dengan bahasa tubuh dan
emosi, maka dengan kombinasi ini indra yang dirangsang
bukan saja telinga tetapi juga mata dan indra terkait
lainnya.
2) Menarik perhatian pendengar dan membuat makna yang
dimaksud melekat pada pikiran pendengar.
3) Untuk mempersingkat waktu. Isyarat bermanfaat bagi
seorang pembimbing untuk mempersingkat ucapan atas
waktu, selain bermanfaat untuk mempertegas ucapan,
mempertegas berbagai hal penting, menarik perhatian
pendengar, membantu seorang pembimbing untuk
mengungkapkan beberapa maksud ucapan yang tidak dapat
diungkapkan dengan bahasa lisan, dan lain sebagainya.
36
j. Picture and graph technology
Penjelasan yang diperkuat dengan gambar atau tulisan akan
membuat penyampaian tersebut semakin jelas. Gambaran dan
tulisan yang mengiringi visualisasi akan membantu
penyampaian ilmu pengetahuan secara lebih cepat.
k. Reasoning and argumentation
Metode mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu
yang sulit dan berat dipahami oleh jamaah. Metode
mengungkapkan alasan akan membuat ilmu pengetahuan
semakin tertanam pada pikiran jamaah sebagai penerima
materi.
l. Self reflection
Memberikan kesempatan kepada jamaah untuk menjawab
sendiri suatu pertanyaan merupakan metode yang sangat
bermanfaat dalam mengoptimalkan kerja otak dan mengasah
akal pikiran. Permasalahan yang diajukan pembimbing bisa
berupa pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, atau bisa
berupa pertanyaan yang memang harus dijawab.
m. Affirmation and repetition
Hal ini dilakukan dengan cara :
1) Pengulangan kalimat
Untuk hal-hal tertentu dan “baru sekali”, penjelasan
terkadang tidak cukup, sehingga informasi harus diulang
beberapa kali. Contoh dari Rasulullah SAW sebanyak “tiga
kali” adalah satu kiasan yang bisa saja lebih atau kurang,
tergantung situasi dan kondisi. Mengulang ucapan
sebanyak tiga kali bisa membuat tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Terkadang pengulangan tersebut bisa lebih
37
dari tiga kali, tergantung pada kebutuhan. Mengulang-
ulang ucapan adalah sarana yang baik agar informasi ilmu
pengetahuan yang disampaikan dapat dihafal dengan baik.
Ia juga dapat membuat murid terfokus pada poin tertentu
yang dianggap penting.
2) Pengulangan ucapan nama Mengulang-ulang panggilan
nama bisa membuat orang yang dipanggil lebih siap untuk
dapat menerima berita yang akan disampaikan.
n. Focus and point basis
Menggunakan teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau
poin akan membantu audiens dalam menyerap ilmu dan
menjaganya dari lupa. Metode ini akan sangat efektif jika
dilakukan dengan cara from global to detail, yaitu
menyampaikan gambaran besarnya dahulu kemudian
menjelaskan rinciannya.
o. Question and answer method
Teknik bertanya adalah metode yang baik untuk menarik
perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa
yang akan disampaikan kepadanya. Pertanyaan terkadang bisa
dilontarkan di awal pembicaraan dan di pertengahannya,
tergantung kondisi saat bimbingan.
p. Guessing with question
Metode ini penting untuk memperkuat pemahaman dan
memperbesar keingintahuan.
q. Encouraging student to ask
Bertanya dapat menghapuskan kebodohan serta memperbaiki
pemahaman dan pemikiran. Pembimbing yang memberikan
kesempatan dan motivasi kepada jamaahnya untuk berani
38
mengajukan pertanyaan memiliki manfaat untuk: mengukur
tingkat pemahaman jamaahnya, memberikan motivasi kepada
jamaah yang pemalu agar berani mengajukan pertanyaan, dan
agar jamaah-jamaah yang lain dapat mengambil manfaat ketika
mendengar jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Juga
sebagai introspeksi seorang pembimbing untuk kembali
mengevaluasi cara menyampaikan materi bimbingannya, yaitu
ketika ia mengetahui dari pertanyaan-pertanyaan yang
disampaikan jamaah-jamaahnya bahwa jamaahnya belum
memahami materi bimbingan dengan baik.
r. Wisdom in answering quetion
Hal ini dilakukan dengan cara :
1) Menyikapi orang yang mengajukan pertanyaan sesuai
dengan tingkat pengetahuannya : Berusaha mengetahui
keadaan penanya dan apa yang dibutuhkannnya
2) Menyikapi si penanya dengan sikap yang bermanfaat
baginya : terkadang jawaban atas pertanyaan si penanya
tidak sesuai dengan pertanyaan tersebut. Akan tetapi, bisa
jadi hal itu akan lebih bermanfaat bagi si penanya.
Contohnya untuk menjawab pertanyaan mengenai pakaian
ihram. Sikap seperti itu tidak selamanya dapat diterapkan
pada setiap kondisi penanya. Akan tetapi, sikap sepeti itu
dapat diterapkan tergantung dari situasi dan kondisi.
Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan murid dapat
dimanfaatkan untuk lebih melekatkan makna-makna
tertentu atau menjelaskan hukum-hukum yang sifatnya
baru bagi mereka.
39
s. Commenting on students question
Memberikan komentar terhadap jawaban seorang jamaah dapat
bermanfaat bagi si penjawab untuk memperbaiki jawabannya.
Selain itu, juga bermanfaat bagi jamaah yang lain untuk
mengetahui apakah jawaban rekannya diterima atau ditolak.
Terkadang jawaban yang diberikan benar, terkadang salah.
Setiap jawaban memiliki cara masing-masing dalam
mengomentarinya. Apabila audiens memberikan jawaban yang
salah, hendaklah tetap menjaga perasaannya. Seorang
pembimbing tidak mesti menggunakan ungkapan seperti
“benar” atau “salah”. Akan tetapi, boleh menggunakan
ungkapan yang juga memiliki pengertian dan maksud yang
sama, seperti bagus, baik, luarbiasa atau hebat. Ketika
menginginkan agar jamaah lebih berusaha memperbaiki
kesalahannya, maka ungkapan yang dapat digunakan adalah
“jawaban yang disampaikan belum sempurna” atau ungkapan-
ungkapan santun lainnya.
t. Honesty
Seorang pembimbing harus menanamkan sikap mulia berani
mengakui ketidaktahuan ke dalam jiwa jamaahnya. Ucapan
“aku tidak tahu adalah bagian dari ilmu”, bahkan Abu Darda
mengatakan bahwa ucapan itu adalah setengah dari ilmu.
Itulah sebagian teknik pengajaran yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW, beliau merupakan salah satu tokoh pendidikan dunia.
Meskipun beliau adalah seorang guru yang ummi tetapi beliau
menganjurkan umatnya untuk belajar.49
49 Muhammad Syafii Antonio,.The Super Leader Super Manager, (Jakarta:
ProLM Centre,2007), hlm. 212
40
C. Konsep Kualitas
1. Definisi Kualitas Layanan
Dalam rangka menciptakan bimbingan ibadah manasik
umrah yang baik, produk atau jasa yang ditawarkan organisasi
harus berkualitas. Roger mendefinisikan kualitas sebagai
kecocokan penggunaan yang artinya barang atau jasa dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggan atau pelanggan.50 Menurut
American Society for Quality Control, kualitas adalah keseluruhan
dari ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa
dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang telah ditentukan atau bersifat laten, dan dengan kata lain
kualitas suatu produk/jasa adalah sejauh mana produk/jasa
memenuhi spesifikasi-spesifikasinya.51
Pelayanan sering disebut sebagai jasa yang diberikan oleh
perusahaan, artinya bahwa adanya suatu perbuatan yang
dilaksanakan suatu pihak terhadap pihak lain.52 Definisi dari
pelayanan itu sendiri menurut Sugiarto adalah upaya maksimal
yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan
industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
Dalam penelitian ini, penulis merujuk kepada sebuah
peranan Da’i Center atau pembimbing Ibadah Manasik Umrah
dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah pada
Travel Salam Indonesia.
50 Roger, G.S. Implications For Marketing strategy, (Dallas: BPS, 1995),
hlm. 157 51 Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti, Manajemen Pemasaran Jasa, Tanpa
Tahun, hlm. 103-104 52 Tunggal, Amin Wijaya. Kamus MBA, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),
hlm. 235
41
2. Dimensi Kualitas Layanan
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa kualitas
pelayanan adalah penentuan kemampuan pelayanan yang
dilakukan suatu penyelenggara pelayanan yang harus dilakukan
dengan baik dimana penilaian kualitasnya dilihat dari pemberian
pelayanan tersebut. Suatu perusahaan akan mendapatkan penilaian
pelayanan yang berkualitas jika dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan/konsumen.
Sunarto mengidentifikasikan tujuh dari dimensi dasar dari
kualitas yaitu :
a. Kinerja
Yaitu tingkat absolut kinerja barang atau jasa pada atribut
kunci yang diidentifikasi para pelanggan.
b. Interaksi Pegawai
Yaitu seperti keramahan, sikap hormat, dan empati
ditunjukkan oleh masyarakat yang memberikan jasa atau
barang.
c. Reliabilitas
Yaitu konsistensi kinerja barang, jasa dan toko.
d. Daya Tahan
Yaitu rentan kehidupan produk dan kekuatan umum.
e. Ketepatan Waktu dan Kenyaman
Yaitu seberapa cepat produk diserahkan atau diperbaiki,
seberapa cepat produk infomasi atau jasa diberikan.
f. Estetika
Yaitu lebih pada penampilan fisik barang atau toko dan
daya tarik penyajian jasa.
g. Kesadaran akan Merek
42
Yaitu dampak positif atau negatif tambahan atas kualitas
yang tampak, yang mengenal merek atau nama toko atas
evaluasi pelanggan.53
Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut
Parasuraman dalam Lupiyoadi, yaitu :
a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan
perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa
penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan
pelayanan yang diberikan.
b. Reliability, atau keandalan yaitu kemampuan
perusahaan untuk memberikan pelayanan
sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya.
c. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu
kemauan untuk membantu dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat kepada
pelanggan, dengan penyampaian informasi
yang jelas.
d. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu
pengetahuan, kesopansantunan, dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan
kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa
53 Sunarto. Perilaku Konsumen. (Yogyakarta: AMUS Yogyakarta dan CV.
Ngeksigondo Utama. 2003), hlm. 244
43
komponen antara lain komunikasi, kredibilitas,
keamanan, kompetensi dan sopan santun.
e. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang
tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan pelanggan.
Sebagai contoh perusahaan harus mengetahui
keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk
fisik produk atau jasa sampai pendistribusian
yang tepat.54
3. Faktor-faktor meningkatkan Kualitas Layanan
Mewujudkan sebuah pelayanan yang berkualitas tidaklah
semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan secara cermat, karena upaya penyempurnaan
kualitas layanan berdampak signifikan terhadap budaya organisasi
secara keseluruhan.
Faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan
adalah pelayanan yang diharapkan pelanggan (expected service)
dan persepsi / pendapat terhadap layanan (perceived service).
Apabila persepsi pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan
pelanggan, maka kualitas pelayanan bersangkutan akan dinilai
baik dan positif. Jika persepsi terhadap layanan melebihi apa yang
diharapkan pelanggan maka kualitas pelayanan merupakan
kualitas pelayanan yang ideal. Sebaliknya apabila persepsi
54 Lupiyoadi, Rambat. Edisi Pertama. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori
dan Praktik. (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm. 148
44
pelayanan lebih buruk dibandingkan dengan apa yang diharapkan
pelanggan, maka kualitas pelayanan tersebut buruk.55
Berdasarkan pernyataan tersebut, Tjiptono (2011:185),
mengungkapkan ada beberapa faktor yang dapat memperlancar
dan menghambat pelayanan yang berkualitas, yaitu :
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang paling
penting dalam kemajuan suatu perusahaan. SDM (sumber daya
manusia) sangat berpengaruh bagi kualitas pelayanan suatu
perusahaan, sebab jika suatu SDM tidak memiliki kompetensi
dan pengetahuan yang tinggi, dapat menyebabkan buruknya
kualitas pelayanan, dan sebaliknya, jika SDM/karyawan
memiliki kompetensi dan pengetahuan tinggi, hal tersebut
dapat meningkatkan kualitas pelayanan asalkan pekerjaan yang
mereka lakukansesuai dengan tugasyang diberikan. Karyawan
harus memiliki keterampilan dan pengetahuan teknis yang
diperlukan untuk menjalankan tugas sesuai dengan posisi atau
jabatannya. Setiap karyawan diharapkan memiliki kesempatan
untuk berkembang dalam perusahaan. Karyawan merupakan
bagian paling berpengaruh demi kemajuan perusahaan,
diantara beberapa bagian yang dapat mempengaruhi kualitas
pelayanan yang berasal dari karyawan ialah: deskripsi
pekerjaan (kejelasan pekerjaan suatu kaaryawan), rekrutmen
dan seleksi karyawan (merekrut karyawan yang memiliki
potensi, pengetahuan dan kemampuan teknis), pelatihan dan
55Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: Andi Offset,2011),
hlm.157
45
pengembangan (mengadakan pelatihan dan pengembangan
untuk meningkatkan potensi dan pengetahuan karyawan),
sistem kompensasi (untuk memperhitungkan besarnya imbalan
atau balasan jasa karyawan), jalur karir(tahap-tahap pekerjaan
karyawan).
2. Organisasi/Struktur
Dalam suatu perusahaan karyawan harus memiliki
koordinasidanpembauran hingga menjadi satu kesatuan yang
utuh dan menjalankan upaya pelayanan terhadap pengguna jasa
sesuai dengan tugas dan fungsinya secara tersusun yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Organisasi merupakan suatu wadah yang didalmnya para
anggota organisasi harus melakukan dan megupayakan apa
yang menjadi visi dan misi organisasi secara bersama–sama
dan mencapai suatu tujuan bersama. Dalam mencapai hal
tersebut, dibutuhkan kerjasama antar anggota organisasi
khususnya pegawai perusahaan yang melayani publikdan
memiliki struktur pekerjaan yang jelas.Jika pegawaisuatu
perusahaan tidak menjalankan tugas dan fungsi secara
terstruktur, maka perusahaan tersebut dapat menghambat suatu
pelayanan yang berkualitas.
3. Pengukuran
Pengukuran merupakan pengevaluasian kinerja dan
pemantauan keluhan dan kepuasan pelanggan. Jika evaluasi
suatu kinerja menghasilkan kesesuaian antara penyedia jasa
dan harapan pelanggan, maka pelayanan yang diberikan
berkualitas, jika hasil evaluasi tidak menunjukkan adanya
46
kesetaraan antara penyedia jasa dan harapan pelanggan, maka
kualitas pelayanan tersebut buruk.
4. Pendukung sistem
Pendukung sistem juga dapat memperlancar dan sekaligus
menghambat layanan yang berkualitas. Misalnya pada
perangkat komputer, jika didalam penggunaan komputer
tersebut terjadi kesalahan yang datang baik dari pihak
pengguna maupun komputer itu sendiri, maka hal tersebut
dapat memperlambat pelayanan dan membuat pelayanan
menjadi buruk.
Dengan adanya sistem komputer yang lancar tanpa gangguan
dan database yang mendukung, suatu perusahaan akan lebih
mudah memberi layanan kepada pengguna jasa, sebab segala
bentuk data pelayanan akan tersusun dalam sistem data base
secara praktis tanpa harus menyimpan secara manual.
Beberapa alat pendukung sistem misalnya: internet banking,
customer care onlinedan sebagainya.
5. Program
Rangkaian kegiatan dan tindakan yang dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan perusahaanyang meliputi pengelolaan
keluhan pelanggan, alat-alat penjualan/promosi, alat-alat
manajemen berupa alat-alat yang menunjang pelayanan seperti
sumber daya manusia, biaya pelayanan, cara yang dilakukan
perusahaan dalam melayani pelanggan, mesin penunjang
pelayanan (komputer, kapal, motor, mobil, alat pengangkut
barang dan lain-lain).
47
6. Komunikasi internal
Segenap kegiatan yang secara khusus diarahkan kepada
seluruh anggota yang ada di perusahaan penyedia layanan dan
terdiri atas prosedur dan kebijakan perusahaan dalam
membentuk pelayanan terhadap pelanggan, serta umpan balik
dalam organisasi. Suatu perusahaan harus memberikan umpan
balik terhadap pelanggan, contohnya perusahaan memberikan
janji yang dapat menarik perhatian pelanggan, lalu perusahaan
harus menepati janji tersebut sehingga pada akhirnya
pelanggan dapat percaya kualitas pelayanan perusahaan
tersebut.
7. Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal merupakan bentuk komunikasi yang
diarahkan kepada pelanggan, yakni edukasi pelanggan,
manajemen ekspektasi / harapan pelanggan dan pembentukan
citra positif perusahaan. Edukasi pelanggan merupakan cara
perusahaan dalam mendidik pelanggan misalnya mengajarkan
pelanggan cara mengisi formulir pelayanan, mengikuti alur
pembayaran sesuai dengan prosedur dan sebagainya.
Sedangkan dalam manajemen ekspektasi pelanggan dan
pembentukan citra positif perusahaan misalnya suatu
perusahaan menyebarkan iklan, brosur, pamflet berisi
kelebihan-kelebihan suatu perusahaan dan janji pelayanan
yang baik kepada pelanggan.56
56 Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: Andi Offset,2011),
hlm.185
48
D. Definisi Manasik Umroh
1. Makna Manasik Umroh
Istilah manasik berasal dari kata “manasik” secara
etimologi atau bahasa dari akar kata النسك yang artinya ibadah.57
Manasik haji atau umroh adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji
ataupun umroh sesuai dengan rukun-rukunnya (biasanya
menggunakan Ka’bah tiruan) dilaksanakan sebelum para calon
jamaah haji atau umroh berangkat ke tanah suci.
Dengan kesiapan ilmu manasik maka kesulitan ibadah akan
menjadi mudah, keraguan akan menjadi yakin, pemahaman yang
sempit akan berubah menjadi luas, sikap ketergantungan akan
berubah menjadi kemandirian dalam melaksanakan ibadah haji
ataupun umrah. Dalam Al-Qur’an dan hadits dikemukakan sebagai
berikut :
1. Surat Al-Baqarah ayat 185
ر روليريدبكمال عس بكمال يس يريدللا
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu.”
2. Hadits Riwayat Muslim
لأ فلعلي مناسككم اعنى هذا)رواهمسلم(خذو دعامي بع ل قاكم
57 Munawwir AF, Kamus Al Bisri: Arab-Indonesia (Surabaya; Pustaka
Progresif, 1999), hlm.1414
49
“Ambillah (ikutilah) kalian dari aku mengenai tatacara haji
kalian, barang kali aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian
setelah tahun ini.” (HR. Muslim)58
Sedangkan makna umroh berdasarkan kitab-kitab fiqih dan
kitab Mu’jam al-Lughah (kamus bahasa) yang dikutip oleh H. Syaiful
Alim, umroh secara bahasa berarti ziarah ( زيارة ) yang berarti
mengunjungi dan Qashdu ( د yang berarti niat, maksud, tujuan, dan ( قص
sengaja.59
Definisi lain menyebutkan,umroh ialah ( ماره ع دألىمكانل .( ال قص
sengaja mengunjungi sebuah tempat untuk memakmurkan tempat
tersebut.
Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul Barri Syarh Shahih
al-Bukhari yang dikutip oleh H. Syaiful Alim juga menyatakan bahwa
umrah adalah memakmurkan Masjidil Haram. Pendapat ini relevan
dengan ayat berikut :
كاة لةوآتىالز خروأقامالص مال وال يو آمنبال من مرمساجدللا شإنمايع يخ ولم
للا إل يكونوامنال مه تدين ئكأن وعمارة۞فعسىأول سقايةال حاج أجعل تم
خروجاهدف مال وال يو آمنبال جدال حرامكمن ال مس توونعن دللا ليس يسبيلللا
مالظالمين ليه ديال قو ۞وللا
”Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta
tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah
orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-
58 Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik dalam Permasalahan Ibadah
Haji,(Jakarta: Pustaka Cendekiawanmuda, 2016), Cet. Ke-1, hlm. 86. 59 H. Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur, (jakarta: Laksana,
2018), Cet. Ke-1, hlm. 219.
50
orang yang mendapat petunjuk. Apakah (orang-orang) yang
memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan
mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad
di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.”
(QS. At-Taubah [9]: 18-19).
Ibadah ini dinamakan umroh karena tidak terikat miqat zamani
(batas waktu), bisa dilakukan kapan saja sepanjang umur masih ada.
Oleh karena itu, kata umrah dekat dengan kata umur atau usia, yang
dalam bahasa Arab disebut sebagai ‘umurun )عمر).
Umroh juga disebut sebagai haji kecil, karena prosesi ritual
umrah merupakan manasik haji yang sederhana, yakni di dalamnya
tidak ada ritual wukuf di Arafah, berhenti di Mudzalifah, melempar
jumrah, dan menginap di Mina.
Adapun pengertian umrah secara istilah, para ulama telah
menyusun rumusannya sebagai berikut :
1. Sengaja mengunjungi Ka’bah untuk menunaikan ibadah yang telah
diketahui ( رف بةللنسكال مع دال كع .( قص
2. Sengaja mengunjungi Ka’bah dengan cara yang khusus
ص) صو همخ دالىال بي تعلىوج ,dan ( قص
3. Menjalankan ihram, thawaf, sa’i, dan mencukur rambut.60
Dari tiga definisi tersebut, saya simpulkan dengan penambahan
seperlunya, yaitu bahwa umrah ialah sengaja mengunjungi Ka’bah
dengan serangkaian ibadah khusus yang sesuai tuntunan Rasulullah
Saw.
60 Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur...., hlm. 222.
51
2. Hukum Umrah
Dalam hal ini, ulama atau ahli fiqih (Fuqaha) terbagi dalam
dua kelompok atau madzhab.
1. Kelompok Pertama
Kelompok pertama ini terdiri dari ulama penganut madzhab
Maliki dan madzhab Hanafi. Mereka menyatakan bahwa hukum
umrah ialah sunnah muakkadah (sunnah yang di anjurkan atau
ditekankan).61 Landasan argumentasi mereka ialah sebagai berikut :
a. Ayat Al-Qur’an
رةل وال عم واال حج وأتم
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena
Allah.” (QS. Al-Baqarah [2]: 196)
Mereka memandang bahwa bahwa umrah sekedar pelengkap
haji, bukan ibadah yang utama dan kedudukannya berbeda dengan
haji. Oleh karena itu, hukum umrah adalah sunnah.
Selain itu, dalam QS. Ali Imran [3]: 97
تطاعإلي هسبيلا ال بي تمناس علىالناسحج ول
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah.”
61 Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur...., hlm. 223
52
Dinyatakan bahwa yang wajib hanyalah ibadah haji, sedangkan
umrah dianggap sunnah, karena tidak disebutkan dalam ayat tersebut.
b. Landasan Hadits
Para ulama yang memandang hukum umrah ialah
sunnah, selain berpegangan pada ayat tersebut, juga
bmelandaskan pemikirannya pada hadits berikut :62
جاب رةعن لللاص.معنالعم رب نعب دللارضيللاعن هماقال:سألرسو
اهواأف ضل تمرو تع أواجبةهي؟قال:ل,وأن
“Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Ra., ia berkata,
‘Rasulallah Saw. Ditanya mengenai umrah, apakah
hukumnya wajib? Lalu, beliau menjawab, “Tidak, jika
engkau berumrah, maka itu lebih utama.”
(HR. Tirmidzi).
جهاد لللاص.مقال:ال حج رسو رضيللاعن ه,أن أبىصالحال حنفي عن
رة ع.وال عم تطو
”Diriwayatkan dari Abu Shalih al-Hanafy Ra.
Bahwasanya Rasulallah Saw bersabda ‘Haji itu jihad dan
umrah itu di anjurkan.” (HR. Ibnu Majah)
Kedua hadits tersebut menyatakan bahwa hukum umrah ialah
sunnah, bukan wajib. Selain itu, pada pembahasan sebelumnya,
banyak hadits yang menyinggung kewajiban dalam Islam, dan tidak
62 Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur...., hlm. 224
53
ada satu hadits pun yang menjelaskan kewajiban umrah, yang ada ialah
kewajiban menjalankan ibadah haji.
2. Kelompok Kedua
Kelompok kedua ini terdiri dari ulama penganut madzhab
Syafi’i dan madzhab Hanbali, yang menyatakan bahwa hukum umrah
ialah wajib. Landasan argumentasi mereka ialah sebagai berikut :
a. Ayat Al-Qur’an
Di dalam Qs. Al-Baqarah [2]: 158
تمرفلجناحعلي ه ال بي تأواع حج فمن شعائرللا وةمن فاوال مر الص إن
فبهما يطو أن
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian
dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah
haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa
baginya mengerjakan sa'i antara keduanya.”
Disebutkan kata “umrah” dirangkai atau diletakkan
berdampingan dengan kata “haji”. Hal ini menandakan
hukum umrah sama wajibnya dengan hukum haji.63
b. Landasan Hadits
Berikut beberapa hadits yang dijadikan landasan oleh
ulama yang berpendapat bahwa hukum umrah ialah wajib.
،علي هن علىالنساءجهاد؟قال:نعم :قل تيارسولللا عائشةقالت عن
رةجهادلقتالفيه وال عم (:إسناده7/4قالالنوويفي"المجموع").ال حج
صحيحعلىشرطالبخاريومسلم.وصححهاللبانيفيصحيحابنماجه
63 Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur...., hlm. 225
54
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berkata: Wahai
Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?, beliau
menjawab: “Ya, mereka juga wajib berjihad, namun tanpa
peperangan, yaitu: haji dan umroh.” (Imam Nawawi
berkata dalam “al Majmu” (4/7): sanadnya shahih sesuai
dengan syarat Imam Bukhori dan Muslim. Dishahihkan
oleh al Bani dalam “Shahih Ibnu Majah”)
وتقيمالصلة،)إلللاوأنمحمدارسولللا،اإلسلمأنتشهدأنلإله
وتؤتيالزكاة،وتحجالبيتوتعتمر،وتغتسلمنالجنابة،وتتمالوضوء،
وتصومرمضان(قالالدارقطني:هذاإسنادثابتصحيح
“Islam adalah anda bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat,
menunaikan ibadah haji dan umroh, mandi besar ketika
junub, menyempurnakan wudhu’ dan berpuasa
Ramadhan.” (Daru Quthni berkata: sanad hadits ini shahih)
3. Rukun dan Wajib Umrah
Adapun yang menjadi rukun umrah ialah sebagai berikut:64
1. Ihram serta berniat umrah;
2. Thawaf;
3. Sa’i;
4. Tahallul atau tercukur sekurang-kurangnya tiga lembar
rambut; dan
5. Tertib.
Adapun wahib umrah ialah sebagai berikut:
1. Ihram dari miqat (seperti dalam haji); dan
64 Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur...., hlm. 234
55
2. Menjauhkan dari larangan umrah (seperti larangan
dalam haji).
4. Umrah Mabrurah
Berikut merupakan hadits tentang keutamaan umrah
mabrurah.
صلهى للا عليه وسلهم قال: عنه: أنه رسول للاه عن أبي هريرة رضي للاه
العمرة إلى العمرة كفهارة لما بينهما، والحج المبرور ليس له جزاء إله
ة ) متفق عليه ( الجنه
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,“Antara
mengerjakan umrah yang satu ke umrah berikutnya
adalah penghapus dosa di Antara keduanya dan haji
mabrur tidak ada balasannya melainkan Surga.”
(Muttafaq Alaih)
Lantas, apa saja yang menjadi tolak ukur atau
bagaimana karakteristik orang yang meraih umrah mabrurah?
Umrah mabrurah bisa tercapai jika memenuhui hal-hal
berikut:65
1. Ikhlas mengerjakan umrah hanya karena Allah
لص لصال عملل(أخ أخ )
2. Sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw dalam berumrah
لللا( )متابعةرسو
3. Bertambah amal kebaikan dan tidak mengulangi
kebiasaan-kebiasaan buruk sepulang dari umrah
عه( درجو بع اوليعاودال معاصي داهخي را دادبع يز )أن
65 Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur...., hlm. 237.
56
Umrah merupakan sarana bagi seorang hamba dalam
mendekatkan diri kepada Allah Swt, sekaligus meningkatkan kualitas
akhlak terhadap sesama. Dan, sebuah kesuksesan ibadah tidak diukur
ketika dalam proses pelaksanaannya, tetapi diukur ketika dalam
setelah mengerjakan amal ibadah tersebut. Tolok ukur ini bukan hanya
pada umrah, tetapi pada segala ibadah, seperti haji, shalat, dan puasa.66
Sudah menjadi hal biasa, orang dapat mengerjakan shalat dan
dzikir dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang banyak ketika
mengerjakan ibadah umrah di Makkah. Lalu, bagaimana dengan
ibadah sepulang dari umrah? Ini menjadi indikator kesuksesan; apakah
kualitas ibadah bertahan dan ditingkatkan atau malah menurun dan
buruk?
Ulama Sufi, Hasan al-Basri memberikan jawaban yang dahsyat
ketika ditanya tentang karakteristik orang yang meraih haji mabrurah.
Ia mengatakan sebagaimana berikut:
خرة ن يا,راغباافيال افيالد جعزاهدا ير أن
”sepulang dari haji atau umrah, ia bersikap zuhud terhadap
dunia dan mengharap kehidupan akhirat.”67
Banyak yang salah paham dengan istilah zuhud. Mereka
menganggap zuhud berarti benci atau anti dunia dan tidak suka bergaul
manusia. Padahal, pemahaman tersebut tidak selamanya benar.
Rasulallah Saw ialah manusia paling zuhud di dunia. Beliau shalat,
berpuasa, bermasyarakat, dan bekerjamenjemput nafkah. Beliau
berhaji dan berumrah sekaligus bershadaqah serta berdzikir dan
memikirkan kebutuhan ummat.
66 Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur...., hlm. 238 67 Syaiful Alim, Menuju Umroh dan Haji Mabrur...., hlm.239
57
Jika kita menelaah lebih jauh, ternyata Allah Swt sudah
menunjukkan kepada kita tentang hakikat dibalik syariat ibadah haji
dan umrah, seperti yang terungkap dalam ayat berikut:
بهيمةلي من لوماتعلىمارزقهم فيأياممع مللا كروااس ويذ هدوامنافعلهم ش
ن عامفكلوامن هاوأط عمواال بائسال فقير ال
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka
dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah
ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka
berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian dari
padanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al-hajj [22]: 28)
Dari ayat tersebut, telah cukup jelas hakikat syariat haji dan
umrah yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas keshalihan ritual
ibadah kepada Allah Swt dan keshalihan sosial kepada sesama
manusia.
Peningkatan keshalihan ritual diwakili oleh bunyi ayat كروا ويذ
للا م Sedangkan .(dan supaya mereka menyebut nama Allah) اس
keshalihan sosial diwakili oleh ayat: ال فقير ال بائس dan) وأط عموا
(sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang
sengsara dan fakir).
58
BAB III
GAMBARAN UMUM TRAVEL SALAM INDONESIA
A. Sejarah Berdirinya Travel Salam Indonesia
Travel Salam Indonesia merupakan unit usaha yang dikelola
oleh kinerja handal dan berpengalaman dalam memberikan pelayanan
yang bergerak dibidang jasa Haji dan Umroh, dengan konsep da’wah
membawa berkah. Travel Salam Indonesia juga merupakan unit usaha
yang dirintis sejak tahun 2010 di Jakarta oleh H. Edi Susanto Fr, Lc
yang mana hidup beliau banyak dihabiskan dalam berda’wah dan
berpengalaman dalam hal permasalahan manasik umrah.
Ketertarikan (H. Edi Susanto Fr, Lc) pada agama yang
menurutnya juga perlu ditopang dengan bisnis agar da’wah ini tidak
mati ditelan bumi serta bisa menyebarkan manfaat kepada umat
membuatnya terjun ke usaha ini. Dan juga timbul dari keprihatinan
beliau akan permasalahan manasik yang sering terjadi pada travel-
travel. Berbekal ilmu pengetahuan, pengelolaanya yang profesional
dan handal, brand Travel Salam Indonesia kian diterima masyarakat.
Banyak para jamaah dari berbagai kalangan bisa merasakan pelayanan
yang ditawarkan oleh Travel Salam indonesia dan memberikan respon
yang positif.68
Travel Salam Indonesia dalam mengoperasikan usaha jasa
penyelenggaraan ini secara konsisten berupaya memberikan yang
terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Bagi mereka,
pelanggan merupakan guru baik dan terbukti telah menempatkan
Travel Salam Indonesia sebagai salah satu yang terbaik dalam hal
pelayanan penyelenggaraan Haji dan Umroh ditanah air ini.
68Salam Indonesia. Company Profile. Hlm.7
59
B. Profil Travel Salam Indonesia
Travel Salam Indonesia hadir mewujudkan niat masyarakat
yang hendak beribadah haji atau umrah untuk mencapai kesempurnaan
dalam melaksanakan seluruh ritual ibadah haji atau umrah, baik yang
menyangkut rukun, wajib, maupun sunnah haji atau umrah.
PT. Salam Medina Indonesia atau Travel Salam Indonesia
sendiri sudah beroperasi sejak tahun 2010, dengan izin penyelenggara
perjalanan ibadah Haji Khusus SK Kemenag RI No. 3235 dan izin
Penyelenggara Perjalanan ibadah Umrah SK Kemenag RI No. 437.
Bimbingan ibadah manasik merupakan keunggulan layanan Travel
Salam Indonesia dengan menghadirkan para pembimbing ibadah
manasik berkompeten yang dinamakan Da’i Center yaitu
mengedepankan nilai-nilai unggul CARE (Cakap, Amanah, Responsif,
Empati). Didukung oleh SDM yang memiliki pengalaman dalam
penyelenggaraan perjalanan ibadah haji dan umrah dan demi
kenyamanan perjalanan ibadah para jamaah, Travel Salam Indonesia
utamakan dengan menyediakan fasilitas penerbangan, hotel, regulator,
tour operator, pelayanan maksimal, transportasi dan fasilitas yang
optimal.69
Adapun konsentrasi Travel Salam Indonesia kurang lebih
meliputi aktifitas berikut ini:
1. Umrah & Haji
2. Wisata Domestik & International
3. Ticketing Domestik & International
4. Majalah Salam Indonesia
5. Pelatihan CAMP17 & Mencetak Kemamuan Anak
69 Salam Indonesia. Company Profile. Hlm.5
60
6. Brand Awareness
7. Dai Center
8. Pendidikan Al Quran
9. Salam Indonesia Corner
C. Lokasi dan Batas Wilayah Travel Salam Indonesia
Pusat Kantor PT. Salam Medina Indonesia dengan nama Travel nya
Salam Indonesia yang berlokasi di Jalan Srengseng Raya No.45A 6 2,
RT.6/RW.2, Srengseng, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11630.
D. Visi, Misi dan Motto Travel Salam Indonesia
Visi, Misi dan Motto Travel Salam Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi Operator Pelayanan Perjalanan Ibadah Muslim Dunia
Terbaik Di Indonesia.
61
2. Misi
Menjadikan Program Perjalanan Ibadah Muslim Dunia
Sebagai Sarana Peningkatan Kualitas Karakter Umat
Muslim Indonesia.
Membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya,
sehingga dapat menjadi asbab membantu rakyat dan
membantu perjuangan Negara Indonesia untuk
memakmurkan Rakyat Indonesia.
3. Motto:
“Jangan Batasi Kekuasaan Allah dengan Akalmu”
E. Struktur Organisasi Travel Salam Indonesia
1. Struktural Organisasi Travel Salam Indonesia
Struktur organisasi diartikan sebagai kerangka kerja formal
organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan
dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Struktur
organisasi yang baik berusaha mewujudkan keserasian dan
keharmonisan kerja.70 Struktur organisasi merupakan sistem yang
harus dilaksanakan oleh manajer untuk menggerakkan aktivitas
untuk mewujudkan kesatuan tujuan. Struktur organisasi harus
selalu dievaluasi untuk memastikan konsistensinya dalam
pelaksanaan operasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi
kebutuhan sekarang.
Sruktur organisasi merupakan suatu cara pembagian tugas
pekerjaan yang kemudian dikelompokkan serta dikoordinasikan
70 Robbins, C. S.P dan Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Salemba
Empat.2007), hlm.21
62
secara formal. Hal ini menjadikan setiap individu yang terdapat
dalam perusahaan tersebut memiliki gambaran jelas menenai
kedudukan, fungsi, hak dan kewajibannya.
Selain itu, pucuk pimpinan juga bisa mengetahui dengan
mudah komponen mana yang memiliki kinerja, fungsi, dan peran
yang tak sesuai harapan perusahaan. Dengan demikian, akan lebih
cepat untuk mengambil sebuah tindakan keputusan yang terbaik
bagi perusahaan. Nah, pembagian dan susunan tugas tersebut kita
kenal dengan isitilah struktur organisasi perusahaan.
STRUKTUR ORGANISASI NAJA TAOUR & TRAVEL
F. Keadaan Instansi dan Kegiatan Travel Salam Indonesia
Kantor pusat Travel Salam Indonesia berada di Jalan Jl.
Flamboyan No. 45A 06/02 Serengseng Kembangan Jakarta Barat.
Travel Salam Indonesia adalah anggota dari Kesatuan Tour Travel
Haji Umrah Republik Indonesia (KESTHURI) yaitu sebuah himpunan
penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umrah Republik Indonesia,
H. Edy Susanto Fr, Lc
Direktur Utama
Rahmatullah Sidik
Manager Program
Development & Public
Relationship
Siti Khadijah
Manager Operasional
Muhammad Ridha
Komisaris Utama
63
dan The International Air Transport Association (IATA) yaitu sebuah
organisasi perdagangan internasional yang terdiri dari maskapai-
maskapai penerbangan.
Lokasi kantor pusat Travel Salam Indonesia ini cukup strategis
karena berada di tengah permukiman penduduk dan juga berada di
pinggir jalan, sehingga memudahkan bagi siapapun untuk mengakses
lokasi kantor.
Kegiatan Travel Salam Indonesia dimulai sejak pukul 08.00-
17.00 wib dari hari Senin – Jum’at dan untuk hari sabtu dimulai 08.00-
15.00 wib. Kegiatan kantor dimulai dengan Briefing mingguan (
biasnya setiap hari senin), setelah itu para staf memulai aktifitasnya
masing-masing. Memasuki waktu dzuhur semua staf dan manager
melaksanakan ibadah sholat dzuhur berjama’ah, lalu makan siang
setelah selesai makan siang kembali beraktivitas dan setelah waktu
ashar para staff melaksanakan sholat ashar berjama’ah selepas sholat
ashar, selepas itu kembali bekerja sampai jam kerja berakhir. Untuk
hari Jum’at sebelum masuk semua staf dan pimpinan melaksanakan
tadarus al-Qur’an.
G. Paket Perjalanan Umrah Travel Salam Indonesia
Travel Salam Indonesia memiliki beberapa pilihan paket
umroh, diantaranya :
1. PAKET UMRAH BERKAH
Untuk paket Berkah memakai Hotel bintang 4 di
Makkah ( al-Shohada/Setaraf) dan Hotel bintang 4 di
Madinah (Bab as-Salam/setaraf). Untuk Pemberangkatan
paket ini yaitu bulan februari dan Maret selama 9 hari
64
memakai maskapai Saudi Airlines, dengan Harga Hpp Rp.
22.200.000,-
2. PAKET UMRAH CERDAS
Travel Salam Indonesia menawarkan Paket Umroh
Cerdas, paket Umroh Cerdas yang ditawarkan ada 4 macam
yaitu :
a) Paket Umrah 2 Jum’atan
Untuk paket umrah 2 Jum’atan memakai Hotel bintang
4 di Madinah ( Royal Makareem/Setaraf) dan Hotel
bintang 4 di Makkah (Azka Safa/setaraf). Untuk
Pemberangkatan paket ini yaitu bulan November dan
Januari selama 9 hari memakai maskapai
Saudi/Garuda, 1 Jum’atan di Masjid nabawi dan 1
Jum’atan di Masjid Haram dengan Harga Rp.
27.700.000,-
b) Paket Umrah Gold
Untuk paket umrah Gold memakai Hotel bintang 3 di
Madinah ( as-Shalihiya/Setaraf) dan Hotel bintang 3 di
Makkah (an-Nawazy/setaraf). Untuk Pemberangkatan
paket ini yaitu bulan November dan Desember selama
9 hari memakai maskapai Saudia / Garuda / Emirtes /
Ettihad, plus muhasabah dan do’a serta Qiyamul lail di
depan Ka’bah dengan Harga Rp. 27.700.000,-
c) Paket Umrah Mumtaz
Untuk paket umrah Mumtaz memakai Hotel bintang 5
di Madinah ( Royal Int/Setaraf) dan Hotel bintang 5 di
Makkah (Swiss al-Maqom/setaraf). Untuk
65
Pemberangkatan paket ini yaitu bulan November,
Desember dan Januari selama 9 hari memakai maskapai
Saudi/Garuda, Harga Rp. 29.500.000,-
d) Paket Umrah Platinum
Untuk paket umrah Platinum memakai Hotel bintang 5
di Madinah (Baha’udin/Setaraf) dan Hotel bintang 4 di
Makkah (Azka Safa/setaraf). Untuk Pemberangkatan
paket ini yaitu bulan November, Desember dan Januari
selama 9 hari memakai maskapai Saudi/Garuda, plus
muhasabah Qiyamul lail di depan Ka’bah dengan
Harga Rp. 25.750.000,-
e) Paket Umrah Plus Turkey
Untuk paket umrah plus Turkey Keberangkatan pada
bulan April memakai maskapai Turkish Airlines
dengan Harga Rp. 30.750.000,- dan juga mendapat
fasilitas Hotel bintang 5 di Makkah (wiss al-
Maqom/setaraf), Hotel bintang 5 di Madinah (Royal
Int/setaraf) serta Hotel bintang 5 di Istanbul (Ramada
Encore).
66
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Da’i Center di Travel Salam Indonesia
Penulis melakukan wawancara dengan Dari hasil wawancara
penulis dengan anggota Da’i Center, penulis menemukan bahwa yang
dimaksud dengan Da’i Center adalah perkumpulan para pembimbing
Ibadah manasik umrah yang bertugas di bawah naungan Travel Salam
Indonesia.
Latar belakang yang menjadi sebab berdirinya Da’i Center
yaitu para anggota Da’i Center merasakan keprihatinan terhadap
praktek-praktek manasik yang terbilang masih kurang dan masih asal-
asalan walaupun tidak keseluruhan Travel haji ataupun Umrah seperti
itu. Maka dari itu pada tahun 2015, Ustadz H. Edi Susanto Fr, Lc
selaku Direktur Utama Travel Salam Indonesia berinisiatif untuk
membentuk sebuah perkumpulan para pembimbing ibadah manasik,
seperti di ungkapkan dalam sebuah wawancara
“Yang melatarbelakangi terbentuknya Da’i Center adalah yang
pertama, melihat dari sebagian Travel yang melaksankan
manasik terlihat asal-asalan, karena kan bimbingan manasik
adalah sesuatu yang penting agar terciptanya ibadah haji
ataupun umrah yang sesuai dengan tuntunan Rasulallah.
Kedua, dari Travel kami sendiri agar sebuah bimbingan
manasik di Travel kami bisa lebih baik lagi dan terorganisir
dengan baik sehingga jama’ah merasakan kepuasan dan
kenyamanan dari pelayanan kami, sehingga menjadi daya tarik
tersendiri untuk kembali ikut dengan kami malahan tidak
67
sedikit yang membawa kenalan nya untuk ikut bergabung
dengan kami.71
Adapun fungsi dan tujuan beridirinya Da’i Center yaitu
membantu Travel Salam Indonesia untuk membimbing para jama’ah
yang akan melaksanakan haji ataupun umrah untuk lebih mengenal
kembali dan memahami hakikat ibadah Haji ataupun umrah sehingga
sebelum para jama’ah berangkat mereka sudah merasakan ibadah haji
ataupun umrah selayaknya di Makkah ataupun di Madinah.72
Bentuk kegiatan Da’i Center yaitu khusus dalam hal
membimbing jama’ah untuk mengenal atau memahami segala bentuk
tuntunan ibadah manasik Haji ataupun Umrah. Sedangkan Waktu
pelaksanaan bimbingan, Travel Salam Indonesia memberikan
bimbingan secara eklusive selama 8 Jam dengan materi dan pemateri
yang berkualitas.
Dalam cara penyampainnya para Da’i Center menggunakan
metode ceramah yang di selangi dengan praktek-praktek yang di
lakukan secara simulasi, metode tanya jawab atau diskusi, dan di akhiri
dengan bermuhasabah. Sehingga para jama’ah walapun belum
berangkat akan tetapi sudah merasakan nikmatnya melaksanakan Haji
ataupun Umrah, dan para jama’ah pun dapat memahami segala bentuk
persoalan dalam Ibadah Haji ataupun Umrah.73
Para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center yaitu :74
1. KH. MUHAMMAD YUNUS
a. pengasuh beberapa Majelis Taklim Jabodetabek
71 H. Edy Susanto Fr, Wawancara Pribadi, Oktober 2019.
72 Salam Indonesia. Company Profile. Hlm.7
73 Kang Usep, Wawancara Pribadi, Oktober 2019.
74 Salam Indonesia, Company Profile, Hlm.12
68
b. Aktif berdakwah diberbagai kegiatan
c. Salah satu pengasuh Pon-pes Al Munawir
d. Tim ahli pelaksana Manasik Eksklusif
e. Redaktur ahli pada Majalah Salam Indonesia
2. KANG USEP
a. Mantan pelaksana pada Uje Center
b. Penggagas munculnya Islamic OutBound
c. Pengasuh beberapa Majelis Taklim
d. Aktif berdakwad di Nusantara
e. Taushiyah di TVRI, SCTV, INDOSIAR, TVONE
3. KH AHMAD ZIYAD
a. Pengasuh Majelis Taklim Fastabiqul Khairat
b. Pengasuh Majelis Taklim FORSILAM Jakarta Barat
c. Aktif berdakwah di berbagai kegiatan di Jabodetabek
d. Dewan Redaksi pada Majalah Salam Indonesia
e. Pengajar pada Yayasan Al Azhar
4. KH. ABDUL LATIF
a. Pendiri & pengasuh Yayasan Pendidikan Al Ba’lawi
b. Pengasuh beberapa Majelis Taklim di Karawang
c. Pengasuh pendidikan anak yatim
d. Guru spiritual para public figure
e. Dewan redaksi pada Majalah Salam Indonesia
69
5. HABIB FACHRY IJ
a. Tabligh Akbar Cinta Negeriku (MNC Muslim)
b. Pemeran pada Sinetron Anak Jalanan (RCTI)
c. Pemeran Mak Ijah Pengen Ke Mekah (SCTV)
d. Juri Aksi Junior-Senior (Indosiar)
e. Aktif Ceramah/Taushiyah di Berbagai Daerah
6. KH. BAHRUDIN
a. Pengasuh Pondok Pesantren Dar El Hikmah
b. Dai Center Salam Indonesia
c. Pengajar Pada Yayasan Pendidikan Al Falah
d. Taklim Kitab Al Hikam Assakandarty
e. Aktif Taushiyah di Berbagai Majelis Taklim
7. UST. KEMBAR ADI-ALWI
a. Majelis Burdah Masjid Al Ishlah Petamburan
b. Tokoh dalam Program SALIHA di NetTV
c. Juri Bintang Dubi dalam Program RTV
d. Dakwah pada Damai Indonesiaku TV One
e. Spesial Ramadhan Pesbuker Live ANTV
8. KIYAI UYAD AL BANTANY
a. Pengasuh Istana Anak Yatim
b. Pembina Yayasan Indonesia Bertauhid
c. Tokoh dalam Buku “Mereka Bilang Uyad Gila”
d. Guru Spiritual Public Figur dan Juga Tokoh
e. Aktif Ceramah/Taushiyah di Berbagai Daerah
70
9. H. EDY SUSANTO FR. Lc
a. Direktur Utama Salam Indonesia
b. Pimp. Umum, Pemred MSI & Pimp. Penerbit IB
c. Penulis buku-buku Keislaman & Tasawuf
d. Bidang Lembaga & Pemerintahan KESTHURI
e. Eks. Dir Pengembangan Samawa & Dirut QSM
10. BANG SIDIK
a. Aktif di Bank Negara Indonesia (BNI)
b. Pernah aktif di Bank Republik Indonesia (BRI)
c. Direktur Usaha pada Majalah Salam Indonesia
d. Pengasuh remaja Silahul Mukminin
e. Salah satu pendiri Madrasah Diniyah Al Fath
11. USTADZ FIRDAUS
a. Pendiri Yayasan Pend. Nurul Ilmi Jatijajar Depok
b. Taushiyah di Program TV One & ANTv
c. Program JAKTv acara Berkah Ramadhan
d. Taushiyah di RSPAD, Kemenaker, Keminfo, UI dll
e. Bidang Dakwah Muslimat NU Depok
12. USTADZAH LULUK
a. Pendiri Yayasan Pend. Nurul Ilmi Jatijajar Depok
b. Taushiyah di Program TV One & ANTv
c. Program JAKTv acara Berkah Ramadhan
d. Taushiyah di RSPAD, Kemenaker, Keminfo, UI dll
71
Ketua Tim Da’i Center
KH. MUHAMMAD YUNUS
e. Bidang Dakwah Muslimat NU Depok
13. NENG LIS (KHOLISOH)
a. Al Hafizhah 30 Juz Al Quran Al Karim
b. Pengasuh Tahfizh Al Quran di Ponpes Al Rosyid
c. Pengasuk Tahfizh Al Quran di Ponpes Al Jufri
d. Taushiyah di Beberapa Majelis Taklim Ibu-Ibu
e. Pengajar Aktif pada Madrasah Aliyah
STRUKTUR TIM PEMBIMBING DA’I CENTER
Dalam hal rekrutman pembimbing, Travel Salam Indonesia
mempersilahkan apabila ada yang ingin bergabung dengan Da’i
Center. Akan tetapi para pembimbing pun harus memiliki bidang
Materi Fiqih Haji
dan Umrah
1. KH. Abdul Latif
2. KH. Bahruddin
3. Habib Fahri IJ
4. Ustadz Firdaus
Materi Sejarah haji
dan Umrah
1. KH. Abdul Latif
2. KH.
Muhammad
Yunus
3. Ustadz Edi
Susanto FR
4. Bang Sidik
Materi Akhlak Haji
dan Umrah
1. KH. Ahmad Ziyad
2. Kang Usep
3. Kiyai Uyad
Albantani
4. Ustdaz Adi-Alwi
5. Neng Lis
(Kholisoh)
72
keilmuan yang mumpuni agar jama’ah yang di bimbing bisa
memahami dengan apa yang disampaikan.
B. Program-program Da’i Center
Program adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit
yang berisi kebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
dalam kurun waktu tertentu. Program-program yang dilaksanakan oleh
Da’i Center yaitu :
a. Program Al Barka
1) Membimbing Jama’ah guna menemukan suara hati
2) Menemukan dan menguatkan koordinat niat suci
3) Menemukan, menentukan dan mempertahankan visi
misi pribadi
4) Berorientasi pada makna dari setiap aktifitas yang
dikerjakan
5) Kemakmuran umrah adalah keberlimpahan berkah
b. Program As Salam
1) Membimbing jamaah untuk mengenal diri
2) Menyatukan nilai dengan suara hati
3) Takaran dan ukurannya adalah kualitas dan makna
4) Tidak terbelenggu untuk merealisasikan nilai
sesungguhnya
5) Cerminnya adalah akhlak dan kedamaian
6) Kemakmuran umrah landasan keselamatan, kesuksesan
hidup dan penghidupan
73
c. Program Al Madina
1) Membimbing jamaah mendulang hikmah dan cerdas
dalam beragama
2) Semua yang tercipta bagiajn dari media untuk
mendekatkan diri hanya kepada-Nya
3) Memperoleh keajaiban Ka’bah
4) Jama’ah benar dalam memposisikan diri dihadapan
Ilahi
5) Menemukan sandaran hati dan selalu berorientasi pada
ukhrawi
Travel Salam Indonesia sebagai biro perjalanan ibadah Haji
dan Umrah didukung oleh SDM yang berdedikasi tinggi dan
pembimbing yang berpengalaman dalam memberikan bimbingan
ibadah yang maksimal dan mengedepankan nilai-nilai unggul CARE
(Cakap, Amanah, Responsif dan Empati).75
1. Nilai-nilai Unggul Da’i Center
a. Cakap
Pembimbing yang handal dalam pengetahuan, bijak
dalam tindakan, cerdas dalam menghadirkan solusi
sehingga mampu memberikan ketenangan dan
kenyamanan dalam beribadah. Kita sudah lama familiar
dengan istilah cognitive intelligence (IQ) dan technical
intelligence. Kedua kecerdasan tersebut sangat
diperlukan dalam menunjang kesuksesan seseorang.
Seorang pemimpin yang baik adalah yang juga seorang
pelajar yang baik (IQ) yang menguasai hal-hal teknis
75 Salam Indonesia, Company Profile, Hlm. 15
74
pekerjaannya. Kedua pekerjaan tersebut penting tetapi
tidak cukup itu saja dalam menunjang kesuksesan yang
luar biasa dari seorang pemimpin76 yang dalam hal ini
adalah pembimbing ibadah sebagai pemimpin para
jamaah. Seperti dalam nilai-nilai unggul yang dimiliki
Da’i Center yakni bijak dalam tindakan, itu artinya
selain memiliki cognitive intelligenceseorang
pemimpin atau pembimbing harus memiliki kecerdasan
emosi (emotional intelligence) yakni kemampuan
untuk memonitor perasaan sendiri dan orang lain,
memilah-milahnya, dan menggunakan informasi ini
untuk mengarahkan pikiran dan tindakan seseorang.
Namun kecerdasan emosi tidak cukup bertahan dalam
waktu lama. disinilah pentingnya kecerdasan moral77,
peran pembimbing Khalifah Tour yang memberikan
ketenangan dan kenyamanan dengan moral yang baik
sehingga jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan
baik, lancar dan khusyu.
b. Amanah
Pembimbing yang memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi atas tugas yang diamanahkan serta
menjalankannya dengan sikap tulus dan berdisiplin.
Seperti Rasulullah saw yang dikenal sebagai orang
yang sangat terpercaya (al-amin), keluhuran akhlak
menjadi salah satu faktor kesukesan Beliau, baik
76 Muhammad Syafii Antonio, Muhammad Saw the Super Leader Super
Manager, (jakarta ProLM Centre), cet 1 2007 hal.26 77 Muhammad Syafii Antonio, Muhammad Saw the Super Leader Super
Manager ...., hal.27
75
sebagai pribadi, pemimpin keluarga, bisnis dan
masyarakat. Kesuksesan tersebut bukanlah kesuksesan
yang berumur pendek, tetapi merupakan kesuksesan
yang berumur panjang. Maka menjadi nilai unggul
tersendiri bagi Da’i Center karena peran pembimbing
yang amanah dan memiliki tanggung jawab yang tinggi
itulah yang akan dikenang dan memberikan kepuasan
yang positif yang diberikan jamaah.
c. Responsif
Pembimbing yang memiliki rasa tanggap yang tinggi
atas kebutuhan perjalanan ibadah jamaah, berani dan
mampu mengambil keputusan dalam situasi tertentu
yang memerlukan solusi cepat dan tepat. Sifat berani
adalah tuntutan yang seharusnya dipenuhi oleh setiap
guru78 atau pembimbing jamaah, keberanian seorang
pemimpin,pembimbing,guru bagi jamaah akan diuji
saat dihadapkan dengan masalah-masalah yang terjadi
dalam perjalanan ibadah.
d. Empati
Pembimbing yang memiliki tenggang rasa yang tinggi
dan keakraban yang baik dengan jamaah, mampu
menempatkan diri terhadap perasaan orang lain baik
dalam suka maupun susah. Nilai ke empat pada
pembimbing Khalifah Tour menganjurkan seorang
pembimbing memiliki kecerdasan emosi yakni seperti
78Muhammad Syafii Antonio, Muhammad Saw the Super Leader Super
Manager...., hlm.191
76
yang telah dirumuskan oleh Salovey dan Mayer pada
tahun 1997, yakni kemampuan untuk memahami,
menghargai, dan mengekspresikan emosi secara benar
dan adaptif, kemampuan untuk memahami emosi dan
pengaturan emosional : kemampuan untuk mengakses
dan/atau membangkitkan perasaan ketika memikirkan
sesuatu dan kemampuan untuk mengatur emosi dengan
cara-cara yang membantu pikiran”.79
Demikian data lapangan yang penulis temukan dan sajikan.
Untuk pembahasan mengenai tugas, peran, dan fungsi Da’i Center
yang ada di Travel Salam Indonesia bisa dilihat pada bab selanjutnya.
79 Antonio,Muhammad Syafii, Muhammad Saw the Super Leader Super
Manager, (jakarta ProLM Centre,2017) , cet 1, hlm.27
77
BAB V
PEMBAHASAN
A. Tugas dan Kedudukan Da’i Center di Travel Salam Indonesia
Da’i Center adalah perkumpulan para pembimbing Ibadah
manasik umrah yang bertugas di bawah naungan Travel Salam
Indonesia. Sedangkan istilah Pembimbing yaitu seseorang yang
memberikan bantuan bimbingan atau melakukan proses membimbing
untuk membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah dengan
memberikan nasehat-nasehat agama. Tugas dan kedudukan yang
dimiliki seorang pembimbing juga harus terlaksana sebagaimana
mestinya.
Apalagi tugas dan kedudukan Da’i Center yang berada di
Travel Salam Indonesia. Sebagai pembimbing yang memiliki tugas
untuk memberikan bimbingan tentunya tidak bisa spontan begitu saja,
ada hal yang harus dipersiapkan baik dari materi yang dipersiapkan
untuk jamaah sesuai dengan kebutuhan jamaah yang mana materinya
itu sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah dan juga sebuah metode atau
acara penyampaian agar sebuah materi yang di berikan oleh Da’i
Center kepada para jamaah bisa di fahami dengan baik dan benar.
Penulis melakukan wawancara dengan lima orang pembimbing
dari Da’i Center yang berada di Travel Salam Indonesia untuk
menanyakan tugas dan kedudukannya yang diberikan oleh Travel
Salam Indonesia. Berikut keterangan Da’i Center mengenai tugas dan
kedudukannya di Travel Salam Indonesia. Sebagaimana yang Bapak
H. Edi Susanto Fr Lc selaku Direktur Utama Travel Salam Indonesia
kemukakan dalam wawancara.
78
“Tugas dan kedudukan Da’i Center yang berada di Travel
Salam Indonesia adalah membuat dan menyampaikan materi
manasik ibadah untuk jamaah dengan metode yang menarik,
memberikan bimbingan sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan yakni eklusive selama 8 jam, Pembimbing
melakukan evaluasi setelah memberikan bimbingan manasik
kepada jamaah.”80
Pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center di Travel
Salam Indonesia berjumlah tiga belas pembimbing yaitu KH.
Muhammad Yunus, Kang Usep Kholiluddin S.Sos, KH. Ahmad Ziyad,
KH. Abdul Latif, Habib Fahri IJ, KH. Bahruddin, Ustadz Kembar
Aldi-Alwi, Kiyai Uyad al-Bantani, H. Edi Susanto Fr Lc, Bang Siddik,
Ustadz Firdaus, Ustadzah Luluk dan Ustadzah Kholisoh (Neng Lis)
dalam memberikan bimbingan kepada jama’ah Travel Salam
Indonesia memiliki bidang keilmuan yang kompeten dalam
bidangnya. Sebagaimana yang Bapak H. Edi Susanto Fr Lc selaku
Direktur Utama Travel Salam Indonesia kemukakan dalam
wawancara.
“Di Travel Salam Indonesia ada yang namanya Da’i Center
yaitu sekumpulan pembimbing manasik haji ataupun umrah.
Pembimbing dari Da’i Center berjumlah tiga belas
pembimbing yang dimana pembimbing tersebut memiliki
bidang keilmuan yang berkompeten, berkualitas dan memiliki
80 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Edi Susanto Fr Lc, Direktur
Utama Travel Salam Indonesia. Kantor 1 Oktober 2019.
79
pengalaman yang sangat luas terhadap permasalahan yang
terjadi pada haji ataupun umrah.”81
Bimbingan yang dilakukan oleh setiap pembimbing dari Da’i
Center memiliki materi masing-masing dan metode yang menarik.
Bapak H. Edi Susanto Fr Lc berharap dengan bimbingan ibadah
manasik dari pembimbing-pembimbing di Da’i Center, jamaah dapat
memahami dan mempraktekkannya. Karena dalam melaksanakan
bimbingan jama’ah diberikan waktu untuk menerima materi dari Da’i
Center selama delapan jam sekaligus dengan prakteknya. Seperti yang
Kang Usep kemukakan dalam wawancara.
“Ya, jama’ah Travel Salam Indonesia diberikan materi secara
eklusive selama delapan jam, dan itupun kami selaku
pembimbing memberikan waktu seluas-luasnya kepada para
jama’ah untuk menanyakan segala hal tentang permasalahan
yang terjadi. Kami selaku pembimbing selalu mengupayakan
kepuasan jama’ah ketika melaksanakan manasik, agar para
jama’ah walaupun belum beribadah di tanah suci tapi sudah
merasakan beribadah di tanah suci sehingga jama’ah
bersemangat dalam mengikuti dengan baik dan benar simulasi
yang kami suguhkan.” 82
Sedangkan menurut Bapak KH. Abdul Latif dalam hal
membimbing perlu sebuah metode yang menarik agar jamaah tidak
merasa bosan sehingga materi yang disampaikan bisa difahami dengan
baik dan benar. Ungkapnya ketika di wawancarai.
81 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Edi Susanto Fr Lc, Direktur
Utama Travel Salam Indonesia. Kantor 1 Oktober 2019. 82Wawancara pribadi dengan Kang Usep Kholiluddin, Pembimbing di
Da’i Center. Rumah Oktober 2019.
80
“Kami selaku pembimbing tidak asal-asal dalam memberikan
sebuah materi, sampai-sampai hal se detail pun kami akan
sampaikan dengan benar, agar jama’ah tidak melakukan
kesalahan ketika beribadah di tanah suci baik itu haji ataupun
umrah. Ada materi Fiqih haji dan umrah, Akhlak haji dan
umrah lalu Sejarah tempat-tempat haji dan umrah. Karena itu
menjadi tugas dan tanggung jawab kami selaku para
pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center. Metode yang
kami gunakan adalah Metode Ceramah dan Simulasi, Metode
Visual (Gambar dan Video), Metode Dialog atau Tanya Jawab
Metode Muhasabah.”83
Hal senada diungkapkan oleh Bapak KH. Bahruddin yang
selaku pembimbing di Da’i Center . Tugas dan kedudukannya tidak
jauh berbeda dengan Bapak KH. Abdul Latif, seperti yang
diungkapkannya ketika diwawancarai.
“Waktu itu saya diminta oleh Pak H. Edi selaku Direktur
Utama untuk membimbing jama’ah beliau, maka saya sudah
memiliki tugas untuk memberikan bimbingan kepada jamaah.
Pengalaman yang saya miliki untuk membimbing jamaah juga
menurut saya cukup, karena materi-materi dan metode yang
saya gunakan juga saya siapkan secara matang agar jama’ah
yang saya bimbing bisa memahami apa yang saya
sampaikan.”84
83 Wawancara pribadi dengan Bapak KH. Abdul Latif, Pembimbing di
Da’i Center. Pesantren Oktober 2019. 84 Wawancara pribadi dengan Bapak KH. Bahruddin, Pembimbing di Da’i
Center. Pesantren Oktober 2019.
81
Dalam hal ini, memang sebuah pengalaman akan sangat
berguna dan diperlukan ketika membimbing sebuah jama’ah
melakukan ibadah. karena jika seorang pembimbing baru pertama kali
membimbing dan mengarahkan tidak jauh berbeda dengan jamaah
yang masih pertama kali. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak KH.
Muhammad Yunus.
“Alhamdulillah semua para pembimbing yang tergabung
dalam Da’i Center sudah berpengalaman semua dan juga sudah
mempunyai sertifikat untuk membimbing jama’ah haji ataupun
umrah. Dan sayapun tentu akan bertugas dan bertanggung
jawab atas bimbingan yang saya laksanakan. Dan tentu semua
nya harus sesuai tuntunan al-Qur’an dan Sunnah nabi.”85
Setelah hadirnya tim Da’i Center kemajuan demi kemajuan di
peroleh. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Ustadz Edi Susanto Fr
Lc.
“Ya benar, Alhamdulillah sejak hadirnya Tim pembimbing
dari Da’i Center manasik kita lebih terarah dan terorganisir
dengan baik, dan juga jamaah bisa merasakan kenyamanan saat
manasik ataupun saat ibadah haji dan umrah. Sehingga jamaah
yang sudah pernah pergi dengan kami akan kembali lagi dan
tidak sedikit dengan membawa saudara atau kenalannya.”86
Dan setelah melaksanakan serangkaian ibadah manasik atau
setelah pemberangkatan jama’ah haji ataupun umrah ke Tanah Suci
85 Wawancara pribadi dengan Bapak KH. Muhammad Yunus,
Pembimbing di Da’i Center. Pesantren Oktober 2019. 86 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Edi Susanto Fr Lc, Direktur
Utama Travel Salam Indonesia. Kantor 1 Oktober 2019.
82
selesai dan jama’ah sudah kembali ke Tanah Air. Pihak Travel Salam
Indonesia selalu melaksanakan evaluasi terhadap kinerja seorang
pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center. Hal itu diungkapkan
oleh Bapak H. Edi Susanto Fr Lc selaku Direktur Utama.
“Pasti, setelah semuanya dilaksanakan ada yang namanya
evaluasi, agar kedepannya kesalahan-kesalahan yang terjadi
bisa di minimalisir atau dihilangkan.”
Hal senada juga di ungkapkan oleh Kang Usep Kholiluddin
dalam sebuah wawancara.
“Kami selaku pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center
melaksanakan sebuah evaluasi terhadap kinerja kami dalam
membimbing jama’ah. Evaluasi sendiri ada dua bentuk, yang
pertama evaluasi dengan para jama’ah yakni dengan
mengadakan sebuah kumpulan yang dimana disitu kita selaku
pembimbing mempersilahkan kepada para jama’ah
menyampaikan masukan atau kritikan terhadap bimbingan
kami. Yang kedua dengan pihak Travel yakni dengan
mengumpulkan seluruh pembimbing untuk menyampaikan
masukan dan kritikan dari para jama’ah agar kedepannya
kesalahan-kesalahan tersebut tidak diulangi kembali oleh
pembimbing yang lain.”87
Berdasarkan temuan dari hasil wawancara yang penulis
temukan melalui wawancara dengan Da’i Center lakukan, penulis
87 Wawancara pribadi dengan Kang Usep Kholiluddin, Pembimbing di
Da’i Center. Rumah Oktober 2019.
83
menemukan bahwa tugas dan kedudukan Da’i Center yang berada di
Travel Salam Indonesia adalah:
1. Membuat dan menyampaikan materi manasik ibadah untuk
jamaah dengan metode yang menarik.
2. Memberikan bimbingan sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan yakni eklusive selama 8 jam.
3. Pembimbing melakukan evaluasi setelah memberikan
bimbingan manasik kepada jamaah.
Disamping itu juga hal yang tidak kalah pentingnya
pembimbing memberikan contoh langsung kepada jamaah melalui
aplikasi ibadah yang mereka jalankan atau lakukan seperti bagaimana
melempar jumroh, memakai kain ihrom, berthawaf, dan doa-doa
ibadah lainnya.
B. Peranan Da’i Center dalam Meningkatkan Kualitas Bimbingan
Manasik Umrah di Travel Salam Indonesia
Sebagai seorang pembimbing ibadah umroh yang tergabung
dalam Da’i Center di Travel Salam Indonesia pastinya memegang
peranan penting dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik
jamaah. Tentunya hal-hal penting yang diperhatikan sebagai seorang
pembimbing dalam membimbing jamaah supaya menghasilkan
jamaah yang berkualitas dalam penerapan ibadahnya baik dari waktu
dan tempat pelaksanannya, tugas dan fungsinya bahkan metodenya
sebagai pembimbing juga ada yang harus diperhatikan.
Menurut KH. Bahrudin mengungkapkan dalam sebuah
wawancara.
“Yang pasti upaya kami selaku Tim pembimbing yang
tergabung dalam Da’i Center yaitu dari segi metode kami yang
84
kami berikan kepada para jama’ah, materi kami yang sudah
dipersiapkan, dan juga kami memberikan keleluasaan kepada
para jama’ah untuk bertanya seputar permasalahan bimbingan
manasik haji ataupun umrah, karena kami mengedepankan
nilai-nilai unggul CARE (Cakap, Amanah, Responsif dan
Empati) sedangkan Pendekatan kita yakni melalui peran kita
sebagai Sebagai Orang Yang Mengarahkan, Sebagai Orang
Yang Membimbing, Sebagai Guru, Sebagai Motivator.”88
Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan
dimiliki oleh orang yang berkedudukan dimasyarakat. Kedudukan
dalam hal ini diharapkan sebagai posisi tertentu di dalam masyarakat
yang mungkin tinggi. Sedang-sedang saja atau rendah. Kedudukan
adalah suatu wadah yang isinya adalah hak dan kewajiban tertentu.
Sedangkan hak dan kewajiban tersebut dapat dikatakan sebagai peran.
Oleh karena itu, maka seseorang yang mempunyai kedudukan tertentu
dapat dikatakan sebagai pemegang peran (role accupant). Suatu hak
sebenarnya merupakan wewenang untuk berbuat atau tidak berbuat,
sedangkan kewajiban adalah beban atau tugas.89
Setelah melakukan penelitian mengenai peranan Da’i Center
dalam meningkatkan kualitas Ibadah manasik Umrah pada Travel
Salam Indonesia, penulis dapat menyimpulkan bahwa peranan Da’i
Center dalam meningkatkan Kualitas Ibadah Manasik Umrah
diantaranya :
88 Wawancara pribadi dengan Bapak KH. Bahruddin, Pembimbing di Da’i
Center. Pesantren Oktober 2019. 89 R. Sutyo Bakir, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Tanggerang:
Karisma Publishing Group, 2009), hlm.348
85
1. Sebagai Orang Yang Mengarahkan
Dalam peranan ini pembimbing yang tergabung di Da’i
Center mengarahkan para jama’ah untuk dapat memahami dan
mempraktekan apa yang telah diajarkan oleh pembimbing,
seperti bagaimana cara niat ihram, Thawaf dan Tahalul yang
baik dan benar.
2. Sebagai Orang Yang Membimbing
Disini peranan Da’i Center sebagai seorang yang
membimbing para jama’ah dalam melakukan ibadah manasik
umrah, dimana para jamaah yang tadinya belum faham dengan
praktek ibadah umrah menjadi faham, yang tadinya bacaan
pada saat niat ihram atau thawaf salah pembimbing mengasi
tahu bagaimana cara melakukan yang benar.
3. Sebagai Guru Pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center disini
bukan hanya bertugas membimbing dan mengarahkan para
jama’ah saja Da’i Center di sini juga di jadikan guru oleh para
jama’ah, dimana peranan seorang guru disini bertugas untuk
menjawab persoalan-persolan dan memecahkan permasalahan
yang bersangkutan dengan masalah ibadah haji ataupun umrah.
4. Sebagai Motivator Peranan Da’i Center sebagai motivator adalah pembimbing
yang tergabung dalam Da’i Center harus bisa memacu para jamaah
untuk dapat merasakan nikmatnya melaksanakan ibadah haji ataupun
umrah, Membimbing umat guna menemukan suara hati dan mengenal
diri. Menemukan, menentukan dan mempertahankan visi misi pribadi. Menemukan kemakmuran umrah yang berarti keberlimpahan berkah.
86
Upaya yang dilakukan Da’i Center dalam meningkatkan
kualitas bimbingam manasik umrah di Travel Salam Indonesia
sebagaimana yang diungkapkan oleh jama’ah 1 jama’ah 2 tentang
kualitas manasik ibadah umroh yang meliputi ihram, thawaf dan sa’i:
“Saya memang belum berkesempatan untuk menjalankan
umrah,tapi saya pernah mengikuti manasik Salam Indonesia,
sangat detail, sangat sistematis dan saya kira juga prefesional..
saya dibuat terharu bahkan menangis saat mengikuti sesi
Muhasabah dan Doa, sangat menyentuh dan
membangkitkan.”90
“Saat manasik, kami mengikuti dengan baik,
begitu juga dengan anak-anakku, mereka menikmati suasana
dan penyampaiannya. Kemasan manasik yang bagus sekali
dengan rundown yang tertata bagus. Awalnya sebelum
berangkat umrah, saya dan keluarga mengira, apakah
pembimbing kami akan dapat memberikan pelayanan
dan bimbingan dengan baik? Ternyata Standar Operasional
Prosedur Salam Indonesia mampu membuat kami sekeluarga
dan juga seluruh jamaah nyaman dan terlayani dengan baik.”91
“Alhamdulillah, beberapa jamaah saya sudah berangkat umrah
sebelum saya, mereka nyaman dan enak katanya.
Makanya saya juga ikut berangkat sekalian,
siapa tahu ke depan saya bisa menjadi mitranya Salam
Indonesia. Dan betul ternyata, bagus pelayanannya, bagus
90 Wawancara pribadi dengan Bapak Endang, Jama’ah Travel Salam
Indonesia Hotel Oktober 2019. 91 Wawancara pribadi dengan Ibu Hj. Emil, Jama’ah Travel Salam
Indonesia Hotel, Oktober 2019.
87
pembimbingnya. Satu rombongan itu bisa kayak sodara
semua.”92
Berbeda halnya dengan jama’ah yang sudah melaksankan
ibadah umrah di Tanah Suci dengan dibimbing oleh pembimbing Da’i
Center. “Boleh percaya, boleh tidak. Awalnya mau umrah sendiri,
ternyata konseling dengan Salam Indonesia membuat istri saya
pengen ikut umrah juga dan Alhamdulillah, pelayanan dan
bimbingan selama menjalankan ibadah manasik umrah, sangat
bagus dan semua berjalan sesuai dengan jadwal perjalanan.”93
“Untuk ukuran travel sekelas Salam Indonesia,
sulit bisa membuat perjalanan umrah menjadi rapi dan
tertata dengan baik, namun ternyata tidak demikian,
Salam Indonesia ternyata mampu menjadikan perjalanan saya
dan istri saya nyaman, khusyuk dan kami bisa menikmati setiap
ibadah di Tanah Suci.. Top lah pokoknya.”94
C. Metode Da’i Center Dalam Meningkatkan Bimbingan Ibadah
Manasik Umrah
Metode adalah segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.95 Berbagai upaya di lakukan
oleh Travel Salam Indonesia serta para Da’i Center untuk memberikan
92 Wawancara pribadi dengan Ibu Hudaiyah, Jama’ah Travel Salam
Indonesia Hotel, Oktober 2019. 93 Wawancara pribadi dengan Bapak Aziz, Jama’ah Travel Salam
Indonesia, Kantor Oktober 2019. 94 Wawancara pribadi dengan Bang Harun, Jama’ah Travel Salam
Indonesia, Kantor Oktober 2019 95 M. Lutfi, MA, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling)
Islam (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidatullah Jakarta, 2008), hlm. 120.
88
pelayanan yang maksimal bagi para jama’ah yang ingin melaksanakan
haji ataupun umrah agar para jama’ah dapat merasakan manfaat dari
pelayanan bimbingan ibadah manasik, yang dimaksudkan agar
jama’ah lebih banyak mengenal atau memahami segala persoalan
dalam ibadah haji ataupun umrah dari awal keberangkatan sampai
kepulangan secara baik dan benar,. Adapun metode/cara yang
digunakan Da’i Center dalam meningkatkan kualitas ibadah manasik
umrah di travel salam indonesia sebagai berikut :
1. Metode Ceramah dan Simulasi
Ceramah merupakan suatu tehknik pembinaan atau
bimbingan yang memberikan uraian atau penjelasan secara ucapan
atau lisan yang banyak diwarnai oleh karakteristik dan gaya bicara
seorang da’i atau pembina kepada mad’u atau terbimbing. Dalam
ceramah ini pasti Da’i Center mempraktekan dengan cara simulasi
secara detail. Dalam metode ini, Da’i Center memberikan materi
bimbingan manasik haji ataupun umrah kepada para para jama’ah
dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist. Dalam
menyampaikan materinya Da’i Center meringkas secara padat agar
jama’ah bisa memahami ibadah haji ataupun umrah tanpa merasa
bosan mendengarkannya.
2. Metode Visual (Gambar dan Video)
Metode visual ini adalah salah satu metode yang digunakan
Da’i Center dalam membimbing jama’ah yakni dengan
menampilkan gambar dan video pada saat para pembimbing
menyampaikan materinya dan juga saat akan dimulainya sebuah
simulasi ibadah haji ataupun umrah.
Metode visual ini bertujuan agar para jama’ah benar-benar
memahami materi yang disampaikan dengan baik dan benar.
89
3. Metode Dialog atau Tanya Jawab
Dialog atau tanya jawab merupakan kegiatan bimbingan
yang di lakukan setelah ceramah atau penyampain secara lisan
yang di laukan oleh ustad, kegiatan ini merupakan bagian dari
program bimbingan bagi para jama’ah.
Dialog atau tanya jawab yang di lakukan ini bertujuan
untuk menambah pengetahuan tentang ibadah haji dan umrah bagi
para jama’ah misalnya tentang pemahaman bagaimana niat ihram,
thawaf, bacaan pada saat thawaf dan juga pembahasan fiqih dalam
haji ataupun umrah.
Dalam dialog atau tanya jawab ini pembimbing agama
memberikan kesempatan secara terbuka kepada para jama’ah
untuk mengajukan pertanyaan, dengan tidak membatasi materi
pertanyaan. Dan biasanya pertanyaan yang di ajukan oleh para
klien ini langsung di jawab di tempat bimbingan manasik.
4. Metode Muhasabah
Metode Muhasabah dalam hal ini yaitu melakukan
evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan yang telah
dilakukan dalam segala hal, baik yang ada hubungannya dengan
ibadah kepada Allah maupun yang ada sangkut pautnya dengan
hubungan antara makhluk. Jadi, di metode ini para pembimbing
yang tergabung dalam Da’i Center memberikan sebuah motivasi
terhadap para jama’ah agar bagaimana caranya dapat merasakan
nikmatnya ketika melaksanakan ibadah haji ataupun umrah. D. Faktor Pendukung dan Penghambat Da’i Center Dalam
Meningkatkan Kualitas Bimbingan Ibadah Manasik Umrah
Dalam sebuah kegiatan apapun baik kegiatan formal maupun
kegiatan informal tidak terlepas dari dua faktor yaitu faktor pendukung
90
dan faktor penghambat, begitupun halnya juga yang terjadi di Da’i
Center dalam meningkatan kualitas bimbingan ibadah manasik umrah.
1. Faktor pendukung
Faktor pendukung Da’i Center dalam meningkatkan
ibadah manasik umrah pada jama’ah di Travel Salam Indonesia
ini tidak terlepas dari adanya pengalaman dan keluasan ilmu
dari para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center.
Seperti yang di katakan oleh H. Edi Susanto Fr, Lc dalam
wawancara pribadi dengan penulis, yang saya kutip berikut ini:
“Faktor pendukung ya mungkin dari aspek para
pembimbing yang berkompeten dalam bidangnya, dan
juga cara penyampaian para pembimbing yang sangat
baik terhadap para jama’ah, dan juga sesuai dengan
tingkat kefahaman jama’ah sehingga materi yang
diberikan bisa di pahami melalui simulasi atau
praktek.”96
Hal senada juga di ungkapkan oleh Kang Usep
Kholiluddin (pembimbing Da’i Center) di mana ia mengatakan
bahwa yang menjadi faktor pendukung Da’i Center dalam
meningkatkan ibadah manasik umrah pada para jama’ah di
Travel Salam Indonesia tidak terlepas dari pelayanan para
pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center, dimana dalam
memberikan materi bimbingan, para jama’ah larut dalam ke
khusyu’an sehingga seolah merasakan nikmatnya ibadah haji
ataupun umrah.
96 H. Edi Susanto Fr, Wawancara Pribadi, Kantor Oktober 2019.
91
Jadi bisa di artikan bahwa yang menjadi faktor
pendukung Da’i Center dalam meningkatkan kualitas ibadah
manasik umrah di Travel Salam Indonesia adalah dukungan
dari para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center dan
adanya sebuah cara penyampaian materi yang menarik. Serlain
itu pula para pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center
juga bisa menjadi pengarah, pembimbing, guru dan sahabat
bagi para jama’ah sehingga seluruh permasalahan yang terjadi
bisa terselesaikan.
2. Faktor Penghambat
Adapun faktor yang menjadi penghambat Da’i
Center dalam melaksanakan bimbingan ibadah manasik
umrah tidak terlalu signifikan, para pembimbing yang
tergabung dalam Da’i Center mempunyai pengalaman
yang dapat di jadikan pembelajaran. Namun ada sedikit
faktor penghambat yaitu para jama’ah lansia yang harus
diberikan perhatian penuh dari awal sampai akhir
bimbingan manasik.
Seperti yang dikatakan Oleh Kang Usep
Kholiluddin (pembimbing Da’i Center) dalam wawancara
pribadi. Setelah saya kutip dalam wawancara pribadi beliau
mengatakan sebagai berikut :
“Sedangkan faktor penghambatnya yaitu para
jama’ah lansia yang harus diberikan perhatian
penuh dari awal sampai akhir bimbingan. Ya
mungkin faktor fisik juga, jadi para jama’ah yang
lansia sedikit sulit ketika mempraktekan manasik
umrah. Dan jama’ah yang ingin di perhatikan penuh
92
karena orang yang berpangkat. Namun selebihnya
tidak ada hal yang signifikan terhadap pelaksanaan
bimbingan yang terjadi.”
Dengan begitu bisa di artikan bahwa faktor penghambat Da’i
Center dalam membimbing para jama’ah yaitu dari jama’ah lansia
yang fisiknya sudah menurun dan harus menjadi perhatian penuh bagi
para pembimbing terhadap para jama’ah lansia dan juga jama’ah yang
ingin di perhatikan penuh karena mempunyai jabatan.
Hasil daripada wawancara dan data lapangan yang penulis
temukan bahwa tugas dan kedudukan, peranan, metode dan faktor
pendukung sangat berpengaruh kepada kualitas bimbingam ibadah
manasik. Yaitu dapat dilihat dari pas proses manasik dan juga
pelaksanaan ibadah di Tanah Suci di antaranya:
a) Peran Da’i Center sebagai pembimbing, pengarah, guru,
sekaligus sahabat bagi jama’ah sudah berjalan dengan baik.
b) Peran metode atau cara penyampaian dalam membimbing
jamaah membuat jemaah tertarik dengan penyampaiannya.
c) Peran faktor pendukung dan sebuah evaluasi sangat
mendukung dalam bimbingan yang dilakukan oleh Da’i
Center.
d) Dan juga dengan hadirnya tim pembimbing Da’i Center
bisa menjadi daya tarik untuk menarik jama’ah.
93
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di Travel Salam Indonesia “Peran Da’i
Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah di
Travel Salam Indonesia” dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Tugas dan kedudukan Da’i Center yang berada di Travel Salam
Indonesia adalah:
4. Membuat dan menyampaikan materi manasik ibadah untuk
jamaah dengan metode yang menarik.
5. Memberikan bimbingan sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan yakni eklusive selama 8 jam.
6. Pembimbing melakukan evaluasi setelah memberikan
bimbingan manasik kepada jamaah.
2. Peranan Da’i Center dalam meningkatkan Kualitas Ibadah
Manasik Umrah diantaranya :
5. Sebagai Orang Yang Mengarahkan
6. Sebagai Orang Yang Membimbing
7. Sebagai Guru 8. Sebagai Motivator
3. Metode Da’i Center Dalam Meningkatkan Bimbingan Ibadah
Manasik Umrah diantaranya :
a. Metode Ceramah dan Simulasi
b. Metode Visual (Gambar dan Video)
c. Metode Dialog atau Tanya Jawab
d. Metode Muhasabah
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Da’i Center Dalam
Meningkatkan Kualitas Bimbingan Ibadah Manasik Umrah yaitu :
94
a. Faktor Pendukung
1) Pembimbing yang berpengalaman
2) Pembimbing yang mempunyai keluasan ilmu dalam
permasalahan haji ataupun umrah
b. Faktor Penghambat
1) Jama’ah lansia yang membutuhkan perhatian penuh
2) Jama’ah yang punya jabatan atau toko yang ingin
diperhatikan penuh
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis tuliskan mengenai
peran Da’i Center dalam meningkatkan kualitas bimbingan manasik
umrah di Travel Salam Indonesia di atas ternyata memang sudah cukup
sempurna dan masih perlu perhatian dan saran yang membangun guna
dapat dijadikan evaluasi dalam meningkatkan mutu dan kualitas serta
tujuan utama dari penulisan ini yaitu meningkatkan kualitas bimbingan
para Da’i Center sehingga jama’ah merasakan nikmat dan khusyu’
beribadah di Tanah Suci.
Maka dari itu yang perlu diperhatikan untuk menjadi bahan
evaluasi di antaranya adalah :
1. Pembimbing yang tergabung dalam Da’i Center lebih
intens lagi terhadap jamaah untuk urusan memberikan
bimbingan dan perhatian agar tidak adanya kecemburuan
sosial.
2. Diharapkan Travel Salam Indonesia dan Da’i Center dapat
memberikan keterampilan kepada jamaah umroh yang
menjadi pendamping bagi jama’ah yang lanjut usia.
95
3. Mempertahankan hubungan yang harmonis antara
pembimbing, pegawai dan juga jamaah supaya terciptanya
kepedulian antar sesama.
Semoga dengan kesimpulan dan saran ini dapat menjadikan
bahan evaluasi untuk Travel Salam Indonesia dan Da’i Center
menjadikan lembaga perjalanan wisata yang berkerangka ibadah
kearah yang lebih baik dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
96
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Dzikron, Metodologi Dakwah, Diktat Kuliah (Semarang; Fakultas
Dakwah IAINWalisongo, 1988)
Abdullah, Syihata, Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Departemen Agama RI,1978)
Afandi,Arief, Islam Demokrasi Atas Bawah Polemik Strategi Perjuangan
Umat Model Gus Dur dan Amin Rais, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar
1997)
Alim, H. Syaiful, Menuju Umroh dan Haji Mabrur, (Jakarta: Laksana, 2018)
Amin AA, Jum’ah, Fiqih Dakwah,(Pajang: Era Intermedia,2005)
Amin, Samsul Munir, Ilmu Dakwah (Jakarta; Amzah, 2013)
Antonio, Muhammad Syafii, The Super Leader Super Manager, (Jakarta:
ProLM Centre,2007)
Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta,1998)
Aziz, Abdul dan Kustini, Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik, (Jakarta:
Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2007)
Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah (edisi revisi), (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2004)
Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009)
Bakir, R. Sutyo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Tanggerang:Karisma
Publishing Group, 2009)
Basrowi, Pengantar Sosiologi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005)
Bukhari, Muhammad Bin Ismail Abu Abdullah, Sahih Al Bukhari, (Saudi
Arabia; Daar Thuwaiq an Najah, 1422 H)
Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
Pratanto, Pius.A. dan M.Dahlan AL Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:
97
Arkola)
Dirjen PHU, Peraturan Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, (Jakarta:
Kemenag,2012)
Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah,(Bandung:Widya
Padjajaran,2009)
Fatah, Syekh M Abu, Ilmu Dakwah Prinsip dan Kode Etik, (Jakarta: Akapress,
2010)
Helmy, Masdar, Dakwah dalam Alam Pembangunan, (Semarang; CV Toha
Putra, 1973)
Kartono, Ahmad, Solusi Hukum Manasik Dalam Permasalahan Ibdah Haji
Menurut Empat Madzhab, (Jakarta: Pustaka Cendekiamuda, 2016)
Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Pedoman
Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, Bab III, Pasal 5, 2014
Lupiyoadi, Rambat. Edisi Pertama. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan
Praktik. (Jakarta: Salemba Empat, 2001)
Mardiyyah, Hilmiyatul “Implementasi TQM (TOTAT QUALITY
MANAGEMENT) Melalui Kualitas Pelayanan Pada PT. Tour
Silaturahmi Nabi Jakarta”
Miles, Mathew, Analisis Data Kuantitatif, (Jakarta: Universitas Indonesia
Press, 1992)
Moeloeng, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif Cet. Ke-30, (Bandung:
PT. Remaja Rosdyakarya, 2012)
Munawwir AF, Kamus Al Bisri: Arab-Indonesia (Surabaya; Pustaka
Progresif, 1999)
Munsyi, A. Kadir, Metode Diskusi dalam Dakwah, (Surabaya; Al Ikhlas,
1978)
Muriah, Siti, Metode Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta; Mitra Pustaka,
2000)
98
Najamudin, Metode Dakwah Menurut Alqur'an, (Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani)
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan
Terapan, (Jakarta: Kencana,2007)
Robbins, C. S.P dan Judge, (2007), Perilaku Organisasi, Salemba Empat,
Jakarta
Roger, G.S. Implications For Marketing strategy, (Dallas: BPS, 1995)
Ratnasari, Ririn Tri dan Mastuti, Manajemen Pemasaran Jasa, Tanpa Tahun,
S.S, Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia, (Surabaya: PT.Apollo Lestari,1997)
Shalahudin, Faiq, “Pengaruh Public Figure endorse Ustadz Yusuf Mansur
terhadap Keputusan Pengguna Jasa Travel Haji dan Umroh Daarul
Qur’an Central Business District (CBD) Ciledug Tangerang”
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press,
2002)
Sunarto. Perilaku Konsumen. (Yogyakarta: AMUS Yogyakarta dan CV.
Ngeksigondo Utama. 2003)
Thib Raya, Ahmad, Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-beluk Ibadah dalam
Islam. (Jakarta : Prenada Media, 2003)
Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset
Tunggal, Amin Wijaya. Kamus MBA, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
W.A.Gerungan, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT.Eresco, 1988)
99
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TRANSKIP WAWANCARA
Tanggal : 12-20 Oktober 2019
Waktu : 10.00 WIB
Lokasi 1 : Kantor Travel Salam Indonesia Jakarta Barat
Lokasi 2 : Tempat Manasik Aula Hotel D’Sultan
Nama Narasumber 1 : Ustadz. H. Edi Susanto Fr Lc
Jabatan : Direktur Utama Travel Salam Indonesia Jakarta Barat
Nama Narasumber 2 : TIM Pembimbing Da’i Center
1. KH. Muhammad Yunus
2. KH. Abdul Latif
3. KH. Bahrudin
4. Kang Usep
5. Kiyai Uyad Albantani
Nama Narasumber 3 : Jama’ah Manasik Umrah Travel Salam Indonesia
Keterangan : Wawancara 1
Lokasi : Tempat Kantor Travel Salam Indonesia Jakarta Barat
P : Pewawancara
N 1: Narasumber 1
P : Assalamualaikum, Ustadz.
N 1 : Wa’alaikumussalam,
100
P : Mohon Maaf mengganggu waktunya Ustadz. Saya ingin menanyakan
beberapa hal terkait Tugas Akhir saya tentang Peranan Da’i Center dalam
meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah pada Travel salam
Indonesia.
N1 : Oh iya silahkan.
P : Ustadz, saya ingin menanyakan apa yang dimaksud dengan Da’i
Center?
N1 : Da’i Center adalah sebuah perkumpulan para pembimbing di Travel
kami yakni Salam Indonesia
P : Lalu apa yang melatarbelakangi berdirinya Da’i Center Ustadz?
N1 : Yang melatarbelakangi terbentuknya Da’i Center adalah yang
pertama, melihat dari sebagian Travel yang melaksankan manasik terlihat
asal-asalan, karena kan bimbingan manasik adalah sesuatu yang penting agar
terciptanya ibadah haji ataupun umrah yang sesuai dengan tuntunan
Rasulallah. Kedua, dari Travel kami sendiri agar sebuah bimbingan manasik
di Travel kami bisa lebih baik lagi dan terorganisir dengan baik sehingga
jama’ah merasakan kepuasan dan kenyamanan dari pelayanan kami, sehingga
menjadi daya tarik tersendiri untuk kembali ikut dengan kami malahan tidak
sedikit yang membawa kenalan nya untuk ikut bergabung dengan kami.
P : Oh begitu Ustadz, lalu fungsi dan tujuan dari Da’i Center itu sendiri
apa Ustadz?
N1 : Fungsi nya pasti yaitu untuk memberikan materi kepada para jamaah
tentang permasalahan yang terjadi dalam bimbingan manasik haji ataupun
umrah. Kalau tujuannya yaitu agar para jama’ah bisa lebih memahami lagi
tentang materi manaik haji ataupun umrah.
P : Berdirinya ini sejak tahun berapa Ustadz?
101
N1 : Sejak tahun 2015
P : Total keseluruhan dari Da’i Center ada berapa Ustadz?
N1 : Pembimbing dari Da’i Center berjumlah tiga belas pembimbing yang
dimana pembimbing tersebut memiliki bidang keilmuan yang berkompeten,
berkualitas dan memiliki pengalaman yang sangat luas terhadap permasalahan
yang terjadi pada haji ataupun umrah
P : Apa Tugas dan bagaimana kedudukan Da’i Center di Travel Salam
Indonesia?
N1 : Tugas dan kedudukan Da’i Center yang berada di Travel Salam
Indonesia adalah membuat dan menyampaikan materi manasik ibadah untuk
jamaah dengan metode yang menarik, memberikan bimbingan sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan yakni eklusive selama 8 jam, Pembimbing
melakukan evaluasi setelah memberikan bimbingan manasik kepada jamaah
P :Apakah ada dampak positifnya Ustadz atas terbentuknya Da’i Center?
N1 : Sebelum dibentuknya Da’i Center, manasik kita belum sepenuhnya
terarah atau terorganisir dengan baik. Tepat 2015 kita bentuk Tim
Pembimbing dengan nama Da’i Center, tujuannya agar dengan hadir nya Tim
Pembimbing dari Da’i Center diharapkan bisa memberi arah terhadap
bimbingan manasik sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan Alhamdulillah
bimbingan kita menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah.
P : Baik Ustadz terimakasih banyak atas informasinya.
N1 : Iya Sama-sama. Mudah-mudahan bermanfa’at
P : Amiin. Assalamualaikum
N1 : Wa’alaikumussalam.
102
Keterangan : Wawancara 2
P : Pewawancara
N2 : Narasumber 2
TIM Pembimbing Da’i Center
1. KH. Muhammad Yunus
2. KH. Abdul Latif
3. KH. Bahrudin
4. Kang Usep
5. Kiyai Uyad Albantani
P : Assalamualaikum Ustadz
N2 : Wa’alaikumussalam.
P : Mohon Maaf mengganggu waktunya Ustadz. Saya ingin menanyakan
beberapa hal terkait Tugas Akhir saya tentang Peranan Da’i Center dalam
meningkatkan kualitas bimbingan manasik umrah pada Travel salam
Indonesia.
N2 : Oh iya silahkan
P : Apa konsep dan metode Da’i Center dalam meningkatkan kualitas
bimbingan manasik umrah?
N2 Kang Usep : Konsep kami selaku Tim Pembimbing yaitu memberikan
materi secara eklusive selama delapan jam, dan itupun kami selaku
pembimbing memberikan waktu seluas-luasnya kepada para jama’ah untuk
menanyakan segala hal tentang permasalahan yang terjadi. Kami selaku
pembimbing selalu mengupayakan kepuasan jama’ah ketika melaksanakan
manasik, agar para jama’ah walaupun belum beribadah di tanah suci tapi
103
sudah merasakan beribadah di tanah suci sehingga jama’ah bersemangat
dalam mengikuti dengan baik dan benar simulasi yang kami suguhkan.
N2 KH. Abdul Latif : Jadi begini dek, kami selaku pembimbing tidak asal-
asal dalam memberikan sebuah materi, sampai-sampai hal se detail pun kami
akan sampaikan dengan benar, agar jama’ah tidak melakukan kesalahan ketika
beribadah di tanah suci baik itu haji ataupun umrah. Ada materi Fiqih haji dan
umrah, Akhlak haji dan umrah lalu Sejarah tempat-tempat haji dan umrah.
Karena itu menjadi tugas dan tanggung jawab kami selaku para pembimbing
yang tergabung dalam Da’i Center. Sedangkan metode yang kami pakai
adalah Metode Ceramah dan Simulasi, Metode Visual (Gambar dan Video),
Metode Dialog atau Tanya Jawab, Metode Muhasabah .
P : Bagaimana pendekatan Da’i Center kepada para Jama’ah tatkala
sedang melaksanakan bimbingan?
N2 KH. Mhammad Yunus : Pendekatan kita yakni melalui peran kita
sebagai Sebagai Orang Yang Mengarahkan, Sebagai Orang Yang
Membimbing, Sebagai Guru, Sebagai Motivator sehingga para jama’ah bisa
merasa dekat dengan kita.
P : Apa sih upaya Da’i Center dalam memajukan pelayanan nya agar
terus bisa memberikan kenyamanan terhadap para jama’ah?
N2 KH. Bahrudin : Yang pasti upaya kami selaku Tim pembimbing yang
tergabung dalam Da’i Center yaitu dari segi metode kami yang kami berikan
kepada para jama’ah, materi kami yang sudah dipersiapkan, dan juga kami
memberikan keleluasaan kepada para jama’ah untuk bertanya seputar
permasalahan bimbingan manasik haji ataupun umrah, karena kami
mengedepankan nilai-nilai unggul CARE (Cakap, Amanah, Responsif dan
Empati) .
P : Apa tolak ukur keberhasilan Da’i Center dalam membimbing
jama’ah?
104
N2 KH. Muhammad Yunus : Tolak ukur kami dari sebuah pengakuan
jama’ah dan juga jama’ah merasa memahami dan merasakan kenyamanan atas
pelayanan kami dalam membimbing, nanti akan di evaluasi semua nya dan
pasti akan terlihat kinerja kami.
P : Evaluasi nya seperti apa Ustadz?
N2 Kang Usep : Kami selaku pembimbing yang tergabung dalam Da’i
Center melaksanakan sebuah evaluasi terhadap kinerja kami dalam
membimbing jama’ah. Evaluasi sendiri ada dua bentuk, yang pertama evaluasi
dengan para jama’ah yakni dengan mengadakan sebuah kumpulan yang
dimana disitu kita selaku pembimbing mempersilahkan kepada para jama’ah
menyampaikan masukan atau kritikan terhadap bimbingan kami. Yang kedua
dengan pihak Travel yakni dengan mengumpulkan seluruh pembimbing untuk
menyampaikan masukan dan kritikan dari para jama’ah agar kedepannya
kesalahan-kesalahan tersebut tidak diulangi kembali oleh pembimbing yang
lain
P : Oh begitu baik terimakasih Ustadz atas informasinya.
N2 : Sama-sama mudah-mudahan bermanfaat.
P : Amiiin, Assalamualaikum
N2 : Wa’alaikumussalam
105
Keterangan : Wawancara 3
Lokasi : Tempat Manasik Aula Hotel D’Sultan
P : Pewawancara
N 3 : Jama’ah manasik Umrah Travel Salam Indonesia
P : Assalamualaikum Bapak, mohon maaf bapak ibu mengganggu
waktunya untuk saya mewawancarai bapak dan ibu.
N3 : Wa’alaikumussalam, Oh iya silahkan dek.
P : Saya ingin menanyakan bagaimana perasaan bapak dan ibu tentang
bimbingan manasik di Travel Salam Indonesia?
N3 Bapak Endang : Saya memang belum berkesempatan untuk menjalankan
umrah, tapi saya pernah mengikuti manasik Salam Indonesia, sangat detail,
sangat sistematis dan saya kira juga prefesional.. saya dibuat terharu bahkan
menangis saat mengikuti sesi Muhasabah dan Doa, sangat menyentuh dan
membangkitkan.
N3 Ibu Hj. Emil : Saat manasik, kami mengikuti dengan baik, begitu juga
dengan anak - anakku, mereka menikmati suasana dan penyampaiannya.
Kemasan manasik yang bagus sekali dengan rundown yang tertata bagus.
Awalnya sebelum berangkat umrah, saya dan keluarga mengira, apakah
pembimbing kami akan dapat memberikan pelayanan dan bimbingan dengan
baik? Ternyata Standar Operasional Prosedur Salam Indonesia mampu
membuat kami sekeluarga dan juga seluruh jamaah nyaman dan terlayani
dengan baik.”
N3 Ibu Hudaiyah :Alhamdulillah, beberapa jamaah saya sudah berangkat
umrah sebelum saya, mereka nyaman dan enak katanya. Makanya saya juga
ikut berangkat sekalian, siapa tahu ke depan saya bisa menjadi mitranya Salam
Indonesia. Dan betul ternyata, bagus pelayanannya, bagus pembimbingnya.
Satu rombongan itu bisa kayak sodara semua.”
106
N3 Bapak Aziz : Boleh percaya, boleh tidak. Awalnya mau umrah sendiri,
ternyata konseling dengan Salam Indonesia membuat istri saya pengen ikut
umrah juga dan Alhamdulillah, pelayanan dan bimbingan selama menjalankan
ibadah manasik umrah, sangat bagus dan semua berjalan sesuai dengan jadwal
perjalanan.
N3 Bung Harun : Untuk ukuran travel sekelas Salam Indonesia, sulit bisa
membuat perjalanan umrah menjadi rapi dan tertata dengan baik, namun
ternyata tidak demikian, Salam Indonesia ternyata mampu menjadikan
perjalanan saya dan istri saya nyaman, khusyuk dan kami bisa menikmati
setiap ibadah di Tanah Suci.. Top lah pokoknya.”
107
LAMPIRAN LAMPIRAN
108
109
FOTO KEGIATAN MANASIK DA’I CENTER
Keterangan : Ustadz Edi Susanto saat menyampaikan materi Akhlak Haji dan
Umrah
110
Keterangan: Kang Usep saat menyampaikan materi Akhlak haji dan Umrah
Keterangan: KH. Muhammad Yunus saat menyampaikan materi Fiqih Umrah
111
Keterangan: KH. Muhammad Yunus saat mempraktekkan wudhu atau tayamum
pada saat di pesawat
Keterangan: KH. Muhammad Yunus saat mempraktekkan Fiqih Umrah yakni
memakai kain Ihram
112